SI1331475771

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN KEY BRAKE SYSTEM DENGAN SHARE LOCATION

VIA SMS BASES BERBASIS ARDUINO UNO PADA

PT. BEJO TUNGGAL PUTERA.

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1331475771
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN KEY BRAKE SYSTEM

DENGAN SHARE LOCATION VIA SMS BASES BERBASIS ARDUINO UNO

PADA PT. BEJO TUNGGAL PUTERA.

Dibuat Oleh :

NIM
: 1331475771
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


ABSTRAK

Dengan pertumbuhan pengguna kendaraan bermotor yang semakin meningkat membuat kualitas kendaraan bermotor semakin baik. Namun, perkembangan tersebut diiringi dengan semakin banyaknya tindak kriminal seperti kasus pencurian kendaraan bermotor. Semakin banyaknya kasus pencurian kendaraan maka sangat dibutuhkan sistem pengamanan yang baik pada kendaraan bermotor. Semakin baik sistem pengaman kendaraan yang digunakan, maka semakin nyaman dan tenang pemilik kendaraan terhadap kendaraan pribadinya. Banyaknya kasus pencurian pada kendaraan bermotor, merupakan bukti bahwa sistem pengaman kendaraan yang telah ada, tingkat keamanannya masih kurang. Berdasarkan hal tersebut telah diterapkan suatu sistem keamanan menggunakan aplikasi SMS yang ada pada smartphone android. Sistem ini bertujuan sebagai pengaman kendaraan bermotor yang dapat dikontrol secara jarak jauh melalui SMS pada perangkat smartphone. Sistem keamanan ini menggunakan modul gsm/sim900 sebagai alat komunikasi secara dua arah dengan smartphone android, solenoid berfungsi untuk mengunci rem yang ada pada kendaraan, dan dilengkapi dengam gps untuk mengetahui posisi lokasi kendaraan, sebagai pengendali sistem digunakan arduino uno dan rangkaian power saply yang memberikan catu ke semua rangkaian. Hasil dari penelitian ini adalah terciptanya sebuah sistem keamanan kendaraan bermotor via SMS yang dapat mengunci rem kendaraan dan dapat memberikan lokasi tempat kendaraan berada.


Kata Kunci: Sistem Keamanan, Kendaraan, SMS, GPS

ABSTRACT

With the increasing growth of motorcycle users, makes the quality of motorcycle is getting better. But, that the growth accompanied with the increasing number of criminal acts like cases of motorcycle theft. More teft cases, it is very needed a good security system on motorcycle. The better security system used, the more comfortable and quiet owner of motorcycle. The number of theft cases is proof that the existing security systemis still not enough. Based on these cases, now has been applied a security system using SMS applications on android smartphone. This system to secure motorcycle that can be controlled remotely by SMS on smartphone devices. This security system uses the gsm / sim900 module as a two-way communication tool with android smartphone, solenoid serves to lock the existing brake on the vehicle, and equipped with gps to know the position of the vehicle location, as the system controller used arduino uno and power saply circuit that gives supply to all circuits. The result of this research is the creation of a vehicle security system via SMS that can lock the vehicle brake and can give the location where the vehicle is located.


Keywords : Security System,Vehicle, SMS, GPS


KATA PENGANTAR


Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul PERANCANGAN KEY BRAKE SYSTEM DENGAN SHARE LOCATION VIA SMS BASES BERBASIS ARDUINO UNO PADA PT. BEJO TUNGGAL PUTERA.

Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapat Gelar Sarjana Komputer di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja. Sebagai bahan penulisan, penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, penyusunan laporan ini tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I,MM selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Ferry Sudarto,S.Kom,M.Pd,MTI. selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Raharja.
  3. Ibu Listina Nadhia Ningsih, S.Kom, MTI selaku dosen pembimbing I yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan laporan skripsi.
  4. Bapak Indrianto, MT selaku dosen pembimbing II yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan laporan skripsi.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta wawasan kepada penulis.
  6. Istri dan anak yang selalu mendukung dan mendoakan serta mamberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan Skripsi.
  7. Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan moril maupun material serta do’a untuk keberhasilan penulis.
  8. Sahabat-sahabat yang selalu memberikan support satu sama lain.
  9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dan masukan-masukan yang membangun penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.



Tangerang, 30 Januari 2018
(BUDIYANTO RESTIAWAN)
NIM. 1331475771

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di jaman modern pada saat ini perkembangan ilmu teknologi berkembang sangat pesat, khususnya dibidang elektronika dan komunikasi. Seiring perkembangan jaman, maka kebutuhan manusia akan semakin meningkat, tindak kriminalitas juga akan ikut meningkat. Dengan meningkatnya tindak kriminalitas, khususnya pencurian kendaraan bermotor roda dua pada saat ini bukanlah hal yang aneh jika semakin hari manusia mengingikan suatu sistem keamanan sepeda motor yang modern. Keamanan kendaraan merupakan hal yang penting bagi setiap orang, karena kendaraan sangat membantu seseorang dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Kendaraan roda dua yang diparkir disuatu tempat sering membuat risau pemiliknya, apakah kendaraan tersebut aman atau tidak dari pencurian.

Kasus pecurian sepeda motor masih sering kali terjadi, hal ini terjadi karena masih kurangnya sistem keamanan yang terdapat dikendaraan bermotor yang hanya menggunakan kunci kontak. Selain itu adanya kelalaian pada pengawasan/keamanan kendaraan tersebut. Untuk mengatasi masalah pencurian tersebut salah satunya dengan memberikan sistem pengamanan ganda pada sepeda motor.

Pada penelitian ini akan mencoba memanfaatkan fitur rem yang ada di kendaraan yang nantinya akan dibuat sistem kunci pada rem tersebut dan juga memanfaatkan salah satu alat komunikasi yang sering kita gunakan yaitu smartphone, yang akan dirancang menggunakan modul GSM/GPRS dan GPS, sehingga dapat untuk melacak kendaraan dimanapun kendaraan berada. Selain itu perangkat juga dapat mengontrol kunci yang dipasang pada rem kendaraan dan memiliki kemampuan mengirimkan informasi tempat kendaraan berada dengan SMS Gateway. Sistem pengaman ini dikendalikan oleh SMS pada smartphone android berbsis arduino uno. Prinsip kerja pengaman kendaraan ini yaitu pada saat sepeda motor diparkirkan dengan jarak yang tidak terpantau, pengendara bisa mengunci rem yang telah terpasang pada kendaraan dengan menggunakan SMS pada smartphone. Pada saat rem dikunci pengendara tidak dapat menyalakan mesin dengan kunci kontak, kunci kontak hanya dapat menyalakan lampu dan klakson kendaraan pada saat rem terkunci, fungsinya untuk menghindari kecelakaan pengendara sepeda motor pada saat rem terkunci, mesin kendaraan dapat dinyalakan dengan kunci kontak padaa saat rem sudah tidak terkunci. Pengaman kendaraan ini juga memiliki GPS untuk mengetahui lokasi kendaraan agar pemilik kendaraan dapat memonitoring lokasi kendaraan secara jarak jauh dengan meminta titik koordinat memlalui SMS pada smartphone dan membuka titik koordinat tersebut dengan aplikasi google maps.

Berdasarkan latar belakang yang di jabarkan di atas, maka penelitian ini merancang sistem keamanan untuk kendaraan bermotor dengan menambahkan kunci untuk mengunci rem pada kendaraan, SMS, dan GPS guna meminimalisir pencurian kendaraan bermotor dengan judul “PERANCANGAN KEY BRAKE SYSTEM DENGAN SHARE LOCATION VIA SMS BASES BERBASIS ARDUINO UNO PADA PT. BEJO TUNGGAL PUTERA”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan tersebut dapat di rumuskan sebagai berikut :

  1. Bagaimana cara memanfaatkan alat elektronika khususnya smartphone android sebagai alat pengaman sepeda motor?

  2. Bagaimana cara membuat suatu alat untuk pengaman sepeda motor menggunakan SMS berbasis arduino uno?

  3. Bagaimana cara agar alat pengaman sepeda motor dapat terhubung ke aplikasi google maps?

  4. Bagaimana prinsip kerja dari sistem pengunci rem pada kendaraan ?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan ruang lingkup penelitian batasan batasan penelitian yang dilakukan. Agar penelitian tetap fokus dan terarah, maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut :

  1. Perangkat atau alat yang digunakan adalah Arduino uno sebagai otak utama untuk pengaman kendaraan sepeda motor yang terhubung dengan SMS pada smartphone.

  2. Dapat mengunci rem menggunakan SMS pada smartphone.

  3. Dapat mengirimkan titik koordinat kendaraan melalui SMS dan membukanya menggunakan aplikasi google maps.

  4. Mengirimkan notifikasi SMS pada smartphone setelah sistem selesai memproses data.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan pokok dari penelitian ini adalah untuk mencegah terjadinya pencurian kendaraan sepeda motor dengan sistem pengamanan yang terhubung ke smartphone. Tujuan dari alat ini adalah sebagai berikut :

  1. Tujuan Individual

    1. Untuk menciptakan hasil karya serta meningkatkan kreatifitas dalam membuat suatu sistem keamanan pada kendaraan.

    2. Untuk mendapatkan suatu sistem pengaman kendaraan bermotor yang dapat dihandalkan.

    3. Dapat memanfaatkan perkembangan teknologi smartphone sebagai sistem keamanan pada kendaraan bermotor.

  1. Tujuan Fungsional

    1. Sebagai alat yang dapat digunakan untuk pengaman kendaraan sepeda motor.

    2. Dapat mengetahui tempat sepeda motor berada dengan smartphone.

    3. Dapat mengunci cakram rem yang ada pada sepeda motor dengan solenoid dan dikontrol menggunakan smartphone.

  1. Tujuan Operasional

    1. Sebagai alat yang dapat memberikan rasa aman kepada pemilik sepeda motor.

    2. Dapat menampilkan secara akurat pada smartphone posisi kendaraan berada.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :

  1. Mengetahui cara membuat suatu sistem pengaman kendaraan bermotor menggunakan SMS pada smartphone.

  2. Mengetahui cara membuat sistem pengaman kendaraan menggunakan GPS.

  3. Memperoleh pengetahuan kendali sistem pengaman kendaraan bermotor berbasis arduino uno dengan teknologi SMS.

  4. Sebagai bahan referensi atau kajian bagi peneliti lain untuk proses pengembangan selanjutnya.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Wawancara
  2. Merupakan metode pengumpulan data dengan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan tujuan penelitian.

  3. Pengamatan (Observation)
  4. Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan dan pelaksanaan terhadap sistem yang akan digunakan.

  5. Studi Pustaka
  6. Merupakan cara untuk mencari dan mendapatkan sumber-sumber kajian. Dalam landasan teori metode ini untuk mendapatkan informasi, data-data, pembuatan laporan, dan penyusunan laporan dengan melalui teknologi internet.

Metode Analisa

Merupakan cara untuk mengindentifikasi masalah - masalah pada system yang telah ada dan mencari solusi yang akan digunakan selanjutnya.

Metode Perancangan

Dalam melakukan perancangan penulis mengunakan metode sistem Flowchart dimana tahap demi tahap proses pembuatan “PERANCANGAN KEY BRAKE SYSTEM DENGAN SHARE LOCATION VIA SMS BASES BERBASIS ARDUINO UNO PADA PT BEJO TUNGGAL PUTERA”.dijabarkan dengan tujuan.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa,kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami masalah yang akan diungkapkan, maka penulisan SKRIPSI ini dibagi menjadi 5 (lima) BAB dan beberapa lampiran dengan sistematika yang tersusun sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang uraian mengenai teori-teori dasar elektronika yang akan mendukung pembahasan, serta penulisan dalam penyusunan SKRIPSI ini. Uraian tersebut menjelaskan tentang konsep dasar arduino dan komponen-kompenen elektronika pendukung lainnya.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan pembahasan penulisan laporan SKRIPSI, yang berisi tentang : Analisa blok rangkaian, fungsi diagram blok rangkaian yang didalamnya meliputi : Unit pengendali, catu daya, prosedur sistem pengontrolan, konfigurasi sistem dan flowchart program serta sistem yang dibuat serta berisi tentang penjelasan mengenai uji coba serta analisa pengoperasian dari sistem yang dibuat.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, flowchart sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem yang berjalan, melakukan testing, evaluasi dan implementasi. Dijabarkan secara berurut dengan menerapkan konsep sesuai sistem.

BAB V PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan saran yang diberikan dari hasil pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

  2. Suatu konsep dasar sistem sangat diperlukan sebelum melakukan perancangan sistem. Untuk itu sebaiknya kita mengetahui konsep dasar sistem terlebih dahulu. Dimana pada definisi sistem terdapat 2 kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu dengan menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada elemennya. Dari pengertian konsep dasar sistem, terdapat beberapa pengertian menurut para ahli :

    Menurut Mohamad Subhan (2012:8) [1], suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Sistem juga merupakan kumpulan elemen-elemen saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada system tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.

    Menurut Taufiq (2013:2)[2], “Sistem adalah kumpulan dari sub – sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

    Berdasarkan beberapa definisi sistem yang dijelaskan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen atau elemen yang berkerja sama sesuai fungsinya dan saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran yang diinginkan.

  3. Karakteristik sistem

  4. Menurut Sutabri (2012:20)[3], Sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara.Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  7. Pengolahan Sistem (Process)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


Gambar 2.1. Karakteristik Sistem
Sumber: Sutabri (2012:22)
  1. Klasifikasi Sistem

  2. Menurut Rohmat Taufiq (2013:8) [2], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Sistem abstrak dan sistem fisik.

    Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.

    Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem computer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.

    Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

  2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan.

    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  3. Sistem tertutup dan terbuka.

    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.


    Gambar 2.2. Sistem Tertutup

    Gambar 2.3. Sistem Terbuka
  4. Sistem manusia dan sistem mesin.

    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika di pandang dari pelakunya. Pada zaman semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem di kerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.

    Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya di lakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksijual beli di pasar tradisional, dan lain-lain. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya di lakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

  5. Sistem sederhana dan sistem kompleks.

    Sistem di lihat dari kekomplekan masalahnya di bagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  6. Sistem bisa beradaptasi dan sistem tidak bisa beradaptasi.

    Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  7. Sistem buatan tuhan /alam dan sistem buatan manusia.

    Sistem buatan Tuhan merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikit pun dari sistem ini, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup.Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

  8. Sistem sementara dan sistem selamanya.

    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Konsep Dasar Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem

  2. Penguraian dari suatu system informasi yang utuh ke dalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk mengindentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikannya. Dari pengertian konsep dasar analisa sistem, terdapat beberapa definisi analisa sistem menurut para ahli :

    Menurut Yakub (2012:142)[4], “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business rule) masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana - rencana ”.

