SI1311476648

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

POSYANDU BERBASIS WEB PADA DESA

SINGABANGSA KECAMATAN

TENJO


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1311476648
NAMA

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN POSYANDU

BERBASIS WEB PADA DESA SINGABANGSA

KECAMATAN TENJO

Disusun Oleh :

NIM
: 1311476648
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
       
NIP : 000594
       
NIP : 078010



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN POSYANDU

BERBASIS WEB PADA DESA SINGABANGSA

KECAMATAN TENJO

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311476648
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017-2018

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
   
NID : 14023
   
NID : 15027



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN POSYANDU

BERBASIS WEB PADA DESA SINGABANGSA

KECAMATAN TENJO

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311476648
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN POSYANDU

BERBASIS WEB PADA DESA SINGABANGSA

KECAMATAN TENJO

Disusun Oleh :

NIM
: 1311476648
Nama
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasui Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Maret 2018
 
 
 
Candra Pratama Hasibuan
NIM. 1311476648


 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

ABSTRAKSI

Posyandu Desa Singabangsa merupakan suatu unit layanan kesehatan di bawah naungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor yang berada di wilayah Perbatasan Kecamatan Tenjo. Posyandu bertugas untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Pendataan pelayanan kesehatan yang berjalan saat ini pada Posyandu Singa Bangsa masih dilakukan dengan menggunakan buku sebagai media pendataan pelayanan kesehatan. Sistem yang berjalan saat ini belum berjalan dengan baik dikarenakan masih terdapat beberapa kekurangan diantaranya kader posyandu sering mengalami kesulitan dalam proses pencarian data karena data ditulis tangan sehingga menyulitkan kader dalam pencarian, tidak adanya tempat penyimpanan data karena data saat ini berupa dokumen kertas sehingga rentan hilang, membutuhkan waktu yang lama untuk pembuatan laporan sehingga dapat menghambat kinerja dari kader posyandu dan data yang dihasilkan terkadang tidak sesuai dengan jumlah pelayanan kesehatan. Maka peneliti mengusulkan pelayanan posyandu berbasis web, menggunakan metode PIECES dan metode pengembangan dan metode pengembangan System Development Life Cycle (SDLC) Perancangan sistem menggunakan Sublime untuk Text editor dan bahasa pemrograman menggunakan bahasa PHP. Diharapkan sistem ini dapat memudahkan user Pelayanan, dan mengurangi terjadinya human eror Sistem yang diusulkan dapat membuat format laporan pelayanan dan dengan lebih rinci dan rapi. Keamanan data terjamin karena terdapat hak akses dari masing-masing devisi, mengefisiensikan waktu user dalam pelayanan dan pembuatan laporan. Dengan adanya sistem yang berbasis web diharapkan dapat membantu Kader terkait dalam proses penginputan, verifikasi, pembuatan laporan pelayanan dan laporan data pasien sehingga pengarsipan data menjadi lebih optimal lagi.

Kata Kunci: Pasien, User Pengguna, PIECES, PHP, Mysql, SDLC (Sistem Development Life Cycle)

 

ABSTRACT

Singabangsa is a village of Posyandu units of health care under the auspices of the Bogor regency Health Office is located in the border region Kecamatan Tenjo. Posyandu on duty to perform health care services to the community in particular maternal and child health (MCH). It captures the health services that are running currently at Posyandu Lion Nation is still done using the book as a medium logging health services. The system that is currently running is going well because there are still some shortcomings among these cadres of posyandu often experience difficulties in the process of search data because the data is hand written so complicate the cadres in the search, the absence of data storage as the data currently in the form of a paper document is so vulnerable is lost, takes a long time for the making of the report so that it can inhibit the performance of cadres of posyandu and the resulting data is sometimes not appropriate with the number of health services. Then the researchers propose Ministry posyandu web-based, using the method of PIECES and method development and method of development of the System Development Life Cycle (SDLC) Design system using the Sublime for the Texteditor and programming languages using the PHP language. It is hoped the system can allow a user service, and reduce the occurrence of human error the proposed System can make the purchase and payment report formats with more detailed and neat. Data security is assured because there are access rights of each user, the mengefisiensikan time in service and manufacturing reports. With a web-based system is expected to help the Cadres involved in the penginputan process, verification, reporting services and report payments so that optimum data archiving becomes even more.

Keywords: Patient, User, PIECES, PHP, Mysql, SDLC (Sistem Development Life Cycle)

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik.

Selesainya penyusunan penelitian ini tidak luput dari bantuan berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan penelitian ini serta tidak dapat berjalan lancar tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, oleh sebab itu pada kesempatan ini saya sebagai peneliti menyampaikan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,M.M selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I (PUKET 1) bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Bapak Bayu Pramono, S.Kom, M.T.I selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan dukungan serta pengarahan.
  5. Bapak Andri Cahyo Purnomo M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan dukungan serta pengarahan.
  6. Abdul Haris selaku stakeholder saya yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan dan motivasi.
  7. Kedua orang tua saya yang telah memberikan dukungan untuk keberhasilan penyelesaian laporan Skripsi ini.
  8. Keluarga Besar Mahasiswa Raharja dan rekan-rekan yang juga senantiasa memberikan dukungan untuk menjadi lebih baik dari saat ini, baik dari segi ilmu pengetahuan maupun dari segi yang lainnya.

Semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu sehingga terwujudnya penulisan laporan ini, Semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan kepada saya. Saya menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat diharapkan oleh saya. Saya berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten dan bagi para pembaca.

Tangerang, Januari 2018
CANDRA PRATAMA
1311476648

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL STATE CHART DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel black box

Tabel 2.2 Literature review

Tabel 3.1 Struktur Organisasi Posyandu pada Desa Singabangsa Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor

Tabel 3.2 Metode Analisis PIECES

Tabel 3.3elisitasi tahap I

Tabel 3.4 elisitasi tahap II

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur sistem berjalan dengan sistem usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur sistem berjalan dengan sistem usulan

Tabel 4.3 tabel kms

Tabel 4.4 tabel petugas

Tabel 4.5 tabel petugas

Tabel 4.6 black box

Tabel 4.7 Schedule

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 usecase diagram pada pelayan posyandu

Gambar 3.2 Activity diagram pelayanan posyandu pada desa singabangsa berdasarkan gambar

Gambar 4.2.Activity diagram yang diusulkan

Gambar 4.3 Sequence diagram kader pendaftaran

Gambar4.4 Sequence diagram kader rekam medis

Gambar4.5 Sequence diagram kepala bagian

Gambar4.6 Sequence diagram pokja

Gambar 4.7 State machine diagram kepala bagian

Gambar 4.8 Class diagram pelayanan posyandu desa singabangsa

Gambar 4.9 Prototype Tampilan home

Gambar 4.9 Menu sejarah

Gambar 4.10 Prototype Tampilan jenis kegiatan

Gambar 4.11 Prototype Tampilan profile kader

Gambar 4.12 Prototype Tampilan menu Login

Gambar 4.13 Tampilan menu daftar

Gambar 4.14 Prototype Tampilan menu inputan pasien menjelaskan Tampilan sistem ketika diakses oleh petugas

Gambar 4.15 Prototype Tampilan sesudah menu KMS

Gambar 4.16 Prototype Tampilan sesudah menu laporan KMS

Gambar 4.17 Prototype Tampilan pendaftarankader oleh kepala bagian

Gambar 4.18 Prototype Tampilan menu laporan menjelaskan Tampilan laporan

Gambar4.20 Tampilan menu Login

Gambar4.21 Tampilan sesudah Login

Gambar4.22 Tampilan pendaftar

Gambar4.23 Tampilan menu KMS

Gambar4.24 Tampilan menu kepala bagian

Gambar4.25 Tampilan menu pokja

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebutuhan akan informasi yang akurat, tepat, dan terkini semakin dibutuhkan seiiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat saat ini. Hal ini mendorong masyarakat dan instansi untuk memanfaatkan teknologi informasi tersebut. Salah satu dari teknologi informasi tersebut adalah sistem informasi, sistem informasi sebagai bagian dari perkembangan teknologi informasi sangat dibutuhkan untuk membantu kinerja organisasi untuk penataan informasi yang dilakukan secara teratur, jelas, tepat, dan Akurat.

Posyandu Desa Singabangsa merupakan suatu unit layanan kesehatan di bawah naungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor yang berada di wilayah Kecamatan Tenjo. Posyandu bertugas untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Pendataan pelayanan kesehatan yang berjalan saat ini pada Posyandu Singa Bangsa masih dilakukan dengan menggunakan buku sebagai media pendataan pelayanan kesehatan. Sistem yang berjalan saat ini belum berjalan dengan baik dikarenakan masih terdapat beberapa kekurangan diantaranya kader posyandu sering mengalami kesulitan dalam proses pencarian data karena data ditulis tangan sehingga menyulitkan kader dalam pencarian, tidak adanya tempat penyimpanan data karena data saat ini berupa dokumen kertas sehingga rentan hilang, membutuhkan waktu yang lama untuk pembuatan laporan sehingga dapat menghambat kinerja dari kader posyandu dan data yang dihasilkan terkadang tidak sesuai dengan jumlah pelayanan kesehatan.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi di Posyandu Singabangsa, maka peneliti bermaksud mengangkat permasalahan ini dalam penelitian skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Posyandu Berbasis Web Pada Desa Singabangsa Kecamatan Tenjo Kabupaten bogor”. Diharapkan sistem ini dapat membantu kader posyandu dalam melakukan pengolahan, pencarian, dan pelaporan data kegiatan Posyandu Singabangsa.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem pelayanan posyandu yang berjalana saat ini pada Posyandu Singabangsa?
  2. Kendala-kendala apa saja yang terjadi pada sistem pelayanan posyandu yang berjalana saat ini pada Posyandu Singabangsa?
  3. Bagaimana merancang sistem pelayanan posyandu yang dapat membantu kader posyandu dalam mengelola data pelayanan kesehatan pada Posyandu Singabangsa?

Batasan Masalah

Agar pembahasan penelitian ini tidak melebar, maka peneliti membatasi pembahasan penelitian ini hanya meliputi:

  1. Penelitian ini hanya membahas sistem pelayanan kesehatan pada posyandu Singabangsa.
  2. Sistem yang akan dibuat meliputi kelola data pasien, kelola data penyakit, kelola data pendaftaran, kelola rekam medik sampai dengan pembuatan laporan pelayanan kesehatan.
  3. Bahasa pemograman yang digunakan PHP dan database Mysql.
  4. Perancangan sistem menggunakan Unified Modelling Language (UML).

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui proses pelayanan kesehatan yang berjalan saat ini pada Posyandu Singabangsa.
  2. Untuk menganalisis permasalahan pelayanan kesehatan yang terjadi pada Posyandu Singabangsa.
  3. Untuk membuat sistem pelayanan kesehatan pada posyandu Singabangsa.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

  1. Bagi peneliti
    1. Menambah wawasan peneliti tentang teknologi informasi, khususnya dalam mengembangkan sistem informasi berbasis web
    2. Mengimplementasikan ilmu yang telah didapat selama kuliah.
    3. Mengetahui bagaimana kinerja Posyandu dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
    4. Bagi Kader Posyandu, Kelompok Kerja, Petugas Pembina Posyandu, dan Petugas Kesehatan Posyandu Singabangsa
    5. Tersedianya sistem informasi posyandu yang terkomputerisasi untuk mencari dan mengolah data kegiatan Posyandu Singabangsa dengan proses yang cepat dan tepat.
    6. Memudahkan pihak Posyandu Singabangsa dalam memperoleh informasi yang tepat dan akurat.
    7. Memudahkan Kader Posyandu Singabangsa dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di desa Singabangsa kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor

Metode Penelitian

Konsep Penelitian Data

Mengingat begitu banyaknya permasalahan yang ada pada bagian pelayanan, diperlukan beberapa metode penelitian agar hasil dalam penelitiannya benar-benar menjadi sesuatu yang di inginkan, oleh karena itu peneliti menggunakan beberapa metode penelitian yang digunakan dalam skripsi antara lain:

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan kegiatan studi lapangan dan studi pustaka.

  1. Observasi, yakni proses pengumpulan data dan informasi dengan cara meninjau dan mengamati secara langsung objek penelitian di posyandu singabangsa yang terletak di Kecamatan Tenjo Kab. Bogor
  2. Wawancara, yakni mengumpulkan data melalui tanya jawab dan diskusi dengan Kader Posyandu Singabangsa dengan Bapak Abdul Haris.
  3. Studi Pustaka, yakni mengumpulkan data dan informasi melalui berbagai referensi yang berkaitan dengan penelitian ini.

Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle), UML (Unified Modelling Language) yaitu use case diagram, sequence diagram, activity diagram, dan class diagram dengan software visual paradigm.

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Perencanaan (Planning)

    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti: perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  2. Analisis (Analysis)

    Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modelling Language) dengan software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, memvisualisasikan, mendeskripsikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OOAD” (Object Oriented Analysis system) melalui tahap : Use case diagram, sequence diagram, dan activity diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan. c.

  3. Desain (Design)

    Tahap perancangan atau Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn use case diagram, class diagram, sequence diagram, statechart diagram dan activity diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan sublime, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistem dengan menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

  4. Implementasi (Implementation)

    Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu: menyiapkan fasilitas fisik dan melakukan simulasi.

  5. Pemeliharaan (Maintenance)

    Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Analisa

Mengidentifikasikan, mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai proses yang terjadi pada pelayanan pelanggan yang menjadi objek penelitian guna mendapatkan data secara relevan. Data yang didapat kemudian diolah dan dianalisa dengan meneliti setiap kegiatan yang menjadi objek penelitian dengan menentukan setiap proses yang terjadi hingga dibuatnya laporan untuk dimasukkan kedalam perancangan sistem yang berjalan menggunakan analisa kebutuhan sistem melalui analisa. PIECES (Peformances, Information, Economics, Control, Efficiency, Service ) Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi Pemerintahan dan mengidentifikasi faktor internal yang mendukung untuk mencapai tujuan tersebut. analisa ini sendiri merupakan metode yang cukup baik, efektif dan efisien serta sebagai metode yang cepat menemukan kemungkinan yang berkaitan dalam pengembangan.

Pada penelitian ini digunakan teknik analisis berupa Pendekatan Object Oriented Analysis Design (OOAD) atau analisis berorientasi obyek dengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Pada proses analisis, teknik analisis yang dilakukan adalah:

  1. Analisis Pengguna

    Dilakukan analisis terhadap pelanggan-pelanggan yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisa di dapatkan oleh masing–masing pelanggan.

  2. Analisis Kebutuhan Fungsional, Non Fungsional dan Pengguna

    Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat serta fungsi- fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna dimodelkan dengan Use Case Diagram.

  3. Analisis Perilaku Sistem

    Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar obyek dan kronologinya.

Metode Rancangan

Dalam perancangan aplikasi, peneliti menggunakan metode Pemrograman web yaitu, dengan menggunakan Sublime texteditor bahasa pemograman PHP (Program Hypertext Prepocessor) dan MySQL (My-Stuctured Query Language ) sebagai database-nya. Dengan perancangan Unifed Modelling Language (UML) dengan alat tambahan berupa visual paradigma. Diawali dengan memberikan usulan sistem, menentukan actor, membuat use case, membuat relasi antar use case dengan actor hingga membuat user dan sistem requirement. Semua ini di buat berdasarkan dengan hasil pengumpulan data yang diperoleh.

Metode Pengujian

Dalam pengujian perangkat lunak dalam penelitian ini menggunakan metode black box karena black box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan. Metode pengujian ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan.

Sistematika Penelitian

Sistematika penelitian berisi tentang kerangka penelitian laporan yang terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan. Latar Belakang, Perumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Penelitian.

BAB II PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai konsep dasar analisa, analisa sistem, definisi sistem, konsep dasar sistem karakteristik sistem, klasifikasi sistem, tujuan sistem,analisa sistem, data, informasi, komponen komponen sistem informasi, tahap tahap analisa sistem, analisa sistem, database, pengguna database pengguna database, perancangan sistem,, pengertian posyandu, definisi bidan, definisi pelayanan, definisi pasien, rekam medis, website, xampp, tool xampp, mysql, PHP Unified Modelling Language (UML), dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat. “Posyandu Desa Singabangsa Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor” , struktur organisasi, tugas dan fungsi organisasi, analisa sistem yang sedang berjalan seperti use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan penggambaran sistem dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML).

