SI1311475370

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN UNTUK

MEMONITORING KENAIKAN GAJI BERKALA

PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA DINAS

PENDIDIKAN KABUPATEN

TANGERANG

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1311475370
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN UNTUK

MEMONITORING KENAIKAN GAJI BERKALA

PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA DINAS

PENDIDIKAN KABUPATEN

TANGERANG

SKRIPSI

Disusun Oleh :

NIM
:1311475370
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
:Sistem Informasi
Konsentrasi
:Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 13 Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN UNTUK

MEMONITORING KENAIKAN GAJI BERKALA

PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA DINAS

PENDIDIKAN KABUPATEN

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
:1311475370
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016 / 2017

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Maimunah, M.Kom)
   
(Ilamsyah, M.Kom)
NID :02012
   
NID :14019

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN UNTUK

MEMONITORING KENAIKAN GAJI BERKALA

PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA DINAS

PENDIDIKAN KABUPATEN

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
:1311475370
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
:1311475370
Nama
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
:Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang,13 Juli 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1311475370

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI


Perkembangan dalam kemajuan teknologi komputer saat ini, membuat semua pekerjaan yang biasa dilakukan dengan manual membutuhkan sistem informasi untuk menunjang pekerjaan agar lebih efektif dan efisien. Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang merupakan instansi pemerintahan yang mengontrol dibidang pendidikan . Dalam hal ini Dinas Pendidikan memerlukan system untuk mendapatkan laporan tentang kepegawaian dalam kenaikan gaji berkala. Sistem yang berjalan masih manual menggunakan MS. Excel sehingga setiap data yang dilaporkan sering terjadi kesalahan dalam pemberian gaji pegawai negeri sipil. Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang membutuhkan perancangan sistem informasi yang dapat mengontrol kenaikan gaji berkala pegawai negeri sipil dengan efektif dan efisien. Sebagai alat untuk membantu dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek maka Unified Modeling Languange (UML) yang digunakan. sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, studi pustaka dan elisitasi . Dalam hal ini pengujian sistem, yang digunakan yaitu metode blackbox testing yang memfokuskan pada keperluan software. Dalam hal penelitian ini agar sistem bisa termonitoring dengan baik, efektif dan efisien menggunakan database MySql, dan PHP.

Kata Kunci : Kepegawaian , Kenaikan Gaji Berkala,Controling, Web


ABSTRACT


Developments in the advancement of computer technology today, makes all the work usually done by manual requires information systems to support the work to be more effective and efficient. Tangerang District Education Office is a government agency that controls the field of education. In this case the Department of Education requires the system to get reports on employment in periodic salary increases. The system runs still manually using MS. Excel so that any data reported frequent errors in giving civil servants' salaries. Tangerang District Education Office needs design information systems that can control periodic salary increases of civil servants effectively and efficiently. As a tool to aid in object-oriented programming language, the Unified Modeling Languange (UML) is used. while the data collection techniques using the method of observation, interviews, literature studies and elicitation. In this case the testing system used is blackbox testing method that focuses on the needs of software. In the case of this study so that the system can termonitoring properly, effectively and efficiently use the MySQL database, and PHP.

Keywords: Employment, Salary Increase Periodically, Controlling, Web


KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta sholawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan dan menyusun Laporan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN UNTUK MEMONITORING KENAIKAN GAJI BERKALA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG”.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini sebagai salah satu syarat menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja Tangerang. Dalam penyusunan laporan Skripsi penulis menyadari jika tanpa bimbingan , usaha , doa dan dorongan dari setiap pihak, maka Skripsi ini tidak akan terwujud dan selesai tepat waktu.

Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat serta tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya teruntuk mahasiswa khususnya. Dan semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Ir. Untung Raharja, M.T.I., selaku Ketua STMIK RAHARJA.

2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK RAHARJA.

3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK RAHARJA.

4. Ibu Maimunah, M.Kom. sebagai dosen Pembimbing I yang telah membantu, membimbing dan menuntun dalam pembuatan laporan skripsi ini

5. Bapak Ilamsyah , M.Kom. sebagai dosen Pembimbing II yang sudah memberikan motifasi

6. Para Dosen STMIK Raharja yang telah banyak membantu dan membimbing serta memberikan ilmu pengetahuanya kepada penulis selama perkuliahan.

7. Bapak Rifqi Awami sebagai stakeholder, yang telah membantu dalam memberikan data-data dan membimbing penulis .

8. Kepada Orang Tua yang selama ini telah setia memberikan dorongan semangat, perhatian, dan doa.

9. Para sahabat Abdillah al hasani, Rendy Dwi Pamungkas, Gupta chandra , Angga Ramon.

10. Budi Kusuma , Herbert dan kawan kawan dari Mamang café yang sudah memberikan support.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan-kekurangan serta kelemahan-kelemahan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar dapat menyempurnakan penulisan ini. Semoga Allah SWT. senantiasa menyertai langkah kita semua dalam meraih cita-cita menuju kesuksesan, Aamiin.


Tangerang, Juli 2017
Muhammad Rofi Faris
1311475370

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR STATE CHART DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM









DAFTAR TABEL

Table 3.1 SWOT

Table 3.2 Elisitasi Tahap I

Table 3.3 Elisitasi Tahap II

Table 3.4 Elisitasi Tahap III

Table 3.5 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Field Tabel Gapok Pada Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.2 Field Tabel Golongan Pada Sistem Yang Diusulkan

Table 4.3 Field Tabel Satker Pada Sistem Yang Diusulkan

Table 4.4 Field Tabel Pegawai Pada Sistem Yang Diusulkan

Table 4.5 Field Tabel Kenaikan Gaji Pada Sistem Yang Diusulkan

Table 4.6 Field Tabel User Pada Sistem Yang Diusulkan

Table 4.7 Pengujian Menu Login

Table 4.8 Pengujian Menu Tabel Master Pegawai

Table 4.9 Pengujian Menu Monitoring KGB

Table 4.10 Jadwal Kegiatan

Table 4.11 Anggaran / Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR


Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

Gambar 3.2 Use case Diagram Proses Kenaikan Gaji Berkala

Gambar 3.3 ActivityDiagram Proses Kenaikan Gaji Berkala

Gambar 3.4 Sequenze Diagram Proses Kenaikan Gaji Berkala

Gambar 4.1 Usecase Diagram Pada Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Admin Pada Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Activity Diagram Pimpinan Pada Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.4Sequence Diagram Pada Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.5 Sequence Diagram Pimpinan Pada Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.6 Class Diagram Pada Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.7 Rancangan Prototype Tampilan Login Pada Sistem yang diusulkan

Gambar 4.8 Prototype Tampilan Menu Dasboard Pada Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.9 Prototype Tampilan Menu Tabel Master - pegawai

Gambar 4.10 Prototype Tampilan Menu Tabel Master – pegawai – Input Pegawai

Gambar 4.11 Prototype Tampilan Menu Tabel Master – Golongan

Gambar 4.12 Prototype Tampilan Menu Tabel Master – Golongan – Input Golongan

Gambar 4.13 Prototype Tampilan Menu Tabel Master – Satuan Kerja

Gambar 4.14 Prototype Tampilan Menu Tabel Master – Satuan Kerja – Input Satker

Gambar 4.15 Prototype Tampilan Menu Tabel Master- Gaji Pokok

Gambar 4.16 Prototype Tampilan Menu Tabel Master – Gaji Pokok– Input Gapok

Gambar 4.17 Prototype Tampilan menu Monitoring KGB

Gambar 4.18 Prototype Tampilan menu Monitoring KGB – Kenaikan Gaji

Gambar 4.19 Prototype Tampilan menu Monitoring KGB – Detail

Gambar 4.20 PrototypeLaporan

Gambar 4.21 Prototype Menu User

Gambar 4.22 Tampilan Menu Login

Gambar 4.23 Tampilan Dashboard

Gambar 4.24 Tampilan Table Master Pegawai

Gambar 4.25 Table Master Pegawai Form Input

Gambar 4.26 Table Master Golongan

Gambar 4.27 Table Master Golongan Form Input

Gambar 4.28 Table Master Satuan Kerja

Gambar 4.29 Table Master Satuan Kerja Form Input

Gambar 4.30 Table Master Gaji Pokok

Gambar 4.31 Table Master Gaji Pokok Form Input

Gambar 4.32 Table Monitoring KGB

Gambar 4.33 Table Monitoring KGB Form Kenaikan Gaji


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem informasi dan teknologi komputer berkembang sangat pesat sejalan dengan besarnya kebutuhan terhadap informasi. Perkembangan teknologi infomasi tidak lepas dari pesatnya perkembangan teknologi komputer, karena komputer merupakan media yang dapat memberikan kemudahan bagi manusia dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Perubahan dan dinamika masyarakat yang semakin cepat seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi sehingga memerlukan kualitas informasi yang akurat, cepat dan tepat. Teknologi informasi adalah salah satu contoh produk teknologi yang berkembang pesat yang dapat membantu manusia dalam mengolah data serta menyajikan sebuah informasi yang berkualitas. Untuk menyediakan informasi tersebut, diperlukan suatu alat bantu atau media untuk mengolah beraneka ragam data agar dapat disajikan menjadi sebuah informasi yang bermanfaat dengan kemasan yang menarik dan berpedoman pada kriteria informasi yang berkualitas.

Setiap instansi pemerintah ataupun perusahaan sangatlah membutuhkan sistem kepegawaian untuk mengetahui data pegawai dan memonitoring segala pekerjaannya , agar pekerjaan yang dilakukan dapat tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan , dan adapun ini bermaksud untuk meningkatkan kualitas sistem kepegawaian agar terintegrasi dengan baik dalam mengolah data upah atau gaji .

Instansi pemerintah juga penting untuk memonitoring kenaikan gaji dari setiap pegawai negeri sipil. Kegiatan ini dapat membantu tercapainya suatu tingkat efisiensi dalam mengolah data yang valid agar tercipta informasi tentang kenaikan gaji berkala pegawai. Sistem pengolahan dayta yang optimal , akan menghasilkan suatu informasi dalam kenaikan gaji setiap pegawai , karena sampai saat ini dilapangan masih terdapat masalah dalam kenaikan gaji , karena terdapat data yang tidak valid

Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang merupakan instansi pemerintah yang didirikan untuk menjadi sentral dari Sekolah, Guru dan Siswa/i , dan masalah yang ditemukan adalah dimana setiap kenaikan gaji berkala masih terdapat data yang tidak sesuai dengan Surat keterangan pegawai yang terjadi karena data yang ada masih dilakukan dengan cara manual

Berdasarkan permasalahan di atas penulis melakukan penelitian atau riset guna memenuhi Skripsi dengan mengambil judul ”Perancangan Sistem Informasi Kepegawaian untuk Memonitoring Kenaikan Gaji Berkala Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang”.

Rumusan Masalah

Sedangkan untuk rumusan masalah penulis mengemukakan beberapa hal, diantaranya:

  1. Bagaimana sistem untuk memonitoring kenaikan gaji berkala yang berjalan sampai saat ini di Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang?

  2. Apakah sistem penanganan yang berjalan saat ini sudah mampu menunjang proses keputusan dalam memeberikan gaji berkala pegawai negeri sipil pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi Kepegawaian untuk memonitoring Kenaikan Gaji Berkala yang akurat dan efisien pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu:

  1. Sistem yang dirancang adalah sistem informasi yang dapat membantu dalam pendataan/perhitungan .

  2. Merekap data pegawai negeri sipil di lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang , Mendata Surat Keterangan Pegawai Negeri Sipil, Menganalisa Masa Kerja, Menghitung kenaikan gaji seusai dengan golongannya, memastikan bulan serta tahun kenaikan gaji, merekap data pegawai yang mendapatkan kenaikan gaji berkala setiap bulannya, membuat laporan.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dari Skripsi ini adalah sebagai berikut:

Tujuan dari penelitian ini yaitu:

  1. Untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dalam dunia kerja sehingga penulis melakukan penelitian untuk menyelesaikan Skripsi.

  2. Membuat perancangan sistem kepegawaian untuk kenaikan gaji berkala pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang agar tercipta efektifitas dan efisiensi

  3. Dari hasil penelitian ini dapat digunakannya sistem agar kenaikan gaji berkala tidak terjadi kesalahan data , dan membuat suatu pekerjaan menjadi lebih efektif dan akurat .

