SI1311475721

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BARANG TERTINGGAL

BERBASIS WEB DI BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA

PADA PT ANGKASA PURA II

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NAMA
NIM
: 1311475721


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BARANG TERTINGGAL

BERBASIS WEB DI BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA

PADA PT ANGKASA PURA II

Disusun Oleh :

NIM
: 1311475721
Nama
: Dede Supratman
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M)
       
(Nur Azizah, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BARANG TERTINGGAL

BERBASIS WEB DI BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA

PADA PT ANGKASA PURA II

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311475721
Nama
: Dede Supratman

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir. Khozin Yuliana, M.M.)
   
NID : 15015
   
NID : 14024

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BARANG TERTINGGAL BERBASIS

WEB DI BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA

PADA PT ANGKASA PURA II

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311475721
Nama
: Dede Supratman

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BARANG TERTINGGAL

BERBASIS WEB DI BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA

PADA PT ANGKASA PURA II

Disusun Oleh :

NIM
: 1311475721
Nama
: Dede Supratman
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
 
 
 
(Dede Supratman)
NIM : 1311475721

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Divisi keamanan penerbangan bertugas memeriksa barang dan orang yang akan memasuki wilayah terbatas. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh divisi keamanan penerbangan terminal 3 bandara internasional soekarno-hatta khususnya di terminal 3 domestik ialah mengenai barang tertinggal/tercecer. Dalam prosesnya pengelolahan dan pencarian data barang masih menggunakan sistem manual, dan data akan disalin ulang kedalam buku besar dan laporan rekap hanya berdasarkan kategori barang dengan menggunkan Microsoft Excel. ini menyebabkan pelayanan kepada pengguna jasa menjadi kurang karena informasi tentang barang tertinggal tidak dapat di lihat oleh pengguna jasa. Meninjau dari permasalahan tersebut dan untuk meningkatkan kontribusi pelayanan di bandara menjadi lebih baik, salah satu caranya dengan merancang sebuah sistem online yang mempermudah divisi kemanaan penerbangan terminal 3 domestik yang bermaksud mengembangkan sistem dengan pemanfaatan teknologi digital sistem barang tertinggal secara online yang bertujuan untuk mempermudah dalam mengelola dan memproses data barang tertinggal serta dalam pencarian informasi data barang lebih cepat dan akurat dalam hal ini dapat meningkatkan pelayanan bandar udara. Penelitian ini berorientasi pada objek dan menggunakan metode analisa , elisitasi kebutuhan sistem, serta pemodelan sistem menggunakan UML (Unified Modelling Language) yang diimplementasikan menggunakan Framework Codeigniter dengan basis data MySQL-Server. Dengan adanya sistem ini dapat mempermudah dalam mengelola data barang tertinggal serta proses pencarian data barang lebih cepat dan akurat serta mempermudah pengguna jasa dalam mendapatkan informasi terhadap barang bawaanya yang tertinngal di Bandara Terminal 3 domestik.

Kata Kunci : Divisi Keamanan, Barang tertinggal/tercecer,sistem online, Bandara.


ABSTRACT

The aviation security division is in charge of inspecting goods and people entering a restricted area. One of the problems faced by the security division of terminal 3 terminal of soekarno-hatta international airport especially in terminal 3 domestic is about the goods left behind / scattered. Processing and retrieval of left goods data using manual system and goods report left behind using Microsoft Excel this matter become ineffective and efficient in case of data processing of goods and search data of goods become need long enough time. Reviewing the issues and improving the service contribution at the airport is better, one way is by designing an online system that simplifies the domestic terminal 3 flight finance division that intends to develop a system with the use of digital technology of online goods system that is intended to facilitate the processing and data processing of left goods as well as in searching information of goods data more quickly and accurately in this case can improve airport servce. This research is object oriented and uses analytical method, system requirement elicitation, and system modeling using UML (Unified Modeling Language) which is implemented using Codeigniter Framework with MySQL-Server database. With this system can facilitate in managing data lagging goods and the process of searching data items more quickly and accurately and facilitate service users in obtaining information on goods left behind / scattered in domestic Terminal 3 Airport.information.

Keywords : Aviation Security, thegoods left behind / scattered, online system, airport



KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkat kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi dengan baik dan sesuai dengan waktu yang diberikan.

Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan yang sifatnya material dan non material dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah,M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Bapak Khozin Yuliana, Ir., M.M, Selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan, arahan dan juga semangat motivasi untuk menyelesaikan laporan skripsi.
  5. Ibu Arsi Yulianjani, M.Pd, Selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak Deddy selaku Stakeholder dan juga Junior Manager Terminal Security T3 Domestik selaku pembimbing lapangan dalam proses penelitian yang telah membantu dan memberikan ijin kepada penulis selama melakukan observasi.
  7. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan spirituil kepada penulis.
  8. Kepada Seluruh Anggota Avsec Terminal 3 domestik Bandara Intenasional Soekarno Hatta yang selalu memberikan motivasi dan semangat.
  9. Teruntuk dia yang tercinta, Dian Apida Aisatul Faidah yang selalu memberikan dukungan dan motivasi sehingga laporan skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
  10. Kepada sahabat-sahabat, Adi Suwarta, Nanda Dian, Tedy Tarudin yang selalu memberi bantuan dan semangat.

Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu sehingga terwujudnya penulisan laporan ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan kepada saya.

Akhir kata semoga Skripsi ini dapat berguna bagi pihak yang membutuhkan. Adapun laporan ini masih terdapat kekurangan dan bukan merupakan pembahasan yang sempurna, oleh sebab itu penulis pun sangat mengharapkan saran yang membangun, sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.


</div>

Daftar isi



DAFTAR TABEL
  1. Tabel 2.1 Pengujian black box pada validasi login admin aplikasi sistem pakar
  2. Tabel 2.2 Literature Review
  3. Tabel 3.1 Analisis SWOT sistem Barang Tertinggal
  4. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  5. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
  6. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  7. Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi
  8. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Anatara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
  9. Tabel 4.2 Struktur Tabel barang tertinggal / Temuan
  10. Tabel 4.3 Struktur Tabel Pegawai
  11. Tabel 4.4 Struktur Tabel Berita Acara Penyerahan Barang
  12. Tabel 4.5 Struktur tabel group
  13. Tabel 4.6 Struktur Tabel cms menu
  14. Tabel 4.7 Struktur Tabel user
  15. Tabel 4.8 Struktur Tabel Laporan Temuan
  16. Tabel 4.9 Testing Login Sistem Barang Tertinggal
  17. Tabel 4.10 Pengujian Pada Menu Temuan
  18. Tabel 4.11 Pengujian Pada Menu Pegawai
  19. Tabel 4.12 Schedule Implementasi
  20. Tabel 4.13 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi
  2. Gambar 2.2 Struktur kerja CodeIgniter
  3. Gambar 2.3 Arsitektur Model View Controller
  4. Gambar 2.4 Metode Black box testing
  5. Gambar 3.1 Struktur Organisasi dan Managemen Perusahaan PT. Angkasa Pura II (Persero) Di Bandara Soekarno-Hatta International Airport
  6. Gambar 3.2 Use case diagram sistem penemuan dan pendataan barang tertinggal
  7. Gambar 3.3 Sistem pengambilan barang tertinggal
  8. Gambar 3.4 Squence Diagram Penemuan dan pendataan barang tertinggal
  9. Gambar 3.5 Squence diagram pengambilan barang tertinggal
  10. Gambar 3.6 Activity diagram Penemuan dan Pendataan Barang tertinggal
  11. Gambar 3.7 Activity diagram pengambilan barang tertinggal
  12. Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan
  13. Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan
  14. Gambar 4.3 Sequence Diagram Admin
  15. Gambar 4.4 Sequence Diagram Pengguna Jasa
  16. Gambar 4.5 Sequence Diagram Jumen dan Staff
  17. Gambar 4.6 Prototype Halaman User / awal program untuk Pengguna Jasa
  18. Gambar 4.7 Prototype Pelaporan Barang Tertinggal
  19. Gambar 4.8 Prototype Menu Login Admin
  20. Gambar 4.9 Prototype menu Halaman Utama Admin
  21. Gambar 4.10 Prorotype Menu Pegawai
  22. Gambar 4.11 Prototype Menu Temuan
  23. Gambar 4.12 Prototype Form Tambah Data Barang Tertinggal
  24. Gambar 4.13 Prototype Menu Berita Acara Penyerahan
  25. Gambar 4.14 Prototype Tambah Data Berita Acara Penyerahan
  26. Gambar 4.15 Halaman Utama User (pengguna Jasa)
  27. Gambar 4.16 Pelaporan Barang Tertinggal
  28. Gambar 4.17 Menu Login Admin
  29. Gambar 4.18 Menu Utama Admin
  30. Gambar 4.19 Menu Pegawai
  31. Gambar 4.20 Menu temuan
  32. Gambar 4.21 Form Tembah Data Barang Tertinggal
  33. Gambar 4.22 Menu Berita Acara Penyerahan
  34. Gambar 4.23 Form Add Data Berita Acara Penyerahan


DAFTAR SIMBOL


Gambar 1: Simbol Use Case Diagram
Gambar 2: Simbol Activity Diagram
Gambar 3: Simbol Sequence Diagram
Gambar 4: Simbol Class Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan dunia teknologi yang semakin pesat membuat semua instansi baik pemerintah maupun swasta menggunakan kecanggihan teknologi guna meningkatkan pelayanan yang akan membuat kemajuan dari instansi atau perusahaan tersebut. Selain itu pengembangan dalam teknologi informasi sangat dibutuhkan guna memperbaharui sistem yang sudah ada agar tidak tertinggal dengan kemajuan teknologi informasi. Sebagai contoh adalah komputer sangat di butuhkan oleh perusahaan pemerintah ataupun swasta, karena kebutuhan akan pengelolaan data yang besar supaya tidak mudah hilang serta keamanannya terjamin. Dan juga memudahkan dalam mencari data yang diinginkan mendapatkan informasi yang akurat dan efektif.

Divisi Keamanan Penerbangan PT Angkasa Pura II yang bertugas untuk menjaga keamanan serta memberikan pelayanan kepada pengguna jasa bandara. Pergerakan penumpang dari tahun ke tahun yang semakin meningkat membuat divisi keamanan penerbangan harus mengantisipasi segala macam gangguan yang membuat pelayanan dan keamanan Bandara menjadi kurang baik. Masalah yang sering dihadapi oleh unit Pengamanan Penerbangan ialah mengenai Barang Tertinggal / Barang Tercecer, terkadang penumpang yang terburu-buru dikarenakan takut tertinggal penerbanganya, mengakibatkan para pengguna jasa melupakan barang bawaannya sehingga tercecer di Pos Pemeriksaan Keamanan Penerbangan ataupun di area umum di bandara. Untuk saat ini divisi keamanan penerbangan PT Angkasa Pura II di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta dalam mengangani masalah mengelolah Barang tertinggal masih menggunakan sistem manual yang ditulis di buku khusus (log Book) dan belum terkomputerisasi.

Kegiatan penanganan dan pengelolaan barang tertinggal yang masih secara manual dengan menulis buku membuat sistem tersebut memiliki kekurangan dalam pengelolaan data barang, hal ini dapat menyebabkan data hilang di karenakan buku rusak atau sobek sehingga data back up tidak tersedia. Selain itu dalam pencarian data barang akan mengalami waktu yang cukup lama karena sistem masih manual dan tidak terkomputerisasi dalam penanganan dan pengelolaan data barang tertinggal.

Kebutuhan akan penyimpanan data yang besar serta pengelolaan data yang mudah, efektif dan efesien serta dalam pencarian data tidak memerlukan waktu yang lama ini sangat di butuhkan oleh divisi keamanan penerbangan Terminal 3 dalam pengelolaan barang tertinggal sehingga dapat dengan mudah mengelolah barang tertinggal tersebut selain itu dapat meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa yang merasa tertinggal barang bawaannya dalam pengambilan barang miliknya. Divisi Keamanan Penerbangna Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta dalam proses input data barang tertinggal masih menggunakan sistem manual dalam proses input data dan dalam proses pencarian data laporan terhadap barang tertinggal juga masih melihat buku besar, dan pembuatan laporan menggunakan Micrososft Excel data laporan dan tulis tangan, sehingga ini sangat tidak efektif dan efesien karena itu sistem ini memiliki kekurangan dalam pengelolaan data barang tertinggal.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dan membuat laporan SKRIPSI dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BARANG TERTINGGAL BERBASIS WEB DI TERMINAL 3 BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA PADA PT ANGKASA PURA II”

Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang diidentifikasikan dari latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

  1. Bagaimana merancang sistem informasi yang dapat membantu dan memudahkan Divisi Keamanan Penerbangan dalam mengolah data barang tertinggal?

  2. Bagaimana sistem Barang Tertinggal dapat melakukan proses pengolahan dan pencarian data barang tertinggal secara cepat efektif dan efisien?

  3. Apakah sistem barang tertinggal berbasis web dapat membantu pengguna jasa dalam mencari dan mendapatkan infromasi terhadap barang bawaannya yang tertinggal di bandara?

Ruang Lingkup

Dalam penulisan Skripsi ini, ruang lingkup dari penelitian ini memfokuskan pada sistem barang tertinggal / tercecer di Terminal 3 Domestik Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada PT Angkasa Pura II pada divisi Terminal Security. Bagaimana dapat memproses penanganan dan pengolahan data barang tertinggal / tercecer. Serta merancang sistem barang tertinggal / tercecer di terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional:
    a.Untuk memudahkan divisi keamanan penerbangan dalam pendataan dan pengolahan data barang tertinggal
    b.Untuk memudahkan divisi keamanan penerbangan dalam memproses laporan kehilangan dari pengguna jasa sehingga lebih cepat dan akurat.
    c.Melakukan inovasi pengembangan terhadap sistem barang tertinggal yang sedang berjalan mengikuti perkembangan dunia digital.

  2. Tujuan Fungsional:
    a.Dapat mampermudah pengguna jasa dalam mencari informasi barang yang hilang atau tertinggal di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta
    b.Dapat memperkecil keluhan penguna jasa dalam proses penerimaan laporan barang yang tertinggal.
    c.Dapat meningkatkan pelayanan divisi keamanan penerbangan dalam mengelola barang tertinggal

  3. Tujuan Individu :
    a. Mendapatkan lebih banyak pengalaman dalam tindakan menganalisa suatu permasalahan yang ada dilingkungan sekitar, untuk bisa di berikan solusi bermanfaat yang berkaitan terhadap pemanfaatan teknologi informasi.
    b.Mengimplentasikan ilmu yang sudah di dapatkan dalam proses perkuliahan dalam membantu perkembangan sosial masyarakat.
    c.Membantu masyarakat dalam akses kebutuhan jasa konstruksi dengan membuat fasilitas system Barang Tertinggal secara online.
    d.Sebagai perbandingan antara teori yang telah didapat diperkuliahan terhadap kondisi yang ada pada kondisi lingkungan sekitar atau lapangan kerja.
    e.Sebagai bentuk laporan kelengkapan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana komputer di STMIK Raharja - Tangerang

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari proses penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Proses penanganan dan pengelolaan barang tertinggal menjadi lebih cepat dan akurat dalam pencarian data barang tertinggal karena sudah terkomputerisasi.

