SI1331477066

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

RANCANG BANGUN SISTEM KADAR AIR

BERBASIS ARDUINO DI SMA NEGERI 5

KABUPATEN TANGERANG

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1331477066
NAMA

JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI KOMPUTER SISTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM KADAR AIR BERBASIS

ARDUINO DI SMA NEGERI 5

KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1331477066
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Komputer Sistem

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 17 Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom. M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

RANCANG BANGUN SISTEM KADAR AIR BERBASIS

ARDUINO UNO DI SMA NEGERI 5

KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :


NIM
: 1331477066
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Komputer Sistem

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Oleh :

Tangerang, 19 Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 09006
   
NID : 02007

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

RANCANG BANGUN SISTEM KADAR AIR BERBASIS ARDUINO

UNO DI SMA NEGERI 5 KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 133147706
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Komputer Sistem

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, ………………2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1331477066
Nama
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Komputer Sistem

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 17 Juli 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1331477066

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

ABSTRAKSI

Penyedian air bersih dengan kualitas yang buruk dapat mengakibatkan dampakburuk bagi kesehatan yaitu timbulnya berbagai penyakit. Air yang baik untuk dikonsumsi menurut peraturan yang diterbitkan pemerintah melalui Menteri Kesehatan RI ialah memiliki nilai pH 6,5 – 9,0. Pada umumnya menentukan nilai pH menggunakan sistem masih manual atau menggunaan kertas lakmus sebagai menentukan kadar pH. Dengan adanya teknologi yang sangat pesat, mendorong manusia melakukan suatu pengembangan terhadap teknologi yang sudah ada. Oleh karena itu agar terciptanya suatu pembaharuan teknologi dan inovasi. Pada penilitian ini maka penuis melakukan penelitian tentang alat sistem kadar air menggunakan sensor pH dan dikontrol oleh Arduino UNO. Sebagai media sistem kadar air pada SMA Negeri 5 Kabupaten Tangerang

Kata Kunci :Air , Arduino, Nilai pH,Sensor pH

 

ABSTRACT

The provision of Clean water with bad quality can lead to the bad impact for the health in variety of diseases. according to the regulations issued by the government through the Ministry of Health the good water to be consumed is to have a pH value of 6.5 to 9.0. Generally determine the pH value using the manual system or using litmus paper as determine pH levels. With very rapidly technology, encouraging people to do a development of the existing technology. Therefore, for the creation of a technology and innovation. In this study, the authors do research about tool system water content using pH sensor and controlled by Arduino Uno. As the water content at SMANegeri 5 Kabupaten Tangerang.

Keywords :Water, Arduino,pH levels, pH sensor.

 

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah melimpahkan Rahmat, hidayah dan karunia-Nya yang tiada ternilai kepada kami. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW., serta keluarga dan segenap sahabat-sahabatnya, hingga akhir zaman, Amin.

Banyak hambatan yang penulis hadapi dalam penyusunan skripsi ini. Namun berkat bantuan dan dukungan berbagai pihak, baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikannya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena keterbatasan pengalaman dan kemampuan penulis. Namun juga berkat bantuan berbagai pihak, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I. selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso,M.Kom selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Raharja.
  4. Bapak Sudaryono,Dr.,Ir.,M.Pd selaku Dosen Pembimbing I untuk laporan skripsi ini.
  5. Bapak M. Royhan M,T selaku Dosen Pembimbing II untuk laporan skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmunya.
  7. Selaku stakeholder Dra.Iyaslinawati MZ yang telah banyak berkontribusi dalam penyelesaian Skripsi penulis serta memberikan masukan terhadap sistem yang telah dibuat.
  8. Kedua Orang tua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materil dan spritual.
  9. Ketiga sodara dan sodari saya yang selalu memberikan dukungan dan semangat.
  10. Sahabat serta teman-teman COS Fam’s dan Mhasiswa Magang yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan dan penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam skripsi ini.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan, khususnya bagi kami dan umumnya bagi para pembaca.


Tangerang, 17 Juli 2017
Muhammad Rafi Arfiansyah

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)

 

DAFTAR SIMBOL ELEKTRONIKA

 

DAFTAR TABEL


Tabel 2.1 Tabel Fungsi Tombol Pada Arduino Uno

Tabel 3.1 Tabel Zat Kimia Pada Sensor pH

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Final Elisitasi

Tabel 4.1 Pengujian BlackBox

Tabel 4.2 Pengolahan Jadwal Penerapan

Tabel 4.3 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karakreristik Sistem

Gambar 2.2 Flowchart Sistem

Gambar 2.3 Flowchart Dokumen

Gambar 2.4 Flowchart Skematik

Gambar 2.5 Flowchart proses

Gambar 2.6 Internet of Things (IoT)

Gambar 2.7 Arduino UNO

Gambar 2.8 Wemos mini D1

Gambar 2.9 LCD (Liquid Crystal Display)

Gambar 2.10 Buzzer

Gambar 2.11 Transistor

Gambar 2.12 Resistor

Gambar 2.13 Kapasitor

Gambar 3.1 SMA Negeri 5 Kabupaten Tangerang

Gambar 3.2 Struktur Organisasi SMA Negeri 5 Kabupaten Tangerang

Gambar 3.3 Flowchart Sistem Berjalan

Gambar 3.4 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 3.5 Diagram Blok Rangkaian Sistem

Gambar 3.6 Mengakses Program Fritzing

Gambar 3.7 Halaman Utama Program Fritzing

Gambar 3.8 Rangkaian Power Supply

Gambar 3.9 Rangkaian LCD Display 16x2

Gambar 3.10 Rangkaian Buzzer

Gambar 3.11 Rangkaian LED

Gambar 3.12 Rangkaian Flowmeter

Gambar 3.13 Rangkaian sensor suhu DHT11

Gambar 3.14 Rangkaian Sensor pH DFROBOT

Gambar 3.15 Listing program sensor pH

Gambar 3.16 Skematik Wemos D1 Mini

Gambar 3.17 Rangkain Keseluruhan

Gambar 3.18 Memulai Program Arduino

Gambar 3.19Tampilan Layar Program Arduino 1.8.0

Gambar 3.20 Membuka Device Manager

Gambar 3.21 Memilih Arduino Uno Pada Port COM

Gambar 3.22 Menentukan Koneksi COM 3 Pada Arduino

Gambar 3.23 Memilih Jenis Board Arduino

Gambar 3.24 Penyimpan File Program Pada Arduino

Gambar 3.25 Memilih Lokasi Penyimpanan Project

Gambar 3.26 Tampilan Listing Program Yang Ditulis

Gambar 3.27 Tampilan Listing Program Keseluruhan

Gambar 3.28 Proses Kompilasi Listing Program Arduino

Gambar 3.29 Tampilan Hasil Proses Kompilasi Listing Program

Gambar 3.30 Pemilihan Arduino Board

Gambar 3.31 Meng-upload Program Kedalam Modul Arduino

Gambar 3.32 Proses Upload Listing Program Sukses

Gambar 3.33 Tampilan Program Keseluruhan

Gambar 3.34 io. adafruit

Gambar 3.35 Sign in io.adafruit

Gambar 3.36 Dashboard sensor pH

Gambar 4.1 Pengujian Catu Daya untuk Arduino Uno

Gambar 4.2 Rangkaian sensor pH DFROBOT

Gambar 4.3 Listing program sensor pH

Gambar 4.4 Pengujian Sensor pH

Gambar 4.5 Rangkaian Skematik Flowmeter

Gambar 4.6 Listing Program Flowmeter

Gambar 4.7 Pengujian Flowmeter

Gambar 4.8 Rangkaian Sensor Suhu DHT11

Gambar 4.9 Listing program sensor suhu DHT1

Gambar 4.10 Pengujian sensor suhu DHT11

Gambar 4.11 Pengujian Buzzer

Gambar 4.12 Listing program buzzer

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Air merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Air digunakan untuk proses metabolisme tubuh baik bagi manusia, hewan maupun makhluk hidup lainnya. Selain itu air juga digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya misalkan tempat rekreasi, pembangkit energi listrik, transportasi, dan pengairan pertanian.Dibumi ini sebagian besar mengandung air sebesar 71% dan ada tiga sumber air yaitu air tanah, air permukaan dan air hujan. Air hujan adalah air angkasa yang jatuh kepermukaan bumi, air permukaan merupakan air yang berada di permukan tanah seperti sungai, danau, telaga, waduk, rawa dan lain-lain. Sedangkan air tanah ialah air permukaan yang meresap kedalam tanah dan menjadi air tanah tertekan dan tidak terkekan.Dalam kenyataannya tidak semua sumber air tadi dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, karena dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Air harus memenuhi beberapa kriteria seperti baik secara kimia, fisika, bakteriologi maupun radioaktif.

Kadar air merupakan salah satu teknik pengenalan air yang baik atau tidak baik untuk dikonsumsi, dimana hasil alat pH akan dicocokkan dengan data yang sudah ada di dalam database. Dengan menggunakan mikrokontroller Arduino Uno sebagai sistem kadar air mampu memberikan inovasi baru yang lebih efektif.

Monitoring pH air sangat penting dilakukan untuk mengetahui baik buruknya kualitas air. Penyedian air bersih dengan kualitas yang buruk dapat mengakibatkan dampak yang buruk bagi kesehatan yaitu timbul penyakit.

Salah satu cara atau metode yang umum di masyarakat untuk mengetahui kriteria air baik digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ialah air tidak berasa, tidak berbau, dan tidak berwarna.Selain itu ada kriteria lain yang harus terpenuhi untuk air konsumsi, sehingga kesehatan manusia dapat terjaga, yaitu kadar keasaman atau biasa disebut pH. Keasaman atau pH air sangat penting bagi tubuh kita karena bila air yang manusia minum memiliki pH yang rendah kebutuhan dalam tubuh manusia tidak terpenuhi dengan maksimal. Air yang baik untuk konsumsi memiliki nilai pH 6,5 – 8,5 (Permenkes RI, nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 tanggal 29 Juli 2002, tentang, syarat - syarat dan pengawasan kualitas air minum). Selain itu, air yang baik tidak mengandung logam berat.Seperti yang diketahui, air yang keruh salah satu ciri air yang tidak sehat. Kekeruhan disebabkan adanya kandungan partikel terlarut dalam airbaik yang bersifat organik maupun anorganik. Zat organik berasal dari lapukan tanaman dan hewan, sedangkan zat anorganik berasal dari lapukan batuan dan logam. Dengan adanya zat organikpada air dapat menjadi makanan bakteri sehingga mendukung perkembangannya. Kekeruhan dalam air minum tidak boleh melebihi 5 NTU (Nephelometric Turbidity Unit)

(Permenkes RI, nomor 416/MEN.KES/PER/IX/1990,tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air). Penurunan kekeruhan ini sangat diperlukan karena selain ditinjau dari segi estetika yang kurang baik juga proses desinfeksi untuk air keruh sangat sukar, hal ini disebabkan karena penyerapan beberapa koloid dapat melindungi organisme dari desinfektan.

Penulis merencanakan membuat alat pengukur kadar keasaman dan kekeruhan air guna mempermudah mengidentifikasi air yang akan di gunakan. Alat yang penulis rancang memiliki kesamaan fungsi dengan alat pH meter telah ada dan diperjualbelikan secara umum. Alat yang penulis buat lebih praktis dan mudah dalam penggunaan.

Meskipun banyak syarat-syarat yang lainnya untuk air minum, peneliti merancang salah satu kebutuhan tersebut yaitu dengan melakukan perancangan sistem alat ukur pH meter dengan menggunakan teknologi mikrokontroler

Kebutuhan manusia akan air bersih untuk kehidupan dan industri telah melahirkan berbagai metode pengolahan air. Dari beberapa sumber air yang tersedia, air tanah adalah yang paling banyak digunakan untuk mensuplai ke instalasi pengolahan air bersih. Mengingat saat ini air sungai telah banyak tercemar akibat berbagai aktifitas manusia, dengan metode pengolahan air bersih yang tepat diharapkan mampu mengolah air sungai menjadi air bersih yang memenuhi standar baku mutu bersih. Pengolahan air yang dilakukan bertujuan untuk menjadikan air tanah sekitar sekolah di SMAN 5 Kabupaten Tangerang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan sekolah.