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini merupakan kesimpulan hasil dari penelitian skripsi dan juga saran-saran yang bersifat membangun sebagai bahan masukkan untuk melakukan perbaikan dimasa mendatang.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari bab sebelumnya, selain itu pada bab ini juga berisi saran dan kesan yang berhubungan dengan penelitian skripsi.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Hartono (2013:9),[1]“Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasarkan fungsi-fungsinya, menjadi suatu kesatuan.”

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.3 (2013:310),[2]“Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

Menurut Ross. D. Arnold dan Jon. P. Wade dalam International Conference on Enterprise Information Sistems - Procedia Computer Science (2015:675),[3]“Sistems: Groups or combinations of interrelated, interdependent, or interacting elements forming collective entities”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa “Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

Hutahaean (2014:2).[4]“Sistem adalah suatu jaringan kerja danprosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”.

Sedangkan Menurut Dra. Hj. Yulia Djahir, M.M., Dewi Pratita, S.Pd.,M.Pd. (2014:45),[5]“Sistem sebagai kumpulan atau grup dan bagian atau komponen apa pun, baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2014:3-5),[4]bahwa supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

  1. Komponen

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen– komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Lingkungan luar sistem (Environment) adalah diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsitem ke subsistem lain.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  7. Pengolahan Sistem

    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem diatas harus memiliki karakterisitik agar setiap pengerjaan sistem harus mempunyai rancangan dan goal

Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaen (2014: 6-7),[4]Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Klasifikasi Sistem sebagai :
    1. Sistem Abstrak (Abstract Sistem)
    2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikliran-pemikiran atau yang tidak tampak secara fisik.

    3. Sistem Fisik (Physical Sistem)
    4. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem Alamiah (Natural Sistem)
    2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak di buat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

    3. Sistem Buatan Manusia (Human Made Sistem)
    4. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine sistem)

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem Tertentu (Deterministic Sistem)
    2. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    3. Sistem Tak Tentu (Probabilistic Sistem)
    4. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat dipredksi karena mengandung unsur probabilistic.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem Tertutup (Close Sistem)
    2. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed sistem.

    3. Sistem Terbuka (Open Sistem)
    4. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan ouput dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Menurut Mulyanto dalam jurnal Buana Informatika (2015:302) menyatakan bahwa: Klasifikasi adalah proses menemukan model atau fungsi yang menjelaskan atau membedakan konsep/kelas data, dengan tujuan dapat memperkirakan kelas dari suatu objek dan merupakan proses awal pengelompokkan data. Proses klasifikasi dokumen merupakan proses yang sangat penting dalam bidang sistem informasi, khususnya dalam proses penambangan data (data mining) untuk memperoleh pengetahuan bisnis (business knowledge). Klasifikasi adalah salah satu tugas yang penting dalam data mining.

Menurut Agus Mulyanto dalam Jurnal Administrasi Bisnis (2016:50)[6]pengaruh kemudahan penggunaan dan kemanfaatan terhadap sikap pengguna sistem informasi akademik mahasiswa menyatakan bahwa: “Sistem dapat di klasifikasikan berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem abstak (abstractsistem) dan sistem fisik (physicalsistem)

    Sistem abstrak (abstractsistem) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Sedangkansistem fisik (physicalsistem) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata.

  2. Sistem alamiah (naturalsistem) dan sistem buatan manusia (humanmadesistem)

    Sistem alamiah adalah sistem yang keberadaannya terjadi karena proses alami, bukan buatan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia (human made sistems) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia.

  3. Sistem tertentu (deterministicsistem) dan sistem tak tentu (probabilisticsistem)

    Sistem tertentu (deterministic sistems) yaitu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sedangkan sistem tidak tentu (probabilistic sistems) yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5),[7]menyatakan bahwa: tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya. Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

Menurut susanto dalam Jurnal EMBA (2013:215)[8]menyatakan bahwa: Tujuan sistem pengendalian intern adalah:

  1. Efisiensi dan efektivitas operasi.
  2. Penyajian laporan keuangan yang dapat dipercaya.
  3. Ketaatan terhadap undang-undang dan aturan yang berlaku

Menurut Mulyadi dalam Jurnal EMBA (2013:215)[8]mengatakan tujuan sistem pengendalian intern yang efektif diantaranya:

  1. Menjaga keamanan harta perusahaan dan juga catatan organisasi.
  2. Memeriksa ketelitian atas kecermatan dan kebenaran data akuntansi.
  3. Memajukan efisiensi perusahaan.
  4. Membantu agar tidak ada penyimpangan dari kebijakan-kebijakan manjemen yang ada.

Menurut Andi (2013:344)[9]Sistem dapat diinterpretasikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai suatu kesatuan dan merupakan suatu jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa tujuan sistem wajib diperlukan sehingga terjadinya goal.

Analisa Sistem

Menurut Yogianto (2013:153), menyatakan bahwa analisa sistem adalah sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di usulkan perbaikan-perbaikannya.

Menurut Taufiq (2013:153),[7]“Analisa sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponen sebagai prasyarat sistem desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru diperbaiki”.

Menurut A. Pramono dalam jurnal transformatika (2013:88)[10]menyatakan bahwa: Analisis sistem bertujuan untuk memahami masalah yang sedang dihadapi dengan sistem yang ada saat ini, sehingga diharapkan dengan mengetahui masalah-masalah tersebut, kita bisa merancang suatu sistem baru yang akan menyelesaikan atau paling tidak mengurangi masalah-masalah yang ada. Analisis sistem ini nantinya akan memeriksa requirements apa yang harus dipenuhi oleh sistem baru yang akan dibangun tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, “Analisa sistem adalah penjabaran sebuah sistem untuk di evaluasi sehingga bisa di perbaiki menjadi lebih komplit

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Hutahaean, (2014: 13)[4]“Sistem informasi adalah suatu sistem didalarn suatu organisasi yang memperternukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dan suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.

Menurut Abdul Kadir (2014:8) dalam “Pengenalan Sistem Informasi ” , “Sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja) ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi) dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran”.

Menurut Taufiq (2013:17),[7]“Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Kemudian dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem dengan beberapa bagian didalamnya yang melibatkan sebuah teknologi informasi yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Definisi Data

Menurut Hartono (2013:15),[11]“Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”.

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310),[2]“Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, “Data adalah suatu fakta yang masih dalam keadaan mentah yang akan diolah menjadi informasi.

Definisi Informasi

Menurut Danang Sunyoto dalam “Sistem informasi manajemen perspektif organisasi” (2014:39),[12]“Informasi adalah diinterpretasikan, barangkali, lebih luas daripada biasanya, yang mencakup isyarat dan data yang diterima seorang manajer sehari-hariannya, apakah itu tampak bersangkutan dengan pekerjaan atau tidak.

Sedangkan menurut Samuel Eilon “Sistem informasi manajemen organisasi. Yogyakarta” (2014:40),[13]“Informasi adalah sebagai pernyataan yang menjelaskan suatu peristiwa atau suatu objek atau suatu konsep, sedemikian rupa sehingga membantu kita untuk membedakan dari yang lain.

Menurut Amsyah dalam jurnalmya Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Leni fitriani (2015:171),[14]menyatakan bahwa: Informasi merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan di dalam suatu organisasi ataupun instansi berdasarkan kebutuhan manajemen masing-masing. Definisi informasi menurut adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, “Informasi adalah sebagai pernyataan yang menjelaskan suatu peristiwa atau suatu objek tertentu

Komponen-Komponen Sistem Informasi

Menurut (Pratama, 2014:11)[15]“Sistem informasi dan implementasinya.”.Komponen-komponen yang terdapat di dalam semua jenis sistem informasi mencakup tujuh poin. Berikut ketujuh komponen tersebut beserta dengan penjelasan masing-masing:

  1. Input (Masukan). Sebuah informasi berasal dari data yang telah diolah dan diverivikasi sehingga akurat , bermanfaat, dan memiliki nilai. Komponen input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna, inputan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa buah sumber.
  2. Output (Keluaran). Sebuah sistem informasi akan menghasilkan keluaran (Output)berupa informasi. Komponen output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi.
  3. Software (Perangkat Lunak). Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan didalam sistem informasi. Adanya komponen perangkat lunak ini akan membantu sistem infromasi didalam menjalankan tugasnya dan untuk dapat dijalankan sebagaimana mestinya.
  4. Hardware (Perangkat Keras). Komponen hardware (perangkat keras) mencakup semua perangkat keras komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem informasi, baik dikomputer server maupun di komputer client.
  5. Data base (Basis Data). Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi kedalam satu atau beberapa tabel. Setiap tabel memiliki field masing-masing. Setiap tabel memiliki fungsi penyimpanan masing-masing, serta antartabel dapat juga terjadi relasi (hubungan).
  6. Kontrol dan prosedur. Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada di dalam sistem informasi, termasuk juga sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya (dalam hal ini komputer server).
  7. Teknologi dan Jaringan Komputer. Komponen terakhir di dalam sistem informasi ini, yaitu teknologi jaringan komputer, memegang peranan terpenting untuk sebuah sistem informasi. Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan prosedur, input, dan output.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Purnamasari dalam Jurnal IJNS (2013:3)[16]Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan terhadap sistem yang ada.

Menurut Nugraha dalam jurnal SIMETRIS (2014:28)[17]Analisa sistem adalah panguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.

Tahap-Tahap Analisis Sistem

Menurut Taufiq dalam bukunya” Sistem informasi manajemen” (2013:159),[7]“Untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpeng tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi”.

Menurut Arif Herwanto dalam jurnal ilmiah GO INFOTECH (2013:8) dalam Tahapan-tahapan analisa sistem model waterfall pada umumnya sebagai berikut

  1. Analisis dan definisi kebutuhan

    (Requirmnets Definition) Fitur, pembatas, dan tujuan dari system dibuat berdasarkan konsultasi dengan user. Hal – hal itu kemudian menjadi spesifikasi dari sistem tersebut.

  2. Perancangan sistem dan piranti lunak (Sistem and Software Design)

    Proses ini mengalokasi kebutuhan – kebutuhan yang ada ke perangkat keras atau sistem perangkat lunak dengan membuat arsitektur sistem secara keseluruhan. Desain perangkat lunak melibatkan identifikasi dan penjelasan fundamental dari abstrak system dan hubungannya.

  3. Implementasi dan unit testing

    Pada tahap ini, desain perangkat lunak diwujudkan dalam bentuk unit unit program. Unit testing bertujuan untuk memastikan bahwa setiap unit program dibuat sesuai dengan spesifikasinya.

  4. Penggabungan dan pengujian sistem(Integration dan Sistem Testing)

    Unit – unit program di uji sebagai satu sistem yang utuh untuk memastikan bahwa semua spesifikasi telah dipenuhi. Setelah diuji, sistem dikirimkan ke user.

  5. Pengoperasian dan pemeliharaan(Operation and Maintenance)

    Pada tahap ini tidak harus dilakukan, namun merupakan tahap yang kadang sangat diperlukan untuk melakukan pengembangan dan membutuhkan waktu paling lama. Pemeliharaan meliputi perbaikan kesalahan yang tidak ditemukan pada tahap – tahap sebelumnya, memperbaiki sistem dan menjadikan sistem lebih baik untuk memenuhi spesifikasi yang baru. Pemeliharaan perangkat lunak mengaplikasi lagi setiap fase sebelumnya, lalu memperbaiki program sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi.

Menurut Herbert A. Simon dalam jurnal semantik (2016:68) ada 4 tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan yaitu :

  1. Penelusuran (intelligence)

    Tahap ini merupakan tahap pendefinisian masalah serta identifikasi informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan persoalan yang dihadapi serta keputusan yang akan diambil.

  2. Perancangan (design)

    Tahap ini merupakan tahap analisa dalam kaitan mencari atau merumuskan alternatifalternatif pemecahan masalah.

  3. Pemilihan (choice)

    Yaitu memilih alternatif solusi yang diperkirakan paling sesuai.

  4. Implementasi (implementation)

    Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tahap tahap analisa sistem agar hasil analisis maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpeng tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain

Fungsi Analisis Sistem

Menurut Sutabri dalam buku Konsep Dasar Sistem Informasi (2014:29),[18]fungsi dari analisa sistem adalah :

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistem yang telah disetujui oleh pemakai.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dasarnya adalah fungsi analisa sistem ialah mengidentifikasi masalah kebutuhan sistem

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Anhar (2016:19), “Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Menurut Haerudin dkk dalam jurnal CCIT (2013:18)[19]database merupakan salah satu komponen penting di dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan sistem database (database sistem).

Menurut Ahmadi (2014:31)[20]Database adalah Sistem penyimpanan beragam jenis data dalam sebuah entitas yang besar untuk diolah sedemikian rupa agar mudah dipergunakan kembali.

Connoly dan Begg (2010:17),[21]“Database Management” (DB) adalah suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan penggunanya untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengatur akses ke basis data”.

Menurut Connoly dan Begg (2010:17)[21]Database memiliki fasilitas-fasilitas sebagai berikut:

  1. Fasilitas mendefinisikan basis data, menggunakan Data Definition Language (DDL). DDL mengizinkan pengguna untuk menspesifikasikan struktur mengenai data yang bisa.
  2. Fasilitas untuk mengizinkan pengguna dalam menambah, mengedit, menghapus dan mendapatkan kembali data dari basis data, biasanya menggunakan Data Manipulation Language (DML), degan penggunaan query language.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, “Database adalah kumpulan data yang disimpan di hardisk komputer dengan tujuan dapat kemudahan akses.”

Pengguna Database

Menurut (Anhar, 2016:20). Berdasar cara berinteraksi dengan sistem, pengguna basis data dibedakan sebagai berikut:

  1. Database Administrator adalah orang yang mendefiniskan basis data, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan, koreksi terhadap basis data.
  2. Programme Aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan basisdata, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basisdata.
  3. Sophisticated User. Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basisdata menggunakan bahasa non-prosedural.
  4. Specialized User. Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu. Maksudnya pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.
  5. Naveuser. Pengguna yang memilki pengetahuan komputasi dan basisdata terbatas. Pengguna ini berinteraksi dengan basisdata melalui program aplikasi yang sudah disediakan.

Menurut Fathansyah dalam Jurnal Ratna Nurmalina (2017:85)[22]menyatakan Pengguna basis data yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem, ada beberapa tipe yaitu:

  1. Programmer Aplikasi

    Pemakai berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language, yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk

  2. User Mahir (Casual User)

    Pemakai yang berinteraksi dengan system tanpa menulis modul program.

  3. User Umum (End User Naïve User)

    Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanent yang telah ditulis atau disediakan sebelumnya.

  4. User Khusus (Specialized User)

    Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk keperluan khusus

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengguna database untuk mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan, koreksi terhadap basis data

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Yoori Koo dalam International journal of Design (2016:49-65),[23],“Designers can be part of the development of a socially responsible business sistem by providing a sustainable perspective and way to understand production and consumption of products and services. Design’s response to social responsibility, in parallel with business’s response, has reflected the great activist movements. Indeed, it has been a recurring theme; with designers addressing issues relating to social responsibility. As it became recognised that designers can directly and indirectly influence the environmental and social performance of products and service as well as the way in which new processes,servicesand products are delivered”.

Menurut Alison McKay dkk dalam International journal of computer integrated manufacturing (2016:237-250),[24]“Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support sistems”.

Menurut Yudi Wibowo (2014:116)[25]menyatakan bahwa : Perancangan sistem menggambarkan bagaimana sistem dapat memenuhi tugasnya.

Secara umum tahap perancangan sistem terbagi atas dua bagian :

  1. Perancangan spesifikasi logika : Menyatakan apa yang akan dilakukan sistem.

    Perancangan spesifikasi logika meliputi keluaran (output), masukan (input), antarmuka pemakai (user interface), proses, database, telekomunikasi, kontrol, keamanan dan tugas IS (sistem informasi).

  2. Perancangan spesifikasi fisik

    Menyatakan bagaimana sistem akan menjalankan fungsi-fungsinya. Perancangan spesifikasi fisik meliputi hardware, software, database, alat-alat telekomunikasi, personil, dan prosedur. Dengan demikian, produk-produk yang dihasilkan pada tahap ini adalah perancangan :

  3. Keluaran (output), masukan (input), dan antar muka pemakai (user interface) sistem.
  4. Hardware, software, database, alat-alat komunikasi, personil, dan prosedur.
  5. Bagaimana komponen-komponen di atas diintegrasikan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas perancangan sistem dapat disimpulkan “perancangan sistem merupakan proses pembuatan sebuah sistem yang baru dilakukan setelah menganalisis sistem yang sedang berjalan”.

