SI1312476374

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

MASYARAKAT TERHADAP PENCEMARAN

LINGKUNGAN PADA DINAS LINGKUNGAN

HIDUP DAN KEBERSIHAN KABUPATEN

TANGERANG


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1312476374
NAMA
: Ajeng Ananda


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

MASYARAKAT TERHADAP PENCEMARAN

LINGKUNGAN PADA DINAS LINGKUNGAN

HIDUP DAN KEBERSIHAN KABUPATEN

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1312476374
Nama
: Ajeng Ananda
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 24 Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

MASYARAKAT TERHADAP PENCEMARAN

LINGKUNGAN PADA DINAS LINGKUNGAN

HIDUP DAN KEBERSIHAN KABUPATEN

TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1312476374
Nama
: Ajeng Ananda

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, 24 Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom.)
   
NID : 10002
   
NID : 05066

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

MASYARAKAT TERHADAP PENCEMARAN

LINGKUNGAN PADA DINAS LINGKUNGAN

HIDUP DAN KEBERSIHAN KABUPATEN

TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1312476374
Nama
: Ajeng Ananda

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

MASYARAKAT TERHADAP PENCEMARAN

LINGKUNGAN PADA DINAS LINGKUNGAN

HIDUP DAN KEBERSIHAN KABUPATEN

TANGERANG

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

NIM
: 1312476374
Nama
: Ajeng Ananda
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di perguruan tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan ini tidak benar.

Tangerang, 24 Juli 2017

 
 
 
 
 
(Ajeng Ananda)
NIM : 1312476374

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Perkembangan teknologi saat ini khususnya dibidang informasi dan komunikasi sudah berkembang sangat pesat terutama dalam pelayanan masyarakat. Masyarakat akan selalu membutuhkan perhatian dari pemerintah agar masyarakat mendapatkan kenyamanan dengan kualitas yang lebih baik. Peranan dari pelayanan masyarakat dan kebijakan pemerintah sangatlah penting. Pemerintah akan dikatakan baik apabila dapat mengelola, menjalankan pelayanan dan kebijakan dengan baik. Tetapi pada saat ini permasalahan tentang pelayanan masyarakat masih banyak terjadi dan pemerintah pada daerah banyak mengalami kesulitan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada. Pemerintah membutuhkan sistem yang bisa membantu masyarakat menjadi lebih efektif dan efisien dalam pengaduan pencemaran lingkungan di daerah Kabupaten Tangerang. Seperti yang diketahui di Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang saat ini pelayanan masyarakatnya masih sangat manual. Maka dari itu penulis membuat perancangan sistem informasi pelayanan masyarakat terhadap pencemaran lingkungan secara online berbentuk website dengan menggunakan analisa SWOT, Unified Modeling Language (UML), wawancara, metode prototype, metode testing dengan menerapkan black box untuk meningkatkan kualitas yang lebih maksimal lagi dalam pelayanan terhadap pencemaran lingkungan. Oleh karena itu penulis merancang sistem informasi untuk pelayanan masyarakat terhadap pencemaran lingkungan agar masyarakat lebih peduli kepada lingkungan sekitar dan pemerintah lebih mudah untuk berinteraksi kepada masyarakat.


Kata Kunci : Pelayanan masyarakat, sistem pelayanan, pencemaran lingkungan.

ABSTRACT

The current development of technology, especially in the field of information and communication has grown very rapidly in the community. Society will always need government attention to fit better quality. The role of public services and government policies is very important. The government will be good if it can manage, run the service and policy well. But at this time the problem of public service is still a lot happening and the government in many areas have difficulty to overcome the problems that exist. The government needs a system that can help people become more effective and efficient in complaints of environmental pollution in the Kabupaten Tangerang area. As is known in Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang today the service community is still very manual. Therefore the authors make the design of information systems of public services to environmental pollution online form website using SWOT analysis, Unified Modeling Language (UML), an interview, a prototype method, the method of testing by applying a black box to improve quality over the maximum again in the service of environmental pollution. Well, the authors designed an information system for public service to environmental pollution so that the public is more concerned with the environment and government easier to interact to the community.


Keywords: Community service, service system, environmental pollution.


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini. adapun judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN MASYARAKAT TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN KABUPATEN TANGERANG”

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketuan STMIK Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja dan selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan masukan dan motivasi penulis dalam penulisan laporan Skripsi ini.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan masukan dan motivasi penulis dalam penulisan laporan Skripsi ini.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Bapak Ir Rendra Gandhi Singgih Yuhadi, A.Md.KL, S.Ip selaku Pembimbing Lapangan yang telah memberikan data perusahaan yang dibutuhkan dan mendukung serta memberikan masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Kedua orang tua, kakak dan Gunzu yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  8. Teman-teman dari Lab iLearning yang selalu membantu penulis dalam senang maupun susah untuk mengerjakan laporan skripsi ini.
  9. Dan teman teman yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, karena telah banyak membagi cerita, pengalaman dan pengetahuan ketika penulis melaksanakan proses untuk laporan skripsi.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 24 Juli 2017
Ajeng Ananda
NIM. 1312476374

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.3.1. Analisis SWOT

Tabel 3.4.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.4.2 Elisitasi Tahap II.

Tabel 3.4.3 Elisitasi Tahap III.

Tabel 3.4.5 Final Draft Elisitasi.

Tabel 4.1.6. Perbedaan Sistem Yang Berjalan Dan Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.2.1. Media Lingkungan Tercemar Pada Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.2.2 Sumber Pencemaran Pada Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.2.3 Uraian Singkat Masalah Pada Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.2.4 Users Pada Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.6.2 Pengujian BlackBox

Tabel 4.9. Schedule Implementasi

Tabel 4.10. Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1.4 Struktur Organisasi

Gambar 3.2.1 Usecase Diagram

Gambar 3.2.2 Activity diagram

Gambar 3.2.3 Sequence diagram

Gambar 4.1.2.1 Use Case Diagram Masyarakat

Gambar 4.1.2.2 Use Case Diagram Admin Web

Gambar 4.1.3.1 Activity Diagram Prosedur Masyarakat

Gambar 4.1.3.2 Activity Diagram Prosedur Admin Web

Gambar 4.1.4.1 Sequence Diagram Masyarakat

Gambar 4.1.4.2 Sequence Diagram Admin Web

Gambar 4.1.5 Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.3.1 Flowchat Masyarakat

Gambar 4.3.2 Flowchat Admin Web

Gambar 4.4.1 Perancangan Prototype Tampilan Home Masyarakat

Gambar 4.4.2 Perancangan Prototype Tampilan Home Admin Web

Gambar 4.4.3 Perancangan Prototype Tampilan Registrasi

Gambar 4.4.4 Perancangan Prototype Tampilan Login

Gambar 4.4.5 Perancangan Prototype Tampilan Menu Help

Gambar 4.4.6 Perancangan Prototype Tampilan Grafik

Gambar 4.4.7 Perancangan Prototype Tampilan Form Pengaduan Media

Gambar 4.4.8 Perancangan Prototype Tampilan Form Pengaduan Masalah

Gambar 4.4.9 Perancangan Prototype Tampilan Report

Gambar 4.4.10 Perancangan Prototype Tampilan User

Gambar 4.4.11 Perancangan Prototype Tampilan Form Pengaduan

Gambar 4.4.12 Perancangan Prototype Tampilan Status Confirm

Gambar 4.4.10 Perancangan Prototype Tampilan Notifikasi

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Diagram Use Case
Gambar 2. Simbol Class Diagram
Gambar 3. Simbol Sequence Diagram
Gambar 4. Simbol State Diagram
Gambar 5. Simbol Activity Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem informasi merupakan salah satu yang terpenting bagi semua perusahaan karena semua perusahaan dapat menjamin kualitas dari informasi tersebut. Dengan berkembangnya teknologi informasi yang sangat pesat maka akan membutuhkan informasi yang cepat, tepat, dan akurat. Sistem informasi yang sudah terkomputerisasi akan menjadi kebutuhan bagi seluruh semua perusahaan yang ada saat ini. Teknologi informasi yang ada saat ini dapat memberikan berbagai macam informasi yaitu salah satunya adalah internet. Internet adalah salah satu kebutuhan masyarakat sehari-hari dizaman seperti saat ini yang tinggi akan teknologi yang dapat memberikan berbagai informasi sebanyak-banyaknya yang ingin kita ketauhi dan butuhkan.

Diberbagai daerah saat ini, khususnya didaerah Kabupaten Tangerang kini bertambahnya aktifitas masyarakat dan sudah banyak terdapat pengaduan dari masyarakat mengenai pencemaran lingkungan. Pada pengaduan masyarakat tersebut masih menggunakan secara manual sehingga pelayanan masyarakat tersebut menyulitkan masyarakat untuk melakukan pengaduan, salah satunya adalah masyarakat yang terkena dampak dari pencemaran lingkungan tersebut harus datang ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, dan melakukan pendaftaran secara manual dengan cara memberikan proposal pengaduan. Namun tentunya tidak semua masyarakat bisa datang disaat jam kerja berjalan dikarenakan masyarakat harus berkerja dijam yang sama. Jadi jika masyarakat merasa kesulitan untuk melakukan pengaduan terhadap pencemaran lingkungan dengan kendala waktu yang tidak sesuai atau bertabrakan dengan jam kerja dan jarak tempuh yang cukup jauh ke Pusat Pemerintahan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang. Maka dari berdasarkan analisa diatas pelayanan masyarakat terhadap pencemaran lingkungan tersebut akan dilakukan secara online, pastinya akan memudahkan bagi masyarakat dan perusahaan tersebut. Sehingga sistem pelayanan masyarakat yang akan digunakan akan lebih mudah dilakukan dan diproses sesuai yang diharapkan dan juga akan menjadi lebih efektif dan efisien.

Dengan menggunakan metode secara online tersebut yaitu salah satu dari teknologi informasi yang menggunakan jaringan internet. Dengan metode online dapat dilakukan dan diakses oleh siapapun, dimanapun, dan kapanpun dengan menggunakan mobile atau komputer yang memiliki fasilitas internet.

Berdasarkan pada latar belakang diatas, beberapa hal tersebut yang mendasari dibuatnya perancangan sistem informasi online. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap perancangan sistem yang dituangkan dalam sebuah laporan Skripsi dengan sebuah judul yaitu “Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Masyarakat Terhadap Pencemaran Lingkungan Pada Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang”.

Rumusan Masalah

Dalam suatu penelitian selalu ada permasalahan yang harus diselesaikan, penyelesaian suatu masalah maka harus dengan penelitian yang tepat agar mendapatkan pemecahan masalah yang penulis hadapi. Rumusan masalah yaitu salah satu awal dari penelitian yang akan dihadapi yang akan dilanjutkan dengan adanya pemecahan masalah.

Berdasarkan analisa penelitian tersebut penulis dapat dirumuskan masalah antara lain sebagai berikut:

  1. Bagaimana prosedur sistem pelayanan masyarakat pada Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang saat ini?
  2. Bagaimana agar masyarakat dapat mengetahui informasi progres penanganan terhadap pengaduan pencemaran lingkungan secara online?
  3. Bagaimana merancang sistem informasi pelayanan masyarakat pada Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang yang dapat mengolah informasi yang baik?

Ruang Lingkup

Dalam penulisan Skripsi ini, maka ada batasan atau ruang lingkup permasalahan yang dihadapi selama penelitian ini. Ruang lingkup pada permasalahan yang ada akan dibahas beberapa diantaranya mulai dari registrasi, mengisi data Kartu Tanda Penduduk (KTP), sampai dengan laporan tentang pengaduan pencemaran lingkungan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Disetiap penelitian pasti ada beberapa tujuan, tujuan pada masalah yang ada menjelaskan pada tujuan yang akan dilakukan terhadap beberapa objek penelitian yang akan dipilih. Adanya tujuan dari penelitian ini yaitu:

  1. Tujuan dari operasional penelitian ini untuk membuat atau merancang sistem informasi pelayanan masyarakat untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat terhadap pencemaran lingkungan.
  2. Tujuan dari fungsional penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memecahkan masalahnya dalam melakukan pengaduan pencemaran lingkungan dimanapun kapanpun dan sebagai reverensi perusahaan untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan informasi pada pelayanan masyarakat.
  3. Tujuan individual dari penelitian ini untuk menyelesaikan syarat kelulusan di STMIK Raharja

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yaitu bagian dari hasil yang terlaksana suatu tujuan penelitian dan terjawabnya pada rumusan masalah dari penelitian ini secara tepat.

