SI1321476645

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROMOSI PADA

PT BUKIT KREASINDO LESTARI

KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1321476645
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROMOSI PADA

PT BUKIT KREASINDO LESTARI

KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1321476645
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
:Teknik Informatika
Konsentrasi
: KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, S.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROMOSI PADA

PT BUKIT KREASINDO LESTARI

KABUPATEN TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1321476645
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrrasi Multimedia Audio Visal and Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Lusyani Sunarya, S.Sn., M.Si.)
   
(Maimunah, M.Kom)
NID : 06124
   
NID : 02012

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROMOSI PADA

PT BUKIT KREASINDO LESTARI

KABUPATEN TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1321476645
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrrasi Multimedia Audio Visal and Broadcasting

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROMOSI PADA

PT BUKIT KREASINDO LESTARI

KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1321476645
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM :1321476645

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Penyebaran informasi adalah salah satu strategi yang sangat efektif dan efisien dalam melakukan promosi. Multimedia adalah salah satu perkembangan teknologi yang dapat merancang sebuah media yang menarik, karena multimedia dapat mengolah gambar, text dan audio. PT. Bukit Kreasindo Lestari merupakan perusahaan pembangunan atau kontraktor¬¬, maka dari itu untuk meningkatkan penjualan jasa yang diberikan oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari dan memperluas pangsa pasar, maka PT.Bukit Kreasindo Lestari, perlu sebuah media promosi yang efektif dan menarik untuk dilihat oleh konsumen, investor, dan masyarakat luas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu pihak perusahaan dalam menginformasikan dan mempromosikan PT. Bukit Kreasindo Lestari serta memaksimalkan target penjualan perusahaan setiap bulannya. Hasil dari penelitian ini berupa video promosi yang menjelaskan tentang dari produk yang dimiliki oleh perusahaan berupa fasilitas, type, harga, dan promosi perumahan. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisa permasalahan, pengumpulan data, analisa perancangan media, dan konsep produksi media (KPM) dalam melakukan perancangannya yang meliputi : preproduction, production, dan post production. Melalui perancanagn media video promosi ini, diharapkan dapat membantu pihak perusahaan dalam menginformasikan dan mempromosikan PT. Bukit Kreasindo Lestari, meningkatkan target penjualan perusahaan setiap tahunnya, serta perusahaan semakin dikenal masyarakat.


Video,Promosi,Infromasi

ABSTRACT

Dissemination of information is one of the very effective and efficient strategies in doing promotion. Multimedia is one of the technological developments that can design an interesting media, because multimedia can process images, text and audio. PT. Bukit Kreasindo Lestari is a construction company or contractor, therefore to increase sales of services provided by PT. Bukit Kreasindo Lestari and expanding market share, then PT.Bukit Kreasindo Lestari, need an effective and attractive promotion media to be seen by consumers, investors, and the public. The purpose of this research is to assist the company in informing and promoting PT. Bukit Kreasindo Lestari and maximize the company's sales target every month. The result of this research is a promotional video explaining about the products owned by the company in the form of facilities, type, price, and promotion of housing. The research method used is problem analysis, data collection, media design analysis, and media production concept (KPM) in designing which include: preproduction, production, and post production. Through perancanagn media promotion video, is expected to assist the company in informing and promoting PT. Bukit Kreasindo Lestari, increasing the company's sales target every year, as well as the company getting known by the community.


Video, Promotion, Infromasi

KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “Perancangan Media Video Promosi Pada PT. Bukit Kreasindo Lestari Kabupaten Tangerang”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB) di STMIK Raharja.

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi moril, materil maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,, selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Ibu Lusyani Sunarya, S.Sn.,Si., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  5. Ibu Maimunah,M.Kom., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  6. Seluruh Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis.
  7. Ayah, Ibu, dan Kakak tersayang yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, semangat, dukungan moril dan materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.
  8. Hirzi, Dea, Dayong, Glean, Den Ichsan, Erwana, Hadi, Alwan dan seluruh sahabat yang sudah memberikan dukungan dalam menyelesaikan penulisan Laporan Skripsi ini.
  9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.


Tangerang, 23 Januari 2018
(Herry Setiawan)
NIM. 1321476645

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Literature Review

Tabel 3.1. Daftar Nama Pegawai dan Jabatan

Tabel 3.2. Material Produk Video Profile

Tabel 3.3. Kondisi Pesaing

Tabel 3.4. Budget Produksi Media

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.7. Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.8. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Tahap Preproduction

Tabel 4.2. Script Writing

Tabel 4.3. Rundown

Tabel 4.4. Sususnan Crew dan Talent

Tabel 4.5. Time Schedule

Tabel 4.6. Kesan visual effect

DAFTAR GAMBAR


2.1. Prang System

2.2. Dimensi Warna di Photoshop

2.3. Lembar Kerja Adobe Premiere CS6

2.4. Lembar Kerja Adobe Audition CS6

2.5. Lembar Kerja Adobe Photoshop CS6

2.6. Lembar Kerja Adobe After Effect CS6

3.1. Struktur Organisasi Perusahaan PT. Bukit Kreasindo Lestari

4.1. Tahap Pre Production

4.2. Intro Bumper

4.3. Menampilkan video suasana depan rumah contoh perumahan Edelweiss Residence

4.4. Menampilkan video exterior rumah

4.5. Menampilkan video suasana jalan Bonang

4.6. Menampilkan video mall lippo karawaci

4.7. Menampilkan video mall summarecon

4.8. Menampilkan video suasana pasar bonang

4.9. Menampilkan video keran air di halaman rumah

4.10. Menampilkan video token listrik

4.11. Menampilkan video ruang tamu

4.12. Menampilkan video suasana depan pintu kamar rumah

4.13. Menampilkan video menampilkan video bagian dalam kamar

4.14. Menampilkan video lampu utama dalam rumah

4.15. Menampilkan video suasana dapur

4.16. Menampilkan video kamar mandi dalam rumah

4.17. Bumper Out

4.18. Camera Canon 60D

4.19. Tripod

4.20. Boom Mic

4.21. Lensa Fix

4.22. Lensa Kit

4.23. Sandisk MMC 32GB

4.24. Tahap Production

4.25. Intro Bumper

4.26. Menampilkan video suasana depan rumah contoh perumahan Edelweiss Residence

4.27. Menampilkan video exterior rumah

4.28. Menampilkan video suasana jalan Bonang

4.29. Menampilkan video mall lippo karawaci

4.30. Menampilkan video mall summarecon

4.31. Menampilkan video suasana pasar bonang

4.32. Menampilkan video keran air di halaman rumah

4.33. Menampilkan video token listrik

4.34. Menampilkan video ruang tamu

4.35. Menampilkan video suasana depan pintu kamar rumah

4.36. Menampilkan video menampilkan video bagian dalam kamar

4.37. Menampilkan video lampu utama dalam rumah

4.38. Menampilkan video suasana dapur

4.39. Menampilkan video kamar mandi dalam rumah

4.40. Bumper Out

4.41. Tahap Post Production

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Penyebaran informasi adalah salah satu strategi yang sangat efektif dan efisien dalam melakukan promosi. Seiring dengan kemajuan dan pesatnya perkembangan teknologi yang ada saat ini, membuat penyebaran informasi menjadi lebih mudah dan banyak perusahaan bersaing dalam melakukan penyebaran infromasi dan promosi yang lebih menarik untuk disampaikan kepada masyarakat luas. Saat ini banyak media yang digunakan perusahaan untuk menunjang promosi yang lebih menarik, dalam menyajikan atau merancang sebuah media yang sesuai kebutuhan dan perkembangan saat ini. Melalui media, dapat membuka sebuah peluang dalam upaya menjangkau masyarakat luas, agar dapat menyampaikan informasi dan promosi lebih efektif dan menarik.

Multimedia adalah salah satu perkembangan teknologi yang dapat merancang sebuah media yang menarik, karena multimedia dapat mengolah sebuah gambar digital dengan berbagai warna dan kualitas video dengan resolusi ukuran yang tinggi, menampilkan informasi pesan berupa text serta suara (dubber) yang dilengkapi dengan audio, sehingga rancangan dari multimedia terlihat lebih jelas dan menarik, dan menampilkan bentuk visual yang lebih interaktif, komunikatif, dan presentatif. Oleh karena itu multimedia dalam bentuk media video merupakan salah satu media yang dapat menyampaikan informasi yang cukup efektif dan menarik secara visualisasi.

Perkembangan teknologi, perusahaan, dan media yang sangat pesat membuat PT. Bukit Kreasindo Lestari membutuhkan media promosi, lokasi PT. Bukit Kreasindo Lestari beralamat di Dasana Indah Blok. SC 8/16, RT. 07/01 Kelurahan Bojong Nangka Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang. PT. Bukit Kreasindo Lestari ini bergerak dibidang Perumahan (Kontraktor) yang dipimpin dan didirikan oleh Bpk. Thio Pendy. PT. Bukit Kreasindo Lestari resmi berdiri tepat pada tanggal 12 Juli 2016 dihadapan notaris Bpk. Christovin Taniya, S.H., M.Kn. dan PT. Bukit Kreasindo Lestari sejak tanggal 20 Oktober 2016 resmi bergabung sebagai anggota GAPEKNAS (Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional Indonesia), dengan bergabung di GAPEKNAS tersebut dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan usahanya yang bergerak dalam bidang pembangunan, real estate, perdagangan, perindustrian, dan jasa.

Bukit Kreasindo Lestari merupakan perusahaan pembangunan atau kontraktor, maka dari itu untuk meningkatkan penjualan jasa yang diberikan oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari dan memperluas pangsa pasar, maka PT.Bukit Kreasindo Lestari, perlu sebuah media promosi yang efektif dan menarik untuk dilihat oleh konsumen, investor, dan masyarakat luas. Video promosi adalah salah satu media komunikasi yang efektif, karena media video promosi dapat memaparkan ruang lingkup perusahaan seperti : profil perusahaan, produk, fasilitas, dan keunggulan yang dimiliki PT.Bukit Kreasindo Lestari.

Penggunaaan video promosi dianggap dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap program promosi yang dilakukan oleh perusahaan dikarenakan video promosi dapat membantu perusahaan dalam penyebaran informasi dan promosi kepada konsumen, investor, dan masyarakat, untuk dapat mengetahui informasi detail tentang perusahaan PT. Bukit Kreasindo Lestari.

Oleh karena itu video promosi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk dapat menarik minat konsumen, investor, dan masyarakat agar tertarik untuk membeli produk perumahan yang dipasarkan oleh PT.Bukit Kreasindo Lestari.

Setelah menganalisa permasalahan yang terdapat PT. Bukit Kreasindo Lestari bahwa perusahaan baru berdiri pada tahun 2016 sehingga perusahaan terbilang baru ini, membutuhkan adanya media penunjang informasi dan promosi untuk meningkatkan penjualan unit rumah yang di pasarkan PT. Bukit Kreasindo Lestari. Media promosi yang digunakan sebelumnya, hanya berupa media cetak seperti brosur dan spanduk sebagai media penunjang informasi dan promosi. Informasi yang terdapat pada brosur dan spanduk masih kurang efektif karena, informasinya kurang lengkap, up date sesuai perkembangan perusahaan saat ini, dan kurang interaktif. Media promosi sebelumnya belum dapat menginformasikan dan mempromosikan perusahaan dengan baik.

Dengan semakin banyaknya pesaing industri dalam bidang pembangunan atau kontraktor, PT. Bukit Kreasindo Lestari harus memiliki strategi promosi dan pemilihan media yang tepat untuk meningkatkan target penjualan. Media promosi yang masih kurang efektif menjadi salah satu kendala bagi PT. Bukit Kreasindo Lestari dalam meningkatkan target penjualan perusahaan. Oleh karena itu dirancanglah media promosi dalam bentuk video yang lebih efektif yang diharapkan dapat membantu program promosi perusahaan dalam upaya meningkatkan target pemasaran dan target penjualan perusahaan setiap bulannya. Media video promosi ini, akan diimplementasikan melalui media social yaitu Youtube agar dapat menjangkau pangsa pasar yang lebih luas.

Setelah menganalisa permasalahan yang terdapat pada PT. Bukit Kreasindo Lestari, maka penelitian skripsi ini diberi judul : Perancangan Media Video Promosi Pada PT. Bukit Kreasindo Lestari Kabupaten Tangerang

Melalui perancangan media video promosi ini, dapat bermanfaat untuk peneliti dan perusahaan dalam menginformasikan dan mempromosikan PT.Bukit Kreasindo Lestari.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, terdapat 3 rumusan masalah pada PT Bukit Kreasindo Lestari yang dirumuskan sebagai berikut :

  1. Media seperti apa yang dibutuhkan oleh PT Bukit Kreasindo Lestari agar dapat meningkatkan target pemasaranya ?
  2. Rancangan Media promosi seperti apa yang dapat menarik minat para konsumen, investor dan masyarakat terhadap produk yang dipasarkan PT. Bukit Kreasindo Lestari ?
  3. Melalui perancangan media video promosi, target seperti apa yang ingin dicapai oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari ?


Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian skripsi ini dibatasi pada perancangan media video promosi yang terdiri dari produk yang dimiliki oleh perusahaan berupa fasilitas, type , harga, dan promosi perumahan.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

Tujuan penelitian yang hendak dicapai berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan atau dijelaskan diatas adalah :

  1. Untuk merancang sebuah media video promosi yang dapat membantu perusahaan dalam menyebarkan infromasi dan meningkatkan target pemasarannya.
  2. Untuk merancang media promosi yang kreatif secara visualisasi , dan memberikan informasi produk yang update, sehingga dapat menarik minat para konusmen, investor, dan masyarakat, terhadap produk yang ditawarkan PT Bukit Krasindo Lestari.
  3. Untuk membantu pihak perusahaan dalam menginformasikan dan mempromosikan PT.Bukit Kreasindo Lestari serta memaksimalkan target penjualan perusahaan setiap bulannya.

Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian perancangan media promosi ini yaitu sebagai berikut :

  1. Perusahaan dapat dengan mudah memberikan informasi kepada konsumen, investor dan masyarakat, serta meningkatkan target pemasaran produk PT Bukit Krasindo Lestari setiap bulannya.
  2. Perancangan media video promosi dengan konsep yang menarik dan kreatif serta informasi yang lengkap dan update, sehingga dapat menjadi daya tarik bagi konsumen, investor, dan masyarakat untuk mengetahui dan membeli produk yang di tawarkan Bukit Kreasindo Lestari.
  3. Melalui perancanagn media video promosi ini, dapat membantu pihak perusahaan dalam menginformasikan dan mempromosikanBukit Kreasindo Lestari, meningkatkan target penjualan perusahaan setiap bulannya, serta perusahaan semakin dikenal masyarakat.


Metodode Penelitian

Dalam kegiatan skripsi ataupun penelitian ini, data-data dan infromasi yang lengkap mengenai perusahaan sangatlah diperlukan guna mendukung materi-materi yang digunakan dan dipastikan kebenaran data tersebut. Agar dapat memberikan materi yang sesuai dilakukan persiapan melalui penelitian terhadap perusahaan untuk mendapatkan materi yang diperlukan. Berikut metode penelitian yang dilakukan :

Analisa Permasalahan

Analisa permasalahan di dapatkan melalui hasil wawancara dengan stakeholder bahwa PT. Bukit Kreasindo Lestari baru berdiri pada tahun 2016 dan media sebelumnya hanya menggunakan media cetak sehingga di nilai masih kurang dan belum dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dalam menginformasikan dan mempromosikan produk yang di pasarkan, agar melalui perancangan video promosi ini dapat meningkatkan target penjualan di setiap bulannya.

Pengumpulan Data

  1. Observasi
  2. Observasi adalah melakukan penelitian, pengamatan, pengumpulan data secara langsung terhadap PT.Bukit Kreasindo Lestari dalam mengambil data-data perusahaan yang diperlukan dalam penelitian dan perancangan media video promosi dari seluruh informasi mengenai PT. Bukit Kreasindo Lestari.

  3. Metode Wawancara
  4. Wawancara adalah kegiatan komunikasi secara langsung berupa tanya jawab dengan pihak stakeholder yaitu dengan Bapak Thio Pendi sebagai pemilik PT. Bukit Kreasindo Lestari, mengenai materi yang berhubungan dengan PT. Bukit Kreasindo yang dibutuhkan dalam penelitian ini .

  5. Studi Pustaka
  6. Studi Pustaka adalah mengumpulkan beberapa sumber data melalui buku, jurnal, dan sumber data lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian dan perancangan media video promosi yang mendukung penyusunan penelitian skripsi ini, guna mencari beberapa sumber yang sesuai dengan topik penelitian yang akan disusun.

Analisa Perancangan Media

Analisa perancangan media ini adalah media yang digunakan dalam merancang media video promosi yang akan dirancang yang sesuai dengan keinginan stakeholder dan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dalam merancang media tersebut diperlukan media-media yang dapat mendukung perancangan media video promosi. Adapun aplikasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah : Adobe Premiere Pro CS6, Adobe After Effect CS6, Adobe Audition CS6,  dan Adobe Photoshop CS6.


Konsep Produksi MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting)

Konsep produksi media adalah step yang dilalui dalam perancangan media promosi yang terdiri dari 3 tahap yaitu :

  1. Preproduction
  2. Pra Produksi merupakan tahap persiapan atau perencanaan dalam pembuatan sebuah film. Tahapan ini berguna untuk mengurangi kesalahan dan meminimalisir kurang koordinasinya komunikasi antar personil yang bertugas agar mampu melaksanakan tugasnya masing-masing. Pada tahapan Pra Produksi dibuat ide cerita,  synopsis, scenario dan storyboard.

  3. Production
  4. Pada tahap Produksi desain film yang berupa ide cerita, sinopsis, storyline, dan storyboard yang akan sudah dibuat pula pada tahap pra produksi akan dikembangkan.

  5. Postproduction
  6. Pasca Produksi adalah tahap penyelesaian produksi sebagai hasil akhir. Pada tahap ini terdapat aktivitas seperti Video Editing dan Sound Editing. Melalui editing shot-shot yangtelah dikumpulkan kemudian digabungkan menjadi sebuah satu kesatuan.

Sistematika Penulisan

Didalam penyusunan skripsi ini, terdapat 5 bab yang akan dibahas dan disajikan, 5 bab tersebut dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan adalah bab yang memaparkan beberapa hal yaitu Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Landasan teori adalah bab yang memaparkan teori-teori yang mendukung dan mendasari dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini yang dijadikan pedoman dalam perancangan media promosi, dan bab ini terdiri dari 3 hal yaitu : Teori Umum, Teori Khusus dan Literarure Reaview.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Identifikasi masalah adalah bab yang memaparkan mengenai perusaahaan yang akan diteliti dan yang telah di analisa permasalahannya. Dalam bab ini memaparkan mengenai Gambaran umum Obyek yang diteliti yang berisikan informasi mengenai sejarah singkat, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab dari setiap bagian yang ada di dalam perusahaan. Selain itu dalam bab ini memaparkan mengenai produk yang dirancang yaitu Product information, Market Analisis yang terdiri dari : Market Positioning dan Kondisi Pesaing, Potensial Market, Market Segmentation, Marketing Objective (Tujuan Pemasaran), Marketing Strategy (Strategi Pemasaran), Budget Produksi Media, Konfigurasi Perancangan yaitu : Konfigurasi Hardware , Software yang digunakan, dan  Elisitasi.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA

Konsep Produksi Media (KPM) merupakan konsep dalam mencapai perancangan yang efektif, efesien dan yang sesuai keinginan dari media promosi yang dibutuhkan. Konsep ini berdasarkan teori yang telah dipelajari dari MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting). Konsep tersebut terdiri dari tiga tahap yaitu : Pre production, Production, dan Post Production yang akan dijelaskan secara lebih jelas didalam bab ini.

