SI1311476717

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENGEMBANGAN SISTEM VALIDASI SERTIFIKAT TRIDARMA

PENGABDIAN DAN DOKUMEN PENDUKUNG SIDANG PADA

PENILAIAN OBJEKTIF PESSTA+ BERBASIS YII

FRAMEWORK DI PERGURUAN TINGGI

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1311476717
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PENGEMBANGAN SISTEM VALIDASI SERTIFIKAT TRIDARMA

PENGABDIAN DAN DOKUMEN PENDUKUNG SIDANG PADA

PENILAIAN OBJEKTIF PESSTA+ BERBASIS YII

FRAMEWORK DI PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1311476717
Nama
Jenjang Studi
: Strata I
Jurusan
: SISTEM INFORMASI
Konsentrasi
: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 24 Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan SISTEM INFORMASI
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PENGEMBANGAN SISTEM VALIDASI SERTIFIKAT TRIDARMA

PENGABDIAN DAN DOKUMEN PENDUKUNG SIDANG PADA

PENILAIAN OBJEKTIF PESSTA+ BERBASIS YII

FRAMEWORK DI PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311476717
Nama
: Dian Kurniati

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan SISTEM INFORMASI

Konsentrasi SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Disetujui Oleh :

Tangerang, 24 Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Indri Handayani, S.Kom., M.T.I)
   
(Ignatius Joko Dewanto, Dr.,S.Kom.,MM)
NID : 14018
   
NID : 15022

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PENGEMBANGAN SISTEM VALIDASI SERTIFIKAT TRIDHARMA

PENGABDIAN DAN BERKAS SIDANG PADA PENILAIAN

OBJEKTIF PESSTA+ BERBASIS PHP FRAMEWORK

PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311476717
Nama
: Dian Kurniati

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan SISTEM INFORMASI

Konsentrasi SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, 24 Juli 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
( )
 
( )
 
( )
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PENGEMBANGAN SISTEM VALIDASI SERTIFIKAT TRIDHARMA

PENGABDIAN DAN BERKAS SIDANG PADA PENILAIAN

OBJEKTIF PESSTA+ BERBASIS PHP FRAMEWORK

PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1311476717
Nama
: Dian Kurniati
Jenjang Studi
: Strata I
Jurusan
: SISTEM INFORMASI
Konsentrasi
: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 24 Juli 2017

 
 
 
 
 
(Dian Kurniati)
NIM : 1311476717

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

At Perguruan Tinggi Raharja there is a system called PESSTA +. PESSTA + is an Objective Evaluation system (PO) trial. Development of PESSTA + system to improve the 10 (ten) Objective Assessment (PO) trial, but on application of PESSTA + system applied only 4 (four) Objective Evaluation (PO) trial only. While validation of point 6 on tridharma certificate and point 8 regarding trial file is still in trial stage, and found some problems in the validation process of tridharma certificate and trial file that is students who still carry PO file to 6 and PO to 8 at the time of final trial thereby causing the risk of loss or damage to the file and hampering the course of the trial proceedings. With the presence of PESSTA +, students can easily submit tridharma certificates and trial files wherever and whenever they want without waiting for the hearing to take place so that the tridharma certificates and court files are well documented inside PESSTA +. The research method used is SWOT analysis and elicitation method, for design method using HIPO, Flowchart, and UML (Unified Modeling Language), while system testing method using Black Box Testing. And for PESSTA + program using Yii2 Framework. Implementation phase is done socialize PESSTA + system on Supervisor and Student of TA / Thesis. This research is expected to increase the ease of students in PO submit their Sidang on Perguruan Tinggi Raharja.

Certificate Validation Tridharma, File Trial Validation, PESSTA+, Objective Assessment

ABSTRAK

Pada Perguruan Tinggi Raharja terdapat sistem yang bernama PESSTA+. PESSTA+ adalah sebuah sistem Penilaian Objektif (PO) sidang. Pengembangan sistem PESSTA+ untuk menyempurnakan ke-10 (sepuluh) Penilaian Objektif (PO) sidang, namun pada penerapannya sistem PESSTA+ yang diterapkan hanya 4 (empat) Penilaian Objektif (PO) sidang saja. Sementara untuk validasi poin 6 perihal sertifikat tridharma dan poin 8 perihal berkas sidang masih dalam tahap uji coba, dan ditemukan beberapa permasalahan pada proses validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang yaitu mahasiswa yang masih membawa berkas PO ke 6 dan PO ke 8 pada saat pelaksanaan sidang akhir sehingga dapat menyebabkan resiko hilang atau rusaknya berkas dan menghambat jalannya pelaksanaan sidang berlangsung. Dengan hadirnya PESSTA+ ini mahasiswa dengan mudahnya bisa submit sertifikat tridharma dan berkas sidang dimanapun dan kapanpun mereka inginkan tanpa menunggu sidang berlangsung sehingga sertifikat tridharma dan berkas sidang terdokumentasi dengan baik di dalam PESSTA+. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis SWOT dan elisitasi, untuk metode perancangan menggunakan HIPO, Flowchart, dan UML (Unified Modelling Language), sedangkan metode pengujian sistem menggunakan Black Box Testing. Dan untuk program PESSTA+ menggunakan Yii2 Framework. Tahap implementasi yang dilakukan adalah mensosialisasikan sistem PESSTA+ pada Dosen Pembimbing dan Mahasiswa TA/Skripsi. Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan kemudahan mahasiswa dalam submit PO Sidang mereka pada Perguruan Tinggi.

Validasi Sertifikat Tridharma, Validasi Berkas Sidang, PESSTA+, Penilaian Objektif

KATA PENGANTAR


Puji Syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik penulisan Laporan Skripsi dengan judul "PENGEMBANGAN SISTEM VALIDASI SERTIFIKAT TRIDHARMAPENGABDIAN DAN BERKAS SIDANG PADA PENILAIAN OBJEKTIF PESSTA+ BERBASIS PHP FRAMEWORK PADA PERGURUAN TINGGI".

Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir.Untung Raharjda, M.T.I.,MM selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  4. Ibu Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

  5. Ibu Indri Handayani, S.Kom.,M.T.I selaku Dosen Pembimbing kesatu yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.

  6. Bapak Dr. Ignatius Joko Dewanto, S.Kom.,MM selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.

  7. Bapak Padeli, M.Kom Selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.

  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

  9. Kepada keluarga tercinta khususnya kepada Bapak, Mamah dan Kakak yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun do’a untuk keberhasilan kepada penulis.

  10. Saeful Aenul Yakin yang telah menemani, membantu dan memberi semangat kepada penulis.

  11. Rekan TimUR 3 (Alpiah Nurul Badriah, Andre Ramadhan, Gilang Fresandy, Herrafika Kusumahati, Henny Wahyuni, Neng Enay, Peni Aripianti, Retno Widuri, Siti Islamiyah dan Yuli Widiastuti) yang senantiasa selalu bersama dan saling memberikan semangat.

  12. Teman baik (Mella Setyowati, Jelang Fajar Irianto dan Ernawati) sudah memberi dukungan dan motivasi kepada penulis.


Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 24 Juli 2017
Dian Kurniati
NIM. 1311476717

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Alur Penilaian Sertifikat Tridharma Yang Berjalan Saat Ini..

Gambar 1.2. Alur Penilaian Berkas Sidang Yang Berjalan Saat Ini

Gambar 2.1. Logo Ten Pilar IT iLearning

Gambar 2.2. Logo Rinfo

Gambar 2.3. Logo PESSTA

Gambar 2.4. Logo Yii Framework

Gambar 3.1. Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2. Moto Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.3. Logo Raharja

Gambar 3.4. Logo Green Campus Raharja

Gambar 3.5. Logo Pribadi Raharja

Gambar 3.6. Struktur Organisasi

Gambar 3.7. Hasil Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.8. Keunggulan Yang Ada di Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.9. Perguruan Tinggi Raharja Dengan Instasi Dalam Negeri

Gambar 3.10.Perguruan Tinggi Raharja Dengan Instasi Luar Negeri

Gambar 3.11.Flowchart Proses Validasi Sertifikat Tridharma Yang Berjalan Saat ini

Gambar 3.12.Flowchart Proses Validasi Berkas Sidang Yang Berjalan Saat ini

Gambar 3.13.Use Case Diagram Proses Validasi Sertifikat Tridharma Yang Berjalan Saat Ini

Gambar 3.14.Use Case Diagram Proses Validasi Sertifikat Tridharma Yang Berjalan Saat Ini

Gambar 3.15.Activity Diagram Proses Validasi Sertifikat Tridharma Pengabdian Yang Berjalan Saat Ini

Gambar 3.16.Activity Diagram proses Validasi Berkas Sidang yang berjalan saat ini

Gambar 3.17. Sequence Diagram Proses Validasi Sertifikat Tridharma Yang Berjalan Saat Ini

Gambar 3.18. Sequence Diagram Proses Validasi Berkas Sidang Yang Berjalan Saat Ini

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sertifikat Tridharma Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Use Case Diagram Berkas Sidang Yang Diusulkan

Gambar 4.3. Activity Diagram Sertifikat Tridharma Yang Diusulkan

Gambar 4.4. Activity Diagram Berkas Sidang Yang Diusulkan

Gambar 4.5. Sequence Diagram Sertifikat Tridharma Yang Diusulkan

Gambar 4.6. Sequence Diagram Berkas Sidang Yang Diusulkan

Gambar 4.7. Flowchart Prosedur Sertifikat Tridharma Oleh Mahasiswa Yang Diusulkan

Gambar 4.8. Flowchart Kelola Sertifikat Tridharma Oleh Admin Yang Diusulkan

Gambar 4.9. Flowchart Prosedur Berkas Sidang Oleh Mahasiswa Yang Diusulkan

Gambar 4.10. Flowchart Kelola Berkas Sidang Oleh Admin Yang Diusulkan

Gambar 4.11. Rancangan Program HIPO Tridharma dan Berkas Sidang (Admin)

Gambar 4.12. Rancangan Program HIPO Tridharma dan Berkas Sidang (Mahasiswa)

Gambar 4.13. Pembuktian Strategi 1

Gambar 4.14. Pembuktian Strategi 2

Gambar 4.15. Pembuktian Strategi 3

Gambar 4.16. Pembuktian Strategi 4

Gambar 4.17. Pembuktian Strategi 5

Gambar 4.18. Pembuktian Strategi 6

Gambar 4.19. Pembuktian Strategi 7

Gambar 4.20. Pembuktian Strategi 8

Gambar 4.21. Pembuktian Strategi 9

Gambar 4.22. Pembuktian Strategi 10

Gambar 4.23. Pembuktian Strategi 11

Gambar 4.24. Pembuktian Strategi 12

Gambar 4.25. Pembuktian Strategi 13

Gambar 4.26. Pembuktian Strategi 14

Gambar 4.27. Pembuktian Strategi 15

Gambar 4.28. Tampilan Login

Gambar 4.29. Tampilan Tampilan Halaman Utama

Gambar 4.30. Tampilan Halaman Form Submit Tridharma

Gambar 4.31. Halaman Proses Setelah Submit Tridharma

Gambar 4.32. Halaman My Tridharma

Gambar 4.33. Tampilan Halaman Validasi

Gambar 4.34. Halaman Kelola Tridharma

Gambar 4.35. Halaman View Tridharma

Gambar 4.36. Halaman Update Tridharma

Gambar 4.37. Halaman Form Submit Berkas Sidang

Gambar 4.38. Halaman Proses Setelah Submit Berkas Sidang

Gambar 4.39. Halaman My Berkas Sidang

Gambar 4.40. Halaman Validasi


DAFTAR TABEL


Tabel 3.1. Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.2. Jurusan/Prodi STMIK Raharja Informatika

Tabel 3.3. Jurusan/Prodi AMIK Raharja Informatika

Tabel 3.4. Wewenang dan Tanggung Jawab

Tabel 3.5. Wewenang Direktur

Tabel 3.6. Pembantu (Bidang Akademik

Tabel 3.7. Pembantu Direktur II (Administrasi)

Tabel 3.8. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Tabel 3.9. Asisten Direktur Akademik

Tabel 3.10. Kepala Jurusan

Tabel 3.11. Asisten Direktur Finansial

Tabel 3.12. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

Tabel 3.13. Asisten Direktur Operasional (ADO)

Tabel 3.14. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Tabel 3.15. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Tabel 3.16. Analisa SWOT

Tabel 3.17. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.18. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.19. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.20. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Sistem Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.2. Sistem Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.3. Analisis SWOT Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.4. Matriks SWOT

Tabel 4.5. Black box Testing

Tabel 4.6. Pengujian Login Sistem PESSTA+ Skenario 1

Tabel 4.7. Black Box Testing Menu Submit Berkas Sidang

Tabel 4.8. Submit Sertifikat Tridharma

Tabel 4.9. Schedule Implementasi

Tabel 4.10. Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Daftar Simbol Use Case Diagram

 

Gambar 2. Daftar Simbol Activity Diagram

 

Gambar 3. Daftar Simbol Sequence Diagram

 

Gambar 4. Daftar Simbol FLOWCHART (Entity Relation Diagram)

 

Gambar 5. Daftar Simbol HIPO (Entity Relation Diagram)

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

PESSTA+ merupakan sebuah sistem validasi Penilaian Objektif Sidang yang dapat diakses secara mandiri dan online, sehingga Mahasiswa dapat melakukan submit dimanapun dan kapanpun. Yang ditujukan untuk mempermudah mahasiswa dalam memenuhi 10 point Penilaian Objektif pada saat Sidang TA/Skripsi. Pada Perguruan Tinggi Raharja sudah ditetapkan sistem PESSTA+ yang dapat diakses melalui pesstaplus.raharja.ac.id.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan (Siska, 2016 : 36)[1]. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direktur Perguruan Tinggi Raharja Nomor : 784/SK-PENILAIAN/PT/VI/2017 tentang ketentuan penilaian objektif sidang komprehensif di Perguruan Tinggi Raharja poin 1 yaitu komposisi penilaian sidang komprehensif terdiri dari Pembimbing 30%, Penilaian Objektif (PO) 20% dan Penguji 50%. Jadi, sesuai dengan SK tersebut , Penilaian Objektif (PO) memiliki bobot penilaian sebesar 20% dari keseluruhan penilaian sidang komprehensif TA/Skripsi.

Pada sistem yang berjalan pada penilaian objektif sidang saat ini masih terdapat beberapa kekurangan seperti, hanya terdapat 4 (Empat) penilaian objektif sidang dari 10 (Sepuluh) Penilaian objektif sidang yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, sehingga 6 ( enam) penilaian objektif tersebut masih kurang efektif dengan membawa berkas sidang yang harus di periksa keabsahannya oleh Dewan Penguji yang membutuhkan waktu serta ketelitian. Dan kurangnya keefektifan dalam pengecekan berkas penilaian objektif sidang.

Kekurangan lain pada sistem yang berjalan yaitu waktu pada saat sidang berlangsung tidak lebih dari 1 jam yang digunakan untuk sesi pengecekan berkas penilaian objektif, sesi presentasi dan yang terakhir yaitu sesi pertanyaan yang dilakukan oleh Dewan Penguji kepada peserta sidang, sehingga waktu sidang terbagi dengan pengecekan berkas penilaian objektif terutama pada penilaian objektif poin ke 6 (enam) dan ke 8 (delapan) yaitu penilaian objektif Sertifikat Tridharma dan penilaian objektif Berkas Sidang.

Sistem validasi sertifikat tridharma yang berjalan saat ini mahasiswa harus membawa berkas sertifikat tridharma saat sidang berlangsung dan jika telah dinyatakan keabsahannya oleh penguji maka sidang dimulai. Selanjutnya untuk sistem validasi berkas sidang yang berjalan saat ini mahasiswa masih menyiapkan video tugas akhir saat presentasi dan membawa berkas penghargaan konteks ilmiah saat sidang berlangsung, sehingga akan memakan waktu yang cukup lama.

Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi web berskala-besar. Yii adalah free software dengan lisensi BSD licence, aplikasi web framework open-source yang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisa kendala-kendala apa saja yang ada pada sistem PESSTA+ yang sedang berjalan pada saat ini dan melakukan pembuatan sistem yang memudahkan mahasiswa yang sedang melakukan tugas akhir serta memudahkan dewan penguji dalam memberikan nilai PO sidang.

Maka hal inilah yang melandasi penulis untuk melakukan penelitian dan mendokumentasikannya dalam sebuah laporan Skripsi dengan judul: “Pengembangan Sistem Validasi Sertifikat Tridharma Pengabdian dan Berkas Sidang pada Penilaian Objektif PESSTA+ Berbasis PHP Framework Pada Perguruan Tinggi”.

Rumusan Masalah

Bersumber dari apa yang telah dijelaskan pada latar belakang permasalahan, telah diidentifikasi permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini, untuk menyatakan bahwa peserta sidang telah memenuhi poin sertifikat tridharma dan berkas sidang pada penilaian objektif, mahasiswa harus membawa berkas sertifikat tridharma dan melengkapi kelengkapan berkas pendukung sidang, seperti Video presentasi dan Juara/penghargaan dalam pertandingan konteks ilmiah. Hal tersebut dirasa kurang maksimal karena pemeriksaan berkas sertifikat Tridharma dan berkas sidang para peserta sidang yang masih manual dan memerlukan cukup banyak waktu.

Berikut adalah alur pelaksanaan sidang yang berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja.

Gambar 1.1. Alur Penilaian Sertifikat Tridharma yang berjalan saat ini.


Dengan diterapkannya sistem validasi sertifikat tridharma, mahasiswa tidak perlu lagi membawa berkas sertifikat tridharma pada saat sidang berlangsung.

Gambar 1.2. Alur Penilaian Berkas Sidang yang berjalan saat ini.

Dengan diterapkannya sistem validasi berkas sidang. mahasiswa tidak perlu lagi menyiapkan video tugas akhir dan harus membawa berkas penghargaan saat sidang berlangsung sehingga pelaksanaan sidang tidak cukup efektif dan optimal.

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis dapat menarik 3 (tiga) rumusan permasalahan sebagai berikut:

  1. Apakah proses validasi Penilaian Objektif (PO) pada poin Sertifikat Tridharma dan Berkas Sidang saat ini sudah efektif dan optimal?

  2. Bagaimana merancang sistem validasi Penilaian objektif (PO) pada Sertifikat Tridharma dan Berkas Sidang secara online di PESSTA+?

  3. Bagaimana mengimplementasikan sistem validasi Penilaian Objektif (PO) Sertifikat Tridharma dan Berkas Sidang yang saat ini berjalan pada sistem PESSTA+ ?

Ruang Lingkup

Dengan hadirnya permasalahan tersebut, penulis memberikan batasan ruang lingkup agar dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan karena permasalahan yang begitu luas, maka dari itu penulis membatasi 3 (tiga) permasalahan pada laporan skripsi, yaitu :

  1. Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada Mahasiswa yang sedang melakukan Tugas Akhir dan Skripsi di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Penelitian ini difokuskan pada kajian kebutuhan sistem PESSTA+ yang sedang dikembangkan di Perguruan Tinggi untuk memudahkan mahasiswa dalam mendapatkan nilai PO sidang terutama pada PO sertifikat tridharma dan berkas sidang.

  3. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana proses submit validasi sertifikat tridharma dan validasi berkas sidang pada sistem PESSTA+ sebagai bentuk pelayanan kampus terhadap mahasiswa maupun dewan penguji sehingga mempermudah dalam mendapatkan nilai PO dan penguji tidak perlu menginput nilai PO Karena sudah terekam otomatis pada sistem PESSTA+.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian secara umum ialah mencari, menemukan, dan mengembangkan yang dilakukan untuk mencari pemecahan terhadap permasalahan yang sedang berjalan saat ini. Tujuan ini berkaitan dengan rumusan masalah yang sudah ditetapkan jawabannya pada kesimpulan penelitian. Adapun 3 (tiga) tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui bagaimana proses validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang pada penilaian objektif yang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja sudah efektif dan optimal.

  2. Mengetahui cara untuk merancang sistem validasi Penilaian Objektif (PO) pada point sertifikat tridharma dan berkas sidang secara online di PESSTA+.

  3. Menghasilkan implementasi sistem validasi penilaian sertifikat tridharma dan berkas sidang yang berguna bagi mahasiswa maupun dosen Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat Penelitian

Setiap hasil penelitian harus berguna dalam artian yang cukup jelas, agar tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Dalam penulisan laporan skripsi ini, maka dapat dikemukakan 3 (tiga) manfaat, yaitu :

  1. Dapat mengetahui proses validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang pada penilaian objektif di dalam sistem PESSTA+ sehingga menjadi lebih efektif dan optimal.

  2. Dapat merancang sistem validasi Penilaian Objektif (PO) pada point sertifikat tridharma dan berkas sidang secara online di PESSTA+

  3. Dapat mengetahui alur sistem penilaian objektif pada validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang pada PESSTA+.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan Laporan Skripsi adalah dengan menggunakan metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan Skripsi ini, maka digunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu:

  1. Metode Pengamatan (Observation Research)

    Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung terhadap sistem informasi kampus yang sedang berjalan. Dalam hal ini, penulis melakukan pengamatan selama 6 (enam) bulan pada proses penilaian objektif khususnya validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang yang terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Wawancara adalah suatu teknik untuk mengumpulkan data secara langsung kepada pihak yang berkaitan dengan metode tanya jawab dengan seseorang atau beberapa narasumber ditempat atau lokasi dimana objek penelitian dilakukan. Dalam penelitian kali ini penulis melakukan wawancara kepada Bapak Padeli, M.Kom selaku Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang menjadi stakeholder penulis di dalam penelitian ini.

  3. Metode Studi Pustaka

    Studi Pustaka merupakan sesuatu yang dilakukan penulis untuk mendapatkan data dari sumber (literature), buku, jurnal dan informasi yang berasal dari internet untuk mendapatkan data yang berkaitan dalam menunjang kelengkapan data.

Metode Analisa Sistem

Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode Analisis SWOT. Dengan analisis SWOT ini akan dispesifikasi tujuan dari kegiatan proyek atau usaha dimaksud dan diidentifikasi faktor- faktor internal dan eksternal yang bersifat favorable dan unfavourable dalam mencapai tujuan. Analisis SWOT ini kemudian dijadikan sebagai sebuah strategi yang akan dibuktikan implementasi pencapaiannya. Untuk mencapai sebuah strategi, perlu didasari atas adanya sebuah pengelompokan yang ditinjau dari beberapa hal. Pengelompokan tersebut terekam ke dalam sebuah elisitasi kebutuhan dari tahap satu hingga final draft elisitasi yang diambil untuk mendapatkan sebuah .strategi. Terdapat dua tinjauan dalam penyusunan elisitasi, yaitu tinjauan dari segi fungsional sistem dan non fungsional sistem.

Metode Perancangan Sistem

Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode yang mendukung proses perancangan yaitu metode Flowchart dan metode UML (Unified Modelling Language) sebagai modelling tools untuk menggambarkan rancangan sistem yang ada saat ini,diantaranya yang digunakan Usecase Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram .

