SI1311476502

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN

DATA OBAT DI PT. JALUR SUTRAMAS


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1311476502
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN

DATA OBAT DI PT. JALUR SUTRAMAS


Disusun Oleh :

NIM
: 1311476502
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 28 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN

DATA OBAT DI PT. JALUR SUTRAMAS


Dibuat Oleh :

NIM
: 1311476502
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015 / 2016

Disetujui Oleh :

Tangerang, 28 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dina Fitria Murad,M.Kom)
   
(Haerudin, S.Kom, MM)
NID : 02026
   
NID : 05092

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN

DATA OBAT DI PT. JALUR SUTRAMAS


Dibuat Oleh :

NIM
: 1311476502
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 28 Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1311476502
Nama
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, 28 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1311476502

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

PT. Jalur Sutramas adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang distributor obat-obatan yang mensupplay mini market, apotek, grosir dan warung-warung kecil di daerah Tangerang. Perusahaan ini dalam melakukan tugas tugas masih dilakukan secara semi komputerisasi, salah satunya mengendalikan persediaan bahan baku di gudang pada bagian produksi. Bagian produksi juga mengalami kendala dalam menentukan stok barang yang di gudang, sehingga tidak dapat mengetahui stok akhir dari setiap barang yang ada secara terupdate. Hal ini menyebabkan pemesanan barang pada suplier tidak konsisten, terkadang barang masih mencukupi, tetapi sudah dilakukan pemesanan kembali dan sebaliknya barang telah kosong atau habis belum dilakukan pemesanan. Metodologi yang digunakan menggunakan SDLC dengan tahapan analisis menggunakan SWOT, testing menggunakan blackbox system. Hasil akhir adalah memanfaatkan teknologi informasi suntuk transaksi dan pengolahan data di gudang yang masih dilakukan secara semi komputerisasi dapat terselesaikan dengan menggunakan suatu sistem laporan persediaan barang menggunakan aplikasi komputer dan mampu terintegrasi dengan bagian-bagian terkait melalui aplikasi berbasis web. Hal ini perlu dilakukan agar dapat menyajikan persediaan barang baku yang lengkap dan dapat mengakses data dan informasi secara cepat, efisien, dan akurat. Kecepatan dan ketepatan dalam mendapatkan suatu informasi dapat didukung oleh suatu sistem komputerisasi yang mampu mengintegrasikan bagian-bagian terkait dalam suatu aplikasi persediaan barang obat-obatan yang berbasis web yang dapat memudahkan dalam pengumpulan dan penyimpanan data suatu perusahaan.


Kata Kunci: Obat, Pemasok, Stok.

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur alhamdulillah, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini. Laporan skripsi ini dibuat berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penyusun di PT. Jalur Sutramas. Lebih tepatnya di bagian gudang yang mengambil judul “Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Obat di PT. Jalur Sutramas”. Terselesaikannya laporan skripsi ini tidak lepas dari semua pihak yang terkait dengan bantuan bimbingan, nasehat, doa, dorongan moral dan material, karena itu dengan segala kerendahan hati, penyusun ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.

2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I (PUKET I) bidang Akademik STMIK Raharja.

3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

4. Ibu Dina Fitria Murad, M.Kom selaku dosen pembimbing pertama yang telah membantu memberikan banyak waktu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan laporan ini.

5. Bapak Haerudin, S.Kom, MM selaku dosen pembimbing kedua yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun pembuatan laporan ini.

6. Kepada Mamah, Papah dan keluarga tercinta yang telah memberikan banyak dorongan dan doa sehingga terselesaikannya laporan ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penyusun..

8. Bapak Rifco Hermanto yang telah mengijinkan penyusun untuk melakukan observasi di PT. Jalur Sutramas.

9. Untuk teman-teman dan sahabat tercinta yang banyak memberi dukungan, semangat dan doa dalam penyusunan laporan ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan laporan skripsi ini sangatlah diharapkan.

Akhir kata penyusun berharap laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari.

Tangerang,28 Januari 2016
Nama. Anita Giriyana Yusuf
NIM. 1311476502

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Faktor-Faktor Internal dan Eksternal

Tabel 3.2. Strategi S-O

Tabel 3.3. Strategi S-T

Tabel 3.4. Strategi W-O

Tabel 3.5. Strategi W-T

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.7. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.8. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.9. Final Elisitasi

Tabel 4.1. Kategori

Tabel 4.2. Customer

Tabel 4.3. Kategori Order

Tabel 4.4. Obat

Tabel 4.5. Order

Tabel 4.6. Pembelian

Tabel 4.7. Pembelian Item

Tabel 4.8. Penjualan

Tabel 4.9. Penjualan Item

Tabel 4.10. Pesanan

Tabel 4.11. Retur

Tabel 4.12. Retur Pembelian

Tabel 4.13. Retur Pembelian Item

Tabel 4.14. Penjualan

Tabel 4.15. Penjualan Item

Tabel 4.16. Stok

Tabel 4.17. Supplier

Tabel 4.18. Surat Jalan

Tabel 4.19. User

Tabel 4.20. Blackbox Testing

Tabel 4.21. Timeline

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Tipe Strategi SWOT

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Jalur Sutramas

Gambar 3.2. Use Case Diagram Prosedur Sistem Yang Sedang Berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Yang Sedang Berjalan

Gambar 4.1.