Dikarenakan keterbatasan alat ukur pH secara kontinyu di SMAN 5 Kabupaten Tangerang, untuk mengetahui apakah air sungai tersebut sudah sesuai standar baku mutu bersih atau tidak, maka dibutuhkan sebuah alat untuk memonitoring kadar pH air tanah secara kontinyu dengan menggunakan sensor pH berbasis Arduino Uno dengan tampilan LCD disertai sistem keamanan alarm dan penyimpanan hasil data pengukuran pada database yang bisa di akses melalui internet. Atas dasar latar belakang masalah tersebut maka timbul pemikiran untuk membuat peralatan yang dapat memonitoring dan memberikan peringatan alarm bila terjadi hasil pengukuran kadar pH diluar batas kondisi netral yaitu pada range 6-8.

SMA Negeri 5 Kabupaten Tangerang merupakan sarana pendidikan yang berperan untuk menghasilkan lulusan yang siap persaingan global, pada awalnya sekolah ini bernama SMA N 1 Kosambi kemudian berubah menjadi SMA Negeri 5 Kabupatn Tangerang yang berlokasi JL. Raya Salembaran No.29 Kosambi Kabupaten Tangerang 15214.Lembaga pendidikan tersebut masih mengkonsumsi air yang dimasak atau air isi ulang. Metode itu kurang efektif dikarenakan kandungan air yang baik untuk tubuh bisa rusak atau banyak mengeluarkan uang untuk membeli air isi ulang.

Perumusan Masalah

Dari latar belakang diatas peneliti menyimpulkan rumusan masalah dari penelitian tersebut. Berikut rumusan masalah :

  1. Apakah sistem pengambilan nilai kadar pH air yang berjalan saat ini di SMAN 5 Kabupaten Tangerang ?

  2. Apakah sensor pH dapat melihat tes uji kandungan kadar air yang berbahaya bagi tubuh ?

  3. Apakah cara yang dapat mengetahui nilai pH pada air di SMAN 5 Kabupaten Tangerang ?

Tujuan Dan Manfaat Peneitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang telah di analisis oleh peneliti adalah :

  1. Merancang suatu sistem kadar pH air berbasis Arduino Uno di SMAN 5 Kabupaten Tangerang.

  2. Merancang database server pada Arduino Uno agar data realtime dari sensor dapat disimpan dan dapat diakses dimanapun dengan menggunakan jaringan internet.

  3. Mengetahui secara akurat nilai kadar pH air dengan cepat.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang di dapat dari hasil penelitian ini berdasarkan latar belakang laporan Skripsi yang telah dianalisa oleh peneliti adalah :

1. Manfaat Individu

  1. Bermanfaat dan memperluas wawasan peneliti serta menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Menerapkan inovasi baru dalam mengkonsumsi air.

2. Manfaat Fungsional

  1. Menambah sistem yang lebih efektif.

  2. Mempermudah dalam sistem mengkonsumsi air.

3. Manfaat Operasional

  1. Mengurangi penggunaan uang berlebih untuk membeli air siap konsumsi.

  2. Menghemat waktu dalam proses mengetahui air tesebut layak minum atau tidak.

Ruang Lingkup

Untuk membatasi penelitian agar lebih terarah dan fokus maka peneliti membatasi ruang lingkup, permasalahan dalam penulisan yaitu sistem kadar air minum pada SMA Negeri 5 Kabupaten Tangerang.

  1. Perancangan dan pembuatan alat ini menggunakan Arduino UNO sebagai otak utama untuk menginstruksikan terhadap sensor seperti sensor pH.

  2. Perangkat atau alat yang digunakan adalah sensor pH untuk mengukur nilai pH air dengan menggunakan arduino uno.

  3. Hasil sensor PH akan ditampilkan secara rinci pada LCD display untuk mengetahui hasil tes kandungan air dan memberi notifikasi ke email.

Metode Penelitian Data

Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa metode dalam melakukan penelitian, sebagai berikut :

Metode Pengamatan(Observation)

Peneliti mendatangkan SMA Negeri 5 Kabupaten Tangerang yang berlokasi di JL. Raya Salembaran No.29 Kosambi Kabupaten Tangerang 15214 untuk mendokumentasikan serta mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam membuat laporan hasil penelitian.

Metode Wawancara (Interview)

Peneliti melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang terkait untuk memenuhi data yang diperlukan dalam pembuatan laporan hasil penelitian.

Metode Pustaka (Library Research)

Metode untuk mendapatkan informasi dan teori-teori yang sesuai dengan sistem yang akan dibuat dengan mencatat, mempelajari dan memahami literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis maupun elektronik. Yang digunakan penulis berupa jurnal dan buku-buku.

Metode Analisa

Pada tahap ini, penulis melakukan analisa terhadap sistem alat yang akan di rancang dan diterapkan sedemikian rupa, dari mulai kekurangan, kelebihan dan sampai berjalannya alat untuk memberikan solusi dari suatu permasalahan yang ada.

Metode Perancangan

Dalam metode perancangan ini kita dapat mengetahui bagaimana sistem itu dibuat atau dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan. Melalui tahapan pembuatan flowchart dari sistem yang akan dibuat dan pembuatan desain aplikasi pengontrolan berupa perancangan perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

Metode Prototype

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat yang akan dibuat

Penulis menerapkan prototype dengan menggunakan evolutionary karena pada metode ini, hasil prototype tidak langsung dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Metode Pengujian

Dalam tahap ini penulis menggunakan metode black box testing metode pengujian ini memfokuskan pada informasi software sehingga penulis dapat menguji alat yang telah dirancang agar dapat mengetahui hasil dari proses perancangan tersebut berjalan dengan baik atau tidak, sehingga dapat dikoreksi kembali jika ada sistem yang tidak berjalan sesuai dengan rancangan.

Sistematika Penulisan

Untuk memperjelas isi dari laporan ini maka peneliti akan menerangkan sistematika penulisan berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Isi dari BAB I ini adalah Latar belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode dan Sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Isi dari BAB II ini menjelaskan tentang teori dari yang umum sampai khusus dalam menyusun laporan SKRIPSI.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Isi dari BAB II ini adalah tentang gambaran umum SMA Negeri 5 Kabupaten Tangerang yang terdiri dari sejarah singkat, struktur organisasi, dan tugas serta tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan yang terdiri dari prosedur sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan. Analisa sistem yang berjalan.

BAB IV UJI COBA DAN ANALISA

Isi dari BAB IV Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari normalisasi dan spesifikasi basis data. Flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, schedule implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Isi dari BAB V ini adalah kesimpulan hasil penelitian dan saran yang dapat penulis sampaikan kepada pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Isi dari Daftar Pustaka adalah berisi tentang referensi dalam menyusun laporan Skripsi.

LAMPIRAN

Isi dari Lampiran adalah daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran dalam melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Perncangan Sistem

Definisi Perancangan

Menurut O’Brien dan Marakas (2013: 639) [1], menjelaskan bahwa perancangan sistem adalah sebuah kegiatan merancang dan menentukan cara mengolah sistem informasi dari hasil analisa sistem sehingga dapat memenuhi kebutuhan dari pengguna termasuk diantaranya perancangan user interface, data dan aktivitas proses.

Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user).

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Taufiq (2013:2) [2], “Sistem adalah kumpulan dari sub­sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Pratama (2014:07) [3] “Sistem adalah sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama.”

Menurut Wendi Wirasta dan Imam Febriansyah dalam jurnal LPKIA Vol.1 No.1 (2014) [4], “Sistem adalah suatu kelompok yang dapat beroperasi dan berinteraksi baik fisik maupun non fisik dan menyelesaikan masalah dan mencapai suatu tujuan tertentu

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang terdirir komponen atau element yang saling teruhubung untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

  1. Komponen (Components)

    Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai sub sistem.

  2. Batas (Boundary)

    Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

  3. Lingkungan (Evinronments)

    Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

  4. Penghubung/Antarmuka (Interface)

    Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjebatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi. Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  5. Masukan (Input)

    Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  6. Pengolahan (Processing)

    Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

  7. Keluaran (Output)

    Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  8. Sasaran (Objective) dan Tujuan (Goal)

    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

  9. Kendali (Control)

    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  10. Umpan Balik (Feed Back)

    Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal. Karakteristik sistem ditujukan pada Gambar 2.1 :

2.1.jpg

Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8) [2], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera.Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan. Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan

Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi denganjelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi,sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dan lain-lain. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

7. Sistem Buatan Allah atau Alam dan Sistem Buatan Manusia

Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Konsep Dasar Sistem Komputer

Definisi Sisetem Komputer

Menurut Nata Nael (2016) [5], “Sistem komputer adalah Kumpulan perangkat elektronik yang terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras yang boleh menerima data (input), memproses (process), dan menghasilkan keputusan (output) dari proses yang di laksanakan untuk membuat fungsi computer”.

Menurut Ari Pratama (Tanggal Akses 09 Desember 2016) [3], “Sistem Komputer adalah jurusan mempelajari tentang design, rancangan konstruksi komputer dan sistem bebasis komputer.”

Berdasarkan kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem komputer adalah suatu kumpulan jaringan elektronik yang terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras.

Komponen Sistem Komputer

Menurut Syaifurrahman (2014) [6] Komponen sistem komputer terdiri dari central processing unit (CPU), module memory, slot tambahan (expansion slot) dan sirkuit elektronik seperti kartu yang menempati expansion slot dimana semua perangkat tersebut terpasang di dalam papan utama (main board) bersama dengan disk drive, kipas dan power supply. Semua perangkat di luar sistem unit seperti monitor, keyboard, mouse dan sebagainya secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan unit sistem membantu kinerja unit sistem.

Konsep Dasar Pengujian

Definisi Black Box Testing

Menurut Warsito (2015:32) [7], "black box testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data”.

Menurut Manish Kumar dkk[8] dalam International Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies (ISSN: 2321-7782) Volume 3, Issue 10, October 2015

“Black Box Testing is testing without knowledge of the internal working of the application under test (AUT). Also known as functional testing or input output driven testing”.

“Pengujian Black Box adalah pengujian tanpa pengetahuan tentang kerja internal dari aplikasi yang diuji (AUT). Dikenal juga sebagai pengujian fungsional atau input output berbasis pengujian”.Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya dalam International Journal of Electronics and Computer Science Engineering (IJECSE) (ISSN-2277-1956 Vol.2) [9],

”Black box testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure, implementation details and knowledge of internal paths of the software.”

“Pengujian kotak hitam adalah teknik di mana fungsi dari perangkat lunak yang diuji dibawah (SUT) diuji tanpa melihat struktur internal kode, rincian pelaksanaan, dan pengetahuan tentang jalur internal pengujian perangkat lunak”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas black box adalah suatu metode pengujian lebih memfokuskan pada keperluan software dan tidak membutuhkan pengetahuan mengenai alur internal.

Metode Pengujian Black Box Testing

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

  1. Equivalence Partioning

    Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

  2. Boundary Value Analysis

    Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba.BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas.BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

  3. Cause-Effect Graphing Techniques

    Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

    1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

    2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph.

    3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.

    4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.

  4. Comparison Testing

    Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

  5. Sample and Robustness Testing

    1. Sample Testing

      Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

    2. Robustness Testing

      Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkanproses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

  6. Behavior Testing dan Performance Testing

    1. Behavior Testing

      Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

    2. Performance Testing

      Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program.Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

  7. Requirement Testing

    Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix

  8. Endurance Testing

    Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

Kelebihan Dan Kelemehan Black Box

Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan ditujukan pada Tabel 2.1 :

TABEL%2B2.1.jpg

Definisi White Box

Menurut Rizky (2011:262) [10], “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.

Menurut Manish Kumar dkk[8] dalam International Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies (ISSN: 2321-7782) Volume 3, Issue 10, October 2015 “White Box Testing is performed on the knowledge of how the system is implemented. White Box Testing includes analyzing data flow, control flow, information flow, coding practices, and exception and error handling within the system, to test the intended and unintended software behavior” “White Box Testing dilakukan pada pengetahuan tentang bagaimana sistem tersebut diimplementasikan.White Box Testing meliputi alur analisa data, aliran kontrol, arus informasi, praktik coding, pengecualian dan penanganan kesalahan dalam sistem, untuk menguji perilaku perangkat lunak yang diinginkan dan tidak diinginkan”.

Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya dalam International Journal of Electronics and Computer Science Engineering (IJECSE) (ISSN-2277-1956 Vol.2) [9], “White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing”. “White box adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem. Metode ini dinamakan demikian karena program perangkat lunak, di mata tester, seperti kotak putih/transparan; dalam yang satu jelas melihat. Pengujian White Box kontras dengan Black Box Testing”.