Metode Testing

Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan sebelum digunakan oleh pengguna akhir (end- user). Salah satu metode pengujian perangkat lunak yang digunakan adalah Black Box Testing. Black-Box Testing itu sendiri merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional pada perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulis dalam membuat penulisan laporan, maka penulisan laporan skripsi ini terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai informasi umum dari akar permasalahan yang ada, diantaranya latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini membahas mengenai analisa gambaran serta sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, tujuan Perguruan Tinggi Raharja, arti nama raharja, arti green campus, arti pribadi raharja, struktur organisasi, jurusan/prodi Perguruan Tinggi Raharja, permasalahan yang dihadapi serta alternatif pemecahan masalah, analisa sistem berjalan dengan menggunakan metode analisa SWOT dan elisitasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai rancangan sistem usulan, strategi, prosedur sistem usulan dengan menggunakan menggunakan UML (Unified Modeling Language), Flowchart, rancangan Prototype, testing dengan menggunakan blackbox, evaluasi, konfigurasi sistem usulan, serta yang terakhir ada estimasi biaya

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari hasil yang secara langsung berkaitan dengan analisa sistem yang dilakukan sesuai dengan penjelasan bab sebelumnya.


DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Definisi Pengembangan

Rozalena dan Dewi (2016: 109)[2] mengatakan bahwa, “Pengembangan adalah konsekuensi dari hasil pendidikan dan pelatih yang diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap, dan sifat-sifat kepribadian”.

Menurut Tessmer dan Richey (Alim Sumarno, 2013)[3] “pengembangan memusatkan perhatiannya tidak hanya pada analisis kebutuhan, tetapi juga isu-isu luas tentang analisis awal-akhir, seperti analisi kontekstual. Pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk berdasarkan temuan-temuan uji lapangan”.

Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar, terencana, terarah untuk membuat atau memperbaiki, sehingga menjadi produk yang semakin bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sebagai upaya untuk menciptakan mutu yang lebih baik.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Hutahaean (2015:2)[4], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”.

Menurut Tyoso (2016:1)[5] mengatakan bahwa, “Sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk satu kesatuan. Sebuah organisasi dan sistem informasi adalah sistem fisik dan social yang ditata sedemikian rupa untuk mencapai tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan sistem adalah suatu jaringan kerja yang terkumpul untuk melakukan suatu tujuan tertentu dan saling tergantung satu sama lain.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2014:3)[4], Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu:


  1. Komponen

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen– komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Lingkungan luar sistem (Environment) adalah diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsitem ke subsistem lain.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  7. Pengolahan Sistem

    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaen (2015: 6-7)[6], Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Klasifikasi Sistem sebagai :

    1. Sistem Abstrak (Abstract System)

      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikliran-pemikiran atau yang tidak tampak secara fisik.

    2. Sistem Fisik (Physical System)

      Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Alamiah (Natural System)

      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak di buat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

    2. Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

      Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system)

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Tertentu (Deterministicl System)

      Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    2. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

      Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat dipredksi karena mengandung unsur probabilistic.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Tertutup (Close System)

      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

    2. Sistem Terbuka (Open System)

      Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan ouput dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.


Definisi Informasi

Menurut Hutahaean (2014:9)[4], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah kejadian yang terjadi pada saat tertentu”..

Djahir dan Pratita (2014:8)[7] mengatakan bahwa, “Informasi merupakan salah satu jenis sumber daya yang paling utama yang dimiliki oleh suatu organisasi, apapun jenis organisasi tersebut”.

“Informasi merupakan data yang sudah diolah yang ditunjukan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang membutuhkan” (Mulyani, 2016: 12).

Sehingga berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan Informasi adalah data yang telah diolah, dibentuk ataupun dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu bagi penggunanya”.

Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen

Definisi Sistem Informasi

Menurut Taufiq (2013: 17)[8], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Mahatmyo (2014: 6)[9] menyatakan bahwa “Sistem Informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke pengguna”.

Dari definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu data yang dihimpun, dikategorikan, dan diproses sampai menjadi satu kesatuan informasi yang saling berkesinambungan satu sama lain dan saling mendukung sampai menjadi sebuah informasi yang bermanfaat bagi si penerimanya

Definisi Manajemen

Djahir dan Pratita (2014:12)[7], “Manajemen merupakan suatu proses untuk mencapai suatu proses untuk mencapai suatu tujuan dengan cara melakukan bentuk organisasi seperti merencanakan, pengawasan, pengendalian, dan penggerakan agar mencapai suatu hasil yang maksimal”.

“Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti Planning, Organizing, Staffing, Directing dan Controlling yang dilakukan oleh para anggota organisasi dengan menggunakan seluruh sumber daya organisasi untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan” (Sucahyowati, 2016:5)[10].

Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian manajemen adalah proses yang kontinu yang bermuatan kemampuan dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu kegiatan, baik secara perorangan maupun bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mengkoordinasi dan menggunakan segala sumber untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Definisi Sistem Informasi Manajemen

Menurut Mulyani (2016: 23)[11], “Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang sudah terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi manusia dan komputer”.

Menurut Hasan, Y., Shamsuddin, A., & Aziati, N. (2013)[12], menyatakan bahwa “Sistem informasi manajemen pada dasarnya melibatkan proses pengumpulan, pengolahan, menyimpan, mengambil dan berkomunikasi informasi yang relevan untuk efisien manajemen operasi dan perencanaan dalam organisasi bisnis”.

Menurut pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan pengertian Sistem Informasi adalah suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi dan prosedur kerja di dalam suatu organisasi yang mengumpulkan dan menyebarkan informasi melalui kombinasi perangkat keras dan lunak untuk mencapai tujuan sebuah organisasi.

Konsep Dasar Penilaian Objektif

Definisi Penilaian

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan (Siska, 2016 : 36)[1].

Menurut Jelantik (2015 : 96)[13], “Penilaian adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data sebagai bahan dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, setiap kegiatan penilaian, berakhir pada pengambilan keputusan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Penilaian merupakan suatu proses pengolahan dari hasil yang dilakukan untuk menilai suatu kegiatan dalam pengambilan keputusan.

Definisi Objektif

Menurut Wikipedia[14], Objektif sebagai kata benda merupakan serapan dari bahasa inggris yang berarti “tujuan, sasaran”. Kata ini pertama kali diformulasikan pada tahun 1738 sebagai istilah militer dalam perang saudara Amerika Serikat dan dimaknai sebagai “obyektif dari suatu pikiran;” yang juga berarti “arahan” dan berasal dari bahasa Perancis. Kata ini lalu digunakan secara luas pada awal 1881.

Definisi Penilaian Objektif

Penilaian Objektif adalah penilaian yang diyakini keabsahan nya. Penelitian Objektif meliputi poin-poin penting yang harus dikerjakan mahasiswa secara invidual untuk penilaian sidang nanti. Untuk menyelesaikan Penilaian Objektif tersebut mahasiswa dapat di bimbing oleh masing-masing dosen pembimbing.

Konsep Dasar Validasi

Definisi Validasi

Menurut Mardatillah, dkk (2013)[15] , Validasi adalah proses permintaan persetujuan atau pengesahan terhadap kesesuaian model yang dibuat dengan kebutuhan pihak perusahaan. Untuk mendapatkan pengakuan kesesuaian tersebut, validasi dilakukan dengan melibatkan pihak yang ahli sesuai dengan bidang terkait ataupun pihak yang menggunakan model tersebut.

Menurut Riyanto (2015:7)[16], Validasi adalah konfirmasi melalui bukti-bukti pemeriksaan dan telah sesuai dengan tujuan pengujian. Validasi harus dilakukan terhadap metode non-standar dan metode yang dikembangkan laboraturium. Rentang ukur dan akurasi dapat diperoleh dari hasil validasi metode yang sesuai dengan kebutuhan customer. Validasi adalah konfirmasi melalui pengujian dan pengadaan bukti yang objektif bahwa persyaratan tertentu untuk suatu maksud khusus dipenuhi.

Berdasarkan validasi yang telah dijelaskan, memiliki kesinambungan dengan judul yang diambil karena PESSTA+ merupakan sistem yang dapat diakses oleh siapa saja dan dimana saja untuk memenuhi nilai PO pada validasi penilaian objektif sidang sebagai suatu syarat kelulusan.

Langkah-Langkah Pelaksanaan Validasi

Begitu luasnya cakupan validasi, terkadang membingungkan kalangan praktisi di industri farmasi untuk melaksanakan validasi. FDA dalam “Guideline on General Principles of Process Validation”, memberikan panduan langkah-langkah dalam pelaksanaan validasi, yang tertuang dalam “validation life cycle” berikut ini, yaitu:

  1. Membentuk Validation Comitee (Komite Validasi) yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan validasi di industri farmasi yang bersangkutan.

  2. Menyusun Validation Master Plan (Rencana Induk Validasi), yaitu dokumen yang menguraikan (secara garis besar) pedoman pelaksanaan validasi di industri farmasi yang bersangkutan.

  3. Membuat Dokumen validasi, yaitu protap (prosedur tetap), protokol serta laporan validasi.

  4. Pelaksaan validasi.

  5. Melaksanakan Peninjauan Periodik, change control dan validasi ulang (revalidation).

Konsep Dasar Single Sign On (SSO)

Definisi Single Sign On (SSO)

Single Sign On (SSO) adalah suatu mekanisme dimana masing-masing user hanya memiliki satu akun yang berfungsi sebagai identitas user satu-satunya. Satu akun ini dapat digunakan untuk meminta izin dari sistem supaya user dapat mengakses berbagai aplikasi dengan username dan password yang sama dalam sesi tertentu. Single Sign Onmengurangi jumlah human error yang merupakan alasan kegagalan utama dari sebuah sistem.

Kategori Single Sign On (SSO)

  1. SSO untuk autentikasi (eg: OpenId, fbconnect, twitter signin) Intinya SSO server hanya memberikan service apakah user A sudah terautentikasi atau belum, SSO servertidak melakukan proses otorisasi atas user yang sedang aktif tersebut. Proses otorisasi sendiri dilakukan di setiap aplikasi. Sekarang kita lihat contoh yang sudah ada. OpenId dan fbconnect. OpenId adalah contoh yang sangat jelas mendeskripsikan SSO autentikasi ini. Pada saat kita akan memberikan komentar pada sebuah blog dan kita bisa menggunakan OpenId. Dimana OpenId hanya memberi tahu wordpress bahwa user ini sudah terautentikasi. dan wordpress sendiri bisa memiliki data user contohnya seperti nama dan alamat email. Sama halnya pada saat kita menggunakan fbconnect untuk hal yang sama. Apabila kita sudah terautentikasi di facebook, facebook tidak akan mengatur otorisasi user di aplikasi client, jadi hanya sebatas proses autentikasi.

  2. SSO untuk otorisasi (eg: OAuth, fbconnect, twitter signin) berbeda halnya dengan autentikasi, tugas SSO server untuk SSO-otorisasi sedikit lebih berat, karena sesudah memastikan user telah terautentikasi, tugas SSO server belum selesai sampai disitu. Karena SSO server masih mempunyai tugas yaitu harus menghandle otorisasi untuk user tersebut. Seperti pada kasus twitter API yang menggunakan OAuth. Proses autentikasi user dan otorisasi untuk update status/timeline dilakukan oleh OAuth. Sejauh ini aplikasi jadi untuk SSO yang free adalah CAS & Josso. Keduanya hanya untuk authentication dan keduanya sama-sama jalan di atas JSP. Kenapa aplikasi SSO, sejauh ini seperti yang kita ketahui semuanya dibangun di atas JSP, belum pernah ditemukan yang dibangun di atas PHP.

Teori Khusus

Konsep Dasar Sertifikat Tridarma

Definisi Sertifikat

Sertifikat adalah secarik surat sebagai tanda pengakuan bahwa pseseorang menguasai kompetensi tertentu, telah mengikuti suatu event, atau tanda kepemilikan suatu barang. Sertifikat juga dapat dilengkapi dengan security printing untuk menjamin keaslian serrtifikat yang dikeluarkan suatu lembaga.

Sertifikat adalah pengganti sertifikat yang tujuannya adalah untuk memangkas biaya pada pelaksanaan seminar maupun lomba. Cara ini diakui efektif dan tidak mengurangi sedikitpun nilai dari sertifikat itu sendiri. E Sertifikat ini bisa anda print sendiri dalam artian anda diberi sertifikat dalam bentuk softcopy. E Sertifikat ini sah karena sudah di atur dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (“UU ITE”).

Definisi Tridarma

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)[17], Tridarma adalah tiga kewajiban, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat: -- perguruan tinggi

Dapat disimpulkan pengertian tridarma di atas merupakan aktivitas yang dilakukan sebagai dasar dan tanggung jawab secara terus-menerus dan dikembangkan secara beriringan yang terdiri dari 3 (tiga) lingkup yaitu pendidikan berarti meningkatkan mutu diri secara khusus dengan ilmu yang dipelajari selama pendidikan di kampus sesuai bidang keilmuan tertentu, penelitian berarti ilmu yang dikuasai melalui proses pendidikan di perguruan tinggi harus diimplementasikan dan diterapkan, yang terakhir yaitu pengabdian kepada masyarakat berarti disini mahasiswa berperan untuk membela kepentingan masyarakat, tentu tidak dengan jalan kekerasan dan aksi chaotic, namun menjunjung tinggi nilai-nilai luhur pendidikan, kaji terlebih dahulu, pahami, dan sosialisasikan pada rakyat, mahasiswa memiliki ilmu tentang permasalahan yang ada, mahasiswa juga yang dapat membuka mata rakyat sebagai salah satu bentuk pengabdia terhadap rakyat.

Definisi Sertifikat Tridarma

Sertifikat Tridarma merupakan sertifikat dari hasil bukti kerja nyata seseorang bahwa telah mengikuti atau berpartisipasi dalam pengabdiannya mengikuti kegiatan selama waktu yang telah ditentukan.

Konsep Dasar Berkas Sidang

Definisi Berkas

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)[18], Berkas adalah kumpulan (gabungan) benda spt lidi, batang padi, kayu api, diikat menjadi satu: lidi tiga –; bendel (surat-surat): — surat laporan sudah disampaikan kpd kepala bagian tata usaha; [Adm] lipatan kertas tebal persegi panjang untuk melindungi dan menyimpan surat.

Dapat disimpulkan pengertian berkas diatas merupakan kumpulan (gabungan) suatu benda atau surat berisi laporan untuk disampaikan kepada pihak tertentu.

Definisi Sidang

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)[19], Sidang adalah pertemuan untuk membicarakan sesuatu; rapat: -- itu dihadiri oleh semua anggota; segenap anggota dewan dan sebagainya: -- hakim; -- pengarang; -- pengurus; orang banyak; publik; para (untuk menyatakan banyak); sekalian: -- jemaah; -- pembaca (pendengar); ark dewan; majelis: -- perang.

Dapat disimpulkan pengertian sidang diatas merupakan suatu pertemuan untuk membicarakan sesuatu yang dihadiri oleh orang-orang yang berkepentingan seperti dewan penguji dan mahasiswa peserta sidang.

Berkas sidang merupakan kumpulan (gabungan) berbetuk file untuk disampaikan kepada pihak tertentu guna melengkapi kelengkapan pendukung sidang yang meliputi video atau gambar untuk memenuhi penilaian objektif sidang.

Konsep Dasar Ten Pilar iLearning (TPi)

Definisi Ten Pilar iLearning (TPi)

Dikutip dari IT Roadmap[20], Untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada sivitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning maka perlu adanya 10 Pillar IT iLearning Perguruan Tinggi Raharja. Output yang diperoleh adalah merupakan hasil dari penelitian Tridharma Perguruan Tinggi antara dosen dengan mahasiswa yang diwadahi oleh Raharja Enrichment Centre (REC).

Gambar 2.1. Logo Ten Pilar IT iLearning (TPi)

(Sumber: http://roadmap.ilearning.me/10-pillar-it-ilearning/)

Sistem Arsitektur pada Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari 10 (sepuluh) pilar IT iLearning, terdiri dari: iRme (iLearning Raharja Multimedia e-Portfolio), Rinfo (Email Raharja.info), iDu (iLearning Education), iRan (iLearning Raharja Ask & News), iDuHelp!, Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning), Rooster (Role Online System Ticketing Raharja), Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services), iMe (iLearning Media), iSur (iLearning Survey).

Jenis-jenis Tpi(Ten Pilar iLearning)

Perguruan Tinggi Raharja memiliki sistem arsitektur yang terdiri dari 10 (sepuluh) pilar IT iLearning, yaitu:

  1. iRme (iLearning Raharja Multimedia e-Portfolio)

    Media penyimpanan untuk CV Pribadi Raharja dalam bentuk online (e-Portfolio). Pribadi Raharja dapat membangun CV mereka dengan lebih praktis karena dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun.

  2. Rinfo (Email Raharja.info)

    Layanan komunikasi email yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk Pribadi Raharja. Merupakan alat komunikasi utama dan paling vital untuk Pribadi Raharja. Setiap user diberikan kapasitas sebesar 30GB. Selain itu tersedia banyak aplikasi canggih seperti RinfoHangout. Semua kegiatan yang dilakukan akan mustahil tanpa adanya Rinfo ini. Selain itu, bia juga dikatakan bahwa Rinfo terintegrasi dengan semua pillar-pillar yang ada.

  3. iDu (iLearning Education)

    Sistem pembelajaran yang baru dikembangkan oleh Perguruan Tinggi Raharja secara online untuk memudahkan civitas kampus dan mahasiswa untuk menjalankan perkuliahan. iDu bukan website local, tetapi iDu dapat diakses dimanapun dan kapanpun.

  4. iRAN (iLearning Raharja Ask and News)

    Suatu media yang khusus dirancang untuk memberikan pelayanan informasi mengenai kejadian, pengetahuan, peristiwa umum atau khusus di dalam Perguruan Tinggi Raharja. News biasanya berkaitan dengan pekerjaan seorang wartawan. Wartawan merupakan orang yang bekerja untuk memburu dan meliput yang kemudian dituliskan kembali dalam bentuk berita (news). Raharja News merupakan bagian dari kumpulan aplikasi iRaharja.

  5. iDuHelp!

    Pelayanan yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk melayani kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada Pribadi Raharja yang membantu dalam menjawab pertanyaan atau memberikan informasi dan menangani keluhan yang berhubungan dengan TPi atau kegiatan dikampus yang sesuai dengan ruang lingkup yang sudah ditetapkan.

  6. Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning)

    Media kolaborasi dan sharing yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja yang dapat digunakan oleh Pribadi Raharja. Widuri dapat digunakan untuk membuat sebuah laporan penelitian, CV dan keperluan lainnya yang nantinya bisa menjadi sarana kolaborasi.

  7. Rooster (Role Online System Ticketing Raharja)

    Sistem pelayanan informasi yang menggunakan tiket online yang akan diberikan kepada pihak yang terkait agar dapat memberikan informasi secara cepat, tepat dan akurat.ROOSTER telah digunakan pada Perguruan Tinggi Raharja yang bertujuan untuk menunjang sistem pelayanan chat online dan offline dalam sistem pelayanan iDuHelp! yang saat ini sedang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja.

  8. Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services)

    Media penyimpanan gambar, podcast dan video untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Setiap Pribadi Raharja berhak mendapatkan account magics yang bisa mereka pergunakan sebagai tempat penyimpanan.

  9. iMe (iLearning Media)

    Official portal information sharing yang dirancang untuk Pribadi Raharja dan setiap Pribadi Raharja akan mendapatkan subdomain sebagai media dokumentasi segala bentuk aktifitas tridarma.

  10. iSur (iLearning Survey)

    Sistem survey berbasis web yang digunakan untuk Pribadi Raharja melakukan survey kegiatan penelitian dan kegiatan akademik lainnya secara online.

Definisi Future IT Raharja

Dikutip dari IT Roadmap[20], FiR adalah kepanjangan dari Future IT Raharja, yang berisi kumpulan dari project – project IT masa depan yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja yang bermanfaat untuk menunjang kegiatan perkuliahan serta pembelajaran para Pribadi Raharja. Tak hanya itu FIR juga menopang jalannya kegiatan TPi (Ten Pilar IT iLearning). Project FIR juga terus di lakukan pengembangan demi penyempurnaan untuk setiap project nya agar bisa bergabung menjadi salah satu dari anggota TPi. Ada pun jenis-jenis FIR diantaranya : SIS+, RhjFox, Magics Channel, PEN+, Airzone, FGR, GO+, Virtual Account, ZPreneur, Zford, iLP(iLearning Plus), DID (Dream Inovation Day), PESSTA+, dan HKI.

Definisi Rinfo

Menurut Rahardja (2014:104)[21], Rinfo atau Gmail (Email Pribadi Raharja) “merupakan layanan komunikasi email yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk Pribadi Raharja, dan sebagai alat komunikasi utama”. Fitur Rinfo meliputi :

Gambar 2.2. Logo Rinfo

(Sumber : http://eco.ilearning.me/)

  1. Waktu operasi terjamin tanpa ada waktu lumpuh

  2. Penyimpanan kurang lebih sampai 30 GB tanpa batas yang dibagikan ke dalam Rinfo Drive

  3. Tanpa iklan.

  4. Rinfo terintergrasi dengan 10 TPI Ten Pilar iLearning yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja.

Dengan adanya Rinfo diharapkan memudahkan bagi Pribadi Raharja untuk mendapatkan Informasi – Informasi terupdate yang ada di Perguruan Tinggi Raharja.

Konsep Dasar PESSTA+

Definisi PESSTA+

PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus) merupakan sebuah sistem validasi Jurnal, Hibah, Sertifikat, Widuri, Berkas Raharja Career, Kutipan Jurnal, Bimbingan Konsultasi, Poster Session, Tridharma dan Berkas Sidang yang dapat diakses oleh mahasiswa secara mandiri dan online dimanapun dan kapanpun mahasiswa inginkan. Pengembangan PESSTA+ untuk menyempurnakan proses Penilaian Objektif (PO) Sidang seputar pendataan ke-10 PO. Pada Perguruan Tinggi Raharja sudah ditetapkan sistem PESSTA+ yang dapat diakses melalui pesstaplus.raharja.ac.id.

Keistimewaan PESSTA+

PESSTA+ menjadi sangat istimewa karena hal-hal yang terdapat pada sistem PESSTA+ membuat pelaksanaan sidang menjadi lebih efektif karena nilai validasi sertifikat sudah tidak perlu dicek manual oleh penguji melainkan penguji hanya perlu mengakses sistem PESSTA+ dan mencari nama peserta sidang tersebut apakah sudah layak atau belum. Peserta sidang bisa submit sendiri validasi sertifikatnya kapanpun dan dimanapun mereka inginkan.

