SI1322475368

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

APLIKASI PENJUALAN BERBASIS ANDROID PADA

RESTORAN SEDERHANA


SKRIPSI


logo%252520stmik.png


Disusun Oleh :

NIM
: 1322475368
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI PENJUALAN BERBASIS ANDROID PADA

RESTORAN SEDERHANA

Dibuat Oleh :

NIM
:1322475368
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2015 / 2016

Disetujui Oleh :

Tangerang, 28 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Mubaimin Hasanudin.ST)
   
(Dedeh Supriyanti,S.Kom)
NIP : 08206
   
NIP :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1322475368
Nama
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 28 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM :1322475368

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI


Perkembangan dunia kuliner saat ini sangat berkembang dimana-mana, dengan tingkat persaingan yang sangat tinggi. Dalam dunia informatika dari waktu ke waktu mengalami ke majuan yang sangat pesat membuat layanan pesan antar makanan berlomba–lomba untuk ingin mengembangkan dan menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja dan mempermudah untuk bertransaksi. Restoran Sederhana merupakan suatu bentuk badan usaha yang bergerak dalam bidang kuliner atau lebih dikenal rumah makan padang. Penjualan makanan yang digunakan oleh Restoran Sederhana saat ini berjalan secara manual yaitu masih menggunakan pencatatan data dengan mengunakan bon atau struk sehingga sering terjadi kesalahan-kesalahan saat pembuatan laporan penjualan. Restoran Sederhana perlu adanya sistem komputerisasi yang lebih akurat, cepat, dan efisien dalam hal transaksi penjualan. Namun kenyataanya hal tersebut terkadang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan yang hendak tercapai. Karena masih terbatasnya sistem komputerisasi yang digunanakan pada Restoran Sederhana, maka dari itu hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebuah perangakat lunak sistem penjualan berbasis android dengan nama aplikasi penjualan berbasis android pada restoran sederhana.


Kata kunci  : Penjualan, Aplikasi Android dan Web Server

ABSTRACT


The development of today's culinary world is growing everywhere, with the level of competition is very high. In the world of informatics from time to time experience to progress very rapidly to make the service messages between food vying to want to develop and use information technology to improve performance and make it easier to trade. Simple restaurant is a form of business entity which is engaged in culinary or better known restaurant field. Sales of food used by Simple restaurant run manually at this time is still using the data recording by using bill or receipt so frequent mistakes when making sales report. Simple restaurant need for a computerized system that is more accurate, fast, and efficient in terms of sales transactions. But the fact that sometimes it is not in accordance with the wishes and expectations to be achieved. Because of the limited digunanakan computerized system on the restaurant's simple, and therefore the results obtained from this study is a software-based sales system perangakat android named android-based sales application in a simple restaurant.


Keywords: Sales, Application Android and Web Application Server

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul APLIKASI PENJUALAN BERBASIS ANDROID PADA RESTORAN SEDERHANA.

Pembuatan Skripsi ini dilakukan penulis dengan Kerja Praktek lansung dan Riset ke Restoran Sederhana. Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) di Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang.

Dalam kesempatan ini penulis bermaksud menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.Iselaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

2. Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.

3. Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.

4. Muhaimin Hasanudin,ST Dosen Pembimbing I yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Dedeh Supriyanti,S.Kom Dosen Pembimbing II yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Bapak/ibu dosen Preguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama ini.

7. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan dukungan moril maupun materiil serta doa-doanya selama ini.

8. Rian Firdaus memberikan dukungan moril maupun materii selama ini.

9. Untuk Ayu tercinta yang tidak bosan mendampingi dan mensuport penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini.

10. Kepada sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi. Untuk ini dengan segala kerendahan hati dan keterbukaan, penulis mengharapkan saran dan kritiknya. Penulis berharap semoga Laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca dan penulis tentunya.


Tangerang, 28 Januari 2016
Nama. Ridho Fuardi
NIM. 1322475368

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

1.png

SIMBOL USE CASE DIAGRAM

2.png

SIMBOL CLASS DIAGRAM

3.png

SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

4.png

SIMBOL STATECHART DIAGRAM

5.png

DAFTAR TABEL


Tabel 3.1 Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Tabel User

Tabel 4.2 Tabel Menu

Tabel 4.3 Tabel Pesan

Tabel 4.4 Tabel Pelayan

Tabel 4.5 Black Box Testing

Tabel 4.6 Rencana Pengujian

Tabel 4.7 Rencana Implementasi Program

Tabel 4.8 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Tertutup

Gambar 2.2 Sistem Terbuka

Gambar 2.3 Langkah Analisis Sistem

Gambar 2.4 Diagram Tahap Perancangan

Gambar 2.5 Alur Hidup Basis Data

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Restoran Sederhana

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4 Squence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan Pada Web Server

Gambar 4.2. Use Case Diagram Yang Diusulkan Pada Android

Gambar 4.3 Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Chasier Pada Web

Gambar 4.4 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Android

Gambar 4.5 Squence Diagram Yang Diusulkan Pada Web Serveer

Gambar 4.6 Squence Diagram Yang Diusulkan Pada Android

Gambar 4.7 Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.8 Prototype Halaman Home Di Android

Gambar 4.9 Prototype Halaman Aplikasi Di Android

Gambar 4.10 Prototype Halaman Login Di Android

Gambar 4.11 Prototype Halaman Makanan Di Android

Gambar 4.12 Prototype Halaman Minuman Di Android

Gambar 4.13 Prototype Halaman Pesanan Di Android

Gambar 4.14 Prototype Halaman Data Pesanan Di Android

Gambar 4.15 Prototype Halaman Login Pada Web

Gambar 4.15 Prototype Halaman Login Pada Web

Gambar 4.16 Prototype Halaman Home Pada Web

Gambar 4.17 Prototype Halaman Data Detil Pesan Pada Web

Gambar 4.18 Prototype Halaman Data Input Menu Pada Web

Gambar 4.19 Prototype Halaman Data Laporan Penjualan Pada Web

Gambar 4.20 Prototype Halaman Data Struk Penjualan Pada Web

Gambar 4.21 Tampilan Menu home Pada Android

Gambar 4.22T ampilan Aplikasi Waiters Pada Android

Gambar 4.23 Tampilan Login Pada Android

Gambar 4.24 Tampilan Menu Makanan Pada Android

Gambar 4.25 Tampilan Menu Minuman Pada Android

Gambar 4.26 Tampilan Daftar Pesanan Pada Android

Gambar 4.27 Tampilan Data Pesanan Pada Android

Gambar 4.28. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.29. Tampilan Halaman Home

Gambar 4.30. Tampilan Halaman Input Data Pesan

Gambar 4.31. Tampilan Halaman Input Data Pesan

Gambar 4.32. Tampilan Halaman Detil Pesan

Gambar 4.33. Tampilan Halaman Input Menu

Gambar 4.34. Tampilan Halaman Laporan Chasier


DAFTAR LAMPIRAN

1. KartuBimbinganPembimbing I

2. KartuBimbinganPembimbing II

3. SalinanValidasiSkripsi

4. Kartu Studi Tetap Final (KSTF)

4. Formulir Seminar Proposal

5. FormulirPertemuan Stakeholder

7. Formulir Final Presentasi

8. Surat KeteranganPenelitian

9. Surat Keterangan Implementasi dari Stakeholder

10. Salinan Sertifikat TOEFL

11. Salinan Sertifikat Seminar/Workshop IT

13. Salinan Sertifikat Prospek

14. Formulir PenggantianJudul

15. DaftarRiwayatHidup

16. ElisitasiTahap I, II, III, dan Final yang telahdisetujui

20. Slide Presentasi

21.Katalog Produk

22.SKHU

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia kuliner saat ini sangat berkembang dimana-mana, dengan tingkat persaingan yang sangat tinggi. Dalam dunia informatika dari waktu ke waktu mengalami ke majuan yang sangat pesat membuat layanan pesan antar makanan berlomba–lomba untuk ingin mengembangkan dan menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja dan mempermudah untuk bertransaksi, dengan adanya informasi yang berkomputerisasi maka pekerjaan yang dihasilkan akan menjadi efektif, efisien.

Melihat peluang ini banyak pengusaha atau orang-orang yang mempunyai modal untuk mendirikan restoran yang menarik dengan ciri-ciri uniknya masing-masing untuk mendapatkan minat dari pelanggan. Walaupun begitu, banyak juga pengusaha dalam menjalankan usaha restoran tidak mampu bertahan lama, hal ini dikarenakan kurangnya mengembangkan atau berinovasi dalam mempromosikan atau menjual jenis makanan yang ditawarkannya. Dalam menjalankan usaha sebuah restoran harus mempunyai suatu sistem informasi penjualan, yang memberikan informasi yang baik tentang produk yang ditawarkan dan kemudahan dalam bertransaksi. Dengan sistem ini dipastikan pelanggan akan puas dan senang terhadap pelayanan dan informasi yang diberikan, sehingga dengan sendirinya pelanggan akan bertambah dan usaha restoran mempunyai daya saing dengan usaha restoran yang lain.

Restoran Sederhana merupakan restoran yang bergerak di bidang penjualan masakan khas padang, akan tetapi dalam transaksi penjualan yang terdapat pada restoran sederhana masih menggunakan sistem manual yakni dengan menggunakan kertas tanpa menggunakan komputerisasi sama sekali. Mulai dari pendataan data menu makanan dan minuman, jumlah stok makanan, sampai dengan transaksi penjualan. Sehingga dengan permasalahan yang sering terjadi maka menimbulkan banyak terjadinya permasalahan salah satunya yaitu tidak adanya tempat penyimpanan data transaksi penjualan yang mengakibatkan laporan penjualan perperiode yang dihasilkan tidak tepat pada waktunya dan data yang dihasilkan belum akurat .