Adanya manfaat dari penelitian ini yaitu :

  1. Manfaat bagi masyarakat dalam penelitian ini adalah mendapatkan pelayanan yang layak dan diberikan kemudahan dalam pengurusan kepentingan dengan pelayanan yang cepat dan tepat.
  2. Manfaat bagi instansi dalam penelitian ini adalah terciptanya efektifitas dan efisiensi dalam waktu bekerja dalam mengolah informasi pengaduan masyarakat terhadap pencemaran lingkungan.
  3. Manfaat bagi penulis dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengalaman membuat rancangan sistem informasi yang ada di lapangan secara nyata dan menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama berpendidikan di STMIK Raharja.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis melakukan teknik pengumpulan data diantaranya:

  1. Metode Observasi (Pengamatan)
    Dalam metode pengamatan atau metode observasi pada penelitian ini dilakukan dengan berbagai cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari dokumen yang ada. Hasil penelitian yang didapat dari Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang yang dilakukan adalah untuk mengetahui sistem kerja yang berjalan saat ini, sehingga penulis dapat mempelajarinya dan dapat dituangkan dalam penulisan laporan ini.
  2. Metode Wawancara (Interview Research)
    Peneliti ini melakukan wawancara kepada bapak Ir Rendra Gandhi Singgih Yuhadi, A.Md.KL, S.Ip sebagai posisi Staff Seksi Bina Hukum Lingkungan Hidup yang berkompeten dalam bidangnya yang menyangkut objek bahasan yang diambil oleh peneliti.
  3. Studi Pustaka
    Dalam peneitian ini melakukan studi pustaka yang dapat diartikan pengumpulan bahan-bahan yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti oleh penulis, untuk memperoleh data sekunder dengan mempelajari masalah yang diteliti.

Metode Analisa Sistem

Beberapa tahap analisa sistem ini, akan dilakukan untuk melakukan pemecahan masalah dan menganalisa sistem yang akan dibangun untuk memecahkan masalah yang ada dalam penelitian ini dengan adanya pencapaian strategi. Untuk menganalisa program yang akan dirancang, penulis menggambarkan dengan menggunakan program Unified Modeling Language (UML) dan analisa SWOT.

Metode Perancangan

Dalam metode perancangan sistem ini penulis menggunakan UML (Unified Modeling Language), sebagai metode rancangan langkah atau prosedur program.

Metode Prototype

Prototype merupakan proses pembuatan model yang sederhana, software ini ingin dirancang mengijinkan si pengguna atau pemilik memiliki gambaran dasar mengenai suatu programnya, sehingga membantu dalam merancang software yang akan di buat oleh para pengembang. Pada penelitian Skripsi ini penulis menggunakan metode prototype karena desain protoyping ini dibangun untuk guna memberikan gambaran tampilan hasil, sehingga dengan jelas pengguna dapat memiliki gambaran awal atau dasar tentang program tersebut.

Metode Sistem

Dalam metode testing ini penulis gunakan untuk menganalisis sistem untuk mengetahui bagaimana kualitas sistem yang akan dipakai untuk mengeliminasi kesalahan pada sistem saat diterapkan. dalam metode penelitian ini penulis menerapkan Black Box sistem yang dimana Black Box sistem tersebut berfungsi untuk mengetahui apakah perangkat lunak dapat berfungsi sebagaimana yang telah penulis harapkan.

Sistematika Penulisan

Agar dapat memahami lebih jelas didalam pembuatan laporan Skripsi ini, maka dari itu pembahasan laporan ini dibuat secara sistematis. Penulis membagi menjadi ada 5 (bab) dan setiap bab terbagi dari sub bab-sub bab dengan urutan pembahasan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan yang berkaitan dengan teori dasar atau umum dan teori khusus yang berdasarkan dengan analisa serta permasalahan penelitian yang telah dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review, semua literature review akan dimasukkan ke dalam daftar pustaka.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini berisikan gambaran umum instansi, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, analisa SWOT, alternatif pemecahan masalah, user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final draft elisitasi yang diusulkan.

BAB IV HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, perancangan sistem yang diusulkan. Untuk metode perancangan berdasarkan prosedur sistem yang berjalan terdiri atas rancangan masukan, rancangan proses, dan rancangan keluaran, rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, schedule implementasi.

BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan, saran dan kesan yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil Laporan Skripsi.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

  1. Definisi Perancangan
    Menurut Verzello atau Jhon Reuter III dalam Darmawan (2013: 227)[1], menerangkan bahwa, perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dari persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
  2. Tujuan Perancangan
    Menurut Darmawan (2013: 228)[2], tahap pada perancangan atau desain sistem mempunyai 2 (dua) tujuan utama yaitu:
    • Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem.
    • Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap, pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Analisis Sistem

  1. Definisi Analisis Sistem
  2. Menurut Taufiq (2013: 156)[3], Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut.

    Bedasarkan pendapat para ahli yang ada di atas dapat diambil kesimpulan bahwa analisis sistem yaitu suatu proses dapat digunakan yang bertujuan memperbaiki fungsi yang ada pada sistem.

  3. Tahap – Tahap Analisis Sistem

Dikutip dalam jurnal CCIT, tahapan anaisis merupakan tahapan dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya. Menurut Murad (2013: 51)[4].

Tahap-tahap pada analisis sistem ada beberapa dasar yang harus dilakukan oleh peneliti atau analisis sistem yaitu, mengidentifikasikan masalah, memahami sistem yang ada, menganalisis sistem, lalu kemudian membuat laporan hasil dari analisis.

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

Menurut Hartono (2013: 9)[5], sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsi menjadi satu kesatuan.

Menurut Taufiq (2013: 9)[3], sistem adalah suatu himpunan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik, yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Dari pengertian sistem yang ada beberapa di atas dapat diberikan kesimpulan bahwa sistem adalah suatu komponen yang saling berhubungan atau berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Data
    Menurut Taufiq (2013: 13)[3], data adaah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah.
  2. Teks
    Sebagai ungkapan bahasa yang berkaitan dengan makna. Sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang menurut isi, sintaksis, pragmatik merupakan suatu kesatuan.
  3. Data Yang Terformat
    Data yang tersusun rapi dengan suatu format tertentu. Misalnya data yang menyatakan ada tanggal dan waktu.
  4. Audio
    Data yang berbentuk suara yang bisa didengarkan oleh siapapun. Misalnya adanya suara manusia, suara binatang, dan lain-lain.
  5. Video
    Data yang berbentuk video atau gambar yang dapat bergerak dan dilengkapi dengan adanya suara atau audio.
  6. Definisi Informasi
    Informasi dapat menghasilkan keputusan yang tepat, tetapi dibutuhkan pula informasi yang tepat dan dipercaya akurat. Informasi menurut para ahli adalah:
    • Menurut Sutabri (2012: 29)[6], informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
    • Menurut Azar Susanto (2013: 15)[7] dalam Rohmat Taufiq mendefinisikan bahwa informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.
    • Tiko Iyamu dan Tefo Sekgweleo dalam International Journal of Actor-Network Theory Vol. 5 No. 3 (2013: 2)[8], “Information system can be defined as a combination of technological resources and nontechnical artefacts that are adopted within the organisational requirements, aimed to deliver current and future states in support of specific needs of business”. Artinya adalah sistem informasi didefinisikan sebagai kombinasi dari sumber daya teknologi dan artefak nonteknis yang diadopsi dalam persyaratan organisasi, bertujuan untuk memberikan negara saat ini dari masa depan dalam mendukung kebutuhan bisnis yang spesifik. Dari beberapa definisi yang terdapat diatas dapat disimpulkan

bahwa informasi adalah data-data yang memiliki manfaat untuk mencapai tujuan tertentu. Begitu juga dengan informasi juga sangat penting dalam sebuah organisasi atau instansi karena jika tidak adanya informasi yang baik maka organisasi atau instansi akan tidak terstruktur dan tidak ada kemajuan untuk perkembangan organisasi atau instansi tersebut.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Menurut Daryanto (2010: 3)[9], Teknologi informasi adalah sub- sistem atau sistem bagian dari sistem informasi.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah suatu teknologi yang dapat digunakan untuk memproses sebuah data, mengelola data, mendapatkan data, menyimpan data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang baik dan akurat. Teknologi saat ini yang cukup pesat perkembangannya menjadi perangkat utama untuk dimanfaatkan memperoleh data informasi yang lebih strategis untuk mendapatkan keputusan.

Definisi Business Intelligence

Menurut Ivana Kursan dan Mirela Mihic (2010)[10] menyatakan bahwa istilah Business Intelligence merujuk pada variasi solusi perangkat lunak, termasuk teknologi-teknologi dan metodologi-metodologi yang dibutuhkan untuk mendapatkan informasi yang tepat guna, sehingga mampu dapat membuat keputusan bisnis dengan tujuan utama yaitu dengan meningkatkan keseluruhan Performa bisnis pada pasar.

Teori Khusus

Konsep Dasar Website

  1. Definisi Website
  2. Menurut Murya dalam penelitian Esa Wijayanti (2014: 22)[11], WEB (World Wide Web) adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyper link (tautan), media memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet).

    Menurut Murad (2013:49)[4], Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.

    Menurut Arief (2011: 7)[12] “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, animasi, video) didalamnya yang menggunakan protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

    Berdasarkan pendapat yang ada diatas, maka dapat disimpulkan website adalah tempat yang berada di internet, yang berupa informasi dengan banyak data-data seperti text, image, dan video.

  3. Jenis-Jenis Website

Dengan berjalannya waktu begitupun juga dengan teknologi yang sangat pesat, website juga mengalami perkembangan yang sangat bermanfaat. Dalam mengelompokan jenis-jenis web dan terlihat lebih terarah dengan bedasarkan fungsi, sifat dan bahasa pemograman yang dipakai.

Jenis-jenis web bedasarkan sifatnya:

  • Web Dinamis, merupakan website yang menyediakan sebuah konten atau sebuah isi yang selalu berubah setiap waktu.
  • Web Statis merupakan website yang mempunyai sebuah konten yang sangat jarang berubah.contoh dari Web Statis adalah Web Profil organisasi.

Bedasarkan fungsinya website terbagi menjadi 4 yaitu:

  1. Personal Website, yaitu website yang memiliki isi mengenai informasi pribadi seseorang.
  2. Commercial website, yaitu website yang memiliki isi mengenai sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.
  3. Government website, yaitu website yang dimiliki oleh pemerintahan, pendidikan yang bermaksud memberikan sebuah pelayanan kepada User.
  4. Non-Profit Organization website, yaitu website yang dimiliki oleh sebuah organisasi yang bersifat non profit atau bisa dibilang tidak menyai sifat bisnis.

Diamati dari segi Bahasa pemograman yang digunakan, website terbagi menjadi 2 bagian yaitu:

  1. Sever side merupakan sebuah teknologi webpage yang menggunakan jenis pemrograman web yang dimana semua sintax yang diberikan akan di proses di web server.
  2. Client side merupakan sebuah teknologi webpage yang menggunakan Bahasa pemograman yang dimana sintax dan perintah program diproses di web browser biasa atau bisa yang dibilang tidak menggunakan server.

Konsep Dasar Internet

  1. Definisi Internet
  2. Andy Krisianto (2014: 1)[13], Internet adalah salah satu bentuk media komunikasi dan informasi interaktif.

    Menurut eWolf Community (2012: 1)[14], Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia.Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol).Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang ada di atas dapat dibuat kesimpulan bahwa internet adalah perangkat jaringan global yang terhubung melalui jaringan-jaringan yang saling berhubungan dengan waktu dan wilayah yang tak terbatas yang dapat terjadinya penyebaran informasi.

  3. Sejarah Internet

Internet adalah sistem komputer umum, yang berhubungan secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Sejarah internet dimulai pada tahun 1969. Saat itu, Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), memutuskan untuk mengadakan riset tentang cara menggabungkan sejumlah komputer sehingga dapat terbentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama Arpanet. Perkembangan intenet dapat dibagi dalam empat aspek yaitu :

  1. Adanya aspek evolusi teknologi yang dimulai dari riset packet switching Arpanet (berikut teknologi perlengkapannya) yang pada saat itu dilakukan riset lanjutan untuk mengembangkan wawasan terhadap infrastruktur komunikasi data yang meliputi beberapa dimensi seperti skala, Performannce/kehandalan, dan kefungsian tingkat tinggi.
  2. Adanya aspek pelaksanaan dan pengelolaan sebuah infrastruktur yang global dan kompleks.
  3. Adanya aspek sosial yang dihasilkan dalam sebuah komunitas masyarakat besar yang terdiri dari para Internauts yang bekerjasama membuat dan mengembangkan terus teknologi ini.
  4. Adanya aspek komersial yang dihasilkan dalam sebuah perubahan ekstrim namun efektif dari sebuah penelitian yang mengakibatkan terbentuknya sebuah infrastruktur informasi yang besar dan berguna. Internet sekarang sudah merupakan sebuah infrastruktur informasi global (widespread information infrastructure), yang awalnya disebut “The National Information Infrastructure” di Amerika Serikat.

Definisi Media Online

Menurut Rasdiana (2015 : 46)[15], Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut.

Menurut Wicaksono dan Eko Supri (2016)[16], Online dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang sedang menggunakan jaringan, terhubung dalam jaringan, satu perangkat dengan perangkat lainnyayang terhubung sehingga saling berkomunikasi.