Gambar 4.2.

Gambar 4.3.

Gambar 4.4.

Gambar 4.5.

Gambar 4.6. Tampilan Login

Gambar 4.7. Tampilan Menu

Gambar 4.8. Tampilan Data Obat

Gambar 4.9. Tampilan Data Kategori Barang

Gambar 4.10. Tampilan Data Supplier

Gambar 4.11. Tampilan Data Customer

Gambar 4.12. Tampilan Data Kategori Customer

Gambar 4.13. Tampilan Transaksi Pembelian Obat

Gambar 4.14. Tampilan Transaksi Penjualan Obat

Gambar 4.15. Tampilan Transaksi Retur Pembelian

Gambar 4.16. Tampilan Transaksi Retur Penjualan

Gambar 4.17. Tampilan Stok Obat

Gambar 4.18. Tampilan Data Pembelian

Gambar 4.19. Tampilan Data Penjualan

Gambar 4.20. Tampilan Data Retur Pembelian

Gambar 4.21. Tampilan Data Retur Penjualan

Gambar 4.22. Tampilan Print Stok Obat


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dengan majunya perkembangan teknologi maka menuntut manusia untuk melakukan penerapan di segala bidang untuk mencapai kemajuan teknologi. Termasuk salah satunya di bidang farmasi.Tingginya tingkat keragaman obat-obatan menuntut orang-orang agar dapat mengolah data lebih teliti agar dapat lebih mudah diterapkan. Dengan adanya suatu manajemen dan pengolahan daftar obat yang sangat baik, maka informasi yang akan dicari akan lebih mudah diperoleh sehingga dapat mempersingkat waktu yang digunakan.

Terkait dengan sistem informatika manajemen di bidang farmasi ada beberapa hal yang berhubungan dengan itu, sistem adalah suatu proses yang berhubungan dengan input dan output, sedangkan informasi berkaitan dengan data yang akan diolah menjadi informasi.

PT. Jalur Sutramas adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang distributor obat-obatan yang mensupplay mini market, apotek, grosir dan warung-warung kecil di daerah Tangerang. Perusahaan ini dalam melakukan tugas-tugas masih dilakukan secara semi komputerisasi, sehingga sering terjadi ketidakcocokan data. Bagian produksi mengalami kendala dalam menentukan stok barang yang di gudang, sehingga tidak dapat mengetahui stok akhir dari setiap barang yang ada secara terupdate. Hal ini menyebabkan pemesanan barang pada suplier tidak konsisten, terkadang barang masih mencukupi, tetapi sudah dilakukan pemesanan kembali dan sebaliknya barang telah kosong atau habis belum dilakukan pemesanan.

Dengan memanfaatkan teknologi informasi sekarang ini, masalah-masalah transaksi dan pengolahan data di gudang yang masih dilakukan secara semi komputerisasi dapat terselesaikan dengan menggunakan suatu sistem laporan persediaan barang menggunakan aplikasi komputer dan mampu terintegrasi dengan bagian-bagian terkait melalui aplikasi berbasis web. Hal ini perlu dilakukan agar dapat menyajikan persediaan barang baku yang lengkap dan dapat mengakses data dan informasi secara cepat, efisien, dan akurat. Kecepatan dan ketepatan dalam mendapatkan suatu informasi dapat didukung oleh suatu sistem komputerisasi yang mampu mengintegrasikan bagian-bagian terkait dalam suatu aplikasi persediaan barang obat-obatan yang berbasis web yang dapat memudahkan dalam pengumpulan dan penyimpanan data suatu perusahaan.

Dari uraian diatas penulis memutuskan untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan obat-obatan di gudang PT. Jalur Sutramas serta mencoba memberikan alternatif solusi untuk menangani permasalahan yang ada, dengan memberikan usulan dalam bentuk tugas akhir ini yang berjudul “PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA OBAT DI PT. JALUR SUTRAMAS”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan di PT. Jalur Sutramas maka pokok masalah yang akan diteliti dalam penulisan ini adalah:

  1. Bagaimanakah sistem berjalan melakukan pengolahan terhadap data persediaan obat-obatan di gudang?

  2. Apa saja kendala yang dihadapi dalam prosesnya dan bagaimana menanggulanginya?

  3. Sistem informasi seperti apakah yang dapat membantu user dalam mengolah data tersebut dan bagaimana hasilnya?

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Untuk mencapai tujuan supaya penelitian yang dilakukan lebih terarah dan dengan menimbang keterbatasan yang ada, maka penulis hanya menekankan pada persediaan barang berupa pengecekan stok serta harga barang, mulai dari input data dari supplier sampai kepada keluarnya barang ke bagian penjualan.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dan manfaat penelitian skripsi ini adalah:

1.4.1 Tujuan Penelitian

  1. Melakukan tinjauan langsung ke perusahaan di bagian gudang PT.Jalur Sutramas.

  2. Mengidentifikasi permasalahan sistem berjalan.

  3. Mengusulkan pengembangan sistem sesuai permasalahan yang ada.


1.4.2 Manfaat Penelitian

  1. Melihat dan mengamati secara langsung prosedur sistem berjalan.

  2. Memberikan solusi terhadap permasalahan sistem berjalan.

  3. Mengembangkan sistem informasi yang dapat membantu user dalam mengolah data barang digudang mulai dari input data barang dari supplier, proses transaksi pengolahan datanya, distribusi barang ke bagian penjualan sampai kepada laporan stok barang.