BAB V PENUTUP

Penutup adalah bab yang memaparkan mengenai kesimpulan ataupun hasil dari penyusunan skripsi dan perancangan media promosi yang dirancang selain kesimpulan dan hasil bab ini pun memberikan saran terhadap PT.Bukit Kreasindo Lestari yang sesuai dengan permasalahan yang dibahas dalam penyusunan skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka adalah bagian yang berisi sumber-sumber yang diambil dan digunakan didalam penyusunan skripsi ini.

LAMPIRAN

Lampiran adalah bagian yang berisikan dari seluruh lampiran yang melengkapi didalam laporan skripsi ini dan kelengkapan yang telah ataupun harus dipenuhi dalam skripsi ini.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Arif (2016:2)[1] menjelaskan bahwa perancangan menggabarkan rencana umum suatu kegiatan rancangan proyek dan aktivitas-aktivitas khusus yaitu teknik atau metode-metode dalam merancang sesuatu. Perancangan adalah memberikan kepastian apakah aktivitas-aktivitas tersebut benar-benar realistik dengan batasan waktu dan sumber-sumber yang telah ditetapkan.

Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru. Sunarya, dkk (2017:162)[2].

Menurut pengertian diatas dapat diketahui bahwa perancangan adalah sebuah rencana yang ada dengan melakukan kegiatan sebuah perancangan atau rancangan-rancangan untuk membuat sesuatu yang baru.

1. Proses Perancangan dengan Nidel Cross

Arif (2016:74)[1] Menegaskan bahwa “Perancangan produk terdiri dari beberapa metode, salah satunya adalah metode yang dikenal dengan Perancangan Nigel Cross ”. Proses perancangan Nigel Cross terbagi atas 7 langkah, yaitu sebagai berikut :

    1). Klarifikasi Tujuan

    Klarifikasi Tujuan ( clarifying objectives ) ini dilakukan untuk menentukan tujuan perancangan. Metode yang digunakan adalah pohon tujuan ( objectives trees ). Metode pohon tujuan memberikan format yang jelas dan bermanfaat bagi beberapa tujuan.

    2).Penetapan Fungsi

    Tujuannya adalah untuk menetapkan fungsi-fungsi yang diperlukan dan batas-batas sistem rancangan produk yang baru. Pada langkah ini digunakan metode analisis fungsional menawarkan seperti mempertimbangkan fungsi esensi alat, hasil atau produk atau sistem yang dirancang harus memuaskan, tidak masalah komponen fisik apa yang seharusnya digunakan. Tingkat permasalahan diputuskan dengan mendirikan pembatas di sektor peletakan pengganti yang saling berkaitan dari fungsi.

    3). Menyusun Kebutuhan

    Bertujuan untuk spesifikasi pembuatan yang akurat yang perlu bagi desain/rancangan.

    4). Menetapkan Karakteristik

    Bertujuan untuk menentukan target apa yang akan dicapai oleh karakteristik suatu produk sehingga dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan konsumen.

    5). Pembangkitan Alternatif

    Pembangkitan alternatif merupakan suatu proses perancangan yang berguna untuk membangkitkan alternatif-alternatif yang dapat mencapai solusi terhadap permasalahan perancangan.

    6). Evaluasi Alternatif

    Alternatif-alternatif yang sudah dihasilkan kemudian akan dievaluasi untuk dipilih yang mana yang terbaik. Pada langkah ini, digunakan metode  Weighted Objective  yang bertujuan untuk membandingkan nilai-nilai bantu dari setiap proposal berdasarkan kemungkinan bobot tujuan yang berbeda-beda.

    7).Rincian Perbaikan

    Banyak pekerjaan perancangan dalam praktek tidak dikaitkan dengan kreasi atas konsep perancangan baru yang radikal, tetapi pembuatan modifikasi untuk mewujudkan rancangan produk. Modifikasi ini berusaha mengembangkan suatu produk, meningkatkan penampilannya, mengurangi berat, menurunkan biaya, dan mempertinggi daya tariknya. Semua bentuk modifikasi biasanya dapat dibagi ke dalam dua tipe, yaitu modifikasi yang bertujuan meningkatkan nilai produk untuk pembeli dan mengurangi biaya bagi produsen.

Konsep Dasar Informasi

1. Pengertian Data

Menurut Sunarya, dkk (2017:5)[2]Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

Ditegaskan oleh Taufiq (2013:14) [3] bahwa data bisa diklasifikasikan menjadi beberapa bagian berdasarkan sudut pandangnya, diantaranya  :

    1) Berdasarkan Bentuknya

    a) Data Fisik, merupakan sebuah data yang bisa dipegang oleh panca indera.

    b) Data Logic, merupakan sebuah data yang tidak bisa dipegang tapi bisa dilihat.

    2) Berdasarkan Sifatnya

    a) Kuantitatif, data yang dipandang dari segi jumlah.

    b) Kualitatif, data yang dipandang dari segi kualitasnya.

    3) Berdasarkan Sumbernya

    a) Internal, merupakan data yang diperoleh dari dalam lingkungan misalnya data yang akan diproses pada bagian keuangan yang diperoleh dari dalam kantor keuangan itu sendiri.

    b) Eksternal, data yang diperoleh dari luar lingkungan misalnya data yang akan diproses pada bagian keuangan diperoleh dari bagian luar keuangan.

    4) Berdasarkan Cara Memperolehnya

    a) Primer, data primer merupakan data utama yang berhubungan dengan masalah yang akan diproses.

    b) Skunder, bukan merupakan data utama yang akan diproses melainkan data pendukung untuk jadi tambahan.

    5) Berdasarkan Cakupannya

    a) Sensus

    b) Sampel

    6) Berdasarkan Skala Cakupannya

    Nomilan, ordinal, interval, dan rasio.

2. Definisi Informasi

Husda dan Yvonne Wangdra B (2016:9) [4] menyatakan bahwa Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya.

Menurut Sunarya, dkk (2017:162)[2] Informasi adalah data yang dilah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan salah satu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata.

Menurut kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sebuah data yang dikumpulkan dan kemudian diolah agar menjadi sebuah informasi yang dapat membantu dalam membuat sebuah keputusan.


3. Ciri-Ciri Infromasi yang Berkualitas

Ciri-ciri informasi yang berkualitas menurut Mc Load yang dikutip oleh Taufiq (2013:15-16)[3] sebagai berikut :

    a) Akurasi

    Data yang dimasukkan dan proses yang digunakan dalam sistem harus sesuai dengan prosedur sehingga informasi yang dihasilkan bisa benar-benar akurat. Intinya akurasi merupakan tingkat ke akuratan sebuah informasi.

    b) Relevansi

    Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi, data yang digunakan untuk proses seharusnya ada hubungannya dengan masalahnya sehingga informasi yang diberikan bisa sesuai dengan masalah yang dihadapi.

    c) Ketepatan Waktu

    Kalau saat ini kita membutuhkan suatu informasi maka informasi yang kita butuhkan itu bisa kita dapatkan saat ini juga karena informasi yang kita butuhkan saat ini bisa jadi sudah tidak kita butuhkan 1 menit yang akan datang, karena pentingnya suatu informasi hampir semua pengguna membutuhkan informasi yang up date (terkini) maka dari itu informasi yang dihasilkan dari sistem tersebut sebisa mungkin bisa disajikan saat itu juga.

    d) Kelengkapan

    Kelengkapan informasi bisa ditunjukan dari menjawab informasi tersebut terhadap pertanyaan atau kebutuhan pengguna. Jika informasi bisa menjawab apa yang dibutuhkan secara lengkap oleh pengguna maka informasi tersebut bisa dikatakan lengkap dan informasi seperti itulah yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna.


4. Nilai Informasi

Nlilai Informasi ditentukan oleh dua hal seperti yang dikemukakan oleh Hutahaean  (2014:11–12)[5], bahwa nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Biaya informasi terdiri dari :

    1) Biaya Perangkat Keras, Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat – tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

    2) Biaya Untuk Analisis, Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

    3)Biaya Untuk Tempat dan Faktor Kontrol Lingkungan, Biaya ini setengah berubah atau semi variable. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

    4) Biaya Perubahan, Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

    Biaya Operasi, Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam – macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.


Teori Dasar Media

1. Pengertian Media

Berdasarkan kutipan yang dilakukan oleh Sunarya, dkk (2017:162)[2] media adalah saluran penyampaian pesan komersial kepada khalayak sasaran atau dapat dikatakan salah satu komunikasi periklanan yang dilakukan melalui saluran media tertentu, seperti majalah, surat kabar, televisi, radio, internet, media luar ruang, buku profil, iklan transit, dan direct mall

Jadi media adaah sebuah sarana dalam memberikan sebuah informasi kepada masyarakat luas agar informasi yang dimiliki dapat tersampaikan kepada masyarakat luas.

2. Jenis-Jenis Media

 Menurut Wahyudi (1992) dalam bukunya Morissan (2013:11) [6]upaya menyampaikan informasi melalui media cetak, audio, dan audio visual, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Penyebabnya adalah sifat fisik masing-masing jenis media seperti terlihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.1. Jenis Media




Konsep Dasar Promosi


1. Pengertian Promosi

Menurut Handriyanto (2013:3)[7] Promosi adalah salah satu variabel dalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk dan jasanya. Pada hakekatnya, promosi merupakan upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi pihak lain agar turut berpartisipasi dalam perubahan yang mereka lakukan.

Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk agar mendorong konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan tersebut. Untuk mengadakan promosi, setiap perusahaan harus dapat menentukan dengan tepat alat promosi manakah yang dipergunakan agar dapat mencapai keberhasilan dalam penjualan Goenawan, dkk (2013:3)[8]

2. Tujuan Promosi

Tujuan Promosi adalah menghasilkan hasil yang baik melalui kegiatan promosi yang melakukan pemasaran kepada masyarakat luas untuk mengetahui produk atau sesuatu yang dimilki agar dapat mencapai perkembangan yang baik.

Fakhru dan Hanifa Yasin (2014:140)[9] berpendapat bahwa tujuan promosi adalah :

    1) Memberitahu

    Tujuan ini bersifat informasi dimana produsen menggunakan promosi untuk memberitahu pasar, apa yang ditawarkan olehnya. Promosi ini sering digunakan pada tahap-tahap awal siklus kehidupan produk. Informasi ini juga membantu konsumen dan menentukan sesuatu yang akan dibelinya.

    2) Membujuk

    Tujuan ini bersifat persuasif dimana perusahaan berusaha memberikan kesan positif terhadap pembeli. Maksudnya agar dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli. Promosi yang bersifat persuasif ini digunakan untuk memasuki tahap pertumbuhan dalam siklus kehidupannya.

    3) Mengingatkan

    Tujuannya untuk memperoleh pembeli dengan terus mengingatkan adanya jenis produk yang perusahaan miliki. Promosi yang bersifat mengingatkan ini terutama diperlukan untuk jenis perumahan yang telah memasuki tahap kedewasaan dalam siklus kehidupan.

3. Bauran Promosi

Jaiz (2014:40-41)[10] mengemukakan Bauran Promosi merupakan program komunikasi pemasaran total sebab perusahaan yang terdiri dari iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Bauran Promosi terdiri dari :

    1) Personal Selling (Penjualan Personal)

    Adalah kontak face to face antara pemasar dengan calon konsumen. Tujuannya adalah mendorong pembelian segera maupun pembelian ulang (immediateand repeat sales). Tekniknya bisa melalui penjualan langsung dilapangan oleh sales (field sales), peragaan ditoko oleh pelayan toko (assistance at on outlet / retail selling), atau penjualan langsung door to door. Persoal selling ini penting untuk produk yang memerlukan penjelasan detail, peragaan, dan perbaikan/servis.

    2) Sales Promotion ( Promosi Penjualan )

    Adalah insentif tambahan untuk merangsang pembelian segera, menawarkan keuntungan tambahan dari luar produk itu sendiri, biasanya untuk menggenjot penjualan. Efektif untuk mengenalkan produk baru. Meliputi potongan harga, sampel produk, pemberian kupon berhadiah, beli satu dapat dua, beli sabun dapat odol, dll.

    3) Public Relation ( PR/ Human )

    Aktivitas-2 yang dimaksudkan untuk meningkatkan citra produk/perusahaan dalam rangka menciptakan hubungan yang baik (good will). Teknik yang dipakai adalah publicity (bentuk promosi yang telah didasari pada kandungan nilai berita (news value) yang bermakna tentang suatu produk), press release atau press conference, di mana pengiklan berharap media mau memuat cerita/artikel/kolom tentang keunggulan produk/jasanya, tanpa harus membayar dengan tarif pasti. Bisa juga dengan pensponsoran acara, open house, tour lapangan (plant tour), pemberian donasi / sumbangan, dan special event lainnya.

    4) Adversting (Periklanan)

    Merupakan penyebaran informasi mengenai suatu gagasan, barang, atau jasa untuk membujuk orang agar berfikir, bersikap, atau bertindak sesuai dengan keinginan pengiklanan. Merupakan bentuk promosi yang lebih banyak didasarkan pada penonjolan 2 kelebihan produk (product benefit). Memiliki kemampuan kecil untuk menciptakan perubahan sikap atau pembelian segera pada khalayak.   


Konsep Dasar Analisa SWOT

1. Pengertian Analisis SWOT

Retnasari (2017:130-131)[11] “Analisis SWOT adalah metode manajemen strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman” (Pearce dan Robinson, 2008).

    1) Strength (kekuatan) merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atau tersedia bagi suatu organisasi yang membuat organisasi relatif lebih unggul dibandingkan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya.

    2) Weakness (kelemahan) merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif.

    3) Opportunity (peluang) merupakan situasi atau tren yang menguntungkan dalam lingkungan suatu organisasi. Munculnya segmen pasar baru dan membaiknya hubungan antara pembeli dan pemasok adalah contoh faktor yang dapat menjadi peluang bagi organisasi.

    4) Threat (ancaman) merupakan situasi atau tren yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu organisasi. Munculnya pesaing baru adalah contoh faktor yang dapat menjadi ancaman bagi organisasi. Setelah mengidentifikasi faktor-faktor SWOT (Strongth, Weakness, Opportunities, Threathment), analisis selanjutnya menyusun Matrik SWOT. Matriks SWOT adalah alat untuk menyusun faktor-faktor strategis organisasi yang dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi organisasi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

Menurut Fleisher dan Bensoussan yang dikutip oleh Wignyo , dkk (2017:2)[12] menyatakan bahwa salah satu alat yang dapat digunakan untuk menentukan strategi dari analisa-analisa yang ada dengan menggunakan analisis SWOT, dimana dapat berguna untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang di dapat dari pesaing.

Tabel 2.2. Matrix Swot (Wignyo,2017:6)[12]


Konsep Dasar Design

1. Pengertian Typography

Nae-Hye-jin (2017: 9&16) [13] Berpendapat bahwa :

“Typographic education, it is possible to expand the creative and design skillset of non-design majors while leveraging typography to explore visual communication in support of diversity. The Typographic portrait exercise begins to ask students incorporate elements that reflect an aspect of who they are. This creative self-portrait uses only typographic characters as written words or graphic symbols but the students are free to experiment with unconventional modes of representation”.

(Pendidikan tipografi, adalah mungkin untuk memperluas keterampilan kreatif dan desain jurusan non-desain sambil memanfaatkan tipografi untuk mengeksplorasi komunikasi visual dalam mendukung keragaman. Latihan potret tipografi mulai meminta siswa memasukkan unsur-unsur yang mencerminkan aspek dari diri mereka. Potret-potret kreatif ini hanya menggunakan karakter tipografi sebagai kata-kata tertulis atau simbol grafis namun para siswa bebas bereksperimen dengan mode representasi yang tidak konvensional).

Menurut Hendrataman (2015:151)[14]Typography (Tata Huruf) adalah ilmu yang mempelajari tentang penempatan, penataan huruf untuk mendapatkan kesan tertentu agar pembaca bisa mendapat informasi secara maksimal”.

Dari kutipan diatas disimpulkan bahwa typography ialah ilmu yang melakukan pembelajaran mengenai desain untuk melakukan komunikasi secara visual dengan aturan-aturan yang sesuai agar mendapatkan sebuah kesan yang baik.

2. Psikologi Warna

    1) Definisi Warna

    Menurut Hendrataman (2015:81)[14] “Warna adalah salah satu komponen desain yang membentuk keindahan sekaligus menimbulkan persepsi psikologis, sugesti, suasana tertentu. Meski warna tampak sederhana”.

    Anditya (2016:11)[15] mengatakan bahwa “Warna adalah sebuah gejala visual yang terkadang tidak begitu diperhatikan oleh manusia, namun kehadirannya menambah nilai tersendiri dalam kehidupan manusia”.

    Berdasarkan kutipan diatas warna ialah sebuah komponen yang terdapat dalam desain yang dapat memberikan nilai dalam desain ataupun kehidupan manusia.

    2) Dimensi Warna

    Menurut Anditya (2016:52-53)[2] Dimensi warna merupakan sifat-sifat dasar dari warna itu sendiri. Menurut The Prang System, warna dibagi menjadi tiga dimesi yaitu hue, value, dan intensity.

    Gambar.2.1. Prang System


      1) Hue

      Berkaitran dengan panas-dinginnya warna, termasuk di dalamnya warna premier, sekunder, dan tersier.

      2) Value

      Berkaitan dengan terang-gelapnya warna, menunjukkan kualitas sinar yang direfleksikan oleh sebuah warna atau menunjukkan gelap-terangnya warna, dilakukan dengan menambah warna putih atau hitam.

      3) Intensity

      Berkaitan dengan cerah-suramnya warna, menunjukkan kuat-lemahnya warna. Pengurangan intensitas dicapai dengan mencampur atau menambah warna murni dengan warna-warna netral seperti putih, hitam, abu-abu , atau dengan warna-warna komplemen.

      Gambar.2.2. Dimensi Warna di Photoshop

3. Definisi Layout

Menurut Hendratman (2015 : 197)[15] Layout adalah usaha untuk menyusun, menata, atau memadukan unsur – unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel, dll) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik, dan menarik. Jadi, ahli layout adalah bisa dianggap seorang manager yang mampu mengatur atau mengkomposisi bentuk dan bidang sehingga tersaji dalam kesatuan yang mudah diterima audience.

Hendrataman (2015:198-206)[15] menegaskan bahwa Jenis-Jenis Layout yang sering dijumpai sebagai berikut :

    1) Mondrian Layout

    Layout ini disajikan dalam bentuk-bentuk potongan kotak dengan ukuran, warna dan proporsi yang berbeda, namun tersusun sejajar dan terpadu sehingga membentuk suatu komposisi yang harmonis.

    2) Multi Panel Layout

    Adalah layout yang dibagi menjadi beberapa panel tema dalam bentuk yang variatif (baik ukuran dan bentuk). Setiap panelnya menyampaikan informasi fitur atau produk yang berbeda.