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain sebagai berikut:

  1. Memberikan solusi sistem dalam membuat keputusan.

  2. Memberikan solusi sistem dalam pendataan kenaikan gaji yang lebih akurat dan terintegrasi oleh sistem

  3. Dengan adanya sistem kepegawaian untuk kenaikan gaji berkala, menjadikan informasi lebih efisien dan efektif

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Tugas Akhir/Skripsi menggunakan metode sebagai berikut:

  1. Metode Observasi(Pengamatan Langsung). Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan langsung dan meriset data yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang serta meneliti sistem yang berjalan mengenai arus data yang bergerak sehingga menghasilkan informasi . Penulis juga melakukan pengamatan secara langsung proses kerja dalam membuat data dan memonitoring kenaikan gaji berkala pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

  2. Metode Studi Pustaka, Selain melakukan observasi dan wawancara dilakukan juga pencarian data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini menggunakan sumber dari : buku-buku, jurnal dan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan judul penelitian Skripsi yang diambil. Sehingga penulis mendapatkan referensi untuk menyelesaikan skripsi.

  3. Metode Wawancara, yaitu teknik untuk mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung untuk mendapatkan data yang diperlukan oleh penulis , serta untuk mengetahui kelemahan dari sistem yang berjalan di Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

Metode Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah proses spesifikasi sistem aplikasi yang diusulkan berdasarkan hasil rekomendasi analisa sistem. Tujuan perancangan sistem yaitu :

a. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user) seperti merancang sistem informasi monitoring pencapaian kinerja pada penyediaan material masuk dan keluar

b. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun dalam UML (Unified Modeling Language) untuk sistem informasi Kepegawaian untuk memonitoring kenaikan gaji berkala pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

Berhubungan dengan perancangan sistem, penulis memanfaatkan berbagai macam aplikasi yang diperlukan dalam mengembangkan sistem berbasis Web. Dalam menganalisa dan desain sistem, digunakan Visual Paradigm, kemudian dalam merancang user interface dan melakukan coding, penulis menggunakan program PHP, Appserv MySQL, Xampp, Dreamweaver CS6.

Metode Analisa Data

Dalam skripsi ini penulis menganalisa data menggunakan Metode CSF (Critical Success Factor). Karena metode CSF kegunaannya dalam memanajemen program pemerintah sangatlah efektif dan efisien . dan untuk mengidentifikasi kegunaan CSF, antara lain:

• Mengidentifikasi konsentrasi utama manajemen

• Membantu perancangan strategic plan

• Mengidentifikasi fokus area dalam tiap rincian project

• Mengevaluasi kelayakan sistem informasi

• Mengidentifikasi ancaman dan kesempatan

• Mengukur tingkat produktivitas sumber daya manusia

Metode Testing

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program, karena itu uji coba Blackbox memungkinkan pembuat program untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. dan Metode ini digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa aspek, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka penulis mengelompokan Skrispsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang definisi ilmu yang berkaitan dengan permasalahan pada penilitan tersebut, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep konsep dasar yang digunakan

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan tentang Profil dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Tinjauan Umum berisikan tentang sejarah singkat perusahaan, Ruang Lingkup, Visi dan Misi Instansi, Struktur Organisasi, Skema Alur Kerja, Alur Kerja, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari spesifikasi basis data, rancangan prototipe, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, implementasi dan estimasi biaya.

BAB IV PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya serta saran- saran terhadap sistem yang diusulkan

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Sebagai pendukung pembuatan Skripsi ini, hal-hal atau teori-teori yang berkaitan terhadap permasalahan yang ada di lingkup penelitian. maka landasan dalam pembuatan laporan Skripsi ini sangatlah diperlukan.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

  2. Ada beberapa pendapat para ahli yang mengemukakan pengertian sistem, diantaranya yaitu:

    1. Menurut Sengkey dalam E-journal Teknik Informatika, Vol. 4 No. 2 (2014:1)[1], “Sistem adalah himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of things) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, dan saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam kesatuan (unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif”.

    2. Menurut Sidh dalam Jurnal Computech & Bisnis Vol. 7 No. 1 (2013:21)[2], “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

    3. Menurut Suprihadi dkk dalam jurnal CCIT (2013:310)[3], Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa “sistem adalah kumpulan dari beberapa bagian yang salingi berkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan dalam mencapai suatu tujuan tertentu”.

Konsep Dasar Data dan Informasi

  1. Definisi Data

  2. Menurut Rusdiana (2014:71)[4] Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf atau simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lainnya, yang didapatkan melalui suatu obeservasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.

    Menurut Suprihadi, dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 6 No. 3 (2013:310)[3], “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri-sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah”.

    Berdasarkan kedua definisi tersebut, maka bisa didapat kesimpulan bahwa data adalah bahan mentah untuk dijadikan suatu informasi.

  3. Definisi Informasi

  4. Menurut Maimunah, dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 5 No. 3 (2012:284)[5], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.

    Tiko Iyamu dan Tefo Sekgweleo dalam International Journal of Actor-Network Theory and Technological Innovation Vol. 5 No. 3 (2013:2)[6], “Information system can be defined as a combination of technological resources and nontechnical artefacts that are adopted within the organisational requirements, aimed to deliver current and future states in support of specific needs of business”.Artinya “Sistem informasi didefinisikan sebagai kombinasi dari sumber daya teknologi dan artefak nonteknis yang diadopsi dalam persyaratan organisasi, bertujuan untuk memberikan negara saat ini dari masa depan dalam mendukung kebutuhan bisnis yang spesifik”

  5. Nilai Informasi

  6. Menurut Lipursari dalam Jurnal STIE Semarang Vol. 5 No. 1 (2013:29)[7], “Sebagian besar informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektivitasnya. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat yaitu:

    a. Mudah diperoleh

    Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    b. Luas dan lengkap

    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit mengukurnya.

    c. Ketelitian

    Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

    d. Kecocokan

    Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

    e. Ketepatan Waktu

    Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek dari pada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur.

    f. Kejelasan

    Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

    g. Keluwesan

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

    h. Dapat dibuktikan

    Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

    i. Tidak ada prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    j. Dapat diukur

    Sifat ini menunjukkan hakikat-hakikat informasi dihasilkan dari sistem informasi formal.

Klasifikasi Sistem

Menurut Yakub (2012 : 4)[8] pada buku Pengantar Sistem Informasi, Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :

a. Sistem abstrak (abstract system)

Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstract system.

b. Sistem fisik (physical system)

Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik, Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh physical system.

c. Sistem tertentu (deterministic system)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkahlaku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh deterministic system karena program komputer dapat diprediksi dengan pasti.

d. Sistem tak tentu (probabilistic system)

Sistem tak tentu adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat diprediksikan dengan pasti.

e. Sistem tertutup (close system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi pleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung terisolasi.

f. Sistem terbuka (open system)

Sistem ini adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan

Konsep Dasar Sistem informasi

Menurut Aswati, dkk dalam jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Vol. 1 No. 2 (2015:80)[9]. “Sistem informasi merupakan seperangkat fungsi operasional manajemen kepada yang mampu menghasilkan suatu keputusan yang tepat, cepat dan jelas yang merupakan suatu susunan yang disusun secara sistematik dan teratur dari jaringan-jaringan informasi yang menghubungkan setiap bagian dari suatu sistem, sehingga dimungkinkan diadakan komunikasi antar bagian fungsional”.

Menurut Sutarman (2012:13)[10], “Sistem Informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan tersebut dapat disimpulkan Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, pengolahan, dan pelaporan sehingga terciptalah sebuah informasi yang menjadi landasan dasar pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi untuk mendapatkan tujuan yang sesuai dengan harapan.

  1. Komponen Sistem Informasi

  2. Menurut Anisya dalam Jurnal Momentum Vol. 15 No. 2 (2013:50), “Sistem informasi terdiri dari komponen-kompponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (Building Block), dimana masing-masing blok ini saling berintegrasi satu sama lainya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuannya”. Adapun blok-blok tersebut adalah sebagai berikut :

    1. Blok masukan (Input Blok)

    2. Meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    3. Blok Model (Model Block)

    4. Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang berfungsi memanipulasi data untuk keluaran tertentu.

    5. Blok Keluaran (Output Block)

    6. Berupa keluaran dokumen dan informasi yang berkualitas

    7. Blok Teknologi

    8. Untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

    9. Blok Basis Data (Database Block)

    10. Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan didalam perangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk memanipulasi.

    11. Blok Kendali (Controls Block)

    12. Meliputi masalah pengendalian yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan atau kegagalan sistem.


Konsep Dasar Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem

  2. Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[11], Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

    Menurut Suryadi dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 3 (2016:270)[12], “Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

  3. Tahap Analisa Sistem

  4. Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[11], “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.


Konsep Dasar Perancangan

  1. Definisi Perancangan Sistem

  2. Menurut Soepadmo (2013:10)[13], Perancangan Sistem adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

  3. Tujuan Perancangan Sistem

  4. Menurut Sutanta dalam Wibowo (2014:12)[14], “Tujuan perancangan sistem secara umum adalah memberikan gambaran secara umum atau global kepada pemakai tentang sistem yang akan dikembangkan dan berfungsi sebagai persiapan untuk tahap perancangan sistem. Bagian-bagian dari perancangan system meliputi Context Diagram (CD), Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Kerelasian Antar Relasi (Relationship).

Teori Khusus

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

  1. Definisi UML

  2. Menurut Menurut Vani dalam International Research Journal of Engineering and Technology Vol. 2 No. 5 (2015:1213)[15], “The UML is a language for visualizing, specifying, constructing, documenting the artifacts of a software-intensive system”.

    Menurut Rosa (2013:133)[16], “Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisi & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

    Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:22)[17] ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli maka dapat disimpulkan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa pemodelan standar yang digunakan untuk penyederhanaan permasalahan agar mudah di mengerti.

  3. Jenis-jenis UML (Unified Modelling Language)

  4. Widodo (2011:10)[18], Berikut ini adalah definisi mengenai 9 diagram UML :

    1. Class Diagram

    2. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.

    3. Package Diagram

    4. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

    5. Use Case Diagram

    6. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

    7. Sequence Diagram

    8. Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

    9. Communication Diagram

    10. Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.

    11. State Chart Diagram

    12. Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.

    13. Activity Diagram

    14. Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

    15. Component Diagram

    16. Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    17. Deployment Diagram

    18. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modeling Language ) 9 diagram yang setiap diagramnya mempunyai sifat yang berbeda tergantung kebutuhan.

Konsep Dasar Monitoring

  1. Definisi Monitoring

  2. Monitoring adalah proses pengumpulan dan melakukan analisis terhadap data-data pada lalu lintas jaringan dengan tujuan memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki Jaringan Komputer. Monitoring ini merupakan bagian dari manajemen jaringan (Prasetyo:2013)[19].

    SCF (1995) “Monitoring is the systematic and continuous assessment of the progress of a piece of work over time”. Artinya “Monitoring adalah penilaian yang skematis dan terus menerus terhadap kemauan suatu pekerjaan”.

    Monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan secara rutin mengenai kemajuan project yang sedang berjalan atau kegiatan memantau perubahan proses dan output project (Khanna:2013).

    Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa monitoring adalah suatu cara untuk memantau kegiatan dengan tujuan agar sesuai dengan rencana yang sudah ada , adapun agar dapat memaksimalkan semua sumber daya.

  3. Tujuan Monitoring

  4. Menurut Prasetyo (2013)[19], Tujuan Monitoring adalah untuk mengumpulkan informasi yang berguna dari berbagai bagian jaringan sehingga jaringan dapat diatur dan dikontrol dengan menggunakan informasi yang telah terkumpul. Dengan begitu diharapkan jika terjadi trouble atau permasalahan dalam jaringan akan cepat diketahui dan diperbaiki sehingga stabilitas jaringan lebih terjamin. Berikut ini beberapa alasan utama dilakukan monitoring:

    1. Untuk menjaga stabilitas

    2. Sulit untuk mengawasi apa yang sedang terjadi di dalam jaringan yang memiliki sejumlah besar mesin (host) tanpa alat pengawas yang baik.

    3. Untuk mendeteksi kesalahan pada jaringan

    4. Untuk memberitahu trouble kepada administrator jaringan secepatnya.

    5. Mempermudah analisis troubleshooting pada jaringan.

    6. Mendokumentasikan jaringan.

Konsep Dasar Kepegawaian

  1. Definisi Kepegawaian

  2. Menurut Muhammad Lukmanul Hakim dan Acun Kardianawati dalam Jurnal Sistem Informasi Administrasi Kepegawaian di PDAM Moedal Kota Semarang (2014:?)[20], “Kepegawaian adalah yang berhudungan dengan pegawai (orang yang bekerja pada pemerintah/perusahaan , dsb)”.

