SI1321475376

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE

PADA ISTANA NELAYAN HOTEL

TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1321475376
NAMA
: MUHAMMAD ICHSAN


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE

PADA ISTANA NELAYAN HOTEL

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1321475376
Nama
: MUHAMMAD ICHSAN
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual And Broadcasting

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I, M.M.)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE

PADA ISTANA NELAYAN HOTEL

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1321475376
Nama
: MUHAMMAD ICHSAN

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual And Broadcasting

Tahun Akademik 2016 / 2017

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Lusyani Sunarya, S.Sn, M.Si.)
   
(Listina Nadhia Ningsih, S.Kom., M.T.I))
NID : 06124
   
NID : 15016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE

PADA ISTANA NELAYAN HOTEL

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1321475376
Nama
: MUHAMMAD ICHSAN

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual And Broadcasting

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE

PADA ISTANA NELAYAN HOTEL

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1321475376
Nama
: MUHAMMAD ICHSAN
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual And Broadcasting

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, Juli 2017

 
 
 
 
 
(MUHAMMAD ICHSAN)
NIM : 1321475376

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Perkembangan dunia IT ditahun 2017 saat ini sudah berkembang pesat dengan adanya komputerisasi. Komputerisasi yang menunjang promosi dan informasi bagi masyarakat semakin baik. Media informasi dan promosi yang ada di Istana Nelayan Hotel Tangerang saat ini masih berupa media komunikasi visual yang belum up date seperti media cetak yaitu banner, brosur, flyer, spanduk, x-banner, dll. Istana Nelayan Hotel Tangerang membutuhkan media informasi dan promosi yang menarik dan efektif untuk memperkenalkan seluruh fasilitas dan keunggulan perusahaan dan diharapkan melalui perancangan media video profile ini dapat meningkatkan omset perusahaan. Metode penelitian yang digunakan diantaranya : pengumpulan data, analisa perancangan media, dan konsep produksi media (KPM) yang meliputi : pre production, productionn, dan post production. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mencapai target Istana Nelayan Hotel Tangerang, dalam hal menyampaikan informasi dan promosi kepada calon customer, menjalin relasi dengan klien, dan memberikan informasi kepada masyarakat, sehingga diharapkan dapat memberikan informasi dan promosi yang lebih efektif, menarik, dan mudah di mengerti oleh masyarakat luas. Serta, dapat membantu perusahaan dalam mencapai target pendapatan perusahaan.


Kata Kunci: Video Profile, Informasi, Promosi

ABSTRACT

2017 year of the IT world are now growing rapidly in the presence of computerization. Computerized support the promotion and information for the public the better. Media information and promotion in Istana Nelayan Hotel Tangerang currently still in the form of visual communication media that have not been up to date as the print media, namely banners,brochures, flyers,banners, x-banner,etc. Istana Nelayan Hotel Tangerang require information and promotional media interesting and effective way to introduce the entire facility and corporate excellence and expected through the design ofmedia profile video thiscan increase turnover. The research methods used include: data collection, analysis of media design and media production concept (KPM) which includes: pre-production, productionn, and post production. Therefore, this study aims to achieve the target Istana Nelayan Hotel Tangerang, in terms of conveying information and promotions to potential customers, build relationships with clients, and provide information to the public, is expected to provide information and the promotion of a more effective, attractive, and easily understood by the public. As well, it can help the company achieve its revenue target company.


Keywords: Video Profile, Information, Promotion

KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahim,

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini, dengan judul “Perancangan Video Profile Sebagai Media Penunjang Informasi Dan Promosi Pada Istana Nelayan Hotel Tangerang”. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB) STMIK Raharja Tangerang.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan isinya masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan.

Penulis pun menyadari tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, ijinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :


  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Ibu Lusyani Sunarya, S.Sn.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan dan sarannya kepada penulis yang sangat berarti dalam perancangan dan penyelesaian laporan Skripsi ini.
  5. Ibu Listina Nadhia Ningsih, S.Kom.,M.T.I., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan motivasi untuk kelancaran penyusunan laporan Skripsi ini.
  6. Ibu Liesmawaty, S.E, selaku Stakeholder dari Istana Nelayan yang telah membantu dan memberikan ijin kepada penulis selama melakukan pengambilan gambar dan pembuatan video.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan pengetahuan kepada penulis.
  8. Bapak, Ibu, Adik, dan Keluarga saya yang telah membantu saya memberikan materi dan memberikan doa demi kelancaran hingga skripsi ini selesai.
  9. Teman – teman Komunitas MAVIB serta sahabat – sahabat dan seluruh mahasiswa STMIK Raharja yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dan sudah memberikan dukungan kepada saya.
  10. Untuk Erwana Amarulloh Sunarya, Edray Pranata, Ariffandi Maulana, Hirzi Supriadi Saputra, Dwi Rahmadhiani, Siti Mariah Ulfah, sebagai teman seperjuangan pada saat penulis menyusun skripsi.
  11. Untuk Noviar Jalu Sasongko, Ray Tri Nugroho, dan Ardi Mulyana, selaku senior yang telah member masukan dan pendapat serta dukungan kepada penulis.
  12. Untuk Deni Erlangga Saragih, Yuly Silvia Agustina, Alam Putra Prasetyo, dan Andri Rikardo yang sudah membantu saya selama skripsi.
  13. Terimakasih Untuk Iqbal Fadillah yang sudah membantu saya selama skripsi.
  14. Dan untuk seluruh teman bimbingan skripsi yang telah saling mendukung satu sama lain.


Terimakasih kepada Ibu dan Bapak yang sudah membesarkan saya sampai sekarang ini dan terimakasih kepada ibu dan bapak yang selalu mendoakan saya selama ini, saya bangga mempunyai orang tua seperti kalian yang selalu sabar dengan kelakuan saya selama ini. Kepada Ibu dan Bapak, saya sangat berterimakasih kepada kalian yg selalu menyemangaktan saya sampai sekarang.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan tugas skripsi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari seluruh pihak untuk menyempurnakan laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa menyertai langkah kita semua dalam meraih cita – cita menuju kesuksesan. Amin Ya Rabbal’alamin.


Tangerang, Juli 2017
Muhammad Ichsan
NIM. 1321475376


Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Tampilan Jendela Adobe Premiere

Gambar 2.2. Tampilan Jendela Adobe After Effect

Gambar 2.3. Tampilan Jendela Adobe Photoshop

Gambar 2.4. Tampilan Jendela Adobe Audition

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.1. Konsep Produksi Media (KPM)

Gambar 4.2. Tahap Preproduction

Gambar 4.3. Video Timelapse Gedung Istana Nelayan Hotel Tangerang

Gambar 4.4. Video Bellboy menyambut dan membukakan pintu mobil tamu

Gambar 4.5. Video Pegawai membukakan pintu lobby

Gambar 4.6. Video Fasilitas Kamar

Gambar 4.7. Video Fasilitas Kamar

Gambar 4.8. Video Tamu Menikmati Kenyamanan fasilitas kamar

Gambar 4.9. Video Bathup

Gambar 4.10. Video Suasana kemegahan Grand Ballroom

Gambar 4.11. Video Tamu hotel memesan dan menyantap makanan

Gambar 4.12. Video Tamu Hotel Menikmati Suasana Relaksasi SPA

Gambar 4.13. Video BAR

Gambar 4.14. Video Tamu hotel sedang menikmati minuman di BAR

Gambar 4.15. Video Tamu hotel sedang menikmati karaoke

Gambar 4.16. Video Tamu hotel sedang menikmati karaoke

Gambar 4.17. Video Ruang Meeting di Karaoke

Gambar 4.18. Video Billboard

Gambar 4.19. Camera DSLR Canon 550D

Gambar 4.20. Camera DSLR Canon 60D Kit II

Gambar 4.21. Tripot

Gambar 4.22. Lensa Fix

Gambar 4.23. Slider

Gambar 4.24. Glide Cam

Gambar 4.25. Lighting LED

Gambar 4.26. DVD

Gambar 4.27. Cover DVD

Gambar 4.28. Label DVD

Gambar 4.29. Tahap Production

Gambar 4.30. Video Timelapse Gedung Istana Nelayan Hotel Tangerang

Gambar 4.31. Video Bellboy menyambut dan membukakan pintu mobil tamu

Gambar 4.32. Video Pegawai membukakan pintu lobby

Gambar 4.33. Video fasilitas kamar

Gambar 4.34. Video fasilitas kamar

Gambar 4.35. Video Tamu menikmati Kenyamanan fasilitas kamar

Gambar 4.36. Video Bathup

Gambar 4.37. Video Suasana kemegahan Grand Ballroom

Gambar 4.38. Video Tamu hotel memesan dan menyantap makanan

Gambar 4.39. Video Tamu Hotel Menikmati Suasana Relaksasi SPA

Gambar 4.40. Video BAR

Gambar 4.41. Video Tamu hotel sedang menikmati minuman di BAR

Gambar 4.42. Video Tamu hotel sedang menikmati karaoke

Gambar 4.43. Video Tamu hotel sedang menikmati karaoke

Gambar 4.44. Video Ruang Meeting di Karaoke

Gambar 4.45. Video Billboard

Gambar 4.46. Tahap Postproduction

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.Jenis Media

Tabel 2.2. Literature Review

Tabel 3.1. Material Produk

Tabel 3.2. Kondisi Pesaing

Tabel 3.3. Matrix SWOT

Tabel 3.4. Budget Produksi Media

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.7. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.8. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Script Writting

Tabel 4.2. Rundown

Tabel 4.3. Susunan Crew and Talent

Tabel 4.4. Time Schedule

Tabel 4.5. Anggaran/ Budget Produksi

Tabel 4.6. Kesan Visual Effect

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Perkembangan dunia IT ditahun 2017 saat ini sudah berkembang pesat dengan adanya komputerisasi. Komputerisasi yang menunjang promosi dan informasi bagi masyarakat semakin baik. Hal ini dapat dilihat secara langsung dari kebutuhan masyarakat modern yang selalu mencari informasi dan media promosi yang direalisasikan melalui berbagai media yang disampaikan. Media penyampaiannya yaitu dalam bentuk media cetak dan elektronik.

Perkembangan dunia perhotelan yang semakin pesat, menyebabkan semakin banyaknya fasilitas dan keunggulan yang harus disediakan Istana Nelayan Hotel Tangerang untuk bersaing dengan kompetitornya. Istana Nelayan Hotel Tangerang, merupakan hotel bintang tiga yang menyediakan fasilitas Penginapan, Restaurant, Ballroom serta fasilitas jasa lainnya, dimana semua pelayanan yang diperuntukkan bagi customer yang ingin menginap di hotel tersebut, ataupun mereka yang ingin berkunjung ke restaurant dan menggunakan fasilitas ballroom untuk berbagai acara atau event di Istana Nelayan Hotel Tangerang.

Istana Nelayan Hotel Tangerang beralamat di Jl. Gatot Subroto KM 5 No. 21 Jatiuwung, Cibodas, Tangerang, Indonesia, 15134. Istana Nelayan Hotel Tangerang terletak hanya 2 km dari pusat kota Tangerang, para tamu berada di tempat strategis untuk menikmati beraktifitas dan berwisata di Kota Tangerang. Yang tidak ketinggalan adalah akses mudah dari hotel ini dekat dengan rumah sakit dan landmark Kota Tangerang seperti Rumah Sakit Dinda, Rumah Sakit Umum Siloam, dan Siloam Hospitals, Lippo Village. Istana Nelayan Hotel Tangerang menawarkan pelayanan sempurna dan segala fasilitas penting untuk memanjakan para tamu hotel atau pengunjung hotel.

Pada Istana Nelayan Hotel terdapat fasilitas 97 kamar yang mewah dilengkapi dengan perabotan modern, wifi gratis, flat screen tv, dan layanan laundry untuk membuat tamu tetap nyaman. Sebuah ballroom dengan luas lebih dari 1000 m2 dan beberapa ruang pertemuan untuk mengadakan pernikahan, pertemuan, atau event khusus dengan kapasitas lebih dari 2000 orang. dan coffee shop menyajikan masakan internasional yang lezat, mulai dari indonesia dan masakan Eropa untuk memenuhi hidangan pertemuan atau acara, serta bar dan ruang karaoke ditemani dengan minuman dan pilihan lagu yang sangat baik untuk hiburan terbaik. Layanan pelanggan yang luar biasa di Istana Nelayan Hotel ini akan membuat tamu yang berkunjung merasa puas, terkesan dan juga nyaman.

Dengan konsep motto “One Stop Staying” para tamu mendapatkan pelayanan yang professional mulai dari masuknya tamu (check-in) ke hotel sampai keluarnya tamu (check-out). Meskipun dengan gedung hotel dan fasilitas yang lengkap serta menunjang, tetapi tidak didukung dengan media informasi dan promosi yang efektif dan menarik hotel tersebut tidak akan mudah dikenal oleh masyarakat atau konsumen terutama masyarakat yang belum pernah singgah ke Istana Nelayan Hotel Tangerang. Maka dari, dapat dilihat bahwa betapa pentingnya media informasi dan promosi dalam dunia perhotelan.

Dalam hal ini setiap jasa perhotelan harus memiliki media informasi dan promosi yang menarik sehingga mampu dikenal masyarakat secara positif, bahkan terlebih lagi pihak hotel menginginkan masyarakat tersebut menjadi customer di Istana Nelayan Hotel Tangerang. Berbagai upaya dilakukan untuk mencapai hal tersebut dan kegiatan yang berperan penting ialah promosi. Promosi perhotelan yang direncanakan dengan matang akan menghasilkan keuntungan bagi pihak pengelola manajemen hotel.

Media komunikasi yang efektif untuk menunjang dalam progam informasi dan promosi Istana Nelayan Hotel Tangerang ialah media audio visual. Menurut stakeholder Istana Nelayan Hotel Tangerang media promosinya saat ini baru berupa media cetak seperti banner, brosur, flyer, spanduk, x-banner, dll. Pihak hotel membutuhkan perancangan media informasi dan promosi yang lebih menarik, serta mampu menginformasikan dan mempromosikan Istana Nelayan Hotel Tangerang secara lengkap dan update sesuai dengan perkembangan hotel saat ini. Dari data yang diperoleh jumlah pengunjung Istana Nelayan Hotel Tangerang pada tahun 2016 sebanyak 26.631 orang, sedangkan target yang diinginkan pada tahun 2017 mencapai 29.294 pengunjung.

Melihat dari permasalahan diatas, yaitu media informasi dan promosi yang ada di Istana Nelayan Hotel saat ini masih berupa media komunikasi visual yang belum up date dan kurang menarik. Pada umumnya masyarakat sangat mudah menerima informasi melalui media yang interaktif dan komunikatif, berbentuk audio visual. Karena video merupakan media yang paling lengkap, karena video mempunyai unsur gerak, visualisasi yang nyata, gambar, suara, dan juga banyak unsur musik. Dan saat ini persaingan di dunia perhotelan juga berkembang semakin pesat, sehingga Istana Nelayan Hotel membutuhkan video profile yang mampu mengemas seluruh aset hotel meliputi produk, fasilitas, dan keunggulan yang dimiliki oleh hotel sebagai media penunjang informasi dan promosi yang di tunjukkan kepada calon konsumen, menjalin relasi atau kerjasama dengan klien perseorangan, klien perusahaan, instansi atau lembaga terkait, serta memperkenalkan Istana Nelayan Hotel Tangerang kepada masyarakat luas.

Dari hasil analisa kebutuhan yang dilakukan peneliti terhadap Istana Nelayan Hotel Tangerang, hotel tersebut membutuhkan media informasi dan promosi yang menarik dan efektif untuk memperkenalkan seluruh fasilitas dan keunggulan perusahaan dan diharapkan melalui perancangan media video profile ini dapat meningkatkan omset perusahaan.

Berdasarkan analisa di atas, pada penelitian ini mengambil tema Skripsi dengan judul “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE PADA ISTANA NELAYAN HOTEL TANGERANG”. Dari perancangan diatas diharapkan video profile ini dapat di implementasikan pada media sosial seperti youtube.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka terdapat tiga rumusan masalah yaitu :

  1. Media dalam bentuk apa yang tepat untuk menginformasikan dan mempromosikan Istana Nelayan Hotel Tangerang kepada calon customer, klien, ataupun kepada masyarakat ?

  2. Bagaimana merancang video profile yang menarik dan efektif dalam menginformasikan dan mempromosikan Istana Nelayan Hotel Tangerang ?

  3. Target seperti apa yang akan dicapai melalui perancangan video profile pada Istana Nelayan Hotel Tangerang ?


Ruang Lingkup Penelitian

Agar ruang lingkup penelitian skripsi ini lebih terarah, pembatasan ruang lingkup dari perancangan video profile yang akan dibuat hanya berisi informasi dan promosi yang berkaitan dengan Istana Nelayan Hotel Tangerang diantaranya keunggulan dan fasilitas dari hotel seperti Ballroom, Restaurant, Coffee Shop, SPA dan Ruang Karaoke.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Sebagai media penunjang informasi dengan menerapakan konsep perancangan visual yang dikemas dalam bentuk video.

  2. Untuk merancang media berbasis audio visual agar dapat menjadi media penunjang yang menarik dan efektif, terutama dalam penyampaian informasi dan promosi mengenai hal – hal yang berkaitan dengan Istana Nelayan Hotel Tangerang.

  3. 3Untuk mencapai target Istana Nelayan Hotel Tangerang, dalam hal menyampaikan informasi dan promosi kepada calon customer, menjalin relasi dengan klien, dan memberikan informasi kepada masyarakat.

Manfaat Penelitian

  1. Agar penyampaian informasi dan promosi mengenai keseluruhan profile Istana Nelayan Hotel Tangerang dapat tersampaikan kepada konsumen, klien dan masyarakat luas.

  2. Memiliki media penunjang informasi dan promosi tambahan dengan menggunakan video profile ini yang tentunya lebih efektif dan menarik dari segi tampilan.

  3. Melalui perancangan video profile ini diharapkan akan mencapai target perusahaan, meningkatkan image perusahaan, meningkatkan daya tarik konsumen, serta meningkatkan omset Istana Nelayan Hotel Tangerang.

Metodode Penelitian

Untuk memperoleh serta melengkapi data – data yang diperlukan dalam penulisan laporan skripsi terkait dengan adanya perancangan video profile ini, dengan menggunakan beberapa metode. Adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

Pengumpulan Data

  1. Observasi

  2. Observasi dilakukan untuk pengambilan data yang diperlukan untuk perancangan video profile melalui pengamatan dan memcatat semua data yang didapat secara sistematik terhadap unsur – unsur yang telah diteliti dengan tujuan secara langsung pada Istana Nelayan Hotel Tangerang.

  3. Metode Wawancara (Interview)

  4. Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara bertatap muka langsung dengan orang yang ingin diwawancarai, untuk memperoleh informasi yang lebih jelas dan gambaran mengenai media penunjang video profile seperti apa yang diinginkan oleh Istana Nelayan Hotel Tangerang. Wawancara dilakukan dengan stakeholder Istana Nelayan Hotel Tangerang yaitu Ibu Liesmawaty, S.E dengan jabatan sebagai HRD pada tanggal 12 Maret 2017 yang bertempat di Istana Nelayan Hotel Tangerang.

  5. Studi Pustaka

  6. Studi Pustaka adalah pengumpulan data – data berupa teori dengan mempelajari dan memahami buku – buku, jurnal, dan sumber informasi terkait lainnya, berkaitan dengan penulisan laporan skripsi sebagai panduan secara teoritis.


Metode Analisa Perancangan

Analisa perancangan video profile Istana Nelayan Hotel Tangerang sebagai sarana informasi dan promosi, dirancang menggunakan aplikasi program komputer grafis. dengan menggunakan aplikasi Adobe Premiere Pro CC, Adobe After Effect CC, Adobe Photoshop CC, dan Adobe Audition CC.

Metode Konsep Produksi Media (KMP)

Akan disampaikan tahapan dari proses Konsep Produksi Media yaitu :


  1. Preproduction

  2. Production

  3. Postproduction

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan skripsi ini, terbagi menjadi beberapa bagian dengan sistematika penyampaiannya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam laporan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan tentang konsep dan teori dasar yang melandasi tentang permasalahan penelitian dan menjadi acuan penulisan sesuai dengan topik perancangan yang akan dibuat dalam penyusunan laporan skripsi, yang meliputi Teori Umum, Teori Khusus, dan Literature Review.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Pada bab ini berisikan tentang Gambaran Umum Objek Yang diteliti yaitu tentang Istana Nelayan Hotel Tangerang yang meliputi Sejarah Singkat Istana Nelayan Hotel Tangerang, Struktur Organisasi, Visi dan Misi Istana Nelayan Hotel Tangerang, Wewenang dan Tanggung Jawab, Product Information, Market Analisis, Potensial Market, Market Segmentation, Marketing Objective (Tujuan Pemasaran), Marketing Strategi (Strategi Pemasaran), Budget Produksi Media, Konfigurasi Perancangan, Elisitasi.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA

Konsep Produksi Media (KPM) yaitu tahapan – tahapan mencapai efisiensi produk dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting), sehingga akan menjadi lebih baik dalam segi produksi ataupun teoritisnya. Dalam bab ini diuraikan tentang Preproduction, Production dan Post Production.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan tentang Kesimpulan dan Saran yang diberikan kepada pihak manajemen Istana Nelayan Hotel Tangerang sebagai pemecahan masalah dalam perancangan yang telah dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi yang akan digunakan dalam penyusunan hasil laporan skripsi.

LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran – lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.




BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Menurut Shiyuti (2015:25) [1] “perancangan adalah persediaan awal yang dilakukan untuk melakukan sesuatu perkara.”

