SI1314477228

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

PADA PT BALARAJA FOOD MAKMUR ABADI

BERBASIS WEB


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM
: 1314477228
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

PADA PT BALARAJA FOOD MAKMUR ABADI

BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1314477228
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Konsentrasi Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah M,Akt,M.kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

PADA PT BALARAJA FOOD MAKMUR ABADI

BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1314477228
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(____________)
   
(_____________)
NID : 00000
   
NID : 00000

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

PADA PT BALARAJA FOOD MAKMUR ABADI

BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1314477228
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

PADA PT BALARAJA FOOD MAKMUR ABADI

BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1314477228
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2017

 
 
 
NIM : 1314477228

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



DAFTAR TABEL


DAFTAR GAMBAR

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

 

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

 



Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan dalam dunia usaha dapat ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan perusahaan yang bergerak dibidang industri perdagangan maupun jasa. Pada dasarnya perusahaan didirikan memiliki tujuan. Tujuan utama suatu perusahaan adalah bagaimana agar perusahaan dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan menjaga kesinambungan usaha agar tetap bertahan dalam persaingan. Pada sebuah perusahaan instansi besar atau kecil selalu ada persediaan terutama persediaan barang yang baik berpengaruh sekali bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan atau instansi terutama yang bergerak dalam bidang produksi. Sistem informasi persediaan barang yang kurang baik akan berpengaruh terhadap aspek lain, seperti kurangnya kepercayaan konsumen atau pelanggan terhadap perusahaan.

PT Balaraja Food Makmur Abadi perusahaan Makanan Ringan (snack). Perusahaan ini bertempat di Jl. Raya Serang KM 25.5 (Kawasan Industri Olex) Balaraja Barat – Tangerang. Perusahaan ini ini bergerak dalam bidang makanan ringan (snack) yang sudah mencakup banyak wilayah pengiriman. Dengan pengalamannya selama 6 tahun sebagai perusahaan makanan ringan, tentunya PT Balaraja Food Makmur Abadi selalu menjaga reputasi perusahaan untuk menghadirkan pelayanan terbaik kepada setiap customer. Sistem yang berjalan saat ini pada PT Balaraja Food Makmur Abadi masih dilakukan menggunakan Microsoft excel untuk pengolahan datanya, sehingga admin gudng membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan laporan persediaan barang, masih terdapat kesalahan pada saat pendataan persediaan barang jumlah stok barang yang diminta tidak sesuai dengan jumlah barang yang diterima, masih terjadinya human error yang dilakukan oleh admin gudang dalam mengelola data persediaan barang sehingga laporan yang dihasilkan tidak sesuai dengan kejadian transaksi.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi maka penulis tertarik mengangkat permasalahan ini dalam penelitian skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web Pada PT Balaraja Food Makmur Abadi”.

Rumusan Masalah

Dengan permasalahan yang terjadi dalam kegiatan pencatatan pengelolaan persediaan barang pada PT Balaraja Food Makmur Abadi, maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem persediaan barang pada PT Balaraja Food Makmur Abadi yang sedang berjalan saat ini?

  2. Permasalahan apa saja yang sedang terjadi pada sistem persediaan barang yang berjalan saat ini pada PT Balaraja Food Mamkmur Abadi?

  3. Bagaimana merancang Sistem Informasi Persediaan Barang yang dapat membantu admin gudang dalam mengelola persediaan barangpada PT Balaraja Food Makmur Abadi?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Setiap penelitian memiliki tujuan serta manfaat. Dalam penelitian laporan Skripsi, Peneliti memiliki tujuan penelitian sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui sistem persediaan barang yang berjalan saat ini pada PT Balaraja Food Makmur Abadi.

  2. Untuk mengetahui permasalahan sistem Persediaan Barang yang berjalan saat ini pada PT Balaraja Food Makmur Abadi.

  3. Untuk menghasilkan sistem yang dapat digunakan oleh PT Balaraja Food Makmur Abadi untuk mempermudah sistem Persediaan barang.

  4. Untuk mengkaji hasil rancangan sistem persediaan barang pada PT Balarja Food Makmur Abadi apakah sudah berjalan efisien atau belum.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapatkan peneliti dari laporan penelitian skripsi ini, yaitu:

  1. Dapat mempermudah sistem Persediaan Barang pada PT Balaraja Food Makmur Abadi.

  2. Mempermudah staff PPIC dalam membuat laporan Persediaan Barang.

  3. Dapat meminimalkan keslahan-kesalahan dalam pendataan barang sehingga laporan persediaan barang lebih akurat dan kinerja perusahaan meningkat.

Ruang Lingkup

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka peneliti memberikan batasan pada sistem ini yaitu :

  1. Penelitian ini hanya akan membahas sistem persediaan barang pada PT Balaraja Food Makmur Abadi.

  2. Metode analisa yang digunakan adalah PIECES (Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service) dan Object Orientes Analysis (OOA).

  3. Metode perancangan sistem menggunakan System Development Life Cycle (SDLC).

  4. Metode Pengujian sistem menggunakan Blackboox System.

  5. Bahasa pemograman yang digunakan PHP dan Database Mysql.

  6. Sistem yang dibuat meliputi kelola data barang, kelola PO, kelola Retur barang, kelola data supplier sampai dengan pembuatan laporan persediaan barang dan laporan pembelian.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan peneliti dalam menyusun laporan skripsi ini sebagai berikut :

  1. Metode Wawancara (Interview)

  2. Peneliti melakukan sesi tanya jawab kepada narasumber yaitu Bpk. Tri Hadi Purnomo sebagai manager yang berada di bawah lingkungan PT Balaraja Food Makmur Abadi.

  3. Metode Pengamatan Langsung (Observasi)

  4. Metode pengumpulan data dengan cara peneliti mengadakan pengamatan langsung pada PT Balaraja Food Makmur Abadi, metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting untuk menganalisis sistem persediaan barang.

  5. Metode Studi Pustaka (Study Literature)

  6. Selain melakukan observasi, peneliti juga melakukan pencarian data dengan studi putaka. Dalam metode ini, penulis berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku, laporan penulisan, jurnal ilmiah, serta pencarian melalui media internet.


Metode Analisis

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem yang dilakukan menggunakan 2 Metode analisis yaitu :

  1. Metode PIECES

  2. Metode analisis PIECES (Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service). Metode Analisis PIECES peneliti gunakan untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan. Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama, hal ini penting karena biasanya yang muncul di permukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja.

    Kelebihan metode PIECES yaitu : Adanya laporan setiap akhir sehingga memudahkan adanya pengawasan, serta mudah dalam melakukan dokumentasi, sehingga memudahkan penelusuran kembali terhadap kebutuhan bisnis.

    Alasan mengapa peneliti menggunakan metode PIECES pada penelitian skripsi ini, karena untuk memperbaiki performa dalam sistem persediaan barang menjadi lebih baik, dan untuk mengurangi kesalahan dalam pencatatan persediaan barang. Untuk mengurangi pemborosan biaya dalam penggunaan kertas dan alat alat tulis, untuk memperbaiki keamanan sehingga orang yang tidak berwenang tidak bisa mengakses dan merubah data, dan mengurangi keterlambatan untuk memperoleh data-data pengeluaran dan pemasukan yang dibutuhkan yang di butuhkan oleh perusahaan.

  3. Metode Object Oriented Analysis (OOA)

  4. Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis beorientasi obyek dengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data dengn wawancara, observasi dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Pada proses analisis, teknik analisis yang dilakukan adalah :

    a. Analisa pengguna
    Analisa pengguna dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungis apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing user.

    b. Analisis kebutuhan fungsional, non fungsional dan pengguna
    Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan penggunaan yang terlibat serta fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna dimodelkan dengan Use Case Diagram.

    c. Analisis perilaku sistem
    Analisis perilaku sistem dilakukan, dikembangkan dan dimodelkan dengan Acitivy Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya.

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan penelitin adalah metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML, pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan administrasi pada elisitasi. Sedangkan Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan MySQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam mendesain dan membuat program adalah Adobe Dreamweaver CS6 dan model desainnya menggunakan UML dan menggunakan tools Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition.

Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut:

  1. Perancangan

    Untuk rancangan yang diusulkan menggunakan UML (Unified Modeling Languge) sebagai modelling tools yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram.

  2. Pengujian/Testing

    Dalam penulisan dan penelitian yang dilakukan ini, peneliti juga mengajukan metode pengujian yang digunakan untuk menguji sistem atau aplikasi yang dirancang, Perancangan Sistem Informasi laporan transaksi jasa laundry di Multimedia Plus yaitu dengan menggunakan metode pengujian Black box testing. Alasan mengapa peneliti memilih metode Black box testing adalah:
    1. Untuk mengetahui pesan kesalahan atau umpan balik (feed back) yang diberikan oleh sistem pada tahapan pengujian.
    2. Untuk dapat melakukan analisa dan juga mengevaluasi dari pengujian yang dilakukan pada sistem tersebut.

  3. Implementasi

    Untuk mengimplementasikan usulan rancangan sistem secara rinci dilakukan dengan cara membuat program setiap modul. Untuk melakukan pengujian validitas dari setiap modul tersebut dengan data sample. Selanjutnya dilakukan uji sistem secara terpadu, karena sistem tersebut adalah teknologi tinggi maka diperlukan pelatihan sistem terhadap penggunanya.

Metode Pengujian (Testing)

Metode pengujian ini digunakan untuk menganalisis suatu sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeliminasi kesalahan yang terjadi saat sistem di terapkan. Peneliti menggunakan metode black box testing karena metode black box testing dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan skripsi ini dikelompokkan menjadi 5 bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini, membahas tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Metode Penelitian, Metode Analisis, Metode Perancangan, Metode Pengujian (testing) dan Sistematika Penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan teori yang bersifat umum tentang konsep dasar dan teori khusus yang berkaitan dengan judul laporan skripsi serta definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada sistem yang sedang berjalan, dan berisikan pula penelitian terdahulu (literature review) sebagai pembanding antara penelitian terdahulu dan penelitian yang sedang dilakukan.

BAB III : ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Dalam bab ini berisikan analisis gambaran dan sejarah singkat PT. Balaraja Food Makmur Abadi, struktur organisasi, penjabaran tugas dan wewenang, tata laksana sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan, analisis sistem yang berjalan, metode analisis masukan, analisis proses, analisis keluaran, analisis masalah, analisis kontrol, analisis waktu, analisis tenaga kerja, analisis kebutuhan sistem, alternatif pemecahan masalah, konfigurasi sistem berjalan, dan user requirement.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan rancangan sistem yang akan diusulkan pada PT. Balaraja Food Makmur Abadi, UML yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan tampilan layar, tampilan output program, pengujian dengan black box testing, dan rancangan implementasi, estimasi biaya.