    3) Picture Window Layout

    Dimana sebuah ilustrasi / gambar berukuran besar mendominasi bidang layout, kontras dengan teks dan logo yang tampil sangat kecil.

    4) Copy Heavy Layout

    Kebaikan dari picture Window Layout, desain layout ini didominasi oleh teks yang sangat banyak  yang menghabiskan 80-90% ruang. Teks tersebut menjelaskan informasi secara detail. Biasa dipakai pada poster lomba, agenda acara, info kesehatan dan pesan layanan masyarakat yang bersifat teknis.

    5) Frame Layout

    Adalah desain yang didominasi oleh bingkai yang mengelilingi bidang desain. Biasa digunakan pada bingkai foto sertifikat atau bentuk penghargaan lainnya.

    6) Silhouette Layout

    Adalah gaya layout yang didominasi oleh gambar bayangan / siluet. Gambar siluet tersebut biasa dipakai sebagai gambar latar belakang. Karena pentingnya siluet tersebut, maka teks di sekitarnya akan terpengaruh posisinya.

    7) Type Spesimen Layout

    Adalah layout yang berisi penuh dengan teks huruf yang variatif dalam suatu kata dan kalimat. Nyaris gambar tidak ada disini jika ada juga akan membentuk suatu teks.

    8) Circus Layout

    Sesuai namanya, layout ini memerlukan keberanian dengan komposisi yag tidak biasa, tidak teratur, jungkir balik, tidak ada kesamaan bentuk atau ukuran. Komponen desainpun tampak penuh dari setiap sudutnya karena saking banyaknya informasi yang ditampilkan. Namun karena kedekatan antar komponen desain, hasilnya desain circus layout tetap artistik

    9) Jumble Layout

    Hampir sama dengan circus layout yang campur aduk, namun jumble layout membentuk komposisi beberapa gambar dan teksnya disusun lebih jelas dan teratur.

    10) Grid Layout

    Ini adalah layout yang paling mudah. Dimana setiap komponen grafis tersaji teratur dalam sebuah grid / kisi-kisi / tabel. Karena terlalu sederhana dan mudah diterima mata, biasanya layout ini dikombinasikan dengan layout yang lain, seperti Rabus, Mondrain, Multi-Panel, and Big Picture Layout.

    11) Bleed Layout

    Sesuai namanya “bleed” adalah tumpah, dimana gambar atau komponen grafis lain sampai memenuhi bidang desain.

    12) Vertikal Panel Layout

    Adalah desain yang ukurannya memanjang kebawah / vertikal. Biasa digunakan pada standing banner untuk pameran. Desain ini bercerita runtun dari atas ke bawah.

    13) Alphabet Inspired Layout

    Adalah desain layout yang menekan penempatan perhuruf sehingga membentuk gambar tertentu sebagai fokus utama.

    14) Angular Layout

    Desain layout ini menggunakan garis bantu yang miring / diagonal, sehingga pemirsanyapun terpaksa memiringkan kepalanya untuk bisa melihat lebih jelas dan mudah.

    15) Informal Balance Layout

    Layout yang tidak simetris sepenuhnya tetapi tetap terlihat seimbang. Layout ini bisa jadi sebagai kompromi antara desain symmetry dan asymetris.

    16) Brace Layout

    Layout ini menggunakan gaya siku-siku atau membentuk huruf L. Layout ini sangat kuat mengikat antar komponen-komponen grafisnya karena adanya aliran yang jelas dan terarah.

    17) Two Morties Layout

    Layout yang menampilkan 2 bagian yang setiap bidangnya menjelaskan informasinya. Meski keduanya terpisah namun tampilan tetap seperti satu kesatuan produk.

    18) Quadran Layout

    Desain layout yang terbagi empat seperti bidang quadran sebuah lingkaran. Untuk membedakan dengan layout model grid, ada baiknya ditambahkan bentuk lain (misal lingkaran) untuk mengikat ke empat komponen grafis.

    19) Big Type Layout

    Layout yang didominasi oleh huruf atau teks judul dengan ukuran yang sangat besar mendekati ukuran bidang kerja. Desain ini cocok untuk poster atau desain ditempat umum terbuka karena sangat eye catching dan tidak terlalu serius.

    20) Rebus Layout

    Layout yang judulnya terdiri dari teks dan gambar yang menggantikan teks. Judul tulisan dengan teka teki bergambar ini memerlukan kerja keras otak untuk membaca infoemasinya.

4. Definisi Design Komunikasi Visual

Menurut Saragih (2017:200)[16] yang dikutip dari Widodo. Desain Komunikasi Visual dalam pengertian modern adalah design yang dihasilkan dari rasionalitas. Dilandasi pengetahuan, bersifat rasional, dan pragmatis. Jagat desain komunikasi visual senantiasa dinamis, penuh gerak, dan perubahan.

Akbar (2016:85)[17] berpendapat bahwa Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai macam media untuk menyampaikan sebuah pesan secara visual dengan menggunakan elemen-elemen grafis dan bahasa yang dapat diterima oleh sipenerima pesan tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa design komunikasi visual ialah ilmu yang mempelajari segala hal yang berhubungan dengan design untuk mengungkapkan sebuah komunikasi yang lebih kreatif.


Teori Khusus

Konsep Dasar Video

Pengertian Video

Video merupakan gambar yang bergerak. Jika objek pada animasi adalah buatan, maka objek pada video adalah nyata. video content is highly relevant to the course's learning objectives and students' exam performance (Konten video sangat relevan dengan tujuan pembelajaran kursus dan kinerja ujian siswa) Brecht (2012:229)[18]

Menurut So,dkk (2015:3)[19] Video merupakan salah satu media informasi yang ditujukan kepada khalayak umum berupatampilan yang terdiri dari gambar dan suara. Video memiliki kemampuan untuk merekam gambar dan suara dalam satu medium pada waktu yang bersamaan.

Menurut kutipan diatas dapat didimpulkan bahwa video adalah yang dihasilkan dari sebuah aplikasi dalam menunjukan transisi dengan informasi yang dijelaskan dengan objek-objek tertentu ataupun animasi didalamnya.

Format Video

Nugroho (2014:69-75)[20] terdapat banyak format video diantaranya :

  1. AVI
  2. AVI adalah singkatan dari Audio Video Interlaced, merupakan salah satu format video paling tua yang dibangun oleh Microsoft. Berbeda dengan format lainnya, AVI mendukung beberapa jenis kompresi, seperti Cinepak, Intel Indeo, Microsoft Video 1, Clear Video, dan IVI. Pada awalnya, format AVI hanya mendukung resolusi maksimal 160 x 120 pixel, dengan refreshrate 15 frame per detik. Namunbersamaan dengan perkembangan Windows dan DirctX-nya, format AVI kini mampu menyimpan sebuah klip video dengan resolusi sampai 320 x 240 pixel, dan refreshrate sampai 30 frame per detik.

  3. MPEG – 1
  4. MPEG – 1 memungkinkan sebuah video dapat dikompresi dengan rasio 50:1 sampai 100:1, tergantung kualitas gambar yang diinginkan. Format ini memiliki kecepatan pembacaan data sekitar 1.5 mbit per detik sehingga cukup setara dengan pembacaan data pada CD-ROM berkecepatan 2X. Motion Picture Expert Group 1 (MPEG – 1) dapat digunakan untuk menyimpan video dengan resolusi maksimal 352 x 288 pixel. Kualitasnya dapat disetarakan dengan format VHS. Format MPEG – 1 saat ini banyak digunakan sebagai format video dalam VCD.

  5. MPEG – 2
  6. MPEG – 2 merupakan pengembangan dari MPEG – 1 yang mulai diperkenalkan pada 1995. Format ini memungkinkan data video berjalan dengan kecepatan 100 mbit per detik. Selain lebih unggul pada kecepatan transfer data, MPEG – 2 juga memiliki peningkatan kualitas gambar dan suara. Pada video berformat MPEG – 2, format ini dapat digunakan pada keping Super VCD, DVD, dan siaran digital TV.

  7. MPEG 4
  8. Rasio ukuran layar standar yang digunakan oleh hampir semua pesawat televisi standar. Perbandingan ukuran pastinya adalah empat satuan lebar (horizontal) dan tiga satuan tinggi (vertical). Ukuran ini sekarang sudah mulai ditinggalkan, seiring keluarnya berbagai peranti yang menyuguhkan ukuran layar yang lebar dan panoramik. Rasio yang lebih dikenal dengan sebutan layar lebar (wide screen) karena ukurannya memang relative lebih lebar dibandingkan rasio standar. Pada ukuran rasio ini, gambar yang ditampilkan lebih lebar dan lebih sesuai dengan sudut pandang manusia.

  9. MOV
  10. MOV merupakan format video yang diperkenalkan oleh Apple, dan menjadi format standar Apple yang bisa diputar dengan Aplikasi Quicktime. MOV sendiri bisa dinikmati baik di Macintosh maupun PC, asal menginstal aplikasi Quicktime.

  11. MJPEG
  12. Singkatan dari Motion JPEG, format ini boleh dibilang berada diantara format gambar diam (foto) dan video berisi urutan (slide show) gambar atau foto berformat JPEG. MJPEG sebenarnya tak hanya merupakan format yang menyatukan kumpulan gambar berformat JPEG, melainkan juga menawarkan kompresi dengan rasio 5:1. Kelemahannya, sinkronisasi data video dan audio belum diimplementasikan disini sehingga format video yang dihasilkan masih dalam bentuk slide show yang tak bersuara.

  13. ASF
  14. Advanced Streaming Format (ASF) merupakan format video lain dari Microsoft, yang lebih dispesialisasikan sebagai media streaming. Format ini bisa terdiri dari audio, video, maupun slide show. ASF dapat dikemas dalam file dengan kompresi tinggi, dan dapat disalurkan ke dalam data yang mengalir secara terus – menerus, seperti siaran TV dan radio online. Ukuran file-nya pun bisa diatur sesuai dengan bandwidth (kecepatan koneksi) yag direkomendasikan.

  15. WMV
  16. Ada satu lagi format video yang diusung oleh Microsoft, yakni WMV (Windows Media Video). Format ini dibangun dan dikontrol oleh Microsoft, dan menjadi nama dari salah satu solusi video encoding yang dimiliki Microsoft.

  17. AAC
  18. AAC (Advanced Audio Coding) adalah file suara yang dikompresi. Ukurannya 30 persen lebih kecil ketimbang MP3.

Pengertian Video Promosi

Menurut Degey (2016:9)[21] Video promosi adalah video yang digunakan untuk mempromosikan sesuatu. Ciri dari video promosi adalah mempromosikan sesuatu secara lebih detail dengan durasi yang lebih panjang dari video iklan karena proses pengambilan gambar untuk video promosi harus dilakukan secara berkala dari objek yang ingin dipromosikan agar hasil dari video promosi tersebut lebih terperinci dan mencakup semua hal yang berhubungan dengan objek tersebut.

Berdasarkan pendapat Epley (2014:3)[22]

Using promotional videos may help the professional meet the need of audiences from diverse geographic, social, and economic environments. Information is able to be accessed and shared at any time during the day, and professionals are able to meet the needs of online.

(Menggunakan video promosi dapat membantu profesional memenuhi kebutuhan khalayak dari beragam lingkungan geografis, sosial, dan ekonomi. Informasi dapat diakses dan dibagi kapan saja di siang hari, dan profesional dapat memenuhi kebutuhan online)

Menurut kutipan diatas video promosi adalah sebuah media yang digunakan­­­­­­­­­­ untuk mempromosikan sesuatu yang dimilki, dengan durasi yang singkat dan menarik sehingga mampu menarik minat masyarakat luas termasuk konsumen.

Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

1. Pengertian Multimedia

  1. Definisi Multimedia
  2. Menurut Aryadhitya dan Anthony Y.M Tumimomor (2015:2)[23][23] Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak seperti video dan animasi”.

    Menurut Degey, dkk (2016:9)[21] “Multimedia diambil dari kata multi dan media. Multi berarti banyak dan media berarti media atau perantara. Multimedia adalah gabungan dari beberapa unsur yaitu teks, grafik, suara, video dan animasi yang menghasilkan presentasi yang menakjubkan. Multimedia juga mempunyai komunikasi interaktif yang tinggi. Bagi pengguna komputer multimedia dapat diartikan sebagai informasi komputer yang dapat disajikan melalui audio atau video, teks, grafik dan animasi. Disini dapat digambarkan bahwa multimedia adalah suatu kombinasi data atau media untuk menyampaikan suatu informasi sehingga informasi itu tersaji dengan lebih menarik”

    Dapat disimpulkan bahwa multimedia adalah penggabungan beberapa unsur seperti teks,grafik, suara dan video dengan animasi agar dapat menghasilkan sebuah karya yang menarik dari teknologi informasi dan komputer.

2. Pengertian Audio

Menurut Munir yang dikutip oleh Kausar, dkk (2015:20)[24] menyatakan Audio didefinisikan sebagai macam-macam bunyi dalam bentuk digital seperti suara, musik, narasi dan sebagainya yang bisa untuk suara latar.” Audio juga untuk menyampaikan pesan  duka, sedih, senang, ketakutan dan sebagainya,  disesuaikan situasi dan kondisi. Audio dalam multimedia dapat berbentuk narasi, lagu, dan  sound  effect, narasi   bisanya ditampilkan berbarengan dengan teks atau foto untuk memperjelas informasi yang disampaikan.

Jenis-jenis format audio sebagi berikut :

  1. Type file = .aiff (audio interchang file format)
  2. Type file = .au dan .snd
  3. Type file = .ra atau .rm (real audio)
  4. Type file = .mp3 ( MPEG audio Layer 3 )
  5. Type file = .mov (Quicktime Movie)
  6. Type file = .swa ( shockware Audio )
  7. Type file = .asf ( Advance Streaming Format )

Menurut Saifuddin (2014:132)[25] Audio adalah jenis media yang berhubungan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan pada lambang-lambang auditif.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa audio adalah bunyi atau suara yang berhubungan dengan indera pendengaran yang dapat menjadi simbol dalam menjelaskan perasaan atau informasi.

3. Pengertian Visual

Saifuddin (2014:132)[25] mengatakan Visual berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam bentuk visual. Seain itu fungsi media visual juga berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian, ide, menggambarkan fakta yang mungkin dapat mudah untuk dicerna dan diingat jika disajikan dalam bentuk visual. Jenis-jenis media visual, antaralain gambar atau foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, peta atau globe, papan planel, dan papan buletin.

Menjelaskan Garvey dan Williams (2014:14)[26] Visual adalah pemahaman dasar tentang berbagai proses di sekeliling kita atau melihat sebuah foto adalah dasar yang penting bagi apresiasi kita akan beberapa prinsip dasar komposisi dalam fotografi yang akan kita pelajari.

Disimpulkan bahwa visual adalah media yang menghasilkan sebuah media yang menggambarkan dalam bentuk visual agar dapat menghasilkan sebuah informasi lebih jelas dan mudah dicerna ataupun diingat.

4. Pengertian Broadcasting

Menurut Evans dan Lars Lundgren (2016:63)[27]

involving national broadcasters in 18 different countries as well as regional broadcast organizations such as the European Broadcasting Union (EBU) and International Organization of Radio and Television (OIRT). It was thus a unique example of cooperation between broadcasters on both sides of the Iron Curtain, with the BBC and Soviet Central Television as central actors. In the end, the cooperation failed when Central Television, together with five other broadcasters in Eastern Europe, decided to withdraw from the program as a consequence of the outbreak of the Six-Day War. The program thus fell short as a truly global event, though it still reached an estimated 400 million people around the world”.

(Tetapi melibatkan lembaga penyiaran nasional di 18 negara yang berbeda serta organisasi siaran regional seperti European Broadcasting Union (EBU) dan International Organization of Radio dan Televisi (OIRT). Itu sehingga contoh yang unik dari kerjasama antara penyiar di kedua sisi Tirai Besi, dengan BBC dan Soviet Central Television sebagai aktor sentral. Pada akhirnya, kerjasama itu gagal ketika Central Television, bersama-sama dengan lima lembaga penyiaran lain di Eropa Timur, memutuskan untuk menarik diri dari program ini sebagai konsekuensi dari pecahnya Perang Enam Hari. Program ini sehingga jatuh pendek sebagai peristiwa yang benar-benar global, meskipun masih mencapai sekitar 400 juta orang di seluruh dunia.l).

Pierson and Bauwens Joke (2015:1)[28]Mengungkapkan bahwa

Broadcasting in the form of radio and television has evolved significantly since it was established during the beginnig and middle ofthe twentieth century. Both forms of broadcasting are now beng reinterpreted through the far-reaching effects of digitization and convergence. Broadcasting is not only reconfiguring but sometimes also reproducing established arrangements ofregulation and policy, industries and economies, production and content and audience practices”

(Broadcasting adalah Penyiaran dalam bentuk radio dan televisi telah berkembang secara signifikan sejak didirikan pada awal abad ke-20. Kedua bentuk penyiaran sekarang sedang ditafsirkan kembali melalui efek digitisasi dan konvergensi yang jauh. Penyiaran tidak hanya menyusun ulang tapi terkadang juga mereproduksi pengaturan pengaturan dan kebijakan, industri dan ekonomi, produksi dan konten dan praktik khalayak yang ditetapkan).

Berdasarkan kedua kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa broadcasting adalah sebuah kemajuan teknologi yang membentu dalam memberikan sebuah informas kedalam media-media yang ada saat ini agar lebih menarik.

5. Pengertian Sinopsis

Fatoni dan Puspitasari (2016:58)[29] dalam pendapat tersebut Fatoni dan Puspitasari menyatakan bahwa Sinopsis adalah ringkasan sebuah cerita yang diperlukan untuk memberikan gambaran secara ringkas dan padat tentang tema atau pokok cerita secara keseluruhan.

Tama (2017:4)[30] menyatakan bahwa sinopsis adalah tahap selanjutnya setelah memiliki sebuah ide apa yang akan dirancang dalam bentuk media audio visual yang mana sinopsis adalah sebuah alur cerita yang akan dibuat ke dalam sebuah video dalam bentuk sebuah tulisan pendek dan bahasa yang sederhana agar audience dapat menangkap pesan atau maksud dari video tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa sinospis adalah sebuah ringkasan dari alur cerita yang dibentuk kedalam media audio bisual agar dapat memberikan sebuah gambaran secara ringkas dari informasi yang akan disampaikan.

6. Pengertian Naskah

Menurut Fatoni dan Puspitasari Nofi (2016:58)[29] Naskah adalah sebuah ide atau gagasan cerita yang ditulis dengan sebuah konsep menarik untuk mempertunjukan atau menampilkan suatu gagasan yang telah di desain sebelumnya.

7. Pengertian StoryBoard

Menjelaskan Fatoni dan Puspitasari Nofi (2016:58)[29]Storyboard  itu sendiri yakni penyelenggara grafis seperti rangkaian ilustrasi atau gambar yang ditampilkan secara berurutan yang bertujuan untuk pra­-visualisasi gambar yang bergerak, animasi, motion, grafik atau urutan media interaktif.

Adapun pengertian Storyboard berdasarkan pendapat Tama,dkk (2016:5)[30] Storyboard ialah sebuah gambaran scene dalam bentuk visual dalam perancangan, durasi serta keterangan dari narasi suara yang akan dirancang didalam perancangan storyboard.