Menurut Nugroho dan Markus Kudeng Sallata (2015:29) [2] Perancangan adalah bagian penting dalam tahapan pembangunan mikro hidro. Perancangan dilakukan untuk menentukan kelayakan pembangunan mikro hidro dan desain mikro hidro sesuai dengan kondisi lokasi dan kebutuhan.

Kesimpulan dari pengertian diatas adalah setiap perancangan harus mempunyai persediaan awal yang sesuai dengan kondisi lokasi dan kebutuhan.

Proses Perancangan Secara Umum

Menurut Hendratman (2015:21) [3] secara umum Proses Perancangan Grafis mulai dari konsep sampai produksi sebagai berikut:

  1. Mencari Informasi Kebutuhan
    • Target
    • Kriteria
    • Media
    • Selera Perusahaan
    • Studi Banding
    • Revisi-revisi
  2. Membuat Kerangka Kerja
    • Tujuan Spesifik
    • Jenis Media
    • Ukuran Media
    • Batasan Konten
    • Batasan Waktu
    • Batasan Biaya
  3. Mencari Ide Kreatif
    • Tema
    • Slogan
    • Sketsa Ide
    • Brainstorm
    • Jalan-jalan
    • Revisi-revisi
  4. Olah Data
    • Koreksi Data
    • Image, Teks, Audio Video
    • Seleksi Data
    • Organisasi Data
    • Konversi Data
  5. Visualisasi
    • Layout
    • Logo pada media
    • Dummy
    • Prototype
    • 3D
    • Alternatif
    • Revisi-revisi
  6. Produksi
    • Penempatan pada media
    • Ukuran sebenarnya
    • Teknis produksi
    • Cek Warna
    • Kualitas cetak

Konsep Dasar Produksi

  1. Pengertian Promosi
  2. Menurut Desrianti, dkk (2014:425)[4] "Promosi adalah tindakan menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi produk atau merek”.

    Menurut Sunarya dkk (2015:79) [5] "Promosi adalah berkaitan langsung dalam upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan memikat hati mereka melalui pemberian kesan-kesan baik, yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen”.

    Menurut Rajni, et al (2015:142) [6] "Promotion aimed at the intended market to inform and persuade them. This set of steps constitutes the backbone of commercial marketing and is summarized as the 4Ps”.

    Promosi adalah pasar untuk menginformasikan dan membujuk mereka. set ini langkah merupakan tulang punggung pemasaran komersial dan diringkas sebagai 4P)

    Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Promosi adalah menginformasikan tentang produk yang dibuat agar konsumen tertarik untuk mencobanya

  3. Tujuan Promosi
  4. Menurut Danumiharja (2014-213) [7] hampir setiap kegiatan promosi diharapkan berdampak positif pada sekolah. Tidak ada sekolah yang mengharapkan sekolahnya mengalami kemunduran dan kebangkrutan. Alternatif jatuh pada pilihan bagaimana melaksanakan program promosi pada tenaga pendidik dan kependidiknya sehingga berdapak positif pada sekolah. Tujuan yang ingin dicapai melalu kegiatan promosi, antara lain meningkatnya moral kerja, meningkatnya kedisiplinan kerja, terwujudnya iklim sekolah yang menggairahkan dan meningkatkan produktifitas kerja.

    Menurut Jaiz dalam bukunya yang berjudul “Dasar-Dasar Periklanan” (2014:44-45) [8] ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi yaitu:

    1. Menginformasikan, maksudnya adalah menginformasikan pasar tentang produk baru, mengemukakan manfaat baru sebuah produk, menginformasikan pasar tentang perubahan harga, menjelaskan bagaimana produk bekerja, menggambarkan jasa yang tersedia, memperbaiki kesan yang salah, mengurangi ketakutan pembeli, membangun citra perusahaan.
    2. Membujuk, maksudnya mengubah resepsi mengenai atribut produk agar diterima pembeli.
    3. Mengingatkan, maksudnya agar produk tetap diingat pembeli sepanjang masa, mempertahankan kesadaran akan produk yang paling mendapat perhatian.
    4. Setelah diadakan promosi diharapkan audiens, yaitu adanya pembelian dan kepuasan yang tinggi. Pembelian adalah akhir dari proses komunikasi. Pembeli juga memiliki keterikatan yang tinggi dengan produk yang dikonsumsinya.

      Ada enam hal yang dapat menjelaskan komunikasi tersebut yaitu:

      1. Kesadaran (awareness)
      2. Jika sebagian besar audiens sasaran tidak menyadari objek tersebut maka tugas komunikator adalah membangun kesadaran dari mengenai produk dan terus mengenal produk ke audiens.

      3. Pengetahuan (knowledge)
      4. Diharapkan audiens memiliki kesadaran tentang perusahaan atau produk yang telah dikeluarkan dan jangan sampai audiens tidak mengetahui produk tersebut.

      5. Menyukai (liking)
      6. Dapat mengetahui perasaan mereka terhadap produk yang dikonsumsi oleh audiens, sehingga audiens dapat menyukai produk tersebut.

      7. Preferensi (preference)
      8. Dapat dikatakan audiens menyukai produk tersebut dan lebih melilih produk itu dibanding produk lain.

      9. Keyakinan (conviction)
      10. Audiens diharapkan yakin untuk membeli produk yang sudah dipilihnya.

      11. Pembelian (purchase)
      12. Pembelian yang dilakukan audiens adalah tahap akhir dalam komunikasi.

Konsep Dasar Informasi

  1. Pengertian Informasi
  2. Menurut Pratama (2014:9) [9] ”Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat”.

    Menurut Husda dan Yvonne Wangdra B (2016:9) [10] Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya.

    Menurut Davis dalam bukunya Hutahaean (2015:9-10) [11]Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.

  3. Fungsi Informasi
  4. Fungsi utamanya, yaitu: menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standart, aturan maupun indikator bagi pengambil keputusan. Kegunaan Informasi tergantung pada :

    1. Tujuan si penerima, Bila tujuannya untuk memberi bantuan, maka informasi itu harus membantu si penerima dalam apa yang ia usahakan untuk memperolehnya.
    2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data, Dalam menyampaikan dan mengolah data, inti dan pentingnya informasi harus dipertahankan.
      • Waktu, Apakah informasi itu masih up to date?
      • Ruang dan Tempat, Apakah informasi itu tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat?
      • Bentuk, Dapatkah informasi itu digunakan secara efektif. Apakah informasi itu menunjukkan hubungan-hubungan yang diperlukan, bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen? Dan apakah informasi itu menekankan situasi-situasi yang ada hubungannya.
      • Semantik, Apakah hubungan antara kata-kata dan arti yang diinginkan cukup jelas? Apakah ada kemungkinan salah tafsir?

      Informasi dapat disimpulkan sebagai hasil dari pengelolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

  5. Nilai Informasin (value of infortation)
  6. Menurut Hutahaean (2015:11-12)[4] “Nilai Informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya”. Biaya informasi terdiri dari:

    1. Biaya perangkat keras
    2. Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisme yang lebih tinggi.

    3. Bentuk untuk analisis
    4. Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisme yang lebih tinggi.

    5. Biaya untuk tempat dan faktor control lingkungan
    6. Biaya ini setengah berubah/semivariable. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisme yang lebih tinggi.

    7. Biaya perubahan
    8. Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

    9. Biaya operasi
    10. Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Konsep Dasar Media

  1. Pengertian Media
  2. Menurut Maimunah, dkk (2012:284) [12] “Media adalah sarana untuk menyimpan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar/foto”.

    Menurut Desrianti dkk (2012:133) [13] Media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Pengertian media yang diberikan AECT (Association for Education Communication and Tecnology) ini menunjukkan bahwa istilah ”media” memiliki makna yang sangat umum.

    Media dapat disimpulkan sebagai sarana perantara yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan kapada penerima pesan.

  3. Jenis-Jenis Media
  4. Menurut Wahyudi dalam bukunya Morissan (2013:11) [14] upaya menyampaikan informasi melalui media cetak, audio, dan audio visual, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

    Penyebabnya adalah sifat fisik masing-masing jenis media seperti terlihat pada tabel di bawah ini:

    Tabel 2.1. Jenis Media

  5. Waktu Media
  6. Menurut Nurudin (2016:30) [15] Media yang dilihat dari waktu terbitnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

    1. Media Periodik yaitu, media massa yang terbit secara teratur (harian, mingguan, bulanan, tri wulan, dan catur wulan). Seperti, elektronik (TV dan radio), dan cetak (surat kabar, majalah, dan tabloid) termasuk media online.
    2. Media Non periodik yaitu, media yang bersifat eventual, tergantung event tertentu. Media non periodik bisa dibedakan antara manusia (sales promotion girl, dan juru kampanye), dengan benda (poster, stiker, spanduk, leaflet, dan baliho).

Konsep Dasar SWOT

  1. Pengertia SWOT
  2. Menurut Maimunah dkk (2016:27) [16] Analisis SWOT adalah singkatan internal strength dan weaknes serta lingkungan external opportunities dan threats yang dihadapi oleh dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor external peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness).

  3. Matriks Anlisis SWOT
  4. Menurut Dewi dan I Putu Mertha Astawa (2016:76) [17] Analisis SWOT adalah sebagai berikut:

    1. Strength
      • Support Yang Tinggi Dari Top Management Politeknik Negeri Bali
      • Politeknik Negeri Bali Adalah Perguruan Tinggi Negeri Sehingga Keberlangsungan Operasional Perguruan Tinggi Akan Stabil
      • Sumber Daya Manusia Yang Dimiliki Baik Dari Sisi Teknis Dan Pendukung Pengisian Konten E-Learning Tersedia Sehingga Keberlangsungan E-Learning Akan Terjaga Dengan Baik.
      • Kemampuan Ekonomi Untuk Mendukung Keberlangsungan Sistem E-Learning Tercukupi.
    2. Weakness
      • Belum Adanya Pembagian Beban Pekerjaan Yang Jelas Dari Sisi Teknis Pendukung Sistem E-Learning Sehingga Sering Terjadi Lempar Tanggung Jawab Di Antara Para Teknisi.
      • Belum Idealnya Infrastruktur Yang Mendukung Sistem E-Learning Seperti Kapasitas Bandwidth Internet Dan Cakupan Access Point Di Lingkungan Politeknik Negeri Bali.
      • Manajemen Inventaris Sarana Dan Prasarana Pendukung Sistem E-Learning Yang Belum Terlaksana Dengan Baik.
      • Sebagian Staf Pengajar Berusia Cukup Lanjut Sehingga Akan Menyulitkan Dalam Proses Adaptasi Sistem E-Learning.
      • Belum Ada Regulasi Yang Dapat Mengakomodasi Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Sistem E-Learning.
    3. Opportunity
      • Berkembangnya Model Dan Konten Pembelajaran Online Yang Semakin Meluas.
      • Semakin Terbukanya Wawasan Civitas Akademika Terhadap Perkembangan Teknologi Sehingga Akan Memudahkan Untuk Beradaptasi Dengan Sistem E-Learning
      • Banyaknya Model Pelatihan Yang Dapat Digunakan Dalam Menyesuaikan Kemampuan Civitas Akademika Politeknik Negeri Bali Untuk Beradaptasi Dengan Perkembangan Teknologi.
      • Banyaknya Teknologi Baru Yang Dapat Digunakan Untuk Memudahkan Dalam Pembuatan Content Digital.
    4. Threat
      • Tidak Semua Materi Bisa Dijadikan Dalam Bentuk Digital Sehingga Perlu Strategi Khusus Dalam Pelaksanaan Sistem E-Learning.
      • Resistensi Dari Mahasiswa Karena Akan Muncul Biaya Tambahan Seperti Pengadaaan Laptop.
      • Budaya Civitas Yang Belum Menyesuaikan Dengan Penggunaan Sistem E-Learning.

    Berdasarkan dari kutipan diatas Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), dan lingkungan eksternal yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (threats).

Konsep Dasar Desain

  1. Pengertian Typografi
  2. Menurut Hendratman (2015:151)[3] “Typography adalah ilmu yang mempelajari tentang penempatan, penataan huruf untuk mendapatkan kesan tertentu agar pembaca bisa mendapat informasi secara maksimal”.

    Menurut Murtono (2014:117) [18] “Tipografi yang berkarakter sangat kuat diperlukan untuk merekayasa stoping power bila kekuatan tipografi tersebut berkorelasi kuat dengan isi pesan”.

    Berdasarkan definisi di atas dapat di simpulkan pengertian dari tipografi adalah kesenian, teknik memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang yang tersedia, untuk meciptakan kesan tertentu, guna kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

  3. Fungsi Tipografi
  4. Menurut Sihombing (2015:10) [19] Tipografi memiliki peran penting dalam setiap karya desain grafis yang berlangsung dari setiap masa ke masa yang bersetuhan dengan peradaban manusia. Karya-karya yang muncul senantiasa mewakili semangat zaman dari aksi seorang desainer grafis dalam menyikapi setiap kebutuhan komuniasi visual melalui dimensi dan disiplin yang terdapat dalam tipografi.

  5. Definisi Tentang Psikologi Warna
    1. Pengertian Warna
    2. Menurut Hendratman (2015:121)[3] Warna adalah bagian / komponen dari desain.dengan warna kita dapat mempresentasikan suasana hati / mood atau pesan tertentu. Karena dapat mempengaruhi suasana hati oleh karena itu sangat mempengaruhi psikologi manusia. Meskipun di beberapa tempat dan budaya, sebuah warna mempunyai arti yang berbeda, namun di bab ini penulis mengartikan warna dalam lingkup yang universal, lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya

    3. Makna Simbolik Warna
    4. Mengenai arti dari sebuah warna sebagai berikut:

      1. Warna Merah
        • Representasi dari objek alam: Api, darah, dll.
        • Citra positif : Emosi yang kuat, energi keberanian, perjuangan, gairah dan kemauan keras.
        • Citra negatif : Nafsu, aktif, agresif, marah, dominasi, bahaya.

      2. Warna Biru Tua
        • Representasi dari objek alam : langit di malam hari.
        • Citra positif : konsentrasi, kooperatif, cerdas, tenang, bijaksana, integratif, banyak teman, keamanan, teknologi, kebersihan, keteraturan, dll.
        • Citra negatif : Kaku, keras, perasa, serius.

      3. Warna Biru Muda
        • Representasi dari objek alam : langit, lautan.
        • Citra positif : Ketenangan, ketentraman, kesedihan, teduh, kepercayaan, dll.
        • Citra negatif : santai, tidak enak dimakan.

      4. Warna Hijau
        • Representasi dari objek alam : Pohon, tanaman.
        • Citra positif : Alami, sehat, rileks, kesuburan, muda, pembaruan, sukses, keinginan, keberuntungan, kekerasan hati dan berkuasa.
        • Citra negatif : Kurang formal, kurang serius, terlalu umum alias kurang unik / ekslusif bagi beberapa orang.
      5. Warna Kuning
        • Representasi dari objek : Sinar matahari, lebah, bunga dan jeruk lemon.
        • Citra positif : Menonjol, akrab, spontan, semangat, ceria, main-main, kreatif, bebas.
        • Citra negatif : Pengecut, tidak punya sikap.

      6. Warna Ungu/Jingga
        • Representasi dari objek  : Bunga anggrek, buah manggis.
        • Citra positif  : Spiritual, kebangsawanan, mimpi.
        • Citra negatif : misteri, sombong, kasar, keangkuhan, kurang teliti, tidak membumi, tidak masuk akal, tidak akrab.

      7. Warna Orange
        • Representasi dari objek : Jeruk.
        • Citra positif : Energi, semangat, flamboyan, segar, keseimbangan ceria, hangat, ramah, kreatif.
        • Citra negatif : Murah, feminim.

      8. Warna Pink
        • Representasi dari objek : bunga mawar.
        • Citra positif : Kasih sayang, pengasuhan, lembut, cinta dan asmara, tidak mengancam.
        • Citra negatif : Sangat tidak cocok bagi laki-laki.

      9. Warna Coklat
        • Representasi dari objek : tanah/bumi, kayu, tanaman, kopi/coklat, kotoran, dll.
        • Citra positif : kenyamanan, daya tahan, antik, kekuatan, solidaritas, membumi, tenang, matang dan handal.
        • Citra negatif : kotor, kumal, kuno, konvensional, kurang bersemangat, kurang toleran, pesimis.
      10. Warna Abu-Abu
        • Representasi dari objek : batu, beton, pasir.
        • Citra positif : netral, tidak berpihak, keamanan, kehandalan, kesederhaan.
        • Citra negatif : Kurang energi, tidak menyakinkan, tidak peduli, tidak merangsang, tidak jelas, tidak menarik, kurang intelek, sedih.

      11. Warna Putih
        • Representasi dari objek : Awan, salju.
        • Citra positif : Suci, bersih, tepat, tidak bersalah, sederhana.
        • Citra negatif : Tidak tegas, kosong, tanpa ekspresi, kurang usaha, santai.

      12. Warna Hitam
        • Representasi dari objek : Arang, batu bara, minyak mentah.
        • Citra positif : Power, kepatuhan anggun, tidak bersalah, sederhana, abadi, berkelas.
        • Citra negatif : Simbol kejahatan, kematian, horror, misteri, mistik, alam gaib, ketakutan, berduka.

      13. Warna Emas
        • Representasi dari objek : Emas, madu.
        • Citra positif : Mencerminkan prestise, perasaan kagum, konsentrasi.
        • Citra negatif : Keserakahan, egois, pemimpi.
      14. Warna Perak
        • Representasi dari objek : Perak, bulan.
        • Citra positif : Mencerminkan prestise berkilau, keseimbangan, kemegahan, modern, high tech, futuristik, mahal, murni, esklusif, kagum, konsentrasi.
        • Citra negatif : Menyendiri, kaku, tidak jujur, bimbang, ragu-ragu.
  6. Definisi Layout
    1. Pengertian Layout
    2. Menurut Hendratman (2015:197)[3] Layout arti katanya secara bahasa adalah tata letak atau penempatan. Menurut salah satu teorinya, layout adalah usaha untuk menyusun, menata atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, table dll) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif.

    3. Jenis-Jenis Layout
    4. Menurut Desrianti, dkk (2014:434) [4] Jenis-jenis layout diantaranya adalah :

      1. Layout Kasar
      2. Layout kasar merupakan gambaran kerja untuk memperlihatkan komposisi tata letak naskah, gambar yang akan dibuat, pada layout kasar dibuat hitam putih, berupa coretan kasar atau sketsa dengan menggunakan pensil gambar yang dibuat secara manual.

      3. Layout Komprehensif
      4. Layout Komprehensif adalah suatu gambar yang sudah mendekati komposisi final, dalam hal ini komposisi gambar yang pada umumnya disajikan dalam bentuk warna.

      5. Final Artwork
      6. Final artwork adalah tahap akhir dimana keseluruhan unsur-unsur sudah tersusun dengan baik dan siap untuk dicetak (dipublikasikan).


  7. Definisi Desain Komunikasi Visual
    1. Penggertian Desain Komunikasi Visual
    2. Menurut Sriwitari dan I Gusti Nyoman Widnyana (2014:47-52) [20] dalam desain komuniasi visual dikenal dengan prinsip-prinsip desain sebagai panduan kerja maupun sebagai konsep desain. Prinsip-prinsip itu adalah :

      a. Keseimbangan (balance)

      b. Tekanan (emphasis)

      c. Irama (rhythm)

      d. Kesatuan (unity)

      Pada umumnya, desain grafis yang baik selalu memenuhi prinsip-prinsip diatas. Adapun ada designer yang tidak memperhatikan prinsip tersebut biasanya ada tujuan tertentu yang ingin ia capai ketika mengabaikan pakem karena ingin menarik perhatian audience-nya dan tampil beda dengan eye-grabber yang tidak biasa dan dramatis, sehingga menjadi salah satu unsur kejutan yang memikat dan gampang diingat. Namun bagaimanapun, designer professional secara otomatis bekerja atas dasar jurus-jurus desain yang sudah diluar kepala (Supriyono,2010).

      1. Keseimbangan (balance)
      2. Keseimbangan atau balance adalah pembagian sama berat, baik secara visual maupun optik. Komposisi desain dapat dikatakan seimbang apabila objek di bagian kiri dan kanan terkesan sama berat. Ada dua pendekatan untuk menciptakan balance.

        Pertama, keseimbangan formal (formal balance) yaitu dengan membagi sama berat kiri-kanan atau atas-bawah secara sistematis atau setara. Keseimbangan simetris (formal) mempunyai kesan kokoh, sesuai citra tradisional dan konservatif.

        Kedua, keseimbangan asimetris (informal balance) yaitu penyusunan elemen-elemen desain yang tidak sama antara sisi kiri dan sisi kanan, namun terasa seimbanga (Supriyono,2010).

      3. Tekanan (emphasis)
      4. Dalam desain dikenal istilah focal point atau focus of interest yaitu penonjolan salah satu elemen visual dengan tujuan menarik perhatian. Focal point juga sering center of interest, pusat perhatian. Ada beberapa cara untuk menonjolkan salah satu elemen desain, yaitu:

        a. Kontras, Focal point dapat diciptakan dengan menunjukkan kontras antara objek yang dianggap penting dengan objek lain disekitarnya.

        b. Isolasi objek, Focal point juga dapat diciptakan dengan cara memisahkan objek dari kumpulan objek-objek yang lain. Secara visual, objek yang terisolasi akan lebih menarik perhatian.

        c. Penempatan objek, Objek yang ditempatkan di tengah bidang atau pusat garis perspektif akan menjadi focal point. Dalam karya DKV diperlukan adanya aksentuasi atau penonjolan salah satu elemen untuk menarik perhatian. Elemen kunci ini disebut dengan eye-catcher atau stopping power yang berfungsi untuk menghentikan pembaca dari aktivitasnya (Supriyono,2010). Penonjolan elemen hendaknya bukan sekedar memperbesar foto atau menggemukkan huruf, namun perlu disesuaikan dengan elemen yang dianggap penting. Satu elemen akan tampak mencuat jika ia memiliki perbedaan dengan elemen visual yang lain.jika semua elemen berwarna dingin maka satu elemen yang berwarna panas akan tampak menonjol. Objek yang kecil akan menjadi focal point jika berada di area kosong yang luas.