Logo PESSTA+

Logo adalah sebuah gambar atau sekedar sketsa yang memiliki arti tertentu, dan juga mewakili arti dari perusahaan, organisasi, daerah, lembaga, negara, produk, dan hal lainnya yang membutuhkan sesuatu yang singkat dan juga mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.

Logo harus mempunyai kerangka dasar dan filosofi berupa konsep dengan tujuan membentuk sifat yang berdiri sendiri atau mandiri. Logo pada umumnya dikenal oleh penglihatan atau visual, seperti ciri khas berbentuk warna dan rupa logo tersebut.

Gambar 2.3. Logo PESSTA+

( Sumber: http://pesstaplus.raharja.me/ )


Pada Logo PESSTA+ terdiri dari 4 warna yaitu hijau, biru, coklat, dan emas.

  1. Filosofi warna Hijau merupakan warna pertumbuhan, berhubungan dengan kehidupan yang baru dan pembaharuan. Membantu dalam hal pengambilan keputusan, membantu dalam melihat semua sisi dengan jelas. Warna hijau juga melambangkan kampus Raharja.

  2. Filosofi warna emas memiliki arti kesan aktif, kemakmuran dan dinamis. Seperti PESSTA+ yang sangat dinamis.

  3. Filosofi warna biru menghadirkan kesan kekuatan teknologi, air, udara, kebersihan.

  4. Warna hitam memiliki arti warna misteri karena sangat susah untuk didefinisikan secara pasti, yaitu mempunyai dua makna yang tidak selaras dan bertentangan. Dalam satu sisi, hitam menjadi warna yang solid, tegas, dan kuat, yang menggambarkan tentang kekuatan dan kecanggihan sistem PESSTA+ tersebut.

Definisi PHP

PHP (HyperText Preprocessor adalah sebuah bahasa utama script server-side yang disisipkan pada HTML yang dijalankan di server, dan juga bisa digunakan untuk membuat aplikasi desktop.

Definisi PHP adalah akronim dari PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML (Hyper Text Markup Language). (Rotmianto, 2016:21)[22].

Menurut Betha Sidik, (2012 : 4)[23] menyebutkan bahwa : ”PHP merupakan secara umum dikenal dengan sebagai bahasa pemrograman script–script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML, dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan bahasa pemograman yang dapat disisipkan ke dalam HTML dan dieksekusi di server web yang dihasilkan dari suatu aplikasi menggunakan editor teks atau editor HTML.

Definisi Yii Framework

Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi web berskala-besar. Yii adalah free software dengan lisensi BSD licence, aplikasi web framework open-source yang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari "Yes It Is!".

Gambar 2.4. Logo Yii Framework

Sumber: http://www.yiiframework.com/

Yii mengimplementasikan pola desain model-view-controller (MVC), yang diadopsi secara luas dalam pemrograman Web. MVC bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam MVC, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis; view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form; sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

Keuntungan menggunakan Yii Framework :

  1. Efektifitas dan Efisiensi Pemrograman.

  2. Memudahkan Stukturisasi dan Standarisasi Pemrograman

  3. Memudahkan Koordinasi dan Pemeliharaan Untuk Pemrograman Terdistribusi

Selain implementasi MVC, Yii juga memperkenalkan front-controller (controller-depan), yang disebut Application, yang mengenkapsulasi konteks eksekusi untuk memproses sebuah request. Application mengumpulkan beberapa informasi mengenai request pengguna dan kemudian mengirimnya ke controller yang sesuai untuk penanganan selanjutnya. Diagram berikut memperlihatkan struktur statis sebuah aplikasi Yii :

  1. Fitur Yii Framework

  2. Menurut pengembang dan komunitas Yii Framework dari situs web resminya, berikut ini adalah fitur yang terdapat pada Yii :(Yii, 2014),

  3. Menggunakan pola MVC.Yii mengadopsi pola standar pengembangan aplikasi yang memisahkan tampilan (view), logika program (controller), dan modelnya (model).

  4. Data Access Objects (DAO), Query Builder, Active Record, dan DB Migration. Yii memungkinkan pengembang menggunakan berbagai model database dengan objek yang dapat mengurangi kompleksitas menulis pernyataan SQL berulang serta memudahkan interaksi antar database.

  5. Form input dan validasi. Yii menyediakan form input dan validasi yang memudahkan pengembang untuk bekerja dengan form dan melakukan validasi input dari form.

  6. AJAX Widget. Yii menyediakan AJAX widget yang terintegrasi dengan jQuery, berupa kontrol yang memiliki fungsi seperti auto complete, treeview, data grid dan lain-lain.

  7. Authentication dan authorization. Dukungan autentikasi dan autorisasi internal sehingga memudahkan pengembangan aplikasi dengan fitur autentikasi dan autorisasi.

  8. Skin dan theme. Yii mengimplementasikan skin dan theme yang memudahkan pengembangan aplikasi dalam merancang tampilan aplikasi.

  9. Internationalization (I18N) dan localization (L10N). Yii mendukung pengembangan aplikasi dalam multi bahasa dan lokasi seperti penggunaan waktu dan tanggal dan terjemahan antarmuka.

  10. Web Services. Yii mendukung manajemen penanganan layanan web services.

  11. Skema layer cache. Yii mendukung layer cache untuk cache data, cache halaman, dan keseluruhan aplikasi sehingga dapat meningkatan performa dengan beragam pilihan media cache. Penggunaan media cache seperti database, APC, mem-cache, dan sebagainya diatur tanpa melakukan perubahan besar pada kode.

  12. Penanganan error dan logging, sehingga memudahkan pengembangan dalam melakukan debuging aplikasi dalam masa pengembangan aplikasi.

  13. Keamanan. Yii dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan untuk membantu mencegah aplikasi Web dari serangan seperti SQL injection, cross-site scripting(XSS), cross-site request forgery (CSRF), dan cookie tampering.

  14. Pengujian unit dan fungsional. Yii menyediakan dukungan untuk menulis dan menjalankan pengujian unit serta pengujian fungsional, menggunakan PHP Unit dan Selenium.

  15. Penghasil kode otomatis. Yii menyediakan penggunaan beragam perintah otomatis seperti meng-generate struktur dasar aplikasi, model,dan CRUD.

  16. Librari ekstension. Yii menyediakan dukungan ekstensi dan komponen tambahan sehingga beragam fitur tambahan dapat ditambahkan.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) internal organisasi, serta peluang (opportunities) dan ancaman/tantangan (threats) eksternal suatu organisasi/proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats). (Moh. Fathur Rohman, 2014:13)[24].

Menurut Kadir (2014: 416)[25], “Analisa SWOT mengandung 4 (empat) bagian :1) strengths (S) atau kekuatan, 2) weaknesses (W) atau kelemahan, 3) opportunities (O) atau peluang, 4) threats (T) atau ancaman”.

  1. Kekuatan menyatakan karakteristik yang memberi keuntungan untuk organisasi.

  2. Kelemahan menyatakan karakteristik yang harus diperbaiki supaya memberikan keuntungan bagi organisasi.

  3. Peluang menyatakan karakteristik yang apabila dimanfaatkan bisa memberikan.

  4. Ancaman menyatakan karakteristik yang memberikan masalah bagi organisasi sehingga perlu dilakukan penanganan untuk mengatasinya.

Definisi IFAS

Menurut Fitriadi, dkk (2013:5)[26], Internal Factor Analysis Summary (IFAS) merupakan sarana untuk membuat evaluasi yang sistematis atas faktor-faktor internal perusahaan yang penting artinya bagi perusahaan dalam lingkungan.

Sedangkan Menurut Pratama, dkk (2015:3)[27], IFAS adalah Internal Factors Analysis Summary, merupakan kesimpulan analisis dari faktor internal yang mempengaruhi keberlangsungan perusahaan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan IFAS adalah kesimpulan dari faktor-faktor internal perusahaan yang mempengaruhi keberlangsungan perusahaan.

Definisi EFAS

Menurut Fitriadi (2013:4)[26], EFAS adalah lingkungan eksternal yang meliputi lingkungan makro dan lingkungan industri.

Menurut Pratama, dkk (2015:3)[27], EFAS adalah External Factors Analysis Summary, merupakan kesimpulan analisis dari faktor eksternal yang mempengaruhi keberlangsungan perusahaan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan EFAS adalah kesimpulan analisis dari faktor eksternal yang meliputi lingkungan makro dan industri.

Definisi Flowchart

Menurut Mujono (2012)[28], Flowchart adalah gambaran atau bagan yang memerlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya.

Sedangkan menurut Hadi dkk (2017:61)[29], Flowchart adalah representasi grafik yang menggambarkan setiap langkah yang akan dilakukan dalam suatau proses, yang merupakan alat bantu yang digunakan untuk menerangkan logika program, berupa suatu bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program.

Dapat disimpulkan dari pendapat diatas bahwa pengertian Flowchart merupakan gambaran setiap langkah yang memperlihatkan urutan antar proses untuk menjelaskan secara rinsi langkah-langkah dari suatu proses program.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:22)[30] “UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan–permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek. (Lilyani Asri Utami, 2015:36)[31]

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian UML merupakan bahasa pemodelan yang digunakan untuk penyederhanaan suatu permasalahan untuk membuat analisis dan desain dalam pemograman berorientasi objek.

Jenis-jenis UML

  1. Use Case

    Menurut Murad (2013:57)[32], “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”. Menurut Triandini (2012:18), langkah-langkah m embuat diagram use case:

    1. Menurut Murad (2013:57)[32], “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”. Menurut Triandini (2012:18)[33], langkah-langkah m embuat diagram use case:

    2. Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram dibuat berdasarkan pengunjung sistem serta kegunaan yang diurus oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang didapat pada tahap analisis sistem.

  2. Activity Diagram

    Menurut Murad (2013:53)[32], “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

    Menurut Vidia (2013:20)[34], “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram didapatkan berdasarkan use case diagram yang dibuat, bisa digambarkan activity diagram yang menjelaskan alur kerja untuk setiap use case.

  3. Sequence Diagram

    Menurut Vidia (2013:21)[34],” Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

    Menurut Wijayanto (2013:35)[35],” Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, bisa disimpulkan sequence diagram adalah diagram yang bersifat dinamis, sequence diagram adalah iterasiksi yang berfokus pada pengiriman pesan dalam jangka waktu tertentu.

  4. Class Diagram

    Menurut Vidia (2013:21)[34], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram”. Sedangkan, Menurut Wijayanto (2013:33), “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram menunjukan kumpulan kelas-kelas, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram biasa ditemui pada gambaran sistem berorientasi objek.

Definisi HIPO

Menurut Suciningtyas (2014:118)[36] menyatakan bahwa, “HIPO adalah alat dokumentasi program, yang banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya”.

“HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang di proses dan menghasilkan output (Praptiningsih, 2012:03)[37].

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa HIPO merupakan alat untuk membuat spesifikasi program dalam pengembangan sistem yang digambarkan fungsi utamanya melalui proses berisi input-output.

Konsep Dasar Blackbox Testeing

Definisi Blackbox Testing

Menurut Budiman (2012:4)[38], berpendapat bahwa “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.”

Black box testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program (Mustaqbal, dkk 2015:34)[39].

Dapat disimpulkan dari pengertian balck box testing diatas adalah metode perancangan yang melakukan pengetesan atau uji coba dan dapat dieksekusi sesuai dengan yang diharapkan.

Metode Pengujian Blackbox Testing

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

  1. Equivalence Partioning, Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

  2. Boundary Value Analysis Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

  3. Cause-Effect Graphing Techniques, Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

    1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

    2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph.

    3. Grafik dikonversikan ke dalam tabel keputusan.

    4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji

  4. Comparison Testing Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

  5. Sample and Robustness Testing

    1. Sample Testing Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

    2. Robustness Testing Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

  6. Behavior Testing dan Performance Testing

    1. Behavior Testing Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

    2. Performance Testing Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

  7. Requirement Testing

    1. Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

    2. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.

    3. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

  8. Endurance Testing Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66)[40] “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.”

Menurut Alhadi (2012)[41], “Elitisasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara.”

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yaBanyak penelitian yang seng terkait untuk pengembangan sistem.

Literature Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai PESSTA+ serta berfokus pada penilaian objektif penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Fanny Oktaviani pada tahun 2015 yang berjudul “Penerapan Sistem Validasi Jurnal Di PESSTA+ Sebagai Penilaian Artikel Ilmiah Dalam Mendukung Kegiatan Civitas Akademika”. Penelitian ini menjelaskan sistem PESSTA ini belum bisa secara otomatis mengakses poin validasi jurnal dan juga belum diberlakukan SK (Surat Keputusan) yang menentukan jurnal yang diakui dan tidak diakui di Perguruan Tinggi Raharja. Maka dari itu penulis melakukan metode pengumpulan data dan rumusan masalah yang sering terjadi saat ini. Hasil akhir penelitian ini adalah menggunakan sebuah sistem baru yang bernama PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus) yang saat ini sedang dalam tahap pembuatan. Dalam implementasinya terdapat beberapa poin salah satunya adalah validasi jurnal. Dengan adanya sistem ini diharapkan mahasiswa dapat dengan mudah melakukan validasi jurnal dan mendapatkan nilai yang valid sebagai salah satu syarat kelulusan pada Perguruan Tinggi Raharja[42].

  2. Penelitian ini dilakukan oleh Sri Yuliati pada tahun 2012 yang berjudul “Pendidikan Kajian Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi Sebagai Fenomena Pendidikan Tinggi Di Indonesia”. Penelitian ini menjelaskan Perguruan tinggi sebagai masyarakat ilmiah dituntut untuk berperan secara aktif positif dalam memecahkan permasalahan (problem solver) yang dihadapi masyarakat dengan menghasilkan ilmu yang siap pakai, dalam arti penemu masalah (problem finder). Dengan demikian ilmu yang diperoleh melalui penelitian dapat digunakan untuk menerangkan (to explain), meramalkan (to predict) atau peristiwa (event) di dalam kehidupan masyarakat, dunia usaha dan dunia industri. Oleh karena itu perguruan tinggi haruslah mampu menghasilkan lulusan (output) yang memiliki kepribadian tangguh, berkemampuan unggul, cerdas, kreatif sehingga mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain dalam menghadapi globalisasi[43].

  3. Penelitian ini dilakukan oleh Setiaji dan Kurniawan pada tahun 2012 yang berjudul “Sistem Informasi Penelitian Dan Pengabdian Dosen Guna Otomatisasi Penentuan Angka Kredit Dosen Dan Mendukung Aktivitas Tridharma Perguruan Tinggi”. Penelitian ini menjelaskan Dosen sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk menjalankan tridharma perguruan tinggi. Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat merupakan kesatuan yang melekat dan tidak terpisahkan dari tugas dan fungsi Dosen. Penelitian dan Pengabdian Masyarakat merupakan salah satu komponen yang terdapat pada nilai angka kredit dosen. Kebutuhan untuk mengelola angka kredit dosen dan penelitian dosen itu sendiri sudah menjadi kebutuhan yang penting bagi Perguruan Tinggi dan perlu dilakukan dengan cara terkomputerisasi. Hal ini dapat dilakukan untuk mempercepat pencarian data penelitian dan kebutuhan pengelolaan angka kredit dosen. Sistem informasi penelitian, publikasi dan pengabdian dosen merupakan solusi untuk mengelola dan mengorganisir data-data hasil penelitian, publikasi dan pengabdian dari dosen berbasis teknologi informasi. Dengan adanya database penelitian, publikasi dan pengabdian ini maka nantinya dapat dihasilkan laporan-laporan bidang penelitian, publikasi dan pengabdian secara jelas dan terperinci. Informasi penelitian, publikasi dan pengabdian juga dapat menjadi sebuah library yang dapat digunakan untuk kegiatan penelitian doesn lainnya[44].

  4. Penelitian dilakukan oleh Muliantara, dkk. Pada tahun 2016 yang berjudul “Prototype of Cloud Based Document Management for Scientific Work Validation”. Penelitian ini menjelaskan Salah satu tugas utama dosen adalah melakukan fakultas penelitian dan mempublikasikan hasil penelitian dalam karya ilmiah. Untuk menghindari plagiarisme, Universitas Udayana menugaskan Badan Penjaminan Mutu Universitas (BPMU) dan masing-masing fakultas untuk memvalidasi karya ilmiah dosen. Di tingkat universitas file kerja diunggah melalui sistem, sedangkan ditingkat fakultas masih menggunakan file fisik. Jika proses validasi difakultas dan universitas bisa dilakukan melalui satu pintu, maka waktu dan biaya yang dibutuhkan bisa diminimalisir. Namun, sistem digitalisasi karya ilmiah juga memliki kekurangan karena dibutuhkan media penyimpanan yang besar. Oleh karena itu diperlukan suatu perangkat lunak validasi sistem informasi ilmiah yang didukung oleh pengelolaan media penyimpan yang efisien[45].

  5. Penelitian ini dilakukan oleh Lancor dan Katha pada tahun 2013 yang berjudul “Analyzing PHP Frameworks for Use in a Project-based Software Engineering Course”. Penelitian ini menjelaskan bahwa sebuah studi komparatif dilakukan untuk menentukan kerangka kerja mana yang paling sesuai untuk dimasukkan ke dalam kurikulum program rekayasa perangkat lunak sarjana yang menggunakan pembelajaran berbasis proyek. Enam kerangka PHP teratas (Zend, Yii, CakePHP, CodeIgniter, PRADO, dan Symphony) pada awalnya dipertimbangkan dan kemudian dipersempit menjadi dua (CakePHP dan CodeIgniter) berdasarkan keselarasan mereka dengan fungsi umum pada proyek kelas sebelumnya, kompleksitas kerangka untuk yang baru. Ke kerangka kerja (kurva belajar), dan keramahan pengembang (ketersediaan dokumentasi dan sumber online). Sebuah studi komparatif mendalam dilakukan dengan mengembangkan aplikasi web yang setara secara fungsional dengan menggunakan masing-masing dua kerangka kerja serta PHP biasa (tidak ada kerangka kerja). Karya ini dimotivasi oleh kesulitan yang dihadapi dalam kursus rekayasa perangkat lunak yang berkembang dan kaya akan konten dan membahas perubahan pendidikan yang dilakukan untuk menyelaraskan pembelajaran siswa dengan prinsip rekayasa perangkat lunak yang baik dan praktik pengembangan perangkat lunak saat ini yang digunakan dalam industri komputasi[46].

  6. Penelitian ini dilakukan oleh Lestariningsih, dkk pada tahun 2014 yang berjudul “Mapping and Development Model of Characteristics Lecturers’ Academic Achievement Based on Geographic Information System”. Penelitian ini menjelaskan Prestasi akademik merupakan salah satu indikator kinerja dosen di perguruan tinggi. Akademik Prestasi memiliki pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung bagi para profesor maupun untuk universitas. Penelitian ini adalah Dilakukan untuk 364 dosen, dari 24 perguruan tinggi di Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua independen Variabel secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Sementara, sebagian Motivasi, Kemampuan, Permasalahan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap usaha dalam rangka meningkatkan prestasi akademik mereka, sedangkan Peluang, Komitmen Organisasi, kepadatan penduduk, Jarak tinggal dengan Perguruan Tinggi tidak signifikan Terhadap upaya peningkatan prestasi akademik. Selanjutnya, Motivasi memiliki pengaruh dominan terhadap Upaya dosen dalam rangka meningkatkan prestasi akademik[47].

  7. Pelitian ini dilakukan oleh Hustinawati, dkk pada tahun 2014 yang berjudul “Performance Analysis Framework Codeigniter and CakePHP in Website Creation. International Journal of Computer Applications”. Penelitian ini menjelaskan Dalam kerangka ini ada satu jenis kerangka kerja yang banyak digunakan oleh pengembang web, yaitu kerangka kerja PHP yang sampai saat ini telah berkembang lebih dari lima belas jenis mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Dengan berkembangnya teknologi web, selain memudahkan juga bisa menimbulkan masalah baik bagi para pemula di dunia pemrogram PHP atau programmer PHP untuk memilih kerangka kerja yang lebih nyaman dan efektif untuk digunakan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan menjadi perbandingan antara kedua jenis tersebut, yaitu framework PHP framework CakePHP framework CodeIgniter yang diimplementasikan dengan pembuatan website untuk menampilkan data dari suatu database, sehingga kedua jenis framework PHP tersebut dapat diketahui manfaat dan kekurangannya. Untuk analisis berdasarkan enam faktor yaitu dalam hal kinerja, arsitektur, fitur - fitur yang tersedia, penerapan implementasi Ajax, ORM, dan kapasitas masing-masing perpustakaan - masing-masing kerangka kerja[48].

  8. Penelitian ini dilakukan oleh Nii, dkk pada tahun 2015 yang berjudul “Framework Enabling End-Users to Maintain Web Applications”. Penelitian ini menjelaskan INTER-Mediator adalah kerangka kerja untuk mengembangkan aplikasi web dan dapat diterapkan pada sistem TI dari organisasi kecil yang tidak memiliki anggaran besar. Halaman web berdasarkan INTER-Mediator dapat disinkronkan dengan database hanya dengan menggunakan deskripsi deklaratif, dan tidak ada kode imperatif yang diperlukan sejauh pengikatannya ke database berjalan. Meskipun insinyur perangkat lunak harus melakukan pengembangan awal, pengguna akhir dan perancang web dapat dilibatkan di bagian pengembangan selanjutnya, terutama dalam tahap pemeliharaan karena beberapa modifikasi dapat ditangani dengan deskripsi deklaratif. Dalam tulisan ini, kami menunjukkan bahwa kerangka kerja ini memungkinkan pengguna akhir tanpa keahlian pemrograman khusus untuk melakukan perawatan pada aplikasi web. Kami menjelaskan mekanisme pengikatan dan pemrosesan template dan memeriksa betapa mudahnya bagi perancang web untuk belajar bagaimana menggunakan INTER-Mediator. Jika nonprogramer seperti pengguna akhir, desainer, dan sebagainya, dapat berpartisipasi dalam proses pengembangan sistem, total biaya dapat dikurangi, dan organisasi berukuran kecil dan menengah akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengenalkan sistem bisnis berbasis web.[49]

  9. Penelitian ini dilakukan oleh Mariana, dkk pada tahun 2013 yang berjudul “Sistem Informmasi Aplikasi Penilaian Sidang Skripsi Berbasis Web di STMIK Bina Sarana Global”. Penelitian ini menjelaskan salah satu bagian yang belum tersistem untuk melakukan penginputan nilai sidang skripsi. Sistem yang berjalan saat ini yaitu dalam penginputan nilai skripsi dan pembuatan berita acara sidang skripsi masih menggunakan Ms.Excel. Kesulitan lain yang dihadapi adalah keterlambatan dosen pembimbing dalam pemberian nilai bimbingan skripsi. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu diupayakan penyelesaiannya, dan menurut penulis, mengembangkan suatu sistem informasi. Pemodelan yang digunakan adalah pemodelan UML yang berisi perancangan dan analisa dari sistem sebelumnya. Dalam pengembangan sistem Informasi penilaian sidang skripsi akan menggunakan Aplikasi berbasis Web guna mengoptimalkan pengelolaan informasi terutama untuk permasalahan penyimpanan data mahasiswa dan nilai sidang skripsi, karena lemahnya pengelolaan sistem informasi data mahasiswa dan nilai sidang skripsi tentunya akan merugikan bagian prodi[50].