  3. Definisi Pegawai Negeri Sipil

  4. Menurut Nur Annisa Fitriani (2013:)[21] “pengawasan pimpnan telah meningkatkan kinerja pegawai negeri sipil di kantor pelayanan kekayaan negara dan lelang kota samarinda” Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah salah satu jenis Kepegawaian Negeri disamping anggota TNI dan Anggota POLRI (UU No. 43 Thn. 1999). Pengertian Pegawai Negeri Sipil adalah warga Negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas Negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (pasal 1 ayat 1 UU 43/1999)

Definisi Gaji

Menurut Soemarsono dalam jurnal “Sistem informasi pemotongan Pph 21 atas gaji karyawan PT. Rajawali Teknik” oleh Kyky Rizky Zuana (2012:4)[22] menjelaskan bahwa “ gaji merupakan imbalan kepada pegawai yang diberikan atas tugas –tugas administrasi dan pimpinan yang jumlahnya biasanya tetap secara bulanan”.

Menurut Mulyadi dalam jurnal “Sistem informasi pemotongan Pph 21 atas gaji karyawan PT. Rajawali Teknik” oleh Kyky Rizky Zuana (2012:4)[23] menjelaskan bahwa “ gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer”.

Konsep Dasar Website

  1. Definisi Website

  2. MenurutArief, M. Rudyanto. (2011:7)[24], “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untukmengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

    Menurut Murad dkk dalam Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49)[25], “Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

    a. Jenis-jenis Website

    MenurutArief, M. Rudyanto. (2011:8)[24], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

    1. Web statis

    2. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk webstatis adalah jenis client side scripting seperti HTML, CascadingStyle Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapatdilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

    3. Web dinamis

    4. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

      Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Website merupakan halaman situs sistem informasi yang dapat diakses secara cepat. Website ini didasari dari adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Melalui perkembangan teknologi informasi, tercipta suatu jaringan antar komputer yang saling berkaitan .

Konsep Dasar Xampp

  1. Definisi Xampp

  2. Menurut Kartini, dkk.(2013:27-26)[26], Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, Php MyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah web server. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:

    1. (X): Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

    2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.

    3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

    4. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.

    5. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

    XAMPP merupakan sebuah tool yang menyediakan beberapa paket perangkat lunak kedalam satu buah paket.

    Xampp merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, dan Perl.XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server,phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web serverApache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Xampp adalah sebuah tool yang terdiri Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server,phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya.

  3. Bagian-bagian Tools Xampp

  4. Bagian tool Xampp terdapat Apache, PHP, MySQL, phpMyAdmin dan Perl:

    1. Apache

    2. Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya.Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.



    3. PHP

    4. Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source.Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoftaccess, interbase, d-base dan postgreSQL.

    5. MySQL

    6. Madcoms (2011:12)[27] "MySQL is one type of database server that is very well known. MySQL including RDBMS (Relational Database Management System) through the more popular Web programming ".

      Yaitu MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL termasuk RDBMS (Relational Database Managemen Sistem) lebih populer lewat kalangan pemograman Web”.

      SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam databaseakan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia.MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.


    7. PhpMyAdmin

    8. Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu.Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu per satu.Dengan phpMyAdmin kita dapat membuat tabel dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya.

    9. Perl

    10. Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall di mesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987.Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah sintaksnya susah dibaca karena banyak menggunakan simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Apache, PHP, MySQL, phpMyAdmin dan Perl adalah bagian bagian dari tools Xampp

PHP

  1. Definisi PHP

  2. Menurut Binarso dalam Journal of Informatics and Technology Vol. 1 No. 1 (2012:76)[28], “PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa scripting yang tergabung menjadi satu dengan HTML dan dijalankan pada server side atau semua perintah yang dibferikan akan secara penuh dijalankan pada server, sedangkan yang dikirimkan ke klien (browser) hanya berupa hasilnya saja.”.

    Menurut Betha Sidik (2012:4)[29] dalam bukunya yang berjudul “Pemrograman Web Dengan PHP” menjelaskan bahwa PHP merupakan secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script-script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML. Dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side.

  3. Pengenalan PHP

  4. Menurut Rahayu dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.1 (2015:53)[30], “PHP adalah kependekan dari Personal Home Page. Rasmus Ledofrf adalah pencipta bahasa pemrograman PHP pada tahun 1995 yang pada masa itu masih di kenal dengan nama Form Interpreted (FI). Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan”.

Konsep Dasar MySQL

  1. Definisi MySQL

  2. Menurut Kadir (2013:15)[31], “MySQL adalah nama database server. Data base server adalah server yang berfungsi untuk menangani database. Database adalah suatu pengorganisasian data dengan tujuan memudahkan penyimpanan dan pengaksesan data. Dengan menggunakan MySQL, kita bisa menyimpan data dan kemudian data bisa diakses dengan cara mudah dan cepat.”

    Menurut B. Dipina, dkk dalam International Journal on Cybernetics & Informatics (IJCI) Vol. 5 No. 2 (2016:387)[32], “MySQL is a popular open-source relational database management system (RDBMS) that is distributed, developed, and supported by Oracle Corporation. The relational systems like, MySQL stores data in tabular form and uses structured query language (SQL) for accessing of data”.

  3. Keunggulan Mysql

  4. Menurut Watung, dkk dalam e-journal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 3 No. 1 (2014:2)[33], “MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :

    1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga dan masih banyak lagi.

    2. Open Source. MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.

    3. Multiuser. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

    4. Performance tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

    5. Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed or unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp dan lain-lain.

    6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

    7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

    8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

    9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

    10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

    11. Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

    12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)yang dapat digunakan untuk administrasi basis data dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

    13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

Konsep Dasar Database

Menurut Prasetio (2012:181)[34] Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat.

Menurut Rahardja, dkk (2011:238), “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari datanya yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu”.

Menurut Bhirawa Anoraga Nandari, Sukadi yang dimuat dalam jurnal IJNS (Indonesian Journal on Networking and Security) Vol. 3 No. 3 (2014:43)[35], Database adalah sekumpulan data yang berisi informasi mengenai satu atau beberapa object. Data dalam database tersebut biasanya disimpan dalam tabel yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.


Konsep Dasar Prototype

  1. Definisi Prototype

  2. Menurut Khotimah dalam Jurnal Teknologi Vol. 8 No.2 (2016:54)[36], “Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana perangkat lunak yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototipe memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang banyak digunakan.”

Definisi Dreamweaver CS6

Madcoms (2011:2)[27] mengemukakan, “dreamweaver merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor professional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See Is What You Get), yang intinya adalah bahwa Anda tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat sebuah situs. Dreamweaver juga memberikan keleluasaan kepada pengguna untuk menggunakannya sebagai media penulisan bahasa pemrograman web”.

Adobe Dreamweaver memudahkan pengembang website untuk mengelola halaman-halaman website dan aset-asetnya, baik gambar (image), animasi flash, video, suara dan lain sebagainya. Selain itu Adobe Dreamweaver juga menyediakan fasilitas untuk melakukan pemrograman scripting, baik ASP (Active Server Page), JSP (Java Server Page), PHP (Hypertext Preprocessor), JavaScript (JS), ColdFusion, CSS (Cascading Style Sheet), XML (Extensible Markup Language) dan lainnya.

Konsep Dasar Black Box Testing

  1. Definisi Black Box Testing

  2. Menurut Agustiar Budiman (2012:4)[37], berpendapat bahwa “ Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.”

    Menurut Aisyah dalam Jurnal SENSI (2016:177)[38], “Blackbox Testing adalah metodelogi uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional perangkat lunak. pengujian blackbox berusaha menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database ekstrenal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box adalah mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti kita melihat suatu koatak hitam, kit hanya bisa melihat penampilan luarnya saja, tanpa tau ada apa dibalik bungkus hitam nya. Sama seperti pengujian black box, mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya(interface nya) , fungsionalitasnya.tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detilnya (hanya mengetahui input dan output).

    Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

    a. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

    b. Kesalahan interface

    c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

    d. Kesalahan performa

    e. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

  3. Metode Pengujian Dalam Black Box

  4. Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

    1. Decision Table

    2. Decision Tablel adalah cara yang tepat belum kompak untuk model logika rumit, seperti diagram alur dan jika-then-else dan switch-laporan kasus, kondisi mengaitkan dengan tindakan untuk melakukan, tetapi dalam banyak kasus melakukannya dengan cara yang lebih elegan.

    3. All-pairs testing

    4. All-pairs testing atau pairwise testing adalah metode pengujian perangkat lunak kombinatorial bahwa, untuk setiap pasangan parameter masukan ke sistem (biasanya, sebuah algoritma perangkat lunak), tes semua kombinasi yang mungkin diskrit parameter tersebut. Menggunakan vektor uji dipilih dengan cermat, hal ini dapat dilakukan jauh lebih cepat daripada pencarian lengkap semua kombinasi dari semua parameter, dengan “parallelizing“ pengujian pasangan parameter. Jumlah tes biasanya O (nm), dimana n dan m adalah jumlah kemungkinan untuk masing-masing dua parameter dengan pilihan yang paling.

    5. State transition table

    6. Dalam teori automata dan logika sekuensial, state transition table adalah tabel yang menunjukkan apa yang negara (atau negara dalam kasus robot terbatas nondeterministic) suatu semiautomaton terbatas atau mesin finite state akan pindah ke, berdasarkan kondisi saat ini dan masukan lainnya. Sebuah tabel negara pada dasarnya adalah sebuah tabel kebenaran di mana beberapa input adalah kondisi saat ini, dan output termasuk negara berikutnya, bersama dengan keluaran lain.

    7. Equivalence partitioning

    8. Equivalence partitioning adalah pengujian perangkat lunak teknik yang membagi data masukan dari unit perangkat lunak menjadi beberapa partisi data dari mana test case dapat diturunkan. Pada prinsipnya, uji kasus dirancang untuk menutupi setiap partisi minimal sekali. Teknik ini mencoba untuk mendefinisikan kasus uji yang mengungkap kelas kesalahan, sehingga mengurangi jumlah kasus uji yang harus dikembangkan.

    9. Boundry values analysis

    10. Boundary value analysis merupakan suatu teknik pengujian perangkat lunak di mana tes dirancang untuk mencakup perwakilan dari nilai-nilai batas. Nilai-nilai di tepi sebuah partisi kesetaraan atau sebesar nilai terkecil di kedua sisi tepi. Nilai dapat berupa rentang masukan atau keluaran dari komponen perangkat lunak. Karena batas-batas tersebut adalah lokasi umum untuk kesalahan yang mengakibatkan kesalahan perangkat lunak mereka sering dilakukan dalam kasus-kasus uji.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Sucipto, S.Kom. (2011:170) “Elisitasi adalah analisis berisi usulan rancangan sistem baru yang di inginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Elisitasi terbagi 4 tahap,yaitu:

a. Elisitasi Tahap 1

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara untuk menerjemahkan kebutuhan pemakai sistem baru.

b. Elisitasi Tahap 2

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap 1 berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

M pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

c. Elisitasi Tahap 3

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap 2 dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya 1 pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

  1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

  3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.

  2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan

  3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan.

d. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Analisis SWOT

  1. Definisi Analisis SWOT

  2. Jogiyanto (2010:46)[39], SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.

    Menurut Rangkuti. Freddy (2011:64)[40],“SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalamkekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”.

    Menurut Hendro (2011:289)[41], “Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri.”

  3. Manfaat Analisa SWOT

  4. Menurut Hendro (2011:289)[41], “Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah.” manfaatnya adalah :

    a. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.

    b. Untuk membuat rekomendasi.

    c. Informasi lebih akurat.

    d. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).

    e. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

    Analisis SWOT sangat berguna apabila digunakan dalam mengidentifikasi proses, serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalui kegiatan – kegiatan yang paling tepat untuk dilaksanakan.

Konsep Dasar Literature Review

  1. Definisi Literature review

  2. Menurut Guritno dkk (2011:86)[42], “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.”

  3. Langkah-langkah Literature Review

  4. Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:87)[42], dalam melakukan kajian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

    1. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.

    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

    3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

    4. Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

    5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.

    Dari beberapa hasil tinjauan penulis mendapatkan beberapa Literature Review, di antaranya sebagai berikut :

    1. Penelitian yang dilakukan Oleh Nana Nur Fadhilah (skripsi 2013) yang berjudul “ Analisis Sistem Akuntansi Penggajian Dalam Mendukung Pengendalian Intern Pembayaran Gaji Pada Pemerintah Daerah Air Minum Kota Kediri “ Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan, bahwa dengan melaksanakan sistem akuntansi penggajian yang baik akan mengurangi terjadinya praktik- praktik yang tidak sehat seperti penyalahgunaan/ penyelewangan uang perusahaan. Korelasi dengan penelitian tersebut adalah pembayaran gaji dapat digunakan sebagai pengawasan agar pembayaran gaji dapat dilaksanakan secara efektif. Pembayaran gaji seharusnya mendapatkan perhatian yang utama dari seorang pemimpin, karena dengan gaji yang cukup akan membawa pengaruh positif terhadap semangat kerja karyawan.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Af Dhimas (Skripsi 2011) “Proses Penatausahaan Pengeluaran Gaji Dan Tunjangan Badan Pertanahan Nasional (Bpn) Kota Padang “. Di dalam menjalankan pekerjaanya, suatu kantor atau instansi pemerintah sangat memerlukan sumber daya manusia yang selalu berperan aktif dan terkadang dominan dalam berbagai kegiatan. Hal tersebut erat kaitannya sengan kemampuan manusia sebagai perencana, pelaku dari penentu terwujudnya suatu tujuan. Kolerasi dari penelitian ini adalah pemanfaatan sumber daya manusia , dan didalam instansi pemerintah berkewajiban untuk memberikan balas jasa yang dijadikan sebagai elemen biaya pekerja, biaya pekerja tersebut terdiri dari gaji pokok dan berbagai tunjangan merupakan faktor biaya penting dalam perusahaan yang perlu diukur, dikendalikan dan dianalisis secara terus menerus.

