SI1331477119

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN DETECTOR DAN SISTEM PENGURAI TINGKAT PENCEMARAN

UDARA DENGAN MENGGUNAKAN ANDROID BERBASIS ARDUINO UNO DI

WILAYAH KECAMATAN CIKUPA


SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1331477119
NAMA

JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI KOMPUTER SISTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN DETECTOR DAN SISTEM PENGURAI TINGKAT PENCEMARAN

UDARA DENGAN MENGGUNAKAN ANDROID BERBASIS ARDUINO UNO DI

WILAYAH KECAMATAN CIKUPA

Disusun Oleh :

NIM
: 133147719
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Komputer Sistem

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom. M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN DETECTOR DAN SISTEM PENGURAI TINGKAT PENCEMARAN

UDARA DENGAN MENGGUNAKAN ANDROID BERBASIS ARDUINO UNO DI

WILAYAH KECAMATAN CIKUPA

Dibuat Oleh :


NIM
: 1331477119
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Komputer Sistem

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 16007
   
NID : 09006

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN DETECTOR DAN SISTEM PENGURAI TINGKAT PENCEMARAN

UDARA DENGAN MENGGUNAKAN ANDROID BERBASIS ARDUINO UNO DI

WILAYAH KECAMATAN CIKUPA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1331477119
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Komputer Sistem

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, ………………2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN DETECTOR DAN SISTEM PENGURAI TINGKAT PENCEMARAN

UDARA DENGAN MENGGUNAKAN ANDROID BERBASIS ARDUINO UNO DI

WILAYAH KECAMATAN CIKUPA

 

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1331477119
Nama
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Komputer Sistem

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1331477119

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 


ABSTRAKSI

Kondisi udara yang dikonsumsi tidak selalu dalam keadaan baik dan sehat. Termasuk udara yang dihirup dalam ruangan maupun luar ruangan, walaupun diberi pendingin atau tanpa pendingin. Dalam perkembangan teknologi saat ini banyak peralatan yang dibuat untuk mempermudah suatu pekerjaan menjadi lebih efisien dan cepat. Perancangan Detector Dan Sistem Pengurai Tingkat Pencemaran Udara Dengan Menggunakan Andoid Berbasis Arduino uno ini dirancang untuk mengukur dan mendeteksi serta dapat menguraikan polusi udara dari hasil produktifitas industri. Penerapan memantau tingkat pencemaran udara yang dapat di kontrol dengan menggunakan sistem android, dengan tampilan output LCD sehingga memudahkan para pengguna mengetahui keadaan lingkungannya. Dengan teknologi yang semakin maju maka kita dapat mengatur dan memantau dengan jarak jauh, maka dengan kecematan jaringan GSM dapat memudahkan proses tersebut. Polusi udara yang dihasilkan langsung oleh manusia dan industri-industri adalah kandungan asap yang berubah CO (carbon monoksida) yang dapat kita lihat di lingkungan sekitar kita.

Kata Kunci : Pencemaran Udara, Sensor Asap,SIM900, Arduino Uno.

 

ABSTRACT

air condition consumed is not always in good and healthy condition. Includes indoor and outdoor air, whether or not cooled or cooled. In today's technological development many tools are made to facilitate a job becomes more efficient and faster. Detector Design And Decomposition System Air Pollution Level Using Android Based Arduino uno is designed to measure and detect and can decompose air pollution from industrial productivity results. Implementation of monitoring air pollution levels that can be controlled by using android system, with LCD display output making it easier for users to know the state of the environment. With the advanced technology we can set and monitor with a distance, then with the GSM networking ability to facilitate the process. Air pollution produced directly by humans and industries is a smoke content that changes CO (carbon monoxide) that we can see in the environment around us.

Keywords : Air Pollution, Smoke Sensor, SIM900, Arduino Uno

 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penulisan Skripsi dengan Judul ”Perancangan Detector dan Sistem Pengurai Tingkat Pencemaran Udara Dengan Menggunakan Android Berbasis Arduino Uno Di Wilayah Kecamatan Cikupa”. Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya laporan Skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : </b></i>

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I. selaku Ketua STMIK Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso,M.Kom selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom.,M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Raharja.
  4. Bapak Dedy Prasetya Kristiadi, M.Kom selaku Dosen Pembimbing 1 untuk laporan Skripsi ini.
  5. Ibu Listina Nadhia, S.Kom., MTI selaku Dosen Pembimbing II untuk laporan Skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis,
  7. Kedua Orangtua tercinta yang selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril dan materil.
  8. Teman­teman yang selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.
  9. Rekan­rekan seperjuangan yang telah memberikan penulis semangat dalam menyelesaikan Skripsi ini.
  10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan Skripsi ini.

Penulis berharap mudah-mudahan laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan dan penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam laporan skripsi ini.

Tangerang, Januari 2018
Apik Sutikno

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)

 

DAFTAR SIMBOL ELEKTRONIKA

 

DAFTAR TABEL


Tabel 2.1. Simbol-Simbol Flowchart

Tabel 2.2. Kelebihan Dan Kelemahan Black Box

Tabel 2.3. Kode Warna Pada Resistor

Tabel Tabel 2.4. Karakteristik IC Regulator Tegangan Positif 78xx

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4. Final Elisitasi

Table 4.5. Pengujian Black Box Pada Sistem

Tabel 4.2. Time Schedule Implementasi Program

Tabel 4.3. Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Karakteristik Sistem

Gambar 2.2. Daur Hidup Sistem

Gambar 2.3. Siklus Informasi

Gambar 2.4. Langkah Analisa Sistem

Gambar 2.5. Flowchart Sistem (System Flowchart¬)

Gambar 2.6. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)

Gambar 2.7 Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

Gambar 2.8 Flowchart Program (Program Flowchart)

Gambar 2.9 Simbol Flowchart Proses

Gambar 2.10. Flowchart Proses (Process Flowchart)

Gambar 2.11. Board Arduino uno

Gambar 2.12. Diagram Blok Arduino Uno

Gambar 2.13. Bagian-Bagian Arduino Uno Board

Gambar 2.14. Arsitektur ATMega 328

Gambar 2.15. Konfigursi ATMega 328

Gambar 2.16. GSM Shield IcomSat V1.1 SIM 900

Gambar 2.17. Sensor Asap

Gambar 2.18. Bentuk 16x2 LCD (Liquid Crystal Display)

Gambar 2.19. Kipas DC 12 cm

Gambar 2.20. Rangkaian Kontrol Kipas (Fan) 12V

Gambar 2.21. Buzzer

Gambar 2.22. Rangkaian Buzzer

Gambar 2.23. Lampu LED

Gambar 2.24. Resistor

Gambar 2.25. Kapasitor

Gambar 2.26. Bias Arus Dioda

Gambar 2.27. Susunan Kaki Transistor dan Lambang Transistor

Gambar 2.28 Rangkaian dasar IC regulator tegangan positif 78xx

Gambar 2.29. Bentuk Fisik Relay

Gambar 2.30. Bentuk Schematic Relay

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa

Gambar 3.2. flowchart sistem pendeteksi pencemaran udara yang berjalan

Gambar 3.3. Flowchart Sistem Sederhana Yang Diusulkan

Gambar 3.4. Diagram Blok

Gambar 3.5. Rangkaian Catu Daya

Gambar 3.6. Rangkaian Arduino Dengan Sensor Polusi Udara

Gambar 3.7. Rangkaian Arduino Dengan Modul SIM900A

Gambar 3.8. Rangkaian Arduino Dengan LCD (Liquid Cristal Display)

Gambar 3.9. rangkaian arduino dengan kipas DC

Gambar 3.10. Rangkaian Keseluruhan

Gambar 3.11. Tahapan awal menggunakan Arduino IDE

Gambar 3.12. Menjalankan Arduino IDE

Gambar 3.13. Tampilan utama layar Arduino IDE

Gambar 3.14. Tahapan awal menggunakan Arduino IDE

Gambar 3.15. mengecek listing program

Gambar 3.16. menentukan koneksi port

Gambar 3.17. pemilihan board Arduino uno

Gambar 3.18. Upload program

Gambar 4.1. Rangkaian Catu Daya

Gambar 4.2. Pengujian Sensor MQ-02

Gambar 4.3. Listing Program Untuk Pengujian Sensor MQ-02

Gambar 4.4. Pengujian Modul SIM900A

Gambar 4.5. Listing Program Untuk Pengujian SIM900A

Gambar 4.6. Pengujian Buzzer

Gambar 4.7. Listing Program Untuk Pengujian Buzzer Dengan Arduino

Gambar 4.8. Pengujian Lampu LED

Gambar 4.9. Listing Program Program Untuk Pengujian Lampu Led

Gambar 4.10. Pengujian Tampilan LCD

Gambar 4.11. Listing Program Program Untuk Pengujian LCD

Gambar 4.12. Pengujian Kipas DC

Gambar 4.13. Listing Program Program Untuk Pengujian Kipas DC

Gambar 4.14. Flowchart Program Yang Diusulkan

Gambar 4.15. Source Code program keseluruhan

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kualitas udara merupakan salah satu faktor utama yang menentukan kesehatan, Kebutuhan manusia dengan udara bersih adalah sebuah prioritas yang tidak bisa dianggap hal yang sederhana. Udara merupakan materi yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata, namun efek dari pencemaran udara tidak bisa langsung di rasakan. Tanpa kita sadari bahwa terdapat standar udara, yang jika manusia menghirup udara dibawah standar dapat menyebabkan penyakit jangka panjang. Salah satu parmeter kualitas udara adalah karbon monoksida (CO). Gas tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak mengiritasi, namun mudah terbakar dan sangat beracun. Tingkat polusi udara yang tinggi disebabkan oleh banyaknya kendaraan dan industri industri di wilayah kecamatan cikupa, sementara itu terdapat ketentuan indeks ambang batas normal dengan kategori baik di angka 320 ppm dan ketentuan tentang komposisi zat yang biasa dihirup, jika komposisi udara tidak sesuai maka udara tersebut telah tercemar oleh polusi yang konsentrasinya lebih tinggi. Hal ini termasuk udara yang ada di dalam maupun di luar ruangan.

Dengan perancagan detector dan sistem pengurai tingkat pencemaran udara menggunakan android berbasis arduino uno di wilayah kecamatan cikupa, dapat mengetahui kadar polusi udara dan membuat sistem pengurainya pada wilayah Kecamatan tersebut. Tingkat polusi akan dideteksi oleh sensor terlebih dahulu lalu sensor tersebut akan mengirim sinyal ke arduino uno berupa sinyal output. Selanjutnya arduino uno akan memberikan sinyal pada android untuk menampilkan seberapa besar tingkat polusi udara dan sistem alat pengurainya bekerja untuk menguraikan polusi tersebut.

Berdasar uraian tingkat polusi di atas maka penulis melakukan penelitian yang berjudul “PERANCANGAN DETECTOR DAN SISTEM PENGURAI TINGKAT PENCEMARAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN ANDROID BERBASIS ARDUINO UNO DI WILAYAH KECAMATAN CIKUPA”.

Rumusan Masalah

Beberapa hal yang menjadi perumusan dalam penyusunan laporan ini antara lain:

  1. Bagaimana membuat alat detector tingkat pencemaran udara berbasis arduino uno?

  2. Apakah sensor MQ-02 efektif dan akurat dalam mendeteksi tingkat pencemaran udara berbasis Arduino Uno?

  3. Bagaimana sistem pengurai dapat meminimalisir tingkat pencemaran udara?

Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup yang dibatasi pada penulisan penelitian ini yaitu:

  1. Pembuatan perancangan untuk mendeteksi tingkat pencemaran udara dan membuat sistem pengurainya.

  2. Sistem ini berguna agar masyarakat di wilayah Desa Pasir Jaya Kecamatan Cikupa dapat mengetahui berapa tingkat polusi udara dan seberapa penting kualitas udara yang ada di lingkungannya demi kesehatan dan keselamatan bersama.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penulisan laporan ini adalah:

  1. Merancang dan membuat alat detector tingkat pencemaran udara

  2. Menyelesaikan masalah tingkat pencemaran udara yang ada di wilayah Desa Pasir Jaya Kecamatan Cikupa

  3. Memudahkan petugas aparatur pemerintah untuk mengontol lingkungan sekitar

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat dihasilkan dari penelitian ini adalah:

  1. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dalam menuangkan ilmu pengetahuan tentang teknologi dan informasi selama belajar di STMIK Raharja Tangerang.

  2. Manfaat alat ini agar aparatur pemerintah lebih mudah mengontrol tingkat pencemaran udara di lingkungan sekitar desa pasir jaya kecamatan cikupa.

  3. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh suatu lembaga atau pihak manapun baik secara informasi,referensi ataupun sebagai dasar untuk mengambil suatu kebijakan.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. A. Metode Observasi

    Merupakan cara pengumpulan data dimana penelitian dilaksanakan langsung di wilayah Desa Pasir Jaya Kecamatan Cikupa guna memperoleh data dan keterangan yang akan dikumpulkan untuk diteliti.