Dari beberapa penjelasan yang ada di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa media online adalah informasi media yang terbit di dunia maya yang sederhana dan tidak ada batas pada ruang dan waktu, sehingga semua orang dapat mengakses informasi kapanpun dan dimanapun yang penting terdapat koneksi internet.

Konsep Dasar HTML

  1. Definisi HTML

Menurut Simarmata (2010: 52)[17], HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas.

Menurut Arief (2011: 23)[12], HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan pada web browser.

Dari beberapa pendapat yang ada di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, HTML adalah sebuah Bahasa pemograman yang sangat penting untuk menampilkan informasi pada halaman web yang berbentuk hypertext dan juga mendukung perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut.

Definisi PHP

Menurut Arief (2011: 43)[12], definisi PHP adalah sebagai berikut :
PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.

Menurut Prasetio (2012: 122)[18], PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa script yang ditanam di sisi server.

Menurut Hidayat (2014 : 2)[19], “PHP atau Hypertext Processor adalah salah satu bahasa pemograman web yang dapat dipadukan dengan script HTML yang gunanya untuk mengelolah data dari tampilan halaman website”.

Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu :

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.
  2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.
  4. Merupakan software yang bersifat open source.
  5. Gratis untuk didonwload dan digunakan.
  6. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

Definisi PHP MyAdmin

Menurut Arief (2011: 429)[12], juga mengatakan bahwa PhpMyAdmin adalah salah suatu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengelola database MySQL.

Menurut Nugroho (2010: 88)[20], PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan bahasa pemprograman PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL.

Dengan adanya aplikasi ini akan mempermudah dan mempersingkat waktu kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna baru tidak harus mampu untuk mengetahui perintah dari MySQL dalam pembuatan database dan tabel.

MySQL

Menurut Madcoms (2011: 12)[21], MySQL is one type of database server that is very well known. MySQL including RDBMS (Relational Database Management System) through the more popular Web programming. Yaitu MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL termasuk RDBMS (Relational Database Managemen Sistem) lebih populer lewat kalangan pemograman Web.

Menurut Raharjo (2011: 21)[22], MySQL adalah RDBMS atau server database yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user.

Menurut Kadir (2013:15)[23], MySQL adalah nama database server. Data base server adalah server yang berfungsi untuk menangani database. Database adalah suatu pengorganisasian data dengan tujuan memudahkan penyimpanan dan pengaksesan data. Dengan menggunakan MySQL, kita bisa menyimpan data dan kemudian data bisa diakses dengan cara mudah dan cepat.

Pada pengertian yang ada di atas menurut para ahli, dapat diartikan bahwa MySQL merupakan suatu software atau program yang sifatnya yaitu open source berguna untuk membuat atau membangun sebuah database.

Adobe Dreamweaver

Menurut Thirugnana dan Dhenakaran di dalam IJARCSSE Vol. 2 No. 11 (2012: 190)[24], Dreaweaver is a web development tool, originally created by Macromedia. Initial versions of the application served as simple WYSIWYG (What You See Is What You Get) HTML editors but more recent versions have incorporated notable support for many other web technologies such as CSS, JavaScript, and various server-side scripting frameworks. Artinya, dreamweaver adalah alat pengembangan web yang aslinya di buat oleh Macromedia, versi awal dari aplikasi ini lebih biasa di kenal dengan istilah WYSIWYG (What You See Is What You Get) yang tidak berurusan dengan tag HTML, namun versi yang terbaru telah memasukkan dukungan penting untuk beberapa teknologi pengembangan web seperti CSS, JavaScript, dan berbagai server kerangka website.

UML (Unified Modelling Language)

  1. Definisi UML

Menurut Alim (2012:30)[25], Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artefak dari sistem perangkat lunak.

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:137)[26], UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.

Dapat diberi kesimpulkan bahwa UML (Unified Modeling Language) yaitu bahasa yang dapat dipakai untuk memvisualisasikan, mendefinisikan, dan melahirkan dokumen dari arsitektur perangkat lunak. pemodelan standar untuk pembuatan perancangan sebuah software sehingga dapat dipahami.

Konsep Dasar Testing

  1. Definisi Testing
  2. Menurut Rizky (2011: 237)[27], Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.

    Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013: 272)[26], Pengujian perangkat lunak adalah sebuah elemen sebuah topik yang memiliki cakupan luas dan sering dikaitkan dengan verifikasi (verification) dan validasi (validation) (V&V).

  3. Acuan dan Pengukuran Testing
  4. Menurut Rizky (2011: 256)[27], Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing.

    Beberapa pendapat yang menuliskan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, dari beberapa pendapat tersebut ada pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

    * Waktu
    Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.

    * Biaya
    Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

    * Kinerja testing
    Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

    * Kerusakan
    Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.


  5. Tipe dan Teknik Testing

Menurut Rizky (2011: 259)[27], Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak.

Testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Tetapi secara garis besar, ada jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam rekayasa perangkat lunak, yaitu:

  1. Black Box Testing

Menurut Rizky (2011: 265)[27], "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar."
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

  1. Equivalence Partitioning
    Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.
  2. Boundary Value Analysis
    Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.
  3. Cause Effect Graph
    Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.
  4. Random Data Selection
    Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.
  5. Feature Test
    Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunaksistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan melakukan entri nilai.

Konsep Dasar Database

  1. Definisi Database
  2. Menurut Raharjo (2011: 3)[22], Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat.

    Menurut Kustiyaningsih (2011: 146)[28], Database adalah struktur penyimpanan data untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server.

    Menurut Prasetio (2012:181)[18], Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat.

    Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa database adalah tempat yang digunakan untuk menyimpan data yang disimpan secara sistematis pada komputer untuk mengelola informasi.

  3. Komponen Database

Menurut Oktavian (2010:62)[29], database terbentuk dari beberapa komponen. Berikut adalah komponen-komponen pembentuk database:

  1. Table
    Table atau tabel adalah sekumpulan data dengan struktur yang sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field. Istilah tabel disini berbeda dengan istilah penggunaan tag table pada HTML, walaupun secara visual hampir sama.
  2. Field
    Field adalah atribut dari objek yang memiliki tipe data tertentu. Sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record. Apabila digambarkan secara visual, maka hubungan tabel, field dan record.
  3. Record
    Record adalah sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.

Untuk dapat mengelola data di dalam database, diperlukan bahasa yang dimengerti oleh pengguna dan database yang dikelola. SQL (Structure Query Language) merupakan bahasa yang telah distandarisasi dan digunakan dalam pengolahan semua database yang ada. Di dalam SQL terdapat 3 sub bahasa, yaitu:

* DDL (Data Definition Language) yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database seperti table dan index.

* DML (Data Manipulation Language) yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah dan menghapus baris dan table.

* DCL (Data Control Language) yang digunakan untuk menangani masalah security dalam database. Ketiga sub bahasa ini dapat diakses setelah database dipanggil.

Konsep Dasar Analisis SWOT

  1. Definisi SWOT
  2. Jogiyanto (2010: 46)[30], SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.

    Menurut David (Fred R. David, 2008: 8)[31], Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis. Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan peluang/ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi.Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.

    Kemudian, Menurut Suyatno Risza (2010: 174)[32], SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya.

    Menurut Sunarya dkk dalam bukunya Kewirausahaan, ada beberapa hal yang harus dilakukan pada kegiatan pemasaran, yaitu analisis pasar, adalah suatu prosess penilaian yang meliputi segmentasi pasar, riset pemasaran, dan peramalan penjualan produk dalam strategi pemasaran di pergunakan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Treat) sebagai berikut :

    1. Kekuatan (Strenght)
      Perlunya calon pengusaha untuk menganalisis kekuatan diri atau kekuatan perusahaan maupun kekuatan pesaing terdekat untuk merumuskan strategi pemasaran yang efektif, efesien, dan tepat sasaran.
    2. Kelemahan (Weakness)
      Perlunya calon pengusaha untuk menganalisis kelemahan diri dan kelemahan perusahaan sehingga dapat dijadikan pelajaran bagi perbaikan-perbaikan strategi pemasaran yang dijalankan, dan juga menganalisis kelemahan-kelemahan pesaing terdekat agar dapat “dimanfaatkan” secara wajar untuk kepentingan bisnis.
    3. Peluang (Opportunity)
      Perlunya kejelian calon pengusaha untuk memanfaatkan peluang-peluang pasar yang ada.
    4. Ancaman (Treat)
      Perlunya calon pengusaha menganalisis berbagai kemungkinan yang dapat mengancam rusaknya strategi pemasaran yang sedang dijalankan.

    Kesimpulan berdasarkan definisi-definisi dan tambahan sedikit mengenai analisis SWOT di atas dikatakan mengenai analisis SWOT adalah penilaian terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dimiliki oleh suatu organisasi dan dijadikannya peluang untuk meningkatkan pada kualitas juga kuantitas perusahaan/ organisasi yang bersangkutan.

  3. Tujuan Analisis SWOT

Menurut Freddy Rangkuti (2011:197)[33], tujuan analisis SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

Elisitasi

  1. Definisi Elisitasi
  2. Sommerville and Sawyer dalam Siahaan (2012: 66)[34], Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

    Menurut Guritno (2011: 302)[35], Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.

    Pada kesimpulan diatas dapat dikatakan bahwa elisitasi merupakan suatu rancangan berupa daftar-daftar fungsi dan sistem seperti yang diinginkan mengenai sistem baru juga seperti apa juga pengembangan itu yang diperlukan.

  3. Tahapan Elisitasi
  4. Menurut Guritno dan kawan-kawan (2011: 302)[35] elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

    1. Elisitasi tahap I
      Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
    2. Elisitasi tahap II
      Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan Metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:
    3. * M pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      * D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      * I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

    4. Elisitasi tahap III
      Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

    * T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atauteknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?

    * O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

    * E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi tiga pilihan, yaitu :

    1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement harus dieleminasi.
    2. Middle (M): Mampu dikerjakan.
    3. Low (L): Mudah dikerjakan.
  5. Final Draft Elisitasi
  6. Final Draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai konsep dasar pembuatan suatu sistem yang dikembangkan.

  7. Tujuan Elisitasi Kebutuhan
  8. Menurut Leffingwel dalam Siahaan (2012: 67)[36], elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:

    1. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries). Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan olehseberapa dalam dan luas pengetahuan developerakan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkupdan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta usecase bergantung pada pemilihan batasan.
    2. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan. Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagiandari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.
    3. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai. Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan dari pada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.
  9. Tahapan Elisitasi Kebutuhan
  10. Menurut Sommerville and Sawyer dalam Siahaan (2012: 75)[36], berikut ini bagaimana melakukan tahapan elisitasi kebutuhan:

    1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.
    2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.
    3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik keranah aplikasi.
    4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok fokus, dan pertemuan tim.Meminta partisipasi dari banyak pihak sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan bias atau semu yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari stakeholder dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.
    5. Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak jelas dan menyelesaikannya.
    6. Membuat skenario penggunaan untuk membantu user mengidentifikasi kebutuhan utama.
  11. Masalah Dalam Elisitasi

Menurut Nuseibeh dan Eastbrook dalam Siahaan (2012: 68)[36], menjelaskan bahwa tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yakni:

  1. Masalah ruang lingkup
    User menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.
  2. Masalah pemahaman
    Hal tersebut terjadi ketika user tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikit atau tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.
  3. Masalah perubahan
    Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu dan mencegah sistem menjadi usang. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem (system engineers) harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.

Definisi Prototype

Menurut Dermawan (2013:229)[37], Prototype adalah suatu versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.

Berikut tahapan-tahapan prototipe: (Mustakini, 2009:526 dalam Winiarti Prastiwi: 2014)[38].

  1. Identifikasi kebutuhan pemakai yang paling mendasar
  2. Membangun prototype
  3. Menggunakan prototype
  4. Merevisi dan meningkatkan prototype
  5. Jika prototipe lengkap menjadi sistem yang dikehendaki, proses iterasi dihentikan.

Menurut Faishal (2016 : 10)[39], Metode prototype merupakan sebuah metode pengembangan sistem dimana inti tahapanya adalah komunikasi, pembuatan dan uji coba.

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai prototype dapat disimpulkan bahwa prototype adalah pembuatan tampilan desain suatu sistem secara sederhana.

  1. Kelebihan Prototype
  2. Menurut Mustakini dalam Winiarti Prastiwi (2014)[38] prototy pememiliki kelebihan, berikut kelebihan dari prototype : (Mustakini, 2009:526 dalam Winiarti Prastiwi:2014)[38]

    1. Prototype memudahkan komunikasi antar developer
    2. Klien mendapat gambaran awal dari prototype
    3. Membantu mendapatkan kebutuhan detail lebih baik
  3. Kekurangan Prototype

Menurut Mustakini dalam Winiarti Prastiwi (2014)[38], prototype memiliki kekurangan, berikut kekurangan dari prototype :

  1. Dalam membuat prototype banyak hal yang diabaikan seperti efisiensi, kualitas, kemudahan dipelihara/dikembangkan, dan kecocokan dengan lingkungan yang sebenarnya.
  2. Jika klien merasa cocok dengan prototype yang disajikan dan berkeras terhadap produk tersebut, maka developer harus kerja keras untuk mewujudkan produk tersebut menjadi lebih baik, sesuai kualitas yang seharusnya.
  3. Developer biasanya melakukan kompromi dalam beberapa hal karena harus membuat prototype dalam waktu singkat. Mungkin sistem operasi yang tidak sesuai, bahasa pemrograman yang berbeda, atau algoritma yang lebih sederhana.