  2. Dapat meningkatkan pelayanan dibandar udara karena proses pencarian barang tertinggal di terminal 3 bandara soekarno hatta menjadi lebih cepat

  3. 3. Memudahkan pengguna dalam menemukan barang tertinggal di terminal 3 bandara soxekarno hatta.

Manfaat Penelitian

  1. Proses penanganan dan pengelolaan barang tertinggal menjadi lebih cepat dan akurat dalam pencarian data barang tertinggal karena sudah terkomputerisasi.
  2. Dapat meningkatkan pelayanan dibandar udara karena proses pencarian barang tertinggal di terminal 3 bandara soekarno hatta menjadi lebih cepat.
  3. Memudahkan pengguna dalam menemukan barang tertinggal di terminal 3 bandara soxekarno hatta.


Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik metode pengumpulan data yang di terapkan penulis dalam penelitian skripsi ini sebagai berikut:

  1. Pengamatan (Observasi)
    Adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara pengamatan dan tinjuan langsung ditempat penelitian terhadap objek yang diteliti. Untuk mendapatkan data yang akurat dan nyata serta bisa dipertanggung jawabkan maka peneliti perlu melakukan pengamatan langsung di Terminal 3 Domestik Bandara Internasional Soekarno-Hatta sehingga peneliti mendapatkan data-data yang diperlukan.

  2. Wawancara (Interview)
    Metode ini merupakan suatu metode kegiatan yang dilakukan terhadap stockholder untuk mendapatkan informasi dan data-data yang dibutuhkan dengan cara melakukan Tanya jawab atau dialog langsung dengan Junior Manager Terminal Security T3, yang bertujuan menentukan analisa terhadap sistem yang sudah ada dan untuk pembuatan sistem yang baru.

  3. Studi Pustaka
    Kegiatan pada tahap mengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari paper/tulisan, makalah ataupun referensi lain yang berhubungan dengan masalah yang dibahas pada penelitian, seluruh bahan penelitian tersebut didapat dengan ketenetuan sumber-sumber dari kepustakaan dan media internet.

Metode Analisa dan Perancangan

  1. Metode Analisa Sistem
    Metode analisis, merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita kearah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa SWOT, yaitu kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Kesempatan (Oppurtunities), dan yang menjadi Ancaman (Threats). Untuk analisis sistem yang diinginkan oleh stakeholder menggunakan Elisitas Tahap 1, Elisitasi tahap 2, Elisitasi Tahap 3, dan final elisitasi.

  2. Metode Perancangan
    Metode Perancangan, yang digunakan adalah perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML '(unified Modeling Language)' yang diperuntukan untuk membuat desain arsitektur sebuah sistem yang bekerja dalam 'OOAD (Object Oriented Analysis and Design)'. Dalam pengembangannya yang akan di uji dengan menggunakan 'Black Box Testing'. Selain itu peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP yang berupa 'Framework Codeigniter' dalam sistem pembuatanya, serta dikombinasikan dengan bootstrap untuk desain yang menarik dalam halaman web dan untuk penyimpanan datanya mengunkan database 'MySQL' dan koneksi menggunakan Xampp. Dan editor text menggunakan Notepad++ dan navicat.

Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Dalam perancangan penelitian ini menggunakan metode pengembangan Prototyping. Dengan menggunakan metode Prototyping ini pengembangan dan pengguna dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Proses pada Prototyping yaitu:
1. Pengumpulan Kebutuhan.
2. Perancangan.
3. Evaluasi Prototyping

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbok testing ialah tipe pengujian yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya: mengenai fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses, database eksternal, kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan ini diuraikan dalam empat bab, antara lain:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang pendahuluan dimana menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan dalam laporan ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini dijelaskan beberapa definisi materi pustaka yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang dapat mendukung dan berhubungan dengan proses penelitian.
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Pada bab ini menjelaskan tentang analisa gambaran umum perusahaan yang terdiri dari profil perusahaan, uraian sistem yang berjalan dalam manajement perusahaan, bentuk permasalahan yang dihadapi, bentuk alternative pemecahan masalah yang ada, serta uraian user reqirement manajemen perusahaan yang terdiri dalam bentuk elisitasi tahap I sampai III, dan draft final elisitasi yang merupakan bentuk elisitasi akhir sebagai acuan pembuatan sistem untuk penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Bab ini menjabarkan hasil rancangan yang diusulkan setelah menjalankan analisa penelitian permasalah yang ada. menerangkan usulan sistem yang akan digambarkan dalam bentuk rancangan sistem UML (Unified Modeling Language), flowchart sistem yang diusulkan, rancangan basis data sistem, penyesuaian rancangan program, penyusunan rancangan prototype yang nantinya menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan dalam penelitian, penyesuaian konfigurasi sistem yang akan dibuat, pelaksanaan testing yang digunakan, pelaksanaan evaluasi penggunaan sistem yang dibuat, pelaksanaan implementasi sistem kepada user, serta adanya estimasi biaya penelitian dalam pengembangan sistem yang nantinya akan diaplikasikan dalam perusahaan maupun masyarakat umum.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil analisa dan implementasi penelitian, serta saran yang dapat diberikan peneliti dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya agar bentuk permasalahan yang ada dapat terselesaikan secara maksimal dalam penelitian selanjutnya, sehingga tujuan dan manfaat utama dari penelitian skripsi ini dapat disampaikan secara baik
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Pengertian Perancangan Sistem

McLeod dalam Jurnal Telematika Vol. 8 No.2 (2015:70)[1], menjelaskan bahwa “perancangan sistem merupakan sebuah penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru, dan tahap-tahap dalam merancang sistem.

Menurut Hanif Al Fatta, Robert Marco dalam jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 (2015:69)[2], “Perancangan sistem mulanya diawali dengan menentukan segala keperluan yang akan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh sistem, siapa yang mengambil langkah dan bagaimana cara menyesuaikannya. Pada dasarnya perancanagan sistem bergerak dari input meneuju ke output sistem, yang terdiri dari reports dan file untuk memenuhi kebutuhan organisasi”.

O’Brien dan Marakas (2013:639)[3], mendefinisikan bahwa perancangan sistem adalah sebuah kegiatan merancang dan menentukan cara mengelola sistem informasi dari hasil analisa sistem sehingga dapat memenuhi kebutuhan dari pengguna termasuk diantaranya perancangan user interface, data dan aktivitas proses

Dari beberapa pendapat diatas, peneliti menyimpulkan bahwa perancangan sistem adalah Pembuatan aplikasi komputer yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam mengelola suatu sistem infomasi.

Tujuan Perancangan Sistem

Tata Sutabri (2012:225)[4], mengemukakan tujuan utama dari perancaganan sistem adalah sebagai berikut :

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan

  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan

  3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan

  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

  5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

Tahap-Tahap Perancangan Sistem

McLeod dalam Jurnal Telematika Vol. 8 No.2 (2015:70)[1],, menjelaskan bahwa “perancangan sistem merupakan sebuah penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru, dan tahap-tahap dalam merancang sistem. Tahap-tahap perancangan sistem yang dimaksud meliputi:

  1. Menyiapkan perancangan sistem secara rinci Analisis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rangan sistem baru menggunakan peralatan tertentu

  2. Mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem. Analisis harus mengidentifikasi konfigurasi peralatan komputer yang memberi hasil sesuai dengan yang diperlukan untuk menyelesaikan proses.

  3. Mengevaluasi alternatif konfigurasi sistem Nalaisis berkerja sama dengan manager untuk mengevaluasi alternatife.

  4. Memilih konfigurasi terbaik

  5. Menyiapkan usulan implementasi

  6. Menyiapkan usulan penerapan yang memberi ringkasan tugas-tugas yang harus dilakukan dari dokumentasi perancagan

  7. Menyetujui dan menolak penerapan sistem

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Setiap perusahaan atau instansi – instansi pemerintah maupun swasta semua mempunyai sistem baik dalam skala besar maupun dalam skala yang lebih kecil yang dapat menopang kegiatan aktivitas kerja. Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”. Sebagai gambaranya, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaar dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem (Kadir, 2014:16)[5].

Menurut Suprihadi dalam jurnal CCIT Vol. 6 No.3 (2013:310)[6], menjelaskan bahwa, “ sistem adalah sekumpulan sistem atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

Tata Sutabri dalam Indonesia on Networking and Security Volume 6 No. 2 (2017:18)[4], menjelaskan bahwa Suatu sistem dapat diartikan sebagai sekumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Taufiq (2013:30), “Sistem adalah kumpulan sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa sistem merupakan suatu komponen yang sifatnya abstrak maupun fisik yang komponennya saling berhubungan satu sama lain serta mempunyai sasaran dan tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Azhar Susanto dalam buku bahan ajar Sistem informasi Manajemen (2014:47)[7], terdapat 8 karakteristik sistem yaitu:

  1. Tujuan Sistem
    “tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem”. Agar terget tersebut bisa tercapai, maka target tersebut harus diketahui terlebih dahulu kriterianya. Kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukanya suatu pengendalian. Jadi, kriteria suatu tujuan itu mutlak adanya.

  2. Batasan Sistem (Boundary)
    “Baras sistem merupakan garis abstraksi yang memisahkan antara sistem dan lingkungan”. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut. Batas sistem yang mampu dibayangkan oleh seseorang akan sangat berbeda dengan batasan sistem yang sebenarnya dalam dunia nyata. Batas sistem akan memberikan konsekuensi yang kurang baik seandainya dipaksakan untuk sama bagi setiap orang, sebab selain akan menghambat kreativitas pelaku sistem juga akan memperlambat evolusi dari sistem tersebut.

  3. Subsistem
    “Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu sistem, subsistem ini bisa fisik ataupun abstrak”. Subsistem istilah yang digunakan untuk menunjukan bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalakan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar disebut supra sistem

  4. Hubungan dan Hirarki Sistem
    “Hubungan sistem adalah hubungan yang terjadi antara subsistem dengan subsistem lainnya yang setingkat atau antara subsistem dengan sistem yang lebih besar”.
    Ada dua macam hubungan sistem, yaitu:

  5. a. Hubungan Horizontal
    Hubungan yang menggambarkan hubungan antara subsistem dengan subsistem lainya yang setingkat.

    b. Hubungan Vertikal
    Dalam kebanyakan hal, hubungan sistem ini sangat menentukan terhadap keberhasilan suatu sistem karena dalam suatu sistem menentukan bagaimana tujuan sistem dapat dicapai kalau bagian-bagian sistem yang ada di dalamnya tidak bisa berhubungan baik atau bekerja sama.

  6. Masukan Sistem (Input)
    “Input merupakan segala sesuatu yang masuk ke dalam suatu sistem. Input dapat berupa energi, manusia, data, modal, bahan baku, layanan, dan lainnya. Input merupakan pemicu bagi sistem untuk melakukan proses yang diperlukan”.

  7. Input dapat dikasifikasikan kedalam tiga kategori, yaitu:
    a. Serial input, merupakan input yang diperoleh sebagai hasil atau output sistem sebelumya.
    b. Probable input, merupakan potensi input yang dapat digunakan oleh suatu sistem. Suatu sistem harus dapat menentukan input mana yang sesuai untuk menghasilkan output yang diharapkan.
    c. Feedback input, merupakan bagian output dari sistem yang sama yang digunakan sebagai kontrol.
    Feedback di kelompokan menjadi dua kelompok, yaitu :
    1) Negatif Feedback input digunakan sebagai alat kontrol untuk memperkecil. Negatif Feedback input ini terus berlangsung sampai terjadi titik keseimbangan dimana antara output yang diharapkan dan realisasi terjadi kesesuaian dengan tingkat penyimpangan yang dapat di terima.
    2) Positif Feedback input digunakan sebgai alat kontrol untuk meningkatkan. Positif Feedback input ini terus berlangsung sampai terjadi titik keseimbangan dimana antara yang diharapkan dan realisasi terjadi kesesuaian dengan tingkat toleransi penyimpangan yang dapat di terima.

  8. Pengolah Sistem
    Pengolah Sistem (Proses) “ proses merupakan perubahan dari input menjadi Output”. Proses ini mungkin dilakukan oleh mesin, orang, atau komputer. Kombinasi input serta urutan yang berbeda untuk menghasilkan output yang bermacam-macam menjadikan proses itu sangat kompleks. Proses mungkin berupa perakitan yang menghasilkan satu macam output dari berbagai macam input yang disusun berdasarkan aturan tertentu.

  9. Keluaran Sistem (Output)
    “Output merupakan hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan daru keberadaan sistem”. Output seperti halnya input mungkin berbentuk produk, service, informasi, dalam bentuk print out komputer atau energi seperti output dari dinamo. Berdasarkan penggunaanya suatu output di klasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu:
    a. Output yang langsung diberikan ke konsumen untuk dikonsumsi atau untuk diproses lebih lanjut.
    b. Output suatu sistem yang dikonsumsi oleh subsistem yang lain dalam sistem yang sama dalam suatu siklus produksi
    c. Output yang merupakan dari bagian output yang bersangkutan, tetapi menjadi tidak berguna kalau dibuang ke lingkungan.

  10. Lingkungan Sistem
    “lingkungan sistem adalah faktor-faktor di luar sistem yang mempengaruhi sistem.
    Lingkungan sistem dibagi menjadi dua macam, yaitu:
    a. Lingkungan Eksternal, yaitu lingkungan yang berada diluar sistem.
    b. Lingkungan Internal, yaitu lingkungan yang berada didalam sistem.

Klasifikasi Sistem

Azhar Susanti dalam buku bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen (2014:52)[7] , mengkasifikasikan sistem dari sudut pandang. Di antaranya yaitu:

  1. Sudut Pandang Lingkungan
    a. Sistem Terbuka
    Sistem terbuka bila aktivitas di dalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkunganya.
    b. Sistem Tertutup
    Sistem tertutup bila aktivitas didalam sistem tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan yang terjadi di lingkunganya.

  2. Sudut Pandang Asal Pembuatanya
    a. Sistem Buatan Manuisa
    Sistem buatan manusia ialah sistem yang di rancang oleh manusia.
    b. Sistem Alamiah
    Sistem alamiah yaitu sistem yang terjadi melalui proses alam, seperti sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi, dll.