1.5 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam langkah ini penulis melakukan beberapa cara untuk mendapatkan informasi yang dapat dikumpulkan sebagai bahan penelitian diantaranya yaitu:

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi
    Melalui metode ini penulis melakukan observasi langsung di PT.Jalur Sutramas pada divisi departemen yang berkaitan langsung dengan proses produksi, diantaranya adalah departemen Marketing, Production Planning And Control (PPIC), Data Informatika (DIT), dan departemen Produksi. Observasi ini dilakukan guna melihat langsung sistem proses produksi yang sedang berjalan.

  2. Wawancara
    Dalam metode ini penulis melakukan wawancara langsung kepada beberapa bgian terkait yang berhubungan langsung dengan proses berjalan untuk mendapatkan suatu informasi yang relevan dimana objek penelitian dilakukan.

  3. Studi pustaka
    Dari metode studi pustaka ini, penulis mencari referensi dari beberapa jurnal mahasiswa yang berkaitan dengan judul yang di ambil, serta melakukan searching pada internet dan buku-buku yang sejenis.

1.5.2 Metode Analisa

Setelah melakukan pengumpulan data-data yang diperoleh dalam penelitian kemudian diolah dan dianalisis. analisis SWOT dengan didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) terhadap PT. Jalur Sutramas sehingga dapat membantu manajer dalam pembuatan suatu keputusan dan Adapun alat bantu (tools) yang penulis gunakan di dalam melakukan analisa data adalah berupa Unified Modeling Language (UML), yang dibuat dengan menggunakan software Visual Paradigm.

1.5.3 Metode Perancangan

  1. Perancangan Model
    Didalam penelitian ini, penulis mengusulkan metode rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram dengan software Visual Paradigm.

  2. Bahasa Pemograman
    Didalam penelitian ini, penulis mengusulkan metode rancangan bahasa pemograman dengan menggunakan bahasa pemrogramman PHP (PHP Hypertext Preprocessor), pembuatan database pada MySQL, untuk membuat desain menggunakan aplikasi Adobe Dreamweaver, dan aplikasi penghubung yang menyambungkan PHP dan MySQL dengan Xampp.

1.5.4 Metode Pengujian

Dalam hal ini proses pengujian peneliti menggunakan Metode Blackbox Testing system sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder. Blackbox Testing system adalah metodologi uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional perangkat lunak. Pengujian blackbox berusaha menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan Laporan skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab, dimana masing-masing bab tersebut saling berkaitan dan menjadi satu kesatuan. Adapun sistematika dari penulisan ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dijelaskan tentang konsep dasar yang menyangkut judul laporan dan definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan serta Literature Review yang dibahas untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Pada bab ketiga ini membahas mengenai hal-hal yang bersifat umum seperti: gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, pembahasan mengenai tugas dan wewenang, analisa sistem saat ini, yang mencakup analisa batasan sistem, analisa kebutuhan sistem, analisa control, dan analisa Sistem berjalan dengan menggunakan UML (Unifield Modelling Language), tata laksana sistem berjalan dan pembahasan mengenai user requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN
Pada bab ini berisi semua informasi yang berhubungan dengan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan database dan tampilan program yang dibuat. Bab ini berisi semua informasi yang berhubungan dengan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan database dan tampilan program yang dibuat.

BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan yang berkaitan dengan hasil analisa dan rancangan sistem guna menjawab tujuan penelitian yang diajukan, serta saran dari penulis untuk lebih mengoptimalkan kinerja sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem
    Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Menurut pandangan beberapa ahli sistem dapat diartikan sebagai berikut:

    Menurut Yakub (2012:1), berpendapat bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

  2. Karakteristik Sistem
    Suatu sistem mempunyai karakteristik,karakteristik sistem adalah sebagai berikut (Mustakini, 2008:54) :

    • Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-subsistem.
    • Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).
    • Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).
    • Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).
    • Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).