    Menurut Darmawan (2013:210)[5], “Analisa sistem adalah suatau proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan – kenyataan yang ada, mendiagnosis persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem”.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

  3. Fungsi Analisa Sistem

  4. Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

    1. Mengidentifikasi masalah – masalah kebutuhan pemakai (user).

    2. Menyatakan secara fisik spesifikasi sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

    3. Memilih alternatif – alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Black Box Testing

  1. Definisi Black Box Testing

  2. Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil aksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti kita melihat suatu kotak hitam, kit hanya bisa melihat penampilan luarnya saja, tanpa tau ada apa dibalik bungkus hitamnya. Sama seperti pengujian black box, mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya (interfacenya). Tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detailnya (hanya mengetahui input dan output).

    Black box pengujian adalah metode pengujian perangkat lunak yang menguji fungsionalitas aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja. Pengetahuan khusus dari kode aplikasi / struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan. Menurut para ahli Black box mempunyai pendapat sebagai berikut :

    Menurut Agustiar Budiman (2012:4)[6], berpendapat bahwa “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian pengeluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

    Menurut Elisa Usada (2012:3)[7], “black box testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian Black Box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada. Tidak hanya proses – prosesnya saja tetapi karena dengan uji Black Box dengan sengaja mengabaikan kontrol, sehingga perhatianya di fokuskan pada informasi domain.

    Uji coba didesain tersebut dapat menjawab pertanyan – pertanyaan berikut :

    1. Bagaimana validitas fungsional yang diuji?

    2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

    3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

    4. Bagaimana batasan – batasan kelas data diisolasi?

    5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

  1. Metode Pengujian Dalam Black Box

  2. Metode Black Box pengujian di bagi menjadi beberapa diantaranya :

    1. Equivalence Partioning.

      Equivalence Partioning merupakan metode uji Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. (misalkan : kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain.

    2. Boundary value Analysis.

      Boundary value Analysis merupakan sejumlah besar kesalahan yang cenderung terjadi Dallam batasn domain inputi dari pada nilai tengah. Alasan dibuatnya boundary value Analysis (BVA) untuk teknik uji coba. BVA ini mengarahkan pemilihan kasus uji yang melatih nilai – nilai batas.

    3. Cause – Effect Graphing Techniques.

      Cause – Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan yaitu :

      1. Causes (kondisi input) dan Effects didaftarkan sebagai modul dan indentifier ditujukan pada masing masing.

      2. Pembuatan grafik Causes – Effect graph.

      3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.

      4. Aturan tabel keputusan dikonversikan dalam kasus uji coba.

    4. Sample And Robustness Testing

      1. Sample Testing

        Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

      2. Robustness Testing

        Pengujian ketahanan {Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

    1. Kelebihan dan Kelemahan Black Box

    2. Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahanya.

    Kelebihan Kelemahan
    1. Black Box Testing dapat menguji keseluruhan fungsionalitas perangkat lunak.

    2. Black Box Testing dapat memilih subset test yang secara efektif dan efisien dapat menemukan cacat. Denagan cara ini Black Box Testing dapat membantu memaksimalkan Testing investment

    1. Ketika user melakukan Black Box Testing, user tidak akan pernah yakin apakah perangkat lunak yang diuji telah benar – benar lolos pengujian


    Tabel 2.1. Kelebihan dan Kelemahan Black Box
    Sumber: Shiddiq (2012 : 14)

Konsep Dasar Elistasi

  1. Definisi Elistasi

  2. Menurut Siahaan (2012:66)[8], Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

    Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.

  3. Tahap-Tahap Elisitasi

  4. Menurut Saputra (2012 : 51-54)[9], Elitisasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara yang terdiri dari :

    1. Elisitasi Tahap I

    2. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    3. Elisitasi Tahap II

    4. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan Metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneleti untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

      1. M pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

    5. Elisitasi Tahap III

    6. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

      1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan ?

      2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan ?

      3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem ?

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

      1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.

      2. Middle (M): Mampu dikerjakan.

      3. Low (L): Mudah dikerjakan.

  1. Final Draft Elisitasi

  2. Final Draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangakan.

Konsep Dasar Pengontrolan

  1. Definisi Pengontrolan

  2. Menurut Erinofiardi (2012:261) [10], “Suatu system control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tampa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.

    Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

    Berdasarkan ejaan yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang ada pada berbagai system pengendalian yang mengembangkan kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

    Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka ( Open-loop Control System ) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).

  3. Jenis – Jenis Pengontrolan

    1. Sistem Kontrol Loop Terbuka

    2. Menurut Erinofiardi (2012:261) [10] sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”


      Gambar 2.4. Pengendali Loop Terbuka
      Sumber: ErinoFiardi (2012:261)

      Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

    3. Sistem Kontrol Loop Tertutup

    4. Menurut Erinofiardi (2012:261) [10] sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.”

      Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.


      Gambar 2.5. Sistem Pengendali Loop Tertutup
      Sumber: ErinoFiardi (2012:261)

      Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

      Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

Konsep Dasar Perangkat Mobile

  1. Definisi Perangkat mobile

  2. Menurut Purnama (2010:5) [11], ”Perangkat mobile (juga dikenal dengan istilah cellphone, handheld device, handheld computer, ”Palmtop”, atau secara sederhana disebut dengan handheld) adalah alat penghitung (computing device) yang berukuran saku, ciri khasnya mempunyai layar tampilan (display screen) dengan layar sentuh atau keyboard mini”.

    Untuk dapat menikmati pelayanan dan kenyamanan dari sebuah perangkat yang mempunyai kemampuan dengan penggunaan dan fungsi seperti komputer yang dapat digenggam dan praktis adalah smartphone dan PDA. Kedua peralatan ini yang paling populer, selain itu ada Enterprise Digital Assistants yang dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan bisnis, yang menawarkan peralatan yang mampu mengambil data terintegrasi seperti Bar Code, Smart Card, dan RFID.

Konsep Dasar Flowchart

  1. Definisi Flowchart

  2. Menurut Soeherman (2012:134)[12], “Flowchart adalah untuk menyerdahanakan rangkaian proses atau prosedur untuk memudahkan pemahaman penggunaan terhadap informasi tersebut”.

    Menurut Nurul Fuad (2012:398) [13], “Flowchart merupakan suatu cara untuk menggambarkan langkah-langkah kerja program yang meliputi input, proses dan output ”.

    Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.

  3. Cara Membuat Flowchart

  4. Ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti:

    1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.

    2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

    3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

    4. Setiap langkah dari aktifitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja, misalkan melakukan penggandaan.

    5. Setiap langkah dari aktifitas harus pada urutan yang benar.

    6. Lingkup dan range aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktifitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada Flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakkan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila peercabangannya tidak berkaitan dengan sistem.

    7. Gunakan simbol-simbol Flowchart yang standar.

  1. Jenis-Jenis Flowchart
  2. Terdapat lima macam bagan alir yang membuat modul sebgai berikut :

    1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
    2. Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistemsecara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.

      Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. :


      Gambar 2.6. Bagan Alir Sistem (System Flowchart)
      Sumber: Rachman (2012 :78)
    3. Flowchart Paperwork (Document Flowchart)
    4. Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalu sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.


      Gambar 2.7. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)
      Sumber: Rachman (2012:90)
    5. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
    6. Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.


      Gambar 2.8. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)
      Sumber: Rachman (2012:93)
    7. Flowchart Program (Program Flowchart)
    8. Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.


      Gambar 2.9. Bagan Alir Program (Program Flowchart)
      Sumber: Rachman (2012:95)
    9. Flowchart Proses (Process Flowchart)
    10. Flowchart Proses merupakan teknikmenggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.


      Gambar 2.10. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)
      Sumber: Rachman (2012:97)

Konsep Dasar SMS Gateway

  1. Definisi SMS Gateway

  2. Menurut Fadil dalam International Journal Procedia Environmental Sciences (2014:271-279)[14], "SMS Gateway can be defined as a system or mechanism that facilitates SMS transition by transforming the messages from several types of communication media to mobile network traffic, in vice versa, allowing, receiving or transmitting the SMS messages with or without the use of a mobile phone. The typical working process of SMS gateway system is similar to the concept of regular email or SMS in terms of a system receives a message from the sender client and then conveys it to the receiver client". Sms gateway dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau mekanisme yang memfasilitasi transisi sms dengan mengubah pesan dari beberapa jenis media komunikasi untuk lalu lintas jaringan seluler. Sistem sms gateway mirip dengan konsep email biasa atau sms dalam hal sistem menerima pesan dari klien pengirim dan kemudian menyampaikan ke klien penerima.

    Menurut Wahana (2014:01) [15], “SMS Gateway adalah suatu platform yang menyediakan mekanisme untuk mengirim dan menerima SMS. SMS Gateway dapat berkomunikasi dengan perangkat lain yang memiliki SMS platform untuk menghantar dan menerima pesan SMS dengan sangat mudah. Hal ini dimungkinkan karena SMS Gateway juga dibekali tampilan antarmuka yang mudah dan standar.”

    Menurut Wahana (2014:01)[15], Fitur yang biasa ditemukan pada SMS Gateway, antara lain:

    1. Auto Reply

    2. Fitur ini biasa dijumpai pada program “Ketik REG”. Pada program tersebut anda diwajibkan mendaftar terlebih dahulu sebelum dapat menikmati layanan yang ditawarkan, format SMS pada saat mendaftar juga sudah ditetapkan. Jika format yang anda kirimkan salah, anda akan mendapat balasan bahwa format yang anda kirimkan salah.

    3. Pengiriman massal(Broadcast Message).

    4. Fitur pengiriman masal ini sudah banyak disediakan pada model handphone sekarang. Namun pada fitur tersebut masih terdapat banyak kekurangan, yaitu SMS yang dikirim haruslah sama. Jika anda ingin mengirim ke banyak orang sekaligus menyebutkan nama di dalam SMS anda, hal tersebut tidak dapat dilakukan. Dengan SMS gateway, hal tersebut dapat dilakukan.

    5. Pengiriman terjadwal

    6. Fitur ini memungkinkan anda mengirimkan SMS pada waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.Fitur ini biasa digunakan pada ucapan selamat ulang tahun maupun sebagai pesan pengingat.

Konsep Dasar GPS

  1. Definisi GPS
  2. Menurut Eri Rustamaji (2012:1) [16], GPS adalah konstelasi dari 27 satelit NAVSTAR yang mengorbit bumi pada ketinggian 12,600 mil (20.278 km), lima stasiun monitor (Hawai, Pulau Ascension, Diego Garcia, Kwajalein, dan Colorado Spring); dan unit penerima. Dengan membaca sinyal radio yang dipancarkan minimal dari 3 satelit, sebuah penerima di permukaan bumi (unit GPS) bisa menentukan lokasi yang tepat di permukaan bumi. Lokasinya dinyatakan sebagai koordinat bujur dan lintang (Steede, 2000). Untuk menentukan lokasi dua dimensi diperlukan sinyal dari tiga satelit, sementara untuk menentukan ketinggian memerlukan sinyal dari 4 satelit. Lokasi ditentukan berdasarkan jarak satelit terhadap GPS yang diperhitungkan berdasarkan waktu tempuh sinyal kepada unit GPS.

    Menurut Olcay Yiğit, dalam International Workshop on IoT , M2M and Healthcare (IMH 2017)[17], "Global Positioning System (GPS) is a technology that is used not only for military purposes but also for general positioning in civilian applications. Global Positioning System (GPS) adalah teknologi yang digunakan tidak hanya untuk keperluan militer tapi juga untuk posisi umum di aplikasi sipil".

Teori Khusus

Konsep Dasar Mikrokontroller

  1. Definsi Mikrokontroller
  2. Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program didalamnya. Pada mikrokontroler umumnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya.

    Dari beberapa pengertian konsep dasar, terdapat beberapa definisi menurut para ahli :

    Menurut Arshi Mohini dalam International Conference on Emerging Trends in Engineering, Science and Technology (ICETEST - 2015)[18], “Microcontroller is the heart of the system. The various controllers considered for this system were 8051, PIC, AVR, ARM, etc. Mikrokontroler adalah jantung dari sistem. Berbagai pengendali yang dipertimbangkan untuk sistem ini adalah 8.051, PIC, AVR, ARM, dll.

    Menurut Syahwil (2013:53) [19], “Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana, komputer akan menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang diterima dan program yang dikerjakan.

    Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronik digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Mikrokontroler merupakan komputer di dalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efesiensi dan efektivitas biaya. sebuah sistem elekronik yang sebelumnya memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan sehingga dikendalikan oleh mikrokontroler ini.

  3. Perkembangan Mikrokontroler
  4. Mikrokontroler pertama kali dikenalkan oleh texas intrument dengan seri TM S 1000 :

    1. pada tahun 1974 yang merupakan mikrokontroler 4 bit pertama.
    2. Pada tahun 1971, Mikrokontroler merupakan mikrokomputer dalam sebuah chip, lengkap dengan RAM dan ROM.
    3. Kemudian, pada tahun 1976 intel mengeluarkan mikrokontroler yang kelak menjadi populer dengan nama 8748 yang merupakan mikrokontroler 8 bit, yang merupakan mikrokontroler dari keluarga MCS 48.

    Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar dipasaran adalah mikrokontroler 8 bit carian keluarga MCS51 (CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dan seri AT89Sxx dan mikrokontroler AVR yang merupakan varian dari mikrokontroler RISC dengan seri ATMEGA8535 (walaupun varian dari mikrokontroler AVR sangatlah banyak, dengan masing-masing memiliki fitur yang berbeda-beda).

  5. Jenis-jenis Mikrokontroler
  6. Secara teknis hanya ada dua macam mikrokontroler. Pembagian ini di dasarkan pada kompleksitas intruksi-intruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu menjadi 2, yaitu RISC dan CISC serta masing-masing keturunan atau keluarga sendi-sendiri.

    1. RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Intruksi yang dimiliki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak.
    2. Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Intruction Set Computer. Intruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya.
  7. Mikrokontroller Yang Digunakan
    1. Arduino Uno
    2. adalah papan sirkuit berbasis mikrokontroler ATmega328. IC (integrated circuit) ini memiliki 14 input/output digital (6 output untuk PWM), 6 analog input, resonator kristal keramik 16 MHz, Koneksi USB, soket adaptor, pin header ICSP, dan tombol reset. Hal inilah yang dibutuhkan untuk mensupport mikrokontrol secara mudah terhubung dengan kabel power USB atau kabel power supply adaptor AC ke DC atau juga battery.


    Gambar 2.11. Arduino Uno
    Sumber: http://arduino.cc/en/Main/

Modul Arduino

  1. Arsitektur Modul Arduino
  2. Arduino merupakan sebuah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangat populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan elektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari.

    Dari pengertian modul arduino tersebut, terdapat beberapa definisi menurut para ahli :

    Menurut Syahwil (2013:60) [19], “Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel”.

    Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support mikrokontroller yang dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.

    Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan assembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka (libraries) Arduino. Arduino juga menyederhanakan proses bekerja dengan mikrokontroler, sekaligus menawarkan berbagai macam kelebihan antara lain:

    1. Murah Papan (perangkat keras) Arduino biasanya dijual relatif murah (antara 125ribu hingga 400ribuan rupiah saja) dibandingkan dengan platform mikrokontroler pro lainnya. Tidak hanya cocok untuk Windows, namun juga cocok bekerja di Linux.
    2. Sederhana dan mudah pemogramannya untuk alat. Perlu diketahui bahwa lingkungan pemrograman di Arduino mudah digunakan untuk pemula, dan cukup fleksibel.
    3. Perangkat lunaknya Open Source, Perangkat lunak Arduino IDE dipublikasikan sebagai Open Source, tersedia bagi para pemrogram berpengalaman untuk pengembangan lebih lanjut.
    4. Bahasanya bisa dikembangkan lebih lanjut melalui pustaka-pustaka C++ yang berbasis pada Bahasa C untuk AVR.
    5. Perangkat kerasnya Open Source, Perangkat keras Arduino berbasis mikrokontroler ATMEGA8, ATMEGA168, ATMEGA328 dan ATMEGA1280 (yang terbaru ATMEGA2560).
  3. Kelebihan Arduino
  4. Tidak perlu perangkat chip programmer karena didalamnya sudah ada bootloadder yang akan menangani upload program dari komputer. Sudah memiliki sarana komunikasi USB, Sehingga pengguna laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya.

    Memiliki modul siap pakai ( Shield ) yang bisa ditancapkan pada board arduino. Contohnya shield GPS, Ethernet,dll. Dalam board arduino juga terdapat :

    1. Soket USB
    2. Soket USB adalah soket kabel USB yang disambungkan kekomputer atau laptop. Yang berfungsi untuk mengirimkan program ke arduino dan juga sebagai port komunikasi serial.

    3. Input/Output Digital dan Input Analog
    4. Input/output digital atau digital pin adalah pin pin untuk menghubungkan arduino dengan komponen atau rangkaian digital. contohnya , jika ingin membuat LED berkedip, LED tersebut bisa dipasang pada salah satu pin input atau output digital dan ground. komponen lain yang menghasilkan output digital atau menerima input digital bisa disambungkan ke pin pin ini.

    5. Input analog atau analog pin
    6. Pin pin yang berfungsi untuk menerima sinyal dari komponen atau rangkaian analog. contohnya, potensiometer, sensor suhu, sensor cahaya, dll.

    7. Catu Daya
    8. Pin pin catu daya adalah pin yang memberikan tegangan untuk komponen atau rangkaian yang dihubungkan dengan arduino. Pada bagian catu daya ini pin Vin dan Reset. Vin digunakan untuk memberikan tegangan langsung kepada arduino tanpa melalui tegangan pada USB atau adaptor, sedangkan Reset adalah pin untuk memberikan sinyal reset melalui tombol atau rangkaian eksternal.

    9. Baterai / Adaptor
    10. Soket baterai atau adaptor digunakan untuk menyuplai arduino dengan tegangan dari baterai/adaptor 9V pada saat arduino sedang tidak disambungkan kekomputer. Jika arduino sedang disambungkan kekomputer dengan USB, Arduino mendapatkan suplai tegangan dari USB, Jika tidak perlu memasang baterai/adaptor pada saat memprogram arduino.

Konsep Dasar Arduino Uno

Ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya menghubungkannya ke komputer dengan kabel USB atau power itu dengan adaptor AC-DC atau baterai untuk memulai menggunakannya.

Uno berbeda dari semua papan sebelumnya di bahwa itu tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai versi R2) diprogram sebagai konverter USB-to-serial. ke 2 Uno memiliki resistor menarik garis 8U2 HWB line to ground, sehingga lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam mode DFU. Pada ke 3 memiliki fitur-fitur baru berikut:

- 1,0 pinout: menambahkan SDA dan pin SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat dengan pin RESET, yang IOREF yang memungkinkan perisai untuk beradaptasi dengan tegangan yang tersedia dari papan. Di masa depan, perisai akan kompatibel dengan kedua papan yang menggunakan AVR yang beroperasi dengan 5V dan dengan Arduino Due yang beroperasi dengan 3.3V. Yang kedua adalah pin tidak terhubung, yang disediakan untuk tujuan masa depan. -Stronger RESET sirkuit. -Atmega 16U2 menggantikan 8U2.

"Uno" berarti satu di Italia dan diberi nama untuk menandai peluncuran Arduino 1.0. The Uno dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi Arduino, bergerak maju. The Uno adalah yang terbaru dalam serangkaian USB Arduino papan, dan model referensi untuk platform Arduino; untuk perbandingan dengan versi sebelumnya, lihat indeks Arduino papan.


Konsep Dasar Modul GSM/SIM900A

  1. Modul GSM/SIM900A
  2. Modul GSM/SIM900A untuk arduino bisa digunakan untuk mengirim / menerima pesan dan membuat / menerima panggilan seperti ponsel biasa dengan menggunakan kartu SIM dari sebuah provider jaringan seluler. Dengan cara menghubungkan modul GSM dengan papan arduino dan masukkan kartu SIM dari operator yang menyediakan cakupan GPRS.

    Untuk bisa menghubungkan dengan jaringan seluler, shield membutuhkan kartu SIM yang dikeluarkan oleh provider jaringan seluler.


    Gambar 2.12. Modul GSM/SIM900A
    Sumber: Datasheet Modul GSM SIM900A

Konsep Dasar GPS Ublox Neo - 6M

NEO-6M adalah salah satu modul GPS yang masuk dalam salah satu seri GPS UBLOX NEO-6 yang memiliki kinerja tinggi, receiver yang fleksibel, murah, dan menawarkan berbagai pilihan konektivitas hanya dalam miniatur 16 x 12,2 x 2,4 mm. Dengan arsitektur yang compact dan pilihan memori membuat NEO-6M ideal untuk dioperasikan dengan baterai perangkat mobile. Mesin 50-channel u-blox 6 menawarkan Time-To-FirstFix (TTFF) di bawah 1 detik. Mesin akuisisi yang memiliki 2 juta correlators ini memungkinkan untuk menemukan satelit secara langsung. Serta dengan desain dan teknologi yang inovatif menjadikan NEO-6M sebuah navigasi yang paling baik bahkan di lingkungan yang ekstrim.


Gambar 2.13. GPS Ublox Neo - 6M
Sumber: https://www.ebay.com/

Konsep Dasar Solenoid

Solenoida merupakan kawat berbahan konduktor yang disusun sehingga membentuk kumparan (koil) dan dapat dialiri arus listrik. Kuat medan magnet di dalam (sumbu) solenoida jauh lebih besar bila dibanding dengan di luar solenoida. Solenoida disebut ideal bila medan magnet di dalam solenoida bersifat homogen dan diluarnya nol.


Gambar 2.14. Solenoid

Konsep Dasar Relay

Relay adalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi medan elektromagnetis. Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus listrik, maka di sekitar penghantar tersebut timbul medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik tersebut selanjutnya diinduksikan ke logam ferromagnetis. Dalam dunia elektronika, relay dikenal sebagai komponen yang dapat mengimplementasikan logika switching. Sebelum tahun 70an, relay merupakan “otak” dari rangkaian pengendali. Baru setelah itu muncul PLC yang mulai menggantikan posisi relay. Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik. Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut :

  1. Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup (atau membuka) kontak saklar.
  2. Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik.

Relay dibutuhkan dalam rangkaian elektronika sebagai eksekutor sekaligus interface antara beban dan sistem kendali elektronik yang berbeda sistem power supplynya. Secara fisik antara saklar atau kontaktor dengan elektromagnet relay terpisah sehingga antara beban dan sistem kontrol terpisah. Bagian utama relay elektro mekanik adalah sebagai berikut:

  1. Kumparan electromagnet
  2. Saklar atau kontaktor
  3. Swing Armatur
  4. Spring (Pegas)

Relay dapat digunakan untuk mengontrol motor AC dengan rangkaian kontrol DC atau beban lain dengan sumber tegangan yang berbeda antara tegangan rangkaian kontrol dan tegangan beban. Diantara aplikasi relay yang dapat ditemui diantaranya adalah:

  1. Relay sebagai kontrol ON/OF beban dengan sumber tegang berbeda.
  2. Relay sebagai selektor atau pemilih hubungan.
  3. Relay sebagai eksekutor rangkaian delay (tunda).
  4. Relay sebagai protektor atau pemutus arus pada kondisi tertentu.

Gambar 2.15. Relay & Skematik Relay

Konsep Dasar Lampu LED

Lampu LED atau kepanjangannya (light emitting diode) adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut. Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan led indikator untuk processor, atau dalam monitor terdapat juga lampu led power dan power saving.

Lampu led terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila dialiri tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk dari lampu led, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya. Bentuk fisik dari lampu led dapat dilihat pada gambar 2.14 sebagai berikut:


Gambar 2.16. Lampu led
Sumber: diambil dari marktechopto.com
  1. Fungsi lampu led Fungsi lampu led
  2. Led (light emitting diode) merupakan sejenis lampu yang akhir-akhir ini muncul dalam kehidupan kita. Led dulu umumnya digunakan pada gadget seperti ponsel serta komputer. Sebagai pesaing lampu bohlam dan neon, saat ini aplikasinya mulai meluas dan bahkan bisa kita temukan pada korek api yang kita gunakan, lampu emergency dan sebagainya. Led sebagai model lampu masa depan dianggap dapat menekan pemanasan global karena efisiensinya.

Konsep Dasar Resistor

  1. Definisi Resistor
  2. Resistor atau tahanan adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur serta menghambat arus listrik. Resistor adalah komponen dasar elektronika yang dipergunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian.

    Menurut Winarno (2011:39) [20],, “Resistor adalah salah satu komponen elektronik yang membatasi arus yang mengalir dalam rangkaian tertutup”.

    Menurut Sandy Hermawan (2014:262) [21], “Resistor adalah satu elemen elektronika yang di gunakan sebagai hambatan listrik”.

    Berdasarkan hokum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol W (Omega). Untuk menghitung hambatan pada resistor dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

    V = IR

    I = V/R

    Keterangan :

    V = tegangan listrik (volt )

    I = arus yang mengalir (ampere)

    R = tahanan (ohm)

    Untuk mengetahui nilai resistor berdasarkan warnanya dapat dilihat pada table 2.17 sebagai berikut:


    Gambar 2.17. Tabel baca resistor

    Penjelasan dari kode warna resistor pada gambar 2.17 sebagai berikut: :

    • Kode I, menyatakan angka ke satu
    • Kode II, menyatakan angka ke dua
    • Kode III, menyatakan faktor pengali
    • Kode IV, menyatakan nilai toleransi atau batas antara nilai tahanan terbesar dengan nilai tahanan yang terkecil.

    Misalkan diketahui warna tahanan terdiri dari merah-hijau-orange-emas, berarti nilai resistansinya = 25.000 ohm ± 5% = 25 K ohm ± 5%.

    Nilai maksimal dari resistansinya = 25.000 + (25.000 X 5%) = 26.250 ohm.

    Nilai maksimal dari resistansinya = 25.000 - (25.000 X 5%) = 26.250 ohm.

    Pada Alat yang digunakan pada resistor terbagi atas dua macam yaitu:

    1. Resistor Tetap ( Fixed Resistor)
    2. Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap tidak dapat diubah-ubah. Apabila nilai tahanannya semakin besar, maka arus semakin kecil. Sebaliknya bila nilai tahanannya kecil, maka arus yang mengalir semakin besar. Resistor memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1⁄16 watt, 1⁄8 watt, ¼ watt, ½ watt.

      Pada alat yang dipakai memakai ½ watt, karena daya yang dipakai mendukung dengan alat tersebut. Artinya resistor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai dengan kemampuan dayanya.

      1. Resistor tetap pada alat, menggunakan Carbon Composition Resistor (resistor komposisi karbon). resistor jenis carbon composistion ini terbuat dari komposisi karbon halus yang dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) agar mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansi atau nilai hambatannya. Nilai Resistansi yang sering digunakan pada resistor jenis carbon composistion resistor ini biasanya berkisar dari 1Ω sampai 200Ω dengan daya 1⁄10 sampai 2W.

      Adapun resistor tetap dapat dilihat pada gambar 2.18 sebagai berikut:


      Gambar 2.18. Bentuk Fisik dan Simbol Resistor Tetap.
    3. Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)
    4. Ialah resistor yang nilai hambatannya atau resistansinya dapat diubah-ubah. Jenisnya antara lain : hambatan geser, trimpot dan potensiometer. Yang banyak digunakan ialah trimpot dan potensimeter.

      1. Resistor yang tidak tetap pada alat, menggunakan preset resistor (Trimpot). Preset resistor atau sering juga disebut dengan trimpot (Trimmer Potensiometer) adalah jenis variable resistor yang berfungsi seperti potensiometer tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak memeliki tuas. Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti obeng kecil untuk dapat memutar porosnya. Berikut gambar pada resistor : .

      Gambar 2.19. Bentuk Fisik dan Simbol Resistor Tidak Tetap.
    5. Fungsi – Fungsi Resistor Di Dalam Rangkaian Elektronika diantaranya adalah sebagai berikut :
      1. Sebagai pembatas arus listrik.
      2. Sebagai pengatur arus listrik.
      3. Sebagai pembagi tegangan listrik.
      4. Sebagai penurun tegangan listrik.


Konsep Dasar Kapasitor

  1. Definisi Kapasitor
  2. Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan electron-electron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator dalam menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada bahan kapasitor, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam farad.

    Menurut Abdul Kadir (2013:3)[22], bahwa “Kapasitor adalah komponen yang berguna untuk menyimpan muatan listrik ukuran muatan listrik”.

    Pengertian lain kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas, elektrolit dan lain-lain. .

    Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebuat dengan kapasitansi atau kapasitas. Untuk melihat kontruksi dari kapasitor, dapat dilihat pada gambar 2.20. sebagai berikut: .


    Gambar 2.20. Susunan Lapisan Kapasitor
    Sumber: http://elektronika-dasar.web.id
    1. Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor)
    2. Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang isolatornya terbuat dari keramik dan berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat. Kapasitor keramik tidak memiliki arah atau polaritas, jadi dapat dipasang bolak-balik dalam rangkaian elektronika. Pada umumnya, nilai kapasitor keramik berkisar antara 1pf sampai 0.01µF.

      Kapasitor yang berbentuk chip (Chip Capasitor) umumnya terbuat dari bahan keramik yang dikemas sangat kecil untuk memenuhi kebutuhan peralatan elektronik yang dirancang makin kecil dan dapat dipasang oleh mesin produksi SMT (Surface Mount Technology) yang berkecepatan tinggi.

    3. Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor)
    4. Kapasitor Polyester adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari polyester dengan bentuk persegi empat. Kapasitor polyester dapat dipasang terbalik dalam rangkaian elektronika (tidak memiliki polaritas arah).

    5. Kapasitor Kertas (Paper Capacitor)
    6. Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari kertas dan pada umumnya nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF. Kapasitor kertas tidak memiliki polaritas arah atau dapat dipasang bolak balik dalam rangkaian elektronika.