  3. Sudut Pandang Keberadaanya
    a. Sistem Berjalan
    Sistem berjalan adalah sistem yang saat ini digunakan
    b. Sistem Konseptual<
    Sistem konseptual adalah sistem yang menjadi harapan atau masih di atas kertas.Bila kita merancang suatu sistem dan sistem tersebut belum diterapkan, maka sistem tersebut hanyalah merupakan angan-angan yang mungkin secara akal sehat (konsep) penyusunannya sistem itu sudah benar, dibuat berdasarkan kebutuhan dan situasi kondisi yang ada. Suatu sistem konsep tual akan dapat di terima oleh pengguna sistem sehingga oengguna sistem tersebut menggunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari, maka sistem tersebut berubah menjadi sistem berjalan.

  4. Sudut Pandang Kesulitanbr
    a. Sistem Sederhana
    Sistem sederhana adalah sistem yang memiliki sedikit tingkatan dan subsistem atau komponen serta hubungan antara mereka sangat sederhana.
    b. Sistem Komplek
    Sistem komplek yaitu sistem yang memiliki banyak tingkatan dan subsistem atau komponen yang dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda.

  5. Sudut Pandang Output / Kinerjanya
    a. Sistem yang dapat dipastikan
    Dapat dipastikan artinya dapat ditentukan pada saat sistem akan dan sedang dibuat.
    b. Sistem yang tidak dapat dipastikan
    Tidak dapat dipastikan ialah tidak dapat ditentukan dari awal, tergantung situasi yang dihadapi.

  6. Sudut Pandang Waktu Keberadaanya
    a. Sistem Sementara
    Sistem sementara mengandung arti sistem hanya digunakan untuk periode waktu tertentu.
    b. Sistem Selamanya
    Selamanya artinya sistem digunakan selama-lamanya untuk waktu yang tidak ditentukan

  7. Sudut Pandang Wujudnya
    a. Sistem ada secara Fisik
    Artinya di sini daoat diraba, seperti sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dll.
    b. Sistem abstrak
    Artinya disini tidak dapat diraba.

  8. Sudut Pandang Tingkatanya
    a. Sistem, sistem merupakan komponen dari sistem yang lebih besar
    b. Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dari sebuah sistem.
    c. Supersistem, supersistem adalah sistem yang lebih besar dan sangat komplek. Supersistem mengacu kepada sistem apapun yang memiliki sistem-sistem yang lebih kecil.

  9. Sudut Pandang Fleksibilitas
    a. Sistem Dapat Beradaptasi
    Dapat beradaptasi artinya bisa menyesuaikan diri terhadap setiap pengaruh yang diakibatkan oleh perubahan yang terjadi di lingkunganya
    b. Sistem Tidak Dapat Beradaptasi.
    Tidak dapat beradaptasi artinya tidak dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.

Daur Hidup Sistem

Siklus hidup sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam penerapan sistem atau subsitem informasi berbasis komputer. Berikut adalah tahapan daur hidup sistem.

  1. Mengenali adanya kebutuhan, sebelum segala sesuatu terjadi, pasti terlebih dahulu timbul suatu kebutuhan atau masalah yang harus dikenali sebagaimana adanya.

  2. Pembangunan sistem, suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti guna menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk memenuhi keutuhan tersebut

  3. Pemasangan sistem, setelah tahapan pembangunan sistem selesai, kemudian sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahapan yang paling penting dalam daur hidup sistem, dimana peralihan dari tahap pembangunan menyuju tahap operasional adalah pemasangan sistem.

  4. Pengoperasian sistem, Program-program dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi yang fitunjang oleh sistem informasi selalu mengalami perubahan. Untuk perubahan-perubahan tersebut, maka sistem harus diperbaiki atau diperbaharui

  5. Sistem menjad usang, kadang-kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan pada sistem yang berjalan (Sutabri, 2012:20)[4] .

Konsep Dasar Data dan Informasi

Pengertian Data

Menurut Hariyanto dalam Taufiq (2013:13)[8], “Data adalah rekaman mengenai fenomena / fakta yang terjadi”.

John J. Longkutoy dalam Tata Sutabri (2012:2)[4] , menjelaskan istilah data adalah “suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau symbol-simbol yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain”. Jelasnya, data itu bisa berupa apa saja dan dapat ditemui dimana saja. Kegunaan data adalah sebagai bahan dasar yang objektif (relatif) di dalam proses kebijaksanaan dan keputusan oleh pimpinan organisasi.

Penjelasan Sutarbi (2012:1)[4] , bahwa “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Dari beberapa pendapat yang atas maka dapat di tarik kesimpulan bahwa data adalah sesuatu hal bisa berupa apa saja dan dalam berbagai bentuk yang mempunyai makna dan nilai yang sangat tinggi bagi yang membutuhkanya serta sebagai bahan untuk membuat informasi

Pengertian Informasi

Menurut McFadden, dkk dalam buku Kadir (2014:45), mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Menurut Maimunah dkk. dalamjurnal CCIT Vol.5 No.3 (2012:284)[3], “Informasi adalah data yang telah di olah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti lagi bagi penerimanya dan bermanfaat dalam membuat keputusan”

Menurut Sutabri (2012:29)[4], “Informasi adalah data yang sudah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah sekumpulan data yang mempunyai makna dan nilai yang tersusun secara sistematis menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga berguna bagi orang yang menerimanya dan dapat digunakan dalam pengambilan keputusan

Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu, manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

Sebagian besar informasi dinikmati oleh lebih dari satu pihak sehingga sulit untuk menghubungkan suatu informasi dengan biaya untuk memperolehnya dan sebagian besar informasi tidak adapt ditaksirkan keuntunganya dengan satuan uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya (Yakub, 2012:9)[9].

Ciri-Ciri Informasi

Menurut Davis dalam bukunya ( Kadir, 2014:47)[5], informasi itu sendiri memiliki ciri-ciri seperti berikut:

  1. Benar atau salah, dalam hal ini informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Jika penerima informasi yang salah mempercayainya, efeknya seperti kalau informasi itu benar

  2. Baru, informasi benar-benar baru bagi si penerima

  3. Tambahan, informasi dapat memperbaharui atau memberikan terhadap informasi yang telah ada

  4. Korektif, informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar

  5. Penegas, informasi data mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.

Kualitas Informasi

  1. Relevansi dan Nilai maksudnya, bahwa informasi benar-benar memberikan manfaat bagi pemakai. Tentu saja, relevansi informasi untuk setiap pemakai berbeda-beda. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkanya. Suatu informasi di anggap bernilai kalau manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkanya. Pada kenyataanya, nilai informasi tidak mudah untuk dinyatakan dengan ukuran yang bersifat kuantitatif, namun nilai informasi dapat dijelaskan menurut skala yang relatif.

  2. Ketepatan waktu maksudnya, usia data yang sesuai dengan upaya pengambilan keputusan. Artinya informasi tersebut tidak usang / kadaluarsa ketika sampai ke penerima sehingga masih ada waktu untuk menggunakan informasi tersebut sebagai bahan pengambilan keputusan.

  3. Akurasi maksudnya, menyatakan derajat kebenaran terhadap informasi dan menentukan keandalan atau rellabilitas informasi. Informasi benar-benar bebas kesalahan dikatakan sangat akurat. Akurasi dapat ditingkatkan melalui ketelitian yang lebih tinggi dalam mengumpulkan dan memproses data. Proses umpan balik dengan cara mengirimkan informasi kepemakai dan meminta tanggapan terhadap informasi tersebut, merupakan contoh meningkatkan akurasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh O’Brien, J.A. dalam buku yakub dan Vico Hisbanarto (2014 : 33)[3], sistem informasi merupakan sebuah perpaduan dari orang-orang hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang bertujuan untuk mengunmpulkan serta menyebarkan informasi dalam organisasi

Menurut Kadir (2014 : 9)[5], Sesungguhnya yang dimaksud dengan sistem informasi tidak harus melibatkan komputer, sistem informasi yang menggunakan komputer biasanya disebut sistem informasi berbasis komputer. Dalam praktik, istilah informasi lebih sering dipakai tanpa embel-embel berbasis komputer walaupun dalam kenyataanya komputer merupakan bagian yang penting.

Mantala (2015 : 57)[10], mengatakan bahwa, “Sistem informasi merupakan bagian dari sistem yang lebih besar meliputi pemasukan data (input) kemudian diolah melalui suatu mekanisme pemrosesan data (process) dan informasi sebagai hasil dari pemrosesan dapat dijadikan kembali sebagai suatu input pada proses yang lainnya sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari sistem informasi sebagai sistem yang khusus mengolah data dan informasi tersebut.”

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi sistem adalah suatu sistem bisa digunakan dalam memproses data yang saling berhubungan untuk memberikan informasi kepada penerimanya, serta terdapat komponen seperti manusia, teknologi informasi, dan standar prosedut kerja

Komponen Sistem Informasi

Menurut Kadir (2014:71)[5], Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut:

  1. Perangkat keras (Hardware), yang mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer.

  2. Perangkat Lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data

  3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki

  4. Orang, yakni semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi

  5. Basis Data, Kumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

  6. Jaringan Komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resource) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Sumber : Kadir, 2014:72[5]

Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi.

Teori Khusus

Konsep Dasar Barang Tertinggal / Tercecer

Pengertian Barang Tertinggal / Tercecer

Menurut buku SOP Pengamanan penerbangan, Airport Security Bandara Soekarno Hatta menjelaskan bahwa “Barang tertinggal / tercecer adalah barang bawaan calon penumpang pesawat udara yang tertinggal saat dan sesudah melewati pemeriksaan keamanan (Screening Check Point / SCP)”.

Klasifikasi Barang Tertinggal / Tercecer

Dalam Buku SOP pengamanan Penerbangan, Airport Security Bandara Soekarno-Hatta membagi menjadi tiga jenis Barang tertinggal / Tercecer yaitu:

  1. Barang Organik yaitu berupa barang yang berasal dari bahan organik yang memiliki sifat mudah rusak, mudah bau dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan kenyamanan. Misalnya makanan, minuman, tumbuhan, dll

  2. Barang Non Organik ialah berupa barang yang berasal dari bahan bukan organik yang memiliki sifat awet, tahan lama, dan tidak menimbulkan bau atau efek samping lainya. Misalnya tas, barang elektronik, perhiasan, dll.

  3. Barang Berbahaya (Dangerous Goods) adalah berupa barang atau bahan yang dapat membahayakan kesehatan, keselamatan, harta benda dan lingkungan. Misalnya cairan mudah terbakar, amunisi, gass, racun, dll.


Database

Definisi Database

Budi Raharjo dalam Anggaeni dan Sujatmiko (2013:39)[11], mendefinisikan bahwa, “Database merupakan kumpulan data-data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat. Database terbentuk dari sekumpulan data-data yang memiliki jenis/sifat yang sama.”

According to Ponniah P in International Journal Of Database Theory and Application Vol. 5 No. 1 (2012:158)[12] , “A database is an ordered collection of related data elements intended to meet the information needs of an organization and designed to be shared by multiple users”. (“ Database adalah kumpulan elemen data terkait yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan informasi sebuah organisasi dan dirancang untuk digunakan bersama oleh beberapa pengguna”).

According to S.R. Bharamagoudar in International Journal of Advanced Research in Computer and Communication Engineering Vol. 2, Issue 6 (2013:2345)[13][3], “A database is a logically coherent collection of data with some inherent meaning. A random assortment of data cannot correctly be referred to as a database. A database is designed, built, and populated with data for a specific purpose. It is an intended group of users and some preconceived application which these users are interested”.(“Database adalah kumpulan data logis yang koheren dengan beberapa makna yang melekat. Berbagai macam data acak tidak dapat disebut sebagai database. Database dirancang, dibangun, dan dihuni dengan data untuk tujuan tertentu. Ini adalah kelompok pengguna yang diharapkan dan beberapa aplikasi yang telah dibuat sebelumnya yang diminati oleh pengguna ini”).

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Andy (2014:1)[14], menjelaskan dalam bukunya bahwa “Internet adalah salah satu bentuk media komunikasi dan informasi interaktif. Wujud internet adalah jaringan komputer yang terhubung di seluruh dunia. Internet digunakan untuk mengirim informasi anat komputer diseluruh dunia sehingga kita dapat bertukar informasi secara cepat”.

Menurut eWolf Community (2012:1)[15] , “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

Konsep Dasar Web Server

Definisi Web Server

Evy Nurmiati (2012:2) [16],menjelaskan bahwa “Web server adalah software yang menjadi tulang belakang dari world wide web (www) yang pertama kali tercipta sekitar tahun1980an.Web server menunggu permintaan dari client yang menggunakan Browser seperti Netscape Navigator, Internet Explorer, Mozilla Firefox, dan program browser lainnya. Jika ada permintaan dari browser, maka web server akan memproses permintaan itu kemudian memberikan hasil prosesnya berupa data yang diinginkan kembali ke browser”.

Sedangkan pendapat hidayatullah dan kawistara (2014:13)[17], menjelaskan bahawa web server adalah “ tempat menyimpan aplikasi web kemudian mengaksesnya melalui internet.

Dari 2 (dua) pendapat diatas dapat di simpulkan bahwa web server adalah suatu aplikasi perangkat lunak yang berguna untuk menyimpan file dokumen web dan dapat menerima informasi dari proses permintaan pengguna melalui web browser dan web server mengirimkan kembali informasi yang diminta pengguna melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol)

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murad (2013:49)[18], ”Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk text, gambar, suara dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk Hypertext”.

Sity Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 5 No. 2 (2012:112)[19], mendefinisikan bahwa “Website adalah sekumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink)”.

Dari beberapa pendapat yang di kemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa website ialah suatu sistem yang mempunyai informasi-informasi dalam bentuk audio dan/atau visual (teks, gambar, suara, animasi, video) yang menggunakan protocol HTTP (hypertexs transfer protocol) dan untuk mengaksesnya di butuhkan sebuah perangkat lunak yang disebut browser yang terhubung ke dalam jaringan internet.

Klasifikasi Website

Ika Zufria dan M. Hasan Azharu dalam QUERY: Jurnal Sistem Informasi Vol. 01 (2017:52)[20], bahawa secara umum situs web di bagi menjadi 3 jenis yaitu:

  1. Website Statis
    Website statis adalah web yang mempunyai halaman tidak berubah yang artinya untuk melakukan perubahan pada suatu halaman dilakukan secara manual dengan mengedit code yang menjadi struktur dari situs itu.