      5. Irama (Rhythm)
      6. Irama adalah adalah pengulangan atau gerak mengalir yang ajek, teratur, terus menerus (Sanyoto,2009). Irama adalah pola layout yang dibuat dengan cara menyusun elemen-elemen visual secara berulang-ulang. Irama visual dalam desain grafis dapat berupa repetis dan variasi.

        Dalam nirmana tulisan Sanyoto (2009) disebutkan bahwa repetisi merupakan hubungan pengulangan dengan kesamaan ekstrim pada semua unsur-unsur atau elemen seni rupa yang digunakan, hasilnya monoton. Repetisi akan menimbulkan kesan statis, kalem dan mungkin membosankan karena hanya menyusun elemen secara berulang dan tanpa ada perubahan (konsisten). Jika menginginkan kesan yang riang, dinamis dan tidak monoton, lakukan irama yang bervariasi. Variasi adalah perulangan elemen visual disertai perubahan bentuk, ukuran dan posisi.

      7. Kesatuan (Unity)
      8. Kesatuan merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada keselarasan dari unsur-unsur yang dimana baik dalam wujudnya maupun dalam kaitannya dengan ide yang melandasi. Desain dikatakan menyatu apabila secara keseluruhan tampak harmonis, ada kesatuan antara tipografi, ilustrasi, warna dan unsur-unsur yang lain. Kesatuan bisa dicapai dengan cara mengulang warna, bidang, garis atau elemen; memiliki penggunaan font yang sejenis dan bervariasi pada ukuran style¬-nya; menggunakan unsur-unsur visual yang warna, tema dan bentuknya salam (Supriyono,2010)


Teori Khusus

Konsep Dasar Video

  1. Pengertian Video
  2. Menurut Maryati dan Bambang Eka Purnama (2013:22) [21] “Video adalah system gambar hidup atau gambar bergerak yang saling berurutan”.

    Menurut Ali, at al (2012:3)[22]

    “A video element describes a sequences of moving pictures. At a logical level, a video document can be divided into a set of basic components such as: episode (i.e. a group of related scenes), scene (i.e. a set of consecutive shots that has meaningful semantic value), shots (i.e. a set of consecutive frames) and frame (i.e. a single picture of a movie film and no temporal analysis)”.

    (Elemen video menjelaskan urutan gambar bergerak. Pada tingkat logis, dokumen video dapat dibagi kedalam satu set komponen dasar seperti : episode (yaitu kelompok adegan-adegan yang terkait), adegan (yaitu set berturut-turut tembakan yang memiliki nalai semantic bermakna), gambar (yakni set berturut-turut frame) dan frame (yaitu sebuah gambaran film-film dan analisis fosil tidak).

    Video dapat disimpulkan bahwa video adalah gambar yang bergerak dan didampingin dengan audio visual serta penambahan effect yang sangat menarik agar pesan yang disampaikan dapat diterima dan dimengerti oleh audience.

  3. Macam-Macam Video
  4. Menurut Maryati dan Bambang Eka Purnama (2013:22)[23] terdapat dua macam video yaitu :

    1. Video Analog
    2. Video analog dibentuk dari deretan sinyal elektrik (gelombang analog) yang direkam oleh kamera dan dipancarluaskan melalui gelombang udara.

    3. Video Digital
    4. Video Digital dibentuk dari deretan sinyal digital yang berbentuk, yang menggambarkan titik sebagai rangkaian nilai minimum dan maksimum, nilai minimum berarti 0 dan nilai maksimum berarti 1.

  5. Format Video
    1. AVI
    2. AVI adalah singkatan dari Audio Video Interlaced, merupakan salah satu format video paling tua yang dibangun oleh Microsoft. Berbeda dengan format lainnya, AVI mendukung beberapa jenis kompresi, seperti Cinepak, Intel Indeo, Microsoft Video 1, Clear Video, dan IVI. Pada awalnya, format AVI hanya mendukung resolusi maksimal 160 x 120 pixel, dengan refreshrate 15 frame per detik. Namunbersamaan dengan perkembangan Windows dan DirctX-nya, format AVI kini mampu menyimpan sebuah klip video dengan resolusi sampai 320 x 240 pixel, dan refreshrate sampai 30 frame per detik.

    3. MPEG – 1
    4. MPEG – 1 memungkinkan sebuah video dapat dikompresi dengan rasio 50:1 sampai 100:1, tergantung kualitas gambar yang diinginkan. Format ini memiliki kecepatan pembacaan data sekitar 1.5 mbit per detik sehingga cukup setara dengan pembacaan data pada CD-ROM berkecepatan 2X. Motion Picture Expert Group 1 (MPEG – 1) dapat digunakan untuk menyimpan video dengan resolusi maksimal 352 x 288 pixel. Kualitasnya dapat disetarakan dengan format VHS. Format MPEG – 1 saat ini banyak digunakan sebagai format video dalam VCD.

    5. MPEG – 2
    6. MPEG – 2 merupakan pengembangan dari MPEG – 1 yang mulai diperkenalkan pada 1995. Format ini memungkinkan data video berjalan dengan kecepatan 100 mbit per detik. Selain lebih unggul pada kecepatan transfer data, MPEG – 2 juga memiliki peningkatan kualitas gambar dan suara. Pada video berformat MPEG – 2, format ini dapat digunakan pada keping Super VCD, DVD, dan siaran digital TV.

    7. MPEG – 4
    8. Rasio ukuran layar standar yang digunakan oleh hampir semua pesawat televisi standar. Perbandingan ukuran pastinya adalah empat satuan lebar (horizontal) dan tiga satuan tinggi (vertical). Ukuran ini sekarang sudah mulai ditinggalkan, seiring keluarnya berbagai peranti yang menyuguhkan ukuran layar yang lebar dan panoramik. Rasio yang lebih dikenal dengan sebutan layar lebar (wide screen) karena ukurannya memang relative lebih lebar dibandingkan rasio standar. Pada ukuran rasio ini, gambar yang ditampilkan lebih lebar dan lebih sesuai dengan sudut pandang manusia

    9. MOV
    10. MOV merupakan format video yang diperkenalkan oleh Apple, dan menjadi format standar Apple yang bisa diputar dengan Aplikasi Quicktime. MOV sendiri bisa dinikmati baik di Macintosh maupun PC, asal menginstal aplikasi Quicktime.

    11. MJPEG
    12. Singkatan dari Motion JPEG, format ini boleh dibilang berada diantara format gambar diam (foto) dan video berisi urutan (slide show) gambar atau foto berformat JPEG. MJPEG sebenarnya tak hanya merupakan format yang menyatukan kumpulan gambar berformat JPEG, melainkan juga menawarkan kompresi dengan rasio 5:1. Kelemahannya, sinkronisasi data video dan audio belum diimplementasikan disini sehingga format video yang dihasilkan masih dalam bentuk slide show yang tak bersuara.

    13. ASF
    14. Advanced Streaming Format (ASF) merupakan format video lain dari Microsoft, yang lebih dispesialisasikan sebagai media streaming. Format ini bisa terdiri dari audio, video, maupun slide show. ASF dapat dikemas dalam file dengan kompresi tinggi, dan dapat disalurkan ke dalam data yang mengalir secara terus – menerus, seperti siaran TV dan radio online. Ukuran file-nya pun bisa diatur sesuai dengan bandwidth (kecepatan koneksi) yag direkomendasikan.

    15. WMV
    16. Ada satu lagi format video yang diusung oleh Microsoft, yakni WMV (Windows Media Video). Format ini dibangun dan dikontrol oleh Microsoft, dan menjadi nama dari salah satu solusi video encoding yang dimiliki Microsoft.

    17. AAC
    18. AAC (Advanced Audio Coding) adalah file suara yang dikompresi. Ukurannya 30 persen lebih kecil ketimbang MP3.


Konsep Dasar Video Profile

    Menurut Sutrisno dan Aziz Ahmadi (2014:26) [24] Video profile merupakan salah satu media yang efektif dalam mempropagandakan perusahaan, produk, hingga propaganda untuk potensi daerah. Dengan komunikasi melalui audio dan visual tentunya penyampaian propaganda atau promosi semakin efektif. Selain dikemas dalam format linier (dioperasikan melalui media player seperti VCD atau DVD) yang juga dapat di produksi melalui format CD interaktif di operasikan melalui komputer.

    Menurut Santoso dan Ramadhian Agus Triyono (2014:6) [25] “Video Profile merupakan rekaman gambar mengenai grafik yang memberikan gambaran tentang hal khusus yang ditayangkan kembali melalui layar Televisi”.

    Dapat disimpulkan bahwa Video Profile adalah salah satu media yang memberikan gambaran tentang hal khusus dengan media komunikasi melalui audio dan visual sebagai sarana media informasi dan promosi.

Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting=

  1. Pengertian Multimedia
  2. Menurut Hendratman (2015:5)[3] “Multimedia merupakan perpaduan antara ilmu desain grafis dan teknologi informasi/komputer”.

    Menurut Purwanto dan Shofwan Hanie (2016:13) [26] Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video atau secara umum merupakan kombinasi tiga elemen yaitu suara, gambar, dan teks atau kombinasi dari yang sedikit dua media input atau output dari data yang berupa audio (suara dan musik).

    Dapat disimpulkan bahwa multimedia adalah perpaduan antara suara, gambar dan teks yang mencakup menjadi satu.

  3. Pengertian Audio Visual
  4. Menurut Tim Dosen PAI (2016:96) [27] “Audio Visual berasal dari kata audible dan visible, audible yang artinya didengar, visible artinya dapat dilihat”.

    Menurut Aina et al (2013:418)[28]

    “Audio-visual resources/materials are part of our cultural heritage, carrying a huge amount of information that needs to be preserved for future use.The rich variety of media expressions in society should be reflected in the services offered to users by the libraries. Non-printed materials are however, often referred to as audio-visual resources. They are the product of advanced technology, some of which require special equipment to operate. Non-printed resources can be grouped into three (that is, audio, visual and audio-visual)”.

    (Sumber daya/bahan audio-visual adalah bagian dari warisan budaya, membawa sejumlah besar informasi yang perlu dipertahankan untuk penggunaan masa depan. Beragam media ekspresi dalam masyarakat harus tercermin dalam layanan yang ditawarkan kepada pengguna dengan perpustakaan. Bahan-bahan yang dicetak bebas ini namun, sering disebut sebagai audio-visual sumber. Mereka adalah produk dari teknologi canggih, beberapa diantaranya memerlukan peralatan khusus untuk beroperasi. Dicetak bebas sumber daya dapat dikelompokkan kedalam tiga bagian (audio, visual dan audio-visual).

    Audio Visual dapat disimpulkan bahwa suara yang dapat didengar dan dilihat melalu gambar.

  5. Pengertian Audio
  6. Definisi Audio

    Menurut Munir (2013:18) [29] menyatakan Auido didefinisikan sebagai macam-macam bunyi dalam bentuk digital seperti suara, musik, narasi dan sebagainya yang bisa untuk suara latar. Audio juga untuk menyampaikan pesan duka, sedih, senang, ketakutan dan sebagainya, disesuaikan situasi dan kondisi. Audio dalam multimedia dapat berbentuk narasi, lagu dan sound effect, narasi bisanya ditampilkan berbarengan dengan teks atau foto untuk memperjelas informasi yang disampaikan.

    Jenis-jenis format audio sebagi berikut :

    1. Type file = .aiff (audio interchang file format)
    2. Type file = .au dan .snd
    3. Type file = .ra atau .rm (real audio)
    4. Type file = .mp3 ( MPEG audio Layer 3 )
    5. Type file = .mov (Quicktime Movie)
    6. Type file = .swa ( shockware Audio )
    7. Type file = .asf ( Advance Streaming Format )

    Menurut Saifuddin (2014:132) [30] “audio adalah jenis media yang berhubungan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan pada lambang-lambang auditif. Jenis-jenis audio antara lain radio dan alat perekan atau tape recorder”.

    Audio dapat disimpulkan bahwa jenis media yang terdiri dari macam macam bunyi seperti suara dan backsound yang bisa untuk menyampaikan pesan tersendiri

  7. Pengertian Visual
  8. Menurut Garvey dan Williams (2014:14) [31] Visual adalah pemahaman dasar tentang berbagai proses di sekeliling kita atau melihat sebuah foto adalah dasar yang penting bagi apresiasi kita akan beberapa prinsip dasar komposisi dalam fotografi yang akan kita pelajari.

    Menurut Saifuddin (2014:132)[39] Visual berfungsi untuk menyalurkan pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam bentuk-bentuk visual. Selain itu visual juga untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan fakta yang mungkin dapat mudah untuk dicerna dan diingat jika disajikan dalam bentuk visual.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa visual adalah pemahaman tentang gambar yang akan disampaikan untuk menarik perhatian dan mudah untuk dicerna atau dipahami

  9. Pengertian Broadcasting
  10. G, et al (2016: 29) [32], how the data is broadcasted in the network and uses a storage for packet information and once there is a node failure it studies why the failure occurs if due to a technical failure or incapacity of sever to process the request or the client to receive the data it is analysed and resend or if a deliberate rejection from client or some middle man acquiring packets or destination ip and the receivers ip don’t match it drops the node and uses optimal grouping to decide the next best linking if a node is dropped to achieve the best throughput rather than a random selection of link and in turn making it very inefficient even for a small roundtrip.

    (Bagaimana data disiarkan di jaringan dan menggunakan penyimpanan untuk paket informasi dan sekali ada kegagalan node studi mengapa kegagalan terjadi jika karena kegagalan teknis atau ketidakmampuan memutuskan untuk memproses permintaan atau klien untuk menerima data ini diteliti dan kirim kembali atau jika penolakan disengaja dari klien atau beberapa orang tengah yang memperoleh paket atau tujuan ip dan ip penerimaan tidak cocok itu turun node dan menggunakan pengelompokan optimal untuk memutuskan yang terbaik berikutnya yang menghubungkan jika sebuah node menjatuhkan untuk mencapai yang terbaik melalui menempatkan dari pada pilihan acak link dan pada gilirannya membuatnya sangat tidak efisien bahkan untuk ulang-alink kecil.)

    Menurut Evans dan Lars Laundgren (2016:63) [33] involving national broadcasters in 18 different countries as well as regional broadcast organizations such as the European Broadcasting Union (EBU) and International Organization of Radio and Television (OIRT). It was thus a unique example of cooperation between broadcasters on both sides of the Iron Curtain, with the BBC and Soviet Central Television as central actors. In the end, the cooperation failed when Central Television, together with five other broadcasters in Eastern Europe, decided to withdraw from the program as a consequence of the outbreak of the Six-Day War. The program thus fell short as a truly global event, though it still reached an estimated 400 million people around the world.

    (Tetapi melibatkan lembaga penyiaran nasional di 18 negara yang berbeda serta organisasi siaran regional seperti European Broadcasting Union (EBU) dan International Organization of Radio dan Televisi (OIRT). Itu sehingga contoh yang unik dari kerjasama antara penyiar di kedua sisi Tirai Besi, dengan BBC dan Soviet Central Television sebagai aktor sentral. Pada akhirnya, kerjasama itu gagal ketika Central Television, bersama-sama dengan lima lembaga penyiaran lain di Eropa Timur, memutuskan untuk menarik diri dari program ini sebagai konsekuensi dari pecahnya Perang Enam Hari. Program ini sehingga jatuh pendek sebagai peristiwa yang benar-benar global, meskipun masih mencapai sekitar 400 juta orang di seluruh dunia.l).

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa broadcasting adalah kegiatan yang disiarkan di jaringan dan menggunakan penyimpanan untuk paket informasi.

  11. Pengertian Sinopsis
  12. Menurut Sinaga dan Basuki (2016:101) [34] “Sinopsis adalah ikhtisar sebuah karya yang memberikan gambaran umum tentang karya tersebut”. Langkah-langkah yang bisa diikuti dalam membuat sinopsis yaitu :

    1. a. Membaca (cerpen/novel) atau menonton (film) sendiri karya yang diringkas sampai paham benar agar sinopsis yang dibuat tidak menyimpang dari cerita aslinya.
    2. b. Daftarlah peristiwa-peristiwa penting.
    3. c. Temukan alurnya
    4. d. Susunlah menjadi rangkaian paragraf dengan berpedoman pada alur yang ada.

    Menurut Fatoni dan Nofi Puspitasari (2016:58)[23] “Sinopsis adalah ringkasan sebuah cerita yang diperlukan untuk memberikan gambaran secara ringkas dan padat tentang tema atau pokok cerita secara keseluruhan”.

    Dapat disimpulkan bahwa sinopsis adalah sebuah karya yang memberikan gambaran secara ringkas tentang tema atau pokok cerita

  13. Pengertian Naskah
  14. Menurut Fatoni dan Nofi Puspitasari (2016:58) [23] “Naskah adalah sebuah ide atau gagasan cerita yang ditulis dengan sebuah konsep menarik untuk mempertunjukan atau menampilkan sesuatu gagasan yang telah di desain sebelumnya”.

    Menurut Andreanus (2015:3) [35] “Naskah adalah karya tulis yang dibuat khusus untuk program film atau televisi. Berikut gerakan, tindakan, ekspresi dan dialog karakter yang diriwayatkan”.

    Jadi dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Naskah adalah sebuah ide/gagasan yang dibuat khusus untuk prgram televisi, drama dan lain lain.

  15. Pengertian Storyboard
  16. Menurut Tim MD Animation (2016:20) [36] “Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah. Berfungsi untuk membantu menyampaikan ide cerita kepada aktor (para animator) agar dapat diimplementasikan dengan lebih mudah”.

    Menurut Fatoni dan Nofi Puspitasari (2016:58)[23] Storyboard itu sendiri yakni penyelenggara grafis seperti rangkaian ilustrasi atau gambar yang ditampilkan secara berurutan yang bertujuan untuk pra¬-visualisasi gambar yang bergerak, animasi, motion, grafik atau urutan media interaktif.

    Dapat disimpulkan bahwa Storyboard adalah rangkaian gambar atau ilustrasi untuk membantu menyampaikan ide cerita agar dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah.


Konsep Dasar Produksi

  1. Preproduction (Praproduksi)
  2. Menurut Nugroho (2014:106–110) [37], tahapan ini menciptakan proses awal dari seluruh kegiatan yang akan datang; bermula dari timbulnya gagasan atau lazimnya disebut ide. Berpijak dari gagasan ini, produser mulai melakukan berbagai kegiatan untuk mengumpulkan berbagai data yang diperlukan sebagai bahan pengembangan gagasan tersebut. Selanjutnya, dengan bekal informasi dari produser, penulis naskah mulai merangkai berbagai data menjadi suatu naskah dengan format yang telah ditentukan sebelumnya.

    Apabila naskah dinilai telah memenuhi syarat, maka produser menyelenggarakan planning meeting (penjelasan rencana) dengan mengundang anggota kerabat kerja inti (key members), yang terdiri atas pengarah acara, technical director (TD), audio engineer, lighting engineer, art director. Dalam planning meeting ini, produser melakukan pendekatan produksi (production approach) tentang rencana produksinya dan seluruh anggota inti tersebut memberikan berbagai masukan yang diperlukan sehingga akhirnya rencana produksi tersebut dapat direalisasikan.

    Selanjutnya, produser mempersiapkan berbagai hal yang bersifat mendukung rencananya, misalnya, melakukan casting artis pendukungnya, menyusun anggaran yang diperlukan, dan sebagainya. Sedangkan para anggota inti mempersiapkan sesuatu yang berhubungan dengan tugas dan tanggungjawabnya.

  3. Production (Produksi)
  4. Yang dimaksud dengan produksi ialah pelaksanaan pengubahan bentuk naskah menjadi bentuk auditif dan visual sesuai dengan kaidah – kaidah yang berlaku bagi pertelevisian. Seperti telah kita ketahui bahwa acara televisi, khususnya acara pendidikan, dapat dibuat di dalam maupun di luar studio dan pelaksanaannya dapat menggunakan beberapa kamera atau hanya satu kamera jinjing saja.

  5. Postproduction(Pasca Produksi)
  6. Tahapan postproduction ini merupakan suatu kerja pada tahapan terakhir dari bahan yang telah diproduksi, baik dengan satu maupun beberapa kamera. Penyelesaian pekerjaan meliputi :

    1. Melakukan penyuntingan suara maupun gambarnya;
    2. Pengisian grafik, baik yang berbentuk tulisan maupun berupa foto dan sebagainya;
    3. Pengisian narasi;
    4. Pengisian ilustrasi musik, dan
    5. Pengevaluasian program yang telah dinyatakan selesai, agar diadakan perbaikan, jika ternyata terdapat kekurangan.

    Pada setiap tahapan, dari segi perencanaan sampai dengan penyelesaian akhir, harus ditaati, kecuali acara yang terikat aktualitasnya, misalnya berita. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa berbagai jenis kegiatan yang ada dalam setiap tahapan tidak dilaksanakan, sebab setiap jenis kegiatan yang ada dalam setiap tahapan itu merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu dari lainnya.


Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video

  1. Adobe Premiere
  2. Menurut Shortcourse (2013:2) [38] Premiere merupakan aplikasi editing untuk mengolah video menjadi lebih menarik. Aplikasi ini sangat populer dan banyak digunakan oleh para ahli multimedia karena fasilitas dan kemampuannya dalam mengolah dan mengedit video yang andal.

    image001
    Gambar 2.1 Tampilan Jendela Adope Premier
  3. Adobe After Effect
  4. Menurut Lovure Cyber Team (2013:130) [39] Adobe After Effect adalah sebuah software yang sangat professional untuk kebutuhan motion graphic design. Dengan perpaduan dari macam macam software design yang telah ada, Adobe After Effect menjadi salah satu software design yang handal. Standar efek yang mencapai sekitar 50 macam lebih, yang sangat bisa untuk mengubah dan menganimasikan obyek. Disamping itu, membuat animasi dengan Adobe After Effect, juga bisa dilakukan dengan hanya mengetikkan beberapa kode script yang biasa disebut expression untuk menghasilkan pergerakan yang lebih dinamis.

    image001
    Gambar 2.2. Tampilan Jendela Adobe After Effect
  5. Adobe Photoshop
  6. Menurut Scholeclulazis (2013:6) [40] Adobe Photoshop adalah perangkat lunak editor citra buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk pengeditan foto atau gambar dan membuat efek. Perangkat lunak ini banyak digunakan oleh fotografer digital dan perusahaan iklan sehingga dianggap sebagai pemimpin pasar (Market Leader) untuk perangkat lunak pengolah gambar atau foto dan bersama Adobe Acrobat, dianggap sebagai produk terbaik yang pernah diproduksi oleh Adobe Systems.

    image001
    Gambar 2.3. Tampilan Jendela Adobe Photoshop
  7. Adobe Audition
  8. Menurut Wahana Komputer, (2014:2–3) [41], Adobe Audition adalah aplikasi multimedia untuk mengolah file audio. Aplikasi ini secara khusus digunakan untuk membantu pengguna komputer yang ingin mengolah dan membuat komposisi audio dengan cepat. Tidak hanya itu, dengan Adobe Audition, pengguna komputer dapat merekam audio, memperbaiki kualitas audio, menambahkan bermacam efek suara, menggabungkan beberapa file audio hingga pengguna dapat menyimpan audio dengan beberapa format suara.

    Adobe Audition adalah multitrack digital audio recording, editor, dan mixer yang mudah digunakan serta memiliki berbagai fasilitas pengolahan audio. Adobe Audition memberikan fasilitas perekaman audio hingga 128 track hanya dengan satu sound card. Hal ini tentunya memberikan kemudahan bagi seorang sound editor untuk bereksperimen lebih jauh.

    Pengeditan audio dapat dilakukan dalam bentuk .wav dan fileoutputnya dapat dikonversi dalam berbagai bentuk format audio, seperti .wma, .mp3, .mp3pro, dan lain sebagainya. Dalam mengaransemen sebuah audio dapat dilakukan dengan menambah beberapa alat musik, serta dihubungkan dengan line in atau microphone dari sound card.

    image001
    Gambar 2.4. Tampilan Jendela Adobe Audition

Konsep Dasar Elisitasi

    Menurut Prastomo dalam (2014:166) [42] Elisitasi adalah adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Menurut Sommerville, Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

    Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu :

  1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
  3. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?
  4. Final Draft Elisitasi merupaka bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembanagan.


Konsep Dasar Literature Review

  1. Pengertian Literature Review
  2. Menurut Swarjana (2015:34) [43]Literature Review adalah bagian penting dari proses penelitian. Peneliti membuat Literature Review agar peneliti lebih memahami tentang pengetahuan area yang akan diteliti”.


  3. Tujuan dari Literature Review
    1. Mengidentifikasi masalah penelitian dan mengenbangkan rumusan masalah dan hipotesis.
    2. Orientasi apa yang sudah dan belum diketahui tentang area penelitian serta mendeterminasi gap atau inkonsistensi dalam a body of knowledge.


Literature Review

    Dari beberapa hasil tinjauan penulis mendapatkan beberapa Literature Review, di antaranya sebagai berikut :

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Irfan (2013) [44]Pembuatan Video Company Profil Pada Belukar Merch Di Kelurahan Jayengan Kecamatan Serengan Kota Surakarta. Multimedia sebagai media komunikasi, penyampaian informasi, dan promosi menjadi salah satu bidang teknologi yang paling digemari dewasa ini. Sebagai sebuah bidang yang fleksibel dan dapat menarik, serta memanjakan indera manusia, multimedia dapat sekaligus mempengaruhi manusia secara visual, audio, dan sentuhan sehingga mampu membuat konsumennya mencerna pesan yang terkandung secara lebih maksimal. Salah satu produk yang membutuhkan multimedia untuk meningkatkan keunggulannya adalah company profile atau profil perusahaan. Belukar Merch adalah sebuah independent store atau distro khusus barang - barang merchandise band yang ada di Kota Surakarta yang dibangun dan dikelola manajemennya oleh CV. Tri Tunggal Hitam. Belukar Merch secara resmi memulai kegiatan perdagangan pada tahun 2008. Belukar Merch juga dikenal sebagai pionir distro merchandise band di Kota Surakarta. Pembuatan video company profile berbasis multimedia pada Belukar Merch akan mendukung kegiatan promosi dan penyebaran informasi sehingga menjadi lebih efektif dan efisien dari segi waktu, biaya, serta tenaga.
    2. Penelitian yang dilakukan oleh Nuansa et al (2014) [45]Designing Promotion Strategy of Malang Raya’s Tourism Destination Branding Through Audio Visual Media
    3. This study examines the suitability concept of destination branding with existing models of Malang tourism promotion. This research is qualitative by taking the data directly in the form of existing promotional models of Malang, namely : information portal sites, blogs, social networking, and video via the internet. This study used SWOT analysis to find strengths, weaknesses, opportunities, and threats on existing models of the tourism promotion. The data is analyzed based on destination branding’s concept indicators. Results of analysis are used as a basis in designing solutions for Malang tourism promotion through a new integrated tourism advertising model. Through the analysis we found that video is the most suitable media that used to promote Malang tourism in the form of advertisements. Videos are able to show the objectivity of the fact that intact better through audio-visual form, making it easier to associate the viewer thoughts on the phenomenon of destination. Moreover, video creation of Malang tourism as well as conceptualized advertising is still rare. This is an opportunity, because later models of audio-visual advertisements made of this study is expected to be an example for concered parties to conceptualize the next Malang tourism advertising.

      (Studi ini meneliti konsep kesesuaian tujuan branding dengan model promosi pariwisata Malang. Penelitian kualitatif dengan mengambil data secara langsung dalam bentuk model promosi Malang, yaitu : situs portal informasi, blog, jaringan sosial, dan video melalui internet. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT untuk menemukan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman di model yang ada pada promosi pariwisata. Data dianalisis berdasarkan konsep indikator tujuan branding. Hasil analisis yang digunakan sebagai dasar dalam merancang solusi untuk promosi pariwisata Malang melalui model iklan pariwisata terpadu baru. Melalui analisis kami menemukan bahwa video adalah media yang paling cocok yang digunakan untuk mempromosikan pariwisata Malang dalam bentuk iklan. Video mampu menunjukkan objektivitas fakta dengan utuh yang lebih baik melalui audio-visual, membuatnya lebih mudah untuk mengaitkan tujuan dari pikiran penampil fenomena. Selain itu, penciptaan video pariwisata Malang dikonseptualisasikan iklan masih jarang. Ini adalah kesempatan, karena kemudian model iklan audio-visual dari penelitian ini diharapkan menjadi contoh bagi pihak – pihak yang bersangkutan dengan iklan pariwisata Malang berikutnya).

    4. Research conducted by Patel & Meshram (2012 : 13) [46]Content Based Video Retrieval Systems
    5. With the development of multimedia data types and available bandwidth there is huge demand of video retrieval systems, as users shift from text based retrieval systems to content based retrieval systems. Selection of extracted features play an important role in content based video retrieval regardless of video attributes being under consideration. These features are intended for selecting, indexing and ranking according to their potential interest to the user. Good features selection also allows the time and space costs of the retrieval process to be reduced. This survey reviews the interesting features that can be extracted from video data for indexing and retrieval along with similarity measurement methods. We also identify present research issues in area of content based video retrieval systems.”

      (Dengan pengembangan tipe data multimedia dan bandwidth yang tersedia, ada permintaan besar akan sistem pengambilan video, karena pengguna beralih dari sistem pengambilan berbasis teks ke sistem pengambilan berdasarkan konten. Pemilihan fitur yang diekstrak memainkan peran penting dalam pencarian video berbasis konten terlepas dari atribut video yang sedang dipertimbangkan. Fitur ini ditujukan untuk memilih, mengindeks dan memberi peringkat sesuai dengan potensi minat mereka kepada pengguna. Pilihan fitur yang bagus juga memungkinkan biaya waktu dan ruang untuk proses pengambilannya dikurangi. Survei ini mengulas fitur menarik yang dapat diambil dari data video untuk pengindeksan dan pengambilan beserta metode pengukuran kesamaan. Kami juga mengidentifikasi masalah penelitian saat ini di bidang sistem pengambilan video berbasis konten.)

    6. Research conducted by the Epley (2014) [47]Developing a Promotional Video.
    7. “There is a need for Extension professionals to show clientele the benefits of their program. This article shares how promotional videos are one way of reaching audiences online. An example is given on how a promotional video has been used and developed using iMovie software. Tips are offered for how professionals can create a promotional video and share it with audiences.”

      (Ada kebutuhan untuk profesional Ekstensi untuk menunjukkan kepada klien manfaat program mereka. Artikel ini membagikan bagaimana video promosi menjadi salah satu cara untuk menjangkau pemirsa secara online. Contoh diberikan tentang bagaimana video promosi telah digunakan dan dikembangkan menggunakan perangkat lunak iMovie. Kiat ditawarkan untuk bagaimana profesional dapat membuat video promosi dan membaginya dengan pemirsa)

    8. Penelitian yang dilakukan oleh Waung et al (2015) [48]Self-Promotion Statements in Video Resumes: Frequency, Intensity and Gender Effect On Job Applicant Evaluation”.
    9. Although video resumes have received a substantial amount of media attention and there seems to be a growing awareness among Human Resource professionals of video-based job applications, little is known about the effect of video resumes on applicant evaluation. This research investigates the effectiveness of self-promotion within the context of video resumes. Self-promotion frequency and intensity and applicant gender were manipulated. Ratings by recruiters and college students indicate that high levels of self-promotion in video resumes are ineffective for male applicants and potentially detrimental for female applicants. Job applicants should use caution when attempting to promote themselves using video resumes. More research is needed on impression management tactics used at the earliest stages of selection and on the mechanisms operating within video resumes that impact applicant evaluation.

      (Meskipun resume video telah menerima banyak perhatian media dan tampaknya ada kesadaran yang berkembang di kalangan profesional Sumber Daya Manusia untuk aplikasi pekerjaan berbasis video, sedikit yang diketahui tentang efek resume video terhadap evaluasi pemohon. Penelitian ini meneliti efektivitas promosi diri dalam konteks resume video. Frekuensi promosi diri dan intensitas dan jenis kelamin pemohon dimanipulasi. Rating oleh perekrut dan mahasiswa menunjukkan bahwa tingkat promosi diri yang tinggi dalam resume video tidak efektif untuk pemohon pria dan berpotensi merugikan pemohon wanita. Pelamar kerja harus berhati-hati saat mencoba mempromosikan diri menggunakan resume video. Penelitian lebih lanjut diperlukan pada taktik manajemen kesan yang digunakan pada tahap awal seleksi dan mekanisme yang beroperasi dalam resume video yang mempengaruhi evaluasi pemohon.).

    10. Penelitian yang dilakukan oleh Haryanto dan Sarwo Nugroho (2015) [49]Perancangan Media Company Profile Sebagai Media Promosi Perusahaan Pada PT. Propan Jaya ICC Semarang. Media informasi berupa media cetak mempunyai kelemahan, dilihat dari sisi effisiensi penyampaian informasi dan distribusi, namun bila menggunakan media informasi berupa Video Company Profile, informasi lebih efektif dan efisien, karena pengemasannya lebih menarik, dimana berupa file video yang menggabungkan beberapa format file, yaitu video, animasi dan suara, serta pengemasannya menggunakan media keping DVD sehingga lebih murah. Perancangan Video Company Profile Sebagai Media Pemasaran Produk (Studi Kasus Di PT. Propan Raya ICC Semarang) merupakan sebuah media informasi yang mengangkat tema media pemasaran produk, dimana perlunya sebuah media informasi yang efektif dan efisien untuk mendukung upaya promosi yang berisi informasi lengkap tentang PT. Propan Raya ICC Semarang.
    11. Penelitian yang dilakukan oleh Kausar dkk (2015) [50]Perancangan Media Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premiere Pro CS 5”. di Indonesia khususnya Provinsi Banten mengetahui hal tentang terbentuknya Kota Serang dan potensi pariwisata yang ada dalam wilayah Kota Serang ini. Sangat disayangkan jika ada masyarakat di luar Provinsi Banten yang beranggapan Ibukota dari Provinsi Banten adalah Kota Tangerang, dan Humas Kota Serang masih dalam bentuk manual (dengan menggunkan buku) sebagai media promosi dan publikasi. Hal ini membuat Kota Serang tidak diketahui keberadaannya dan penyebaran buku inipun hanya tersimpan di perpustakaan daerah. Maka dari itu terbentuklah Perancangan Media Company Profile Kota Serang sebagai Sarana Media Informasi, Promosi dan Publikasi.
    12. Penelitian yang dilakukan oeh Prihantini dan Gesang Kristianto Nugroho (2013) [51]Pembuatan Video Profil Sekolah Menengah Pertama Negeri Dua Sambungmacan Sragen Menggunakan Komputer Multimedia”. Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Sambungmacan Sragen adalah salah satu sekolah negeri di Kabupaten Sragen. Penyampaian informasi tentang SMP N 2 Sambungmacan Sragen masih sederhana yakni dengan menyebarkan pamflet, serta bagi masyarakat atau kalangan siswa yang membutuhkan informasi sekolah harus datang langsung ke sekolah, sehingga menyebabkan penyampaian informasi kurang efektif dan efisien. Berlandaskan pada perkembangan dunia informasi dan komputerisasi yang semakin pesat dan ke berbagai sisi kehidupan, maka pada akhirnya mendorong Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Sambungmacan Sragen untuk mengikuti perkembangan tersebut demi meningkatkan mutu dan kualitas sistem pendidikannya. Oleh karena itu penulis akan membuat video profil yang akan menyediakan informasi-informasi, profil sekolah, visimisi, dan hal-hal lain yang diperlukan di SMP N 2 Sambungmacan Sragen.
    13. Penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2014) [52]Pembuatan Video Profil Sekolah Dasar Negeri 1 Tugu Jumantono Kabupaten Karanganyar”. Penyampaian informasi pada saat sekarang ini mengalami kemajuan yang cukup pesat ,sehingga setiap orang dapat dengan mudah mendapatkan informasi secaraa cepat dan tepat. Pemberian dan penerimaan informasi tidak hanya dilakukan dengan saling berbicara tetapi juga bisa dilakukan dengan membaca ataupun melihat sebuah interface misalnnya membaca Koran ataupun browsing Pembuatan video profil sekolah dasar negeri 1 Tugu Jumantono bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas dan supaya sekolah dasar negeri 1 Tugu Jumantono memiliki suatu media informasi yang bisa digunakan untuk promosi karena sebelumnya dalam penyampaian informasi kepada masyarakat masih banyak kekurangan yaitu masih menggunakan cara- cara secara lesan (penyuluhan) dan proses konvensional. Dengan tujuan memberikan informasi tentang Sekolah Dasar Negeri 1 Tugu Jumantono kepada guru, karyawan dan masyarakat luas.
    14. Penelitian yang dilakukan oleh Lupton (2014 ) [53]Health Promotion In The Digital Era : A Critical Commentary”.
    15. A range of digitized health promotion practices have emerged in the digital era. Some of these practices are voluntarily undertaken by people who are interested in improving their health and fitness, but many others are employed in the interests of organizations and agencies. This article provides a critical commentary on digitized health promotion. I begin with an overview of the types of digital technologies that are used for health promotion, and follow this with a discussion of the socio-political implications of such use. It is contended that many digitized health promotion strategies focus on individual responsibility for health and fail to recognize the social, cultural and political dimensions of digital technology use. The increasing blurring between voluntary health promotion practices, professional health promotion, government and corporate strategies requires acknowledgement, as does the increasing power wielded by digital media corporations over digital technologies and the data they generate. These issues provoke questions for health promotion as a practice and field of research that hitherto have been little addressed.

      (Berbagai praktik promosi kesehatan digitized telah muncul di era digital. Beberapa praktek ini secara sukarela dilakukan oleh orang – orang yang tertarik untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran, tapi banyak orang lain bekerja di kepentingan organisasi dan lembaga. Artikel ini memberikan komentar kritis tentang promosi kesehatan digitized. Ikhtisar dari jenis teknologi digital yang digunakan untuk promosi kesehatan dan dengan sebuah diskusi tentang implikasi sosial-politik dari penggunaan tersebut. Itu berpendapat bahwa strategi promosi kesehatan digitized banyak fokus pada tanggung jawab individu untuk kesehatan dan gagal untuk mengenali dimensi sosial, budaya, dan politik penggunaan teknologi digital. Meningkatkan garis kabur antara praktik promosi kesehatan sukarela, promosi kesehatan profesional, pemerintah dan strategi perusahaan membutuhkan pengakuan, seperti halnya meningkatkan kekuatan dikerahkan oleh perusahaan – perusahaan digital, media teknologi digital dan data yang mereka hasilkan. Isu – isu ini memprovokasi pertanyaan untuk promosi kesehatan sebagai praktek dan bidang penelitian yang sampai sekarang telah sedikit dibahas).

    Tabel 2.2. Literature Review

    No.

    Penulis,

    Judul Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Metode Penelitian

    1.

    Irfan (2013) [18]

    Pembuatan Video Company Profil Pada Belukar Merch Di Kelurahan Jayengan Kecamatan Serengan Kota Surakarta

    Untuk Menghasilkan video company profile untuk Belukar Merch, Belukar Merch memiliki media penyampai informasi yang lebih efektif dan efisien dan Memperkenalkan Belukar Merch kepada masyarakat lebih luas.

    Metode yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut:

    a. Pendataan

    b. Observasi

    c. Wawancara

    d. Studi pustaka

    e. Pendeketan

    f. Anilisis

    g. Perancangan

    h. Pengambilan gambar

    i. Pengeditan

    j. Implementasi

    Aplikasi yang digunakan :

    a. Adobe Premiere Pro

    b. Adobe Flash

    a. Adobe Audition

    .

    2.

    Nuansa et al (2014)[29]

    Designing Promotion Strategy of Malang Raya’s Tourism Destination Branding Through Audio Visual Media

    Untuk merancang solusi promosi pariwisata Malang melalui model iklan pariwisata terpadu. Video adalah media yang paling cocok digunakan untuk mempromosikan pariwisata Malang.

    Penelitian ini menggunakan analisis SWOT untuk menemukan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di model yang akan dibuat. Data di analisis berdasarkan tujuan branding konsep indikatornya

    3.

    Epley (2014)[9]

    Developing a Promotional Video.

    Tujuan merancang video promosi untuk perusahaan bertujuan untuk dapat menjangkau khalayak, sehingga masyarakat dapat melihat video online dari pada menjadwalkan pertemuan tatap muka untuk mengetahui sebuah infromasi perusahaan, Film yang jelas dan ringkas yang menampilkan apa yang ditawarkan akan dengan mudah diberikan kepada masyarakat luas. Inipun menghemat waktu navigasi dan membaca halaman teks. Selain itu, memungkinkan orang untuk mendengar, melihat, dan bahkan memiliki perasaan merasakan apa topiknya hanya dengan melihat video

    Metodologi yang digunakan dalam penelitian adalah melakukan observasi, menentukan alat yang akan digunakan,dan menggunakan metodologi pra production, production, post production.

    4.

    Patel & Meshram (2012)[33]

    Content Based Video Retrieval Systems.

    Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah fitur yang dapat digunakan sebagai metode analisis lainnya. Fitur yang ditujukan untuk memilih, mengindeks dan memberi peringkat sesuai dengan potensi minat mereka terhadap sebuah fitur dalam pengambilan video.

    Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan analisis isi video, pencarian video berbasis konten dan pengambilan urutan video ke dalam gambar. Kami juga mengidentifikasi masalah penelitian saat ini di bidang sistem pengambilan video berbasis konten.

    5.

    Waung et al (2015)[53]

    Self-Promotion Statements in Video Resumes: Frequency, Intensity and Gender Effect On Job Applicant Evaluation

    Untuk meneliti efektivitas promosi diri dalam konteks resume video. Frekuensi promosi diri dan intensitas dimanipulasi.

    Dengan menggunakan metode reviewer, melihat kembali penelitian sebelumnya yang bersangkutan dengan promosi resume video.

    6.

    Haryanto dan Sarwo Nugroho (2015)[14]

    Perancangan Media Company Profile Sebagai Media Promosi Perusahaan Pada PT. Propan Jaya ICC Semarang

    Untuk mendekati pelanggan potensial dengan memasukan kelebihan perusahaan meliputi kapasitas, kualitas, kebutuhan financial, pengalaman dan untuk memperlihatkan kemampuan untuk memulai dan mengembangkan bisnis usaha dalam kepercayaan. Ide yang melatar belakangi dalam pembuatan Company Profile adalah untuk meyakinkan pasar potensial dan memberikan informasi yang relevan sebagai upaya penawaran.

    Metode yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut:

    a. Pengumpulan Data

    b. Pemilihan responden/targen audien

    c. Pemilihan lokasi

    Aplikasi yang digunakan :

    a. Adobe Premiere

    b. Adobe After Effect

    c. Adobe Photoshop

    Corel Draw.

    7.

    Kausar dkk (2015)[20]

    Perancangan Media Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premiere Pro CS 5

    Tujuan penelitian ini Diharapkan video company profile ini nantinya bisa menjadi media promosi dan dokumentasi untuk Humas Kota Serang.