  2. B. Metode Wawancara

    Selain observasi penulis melakukan wawancara atau tanya jawab kepada masyarakat serta karyawan yang berkaitan dengan penelitian untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti yaitu pendeteksi tingkat polusi udara dan pengurainya.

  3. C. Studi Pustaka

    Selain melakukan observasi dan wawancara penulis juga melakukan studi pustaka, browsing internet, jurnal, artikel dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan penelitian penulis.


Metode Analisa

Pada metode ini penulis menganalisa sistem-sistem yang sudah ada dengan beberapa pertimbangan, seperti bagaimana cara kerja sistem, apa saja komponen yang membangun sistem tersebut dan juga kekurangan dari sistem tersebut.

Metode Perancangan

Dalam metode perancangan ini kita dapat mengetahui bagaimana sistem itu dibuat atau di rancang dan alat apa saja yang dibutuhkan. Melalui tahapan pembuatan flowchart dari sistem yang akan dibuat dan pembuatan desain di aplikasi pengontrolan berupa perancangan perangkat lunak (software) dan perangkat keras (Hardware).

Metode Prototype

Dalam Tugas Akhir (SKRIPSI) ini menggunakan metode perancangan yaitu proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal.

Metode perancangan yang digunakan adalah metode perancangan evolutionary karena metode perancangan ini secara terus menerus dikembangkan hingga perancangan tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh device system.

Metode Testing

Pada metode pengujian ini peneliti melakukan uji coba dengan metode Black Box terhadap perancangan yang dibuat, agar diketahui apakah perancangan sudah berjalan sesuai ketentuan.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dan memahami lebih jelas tentang penulisan Tugas Akhir (SKRIPSI) ini, maka penulis mengelompokan materi penulisan menjadi 5 bab yang saling berkaitan antara masing-masing bab dengan yang lainnya sehingga menjadi kesatuan yang utuh. Penulisan laporan terbagi dalam beberapa bab yang berisi urutan secara garis besar dan kemudian dibagi lagi dalam sub bab yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang pembuatan laporan, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori sebagai konsep dasar dalam penyusunan alat dan laporan sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum Desa Pasir Jaya Kecamatan Cikupa, sejarah singkat Desa Pasir Jaya Kecamatan Cikupa, visi dan misi Desa Pasir Jaya Kecamatan Cikupa, struktur organisasi dan wewenang serta tanggung jawab. Disamping itu pembuatan “PROTOTYPE DETECTOR DAN SISTEM PENGURAI TINGKAT PENCEMARAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN ANDROID BERBASIS ARDUINO UNO PADA WILAYAH KECAMATAN CIKUPA” juga tertuang dalam bab ini.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Bab ini berisi pembahasan tentang hasil pengujian dan analisa dari perancangan detector dan sistem pengurai dengan menggunakan mobile monitoring android

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari skripsi ini dan saran-saran yang bisa di berikan untuk memperbaiki pengembangan sistem berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Wendi Wirasta dan Imam Febriansyah dalam jurnal LPKIA Vol.1 No.1 (2014:2) [1] “Sistem adalah suatu kelompok yang dapat beroperasi dan berinteraksi baik fisik maupun non fisik dan menyelesaikan masalah dan mencapai suatu tujuan tertentu.

Nasaruddin, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.2 (2013) [2]berpendapat, “Sistem adalah suatu sekumpulan atau komponen-komponen yang saling terhubung dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan”.

Menurut Taufiq (2013:2) [3] “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Berdasarkan dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu dengan yang lainnya yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20),“Sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen tersebut dapat berupa suatu subsistem. Dari setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu yang mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus selalu terjaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang dapat merugikan harus dikendalikan. jika tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  7. Pengolahan Sistem (Process)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

2.1.jpg

Klasifikasi Sistem

Menurut hutahaean (2014:3) [4] bahwa suatu sistem di klasifikasikan sebagai berikut :

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

  1. Sisteem abstrak (Abstract system) merupakan sistem yang berupa suatu konsep atau gagasan, atau sistem yang berupa suatu ide-ide atau suatu pemikiran yang bersifat non fisik yaitu tidak terlihat secara fisik. Contohnya seperti Teologi yaitu suatu ilmu tentang ketuhanan atau suatu gagasan maupun suatu pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhannya.

  2. Sistem Fisik (Physical System) merupakan sistem yang terlihat secara fisik contohnya seperti sistem akuntansi, sistem transportasi, sistem komputer, sistem produksi, dan lain-.lainnya

b. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

  1. Sistem Deterministik (Deterministic System) merupakan suatu sistem yang bergerak atau beroperasi dengan cara yang dapat diperkirakan secara tepat, dan dapat mengetahui interaksi yang terjadi pada setiap bagian-bagiannya. Contohnya yaitu sistem komputer.

  2. Sistem Probabilistik (Probabilistic System) merupakan suatu sistem yang tidak dapat memperkirakan hasil akhirnya atau kondisi masa depannya secara tepat karena memiliki unsur probabilitas (kemungkinan atau tidak tentu). Contohnya seperti sistem persediaan barang, sistem pemilihan presiden, dan lain sebagainya.

c. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

  1. Sistem terbuka (Open System) merupakan sistem yang berhubungan dan mendapatkan pengaruh dari lingkungan luar untuk mendapatkan inputan dan melakukan proses sehingga menghasilkan keluaran. Karena sistem ini merupakan sistem yang mendapatkan pengaruh dari lingkungan luar atau merupakan sistem yang terbuka, maka sistem ini harus memiliki pengendalian yang baik, sehingga secara relatif tertutup, karena sistem yang tertutup akan secara otomatis akan terbuka untuk pengaruh yang positif saja. Contohnya sistem keorganisasian.

  2. Sistem tertutup (Close System) kebalikan dari sistem terbuka, yaitu sistem yang tidak behubungan dan tidak mendapatkan pengaruh dari lingkungan luar, sehingga sistem ini tidak melakukan pertukaran materi, energi, ataupun informasi, dan secara otomatis akan bekerja tanpa adanya campur tangan dari lingkungan luar. Contohnya reaksi kimia dalam sebuah tabung. Secara teoritis sistem tersebut ada, akan tetapi pada kenyataanya sistem tersebut tidak sepenuhnya tertutup, yang ada hanyalah relatively close system (sistem yang relatif tertutup atau tidak sepenuhnya tertutup).

d. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan

  1. Sistem Alamiah (Natural System) merupakan sistem yang terjadi karena proses-proses alam tanpa adanya campur tangan manusia, karena memang tidak ada campur tangan manusia dan merupakan proses yang alamiah. Contohnya seperti rotasi perputaran bumi, sistem tatasurya, dan lain sebagainya.

  2. Sistem Buatan (Human Made System) merupakan sistem yang dirancang oleh manusia atau merupakan sistem yang proses terjadinya melibatkan campur tangan manusia. Sistem ini juga melibatkan mesin, sehingga sering kali disebut Human Machine System. Contohnya Sistem komputer.

e. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Dilihat dari tingkat kerumitannya sistem juga dapat dibagi menjadi sistem sederhana dan sistem kompleks. Contoh dari sistem sederhana yaitu sistem yang ada pada sepeda, sedangkan contoh dari sistem kompleks yaitu terjadi pada otak manusia

Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5), tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:27), Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:

  1. Mengenali Adanya Kebutuhan

    Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

  2. Pembangunan Sistem

    Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

  3. Pemasangan Sistem

    Setalah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Di dalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

  4. Pengoperasian Sistem

    Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

  5. Sistem Menjadi Usang

    Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

2.2.jpg

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Lippeveld dkk dalam bukunya Bambang Hartono (2013:16) [5] “sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan, yang bekerja untuk mengumpulkan dan menyimpan data serta mengolahnya menjadi informasi yang digunakan.

Menurut Davis dalam kadir (2014:25) [6] “informasi adalah data yang telah di olah menjadi sebuh bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diolah dan dibentuk seehingga dapat bermanfaat untuk pengambilan keputusan pada saat ini atau saat mendatang.

2.3.jpg

Klasifikasi Informasi

Menurut Sutabri (2012:27) [3] informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Informasi Berdasarkan Persyaratan

    Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Informasi yang tepat waktu

      Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.

    2. Informasi yang relevan

      Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang menajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian.

    3. Informasi yang bernilai

      Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.

    4. Informasi yang dapat dipercaya

      Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

  2. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu

    Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:

    1. Informasi masa lalu

      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur.

    2. Informasi masa kini

      Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

  3. Informasi Berdasarkan Sasaran

    Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Informasi individual

      Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

    2. Informasi komunitas

      Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat.


Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Taufiq (2013:156), “Analisa Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

Menurut Yakub (2012:142), “Analisa Sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sisten yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan analisa sistem adalah suatu kegiatan dalam mengidentifikasi dan mengavaluasi permasalahan yang telah terjadi agar kebutuhan dapat terpenuhi dalam sistem baru.

Langkah-langkah Analisis Sistem

Menurut Taufiq (2013:159), untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem Menurut Whitten L. Jeffery (2004) yang dijelaskan pada gambar dibawah ini:

2.4.jpg
  1. Definisi Lingkup

    Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.

  2. Analisis Masalah

    Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan!” dan “Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?”, Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan. Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.

  3. Analisis Persyaratan

    Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternative, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukan dalam pernyataan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem.” Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sistem yang baru.

  4. Desain Logic

    Tidak semua proyek mencakup pengembangan model-driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem. Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mengesahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.

  5. Analisa Kebutuhan

    Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk alternatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah untuk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan merekomendasikan sebuah sistem target yang akan dirancang bangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hampir selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Verzello /John Reuter III dalam Darmawan (2013:227) [7] “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:5), perancangan sisten adalah sekumpulan aktifitas yang menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan berjalan. Hal itu bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan user

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228) [8]Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

Tahap-Tahap Rancangan Sistem

Menurut Al Jufri (2011:141) [9]Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

  1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinici

    Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:

    1. Diagram arus data (data flow diagram)

    2. Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)

    3. Kamus data (Data dictionary)

    4. Flowchart

    5. Model hubungan objek

    6. Spesifikasi kelas

  2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

    Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

  3. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

    Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

  4. Memilih Konfigurasi Terbaik

    Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.

  5. Menyiapkan Usulan Penerapan

    Analis menyiapakn usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

  6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

    Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.


Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Uzzaman (2015:71) [10] mengatakan, “Prototype adalah produk demonstrasi. Pada tahap ini tidak semua fitur sudah diletakkan. Pengembang sering memproduksi prototype semacam ini untuk mempresentasikan contoh produk kepada investor. Dengan demikian, investor bisa melihat produk asli dan membuktikan bahwa produk tersebut menarik dan berguna”.

Pendapat Seema dan Malhotra pada International Journal Of Advances In Computing And Information Technology (2012:279) [11] “Prototyping is an attractive idea for complicated and large systems for which there is no manual process or existing system to help determining the requirements. A prototype is a toy implementation of a system; usually exhibiting limited functional capabilities, low reliability, and inefficient performance”.

(“Prototipe adalah ide menarik untuk sistem yang rumit dan besar dengan tidak ada proses manual atau sistem yang ada untuk membantu menentukan kebutuhan. Sebuah prototipe adalah implementasi mainan dari sistem; biasanya, ditunjukkan dengan kemampuan terbatas fungsional, kehandalan rendah, dan kinerja yang tidak efisien”.)

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, maka dapat disimpulkan prototype adalah sebuah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.


Konsep Dasar Monitoring

Definisi Monitoring

Pendapat Ichwan dkk di dalam Jurnal Informatika Vol. 3 No. 2 (2012:15) [12] “Monitoring (pemantauan) adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awarenees) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukan pergerakan kearah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu.

Menurut Khanna (2013) [13] “Monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan dengan rutin mengenai kemajuan pada project yang akan berjalan atau kegiatan memantau sebuah perubahan proses dan output project”.

Berdasarkan kedua kutipan di atas, dapat disimpulkan monitoring adalah prosedur yang bisa dijalankan sebagai kesadaran untuk memperoleh informasi mengenai penyebab dan konsekuensi dari kebijakan publik melalui waktu yang menunjukan pergerakan untuk tujuan tertentu.


Tujuan Dan Fungsi Monitoring

  1. Pemeriksaan

  2. Pengujian dan penilaian

  3. Pengurusan

  4. Peninjauan

  5. Pengamatan dan pemantauan

  6. Kunjungan staff

  7. Pembinaan yang dilakukan oleh pimpinan

  8. Pengendalian

  9. Penertiban

  10. Mengusahakan suatu struktur yang terorganisir

  11. Mengusahakan supervisi

  12. Mengusahakan informasi yang akurat

  13. Pencapaian hasil

  14. Meningkatkan keterampilan kerja

  15. Mendapatkan atau memperoleh umpan balik

Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Iswandi (2015:73) [14] “Flowchart merupakan urutan-urutan langkah kerja suatu proses yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang disusun secara sistematis”.