    3. Penelitian yang dilakukan Oleh Zarnelly dan Rusmitasari (Skripsi 2011) “Sistem Peringatan Dini Kenaikan Pangkat Dan Kenaikan Gaji Berkala Pegawai Negeri Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura”. Dinas Pertanian Tanaman Pangan ini dibentuk berdasarkan bentuk Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 363 Tahun 1977 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 3 Tahun 1980, kemudian pada tanggal 5 Desember 2008 sesuai Peraturan Daerah nomor 9 Tahun 2008 berubah menjadi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau. Mengingat banyaknya jumlah PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang terdiri dari 292 orang di Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura maka pemberian kenaikan pangkat dan KGB (Kenaikan Gaji Berkala) harus diberikan tepat waktu ,kurang efektifnya penyampaian informasi kepada pegawai menyebabkan sering terjadi keterlambatan menyerahkan syarat-syarat menyebabkan tertundanya pembuatan dokumen pengajuan Kenaikan pangkat dan gaji berkala selain itu sering terjadi kehilangan dan kerusakan berkas karena masih berupa dokumen. Kolerasi penelitian ini dengan penelitian penulis adalah Untuk membangun Sistem Peringatan Dini dKenaikan Gaji Berkala Pegawai Negeri Sipil .

BAB III

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Instansi

Sejarah Singkat Instansi

Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang berdiri pada tahun 2000, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1995 tentang Perluasan dan Pengembangan Wilayah di Kabupaten/Kota, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Otonomi Daerah) yang telah diubah dengan UU Nomor 32 Tahun 2004, serta dikukuhkan dengan :

  1. Surat Keputusan Bupati Tangerang Nomor 32 Tahun 2000 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang. Mengalami perubahan dengan Keputusan Bupati Tangerang Nomor 34 Tahun 2004;

  2. Struktur Organisasi Perangkat Daerah pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang diatur dengan PERDA Nomor 11 Tahun 2000. Mengalami perubahan dengan PERDA Nomor 16 Tahun 2004;

  3. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor : 02 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (SOTK);

  4. Peraturan Bupati Tangerang Nomor : 14 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Laksana pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang;

  5. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang;

  6. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 37 Tahun 2010 tentang Tugas Pokok Fungsi dan Tata Laksana pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang.

Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang terbentuk dari hasil penggabungan (Merger) dari beberapa instansi, antara lain Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dinas P dan K), dan sebagian dari Departemen Penerangan (Deppen).

Nama satuan organisasi mengalami perubahan sebanyak 6 (enam) kali; sampai dengan akhir tahun 1997 bernama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud), pada awal tahun 1998 sampai dengan pertengahan tahun 2000 diganti menjadi Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), pada akhir tahun 2000 bernama DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG sesuai dengan PERDA Nomor 11 Tahun 2000 serta pada awal tahun 2004 menjadi DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TANGERANG. Pada Tahun 2008 dengan PERDA Nomor 02 Tahun 2008 menjadi DINAS PENDIDIKAN.

Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang sebelum dan sesudah Otonomi Daerah sudah 11 (enam) kali mengalami perubahan kepemimpinan, antara lain :

  1. Tahun 1997 sampai dengan Oktober 2002 dipimpin oleh Drs. H. MUHYI SYARIFUDIN, MM.;

  2. Oktober 2002 sampai dengan Agustus 2003 dipimpin oleh Dra. Hj. NANI RISJANI, MM.;

  3. September 2003 sampai dengan Maret 2004 dipimpin oleh Drs. H. MAS IMAN KUSNANDAR, SH.;

  4. April 2004 hingga Juli 2007 kembali dipimpin oleh Drs. H. MUHYI SYARIFUDIN, M.Pd.;

  5. Agustus 2007 hingga Juli 2010 dipimpin oleh H. ACHMAD SUWANDHI, SH.;

  6. Juli 2010 hingga Nopember 2011 kembali dipimpin oleh Drs. H. MAS IMAN KUSNANDAR, SH.;

  7. Nopember 2011 hingga Maret 2012 dipimpin oleh Drs. H. BAMBANG MARDISENTOSA, MM.;

  8. Maret 2012 hingga April 2013 Dinas Pendidikan dipimpin oleh Drs. H. M. ARSYAD HUSSEIN, MM;

  9. April 2013 hingga Maret 2016 Dinas Pendidikan dipimpin oleh Drs. H. ZAENUDIN, MM, M.Pd;

  10. Maret 2016 hingga Januari 2016 Dinas Pendidikan dipimpin oleh Drs. H. TETENG JUMARA, MM.

  11. Januari 2016 Hingga Saat ini Dinas Pendidikan dipimpin oleh Drs. Hadisa Mashyur, M.M.

Visi dan Misi Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

  1. Visi Dinas

  2. Terwujudnya Ketersediaan, Keterjangkauan, Kesetaraan, dan Kualitas Layanan Pendidikan untuk Membentuk Masyarakat Kabupaten Tangerang yang Religius.

  3. Misi Dinas

    1. Meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan bagi masyarakat kabupaten Tangerang.

    2. Meningkatkan keterjangkauan dan kesetaraan layanan pendidikan yang bermutu bagi semua lapisan masyarakat tanpa melihat latar belakang ekonomi, status sosial, gender dan kondisi geografis.

    3. Meningkatkan kualitas sistem tatakelola dan relevansi layanan pendidikan yang mampu mewujudkan lulusan yang cerdas, berakhlak mulia menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki daya saing yang tinggi, memiliki relevansi dengan kebutuhan masyarakat dan kebutuhan dunia usaha/industri.

    4. Meningkatkan profesionalisme, kesejahteraan dan perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan, dan tenaga struktural lainnya.

    5. Mengembangkan kurikulum dan sistem evaluasi.

    6. Mengembangkan potensi, bakat, minat dan meningkatkan prestasi siswa.

    7. Meningkatkan fungsi satuan pendidikan dalam peningkatan kualitas pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.

    8. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan.

Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi dasar dalam manajemen untuk mencapai sasaran yang ditetapkan oleh Organisasi. Pengorganisasian ini berkaitan dengan pengelompokan kegiatan, pengaturan orang maupun sumber daya lainnya dan mendelegasikannya kepada individu ataupun unit tertentu untuk menjalankannya sehingga diperlukan penyusunan struktur organisasi yang memperjelas fungsi-fungsi setiap bagian dan sifat hubungan antara bagian-bagian tersebut.

Sebuah Organisasi perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi, karena dalam struktur tersebut memberikan penjelasan untuk tugas pokok maupun fungsi dari setiap bagian , untuk mempermudah pengontrolan kerja, mempertegas ,konsekuensi serta komitmen dari setiap pegawai agar dapat mencapai tujuan bersama

Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang ditunjukkan pada gambar 3.1 :


Gambar 3.1

Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Kepala Dinas

  2. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Pendidikan sesuai dengan kewenangan dan kebijakan pemerintah daerah.

    Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala Dinas mempunyai rincian tugas:

    a. Memimpin pelaksanaan program kegiatan Dinas dalam rangka mendukung melaksanakan fungsi dinas Pendidikan.

    b. Membina pegawai dilingkungan Dinas untuk meningkatkan kinerja pegawai.

    c. Merencanakan program kegiatan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan peraturan perundang-undangan.

    d. Melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lain terkait dibidang pendidikan.

    e. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dilingkungan Dinas.

    f. Melaporkan pelaksanaan hasil program kegiatan.

  3. Sekretaris Dinas

  4. Sekretaris Dinas mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian sub bagian perencanaan, umum dan kepegawaian serta keuangan Dinas.

    Dalam melaksanakan tugas pokok, Sekretaris Dinas mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

    a. Merencanakan dan mengelola bahan perumusan kebijakan yang berkaitan dengan perencanaan, umum dan kepegawaian serta keuangan Dinas.

    b. Melaksanakan pengumpulan data bahan program kegiatan dinas.

    c. Melaksanakan pembinaan kepada seluruh pegawai dilingkungan dinas.

    d. Melaksanakan penyusunan usulan anggaran program kegiatan dinas.

    e. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, surat menyurat, tata naskah dinas, kearsipan dan inventarisasi, pemeliharaan serta menyediakan barang kebutuhan perlengkapan sarana prasarana dan aset dinas.

    Sekretaris Dinas dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

  5. Kepala Sub Bagian Perencanaan

  6. Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan perencanaan anggaran kegiatan dinas, pembinaan, koordinasi dan pengawasan serta pengendalian kegiatan di sub bagian perencanaan .

    Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai rincian tugas:

    a. Merencanakan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebijakan Dinas.

    div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">

    b. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penganalisaan data kegiatan dinas.

    </div>

    c. Melaksanakan penyusunan usulan, perbaikan dan perubahan anggaran kegiatan Dinas.

    d. Melaksanakan kegiatan Dinas sesuai perencanaan yang telah ditetapkan meliputi penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Rencana Strategis, Idikator Kinerja Utama, Penetapan kinerja dan Rencana Kerja.

    e. Melaksanakan penyusunan pedoman dan program kerja Sub Bagian Perencanaan.

    f. Melaksanakan penyusunan pelaporan kinerja Sub Bagian Perencanaan.

    Kepala Sub Bagian Perencanaan dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Sekretaris.

  7. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

  8. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi, pengawasan dan pengendalian sub bagian umum dan kepegawaian.

    Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai rincian tugas:

    a. Merencanakan pengumpulan, pengolahan, penganalisaan data administrasi kepegawaian, keorganisasian dan tata laksana Dinas.

    b. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penganalisaan data administrasi kepegawaian, keorganisasian dan tatalaksana Dinas.

    c. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan pegawai di lingkungan Dinas.

    d. Mengelola kegiatan dalam surat menyurat yang meliputi administrasi, penggandaan, pengiriman, pengarsipan dan pengurusan administrasi perjalanan Dinas.

    e. Melaksanakan inventarisasi, pengadaan, pendistribusian dan pemeliharaan barang-barang inventaris Dinas.

    f. Melaksanakan penyusunan pedoman dan program kerja Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

    Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Sekretaris Dinas.

  9. Kepala Sub Bagian Keuangan

  10. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan menyiapkan bahan administrasi pembukuan, perhitungan anggaran dan verifikasi, serta pengurusan perbendaharaan dan keuangan Dinas.

    Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai rincian tugas:

    a. Merencanakan kegiatan pengelolaan administrasi keuangan meliputi pengumpulan dokumen anggaran, pencairan, pembukuan dan pelaporan pertanggungjawaban anggaran Dinas.

    b. Melaksanakan kegiatan pengelolaan administrasi keuangan meliputi pencatatan, pembukuan, pencairan dan pelaporan pertanggungjawaban anggaran Dinas.

    c. Melaksanakan kegiatan pengelolaan administrasi keuangan meliputi pengajuan surat perintah membayar uang persediaan, ganti uang, tambah uang, LS-bendaharawan LS-pihak ketiga dan ganti uang nihil.

    d. Melaksanakan penyusunan laporan keuangan meliputi neraca, laporan realisasi anggaran (LRA), laporan operasional (LO) , Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) dan catatan atas laporan keuangan (CALK) dinas.

    e. Melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lain terkait dengan kegiatan sub bagian keuangan.

    f. Melaksanakan penyusunan pedoman dan program kerja sub bagian keuangan.

    Kepala Sub Bagian Keuangan dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Sekretaris Dinas.

  11. Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

  12. Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat mempunyai rincian tugas :

    a. Penyiapan rumusan kebijakan teknis program bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyrakat yang meliputi pendidikan anak usia dini, pendidikan Keaksaraan dan kesetaraan dan pendidikan keluarga, kursus dan kelembagaan

    b. Penyiapan Rencana dan Program bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

    c. Penyiapan Pengendalian Program bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

    d. Penyiapan Bimbingan pegawai dilingkungan bidang Program bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat untuk meningkatkan kinerja pegawai.

    e. Pengelolaan Administrasi Program bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

    Kepala bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

  13. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini

  14. Kepala Seksi Pendidikan Anak Usia Dini mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengendalian program bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak-Kanak.

    Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Seksi Pendidikan Anak Usia Dini mempunyai rincian tugas:

    a. Merencanakan Kegitatan Pendidikan Anak Usia Dini sesuai dengan rencana Kerja dinas.

    b. Membimbing pelaksanaan Kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini.

    c. Membagi Tugas pelaksanaan Kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini.

    d. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini

    e. Membuat Laporan pelaksanaan kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini

    f. Menyebarluaskan pedoman pelaksanaan kurikulum Nasional dan muatan local Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak-kanak.

    g. Melaksanakan pemberdayaan pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak-Kanak.

    h. Mengevaluasi penyelenggaraan pendidikan pada Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak-Kanak.

    i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

    Kepala Seksi Pendidikan Anak Usia Dini dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat .

  15. Kepala Seksi Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

  16. Kepala Seksi Keaksaraan dan Kesetaraan mempunyai tugas pokok perencanaan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengendalian program bidang keaksaraan dan Kesetaraan.

    Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Seksi Keaksaraan dan Kesetaraan mempunyai rincian tugas:

    a. Merencanakan kegiatan Keaksaraan dan Kesetaraan.

    b. Membimbing pelaksanaan kegiatan Seksi Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

    c. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan Seksi Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

    d. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

    e. Membuat Laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan.

    f. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pendidikan non formal dan ujian nasional paket A, paket B, paket C

    g. Melaksanakan pembinaan keaksaraan fungsional, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

    h. Mengkoordinasikan penyusunan kurikulum Paket A, Paket B, Paket C.

    i. Memberikan layanan izin operasional penyelenggaraan pendidikan non formal Paket A, Paket B, Paket C.

    j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

    Kepala Seksi Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat.

  17. Kepala Seksi Pendidikan Keluarga, Kursus dan Kelembagaan

  18. Kepala Seksi Keluarga Kursus dan Kelembagaan mempunyai tugas pokok perencanaan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengendalian program bidang Keluarga, Kursus dan Kelembagaan.

    Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Seksi Pendidikan Keluarga, Kursus dan Kelembagaan mempunyai rincian tugas:

    a. Merencanakan Kegiatan Pendidikan Keluarga, Kursus dan Kelembagaan

    b. Membimbing pelaksanaan kegiatan Pendidikan Keluarga, Kursus dan Kelembagaan

    c. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan Pendidikan Keluarga, Kursus dan Kelembagaan

    d. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Pendidikan Keluarga, Kursus dan Kelembagaan.

    e. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Pendiidkan Keluarga, Kursus dan Kelembagaan.

    f. Memfasilitasikan perizininan Kursus dan Kelembagaan

    g. Membantu pelaksanaan akreditasi pada lembaga Kursus

    h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

    Kepala Seksi Pendidikan Keluarga, Kursus dan Kelembagaan dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat.

  19. Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar

  20. Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar mempunyai rincian tugas :

    a. Penyiapan rumusan kebijakan teknis Bidang Pendidikan Sekolah Dasar

    b. Penyiapan rencana dan program Bidang Pendidikan Sekolah Dasar.

    c. Penyiapan Pengendalian dibidang Pendidikan Sekolah Dasar.

    d. Pengelolaan administrasi dibidang Pendidikan Sekolah Dasar

    e. Penyusunan bahan perumusan dan kooordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik pendidikan sekolah dasar.

    f. Merencanakan perumusan kebijakan program bidang Pendidikan Sekolah Dasar.

    g. Membagi tugas program bidang Pendidikan Sekolah Dasar.

    h. Memberi petunjuk program bidang Pendidikan Sekolah Dasar.

    i. Mengatur program bidang Pendidikan Sekolah Dasar.

    j. Mengevaluasi kegiatan program bidang Pendidikan Sekolah Dasar.

    k. Menetapkan kebijakan dan standar operasional pendidikan sekolah dasar, sesuai dengan perencanaan strategis tingkat provinsi dan nasional.

    l. Mengelola penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum bidang kurikulum, kesiswaan, Sarana dan Prasarana pendidikan Sekolah Dasar.

    m. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

    Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Pendidikan.

  21. Seksi Kurikulum Sekolah Dasar

  22. Seksi Kurikulum Sekolah Dasar mempunyai tugas perencanaan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengendalian program bidang kurikulum Sekolah Dasar;

    Untuk melaksanakan tugas pokok, Seksi Kurikulum Sekolah Dasar mempunyai rincian tugas :

    a. Merencanakan Kegiatan Seksi Kurikulum Sekolah Dasar

    b. Membimbing pelaksanaan kegiatan Seksi Kurikulum Sekolah Dasar

    c. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan Seksi Kurikulum Sekolah Dasar

    d. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi Kurikulum Sekolah Dasar

    e. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Kurikulum Sekolah Dasar

    f. Menyiapkan bahan penyusunan dan menelaah peraturan perundang-undangan urusan kurikulum Sekolah Dasar.

    g. Melaksanakan koordinasi, supervise, dan sosialisasi implementasi kurikulum Sekolah Dasar.

    h. Melaksanakan koordinasi, supervisi dan sosialisasi implementasi kurikulum Sekolah Dasar.

    i. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan Sekolah Dasar.

    j. Mengkoordinasikan, memfasilitasikan, memantau dan mengevaluasi pelaksaanaan ujian skala Nasional, kabupaten dan ulangan umum pada jenjang Sekolah Dasar.

    k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

    Kepala Seksi Kurikulum Sekolah dasar dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pendidikan Dasar.

  23. Seksi Kesiswaan Sekolah Dasar

  24. Seksi Kesiswaan Sekolah Dasar mempunyai tugas pokok perencanaan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengendalian program bidang Kesiswaan Sekolah Dasar

    Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Seksi Kesiswaan Sekolah Dasar mempunyai rincian tugas :

    a. Merencanakan Kegiatan Seksi Kesiswaan Sekolah Dasar

    b. Membimbing pelaksanaan kegiatan Seksi Kesiswaan Sekolah Dasar

    c. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan Seksi Kesiswaan Sekolah Dasar

    d. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi Kesiswaan Sekolah Dasar

    e. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Kesiswaan Sekolah Dasar

    f. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan ekstrakurikuler pada Sekolah Dasar.

    g. Melaksanakan olimpiade olahraga seni siswa pada satuan Sekolah Dasar.

    h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

    Kepala Seksi Kesiswaan Sekolah Dasar dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar.

  25. Seksi Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar

  26. Seksi Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar mempunyai tugas pokok perencanaan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengendalian program Seksi Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar.

    Dalam Melaksanakan tugas pokok, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar mempunyai Rincian Tugas :

    a. Merencanakan Kegiatan Seksi Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar

    b. Membimbing pelaksanaan kegiatan Seksi Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar

    c. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan Seksi Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar

    d. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar

    e. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar

    f. Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan sarana dan prasarana sekolah dasar.

    g. Penyusunan bahan pembinaan sarana, dan prasarana sekolah dasar.

    h. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi sarana, dan prasarana sekolah dasar.

    i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

    Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar.

  27. Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama

  28. Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama mempunyai tugas pokok perencanaan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengendalian program bidang pendidikan Sekolah Menengah Pertama;

    Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama mempunyai rincian tugas :

    a. Penyiapan rumusan kebijakan teknis Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama

    b. Penyiapan rencana dan program Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama.

    c. Penyiapan Pengendalian dibidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama.

    d. Pengelolaan administrasi dibidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama.

    e. Penyusunan bahan perumusan dan kooordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik pendidikan Sekolah Menengah Pertama.

    f. Merencanakan perumusan kebijakan program bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama.

    g. Membagi tugas program bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama

    h. Memberi petunjuk program bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama.

    i. Mengatur program bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama.

    j. Mengevaluasi kegiatan program bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama.

    k. Menetapkan kebijakan dan standar operasional pendidikan Sekolah Menengah Pertama, sesuai dengan perencanaan strategis tingkat provinsi dan nasional.

    l. Mengelola penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum bidang kurikulum, kesiswaan, Sarana dan Prasarana pendidikan Sekolah Menengah Pertama.

    m. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

    Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Pendidikan.


  29. Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Pertama

  30. Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Pertama mempunyai tugas perencanaan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengendalian program bidang kurikulum Sekolah Menengah Pertama;

    Untuk melaksanakan tugas pokok, Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Pertama mempunyai rincian tugas :

    a. Membimbing pelaksanaan kegiatan Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Pertama

    b. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Pertama

    c. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Pertama

    d. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Pertama

    e. Menyiapkan bahan penyusunan dan menelaah peraturan perundang-undangan urusan kurikulum Sekolah Menengah Pertama.

    f. Melaksanakan koordinasi, supervise, dan sosialisasi implementasi kurikulum Sekolah Menengah Pertama.

    g. Melaksanakan koordinasi, supervisi dan sosialisasi implementasi kurikulum Sekolah Menengah Pertama.

    h. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan Sekolah Menengah Pertama.

    i. Mengkoordinasikan, memfasilitasikan, memantau dan mengevaluasi pelaksaanaan ujian skala Nasional, kabupaten dan ulangan umum pada jenjang Sekolah Menengah Pertama.

    j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

    Kepala Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Pertama dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pendidikan Menengah Pertama

  31. Seksi Kesiswaan Sekolah Menengah Pertama

  32. Seksi Kesiswaan Sekolah Menengah Pertama mempunyai tugas pokok perencanaan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengendalian program bidang Kesiswaan Sekolah Menengah Pertama

    Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Seksi Kesiswaan Sekolah Menengah Pertama mempunyai rincian tugas :

    a. Merencanakan Kegiatan Seksi Kesiswaan Sekolah Menengah Pertama

    b. Membimbing pelaksanaan kegiatan Seksi Kesiswaan Sekolah Menengah Pertama

    c. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan Seksi Kesiswaan Sekolah Menengah Pertama

    d. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi Kesiswaan Sekolah Menengah Pertama

    e. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Kesiswaan Sekolah Menengah Pertama

    f. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan ekstrakurikuler pada Sekolah Menengah Pertama.

    g. Melaksanakan olimpiade olahraga seni siswa pada satuan Sekolah Menengah Pertama.

    h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

    Kepala Seksi Kesiswaan Sekolah Menengah Pertama dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama.

  33. Seksi Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Pertama

  34. Seksi Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Pertama mempunyai tugas pokok perencanaan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengendalian program Seksi Sarana dan Prasarana Menengah Pertama.

    Dalam Melaksanakan tugas pokok, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Pertama mempunyai Rincian Tugas :

    a. Merencanakan Kegiatan Seksi Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Pertama

    b. Membimbing pelaksanaan kegiatan Seksi Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Pertama

    c. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan Seksi Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Pertama

    d. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Pertama

    e. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Pertama

    f. Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan sarana dan prasarana sekolah Menengah Pertama

    g. Penyusunan bahan pembinaan sarana, dan prasarana sekolah Menengah Pertama

    h. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi sarana, dan prasarana sekolah Menengah Pertama

    i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

    Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Pertama dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama.

  35. Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan

  36. Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan mempunyai tugas pokok perencanaan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengendalian program bidang Guru dan Tenaga Kependidikan di Dikdas dan PAUDNI.

    Untuk melaksanakan tugas pokok, Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

    a. Menyusun bahan perumusan kebijakan teknis di Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan.

    b. Menyusun rencana program dan rencana kerja anggaran di Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan.

    c. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan.

    d. Melaksanakan perencanaan kebutuhan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

    e. Mengusulkan penempatan, pemindahan dan pemberhentian Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

    Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

  37. Seksi Formasi, Rotasi dan Mutasi

  38. Kepala Seksi Formasi, Rotasi dan Mutasi mempunyai tugas pokok perencanaan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengendalian program Seksi Formasi, Rotasi dan Mutasi.

    Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Seksi Formasi, Rotasi dan Mutasi mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

    a. Menyusun program kerja Seksi Formasi, Rotasi dan Mutasi.

    b. Menyusun rencana kebutuhan Formasi, Rotasi dan Mutasi.

    c. Merencanakan dan mengusulkan kebutuhan Formasi, Rotasi dan Mutasi.

    d. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

    Kepala Seksi Formasi, Rotasi dan Mutasi dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Guru Dan Tenaga Kependidikan.

  39. Kepala Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan

  40. Kepala Seksi Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan mempunyai tugas pokok perencanaan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengendalian program bidang Guru dan Tenaga Kependidikan.

    Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Seksi Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan mempunyai rincian tugas:

    a. Menyusun program kerja Seksi Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan.

    b. Menyusun rencana kebutuhan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan.

    c. Menyusun rencana peningkatan mutu Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan.

    d. Merencanakan dan mengusulkan kebutuhan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan.

    e. Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan kompetensi profesi pendidik dan tenaga kependidikan .

    f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya;

    Kepala Seksi Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Guru Dan Tenaga Kependidikan.

  41. Seksi Pengembangan Karier Guru dan Tenaga Kependidikan

  42. Kepala Seksi Pengembangan Karier Guru dan Tenaga Kependidikan mempunyai tugas pokok perencanaan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengendalian program bidang Guru dan Tenaga Kependidikan.

    Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Seksi Pengembangan Karier Guru dan Tenaga Kependidikan mempunyai rincian tugas :

    a. Menyusun program kerja Seksi Pengembangan Karier Guru dan Tenaga Kependidikan.

    b. Menyusun rencana kebutuhan Pengembangan Karier Guru dan Tenaga Kependidikan.

    c. Menyusun rencana peningkatan mutu Pengembangan Karier Guru dan Tenaga Kependidikan.

    d. Merencanakan dan mengusulkan kebutuhan Pengembangan Karier Guru dan Tenaga Kependidikan.

    e. Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan Karier Guru dan Tenaga Kependidikan.

    f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

    Kepala Seksi Pengembangan Karier Guru dan Tenaga Kependidikan dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Guru Dan Tenaga Kependidikan.

  43. Unit Pelaksana Teknis (UPT)

  44. a. Unit Pelaksana Teknis dibentuk berdasarkan kreteria adanya pekerjaan yang bersifat teknis, operasional, tertentu karena wilayah kerja atau karena jam.

    b. Unit Pelaksana Teknis dipimpinan oleh seorang Kepala Unit Pelaksana Teknis yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah.

    c. Ketentuan Pembentukan Organisasi, tugas, fungsi dan tata Kerja Unit Pelaksana Teknis akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati .

  45. Kelompok Jabatan Fungsional

  46. a. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan Dinas secara profesional sesuai dengan kebutuhan.

Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

  1. Prosedur Sistem Berjalan

  2. Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut:

    1. Prosedur Kenaikan Gaji Berkala:

    2. a. Pegawai negeri sipil membuat surat pengantar untuk dirujukan ke Dinas Pendidikan

      b. Pegawai negeri sipil membawa SK terakhir dan membawa usulan kenaikan gaji berkala

      c. Setelah itu Admin meng input data kedalam Ms. Word dan Mencetak menjadi 3 rangkap

      d. Kasubag Umum dan Kepegawaian memverifikasi data kenaikan gaji berkala yang sudah diproses .

      e. Kepala Dinas menyetujui dengan menandatangani usulan Kenaikan Gaji Berkala.

      f. Admin Kepegawaian mengambil Surat Kenaikan Gaji Berkala yang sudah ditandatangani ( untuk Arsip Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Untuk PNS yang bersangkutan , dan Untuk Proses Kenaikan Gaji Berkala ke Sub Bagian Keuangan)

    3. Prosedur Laporan

    4. Bagian Kepegawaian memberikan laporan Kenaikan gaji Berkala :

      a. Laporan Kenaikan Gaji Berkala per Bulan

      b. Laporan Kenaikan Gaji Berkala per Triwulan

      c. Laporan Kenaikan Gaji Berkala per Tahun

  3. Rancangan Sistem Berjalan

Use case Diagram

Berikut ini adalah Use Case Diagram yang menggambarkan rancangan sistem yang berjalan :

Gambar 3.2 Use Case Diagram Kenaikan Gaji Berkala

Gambar 3.2 Use Case Diagram Proses Kenaikan Gaji Berkala.

  1. Identifikasi Aktor

  2. Aktor berperan dalam menjalankan sistem dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

    a. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan Kenaikan Gaji Berkala Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

    b. 5 (lima) actor yang dapat melakukan kegiatan di dalam sistem, diantaranya Pegawai Negeri Sipil (PNS), Admin , Kasubag Umum dan Kepegawaian, Subag Keuangan dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

    c. 6 (enam) use case yang dilakukan oleh actor tersebut, diantaranya Membuat surat pengantar, membawa SK terakhir dan membawa usulan kenaikan gaji berkala, proses input data kenaikan gaji berkala, laporan kenaikan gaji berkala kepada kasubag umum dan kepegawaian , persetujuan kenaikan gaji berkala, Laporan akhir Kenaikan gaji berkala.

Activity Diagram

Gambar 3.3 Activity Diagram Proses Kenaikan Gaji Berkala.

Berikut ini adalah Activity Diagram yang menggambarkan alur aktifitas dari sistem yang berjalan :

a. 1 (satu) Initial Node.

b. 9 (sembilan) Action.

c. 1 (satu) Activity Final Node, Aktifitas yang diakhiri.

Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  1. Pegawan Negeri Sipil (PNS) membuat surat pengantar dan membawa SK Kenaikan gaji berkala terakhir.

  2. Admin menerima berkasdari Pegawai Negeri Sipil (PNS)

  3. Kemudian memverifikasi berkas , untuk memvalidasi data agar data tersebut sesuai dengan waktu untuk kenaikan gaji berkala.

  4. Menginput kenaikan gaji berkala kedalam Ms. Excel untuk mendapatkan angka Gaji yang diusulkan.

  5. Mencetak kenaikan gaji berkala terbaru untuk menjadi laporan kepada Kepala Dinas.

  6. Kepala Dinas memverifikasi laporan kenaikan gaji berkala yang ingin diusulkan

  7. Kepala Dinas Menyetujui laporan kenaikan gaji berkala terbaru.

  8. Berkas Kembali untuk di arsipkan oleh Bagian Umum dan Kepegawaian , dan berkas diserahkan ke Subag Keuangan.

  9. Subag Keuangan memproses berkas Kenaikan Gaji berkala terbaru .

Sequence Diagram

Gambar 3.4 Sequenze Diagram Proses Kenaikan Gaji Berkala.

Sequence Diagram pada sistem yang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut :

a. 5 (lima) actor yang melakukan kegiatan diantaranya : PNS, Admin, Kasubag umum dan kepegawaian, Subag keuangan, Kepala Dinas

b. 3 (empat) lifeline yaitu : Form, data gaji berkala, Laporan

c. 8 (Delapan) message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Terdapat 8 kegiatan:

  1. PNS membuat surat pengantar dan membawa SK terakhir kenaikan gaji berkala

  2. Admin menginput data kenaikan gaji berkala

  3. Admin memproses kenaikan gaji berkala

  4. Kasubag umum dan kepegawaian memverifikasi data yang sudah diproses

  5. Kasubag umum dan kepegawaian memberikan berkas kepada kepala dinas

  6. Kepala Dinas menyetujui berkas tersebut

  7. Admin menerima berkas yang sudah disetujui oleh Kepala Dinas

  8. Subag Keuangan memproses perubahan gaji

Analisa sistem yang berjalan

Berdasarkan analisa yang dilakukan , sistem informasi kenaikan gaji berkala pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Maka dari itu untuk memaksimalkan pekerjaan agar lebih efektif dan efisien diperlukan sistem yang memadai.

Maka dapat ditarik kesimpulan kekurangan pada sistem yang berjalan di Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang tersebut yaitu : .

a. Proses input data yang terjadi masih memakan waktu yang lama dikarenakan masih menggunakan Microsoft Word dan Excel .

b. Proses perekapan data yang masih tidak teroganisir dengan baik , karena masih dilakukan secara manual.

c. Proses input angka kenaikan gaji berkala yang masih manual , sehingga menimbulkan kesalahan pada angka kenaikan gaji berkala

d. Lambatnya pembuatan laporan jumlah PNS yang melakukan Kenaikan Gaji Berkala.

  1. Metode Analisa Sistem SWOT

  2. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode ini untuk menganalisa dan juga mengevaluasi dari kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats). untuk menemukan kebutuhan dari organisasi tersebut. Langkah-langkah tersebut dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini :

    Tabel 3.1 Tabel SWOT

Konfigurasi Sistem

  1. Spesifikasi Hardware

  2. a. Processor : intel core i5 FX-7600p Up to 3.60hz

    b. Monitor : 15”

    c. Keyboard : Standard

    d. Mouse : Logitech

    e. RAM : 4 GB

    f. Harddisk : 500 GB

    g. Printer : Canon L210

  3. Spesifikasi Software

  4. a. Microsoft windows 7

    b. Ms. Excel

    c. Ms. Word

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Permasalahan yang dihadapi

  2. Berdasarkan analisa yang dilakukan , sistem informasi kenaikan gaji berkala pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Maka dari itu untuk memaksimalkan pekerjaan agar lebih efektif dan efisien diperlukan sistem yang memadai.

    Maka dapat ditarik kesimpulan kekurangan pada sistem yang berjalan di Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang tersebut yaitu : .

    a. Proses input data yang terjadi masih memakan waktu yang lama dikarenakan masih menggunakan Microsoft Word dan Excel .

    b. Proses perekapan data yang masih tidak teroganisir dengan baik , karena masih dilakukan secara manual.

    c. Proses input angka kenaikan gaji berkala yang masih manual , sehingga menimbulkan kesalahan pada angka kenaikan gaji berkala

    d. Lambatnya pembuatan laporan jumlah PNS yang melakukan Kenaikan Gaji Berkala.

  3. Alternatif Pemecah Masalah

  4. Berdasarkan analisa terhadap sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu diadakan perancangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisa terhadap alternatif pemecahan masalah antara lain:

    Membangun suatu aplikasi berbasis web agar seluruh pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dapat memproses Kenaikan Gaji Berkala secara bersama sama.

    Untuk memecahkan permasalahan yang ada , maka penulis menyimpulkan membuat suatu aplikasi berbasis web , karena ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh antara lain:

    a. Dapat menjalankan sistem berbasis web tanpa harus melakukan penginstalan.

    b. Dapat dijalankan pada sistem operasi mana pun.

    c. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.

    Penulis membuat suatu program perancangan monitoring untuk Kenaikan Gaji Berkala yang dapat digunakan oleh petugas admin dan pimpinan. Program tersebut melakukan proses Penginputan mulai dari penerimaan berkas SK terakhir serta usulan kenaikan gaji berkala dari PNS bersangkutan, mencetak usulan untuk di disetujui oleh Kepala Dinas, hingga menampilkan laporan kenaikan gaji berkala PNS untuk melihat jumlah PNS yang mendapatkan kenaikan gaji berkala di tahun yang berjalan . Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mempermudah proses penginputan. Adapun untuk mengatasi masalah terseubut penulis wajib mengajarkan tata cara penginputan hingga pelaporan .

User Requirement

Berisi seluruh rancangan system baru yang diusulkan oleh Sub Bagian Umum dan Kepegawaian manajemen melalui proses wawancara penulis dengan stakeholder mengenai perancangan sistem untuk memonitoring kenaikan gaji berkala pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari web tersebut yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

    Berikut gambaran Elisitasi Tahap I pada Tabel 3.2:


    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I



  3. Elisitasi Tahap 2

  4. Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I pada Tabel 3.2 yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI (Mandatory, Desirable, and Inessential). Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi.

    Gambaran Elisitasi Tahap II digambarkan pada Tabel 3.3 berikut ini


    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II


    M = Mandatory D = Desirable I = Inessential

    Keterangan :

    M (Mandatory) = Penting

    D (Desirable) = Tidak terlalu penting

    I (Inessential) = Tidak penting

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Berdasarkan ElisitasiTahap II pada Tabel 3.3, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirements yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Requirements yang terdapat pada Elisitasi Tahap III tersebut digambarkan pada Tabel 3.4 berikut ini:

    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III


    T = Technical L = Low

    O = Operational M = Middle

    E = Ekonomi H = High

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan. Berdasarkan Elisitasi Tahap III pada Tabel 3.4, dihasilkan final draft requirements yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat sistem monitoring persediaan bahan baku. Hasilnya adalah Final Draft Elisitasi pada tabel 3.5 berikut ini:


    Tabel 3.5 Final Elisitasi


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Prosedur Usulan Sistem

Berdasarkan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, maka selanjutnya penulis akan merancang sistem usulan yang akan dibangun. Prosedur usulan yang akan dijelaskan sebagai berikut.