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka, penulis akan mengambil penelitian skripsi dengan judul Aplikasi Penjualan Berbasis Android Pada Restoran Sederhana.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan perumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem penjualan makanan pada restoran sederhana yang berjalan saat ini ?

  2. Kendala-kendala apa saja yang sering terjadi pada sistem yang berjalan saat ini?

  3. Apakah laporan penjualan yang berjalan saat ini sudah dapat memberikan hasil data yang akurat sehingga dapat digunakan untuk parameter keuntungan atau kerugian yang dialami oleh restoran sederhana ?

  4. Bagaimana membuat Program aplikasi yang dapat digunakan untuk membantu sistem penjualan pada restoran sederhana ?

Ruang Lingkup

Berdasarkan masalah yang sudah dijelaskan diatas maka peneliti membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu untuk aplikasi web mulai dari input data pesanan, hapus data pesanan, print data pesanan, input data menu makanan dan minuman, edit data menu, sampai dengan laporan penjualan perperiode. Untuk android daftar menu makanan dan minuman, daftar pemesanan per nomor meja, hapus data pemesanan, kirim data ke server, tambah pemesanan. transaksi control stok makanan tidak pegunakan,Semua transaksi penjualan dilakukan secara internal.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan penelitian

Tujuan Operasional

  1. Untuk menganalisa sistem penjualan dan transaksi penjulan.

  2. Mempermudah dalam transaksi penjualan sehingga lebih efektif dan efisien.

  3. Melakukan identifikasi terhadap kendala-kendala yang ada pada Sistem penjualan pada Restoran Sederhana.

Tujuan fungsional

  1. Untuk menyimpan data-data penjualan agar data-data tidak hilang.

  2. Mengembangkan sistem yang ada ke dalam sistem yang terkomputerisasi, agar sistem penjualan makanan Restoran Sederhana bisa berjalan lebih efektif dan efisien.

  3. Memberikan kemudahan dalam transaksi penjualan.

Tujuan individu

  1. Dapat menambah wawasan penulis dalam dunia kerja.

  2. Ingin megimplementasi ilmu yang sudah kami dapat dalam proses belajar mengajar.

  3. Sebagai syarat untuk menyelesaikan SKRIPSI agar mendapat gelar sarjana.

Manfaat penelitian

Manfaat operasional

  1. Menghasilkan sistem aplikasi penjualan berbasis android guna meningkatkan mutu dan efektifitas terhadap pemakai sistem ini.

  2. Teridentifikasinya kendala-kendala pada sistem penjualan yang di jadikan dasar untuk menghasilkan sistem penjulan yang lebih baik.

Manfaat fungsional

  1. Agar hasil penelitian yang penulis lakukan dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh restoran sederhana sebagai bahan referensi dasar untuk memperbaiki sistem penjualan makanan yang ada saat ini.

  2. Agar terciptanya pelayanan yang baik, efektif dana efisien

Manfaat individu

  1. Hasil penelitian ini menghasilkan pengalaman bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan yang telah diterima tentang manajemen pada kegiatannyata di bidang studinya.

  2. Memberikan pemahaman mengenai sistem aplikasi penjualan makanan berbasis android.

  3. Memberi referensi bagi penelitian berikutnya dalam aplikasi penjualan berbasis android.

Metode penelitian dan teknik pengumpulan data

Dalam penyusun laporan skripsi ini, penulis mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan untuk penelitian dengan metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode dengan cara pengumpulan data menggambarkan data mengenai keadaan secara lansung dari lapangan atau objek dari penelitian untuk mendapatkan data secara relevan.

Adapun teknik pengumpulan data yang diggunakan dalam mencari, mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan yaitu:

  1. Wawancara

    Untuk melengkapi data-data yang diperlukan dalam perkembagan aplikasi penjualan maka dilakukan wawancara terhadap beberapa karyawan. Wawancara yang dilakukan untuk mencari data mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan serta kebutuhan-kebutuhan lain yang diperlukan oleh karyawan yang belum tercukupi dari sistem yang telah ada sekarang. Wawancara dilakukan kepada Bpk. Taufik selaku manager pada restoran sederhana.

  2. Observasi

    Observasi adalah metode yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan untuk proses penelitian dengan cara mendatangin objek penelitian secara lansung ke Jl. Jendral Sudirman (By Pass) No 23 Cikokol – Tangerang.

  3. Study Kepustakaan (Literatur)

Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti penulis mendapatkan data dengan cara membaca buku – buku dan literature – literature yang ada melalui sumber – sumber dari kepustakaan yang berhubungan dengan sistem penjualan.

Metode Analisa Sistem

Pada penelitian ini digunakan teknik analisis berupa pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyek dengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumplan data dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan.

Pada proses analisis, teknik analisis yang dilakukan adalah :

  1. Analisis Pengguna

    Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing – masing user.

  2. Analisis kebutuhan Fungsional, non fungsional dan pengguna

    Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat serta fungsi- fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna dimodelkan dengan Use Case Diagram.

  3. Analisis perilaku sistem

    Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalamsistem, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya.

  4. Analisis sistem berjalan saat ini.

Sumber Data

Sumber-sumber data yang dibutuhkan dalam hubungannya dengan pengumpulan data dikelompokkan menjadi :

  1. Sumber Data Primer, diperoleh dari narasumber-narasumber yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam hal ini adalah stakeholder dan staf dari bagian tata usaha.

  2. Sumber Data Sekunder, diperoleh dari buku-buku literatur, jurnal ilmiah, dan sebagainya, yang memuat informasi-informasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan Skripsi.

Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

a. Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

b. Analisis (Analysis)

Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigmn yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

c. Disain (Design)

Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

d. Implementasi (Implementation)

Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

e. Pemeliharaan (Maintenance)

Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Pengujian

Black Box Testing

Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Metode penulisan

Agar pemahaman tentang penulisan laporan Skripsi ini menjadi lebih mudah, maka penulis mengelompokkan materi penulisan laporan Skripsi ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyimpanan sebagai berikut

BAB I : PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Berisi tentang definisi-definisi atau penjelasan dan latar belakang yang berhubungan dengan judul penelitian dan penyusunan Skripsi

BAB III : PEMBAHASAN DAN ANALISA MASALAH

Bab ini menjelaskan teori dan definisi yang berhubungan dengan penulisan Skripsi yaitu gambaran umum tinjauan instansi, sejarah instansi, struktur organisasi dan fungsi-fungsinya penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, UML sebagai sistem yang akan berjalan dan permasalahan pokok serta alternaif pemecahan masalah, elisistasi tahap 1,2,3 dan final.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini membahas tentang analisa dan perancangan sistem yang akan berjalan yang sistematis yang akan di jelaskan dalam bentuk ususlan prosedur yanag baru, perancangan sistem dengan rancangan Use Case Diagram,Class Diagram,Activity Diagram, State Chart Diagram,Sequence Diagram, spesifikasi proses, rancangan basis data, konfigurasi sistem serta rancangan tampilan.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diberikan penulis kepada sistem yang sedang berjalan dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap sistem itu . dan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan perbaikan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

A. Definisi Sistem

Menurut Hartono (2013:9)[1],”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Menurut Taufiq (2013:2)[2], “Sistem adalah kumpulan dari sub-subsistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah rangkaian komponen yang berhubungan satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Tanti dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208), sistem didefinisikan, “Analisa secara umum merupakan tahap dari daur hidup pengembangan perangkat lunak pengajar. Salah satu tahap yang bertujuan untuk memahami keperluan pembelajaran dan mengembangkan permintaan-permintaan”.

B. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[3], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  7. Pengolahan Sistem (Process)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

C. Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8)[2], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.

Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem computer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.

Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

1. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan

Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

2. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak adafaktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

6.png

Gambar 2.1 Sistem Tertutup

Sumber : Taufiq (2013:9)

7.png

Gambar 2.2 Sistem Terbuka

Sumber : Taufiq (2013:9)

3. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.

Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dan lain-lain. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

4. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

5. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

6. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia

Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

7. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

D. Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5)[2], tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yangbermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkanuntuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

Konsep Dasar Data

A. Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:1)[3], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut Taufiq (2013:13)[2], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah berupa catatan – catatan yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

B. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3)[3], data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber:

  1. Klasifikasi data menurut jenis data:

    a. Data Hitung (enumeration/counting data)

    Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.

    b. Data Ukur (measurement data)

    Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.

  2. Klasifikasi data menurut sifat data:

    a. Data Kuantitatif (quantitative data)

    Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

    b. Data Kualitatif (qualitative data)

    Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.

  3. Klasifikasi data menurut sumber data:

a. Data Internal (internal data)

Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

b. Data Eksternal (external data)

Data eksternal adalah datahasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu:

1. Data Eksternal Primer (primary external data)

Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

2. Data Eksternal Sekunder (secondary external data)

Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.


Konsep Dasar Informasi

A. Definisi Informasi

Menurut Darmawan (2012:2)[4], “Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya,keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Taufiq (2013:15)[2], “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang telah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan.

B. Klasifikasi Informasi

Menurut Sutabri (2012:34)[3], informasi dalam menejemen diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Informasi Berdasarkan Persyaratan

    Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

    a. Informasi yang tepat waktu

    Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.

    b. Informasi yang relevan

    Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang menajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian.

    c. Informasi yang bernilai

    Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.

    d. Informasi yang dapat dipercaya

    Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

  2. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu

    Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:

    a. Informasi masa lalu

    Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun penyimpanannya pada data strorage perlu disusun secara rapih dan teratur.

    b. Informasi masa kini

    Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

  3. Informasi Berdasarkan Sasaran

Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalamorganisasi maupun diluar organisasi. Informasijenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Informasi individual

Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

b. Informasi komunitas

Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat.

C. Nilai dan Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:37)[3], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif disbanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh

    Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luas dan Lengkap

    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.

  3. Ketelitian

    Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan

    Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

  5. Ketepatan Waktu

    Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.