Konsep Dasar Literature Review

  1. Definisi Literature Riview
  2. Menurut Semiawan (2010: 104)[40], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

    Bedasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat diambil kesimpulkan bahwa literature review adalah sebuah analisa yang berwujud kritikan dari sipeneliti yang sedang mereka lakukan.

  3. Tujuan Literature Review
  4. Menurut Yuniarti (2012:3)[41], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

  5. LITERATURE REVIEW
  1. Penelitian ini dilakukan oleh Dwito Purnomo, Meti Indrowati, Puguh Karyanto pada tahun 2013[42]. Penelitian ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Modul Hasil Penelitian Pencemaran Di Sungai Pepe Surakarta Sebagai Sumber Belajar Biologi Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Terhadap Hasil Belajar Siswa”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memastikan pengaruh polusi dalam pelaksanaan modul penelitian sungai Pepe Surakarta sebagai sumber belajar biologi pada materi subjek pencemaran lingkungan terhadap prestasi belajar. Penelitian ini milik eksperimen semu dengan hanya desain kontrol post test. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah modul sebagai sumber belajar biologi dan variabel dependen adalah prestasi belajar.
  2. Penelitian ini dilakukan oleh Ria Ariany dan Roni Ekha Putra pada tahun 2013[43]. Penelitian ini berjudul “Analisis Kinerja Organisasi Pemerintah Dalam Memberikan Pelayanan Publik Di Kota Pariaman”. Ada kurang maksimal dari dua SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) dalam pelayanan kinerja Pemerintah Kota Pariaman. Untuk Pelayanan Perizinan Terpadu Kantor dan Investasi meskipun perawatan telah diberikan secara maksimal tetapi ada kelemahan mengenai koordinasi SKPD terkait dengan perizinan di SKPD ini. Sementara itu, di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disduk dan Capil) telah memberikan pelayanan yang baik, tapi layanan yang disediakan itu tidak disertai dengan prosedur operasi standar yang jelas sehingga karyawan melakukan jasa berdasarkan apa hanya. Untuk itu perlu ada perbaikan aparat sumber daya, terutama dalam hal karyawan berkualitas yang dapat melayani dengan baik dan meningkatkan koordinasi antar SKPD yang terkait dengan perizinan.
  3. Penelitian ini dilakukan oleh Dwi Jatmiko pada tahun 2014[44]. Penelitian ini berjudul “Kualitas Pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Dalam Meningkatkan Kepuasan Masyarakat”. Pada sebuah organisasi pemerintahan, kesuksesan atau kegagalan dalam pelaksanaan pelayanan masyarakat dipengaruhi oleh kepemimpinan, melalui kepemimpinan dan didukung oleh pemerintahan yang memadai, maka penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik (Good Governance) akan terwujud. Tugas pokok pemerintahan desa adalah menjalankan sebagian kewenangan Kecamatan serta melaksanakan tugas-tugas lainnya berdasar kepada peraturan yang berlaku. Dalam kapasitasnya sebagai sebuah organisasi pemerintah di bawah Kecamatan, tujuan penyelenggaraan pemerintahan desa adalah terlaksananya berbagai fungsi desa sesuai dengan kewenangannya yang diberikan oleh Kecamatan secara efektif dan efisien, termasuk di dalamnya adalah fungsi pelayanan administrasi aparat kepada masyarakat.
  4. Penelitian ini dilakukan oleh Ghina Manggala Hadis Putri pada tahun 2013[45]. Peneitian ini berjudul “Fungsi Badan Lingkungan Hidup Daerah Terhadap Pemberian PROPER Dalam Bidang Pertambangan Di Provinsi Sulawesi Selatan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan dan mekanisme pelaksanaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan serta untuk mengetahui pengaruh pemberian Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) terhadap pengelolaan lingkungan hidup pada perusahaan-perusahaan di Provinsi Sulawesi Selatan. PROPER merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup untuk mendorong penataan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui instrumen informasi. Kementrian Lingkungan Hidup memberikan kewenangan pelaksanaan PROPER kepada pemerintah provinsi yakni Gubernur selaku wakil pemerintah sebagai bentuk dekosentrasi PROPER yang kemudian diberikan kepada Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi. Pengaturan dan mekanisme PROPER diatur oleh Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2011 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk penilaian PROPER 2011-2012 yang kemudian digantikan oleh peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 06 tahun 2013 tentang Program Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 06 tahun 2013 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk PROPER 2012-2013. Salah satu indikator kinerja PROPER adalah tingkat ketaatan perusahaan terhadap peraturan. Dalam faktanya, PROPER memberikan pengaruh positif terhadap perusahaan pertambangan yang terdaftar sebagai peserta PROPER untuk wilayah Sulawesi Selatan yaitu PT Indomarmer Kuari Utama, Pangkep dan PT Vale Indonesia Tbk, Luwu Timur.
  5. Penelitian ini dilakukan oleh Ida Ayu Nyoman Yuliastuti pada tahun 2013[46]. Penelitian ini berjudul “Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah di Kabupaten Badug”. Wisata Badung mempunyai salah satu masalah yang harus dihadapi dengan meningkatnya jumlah sampah karena adanya penambahan populasi dan meningkatnya aktivitas manusia. Pembangkitan limbah harus dikelola dengan bantuan partisipasi masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah bergantung pada pemahaman dan kemauan penerimaan masyarakat untuk memperbaiki kualitas lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengertian, kemauan, dan pendapatan secara keseluruhan dan parsial terhadap partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Badung. Penelitian ini menggunakan data primer dari 94 responden yang merupakan lima sektor utama limbah yang dilayani oleh pengangkutan limbah dan sanitasi (DKP). Pengambilan sampel menggunakan metode Proportionate random sampling. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman, kemauan, dan pendapatan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Badung. Pemahaman, kemauan, dan pendapatan secara parsial dan dampak positif yang signifikan terhadap partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Badung.
  6. Penelitian ini dilakukan oleh Ferry Fambia Anggriawan, Nur Kholis pada tahun 2013[47]. Penelitian ini berjudul “Good Corporate Governance in the Public Service Agency (Case Study at University of Brawijaya Malang)”. This study was encouraged by one of the country's financial reform agenda, i.e. a shift from the traditional budgeting into a performance-based budgeting. By using the performance-based budgeting system, the use of government funds are no longer only the input-oriented, but rather the performance. The reform includes the implementation of good governance in every aspect of Government in Indonesia. In order to implement Good Governance at State Universities, the government established the Public Service Agency with the aim of improving the quality of higher education services to the public. The purpose of this study was to determine the application of the principles of Good Governance at the University of Brawijaya Malang. This research is a qualitative case study. The Method that used to collect data was the documentation or archival, interviews, and observations. The results revealed that the principles of Good Governance at the University of Brawijaya Malang has been well implementation. However, there are several obstacles in its the implementation, i.e. the management of Universitas Brawijaya less well, a lack of understanding about characteristic GCG itself, and some people still think that application of GCG it is less important. Dapat diberikan kesimpulan bahwa Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan prinsip Good Governance di Universitas Brawijaya Malang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dokumentasi atau arsip, wawancara, dan observasi. Hasilnya menunjukkan bahwa prinsip Good Governance di Universitas Brawijaya Malang sudah berjalan dengan baik. Namun, ada beberapa kendala dalam implementasinya, yaitu manajemen Universitas Brawijaya kurang baik, kurangnya pemahaman tentang karakteristik GCG itu sendiri, dan beberapa orang masih menganggap penerapan GCG itu kurang penting. Studi ini didorong oleh salah satu agenda reformasi keuangan negara, yaitu pergeseran dari penganggaran tradisional ke dalam penganggaran berbasis kinerja. Dengan menggunakan sistem penganggaran berbasis kinerja, penggunaan dana pemerintah tidak lagi hanya berorientasi pada input, melainkan kinerja. Reformasi tersebut mencakup penerapan tata pemerintahan yang baik di setiap aspek Pemerintahan di Indonesia. Untuk menerapkan Good Governance di Perguruan Tinggi Negeri, pemerintah membentuk Badan Layanan Umum dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan tinggi kepada masyarakat.
  7. Penelitian ini dilakukan oleh Barbara A pada tahun 2016[48]. Penelitian ini berjudul “Factors and Strategies That Influence Faculty Involvement in Public Service”. Data from several national research and evaluation projects involving 32 diverse institutions offer insights into what motivates college-faculty involvement in public service and outreach efforts, what faculty find to be obstacles to involvement, and what institutions can do to facilitate involvement. One salient policy supporting faculty participation is consistency across institutional policies and priorities. Dapat diberikan kesimpulan bahwa Data dari beberapa proyek penelitian dan evaluasi nasional yang melibatkan 32 institusi yang beragam memberikan wawasan tentang apa yang memotivasi keterlibatan perguruan tinggi dalam upaya pelayanan publik dan penjangkauan, fakultas mana yang menjadi hambatan keterlibatan, dan institusi apa yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi keterlibatan. Salah satu kebijakan penting yang mendukung partisipasi fakultas adalah konsistensi kebijakan dan prioritas kelembagaan.
  8. Penelitian ini dilakukan oleh Imran Rasul, Daniel Rogger pada tahun 2017[49]. Penelitian ini berjudul “Management of Bureaucrats and Public Service Delivery: Evidence from the Nigerian Civil Service”. We study how the management practices bureaucrats operate under correlate with the quantity of public services delivered, using data from the Nigerian Civil Service. We have hand-coded independent engineering assessments of 4,700 project completion rates. We supplement this with a management survey in the bureaucracies responsible for these projects, building on Bloom and Van Reenen (2013). Management practices matter: increasing bureaucrats’ autonomy is positively associated with completion rates, yet practices related to incentives/monitoring of bureaucrats are negatively associated with completion rates. Our evidence provides new insights on the importance of management in public bureaucracies in a developing country setting. Dapat diartikan bahwa mempelajari bagaimana praktik pengelolaan birokrat beroperasi dengan berkorelasi dengan jumlah layanan publik yang disampaikan, dengan menggunakan data dari Dinas Sipil Nigeria. Dapat memiliki penilaian teknik independen dengan kode tangan sebanyak 4.700 tingkat penyelesaian proyek. Dapat melengkapi ini dengan survei manajemen di birokrasi yang bertanggung jawab atas proyek-proyek ini, yang dibangun di Bloom dan Van Reenen (2013). Praktik manajemen penting, meningkatkan otonomi birokrat secara positif terkait dengan tingkat penyelesaian, namun praktik yang berkaitan dengan insentif atau pemantauan birokrat dikaitkan secara negatif dengan tingkat penyelesaian. Bukti dapat memberikan wawasan baru tentang pentingnya manajemen dalam birokrasi publik di negara berkembang.
  9. Penelitian ini dilakukan oleh Ardian Ritz, Gene A. Brewer, Oliver Neumann pada tahun 2016[50]. Penelitian ini berjudul “Public Service Motivation: A Systematic Literature Review and Outlook”. Over the past two decades, research on public service motivation has seen rapid growth. Despite the relatively large number of publications to date, no systematic research overview has been created, leaving the body of literature somewhat unstructured and possibly hampering future research. This article fills this void by providing a systematic literature review of 323 publications that examines six key aspects of the literature on public service motivation: the growth of research on the concept, the most prominent studies based on a referencing network analysis, the most frequent publication outlets, research designs and methods, lines of inquiry and patterns of empirical findings, and implications for practice drawn from the publications in the study sample. Strengths and weaknesses of the existing literature are identified, and future research directions are proposed. Dapat diartikan bahwa penelitian tentang motivasi pelayanan masyarakat telah mengalami pertumbuhan yang pesat. Meskipun jumlah terbitan yang relatif besar sampai saat ini, tidak ada gambaran penelitian sistematis yang telah dibuat, membuat badan literatur agak tidak terstruktur dan mungkin menghambat penelitian masa depan. Artikel ini mengisi kekosongan ini dengan memberikan tinjauan literatur sistematis terhadap 323 publikasi yang menguji enam aspek utama literatur tentang motivasi layanan masyarakat: pertumbuhan penelitian mengenai konsep ini, studi yang paling menonjol berdasarkan analisis jaringan referensi, publikasi paling sering Outlet, desain dan metode penelitian, garis penyelidikan dan pola temuan empiris, dan implikasi untuk praktik yang diambil dari publikasi dalam sampel penelitian. Kekuatan dan kelemahan dari literatur yang ada diidentifikasi, dan arah penelitian masa depan diusulkan.
  10. Penelitian ini dilakukan oleh Elvira Nica, Ana-Mădălina Potcovaru pada tahun 2015[51]. Penelitian ini berjudul “Effectif M-Government Services And Increased Citizen Participation: Flexible And Personalized Ways Of Interacting With Public Administrations”. The mainstay of the paper is formed by an analysis of technical obstacles tackling the embracing of m-Government service and m-Government improvement and diffusion, the driving aspects impacting the acceptance of m-Government among e-Government consumers, and the significance of regarding mobile service distribution as a platform for government and an empowering medium for social improvement. The findings of this study have implications for the accurate enforcement of m-Government services, drivers of the aim to utilize m-Government, and mobility’s effects on user contentment and public confidence. Dapat diartikan bahwa makalah ini dibentuk oleh sebuah analisis hambatan teknis yang menangani peliputan layanan pemerintah dan perbaikan dan difusi layanan pemerintah, aspek penggerak yang mempengaruhi penerimaan layanan pemerintah di antara konsumen layanan pemerintah, dan signifikansi mengenai distribusi layanan mobile sebagai platform bagi pemerintah dan media pemberdayaan untuk peningkatan sosial. Temuan penelitian ini berimplikasi pada penegakan layanan pemerintah yang akurat, pendorong untuk memanfaatkan efek layanan pemerintah, dan mobilitas terhadap kepuasan pengguna dan kepercayaan masyarakat.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang

Lingkungan hidup ialah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makluk hidup lain.