Sagita (2013:33) [15] mengatakan, “Flowchart merupakan bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.

Simbol-Simbol Flowchart

TABEL%2B2.1.jpg

Flowchart terbentuk dari simbol atau gambar yang mewakili setiap fungsinya untuk mempresentasikan sebuah alur, Simbol flowchart yang berbeda juga memiliki arti yang berbeda, namun beberapa simbol umum yang digunakan pada flowchart berikut adalah sebagai berikut:

  1. Terminator (start terminator, end terminator): Berbentuk oval sebagai diagram alur yang menunjukkan awal atau akhir proses.

  2. Proses (process): Berbentuk persegi panjang bentuk diagram alur, yang menunjukan langkah alur proses yang berjalan.

  3. Keputusan (decision): Berbentuk berlian, yang menunjukan bentuk indikasi dari aliran proses yang bercabang.

  4. Konektor (A): Bentuk lingkaran pada diagram alir yang digunakan untuk menunjukkan lonjakan aliran proses.

  5. Data: Sebuah jajaran genjang yang menunjukkan input data atau output (I / O) dalam proses.

  6. Dokumen (document): Digunakan untuk menunjukan dokumen atau laporan.


Jenis-Jenis Flowchart

Menurut tri (2015:2), flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

  1. Flowchart Sistem (Flowchart System)

    Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu.

2.5.jpg
  1. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)

    Flowchart dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan.

2.6.jpg
  1. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

    Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

2.7.jpg
  1. Flowchart Program (Program Flowchart)

    Flowchart program dihasilkan dari flowchart sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

2.8.jpg
  1. Flowchart Proses (Process Flowchart)

    Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima simbol khusus.

2.9.jpg

Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau form. Berikut adalah contoh gambar dari flowchart proses:

2.10.jpg

Konsep Dasar Pencemaran Udara

Definisi pencemaran udara

Pencemaran adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi maupun materi ke dalam lingkungan sehingga menyebabkan lingkungan kurang atau tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Dalam pengertian lebih lengkap, pencemaran adalah perubahan yang kurang menguntungkan terhadap lingkungan yang disebabkan oleh hasil aktivitas manusia secara keseluruhan atau sebagian, melalui pengaruh langsung/tidak langsung, dari perubahan dalam susunan kimia-fisika, tingkat radiasi, pola energi, dan limbah dari organisme. Polusi dapat mengakibatkan perubahan unsur fisik, panas, biologis, dan kimiawi, terhadap suatu lingkungan yang dapat menimbulkan bahaya atau potensial bahaya terhadap kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan makhluk hidup. Bahan yang menyebabkan polusi disebut polutan.

Sumber Pencemaran Polusi Udara

Sumber pencemaran dapat merupakan kegiatan yang bersifat alami (natural) dan aktivitas manusia (kegiatan antropogenik). Sumber pencemaran alami adalah letusan gunung berapi, kebakaran hutan, dekomposisi biotik, debu spora tumbuhan dan lain sebagainya sedangkan pencemaran udara aktivitas manusia secara kuantitatif sering lebih besar seperti transportasi, industri, pertambangan, dari sampah baik akibat dekomposisi ataupun pembakaran dan rumah tangga tangga (Soedomo, 2001). Sumber polusi utama berasal dari transportasi di mana hampir 60 % dari polutan yang dihasilkan terdiri dari karbon monoksida dan sekitar 15 % terdiri dari hidrokarbon.

Sumber-sumber polusi lainnya adalah pembakaran, proses industri, pembuangan limbah dan lain – lain (Fardiaz, 2003). Polutan primer yang diemisikan oleh suatu sumber emisi akan mengalami berbagai reaksi fisik dan kimia dengan adanya faktor meteorologi seperti sinar matahari, kelembaban dan temperatur. Berbagai reaksi yang terjadi juga dapat menyebabkan terbentuknya beberapa jenis polutan sekunder. Akibat dorongan angin, polutan akan terdispersi (tersebar) mengikuti arah angin. Sebagian polutan dalam perjalanannya dapat terdeposisi (deposited) atau mengendap ke permukaan, air, bangunan, dan tanaman. Sebagian lainnya akan tetap tersuspensi (suspended) di udara. Seluruh kejadian tersebut akan mempengaruhi konsentrasi polutan-polutan di udara ambien atau dengan kata lain, mengubah kualitas udara ambien (Kemenlh, 2007).



Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Masooma Yousuf dan M.asger dalam International Journal Of Computer applications (ISSN 0975-8887 Vol.116 No.4, 2014) [16] “Requirements Elicitation (RE) is defined as the process of obtaining a comprehensive understanding of stakeholder’s requirements. It is the initial and main process of requirements engineering phase. Elicitation process usually involves interaction with stakeholders to obtain their real needs”.

(Persyaratan elisitasi didefinisikan sebagai proses mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang persyaratan stakeholder. Ini adalah proses awal dan utama dari tahap rekayasa persyaratan. Proses elisitasi biasanya melibatkan interaksi dengan para pemangku kepentingan untuk mendapatkan kebutuhan mereka).

Menurut Siahaan (2012:66) [17] “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.”

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan yang dibuat pada sistem baru sebagai keinginan pengguna sistem dan pihak terkait yang bermanfaat untuk pengembangan sistem tersebut.

Tahap-Tahap Elisitasi

Elisitasi didapat melalui metode wawancara, ada 4 tahapan dalam membuat suatu proses elisitasi, diantaranya sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

  3. Elisitasi Tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

Final Draft Elisitasi, adalah hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Pengujian

Definisi Pengujian Black Box Testing

Menurut Srinivas Nidhra dan Jagruthi Dondeti pada International Journal of Embedded Systems and Applications (IJESA, Vol.2, No.2, 2012) [18] “Black box testing is also called as functional testing, a functional testing technique that designs test cases based on the information from the specification With black box, Black box testing not concern with the internal mechanisms of a system; these are focus solely on the outputs generated in response to selected inputs and execution conditions the code”.

(Pengujian kotak hitam disebut sebagai uji fungsional, pengujian fungsional, teknik yang mendesain uji kasus berdasarkan informasi dari spesifikasi dengan kotak hitam, pengujian kotak hitam tidak memperhatikan mekanisme internal sistem hanya berfokus pada output yang dihasilkan dalam menanggapi input yang di pilih dan kondisi eksekusi kode).

Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2) [19]menambahkan, ”Black box testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure.”

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode pengujian black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang kaitkan pada pengujian kinerja, dan spesifikasi, antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Berbeda dengan pengujian white box, black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari Software Under Test (SUT). Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional dari suatu program.

Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba white box, akan tetapi pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan-kesalahan lainnya, selain menggunakan metode pengujian white box. black box testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.

Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

  2. Kesalahan interface

  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

  4. Kesalahan performa.

  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan di awal proses, uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain.

Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

  1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

  2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

  3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

  4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

  5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

  6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Sehingga dalam uji coba black box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

  1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

  2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

  3. Menentukan output untuk suatu jenis input.

  4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

  5. Melakukan pengujian.

  6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

  7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

Kelebihan Dan Kelemahan Black Box

Dalam pengujian black box terdapat kelebihan dan kelemahan. Berikut diantaranya:

TABEL%2B2.2.jpg


Teori Khusus

Konsep Dasar Mikrokontroler

Definisi Mikorokontroler

Menurut Saefullah dkk dalam jurnal CCIT Vol.2 No.3 (2013:1) [20] “Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor dalam chip tunggal yang dimana didalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya, dan juga mempunyai masukan dan keluaran serta kendali yang difungsikan untuk membaca data, dan dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus.

Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17) [21] menambahakan, Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari Mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah Mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman input- output.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan mikorkontroler adalah sebuah sistem dari mikroprosesor dalam chip tunggal, dimana memiliki input-output dan kendali yang difungsikan untuk membaca data dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus.

Karakteristik Mikrokontroller

Menurut saefullah dkk dalam jurnal CCIT Vol.2 No.3 (2013:2) mikrokontroller memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada program-program pada PC.

Konsep Dasar Arduino Uno Board

Definisi Arduino Uno

Menurut Ahmed S. Abd El-Hamid dkk dalam International Journal of Software & Hardware Research in Engineering (ISSN-2347-4890) [22] Volume 3 Issue 8 August, 2015

“The Arduino UNO microcontroller serves as the brain of the system to facilitate programming. It is a microcontroller board based on ATMega328 that comprises 14 digital pin entries (input) 6 analog production entries (output), a 16 MHz ceramic resonator, USB connection, power jack, ICSP header, and reset button. The board is equipped with the features needed to support the microcontroller by connecting it to a computer using a USB cable”.

“Mikrokontroler Arduino UNO berfungsi sebagai otak dari sistem untuk memudahkan pemrograman. Ini adalah sebuah papan mikrokontroler berbasis ATmega328 yang terdiri 14 pin digital (Input) dan 6 pin analog (Output), resonator keramik 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, ICSP header, dan tombol reset. Papan ini dilengkapi dengan fitur yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler dengan menghubungkannya ke komputer menggunakan kabel USB”.

Menurut Saputri (2014:2) [23] “Arduino Uno adalah board berbasis mikrokontroler pada ATmega328. Board ini memiliki 14 digital input atau output pin (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM). 6 input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack listrik tombol reset.

Menurut Gunawan (2013:203) [23] “Arduino Uno adalah sebuah modul yang memiliki komponen komplit berbasis papan mikrokontroler pada Atmega 328.

Berdasarkan kedua definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa arduino uno adalah salah satu kit mikrokontroler yang berbasis pada Atmega328. Suatu model dilengkapi dengan berbagai hal yang diburtuhkan untuk mendukung mikrokontroler bekerja.

2.11.jpg


Blok-Blok Diagram Arduino Uno

Menurut Feri Djuandi (2011:8), komponen utama di dalam papan Arduino adalah sebuah mikrokontroler 8 bit dengan merk Atmega yang dibuat oleh Atmel Corporation. Berbagai papan Arduino menggunakan tipe ATmega yang berbeda-beda tergantung dari spesifikasinya. Sebagai contoh Arduino Uno menggunakan Atmega328 sedangkan Arduino Mega 2560 yang lebih canggih menggunakan Atmega2560. Berikut ini contoh diagram blok sederhana dari mikrokontroler Atmega328 yang dipakai pada arduino uno.

2.12.jpg
  1. Universal Asynchronus Reseiver/Transmitter (UART) adalah antar muka yang digunakan yang digunakan untuk komunikasi serial seperti pada RS-232, RS-442 dan RS-485.

  2. 2KB RAM pada memori kerja bersifat volatile (hilang saat daya dimatikan), digunakan oleh variabel-variabel di dalam program.

  3. 32KB RAM flash memori bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan program yang dimuat dari komputer. Selain program, flash memori juga menyimpan bootloader. Bootloader adalah program inisiasi yang ukurannya kecil, dijalankan oleh CPU saat daya dihidupkan. Setelah bootloader selesai dijalankan, berikutnya program didalam RAM akan dieksekusi.

  4. 1KB EEPROM bersifat non-volatile, digunakan untuk meyimpan data yang tidak boleh hilang saat daya dimatikan. Tidak digunakan pada papan arduino.

  5. Central Processing Unit (CPU), bagian dari mikrokontroler untuk menjalankan setiap instruksi dari program.

  6. Port Input dan Output, pin-pin untuk menerima data (input) digital atau analog, dan mengeluarkan data (output) digital atau analog.

Bagian-Bagian Arduino Uno

Menurut Djuandi (2011:8), dengan mengambil contoh sebuah papan arduino tipe USB, bagian-bagiannya dapat dijelaskan sebai berikut:

2.13.jpg

Bagian-bagian komponen dari Arduino Board dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. 14 pin (0-13)

    Berfungsi sebagai input atau output, dapat diatur oleh program. Khusus untuk 6 buah pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11, dapat juga berfungsi sebagai pin analog output dimana tegangan outputnya dapat diatur. Nilai sebuah pin output analog dapat diprogram antara 0 – 255, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.

  2. USB

    Berfungsi untuk:

• Memuat program dari komputer ke dalam papan

• Komunikasi serial antara papan dan komputer.

• Memberi daya listrik kepada papan.

• Sambungan SV1

Sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya papan, apakah dari sumber eksternal atau menggunakan USB. Sambungan ini tidak diperlukan lagi pada papan Arduino versi terakhir karena pemilihan sumber daya eksternal atau USB dilakukan secara otomatis.

  1. Q1 – Kristal (quartzcrystal oscillator)

    Jika mikrontroler dianggap sebagai sebuah otak, maka kristal adalah jantungnya karena komponen ini menghasilkan detak-detak yang dikirim kepada microcontroller agar melakukan sebuah operasi untuk setiap detaknya. Kristal ini dipilih yang berdetak 16 juta kali per detik (16MHz).