Keuntungan White Box Testing

Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya dalam International Journal of Electronics and Computer Science Engineering (IJECSE) (ISSN-2277-1956 Vol.2) [9], adalah :

  1. IncreasedEffectiveness: Crosschecking design decisions and assumptionsagainst source code may outline a robust

  2. Design,but the implementation may not align with the design intent.

  3. FullCode Pathway Capable: all the possible code pathways can be tested including error handling, dependencies, and additional internal code logic/flow

  4. Early Defect Identification: Analyzing source code and developing tests based on the implementation details enables.

  5. Testers to find programming errors quickly

  6. Reveal Hidden Code Flaws: access of program modules.

  7. No Waiting: Testing can be commenced at an earlier stage. One need not wait for the GUI to be available.

(Keuntungan pengujian White Box)

  1. Peningkatan Efektivitas : silang keputusan desain dan asumsi terhadap kode sumber dapat menguraikan kuat.

  2. Desain, tapi pelaksanaannya mungkin tidak sejajar dengan maksud desain.

  3. Kode penuh Pathway Mampu : semua jalur kode yang mungkin dapat diuji termasuk penanganan error ,dependensi , dan tambahan kode logika / aliran intern.

  4. Awal Cacat Identifikasi : Menganalisis kode sumber dan mengembangkan tes berdasarkan rincian pelaksanaan memungkinkan.

  5. Penguji untuk menemukan kesalahan pemrograman dengan cepat.

  6. Mengungkapkan Kode Tersembunyi Cacat : akses modul program.

  7. Tidak ada Menunggu : Pengujian dapat dimulai pada tahap awal . Satu tidak perlu menunggu GUI akan tersedia).

Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Sagita (2013:33) [11], “Flowchart merupakan bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya”.

Menurut Rahmat (2014:1), “Flowchart adalah adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program”.

Jenis-jenis Flowchart

Menurut Tri (2015: 2), Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

1. Flowchart Sistem (System Flowchart)

Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan danmenjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu.Flowchart sistem ditujukan pada Gambar 2.2.

2.2.jpg

2. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)

Flowchart Dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form danlaporan diproses, dicatat dan disimpan.Flowcharts dokumen ditujukan pada Gambar 2.3.

2.3.jpg

3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.

Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan.Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian. Flowchart skematik ditujukan pada Gambar 2.4.

2.4.jpg

4. Flowchart Program (Program Flowchart)

Flowchart program dihasilkan dari flowchart sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentangbagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi.

Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

5. Flowchart Proses

Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima simbol khusus, flowchart proses ditujukan pada Gambar 2.5.

2.5.jpg

Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau form.

Konsep Dasar Internet of Things (IoT)

Definisi IoT (Internet of Things)

Menurut Susanti, dkk (2016:401) “IoT (Internet of Things) merupakan teknologi yang dapat mengkoneksikan suatu peralatan dengan internet untuk menjalankan berbagai fungsi”.

Menurut Susanto, dkk (2017:2.7-1) [12] “Internet of Things (IoT) adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Internet of Things adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus untuk mengkoneksikan suatu peralatan dengan internet untuk menjalankan berbagai fungsi.IoT ditujukan pada gambar 2.6.

2.6.jpg

Konsep Dasar WiFi (Wireless Fidelity)

Definisi WiFi (Wireless Fidelity)

Menurut Adinandra, dkk (2012:161) [13] “WiFi adalah kepanjangan dari Wireless Fiedelity yang merupakan salah satu jenis komunikasi wireless yang sangat umum digunakan.

Menurut Roby, dkk (2017:34) “Wireless Fedelity (Wi-Fi) merupakan teknologi Wireless Local Area Network (WLAN) yang di standarisasi dalam standar IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) 802.11.

Dari definsi di atas dapat disimpulkan bahwa WiFi adalah teknologi Wireless Local Area Network (WLAN) jenis komunikasi wireless yang di standarisasi dalam standar IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) 802.11.


Teori Khusus

Konsep Mikrokontroler

Definisi Mikrokontroler

Menurut Syahwil (2013:53) [14], “Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Didalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori, dan perlengkapan input-output.”

Menurut Saefullah, jurnal CCIT Vol.2 No.3 (2013:1) [15], “Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran juga kendali dari program yang dapat ditulis dan dihapus secara khusus, cara kerjanya yaitu membaca dan menulis data”.

Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17) [16] “Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman Input-Output.”

Dari definisi tersebut, maka disimpulkan bahwa mikrokontroler adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip yang pempunyai prosesor, memori dan perlengkapan input dan output yang menjadi kendali dari sebuah program yang ditulis.

Karakteristik Mikrokontroler

Menurut pendapat Saefullah, dalam jurnal CCIT Vol. 2 No. 3 (2013:2) [15] mikrokontroler mempunyai karakteristik yang dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:

  1. Memiliki program khusus yang disimpan di memori untuk aplikasi tertentu, dan program mikrokontroler, dan program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada PC.

  2. Konsumsi daya kecil.

  3. Rangkaiannya sederhana dam kompak.

  4. Harganya murah, karena komponennya sedikit.

  5. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Latch.

  6. Lebih tahan pada suatu situasi dan kondisi lingkungan yang ekstrim, contohnya yaitu : temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.

Fitur-Fitur Mikrokontroler

Menurut Syahrul (2013:15), ada beberapa fitur-fitur yang umum ada pada mikrokontroler yang bisa dijelaskan, berikut ini:

  1. RAM (Random Access Memory) digunakan mikrokontroler sebagai media simpan variabel/Memori dan bersifat volatile artinya bisa kehilangan semua atau seluruh data, jika tidak dapat catu daya.

  2. ROM (Read Only Memory) digunakan sebagai kode memori karena terdapat fungsi tempat menyimpan program yang diberikan oleh user.

  3. Registerberfungsi untuk media simpan nilai-nilai yang digunakan dari proses yang telah disediakan mikrokontroler. ex: variabel program, I/O, dan komunikasi serial.

  4. Special Funtion Register adalah register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalan mikrokontroler dan register ini terletak di bagian RAM.

  5. Input dan Output Pin adalah bagian yang memiliki fungsi sebagai penerima sinyal luar dan pin ini dihubungkan ke berbagai media input. Ex: keypad, sensor, keyboard, dan sebagainya. Sedangkan, pin Output adalah bagian yang berfungsi untuk keluarkan sinyal, pada hasil proses algoritma mikrokontroler.

  6. Interrupt merupakan suatu bagian pada mikrokontroler yang memiliki fungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi sehingga ketika program sedang running (berjalan), nantinya program tersebut, akan diinterupsikan dan melayani interupt dengan menjalankan sebuahprogram melalui alamat yang ditunjukkan sampai selesai, untuk nanti dijalankan lagi.

Jenis Jenis Mikrokontroler

Menurut Syahwil (2013:57) [14] Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroler. Pembagian ini didasarkan pada kompleksitas intruksi- intruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu, yaitu RISC dan CISC.

  1. RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Intruksi yang dimiliki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak. Contoh dari Mikrokontroler RISC adalah AVR, PIC, FUJITSU.

  2. CISC merupakan kependekan dari Complex Instruction Set Computer. Intruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya. Sebagai contoh dari mikrokontroler CISC adalah 68HC11 buatan Motorola dan 80C51 dari Intel.

Konsep Dasar Arduino Uno

Definisi Arduino Uno

Menurut Syahwil (2013:60) [14], “Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.”

Menurut Ahmed S. Abd El-Hamid dkk[17] dalam International Journal of Software & Hardware Research in Engineering (ISSN-2347-4890) Volume 3 Issue 8 August, 2015“ The Arduino UNO microcontroller serves as the brain of the system to facilitate programming. It is a microcontroller board based on ATMega328 that comprises 14 digital pin entries (input) 6 analog production entries (output), a 16 MHz ceramic resonator, USB connection, power jack, ICSP header, and reset button. The board is equipped with the features needed to support the microcontroller by connecting it to a computer using a USB cable”. “Mikrokontroler Arduino UNO berfungsi sebagai otak dari sistem untuk memudahkan pemrograman. Ini adalah sebuah papan mikrokontroler berbasis ATmega328 yang terdiri 14 pin digital (Input) dan 6 pin analog (Output), resonator keramik 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, ICSP header, dan tombol reset. Papan ini dilengkapi dengan fitur yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler dengan menghubungkannya ke komputer menggunakan kabel USB”.

Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.ArduinoUno ditujukan pada Gambar 2.7.

2.7.jpg

Arduino dapat diberikan power melalui koneksi USB atau power supply. Powernya menyala secara otomatis.Power supply dapat menggunakan adaptor DC atau baterai. Adaptor dapat dikoneksikan dengan mencolok jack adaptor pada koneksi port input supply. Board arduino dapat dioperasikan menggunakan supply dari luar sebesar 6 - 20 volt. Jika supply kurang dari 7V, kadangkala pin 5V akan menyuplai kurang dari 5 volt dan board bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12 V, tegangan di regulator bisa menjadi sangat panas dan menyebabkan kerusakan pada board.Rekomendasi tegangan ada pada 7 sampai 12 volt.Arduino sendiri memiliki IDE untuk compiler. Proses kerja Arduino ialah melakukan pemrograman pada IDE, compile, dan upload binary/hex file ke kontroler. Berbeda dengan processing yang kode hasil compile langsung dijalankan di komputer, kode hasil compile Arduino harus diupload ke kontroler sehingga dapat dijalankan. Fungsi tombol pada IDE Arduino ditujukan pada Tabel 2.1

TABEL%2B2.2.jpg

Penjelasan pada pin power adalah sebagai berikut :

  1. Pin

    Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan tegangan dari luar (seperti yang disebutkan 5 volt dari koneksi USB atau tegangan yang diregulasikan). Pengguna dapat memberikan tegangan melalui pinini, atau jika tegangan suplai menggunakan power jack, aksesnya menggunakan pin ini.

  2. 5V

    Regulasi power supply digunakan untuk power mikrokontroller dan komponen lainnya pada board. 5V dapat melalui Vin menggunakan regulator pada board, atau supply oleh USB atau supply regulasi 5V lainnya.

  3. 3,3 V

    Suplai 3.3 volt didapat oleh FTDI chip yang ada di board. Arus maximumnya adalah 50mA pin ground berfungsi sebagai jalur ground pada arduino.

  4. Memori

    ATmega328 memiliki 32 KB flash memori untuk menyimpan kode, juga 2 KB yang digunakan untuk bootloader. ATmega328 memiliki 2 KB untuk SRAM dan 1 KB untuk EEPROM.

  5. Input & Output

    Setiap 14 pin digital pada arduino dapat digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Input/output dioperasikan pada 5 volt. Setiap pin dapat menghasilkan atau menerima maximum 40 mA dan memiliki internal pull-up resistor (disconnected oleh default) 20- 50 KOhms.

Beberapa pin memiliki fungsi sebagai berikut :

  1. Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirim (TX) TTL data serial. Pin ini terhubung pada pin yang koresponding dari USB FTDI ke TTL chip serial.

  2. Interupt eksternal : 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasikan untuk trigger sebuah interap pada low value, rising atau falling edge, atau perubahan nilai.

  3. PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Mendukung 8-bit output

  4. PWM dengan fungsi analogWrite().

  5. SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mensuport komunikasi SPI, yang mana masih mendukung hardware, yang tidak termasuk pada bahasa Arduino.

  6. LED : 13. Ini adalah dibuat untuk koneksi LED ke digital pin 13. Ketika pin bernilai HIGH, LED hidup, ketika pin LOW, LED mati.

Konsep Dasar Bahasa Pemograman

Definisi Bahasa Pemrograman

Menurut Jaza (2014:2) [18], “bahasa pemrograman adalah bahasa buatanatau artificial language yang dapat mengontrol perilaku mesin yang dalam hal ini adalah unit komputer.”

Kelompok Bahasa Pemrograman

Menurut Jaza (2014:2) [18], Bahasa pemrograman berdasarkan perkembangannya dibagi menjadi lima kelompok besar, yaitu:

1. Bahasa Pemrograman Mesin (Machine Language)

Bahasa mesin adalah pemrograman yang hanya dimengerti oleh mesin(komputer) yang ada didalamnya terdapat CPU yang hanya mengenal duakeadaan yang berlawanan yaitu 1 (hidup) dan 0 (mati). Kondisi 1 dan 0dinamakan bahasa mesin, sedangkan program yang disusun disebut objectprogram, komputer akan melaksanakan pekerjaan tanpa adanyainterpretasi atau penerjemahan.

2. Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah (Low Level Language)

Bahasa tingkat rendah adalah bahasa pemrograman yang membantu menerjemahkan bahasa yang mudah diingat atau disebut mnemonics. Untuk mengantisipasi susahnya bahasa mesin, maka dibuat simbol yangmenyerupai bahasa inggris dan mudah diingat yang disebut denganmnemonics (pembantu untuk mengingat) dan bahasa yang terdiri darimnemonics ini disebut assembler language.