Teori Khusus

Pengertian Posyandu

Konsep dasar posyandu

Menurut Ir. Tarmizi A. karim dalam jurnalnya ilmiah go infotech (2015:15)” menyatakan bahwa: Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang menjadi milik masyarakat dan menyatu dalam kehidupan dan budaya masyarakat. Posyandu berfungsi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masayarakat serta mendekatkan pelayanan kesehatan dasar.

Menurut Yudi Wahyu Wibowo dalam jurnal simposium nasional (2014:114)[25]menyatakan bahwa: Posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu dan dinamis seperti halnya program Keluarga Berencana (KB) dengan kesehatan atau berbagai program lainnya yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat.

Rinawati Kasrin dalam jurnal kesehatan stikes prima nusantara (2012:3)[26]Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan di suatu wilayah kerja puskesmas, dimana program ini dapat dilaksanakan di balai dusun, balai kelurahan, maupun tempat-tempat yang lain yang mudah didatangi masyarakat. Posyandu merupakan langkah yang cukup strategis dalam rangka pengembangan kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia agar dapat membangun dan menolong dirinya sendiri, sehingga perlu ditingkatkan pembinaannya. Untuk meningkatkan pembinaan posyandu sebagai pelayanan KB dan kesehatan yang dikelola untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan pelayanan teknis dari petugas perlu ditumbuh kembangkan serta peran aktif masyarakat dalam wadah LKMD

Menurut Ismawati dalam Skripsi Sulistio Rini jurnal simposium nasional, (2017:5)[27]“Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Posyandu Lansia Didusun Kronggahan I Gamping Kabupaten Sleman” menyatakan bahwa: Konsep dasar pelaksanan kegiatan posyandu lansia adalah kegiatan dari, oleh, dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan disuatu wilayah kerja puskesmas, program ini dapat dilaksanakan di balai dusun, balai kelurahan, maupun tempat-tempat lain yang mudah didatangi oleh masyarakat.

menurut Yudi Wahyu Wibowo dalam jurnal simposium nasional (2014:113)[25]menyatakan bahwa: Konsep Posyandu berkaitan erat dengan keterpaduan. Keterpaduan yang dimaksud meliputi keterpaduan dalam aspek sasaran, aspek lokasi kegiatan, aspek petugas penyelenggara, aspek dana dan lain sebagainya. (Departemen kesehatan). Posyandu dimulai terutama untuk melayani balita (imunisasi, timbang berat badan) dan orang lanjut usia (Posyandu Lansia), dan lahir melalui suatu. Legitimasi keberadaan Posyandu ini diperkuat kembali melalui Surat Edaran Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah tertanggal 13 Juni 2001 yang antara lain berisikan “Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu” yang antara lain meminta diaktifkannya kembali Kelompok Kerja Operasional (POKJANAL) Posyandu di semua tingkatan administrasi pemerintahan. Penerbitan Surat Edaran ini dilatarbelakangi oleh perubahan lingkungan strategis yang terjadi demikian cepat berbarengan dengan krisis moneter yang berkepanjangan

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang menjadi milik masyarakat dan menyatu dalam kehidupan dan budaya masyarakat

Definisi Bidan

Menurut Uliyah dan Nazriah dalam jurnalnya infokes (2015:46)[28]pengertian Bidan adalah seorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidanyang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang telah berlaku, dicatat (registrasi), diberi izin secara sah untuk menjalankan praktek.

Sedangkan menurut Wulandari (2014:16)[21]menyatakan bahwa: Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan penyedia jasa pelayanan kebidanan terhadap pasien. Bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan pelayanan terhadap pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak dan Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana. Bidan berperan membantu menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi, sehingga bidan harus mampu bekerja secara profesional sesuai dengan standar profesi, standar kompetensi, dan kode etik yang berlaku sehingga dapat terhindar dari perbuatan melawan hukum.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Bidan adalah seorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidanyang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang telah berlaku, dicatat (registrasi), diberi izin secara sah untuk menjalankan praktek.

Definisi Pelayanan

Menurut Moenir dalam journal of management (2016:7)[29]yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Masyarakat Dalam Pengurusan Kartu Identitas Penduduk (Ktp-El) Dan Dokumen Kependudukan Di Kantor Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Semarang“ di pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung. Kemudian dijelaskan lebih lanjut kriteria pelayanan menurut:

  1. Kemudahan dalam pengurusan kepentingan.
  2. Mendapatkan pelayanan yang wajar.
  3. Mendapatkan perlakuan yang sama tanpa pilih kasih.
  4. Mendapatkan perlakuan yang jujur dan terus terang.

Menurut Paramita dalam journal of management (2016:5)[30]Pengaruh “Keanekaragaman Produk, Kualitas Pelayanan Dan Store Atmosphere Terhadap Dap Impulse Buying Di Butik Cassanova Semarang” Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau dengan mesin secara fisik dan menyediakan kepuasan pelanggan.

Menurut Soetopo dalam journal of management (2016:6)[30]dengan judul “Analisis Pengaruh Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik Di Kelurahan Pudakpayung Kecamatan Banyumanik Kota Semarang” mendefinisikan pelayanan sebagai suatu usaha untuk membantu menyampaikan (mengurus) apa yang diperlukan orang lain. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan yaitu pelayanan yang diharapkan (Expected service) dan pelayanan yang dirasakan (perseivedservice)

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pelayanan sebagai suatu usaha untuk membantu menyampaikan (mengurus) apa yang diperlukan orang lain

Definisi Pasien

Menurut Eri Anggoro dalam e-journal teknik elektro dan komputer (2015:2)[31]dengan judul ”Diskursus Perawat Pasien Pelayanan Kesehatan” . menjelaskan definisi pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung kepada dokter

Menurut Sugiarso dalam jurnalnya e-journal teknik elektro dan komputer (2015:60)[31]pasien atau pesakit adalah seseorang yang menerima perawatan medis. Sering kali, pasien menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk memulihkannya. Asal mula kata kata pasien dari bahasa Indonesia analog dengan kata patient dari bahasa Inggris. Patient diturunkan dari bahasa Latin yaitu patiens yang memiliki kesamaan arti dengankata kerja pati yang artinya "menderita".

Menurut Lingga Wijaya dalam jurnal sisfokom (2017:81),[32]pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa seseorang yang menerima perawatan medis. Sering kali, pasien menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk memulihkannya

Definisi Rekam medis

Menurut Benni Purnama dalam jurnal manajemen sistem informasi (2016:153)[33]Rekam medis merupakan bukti tertulis mengenai proses pelayanan yang diberikan kepada pasien oleh Dokter dan tenaga kesehatan lainnya, yang mana dengan adanya bukti tertulis tersebut maka rekam medis yang diberikan dapat dipertanggungjawabkan, dengan tujuan sebagai penunjang tertib administrasi dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan rekam medis.

Menurut Tri Utami dalam jurnal infokes (2013:1)[34]Rekam medis adalah salah satu sarana untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan dirumah sakit. Tertib administrasi rumah sakit akan berhasil sebagaimana yang diharapkan apabila didukung dengan satu sistem pengelolaan rekam medik yang benar. Pengertian rekam medik menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.269/Menkes/PER/III/2008, rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

Menurut Bebas Widada dalam jurnal sisfotek global (2014:50)[35]dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien Dalam Peraturan Menteri Kesehataan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang Rekam Medis dijelaskan bahwa pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, kesehatan. Isi rekam medis berupa:

  1. Catatan, merupakan uraian tentang identitas pasien, pemeriksaan pasien, diagnosis, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain baik dilakukan oleh dokter dan dokter gigi maupun tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kompetensinya.
  2. Dokumen, merupakan kelengkapan dari catatan tersebut, antara lain foto rontgen, hasil laboratorium dan keterangan lain sesuai dengan kompetensi keilmuannya

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Jhonsen dalam Hendrianto dalam jurnal IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security - Vol. 3 No. 4 (59:2014),[36], “Website (Situs Website) merupakan kumpulan data dari halaman-halaman web yang berhubungan dengan file-file lain yang terkait. Dalam sebuah website terdapat suatu halaman yang dikenal dengan sebutan home page . home page adalah sebuah halaman yang pertama kali dilihat ketika seseorang mengunjungi website. Dari home page , pengunjung dapat mengklik hyperlink untuk pindah halaman lain yang terdapat dalam website tersebut.

Menurut Arie dalam e-journal teknik elektro dan komputer (2011:7),[37]“Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser.”

Menurut Murad dari CCIT (2013:49),[38]“Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Leni fitriani (2016:171)[14]Website merupakan sebuah halaman berisi informasi yang dapat dilihat jika komputer Anda terkoneksi dengan internet. Dengan adanya website, semua orang di dunia bisa mendapatkan dan mengelola informasi dengan berbagai sumber yang tersedia di internet. Website sendiri saat ini bisa memuat berbagai macam media, mulai dari teks, gambar, suara, bahkan video.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa “website adalah sebuah tempat untuk menyajikan informasi yang berbentuk gambar, suara, teks menggunakan sebuah perangkat lunak.”

XAMPP

Menurut Sutanto (2014:72)[39]menyatakan bahwa:

XAMPP merupakan singkatan dari X (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya.

Menurut Yudhanto dkk (2014:11),“XAMPP merupakan paket PHP dan MySQL berbasisi opensource yang ada saat ini merupakan andalan para programmer PHP dalam melakukan programming dan melakukan testing hasil programnya”.

Menurut Aditya dalam Priyanti dalam Indonesian Journal On Networking and Scurity (IJNS) Vol.2 No.3 (2013:56), menyatakan bahwa:

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAPP merupakan singkatan dari X (empat system operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, XAMPP adalah paket triad program berbasis web, yaitu Apache, PHP dan database MySQL yang dengan menginstal XAMPP maka kita tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan XAMPP (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket

Bagian-bagian Tool XAMPP

Bagian tool Xampp terdapat Apache, PHP, MySQL, phpMyAdmin dan Perl: (Wahana Komputer, 2014:72)[39]

  1. Apache

    Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

  2. PHP

    Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung sistem management database oracle, Microsoft access, interbase, d-base dan postgreSQL.

  3. MySQL

    SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

  4. PhpMyAdmin

    Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu per satu. Dengan phpMyAdmin kita dapat membuat tabel dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya.

  5. Perl

    Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall di mesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah sintaksnya susah dibaca karena banyak menggunakan simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bagian-bagian xampp terdapat 5 tool di antaranya Apache, PHP, MySQL, phpMyAdmin dan Perl.

Definisi My SQL

Menurut Sutanto (2014:73),[39]menyatakan bahwa:

MySQL disebut juga SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

Menurut Hendry (2015:1),menyatakan bahwa:

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional yang didistrbusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (Genarl Punlic License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersil.

Menurut Aditya dalam Priyanti dalam Indonesian Journal On Networking and Scurity (IJNS) Vol.2 No.3 (2013:56),menyatakan bahwa: MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoprasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa MySQL adalah sebuah pengoprasian basisdata yang mempermudah pengguna dalam pengoprasian dan pengerjaan basis data.

Definisi PHP

Menurut Sunarfri hantoro dalam Hendrianto dalam Indonesian Journal On Networking and Security Vol.3 No. 4 (2014:59)[36]menyatakan bahwa:

PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya akan dijalankan diserver tetapi disertakan pada dokumen HTML. Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web.

Menurut dani eko Ijns-indonesian journal on networking and security (2016:95),[36]“PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan berada di server (server side HTML embedded scripting). Perintah-perintah yang kita masukkan akan sepenuhnya dijalankan dan dikerjakan di server.”

Menurut Basworo (2016:3),[10]“PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor yang merupakan server-side programming, yaitu bahasa pemrograman yang diproses disisi server. Fungsi utama PHP dalam membangun website adalah untuk melakukan pengolahan data pada database”.

Menurut Fitriani (2016:171)[14]dokumen resmi PHP, PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor. Ia merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnyalah yang dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan browser.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa PHP adalah adalah bahasa pemrograman untuk membuat website yang bersifat sever-side scripting yang memungkinkan pengguna membuat website yang bersifat dinamis.

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Konsep Dasar UML

Menurut K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, 2014, pp. 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2[40]“The UML is a visual modelling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software sistem”. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

Menurut Fergus. U. Onu & Chinelo. V. Umeakuka dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506),[41]“A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the field of software engineering. A UML diagramis a partial graphical viewof a model of a sistem under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges ( flows) that represent elements sistem model. The UML model of the sistem might also contain other documentation such as use cases written as texts”.

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu : ( Alviyanto 2014:43)

  1. Kebergantungan. Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya yaitu elemen yang tidak mandiri (dependent).
  2. Asosiasi. Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya dan bagaimana hubungan suatu objek dengan yang lainnya. Asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
  3. Generalisasi. Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya atau objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.
  4. Realisasi. Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa

Jenis-Jenis Diagram UML

Menurut (Widodo 2011:10)[42]Berikut ini adalah definisi mengenai 9 diagram UML

  1. Class Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.
  2. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagramini memperlihatkan himpunan usecase dan aktor-aktor (suatujenis khusus dari kelas).
  3. Sequence Diagram : Bersifat dinamis.Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesandalam waktu tertentu.
  4. State Chart Diagram : Bersifat dinamis.Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state),transisi, kejadian serta aktifitas.
  5. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

Konsep Pemodelan Menggunakan UML

“menurut ginting (2013:9)[43]Dengan pemodelan menggunakan UML,pengembang dapat melakukan”:

  1. Tinjauan umum bagaimana arsitektur sistem secara keseluruhan.
  2. Penelaahan bagaimana objek-objek dalam sistem saling mengirimkan pesan dan saling bekerjasama satu sama lain.
  3. Menguji apakah sistem perangkat lunak sudah berfungsi seperti seharusnya.
  4. Dokumentasi sistem perangkat lunak untuk keperluan-keperluan tertentu dimasa yang akan dating

Menurut Munawar dalam Jurnalnya Fachruddin yang berjudul “analisis dan pemodelan sistem informasi komunitas (studi kasus : kanti sehati jambi)” (2013:8) menyatakan Pemodelan dengan Menggunakan UML (Unified Modelling Language), metode UML merupakan kesatuan dari pemodelan yang dikembangkan oleh Booch menjadi sangat terkenal dengan nama metode Design Object Oriented.

Metode ini menjadikan proses analisis dan desain kedalam empat tahapan iteratif, yaitu :

  1. Identifikasi kelas-kelas dan objek-objek.
  2. Identifikasi semantic dari hubungan objek dan kelas tersebut.
  3. Perincian interface.
  4. Implementasi.

Menurut Sinta maria dalam jurnalnya satin - sains dan teknologi informasi (2016:35)[44]dengan judul ” Pemodelan UML Untuk Sistem Pengelolaan Surat Masuk dan Keluar Berbasis Konsep Office Automation System ( Study Kasus : PT. Bank Riau Capem Duri )” UML adalah sekumpulan diagram yang digunakan untuk memodelkan suatu aspek yang berbeda dari suatu perangkat lunak berorientasi objek. UML cocok digunakan untuk sistem pemodelan yang kompleks. UML merupakan alat untuk menentukan dan memvisualisasikan suatu sistem perangkat lunak dengan menggambarkan pemetaan suatu aplikasi atau disain sistem database dan struktur database. Penggunaan UML sebagai alat untuk mendefinisikan struktur sistem merupakan cara yang sangat berguna untuk membangun sistem yang besar dan kompleks

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak

SDLC (Sistem Development Life Cycle)

2.2.4.1 Definisi SDLC (Sistem Development Life Cycle)

Menurut Baswananda (2014:4),[45]“Metode SDLC (Sistem Development Life Cycle) adalah tahapan-tahapan pengembangan sistem informasi yang pertama kali dikembangkan yang dilakukan oleh analisis sistem dan programmer untuk membangun sebuah sistem informasi.”

Menurut Astuti dalam jurnal sisfotek global (2016:64)[46]menyatakan bahwa: SDLC (Sistem Development Life Cycle) merupakan proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya berdasarkan best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik.

