SI1322477217

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

APLIKASI SISTEM PENCAIRAN ANGGARAN

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

KOTA TANGERANG SELATAN


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1322477217
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

 

APLIKASI SISTEM PENCAIRAN ANGGARAN DINAS KEBERSIHAN

DAN PERTAMANAN KOTA TANGERANG SELATAN


 

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1322477217
Nama  : VARA DWI SHINTA
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : TEKNIK INFORMATIKA
Konsentrasi  : SOFTWARE ENGINEERING

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, November 2017

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594         NIP : 001405

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

 

APLIKASI SISTEM PENCAIRAN ANGGARAN DINAS KEBERSIHAN

DAN PERTAMANAN KOTA TANGERANG SELATAN


 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1322477217
Nama  : Vara Dwi Shinta

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

 

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, November 2017

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Arkan Nur Robby.ST.MM )     (¬Muhaimin Hasanudin, ST.,M.Kom )
NID : 14005     NID : 08206

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

 

APLIKASI SISTEM PENCAIRAN ANGGARAN DINAS KEBERSIHAN

DAN PERTAMANAN KOTA TANGERANG SELATAN


 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1322477217
Nama  : Vara Dwi Shinta

 

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, November 2017

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(.............)   (...................)   (..............)
NID :   NID :   NID :

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1322477217
Nama  : VARA DWI SHINTA
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : TEKNIK INFORMATIKA
Konsentrasi  : SOFTWARE ENGINEERING

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, November 2017
Vara Dwi Shinta
NIM. 1322477217

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

ABSTRAKSI

Dalam era perkembangan teknologi seperti sekarang ini, efisiensi waktu dan tenaga sangatlah diperlukan dalam dunia Pemerintahan. Dalam pengelolaan sistem pencairan anggaran pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Tangerang Selatan. Berdasarkan hasil Observasi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi ini dapat memberikan kemudahan kepada petugas atau staff terkait untuk mengetahui pencairan anggaran di bidang masing-masing, sistem dapat mengetahui cara pencairan anggaran yang ada, system dapat memberikan informasi mengenai laporan keluar masuk pencairan anggaran yang terjadi baik penambahan maupun pengurangan Pencairan anggaran. Aplikasi teknologi informasi dengan mengacu pada prinsip pengelolaan dokumen yang umum, menghasilkan produk sistem informasi untuk solusi dalam pengelolaan keuangan. Sistem informasi dengan menggunakan sistem pengolahan database yang dilengkapi berbagai teknologi pendukung lain akan dapat membantu peroses pengelolaan keuangan hasil informasi yang berkualitas.

Kata Kunci : Pengelolaan Anggaran, Pencairan Anggaran

ABSTRACT

In this era of technological development, time and energy efficiency is essential in the world of Government. In the management of budget disbursement system at South Tangerang Department of Sanitation and Gardening. Based on the results of observations can be concluded that this information system can provide convenience to the officers or related staff to determine the disbursement of budgets in their respective fields, the system can know how the disbursement of existing budget, the system can provide information on the report outflow of budget disbursement occurred both the addition as well as the reduction of disbursement of the budget. Application of information technology with reference to general document management principles, resulting in information systems products for solutions in financial management. Information systems using database processing system equipped with various other supporting technologies will be able to help peroses financial management of the results of quality information.

Keywords: Budget Management, Disbursement of Budget

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya. Adapun judul yang diambil adalah “APLIKASI SISTEM PENCAIRAN ANGGARAN DI DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN TANGERANG SELATAN”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat lebih bermanfaaat pada masa yang akan datang.

Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini,antara lain :


  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja.

  4. Bapak Arkan Nurrobi selaku Dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis

  5. Bapak Muhaimin selaku Dosen Pembimbing II yang selalu membantu dalam menyusun laporan Skripsi ini.

  6. Bapak dan Ibu Dosen beserta seluruh Staff dan Karyawan Perguruan Tinggi Raharja.

  7. Kedua orang tua, adik, Suami dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dan tentunya Do’a restunya.

  8. Teman-teman yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan rahmat kepada mereka yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Skripsi ini.

Akhir kata, besar harapan penulis mudah-mudahan Laporan Skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca sekalian.

Tangerang, Juli 2017
Vara Dwi Shinta
NIM. 1322477217

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan teknologi informasi sangat berkembang pesat pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga hampir di semua aktivitas pun semua serba terkomputerisasi. Seperti di bidang pemerintahan, bidang pendidikan, bidang bisnis, dan lain-lain yang telah menggunakan sistem komputerisasi. Dengan adanya sistem terkomputerisasi ini diharapkan dapat membantu dalam mempermudah kita dalam berbagai aspek kehidupan pada saat ini.

Perkembangan teknologi yang begitu pesat pada saat ini, menunjang sebagian banyak dari aspek pekerjaan berusaha untuk membuat suatu sistem informasi yang baik dan mudah agar dapat dimanfaatkan sebagai langkah dalam membantu pekerjaan. Terdapatnya jaringan yang luas dan mudah diakses juga merupakan salah satu langkah untuk mendapatkan informasi yang mudah dan cepat. Dengan adanya perkembangan teknologi saat ini pemerintah pun ingin meng- up grade sebuah sistem yang lama manual ke sistem yang baru agar dapat selalu terkontrol dan tepat pada setiap kegiatan yang sedang maupun akan berjalan mengikuti perkembangan teknologi saat ini serta mendapatkan manfaat yang lebih dari system yang baru. Pengaruh perkembangan teknologi yang sangat pesat salah satunya dalam system pencairan uang kegiatan pada Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota Tangerang Selatan (DKPP) yaitu sistem yang terkomputerisasi. Efektitas pada pekerjaan merupakan bentuk dari pengaruh sistem yang terkomputerisasi. Sistem yang telah terkomputerisasi merupakan sebuah langkah dalam mempermudah dalam pengelolaan data secara tepat dalam dunia pekerjaan. Selain itu data – data yang telah terkomputerisasi dapat terjaga serta tersimpan dengan baik dan tersusun rapih sehingga lebih baik dari sebuah system yang dilakukan secara tidak sistematis.

Dalam hal ini Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota Tangerang Selatan (DKPP) yang merupakan sebuah lembaga instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang kebersihan kota terutama dibidang keuangan. Tentunya memiliki sebuah pengelolaan keuangan dalam memenuhi kebutuhan setiap kegiatan yang telah direncanakan. Sistem input data dalam pengelolaan keuangan, seperti dalam proses pencairan anggaran kegiatan yang memerlukan hitungan pajak bagi belanja anggaran yang mustinya terkena pembayaran pajak, sebuah sistem yang tidak sistematis yaitu pembayaran pajak masih menggunakan Microsoft Excel, sehingga Penyajian laporan kurang efisien terkadang human error, Hal tersebut dirasakan masih kurang terintegrasinya sistem pencairan keuangan kegiatan dengan hitungan pajak yang berlaku. Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas penulis mengambil judul ”Aplikasi sistem Pencairan Anggaran Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kota Tangerang Selatan “ untuk jadi penelitian Skripsi.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, dapat ditarik beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem pengelolaan pencairan anggaran kegiatan Kantor DKPP yang sedang berjalan saat ini pada kota Tangerang Selatan?

  2. Bagaimana proses pengolahan pencairan anggaran dalam pengelolan keuangan di Dinas agar berjalan secara efektif dan efisien?

  3. Apakah proses laporan pengelolan pencairan kegiatan yang berjalan selama ini dapat dibuat secara cepat dan akurat?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan laporan Skripsi ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu dibuat suatu batasan masalah. Adapun penulis membatasi ruang lingkup penulisan Skripsi ini pada proses pencairan anggaran kegiatanyang meliputi:

  1. Pendataan pengelolan Pencairan Anggaran Kegiatan

  2. Membahas mengenai proses pembuatan SPJ (surat perintah jalan), BKU (buku kas umum), Pengembalian belanja, dan pembuatan Laporan belanja.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adanya tujuan penelitan adalah untuk menentukan arah dari suatu penelitian. Tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai. Dan dalam menentukan tujuan penelitian juga harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang ada.

Dalam penulisan laporan ini, penulis membagi tujuan dalam (3) tiga kriteria yaitu :

  1. Tujuan Operasional

  2. Tujuan operasional dari penelitian ini yaitu:

    1. Mengetahui bagaimana sistem pencairan anggaran kegiatan yang sedang berjalan saat ini.

    2. Mengetahui bagaimana proses pengelolaan pencairan anggaran kegiatan.

    3. Mengetahui apakah proses laporan pengelolaan pencairan anggaran kegiatan yang berjalan dapat dibuat secara cepat dan akurat.

  3. Tujuan Fungsional

  4. Tujuan Fungsional dari penelitian ini yaitu:

    1. Mampu menganalisa sistem manajemen pengelolaan pencairan anggaran kegiatan yang sedang berjalan.

    2. Mampu menganalisa proses pembuatan laporan pengelolaan pencairan anggaran kegiatan pada Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota Tangerang Selatan.

  5. Tujuan Individual

    1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah pada dunia kerja.

    2. Menambah pengalaman secara langsung bagi penulis, agar siap menghadapi dunia kerja nantinya.

    3. Sebagai syarat bagi penulis untuk melengkapi persyaratan penyelesaian Skripsi.

Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama belajar di perguruan tinggi raharja dengan membuat laporan secara sistematis.