3. Bahasa Pemrograman Tingkat Menengah (Middle Level Language)

Bahasa tingkat menengah adalah bahasa pemrograman yang menggunakanaturan grammatical dalam penulisan pernyataan, mudah dipahami daninstruksi tertentu yang dapat langsung diakses oleh komputer. Contoh:Bahasa C.

4. Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi (High Level Language)

Bahasa tingkat tinggi adalah bahasa pemrograman yang penulisanpernyataannya mudah dipahami secara langsung. Contoh : Pascal, Basicdan Cobol.

5. Bahasa Pemrograman Berorientasi Objek (Object Oriented Programming)

Bahasa pemrograman berorientasi objek adalah bahasa pemograman yangberorientasi objek/visual, bahasa pemrograman ini mengandung fungsi-fungsiuntuk suatu permasalahan. Programmer tidak harus menulis secaradetail semua pernyataannya tetapi cukup memasukan kriteria yangdikehendaki. Contoh: menyelesaikan Microsoft Visual Basic, Microsoft Visual Foxpro, Borland Delphi dan lain-lain.

Konsep Dasar Basis Data

Definisi Basis Data

Menurut Yuhendra dalam Jurnal Momentum Vol.17 No.2 (2015:70) [19], “Database adalah kumpulan data yang saling berhubungan (relasi).Istilah tersebut bisa digunakan pada sistem-sitem yang terkomputerisasi.Dalam pengertian umum, database diartikan sebagai gabungan dari elemen-elemen data yang berhubungan dengan terorganisir.

Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai system manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basisdata untuk kedua arti tersebut.

Tahapan Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan upaya untuk membangun sebuah basis data dalam suatu lingkungan bisnis. Untuk membangun sebuah basis data terdapat tahapan-tahapan yang perlu kita lalui yaitu:

  1. Perencanaan basis data

  2. Mendefinisikan sistem

  3. Analisa dan mengumpulkan kebutuhan

  4. Perancangan basis data

  5. Perancangan aplikasi

  6. Membuat prototype

  7. Implementasi

  8. Konversi data

  9. Pengujian

  10. Pemeliharaan operasional

Bahasa Pada Basis Data

Terdapat dua jenis bahasa komputer yang digunakan saat kita inginmembangun dan memanipulasi sebuah basis data, yaitu:

  1. Data Definition Language (DDL)

  2. Data Manipulation Language (DML)

Konsep Dasar Microcontroller Wemos

Definisi Microcontroller Wemos

Menurut Yuliza (2016:190) [20]. “Microcontroller Wemos adalah sebuah Microcontroller pengembangan berbasis modul microcontroller ESP8266.Microcontroller wemos dibuat sebagai solusi dari mahalnya sebuah sistem wireless berbasis microcontroller lainnya. Dengan menggunakan microcontroller wemos biaya yang dikeluarkan untuk membangun sistem WiFi berbasis microcontroller sangat murah, hanya sepersepuluhnya dari biaya yang dikeluarkan apabila membangun sistem WiFi dengan menggunakan microcontroller Arduino Uno dan WiFi Shiled”. Wemos mini D1 ditujukan pada gambar 2.8.

2.8.jpg

Kelebihan Wemos mini D1 dengan deveploment board ESP8266 lainnya adalah dukungan berbagai shield Wemos.

Spesifikasi Wemos

Spesifikasi:

  1. Tegangan IO 3.3V

  2. 11 digital IO/PWM/I2C/one-wire

  3. 1 analog input

  4. micro USB port

Chipset Pada Microcontroller Wemos

Pada microcontroller wemos memiliki 2 buah chipset yang digunakan sebagai otak kerja platform tersebut. Beberapa chipset pada microcontroller ini adalah :

1. Chipset ESP8266

ESP8266 adalah sebuah chip microcontroller yang memiliki fitur WiFi yang mendukung stack TCP / IP. Diproduksi oleh produsen cina yang berbasis di Shanghai.Pada Agustus 2014 AI-Thinker membuat modul ESP-01 dengan menggunakan lisensi oleh Espressif. Modul kecil ini memungkinkan microcontroller untuk terhubung dengan jaringan WiFi dan membuat koneksi TCP / Ip hanya menggunakan command yang sederhana. Harganya yang sangat rendah dan sangat sedikit komponen eksternal pada modul ini mengakibatkan sangat murah harga sebuah chip ini. Dengan clock 80 MHz chip ini di bekali dengan 4MB eksernal RAM, mendukung format IEEE 802.11 b/g/n enkripsi WEP (Wired Equivalent Privacy), WPA (WiFi Protected Access) sehingga menjadikan chipset ini sangat aman digunakan. Chipset ini memiliki 16 GPIO (General Purphose Input/Output) pin yang bekerja pada 3,3 Volt, 1 pin ADC dengan resolusi 10 bit.

2. CHIPSET CH340

CH340 adalah sebuah chipset yang mengubah USB menjadi serial interface. Sebagai contohnya adalah aplikasi USB conventer to IrDA atau aplikasi USB converter to printer. Dalam mode serial interface,CH340 mengirimkan sinyal penghubung yang umum digunakan pada Modem. CH340 digunakan untuk memperbesar asynchronous serial interface komputer atau mengubah perangkat serial interface umum untuk berhubungan dengan bus USB secara langsung.

Konsep Dasar LCD 2x16

Definisi LCD 2x16

Menurut Melalolin, pada jurnal TELEKONTRAN (2013:61) [21], “LCD adalah sebuah display dot matriks dengan difungsikan untuk menampilkan (tulisan: angka dan huruf), sesuai dengan keinginan”. Berikut ini adalah gambar dari LCD matriks tipe 2x16 blue blacklight yang dapat dilihat pada gambar 2.9.

2.9.jpg

Konsep Dasar Buzzer

Definisi Buzzer

Menurut Dadang (2011:36), “Buzzer adalah sebuah speaker dengan nilai impedansi yang rendah, sehingga menghasilkan nada yang lebih keras dari pada speaker.”

Menurut Sulistyowati dan Dedi Dwi Febriantorodi dalam Jurnal IPTEK (2012:5) [22], “Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara”. Buzzer dapat dilihat pada Gambar 2.10.

2.10.jpg

Konsep Dasar Komponen Elektronika

Definisi Elektronika

Menurut Ernawati Waridah (2014:152) [23], “Elektronika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari pemancaran, perilaku, dampak elektron, serta alat-alat yang menggunakannya”.

Menurut Abdul Kadir (2013:2), “Rangkaian elektronik adalah rangkaian listrik yang mengandung komponen-komponen elektronik”.

Jenis-Jenis Komponen Elektronika

1. Transistor

Menurut Abdul Kadir (2013), “Transistor merupakan komponen dengan fungsi bermacam-macam.” Komponen ini dapat berfungsi seperti layaknya keran air. Arus yang dialirkan bisa diatur secara elektronis berdasarkan kategori, ada transistor yang tergolong sebagai PNP dan ada pula yang termasuk sebagai PNP. N dan P menyatakan semikonduktor. pada PNP, dua lapis semikonduktor tipe p dan satu lapis semikonduktor tipe n. pada NPN, dua lapis semikonduktor tipe n. pada NPN, dua lapis semikonduktor tipe n dan mengapit satu lapis semikonduktor tipe p. Transistor dapat dilihat pada Gambar 2.11.

2.11.jpg

2. Resistor

Menurut Syahwill (2013:32) [14], Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat menghambat arus listrik. Satuan nilai dari resistor adalah ohm, biasa disimbolkan SZ. Fungsi dari Resistor adalah:

Resistor adalah:

  1. Sebagai pembagi arus

  2. Sebagai penurun tegangan

  3. Sebagai pembagi tegangan

  4. Sebagai penghambat aliran arus listrik, dll

Resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu:

  1. Fixed Resistor, yaitu resistor yang nilai hambatannya tetap.

  2. Variable Resistor, yaitu resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya resistor tersebut.

  2. Semakin besar nilai daya resistor makin tinggi suhu yang bisa diterima resistor tersebut.

  3. Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai dayanya dibandingkan resistor dari bahan karbon.

Resistor dapat dilihat pada Gambar 2.12.

2.12.jpg

3. Kapasitor

Menurut Abdul Kadir (2013), “Kapasitor adalah komponen yang berguna untuk menyimpan muatan listrik ukuran muatan listrik yang bisa ditampung biasa dinamakan kapasitansi dan satuan yang digunakan adalah farad”. Satuan-satuan yang lebih kecil adalah µF (baca:microfarad), dan pF(pikrofarad). Kapasitor dapat dilihat pada Gambar 2.13.

2.13.jpg

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51) [24], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Tahap II Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.M pada MDI berarti mandatory (penting).Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Tahap III Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.

    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

  2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

  3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Menurut Meta Amalya Dewi dkk[25] dalam jurnal CCIT Vol.8 No.1 (2014:125) Metode literature review dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari literature review ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Terdapat beberapa penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai alat ini, diantaranya yaitu :