  2. Tombol Reset S1

    Untuk mereset mikrokontroler sehingga program akan mulai lagi dari awal. Perhatikan bahwa tombol reset ini bukan untuk menghapus program atau mengosongkan mikrokontroler.

  3. In-Circuit Serial Programming (ICSP)

  4. IC 1 – Mikrokontroler ATmega <p style="line-height: 2;"> Komponen utama dari papan Arduino, di dalamnya terdapat CPU, ROM dan RAM.

  5. 6 pin input analog (0-5)

    Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan yang dihasilkan oleh sensor analog, seperti sensor debu. Program dapat membaca nilai sebuah pin input antara 0 – 1023, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 –5V.

Mikrokontoler ATMega328

Definisi Mikrokontroler ATMega328

Menurut Syahid (2012:33) [24] ”ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATMega328, yang membedakan antara mikrokontroler antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/ output), peripherial (USART, timer, counter, dll).”

Dari segi ukuran fisik, ATMega328 memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler di atas. Namun untuk segi memori dan periperial lainnya ATMega32 tidak kalah dengan yang lainnya karena ukuran memori dan peripherialnya relatif sama dengan ATMega8535, ATMega328, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler di atas.

Mikrokontroller ini memiliki beberapa fitur antara lain:

  1. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.

  2. 32 x 8-bit register serba guna.

  3. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.

  4. 32 KB flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash memory sebagai bootloader

  5. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.

  6. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.

  7. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width Modulation) output.

<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in"> Mikrokontroler ATMega328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan paralelisme. Instruksi-instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi-instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock.

32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi pada ALU (Arithmatic Logic unit) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data. Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ).

Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register Control Timer/ Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya. Berikut ini adalah tampilan arsitektur ATmega 328:

2.14.jpg

Konfigurasi Pin ATMega328

2.15.jpg

Menurut Syahid (2012:34), “ATMega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperial lainnya.”

  1. Port B

    Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output. Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini:

a. ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.

b. OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM (Pulse Width Modulation).

c. MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi SPI.

d. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).

e. TOSC1 (PB6) dan TOSC2 (PB7) dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk timer.

f. XTAL1 (PB6) dan XTAL2 (PB7) merupakan sumber clock utama mikrokontroler.

  1. Port C

    Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut:

a. ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data digital.

I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck.

  1. Port D

    Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini.

a. USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial.

b. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi hardware / software maka program utama akan berhenti dan akan menjalankan program interupsi.

c. XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu membutuhkan external clock.

d. T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1 dan timer 0.

e. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog comparator.


Modul IcomSat v1.1-SIM900 GSM/GPRS

Definisi Modul IcomSat v1.1-SIM900 GSM/GPRS

IcomSat v1.1-SIM900 GSM/GPRS adalah modulGSM yang dikeluarkan oleh Iteadstudio. IcomSat merupakan suatu modul yang cocok dengan arduino IcomSat dapat digunakan untuk mengirim dan menerima data dengan menggunakan SMS (Short Message Service). IcomSat dapat dikontrol dengan menggunakan AT commands.

2.16.jpg


Fitur-fitur dari IcomSat v1.1 SIM900 GSM/GPRS

  1. Memiliki 4 tingkat jaringan frekuensi 850/900/1800/1900MHz.

  2. Paket data GPRS kelas 10/8.

  3. GPRS mobile station kelas B.

  4. Compliant to GSM phase 2/2+.

  5. Kelas 4 (2W @ 850 / 900MHz).

  6. Kelas 1 (1W @ 1800 / 1900MHz).

  7. Dikontrol melalui AT Command (GSM 07.07. 07.05 dan SIMCOM enhanced AT commands.

  8. Dapat digunak an untuk sms.

  9. Dapat menggunakan serial port.

  10. Semua pin SIM900 terdapat diluar.

  11. RTC didukung dengan super kapasitor

  12. Power ON/OFF dan fungsi reset yang didukung oleh arduino.

Spesifikasi dari IcomSat v1.1 –SIM900 GSM/GPRS shield

  1. Ukuran board IcomSat yaitu 77.2mm x 1.6mm.

  2. Indiktor yang terdapat pada IcomSat yaitu LED PWR, LED status dan LED status jaringan.

  3. Power supply IcomSat adalah 9-20 volt.

  4. Protokol komunikasi dalam IcomSat menggunakan protokol UART.

Bahasa Pemograman

Definisi Pemograman Bahasa C

Pendapat Alfith di dalam Jurnal Momentum Vol, 17, No. 1 (2015) [25] “Bahasa C memiliki keungtungan-keuntungan yang dimiliki bahasa assembler (bahasa mesin), hampir semua operasi yang dapat dilakukan oleh bahasa mesin, dengan penyusunan program yang lebih sederhana dan mudah. Bahasa terletak diantara bahasa pemograman tingkat tinggi dan assembly’.

Menurut Joni (2011:7) [26] “Bahasa C merupakan bahasa prosedural yang menerapkan konsep runtunan (program dieksekusi per baris dari atas ke bawah secara beruntun)”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahasa C adalah bahasa tingkat menengah (middle level language) sehingga mudah untuk melakukan interfacing (pembuatan program antar muka) ke perangkat keras (hardware)

Pengertian Bahasa C

Menurut Yulianto (2010:182), “Bahasa C merupakan bahasa pemograman yang berkekuatan tinggi dan fleksibel yang telah banyak digunakan oleh para programmer profesional untuk mengembangkan program-program yang sangat bervariasi dalam berbagai bidang”.

Menurut Joni (2011:7) “Bahasa C merupakan bahasa prosedural yang menerapkan konsep runtunan (program dieksekusi per baris dari atas ke bawah secara beruntun)”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahasa C adalah bahasa tingkat menengah (middle level language) sehingga mudah untuk melakukan interfacing (pembuatan program antar muka) ke perangkat keras (hardware)


Kelebihan Pemograman Bahasa C

  1. Bahasa C tersedia hampir di semua jenis komputer

  2. Kode bahasa C bersifat portabel yaitu bisa untuk semua jenis komputer. Suatu program ditulis dengan versi bahasa C yang lain hanya dengan sedikit modifikasi pada program,

  3. Bahasa C adalah pemograman yang fleksibel. Dengan bahasa C, kita dapat menulis dan mengembangkan berbagai jenis program mulai dari operating system, word processor, grafhic processor, spreadsheets, ataupun compiler untuk suatu bahasa pemrograman.

  4. Bahasa C hanya meneyediakan sedikit kata-kata kunci, hanya terdapat 32 kata kunci. Yaitu: auto break case char const continue return short signed size of static struct switch type def union unsigned void volite while.

  5. Proses executable program bahasa C lebih cepat.

  6. Dukungan pustaka yang banyak.

  7. C adalah bahasa yang terstruktur.

  8. Bahasa C termasuk bahasa tingkat menengah.

  9. Dibandingkan dengan assembly, kode bahasa C lebih mudah dibaca dan ditulis.

Kekurangan Bahasa C

  1. Banyaknya operator serta fleksibilitas penulisan program kadang-kadang membingungkan pemakai.

  2. Para pemrogram C tingkat pemula umumnya belum pernah mengenal pointer dan tidak tebiasa menggunakannya. Keampuhan C justru terletak pada pointer.


Konsep Dasar Sensor

Definisi Sensor

Sensor adalah transduser yang berfungsi untuk mengolah variasi gerak, panas, cahaya atau sinar, magnetis, dan kimia menjadi tegangan serta arus listrik. Sensor sendiri adalah komponen penting pada berbagai peralatan. Sensor juga berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi dan juga untuk mengetahui magnitude.

Transduser sendiri memiliki arti mengubah. Bentuk perubahan yang dimaksud adalah kemampuan merubah suatu energi ke dalam bentuk energi lain. Energi yang diolah bertujuan untuk menunjang daripada kinerja piranti yang menggunakan sensor itu sendiri. Sensor sendiri sering digunakan dalam proses pendeteksi untuk proses pengukuran. Sensor yang sering menjadi digunakan dalam berbagai rangkaian elektronik antara lain sensor cahaya atau sinar, sensor suhu, serta sensor tekanan.


Sensor MQ – 02

Sensor gas asap (MQ-02) ini mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan output membaca sebagai tegangan analog.

Sensor gas asap (MQ-02) dapat langsung diatur sensitifitasnya dengan memutar. Sensor ini biasa digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas dirumah maupun di industri. Gas yang dapat di deteksi diantaranya: LPG, i-butane, propane, methane, alcohol, hydrogen, smoke.

2.17.jpg


Spesifikasi Sensor MQ 2

  1. Catu daya pemanas : 5V AC/DC

  2. Catu daya rangkaian : 5VDC

  3. Range pengukuran :

a. 200 - 5000ppm untuk LPG, propane

<b. 300 - 5000ppm untuk butane /p> <p style="line-height: 2;"> c. 5000 - 20000ppm untuk methane

d. 300 - 5000ppm untuk hidrogen

e. 100 - 2000ppm untuk alcohol

  1. Luaran: analog (perubahan tegangan) sensor ini dapat mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan keluarannya berupa tegangan analog. Sensor dapat mengukur konsentrasi gas mudah terbakar dari 300 sampai 10.000 ppm. Dapat beroperasi pada suhu dari -200°C sampai 50°C san mengkonsumsi arus kurang dari 150 mA pada 5V. (sensor gas dan asap (MQ-02) Data sheet, 2011).


LCD (Liquid Cristal Display)

Definisi LCD (Liquid Cristal Display)

Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.

==== Material LCD (Liquid Cristal Display)

LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin ditampilkan.

2.18.jpg

Pengendali / Kontroler LCD (Liquid Cristal Display)

Dalam modul LCD (liquid cristal display) terdapat microcontroller yang berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (liquid cristal display). Microcontroller pada suatu LCD (liquid cristal display) dilengkapi dengan memori dan register. Memori yang digunakan microcontroller internal LCD adalah:

DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori tempat karakter yang akan ditampilkan berada.

  1. CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan.

  2. CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut merupakan karakter dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh pabrikan pembuat LCD (Liquid Cristal Display) tersebut sehingga pengguna tinggal mangambilnya sesuai alamat memorinya dan tidak dapat merubah karakter dasar yang ada dalam CGROM.

Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah :

  1. Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari mikrokontroler ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses penulisan data atau tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal Display) dapat dibaca pada saat pembacaan data.

  2. Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari atau ke DDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data tersebut ke DDRAM sesuatu dengan alamat yang telah diatur sebelumnya.

Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalalm suatu LCD (Liquid Cristal Display) diantaranya adalah:

  1. Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.

  2. Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data.

  3. Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis data, sedangkan high baca data.

  4. Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.

  5. Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 volt.

Konsep Dasar Kipas

Definisi Kipas

Kipas adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menghasilkan aliran pada fluida gas seperti udara. Kipas memiliki fungsi yang berbeda dengan kompresor sekalipun media kerjanya sama, dimana kipas menghasilkan aliran fluida dengan debit aliran yang besar pada tekanan rendah, sedangkan kompresor menghasilkan debit aliran yang rendah namun tekanan kerja yang tinggi. Dengan fungsi yang berbeda dari kompresor tersebut, kipas banyak diaplikasikan seperti untuk kenyamanan ruangan (kipas meja/dinding), sistem pendingin pada kendaraan atau sistem permesinan, ventilasi, penyedot debu, sistem pengering (dikombinasikan dengan heater), membuang gas-gas berbahaya, dan juga supply udara untuk proses pembakaran (seperti pada boiler).

Kipas DC

2.19.jpg

Kipas DC dipergunakan untuk menghasilkan angin. Fungsi yang umum adalah untuk pendingin udara, penyegar udara, ventilasi (exhaust fan), pengering (umumnya memakai komponen penghasil panas). Kipas DC juga ditemukan di mesin penyedot debu dan berbagai ornamen untuk dekorasi ruangan. Kipas DC disini digunakan untuk membersihkan debu.

Rangkaian kontrol fan (kipas) 12 volt DC ini berfungsi untuk mengendalikan kecepatan putaran motor DC 12 volt. Komponen yang digunakan untuk mengendalikan kecepatan fan (kipas) DC 12 volt ini adalah IC LM2941CT. IC LM2941CT merupakan sebuah regulator tegangan 1A. Rangkaian Kontrol Fan (Kipas) 12V ini dapat digunakan untuk mengendalikan kecepatan fan (kipas) 12 volt dengan arus maksimum 1A. Rangkaian kontrol fan 12 volt ini cukup sederhana dan menggunakan komponen yang mudah diperoleh, untuk membuat atau merakit rangkaian kontrol fan ini dapat melihat gambar rangkaian dan komponen yang digunakan seperti pada gambar.