  2. Website Dinamis
    Website dinamis merupakan website yang secara struktural diperuntukan untuk update sesering mungkin. Biasanya selain utama yang bisa diakses oleh user pada umumnya, juga disediakan halaman backend untuk mengedit konten dari website

  3. Website Interaktif
    Website interaktif ini user bisa berinteraksi dan beradu argument mengenai apa yang menjadi pemikiran mereka. Biasa nya website seperti ini memiliki moderator untuk mengatur supaya topik yang diperbincangkan tidak melenceng dari alur pembicaraan.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Alim (2012:30)[21], mengatakan bahwa “Unified Modeling Language (UML) ialah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk menvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

According to Bipsha Mallick & Nilanjan Das in International Journal of Innovative Technology & Adaptive Management (IJITAM), ISSN: 2347-3622, Volume-1, Issue-2, (2013)[22] , “UML is the modelling language .It is used to visualize, specify, construct and document the software intensive system. It includes set of graphical notation, like rectangle, circle, ellipse, line etc. to create visual model of the system.UML used some syntax and semantics same like other languages.UML is used for the purpose of document the object oriented system”.( “UML adalah bahasa pemodelan. Ini digunakan untuk memvisualisasikan, menentukan, membuat dan mendokumentasikan sistem intensif perangkat lunak. Ini mencakup seperangkat notasi grafis, seperti persegi panjang, lingkaran, elips, garis dll untuk menciptakan model visual dari sistem.UML menggunakan beberapa sintaks dan semantik yang sama seperti bahasa lainnya.UML digunakan untuk tujuan dokumen sistem berorientasi objek”).

According to Fergus. U. Onu & Chinelo. V. Umeakuka In International Journal of Computer Applications Technology and Research Vol: 5 Issue: 8 (2016:506)[23], “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering. A UML diagramis a partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”.(“UML adalah bahasa pemodelan standar untuk memodelkan dunia di bidang rekayasa perangkat lunak. Diagram UML adalah tampilan grafis parsial dari model sistem yang disain, implementasi, atau sudah ada. Diagram UML terdiri dari elemen grafis, simpul UML terhubung dengan tepi (arus) yang mewakili elemenmodel sistem. Model UML dari sistem mungkin juga berisi dokumentasi lain seperti use case yang ditulis sebagai teks”).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa pengertian Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk membuat kontruksi serta menspesifikasikan bangunan dasar sistem perangkat lunak.

Diagram Unified Modelling Language (UML)

Peneliti menggunakan 4 macam diagram UML pada Penelitian skripsi ini, di antaranya yaitu:

  1. Use Case Diagram
    Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dengan judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms (2016:20)[24], “Use case modeling is the way of showing how the system stakeholders will interact with the system”.( "Use case modeling adalah cara untuk menunjukkan bagaimana stakeholder sistem akan berinteraksi dengan sistem").

  2. Class Diagram
    Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dengan judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms (2016:20), “This is static structure diagram that describes the structure of a system by showing the system's classes, their attributes, operations (or methods), and the relationships among the classes. (“Diagram struktur statis yang menggambarkan struktur suatu sistem dengan menunjukkan kelas sistem, atribut, operasi (atau metode), dan hubungan antar kelas”).

  3. Activity Diagram
    Menurut Satzinger, Jackson dan Burd dalam buku System Analysis and Design in a Changing World 6th edition (2012:57)[25], “an Activity Diagram describes user (or system) activities, the person who does each activity, and the sequential flow of these activities”. Yang terjemahannya adalah Activity Diagram yang menggambarkan beberapa aktivitas pengguna (atau sistem), orang yang melakukan setiap aktivitas dan arus yang berurutan dari aktivitas

  4. Sequence Diagram
    Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dengan judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms (2016:20)[24], “A Sequence Diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of messages exchanged between the objects needed to carry out the functionality of the scenario”. ("Sequence Diagram menunjukkan interaksi objek yang diatur dalam urutan waktu. Ini menggambarkan objek dan kelas yang terlibat dalam skenario dan urutan pesan yang dipertukarkan antara objek yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi skenario ")

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

West Dalam Jurnal Masyarakat Informatika Indonesia Vol 2, No 1, Januari-Maret ISSN: 2541-5093. (2016:76)[26] , mengatakan bahwa Php adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah web dan bisa digunakan pada HTML. PHP merupakan singkatan dari Hypertext Preprosecessor” dan merupakan bahasa yang disertakan dalam dokumen HTML sekaligus bekerja disisi server (server-side HTML-embedded scripting)

Dalam Penelitian Trupti Tawari dan Prof. A. J Nathe yang berjudul “Comparative Study Of Different Framework Of PHP” Pada International Journal of Research in Computer & Information Technology (IJRCIT) Vol.1 No.2 (2016:264)[27] , Mengatakan PHP adalah bahasa script sisi server yang dirancang untuk pengembangan web namun juga digunakan sebagai bahasa pemrograman tujuan umum. Awalnya dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994, implementasi referensi PHP sekarang diproduksi oleh The PHP Group. PHP awalnya berdiri untuk Personal Home Page, tapi sekarang singkatan dari backround rekursif PHP Hypertext Preprocessor. Kode CPP dapat dimasukkan ke dalam kode HTML, atau dapat digunakan dalam kombinasi dengan berbagai sistem template web, sistem manajemen konten web dan kerangka kerja web.

S.R. Bharamagoudar (2013:2546)[28] , menjelaskan bahwa “PHP is a very powerful server - side scripting language for developing dynamic web applications. Using PHP, one can build interactive and dynamic websites with ease. PHP script can be embedded straight into the heart of html code”. ( “PHP adalah bahasa scripting server-side yang sangat kuat untuk mengembangkan aplikasi web dinamis. Dengan menggunakan PHP, seseorang dapat membangun situs web interaktif dan dinamis dengan mudah. Script PHP bisa langsung tertanam ke dalam kode html. PHP kompatibel dengan berbagai server web seperti Apache dan IIS Microsoft”)

Dari beberapa uraian pendapat di atas maka disimpulkan bahwa PHP adalah sebuah bahasa pemograman yang digunakan untuk membuat dan mengembangkan web yang biasanya gunakan dengan HTML dan berjalan di web server.

Sejarah PHP

Bernadhed (2013:10-2)[29], mengemukakan pendapatnya bahwa “ PHP diciptakan oleh programmer unix dan perl yang bernama Rasmus Lerdoft pada bulan Agustus – September 1994. Pada awalnya, Rasmus mencoba menciptakan sebua script dalam website pribadinya dengan tujuan untuk menonitor siapa saja yang pernah mengunjungi website-nya. Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari personal Home Page (situs personal ). Tahun 1995, dan diperkenalkan kepada beberapa programmer pemula dengan alasan bahasa yang digunakan oleh PHP cukup sederhana dan mudah dipahami. Selanjutnya rasmus menulis ulang PHP dengan bahsa C untuk meningkatkan kecepatan aksesnya.

Sedangkan pendapat lain oleh sutarman dalam Kartini dkk (2013:27-26)[30], bahwa “PHP dirancang untuk dapat bekerja sama dengan database server dan dibuat sedemikian rupa sehingga pembuatan dokumen HTML yang dapat mengakses database menjadi begitu mudah. Tujuan dari bahsa scripting ini adalah untuk membuat aplikasi dimana aplikasi tersebut yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keselurhan dijalankan di server”.

Konsep Dasar Notepad++

Menurut Supono dan Putratama (2016:13)[31], “Notepad++ merupakan aplikasi teks editor yang gratis secara powerfull yang dapat digunakan oleh seorang pengembang aplikasi (programmer) untuk menuliskan sebuah kode-kode program”.

Notepad++ mendukung banyak bahasa pemrograman, diantaranya: Assembly, C, C++, C#, CSS, HTML, Java, Javascript, Pascal, Perl, PHP, Phyton, Ruby, Shell, SQL, VB, XML dan lain sebagainya. Notepad++ ini memiliki banyak kelebihan bila dibandingkan dengan Notepad bawaan Windows yang pertama, seperti GUI yang baik dan menarik. Notepad++ juga dapat ditambahkan berbagai plugin yang bisa semakin mempermudah pekerjaan programmer.

Framework

Menurut Agus dalam Kurniawan (2014 : 23)[32], “Framework adalah suatu kerangka kerja dalam aplikasi web yang terdiri atas susunan potongan-potongan program (modul), sehingga programmer tidak perlu membuat kode atau not, karena framework telah menyediakannya.”

Terdapat beberapa macam framework seperti Yii, Code Igniter (CI), Zend, CakePHP, Symphony, dll. Ada beberapa alasan mengapa menggunakan framework :

  1. Mempercepat dan mempermudah dalam pembuatan aplikasi.

  2. Relatif memudahkan dalam proses maintenance karena sudah ada pola tertentu dalam sebuah framework (dengan syarat programmer mengikuti pola standar yang ada).

  3. Umunya framework menyediakan fasilitas-fasilitas yang umum dipakai sehingga kita tidak perlu membangun dari awal (misalnya validasi, ORM, pagination, multiple basisdata, scaffolding, pengaturan session, error handling, dll). Lebih bebas dalam pengembangan jika dibandingkan Customer Management System (CMS).

Konsep Dasar Codeigniter

Dijelaskan oleh Basuki (2017:4)[33], bahwa “CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang kecil, sederhana, mudah digunakan dan cukup handal untuk membangun aplikasi berbasis web”

Dalam penelitian Hustinawati, Albert Kurnia Himawan dan Latifah yang berjudul “Performance Analysis Framework Codeigniter and Cake PHP in Website Creation” dalam International Journal of Computer Applications Vol. 94 No. 20 (2014:7)[34], Menjelaskan bahawa Codeigniter adalah framework aplikasi web yang bersifat open source yang digunakan untuk membangun aplikasi PHP yang dinamis. Tujuan utamanya adalah untuk membantu pengembangan-pengembangan Codeigniter untuk mengerjakan aplikasi lebih cepat dari pada menulis semua kode dari nol.
Karekteristik CodeIgniter adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki karakteristik yang fleksibel dan ringan untuk memudahkan dalam belajar, memodifikasi, dan mengintegrasikan library and Helper.

  2. Menggunakan Pola MVC sehingga struktur kode yang dihasilkan lebih terstruktur dan memiliki standar yang jelas.

  3. Menghasilkan URL yang sangat ramah. Di Code Igniter diminimalkan gunakan $_GET dan di ganti dengan URL.

Cara kerja CodeIgniter adalah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.2

Gambar 2.2 Struktur kerja CodeIgniter

Struktur kerja CodeIgniter dimulai dari browser yang akan berinteraksi via controller. Kemudian controller akan menerima dan membalas semua permintaan dari browser. Untuk data, controller akan meminta model dan untuk pengontrol UI / template akan meminta untuk melihat. Bila browser meminta halaman web maka router akan menemukan controller yang seharusnya menangani permintaan tersebut. nantinya akan digunakan controller untuk mengakses data dan tampilan model untuk menampilkan data.

Model View Controller (MVC)

MVC digunakan untuk memisahkan akses data dan logika bisnis dari presentasi data dan interaksi pengguna. Pemisahan dilakukan agar setiap perubahan dalam logika presentasi atau logika bisnis tidak berpengaruh satu sama lain sangat kompleks. Solusi pemisahan MVC diharapkan dapat meningkatkan fleksibilitas dan usabilitas aplikasi. Arsitektur MVC memisahkan aplikasi menjadi tiga bagian, yaitu Model, View dan Controller seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.3 (Hustinawati 2014:7)[34],

Gambar 2.3 Arsitektur Model View Controller

1.ModelSebuah representasi database, termasuk tabel desain untuk hubungan yang ada antar tabel. Fungsi utama dari model ini adalah untuk menangani data, mengambil data dari database, memasukkan data ke dalam database, memanipulasi data melalui validasi data.

2.View View adalah untuk membuat model data yang diberikan dan akan mengirim gerak / aktivitas dari ketidak konsistenan tampilan data ke perubahan yang terjadi. Mengorganisir semua kode tampilan dan presentasi di satu tempat akan memudahkan untuk mengubah tampilan tanpa mempengaruhi logika bisnis dan data.

3.ControllerController mendefinisikan perilaku yang terjadi pada aplikasi, dan kemudian memetakannya menjadi tindakan dari pengguna ke model. Pengontrol akan sangat erat kaitannya dengan View, karena setiap interaksi pengguna yang akan dilakukan akan ditunjukkan oleh View untuk merespon oleh Controller. Pada controller akan ada metode yang akan merespon perilaku aplikasi.

MySQL

Penjelasan dari Mukhamad Mansur (2016:121)[35] bahwa, “MySQl merupakan salah satu Rational Database Management System bersifat Open Source. Struktur database disimpan dalam tabel-tabel yang saling berelasi. Karena sifat Open Source, MySQL dapat digunakan dan didistribusikan baik untuk kepentingan individu maupun corporate secara gratis tanpa memerlukan lisensi dari pembuatnya. MySQL dapat berjalan dalam berbagai platform sistem operasi antara lain Windows, Linux, Unix, Sun OS dan lain-lain”.

Menurut Kusuma Ardhana dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 6 No. 1 (2016:77)[36], “MySQL merupakan turunan konsep utama dalam basis data, yaitu SQL. SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan input data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah”.

PhpMyAdmin

Nugroho (2013:71), mengatakan bahwa “PhpMyAdmin adalah tools yang dapat digunakan dengan mudah untuk memanajemen database MySQL secara visual dan server MySQL, sehingga kita tidak perlu lagi menulis query SQL setiap akan melakukan perintah operasi database”. Tools ini cukup popular, anda dapat mendapatkan fasilitas ini ketika menginstal paket triad PhpMyAdmin, karena termasuk dalam xampp yang sudah di instal.

XAMPP

1. Definisi XAMPP
Kartini (2013:27-26)[37], berpendapat bahwa, “Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.
Riyanto (2014:1)[38], mendefinisikan “Xampp merupakan paket PHP dan MySQL berbasis Open Source, yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP”.
Menurut Daud Edison T dalam Indonesian Journal on Networking and Security Vo. 2 No. 1 (2013:25)bahwa “XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall Xampp maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Aphace, PHP dan MySQL secara manual”.
Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa Xampp adalah paket web dan sebagai tools pembantu untuk mengembangkan aplikasi berbasis PHP dan MySQL sebagai database .

2. Mengenal Xampp
Menurut Kartini (2013:27-26)[37], Dalam pakernya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, Php MyAdmin dan berbagai pustaka bantuan lainya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalkan dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah web server. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah :
a. (X) adalah Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi
b. (A) ialah Apache merupakan suatu aplikasi web server
c. (M) adalah MySQL digunakan untuk aplikasi database server
d. (P) yaitu PHP bahasa pemrograman yang dipakai
e. (P) ialah Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi SWOT

Menurut Seth (2015)[39], Analisis SWOT adalah alat multidimensi untuk analisis strategis. Ini mengidentifikasi faktor internal organisasional (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal yang terkait dengan lingkungannya (ancaman dan ancaman). Hal ini juga memungkinkan organisasi untuk memprioritaskan faktor dalam hal dampak yang diharapkan, apakah positif (kekuatan dan peluang) atau negatif (kelemahan dan ancaman) Analisis SWOT tidak memiliki nilai intrinsik tanpa senjata yang digunakan untuk tujuan strategis.