  10. Penelitian ini dilakukan oleh Warsito, dkk pada tahun 2014 yang berjudul “Kajian Yii Framework Dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi”. Penelitian ini menjelaskan pada umumnya dalam pemrograman bahasa PHP, orang cenderung menulis coding dari awal. Sepertinya halnya Website Perguruan Tinggi Raharja yang memiliki 4 (empat) permasalahan diantaranya dari segi tampilan, kontent, keamanan dan teknologi. Karena website Perguruan Tinggi Raharja masih menggunakan cara konvensional dalam pembangunannya, yang memakan waktu lama pada akhirnya dapat mengakibatkan permasalahan seperti kerumitan dalam penyusunan kode program. Dimana hal itu dapat mengakibatkan lamanya waktu pengembangan website dan sulit untuk melakukan pemeliharaan lebih lanjut karena kode program yang disusun tidak memiliki standar pengembangan aplikasi yang baik. Sebagai solusinya dikemukakan 4 (empat) solusi dari permasalahan diatas diantaranya adalah infrastruktur website, tampilan website, konten website dan dashboard system, ini dapat dikelola lebih mudah dengan menerapkan framework berbasis PHP seperti Yii Framework. Yii Framework adalah suatu kerangka kerja yang berisi function dan class menggunakan metode MVC yang terdapat didalamnya. MVC merupakan suatu metode yang memisahkan bagian-bagian dari suatu web aplikasi terdiri dari Model, View, dan Controller. Dengan adanya Yii Framework manfaatnya sangat signifikan didapatkan karena dengan mudah melakukan pengembangan semua jenis aplikasi web karena Yii sangat ringan dan dilengkapi dengan solusi caching yang memuaskan, serta sangat cocok untuk pengembangan aplikasi dengan lalu-lintas tinggi. Dalam hal keamanannya pun memiliki tingkat security yang cukup bagus, diantaranya pencegahan terhadap cross site scripting (xss), pemalsuan permintaan situs-silang, serta pencegahan serangan cookie. Dengan dibangunnya website Perguruan Tinggi Raharja menggunakan Yii Framework diharapkan dapat meningkatkan performa website sebagai spotlight informasi Pribadi Raharja kedepannya[51].

  11. Dari 10 (sepuluh) literature review yang terdapat di atas telah banyak yang membahas tentang mengenai PESSTA+ serta berfokus pada penilaian objektif yang diteliti, maka dapat disimpulkan bahwa penilaian objektif tridharma dan berkas sidang digunakan untuk memudahkan mahasiswa dalam memenuhi PO sidang sebagai salah satu syarat kelulusan yang ada di Perguruan Tinggi Raharja.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Perguruan Tinggi Raharja saat ini sedang berusaha menjadi salah satu Perguruan Tinggi yang unggulan. dalam upaya pencapaian tersebut maka dapat dilihat dari penemuan, pengembangan, dan penyebaran ilmu di dalam lingkungan kampus. Perguruan Tinggi Raharja juga mempunyai komitmen dalam mengupayakan keaktivitasan dalam penelitian yang ada di lingkupannya. Perguruan Tinggi Raharja di bangun pada tahun 1994 yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara.

Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

3.1. Tabel Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

Tahun Sejara
1994 Yayasan Nirwana Nusantara mendirikan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer (LPPK) Raharja yang diresmikan oleh Walikota Tangerang pada waktu itu Drs.H.Djakaria Machmud dan lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system Windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya.
1999 Berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika dengan diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No:56/D/O/1999, dengan menyelenggarakan Jurusan Manajemen Informatika (MI) jenjang D3.
2000 AMIK Raharja Informatika menambah Jurusan Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) berdasarkan Surat Keputusan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IV Nomor:3024/004/KL/1999, AMIK Raharja Informatika secara resmi menyelenggarakan program Diploma I (D1) dengan gelar Ahli Pratama,Diploma II (D2) dengan gelar Ahli Muda, dan Diploma III (D3) dengan gelar Ahli Madya.
2001 Terwujudlah Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 74/D/O/2001, STMIK Raharja menjadi Perguruan Tinggi Komputer yang memiliki program studi terlengkap di Provinsi Banten.
2002 AMIK Raharja Informatika mendapatkan status Akreditasi B untuk Jurusan Manajemen Informatika (MI) berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor: 003/BAN-PT/AK-1/DPL/IV/2002.
2006 Dengan tekad yang bulat dan keyakinan untuk mempunyai harapan bahwa saat ini Program Studi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan predikat terakreditasi, yaitu Strata Satu Program Studi Sistem Informasi No.SK.002/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai "314" mendapatkan peringkat "B" dan Teknik Informatika No.SK.001/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai "335" mendapatkan peringkat "B".
2007 Terakreditasi Program Studi Sistem Komputer Strata Satu No.SK.019/BAN-PT/Ak-X/S1/VIII/2007 dengan nilai "352" mendapatkan peringkat "B",untuk Diploma Tiga Program Studi Manajemen Informatika No.SK.006/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/VII/2007 dengan nilai "320" mendapatkan peringkat "B". Teknik Informatika No.SK.017/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/XII/2007 dengan nilai "358" mendapatkan peringkat "B".
2008 Pada tahun ini Program Studi Diploma Tiga, yaitu Komputerisasi Akuntansi No.SK.019/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/I/2008 dengan nilai "381" mendapatkan peringkat "A". Saat ini seluruh Program Studi yang ada pada AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja statusnya telah terakreditasi.
2009 Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja berhasil dalam Verifikasi dan Tersertifikasi ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja) dari Lloyd Register Quality Assurance (LRQA-UKAS). Untuk menambah wawasan dibidang IT serta memperkenalkan AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja terhadap dunia luas, pada tahun 2009 diselenggarakan International Conference on Creative Communication and Innovative Technology 2009 (ICCIT) yang diikuti oleh para kandidat Doktor dibidang IT dari dalam dan luar negeri. Selain itu Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan penghargaan Juara II tingkat Provinsi Banten untuk Kategori Penghijauan dan Kebersihan.
2011 Pada tahun ini Program Studi Teknik Informatika Jenjang Sarjana sesuai dengan SK BAN-PT 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011 mendapatkan peringkat "B" dan pada tahun yang sama Program Studi Sistem Informasi jenjang Sarjana sesuai dengan SK BAN-PT 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011 mendapatkan peringkat "B". Untuk meningkatkan mutu pembelajaran, Perguruan Tinggi Raharja membuat terobosan baru dengan membuka perkuliahan iLearning.
2012 Pada tahun ini Program Studi Diploma Tiga Manajemen Informatika sesuai dengan SK BAN-PT No. SK.019/BAN-PT/Ak-XII/Dpl-III/III/2012 dengan nilai mendapatkan peringkat "A". Perguruan Tinggi Raharja terus berupaya menyiapkan sarana penunjang kebutuhan Infornasi dan pengembangan Teknologi Informasi guna mendukung layanan Civitas Perguruan Tinggi Raharja, atas dedikasi ini Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan penghargaan TESCA 2012, peringkat 60 besar perguruan tinggi skala nasional.
2013 Upaya untuk menjaga mutu, dengan diperolehnya ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan renewal tahun 2013 dengan Approval Certificate No: JKT6007007. Pada Tahun ini Perguruan Tinggi Raharja memperoleh penghargaan TESCA 2013, peringkat 3 besar kategori Sekolah Tinggi skala nasional.
2014 Pada tahun ini diselenggarakan MMSP 2014 di Perguruan Tinggi Raharja. MMSP 2014 merupakan workshop Internasional ke-16 Multimedia Signal Processing yang diselenggarakan oleh IEEE Signal Processing Society pada tanggal 22 – 24 September 2014. Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja membuka perkuliahan iLearning Plus dan kelas Executive dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin bergabung bersama Perguruan Tinggi Raharja karena keterbatasan waktu kuliah.
2015 Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dengan Peringkat B, Oktober 2015.
Kerja sama dengan Sun Moon University, Korea, yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding untuk kerja sama dalam bidang Pendidikan, Riset, dan Pertukaran Budaya, Oktober 2015.
Renewal Sertifikasi ISO 9001:2008 Ketiga, Nopember 2015.
2016 Pada tahun ini adanya pembentukan TUK (Tempat Uji Kompetensi) Raharja, telah ditanda tangani MoU (Memorandum of Understanding) antara LSP INFORMATIKA (Lembaga Sertifikasi Profesi) dengan PERGURUAN TINGGI RAHARJA pada tanggal 5 Februari tentang PROGRAM PEMBENTUKAN DAN PENYELENGGARAAN TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK) PERGURUAN TINGGI RAHARJA, Nomor : 003/MOU/LSP-INFORMATIKA-PT/II/2016.
Visitasi Akreditasi S1 – Sistem Informasi.
2017 Pada tanggal 26 Januari 2017, Perguruan Tinggi Raharja mengikuti acara Piksi International Conference On Knowledge and Sciences ( PICKS ) 2017 yang meliputi kegiatan konferensi internasional, penandatanganan kerjasama, dan workshop Penulisan Standar Jurnal Internasional yang diadakan oleh Seamolec AIC Indonesia dengan Politeknik Piksi Ganesha Bandung bertempat di Grand ASRILIA Hotel Bandung. Pada acara tersebut, Perguruan Tinggi Raharja berhasil menjalin kerjasama luar negeri di antaranya dengan 100 MoU (Memorandum of Understanding) yang telah di tanda tangani.

Visi, Misi, dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Visi dari Perguruan Tinggi Raharja yaitu menjadikan Perguruan Tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikan, memberikan sebuah pelayanan untuk menciptakan sumber daya manusia yang tangguh dan memiliki daya saing yang tinggi dalam era globalisasi terutama yang terkait berbagai bentuk penerapan dibidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan Pribadi Raharja sebagai sumber daya manusia yang terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan profesional, dan mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Misi Perguruan Tinggi Raharja

Dalam rangka untuk mencapai visi yang sudah digariskan, Perguruan Tinggi Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya yaitu sebagai berikut:

  1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang pengembangan dan penerapan Teknologi Informasi dalam berbagai bidang ilmu.

  2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan kegiatan belajar - mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan - lulusan yang bermoral, terampil, dan kreatif.

  3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial ekonomi dan industri indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.

  4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak dari dalam maupun luar negeri, sehingga Ilmu dan Teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat-guna.

Visi dan misi tersebut, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen, dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut "Total Quality Management". Konsep berpikir kualitas terdiri dari : Performance (Kinerja), Feature (Fasilitas), Durability (Daya tahan), Reliability (Kehandalan), Conformance (Kesesuaian), Aesthetic (Keindahan), dan Easy to be Repaired (Kemudahan perbaikan ). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan di dalam ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan dan memperluas informatika dan komputer secara profesional.

  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.

  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Moto Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.1. Moto Perguruan Tinggi Raharja

(Sumber: http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/motto_raharja)

"Get the Better Future by Computer Science" yang artinya "Meraih Sukses yang Gemilang melalui ilmu Komputer". Motto Raharja diinspirasikan dari keyakinan Pribadi Raharja bahwa di jaman atau era informasi ini , tuntutan komputerisasi di seluruh sektor kehidupan menjadi semakin nyata.

Arti Nama Raharja

“Raharja”. Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

Arti Green Campus

Gambar 3.2. Logo Green Campus

(Sumber : http://raharja.ac.id/green-campus-raharja/)

Green” atau dengan sebutan “Green Leaf” sering diartikan dengan masih hijau yaitu merupakan bibit-bibit unggul generasi muda kita yang masih hijau. Hanya di Green Campuslah yang akan bisa melahirkan seorang Pribadi Raharja yang setelah menempuh proses perkuliahan akan menjelma menjadi Pribadi Raharja yang matang dan berguna bagi bangsa dan negara.

Green” identik dengan istilah ilmu biologi dalam proses photosynthesis, yang sangat berperan dalam mewujudkan oksigen(O2) dan memberi hidup kepada seluruh kehidupan satwa. Berarti Green Campus berperan untuk memberi bekal kehidupan dalam bentuk ilmu pengetahuan agar Pribadi Raharja kelak dapat dengan mantap menempuh kehidupan dalam bermasyarakat.

Green” dalam Konteks “Green Field”, “Green House” atau “Green Peace” mengandung arti kemakmuran, kesejahteraan dan kedamaian. Diharapkan Green Campus akan menciptakan Pribadi Raharja yang makmur, sejahtera dan cinta damai.

Green” dalam konteks “Green Power” berarti kekuatan finansial, mengandung tujuan bahwa Green Campus sebagai kampus yang memiliki finansial yang kuat untuk menopang seluruh aktifitas dan fasilitas perkuliahan agar menciptakan Pribadi Raharja yang dapat mandiri secara finansial (Financially Independence).

Green” identik dengan tumbuh-tumbuhan yang hidupnya tersebar dari puncak gunung sampai dasar lautan, dari kutub utara sampai kutub selatan. Ini berarti bahwa Pribadi Raharja dengan bekal yang dimiliki, dapat hidup (survive) dimana-mana.

Arti Pribadi Raharaja

Pribadi Raharja merupakan cerminan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang wajib memiliki keyakinan bahwa perguruan tinggi benar-benar harus merupakan lembaga ilmiah dan kampus benar-benar harus merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Gambar 3.3. Pribadi Raharja

(Sumber : http://raharja.ac.id)

Pribadi Raharja mencakup empat unsur Civitas Akademika, yaitu Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni. Dimana civitas tersebut harus manunggal melalui almamater, berbakti kepada almamater dan mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara melalui almamter dengan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

Gambar 3.4. Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja

Berikut pencapaian yang sudah didapatkan oleh Perguruan Tinggi Raharja :

Sertifikat Akreditasi Manajemen Informatika (B)

Sertifikat Akreditasi Komputerisasi Akuntansi(A)

Sertifikat Akreditasi Teknik Informatika (B)

Sertifikat Akreditasi Teknik Informatika(B)

Sertifikat Akreditasi Sistem Komputer (B)

Sertifikat Akreditasi Sistem Informasi (B)

Certificate No : JKT 6007007 Approved by Lloyd's Register Quality Assurance to the following Quality Management System Standards : ISO 9001:2008

Gambar 3.5. Hasil Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja

(Sumber: http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/pencapaian_raharja)

Keunggulan Perguruan Tinggi Raharja

Di bawah ini merupakan gambaran wujud dari komitmen kampus yang sudah direncanakan dan dilaksanakan secara konsisten, dari seluruh pelaksanaan sudah memiliki semangat tinggi untuk berkompetisi secara sehat dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas dan bersaing secara tinggi pada era global saat ini.

Gambar 3.6. Keunggulan yang ada di Perguruan Tinggi Raharja

Dengan pola kerja manajemen Perguruan Tinggi Raharja yang Terencana, Terealisasi dan Terukur dengan baik sehingga tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu yang semuanya itu dapat dituangkan dalam Renstra Manajemen, maka tidak heran berbagai pengakuan telah diraih mulai dari Pengakuan ISO 9001:2008 sampai dengan pengakuan mutu akademik oleh Badan Akreditasi Nasional pada level terbaik.

Pengakuan mutu pelayanan yang baik oleh manajemen kampus digambarkan dengan terealisasinya target yang telah ditetapkan dan terwujudnya kerjasama di dalam menata perkembangan Kampus Raharja sekarang dan dimasa yang akan datang.

Gambaran tersebut diatas wujud dari komitmen manajemen kampus dalam perencanaan yang ditetapkan serta dilaksanakan secara konsisten, sehingga seluruh pelaksana pada jajaran manajemen memiliki semangat tinggi serta memiliki kemampuan untuk berkompetensi secara sehat dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi yang berkualitas dan berdaya saing tinggi memasuki era global.

Kerjasama Raharja

Kerjasama Dalam Negeri

Gambar 3.7. Kerjasama Dalam Negeri

(Sumber: http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/kerjasama_raharja)

Perguruan Tinggi Raharja memiliki kerja sama dengan beberapa perusahaan ada kerjasama dalam negeri dan luar negeri. Kerjasama Dalam Negeri yang dijalin oleh Perguruan Tinggi Raharja.

Kerjasama Luar Negeri

Kerjasama Luar Negeri yang dijalin oleh Perguruan Tinggi Raharja antara lain:

Gambar 3.8. Kerjasama Luar Negeri

(Sumber: http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/kerjasama_raharja)

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Presiden Direktur

Tabel 3.2. Tabel Wewenang dan Tanggung Jawab

Wewenang Tanggung Jawab
Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.
Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Direktur

Tabel 3.3. Tabel Wewenang Direktur

Wewenang
Merupakan wakil presiden direktur.
Membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3. Pembantu (Bidang Akademik)

Tabel 3.4. Pembantu (Bidang Akademik)

Tanggung Jawab
Menjalankan program kebijaksanaan akademik. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Mengadakan afiliasi.
Membina dan mengembangkan kelembagaan.

4. Pembantu Direktur II (Administrasi)

Tabel 3.5. Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang Tanggung Jawab
Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.
Membina dan mengembangkan kepegawaian.
Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Tabel 3.6. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang Tanggung Jawab
Membina kegiatan kemahasiswaan. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.
Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.


6. Asisten Direktur Akademik

Tabel 3.7. Asisten Direktur Akademik

Wewenang Tanggung Jawab
Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.
Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.


7. Kepala Jurusan

Tabel 3.8. Kepala Jurusan

Wewenang Tanggung Jawab
Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.
Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

8. Asisten Direktur Finansial

Tabel 3.9. Asisten Direktur Finansial

Wewenang Tanggung Jawab
Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.


9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

Tabel 3.10. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

Wewenang Tanggung Jawab
Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

10. Asisten Direktur Operasional (ADO)

Tabel 3.11. Asisten Direktur Operasional (ADO)

Wewenang Tanggung Jawab
Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian (RPU)

Tabel 3.12. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang Tanggung Jawab
Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.
Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tabel 3.13. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang Tanggung Jawab
Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.
Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Dalam bab ini akan mengemukakan tentang prosedur sistem yang berjalan.

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Dalam menganalisa sistem yang berjalan saat ini, dapat dilakukan penelitian menggunakan analisa deskriptif sebagai penggambaran sistem berjalan tersebut. Pada penilaian validasi sertifikat tridharma pengabdian dan validasi berkas sidang di Perguruan Tinggi Raharja saat ini masih dilakukan secara manual. Saat sidang berlangsung mahasiswa harus membawa berkas sertifikat dan diberikan pada Dewan Penguji untuk dicek keabsahannya dan menampilkan video presentasi tugas akhir saat sidang berlangsung. Pengecekan validasi sertifikat tridharma pengabdian dan melihat hasil video presentasi tugas akhir mahasiswa pun membutuhkan ketelitian dan juga waktu yang cukup lama. Hingga saat ini masih belum adanya kemudahan dalam melakukan validasi sertifikat tridharma pengabdian dan berkas sidang pada saat pelaksanaan sidang berlangsung. Sehingga mahasiswa tidak mengetahui apakah sertifikat yang mereka kumpulkan sesuai dengan PO Sidang atau tidak.

Dengan adanya permasalahan tersebut, maka hal ini menyebabkan kurang efektifnya pemberian nilai validasi sertifikat tidharma dan validasi berkas sidang pada saat pelaksanaan sidang. Dengan hal seperti ini juga tentunya menyulitkan Dewan Penguji dalam memberi nilai validasi sertifikat tridharma pengabdian dan validasi berkas sidang belum lagi Dewan Penguji masih harus input nilai validasi sertifikat tersebut ke dalam sistem PESSTA (pessta.ilearning.me).

Karena pada saat sidang berlangsung sertifikat tridharma pengabdian yang dibawa mahasiswa yang harus di cek keabsahannya itu, memerlukan sebuah wadah atau sebuah sistem yang dapat menampung hasil scan sertifikat tridharma pengabdian untuk di cek secara otomatis di Perguruan Tinggi Raharja dan juga yang bisa langsung diberikan nilai secara otomatis apabila hasil validasi sertifikat tridharma pengabdian itu sesuai dengan prosedur yang ada, dan secara otomatis menolak hasil validasi sertifikat tridharma pengabdian yang tidak sesuai syarat dan ketentuan tanpa perlu pengecekan pada saat sidang berlangsung.

Kemudian pada saat sidang berlangsung berkas sidang yang meliputi hasil Video presentasi Tugas Akhir dan membawa sertifikat penghargaan konteks ilmiah terdokumentasi pun di cek ke absahannya memerlukan sebuah wadah atau sebuah sistem yang dapat menampung hasil scan sertifikat penghargaan konteks ilmiah dan wadah untuk menampung hasil video presentasi tugas akhir untuk di cek secara otomatis di Perguruan Tinggi Raharja dan juga yang bisa langsung diberikan nilai secara otomatis apabila hasil validasi berkas sidang itu sesuai dengan prosedur yang ada, dan secara otomatis menolak hasil validasi berkas sidang yang tidak sesuai syarat dan ketentuan tanpa perlu pengecekan pada saat sidang berlangsung.

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang sedang berjalan adalah pada saat awal pelaksanaan sidang berlangsung, Penguji harus mengecek keaslian sertifikat tridharma pengabdian dan juara/piagam penghargaan yang terdapat dalam tumpukan berkas yang mahasiswa bawa tersebut dan melihat hasil video presentasi project yang telah mahasiswa tampilkan pada saat sidang berlangsung yang menghabiskan waktu kurang lebih 10 menit lamanya untuk proses pengecekan keabsahan. Sehingga membuat tidak efektif dan tidak efisien.

Prosedur sistem yang berjalan saat ini dalam proses penilaian validasi sertifikat tridharma pengabdian dan validasi berkas sidang yang ada di Perguruan Tinggi Raharja masih menggunakan jaringan lokal yaitu hanya dapat dilakukan pada saat pelaksanaan sidang berlangsung sehingga penilaian poin sertifikat tridharma dan berkas sidang dirasa masih kurang efisien.

  1. Tidak adanya sebuah informasi hasil validasi sertifikat tridharma pengabdian dan validasi berkas siidang dalam bentuk Data Sidang TA/Skripsi 2017/2018, sehingga Penguji tidak mengetahui secara otomatis penilaian objektif sidang kutipan jurnal dan bimbingan konsultasi.

  2. Tidak adanya wadah untuk memberikan hasil validasi sertifikat tridharma pengabdian dan validasi berkas sidang untuk hasil penelitian TA/Skripsi yang valid di Perguruan Tinggi Raharja.

Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan Flowchart dan Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan rancangan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Flowchart Sistem Yang Berjalan

Flowchart Sistem Yang Berjalan Pada Sertifikat Tridharma

Gambar 3.11. Flowchart sistem yang berjalan pada sertifikat tridharma

Dapat dijelaskan gambar 3.11. flowchart sistem yang berjalan pada sertifikat tridharma yang berjalan saat ini, yaitu terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart validasi sertifikat tridharma.

  2. 1 (satu) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: “Input Poin Sertifikat Tridharma”.

  3. 2 (dua) simbol proses yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan secara manual. Simbol proses tersebut adalah “Pengecekkan Sertifikat Tridharma” dan "Poin Sertifikat Tridharma Terpenuhi".

  4. 1 (satu) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukkan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi sertifikat yang dinyatakan valid.

Gambar di atas merupakan flowchart validasi sertifikat tridharma yang berjalan saat ini, pada gambar diatas proses dimulai dari mahasiswa membawa berkas sertifikat tridharma, kemudian Dewan penguji mengecek keabsahan sertifikat tridharma pengabdian, lalu Dewan Penguji mengambil keputusan sertifikat tridharma dinyatakan valid atau tidak, jika valid maka Dewan penguji input nilai PO sertifikat tridharma pada jaringan lokal PESSTA, kemudian nilai PO sertifikat tridharma telah terpenuhi. Sedangkan jika sertifikat tridharma pengabdian tidak valid, maka Dewan penguji tidak bisa input nilai PO sertifikat tridharma dan PO sertifikat tridharma tidak terpenuhi.

Flowchart Sistem Yang Berjalan Pada Berkas Sidang

Gambar 3.12. Flowchart sistem yang berjalan validasi berkas sidang

Dapat dijelaskan gambar 3.12. flowchart sistem yang berjalan pada validasi berkas sidang, yaitu terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart validasi berkas sidang.

  2. 2 (dua) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: "Input poin berkas sidang kategori 1 yaitu Menghasilkan Video presentasi Tugas Akhir/Skripsi durasi maksimal 3 menit dan Input poin berkas sidang kategori 2 yaitu Mendapatkan Juara/penghargaan dalam pertandingan konteks ilmiah terdokumentasi”.

  3. 4 (empat) simbol proses yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan secara manual. Simbol proses tersebut adalah “Pengecekkan berkas sidang kategori 1 yaitu Menghasilkan Video presentasi Tugas Akhir/Skripsi durasi maksimal 3 menit Pengecekkan berkas sidang kategori 2 yaitu Mendapatkan Juara/penghargaan dalam pertandingan konteks ilmiah terdokumentasi” dan "Poin berkas sidang terpenuhi kategori 1 yaitu Menghasilkan Video presentasi Tugas Akhir/Skripsi durasi maksimal 3 menit dan Poin berkas sidang terpenuhi kategori 2 yaitu Mendapatkan Juara/penghargaan dalam pertandingan konteks ilmiah terdokumentasi".

  4. 1 (satu) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukkan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi berkas sidang kategori 1 dan 2 yang dinyatakan valid.

Gambar di atas merupakan flowchart proses validasi berkas sidang yang sedang berjalan saat ini, pada gambar diatas proses dimulai dari mahasiswa membawa berkas sidang seperti menghasilkan video presentasi TA/Skripsi dan penghargaan konteks ilmiah yang terdokumentasi dengan baik, kemudian Dewan penguji mengecek keabsahan berkas sidang, lalu Dewan Penguji mengambil keputusan berkas sidang dinyatakan valid atau tidak, jika valid maka Dewan penguji input nilai PO berkas sidang pada jaringan lokal PESSTA, kemudian nilai PO berkas sidang telah terpenuhi. Sedangkan jika berkas sidang tidak valid, maka Dewan penguji tidak bisa input nilai PO berkas sidang dan PO berkas sidang tidak terpenuhi.

Usecase Diagram Yang Berjalan

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan pada Validasi Sertifikat Tridharma

Gambar 3.13. Use case Diagram Sistem Yang Berjalan pada Validasi Sertifikat Tridharma

Dapat dijelaskan gambar 3.13. Use Case sistem yang berjalan pada validasi sertifikat tridharma, yaitu terdiri dari:

  1. Ada 2 (dua) Actor yaitu mahasiswa dan penguji.

  2. Terdapat 4 (empat) Use Case yaitu mahasiswa membawa sertifikat atau surat tridharma, cek keaslian tridharma, ceklis nilai PO Tridharma pada PESSTA Local dan memberitahukan nilai PO Tridharma.

Gambar di atas merupakan use case diagram proses validasi sertifikat tridharma yang berjalan saat ini, terdapat proses yang dimulai dari mahasiswa membawa berkas sertifikat atau surat keaslian tridharma yang diikuti, kemudian dicek keaslian sertifikat tridharma nya oleh penguji, lalu penguji ceklis nilai sertifikat tridharma pada PESSTA Local dan memberitahukan nilai PO pada Mahasiswa sidang pada saat sidang berlangsung.

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan pada Validasi Berkas Sidang

Gambar 3.14. Use case Diagram Sistm Yang Berjalan pada Validasi Berkas Sidang

Dapat dijelaskan gambar 3.14. Use Case diagram yang berjalan pada validasi berkas sidang, yaitu terdiri dari:

  1. Ada 2 (dua) Actor yaitu mahasiswa dan pnguji.

  2. Terdapat 7 (tujuh) Use Case yaitu Menyerahkan poin ke-8 berkas sidang kategori 1 yaitu Menghasilkan Video presentasi Tugas Akhir/Skripsi durasi maksimal 3 menit, Membawa poin ke-8 berkas sidang kategori 2 yaitu Mendapatkan Juara/penghargaan dalam pertandingan konteks ilmiah terdokumentasi, Memeriksa poin ke-8 berkas sidang kategori 1 yaitu Menghasilkan Video presentasi Tugas Akhir/Skripsi durasi maksimal 3 menit, Memeriksa poin ke-8 berkas sidang kategori 2 yaitu Mendapatkan Juara/penghargaan dalam pertandingan konteks ilmiah terdokumentasi, Ceklis nilai PO poin ke-8 berkas sidang kategori 1 yaitu Menghasilkan Video presentasi Tugas Akhir/Skripsi durasi maksimal 3 menit, Ceklis nilai PO poin ke-8 berkas sidang kategori 2 yaitu Mendapatkan Juara/penghargaan dalam pertandingan konteks ilmiah terdokumentasi, Memberitahukan nilai PO poin ke-8 berkas sidang.

Gambar di atas merupakan use case diagram proses berkas sidang yang berjalan saat ini, terdapat proses yg dimulai dari mahasiswa menyerahkan poin ke-8 berkas sidang kategori 1 yaitu Menampilkan Video presentasi Tugas Akhir/Skripsi durasi maksimal 3 menit dan Membawa poin ke-8 berkas sidang kategori 2 yaitu penghargaan konteks ilmiah yang terdokumentasi.

Penguji memeriksa poin ke-8 berkas sidang kategori 1 yaitu Menghasilkan Video presentasi Tugas Akhir/Skripsi durasi maksimal 3 menit, Memeriksa poin ke-8 berkas sidang kategori 2 yaitu Mendapatkan Juara/penghargaan dalam pertandingan konteks ilmiah terdokumentasi.

Ceklis nilai PO poin ke-8 berkas sidang kategori 1 yaitu Menghasilkan Video presentasi Tugas Akhir/Skripsi durasi maksimal 3 menit dan ceklis nilai PO poin ke-8 berkas sidang kategori 2 yaitu Mendapatkan Juara/penghargaan dalam pertandingan konteks ilmiah terdokumentasi pada PESSTA Local yang dilakukan oleh penguji. Kemudian Penguji memberitahukan nilai PO poin ke-8 berkas sidang kepada mahasiswa pada saat sidang berlangsung.

Activity Sistem Yang Berjalan

Activity Sistem Yang Berjalan Pada Sertifikat Tridharma

Gambar 3.15. Activity Diagram Sistem yang berjalan pada Validasi Sertifikat Tridharma

Dapat dijelaskan Gambar 3.15. diatas Activity diagram yang berjalan, yaitu sebagai berikut :

  1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

  2. 4 (empat) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : Mahasiswa membawa sertifikat atau surat tridharma, cek keaslian tridharma, ceklis nilai PO Tridharna pada PESSTA Local, dan Memberitahukan nilai PO Tridharma kepada mahasiswa.

  3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir dari kegiatan.

Gambar di atas merupakan activity¬¬ diagram proses validasi sertifikat tridharma pengabdian yang berjalan saat ini, terdapat proses yg dimulai dari mahasiswa membawa berkas sertifikat atau surat keaslian tridharma, kemudian dicek keaslian sertifikat tridharma nya oleh penguji, lalu penguji ceklis nilai PO Tridharma pada PESSTA Local dan memberitahukan nilai PO Tridharma kepada mahasiswa pada saat sidang berlangsung.

Activity Sistem Yang Berjalan Pada Berkas Sidang

Gambar 3.16. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan pada Validasi Berkas Sidang

Dapat dijelaskan Gambar 3.16. diatas Activity diagram yang berjalan, yaitu sebagai berikut :

  1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

  2. 7 (tujuh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : Menyerahkan poin ke-8 berkas sidang kategori 1 yaitu Menghasilkan Video presentasi Tugas Akhir/Skripsi durasi maksimal 3 menit, Membawa poin ke-8 berkas sidang kategori 2 yaitu Mendapatkan Juara/penghargaan dalam pertandingan konteks ilmiah terdokumentasi, Memeriksa poin ke-8 berkas sidang kategori 1 yaitu Menghasilkan Video presentasi Tugas Akhir/Skripsi durasi maksimal 3 menit, Memeriksa poin ke-8 berkas sidang kategori 2 yaitu Mendapatkan Juara/penghargaan dalam pertandingan konteks ilmiah terdokumentasi, Ceklis nilai PO poin ke-8 berkas sidang kategori 1 yaitu Menghasilkan Video presentasi Tugas Akhir/Skripsi durasi maksimal 3 menit, Ceklis nilai PO poin ke-8 berkas sidang kategori 2 yaitu Mendapatkan Juara/penghargaan dalam pertandingan konteks ilmiah terdokumentasi, Memberitahukan nilai PO poin ke-8 berkas sidang.

  3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir dari kegiatan.

Gambar di atas merupakan Activity diagram proses berkas sidang yang berjalan saat ini, terdapat proses yg dimulai dari mahasiswa menyerahkan poin ke-8 berkas sidang kategori 1 yaitu Menampilkan Video presentasi Tugas Akhir/Skripsi durasi maksimal 3 menit dan Membawa poin ke-8 berkas sidang kategori 2 yaitu penghargaan konteks ilmiah yang terdokumentasi.

Penguji memeriksa poin ke-8 berkas sidang kategori 1 yaitu Menghasilkan Video presentasi Tugas Akhir/Skripsi durasi maksimal 3 menit dan Memeriksa poin ke-8 berkas sidang kategori 2 yaitu Mendapatkan Juara/penghargaan dalam pertandingan konteks ilmiah terdokumentasi.

Ceklis nilai PO poin ke-8 berkas sidang kategori 1 yaitu Menghasilkan Video presentasi Tugas Akhir/Skripsi durasi maksimal 3 menit dan ceklis nilai PO poin ke-8 berkas sidang kategori 2 yaitu Mendapatkan Juara/penghargaan dalam pertandingan konteks ilmiah terdokumentasi pada PESSTA Local yang dilakukan oleh penguji. Kemudian Penguji memberitahukan nilai PO poin ke-8 berkas sidang kepada mahasiswa pada saat sidang berlangsung.

Sequence Diagram Yang Berjalan

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan pada Validasi Sertifikat Tridharma

Gambar 3.17. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan pada Validasi Sertifikat Tridharma

Berdasarkan 3.17. Sequence Diagram diatas yaitu:

  1. 2 (dua) actor sequence, diantaranya: Mahasiswa dan Penguji.

  2. 1 (satu) Entity Lifeline yaitu Tridharma.

  3. 1 (satu) Boundary Lifeline yaitu menggambarkan sistem PESSTA Local.

  4. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu :

    1. Mahasiswa membawa sertifikat atau surat tridharma.

    2. Penguji cek keaslian sertifikat atau surat tridharma.

    3. Ceklis nilai PO tridharma pada sistem PESSTA Local.

    4. Poin Tridharma terpenuhi pada PESSTA Local.

Gambar di atas merupakan sequence diagram proses validasi sertifikat tridharma yang berjalan saat ini, terdapat message yang menggambar mahasiswa membawa berkas sertifikat atau surat keaslian tridharma pada saat sidang berlangsung, kemudian penguji mengecek keaslian sertifikat atau surat tridharma yang pernah diikuti, ceklis nilai PO tridharma pada PESSTA lokal yang dilakukan oleh penguji, poin tridharma sudah terpenuhi pada PESSTA lokal.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan pada Validasi Berkas Sidang

Gambar 3.18. Sequence Diagram proses Validasi Berkas Sidang yang berjalan saat ini

Berdasarkan 3.18. Sequence Diagram diatas yaitu:

  1. Terdapat 2 (dua) actor sequence, diantaranya: Mahasiswa dan Penguji.

  2. Terdapat 2 (dua) Entity Lifeline yaitu berkas sidang kategori 1 dan berkas sidang kategori 2.

  3. Terdapat 1 (satu) Boundary Lifeline yaitu sistem PESSTA Local untuk menginput (ceklis) nilai PO menggunakan jaringan LAN.

  4. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, diantaranya :

    1. Menyerahkan poin ke-8 berkas sidang kategori 1.

    2. Membawa poin ke-8 berkas sidang kategori 2.

    3. Memeriksa poin ke-8 berkas sidang kategori 1.

    4. Memeriksa poin ke-8 berkas sidang kategori 2.

    5. Ceklis nilai PO poin ke-8 berkas sidang kategori 1.

    6. Ceklis nilai PO poin ke-8 berkas sidang kategori 2.

    7. Nilai PO tervalidasi.

Gambar di atas merupakan sequence diagram proses validasi berkas sidang yang berjalan saat ini, terdapat proses yg dimulai dari mahasiswa menyerahkan poin ke-8 berkas sidang kategori 1 yaitu Menampilkan Video presentasi Tugas Akhir/Skripsi durasi maksimal 3 menit dan Membawa poin ke-8 berkas sidang kategori 2 yaitu penghargaan konteks ilmiah yang terdokumentasi.

Penguji memeriksa poin ke-8 berkas sidang kategori 1 yaitu Menghasilkan Video presentasi Tugas Akhir/Skripsi durasi maksimal 3 menit dan Memeriksa poin ke-8 berkas sidang kategori 2 yaitu Mendapatkan Juara/penghargaan dalam pertandingan konteks ilmiah terdokumentasi.

Ceklis nilai PO poin ke-8 berkas sidang kategori 1 yaitu Menghasilkan Video presentasi Tugas Akhir/Skripsi durasi maksimal 3 menit dan ceklis nilai PO poin ke-8 berkas sidang kategori 2 yaitu Mendapatkan Juara/penghargaan dalam pertandingan konteks ilmiah terdokumentasi pada PESSTA Local yang dilakukan oleh penguji. Nilai PO sudah tervalidasi pada PESSTA Local kemudian Penguji memberitahukan nilai PO poin ke-8 berkas sidang kepada mahasiswa pada saat sidang berlangsung.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Berikut ini akan dijelaskan analisis SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats).

Berikut ini tabel analisis SWOT pada sistem validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang dibawah ini:

Tabel 3.16. Analisa SWOT

Berdasarkan identifikasi SWOT yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang yang tersedia menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi suatu ancaman dengan menggunakan (strategi S-T) dan dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimilliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan (strategi W-O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (strategi W-T). Matriks SWOT dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.17. Matriks SWOT

Metode Analisa Masukan, Analisa Proses, dan Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan

    Analisa masukan merupakan analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Staf logistik dapat mencatat barang keluar sesuai dengan SPB (Surat Permintaan Barang) yang telah disetujui dari atasan staf pengaju.

    
    
    
    Nama masukan	:  Validasi sertifikat tridharma pengabdian dan validasi berkas sidang.
    Fungsi		:  Sebagai pembuktian bahwa peserta sidang sudah mempunyai sertifikat tridharma 
    			:  pengabdian dan berkas sidang yang terdokumentasi dengan baik.
    Sumber		:  Dewan Penguji.
    Media		:  Sertifikat dan Video
    Frekuensi	:  Setiap pelaksanaan sidang
    Keterangan	:  Dewan penguji mengecek validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang peserta sidang.
    
  2. Analisa Proses

    Analisa proses merupakan analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input, di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

    
    
    
    Nama modul (proses)	:  Pengolahan nilai.
    Masukan			:  Nilai validasi sertifikat tridharma pengabdian dan berkas sidang.
    Keluaran		:  Nilai sertifikat tridharma berupa poin 5 dan nilai berkas sidang berupa poin 10.
    Ringkasan proses	:  Proses ini akan menghasilkan nilai validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang 
    		:	berupa poin mutu yang akan disampaikan kepada peserta sidang.
    
  3. Analisa Keluaran

    Analisa keluaran merupakan analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi, dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu :

    
    
    
    Nama keluaran	:  Nilai validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang di sistem PESSTA.
    Fungsi		:  Menampilkan nilai.
    Media		:  Sistem PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi Dan Tugas Akhir).
    Keterangan	:  Poin validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang sudah di input ke dalam sistem PESSTA.
    

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alterantif Pemecahan Masalah

Peramasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang berjalan adalah pada saat awal pelaksaan sidang berlangsung, penguji harus mengecek sertifikat tridharma dan berkas sidang dan menghabiskan waktu kurang lebih 10 menit untuk proses pengecekan.

Prosedur sistem yang berjalan saat ini masih dalam proses penilaian validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang yang ada di Perguruan Tinggi Raharja masih menggunakan jaringan lokal yaitu hanya dapat dilakukan pada saat sidang berlangsung sehingga penilaian poin sertifikat tridharma dan berkas sidang dirasa masih kurang efektif dan efisien. Dan tidak adanya wadah untuk memberikan hasil penilaian sertifikat tridharma dan berkas sidang yang valid di Perguruan Tinggi Raharja, sehingga penguji tidak mengetahui secara otomatis penilaian objektif sidang sertifikat tridharma dan berkas sidang.

Alterantif Pemecahan Masalah

Setelah dilakukan nya observasi dari berbagai permasalahan yang sedang dihadapi saat ini, maka dicarikan alternatif pemecahan masalah yang mendukung dan bisa menjadi referensi bagi Perguruan Tinggi Raharja. Terdapat 3 alternatif pemecahan masalah, diantaranya:

  1. Dengan dibuat sistem validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang di PESSTA+ diharapkan mahasiswa bisa submit sertifikat tridharma dan berkas sidang secara online dan mandiri kapanpun dan dimanapun mereka inginkan tanpa perlu menunggu pelaksanaan sidang berlangsung dan juga memudahkan dewan penguji dalam melihat validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang tanpa perlu mengecek sertifikat tridharma dan berkas sidang.

  2. Dengan hadirnya validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang di PESSTA+, sertifikat tridharma dan berkas sidang yang meliputi video presentasi tugas akhir dan penghargaan konteks ilmiah Mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja akan terdokumentasi dan tervalidasi dengan baik di PESSTA+.

  3. Dengan dibuatnya Data Mahasiswa TA/Skripsi validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang dapat menghasilkan data yang valid dan mempermudah penguji, peserta sidang, maupun mahasiswa dalam mengecek laporan pada validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang di PESSTA+.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap 1 merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, sebuah rancangan sistem yang diusulkan oleh manajemen terkait dengan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan sistem yang belum terpenuhi. Berikut ini elisitasi tahap 1 :

Tabel 3.17. Elisitasi Tahap I

Functional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
No. Keterangan
1. Pada sistem terdapat Manage Tridharma yang terdiri dari 3 status confirm.
2. Sistem dapat menampilkan Validasi Tridharma
3. Sistem terdapat fanspage PESSTA+.
4. Sistem dapat menampilkan My Tridharma.
5. Pada kategori yang pertama Form Submit Menghasilkan Video Presentasi TA/Skripsi terdapat 4 field.
6. Pada kategori kedua Form Submit Mendapatkan Juara/Penghargaan Konteks Ilmiah yang Terdokumentasi terdapat 4 field.
7. Sistem dapat menampilkan 146 Mahasiswa TA/Skripsi pada Data Sidang.
8. Sistem dapat menampilkan jumlah visitor yang online.
9. Sistem dapat menampilkan 3 Sub Menu Validasi Tridharma.
10. Sistem dapat menampilkan 2 Sub Menu Validasi Berkas Sidang.
11. Sistem dapat login menggunakan Linkedin.
12. Sistem dapat login menggunakan Twitter.
13. Sistem dapat menampilkan Form Berkas Sidang yang dibagi menjadi 2 kategori.
14. Sistem dapat menampilkan QR Code pada tampilan validasi berkas sidang.
15. Sistem dapat login menggunakan Facebook.
16. Sistem dapat menampilkan Validasi Berkas Sidang.
17. Sistem dapat menampilkan QR Code pada tampilan validasi tridharma.
18. Sistem memiliki roadmap Tpi.
19. Sistem dapat menampilkan data secara otomatis pada Form Submit Tridharma untuk 3 field.
20. Sistem dapat menampilkan data secara otomatis pada form submit Berkas Sidang untuk 3 field.
21. Sistem dapat terhubung dengan Ten pillar iLearning no 5 iDuHelp!.
22. Sistem dapat menampilkan sitemap.
23. Pada homepage PESSTA+ terdapat logo PESSTA+.
24. Sistem memiliki Fasilitas Live Chat.
25. Sistem dapat menampilkan slide show banner.
26. Sistem memiliki Fasilitas change username.
27. Sistem dapat menampilkan kalender pada PESSTA+.
28. Sistem terdapat Fasilitas Google Translate.
29. Sistem dapat menampilkan photo Admin.
30. Sistem dapat menampilkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
31. Sistem dapat melakukan Update Biodata User.
32. Sistem dapat login melalui path.
33. Sistem dapat melakukan submit berkas raharja career.
34. Sistem dapat melakukan submit kutipan jurnal.
35. Sistem dapat melakukan submit bimbingan konsultasi.
36. Sistem dapat melakukan submit sertifikat.
37. Sistem dapat melakukan submit widuri.
38. Sistem dapat menampilkan Form Submit Tridharma.
39. Sistem dapat melakukan submit poster session.
40. Sistem dapat menampilkan Form Berkas Sidang.
41. Sistem dapat melakukan submit jurnal.
42. Sistem dapat melakukan submit hibah.
43. Sistem dapat melakukan pilihan bahasa (Indonesia dan English).
44. Sistem dapat menampilkan kalimat Terima Kasih pada tampilan setelah Log Out.
45. Sistem dapat menampilkan seluruh daftar Pribadi Raharja.
46. Sistem memiliki fasilitas zoom in dan zoom out.
47. Sistem dapat terhubung dengan Ten pillar iLearning no 7 Viewboard Rooster.
48. Sistem dapat menampilkan log terakhir mahasiswa melakukan login.
49. Sistem memiliki halaman kritik dan saran.
50. Sistem dapat menampilkan link barcode pada Validasi Tridharma dan Berkas Sidang.
51. Sistem memiliki kolom searching.
52. Sistem memiliki unix visitors counter.
53. Sistem terdapat waktu hari.
54. Sistem terdapat tampilan waktu tanggal.
55. Sistem terdapat tampilan waktu tahun.
Non Functional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
No. Keterangan
1. Memiliki target Approve sebanyak 30 pada validasi sertifikat tridharma pengabdian.
2. Memiliki target Approve sebanyak 70 pada validasi berkas sidang.
3. Mendapatkan 100 view pada video tutorial validasi sertifikat tridharma pengabdian dan validasi berkas sidang.
4. Melakukan Sosialisasi PESSTA+ kepada 20 Dosen Pembimbing dan mahasiswa TA/Skripsi.
5. Mengirim Mailchimp ke 146 Pribadi Raharja.
Penyusun,