Sedangkan menurut Arif Yulianto dalam jurnal sisfotek global (2016:1),[47]SDLC mengacu pada model dan proses yang digunakan untuk mengembangkan sistem perangkat lunak dan menguraikan proses, yaitu pengembang menerima perpindahan dari permasalahan ke solusi.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa tahapan-tahapan pengembangan sistem informasi yang pertama kali dikembangkan yang dilakukan oleh analisis sistem dan programmer untuk membangun sebuah sistem

Langkah-langkah Metode SDLC

Menurut Baswananda, (2014:5)[45]Metode SDLC ini sering dinamakan sebagai proses pemecahan masalah, yang langkah-langkahnya adalah:

  1. Analisis. Tahap mempelajari sistem informasi yang sedang bejalan sangat berguna untuk mengetahui sebab dan akibat yang ditimbulkan oleh masalah, sehingga akan menghasilkan pelaporan yang mengungkapkan adanya permasalahan.
  2. Perancangan. Memahami bagaimana menterjemahkan keinginan pemakai sistem informasi tersebut, untuk memulai merancang suatu sistem informasi tersebut kedalam bahasa komputer, untuk memulai merancang suatu sistem informasi baru yang meliputi: input, file-file database dan output, bahasa yang digunakan, metode dan prosedur serta pengendalian.
  3. Penerapan. Hasil penyusunan sistem informasi adalah sebuah software komputer yang siap digunakan bagi kebutuhan user untuk dioprasi.
  4. Pemeliharan. Pemeliharaan yang dilakukan analisis adalah dengan melakukan perbaikan dan perbaikan dan pemeliharaan pada kesatuan atau kegagalan yang timbul dalam penggunaan sistem informasi.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa metode SDLC terdiri dari analisa, perancangan, penerapan dan pemeliharaan

Definisi Pieces

Menurut Sasono Wibowo(2014:3)[25]dalam jurnal PSI UDINUS Metode PIECES mengunakan enam variabel evaluasi yaitu Peformance,Information/Data,Economic, Control/Security, Efficiency dan Service. Berikut ini penjelasan singkat dari masing-masing variabel :

  1. Performance (kinerja) : menilai

    apakah proses atau prosedur yang ada masih mungkin ditingkatkan kinerjanya. Dalam hal ini kinerja diukur dari throughput,yaitu jumlah pekerjaan/output/deliverables yang dapat dilakukan/dihasilkan pada saat tertentu dan responsetime,yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan serangkaian kegiatan untuk menghasilkan output/deliverables tertentu.

  2. Information(informasi): menilai

    apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki sehingga kualitas informasi yang dihasilkan menjadi semakin baik. Yang dimaksud kualitas informasi yang semakin baik adalah yang semakin relevan, akurat, handal, dan lengkap serta disajikan secara tepat waktu.

  3. Economics (Ekonomi) : menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan manfaatnya (nilai gunanya) atau diturunkan biaya penyelenggaraanya.
  4. Control/Keamanan (Pengendalian) : menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan sehingga kualitas pengendalian menjadi semakin baik, dan kemampuannya untuk mendeteksi kesalahan/ kecurangan menjadi semakin baik pula.metode PIECES

Menurut Weda Adistianaya (2017:13) Dewa dalam jurnal Jurnal Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Metode PIECES adalah metode analisis sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik[2]. Dalam menganalisis sebuah sistem, biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan. Analisis ini disebut dengan PIECES Analisis (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency and Service). Analisis PIECES ini sangat penting untuk dilakukan sebelum mengembangkan sebuah sistem informasi karena dalam analisis ini biasanya akan ditemukan beberapa masalah utama maupun masalah yang bersifat gejala dari masalah utama. Metode ini menggunakan enam variable evaluasi yaitu :

  1. Performance (kinerja)
  2. Kinerja merupakan variable pertama dalam metode analisis PIECES. Dimana memiliki peran penting untuk menilai apakah proses atau prosedur yang ada masih mungkin ditingkatkan kinerjanya, dan melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini kinerja diukur dari:

    1. throughput, yaitu jumlah pekerjaan /output /deliverables yang dapat dilakukan/ dihasilkan pada saat tertentu.
    2. response time, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan serangkaian kegiatan untuk menghasilkan output/deliverables tertentu.
  3. Information (informasi) Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki sehingga kualitas informasi yang dihasilkan menjadi semakin baik. Informasi yang disajikan haruslah benar–benar mempunyai nilai yang berguna. Hal ini dapat diukur dengan :
    1. Keluaran ( Outputs ) : Suatu sistem dalam memproduksi keluaran.
    2. Masukan ( Inputs ) : Dalam memasukkan suatu data sehingga kemudian diolah untuk menjadi informasi yang berguna.
  4. Economic (ekonomi) Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan manfaatnya (nilai gunanya) atau diturunkan biaya penyelenggaraannya.
  5. Control (pengendalian) Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan sehingga kualitas pengendalian menjadi semakin baik, dan kemampuannya untuk mendeteksi kesalahan/kecurangan menjadi semakin baik pula.
  6. Efficiency (efisiensi) Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki, sehingga tercapai peningkatan efisiensi operasi, dan harus lebih unggul dari pada sistem manual. 6. Service (layanan) Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki kemampuannya untuk mencapai peningkatan kualitas layanan. Buatlah kualitas layanan yang sangat user friendly untuk end – user (pengguna) sehingga pengguna mendapatkan kualitas layanan yang baik.

Menurut Iqbal Hanafri (2014:23)[46]dalam Jurnal Sisfotek Global Metode PIECES yang terdiri dari Performance, Information/data, Control/security, Efficiency, Service. Masing-masing kategori tersebut dapat dibagi lagi menjadi beberapa kriteria.

  1. Performance Kinerja adalah suatu kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Berikut indikator-indikator yang dapat menunjukkan kinerja suatu sistem informasi :
    1. throughput, dimana sistem dinilai dari banyaknya kerja yang dilakukan pada beberapa periode waktu.
    2. respon time, yaitu delay rata-rata antara transaksi dan respon dari transaksi tersebut.
    3. audibilitas, yaitu kecocokan dimana keselarasan terhadap standar dapat diperiksa.
    4. kelaziman komunikasi, yaitu tingkat dimana interface standar, protokol, dan bandwith digunakan.
    5. kelengkapan, yaitu derajat dimana implementasi penuh dari fungsi yang diharapkan tercapai.
    6. konsistensi, yaitu penggunaan desain dan teknik dokumentasi yang seragam pada keseluruhan proyek pengembangan perangkat lunak.
    7. toleransi kesalahan, yaitu kerusakan yang terjadi pada saat program mengalami kesalahan

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa Metode PIECES mengunakan enam variabel evaluasi yaitu Peformance,Information/Data,Economic, Control/Security, Efficiency dan Service

Definisi Black box

Menurut F. N. Hakim (2016:53)[19]dalam jurnal Komputaki Pengujian perangkat lunak ini menggunakan metode pengujian Black Box. Pengujian Black Box Digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang. Adapun rancangan pengujian sistem yang akan diuji telah dikelompokan

Menurut Asih Rohmani(2016:4)[6]Journal of Information System Pengujian dengan menggunakan metode black box adalah pengujian kebutuhan dan hanya berfokuskan kepada fungsional dari sebuah perangkat lunak atau program. Pengujian ini dilakukan untuk meyakinkan semua input diterima dengan tepat, dan output yang dihasilkan juga tepat dan berjalan dengan baik. Dengan kata lain, metode pengujian black box adalah untuk mengetes hubungan antar program dalam sebuah sistem.Kelebihan dan kelemahan black box testing adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Tabel Black box

Kelebihan

Kekurangan

Perincian aplikasi dapat ditentukan di awal, dan pengujian dilakukan berdasarkan perincian spesifikasi tersebut

Apabila keperluan perangkat lunak yang akan dikembangkan tidak begitu jelas, pembuatan dokumentasi yang tepat akan sedikit sulit.

Dapat dipakai untuk menilai konsistensi suatu aplikasi, dan tidak perlu melihat kode program secara detil

Pengguna akan kurang merasa yakin dengan perangkat lunak yang diuji apakah lolos dalam standar pengujian.

Menurut Shivani Archarya dan Vidhi P (2013:175),[28]“berpendapat dalam pegujian metode black box testing terdapat banyak metode teknis, diantaranya Equivalence Partitioning, Boundary Value Analysis/ Limit Testing, Couse Effect Graphing, Comparison Testing, Fuzz Testing , Model-baset Training”.

Nidhra dan Dondeti (2012:1),[48]“black box testing juga disebut functional testing, sebuah teknik pengujian fungsional yang merancang test case berdasarkan informasi dari spesifikasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa Pengujian Black Box Digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang.

Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan (2012:66)[49]elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus di kumpulkan melalui proses elisitasi.

Menurut Siahaan (2012 : 75)[49]langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan yaitu:

  1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.
  2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomuniasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.
  3. Identifikasi ranah permasalahan yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik ke ranah aplikasi.
  4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan misalnya wawancara, kelompok fokus atau pertemuan tim.
  5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapt mereduksi dampak dari kebutuhan yang bisa teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.
  6. Mengidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.
  7. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan atau pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.

Di dalam elisitasi kebutuhan juga dikenal istilah viewpoints. Viewpoints atau sudut pandang adalah pihak-pihak yang meminta atau menggunakan layanan yang diberikan atau disediakan oleh sistem. Viewpoints dapat digunakan untuk mengelompokkan pemangku kepentingan dan sumber-sumber kebutuhan lain. Ada tiga viewpoints yang umum yaitu :

  1. Interactor viewpoints yaitu orang atau sistem lain yang berinteraksi secara langsung dengan sistem.
  2. Indirect viewpoints yaitu pemangku kepentingan yang tidak menggunakan sistem tetapi mempengaruhi jalannya sistem.
  3. Domain viewpoints yaitu karakteristik ranah dan batasan yang mempengaruhi kebutuhan sistem.

Pemilihan teknik elisitasi sangatlah bergantung pada waktu, sumber daya yang tersedia dan jenis informasi yang perlu digali. Ada beberapa jenis teknik elisitasi yang dapat dikombinasikan dalam proses penspesifikasian kebutuhan perangkat lunak yaitu :

  1. Teknik-Teknik Tradisional
  2. Teknik-teknik pengumpulan kebutuhan yang meliputi wawancara, observasi, sampling dan analisis dokumen yang ada, seperti bagian organisasi, model proses atau standar dan buku petunjuk sistem yang ada.

  3. Observasi
    1. Panduan langkah-langkah yang dapat digunakan ketika hendak melakukan teknik observasi :
      1. Secara pribadi seorang analis mengunjungi lokasi pengamatan
      2. Analis merekam kejadian dalam lokasi pengamatan, termasuk volume dan pengolahan lembar kerja.
    2. Adapun keuntungan dari teknik observasi adalah :
      1. Mendapatkan fakta tertulis dari pada pendapat (opinion)
      2. Tidak membutuhkan konstruksi pertanyaan
      3. Tidak mengganggu atau menyembunyikan sesuatu end-user tidak
      4. Analis tidak bergantung pada penjelasan lisan dari end-user
    3. Adapun kerugian dari teknik observasi adalah :
      1. Jika terlihat, analis mungkin mengubah operasi (end-users merasa diamati)
      2. Dalam jangka panjang, fakta yang diperoleh dalam satu observasi mungkin tidak dapat (representative) dalam kondisi harian atau mingguan.
      3. Membutuhkan pengalaman dan keahlian khusus dari analis
  4. Wawancara
  5. Wawancara formal atau informal dengan pemangku kepentingan sistem seringkali menjadi bagian besar dari proses rekayasa kebutuhan. Pada saat wawancara, analisa sistem memberikan beberapa pertanyaan kepada pemangku kepentingan tentang sistem yang mereka gunakan (existing sistem) dan sistem yang dikembangkan. Kebutuhan adalah hasil jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Wawancara terdiri atas dua jenis yaitu:

    1. closed interview, dimana pemangku kepentingan menjawab serangkaian pertanyaan yang telah ditentukan batasan jawaban dan
    2. open interview, dimana pertanyaan yang diberikan bersifat mengekplorasi persolana yang dihadapi pemangku kepentingan, pertanyaan yang diberikan tidak dapat dijawab “ya” atau “tidak”. Pada praktiknya wawancara dengan pemangku kepentingan menggunakan perpaduan dua teknik wawancara tersebut.
  6. Analisis Prosedur
  7. Panduan langkah-langkah yang dapat digunakan ketika hendak melakukan teknik analisis prosedur:

    1. Dengan prosedur operasi dapat mempelajari dan mengidentifikasi aliran dokumen kunci melalui sistem informasi,yaitu dengan data flow diagram (DFD)
    2. Setiap aliran dokumen kunci menjelaskan prosedur operasi sistem
    3. Melalui observasi, analis mempelajari kenyataan daripada mendeskripsikan volume distribusi (tinggi, rendah, sedang) dan apa yang selanjutnya dikerjakan terhadap salinan dari dokumen aslinya.

    Keuntungan metode analisis prosedur adalah :

  8. Evaluasi prosedur dapat dikerjakan dengan campur tangan (interferences) yang minimal dan tidak memengaruhi operasional pemakai.
  9. Prosedur aliran dapat menjadi sebuah struktur checklist untuk melakukan observasi

    Kerugian metode analisis prosedur adalah :

    1. Prosedur mungkin tidak lengkap dan tidak up to date lagi
    2. Mempelajari bagan aliran dokumen membutuhkan waktu dan keahlian khusus
  10. Pengamatan Dokumen
  11. Panduan langkah-langkah yang dapat digunakan ketika hendak melakukan teknik pengamatan dokumen :

    1. Mengidentifikasi dokumen utama dan laporan (physical data flow diagram)
    2. Mengumpulkan salinan dokumen aktual dan laporan
    3. Setiap dokumen atau laporan, digunakan untuk mencatat data, yang meliputi item (ukuran dan tipe), frekuensi penggunaan dan strukturnya kodingnya (coding structure)

    Adapun keuntungan dari teknik pengamatan dokumen ini adalah:

    1. Meminimalkan interupsi dari fungsi operasionalnya
    2. Permulaan elemen kamus data
    3. Seringkali, dapat mempertimbangkan modifikasi prosedural utama

    Adapun kerugian dari teknik pengamatan dokumen ini adalah bahwa teknik ini umumnya membutuhkan waktu yang cukup besar, karena banyak organisasi bisnis yang memiliki dokumen dan laporan dalam jumlah yang luar biasa besar.

  12. Sampling
  13. Teknik sampling dapat membantu mengurangi waktu dan biaya. Perlu kecemasan untuk memilih sample dari populasi, sehingga membutuhkan keahlian statistik supaya tidak mengalami kegagalan atau ancaman.

Menurut Dade Bachtiar & Atikah (2015:74)[50]dalam menyatakan bahwa: Elisitas berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”

Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  5. Elisitasi Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengancara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    4. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    5. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    6. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
  7. Final Draft Elisitasi
  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Sedangkan menurut Andi prastomo (2014:166)[9]menyatakan bahwa Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Menurut Sommerville, Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus di kumpulkan melalui proses

Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Mulyandi dalam jurnal semnasteknomedia (2013:17-153)[51],“Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Laporan Skripsi ini, antara lain:

Tabel 2.2 literature review

No

Identitas dan Judul

Peneliti

Metode

Hasil

Perbedaan

1

pengembangan sistem informasi posyandu berbasis web (studi kasus: posyandu cempaka ii kelurahan baranangsiang kota bogor)”

Siti nur azizah(Univeristas UIN jakarta)

Menggunakan perancangan Borland Delphi 7, MySQL, dan Mozilla Firefox sebagai software pengembangan sistem.

mengembangkan sistem informasi posyandu yang masih manual sehingga menjadi sistem informasi posyandu berbasis web yang dapat memudahkan proses pengolahan, pencarian, dan pelaporan data kegiatan Posyandu Cempaka II

Metode analisa lebih mengarah ke pengembangan yang sudah tersistem dan lebih menfokus kan riwayat hidup

2

Jurnal perancangan dan implementasi sistem informasi posyandu terintegrasi berbasis android

,Burhanuddin Dirgantoro (UNIVERTAS TELKOM)(2016)[52]

Menggunakan java, android, mysql, kms, android studio

Merancang informasi, mulai dari profil, grafik,jadwal, informasi, serta riwayat pada posyandu

Metode analisanya lebih mengarah kebasis android dan berbeda pula bahasa pemrograman

3

Sistem informasi posyandu balita berbasis web pada desa bandung harjo kabupaten jepara berbasis web

AnaNimatul Khasanah(UNIVERSITAS MURIA KUDUS) (2013)

Metode analisa sistem menggunakan metode PIECES dan metode perancangan sistemnya menggunaka metode UML (Unified Modeling Language).