Pendapat Sarsby (2016)[40] bahwa, “SWOT telah ada selama beberapa dekade dan dapat diklaim sebagai alat strategi yang paling banyak digunakan di zaman modern. Ini digunakan oleh industri, perdagangan, dan organisasi amal dan sukarela. Di perguruan tinggi, SWOT sering kali dalam kurikulum studi bisnis dan kursus strategi pelatihan. Jika Anda pernah mengajukan pinjaman bank bisnis, kemungkinan bank tersebut ingin melihat analisis SWOT atau sejenisnya”.

Tomohisa Fujii (2014)[41], menjelasakan bahwa, “Analisis SWOT adalah teknik manajemen yang sering digunakan saat menganalisis lingkungan eksternal, lingkungan internal jika strategi manajemen berjalan. Peluang bisnis yang memanfaatkan keuntungan perusahaan mengeksplorasi apa adanya dan mengulas apakah tidak mungkin untuk menghindari ancaman oleh keuntungan perusahaan”.

Berdasarkan ketiga penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah alat multidimensi untuk analisis strategis untuk mengidentifikasi faktor internal atau eksternal dari suatu organisasi, dan juga faktror positif-negatifnya dan dapat diklaim sebagai alat strategi yang paling banyak digunakan di jaman modern untuk untuk memanfaatkan peluang bisnis.

Pengujian Black Box

1. Pengertian Blackbox
Pendapat Himawan dkk (2016:342)[42], bahwa “Metode pengujian Black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi”.
Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2) [43], “Blackbox testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure”.(Black Box Testing adalah teknik di mana fungsi dari perangkat lunak di bawah ujian (SUT) diuji tanpa memandang struktur internal kode, pengujian perangkat lunak).

Gambar 2.4 Metode Black box testing

2. Tujuan penggunaan Black box
a. Digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang.
b. Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut.
c. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diiketahui kesalahan-kesalahannya

3. Contoh implementasi penggunaan black box pada sistem
Berikut ini salah satu contoh tabel pengujian Black box berdasarkan kasus pengujian pada salah satu aplikasi dalam hal ini, misalnya nama admin yang benar yaitu ‘admin’ dan kata sandinya yaitu ’123′.

Tabel 2.1 Pengujian black box pada validasi login admin aplikasi sistem pakar


Keterangan:
- = kosong (tidak diisi).

4. Kelebihan dan kekurangan pengujian black box
a. Kelebihan pengujian Black box
1) Spesifikasi program dapat ditentukan di awal.
2) Dapat digunakan untuk menilai konsistensi program
3) Testing dilakukan berdasarkan spesifikasi
4) Tidak perlu melihat kode program secara detail.
b. Kekurangan pengujian Black box
Pengujian Black Box adalah bila spesifikasi program yang dibuat kurang jelas dan ringkas, maka akan sulit membuat dokumentasi setepat mungkin.

Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51)[44], bahwa “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh manejemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elistasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem yang baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara

  2. Tahap II
    Hasil Pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan anta rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh di hilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukan lah bagian dari sistem yang di bahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requiremnet dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
    a. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan
    b. O yang berarti operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan
    c. E diartikan sebagai ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem

  4. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa Option, Yaitu:
    1) H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaianya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi
    2) M (Middle) : mampu di kerjakan
    3) L (low) : mudah dikerjakan

  5. Final Draft Elisitasi
    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

1. Definisi Literature Review
Menurut Mulyandi (2013:17-153)[45], berpendapat bahwa “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

2. Literature Review
Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini diantaranya sebagai berikut:

Tabel 2.2 Literature Review



BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Angkasa Pura II (Persero), merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah In-donesia Barat. PT. Angkasa Pura II telah mendapatkan kepercayaan dari pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara International Jakarta Soekarno-Hattaserta Bandara Halim Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984.

Keberadaan Angkasa Pura II berawal dari Perusahaan Umum dengan nama Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah Nomer 20 tahun 1984, kemudian pada 19 mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi Perum Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret 1992 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Seiring perjalanan perusahaan, pada 18 November 2008 sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Nomer 38 resmi berubah menjadi PT. Angkasa Pura II (Persero).

Berdirinya Angkasa Pura II bertujuan untuk menjalankan pengelolaan dan pengusahaan dalam bidang jasa kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara dengan mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki dan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan agar dapat menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai Perusahaan dan kepercayaan masyarakat. Kiprah Angkasa Pura II telah menunjukkan kemajuan dan peningkatan usaha yang pesat dalam bisnis jasa kebandarudaraan melalui penambahan berbagi sarana prasaranan dan peningkatan kualitas pelayanan pada bandara yang dikelolanya.

Angkasa Pura II telah mengelolah 13 Bandara, antara lain yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta) , Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minagkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin (Palembang), Sulatan Syarif kamsim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang) dan Silangit (Tapanuli Utara).

PT. Angkasa Pura II telah berhasil memperoleh berbagai penghargaan dari berbagai instansi. Penghargaan yang diperoleh merupakan bentuk apresiasi kepercayaan masyarakat atas performance perusahaan dalam memberikan pelayanan, diantaranya adalah “The Best BUMN in Logistic Sector” dari kementrian Negara BUMN RI (2004-2006), “The Best I in Good Corporate Governance” 2006, Juara 1 ”An-nual Report Award” 2007 kategoti BUMN Non-Keuangan Non-Listed, dan Sebagai BUMN Terbaik dan Terpercaya dalam bidang Good Coporate Governance pada Corporate Governance Perception Index 2007 Award. Pada tahun 2009, Angkasa Pura II berhasil meraih penghargaan sebagai 1st The Best Non Listed Company dari Anugerah Business Review 2009 dan juga sebagai The World 2nd Most On Time Airport untuk Bandara Soekarno-Hatta dari Forbestraveller.com, Juara III Annual Report Award 2009 kategori BUMN Non-Keuangan Non-Listed, The Best Prize ‘INACRAFT Award 2010’ in category natural fibers, GCG Award 2011 as Trusted Company Based on Corporate Governance Percepprion Index (CGPI) 2010, Penghargaan Penggunaan bahasa Indo-nesia Tahun 2011 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Penghargaan Untuk Bandara International Minangkabau Padang sebagai Indonesia Leading Airport dalam Indonesia & Tourism Award 2011 dan Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident) Selama 2.084.872 jam kerja terhitung mulai 1 Januari 2009-31 Desember 2011 untuk Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, serta bebagai penghargaan di tahun 2012 dari Majalah Bandara kategori Best Airport 2012 untuk Bandara Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru) dan Bandara Sultan Mahmud Badarudin II (Palembang), Kategori Good Airport Services Untuk Bandara International Minagkabau dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3 (Cengkareng) dan kategori Progessive Airport Sevice 2012 Untuk Bandara International Soekarno-Hatta Terminal 3 (Cengkareng).

Sebagai Badan Usaha Milik Negara, PT. Angkasa Pura II selalu melaksanakan kewajiban untuk membayar dividen kepada Negara selaku pemegang saham. Angkasa Pura II juga senantiasa berkomitment untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan perlindungan konsumen kepada pengguna jasa bandara, menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baikm meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya serta meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat umum dan lingkungan sekitar bandara melalui program Corporate Social Responsi-bility(CSR).

Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perusahaan

1. Visi Perusahaan
The Best Smart Connected Airport in the region

The Best Smart Connected airport in the region memiliki makna bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura II menjadi bandara yang terhubung ke banyak rute atau tujuan baik di dalam maupun di luar negri, sesuai dengan status masing-masing bandara (bandara domestik / international). Connecting Time dan Connecting process baik untuk penumpang maupun barang harus bisa berjalan dengan mudah dan tanpa sekat. Bandara-bandara PT. Angkasa Pura II juga sepenuhnya menjadi bandara yang pintar (smart) dengan memanfaatkan teknologi modern.

Visi PT. Angkasa Pura II adalah menjadi bandara dengan konektivitas tinggi ke banyak kota atau negara dan mempergunakan teknologi modern yang terintegrasi dalam operasional bandara dan peningkatan pelayanan penumpang

2. Misi Perusahaan
a. Memastikan keselamatan dan keamanan sebagai prioritas utama
b. Menyediakan infrastruktur dan layanan kelas dunia untuk mendukung perkembangan ekonomi Indonesia melalui konektivitas antar daerah maupun negara
c. Memberikan pengalaman perjalanan yang terpercaya, konsisten dan menyenangkan kepada seluruh pelanggan dengan teknologi modern
d. Mengembangkan kemitraan untuk melengkapi kemampuan dan memperluas panawaran perusahaan
e. Menjadi BUMN pilihan dan memaksimalkan potensi dari setiap karyawan perusahaan
f. Menjunjung tinggi tanggung jawab sosial perusahaan Untuk keperluan komunikasi dan ulikasi dapat memperhinakan pernyataan misi :

“Kami mendorong seluruh karyawan dan mitra untuk memberikan pengalaman bepergian yang aman dan nyaman bagi pelanggan”

”we bring the best of our people and partners to deliver safe and pleasant travel experience to our customer”

3. Nilai-Nilai Perusahaan

PT. Angkasa Pura II juga memiliki nilai-nilai atau budaya perusahaan yang akan terus ditumbuhkembangkan dalam setiap insan Angkasa Pura II. Nilai atau budaya perusahaan adalah
PERFORM:
P: Pride of Indonesia
“we support our country’s development and offer the best Indonesian experience to the world “
E: Enterpreneurial
“we talk less and do more, we implement new ideas fast
F: Focused
We focus our efforts on what matters the most
O: Outstanding Service
We Always take the perspective of our customers in everything we
do
R: Respectful
We treat everyone with respect
M: Meritocratic
We recognize and reward achievemnets

Struktur Organisasi

Struktur organisasi manajemen perusahaan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta merupakan hierarki dalam mendeskripsikan komponen-komponen yang ada dalam PT. Angkasa Pura II (Persero). Dalam bentuk susunan struktural komponen-komponen tersebut akan di jelaskan pada bagan gambar 3.1. dibawah ini

Sumber : PT. Angkasa Pura II (Persero), 2015 Gambar 3.1. Struktur Organisasi dan Managemen Perusahaan PT. Angkasa Pura II (Persero) Di Bandara Soekarno-Hatta International Airport

Dari bagan sistem organisasi manajemen tersebut, jelas bahwa PT. Angkasa Pura II (Persero) di Bandara Soekarno-Hatta International Airport memiliki beberapa komponen personil yang bergerak di dalamnya, diantaranya:

  1. 1 Orang Senior General Manager

  2. 3 Orang Senior Manager Terminal

  3. 3 Orang AMC Junior Manager

  4. 3 Orang Terminal Security Junior Manager

  5. 3 Orang Public Security Junior Manager

  6. 3 Orang Terminal Services Junior Manager

Tugas dan Tanggung Jawab

Pada pola struktural organisasi manajemen perusahaan PT. Angkasa Pura (Persero) cabang Bandara Soekarno-Hatta ini hanya berbagai Uraian Tugas dan Kewenangan dimasing-masing lini berdasarkan dari struktural yang penulis analisa yaitu di jelaskan sebagai berikut :

  1. Senior General Manager
    Senior General Manager yaitu pucuk pimpinan tertinggi yang mengatur jalannya manajemen perusahaan sebagai pemberi arahan dan pengawasan terhadap jalannya proses perencanaan, implementasi kegaiatan dan evaluasi program tahunanyang dibuat oleh kantor pusat termasuk aspek safety, security dan services di kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta untuk mewujudkan bandara bertaraf internasional serta menjaga kualitas layanan kepada pelanggan.
    Uraian Tugas dan Kewenangan Senior General Manager sebagai berikut:

  2. a. Uraian Tugas
    1) Menyelenggarakan dan mengendalikan kegiatan Kantor Cabang Utama untuk menunjang strategi bisnis dan kegiatan operasional Kantor Cabang Utama
    2) Menerjemahkan kebijakan perusahaan menjadi arahan taktis dan operasional terhadap seluruh kegiatan dan program kerja di Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta untuk memudahkan implementasi kegiatan dan program kerja yang sesuai dengan kebutuhan lapangan.
    3) Mengawasi pelaksanaan program dan konsep rencana pengembangan bandara tahunan yang telah disusun kantor pusat dalam rnagka mewujudkan bandara bertaraf internasional dan menjadi yang terbaik.
    4) Mengawasi, mengarahkan dan memberi masukan terhadap seluruh kegiatan operasi Bandara Soekarno-Hatta (meliputi aspek safety, security, dan services) untuk memastikan pencapaian kinerja bandara yang sesuai dengan target perusahaan.
    5) Mengawasi pengelolaan aset milik Kantor Cabang Utama baik yang berada di dalam kawasan bandara maupun aset diluar kawasan bandara agar tetap terjaga nilai asetnya dan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menghasilkan revenue perusahaan
    6) Mengendalikan ketertiban wilayah kerja Kantor Cabang Utama dalam menunjang kemanan dan keselamtan penerbangan.
    7) Menyusun laporan pertanggung jawaban dan perhitungan hasil kegiatan usaha menurut cara dan waktu yang telah ditetapkan oleh Direksi.
    8) Memberi arahan dan memastikan asesmen & mitigasi risiko telah dilakukan pada Kantor Cabang Utama.
    9) Memberi arahan dan memastikan kegiatan pada unit kerjanya sesuai dengan kebijakan dan ketentuan K3.
    10) Memberi arahan dan memastikan prinsip-prinsip Good Corporate Govermance terlaksana / diterapkan didalam seluruh aktifitas pada Kantor Cabang Utama.
    11) Memberi arahan dan bertanggung jawab pengelolaan kinerja jajarannya dan KPI unit kerjanya.
    12) Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan

    b. Kewenangan
    1) Memastikan dan mengendalikan pelaksanaan program kegiatan Non Departemen Terminal yang tertuang dalam RKA.
    2) Menetapkan metode kerja yang sesuai untukunit kerjanya sehingga dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.
    3) Mengajukan rekomendasikan dan saran kepada manajemen terkait untuk kepentingan perusahaan.
    4) Mewakili Senior General Manager selaku counterpart dengan pihak lain baik didalam maupun luar negeri.

  3. AMC Junior Manager

  4. Melaksanakan, memonitor, dan melaporkan kegaitan fungsi pegawasan sisi udara Terminal meliputi :
    a. Pengawasasn dan pengendalian GSE & vehicle serta kebersihan sisi udara (Airside Traffic Flow Management).
    b. Pengawasan fasilitas pemanduan dan parkir pesawat udara (Marshalling, Signase, Marking, Lighting, ADGS, Dll).
    c. Pengawasan pelayanan Garbarata.
    d. Pengawasan alokasi Parking Stand.