Pengelolaan lingkungan hidup diselenggarakan berdasarkan asas tanggung jawab, asas berkelanjutan dan asas manfaat bertujuan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat seluruhnya. Sasaran pengelolaan lingkungan hidup adalah:

  • Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan hidup.
  • Terwujudnya insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup.
  • Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan.
  • Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup.
  • Terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana.

Sejarah Singkat Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang

Rencana strategis (Renstra) merupakan tindak lanjut pelaksanaan dari (i) Undang-undang no.25 tahun 2004 tentang sistem perencanan pembangunan nasional; (ii) Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah; (iii) peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008. Tentang tahapan, tata cara penyusunan dan evaluasi pelaksana rencana pembangunan daerah; dan (iv) peraturan menteri dalam negri nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksana peraturan pemerintah nomor 8 tahun2010.

Rencana strategis (Renstra) – SKPD adalah merupakan dokumen perencanaan SKPD yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan SKPD untuk jangka waktu 5 (lima) tahun mulai tahun 2013 sampai dengan tahun 2018, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah melalui SKPD maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Disusun sesuai tugas dan fungsi SKPD serta berpedoman kepada rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) kabupaten Tangerang dan bersifat indikatif.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan langkah awal proses perencanaan pembangunan lima tahunan kabupaten Tangerang yang kemudian ditindaklanjuti dengan rencana startegis (Renstra) tiap-tiap SKPD di kabupaten Tangerang yang merupakan dokumen publik yang memberikan gambaran wujud pelayanan yang dapat diberikan oleh SKPD untuk menjaring dan membahas rencana program dan kegiatan pemerintahan sesuai dengan tupoksi terkait untuk mencapai target dan sasaran yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), sehingga tujuan yang akan diraih untuk kurun waktu lima tahunan sesuai dengan visi dan misi kabupaten Tangerang dapat tercapai.

Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang tahun 2013-2018 ini merupakan penjabaran dari peraturan daerah nomor 15 tahun 2014 tentang organisasi perangkat daerah kabupaten Tangerang tentang perubahan atas peraturan daerah nomor 5 tahun 2013 tentang rencana pembangunan jangka menengah daerah kabupaten Tangerang tahun 2013-2018. Dengan demikian, antara dokumen rencana strategis Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang tahun 2013-2018 dengan dokumen RPJMD Kabupaten Tangerang tahun 2013-2018 bersinergi dan merupakan satu kesatuan dokumen rencana pembangunan jangka menengah, yang satu dengan yang lain ada saling keterkaitan. Oleh karena itu, target capaian, sasaran dan indikator, serta program dan kegiatan yang akan dicapai dalam dokumen renstra Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang harus selaras atau konsisten dengan target capaian sasaran dan program prioritas yang terdapat dalam RPJMD kabupaten Tangerang. Selanjutnya, dokumen Renstra Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang yang telah disusun ini, merupakan bahan penyusunan RPJMD.

Rencana strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang kemudian dituangkan dalam bentuk Rencana Kerja (Renja) Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang dalam bentuk “Action Plan” program dan kegiatan tahunan yang akan dilaksanakan dan telah ditetapkan dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang mengacu pada peraturan bupati Tangerang nomor 26 tahun 2015 tentang tugas pokok, fungsi dan tata kerja Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang yang didasarkan kepada aspirasi program dan kegiatan daerah baik itu dari tingkat kecamatan maupun masukan dari stakeholder terkait.

Visi Misi dan Tujuan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang

Dalam hal pencapaian suatu tujuan yang akai dicapai di perlukan suatu perencanaan dan tindakan nyata untuk dapat mewujudkannya, secara umum bisa dikatakan bahwa Visi dan Misi adalah suatu konsep perencanaan yang disertai dengan tindakan sesuai dengan apa yang di rencanakan untuk mencapai suatu tujuan.

  1. Visi dan Misi

Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategis, merupakan satu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi karena dengan visi tersebut akan dapat mencerminkan apa yang hendak dicapai oleh organisasi serta memberikan arah dan fokus strategis yang berorientasi terhadap masa depan pembangunan dan bahkan menjamin kesinambungan pelaksanaan tugas organisasi.

Visi adalah pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaimana instansi atau dinas pemerintah (SKPD) harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan eksis, antisipatif, inovatif dan produktif dalam mencapai tujuan. Visi juga merupakan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan nilai cita-cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam kaitannya sebagai penjabaran dari visi pemerintahan tingkat yang lebih tinggi, tentu saja dalam hal ini adalah ”Visi Pemerintah Kabupaten Tangerang 2013-1018”.

Pemerintah Kabupaten Tangerang telah menetapkan Visi yang ingin dicapai untuk kurun waktu 2013-2018 yaitu ”Mewujudkan masyarakat Kabupaten Tangerang yang cerdas, makmur, religius, dan berwawasan lingkungan”.

Sejalan dengan makna, arah dan tujuan dari visi tersebut Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang berupaya merumuskan visinya untuk mencapai pembangunan yang berwawasan lingkungan disegala sektor kegiatan. Mengacu pada tugas pokok dan fungsinya, Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang, merumuskan visinya yaitu “terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan melalui peningkatan kualitas lingkungan hidup di Kabupaten Tangerang pada tahun 2018”.

  1. Pembangunan yang berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial dan ekonomi kedalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
  2. Peningkatan kualitas lingkungan hidup adalah meningkatnya keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung optimal bagi kelangsungan lingkungan hidup pada suatu wilayah.


Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi atau dinas pemerintah (SKPD) sesuai dengan visi yang telah ditetapkan agar tujuan dan sasaran organisasi tercapai dengan baik. Dengan pernyataan misi ini diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal instansi atau dinas pemerintah (SPKD) dan mengetahui peran dan program-program serta hasil yang akan diperoleh dan diperjuangkan untuk mencapai masa datang yang lebih baik. mereview misi pemerintah Kabupaten Tangerang dalam Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), salah satu misi tersebut yang menjadi perhatian dan kewajiban Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang untuk menjabarkannya dalam bentuk misi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah ”peningkatan pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar bagi masyarakat yang merujuk pada prinsip pengembangan tata ruang dan lingkungan pemukiman yang berwawasan lingkungan” dan ”mewujudkan birokrasi pemerintahan yang bersih, profesional, berwibawa, amanah, transparan, dan bertanggung jawab”

Mengacu pada visi Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang dan misi Pemerintah Kabupaten Tangerang yang tercantum dalam Rancangan RPJMD, Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang menetapkan misi yang harus dikerjakan dalam kurun waktu 2013-2018 adalah sebagai berikut :

  1. Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang.
  2. Meningkatkan kebijakan, pencegahan dan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
  3. Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam.
  4. Meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan peran serta masyarakat atau kegiatan usaha dalam upaya pelestarian fungsi lingkungan. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam Mewujudkan kondisi lingkungan yang hijau dan bersih (Green and Clean).

Tujuan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang

Tujuan adalah penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi. Tujuan adalah sesuatu atau apa yang akan dicapai atau dihasilkan pada jangka waktu 1 (satu) - 5 (lima) tahun. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, strategi, dan kebijakan dalam mewujudkan misi. Oleh karena itu tujuan ini dibuat untuk dapat menyediakan dasar yang kuat dalam menetapkan indikator kinerja.

Adapun rumusan tujuan yang ingin dicapai oleh Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang untuk jangka waktu perencanaan kedepan adalah :

  1. Mengoptimalkan tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang dan melaksanakan SOP dengan baik dalam melaksanakan fasilitasi dan koordinasi pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara Terintegrasi
  2. Mengedepankan upaya pencegahan dan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dalam rangka mewujudkan keseimbangan fungsi lingkungan hidup untuk mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan.
  3. Mengkoordinasikan dan memantau pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam serta merehabilitasi kawasan ekosistem yang rusak dalam upaya pemulihan fungsi sumber daya alam.
  4. Mengembangkan kemampuan, kesadaran dan partisipasi dan kepedulian masyarakat atau kegiatan usaha dalam upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup.
  5. Meningkatkan kualitas lingkungan dengan mendayagunakan semua potensi yang ada secara optimal dan terpadu.

Fungsi dan Struktur Organisasi

Berdasarkan peraturan bupati Tangerang Nomor 26 Tahun 2015 tentang tugas pokok, fungsi dan tata kerja Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang terdiri dari 4 (empat) bidang dengan masing-masing bidang terdiri dari 2 (dua) sub bidang, 1 (satu) sekretariat dan 1 (satu) Unit Pelaksana Teknis (UPT).

Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang Lingkungan Hidup, sedangkan fungsinya adalah:

  1. Perencanaan dan perumusan bahan kebijakan program kerja badan lingkungan hidup.
  2. Pelaksanaan persiapan fasilitasi program kerja pengendalian dampak lingkungan daerah.
  3. Pelaksanaan kegiatan bidang pengendalian dampak lingkungan daerah.
  4. Pembinaan pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup.
  5. Pengelolaan dan tindak lanjut laporan atau pengaduan masyarakat akibat pencemaran atau kerusakan lingkungan.
  6. Pengembangan sitem informasi lingkungan hidup.
  7. Pelaksanaan pernyidikan tindak pidana lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
  8. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian kebijakan program kerja pengendalian dampak lingkungan daerah.
  9. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi atau lembaga lainnya terkait dengan kegiatan bidang pengendalian dampak lingkungan daerah.
  10. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan badan lingkungan hidup.

Secara lengkap susunan organisasi Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut:

  1. Kepala Badan.
  2. Sekretariat.
    • Sub. Bagian Perencanaan dan Keuangan.
    • Subag Umum dan Kepegawaian.

  3. Bidang Bina Hukum dan Informasi Lingkungan

  • Sub Bidang Bina Hukum Lingkungan.
  • Sub Bidang Informasi Lingkungan.

  • Bidang Pengkajian Dampak Lingkungan.
    • Sub. Bidang Penilaian Dampak Lingkungan.
    • Sub. Bidang Evaluasi Dampak Lingkungan.

  • Bidang Pengawasan dan Pengendalian Limbah.
    • Sub Bidang Pengawasan dan Limbah Cair.
    • Sub Bidang Pengawasan dan Pengendalian Limbah Padat, Gas, Kebisingan, Getaran dan Kebauan.

  • Bidang Konservasi Sumber daya Alam dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan.
    • Sub Bidang Konservasi, Rehabilitasi Lahan Kritis dan Keanekaragaman Hayati.
    • Sub Bidang Pengelolaan Sumberdaya Air dan Air Bersih.

  • Unit Pelaksana Teknis.
  • Kelompok Jabatan Fungsional.
  • </ol>

    Tugas dan Tanggung Jawab

    1. Kepala Badan
    2. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang mempunyai tugas memimpin, membina, mengawasi, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan Badan, dalam menyelenggarakan tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang mempunyai fungsi :

      1. Perencanaan dan perumusan bahan kebijakan program kerja Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang.
      2. Pelaksanaan persiapan fasilitasi program kerja Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah.
      3. Pelaksanaan kegiatan bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah.
      4. Pembinaan pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup.
      5. Pengelolaan dan tindak lanjut laporan atau pengaduan masyarakat akibat pencemaran dan atau kerusakan lingkungan.
      6. Pengembangan sitem informasi lingkungan hidup.
      7. Pelaksanaan pernyidikan tindak pidana lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
      8. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian kebijakan program kerja Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah.
      9. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi atau lembaga lainnya terkait dengan kegiatan bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah.
      10. 1Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang.
    3. Sekretariat
    4. Sekretariat Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang mempunyai tugas Tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi, pengawasan dan pengendalian, bidang perencanaan, umum dan kepegawaian serta keuangan.