  6. Kejelasan

    Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

  7. Keluwesan

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banayk hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  8. Dapat dibuktikan

    Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak ada prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat diukur

Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

D. Komponen-Komponen Informasi

Menurut Darmawan (2012:5)[4], sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika dianalisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan pleh pihak pertama.

  2. Bar of Information, merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.

  3. Branch of Information, yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.

  4. Stick of Information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.

  5. Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuain kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam informasi ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.

  6. Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang mejelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.

Konsep Sistem Informasi

A. Definisi Sistem Informasi

Menurut Taufiq (2013:17)[2], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Sutabri (2012:46)[3], “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manjemen dalam mengambilan keputusan.

B. Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47)[3], sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

  1. Blok masukan (input block)

    Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok model (model block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok keluaran (output block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluarab yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok teknologi (technology block)

    Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  5. Blok basis data (database block)

    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan pernagkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut. Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System)

  6. Blok kendali (control block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

A. Definisi Analisis Sistem

Menurut Taufiq (2013:156)[2], “Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

Menurut Rosa (2013:18)[5], “Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan analisissistemadalahpenguraian dari suatu system informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikn dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322), Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

B. Langkah-langkah Analisis Sistem

Menurut Taufiq (2013:159)[2], untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem Menurut Whitten L. Jeffery (2004)[3] yang dijelaskan pada gambar dibawah ini:

8.png

Gambar 2.3 Langkah Analisis Sistem

Sumber : Taufiq (2013:160)

  1. Definisi Lingkup

    Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.

  2. Analisis Masalah

    Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan!” dan “Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?”. Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan.

    Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.

  3. Analisis Persyaratan

    Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternative, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem.” Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sitem yang baru.

  4. Desain Logic

    Tidak semua proyek mencakup pengembangna model-driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem. Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.

  5. Analisa Kebutuhan

Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk altenatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah unutk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hamper selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

A. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[4], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Al-Jufri (2011:141)[6], “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalahmerancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem..

B. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[4], Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

C. Tahap-Tahap Rancangan Sistem

Menurut Al Jufri (2011:141)[6] Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

a. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinici

Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Bebrapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:

  1. Diagram arus data (data flow diagram)

  2. Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)

  3. Kamus data (Data dictionary)

  4. Flowchart

  5. Model hubungan objek

  6. Spesifikasi kelas

b. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

c. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

d. Memilih Konfigurasi Terbaik

Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui.Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.

e. Menyiapkan Usulan Penerapan

Analis menyiapakn usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

f. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui:

9.png

Gambar 2.4 Diagram Tahap Perancangan

Sumber : Al Jufri (2011:141)

Unified Modeling Language (UML)

A. Definisi UML

Menurut Nogroho (2011:119)[7], Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasikan, serta mengkontruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan pemodelan aturan-aturan bisnis.

Menurut Rosa (2013:133)[5], Unified Modeling Languae (UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisi & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Unified Modeling Language (UML) adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemogramam untuk memvisualisasikandan mendokumentasikan bagian dari informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses pembuatan perangkat lunak suatu sistem.

B. Tujuan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Yasin (2012:268)[8], tujuan UML diantaranya adalah:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

C. Tipe-Tipe Diagram UML

Menurut Yasin (2012:268)[8], UML terdiri dari banyak diagram, yaitu:

  1. Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.

a. Aktor

Aktor mewakili siapa pun atau apa saja yang harus berinteraksi dengan sistem. Aktor bias didefinisikan sebagai berikut:

1. Aktor hanya memberikan informasi kepada sistem.

2. Aktor hanya menerima informasi dari sistem.

3. Aktor memberikan dan menerima informasi ke dan dari sistem.

b. Use Case

Use case model adalah dialog antara aktor dengan sistem yang akan menggambarkan fungsi yang diberikan oleh sistem.

1. Use Case Relationship

Use case relationship adalah suatu hubungan, baik itu antara aktor dan use case atau antara use case dan use case. Hubungan antara aktor dan use case disebut dengan communicate association.

2. Association/Directed Association

Asosiasi yaitu hubungan statis antar elemen. Umumnya menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain. Tanda panah menunjukkan arah query antar elemen.

3. Generalization/Pewarisan

Pewarisan merupakan hubungan hierarkis antar elemen. Elemen dapat diturunkan dari elemen lain dan mewarisi semua atribut dan metode elemen asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga disebut anak dari elemen yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

b) Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:

1. Activity

Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari beberapa proses dari aliran pekerjaan.

2. Transition

Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.

3. Decision

Notasi yang menandakan control cabang aliran berdasarkan decision point.

4. Sychromization Bar

Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).

c) Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirm antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

Dalam sequence diagram terdapat 2 model, yaitu:

1. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.

2. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.

d) Class Diagram

Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan satu, antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek yang lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstarisiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan orientasi objek.Class menggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).

Konsep Dasar Elisitasi

A. Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66)[9], “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302)[10], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    d. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    e. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    f. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

    c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

  4. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

B. Tujuan Elisitasi Kebutuhan

Menurut Leffingwel (2000) dalam Siahaan (2012:67)[9], elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:

  1. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries).

    Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.

  2. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan.

    Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem),dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagian dari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.

  3. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai.

Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan daripada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.


C. Langkah-langkah Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer(1997) dalam Siahaan (2012:75)[9], berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan:

  1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

  2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.

  3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik ke ranah aplikasi.

  4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus, dan pertemuan tim.

  5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.

  6. Menidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.

  7. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan/pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.

D. Masalah dalam Elisitasi

Menurut Nuseibeh and Eastbrook (2000) dalam Siahaan (2012:68)[9], tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yakni: masalah cakupan (scope), masalahan pemahaman, dan masalah perubahan.

  1. Masalah ruang lingkup

    Pelanggan/pengguna menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.

  2. Masalah pemahaman

    Hal tersebut terjadi ketika pelanggan atau pengguna tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikit dan tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.

  3. Masalah perubahan

Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem (system engineers) harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.

Teori Khusus

Konsep Dasar Penjualan

A. Definisi Penjualan

"Penjualan merupakan kegiatan ekonomi yang umum, dimana dengan penjualan, sebuah perusahaan akan memperoleh hasil atau laba dengan sesuai apa yang di rencanakan atau memperoleh pengembalian atas biaya-biaya yang dikeluarkan”. (Nickels, 2010 : 10).

Berikut ini definisi penjualan menurut beberapa ahli sebagai berikut :

a. Dalam buku akutansi suatu pengantar Edisi Ke-1, Soemarso SR (2009, 174 : 1). ”Kegiatan penjualan terdiri dari penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun tunai”. Dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari konsumen telah terpenuhi dengan pengiriman atau jasa untuk jangka waktu tertentu, perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya, sedangkan dalam penjualan tunai, barang atau jasa diserahkan oleh perusahaan kepa da pembeli jika perusahaan telah memiliki kas pembeli.

b. Dalam buku Sistem Informasi Manajemen, edisi revisi Muhammad Fakri Husen & Amin Wibowo (2010, 142 : 1). ”Mengemukakan penjualan adalah suatu proses kegiatan penyerahan barang dan jasa dengan harga yang telah disepakatin baik oleh pembeli maupun yang bersangkutan.” Dari definisi penjualan di atas terlihat bahwa betapa pentingnya fungsi penjualan.

c. Menurut Hanafie (2010:210), “penjualan merupakan bagian integral dari fungsi pertukaran. Bagi produsen, memutuskan kapan untuk menjual merupakan bahan pertimbangan pokok dalam pemasaran”.

d. Menurut Prananingrum (2013:10-7), “penjualan adalah proses pertukaran barang atau jasa yang bernilai sama atau seharga dengan barang atau jasa yang ditukarkan”.

Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah proses pertukaran barang atau jasa yang merupakan bahan pertimbangan pokok dalam pemasaran.

Tujuan Penjualan

Menurut, (Astuti, 2010 : 13). Pada umumnya para pengusaha mempunyai tujuan mendapatkan laba maksimal, serta mempertahankan atau berusaha meningkatkannya untuk jangka waktu lama. “Tujuan tersebut dapat di realisir apabila penjualan dapat dilaksanakan seperti yang direncanakan. Perusahaan pada umumnya mempunyai tiga tujuan dalam penjualannya yaitu :

  1. Mencapai volume penjualan tertentu

  2. Mendapat laba tertentu

  3. Menunjang pertumbuhan perusahaan.

Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mencapai tujuan penjualan diantaranya adalah :

a. Modal yang diperlukan

b. Kemampuan merencanakan

c. Kemampuan menentukan tingkat harga yang tepat

d. Kemampuan memilih penyalur yang tepat

e. Kemampuan menggunakan cara-cara promosi yang tepat

f. Unsur penunjang yang lain

Agar perusahaan tetap mampu bersaing dengan perusahaan lain maka manajemen perusahaan harus mampu mengelola perusahaannya dengan baik supaya konsumen atau pelanggan tidak beralih kepada perusahaan lain. Perusahaan dituntut untuk lebih memahami segala kebutuhan dan keinginan konsumen dengan penjualan yang baik maka akan dapat meningkatkan penjualan dan merebut pasar. Jika itu sudah terjadi maka dapat di pastikan perusahaan dapat mendapatkan laba yang maksimal.

Konsep Dasar Android

A. Definisi Android

Menurut Nasruddin Safaat H(2012:1),Android adalah sebuah sistem operasi pada handphone yang bersifat terbuka dan berbasis pada sistem operasi Linux. Android bisa digunakan oleh setiap orang yang ingin menggunakannya pada perangkat mereka. Android menyediakan plat form terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri yang akan digunakan untuk bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.

B. Kelebihan Android

Multitasking – Kalau anda pernah merasakan keunggulan dari Symbian yang bisa membuka beberapa aplikasi sekaligus, begitu juga Android yang mampu membuka beberapa aplikasi sekaligus tanpa harus menutup salah satunya.

