SI1231473615

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

ROOM ALARM SECURITY SYSTEM

INTERNET OF THINGS BERBASIS RASPBERRY PI

PADA BPS KABUPATEN TANGERANG

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

OLEH:

1231473615 MICHAEL JOSE ROMANIO RODRIGUES SUI HERMAN

 

JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ROOM ALARM SECURITY SYSTEM

INTERNET OF THINGS BERBASIS RASPBERRY PI

PADA BPS KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1231473615
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 20 Juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd)
NIP : 99001
       
NIP : 10001

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

ROOM ALARM SECURITY SYSTEM

INTERNET OF THINGS BERBASIS RASPBERRY PI

PADA BPS KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1231473615
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Juni 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ignatius Agus Supriyono, S.Kom, M.M)
   
(Fredy Susanto,M.Kom.,CCNA.,MTCNA)
NID : 09004
   
NID : 04051

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

ROOM ALARM SECURITY SYSTEM

INTERNET OF THINGS BERBASIS RASPBERRY PI

PADA BPS KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1231473615
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

ROOM ALARM SECURITY SYSTEM

INTERNET OF THINGS BERBASIS RASPBERRY PI

PADA PBS KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1231473615
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 20 Juni 2016

 
 
 
 
 
(Michael Jose R.R.SH)
NIM : 1231473615

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Belajar dari perkembangan teknologi baru menggunakan Internet sebagai media pengontrolan dan database. Masih banyak ditemukan proyek-proyek karya tugas akhir mahasiswa yang masih mengadopsi teknologi lama, yakni sistem pengontrolan berbasis bluetooth, infrared & wifi yang masih berstatus Intranet yang berarti masih mengadopsi teknologi yang sudah mulai ditinggalkan saat ini. Bahwa dengan perkembangan teknologi baru itu bisa di kerjakan yang tadinya pekerjaan-pekerjaan manual menggunakan komputer yaitu Raspberry Pi. Namun sejauh ini sebagian masih bersifat lokal (Intranet), contohnya Infrared, Bluetooth dan Wireless LAN. Dengan adanya teknologi terbaru merubah paradigma lokal (Intranet) menjadi IoT / Internet Protocol Based. Kamera pengawas yang dirancang pada proyek akhir ini menggunakan Raspberry Pi 3 modul B, Sensor PIR, Keypad Matrix, Webcam Logitech C270, Revolving Light, Speacker, SD Card, OS Raspbian, serta Gmail dan Bahasa Pemrograman Python. Input data akan dilakukan secara otomatis oleh sensor Pir yang mendeteksi keberadaan manusia di area sekitar jangkaunnya secara berkala. Output 3 - 5 volt (high) akan dihasilkan apabila sensor mendeteksi manusia berada di area sekitar jangkaunnya. Sebaliknya Output 0 volt (Low) akan dihasilkan bila tidak mendeteksi gerakan manusia di area sekitar jangkaunnya. Kemudian input tersebut akan diproses oleh Raspberry Pi sebagai input untuk melakukan proses pengambilan gambar atau tidak. Hasil implementasi dalam proyek akhir ini adalah berupa kamera pengawas yang akan melakukan pengambilan gambar dalam format (.jpg) secara terus-menerus apabila sistem input kamera pengawas mendeteksi keberadaan manusia di area sekitar jangkaunya. Hasil pengambilan gambar disimpan di dalam SD Card yang sudah terintegrasi dengan sistem. Kemudian memberikan report dengan notifikasi secara real-time melalui Gmail.”


Kata Kunci: Internet of Things, Raspberry Pi, Teknologi, Sensor PIR

ABSTRACT

Learning from the development of new technologies using the Internet as a medium control and database. There are still many projects students final project work that still adopt old technology, the control system based on Bluetooth, Infrared & wifi which still existed Intranet which means they adopt technologies that are becoming obsolete at this time. That with the development of new technologies that could be done previously manual tasks using a computer that is Raspberry Pi. But by far the majority still be local (Intranet), for example, Infrared, Bluetooth and Wireless LAN. With the latest technology to change the paradigm of local (Intranet) into the IOT / Internet Protocol Based. Camera supervisors designed in this final project using the Raspberry Pi 3 module B, PIR Sensor, Keypad Matrix, Logitech Webcam C270, Revolving Light, speaker, SD Card, Raspbian OS, as well as Gmail and Python Programming Language. Input data will be done automatically by sensors that detect the presence of human Pir in the area around its reach on a regular basis. Output 3 - 5 volts (high) will be generated if the sensor detects people are in the area around his reach. Instead Output 0 volts (Low) will be generated if they do not detect human movement in the area around his reach. The input will then be processed by the Raspberry Pi as an input to the process of shooting or not. The implementation results in this final project is a form of surveillance cameras will be shooting in the format (.jpg) continuously when the input system of surveillance cameras to detect human presence in the area around his reach. Shots saved in the SD Card is already integrated with the system. Then give the report by notification in real-time via Gmail.

Kata Kunci: Internet of Things, Raspberry Pi, Teknologi, PIR Sensor

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan atas berkat rahmat dan anugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Skripsi ini dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu membuat Skripsi yang berjudul “ ROOM ALARM SECURITY SISTEM INTERNET OF THINGS BERBASIS RASPBERRY PI 3 PADA BPS KABUPATEN TANGERANG” Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunya Skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semesta, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si, selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Perguruan Tinggi Raharja.

  4. Bapak Ignatius Agus Supriyono, S.Kom.,MM selaku Dosen pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan Skripsi ini.

  5. Bapak Fredy Susanto, M.Kom.,CCNA.,MTCNA. Selaku Dosen pembimbing II yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan Skripsi ini.

  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmunya.

  7. Kedua Orangtua dan Keluarga saya semua yang tercinta di Negara Timor-Leste yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materil dan spiritual. “Semoga Tuhan senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada mereka, Amin”.

  8. Dan kepada pacar saya Fertryana Matondang yang selalu menemani saya tiap hari untuk mengerjakan Skripsi ini, saya sangat berterima kasih banyak padanya.

  9. . Teman-temanku yang selalu memberikan motivasi yaitu Angga Permana, Muhaimin, Arief Maulana Trimakasih telah membantu penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan Skripsi ini. Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari

Tangerang, 25 Juni 2016
Michael Jose R.R.SH
NIM. 1231473615


Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemajuan teknologi informatika menawarkan organisasi kemudahan dalam menyediakan sebuah solusi baru sebagai alat bantu yang cukup baik bagi perbaikan sistem yang kurang ideal. Peran teknologi dalam organisasi mengalami eskalasi yang signifikan sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan organisasi dalam mengakomodasi di setiap aspek bagi kehidupan manusia.

Sebuah organisasi terkadang tidak menjalankan sistem yang optimal. Banyak organisasi dalam pelaksanaannya, berjalan dari sistem yang statis. Maka, diperlukan sebuah regenerasi sistem agar teknologi lebih maksimal.

Pada dasarnya, sistem komputerisasi dapat berjalan dalam organisasi praktis tidak terlepas dari komponen elektronika pada perangkat elektronik yang saling terhubung dan mendorong progres bagi teknologi informatika. Tujuannya, agar dapat mendukung peningkatan mutu pelayanan bagi suatu organisasi untuk mengatasi kendala yang dihadapi dari pekerjaan manusia.

Setiap manusia menghendaki situasi keamanan yang selalu kondusif. Berbagai cara dilakukan untuk keamanan pada suatu tempat atau ruangan. Faktanya, keamanan pada suatu tempat atau ruangan masih dapat dibobol ketika berada dalam keadaan kosong. Sehingga, obyek yang ada di dalam belum diketahui secara langsung untuk menjaga keamanan secara intensif. Artinya, setiap aktivitas dari obyek yang masuk tidak dapat teridentifikasi. Keterbatasan fisik seseorang dan teknologi yang masih kurang mendukung (low monitoring security) berpengaruh terhadap setiap aktivitas organisasi.

Belajar dari perkembangan teknologi baru menggunakan Internet sebagai media pengontrolan dan databasenya. Masih banyak ditemukan proyek-proyek karya tugas akhir mahasiswa yang masih masih mengadopsi teknologi lama, yakni sistem pengontrolan berbasis bluetooth, infrared & wifi yang masih berstatus Intranet yang berarti masih mengadopsi teknologi yang sudah mulai ditinggalkan saat ini.

Bahwa dengan perkembangan teknologi baru itu bisa di kerjakan yang tadinya pekerjaan-pekerjaan manual menggunakan komputer yaitu Raspberry Pi. Namun sejauh ini sebagian masih bersifat lokal (Intranet), contohnya Infrared, Bluetooth dan Wireless LAN. Dengan adanya teknologi terbaru merubah paradigma lokal (Intranet) menjadi IOT/Internet Protocol Based.

Dalam kesempatan ini penulis mencobah mempersembahkan sebuah karya dengan judul “ROOM ALARM SECURITY SYSTEM INTERNET OF THINGS BERBASIS RASPBERRY PI PADA BPS KABUPATEN TANGERANG” . Hal ini penulis lakukan dalam rangka memberikan kontribusi terhadap perkembangan teknologi-teknologi yang ada saat ini merupakan salah satu program unggulan dari jurusan Sistem Komputer di Perguruan Tinggi Raharja.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diambil kesimpulan untuk perumusan masalah secara umum, dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. Bagaimana mengembangkan alat yang tadinya menggunakan Bluetooth, dan WiFi menjadi berbasis Internet ?

  2. Teknologi apa saja yang dipergunakan untuk menunjang sistem ini agar berjalan dengan baik sebagai alat kontrol?

  3. Bagaimana cara kerja dari kamera agar dapat capture otomatis ?

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai pembatasan pembahasan atas penyusunan laporan ini untuk tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka penulis hanya memberikan ruang lingkup penelitian yang dibatasi antara lain yaitu pada:

  1. Monitoring keamanan ruang dengan menggunakan kamera yang hanya capture melalui email. Menggunakan sistem monitoring yang berbasis Raspberry Pi dan dengan mengambil input berdasarkan identifikasi gerakan (motion detection) dengan sensor inframerah pasif.

  2. Pengontrolan hanya dengan adanya koneksi pada jaringan dari internet

  3. Pengontrolan yang dilakukan sebatas mengaktifkan dan menonaktifkan sistem sebuah kamera webcam bukan berupa pergerakan pada kamera

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Tujuan individual

    1. Memenuhi syarat kelulusan Skripsi dan meningkatkan kreatifitas dalam membuat suatu program/alat sesui dengan bidang studi computer system.

    2. Memberikan kepuasan karena dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi semua orang.

  2. Tujuan Fungsional

    1. Merancang atau membuat sebuah rangkaian dengan kamera webcam untuk monitoring keamanan ruang dengan capture gambar otomatis.

    2. Merancang atau membuat rangkaian dapat mendeteksi dan mengirim notifikasi jarak jauh terhadap keberadaan orang dalam sebuah ruang.

  3. Tujuan Operasional

    1. Untuk lebih meningkatkan level dan efisiensi yang sebelumnya tidak menggunakan perangkat elektronika apapun di dalam sebuah sistem monitoring keamanan ruangan.

    2. Untuk mengukur kemampuan apakah penulis dapat merancang atau membuat sebuah alat monitoring keamanan ruang dengan kamera webcam yang mampu memberikan notifikasi langsung untuk mendeteksi keberadaan seseorang yang masuk ke dalam ruangan.

    3. Untuk mengembangkan sistem pada kamera konvensional dari bentuk file video menjadi bentuk file gambar. file yang akan dikirim berupa file gambar yang dapat mengurangi besar pemakaian storage. file gambar yang tersimpan cendrung lebih kecil daripada file video.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Manfaat Individual

    1. Secara individu, manfaat dari penelitian ini adalah dapat menambah pengetahuan dan pemahaman bagi peneliti mengenai interaksi antara Raspberry Pi dengan sebuah perangkat yang dikontrol.

    2. Secara teknis dapat mengetahui cara kerja sistem yang dikendalikan menggunakan Raspberry Pi dan memahami interaksi antara perangkat tambahan dan peralatan pendukung yang dikontrol.

  2. Manfaat Fungsional

    1. Kamera akan capture gambar otomatis pada saat mendeteksi adanya gerakan pada obyek dan memberikan informasi pada setiap kejadian secara real-time.

    2. Kamera akan mengirimkan hasil capture gambar pada waktu saat ini melalui email pada perangkat smartphone yang terkoneksi jaringan.

  3. Manfaat Operasional

    1. Dapat memberikan perasaan aman dan nyaman, untuk bisa berpergian di manapun dan kapanpun. Sehingga tidak harus khawatir dengan situasi ruangan pada saat ditinggalkan keluar.