2.20.jpg

Daftar Komponen Rangkaian Kontrol Fan (Kipas) 12V:

  1. R1 = VR 22K

  2. R2 = Pot 10K

  3. R3 = 2K2

  4. C1 = 470nF

  5. C2 = 470uF

  6. IC1 = LM2941

Rangkaian Kontrol Fan (Kipas) 12V pada gambar diatas dapat diaplikasikan pada dime blower DC 12 volt atau kipas DC yang lain. Pada dasarnya rangkaian kontrol fan (kips) di atas adalah mengatur tegangan supply yang di berikan ke fan atau kipas DC 12 volt. Pengendalian tegangan supply kipas DC ini dilakukan dengan mengatur tuas potensiometer R1.

Fungsi R1 pada “Rangkaian Kontrol Fan (Kipas) 12V” di atas adalah sebagai pembatas kecepatan maksimum fan atau kipas yang dikendalikan. Kemudian potensiometer R2 berfungsi untuk mengendalikan kecepatan putaran fan atau kipas DC12 volt. Apabila digunakan untuk mengendalikan kipas DC dengan konsumsi arus 1A, maka IC LM2941 pada “Rangkaian Kontrol Fan (Kipas) 12V” ini perlu dilengkapi dengan pendingin (heatsink) kecil untuk membuang panas yang dihasilkan pada saat IC LM2941 tersebut bekerja.


Buzzer

Definisi Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

2.21.jpg

atau biasa disebut rangkaian alarm pengingat pesan dan tanda, tentu sudah sering anda temukan di beberapa perangkat elektronik. Di masa era teknologi modern ini, tentu alarm sudah tersedia di beberapa perangkat elektronik. Mulai dari handphone dan juga jam memiliki alarm sebagai tanda peringatan tersebut. Dan tentunya rangkaian buzzer atau rangkaian alarm ini menjadi salah satu rangkaian penunjang di beberapa perangkat elektronik tersebut. Namun tidak jarang rangkaian ini sering berdiri sendiri sebagai perangkat elektronik tunggal. Dan anda bisa merangkai sendiri rangkaian ini dengan menggunakan beberapa komponen yang bisa anda temukan dengan mudah.

2.22.jpg

Pada skema gambar diatas, kita bisa membuat sebuah rangkaian buzzer yang unik. Dalam rangkaian ini, berfungsi untuk mendeteksi gerakan dan juga cahaya yang bisa membantu anda mencegah kasus pencurian. Dan biasanya memang pencuri akan memasuki rumah dengan cara mematikan lampu penerangan terlebih dahulu agar tidak terlihat gerak-geriknya. Dan rangkaian ini bisa membantu anda untuk mengatasi masalah tersebut.

Di skema rangkaian ini terdapat komponen Timer IC NE 555. Komponen R4 LDR digunakan untuk mendeteksi atau melakukan penginderaan cahaya yang berada di sekitar ruangan di dekat rangkaian tersebut. Komponen LDR ini bekerja dengan cara menerima cahaya yang masuk. Jika cahaya terang, maka tingkat resistensi dari LDR ini akan rendah dan tidak membuat rangkaian tersebut mengalirkan arus ke arah buzzer atau speaker yang terdapat di dalam rangkaian tersebut. Sementara kejadian sebaliknya akan terjadi jika LDR menerima cahaya rendah atau gelap sama sekali. Tingkat resistansi menjadi lebih tinggi sehingga bisa menimbulkan aliran ke arah komponen buzzer. Dengan keadaan tingkat resistansi yang tinggi, komponen IC akan terpicu dan mendorong buzzer untuk menghasilkan suara yang nyaring dan mendeteksi adanya gangguan. Dan perangkat elektronik atau rangkaian ini bisa menggunakan cahaya sebagai alat pengaktifannya jika relay dan juga transistor terhubung dengan pin 3 atau output dari IC 1.

Konsep Dasar Android

Definisi Android

Menurut Wahadyono (2013:2) [27] “Android adalah sistem operasi yang disematkan pada gadget, baik itu handphone, tablet, juga sekarang sudah merambah ke kamera digital dan jam tangan”.

Menurut Hidayat (2011:192), “Android adalah sistem operasi untuk perangkat mobile dan sistem operasi ini bersifat open source dan dikembangkan berdasarkan kernel linux”.

Berdasarkan kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa android adalah sebuah sistem operasi yang bersifat open source yang terdapat pada smartphone.

Android SDK

Menurut safaat (2012:15), “SDK (Software Development Kit) adalah tools API (Application Programming Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman JAVA”.

SDK Android sebenarnya adalah kumpulan tools yang disediakan oleh google untuk para pengembang yang ingin mencoba mengembangkan aplikasi androidnya. SDK sendiri merupakan kependekan dari system depelopment kits, dalam sdk ini terdapat tools-tools yang dibutuhkan dalam pengembangan android, diantaranya adalah:

  1. Adb Shell

    Adb sendiri merupakan bagian dari android development bridge yang dapat menjalankan terminal android seperti anda menjalankan terminal pada sistem operasi linux, dan command yang terdapat adalah adb shell sendiri sama seperti command linux pada umumnya.

  2. Android Simulator

    Fungsi dari android simulator ini berguna untuk para programer yang ingin melakukan testing aplikasi yang dibuatnya kedalam sistem operasi android secara virtual mengaplikasikanya kedalam handset android sebenarnya, bila kita menjalankan android virtual ini, yang kita lihat sama seperti kita menjalankan handset android yang sesungguhnya, dan versi-versi android terdahulu juga bisa kita jalankan apabila kita menginstal dan mendownload nya pada situs resmi google.

  3. DDMS

    DDMS dapat mencatat semua log yang aktif yang dilakukan pada ponsel android, hal ini memungkinkan para pengembang juga dapat melakukan benchmark terhadap aplikasi yang dibuatnya apabila sudah diterapkan langsung dalam ponsel android.


Komponen – Komponen Elektronika

Lampu LED

Lampu LED atau kepanjangannya (Light Emitting Diode) adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut. Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan led indikator untuk processor, atau dalam monitor terdapat juga lampu led power dan power saving. Lampu led terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila dialiri tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC).

Bermacam-macam warna dan bentuk dari lampu led, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya. Berikut bentuk fisik dari lampu led.

2.23.jpg

Resistor

Menurut Widodo (2010:29) [28] resistor adalah komponen elektrik yang berfungsi memberikan hambatan terhadap aliran arus listrik.. Dalam rangkaian listrik dibutuhkan resistor dengan spesifikasi tertentu, seperti besar hambatan, arus maksimum yang boleh dilewatikan dan karakteristik hambatan terhadap suhu dan panas. Pada skematik rangkaian, resistor disimbolkan sebagai garis zig-zag atau kotak dengan garis di kanan dan kirinya, sedangkan bentuk resistor yang umum adalah silinder tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan.

2.24.jpg

Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk mengenali besar resistansi, kode warna tersebut ditetapkan oleh standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic industries association) seperti yang ditunjukan pada tabel berikut:

TABEL%2B2.3.jpg

Kapasitor

Menurut Widodo (2010:35), Kapasitor adalah komponen elektrik yang berfungsi menyimpan muatan listrik. Salah satu jenis kapasitor adalah kapasitor keping sejajar. Kapasitor ini terdiri atas dua buah keping metal sejajar yang dipisahkan oleh isolator yang disebut dielektrik. Bila kapasitor dihubungkan ke baterai, kapasitor terisi hingga beda potensial antara kedua terminalnya sama dengan tegangan baterai. Jika baterai dicabut, muatan-muatan listrik akan habis dalam waktu yang sangat lama, terkecuali bila sebuah konduktor dihungkan pada kedua terminal kapasitor.

2.25.jpg


Dioda

Menurut Widodo (2010:41), dioda adalah komponen semikonduktor yang mengalirkan arus satu arah saja. Dioda terbuat dari germanium atau silikon yang lebih dikenal dengan dioda function. Sturktur dari dioda ini sesuai dengan namanya, adalah sambungan antara semikonduktor tipe P dan semikonduktor tipe N. semikonduktor tipe P berperan sebagai anoda dan semikondkutor tipe N berperan sebagai katoda. Dengan struktur ini arus hanya dapat mengalir dari sisi P ke sisi N.

Ada tiga kalimat kunci yang membedakan dioda dengan komponen lain:

  1. Memiliki dua terminal seperti halnya resistor.

  2. Arus yang mengalir tergantung pada beda potensial antara kedua terminal.

  3. Tidak mematuhi hukum OHM.

2.26.jpg

Transistor

Menurut Widodo (2010:48) “Transistor bipolar biasanya digunakan sebagai saklar dan penguat pada rangkaian elektronika digital”. Transistor memiliki 3 terminal komponen semi konduktor pada satu terminal adalah berfungsi sebagai pembuka (open) atau rangkaian. Transistor biasanya lebih banyak dibuat dari jenis silikon ini dapat mengubah dari jenis N dan P. Tiga kaki yang berlainan membentuk transisotr bipolar adalah emitor,basis, dan kolektor. Mereka dapat dikombinasikan menjadi jenis N-P-N atai P-N-P yang menjadi satu sebagai tiga kaki transistor. Pada rangkaian elektronika, sinyal inputnya adalah 1 atau 0. Sinyal ini selalu dipakai pada basis transistor, yang mana kolektor dan emitor sebagai penghubung untuk pemutus (short) atau sebagai pembuka rangkaian.

2.27.jpg

IC Regulator

Salah satu tipe regulator tegangan tetap adalah 78XX. Regulator tegangan tipe 78XX adalah salah satu regulator tegangan tetap dengan tiga terminal, yaitu terminal VIN, GND dan VOUT. Tegangan keluaran dari regulator 78XX memungkinkan regulator untuk dipakai dalam sistem logika, instrumentasi dan Hifi. Regulator tegangan 78XX dirancang sebagai regulator tegangan tetap, meskipun demikian dapat juga keluaran dari regulator ini diatur tegangan dan arusnya melalui tambahan komponen eksternal. Pada umumnya catu daya selalu dilengkapi dengan regulator tegangan. Tujuan pemasangan regulator tegangan pada catu daya adalah untuk menstabilkan tegangan keluaran apabila terjadi perubahan tegangan masukan pada catu daya. Fungsi lain dari regulator tegangan adalah untuk perlindungan dari terjadinya hubung singkat pada beban.

Untuk melihat karakteristik regulator tegangan positif 78xx dapat dilihat pada tabel 2.7. sebagai berikut:

TABEL%2B2.4.jpg

Angka xx pada bagian terakhir penulisan tipe regulator 78xx merupakan besarnya tegangan outputdari regulator tersebut. Kemudian huruf L, M merupakan besarnya arus maksimum yang dapat dialirkan pada terminal output regulator tegangan positif tersebut. Untuk penulisan tanpa huruf Lataupun M (78(L/M)xx) pada regulator tegangan positif 78xx maka arus maksimal yang dapat dialirkan pada terminal outputnya adalah 1 ampere. Karakteristik dan tipe-tipe kemampuan arus maksimal output dari regulator tegangan positif 78xx dapat dilihat pada tabel diatas. Kode huruf pada bagian depan penulisan tipe regulator 78xx merupakan kode produsen (AN78xx, LM78xx, MC78xx) regulator tegangan positif 78xx. Cara pemasangan dari regulator tegangan tetap 7805 pada catu daya dapat dilihat sebagai berikut.

2.28.jpg

Relay

Relay adalah sebuah saklar yang di kendalikan oleh arus. Relay memiliki sebuah kumparan tegangan rendah yang dililitkan pada sebuah inti dan arus nominal yang harus dipenuhi output rangkaian pendriver atau pengemudinya. Arus yang digunakan pada rangkaian adalah arus DC.( Bishop, 2004 : 55) Pada perangkat yang dibuat digunakan relay DC dengan tegangan koil 12 VDC, arus yang diperlukan sekitar 20 sampai 30 mA. Ada berbagai macam jenis relay berdasarkan pole - nya. Pada perancangan kali ini menggunakan Single Pole Double Throw ( SPDT ) yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus untuk menggerakkan peralatan di luar rangkaian.

2.29.jpg

Pada dasarnya relay adalah sebuah kumparan yang dialiri arus listrik sehingga kumparan mempunyai sifat sebagai magnet. Magner sementara tersebut digunakan untuk menggerakan suatu sistem saklar yang terbuat dari logam sehingga pada saat relay dialiri listrik maka kumparan akan terjadi kemagnetan dan menarik logam tersebut, saat arus listrik diputus maka logam akan kembali pada posisi semula.

2.30.jpg

Pada saat ada arus yang mengalir pada kaki 1 dan 2 maka inti besi lunak akan menjadi magnet, kemudian inti besi itu akan menarik kontak yang ada pada kaki 3 sehingga kaki 4 yang pada mulanya terhubung ke kaki 5 berubah kedudukan, yiaut terhuibung ke kaki 4. Hal tersebut dapat terjadi jika kaki relay bersifat NC (Normaly Close) Dan kaki 4 bersifat NO (Normaly Open)

Literature review

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literatur Review

Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:86) [29] Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan literature review adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain.