Kemudahan dalam Notifikasi – Setiap ada SMS, Email, atau bahkan artikel terbaru dari RSS Reader, akan selalu ada notifikasi di Home Screen Ponsel Android, tak ketinggalan Lampu LED Indikator yang berkedip-kedip, sehingga Anda tidak akan terlewatkan satu SMS, Email ataupun Misscall sekalipun.

Akses Mudah terhadap Ribuan Aplikasi Android lewat Google Android App Market – Kalau Anda gemar install aplikasi ataupun games, lewat Google Android App Market Anda bisa Men-download berbagai aplikasi dengan gratis. Ada banyak ribuan aplikasi dan games yang siap untuk Anda download di ponsel Android.

Pilihan Ponsel yang beranekaragam – Bicara ponsel Android, akan terasa “beda? dibandingkan dengan iOS, jika iOS hanya terbatas pada iPhone dari Apple, maka Android tersedia di ponsel dari berbagai produsen, mulai dari Sony Ericsson, Motorola, HTC sampai Samsung. Dan setiap pabrikan ponsel pun menghadirkan ponsel Android dengan gaya masing-masing, seperti Motorola dengan Motoblur-nya, Sony Ericsson dengan TimeScape-nya. Jadi Anda bisa leluasa memilih ponsel Android sesuai dengan merk favorite.

Bisa menginstal ROM yang dimodifikasi – tak puas dengan tampilan standar Android, jangan khawatir ada banyak Costum ROM yang bisa anda pakai di ponsel Android.

Widget – benar sekali, dengan adanya Widget di homescreen, Anda bisa dengan mudah mengakses berbagai setting dengan cepat dan mudah.

Google Maniak – Kelebihan Android lainnya jika Anda pengguna setia layanan Google mulai dari Gmail sampai Google Reader, ponsel Android telah terintegrasi dengan layanan Google, sehingga anda bisa dengan cepat mengecek email dari Gmail.

C. Kelemahan Android

Koneksi Internet yang terus menerus - kebanyakan ponsel berbasis sistem ini memerlukan koneksi internet yang simultan alias terus menerus aktif. Koneksi internet GPRS selalu aktif setiap waktu, itu artinya Anda harus siap berlangganan paket GPRS yang sesuai dengan kebutuhan.

Iklan - plikasi di Ponsel Android memang bisa didapatkan dengan mudah dan gratis, namun konsekuensinya di setiap Aplikasi tersebut akan selalu Iklan yang terpampang, entah itu bagian atas atau bawah aplikasi.

D. Sekilas tentang Android

Android pada mulanya adalah perusahaan kecil yang berbasis di Palo Alto, California. Perusahaan yang bernama Android, Inc ini kemudian dibeli oleh pihak Google pada tahun 2005. Beberapa orang yang masuk di sana pernah bekerja di Google, seperti Andy Rubin, pendiri Danger (perusahaan perangkat lunak), kemudian ada Rich Miner wakil pendiri Wilfire Communications, Chris White insinyur di webtv, dan Nick Sears mantan VP di T-Mobile.

Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan olehbermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel.

Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC,Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.

Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

Pada bulan nopember 2007, terbentuklan Open Handset Alliance yang merupakan konsorsium dari beberapa perusahaan : Broadcom Corporation, Google, HTC, Intel, LG, Marvell Technology Group, Motorola, Nvidia, Qualcomm, Samsung Electronics, Sprint Nextel, T-Mobile dan Texas Instruments. Mereka sepakat untuk membuat open standart bagi mobile phone. Pada hari yang sama, mereka mengumumkan produk pertama mereka, yaitu Android yang berbasis Linux kernel versi 2.6.

Bulan Desember 2008, bergabunglah 14 perusahaan lainnya yaitu : ARM Holdings, Atheros Communications, Asustek Computer Inc, Garmin Ltd,

Definisi Client Server

A. Pengertian Client Server

Client merupakan sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server sedangkan server ialah, sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta olehclient.

Client-Server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.

Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan karakteristik yaitu :

  1. Servis (layanan)

    • Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda

    • Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya

    • Server sebagai provider, client sebagai konsumen

  2. Sharing resources (sumber daya): Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin konsistensinya.

  3. Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris ): Many-to-one relationship antara client dan server.Client selalu menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server menunggu secara pasif request dari client.

  4. Transparansi lokasi: Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau pada mesin yang berbeda melalui jaringan.Lokasi server harus mudah diakses dari client.

  5. Mix-and-Match : Perbedaan server client platforms

  6. Pesan berbasiskan komunikasi; Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang menyertakan permintaan dan jawaban.

  7. Pemisahan interface dan implementasi: Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client selama interface pesan yang diterbitkan tidak berubah.

Pengembangan Android

10.png

Dalam pengembangan aplikasi Android biasanya para pengembang (developer Android) menggunakan Eclipse sebagai Integrated Development Environment (IDE). IDE merupakan program komputer yang memiliki beberapa fasilitas yang diperlukan dalam pembangunan perangkat lunak. Eclipse tersedia secara bebas untuk merancang dan mengembangkan aplikasi Android. Eclipse merupakan IDE terpopuler dikalangan developer Android, karena Eclipse memiliki Android plug-in lengkap yang tersedia untuk mengembangakn aplikasi Android. Selain itu, Eclipse juga mendapat dukungan langsung dari Google untuk menjadi IDE pengembangan Android, membuat project Android di mana source software langsung dari situs resminya Google. Selain Eclipse dapat pula menggunakan IDE Nebeans untuk pengembangan aplikasi Android. Namun menurut saya Anda lebih baik menggunakan Eclipse, karena akan dipermudah saat melakukan pengcodingan. Sampai saat ini Eclipse memiliki 4 versi package, yaitu : Indigo Package, Helios Package, Galileo Package, Ganymade Package, dan Europa Package. Dari total download pada situs resmi Eclipse yaitu http://www.eclipse.org/ sebanyak 988,945 pengunduh Eclipse Classic Indigo pertanggal 20 Agustus 2011. Aplikasi Android dapat dikembangkan pada sistem operasi, diantaranya : Windows XP, Vista dan 7 Mac OS X atau lebih baru Linux The Dalvik Virtual Machine (DVM) Ok sekarang kita lanjut bahas salah satu feature yang tersedia pada platform Android. Android berjalan di dalam DVM bukan pada Java Virtual Machine (JVM) yang saya kira selama ini. Menurut saya banyak kesamaan antara DVM dan JVM, namun DVM memiliki feature yang lebih baik dibandingkan dengan JVM untuk perangkat mobile. Menurut buku yang saya baca DVM adalah register bases sementara JVM adalah stack based, DVM didesain dan ditulis Dan Bornsten dan beberapa engineers Google lainnya. Dalam mengatasi fungsionalitas tingkat rendah DVM menggunakan kernel Linux untuk keamanan, threading, proses dan manajemen memori. Itu memungkinan kita menggunakan bahasa C / C++ dalam membuat aplikasi sama halnya dengan OS Linux kebanyakan. Oleh karena itu kita harus kita harus memahami arsitektur dan proses daru kernel Linux yang digunakan dalam Android tersebut. Para pengembang tidak perlu khawatir bila ia tidak memiliki device Android, karena Android memiliki virtual machine untuk eksekusi aplikasi. DVM mengeksekusi executeable file, artinya sebuah format yang dioptimalkan untuk memastikan memori yang digunakan sangatlah kecil. Mengapa bisa seperti itu? Karena executeable file mengubah kelas bahasa Java dan dikompilasi dengan menggunakan tools yang sudah ada.Android SDK ( Software Development Kit )

Android SDK merupakan sebuah tools yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi berbasis Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Pada saat ini Android SDK telah menjadi alat bantu dan API ( Application Programming Interface ) untuk mengembangkan aplikasi bebasis Android. Android SDK dapat Anda lihat dan unduh pada situs resminya, yaitu http://www.developer.android.com/. Android SDK bersifat gratis dan bebas Anda distribusikan karena Android bersifat open source. Arsitektur Android

Berikut adalah garis besar pada arsitektur yang Android miliki :

Applications dan widget

  1. Aplications Frameworks

  2. Libraries

  3. Android Run Time

  4. Linux Kernel a

Jenis Komponen pada aplikasi Android

Android memiliki 6 jeni pada aplikasi :

  1. Activities

  2. Service

  3. Broadcast Receiver

  4. Content Provide

Konsep Dasar MySQL

A. Definisi MySQL

Menurut Wahana Komputer (2011:15)[3], “MySQL merupakan salah satu perangkat lunak untuk sistem manajemen database SQL”.

Menurut Wahana Komputer (2012:13)[11], “MySQL adalah aplikasi yang digunakan untuk membuat query dalam pembuatan database, table maupun manipulasi data”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan MySQL adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat database.

B. Kelebihan MySQL

Menurut Saputra dan kawan-kawan (2012:8), beberapa kelebihan yang dimiliki MySQL adalah sebagai berikut:

a. Bersifat open source, yang memiliki kemampuan untuk dapat dikembangkan lagi.

b. Menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language), yang merupakan standar bahasa dunia dalam pengolahan data.

c. Super performance dan realible, tidak bisa diragukan, pemrosesan database-nya sangat cepat dan stabil.

d. Sangat mudah dipelajari (easy of use).

e. Memiliki dukungan support (group) pengguna MySQL.

f. Mampu lintas Platform, dapat berjalan di berbagai sistem operasi.

g. Multiuser, dimana MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami konflik.

Konsep XAMPP

A. Definisi XAMPP

Menurut Arif M Rudyanto dalam Esa Wijayanti (2014:34), “XAMPP merupakan aplikasi yang mengintegrasikan beberapa aplikasi utama web di dalamnya. Dalam XAMPP terdapat instalasi model PHP, MySQL, web server Apache, yang mana pejelasannya adalah sbb:

1. PHP

Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.