    2. Dapat menggantikan tugas dan fungsi pengawasan yang lebih efektif dengan menggunakan konsep camera capture dan motion detection, dalam mengirimkan notifikasi langsung yang cepat, tepat dan akurat, secara real time tentang keberadaan orang yang berada didalam ruangan.

    3. Menghemat tenaga manusia karena alat ini bersifat emedded system.

Metode Penelitian

Dalam menyelesaikan perancangan dalam penulisan Skripsi ini, maka dilaksanakanlah sebuah penelitian sehingga dapat memperoleh dan mencapai suatu hasil akhir sesuai dengan keinginan yang diharapkan. Adapun metodologi yang digunakan dalam penelitian adalah:

  1. Metode Pengumpulan Data

    1. Observasi

      1. Observasi dilakukan dan menghasilkan keamanan ruangan masih manual tanpa adanya CCTV. Pada CCTV konvensional setiap obyek yang nampak di kamera akan terus direkam secara kontinu ke dalam format file video, media storage yang disimpan video menjadi besar.

    2. Wawancara

      1. Penulis melakukan rangkaian proses tanya-jawab kepada pihak yang beraktivitas dalam lingkungan Skripsi untuk lebih mengetahui kondisi dan permasalahan yang ada, tepatnya dari segi keamanan sistemnya.

    3. Study Pustaka

      1. Pada metode ini digunakan untuk mengumpulkan informasi dengan mencatat dan mempelajari buku-buku yang berkaitan sesuai dengan penelitian untuk mencari dan mendapatkan berbagai sumber-sumber kajian. Pengumpulan data juga, penulis lakukan dengan melakukan pencarian dari buku-buku, situs internet atau mengumpulkan data lainnya

    4. Metode Analisa

      1. Pada metode ini penulis menganalisa dari sistem-sistem yang sudah ada dengan membuat beberapa poin pertimbangan seperti bagaimana sistem dapat bekerja, apa saja komponen yang membangun sebuah sistem dapat berjalan, dan apa kekurangan pada sistem tersebut.

    5. Metode Perancangan

      1. Pada metode ini penulis dapat mengetahui bagaimana sistem dirancang dan komponen apa saja yang dibutuhkan untuk membangun sistem ini.

    6. Metode Prototype

      1. Dalam Skripsi ini, metode prototype yang digunakan adalah metode prototype evolutionary karena metode dari prototype ini secara kontinu/terus-menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh sistem.

Stematika Penulisan

Stematika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan Skripsi ini dikelompokan menjadi sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini berisi tentang latar belakang,rumusan masalah,ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian dan sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini berisikan pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku, internet dan jurnal yang berkaitkan dengan penyusunan laporan Skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Badan Pusat Statistik, struktur organisasi, tujuan perancangan, tata laksana sistem yang berjalan, rancangan sistem usulan, metode prototype, diagram blok, dan user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yakini elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan

BAB IV HASIL PENELITIAN

    Bab ini menjelaskan testing, Black Box, permasalahan yang dihadapi, dan alternatif pemecahan masalah evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya, serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya.

BAB V PENUTUPAN

    Bab ini berisih kesimpulan dan saran yang berkaitkan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Sistem memiliki beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Komponen subsistem atau sistem-sistem bagian pada suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, namun saling berinteraksi dan berhubungan dalam membentuk satu kesatuan sehingga tujuan dan sasaran mampu tercapai. Ada beberapa definisi sistem menurut pendapat ahli, diantaranya yaitu:

Menurut Jogiyanto[1] yang mengutip dalam buku Yakub (2012:1), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari sebuah prosedur-prosedur yang saling berhubungan, saling berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan tertentu”.

Menurut Sutabri (2012:22)[2], “Secara sederhananya, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari suatu unsur dan komponen, atau variabel yang terorganisir untuk saling berinteraksi dan berhubungan, saling tergantung satu sama lain, dan saling terpadu”.

Menurut Hartono (2013:9)[3], ”Sistem yang berarti himpunan dari berbagai macam bagian atau elemen, dengan saling berhubungan secara teroganisasi berdasarkan fungsi-fungsinya, menciptakan satu kesatuan”.

Menurut Taufiq (2013:2),[4] “Sistem adalah suatu kumpulan pada sub-sub sistem yang abstrak maupun sistem yang fisik yang akan saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk memperoleh suatu tujuan tertentu”.

2. Karakteristik Sistem Komputer

Menurut Sutabri (2012:20)[5], “Sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun dari karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Komponen Sistem (Components)

Sistem terdiri dari sejumlah komponen dan saling berinteraksi, artinya dengan saling bekerja-sama untuk membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Sistem dapat memiliki sistem lebih besar atau disebut ‘supra sistem’.

b. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup pada sistem merupakan daerah yang membatasi diantara sistem yang satu dengan sistem yang lain atau sistem dalam lingkungan luarnya. Batasan sistem ini, memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai ‘satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan’.

c. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)

Bentuk apapun yang ada di luar batasan sistem (ruang lingkup) yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat bersifat merugikan sistem itu. Dengan demikian, lingkungan luar itu harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan yang merugikan harus dikendalikan supaya tidak mengganggu kalangsungan hidup sistem.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lainnya, disebut dengan penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk pada keluaran dari satu subsistem akan menjadi inputan untuk subsistem lain melalui penghubung sistem. Dengan demikian, dapat terjadi sebuah integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input)

Energi dimasukan ke dalam sistem dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, dalam sebuah unit pada sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan ketika akan mengoperasikan suatu komputernya dan data merupakan signal input yang diolah untuk dijadikan suatu informasi.

f. Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan suatu input bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah sebuah informasi. Informasi ini nanti akan digunakan sebagai inputan untuk pengambilan keputusan (hal yang menjadi input bagi subsitem lain).

g. Pengolahan Sistem (Process)

Sistem dapat mempunyai sebuah proses yang dapat mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh adalah sistem akuntansi. Kemudian dari sistem ini, akan mengolah dalam suatu data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan kepada pihak manajemen.

h. Sasaran Sistem (Objective)

Sistem mempunyai tujuan atau sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan atau sasaran yang pasti maka operasi sistem tidak ada gunanya. Sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang sudah direncanakan.

Sumber : Sutabri (2012,22)
Gambar 2.1. Karakteristik Sistem

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8)[4]sebuah sistem dapat diklasifikasikan dengan beberapa sudut pandang yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Dilihat dari bentuknya, sistem dapat dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sebuah sistem yang tidak dapat dipegang dan dilihat, yang biasa disebut prosedur. Contoh pada sistem abstrak yaitu pembayaran keuangan mahasiswa, sistem akademik, sistem perusahaan, belajar-mengajar dan lain-lain.

Sistem fisik adalah sebuah sistem yang dapat dilihat dan dapat dipegang oleh panca indera manusia. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem dalam perguruan tinggi, sistem dari suatu mesin untuk kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin di perusahaan dan lain-lain.

Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang penting. Sistem abstrak bekerja penting dalam mengelola proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna untuk sistem lain agar bisa berjalan secara optimal. Sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang digunakan untuk mendukung proses yang ada pada suatu organisasi.

b. Sistem Dapat Dipastikan dan Sistem Tidak Dapat Dipastikan

Sistem dapat dipastikan adalah suatu sistem yang input, proses dan output telah ditentukan sejak awalnya. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa input, bagaimana cara prosesnya dan harapan pada output seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau biasanya disebut sistem probabilistik adalah sistem yang belum dapat didefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau semua atau ketiga-tiganya yang belum dapat terdefinisi dengan jelas.

c. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup dan sistem terbuka yang akan membedakannya adalah adakah faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor yang mempengaruhi dari luar maka bisa disebut sistem tertutup namun jika ada pengaruh luar disebut sistem terbuka.

1. Sistem Tertutup


Gambar 2.2. Sistem Tertutup

2. Sistem Terbuka


Gambar 2.3. Sistem Terbuka

d. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

Sistem Manusia dan Sistem Mesin merupakan suatu klasifikasi sistem jika dipandang pada pelakunya. Dengan zaman yang semakin global dan segalanya serba maju ini, tidak seluruh sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung daripada kebutuhan dan penggunaanya sendiri dalam suatu aktivitas.

Sistem Manusia yaitu sistem yang prosedur-prosedur kerjanya hanya dilakukan antara manusia. Misalnya: pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual-beli dalam pasar tradisional, berkomunikasi dengan menggunakan surat, dan lain-lain.

Adapun Sistem Mesin adalah suatu sistem yang dalam proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh: sistem motor, sistem mobil, sistem komputer, sistem dengan mesin industri, dan lain-lain.

e. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Sistem dilihat pada tingkatan kompleksitas dari masalah dibagi menjadi 2, terdiri dari sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem dengan paling sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun juga sedikit. Adapun sistem kompleks yaitu sistem terdapat banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit. Contoh sistem sederhana adalah sistem pada sepeda, dan contoh sistem kompleks yaitu terjadi pada otak manusia.

f. Sistem Dapat Beradaptasi dan Sistem Tidak Dapat Beradaptasi

Sistem yang bisa berdaptasi dengan lingkungannya merupakan suatu sistem mampu untuk bertahan terhadap perubahan lingkungan. Sedangkan, dalam sistem yang tidak beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan menyesuaikan untuk beradaptasi ketika terjadi suatu perubahan dengan lingkungan.

g. Sistem Alamiah Buatan Tuhan dan Sistem Buatan Manusia

Sistem Buatan Tuhan merupakan sistem yang dapat dipastikan sudah sempurna yang tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini. Misalnya: sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain sebagainya. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman serta kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan sesuai dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah. Sering juga disebut human machine system.

h. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi dari suatu sistem jika dilihat dalam pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang akan dibangun dan digunakan untuk sementara waktu. Sebagai contoh: sistem dalam pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sistem tidak dipakai lagi. sehingga pada pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan telah dibuatkan sistem untuk pemilihan presiden baru. Sebaliknya sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai dan untuk jangka yang panjang atau dipakai selamanya, contoh sistem pencernaan atau sistem lalu lintas.

4. Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5) [4], tujuan sistem adalah sebagai sasaran atau hasil yang akan diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi atau lembaga dan sebagainya, pasti mempunyai tujuan yang bermanfaat minimal bagi dirinya sendiri maupun terhadap lingkungan disekitarnya.

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan, tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan dapat tercapai sesuai dengan sasarannya.

Begitu juga sistem yang baik merupakan sistem yang memiliki tujuan dengan jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan demikian, ada kemungkinan besar suatu sistem itu dapat tercapai sesuai dengan keinginan dari apa yang sudah dijadikan sasaran dan tujuannya.

5. Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:27)[2], “Siklus hidup sistem adalah proses evolusioner yang juga diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer”.

Berikut ini adalah fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem, yaitu:

a. Mengenali Adanya Kebutuhan

Sebelum segala sesuatunya itu terjadi, muncul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil dari pengembangan organisasi dan volume yang bertambah atau melebihi batas dari kapasitas sistem yang ada. Pada suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya suatu kejelasan pada kebutuhan sistem yang ada, maka pembangunan sebuah sistem dapat kehilangan arah dan efektifitasnya dapat berdampak bagi organisasi.

b. Pembangunan Sistem

Suatu proses atau suatu perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang muncul dan membangun sebuah sistem sebagian ataupun semuanya agar dapat memenuhi kebutuhan.

c. Pemasangan sistem

Setalah dengan tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem adalah sebagai tahap yang penting dalam daur hidup suatu sistem. Di dalam peralihan dari sebuah tahap pembangunan menuju tingkat operasional, terjadi pemasangan suatu sistem yang sebenarnya merupakan sebuah langkah akhir dari suatu pembangunan sebuah sistem agar sistem dapat berjalan dengan baik.

d. Pengoperasian Sistem

Program-program dari computer dan prosedur-prosedur dalam pengoperasian yang membentuk sebuah sistem informasi seluruhnya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang pada sistem informasi tadi. Ia selalu akan mengalami perubahan-perubahan tersebut karena pertumbuhan pada sebuah kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun untuk kemajuan teknologi. Dalam perubahan, sistem perlu diperbaiki dan diperbaharui agar teknologi berkembang.

e. Sistem Menjadi Usang

Kadang perubahan yang terjadi amat drastis hingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan sebuah sistem yang berjalan. Tiba saatnya secara ekonomis dan teknik pada sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru harus dibangun untuk mengganti suatu sistem yang tidak layak.