    7. Kapasitor Mika (Mica Capacitor)
    8. Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan isolatornya terbuat dari bahan mika. Nilai kapasitor mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai 0.02µF. Kapasitor mika juga dapat dipasang bolak balik karena tidak memiliki polaritas arah.

    9. Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capacitor)
    10. Kapasitor Elektrolit adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari elektrolit (electrolyte) dan berbentuk tabung / silinder. Kapasitor elektrolit atau disingkat dengan ELCO ini sering dipakai pada rangkaian elektronika yang memerlukan kapasintasi (Capacitance) yang tinggi. Kapasitor elektrolit yang memiliki polaritas arah positif (-) dan negatif (-) ini menggunakan bahan aluminium sebagai pembungkus dan sekaligus sebagai terminal negatif-nya.

      Pada umumnya nilai kapasitor elektrolit berkisar dari 0.47µF hingga ribuan microfarad (µF). Biasanya di badan kapasitor elektrolit (ELCO) akan tertera nilai kapasitansi, tegangan (Voltage), dan terminal negatif-nya. Hal yang perlu diperhatikan, kapasitor elektrolit dapat meledak jika polaritas (arah) pemasangannya terbalik dan melampui batas kamampuan tegangannya.

    11. Kapasitor Tantalum
    12. Kapasitor Tantalum juga memiliki polaritas arah positif (+) dan negatif (-) seperti halnya kapasitor elektrolit dan bahan isolatornya juga berasal dari elektrolit. Disebut dengan kapasitor tantalum karena kapasitor jenis ini memakai bahan logam tantalum sebagai Terminal Anodanya (+). Kapasitor tantalum dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan tipe kapasitor elektrolit lainnya dan juga memiliki kapasintansi yang besar tetapi dapat dikemas dalam ukuran yang lebih kecil dan mungil. Oleh karena itu, kapasitor tantalum merupakan jenis kapasitor yang berharga mahal. Pada umumnya dipakai pada peralatan elektronika yang berukuran kecil seperti di handphone dan laptop.

  3. Kapasitor Yang Digunakan
  4. Kapasitor Elektrolit adalah kapasitor yang bahan isolatornya tererbuat dari Elektrolit (Electrolyte) dan berbentuk Tabung / Silinder. Kapasitor Elektrolit atau disingkat dengan ELCO ini sering dipakai pada Rangkaian Elektronika yang memerlukan Kapasintasi (Capacitance) yang tinggi. Kapasitor Elektrolit yang memiliki Polaritas arah Positif (-) dan Negatif (-) ini menggunakan bahan Aluminium sebagai pembungkus dan sekaligus sebagai terminal Negatif-nya. Pada umumnya nilai Kapasitor Elektrolit berkisar dari 0.47µF hingga ribuan microfarad (µF). Biasanya di badan Kapasitor Elektrolit (ELCO) akan tertera Nilai Kapasitansi, Tegangan (Voltage), dan Terminal Negatif-nya. Hal yang perlu diperhatikan, Kapasitor Elektrolit dapat meledak jika polaritas (arah) pemasangannya terbalik dan melampui batas kamampuan tegangannya.

    pada umumnya Kapasitor yang digunakan dalam peralatan Elektronika adalah satuan Farad yang dikecilkan menjadi pikoFarad, NanoFarad dan MicroFarad. Konversi Satuan Farad adalah sebagai berikut :

    1 Farad = 1.000.000µF (mikro Farad).

    1µF = 1.000nF (nano Farad).

    1µF = 1.000.000pF (piko Farad).

    1nF = 1.000pF (piko Farad).

  5. Jenis Kapasitor elektrolit
  6. Kapasitor elektrolit dapat dibedakan menjadi 2 macam menurut polaritasnya yaitu :

    1. Jenis Kapasitor Elektrolit Polar. Jenis kapasitor ini memerlukan perhatian saat pemasangan. Kesalahan pemasangan dapat menyebabkan kerusakan pada kapasitor elektrolit atau elco.
    2. Jenis Kapasitor Non Polar. Berbeda dengan kapasitor polar, kapasitor non polar tidak memiliki polaritas, sehingga cara pemasangan jauh lebih mudah.
  7. Fungsi Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika
  8. Pada Peralatan Elektronika, Kapasitor merupakan salah satu jenis Komponen Elektronika yang paling sering digunakan. Hal ini dikarenakan Kapasitor memiliki banyak fungsi sehingga hampir setiap Rangkaian Elektronika memerlukannya.

    Dibawah ini adalah beberapa fungsi daripada Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika :

    1. Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik.
    2. Sebagai Konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating Current).
    3. Sebagai Isolator yang menghambat arus DC (Direct Current).
    4. Sebagai Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya).
    5. Sebagai Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator.

Konsep Dasar Dioda

  1. Definisi Dioda
  2. Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur). Dioda dapat disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang elektronika. Dioda sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna, melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan serta parameter penggunaan. Beberapa jenis dioda juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan.


    Gambar 2.21. Bentuk Fisik Dioda
    Sumber: http://www.instructables.com/id/Make-a-Solar-Panel-using-Diodes/
  3. Dioda Yang Digunakan
  1. Dioda biasa
  2. Beroperasi seperti penjelasan di atas. Biasanya dibuat dari silikon terkotori atau yang lebih langka dari germanium. Sebelum pengembangan diode penyearah silikon modern, digunakan kuprous oksida (kuprox) dan selenium, pertemuan ini memberikan efisiensi yang rendah dan penurunan tegangan maju yang lebih tinggi (biasanya 1.4–1.7 V tiap pertemuan, dengan banyak lapisan pertemuan ditumpuk untuk mempertinggi ketahanan terhadap tegangan terbalik), dan memerlukan benaman bahan yang besar (kadang-kadang perpanjangan dari substrat logam dari dioda), jauh lebih besar dari diode silikon untuk rating arus yang sama.

  1. Fungsi Pada Dioda
  2. Dioda sangat penting didalam rangkaian elektronika. Karena dioda adalah komponen semikonduktor yang terdiri dari penyambung P-N. Dioda merupakan gabungan dari dua kata elektroda, yaitu anoda dan katoda. Sifat lain dari dioda adalah menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada aliran tegangan balik. Selain itu, masih banyak lagi fungsi dioda lainnya, sebagai berikut :

    1. Sebagai penyearah untuk komponen dioda bridge.
    2. Sebagai penstabil tegangan pada komponen dioda zener.
    3. Sebagai pengaman atau sekering.
    4. Sebagai pemangkas atau pembuang level sinyal yang ada di atas atau bawah tegangan tertentu pada rangkaian clipper.
    5. Sebagai penambah komponen DC didalam sinyal AC pada rangkaian clamper.
    6. Sebagai pengganda tegangan.
    7. Sebagai indikator untuk rangkaian LED (Light Emiting Diode).
    8. Dapat digunakan sebagai sensor panas pada aplikasi rangkaian power amplifier.
    9. Sebagai sensor cahaya pada komponen dioda photo.
    10. Sebagai rangkaian VCO (Voltage Controlled Oscilator) pada komponen dioda varactor.

Konsep Dasar IC Regulator

  1. Definisi IC regulator
  2. Salah satu tipe regulator tegangan tetap adalah 78XX. Regulator tegangan tipe 78XX adalah salah satu regulator tegangan tetap dengan tiga terminal, yaitu terminal VIN, GND dan VOUT. Tegangan keluaran dari regulator 78XX memungkinkan regulator untuk dipakai dalam sistem logika, instrumentasi dan Hifi.

    Pada umumnya catu daya selalu dilengkapi dengan regulator tegangan. Tujuan pemasangan regulator tegangan pada catu daya adalah untuk menstabilkan tegangan keluaran apabila terjadi perubahan tegangan masukan pada catu daya. Fungsi lain dari regulator tegangan adalah untuk perlindungan dari terjadinya hubung singkat pada beban. Untuk melihat karakteristik regulator tegangan positif 78xx dapat dilihat pada tabel 2.2. sebagai berikut:

    Tipe V Out(V) I Out (A) V in (V)
    78xxc 78Lxx 78Mxx Min Max
    7805 5 1 0,1 0,5 7,5 20
    7806 6 1 0,1 0,5 8,6 21
    7808 8 1 0,1 0,5 10,6 23
    7809 9 1 0,1 0,5 11,7 24
    7810 10 1 0,1 0,5 12,7 25
    7812 12 1 0,1 0,5 14,8 27
    7815 15 1 0,1 0,5 18 30
    7818 18 1 0,1 0,5 21 33
    7824 24 1 0,1 0,5 27,3 38

    Tabel 2.2. Karakteristik IC Regulator Tegangan Positif 78xx
    Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

    Angka xx pada bagian terakhir penulisan tipe regulator 78xx merupakan besarnya tegangan output dari regulator tersebut. Kemudian huruh L, M merupakan besarnya arus maksimum yang dapat dialirkan pada terminal output regulator tegangan positif tersebut. Untuk penulisan tanpa huruf L ataupun M (78(L/M)xx) pada regulator tegangan positif 78xx maka arus maksimal yang dapat dialirkan pada terminal outputnya adalah 1 ampere.. Kode huruf pada bagian depan penulisan tipe regulator 78xx merupakan kode produsen (AN78xx, LM78xx, MC78xx) regulator tegangan positif 78xx.


    Gambar 2.22. IC Regulator Tegangan Positif 78xx
    Sumber: http://elektronika-dasar.web.id
  3. Penggunaan IC Regulator Dalam Rangkaian
  4. Rangkaian alat pada IC regulator menggunakan IC 7805 yang merupakan IC peregulasi, dimana IC 7805 bekerja pada sumber arus searah yang menghasilkan keluaran 5 volt sedangkan pada rangkaian IC ini digunakan untuk memaksa keluaran yang kita berikan diatas 5 volt menjadi 5 volt dengan hasil positif, sesuai dengan data IC 7805 bekerja efektif antara range 7V-20V. IC 7805 terdapat beberapa macam mulai dari komponen SMD (surface mount device) sampai aplikasi umum dengan keluaran arus sampai dengan 1A.

  5. Keunggulan Dan Kekurangan pada IC Regulator 7805
  6. Jika dibandingkan dengan regulator tegangan lain, seri 7805 ini mempunyai keunggulan kekurangan pada IC regulator di antaranya:

    1. Keunggulan IC regulator 7805 :
      1. Untuk regulasi tegangan DC, tidak memerlukan komponen elektronik tambahan.
      2. Aplikasi mudah dan hemat ruang.
      3. Memiliki proteksi terhadap overload (beban lebih), overheat (panas lebih), dan hubung singkat.
      4. Dalam keadaan tertentu, kemampuan pembatasan arus peranti 78XX tidak hanya melindunginya sendiri, tetapi juga melindungi rangkaian yang ditopangnya.
    2. Kekurangan IC regulator 7805 :
      1. Tegangan input harus lebih tinggi 2-3 Volt dari tegangan output sehingga IC 7805 kurang tepat jika digunakan untuk menstabilkan tegangan battery 6 Volt menjadi 5 Volt.
      2. Seperti halnya regulator linier lain, arus input sama dengan arus output. Karena tegangan input harus lebih tinggi dari tegangan output maka akan terjadi terjadi panas pada IC regulator 7805 sehingga diperlukan heatsink (pendingin) yang cukup.
  7. Fungsi Pada IC Regulator 7805
  8. Rangkaian regulator ini dapat dipakai untuk menurunkan tegangan 12 Volt aki (accu) pada sebuah perangkat elektronika atau pada sebuah kendaran menjadi 5 Volt stabil.


    Gambar 2.23. IC Regulator 7805
    Sumber: http://www.fariedrj.blogspot.co.id/2013/04/ic-regulator-7805.html

Study Pustaka (Literrature Riview)

  1. Definisi Literrature Riview
  2. Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan pertanyaan penelitian yang kita rumuskan.

    Menurut Semiawan (2010:104), mendefinisikan Literature Review sebagai berikut:

    Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

    Menurut Hermawan (2009:45), tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

    1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
    2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
    3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuam penelitian lain dengan topik serupa.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Literature Review adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain. Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
    3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
    4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
    5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

    Sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Nahrowi, pada tahun 2012, dari Universitas Jember yang berjudul: “PERANCANGAN SISTEM KEAMANAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN FASILITAS MISSEDCALL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16”. Penelitian ini menjelaskan tentang sebuah sistem dengan memanfaatkan fasilitas missedcall pada handphone. Prinsip kerja alat ini apabila ketika kontak kendaraan di ONkan dengan paksa tanpa terlebih dahulu memasukan password maka alarm kendaraan akan berbunyi dan secara otomatis handphone pada alat akan memanggil nomor tujuan pemilik kendaraan dan waktu bersamaan pengapian pada CDI yang diteruskan ke KOIL akan terputus maka motor tidak bisa dihidupkan sebelum memasukan password dengan benar. Pada alat ini juga disertai tombol keypad, LCD, driver relay, CDI, dan driver control handphone.
    2. Penelitian yang dilakukan oleh Raden Bayu Zaky Mahardhika, pada tahun 2014, dari Universitas Komputer Indonesia yang berjudul: “SISTEM PENGAMAN KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA MENGGUNAKAN KUNCI KONTAK WIRELESS BERBASIS MIKROKONTROLER”. Penelitian ini menjelaskan tentang sebuah sistem pengaman kendaraan bermotor roda dua dengan mengganti kunci kontak kendaran menggunakan RFID dan bluetooth. Alat ini dirancang untuk menggantikan kunci kontak konvensional untuk mengurangi terjadinya pembobolan kendaraan melalui kunci kontak, juga mengatasi kecerobohan pengguna dalam penggunaan kunci kontak konvensional. Sistem ini dibangun menggunakan sensor saklar magnet pada beberapa titik kendaraan kemudian solenoid sebagai kunci dan relay sebagai pengganti saklar utama, mikrokontroler yang digunakan adalah ATmega328 dengan menggunakan bahasa pemrogram Arduino. Dengan demikian, perangkat ini akan menggantikan fungsi dari kunci konvensional pada kendaraan, dan menghindarkan pengguna tertinggal kunci pada kendaraan karena kunci tidak terpasang pada kendaran.
    3. Penelitian yang dilakukan oleh Jajuli Nugroho, pada tahun 2013. STMIK Raharja yang berjudul : “SISTEM PENGONTROLAN PINTU AIR OTOMATIS DAN INFORMASI KETINGGIAN AIR MENGGUNAKAN SMS GATEWAY”. Penelitian ini menjelaskan tentang sebuah alat pengendali pintu air otomatis dan pemberi informasi ketinggian air melalui sms berbasis mikrokontroler. Media interface antara pengiriman SMS dengan pintu air otomatis digunakan Modem GSM. Sedangkan yang akan menerjemahkan perintah yang diterima melalui SMS dan perintah untuk memberikan informasi ketinggian air adalah mikrokontroler. Selain itu, mikrokontroler juga berperan sebagai otak yang memberikan perintah untuk menggerakan Motor DC membuka dan menutup pintu.
    4. Penelitian yang dilakukan oleh Theresia Novita Pangaribuan dan Takdir Tamba, pada tahun 2013. FMIPA USU yang berjudul : “PERANCANGAN ALAT PENGAMAN KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 MENGGUNAKAN RFID”. Penelitian ini menjelaskan tentang sebuah alat pengaman kendaraan bermotor roda dua berbasis mikrokontroler ATmega8535 menggunakan RFID. Secara garis besar perancangan ini terdiri dari beberapa bagian yaitu RFID reader, tag RFID, mikrokontroler, sensor limit, relay dan LCD untuk menampilkan hasil. Cara kerja alat ini adalah jika tag RFID didekatkan dengan RFID reader yang telah diinisialisasi terlebih dahulu maka sistem langsung merespon secara otomatis terbuka. Namun jika tag RFID tidak kompatibel dengan RFID reader maka sistem tidak merespon (tertutup).
    5. Penelitian yang dilakukan oleh Dadan Nurdi Bagenda,M.T. dan Indra Prasetya, pada tahun 2014. STMIK LPKIA yang berjudul: “PROTOTIPE SISTEM KEAMANAN DAN PENGENDALIAN SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535”. Penelitian ini menjelaskan tentang sebuah alat Yang menggunakan modem Wavecom fastrack M1306B berfungsi mengirim informasi sepeda motor melalui SMS kepada pemilik kendaraan sehingga pemilik dapat dengan mudah mendapat informasi. Selain itu system kemanan ini menggunakan sensor ultrasonic sebagai pendeteksi stang kendaraan, sensor getar untuk mendeteksi getaran kendaraan. Mikrokontroler atmega8535 sebagai pusat pengontrol atau pengedali dari sensor-sensor yang digunakan. Code vision AVR sebagai perangkat lunak media penghubung antara program yang akan diisikan ke mikrokontroler atmega8535 dengan menggunakan bahasa pemograman C.
    6. Penelitian yang dilakukan oleh N. Kiruthiga , L. latha, S., Thangasamy , pada tahun 2015[23]. Kumaraguru College of Technology, Coimbatore, India yang berjudul: “Real Time Biometrics based Vehicle Security System with GPS and GSM Technology”. The main goal of this paper is to protect the vehicle from any unauthorized access, using fast, easy-to-use, clear, reliable and economical fingerprint recognition technique.This vehicle security system intimates the status of the vehicle to the authoritative person (owner) using Global System for Mobile (GSM) communication technology. If the person is certified, vehicle access is allowed. Else SMS will be sent to the owner and the engine will be immobilized. The prototype model for the security system is built on the embedded platform using PIC Microcontroller which controls all the processes.Tujuan utama penelitian ini adalah untuk melindungi kendaraan dari akses yang tidak sah, menggunakan teknik pengenalan sidik jari yang cepat, mudah digunakan, jelas, dapat diandalkan dan ekonomis. Sistem keamanan kendaraan ini mengisyaratkan status kendaraan kepada pemilik menggunakan teknologi komunikasi Global System for Mobile (GSM). Jika orang tersebut bersertifikat, akses kendaraan diperbolehkan. Jika tidak SMS akan dikirim ke pemilik dan mesin tidak bergerak. Model prototipe untuk sistem keamanan dibangun di atas platform tertanam menggunakan Mikrokontroller yang mengendalikan semua proses.
    7. Penelitian yang dilakukan oleh Dimil Jose, Sanath Prasad, V. G. Sridhar, pada tahun 2015[24]. VIT University, Chennai, India yang berjudul : “Intelligent Vehicle Monitoring Using Global Positioning System and Cloud Computing”. This research provides a solution for most of these problems with an Intelligent Vehicle Monitoring System Using Global Positioning System along with Google Maps and Cloud Computing which collects useful information about a vehicle. There are also various sensors which relay information like fuel level, driver conditions and tire pressure. The vital information like the vehicle location, speed is gathered by the GPS which is fitted in the vehicle and transmitted in near-real-time via cellular or satellite communication to a centralized server maintained in the cloud network. This information is then available for the authorized users in real time and each licensed vehicle owner can access the data in cloud using a web portal anytime anywhere. This system thus provides an accurate positioning of the vehicle, speed, driver’s condition and provides an intelligent monitoring of the vehicle remotely. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk Sistem pemantauan Kendaraan Cerdas menggunakan Global Positioning System bersama dengan Google Maps dan Cloud Computing yang mengumpulkan informasi bermanfaat tentang kendaraan. Terdapat juga sensor yang menyampaikan informasi seperti tingkat bahan bakar, kondisi pengemudi dan tekanan ban. Informasi penting seperti lokasi kendaraan, kecepatan dikumpulkan oleh GPS yang dipasang di dalam kendaraan dan dipancarkan secara real-time melalui komunikasi seluler atau satelit ke server terpusat yang tersimpan di cloud network. Informasi ini kemudian tersedia untuk pengguna yang berwenang secara real time dan setiap pemilik kendaraan berlisensi dapat mengakses data di cloud menggunakan web kapanpun dimana saja. Dengan demikian sistem ini dapat memberikan posisi kendaraan, kecepatan, kondisi pengemudi yang akurat dan memberikan pemantauan kendaraan yang cerdas dari jarak jauh.

BAB III

PEMBAHASAN


Gambaran Umum PT Bejo Tunggal Putera (Honda)

Sejarah Singkat PT Bejo Tunggal Putera (Honda)

PT Bejo Tunggal Putera (Honda) ialah salah satu dari 1.800 showroom yang ada di Indonesia. PT Bejo Tunggal Putera (Honda) didirikan pada tahun 2005 yang merupakan perusahaan otomotif roda dua merek Honda yang bergerak dibidang Penjualan (Sales), Perbaikan (Service) dan Suku Cadang (Spare part) dan merupakan dealer resmi dari Astra Honda Motor Internasional. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Bernard Gumulyo, diawali dengan membuka chanel motor dirumah pada tahun 2000 di wilayah Jakarta selama 2 tahun dan mulai bergabung dengan Astra Honda Motor pada tahun 2003 didaerah Jakarta mempunyai cabang didaerah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi sampai sekarang. PT Bejo Tunggal Putera (Honda) perusahaan yang menjalankan fungsi, penjualan dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk kepuasan pelanggan, PT Bejo Tunggal Putera (Honda) menyediakan segala jenis motor Honda mulai dari Type Matic, Sport dan Cub.

  1. Visi dan Misi PT. Bejo Tunggal Putera (Honda)
    1. Visi Perusahaan
    2. Menjadi pemimpin pasar sepeda motor di Indonesia dengan cara merealisasikan mimpi dan menciptakan kegembiraan para pelanggan serta berkontribusi bagi masyarakat Indonesia.

    3. Misi Perusahaan
    4. Menciptakan solusi mobilitas bagi masyarakat Indonesia dengan produk dan layanan terbaik.

Struktur Organisasi

Aktivitas sebuah perusahaan dapat dijelaskan melalui struktur organisasi perusahaan, karena pada kenyataannya aktivitas suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh unit kerja yang tercantum atau yang berada di dalam struktur organisasi tersebut. Bagi PT Putera Motor, penjualan merupakan suatu masalah yang memegang peranan sangat penting serta mendukung kelancaran pendapatan perusahaan.

Struktur organisasi ini menunjukan garis pertanggung jawaban dari tugas-tugas yang dibebankan kepada masing-masing personil. Hal ini dapat memisahkan fungsi-fungsi operasional agar tidak menyimpang dari tujuan struktur organisasi serta mendapatkan efisiensi dan efektifitas kerjasama dari semua target yang sudah ditemukan sebelumnya.


Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT Bejo Tunggal Putera (Honda)

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut wewenang dan tanggung jawab pada PT Bejo Tunggal Putera (Honda) :

  1. Kepala Cabang
  2. Bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan, serta bertugas mengawasi kehidupan organisasi dan menetapkan keputusan agar terarah.

  3. Supervisor
  4. Bertugas mengontrol marketing dalam hal penjualan, report-report yang diperlukan marketing memastikan timnya untuk mencapai tujuan perusahaan.

  5. Marketing
  6. Melakukan penawaran terhadap costumer, memperkenalkan produk kepada costomer biasanya mereka ada kios masing-masing setiap kelompok menyebar price list.

  7. Sales Counter
  8. Melakukan penawaran terhadap costumer, memperkenalkan produk kepada costumer yang datang langsung ke dealer sehingga customer tertarik untuk membeli produk, sales counter adalah seorang perempuan.

  9. Admin Penjualan
  10. Bertanggung jawab terhadap proses pembuatan surat jalan, cek PO dan unit yang ada di dealer.

  11. Kasir
  12. Bertanggung jawab terhadap pembayaran costumer.

  13. Finance
  14. Bertanggung jawab dalam mengatur pengeluaran serta pemasukan keuangan, serta membuat terobosan dalam meningkatkan keuangan perusahaan dan pengolahan financial perusahaan.

  15. Admin STNK
  16. Bertanggung jawab terhadap proses pembuatan STNK costomer yang sudah kirim barang.

  17. Kepala Bengkel
  18. Bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan bengkel, serta bertugas mengawasi kehidupan organisasi dan menetapkan keputusan agar terarah.

  19. Kasir Bengkel
  20. Bertanggung jawab penuh terhadap costumer yang ingin service motor, mencatat apa saja yang ingin di service atau membeli suku cadang.

  21. Mekanik
  22. Petugas perbaikan serta service motor costumer.

  23. Driver
  24. Bertanggung jawab penuh terhadap mengantarkan barang sampai tujuan kepada konsumen.

Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan key brake system dengan share location via sms bases berbasis arduino uno diharapkan dapat :

  1. Mengantisipasi terjadinya pecurian kendaraan roda dua.
  2. Memberikan rasa aman saat kendaraan diparkir.

Langkah-langkah Perancangan

Untuk menganalisa sistem yang akan diusulkan, pada penelitian ini digunakan beberapa program, untuk menggambarkan sistem dalam bentuk flowchart. Usulan sistem akan dibuat berdasarkan latar belakang masalah pada bab I, yaitu sistem alarm notifikasi kendaraan menggunakan sms android.

Diagram Blok

Agar mempermudah penulis dalam menjelaskan perancangan perangkat keras, maka di gambarkan alur dan cara kerja perangkat keras pada rangkaian diagram blok pada gambar 3.2 di bawah ini :


Gambar 3.2. Diagram blok rangkaian

Pada gambar 3.2 merupakan alur dari diagram blok, yang dimana terdapat konfigurasi seluruh rangkaian yang digunakan. Prinsip dari kerja sistem yang dirancang adalah handphone menjadi media untuk memberikan inputan pada arduino, dan media untuk menghubungkan dengan mikrokontroller menggunakan jalur software serial pada pin 7 dan 8 arduino dan ketika arduino menerima inputan dari smartphone maka inputan tersebut akan diterima oleh arduino dan proses yang nantinya akan menjadi sebuah perintah untuk ditampilkan pada layar handphone yang yang digunakan sebagai media untuk menampilkan proses yang sedang dilakukan yaitu berupa pesan sms.

Cara Kerja Alat

  1. Input, Proses dan Output
    1. Input
    2. Proses input terjadi pada saat pemilik kendaraan mengirim SMS dari hadphone ke modul sim900.

    3. Proses
    4. Setelah SMS terkirim ke modul sim900 maka modul sim900 langsung memberikan perintah kepada arduino uno agar memproses ke modul gps dan relay untuk menjalankan perintah tersebut.

    5. Output
    6. Setelah input dan proses sudah berjalan maka sistem akan memberika notifikasi berupa SMS ke handphone pemilik kendaraan.

Pembuatan Alat

Pada perancangan di sini yang dimaksudkan meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang akan digunakan meliputi, lampu led, relay, gsm shield, gps ublox neo-6m, solenoid dan arsitektur arduino, serta rangkaian prototype sistem pengatur output pada sebuah perangkat elektronika dan mekaniknya. Perancangan perangkat kerasnya menggunakan Modul Arduino uno sebagai media untuk menanamkan program ke dalam mikrokontroller dan perancangan perangkat lunak dilakukan dengan menggunakan program Ide Arduino dan fritzing.

Dalam perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

  1. Alat yang digunakan meliputi:
    1. Personal Computer (PC).
    2. Solder timah.
    3. Solder karet.
    4. Smartphone
    5. Software Arduino 1.6.5 untuk menulis program arduino.
    6. Software Fritzing ( Untuk Menggambar Schematik)
    7. Gsm Shield
    8. Modul Arduino Uno sebagai papan Board mikrokontroler
    .
  2. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan:
    1. Relay SPDT.
    2. IC regulator LM7805.
    3. Kapasitor Elco 1000 microFarad/35volt, 100 microFarad/16volt.
    4. Resistor 330 ohm, 10 kOhm.
    5. Lampu led.
    6. Heatshink (alumunium pendingin).
    7. Switch On/Off.
    8. Timah solder.
    9. Gps ublox neo-6m.
    10. Solenoid.
    11. Kabel konektor.
    12. Pin header.
    13. Transistor 2n2222.
    14. Dioda IN4007.
    15. Printed circuit board.

Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

Dalam pembuatan perancangan perangkat keras (hardware) diperlukan aplikasi fritzing, penggunaan fritzing adalah untuk merancang rangkaian elektronika yang sudah mendukung library-library arduino. Dan untuk memulainya dapat dilihat seperti gambar berikut ini.


Gambar 3.3. Membuka Aplikasi Fritzing

Setelah melakukan langkah diatas adalah, akan muncul tampilan utama pada layar kerja fritzing, dan dapat terlihat seperti gambar berikut.


Gambar 3.4. Halaman Utama Fritzing

Sebelum memulai menggambar perancangan ada baiknya kita menyimpan terlebih dahulu, adapun langkah-langkahnya akan terlihat seperti gambar berikut.


Gambar 3.5. Menyimpan Project pada Fritzing

Setelah melakukan langkah diatas maka akan masuk ke tampilan breadboard dimana tampilan tersebut digunakan untuk mengimpor komponen yang ada toolbox di jendela part nya. Adapun tampilannya akan terlihat seperti gambar berikut.


Gambar 3.6. Memasukan Komponen pada Layar Breadboard

Setelah melakukan langkah diatas, maka gambar rangkaian dapat dilihat pada penjelasan rangkaian-rangkaian yang digunakan dan dibuat seperti gambar dibawah ini :

  1. Rangkaian Power Supply
  2. Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari adaptor switching dengan output 12 volt. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 5 volt tegangan DC, melalui IC regulator LM7805. Arus yang masuk dari adaptor switching akan melalui kapasitor yang bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC. Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC regulator yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini terdiri dari dua buah IC, yaitu LM7805 yang menghasilkan tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali ke kapasitor agar tegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih halus lagi (smooth).