BAB V : PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup berisikan kesimpulan dari hasil analisis penelitian dan rancangan sistem dalam rangka menjawab rumusan masalah yang diajukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya:

  1. Menurut Ricard F. Neuschel dalam Taufiq (2013:2) mendifinisikan bahwa[1], “sistem sebagai urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. Adapun pendekatan yang lebih menekankan pada elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

  2. Menurut Ross.D.Arnold & Jon.P.Wade dalam International Conference on Enterprise Information Systems - Procedia Computer Science (2015:675) [2], “Systems : Groups or combinations of interrelated, interdependent, or interacting elements forming collective entities”.

  3. Menurut Rafka, dkk dalam jurnal CCIT vol.8 No.3 (2015:216) “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpulan bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu”.

  4. Jadi peneliti dapat menyimpulkan bahwa “sistem adalah sub-sub sistem yang digabungkan menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu” .

Karakteristik Sistem

Menurut Hartono (2013:14) “sistem akan berjalan dengan baik apabila memiliki karakteristik dalam pelaksanaannya”. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini :

  1. Komponen Sistem (component system)

  2. Suatu komponen terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

  3. Batas Sistem (Boundary System)

  4. Batasan sistem (boundary system) merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan yang lain atau dengan lingkungan lainnya. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

  6. Lingkungan luar (external environment system) adalah segala hal yang berada di luar batas dari sistem yang mempengruhi operasi sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface System)

  8. Penghubung sistem (interface system) merupakan media yang menghubungkan antara suatu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

  9. Masukan sistem (Input System)

  10. Masukan sistem (input system) adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintanance system) dan masukan sinyal (signal system).

  11. Pengolahan Sistem (processing system)

  12. Suatu sistem mempunyai suatu bagian untuk melakukan pengolahan yang akan mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output).

  13. Keluaran Sistem (ouput system)

  14. Keluaran sistem (output system) adalah hasil dari data yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran.

  15. Sasaran Sistem (Objective dan Tujuan (Goals)

  16. Suatu sistem pasti memiliki tujuan (goal) serta sasaran (objective). Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistemnya tidak akan berjalan dengan baik.

  17. Kontrol Sistem (Control System)

  18. Kontrol sistem (control system) merupakan pengawasan bagi pelaksanaan kegiatan suatu sistem dalam mencapai sasaran dan tujuan sistem. Kontrol sistem dapat berupa kontrol masukan (input control), kontrol proses (process control) maupun kontrol keluaran (output control).

  19. Umpan Balik (Feed Back)

  20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutarbi (2012:10) [3], sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasran yng berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5), tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya. Pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkunagnya. Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstruktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunakan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu kan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

Analisa Sistem

Berikut adalah pengertian Analisa sistem dari beberapa ahli, yaitu:

Taufiq (2013:153), manyatakan bahwa “Analisa sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponen sebagai prasyarat sistem desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru diperbaiki”.

Menurut Yogianto dalam bukunya Taufiq (2013:153), analisa sistem adalah sebagia penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang dihrapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Berdasarkan beberapa pendapat, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa “Analisa sistem adalah penjabaran sebuah sistem untuk dievaluasi sehingga bisa diperbaiki menjadi lebih komplit”.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

  1. Menurut Hartono (2013:15), “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”.

  2. Menurut Mc Leod dalam Nina Rahayu (2013) [4] "Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatis tidak berarti bagi pemakai"

  3. Menurut Taufiq (2013:13), “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

  4. Berdasarkan bebrapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “data adalah fakta – fakta yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi”.

Definisi Informasi

  1. Menurut Agustinus Mujilan (2012:1) [5] berpendapat bahwa “Informasi adalah data yang berguna yang telah di olah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat”.

  2. Menurut McLeod (2013:8), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan data yang diolah menjado bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya .”

  3. Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (2012:57) [6],” Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

  4. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa” informasi adalah data yang berupa fakta yang telah diolah olah menjadi suatu gambaran kejadian nyata yang dapat dipahami dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.”

Kulaitas Informasi

Menurut Jogiyanto H.M dalam Daud F.Tatang (2013) [7], “kualitas suatu informasi menurut buku Analisis Desain dan Informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu :

  1. Akurat (accurancy)

  2. Ketidak akuratan sebuah informasi dapat terjdi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan, kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

  3. Tepat Waktu (timeliness)

  4. Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data harus yang terbaru (up to date). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  5. Relevan (relevancy)

  6. Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

  1. Menurut Sutarman (2012:13),”Sistem informasi adalah suatu sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data,instruksi) dan output (laporan,kalkulasi)”.

  2. Menurut Taufiq (2013:17), “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

  3. Menurut Krismiaji (2016:201) dalam Ilmasyah, dkk Jurnal SENSI Vol.2 No.2 “Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukan dan mengolah serta menyimpan, mengelola, mengendalikan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah di tetapkan”.

  4. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang saling berkaitan dan susunan prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan dan mempermudah kegiatan-kegiatan utama suatu organisasi. Infomasi adalah data yang telah diproses atau diolah sehingga memiliki arti atau manfaat yang berguna.”


Komponen Sistem Informasi

Jogiyanto H.M. dalam Daud F.Tatang (2013), ‘sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok banguanan (Building Block). Sebagai suatu sistem, block bangunan tersebut masing -masing. Sebagai suatu sistem, block bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sarannya”.
Blok bangunan itu terdiri dari:

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block)
    Blok Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Hal berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

  6. Blok Kendali (Controls Block)
    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Barry E. Cushiag, tujuan sistem informasi yaitu kegunaan (usefulness), ekonomi (economy), keandalan (reability), pelayanan pelanggan (customer service), kesederhanaan (simplicity), fleksibilitas (flexibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)
    Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalam organisasi.

  2. Ekonomi (Economic)
    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  3. Kehandalan (Realibility)
    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitianyang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)
    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga memberi rasa kepuasan pada pelanggan.

  5. Kesederhanaan (Simplicity)
    Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  6. Fleksibilitas (Flexibility)
    Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

  1. Menurut Mulyanto dalam Selvy Eriani (2013) [8], “Perancangan terdiri dari dua aktifitas utama, yaitu perancangan perangkat keras meliputi perancangan arsitektur serta perancangan perangkat lunak yang meliputi perancangan database yang berupa ERD (Entity Relationships Diagram) dan perancangan sistem yang dapat berupa DFD (Data Flow Diagram)".

  2. Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227), “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

  3. Menurut Alison McKay dkk dalam International journal of computer integrated manufacturing (2016:237-250) , “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.

  4. Yoori Koo dalam International journal of Design (2016:49-65), “Designers can be part of the development of a socially responsible business system by providing a sustainable perspective and way to understand production and consumption of products and services. Design’s response to social responsibility, in parallel with business’s response, has reflected the great activist movements. Indeed, it has been a recurring theme; with designers addressing issues relating to social responsibility. As it became recognised that designers can directly and indirectly influence the environmental and social performance of products and service as well as the way in which new processes, services and products are delivered”.

  5. Berdasarkan beberapa pendapat diatas mengenai perancangan sistem dapat disimpulkan bahwa “Suatu kegiatan di dalam menciptakan suatu konsep kerja terpadu antara manusia dengan mesin yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan tertentu atau bersama guna menghasilkan informasi yang akurat untuk proses pengambilan keputusan di dalam mendukung fungsi operasi manajemen di suatu organisasi.”

Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Sutarbi (2012:2250, tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu :

  1. Racangan sistem secara umum.
    Memberikan gambar secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

  2. Rancangan sistem secara rinci
    Dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228), Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyi 2 tujuan utama, yaitu :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bangun yang lengkap pada pemrograman computer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Terdapat berbagai macam pengertian database menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Haerudin dkk dalam jurnal CCIT (2013:18) menyatakan bahwa, Database merupakan salah satu komponen penting di dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan sistem database (database sytem).

  2. Menurut Sunguk Lee dalam International Journal Of Database Theory and Application vol.5, No. 1, March 2012 ”Database is an ordered collection of related data elements intended to meet the information needs of an organization and designed to be shared by multiple users”.

  3. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, peneliti dapat menyimpulkan bahwa, “Database adalah sistem yang berfungsi untuk menyimpan kumpulan data yang telah diproses didalam sebuah komputer.

Manfaat Database

Manfaat penggunaan database bisa disimpulkan sebagai berikut :

  1. Keakuratan (accuarancy), dengan menggunakan database keakuratan dari informasi yang didapat jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan manual atau tanpa basis data.

  2. Kerangkapan data (redudans), bisa dikurangi, basis data yang dirancang sudah didesain seminimal mungkin terjadinya reudansi daya.

  3. Kecepatan (speed), kecepatan pemrosesan (simpan, ubah, hapus, tampil).

  4. Standarisasi Data, standarisasi table yang ada didalam database bisa diterapkan untuk memudahkan pengembangan database yang sudah ada.

  5. Efisiensi Ruang Penyimpanan (space), ruang yang dibutuhkan untuk melakukan penyimpanan jauh lebih efisien, karena seluruh berkas yang ada dikemas dan disimpan dalam computer.

  6. Keamanan (security), untuk memberikan keamanan yang maksimal, programmer bisa mendesain sistem keamanan dan menentukan siapa saja penggunanya.

  7. Kebersamaan Pemakai (sharebility), dengan berbasis computer dan jaringan maka database bisa digunakan secara bersama-sama sesuai hak akses dalam waktu yang bersamaan.

  8. Perbedaan kebutuhan dapat diseimbangkan, setiap pengguna pasti membutuhkan data atau informasi yang berbeda dan itu bisa diatur agar database tidak terlalu berat waktu diakses oleh banyak pengguna.

Istilah-istilah dalam Database

Adapun istilah-istilah yang ada didalam database, yaitu:

  1. Table
    Table adalah suatu kumpulan data dalam record-record yang disatukan.

  2. Field
    Field adalah jenis atau tipe data dari suatu item data beserta batasan nilainya.

  3. Record
    Record adalah kumpulan field-field yang disatukan dalam satu baris.

Untuk dapat mengelola data didalam database diperlukan bahasa yang dimengerti oleh pengguna dan database yang dikelola. SQL (Structure Query Language) merupakan bahasa yang telah distandarisasi dan digunakan dalam pengolahan semua database yang ada. Di dalam SQL terdapat 3 (tiga) sub bahasa, yaitu :

  1. DDL (Data Definition Language), yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database seperti table dan index.