    Metode yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut:

    a. Observasi

    b. Wawancara

    c. Studi pustaka

    Aplikasi yang digunakan :

    a. Adobe Premiere

    .

    8.

    Prihantini dan Gesang Kristianto Nugroho (2013)[36]

    Pembuatan Video Profil Sekolah Menengah Pertama Negeri Dua Sambungmacan Sragen Menggunakan Komputer Multimedia

    Untuk menghasilkan video profil pada Sekolah Dasar Negeri 1 Tugu Jumantono yang bermanfaat untuk menyampaikan informasi dan mempublikasikan sekolah tersebut kepada masyarakat umum dengan lebih efektif , tepat dan akurat..

    Metode yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut:

    a. Observasi

    b. Wawancara

    c. Studi pustaka

    Aplikasi yang digunakan :

    a. Adobe Premiere

    .

    9.

    Astuti (2014)[4]

    Pembuatan Video Profil Sekolah Dasar Negeri 1 Tugu Jumantono Kabupaten Karanganyar

    Bertujuan untuk menjelajahi bagaimana warisan pendidikan dapat didefinisi, menggunakan beberapa multimedia pencitraan virtual paling inovatif dan memperluas akses multimedia dan keterlibatan anak – anak dengan sejarah dari warisan tersebut.

    Metode yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut:

    a. Observasi

    b. Wawancara

    c. Studi pustaka

    d. Anilisis

    e. Perancangan

    f. Pengambilan gambar

    g. Pengeditan

    h. Implementasi

    Aplikasi yang digunakan :

    a. Sony Vegas Pro

    b. Ulead Video Studio

    b. Cool Edit Pro.

    10.

    Lupton (2014 )[22]

    Health Promotion In The Digital Era : A Critical Commentary

    Untuk mempromosikan kesehatan digitized di era modern. Diperlukan promosi kesehatan digitized karena banyak yang hanya berfokus pada tanggung jawab individul untuk kesehatan dan gagal untuk mengenali dimensi sosial, budaya, dan politik penggunaan teknologi digital untuk sebuah promosi.

    Dengan menggunakan metode reviewer, melihat kembali penelitian sebelumnya yang bersangkutan dengan promosi kesehatan.


BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH


Gambaran Umum Objek Yang Diteliti

Sejarah Singkat

  1. Sejarah Hotel Istana Nelayan
  2. Asal mula Hotel Istana Nelayan ini muncul dari obrolan Bapak Piter Jasman dan Bapak Partono untuk membuka/membangun Restoran Padang. dan pada tahun 1989 dengan tahap awal membebaskan tanah dan membangun restoran pada tahun 1990 di Jalan Gatot Subroto Km. 5 No. 21 Jatiuwung-Tangerang. Dari restoran Padang tersebut kemudian berkembang menjadi Restoran Kuring dan Chinese Food, setelah berjalan kurang lebih 2 tahun atau sekitar tahun 1992 oleh Bapak Piter Jasman mulai sedikit merubah konsep dimana restoran Padang dihapus dan berkembang dengan membangun Whirpool, Karaoke, Discotheque dan Dangdut.

    Dengan melihat perkembangan situasi daerah Kota Tangerang yang berkembang pesat dan terdapat banyak industri yang melibatkan tenaga asing maka sekitar tahun 1995 timbul suatu ide untuk membangun sebuah Hotel berbintang dengan tujuan untuk memberikan pelayanan bagi para tenaga asing agar mereka tidak banyak membuang waktu untuk ke Jakarta dengan misi “Memberikan Pelayanan bagi para expatriate/tenaga asing yang bekerja di wilayah Tangerang”. Dan sejak tahun tersebut berdirilah Hotel Istana Nelayan, hotel berbintang tiga dan yang pertama di wilayah Kota Tangerang dengan jumlah kamar kurang lebih 98 kamar.

    Hal ini berlangsung sampai dengan tahun 1998, dimana kemudian terjadi tragedi Nasional yaitu kerusuhan massa yang mengakibatkan Hotel Istana Nelayan dibakar massa demonstran.

    Setelah kurang lebih 3 tahun Hotel Istana Nelayan tidak berfungsi, maka pada awal bulan Februari 2001, Hotel Istana Nelayan mulai dibangun kembali dengan merubah konsep yang berbeda dari Hotel Istana Nelayan yang sebelumnya, dengan Visi dan Misi “Membangun Kota Tangerang dengan pelayanan yang lebih professional dibidang Hospitality”.

    Dengan konsep motto “One Stop Staying” para tamu mendapatkan pelayanan yang professional mulai dari masuknya tamu (check-in) ke hotel sampai keluarnya tamu (check-out). Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil dan professional, pelaksanaan recruiting dan training program calon karyawan, Hotel Istana Nelayan mempergunakan jasa konsultan oleh Lembaga Pengembangan Manajemen Kepariwisataan Trisakti dari Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti yang berkedudukan di Jakarta.

    Hotel Istana Nelayan mulai dibuka kembali (Soft Opening) pada tanggal 27 September 2001 dengan jumlah kamar sementara 23 buah yang terdiri dari kamar Suite, Business, dan standard ditambah dengan fasilitas lainnya seperti Coffee Shop, Whirpool, Pijat Shiatsu dan Reflexi, Drug Store, Pastry, Area Parkir yang luas. Kemudian terus berkembang dilanjutkan dengan penyelesaian kamar di lantai 3 dan 4 sehingga kamar yang tersedia berjumlah 97 kamar. Ditambah dengan Ball Room dengan interior yang megah dan mempunyai kapasitas 1500 seating capacity yang cocok untuk penyelenggaraan pesta perkawinan, rapat kerja dan seminar.

  3. Visi dan Misi Hotel
    1. Visi Istana Nelayan Hotel Tangerang
    2. “Memberikan Pelayanan bagi para expatriate/tenaga asing yang bekerja di wilayah Tangerang”.

    3. Misi Istana Nelayan Hotel Tangerang
    4. “Membangun Kota Tangerang dengan pelayanan yang lebih professional dibidang Hospitality”.

Struktur Organisasi

    Gambar 3.1. Struktur Organisasi Hotel Istana Nelayan

    image001

Wewenang dan Tanggung Jawab

    Salah satu alat manajemen untuk mencapai suatu tujuan organisai adalah terciptanya suatu struktur organisasi yang baik dan tepat. Pembentukan struktur organisasi ini harus sesuai dengan pembagian wewenang dan tanggung jawab setiap individu, sehingga dapat tercipta kerjasama yang baik antar setiap pegawai, baik bawahan maupun atasan.

    Struktur organisasi sangat berpengaruh antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dalam suatu kelompok kerjasama untuk mencapai tujuan yang sama. Oleh karena itu, struktur pengorganisasian dibuat agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Untuk memperjelas tugas dari masing-masing bagian, maka diperlukan bagian organisasi yang menunjukkan hubungan-hubungan dalam struktur berdasarkan wewenang yang sah.

    Berikut ini adalah penjelasan mengenai wewenang dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Hotel Istana Nelayan :

  1. General Manager
  2. Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :

    1. Mencapai target perusahaan yang ditetapkan oleh Direksi dan Komisaris
    2. Membuat program kerja tahunan
    3. Bersama-sama dengan Departement Head menyusun budgeting
    4. Memeriksa dan menyetujui program kerja dari department head
    5. Mengkoordinir dan mensupervisi semua Department Head agar dapat mencapai target masing-masing departemen.
  3. Executive Assistant Manager
  4. Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :

    1. Menjalankan perintah yang di sampaikan oleh General Managerdan selanjutnya meneruskan kepada manager
    2. Executive Assistant Manager bertanggung jawab kepada General Manager
    3. Menyampaikan laporan yang dibuat oleh para Manager
    4. Mengambil alih tugas General Manager apabila sewaktu-waktu General Manager berhalangan hadir.
  5. HRD Manager
  6. Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    1. Menegakkan peraturan perusahaan
    2. Bekerjasama dengan department head lain dalam menyusun dan melaksanakan program pengembangan SDM
    3. Memberikan briefing kepada staff
    4. Memeriksa dan menyetujui data absensi karyawan pada daily absenteism (absensi harian karyawan) sebagai laporan pembayaran gaji bulanan
    5. Memeriksa dan menyetujui laporan pembayaran gaji mingguan untuk karyawan harian.
  7. Chief Security
  8. Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :

    1. Senantiasa melaksanakan keamanan dan pengamanan terhadap asset perusahaan/tamu/karyawan
    2. Melakukan body checking kepada seluruh karyawan pada saat masuk kerja, pulang kerja dan saat ada kejadian tertentu
    3. Memeriksa kendaraan yang masuk
    4. Berpatroli ke seluruh area tugas secara terus menerus dan mengamati orang-orang yang patut dicurigai
    5. Membantu departement lain menangani masalah yang berhubungan dengan kriminalitas dan kekerasan.
  9. Accounting
  10. Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :

    1. Mengatur dan memastikan seluruh staff accounting melaksanakan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab
    2. Memberikan training secara berkala kepada staff
    3. Memeriksa laporan keuangan sebelum diserahkan kepada owner
    4. Memastikan semua saldo yang tercantum di pos Neraca adalah benar dengan bukti-bukti yang otentik
    5. Membuat perhitungan uang service
  11. Front Office
  12. Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    1. Mengontrol public area secara keseluruhan
    2. Mengontrol mutu pelayanan yang diberikan
    3. Memastikan bahwa supervisor dan staffnya telah menjalankan SOP dengan benar
    4. Menyambut dan memperhatikan tamu-tamu VIP
    5. Menghadiri rapat mingguan.
  13. Housekeeping
  14. Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    1. Mengikuti pengarahan (briefing) yang diberikan oleh atasannya 10 menit sebelum jam kerja
    2. Mempersiapkan peralatan kerja dan perlengkapan kamar (guest amenities)
    3. Memeriksa status kamar antara guest in house dengan aktualnya dan melaporkannya kepada floor supervisor
    4. Membersihkan semua kamar tamu (Make up room), sesuai dengan SOP
    5. Membuat laporan roomboy control sheet.
  15. Manager FBS
  16. Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    1. Menyusun rancangan anggaran pendapatan dan biaya dari seluruh outlet
    2. Menyusun dan melaksanakan program-program kerja dari seluruh outlet
    3. Membuat laporan bulanan kinerja seluruh outlet
    4. Memeriksa dan bertanggung jawab terhadap event-event order yang akan berlangsung
    5. Memeriksa working schedule yang sudah dibuat oleh
  17. Chef
  18. Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    1. Memberikan briefing kepada staff dapur
    2. Memberikan informasi kepada F&B Manager / restaurant supervisor mengenai menu-menu yang harus diutamakan dijual dan yang stocknya kosong
    3. Memeriksa dan menyetujui orderan dari staff dapur
    4. Memeriksa dan menyetujui market list yang ditujukan kepada purchasing khusus event banquet
    5. Memeriksa dan menyetujui working schedule untuk staff dapur secara keseluruhan.
  19. Engineering
  20. Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    1. Membuat schedule kerja staff dan perencanaan kerja
    2. Memberikan pengarahan 10 menit sebelum jam kerja kepada staffnya
    3. Mengecek pengoperasian mesin boiler dan diesel
    4. Mengecek area dan memeriksa log shift
    5. Menerima dan mengatur instruksi kerja (working order) dari administrasi engineering atau departemen lain.
  21. Bell Boy
  22. Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :

    1. Mengikuti pengarahan (briefing) yang diberikan oleh atasannya 10 menit sebelum jam kerja
    2. Memperbaharui papan informasi mengenai acara-acara yang berlangsung hari ini berdasarkan informasi dari atasannya
    3. Membukakan pintu mobil dan pintu lobby bagi tamu yang akan masuk atau keluar
    4. Mengkonfirmasi total barang bawaan tamu, baik pada saat tamu check-in, check-out maupun penitipan barang
    5. Melayani tamu untuk mengangkat barang-barang bawaannya sehingga sampai ke tempatnya.
    6. Mengarahkan tamu (yang akan menginap) ke counter receptionist.
    7. Mengantar tamu ke kamar pada saat check-in dan menjelaskan fasilitas-fasilitas didalam kamar.
    8. Mendistribusikan koran, fax, print-out email, surat-surat dan message.
    9. Membantu tamu dalam memanggil pengemudinya maupun transportasi taxi.
    10. Menyediakan payung untuk tamu jika dibutuhkan.
    11. Mencatat daily operation kedalam logbook untuk dapat ditindak-lanjuti oleh shift berikutnya atau sebagai bahan informasi untuk yang lainnya.
    12. Melaksanakan perintah lainnya yang diberikan atasan langsung.
  23. Receptionist
  24. Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    1. Mengikuti pengarahan (briefing) yang diberikan oleh atasannya 10 menit sebelum jam kerja.
    2. Melakukan serah terima house bank dari shift sebelumnya dan menukarkan bill-bill pengeluaran ke general cashier serta meminta tambahan uang house bank apabila dibutuhkan.
    3. Menerima dan melayani tamu yang datang.
    4. Memberikan informasi harga kamar secara tepat.
    5. Memberikan informasi mengenai fasilitas hotel dan diluar sekitar hotel.
    6. Menerima dan memperbaharui reservasi kamar kedalam sistem, baik secara langsung maupun tidak langsung.
    7. Memasukan dan melengkapi data registrasi ke dalam sistem komputer secara benar sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
    8. Melakukan adminitrasi pada saat tamu check-in dan check-out.
    9. Menerima mata uang asing untuk ditukarkan ke mata uang rupiah dan tidak berlaku
    10. Menyimpan semua dokumen tamu kedalam billing cabinet.
    11. Menerima dan menyambungkan telepon.
    12. Menangani operasional business center, seperti : faximile, ticketing, internet dan fotocopy serta membuat miscelaneous form
    13. Melayani fasilitas safe deposite box bagi tamu yang membutuhkan sesuai dengan aturan atau prosedur yang berlaku.
    14. Menangani segala bentuk complaint tamu sesuai dengan kapasitasnya.
    15. Melakukan inventory kunci kamar sebelum night audit.
    16. Melayani dan mencatat penitipan maupun pengambilan kunci dari departemen lain.
    17. Mengoperasikan in-house movie dan music sesuai dengan jadual, memantau rekaman CCTV dan PABX sistem (datacom).
    18. Melaksanakan perintah lainnya yang diberikan atasan langsung.

Product Informatioin

Produk

    Media video profile Istana Nelayan Hotel Tangerang ini berfungsi sebagai salah satu media penunjang informasi dan promosi dalam bentuk audio visual, biasanya dipakai untuk mempromosikan keunggulan dan fasilitas yang ada di Istana Nelayan Hotel Tangerang. Video profile ini berisikan informasi tentang fasilitas Hotel yang ada didalam Istana Nelayan Hotel Tangerang.

    Melalui perancangan video Profile Istana Nelayan Hotel Tangerang ini, diharapkan calon konsumen, relasi, dan masyarakat. lebih mengenal dan tertarik untuk berkunjung ke Istana Nelayan Hotel Tangerang sehingga dapat meningkatkan omset Istana Nelayan Hotel, disetiap manfaat dan kegunaannya nanti dipengaruhi oleh menariknya tampilan audio visual, sehingga video Profile Istana Nelayan Hotel Tangerang akan banyak menarik perhatian calon konsumen, relasi, dan masyarakat untuk menginap atau mengadakan acara di Istana Nelayan Hotel Tangerang, serta meningkatkan image hotel. Melalui media penunjang informasi dan promosi dalam bentuk video profile ini, Istana Nelayan Hotel semakin dikenal khalayak luas.

Latar Belakang Produk

    Saat ini media promosi dan informasi yang digunakan oleh Istana Nelayan Hotel Tangerang masih berupa website dan media komunikasi visual seperti : spanduk, brosur, pamflet, banner, dan lainnya. Media informasi dan promosi yang digunakan oleh Istana Nelayan Hotel Tangerang saat ini, dinilai kurang menarik dan informasinya belum update sesuai perkembangan hotel saat ini.

    Pada umumnya audience sangat mudah menerima informasi melalui media yang interaktif dan komunikatif, berbentuk audio visual. Karena video merupakan media yang paling lengkap, karena video mempunyai unsur gerak, visualisasi yang nyata, gambar, suara, dan juga banyak unsur musik. Dan saat ini persaingan di dunia perhotelan juga berkembang semakin pesat, sehingga Istana Nelayan Hotel membutuhkan video profile yang mampu mengemas seluruh aset hotel meliputi produk, fasilitas, dan keunggulan yang dimiliki oleh hotel sebagai media penunjang informasi dan promosi yang di tunjukkan kepada calon konsumen, menjalin relasi atau kerjasama dengan klien perusahaan, instansi atau lembaga terkait, serta memperkenalkan Istana Nelayan Hotel Tangerang kepada masyarakat luas. Hal ini melatarbelakangi peneliti untuk membuat sebuah media video Profile yang nantinya akan digunakan sebagai penunjang informasi dan promosi kepada calon konsumen, klien, dan masyarakat. Diharapkan melalui video Profile ini calon konsumen, klien, dan masyarakat. lebih mengenal Istana Nelayan Hotel Tangerang dan beberapa Fasilitas yang ada di dalamnya serta dapat meningkatkan omset Istana Nelayan Hotel setiap tahunnya.


Perkembangan Produk

    Seperti yang telah dibahas diatas, promosi yang dilakukan bagian pemasaran Hotel hanya dengan menggunakan website dan media komunikasi visual seperti : spanduk, brosur, pamflet, banner, dan lainnya.

    Perkembangan dunia perhotelan yang semakin pesat, menyebabkan semakin banyaknya fasilitas dan keunggulan yang harus disediakan Istana Nelayan Hotel Tangerang untuk bersaing dengan kompetitornya.

    Dengan berkembangnya Istana Nelayan Hotel Tangerang dan banyaknya Fasilitas hotel yang masih kurang promosinya maka media informasi dan promosi mendatang perlu dirancang dalam bentuk audio visual. Untuk menarik tamu hotel yang berkunjung dan menginap di Istana Nelayan Hotel Tangerang ,sehingga alangkah lebih efisiennya bila dibuat media promosi berbentuk audio visual yang memang lebih kaya dengan unsur gambar,effect,audio, musik, dan lainnya.

Material Produk

    Dalam karya ini menggunakan material produk berupa media audio visual yang didalamnya terdapat media sebagai berikut :

    Tabel 3.1.Material Produk

    Jenis Produk

    Material Produk

    Media Video Profile Istana Nelayan Hotel Tangerang

    -          Laptop

    -          Kamera DSLR

    -          Lensa

    -          Tripod

    -          Glide Cam

    -          Slider

    -          Lighting LED

    -          DVD

Spesifikasi Produk

    Pengembangan media audio visual berupa video profile Istana Nelayan Hotel Tangerang ini berdurasi lima menit yang informasinya berisikan tentang keunggulan dan fasilitas-fafilitas yang ada di Istana Nelayan Hotel Tangerang, sebagai sarana informasi dan promosi kepada calon konsumen, relasi, dan masyarakat baik lokal maupun asing. Didalam proses pembuatannya terdapat manfaat, kelebihan,dan kekurangan diantaranya :

  1. Manfaat
    1. Dapat menarik tamu hotel, baik lokal maupun asing
    2. Memiliki media informasi dan promosi tambahan
    3. Sebagai media promosi yang dapat meningkatkan benefit
    4. Dapat membangun kepercayaan dengan klien baru
    5. Dikenal masyarakat luas
  2. Kelebihan
    1. Menghemat waktu dalam proses penyampaian informasi.
    2. Dapat diakses melalui internet dimana saja dan kapan saja saat ingin melihat video profile Istana Nelayan Hotel Tangerang
    3. Tidak lekang oleh waktu.
    4. Mudah dimengerti dan dipahami oleh audience.
  3. Kekurangan
    1. Besarnya biaya yang diperlukan dalam produksi video profile Istana Nelayan Hotel Tangerang.
    2. Membutuhkan waktu yang cukup lama didalam proses preproduction, production dan
    3. Memerlukan peralatan yang memadai seperti : camera,laptop, dan sebagainya.
    4. Harus melibatkan banyak orang pada scene

Harga Produk

Untuk membuat video profile Istana Nelayan Hotel Tangerang ini tidaklah murah, karena didalam produksi ini dibutuhkan seorang Director, Camera Person, Assistant Camera Person, DOP (Director Of Photography), Editor, Script Writer dan Crew pembantu lainnya,dan juga membutuhkan peralatan yang memadai dari proses pengambilan gambar menggunakan camera hingga proses editing menggunakan laptop.


Market Analisis

    Market Analysis adalah penyelidikan atau investigasi ke dalam pelaksanaan marketing untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi. Market analysis sangat membantu dalam rencana bisnis yang menyajikan informasi mengenai pangsa pasar yang dituju. Analisa dilakukan untuk mendapatkan data kemajuan proses marketing, sehingga nantinya dapat merumuskan strategi bagaimana cara yang tepat menjalankan marketing selanjutnya.

Market Poittioning

    positioning adalah dilakukan perusahaan dalam merancang dan memasarkan layanan / produk agar dapat tercipta kesan tertentu baik untuk konsumen maupun partner kerja perusahaan tersebut. Dengan video profile ini diharapkan banyak orang untuk mengetahui akan keberadaan fasilitas serta keunggulan Istana Nelayan Hotel Tangerang.

Kondisi Pesaing

    Istana Nelayan Hotel Tangerang saat ini memiliki pesaing yang begitu banyak diantaranya perusahaan – perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa & service. Untuk itu Istana Nelayan Hotel Tangerang menginginkan adanya penambahan pada media informasi yang dikemas dalam bentuk video profile dengan menampilkan perpaduan gambar, audio, dan efek visual.

    Adapun pesaing Istana Nelayan Hotel Tangerang saat ini diantaranya yaitu :

    Tabel 3.2. Kondisi Pesaing

    No

    Nama Hotel

    Alamat

    Media Yang Digunakan

    1.