  2. Untuk mendapatkan informasi yang akurat serta hasil yang efektif dan efisien dari prosedur pengelolaan pencairan anggaran kegiatan.

  3. Mengetahui kendala-kendala pada sistem pengelolaan pencairan anggaran kegiatan pada kantor Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota Tangerang Selatan (DKPP).


Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau objek dari penelitian untuk mendapatkan data secara relevan.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mencari, mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan yaitu:

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

  2. Peneliti telah melakukan pengamatan secara langsung terhadap proses pengelolaan pencairan anggaran kegiatan yang berjalan pada kantor Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota Tangerang Selatan (DKPP). Kemudian dari pengamatan yang telah dilakukan, peneliti dapat mengumpulkan data sebagai sumber informasi dalam hal membantu menganalisa dalam rangka pembangunan sistem tersebut.

  3. Metode Wawancara

  4. Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan seorang atau beberapa narasumber secara langsung pada tempat penelitian berlangsung. Metode ini dilakukan guna memperoleh data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung.

  5. Metode Pustaka

  6. Metode ini berfungsi untuk mendapatkan informasi serta data dari beberapa sumber (literatur) atau buku untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan yang terkait dengan laporan ini.

Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data yang dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian. Dalam metode analisa sistem dilakukan melalu 4 (empat) tahap, yaitu :

  1. Survey terhadap sistem yang berjalan.

  2. Analisa terhadap temuan sistem.

  3. Identifikasi kebutuhan informasi.

  4. Identifikasi persyaratan sistem.

Metode Perancangan Sistem

Dalam metode perancangan yang digunakan adalah metode UML (Unified Modelling Language) melalui tahapan pembuatan dengan menggunakan :

  1. Use Case Diagram

  2. Class Diagram

  3. Activity Diagram

  4. Squance Diagram

UML dirancang dengan menggunakan software Visual Paradigma dalam pembuatan Use Case Diagram, Squance Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram.

  1. Sistem Analisa

  2. Menentukan hal yang dikerjakan oleh sistem yang diusulkan dengan menggunakan UML

  3. Desain

  4. Menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan yang ditentukan selama tahap analisa sistem

  5. Implementasi

  6. Dilakukan pengkajian apakah sistem telah melakukan pekerjaan-pekerjaan sesuai kebutuhan secara utuh. Bila masih ada yang ditambahkan karena adanya kebijakan dari Instansi tersebut.

Sistematika Penulisan

Penulisan Skripsi ini disusun menjadi beberapa bab. Dalam setiap bab-nya diberikan gambaran mengenai pokok pembahasan yang ada, sehingga dengan demikian dapat memberikan penjelasan yang lengkap mengenai Skripsi ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis meguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini dijelaskan mengenai pengertian-pengertian dasar judul laporan dan definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan saat ini serta sistem informasi yang diusulkan seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar Pencairan Anggaran, serta membahas teori-teori pendukung lainnya yang berhubungan dengan topik yang di bahas dalam penelitian dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi gambaran penjelasan tentang DKPP Kota Tangerang Selatan, sejarah singkat, visi dan misi perusahaan, tujuan perusahaan, tugas dan tanggung jawab yang ada pada perusahaan tersebut, tata laksana sistem yang berjalan menggunakan Unified Modeling Language (UML), serta elisitasi tahap I,II,III dan final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN DAN IMPLEMENTASI
Bab ini berisi rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk Unified Modeling Language dan spesifikasi database, serta tampilan layar dari sistem yang diimplementasikan.

BAB V PENUTUP
Pembahasan dalam bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan sistem Aplikasi Pencairan Anggaran setelah melakukan observasi, dan berdasar pada bab-bab yang telah diuraikan diatas.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat beberapa pendapat para pakar mengenai definisi sistem, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Ludwig Von Bertalanfly[1] “Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terikat dalam suatu antarrelasi di antara unsur-unsur tersebut dan dengan lingkungan” (Sunyoto, 2014: 32).

Menurut Anatol Rapoport [2] ”Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan antara satu sama lain” (Sunyoto, 2014: 32).

Menurut L.Ackof [3]“Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain” (Sunyoto, 2014: 32).

Menurut John A. Beckett [4]“Sistem adalah sekumpulan sistem-sistem yang terinteraksi” (Sunyoto, 2014: 33).

Menurut Rice Novita dan Novita Sari (2015: 2) dalam jurnal TEKNOTIF Vol. 3 No. 2[5] “Sistem adalah suatu grup dari elemen-elemen baik berbentuk fisik maupun bukan fisik yang menunjukkan suatu kumpulan saling berhubungan diantaranya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan, sasaran atau akhir dari sistem”.

Dari definisi sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Agung Wahana dan Asep Ririh Riswaya[6] (2014: 26) dalam jurnal Computech & Bisnis Vol. 8 No. 1, Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu:

  1. Bagian-bagian Sistem (Component)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau bagian-bagian sistem.f

  3. Batasan Sistem (Boundary)

  4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu-kesatuan serta menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Outline Environments)

  6. Lingkungan luar suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan merugikan sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface)

  8. Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.

  9. Masukan Sistem (Input)

  10. Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance Input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

  11. Keluaran Sistem (Output)

  12. Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

  13. Pengolah Sistem (Process)

  14. Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Seperti suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

  15. Sasaran Sistem (Objectives) atau Tujuan Sistem (Goals)

  16. Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan. Apabila suatu sistem tidak mempunyai sasaran. Maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut McLeod[7] dalam bukunya (Yakub, 2014: 4) sistem yang dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Phisical System)

  2. Sistem abstrak adalah yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  3. Sistem Alami (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  4. Sistem alami adalah yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alami adalah sistem tata surya terdiri dari atas sekelompok planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tertentu (Probalistic System)

  6. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan sistem tidak tentu adalah sistem tingkah lakunya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas dan terstruktur.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sisten tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dangan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan lainnya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Menurut Agung Wahana dan Asep Ririh Riswaya[6] (2014: 26) dalam jurnal Computech & Bisnis Vol. 8 No. 1, “Data adalah kumpulan kejadian yang diambil dari suatu fakta dan data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf atau simbol-simbol khusus atau gabungan dari kesemuanya. Suatu data mentah adalah merupakan data yang belum dapat memberi informasi yang banyak dan lengkap, sehingga perlu diolah terlebih dahulu”.

Menurut John J. Longkutoy dalam Sutabri[8] (2012: 2), “Data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain”.

Menurut Sutarman[9] (2012: 3), “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.

Definisi Informasi

Dalam menganalisa dan merencanakan perancangan suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen-komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dimana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan.

Menurut R.J Beishon dikutip Onong (1989)[10] “Informasi adalah diinterprestasikan, barangkali, lebih luas daripada biasanya, yang mencakup isyarat dan data yang diterima seorang manajer sehari-hariannya, apakah itu tampak bersangkutan dengan pekerjaan atau tidak. Pendekatan seperti ini memandang hal-hal seperti ekspresi wajah dan gerak isyarat sebagai informasi, demikian pula hal-hal yang lebih jelas seperti memo dan pesan melalui telepon” (Sunyoto, 2014: 39).

Menurut Samuel Eilon dikutip Onong[11] (1989) “informasi adalah sebagai pernyataan yang menjelaskan suatu peristiwa atau suatu objek atau suatu konsep, sedemikian rupa sehingga membantu kita untuk membedakan dari yang lain. Arus informasi dalam suatu jaringan komunikasi merupakan garis hidup suatu bisnis, seumpama darah mengalir dalam urat nadi dan urat-urat sebuah tubuh” (Sunyoto, 2014: 39).

Menurut Gordon B. Davis[12] (1992) “informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi dan sebagainya. Tetapi ada beberapa gagasan yang mendasari pemakaian istilah informasi dalam sistem informasi. Informasi memperkaya penyajian, mempunyai nilai kejutan atau mengungkap sesuatu yang penerimanya tidak tahu atau tidak tersangka. Dalam definisi umum informasi adalah data yang telah ditelaah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang” (Sunyoto, 2014: 40).

Kualitas Informasi

Menurut Adam[13] dikutip Gordon B.Davis (1992), Mengenai sikap manajemen terhadap sistem informasi, sebanyak 75% manajer ,menilai peningkatan kuantitas dan kualitas hampir identik dampaknya terhadap prestasi kerja. Tetapi jika diminta memilih, maka 90% lebih menyukai peningkatan dalam kualitas informasi dibandingkan kuantitas. Informasi bervariasi dalam kualitasnya karena adanya kesalahan, di mana kesalahan dalam hal ini merupakan persoalan yang sangat penting karena terhadap hal ini tidak dapat dilakukan penyesuaian sederhana (Sunyoto, 2014: 41). Kesalahan tersebut dapat disebabkan oleh:

  1. Metode pengukuran dan pengumpulan data yang salah.

  2. Tidak mengikut prosedur pengolahan yang benar.

  3. Data hilang atau tidak terolah.

  4. Kesalahan mencatat atau mengoreksi data.

  5. File induk yang salah.

  6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan.