Langkah-Langkah Literatur Review

Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:87), dalam melakukan kajian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

  4. Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.

Studi Pustaka (Literature Review)

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai deteksi polusi udara berbasis arduino uno. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan deteksi berbasis arduino uno ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Hasil dari studi pustaka (literature review) ini antara lain:

  1. Penelitian dalam sebuah jurnal yang telah dilakukan oleh Rizky Nelar Lesmana, Yunita Rahayu (2016) dari Universitas Riau yang berjudul “Membangun Sistem Pemantau Kualitas Udara Dalam Ruangan Dengan Mengaplikasikan Sensor CO, O3, PM10 Berbasis LabVIEW”. Alat ini dibangun dengan menggunakan sensor MQ7 sebagai pengukur besaran karbon monoksida(CO), sensor GP2Y1010AUOF sebagai pengukur besaran Dust atau particulate matter (PM10)dan sensor MQ131 sebagai pengukur besaran gas O3. Arduino Mega2560 berperan sebagai Master Control Unit (MCU) yang mengelola data sinayal Analog hasil pembacaan sensor menjadi data digital yaitu kualitas udara sesuai standar yang digunakan, dan MCU juga akan menampilkan data kualitas udara ruangan pada layar LCD nokia 5110 84x48. Tampilan data berupa grafik dan numerik ditunjukkan pada display komputer (laptop) dengan menggunakan software LabVIEW. Untuk memudahkan pengguna data hasil pengukuran indeks kualitas udara ruangan disajikan dengan menggunakan standar indeks kualitas udara yang telah ditentukan pemerintah yaitu Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU).

  2. Penelitian yang dilakukan Septiyan Mazda Zaman pada tahun (2013). Dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Pengontrolan Peralatan Rumah Tangga Menggunakan Sensor Asap Dan Mikrokontroller AT89S2051”. Pada penelitian ini pengontrolan menggunakan mikrokontroller AT89S2051. Untuk mengontrol benda atau objek menggunakan media android.

  3. Penelitian yang dilakukan M. Aldiki Febriantono (2013), dari Universitas Brawijaya yang berjudul “Perancangan Dan Pembuatan Alat Pengurai Asap Rokok Pada Smoking Room Menggunakan Kontroler Pid”. Untuk menguraian asap rokok menggunakan peristiwa korona untuk menghasilkan proses ionisasi. Dimana mikrokontroler ATMega8535 sebagai pengendali utama dengan mengunakan metode Proporsional Integral Deferensial(PID)untuk mengatur kecepatan kipas exhaust.

  4. Penelitian dalam sebuah jurnal yang dilakukan oleh Leonardo Agustinus, Fatma Agus Setyaningsih dan Tedy Rismawan (2015), dari Universitas Tanjungpura yang berjudul “Rancang Bangun Prototype Pendeteksi Kadar Co Sebagai Informasi Kualitas Udara Berbasis Mikrokontroler” pada penelitian ini menggunakan sensor MQ-07 dan mikrokontroler ATMega16 sebagai otaknya

  5. Penelitian dalam sebuah jurnal yang dilakukan oleh Adibatul Ardianto (2016), dari Universitas Negeri Yogyakarta yang berjudul “Sistem Monitoring Pencemaran Polutan Kendaraan Via Gadget Berbasis Arduino” pada penelitian ini menggunakan sensor TGS2201 yang berfungsi untuk mendeteksi kadar gas H2, gas EtOH dan gas CO. Arduino sebagai pusat pemprosesan data dan bluetooth sebagai media untuk menampilkan pada gadget.

Berdasarkan literatur review di atas, maka penulis mengambil acuan dari literatur review tersebut karena masih ada kaitannya mengenai sistem pendeteksian dengan berbasis mikrokntroler (arduino). Dan penulis melakukan penambahan output sistem pengurainya yang dapat menguraikan polusi udara yang diaplikasikan di lapangan atau tempat penulis bekerja. Penelitian ini penulis lakukan untuk bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program. Sehingga penelitian ini termasuk ke dalam penelitian improtif (improvetive research).


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Instansi

Sejarah Singkat Desa Pasir Jaya Kecamatan Cikupa

Desa pasir jaya terbentuk pada tahun 1983 hasil pemekaran dari desa pasir gadung, dan dengan persetujuan dari para tokoh masyarakat maka ditunjuklah Bpk. USNATA sebagai pejabat sementara kepala desa pasir jaya.

Dan barulah pada tahun 1984 dilaksanakan pemilihan kepala desa untuk pertama kali dan terpilih Bpk. MOCH THAMIM sebagai kepala desa pasir jaya Depinitip yang pertama. Dan beliau menjabat sebagai kepala desa pasir jaya selama 2 periode antara tahun 1984-1992 dan 1992-2000 kemudian dilanjutkan oleh kepala desa yang ke-2 (dua) yaitu Bpk. MASHUDI yang menjabat selama 1 (satu) periode antara 2001-2006 yang kemudian kepala desa pasir jaya terpilih ke-3 (tiga) adalah Bpk. HAERUDIN, S.IP yang menjabat sebagai kepala desa pasir jaya selama 2 (dua) periode antara 2007-2013 dan 2013-2019.

Desa pasir jaya terdiri dari 6 wilaya sebagai berikut:

  1. Kp. Pengkolan

  2. Kp. Bunut

  3. Kp. Pasir jaya

  4. Kp. Nangkolanda

  5. Kp. Waru

  6. Kp. Pasir jaya

Visi Dan Misi Desa Pasir Jaya

Visi Desa Pasir Jaya

Terwujudnya desa pasir jaya yang religius islami sebagai desa yang maju, sejahtera, dan dinamis. Serta konpetitif dalam bidang pertanian dan industri di Kecamatan Cikupa Tahun 2013.

Misi Desa Pasir Jaya
  1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlakul karimah, berkualitas dan mandiri.

  2. Meningkatkan pemerintahan yang baik dan bersih.

  3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan dan pengembangan usaha ekonomi produktif di bidang pertanian dan industri, serta membuka peluang investasi.

  4. Meningkatkan sarana dan prasarana produksi dan teknologi pertanian yang berwawasan lingkungan.

Struktur Organisasi

Dalam suatu instansi, struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting. Karena dengan adanya struktur organisasi yang berjalan baik, maka fungsi-fungsi manajemen akan dapat dijalankan dengan baik pula. Sehingga ‘dalam hal ini di perlukan adanya suatu hubungan kerja sama yang baik antara bagian terkait.

Struktur organisasi dapat tercermin dalam suatu bagian yang menunjukkan adanya pembagian tugas, wewenang dan aturan-aturan yang berlaku sesuai prosedur yang ada termasuk komunikasi dan arus di pemerintahan desa.

3.1.jpg

Tugas Dan Tanggung Jawab

  1. Kepala Desa

Tugas dan Wewenang

a. Menyelenggarakan pemerintaha desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD.

b. Mengajukan rancangan peraturan desa.

c. Menetapkan peratura-peraturan yang telah mendapatkan persetujuan bersama BPD.

d. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai APB Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD.

e. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang undangan.

  1. Sekretaris Desa

a. Membantu Kepala Desa dalam mempersiapkan dan melaksanakan pengelolaan administrasi Desa.

b. Mempersiapkan bahan penyusunan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

c. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas urusan; dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

  1. Kepala Urusan (KAUR) Umum

a. Membantu Sekretaris Desa dalam melaksanakan administrasi umum,tata usaha dan kearsipan.

b. Pengeloaan inventaris kekayaan Desa

c. Mempersiapkan bahan rapat dan laporan

  1. Kaur Keuangan

a. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan Desa

b. Persiapan bahan penyusunan APB Desa.

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa

  1. Kaur Pemerintahan

a. Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan administrsi kependudukan, administrasi pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat Desa

b. Pelaksanaan kegiatan administrasi kependudukan.

c. Mempersiapkan bahan-bahan penyusunan rancangan peraturan Desa dan keputusan Kepala Desa.

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Desa.

  1. Kaur Pembangunan

a. Penyiapan bantuan –bantuan analisa dan kajian perkembangan ekonomi masyarakat.

b. Pelaksanaan kegiatan administrasi pembangunan.

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Desa.

  1. Kaur Kesra (Kesejahteraan Rakyat)

a. Mempersiapkan bahan untuk pelaksanaan program kegiatan keagamaan

b. Penyiapan dan pelaksanaan program perkembangan kehidupan beragama.

c. Penyiapan bahan dan pelaksanaan program, pemberdayaan masyarakat dan sosial kemasyarakatan.

d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Desa

  1. Kaur Trantib

a. Membantu Kepala Desa melaksanakan pembinaan, ketentraman dan ketertiban umum serta pembinaan perlindungan masyarakat.

b. Menyusun dan pelaksanaan program kegiatan pembinaan ketentraman dan ketertiban umum.

c. Pelaksanaan pembinaan dan perlindungan Kepada masyarakat dan anggota LINMAS di kelurahan.

d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Desa.

  1. Kepala Dusun (kadus)

a. Membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa dalam wilayah kerjanya.

b. Melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan swadaya dan gotong royong masyarakat

c. Melakukan kegiatan penerangan tentang program pemerintah kepada masyarakat.

d. Membantu Kepala Desa dalan pembinaan dan pengkoordinasian kegiatan RW (Rukun Wilayah) dan RT (Rukun Tetangga) di wilayah kerjanya.

  1. RW (Rukun Wilayah)

a. Membantu menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat yang menjadi tanggung jawab Pemerintahan Daerah.

b. Memlihara kerukunan hidup warga.

b. Menyusun rencana dan melaksanakan pembangunan dengan mengembangkan aspirasi dan swadaya murni msyarakat.

Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan Detector tingkat pencemaran udara ini diharapkan memberikan dampak positif diantaranya adalah:

  1. Dapat memantau langsung tingkat pencemaran udara di lingkungan sekitar Desa Pasir Jaya Kecamatan Cikupa

  2. Memberikan kemudahan pada Aparatur Desa dalam mengontrol lingkungan sekitar

  3. Menghemat waktu dan biaya transportasi bagi petugas Aparatur Desa.

Langkah-Langkah Perancangan

Dalam perancangan detector ini menggunakan metode perancangan sebagai berikut:

  1. Perancangan Sistem Mekanik

  2. Metode perancangan yang digunakan adalah metode perancangan Flowchart terlebih dahulu yang di desain sesuai cara kerja sistem.

  3. Perancangan Sistem Elektronik

    Metode perancangan menggunakan Diagram Blok, karena metode ini dimaksudkan untuk alat apa saja yang digunakan dan bagaimana sistem itu dirancang.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Flowchart Sistem Yang Berjalan

Prosedur alat detector tingkat pencemaran udara pada sistem yang berjalan saat ini terdiri dari beberapa alur, diantaranya:

  1. Petugas pemerintah membuat jadwal pendeteksian

  2. Petugas datang ke wilayah/tempat pendeteksian

  3. Petugas pemerintah mencatat hasil pendeteksian

Flowchart Sistem Yang Berajalan

Berikut adalah flowchart sistem pendeteksi pencemaran udara yang berjalan:

3.2.jpg

Berdasarkan flowchart pada gambar 3.2. di atas, pada saat pendeteksian masih menggunakan waktu yang cukup lama. Dengan cara membuat jadwal lalu petugas datang ke tempat pendeteksian.

Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Pada rancangan sistem yang diusulkan ini adalah dengan adanya sistem detector tingkat pencemaran udara yang bisa di kontrol melalui android yang diharapkan dapat membantu dan memberikan kemudahan pada Aparatur Desa. Karena permasalahan yang sering dihadapi petugas adalah pengontrolan yang masih secara manual.

3.3.jpg

Cara Kerja Alat

Input

Proses input terjadi pada saat sensor mengirimkan sinyal ke arduino uno yang kemudian akan melakukan proses dalam pendeteksian tingkat pencemaran udara.

process

Saat proses terjadi, sensor akan mengirimkan informasi ke arduino uno dan informasi yang diterima akan di proses dan diolah menjadi data. Arduino akan mengambil keputusan untuk bekerja yang menghasilkan output.

Output

Setelah terjadi input dan proses pada alat, maka output dapat dihasilkan. Adapun hasilnya yaitu tingkat pencemaran udara di tampilkan pada android yang berfungsi sebagai monitoring dan controlling tingkat pencemaran udara. Selain ditampilkan pada android, hasil tingkat pencemaran udara juga dapat langsung ditampilkan pada layar LCD. Sistem ini juga dilengkapi dengan sistem pengurai, apabila terjadi tingkat pencemaran udara berada diambang batas normal, maka kipas dc akan menyedot dan menguraikannya.