Merancang informasi khusus balita mulai dari gizi hingga pertumbuhan balita

Metode analisanya lebih mengarah ke balita dan penelitian mereka masih sama menggunakan PIECES

4

Pembangunan sistem informasi data balita pada posyandu desa ploso kecamatan punung kabupaten pacitan

Widiana Mulyani (2013)[53]

Sistem menggunakan Visual Basic dan microsoft acces 2003

Sistem yang digunakan data balita masih manual pada posyandu

5

Perancangan Sistem Informasi Posyandu Online

Yudi Wahyu Wibowo , Paulus Insap Santosa, Eko Nugroho (2014)[25]

Sistem menggunakan android,kernel linux dan smartphone

Ssistem yang digunakan posyandu masih manual

Metode analisa lebih mengarah ke pengembangan yang sudah tersistem dan lebih menfokus kan efisiensi pasien berbasis dekstop

BAB III

PEMBAHASAN

Tinjauan Umum

Gambaran umum dan sejarah singkat Posyandu Desa Singabangsa Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor

Posyandu Desa Singabangsa berdiri sejak 1990. Berdirinya Posyandu Singabangsa itu didirikan dari balai desa untuk masyarakat. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian dari kesejahteraan umum seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Departemen Kesehatan pada Tahun 1975 menetapkan kebijakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). Adapun yang dimaksud dengan PKMD ialah strategi pembangunan kesehatan yang menerapkan prinsip gotong-royong dan swadaya masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat dapat menolong dirinya sendiri melalui pengenalan dan penyelesaian masalah kesehatan yang dilakukan bersama petugas kesehatan secara lintas program dan lintas sektor terkait.

Diperkenalkannya PKMD pada Tahun 1975 mendahului kesepakatan internasional tentang konsep yang sama, yang dikenal dengan nama Primary Health Care (PHC), seperti yang tercantum dalam Deklarasi Alma Atta pada Tahun 1978. Pada tahap awal, kegiatan PKMD yang pertama kali diperkenalkan di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, diselenggarakan dalam pelbagai bentuk. Kegiatan PKMD untuk perbaikan gizi, dilaksanakan melalui Karang Balita, sedangkan untuk penanggulangan diare, dilaksanakan melalui Pos Penanggulangan Diare, untuk pengobatan masyarakat di perdesaan melalui Pos Kesehatan, serta untuk imunisasi dan keluarga berencana, melalui Pos Imunisasi dan Pos KB Desa. Perkembangan berbagai upaya kesehatan dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat yang seperti ini, disamping menguntungkan masyarakat, karena memberikan kemudahan bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan, ternyata juga menimbulkan berbagai masalah, antara lain pelayanan kesehatan menjadi terkotak-kotak, menyulitkan koordinasi, serta memerlukan lebih banyak sumber daya. Untuk mengatasinya, pada Tahun 1984 dikeluarkanlah Instruksi Bersama antara Menteri Kesehatan, Kepala BKKBN dan Menteri Dalam Negeri, yang mengintegrasikan berbagai kegiatan yang ada di masyarakat ke dalam satu wadah yang disebut dengan nama Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU).

Kegiatan yang dilakukan, diarahkan untuk lebih mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi, yang sesuai dengan konsep GOBI – 3F (Growth Monitoring, Oral Rehydration, Breast Feeding, Imunization, Female Education, Family Planning, dan Food Suplementation), untuk Indonesia diterjemahkan ke dalam 5 kegiatan Posyandu, yaitu KIA, KB, Imunisasi, Gizi dan penanggulangan diare. Perencanaan Posyandu yang merupakan bentuk baru ini, dilakukan secara missal untuk pertama kali oleh Kepala Negara Republik Indonesia pada Tahun 1986 di Yogyakarta, bertepatan dengan peringatan hari Kesehatan nasional. Sejak saat itu Posyandu tumbuh dengan pesat. Pada Tahun 1990, terjadi perkembangan yang sangat luar biasa, yakni dengan keluarnya Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan Mutu Posyandu. Melalui instruksi ini, seluruh kepala daerah ditugaskan untuk meningkatkan pengelolaan mutu Posyandu. Pengelolaan Posyandu dilakukan oleh satu Kelompok Kerja Operasional (PokJaNal) Posyandu yang merupakan tanggung jawab bersama antara masyarakat dengan Pemerintah Daerah (Pemda).

Landasan Hukum Posyandu

  1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945, pasal 28 H ayat 1 dan UU No 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan.
  2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan
  3. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai daerah otonom.
  4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
  5. Surat Edaran Mendagri Nomor 411.3/1116/SJ Tahun 2001 tentang Revitalisasi Posyandu.
  6. Undang-Undang nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
  7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1457 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
  8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2003 tentang Pemerintah Daerah.
  9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Pemerintah Daerah.
  10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
  11. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
  12. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 131 Tahun 2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional.
  13. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 14. PP No.7 Tahun 2005 tentang RPJMN

(rencana pembangunan).

Visi dan Misi Posyandu Desa Singabangsa

  1. Visi Posyandu Desa Singabangsa
  2. Posyandu Singabangsa mengacu pada visi yaitu “Menjadi model pelayanan Posyandu yang profesional dalam melayani masyarakat Singabangsa dan dapat dipercaya, dibanggakan dalam penanganan medis”.

    1. Menjadi model pelayanan masyarakat yaitu menjadi contoh pelayanan bagi unit-unit Posyandu lainnya.
    2. Profesional melayani dengan sigap dalam permasalahan keluhan dan penyakit yang Terjadi pada masyarakat Desa Singabangsa
    3. Dipercaya dan dibanggakan masyarakat mempunyai maksud adanya pengakuan Dari masyarakat terhadap Posyandu pada Desa Singabangsa.
  3. Misi Posyandu Desa Singabangsa
  4. Posyandu Singabangsa mengacu pada misi yaitu ”meningkatkan sumber daya organisasi yang multifungsi dalam pelayanan prima kepada masyarakat melalui penyuluhan dan kerjasama lintas sektor dengan mengembangkan potensi yang berazaskan kemitraan.”

    1. Meningkatkan sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendidikan berkelanjutan.
    2. Meningkatkan konsolodasi internal dalam organisasi Posyandu Multifungsi
    3. Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat sesuai keilmuan dan standar yang berlaku
    4. Penggerakan dan pemberdayaan sumber daya masyarakat melalui penyuluhan, pembinaan, dengan melibatkan kerja sama lintas sector.
    5. Penggalian sumber dana dengan mengembangkan potensi yang ada berazaskan kemitraan.

Tujuan Umum

Menunjang percepatan penurunan angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat.

Tujuan Khusus

  1. Meningkatnya peran serta masyarakt dalam penyelenggaraan upaya kesehatan

dasar, terutamayang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.

  1. Meningkatnya peran lintas sektor dalam Penyelenggaraan Posyandu, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
  2. Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.

Sasaran Posyandu

Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya:

  1. Bayi
  2. Anak Balita
  3. Ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan ibu menyusui

Fungsi Posyandu

  1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan AKI dan AKB.
  2. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.

Struktur dan Tata Cara Kerja Kader Posyandu

  1. Struktur organisasi kader Posyandu

    Struktur organisasi pada Posyandu Desa Singabangsa memiliki bagian-bagian sebagai berikut:

Struktur Organisasi Posyandu Pada Desa Singabangsa

Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor

Tabel 3.1 Struktur Organisasi Posyandu pada Desa Singabangsa Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor

Dari Tabel 3.1 Struktur di atas dapat di lihat bahwa Posyandu Desa Singabangsa terdiri dari Kepala Desa yang langsung membawahi kepala Posyandu dan kepala Posyandu juga membawahi sebuah sekretariat, bendahara, dan kader.

  1. Tata Kerja Posyandu Singabangsa
  2. Adapun tata cara dari struktur organisasi pada pelayanan Desa Singabangsa Kecamatan Tenjo:

    1. Kepala desa berfungsi untuk melaksanakan dan meminta keterangan laporan keluhan masyarakat posyandu
    2. Pokjal Posyandu bertugas Pokja Posyandu sebagai pembantu umum dalam menyelengarakan administrasi surat menyurat yang berkaitan dengan program/kegiatan pembinaan teknis operasional Posyandu
    3. Kepala Posyandu bertugas mengkoordinasi atas laporan semua kegiatan bidan dan kader yang di naunginya
    4. Puskesmas bertugas untuk terutama pasien KIA(kesehatan ibu dan anak)
    5. Kader pendaftaran bertugas untuk memberi form terhadap pasien
    6. Kader penimbangan bertugas untuk menimbang pasien
    7. Kader rekam medik bertugas untuk menanykan keluhan dan memberikan konseling terhadap pasien

Tata Laksana Sistem

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Dalam bab ini peneliti akan mengemukakan tentang prosedur sistem yang berjalan, Use case diagram sistem yang berjalan, activity diagram sistem yang berjalan dan sequence diagram sistem yang berjalan.

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Pasien melakukan pendaftaran kepada petugas Posyandu
  2. Kader mendata pendaftaran pasien
  3. Kader melakukan pelayanan Posyandu
  4. Kader mencatat rekam medik pasien
  5. Bidan memberikan obat ke pasien
  6. Kader membuat laporan pelayanan Posyandu
  7. Kepala Posyandu menerima laporan pasien Posyandu
  8. Menyerahkan laporan ke pokja untuk arsip kelurahan

Rancangan Sistem Yang Berjalan

  1. Use case Diagram Sistem Yang Berjalan
  2. Untuk menganalisa sistem yang berjalan mengenai sistem pengolahan arsip di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tangerang Timur maka digambarkan dengan menggunakan Use case Diagram.

    Gambar 3.1 Use case Diagram pada pelayanan Posyandu

    Berdasarkan Gambar 3.1 Use case Diagram pelayanan Posyandu Berdasarkan skema gambar diagram tersebut di atas, maka penjelasan peneliti uraikan di dalam penjelasan sebagai berikut :

    1. Nama Use case  : Melakukan pendaftaran
      Aktor  : Pasien dan Petugas Pendaftaran
      Deskripsi  : Pasien melakukan pendaftaran dilayani oleh petugas posyandu.

    2. Nama Use case  : Melakukan rekam medik
      Aktor  : Pasien dan Petugas rekam medik
      Deskripsi  : Petugas melakukan rekam medik kepada pasien

    3. Nama Use case  :Membuat Laporan Pelayanan Posyandu
      Aktor  :Petugas Posyandu melaporkan hasil report ke kepala Posyandu

    4. Nama Use case  : menyerahkan laporan
      Aktor  : Pokja dan kepala posyandu
      Deskripsi  : menyerahkan laporan ke pokja untuk arsip kelurahan

  3. Activity Diagram Sistem yang Berjalan
  4. Activity Diagram ini untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun Use case. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

    Gambar 3.2. Activity Diagram

    Gambar 3.2. Activity Diagram pelayanan Posyandu pada Desa Singabangsa Berdasarkan Gambar 3.2 Activity Diagram pelayanan posyandu pada desa Singabangsa terdapat:

    1. Urutan sistem yang berjalan
      1. Melakukan pendaftaran
      2. Mendata pendaftaran
      3. Melakukan pelayanan Posyandu
      4. Mencatat rekam medik pasien
      5. Memberikan obat
      6. Membuat laporan pelayanan Posyandu
      7. Menerima laporan pelayanan Posyandu
      8. Cek laporan
      9. Acc laporan
      10. Menyerahkan laporan ke pokja untuk arsip kelurahan
  5. Sequence Diagram Sistem yang Berjalan
  6. Dari keterangan di atas dapat digambarkan dengan sequence diagram mengenai penggunaan pelayanan Posyandu, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem arsip pada pelayanan pajak.

    Gambar 3.3 Sequence Diagram pelayanan Posyandu Desa Singabangsa

    Berdasarkan Gambar 3.3 Sequence Diagram pelayanan posyandu terdapat:

    1. 1 Lifeline antarmuka yang berinteraksi dengan pasien
    2. 4 Actor yang melakukan kegiatan yaitu pasien, kader, kepala Posyandu dan pokja
    3. 4 message mengisi formulir untuk pasien, mencatat rekam medik pasien, menerima obat membuat laporan Posyandu
    4. Penjelasan skenario gambar diagram di atas yaitu
      1. Pasien wajib melakukan pendaftaran
      2. Lalu kader mencatat rekam medik pasien
      3. Kader Memberikan obat terhadap pasien
      4. Membuat laporan ke kepala Posyandu
      5. Cek laporan
      6. Acc laporan
      7. Menyerahkan laporan ke pokja untuk arsip kelurahan

Analisa Sistem yang Berjalan

Metode Analisis PIECES

Berikut ini tabel perbandingan dari sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang diusulkan untuk Posyandu Singabangsa.

Tabel 3.2 Metode Analisis PIECES

No

Jenis analisis

Kelemahan sistem yang sedang berjalan

Sistem yang di usulkan

1

Performance (kinerja)

  1. Pendataan awal berupa identitas dari pasien masih menggunakan Form

  2. Kader harus memasukan identitas diri pasien secara tertulis

  3. Kader masih menggunakan data laporan pasien berupa kertas ke kepala bagian

  1. pendataan awal identitas berupa form yang tersistem

  2. kader tak perlu lagi memasukan identitas diri melalui surat karna data yang ditulis pasien sudah tersistematis

  3. kader hanya mengirim data laporan dengan sistem yang sudah disediakan ke kepala bagian

2

Information (informasi)

  1. Informasi data pasien yang dihasilkan hanya berbentuk dokumen yang sangat rentan hilang dan disalah gunakan oleh orang lain

  2. Terjadinya penumpukan berkas pasien di gudang berkas yang tersedia sehingga menyulitkan kader mencari berkas pasien untuk dilaporkan kepada kepala bagian

  1. Informasi yang sudah di tulis mengunakan sistem yang saya sediakan sehingga tidak menyulitkan kader untuk mencari dokumen yang sudah ada pada sistem

  2. Tidak akan adanya penumpukan dikarenakan berkas yang dimasukan akan langsung masuk ke database sehingga kader tidak keluar masuk ke kepala bagian untuk melaporkan

3

Economics (ekonomi)

  1. Membutuhkan pengeluaran dana untuk membeli kertas.

  2. Pasien harus mengisi form pendaftaran sehingga terjadi antrian dan membuat tidak efisien.

  1. Tidak menggunakan banyak kertas dikarenakan sistem yang saya usulkan secara otomatis sudah tersistem

  2. Pendaftaran sudah menggunakan sistem sehingga tidak menggunakan kertas sebagai media pendaftaran.

4

Control (kontrol atau keamanan)

  1. Tidak adanya keamanan data sehingga data pasien dapat dengan mudah diakses oleh banyak orang.

  2. Sering hilangnya data pasien karena tidak adanya tempat penyimpanan data.

  1. Keamanan data terjamin karena hanya user tertentu yang dapat menggunakan sistem.

  2. Data pasien tidak hilang karena sudah menggunakan database sebagai media penyimpanan data.

5

Efficiency (efisiensi)

  1. Membutuhkan banyak pegawai untuk mealukan pendaftaran.

  2. Membutuhan banyak kertas untuk penyimpanan data sehingga harus menyediakan dana untuk pembelian kertas.

  1. Tidak membutuhkan banyak tenaga untuk melakukan pendaftaran karena sudah menggunakan sistem.

  2. Tidak menggunakan banyak kertas karena sudah menggunakan sistem sehingga data pasien dapat tersimpan dengan baik didalam database.

6

Service (pelayanan)

  1. Membutuhkan waktu untuk melayani pendaftaran.

  2. Membutuhkan banyak tenaga untuk melayani pendaftaran pasien.

  1. Tidak membutuhkan banyak waktu data dapat cepat diproses.

  2. Tidak membutuhkan banyak tenaga untuk melayani pendaftaran pasien

Dalam penelitian yang sedang dilakukan mengenai sistem Pelayanan pada Desa Singabangsa ditemukan beberapa masalah yang

Analisa laporan pelayanan

dihadapi dalam menjalankan sistem informasi yang sedang berjalan yaitu:

  1. Sistem yang berjalan saat ini masih manual.
  2. belum terintegrasinya data laporan posyandu pada kepala Posyandu dan Pokja

Identifikasi masalah pada pelayanan Posyandu

  1. kader posyandu sering mengalami kesulitan dalam proses pencarian data karena data ditulis tangan sehingga menyulitkan kader dalam pencarian,
  2. tidak adanya tempat penyimpanan data karena data saat ini berupa dokumen kertas sehingga rentan hilang,
  3. membutuhkan waktu yang lama untuk pembuatan laporan sehingga dapat menghambat kinerja dari kader posyandu dan data yang dihasilkan terkadang tidak sesuai dengan jumlah pelayanan kesehatan.

Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil analisis, peneliti mengetahui bahwa kebutuhan sistem saat ini adalah perlu adanya sebuah sistem yang dapat dikelola oleh kader dalam merumuskan masalah pelayanan Posyandu dalam melayani pasien

Analisis Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan. Peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

  1. Membuat satu rancangan sistem pelayanan Posyandu berbasis web untuk mempermudah kader dalam melayani pasien agar tidak mengantri serta tidak keluar masuk ruangan dalam membuat laporan pelayanan Posyandu. Bahasa pemrograman yang digunakan yakni HTML untuk dasar pemrograman, CSS untuk menghias program, JAVA SCRIPT untuk menjelajah Web, PHP mengendalikan semua program tugas utama PHP adalah serverside.
  2. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah serta mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan dari kebutuhan pengguna yang belum terpenuhi. Dalam hasil wawancara ini dilakukan kepada stakeholder mengenai sistem yang diusulakan. Berikut dibawah ini merupakan tabel 3.5 data elisitasi tahap I yang berisikan (tiga) kebutuhan functional dan 4 (empat) kebutuhan non functional.

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I

Functional

No

Analisa kebutuhan

Saya ingin sistem terdapat :

1

Menampilkan Menu Home

2

Menampilkan menu profile kader

3

Menampilkan profil Posyandu

4

Menampilkan struktur organisasi posyandu

5

Menampilkan logo posyandu

6

Menampilkan menu foto kegiatan

7

Menampilkan Menu Login Kader pendaftaran untuk admin

8

Menampilkan verifikasi login benar dan login salah

9

Menampilkan Menu tambah pendaftaran pasien

10

Menampilkan menu edit data pendaftaran pasien

11

Menampilkan menu delete pendaftaran pasien

12

Menampilkan menu cari data pasien

13

Menampilkan cari pendaftaran pasien

14

Menampilkan menu login kader Rekam medik

15

Menampilkan verifikasi login benar dan login salah

16

Menampilkan Menu tambah rekam medik

17

Menampilkan Menu edit rekam medik

18

Menampilkan Menu delete rekam medik

19

Menampilkan Menu cari rekam medik

20

Menampilkan menu login untuk kepala posyandu

21

Menampilkan verifikasi login benar dan login salah

22

Menampilkan menu pembuatan admin kader

23

Menampilkan Menu cetak laporan rekam medik

24

Menampilkan verifikasi login benar atau login salah

25

Menampilkan menu pembuatan kabag

26

Menampilkan menu statistik dari kabag

27

Menampilkan menu cetak laporan statistik dari kabag

28

Menampilkan menu logout

Non Functional

No

Menampilkan menu login untuk Pokja

Menampilkan verifikasi login benar atau login salah

1

Menampilkan menu pembuatan kabag

2

Menampilkan menu statistik dari kabag

3

Menampilkan menu cetak laporan statistik dari kabag

Penyusun




( CANDRA PRATAMA )


Nim : 13114776648

Stakeholder,




Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengk1asifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi. Berikut dibawah ini merupakan tabel 3.6 yang berisikan elisitasi tahap II yang telah diklasifikasikan berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Pada elisitasi tahap II ini berisikan 30 (tiga puluh) kebutuhan functional dan 3 (empat) kebutuhan non functional.

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II

Functional

No

Analisa kebutuhan

M

D

I

Saya ingin sistem terdapat :

1

Menampilkan Menu Home

2

Menampilkan menu profile kader

3

Menampilkan profil Posyandu

4

Menampilkan struktur organisasi posyandu

5

Menampilkan logo posyandu

6

Menampilkan menu foto kegiatan

7

Menampilkan Menu Login Kader pendaftaran untuk admin

8

Menampilkan verifikasi login benar dan login salah

9

Menampilkan Menu tambah pendaftaran pasien

10

Menampilkan menu edit data pendaftaran pasien

11

Menampilkan menu delete pendaftaran pasien

12

Menampilkan menu cari data pasien

13

Menampilkan cari pendaftaran pasien

14

Menampilkan menu login kader Rekam medik

15

Menampilkan verifikasi login benar dan login salah

16

Menampilkan Menu tambah rekam medik

17

Menampilkan Menu edit rekam medik

18

Menampilkan Menu delete rekam medik

19

Menampilkan Menu cari rekam medik

20

Menampilkan menu login untuk kepala posyandu

21

Menampilkan verifikasi login benar dan login salah

22

Menampilkan menu pembuatan admin kader

23

Menampilkan Menu cetak laporan rekam medik

24

Menampilkan verifikasi login benar atau login salah

25

Menampilkan menu pembuatan kabag

26

Menampilkan menu statistik dari kabag

27

Menampilkan menu cetak laporan statistik dari kabag

28

Menampilkan menu logout

29

Menampilkan menu kritik dan saran

30

Menampilkan menu guest book

Functional

No

Analisa kebutuhan

M

D

I

Saya ingin sistem terdapat :

1

Keamanan data terjamin

2

Tampilan sistem mudah di gunakan dan dipahami oleh User

3

Memiliki tempat penyimpanan data

Penyusun

  


( CANDRA PRATAMA )

  

Nim : 13114777748

Stakeholder,

  


Keterangan :

M (Mandatory) = penting

D (Desirable) = tidak terlalu penting

I (Inessential) = tidak mutlak ada

Elisitasi Tahap III

Berikut dibawah ini merupakan tabel 3.5 yang berisikan data elisitasi tahap III hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeleminasi semua requirement yang pilihannya I (Inessential) pada metode MDI. Pada elisitasi tahap III ini berisikan 28 ( dua puluh delapan) kebutuhan functional dan 3 (empat) kebutuhan non functional.

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap III

Functional

No

Analisa Kebutuhan

T

O

E

Saya ingin sistem dapat :

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Menampilkan Menu Home

2

Menampilkan menu profile kader

3

Menampilkan profil Posyandu

4

Menampilkan struktur organisasi posyandu

5

Menampilkan logo posyandu

6

Menampilkan menu foto kegiatan

7

Menampilkan Menu Login Kader pendaftaran untuk admin

8

Menampilkan verifikasi login benar dan login salah

9

Menampilkan Menu tambah pendaftaran pasien

10

Menampilkan menu edit data pendaftaran pasien

11

Menampilkan menu delete pendaftaran pasien

12

Menampilkan menu cari data pasien

13

Menampilkan cari pendaftaran pasien

14

Menampilkan menu login kader Rekam medik

15

Menampilkan verifikasi login benar dan login salah

16

Menampilkan Menu tambah rekam medik

17

Menampilkan Menu edit rekam medik

18

Menampilkan Menu delete rekam medik

19

Menampilkan Menu cari rekam medik

20

Menampilkan menu login untuk kepala posyandu

21

Menampilkan verifikasi login benar dan login salah

22

Menampilkan menu pembuatan admin kader

23

Menampilkan Menu cetak laporan rekam medik

24

Menampilkan Menu log out

25

Menampilkan verifikasi login benar atau login salah

26

Menampilkan menu statistik dari kabag

27

Menampilkan menu cetak laporan statistik dari kabag

28

Menampilkan menu logout

Functional

No

Analisa Kebutuhan

T

O

E

Saya ingin sistem dapat :

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Keamanan data terjamin

2

Tampilan sistem mudah di gunakan dan dipahami oleh User

3

Memiliki tempat penyimpanan data

Penyusun

  


( CANDRA PRATAMA )

  

Nim : 1311476648

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.6. Final Draft Elisitasi

Functional

No

Analisa kebutuhan

Saya ingin sistem terdapat :

1

Menampilkan Menu Home

2

Menampilkan menu profile kader

3

Menampilkan profil Posyandu

4

Menampilkan struktur organisasi posyandu

5

Menampilkan logo posyandu

6

Menampilkan menu foto kegiatan

7

Menampilkan Menu Login Kader pendaftaran untuk admin

8

Menampilkan verifikasi login benar dan login salah

9

Menampilkan Menu tambah pendaftaran pasien

10

Menampilkan menu edit data pendaftaran pasien

11

Menampilkan menu delete pendaftaran pasien

12

Menampilkan menu cari data pasien

13

Menampilkan cari pendaftaran pasien

14

Menampilkan menu login kader Rekam medik

15

Menampilkan verifikasi login benar dan login salah

16

Menampilkan Menu tambah rekam medik

17

Menampilkan Menu edit rekam medik

18

Menampilkan Menu delete rekam medik

19

Menampilkan Menu cari rekam medik

20

Menampilkan menu login untuk kepala posyandu

21

Menampilkan verifikasi login benar dan login salah

22

Menampilkan menu pembuatan admin kader

23

Menampilkan Menu cetak laporan rekam medik

24

Menampilkan menu login untuk Pokja

25

Menampilkan verifikasi login benar atau login salah

26

Menampilkan menu statistik dari kabag

27

Menampilkan menu cetak laporan statistik dari kabag

28

Menampilkan menu logout

Functional

No

Analisa kebutuhan

Saya ingin sistem terdapat :

1

Keamanan data terjamin

2

Tampilan sistem mudah di gunakan dan dipahami oleh User

3

Memiliki tempat penyimpanan data

Penyusun




( Candra Pratama )


NIM : 13114776648


Mengetahui,

Pembimbing I




( Bayu Pramono, S.Kom, M.T.I )


NID : 14023

Pembimbing II




( Andri Cahyo Purnomo M.Pd )


NID : 15027

Mengetahui,

Stakeholder





Kepala Jurusan




( Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom )


NIP : 078010

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem yang Diusulkan

Setelah melakukan analisis dan penelitian terhadap sistem yang berjalan pada bagian Pelayanan Posyandu pada Desa Singabangsa kecamatan tenjo maka selanjutnya membahas mengenai usulan rancangan sistem yang akan dibangun. Adapun usulan prosedur tersebut bertujuan untuk mempermudah dari sistem yang berjalan yaitu mengusulkan perancangan sistem informasi pelayanan posyandu pada desa singabangsa kecamatan tenjo. Perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas sesuai proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram dan state machine diagram

Usulan Prosedur yang Baru

Terdapat beberapa usulan prosedur baru, prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang ada sekarang. Prosedur yang diusulkan yaitu:

  1. Tampilan Awal
    1. Menampilkan menu home.
    2. Menampilkan sejarah
    3. Menampilkan struktur organisasi
    4. Menampilkan profile kader
    5. Menampilkan kegiatan posyandu
    6. Dapat melakukan login.
    7. Menampilkan menu Form Login. Dimana terdapat sub menu Kader pendaftaran, kader Rekam medik dan kepala posyandu
  2. Tampilan kader pelayanan posyandu
    1. Menampilkan menu kader pendaftaran dimana fungsi kader posyandu itu untuk mendaftar pasien dan terdiri dari nomer daftar, tanggal daftar, nama lengkap, no telpon, kategori pasien, umur dan alamat
  3. Tampilan kader rekam medik
    1. Menampilkan menu kader Rekam Medik dimana fungsi rekam medik itu untuk konseling pasien dan terdiri dari nomer KMS, tanggal KMS, umur, tanggal penimbangan, berat badan, asi ekslusif, note penyuluhan.
  4. Tampilan kepala posyandu
    1. Menampilkan menu kepala posyandu dimana fungsi kepala posyandu itu untuk membuat akun kader apabila kader keluar dari struktur organisasi menerima laporan dari pasien dan
    2. Menampilkan laporan dari kader untuk pasien
    3. Menampilakan data statistik posyandu

Use Cas Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan pengembangan terhadap usulan sistem yang baru, berikut gambaran use case diagram yang diusulkan dalam aktifitas sistem , dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini:

Gambar 4.1 usecase diagram pokok sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 adalah usecase diagram pokok sistem yang diusulkan, maka penjelasan dapat diuraikan sebagai berikut:

Berdasarkan 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat:

  1. Usecase  : Login
    Aktor  : Kader pendaftaran, kepala bagian, kader rekam medis, Pokja
    Skenario  : Untuk dapat mengakses sistem permintaan barang actor perlu Menjalankan hak akses yang dimiliki oleh masing” user dari login.

  2. Usecase  :beranda
    Aktor  :Kader pendaftaran, kepala bagian, kader rekam medis, pokja
    Skenario  :Setiap user yang masuk akan menu ju ke tampilan beranda.

  3. Usecase  : Mendaftarkan pasien
    Aktor  : Kader pendaftaran,
    Skenario : kader pendaftaran akan mendaftarkan pasien untuk diserahkan laporan ke rekam medis

  4. Usecase  : KMS
    Aktor  : Kader Rekam medis,
    Skenario  : Menginput data pasien tentang keluhan dan penyuluhan

  5. Usecase  :Laporan pasien
    Aktor  : Kader Rekam medis,
    Skenario  :laporan yang sudah diinput secara otomatis akan dikirim ke kepala bagian

  6. Usecase  : laporan
    Aktor  :Kepala bagian ,
    Skenario : menerima data laporan dari rekam medis

  7. Usecase  : mendaftarkan petugas/kader
    Aktor  :Kepala bagian ,
    Skenario : membuat akun kader pendaftaran dan kader rekam medis apabila kader resign / sakit

  8. Usecase  :laporan statistik
    Aktor  : Pokja ,
    Skenario  : menerima laporan keluhan dari kepala bagian berbentuk statistik untuk dilaporkan ke kepala desa

  9. Usecase  : membuat akun kepala bagian
    Aktor  : Pokja ,
    Skenario  : membuat akun kepala bagian apabila kepalabagian resign/sakit

Activity Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan dari penentuan use case diagram yang diusulkan, untuk dapat mengambarkan aktifitas dalam proses pelayanan yang terdapat dalam aplikasi platform bangunruang.id, berikut adalah activity diagram yang ditentukan berdasarkan aktifitas use case diagram:

Gambar 4.2 activity diagram yang diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram terdapat penjelasan sebagai berikut:

  1. Satu (1) initial node, sebagai objek yang mengawali kegiatan dalam sistem
  2. Empat (4) aktor yang melakukan aktifitas proses pendaftaran, penambahan petugas dan rekam medis
  3. Satu (1) decision node yang dapat menu njukan kondisi tertentu yang akan menu njukan suatu kondisi tertentu yang menghasilkan dua kemungkinan
  4. Tiga puluh dua (32) action state, berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika proses penginputan data benar data login akan masuk beranda yang berisi kelompok kerja, masukan id kepala bagian, kepala bagian, masukan id kader, kader pendaftaran, masukan data pasien, kader rekam medis, masukan data rekam medis pasien, laporan

Sequance Diagram Yang Diusulkan

Bentuk flow sequence diagram yang diusulkan dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Sequence Diagram Kader Pendaftaran

Gambar 4.3 Sequence diagram Kader Pendaftaran

  1. satu (1) aktor yang melakukan kegiatan daftar pasien
  2. empat (6) lifeline yaitu login,Home daftar pasien, laporan rekam medis, logout
  3. lima (5) message antara lain login, isi username dan password, menginput data pasien, mengedit, menambah, mengirim data laporan ke rekam medis, logout

Sequence Diagram Kader Rekam Medis

Gambar 4.4 Sequence diagram kader Rekam Medis

Berdasarkan gambar 4.4 Sequence diagram usulan terdapat penjelasana sebagai berikut:

  1. satu (1) aktor yang melakukan meginput data pasien
  2. empat (6) lifeline yaitu login,Home, KMS, laporan kepala bagian, logout
  3. lima (5) message antara lain login, isi username dan password, KMS, mengedit, menambah, mencetak, mengirim data laporan ke rekam medis, logout

Sequence Diagram Kapala bagian

Gambar 4.5 Sequence diagram kepala bagian

Berdasarkan gambar 4. Sequence diagram usulan dapat dijelaskan

  1. satu (1) aktor yang melakukan penambahan petugas dan melihat laporan
  2. empat (6) lifeline yaitu login, Home petugas,melihat laporan dari kader, logout
  3. lima (5) message antara lain login, isi username dan password, menambah akun kader, menambah, mengedit, , menghapus, melihat laporan dari petugas untuk arsip , logout

Sequence Diagram Pokja

Gambar 4.6 Sequence diagram Pokja

Berdasarkan gambar 4. Sequence diagram usulan dapat dijelaskan

  1. satu (1) aktor yang melakukan penambahan petugas kepala bagian dan melihat laporan statistik
  2. empat (6) lifeline yaitu login, Home menginput kepala posyandu, melihat laporan statistik, logout
  3. lima (5) message antara lain login, isi username dan password, menambah akun kepa bagian, menambah, mengedit, simpan , menghapus, melihat laporan statistik dari kepala bagian untuk arsip , logout

State Machine Diagram yang Diusulkan

Berikut merupakan state machine diagram yang diusulkan pada pelayanan posyandu.