  1. Penelitian yang di lakukan oleh Dedi Triyanto (2016), Dari Universitas Tanjungpura yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM PEMBERI PAKAN IKAN DAN PENGUKUR pH AIR PADA KERAMBA BERBASIS WEBSITE“Alat pemberi pakan ikan otomatis ini dapat diatur waktu dan takaran pakan ikannya sesuai kebutuhan. Fungsi lain dari alat ini yaitu memberikan informasi kadar pH air sungai dan informasi jika pakan sudah hampir habis kepada petani ikan melalui media website. Sistem dibuat menggunakan Arduino Mega sebagai modul pengendali utama. Data yang dimasukkan pada form aplikasi antarmuka (website) diproses untuk menentukan jumlah pakan yang akan dikeluarkan oleh motor servo atau pada mulut wadah pakan. Sensor Infra merah akan mendeteksi sisa pakan di dalam wadah pakan, kemudian mengirim informasi tersebut ke Arduino Mega untuk ditampilkan pada website. Informasi tersebut juga ditampilkan pada LED Indikator pada alat. Ketika pakan mencapai 5% akan tampil pesan “SILAHKAN ISI WADAH PAKAN”. Sensor pH yang diletakkan di dalam air sungai akan mengukur kadar pH untuk ditampilkan pada website. Ketika kadar pH memiliki nilai 6,5-8 maka akan tampil nilai pH air sungai dan pesan “NORMAL” pada website. Ketika kadar pH air sungai memiliki nilai antara 5-6,4 atau 8,1-10 maka akan tampil nilai pH air sungai dan pesan “WASPADA” pada website. Pesan “BAHAYA” akan tampil pada website dan buzzer berbunyi secara berulang ketika nilai pH air sungai <5 atau>10.Error rata-rata hasil pengukuran pHpada alat ini yaitu 0,96% terhadap pH meter standar.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Akip Saputra (2016), Dari Universitas Muhammadiyah Surakarta yang berjudul “PENGUKUR KADAR KEASAMAN DAN KEKERUHAN BERBASIS ARDUINO” Penelitian ini membahas tentang alat rancang memiliki kesamaan fungsi dengan alat pengukur pH air atau pH meter dan pengukur kekeruhan air atau turbidy meter yang telah ada dan diperjualbelikan secara umum. Alat ini menggunakan rangkaian photodiodadan LED sebagai sensor kekeruhanyang mengukur tingkat kekeruhanair dan sensor keasaman cairan sebagai sensor pH. Pengolahan hasil pengukuran dilakukan oleh sensor menggunakan arduino uno, sedangkan untuk menampilkan hasil pengukuran menggunakan LCD. Alat ini mempunyai batas pengukuran kekeruhan air antara 0 – 20 NTU (Nephelometric Turbidity Unit) serta tingkat keasaman air (pH) 0 – 14. Alat ukur ini relatif akurat dengan catudaya menggunakan baterai9v yang banyak tersedia dipasaran sehingga alat ini dapat dibawa kemana – mana guna mempermudah dalam pemakaian saat penelitian atau survey lapangan. Dengan persentase akurasi hampir 100% nilai rata-rata pengukur keasaman 98% dan nilai rata-rata pengukur kekeruhan 99% sedangkan nilai rentang kesalahan rata-rata setiap sensor adalah 0,5 pada pengukur keasaman atau 2 % dan 0,2 pada pengukur kekeruhan atau 1% dengan alat pembanding, maka dapat disimpulkan bahwa alat ini baik untuk digunakan sebagai pendeteksi keasaman dan kekeruhan air.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Sukamto (2016), Dari Politeknik Negeri Madiun yang berjudul “MONITORING PERBANDINGAN KUALITAS AIR DANAU DAN PDAM MENGGUNAKAN SENSOR TURBIDTY, pH, DAN SUHU BERBASIS WEB” Penelitian ini membahas tentang pemantauan kualitas air pada sumber-sumber air diperlukan untuk mengetahui kualitas air pada sumber air tersebut. Tapi pada saat ini pemantauan pada sumber-sumber air masih manual. Seiring perkembangan teknologi, maka dibutuhkan kemudahan dalam segala hal termasuk penerapan dalam sistem monitoring. Monitoring perbandingan Kualitas Air Danau dengan perusahaan daerah air minum (PDAM) berbasis Web ini berperan dalam membantu proses monitoring pada air yang dapat membantu pihak-pihak yang membutuhkan dalam pemantauan air guna mengetahui kualitas air untuk kepentingan konsumsi sehari-hari. Monitoring kualitas air danau dan PDAM ini menggunakan 3 parameter monitoring yaitu kekeruhan, pH dan suhu. Untuk parameter kekeruhan menggunakan sensor Turbidity.Untuk parameter pH menggunakan sensor pH dan untuk parameter suhu menggunakan sensor suhu DS18B20.Arduino Mega 2560 sebagai pengolah data dan dikirim menggunakan RF433 ke Arduino Nano.Adapun hasil pengujian ialah bekerja dengan baik. Sensor Turbidity mampu mengukur tingkat kekeruhan 0-987 NTU dengan nilai deviasi 1,33 NTU. Sensor pH mampu mengukur tingkat kadar pH air 0-14 yang telah dikalibrasi dengan pH buffer 4.01. Sensor suhu mampu mendeteksi nilai suhu dengan range -55°C - 125°C. Dan pada suhu 10°C - 85°C memiliki nilai akurasi kurang lebih 0.5°C. Dan pada RF 433Mhz dapat mampu mengirim serta menerima data dengan jarak jangkauan maksimal 70m.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Taupan Fauzi Sudarmawan (2016). Dari STIMIK Raharja yang berjudul “PENERAPAN ALAT PENGUKUR KADAR PH AIR BERBASIS ARDUINO UNO PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN CIREBON” Penelitian ini membahas tentang salah satu kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak dapat terpisahkan adalah Air.Tidak hanya penting bagi manusia Air merupakan bagian yang penting bagi makhluk hidup baik hewan dan tubuhan.Tanpa air kemungkinan tidak ada kehidupan di dunia inti karena semua makhluk hidup sangat memerlukan air untuk bertahan hidup.Seiring dengan perkembangan teknologi tersebut, peranan peralatan pembantu dalam mempermudah kegiatan manusia dan peralatan kontrol sebagai penunjang dalam peningkatan kebutuhan masyarakat yang semakin besar. Proses penanganan pencemaran air pada lingkungan, terutama pada kawasan industri masih minim dilakukan oleh pihak Badan Lingkungan Hidup (BLHD), karena kurangnya fasilitas yang memadai, maka dibuatlah suatu alat “Perancangan Alat Pengukur Tingkat Pencemaran Zat Kimia Menggunakan Sensor PH Berbasis Arduino” pengukur tingkat pencemaran air menggunakan arduino sebagai otak dari alat serta dapat dirancang dengan komponen pendukung alat yang meliputi : menggunakan arduino uno, PH Sensor, rangkaian elektronika dan LCD Display 16x2.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Bearly Ananta Firdaus (2016), Dari Fakultas Teknik Universitas Diponogoro yang berjudul “PEMBUATAN ALAT PEMBERI PAKAN IKAN DAN PENGONTROL pH OTOMATIS” Penelitian ini membahas tentang otomatisasi sering digunakan untuk menghemat tenaga dan untuk pengurangan tingkat kesalahan yang disebabkan oleh manusia. Begitu juga halnya dalam kasus pada kolam ikan yang tidak setiap waktu kiita dapat tinjau dari segi perawatan kolam. Dalam proses pelaksanaannya, hampir semua pemberian pakan ikan masih diisi secara manual, begitu halnya pengontrolan dengan pengontrolan kadar pH yang dilakukan dengan takaran yang tidak sesuai. Sehingga perlu adanya pembuatan alat pemberi pakan ikan pengontrolan pH secara otomatis.Pembuatan alat ini bertujuan untuk mempermudah pemilik ikan dalam melakukan pemberian pakan, serta membantu pengontrolan pH kolam. Alat ini juga dilengkapi dengan LCD yang menunjukkan setiap beberapa jam akan dilakukan pemberian pakan dan index pH kolam saat ini.

  6. Jie Zhou†, Limin Zhang (2016) dari American Chemical Society dengan berjudul “Micro Electrochemical pH Sensor Applicable for Real-Time Ratiometric Monitoring of pH Values in Rat Brains” Untuk mengembangkan meteran pemantauan in vivo untuk pengukuran pH masih menjadi hambatan dalam memahami peran pH dalam penyakit otak. Dalam penelitian ini, meteran pH elektrokimia selektif dan sensitif dikembangkan untuk pemantauan pH ratiometrik real-time di berbagai wilayah otak tikus pada iskemia. Pertama, 1,2-naphthoquinone (1,2-NQ) digunakan dan dioptimalkan sebagai elemen pengenalan pH selektif untuk menetapkan pendekatan 2H + / 2e pada rentang pH yang luas dari 5,8 sampai 8,0. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai pH diperkirakan 7,21 ± 0,05, 7,13 ± 0,09, dan 7,27 ± 0,06 pada striatum, hippocampus, dan korteks pada otak tikus, masing-masing, dalam kondisi normal. Namun, pH turun menjadi 6,75 ± 0,07 dan 6,52 ± 0,03 pada striatum dan hippocampus, pada iskemia serebral global, sedangkan perubahan pH yang dapat diabaikan diperoleh di korteks.

  7. Hans W. Jannasch (2016) dari American Chemical Society dengan berjudul “Deep-Sea DuraFET: A Pressure Tolerant pH Sensor Designed for Global Sensor Networks” Peningkatan karbon dioksida di atmosfer mendorong penurunan pH laut dalam jangka panjang yang ditumpangkan pada variabilitas harian hingga musiman. Perubahan ini mempengaruhi proses ekosistem, dan ini berfungsi sebagai catatan metabolisme ekosistem. Penyebaran pada platform profil vertikal memungkinkan kalibrasi sendiri di perairan dalam dimana nilai pH stabil. Pengukuran dengan sensor menunjukkan bahwa ia mampu melaporkan pH dengan akurasi 0,01 atau lebih baik pada skala proton total dan presisi selama periode multiyears 0,005. Sistem ini memungkinkan sistem pengamatan lautan global untuk pH laut.

  8. Fitri Mairizki, Catur CahyaningsihVol 1, No 2 (2016) “Ground Water Quality Analysis in the Coastal of Bengkalis City Using Geochemistry Approach” Ketidakpastian antara penawaran dan permintaan air bersih merupakan masalah yang kompleks dalam pengelolaan air, terutama di pesisir kota Bengkalis. Kelangkaan air terjadi di berbagai wilayah yang disertai dengan kualitas air tanah yang buruk.Oleh karena itu, perlu dikaji potensi air tanah sebagai air bersih dan air minum dengan menggunakan pendekatan geokimia.Sampel air tanah diperoleh dari sumur dan sumur yang dibor di desa Bantan Tua, Kabupaten Bengkalis, Riau. Sebagian besar sampel air tanah tidak memenuhi persyaratan air bersih dan air minum berdasarkan Permenkes 492 / Menkes / Per / IV / 2010.

  9. Cho Zin Myint (2017) berjudul “Reconfigurable smart water quality monitoring system in IoT environment” Karena sistem pemantauan kualitas air yang efektif dan efisien (WQM) merupakan implementasi penting untuk masalah air tercemar secara global, dengan meningkatnya teknologi Wireless Sensor Network (WSN) di lingkungan Internet of Things (IoT), air real time Pemantauan kualitas dipantau dari jarak jauh melalui akuisisi data real-time, transmisi dan pemrosesan. Sistem WQM yang cerdas terdiri dari papan desain Field Programmable Gate Array (FPGA), sensor, modul komunikasi nirkabel berbasis ZigBee dan komputer pribadi (PC).Papan FPGA adalah komponen inti dari sistem yang diusulkan dan diprogram dalam rangkaian bahasa deskripsi perangkat keras sirkuit terpadu yang sangat tinggi (VHDL) dan bahasa pemrograman C menggunakan perangkat lunak Quartus II dan alat Qsys. Sistem WQM yang diusulkan mengumpulkan lima parameter data air seperti pH air, tingkat air, kekeruhan, karbon dioksida (CO2) pada permukaan air dan suhu air secara paralel dan secara real time dengan kecepatan tinggi dari beberapa node sensor yang berbeda.

  10. Hasim Naseem (2014) yang berjudul “pH Based Smart Sensor for Condition Monitoring of Overhead Insulators” dari King Khalid University, Saudi Arabia.Dalam makalah ini, sistem pemantauan real time disajikan untuk memprediksi tegangan flashover isolator overhead, menggunakan tingkat pH sebagai indikator keparahan polusi dan sensor cerdas digunakan untuk pengukuran. Tingkat pH.Kinerja isolator diperiksa pada kondisi tercemar secara artifisial dengan kontaminan yang berbeda.Kontaminan yang dipilih untuk uji pencemaran buatan didasarkan pada adanya berbagai jenis garam dalam kondisi tercemar alami. Tegangan penyalaan (FOV) isolator untuk nilai pH yang berbeda telah dicatat untuk menghubungkan FOV dengan pH kontaminan dan merancang sistem pemantauan kondisi berbasis pH untuk memprediksi voltase flashover isolator yang terkontaminasi.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Sekolah

Sejarah Singkat SMA Negeri 5 Kabupaten Tangerang

SMA Negeri 5 Kabupaten Tangerang terletak di suatu Kecamatan yang langsung berbatasan dengan wilayah propinsi DKI Jakarta dan berbatasan langsung dengan laut Jawa, posisi ini menjadikan wilayah Kosambi ramai dikunjungi orang-orang yang ingin berkreasi untuk melihat keindahan laut Jawa.

Penduduk Kecamatan Kosambi sehari-hari banyak yang bekerja di wilayah DKI Jakarta karena letak yang sangat berdekatan, sehingga kebiasaan–kebiasaan di Propinsi DKI Jakarta akan segera terakses dengan cepat kewilayah Kosambi.

Untuk hal tersebut di atas SMAN 5 Kabupaten Tangerang yang merupakan satu-satunya sekolah Negeri di wilayah Kecamatan Kosambi harus mempersiapkan untuk mengantisifasi keadaan / kebutuhan di propinsi DKI Jakarta yang perkembangannya relative lebih cepat.

Selain itu SMAN 5 Kabupaten Tangerang harus mampu menciptakan lulusan yang siap menghadapi keadaan wilayah pantai yang menjadi tempat wisata masyarakat Tangerang.

Secara umum penghasilan penduduk di Kosambi masih rendah, hal ini dihubungkan dengan mata pencaharian penduduk yang sebagian besar adalah nelayan tradisional dan petani tradisonal.

SMA Negeri 5 Kabupaten Tangerang sampai Tahun Ajaran 2015/2016 telah meluluskan angkatan dengan keterserapan di dunia usaha dan industri yang semakin meningkat, hal ini tidak terlepas dari komitmen dengan dunia usaha dan industi untuk terus meningkatkan kualitas mutu lulusan SMA Negeri 5 Kabupaten Tangerang.

Dalam perjalanannya SMA Negeri 5 Kabupaten Tangerang telah dipimpin oleh kepala sekolah diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Periode 2000-2002 oleh Drs. Rifa’i Sirath

  2. Perioda 2002-2007 oleh Dra. Yetty Resmiati

  3. Perioda 2007-2008 oleh Drs. Eeng Suherman

  4. Perioda 2008-2010 oleh Drs. Dedi Hidayat,M.Si

  5. Perioda 2010- 2014 oleh Drs. H. Endang Suparman, MM.

  6. Perioda 2014 sampai sekarang Drs. H. Isar Dasuki Tasim,SE.,MSI.

3.1.jpg

Visi Dan Misi

Visi

Terwujudnya lulusan yang unggul dalam prestasi, bertaqwa, berbudi pekerti luhur, terampil dan mandiri.

Visi tersebut mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi kedepan dengan memperhatikan potensi saat ini, sesuai dengan norma dan harapan masyarakat.