Admin

  1. Admin melakukan login sistem.

  2. Sistem menampilkan menu admin.

  3. Admin masuk kedalam menu Kenaikan

  4. Admin memilih pegawai yang bersangkutan dan masuk ke menu gaji

  5. Admin melakukan penginputan golongan sesuai dengan data pegawai yang bersangkutan .

  6. Admin melakukan penginputan masa kerja sesuai dengan data pegawai yang bersangkutan.

  7. Proses menyimpan data

  8. Apabila Admin terdapat kesalahan dalam menginput maka data tersebut tidak dapat disimpan


Pimpinan

  1. Pimpinan melakukan login sistem.

  2. Sistem menampilkan menu pimpinan.

  3. Pimpinan melakukan pengecekan terhadap grafik kenaikan gaji berkala.

  4. Pimpinan melakukan pengecekan terhadap laporan kenaikan gaji berkala

  5. Pimpinan melakukan pencetakan data kenaikan gaji berkala baik secara data perorangan maupun data rekapan.

Tata Laksana Sistem Yang Diusulkan

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini yaitu dengan menggunakanSoftware Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan dengan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Use Case Diagram

Dibawah ini adalah rancangan sistem informasi kenaikan gaji berkala yang diusulkan digambarkan dalam bentukuse casediagram :


Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan use case diagram atas sistem informasi yang diusulkan, maka dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. 1 (Satu) System.

  2. 2 (Dua) Actor yang terlibat dalam sistem.

  3. 15 (Lima Belas) Use Case,Kumpulan Aktivitas yang dilakukan oleh 2 Actor.

  4. 7 (Empat) Include.

  5. 5 (Lima) Extend.

  6. 23 (Dua Puluh Tiga) Association, yang menghubungkan Actor denganuse case.

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Activity Diagram

Berikut ini adalah rancangan sistem informasi kenaikan gaji berkala yang diusulkan melalui activity diagram,mencangkupactivitydiagram untuk Admin dan Pimpinan :

Activity Diagram Untuk Admin


Gambar 4.2Activity Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2Activity Diagram sistem yang berjalan, dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. 1 (Satu) Initial node memulai sistem

  2. 23 (Dua Puluh Tiga) Action state, menggambarkan aktifitas dari sistem yang diusulkan

  3. 1 (Satu) Decision node,yang menggambarkan terdapat dua kondisi

  4. 4 (Empat) Fork nodeyang memecah action node menjadi beberapa bagianaction node lainnya

  5. 1 (satu) final nodemenggambarkanakhiri dari aktifitas

Activity Diagram Untuk Pimpinan


Gambar 4.3Activity Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram sistem yang berjalan, dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. 1 (Satu) Initial nodeyang mengawali sistem

  2. 12 (Dua Belas) Action state, menggambarkan aktifitas dari system yang diusulkan

  3. 1 (Satu) Decision nodeyaitu menggambarkan terjadi dua kondisi

  4. 3 (Tiga) Fork node yaitu memecah action node menjadi beberapa bagianaction node lainnya

  5. 1 (satu) final nodemenggambarkanakhiri dari aktifitas

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Sequence Diagram

Diabawah ini adalah rancangan system informasi kenaikan gaji berkala yang digambarkan dalam bentuk sequence diagram yaitu mencangkup sequence diagram Admin dan Pimpinan  :



Sequence Diagram untuk Admin

Gambar 4.4Sequence Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.4sequence Diagram sistem yang diusulkan untuk Admin, dapat dijelaskan Sebagai berikut:

  1. 1 (Satu) Actoryang melakukan kegiatan untuk menggunakan system kenaikan gaji berkala beserta mengelolah segala kegiatan didalamnya.

  2. 6 (Enam) Lifelineyang terdiri dari Login, Verifikasi, Dashboard, Monitor Kenaikan, Kenaikan Gaji dan proses menyimpan data KGB

  3. 15 (Lima Belas) Massage, memuat informasi mengenai pesan yang dilakukanactor terhadap program atau sistem

Sequence Diagram untuk Pimpinan

Gambar 4.5Sequence Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.5sequence Diagram sistem yang diusulkan untuk Pimpinan, dapat dijelaskan Sebagai berikut:

  1. 1 (Satu) Actor yaitu pimpinan untuke melakukan kegiatan dalam montoring kenaikan gaji berkala dan melihat laporan kenaikan gaji berkala sesuai periode

  2. 5 (Lima) Lifeline yang terdiri Login, Verifikasi,Dashboard, Laporan, Unduh/Cetak

  3. 13 (Tiga Belas) Massage, memuat informasi mengenai pesan yang dilakukan actorPimpinan terhadap program.

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Class Diagram

Gambar 4.6 Class Diagram yang diusulkan

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menewarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut. Classa diagram diatas untuk menggambarkan relasi antar database.

Rancangan Basis Data

Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan, relasi antar tabel yang diusulkan pada bagian database yang merupakan penjabaran diagram-diagram diatas.

Spesifikasi Basis Data (Database)

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, table table yang ada didalam database, dan relasi antar table itu sendiri. Spesifikasi database yang digunakan untuk membuat sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama File : gapok

  2. Media : Harddisk

    Isi :(id_gapok + id_golongan+masakerja_gapok+gapok)

    Primary Key : id_gapok

    Panjang Record : 14

    Tabel 4.1 gapok
  3. NamaFile : golongan

  4. Media : Hardisk

    Isi : (id_golonagn+kode_pangkat+keterangan)

    Primary Key : id_golongan

    Panjang Record : 55

    Tabel 4.2 golongan
  5. Nama File : satker

  6. Media :Hardisk

    Isi : (id_satker+kode_satker+nama_satker+keterangan_satker)

    Primary Key :id_satker

    Panjang Record : 118

    Tabel 4.3 satker
  7. Nama File : pegawai

  8. Media : hardisk

    Isi :(id_pegawai+nip+nama+glr_depan+glr_belakang+jenis_kel+tempat_lahir+tgl_lahir+id_gapok+masker_tmt_tabel+gapok+id_satker)

    Primary Key : id_pegawai

    Panjang Record : 241

    Tabel 4.4 pegawai
  9. Nama File : ken_gaji

  10. Media : Hardisk

    Isi : (id_gaji+id_pegawai+id_gapok+tgl_kenaikan+ masa_kerja+nilai_gaji)

    Primary Key :id_gaji

    Panjang Record : 21

    Tabel 4.5 ken_gaji
  11. Nama File : user

  12. Media : Hardisk

    Isi : (id_user+nama_user+username+password+level)

    Primary Key :id_user

    Panjang Record : 72

    Tabel 4.6 user

Rancangan Tampilan Sistem Yang Diusulkan

Prototype Tampilan Login

Gambar 4.8 Rancangan Prototype Tampilan Login

Tampilan form login adalah tampilan rancangan tampilan login pada system kenaikan gaji berkala yang diusulkan. Tampilan login yaitu login multiuser yang dapat digunakan oleh 2 user yaitu Admindan Pimpinan masing masing user login sesuai dengan level user

Prototype Menu Dashboard

Gambar 4.9 Prototype Tampilan Menu Dasboard

Tampilan dashboard diatas merupakan rancangan dashboard untuk system kenaikain gaji berkala yang diusulkan,memiliki informasi mengenai jumlah pegawai pergolongan dalam bentuk grafik batang dan jumlah pegawai yang naik gaji perbulan sekarang dalam bentuk grafik batang. Yang dapat diakses oleh pimpinan


Prototype Menu Tabel Master

  1. Prototype Menu Table Master - Pegawai

  2. Gambar 4.10Prototype Tampilan Menu Tabel Master - pegawai

    Rancangan menu diatas adalah table master pegawai yang berisikan data-data atau biodata pegawai. Memiliki fungsi untuk create, read, update, delete data pegawai berdasarkan hak akses level Admin.




  3. Prototype Menu Table Master – Pegawai – Input pegawai

  4. Gambar 4.11Prototype Tampilan Menu Tabel Master – pegawai – Input Pegawai

    Rancangan tampilan diatas adalah rancangan form untuk menginput data atau biodata pegawai dengan informasi biodata secara umumnya dan id satuan kerja.




  5. Prototype Menu Table Master – Golongan

  6. Gambar 4.12Prototype Tampilan Menu Tabel Master – Golongan

    Rancangan diatas adalah table master Golongan yang berisikan data-data golongan. Memiliki fungsi untuk create, read, update, delete data golongan berdasarkan hak akses level Admin.





  7. Prototype Menu Table Master – Golongan – Input Golongan

  8. Gambar 4.13Prototype Tampilan Menu Tabel Master – Golongan – Input Golongan

    Rancangan tampilan diatas adalah rancangan form untuk menginput data Golongan dengan informasi kode golongan dan nama golongan.





  9. Prototype Menu Table Master – Satuan Kerja

  10. Gambar 4.14Prototype Tampilan Menu Tabel Master – Satuan Kerja

    Rancangan diatas adalah table master Satuan Kerja yang berisikan data-data Satuan Kerja. Memiliki fungsi untuk create, read, update, delete data Satuan Kerja berdasarkan hak akses level Admin.





  11. Prototype Menu Table Master – Golongan – Satuan Kerja – Input Satker

  12. Gambar 4.15Prototype Tampilan Menu Tabel Master – Satuan Kerja – Input Satker

    Rancangan tampilan diatas adalah rancangan form untuk menginput data Satuan Kerja dengan informasi kode Satker dan nama Satker.




  13. Prototype Menu Table Master – Gaji Pokok

  14. Gambar 4.16Prototype Tampilan Menu Tabel Master – Gaji Pokok

    Rancangan diatas adalah table master Gaji Pokok yang berisikan data-data Gaji Pokok. Memiliki fungsi untuk create, read, update, delete data Gaji Pokok berdasarkan hak akses level Admin.




  15. Prototype Menu Table Master – Golongan – Gaji Pokok– Input Gapok

  16. Gambar 4.17Prototype Tampilan Menu Tabel Master – Gaji Pokok– Input Gapok

    Rancangan tampilan diatas adalah rancangan form untuk menginput data Gaji Pokok dengan informasi Golongan masa kerja dan gaji pokok




Prototype Menu Monitoring KGB

  1. Prototype Menu Monitoring KGB

  2. Gambar 4.18Prototype Tampilan menu Monitoring KGB

    Tampilan Rancangan diatas adalah tampilan menu monitoring KGB yang berfungsi untuk memonitoring kenaikan gaji berkala para pegawai beradasrkan golongan dan amsa kerjanya. Memiliki aksi kenaikan gaji, detail, edit, delete.




  3. Prototype Menu Monitoring KGB – Kenaikan Gaji

  4. Gambar 4.19Prototype Tampilan menu Monitoring KGB – Kenaikan Gaji

    Tampilan Rancangan diatas adalah form untuk input kenaikan gaji berkala yang berisi inputan golongan dan masa kerja. Dengan hak akses oleh Admin





  5. Prototype Menu Monitoring KGB – Detail

  6. Gambar 4.20 Prototype Tampilan menu Monitoring KGB – Detail

    Tampilan Rancangan diatas adalah Detail dari kenaikan gaji berkala yang berisikan informasi pegawai dan riwayat kenaikan gaji data pegawai secara keseluruhan.





PrototypeLaporan

Gambar 4.20 PrototypeLaporan

Tampilan ranvangan diatas adalah menu laporan yang berisikan rekap laporan beradasarkan tanggal hingga tangga. Yang dapat diakses oleh Pimpinan.





Prototype Menu User

Gambar 4.21Prototype Menu User

Tampilan rancangan daiatas adalah tampilan menu user yang berisikan data user berdasarkan level user. Yang memiliki aksi untuk create, read, update, delete. Data user berdasarkan level user masing-masing.

Konfogurasi Sistem Usulan

Spesifikasi perangkat keras (Hardware)

Adapun konfigurasi yang digunakan pada sistem informasi Kenaikan Gaji berkala

  1. Proseccor : Intel ® Core ™

  2. CPU : 2.60 GHz

  3. System type : 64 bit

  4. Monitor : LG 14”

  5. RAM : 2 GB

  6. Mouse : PS/2

  7. Keyboard : PS/2

  8. Harddisk : 500 GB

  9. Operation System: Windows 7

Spesifikasi perangkat lunak (Software)

AdapunKonfigurasisistemsoftware yang diperlukan di dalamsistempengolahan informasiKenaikan Gaji Berkala

  1. Sistem operasi seperti Windows 7 Profesional

  2. Google Chrome atau Mozilla Firefox

  3. Xampp

  4. MySQL


Tampilan Usulan

Tampilan Login

Gambar 4.22Tampilan Menu Login

Tampilan Menu Dashboard

Gambar 4.23Tampilan Dashboard


Tampilan Menu Table Master Pegawai

Gambar 4.24Tampilan Table Master Pegawai

Tampilan Menu Table Master Pegawai Form Input

Gambar 4.25Table Master Pegawai Form Input


Tampilan Menu Table Master Golongan

Gambar 4.26Table Master Golongan

Tampilan Table Master Golongan Form Input

Gambar 4.27Table Master Golongan Form Input


Tampilan Table Master Satuan Kerja

Gambar 4.28Table Master Satuan Kerja

Tampilan Table Master Satuan Kerja Form Input

Gambar 4.29Table Master Satuan Kerja Form Input


Tampilan Table Master Gaji Pokok

Gambar 4.30Table Master Gaji Pokok

Tampilan Table Master Gaji Pokok Form Input

Gambar 4.31Table Master Gaji Pokok Form Input


Tampilan Monitoring KGB

Gambar 4.32Table Monitoring KGB

Tampilan Monitoring KGB Form Kenaikan Gaji

Gambar 4.33Table Monitoring KGB Form Kenaikan Gaji

Black Box Testing

Pengujian Pada Menu Login

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk menu Login :

Tabel 4.7 Tabel Pengujian Menu Login

Rancangan Waktu

Jadwal Kegiatan

  1. Pengumpulan Data Dan Study Pustaka

  2. Proses pengumpulan data digunakan sebagai bahan analisa dan perancangan sistem, sehingga data-data dapat dirangkum sesuai dengan kebutuhan dan dapat dianalisa yang kemudian dibuat program sistemnya, pada pelaksanaannya membutuhkan waktu empat mingguuntuk melakukan pengumpulan data.