Gambar 2.4. Daur Hidup Sistem

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Taufiq (2013:156),[4] “Analisis Sistem merupakan suatu kegiatan mempelajari sistem baik sistem manual atau pada sistem yang sudah komputerisasi secara keseluruhan dengan mulai dari menganalisa sistem, menganalisa suatu permasalahan, desain logic, dan memberikan keputusan pada hasil analisa permasalahan untuk mencari jalan keluar”.

Menurut Rosa (2013:18), “Analisis Sistem adalah suatu bentuk kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat pada bagian mana yang bagus dan tidak bagus, serta kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan memenuhi untuk perancangan sistem yang baru”.

Dengan kedua definisi di atas dapat ditarik kesimpulan, analisis sistem adalah suatu kegiatan dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi agar kebutuhan terpenuhi untuk sistem baru.

Langkah-langkah Analisis Sistem

Menurut Taufiq (2013:159) [4], untuk menganalisis sebuah sistem, supaya hasil analisis dapat lebih maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lainnya. Dalam suatu tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan akan dikelompokkan sesuai dengan langkah-langkah yang dikerjakan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan terus ke dalam rancang bangun sistem informasi. Tahap analisis dipakai setelah perancangan sistem dan sebelum desain sistem.

Beberapa urutan langkah yang digunakan dalam analisa sistem yang digambarkan sebagai berikut: Menurut Whitten L. Jeffery (2004).

Gambar 2.5 Langkah Analisis Sistem


  1. Definisi Lingkup

  2. Definisi Lingkup (Scope Definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Pada metodologi-metodologi lainnya, hal ini disebut Fase Pemeriksaan (Preliminary Investigation Phase), Fase Study (Initial Study Phase), Fase Survey (Survey Phase), dalam Fase Perencanaan (Planning Phase), Komunikasi (Communication), dan inisiasi suatu proyek ataupun pengumpulan terhadap kebutuhan.

  3. Analisis Masalah

  4. Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan juga perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisis masalah menjawab pertanyaan, “Apakah dari suatu masalah tersebut layak untuk dipecahkan!” dan “Apakah sistem baru mampu layak untuk dibangun?”. Dalam metodologi lainnya langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi sistem pada saat ini, langkah penyelidikan secara terinci, atau langkah analisis kelayakan.

    Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami dalam bidang masalah yang cukup baik untuk menganalisis masalah, memahami kerja sistem, identifikasi masalah dan membuat laporan.

  5. Analisis Persyaratan

  6. Beberapa analisis yang belum pengalaman membuat sebuah kefatalan sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan titik ini yaitu mulai melihat banyak solusi alternative, khususnya pada solusi teknis. Salah satu kesalahan yang terjadi dari dalam sistem informasi terbaru ditujukan dari suatu pernyataan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tetapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan dalam sistem. ”Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis dengan suatu sitem baru.

  7. Desain Logic

  8. Tidak semua proyek melingkupi pengembang model-driven, tetapi kebanyakan input beberapa pemodelan sistem. Desain logic lebih lanjut mendokumentasi suatu persyaratan bisnis menggunakan model sistem yang menggambarkan dari struktur data, proses bisnis, pada aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.

  9. Analisa Keputusan

  10. Dari adanya persyaratan bisnis, akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk altenatif berbasis komputer mampu diterapkan dengan teknologi. Maksud analisa keputusan: mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat, merekomendasi dalam sistem target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul ketika ada seseorang telah mendapat visi pada suatu solusi teknik. Tetapi, selalu ada solusi alternatif untuk solusi terbaik.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Verzello/John Reuter III, dengan mengutip pada buku Darmawan (2013:227), “Perancangan Sistem adalah suatu tahap setelah analisis terhadap siklus dari pengembangan sistem seperti pendefinisian daripada kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun dalam implementasi: gambaran jelas apa yang dapat dikerjakan untuk analisa sistem dan bagaimana membentuk suatu sistem tersebut”.

Menurut Al-Jufri (2011:141), “Perancangan Sistem merupakan penentuan dari proses dan data yang dibutuhkan terhadap sistem baru”. Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:197), sebuah metode yang dikenal dengan nama SLDC. (System Development Life Cycle) adalah metode umum dari analisa dan desain.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228) [6], Tahapan perancangan ataupun desain sistem terdapat 2 tujuan utama yang dapat dijelaskan berikut ini:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Dengan memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada suatu pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong dalam sebuah desain sistem yang terperinci).

Kedua tujuan ini jelas berfokus pada suatu perancangan atau desain sistem yang terperinci yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap yang dipakai untuk pembuatan program komputer.

Untuk mencapai sebuah tujuan dengan perancangan sistem ini, seorang analisis sistem harus dapat mencapai sasaran secara jelas yaitu:

  1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami, dan nantinya mudah digunakan. Itu dimaksudkan bahwa data harus mudah ditangkap dan metode-metode yang didapat harus mudah diterapkan, dan informasi pada umumnya harus mudah untuk dihasilkan dan untuk dimengerti.

  2. Desain sistem harus mendukung tujuan utama organisasi di instansi.

  3. Perencanaan sistem harus efektif dan efesien terkait dari tugas-tugas yang dilakukan dengan menggunakan komputer atau pada tugas lain.

  4. Perancangan sistem penting dengan mempersiapkan rancang bangun yang terinci dari masing-masing komponen dengan sistem informasi meliputi sebuah data dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras (hardware devices) dan perangkat lunak (software device) dan juga pengendalian sistem.


Tujuannya dari desain sistem secara umum adalah untuk dapat memberikan gambaran umum kepada user tentang sistem yang baru.

Ada tiga kategori perancangan atau desain sistem yaitu:

  1. Global-Based Systems (mendesain sistem baru dari sistem lama)

  2. Group-Based Systems (sistem mencakup grup dalam organisasi)

  3. Based Systems (sistem didesain khusus untuk satu orang)

Analisis sistem dan desain sistem umumnya dapat bergantung satu dan lainnya. Studi menunjukkan bahwa apa yang dikumpulkan, dianalisis dan dimodelkan selama fase analisis sistem untuk dibuat. Fase analisis sistem adalah investigasi yang berorientasi ke temuan.

Tahap-Tahap Rancangan Sistem

Menurut Al Jufri (2011:141) Langkah-langkah ditahap rancangan yaitu:

  1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinici

  2. Seorang analis harus saling bekerja-sama dengan pemakai dan mendokumentasi dalam rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan di dalam modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk mempersiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap menunjuk ke arah lebih terrinci. Pendekatan top down ini, merupakan ciri pada rancangan terstruktur (structured design) adalah rancang bergerak dari sistem ke subsitem.

  3. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

  4. Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan model dan merek komputer yang dapat menyelesaikan pemrosesan untuk hasil terbaik.

  5. Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

  6. Analis bekerja-sama terhadap manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerjanya dari suatu kendala yang ada.

  7. Memilih Konfigurasi Terbaik

  8. Analis mengevaluasi seluruh konfigurasi dalam subsistem dan menyesuaikan peralatan sehingga membuat satu konfigurasi tunggal. analis merekomendasi pada manajer. Setelah selesai diakhiri di MIS.

  9. Menyiapkan Usulan Penerapan

  10. Analis menyiapakan usulan proposal dengan mengikhtisarkan tugas yang harus dikerjakan, keuntungan yang diinginkan dan biaya.

  11. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

  12. Keputusan untuk terus bagi tahap penerapan sangatlah penting, karena dari usaha ini akan meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Keuntungan sistem diharapkan melebihi biaya, maka akan disetujui.

Gambar 2.6 Diagram Tahap Perancangan

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Darmawan (2012:2) [6], “Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji validitas kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan, menjadi bentuk yang lebih berguna terhadap penerimanya”.

Menurut Taufiq (2013:15) [4], “Informasi adalah sebuah data-data diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”. Berdasarkan kedua definisi di atas, sehingga dapat disimpulkan informasi adalah data yang telah diolah dengan menguji kebenarannya, sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil suatu keputusan.

Klasifikasi Informasi

Menurut Sutabri (2012:34)[7], informasi yang terdapat dari dalam suatu menejemen, dapat diklasifikasikan secara umum, sebagai berikut:

  1. Informasi Berdasarkan Persyaratan

  2. Suatu informasi itu, harus memenuhi persyaratan sebagaimana yang dibutuhkan untuk seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu, informasi manajemen akan diklasifikasi menjadi lebih spesifik yaitu:

    1. Informasi Yang Tepat Waktu

    2. Suatu informasi yang akan datang kepada manajer sebelum sebuah keputusan dapat diambil sebab seperti sudah diterangkan dimuka, informasi merupakan bahan dari pengambilan keputusan.

    3. Informasi Yang Relevan

    4. Suatu informasi yang disampaikan seorang manajer kepada bawahannya haruslah secara relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan kepada pihak penerima. Sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian dan bermanfaat dari pihak penerima.

    5. Informasi Yang Bernilai

    6. Informasi yang berguna di dalam pengambilan sebuah keputusan.

    7. Informasi yang dapat dipercaya

    8. Suatu informasi seharusnya dapat dipercaya dalam manajemen hal ini sangat penting karena menyangkut citra sebuah organisasi, terlebih untuk organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis. Hal ini menentukan tingkat manajemen.

  3. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu

  4. Informasi berdasarkan dimensi waktu diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, informasi tersebut dapat dijabarkan, sebagai berikut:

    1. Informasi masa lalu

    2. Informasi jenis ini adalah tentang peristiwa masa lampau yang meskipun begitu jarang digunakan, namun penyimpanannya pada data strorage yang pengaturan perlu disusun secara rapih, teratur.

    3. Informasi masa kini

    4. Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna untuk informasi masa kini yaitu informasi tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi masa sekarang atau biasanya yang sering disebut “current event”.

  5. Informasi Berdasarkan Sasaran

  6. Informasi berdasarkan sasaran merupakan informasi yang akan ditunjukkan kepada seorang atau kepada kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi atau di luar organisasi. Informasi dalam jenis ini diklasifikasikan dalam beberapa macam, antara lain adalah:

    1. Informasi individual

    2. Informasi ditunjukkan kepada seseorang yang memiliki fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambilan keputusan (decision maker) atau biasanya kepada seseorang yang diinginkan dari padanya tanggapan atas informasi yang diperoleh. Informasi jenis ini disampaikan dengan tatap muka (face-to-face).

    3. Informasi komunitas

    4. Informasi komunitas yaitu informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, bagi kelompok tertentu dimasyarakat.

Nilai dan Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:37)[8],, nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Sebuah informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Tetapi, harus diperhatikan informasi yang digunakan di dalam sebuah sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena mayoritas informasi tidak hanya dinikmati pada satu pihak perusahaan.

Lebih lanjut, sebagian informasi tidak secara persis ditafsirkan keuntungannya dengan sesuatu nilai uang namun dapat ditafsirkan nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai sebuah informasi biasanya dihubungkan dengan analisis Cost Effectivess atau Cost Benefit. Nilai pada informasi yang ini didasarkan atas 10 sifat, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Mudah Diperoleh

  2. Sifat ini menunjukkan suatu informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, contohnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya untuk pengguna atau dari suatu pemakai informasi menjadi sulit untuk mengukurnya.

  3. Luas dan Lengkap

  4. Sifat ini menunjukkan kelengkapan isi informasi. Hal ini tidak hanya mengenai volume akan tetapi terhadap keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, sehingga akan sulit untuk dapat mengukurnya.

  5. Ketelitian

  6. Sifat ini menunjukkan minimnya dari kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume suatu data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, ‘kesalahan pencatatan dan perhitungan’.

  7. Kecocokan

  8. Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan terhadap pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang akan atau sedang dihadapi. Semua keluaran lain tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya, terutama dalam pengambilan keputusan.

  9. Ketepatan Waktu

  10. Menunjukkan tidak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Pada beberapa aspek ketepatan waktu dapat diukur misalnya berapa banyakkah penjualan yang akan ditambah dengan memberikan tanggapan secara langsung kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris. Informasi menjadi tidak berharga jika terlambat diterima.

  11. Kejelasan

  12. Sifat ini untuk menunjukkan keluaran informasi yang terbebas untuk istilah-istilah yang belum atau tidak jelas. Informasi yang jelas itu, memberikan kesempurnaan nilai informasi. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang cukup besar. Mungkin suatu biaya dapat diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut. Kejelasan informasi dalam nilai informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  13. Keluwesan

  14. Sifat ini berkaitan dengan dapat disesuaikannya pada keluaran informasi yang tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit untuk diukur, tetapi dalam banyak hal lain dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  15. Dapat dibuktikan

  16. Sifat ini menunjukkan kemampuan dengan beberapa pengguna atau pemakai informasi untuk dapat menguji keluaran informasi dan sampai kepada kesimpulan yang sama dari sumber data yang diolah.