Untuk mewujudkannya, Sekolah menentukan langkah-langkah strategis yang dinyatakan dalam Misi berikut :

Misi

  1. Menyelenggarakan pendidikan yang religious berwawasan lingkungan sesuai tuntutan Pembangunan dan Kebutuhan Masyarakat

  2. Melaksanakan manajemen berbasis sekolah dan pendidikan berbasis masyarakat

  3. Meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan dan tenaga administrasi

  4. Memberikan pelayanan pendidikan yang layak bagi siswa

  5. Menata manajemen / administrasi persekolahan

  6. Melaksanakan dan mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi

  7. Mengembangkan bakat dan minat siswa baik akademik maupun non akademik.

  8. Menata manajemen pembiayaan pendidikan baik yang bersumber dari masyarakat maupun pemerintah

  9. Melaksanakan evaluasi terhadap penyelenggaraan pendidikan yang sedang dan telah berlangsung / dilaksanakan.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi SMA Negeri 5 Kabupaten Tangerang ditujukan pada Gambar 3.2

3.2.jpg

Tujuan Perancangan

Penelitian ini akan dilakukan pada lembaga pendidikan SMA Negeri 5 Kabupaten Tangerang, dimana lembaga pendidikan tersebut memiliki peran utama dalam melaksanakan peraturan-peraturan wajib dalam tata tertib berpendidikan seorang murid atau peserta didik, dan dimana dalam lembaga pendidikan tersebut memiliki jurusan IPA yang diajarkan oleh guru dan paham mengenai air layak pakai atau tidak dengan memakai kertas lakmus, yang sangat kurang efektif.

Maka dari itu penulis ingin membuat suatu sistem sensor pH yang menggunakan mikrokontroller Arduino Uno. Dengan dibuatnya sistem tersebut harapkan dapat menambah pengetahuan mengenai menentukan nilai kadar pH air secara akurat.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Dalam perancangan sistem yang dibutuhkan adalah seberapa jauh pihak stakeholder menginginkan output yang dihasilkan dari sistem tersebut. Dalam hal ini output yang diberikan oleh stakeholder adalah membuat sebuah sistem yang dapat menghasilkan nilai kadar pH air secara akurat.

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem kadar air pada sistem yang berjalan pada saat ini terdiri dari beberapa alur, yakni sebagai berikut :

  1. Murid mengambil air yang akan digunakan.

  2. Murid mempersiapkan penjernih air dan kertas lakmus.

  3. Kemudian murid menuangkan air ke penjernih air tersebut.

  4. Setelah itu murid meletakkan kertas lakmus diatas air dan menunggu kertas lakmus berubah warna.

  5. Setelah kertas lakmus berubah warna murid menulis air itu layak pakai atau tidak.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Perancangan Prototipe

Rancang Bangun Sistem Kadar Air di SMA Negeri 5 Kabupaten Tangerang, dalam perancangan prototipe ini disusun dengan menyerupai water viewer, yang nantinya alat akan diletakkan didalamnya. Alat ini dilengkapi dengan komponen seperti : Arduino Uno, sensor pH, Wemos D1 mini, flowmeter, buzzer, LCD 16x2, dan sensor suhu DHT11 yang akan dirakit menjadi satu. Bahan dalam perancangan prototipe terbuat dari plastik sebagai penjernih air dan menampug air.

Cara Kerja Alat

Pada sistem ini dapat dijelaskan cara kerja alat yaitu, penggunaan mikrokontroller Arduino Uno sebagai tempat pemrosesan data yang diinput dari perangkat-perangkat yang diprogram, sehingga ketika sensor pH mendeteksi nilai kadar air maka sensor suhu dan flowmeter akan bekerja sesuai dengan program yang telah di input, kemudian sistem akan menampilkan ke LCD, lalu mengirimkan hasil data ke e-mail.

Flowchart Sistem Yang Berjalan

Flowchart sistem yang berjalan dapat dilihat pada Gambar 3.3 :

3.3.jpg

Dapat dijelaskan pada gambar 3.3, flowchart sistem kadar air yang berjalan diatas terdiri dari :

  1. Terdapat 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem pelanggaran parkir yang berjalan.

  2. Terdapat 3 (tiga) simbol proses, yang menyatakan sebuah proses sistem penjernihan dan nilai pH air.

  3. Terdapat 1 (satu) simbol decision, yang berperan menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “Ya” dan “Tidak”. Yaitu : kertas lakmus menunjukkan air layak pakai atau tidak. Jika kertas lakmus berubah warna merah dan hijau maka air “Tidak” maka akan dicek kembali, jika kertas lakmus berubah menjadi warna kuning “Ya” maka murid bisa menggunakan air yang dijernihkan.

Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Flowschart sistem yang diusulkan ditujukan pada Gambar 3.4

3.4.jpg

Dapat dijelaskan pada gambar 3.4, flowchart sistem yang diusulkan terdiri atas :

  1. Terdapat 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem kadar air yang berjalan.

  2. Terdapat 6 (enam) simbol Input/Output, yang berperan sebagai pengecekan, sistem pada arduino telah aktif, sensor pH, sensor flowmeter, sensor suhu dan yang terakhir adalah buzzer akan berbunyi diikuti dengan memberikan notifikasi email bekerja seperti yang telah di program.

  3. Terdapat 4 (empat) simbol proses, yang berperan sebagai proses, sistem yang sudah dihasilkan ditampilkan pada LCD, dan data diberikan ke wemos seperti yang telah diprogram.

  4. Terdapat 2 (dua) simbol decision, yang berperan menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “Ya” dan “Tidak”. Pertama yaitu : apakah sensor pH membaca nilai kadar air. Sedangkan kedua yaitu apakahflowmeter membaca kapasitas air dengan menghitung air yang masuk. Jika “Tidak” maka akan dicek kembali, jika “Ya” maka buzzer akan berbunyi bekerja seperti yang telah di program.

Diagram Blok

Agar mempermudah penulis dalam menjelaskan perancangan perangkat keras (Hardware), maka di gambarkan alur dan cara kerja perangkat keras pada rangkaian diagram blok pada gambar 3.5 :

3.5.jpg

Pada Gambar 3.5 merupakan diagram blok rangkaian sistem terdapat konfigurasi seluruh rangkaian yang digunakan.

Keterangan :

  1. Arduino Uno merupakan mikrokontroller.

  2. Flowmeter sebagai penghitung air yang masuk di water viewer.

  3. Sensor pH DFROBOTmerupakan alat yang menentukan nilai kadar air.

  4. Sensor suhu DHT11 merupakan alat yang menentukan suhu air.

  5. Wemos D1 mini merupakan alat untuk perangkat IOT (Internet of Things) yang dapat diintergrasikan arduino.

  6. Adafruit merupakan platformIOT (Internet of Things) dan juga memiliki layanan notifikasi SMS dan e-mail.

  7. Catu daya merupakan pemberi sumber daya tegangan arus listrik ke Arduino Uno.

Perancangan Alat

Pada perancangan saat ini yang dimaksudkan meliputi perancangan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (software).

Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang di tunjukkan pada diagram blok pada gambar 3.5. Alat yang dirancang akan membentuk suatu sistem “RANCANG BANGUN SISTEM KADAR AIR BERBASIS ARDUINO UNO DI SMA NEGERI 5 KABUPATEN TANGERANG”.

Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan, berikut deskripsi alat dan bahan :

A. Alat yang digunakan meliputi :

  1. Laptop Lenovo.

  2. Software Ide Arduino.

  3. Software Fritzing (Untuk Menggambar Skematik).

  4. Modul Arduino Uno.

B. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan:

  1. Arduino Uno

  2. LCD Display 2 x 16

  3. I2C (Inter Integrated Circuit)

  4. IC regulator (LM7805)

  5. Kapasitor Elco 2200 microFarad/35volt, 100 microFarad/16volt

  6. Resistor 220 ohm, 10 kOhm.

  7. Lampu led warna hijau dan merah

  8. Power Supply 12v

  9. Timah solder.

  10. Kabel konektor.

  11. Pin header.

  12. PCB

  13. Relay 2 channel

  14. Dioda IN4007

  15. Trafo 2 Ampere

Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

Perancangan Skematik Perangkat Keras (Hardware)

Dalam pembuatan skematik diperlukan sebuah aplikasi yaitu Fritzing. Fritzing merupakan sebuah software yang bersifat open source untuk merancang rangkaian elektronika.Software tersebut mendukung para penggemar elektronika untuk membuat prototype product dengan merancang rangkaian berbasis mikrokontroller Arduino.Memungkinkan para perancang elektronika pemula sekalipun untuk membuat layout PCB yang bersifat custom.Tampilan dan penjelasan yang ada pada Fritzing bisa dengan mudah dipahami oleh seseorang yang baru pertama kali menggunakannya. Dan untuk memulai program Fritzing ditujukan pada Gambar 3.6:

3.6.jpg

Apabila tidak memiliki software Fritzing, bisa di download secara gratis. Setelah download, bisa langsung digunakan tanpa harus menginstal program Fritzing. Setelah melakukan langkah diatas adalah, akan muncul tampilan utama pada layar kerja fritzing, halaman utama fritzing ditujukan pada Gambar 3.7 :

3.7.jpg

Rangkaian Power Supply

Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari adaptor switching dengan output 12 volt. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 5 volt tegangan DC, melalui IC regulator LM7805. Arus yang masuk dari adaptor switching melalui kapasitor yang bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC.

Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC regulator yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini terdiri dari dua buah IC, yaitu LM7805 yang menghasilkan tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali ke kapasitor agar tegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih halus. Berikut rangkaian power supply :

3.8.jpg

Pada rangkaian catu daya ini menggunakan tiga buah sumber output catu daya, yang akan digunakan terpisah untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing pada rangkaian. Rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar +5 Volt DC adalahflowmeter. LCD, wemos, sensor pH.

Rangkaian LCD Display 2x16

Fungsi LCD Display pada prototype ini adalah sebagai ouput untuk menampilkannya dalam bentuk tulisan peringatan bahwa pada area parkir tersebut dilarang parkir. Dalam rangkaian ini juga terdapat Potensiometer sebagai pengatur kekontrasan pada LCD. Pada gambar 3.9 merupakan skematika komponen LCD 2 x 16 dengan Arduino Uno.

3.9.jpg

Pada gambar 3.9 dijelaskan bahwa rangkaian LCD yang masing – masing terhubung ke pin digital Arduino Uno yaitu pin 14,15,16,17,18, dan 19. LCD ini nantinya akan menampilkan nilai pH air, liter air dan juga suhu.

Rangkaian Buzzer

Dalam rangkaian ini buzzer berfungsi sebagai tambahan notifikasi apabila sensor pH, flowmeter dan sensor suhu telah membaca tanda batas ketentuan, terdapat juga IC LM7805, serta kapasitor seperti pada gambar 3.10 :

3.10.jpg

Pada dasarnya buzzer memiliki dua pin yaitu satu pin untuk tegangan positif dan satunya lagi ground, ketika pin positifnya langsung dihubungkan dengan arduino maka buzzer tersebut akan menghasilkan suara. Pada rangkaian gambar 3.10 kabel merah pada buzzer langsung dihubungkan dengan pin 6, sedangkan kabel hitam pada buzzer diberikan ground.

Rangkaian Lampu LED

Prinsip kerja dari rangkaian LED adalah ketika sensor inframerah membaca benda yang terdapat di depannya maka lampu berwana merah akan menyala menandakan bahwa telah terjadi pelanggaran diikuti dengan suara buzzer, sedangkan lampu warna hijau sebagai lampu indikator. Pada gambar rangkaian 3.13 tidak membutuhkan power eksternal karena daya yang dibutuhkan sangat kecil, dan cukup langsung dihubungkan dengan mikrokontroller.

3.11.jpg

Pada rangkaian gambar 3.11 tidak digunakan rangkaian pendukung untuk dapat bekerja, rangkaian lampu indikator LED langsung dihubungkan ke modul arduino karena konsumsi dayanya relatif kecil sehingga hanya menggunakan resistor sebagai komponen pendukung rangkaian LED sudah dapat bekerja. Adapun untuk mendeklarasikan rangkaian lampu led diatas dapat dihubungkan pada pin digital yaitu pin 10, dan pin 11.

Rangkaian Flowmeter

Pada rangkaian flowmeter terdapat satu buah sensor flowmeter yang berfungsi sebagai penghitung liter air yang masuk. Rangkaian flowmeterditujukan pada gambar 3.12 :

3.12.jpg

Pada rangkaian flowmeter tidak digunakan rangkaian pendukung untuk dapat bekerja, rangkaian flowmeter diatas langsung dihubungkan ke modul arduino karena konsumsi dayanya relatif kecil sehingga komponen pendukung rangkaian diatas sudah dapat bekerja.

Rangkaian Sensor Suhu DHT11

Pada rangkaian ini terdapat satu buah sensor suhu DHT11 yang berfungsi sebagai pengukur suhu air. Dan dapat dilihat pada gambar 3.13.