Berdasarkan kutipan diatas StoryBoard ialah sketsa gambar yang akan menggabmbarkan scene yang terdapat didalam video.


Konsep Dasar Produksi

1. Pre Production (Pra Produksi)

Menurut Tama, dkk (2017:3-4)[30] PreProduction merupakan langkah pertama dari konsep produksi media yang mana prosesnya dimulai dengan ide/gagasan, melakukan perencanaan dan persiapan didalam produksi media dengan merancang 7 langkah didalamnya yaitu, menuangkan ide, membuat sinopsis, membuat Script Writting, dan membuat Storyboard, selanjutnya adalah menentukan pemain dan crew dan menentukan alat apa saja yang akan digunkan dalam proses produksi nanti sesuai dengan time schedule yang dirancang juga pada tahap ini.

Menurut Sunarya, dkk (2017:166)[2]PreProduction adalah langkah dimana dimulainya ide, perencanaan dan persiapan dari konsep produksi media”..

Dapat disimpulkan bahwa PreProduction adalah langkah pertama yang dilakukan diawal dari konsep produksi media yang dilakukannya dengan 7 langkah yang dimulai dengan penemuan ide.

2. Production (Produksi)

Production values were upgraded with colors, gradients, and attention to page spacing. This intends to increase visual interest and ease of viewing. For relief and change-of-pace, graphics, animations, sounds, and music clips were displayed as new topics were started or screens opened. An element commands viewers' attention through the length of time it is presented and the amount of screen space used (for graphics) Brecht (2012:232)[18]

(Nilai produksi ditingkatkan dengan warna, gradien, dan perhatian pada jarak halaman. Ini bertujuan untuk meningkatkan minat visual dan kemudahan melihat. Untuk bantuan dan perubahan kecepatan, grafik, animasi, suara, dan klip musik ditampilkan saat topik baru dimulai atau layar dibuka. Elemen memerintahkan perhatian pemirsa melalui jangka waktu yang disajikan dan jumlah ruang layar yang digunakan (untuk grafis).)

Pada tahap ini adalah proses dimana hasil tahap preproduction diimplementasikan yaitu pengambilan gambar/video yang dilakukan bersama-sama dengan team pemain dan crew yang telah diatur sebelumnya dengan mewujudkan kegiatan dari storyboard,

naskah yang telah dirancang.Tama,dkk, (2017:6)[30]

Dapat disimpulkan bahwa Production adalah tahap pengambilan gambar atau tahap implementasi dari hasil rancangan yang dilakukan pada tahap PreProduction.

3. Post Production (Pasca Produksi)

Menurut Tama, dkk (2017:7)[30] PostProduction ialah Tahap selanjutnya adalah post production adalah proses terakhir dalam konse produksi media. Proses melakukan finishing dari perancangan ini untuk menjadikan sebuah hasil dari production menjadi sebuah video yang utuh untuk disebarluaskan dan dipasarkan kepada para audience.

Adapun menurut Sunarya, dkk (2017:169)[2] PostProduction adalah proses finishing atau proses akhir dari sebuah karya sampai menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan isi atau pesan kepada audience. Dalam proses ini semua gambar yang didapatkan pada proses production dikumpulkan dan diedit oleh seorang editor. Kegiatan pemutaran dan distribusi juga masuk didalam proses postproduction.

Dapat disimpulkan bahwa postproduction adalah tahap finishing di dalam konsep produksi media dengan mengumpulkan seluruh hasil dari tahap production untuk menghasilkan sebuah karya yang dapat dijadikan sebuah media informasi.

The Rubix Cube is is not the only twisty puzzle. Learn about Pyraminx, the 2x2 and 4x4 cubes, the Megaminx on Ruwix.

Konsep dasar Aplikasi Penunjang Video

1. Adobe Premiere CS6

Pura, dkk (2017:4) [31] menyatakan bahwa Adobe Premiere Pro adalah program Video Editing yang dikembangkan oleh Adobe. Program ini sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi, dan praktisi di bidangnya. Adobe Premiere Pro merupakan program pengolah video pilihan bagi kalangan profesional, terutama yang suka bereksperimen. Program ini banyak digunakan oleh perusahaan pembuatan film/sinetron, Broadcasting, dan Pertelevisian.

Adobe Premiere adalah salah satu software yang populer dan digunakan secara luas dalam pengeditan video, dan adobe premiere merupakan program yang sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi, dan praktis dibidangnya. Keuntungan belajar melakukan edit video menggunakan fungsi utama Adobe Premiere lebih untuk merangkai gambar, video, dan audio bukan untuk animasi, agar penampilan multimedia lebih menarik Sunarya,dkk (2017:162)[2].

Jadi dapat disimpulkan bahwa Adobe Premiere adalah aplikasi atau software yang sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi untuk membuat sebuah film ataupuan hal-hal yang dihasilkan oleh broadcating dengan menggabungkan unsur-unsur multimedia.

Gambar.2.3. Lembar Kerja Adobe Premiere CS6

2. Adobe Audition CS6

Menurut Tim Adobe Creative. (2013:1)[32]

Adobe Audition is a professional audio application that combines advanced digital audio editing and multitrack recording in the same programs. This unique approach integrates the two elements so that, for example, audio used in a multitrack project can be edited with great detail in the digital audio editor, and then be transferred back the Multitranck session. Mixdowns (mono,stereo,or surround) exported from the Multitrack session are avaliable automatically within the digital audio editor, where a variety ofmasteringtools are available to polish and “sweeten” the mix.

(Adobe Audition adalah aplikasi audio profesional yang menggabungkan editing audio digital lanjutan dan rekaman multitrack dalam program yang sama. Pendekatan unik ini mengintegrasikan dua elemen sehingga, misalnya, audio yang digunakan dalam proyek multitrack dapat diedit dengan sangat rinci dalam editor audio digital, dan kemudian ditransfer kembali ke sesi Multitranck. Mixdown (mono, stereo, atau surround) yang diekspor dari sesi Multitrack tersedia secara otomatis di dalam editor audio digital, di mana berbagai macam modul tersedia untuk dipoles dan "mempermanis" campurannya).

Gambar 2.4. Lembar Kerja Adobe Audiotion

3. Adobe Photoshoop CS6

Adobe Photoshop CS6 adalah program yang dirilis kembali oleh program photoshop dengan versi terbaru ini. Photoshop CS6 ini menunjukan kepiawaian sebagai pengolah foto digital yang semakin profesional. Sunarya,dkk (2017:163)[2]

Menurut Pura, dkk (2017:3)[31] Adobe Photoshop adalah software yang dibuat oleh perusahaan Adobe System, yang di khususkan untuk pengeditan foto atau gambar dan pembuatan effect. Perangkat lunak ini banyak digunakan oleh Fotografer Digital dan perusahaan iklan sehingga dianggap sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk perangkat lunak pengolah gambar.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Adobe Photoshop adalah aplikasi terbaru yang dirilis dan sudah memberikan kualitas yang terbaik dalam kegiatan pengeditan foto dengan menggunakan aplikasi atau software Adobe Photoshop CS6.

  Gambar.2.5. Lembar Kerja Adobe Photoshop CS6

4. Adobe After Effect CS6

Adobe After Effect CS6 adalah software motion graphics yang digunakan sebagai software animasi, video effect dan composting. Software ini pun adalah software animasi bukan untuk mengedit foto sehingga mengedit foto perlu menggunakan photoshop. Sunarya,dkk (2017:163)[2]

Pura, dkk (2017:4)[31] menyatakan bahwa Adobe After Effect adalah  salah satu software composting yang populer dan telah digunakan secara luas dalam pembuatan video, multimedia, film, dan web. Selain itu After Effects sendiri merupakan software yang sangat profesional untuk kebutuhan Motion Graphic Design. Untuk After Effect CS6 adalah salah satu pengembangan yang diberikan terhadap fitur-fitur yang ada pada After Effect agar penggunanya lebih kreatif dalam menciptakan sebuah efect visual.

Dapat disimpulkan bahasa Adobe After Effect adalah software Motion Graphics untuk memberikan sebuah animasi.

Gambar.2.6. Lembar Kerja Adobe After Effect CS6

Konsep Dasar Elisitasi

Banyak Definisi mengenai Elisitasi. Prastomo (2014:166)[33] Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Menurut Sommerville, Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Elisitasi berdasarkan didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI :
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting).
    2. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

    3. D pada MDI berarti
    4. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    5. I pada MDI berarti
    6. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.

  3. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:
    1. T artinya Technical
    2. Maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?

    3. O artinya Operational
    4. Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?

    5. E artinya Economic
    6. Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem ?


Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menjelaskan Swarjana (2015:34)[34] Literature Review adalah bagian penting dari proses penelitian. Peneliti membuat Literature Review agar peneliti lebih memahami tentang pengetahuan area yang akan diteliti

2. Penelitian

  1. Definisi Penelitian
  2. Sujawerni (2014:1)[35] Berpendapat bahwa Penelitian merupakan salah satu hal yang penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan, sekaligus sebagai bagian yang penting dalam perkembangan peradaban manusia. Tanpa penelitian suatu ilmu tidak akan pernah berkembang, tidak ada satu negara yang sudah maju dan berhasil dalam pembangunan, tanpa melibatkan banyak kegiatan bidang penelitian.

  3. Jenis-Jenis Penelitian
  4. Sujawerni (2014:6)[35] menegaskan bahwa Jenis penelitian berdasarkan analisisnya ada 2 yaitu sebagai berikut:

    1. Penelitian Kualitatif
    2. Menurut Strauss dan Corbin (1997) yang dikutip oleh Sujawerni, yang dimaksud dengan penelitian Kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara  lain dari kuantifikasi (pengukuran). Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkh laku, fungsionalisasi, organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain.

    3. Penelitian Kuantitatif.
    4. Penelitian Kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantitatif (pengukuran).

Literature Review

Dengan meninjau beberapa Jurnal yang ada yaitu Jurnal Nasional dan Jurnal Internasioan maka digunakanlah 10 Literature Review sebagi berikut:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Degey,dkk (2017)[21] dengan judul “Perancangan Video Promosi Pariwisata Kab.Nabire (Studi Kasus: Dinas Kebudayaan, Pemuda,Olah Raga, dan Pariwisata Nabire)”. Media video promosi ini bertujuan untuk untuk mengenalkan potensi wisata yang terdapat di Kab.Nabire. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dan strategi penelitian adalah Linier Strategi, sehingga menghasilkan video promosi yang mampu mengenalkan potensi wisata yang terdapat di Nabire kepada calon wisatawan baik domestik ataupun mancanegara.Metodenya adalah Identifikasi Masalah, Pengumpulan Data, Perancangan Video dan Pengujian Video dan proses yang dilakukan adalah preproduction, production, postproduction dan dengan tools Adobe Premiere CS6.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Handriyanto,dkk (2013)[7] yang berjudul Perancangan Video Promosi Dengan Menggunakan Teknik 3D Modeling Low Poly (Studi Kasus : DKV/FTI UKSW Salatiga)”. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah media video promosi berbasis animasi dengan teknik modeling 3D dengan konsep wahana bermain. Dengan tujuan agar mencapai target konsumen mengerti akan pesan yang akan disampaikan bahwa Design Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi UKSW tidak hanya sebagai tempat untuk belajar tetapi bermain dan juga berkreatifitas. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode cylic strategi yaitu pengumpulan data, menganalisis data verbal dan data visual, melakukan perancangan, melakukan pengujian terhadap video promosi, dan pengujuan video promosi pada dan menggunakan konsep pra production,production dan pasca production.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Goenawan,dkk (2013)[8] yang berjudul “Perancangan Video Promosi Pulau Bawean Beserta Media Pendukungnya”. Penelitian ini bertujuan untuk membuat masyarakat menjadi tahu akan keberadaan serta potensi dari pulau ini, sehingga dapat berimbas pula terhadap jumlah wisatawan yang berkunjung ke pulau yang sedang berkembang ini.penelitian ini menggunakan metode dengan melakukan analisis data, mengumpulkan data dan melakukan kajian teori untuk dijadikan panduan agar dapat merancang media video promosi lebih baik.dan metode preproduction,production and postproduction.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh So, dkk (2015)[19] yang berjudul “Perancangan Video Promosi Wisata Kuliner Di Kota Ambon Maluku atau yang lebih dikenal di dunia dengan Moluccas adalah salah satu provinsi tertua di Indonesia.Ibukotanya adalah Ambon. Kota Ambon termasuk salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat di Indonesia bagian timur, salah satunya dalam bidang pariwisata. Dalam bidang pariwisata, ada sebuah trend baru yang khusus dilakukan mengangkat kuliner sebagai sarana perkenalan dan promosi daerah. Makanan khas daerah atau makanan tradisional dapat dijadikan sebagai suatuwisata yang dapat mengangkat citra dari suatu daerah dan menjadi daya tarik bagi wisatwan. Proses tersebut lebih dikenal dengan istilahwisata kuliner. Dengan mengusung kuliner sebagai tema promosi wisata Kota Ambon diharapkan dapat membuka suatu lembaran baru bagi Kota Ambon terhadap masyarakat Indonesia lainnya. Kota Ambon juga memiliki kuliner yang patut dijadikan objek wisata. Upaya promo kuliner Kota Ambon dilakukan dengan memperkenalkan berbagai macam kulinernya. Demi mencapai tujuan dari promo ini, maka sangat diperlukan sebuah perancangan promosi kuliner yang tepat dan efektif seperti perancangan video promosi. Perancangan video promosi wisata kuliner di Kota Ambon akan memakai metode kualitatif yang menggunakan waawancara dan survey langsung ketempat yang akan diteliti. Hasil dari perancangan ini kemudian akan dapat disaksikan melalui media seperti youtube dan instagram sebagai salah satu media mempromosikan video wisata kuliner kota Ambon. Metode preproduction, production, postproduction, dengan tools Adobe Premiere CS6.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Aryadhitya dan Anthony Y.M Tumimomor (2015)[23][23] yang berjudul “Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongo”. Penelitian ini dilakukan untuk memperkenalkan kebudayaan yang ada di Indonesia karena indonesia kaya akan kebudayaan yang bermacam-macam dari setiap daerah. Sehingga dilakukannya lah penelitian ini guna menarik minat para masyarakat untuk berkunjung ke setiap kebudayaan atau tempat wisata yang ada di I Penelitian ini dilakukan dengan metode mengumpulkan data, menganalisis data dan menggunakan konsep produksi media yang tahapnya yaitu pra production, production, post production. Selain itu penelitian ini melakukan uji coba video promosi yang dirancang untuk dilihat oleh beberapa audience yang ada. Metode utama melakukan identifikasi masalah dan selanjutnya kegiatan perancangan media yaitu preproduction, production, postproduction, menggunakan tools Adobe premiere CS6.
  6. Research conducted by the Epley (2014)[22] Developing a Promotional Video.
  7. “There is a need for Extension professionals to show clientele the benefits of their program. This article shares how promotional videos are one way of reaching audiences online. An example is given on how a promotional video has been used and developed using iMovie software. Tips are offered for how professionals can create a promotional video and share it with audiences.”

    (Ada kebutuhan untuk profesional Ekstensi untuk menunjukkan kepada klien manfaat program mereka. Artikel ini membagikan bagaimana video promosi menjadi salah satu cara untuk menjangkau pemirsa secara online. Contoh diberikan tentang bagaimana video promosi telah digunakan dan dikembangkan menggunakan perangkat lunak iMovie. Kiat ditawarkan untuk bagaimana profesional dapat membuat video promosi dan membaginya dengan pemirsa).

  8. Research conducted by the Brecht (2012) [18] Learning from Online Video Lectures.
  9. “This study empirically examines the instructional value of online video lectures – videos that a course's instructor prepares to supplement classroom or online-broadcast lectures. The study examines data from a classroom course, where the videos have a slower, more step-by-step lecture style than the classroom lectures; student use of videos is voluntary, can be tailored by students to meet their learning and topic-review needs, and can occur when and where students learn most effectively. The study's specific objectives are to identify and measure types of learning benefits that video lectures provide, gauge students' acceptance and use of this form of computer-based instruction, and compare results from alternative video designs to determine if learning is differently affected.”.

    (Penelitian ini secara empiris menguji nilai instruksional ceramah video online - video yang instruktur kursus mempersiapkan untuk melengkapi kelas atau ceramah siaran online. Studi ini memeriksa data dari kursus di dalam kelas, di mana video memiliki gaya ceramah lebih lambat dan lebih selangkah demi selangkah daripada kuliah di kelas; Penggunaan video oleh siswa bersifat sukarela, dapat disesuaikan oleh siswa untuk memenuhi kebutuhan belajar dan topik mereka, dan dapat terjadi kapan dan di mana siswa belajar dengan sangat efektif. Tujuan spesifik penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengukur jenis manfaat pembelajaran yang disediakan oleh ceramah video, mengukur penerimaan siswa dan penggunaan bentuk instruksi berbasis komputer ini, dan membandingkan hasil dari rancangan video alternatif untuk menentukan apakah pembelajaran dipengaruhi secara berbeda).

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Lupton (2014 )[36]Health Promotion In The Digital Era : A Critical Commentary
  11. A range of digitized health promotion practices have emerged in the digital era. Some of these practices are voluntarily undertaken by people who are interested in improving their health and fitness, but many others are employed in the interests of organizations and agencies. This article provides a critical commentary on digitized health promotion. I begin with an overview of the types of digital technologies that are used for health promotion, and follow this with a discussion of the socio-political implications of such use. It is contended that many digitized health promotion strategies focus on individual responsibility for health and fail to recognize the social, cultural and political dimensions of digital technology use. The increasing blurring between voluntary health promotion practices, professional health promotion, government and corporate strategies requires acknowledgement, as does the increasing power wielded by digital media corporations over digital technologies and the data they generate. These issues provoke questions for health promotion as a practice and field of research that hitherto have been little addressed.

    (Berbagai praktik promosi kesehatan digitized telah muncul di era digital. Beberapa praktek ini secara sukarela dilakukan oleh orang orang yang tertarik untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran, tapi banyak orang lain bekerja di kepentingan organisasi dan lembaga. Artikel ini memberikan komentar kritis tentang promosi kesehatan digitized. Ikhtisar dari jenis teknologi digital yang digunakan untuk promosi kesehatan dan dengan sebuah diskusi tentang implikasi sosial-politik dari penggunaan tersebut. Itu berpendapat bahwa strategi promosi kesehatan digitized banyak fokus pada tanggung jawab individu untuk kesehatan dan gagal untuk mengenali dimensi sosial, budaya, dan politik penggunaan teknologi digital. Meningkatkan garis kabur antara praktik promosi kesehatan sukarela, promosi kesehatan profesional, pemerintah dan strategi perusahaan membutuhkan pengakuan, seperti halnya meningkatkan kekuatan dikerahkan oleh perusahaan – perusahaan digital, media teknologi digital dan data yang mereka hasilkan. Isu – isu ini memprovokasi pertanyaan untuk promosi kesehatan sebagai praktek dan bidang penelitian yang sampai sekarang telah sedikit dibahas).