2.1.2 Konsep Data dan Informasi

  1. Definisi Data
    Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 5)“Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Menurut beberapa pandangan para ahli data dapat diartikan sebagai berikut:

    Menurut Situmorang (2010:1), berpendapat bahwa “Data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data sesuatu yang diketahui atau dianggap”. Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah fakta dari sesuatu, kejadian, aktifitas dan transaksi yang dicatat, diklasifikasikan dan disimpan berupa angka, tulisan, gambar, suara ataupun tokoh namun belum diorganisasikan dalam bentuk yang dapat dimengerti.Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

    • Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.
    • Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
    • Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.
    • Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
    • Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.
  2. Definisi Informasi
    Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi.Sehingga informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan. Menurut pandangan beberapa ahli infomasi dapat diartikan sebagai berikut:

    Menurut Sutarman (2012:14), berpandapat bahwa “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

    Menurut Maimunah (2012:26), berpendapat bahwa “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna bagi dalam pendukung pengambilan keputusan.

2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi
    Manusia hidup di dunia yang penuh dengan sistem, dan apa yang kita lihat disekeliling kita adalah kumpulan dari sistem-sistem (Mustakini, 2008:34). “Sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut” (Kristanto, 2008:12).

  2. Komponen Sistem Informasi
    Sebagai suatu sistem, ke enam komponen ini harus ada bersama-sama dan membentuk satu kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem informasi tidak dapat melaksanakan fungsinya. Berikut adalah penjelasan dari komponen sistem informasi, yaitu :

    • Komponen Masukan(input)

    Input merupakan data yang masuk kedalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi.

    • Komponen Model

    Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari basis data yang diolah lewat suatu model- model tertentu.

    • Komponen Keluaran(output)

    Produk dari sistem informasi adalah Output berupa informasi yang berguna bagi para pemakainya. Output merupakan komponen yang harus ada di sistem informasi.

    • Komponen Teknologi

    Teknologi merupakan komponen sistem yang penting di sistem informasi. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi tepat pada waktunya.

    • Komponen Basis Data

    Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer, dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi.

    • Komponen Kontrol atau Pengendalian

    Komponen kontrol merupakan komponen yang penting dan harus ada di sistem informasi. Komponen kontrol ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang kuat.

    Sebagai suatu sistem, keenam komponen tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

2.1.4 Konsep Dasar Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem
    Menurut Henderi (2011:322), berpendapat bahwa “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

  2. Tujuan Analisa Sistem
    Dikutip dalam Jurnal CCIT, tujuan utama “Tahap analisis adalah untuk memahami dan mencatatkan keperluan-keperluan dalam pengajaran erat pengolahan permintaan-permintaan yang terus menerus berubah” (Tanti, 2009:206).

  3. Fungsi Analisa Sistem
    Adapun fungsi analisis sistem adalah, (Goal, 2008:74):

    • Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
    • Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
    • Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
    • Merencanakan dan menerapkan rancangan sistem.
  4. Tahap-tahap Analisa Sistem
    Tahap analisis sistem terdiri dari beberapa kegiatan-kegiatan sebagai berikut, (Mustakini, 2008:435) yaitu:

    • Studi pendahuluan

    Kegiatan awal dari analisis sistem adalah studi awal atau studi pendahuluan tentang jenis, ruang lingkup dan pemahaman awal dari proyek.

    • Studi kelayakan

    Studi kelayakan terdiri dari lima macam kelayakan yang disebut dengan TELOS.

    • Memahami sistem yang ada

    Memahami sistem yang ada dapat dilakukan dengan melakukan penelitian untuk mendapatkan data tentang sistem yang ada. Penelitian dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

    a. Menentukan jenis penelitiannya.
    b. Merencanakan jadwal penelitian.
    c. Membuat penugasan penelitian.
    d. Melakukan hasil penelitian.
    e. Mengumpulkan hasil penelitian.

    • Mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan informasi pemakai

    Mengidentifikasi masalah di sistem lama agar dapat diperbaiki di sistem yang baru.Mengidentifikasi masalah dilakukan dengan mengidentifikasi penyebab masalahnya.

    • Menganalisa hasil penelitian

    Menganalisa hasil penelitian terdiri dari menganalisa kelemahan sistem yang lama dan menganalisa kebutuhan informasi pemakai.


    2.1.5 Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

    1. Definisi Unified Modeling Language (UML)
    Menurut Padeli dkk dalam jurnal CCIT (2008:70), ”UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem yang berorientasi objek”. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku. Sebagai sebuah sketsa, UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem. Menurut Adi Nugroho (2010:6-7), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    2. Model UML (Unified Modelling Language).
    Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain: (Widodo, 2011:10)
    a. Diagram kelas (Class diagram)
    Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
    b. Diagram paket (Package Diagram)
    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
    c. Diagram use-case
    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
    d. Diagram interaksi dan sequence (urutan)
    Bersifat dinamis.Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
    e. Diagram komunikasi (communication diagram)
    Bersifat dinamis.Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.
    f. Diagram statechart (statechart diagram)
    Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.
    g. Diagram aktivitas (activity diagram)
    Bersifat dinamis.Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
    h. Diagram komponen (component diagram)
    Bersifat statis.Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
    i. Diagram deployment (deployment diagram)
    Bersifat statis.Diagram inimemperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya. Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flowdiagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.