  17. Tidak Ada Prasangka

  18. Informasi semakin bernilai ketika di dalamnya tidak ada unsur opini, sehingga informasi tidak menjadi bias. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah suatu informasi dan guna mendapatkan ikhtisar yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  19. Dapat Diukur

  20. Pengukuran informasi umumnya untuk mengukur dan melacak kembali validitas sumber data yang digunakan. Untuk menilai suatu informasi dapat dilihat dengan cara memperoleh, isi, bentuk, format, hingga informasi itu sendiri bisa di ukur atau tidak untuk dibuktikan.

Komponen-Komponen Informasi

Menurut Darmawan (2012:5) [6], sebuah informasi bisa dikatakan bermanfaat, dan mampu memberikan pemahaman terhadap orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasar. Apabila dianalisis berdasarkan pendekatan “information system” pada dasarnya, terdapat sekitar enam komponen. Adapun enam komponen-komponen atau jenis-jenis informasi tersebut dapat dijabarkan menjadi beberapa bagian diantaranya sebagai berikut:

  1. Root of Information, adalah komponen akar bagian dalam informasi yang berada pada tahapan awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan oleh pihak pertama, yang artinya suatu proses untuk pengolahan data disampaikan oleh orang yang pertama.

  2. Bar of Information, merupakan komponen batangnya dalam sebuah informasi, yaitu jenis dari informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi diawal mudah dipahami. Contohnya: ketika sedang membaca headline pada sebuah surat kabar maka untuk mampu memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi berikutnya sehingga tujuan pada suatu informasi bisa secara utuh dipahami dan tersampaikan secara jelas di headline.

  3. Branch of Information, merupakan komponen informasi yang dapat dipahami jika informasi sebelumnya telah dimengerti dan dipahami. Sebagai contohnya yaitu: informasi yang merupakan penjelasan kata kunci (keyword) yang telah dituliskan sebelumnya, dalam suatu ilmu eksakta seperti matematika yang pada bentuknya adalah hasil sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan disertai rumus-rumus yang panjang, misalnya dengan berupa petunjuk-petunjuk lanjutan dalam mengerjakan sesuatu atau ketika sedang membaca indeks pada buku.

  4. Stick of Information, yaitu komponen informasi yang bisa dikatakan lebih sederhana dari cabang informasi, umumnya suatu informasi ini merupakan informasi berisi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat melengkapi (supplement) dari suatu informasi yang lainnya. Contohnya: informasi yang tampil ketika seseorang itu telah mampu mengambil kebijakan atau keputusan dalam menyelesaikan masalah atau dalam proses kegiatan. Maka untuk dapat menyempurnakannya, harus memperoleh informasi-informasi untuk pengembangan dengan keterampilan yang telah dimiliki guna melengkapi sebuah informasi.

  5. Bud of Information, yaitu komponen informasi dengan sifatnya yang semi mikro, tetapi keberadaannya sangat berpengaruh sehingga pada masa mendatang dalam jangka waktu yang ke depan suatu informasi ini akan dapat berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi untuk disesuaikan dengan kebutuhannya. Misalnya adalah yang termasuk pada informasi yang ini yaitu informasi tentang masa depan, sebagai contohnya yaitu bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang, serta harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.

  6. Leaf of Information, yaitu komponen informasi dengan menjelaskan suatu informasi pelindung dan menjelaskan lebih pada suatu kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu datang dan muncul. Biasanya informasi ini berkaitan dengan informasi terhadap kebutuhan pokok, informasi yang akan mengabarkan mengenai cuaca, musim, gerhana, suatu gempa, di mana kehadirannya akan segera datang atau muncul. Keenam komponen ini sekaligus merupakan syarat sehingga suatu informasi akan menjadi berkualitas, yaitu berdasarkan datanya yang valid dan reliabel, utuh, sumber pertamanya mampu dipercaya, mutakhir, akurat, dan disimpan sedemikian rupa sehingga mendasari pemahaman seseorang sepanjang waktu seiring pada perkembangan zaman sebagai alat pendukung suatu proses pengambilan keputusan apabila diperlukan. Untuk memahami informasi, tentulah tidak dapat dipisahkan dari apa yang namanya data. Oleh karena itu, untuk dapat memahami konsep informasi dalam hal ini akan dibahas lebih lanjut tentang data, klasifikasi dan pengolahan yang membentuk informasi.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut McLeod mengutip dari buku Yakub (Yakub, 2012:5), “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian. data berupa fakta dan angka secara relatif tidak berarti untuk pemakai”.

Menurut Kumorotomo (2010:11), “Data yaitu suatu fakta yang tidak digunakan pada proses keputusannya, dicatat dan diarsipkan tanpa ada maksud untuk diambil kembali dari suatu pengambilan keputusan”.

Menurut Sutabri (2012:72) [9], “Data merupakan suatu kenyataan yang menggambarkan runtutan dari kejadian dan kesatuan yang nyata.” Berdasarkan dari pendapat ahli di atas, disimpulkan bahwa data yaitu suatu fakta dari bentuk yang mentah dan harus diolah lebih lanjut.

Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:12)[10], beberapa data itu dapat diklasifikasi berdasarkan jenis, sifat, sumber. Dengan penjelasan dari klasifikasi data yang disebutkan menurut jenis, sifat, sumber akan diuraikan berikut ini:

  1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data, yaitu:

    1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data) adalah hasil dari penghitungan atau jumlah tertentu. Pada dasarnya, dari klasifikasi termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.

    2. Data Ukur (Measurement Data) yaitu data yang menunjukan dari ukuran tentang nilai sesuatu. Seperti sebuah angka yang ditujukan alat barometer atau termometer itu yaitu hasil proses pengukuran.

  2. Klasifikasi Data Menurut Sifat Data, yaitu:

    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data) adalah data yang berisi suatu penggolongan yang mempunyai hubungan terhadap penjumlahan.

    2. Data Kualitatif (Qualitative Data) adalah data yang berisi sebuah penggolongan yang dalam hubungannya mempunyai kualitas atau sifat tertentu.

    Penggolongan fakultas-fakultas terhadap universitas negeri menjadi exacta dan fakultas non-exacta merupakan sebuah pemisahan menurut sifatnya. Penggolongan fakultas pada sistem.

  3. Klasifikasi Data Menurut Sumber Data, yaitu:

    1. Data Internal (Internal Data)

    2. Data internal adalah data yang orisinal, yang artinya data itu sebagai hasil observasi yang dilakukan, bukan data hasil karya observasi dari orang lain. Misalnya: data pegawai, data keuangan.

    3. Data Eksternal (External Data)

    4. Data eksternal merupakan data hasil observasi orang lain. Seseorang dapat menggunakan data sebagai keperluan, walaupun data itu hasil kerja orang lain. Data ekstertnal dibagi 2 jenis yaitu:

      1. Data Eksternal Primer (Primary External Data)

      2. Data eksternal primer adalah data dengan bentuk ucapan lisan atau tulisan dari orang yang melakukan sebuah observasi.

      3. Data Eksternal Sekunder (Secondary External Data)

      Data eksternal sekunder adalah data yang akan diperoleh bukan dari orang lain untuk melakukan sebuah observasi tetapi melalui seseorang, conoh: penggunaan produk oleh konsumen.

Pengolahan Data

Menurut Sutabri (2012:6)[11], pengolahan data dapat diuraikan, berikut ini:

  1. Penyimpanan Data (Data Storage) meliputi Pekerjaan Pengumpulan (Filing), Pencarian (Searching), untuk Pemeliharaan (Maintenance)Data disimpan di dalam suatu tempat yang biasanya dinamakan file. File bisa berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lainnya. Sehingga pada suatu catatan (record) dapat saling berhubungan satu dengan yang lainnya mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Agar memperoleh kemudahan untuk Pencarian data (Searching) dari dalam file, maka file tersebut dibagi menjadi 2 (dua) jenis file, yaitu:

    1. File Induk (Master File)

    2. Data permanent yang umumnya hanya dibentuk satu kali saja dan digunakan untuk pengolahan data, contohnya: nama, nim, alamat.

    3. File Transaksi (Detail File)

    4. Data-data temporer terhadap suatu periode atau pada suatu bidang kegiatan atau periode yang dihubungkan dengan bidang kegiatan.

  2. Penanganan Data (Data Handling) meliputi berbagai kegiatan, misal pengecekan, perbandingan, pemilihan, peringkasan dan penggunaan. Pengecekan data mencakup pemeriksaan data yang muncul di dalam berbagai daftar yang berhubungan atau yang datang dengan berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber tersebut dan mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan akan dilakukan dengan kegiatan dari pemeliharaan file (file maintenance). Penggunaan data (data manipulating) adalah kegiatan dalam menghasilkan informasi.

Bentuk Data

Menurut Yakub (2012:5) [12], data dibentuk dengan 5 aspek berikut, yaitu:

  1. Data berupa teks, bisa terdiri dari huruf, angka, simbol, dan lainnya.

  2. Data yang terformat, misalnya data pada tanggal atau data pada jam.t

  3. Citra (Image), data dalam bentuk gambar, grafik, foto, dan lainnya.

  4. Audio, data dalam bentuk suara misal suara manusia, suara musik.

Hirarki Data

Menurut Yakub (2012:6) [13], Hirarki data dapat dibagi dalam level berikut:

  1. Elemen Data

  2. Elemen data adalah satuan untuk data terkecil yang tidak dapat dipecah menjadi unit lain yang bermakna, istilah lainnya dari elemen data pada basis data relasional seperti dari field, kolom, item, atribut.

  3. Record

  4. Record yaitu gabungan pada sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain rekaman dalam basis data adalah baris atau tupel.

  5. File

  6. File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut yang sama namun berbeda isinya, dan secara logic berkaitan. Istilah lain dari file pada basis data relasional itu berkas, tabel, relasi.

    Jadi, sebuah informasi tanpa adanya data maka informasi tidak akan terbentuk. Dari sedemikian besar dan pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data sangat dipengaruhi terhadap keluaran dari informasi yang terbentuk.

Konsep Dasar Komunikasi Data

Definisi Komunikasi data

Komunikasi data adalah bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer-komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital.

Elemen-elemen yang terkandung dalam proses komunikasi data, tidak terlepas dari elemen-elemen dasar pada proses komunikasi secara umum, yang dapat digambarkan pada model komunikasi, seperti terlihat pada gambar dibawah ini

Komponen Komunikasi Data

Sumber: materitkj (2014)
Gambar 2.7. Proses Komunikasi Data

yang menunjukkan konsep komunikasi secara umum, menjelaskan pihak mana yang melakukan pengiriman informasi, bagaimana informasi tersebut disampaikan ke pihak lain yang bertindak sebagai penerima informasi, serta pihak mana yang bertindak sebagai komponen penerima informasi.

Model Komunikasi ini terdiri atas lima komponen yang saling melengkapi satu sama lain ketika proses komunikasi terjadi, lima komponen tersebut adalah Komponen Sumber, Pengirim, Sistem Transmisi, Penerima dan Tujuan pengiriman informasi.

Untuk lebih jelasnya rincian serta penjelasan dari 5 komponen komunikasi data adalah sebagai berikut :

  1. Sumber (source)

  2. Alat/komponen yang membangkitkan data atau informasi yang akan di transmisikan, dapat berupa alat input pada komputer. Alat ini dapat mengubah informasi audio, video atau teks menjadi satuan data untuk di proses pada sistem komputer.

  3. Pengirim (transmitter)

  4. Alat untuk memproses data atau informasi yang berasal dari sumber (source) agar dapat di salurkan oleh sistem/media transmisi. Bentuk fisik nya dapat berupa komputer personal yang dapat mengolah segala bentuk informasi, atau secara khusus dapat berupa pesawat telepon untuk komunikasi dengan informasi berupa suara (voice).

  5. Sistem Transmisi

  6. KBerupa jalur transmisi tunggal (single transmission line) atau jalur kompleks (complex network) yang menghubungkan sistem sumber dengan sistem tujuan, secara fisik dapat berupa media wireline atau media wireless.

    Jalur transmisi tunggal, maksudnya adalah antara perangkat pengirim dan penerima satu jenis media dalam satu segmen jaringan.Sedangkan maksud dari jalur kompleks adalah perangkat pengirim dan penerima dihubungkan oleh satu sistem

  7. Penerima (receiver)

  8. Alat untuk menerima sinyal dari sistem transmisi dan memproses menjadi informasi yang dapat ditangkap/ diproses oleh tujuan. Fisiknya dapat berupa komputer personal untuk fungsi informasi secara umum.