2. MySQL

SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL yang berada di Swedia.MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

3. Apache

Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya.Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

Konsep Dasar Database

A. Definisi Database

Menurut Yasin (2012:274)[8], “Basis Data (Database) adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat digunakan oleh suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut”.

Menurut Pramono (2011:34)[12], “Database adalah sarana untuk menyimpan dan mengorganisir informasi”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan database adalah kumpulan informasi yang disimpan dalam komputer secara sistematis.

B. Alur Hidup Basis Data

Menurut Rosa (2013:48)[5], tidak hanya perangkat lunak yang memiliki alur hidup, dalam membuat perencanaan basis data juga memiliki alur hidup atas Database Life Cycle(DBLC). Alur hidup basis data dapat dilihat pada gambar berikut:

11.png

Gambar 2.5 Alur Hidup Basis Data

Sumber : Rosa A.S (2013:49)

Fase-fase DBLC antara lain:

  1. Analisis kebutuhan/requirement analysis

    Hal-hal yang harus dilakukan pada tahap ini adalah:

    a) Didefinisikan dengan mewawancarai produsen dan pemakai data, data apa sajakah yang butuh untuk disimpan dan terkait dengan aplikasi komputer yang akan dikembangkan.

    b) Membuat kontrak spesifikasi basis data.

    c) Entity Relationship Diagram (ERD) sebagai bagian dari desain konseptual.

  2. Desain lojik basis data/logical database design

    Pada tahap ini harus dibuat rancangan lojik basis data. Biasanya pada tahap ini dibuat Conceptual Data Model (CDM).

  3. Desain fisik basis data/physical database design

    Pada tahap ini harus dibuat rancangan fisik basis data. Biasanya pada tahap ini dibuat Physical Data Model (PDM).

  4. Implementasi

a) Membuat Query SQL.

b) Aplikasi ke DBMS atau file.

C. Tahap Perancangan Database

Menurut Pramono (2011:56)[12], tahap-tahap perancangan database sebagai berikut:

  1. Mengumpulkan informasi.

  2. Mengenali objek.

  3. Membuat model objek.

  4. Mengenali jenis informasi masing-masing objek.

  5. Mengenali relasi di antara objek-objek.

Konsep Dasar Literature Review

A. Definisi Literature Review

Menurut Raharja, Sudaryono, Guritno (2011:86)[10], Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

Menurut Semiawan (2010:104), mendefinisikan Literature Review sebagai berikut:

Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Literature Review adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain.

B. Langkah-langkah Literature Review

Menurut Raharja, Sudaryono, Guritno (2011:87), dalam melakukan kajian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

  4. Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.

C. Jenis-jenis Penelitian

Menurut Sudaryono (2011:22)[10], jenis-jenis penelitian yaitu:

  1. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya

    Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.

    a. Penelitian Dasar

    Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.

    b. Penelitian Terapan

    Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.

    c. Penelitian Evaluasi

    Penelitian evaluasi (evaluation research) focus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja; sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga.

  2. Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya

Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu:

a) Penelitian Deskriptif

Penelitiandeskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya.

b) Penelitian Prediktif

Penelitian prediktif (predictive research). Studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.

c) Penelitian Improftif

Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.

d) Penelitian Eksplanatif

Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.

e) Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.

f) Penelitian Ex Post Facto

Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variable-variabel.

g) Penelitian Partisipatori

Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research; Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.

h) Penelitian dan Pengembangan

Metode penelitian dan pengmebangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.

D. Literatur Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem productivity manhours dari penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem tersebut diperlukan studi pustaka (literature riview) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan diantaranya yaitu:

  1. Penelitian yang dijalankan oleh Ricca Septiani (2010).

    Penelitian ini membahas mengenai ”Perancangan Sistem Penjualan Barang Pada PT Mandala Prima Makmur”. Penelitian yang telah dijalankan oleh Ricca Septiani ini penulis menemukan kelemahan dari sistem yang digunakan selama ini dinilai kurang efektif dan efisien karena membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan calon pembeli atau costumer dengan masih menggunakan cara manual. Atas dasar itulah maka penulis merancang sebuah sistem penjualan berbasis web. Sehingga calon pembeli dapat mengetahui informasi tentang barang yang akan di tawarkan secara detail. Pembeli dan penjual secara langsung dengan menggunakan PHP dan My SQL sebagai data basenya, sistem ini dapat menjaga keamanan data costumer, karena sequrity yang belum bagus.

  2. Penelitian yang dijalankan oleh Agus Sulaeman (2012).

    Penelitian yang telah dijalankan oleh Agus Sulaeman pada tahun 2012 adalah “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Produk Berbasis Web Pada CV Motor Pasar Kemis”. Metode yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan program Visual Basic 6.0. Pembahasannya hanya dibatasi pada penjualan saja. Hal tersebut untuk membantu divisi keuangan, sistem ini dirancang untuk dijadikan solusi awal untuk memberikan kemudahan dalam menghasilkan data-data yang akurat dan juga meningkatkan kinerja optimal khususnya pada sub bagian administrasi. Program yang dibuat berbentuk object oriented, tetapi masih harus dilakukan evaluasi agar tidak tejadi kesalahan-kesalahan dalam penginputan data dan agar tidak terjadi kerangkapan data. Dengan ini penelitian akan dikembangkan lagi agar pembahasannya meliputi semua aspek penjualan.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Ana Nurwati (2010)

    Penelitian yang dilakukan oleh Ana Nurwati, “Perancangan Sistem Informasi Penjualan pada Koperasi Polres Metro Jaya”, Perguruan Tinggi Raharja, 2010. Penelitian ini menggunakan metode perancangan berorientasi objek dengan pembuatan diagram UML. Sistem yang berjalan Sistem yang berjalan pada perusahaan ini masih manual dimana data-datanya disimpan kedalam form-form yang masih menggunakan media kertas. Hasil dari penelitian ini adalah dibangunnya aplikasi penjualan berbasis web dengan menggunakan bahasa pemograman PHP, Dreamweaver untuk tampilan web serta MySQL sebagai databasenya. Rancangan sistem yang diusulkan ini dapat mempermudah pengguna dalam meminimalisai kesalahan laporan penjualan dengan sistem yang ada. Kekurangannya adalah sistem ini tidak dapat dihosting lewat internet.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Mamik Kusumawati (2012)

    Penelitian yang dilakukan oleh Mamik Kusumawati, “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Spare Part Motor pada PT. Suma Adikarya Cemerlang”, Perguruan Tinggi Raharja, 2012. Penelitian ini ini menggunakan metode analisa berorientasi objek dengan menggunakan UML. Sistem yang berjalan pada perusahaan ini masih manual komputer yaitu dengan Ms. Excel. Hal ini menyebabkan sering terjadinya keterlambatan dalam pembuatan laporan penjualan, informasi dari hasil penelian ini adalah penulis memberikan saran berupa rancangan sisitem yang mempermudah bagian accounting dan gudang dalam hal input data secara terkomputerisasi segingga meminimalisasi kemungkinan terjadinya kerangkapan data dan mempercepat proses pembuatan laporan.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Renan Prasta Jenie (2011)

    Penelitian terdahulu yang berupa skripsi berjudul “Design Of Android Based E-Menu Order List Algorithm And Nootification System” yang dilakukan oleh Renan Prasta Jenie (2011), mahasiswi Universitas Bina Nusantara. Restoran telah menjadi bagian dari kehidupan di masyarakat kita. Seiring dengan perkembangan restoran, pengembangan menu yang merupakan salah satu ujung tombak restoran juga dikembangkan. Menu tidak lagi dalam bentuk kertas tetapi juga berkembang dalam bentuk digital. Menu ini memiliki keterbatasan seperti kurangnya interaksi antara pengguna dan kaku memperbarui data. Oleh karena itu dalam makalah ini, kami membahas tentang proyek kami yang merupakan penciptaan e-menu. E-menu yang merupakan salah satu bentuk digital, tidak hanya digunakan untuk menampilkan menu tetapi juga untuk memproses proses pemesanan, dari pesanan pelanggan untuk pembayaran pelanggan. Kami percaya pembangunan masa depan e-menu akan cepat. Seiring dengan keunggulan dalam fleksibilitas update data dan fitur-fitur yang dapat dimasukkan POS di dalamnya.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Ery Hartati (2008)

Penelitian terdahulu yang berupa skripsi berjudul “Sistem Pemesanan Dan Pembelian Tiket Bioskop Secara Online Dengan menggunakan Active Server Pages.Net Berbasis Web Dan Wireless Application Protocol” yang dilakukan oleh Ery Hartati (2008), mahasiswi STMIK MDP Palembang. Pada penelitian ini menjelaskan mengenai sistem pemesanan dan pembelian tiket bioskop. Interaksi pelanggan yang dulunya dilakukan secara fisik (person to person direct contact) mulai bergeser ke elektronik (communication through technology innovations) karena komunikasi secara elektronik relatif dapat dilakukan secara efisien, efektif, akurat, aman, nyaman, dan berkualitas. Sejak dulu hingga saat ini, penonton yang ingin membeli tiket bioskop harus mengantri di loket penjualan tiket untuk membeli tiket bioskop. Cara ini relatif tidak efektif karena penonton harus mengantri dalam antrian yang cukup panjang dan cukup lama. Solusi untuk membuat sistem baru yaitu dengan menggunakan sistem pemesanan tiket bioskop secara online dengan menggunakan Active Server Pages.net berbasis web dan Wireless Application Protocol (WAP). Pada sistem yang baru, penonton dapat melihat film yang akan ditayangkan di bioskop, mendapatkan informasi harga tiket pada bioskop yang berbeda lokasinya, mendapatkan informasi ketersediaan tiket dan lokasi tempat duduk, dan membeli tiket bioskop melalui web atau melalui handheld mobile device yang mendukung penggunaan WAP sehingga penonton tidak perlu lagi mengantri dan menghabiskan waktu untuk mengantri tiket bioskop.