    3. Konsep Pemodelan Menggunakan UML
    Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

    4. Langkah-langkah Penggunaan UML (Unified Modeling Language)
    Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut: (Nugroho, 2010:16)
    a. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
    b. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
    c. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
    d. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
    e. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
    f. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
    g. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
    h. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
    i. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
    j. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan danrequirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
    k. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
    - Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan test.
    - Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
    l. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
    m. Perangkat lunak siap dirilis.


    2.2 Teori Khusus
    2.2.1 Konsep Dasar Analisis Swot

    1. Definisi Analisis SWOT
    Menurut pandangan beberapa ahli Analisis SWOT dapat diartikan, antara lain sebagai berikut: Menurut Freddy Rangkuti (2011:64), berpendapat bahwa “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”. Menurut Suyatno Risza (2010:174), berpendapat bahwa “SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Analisis SWOT adalah salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek, atau konsep bisnis/ usahanya yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar).

    2. Tujuan Analisis SWOT
    Menurut Meta Amalia Dewi dan Henderi (2011), berpendapat bahwa “Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi”.

    3. Tipe-tipe Strategi SWOT
    Menurut Freddy Rangkuti (2011:64), berpendapat bahwa “Matrikxs Threats - Opportunities – Weakness - Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya.Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.
    a. S-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.
    b. W-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
    c. S-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
    d. W-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.


    2.2.2 Perancangan Sistem

    1. Definisi Perancangan
    “Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perencanaan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem baru. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru”. (Kristanto, 2008:61). Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:197) Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan di usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:
    1. Perancangan Sistem
    Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.
    2. Analisa Sistem
    Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.
    3. Perancangan
    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.
    4. Testing
    Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.
    5. Implementasi
    Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.
    6. Maintenance
    Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana padatahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru. Perancangan sistem meliputi kegiatan sebagai berikut, (Kristanto, 2008:65):
    - Menyiapkan disain terinci sistem.
    - Identifikasi konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak.
    - Evaluasi konfigurasi sistem alternative.
    - Memiliki konfigurasi hardwaredansoftware.
    - Laporan ke manajemen.


    2.3 Literatur Review

    1. Definisi Literature Review
    Fokus utama suau tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan.

    Tugas utama lain “Tujuan Pustaka” adalah menganalisa secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Tinjauan pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat dan harus mengandung keseimbangan antara uraian deskriptif dan analisa secara kritis. Identifikasi kekuatan dan kelemahan pustaka tersebut dengan menelaah hasil atau temuan penelitian tersebut, metodologi yang digunakan, serta bagaimana hasil temuan tersebut dibandingkan penelitian atau publikasi lainnya (Suryo dkk, 2010:86).

    2. Langkah-langkah Melakukan Kajian Literature Review
    Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan kajian literature review (Suryo dkk, 2010:87), yaitu:
    a. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian ini.
    b. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyakmenghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
    c. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.
    d. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
    e. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan diarea penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya yang berharga.