  9. Tujuan (destination)

  10. Menangkap informasi yang dihasilkan oleh penerima, informasi yang diterima oleh perangkat tujuan selanjutnya diubah menjadi jenis informasi yang sama dengan informasi yang dikirimkan, Software aplikasi digunakan untuk menjembatani informasi ini menuju pengguna jaringan komputer.

  11. Protokol

  12. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur komunikasi data. Ini merupakan kesepakatan antara perangkat yang saling berkomunikasi. Tanpa protokol, dua perangkat mungkin akan terhubung tapi tidak dapat berkomunikasi, orang yang berbicara Prancis tidak dapat dipahami oleh orang yang berbicara bahasa Jepang.

Karakteristik dasar komunikasi data:
  1. Pengiriman

  2. Sistem harus mengirimkan data ke tujuan yang sesuai. Data harus diterima oleh perangkat yang dimaksudkan atau pengguna dan hanya oleh perangkat atau pengguna.

  3. akurasi

  4. Sistem harus memberikan data yang akurat. Data yang telah diubah dalam transmisi dan meninggalkan sumber,data yang tidak dikoreksi tidak dapat digunakan.

  5. ketepatan waktu

  6. Sistem harus mengirimkan data pada waktu yang tepat. Terlambat nya dikirimkannya data maka tidak akan berguna. Dalam kasus video dan audio, pengiriman waktu yang tepat berarti memberikan data seperti yang diproduksi atau seperti aslinya, dalam urutan yang sama ketika dibuat, dan tanpa penundaan yang signifikan. Semacam ini disebut pengiriman transmisi real-time.

  7. jitter

  8. Jitter mengacu pada variasi waktu kedatangan paket. Ini adalah keterlambatan yang tidak merata dalam pengiriman paket audio atau video. Sebagai contoh, mari kita asumsikan bahwa paket video yang dikirim setiap 3D ms. Jika beberapa dari paket datang dengan delay 3D ms dan yang lain dengan delay 4D ms, akan menghasilkan kualitas yang tidak merata dalam video tersebut.


Representasi Data
  1. Teks

  2. Dalam komunikasi data, teks direpresentasikan sebagai pola bit, urutan bit.Pola Set bit yang berbeda telah dirancang untuk merepresentasikan simbol teks. Setiap set disebut kode, dan proses yang merepresentasikan simbol-simbol disebut coding. Hari ini, sistem pengkodean umum disebut Unicode, yang menggunakan 32 bit untuk merepresentasikan sebuah simbol atau karakter yang digunakan dalam setiap bahasa di dunia. American Standard Code for Information Interchange ( ASCII ),beberapa dekade yang lalu dikembangkan di Amerika Serikat, sekarang merupakan 127 karakter pertama dalam Unicode dan juga disebut sebagai Dasar Latin.

  3. Bilangan

  4. Bilangan juga direpresentasikan dengan pola bit. Namun, kode seperti ASCII tidak digunakan untuk merepresentasikan angka, dengan menggunakan nomor yang langsung dikonversi ke bilangan biner untuk menyederhanakan operasi matematika.

  5. Gambar

  6. Gambar juga diwakili oleh pola bit. Dalam bentuk yang paling sederhana, gambar terdiri dari matriks piksel ( elemen gambar ), di mana setiap pixel adalah titik kecil. Ukuran pixel tergantung pada resolusi. Sebagai contoh, sebuah gambar dapat dibagi menjadi 1000 pixel atau 10.000 piksel. Dalam kasus kedua, ada representasi yang lebih baik dari gambar ( baik resolusi), tetapi lebih banyak memori yang dibutuhkan untuk menyimpan gambar.

    Setelah gambar dibagi menjadi pixel, setiap pixel diberikan sebuah pola bit. Ukuran dan pola nilai tergantung pada gambar. Untuk gambar yang terbuat dari hanya titik hitam-putih ( misalnya, papan catur ), pola I- bit dapat merepresentasikan pixel.

    Jika gambar tidak terbuat murni piksel hitam putih dan murni, Anda dapat meningkatkan ukuran pola bit untuk memasukkan skala abu-abu. Misalnya, untuk menunjukkan empat tingkat skala abu-abu, Anda dapat menggunakan pola 2-bit. Sebuah pixel hitam dapat dirpresentasikan dengan 00, piksel abu-abu gelap dengan 01, piksel abu-abu terang dengan 10, dan piksel putih oleh 11.

    Ada beberapa metode untuk mewakili gambar berwarna. Salah satu metode ini disebut RGB, disebut demikian karena setiap warna terbuat dari kombinasi dari tiga warna primer: red,green dan blue. Intensitas warna masing-masing diukur, dan pola bit dibuat untuk itu. Metode lain adalah disebut YCM, di mana warna terbuat dari kombinasi tiga warna primer lain: yellow, cyan, dan magenta.

  7. Audio

  8. JAudio mengacu pada rekaman atau penyiaran suara atau musik. Audio dengan sifat yang berbeda dari teks, angka, atau gambar. Hal ini terus menerus, tidak terpisah. Bahkan ketika kita menggunakan mikrofon untuk mengubah suara atau musik ke sinyal elektrik, kita membuat sinyal secara kontinyu.

  9. Video

  10. Video mengacu pada rekaman atau penyiaran gambar atau film. Video yang baik dapat diproduksi dengan entitas kontinu ( misalnya, oleh kamera TV ), atau dapat berupa kombinasi gambar, setiap entitas yang diskrit, diatur untuk menyampaikan gagasan yang bergerak.


Aliran data

Komunikasi antara dua perangkat dapat berupa simpleks, half-duplex, atau full-duplex seperti ditunjukkan pada Gambar.

  1. Simplex

  2. Gambar 2.8. Komunikasi data Simplex

    Dalam mode simplex, komunikasi searah, seperti pada jalan satu arah. Hanya satu dari dua perangkat pada link dapat mengirimkan data, yang lain hanya dapat menerima. Keyboard dan monitor tradisional adalah contoh perangkat simpleks. Keyboard hanya dapat memperkenalkan input; monitor hanya dapat menerima output. Mode simpleks dapat menggunakan seluruh kapasitas saluran untuk mengirim data dalam satu arah.

  3. Half- Duplex

  4. Gambar 2.9 Komunikasi Data Half-Duplex

    Dalam mode half-duplex, setiap stasiun dapat mengirimkan dan menerima, tetapi tidak pada waktu yang bersamaan. Bila satu perangkat ada yang mengirim, yang lain hanya dapat menerima, dan sebaliknya. Mode half-duplex adalah seperti jalan satu jalur dengan lalu lintas yang memperbolehkan lalu lintas dari kedua arah. Ketika mobil berjalan dalam satu arah, mobil yang ke arah lain harus menunggu. Dalam transmisi half-duplex, kapasitas seluruh saluran radio telah diambil alih oleh ari dua perangkat transmisi pada waktu itu. Walkie- talkie dan (city band) CB radio,keduanya adalah sistem half-duplex.

    Mode half-duplex digunakan dalam kasus dimana tidak ada kebutuhan untuk komunikasi dua arah pada saat yang bersamaan, seluruh kapasitas saluran dapat dimanfaatkan untuk satu arah.

  5. Full- Duplex

  6. Gambar 2.10. Komunikasi Data Half-Duplex

    Dalam mode full-duplex ( juga disebut duplex ), kedua stasiun dapat mengirim dan menerima secara bersamaan. Mode full-duplex seperti jalan dua arah dengan lalu lintas yang mengalir di kedua arah pada waktu yang sama. Dalam mode full-duplex, sinyal akan ditempatkan pada satu arah dari kapasitas link: dengan sinyal menuju arah yang lain. Sharing seperti ini dapat terjadi dalam dua cara: Entah link harus mengandung dua jalur transmisi secara fisik terpisah, satu untuk mengirim dan yang lain untuk menerima, atau kapasitas saluran dibagi antara sinyal yang berjalanan di kedua arah.

    Salah satu contoh umum dari komunikasi full-duplex adalah jaringan telepon. Ketika dua orang berkomunikasi dengan saluran telepon, maka dapat berbicara dan mendengarkan pada saat yang sama.

    Mode full- duplex digunakan ketika komunikasi di kedua arah diperlukan sepanjang waktu. Kapasitas saluran

Standarisasi Protokol

Beragamnya berbagai komponen dan perangkat komputer dalam suatu jaringan, membutuhkan suatu standard protokol yang dapt digunakan oleh beragam perangkat tersebut. Modedl OSI (Open Systems Interconnection) dikembangkan oleh ISO(International Organization for Standardization) sebagai model untuk arsitektur komunikasi komputer, serta sebagai kerangka kerja bagi pengembangan standard-standard protokol. Model OSI terdiri dari tujuh lapisan, yaitu :

Gambar. 2.11. OSI Layers
  1. Application Layer

  2. Merupakan lapisan yang menyediakan akses ke lingkungan OSI bagi pengguna serta menyediakan layanan informasi terdistribusi.

  3. Presentation Layer

  4. Menyediakan keleluasaan terhadap proses aplikasi untuk bermacam-macam representasi data. Juga melakukan proses kompresi dan enkripsi data agar keamanan dapat lebih terjamin.

  5. Session Layer

  6. Menyediakan struktur kontrol untuk komunikasi diantara aplikasi-aplikasi; menentukan, menyusun, mengatur dan mengakhiri sesi koneksi diantara aplikasi-aplikasi yang sedang beroperasi.

  7. Transport Layer

  8. Menyediakan transfer data yang handal dan transparan diantara titik-titik ujung; menyediakan perbaikan end to end error dan flow control.

  9. Network Layer

  10. Melengkapi lapisan yang lebih tinggi dengan keleluasaan dari transmisi data dan teknologi-teknologi switching yang dipergunakan untuk menghubungkan sistem; bertugas menyusun, mempertahankan, serta mengakhiri koneksi.

  11. Data Link Layer

  12. Menyediakan transfer informasi yang reliabel melewati link fisik; mengirimi block (frame) dengan sinkronisasi yang diperlukan, kontrol error, dan flow control.

  13. Physical Layer

  14. Berkaitan dengan transmisi bit stream yang tidak terstruktur sepanjang media physical (physical medium); berhubungan dengan karakteristik prosedural, fungsi, elektris, dan mekanis untuk mengakses media fisikal.

Tujuan Komunikasi Data
  1. Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar efesien, tanpa kesalahan dan ekonomis dari suatu tempat ketempat yang lain

  2. Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukung dari jarak jauh (remote computer use)

  3. Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi maupun sentralisasi

  4. Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai macam sistem komputer

  5. Mengurangi waktu untuk pengolahan data

  6. Mendapatkan data langsung dari sumbernya (mempertinggi kehandalan)

  7. Mempercepat penyebarluasan informasi.

Faktor - faktor pertimbangan Komunikasi Data
  1. Pengsinyalan

  2. Pengsinyalan (signalling) adalah suatu prosedur atau protokol yang harus dilaksanakanter lebih dahulu sebelum pengiriman informasi dimulai.

  3. Transmisi

  4. Media transmisi harus efesien dan dapat melayani berbagai jenis alat. Karakteristik transmisi :

    1. lebar frekwensi yang dapat ditampung

    2. redaman

    3. daya yang dapat ditampung

    4. waktu yang dibutuhkan

  5. Cara Penomoran

  6. Penomoran harus unik dan mengikuti rekomendasi atau persetujuan dari pihak tertentu.

  7. Cara menyalurkan hubungan (routing)

  8. Menentukan policy ( kebijaksanaan ) bagaimana suatu hubungan akan dilaksanakan.

  9. Cara menghitung biaya (tarif)

  10. Menentukan struktur harga bagi jasa pelayanan yang harus dibayarkan.

Telekomunikasi & Pengolahan Data

Komunikasi data merupakan gabungan 2 macam teknik, yaitu  :

Teknik telekomunikasi & teknik pengolahan data.

Teknik telekomunikasi adalah semua kegiatan yg berhubungan dg penyampaian informasi.Sedangkan teknik pengolahan data adalah semua kegiatan yg berhubungan dg manipulasi atau pengolahan data, spt : entry, edit, delete, searching, dll.

Secara umum komunikasi data dpt dikatakan sbg proses pengiriman data (informasi) yg telah diubah ke dlm suatu kode2 tertentu yg telah disepakati melalui media listrik atau elektro optik dari suatu titik ke titik yg lain (dari pengirim ke penerima).

Gambar 2.12 Komunikasi Data Konvensional
Gambar 2.13 Komunikasi Data Off-Line
Gmbar 2.14 Komunikasi Data On-Line
Komponen Dasar Sistem Komunikasi Data

Komponen dasar sistem komunikasi data minimal ada 3 macam, yaitu : Pengirim (Transceiver), Media Transmisi dan Penerima (Receiver)

Gambar2.15 Saluran Transmisi
Perbedaan Data Analog dan Data Digital

Pada kesempatan hari ini saya ingin share komunikasi data tentang data analog dan data digital. Bagaimana sebuah data di kirim dari sumber(source) bisa sampai ke tujuan (destination). berikut adalah dasar-dasar dari bagaimana data di komunikasikan, ada sinyal analog dan sinyal digital.