    Allium

    Benteng Betawi No.88, Buaran Indah, Kec. Tangerang, Kota Tangerang.

    Mempunyai Media Website.

    Mempunyai video Profile

    2.

    Novotel

    Tangcity Superblock, Jl. Jend Sudirman No. 1, Tangerang City.

    Mempunyai Media Website, Mempunyai video Profile

    3.

    Amaris

    Tangcity Superblok, Jalan Jendral Sudirman No. 1, Babakan, Kec. Tangerang, Kota Tangerang.

    Menggunakan Media Website,

    Mempunyai Video Profile

    4.

    Narita

    Jl. KH Hasyim Ashari 63-65, Cipondoh, Kota Tangerang.

    Mempunyai Media Website.

    Mempunyai Viode Profile.

    5.

    Olive

     

     Imam Bonjol No.777, Panunggangan Bar., Cibodas, Kota Tangerang.

    Menggunakan Media Website. Belum Memiliki Video Profile

    6.

    Yasmin

    Jalan Raya Binong No. 8, Curug, Tangerang

    Menggunakan Media Website. Belum Mempunyai Video Profile

Market Potensial

    Video profile Istana Nelayan Hotel Tangerang ini, sebagai sarana informasi dan promosi yang ditujukan kepada calon konsumen, relasi, dan masyarakat baik lokal maupun asing, selain itu video ini bertujuan untuk membantu Istana Nelayan Hotel Tangerang untuk mempromosikan fasilitas maupun keunggulan yang ada di Istana Nelayan Hotel Tangerang.

    Video ini akan menjangkau potential market khususnya pada Kota Tangerang, wilayah Indonesia bahkan dunia yang tertarik untuk berkunjung ke Istana Nelayan Hotel Tangerang.

    Target market pada tahun – tahun berikutnya diperkirakan akan meningkat sebanyak 10% dari tahun 2016 sebanyak 26.631 orang menjadi 29.294 orang di tahun 2017. Pihak Hotel berusaha menarik masyarakat lokal dan asing untuk berkunjung ke Istana Nelayan Hotel Tangerang.

Market Segmentation

    Geografi          :

    Wilayah Kota Tangerang, Tangerang Banten, Nasional dan Internasional.

    Demografi       :

    • Jenis Kelamin : Pria & Wanita
    • Kelas Ekonomi : Menengah
    • Usia : 20 keatas
    • Sasaran : 
    1. Calon konsumen
    2. Relasi perusahaan
    3. Masyarakat

    Psikografi        :

    Calon konsumen, relasi, dan masyarakat baik lokal maupun asing yang ingin mengetahui informasi dan promosi lebih detail tentang seluruh fasilitas dan keunggulan yang ada di Istana Nelayan Hotel Tangerang.

Marketing Objective (Tujuan Pemasaran)

    Dalam memberikan informasi tentang fasilitas dan keunggulan yang ada di Istana Nelayan Hotel Tangerang kepada calon konsumen, relasi dan masyarakat dalam bentuk video profile dengan konsep audio visual yang bertujuan untuk meningkatkan omset Istana Nelayan Hotel Tangerang dalam setiap tahunnya, meningkatkan image Istana Nelayan Hotel Tangerang agar semakin dikenal oleh khalayak luas. Maka dari itu Istana Nelayan Hotel Tangerang menambahkan akses media informasinya dengan menggunakan audio visual yang dikemas dalam bentuk video profile yang dirancang dengan konsep semenarik mungkin dan penyajian informasinya jelas serta mudah dipahami oleh masyarakat.

Marketing Strategy (Strategi Pemasaran)

    Adapun kegiatan-kegiatan program informasi dan promosi yang dilakukan Istana Nelayan Hotel Tangerang sampai saat ini masih melakukan sosialisasi secara langsung dengan Customer, Relasi Perusahaan, dan Masyarakat juga dengan memberikan selembaran brosur untuk menambah jumlah pengunjung hotel tidaklah mudah, maka diperlukan berbagai strategi promosi yang dapat meningkatkan jumlah pengunjung. Maka dari itu media yang yang digunakan dalam promosi adalah Video Profile sehingga proses penyampaian informasi dan promosi lebih mudah dan komunikatif.

    Dengan adanya media video profile Istana Nelayan Hotel Tangerang, diharapkan akan mendukung promosi yang dilakukan sekaligus dapat meningkatkan image Hotel dan jumlah pengunjung meningkat.

    Dalam perancangan video profile ini menggunakan analisis SWOT berikut adalah table Matriks Analisis SWOT:

    Tabel.3.3. Matriks SWOT

                

    Faktor Internal

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    Faktor Eksternal

    Kekuatan

    (Strengths – S)

     

    1.    Menyajikan dengan kualitas gambar yang HD (high definition).

    2.    Perancangan meggunakan konsep video yang menggabungkan gambar. Teks, suara dan effect visual yang membuat video lebih menarik untuk dilihat dan ditonton masyarakat luas.

    3.    Mempermudah memberikan informasi tentang fasilitas fasilitas dan keunggulan yang ada di Hotel.

    4.    Banyaknya media sosial.

    Kelemahan

    (Weakness – W)

     

    1.   Membutuhkan Bandwitc yang cukup besar.

    2.   Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pembuatan video profile karna membutuhkan talent yang profesional, dan membutuhkan biaya yang cukup besar.

    3.   Tidak dapat dilihat secara offline.

    4.   Membutuhkan peralatan produksi yang sangat memadai.

     

    Peluang

    (Oportunities – O)

    Strategi (SO)

    Strategi (WO)

     

    1.    Perkembangan teknologi yang sangat pesat.

    2.    Banyaknya media sosial saat ini.

    3.    Kebutuhan hotel sebagai strategi promosi.

    4.    Kebutuhan Costumer, Relasi, dan Masyarakat akan jasa penginapan dan tempat untuk mengadakan even.

    .

     

    1.     Merancang media video profile sebagai media informasi dan promosi yang lebih efektif.

    2.     Memberikan informasi yang update serta memberikan effect visual yang menarik.

    3.     Meningkatkan omset dan image hotel.

    4.     Memperluas pangsa pasar

     

    1.Mengatur format video yg sesuai dengan kebutuhan di media sosial.

    2.Harus membuat time schadule yg sesuai dengan jadwal talent, dan mengunakan fasilitas yang disediakan pihak hotel selama pembutan produksi video profile.

     

    Ancaman

    (Threat – T)

    Strategi (ST)

     

    Strategi (WT)

    1.    Munculnya  inovasi baru media penunjang informasi dan promosi yang sangat kuat.

    2.    Audiance mudah merasa bosan.

    3.    Banyaknya para pesaing baru yang bergerak di jasa perhotelan

    1.     Selalu mengikuti perkembangan media informasi dan promosi.

    2.     Harus memberikan informasi yang sangat update serta gambar yg sangat menarik agar audiance tidak merasa bosan.

    3.     Melakukan survey ke hotel pesaing lainnya.

    1.   Mengembangkan strategi promosi yang sesuai dengan kebutuhan hotel.

    2.   Mingkatkan image dan kepercayaan Istana Nelaya Hotel.

    3.   Meningkatkan fasilitas dan keunggulan serta pelayanan hotel.

Budget Produksi Media

Tabel 3.4.Budget Produksi Media

No.

Alat Produksi

Ket

Biaya Produksi

1.

Transport dan Akomodasi

1 minggu

Rp. 1.000.000,-

2.

Camera Canon

DSLR(60D kit II)

2 buah

@Rp 250.000,-

Rp. 500.000,-

3.

Camera Canon

DSLR(550D)

1 buah

@Rp 150.000,-

Rp. 150.000,-

4.

Tripod

Milik Pribadi

-

5.

Slider

Milik Pribadi

-

6.

Lensa Fix

1 buah

@Rp 100.000,-

Rp 100.000,-

7.

Glide Cam

1 buah

@Rp 50.000,-

Rp 50.000,-

8.

Lighting LED

1        Buah

@Rp 100.00,-

RP 200.00,-

9.

DVD

5 buah

@Rp 5.000,-

Rp.25.000,-

10.

Label DVD

5 buah

@Rp 3.000,-

Rp. 15.000,-

Total

Rp. 2.040.000,-

Konfigurasi Perancangan

Spesifikasi Hardware

    Perancangan video profile Istana Nelayan Hotel Tangerang ini menggunakan satu unit laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

    1. Processor : Intel(R) core(TM) i3-2370M CPU @ 2.40GHz (4 CPUs), -2.4GHz
    2. Monitor : LCD 14 inchiwidescreen
    3. Mouse : Logitech Optical Mouse
    4. Keyboard : Qwerty SK 900
    5. RAM : 00 GB
    6. Harddisk : Seagate 1 TB
    7. Speaker : Speaker Multimedia

Sofware yang Digunakan

    Dalam konsep media informasi dan promosi menggunakan software :

    1. Adobe Premier Pro CC
    2. Adobe Photoshop CC
    3. Adobe After Effect CC
    4. Adobe Audition CC


Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap 1

FUNGSIONAL

No.

Analisa Kebutuhan

Tampilan Awal

1.

Menampilkan Bumper Opening

2.

Menampilkan Logo Istana Nelayan Hotel Tangerang

3.

Menampilkan Timelapse  Gedung Istana Nelayan Hotel Tangerang

4.

Menampilkan Depan Gedung Istana Nelayan Hotel Tangerang

5.

Menampilkan Bellboy dan Pegawai memasuki lobby hotel

6.

Menampilkan Resepsionis mempersiapkan diri

7.

Menampilkan Chef / waiters sedang menyiapkan menu atau peralatan

8.

Menampilkan Pegawai Hotel sedang membersihkan kamar

Video Utama

9.

Menampilkan video wawancara dengan General Manager Istana Nelayan Hotel Tangerang

10.

Menampilkan visi – misi Istana Nelayan Hotel Tangerang

11.

Menampilkan Bellboy menunggu tamu hotel tiba

12.

Menampilkan video parkiran hotel

13.

Menampilkan video pos keamaan atau pemeriksaan kendaraan

14.

Menampilkan video Bellboy menyambut dan membukakan pintu mobil tamu

15.

Menampilkan video Pegawai membukakan pintu lobby

16.

Menampilkan video Resepsionis menyambut dan melayani tamu hotel

17

Menampilkan video Porter membawakan barang temu hotel

18.

Menampilkan video Tamu menikmati Kenyamanan fasilitas kamar mulai dari TV, Kasur, Balcony

19.

Menampilkan video Westafel, Shower, dan Bathup

20.

Menampilkan video Suasana kemegahan Grand Ballroom

21.

Menampilkan video Tamu hotel memesan dan menyantap makanan

22.

Menampilkan video Tamu hotel sedang menikmati suasana santai di Coffee Shop

23.

Menampilkan video suasana tamu sedang berolahraga di Gym Hotel

24.

Menampilkan video Tamu hotel sedang menikmati minuman di BAR

25.

Menampilkan video Suasana Relaksasi SPA

26.

Menampilkan video Tamu hotel sedang menikmati karaoke

27.

Menampilkan video suasana Swimming Pool

Tampilan Akhir

28.

Menampilkan video testimonial tamu hotel

29.

Menampilkan video timelapse suasana keseluruhan lobby hotel dari pagi hingga malam hari

30.

Menampilkan video suasana sunset di Istana Nelayan Hotel Tangerang

31.

Menampilkan video  Greeting seluruh pegawai Istana Nelayan Hotel Tangerang

32.

Menampilkan video Billboard

33.

Menampilkan Logo dan alamat Istana Nelayan Hotel Tangerang

34.

Menampilkan Credit Titel

NON FUNGSIONAL

1.

Processor: Processor Intel(R) core(TM) i3-2370M CPU @ 2.40GHz (4 CPUs), -2.4GHz

2.

Monitor: Generic PnP Monitor

3.

Mouse : Logitech Optical Mouse

4.

Keyboard: Qwerty SK 900

5.

RAM: 4.00 GB

6.

Harddisk: Seagate1 TB

7.

Speaker: Speaker Multimedia

8.

Adobe Premiere Pro CC

9.

Adobe Photoshop CC

10.

Adobe After Effect CC

11.

Adobe Audition CC

12.

Waktu : Waktu untuk membuat video ini diperlukan selama 5 bulan

13.

Informasi dari video ini berupa Sound On Tape – Voice Over

Elisitasi Tahap II

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap 2

FUNGSIONAL

M

D

I

NO.

Analisa Kebutuhan

Saya ingin dapat :

Video Profile

1.

Menampilkan Bumper Opening

 

 

2.

Menampilkan Logo Istana Nelayan Hotel Tangerang

 

 

3.

Menampilkan Timelapse  Gedung Istana Nelayan Hotel Tangerang

 

 

4.

Menampilkan Depan Gedung Istana Nelayan Hotel Tangerang

 

 

5.

Menampilkan Bellboy dan Pegawai memasuki lobby hotel

 

 

6.

Menampilkan Resepsionis mempersiapkan diri

 

 

7.

Menampilkan Chef / waiters sedang menyiapkan menu atau peralatan

 

 

8.

Menampilkan Pegawai Hotel sedang membersihkan kamar

 

 

9.

Menampilkan video wawancara dengan General Manager Istana Nelayan Hotel Tangerang

 

 

10.

Menampilkan visi – misi Istana Nelayan Hotel Tangerang

 

 

11.

Menampilkan Bellboy menunggu tamu hotel tiba

 

 

12.

Menampilkan video parkiran hotel

 

 

13.

Menampilkan video pos keamaan atau pemeriksaan kendaraan

 

 

14.

Menampilkan video Bellboy menyambut dan membukakan pintu mobil tamu

 

 

15.

Menampilkan video Pegawai membukakan pintu lobby

 

 

16.

Menampilkan video Resepsionis menyambut dan melayani tamu hotel

 

 

17.

Menampilkan video Porter membawakan barang temu hotel

 

 

18.

Menampilkan video Tamu menikmati Kenyamanan fasilitas kamar mulai dari TV, Kasur, Balcony

 

 

19.

Menampilkan video Westafel, Shower, dan Bathup

 

 

20.

Menampilkan video Suasana kemegahan Grand Ballroom

 

 

21.

Menampilkan video Tamu hotel memesan dan menyantap makanan

 

 

22.

Menampilkan video Tamu hotel sedang menikmati suasana santai di Coffee Shop

 

 

23.

Menampilkan video suasana tamu sedang berolahraga di Gym Hotel

 

 

24.

Menampilkan video Tamu hotel sedang menikmati minuman di BAR

 

 

25.

Menampilkan video Suasana Relaksasi SPA

 

 

26.

Menampilkan video Tamu hotel sedang menikmati karaoke

 

 

27.

Menampilkan video suasana Swimming Pool

 

 

28.

Menampilkan video testimonial tamu hotel

 

 

29.

Menampilkan video timelap sesuasana keseluruhan lobby hotel dari pagi hingga malam hari

 

 

30.

Menampilkan video suasana sunset di Istana Nelayan Hotel Tangerang

 

 

31.

Menampilkan video Greeting seluruh pegawai Istana Nelayan Hotel Tangerang

 

 

32.

Menampilkan video Billboard

 

 

33.

Menampilkan Logo dan alamat Istana Nelayan Hotel Tangerang

 

 

34.

Menampilkan Credit Titel

 

 

NON FUNGSIONAL

1.

Processor: Processor Intel(R) core(TM) i3-2370M CPU @ 2.40GHz (4 CPUs), -2.4GHz

 

 

2.

Monitor: Generic PnP Monitor

 

 

3.

Mouse:Logitech Optical Mouse

 

 

4.

Keyboard: Qwerty SK 900

 

 

5.

RAM: 4.00 GB

 

 

6.

Harddisk: Seagate1 TB

 

 

7.

Speaker: Speaker Multimedia

 

 

8.

Adobe Premiere Pro CC

 

 

9.

Adobe Photoshop CC

 

 

10.

Adobe After Effect CC

 

 

11.

Adobe Audition CC

 

 

12.

Waktu : Waktu untuk membuat video ini diperlukan selama 3 bulan

 

 

13.

Informasi dari video ini berupa Sound On Tape – Voice Over

 

 

 

Keterangan:

M         : Mandatory (yang diinginkan)

D         : Desirable (yang diperlukan)

I           : Inessential (yang mutlak tidak diperlukan)

Elisitasi Tahap III

Tabel 3.7. Elisitasi Tahap 3

FUNGSIONAL

NO.

Analisa Kebutuhan

T

O

E

Saya ingin dapat :

Video Profile

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1.

Menampilkan Bumper Opening

 

 

 

 

 

 

2.

Menampilkan Timelapse  Gedung Istana Nelayan Hotel Tangerang

 

 

 

 

 

 

3.

Menampilkan Bellboy menunggu tamu hotel tiba

 

 

 

 

 

 

4.

Menampilkan video Bellboy menyambut dan membukakan pintu mobil tamu

 

 

 

 

 

 

5.

Menampilkan video Pegawai membukakan pintu lobby

 

 

 

 

 

 

6.

Menampilkan video Resepsionis menyambut dan melayani tamu hotel

 

 

 

 

 

 

7.

Menampilkan video Porter membawakan barang temu hotel

 

 

 

 

 

 

8.

Menampilkan video Tamu menikmati Kenyamanan fasilitas kamar mulai dari TV, Kasur, Balcony

 

 

 

 

 

 

9.

Menampilkan video Westafel, Shower, dan Bathup

 

 

 

 

 

 

10.

Menampilkan video Suasana kemegahan Grand Ballroom

 

 

 

 

 

 

11.

Menampilkan video Tamu hotel memesan dan menyantap makanan

 

 

 

 

 

 

12.

Menampilkan video Tamu hotel sedang menikmati minuman di

BAR

 

 

 

 

 

 

 

13.

Menampilkan video Suasana Relaksasi SPA

 

 

 

 

 

 

 

14.

Menampilkan video Tamu hotel sedang menikmati karaoke

 

 

 

 

 

 

15.

Menampilkan video Billboard

 

 

 

 

 

 

16.

Menampilkan Logo dan alamat Istana Nelayan Hotel Tangerang

 

 

 

 

 

 

NON FUNGSIONAL

1.

Processor: Processor Intel(R) core(TM) i3-2370M CPU @ 2.40GHz (4 CPUs), -2.4GHz

 

 

 

 

 

 

2.

Monitor: Generic PnP Monitor

 

 

 

 

 

 

3.

Mouse: Logitech Optical Mouse

 

 

 

 

 

 

4.

Keyboard: Qwerty SK 900

 

 

 

 

 

 

5.

RAM: 4.00 GB

 

 

 

 

 

 

6.

Harddisk: Seagate1 TB

 

 

 

 

 

 

7.

Speaker : Speaker Multimedia

 

 

 

 

 

 

8.

Adobe Premiere Pro CC

 

 

 

 

 

 

9.

Adobe Photoshop CC

 

 

 

 

 

 

10.

Adobe After Effect CC

 

 

 

 

 

 

11.

Adobe Audition CC

 

 

 

 

 

 

12.

Waktu : Waktu untuk membuat video ini diperlukan selama 5 bulan

 

 

 

 

 

 

13.

Informasi dari video ini berupa Sound On Tape – Voice Over

 

 

 

 

 

 

 

Keterangan :

T =Technical                                       H = High

O = Operational                                  M = Middle

E = Economy                                      L = Low

Final Draf Elisitasi

Tabel 3.8. Final Draft Elisitasi

NO.

FUNGSIONAL

Analisa Kebutuhan

Saya ingin dapat :

Video Profile

1.

Menampilkan Bumper Opening

2.

Menampilkan Timelapse  Gedung Istana Nelayan Hotel Tangerang

3.

Menampilkan Bellboy menunggu tamu hotel tiba

4.

Menampilkan video Bellboy menyambut dan membukakan pintu mobil tamu

5.

Menampilkan video Pegawai membukakan pintu lobby

6.

Menampilkan video Resepsionis menyambut dan melayani tamu hotel

7.

Menampilkan video Porter membawakan barang temu hotel

8.

Menampilkan video Tamu menikmati Kenyamanan fasilitas kamar mulai dari TV, Kasur, Balcony

9.

Menampilkan video Westafel, Shower, dan Bathup

10.

Menampilkan video Suasana kemegahan Grand Ballroom

11.

Menampilkan video Tamu hotel memesan dan menyantap makanan

12.

Menampilkan video Tamu hotel sedang menikmati minuman di

BAR

13.

Menampilkan video Suasana Relaksasi SPA

 

14.

Menampilkan video Tamu hotel sedang menikmati karaoke

15.

Menampilkan video Billboard

16.

Menampilkan Logo dan alamat Istana Nelayan Hotel Tangerang

NON FUNGSIONAL

1.

Processor: Processor Intel(R) core(TM) i3-2370M CPU @ 2.40GHz (4 CPUs), -2.4GHz

2.

Monitor: Generic PnP Monitor

3.

Mouse: Logitech Optical Mouse

4.

Keyboard: Qwerty SK 900

5.

RAM: 4.00 GB

6.

Harddisk : Seagate 1 TB

7.

Speaker: Speaker Multimedia

8.

Adobe Premiere Pro CC

9.

Adobe Photoshop CC

10.

Adobe After Effect CC

11.

Adobe Audition CC

12.

Waktu: Waktu untuk membuat video ini diperlukan selama 6 bulan

13.