(Dian Kurniati)
NIM : 1311476717
Stakeholder





(Padeli, M.Kom))
NIP : 03002

Elisitasi Tahap II

Menurut Saputra (2012: 51)[41], elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

  1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. D pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Berikut ini elisitasi tahap II:

Tabel 3.18. Elisitasi Tahap II

Functional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
No. Keterangan M D I
1. Pada sistem terdapat Manage Tridharma yang terdiri dari 3 status confirm.
2. Sistem dapat menampilkan Validasi Tridharma dan Berkas Sidang.
3. Sistem terdapat fanspage PESSTA+.
4. Sistem dapat menampilkan My Tridharma.
5. Pada kategori yang pertama Form Submit Menghasilkan Video Presentasi TA/Skripsi terdapat 4 field.
6. Pada kategori kedua Form Submit Mendapatkan Juara/Penghargaan Konteks Ilmiah yang Terdokumentasi terdapat 4 field.
7. Sistem dapat menampilkan 146 Mahasiswa TA/Skripsi pada Data Sidang.
8. Sistem memiliki halaman kritik dan saran.
9. Sistem dapat menampilkan 3 Sub Menu Validasi Tridharma.
10. Sistem dapat menampilkan 2 Sub Menu Validasi Berkas Sidang.
11. Sistem dapat login menggunakan Linkedin.
12. Sistem dapat login menggunakan Twitter.
13. Sistem dapat menampilkan Form Berkas Sidang yang dibagi menjadi 2 kategori.
14. Sistem dapat menampilkan QR Code pada tampilan validasi berkas sidang.
15. Sistem dapat login menggunakan Facebook.
16. Sistem dapat menampilkan Validasi Berkas Sidang.
17. Sistem dapat menampilkan QR Code pada tampilan validasi tridharma.
18. Sistem memiliki roadmap Tpi.
19. Sistem dapat menampilkan data secara otomatis pada Form Submit Tridharma untuk 3 field.
20. Sistem dapat menampilkan data secara otomatis pada form submit Berkas Sidang untuk 3 field.
21. Sistem dapat terhubung dengan Ten pillar iLearning no 5 iDuHelp!.
22. Sistem dapat menampilkan sitemap.
23. Pada homepage PESSTA+ terdapat logo PESSTA+.
24. Sistem memiliki Fasilitas Live Chat.
25. Sistem dapat menampilkan slide show banner.
26. Sistem memiliki Fasilitas change username.
27. Sistem dapat menampilkan kalender pada PESSTA+.
28. Sistem terdapat Fasilitas Google Translate.
29. Sistem dapat menampilkan photo Admin.
30. Sistem dapat menampilkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
31. Sistem dapat melakukan Update Biodata User.
32. Sistem dapat login melalui path.
33. Sistem dapat melakukan submit berkas raharja career.
34. Sistem dapat melakukan submit kutipan jurnal.
35. Sistem dapat melakukan submit bimbingan konsultasi.
36. Sistem dapat melakukan submit sertifikat.
37. Sistem dapat melakukan submit widuri.
38. Sistem dapat menampilkan Form Submit Tridharma.
39. Sistem dapat melakukan submit poster session.
40. Sistem dapat menampilkan Form Berkas Sidang.
41. Sistem dapat melakukan submit jurnal.
42. Sistem dapat melakukan submit hibah.
43. Sistem dapat melakukan pilihan bahasa (Indonesia dan English).
44. Sistem dapat menampilkan kalimat Terima Kasih pada tampilan setelah Log Out.
45. Sistem dapat menampilkan seluruh daftar Pribadi Raharja.
46. Sistem memiliki fasilitas zoom in dan zoom out.
47. Sistem dapat terhubung dengan Ten pillar iLearning no 7 Viewboard Rooster.
48. Sistem dapat menampilkan log terakhir mahasiswa melakukan login.
49. Sistem memiliki halaman kritik dan saran.
50. Sistem dapat menampilkan link barcode pada Validasi Tridharma dan Berkas Sidang.
51. Sistem memiliki kolom searching.
52. Sistem memiliki unix visitors counter.
53. Sistem terdapat waktu hari.
54. Sistem terdapat tampilan waktu tanggal.
55. Sistem terdapat tampilan waktu tahun.
Non Functional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
No. Keterangan M D I
1. Memiliki target Approve sebanyak 30 pada validasi sertifikat tridharma pengabdian.
2. Memiliki target Approve sebanyak 70 pada validasi berkas sidang.
3. Mendapatkan 100 view pada video tutorial validasi sertifikat tridharma pengabdian dan validasi berkas sidang.
4. Melakukan Sosialisasi PESSTA+ kepada 20 Dosen Pembimbing dan mahasiswa TA/Skripsi.
5. Mengirim Mailchimp ke 146 Pribadi Raharja.
Penyusun,





(Dian Kurniati)
NIM : 1311476717
Stakeholder





(Padeli, M.Kom))
NIP : 03002

Elisitasi Tahap III

Menurut Saputra (2012: 51)[41], elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE:

  1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.

  2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.

  3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

  2. Middle (M): Mampu dikerjakan.

  3. Low (L): Mudah dikerjakan

Tabel 3.19. Elisitasi Tahap III

Functional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
Feasibility T O E
Risk L M H L M H L M H
No. Keterangan
1. Pada sistem terdapat Manage Tridharma yang terdiri dari 3 status confirm.
2. Sistem dapat menampilkan Validasi Tridharma dan Berkas Sidang.
3. Sistem dapat menampilkan My Tridharma.
4. Pada kategori yang pertama Form Submit Menghasilkan Video Presentasi TA/Skripsi terdapat 4 field.
5. Pada kategori kedua Form Submit Mendapatkan Juara/Penghargaan Konteks Ilmiah yang Terdokumentasi terdapat 4 field.
6. Sistem dapat menampilkan 146 Mahasiswa TA/Skripsi pada Data Sidang.
7. Sistem dapat menampilkan 3 Sub Menu Validasi Tridharma.
8. Sistem dapat menampilkan 2 Sub Menu Validasi Berkas Sidang.
9. Sistem dapat menampilkan Form Berkas Sidang yang dibagi menjadi 2 kategori.
10. Sistem dapat menampilkan QR Code pada tampilan validasi berkas sidang.
11. Sistem dapat menampilkan Validasi Berkas Sidang.
12. Sistem dapat menampilkan QR Code pada tampilan validasi tridharma.
13. Sistem dapat menampilkan data secara otomatis pada Form Submit Tridharma untuk 3 field.
14. Sistem dapat menampilkan data secara otomatis pada form submit Berkas Sidang untuk 3 field.
15. Pada homepage PESSTA+ terdapat logo PESSTA+.
16. Sistem dapat menampilkan slide show banner.
17. Sistem dapat menampilkan photo Admin.
18. Sistem dapat melakukan submit berkas raharja career.
19. Sistem dapat melakukan submit kutipan jurnal.
20. Sistem dapat melakukan submit bimbingan konsultasi.
21. Sistem dapat melakukan submit sertifikat.
22. Sistem dapat melakukan submit widuri.
23. Sistem dapat menampilkan Form Submit Tridharma.
24. Sistem dapat melakukan submit poster session.
25. Sistem dapat menampilkan Form Berkas Sidang.
Non Functional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
Feasibility T O E
Risk L M H L M H L M H
No. Keterangan
1. Memiliki target Approve sebanyak 30 pada validasi sertifikat tridharma pengabdian.
2. Memiliki target Approve sebanyak 70 pada validasi berkas sidang.
3. Mendapatkan 100 view pada video tutorial validasi sertifikat tridharma pengabdian dan validasi berkas sidang.
4. Melakukan Sosialisasi PESSTA+ kepada 20 Dosen Pembimbing dan mahasiswa TA/Skripsi.
5. Mengirim Mailchimp ke 146 Pribadi Raharja.
Penyusun,





(Dian Kurniati)
NIM : 1311476717
Stakeholder





(Padeli, M.Kom))
NIP : 03002

Final Draft Elisitasi

Menurut Saputra (2012: 51)[41], final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah dalam menerapkan pembayaran perkuliahan dengan menggunakan virtual account. Berikut ini tabel final draft elisitasi:

Tabel 3.20. Final Draft Elisitasi

Functional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
No. Keterangan
1. Sistem dapat menampilkan Form Berkas Sidang yang dibagi menjadi 2 kategori.
2. Pada kategori yang pertama Form Submit Menghasilkan Video Presentasi TA/Skripsi terdapat 4 field.
3. Pada kategori kedua Form Submit Mendapatkan Juara/Penghargaan Konteks Ilmiah yang Terdokumentasi terdapat 4 field.
4. Sistem dapat menampilkan QR Code pada tampilan validasi berkas sidang.
5. Pada sistem terdapat Manage Tridharma yang terdiri dari 3 status confirm.
6. Sistem dapat menampilkan 3 Sub Menu Validasi Tridharma.
7. Sistem dapat menampilkan 2 Sub Menu Validasi Berkas Sidang.
8. Sistem dapat menampilkan data secara otomatis pada Form Submit Tridharma untuk 3 field.
9. Sistem dapat menampilkan QR Code pada tampilan validasi tridharma.
10. Sistem dapat menampilkan data secara otomatis pada form submit Berkas Sidang untuk 3 field.
Non Functional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
Feasibility
Risk
No. Keterangan
1. Memiliki target Approve sebanyak 30 pada validasi sertifikat tridharma pengabdian.
2. Memiliki target Approve sebanyak 70 pada validasi berkas sidang.
3. Mendapatkan 100 view pada video tutorial validasi sertifikat tridharma pengabdian dan validasi berkas sidang.
4. Melakukan Sosialisasi PESSTA+ kepada 20 Dosen Pembimbing dan mahasiswa TA/Skripsi.
5. Mengirim Mailchimp ke 146 Pribadi Raharja.
Penyusun



( Dian Kuniati )
NIM : 1311476717
Mengetahui
          Pembimbing I                                           Pembimbing II 


 ( Indri Handayani, S.Kom., M.T.I )                 ( Ignatius Joko Dewanto, Dr.,S.Kom., MM )
          NID: 14018                                              NID: 15022
Menyetujui
          Stakeholder                                           Kepala Jurusan 


       ( Padeli, M.Kom )                                 ( Nur Azizah, M.Akt., M.Kom )
          NIP: 03002                                             NIP: 078010

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan analisis serta penelitian yang dilakukan di dalam sistem yang berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja yaitu Sistem PESSTA, maka tahap selanjutnya adalah membahas mengenai sistem usulan. Adapun sistem yang akan diusulkan pada penilaian validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang ini akan mengubah proses berjalannya pelaksanaan sidang. Dimana mahasiswa tetap akan di cek validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang nya oleh dewan penguji hanya dengan mengakses sistem PESSTA+ dan nilai PO sertifikat tridharma dan berkas sidang tersebut sudah langsung tersedia di sistem PESSTA+.

Dalam menganalisa rancangan usulan prosedur yang baru untuk penelitian ini menggunakan flowchart, Unified Modelling Language (UML), dan Hirarchy Plus Input Process Output (HIPO) untuk menggambarkan rancangan prosedur dan proses yang diusulkan.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan Untuk Mahasiswa

Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Mahasiswa

Dapat dijelaskan gambar 4.1 Use Case Diagram sertifikat tridharma dan berkas sidang yang diusulkan, pada gambar diatas terdapat 1 (satu) actor yaitu Mahasiswa. Dan juga 3 Behavior atau kebiasaan diantaranya yaitu Mahasiswa Submit validasi sertifikat tridharma dan Submit validasi berkas sidang kategori 1 yaitu Menghasilkan Video presentasi Tugas Akhir/Skripsi durasi maksimal 3 menit dan kategori 2 yaitu Mendapatkan Juara/penghargaan dalam pertandingan konteks ilmiah terdokumentasi. Untuk dapat submit validasi sertifikat tridharma dan submit validasi berkas sidang diharuskan untuk login PESSTA+ menggunakan rinfo.

Use Case Diagram Sertifikat Tridharma Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 4.2. Use Case Diagram Sertifikat Tridharma Yang Diusulkan Untuk Admin

Dapat dijelaskan gambar 4.2. Use Case Diagram sertifikat tridharma yang diusulkan untuk admin terdiri dari 1 actor yaitu : Admin. Dan terdiri dari 4 (empat) Behavior atau kebiasaan, diantaranya Mahasiswa Mengakses PESSTA+ kemudian Login pada sistem PESSTA+ lalu admin akan Memeriksa data keaslian sertifikat tridharma dan admin akan Mengeksekusi data submit sertifikat tridharma.

Activity Diagram Sertifikat Tridharma Yang Diusulkan Untuk Mahasiswa

Gambar 4.3 Activity Diagram Sertifikat Tridharma Yang Diusulkan Untuk Mahasiswa

Dapat dijelaskan gambar 4.3 activity diagram sertifikat tridharma yang diusulkan, yaitu Terdapat 1 (satu) initial node sebagai ibjek yang diawali. Terdapat 6 (enam) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, Mahasiswa Mengakses PESSTA+, kemudian login SSO, lalu akan menampilkan halaman utama setelah melakukan login, kemudian mahasiswa submit tridharma pengabdian, isi form tridharma pengabdian, lalu submit, dan mahasiswa langsung mengecek hasil validasi tridharma pengabdian. Terdapat 1 (satu) kondisi dimana jika telah submit dengan ketentuan maka nilai akan tervalidasi dan jika submit tidak sesuai dengan ketentuan maka mahasiswa akan mengulang submit kembali. Terdapat 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

Activity Diagram Sertifikat Tridharma Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 4.4. Activity Diagram Sertifikat Tridharma yang diusulkan untuk admin

Dapat dijelaskan gambar 4.4 diatas Activity Diagram sertifikat tridharma pengabdian yang diusulkan untuk admin, pada gambar diatas terdapat 1 initial node sebagai objek yang di awali, terdapat 4 (empat) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya admin mengakses PESSTA+ lalu 9login SSO menggunakan Rinfo kemudian admin memeriksa data submit validasi sertifikat tridharma pengabdian dan mengeksekusi data submit validasi sertifikat tridharma.

Activity Diagram Berkas Sidang Yang Diusulkan Untuk Mahasiswa

Gambar 4.5. Activity Diagram Berkas Sidang Yang Diusulkan Untuk Mahasiswa

Dapat dijelaskan gambar 4.3 activity diagram berkas sidang yang diusulkan, yaitu Terdapat 1 (satu) initial node sebagai objek yang diawali. Terdapat 7 (tujuh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, Mahasiswa Mengakses PESSTA+, kemudian login menggunakan rinfo, lalu akan menampilkan halaman utama setelah melakukan login, kemudian mahasiswa submit validasi berkas sidang kategori 1 yaitu (Menghasilkan Video Presentasi TA/Skripsi) dan submit validasi berkas sidang kategori 2 yaitu (Mendapatkan Juara/Penghargaan Konteks Ilmiah. Data yang berhasil lolos akan menampilkan data detail yang telah submit, kemudian bisa langsung mengecek hasil validasi berkas sidang. Terdapat 1 (satu) kondisi dimana jika telah submit dengan ketentuan maka nilai akan tervalidasi dan jika submit tidak sesuai dengan ketentuan maka mahasiswa akan mengulang submit kembali. Terdapat 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan

Activity Diagram Berkas Sidang Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 4.6. Activity Diagram Berkas Sidang Yang Diusulkan Untuk Admin

Dapat dijelaskan gambar 4.6 activity diagram berkas sidang yang diusulkan, pada gambar di atas terdapat 2 (dua) swimlane yaitu mahasiswa dan admin. Terdapat 6 (enam) aktivitas proses yang dimulai dari initial node sebagai objek yang diawali yaitu Admin akses PESSTA+, login single sign on (sso) menggunakan email rinfo, kemudian aktivitas dimulai dari admin mengecek data submit validasi berkas sidang kategori 1 yaitu (Menghasilkan Video Presentasi TA/Skripsi) dan mengecek data submit validasi berkas sidang kategori 2 yaitu (Mendapatkan Juara/Penghargaan Konteks Ilmiah) kemudian admin mengeksekusi data submit validasi berkas sidang (Menghasilkan Video Presentasi TA/Skripsi) dan mengeksekusi data submit validasi berkas sidang (Mendapatkan Juara/Penghargaan Konteks Ilmiah). Tahap terakhir terdapat initial final node yang merupakan aktivitas akhir dari kegiatan.

Sequence Diagram Sertifikat Tridharma Yang Diusulkan

Gambar 4.7 Sequence Diagram Sertifikat Tridharma Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan gambar 4.7 sequence diagram sertifikat tridharma yang diusulkan, pada gambar di atas terdapat 2 (dua) actor yaitu mahasiswa dan admin. Lalu ada 2 (dua) Boundary Lifeline yang menggambarkan suatu sistem PESSTA+ dan Sertifikat tridharma. Terdapat 1 (satu) Entity Lifeline yang menggambarkan tampilan sistem yatu form submit sertifikat tridharma. Dan 1 (satu) control lifeline yang menggambarkan suatu validasi sistem, yaitu validasi sertifikat tridharma.

Terdapat 13 (tiga belas) message proses yang dimulai dari mahasiswa mengakses PESSTA+ kemudian login menggunakan email rinfo lalu masuk pada halaman utama kemudian mahasiswa menuju menu sertifikat tridharma, lalu mengisi form submit sertifikat tridharma setelah diisi kemudian submit data sertifikat tridharma.

Setelah mahasiswa submit data sertifikat tridharma, admin akan menerima email notifikasi. Kemudian admin akan mengakses PESSTA+ dan login menggunakan Rinfo, setelah itu admin akan melakukan pengecekkan data sertifikat tridharma lalu admin akan memvalidasi data sertifikat tridharma. Mahasiswa akan menerima notifikasi email mengenai status data yang telah di submit (reject/approve). Kemudian mahasiswa akan mengecek hasil validasi dari sertifikat tridharma.

Sequence Diagram Berkas Sidang Yang Diusulkan

Gambar 4.8 Sequence Diagram Berkas Sidang Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan gambar 4.8 sequence diagram berkas sidang yang diusulkan, pada gambar di atas terdapat 2 (dua) actor yaitu mahasiswa dan admin. Lalu ada 2 (dua) Boundary Lifeline yang menggambarkan suatu sistem PESSTA+ dan Berkas Sidang. Terdapat 2 (dua) Entity Lifeline yang menggambarkan tampilan sistem yatu form submit berkas sidang kategori 1 yaitu Menghasilkan Video Presentasi TA/Skripsi dan form submit berkas sidang kategori 2 yaitu Mendapatkan Juara/Penghargaan Konteks Ilmiah. Dan 1 (satu) control lifeline yang menggambarkan suatu validasi sistem, yaitu validasi berkas sidang.

Terdapat 15 (lima belas) message proses yang dimulai dari mahasiswa mengakses PESSTA+ kemudian login menggunakan email rinfo lalu masuk pada halaman utama kemudian mahasiswa menuju menu berkas sidang, lalu mengisi form submit berkas sidang kategori 1 yaitu Menghasilkan Video Presentasi TA/Skripsi dan form submit berkas sidang kategori 2 yaitu Mendapatkan Juara/Penghargaan Konteks Ilmiah, setelah diisi kemudian submit data berkas sidang kategori 1 yaitu Menghasilkan Video Presentasi TA/Skripsi dan submit data berkas sidang kategori 2 yaitu Mendapatkan Juara/Penghargaan Konteks Ilmiah

Setelah mahasiswa submit data berkas sidang, admin akan menerima email notifikasi. Kemudian admin akan mengakses PESSTA+ dan login menggunakan Rinfo, setelah itu admin akan melakukan pengecekkan data berkas sidang yang di submit lalu admin akan memvalidasi data berkas sidang. Mahasiswa akan menerima notifikasi email mengenai status data yang telah di submit (reject/approve). Kemudian mahasiswa akan mengecek hasil validasi dari berkas sidang.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Yang Diusulkan

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Yang Diusulkan Pada Sertifikat Tridharma

Berikut ini merupakan tabel perbedaan prosedur antara sistem yang sedang berjalan dan sistem yang diusulkan :

Tabel 4.1 Sistem Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan Pada Sertifikat Tridharma

No. Sistem Yang Berjalan Sistem Yang Diusulkan
1. Pada sistem yang berjalan pengecekan berkas sertifikat tridharma masih dilakukan secara manual di cek oleh penguji sidang. Pada sistem yang diusulkan pengecekan sertifikat tridharma dilakukan dengan menggunakan sistem PESSTA+ dan dilakukan oleh Admin.
2. Pada sistem yang berjalan PO Sidang pada poin sertifikat tridharma di input secara manual oleh penguji dengan memasukan pada sistem PESSTA. Pada sistem yang diusulkan PO Sidang pada poin sertifikat tridharma sudah otomatis terdokumentasi dan tervalidasi dengan baik pada sistem PESSTA+.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Yang Diusulkan Pada Berkas Sidanga

Berikut ini merupakan tabel perbedaan prosedur antara sistem yang sedang berjalan dan sistem yang diusulkan :

Tabel 4.2 Sistem Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan Pada Berkas Sidang

No. Sistem Yang Berjalan Sistem Yang Diusulkan
1. Pada sistem yang berjalan pengecekan berkas sidang masih manual dengan mahasiswa memperlihatkan video hasil dari project TA/Skripsi pada saat presentasi sidang berlangsung, proses itu akan memakan waktu yang cukup lama dan mahasiswa membawa berkas juara/penghargaan konteks ilmiah berbentuk sertifikat dan harus di cek terlebih dahulu oleh dewan penguji. Pada sistem yang diusulkan mahasiswa dapat input berkas sidang secara online dan mandiri pada sistem PESSTA+ kemudian akan di cek keabsahan nya oleh admin.
2. Pada sistem yang berjalan saat ini PO sidang pada berkas sidang di input secara manual oleh dewan penguji dengan memasukkan pada sistem PESSTA. Pada sistem yang diusulkan PO sidang pada berkas sidang sudah otomatis terdokumentasi dan tervalidasi pada isstem PESSTA+.