  12. Penelitian yang dilakukan oleh Varaprasad et al (2015)[37]Online Video Promotion with User Specific Information.
  13. There are various ways and methods used in video recommendation which are purely statistical. These would give recommendations to users based on either their previous search or other criteria. These systems set up a large number of context collectors at the terminals. However, the context collecting and exchanging result in heavy network overhead, and the context processing consumes huge computation. Due to these criterion users end up getting unnecessary content which makes the browser slow. In this paper we propose a user specific category based promotion, we propose and provide for characterization of individual content as well as social attributes that help distinguish each user class. Thus a user defined video recommendation would ensure faster access to only important information which is in the user's domain of interest which utilises low buffer space and increase the speed of the system for user satisfaction.

    (Ada berbagai cara dan metode yang digunakan dalam rekomendasi video yang murni bersifat statistik. Ini akan memberi rekomendasi kepada pengguna berdasarkan penelusuran sebelumnya atau kriteria lainnya. Sistem ini mengatur sejumlah besar pengumpul konteks di terminal. Namun, konteks pengumpulan dan pertukaran hasil overhead jaringan yang berat, dan pengolahan konteks menggunakan perhitungan yang sangat besar. Karena pengguna kriteria ini akhirnya mendapatkan konten yang tidak perlu yang membuat browser menjadi lambat. Dalam makalah ini kami mengusulkan promosi berbasis kategori khusus pengguna, kami mengusulkan dan menyediakan karakterisasi konten individual serta atribut sosial yang membantu membedakan setiap kelas pengguna. Dengan demikian, rekomendasi video yang ditentukan pengguna akan memastikan akses lebih cepat ke hanya informasi penting yang ada dalam domain kepentingan pengguna yang memanfaatkan ruang penyangga rendah dan meningkatkan kecepatan sistem untuk kepuasan pengguna).

  14. Penelitian yang dilakukan oleh Haddad (2014)[38]Heritage Multimedia and Children Edutainment: Assessment and Recommendations”.
  15. Despite the rising commodification of heritage sites and practices, children engagement in their own cultures remains incredibly low, greatly endangering the future preservation of nations’ unique nonrenewable resource. Considering children’s very early engagement with cultural attitudes and identities, it is increasingly critical to develop a deeply rooted culture of responsibility and conservation from the earliest years, ensuring that children naturally feel invested in their surroundings. Unfortunately, heritage education remains largely undervalued, with most efforts relying on in-person experiences in formal cultural institutions. This paper thus aims to explore how heritage education can be redefined, using some of the most innovative virtual imaging and artificial reality technologies to at once expand access and engagement with one’s own history.Though there have been introductory applications of this edutainment multimedia technology, it will require a multidisciplinary team to create heritage programming which is as entertaining as it is intellectually challenging for young children. With the rich resources of 3D imaging and interactive programming already at our disposal, we are well-equipped to do so, given a coordinated effort.

    (Meskipun komodifikasi meningkatnya situs warisan dan praktek, keterlibatan anak dalam budaya mereka sendiri masih sangat rendah, sangat membahayakan masa depan pelestarian sumber daya tak terbarukan unik bangsa – bangsa. Mengingat anak – anak sangat awal keterlibatan dengan sikap budaya dan identitas, hal ini semakin penting untuk mengembangkan budaya berakar tanggung jawab dan konservasi dari tahun – tahun awal, memastikan bahwa anak – anak secara alami merasakan diinvestasikan dilingkungan mereka. Sayangnya, warisan pendidikan tetap sebagian besar kurang bernilai, dengan upaya sebagian bergantung pada pengalaman orang dalam lembaga – lembaga budaya yang formal. Karya ini dengan demikian bertujuan untuk menjelajahi bagaimana pendidikan warisan dapat didefinisi, menggunakan beberapa pencitraan virtual yang paling inovatif dan teknologi buatan realitas sekaligus memperluas akses dan keterlibatan dengan sejarah sendiri. Meskipun telah ada pengantar aplikasi teknologi multimedia edutainment ini, itu akan membutuhkan tim multi disiplin yang membuat warisan pemrograman yang cukup menghibur sebagaimana menantang intelektual anak – anak. Dengan sumber daya yang kaya pencitraan 3D dan interaktif pemrograman kami dilengkapi untuk melakukannya, mengingat upaya yang terkoordinasi).

No.

Nama & Judul Penelitian

Tujuan Penelitian

Metode Penelitian & Tools

1.

Degey,dkk (2017)[6] “Perancangan Video Promosi Pariwisata Kab. Nabire (Studi Kasus : Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata Nabire”.

Media video promosi ini bertujuan untuk untuk mengenalkan potensi wisata yang terdapat di Kab.Nabire.

Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dan strategi penelitian adalah Linier Strategi,dengan mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data dan menggunkan konsep PreProduction, Production, Post Production.

Tools : Adobe Premiere CS6

2.

Handriyanto,dkk (2013)[14] Perancangan Video Promosi Dengan Menggunakan Teknik 3D Modeling Low Poly (Studi Kasus : DKV/FTI UKSW Salatiga)

Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah media video promosi berbasis animasi dengan teknik modeling 3D dengan konsep wahana bermain. Dengan tujuan agar mencapai target konsumen mengerti akan pesan yang akan disampaikan bahwa Design Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi UKSW tidak hanya sebagai tempat untuk belajar tetapi bermain dan juga berkreatifitas.

Metode penelitian yang dilakukan adalah metode cylic strategi yaitu pengumpulan data, menganalisis data verbal dan data visual, melakukan perancangan, melakukan pengujian terhadap video promosi, dan pengujuan video promosi pada audience. Dan menggunkan konsep PreProduction, Production,Post Production.

 

 

3.

Goenawan,dkk (2013)[12] Perancangan Video Promosi Pulau Bawean Beserta Media Pendukungnya”.

Penelitian ini bertujuan untuk membuat masyarakat menjadi tahu akan keberadaan serta potensi dari pulau ini, sehingga dapat berimbas pula terhadap jumlah wisatawan yang berkunjung ke pulau yang sedang berkembang ini.

Penelitian ini menggunakan metode dengan melakukan analisis data, mengumpulkan data dan melakukan kajian teori untuk dijadikan panduan agar dapat merancang media video promosi lebih baik, menggunkan konsep PreProduction, Production, Post Production.

4.

So,dkk(2015)[30]Perancangan Video Promosi Wisata Kuliner di Kota Ambon”

Diharapkan dapat membuka suatu lembaran baru bagi Kota Ambon terhadap masyarakat Indonesia lainnya. Kota Ambon juga memiliki kuliner yang patut dijadikan objek wisata. Upaya promo kuliner Kota Ambon dilakukan dengan memperkenalkan berbagai macam kulinernya.Demi mencapai tujuan dari promo ini, maka sangat diperlukan sebuah perancangan promosi kuliner yang tepat dan efektif seperti perancangan video promosi. Perancangan video promosi wisata kuliner di Kota Ambon akan memakai metode kualitatif yang menggunakan wawancara dan survey langsung ketempat yang akan diteliti. Hasil dari perancangan ini kemudian akan dapat disaksikan melalui media seperti youtube dan instagram sebagai salah satu media mempromosikan video wisata kuliner kota Ambon.

.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisa permasalahan, metode pengumpulan data, analisa data, metode analisa perancangan, serta konsep dasar produksi media. Di dalam konsep dasar produksi media terdapat tahap preproduction, production, dan postproduction

Tools : Adobe Premiere CS6 .

5.

Jurnal yang dibuat oleh Aryadhitya,dkk (2015)[4] “Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongo”.

Penelitin ini bertujuan untuk Penelitian ini dilakukan untuk memperkenalkan kebudayaan yang ada di Indonesia karena indonesia kaya akan kebudayaan yang bermacam-macam dari setiap daerah. Sehingga dilakukannya lah penelitian ini guna menarik minat para masyarakat untuk berkunjung ke setiap kebudayaan atau tempat wisata yang ada di Indonesia.

Penelitian ini dilakukan dengan metode mengumpulkan data, menganalisis data dan menggunakan konsep produksi media yang tahapnya yaitu pra production, production, post production. Selain itu penelitian ini melakukan uji coba video promosi yang dirancang untuk dilihat oleh beberapa audience yang ada.

menggunkan konsep PreProduction, Production, Post Production.

Tools : Adobe Premiere CS6

6.

Epley (2014) [7] Developing a Promotional Video.

Tujuan merancang video promosi untuk perusahaan bertujuan untuk dapat menjangkau khalayak pada tingkat yang baru, sehingga masyarakat dapat melihat video online dari pada menjadwalkan pertemuan tatap muka untuk mengetahui sebuah informasi perusahaan, Film yang jelas dan ringkas yang menampilkan apa yang ditawarkan akan dengan mudah diberikan kepada masyarakat luas. Inipun menghemat waktu navigasi dan membaca halaman teks. Selain itu, memungkinkan orang untuk mendengar, melihat, dan bahkan memiliki perasaan merasakan apa topiknya hanya dengan melihat video.

Metodologi yang digunakan dalam penelitian adalah melakukan observasi, menentukan alat yang akan digunakan,dan menggunakan metodologi pra production, production, post production.

7.

Brecht (2012)[5] Learning from Online Video Lectures.

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengukur jenis manfaat pembelajaran yang disediakan oleh sajian video, mengukur penerimaan siswa dan penggunaan bentuk instruksi berbasis komputer ini, dan membandingkan hasil dari rancangan video alternatif untuk menentukan apakah pembelajaran dipengaruhi secara berbeda.

Metode yang digunakan adalah melakukan analisis data survei dan distribusi kelas. Ini termasuk perbandingan data sampel dengan video dan tidak ada video saat belajar. Dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dan Dengan metode fungsi management yaitu POAC (Planning, Organizing, Actuating, and Controling)

 

8.

Haddad (2014)[38]

 

Heritage Multimedia and Children Edutainment: Assessment and Recommendations

Penelitian tersebut hanya mengarahkan masyarakat untuk melihat informasi pada video promosi multimedia yang telah dibuat.

 

 

Metode yang mengarah ke rekomendasi tentang bagaimana untuk membuat pengalaman yang paling berharga untuk anak – anak di era digital dengan pemanfaatan multimedia.

 

9.

Varaprasad, et al (2015) [37]

 

Online Video Promotion with User Specific Information

Penelitian tersebut hanya mengarahkan masyarakat untuk melihat informasi pada video promosi online yang telah dibuat.

Metode yang mengarah ke rekomendasi tentang bagaimana untuk membuat pengalaman yang paling berharga untuk anak – anak di era digital dengan pemanfaatan multimedia.

10.

Lupton (2014 )[36]

 

Health Promotion In The Digital Era : A Critical Commentary

Penelitian ini mengidentifikasi bagaimana data tersebut dimanipulasi secara algoritmik dan digunakan secara komersial oleh pengembang atau sebagai bagian dari pengawasan keamanan program. Perspektif ini menyoroti posisi pengguna digital (termasuk promotor kesehatan) bukan sebagai aktor yang dikabutkan tapi juga sebagai seorang individu yang tergabung dalam tidak hanya konteks sosial, budaya dan geografis di Indonesia yang mereka berada tetapi juga dalam jaringan perangkat lunak dan perangkat keras dan global ekonomi pengetahuan digital dan pengawasan sistem.

Dengan menggunakan metode reviewer, melihat kembali penelitian sebelumnya yang bersangkutan dengan promosi kesehatan.

Penelitian tersebut hanya memberikan gambaran video promosi tentang kesehatan di era digital.

Keunggulan Project Peneliti & Referensi Literature Review yang digunakan:

Setelah mendapatkan 10 Literature Review diatas dari jurnal nasional dan Internasional dapat terlihat bahwa video yang dirancang dengan bentuk audio visual sangatlah banyak digunakan oleh masyarakat ataupun perusahaaan bahkan instansi-instansi dalam mempromosikan dan memperkenalkan produk ataupun jasa yang dimilikinya. Dengan banyaknya yang menggunakan media yang berbentuk audio visual ini dapat terlihat bahwa media ni sangatlah membantu dalam mendukung media promosi untuk menarik target pasar yang mereka tujua seperti konsumen, investor dan masyarakat. Hal tersebut tak dapat dipungkiri karena adanya perkembangan teknologi multimedia yang sangat pesat hal tersebut sangat membantu dalam memudahkan perancangan media video promosi ini. Oleh karena itu video promosi sangat dibutuhkan untuk sekarang ini karena media video promosi dapat menunjang informasi promosi yang diberika oleh perusahaan dan membantu dalam memperkenalkan produk ataupun jasa kepada masyarakat luas dan menarik minat para audience. Oleh karena ini penelitian ini memiliki tujuan untuk merancang sebuah media video promosi yang lebih menarik dan dapat diterima oleh para audience.

Maka penelitian ini yang berjudul “Perancangan Media Video Promosi Pada PT.Bukit Kreasindo Lestari Kabupaten Tangerang”akan merancang media yang disajikan dengan sajian yang lebih menarik sehingga mampu meningkatkan minat para konsumen investor dan masyarakat. Penyajian yang disajikan dengan berbasis audio visual dalam bentuk video promosi yang lebih komunikatif sehingga dapat diterima dengan baik oleh para audience. Video promosi ini digunakan oleh pihak pemasaran atau marketing untuk menunjang media promosi PT.Bukit Kreasindo Lestari agar dapat menarik minat para konsumen, investor dan masyarakat dan memperkenalkan kepada masyarakat mengenai produk dan jasa yang dimiliki oleh PT.Bukit Kreasindo Lestari.

Dengan keunggulan yang diberikan oleh perancangan ini adalah memberikan media video promosi yang lebih singkat namun jelas demi memberikan informasi yang jelas mengenai produk dan jasa yang diberikan oleh PT.Bukit Kreasindo Lestari. Dan video ini didukung oleh suara atau backsound yang sesuai dengan isi didalam video. Sehingga hal tersebut dapat menarik para audience untuk melihatnya.

Dari 10 (sepuluh) literature review yang dijadikan pedoman terdapat satu referensi yang dijadikan ajuan pasti dalam penelitian ini yaitu pada literature review nomor 1 yang dirancang oleh Degey,dkk (2017)[21] yang berjudul “Perancangan Video Promosi Pariwisata Kab.Nabire (Studi Kasus: Dinas Kebudayaan, Pemuda,Olah Raga, dan Pariwisata Nabire)”. Penelitian ini menggunakan metodologi yang hampir sama yaitu dengan menganalisa data dan mengumpulkan data yang diperoleh dan menggunaka proses dengan cara praproduction,production and post production.

Namun, perancangan didalam penelitian berbeda dengan acuan penelitian yang dijadikan acuan dalam penelitian ini yaitu dengan konsepnya. Penelituan ini dirancang dengan menggunakan konsep hal-hal yang dimiliki saja oleh PT.Bukit Kreasindo Lestari sehingga konsepnya didalam penelitian ini lebih singkat dalam memberikan infromasinya. Namun apabila penelitian yang dijadikan sebagai acuan merancang dengan konseo yang lebih luas karena menampilkan isi yang keseluruhan mengenai tempat wisata di Nabire.

{page break}

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH


Gambaran Umum Objek Yang Diteliti

Sejarah Singkat

1. Sejarah PT. Bukit Kreasindo Lestari

Pada Selasa, 12 Juli 2016 PT.Bukit Kreasindo Lestari didirikan oleh Bpk. Thio Pendy dihadapan Notaris yang bernama Christovin,SH.MK di Kab.Tangerang. Perseroan yang beralamatkan di Jl. Raya Kavling Perkebunan 177C Kel Bencongan, Kec. Kelapa Dua Kabupaten Tangerang 15810 yang bergerak di bidang Konstruksi/Pembangunan. Dasana Indah Blok SC 8/16, RT. 07/01, Kel Bojong Nangka Kelapa Dua Kab.Tangerang-15821 Telp : (021) 55722282.

Bukit Kreasindo Lestari, telah mendapatkan Pengesahan Pendirian Badan Hukum Peseroan Terbatas PT.Bukit Kreasindo Lestari dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor : AHU-0085014.AH.01.11.Tahun 2016 Tanggal 20 Juli 2016, dan mendapatkan Sertifikat Badan Usaha Jasa Pelaksanaan Konstruksi dengan Nomor : 0406256. Selain mendapatkan kedua hal diatas PT. Bukit Kreasindo bergabung dengan GAPEKNAS (Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional Indonesia) dengan Nomor : 076/01/GAPEKNAS/28/2016 pada 20 Oktober 2016.

2. Visi dan Misi PT. Bukit Kreasindo Lestari

    1. Visi

    1) Berusaha dalam Bidang Pembangunan

    2) Berusaha dalam Bidang Real Estate

    3) Berusaha dalam Bidang Perdagangan

    4) Berusaha dalam Bidang Perindustrian

    5) Berusaha dalam Bidang Jasa

    2. Misi

    1) Menjalankan usaha-usaha di bidang pembangunan/konstruksi dengan kegiatan konstruksi umum dan konstruksi khusus.

    2) Menjalankan kegiatan dalam bidang real estate mencakup usaha pembelian, penjualan real estate baik yang dimiliki sendiri.

    3) Menjalankan usaha perdagangan perumahan.

    4) Menjalankan usaha dalam bidang perindustrian meliputi industri pembangunan perumahan.

    5) Menjalankan usaha dalam bidang jasa seperti arsitektur, gedung dan drafting.

Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan PT. Bukit Kreasindo Lestari


Wewenang dan Tanggung Jawab


1. Direktur Utama

    a. Wewenang

    1) Mewakili PT. Bukit Kreasindo Lestari atas nama perseroan untuk melakukan bisnis dengan perusahaan lain.

    2) Menjalankan kepengurusan PT. Bukit Kreasindo Lestari sesuai dengan kebijakan yang tepat (keahlian, peluang, dan kelaziman usaha).

    3) Menjadi pemimpin perusahaan dengan membuat kebijakan-kebijakan untuk perusahaan

    4) Mengawasi, menetapkan, dan memilih tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer)

    5) Memberikan persetujuan anggaran tahunan perusahaan

    6) Memberitahukan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan secara berkala.

    b. Tanggung Jawab

    1) Direktur Utama bertanggung jawab atas kerugian PT. Bukit Kreasindo Lestari apabila tidak menjalankan kepengurusan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam menjalankan perusahaan.

    2) Apabila kerugian PT. Bukit Kreasindo Lestari disebabkan kerugian bisnis dan direktur telah menjalankan kepengurusan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan PT. anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam menjalankan perusahaan. Maka direktur tidak dapat dipersalahkan atas kerugian perusahaan.

2. General Manager

    a. Wewenang

    1) Mengelola operasi perusahaan.

    2) Memutuskan dan membuat kebijakan untuk kemajuan perusahaan dalam bidang finance.

    3) Membuat keputusan dalam hal keputusan penting dalam hal investasi, integrasi, aliansi, dan divestasi.


    b. Tanggung Jawab

    1) Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya.

    2) Mengelola operasional setiap hari perusahaan.

    3) Merencanakan, mengkoordinasi, mengawasi, dan menganalisis semua aktivitas bisnis perusahaan.


3. Head Marketing

    a. Wewenang

    1) Merumuskan kebijakan pemasaran perusahaan.

    2) Menentukan harga jual produksi.

    3) Berwenang menolak permintaan order dari komsumen.


    b. Tanggung Jawab

    1) Melaksanakan tanggung jawab terhadap strategi pemasaran.

    2) Bertanggung jawab atas kedisiplinan terhadap bawahaan sesuai dengan ketentuan peraturan perusahaan.