3.13.jpg

Pada rangkaian sensor suhu tidak digunakan rangkaian pendukung untuk dapat bekerja, rangkaian sensor suhu DHT11 diatas langsung dihubungkan ke modul arduino karena konsumsi dayanya relatif kecil sehingga hanya menggunakan resistor sebagai komponen pendukung rangkaian diatas sudah dapat bekerja.

Rangkaian Sensor Ph

Rangkaian Sensor pH digunakan untuk mengukur pH (kadar keasaman atau alkalinitas) ataupun basa dari suatu larutan (meskipun probe khusus terkadang digunakan untuk mengukur pH zat semi padat). PH meter yang biasa terdiri dari pengukuran probe PH (elektroda gelas) yang terhubung ke pengukuran pembacaan yang mengukur dan menampilkan pH yang terukur. Prinsip kerja dari alat ini yaitu semakin banyak elektron pada sampel maka akan semakin bernilai asam begitu pun sebaliknya, karena batang pada pH meter berisi larutan elektrolit lemah. Alat ini ada yang digital dan juga analog, pH meter banyak digunakan dalam analisis kimia kuantitatif. Adapun hasil rancangan rangkaiannya dapat dilihat pada Gambar 3.14.

3.14.jpg

Penggunaan PH Sensor pada Gambar 3.11 pin analog dihubungkan dengan pin A0 pada arduino, sedangkan untuk tegangan kerjanya dihubungkan dengan power sebesar 5 volt yang ada pada arduino dan pin gnd dihubungkan dengan pin ground pada Arduino. Penggunaan tegangan kerja PH sensor tidak membutuhkan power eksternal karena langsung menggunakan power yang ada pada arduino.Dan untuk dapat dikonfigurasikan dengan Arduino maka listing programnya dapat ditulis seperti terlihat pada Gambar3.15 .

3.15.jpg

Tabel Zat Kimia Menggunakan Sensor pH

Zat kimia merupakan hasil kandungan melalui Sensor pH yang terdapat unsur kimia, Dengan berada mulai dari titik angka berbahaya sampai benar-benar bersih pada kandungan tersebut. Tabel 3.1 merupakan tabel zat kimia pada sensor pH  :

TABEL%2B3.1.jpg

Rangkaian Wemos D1 Mini

Dalam rangkain Wemos ini berfungsi sebagai media untuk menghubungkan arduino ke internet dimana wemos ini yang di dalam nya terdapat modul ESP6288 modul internet dengan konfigurasi yang mudah sehingga modul ini banyak sekali yang menggunakannya.Gambar 3.16 adalah gambar rangkaian skematik Wemos D1 Mini :

3.16.jpg

Dimana wemos ini sebagai media penghubung agar terkoneksi ke jaringan wifi internet sehingga penggunaan berbasis internet of things lebih mudah di lakukan dengan adanya modul ini.

Rangkaian Keseluruhan

Setelah melakukan perancangan perangkat keras dari seluruh komponen dan bahan yang digunakan, maka rangkaian sistem keseluruhan akan terlihat seperti gambar 3.17 :

3.17.jpg

Keterangan dari jalur-jalur diatas:

  1. Jalur merah sebagai arus positif (+).

  2. Jalur hitam sebagai arus negatif ( - ).

  3. Jalur biru sebagai jalur data.

Konsep Perancangan Perangkat Lunak (Software)

Perancagan perangkat lunak adalah melakukan penulisan listing program ke dalam software Arduino IDE versi 1.8.0 dengan menggunakan bahasa C, dimana perintah­perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang dibuat.

Penulisan Listing Program Pada Software Arduino

Pada perancangan perangkat lunak menggunakan program Arduino 1.8.0 untuk menuliskan listing program dan menyimpannya. Software Arduino 1.8.0 sebagai media yang digunakan mengupload program ke dalam Arduino Uno, sehingga Arduino Uno dapat bekerja sesuai dengan yang diperhatikan. Adapun langkah­langkah untuk memulai menjalankan software Arduino IDE 1.8.0 dapat dilihat seperti pada gambar 3.18.

3.18.jpg

Dalam pemrograman arduino yang akan dibuat, untuk menuliskan listing program dapat dilihat pada gambar 3.19 .

3.19.jpg

Setelah form utama program Arduino ditampilkan, maka langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi pengalamatan port koneksi yang ada pada device manager. Membuka device manager seperti pada Gambar 3.20.

3.20.jpg

Langkah diatas merupakan langkah-langkah untuk membuka layar device manager, dimana langkah-langkah diatas dimulai dari membuka tombol start yang ada pada sistem operasi windows, setelah itu akan muncul layar yang terdapat pada gambar 3.21.

3.21.jpg

Menentukan koneksi COM 3 pada Arduino pada gambar 3.22.

3.22.jpg

Pilih koneksi port pada Arduino dilakukan agar pada saat program di upload tidak terjadi error karena kesalahan pada pengalamatan port yang sebelumnya di setting juga melalui device manager. Memilih jenis board arduino ditujukan pada gambar 3.23.

3.23.jpg

Gambar 3.23 menunjukan pemilihan board arduino yang akan dipakai, ketika hendak menggunakan board arduino yang akan dipakai yang perlu diperhatikan adalah tipe board arduino, karena arduino memiliki banyak sekali jenis yang dapat digunakan dalam project mikrokontroller. Dalam pembuatan project ini penulis menggunakan board arduino dengan tipe arduino uno, yang dimana arduino uno ini terdapat chip mikrokontroller yang di pakai dalam project ini. Penyimpanan file program pada arduino dapat dilihat pada gambar 3.24.

3.24.jpg

Setelah IDE arduino terbuka yang perlu diperhatikan juga adalah bagaimana hasil dari program yang ditulis pada IDE arduino dapat disimpan dengan cara dan langkah-langkah seperti diatas dan menyimpan listing program dengan nama berekstensi .pde.

3.25.jpg

Jendela menggambarkan dari proses penyimpanan sebuah project baik yang akan di buat maupun yang sudah di tulis yang nantinya akan disimpan dalam sebuah folder tergantung drive yang diinginkan. Setelah melakukan penyimpanan file program, selanjutnya tahap penulisan listing program, dapat di lihat pada gambar 3.26.

3.26.jpg

Dan berikut adalah gambar listing program keseluruhan yang digunakan dengan demikian baru sistem arduino dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan, selanjutnya lakukan penulisan listing program secara keseluruhan. Dapat dilihat pada gambar 3.27.

3.27.jpg

Setelah melakukan penulisan program secara keseluruhan maka proses selanjutnya adalah melakukan proses kompilasi atau melakukan pengecekan terhadap baris program yang masih salah, adapun langkah-langkahnya dapat dilihat pada gambar 3.28.

3.28.jpg

Proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak dan pada saat yang bersamaan ketika terjadi error maka program tersebut tidak dapat diupload kedalam mikrokontroler. Dan tampilan hasil proses kompilasi listing program dapat dilihat pada gambar 3.29.

3.29.jpg

Pada gambar 3.29 menunjukkan hasil dari kompilasi listing program dan hasil proses kompilasi tidak terjadi error artinya proses penulisan listing program sudah benar, hasil dari kompilasi inilah yang nantinya akan ditanamkan kedalam sistem mikrokontroler melalui board adruino uno.

Pembuatan Program Kedalam Board Arduino

Mikrokontroller bisa bekerja jika di dalamnya sudah dimasukkan listing program, program yang akan dimasukan kedalam mikrokontroller melalui board arduino yaitu program aplikasi yang dibuat dengan aplikasi IDE Arduino. Untuk melakukan pengisian program menggunakan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software).

Arduino sebagai media untuk memasukan program ke dalam mikrokontroller, maka program yang ditulis pada ide IDE Arduino dapat langsung dimasukan kedalam mikrokontroller. Langkah selanjutnya sebelum listing program dimasukan ke dalam mikrokontroller, yang perlu diperhatikan yaitu jenis board yang akan digunakan pada saat memasukan listing program, proses pemilihan board yang digunakan untuk memasukan listing program dapat dilihat pada gambar 3.30.

3.30.jpg

Setelah jenis board sudah dipilih, langkah selanjutnya adalah memasukan program ke dalam mikrokontroller dengan menggunakan Modul Arduino Uno. Adapun langkah-langkahnya dapat dilihat pada gambar 3.31.

3.31.jpg

Pada tampilan pemrograman IDE Arduino pada gambar 3.31, dilakukan dengan mengklik tombol upload yang ada pada IDE Arduino, pada saat mengupload listing program secara otomatis akan menampilkan pesan bahwa proses upload program tidak terjadi error atau sukses. Proses upload listing program yang tidak terjadi error dapat dilihat pada gambar 3.32.

3.32.jpg

Setelah langkah upload listing program selesai, maka sistem mikrokontroller sudah dapat bekerja dengan berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM KADAR AIR BERBASIS ARDUINO UNO DI SMA NEGERI 5 KABUPATEN TANGERANG” sudah siap digunakan dan adapun listing program keseluruhannya dapat dilihat pada gambar 3.33.

3.33.jpg

Perancangan Database Online Server ioAdafruit

ioAdafruit adalah suatu Database online server yang bisa di koneksikan melalui jaringan internet, Setelah data di kirim melalui jaringan internet maka data tersebut disimpan di dalam data base online server secara real time yaitu io.adafruit server. Io.adafruit ditujukan pada gambar 3.34.

3.34.jpg

Selanjutnya Login dengan menggunakan Username / Alamat email dan password. Sign in akun io.adafruit ditujukan pada gambar 3.35.

3.35.jpg

Setelah berhasil login, selanjutnya membuat Feed, feed yang telah dibuat akan di tampilkan di halaman dashboard untuk memonitoring kondisi pH air. Dashboard sensor pH ditujukan pada gambar 3.36.

3.36.jpg

Gambar 3.36 menunjukkan hasil sensor pH secara real-time

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

A. Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan dengan stakeholder di tempat observasi, perlunya sistem yang dapat memudahkan dan real-time untuk mengetes nilai kadar pH air.

Setelah mengamati dan meneliti permasalahan yang ada dapat dirincikan sebagai berikut:

  1. Proses pengetesan kadar air masih memakai cara manual, sehingga memerlukan waktu yang banyak.

  2. Pada saat melakukan pengetesan kadar air hasilnya tidak langsung ada dan juga tingkat akurasinya masih rendah.

B. Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

  1. Membuat rancang bangun sistem kadar air dengan menggunakan sensor pH dan Arduino.

  2. Membuat sistem yang dapat menghasilkan nilai pengukuran secara cepat dan akurat dan menampilkan hasilnya secara real-time.

User Requirement

Pada User Requirement ini berisi tabel Elisitasi I, II, III dan final. Pembuatan elisitasi dapat dibuktikan berdasarkan pada observasi dan wawancara.

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem yang akan dibuat. Tabel 3.2 adalah tabel elisitasi tahap 1.

TABEL%2B3.2.jpg
TABEL%2B3.2%2BB.jpg

Elisitasi Tahap II

Elisitas Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitas Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel 3.1 Terdapat 5 requirement yang option-nya Inessential (I) dan harus dieliminasi. Tabel 3.3 adalah tabel elisitasi tahap 2.

TABEL%2B3.3.jpg
TABEL%2B3.3%2BB.jpg

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitas Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Pada tabel 3.4 adalah tabel elisitasi tahap 3:

TABEL%2B3.4.jpg
TABEL%2B3.4%2BB.jpg

Final Draft Elisitasi

Final elisitasi ini merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap yang dapat dijadikan acuan dan dasar pembuatan sistem. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan 14 functional dan 2 non functional final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut ini tabel final elisitasi tersebut.

TABEL%2B3.5.jpg
TABEL%2B3.5%2BB.jpg


BAB IV

UJI COBA DAN ANALISA

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan terhadap komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba untuk masing-masing blok rangkaian yang sudah dibangun. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil seperti yang diharapkan. Untuk lebih jelas tentang pembahasan hasil uji coba, maka dapat dilihat pada sub bab.

Prosedur Sistem Usulan

Setelah mengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa ulasan prosedur baru, yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang ada sekarang. Prosedur yang di usulkan yaitu merubah proses pengukur nilai kadar pH air secara manual menjadi proses pengukur nilai pH modern dengan menggunakan bantuan sebuah sensor pH. Perbedaan yang terjadi pada sistem berjalan selanjutnya untuk menghasilkan sebuah sistem kadar air yang mampu menghasilkan nilai pH secara cepat dan akurat.