    Uraian Tugas dan Kewenangan AMC Junior Manager sebagai berikut :

    1) Uraian Tugas
    a) Mengkoordinasikan penerapan standard operating procedures sesuai lingkup kerja seksi AMC, serta memberikan masukan perbaikan standard operating procedures, Aerodrome Manual, Airport Emergency Plan (AEP), dan Airport Security Program (ASP) berdasarkan kondisi dilapangan.
    b) Memantau dan memastikan realisasi rencana kerja & penggunanaan anggaran Seksi AMC sesuai dengan RKAP yang telah ditetapkan.
    c) Melaksanakan pengaturan dan pengawasan kebersihan serta ketertiban kendaraan,orang dan barang di daerah sisi udara seperti : kelaikan GSE beroperasi di apron, tertib lalulintas, pengecekan tanda ijin mengemudi(tim), persyaratan kendaraan disisi udara, pemberian/penyebaran informasi kepada para operator mengenai hal-hal yang berkaitan dengan : adnya suatu kegiatan yang sedang berlangsung yang berpengaruh terhadap kegiatan operasi lalu lintas di apron terminal.
    d) Melakukan koordinasi dengan pihak terkait (airlines, ground handling, dll) mengenai ketentuan/peraturan di daerah sis udara terminal.
    e) Mengumpulkan dan menyusun data angkutan udara dan penumpang pada terminal kemudian menginformasikan kepada seksi airport data untuk diolah lebih lanjut.
    f) Mengidenifisaikan dan mengusulkan pemenuhan kebutuhan SDM dan pengembangan kompetensi bawahan sesuai kebutuhan operasional
    g) Melakukan asesmen dan mitigasi risiko sesuai lingkup pekerjaan dan wewenang serta memberikan masukan terkait dengan hasil kajian kepada terminal senior manajer
    h) Mengkoordinasikan penerapan K3 pada seksi AMC.
    i) Menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada aktifitas kegiatan seksi AMC
    j) Merencanakan, membimbing dan menilai kinerja bawahan, dan memantau pencapaian KPI bawahan kemudian melaporkankepada terminal senior manager
    k) Menjadi anggota timkerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan

    2) Kewenangan
    a) Mengidentifikasikan renca kerja dan kebutuhan anggaran seksi AMC
    b) Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk seksinya sehingga dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.
    c) Mengajukan rekomendasikan kepada manajemen dan saran kepada seksi terkait untuk kepentingan perusahaan.
    d) Mewakili terminal senior manager selaku counterpart dalam bidangnya dengan pihak-pihak terkait lainnya baik di dalam maupun luar negeri.

  5. Terminal Security Junior Manager

  6. Melaksanakan, memonitor, dan melaporkan kegiatan fungsi pengamanan penerbangan terminal meliputi
    a. Pemeriksaan pada Screening Check Point dan pos pengamanan.
    b. Patroli Boarding Lounge.
    c. Pengamanan jalur akselebilitas.

    Uraian tugas dan Kewenangan Terminal Security Junior Manager sebagai berikut

    a. Uraian Tugas
    1) Mengkoordinasikan penerapan standard operating procedures sesuai lingkup kerja seksi Terminal Security, serta memberikan masukan perbaikan standard operating procedures, Airport Emergency Plan (AEP), dan Airport Security Program (ASP) berdasarkan kondisi lapangan.
    2) Memantau dan memastikan realisasi rencan kerja & penggunaan anggaran seksi Terminal Security sesuai dengan RKAP yang telah ditetapkan.
    3) Melaksanakan pengamanan pada terminal meliputi pemeriksaan barang dan orang pada screening check point, jalur aksesibilitas, pos pengamanan didalam terminal, dan patroli pada Boarding Lounge.
    4) Melakukan koordinasi dengan pihak terkait (airlines, tenan, ground handling, pengguna jasa, dll) mengenai ketentuan / peraturan keamanan yang berlaku.
    5) Mengidentifikasikan dan mengusulkan pemenuhan kebutuhan SDM dan pengembangan kompetensi bawahan sesuai dengan kebutuhan operasional.

    b. Kewenangan
    1) Mengidentifikasikan rencana kerja dan kebutuhan anggaran seksi terminal security
    2) Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk seksinya sehingga dapat melaksankan tugas secara efektif dan efisien
    3) Mengajukan rekomendasi kepada manajemen dan saran kepada seksi terkait untuk kepentingan perusahaan.
    4) Mewakili Terminal Senior Manager selaku counterpart dalam bidangnya dengan pihak-pihak terkait lainnya baik didalam maupun luar negeri.

  7. Public Security Junior Manager

  8. Melaksanakan, memonitor, dan melaporkan kegiatan fungsi pengamanan umum terminal meliputi :
    a. Pengamanan dan patroli sisi darat sekitar Terminal dan curbside
    b. Penertiban kegiatan ilegal (Taksi Gelap, dll).
    c. Pengelolaan lalu lintas kendaraan diwilayah Terminal.

    Uraian Tugas dan Kewenangan Public Security Junior Manager sebagai berikut:

    a. Uraian Tugas
    1) Mengkoordinasikan penerapan standard operating procedures sesuai lingkup kerja Seksi Public Security, serta memberikan masukan perbaikan standard operating procedures, Airport Emergency Plan (AEP), dan Airport Security Program (ASP) berdasarkan kondisi dilapangan.
    2) Memantau dan memastikan realisasi rencana kerja & penggunaan anggaran Seksi Public Security sesuai dengan RKAP yang telah ditetapkan.
    3) Melaksanakan pengamanan pada terminal meliputi patroli sisi darat sekitar terminal, curbside, dan penertiban kegiatan ilegal.
    4) Melakukan koordinasi dengan pihak terkait (airlines, tenan, grounhandling, pengguna jasa, dll) mengenai ketentuan /peraturan kemanan yang berlaku.
    5) Melakukan pengelolaan lalu lintas kendaraan di wilayah terminal.

    b. Kewenangan
    1) Mengidentifikasikan rencana kerja dan kebutuhan anggaran Seksi Public Security.
    2) Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk seksinya sehinggan dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.
    3) Mengajukan rekomendasi kepada manajemen dan saran kepada seksi terkait untuk kepentingan perusahaan.
    4) Mewakili terminal senior manager selaku counterpart dalam bidangnya dengan pihak-pihak terkait lainnya baik didalam maupun luar negeri.

  9. Terminal Services Junior Manager

Melaksanakan, memonitor , dan melaporkan kegiatan fungsi pelayanan terminal meliputi:
a. Pengelolaan keluhan pengguna jasa dan mitra usaha
b. Pemberian informasi terkait bandara dan penerbangan
c. Pengelolaan kondisi porter, trolley, dan cleaning service dilapangan
d. Pengecekan kesapan fasilitas terminal
e. Pendistibusian dan pengkomunikasian hasil dan keluahan pada unit terkait.

Uraian tugas dan kewenangan Terminal service junior menager Sebagai berikut:

a. Uraian Tugas
1) Mengkoordinasikan penerapan standard operating pro-cedures sesuai lingkup perbaikan standar operating pro-cedures berdasarkan kondisi di lapangan
2) Memantau dan memastikan realisassi rencana kerja & penggunaan anggaran seksi terminal service sesuai dengan RKAP yang telah ditetapkan
3) Memberikan layanan informasi terminal dan berkoordinasi dengan call center perusahaan (500138) terkait pembaharuan data-data yang dibutuhkan dalam memberikanpelayanan informasi bandara
4) Menerima dan mengkompilasi keluhan pengguna jasa dan mitra usaha diterminal kemudian meneruskan kepada pihak-pihak terkait untuk ditindak lanjuti
5) Melakukan pengecekan atas kesiapan fasilitas di terminal termasuk kondisi porter, trolley, dan cleaning service guna menunjang pelayanan di terminal

b. Kewenangan
1) Mengidentifikasi rencana kerja dan kebutuhan anggaran seksi terminal service
2) Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk seksinya sehingga dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efisien
3) Mengajukan rekomendasi kepada manajemen dan saran kepada seksi terkait untuk kepentingan perusahaan
4) Mewakili terinal seior manager selaku counterpart dalam bidangnya dengan pihak-pihak terkait lainya baik didalam maupun diluar negeri

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Dari hasil proses pengamatan dilapangan terdapat beberapa prosedur dalam penanganan barang tertinggal. prosedur sistem yang yang berjalan divisi pengamanan penerbangan Bandara internasional Soekarno-Hatta di terminal 3 masih menggunakan sistem manual prosedur yang berjalan itu diantaranya

  1. Prosedur Penemuan dan Pendataan Barang tertinggal
    Prosedur sistem yang berjalan saat ini ialah dimulai sebagai berikut:
    a.Setiap orang yang menemukan barang di area terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta menyerahkan kepada Terminal Se-curity
    b.Mengamati identitas barang yang tertinggal, segera lakukan pemeriksaan ulang melalui mesin x-ray
    c.Menghubungi petugas penerangan (Information) untuk segera memberitahukan memlalui alat komunikasi pengeras suara
    d.Melakukan pendataan terhadap barang yang tertinggal tersebut kedalam buku laporan (log Book) khusus penanganan barang tertinggal
    e.Apabila menerima barang tertinggal dari pihak lain, segera lakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap identitas barang, fisik isi didepan pihak yang menyerahkan barang tersebut dan disertai bukti serah terima,
    f.jika dalam 1 jam sebelum serah terima tugas, barang tertinggal belum di ambil pemiliknya, maka barang tersebut diserahkan kepada koordinator terminal (chief terminal) berserta tanda terima,
    g.Koordinator atau yang menerima barang mengverifikasi data tersebut lalu dimasukan kedalam logbook yang terdiri dari Nomer barang, kapan waktu dan tempat ditemukanya, jenis barang, petugas yang mengirim barang dan yang menerima barang tersebut.

  2. Prosedur Proses Pengambilan barang tertinggal
    a.Penumpang atau pengguna jasa yang merasa tertinggal barang bawaaanya menghubugi kantor officer on duty , datang ke bandara soekarno hatta dan menanyakan perihal barang yang tertinggal kepada petugas kemanan PT. Angkasa Pura II
    b.Pengguna jasa mengirim laporan melalui web angkasapura2.co.id , atau melalui akun media sosial, data diterima petugas costumer service, setelah itu dilaporkan melalui group whatsapp pimpinan terkait, setelah itu pimpinan mengirim pesan melalui goup whatsapp terminal security dan di tindak lanjuti.
    c.Petugas akan menginformasikan di tiap-tiap SCP memeriksa buku logbook barcer yang ada dan mengkroscek barang tersebut kepada Koordinator pengamanan
    d.Menghubungi kordinator pengamanan
    e.Jika ditemukan barang yang dimaksud maka petugas akan mengantarkan ke kantor OD untuk melakukan pengambilan
    f.Barang penumpang dikroscek kembali di ruang od sesuai atau tidak, selanjutnya dibuatkan laporan
    g.Pengguna jasa memberikan komentar terhadap pelayanan.

Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penulis menggunakan program UML (Unified Modelling Language) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini yaitu sebagai berikut:

  1. Use Case Diagram

  2. Use Case diagram merupakan model fungsional sebua sistem yang menggunakan actor dengan use case. Use case menggambarkan fungsional dari sebuah sistem. Use case diagram yang berjalan saat ini ialah ada 2 use case yaitu:

    Gambar 3.2. Use case diagram sistem penemuan dan pendataan barang tertinggal

    Berdasarkan gambar 3.3. Use case diagram sistem penemuan dan pendataan barang tertinggal diatas terdapat:

    1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan

    2. 3 aktor yang melakukan ekgiatan yaitu: Pengguna Jasa, Avsec, Koordinator Avsec

    3. 9 use case yang biasa dilakukan oleh aktor

    Gambar 3.3 Sistem pengambilan barang tertinggal

    Berdasarkan gambar 3.3. sistem pengambilan barang tertinggal terdapat yaitu :

    1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan

    2. 3 aktor yang melakukan kegiatan, yaitu: Pengguna jasa, Avsec, Kordinator Avsec

    3. 5 Use Case yang biasa dilakukan oleh actor

  3. Sequance Diagram

  4. Sequence diagram sistem yang berjalan saat ini pada unit pengamanan penerbangan Bandara International Soekarno-Hatta Terminal 2 menunjukan user dengan komponen sistem yang berjalan dan umpan balik pada aktifitas t penemuan dan pengambilan barang tertinggal.

    Untuk menunjukan hal tersebut sequence diagram dibagi menjadi 2 yaiut sebagai berikut:

    Gambar 3.4. Squence Diagram Penemuan dan pendataan barang tertinggal

    Berdasarkan skema gambar diatas tersebut, maka penulis uraikan di dalam penjelasan sebagai berikut ini:

    1. Terdapat 3 aktor yaitu : Pengguna jasa, Avsec, Koordinator Avsec

    2. Terdapat 9 lifeline Procedure yaitu: Barang ditemukan, melaporkan kepetugas avsec, barang diperiksa, menghubungi announcer, pengambila barang, mencatat dilogbook, menyerahkan ke OD, membuat laporan, barang disimpan.

    3. 11 message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

    Gambar 3.5. Squence diagram pengambilan barang tertinggal

    Berdasarkan skema gambar 3.5. sequence diagram pengambian barang tertinggal, maka penulis uraikan penjelasan sebagai berikut:

    1. Terdapat 3 aktor yaitu : Pengguna Jasa, Avsec, Koordinator avsec

    2. Terdapat 4 Lifeline Procedure yaitu: Laporan, Logbook, Ruang Kordinator, Barang tertinggal.

    3. Terdapat 9 message yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas terjadi

  5. Activity Diagram

Activity diagram merupakan gambaran dari berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, dari mulai proses awal alur sampai selesai. Activity diagram yang berjalan saat ini yaitu sebagai berikut:

Gambar 3.6. Activity diagram Penemuan dan Pendataan Barang tertinggal

Berdasarkan skema gambar diatas dapat diuraikan penjelasannya sebagi berikut:

  1. Terdapat 2 initial node merupakan awal kegiatan

  2. Terdapat 3 Vertical Swimlane yaitu: Pengguna Jasa, Avsec, Kordinator Avsec

  3. Terdapat 12 activity yang bisa dilakukan oleh actor-aktor

  4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan

Gambar 3.7. activity diagram pengambilan barang tertinggal

Berdasarkan skema gambar diatas tersebut maka penulis menguraikan penjelasan sebagai berikut:

  1. Terdapat 1 initial node merupakan awal kegiatan

  2. Terdapat 3 Vertical Swimlane yaitu: Pengguna jasa, Avsec, Kordiator Avsec

  3. Terdapat 9 activity yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor

  4. Terdapat 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan

Metode Analisa

Analisa SWOT

Tabel 3.1 Analisis SWOT sistem Barang Tertinggal

Analisa Sistem yang Berjalan

  1. Analisa Batasan Sistem

  2. Setiap sistem mempunyai batasan sistem (Boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

    Dari permasalahan yang ada pada unit Pengamanan Penerbangan PT. Angkasa Pura II, maka peneliti membatasi permasalahan perancangan sistem barang tertinggal (Barcer) dimulai dari pendataan barang, pencatatan isi barang yang tertinggal, pelimpahan barang ke ruang Koordinator sampai dengan membuat laporan. Namun pembuatan laporan yang masih dibuat secara manual menggunakan tulis tangan dan aplikasi excel dalam backup data sehinga belum terintegrasi data dengan baik mengakibatkan kesalahan pendataan dan pencatatan data, serta pencarian data yang lebih lama. Laporan yang akan dikembangkan sebagai berikut:
    a. Membuat sistem informasi barang tertinggal, dari mulai pendataan barang tertinggal, pembuatan laporan serta pengambilan barang tertinggal
    b. Memberikan kemudahan bagi admin serta koordinator Pengamanan Penerbangan berserta staff dalam pembuatan laporan barang tertinggal untuk memudahkan dalam pencarian data.
    c. Memberikan kemudahan pada pengguna jasa bandar udara dalam mencari informasi barang yang tertinggal.
    d. Memberikan kemudahan bagi pimpinan untuk dapat melihat laporan barang tertinggal. Serta membuat evaluasi kerja sehingga meminimalisir barang yang tertinggal dibandar udara.