    3) Bertanggung jawab dalam membina hubungan baik dengan konsumen.

4. Head Finance & Accounting

    a. Wewenang

    1) Mengkoordinasikan perancangan anggaran.

    2) Melakukan rekonsialisasi keuangan.

    3) Mengkoordinasikan pelaksanaan audit.

    4) Melaksanakan penyimpanan dokumen penting dan dokumen berharga milik perusahaan.

    5) Melakukan pelaksanaan pencatatan uang.

    6) Mengembangkan gagasan dan system penggalangan dana untuk kemandirian perusahaan.


    b. Tanggung Jawab

    1) Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasikeuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkanperusahaan secara akurat dan tepat waktu.

    2) Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan danpembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepatwaktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

    3) Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaranperusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untukmemastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalammenunjang kegiatan operasional perusahaan.

    4) Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem danprosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannyauntuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalandengan tertib dan teratur, serta mengurangi risiko keuangan.

    5) Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuanganuntuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinanperusahaan dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhaninvestasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya.

    6) Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.


5. Marketing

    a. Wewenang

    1) Berwenang merumuskan kebijakan pemasaran perusahaan.

    2) Berwenang untuk melakukan penyempurnaan pola kerja di Departemen Marketing.

    3) Berwenang untuk memutuskan harga jual hasil produksi.

    4) Pada kondisi tertentu, berwenang untuk menolak permintaan order dari konsumen.

    b. Tanggung Jawab

    1) Bertanggung jawab terhadap strategi pemasaran yang telah disusun.

    2) Bertanggung jawab atas efisiensi dan efektivitas kerja di Departemen Marketing.

    3) Bertanggung jawab dalam membina hubungan baik dengan konsumen.

    4) Bertanggung jawab atas konsistensi pelaksanaan prosedur yang berlaku di Bagian Marketing dan melakukan analisa atas efisiensi prosedur tersebut.

    5) Bertanggung jawab atas kedisiplinan kerja bawahan sesuai dengan ketentuan perusahaan yang berlaku.


6. Tax

    a. Wewenang

    1) Menyusun rencana perpajakan untuk optimalisasikan pajak perusahaan.

    b. Tanggung Jawab

    1) Melakukan verifikasi transaksi perusahaan yang terkait aspek pajak.

    2) Menangani audit pajak dan menyusun budget tahunan bagian pajak.

    3) Update tentang peraturan pajak untuk memastikan tax compliance.

Product Information

Produk

Video promosi dihasilkan dari teknologi multimedia yang saat ini sedang berkembang pesat. Perkembangan multimedia tidak bisa dipungkiri karena saat ini setiap perusahaan selalu menyebarkan informasi dan promosinya melalui hasil dari teknologi multimedia ini, dikarenakan hasilnya yang sangat efektif dan efesien dalam menarik minat para audience terhadap informasi yang disebarkan. Perancangan video promosi ini pun dihasilkan untuk menarik konsumen, investor dan masyarakat untuk mencapai tujuan dalam meningkatkan pemasaran. Perancangan video promosi ini berbentuk audio visual, yang berisikan tentang produk yang dihasilkan oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari yang sedang berjalan saat ini yaitu perumahan, yang disajikan dalam video promosi ini adalah  perancangan media video promosi yang terdiri dari produk yang dimiliki oleh perusahaan berupa fasilitas, type, harga, dan promosi perumahan. .Video promosi ini pun menunjukan bahwa usaha yang dilakukan oleh PT. Bukit Kreasindo bukan hanya konstruksi tetapi dalam bidang real estate dan perdagangan. Oleh karena itu video promosi ini dibutuhkan karena dapat menarik minat konsumen, investor dan masyarakat untuk bergabung dalam menanamkan modal pada usaha PT. Bukit Kreasindo Lestari dan menarik minat para konsumen, investor dan masyarakat untuk membeli produk yang dimiliki dan dibangun oleh PT.Bukit Kreasindo Lestari. Video promosi ini nantinya akan disebarkan melalui media youtube yang mana medianya sangat banyak digunakan oleh masyarakat saat ini. Sehingga hal tersebut dapat dijadikan peluang untuk memperluas penyebaran informasi dan promosi PT. Bukit Kreasindo Lestari, sehingga dapat tersosialisasikan dan terinformasikan videonya. Hal tersebut dapat menarik minat para konsumen, investor dan masyarakat dalam berinvestasi, membeli produk dan menggunakan jasa dari PT.Bukit Kreasindo Lestari.

Latar Belakang PRoduk

Media promosi PT. Bukit Kreasindo lestari sebelumnya hanya menggunakan media media website dan media cetak seperti brosur dan spanduk sebagai media penunjang informasi dan promosi. Informasi yang terdapat pada website, brosur dan spanduk masih kurang efektif karena, informasinya kurang lengkap, up date sesuai perkembangan perusahaan saat ini, dan kurang interaktif. Media promosi sebelumnya belum dapat menginformasikan dan mempromosikan perusahaan dengan baik.

Dengan semakin banyaknya pesaing industri dalam bidang pembangunan atau kontraktor, PT. Bukit Kreasindo Lestari harus memiliki strategi promosi dan pemilihan media yang tepat untuk meningkatkan target penjualan. Media promosi yang masih kurang efektif menjadi salah satu kendala bagi PT. Bukit Kreasindo Lestari dalam meningkatkan target penjualan perusahaan. Oleh karena itu dirancanglah media promosi dalam bentuk video yang lebih efektif yang diharapkan dapat membantu program promosi perusahaan dalam upaya meningkatkan target pemasaran dan target penjualan perusahaan setiap bulannya. Media video promosi ini, akan diimplementasikan melalui media social yaitu Youtube agar dapat menjangkau pangsa pasar yang lebih luas.

Video informasi yang diberikan adalah video yang menggabungkan gambar dengan dubbing dan audio sehingga menghasilkan tampilan video yang lebih menarik. Melalui perancanagn media video promosi ini, dapat membantu pihak perusahaan dalam menginformasikan dan mempromosikan PT. Bukit Kreasindo Lestari, meningkatkan target penjualan perusahaan setiap bulannya, serta perusahaan semakin dikenal masyarakat.


Perkembangan Produk

Semakin banyaknya pesaing industri dalam bidang pembangunan atau kontraktor, PT. Bukit Kreasindo Lestari harus memiliki strategi promosi dan pemilihan media yang tepat untuk meningkatkan target penjualan. Perkembangan produk yang dilakukan oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari adalah dengan merancang sebuah media promosi berbentuk media audio visual yaitu video promosi. PT. Bukit Kreasindo Lestari diketahui bahwa media yang digunakan selama ini, masih sangat minim dan kurang mendukung dalam meningkatkan target pemasarannya. Oleh karena itu dibutuhkan video promosi yang dirancang lebih menarik dengan memberikan informasi mengenai produk yang telah dihasilkan yaitu pembangunan yang dilakukan oleh PT. Bukit kreasindo Lestari, sehingga informasi dan promosi tersebut dapat membantu pihak pemasaran dalam menarik minat para konsumen, investor, dan masyarakat terhadap jasa pelayanan pembangunan yang dilakukan oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari.

Material Produk

Material produk yang mendukung dalam perancangan video promosi ini adalah sebagai berikut :


Tabel 3.1 Material Produk

Spesifikasi Produk

Video Promosi PT. Bukit Kreasindo Lestari yang dirancang oleh teknologi berkembang yaitu multimedia yang dibentuk dalam media audio visual dengan informasi yang berisikan produk yang dihasilkan yaitu berupa fasilitas, type, harga, dan promosi perumahan. Video promosi ini akan dirancang dalam waktu 3 (tiga) menit dalam sebagai sarana penunjang informasi dan promosi yang dilakukan oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari dalam pemasaran produk yang dihasilkan. Video promosi ini memiliki beberapa hal didalamnya yang mencakup manfaatnya, kelebihan dan kekurangan yaitu :

  1. Manfaat
    1. Memberikan informasi produk yang dihasilkan
    2. Meningkatkan kepercayaan para konsumen, investor, dan masyarakat
    3. Membantu perusahaan dalam menarik minat para konsumen, investor dan masyarakat
    4. Meningkatkan Target Pemasaran.
    5. Melengkapi kebutuhan informasi yang diinginkan oleh Audience
  2. Kelebihan
    1. Memberikan media informasi yang up to date
    2. Menyajikan media yang lebih menarik secara visualisasi
    3. Memberikan kemudahan dalam penerimaan informasi yang diberikan
    4. Memberikan informasi yang lebih lengkap
  3. Kekurangan
    1. Memerlukan biaya yang cukup besar
    2. Menghabiskan waktu yang cukup lama
    3. Membutuhkan paralatan yang cukup memadai
    4. Tidak dapat di lihat secara offline

Harga Produk

Perancanagn video promosi ini membutuhkan waktu, biaya, dan peralatan yang memadai dalam produksinya, dalam mengumpulkan data yang diperlukan dan crew yang membantu dalam perancangan video promosi ini. Adapun crew yang dibutuhkan dalam peerancangan video promosi ini yaitu produser, sutradara, cameramen, editor, script writting dan dubber yang ada didalam video .


Market Analysis

Menganalisis pasar adalah hal yang terpenting untuk dilakukan didalam pemasaran, yaitu untuk mengetahui bagaimana hasil yang akan didapatkan, seperti misalnya hal apa saja yang akan terjadi dari penyebaran media video promosi ini. Terdapat dua analisis yang dilakukan oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari yaitu :

Market Positioning

Yang pertama dilakukan oleh PT. Bukit Kreasindo adalah market positioning, untuk menarik minat konsumen, investor dan masyarakat sehingga menimbulkan kepercayaan yang baik didalam masyarakat dari pembangunan yang dilakukan oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari. Melalui perancanagn media video promosi ini, diharapkan dapat membantu pihak perusahaan dalam menginformasikan dan mempromosikan PT. Bukit Kreasindo Lestari, meningkatkan target penjualan perusahaan setiap bulannya, serta perusahaan semakin dikenal masyarakat.

Dalam perancangan video promosi ini sasaran utamanya adalah para konsumen, investor dan masyarakarat, video promosi yang dirancang, untuk menarik sasaran dalam menggunakan jasa pelayanan pembangunan dan produk yang diberikan oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari

Dalam pengimplementasiannya perancangan video promosi ini, akan diimpelemntasikan melalui DVD, dan media sosial yaitu Youtube.

Melalui perancanagn media video promosi ini, dapat membantu pihak perusahaan dalam menginformasikan dan mempromosikan PT. Bukit Kreasindo Lestari, meningkatkan target penjualan perusahaan setiap bulannya, serta perusahaan semakin dikenal masyarakat.


Kondisi Pesaing


Yang kedua yang dilakukan adalah menganalisis kondisi pesaing dari PT. Bukit Kreasindo Lestari. Banyaknya perusahaan konstruksi yang mulai bermunculan dan berkembang saai ini. Salah satunya adalah PT. Bukit Kreasindo Lestari yang telah berdiri 1 tahun lebih. Selama berdirinya perusahaan konstruksi ini, banyak perusahaan pesaing yang bersaing dalam pembangunan, sehingga berpengaruh dalam target yang dihasilkan dan perkembangan dari PT. Bukit Kreasindo Lestari. Pesaing yang sangat berpengaruh adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2. Kondisi Pesaing

Potential Market

Video promosi ini dirancang dan disajikan untuk membantu media promosi dari PT. Bukit Kreasindo Lestari dalam menarik minat para konsumen, investor, dan masyarakat dalam jasa pelayanan pembangunan dan produk yang diberikan oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari.

Dalam penyebaran informasi ini potensial market yang dimiliki oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari menjangkau para konsumen di wilayah atau daerah Jabodetabek, ataupun investor dan seluruh masyarakat yang minat dan percaya akan jasa pembangunan dan produk yang diberikan oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari.

Dengan perancangan video promosi PT. Bukit Kreasindo Lestari dalam menunjang informasi dan promosi untuk menarik minat para konsumen, investor, dan masyarakat agar menggunakan jasa pembangunan yang diberikan oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari. target dari PT.Bukit Kreasindo Lestari semakin berkembang karena banyaknya lahan di Tangerang yang dapat dikembangkan atau dibangun dalam proyek yang dilakukan oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari, selain itu semakin banyaknya minat para masyarakat dalam usaha properti dan investasi didalam perumahanpun menjadi pasar yang sangat potensial untuk PT. Bukit Kreasindo Lestari, karena semakin banyaknya minat akan investasi dan usaha dalam property dapat membuat para konsumen, investor dan masyarakat lebih mudah memahami dan mengerti informasi dalam promosi yang diberikan.


Market Segmentation

Geografi : Jabodetabek

Demografi:

  • Jenis Kelamin : Pria & Wanita
  • Kelas Ekonomi : Menengah
  • Usia : 21 tahun ke atas
  • Sasaran :
  1. Konsumen
  2. Investor
  3. Masyarakat

Psikografi: Konsumen, Investor, dan Masyarakat yang ingin berinvestasi dalam bentuk property.



Marketing Objective (Tujuan Pemasaran)

Multimedia adalah media yang sering digunakan dalam merancang sebuah media promosi, karena dapat membantu dalam memberikan informasi yang dapat dengan mudah dipahami dan menarik untuk dilihat oleh para audience, oleh karena itu PT. Bukit Kreasindo Lestari merancang sebuah media video promosi yang dihasilkan oleh multimedia dengan bnetuk audio visual, sehingga dapat menunjang kegiatan promosinya yaitu pembangunan yang dilakukan dan produk yang dihasilkan oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari. Melalui perancanagn media video promosi ini, dapat membantu pihak perusahaan dalam menginformasikan dan mempromosikan PT. Bukit Kreasindo Lestari, meningkatkan target penjualan perusahaan setiap bulannya, serta perusahaan semakin dikenal masyarakat.

Marketing Stategy (Strategi Pemasaran)


Bukit Kreasindo Lestari merancang sebuah media promosi yang dapat memperluas informasi mengenai pelayanan pembangunan dan produk yang dimiliki oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari dan video promosi ini sebagai strategi pemasaran yang dilakukan saat ini, karena media promosi yang digunakan sebelumnya hanya menggunakan media cetak yang masih sangat minim dalam memberikan informasi ini strategi ini pun dapat memperkenalkan PT.Bukit Kreasindo Lestari kepada masyarakat dibandingkan dengan media website. Video promosi ini dapat menunjukan bahwa PT.Bukit Kreasindo adalah sebuah perusahaan pembangunan dan telah memilki pembangunan yang sudah sesuai dan menunjukan memilki produk perumahan yang sedang berjalan saat ini dengan promosi-promosi yang ada sehingga dapat memenuhi kebutuhan akan informasi dari para komsumen, investor dan masyarakat. Konsep yang diberikan adalah perancangan media audio visual yang saat ini sangat menarik perhatian dari para audience.

Dalam pemasarannya strategi yang dilakukan oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari adalah mengimpelementasikan perancangan video promosi ini ke dalam DVD , di putar di TV kantor marketing dan media sosial yang sedang tren yaitu Youtube.

Selain pengimplementasian perancangan inipun menggunakan analisis SWOT yang dilakukan dengan sebagai berikut:

Tabel.3.3. Matriks SWOT

Budget Produksi Media

Dalam perancangan ini membutuhkan biaya yang sangat besar yang mana Budget biaya produksinya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4Budget Produksi Media


Konfigurasi Perancangan

Spesifikasi Hardware

.

Dalam perancangan video promosi ini proses produksi medianya menggunakan 1 (satu) unit laptop dengan spesifikasinya yaitu:

  1. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-6006U CPU @ 2.00GHz 2.0 GHz
  2. Monitor: LCD 13,3 inchi
  3. Mouse : Logitec Optical Mouse
  4. Keyboard: Accutype Keyboard
  5. RAM : 4.00 GB
  6. Harddisk Internal: 500 GB
  7. Speaker: Realtek High Definition Audio

Software yang digunakan

Dalam konsep produksi media dalam perancangan media video profile ini, peneliti menggunakan beberapa software pendukung yaitu :

  1. Adobe Premiere CS6
  2. Adobe After Effect CS6
  3. Adobe Photoshop CS6
  4. Adobe Audition CS6



Elisitasi

Elisitasi Tahap I

 Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

Tabel 3.4. Elisiasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5. Elisiasi Tahap II


Elisitasi Tahap III

Tabel 3.6. Elisiasi Tahap III

 

Keterangan :                                       

T : Technical, tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam perancangan media yang diusulkan                            

O : Operational, tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistema yang akan dikembangkan                        

E : Economic, biaya yang diperlukan dalam perancangan media  komunikasi visual

H : High, Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan  pemakaiannya esulit serta biayanya mahal

M : Middle, Mampu untuk dikerjakan

 L : Low, Mudah untuk dikerjakan

Final Drafrt Elisitasi

Tabel 3.7. FinalElisiasi



BAB IV

'KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM) '

Preproduction

Pra Produksi adalah proses pertama yang dilakukan dalam konsep produksi media dengan melakukan perencanaan dalam hal apa saja yang diperlukan dan dibutuhkan didalam proses produksi. Hal yang dilakukan dalam proses pra produksi adalah memiliki sebuah ide/gagasan dari landasan tujuan yang akan dicapai, perancangan sinopsis, narasis dan storyboard sebagai gambaran yang akan ada dan dilakukan dalam proses produksi sebagai panduan dalam proses produksi nanti, selanjutnya menyusun naskah dengan bagian-bagiannya seperti identifikasi program, membuat rundown cerita, urutan dalam pengambilan gambar pada proses produksi, dan urutan-urutan didalam penyutingan yang nantinya akan dijadikan dalam proses praproduksi yaitu acuan untuk para editing seelanjutnya dengan melakukan rapat dengan crew yang dimilki dengan membahas tentang penyusunan crew didalamnya dan schedule waktu serta anggaran ataupun peralatan yang dibutuhkan ketika tahap produksi. Lebih jelasnya di gambarkan pada gambar berikut :


Gambar 4.1 Pre Production

Ide atau Gagasam

Dalam memilki ataupun menemukan sebuah ide adalah hal yang pertama dalam pra produksi karena ide tersebut yang akan direalisasikan kedalam rancanganan yang akan dibuat yaitu video. Ide atau gagasan merupakan hal yang pertama yang harus dimilki dalam merancang sebuah video. Ide atau gagasan haruslah memilki kekreatifan dan dapat menarik para audience yang dituju, konsep yang harus dibuat dalam merancang video promosi ini adalah mengambil data dan informasi dari seluruh produk yang dihasilkan oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari. ide yang dituangkan ke dalam video promosi haruslah dirancang sangat menarik agar tidak hanya berupa video yang berisikan video tentang promosi saja namun harus terdapat effect ataupun transisi dan visual grafis yang akan menarik minat para audience untuk melihat dan mendengarkan informasi. Agar dapat menarik untuk didengarkan maka video haruslah ditambahkan dengan audio dan dubbing yang dapat lebih memperjelas informasi dari promosi yang diberikan.