Informasi dari video ini berupa Sound On Tape – Voice Over


BAB IV

KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

Perancangan Video profile ini melalui Konsep Produksi MAVIB dengan melalui tahapan-tahapan, untuk mencapai target yang diinginkan, dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) yang merupakan bidang ilmu design dua dimensi, tiga dimensi, dan penggabungan dari dua dengan tiga dimensi. Kemajuan dari MAVIB akan menghasilkan suatu media audio visual yang menarik untuk disajikan kepada audience. Konsep Produksi Media ini terdiri dari 3 proses yaitu dimulai dari Preproduction lalu Production dan Postproduction. Untuk lebih jelasnya Konsep Produksi Media di ilustrasikan pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.1. Konsep Produksi Media (KPM)

image001

Preproduction

    Preproduction adalah sebuah proses tahapan awal dalam pembembuat produk multimedia, berupa pengumpulan seluruh data dan elemen yang berkaitan dengan produksi. Dimulai dengan menentukan ide cerita atau gagasan yang kemudian dituangkan kedalam sinopsis. Setelah sinopsis selesai maka dibuatlah narasi untuk memperjelas jalannya cerita yang telah dibuat. Kemudian akan masuk tahapan script writing dan storyboard. Sebelum menentukan penyusunan crew disusunlah rundown yang berisi inti cerita dari project yang dibuat. Semua tahapan yang ada harus sesuai time schedule yang sudah ditetapkan. Selain itu, harus ada perhitungan anggaran/budget dan peralatan yang digunakan selama proses pembuatan produksi berlangsung. Untuk lebih jelasnya di ilustrasikan pada bagan berikut ini :

    Gambar 4.2. Tahap Preproduction

    image002

Ide/Gagasan

    Secara sederhana Ide/gagasan adalah rancangan yang tersusun dalam pikiran, berarti sama dengan gagasan. Gagasan menyebabkan timbulnya konsep. Secara sederhananya ide dapat dikatakan sebuah gagasan, sebuah rencana, dan pendapat. Maka dari itu, pembuatan presentasi video harus dimulai dengan menciptakan sebuah ide. Dan juga perlu diperhatikan, ide dan konsep harus dikembangkan berdasarkan masalah. Dan dalam penelitian ini konsep media informasi dan promosi yang dibuat mengambil ide dari seluruh fasilitas dan keunggulan yang ada di Istana Nelayan Hotel Tangerang.


Sinopsis/Cerita

    Sinopsis / cerita merupakan konsep cerita yang akan dibuat atau mencerminkan alur cerita dari awal sampai akhir adegan. Sinopsis perancangan video profile sebagai media informasi dan promosi pada Istana Nelayan Hote Tangerang ini adalah :

    “Istana Nelayan Hotel Tangerang merupakan salah satu hotel bintang 3 yang ada di Kota Tangerang dengan lokasi yang stategis beralamat di Jl. Gatot Subroto KM 5 No. 21 Jatiuwung, Cibodas, Tangerang, Indonesia, 15134. Istana Nelayan Hotel Tangerang memiliki fasilitas dan keunggulan yang belum di publikasikan secara maksimal. Istana Nelayan Hotel Tangerang memiliki fasilitas 97 kamar yang mewah dilengkapi dengan perabotan modern, wifi gratis, flat screen tv, dan layanan laundry untuk membuat tamu tetap nyaman. Sebuah ballroom dengan luas lebih dari 1000 m2 dan beberapa ruang pertemuan untuk mengadakan pernikahan, pertemuan, atau event khusus dengan kapasitas lebih dari 2000 orang, coffee shop menyajikan masakan internasional yang lezat, mulai dari Indonesia dan masakan Eropa serta bar dan ruang karaoke ditemani dengan minuman dan pilihan lagu yang sangat baik untuk hiburan terbaik. Istana Nelayan Hotel Tangerang membutuhkan media berbasis audio visual agar dapat menjadi media penunjang yang menarik dan efektif, terutama dalam penyampaian informasi dan promosi mengenai hal – hal yang berkaitan dengan Istana Nelayan Hotel Tangerang.”

Narasi

    Narasi adalah suatu karangan maupun ide cerita yang menyajikan suatu kejadian atau peristiwa yang berlangsung berdasarkan urutan waktu. Narasi adalah suara tambahan yang kita masukan ke dalam suatu gambar atau dalam slide. Narasi juga dapat memperkuat jalan cerita dan isi video yang hendak kita sampaikan. Berikut adalah narasi video profile Istana Nelayan Hotel Tangerang :

    Selamat datang dan terimakasih telah memilih Istana Nelayan Hotel Tangerang sebagai pilihan anda/ keramah tamahan pelayanan kami menunjukan bahwa anda adalah raja yang sangat berarti bagi kami/ manjakan diri anda dikamar terbaik dengan kenyamanan yang disediakan oleh Istana Nelayan Hotel// Yaitu kamar terbaik yang telah diberikan oleh Istana Nelayan dengan fasilitas single bad/ televisi LED/ serta fasilitas free wifi internet// Untuk menjamin kenyamanan dan relaxasi dikamar mandi yang telah kami lengkami dengan bath-up dan shower yang sangat nyaman// selain menyediakan kamar yang mewah Istana Nelayan menyediakan ruangan ballroom untuk melakukan pertemuan ataupun acara lainnya seperti wedding/ seminar dan dll dengan interior yang megah dan mempunyai kapasitas 1500 seating capacity yang cocok untuk penyelenggaraan semua acara// Rasakan diri anda untuk bersantai di coffee shop untuk kepuasan anda menikmati hidangan/ kami memberikan pelayanan yang terbaik dan hidangan dengan menu yang spesial dari kami/ namun demi memuaskan selera anda kami siap menyajikan hidangan yang anda inginkan// Untuk memenuhi kebugaran anda kami memberikan fasilitas SPA/ nikmati treatment dan spa dengan pasangan dan keluarga anda di the SPA// Serta fasilitas lainnya yang telah kami berikan untuk menghibur diri anda dan keluarga anda di karaoke agar menjalin hubungan anda menjadi lebih baik dengan pasangan anda dan keluarga// Terimakasih dan selamat menikmati fasilitas dari Istana Nelayan Hotel Tangerang menjadi salah satu kebanggaan kami apabila dapat melayani anda dengan fasilitas yang kami miliki//


Pembuatan Storyboard

    Storyboard yaitu sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah. Storyboard dapat menyampaikan ide cerita kepada audience agar lebih mudah untuk memahami informasi yang disampaikan, karena storyboard dapat menggiring khayalan seseorang agar mengikuti gambar-gambar yang sudah tersaji, sehingga menjadikan persepsi yang sama dengan ide cerita.

    Gambar 4.3. Video Timelapse Gedung Istana Nelayan Hotel Tangerang

    image003

    Gambar 4.4. Video Bellboy menyambut dan membukakan pintu mobil tamu

    image004

    Gambar 4.5. Video Pegawai membukakan pintu lobby

    image005

    Gambar 4.6. Video Fasilitas Kamar

    image006

    Gambar 4.7. Video Fasilitas Kamar

    image007

    Gambar 4.8. Video Tamu Menikmati Kenyamanan fasilitas kamar

    image008

    Gambar 4.9. Video Bathup

    image009

    Gambar 4.10. Video Suasana kemegahan Grand Ballroom

    image010

    Gambar 4.11. Video Tamu hotel memesan dan menyantap makanan

    image011

    Gambar 4.12. Video Tamu Hotel Menikmati Suasana Relaksasi SPA

    image012

    Gambar 4.13. Video BAR

    image013

    Gambar 4.14. Video Tamu hotel sedang menikmati minuman di BAR

    image014

    Gambar 4.15. Video Tamu hotel sedang menikmati karaoke

    image015

    Gambar 4.16. Video Tamu hotel sedang menikmati karaoke

    image016

    Gambar 4.17. Video Ruang Meeting di Karaoke

    image017

    Gambar 4.18. Video Billboard

    image018


Script Writing

    Script Writing adalah membuat rancangan naskah penulisan yang detail agar dapat mempermudah pada saat proses editing.

     

    Tabel 4.1. Script Writing

    No.

    Visual

    Audio

    1.

    Menampilkan Bumper Opening

    Music

    2.

    Menampilkan Timelapse  Gedung Istana Nelayan Hotel Tangerang

    Music

    3.

    Menampilkan Bellboy menunggu tamu hotel tiba

    Music + Dubbing

    4.

    Menampilkan video Bellboy menyambut dan membukakan pintu mobil tamu

    Music + Dubbing

    5.

    Menampilkan video Pegawai membukakan pintu lobby

    Music + Dubbing

    6.

    Menampilkan video Resepsionis menyambut dan melayani tamu hotel

    Music + Dubbing

    7.

    Menampilkan video Porter membawakan barang tamu hotel

    Music + Dubbing

    8.

    Menampilkan video Tamu menikmati Kenyamanan fasilitas kamar mulai dari TV, Kasur, Balcony

    Music + Dubbing

    9.

    Menampilkan video Westafel, Shower, dan Bath up

    Music + Dubbing

    10.

    Menampilkan video Suasana kemegahan Grand Ballroom

    Music + Dubbing

    11.

    Menampilkan video Tamu hotel memesan dan menyantap makanan

    Music + Dubbing

    12.

    Menampilkan video Tamu hotel sedang menikmati minuman di BAR

    Music + Dubbing

    13.

    Menampilkan video Suasana Relaksasi SPA

    Music + Dubbing

    14.

    Menampilkan video Tamu hotel sedang menikmati karaoke

    Music + Dubbing

    15.

    Menampilkan video Billboard

    Music

    16.

    Menampilkan Logo dan alamat Istana Nelayan Hotel Tangerang

    Music

Rundown

    Rundown merupakan susunan inti cerita dari sebuah project yang dibatasi oleh durasi (panjang item video).

    Tabel 4.2. Rundown

    No.

    SCENE

    LOCATION

    DURATION

    INT/EXT

    DESCRIPTION

    1.

    1

    Bumper Opening

    00:00 – 00:08

     

    Menampilkan Bumper Opening

    2.

    2

    Gedung Istana Nelayan Hotel Tangerang

    00:09 – 00:13

    EXT

    Menampilkan Timelapse  Gedung Istana Nelayan Hotel Tangerang

    3.

    3

    Lobby Depan

    00:13 – 00:18

    EXT

    Menampilkan Bellboy menunggu tamu hotel tiba

    4.

    3

    Lobby Depan

    00:18 – 00:35

    EXT

    Menampilkan video Bellboy menyambut dan membukakan pintu mobil tamu

    5.

    3

    Lobby

    00:35 – 00:40

    INT

    Menampilkan video Pegawai membukakan pintu lobby

    6.

    4

    Resepsionis

    00:40 – 00:53

    INT

    Menampilkan video Resepsionis menyambut dan melayani tamu hotel

    7.

    4

    Depan Kamar Hotel

     

    00:54 – 01:25

    INT

    Menampilkan video Porter membawakan barang temu hotel

    8.

    5

    Kamar Hotel

    01:25 – 01:46

    INT

    Menampilkan video Tamu menikmati Kenyamanan fasilitas kamar mulai dari TV, Kasur, Balcony

    9.

    5

    Kamar Mandi Hotel

    01:46 – 01:51

    INT

    Menampilkan video Westafel, Shower, dan Bathup

    10.

    6

    Grand Ballroom

     

    01:51 – 02:04

    INT

    Menampilkan video Suasana kemegahan Grand Ballroom

    11.

    7

    Restaurant & Coffee Shop

    02:04 – 02.38

    INT

    Menampilkan video Tamu hotel memesan dan menyantap makanan

    12.

    8

    SPA

    02:38 – 03:04

    INT

    Menampilkan video Suasana Relaksasi SPA

     

    13.

    9

    BAR

    03:04 – 03:40

    INT

    Menampilkan video Tamu hotel sedang menikmati minuman di BAR

    14.

    10

    Karaoke

    03:40 – 04:00

    INT

    Menampilkan video Tamu hotel sedang menikmati karaoke

    15.

    11

    Depan Hotel Istana Nelayan

    04:00 – 04:10

    EXT

    Menampilkan video Billboard

    16.

    12

    Depan Hotel Istana Nelayan

    04:10 – 04:10

    EXT

    Menampilkan Logo dan alamat Istana Nelayan Hotel Tangerang


Penyusunan Crew

    Untuk penyusunan crew secara garis besar dibutuhkan sutradara, DOP (Director of Photography), camera person, editor, script writting, dan Dubber (pembaca naskah), translator, aktor/aktris (pemain). Adapun pemain dan crew yang terlibat dalam pembuatan video profile ini antara lain :

    Tabel 4.3. Susunan Crew dan Talent

    No.

    Jabatan

    Nama

    1.

    Sutradara/Director

    Muhammad Ichsan

    2.

    DOP (Director of Photography)

    Muhammad Ichsan

    3.

    Camera Person 1

    Muhammad Ichsan

    4.

    Camera Person 2

    Deni Erlangga Saragih

    5.

    Camera Person 3

    Alam Putraprasetyo

    6.

    Editor

    Muhammad Ichsan

    7.

    Script Writing

    Muhammad Ichsan

    8.

    Dubber

    Rindang Kusumaninggar

    9.

    Translator

    Rindang Kusumaninggar

    10.

    Video  Documentation

    Yuly Silvia Agustina

    11.

    Pemain

    Talent dan seluruh pegawai hotel.

Time Schedule

    Berikut adalah Time Schedule pelaksanaan produksi media, sebagai berikut :

    Tabel 4.4. Time Schedule

    image001


Anggaran/Budget

    Anggaran adalah keuangan yang dikeluarkan untuk pembuatan sebuah project. Berikut ini adalah anggaran dalam pembuatan media video profile Istana Nelayan Hotel Tangerang :

    Tabel 4.5. Anggaran/Budget Produksi

    No.

    Alat Produksi

    Ket

    Biaya Produksi

    1.

    Transport dan Akomodasi

    1 minggu

    Rp. 1.000.000,-

    2.

    Camera Canon

    DSLR(60D kit II)

    2 buah

    @Rp 250.000,-

    Rp. 500.000,-

    3.

    Camera Canon

    DSLR(550D)

    1 buah

    @Rp 150.000,-

    Rp. 150.000,-

    4.

    Tripod

    Milik Pribadi

    -

    5.

    Slider

    Milik Pribadi

    -

    6.

    Lensa Fix

    1 buah

    @Rp 100.000,-

    Rp 100.000,-

    7.

    Glide Cam

    1 buah

    @Rp 50.000,-

    Rp 50.000,-

    8.

    Lighting LED

    1        Buah

    @Rp 100.00,-

    RP 200.00,-

    9.

    DVD

    5 buah

    @Rp 5.000,-

    Rp.25.000,-

    10.

    Label DVD

    5 buah

    @Rp 3.000,-

    Rp. 15.000,-

    Total

    Rp. 2.040.000,-

Peralatan Yang Digunakan

    Dalam pembuatan video profil Istana Nelayan ini menggunakan alat Camera, Tripod, Slider. Untuk Camera yang digunakan saat produksi video profile ini menggunakan Camera DSLR Canon 550D, Camera DSLR Canon 60D Kit II, Tripot, Slider, Lensa Fix, Glide Cam, Lighting LED, DVD dan Label DVD Dalam video audio visual ini banyak mengambil lokasi didalam ruangan.

    Gambar 4.19. Camera DSLR Canon 550D

    image019

    Gambar 4.20. Camera DSLR Canon 60D Kit II

    image020

    Gambar 4.21. Tripot

    image021

    Gambar 4.22. Lensa Fix

    image022

    Gambar 4.23. Slider

    image023

    Gambar 4.24. Glide Cam

    image024

    Gambar 4.25. Lighting LED

    image025

    Gambar 4.26. DVD

    image026

    Gambar 4.27. Cover DVD

    image027

    Gambar 4.28. Label DVD

    image028

Prodcution

    Production adalah pembuatan dari ide dan segala hal yang telah dibuat, preproduction dimana semua anggota tim atau crew bekerja sesuai dengan jobdesk masing – masing. Tahap production (shooting) pelaksanannya harus mengacu pada persiapan yang dihasilkan dari proses preproduction. Pada tahap production semua unsur teknis dan kreatif seperti naskah, pemain, dan sinematografi dijalankan sesuai petunjuk dan arahan sutradara. Dalam menjalankan proses production pengambilan gambar atau shooting video ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan baik.

    Gambar 4.29. Tahap Production

    image029

Perencanaan Multimedia

    Perencanaan multimedia merupakan penggabungan tiga elemen yaitu teks, gambar dan suara untuk menghasilkan gambar yang dinamis dan interaktif dalam hal ini berupa video. Konsep multimedia yang dapat menjangkau masyarakat dengan program media prosedur yang efektif serta efisien, yaitu dalam bentuk media video profile, audio visual (video) yang berisi teks, gambar, suara dan beberapa special effects. Ada tiga tahapan yang harus dilakukan untuk menyukseskan perencanaan multimedia dimulai dari Tujuan Multimedia, Strategi Multimedia dan Program Multimedia. Perencanaan Multimedia ditujukan untuk menarik minat masyarakat dengan menggunakan input yang telah diolah (teks, gambar, suara). Dengan dibuatnya strategi multimedia maka perancangan multimedia mempunyai tujuan/arahan untuk mencapai target tujuan multimedia yang diinginkan, sedangkan untuk program multimedia berisi penjabaran hasil project dalam mewujudkan tujuan dan strategi multimedia.


Tujuan Multimedia

    Adapun tujuan multimedia dalam konsep perancangan media ini adalah dapat meningkatkan efektivitas dari penyampaian suatu informasi. Tentunya dengan adanya multimedia, dalam hal ini media video profile membantu dalam promosi hotel yang diperlukan oleh hotel tersebut. Secara spesifik dapat disampaikan bahwa tujuan dari multimedia adalah untuk meningkatkan jumlah pengunjung hotel setiap tahunnya.


Strategi Multimedia

    Sebelum masuk proses produksi, terlebih dahulu merumuskan strategi multimedia, media yang akan dirancang, dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

    Geografi        :

    Wilayah Kota Tangerang, Tangerang Banten, Nasional dan Internasional.

    Demografi     :

    • Jenis Kelamin             : Pria & Wanita
    • Kelas Ekonomi : Menengah
    • Usia             : 20 keatas
    • Sasaran :
    1. Calon konsumen
    2. Relasi perusahaan
    3. Masyarakat

    Psikografi      :

    Calon konsumen, relasi, dan masyarakat baik lokal maupun asing yang ingin mengetahui informasi dan promosi lebih detail tentang seluruh fasilitas dan keunggulan yang ada di Istana Nelayan Hotel Tangerang.

Program Multimedia

    Program multimedia media video informasi dan promosi yang dibuat ada tiga tahapan  yaitu :

  1. Teks
  2. Teks awal bumper dan closing bumper tulisan nama Istana Nelayan dalam video ini menggunakan type Myriad Pro Regular, sedangkan untuk bagian yang lainnya mengguakan UniSansBook.

  3. Picture
  4. Format pada gambar yang digunakan dalam perancangan media ini adalah .jpg dan digabungan dengan video yang berformat .mov dan .avi.

  5. Sound
  6. Suara yang digunakan dalam media video profile ini adalah menggunakan suara asli manusia (dubber) dengan beberapa background video yang telah dibuat agar sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

Perencanaan Audio

    Dalam perancangan video profile, audio sangat berperan penting dalam penyampaian informasi dalam bentuk suara. Jika tidak ada suara ataupun audio, video profile yang dibawakan atau di putar menjadi kurang memuaskan dan membosankan. Dalam konsep produksi ini perencanaan audio berupa Tujuan Audio, Strategi Audio dan Program Audio.

Tujuan Audio

    Tujuan Audio ini di artikan untuk penerapan pada bidang video profile. Tujuan pemberian audio pada perancangan video profile Istana Nelayan Hotel Tangerang ini, agar informasi dan promosi yang ingin disampaikan sangat mudah dipahami oleh audience, karena melalui tambahan audio dapat menerangkan setiap gambar yang ditampilkan dalam video profile yang telah dibuat, sehingga dapat menjadi solusi dalam menarik minat calon konsumen, relasi perusahaan dan masyarakat lokal dan asing, agar dapat berkunjung dan menikmati fasilitas yang ada di Istana Nelayan Hotel Tangerang.


Strategi Audio

    Dalam strategi audio, setidaknya memenuhi tiga aspek yaitu geografi, demografi dan psikografi. Dalam perancangan audio ini harus memperhatikan detail suara yang di hasilkan. Dalam pembuatan audio ini menggunakan suara manusia yaitu dengan dubber, mambaca naskah sesuai dengan background gambar yang sesuai. Dengan memberikan suara dubber maka informasi dan promosi yang di sampaikan akan terlihat jelas dan mudah untuk dipahami. Media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

    Geografi        :

    Wilayah Kota Tangerang, Tangerang Banten, Nasional dan Internasional.

     

    Demografi     :

    • Jenis Kelamin             : Pria & Wanita
    • Kelas Ekonomi : Menengah
    • Usia             : 20 keatas
    • Sasaran : 
    1. Calon konsumen
    2. Relasi perusahaan
    3. Masyarakat

      Psikografi      :

    Calon konsumen, relasi, dan masyarakat baik lokal maupun asing yang ingin mengetahui informasi dan promosi lebih detail tentang seluruh fasilitas dan keunggulan yang ada di Istana Nelayan Hotel Tangerang.

Program Audio

    Audio yang disiapkan dalam pembuatan project ini harus disesuaikan dengan gambar yang sudah ada, agar tidak terlihat jumping. Audio yang digunakan seperti suara instrument musik dengan format mp3. Adapun audio yang di hasilkan yaitu suara manusia yang disebut dubber. Dubber adalah orang yang membaca naskah untuk menyesuaikan dengan background gambar atau video yang akan di putar. Dalam melakukan dubbing suara yang di hasilkan harus jelas dan tepat pada gambar ataupun background video yang akan di putar. Dengan adanya program audio, media video profile ini akan menjadi lebih baik lagi karena ada penambahan dari suara dubbing untuk memperjelas gambar. Pengambilan audio yang sesuai diperlukan proses editing dari cutter video dan penyesuaian penempatan dengan gambar yang ditampilkan. Proses besar kecilnya suara audio dapat diatur di volume mixing audio. Untuk lebih jelasnya, program audio yang dipakai dalam video informasi ini terdapat tiga tahapan yaitu :

    • Sound Effect

    Sound Effect digunakan sebagai background effect effect yang ada. Untuk sound effect yang dipakai pada efek timelapse menggunakan alunan suara instrument.