12.png

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada metode yang digunakan, Objek penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, dan metode pengembangan sistem yang digunakan. Pada penelitian saat ini digunakan metode pengembangan model SDLC dengan teknik analisis obyek penelitian dan perancangan berorientasi objek menggunakan model UML, dan teknik pengujian sistem menggunakan pendekatan Black Box Testing. Sementara untuk objek penelitian adalah Media Cetak Tabloid Tipikor dengan ruang lingkup penelitian lebih kearah absensi pegawai untuk meningkatkan kedisiplinan para pegawai, seperti datang dan pulang pada tepat waktu, izin, cuti, dinas luar dan pembuatan laporan absensi pegawai. Dan tujuan penelitian ini adalah untuk membuat absensi yang mudah digunakan oleh semua pegawai serta untuk mendapatkan laporan yang akurat.


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Restoran sederhana merupakan salah satu restoran yang bergerak di bidang kuliner yang menyajikan makanan dan menu khas sumatera barat atau lebih di kenal masakan padang, restoran sederhana ini dikenal beberapa menu utama atau unggulan, mulai dari menu rendang, ayam pop, soto padang, ayam sayur, gulai ikan kepala kakap, serta berbagai macam menu olahan barunya.

Keunikan pada restoran ini terlihat pada desain arsitektur restoran yang di bilang mewah dan di depan bangunanya bersimbol desain rumah adat minang kabau. Restoran sederhana memiliki kapasitas 175 0rang dengan dua ruangan, ruangan biasa dan ruangan VIP, serta dilenkapi dengan fasilitas seperti: tempat parking, toilet, washtafel,TV dan tentunya dapat menunjang kenyamanan dalam menikmati hidangan yang disajikan.

Sejarah Singkat Perusahaan

Restoran sederhana pertama kali didirikan di bendungan hilir tanun 1972 dimana rumah makan padang pertama kali adalah keluarga Hj. Bustaman “sebagai perintis berdirinya restoran sederhana ini. Restoran sederhana ini pertama kali , saya berjualan di gerobak di bendungan hilir, nasi dan lauk dibawah dari kontrakan di pejompongan dengan becak. Seiring dengan perkembangan dan semangkin tinggi minat konsumen restoran sederhana buka lagi di kios pasar-pasar bendungan hilir. Pada tahun 1975 buka cabang pertama kali di roxi, setelah itu terus membuka cabang-cabang lain di matraman, johar, sunan giri di rawamangun dan tanah abang, sampai saat ini restoran sederhana berkembang ke seluruh nusantara.

Struktur Organisasi Perusahaan

Sebuah Organisasi perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang mempunyai peranan penting dalam mendukung pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Disamping itu, organisasi perusahaan menggambarkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Struktur organisasi merupakan tempat semua kegiatan administrasi dan manajemen yang dijalankan dengan mengadakan pembagian pekerjaan, sehingga memungkinkan diantara pegawai untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Untuk mempermudah pengontrolan kerja serta mempertegas konsekuensi kerja dari setiap karyawan, maka dibentuklah suatu wadah yang dapat membantu kepentingan-kepentingan. Disamping itu juga dapat memberikan bantuan dalam hubungan kerja.


13.png

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Restoran Sederhana

Tugas dan Tanggung Jawab

Sedangkan tugas dan fungsi dari masing-masing bagan struktur organisasi dari Restoran Sederhana tersebut yaitu :

  1. Owner

    Merupakan top manajemen yang membuat keputusan akhir dari kebijaksanaan serta tanggung jawab penuh terhadap semua kegiatan yang ada pada Restoran Sederhana.

    Tugas Owner adalah sebagai berikut :

    a. Menerima laporan-laporan.

    b. Menetukan perencanaan, menetapkan kebijakan, dan rencana kerja.

    c. Mengawasi berjalannya restoran.

  2. Manager

    a. Membuat laporan penjualan kepada Owner

    b. Mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan restoran

    c. Mengatur harga jual dan harga pembelian seluruh bahan dan menu restoran.

  3. Chasier

    a. Menerima penbayaran dari Customer.

    b. Menbuat laporan keuangan untuk Manager

  4. Waiters

    a. Melayani Customer

    b. Mencatat dan menghitung semua orderan dari customer .

  5. Pramusaji

    Menyiapkan dan menghidangkan makanan kepada Customer.

  6. Juru Masak

Menyiapkan semua jenis bahan makanan dan mengelola masakan yang akan dijual.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan hasil penelitian pada Restoran Sederhana, sistem penjualan masakan padang pada Restoran Sederhana masih menggunakan sistem secara manual dimana para customer datang ke restoran untuk membeli makanan khas padang dan menikmati makanan yang di hidangkangkan oleh pramusaji. Customer akan mendapatkan nota pembayaran dari semua jumlah orderan yang di pesan, setelah itu customer akan melakukan pembayaran di chasier dengan cara manual. Dimana chasier akan menghitung total jumlah pembayaran menggunakan calculator, dan menulis secara manual dengan menggunakan pulpen.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Use Case Diagram Jual Beli

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case memperesentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan aktor dan sistemnya. Interaksi tersebut dapat digambarkan dengan use case diagram. Berikut ini adalah use case diagram untuk sistem penjualan pada Restoran Sederhana:


14.png

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang berjalan

Berdasarkan Gambar 3.2. diatas terdapat :

  1. Satu Sistem yaitu Sistem yang berjalan.

  2. Lima Aktor yaitu Customer, Pramusaji, Waiters, Chasier, Manager.

  3. Enam Use Case yaitu :

a. Menepati Meja Kosong

b. Menyiapkan Makanan

c. Menyantap Makanan

d. Menhitung Orderan

e. Membayar Orderan

f. Membuat Laporan Penjualan Perhari

Deskripsi diagram diatas yaitu cusctomer datang ke restoran, lalu menepati meja kosong , Pramusaji menyajikan makanan dimeja kemudian customer menyantap makanan yang telah siap dihidangkan. Kemudian setelah customer menyantap makanan lalu waiters melakukan penghitungan sesui dengan makanan yang telah di santap customer, setelah itu customer melakukan pembayaran sesuai dengan tagihan yang diberikan oleh chasier dan chasier lalu memberikan bukti pembayaran kepada customer lalu chasier membuat laporan penjualan perhari, setelah laporan dibuat maka pihak chasier memberikan laporan kepada manager.

Activity Diagram Penjualan

15.png

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Pada Activity Diagram Sistem Yang Berjalan diatas terdapat :

  1. Satu Initial Node berfungsi Pembeli memulai sistem.

  2. Sembilan Action yaitu :

    a. Mencari Meja Kosong

    b. Menyiapkan Makanan

    c. Menyantap Makanan

    d. Menhitung Orderan

    e. Menerima Tagihan Pembaran dan Melakukan pembayaran

    f. Menerima Pembayaran

    g. Membuat Laporan Penjualan Perhari

    h. Memberikan Laporan Penjualan Perhari

    i. Menerima Laporan Penjualan Perhari

  3. Satu final node berfungsi mengakhiri sistem

  4. Dua Decision note untuk pemilihan kondisi

  5. Empat Vertikal swime line yaitu Customer, Pramusaji, Waiters, Chasier, Manager

Sequence Diagram Penjualan

Sequence diagram menggambarkan interaksi antara objek didalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya)berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek )

16.png

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem yang berjalan

a. Lima aktor yaitu Customer, Pramusaji, Waiters, Chasier, Manager.

b. Dua life line yaitu;

1. Menu makanan

2. Nota.

c. Sepuluh message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang saling berhubungan.

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan

    Nama Masukan : Data Makanan

    Fungsi : Sebagai bukti makanan yang di jual

    Sumber : Penjual

    Distribusi : Customer ke kepala Chasier

  2. Analisa Proses

    Nama : Penjualan

    Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan laporan kepada Kasir untuk pembuatan nota

  3. Analisa Keluaran

  4. Nama Keluaran : Nota/ struk

    Media : Kertas

    Rangkap : Dua lembar

    Distribusi : - Lembar 1 (putih), untuk Penjual, Lembar 2 (merah), untuk Kasir

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Perangkat Keras (Hardware)

    a. Processor : Intel Pentium dual core

    b. Monitor : LCD 14”

    c. Mouse : Ps2

    d. RAM : 1 GB

    e. HD : 500 GB

    f. Keyboard : Compatible Ps2

    g. Printer : Epson L100 dot matrix

  2. Perangkat Lunak (Software)

    a. Windows XP

    b. Microsoft Excel 2007

  3. Hak Akses (Brainware)

Yang mempunyai hak dalam melakukan pengaksessan terhadap sistem yang berjalan pada saat ini yaitu chasier sebagai user.

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Permasalahan yang dihadapi

    Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, terdapat beberapa rumusan masalah yaitu :

    a. Proses transakasi penjualan pada Restoran Sederhana masih manual yaitu dengan menggunakan struk, sehingga proses transaksi penjualan membutuhkan waktu lama.

    b. Sistem penjualan masih manual sehingga sering terjadi kesalahan-kesalahan sehingga dapat merugikan Restoran.

  2. Alternatif Pemecahan Masalah

  3. Setelah mengamati beberapa masalah yang terjadi didalam sistem yang berjalan, penulis mempunyai pemecahan masalah yang dihadapi sistem berjalan sebagai berikut :

    a. Menggunakan apliksi penjualan berbasis android pada restoran sederhana yang bertujuan untuk mempermudah transaksi penjualan.

User Requirement

Requirement Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem jual beli online, berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :

Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

17.png


Elisitasi tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian yang terkait serta pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dibuat dalam hal ini, wawancara dilakukan terhadap stakeholder mengenai sistem yang akan diterapkan.