  2. DML (Data Manipulation Language), yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah, dan menghapus baris dan table.

  3. DLC (Data Control Language), yang digunakan untuk menangani masalah security dalam database. Ketiga sub bahasa ini dapat diakses setelah database dipanggil.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

  1. Menurut Andika dan Dewanto jurnal informatika Vol.2 No.2 (20s13:62) [9], “WEB (World Wide Web) adalah sistem yang saling terkait menggunakan dokumen Hypertext yang diakses melalui jaringan internet. Sebuah halaman web yang berisi teks, gambar, video, dan file multimedia lainnya hanya dapat diakses menggunakan web”.

  2. Menurut Sidik dan Husni (2012:1) [10], “WEB adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hyperteks, pemakai dituntun utnutk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web”.

  3. Menurut Ch Ram Mohan Reddy, D Evangelin Geetha, KG Sriniva, T V Suresh Kumar, K Rajani Kanth dalam International Journal on Web Services Computing (IJWSC), vol 2, No.4, December 2011[11] ”The emergenceof web services introduces a new paradigm for enabling the exchange of information across the internet based on open internet standards and technologies. Using Industry standards, web services encapsulate applications and publish them as services”.

  4. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan web adalah sistem yang terhubung langsung dengan jaringan internet yang berguna untuk memberikan informasi seperti teks, gambar, video, dan file multimedia lainnya.

Teori Khusus

Konsep Dasar Persediaan Barang

Definisi Persediaan

  1. Menurut Junaidi (2013:3) [12],”Inventory merpakan sebuah konsep yang mencerminkan sumber daya yang dapat digunakan tetapi tidak atau belum di pergunakan”.

  2. Menurut Tamodia (2013:23),”persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudian dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”.

  3. Menurut Salangka (2013:1121) [13],”Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiandijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”.

  4. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa persediaan merupakan persediaan adalah unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang dilakukan secara terus menerus di produksi.

Jenis-jenis Persediaan

Menurut Tamodia (2013:24), persediaan dapat dikelompokkan ke dalam empat jenis, yaitu :

  1. Fluctuation stock, merupakan persediaan yang dimakudkan untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak di perkirakan sebelumnya, dan untuk mengatasi bila terjadi kesalahan atau penyimpangan dalam prakiraan penjualan, waktu produksi, atau pengiriman barang.

  2. Anticipation stock, merupakan persediaan untuk menghadapi permintaan yang dapat diramalkan pada musim permintaan tinggi, tetapi kapasitas produksi pada saat itu tidak mampu memenuhi permintaan. Persediaan ini juga dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan baku sehingga tidak mengakibatkan terhentinya produksi.

  3. Lot-size inventory, merupakan

  4. persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar daripada kebutuhan saat itu. Persediaan dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari harga barang (berupa diskon) karena membeli dalam jumlah yang besar, atau untuk mendapatkan penghematan dari biaya pengakutan per unit yang lebih rendah.

  5. Pipeline inventory, merupakan persediaan yang dalam proses pengiriman dari tempat asal ke tempat dimana barang tersebut akan digunakan. Msalnya, barang yang dikirim dari pabrik menuju tempat penjualan, yang dapat memakan waktu beberapa hari atau minggu.

Sistem Pencatatan Persediaan

Menurut Tamodia (2013:25), untuk mencatat taransaksi-transaksi yang mempengaruhi nilai persediaan, terdapat dua metode sebagai berikut:

  1. Metode Pisik atau Periodik (Periodik atau Phisical Inventory Sistem) Dalam metode ini pencatatan persediaan hanya dilakukan pada akhir periode akuntansi melalui ayat jurnal penyesuaian. Transaksi yang mempengaruhi persediaan, dicatat masing-masing dalam perkiraan tersendiri sebagai berikut: Pembelian, Retur pembelian, Penjualan dan Retur penjualan. Untuk mendapatkan nilai persediaan secara periodik dilakukan perhitungan fisik (Stock Opname). Metode ini sudah mulai ditinggalkan karena secara jelas tidak mendukung integrasi sistem dimana, sepanjang peridode akuntansi berjalan tidak tersedia data mengenai posisi persediaan. Hal ini menyebabkan data bagian akuntansi kurang mendukung operasional. Laporan neraca dan rugilaba tidak akan dapat dibuat sebelum nilai persediaan diketahui.

  2. Metode Perpetual (Continual Inventory System) Dalam metode ini pencatatan persediaan dilakukan setiap terjadi transaksi yang mempengaruhi persediaan. Saldo perkiraan persediaan akan menunjukan saldo persediaan yang sebenarnya. Dengan demikian pada saat penyusunan laporan keuangan tidak diperlukan ayat jurnal penyesuaian. Pencatatan transaksi kedalam perkiraan persediaan, adalah berdasarkan harga pokok produksi, baik transaksi pembelian maupun penjualan. Metode ini akan menampilkan dapat menyediakan laporan neraca setiap saat baik untuk di print out maupun secara visual.

Faktor Yang Menentukan Persediaan

Menurut Ristono (2013:4), “Persediaan merupakan salah satu faktor yang menentukan kelancaran penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Bila persediaan kurang, maka perusahaan tidak akan dapat memenuhi semua permintaan sehingga akibatnya pelanggan akan kecewa dan beralih ke perusahaan lainnya. Sebaliknya, bila persediaan berlebih, ada beberapa beban yang harus ditanggung”, yaitu:

  1. Biaya penyimpanan digudang, semakin banyak barang yang disimpan maka akan semakin besar biaya penyimpanannya.

  2. Risiko kerusakan barang, semakin lama barang tersimpan digudang maka risiko kerusakan barang semakin tinggi.

  3. Risiko keusangan barang, barang-barang yang tersimpan lama akan out of date atau ketinggalan jaman.

Faktor Safety Stock

Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya safety stock adalah sebagai berikut : (Ristono, 2013:8-9).

  1. Risiko kehabisan persediaan.

  2. Biaya simpan digudang dan biaya extra bila kehabisan persediaan.

  3. Sifat persaingan. Persaingan yang terjadi antar perusahaan dapat dtentukan dari kecepatan pelayanan pemenuhan permintaan pelanggan, maka perusahaan perlu memiliki persediaan yang besar.

Faktor Biaya Persediaan

Menurut Ristono(2013:4) [14], “persediaan merupakan salah satu factor yang menentukan kelancaran penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Bila persediaan kurang, maka perusahaan tidak akan dapat memenuhi semua permintaan sehingga akibatnya pelanggan akan kecewa dan beralih ke perusahaan lainnya. Sebaiknya, bila persediaan berlebih, ada beban yang harus ditanggung”, yaitu :

  1. Biaya penyimpanan digudang , semakin banyak barang yang disimpan maka akan semakin besar biaya penyimpanannya.

  2. Risiko kerusakan barang, semakin lama barang tersimpan digudang maka risiko kerusakan barang semakin tinggi.

  3. Risiko keusangan barang, barang-barang yang tersimpan lama akan kadaluarsa.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

  1. Menurut Siahaan (2012:66) [15] “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan atau ditetapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi”.

  2. Menurut Ariawan dan Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:63) [16]. Elisitasi berisi ulasan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

  3. Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa “elisitasi adalah usulan rancangan sistem yang dibuat oleh peneliti “

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II, merupakan hasil dari pengklasifikasian elisatasi tahap I berdasarkan metode MDI, metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:
    a. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    b. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    c. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.


  3. Elisitasi Tahap III, merupakan penyusutan elistasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selnajutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasi kembali dengan metode TOE, yaitu:
    a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/ teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    E artinya Economic, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.
    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :
    a. High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakainya sulit, serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.
    b. Middle (M) : mampu untuk dikerjakan.
    c. Low (L) : mudah dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi
    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasarpembuatan suatu sistem yang dikembangkan.

Konsep Dasar Analisis PIECES

Definisi Analisis PIECES

Menurut Taufiq (2013:154), “Analisis PIECES merupakan analisis yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Services.

  1. Kehandalan (Performance)
    Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.

    Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :
    a. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah/penugasan dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (errors).
    b. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.
    Hal ini dapat disesuaikan juga dengan kapasitas komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, maka seharusnya response time yang diperlukan cepat.

  2. Informasi (Information)
    Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

  3. Analisis Ekonomi (Economic)
    Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

  4. Analisis Kontrol (Control)
    Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  5. Analisis Efisiensi (Efficiency)
    Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien :
    1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
    2. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.
    3. Data diproses secara berlebihan.
    4. Informasi dihasilkan secara berlebihan.
    5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

  6. Analisis Layanan (Services)
    Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk :
    1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.
    2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
    3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.
    4. Sistem tidak mudah dipelajari.
    5. Sistem tidak mudah digunakan.
    6. Sistem canggung untuk digunakan.
    7. Sistem tidak fleksibel.

Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Berikut ini adalah beberapa pengertian dari UML (Unified Modelling Language), diantaranya :

  1. Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:13), “UML (Unified Modelling Language) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisa & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek”.

  2. Menurut Alim (2012:30) [17], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

  3. Menurut Fergus. U. Onu & Chinelo. V. Umeakuka dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506) [18], “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering. A UML diagramis a partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges ( flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”

  4. Menurut K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, 2014, pp. 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2 [19] “The UML is a visual modelling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

  5. Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemrograman yang banyak digunakan dalam pembuatan program yang berorientasi objek.”

Diagram-Diagram UML (Unified Modelling Language)

  1. Use Case Diagram
    Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain, use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu.

  2. Class Diagram
    Menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukkan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.

  3. Sequence Diagram
    Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi satu sama lain, melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

  4. State Chart Diagram
    Digunakan untuk memodelkan behaviour object khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

  5. Activity Diagram
    Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan aksi (action) yg dilakukan saat operasi di eksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

  1. Menurut Sidik dan Husni (2012;1), “WEB adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hyperteks, pemakaia dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web”.

  2. Menurut Ch Ram Reddy, D evangelin Geetha, KG Sriniva, TV Suresh Kumar, K Rajani Kanth dalam International Journal on Web Services Computing (IJWSC), vol 2, No.4, December 2011 ”The emergenceof web services introduces a new paradigm for enabling the exchange of information across the internet based on open internet standards and technologies. Using Industry standards, web services encapsulate applications and publish them as services”.