    3. Hasil Sumber Literature Review
    1. Irawan (2011) dalam penelitiannya dengan judul Analisis Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Barang Jadi yang bertujuan untuk mengetahui dan menetapkan system pengadaan dan pengendalian persediaan, serta jenis produk yang memerlukan prioritas dalam berdasarkan volum penjualan. Menggunakan metode EOQ stokastik menghasilkan biaya yang lebih hemat untuk dikeluarkan yaitu sebesar 60.25% dari metode yang diterapkan perusahaan selama ini. Jadi bias disimpulkan perencanaan dan pengendalian barang yang diterapkan perusahaan belum maksimal.
    2. Danarti (2011) dalam penelitiannya dengan judul Kajian Pengendalian Bahan Baku Teh Botol Freshtea Pada PT Coca Cola Bottling Indonesia yang bertujuan untuk menentukan tingkat persediaan bahan baku teh botol yang optimal serta analisis sensitivitas terhadap kebijakan pengendalian persediaan selama ini oleh perusahaan. Menggunakan metode EOQ, penelitian ini menghasilkan bahwa biaya persediaan akan optimal bila pembelian bahan baku per pesanan adalah sebesar 148 karung teh kering dan 640 karung gula pasir dan frekuensi pemesanan selama periode Juli – Desember sebanyak 11 kali untuk teh kering dan 17 kali untuk gula pasir. Bila dibandingkan dengan sistem yang selama ini digunakan perusahaan, penghematan biaya persediaan teh kering sebesar Rp 1.788.160,- dan gula pasir sebesar Rp 6.809.269,-. Jadi kesimpulannya pengendalian persediaan teh kering dan gula pasir yang selama ini dilakukan oleh perusahaan belum optimal.
    3. Purwani (2011) dalam penelitiannya dengan judul Kajian Persediaan bahan Baku Kulit Sintetik di Perusahaan Sumber Karya Indah dengan Metode Simulasi, yang bertujuan untuk mengkaji sistem persediaan yang dilakukan perusahaan, serta membuat model dan biaya persediaan dengan metode Simulasi. Dari hasil analisisnya didapat hasil bahwa berdasarkan kebijakan perusahaan, biaya persediaan total adalah sebesar Rp 13.716.170,- per tahun. Perusahaan menetapkan pemesanan 2 roll dengan titik pesan kembali 0.25 roll. Menurut metode simulasi, jumlah pemesanan bahan baku yang dapat meminimalkan biaya persediaan adalah 21 roll dengan titik pemesanan kembali sebesar 0.63 roll. Biaya persediaan total berdasarkan jumlah pemesanan optimal menurut metode simulasi adalah sebesar Rp 1.841.191,- per tahun. Besarnya penghematan perusahaan apabila menggunakan metode simulasi adalah sebesar 86 persen.
    4. Putra (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengendalian Persediaan Bahan baku Produk Ban Pada PT Goodyear Indonesia, Tbk yang bertujuan untuk menganalisis sistem pengadaan dan pengendalian bahan baku perusahaan dan analisis tingkat persediaan dan kebijakan pengendalian persediaan bahan baku yang optimal bagi perusahaan. Dari hasil penelitiannyadengan menggunakan metode EOQ didapat hasil bahwa adanya perbedaan pengendalian persediaan yang cukup signifikan antara metode EOQ dengan metode yang selama ini digunakan perusahaan. Namun untuk kebijakan pengadaan dan pengendalian bahan baku lokal, perusahaan telah melakukan kebijakan dengan optimal.
    5. Oktaviani dalam jurnalnya yang berjudul Pengujian Pengendalian Persediaan Barang Dagang di CV. Kamdatu Palembang hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa proses pengendalian intern persediaan barang dagang pada CV. Kamdatu sudah efektif. Hal ini terlihat dari bagan aliran system (system flowchart) dan kuesioner pengendalian intern perseiaan barang dagang yang berlaku di CV. Kamdatu meskipun terdapat kelemahan yaitu belum adanya kepatuhan karyawan CCV. Kamdatu dalam menjalankan prosedur pengendalian item persediaan barang dagang yang berlaku di dalam perusahaan.
    6. Angga, Dkk dalam jurnalnya yang berjudul Pengendalian Intern Persediaan Bahan Baku Untuk Kelancaran Produksi Pada PT. lembah Karet Padang[31]yang bertujuan untuk Menjaga catatan organisasi, Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen. Sistem pengendalian intern persediaan bahan baku pada PT. Lembah Karet sudah berjalan dengan efektif dan efisien dimana perusahaan telah mampu untukmelebihi target baik dari segi pembelian, pemakaiaan, maupun dari kecukupan bahan untuk melakukan produksi sehingga perusahaan mampu memenuhi permintaan konsumen, yang mana target perusahaan adalah 25.200.000 Ton / tahun. Sistem pengendalian intern bahan baku pada PT.Lembah Karet baik dari segi prosedur maupun dari segi biaya berjalan dengan lancar. Pemilihan bahan baku pun baik, sehingga hasil produksi dari PT.Lembah Karet masih banyak diminati oleh perusahaan–perusahaan besar mancanrgara.
    7. Dian (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Peranan Pengendalian Internal Persediaan Barang dagangan Dalam Menunjang Efektivitas Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan yang bertujuan untuk mengetahui dan menilai efektivitas pengendalian internal persediaan barang dagangan yang diterapkan di Toserba Yogya. Pelaksanaan pengendalian intern yang diterapkan pada Toserba Yogya telah efektif, karena semua unsure dalam perusahaan tersebut telah memadai. Maksudnya semua kegiatan diadakan pengawasan langsung dan terdapat pemisahan tugasyang cukup dalam kegiatan pengelolaan persediaan barang dagang, sehingga informasi dan komunikasipun dinilai memadai.

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    3.1 Gambaran Umum Perusahaan

    PT. Jalur Sutramas merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distributor obat dimana usahanya dijalankan oleh orang orang yang berkompeten dibidangnya. PT. Jalur Sutramas bergerak dalam usaha menghubungkan item obat-obatan ke pelanggan seperti: Panadol, Scoot Emulsion, Actived, Paradontax, Polident, Sensodyn dan masih banyak lagi macam lainnya.

    Perusahan ini adalah perusahan baru dimana baru 6 tahun berjalan, kegiatan operasional yang dilakukan di perusahaan ini sudah cukup baik. Tapi tentunya harus juga diperhatikan prosedur yang berjalan di perusahaaan ini tanpa terkecuali pada sistem pengolahan data laporan stok barang yang dilakukan pada perusahaan ini.

    Dalam mempelajari suatu sistem akan lebih mudah kalau kita mengetahui terlebih dahulu apa pengertian atau definisi dari sistem itu. Begitu pula dalam mempelajari sistem dalam sebuah perusahaan, seperti pada sistem pengolahan data laporan stok barang yang penulis bahas dalam tugas ini. Sistem di sini adalah seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia sebagai unsur yang utama melaksanakan dan mesin atau alat yang membantu mempercepat pekerjaan manusia, salah satu contohnya komputer.