Sinopsis Cerita

Sinopsis adalah hal selanjutnya yang dilakukan setelah memiliki sebuah ide atau gagasan yang dikembangkan ke dalam bentuk sebuah ringkasan. Yang dilakukan didalam sinopsis adalah menentukan kerangka sebuah cerita yang akan diceritakan didalam video, kerangka tersebut didalamnya terdapat judul tokoh, alur cerita, dan latar belakang dari cerita tersebut. Selain kerangka cerita dirancanglah hal-hal yang akan terjadi didalam video kedalam bentuk kalimat yang terpadu menjadi sebuah paragraf. Oleh karena ini, dirancanglah sinopsis untuk Perancangan Video Promosi PT. Bukit Kreasindo Lestari yang sinopsisnya adalah :

“Edelweiss Residence merupakan salah satu pembangunan yang dilakukan oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari, dan Edelweiss Residence ini adalah salah satu produk yang dimiliki pula oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari. Edelweiss Residence adalah perumahan yang dibangun dengan 2 lantai, dengan type 70/77 dengan 3 ruang kamar tidur yang difasilitasi AC setiap kamarnya dan dua kamar mandi disetiap lantai. Perumahan ini dibangun dengan sederhana, akan tetapi tetap elegant dan nyaman untuk menjadi tempat tinggal. Edelweiss Residence ini dibangun di Jl. Perintis, Dasana Indah Bonang Legok Kabupaten Tangerang Banten. Lokasi yang dekat dengan jalan raya dan akses jalan menuju tol, dekat dengan tempat berenang, dekat dengan kawasan bisnis, dekat dengan kawasan perbelanjan, dekat dengan rumah sakit dan dekat pula dengan tempat keamanan yaitu kantor polisi setempat. Perumahan edelweiss residence ini dijual dengan promosi yang menarik yaitu dengan adanya grand prize yang dapat dipilih salah satunya oleh setiap pembelian yang dilakukan yaitu satu unit motor NMX atau voucher belanja IKEA sebesar Rp. 30 juta. ”

Narasi

Selanjutnya adalah menyusun narasi yang disusun untuk melakukan tambahan suara didalam video atau yang disebut seperti dubbing apabila disebut dalam ucapannya namun apabila dalam kalimatnya disebutkan narasi dan narasi ini disusun guna menambahkan kejelasan dalam penyampaian informasi, dengan cara memasukannya kedalam objek-objek yang terdapat didalam video dan simulasi yang ada di dalam presentasinya. Berikut adalah narasi atau teks yang akan diucapkan saat dubbing yaitu:

“PT Bukit Kreasindo mempersembahkan/ Edelweiss Residence/ hunian yang berlokasi di/ Dasana indah/ Bonang Legok Kabupaten Tangerang// berjarak 100 meter dari jalan raya bonang legok/ hunian yang terletak strategis dekat dengan mall lippo karawaci/ mall summarecon serpong/ dan pasar tradisional// tersedia air PDAM/ juga di fasilitasi dengan listrik 1300 WATT// tersedia cluster hanya 17 unit dengan type 70/ dengan bangunan 2 lantai/ yang difasilitasi dengan ruang tamu/ 2 kamar tidur di lantai atas/ 1 kamar tidur dilantai dasar/ dapur/ 2 kamar mandi/ yang mana di setiap lantainya terdapat 1 kamar mandi/ dengan fasilitas toilet duduk dan shower didalamnya/ segera miliki rumah impian anda hanya di edelweiss residence/ booking sekarang juga/ dan anda akan mendapatkan hadiah langsung 2 unit AC dan grand prize 1 unit sepeda motor N-Max atau voucher belanja di IKEA//


Storyboard

Storyboard adalah gambaran atau sketsa yang berbentuk visualisasi dalam menggambarkan sebuah karya yang akan dihasilkan pada saat produksi. Dan sketsa ini dibuat sesuai dengan naskah yang telah dirancang sebelumnya. Storyboard, menjadi salah satu cara dalam menyampaikan ide yang dimiliki kedalam sebuah gambar untuk disampaikan kepada pihak lain agar pihak tersebut dapat memahami isi video yang akan dirancang.

Gambar 4.2 Into Bumper

Gambar 4.3.EXT/Suasana depan rumah perumahan Edelweiss Residance /Day/Long Shoot

Menampilkan video suasana depan rumah contoh perumahan Edelweiss Residance


Gambar 4.4.EXT/ suasana exterior perumahan Edelweiss Residece/ Day/ Medium Shoot

Menampilkan video exterior rumah

Gambar 4.5.EXT/ suasana jalan dekat perumahan Edelweiss Residence/ Day/ Long Shoot

Menampilkan video suasana jalan Bonang

Gambar 4.6.EXT/ lippo mall karawaci/ Day/ Long Shoot

Menampilkan video mall lippo karawaci

Gambar 4.7. EXT/ summarecon mall serpong/ Day/ Long Shoot

Menampilkan video mall summarecon

Gambar 4.8. EXT/ Pasar Bonang/ Day/ Medium Shoot

Menampilkan video suasana pasar bonang

Gambar 4.9. EXT/ Air PDAM di perumahan Edelweiss Residence/ Day/ Medium Shoot

Menampilkan video keran air di halaman rumah

Gambar 4.10. EXT/ Token Listrik pada perumahan Edelweiss Residence/ Day/ Medium Shoot

Menampilkan videotoken listrik

Gambar 4.11. INT/ Ruang Tamu / Day/ Medium Shoot

Menampilkan video ruang tamu

Gambar 4.12. INT/ suasana pintu kamar/ Day/ Medium Shoot

Menampilkan video suasana depan pintu kamar rumah

Gambar 4.13. INT/ suasana dalam kamar perumahan Edelwiess Residence/ Day/ Medium Shoot

Menampilkan video bagian dalam kamar

Gambar 4.14. Menampilkan video lampu utama dalam rumah

Gambar 4.15. INT/suasan dapur perumahan Edelweiis Residence /Day/Medium Shoot

Menampilkan video suasana dapur

Gambar 4.16. INT/suasana kamar mandi perumahan Edelweiis Residence/Day/Medium Shoot

Menampilkan video salah satu kamar mandi dalam rumah

Gambar 4.17. Bumper Out


Script Writing

ScripWriiting adalah membuat sebuah konsep tertulis yang akan dipertunjukan dengan menampilkan setiap gagasan yang sudah terdesain didalam storyboard sebelumnya.

Tabel 4.1 Script Writing

Rundown

Rundown adalah yang disusun berdasarkan sebuah acara yang susunannya sistematis dan dibatasi dengan durasi.


Tabel 4.2. Rundown

Pemilihan Pemain dan Crew

Selanjutnya adalah menyusun crew didalam video ini tidak terdapat pemain didalamnya dikarenakan video ini menggambarkan produk yang ada dari PT. Bukit Kreasindo Lestari, oleh karena itu crew yang didalamnya hanyalah crew umum, seperti sutradara yang mengatur jalannya produksi, cameramen yang menggambil gambar, editor, scriptwriing dan seorang pembaca naskah (Dubber). Berikut adalah crew yang bekerja dalam proses produksi perancangan video promosi pada PT. Bukit Kreasindo Lestari yaitu :


Tabel 4.3. Susunan Crew and Talent


Time Schedule

Time Schedule merupakan proses yang dilakukan dalam mengatur waktu yang akan dibutuhkan dalam melaksanakan proses pekerjaan project ini didalam setiap pekerjaaannya sesuai waktu yang telah ditetapkan.

Tabel 4.4 Time Schedule

Anggaran/Budget

Perancangan video promosi ini membutuhkan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu biaya yang dikeluarkan selama perancangan video promosi PT. Bukit Kreasindo Lestari membutuhkan biaya sebagai berikut :

Tabel 4.5 Anggaran / Budget Produksi


Peralatan yang digunakan


Peralatan yang dibutuhkan dalam perancangan video promosi ini adalah dengan menggunakan Camera DSLR Canon 60D, tripod, boom mic, lensa kit, lensa fix, MMC 32GB, dan DVD. Perancangan ini mengambil gambar didalam ataupun diluar perumahan salah satu produk dari PT. Bukit Kreasindo Lestari.

Gambar 4.18.44

Camera Canon 60D

Gambar 4.19.

Tripod

Gambar 4.20

Lensa Fix

Gambar 4.21

Boom Mic

Gambar 4.22

Lensa Kit

Gambar 4.23

Sandisk MMC 32GB



Production

Production yaitu tahap kedua setelah melakukan kegiatan praproduksi yang prosesnya dilakukan berdasarkan dengan yang telah disusun di preproduction yang merancang naskah, sinopsis dan storyboard. Production adalah proses pengambilam gambar yang dilakukan sesuai dengan susunan pemain dan crew yang telah dirancang sebelumnya agar proses pengambilan dan kerjasama tim dapat berjalan dengan baik.  Dalam tahap ini sutradara sangatlah penting dikarenakan kekreatifan sebuah susunan naskah dan sinematografi merupakan pengawasan dari seorang sutradara itu sendiri. Dalam pengambilan gambar di proses ini storyboard dijadikan sebagai pedoman dan panduannya agar pengambilan gambar dapat berjalan baik. Penyusunan crew pun berguna karena apabila susunannya baik dan sesuai kemampuannya maka kegiatan yang dilakukan berdasarkan tanggung jawab susunan tersebut pun dapat berjalan dengan lancar.

Gambar 4.24Production

Perencanaan Multimedia

Perencanaan multimedia merupakan proses awal dalam kegiatan production dengan menentukan gambar (spot) mana saja yang akan diambil oleh para cameramen selain menentukan gambar proses ini menggabungkan video, gambar, audio, grafik, audio dan teks yang akan dijadikan sebuah infromasi yang komunikatif dalam menyampaikan sebuah infromasi. Perencanaan multimedia ini merancang sebuah video agar dapat menyajikan sebuah media informasi dan promosi berbentuk audio visual, berupa video yang didalamnya mengandung unsur gambar, video, audio, dengan transisi dan efek-efek visual agar lebih menarik dan disebarkan untuk menjangkau lebih luas program media yang lebih efisien dan efektif.

Menarik minat para konsumen, investor dan masyarakat adalah tujuan utama dalam perencanaan ini. Dalam melakukan perencanaan video promosi ini, dilakukan dengan 3 tahap yang dilakukan agar lebih efektif dan efesien yaitu dengan tujuan multimedia, strategi multimedia, dan program multimedia. Dengan dilakukannya 3 tahap tersebut dapat membantu strategi yang dilakukan, agar dapat tercapai dengan baik dan menghasilkan sebuah program multimedia yang komunikatif dan menarik.

Tujuan Multimedia

Tujuan multimedia yaitu dengan memberikan media informasi dan promosi yang lebih inovatif dengan menyajikan sebuah media promosi yang lebih menarik minat para audience yaitu konsumen, investor dan masyarakat. Melalui media yang sedang trend saat ini yaitu youtube dapat memberikan kemungkinan dalam meningkatkan target dari PT. Bukit Kreasindo Lestari. Dengan penuh harapan melalui media promosi ini PT. Bukit Kreasindo Lestari (Cluster Edelweiis) pada tahun 2018 dapat menjual produk perumahan sebanyak 17 unit .

Strategi Multimedia

Melalui hasil dari video yang berbasis audio visual ini yang menyampaikan informasi dan promosi dari PT. Bukit Kreasindo Lestari, sebelum melakukan kegian produksinya haruslah menentukan target dari strategi multimedia yang nantinya akan digunakan, dirancang dan dipersiapkannya untuk target dimana dan kepada siapa yang membutuhkan video ini. Berikut beberapa aspek yang harus disiapkan yaitu :

Geografi                :  Jabodetabek

Demografi             :

  • Jenis Kelamin : Pria & Wanita
  • Kelas Ekonomi : Menengah
  • Usia : 21 tahun ke atas
  • Sasaran :  Konsumen
  1. Investor
  2. Masyarakat

Psikografi        : Konsumen, Investor, dan Masyarakat yang ingin menggunakan pelayanan pembangunan yang diberikan oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari ataupun produk yang diperdagangkan

Program Multimedia

Tahap selanjutnya, adalah Program multimedia yang mana media promosinya disajikan dengan bentuk video promosi yang dialkukan dengan 3 tahap yaitu:

  1. Teks
  2. Dalam perancangan di awal video tersebut terdapat teks awal bumper yang merupakan nama perusahaan dari PT. Bukit Kreasindo Lestari yang menggunakan type font Impact, dan intro bumper ataupun outro bumper menggunakan type font Bebas Neue

  3. Picture
  4. Gambar yang terdapat dalam video promosi ini menggunakan format .jpg dan dengan video yang berformat .mov dan .avi.

  5. Sound
  6. Dalam perancangan media video promosi ini pun menggunakan beberapa sound didalamnya yaitu suara asli seseorang (dubber) untuk menjelaskan lebih jelas isi dari video dan backsound yang melatarbelakangi video promosi agar lebih menarik video tersebut untuk disajikan.

Perencanaan Audio

Dalam perancangan video promosi ini, diperlukannya sebuah perencanaan audio guna mendukung dalam penyampaian informasi yang disajikan dalam video, agar lebih jelas dan mudah untuk dimengerti. Apabila tidak terdapat audio yang melatarbelakangi video ini, video akan kurang jelas dalam memberikan informasi dan akan menimbulkan kebosanan dari  para audience. Agar dapat menghasilkan audio yang perlu dilakukan 3 tahap yaitu tujuan audio, strategi audio,dan program audio.

Tujuan Aduio

Menentukan audio yang sesuai adalah tujuan audio dalam perancangan video promosi ini, audio yang sesuai guna menarik dan mempermudah para audience dalam mengerti dan memahami isi dari video promosi tersebut. Apabila audionya sesuai, video tersebut dapat menarik dan mudah dipahami oleh audience sehingga informasi yang diberikan dan disajikan dalam video tersebut dapat membantu media promosi yang diberikan oleh perusahaan, sehingga dapat meningkatkan minat dari para konsumen, investor dan masyarakat dalam menggunakan dan membeli produk yang dihasilkan oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari dan dapat meningkatkan target pendapatan dari perusahaan setiap tahunnya. Tujuan dari audio ini dapat membantu dalam menjelaskan informasi yang ada didalam video tersebut dan menjadikan video promosi ini menjadi video yang komunikatif dalam menyampaikan informasi kepada konsumen, dan informasi mengenai promosi dari PT. Bukit Kreasindo Lestari. Audio yang digunakan berupa suara asli (dubber) untuk menjelaskan informasi lebih jelas dan sound yang sesuai untuk melatarbelakangi tampilan yang ada didalam video, agar lebih jelas.


Strategi Aduio

Strategi audio ini adalah strategi dengan menyesuaikan audio yang diberikan dengan memperhatikan isi yang ada didalam video promosi ini, agar sesuai. Audio yang diberikan berdasarkan suara asli (dubber). Dalam membacakannya harus sesuai dengan narasi yang disususn dalam perancangan video promosi tersebut, dengan memperhatikan setiap suara yang dihasilkan dan isi yang terdapat didalam video. Dubber adalah suara yang sangat diperhatikan karena suaranya berpengaruh terhadap penjelasan-penjelasan dari gambar atau video yang terdapat didalam video, agar dapat dimengerti oleh para audience. Ada 3 aspek  yang perlu disiapkan dalam perencanaan ini yaitu :

Geografi                      : Jabodetabek

Demografi                   :

  • Jenis Kelamin : Pria & Wanita
  • Kelas Ekonomi : Menengah
  • Usia : 21 tahun ke atas
  • Sasaran : Konsumen
  1. Investor
  2. Masyarakat

Psikografi : Konsumen, Investor, dan Masyarakat yang ingin   menggunakan pelayanan pembangunan yang diberikan oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari dan produk yang dihasilkan.

Program Aduio

Audio sangatlah penting untuk disiapkan didalam perancangan media video promosi ini guna menyesuaikan unsur gambar, video, teks yang ada di dalam video agar tidak terlihat berbeda antara audio dengan isi. Dengan audio yang berformar format mp3 dan dubber suara yang dihasilkan oleh manusia. Sebagai informasi, dubber merupakan suara seorang individu dengan membaca susunan naskah agar membantu sajian video promosi lebih komunikatif dan menarik, dengan disesuaikan audio, dubber  dengan video, gambar, teks yang tersaji didalam video. Dubber ini penting dikarenakan suara yang dikeluarkan harus sesuai dengan hal-hal yang ada didalam video tersebut. Karena kesesuaian tersebut dapat memperjelas dalam memberikan dan menyampaikan informasi yang ingin disampaikan dari video tersebut. Agar menghasilkan audio yang tepat dan sesuai untuk video, harus dilakukannya proses editing guna menyesuaikan isi dalam video tersebut. Program audio yang digunakan terdapat dua tahapan yaitu sebagai berikut :

  1. Music Background
  2. Music Background yang digunakan pada Perancangan Media Video  Promosi Pada PT. Bukit Kreasindo Lestari menggunakan music Uber- Bryson Tiller Type Beat Smooth.

  3. Dubbing
  4. Dubbing digunakan untuk menceritakan suasana video sesuai dengan naskah yang telah dibuat dan perekaman naskah tersebut menggunakan alat yang dinamakan recorder.


Perencanaan Visual

Perencanaan visual ialah proses dalam perencanaan image dan kesan yang diberikan didalam video yang disajikan. Berdasarkan penggabungan dari video, gambar, teks dan audio yang akan menghasilkan video promosi yang diberikan oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari agar dapat memberikan informasi yang komunikatif dan menarik. Proses visualnya yang dilakukan dalam penggabungan gambar untuk memperjelas dilatarbelakangi oleh suara seorang dubber, selanjutnya memberikan teks dengan format yang menarik untuk dilihat dan unsur lainnnya digabungkan dan diedit dan kemudian dirender, setelah render di save dan di konversikan agar menjadi video yang komunikatif dan menarik. Berdasarkan perencaanaan visual yang sesuai dengan tahapan yang berjalan dengan baik dan sesuai, maka perencanaan visual ini dapat memberikan kesan yang baik pada video yang dihasilkan. 

Tujuan Visual

Tujuan visual ini ialah melakukan perancangans ebuah media audio visual yang berbentu video promosi yang diberikan PT.Bukit Kreasindo Lestari dengan menggunakan efek visual yang dapat memberikan kesan visual sehingga dapat menyajikan video yang disajikan dengan keindahan didalam setiap tampilan yang ada didalam video.

Tabel 4.6 Kesan Visual Effect

Strategi Visual

Visual effects dapat diciptakan dengan bantuan teknologi komputer yang sudah sangat maju sekarang ini, sehingga memberikan suatu bentuk pencitraan real atau benar – benar nyata terhadap gambaran visualisasi pada video tersebut. Visualisasi tampilan video yang berbeda – beda dengan menampilkan beberapa unsur seperti : bumper opening, suasana perumahan Edelweiis Residence, serta fasilitas perumahan, semua dirancang efisien dan efektif.

Program Visual

Program visual ialah sebuah proses yang melakukan oerancangan dengan menggunakan beberapa aplikasi Adobe After effect CS6 dan Adobe Premiere CS6 dan Adobe Photoshop CS6 dengan special effect yang merupakan aplikasi yang dihasilkan dari kemajuan teknologi.