      Dalam menjalan tugas, Sekretariat Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang menyelenggarakan fungsi :

      1. Perencanaan dan pengelolaan bahan perumusan kebijakan yang berkaitan dengan perencanaan, umum dan kepegawaian serta keuangan Badan.
      2. Pelaksanaan pengelolaan admnistrasi umum dan kepegawaian.
      3. Pelaksanaan pengelolaan perencanaan, evaluasi, pelaporan dan anggaran yang dilakukan oleh masing-masing bidang, UPTD dan kelompok jabatan fungsional.
      4. Pelaksanaan pemberian fasilitasi dan dukungan pelayanan teknis administrasi dilingkungan badan.
      5. Pelaksanaan penyusunan program kegiatan bidang perencanaan, umum dan kepegawaian serta keuangan badan.
      6. Pelaksanaan pengelolaan surat menyurat, tata naskah dinas, kearsipan, perlengkapan rumah tangga, dan pemeliharaan kantor sarana prasarana badan.
      7. Pelaksanaan tertib administrasi pengelolaan inventarisasi barang, pemeliharaan sarana atau prasarana, perlengakapan dan aset.
      8. Pelaksanaan pengelolaan administrasi dan penatausahaan keuangan.
      9. Pelaksanaan dan pembinaan organisasi dan tatalaksana lingkup badan.
      10. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi atau lembaga lainnya terkait kegiatan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah.
      11. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dan pelaporan kegiatan badan.
      12. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.

      Ada 2 (dua) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Sekretariat Badan yaitu:

      • Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.

      Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai Tugas merencanakan, melaksanakan, pembinaan dan koordinasi, pengawasan dan pengendalian yang meliputi inventarisasi dan identifikasi data, perumusan dan penyusunan program, penyusunan rencana anggaran belanja, pembukuan, perhitungan anggaran dan verifikasi serta pengurusan keuangan serta evaluasi kegiatan Badan.

      Dalam melaksanakan tugas, Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi :

      1. Perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebijakan kebijakan dibidang Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah.
      2. Pelaksanaan pengelolaan data dibidang Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah.
      3. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah.
      4. Pelaksanaan penyusunan pedoman dan program kerja Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang.
      5. Pelaksanaan kegiatan badan sesuai perencanaan dan kebijakan yang telah ditetapkan meliputi penyusunan lakip, renstra strategis, rencana kegiatan, keorganisasian dan ketatalaksanaan badan.
      6. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait perencanaan dibidang Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah.
      7. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah.
      8. Perencanaan kegiatan pengelolaan administrasi keuangan meliputi penyusunan anggaran, pencairan, pembukuan dan pelaporan pertanggung jawaban anggaran.
      9. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi penyusunan anggaran, pencairan, pembukuan dan pelaporan pertanggung jawaban anggaran.
      10. Pelaksanaan usulan perbaikan dan perubahan anggaran kegiatan badan.

      • Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

      Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai Tugas merencanakan, melaksanakan, pembinaan dan koordinasi, pengawasan dan pengendalian urusan surat menyurat dan kearsipan, urusan rumah tangga dan perlengkapan, penyusunan rencana kebutuhan, serta pengelolaan administrasi kepegawaian

      Dalam melaksanakan tugas, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

      1. Perencanaan persiapan bahan pelaksanaan kegiatan tata usaha, aset, perlengakapan dan kepegawaian dilingkungan badan.
      2. Pelaksanaan pengelolaan kegiatan surat menyurat yang meliputi pengetikan, penggandaan, pengiriman dan pengarsipan.
      3. Pelaksanaan pengurusan administrasi perjalanan dinas.
      4. Pelaksanaan inventarisasi, pembelian, pendistribusian, dan pemeliharaan barang-barang inventaris kantor.
      5. Pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian meliputi data pegawai, perpindahan, kepangkatan, dan pemberhentian pegawai dilingkungan badan.
      6. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan pegawai dilingkungan badan.
      7. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi atau lembaga lainnya terkait sub bagian umum dan kepegawaian.
      8. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan sub bidang umum dan kepegawaian.
      9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
    5. Bidang Bina Hukum dan Informasi Lingkungan

    Bidang Bina Hukum dan Informasi Lingkungan mempunyai Tugas merencanaan, melaksanaan, pembinaan dan koordinasi, pengawasan dan pengendalian, Bina Hukum dan Informasi Lingkungan.

    Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Bina Hukum dan Informasi Lingkungan mempunyai fungsi :

    1. Perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebijakan bidang Bina Hukum dan Informasi Lingkungan.
    2. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data bidang Bina Hukum dan Informasi Lingkungan.
    3. Pelaksanaan penyusunan rencana program bidang Bina Hukum dan Informasi Lingkungan.
    4. Pelaksanaan pemantauan, analisis, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan bidang Bina Hukum dan Informasi Lingkungan.
    5. Pelaksanaan koordinasi dan operasional dengan lembaga lintas sektoral dalam rangka Bina Hukum dan Informasi Lingkungan.
    6. Pelaksanaan kegiatan terkait bidang Bina Hukum dan Informasi Lingkungan.
    7. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan Bina Hukum dan Informasi Lingkungan.
    8. Pelaksanaan Tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai Bidang Tugasnya.

    Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Bidang Bina Hukum dan Informasi Lingkungan terdiri dari:

    • Sub Bidang Bina Hukum Lingkungan

    Sub Bidang Bina Hukum Lingkungan mempunyai tugas pokok perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan koordinasi, pengawasan dan pengendalian Sub Bidang Bina Hukum Lingkungan, dalam melaksanakan tugas pokoknya Sub Bidang Bina Hukum Lingkungan mempunyai fungsi :

    1. Perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebijakan sub bidang Bina Hukum Lingkungan;
    2. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data sub bidang Bina Hukum Lingkungan.
    3. Pelaksanaan penyusunan rencana program sub bidang Bina Hukum Lingkungan.
    4. Pelaksanaan pemantauan, analisis, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan sub bidang Bina Hukum Lingkungan.
    5. Pelaksanaan koordinasi dan operasional dengan lembaga lintas sektoral dalam rangka Bina Hukum Lingkungan.
    6. Pelaksanaan kegiatan terkait sub bidang Bina Hukum Lingkungan.
    7. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan Bina Hukum Lingkungan.
    8. Pelaksanaan Tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai Bidang Tugasnya.

    • Sub Bidang Informasi Lingkungan

    Sub Bidang Informasi Lingkungan mempunyai tugas perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan koordinasi, pengawasan dan pengendalian Informasi Lingkungan, dalam melaksanakan tugas pokok, Sub Bidang Informasi Lingkungan mempunyai fungsi:

    1. Perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebijakan sub bidang Informasi Lingkungan.
    2. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data sub Bidang Informasi Lingkungan.
    3. Pelaksanaan penyusunan rencana program sub Bidang Informasi Lingkungan.
    4. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian evaluasi serta penyusunan laporan pelaksanaan Informasi Lingkungan.
    5. Pelaksanaan koordinasi lintas sektoral dan lintas program dalam kegiatan penyuluhan tantang Lingkungan Hidup.
    6. Pelaksanaan monitoring evaluasi terhadap kegiatan Sub Bidang Informasi Lingkungan.
    7. Pelaksanaan koordinasi dengan Instansi atau lembaga lainnya terkait Sub Bidang Informasi Lingkungan.
    8. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugasnya.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan =

    Pada penelitian ini peneliti menggunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, sebagai berikut:

    1. Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram
    2. Berdasarkan gambar 3.2.1 Use Case Diagram di atas terdapat :

      1. System pelayanan masyarakat yang berjalan.
      2. Actor, yang melakukan kegiatan, yaitu : Masyarakat, Bagian Umum, kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ketua Sub Bidang.
      3. Use case, yang merupakan kegiatan yang dilakukan oleh actor.
    3. Analisa Sistem Pada Pelayanan Pengaduan Masyarakat
    4. Berdasarkan gambar 3.2.2 Activity Diagram di atas terdapat :

      1. 1 Initial Node, merupakan objek yang mengawali kegiatan.
      2. 6 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 1 (satu) Decision Node, yang dapat menunjukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.
      4. 1 Activity Final Node, merupakan objek yang mengakhiri kegiatan.
    5. Analisa Sistem Pada Sequence Diagram

    Berdasarkan gambar 3.2.3 Sequence Diagram di atas terdapat :

    1. 4 actor, yang melakukan kegiatan, yaitu: masyarakat, bagian umum, kepala BLHD, ketua sub bidang.
    2. 5 Messages, yang merupakan komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi.

    • Mengirimkan proposal.
    • Menyerahkan proposal.
    • Menyerahkan hasil review.
    • Verifikasi tuntutan.
    • Penyerahan nota dinas.

    Analisis Sistem yang Berjalan

    Metode Analisis Sistem

    Analisis SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi (Strenght), kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal (Weakness), peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal (Opportunities) dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi (Treath). juga menggunakan IFAS (Internal Strategic Factors Summary) dan EFAS (External Strategic Factors Summary).

    Analisis Permasaahan dengan metode SWOT Kekuatan (Strength) Kelemahan (weakness)
    1. Tersedianya SDM yang berpotensi untuk melaksanakan tugas di bidang pengelolaan lingkungan.
    2. Adanya sarana prasarana Pendukung lainnya.
    3. Tersedianya laboratorium lingkungan sebagai alat pemantauan kualitas lingkungan dan dan adanya Pos Pengaduan kasus pencemaran atau perusakan Lingkungan Hidup yang mendukung kegiatan Dinas dalam pengelolaan Lingkungan Hidup di Kabupaten Tangerang.
    4. Adanya peraturan perundangan dibidang lingkungan hidup baik ditingkat Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten dan Kota.
    1. Berkas yang diletakan di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang akan dikumpulkan terlebih dahulu yang dapat menyebabkan hilang dan rusak berkas tersebut.
    2. Tidak ada urutan berkas yang masuk ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang sehingga tidak bisa membedakan mana yang harus di urus terlebih dahulu.
    3. Dari satu berkas memerlukan kertas yang tidak sedikit.
    4. Adanya keterlambatan waktu karena memilah berkas secara manual oleh kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang.
    5. Keterbatasan kualitas sumberdaya manusia, yang berkaitan dengan Lingkungan Hidup merupakan salah satu faktor yang berdampak pada kurang optimalnya kinerja dalam mengatasi permasalahan lingkungan yang terjadi terutama penanganan kasus pencemaran lingkungan hidup.
    Peluang (Oportunity) Strategi SO Strategi WO
    1. Kemajuan teknologi
    1. Harus ada koneksi internet saat mau mengakses ke webside Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang.
    2. Meningkatkan pelayanan masyarakat dengan memanfaatkan dengan adanya teknologi.
    1. Karena data yang dikirim berupa soft copy, masyarakat tidak perlu membawa hard copy ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang.
    2. Soft copy yang dikirim melalui webside dapat dilihat tanggal dikirim nya dokumen tersebut, sehingga memudahkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang untuk menindak lanjuti kasus tersebut.
    3. Karena masyarakat memilih sendiri kasus yang akan dilaporkan, sehingga kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang tidak perlu mengkategorikan kasus yang diaporkan oleh masyarakat.
    4. Karena paperless dokumentasi akan tersimpan jika sewaktu-waktu berkas ingin di review kembali.


    Ancaman (thread) Strategi ST Strategi WT
    1. Hacker sistem
    2. Cracker
    Membuat sistem informasi pelayanan masyarakat sebagai berikut:
    1. Menggunakan 2 (dua) langkah otentikasi atau menggunakan verifikasi tambahan.
    2. User harus memiliki akun atas nama pelapor untuk mengirimkan laporan ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang.
    Membuat sistem informasi pelayanan masyarakat sebagai berikut:
    1. Jika bukan pemilik akun yang login, sistem akan menolak. Karena jika salah memasukan email atau password maka akan gagal login.
    2. Sistem akan mencatat nama user dan nomor KTP untuk mempertanggung jawabkan laporan yang diajukan ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang.


    Tabel 3.3.1. Analisis SWOT

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Berdasarkan analisa terhadap pelayanan masyarakat sebagai sarana mempermudah masyarakat dalam pengaduan terhadap pencemaran lingkungan. Seiring berjalannya waktu dan memberikan kemudahan bagi masyarakat dan bagi Dinas Lingkungan hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang, kemudahan itu cukup dirasakan dan maksimal dalam pelayanannya. Namun seiring berjalannya waktu oleh karena itu berdasarkan analisa dari segi kekurangan serta kebutuhan saat ini, kebutuhan terhadap analisa sistem hendaknya :

    1. Dapat mempermudah masyarakat dalam melakukan pengaduan secara lebih efektif dan efesien.
    2. Dengan adanya pelayanan menghasikan laporan terhadap pencemaran lingkungan.
    3. Dapat mempelajari tentang meningkatkan pelayanan yang baik bagi masyarakat.