    3.1.1 Tujuan Perusahaan

    Suatu perusahaan tentu mempunyai sejarah tentang awal berdiri dan struktur organisasinya serta tugas dan fungsi berbeda-beda. Tujuan merupakan sesuatu yang hendak dicapai atau diwujudkan dan dapat dikatakan merupakan salah satu motivasi dari aktivitas kerja suatu perusahaan.

    Tanpa adanya tujuan, tidak akan mungkin suatu perusahaan akan teratur dan berkesinambungan. Manusia merupakan unsur penting dalam melaksanakan atau menangani berbagai jenis pekerjaan dalam perusahaan atau organisasi. Kerjasama merupakan unsur yang menentukan dalam pekerjaan, sebab tanpa adanya kerjasama dari tiap personil atau divisi, tujuan yang akan dicapai tidak akan ada artinya. Bagaimanapun ahlinya yang menangani pekerjaan tersebut.

    3.1.2 Sejarah Perusahaan

    PT. Jalur Sutramas berdiri pada tanggal 8 Februari 2010 sebagai perusahaan yang bergerak dalam usaha distribusi obat. PT.Jalur Sutramas mendistribusikan produk mereka dari pabrik yang merupakan produsen obat obatan tersebut kemudian menjual ke pasar swalayan, pasar tradisional maupun retail dan grosir agar dapat dibeli oleh pelanggan.

    PT. Jalur Sutramas yang berlokasi di Tangerang tepatnya di Jatake ini menjual obat seperti: Panadol, Scoot Emulsion, Actived, Paradontax, Polident, Sensodyn dan masih banyak lagi macam lainnya. Saat ini PT.Jalur Sutramas telah tumbuh menjadi perusahaan yang tangguh dan handal sehingga mendapat predikat distibutor label bermutu terbaik dan mampu menjawab semua tantangan yang dapat menembus pasar internasional karena memiliki daya saing yang tinggi.

    Adapun visi dan misi PT. Jalur Sutramas, diantaranya sebagai berikut:

    1. Visi
      Adapun Visi pada Jalur Sutramas adalah menjadi perusahaan distributor yang unggul, maju dan mandiri.

    2. Misi
      Sesuai dengan visi perusahaan maka PT. Jalur Sutramas memiliki misi untuk dapat bersaing dengan perusahaan yang bergerak dibidang sejenis dan menjadi distributor tunggal untuk produk obat di seluruh Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.

    3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

    Pada dasarnya suatu organisasi merupakan wadah dari individu–individu yang sadar akan keterbatasannya, berkumpul dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dengan adanya struktur yang jelas, memungkinkan anggota organisasi memahami tugas yang harus dilakukannya, kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan apa yang menjadi wewenangnya, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.

    Struktur organisasi adalah gambaran dari suatu hubungan antara personil yang satu dengan yang lain pada suatu organisasi dalam melaksanakan tugasnya. Fungsi dari struktur organisasi ini adalah untuk memperjelas adanya pembagian tugas untuk semua personil, sehingga setiap personil mudah mengetahahui mana pekerjaan yang harus dikerjakan dan kepada siapa ia harus mempertanggung jawabkan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Berikut ini adalah struktur organisasi dari PT. Jalur Sutramas:

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    4.1 Rancangan Fungsional

    Rancangan fungsional untuk system yang diusulkan akan di jelaskan ke dalam sebuah bentuk diagram, dimana dalam pembuatan diagram tersebut penulis menggunakan program Unified Modelling Language (UML). Berikut gambaran dari Use Case Diagram dan Activity Diagram yang digunakan oleh penulis untuk mengkomunikasikan rancangan sistem kepada user.

    4.1.1 Use Case Diagram Sistem Persediaan Barang

    Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, bukan “bagaimana” sebuah sistem bekerja. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem.


    Berdasarkan Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Pengolahan Persedian Barang yang diusulkan terdapat :
    a. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Pengolahan Persedian Barang di PT.Jalur Sutramas.
    b. 2 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya User dan Manager.
    c. 8 Use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya login, home, menu, master barang, transaksi, stok, print dan log out.

    4.1.2 Sequence Diagram Persediaan Barang

    Sequence diagram menggambarkan interaksi antarobjek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:


    Berdasarkan gambar 4.2 Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat:
    a. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu admin.
    b. 8 (delapan) Lifeline yaitu login, home, All data, Data transaksi, Stok obat, Print, laporan dan Logout.
    c. 10 (sepuluh) Message antara lain melakukan login dengan membuka browser terlebih dahulu, verifikasi, konfirmasi password dan user name salah, diantaranya login, home, menu, master barang, transaksi, stok, print dan log out.

    4.1.3 Activity Diagram Sistem Persediaan Barang

    Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang berjalan, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

    Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu, activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur aktivitas dari level atas secara umum.


    Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem Pengolahan Persedian Barang yang diusulkan terdapat :
    a. 1 Initial Node, objek yang diawali dari memulai akses sistem Pengolahan Persedian Barang.
    b. 32 Action, state dari sistem yang menggambarkan eksekusi dari suatu aksi.
    c. Final State yang mengakhiri proses dari sistem Pengolahan Persedian Barang.