  3. Analisa Kelemahan Sistem Yang Berjalan

  4. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti dalam sistem barang tertinggal di terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta terdapat beberapa hal yang kurang optimal dalam pelaksanaannya diantaranya:
    a. Data dari tiap-tiap Screening Check Point (Scp) dan diruang kantor Koordinator pengamnan masih menggunakan pencatatan manual dan belum tersistem dengan teratur
    b. Kegiatan pencatatan dan input data masih manual menggunakan tulis tangan hanya untuk membuat keseluruhan laporan ke pimpinan yang menggunakan aplikasi Microsoft Excel.
    c. Masih kurangnya informasi unuk pengguna jasa yang barang bawaanya tertinggal dibandara

  5. Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

a. Analisa Input / Masukan
Nama Masukan : Informasi Penemuan Barang Tertinggal ( Barang Bawaan Pengguna jasa ataupun karyawan).
Fungsi : Sebagai data awal untuk diproses lebih lanjut
Sumber : Siapa saja yang menemukan barang tertingal.
Media : Nota Catatan dan Buku besar catatan Laporan
Frekuensi : Setiap ada yang melaporkan barang yang ditemukan oleh pengguna jasa maupun karyawan.
Format : Catatan buku
Keterangan : Berisi data laporan barang tertinggal yang ditemukan oleh pengguna jasa maupun karyawan.

b. Analisa Process / Proses
Nama : Pendataan Barang Tertinggal
Masukan : Catatan buku laporan
Keluaran : Nomor urut Untuk data barang tertinggal dan penempatan barang tertinggal
Ringkasan Proses : Di tahap ini, seluru proses masukan data yang didapat dari seluruh laporan akan di cek fisik dan diverifikasi dengan data laporan awal

c. Analisa Output / Keluaran
Nama Keluaran : Label Barang Tertinggal
Fungsi : Menandakan barang yang tertinggal agar dapat mudah dikenali
Media : Kertas Label
Distribusi : Laporan ke pimpinan dan laporan ke tiap Screening Check Point

Kongfigurasi Sistem

1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
a. Processor : Core 2 Duo
b. Monitor : 19inch
c. Hardisk : 320GB
d. RAM : 4 GB
e. Keyboard : USB Lenovo
f. Mouse : Lenovo Optical Mouses
g. Printer : HP CZ183A LaserJet Pro MFP M127

2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
a. Microsoft 7 Professional
b. Microsoft Office 2013 Profesional
c. Telepon

3. Spesifikasi Hak Akses
a. Petugas yang berwenang
b. Pimpinan

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Dari hasil penelitian dan analisa yang di lakukan penulis, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut:

  1. Unit terminal security T3 PT. Angkasa Pura II dalam penanganan dan pengelolaan barang tertinggal tidak mempunyai back up data barang tertinggal dikarenakan masih menggunakan sistem manual dengan menulis di buku khusus (log Book), sehingga data akan mudah hilang ataupun rusak

  2. 2. Proses pecarian data barang dan penerimaan informasi laporan kehilangan barang pengguna jasa membutuhkan waktu yang lama, karena tidak mempunyai database yang terhubung dan dikendalikan oleh unit pengamanan penerbangan terminal 3 sehingga kurang efektif dan efisien.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah meneliti dan menganalisa beberapa permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, antara lain :

  1. Diperlukan sistem yang mampu membuat sistem informasi barcer yang terprogram dan testruktur.

  2. Sistem yang diperlukan mampu memberikan ketepatan dan keakuratan data, serta dapat melengkapi kekurangan-kekurangan sistem yang sudah berjalan.

  3. Adanya sistem yang dapat digunakan kapan saja dan tidak memakan waktu lama dalam pencarian ataupun pemprosesan data sehingga membantu petugas keamanan penerbangan dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jasa Bandara Soekarno - Hatta terminal 3 yang tertinggal barang bawaannya.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daptar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem barang tertinggal di terminal 2 bandara internasional soekarno hatta. Berikut lampiran elisitasi tahap 1

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDL. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberikan opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi :

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Keterangan :
M (Mandatory) = Yang diinginkan
D (Desirable) = Diperlukan
I (Inessential) = Yang tidak mutlak diinginkan

Elisitasi Tahap III

Berdasarka Elisitasi Tahap II yang sudah ada, maka dibuatkan Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

  1. T pengertianya ialah sebagai Technical, artinya bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem diusulkan.

  2. O berarti Operational, yang dimaksud dengan O ialah tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

  3. E artinya Economy, maksud dari Economy ialah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem.
    Dalam metode TOE dibagi menjadi 3 pilihan yaitu option LMH (Low, Midle, High) yang diartikan sebagai berikut:
    a. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan
    b. M (Midle) : Mampuh untuk dikerjakan
    c. H (High) : Sulit untuk dikerjakan
    Berikut adalah lampiran Elisitasi Tahap Iii yang dibuat:

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Final Elisitasi

Final Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan sebagai acuan dan dasar untuk pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berdasarkan Elisitasi Tahap III, maka dapat dihasilkan requiremen final draff yang diharapkan dapat mempermudah dalam mempergunakan sistem saat ini. Berikut lampiran final draf elisitasi yang telah dibuat:

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap Final

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah melakukan analisa dan penelitian terhadap sistem yang sedang berjalan saat ini, maka selanjutnya akan di bahas mengenai rancangan sistem yang yang akan di bangun. Dari hasil penelitian maka ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan mengembangkan sistem yang ada saat ini, dengan mengganti sistem manual menjadi sistem yang terkomputerisasi berbasis web yang dapat memudahkan unit pengamanan penerbangan terminal 3 domestik dalam mengelola data barang tertinggal dan proses pengolahan dan pencarian data lebih cepat dan akurat serta dapat memudahkan pengguna jasa dalam mencari informasi mengenai barang yang tertinggal.

Berdasarkan dari perubahan sistem yang terjadi dan serelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah selanjutnya yaitu perancangan sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan membuat gambaran yang jelas. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML (Community Edition) ver. 10.2. untuk menggambarkan Use Case diagram, Activity diagram dan Sequence diagram.

Use Case Diagram Sistem yang di Usulkan

1. Use Case Diagram yang di usulkan

Gambar Use Case Diagram yang diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat:
a. 1 (satu Sistem yang mencakup Seluruh Kegiatan Sistem barang tertinggal
b. 4 (empat) actor yang melakukan Kegiatan yaitu : Admin, Jumen, Staff Jumen dan pengguna Jasa
c. 19 Use Case use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya Login, Login Gagal, Login Berhasil, menu utama, temuan, input data barang temuan, print label, pegawai, input data, mebuat laporan bulanan, menerima laporan, informasi , pencarian, buat laporan kehilangan, notifikasi laporan masuk, berita acara penyarahan, laporan, logout.

Activity Diagram Yang Diusulkan

1. Activiti Diagram yang diusulkan seperti gambar dibawah ini:

Gambar Activity Diagram yang diusulkan

a. Dua (2) Initial Node : Titik awal Mulai
b. Sembilan Belas (19) Action : Login, Halaman Utama admin, temuan input data temuan, pegawai, informasi, pencarian, input laporan kehilangan, notifikasi, kroscek data, konfirmasi pemilik, berita acara penyerahan, input berita acara penyerahan,pegawai, input data group, input data pegawai, input data level, laporan, logout
c. Dua (2) decision node, proses keputusan.
d. Satu (1) final node, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram Admin

1. Sequence Diagram Admin,
a. Satu (1) Actor melakukan kegiatan yaitu Admin
b. Sembilan (9) Message yang terhubung
c. Tujuh (7) Lifeline saling berinteraksi

2. Sequence Diagram Pengguna Jasa

Gambar 4.4 Sequence Diagram Pengguna Jasa

a. Satu (1) Actor melakukan kegiatan yaitu Pengguna Jasa
b. Tiga (3) Message yang terhubung
c. Tiga (3) Lifeline saling berinteraksi

3. Sequence Diagram Jumen dan Staff


Gambar 4.5 Sequence Diagram Jumen dan Staff

a. Dua (2) Actor melakukan kegiatan yaitu Jumen dan Staff
b. Delapan (8) Message yang terhubung
c. Enam (6) Lifeline saling berinteraksi

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Perbedaan prosedur sistem yang berjalan dengan sistem usulan yang dibuat adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Class Diagram

Class diagram sangat membantu dalam visualisasi kelas dari suatu sistem. Hal ini di sebabkan karena class adalah deskripsi kelompok objek-objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Disamping itu class diagram bisa memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class-class yang ada dan relasinya satu dengan yang lain. Berikut ini adalah Class Diagram sistem informasi Barang Tertinggal di Terminal 3

Gambar 4.6 Class Diagram Sistem Informasi Barang Tertinggal

Spesifikasi Basis Data

Basis data terdiri dari field, seperti berikut:
1. Tabel Barang Temuan
Nama Tabel : barang_temuan
Primary key : id_barang
Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk input, edit dan hapus data barang tertinggal

Tabel 4.2 Struktur Tabel barang tertinggal / Temuan

2. Tabel Pegawai
Nama Tabel : pegawai
Primary Key : id_pegawai
Deskripsi  : Tabel yang digunakan menyimpan data Pegawai s atau admin yang mempunyai hak akses kedalam sistem

Tabel 4.3 Struktur Tabel Pegawai

3. Tabel Berita Acara Penyerahan
Nama Tabel : berita_acara
Primay Key : id_berita
Deskripsi : Tabel ini berisikan tentang input peyerahan barang tertinggal yang akan di serahkan kepada pemilik barang

Tabel 4.4 Struktur Tabel Berita Acara Penyerahan Barang


4. Tabel Group
Nama Tabel : tb_group
Primary Key : id_group
Deskripsi : Tabel ini berisikan tentang data group dari pegawai, dan untuk menginput, edit, dan hapus data group

Tabel 4.5. Struktur tabel group

5. Tabel Cms_menu
Nama tabel : cms_menu
Primary Key : id_menu
Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menampilkan menu pada sistem barang tertinggal

Tabel 4.6 Struktur Tabel cms menu

6. Tabel User
Nama tabel : user
Primary Key : id_user
Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menyimpan data singkat user/ pemakai sistem dalam hak akses yaitu panitia dan dewan penguji

Tabel 4.7 Struktur Tabel user


7. Tabel Laporan Temuan
Nama tabel : user
Primary Key : id_user
Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menginput laporan kehilangan oleh pengguna jasa / pemilik barang.

Tabel 4.8 Struktur Tabel user


8. Tabel Testimoni
Nama tabel : testimoni
Primary Key : id_testimoni
Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk pengguna jasa yang sudah mengambil barang bawaan nya yang tertinggal.

Tabel 4.9 Struktur Tabel Testimoni

9. Tabel notifikasi
Nama tabel : notifikasi
Primary Key : id_notifikasi
Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menerima laporan dari pengguna jasa / pemilik barang yang sudah membuat laporan kehilangan

Tabel 4.10 Struktur Tabel notifikasi

10. Tabel level
Nama tabel : level
Primary Key : id_level
Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk petugas untuk menentukan level pengguna sistem (admin)

Tabel 4.11 Struktur Tabel level


11. Tabel cms_menu_auth
Nama tabel : cms_menu_auth
Primary Key : id_auth
Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menampilkan menu pada sistem barang tertinggal

Tabel 4.12 Struktur Tabel cms_menu_auth

Rancangan Prototype

Interface Pembuatan Sistem

Tahap ini merupakan gamabr yang jelas mengenai rancanngan bangun yang lengkap mengenai sistem aplikasi yang akan dibuat, juga sebagai pemenuhan kebutuhan dari pra pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan aplikasi sistem informasi barang tertinggal :

  1. Prototype Halaman Utama User (pengguna jasa)

  2. Gambar 4.7 Prototype Halaman User / awal program untuk Pengguna Jasa

    Deskripsi :
    Halaman Utama / Awal user merupakan halaman yang bisa diakses oleh pengguna jasa, halaman ini menampilkan menu informasi barang tetinggal, pencarian barang temuan, grafik barang tertinggal ,logo PT. Angkasa Pura II, serta form pelaporan barang tertinggal.


    Gambar 4.8 Prototype Pelaporan Barang Tertinggal

  3. Prototype Pelaporan Barang Tertinngal

  4. Deskripsi :
    Pelaporan barang tertinggal merupakan form untuk melaporkan kepada unit pengamanan penerbangan terminal terhadap barang yang tertinggal di bandara soekarno hatta khususnya di terminal 3 domestik.

    Gambar 4.9 Prototype Menu login Admin

  5. Prototype Menu Login Admin

  6. Deskripsi :
    Halaman ini menampilkan menu login untuk admin yang digunakan untuk bisa mengakses halaman utama admin

    Gambar 4.10 Prototype Halaman Utama Admin

  7. Prototype Halaman Utama Admin

  8. Deskripsi:
    Halaman utama admin ini merupakan halaman utama yang bisa diakses oleh admin yang memiliki 4 (empat) menu yaitu Informasi , pegawai, temuan, dan penyerahan barang. Halaman ini yang bisa digunakan dalam pengolahan data barang tertinggal dan pengguna hak akses yang bisa melakkan login ke dalam sistem.