Berdasarkan gambar 4.7 state machine diagram sistem yang diusulkan bahwa terdapat :

  1. 37 (empat puluh tujuh) state yang berjalan
  2. 60 (tujuh puluh delapan) transaction
  3. 1 (satu) initial pseudo
  4. 1(satu) final state

Perbedaan Antara Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.1Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

No

Sistem Berjalan

Sistem Usulan

1

Sistem berjalan posyandu singabangsa pada saat ini sangat kurang layak prosedur dimana data laporan dan penginputan masih menggunakan alat tulis dan padatnya antrian

Sistem usulan yang saya rancang berupa sistem yang didalamnya menggunakan pc/ laptop. sehingga kader hanya mengetik data pasien dan keluhan pasien. Tanpa harus menggunakan alat tulis

2

Prosedur yang digunakan posyandu singabangsa masih belum tersistem sehingga kader posyandu tidak sesuai dengan job yang mereka terima

Prosedur yang saya usulkan sudah tersistem sehingga setiap masing masing ibu pkk yang menjadi kader hanya bisa menggunakan user yang telah saya sediakan

3

Bidan yang ada diposyandu singabangsa terkadang sering tukar menu kar dengan posyandu lain, dan dampaknya masyarakat tersebut sering tidak sesuai di KMS dan tidak bisa dipertanggung jawabkan

Sistem yang saya usulkan itu sudah mempunyai data bidan dari puskesmas. karena sistem bidan yang statis hanya bisa diganti oleh maintenance posyandu singabangsa. jadi masyarakat bisa melaporkan hasil chek up jika masyarakat salah informasi dari bidan tersebut

4

Laporan yang diterima oleh Pokja tidak sesuai dengan laporan pasien dikarenakan arsip yang dikelola oleh posyandu hanya berupa lisan bukan tertulis.

Laporan yang diinput dari kader secara tersistem akan langsung dilaporkan ke kepala bagian dan laporan yang dikirim oleh pokja berbentuk laporan statistik.dimana laporan tersebut akan diserahkan di kecamatan

Rancangan Basis Data

Class Diagram pelayanan posyandu singabangsa

Class diagram merupakan salah satu pemodelan rancangan UML yang ditujukan untuk basis data sistem , bentuk ini dapat membantu untuk merencanakan bentuk basis data dari sebuah sistem , dari mulai kelompok data tertentu dan fungsi lain yang mendukung interaksi aktifitas data yang ada dalam sistem . Berikut ini adalah rancangan basis pada sistem pelayanan posyandu desa singabangsa yang digambarkan dalam bentuk class diagram terlihat pada gambar 4.8.

Gambar 4.8Class diagram pelayanan posyandu desa singabangsa

Berdasarkan gambar 4.7 class diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 4 (empat) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi.
  2. 2 (dua) Association, hubungan antara objek satu dengan objek yang lainnya.

Spesifikasi Basis Data

Fungsi dari adanya basis data dapat membantu pengolahan dalam pembuatan pemprogram dalam menerjemahkan sistem ke dalam user interface agar sesuai dengan ketentuan inputan data yang diinginkan sistem . Kebutuhan tersebut merupakan spesifikasi basis data yang dibutuhkan agar lebih efektif dan efisien dalam pengelolaan data. Adapun spesifikasi basis data pelayanan posyandu desa singabangsa sebagai berikut,

  1. Tabel (pendaftaran)
    Nama File  : Pendaftaran Id_Admin+Tgl_Daftar+Id_Petugas+Nm_Pasien+Alamat+No_Telp+Kat_Pasien
    Media  : hardisk
    Panjang Record  : 81
    Primary Key  : id_admin

  2. Tabel 4.2 tabel pendaftaran

    No

    Nama Field

    Type

    Field Size

    Keterangan

    1

    id_admin

    Char

    8

    Primary id admin

    2

    tgl_daftar

    Date

    8

    Tanggal daftar

    3

    id_petugas

    Char

    7

    Identitas petugas

    4

    nm_pasien

    Varchar

    50

    Nama pasien

    5

    Alamat

    Text

    0

    Alamat

    6

    No_telp

    Varchar

    13

    Nomor telepon

    7

    Kat_pasien

    Set(ibu hamil, bayi,balita)

    8

    Kategori pasien

    8

    Umur

    Integer

    3

    Umur pasien


  3. Tabel (KMS)
    NamaFile :No_Kms+Tgl_Kms+Umur+Tgl_Penimbangan+Be rat_Badan+Note_Penyuluhan+Keluhan+Bidan+Keterangan
    Media : hardisk
    Panjang Record : 23
    Primary Key : No_kms

  4. Tabel 4.3 tabel KMS

    No

    Nama Field

    Type

    Field Size

    Keterangan

    1

    No_kms

    Char

    8

    Primary no kms

    2

    tgl_kms

    Date

    9

    Tanggal rekam medik

    3

    Umur

    Int

    3

    Umur pasien

    4

    Tgl_penimbangan

    Date

    8

    Tanggal penimbangan

    5

    Berat_badan

    Int

    3

    Berat badan pasien

    6

    Note_penyuluhan

    Text

    20

    Note penyuluhan

    7

    Keluhan

    Enum(ringan,berat, khusus)

    20

    Keluhan pasien

    8

    Bidan

    Enum(dahlia,iis)

    10

    Bidan posyandu

    9

    Keterangan

    Text

    50

    Keterangan bidan


  5. Tabel (petugas)
    Nama File : Id_Petugas+Nm_Petugas+Alamat+No_Telp+Password
    Media : hardisk
    Panjang Record : 90
    Primary Key : id_petugas

  6. Tabel 4.4 tabel petugas

    No

    Nama Field

    Type

    Field Size

    Keterangan

    1

    id_petugas

    Char

    7

    Primary id petugas

    2

    nm_petugas

    Varchar

    50

    Nama petugas

    3

    Alamat

    Text

    50

    Alamat petugas

    4

    No_telp

    Varchar

    13

    No telp petugas

    5

    Password

    Varchar

    20

    Password petugas


Rancangan Prototype

tahap ini merupakan gambaran yang jelas mengenai rancangan pelayanan system posyandu yang akan dibuat. Berikut merupakan prototype dari perancangan sistem pelayanan

Rancangan Prototype Tampilan Menu Home

Gambar 4.9 Tampilan Menu Home menjelaskan tampilan awal sistem ketika pertama kali diakses oleh petugas

Gambar 4.9Prototype Tampilan Home

Rancangan Prototype Tampilan Menu Sejarah

Gambar 4.10Prototype Tampilan Menu Sejarah menjelaskan tampilan awal sistem ketika diakses oleh petugas

Gambar 4.9 prototype tampilan menu sejarah

Rancangan Prototype Tampilan Menu Struktur Organisasi

Gambar 4.11Prototype Tampilan Menu struktur organisasi menjelaskan tampilan awal sistem ketika diakses oleh petugas

Gambar 4.10prototype tampilan menu jenis kegiatan

Rancangan Prototype Tampilan Menu Profile Kader

Gambar 4.11Prototype Tampilan Menu profile kader menjelaskan tampilan awal sistem ketika diakses oleh petugas

Gambar 4.11 prototype tampilan menu profile kader

Rancangan Prototype Tampilan Menu Kegiatan

Gambar 4.12 Prototype Tampilan Menu kegiatan menjelaskan tampilan awal sistem ketika diakses oleh petugas

Gambar 4.12 prototype tampilan menu kegiatan

Rancangan Prototype Tampilan Menu Login

Gambar 4.13Prototype Tampilan Menu login menjelaskan tampilan awal sistem ketika diakses oleh petugas

Gambar 4.13 prototype tampilan menu login

Rancangan Prototype Tampilan Menu Pendaftaran

Gambar 4.14 Prototype Tampilan Menu login menjelaskan tampilan awal sistem ketika diakses oleh petugas

Gambar 4.14 prototype tampilan menu daftar

Rancangan prototype tampilan menu inputan pasien

Gambar 4.15 Prototype Tampilan Menu inputan pasien menjelaskan tampilan sistem ketika diakses oleh petugas

Gambar 4.15 Prototype Tampilan Menu inputan pasien menjelaskan tampilan sistem ketika diakses oleh petugas

Rancangan Prototype Tampilan Menu KMS

Gambar 4.16 Prototype Tampilan Menu inputan Kader rekam medis menjelaskan tampilan sistem ketika diakses oleh petugas

Gambar 4.16 prototype tampilan sesudah menu KMS

Rancangan Prototype Tampilan Laporan KMS

Gambar 4.17 Prototype Tampilan Menu laporan pasien menjelaskan tampilan sistem ketika diakses oleh petugas

Gambar 4.17 prototype tampilan sesudah menu laporan KMS

Rancangan Prototype Tampilan Pendaftaran Kader Oleh Kepala Bagian

Gambar 4.18 prototype tampilan pendaftaran kader oleh kepala bagian

Gambar 4.18 prototype tampilan pendaftaran kader oleh kepala bagian

Rancangan Prototype Tampilan Menu Laporan Kepala Bagian

Gambar 4.20prototype tampilan menu laporan oleh kepala bagian

Rancangan Prototype Tampilan Pendaftaran Kepala Bagian Oleh Pokja

Gambar 4.19 Prototype Tampilan Menu pendaftaran kepala bagian yandilakukan oleh pokja

Gambar 4.19 prototype tampilan pendaftaran kepala bagian oleh Pokja

Tampilan Output Program

Tampilan Halaman Login

Form login merupakan form yang akan muncul ketika program dijalankan. Form login berfungsi untuk melakukan pengecekan hak ases dari pengguna sistem . Berikut tampilanya:

Gambar 4.20 tampilan program form login

Tampilan Sesudah Login

Tampilan beranda setelah login merupakan tampilan awal ketika user masuk dashbord. Tampilan beranda berfungsi untuk menampilkan user ketika masuk.berikut tampilanya:

Gambar 4.21tampilan sesudah login

Tampilan Menu Pendaftaran

Tampilan menu pendaftaran setelah beranda. Tampilan daftar pasien berfungsi untuk mendaftar pasien. Berikut tampilanya:

Gambar 4.22tampilan pendaftar

Tampilan Menu KMS

Tampilan menu KMS setelah beranda. Tampilan KMS berfungsi untuk menginput pasien yang sedang melakukan rekam medis. Berikut tampilanya:

Gambar 4.23Tampilan Menu KMS

Tampilan Menu Kepala Bagian

Tampilan menu kepala bagian setelah beranda. Tampilan kepala bagian berfungsi untuk mendaftarkan petugas kader pelayanan dan kader rekam medis. Berikut tampilanya: Gambar 4.25 tampilan menu kepala bagian

Gambar 4.24 tampilan menu tambah kader

Tampilan Menu Pokja

Tampilan menu pokja setelah beranda. Tampilan kepala bagian berfungsi untuk mendaftarkan petugas kepala bagian. Berikut tampilanya:

Gambar 4.25 Tampilan menu tambah kabag

Tampilan laporan

Tampilan menu laporan berfungsi untuk menu njukan tampilan view pengecekan dan keluhan pasien yang akan diserahkan oleh kades(kepala desa)

Gambar 4.26 Tampilan menu tambah kepabagian

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (hardware)

  1. Processor : Intel Processor Core i3
  2. Monitor  : 14 inc
  3. Mouse  : USB
  4. RAM : 2GB
  5. Harddisk  : 400 GB
  6. Printer  : canon MP230 series printer

Aplikasi yang digunakan

  1. Mozilla firefox 37.0.1 (x86 en US)
  2. XAMPP Version 3.2.1 (Apache 5.6.11,PHP 5.2.8, MySQL client version: 5.0.51a);
  3. Windows 8 64 bit
  4. Visual paradigm for UML 12.1 enterprise edition
  5. Microsoft word 2010¬
  6. Dreamweaver version cs 6

Hak Akses

Berikut adalah hak akses Sistem Usulan pada sistem pelayanan Posyandu untuk Singabangsa:

  1. Kader pendaftaran

    Sebagai aktor yang melakukan penginputan data pasien di posyandu singabangsa

  2. Kader KMS

    Sebagai aktor yang melakukan kegiatan rekam medis pasien yang sudah diperiksa oleh bidan dan menginput rekam medis tentang keluhan dan penyuluhan pada pemeriksaan oleh bidan posyandu sendiri

  3. Kepala bagian

    Sebagai aktor yang membuat user menambah/menghapus kader pendaftaran dan kader rekam medis apabila kader tersebut resend atau berhalangan hadir. Dan kepala bagian bisa melihat laporan dari inputan kader rekam medis apabila data pasien dibutuhkan oleh Pokja.

  4. Pokja

    Sebagai aktor yang membuat user menambah/menghapus kepala bagian apabila kepala bagian tersebut resend atau berhalangan hadir. Dan pokja sendiri bisa melihat laporan keluhan statistik dari kepala bagian.

Testing

black box testing

Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan metode black box testing, dengan cara memberikan sejumlah input pada program, black box merupakan pengujian program yang mengutamakan fungsi. Metodenya adalah dengan menggunakan fungsi. Metodenya adalah dengan memberikan suatu input terhadap sistem dan melihat kesesuaian output dengan hasil yang diharapkan. Pengujian ini juga dilakukan untuk mencari kesalahan pada sistem. Berikut ini tabel pengujian black box yang telah diuji:

Tabel4.5 black box

No

Skenario Pengujian

Tes Case

Hasil yang diharapkan

Hasil Pengujian

Hasil

1

Melakukan login Dengan menggunakan username dan password yang benar dan terdaftar

User berhasil masuk ke tampilan dashboard sesuai level account

Valid

2

Melakukan login dengan menggunakan username dan password yang salah

Fungsi tidak berjalan, user tidak berhasil login, “login gagal”

Valid

3

Pengujian terhadap penginputan pada data pasien yang dilakukan oleh kader pendaftaran

Ketika melakukan penginputan data di kader pendaftaran berhasil disimpan otomatis akan kesimpan didatabase

Valid

4

Pengujian terhadap penginputan data dan dikosongkan oleh kader pendaftaran

fungsi tidak mau berjalan ketika kolom dikosongkan

Valid

5

Pengujian terhadap penginputan data kms oleh kader rekam medis

Fungsi berhasil ketika menginput data kms

Valid

6

Pengujian terhadap penginputan petugas kader oleh kepala bagian

Data berhasil disimpan oleh kepala bagian dan user bisa digunakan oleh kader

Valid

7

Pengujian terhadap pokja yang menginput kepala bagian

Data berhasil disimpan oleh pokja dan user kepala bagian bisa digunakan

Valid

Schedule

Schedule merupakan penjelasan kegiatan selama pengerjaan skripsi pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam langkaah langkah kegiatan penerapan sistem. langkah yang dilakukan untuk membangun sistem yang direncanakan ini terdapat dalam bentuk time table, berikut tabel nya:

Tabel 4.6 Schedule

No

Kegiatan

Bulan

September

Oktober

November

Desember

Januari

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

1

Pembuatan Proposal Penelitian

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

Seminar Proposal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

Pengumpulan Data

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

Menganalisis Sistem

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

Merancang Sistem

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

Membuat Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7

Pengujian Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8

Evaluasi Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9

Perbaikan Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10

Sosialisasi Kepada Kader

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

11

Melakukan Implementasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

12

Dokumentasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Estimasi Biaya

Dengan penjadwalan yang sebelumnya telah tertata, estimasi biaya dalam perancangan ini sebagai berikut :

No

Uraian Kegiatan

Volume

Harga Satuan

Biaya

1

Pengumpulan dan Analisa Data

a

- Analisa Data

200.000

b

- Identifikasi dan requirement

150.000

c

- Desain dan programming system

200.000

d

- Testing dan Implementasi

200.000

2

Bahan dan Peralatan Penelitian

a

- Biaya Internet

4 Bulan

100.000

400.000

b

- Pulsa Telepon

4 Bulan

50.000

300.000

c

-desain dan programing sistem

2 bulan

500.000

500.000

d

- Fotocopy Referensi

4 Paket

50.000

300.000

e

- Testing program

2 bulan

50.000

100.000

3

Perjalanan

a

- Ongkos Transport

10 Trip

20.000

200.000

4

Administrasi

a

- Kertas A4 @rim

2 rim

40.000

80.000

b

- Tinta Printer

3 Paket

100.000

400.000

5

Biaya Lain-lain

a

Cetak X banner dan kartu nama

1 buah

105.000

105.000

b

Cetak buktu tamu raharja career

1 jilid

10.000

10.000

c

- Laporan Penyelesaian Tugas

2 rangkap

50.000

100.000

Jumlah Biaya

3.245.000

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Berdasarkan analisa lapangan, dan pelaksanaan implementasi penelitian, pada pelayanan posyandu desa singabangsa kecamatan tenjo. maka terdapat beberapa kesimpulan terhadap rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Proses pelayanan posyandu masih manual menggunakan ATK dan belum sistematis dalam melayani ibu hamil dan anak balita maupun ibu hami.
  2. Kendala yang dialami dalam sistem berjalan adalah:
    1. Prosedur yang diterapkan di posyandu singabangsa masih belum terlaksana dengan baik
    2. Laporan yang dijadikan arsip masih manual.
    3. Belum ada pembaharuan atau inovasi baru dalam pembuatan sistem yang berjalan
    4. Data pasien masih mengunakan alat tulis manual
  3. Rancangan yang saya ingin buat berupa pelayanan dan pelaporan posyandu . dimana kader dan rekam medis tidak menggunakan atk dan hanya menggunakan sistem yang disediakan.