    • Music Background

    Music Background yang digunakan pada Perancangan Media Video  profile Istana Nelayan Hotel Tangerang menggunakan music Tales of Neverland.

    • Dubbing

    Dubbing digunakan untuk menceritakan suasana video sesuai dengan naskah yang telah dibuat dan perekaman naskah tersebut menggunakan alat yang dinamakan recorder.

Perencanaan Visual

    Perencanaan Visual adalah rencana produksi penggabungan dari gambar, suara, dan teks yang menghasilkan satu video utuh yang digunakan untuk media informasi dan promosi pada Istana Nelayan Hotel Tangerang. Dengan menggabungkan teks dengan format penulisan yang telah ditentukan, lalu gambar yang telah di take sebelumnya dengan suara yang dihasilkan dari membaca naskah kemudian di edit dan di render, setelah tahap render, selanjutnya di export dan hasil video dapat di review. Tampilan video yang dihasilkanpun akan lebih menarik dan tidak membosankan. Dengan adanya perencanaan visual diharapkan video profile yang dihasilkan dapat terlihat lebih baik dan tidak membosankan. Perencanaan visual juga ditujukan untuk memberikan kesan atau image dalam video yang ditampilkan.


Tujuan Visual

    Dalam tujuan visual ini merancang sebuah media visual dalam bentuk video profile Istana Nelayan Hotel Tangerang dengan kesan visual yang modern, yang didalamnya terdapat beberapa effect visual yang akan mempercantik dan memperkaya disetiap tampilan video sehingga memanjakan mata audience.

    Tabel 4.6 Kesan Visual Effect

    Visual Effect

    Kesan yang ditimbulkan

    Intro Bumper

    Elegance

    Outro Bumper

    Elegance

Startegi Visual

    Visual effects dapat diciptakan dengan bantuan teknologi komputer yang sudah sangat maju sekarang ini, sehingga memberikan suatu bentuk pencitraan real atau benar – benar nyata terhadap gambaran visualisasi pada video tersebut. Visualisasi tampilan video yang berbeda – beda dengan menampilkan beberapa unsur seperti : bumper opening, suasana restaurant, kemegahan kamar, suasana SPA, serta fasilitas sarana yang ada di Istana Nelayan, semua dirancang efisien dan efektif agar dapat dinikmati tanpa ada rasa jenuh saat melihatnya.


Program Visual

    Didalam proses produksi inilah perancangan special effects dibuat menggunakan aplikasi Adobe After Effects CC dan Adobe Premiere Pro CC yang merupakan hasil dari kemajuan teknologi.

    Gambar 4.30. Video Timelapse Gedung Istana Nelayan Hotel Tangerang

    image030

    Gambar 4.31. Video Bellboy menyambut dan membukakan pintu mobil tamu

    image031

    Gambar 4.32. Video Pegawai membukakan pintu lobby

    image032

    Gambar 4.33. Video fasilitas kamar

    image033

    Gambar 4.34. Video fasilitas kamar

    image034

    Gambar 4.35. Video Tamu menikmati Kenyamanan fasilitas kamar

    image035

    Gambar 4.36. Video Bathup

    image036

    Gambar 4.37. Video Suasana kemegahan Grand Ballroom

    image037

    Gambar 4.38. Video Tamu hotel memesan dan menyantap makanan

    image038

    Gambar 4.39. Video Tamu Hotel Menikmati Suasana Relaksasi SPA

    image039

    Gambar 4.40. Video BAR

    image040

    Gambar 4.41. Video Tamu hotel sedang menikmati minuman di BAR

    image041

    Gambar 4.42. Video Tamu hotel sedang menikmati karaoke

    image042

    Gambar 4.43. Video Tamu hotel sedang menikmati karaoke

    image043

    Gambar 4.44. Video Ruang Meeting di Karaoke

    image044

    Gambar 4.45. Video Billboard

    image045

Perencanaan Broadcasting

    Perencanaan Broadcasting merupakan tahap terakhir dalam proses production, guna menjangkau audience dengan program pendistribusian yang efektif serta efisien maka perencanaan dalam broadcasting perlu dilakukan. Perencanaan broadcasting ditujukan untuk menjangkau sasaran lebih luas. Dengan dibuatnya tujuan broadcasting suatu media informasi atau media promosi menjadi arahan untuk dapat mencapai target pengunjung sesuai yang diinginkan. Perencanaan Broadcasting terdiri dari tiga yaitu Tujuan Broadcasting, Strategi Broadcasting dan Program Broadcasting.


Tujuan Broadcasting

    Tujuan Broadcasting, untuk menjangkau khalayak luas tanpa ada filter atau klasifikasi khalayak mana yang cocok untuk media informasi dan promosi yang dibuat. Namun tujuan broadcasting pembuatan media video profile Istana Nelayan Hotel Tangerang ini diharapkan dapat menjangkau 10% dari pengunjung hotel sebelumnya.


Strategi Broadcasting

    Dalam mempromosikan video profile Istana Nelayan Hotel Tangerang, perlu strategi khusus yang perlu dilakukan yaitu Strategi Program Promosi melalui media sosial seperti Youtube dan Website. Strategi Informasinya dengan menampilkan media video ini ke beberapa calon konsumen dan masyarakat yang berkunjung ke Istana Nelayan Hotel Tangerang.


Program Broadcasting

    Program Broadcasting yakni untuk menayangkan hasil dari produksi audio visual juga memanfaatkan fasilitas internet sebagai medianya. Untuk detailnya program broadcasting media informasi dan promosi yang dibuat dari hasil editing media video profile Istana Nelayan Hotel Tangerang akan disalurkan melalui media :

    • DVD

    DVD secara garis besar sama dengan CD tetapi mempunyai kapasitas yang lebih besar. DVD biasanya untuk media penyimpanan video yang mempunyai kapasitas besar. Bentuk format yang digunakan dalam DVD bisa dalam bentuk apapun namun untuk dapat membukanya kembali dilihat bagaimana aplikasi yang ada pada komputer yang bersangkutan.

    • Youtube

    Media informasi dan promosi yang diupload melalui Youtube harus mempunyai account terlebih dulu sebelum melakukan aktifitas upload video, biasanya dengan secara otomatis Youtube akan meminta account aktifasi. Jika telah mempunyai account Youtube maka tinggal browse dimana video disimpan setelah video di upload. Lama tidaknya proses upload tergantung dari besar kecilnya kapasitas video, semakin lama durasi dan besar kapasitasnya maka semakin lama proses upload.

PostProduction

    Tahap postproduction adalah proses finishing sebuah karya menjadi sebuah video yang utuh dan siap untuk disebar luaskan. Dalam proses postproduction semua gambar yang didapat pada proses production di review, dipilih dan proses editing oleh editor. Kegitan pemutaran dan distribusi juga masuk di dalam proses postproduction. Tahapan proses postproduction, yaitu :

    Gambar 4.46. Tahap Postproduction

    image046

Digitizing

    Digitizing adalah proses pemindahan gambar dari media seperti kamera ke dalam sebuah perangkat komputer ataupun laptop. Digitizing juga dapat diartikan transfer format film ke digital agar dapat diproses dalam mesin offline dan online. Setelah proses pengambilan gambar selesai dan lengkap selanjutnya gambar yang sudah di take di pindahkan ke dalam komputer untuk melalui proses selanjutnya.


Editing

    Editing merupakan proses menggerakkan dan menata video shot/ hasil rekaman gambar menjadi suatu rekaman gambar yang baru dan enak untuk dilihat.


Mixing

    Mixing adalah proses editing dan penggabungan suara. Suara meliputi dubbing, music, dan effect suara. Sesudah proses mixing ini boleh dikatakan bagian yang penting dalam postproduction sudah selesai.


Finishing

    Tahap finishing ini adalah tahap terakhir dari pembuatan media video promosi ini setelah penggabungan semua gambar, teks, suara, musik, maupun suara dubber telah di masukkan dan menjadi video yang utuh.


Tahap Keluaran

    Tahap exporting ini video mengikuti format yang diinginkan mulai dari format video, format audio, dan nama keluaran dari video. Selanjutnya hasil export video akan di burning ke DVD, dan selanjutnya akan di upload ke dalam situs pemutar video yaitu Youtube.


Segmen Pasar

    Pada tahap ini adalah target pasar yang akan dituju. Untuk jangkauan luas yaitu calon konsumen, relasi dan masyarakat lokal dan asing. Di harapkan video profile ini mencapai target pasar, meningkatkan persentase minat konsumen meningkat sebanyak 10% dari tahun 2016 sebanyak 26.631 orang menjadi 29.294 orang di tahun 2017 untuk berkunjung ke Istana Nelayan Hotel Tangerang.


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

    Berdasarkan analisa yang dilakukan dengan judul Perancangan Media Video Profile Pada Istana Nelayan Hotel Tangerang. Sesuai dengan point – point permasalahan yang telah disampaikan pada rumusan masalah yang sudah ada pada laporan BAB I, adapun beberapa kesimpulan terhadap rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Media yang tepat untuk menginformasikan dan mempromosikan Istana Nelayan Hotel Tangerang kepada calon customer, klien, ataupun kepada masyarakat ialah media dalam bentuk video atau audio visual, karna media video menampilkan rangkaian berupa gambar dan audio yang disertai dubbing dengan penyampaian bahasa yang jelas, lugas, dan menarik, selain itu tampilan visual yang selaras dengan audio dan efek visual yang disajikan, sehingga pesan yang ingin disampaikan tersaji dengan baik.
  2. Cara merancang video profile yang menarik dan efektif dalam bentuk media video profile berisikan tentang fasilitas dan keunggulan yang ada di Istana Nelayan Hotel dengan tampilan video yang menampilkan banyak pilihan effect visual dengan penyatuan gambar, audio, musik yang dinamis, agar lebih efektif dan tepat sasaran video ini di implementasikan melalui DVD dan Youtube. Dengan adanya perancangan video profile ini diharapkan Istana Nelayan Hotel Tangerang dapat mencapai target jumlah kunjungan tamu hotel sebanyak 10% pada tahun 2016 sebanyak 26.631 orang dan menambah pemasukan tahun 2017 mencapai 29.294 pengunjung target marketing Istana Nelayan Hotel Tangerang.

Saran

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan, peneliti mengemukakan saran yaitu sebagai berikut :

  1. Dengan adanya media informasi dan promosi Istana Nelayan Hotel Tangerang yang dikemas dalam bentuk video profile peneliti menyarankan agar Istana Nelayan Hotel Tangerang dapat lebih meningkatkan kegiatan promosinya kepada konsumen, client, yang akan melakukan kerjasama dan masyarakat. video ini nantinya dapat ditampilkan pihak hotel dalam berbagai kegiatan, dengan tujuan untuk memperkenalkan fasilitas, kapasitas dan kualitas hotel serta dapat meningkatkan image bagi Istana Nelayan Hotel Tangerang.
  2. Disarankan kepada pihak pemasaran Istana Nelayan Hotel Tangerang selalu up to date memperbarui informasi yang terkait dengan Istana Nelayan Hotel Tangerang dan perkembangannya serta tampilan media yang lebih dinamis agar para tamu tertarik untuk menginap di Istana Nelayan Hotel Tangerang.
  3. Diharapkan Istana Nelayan Hotel Tangerang lebih melakukan pengembangan informasi atas apa yang telah dicapai oleh hotel terutama informasi mengenai profile hotel, fasilitas dan keunggulan yang dimiliki oleh Istana Nelayan Hotel Tangerang, sehingga target pemasaran dapat tercapai setiap tahunnya dan omset hotel meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Shiyuti, Hashim. 2015. Ya! Islam ituMudah. Selangor: Grup Buku Karangkaf Sdn. Bhd.
  2. Nugroho, Hunggul. Y. S. Hdan Markus Kudeng Sallata. 2015. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro. Yogyakarta: ANDI
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 Hendratman, Hendi. 2015. Computer Graphic Design. Bandung :Informatika.
  4. 4,0 4,1 4,2 Desrianti, Dewi Immaniar. Sudaryono. Dwi Ayu Ningrum. 2014. Enriching Media Merchandise Sarana Penunjang Promosi Studi Kasus Pada Bookstore. Tangerang: STMIK Raharja. Journal CCIT Vol. 7 No. 3.
  5. Sunarya, Lusyani. Po. AbasSunarya. Jasmine DaraAssyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: STMIK Raharja. CCIT Journal Vol. 9 No.1.
  6. Rajni, Ms. S. K. Modi. B. B. Singla. 2015. An Empirical Study On Product Promotion On Social Networking Sites: A Review.International Journal In Applied Studies And Production Management. India: Punjabi University. Vol. 1 No. 2
  7. Danumiharja, Mintarsih. 2014. Profesi Tenaga Kependidikan. Yogyakarta : Deepublish.
  8. Jaiz, Muhammad. 2014. Dasar-Dasar Periklanan. Yogyakarta:Graha Ilmu.
  9. Pratama, I PutuAgusEka. 2014. SistemInformasidanImplementasinya. Bandung: Informatika.
  10. Husda, NurElfi dan Yvonne Wangdra B. 2016. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Baduose Media.
  11. Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta. Deepublish.
  12. Maimunah. LusyaniSunarya. Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Tangerang: STMIK Raharja. Journal CCIT Vol. 5 No. 3.
  13. Desrianti, Dewi Immaniar. Untung Rahardja. Reni Mulyani. 2012.Audio Visual As One Of The Teaching Resources On Ilearning. Tangerang: STMIK Raharja. CCIT Journal Vol. 5 No. 2.
  14. Morissan. 2013. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
  15. Nurudin.2016. Ilmu Komunikasi Ilmiah dan Komputer. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
  16. Maimunah. Ilamsyah. Muhamad Ilham. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Furniture Online Pada Mitra Karya Furniture. Jurnal Sales Application Online of Design Furniture on Mitra Karya Furniture. Tangerang:STMIK Raharja. Vol. 8 No. 1
  17. Dewi, Kadek CahyadanI Putu Mertha Astawa. 2016. Perancangan Strategis E-Learning Politeknik Negeri Bali Menggunakan Ward And Peppard Framework. Politeknik Negeri Bali. Jurnal Matrik Vol. 6 No. 2.
  18. Murtono, Taufik. 2014. Penguatan Citra Merek Batik Dengan Tipografi Vernacular. Jurnal Penelitian Seni Budaya. Surakarta: ISI Surakarta. Vol. 6 No. 2
  19. Sihombing, Danton. 2015. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  20. Sriwitari, Ni Nyoman dan I Gusti Nyoman Widnyana. 2014. Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  21. Maryati, Sri dan BambangEkaPurnama. 2013. Pembuatan Video Profil Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Polokarto Kabupaten Sukoharjo Dengan Menggunakan Komputer Multimedia. JurnalSpeed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Boyolali: APMI. Vol. 5 No. 1.
  22. Ali, Nazlena Mohamad. Alan F. Smeaton. Hyowon Lee. Pat Brereton and Finnian Buckley. 2012. Design, Deployment And Assessement Of A Movie Archive System For Film Studies – A Case Study. Journal IJMA – The International Journal of Multimedia & Its Applications. India: Academy & Industry Research Collaboration Center (AIRCC). Vol. 4 No. 5.
  23. 23,0 23,1 23,2 23,3 Fatoni, Ahmad. Nofi Puspitasari. 2016. Perancangan Simulasi Pengembangan Sistem Programming Penyaluran Dana Zakat Di Badan Amil Zakat Kota SerangBerbasis Multimedia. Jurnal Prosisko. Serang: Universitas Serang Raya. Vol. 3 No.2
  24. Sutrisno dan Aziz Ahmadi. 2014. Pembuatan Video Profil Sekolah Dasar Negeri Menadi Kabupaten Pacitan Berbasis Multimedia. JurnalSpeed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Boyolali: APMI. Vol. 6 No. 2.
  25. Santoso, Budhi. Ramadhian Agus Triyono. 2014. Pembuatan Video Profil Smart Preschool Kepunton Solo. JurnalSpeed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Boyolali: APMI. Vol. 11 No. 3.
  26. Purwanto, Agus dan Shofwan Hanie. 2016. Multimedia Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa Berbasis Animasi. Jurnal Semnastekno media Online. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta. Vol. 4 No. 1.
  27. Tim Dosen PAI. 2016. PenelitianDalamPendidikan Agama Islam. Yogyakarta :Deepublish.
  28. Aina, J. Adebowale. Adekanye E. Ademola. 2013. Audio-Visual Resources Availability AndUse For Library Services Among Colleges Of Education in Lagos State Nigeria. International Journal of Library and Information Science. Nigeria: Lagos State University. Vol. 5 No.10.
  29. Munir. 2013. Multimedia Konsep Dan Aplikasi Dalam Pendidikan. Bandung :Alfabeta.">Munir. 2013. Multimedia Konsep Dan Aplikasi Dalam Pendidikan. Bandung :Alfabeta. ">Munir. 2013. Multimedia Konsep Dan Aplikasi Dalam Pendidikan. Bandung :Alfabeta.
  30. Saifuddin. 2014. Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis. Yogyakarta: Deepublish.
  31. Garvey, Richard dan Williams. 2014. Mastering Composition.Jakarta: PT. Flex Media Komputindo
  32. G, Gokul. Baskaran T. Ramakrishnan R. 2016. Feasibility Optimal Broadcasting Policy Framework in Wireless Network. International Journal of Scientific Research in Science and Technology. India: Kalasalingam University. Vol. 2 No. 2.
  33. Evans, Christine. Lars Lundgren. 2016. Geographies of Liveness: Time, Space, and Satellite Networks as Infrastructures of Live Television in the Our World Broadcast. International Journal of Communication. California: University of Southern California. Vol. 10
  34. Sinaga, Sofia dan Basuki. 2016. Bahasa Indonesia. Singapore: Markono Print Media Pte Ltd.
  35. Andreanus, Jansen. 2015. Tindak Ujar Ekspresif Dalam Film Freedom Writer Karya Erin Gruwell Suatu Kajian Pragmatik. Jurnal Elektronik Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi. Manado: UniversitasRatulangi.
  36. Tim MD Animation. 2016. Serunya Adit Sopo Jarwo. Yogyakarta: B First.
  37. Nugroho, Sarwo. 2014. Teknik Dasar Videografi. Yogyakarta : ANDI.
  38. Shortcourse. 2013. Adobe Premiere Pro CS 6. Yogyakarta: ANDI.
  39. Lovure Cyber Team. 2013. Smart Book Video Editing. Jakarta: KunciKom.
  40. Scholeclulazis. 2013. Master Brush Photoshop. Jakarta: Kunci Aksara.
  41. Wahana, Komputer. 2014. ShortcourseAdobe Audition CS6. Yogyakarta : ANDI.
  42. Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: StudiKasus Smp YamadBekasi. Journal Instituteof Research and Community (LPPM). Jakarta: University Of Indraprasta PGRI. Vol.7 No. 2.
  43. Swarjana, I Ketut. 2015 Metologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: ANDI.
  44. Irfan, Mohammad. 2013. Pembuatan Video Company Profil Pada Belukar Merch Di Kelurahan Jayengan Kecamatan Serengan Kota Surakarta. Jurnal Seruni. Surakarta: Universitas Surakarta. Vol. 2 No.1
  45. Nuansa, Chanira. Suryadi and DarsonoWisadirana. 2014. Designing Promotion Strategy Of Malang Raya’s Tourism Destination Branding Through Audio VisualMedia. Journal of Indonesian Tourism and Development Studies .Indonesia: University of Brawijaya. Vol. 2 No. 2
  46. Patel. B. V and Meshram,B.B. 2012. Content Based Video Retrieval System. International Journal of Ubi Comp (IJU). Mumbai, India: Computer Technology Department, Veermata Jijabai Technological Institute, Matunga. Vol.3.No.2.
  47. Epley K. Hannah. 2014. Developing a Promotional Video. Journal of Extension. University. Ohio State. Vol.52, No.3.
  48. Waung, Marie. Robert Hymes. Joy E. Beatty. Pam McAuslan. 2015. Self-Promotion Statements in Video Resumes: Frequency, Intensity, and Gender Effects on Job Applicant Evaluation. International Journal of Selection And Assessment. USA : John Wiley & Sons Ltd. Vol. 23 No. 4.
  49. Haryanto, Tri. Sarwo Nugroho. 2015. Perancangan Video Company Profile Sebagai Media Promosi Perusahaan Pada Pt. Propan Raya Icc Semarang. Jurnal Komputer Grafis. Semarang: STEKOM Press. Vol.8 No.1.
  50. Kausar, Ahmad. Yusuf Fazri Sutiawan. Vidilla Rosalina. 2015. Perancangan Video Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premier Pro Cs 5. Serang: Universitas Serang Raya. Jurnal Prosisko Vol. 2 No. 1.
  51. Prihantini, Ciptaningrum dan Gesang Kristianto Nugroho. 2013. Pembuatan Video Profil Sekolah Menengah Pertama Negeri Dua Sambungmacan Sragen Menggunakan Komputer Multimedia. JurnalSpeed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Boyolali: APMI. Vol. 5 No. 1.
  52. Astuti, Indri Tri. 2014. Pembuatan Video Profil Sekolah Dasar Negeri 1 Tugu Jumantono Kabupaten Karanganyar. Jurnal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Boyolali: APMI. Volume 6 No 1.
  53. Lupton, Deborah. 2014. Health Promotion In The Digital Era : A Critical Commentary. Journal Health Promotion International Advance Access. Australia : University of Canberra. Vol. 30 No. 1

DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Muhammad Ichsan