  1. Data Analog

  2. Sinyal analog disebut juga broadband merupakan gelombang elektronik yang bervariasidan secara kontinyu di transmisikan melalui beragam media tergantung frekuensinyaa. Sinyal analog bisa dirubah ke bentuk digital dengan dimodulasi terlebih dahulu. Dua parameter terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.

    • Amplitudo : ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.

    • Frekuensi : jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.

    • Phase : besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.

    Gambar 2.16. Data Analog


    Data Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor pengganggu atau penghalang. Analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan. Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik.

    Kecepatan gelombang ini disebut dengan Hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik. Misal dalam satu detik gelombang dikirim sebanyak 1000, maka disebut dengan 1000 Hertz.

    Kekurangan sistem analog ini adalah pengiriman sinyal agak lambat dan sering terjadi error.

    Signal analog dapat digunakan dalam media tertutup seperti kabel coaxial, TV kabel dan kabel tembaga . Signal analog dapat pula digunakan melalui medium terbuka seperti gelombang mikro, telepon rumah tanpa kabel dan telepon seluler. kelemahan sinyal analog :

    semakin jauh jarak semakin lemah sinyal. (bisa diatasi dengan penguat sinyal atau amplifier) rentan terhadap intrefensi listrik atau noise” dari dalam jalur. Kabel listrik, petir dan mesin-mesin listrik semua menginjeksikan noise dalam bentuk elektrik pada signal analog

  3. Data Digital

  4. Sinyal Digital disebut juga baseband .Sebagai ganti gelombang maka signal pada sistem digital ditransmisikan dalam bentuk bit bit biner. Sistem biner adalah sistem on – off (atau sistem 1 – 0 ), jadi bila ada tegangan atau on maka di angkakan 1, sedang bila tidak ada tegangan atau off maka diangkakan 0. Meski memiliki kelemahan terhadap nosie inteferensi listrik apabila jarak semakin jauh, namun signal digital masih dapat diperbaiki atau “direparasi” artinya dengan cara membangkitkan ulang bit-bit tersebut dengan tidak meregenerasi noise.


Gambar 2.17. Data Digital
Gambar 2.18. Data Digital

Perbedaan Analog dengan Digital :


Tabel 2.1. Berbedaan Analog sama Digital

Konsep Dasar Monitoring

Definisi Monitoring

“Monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan dengan rutin mengenai kemajuan pada project yang akan berjalan atau kegiatan memantau sebuah perubahan proses dan output project” (Khana: 2013) [14].

“Monitoring yaitu kegiatan dalam melakukan pengawasan pada suatu program atau kinerja terhadap suatu kelompok dalam organisasi”. (Nikolaos Bourbakis, Kosntantina S. Nikita, Ming Yang: 2013. Vol 1)[15].

Berdasarkan dari kutipan di atas, dapat disimpulkan monitoring yaitu kegiatan memantau yang dilakukan untuk kemajuan suatu project yang sedang berjalan dengan tujuan memaksimalkan bagi sumber daya.

Proses dasar untuk pemantauan (monitoring) ini, meliputi 3 tahap yaitu:

  1. Menetapkan Standar Pelaksanaan

  2. Pengukuran Pelaksanaan

  3. Menentukan deviasi antara pelaksanaan dengan standar dan rencana.

Fungsi Monitoring

Fungsi Monitoring

  1. Ketaatan (Compliance) monitoring menentukan apakah tindakan administrator, staf, dan semua mengikuti standar yang ditetapkan.

  2. Pemeriksaan (Auditing) monitoring menetapkan bahwa pelayanan diperuntungkan bagi pihak tertentu telah mencapai target mereka.

  3. Laporan (Accounting) menghitung sebuah hasil perubahan sosial.

  4. Penjelasan (Explanation) yang membantu memberikan informasi.

Konsep Dasar Keamanan

Definisi Keamanan

Menurut Ibisa dikutip dari buku Sutabri (2012:196) Tujuan dari Pengamanan sistem informasi adalah untuk meyakinkan integritas, atau kelanjutan dan kerahasiaan untuk pengolahan data. Keuntungan dengan meminimalkan resiko harus diimbangi terhadap biaya yang dikeluarkan untuk tujuan pengamanan ini. Oleh karena itu, biaya untuk pengamanan terhadap keamanan sistem komputer merupakan sebuah hal yang wajar.

Perusahaan harus dapat mengurangi terjadinya suatu resiko dan memelihara keamanan sistem komputerisasi pada sebuah tingkatan dan level yang dapat diterima. Reputasi organisasi dapat dinilai masyarakat apabila dapat diyakini oleh integritas informasi (Integrity), Kerahasiaan informasi (Confisentiality), ketersediaan dalam informasi (Availability).

Dapat disimpulkan bahwa “keamanan informasi” adalah upaya untuk mengamankan aset informasi terhadap ancaman yang akan hadir. Sehingga keamanan informasi secara tidak langsung mampu menjamin sebuah kontinuitas dalam bisnis, mengurangi resiko-resiko yang terjadi, mengoptimalkan pengembalian untuk investasi (Return On Investment).

Klasifikasi Keamanan

Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dari suatu sistem informasi adalah klasifikasi keamanan sistem informasi. Menurut Ibisa, yang dikutip di dalam sebuah buku Sutabi (2012:198), “Informasi dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kriteria yang harus kita perhatikan”.

  1. Sangat Rahasia (Top Secret)

  2. Bila informasi ini disebarluaskan maka akan dapat berdampak sangat parah terhadap suatu keuntungan berkompentensi dan strategi bisnis organisasi. Contohnya: dari informasi jenis top secret, rencana organisasi bisnis, strategi marketing, rincian atau dari ramuan bahan yang menghasilkan material, bahan baku tertentu dan strategi bisnis.

  3. Konfidensial (Confidential)

  4. Apabila informasi ini disebarluaskan maka ia dapat merugikan privasi perorangan, merusak reputasi organisasi. Misalnya informasi jenis confidential: konsolidasi penerimaan, biaya keuntungan beserta informasi lain menghasilkan unit kerja keuangan organisasi, strategi marketing, teknologi, rencana produksi, promosi, dan gaji karyawan.

  5. Restricted

  6. Informasi ini hanya ditunjukkan kepada orang-orang tertentu dengan menopang bisnis organisasi. Contoh: informasi restricted, informasi bisnis organisasi, strategi marketing yang dapat diimplementasikan. peraturan organisasi, strategi harga penjualan, serta strategi promosi.

  7. Internal Use

  8. Informasi ini hanya boleh digunakan oleh pegawai perusahaan untuk melaksanakan tugasnya. Contohnya: prosedur, buku panduan.

  9. Public

  10. Informasi ini dapat disebarluaskan kepada umum melalui jalur yang resmi. Contoh informasi ini: public corporate announcements, internal korespondensi tidak harus dari pengontrolan atau screening

Konsep Dasar Pengontrolan

Pengontrolan didefinisikan sebagai keseluruhan dari proses kegiatan penilaian terhadap objek kontrol ataupun untuk kegiatan tertentu dengan tujuan memastikan apakah suatu pelaksanaan tugas dan juga fungsi objek dalam kontrol kegiatan tersebut sudah sesuai dengan apa yang ditentukan.

Definisi Pengontrolan

Menurut Erinofiardi (2012:261), “Suatu system control bekerja otomatis pada suatu proses kerja berfungsi untuk mengendalikan proses tanpa adanya suatu bentuk campur tangan dengan manusia (otomatis)”.

Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata dasar kontrol. Kata kontrol berarti adalah pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Sedangkan pengontrolan adalah proses mengontrol (mengawasi, memeriksa), untuk pengawasan, pemeriksaan.

Industri yang modern saat ini, sangat membutuhkan tenaga ahli perencanaan dari sistem pengendali dan perancangan dari desain sistem pengendali, termasuk teknisi yang profesional sebagai operator. Tidak menutup suatu kemungkinan bahwa mereka dapat berasal dari berbagai disiplin ilmu untuk saling berhubungan, karena teori sistem pengendali modern dikembangkan untuk mengatasi kerumitan sistem pengendalian menuntut kecepatan dan ketelitian tinggi memberi hasil output optimal.

Ada 2 jenis sistem pengendali ditanamkan pada alat elektronik, yaitu Sistem Pengendalian Loop Terbuka (Open-loop Control System) dan Sistem Pengendalian Loop Tertutup (Closed-loop Control System).

Jenis-Jenis Pengontrolan
  1. Sistem Kontrol Loop Terbuka

  2. Menurut Erinofiardi (2012:261), “Sistem kontrol loop terbuka adalah sebuah sistem kontrol yang keluarannya atau outputnya tidak mempengaruhi terhadap aksi pengontrolan. Untuk sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”

    Gambar 2.19. Sistem Pengendali Loop Terbuka


    Gambar diagram blok di atas menunjukan bahwa dalam sistem tersebut tidak dilihat adanya proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali itu memproses masukan dan mengirim ke alat terkendali.

  3. Sistem Kontrol Loop Tetutup

  4. Menurut Erinofiardi (2012:261), “Sistem kontrol loop tertutup adalah suatu sistem kontrol yang dalam sinyal keluarannya memiliki pengaruh secara langsung terhadap aksi dari pengendalian yang akan dilakukan.” Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah ada suatu sinyal umpan-balik. Sinyal umpan-balik merupakan sinyal keluaran atau sebuah fungsi keluaran yang juga turunan-turunannya, dan diumpankan pada elemen kendali untuk memperkecil kesalahan serta membuatkan keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

    Gambar 2.20. Sistem Pengendali Loop Tertutup


    Gambar diatas, menyatakan hubungan antara masukan dengan keluaran dalam sebuah loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan suatu sinyal umpan balik menghasilkan sebuah sinyal selisih atau sinyal kesalahan dan untuk selanjutnya akan dapat dikirimkan ke dalam sebuah elemen pengendali yang nantinya dapat menciptakan suatu sinyal keluaran dan dikirimkan ke alat terkendali. Sinyal selisih atau sinyal kesalahan dan untuk selanjutnya akan dapat dikirimkan ke dalam sebuah elemen pengendali yang nantinya dapat menciptakan suatu sinyal keluaran dan dikirimkan ke alat terkendali.

Konsep Dasar Otomatis

Definisi Otomatis

Menurut Saputra, Dedy Cahyadi dan Awang Harsa Kridalaksana di kutip pada sebuah Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 3 (2010:3), mengatakan bahwa “Perangkat otomatis yang dimaksud adalah perangkat dan suatu alat yang digunakan membantu dari kelancaran proses otomatis.

Menurut Santoso [16], Martinus dan Sugiyanto dalam Jurnal FEMA Vol. 2 (2013:17), “Otomasi adalah proses dengan secara otomatis mengontrol operasi elektronika yang dapat mengganti manusia mengambil keputusan.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa otomatis merupakan proses mengontrol operasi dalam sistem elektronika.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville dan Sawyer (1997) dalam buku Siahaan (2012:66), “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan pada aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan dalam sistem dengan melalui komunikasi oleh pihak yang punya urusan bagi pengembangan sistem”.

Menurut Guritno [17], dan dkk (2011:302), “Elisitasi adalah sebuah rancangan yang didesain berdasarkan sistem baru yang diharapkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berdasarkan kedua pengertian di atas, akan diambil kesimpulan bahwa elisitasi yaitu suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem serta pihak yang terkait dengan pengembangan sistem.

Tahap-Tahap Elisitasi

Menurut pendapat Guritno Suryo, Sudaryono Untung Rahardja (2011:302), elisitasi dapat dilakukan dengan tiga tahap, sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Elisitasi tahap I, berisikan semua rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Elisitasi tahap II, adalah suatu hasil pengklasifikasian elisitasi dari tahap I berdasarkan metode pada MDI. Metode MDI bertujuan memisah rancangan sistem penting dan harus ada dalam sistem baru dengan rancangan sistem yang disanggupi penulis untuk dieksekusi. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai sebuah metode pada MDI:

    1. M dalam MDI berarti Mandatory (bagian pada sistem yang penting). Maksudnya: requirement tersebut harus tetap ada dan selain itu tidak boleh dihilangkan ketika saat merancang serta membuat sistem baru.