    Gambar 3.7. Rangkaian Catu Daya

    Pada rangkaian catu daya ini menggunakan tiga buah sumber output catu daya, yang akan digunakan terpisah untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing pada rangkaian. Rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar +5 Volt DC adalah rangkaian relay.

  3. Rangkaian Lampu Indikator
  4. Lampu LED atau kepanjangannya (light emitting diode) adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut.


    Gambar 3.8. Rangkaian Lampu Indikator

    Pada rangkaian diatas tidak digunakan rangkaian pendukung untuk dapat bekerja, rangkaian lampu indikator diatas langsung dihubungkan ke modul arduino karena konsumsi dayanya relatif kecil sehingga hanya menggunakan resistor sebagai komponen pendukung rangkaian diatas sudah dapat bekerja. Adapun untuk mendeklarasikan rangkaian lampu led diatas dapat dihubungkan pada pin digital yaitu pin 13, pin 12. Adapun listing programnya dapat dilihat seperti pada gambar berikut.


    Gambar 3.9. Deklarasi Pin Lampu Indikator

    Listing program diatas digunakan untuk mendeklarasikan pin yang digunakan pada arduino agar dapat bekerja sesuai dengan perintah.


  5. Rangkaian Relay
  6. Pada dasarnya penggunaan rangkaian relay dimaksudkan untuk menghidupkan dan mematikan arus tegangan kerja pada rangkaian kontrol pengapian motor sehingga arus yang mengalir dapat dihidupkan atau dimatikan sesuai dengan kebutuhan.

    Pada dasarnya cara kerja rangkaian relay akan bekerja ketika mendapat inputan dari sms, setelah diterima data yang dikirimkan tersebut lalu diproses oleh mikrokontroller dan akan memberikan sinyal “HIGH” pada rangkaian relay yang artinya rangkaian relay akan berada pada kondisi aktif dan rangkaian kontrol pada relay akan mendapatkan arus, sehingga rangkaian relay dapat bekerja sesui dengan apa yang diinginkan. Dan adapun skematik relay dapat tersusun seperti gambar berikut.


    Gambar 3.10. Rangkaian Relay SPDT
    .

    Untuk memberikan tegangan kerja pada sebuah relay perlu dikonfigurasikan terlebih dahulu pada program arduino. Dan untuk mendeklarasikan relay pada program arduino dapat dilihat seperti gambar berikut ini:


    Gambar 3.11. Deklarasi pin 11,10,6 arduino untuk relay
    .

    Gambar diatas adalah bagaimana cara mengkonfigurasikan relay pada program arduino, dalam rangkaian sistem ini relay di pasang pada pin 11,10,6 arduino.

  7. Rangkaian GSM dan arduino
  8. Rangkaian gsm merupakan penghubung Arduino ke jaringan telepon seluler GSM / GPRS dengan GPRS, dan dapat menggunakan Arduino uno untuk menghubungi nomor telepon atau mengirim pesan teks ke sesama operator ataupun operator yang berbeda dengan mudah dan mengunakan perintah AT command. Gsm shield memiliki quad-band konsumsi daya rendah GSM / GPRS modul SIM900 serta antena PCB kompak. Penggunaan gsm shield memungkinkan user dapat mengetahui informasi yang sedang terjadi dan adapun hasil rancangan rangkaiannya dapat dilihat pada gambar berikut.


    Gambar 3.12. Rangkaian GSM Shield
    .

    Dalam penggunaan GSM perlu diketahui adalah jalur yang digunakan untuk melakukan komunikasi yaitu jalur software serial dan gsm Shield juga memerlukan sumber daya, sumber daya yang diperlukan adalah tergantung jenis gsm Shield yang digunakan, pada perancangan sistem ini menggunakan gsm Shield yang memerlukan daya sebesar +5 volt Dc.

    Fungsi gsm Shield dalam sistem ini yaitu sebagai media penghubung antara handphone dan mikrokontroller, dimana gsm Shield tersebut dihubungkan dengan sistem mikrokontroller pada jalur software serial yang berfungsi sebagai jalur pengirim dan jalur penerima, sehingga handphone dan mikrokontroller dapat berkomunikasi dengan baik.


    Gambar 3.13. Deklarasi Pin Gsm Shield
  9. Rangkaian Solenoid
  10. Rangkaian solenoid digunakan sebagai pengunci dari sebuah cakram motor, sehingga solenoid tersebut dapat diprogram pada posisi tertarik kedalam dan tidak terkunci, adapun bentuk dari rangkaian solenoid dapat dilihat pada gambar berikut.


    Gambar 3.14. Rangkaian Solenoid

    Dalam melakukan perancangan rangkaian solenoid membutuhkan tegangan sebesar +12 vdc agar solenoid dapat bekerja, rangkaian solenoid diatas menggunakan power eksternal dengan input +5 vdc dari power aki motor, dan dirubah menjadi tegangan +5 vdc dengan muatan arus (ampere) yang lebih kecil, sedangkan penggunaan jalur konektor diatas yaitu, jalur merah sebagai tegangan positif sebesar +5 vdc, jalur hitam yang berfungsi sebagai ground dan jalur biru sebagai jalur kontrol untuk relay yang dapat dihubungkan dengan pin mikrokontroller pada pin digital 6 pada arduino. Adapun listing programnya dapat dilihat pada gambar berikut.

    Dalam penggunaan solenoid dalam sistem ini dimaksudkan untuk dapat dikontrol dengan memberikan inputan sms dari handphone pemilik. Dan untuk dapat dikonfigurasikan dengan arduino maka listing programnya dapat ditulis saperti terlihat pada gambar berikut ini.


    Gambar 3.15. Listing Program Solenoid

    Mendeklarasikan nama variable untuk solenoid, dalam penggunaan solenoid tidak boleh memiliki nama yang sama, sehingga pemberian nama variabelnya dengan nama relay_solenoid.

  11. Rangkaian GPS
  12. Modul GPS 6M mempunyai 4 pin yaitu VCC sebagai sumber dari 3Vdc sampai 5Vdc yang akan mendapat supply daya 5V dari catu daya, GND , TX untuk pengiriman sinyal pada pin 3 dan RX untuk penerima sinyal pada pin 4. Rangkaian modul GPS seperti ditunjukan pada gambar 3.16. :


    Gambar 3.16. Rangkaian GPS

    Dalam melakukan perancangan rangkaian GPS perlu diperhatikan bahwa tegangan kerja module adalah 3Vdc - 5Vdc. Setelah terhubung dengan baik kemudian hubungkan arduino pada komputer/laptop selanjutnya upload listing program saperti terlihat pada gambar berikut ini.


    Gambar 3.17. Listing Program GPS
  13. Rangkaian sistem keseluruhan
  14. Setelah melakukan perancangan perangkat keras dan melakukan konfigurasi seluruh pin yang digunakan pada arduino dan dari seluruh komponen dan bahan yang digunakan, maka rangkaian sistem keseluruhan akan terlihat seperti gambar 3.18. sebagai berikut:


    Gambar 3.18. Skema Rangkaian Sistem Keseluruhan

    Keterangan dari jalur-jalur diatas:

    1. Jalur merah sebagai arus positif (+).
    2. Jalur hitam sebagai arus negatif ( - ).
    3. Jalur biru sebagai jalur data.

Perancangan Perangkat Lunak (Software)

Perancangan perangkat lunak, adalah melakukan penulisan listing program ke dalam suatu Software Arduino 1.6.5 dengan menggunakan bahasa pemrograman C, dimana perintah-perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang di buat.

  1. Listing Program Bahasa C
  2. Pada perancangan perangkat lunak akan menggunakan program Arduino 1.6.5 digunakan untuk menuliskan listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .pde. Adapun langkah-langkah untuk memulai menjalankan software Arduino 1.6.5 dapat dilihat seperti pada gambar 3.19. sebagai berikut :


    Gambar 3.19. Memulai Ide Arduino

    Dalam pemrograman arduino yang akan dibuat maka untuk menuliskan listing program dapat dilihat pada gambar 3.20. sebagai berikut:


    Gambar 3.20. Tampilan Layar Program Arduino 1.6.5

    Setelah form utama program Arduino 1.6.5 ditampilkan, maka langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi pengalamatan port koneksi yang ada pada device manager.


    Gambar 3.21. Konfigurasi Port Melalui Device Manager

    Pada pemrograman mikrokontroller perlu diperhatikan untuk koneksi portnya, karena pada pengalamatan port inilah arduino dapat berkomunikasi dengan komputer melalui komunikasi serial, pada gambar 3.21. koneksi port diseting pada port 8 .


    Gambar 3.22. Menentukan Koneksi Port 8 pada Arduino 1.6.5

    Seting koneksi port pada Arduino 1.6.5 dilakukan agar pada saat program di upload tidak terjadi error karena kesalahan pada pengalamatan port yang sebelumnya di seting juga melalui device manager.


    Gambar 3.23. Menyimpan File Program pada Arduino 1.6.5

    Langkah selanjutnya adalah menyimpan listing program yang sudah dibuat dengan nama berekstensi .pde dalam penelitian ini nama file yang akan disimpan dengan nama SKRIPSI.ino.


    Gambar 3.24. Menyimpan Program pada Arduino 1.6.5

    Selanjutnya tahap penulisan program, perlu diketahui pada pemrograman arduino yang menggunakan modul Arduino uno sebagai media untuk menanamkan program dan Arduino 1.6.5 sebagai media untuk menuliskan listing program. Agar sistem dapat bekerja sesuai dengan yang dinginkan. Selanjutnya tahap penulisan program, perlu diketahui pada pemrograman arduino yang menggunakan modul Arduino Uno sebagai media untuk menanamkan program dan Arduino 1.6.5 sebagai media untuk menuliskan listing program. Adapun langkah penulisan program arduino dapat dilihat seperti gambar berikut.


    Gambar 3.25. Struktur Susunan Program Arduino

    Setelah langkah pada gambar di atas dilakukan, agar sistem dapat bekerja sesuai dengan yang dinginkan, selanjutnya lakukan penulisan listing program secara keseluruhan.


    Gambar 3.26. Tampilan Program Secara Keseluruhan

    Setelah melakukan penulisan program secara keseluruhan maka proses selanjutnya adalah melakukan proses kompilasi atau melakukan pengecekan terhadap baris program yang masih salah, adapun langkah-langkahnya dapat dilihat pada gambar berikut.


    Gambar 3.27. Proses Kompilasi Listing Program

    Proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak. Proses ini dilakukan sebelum pengisian program kedalam arduino, dan adapun hasil dari eksekusi program adalah sebagai berikut.


    Gambar 3.28. Hasil Kompilasi Listing Program

    Pada gambar 3.28. menunjukan hasil dari kompilasi listing program dan hasil dari proses kompilasi tidak terjadi error, artinya proses penulisan listing program sudah benar, hasil dari kompilasi inilah yang nantinya akan ditanamkan ke dalam sistem mikrokontroller melalui board arduino uno.

  3. Pengisian Program ke dalam Board Arduino Uno
  4. Mikrokontroller bisa bekerja jika di dalamnya sudah dimasukkan listing program, program yang akan dimasukan kedalam mikrokontroller melalui board arduino yaitu program aplikasi yang dibuat dengan aplikasi Arduino 1.6.5 Untuk melakukan pengisian program menggunakan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software).

    Arduino sebagai media untuk memasukan program ke dalam mikrokontroller, maka program yang ditulis pada ide Arduino 1.6.5 dapat langsung dimasukan kedalam mikrokontroller. Langkah selanjutnya sebelum listing program dimasukan ke dalam mikrokontroller, yang perlu diperhatikan yaitu jenis board yang akan digunakan pada saat memasukan listing program, proses pemilihan board yang digunakan untuk memasukan listing program dapat dilihat pada gambar 3.29. sebagai berikut:


    Gambar 3.29. Pemilihan Arduino Board

    Setelah jenis board sudah dipilih, langkah selanjutnya adalah memasukan program ke dalam mikrokontroller dengan menggunakan Modul Arduino Uno. Adapun langkah-langkahnya dapat dilihat pada gambar berikut.


    Gambar 3.30. Mengupload Program kedalam Modul Arduino

    Pada tampilan pemrograman Arduino 1.6.5 diatas, dilakukan dengan mengklik tombol upload yang ada pada Arduino 1.6.5, pada saat mengupload listing program secara otomatis akan menampilkan pesan bahwa proses upload program tidak terjadi error atau sukses. Proses upload listing program yang tidak terjadi error dapat dilihat pada gambar 3.31. sebagai berikut:


    Gambar 3.31. Proses Upload Listing Program Sukses

    Setelah langkah upload listing program selesai, maka sistem mikrokontroller sudah dapat bekerja dengan judul “PERANCANGAN KEY BRAKE SYSTEM DENGAN SHARE LOCATION VIA SMS BASES BERBASIS ARDUINO UNO PADA PT BEJO TUNGGAL PUTERA” sudah siap digunakan.

Flowchart Sistem Berjalan

Pada pembuatan sebuah sistem kontrol diperlukan sebuah gambar yang dapat menjelaskan alur dan langkah-langkah dari cara kerja sebuah sistem yang dibuat, sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Penjelasan yang berupa gambar proses kerja sebuah sistem merupakan gambar alir diagram alur sistem yang akan dibuat. Tujuan dari pembuatan diagram alur adalah untuk mempermudah pembaca dan pembuat sistem itu sendiri untuk memahami langkah-langkah serta cara kerja sebuah sistem yang dibuat. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan flowchart sistem sebagai berikut:


Gambar 3.32. Flowchart Sistem Berjalan

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Permasalahan yang dihadapi
  2. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada kepala bagian PT. Bejo Tunggal Putera (Honda), sistem keamanan kendaraan masih menggunakan kunci kontak dan belum adanya sistem pengaman kendaraan jarak jauh, sehingga masih lemahnya sistem keamanan kendaraan pada saat terparkir.

    Setelah mengamati dan meneliti pada sistem dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain :

    1. Dapatkah arduino uno membuat system control pada kendaraan bermotor ?
    2. Bagaimana cara menghubungkan arduino uno dengan handphone sehingga menjadi sistem pengaman kendaraan bermotor ?
    3. Bagaimana handphone dapat mengontrol kendaraan bermotor secara jarak jauh ?
  3. Alternatif pemecahan masalah
  4. Setelah mengamati dan meneliti dari permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

    1. Metode ini mampu membuat sistem kontrol pada kendaraan bermotor menggunakan arduino uno dengan bantuan dari modul gsm/sim 900.
    2. Arduino uno dapat mengontrol kendaraan dengan menggunakan SMS yang terdapat pada handphone, sehingga dapat berfungsi sebagai pengaman kendaraan bermotor.
    3. Dengan menggunakan SMS pada handphone mampu berkomunikasi dua arah secara jarak jauh dengan modul gsm/sim 900 yang terpasang sim card, sehingga dapat mengontrol kendaraan bermotor secara jarak jauh.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.


Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi.


Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M = Mandatory

D = Desirable

I = Inessential

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.


Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

T  : Technical

O  : Operational

E  : Economic

L  : Low

M  : Middle

H  : High

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem dokumentasi.


Tabel 3.4 Final Elisitasi

BAB IV

UJI COBA DAN ANALISA

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub bab berikut.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Pengujian Module stepdown LM2596 display
  2. LM2596 sebagai power supply adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain yang sangat penting. Dalam realisasi perangkat keras yang berupa gsm shield, gps ublox neo 6-m dan keseluruhan rangkaian sistem di sini membutuhkan sumber listrik sebesar 5 volt. Uji coba dilakukan dengan memberikan inputan sebesar 12 volt dc dan akan menghasilkan output sebesar 5 volt dc untuk sistem yang dibuat.

    Dari hasil pengujian pada rangkaian diatas didapatkan hasil yang terukur sebenarnya adalah sebagai berikut :

    1. Hasil pengukuran pada stepdown lm2596 yang merupakan pengujian satu, output yang dapat dihasilkan sebesar 16.2 volt.

    2. Gambar 4.1. Pengujian kesatu module step down lm2596
    3. Hasil pengukuran pada stepdown lm2596 kedua yang merupakan pengujian keluaran untuk kebutuhan sistem yang dirancang, dengan melakukan pengaturan pada trimpot sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan dengan output sebesar 5.0 volt.

    4. Gambar 4.2. Pengujian kedua module step down lm2596

      Dari hasil pengujian rangkaian catu daya didapatkan hasil yang cukup stabil untuk membuat sistem dapat bekerja seperti yang diharapkan, sehingga pada modul stepdown lm2596 ini sudah dapat digunakan dengan baik.

Prosedur Pengujian Lampu Indikator

Lampu led adalah suatu komponen elektronika yang dapat mengeluarkan cahaya yang biasanya digunakan sebagai indikator dari sebuah rangkaian elektronika, pada pengujian lampu led disini menggunakan sebuah program yang terdapat pada program arduino yaitu dengan tipe lampu blink , uji coba dilakukan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:


Gambar 4.3. Pengujian rangkaian lampu led off



Gambar 4.4. Pengujian rangkaian lampu led on

Adapun listing Program yang digunakan dalam uji coba dari rangkaian di atas adalah sebagai berikut:


Gambar 4.5. Listing program pengujian lampu led blink
Listing Program Testing LED
int led=13;
void setup() {
pinMode(led, OUTPUT);

} void loop() {

 digitalWrite(led, HIGH);  
 delay(1000);   
 digitalWrite(led, LOW);  
 delay(1000);  

}

Program diatas akan dijalankan secara terus menerus selama arus listrik mengalir, dikarenakan program yang dipakai adalah tipe blink tampa ada device yang mengontrolnya.

Prosedur Pengujian Gsm shield

Rangkaian gsm shield digunakan sebagai module yang dapat digunakan sebagai media untuk melakukan komunikasi melalui gsm, module ini akan bekerja ketika memberikan perintah ke sistem melalui sms pada handphone dan setelah perintah diproses sistem akan memberikan notifikasi. Pengujian yang akan dilakukan pada rangkaian modul gsm adalah hanya untuk mengetahui dan memastikan modul gsm dapat berfungsi dengan baik, dan adapun pengujian modul gsm dan handphone dapat dilihat pada gambar berikut ini :


Gambar 4.6. Rangkaian module gsm shield dalam kondisi LOW

Pengujian rangkaian gsm shield ini hanya untuk melihat apakah bekerja dengan semestinya. Pada rangkaian diatas menggunakan 1 buah lampu led yang dihubungkan dengan pin 13 arduino dan gsm shield langsung dihubungkan dengan arduino sedangkan untuk tegangan kerja gsm shield menggunakan tegangan yang bersumber dari power arduino sebesar +5 volt, adapun hasil pengujiannya bisa dilihat pada gambar berikut.


Gambar 4.7. Rangkaian module gsm shield dalam kondisi HIGH

Ketika melakukan pengujian modul gsm diatas, pada saat gsm shield dalam kondisi LOW maka lampu akan mati, dan ketika gsm shield dalam kondisi HIGH maka lampu akan menyala berwarna biru, lampu led dapat menyala dengan memasukan perintah Ledon pada aplikasi sms di smartphone dan mengirim sms tersebut ke simcard yang sudah dipasang pada modul gsm, selain itu hasil pengujian juga dapat ditampilkan melalui serial monitor yang terdapat pada software arduino,adapun tampilan serial monitor pada software arduino dapat dilihat pada gambar berikut.


Gambar 4.8. Tampilan hasil pengujian di serial monitor software arduino

Pada saat melakukan pengujian terhadap gsm shield maka dibutuhkan listing program yang akan dimasukan kedalam arduino, adapun listing program yang digunakan dapat dilihat pada gambar berikut.









Gambar 4.9. Listing program pengujian gsm shield
Listing Program Testing Gsm Shield
#include <GPRS_Shield_Arduino.h>

#include <sim900.h>

#include <SoftwareSerial.h>

SoftwareSerial sim900(7, 8); //tx dan rx

#define led1 13

#define gsm_sw 9

bool myNumber; int state; String sms; void send_sms(String text) {

 sim900.println("AT + CMGS = \"+6287887582644\"");  
 delay(500);
 sim900.println(text);
 delay(500);
 sim900.println((char)26);
 delay(500);
 sim900.println();

} int test_gsm() {

 int fail=0;
 sim900.println("ATE0\r");
 if(sim900.find("OK")) 
 {
 Serial.println("No Echo OK");
 }
 else{
 fail++;
 }  
 delay(500);
 sim900.print("AT+CMGF=1\r"); 
 if(sim900.find("OK")) 
 {
 Serial.println("Text Mode OK");  
 }
 else{
 fail++;
 }
 delay(500);
 sim900.print("AT+CNMI=2,2,0,0\r");  
 if(sim900.find("OK")) 
 {
 Serial.println("Setting GSM OK");  
 }
 else{
 fail++;
 }
 delay(500);
 sim900.print("AT+CMGD=1,4\r"); 
 if(sim900.find("OK")) 
 {
 Serial.println("Delete Memory OK");  
 }
 else{
 fail++;
 }
 delay(2000);
 return fail;

} void setup() {

 sim900.begin(9600);
 Serial.begin(9600);
 pinMode(led1,OUTPUT);
 pinMode(gsm_sw,OUTPUT);
 digitalWrite(led1,LOW);
 digitalWrite(gsm_sw,LOW);
 int i,temp;
 for(i=0; i<3; i++)
 {
 Serial.println("Test GSM");
 temp=test_gsm();
 if(temp<4) break;
 if(temp==0)
 {
 digitalWrite(gsm_sw,HIGH);
 delay(1500);
 digitalWrite(gsm_sw,LOW);  
 }
 }
 if(i==3) Serial.println("Tidak Dapat Komunikasi Dengan GSM");
 if(i<3) Serial.println("Connect GSM SIM900");

} void loop() {

 while(sim900.available())
 {
 char temp1 = (char)sim900.read();
 sms+=temp1;
 if(temp1=='\n') 
 {
 state++;
 if(state==1) sms="";
 }
 if(sms.indexOf("+CMT: \"+6287887582644\"")>-1)  
 {
 sms="";
 state=0;
 myNumber=true;
 }
 Serial.print(temp1);
 }
 if(myNumber && state>=2)
 {
 myNumber=false;
 if(sms.indexOf("Ledon")>-1)
 {
 digitalWrite(led1,HIGH);
 sms="";
 send_sms("LED ON");
 }
 else if(sms.indexOf("Ledoff")>-1)
 {
 digitalWrite(led1,LOW);
 sms="";
 send_sms("LED OFF");
 }
 }
 }  
 }

Pengujian rangkaian GPS

Pengujian yang akan dilakukan pada rangkaian GPS adalah hanya untuk mengetahui dan memastikan bahwa modul gps dapat digunakan dengan baik, pengujian rangkaian GPS dapat dilihat pada gambar berikut ini :


Gambar 4.10. Hasil pengujian rangkaian modul Gps

Setelah melakukan pengujian rangkaian modul gps, selanjutnya adalah melakukan pengambilan lokasi menggunakan google maps, untuk dapat terhubung ke google maps yaitu dengan cara mengambil link yang sudah terhubung dengan titik koordinat modul gps yang terdapat pada serial monitor software arduino, adapun titik koordinat yang didapat adalah :


Gambar 4.11. Koordinat yang diperoleh dari modul gps

Terlihat pada gambar di atas titik koordinat yang didapat adalah -6.22,106.65 serta ditambahkan link yang dapat terhubung dengan google maps agar titik koordinat tersebut dapat diakses melalui google maps, selanjutnya membuka link tersebut pada aplikasi google maps atau pada aplikasi web browser, adapun lokasi yang dihasilkan dengan memasukan link tersebut pada aplikasi web browser terlihat pada gambar berikut ini :


Gambar 4.12. Tampilan lokasi pada google maps

Pada saat melakukan pengujian modul gps, dibutuhkan listing program yang akan dimasukan kedalam arduino, adapun listing program yang digunakan dapat dilihat pada gambar berikut.



Gambar 4.13. Listing program pengujian modul GPS
Listing Program Testing modul GPS
#include <TinyGPS++.h>

#include <SoftwareSerial.h>

SoftwareSerial serial_gps(3, 4); // RX = pin 4, TX = pin 3

TinyGPSPlus gps;

double latitude, longitude; void setup() {

 Serial.begin(9600);
 serial_gps.begin(9600);
 Serial.println("GPS Mulai");

} void loop() {

 while(serial_gps.available()) {
 gps.encode(serial_gps.read());
 }
 if(gps.location.isUpdated()) {
 latitude = gps.location.lat();
 longitude = gps.location.lng();
 String link = "http://www.google.com/maps/place/" + String(latitude) + "," + String(longitude) ;
 Serial.print("Link Google Maps : ");
 Serial.println(link);
 Serial.print("Satellite Count : ");
 Serial.println(gps.satellites.value());
 Serial.print("Latitude : ");
 Serial.println(latitude, 6);
 Serial.print("Longitude : ");
 Serial.println(longitude, 6);
 Serial.print("Speed MPH : ");
 Serial.println(gps.speed.mph());
 Serial.print("Altitude Feet : ");
 Serial.println(gps.altitude.feet());
 Serial.println("");
 }
 }

Pengujian relay dan solenoid

Pengujian terhadap relay dan solenoid dilakukan untuk mengetahui kinerja bersama dari komponen tersebut. Relay yang digunakan adalah relay 5V sedangkan solenoid bekerja pada tegangan 12V. relay digunakan sebagai saklar otomatis bagi solenoid.


Gambar 4.14. Solenoid kondisi Lock

Gambar 4.15. Solenoid kondisi Unlock

Analisa listing program pada sistem yang diusulkan

Proses analisa dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras (hardware) yang sudah di uji coba dengan perangkat lunak (software) yang berupa listing program yang telah di masukan ke dalam sistem arduino.


















Gambar 4.16. Listing Program Keseluruhan

Setelah melakukan penulisan listing program pada Arduino 1.6.5 di lakukan maka dapat dijelaskan seperti berikut:

penulisan listing program harus diawali dengan kode:

int ledmerah=12;

int ledhijau=13;

int relay_aki=11;

int relay_busi=10;

int relay_solenoid=6;

int updates;

int failedUpdates;

int pos;

int stringplace = 0;

Kode di atas merupakan fungsi untuk mendeklarasikan atau penamaan terhadap variabel komponen yang digunakan, sedangkan barisan kode yang digunakan sebagai fungsi untuk format untuk pengalatan port dan jaringan gsm Shield dan modul gps dapat dilihat pada baris program berikut ini.

#include <TinyGPS++.h>

#include <SoftwareSerial.h>

SoftwareSerial sim900(7,8);

SoftwareSerial GPSModule(3, 4);

Sedangkan program yang digunakan untuk melakukan perintah-perintah eksekusi baik berupa input ataupun output dapat dilihat pada blok void setup. Pada bagian ini program akan dialamatkan sebagai media output dan input tergantung pada penggunaan dari device-device yang terhubung.

void setup() {

sim900.begin(9600);

GPSModule.begin(9600);

Serial.begin(9600);

pinMode(relay_aki, OUTPUT);

pinMode(relay_busi, OUTPUT);

pinMode(relay_solenoid, OUTPUT);

pinMode(ledmerah, OUTPUT);

pinMode(ledhijau, OUTPUT);

}

Program diatas hanya dijalankan selama sekali ketika pada saat pertama kali sistem mendapat arus listrik, sedangkan program yang dapat berjalan berulang kali akan terlihat seperti baris program berikut ini.

void loop() {

while(sim900.available())

{

char temp1 = (char)sim900.read();

sms+=temp1;

if(temp1=='\n')

{

state++;

if(state==1) sms="";

}

if(sms.indexOf("+CMT: \"+6289825xxxx\"")>-1)

{

sms="";

state=0;

myNumber=true;

}

Serial.print(temp1);

}

if(myNumber && state>=2)

{

myNumber=false;

if(sms.indexOf("on")>-1)

{

Serial.println ("Modul SMS Mengirim SMS");

sim900.println("AT+CMGF=1");

delay(1000);

Serial.println ("Pilih Nomor Tujuan");

sim900.println("AT+CMGS=\"+6289825xxxx\"\r");

delay(1000);

Serial.println ("Isi Pesan Yang Dikirim");

sim900.print("Posisi: ");

sim900.print("http://maps.google.com/maps?q=");

updates++;

nmea[2] = ConvertLat();

nmea[4] = ConvertLng();

for (int i = 0; i < 9; i++) {

sim900.print(labels[i]);

sim900.print(nmea[i]);

sim900.println("");

}

delay(100);

Serial.println ("Selesai");

sim900.println((char)26);

Serial.println (" ->SMS Udah dikirim");

delay(100);

}

else if(sms.indexOf("off")>-1)

{

sms="";

send_sms("Sistem Keamanan OFF");

}

else if(sms.indexOf("Lokasi")>-1)

{

sms="";

send_sms("Relay 2 On");

}

else

{

sms="";

send_sms("SMS WRONG");

}

}

Serial.flush();

GPSModule.flush();

while (GPSModule.available() > 0)

{

GPSModule.read()

}

if (GPSModule.find("$GPRMC,")) {

String tempMsg = GPSModule.readStringUntil('\n');

for (int i = 0; i < tempMsg.length(); i++) {

if (tempMsg.substring(i, i + 1) == ",") {

nmea[pos] = tempMsg.substring(stringplace, i);

stringplace = i + 1;

pos++;

}

if (i == tempMsg.length() - 1) {

nmea[pos] = tempMsg.substring(stringplace, i);

}

}

updates++;

nmea[2] = ConvertLat();

nmea[4] = ConvertLng();

for (int i = 0; i < 9; i++) {

}

}

else {

failedUpdates++;

}

stringplace = 0;

pos = 0;

}

String ConvertLat() {

String posneg = "";

if (nmea[3] == "S") {

posneg = "-";

}

String latfirst;

float latsecond;

for (int i = 0; i < nmea[2].length(); i++) {

if (nmea[2].substring(i, i + 1) == ".") {

latfirst = nmea[2].substring(0, i - 2);

latsecond = nmea[2].substring(i - 2).toFloat();

}

}

latsecond = latsecond / 60;

String CalcLat = "";

char charVal[9];

dtostrf(latsecond, 4, 6, charVal);

for (int i = 0; i < sizeof(charVal); i++)

{

CalcLat += charVal[i];

}

latfirst += CalcLat.substring(1);

latfirst = posneg += latfirst;

return latfirst;

}

String ConvertLng() {

String posneg = "";

if (nmea[5] == "W") {

posneg = "-";

}

String lngfirst;

float lngsecond;

for (int i = 0; i < nmea[4].length(); i++) {

if (nmea[4].substring(i, i + 1) == ".") {

lngfirst = nmea[4].substring(0, i - 2);

lngsecond = nmea[4].substring(i - 2).toFloat();

}

}

lngsecond = lngsecond / 60;

String CalcLng = "";

char charVal[9];

dtostrf(lngsecond, 4, 6, charVal);

for (int i = 0; i < sizeof(charVal); i++)

{

CalcLng += charVal[i];

}

lngfirst += CalcLng.substring(1);

lngfirst = posneg += lngfirst;

return lngfirst;

}

Barisan program diatas akan dijalankan berulang kali selama arus listrik mengalir.