  3. Analisis Sistem

  4. Melakukan pengkajian terhadap data–data yang telah diperoleh terhadap sistem yang sedang berjalan mengenali masalah dan alternative masalah yang diusulkan

  5. Perancangan Sistem

  6. Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil Analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang pembuat program. Perancangan sistem berlangsung selama lima minggu.

  7. Pembuatan Program

  8. Pembuatan program adalah kegiatan code untuk pembuatan program terhadap perancangan sistem yang dirancang atau diusulkan selama lima minggu

  9. Test Program

  10. Pengujian program dilakukan dengan metode black box untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada, dan untuk memastikan apakahcode yang telah dibuatsudah benar dan tidak terdapat Debugg. Pengujian program berlangsung selama lima minggu

  11. Evaluasi Program

  12. Proses evaluasi program untuk mencatat apa saja yang di butuhkan atau kurang selama system ditest, yang selanjutnya akan ada pengembangan ke tahap yang lebih baik.

  13. Perbaikan program

  14. Proses perbaikan dan penyempurnaan program mmbutuhkan waktu tiga minggu untuk penyempurnaan program yang benar.

  15. Pelatihan User

  16. Pelatihan terhadap user, admin maupun tenaga kerja yang terkait dengan program yang telah dibuat selama tiga minggu

  17. Implementasi

  18. Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada Dinas Pendidikan terkait. Implementasi program berlangsung selama empat minggu.

  19. Dokumentassi

  20. Proses Perekaman terhadap kegiatan yang dilakukan, berlangsung sejak awal kegiatan yaitu pembuatan proposal hingga program diimplementasai pada Dinas pendidikan

    Tabel 4.10 Tabel Jadwal Kegiatan




Anggaran

Tabel 4.11 Anggaran

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang Perancangan Sistem Informasi Kepegawaian untuk Memonitoring Kenaikan Gaji Berkala Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang. Maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Sistem untuk memonitoring kenaikan gaji berkala yang berjalan pada saat ini yaitu penginputan data-data yang masih manual, adanya proses kesalahan dalam penginputan data. Dalam penginputan kenaikan gaji berkala dikarenakan masih menggunakan Microsoft Excel dan Microsoft Word. Tidak adanya laporan berapa banyaknya pegawai yang mendapatkan kenaikan gaji berkala sehingga tidak adanya rekap setiap bulannya.

b. Sistem penanganan pada saat ini belum bisa menunjang proses keputusan, dikarenakan sistem yang berjalan saat ini , masih terdapat kesalahan yang ditemukan ketika rekonsiliasi untuk pelaporan akhir tahun ke bidang akutansi daerah, selain itu adanya pengembalian atas kelebihan pembayaran kenaikan gaji berkala. Adapun kekurangan pembayaran dalam kenaikan gaji berkala , sehingga membuat proses pelaporan pertanggungjawaban anggaran akhir tahun Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang menjadi terlambat.

c. Perancangan Sistem Informasi Kepegawaian untuk Memonitoring Kenaikan Gaji Berkala Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang dimulai dari pembuatan diagram UML yang terdiri dari lima buah diagram yaitu usecase diagram, sequence diagram, activity diagram, state chart diagram, dan class diagram sebagai awal rancangan sistem yang akan dibuat, selanjutnya dibuatlah sistem dengan bahasa pemrograman PHP sesuai dengan desain prototype yang ada. App Serv sebagai pendukung aplikasi yang digunakan sebagai web server agar sistem bisa berjalan dengan efisien. Mysql juga digunakan sebagai media pengelolaan database yang bisa mengelola data agar data dapat men-support aplikasi sistem dalam memonitoring Kenaikan gaji berkala serta hasilnya menjadi akurat.

Saran

Setelah menganalisa dan mempelajari permasalahan Sistem Pera Informasi Kepegawaian untuk Memonitoring Kenaikan Gaji Berkala Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang seperti yang dibahas, maka penulis memberikan saran atau usulan sebagai berikut :

  1. Membuat perancangan sistem monitoring kenaikan gaji berkala serta menyajikan dalam berbentuk web dengan tampilan yang lebih menarik dan mudah digunakan untuk user.

  2. Agar lebih efektif dimasa yang akan datang, sistem pengolahan data bahan baku ini dapat dikembangkan lagi, agar dapat diakses diberbagai bagian.

  3. Diperlukan analisis yang lebih mendalam dan mengacu pada sistem yang telah dibuat ini untuk pengembangan sistem selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Sengkey. Rizal, Wuner. Stevi. A, Lantang. Oktavian. A. 2014. “Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Poliklinik Unsrat Berbasis Web”. Manado: Universitas Sam Ratulangi. E-journal Teknik Informatika, Vol. 4 No. 2 ISSN : 2301-8364.
  2. Sidh. Rahmahwati. 2013. “Peranan Brainware dalam Sistem Informasi manajemen”. Bandung: Lembaga Pengetahuan Indonesia. Jurnal Cumputech & Bisnis. Vol. 7 No. 1, Juni 2013 ISSN: 2442-4943.
  3. 3,0 3,1 Suprihadi, Hudiono. Rini. Kartika, Wijaya. Lina. Sinatra 2013. "Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller". Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT Vol. 6 No. 3, Mei 2013 ISSN: 1978-8282.
  4. Rusdiana. A, Irfan. Moch. 2014.”Sistem informasi Manajemen”.Bandung: Pustaka Setia.
  5. Maimunah, Sunarya. Lusyani, Larasati. Nina. 2012. “Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi”. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT. Vol. 5 No. 3, Mei 2012 ISSN: 1978 – 8282.
  6. Iyamu, Tiko, Tefo Sekgweleo. 2013. “Information Systems and Actor-Network Theory Analysis”. International Journal of Actor-Network Theory and Technological Innovation Vol. 5, No. 3.
  7. Lipursari. Anastasia. 2013. “Peran Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Pengambilan Keputusan”. Semarang: STIE Semarang. Jurnal STIE Semarang. Vol. 5 No. 1, Februari 2013 ISSN: 2252-7826.
  8. Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”.Yogyakarta: Graha Ilmu.
  9. Aswati. Safrian, Mulyani. Neni, Siagian. Yessica, Sya. Arridha. Zikra. 2015. “Peranan Sistem Informasi dalam Perguruan Tinggi”. Sumatra Utara: STMIK Royal Kisaran Sumatra Utara. Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi. Vol. 1 No. 2, Maret 2015.
  10. Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta BumiAksara
  11. 11,0 11,1 Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. “Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. CCIT Jurnal Vol 4 No 2. Tangerang: REC (Raharja Enrichment Centre).
  12. Suryadi. Emi. 2016. “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan Dalam Mendistribusikan Zakat, Infak dan Sedekah”. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta. Jurnal CCIT. Vol. 9 No. 3, Agustus 2016.
  13. Soepadmo, Gatoet. 2013. “Panduan Mudah Merancang Bangunan”. Jakarta : Niaga Swadaya.
  14. Wibowo Gustav Prasetyo. 2014. “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Penerimaan Dan Pengeluaran Barang Pada PT Krista Pesona Adibusana”.
  15. Vani. M. L. V. Roopa, Kumari. M. Chandrika, Priya. M. Hari, Harika. N. 2015. “An Effective Language for Object Oriented Design-UML(Unified Modeling Language)”. India: Institute of Engineering & Technology. International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET) Vol. 2 No. 5, Agustus 2015 ISSN: 2395-0056.
  16. Rosa,A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. “Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek”. Bandung : Informatika.
  17. Wijayanti, Esa. 2014. Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang
  18. Widodo, Prabowo Pudjo dan Herlawati. 2011. “Menggunakan UML”. Bandung: Informatika.
  19. 19,0 19,1 Prasetyo, Imam. 2013. “Pengenalan Monitoring Jaringan Komputer”. Diambil dari http://ilmukomputer.org
  20. Hakim, Lukmanul. 2014 “ Sistem Informasi Administrasi Kepegawaian di PDAM Moedal kota Semarang “.
  21. Fitriani, Nur Annisa. 2013 “ Pengawasan Pimpinan dalam Meningkatkan kinerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Pelayanan kekayaan Negara dan lelang kota Samarinda “
  22. Soemarsono. 2012 “Sistem Informasi Pemotongan Pph 21 atas Gaji Karyawan PT. Rajawali Teknik “.
  23. Mulyadi. 2012 “Sistem Informasi Pemotongan Pph 21 atas Gaji Karyawan PT. Rajawali Teknik “.
  24. 24,0 24,1 Arief, M. Rudyanto. 2011. ”Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”. Yogyakarta: Andi.
  25. Murad, Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang”.Tangerang: Jurnal CCIT.Vol. 7, No. 1, September 2013 STMIK Raharja.
  26. Kartini, dkk. 2013. “ Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi”. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
  27. 27,0 27,1 Madcoms.2011. “Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL”.Yogyakarta: Andi Offset
  28. Binarso. Yusi. Ardi, Sarwoko. Eko. Adi, Bahtiar. Nurdin. 2012. “Pembangunan Sistem Informasi Alumni Berbasis Web Pada Program Studi Teknik Informatika Universitas Diponegoro”.Semarang: Universitas Diponegoro. Journal of Informatics and Technology. Vol. 1 No. 1
  29. Sidik, Betha. 2012. “ Pemograman Web dengan PHP “
  30. Rahayu. Sri, Yusup. Muhamad, Dewi. Sinta. Puspita. 2015. “Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar berbasis Web dengan Menggunakan Framework YII”. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT. Vol. 9 No.1, September 2015 ISSN : 1978 -8282.
  31. Kadir, Abdul. 2013. “Pemograman Database MySQL untukPemula”. Yogyakarta: MediaKom.
  32. B. Dipina. Damodaran, Salim. Shirin, Vargese. Surekha. Marium. 2016. “Performance Evaluation of Mysql and MongoDB Databases”. India: M A College of Engineering. International Journal on Cybernetics & Informatics (IJCI) Vol. 5 No. 2, April 2016.
  33. Watung. Ivan. Arifard, Sinsuw. Alicia. A. E, Paturusi. Sary. D. E, Najoan. Xaverius. B. N. 2014. “Perancangan Sistem Informasi Data Alumni Fakultas Teknik UNSRAT Berbasis Web”. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer. Manado: UNSRAT Vol. 3 No. 1 ISSN 2301-8402.
  34. Prasetio. Adhi. 2012. “Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak”. Jakarta: Mediakita
  35. Nandari , Bhirawa Anoraga, Sukadi. 2014. “Pembuatan Website Portal Berita Desa Jetis Lor”. IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security. Vol.3 No.3, Juli 2014.
  36. Khotimah. Khusnul. 2016. “Pengembangan Prototipe Computer Assisted Test (CAT) Menggunakan Arsitektur Model View Controller Pada Badan Kepegawaian Negara”. Jakarta: Univesitas Indraprasta PGRI. Jurnal Teknologi. Vol. 8 No. 2, Juli 2016 ISSN: 2085-1669.
  37. Budiman, Agustiar. 2012. "Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website”, Makalah, halaman: 4.
  38. Aisyah. Euis. Sitinur, padeli, Sumasih. 2016.” penerapan activity based costing system dalam laporan keungan untuk mempermudah pengendalian biaya”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Journal SENSI. Vol. 2 No. 2, Agustus 2016 ISSN: 2461-1409.
  39. Jogiyanto, Hartono. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta: Andi Offset.
  40. Rangkuti. Freddy. 2011. “Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko”. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  41. 41,0 41,1 Hendro, M.M. 2011. “Dasar-Dasar Kewirausahaan”. Surabaya: Erlangga.
  42. 42,0 42,1 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. “Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Contributors

Rofi Faris