  7. Kesalahan yang disengaja.

Kesalahan dapat ditangani dalam pengolahan informasi melalui prosedur-prosedur untuk mencari dan meengukur kesalahan dan kemudian menyesuaikannya. Kesulitan menghadapi kesalahan dapat diatasi dengan:

  1. Pengendalian internal untuk mengetahui kesalahan.

  2. Audit internal dan eksternal.

  3. Menambah batas-batas kepercayaan pada data.

  4. Intruksi pemakai dalam prosedur pengukuran yang mungkin terjadi.

  5. Cara penyajian data akan mempengaruhi atau menyebabkan kesalahan pada cara pemakaiannya. Misalnya jika seorang manajer portofolio meminta daftar persediaan barang berdasarkan tingkat keuntungan di atas 5% maka persediaan tersebut dapat disajikan dalam cara yang berbeda-beda. Ancangan manajer dalam pengambilan keputusan biasanya terpengaruh oleh penyajian tersebut.

Fungsi Informasi

Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda (Sutabri, 2012: 12).

Nilai Informasi

Nilai informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakukan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat). Besarnya nilai informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hasil yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012: 14), Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh

  2. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  3. Sifat luas dan kelengkapannya

  4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakapan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  5. Ketelitian (accuracy)

  6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  7. Kecocokan dengan pengguna (relevant)

  8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  9. Kejelasan (clirity)

  10. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  11. Fleksibel/keluwesannya

  12. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  13. Dapat dibuktikan

  14. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

  15. Tidak ada prasangka

  16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  17. Dapat diukur

  18. Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai sempurna.

Pengolahan Data

Dalam pengolahan data, untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang dinginkan, sehingga dapat segera dipakai, maka harus digunakan alat-alat untuk mempercepat jalannya pengolahan, beserta staff yang mampu melaksanakan seluruh fase dalam rangka pengolahan data, mulai dari pengumpulan data, sampai ke pembuatan laporan atau informasi yang diinginkan, hendaknya dihasilkan sesuai dengan waktu, biaya yang ringan dan informasi yang relevan bagi pemakai.

Menurut Agung Wahana dan Asep Ririh Riswaya (2014: 26) dalam jurnal Computech & Bisnis Vol. 8 No. 1, “Pengolahan data dengan menggunakan komputer dikenal dengan sebutan Pengolahan Data Elektronik (PDE) atau Electronic Data Processing (EDP)”.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Kenneth Jane[14] (2007) “Sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Selain menunjang proses pengambilan, koordinasi, dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit, dan menciptakan produk baru. Sistem informasi berisi informasi tentang orang-orang, tempat, dan hal-hal penting didalam organisasi atau di lingkungan sekelilingnya. Informasi sendiri data yang telah dibentuk menjadi sesuatu yang memiliki arti dan berguna bagi manusia. Sebaliknya, data merupakan sekumpulan fakta mentah yang mewakili kejadian-kejadian yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan fisik perusahaan. Data biasanya belum dikelola dan diorganisasikan ke dalam bentuk yang dapat secara efektif dipahami oleh manusia” (Sunyoto, 2014: 47).

Ada tiga aktivitas di dalam sistem informasi akan memproduksi informasi yang dibutuhkan organisasi untuk membuat keputusan, mengendalikan operasi, menganalisis permasalahan dan menciptakan produk baru. Aktivitas tersebut adalah input, proses, dan output. Input merekam atau mengumpulkan data mentah dari dalam maupun luar organisasi. Pemrosesan mengubah data input mentah ini menjadi bentuk yang berarti. Output mengirimkan informasi yang telah diproses tersebut ke orang-orang yang akan menggunakan atau kepada aktivitas yang akan menggunakan informasi tersebut. Sistem informasi juga memerlukan umpan balik yang merupakan output yang dikembalikan ke anggota organisasi yang tepat untuk mengevaluasi atau mengoreksi tahapan output.

Komponen Sistem Informasi

“Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), basis data (database block) dan kendali blok (control block)” (Yakub, 2012: 20). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Berikut adalah penjelasan dari komponen sistem informasi, yaitu:

  1. Blok Masukan (Input Block)

  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam suatu sistem informasi, input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (Model Block)

  4. Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (Output Block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)

  8. Teknologi merupakan kontak alat dari pekerjaan sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi yang dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya dapat beroperasi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware).

  9. Blok Basis Data (Database Block)

  10. Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  11. Blok Kendali (Control Block)

  12. Agar sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian didalamnya. Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Rice Novita dan Novita Sari (2015: 2)[15] dalam jurnal TEKNOTIF Vol. 3 No. 2 “Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system”. Sedangkan pengertian database menurut Fathansyah (2002) adalah “sekumpulan data persistence yang saling terkait, menggambarkan suatu organisasi (Enterprise)”.

Menurut Sunguk Lee[16] dalam Internasional Journal of Database Theory and Aplication Vol. 5 No. 1, March 2012 “Database is an ordered collection of related data elements intented to meet the informaion needs of an organization and designed to be shared by multiple users”. (Database adalah koleksi memerintahkan data yang terkait dengan unsur-unsur yang ditujukan untuk memenuhi informasi kebutuhan organisasi dan dirancang untuk digunakan bersama oleh beberapa pengguna).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa database adalah sekelompok data yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu yang terdiri dari sekumpulan tabel dan dapat di akses menggunakan sistem manajemen database.

Konsep Dasar Analisa

Definisi Analisa Sistem

Menurut Rosa[17] (2013: 18), “Analisa Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

Menurut Taufiq [18](2013: 156), “Analisa Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, design logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

Tahapan Analisa Sistem

Dikutip dari jurnal Aris Martono[19] dkk (2016:185) setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti. Dalam metode analisis sistem yang dilakukan melalui 4 tahap, yaitu :

  1. Survey terhadap sistem yang berjlan.

  2. Analisis terhadap sistem yang berjalan.

  3. Identifikasi kebutuhan sistem.

  4. Identifikasi persyaratan sistem.

Tujuan Analisa Sitem

Adapun tujuan dari analisa sistem adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial didalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

  2. Membantu para pengambil keputusan.

  3. Mengevaluasi sistem yang telah ada.

  4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengelolaan data maupun pembuatan laporan baru.

  5. Menyusun suatu tahap rencana pembangunan sistem.

Hasil dari analisa itu sendiri adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yang akan dibuat atau dikembangkan.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Fahmi (2013: 252)[20], “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisa suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif”.

Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisa dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, dimana aplikasinya adalah:

  1. Bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada?

  2. Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada?

  3. Selanjutnya bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) mampu menghadapi atau menangkal ancaman-ancaman (threats) yang ada?

  4. Dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang mampu menghindarkan dari ancaman (threats) yang mungkin terjadi.

Kelebihan Analisa SWOT

Menurut fahmi (2013:22)[20], kelebihan analisan SWOT antara lain yaitu :

  1. Dapat dijadikan panduan dalam penyusunan berbagai bebijakan strategis menuju target yang telah direncanakan.

  2. Dapat membantu memudahkan proses evaluasi berkaitan dengan penentuan kebijakan strategis sekaligus sistem perencanaan agar meraih kesuksesan dari waktu sebelumnya.

  3. Dapat dijadikan bagian penting untuk memperoleh informasi tentang beragam hal yang dibutuhkab menuju proses perubahan perbaikan masa mendatang.

  4. Meningkatkan motivasi dalam menemukan ide-ide kreatif.

Manfaat Analisa SWOT

Menurut Hendro [21](2011: 289), Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strength, Weakness, Oppurtunity, dan Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah:

  1. Diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.

  2. Untuk membuat rekomendasi.

  3. Informasi lebih akurat.

  4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (doubledecision).

  5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana[22] dalam International Journal of Advanced In Computer Science and Software Engineering February, 2014, pp. 148-153 ISSN: 2277128X Vol. 2, Isue.2 “The UML is a visual modeling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

Menurut Lis Suryadi[23] (2012: E-45) dalam prociding Seminar Nasional Informatika 2012 (semnasIF 2012) UPN Veteran “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak, dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuah sistem perangkat lunak.

Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti [24](2014: 15), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan cepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirment, dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirment lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka lagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirment piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:

    1. Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    2. Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    3. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta code-nya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

    4. Perangkat lunak siap dirilis.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Mohd. Arif dan Saoud Sarwar [25](2015:17) mengemukakan “ Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering. It is the process of searching, uncovering achieving, and detailing requirements for differenttype of system like computer based systems, eb based system etc. Requirements elicitation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers. It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the entire relevant stakeholders. In requirements elicitation process, requirements are analized as teh main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, teh application area where the system ill be disposed”.

Menurut saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupui oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasidapat dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.

    Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi .

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.



  7. Final Draft Elisitasi

  8. Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar PhpMyAdmin

Definisi PhpMyAdmin

Menurut MADCOMS[26] (2016: 186) “PhpMyAdmin adalah sebuah aplikasi Open Source yang berfungsi untuk memudahkan manajemen MySQL. Dengan menggunakan PhpMyAdmin, dapat membuat database, membuat tabel, meng-insert, menhapus dan meng-update data dengan GUI dan terasa lebih mudah, tanpa perlu mengetikkan perintah SQL secara manual”.