Pengujian Blackbox

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Rancang Bangun Sistem Kadar Air Berbasis Arduino Uno Di SMA Negeri 5 Kabupaten Tangerang, untuk pengujian pada alat. Pengujian Black Box dapat dilihat pada Tabel 4.1.

TABEL%2B4.1.jpg

Pengujian Rangkaian Catu Daya

Catu daya sebagai sumber tegangan pergerakan alat merupakan bagian yang sangat penting. Dalam merealisasi sistem alat ini dibutuhkan catu daya. untuk Arduino uno membutuhkan tegangan dan arus yang cukup besar untuk melakukan pergerakan. Arduino uno hanya membutuhkan tegangan sebesar 5v untuk dapat bekerja.

Pengujian Catu Daya untuk Arduino uno dilakukan dengan cara menggunakan multitester. Ujung multitester berwarna merah dihubungkan ke pada pin positif pada soket USB dan ujung multitester berwarna hitam dihubungkan ke pin negatif pada soket USB. Pengujian catu daya untuk Arduino uno dapat dilihat pada gambar 4.1.

4.1.jpg

Setelah dilakukan pengujian sesuai gambar 4.1 didapatkan hasil tegangan yang keluar dari Catu Daya sebesar 5v dengan arus 2 Ampere. Hasil ini bisa dikatakan cukup untuk menghidupkan Arduino Uno, wemos, sensor suhu DHT11, flowmeter.

Pengujian Rangkaian Sensor PH

Prinsip kerja dari alat ini yaitu semakin banyak elektron pada sampel maka akan semakin bernilai asam begitu pun sebaliknya, karena batang pada pH meter berisi larutan elektrolit lemah. Alat ini ada yang digital dan juga analog pH meter banyak digunakan dalam analisis kimia kuantitatif. Rangkaian sensor pH DFROBOT dapat dilihat pada gambar 4.2.

4.2.jpg

Penggunaan sensor pH pada Gambar 4.2 pin analog dihubungkan dengan pin A0 pada Arduino, sedangkan untuk tegangan kerjanya dihubungkan dengan power sebesar 5 volt yang ada pada Arduino dan pin gnd dihubungkan dengan pin ground pada Arduino dan untuk dapat dikonfigurasikan dengan Arduino maka listing programnya dapat ditulis seperti terlihat pada Gambar 4.3.

4.3.jpg

Dan sensor pH mendapatkan nilai kadar air lalu menampilkan hasilnya di LCD, Pengujian sensor pH dapat dilihat pada gambar 4.4

4.4.jpg

Pengujian Rangkaian Flowmeter

Pada rangkaian ini terdapat satu buah sensor flowmeter yang berfungsi sebagai penghitung liter air yang masuk. Rangkaian skematik flowmeter dapat diihat pda gambar 4.5.

4.5.jpg

Pada rangkaian diatas tidak digunakan rangkaian pendukung untuk dapat bekerja, rangkaian flowmeter diatas langsung dihubungkan ke modul arduino karena konsumsi dayanya relatif kecil sehingga komponen pendukung rangkaian diatas sudah dapat bekerja, untuk dapat dikonfigurasikan dengan Arduino maka listing programnya dapat ditulis listing program flowmeter terlihat pada Gambar 4.6

4.6.jpg

Flowmeter dapat bekerja dan menghasilkan nilai liter pada air ketika ada tekanan dan baling-baling didalam nya berputar. Dan setelah dapat nilai literan airnya bisa ditampilkan oleh LCD, Pegujian Flowmeter terlihat pada Gambar 4.7.

4.7.jpg

Pengujian Rangkaian Sensor Suhu DHT11

Pada rangkaian ini terdapat satu buah sensor suhu DHT11 yang berfungsi sebagai pengukur suhu air. Rangkaian sensor suhu DHT11 dapat dilihat pada gambar 4.8.

4.8.jpg

Pada rangkaian diatas tidak digunakan rangkaian pendukung untuk dapat bekerja, rangkaian sensor suhu DHT11 diatas langsung dihubungkan ke modul arduino karena konsumsi dayanya relatif kecil sehingga hanya menggunakan resistor sebagai komponen pendukung rangkaian diatas sudah dapat bekerja, untuk dapat dikonfigurasikan dengan Arduino maka listing programnya dapat ditulis, listing program sensor suhu DHT11 dilihat pada Gambar 4.9.

4.9.jpg

Sensor suhu membaca suhu air ketika air sudah difilter dan ditampung . Dan setelah mendapatkan nilai suhu maka nilai tersebut ditampilkan oleh LCD, pengujuan sensor suhu DHT11 dapat dilihat pada gambar 4.10.

4.10.jpg

Pengujan Rangkaian Buzzer

Rangkaian Buzzer digunakan sebagai alat elektronika yang dapat menghasil suara, rangkaian buzzer digunakan untuk memberikan gelombang suara ketika dikirim sinyal aktif dari Arduino. Pengujian yang akan dilakukan pada rangkaian buzzer menggunakan arduino uno yang dapat menyala dan mati dengan waktu tertentu, adapun pengujian buzzer dapat dilihat pada Gambar 4.11.

4.11.jpg

Ketika melakukan pengujian, pada saat buzzer dalam kondisi pH <6,5 maka buzzer bunyi, dan ketika buzzer dalam kondisi >7,5 maka buzzer bunyi. Pada saat melakukan pengujian terhadap buzzer maka dibutuhkan listing program yang akan dimasukan kedalam arduino, adapun listing program yang digunakan dapat dilihat pada gambar 4.12.

4.12.jpg

Schedule

Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga Rancang Bangun Sistem Kadar Air ini dapat dirancang dan dibuat, penulis pun melakukan pendekatan terhadap pihak sekolah yang merupakan tempat Observasi penulis, hal ini dilakukan demi kepentingan user yang dimana user menginginkan suatu system yang dapat membantu pemgukuran nilai kadar ph air dengan menggunakan sensor pH untuk membantu dalam hal menilai kadar air yang layak atau tidak yang akan memudahkan pihak sekolah maupun murid, sedangkan penulis sangat perlu melakukan pendekatan tersebut, karena ada beberapa hal yang mungkin akan menjadi kendala ketika dalam proses perancangan dan pembuatan. Adapun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai hingga selesai disajikan dalam table 4.2 .

TABEL%2B4.2.jpg

Estimasi Biaya

Berikut ini perincian pembuatan alat berupa Rancang Bangun Sistem Kadar Air, seperti pada tabel 4.3.

TABEL%2B4.3.jpg


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan tentang Rancang Bangun Sistem Kadar Air Berbasis Arduino Uno di SMA Negeri 5 Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :

  1. Pada saat ini pengukuran pH masih menggunakan kertas lakmus, kemudian diganti dengan sensor pH DFROBOT karena lebih efektif dan akurat.

  2. Dengan cara memakai LCD bisa melihat semua hasil sensor secara tepat dan akurat. Dan database bisa dilihat dengan web dan dikirim dengan e-mail.

  3. Ditampilkan dalam bentuk database, dan hasil database dikirim ke user melalui e-mail.

Kesan

Kesan yang didapat peneliti selama melakukan penelitian banyak mendapatkan pengalaman yang tidak terlupakan, belajar bertanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan, melatih kedisiplinan, menambah wawasan serta mengimplementasikan ilmu yang didapatkan peneliti selama diperkuliahan khususnya bidang sistem komputer.

Saran

  1. Memberi banyak variabel agar monitoring pH dapat dilakukan lebih efektif.

  2. Tambahkan sensor warna pada bagian penyaringan air untuk memberi notifikasi lebih efektif. Karena flowmeter saja belum terlalu efektif

DAFTAR PUSTAKA

  1. O’Brien JA, Marakas GM. 2013. Introduction to Information Systems. McGrawHill.
  2. 2,0 2,1 Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  3. 3,0 3,1 Pratama, Ari. 2016. “Teknik Informatika, Sistem Komputer dan Sistem”. Diakses pada link http://aripratama.com/teknik-informatika-sistem-komputer-dan-sistem-informasi/ (17Desember 2016).
  4. Wendi Wirasta dan Imam Febriansyah. 2014. “Perancangan Sistem Informasi Penyewaan Alat-alat Pesta Berbasis Web di Narda Pesta”. Jurnal LPKIA Vol 1 No 1 Oktober 2014.
  5. Nael, Nata. 2016. “Perancangan Aplikasi Internet Of Things Berbasis Raspberry Pi Dalam Rangka Penerapan Keunggulan Perguruan Tinggi. Skripsi. Tangerang : STMIK Raharja.
  6. Syaifurrahman. 2014. “Pengertian Sistem Komputer Paling Update”. Diakses pada link http://www.websitekomputer.com/2014/09/pengertian-sistem-komputer-paling-update.html (17 Desember 2016).
  7. Warsito, Ary Budi. 2015. “Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Vol. 8 No.2 – Januari 2015.
  8. 8,0 8,1 Kumar, Manish, et al. 2015, “A Comparative Study of Black Box Testing and White Box Testing Techniques”. International Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies. Vol.3, No.33.
  9. 9,0 9,1 9,2 Shivani Acharya dan Vidhi Pandya Lecturer.” Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique” International Journal of Electronics and Computer Science Engineering. Vol.2.
  10. Rizky, Soetam. 2011. “Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak”. Jakarta : PT. Prestasi Pustakarya.
  11. Sagita, Vina, Maria Irmina Prasetiyowati. 2013. “Studi Perbandingan Implementasi Algoritma Boyer-Moore, Turbo Boyer-Moore, dan Tuned Boyer-Moore dalam Pencarian String”. ULTIMATICS, Vol. IV, No. 1, Juni 2013.
  12. Susanto. Fredy, dkk. 2017. “Internet Of Things Pada Sistem Keamanan Ruangan, Studi Kasus Ruang Server Perguruan Tinggi Raharja”. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 Yogyakarta, 4 Febuari 2017. ISSN: 2302-3805.
  13. Adinandra. Sisdarmanto, dkk.. 2012. “Kendali Robot Pemonitor Jarak Jauh Berbasis Smartphone Android”. Seminar Nasional Ke-9:Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi.
  14. 14,0 14,1 14,2 14,3 Syahwil, Muhammad. 2013. "Panduan Mudah Simulasi & Praktek Mikrokontroler Arduino”. Yogyakarta:ANDI.
  15. 15,0 15,1 Saefullah, Asep, Mochamad Ibnu Safari, Handri Samanta.2015. “Prototipe Perangkat Notifikasi Untuk Smartphone Berbasis Arduino Pro Micro”. Jurnal CCIT Vol.8 No.3 – Mei 2015.
  16. Santoso dkk. 2013. ”Pembuatan Otomasi Pengaturan Kereta Api, Pengereman, Dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan Berbasis Mikrokontroler”. Jurnal Fema,Vol.1,No.1 Januari 2013.
  17. Abd El-Hamid, et al. 2015. ”Design of Digital Blood Glucose Meter Based on Arduino Uno”. International Journal of Software & Hardware Research in Engineering. Vol.3.
  18. 18,0 18,1 Jaza, Khaerul dan Elzet. (2014). Perancangan Program Inventory Material Pada PT. Hikari Metalindo Pratama Cikarang Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Jurnal Bina Sarana Informatika Vol. 1, No. 1, 19 November 2014.
  19. Yuhendra, et al. (2015). “Rekayasa Perangkat Lunak Pengolahan Data Distribusi Obat Obatan Di PT.Anugrah Pharmindo Lestari Berbasis Web”. Jurnal Momentum. Vol 17 No 2, 70.
  20. Yuliza. Pangaribuan Hasan. 2016. “Rancang Bangun Kompor Listrik Digital IoT” Jurnal Teknologi Elektro” Vol.7 No.3, September 2016.
  21. Melalolin, Ivan C. 2013. “Rancang Bangun Brankas Pengaman Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89S52”. TELEKONTRAN, Vol.1, No.1, Januari 2013.
  22. Sulistyowati dan Dedi Dwi Febriantorodi. 2012. ”Perancangan Prototype sistem control dan monitoring pembatas daya listrik berbasis mikrokontroler”. Jurnal IPTEK Vol.16, No.1.
  23. Waridah, Ernawati. 2013. “Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar, Mahasiswa & Umum”. Bandung: Ruang Kata, Cet.1, ISBN: 978-602-1576-01-4. 2013
  24. Saputra. Alhadi. 2012. “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung”. Bandung: LAPAN.
  25. Meta Amalya Dewi, Dede Cahyadi dan Yunita Wulansari. 2014. ”Sistem Ujian Online Calon Mahasiswa Baru Berbasis Ilearning Education Marketing Pada Perguruan Tinggi”. Jurnal CCIT Vol 8. No 1 Sept 2014.