  3. Menurut Andika dan Dewanto jurnal informatika Vol.2 No.2 (2013:62), “WEB (Word Wide Web) adalah sistem yang saling terkait menggunakan Hypertext yang diakses melalui jaringan internet. Sebuah halaman web yang berisi text, gambar, video, dan file multimedia lainnya hanya hanya dapat diakses menggunakan web”.

  4. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan web adalah sistem yang terhubung langsung dengan dengan jaringan internet yang berguna untuk memberikan informasi seperti teks, gambar, video, dan file multimedia lainnya.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi Xampp

  1. Menurut Kartini (2013:27-26) berpendapat bahwa, “Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

  2. Menurut Februariyanti (2012:129), “XAMPP adlaha sebuah software webs server apache yang didalamnya sudah tersedia database server MySQL dan dapat mendukung pemograman PHP”.

  3. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan XAMPP adalah sebuah software webserver yang penyedia database

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

  1. Menurut Anisya (2013:15) [20], “adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relation Database Management System atau DBMS), seperti halnya ORACLE, POSTGRESQL, MSSQL, dan sebagainya. SQL merupakan singkatan dari Structure Query Language, didefinisikan sebgai suatu sintaks perintah-perintah tertentu atau bahasa pemrograman yang digunkan untuk mengelola suatu database. Jadi MySQL adalah software dan SQL adalah bahasa perintahnya”.

  2. Dikutip Maudi dkk dalam Jurnal Geodasi Vol.3 No.3 (2014:102) [21], “MySQL adalh sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia.MySQL adalah implementasi dari manajemen basis data relasional (RDBMS).

  3. Menurut wahana computer (2012:21) [22], “MySQL adalah database server open source yang cukup populer keberadaannya”.

  4. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan MySQL adalah perangkat lunak untuk mengelolal database.

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver CS6

  1. Menurut Milician (2012) [23], mengatakan bahwa “Dreamweaver CS3 is a powerful Hypertext Markup Language (HTML) editor used by profesionals, as well as beginners.(Dreamweaver CS3 adalah Hypertext Markup Language (HTML) editor yang digunakan oleh professional serta pemula).

  2. Menurut Prsetio (2012:96) “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kode HTML secara Visual”.

  3. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

  1. Menurut Rizky (2012:264) [24], Black box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.

  2. Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2), “Black Box Testing is a software testing teachniques in which functionality of the software undertest (SUT) is tested without looking at the internal code structure.”

  3. Menurut Agustiar Budiman (2012:4) [25], berpendapat bahwa “pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi Perangakat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan”.

  4. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengujian blackbox merupakan metode pengujian pada sistem untuk mengetahui kinerja perangkat lunak sistem.

Keuntungan Black Box Testing

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis black box testing antara lain :

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari balackbox testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

  4. Proses Testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan White box Testing.


Konsep Dasar Literature Riview

Definisi Literature Riview

  1. Menurut Mulyandi (2013:17-153) [26], berpendapat bahwa “penelitian sebelumnya literature riview merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

  2. Joko Supriyono (2014:32), Literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

  3. Berdasarkan teori yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bawa literature riview memiliki kaitan yang erat dengan topik yang hendak diteliti untuk menemukan ide-ide baru.

Tujuan Literature Review

Menurut Hermawan (2014:45) [27], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variable untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu :

  1. Untuk berbagai informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitiaan sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat mengisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau menyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topic serupa.

Menurut Yuniarti (2012:3), studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai ntolak nukur dalam membahas dan menganalisisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

Manfaat Literature Review

Menurut Soleh (2013: 17-710)[28], berpendapat bahwa “literature review” diperlukan sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasi kesenjangan (identifygaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui yang spesialis dan area penelitian dibidang yang sama.

Study Pustaka (Literature Review)

Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.

Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan pengembangan ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitiaan yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut :

Tabel Literature Review

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada metode yang digunakan, objek penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, dan metode pengembangan sistem yang digunakan. Pada penelitian persedian barang berbasis web pada PT Balaraja Food Makmur Abdi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi menggunakan metode analisa Object Oriented Analysis (OOA) dan metode analisis PIECES (Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service).Perancangan sistem ini berorientasi objek dengan model Unified Modeling Language (UML), metode pengembangan sistem menggunakan SLDC dan teknik pengujian menggunakan Black Box Testing.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT. Balaraja Food Makmur Abadi

PT. Balaraja Food Makmur Abadi adalah salah satu cabang Perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang produksi makanan ringan yang menjangkau seluruh pulau di Indonesia. PT. Balaraja Food Makmur Abadi beralamatkan di Jl. Raya Serang km 25,5 (kawasan industry olex) balaraja barat-Tangerang.

PT. Balaraja Food Makmur Abadi berdiri tanggal 25 November 2010 di kab. Tangerang, Provinsi Banten. PT. Balaraja Food Makmur Abadi diartikam sebagai perusahaan makanan yang dapat mamkmur dan abadi aeterusnya di usianya yang terbilang masih sangat muda, sehingga semakin menambah keinginan kami untuk selalu memproduksi makanan ringan yang digemari oleh kalangan anak-anak dan orang dewasa. Yang dapat menjangkau seluruh kepulauan Indonesia dengan meningkatkan kulitas produk agar pelanggan kami puas dengan produksi kami.

Semua ini bisa berhasil berkat dukungan kelengkapan infrakstruktur dengan semangat kerja yang tak kenal lelah serta loyalitas karyawan yang sangat tinggi dalam memproduksi dan melayani customer.


Visi dan Misi

a. Visi

  1. Menyedikan hasil produksi yang berkualitas

  2. Mengutamakan kepuasan pelanggan

b. Misi

  1. Menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang pekerjaan

  2. Memaksimalkan nilai-nilai perusahaan untuk kepentingan para stakeholder

  3. Membangun kedekatan hubungan untuk kemitraan jangka panjang.




Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai sesuatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab dan untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu struktur organisasi. Sama hal nya dengan PT. Balaraja Food Makmur Abadi mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Tugas Dan Tanggung Jawab

Berikut adalah tugas serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. Balaraja Food Makmur Abadi, yaitu sebagai berikut:

  1. Direktur Owner
    Merupakan pimpinan yang bertanggung jawab terhadap operasional perusahaan sehari-hari. Memimpin serta membawahi bagian-bagian dalam perusahaan.
    Tugasnya:
    a. Bertanggung jawab terhadap operasional perusahaan sehari-hari.
    b. Mengawasi jalannya perusahaan sesuai prosedur serta ketepatan perusahaan yang berlaku.
    c. Menyusun, melaksanakan dan meningkatkan jumlah mutu produksi, serta penggunaan sarana dan prasarana perusahaan.
    d. Bertanggung jawab terhadap kuantitas dan kualitas produksi.
    e. Memimpin rapat perusahaan.
    f. Mengontrol kedisiplinan seluruh bawahannya.
  2. Manajer Operasional
    a. Menciptakan suasana kerja yang harmonis dan memotivasi personil dibidangnya agar mampu menjalankan fungsi, tugas, tanggung jawab dan kewenangan sesuai ketentuan-ketentuan yang telah di tetapkan direktur.
    b. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur
    c. Bertanggung jawab atas segala kegiatan yang bersifat operasional.
  3. Manajer Marketing
    a. Membuat, merumuskan, menyusun, menetapkan konsep dan rencana umum perusahan, mengarahkan dan memberikan kebijakan/keputusan atas segala rancang bangun dan implementasi manajemen pemasaran, penjualan dan promosi ke arah pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.
    b. Mengarahkan karyawan untuk meningkatkan seluruh sumber daya yang ada secara operasional bagi kepentingan perusahaan.
    c. Memberikan kemampuan profesional secara optimal bagi kepentingan perusahaan.
    d. Menyusun, mengatur, menganalisis, mengimplementasi dan mengevaluasi manajemen pemasaran, penjualan dan promosi secara bertanggungjawab bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan. e.
  4. HRD atau Personalias
    a. Menghitung upah pekerja dan karyawan
    b. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur
    c. Bertanggung jawab terhadap pengadaan dan perekrutan karyawan
  5. PPIC
    a. Memimpin dan bertanggung jawab untuk kegiatan pekerjaan di bagian PPIC dan bagian Gudang.
    b. Membuat rencana kegiatan tahunan dan penganggaran untuk basis departemen PPIC.
    c. Membuat laporan kegiatan untuk dilaporkan ke manajer operasional.
  6. Bagian Teknik
    a. Membuat program kerja tentang perawatan peralatan Teknik
    b. Meneliti dan menilai peralatan teknik sesuai dengan kebutuhan produksi
    c. Membuat laporan kegiatan bagian peralatan teknik
    d. Mengusulkan tentang pemeliharaan/perbaikan
  7. Supervisor
    a. Mengatur kerja para bawahannya.
    b. Bertanggung jawab atas hasil kerja staff.
    c. Membuat jadwal kegiatan kerja untuk karyawan.
    d. Membuat planning pekerjaan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.
  8. Manajer QC
    a. Mengawasi pelaksanaan semua POB apakah telah dijalankan dengan benar sesuai ketentuan yang dibuat.
    b. Menganalisa kegagalan produksi, mendiskusikannya dengan bagian terkait serta mencari sebab yang terjadi.
    c. Membuat laporan berkala
    d. Bertanggung jawab atas meluluskan atau menolak bahan awal dan barang yang sudah jadi.
  9. Manajer keuangan
    Merupakan kepala bagian yang mengatur seluruh arus dana dan keuangan perusahaan.
    Tugasnya :
    a. Mengawasi dan mengatur seluruh arus dana dan keuangan perusahaan.
    b. Mencatat dan mengelola keuangan perusahaan.
    c. Mengurus dan membayar seluruh gaji karyawan perusahaan
    d. Menyusun dan membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. admin gudang cek stock barang
  2. Jika barang ada dikeluarkan oleh gudang
  3. Jika barang tidak ada admin gudang membuat PO
  4. admin gudang memberikan PO ke purchasing
  5. setelah Purchasing menerima PO lalu purchasing melakukan pengecekan PO
  6. Jika PO tidak di acc PO dikembalikan ke padmin gudang.
  7. Jika PO di acc oleh purchasing, purchasing melakukan pembelian ke supplier.
  8. Supplier menerima pembelian barang berdasarkan pengajuan.
  9. Supplier kirim barang ke Gudang
  10. Admin gudang menerima kiriman barang dari Supplier.
  11. Admin guadang membuat TTB (tanda Terima Barang) untuk bukti.
  12. Supplier menerima TTB (Tanda Terima Barang).
  13. Jika ada Retur admin gudang membuat retur untuk dikembalikan ke supplier.
  14. Supplier Menerima retur.
  15. admin gudang memberikan laporan pembeliann ke Purchasing.
  16. Purchasing menerima laporan pembelian.
  17. Admin gudang memberikan laporan persediaan barang pada Manager.
  18. Manager menerima laporan. Jika tidak di acc dikembalikan ke admin gudang untuk di cek kembali.
  19. Jika di acc Mnager menerima laporan untuk di arsipkan.

Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

UML (Unified Modelling Language) Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang sedang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini. dibawah ini usecase diagram, activity diagram dan sequence diagram adalah sebagai berikut:

  1. Use Case Diagram

    Use case Diagram menggambarkan kebiasaan kegiatan sistem yang berjalan yaitu:

    Gambar 3.2 Use Case Diagram Berjalan Pada PT Balaraja Food Makmur Abadi

    Berdasarkan gambar 3.2. Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

    1. Usecase : Cek stock barang
    Actor : Admin gudang
    Skenario  : Admin gudang melakukan pengecekan stock barang yang ada di gudang
    2. Usecase : Verifikasi cek barang jika ada
    Actor : admin gudang
    Skenario : admin gudang mengecek barang jika ada dikeluarkan
    Usecase : verifikasi cek barang ada
    Actor  : admin Gudang
    Skenario  : admin gudang mengecek barang jika tidak ada membuat P.O
    3. Usecase : Membuat P.O
    Actor : admin gudang, Purchasing
    Skenario  : admin gudang membuat P.O untuk memesan barang, lalu Purchasing menerima P.O
    4. Usecase : Cek pengajuan P.O
    Actor : Purchasing
    Skenario : purchasing mengecek P.O yang diajukan
    5. Usecase  : Verifikasi Pengajuan P.O jika di tolak
    Actor  : Purchasing, Admin gudang
    Skenario  : Purchasing mengecek P.O jika ditolak kembaliakan ke admin gudang untuk di perbaiki.
    6. Usecase : Verifikasi pengajuan P.O jika diterima
    Actor : Purchasing, Supplier
    Skenario : jika di terima Purchasing memberikan P.O ke Supplier
    7. Usecase : Membeli barang yang diajukan
    Actor : Purchasing, Supplier
    Skenario  :Purcasing membeli barang sesuai pengajuan yang di ajukan oleh admin gudang, lalu pembelin barang diterima oleh supplier.
    8. Usecase : kirim barang
    Actor : supplier, admin gudang
    Skenario : supplier kirim barang, lalu diterima oleh admin gudang.
    9. Usecase : Membuat TTB ( tanda terima Barang)
    Actor : admin guadang , Suplier
    Skenario  : setelah menerima barang admin gudang membuat TTB, lalu supplier menerima TTB.
    10. Usecase : Membuat Retur
    Actor : admin gudang, Supplier
    Skenario  : admin gudang mengecek retur untuk membuat retur, lalu supplier menerima retur.
    11. Usecase : Membuat laporan pembelian
    Actor : admin gudang, Purchasing
    Skenario  :admin gudang membuat laporan pembelian, lalu purchasing menerima laporan pembelian.
    12. Usecase : membuat Laporan persediaan barang
    Actor : admin gudang, Manager
    Skenario : admin gudang membuat laporan persediaan barang Lalu Manager menerima laporan persediaan barang.

  2. Activity Diagram

    Activity Diagram adalah menggambarkan kebiasaan kegiatan kegiatan sistem yang berjalan saat ini:

    Gambar 3.3 diagram activity sistem Berjalan pada PT Balaraja Food Makmur Abadi

    Berdasarkan gambar 3.3. Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

    1. 1 Initial Node, objek yang diawali.
    2. 15 Action yang menggambarkan eksekusi dari kegiatan pembuatan laporan persediaan barang.
    3. 4 Swimeline yaitu admin guadang, purchasing, supplier, manager.
    4. 4 decision node, menjelaskan tentang hasil dari action yang dilakukan.
    5. 1 Activity final node menjelaskan bahwa alur berakhir.

  3. Sequence Diagram

    Sequence Diagram adalah menggambarkan kebiasaan kegiatan kegiatan sistem yang berjalan saat ini:

    Gambar 3.4 sequence diagram sistem yang berjalan pada PT Balaraja Food Makmur Abadi

    Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

    1. 2 lifeline  : barang, Laporan
    2. 4 Actor  : admin gudang, purchasing, supplier, Manager
    3. 16 message: Mengecek stock barang, Melakukan pengecekan barang Oleh admin gudang,jika stock ada dikeluarkan, jika stock Tidak ada membuat P.O, Purcahasing menerima P.O, cek pengajuan P.O, jika tidak di acc dikembalikan ke gudang, jika di acc melakukan pembelian, pengiriman barang, membuat tanda terima barang, menerima tanda terima barang, membuat laporan, jika tidak di acc kembali ke admin gudang , cek laporan, jika di tidak acc kembali ke admin gudang , jika di acc diterima oleh manager.

Analisis Sistem yang Berjalan

Metode Analisis PIECES

Berikut ini tabel perbandingan dari sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang diusulkan untuk PT. Balaraja Food Makmur Abadi

Metode Analisis Masukan, Analisis Proses, Analisis Keluaran

Analisis Masukan

a. Nama masukan  : cek stock barang
Fungsi  : Sebagai data awal pembuatan laporan Persediaan barang <br.> Sumber : admin gudang
Tujuan : purchasing
Media : kertas
Frekuensi : Setiap 1 minggu
Format : Lampiran C.1
Keterangan : cek barang gudang
b. Nama Masukan : dokumen hasil transaksi pengeluaran
Fungsi : sebagai bukti dari pengeluaran persediaan barang
Sumber : admin gudang
Tujuan : Manager
Media : Kertas
Frekuensi : dua atau tiga hari sekali
Format : Lampiran C.2
Keterangan :berisi data transaksi pengeluaran persediaan barang

Analisis Proses

a. Nama Modul : Proses penyesuaian estimasi list harga dengan pengeluaran perusahaan
Masukan : Transaksi pengeluaran persediaan barang
Keluaran : Laporan pengeluaran persediaan barang
Ringkasan proses : admin gudang melakukan proses penyesuaian estimasi list harga sesuai dengan pengeluaran perusahaan.

Analisis Keluaran

a. Nama : Laporan persediaan barang
Fungsi : Mencetak dan menampilkan data laporan persediaan barang
Media : kertas
Rangkap : 3 (tiga) lembar
Distribusi : lembar 1 (satu) asli, untuk admin gudang, lembar 2 (dua) copy untuk supplier, lembar 3 (tiga) copy untuk manager
b. Nama Keluaran: Laporan pengeluaran persediaan barang
Fungsi  : mencetak atau menampilkan rekap data laporanbulanan Persediaan barang.
Media : kertas
Rangkap : 2 ( dua ) lembar
Distribusi : lembar 1(satu) asli untuk admin gudang lembar 2(dua) copy untuk Manager

Analisa Masalah

Berdasarkan analisis penelitian ini, pada proses pengelolaan persediaan barang masih kurang optimal, belum terintegrasi data menyebabkan sering terjadi masalah, seperti redudansi data, terutama pada proses input yang sering terjadinya kesalahan pada perhitungan nominal yang tidak seimbang, bukti transaksi yang tidak tersimpan. Sehingga mengakibatkan keterlambatan dalam pembuatan laporan. Dengan adanya sistem yang dirancang, diharapkan dapat membuat aplikasi yang mudah digunakan agar bermanfaat bagi damin gudang dalam pembuatan laporan serta melakukan pengeluaran barang.

Analisis Kontrol

Pada sistem yang berjalan, pengontrolan data belum ada. Dengan demikian dengan adanya sistem kontrol ini diharapkan tidak ditemukan permasalahan yang dapat menghambat seperti proses persediaan barang yang harus dicatat terlebih dahulu dan pencatatan persediaan barang apabila manager meminta laporan bulanan terlambat karena masih ada yang belum tercatat oleh bagian admin gudang.

Analisis Waktu

Berdasarkan analisis waktu yang dilakukan pada PT. Balaraja Food Makmur Abadi saat ini, proses pembuatan laporan persediaan barang selama ini dibutuhkan waktu yang cukup lama dikarenakan sistem yang digunakan masih semi komputerisasi. Pembuatan laporan persediaan barang digunakan setiap akhir bulan laporan tersebut sudah harus terbentuk dan diserahkan kepada manager.

Analisis Tenaga Kerja

Adapun yang menggunakan aplikasi Ms. Excel dalam pembuatan persediaan barang yang berjalan saat ini adalah 3 orang admin gudang, staff PPIC, dan manager.

Analisis Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil analisis, peneliti mengetahui bahwa kebutuhan sistem saat ini adalah perlu adanya sebuah sistem yang dapat mengelola persedian barang dengan database yang terintegrasi dan dapat diakses kapan dan dimana saja sehingga mempermudah dalam penyusunan laporan persediaan barang dengan cepat dan akurat.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan. Peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

  1. Membuat suatu rancangan sistem persediaan barang berbasis web untuk mempermudah admin gudang, purchasing dan Manager dalam menggunakan serta mengakses kapanpun dan di manapun. Bahasa pemrograman yang digunakan yakni PHP dan My SQL sebagai database yang dapat menyimpan data persediaan barang, dimana setiap bulannya petugas terkait mendapatkan informasi yang lengkap tentang pengeluaran, penerimaan barang.

  2. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah serta mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

Berdasarkan hasil analisis terhadap permasalahan yang telah peneliti lakukan, maka peneliti memilih alternatif yang pertama yaitu membuat aplikasi berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain :

  1. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.