Definisi framework

Menurut Arnishaerani[27] (2014) framework adalah kerangka kerja. Framework juga dapat diartikan sebagai kumpulan script (terutama class dan function) yang dapat membantu developer/progmammer dalam menangani berbagai masalah-masalah dalam pemrogramanseperti koneksi ke database, pemanggilan variable, file, dll sehingga developer lebih fokus dan lebih cepat membangun aplikasi. Bisa juga dikatak framework adalah komponen pemrograman yang siap re-use kapan saja, sehingga programmer tidak harus membuat script yang sama untuk tugas yang sama.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut MADCOMS [26](2016: 2) “MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source dan paling populer saat ini. sistem database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded, multi-user dan SQL Database Managemen System (DBMS). Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah digunakan”.

Tipe Data MySQL

Menurut Kustiyahningsih[28] (2011: 147), “Tipe data MySQL adalah data yang terdapat dalam sebuah table berupa field-field yang berisi nilai dari data tersebut. Nilai data dalam field memiliki tipe sendiri-sendiri”.

MySQL mengenal beberapa tipe data field yaitu:

  1. Tipe Data Numerik

  2. Tipe numerik dibedakan dalam dua macam kelompok, yaitu integer dan floatingpoint. Integer digunakan untuk data bilangan bulat sedangkan floating point digunakan untuk bilangan desimal. Tipe data numerik selengkapnya dapat dilihat pada tabel2.1.

    Tabel 2.1. Tipe Data Numerik
  3. Tipe Data String

  4. String adalah rangkaian karakter. Tipe-tipe data yang termasuk dalam tipe data string dapat dilihat pada tabel 2.2. berikut:

    Tabel 2.2. Tipe Data String
  5. Tipe Data Char() dan Varchar()

  6. Tipe data char() dan varchar() pada prinsipnya sama, perbedaannya hanya terletak pada jumlah memori yang dibutuhkan untuk penyimpanannya. Memori yang dibutuhkan untuk tipe data char() bersifat statis, besarnya tergantung pada berapa jumlah karakter yang ditetapkan pada saat field tersebut dideklarasikan. Pada tipe data varchar() besarnya memori penyimpanan tergantung pada jumlah karakter tambah 1 byte, dapat dilihat pada tabel 2.3.

    Tabel 2.3. Letak Perbedaan Jumlah Memori


  7. Tipe Data Tanggal

  8. Untuk tanggal dan jam, tersedia tipe-tipe data field berupa DATETIME, DATE, TIMESTAMP, TIME, dan YEAR.Masing-masing tipe mempunyai kisaran nilai tertentu. MySQL akan memberikan peringatan kesalahan (error) apabila tanggal atau waktu yang dimasukkan salah. Kisaran nilai besar memori penyimpanan yang diperlukan untuk masing-masing tipe dapat dilihat pada tabel 2.4.

    Tabel 2.4. Tipe Data Tunggal


Konsep Dasar Visual Paradigm

Definisi Visual Paragidm

Visual Paradigm adalah perangkat lunak (software) pendukung pemodelan sistem yang banyak digunakan untuk merancang model sistem sesuai dengan konsep UML.

Pemodelan yang dapat digunakan/dirancang pada Visual Paradigm versi 6.4 antara lain:

  1. UML Diagram : use case diagram, class diagram, sequence diagram, activity diagram, communication diagram, state machine diagram, component diagram, package diagram, deployment diagram, object diagram, composite structure diagram, timing diagram dan interaction overview diagram.

  2. Requirement Capturing : textual analysis, requirement diagram, basic diagram, dan CRC card diagram.

  3. Database Modeling : entity relationship diagram (ERD) dan ORM diagram.

  4. Business Process Modelling : business process diagram, data flow diagram, EPC diagram, process map diagram dan organization chart.

  5. Others : EJB diagram, overview diagram, user interface, dan mind mapping diagram

Definisi Website

Menurut Dani Eko Hendrianto (2014: 59) dalam Jurnal IJNS – Indonesian Journal On Networking and Security Vol. 3 No. 4, “Website (Situs Web) merupakan kumpulan dari halaman-halaman web yang berhubungan dengan file-file lain yang terkait. Dalam sebuah website terdapat suatu halaman yang dikenal dengan sebutan home page”.

Definisi Web Browser

Menurut Rulia Puji Hastanti, Bambang Eka Purnama dan Indah Uly Wardati (2015: 3) dalam Jurnal Bianglala Informatika Vol. 3 No. 2, “Pengertian Web Browser adalah sebuah perangkat lunak atau software yang berfungsi untuk menampilkan dan melakukan interaksi dengan dokumen-dokumen yang disediakan oleh server web”.

Studi Pustaka (Literature Review)

Literature Review ini dilakukan ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ke tingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan/melengkapi penelitian yang sudah ada sebelumnya.

Terdapat penelitian sebelumnya yang memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Hafilah Hamimi (2014) [29], dengan judul “Analisa Anggaran Pendapatan Belanja Daerah pada DPKA Kota Padang”. Penelitian ini membahas tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) adalah suatu daftar sistematis yang dirinci tentang penerimaan, pengeluaran dan pembelanjaan daerah dalam jangka waktu tertentu (satu tahun) diatur dalam Permendagri No. 16 Tahun 2006, sehingga data APBD dapat dijadikan sebagai pedoman pemerintah dan pengeluaran daerah dalam melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan pendapatan untuk menjaga kestabilan ekonomi dan menghindari inflasi dan deflasi.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Ade Riswanto (2015)[30], dengan judul “Perencanaan Anggaran Berbasis Kinerja di Kabupaten Pasuruan”, Penelitian ini membahas tentang tujuan dilaksanakannya penganggaran adalah agar apa yang sudah direncanakan sebagai kegiatan usaha pembangunan mendapat kepastian akan penyediaan pembiayaannya. Dengan demikian, maka terdapat pula jaminan akan dapat dilaksanakannya suatu rencana.

  3. Penelitian jurnal yang dilakukan oleh Yuswanto dan Yudhi Kurniawan (2016) [31], dengan judul “Pengembangan Program Sistem Informasi Akutansi Berbasis Akrual sesuan dengan standar Akutansi Pemerintahan (SAP)”, Penelitian ini mengkaji cara praktis mendesain pelaporan Akutansi Keuangan Daerah yang berbasis Akrual yang sesuai dengan Standar Akutansi Pemerintahan.

  4. Penelitian jurnal yang dilakukan oleh Eko Sigit Purnomo dan Febrilian Samopa (2013) [32], dengan judul “Pembuatan Sistem Informasi Rekonsiliasi Keuangan Negara menggunakan PHP dan My SQL” Penelitian ini membahas tentang Sistem Informasi Rekonsiliasi Keuangan Negara dapat mempermudah satuan kerja dalam melakukan rekonsiliasi dengan KPPN dan mempercepat proses pelaksanaan anggaran oleh satuan kerja yang bersangkutan. Proses bisnis rekonsiliasi menjadi lebih efektif dan efisien dimana proses rekonsiliasi dapat lebih cepat dilakukan dan satuan kerja dapat langsung mendapatkan Berita Acara Rekonsiliasi sebagai syarat pengajuan Surat Perintah Membayar.

  5. Tinjauan studi dari penelitian Robert Kengara (2014) [33], berjudul “Effect of Funds Disbursement Procedures on Implementation of Donor Projects in Homabay County, Kenya” Provision of staff to man key departments by donors is not a guarantee to completion of projects as scheduled with a negative correlation coefficient of 0.421 at 0.011level of significance. The study contributes to knowledge on disbursement of funds and project implementation in Kenya’s public sector.

  6. Tinjauan studi dari penelitian Jorg Faust dan Svea Koch (2014) [34], berjudul " Foreign Aid And The Domestic Politics Of European Budget Support” We analyse domestic factors within European donor countries that have influenced theirprovision of budget support. Budget support has been one of the most promising, and at the same time, controversial aid instruments aimed at improving aid effectiveness as well as donor harmonisation. Based on theoretical considerations, our econometric analysis for the 2002–2012 period shows that government ideology, the economic context in donor countries, as well as the structure of their aid systems have been important determinants of budget support provision. A comparison of Germany and the United Kingdom sustains these findings with qualitative evidence. Our findings also indicate that these ideological, economic and bureaucratic factors have worked as important barriers to improved donor harmonisation within Europe.

  7. Tinjauan studi dari penelitian Hasan Basri dan Siti Nabihah (2014) [35], berjudul “Accountability Of Local Goverment: The Case Of Aceh Province, Indonesia” The Indonesian government has introduced various initiatives to encourage accountability from local governments. However, many local governments in Indonesia are still suffering from financial scandals. Concerns over lack of accountability, mismanagement of resources, and inefficiency and ineffectiveness of government institutions are repeatedly voiced by the media and corruption watchdog. The issue is more pertinent in the Province of Aceh given the special autonomy status which has led to massive injection of financial resource in the region. However, the institutions of local government presently do not have the capacity and capability to effectively manage their financial resources. Corruption is still a major problem in local Acehnese government. These issues of accountability, specifically with regards to the lack of financial planning and budgeting and also the deficiencies in the financial reporting system, are discussed in this paper. Several recommendations on how to improve governance and accountability of local government in Aceh are also provided.