    2. D dalam MDI berarti Desirable (bagian yang tidak terlalu penting). Maksudnya: requirement itu tidak terlalu penting, boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan di dalam pembentukan sistem maka dapat menjadikan suatu sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I dalam MDI berarti Inessential. (bagian yang terdapat di luar sistem) Maksudnya yaitu: requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas dan adalah sebuah bagian yang berada di bagian luar sistem.

    4. Elisitasi Tahap III

    5. Elisitasi tahap III, adalah suatu hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement itu dengan option I dalam metode MDI. Kemudian, seluruh requirement yang tersisa itu diklasifikasikan kembali melalui metode TOE dijabarkan berikut ini:

    1. T dalam TOE artinya Teknikal. Maksudnya yaitu: bagaimana tata cara atau teknikal pembuatan requirement pada sistem diusulkan?

    2. O dalam TOE artinya Operasional. Maksudnya yaitu: bagaimana tata cara penggunaan requirement sistem itu akan dikembangkan?

    3. E dalam TOE artinya Ekonomi Maksudnya yaitu: berapakah biaya yang diperlukan untuk membangun requirement di dalam sistem?

    4. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option berdasarkan sifatnya, yaitu HML dengan penjelasan sebagai berikut:

    1. High (H): yang berarti sulit untuk dapat dikerjakan, karena teknik pembuatan maupun pada pemakaiannya sulit. Sehingga membuat biaya mahal. Maka pada suatu requirement itu, harus dieleminasi.

    2. Middle (M): yang berarti dari requirement itu mampu dikerjakan.

    3. Low (L): yang berarti dari requiremet tersebut mudah dikerjakan, dengan pembuatannya yang mudah, maka tidak perlu dieliminasi.

  5. Final Draft Elisitasi

  6. Final Draft elisitasi maksudnya adalah suatu hasil akhir yang dicapai dengan suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai suatu dasar di dalam pembuatan sistem yang akan dikembangakan.

Tujuan Elisitasi Kebutuhan

Menurut Leffingwel (2000) dikutip dari suatu bukunya Siahaan (2012:67), suatu elisitasi kebutuhan mempunyai beberapa tujuan, yaitu:

  1. Mengetahui masalah apa saja yang harus dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (System Boundaries). Akan dijelaskan, yaitu:

  2. Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangatlah ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan dari developer akan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan batsan-batasannya. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang akan dibangun sesuai pada lingkungan operasional saat ini. Identifikasi atau persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi yang berikutnya. Identifikasi pemangku kepentingan, kelas pengguna, tujuan dan tugas, use case dalam pemilihan batasan.

  3. Melakukan suatu identifikasi yaitu siapa saja pemangku kepentingan.

  4. Sebagaimana yang disebut dari bagian sebelumnya, instansiasi pada pemangku kepentingan antara lain adalah Konsumen atau Klien (yang akan membayark sistem), Pengembang (yang akan merancang, membangun, merawat suatu sistem), dan Pengguna (yang beriteraksi dengan sistem sehingga mendapatkan hasil untuk pekerjaan mereka). Pada sistem yang bersifat interaktif, pengguna akan memegang peran penting dalam proses elisitasi. Pada umumnya, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga dalam bagian pada proses elisitasi adalah menidentifikasi dari kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pada pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna cacat dan lain-lain.

  5. Identifikasi tujuan sistem adalah sasaran-sasaran yang harus dicapai.

  6. Tujuan merupakan sasaran dalam sistem yang harus terpenuhi. Penggalian high level goals untuk awal proses pengembangan sangat penting. Penggalian terhadap tujuan lebih terfokus kepada ranah dari masalah dan terhadap kebutuhan dalam suatu pemangku kepentingan itu daripada solusi yang dimungkinkan untuk suatu masalah tersebut.

Langkah-langkah Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dikutip dari bukunya Siahaan (2012:75), berikut ini adalah langkah untuk elisitasi kebutuhan:

  1. Identifikasi terhadap orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan dari sebuah organisasi mereka. Menilai kelayakan dari bisnis dan teknis bagi sistem yang diusulkan.

  2. Menentukan lingkungan teknis, ke mana sistem akan ditempatkan.

  3. Identifikasi ranah suatu permasalahan.

  4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan

  5. Meminta partisipasi dari banyak orang.

  6. Menidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.

  7. Membuat skenario penggunaan terhadap pelanggan dan pengguna.


Masalah dalam Elisitasi

Menurut Nuseibeh and Eastbrook (2000), dikutip dari bukunya Siahaan (2012:68), tahap pada elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini dipengaruhi tiga masalah: Masalah Cakupan, Masalah Pemahaman, Masalah Perubahan.

  1. Masalah Ruang Ringkup

  2. Pelanggan atau pengguna menentukan detail teknis yang tidak penting sebagai batasan sistem yang mungkin akan membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.

  3. Masalah Pemahaman

  4. Terjadi saat pelanggan atau pengguna tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan dalam sistem, pemahaman yang sedikit dan tidak memiliki pemahaman yang penuh terhadap ranah masalah.

  5. Masalah Perubahan

  6. Perubahan kebutuhan pada waktu ke waktu. Dalam membantu mengatasi masalah ini, Perekayasa Sistem (System Engineers) harus melaksanakan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.

Konsep Dasar Sistem Komputer

Pengertian sistem komputer adalah suatu jaringan elektronik yang terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras yang melakukan tugas tertentu seperti menerima input, memproses input, menyiapkan peritah-perintah, dan menyediakan output dalam betuk informasi dan juga bias diartikan element-element yang terkait untuk menjalankan suatu aktivitas dengan menggunakan computer. Pada Arsitektur Von Neumann menggambarkan computer dengan empat bagian utama : Unit Aritmatika dan Logis (ALU), unit kontrol, memori dan alat masukan dan hasil (secara kolektif dinamakan I/O. Bagian ini dihubungkan oleh berkas kawat, “bus”)

Terdapat bagian utama yaitu sebagai berikut :

  1. ALU (Arithmatic Logic Unit)

  2. Control Unit

  3. Memory

  4. Input/ Output (I/O)

  5. Arsitektur Von Neumann (atau mesin von neumann) adalah arsitektur yang diciptakan oleh John Von Neumann (1903/1957). Arsitektur ini digunakan oleh hampir semua komputer saat ini :

    Ditinjau dari jenis set instruksinya, ada dua jenis arsiektur komputer, yaitu :

  1. CISC adalah singkatan dari (Complex Intruction Set Computer) dimana prosesor tersebut memiliki set instruksi yang kompleks dan lengkap. CISC sendiri adalah salah satu bentuk arsitektur yang menjalani beberapa intruksi dengan tingkat yang rendah. Misalnya intruksi tingkat rendah tersebut adalah operasi aritmatika, penyimpanan pengambilan dari memor. Tujuan utama dari arsitektur CISC adalah melaksanakan suatu perintah cukup dengan beberapa baris bahasa mesin sedikit mungkin. Hal ini bias tercapai dengan cara membuat prangkat keras prosesor mampu memahami dan menjalankan beberapa rangkaian operasi. Sebuah prosesor CISC sudah dilengkapi dengan sebuah instruksi khusus, yang diberi nama MULT. Saat dijalankan, instruksi akan membaca dua nilai dan menyimpanya ke-2 register yang berbeda, melakukan perkalian operan di unit eksekusi dan kemudian mengambalikan lagi hasilnya ke register yang benar. Jadi instruksinya cukup satu saja. Contoh prosesor CISC adalah : System/360, VAX, PDP-11, varian Motorola 68000, dan CPU AMD dan Intel x86.

  2. MULT adalah hal ini lebih dikenal sebagai complex instruction atau instruksi yang kompleks. Bekerja secara langsung melalui memori komputer dan tidak memerlukan instruksi lain seperti fungsi baca maupun menyimpan. Satu kelebihan dari sistem ini adalah kompiler hanya menerjemahkan instruksi-instruksi bahasa tingkat tinggi kedalam sebuah bahasa mesin. Karena panjang kode instruksi relative pendek, hanya sedikit saja dari RAN yang digunakan untuk menyimpan instruksi-instruksi tersebut.

  3. RISC adalah singkatan dari (Reduced Instruction Set Computer) berarti kumpulan instruksi yang disederhanakan merupakan sebuah arsitektur komputer atau arsitektur komputasi modern dengan instruksi-instruksi dan jenis eksekusi yang paling sederhana. Perbedaan yang signifikan dari RISC ini adalah tidak ditemui instruksi assembly atau dikenal dengan bahasa mesin sedangkan itu banyak sekali dijumpai di CISC.

  4. Arsitektur ini digunakan pada komputer dengan kinerja tinggi, seperti komputer vektor. Selain digunakan dalam komputer vektor, desain ini juga di implementasikan pada prosesor komputer lain, seperti pada beberapa mikroprosesor Intel 960, Itanium (IA64) dari Inter Comporation, Apha AXP dari DEC, R4x00 dari MIPS Corporation, Power PC dan arsitektur POWER dari International Busuness Machine.

    Selain itu, RISC juga umuma dipakai pada Advanced RISC Machine (ARM) dan Strong ARM (termasuk di antaranya adalah Intel XScale), SPARC dan Ultra SPARC dari Sun Microsysms, serta PA-RISC dari Hewlett-Packard. Selain RISC, desain Central Processing Until yang lain adalah CISC (Complex Instruction Set Computing), yang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti Komputasi Kumpulan Instruksi yang kompleks atau rumit. Cara sederhana untuk melihat kelebihan dan kelemahan dari arsitektur RISC adalah dengan langsung membandingkanya dengan arsiterktur pendahuluanya yaitu CISC.

    Ciri-ciri RISC :

    1. Instruksi berkurang tunggal ukuran yang umum adalah 4 byte

    2. Jumlah mode pengalamatan data yang sedikit, biasanya kurang dari lima buah

    3. Tidak terdapat pengalamatan tak langsung

    4. Tidak terdapat operasi yang menggabungkan operasi load/store dengan operasi aritmatika (misalnya, penambahan dari memori, penambahan kememori)

Teori Khusus

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut Simarmata (2010:62) [18], “Prototype adalah bagian sebuah produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan dan perubahan cepat dalam pembangunan prototype”.

Menurut Wiyancoko (2010:120), “dari prototipe dapat didefinisi sebagai model produk dapat mewakili hasil produksi yang sebenarnya”.

Dari definisi diatas tersebut, dapat disimpulkan bahwa prototype adalah contoh dalam produk atau sistem dalam bentuk yang sebenarnya untuk dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasi produk sebenarnya.

Jenis-Jenis Prototype

Menurut Simarmata (2010:64) [18], Jenis-jenis Prototype dibagi dua, yaitu: Rapid Throwaway Prototype

Pendekatan pengembangan dari perangkat lunak/keras yang ini dipopulerkan oleh Gomaa dan Scoot (1981) yang sekarang ini telah digunakan secara lebih luas oleh industri-industri, terutama di dalam pengembangan sebuah aplikasi. Pendekatan ini umumnya digunakan dengan item yang beresiko tinggi (high-risk) atau juga dengan sistem yang belum dipahami secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype “quick and dirty” sanggup dibangun, diverifikasi oleh konsumen, dan dibuang hingga dari prototype yang diharapkan tercapai sampai pada saat proyek berskala besar dimulai.

Prototype Evolusioner

Dalam pendekatan prototype evolusioner, sebuah prototype itu didasarkan dari kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype kemudian diubah dan juga dievolusikan daripada dibuang. Prototype yang dibuang biasanya digunakan dari aspek sistem yang dimengerti secara luas dengan dibangun diatas dasar kekuatan tim pengembang. Prototype ini didasarkan dengan kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang dengan sebuah aplikasi. (Hough, 1993).

Kelebihan dan Kelemahan Prototype

Kelebihan dan Kelemahan Prototype adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2. Kelebihan dan Kekurangan Prototype

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut I Putu Eka Agus Eka Pratama dan Sinung Suakanto (2015:20) Internet atau Interconnection Networking merupakan jaringan komputer yang terluas, dengan seluruh cakupan seluruh planet bumi ini. Di jaringan internet terdapat beberapa buah Wide Area Network (WAN), di mana pada setiap WAN tersebut terdapat MAN (Metropolitan Area Network) pada setiap MAN tersebut.

Menurut Darma, Jarot S, dkk. (2009:1) [19], secara harfiah, internet (kependekan dari Interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung satu sama lain. Hubungan melalui suatu system antar perangkat komputer untuk lalu lintas data itulah yang dinamakan network. Mungkin anda mengenal istilah LAN </i>(Local Area Network)</i>, yang menghubungkan komputer-komputer dalam area tertentu, seperti kantor, sekolah, atau warnet. Internet kurang lebih seperti itu, hanya dalam area yang sangat luas, yaitu seluruh dunia. Jadi, komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah tak terbatas, disebut internet.