Analisia Sistem Yang Diusulkan

Metode Analisa SWOT Sistem Yang Diusulkan

Berikut ini merupakan penjelasan analisis SWOT yang diusulkan dimana pada analisis ini mengidentifikasi strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan) yang merupakan faktor internal dan opportunities (peluang) dan threats (ancaman) yaitu merupakan faktor eksternal. Berikut ini merupakan tabel analisa SWOT yang diusulkan :

Tabel 4.3 Analisis SWOT Sistem Yang Diusulkan

Strength (S) Weakness (W)
1. Perguruan Tinggi Raharja telah berbasis Teknologi Informasi.
2. Sistem PESSTA+ bisa diakses kapanpun dan dimanapun karena sudah berbasis online.
3. Di landasi pada hukum yang ada pada Surat Keputusan (SK) PTR No. 394 tentang ketentuan penilaian sidang komprehensif.
1. Akses hanya bisa dilakukan pada jaringan lokal.
2. Hak akses hanya untuk Mahasiswa.
3. Tingkat pemahaman mahasiswa terhadap sebuah sistem baru.
Opportunities (O) Threat (T)
1. Penggunaan metode login Single Sign On (SSO) dengan Rinfo semakin luas.
2. Penggunaan email Rinfo semakin banyak.
3. Rencana pengembangan PESSTA untuk menyempurnakan proses penilaian objektif sidang seputar validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang
1. Teknologi informasi yang berkembang sangat pesat.
2. Kurangnya pemahaman tentang sistem PESSTA+ yang baru
3. Kurangnya partisipasi dari Dosen Pembimbing terkait.

Berdasarkan identifikasi analisis SWOT yang dilakukan, maka selanjutnya melakukan analisis untuk mencari strategi menggunakan tabel matriks SWOT. Matriks SWOT yaitu matriks yang menggambarkan secara jelas peluang yang tersedia dengan menggunakan strategi S-O dan kekuatan untuk mengatasi sebuah ancaman dengan menggunakan strategi S-T, lalu analisis strategi yang bertujuan untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki sistem dan untuk meraih sebuah peluang yang ada dengan menggunakan strategi W-O, mengatasi ancaman dengan menggunakan strategi W-T. Berikut ini merupakan tabel Matriks SWOT :

Tabel 4.4 Matriks SWOT

I/S Strength (S) Weakness (W)
Opportunities (O) SO WO
1. Melakukan serangkaian sosialisasi tentang tata cara penggunaan sistem validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang di PESSTA+.
2. Melakukan promosi project dengan menitik beratkan pada manfaat dan keunggulan yang dapat diberikan oleh penggunan sistem validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang di PESSTA+ ini.
3. Memberikan himbauan langsung kepada mahasiswa maupun dosen pembimbing untuk berpartisipasi menggunakan sistem validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang di PESSTA+.
1. Melakukan serangkaian presentasi perihal sistem validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang di PESSTA+ pada mahasiswa dan dosen pembimbing dalam rangka menggambarkan bahwa sistem PESSTA+ masih dalam tahap pengembangan dan sertifikat tridharma dan berkas sidang adalah salah satu poin yang akan di implementasikan sehingga besar kemungkinan setiap poin PO akan diimplementasikan langsung pada sistem validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang di PESSTA+.
2. Melakukan secara langsung pada beberapa dosen pembimbing dan beberapa mahasiswa terkait untuk menunjukan bahwa sistem validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang di PESSTA+ dapat bekerja dengan baik.
Threats (T) ST WT
1. Melakukan implementasi langsung pada beberapa mahasiswa bimbingan dosen untuk memperkenalkan sistem pada dosen pembimbing secara nyata.
2. Penyusunan serangkaian kuesioner kepada beberapa mahasiswa yang telah menggunakan sistem PESSTA+ dalam rangka mendapatkan pemikiran mereka tentang sistem yang baru.
3. Penggunaan media sosial dalam rangka mempromosikan sistem secara luas dikalangan lingkungan Perguruan Tinggi Raharja.
1. Membuat tutorial tentang cara penggunaan sistem validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang di PESSTA+, dan mendapatkan total sebanyak (200) pembaca pada artikel tutorial yang telah dibuat
2. Membuat video project dalam rangka mengenalkan project, dan mendapatkan total sebanyak (200) penonton pada video project yang telah dibuat
3. Mengirim Mailchimp ke 78 Dosen Pembimbing

Flowchart Rancangan Prosedur Sistem Usulan

Prosedur Sertifikat Tridharma Oleh Mahasiswa Yang Diusulkan

Gambar 4.7 Flowchart Prosedur Sertifikat Tridharma Oleh Mahasiswa Yang Diusulkan

Gambar di atas merupakan flowchart prosedur sertifikat tridharma oleh mahasiswa menggunakan PESSTA+, proses dimulai dari mengunjungi sistem PESSTA+ dengan mengakses http://pesstaplus.raharja.ac.id/, kemudian login Single Sign On (SSO) menggunakan email rinfo, kemudian masuk ke halaman utama lalu masuk ke menu submit sertifikat tridharma, mengisi form submit sertifikat tridharma, kemudian klik button submit untuk mengkonfirmasi submit validasi sertifikat tridharma. Jika data telah diterima (approve) maka selanjutnya adalah cek validasi sertifikat tridharma.

Prosedur Kelola Sertifikat Tridharma Oleh Admin Yang Diusulkan

Gambar 4.8 Flowchart Kelola Sertifikat Tridharma Oleh Admin Yang Diusulkan

Gambar di atas merupakan flowchart proses kelola sertifikat tridharma oleh admin dengan menggunakan sistem PESSTA+, pada bagian ini dimulai dengan admin menerima email notifikasi ketika ada submit validasi sertifikat tridharma yang masuk, admin mengunjungi sistem PESSTA+ dengan mengakses http://pesstaplus.raharja.ac.id/, selanjutnya admin login Single Sign On (SSO) ke dalam sistem PESSTA+ kemudian admin masuk ke halaman kelola sertifikat tridharma, selanjutnya admin melihat daftar submit sertifikat tridharma dan mengecek keabsahan sertifikat tridharma setelah melihat dan mengecek admin akan mengambil keputusan jika telah sesuai dengan ketentuan yang ada maka admin akan menerima atau approved sertifikat tridharma yang telah mahasiswa submit, maka secara otomatis mahasiswa akan mendapatkan poin untuk penilaian objektif sidang, tapi jika validasi berkas sidang tidak sesuai maka akan ditolak atau di reject dan mahasiswa harus submit ulang mengenai validasi sertifikat tridharma tersebut.

Prosedur Berkas Sidang Oleh Mahasiswa Yang Diusulkan

Gambar 4.9 Flowchart Prosedur Berkas Sidang Oleh Mahasiswa Yang Diusulkan

Gambar di atas merupakan flowchart prosedur berkas sidang oleh mahasiswa menggunakan PESSTA+, proses dimulai dari mengunjungi sistem PESSTA+ dengan mengakses http://pesstaplus.raharja.ac.id/, kemudian login Single Sign On (SSO) menggunakan email rinfo, kemudian masuk ke halaman utama lalu masuk ke menu submit berkas sidang dengan 2 (dua) kategori yaitu Menghasilkan video presentasi TA/Skripsi dan Mendapatkan juara/penghargaan konteks ilmiah, mengisi setiap field yang tersedia dengan benar, kemudian klik button submit untuk mengkonfirmasi submit validasi berkas sidang.

Prosedur Kelola Berkas Sidang Oleh Admin Yang Diusulkan

Gambar 4.10 Flowchart Kelola Berkas Sidang Oleh Admin Yang Diusulkan

Gambar di atas merupakan flowchart proses kelola berkas sidang oleh admin dengan menggunakan sistem PESSTA+, pada bagian ini dimulai dengan admin menerima email notifikasi ketika ada submit validasi berkas sidang yang masuk, admin mengunjungi sistem PESSTA+ dengan mengakses http://pesstaplus.raharja.ac.id/, selanjutnya admin login Single Sign On (SSO) ke dalam sistem PESSTA+ kemudian admin masuk ke halaman kelola berkas sidang, selanjutnya admin melihat daftar submit berkas sidang dan mengecek keabsahan berkas sidang setelah melihat dan mengecek admin akan mengambil keputusan jika telah sesuai dengan ketentuan yang ada maka admin akan menerima atau approved berkas sidang yang telah mahasiswa submit, maka secara otomatis mahasiswa akan mendapatkan poin untuk penilaian objektif sidang, tapi jika validasi berkas sidang tidak sesuai maka akan ditolak atau di reject dan mahasiswa harus submit ulang mengenai validasi berkas sidang tersebut.

Rancangan Program (HIPO)

Dalam membuat sebuah sistem validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang di Sistem PESSTA+ maka dibutuhkannya rancangan program yang menjelaskan penggunaan dari sistem tersebut. Rancangan program yang digunakan yaitu Hirarchy Business Machines (HIPO)..

“HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang di proses dan menghasilkan output (Praptiningsih, 2012:03)[37].

Rancangan Program HIPO Tridharma dan Berkas Sidang (Admin)

Gambar 4.11 Rancangan Program HIPO Tridharma dan Berkas Sidang (Admin)

  1. Menu Login
    Nama Program : Menu Login
    Fungsi : Untuk masuk ke dalam sistem PESSTA+
    Hak Akses : Seluruh Pribadi Raharja
    Proses :
    a. Masuk ke http://pesstaplus.raharja.ac.id/
    b. Arahkan kursor ke menu login
    c. Jika berhasil maka masuk halaman utama sistem PESSTA+

  2. Menu Halaman Utama
    Nama Program : Menu Halaman Utama
    Fungsi : Untuk menampilkan tampilan utama yang ada pada program
    Proses : Pada Menu Halaman Utama terdapat 11 menu pilihan, yaitu :

    1. Berkas Raharja Career
      Nama Program : Berkas Raharja Career
      Fungsi : Untuk mengecek keabsahan data mahasiswa yang submit ke dalam berkas raharja career.
      Proses : Pada menu halaman utama arahkan kursor pada berkas raharja career.

    2. Kutipan Jurnal
      Nama Program : Kutipan Jurnal
      Fungsi : Untuk mengecek keabsahan data mahasiswa yang submit ke dalam kutipan jurnal.
      Proses : Pada menu halaman utama arahkan kursor pada kutipan jurnal.

    3. Widuri
      Nama Program : Widuri
      Fungsi : Untuk mengecek keabsahan data mahasiswa yang submit ke dalam widuri.
      Proses : Pada menu halaman utama arahkan kursor pada widuri.

    4. Bimbingan Konsultasi
      Nama Program : Bimbingan Konsultasi
      Fungsi : Untuk mengecek keabsahan data mahasiswa yang submit ke dalam bimbingan konsultasi.
      Proses : Pada menu halaman utama arahkan kursor pada bimbingan konsultasi.

    5. Hibah
      Nama Program : Hibah
      Fungsi : Untuk mengecek keabsahan data mahasiswa yang submit ke dalam hibah.
      Proses : Pada menu halaman utama arahkan kursor pada hibah.

    6. Tridharma
      Nama Program : Tridharma
      Fungsi : Untuk mengecek keabsahan data mahasiswa yang submit ke dalam tridharma.
      Proses : Pada menu halaman utama arahkan kursor pada tridharma.

    7. Poster Session
      Nama Program : Poster Session.
      Fungsi : Untuk mengecek keabsahan data mahasiswa yang submit ke dalam Poster Session.
      Proses : Pada menu halaman utama arahkan kursor pada Poster Session.

    8. Berkas Sidang
      Nama Program : Berkas Sidang.
      Fungsi : Untuk mengecek keabsahan data mahasiswa yang submit ke dalam Berkas Sidang.
      Proses : Pada menu halaman utama arahkan kursor pada Berkas Sidang.

    9. Sertifikat
      Nama Program : Sertifikat.
      Fungsi : Untuk mengecek keabsahan data mahasiswa yang submit ke dalam Sertifikat.
      Proses : Pada menu halaman utama arahkan kursor pada Sertifikat.

    10. Jurnal
      Nama Program : Jurnal.
      Fungsi : Untuk mengecek keabsahan data mahasiswa yang submit ke dalam Jurnal.
      Proses : Pada menu halaman utama arahkan kursor pada Jurnal.

    11. Log Out
      Nama Program : Log Out
      Fungsi : Untuk keluar dari sistem PESSTA+
      Proses : Pada menu bar arrahkan kursor pada log out.

Rancangan Program HIPO Tridharma dan Berkas Sidang (Mahasiswa)

Gambar 4.12 Rancangan Program HIPO Tridharma dan Berkas Sidang (Mahasiswa)

  1. Menu Login
    Nama Program : Menu Login
    Fungsi : Untuk masuk ke dalam sistem PESSTA+
    Hak Akses : Seluruh Pribadi Raharja
    Proses :
    a. Masuk ke http://pesstaplus.raharja.ac.id/
    b. Arahkan kursor ke menu login
    c. Jika berhasil maka masuk halaman utama sistem PESSTA+

  2. Menu Halaman Utama
    Nama Program : Menu Halaman Utama
    Fungsi : Untuk menampilkan tampilan utama yang ada pada program
    Proses : Pada Menu Halaman Utama terdapat 11 menu pilihan, yaitu :

    1. Berkas Raharja Career
      Nama Program : Berkas Raharja Career
      Fungsi : Untuk mengecek keabsahan data mahasiswa yang submit ke dalam berkas raharja career.
      Proses : Pada menu halaman utama arahkan kursor pada berkas raharja career.

    2. Kutipan Jurnal
      Nama Program : Kutipan Jurnal
      Fungsi : Untuk mengecek keabsahan data mahasiswa yang submit ke dalam kutipan jurnal.
      Proses : Pada menu halaman utama arahkan kursor pada kutipan jurnal.

    3. Widuri
      Nama Program : Widuri
      Fungsi : Untuk mengecek keabsahan data mahasiswa yang submit ke dalam widuri.
      Proses : Pada menu halaman utama arahkan kursor pada widuri.

    4. Bimbingan Konsultasi
      Nama Program : Bimbingan Konsultasi
      Fungsi : Untuk mengecek keabsahan data mahasiswa yang submit ke dalam bimbingan konsultasi.
      Proses : Pada menu halaman utama arahkan kursor pada bimbingan konsultasi.

    5. Hibah
      Nama Program : Hibah
      Fungsi : Untuk mengecek keabsahan data mahasiswa yang submit ke dalam hibah.
      Proses : Pada menu halaman utama arahkan kursor pada hibah.

    6. Tridharma
      Nama Program : Tridharma
      Fungsi : Untuk mengecek keabsahan data mahasiswa yang submit ke dalam tridharma.
      Proses : Pada menu halaman utama arahkan kursor pada tridharma.

    7. Poster Session
      Nama Program : Poster Session.
      Fungsi : Untuk mengecek keabsahan data mahasiswa yang submit ke dalam Poster Session.
      Proses : Pada menu halaman utama arahkan kursor pada Poster Session.

    8. Berkas Sidang
      Nama Program : Berkas Sidang.
      Fungsi : Untuk mengecek keabsahan data mahasiswa yang submit ke dalam Berkas Sidang.
      Proses : Pada menu halaman utama arahkan kursor pada Berkas Sidang.

    9. Sertifikat
      Nama Program : Sertifikat.
      Fungsi : Untuk mengecek keabsahan data mahasiswa yang submit ke dalam Sertifikat.
      Proses : Pada menu halaman utama arahkan kursor pada Sertifikat.

    10. Jurnal
      Nama Program : Jurnal.
      Fungsi : Untuk mengecek keabsahan data mahasiswa yang submit ke dalam Jurnal.
      Proses : Pada menu halaman utama arahkan kursor pada Jurnal.

    11. Log Out
      Nama Program : Log Out
      Fungsi : Untuk keluar dari sistem PESSTA+
      Proses : Pada menu bar arrahkan kursor pada log out.

Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal computer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu :

a. Processor : 1.90 GHz AMD A4-3305M APU

b. Monitor : 14.0” HD LED

c. RAM : 4 GB 1333 Mhz DDR3

d. Hard disk : 500 GB

Perangkat Lunak (Software) Yang Digunakan

Perangkat lunak merupakan sebuah penunjang dari peralatan computer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang digunakan, agar computer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini sebagai berikut :

a. Microsoft Windows 13

b. Mozilla Firefox

c. Yii Framework 2

d. Sublime Text 3

Hak Akses (Brainware)

Pada sistem PESSTA+ yang diusulkan harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. User yang dapat mengakses sistem PESSTA+ terdapat 3 (tiga), yaitu:

  1. PIC

  2. Admin

  3. Mahasiswa

Untuk PIC dapat mengakses seluruh sistem, lalu untuk Admin dapat mengakses seluruh menu yang terdapat pada sistem, dan terdapat menu tambahan yaitu menu kelola sertifikat tridharma dan berkas sidang untuk mengakses daftar Mahasiswa yang telah melakukan submit sertifikat tridharma dan berkas sidang untuk diproses dan diperiksa keabsahannya. Selanjutnya untuk Mahasiswa dapat mengakses seluruh menu yang terdapat pada sistem kecuali menu kelola sertifikat tridharma dan berkas sidang.

Strategi

Sebagai salah satu upaya untuk proses pengembangan terhadap sistem, dibuatlah beberapa strategi yang dibuat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pembuatan list strategi ini juga berguna sebagai sebuah Batasan atas beberapa hal yang dapat dikerjakan. Pembahasan strategi ini dijadikan sebagai penjabaran dari apa yang sudah dilakukan dan butir-butir tersebut sudah tercantum di dalam final draft elisitasi. Pembuatan sub bab ini juga dijadikan sebagai gambaran mengenai pencapaian yang sudah dicapai di dalam final draft elisati. Dibawah ini merupakan beberapa bukti pencapaian yang sudah didapatkan dan sudah tercantum di dalam final draft elisitasi.

  1. Strategi 1 : Sistem dapat menampilkan form berkas sidang yang dibagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu menghasilkan video presentasi TA/Skripsi dan mendapatkan juara/penghargaan konteks ilmiah yang terdokumentasi.
    a. Pada sistem PESSTA+ terdapat 2 (dua) kategori pada form submit berkas sidang yaitu menghasilkan video presentasi TA/Skripsi dan mendapatkan juara/penghargaan konteks ilmiah yang terdokumentasi agar dapat memudahkan mahasiswa dalam memenuhi salah satu PO berkas sidang, jika hanya salah satu yang dapat memenuhi PO dari 2 kategori tersebut maka mendapatkan nilai poin 5, jika semua memenuhi PO dari 2 kategori tersebut maka mendapatkan nilai poin 10.
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

  2. Gambar 4.13 Pembuktian Strategi 1

  3. Strategi 2 : Pada kategori pertama form submit menghasilkan video presentasi TA/Skripsi terdapat 4 field.
    a. Pada sistem bagian form submit berkas sidang yang menghasilkan video presentasi TA/Skripsi terdapat 4 field, diantaranya : Nim, Nama, Alamat Email, Link Berkas.
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang dijalankan.

  4. Gambar 4.14 Pembuktian Strategi 2

  5. Strategi 3 : Pada kategori kedua form submit mendapatkan juara/penghargaan konteks ilmiah terdokumentasi terdapat 4 field.
    a. Pada sistem bagian form submit berkas sidang kategori kedua yang mendapatkan juara/penghargaan konteks ilmiah terdokumentasi terdapat 4 field, diantaranya : Nim, Nama, Alamat Email, Link Berkas.
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang dijalankan.

  6. Gambar 4.15 Pembuktian Strategi 3

  7. Strategi 4 : Sistem dapat menampilkan QR Code pada tampilan berkas sidang..
    a. Pada sistem PESSTA+ terdapat QR Code pada bagian validasi berkas sidang yang bertujuan untuk memperkecil tindakan pemalsuan data validasi sehingga dengan adanya QR Code data yang tersimpan tidak dapat dimanipulasi karena QR Code tersebut secara langsung terhubung ke sistem PESSTA+.
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang dijalankan.

  8. Gambar 4.16 Pembuktian Strategi 4

  9. Strategi 5 : Pada sistem terdapat manage tridharma yang terdiri dari 3 (tiga) status confirm.
    a. Pada sistem PESSTA+ terdapat manage tridharma dengan 3 (tiga) status confirm yang terdiri dari Reject, Approved, dan Process yang berfungsi untuk memberikan status pada data yang telah mahasiswa submit mengenai tridharma.
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang dijalankan.

  10. Gambar 4.17 Pembuktian Strategi 5

  11. Strategi 6 : Sistem dapat menampilkan 3 (tiga) sub menu validasi tridharma.
    a. Pada sistem PESSTA+ terdapat 3 (tiga) sub menu pada validasi tridharma yaitu submit, my tridharma, dan validasi dengan ini dapat memudahkan para mahasiswa. Pada menu submit berfungsi untuk mengisi form submit tridharma, lalu my tridharma berfungsi untuk mengecek status validasi tridharma mahasiswa dan yang terakhir validasi tridharma berfungsi untuk menampilkan hasil validasi tridharma Layak atau Tidak Layak.
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang dijalankan.

  12. Gambar 4.18 Pembuktian Strategi 6

  13. Strategi 7 : Sistem dapat menampilkan 2 (dua) sub menu validasi berkas sidang.
    a. Pada sistem PESSTA+ terdapat 2 (dua) sub menu pada validasi berkas sidang yaitu submit dan validasi agar dapat memudahkan para mahasiswa. Pada menu submit berfungsi untuk mengisi form submit berkas sidang, lalu validasi berkas sidang berfungsi untuk menampilkan hasil validasi berkas sidang Layak atau Tidak Layak.
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang dijalankan.

  14. Gambar 4.19 Pembuktian Strategi 7

  15. Strategi 8 : Sistem dapat menampilkan data secara otomatis pada form submit tridharma untuk 3 (tiga) field.
    a. Pada halaman form submit tridharma terdapat data secara otomatis untuk 3 (tiga) field, diantaranya Nim, Nama, dan Alamat Email yang sudah terisi secara otomatis, jadi user atau mahasiswa tidak perlu lagi input data diri.
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang dijalankan.

  16. Gambar 4.20 Pembuktian Strategi 8

  17. Strategi 9 : Sistem dapat menampilkan QR Code pada tampilan validasi tridharma.
    a. Pada sistem PESSTA+ terdapat QR Code pada bagian validasi berkas sidang yang bertujuan untuk memperkecil tindakan pemalsuan data validasi sehingga dengan adanya QR Codev data yang tersimpan tidak dapat dimanipulasi karena QR Code tersebut secara langsung terhubung ke sistem PESSTA+.
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang dijalankan.