  8. Tinjauan studi dari penelitian Alfred M. Wu (2014) [36], berjudul “Searching for Fiscal Responsibility: A Critical Review of the BudgetReform in China “ The 2008–2009 global financial crisis has made budget management and fiscal responsibility more imperative in many developed economies. A budget crisis has not occurred in emerging economies such as China. However, in China, the demands of fiscal responsibility have increased against the backdrop of bulging government revenues in recent years. Over the past decade, the Chinese government has started to promote self-constrained bureaucracy and strengthen its fiscal responsibility and accountability in budget formulation and implementation. The 1999 budget reform that aimed to improve fiscal responsibility was hailed a success by previous literature. Drawing on field research in five counties in China between 2008 and 2010, it is argued that though some achievements have been made, the budget reform has not substantially improved both accountability and transparency within the bureaucracy. The implication of this study is that top-down, supply-side reforms led by the state may not be effective.


BAB III

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Pada tahun 2009 kabupaten tangerang mengadakan pemekaran yang menghasilkan pemekaran wilayah selatan kabupaten tangerang yang berbatasan dengan jakarta selatan dan parung bogor yaitu kota tangerang selatan.

Kota tangerang selatan terdiri dari 30 Kecamatan Antara lain Kec Serpong, Serpong utara, Pamulang, Ciputat, Pondok cabe, Pondok Aren, Pondok kacang dll.

Visi Perusahaan

Terwujudnya kota yang bersih, Hijau, Gemerlap dan Teratur Tahun 2016.

Misi Perusahaan

  1. Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan kebersihan

  2. Meningkatkan pengembangan ruang tata hijau

  3. Meningkatkan pelayanan pemakaman kepada masyarakat

  4. Meningkatkan pelayanan penerangan jalan umum

Tujuan Perusahaan

  1. Meningkatkan kualitas kinerja dan peningkatan keahlian karyawan dengan selalu memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan karyawan.

  2. Meningkatkan kualitas yang baik dan memberikan kepercayaan serta kenyamanan kepada pelanggan.

Deskripsi Kerja

  1. Keuangan

  2. Kalimat paragraf

    Berikut adalah fungsi kerja dari tiap unit pada bagian pengelolaan Keuangan Dinas DKPP Kota Tangerang Selatan :
  3. Kepala Dinas

  4. Kepala Dinas selaku kepala dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan pejabat pemegang pengguna anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang di pimpinnya.

    Tugas dan wewenang :

    1. Menyusun RKA (Rencana Kerja dan Anggaran) –SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) dan DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran)

    2. Mengadakan perikatan dalam batas APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah)

    3. Menguji kebenaran materil bukti penagihan

    4. Membebankan pengeluaran sesuai DPA (Dokumen Pelaksana Anggaran)

    5. Memerintahkan pembayaran

    6. Menandatangani SPM (Surat Perintah Membayar)

    7. Memungut penerimaan bukan pajak

    8. Menyampaikan laporan keuangan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)

    9. Prosedur laporan

  5. PPK (Pejabat Penatausahaan Keuangan)-SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)

  6. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD yang selanjutnya di singkat PPK-SKPD adalah pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD.

    Tugas :

    1. Meneliti kelengkapan SPP (Surat Perintah Pembayaran) yang diajukan bendahara

    2. Melakukan verifikasi SPP dan menyiapkan SPM (Surat Perintah Membayar)

    3. Melakukan verifikasi harian atas penerimaan

    4. Melaksanakan Akuntansi dan menyiapkan laporan keuangan SKPD larangan PPK-SKPD adalah tidak boleh merangkap sebagai pejabat yang melakukan penerimaan daerah, bendahara dan PPTK.


  7. PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan)

  8. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disingkat PPTK adalah pada unit kerja SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya.

    Tugasnya mencangkup :

    1. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan

    2. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan

    3. Menyiapkan dokumen anggaran (SPP) atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan

    4. Bertanggung jaab kepada PA (Pengguna Anggaran)

  9. Bendahara

  10. Bendahara adalah setiap orang atau badan yang diberi tugas untuk menerima, menyimpan dan membayar/menyerahkan uang atau surat berharga atau barang-barang daerah.

    Tugas dan fungsinya mencangkup :

    1. Pejabat fungsional

    2. Pengelolaan keuangan di SKPD

    3. Dapat dibantu oleh pembantu bendahara

    4. Bertanggung jawab secara fungsional kepada DPPKAD (Dinas Pengelolaan Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah)

Metode Analisa SWOT

Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi Kekuatan (Strenght), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan juga Ancaman (Threats) sistem sehingga membantu dalam proses monitoring terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pelaksanan terkait pencairan anggaran pasang baru dan perubahan daya pada DKPP Kota Tangerang Selatan yang dapat dilihat pada tabel 3.1. berikut :

Tabel 3.1 Analisa SWOT
Tabel 3.2 Matriks SWOT

Analisa Batasan Sistem

Berdasarkan analisa yang dilakukan, sistem pengolahan data pada sistem pencarian anggaran yang sedang berjalan kurang optimal. Karena sistem input pajak masih belum saling berhubungan, sehingga masing-masing laporan penunjang yang berhubungan masih kurang efisien kadang terjadi kesalahan karena human error, hal ini mengakibatkan waktu pengolahan data kurang efektif dan efisien karena banyak ditemukan data yang diinput kurang akurat. Hal ini mengakibatkan laporan pencairan anggaran sering terjadi kesalahan dan keterlambatan tidak sesuai Timetable.

Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Pada Use Case Diagram

Gambar 3.1 Use Case Diagram

Berdasarkan Gambar 3.1. Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  1. Terdapat 1 sistem mencakup proses kegiatan yang berjalan

  2. Terdapat 2 actor dalam proses kegiatan yang berjalan, yaitu PPTK dan Bendahara

  3. 4 use case kegiatan oleh actor

Analisa Sistem Berjalan Pada Activity Diagram

Activity Diagram Pengajuan Anggaran

Gambar 3.2. Activity Diagram Pengajuan Anggaran

Berdasarkan Gambar 3.2. Activity Diagram diatas terdapat :

  1. Terdapat 1 Initial node merupakan awal proses kegiatan

  2. 6 vertical swimeline yaitu PPTK, Bendahara, PPA, PA, DPPKAD, BANK

  3. 11 activity dilakukan oleh actor-actor.

  4. 1 final node yang merupakan akhir proses kegiatan


Analisa Sistem Berjalan Pada Sequence Diagram

Sequance Diagram Pengajuan Anggaran

Gambar 3.3. Sequence Diagram Pengajuan Anggaran

Berdasarkan Gambar 3.4. Sequence Diagram diatas terdapat :

  1. Terdapat 5 Lifelne terdiri dari : Form pencairan anggaran, SPP, SPM, SP2D, DPPKAD

  2. 12 Message memberikan informasi – informasi tentang Gambaran aktifitas yang berlangsung pada proses kegiatan yang dilakukan oleh actor tersebut.

Konfigurasi Sistem Berjalan

Di dalam membuat Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Proyek Pada PT. Permata Bangun Kharisma penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi sebagai berikut:

  1. Perangkat Keras ( Hardware )

    1. Processor : Intel® Core(TM)2 Dua CPU E7500 @2.93GHz 2.93HHz

    2. Monitor : LCD

    3. Memory : 2,00 GB

    4. Printer : HP laserjet P1566

  2. Spesifikasi Software

    1. Windows 7 Ultimate 32-bit

    2. Microsoft Office Excel 2010

  3. Hak Akses (Brainware)

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

  1. SPJ yang telah difinal jika terjadi kesalahan harus ditolak terlebih dahulu oleh pihak DPPKAD . membuat tidak efisiensi waktu.

  2. Tidak terintegrasinya perhitungan pajak belanja suatu barang atas pajak yang dikenakan dari hasil pembelanjaan sesuai dengan peraturan pemerintah tetapkan dan mengharuskan menghitung pajak secara manual.

Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Diperlukannya rekening bank pada setiap admin pelaksana untuk menunjang fleksibilitas ketika pengajuan anggaran pada setiap kegiatan yang akan dilaksanakan.

  2. Harus ada kerja sama antara BPTI (Badan Pengaas Teknologi Informasi) pusat dengan kantor pajak terkait terhadap hitungan pajak agar otomatis penginputan data pajak di simral.

Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti, pada proses pengolahan data masih kurang optimal, belum terintegrasi data menyebabkan sering terjadi masalah, seperti double penginputan data, keterlambatan dalam pembuatan laporan yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Dengan adanya sistem informasi pencairan anggaran ini, diharapkan dapat menyajikan aplikasi yang mudah digunakan agar dapat bermanfaat bagi admin dalam pembuatan laporan, dan lebih efektif dalam melakukan pencairan anggaran yang akan di gunakan.

Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Dalam penelitian analisa dan perancangan sistem informasi persediaan barang pada Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman, peneliti dapat menyimpulkan kelebihan dan kekurangan pada sistem tersebut :

  1. Kelebihan dari Sistem Informasi Pencairan anggaran, pimpinan mudah untuk mengakses dan mengontrol laporan dengan cara mengakses di mana saja dan kapan saja dengan menggunakan gadged sekalipun karena terkoneksi dengan internet.

  2. Meskipun sistem yang berjalan saat ini sudah cukup baik, tetapi masih ada beberapa kekurangan. Adapun kekurangan dari sistem yang telah berjalan saat ini yaitu sistem belum terkomputerisasi dan pengolahan data yang masih manual. Serta pemeliharaan dari sistem itu sendiri supaya dalam penggunaan sistem ini tidak terjadi kekeliruan dalam pengolahan data yang merupakan data penting untuk mengambil keputusan.