Requirement Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang di sanggupi untuk di eksekusi.

Penjelasan MDI adalah M = Mandatory (penting), D = Desirable (bagian yang tidak terlalu penting boleh dihilangkan), I = Inessential (bagian dari luar sistem).

Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat :

18.png

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap II


Requirement Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opse KML. Terdapat requirement yang pilihannya antara lain High (H) dan harus dieliminasi, Middle (M) dan Low (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :


19.png
20.png

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap III

Keterangan :

a. “T” artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

b. “O” artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

c. “E” artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

d. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

e. Middle (M): Mampu dikerjakan.

f. Low (L) : Mudah dikerjakan

Requirement Final Draft Elisitasi

Merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Aplikasi Penjualan Berbasis Android Pada Restoran Sederhana. Berdasarkan Elisitasi Tahap III maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis untuk membuat Aplikasi Penjualan Berbasis Android Pada Restoran Sederhana, berikut Lampiran Final Draft Elisitasi yang telah dibuat :

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

21.png
22.png


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

UsulanProsedur Yang Baru

<p style="line-height: 2 Dari analisa sistem yang berjalan sekarang dan elisitasi yang telah dilakukan dengan stakeholder, terdapat beberapa usulan prosedur baru. Prosedur yang baru diusulkan bertujuan untuk mempermudah sistem saat ini agar permasalahan yang timbul dapat diminimalkan dan mendapatkan hasil yang optimal. </p>

Bedasarkan dari urutan prosedur sistem yang berjalan, menujukan bahwa ada beberapa kendala atau masalah yang terjadi diantaranya dari segi waktu, proses transaksi penjualan yang di lakukan secara manual dan sering terjadi kesalahan dalam dalam memasukan data. Kemudian urutan selanjutnya adalah Aplikasi Penjualan Berbasis Android Pada Restorana Sederhana. Prosedur baru yang diusulkan bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang berjalan saat ini, serta mempermudah dalam pelaksanaan pekerjaan. Prosedur yang diusulkan yaitu Transaksi penjualan berbasis android dan pembuatan laporan yang dilakukan secara berbasis web dengan Menggunakan mysql.

Produser usulan yang pertama adalah Pada aplikasi ini terdapat tampilan menu login Pelayan pada aplikasi android Pada menu aplikasi terdapat input data pesan makanan dan minuman kemudian dikirim ke server pada chasier lalu chasier akan input data pesananan sesuai tagihan yang dikirim waiters lalu transaksi penjualan sampai pembuatan laporan.

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm For UML 10.2 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram.

Diagram Rancangan Sistem

Use Case DigramYang Diusulkan

Use Case Diagram Usulan yaitu Use Case Diagram yang menggantikan Use Case Diagram yang saat ini sedang berjalan di Restoran Sederhana . Use Case Usulan berikut ini melibatkan 5actor yang berperan dalam melakukan aktifitas yaitu Customer, Pramusaji, Waiters, Chasier, Manager kemudian di bagi menjadi 2 use Case yang diusulkan yaitu Use Case yang di usulkan untuk Chasier dan Use Case Waiters. Berikut gambaran dari Use Case Diagram Usulan di Restoran Sederhana.


a) Use Case Diagram Yang Diusulkan Pada Chasier

23.png

Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan Pada Web Server

Berdasarkan gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan terdapat:

a. 1 System yang menampung kegiatan.

b. 1 Actoryang melakukan kegiatan,yaitu Chasier

c. 1 Use Case yang biasanya dilakukan oleh actor-actor

d. 13 Include yang meliputi: ferivikasi login benar, ferivikasi login salah, menu home, Data pesanan, Hapus data pesanan, Print data pesanan, Input data menu , Hapus data menu, Lihat data menu, Edit data menu, Laporan penjualan, Data detil pesan, Hapus, logout.


b) Use Case Diagram Pada Waiter

24.png

Gambar 4.2 Use Case Diagram Yang Diusulkan Pada Android

Berdasarkan gambar 4.2. Use Case Diagram yang diusulkan terdapat:

a. 1 System yang menampung kegiatan.

b. 1 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Waitersv

c. 1Use Case yang biasanya dilakukan oleh actor-actor.

d. 5 include yang meliputi : Login salah, Login Bener, Hapus data pesanan, Tambah pesanan, Kirim data ke server.

Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Chasier

Activity Diagram Usulan yang diusulkan sebagai pengganti Activity Diagram yang saat ini sedang berjalan di Restoran Sederhana meliputi 1actor yang diwakili dalam bentuk swimlane dan beberapa action yang menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan di dalam sistem.

Gambar Activity diagram Untuk Kasir Pada Web.

a) Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Web

25.png

Gambar 4.3 Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Chasier Pada Web

Berdasarkan gambar 4.3.Activity Diagram yang diusulkan terdapat:

a. 1 Initial Node, objek yang diawali.

b. 1 Decision node

c. 6 Fork node

d. 4 Join node

e. 12 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

f. 1 Final Node, objek yang di akhiri.

b) Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Android

26.png

Gambar 4.4 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Android

Berdasarkan gambar 4.3. Activity Diagram yang diusulkan terdapat:

a. 1 Initial Node, objek yang diawali

b. 1 Decision node

c. 3 Fork node.

d. 3 Join anode,

e. 8 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

f. 1 Final Node, objek yang di akhiri.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence Diagram Usulan berikut ini merupakan gambaran dari aktifitas yang dilakukan oleh 2 actor, yang mana Sequence Diagram dibagi menjadi 2 (Dua) yaitu Chasier dan Waiters. Beberapa life line yang membantu dalam jalannya sistem. Sequence diagram memiliki message yang menghubungkan antara satu actor ke actor yang lainnya, atau satu actor ke satu lifeline, atau satu lifeline ke satu actor, atau satu lifeline ke lifeline yang lainnya. Message tersebut berisi tentang informasi-informasi maupun aktifitas yang dilakukan oleh para actor maupun lifeline. Berikut gambaran dari Sequence Diagram Usulan Restoran Sederhana pada Gambar 4.5 dan Gambar 4.6:

a) Sequence Diagram Yang Diusulkan Pada Chasier

27.png

Gambar 4.5 Sequence Diagram Yang Diusulkan Pada Web Server

Berdasarkan Gambar 4.5. SequenceDiagram yang diusulkanterdapat:

a. 6(enam) Lifeline yaitu Halaman Utama, Login, Menu Home, Data Pesanan, Input Data Menu, Laporan Penjualan, Logout.

b. 1(satu) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Chasier

c. 14(empat belas) Message yang menspesifikasikan dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang dilakukan oleh Chasier.

b) Sequence Diagram Waiter Pada Android

28.png

Gambar 4.6 Sequence Diagram Yang Diusulkan Waiters Pada Android

Berdasarkan Gambar 4.6. SequenceDiagram yang diusulkan terdapat:

a. 4 (Dua) Lifeline yaitu Menu home makanan dan minuman

b. 1 (Satu) Actory ang melakukan kegiatan, yaitu Waiters

c. 7 (Lima) Message yang menspesifikasikan dari komunikasi antar objek –objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang dilkukan oleh Waiters.

Class DiagramYang Diusulkan

Class Diagram merupakan gambaran dari kelas-kelas dalam sebuah sistem dan hubungannya (relationship) antara satu dengan yang lain, serta dimasukkan pula atribut dan operasi dalam tiap-tiap kelasnya. Adapun beberapa tahapan-tahapan dalam pembangunan Class Diagram yaitu; mengidentifikasikan objek serta menyimpulkan kelas-kelasnya, menentukan jenis dari tiap-tiap kelas, mengidentifikasikan atribut pada masing-masing kelas, mulai mengkonstruksikan kamus-kamus data, mengidentifikasikan operasi pada tiap-tiap kelas, menentukan kunci pada tiap-tiap kelas, membangun hubungan (relationship) antar kelas, dan seterusnya. Berikut gambaran dari Class Diagram Usulan pada Restoran Sederhana pada Gambar 4.9:

29.png

Gambar 4.7 Class Diagram yang diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.5. Class Diagram yang diusulkan terdapat :

a. 4 Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama yaitu Pelayan, Pesan, Detil Pesan, Menu

` b. 21 Attribute, definisi data untuk sebuah contoh dari sebuah classifier.

c. 5 multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainya yang mempunyai nilai.

Rancangan Basis Data

Spesifikasibasis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang diusulkana dalah sebagaiberikut :

1. FileUser

Nama File : Detil_Pesan

Media : Hardisk

Isi :Id_Pesan+id_Menu + nomor _meja + Nama + Qty + harga

Primary Key :id_Menu

Panjang Record : 96

30.png

Gambar 4.1 Tabel user

2. File Menu

Nama File : Menu

Media : Hardisk

Isi :id_menu+Kategori+Nama+Harga+Gambar

Primary Key :id_menu

Panjang Record : 277

31.png

Gambar 4.2 Tabel Menu

3. File Pesan

Nama File : Id_Pesan

Media : Hardisk

Isi : id_Pesan+Total+Pajak+Tgl_Pesan

Primary Key : id_Pesan

Panjang Record : 255

32.png

Gambar 4.3 Tabel Pesan

4. File Pelayan

Nama File : Id_Pelayan

Media : Hardisk

Isi  :id_Pelayan+Nama_Lengkap+Usernamae+Password+Nohp

Primary Key : Id_Pelayan

Panjang record :86

33.png

Gambar 4.4 Tabel Pelayanan

Rancangan Prototype/Tampilan

Tahap ini merupakan gambaran secara jelas mengenai rancang bangun yang lengkap kepada para pengguna android dan web server yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan dari pada para pengguna aplikasi. Berikut merupakan prototype atau tampilan dari aplikasi penjualan berbasis android pada restoran sederhana yang akan dibuat.