    Alternative Pemecahan Masalah

    Setelah penjelasan permasalahan telah dihadapi, bahwa penelitian akan memberikan alternative sebuah pemecahan masalah, alternative sebuah pemecahan tersebut adalah dengan membuat sebuah ”Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Masyarakat Terhadap Pencemaran Lingkungan Pada Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Tangerang” berbasis web yang bisa mempermudah admin dalam melakukan pelayanan masyarakat.

    User Requirements

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Final draft Elisitasi

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Setelah mengadakan analisa dan penelitian pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang yang saat ini sedang berjalan, selanjutnya peneliti akan membahas mengenai rancangan sistem usulan yang akan dibangun pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang. Ada beberapa sistem usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki pelayanan masyarakat di daerah Kabupaten Tangerang yang sudah ada dan sedang berjalan saat ini, yaitu merancang sistem untuk pelayanan masyarakat terhadap pencemaran lingkungan secara online, dengan memberikan kenyamanan dan terkomputerisasi berbasis web, sehingga memudahkan dalam membuat laporan.

    Dalam menganalisa sistem usulan, prosedur yang baru pada penelitian ini peneliti menggunakan program Draw.io, yaitu salah satu fasilitas dari google drive untuk menggambarkan flowchart dan UML (Unified Modeling Language) .

    Prosedur Sistem Usulan

    1. Masyarakat
    2. Pada Level user ‘Masyarakat’ akan mendapatkan hak akses:

      1. Melakukan login sistem
      2. Mengakses homepage
      3. Melakukan registrasi KTP
      4. Mengisi form pengaduan
      5. Menonaktifkan (logout)
    3. Ketua Sub. Bidang

    Pada Level user ‘Ketua Sub. Bidang’ akan mendapatkan hak akses:

    1. Melakukan login sebagai admin
    2. Menampilkan data pelapor
    3. Melihat grafik laporan
    4. Dapat print out laporan
    5. Menerima pengaduan

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Berikut adalah use case yang diusulkan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang yang terdiri dari 2 actor, yaitu diantaranya: Masyarakat dan admin.

    1. Masyarakat
      1. Berdasarkan gambar Use Case Diagram Sistem pada masyarakat yang diusulkan terdapat:
        • 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan pada sistem pelayanan masyarakat.
        • Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Masyarakat dan Admin web.

      2. Skenario (alur proses) dari setiap use case yang terdapat di dalam use case diagram:

      • Nama Use case: Registrasi
      Actor: Masyarakat
      Skenario/ ket: Masyarakat harus mengisi form yang bertujuan mengisi data diri untuk kelengkapan laporan.
      • Nama use case: Login
      Actor: Masyarakat
      Skenario/ ket: Masyarakat harus login untuk membuat laporan pada webside.
      • Nama use case: Isi form pengaduan
      Actor: Masyarakat
      Skenario/ ket: Masyarakat harus mengisi form pengaduan yang ada pada webside lingkungan hidup.
      • Nama use case: Submit
      Actor: Masyarakat dan Admin web
      Skenario/ ket: setelah masyarakat mensubmit laporan pengaduan, admin akan mereview dan memproses laporan pengaduan.
      • Nama use case: Logout
      Actor: Masyarakat
      Skenario/ ket: Setelah masyarakat mengisi form pengaduan masyarakat harus logout email untuk menghindari penyalahgunaan.
      • Nama use case: Notifikasi
      Actors: Masyarakat dan admin web
      Skenario/ ket: Setelah masyarakat mengirimkan laporan pengaduan, maka akan mendapatkan notifikasi dari admin bahwa laporannya sudah diproses.

    2. Admin Web
    1. Berdasarkan gambar Use Case Diagram Sistem pada admin web yang diusulkan terdapat:
      • 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan pada sistem pelayanan masyarakat.
      • Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Admin web.

    2. Skenario (alur proses) dari setiap use case yang terdapat di dalam use case diagram:

    • Nama Use case: Login
    Actor: Admin web
    Skenario/ ket: Admin web harus melakukan login untuk memproses laporan.
    • Nama use case: Menu Pengaduan
    Actor: Admin web
    Skenario/ ket: Setelah admin web login, untuk melihat pengaduan yang telah masuk di webside terdapat pada menu pengaduan di home page.
    • Nama use case: Mereview pengaduan
    Actor: Admin web
    Skenario/ ket: Admin web dapat mereview pengaduan yang telah masuk dari masyarakat.
    • Nama use case: Menerima Pengaduan
    Actor: Admin web
    Skenario/ ket: Setelah admin web mereview pengaduan yang telah masuk pada webside, admin web memiliki akses untuk menerima pengaduan, untuk dapat diproses lebih lanjut pengaduan yang telah diterima.
    • Nama use case: Mengirim notifikasi ke masyarakat
    Actor: Admin web
    Skenario/ ket: Setelah admin web menerima pengaduan untuk diproses, masyarakat akan mendapatkan notifikasi email dari sistem pelayanan masyarakat bahwa laporan pengaduan akan diproses.
    • Nama use case: Logout
    Actor: Admin web
    Skenario/ ket: Setelah admin web menerima pengaduan untuk diproses, admin web harus logout email untuk menghindari penyalahgunaan.

    Activity Diagram Yang Diusulkan

    1. Masyarakat
      1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
      2. 4 (empat) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan sebuah eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: masyarakat melakukan registrasi, kemudian setelah memiliki account masyarakat dapat langsung login. Selanjutnya masyarakat harus mengisi form pengaduan yang bertujuan sebagai pertimbangan yang nantinya akan diproses oleh staff Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang. Dan setelah form pengaduan selesai di isi dan di submit masyarakat akan mendapatkan notifikasi via emai dari sistem.
      3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.
    2. Admin Web
    1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
    2. 3 (tiga) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan sebuah eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: admin login menggunakan akun khusus, setelah admin berhasil login maka akan masuk ke menu utama dan pilih menu pengaduan. Lalu pada form pengaduan kepala sub bidang akan mereview pengaduan untuk selanjutnya di proses oleh staff bina hukum lingkungan hidup kelapangan untuk menindak lanjuti khasus pengaduan tersebut.
    3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

    Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

    1. Masyarakat
    2. Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk masyarakat yang diusulkan, yaitu sebagai berikut :

      1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu masyarakat.
      2. 2 (dua) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form registrasi, form pengaduan.
      3. 1 (satu) life line entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu: email.
      4. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu :

      • Registrasi
      • User account
      • Membuat laporan pengaduan
      • Submit
      • Notifikasi

    3. Admin Web

    Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk pembuatan laporan yang diusulkan, yaitu sebagai berikut :

    1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin.
    2. 1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran form login.
    3. 1 (satu) life line yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 1 (satu) life line tersebut, yaitu : menu pengaduan.
    4. 1 (satu) life line entity yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 1 (satu) life line entity tersebut, yaitu: email.
    5. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu :

    • Login.
    • Cek pengaduan
    • Accept/reject
    • Notifikasi

    Class Diagram Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.1.5 Class Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

    1. 4 class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya adalah MediaLingkunganTercemar, UraianSingkatMasalah, SumberPencemaran, Users.

    Perbedaan Prosedur antara Sistem yang Berjalan dengan sistem yang Diusulkan

    Berdasarkan analisis yang dilakukan, perbedaan sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang sedang diusulkan adalah sebagai berikut:

    Tabel 4.1.6 Perbedaan sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan

    No Sistem yang berjalan Sistem yang diusulkan
    1 Adanya keterlambatan waktu karena memilah berkas secara manual oleh kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang. Karena masyarakat memilih sendiri kasus yang akan dilaporkan, sehingga kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang tidak perlu mengkategorikan kasus yang diaporkan oleh masyarakat.


    2 Dari satu berkas memerlukan kertas yang tidak sedikit. Karena paperless dokumentasi akan tersimpan jika sewaktu-waktu berkas ingin di review kembali.


    3 Tidak ada urutan berkas yang masuk ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang sehingga tidak bisa membedakan mana yang harus di urus terlebih dahulu. Karena data yang dikirim berupa soft copy, masyarakat tidak perlu membawa hard copy ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang.

    .


    Rancangan Basis Data yang Diusulkan

    1. Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

    1. Nama table : MediaLingkunganTercemar
      Media : Harddisk
      Isi : IdPengaduan + AirTanahSumur + TanahLahanHutan + Udara + Sungai + Danau + Rawa + Tombak + PesisirMuaraLaut + Lainlain
      Primary key : IdPengaduan
      Panjang record : 11
    2. Tabel 4.2.1 nama tabel media lingkungan tercemar pada sistem yang diusulkan

    3. Nama table : SumberPencemaran
      Media : Harddisk
      Isi : IdPengaduan + Sumber + JenisKegiatan + Alamat + Telp + DesaKelurahan + Kecamatan + KabupatenKota + Provinsi + Username + DataCreated + StatusConfirm
      Primary key : IdPengaduan
      Panjang record : 234
    4. Tabel 4.2.2 nama tabel sumber pencemaran pada sistem yang diusulkan

    5. Nama tabel : UraianSingkatMasalah
      Media : Harddisk
      Isi : IdPengaduan + Lokasi + Waktu + Dampak + HubunganPengadu
      Primary key : IdPengaduan
      Panjang record : 461
    6. Tabel 4.2.3 nama tabel uraian singkat masalah pada sistem yang diusulkan

    7. Nama tabel : Users
      Media : Harddisk
      Isi : Username + Password + NIK + Nama + Alamat + Telp + Email + DesaKelurahan + Kecamatan + KabupatenKota + Provinsi + Status
      Foreign Key : Username
      Panjang record : 229

    Tabel 4.2.4 nama tabel users pada sistem yang diusulkan

    Flowchart

    1. Masyarakat
    2. Dapat dijelaskan gambar flowchart untuk masyarakat dengan menggunakan website, yaitu terdiri dari:

      1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “end” pada aliran proses flowchart untuk mengakses website pelayanan masyarakat.
      2. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output, yaitu registrasi, login, submit yang mempunyai akses data secara public atau kesiapapun.
      3. 2 (dua) simbol proses, yaitu: home page dan form pengaduan.
    3. Admin Web

    Dapat dijelaskan gambar flowchart untuk admin web dengan menggunakan website, yaitu terdiri dari:

    1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai start dan logout pada aliran proses flowchart untuk mengakses website pelayanan masyarakat.
    2. 1 (satu) simbol data, yang menyatakan proses input atau output, yaitu login yang mempunyai akses data secara public atau kesiapapun.
    3. 2 (dua) simbol proses, yaitu: lihat data pengaduan dan proses pengaduan.

    Rancangan Prototype

    Berikut ini adalah gambaran umum prototype dari Dinas Lingkungan Hidup dab Kebersihan Kabupaten Tangerang yang akan dibuat, yaitu sebagai berikut:

    1. Rancangan Prototype Tampilan Home
    2. Pada prototype ini menjelaskan mengenai tampilan home yang ada pada aplikasi pelayanan masyarakat di Dinas Lingkungan Hidup Daerah dan Kebersihan Kabupaten Tangerang yang menampikan awal pada website untuk masyarakat.

      Pada prototype ini menjelaskan mengenai tampilan home yang ada pada aplikasi pelayanan masyarakat di Dinas Lingkungan Hidup Daerah dan Kebersihan Kabupaten Tangerang yang menampikan awal pada website untuk Admin Web.

    3. Rancangan Prototype Tampilan Registrasi
    4. Pada prototype ini menjelaskan mengenai tampilan registrasi yang ada pada website masyarakat. Pada saat masyarakat ingin melakukan pengaduan, masyarakat diharuskan registrasi terlebih dahulu untuk membuat akun pribadi dengan memasukkan biodata diri sesuai dengan KTP (Kartu Tanda Penduduk).

    5. Rancangan Prototype Tampilan Login
    6. Pada prototype ini menjelaskan mengenai tampilan login, setelah masyarakat membuat akun yang sesuai dengan KTP (Kartu Tanda Penduduk), maka masyarakat akan memiliki user name dan password untuk login.

    7. Rancangan Prototype Tampilan Menu Help
    8. Pada prototype ini menjelaskan mengenai tampilan menu help, menu help akan membantu masyarakat yang kesulitan untuk melakukan pengaduan melalui webside. Dengan adanya bantuan akan mempermudah masyarakat dalam melakukan pengaduan.

    9. Rancangan Prototype Tampilan Grafik
    10. Pada prototype ini menjelaskan mengenai tampilan grafik, grafik pada admin web akan menghasilkan laporan setiap bulannya melalui gambar sehingga mempermudah admin untuk melihat perkembangan pengaduan.

    11. Rancangan Prototype Tampilan Form Pengaduan Media Lingkungan Tercemar
    12. Pada Prototype ini menjelas mengenai tampilan yang ada pada form pengaduan media lingkungan tercemar yang harus diisi oleh masyarakat tentang jenis pengaduan yang akan dilaporkan.

    13. Rancangan Prototype Tampilan Form Pengaduan Urutan Singkat
    14. Pada Prototype ini menjelaskan mengenai tampilan yang ada pada form pengaduan urutan singkat masalah yang harus diisi oleh masyarakat secara lengkap untuk admin pelajari lebih dalam mengenai masalah yang dihadapi oleh masyarakat.