Analisa Kontrol

Pengendalian yang diterapkan pada sistem informasi sangat berguna untuk tujuan mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Kesalahan yang mungkin terjadi bila sebuah file basis data digunakan oleh lebih dari satu orang pemakai dalam network. Maka pengendalian intern diperlukan untuk mengecek kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi sehingga dapat dikoreksi.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan pengguna sistem yan.g belum terpenuhi.

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat :

Tabel 3.4 Tabel Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M : Mandatory (Yang diinginkan)

D : Desirable (Yang diperlukan)

I : Inessential (Yang tidak mutlak diinginkan)

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut adalah gambar elisitasi tersebut :

Tabel 3.5 Tabel Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T : Technical

O : Operational

E : Economic

L : Low = mudah

M : Middle = sedang

H : High = sulit

Final Draft Elisitasi

Final Draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkanlah 14 requirement final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut lampirkan Gambar Final Draft Elisitasi :

Tabel 3.6 Tabel Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisis dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada Sistem Pencairan Anggaran Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kota Tangerang Selatan, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi sistem pencairan anggaran yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah sistem pengolahan persediaan barang yang semula dilakukan secara manual menjadi sistem pencairan anggaran yang terkomputerisasi dan berbasis web. maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Admin Kepala Pelaksana

    1. Melakukan login sistem.

    2. Menampilkan menu home.

    3. Melakukan create pengajuan belanja

    4. Melakukan create pengembalian belanja

    5. Melihat laporan belanja.

    6. Melakukan ubah password

    7. Melakukan print out laporan belanja

    8. Melakukan logout sistem.

  2. Kasubag

    1. Melakukan login sistem.

    2. Menampilkan menu home.

    3. Melakukan approval spj belanja

    4. Melakukan ubah password

    5. Melakukan print out laporan belanja

    6. Melakukan logout.

  3. bendahara

    1. Melakukan login sistem.

    2. Menempilkan menu home.

    3. Melakukan manage belanja.

    4. Melakukan manage pengembalian.

    5. Melakukan ubah password

    6. Melakukan print out laporan belanja

    7. Melakukan logout.

  4. Admin

    1. Melakukan login sistem.

    2. Menampilkan menu home.

    3. Menginput data keluar barang.

    4. Melakukan create pengajuan belanja

    5. Melakukan create pengembalian belanja

    6. Melakukan approval spj belanja

    7. Melakukan manage belanja.

    8. Melakukan manage pengembalian.

    9. Melakukan print out laporan belanja

    10. Melakukan logout.

Rancangan Diagram Yang Diusulkan

Use Case Diagram Admin Pelaksana

Gambar 4.1 Use Case Diagram Admin pelaksana

Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (Satu) Sistem yang mencakup sistem informasi pencairan anggaran.

  2. 1 (Satu) Actor yang melakukan kegiatan Admin pelaksana

  3. 12 (Dua Belas) Use case yang dilakukan diantaranya : admin pelaksana login, menampilkan menu home, menampilkan bku belanja, didalamnya terdapat spj belanja, admin pelaksana bisa melakukan create form spj belanja,admin pelaksana bisa melakukan create form pengembalian belanja, menampilkan laporan belanja didalamnya admin pelaksana bisa melihat laporan belanja, melakukan print, menampilkan logout dan ubah password.

Use Case Diagram Kasubag

Gambar 4.2 Use Case Diagram Kasubag

Berdasarkan Gambar 4.2 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (Satu) Sistem yang mencakup sistem informasi pencairan anggaran.

  2. 1 (Satu) Actor yang melakukan kegiatan Kasubag

  3. 9 (Sembilan) Use case yang dilakukan diantaranya : kasubag melakukan login, menampilkan menu home, menampilkan bku belanja, kasubag melakukan approval form belanja, menampilkan laporan belanja kasubag bisa melihat laporan belanja, melakukan print, menampilkan logout dan ubah password.

Use Case Diagram Bendahara

Gambar 4.3 Use Case Diagram Bendahara

Berdasarkan Gambar 4.3 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (Satu) Sistem yang mencakup sistem informasi pencairan anggaran.

  2. 1 (Satu) Actor yang melakukan kegiatan Bendahara

  3. 18 (Delapan Belas) Use case yang dilakukan diantaranya : bendahara login, menampilkan menu home, menampilkan spj belanja, didalamnya bendahara bisa melakukan kegiatan update, view, delete, dan print, menampilkan bku belanja didalamnya terdapat fungsi update, view, delete, dan print,ada juga menu pengembalian belanja didalamnya terdapat fungsi update, view, delete, dan print, untuk menu laporan belanja didalamnya bndahara bisa melihat laporan belanja, dan print, menampilkan logout dan ubah password.

Use Case Diagram Admin

Gambar 4.4 Use Case Diagram Admin

Berdasarkan Gambar 4.4 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (Satu) Sistem yang mencakup sistem informasi pencairan anggaran.

  2. 1 (Satu) Actor yang melakukan kegiatan Admin

  3. 18 (Delapan Belas) Use case yang dilakukan diantaranya : admin login, menampilkan menu home, menampilkan spj belanja, didalamnya admin bisa melakukan update, view, delete,dan print, menampilkan bku belanja didalamnya terdapat fungsi update, view, delete, dan print,menu pengembalian belanja didalamnya terdapat fungsi update, view, delete, dan print, menampilkan laporan belanja didalamnya terdapat melihat laporan belanja, print, menampilkan logout dan ubah password.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity Diagram Admin Pelaksana

Gambar 4.5 Activity Diagram Admin Pelaksana

Berdasarkan Gambar 4.5 Activity Diagram Admin Pelaksana Sistem Yang Diusulkan

  1. 1 (satu) Initial Node sebagai objek yang diawali.

  2. 1 (satu) Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

  3. 14 (Empat Puluh Tiga) Activity State dimulai dari login sampai logout.

  4. 1 (satu) Final Node sebagai objek yang diakhiri.

Activity Diagram Bendahara

Gambar 4.6 Activity Diagram Bendahara

Berdasarkan Gambar 4.6 Activity Diagram Bendahara Sistem Yang Diusulkan

  1. 1 (satu) Initial Node sebagai objek yang diawali.

  2. 1 (satu) Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

  3. 20 (delapan belas) Activity State dimulai dari login sampai logout.

  4. 1 (satu) Final Node sebagai objek yang diakhiri.

Activity Diagram Kasubag

Gambar 4.7 Activity Diagram Kasubag Sistem Yang Diusulkan


Berdasarkan Gambar 4.7 tersebut di atas, dapat diterangkan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) Initial Node sebagai objek yang diawali.

  2. 1 (satu) Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

  3. 10 (sembilan) Activity State dimulai dari login sampai logout.

  4. 1 (satu) Final Node sebagai objek yang diakhiri.

Activity Diagram Admin

Gambar 4.8 Activity Diagram admin Sistem Yang Diusulkan


Berdasarkan Gambar 4.8 tersebut di atas, dapat diterangkan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) Initial Node sebagai objek yang diawali.

  2. 1 (satu) Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

  3. 30 (sembilan belas) Activity State dimulai dari login sampai logout.

  4. 1 (satu) Final Node sebagai objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem yang diusulkan

Sequence Diagram Admin

Gambar 4.9 Sequence Diagram Admin Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.9 tersebut diatas, dapat diterangkan sebagai berikut:

  1. Admin melakukan login dengan memasukan username dan password.

  2. Verifikasi login. Jika login benar, maka masuk ke halaman menu home. Jika admin salah masuk memasukan username dan password, maka akan ditampilkan form login kembali.

  3. Admin kembali ke form login.

  4. Admin masuk ke menu home.

  5. Admin melakukan proses tambah input, melihat, edit, delete data satuan kerja, sub unit, dpa, jenis transaksi, rekening, sub kegiatan, sumber biaya, pph, ppn, user pada master data.

  6. Admin dapat melihat data belanja.

  7. Admin dapat melihat laporan.

  8. Admin dapat menginput data master.

  9. Admin melakukan logout.

  10. Kembali ditampilkan halaman login.

Sequence Diagram Admin Pelaksana

Gambar 4.10 Sequence Diagram Admin Pelaksana Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.10 tersebut diatas, dapat diterangkan sebagai berikut:

  1. Admin pelaksana melakukan login dengan memasukan username dan password.

  2. Verifikasi login. Jika login benar, maka masuk ke halaman menu home. Jika Admin pelaksana salah masuk memasukan username dan password, maka akan ditampilkan form login kembali.

  3. Admin pelaksana kembali ke form login.

  4. Admin pelaksana masuk ke menu home.

  5. Admin pelaksana melakukan input spj belanja.

  6. Admin pelaksana dapat melihat data input.

  7. Admin pelaksana dapat melihat data laporan.

  8. Admin pelaksana melakukan logout.

  9. Kembali ditampilkan halaman login.

Sequence Diagram Kasubag

Gambar 4.11 Sequence Diagram Kasubag Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.11 tersebut diatas, dapat diterangkan sebagai berikut:

  1. Kasubag melakukan login dengan memasukan username dan password.

  2. Verifikasi login. Jika login benar, maka masuk ke halaman menu home. Jika kasubag salah masuk memasukan username dan password, maka akan ditampilkan form login kembali.