Penjelasan struktur listing program

Setiap program yang menggunakan bootloader Arduino biasa disebut sketch mempunyai dua buah fungsi yang harus ada yaitu:

  1. Void setup() { }
  2. Yaitu semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika program dijalankan untuk pertama kalinya.

  3. void loop( ) { }
  4. Yaitu fungsi ini akan dijalankan setelah fungsi setup (void setup () { }) selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan. Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan dalam format penulisan.

  5. pinMode
  6. Digunakan dalam void setup() untuk mengkonfigurasi pin apakah sebagai input atau output. Untuk output digital pin secara default di konfigurasi sebagai input sehingga untuk merubahnya harus menggunakan operator pinMode (pin, mode) dan digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor pin yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang bisa digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.

  7. digitalWrite

Digunakan untuk mengset pin digital. Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai output, pin tersebut dapat dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).

Pengujian Blackbox


Tabel 4.1. Pengujian Blackbox
No Pengujian Test Case Hasil yang diharapkan Hasil Pengujian
1 SMS menggunakan keyword “Lock/Unlock” Format pesan SMS “Lock/Unlock” Key brake sistem akan bekerja “kunci/buka kunci” Sesuai harapan
2 SMS menggunakan keyword “Sharelocation” Format pesan SMS “Sharelocation” Sistem akan memberikan notifikasi SMS berupa link yang dapat dibuka di google maps sesuai lokasi kendaraan. Sesuai harapan
3 feedback Testing menggunakan format SMS yang sudah ditentukan. Pada saat mengirim SMS otomatis akan mendapat notifikasi. Sesuai harapan


Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Dalam pembuatan sistem dan perancangan program dapat digambarkan dalam bentuk flowchart sehingga dapat mempermudah dalam melakukan dan merancang langkah-langkah atau proses dengan benar. Adapun bentuk dari flowchart keseluruhan dari sistem yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut.


Gambar 4.17. Flowchart sistem yang di usulkan

Perancangan Perangkat Lunak Untuk Mikrokontroller

Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Ide Arduino yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program arduino, sehingga sistem arduino yang di buat dapat bekerja sesuai dengan apa yang di inginkan.

Pada perancangan perangkat lunak untuk arduino menggunakan bahasa pemrograman C yang dimana listing programnya dapat di compile dan di upload langsung kedalam arduino dengan Ide Arduino, adapun tampilan jendela Ide Arduino pada saat listing program ditulis seperti yang terlihat pada gambar 4.18 berikut.


Gambar 4.18. Tampilan listing program pada Ide Arduino

Adapun tahap yang dilakukan adalah menulis listing program mengecek keslahan terhadap listing program yang ditulis mengupload listing program kedalam arduino. Adapun langkah-langkah tersebut dapat di lihat seperti gambar 4.19. berikut.


Gambar 4.19. Proses upload program kedalam mikrokontroller

Konfigurasi Sistem Usulan

Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware atapun Software yang digunakan yaitu untuk melakukan perancangan dan membuat program, baik untuk sistem arduino. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat di lihat pada sub bab berikut ini.

Spesifikasi Hardware

Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, dan memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing, dan dapat digambarkan secara garis besar saja tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun perangkat keras (Hardware) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

  1. Arduino uno.
  2. Laptop : Asus 14 inch, 4 Gb
  3. DDR3 of RAM, 500 GB of Hardisk
  4. Gsm shield
  5. Modul gps
  6. Rangkaian Elektronika
  7. Adaptor switching

Spesifikasi Software

Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan Aplikasi yang digunakan untuk membuat program, merancang alur diagram, mengedit program, sebagai interface, media untuk mengupload program dan mengedit suatu gambar. Adapun perangkat lunak (software) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

  1. Mozilla Firefox
  2. Microsoft Office 2007
  3. Micrososft visio 2016
  4. Notepad++
  5. IDE Arduino 1.6.5
  6. Paint
  7. Photo Scape
  8. Fritzing version 0.9.3

Testing

Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metode BlackBox testing, adapun pengujian dilakukan melalui komunikasi dengan menggunakan module gsm shield, dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu komunikasi interface yang dirancang, adapun tahapannya tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut.

  1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya.
  2. Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan debug ataupun running program.
  3. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat.
  4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain.

Pengujian dengan metode BlackBox sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan.

Evaluasi

Berdasarkan uji coba dari keseluruhan sistem yang dibuat terdapat dua metode pengujian yang dilakukan baik secara software maupun secara hardware, pada saat melakukan pengujian pada modul gsm shield terdapat pesan error di serial monitor pada software arduino karena sitem tidak dapat melakukan proses berikutnya yaitu memberikan notifikasi sms karena simcard yang dipasang di modul gsm shield tidak ada pulsa, masalah tersebut tidak terpengaruh terhadap program karena bukan kesalahan dalam menulis listing programnya.

Lalu uji coba dilakukan lagi secara hardware yaitu dengan melakukan testing terhadap keseluruhan dan komunikasinya. Hasil dari evaluasi baik secara Software dan Hardware mendapat hasil yang cukup baik sehingga sudah dapat diterapkan dalam bentuk Prototype.

Implementasi

Pada tahap ini merupakan tahap-tahap untuk merealisasikan dari sistem yang dirancang yang dimulai dari tahap pengumpulan data-data yang diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga sampai tercapainya dalam penerapannya.

Schedule

Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga sistem pengontrolan sistem keamanan kendaraan sepeda motor dapat bekerja dengan baik, penulispun melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan yang merupakan tempat observasi penulis, hal ini dilakukan demi kepentingan pengguna yang dimana pengguna menginginkan suatu sistem yang dapat membantu dalam melakukan pekerjaan, sedangkan penulis sangat perlu melakukan pendekatan tersebut karena ada beberapa hal yang mungkin akan menjadi kendala ketika dalam proses perancangan dan pembuatan. Adapun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai hingga selesai disajikan dalam tabel 4.2 sebagai berikut.


Tabel 4.2. Jadwal proses pembuatan sistem

Penerapan

Pada bagian ini hal yang dilakukan adalah bagian untuk menerapkan sistem yang dibuat agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan baik bagi penulis maupun oleh instansi yang bersangkutan, instansi dimana tempat melakukan riset.


Tabel 4.3. Pengolahan jadwal penerapan

Estimasi Biaya

Berikut adalah rincian dalam pembuatan perancangan key brake system dengan share location via sms bases berbasis arduino uno pada pt bejo tunggal putera.

No Nama Alat dan Komponen Harga Satuan Jumlah Total
1 Arduino UNO 150000 1 150000
2 Gsm Shield 233000 1 233000
3 Modul gps ublox neo-6m 111000 1 111000
4 Lampu LED 500 10 5000
5 IC Regulator 3000 6 18000
6 Kapasitor 1000 mf/25 volt 6500 2 13000
7 Kapasitor 100 mf/16 volt 1500 15 22500
8 Resistor 100 5 500
9 Solenoid 125000 1 125000
10 Heatsink pendingin IC regulator 2000 6 12000
11 Dioda 1000 5 5000
12 Kabel 500 30 15000
13 Pin Header Male 5000 5 25000
14 PCB 5000 1 5000
15 Sekrup 1500 10 15000
16 Adaptor Switching 70000 1 70000
17 Biaya Transportasi - - 250000
18 Lem tembak 3000 - 30000
19 Bracket rem 150000 1 150000
Total Keseluruhan Rp. 1.255.000

Tabel 4.4. Estimasi biaya yang dikeluarkan


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang melatar belakangi penelitian sistem alarm notifikasi kendaraan menggunakan sms android berbasis arduino adalah sebagai berikut :

  1. Dengan memanfaatkan modul GSM/Sim900 sebagai sistem pengaman kendaraan maka sistem dapat berkomunikasi secara jarak jauh dengan SMS yang ada pada handphone.
  2. Handphone dapat berkomunikasi dengan sistem hanya yang nomor simcardnya sudah dimasukan kedalam software arduino dan telah di upload ke perangkat arduino uno sehingga informasi pengamanan sepeda motor bisa melalui SMS.
  3. Dengan memanfaatkan modul gps ublox neo-6m maka sistem pengaman sepeda motor dapat terhubung dengan aplikasi google maps.
  4. Penguncian rem pada kendaraan sepeda motor dilakukan pada saat kendaraan di parkirkan dengan memberi perintah melalui sms dan secara ototmatis solenoid mengunci disk cakram yang ada pada kendaraan.

Saran

  1. Sistem ini tidak dapat bekerja jika penyedia jaringan SMS sedang bermasalah atau sedang mengalami gangguan, maka harus memilih nomor simcard dengan jaringan yang baik.
  2. Sistem ini menggunakan pulsa untuk berkomunikasi dengan handphone, sebaiknya sering mengecek pulsa yang ada pada sistem agar sistem selalu dapat mengirimkan notifikasi SMS ke handphone karena sistem tidak dapat mengirimkan notifikasi jika pulsa habis dan untuk mengetahui posisi kendaraan diperlukan sms balasan dari sistem yang isinya link untuk dapat terhubung dengan google maps.
  3. Sebaiknya sebelum meninggalkan kendaraan yang diparkirkan selalu dicek kembali apakah posisi solenoid sudah mengunci cakram rem dengan baik, karena solenoid akan mengunci jika posisinya sudah pas pada lubang-lubang yang ada pada cakram rem.

Kesan

  1. Mendapatkan banyak wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak didapat dalam perkuliahan.
  2. Menambah ilmu sosial terhadap masyarakat, dan intansi terkait.
  3. Belajar bagaimana menanggapi permasalahan dilingkungan masyarakat khususnya dibidang teknologi.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Subhan, Mohamad. 2012. “Analisa Perancangan Sistem”. Penerbit Lentera Ilmu Cendekia Jakarta.
  2. 2,0 2,1 Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  4. Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  5. Darmawan, Deni. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.
  6. Budiman, Agustiar. 2012. “Pengujian Perangkat Lunak denganMetode Black Box Pada Proses Pra Registrasi UserVia Website”. Makalah, halaman: 4
  7. Usada, Elisa, Yana Yuniarsyah, Dwi Mai Choiriah. 2012. “Rancang Bangun Sistem Informasi Penitipan Motor Berbasis Web Dengan Menggunakan PHP dan Mysql Di Terminal Purwokerto”. Purwokerto: Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra.
  8. Siahaan, Daniel. 2012. “Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  9. Saputra, A. 2012. “ Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan Lapan Bandung”. Berita Dirgantara, Vol. 13 No. 2.
  10. 10,0 10,1 10,2 Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012. “Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan”. Jurnal Mekanikal, Vol.3No.2 – Juli 2012. ISSN 2086-3403.
  11. Purnama, Rangsang. 2010. “Mari Mengenal J2ME”. Prestasi Pustaka : Jakarta.
  12. Soeherman, Bonie, Pinantaan, Marian. 2012. “Desain Informasi Sistem”. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo.
  13. Fuad, Nurul dan Yuliana Melita. 2012. “Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital”. Jurnal Teknika Vol. 4 No. 2, September 2012. ISSN: 2085-0859.
  14. Persada, S. Fadil, Mohammad Razif, Shu Chiang Lin, Reny Nadlifatin. 2014. “Toward Paperless Public Announcement on Environmental Impact Assessment (EIA) through SMS Gateway in Indonesia”. Procedia Environmental Sciences 20 (2014 ) 271 – 279.
  15. 15,0 15,1 Komputer, Wahana. 2014. “Mudah Membuat Aplikasi SMS Gateway dengan CodeIgniter” . Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
  16. Rustamaji, Eri. 2012. “Penggunaan GPS untuk Memetakan Sebaran dan Pemilihan Sekolah Dasar Negeri di Propinsi Bali”. Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , Vol. 5 No. 2, 2012. ISSN: 1979-0767.
  17. Yiğit, Olcay, Havva Esra Bilişik, Eren Demir, Radosveta Sokullu, Korkut Yeğin. 2017. “GPS Signal Channel Modeling and Verification”. International Workshop on IoT, M2M and Healthcare (IMH 2017). Procedia Computer Science 113 (2017) 621–626.
  18. Mohini, Arshi. 2016. “Microcontroller Based Orbital Motion Shaker”. International Conference on Emerging Trends in Engineering, Science and Technology (ICETEST - 2015). Procedia Technology 24 ( 2016 ) 1194 – 1202.
  19. 19,0 19,1 Syahwil, Muhammad. 2013. “Panduan mudah simulasi & praktek Mikrokontroler Arduino”. Yogyakarta:ANDI
  20. Winarno dan Deni Arifianto. 2011. “Bikin Robot itu gampang”. Jakarta Selatan: PT Kawan Pustaka.
  21. Hermawan, Sandy dan Choirul Banun. 2014. “Top Pocket No.1 Fisika SMA Kelas X,XI&XII”.Jakarta Selatan:PT.Wahyumedia.
  22. Kadir, Abdul. 2013. “Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler dan Pemrogramannya Menggunakan Arduino”. Yogyakarta : Andi.
  23. Kiruthiga, N., L. Latha, S. Thangasamy. 2015. “Real Time Biometrics based Vehicle Security System with GPS and GSM Technology”. Procedia Computer Science 47 (2015) 471 – 479.
  24. Jose, Dimil, Sanath Prasad, V. G. Sridhar. 2015. “Intelligent Vehicle Monitoring Using Global Positioning System and Cloud Computing”. 2nd International Symposium on Big Data and Cloud Computing (ISBCC’15). Procedia Computer Science 50 ( 2015 ) 440 – 446.

Contributors

Budi