  2. Dapat mempermudah bagian admin gudang untuk mencatat pengeluaran, penerimaan barang.

  3. Dapat memperkecil terjadinya kesalahan input data dalam persediaan barang (human error).

Penggunaan sistem yang akan peneliti rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan mengelola databasenya menggunakan My SQL untuk dan mampu merekam seluruh aktivitas persediaan barang.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Adapun konfigurasi yang digunakan pada sistem persediaan barang pada PT Balaraja Food makmur Abadi adalah sebagai berikut
1. Processor : Intel Pentium CPU 6630
2. Monitor  : LCD Monitor 19 “
3. RAM  : 2 GB
4. Hardisk : 500 GB
5. Mouse : Standar
6. Keyboard : Standar
7. Printer : Laserjet

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Adapun konfigurasi sistem software yang digunakan dalam sistem kas kecil adalah sebagai berikut :
1. Microsoft Word
2. Microsoft Excel

Hak Akses (Brainware)

1. Manager (viewer)
2. Admin gudang
3. Purchasing

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem pemesanan barang yang terkomputerisasi. Berikut lampiran elisitasi tahap I:

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II disusun berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian di klarifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran elisitasi tahap II

Keterangan :
M (Mandatory): penting
D (Desirable): tidak terlalu penting
I (Inessential): tidak penting

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, maka dibuatlah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi KML. Terdapat 7 requirement yang memiliki opsi antara lain: High (H) dan harus di eliminasi, Middle (M) dan Low (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang dibuat:

Final Draft Elisitasi

Berdasarkan Elisitasi Tahap III, maka dapat di buat Final Draft Elisitasi, berikut merupakan lampiran Final Draft Elisitasi:

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Setelah melakukan analisis dan penelitian pada sistem yang sedang berjalan pada rancangan sistem persedian barang, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan peneliti dibangun. Ada beberapa usulan dari peneliti yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi rancangan sistem persediaan barang yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah sistem persediaan barang yang semula dilakukan secara semi komputerisasi menjadi sistem rancangan persediaan barang yang terkomputerisasi dan berbasis web. Perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas sesuai proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 8 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram dan state machine diagram.

Usulan Prosedur Yang Baru

Admin Gudang Baku

  1. Dapat melakukan login.
  2. Menampilkan menu home.
  3. Menampilkan menu master. Dimana terdapat menu master barang , menu master supplier. Admin gudang memiliki hak akses dapat menginput, mengedit dan delete data.
  4. Menampilkan menu transaksi. Dimana terdapat menu transaksi pre order, menu transaksi tanda terima barang, menu transaksi retur. Admin gudang memiliki hak akses dapat menginput, mengedit, dan delete data.
  5. Menampilkan menu laporan. Dimana terdapat menu laporan permintaan barang, dan menu laporan penerimaan barang. Admin gudang memiliki hak akses untuk menginput, mengedit, dan delete data.
  6. Menampilkan menu user. Dimana admin gudang memiliki hak akses user.
  7. Dapat melakukanl logout.

Purchasing

  1. Dapat melakukan login.
  2. Menampilkan menu home.
  3. Menampilkan menu pre order. Dimana terdapat menu pre order permintaan barang. Purchasing memiliki hak akses untuk merubah status verifikasi.
  4. Menampilkan menu transaksi. Dimana terdapat menu transaksi pembelian barang. Purchasing memiliki hak akses untuk delete dan merubah status verifikasi.
  5. Menampilkan menu laporan. purchasing memiliki hak akses untuk mencetak laporan pre order yang sudah ditentukan rentang periodenya.
  6. Dapat melakukan logout.

Manager

  1. Dapat melakukan login.
  2. Menampilkan menu home.
  3. Menampilkan menu laporan. Dimana terdapat sub menu permintaan barang dan penerimaan barang. Manager memiliki hak akses untuk view dan cetak laporan.
  4. Menampilkan menu laporan. Manager memiliki hak akses untuk mencetak laporan persediaaan barang yang sudah ditentukan rentang periodenya.
  5. Dapat melakukan logout.

Diagram Rancangan Sistem

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Berikut ini adalah usecase diagram yang diusulkan untuk menggambarkan sistem persediaan barang pada PT Balaraja Food Makmur Abadi:

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat:

  1. Usecase : Login
    Actor : Admin Gudang, supplier, manager.
    Scenario : Admin Gudang, supplier, manager dapat melakukan login ke sistem.
  2. Usecase : Menu home
    Actor : Admin Gudang, supplier, manager dapat membuka menu Home.
    Scenario : Admin Gudang, supplier, manager dapat membuka menu Home pada sistem.
  3. Usecase : Menu master
    Actor : Admin Gudang
    Scenario : 1. Admin gudang dapat menginput, mengedit dan delete menu master, sub menu supplier, barang.
  4. Usecase : Menu transaksi Actor : Admin Gudang , Purchasing
    Scenario : 1. Admin Gudang dapat menginput, mengedit, delete pada Menu transaksi, sub menu pre order. Purchasing dapat approve pada Menu transaksi, sub menu Pre order. Admin gudang dapat menginput, mengedit, delete pada Menu transaksi, sub menu tanda terima barang. Admin gudang dapat menginput, mengedit, delete pada Menu transaksi, sub menu retur.
  5. Usecase : Menu laporan
    Actor : Admin Gudang, purchasing, manager
    Scenario : Admin Gudang, purchasing, manager dapat mencetak laporan Permintaan dan penerimaan barang yang telah ditentukan Rentang periodenya.
  6. Usecase : Logout
    Actor : Admin gudang, purchasing, manager.
    Scenario : Admin gudang, purchasing, manager dapat melakukan logout ke sistem.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Berikut merupakan activity diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem Persediaan barang yang dirancang, yakni :

Gambar 4.2 activity diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2 terdapat penjelasan sebagai berikut  :

  1. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek. 34 (tiga puluh empat) action,yang terdiri lagi : login, masukkan username dan password, menu home, menu master data, master barang , add barang, edit barang, delete barang, master supplier, add supplier, edit supplier, delete supplier, menu transaksi, transaksi pre order, add pre order , edit pre order, delete pre order, verifikasi pre order, transaksi tanda terima barang, add tanda terima barang, edit tanda terima barang, delete tanda terima barang, transaksi retur, add retur, edit retur, delete retur, menu laporan, laporan permintaan barang, view laporan permintaan barang, print laporan permintaan barang, laporan penerimaan barang, view penerimaan barang, print penerimaan barang,logout.
  2. 11 (sebelas) Fork node
  3. 1 (satu) final node untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Berikut merupakan sequence diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem Persediaan barang yang sedang dirancang, yakni :

Gambar 4.3 Sequence Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.3 sequence diagram sistem yang diusulkan terdapat:

  1. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan yaitu : admin gudang, supplier, manajer.
  2. 10 (sepuluh) lifeline yaitu login, home, supplier, barang, pre order, tanda terima barang, retur, laporan permintaan barang, laporan penerimaan barang, logout.
  3. 53 (lima puluh tiga) message yaitu : input username dan password, cek validasi data, login gagal, login berhasil, pilih menu supplier,menampilkan form menu supplier, kelola data supplier, pilih menu barang, menampilkan form barang, kelola data barang, pilih menu pre order, menampilkan menu pre order, pilih menu tanda terima barang, menampilkan form tanda terima barang, kelola tanda terima barang, pilih menu retur, menampilkan form retur, kelola retur, pilih menu laporan permintaan brang, menampilkan form permintaan brang, pilih tanggal periode, klik cetak, menampilkan laporan penerimaan barang, menampilkan form laporan penerimaan barang, pilih tanggal periode laporan, klik cetak, menampilkan laporan peneriman barang, logout, masukan username dan password, cek login, login gagal, login berhasil (menampilkan menu utama), pilih menu pre order, menampilkan form pre order, approve pre order, logout, masukan username dan password,cek login, login gagal, login berhasil (menampilkan menu utama) pilih laporan permintaan barang, menampilkan laporan permintaan barang, piliih tanggal periode laporan, klik cetak, menampilakan laporan permintaan barang, logout.

Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berikut ini adalah class diagram yang diusulkan untuk pada PT Balaraja Food Makmur Abadi :

Gambar 4.4 Class Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.4 class diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 9 (sembilan) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi.
  2. 8 (delapan) Association, hubungan antara objek satu dengan objek yang lainnya.

State Machine Diagram Sistem yang Diusulkan

Berikut merupakan state machine diagram yang diusulkan oleh PT Balaraja Food Makmur Abadi :

Gambar 4.5 State Machine Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.5 state machine diagram sistem yang diusulkan bahwa terdapat :

  1. 40 (empat puluh) state yang berjalan
  2. 64 (enam puluh empat) transaction
  3. 1 (satu) initial pseudo
  4. 1 (satu) final state

Perbedaan Antara Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.1 Perbedaan Antara Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

  1. Nama Tabel : barang
    Media : Harddisk
    Isi : id_barang + nm_barang + stok + harga
    Primary key : id_barang
    Foreign key  : nm_barang
    Panjang Record : 58

    Tabel 4.2 Barang

  2. Nama Tabel : detail_po
    Media : Harddisk
    Isi  : no_po + id_barang + jml_barang
    Primary key : no_po
    Foreign key : Id_barang
    Panjang Record : 28

    Tabel 4.3 Detail PO


  3. Nama Tabel : detail_retur
    Media : Harddisk
    Isi : no_retur + id_barang + jml_retur
    Primary key : no_retur
    Foreign key : id_barang
    Panjang Record : 28

    Tabel 4.4 Detail Retur

  4. Nama Tabel : no_ttb
    Media : Harddisk
    Isi : no_ttb + id_barang + jml_terima
    Primary key : no_ttb
    Foreign key :id_barang
    Panjang Record : 28

    Table 4.5 Nomor Tanda Terima Barang

  5. Nama Tabel : id_manajer
    Media : Harddisk
    Isi : id_manajer + nm_manajer + password
    Primary key : id_manajer
    Foreign key : nm_manajer
    Panjang Record : 61

    Tabel 4.6 Manajer

  6. Nama Tabel : pegawai
    Media : Harddisk
    Isi : id_pegawai + password + nm_pegawai + alamat + no_telp
    Primary key : id_pegawai
    Foreign key : password
    Panjang Record : 74

    Tabel 4.7 Pre Order

  7. Tabel : po
    Media : Harddisk
    Isi : no_po + tgl_po + id_pegawai + id_supplier
    Primary key : no_po
    Foreign key : tgl_po
    Panjang Record : 34

    Table 4.8 Retur

  8. Nama Tabel : retur
    Media : Harddisk
    Isi : no_retur + tgl_retur + no_ttb
    Primary key : no_retu
    Foreign key : tgl_retur
    Panjang Record : 36