  3. Kasubag kembali ke form login.

  4. Kasubag masuk ke menu home.

  5. Kasubag melakukan approval spj belanja.

  6. Kasubag melihat laporan

  7. Kasubag melakukan logout.

  8. Kembali ditampilkan halaman lo

Sequence Diagram Bendahara

Gambar 4.12 Sequence Diagram Bendahara Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.12 tersebut diatas, dapat diterangkan sebagai berikut:

  1. Bendahara melakukan login dengan memasukan username dan password.

  2. Verifikasi login. Jika login benar, maka masuk ke halaman menu home. Jika bendahara salah masuk memasukan username dan password, maka akan ditampilkan form login kembali.

  3. Bendahara kembali ke form login.

  4. Bendahara masuk ke menu home.

  5. Bendahara dapat menginput spj belanja.

  6. Bendahara menginput data pengembalian.

  7. Bendahara dapat melihat data laporan.

  8. Bendahara melakukan logout.

  9. Kembali ditampilkan halaman login.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk menganalisis sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan, dapat dijabarkan perbedaan antara sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang di usulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram di atas.

Class Diagram

Untuk menggambarkan hubungan antara tabel yang diusulkan dapat dilihat pada class diagram sebagai berikut :

Gambar 4.13 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Basis Data

  1. Nama Tabel : Belanja
    Media : Hardisk
    Isi : no_belanja, tahun_belanja, periode_belanja, satuan_kerja, sub_unit, jenis_transaksi, no_bku, uraian_transaksi, jumlah, no_bukti , nama_bendahara, npwp_bendahara, keterangan, tgl_pembukuan, tgl_transaksi, nip_bendahara, jenis_spj, Dpa, transfer_tunai, dari_rekening_bendahara, dibayarkan_kepada, npwp_rekanan, sub_kegiatan, Panjar, jumlah_sisa_spj, jumlah_belanja, jumlah_sisa_spj_panjar, approval, uraian_belanja, pajak, pph, ppn.
    Primary Key : no_belanja
    Panjang Record: 1701

    Tabel 4.2 Belanja

  2. Nama Tabel : dpa
    Media : Hardisk
    Isi : id_dpa,no_dpa.
    Primary Key : id_dpa
    Panjang Record: 210

    Tabel 4.3 Dpa

  3. Nama Tabel : Jenis Transaksi
    Media : Hardisk
    Isi : id_jenis_transaksi, nama_jenis_transaksi
    Primary Key : id_jenis_transaksi
    Panjang Record : 55

    Tabel 4.4 Jenis Transaksi

  4. Nama Tabel : Panjar Kegiatan
    Media : Hardisk
    Isi : no_panjar, Tahun, nama, satuan_kerja, no_dpa, no_bku, tgl_panjar, Uraian, jumlah_panjar, jumlah_spj , jumlah_sisa_panjar, jumlah_belum_spj.
    Primary Key : no_panjar
    Panjang Record : 280

    Tabel 4.5 Panjar Kegiatan


  5. Nama Tabel : Pengembalian
    Media : Hardisk
    Isi : id_pengembalian, no_belanja, jumlah_anggaran, jumlah_belanja, sisa_belanja, Gambar.
    Primary Key : id_satuan
    Panjang Record : 145

    Tabel 4.6 Pengembalian

  6. Nama Tabel : Pertanggung Jawaban Panjar
    Media : Hardisk
    Isi : no_pertanggungjawaban, Tahun, Periode, sub_unit, jenis_transaksi, no_bku, Uraian, tgl_pembukuan, Jumlah, no_bukti, nama_bendahara, npwp_bendahara, tgl_transaksi, nip_bendahara, Keterangan, Dpa, Panjar, rekenening_bendahara, transfer_tunai, jumlah_panjar, sisa_panjar, jumlah_belanja, sisa_spj, anggaran_tunai, pengembalian_anggaran.
    Primary Key : no_pertanggungjawaban
    Panjang Record : 966

    Tabel 4.7 Pertanggung jawaban panjar

  7. Nama Tabel : Pph
    Media : Hardisk
    Isi : id_pph,nilai_pph.
    Primary Key : id_pph
    Panjang Record : 7.2

    Tabel 4.8 Pph


  8. Nama Tabel : Ppn
    Media : Hardisk
    Isi : id_pph,nilai_pph.
    Primary Key : id_pph
    Panjang Record : 7.2

    Tabel 4.9 Ppn


  9. Nama Tabel : Rekening
    Media : Hardisk
    Isi : id_jenis_transaksi, no_rekening.
    Primary Key : id_jenis_transaksi
    Panjang Record : 105

    Tabel 4.10 Rekening


  10. Nama Tabel : Satuan Kerja
    Media : Hardisk
    Isi : id_satuan_kerja, nama_satuan_kerja.
    Primary Key : id_satuan_kerja
    Panjang Record : 86

    Tabel 4.11 Satuan Kerja

  11. Nama Tabel :Spm
    Media : Hardisk
    Isi : id_spm, tahun, no_spm, tgl_spm, id_spp.
    Primary Key : id_spm
    Panjang Record : 43

    Tabel 4.12 Spm


  12. Nama Tabel :Spp
    Media : Hardisk
    Isi : id_satuan, Tahun, satuan_kerja, Sub_unit, jenis_spp, no_spp, tgl_spp, uraian_peruntukan, sumber_pembiayaan, nama, jabatan, nip, bank_account, dibayarkankan_kepada, Npwp, keterangan, approval, status_spm, anggaran_tunai, pengembalian_anggaran.
    Primary Key : id_spp
    Panjang Record : 969

    Tabel 4.13 Spp

  13. Nama Tabel :Sub Kegiatan
    Media : Hardisk
    Isi :id_satuan, nama.
    Primary Key : id_sub_kegiatan, nama_sub_kegaiatan.
    Panjang Record : 105

    Tabel 4.14 Sub Kegiatan


  14. Nama Tabel :Sub Unit
    Media : Hardisk
    Isi :id_satuan_kerja, nama_sub_unit.
    Primary Key : id_satuan_kerja
    Panjang Record : 35

    Tabel 4.15 Sub Unit

  15. Nama Tabel : Sumber Biaya
    Media : Hardisk
    Isi :id_sumber_biaya, nama_sumber_biaya
    Primary Key : id_sumber_biaya
    Panjang Record : 25

    Tabel 4.16 Sumber Biaya

  16. Nama Tabel : User
    Media : Hardisk
    Isi :id_user, username, password, name dan level.
    Primary Key : id_user
    Panjang Record : 85

    Tabel 4.17 User

Rancangan Prototype

Rancangan Prototype Login

Gambar 4.14 Rancangan Prototype Login

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Login. Setiap pengguna yang akan memakai sistem ini diharuskan memiliki akun untuk mengakses sistem dengan memasukkan username dan password.

Rancangan Prototype Home

Gambar 4.15 Rancangan Prototype Home

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Home. Yang didalamnya terdapat Menu Home, Bku Belanja,Laporan Belanja Dan Logout.

Rancangan Prototype Print Out Laporan

Gambar 4.16 Rancangan Prototype Print Out Laporan

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan print out laporan belanja.

Rancangan Prototype Create Pengembalian Belanja

Gambar 4.17 Rancangan Prototype Create Pengembalian Belanja

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman create untuk pengembalian sisa belanja.

Rancangan Prototype Create User

Gambar 4.18 Rancangan Prototype Create User

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman create user untuk login pada sistem simral.

Tampilan Program

Tampilan Program Halaman Login

Gambar 4.19 Tampilan Program Halaman login

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Login. Setiap pengguna yang akan memakai sistem ini diharuskan memiliki akun untuk mengakses sistem dengan memasukkan username dan password.

Tampilan Program Halaman Menu Home

Gambar 4.20 Tampilan Program Halaman Menu Home

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Menu Home.

Tampilan Program Print Out Laporan

Gambar 4.21 Tampilan Program Print Out Laporan

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan laporan pada saat di print.

Tampilan Program Halaman Create Pengembalian Belanja

Gambar 4.22 Tampilan Create Pengembalian Belanja

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman create pengembalian sisa belanja.

Tampilan Program Halaman Create User

Gambar 4.23 Tampilan Program Halaman Create User

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan untuk membuat user yang digunakan login pada sistem simral.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah satu unit Personal Computer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah:

  1. Processor : Intel® Celeron®CPU 1007U @1.50GHz (2CPUs)~1.50GHz

  2. Monitor : LCD

  3. Memory : 2048MB RAM

  4. Hardisc : 320 GB

  5. Printer : Deskjet

Spesifikasi Software

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam intruksi yang diinginkan agar komputer diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah :

  1. Windows 7

  2. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

  3. Database Server : MySQL

  4. Microsoft Office 2007

  5. XAMPP v3.1.0

  6. Adobe Dreamweaver CS6

  7. Internet Browser: Google Chrome

Hak Akses (Brainware)

  1. Admin

  2. Purchasing

  3. Supplier

  4. PPIC

Testing

Metode Implementasi

Implementasi Sistem Informasi Persediaan Barang dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox Testing. Metode Blackbox Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Blackbox Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Blackbox Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Pengujian Black Box

Berikut tampilan pengujian blackbox username dan password.