Rancangan Prototype

Rancangan prototype yang akan dibuat untuk halaman Aplikasi Penjualan Berbasis Android Pada Restoran Sederhana digambarkan pada Gambar 4.10 sampai 4.15 berikut ini:

prototype pada android

34.png

Gambar 4.8 Prototype Halaman Home Di Android


35.png

Gambar 4.9 Prototype Halaman aplikasi Di Android


36.png

Gambar 4.10 Prototype Halaman Login Di Android

37.png

Gambar 4.11 Prototype Halaman Makanan Di Android

38.png

Gambar 4.12 Prototype Halaman Minuman Di Android

39.png

Gambar 4.13 Prototype Halaman Pesanan Di Android

40.png

Gambar 4.14 Prototype Halaman Data Pesanan Di Android

prototype Pada Web

41.png

Gambar 4.15 Prototype Halaman Login Pada Web

42.png

Gambar 4.16 Prototype Halaman Home Pada Web

43.png

Gambar 4.16 Prototype Halaman Data Pesan Pada Web

44.png

Gambar 4.17 Prototype Halaman Data Detil Pesan Pada Web

45.png

Gambar 4.18 Prototype Halaman Data Input Menu Pada Web

46.png

Gambar 4.19 Prototype Halaman Data Laporan Penjualan Pada Web

47.png

Gambar 4.20 Prototype Halaman Data Struk Penjualan Pada Web


Rancangan Tampilan Program

Rancangan Tampilan Android

48.png

Gambar 4.21 Tampilan Menu home Pada Android

49.png

Gambar 4.22 Tampilan Aplikasi Waiters Pada Android

50.png

Gambar 4.23 Tampilan Login Pada Android

51.png

Gambar 4.24 Tampilan Menu Makanan Pada Android

52.png

Gambar 4.25 Tampilan Menu Minuman Pada Android

53.png

Gambar 4.26 Tampilan Daftar Pesanan Pada Android

54.png

Gambar 4.27 Tampilan Data Pesanan Pada Android

Rancangan Tampilan Pada Web

55.png

Gambar 4.28 Tampilan Halaman Login

56.png

Gambar 4.29 Tampilan Halaman Home

57.png

Gambar 4.30 Tampilan Halaman Input Data Pesan

58.png

Gambar 4.31 Tampilan Halaman Input Data Pesan

59.png

Gambar 4.32 Tampilan Halaman Detil Pesan

60.png

Gambar 4.33 Tampilan Halaman Input Menu

61.png

Gambar 4.34 Tampilan Halaman Laporan Chasier

Pengujian Sistem

Pengujian

Pengujian Sistem dilakukan untuk memeriksa kekompakan atau kinerja antar komponen sistem yang diimplementasikan. Tujuan utama dari pengujian sistem adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Metode pengujian yang di ambil adalah metode pengujian Black Box. Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini di gunakan untuk mengetahui apakan perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian Black Box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji di bangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak di cek apakah sudah sesuai dengan yang di harapkan.

Rencana Pengujian

Adapun rancangan pengujian sistem yang akan diuji dengan teknik pengujian Black Box akan penulis kelompokan dalam tabel dibawah ini Tabel 4.7. Rencana Pengujian :

Tabel 4.5 black box Testing

62.png

Tabel 4.6 Rencana Pengujian

Implementasi Sistem Yang Diusulkan

Dalam merancang, mempersiapkan, menguji dan mengimplementasikan sistem membutuhkan satuan waktu dalam periode tertentu sehingga dapat berjalan dengan benar, berikut adalah tahapan dalam pengembangan sistem tersebut yaitu :

a. Tahap Pengumpulan Data

Kegiatan pengumpulan data merupakan tahap pertama yang dilakukan, hal ini berguna untuk memenuhi semua kebutuhan data yang diperlukan.

b. Analisa Sistem

Tahapan analisa sistem dilakukan dengan meneliti sistem yang sedang berjalan, tahap ini bertujuan untuk mengetahui segala permasalahan yang terjadi untuk mempermudahkan menentukan tahap selanjutnya yaitu tahap perancangan sistem.

c. Perancangan Sistem

Perancangan sistem dilakukan berdasarkan data yang diperoleh serta analisa pada sistem yang berjalan.

d. Pembuatan Program

Tahap pertama adalah pembuatan program yaitu pembuatan aplikasi android dengan aplikasi eslipce, dan pembuatan database pada MySQL berdasarkan data yang didapat, lalu merancang bentuk tampilan dilayar kemudian membuat listing program sebagai instruksi dalam menghubungkan tampilan layar tersebut

e. Testing Program

Bertujuan untuk mengetahui hasil dari program yang telah dibuat pada tahap implementasi sebelumnya.

f. Evaluasi Program

Kegiatan ini dilakukan setelah test program, tujuannya untuk mengetahui kesalahan serta kekurangan pada program yang telah dibuat.

g. Perbaikan Program

Tahap ini dilakukan jika di temukan kekurangan dan kelemahan pada program yang telah dibuat.

h. Pelatihan

Setelah diketahui sudah tidak ada lagi kesalahan dan kekurangan, tahap selanjutnya dilakukan pelatihan terhadap pegawai, maka perancangan sistem yang diusulkan dapat segera diimplementasikan.

i. Dokumentasi

Pengarsipan file yang tersusun rapih sangat membantu memudahkan pencarian data jika terdapat kesalahan nantinya.



Spesifikasi Hardware, Software Dan Brainware

Hardware

Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam membuat aplikasi ini adalah sebagai berikut :

1. Laptop acer

2. Ram 2 GB

3. Hardisk 500 GB

4. Monitor 14 HD (LED)

5. Optical Mouse 2.4G Wireless

6. Printer Laserjet

Software

Perangkat lunak (software) yang digunakan untuk membuat dan menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

  1. Sistem Operasi Microsoft Windows 7

  2. PHP dan MySQL

  3. Macromedia Dreamweaver CS6

  4. Visual Paradigm for UML 10.0 Interprise Edition

  5. Eclipse.

  6. Virtual box.

  7. Java.

  8. Genymotion.

Hak Akses

Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh:

  1. Chasier

  2. Pramusaji

  3. Waiters

  4. Manager

Jadwal Pengolahan

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah:

63.png

Tabel 4.7 Rencana Implementasi Program

Estimasi Biaya

Setelah adanya perancangan sistem, maka jika dilihat dari segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan, biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan.

Biaya penelitian dirinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain sebagai berikut :

64.png

Gambar 4.8 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP


Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan yang di angkat pada bab 1, maka dapat disimpulkan pada rumusan masalah sebagia berikut :

  1. Sistem penjualan makanan pada restoran sederhana yang berjalan saat ini berjalan secara manual yaitu masih menggunakan pencatatatn data dengan mengunakan bon atau struk sehingga sering terjadi kesalahan-kesalahan saat pendataan data.

  2. Kendala-kendala yang sering terjadi pada sistem yang berjalan saat ini yaitu pada sistem penjualannya mulai dari pendataan menu makanan yang masih di catat pada kertas dan proses penjualan yang menggunakan struk sehingga seringga menimbulkan kesalahan pada saat pencatatan dan mengakibatkan laporan penjulan yang dihasilkan datanya kurang sesuai dengan transaksi yang terjadi maka di perlukan suatu aplikasi penjualan berbasis android agar mempermudah proses pencatatan menu makanan dan mengurangi kesalahan saat pembuatan laporan.

  3. Laporan penjualan yang berjalan saat ini belum dapat memberikan hasil data yang akurat sehingga belum dapat digunakan untuk parameter keuntungan atau kerugian yang dialami oleh restoran sederhana karena masih banyaknya terjadi kesalahan pada saat pembuatan laporan datanya tidak akurat, maka hasil dari penelitian dapat di manfaatkan dan digunakan oleh restoran sebagai referensi dasar untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan laporan pada bagian penjulan. Sehingga mempercepat proses pembuatan laporan dan menghasilkan data yang akurat dan efisien.

  4. Untuk membuat Program aplikasi yang dapat digunakan untuk membantu sistem penjualan pada restoran sederhana dibutuhkan aplikasi eclipse sebagai editor pembuatan program pada android, program aplikasi PHP (Web Server) dan MySQL yaitu sebagai penyimpanan data.

Saran

Untuk mengoptimalkan sistem aplikasi penjualan berbasis android tersebut maka penulis memberikan saran agar :

a. Disarankan untuk melakukan sosialisasi kepada karyawan dalam hal tata cara menggunakan program aplikasinya.

b. Diperlukan maintenance program aplikasi secara berkala agar program aplikasi tetap berdaya guna sesuai yang diinginkan dalam hal penjualan.

c. Dengan adanya aplikasi penjualan berbasis android dapat mempengaruhi kinerja chasier dalam pembuatan laporan sehingga tidak memakan waktu lama dan lebih mudah dalam pembuatan rekap laporan persediaan penjualan.

d. Untuk pengembangan lebih lanjut transaksi pemesanan makanan dilakukan secara online

e. Untuk pengembangan lebih lanjut sebaiknya dibuatkan control stok makanan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Hartono,Bambang.2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT .RinekaCipta.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: GrahaIlmu.
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 3,8 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
  5. 5,0 5,1 5,2 Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
  6. 6,0 6,1 Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
  7. Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  8. 8,0 8,1 8,2 Yasin, Ferdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: MitraWacana Media.
  9. 9,0 9,1 9,2 9,3 Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  10. 10,0 10,1 10,2 Guritno, Suryo, Sudaryono dan UntungRahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi PenelitianTeknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  11. Wahana Komputer. 2011. Mastering CMS Programming with PHP dan MySQL. Yogyakarta: CV Andi Offset.Wahana Komputer. 2011. Mastering CMS Programming with PHP dan MySQL. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  12. 12,0 12,1 Pramono, Djoko. 2011. Manajemen Database Relasional dengan Access 2010. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Contributors

Ridho