    15. Rancangan Prototype Tampilan Report pada Admin Web
    16. Pada Prototype ini menjelaskan mengenai tampilan yang ada pada admin web yaitu tampilan report, tampilan report akan menghasilkan laporan pengaduan yang sudah masuk dan akan tersimpan oleh sistem sehingga laporan tidak akan hilang atau rusak.

    17. Rancangan Prototype Tampilan User Pada Admin Web
    18. Pada Prototype ini menjelaskan mengenai tampilan user yang ada pada admin web yaitu berfungsi untuk mengatur siapa saja yang punya hak akses untuk membuka website tersebut.

    19. Rancangan Prototype Tampilan form Pengaduan Pada Admin Web
    20. Pada Prototype ini menjelaskan mengenai tampilan form pengaduan yang ada pada admin web, setelah masyarakat submit pengaduan, admin web akan meihat dan mempelajari laporan tersebut. Lalu ada tampilan proses untuk menindak lanjuti pengaduan tersebut.

    21. Rancangan Prototype Tampilan Status Confirm
    22. Pada Prototype ini menjelaskan mengenai tampilan terusan form pengaduan pada admin web yaitu status confirm, setelah admin web memproses laporan tersebut, admin web berhak memillih menerima atau menolak pengaduan yang dilaporan oleh masyarakat. Penolakan terjadi apabila pengaduan dari masyarakat kurang tepat atau bukan dari bagian lingkungan hidup atau kebersihan.

    23. Rancangan Prototype Tampilan Notifikasi

    Pada Prototype ini menjelas mengenai tampilan yang ada pada email notifikasi. Saat admin web menerima laporan pengaduan masyarakat, maka masyarakat akan mendapatkan email dari Dinas Lingkungan Hidup Daerah dan Kebersihan Kabupaten Tangerang bahwa pengaduannya akan diproses lebih lanjut oleh staff paling lambat 3 (tiga) hari dari dapatnya email tersebut.

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Rancangan Perangkat Keras (Hardware)

    Dalam perancangan pada pelayanan masyarakat ini di jalankan mengunakan computer dengan spesifikasi perangkat keras (hardware) sebagai berikut:

    1. Sistem Operasi : Windows 7
    2. Processor : Intel® Core™ i5-450M r
    3. Monitor : 14.0 HD LED LCD
    4. System Type : 64 Bit
    5. Ram : 2 GB DDR3 Memory

    Desain Perangkat Lunak (Software)

    Dalam perancangan pelayanan masyarakat ini di jalankan mengunakan computer dengan spesifikasi perangkat lunak (software) sebagai berikut:

    1. Microsoft Windows 7
    2. Google Chrome
    3. Xampp
    4. Mozilla Firefox

    Instalasi Perangkat Lunak

    Dalam bagian pembuatan program ini peneliti juga menggunakan menggunakan software berikut :

    1. Sistem Operasi Windows 7
    2. XAMPP for Windows Version 3.1.0
    3. Macromedia Dreamweaver CS3
    4. Visual Paradigm for UML Versi 6.4 Enterprise Edition

    Metode Testing

    Metode Implementasi

    Blackbox testing dapat diartikan sebagai jenis pengujian perangkat lunak layaknya seperti "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenal proses testing di bagian luar.

    BlackBox Testing

    Berikut ini adalah tabel pengujian blackbox berdasarkan sistem pelayanan masyarakat yaitu sebagai berikut :

    1. Pengujian Blackbox

    Tabel 4.6.2. Tabel Pengujian Blackbox


    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian dengan metode blackbox yang dilakukan terhadap pelayanan masyarakat dengan online dengan hasil yang yang diuji adalah menyatakan bahwa sistem Valid.

    Hak Akses

    Hak akses yang berada pada website dapat lakukan 2 users yaitu untuk mengoperasikan dapat dilakukan oleh seluruh masyarakat yang mempunyai masalah di daerah Kabupaten Tangerang, dan untuk mengolah data dilakukan oleh seorang admin web yang bertugas mengecek atau mempelajari data pengaduan dan berhak menerima atau menolak pengaduan yang diberikan oleh masyarakat.

    Schedule Implementasi

    Schedule Implementasi ialah sebuah rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi Sistem Pelayanan Masyarakatm Pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut:

    Estimasi Biaya

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berikut ini adalah kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Masyarakat Terhadap Pencemaran Lingkungan Pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang:

    1. Prosedur sistem pelayanan masyarakat pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang telah dibahas pada Bab III digambarkan menggunakan diagram UML (Unified Modeling Language) yaitu use case diagram, activity diagram, Sequence Diagram.
    2. Dengan adanya pelayanan masyarakat secara online pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang, masyarakat dapat mengetahui informasi bahwa pengaduan yang diajukan sudah diproses dengan adanya notifikasi via email.
    3. Perancangan sistem pelayanan masyarakat pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang telah dibahas di Bab IV, sistem yang dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam proses pengaduan pencemaran lingkungan menggunakan bahasa pemograman PHP, framework dan kemudian untuk database menggunakan mySQL. Sehingga proses mengolah data menjadi aman dan tidak mudah di manipulasi.

    Dapat disimpulkan bahwa sebelumnya Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang tersebut masih terdapat kekurangan yaitu, belum bisa memberikan pelayanan terhadap pencemaran lingkungan secara online disaat perkembangan informasi sudah berkembang. Dan juga jika sebelumnya masih membuat laporan secara manual dengan adanya perancangan sistem informasi akan membuat laporan secara online.


    Saran

    Agar dapat meningkatkan pelayanan pengaduan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang, peneliti menyampaikan saran, yaitu:

    1. Untuk masyarakat dipermudah untuk menyampaikan pengaduan kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang.
    2. Membangun atau merancang suatu sistem yang dibutuhkan oleh user, yang bisa mengikuti perkembangan ilmu teknologi yang semakin canggih. Sehingga waktu yang dibutuhkan pada proses pengaduan juga dapat lebih optimal.
    3. Sumber daya manusia pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang diberi arahan supaya meningkatkan kenyamanan pada masyarakat.


    DAFTAR PUSTAKA

    1. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
    2. Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja. Rosdakarya.
    3. 3,0 3,1 3,2 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen; Konsep Dasar, Analisis dan Metode Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    4. 4,0 4,1 Murad, Dina Fitria, Kusniawati, Nia, Asyanto, dan Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
    5. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer . Jakarta: Rineka Cipta.
    6. Tata Sutabri. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: PT ANDI.
    7. Azhar Susanto. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
    8. Iyamu, Tiko, Tefo Sekgweleo. 2013. “Information Systems and Actor-Network Theory Analysis”. International Journal of Actor-Network Theory and Technological Innovation Vol. 5, No. 3-September 2013.
    9. Daryanto. 2010. Teknologi Jaringan Internet . Bandung: PT.Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
    10. Kursan, Ivana., M. Mihic.”Business Intelligence: The role of the Internet in marketing researc”.Management, Vol. 15, 2010, 1, pp. 69-86.
    11. Wijayanti, Esa. 2014. ”Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang”. Tangerang : STMIK Raharja
    12. 12,0 12,1 12,2 12,3 Arief. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
    13. Krisianto, Andy. 2014. Internet Untuk Pemula. Jakarta : Gramedia.
    14. Community, eWolf. 2012. Panduan Internet Paling Gampang. Yogyakarta: Cakrawala.
    15. Rasdiana, Erlita. 2015. Pengembangan Formulir Online Menggunakan QR Code Pada SiS+ Di Perguruan Tinggi Raharja. Skripsi. Tangerang: STMIK Raharja.
    16. Wicaksono Wiji dan Eko Supri Murtiono. 2016. Pengembangan Modul Pembelajaran Online sebagai Media Pembelajaran pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Kelas X Teknik Gambar Bangunan Di Smk Negeri 2 Sukoharjo. Pendidikan Teknik Bangunan. Vol. 8. No. 8.
    17. Simarmata,Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak.Yogyakarta: Andi.
    18. 18,0 18,1 Prasetio. Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita
    19. Hidayat, Dapai Ari. 2014. Rancang Bangun Aplikasi Point of Sale (POS) Berbasis Web dengan Pemanfaatan Trigger pada Distribution Store CV NMRQ. Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JustIN). Vol.2, No.1.
    20. Nugroho, Bondan Dwi, dan Imam Azhari. Sistem Informasi Inventori FADEGORETAS!!™ Berbasis Barcode. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan. Vol. 1, No. 2, September 2011.
    21. Madcoms. 2011. Aplikasi Program PHP + MySQL untuk membuat website interaktif. Yogyakarta: Andi.
    22. 22,0 22,1 Raharjo. 2011. BelajarOtodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika.
    23. Kadir, Abdul. 2013. Pemograman Database MySQL untuk Pemula. Yogyakarta: MediaKom.
    24. Sambanthan, K Thirugnana, S Dhenakaran. 2012. “A Comparative Study on Adobe Dreamweaver and Microsoft FrontPage”. India: IJARCSSE Vol. 2 No. 11-November 2012
    25. Alim.Yadanur, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.
    26. 26,0 26,1 Rosa. A.S., dan Shalahuddin. M. 2013. Rekayasa perangkat lunak terstruktur dan berorientasi objek. Informatika : Bandung
    27. 27,0 27,1 27,2 27,3 Rizky. Soetam. 2011. “Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak”.jakarta: Prestasi Pustaka
    28. Kustiyahningsih, Yeni.2011. “Pemrograman Basis Data BerbasisWeb Menggunakan PHP & MySQL”. Jakarta: GrahaIlmu.
    29. Oktavian, DiarPuji. 2010. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP. Yogyakarta: MediaKom.
    30. Jogiyanto, Hartono. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta: Andi Offset.
    31. David, Fred R. 2006. Manajemen Strategi. Buku 1, Edisi kesepuluh. Jakarta : Salemba Empat.
    32. Risza,Suyatno. 2010. Masa Depan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia : Manajemen Perkebunan, Manajemen Proyek Perkebunan, Teknologi Irigasi Perkebunan. Yogyakarta: Kanisius.
    33. Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: PT Gramedia
    34. Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    35. 35,0 35,1 Guritno, Suryo. Sudaryono. Rahardja, Untung. 2011. Theory and Application of IT Research: Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    36. 36,0 36,1 36,2 Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    37. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
    38. 38,0 38,1 38,2 38,3 Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
    39. Faishal, Romdi. 2016. Prototype Aplikasi Tracing Pengiriman Barang Secara Online Pada PT Surya Sumekar Abadi. Skripsi. Fakultas Ilmu Komputer. Semarang : Universitas Dian Nuswantoro.
    40. Semiawan. Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
    41. Yuniarti. Evi, dkk. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung.
    42. Purnomo. Dwito, dkk. 2013.Pengaruh Penggunaan Modul Hasil Penelitian Pencemaran Di Sungai Pepe Surakarta Sebagai Sumber Belajar Biologi Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Terhadap Hasil Belajar Siswa. Surakarta: Pendidikan Biologi. Vol. 5, No. 1.
    43. Ariany, Ria dan Putera, Roni Ekha. 2013. Analisi Kinerja Organisasi Pemerintah dalam Memberikan Pelayanan Publik di Kota Pariaman. Bandung: MIMBAR, Jurnal Sosial dan Pembangunan. Vol. 29. No.1.
    44. Jatmiko, Dwi. 2014. Kualitas Pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Dalam Meningkatkan Kepuasan Masyarakat. Semarang: Universitas 17 Agustus 1945.
    45. Putri, Ghina Manggala Hadis. 2013. Fungsi Badan Lingkungan Hidup Daerah Terhadap Pemberian Proper Dalam Bidang Pertambangan Di Sulawesi Selatan. Makassar: Universitas Hasanuddin.
    46. Yuliastuti, Ida Ayu Nyoman. 2013. Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Kabupaten Badung. Bandung: Jurnal Ilmiah. Vol. 2 No. 6.
    47. Anggriawan, Ferry Fambia dan Kholis, Nur. 2013. Good Corporate Governance in the Public Service Agency (Case Study at University of Brawijaya Malang). Malang: Jurnal International FEB. Vol. 2 No.2.
    48. Holland, Barbara A. 2016. Factors and Strategies That Influence Faculty Involvement in Public Service. University of Georgia: Vol. 20 No.1.
    49. Rasul, Imran dan Rogger, Daniel. 2017. Management of Bureaucrats and Public Service Delivery: Evidence from the Nigerian Civil Service. The Economic Journal. Vol. 127. No. 601.
    50. Rizt, Adrian. Brewer, Genne A. dan Neumann, Oliver. 2016. Public Service Motivation: A Systematic Literature Review and Outlook. America: Journal PAR. Vol. 76. No. 3.
    51. Elvira, Nica. Potcovaru. Madalina, Ana. 2015. Effective M-Government Services and Increased Citizen Participation: Flexible and Personalized Ways of Interacting With Public Administrations. Journal of Self-Governance & Management Economics. Vol. 3 No.2

    Contributors

    Ajeng ananda