Diagram Blok

Dalam perancangan ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika, perlengkapan mekanik dan device penunjang agar sistem dapat bekerja dan berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya, agar mudah dipahami maka penulis membuat diagram blok dan alur kerjanya:

3.4.jpg

Keterangan dan penjelasan pada diagram blok pada gambar 3.4. adalah:

  1. Adaptor merupakan catu daya yang berguna untuk memberikan tegangan arus listrik arduino, layar lcd, kipas dc dan perangkat lainnya yang sesuai kebutuhan.

  2. Sensor MQ-02 atau sensor asap merupakan alat yang berfungsi untuk mendeteksi tingkat pencemaran udara dan dapat mengirimkan sinyal ke perangkat arduino.

  3. Arduino uno sebagai platform atau otak inti dalam pengontrol aplikasi sistem.

  4. Arduino uno sebagai platform atau otak inti dalam pengontrol aplikasi sistem.

  5. Modul GSM SIM900 merupakan jaringan untuk gerbang penghubung atau gateway anatara andoid dengan arduino.

  6. Android merupakan sistem aplikasi software atau flatform yang berfungsi sebagai pengontrolan.

  7. Layar LCD merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data secara langsung.

  8. Relay berfungsi sebagai saklar/switch atau time delay functioni.

  9. Buzzer berfungsi untuk memberitahu jika kepekatan pousi meningkat diatas batas normal.

  10. Kipas DC berfungsi sebagai alat proses untuk menguraikan polusi/asap, apabila kepekatan polusi/asap tersebut berada di ambang batas normal.

Pembuatan Alat

Dalam perancangan alat dibutuhkan beberapa komponen dan device untuk penunjang agar alat dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan fungsinya. Gambaran secara umum berupa diagram blok rancangan alat seperti yang diunjukan pada gambar 3.5.2. adapun alat dan bahan sebgai berikut:

A. Alat-alat yang digunakan:

  1. Laptop

  2. Software arduino IDE, untuk menulis listing program

  3. Sofware microsoft Office

  4. Solder timah

  5. Tang, obeng dan pisau cutter

B. Bahan-bahan yang digunakan:

  1. Arduino uno

  2. Sensor MQ-O2

  3. Modul GSM

  4. Relay

  5. Buzzer

  6. Kipas DC

  7. LCD

  8. Komponen Elektronika

  9. Adapter switch 12volt

  10. Akrilik dan kotak hitam

Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

Dalam perancangan perangkat keras (hardware) penulis menggunakan diagram blok sebagai acuan dan mempermudah dalam menjelaskan. Diagram blok dapat dilihat digambar 3.5.2. pada gambar diagram blok terdapat konfigurasi seluruh rangkaian yang digunakan.

Rangkaian catu daya

Rangkaian ini berfungsi untuk mensuplay tegangan keseluruhan yang ada. Rangkaian catu daya yang dibuat mempunyai keluaran 5 volt digunakan untuk mensuplay tegangan ke seluruh rangkaian. Rangkaian catu daya ditunjukan pada gambar 3.5.

3.5.jpg

Pada gambar 3.5. ditampilkan skema rangkaian catu daya teregulasi, dengan penambahan komponen, yaitu: IC regulator 7805 yang akan memberikan tegangan keluaran konstan 5 V dengan arus maksimal 1A, 2 buah diode sebagai protektor saat tegangan catu terbalik dab kapasitor 100 μF sebagai tegangan riak (ripple). Arus keluaran 7805 cukup memadai untuk mencatu modul arduino.

Rangkaian arduino uno dengan sensor MQ-02

Dalam perancangan ini menggunakan modul sensor MQ-02 yang berfungsi sebagai komunikasi dengan mengirim sinyal dari sensor polusi ke arduino uno. Adapun gambar rangkaian arduino uno dengan sensor polusi udara ditunjukkan pada gambar 3.6.

3.6.jpg

Keterangan spesifikasi sensor MQ-02

• Power supply needs: 5V

• Interface type: Analog

• Fast response and High sensitivity

• Simple drive circuit

• Stable and long life

• Size: 36.4 x 26.6 mm

Rangkaian Arduino dengan modul SIM 900A

Rangkian gsm merupakan penghubung Arduino ke jaringan telepon seluler GSM / GPRS, dan dapat menggunakan Arduino uno untuk menghubungi nomor telepon atau mengirim pesan teks ke sesama operator ataupun operator yang berbeda dengan mudah dan menggunakan perintah AT command. Gsm shield memiliki quad-band konsumsi daya rendah GSM / GPRS modul SIM900 serta antena PCB kompak. Penggunaan gsm shield memungkinkan user dapat mengetahui informasi yang sedang terjadi dan adapun hasil rancangan rangkaiannya dapat dilihat pada gambar berikut.

3.7.jpg

Prinsip kerja dari modul SIM900A ini adalah apabila terjadi pelanggaran, maka dengan progran yang telah ditanamkan, modul tersebut akan mengirimkan pesan terhadap handphone petugas.

Rangkaian arduino dengan LCD (Liquid Cristal Display)

Untuk mengetahui output dari sensor polusi udara yang diprogram oleh arduino uno maka dapat ditampilkan hasil kadar atau kepekatan polusi udara pada lcd. Berikut rangkaian arduino dengan lcd :

3.8.jpg

Rangkain kipas DC

Pada rangkaian kipas dc ini tidak banyak pin yang digunakan, hanya menggunakan 2 pin yaitu pin D5 dan pin GND. Sehingga kipas DC dapat bergerak untuk memproses penguraiannya. Berikut adalah rangkaian kipas dc yang ditunjukan pada gambar 3.9.

3.9.jpg

Rangkaian sistem keseluruhan

Setelah melakukan perancangan perangkat keras dari seluruh komponen dan bahan yang digunakan, maka rangkaian sistem keseluruhan akan terlihat seperti gambar 3.11

3.10.jpg

Perancangan Perangkat Lunak (Software)

Pada perancangan perangkat lunak ini akan menggunakan program arduino yang digunakan untuk menuliskan listing program dan menyimpan dengan file arduino sebagai media yang digunakan untuk mengupload program kedalam arduino, sehingga arduino dapat bekerja sesuai yang diperintahkan. Dan berikut adalah gambar untuk memprogram arduino. Buka software Arduino.

3.11.jpg

Jalankan arduino dengan mengklik dua kali untuk menampilkan Arduino IDE.

3.12.jpg

Setelah membuka software Arduino IDE maka akan menampilkan jendela utama dari software Arduino IDE.

3.13.jpg

Setelah form utama program arduino uno ditampilkan, langkah selanjutnya adalah memilih chip dan menuliskan listing program. Penulisan listing program dilakukan sama seperti melakukan penulisan dengan menggunakan program standar teks editor yang sudah ada pada microsoft windws, seperti: notepad, microsoft word dan program teks editor lainnya. Cara penulisan listing program dapat dilihat sebagai berikut.

3.14.jpg

Setelah listing program ditulis semua, langkah selanjutnya proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak, pilih menu verify. Seperti pada gambar 3.15.

3.15.jpg

Pada pemrograman ini perlu diperhatikan untuk koneksi portnya, karena pada pengalamatan port inilah mikrokontroller dapat berkomunikasi dengan PC atau laptop melalui komunikasi serial. Seperti pada gambar 3.16.

3.16.jpg

Setelah selesai menuliskan listing program dan menentukan port selanjutnya klik save as terlebih dahulu, kemudian program perlu disesuaikan dengan board yang digunakan, pilih menu, pilih tools – board yang sesuai dengan board arduino yang dipakai, seperti pada gambar 3.17

3.17.jpg

Tahapan terakhir memasukan program kedalam mikrokontroler, klik menu upload, bisa dilihat pada gambar 3.18.

3.18.jpg

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Stakeholder, untuk dapat memastikan lingkungan aman dari pencemaran udara perlu adanya inovasi atau terobosan baru perihal perlunya suatu media informasi yang dapat meringankan, mempercepat dan memberikan informasi secara afisien dan akurat.

Setelah mengamati dan meneliti permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, dapat dirincikan sebagai berikut:

a. Pendeteksian dan pemberian informasi masih manual

b. Jadwal pendeteksian tidak terjadwal

c. Pendeteksian dilakukan ketika petugas mendapat informasi dari masyarakat sekitar

d. Memperlambat pekerjaan petugas

Alternatif Pemecahar Masalah

Setelah melakukan pengamatan dan penelitian dari beberapa permasalahan yang dihadapi, maka diberikan alternatif pemecahan masalah yang sekiranya dapat membantu Alternatif pemecahan masalah tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Membuat dan merancang sistem yang dapat memonitoring dan mengontrol pencemaran udara, sehingga memudahkan petugas dalam mendapatkan informasi.

  2. Monitoring dikakukan berbasis android sehingga dapat dikontrol melalui smartphone.

  3. Memberikan notifikasi sebagai pesan ketika pencemaran udara berada di ambang batas normal dan membuat sistem pengurai dengan menggunakan kipas dc sebagai media penguraian.

User Requirement

Elisitas Tahap I

Elisitas tahap 1 disusun berdasarkan hasil dari wawancara yang telah dilakukan dengan pihak stakeholder terkait sistem yang akan diusulkan, dan ada beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang diinginkan. Kemudian kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun kedalam tabel elisitasi tahap 1 sebagai berikut:

TABEL%2B3.1.jpg

Elisitas Tahap II

Elisitas tahap II merupakan hasi pengklasifikasian dari elisitasi tahap I sebelumnya berdasarkan metode MDI. Pada metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

TABEL%2B3.2.jpg
TABEL%2B3.2%2BB.jpg

Elisitas Tahap III

Berdasarkan Elisitas tahap II diatas, dibentuklan Elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HTML. Berikut adalah gambar Elisitasi tersebut:

TABEL%2B3.3.jpg
TABEL%2B3.3%2BB.jpg

Final Elisitas

Final elisitsi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem Detector pencemaran udara. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan 8 point final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut lampiran final Elisitasi:

TABEL%2B3.4.jpg
TABEL%2B3.4%2BB.jpg

BAB IV

UJI COBA DAN ANALISA

Uji Coba

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen hardware dan software, selanjutnya melakukan serangkaian uji coba terhadap masing-masing blok untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasinya. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan, dapat di lihat pada sub bab berikut.

Metode Black Box

Berikut ini adalah tabel pengujian black box berdasarkan perancangan detector dan sistem pengurai tingkat pencemaran udara dengan menggunakan android berbasis arduino uno di wilayah kecamatan cikupa, dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:

TABEL%2B4.1.jpg

Pengujian Catu Daya

Daya merupakan bagian penting sebagai sumber arus tegangan untuk pergerakan alat. Dalam merealisasi sistem alat ini dibutuhkan catu daya dengan tegangan dan arus yang yang cukup besar untuk melakukan pergerakan. Agar dapt bekerja alat ini membutuhkan tegangan sebesar 5V.

Pengujian catu daya untuk arduino dilakukan dengan cara menggunakan multitester. Dengan cara ujung multitester berwarna merah dihubungkan ke pin positif pada soket USB dan ujung multitester berwarna hitam dihubungkan ke pin negatif pada soket USB.

4.1.jpg

Dari hasil pengujian catu daya didapatkan hasil yang cukup stabil untuk membuat sistem dapat bekerja seperti yang diharapkan, sehingga pada rangkaian catu daya ini sudah dapat digunakan dengan baik.

Pengujian Sensor MQ-02

Ketika sensor MQ-02 mendeteksi udara pada keadaan tanpa asap tegangan output sensor yang dihasilkan sebesar 1.51 Volt dan ketika terdeteksi kepekatan asap maka tegangan output sensor sebesar 5Volt hal ini di karenakan tegangan Vcc sensor sebesar 5 Volt. Tegangan output sensor bergantung pada banyaknya asap yang terseteksi oleh sensor. Data tegangan output sensor di dapatkan dari pengukuran menggunakan alat multimeter mulai udara normal atau udara mengandung asap.

4.2.jpg
4.3.jpg

Pengujian SIM900A

SIM900A untuk arduino bisa digunakan untuk mengirim/menerima pesan dan membuat/menerima panggilan seperti ponsel biasa dengan menggunakan kartu SIM dari sebuah provider jaringan seluler. Dengan cara menghubungkan modul GSM dengan papan arduino dan masukan kartu SIM dari operator yang menyediakan cakupan GPRS. Untuk bisa menghubungkan dengan jaringan seluler, shield membutuhkan kartu SIM yang dikeluarkan oleh provider jaringan seluler.

4.4.jpg

Jalur yang digunakan SIM900A untuk melakukan komunikasi yaitu jalur RX dan jalur TX dan juga memerlukan sumber daya, pada perancangan sistem ini menggunakan SIM yang memerlukan daya sebesar +5volt DC

Berikut adalah listing pengujian SIM900A dengan arduino seperti gambar 4.