Kesimpulan Terhadap Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka pada penelitian ini terdapat beberapa kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat, yaitu sebaagai berikut:

  1. Tahapan pembuatan sistem pelayanan posyandu berdasarkan metode penelitian yang terdapat pada bab dua, pengumpulan data ,analisa, perancangan, implementasi dan pengujian aplikasi. Penjelasan yang terinci dapat dilihat pada bab tiga

Saran

Berdasarkan analisis dan hasil penelitian yang dilakukan pada sistem pelayanan posyandu berbasis web, maka terdapat saran yang dapat disampaikan pada peneliti. Untuk saran yang dapat digunakan bahan pertimbangan dalam menindak lanjuti penelitian ini pada sistem pelayanan posyandu berbasis web pada desa singabangsa kecamatan tenjo kabupaten bogor sebagai berikut:

  1. Teknisi, dalam hal ini nantinya dengan adanya sistem yang mendukung kinerja Pelayanan Posyandu berbasis web akan lebih maksimal dalam bentuk mobilitas apabila ditambah teknisi kinerja sesuai dengan tugasnya masing-masing untuk memnuhi target yang ditentukan.
  2. Pengontrolan, menetapkan ketentuan-ketentuan acuan kinerja dalam hal data informasi kinerja fisik atau non fisik yang diperlukan dan dibutuhkan sesuai dengan ketentuan-ketentuan kinerja, sehingga tidak menyalahi aturan diluar yang sudah ditentukan oleh kepala bagian pada posyandu singabangsa kecamatan tenjo.

Kesan

Kesan dalam melakukan peneliti dan perancangan sistem ini terdapat beberapa kesan yang akan disampaikan saat melaksanakan observasi skripsi di posyandu singabangsa.

  1. sulitnya mendapatkan data yang terupdate di posyandu desa singabangsa kecamatan tenjo yang tidak tersusun rapi dan acak-acakan
  2. terdapat kendala dalam hal interview dengan narasumber dikarenakan keterkaitan waktu yang sedikit, sehingga hasilnya kurang maksimal
  3. adanya bantuan dari pihak stakeholder dalam membantu penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk observasi dan wawancara lingkungan kerja manajemen dibagian pelayanan posyandu desa singabangsa

Meskipun masih jauh dalam kata sempurna, saya bersyukur kepada kehadirat allah swt atas terselesaikan ya penelitian skripsi ini bermanfaat untuk yang membutuhkan khususnya bagi saya sendiri

DAFTAR PUSTAKA

  1. Hartono& bambang. 2013. Sistem informasi manajemen berbasis komputer. Jakarta: rineka cipta
  2. 2,0 2,1 suprihadi, rini kartika hudiono& lina sinatra wijaya. 2013. Rancang bangun sistem jejaring
  3. Arnold.d.ross dan jon.p.wade. 2015. A definition of systems thinking: a systems approach. Procedia computer science. Dikutip dari http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/s1877050915002860 di akses pada tanggal 27 oktober(2017).
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 Hutahaean, j. (2014). Konsep sistem informasi. Yogyakarta : deepublish.
  5. Djahir, y., & pratita, d. (2014). Bahan ajar sistem informasi manajemen. Yogyakarta:deepublish
  6. 6,0 6,1 Reynaldi Yosfino Kermite, Agus Winarno, M.Kom &Asih Rohmani, m.kom perancangan sistem administrasi sekolah dengan sms gateway berbasis web menggunakan gammu pada smk lpi semarangJournal of Information Systems
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 Taufiq & rohmat. 2013 sistem informasi manajemen.yogyakarta: graha ilmu
  8. 8,0 8,1 Desi pakadang evaluasi penerapan sistem pengendalian intern penerimaan kas pada rumah sakit gunung maria di tomohon jurnal emba 213 vol.1 no.4 desember 2013
  9. 9,0 9,1 Andi prastono prototipe sistem e learning dengan pendekatan elisitasi dan framework codeigniter: Studi kasus smp yamad bekasi faktor exacta 7(2): 165-175, 2014 issn: 1979-276x
  10. 10,0 10,1 Atmoko nugroho, basworo dan ardi pramono.2017 aplikasi mobile augmented reality berbasis vuforia dan unity pada pengenalan objek 3d dengan studi kasus gedung m universitas semarang jurnal transformatika, volume 14, nomor 2, januari 2017
  11. Hartono& bambang. 2013. Sistem informasi manajemen berbasis komputer. Jakarta: rineka cipta
  12. sunyoto, danang. 2014. Sistem informasi manajemen perspektif organisasi. Yogyakarta: caps
  13. Eilon, samuel. 2014. Sistem informasi manajemen organisasi. Yogyakarta: caps.
  14. 14,0 14,1 14,2 Abdu rohman, iqbal dan leni fitriani perancangan website radar garut di perusahaan wahana semestagarut issn : 2302-7339 vol. 13 no. 1 2016
  15. Pratama & I putu agus eka. 2014. Sistem informasi dan implementasinya. Bandung: informatikaBandung.
  16. Purnamasari & titin. 2013. Pembangunan sistem informasi pengolahan data pegawai dan penggajian pada unit pelaksana teknis taman kanak-kanak dan sekolah dasar kecamatan pringkuku. Jurnal ijns. Vol.5, no.2, issn 1979-9330
  17. Nugraha, fajar. 2014 analisa dan perancangan sistem informasi perpustakaan.jurnal simetris vol. 5 no. 1, april 2014
  18. Anhai dan Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset
  19. 19,0 19,1 Haerudin, ruli supriati& abdul hakim . 2013. Perancangan sistem informasi perpustakaan berbasis web pada madrasah aliyah negeri balaraja kabupaten tangerang. avol.7 no.1 - mei 2013 issn: 1978-8282 stmik raharja
  20. Ahmadi aplikasi visual basic berbasis client server pada perpustakaan sma n 1 talangpadang (2014)
  21. 21,0 21,1 21,2 Connoly, T.M, Begg C.E. (2010), Database System: A practical Approach to Design, Implementation, and Management. Fifth Edition. Addison Wesley.
  22. Santoso & radna nurmalina, perencanaan dan pengembangan aplikasi absensi mahasiswa menggunakan smart card guna pengembangan kampus cerdas (studi kasus politeknik negeri tanah laut jurnal integrasi vol. 9 no. 1, april 2017, 84-91 e-issn: 2548 – 9828
  23. Koo Yoori dalam International journal of Design (2016:49-65). Diaksespadatanggal 23 maret 2017
  24. Mckay, alison; stiny, george n and de pennington, alan. Principles for the definition of design structures international journal of computer integrated manufacturing 29, no. 3 (march 2015): 237–250. Issn: 0951-192x (print) 1362-3052 (online). Dikutip dari http://www.tandfonline.com/loi/tcim20 diakses pada tanggal 23 maret 2017
  25. 25,0 25,1 25,2 25,3 25,4 Yudi wahyu wibowo , paulus insap santosa & eko nugroho perancangan sistem informasi posyandu online simposium nasional rapi xiii - 2014 ft ums issn 1412-9612
  26. Rinawati kasrin hubungan pengetahuan dan sikap ibu yang mempunyai balita dengan kunjungan ke posyandu al-mushawir di wilayah kerja puskesmas sungai limau kabupaten padang pariaman jurnal kesehatan stikes prima nusantara bukittinggi, vol.3 no 2 juli 2012
  27. Sulistio rini & endang koni suryaningsih hubungan dukungan keluargadengan keaktifan lansia dalam mengikuti posyandu lansia di dusun kronggahan i gamping kabupaten sleman 1
  28. 28,0 28,1 Anik sulistiyanti dan sunarti kajian pelaksanaan pelayanan antenatal care oleh bidan di wilayah kerja puskesmas masaran sragen infokes, vol.5 no.2 september2015 issn : 2086 – 2628
  29. Untung sartini, maria m minarsih & heru sri wulan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan masyarakat dalam pengurusan kartu identitas penduduk (ktp-el) dan dokumen kependudukan di kantor dinas kependudukan dan pencatatan sipil kota semarang journal of management, volume 2 no.2 maret 2016
  30. 30,0 30,1 Sulistiyani, leonardo budi hasiolan & m.mukeri warso analisis pengaruh indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di kelurahan pudakpayung kecamatan banyumanik kota semarang “journal of management, volume 2 no.2 maret 2016
  31. 31,0 31,1 Arie s.m. lumenta, st., mt. dan ,brave a. Sugiarso, st.,mt pemanfaatan aplikasi open source untuk puskesmas (studi kasus puskesmas koya minahasa) e-journal teknik elektro dan komputer, vol. 4 no. 4, (2015), issn : 2301-8402
  32. Harma oktafia& lingga wijaya penerapan metode waterfall pada sistem informasi pendaftaran pasien rawat jalan berbasis web mobile jurnal sisfokom, volume 06, nomor 02, september 2017
  33. Renny afriany ,benni purnama analisis dan perancangan sistem informasi rekam medis di rumah sakit tk. Iv dr. Bratanata jambi jurnal manajemen sistem informasi vol 1 no. 2, desember 2016 issn : 2540-8011
  34. Novita yuliani & tri utami kelengkapan data autentifikasi dokter pada pasien rawat inap bedah di rs nirmala suri sukoharjo infokes, vol. 3 no. 1 februari 2013 issn : 2086 – 2628
  35. Bayu nugroho, sri hariyati fitriasih dan bebas widada (2014) sistem informasi rekam medis di puskesmas masaran i sragen Jurnal TIKomSiN issn : 2338-4018
  36. 36,0 36,1 36,2 Hendrianto & dani eko. 2014. Pembuatan sistem informasi perpustakaan berbasis website pada sekolah menengah pertama negeri 1 donorojo kabupaten pacitan. Ijns-indonesian journal on networking and security- vol.3 no.4. Dikutip dari http://ijns.org/journal/index.php/ijns/article/view/288/282 diakses pada tanggal 26 april 2017.
  37. Arie s.m. lumenta, st., mt. dan ,brave a. Sugiarso, st.,mt pemanfaatan aplikasi open source untuk puskesmas (studi kasus puskesmas koya minahasa) e-journal teknik elektro dan komputer, vol. 4 no. 4, (2015), issn : 2301-8402
  38. Murad, dina fitria, nia kusniawati, agus asyanto. Aplikasi intelligence website untuk penunjang laporan paud pada himpaudi kota tangerang. Jurnal ccit issn: 1978-8282 vol.7 no.1 september 2013.
  39. 39,0 39,1 39,2 Sutanto & ery hermawan. 2014. Panduan aplikatif & solusi (pas) sistem informasi penjualan online untuk tugas akhir. Semarang: wahana komputer
  40. K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, 2014, pp. 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2
  41. Onu, fergus u, umeakuka&chinelo v. Object oriented programming (oop) approach to the development of student information management system. International journal of computer applications technology and research. Vol. 5 - issue 8. Pages 504-508. Dikutip dari http://www.ijcat.com/archives/volume5/volume5_issue8.pd diakses pada tanggal 15 oktober 2017
  42. Widodo, dkk. 2011. Menggunakan uml. Bandung: informatika
  43. Ginting &elizaandayni. 2013. Aplikasi penjualanberbasis web (e-commerce) menggunakan joomla pada mutiara fashion.bandung: universitas widyatama.
  44. Anggun yoshikomita, etika melsyah putri dan sinta maria pemodelan uml untuk sistem pengelolaan surat masuk dan keluar berbasis konsep office automation system ( study kasus : pt. Bank riau capem duri ) satin - sains dan teknologi informasi, vol. 2, no. 2, desember (2016)
  45. 45,0 45,1 Baswananda, aji raino 2014. Program studi sistem informasi, fakultas ilmu komputer.
  46. 46,0 46,1 Puput puspito rini, muchamad iqbal & dwi puji astuti rancangan sistem informasi konversi nilai mahasiswa pindahan dan lanjutan (studi kasus di stmik bina sarana global) jurnal sisfotek global issn : 2088 – 1762 vol. 6 no. 1 / maret 2016
  47. Asep abdul sofyan, puput puspitorini dan muhammad arif yulianto aplikasi media informasi sekolah berbasis sms gateway dengan metode sdlc (system development life cycle) jurnal sisfotek global issn : 2088 – 1762 vol. 6 no. 2,september 2016
  48. Nidhra, S. Jagruthi Dondeti. 2012. “Black Box and White Box Testing Techniques – A Literature Review”. Jurnal International Journal of Embedded System and Application (IJESA). Vol.2, No.2.
  49. 49,0 49,1 Siahaan& daniel. 2012. Analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Yogyakarta: cv. Andi offset
  50. Dade bachtiar, atikah sistem informasi dashboard kependudukan di kelurahan manis jaya kota tangerang jurnal sisfotek global issn : 2088 – 1762 vol. 5 no. 1 / maret 2015
  51. Mulyandi, muhammad rachman, monica, ega mawarni, arfiah dan liya jayanti 2013. Aplikasi sistem informasi laporan penggajian guru honor berbasis web pada sma negeri 6 tangerang. Yogyakarta: prosiding seminar nasionalteknologi informasi dan multimedia)
  52. Resmon frima,budhi irawan & burhanuddin dirgantoro perancangan dan implementasi sistem informasi posyandu terintegrasi berbasis android e-proceeding of engineering : vol.3, no.3 desember 2016
  53. Widiana mulyani, bambang eka purnama & indah uly wardati pembangunan sistem informasi data balita pada posyandu desa ploso kecamatan punung kabupaten pacitan ijcss - indonesian jurnal on computer science - speed - fti unsa - ijcss.unsa.ac.idissn : 1979-9330

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A
1. Kartu bimbingan dengan Pembimbing I Skripsi
2. Kartu bimbingan dengan Pembimbing II Skripsi
3. Kartu Study Tetap (KSTF)
4. Validasi Sidang Akademik
5. Daftar nilai
6. Formulir pertemuan stakeholder
7. Formulir seminar proposal
8. Validasi skripsi
9. Form permohonan pergantian judul
10. Sertifikat toefl
11. Kwitansi pembayaran sidang dan RC
12. Kwitansi biaya skripsi
13. Fom data mata kuliah yang belum diambil
14. Izajah SMK
15. Elisitasi tahap 3
16. Final Draft Elisitasi
17. Seminar internasional “ mobile game development
18. Seminar nasional program studi teknik informatika
19. Seminar nasional internet technology for busnis
20. Seminar SIC ” technopreneur change be world”
21. Seminar SIC2 “peran dan pengaruh teknologi”
22. Seminar nasional “nasional is me”
23. CV


LAMPIRAN B
1. Surat Penugasan Dari Posyandu singabangsa kecamatan tenjo
2. Katalog produk
3. Presentasi
4. Form wawancara
5. Implementasi

Contributors

Candrapratama