    Table 4.9 Supplier

  9. Nama Tabel : id_supplier
    Media : Harddisk
    Isi : id_supplier + nm_supplier + alamat + no_telp
    Primary key : id_supplier
    Foreign Key : nm_supplier
    Panjang Record : 11

    Table 4.10 Tanda Terima Barang

  10. Nama Tabel : ttb
    Media : Harddisk
    Isi : no_ttb + tgl_ttb + no_po
    Primary key : no_ttb
    Foreign Key : tgl_ttb
    Panjang Record : 36

Rancangan Prototype Sistem Informasi Persediaan barang

Dalam sistem informasi persediaan barang yang diusulkan, peneliti merancang beberapa menu yang dapat digunakan oleh admin Gudang, purchasing dan manager untuk mempermudah dalam pembuatan laporan persediaan barang yang terdiri dari :

  1. Halaman login
    Halaman ini berfungsi sebagai sistem keamanan bagi pengguna untuk memastikan apakah pengguna (user) memiliki hak akses untuk masuk kedalam sistem atau tidak.
  2. Menu Home
    Halaman ini berfungsi untuk menampilkan beberapa menu pendukung sistem kpersediaan barang pada PT Balaraja Food Makmur Abadi seperti : menu master data, menu transaksi, menu laporan dan menu logout.
  3. Menu Master Data
    Menu ini berfungsi untuk menampilkan data barang dan data supplier
  4. Menu Master barang
    Menu ini berfungsi untuk menampilkan data daftar barang Pada PT Balaraja Food Makmur Abadi.
  5. Menu Master Supplier
    Menu ini berfungsi untuk menampilkan data supplier PT Balaraja Food Makmur Abadi.
  6. Menu Transaksi
    Menu ini berfungsi untuk menampilkan aktifitas transaksi yang meliputi : pre order, tanda terima barang, retur.


    a. Menu Transaksi pre order
    Menu ini berfungsi untuk menampilkan transaksi pre order pada PT Balaraja Food Makmur Abadi. Dalam menu transaksi ini, user dapat menginput, mengedit, mengahpus transaksi pre order.
    b. Menu Transaksi Tanda Terima Barang
    Menu ini berfungsi untuk menampilkan transaksi tanda terima barang pada PT Balaraja Food Makmur Abadi.
    c. Menu Transaksi Retur
    Menu ini berfungsi untuk menampilkan transaksi retur pada PT Balaraja Food Makmur Abadi.

  7. Menu Laporan
    Menu ini berfungsi untuk menampilkan laporan permintaan dan penerimaan barang. User dapat mencetak laporan permintaan dan penerimaan barang per periode.
  8. Logout
    Menu ini berfungsi untuk keluar dari sistem Persediaan Barang PT Balaraja Food Makmur Abadi.

Berikut merupakan rancangan tampilan yang ada pada sistem persediaan barang pada PT Balaraja Food Makmur Abadi :

Rancangan Tampilan Menu Login

Gambar 4.6 Rancangan tampilan menu login admin

Gambar 4.7 Rancangan tampilan menu login manager

Setiap user yang mengakses sistem ini, harus memiliki akun. Akun tersebut berfungsi sebagai hak akses bagi user. Tidak semua pegawai dapat membuka atau mengakses sistem ini. Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu login yakni :

  1. Menu login berisi username dan password.
  2. Menu login hanya diperuntukan untuk pegawai yang memiliki hak akses.
  3. Menu login berfungsi untuk menjaga data pada sistem.

Rancangan Tampilan Menu Home

Gambar 4.8 Rancangan tampilan menu home admin

Gambar 4.9 rancangan tampilan menu home manager

Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu home yakni :

  1. Menu home untuk admin menampilkan menu-menu utama dalam sistem persediaan barang.
  2. Menu home untuk manajer menampilkan menu laporan permintaan barang dan penerimaan barang.

Rancangan Tampilan Menu Master

  1. Menu Master Barang Untuk Admin Gudang

    Gambar 4.10 Rancangan tampilan menu master barang untuk admin gudang

    Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu master barang yakni:
    a. Sub menu data barang menampilkan data-data barang
    b. Menu master pegawai menampilkan id barang, nama barang, stock, harga

  2. Form Menu Master Barang Untuk Admin Gudang

    Gambar 4.11 Rancangan tampilan form menu master barang untuk admin gudang

    Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan form menu master barang yakni :
    a. Form menu master barang berfungsi untuk menginput data barang yang akan dipesan.
    b. Isi form menu master barang menampilkan : id barang, nama barang, stock, harga.

  3. Menu Master supplier untuk admin gudang

    Gambar 4.12 Rancangan tampilan menu master supplier untuk admin gudang

    Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu master supplier yakni :
    a. Sub menu data supplier menampilkan data supplier.
    b. Sub menu data supplier menampilkan id barang, nama barang , alamat, nomor telepon.

  4. Sub Menu Form supplier

    Gambar 4. 13 Rancangan tampilan form supplier

    Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan form menu master supplier yakni :
    a. Form menu master supplier berfungsi untuk menginput data supplier.
    b. Isi form menu master supplier menampilkan : id supplier, nama supplier, alamat, nomor telepon.

Rancangan Tampilan Menu Transaksi

  1. Menu Transaksi pre order untuk admin gudang

    Gambar 4.14 Rancangan tampilan menu transaksi pre order untuk admin gudang

    Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu transaksi pre order yakni:
    a. Menu transaksi pre order menampilkan pre order

  2. Form Menu Transaksi supplier untuk admin gudang

    Gambar 4.15 Rancangan tampilan form menu pre order untuk admin gudang

    Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan form menu transaksi permintaan anggaran yakni :
    a. Form menu transaksi pre order berfungsi untuk menampilkan data pre order.
    b. Isi form menu transaksi permintaan anggaran menampilkan : no. po, supplier, tanggal po.

  3. Menu Transaksi Tanda Terima Barang

    Gambar 4.16 Rancangan tampilan menu transaksi tanda terima barang

    Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu transaksi tanda terima barang  :
    a. Menu transaksi tanda terima barang untuk menampilkan data tanda terima barang.
    b. Menu transaksi tanda terima barang menampilkan nomor ttb , supplier dan tanggal ttb.

  4. Menu Transaksi Retur

    Gambar 4.17 Rancangan tampilan menu transaksi Retur

    Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu transaksi retur yakni:
    a. Menu transaksi retur menampilkan aktifitas retur pada sistem persediaan barang.
    b. Menu transaksi retur menampilkan kolom : nomor retur, supplier , tanggal retur.

Rancangan Tampilan Menu Laporan untu manager

  1. Menu Laporan penerimaan barang

    Gambar 4.18 Rancangan tampilan menu laporan penerimaan barang

    Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu laporan penerimaan barang :
    a. Menu laporan penerimaan barang menampilkan laporan penerimaan barang.
    b. Menu laporan penerimaan menampilkan kolom : bulan , tahun.

  2. Menu Laporan Permintaan Barang Untuk Manajer

    Gambar 4.19 Rancangan tampilan Laporan Permintaan Barang

    Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu laporan permintaan barang :
    a. Menu laporan permintaan barang menampilkan laporan penerimaan barang.
    b. Menu laporan permintaan menampilkan kolom : bulan , tahun.

Tampilan Sistem yang Diusulkan

Tampilan Halaman Login

Dalam halaman login, terdapat field username dan password. Hal ini berguna sebagai hak akses pegawai tertentu untuk mengakses sistem persediaan barang. Hal ini berguna untuk menghindari terjadi perubahan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

' Gambar 4.20 Tampilan halaman login


Tampilan Menu Home untuk Admin Gudang

Tampilan dapat dibuka, apabila admin berhasil melakukan login. Menu home. Didalam menu home terdapat menu master, menu transaksi dan menu user.

' Gambar 4.21 Tampilan menu home untuk admin gudang

Tampilan Menu Home untuk manajer

Tampilan dapat dibuka, apabila admin berhasil melakukan login. Menu home. Didalam menu home untuk admin gudang terdapat menu laporan permintaan dan laporan penerimaan barang.

' Gambar 4.22 Tampilan menu home untuk manajer

Tampilan Menu Home untuk purchasing

Tampilan dapat dibuka, apabila admin berhasil melakukan login. Menu home. Didalam menu home untuk purchasing terdapat menu approve.

Tampilan Menu Master supplier

Menu master supplier hanya dapat di akses oleh admin gudang. Didalam menu master supplier berisi id supplier, nama supplier, alamat, no telepon dengan action add new, edit dan delete.

' Gambar 4.23 Tampilan menu master supplier

Tampilan Menu Add New Data supplier

Didalam form input data supplier terdapat : id supplier, nama supplier, alamat, no telepon.

' Gambar 4.24 Tampilan menu add new data supplier

Tampilan Menu Master barang

Menu master barang hanya diakses oleh admin gudang. Didalam menu master barang berisi id barang, nama barang, stok, harga dan difasilitasi dengan action add new, edit, delete.

Gambar 4. 25 Tampilan menu master barang

Tampilan Menu Add New data barang

Didalam form input data barang : id barang, nama barang, stok, harga.