4.5.jpg

Pengujian Buzzer

Pengujian rangkaian buzzer dapat dilakukan dengan cara memberi tegangan sebesar 5 Volt pada buzzer, kemudian buzzer dihubungkan dengan pin digital pada arduino. Pada pengujian buzzer ini berfungsi sebagai alarm notifikasi jika terdeteksi tingkat pencemaran udara meningkat diatas ambang batas normal.

4.6.jpg

Pada rangkaian diatas dijelaskan Buzzer akan aktif jika telah mendapat perintah dari arduino. Berikut adalah listing program yang digunakan:

4.7.jpg

Pengujian Tampilan Led

Pengujian terhadap lampu led dilakukan untuk mengetahui apakah led merespon hasil keluaran dari mikrokontroler. Apakah led menyala sesuai dengan ketentuan warna yang diinginkan . pengujian terhadap lampu led ini disertakan dengan pengujian terhadap sensor MQ-02 karena diantara keduanya saling berkaitan untuk memberikan sebuah kondisi udara berdasarkan kriteria kualitas udara. Berikut tampilan dari pengujiannya.

4.8.jpg

Berikut adalah tampilan pengujian lampu LED dengan arduino seperti pada gambar 4.

4.9.jpg

Pengujian Tampilan LCD

Berikut adalah tampilan pada layar LCD yang berfungsi sebagai pengontrolan yang dapat di lihat secara langsung oleh masyarakat setempat.

4.10.jpg

Berikut adalah listing program tampilan lcd dengan arduino seperti gambar

4.11.jpg

Pengujian Kipas DC

Kipas dc berfungsi sebagai output untuk menyedot asap dari pencemaran udara dan akan di salurkan pada media penguraian. Berikut pengujian tersebut.

4.12.jpg

Berikut adalah listing program untuk menggerakan kipas dc seperti gambar 4.

4.13.jpg

Flowchart Program Yang Diusulkan

Dalam pembuatan sistem perancangan program ini dapat digambarkan dalam bentuk flowchart, sehingga dapat mempermudah dalam melakukan langkah-langkah atau proses dengan benar. Berikut bentuk flowchart dari sistem keseluruhan.

4.14.jpg

Keterangan pada gambar 4.6 flowchart program yang diusulkan dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. 2 (dua) simbol terminal yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart program detector tingkat pencemaran udara.

  2. 1 (satu) simbol preparation (persiapan) yang menyatakan untuk mempersiapkan program-program dan koneksi jaringan yang akan digunakan.

  3. 1 (satu) simbol proses yang menyatakan sensor MQ-02 melakukan pendeteksian polusi udara/asap

  4. 1 (satu) simbol decision, yang berfungsi untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu : apakah data diterima?. Jika “tidak” maka dicek kembali dilakukan preparation, jika “ya” maka output tambahan akan bekerja atau berfungsi.

  5. 3 (tiga) simbol data yang menyatakan proses output yaitu : mengirim data melalui notifikasi sms, menampilkan hasil data melalui tampilan lcd dan kipas dc sebagai media sistem pengurai

Analisa

Dari pengujian diatas ditemukan analisa terhadap listing program dari hardware maupun software. Maka dari itu akan dijelaskan sebagai berikut:

Analisa Program Arduino

Proses analisa dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras yang sudah diuji coba dengan perangkat lunak yang telah diprogram kedalam arduino. Berikut adalah fungsi pada setiap penulisan listing program:

CODING%2B1.jpg

Koding diatas berfungsi untuk memasukan library yang di gunakan

CODING%2B2.jpg

Koding diatas tersebut untuk mendeklarasikan komunikasi serial yang akan digunakan.

Berikut sorce code program keseluruhan yang digunakan pada perancangan detector tingkat pencemaran udara.

4.15%2BA.jpg
4.15%2BB.jpg

Implementasi

Schedule

  1. Pengumpulan data

  2. Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari informasi, sumber dan mengetahui beberapa teori yang digunakan dalam pembuatan sistem. Pengumpulan data dilakukan selama 6 minggu dimulai daria awal agustus 2017 sampai dengan pertengahan september 2017

  3. Analisa sistem

    Analisa sistem bertujuan untuk mengetahui komponen apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan rancangan dan melakukan perbaikan secara bertahap. Analisa sistem dilakukan selama 4 minggu dari tanggal 01 september 2017 sampai 20 september 2017

  4. Perancangan sistem

    Dalam perancangan sistem ini dibagi menjadi dua bagian seperti perancangan hardware dan perancangan software. Perancangan sistem ini dilakukan seorang peneliti untuk dapat menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami dan digunakan oleh user. Pada perancangan sistem ini dilakukan selama 7 minggu dari tanggal 21 september sampai minggu ke 3 (tiga) oktober 2017

  5. Pembuatan program

    Pada pembuatan program ini dilakukan untuk menyempurnakan suatu sistem agar dapat berjalan dengan baik dan dapat digunakan. Pembuatan program dilakukan selama 4 minggu dari minggu ke 3 (tiga) oktober 2017 sampai pertengahan november 2017

  6. Testing program

    Testing program ini dilakukan untuk menguji dan mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada disuatu program pada saat program berjalan. Testing program ini dilakukan dari tanggal 02 november 2017 sampai tanggal 22 november 2017

  7. Evaluasi sistem

    Untuk mengetahui kesalahan dan kekurangan dari program yang dibuat maka perlu dilakukan evaluasi program, kegiatan ini dilakukan 3 minggu dari minggu ke 3 november 2017 sampai awal desember 2017

  8. Perbaikan sistem

    Perbaikan sistem ini dilakukan untuk penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan, sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan user. Perbaikan sistem ini dilakukan selama 3 munggu dari akhit november 2017 sampai pertengahan desember 2017

  9. Training User

    Training user adalah dimana user menguji coba setelah semua komponen sistem telah selesai dibuat. Dan memberikan pengarahan bagaimana sistem ini digunakan. Kegiatan ini dilakukan dari tanggal 10 november 2017 sampai dengan tanggal 22 desember 2017

  10. Implementasi sistem

    Implementasi sistem merupakan suatu tahapan dimana sistem/alat yang sudah berhasil dibuat. Kegiatan ini dilakukan dari tanggal 25 desember sampai dengan tanggal 03 januari 2018

  11. Dokumentasi

    Sistem yang dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan berlangsung.

TABEL%2B4.2.jpg

Estimasi biaya

TABEL%2B4.3.jpg



BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Berikut kesimpulan rumusan masalah mengenai sistem perancangan detector dan sistem pengungan tingkat pencemaran udara menggunakan android berbasis arduino uno di wilayah kecamatan cikupa

  1. Dalam membuat detector tingkat pencemaran udara membutuhkan beberapa komponen hardware dan software diantaranya Arduino IDE sebagai software nya dan arduino uno sebagai otak pengatur seluruh komponen dan perangkat pendukung lainnya seperti adaptor, sensor MQ-02, SIM900A, buzzer, lcd, kipas dc dan smartphone android sebagai hardware.

  2. Sensor MQ-02 ini mampu di jadikan alat pendeteksi tingkat pencemaran udara yang cukup efektif dan akurat karena dapat membantu aparatur desa dalam membantu tingkat pencemaran udara

  3. Sistem pengurai bekerja dengan menggunakan kipas dc untuk menyedot polusi udara/asap, tumbuhan/tanaman dan air sebagai media penguraian nya yang bisa digunakan untuk meminimalisir tingkat pencemaran udara

Saran

Berdasarkan penelitian, analisa, perncangan serta kesimpulan yang telah di jelaskan, ada beberapa saran yang dapat diberikan dan disampaikan dalam rangka untuk pengembangan sistem yaitu:

  1. Untuk monitoring dan controlling penulis menggunakan sistem android dan informasi yang diterima berupa pesan teks. Untuk pengembangan diharapkan menggunakan sistem IoT dengan monitoring berbasis web agar data yang diterima lebih spesifik dan terperinci.

  2. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sensor MQ-02. Hendaknya menggunakan sensor yang lebih baik dan berkualitas tinggi sehingga dalam mendeteksi tingkat pencemaran udara dapat dihasilkan data yang lebih akurat dan cepat dalam mendeteksi tingkat pencemaran udara.

  3. Dalam meminimalisir tingkat pencemaran udara hendaknya menggunakan sistem pengurai yang lebih efektif dan efisien agar dapat memberikan hasil yang lebih maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Wendi Wirasta dan Imam Febriansyah.2014.Perancangan Sistem Informasi Penyewaan Alat-alat Pesta Berbasis Web di Narda Pesta. Jurnal LPKIA Vol 1 No 1 Oktober 2014.
  2. Nasaruddin, dkk. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar”. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.6 No.2, Hal-228.
  3. 3,0 3,1 Taufiq, Rohmat. 2013. Sitem Informasi management. Jakarta: Graha Ilmu.
  4. hutahaean,jeperson. 2014. Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  5. Lippeveld, Sauerborn, dan Bodart (2000).Konsep Dasar informasi dalam buku Bambang Hartono (2013:16).
  6. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi, Yogyakarta: Andi Offset.
  7. Verzello. Reuter, John III. dalam Darmawan 2013. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
  8. Darmawan. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
  9. Al-Jufri. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
  10. Uzzaman. Anis. 2015. Panduan Membangun Starup Ala Sillicon Valey, Yogyakarta.
  11. Seema, Sona Malhotra. 2012. Analysis and tabular comparison of popular SDLC models. International Journal Of Advances In Computing And Information Technology (IPAJOURNALS 2012)
  12. Ichwan. M, dkk. 2012 “Perancangan Dan Implementasi Prototype Sistem Realtime Monitoring Performa Server”. Jurnal Informatika vol. 3, No. 2, Mei – Agustus.
  13. Khanna, Ika Nur. 2013. WirelessMon, Very Handle to Capturing your WiFi Network Access. Diambil dari http://ilmukomputer.org (Diakses pada tanggal 21 agustus 2017).
  14. Iswandi, Eka. 2015. Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari Dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa Dan Pelajar Kurang Mampu Di Kenagarian Barung– Barung Balantai Timur. Jurnal tekno Vol 3, No 2. Hal 70-79. Oktober 2015.
  15. Sagita, Vina, Maria Irmina Prasetiyowati. 2013. “Studi Perbandingan Implementasi Algoritma Boyer-Moore, Turbo Boyer-Moore, dan Tuned Boyer-Moore dalam Pencarian String”. Jurnal Teknik Informatika (Ultimatics), Vol.4, No.1 Juni 2013.
  16. Masooma Yousuf dan M.asger. 2015. “Comparison of Various Requirements Elicitation Techniques” International Jurnal Of Computer applications (ISSN 0975-8887 Vol.116 No.4, April 2015).
  17. Siahaan, Daniel. 2012. “Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  18. Srinivas, dkk. 2012. “Black Box And White Testing Techniqeus a Literature Review”. International Journal of Embedded Systems and Applications (IJESA, Vol.2, No.2, 2012)
  19. Shivani Archarya dan Vidhi Pandya Lecturer. ”Bridge between Black Box and white Box–Gray Box Testing Technique”. International Journal of Electronics and Computer Science Engineering. ISSN- 2277-1956 Vol.2.
  20. Saefullah dkk dalam jurnal CCIT Vol.2 No.3 (2013:1) Mikrokontroler merupakan suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran
  21. Santoso, dkk. 2013. “Pembuatan Otomatis Pengaturan Kereta Api, Pengereman, dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan Berbasis Mikrokontroler”. Jurnal FEMA Vol.1, No.1 Januari
  22. Ahmed S. Abd El-Hamid, Amani E. Fetohi, R.S. Amin, R.M. Abdel Hameed.2015.”Design of Digital Blood Glucose Meter Based on Arduino UNO”. International Journal of Software & Hardware Research in Engineering.ISSN-2347-4890 Vol.3
  23. 23,0 23,1 Saputri, Zaratul Nisa. 2014. Apliksi Pengenalan Suara Sebagai Pengendali Peralatan Listrik Berbasis Arduino Uno. Jurnal Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya.
  24. Syahid. 2012. Rancangan Bangun Robot Beroda Berbasis Android Menggunakan Komunikasi USB. ISSN : 2252-4908 Vol. 1 , No.2 Agustus 2012 : 33-42.
  25. Alfith. 2015. “Perancangan Traffic Light Berbasis Microcontroller Atmega16”. Jurnal Momentum Vol. 17, No.1, Februari 2015
  26. Joni, I Made, Budi Raharjo. 2011. Pemograman C dan Implementasinya. Informatika Bandung.
  27. Wahadyono, Agus. 2013. “Android 4 Untuk Pengguna Pemula Tablet & Handphone”. Jakarta : Mediakita.
  28. Widodo. 2010. Embedded System Menggunakan Mikrokontroler Dan Pemrogaman C. Yogyakarta: Penerbit Andi.
  29. Guritno, Suryo, Sudaryono Dan Untung Rahardja. 2011. Theory And Application Of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Contributors

Apik sutikno