    Gambar 4.11 Prototype Menu Pegawai

  9. Prototype Menu Pegawai

  10. Deskripsi
    Pada menu pegawai ini terdapat 3 (tiga ) menu yang dapat di akses oleh admin yang mempunyai level 1 dan 2, selain itu admin yang mempunyai hak akses 1 dan 2 dapat dapat melakukan input, edit dan hapus data dari pengguna hak akses.

    Gambar 4.12 Prototype Menu Temuan

  11. Prototype Menu Temuan

  12. Deskrispsi :
    pada menu temuan terdapat 2 (menu) yang bisa digunakan untuk admin, hak akses menu ini bisa dari semua level. Admin ini bisa melakukan input, edit serta hapus data barang temuan dalam membuat rekap laporan.

    Gambar 4.13 Prototype Form Tambah Data Barang Tertinggal

  13. Form Tambah Data Barang Tertinggal

  14. Deskripsi :
    Form tambah data barang tertinggal ialah form yang digunakan dalam menambahkan data barang tertinggal yang di temukan oleh petugas dan di input oleh admin.

  15. Menu Berita Acara Penyerahan

  16. Gambar 4.14 Prototype Menu Berita Acara Penyerahan

    Deskripsi :
    Halaman menu berita acara penyerahan merupakan halaman untuk proses pengembalian barang kepada pemilik. Halaman ini digunakan ketika ada laporan masuk dari pemilik terhadap barang bawaan yang hilang dapat di akses oleh semua level hak akases

  17. Prototype Tambah Data Berita acara penyerahan

Gambar 4.15 Prototype Tambah Data Berita acara penyerahan

Deskripsi:
Halaman ini ialah merupakan form tambah data barang yang akan di serahkan ke pemilik ini dapat di akses oleh semua level pengguna.

Rancangan Program

1. Halaman Utama User (pengguna jasa)

Gambar 4.16 Halaman Utama User (pengguna jasa)

2. Pelaporan Barang Tertinngal

Gambar 4.17 Pelaporan Barang Tertinggal

3. Menu Login Admin

Gambar 4.18 Menu Login Admin

4. Halaman Utama Admin

Gambar 4.19 Halaman Utama Admin

5. Menu pegawai

Gambar 4.20 Menu Pegawai

6. Menu Temuan

Gambar 4.21 Menu Temuan

8. Menu Berita Acara Penyerahan

Gambar 4.22 Form Tambah Data Barang Tertinggal

9. Tambah Data Berita acara penyerahan

Gambar.23 Menu Berita Acara Penyerahan

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras (Hardware) yang di usulkan untuk sistem baru adalah sebagai berikut :
1. Processor : Core i5
2. Monitor : 14 inchi
3. Mouse : Logitech
4. Keyboard : Lenovo
5. RAM : 3 GB
6. Hardisk : 520 GB
7. Printer : Hp Injek

Aplikasi Yang Digunakann

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan dan menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut :
1. Microsoft Windows 8.1 profesional 64 bit
2. Mozilla Firefox
3. Google Crome
4. XAMPP
5. PHP Codeigniter
6. MySQL
7. Notepad++
8. Navicat
9. Visual Paradigm for UML Community Edition 10.2
10. Balsamiq Mockups Version: 3.5.15 -

Hak Akses

Untuk mengoprasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh 4 orang yaiut:
1. Junior Manager T3 Dom (Hak Kses Penuh)
2. Staff Jumen (Hak Akses Penuh)
3. Chief Security Terminal Dom (Tambah, Hapus, Edit data)
4. Assistant Chief Security Terminal Dom (Tambah, Hapus, Edit data)

Testing

Metode Blackbox Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Blackbox Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Blackbox Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Pengujian Black Box

1. Pengujian Black Box pada Form Login

Pengujian ini bertujuan untuk memastikan login sistem Barang Tertinggal dapat bekerja sesuai yang diharapkan, dimana hanya user yang mempunya password yang terdaptar yang bisa masuk login ke dalam sistem.

Tabel 4.13 Testing Login Sistem Barang Tertinggal

2. Pengujian Black Box Pada Menu Temuan

Pengujian ini bertujuan untuk memastikan add data barang temuan, edit maupun hapus sesuai dengan harapan skenario pengujian sebagai berikut:

Tabel 4.14 Pengujian Pada Menu Temuan

3. Pengujian Black Box Menu Pegawai


Pengujian ini bertujuan sejauh mana sistem dapat melakukan input edit dan hapus data sesuai dengan yang diharapkan, skenario pengujian sebagai berikut:

Tabel 4.15 Pengujian Pada Menu Pegawai

4. Pengujian Black Box Menu Berita Acara Penyerahan

Pengujian ini bertujuan sejauh mana sistem dapat melakukan input edit dan hapus data sesuai dengan yang diharapkan, skenario pengujian sebagai berikut:

Tabel 4.16 Pengujian Pada Menu Berita Acara Penyerahan

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Blackbox yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak sesuai maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan pada saat input data yang salah, kemudian sistem akan memproses data dokumen sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan

Implementasi

Schedule Implementasi

Perancangan Sistem yang diusulkan diperkirakan waktu kurang lebih 5 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

Tabel 4.17 Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Biaya penelitian ini dirinci sesuai kebutuhan peneliti antara lain :

Tabel 4.18 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berikut kesimpulan dari rumusan masalah mengenai sistem barang tertinggal di bandara internasional soekarno hatta khususnya di terminal 3 domestik adalah sebagai berikut :

  1. Sistem yang berjalan saat ini pada sistem barang tertinggal di terminal 3 domestik terintegrasi oleh sistem komputer. Maka perlu dibuatkan suatu sistem online yang dapat membantu Divisi keamanan Penerbangan dalam mengelola sistem barang tertinggal lebih efektif dengan mengumpulkan kebutuhan sistem dimulai dari elisitasi, pengumpulan data, menganalisa sistem lama dan baru dengan menggunakan metode SWOT, melakukan perancangan dengan tahapan pembuatan UML (unified Modeling Language), dengan menggunakan bahas Framework Codeigniter pada sistem pembuatanya dan dikombinasikan dengan Boostrap untuk desain web yang menarik dengan penyimpanan data menggunakan database MYSQL dan terkoneksi Xampp, kemudian dilakukan pengujian dengan metode Black Box, dengan text editor menggunakan navicat dan Norepad++. Serta dibutuhkan sumberdaya manusia yang mampu menggunakan aplikasi yang dirancang sehingga sistem dapat berjalan dengan baik.

  2. Sistem barang tertinggal dapat pengolahan lebih efektif dan effesien karena proses penginputan serta pelaporan dalam satu sistem. pembuatan laporan tidak lagi membutuhkan waktu lama dengan menulis ulang data yang sudah ada, serta ada fitur pencarian sehingga pencarian data barang lebih cepat.

  3. 3. Sistem Informasi barang tertinggal dapat membantu pengguna jasa dalam mencari dan mendapatkan informasi terhadap barang tertinggal, karena data barang tertinggal di tampilkan di dalam web serta pelaporan kehilangan sudah terintegrasi dengan sistem.

Saran

Saran yang disampaikan oleh penulis adalah sebagai berikut:

  1. Diharapkan aplikasi barang tertinggal dapat digunakan oleh divisi keamanan penerbangan khususnya di terminal 3 domestik dalam hal mengelolah data barang tertinggal.

  2. Diharapkan sistem yang sudah ada maupun sistem yang baru agar terus dikembangkan lagi menjadi lebih baik lagi agar pelayanan di terminal 3 bandara soekarno hatta dapat meningkat.

  3. Agar sistem ini bisa terintegrasi dengan sistem lainya yang menunjang proses kerja dari divisi keamanan penerbangan

  4. DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 “perancangan sistem merupakan sebuah penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru, dan tahap-tahap dalam merancang sistem.
    2. ,Hanif dan Robert Marco. 2015."Analisis Pengembangan Dan Perancangan Sistem Informasi Akademin Smart Berbasis Cloud Computing Pada Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) Di Daerah Istimewa Yogyakarta”. Yogyakarta:Jurnal Telematika. Vol.8 No. 2 :63-91.
    3. 3,0 3,1 3,2 3,3 O’Brien JA, Marakas GM. 2013. Introduction to Information System. McGrawHill
    4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 Sutabri, Tata.t 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi
    5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    6. Suprihadi. 2013. “Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller”. Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja
    7. 7,0 7,1 Susanto,Azhar dalam buku bahan ajar Sistem informasi Manajemen (2014:47)
    8. Hariyanto dalam Taufiq (2013:13), “Data adalah rekaman mengenai fenomena / fakta yang terjadi”
    9. Yakub. 2012. Pengantar sistem informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
    10. Mantala, Ronny. dkk. 2015. “Pengembangan Sistem Informasi Inventaris Bahan Praktik Dan Tools Pada Ruang Training Aids Dan Tools Store Prodi Alat Berat Menggunakan Java Dan MySQL”. Politeknik Negeri Banjarmasin: Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi. Vol.1, No.1 : 56-60
    11. Anggaeni, Puspita Aritias dan Bambang Sujatmiko. 2013. “Sistem Informasi Tugas Akhir Berbasis Web (Studi Kasus D3 Manajemen Informatika Te Ft UNESA)”. Jurnal Manajemen Informatika. Vol.2, No.2 : 37-45
    12. Alison Mckay, George N Stiny and Alan de Pennington. 2016. Principles For The Definition Of Design Structures. International Journal Of Computer Integrated Manufacturing. Vol.29 No.3:237-250.
    13. S.R.Bharamagoudar, GeetabR.B., S.G. Totad. 2013. Web Based Student Information Management System. International Journal of Advanced Research in Computer and Communication Engineering. Vol. 2 Issue.6. Dikutip dari http://docshare01.docshare.tips/files/22155/221551576.pdf (27 Oktober 2017).
    14. Andy Krisianto. 2014. Internet untuk pemula. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
    15. Community, eWolf. 2012. Panduan Internet Paling Gampang. Yogyakarta: Cakrawala
    16. Evy Nurmiati. 2012. “Analisis Dan Perancangan Web Server Pada Handphone”. Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 5(2), 2012,1-17 ,p-ISSN 1979-0767
    17. Hidayatullah, P., & Kawistara, J. K. (2014). Pemrograman. Bandung: Informatika Bandung
    18. Murad. Dina Fitria. dkk. 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
    19. Aisyah, Sity. dkk. 2012. “Aplikasi Penjualan Kredit Berbasis Web Pada PT Adira Quantum Multifinance”. Tangerang:Jurnal CCIT. Vol.5 No.2:109-123.
    20. Ika Zufria dan M. Hasan Azharu dalam QUERY: Jurnal Sistem Informasi Vol. 01 (2017:52)
    21. Alim.Yadanur, dkk. 2012. “Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process”. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930
    22. Mallick. Bipsha, and Das. Nilanjan . 2013. “An Approach to Extended Class Diagram Model of UML for Object Oriented Software Design”. International Journal of Innovative Technology & Adaptive Management (IJITAM), Volume-1, Issue-2, ISSN: 2347-3622
    23. Lee,Sunguk. 2012. “Unified Modeling Language (UML) For Database Systems and Computer Applications”. International Journal of Database Theory and Application. Vol.5 No.1:157-164.
    24. 24,0 24,1 Titus, Carina. 2016. A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms. International Journal of Computer Application Vol.145 No.9 July 2016. ISSN: 0975:8887.
    25. Satzinger, John W., Robert B. Jackson dan Stephen D. Burd. 2012. System Analysis and Design in a Changing World 6th edition. United State of America: Course Technology. ISBN-13: 978-1-111-53415-8. ISBN-10: 1111534152.
    26. Jurnal Masyarakat Informatika Indonesia Vol 2, No 1, Januari-Maret ISSN: 2541-5093. (2016:76)
    27. Trupti Tawari dan Prof. A. J Nathe yang berjudul “Comparative Study Of Different Framework Of PHP” Pada International Journal of Research in Computer & Information Technology (IJRCIT) Vol.1 No.2 (2016:264)
    28. Bharamagoudar S.R, dkk. 2013. “Web Based Student Information Management System”. International Journal of Advanced Research in Computer and Communication Engineering Vol. 2, Issue 6,ISSN (Print): 2319-5940,ISSN (Online) : 2278-1021.
    29. Bernadhed. 2013. “Sistem Informasi Pelayanan Produk Berbasis Vendor Berkart”. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia(Semnasteknomedia) 2013 . STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
    30. Kartini, Budi Utami Fahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi”. Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOMYogyakarta 19 Januari 2013
    31. Supono dan Vidiandry Putratama. 2016. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta: Deepublish
    32. Framework adalah suatu kerangka kerja dalam aplikasi web yang terdiri atas susunan potongan-potongan program (modul), sehingga programmer tidak perlu membuat kode atau not, karena framework telah menyediakannya.
    33. Basuki, Awan Pribadi. 2017. Membangun aplikasi SMS Gateway Berbasis Web dengan CodeIgniter dan Bootstrap. Yogyakarta: Lokomedia
    34. 34,0 34,1 Hustinawati, Kurnia Himawan. dkk. 2014. “Performance Analysis Framework Codeigniter and CakePHP in Website Creation”. International Journal of Computer Applications. Vol. 94 No.20
    35. Mansur, Mukhamad. 2016. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan Jasa Server Pages Dengan Database Relational MySQL. Yogjakarta : CV. Andi Offset.
    36. Kusuma Ardhana dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 6 No. 1
    37. 37,0 37,1 Kartini, Budi Utami Fahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi”. Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOMYogyakarta 19 Januari 2013
    38. Riyanto. 2014. Membuat Aplikasi Minimarket Integrasi Barcode Reader dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Gava Media
    39. Seth, Cristophe. 2015. The SWOT Analysis: A Key Tool For Developing Your Business Strategy. 50MINUTES.COM
    40. Sarsby, Alan. 2016. SWOT Analysis. United Kingdom: Leadership Library
    41. Tomohisa Fujii,“Analisis SWOT adalah teknik manajemen yang sering digunakan saat menganalisis lingkungan eksternal, lingkungan internal jika strategi manajemen berjalan. Peluang bisnis yang memanfaatkan keuntungan perusahaan mengeksplorasi apa adanya dan mengulas apakah tidak mungkin untuk menghindari ancaman oleh keuntungan perusahaan”
    42. Himawan, Cahyadi. dkk. 2016. “Prototype Sistem Informasi Perhitungan Nilai Poin Pelanggaran Tata Tertib Pada SMK Yuppentek 1 Tangerang”. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.9 No.3 Agustus 2016.
    43. Shivani Acharya dan Vidhi Pandya Lecturer. ”Bridge between Black Box and White Box–Gray Box Testing Technique”. International Journal of Electronics and Computer Science Engineering. ISSN- 2277-1956 Vol.2
    44. Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.
    45. Mulyandi, Muhammad Rachman. dkk. 2013. “Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru HonorBerbasis Web pada SMA Negeri 6 Tangerang”. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013

Contributors

Dsupratman92