Gambar 4.26 Tampilan menu add new data barang


Konfigurasi Sistem Usulan

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
    a. Processor : Intel Pentium CPU 6630
    b. Monitor  : LCD Monitor 19 “
    c. RAM  : 2 GB
    d. Hardisk : 500 GB
    e. Mouse : Standar
    f. Keyboard : Standar
    g. Printer : Laserjet
  2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
    a. Windows 7
    b. Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition
    c. Database MySQL
    d. Microsoft Office 2010
    e. XAMPP 2.5
    f. Adobe Dreamweaver CS6
    g. Internet Browser Google Chrome
  3. Hak Akses
    Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh :
    a. Admin Gudang
    b. Purchasing
    c. Manager

Blackbox Testing

Dalam skripsi ini, pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Black Box Testing merupakan metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black box memungkinkan pengembangan software untuk mengetahui kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan tampilan, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Pengujian Black Box Pada Menu Login

Berikut ini adalah tabel pengujian Black box untuk fungsi menu login, yaitu:

  1. Skenario pengujian : jika admin mengisi username dan mengosongkan password lalu klik login

    Gambar 4.27 Pengujian login apabila mengosongkan password


    a. Hasil yang diharapkan : Sistem menolak untuk masuk menu login dan menampilka pesan error
    b. Gambar pengujian

    Gambar 4. 28 Hasil pengujian login apabila mengosongkan password

    c. Kesimpulan : valid

  2. Skenario pengujian : Hanya mengisi password dan mengosongkan username lalu klik login

    Gambar 4.29 Pengujian login apabila mengosongkan username

    a. Hasil yang diharapkan : Sistem menolak untuk masuk menu login dan menampilkan pesan error
    b. Gambar Pengujian

    Gambar 4.30 Hasil pengujian login apabila mengosongkan username

    c. Kesimpulan : valid

  3. Skenario pengujian : mengisi username dan password dan lalu bagian select tidak dipilih sesuai kebutuhan dan klik login

    Gambar 4.31 pengujian bila bagian select tidak dipilih sesuai kebutuhan

    a. Hasil yang diharapkan : Sistem menolak untuk masuk menu login dan menampilkan pesan error
    b. Gambar Pengujian

    Gambar 4.32 Apabila bagian select tidak dipilih sesuai kebutuhan

    c. Kesimpulan : valid

  4. Skenario pengujian : mengisi username dan password dan lalu klik login

    Gambar 4.33 Pengujian login password dan username diisi


    a. Hasil yang diharapkan : User bisa masuk menu home
    b. Gambar Pengujian

    Gambar 4.34 Hasil pengujian login


    c. Kesimpulan : valid

Pengujian Black Box Pada Menu Master Supplier

Berikut ini adalah tabel pengujian Blackbox untuk fungsi menu master, yaitu:

  1. Skenario pengujian : Input data tidak lengkap

    Gambar 4.35 Pengujian menu master supplier apabila input data tidak lengkap

    a. Hasil yang diharapkan : Sistem akan menolak proses penyimpanan dan menampilkan pesan error.
    b. Gambar pengujian

    Gambar 4. 36 Hasil pengujian menu master supplier apabila tidak diisi dengan lengkap

    c. Kesimpulan : valid

  2. Skenario pengujian : Penyimpanan data dalam database

    Gambar 4.37 Pengujian menu master supplier apabila data diisi dengan lengkap


    a. Hasil yang diharapkan : Sistem akan menyimpan data ke dalam Database
    b. Gambar Pengujian

    Gambar 4.38 Hasil pengujian penyimpanan data dalam database

    c. Kesimpulan : valid

Pengujian Black Box Pada Menu Laporan

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk fungsi menu Laporan, yaitu:

  1. Skenario pengujian : mencetak laporan permintaan barang

    Gambar 4.39 mencetak laporan permintaan dan penerimaan barang

    a. Hasil yang diharapkan : Sistem dapat mencetak tanda terima Permintaan dan penerimaan barang
    b. Gambar pengujian

    Gambar 4.60 Hasil pengujian cetak laporan permintan barang

    c. Kesimpulan : valid

Jadwal Penelitian

Berikut adalah jadwal penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian yang memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan.

Tabel 4.12 Jadwal Kegiatan Penelitian

Estimasi Biaya

Agar terlaksananya penelitian ini dengan baik, lancar, dan sesuai dengan target yang direncanakan sesuai dengan jadwal penelitian, maka diperlukan dana yang dapat menunjang seluruh kegiatannya diperkirakan sebagai berikut :

Table 4.13 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada PT Balaraja Food Makmur Abadi mengenai sistem Persediaan Barang dapat disimpulkan bahwa:

  1. Sistem Persediaan barang pada PT Balaraja Food Makmur Abadi masih menggunakan sistem semi computer (menggunakan MS. Excel) sehingga membuat admin gudang pada perusahaan tersebut membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan laporan persediaan barang.
  2. Sistem yang berjalan saat ini belum terkelola dengan baik banyak data yang tidak terkelola dengan baik, karena sistem penyimpanan data masih berupa file Microsoft Excel sehingga menyulitkan admin gudang untuk mencari laporan persediaan barang dibulan sebelumnya dan tidak adanya keamanan pada data sistem persediaan barang, dan dapat mengakibatkan manipulasi data.
  3. Sistem yang diusulkan oleh peneliti menggunakan metode analisis PIECES, menggunakan metode berorientasi objek dengan tools Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition. Dalam perancangan sistem, peneliti menggunakan Software Adobe Dreamweaver CS6, menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database My SQL. Lalu dalam metode pengujian (testing). Peneliti menggunakan metode Black Box Testing.

Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat peneliti berikan sebagai bahan pertimbangkan bagi PT Balaraja Food Makmur Abadi, antara lain :

  1. Perlu adanya sosialisasi untuk menerapkan sistem yang baru, agar dapat memaksimalnya kinerja staff terkait.
  2. Harus adanya maintenance dan control sistem agar tidak terjadi kerusakan pada sistem.
  3. Pada masa yang akan datang sistem ini dapat dikembangkan yaitu dengan menambahkan ruang lingkup sistem menjadi lebih luas lagi.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Taufiq, Rahmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen, Konsep Dasar, Analisa Dan Metode Pengembangan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  2. Arnold.D. Ross, Jon.P.Wade A Definition of System Thinking: A System Aproach Procedia Computer Science. Dikutip dari http://www.sciencedirect.com/science/article/S1877050915002860 diakses pada tanggal 3 Maret 2017.
  3. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  4. McLeod,Raymod dan Gerge.2012.Sistem Informasi Manajemen.Jakarta:Salemba Empat.
  5. Mujilan, Agustinus.2012. Sistem Informasi Akutansi.Madiun: Widya Mandala (WIMA) Pers.
  6. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati.2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Jurnal CCIT Vol.5 No.3-Mei 2012. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  7. Mustakini, Jogiyanto Hartono.2008.Sistem Teknologi Infornasi Andi Yogyakarta (E.Cushiang).
  8. Eriani, Selvy “Perancangan Ssistem Informasi Pendaftaran Trainining Berbasis Web Pada LKP. Balaraja Cendekia Graha”, Laporan Skripsi, STMIK Raharja, Tangerang), 2013.
  9. Andika,Dewanto.2013.Pengukuran Kinerja Goodreads Application Programming Interface (API) pada aplikasi Mobile Android. Bandung: Institut Teknologi Nasional Bandung. Jurnal Informatika Vol.2 No.2.
  10. Sidik Betha, Pohan Husni. 2012. Pemrograman Web dengan HTML. Bandung : Informatika Bandung.
  11. Reddy. Mohan, Geetha. Evangelin, Srinivasa. KG, Kumar. Suresh, Kanth. K Rajani.2011.General Methodology for developing UML models from UI. Bangalore, India : International Journal on Web Service Computing (IJWSC).Vol.2, No.4, December 2011.
  12. Junaidi, Tiara.2013. Khanna, Yuliaastrie. Nenden Dewi. Sistem Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan keuntungan. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
  13. Salangka.Ester.2013. Penerapan Akutansi Persediaan Untuk Perencanaan Dan Pengendalian LPG Pada PT Emigas Sejahtera Minahasa. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
  14. Ristono, Agus 2013. Manajemen Persediaan Yogyakarata: Graha Ilmu.
  15. Siahaan, Daniel.2012. Analisa Kebutuhan Dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  16. Ariawan , Wahyuni dalam jurnal Sisfotek Global.2015. Dikutip dari http://happyslide.top/doc/323204/aplikasi-pengajuan-lembur-karyawan-berbasis-web&ei=VPyEX4Ko&Ic=id-Id&s=1&m=448&host=www.google.co.id&ts=1503612689&sig=ALNZjWlBHMCegIZVlWbMpVqmxp-ptzklTg diakses pada tanggal 3 Maret 2017.
  17. Alim,Yadanur.2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi RSUD Kajen Dengan Unified Process. Semarang : Universitas Diponegoro. Vol.2.No.4, ISSN 2086-4930.
  18. Onu, Fergus U, Chinelo. V. Umeakuka.(2016:506). Object Oriented Programiming System. Ebonyi State University, Abakaliki-Nigeria : International Journal of Computer Applications Technology and Research.
  19. Jayant. K.P, Garg. Renu, Kumar. Vinod, Prof. Rana. Ajaya “An Approach of Software Design Testing Based on UML Diagrams” Ghazabad, India : International Journal of Advance Research in Computer Science and Software Engeneering February, 2014, pp. 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2.
  20. Anisya. 2013. Aplikasi Sistem Database Rumah Sakit Terpusat Pada Rumah Sakit Umum (RSU) ‘Aisyiyah Padang Dengan Menerapkan Open Source (PHP-MYSQL). Padang.: Jurnal Momentum .Vol.15 No.2. Agustus 2013.
  21. Maudi, Meiska Firsttiara; Arief Laila Nugraha dan Bandi Sasmito.2014. “Desain Aplikasi Sistem Informasi Pelanggan PDAM Berbasis Web GIS ( Studi Kasus : Kota Demak)”. Jurnal Geodesi Undip Vol.3 No.3.
  22. Wahana,Komputer. 2012. Shourt Course SQL Server 2008,Sistem Basis Data.Yogyakarta:Andi.
  23. Milician. 2012. Dreamweaver CS3 Basic.USA: University Florida.
  24. Rizky. 2012. Implementasi Dan Pengujian Perangkat Lunak. Bandung : Bumi Aksara.
  25. Budiman, Agustiar. 2012. Pen gujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi UserVia Website. Makalah, halaman: 4.
  26. Mulyandi, 2013. Auditing, Jakarta: Salemba Empat.
  27. Hermawan, Asep.2013. Penelitian Bisnis. Jakarta: Grasindo.
  28. Soleh, Oleh, meta amalya Dewi, Arfiah dan asdin.2013. Metode Peninjauan dashboard dari Business Intelligence Untuk Membuat Keputusan lebih Baik. Yogyakarta : Prosididng seminar nasional teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia). STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A.1. Surat Pengantar SKRIPSI
A.2. Surat Keterangan Penugasan Kerja
A.3. Form Penggantian Judul
A.4. Kartu Bimbingan
A.5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.6. Form Validasi SKRIPSI
A.7. Kwitansi Pembayaran SKRIPSI
A.8. Kwitansi Pembayaran RC dan Sidang
A.9. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.10. Daftar Nilai
A.11. Formulir Seminar Proposal
A.12. Formulir Pertemuan Stakeholder
A.13. Sertifikat TOEFL
A.14. Sertifikat Prospek
A.15. Sertifikat IT Internasional
A.16. Sertifikat IT Nasional
A.17. Curriculum Vitae (CV)

LAMPIRAN B

B.1. Form Observasi
B.2. Form Wawancara
B.3. Surat Keterangan Implementasi

Contributors

Peni aripianti, Silvina