    4.1.4 Class Diagram Sistem Persediaan Barang

    Class diagram adalah suatu diagram yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar obyek.

    Berdasarkan gambar 4.4.3 Class Diagram yang diusulkan terdapat :
    a. 19 Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama
    b. Multiplicity, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

    4.1.5 State Machine Diagram Sistem Persediaan Barang

    Berdasarkan Gambar 4.9. State Machine Diagram Sistem Pengolahan Persedian barang yang diusulkan terdapat :
    a. 1 Initial Pseudo State, objek yang diawali
    b. 32 State, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimiliki oleh suatu objek tersebut .
    c. 1 Final State, objek yang di akhiri.


    4.2 Implementasi Sistem Yang Diusulkan

    Berikut ini uraian kegiatan serta gambaran dari desain implementasi sistem yang diusulkan :

    • Mengumpulkan Data
    Proses pengumpulan data digunakan dengan cara berkunjung lansung ke instansi terkait, dengan sistem wawancara dan melihat data yang ada di lapangan. Sebagai penambah wawasan juga dengan mencari data terkait di internet sebagai bahan perbandingan.
    • Analisa Sistem
    Analisa Sistem dilakukan setelah data terkumpul, yaitu dengan melihat permasalahan yang ada secara obyektif. Setelah teridentifikasi, masalah di pilah pada sub-sub bagian dan di analisa mana yang lebih penting untuk di kerjakan terlebih dahulu.
    • Perancangan Sistem
    Perancangan Sistem dilakukan dengan penggambaran sistem yang akan di bangun. Dalam perancangan ini di gunakan model Unified Modeling Language (UML), dengan membuat gambaran pra sistem dalam Use case Diagram, Class diagram, Squence Diagram, StateChart Diagram, dan Activity Diagram.
    • Pembuatan Program
    Pembuatan program adalah kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh komputer sesuai dengan yang dibutuhkan oleh user. Adapun bahasa pemrograman yang digunakan dalam pembuatan program ini yaitu dengan menggunakan salah satu bahasa pemrograman PHP dengan data warehouse dengan menggunakan MySQL.
    • Test Program
    Pengetesan program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada, dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program ke dalam komputer.
    • Perbaikan Program
    Penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan. Sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai dengan kebutuhan user.
    • Dokumentasi
    Dokumentasi pada penelitian ini dilakukan secara bertahap dari pada saat mulai hingga berakhirnya penelitian, sehingga laporan selalu update mengikuti perkembangan penelitian. Setelah penelitian selesai maka dokumen di satukan dalam satu kesatuan utuh dalam bentuk hardcover sehingga akan bermanfaat ketika akan di gunakan pada penelitian tahap berikutnya.

    4.2.1 Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal.desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan isi yang disimpan primary key dan panjang record. Spesifikasi yang diguanakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:


    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Berdasarkan penelitian serta pengamatan yang telah dilakukan pada sistem pengolahan persediaan barang pada PT. Jalur Sutramas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
    1. Pengolahan terhadap data persediaan obat-obatan di gudang masih menggunakan buku besar yang dicatat berdasarkan formulir-formulir yang ada seperti form pesanan dan lain sebagainya. Hal ini mengakibatkan lamanya proses pencarian data, adanya data yang berulang dan lain sebagainya.
    2. Kendala yang dihadapi dalam proses pengolahan data obat-obatan adalah kesulitan dalam mengumpulkan data yang terdistribusi di banyak form dan penanggulangannya berdasarkan pengumpulan form yang disatukan kemudian dijadikan laporan meskipun terkadang terdapat kesalahan dan ketidakkonsistenan data. Selain waktu yang relative lebih lama, proses yang berulang juga data-data yang terdistribusi di beberapa tempat dan sangat memungkinkan untuk data berulang.
    3. Sistem informasi yang akan dirancang dan digunakan adalah sistem informasi yang tidak hanya sekedar menampung database saja namun juga dapat mengintegrasikan data dengan bagian penjualan. Sehingga bagian gudang lebih gampang menginputkan data serta mengontrol keluar masuknya barang.


    5.2 Saran

    Agar penerapan sistem pengolahan persediaan barang ini dapat terwujud dengan baik, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut:
    a. Diperlukan ketelitian yang tinggi bagi petugas yang meng-entry data.
    b. Meningkatkan sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan kepada personil yang berkaitan serta memperhatikan kondisi perangkat sistem, bila terjadi kerusakan komputer baik kecil maupun besar harus secepatnya diperbaiki.
    c. Agar sistem pengolahan persediaan barang ini dapat lebih di kembangkan lagi oleh mahasiswa yang akan melakukan tugas akhir atau skripsi sehingga sistem ini akan menjadi lebih sempurna.
    d. Pada pengembangan selanjutnya diharapkan untuk menambahkan fitur warning kadaluarsa karena obat-obatan mempunyai batas kadaluarsa, serta fitur pencarian barang dan nota transaksi, baik transaksi pembelian maupun transaksi penjualan.

Contributors

Anita Giriyana Yusuf