Gambar 4.25Into Bumper


Gambar 4.26EXT/Suasana depan rumah perumahan  Edelweiss Residance /Day/ LongShoot

Menampilkan video suasana depan rumah contoh perumahanEdelweiss Residance

Menampilkan video exterior rumah

Gambar 4.27 EXT/ suasana exterior perumahan Edelweiss Residece/ Day/ Medium Shoot

Gambar 4.28.EXT/ suasana jalan dekat perumahan Edelweiss Residence/ Day/ Long Shoot

Menampilkan video suasana jalan Bonang

Gambar 4.29.EXT/ lippo mall karawaci/ Day/ Long Shoot

Menampilkan video mall lippo karawaci

Gambar 4.30. EXT/ summarecon mall serpong/ Day/ Long Shoot

Menampilkan video mall summarecon

Gambar 4.31. EXT/ Pasar Bonang/ Day/ Medium Shoot

Menampilkan video suasana pasar bonang

Gambar 4.32. EXT/ Air PDAM di perumahan Edelweiss Residence/ Day/ Medium Shoot

Menampilkan video keran air di halaman rumah

Gambar 4.33. EXT/ Token Listrik pada perumahan Edelweiss Residence/ Day/ Medium Shoot

Menampilkan video token listrik

Gambar 4.34. INT/ Ruang Tamu / Day/ Medium Shoot

Menampilkan video ruang tamu

Gambar 4.35. INT/ suasana pintu kamar/ Day/ Medium Shoot

Menampilkan video suasana depan pintu kamar rumah

Gambar 4.36. INT/ suasana dalam kamar perumahan Edelwiess Residence/ Day/ Medium Shoot

Menampilkan video bagian dalam kamar

Gambar 4.37. Menampilkan video lampu utama dalam rumah

Gambar 4.38. INT / suasan dapur perumahan Edelweiis Residence /Day/ Medium Shoot

Menampilkan video suasana dapur

Gambar 4.39. INT / suasana kamar mandi perumahan Edelweiis Residence /Day/ Medium Shoot

Menampilkan video salah satu kamar mandi dalam rumah

Gambar 4.40. Bumper Out


Perencanaan Broadcasting

Perencanaan broadcasting sangatlah dibutuhkan karena program broadcasting yang banyak digunakan untu melakukan perancangan secara efektif dan efesien. Dalam perencanaan ini memberikan gambaran untuk promosi yang akan lebih luas dalam menjangkau para audience yang lebih luas pula. Dalam perencanaan ini harus dibuat tujuan yang akan dijadikan arahan dalam mencapai target perusahaan yang diinginkan. Karena perencanaan broadcasting dapat membantu dalam memberikan media promosi yang lebih menarik. Perencanaan broadcasting ini terdiri dari 3 tahap yaitu tujuan broadcasting, strategi broadcasting, dan program broadcasting.

Tujuan Broadcasting

Untuk menjangkau audience secara luas merupakan tujuan dari perencanaan broadcasting. Dalam merancang media promosi yang berbentuk audio visual yang berbasiskan video. Dengan penuh harapan melalui media promosi ini PT. Bukit Kreasindo Lestari (Cluster Edelweiis) pada tahun 2018 dapat menjual produk perumahan sebanyak 17 unit

Strategi Broadcasting

Dalam perancangan video promosi ini strategi broadcasting digunakan guna mempromosikan video promosi yang disajikan oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari yang akan diimplementasikan melalui DVD dan youtube. Melalui strategi ini dengan mengimplementasikan kepada media sosial diharpakan dapat membantu meningkatkan target pemasaran PT.Bukit Kreasindo Lestari.  

Program Broadcasting

Agar dapat menjangkau audince lebih luas, media video promosi ditayangkan dengan memanfaatkan media internet yang ada. Untuk lebih jelasnya media promosi yang dirancang yaitu video promosi PT. Bukit Kreasindo Lestari akan diimplementasikan melalui media:

  1. Youtube, ialah media yang akan digunakan dalam menyebarluaskan informasi dengan mengupload ke media youtube melalui aktifasi di youtu Apabila telah memiliki account, video tersebut langsung dapat diupload dengan mencari filenya dan kemudian diupload dengan waktu yang sesuai dengan kapasitas video tersebut.
  2. DVD, ialah media yang menyimpan video dengan format file MP4 dengan kapasitas 4GB, dan media ini digunakan melalui burning ke DVD dengan ketentuan yang sesuai dengan format diatas.

Postproduction

Post production ialah melakukan tahap akhir dari penyelesaian dalam perancangan video promosi dalam menghasilkan sebuah video promosi yang menarik dan komunikatif. Pada proses ini semua yang dihasilkan dari proses production digabungkan dan diedit untuk dijadikan sebuah video yang diinginkan.

Gambar 4.41 Post Production


Capturing

Proses pertama adalah digiting ialah proses dalam mengumpulkan  dengan mengalihkan sebuah gambar atau video yang telah dihasilkan dari PT. Bukit Kreasindo Lestari dari sebuah kamera  ke dalam sebuah laptop ataupun perangkat komputer lainnya untuk melakukan tahap selanjutnya.

Editing

Proses kedua adalah editing, ialah dengan memotong dan memilah-milah gambar yang ingin ditampilkan didalam video ataupun cut to cut untuk menyusun sebuah gambar yang sesuai dengan ide yang dimilki dan sesuai dengan storyboard dan naskah.

Mixing

Proses ketiga, mixing ialah melalukan penggabungan atau mencampurkan gambar atau video yang sudah diedit dan disusun dengan audio yang diinginkan dengan unsur-unsur seperti teks, effect visual yang dapat memberikan sajian yang lebih menarik. Setelah penggabungan selesai, selanjutnya adalah menyesuaikan keseluruhannya dengan dubbing, backsound, sound effect dengan suara asli dari video yang ada agar dapat menghasilkan video yang serasi. Setelah sesuai dan videonya tersusun dengan gabungan yang diinginkan, kemudian video di-render agar dapat menjadikan hasil editan lebih baik untuk ditayangkan.

Finishing


Tahap ke empat, finishing ialah tahap dalam penyelesaian video dengan melakukan penyesuaian dari penggabungan unsur-unsur yang ada didalam video apakah sudah sesuai atau belum. Apabila telah sesuai video tersebut di save dalam aplikasi komputer yang digunakan dalam mengedit video promosi PT.Bukit Kreasindo Lestari.

Exporting

Tahap kelima, exporting ialah tahap melakukan pengeexportan  video kedalam komputer setelah melakukan pengeditan dengan Adobe Premiere CS6, Adobe Audio CS6,  Adobe After Effect CS6 dan Photoshop CS6. Yang selanjutnya hasil export akan di burning ke DVD dan diupload ke dalam media internet yaitu youtube.

Segmentasi Pasar

Pada tahap ini adalah target pasar yang akan dituju. Untuk jangkauan luas yaitu masyarakat. Dengan penuh harapan melalui media promosi ini PT. Bukit Kreasindo Lestari (Cluster Edelweiis) pada tahun 2018 dapat menjual produk perumahan sebanyak 17 unit


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan adalah hal-hal yang merangkum dan menerangkan hal-hal yang dihasilkan dari penelitian yang dilakukan kurang lebih 6 (enam) bulan di PT.Bukit Kreasindo Lestari. Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa PT.Bukit Kreasindo Lestari sangatlah membutuhkan media video promosi sebagai media yang memberikan informasi dan promosi unttuk perusahaan untuk membantu dalam meningkatkan dan mensosialisasikan perusahaan kepada konsumen, investor, dan masyarakat sehinggal hal tersebut dapat membantu perusahaan dalam media promosinya dan meningkatkan target penjualan setiap bulannya.

Oleh karena itu, berdasarkan rumusan masalah yang dihadapi oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari dan dalam penelitian perancangan media video promosi maka dapat di simpulkan yaitu sebagai berikut:

  1. Media yang dibutuhkan oleh PT Bukit Kreasindo Lestari agar dapat meningkatkan target pemasaranya adalah media video promosi, dikarenakan media video promosi dapat membantu perusahaan dalam memberikan informasi kepada konsumen, investor dan masyarakat mengenai ruang lingkup perusahaan seperti : profil perusahaan, produk, fasilitas, dan keunggulan yang dimiliki PT. Bukit Kreasindo Lestari.
  2. Rancangan Media promosi yang dapat menarik minat para konsumen, investor dan masyarakat terhadap produk yang dipasarkan PT. Bukit Kreasindo Lestari adalah video promosi yang menampilkan konsep cerita yang menarik dan memberikan informasi yang update sesuai dengan perusahaan saat ini selain itu tampilan video dilengkapi visual effect, transisi, dubbing dan audio yang dapat menjelaskan secara lengkap mengenai informasi promosi apa yang ingin dijelaskan didalam rancangan media video promosi tersebut, seperti, produk yang telah dihasilkan oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari, serta dengan kualitas yang nyaman untuk dilihat oleh mata para audience seperti ditampilkan dengan kualitas yang HD 1080 p 25fps.
  3. Melalui perancangan media video promosi, target yang ingin dicapai PT. Bukit Kreasindo Lestari adalah perusahaan dapat mencapai target penjualan rumah yaitu terjual 17 unit rumah di Edelwiess Residence pada tahun 2018. Demi tercapainya harapan tersebut maka pihak marketing dari PT.Bukit Kreasindo Lestari akan mengimplementasikan perancangan media video promosi ini melalui DVD dan Youtube.

Saran

Selain menghasilkan kesimpulan dari penelitian ini, dalam penelitian ini pun terdapat beberapa saran untuk PT. Bukit Kreasindo Lestari yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk kedepannya yaitu :

  1. Agar perusahaan dapat meningkatkan target pemasarannya disarankan perancangan media video promosi ini terus digunakan dalam setiap kegiatan perusahaan misalnya ketika acara rapat dengan para investor ataupun ketika sedang berhadapan dengan konsumen-konsumen baru agar para konsumen, investor ataupun masyarakat lebih mudah mengetahui kualitas dari pekerjaan yang dilakukan oleh PT.Bukit Kreasindo Lestari.
  2. Agar rancangan video promosi dapat menarik minat audiance maka PT. Bukit Kreasindo Lestari disarankan untuk terus melakukan pengembangan terhadap video promosi ini dengan memberikan gambar ataupun informasi yang lebih uptodate sesuai dengan perkembangan perusahaan, dan menampilkan kualitas video yang beresolusi tinggi, sehingga dapat menjadi daya tarik terhadap produk yang ditawarkan oleh PT. Bukit Kreasindo Lestari.
  3. Agar  target yang diingikan oleh PT.Bukit Kreasindo Lestari dapat tercapai disarankan kepada PT.Bukit Kreasindo Lestari terus menyebarluaskan media video promosi tersebut selain DVD dan Youtube disarankan agar menyebarluaskan kedalam media internet lainya seperti website perusahaan yang informasinya masih kurang untuk digunakan sebagai media promosi perusahaan sehingga target pemasaran belum mencapai tingkat maksimum, namun apabila perancangan ini lebih diperluas dalam starategi marketingnya perancangan ini akan membantu dalam meningkatkan target pemasaran yang diinginkan oleh PT.Bukit Kreasindo Lestari.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Arif, Muhammad.2016. Bahan Ajar Teknik Industri, Cet-1.Yogyakarta,: Deepublish.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 2,8 Sunarya, Lusyani. Hirzi Supriadi Saputra dan Dwi Ramadhiani.2017.Perancangan Video Profile Pada SMK Islamic Village Kabupaten Tangerang .Tangerang : STMIK Raharja: SENSI Journal ISSN : 2462-1409.Vol 3,No.2 :162-169.
  3. 3,0 3,1 Taufiq, Rohmat.2013.Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta : Graha Ilmu.
  4. Husda, Nur Elfi dan Yvonne Wangdra B. 2016. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Baduose Media.
  5. Hutahaean,Jeperson. 2104. Konsep Sistem Infromasi. Yogyakarta : Deepublish.
  6. Morissan. 2013. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group.
  7. 7,0 7,1 Handriyantoo, Widi Kurniawan dan Michael Bezaleel Wenas.2013. Perancangan Video Promosi Dengan Menggunakan Teknik 3D Modeling Low Poly (Studi Kasus: DKV/FTI UKSW Salatiga) .Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana:Artikel Ilmiah: 3. Diambil dari: http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6683/2/T1_692009059_Full%20text.pdf (3 September 2013)
  8. 8,0 8,1 Goenawan, Christian Johan. Arief Agung Suwasono dan Daniel Kurniawan.2013. Perancangan Video Promosi Pulau Bawean Beserta Media Pendukungnya. Yogyakarta : Institut Seni Indonesia. :3. Diambil dari: https://media.neliti.com/media/publications/77220-ID-perancangan-video-promosi-pulau-bawean-b.pdf
  9. Fakhru, Muhammad dan Hanifa Yasin .2014. Pengaruh Promosi dan Harga terhadap Minat Beli Perumahan Obama PT. Nailah Adi Kurnia Sei Mencirim Medan. Medan : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dan STIE Nusa Bangsa : Jurnal Manajemen dan Bisnis. Vol.14. No.02: 140.
  10. Jaiz, Muhammad .2014. Dasar-Dasar Periklanan. Yogyakarta : Graha Ilmu
  11. Retnasari, Tri. 2017. Analisis Penerapan Standart Operational Procedure (SOP) Dalam Pelayanan Kesehatan Berbasis IT Menggunakan Analisa SWOT. Jakarta : STMIK Nusamandiri Jakarta. Jurnal Perspektif Vol. 12 No. 2: 130-131.
  12. 12,0 12,1 Wignyo, Surya. Ritzky Karina. dan M.R. Brahmana. 2017. Analisa Strategi Pengembangan Bisnis Melalui Metode Competitive Positioning Analysis Pada PT. Surya Polyplas Utama. Surabaya : Universitas Kristen Petra : AGORA.Vol. 5, No.1: 2&6.
  13. Nae-Hye-jin. 2017. Typography education in an Interdiscilinary Program Through Inclusive Projects. Typography and Diversity USA: Rochester Institute of technology
  14. 14,0 14,1 Hendrataman, Hendi. 2015. Computer Graphic Design, Bandung : Infromatika Bandung.
  15. Anditya. 2016. Ide Warna Rumah Gaya. Yogyakarta : Andi.
  16. Saragih, Septiani Dwi Shinta. 2017. Desain Buku Pop-Up Berbasis Permainan Serial Pertualangan Dika dan Dita Untuk Anak Usia Dini.Yogyakarta:Fbs UNY. Jurnal Pendidikan Seni Rupa.Vol 6,No.3: 200.
  17. Akbar, Muhammad Rio. 2016. Perancangan Logo Koperasi Alumni SMA2 Padang Ar’ Rozak. Padang : LPPM UPI YPTK Padang. Majalah Ilmiah. Vol.23, No.02:85.
  18. 18,0 18,1 18,2 Brecht. David H. 2012. Learning From Online Video Lectures. California. USA : California State University. Journal of Information Technology Education : Innovation in Practice :229&232.
  19. 19,0 19,1 So, Addriyano. Petrus Gogor Bangsa. dan Aniendya Christina. 2015. Perancangan Video Promosi Wisata Kuliner Dikota Ambon.Surabaya:Universitas Kristen Petra: 3. Diambil dari: https://www.neliti.com/id/publications/87550/perancangan-video-promosi-wisata-kuliner-dikota-ambon
  20. Nugroho, Sarwo. 2014. Teknik Dasar Videografi. Yogyakarta : ANDI
  21. 21,0 21,1 21,2 21,3 Degey, Septinus. T Arie Setiawan dan Anthony Tumimomor .2016. Perancangan Video Promosi Pariwisata Kab. Nabire (Studi Kasus : Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olah Raga, dan PariwisataNabire). Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana.Artikel Ilmiah :9. Diambil dari: http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10430/2/T1_692008028_Full%20text.pdf (17 Febuari 2016)
  22. 22,0 22,1 Epley K. Hannah.2014.Developing a Promotional Video. Ohio State : InternationalJournal.org:Journal of Extension.Vol.52, No.3 : 3.
  23. 23,0 23,1 23,2 23,3 Aryadhita, Firmansyah dan Anthony Y.M Tumimomor .2015. Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongo Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana. Artikel Ilmiah :2. Diambil dari: http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full%20text.pdf (26 Januari 2015)
  24. Kausar, Ahmad. Yusuf Fazri Sutiawan dan Vidila Rosalina. 2015. Perancangan Video Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premiere Pro CS5. Serang : Universitas Serang Raya : Jurnal PROSISKO.Vol-2.No.1: 20.
  25. 25,0 25,1 Saifuddin, 2014, Pengelolaan Pembelajaran Teroritis dan Praktis, Yogyakarta : Deepublish.
  26. Garvey, Richard dan Williams. 2014. Mastering Composition. Jakarta : PT. Flex Media Komputindo
  27. Evans, Christine dan Lars Lundgren. 2016. Geographies of Liveness: Time, Space, and Satellite Networks as Infrastructures of Live Television in the Our World Broadcast. California: University of Southern California. International Journal of Communication. ISSN: 1932–8036/20160005. Vol. 10 : 63.
  28. Pierson, Jo and Bauwens Joke. 2015. Digital Broadcasting, NewYork : BloomsBury
  29. 29,0 29,1 29,2 Fatoni, Ahmad dan Puspitasari Nofi. 2016. Perancangan Simulasi Pengembangan Sistem Programming Penyaluran Dana Zakat DI Badan Amil Zakat Kota Serang Berbasis Multimedia. Serang: Universitas Serang Raya Kota Serang Banten: Journal PROSISKO ISSN : 2406-7733.Vol-3.No.2: 58.
  30. 30,0 30,1 30,2 30,3 30,4 Tama, Adi Kusuma Widya. Herry Setiawan dan Fadli Faturohman. 2017. Perancangan Media Video Profile Pada SMK Bhakti Anindya Kota Tangerang .Tangerang: Seminar Nasional Disiplin Ilmu.ISSN : 2598-4696 : 4-7.
  31. 31,0 31,1 31,2 Pura, I Putu Subagya Andika. I Gede Mahendra Darmawiguna. dan I Made Putrama.2017. Film Seri Animasi 3D ‘Belajar Bahasa Indonesia Bersama Made.’Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing di Undiksha. Bali : Universitas Pendidikan Ganesha: KARMAPATI Jurnal.Vol 6,No.1: 4
  32. Tim Adobe Creative. 2013. Audition CC. San Jose,California : Adobe Press.
  33. Prastomo,Andi. 2014. Protipe Sistem e-Learning dengan Pendekatan Elisitasi dan FrameWork Codeigniter. Jakarta : Universitas Budi Luhur. ISSN : 1979-276X : 166
  34. Swarjana, I Ketut .2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : ANDI
  35. 35,0 35,1 Sujawerni,Wiratna.2014.Metodologi Penelitian.Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
  36. 36,0 36,1 Lupton, Deborah. 2014. Health Promotion In The Digital Era : A Critical Commentary. Australia : University of Canberra. Journal Health Promotion International Advance Access. doi:10.1093. Vol. 30 No. 1.
  37. 37,0 37,1 Varaprasad, A.Deva. N.J.Subashini. Shepard Chifamba. 2015. Online Video Promotion with User Specific Information. Zimbabwe: Harare Institute of Technology. International Journal of Innovative Research in Computer and Communication Engineering. ISSN : 2320-9801. Vol. 3 No. 2.
  38. 38,0 38,1 Haddad, A. Naif. 2014. Heritage Multimedia and Children Edutainment: Assessment and Recommendations. Jordan : The Hashemite University. Journal Hindawi – Advances in Multimedia. Article ID 579182. Vol. 2014. Diambil dari: https://www.hindawi.com/journals/am/2014/579182/ (9 Febuari 2014)

DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Heri