Gambar 4.24 Pengujian Black Box Login,Username dan Password


Gambar ini menunjukkan apabila login password tidak diisi sistem akan menolak akses login dan menampilkan pesan “Password Tidak Boleh Kosong!!" muncul gambar seperti dibawah ini :

Gambar 4.25 Pengujian Black Box Login,Username dan Password salah


Gambar ini menunjukkan apabila username dan password diisi dengan data yang benar, lalu klik tombol “Login” Sistem akan menerima akses login dan menampilkan menu Home.

Gambar 4.26 Pengujian Black Box halaman HOME


Gambar ini menganai langkah selanjutnya dengan menekan salah satu tombol, misalnya "Bku Belanja" untuk menuju halaman Create Form Belanja.

Time Schedule

Time Schedule merupakan hal-hal yang menjelaskan tentang perencanaan proses implementasi. Pada tahap ini, rencana implementasi sangat berguna dalam menentukan proses pelaksanaan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel berikut:

Tabel 4.18 Time Schedule

Estimasi Biaya

Estimasi Biaya ini berisi rincian biaya sistem yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam organisasi.

Tabel 4.19 Estimasi Biaya




BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Kesimpulan yang dapat diambil dari rumusan masalah adalah :

  1. Sistem Pencairan Anggaran pada DKPP Kota Tangerang Selatan yang berjalan saat ini belum efektif untuk melakukan pengolahan pencairan anggaran, karena masih menggunakan MS. Excel pada saat proses pengajuan dana kegiatan / panjar uang kegiatan sehingga pengajuan dana Panjar masih menggunakan sistem manual, oleh karena itu diperlukan sistem yang lebih baik dalam pendataan pencairan anggaran.

  2. Laporan pencairan belanja yang dihasilkan pada DKPP Kota Tangerang Selatan saat ini masih belum akurat dikarenakan sistem yang digunakan pada Dinas tersebut masih belum terintegrasi dengan baik tentang perhitungan perolehan pajak belanja sesuai peraturan pemerintah tetapkan dikarenakan input dan hitungan pajak masih manual.

  3. Sistem informasi yang diperlukan di DKPP Kota Tangerang Selatan adalah sebuah aplikasi yang dapat mengelola data pencairan anggaran yang menggunakan Database Server MYSQL dan aplikasi XAMPP yang berperan sebagai Web Server yang membantu dalam menampilkan hasil website tanpa harus online atau terakses dengan internet.


Saran

Adapun saran yang dapat diberikan untuk memaksimalkan Sistem Informasi Pencairan anggaran pada DKPP Kota Tangerang Selatan yang dibuat penulis adalah sebagai berikut:

  1. Perlu adanya peneliti lain untuk pengembangan fitur-fitur Pencairan anggaran ini supaya menjadi lebih baik lagi dan diharapkan ada peneliti lain yang mengkaji keamanan sistem agar data lebih terjamin keamanannya.

  2. Disarankan untuk melakukan pelatihan kepada karyawan yang terkait dalam hal tata cara menggunakan program aplikasinya.

  3. Diperlukan adanya peningkatan ketelitian dari user agar dapat meninimalisasi human error agar informasi yang dihasilkan akurat, relevan dan tepat waktu.

Dengan adanya sistem ini pihak instansi supaya lebih memperhatikan website untuk selalu ter-upgrade terutama dalam teknik dalam mengamankan sistem.





DAFTAR PUSTAKA

  1. Ludwig Von Bertalanfly. 2014. “Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terikat dalam suatu antarrelasi di antara unsur-unsur tersebut dan dengan lingkungan” (Sunyoto, 2014: 32). .
  2. Anatol Rapoport. 2014. ”Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan antara satu sama lain” (Sunyoto, 2014: 32).
  3. L.Ackof. 2014. “Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain” (Sunyoto, 2014: 32). .
  4. John A. Beckett. 2014. “Sistem adalah sekumpulan sistem-sistem yang terinteraksi” (Sunyoto, 2014: 33). .
  5. Menurut Rice Novita dan Novita Sari. 2015. dalam jurnal TEKNOTIF Vol. 3 No. 2 “Sistem adalah suatu grup dari elemen-elemen baik berbentuk fisik maupun bukan fisik yang menunjukkan suatu kumpulan saling berhubungan diantaranya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan, sasaran atau akhir dari sistem”.
  6. 6,0 6,1 Agung Wahana dan Asep Ririh Riswaya. 2014. dalam jurnal Computech & Bisnis Vol. 8 No. 1, Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu. .
  7. McLeod dalam bukunya. (Yakub, 2014: 4). sistem yang dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang.
  8. John J. Longkutoy. 2012. “Data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain”.
  9. Sutarman. 2012. “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. .
  10. R.J Beishon dikutip Onong. 1989. “Informasi adalah diinterprestasikan, barangkali, lebih luas daripada biasanya” (Sunyoto, 2014: 39). .
  11. Samuel Eilon dikutip Onong. 1989. “informasi adalah sebagai pernyataan yang menjelaskan suatu peristiwa atau suatu objek atau suatu konsep” (Sunyoto, 2014: 39). .
  12. Gordon B. Davis. 1992. “informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi dan sebagainya”. (Sunyoto, 2014: 40). .
  13. Adam dikutip Gordon B.Davis. 1992. Mengenai sikap manajemen terhadap sistem informasi. (Sunyoto, 2014: 41). .
  14. Kenneth Jane. (2007). “Sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan. (Sunyoto, 2014: 47). .
  15. Novita, Rice, Novita Sari. (2015). “SISTEM INFORMASI PENJUALAN PUPUK BERBASIS E-COMMERCE”. Jurnal TEKNOIF Vol. 3 No. 2 Oktober 2015 ISSN: 2338-2724
  16. sunguk. lee."Database Theory and Aplication". dalam Internasional Journal of Database Theory and Aplication Vol. 5 No. 1, March 2012
  17. Rosa. 2013. “Analisa Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.
  18. Taufiq, Rahmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  19. Aris Martono dkk. 2016. setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti.
  20. 20,0 20,1 Fahmi, Irham. 2016. Teori dan Teknik Pengambilan Keputusan: Kualitatif dan Kuantitatif. Depok: Rajawali Pers.
  21. Hendro. 2011. Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strength, Weakness, Oppurtunity, dan Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah.
  22. K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced In Computer Science and Software Engineering February, 2014, pp. 148-153 ISSN: 2277128X Vol. 2, Isue.2 “The UML is a visual modeling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).
  23. Lis Suryadi. 2012. dalam prociding Seminar Nasional Informatika 2012 (semnasIF 2012) UPN Veteran “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.
  24. Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti. 2014. langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML).
  25. Mohd. Arif dan Saoud Sarwar. 2015. mengemukakan “ Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering. It is the process of searching, uncovering achieving, and detailing requirements for differenttype of system like computer based systems, eb based system etc. Requirements elicitation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers. It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the entire relevant stakeholders. In requirements elicitation process, requirements are analized as teh main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, teh application area where the system ill be disposed”.
  26. 26,0 26,1 Menurut MADCOMS. 2016. “PhpMyAdmin adalah sebuah aplikasi Open Source yang berfungsi untuk memudahkan manajemen MySQL. Dengan menggunakan PhpMyAdmin, dapat membuat database, membuat tabel, meng-insert, menhapus dan meng-update data dengan GUI dan terasa lebih mudah, tanpa perlu mengetikkan perintah SQL secara manual”.
  27. Arnishaerani. 2014. framework adalah kerangka kerja. Framework juga dapat diartikan sebagai kumpulan script (terutama class dan function) yang dapat membantu developer/progmammer dalam menangani berbagai masalah-masalah dalam pemrogramanseperti koneksi ke database.
  28. Kustiyahningsih. 2011. “Tipe data MySQL adalah data yang terdapat dalam sebuah table berupa field-field yang berisi nilai dari data tersebut.
  29. Hafilah Hamimi, Yeka Hendriyani, Dony Novaliendry. 2014. Analisis Data Anggaran Pendapatan Belanja Daerah. Padang: Universitas Negri Padang.
  30. Riswanto. Ade. 2015.“Perencanaan Anggaran Berbasis Kinerja di Kabupaten Pasuruan”. 2015
  31. Yudhi Kurniawan, Yuswanto. 2016. Pengembangan Program Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Akrual Sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP): Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Volume 5, Nomor 1, Maret 2016.
  32. Eko Sigit Purnomo, Febriliyan Samopa. 2013. Pembuatan Sistem Informasi Rekonsiliasi Keuangan Negara Menggunakan PHP dan MySQL. Institute teknologi sepuluh november: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2
  33. Robert Kengara. 2014. Effect of Funds Disbursement Procedures on Implementation of Donor Projects in Homabay County. Kenya: Marseno Univercity Kenya.
  34. Jorg Faust, Svea Koch. 2014. Foreign aid and the domestic politics of European budget support. German: Germant Development Institute.
  35. Hasan Basri, Siti Nabiha. 2014. Accountability Of Local Government The Case Of Aceh Provice Indonesia: Asia Pacific Journal of Accounting and Finance Volume 3 (1), December 2014.
  36. Alfred M Wu. 2014. Searching for Fiscal Responsibility A Critical Review of the Budget Reform in China. China: International journal CIJ Volume 12 Number.

Contributors

Vara Dwi Shinta