  18. Gambar 4.21 Pembuktian Strategi 9

  19. Strategi 10 : Sistem dapat menampilkan data secara otomatis pada form submit berkas sidang untuk 3 (tiga) field.
    a. Pada halaman form submit berkas sidang terdapat data secara otomatis untuk 3 (tiga) field, diantaranya Nim, Nama, dan Alamat Email yang sudah terisi secara otomatis, jadi user atau mahasiswa tidak perlu lagi input data diri.
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang dijalankan.

  20. Gambar 4.22 Pembuktian Strategi 10

  21. Strategi 11 : Memiliki target Approved sebanyak 30 pada validasi sertifikat tridharma pengabdian.
    a. Terdapat 81 data submit pada validasi sertifikat tridharma pengabdian yang diterima (Approved).
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang dijalankan.

  22. Gambar 4.23 Pembuktian Strategi 11

  23. Strategi 12 : Memiliki target Approved sebanyak 70 pada validasi berkas sidang.
    a. Terdapat 147 data submit pada validasi berkas sidang yang diterima (Approved).
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang dijalankan.

  24. Gambar 4.24 Pembuktian Strategi 12

  25. Strategi 13 : Mendapatkan 100 view pada video tutorial validasi sertifikat tridharma pengabdian dan validasi berkas sidang.
    a. Validasi sertifikat tridharma pengabdian dan validasi berkas sidang memiliki video tutorial yang telah di upload melalui youtube yang berfungsi memberikan informasi khususnya keoada mahasiswa, semakin banyaknya view pada video tutorial tersebut , maka akan banyak mahasiswa yang mengetahui tutorial submit validasi sertifikat tridharma pengabdian dan validasi berkas sidang.
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah Dijalankan dan view yang didapatkan yaitu 162 view dari jumlah view pada tutorial validasi sertifikat tridharma dan tutorial validasi berkas sidang.

  26. Gambar 4.25 Pembuktian Strategi 13 ((Tutorial Validasi Sertifikat Tridharma di PESSTA+)

    Gambar 4.26. Pembuktian Strategi 13 (Tutorial Validasi Berkas Sidang di PESSTA+)

  27. Strategi 14 : Melakukan Sosialisasi PESSTA+ kepada 20 Dosen Pembimbing dan mahasiswa TA/Skripsi.
    a. Melakukan sosialisasi PESSTA+ kepada 20 Dosen Pembimbing dan Mahasiswa TA/Skripsi dan telah tercapai sebanyak 60 Dosen pembimbing dan mahasiswa yang telah di sosialisakan di Perguruan Tinggi Raharja
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

  28. Gambar 4.26 Pembuktian Strategi 14

  29. Strategi 15 : Mengirim Mailchimp ke 146 mahasiswa bahwa bisa submit validasi tridharma dan berkas sidang secara online dan mandiri di PESSTA+..
    a. Mengirim mailchimp sangat penting untuk memberitahukan mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja terutama mahasiswa yang sedang TA/Skripsi bahwa mahasiswa sekarang sudah bisa submit validasi tridharma dan berkas sidang secara online dan mandiri di PESSTA+.
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

  30. Gambar 4.27 Pembuktian Strategi 15

Testing

Black Box Testing

Pengujian yang dilakukan terhadap sistem PESSTA+ ini memakai metode pengujian black box atau yang biasa disebut dengan pengujian fungsional. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsionalitas perangkat lunak. Berikut merupakan beberapa pengujian yang dilakukan dengan kotak hitam (black box).

Berikut ini terdapat 3 (tiga) pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan black box testing meliputi :

Tabel 4.5 Black box Testing

No. Pengajuan
1. Login sistem PESSTA.
2. Menu submit berkas sidang
3. Submit sertifikat tridharma
  1. Login sistem PESSTA+
    Berikut ini adalah tabel pengujian black box testing berdasarkan pengembangan sistem PESSTA+ pada Perguruan Tinggi. Login pada sistem PESSTA+ menggunakan email Rinfo dan pengujian ini dilakukan dengan scenario sebagai berikut :

  2. Tabel 4.6 Pengujian Login Sistem PESSTA+ Skenario 1


  3. Menu Submit Berkas Sidang

  4. Penguji ini bertujuan untuk menguji keabsahan sub menu dimana setiap Pribadi Raharja yang ingin melakukan submit berkas sidang dengan memasukkan link video maupun hasil scan sertifikat. Pengujian berkas sidang dilakukan dengan scenario sebagai berikut :

    Tabel 4.7 Black Box Testing Menu Submit Berkas Sidang

  5. Submit Sertifikat Tridharma

  6. Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan sub menu dimana setiap Pribadi Raharja yang ini melakukan submit sertifikat tridharma hanya dengan di klik submit karena data pada form sertifikat tridharma telah terisi secara otomatis. Pengujian sertifikat tridharma dilakukan dengan scenario sebagai berikut :

    Tabel 4.8 Submit Sertifikat Tridharma


Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode black box testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti pengujian pada login single sign on (sso) yang menggunakan email Rinfo. Jika tidak menggunakan email Rinfo maka sistem akan menampilkan pesan, sehingga yang dapat masuk ke dalam sistem PESSTA+ khusus Pribadi Raharja yang mempunyai akun email Rinfo. Contoh lainnya adalah pengujian pada sistem yaitu menyisipkan link pada form sertifikat tridharma dan berkas sidang lalu melakukan submit pada form sertifikat tridharma dan berkas sidang.

Implementasi

Tampilan Layar

Pada tahap ini akan menampilkan tampilan layar pada sistem PESSTA+. Berikut ini merupakan tampilan layar pada sistem PESSTA+, diantaranya yaitu :

  1. Tampilan Halaman Login

    Gambar 4.28 Tampilan Login

    Gambar di atas merupakan tampilan dari halaman login yang hanya dapat diakses oleh user yang memiliki email Rinfo. Pada halaman login juga terdapat button “Search Validasi” yang berisi poin-poin validasi yang telah di submit dan poin yang belum di submit tanpa login terlebih dahulu. Selain itu pada halaman login juga terdapat konsep desain yang berisi pengertian dari PESSTA+, Viewboard yang berisi link menuju ke viewboard tersebut dan News yang berisi mengenai data sidang.

  2. Tampilan Halaman Utama

    Gambar 4.29 Tampilan Halaman Utama

    Gambar di atas merupakan halaman utama setelah user berhasil login sistem PESSTA+. Pada halaman utama langsung menuju validasi berkas raharja career yang menampilkan data mahasiswa berupa nim, nama lengkap, dan email rinfo, selain itu menampilkan validasi layak atau tidak layak, pada bagian bawah validasi terdapat QR Code validasi berkas raharja career dan bagian sebelah kanan dapat melihat status validasi dari keseluruhan PO (10 PO).

  3. Tampilan Halaman Form Submit Tridharma

    Gambar 4.30 Tampilan Halaman Form Submit Tridharma

    Gambar di atas merupakan tampilan dari form submit tridharma yang dapat diakses melalui menu tridharma kemudian klik submit. Form tridharma digunakan untuk melakukan proses submit sertifikat tridharma pengabdian sebagai bukti bahwa laporan TA/Skripsi telah terdapat sertifikat tridharma pengabdian. Pada bagian nim, nama, dan alamat email telah terisi otomatis sehingga tidak perlu diisi lagi oleh mahasiswa. Setelah kliik submit maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini.

  4. Halaman Proses Setelah Submit Tridharma

    Gambar 4.31 Halaman Proses Setelah Submit Tridharma

    Gambar di atas merupakan halaman proses setelah melakukan submit tridharma.

  5. Tampilan Halaman My Tridharma

    Gambar 4.32 Halaman My Tridharma

    Gambar di atas merupakan tampilan halaman my tridharma berfungsi untuk melihat status tridharma mahasiswa yang telah melakukan submit, serta untuk melihat tridharma yang telah disubmit.

  6. Halaman Validasi

    Gambar 4.33 Tampilan Halaman Validasi

    Gambar di atas merupakan tampilan halaman validasi yang berisi foto serta data berupa nim, nama lengkap dan email Rinfo, serta menampilkan poin tridharma yang dimiliki, selain itu terdapat tridharma layak atau tidak layak.

  7. Halaman Kelola Tridharma

    Gambar 4.34 Halaman Kelola Tridharma

    Gambar di atas merupakan tampilan dari menu kelola tridharma untuk Admin, jadi hanya admin yang dapat mengakses kelola tridharma tersebut. Halaman kelola tridharma untuk melihat daftar submit validasi tridharma yang masuk, serta untuk mengecek keabsahan validasi tridharma, jika telah sesuai makan akan di approved dan jika tidak sesuai makan akan di reject.

  8. Halaman View Tridharma

    Gambar 4.35 Halaman View Tridharma

    Gambar di atas merupakan tampilan dari view tridharma untuk admin mengecek sertifikat tridharma yang telah mahasiswa input pada saat submit dan untuk memberikan keputusan layak atau tidak layak klik button update.

  9. Halaman Update Tridharma

    Gambar 4.36 Halaman Update Tridharma

    Gambar di atas merupakan tampilan halaman update tridharma untuk aadmin, terdapat 2 (dua) pilihan keputusan yaitu approved atau di terima dan reject atau ditolak, selain itu terdapat kolom untuk memberikan alasan penolakan validasi tridharma.

  10. Tampilan Halaman Form Submit Berkas Sidang

    Gambar 4.37 Halaman Form Submit Berkas Sidang

    Gambar di atas merupakan tampilan dari form submit berkas sidang (Menghasilkan Video presentasi Tugas Akhir/Skripsi durasi maksimal 3 menit) yang dapat diakses melalui menu berkas sidang kemudian klik submit. Form berkas sidang digunakan untuk melakukan proses submit berkas sidang sebagai bukti bahwa laporan TA/Skripsi telah terdapat berkas sidang (Menghasilkan Video presentasi Tugas Akhir/Skripsi durasi maksimal 3 menit). Pada nim, nama dan alamat email Rinfo telah terisi otomatis sehingga mahasiswa tidak perlu lagi mengisi data diri. Setelah klik submit maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini .

  11. Halaman Proses Setelah Submit Berkas Sidang

    Gambar 4.38 Halaman Proses Setelah Submit Berkas Sidang

    Gambar di atas merupakan halaman setelah melakukan submit berkas sidang.

  12. Halaman My Berkas Sidang

    Gambar 4.39 Halaman My Berkas Sidang

    Gambar di atas merupakan tampilan halaman my berkas sidang berfungsi untuk melihat status berkas sidang mahasiswa yang telah melakukan submit, serta untuk melihat berkas sidang yang telah disubmit.

  13. Halaman Validasi

    Gambar 4.40 Halaman Validasi

    Gambar di atas merupakan tampilan validasi yang berisi foto serta data berupa nim, nama lengkap dan email Rinfo, serta menampilkan poin berkas sidang yang dimiliki, selain itu terdapat status berkas sidang layak atau tidak layak.

Time Schedule

Dalam melakukan penelitian ini tentunya banyak proses dan kegiatan yang dilakukan tentunya banyak memakan waktu dalam menyelesaikannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini :

Tabel 4.9 Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Pengembangan Sistem Validasi Sertifikat Tridharma Pengabdian dan Berkas Sidang pada Penilaian Objektif PESSTA+ Berbasis PHP Framework Pada Perguruan Tinggi”.

Tabel 4.42 Estimasi Biaya
No. Uraian Kegiatan Biaya yang dibutuhkan
1. Bahan dan peralatan penelitian
Laptop Rp. 3. 500.000,-
Pulsa Modem Rp. 600.000,-
2. Transportasi
Biaya Transportasi Rp. 720.000,-
3. Administrasi
Kertas A4 80 gr Rp. 45. 000,-


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berikut ini adalah kesimpulan perhal rumusan masalah mengenai Pengembangan Sistem Validasi Sertifikat Tridharma Pengabdian dan Berkas Sidang pada Penilaian Objektif PESSTA+ Berbasis PHP Framework Pada Perguruan Tinggi sebagai berikut:

  1. Dengan menerapkannya sistem validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang pada PESSTA+ ini tentunya menjadi pembaharuan yang sangat efektif, karena dalam pelaksanaan sidang komprehensif tidak membutuhkan cara manual yang dilakukan penguji dalam pemberian poin sertifikat tridharma dan berkas sidang untuk penilaian objektif. Sehingga penguji bisa lebih fokus pada presentasi dan tanya jawab dengan peserta sidang.

  2. Jika sebelumnya penilaian validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang di Perguruan Tinggi Raharja belum sepenuhnya menggunakan sistem PESSTA+ dan juga belum diterapkan di Perguruan Tinggi Raharja, dan saat ini dengan dikembangkannya sistem PESSTA+ terutama pada penelitian ini berfokus pada validasi tridharma dan berkas sidang, maka mahasiswa Pribadi Raharja dapat melakukan submit validasi tridharma dan berkas sidang di PESSTA+ untuk penilaian objektif sidang secara online dan mandiri kapanpun dan dimanapun mahasiswa inginkan.

  3. Dengan diimplementasikannya sistem validasi sertifikat tridharma dan berkas sidang pada sistem PESSTA+ mahasiswa dapat memenuhi keseluruhan penilaian objektif yang ada pada sistem PESSTA+.

Saran

Untuk memajukan sistem tersebut diperoleh beberapa saran yang kemungkinan besar bisa dijadikan sebagai referensi demi memajukan sistem tersebut, diantaranya:

  1. Dalam proses pengembangan yang dapat dilakukan pada sistem PESSTA+ untuk selanjutnya dapat disempurnakan lagi dengan adanya wadah upload untuk hasil scan gambar sertifikat tridharma dan berkas sidang (Mendapatkan juara/piagam penghargaan konteks ilmiah terdokumentasi) dan wadah upload video untuk berkas sidang (Menghasilkan video presentasi TA/Skripsi) di PESSTA+.

  2. Untuk Validasi Tridharma kedepannya diharapkan untuk lebih dapat memfokuskan pada tridharma pengabdian yang ada pada perguruan tinggi raharja dengan tema IT agar sesuai dengan latar belakang Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Dengan dirancangnya PESSTA+ khususnya poin sertifikat tridharma dan berkas sidang secara online diharapkan dapat mengembangkan sebuah sistem dengan mempermudah mahasiswa, dosen maupun penguji dan dapat menjadikan sistem PESSTA+ menjadi sebuah sistem yang melakukan validasi secara otomatis.

  4. Mensosialisasikan sistem PESSTA+ khusunya poin sertifikat tridharma dan berkas sudang kepada seluruh mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja agar dapat mengetahui informasi baru mengenai penilaian objektif yang ada di PESSTA+.

  5. Sistem ini dapat mendukung pelaporan SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah).

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Siska, Y. (2016). Konsep Dasar IPS untuk SD/MI. Yogyakarta : Garudhawaca.
  2. Rozalena, A. & Dewi, S. K. (2016). Panduan Praktis Menyusun Pengembangan Karier Dan Pelatihan Karyawan. Jakarta : Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Group).
  3. Alim, dkk. (2013). Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalansi Radiologi RSUD Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Dipenogoro. Vol. 2, No.4, ISSN 2086-4930.
  4. 4,0 4,1 4,2 Hutahaean, Jeperson. (2014). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  5. Tyoso, J. S. P. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
  6. Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
  7. 7,0 7,1 Djahir, Y. & Pratita, D. (2014). Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
  8. Taufiq, R. (2013). Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu.
  9. Mahatmyo, A. (2014). Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar. Yogyakarta: Deepublish.
  10. Sucahyowati, H. (2016). PENGANTAR MANAJEMEN.
  11. Mulyani, S. (2017). Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit: Analisis dan Perancangan. ABDI SISTEMATIKA.
  12. Hasan, Y., Shamsuddin, A., & Aziati, N. 2013. The impact of management information systems adoption in managerial decision making: A review. The International Scientific Journal of Management Information Systems, 8(4), 010-017.
  13. Jelantik, A. K. (2015). Menjadi kepala sekolah yang profesional: Panduan menuju PKKS. Deepublish.
  14. Wikipedia.org, Objektif. Diakses pada tanggal 16 Juni 2017. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Objektivitas_(filsafat).
  15. Mardatillah, Yos Indra, Harmein Nasution, and Aulia Ishak. 2013. "Evaluasi Kinerja Manajemen Sumber Daya Manusia PT. Bank XYZ Dengan Human Resource Scorecard." Jurnal Teknik Industri USU 1.1.
  16. Riyanto. 2015. Validasi &Verifikasi Metode Uji : Sesuai Dengan Iso/Iec 17025 Laboratorium Pengujian Dan Kalibrasi. Yogyakarta : Deepublish".
  17. Kbbi.web.id, Tridarma. Diakses pada tanggal 04 Oktober 2017. Tersedia di https://kbbi.web.id/tridarma.
  18. Kbbi.web.id, Berkas. Diakses pada tanggal 16 Juni 2017. Tersedia di https://kbbi.web.id/berkas.
  19. Kbbi.web.id, Sidang. Diakses pada tanggal 16 Juni 2017. Tersedia di https://kbbi.web.id/sidang.
  20. 20,0 20,1 IT Roadmap. 2013. Ten Pillar IT. Diakses pada tanggal 20 November 2016. Tersedia di http://roadmap.ilearning.me/10-pillar-it-ilearning/
  21. Rahardja, U., Tiara, K., & Wijaya, R. I. T. (2014). Penerapan Rinfo Sebagai Media Pendukung Untuk Proses Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT, 8(1).
  22. Rotmianto, M., & Wahyudi, E. (2016). Developing Plugin e-DDC as an Additional Application for Senayan Library Management System with PHP Language Programming and MySQL Database. Record and Library Journal, 2(1), 16-34.
  23. Sidik, B. (2012). pemrograman Web PHP. Bandung: Informatika.
  24. Rohman, M. F. (2014). Teknik Analisis Manajemen SWOT: Untuk Menyusun KKP Diklatpim & Renstra (Vol. 1). AFJ Mobicons.
  25. Kadir, Abdul. (2014). Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.
  26. 26,0 26,1 Fitriadi, B. (2013). STRATEGI BERSAING: SUATU KAJIAN PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN GUNA MERAIH KEUNGGULAN KOMPETITIF (Studi pada PT. Ongkowidjojo, Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, 5(1)
  27. 27,0 27,1 Pratama, G. N., Wicaksono, A., & Bowoputro, H. (2015). Kajian Karakteristik Angkutan yang Digunakan oleh Mahasiswa di Kota Malang. Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, 1(2), pp-290.
  28. Mujono. (2012). Sistem Informasi Penjualan Apotek Kezia Farma. Naskah Publikasi Teknik InformaTIKA Universitas Surakarta.
  29. Hadi, M. S., Karim, A. K. A., & Hidayat, Y. (2017). Sistem Informasi Konsultasi Kesehatan Online Dengan Mysql Di Balai Pengobatan Azzainiyah Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Jurnal Teknik Informatika, 5(02).
  30. Wijayanti, E. (2014). Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang. STMIK Raharja, Tangerang.
  31. Utami, L. A. (2015). Sistem Informasi Administrasi Pasien pada Klinik Keluarga Depok. Konferensi Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 1(1), 34-41.
  32. 32,0 32,1 32,2 Murad, D. F., Kusniawati, N., & Asyanto, A. (2013). Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada HIMPAUDI Kota Tangerang. Jurnal CCIT, 7(1).
  33. Triandini, E., & Suardika, I. G. (2012). Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML. Penerbit Andi.
  34. 34,0 34,1 34,2 ANUTTAMA, D. V. (2012). ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA DENGAN METODE BERORIENTASI OBJEK (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA).
  35. WIJAYANTO, T. (2012). ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PENJUALAN BARANG DENGAN METODE BERORIENTASI OBJEK DI UD ANEKA JAYA SURABAYA (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA).
  36. Suciningtyas., Utomo, A. P., & Setiaji, P. (2014). VISUALISASI PRODUK BERPOTENSI HKI BERBASIS WEB GIS DI KABUPATEN KUDUS. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer, 5(2), 115-120.
  37. 37,0 37,1 Praptiningsih, Y. E. (2012). Aplikasi Penyewaan Ruangan PT. Simaeru Indonesia Raya Dengan Visual Basic 6.0. UG Journal, 6(1).
  38. Budiman, A. (2012). Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website. Makalah, halaman, 4.
  39. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & Rahmadi, H. (2016). PENGUJIAN APLIKASI MENGGUNAKAN BLACK BOX TESTING BOUNDARY VALUE ANALYSIS (STUDI KASUS: APLIKASI PREDIKSI KELULUSAN SMNPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, 1(3).
  40. Siahaan, D. (2012). Analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Yogyakarta: Penerbit Andi.
  41. 41,0 41,1 41,2 41,3 Saputra, A. (2012). Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan Lapan Bandung. Berita Dirgantara, 13(2).
  42. Handayani, I., Aini, Q., & Oktaviani, F. (2016). PENERAPAN SISTEM VALIDASI JURNAL DI PESSTA+ SEBAGAI PENILAIAN ARTIKEL ILMIAH DALAM MENDUKUNG KEGIATAN CIVITAS AKADEMIKA. CSRID (Computer Science Research and Its Development Journal), 8(3), 177-190.
  43. Yuliawati, S. (2013). Kajian Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi Sebagai Fenomena Pendidikan Tinggi Di Indonesia. MAJALAH ILMIAH WIDYA.
  44. Setiaji, H., & Kurniawan, R. (2012, January). Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian Dosen Guna Otomatisasi Penentuan Angka Kredit Dosen Dan Mendukung Aktivitas Tridharma Perguruan Tinggi. In Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI).
  45. Muliantara, A., Sanjaya, N. A., Widiarth, I. M., & Setiawan, I. M. A. (2015, September). Prototype of cloud based document management for scientific work validation. In Information & Communication Technology and Systems (ICTS), 2015 International Conference on (pp. 237-240). IEEE
  46. Lancor, L., & Katha, S. (2013, March). Analyzing PHP frameworks for use in a project-based software engineering course. In Proceeding of the 44th ACM technical symposium on Computer science education (pp. 519-524). ACM.
  47. Lestariningsih, M., Rokhmi, S., Widyawati, D., & Sukojo, B. M. (2014). Mapping and Development Model of Characteristics Lecturers' Academic Achievement Based on Geographic Information System. International Journal of Business and Social Science, 5(5).
  48. Himawan, A. K. (2014). Performance Analysis Framework Codeigniter and CakePHP in Website Creation. International Journal of Computer Applications, 94(20).
  49. Nii, M., Tei, K., & Ishikawa, F. (2015). Framework enabling end-users to maintain web applications. In Proceedings of the International MultiConference of Engineers and Computer Scientists (Vol. 1).
  50. Mariana, A. R., Budiman, A., & Septiana, N. (2013). Sistem Informasi Aplikasi Penilaian Sidang Skripsi Berbasis Web di STMIK Bina Sarana Global. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 3(2).
  51. Warsito, A. B., & Yusup, M. (2014). Kajian Yii Framework dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi. CCIT Journal 3 (STMIK RAHARJA), 7(3), 437-451.

Contributors

Dian Kurniati