Menurut Ananda (2009:1) [20], “Internet adalah rangkaian komputer yang terhubung satu sama lain”. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah yang tak terbatas.

Sejarah Internet

Menurut Wikipedia, Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.

Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya. Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.

Konsep Dasar Elektronika

Definisi Elektronika

Menurut Oscar (2012:10) [21], “Rangkaian elektronika merupakan rangkaian yang dibentuk dalam berbagai macam komponen elektronika yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat membentuk suatu system rangkaian elektronika terpadu”, seperti dalam komponen Raspberry Pi.

Komponen Pasif Elektronika

Menurut Rusmadi (2011:10)[22], bahwa “Komponen pasif adalah komponen-komponen pada elektronika yang apabila dialiri listrik tidak menghasilkan tegangan misalnya: perubahan tegangan, pembalikan fasa, penguatan dan lain-lain”. Seperti resistor, kapasitor, dan induktor.

Yang termasuk dalam komponen elektronika pasif adalah Resistor, Kapasitor, Relay, Motor DC, lampu dan AC. Adapun deskripsi uraian dengan penjelasan komponen elektronika pasif berdasarkan dari buku teknik listrik dasar otomotif, diantaranya:

  1. Resistor

  2. Resistor disebut juga tahanan atau hambatan berfungsi untuk menghambat suatu arus listrik yang akan melewatinya. Satuan harga resistor adalah Ohm (1MΩ (mega ohm) = 1000 KΩ (kilo ohm) = 106 Ω (ohm)). Resistor dibagi 2 jenis, yaitu: Resistor Tetap

    Resistor tetap, resistor dari nilai hambatannya relatif tetap, biasanya terbuat dari karbon, kawat atau paduan dari logam. Nilai hambatannya ditentukan oleh di tebalnya dan panjangnya lintasan karbon. Panjang lintasan karbon dapat bergantung pada kisarnya suatu alur yang berbentuk spiral.

    Resistor memiliki batas kemampuan daya, misalnya: 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt, dsb. Artinya, resistor dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai dayanya. Berikut ini, adalah gambar dan simbol dalam resisor tetap:

    Tabel 2.3 Komponen dan Simbol Resistor Tetap
    Sumber: Dickson Kho (2014)

    Berdasarkan bentuk dan proses pemasangannya pada PCB (Printed Circuit Board), resistor terdiri dari 2 bentuk: komponen axial/radial dan komponen chip. Untuk bentuk komponen axial/radial, nilai-nilai resistornya diwakili oleh kode warna sedangkan pada komponen chip, nilai-nilainya diwakili oleh kode tertentu, sehingga mudah untuk dibaca.

    Alat yang dapat digunakan untuk mengukur nilai suatu resistor yaitu dengan alat Pengukur Ohm Meter atau MultiMeter, satuan nilai resistor adalah Ohm (Ω). Seperti dikatakan sebelumnya itu, nilai resistor axial diwakili oleh warna yang dalam tubuh (body) dari resistor. Gelang warna emas dan perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lain, sebagai tanda gelang terakhir. Gelang terakhir ini adalah nilai toleransi bagi nilai resistor. Umumnya, ada 4 atau 5 gelang yang ada di tubuh resistor:

    Tabel 2.4. Warna Kode Resistor Axia
    Sumber: Dickson Kho (2014)
  3. Perhitungan Resistor 4 Gelang Warna

  4. Gambar 2.21. Resistor 4 Gelang Warna
    Sumber: Dickson Kho (2014)

    Masukkan angka langsung kode warna Gelang ke-1, dan masukkan angka langsung di kode warna Gelang ke-2, dan masukkan jumlah nol di kode warna gelang ke-3 atau dipangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n) seperti: 105 yang merupakan toleransi dari nilai untuk resistor tersebut.

    Contoh :

    • Gelang ke 1 : Coklat = 1

    • Gelang ke 2 : Hitam = 0

    • Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan10n atau 105

    • Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%

    Sehingga, didapatkanlah hasilnya untuk nilai resistor tersebut diantaranya, sebagai berikut: 10 x 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 M Ohm dengan toleransi sebesar 10% (Perak). Perhitungan Resistor 5 Gelang Warna.

    Gambar 2.22. Resistor 4 Gelang Warna
    Sumber: Dickson Kho (2014)

    Masukkan angka langsung kode warna Gelang ke-1, masukkan angka langsung pada kode warna Gelang ke-2, masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3, masukkan Jumlah nol pada kode warna Gelang ke-4 atau dengan dipangkatkan angka tersebut 10 (10n) seperti: 105.

    Contoh :

    • Gelang ke 1 : Coklat = 1

    • Gelang ke 2 : Hitam = 0

    • Gelang ke 3 : Hijau = 5

    • Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol; atau kalikan 105.

    • Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%

    Sehingga didapatkanlah hasilnya untuk nilai Resistor itu diantaranya, sebagai berikut: 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 Mohm, dan pada toleransinya 10% (Perak). Gelang pertama dan seterusnya secara berturut-turut menunjukan besar nilai satuan, gelang terakhir yaitu faktor pengalinya. Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resistor selain besar resistensi, itu besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, sehingga akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W = I2 x R watt. Semakin besar ukuran fisik dari resistor menunjukan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya, dipasar tersedia ukuran 1/8, ¼, 1, 2, 5, 10, 20 watt. Resistor yang terdapat disipasi daya 5, 10, 20 watt umumnya berbentuk kubus memanjang persegi empat dan berwarna putih, namun ada juga dari bentuk yang silinder. Tetapi biasanya untuk resistor ukuran besar ini, nilai pada resistansinya dicetak langsung dibadannya ex: (100Ω/5W).

  5. Resistor Variabel

  6. Resistor variabel yaitu resistor yang besar hambatan dapat diubah-ubah. Resistor ini dapat dibagi jadi 2 macam:

    VR/Linear atau perubahan sudut putar linear terhadap nilai resistansi, (ex: penerapan digunakan pada sensor.)

    VR Logaritmis atau perubahan sudut putar logaritmis, terhadap nilai resistansi, (ex: penerapan dengan audio.)

    Tabel 2.5. Variabel Resistor
    Sumber: Dickson Kho (2014)
  7. Kapasitor

  8. Kapasitor yaitu suatu komponen elektronika yang akan menyimpan dan melepaskan energi listrik. Kemampuan dari menyimpan muatan listrik di dalam kapasitor disebut dengan kapasitansi atau kapasitas. Seperti halnya resistor atau dalam hambatan, kapasitor dapat terbagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu:

    1. Kapasitor Tetap

    2. Kapasitor tetap merupakan kapasitor yang memiliki nilai kapasitas tetap. Berikut adalah simbol kapasitas tetap:

      
Gambar 2.23. Simbol Kapasitor


      Kapasitor bisa dibedakan dari bahan yang digunakan sebagai lapisan diantara lempeng-lempeng logam disebut, dielektrikum. Dielektrikum tersebut, bisa berupa: keramik, mika, mylar, kertas, polyster atau film. Biasanya, kapasitor dari bahan diatas nilainya kurang dari 1 mikrofarad (1mF).

      Table 2.6. Variabel Resistor


      Sumber: Dickson Kho (2014)



      Satuan kapsitor yaitu farad dimana 1 farad = 103mF = 106 mF = 109 nF = 1012 pF. Untuk lebih tahu besarnya nilai kapasitor atau kapasitansi pada kapasitor bisa dibaca melalui kode angka dalam badan kapasitor itu, yang terdiri dari 3 angka, (angka pertama, dan kedua menunjuk angka atau nilai, angka ketiga menunjuk faktor pengali jumlah 0) dan satuan yang digunakannya, merupakan pikofarad (pF). 



      Contoh: pada badan kapasitor tertulis 103, itu berarti nilai kapasitor itu adalah 10 x 103 pF = 10 x 1000 pF = 10 nF = 0,01 mF. Kapasitor tetap yang mempunyai nilai lebih dari atau sama dengan 1mF itu: kapasitorelektrolit (elco). Kapasitor ini memiliki polaritas, yakni: (kutub positifdan kutub negatif) dan biasanya disebutkan tegangan kerjanya. Misalnya: 100mF 16V artinya elco memiliki kapasitas 100 dan dalam tegangan kerjanya tidak boleh melebihi 16 volt. Berikut ini simbol kapasitor elektrolit, yang disebut (elco):

      Gambar 2.27. Kapasitor Elco
      Sumber: Dickson Kho (2014)

    3. Kapasitor Tidak Tetap

    4. Kapasitor tidak tetap adalah kapasitor yang memiliki nilai kapasitas dapat diubah-ubah, kapasitor ini terdiri dari:


      Kapasitor Trimer
Kapasitor yang nilai kapasitas dapat diubah-ubah dengan jalan memutar sebuah porosnya, dengan obeng.

      Gambar 2.28. Kapasitor Trimer
      
Sumber: Dickson Kho (2014)

  9. Relay

  10. 



    Relay adalah sebuah komponen-komponen (rangkaian) elektronika yang bersifat elektronis dan juga sederhana serta tersusun oleh suatu saklar, lilitan dan poros besi. Penggunaan relay ini di dalam perangkat-perangkat elektronika sangatlah banyak. Terutama dari peralatan yang bersifat elektronis atau automatis. Misalnya: TV, Lampu, AC otomatis dan lain-lain.

    Gambar 2.29. Relay

    Cara kerja komponen ini diawali dari mengalirnya arus listrik melalui koil, lalu membuat medan magnet sekitarnya, sehingga mampu merubah posisi saklar yang ada di relay itu, sehingga itu memberikan arus listrik lebih besar. Keutamaan komponen sederhana ini yaitu dari bentuknya yang minimal, seperti pemakaian yang dapat menghasilkan arus lebih besar.

    



    Pemakaian rangkaian relay dalam perangkat-perangkat elektronika mempunyai keuntungan yaitu, dapat mengontrol sendiri arus dan juga tegangan listrik yang diinginkan, dapat memaksimalkan besarnya tegangan listrik hingga mencapai batas maksimalnya, Dapat menggunakan baik saklar maupun untuk koil lebih dari satu, disesuaikan dengan kebutuhannya. 



Komponen Aktif Elektronika



Menurut Rusmadi (2011:33) [22], bahwa “Komponen aktif adalah Komponen yang apabila dialiri aliran listrik akan menghasilkan sesuatu tenaga baik berbentuk penguatan maupun pengaturan aliran

listrik yang melaluinya”. Seperti dioda, transistor, tranducer (sensor) dan thyristor. 



Komponen elektronika aktif hanya bekerja ketika ada catu daya. Yang termasuk komponen ini yaitu, dioda, transistor, IC. Berikut ini, uraian dengan deskripsi komponen elektronika aktif, berdasarkan dari buku teknik listrik dasar otomotif, diantaranya: 



  1. Dioda (PN Junction)


  2. Dioda adalah suatu semikonduktor dengan hanya dapat menghantarkan arus listrik dan tegangan pada satu arah saja. Bahan pokok untuk pembuatan dioda yaitu germanium (Ge), silium/silikon (Si). Dioda terdiri dari:



    1. Dioda Kontak Titik

    2. Dioda ini, dipergunakan mengubah frekuensi tinggi menjadi frekuensi rendah. Contoh tipe dioda ini, misalnya: OA 70, OA 90, dan 1N 60. Simbol dari dioda kontak titik:

      Gambar 2.30. Dioda Kontak Titik
    3. Dioda Hubungan

    4. Dioda ini, dapat mengaliri arus listrik/tegangan yang besarnya hanya satu arah. Dioda ini biasa digunakan untuk menyearahkan arus dan tegangan. Dioda ini, mempunyai tegangan maksimal dan arus maksimal, contoh: dioda tipe 1N4001 ada dua jenis, berkapasitas 1A/50V dan 1A/100V. Simbol dioda hubungan sama dengan (simbol kontak titik). 


  3. Dioda Zener

  4. Dioda zener adalah dioda yang bekerja pada daerah breakdown atau pada daerah kerja reverse bias. Dioda ini, banyak digunakan dalam pembatas tegangan (stabilisator) tegangan. Tipe dari dioda zener dibedakan oleh tegangan pembatas, ex: 12V, berarti dioda zener dibatasi tegangan lebih besar di 12V, atau jadi 12V. Simbol dari dioda zener:

    Gambar 2.31. Dioda Zener 

  5. Dioda Pemancar (LED)

  6. LED adalah kepanjangan dari Light Emitting Dioda (Dioda Pemancar Cahaya). Dioda ini, dapat memancarkan cahaya, bila diberikan tegangan sebesar 1,8V dengan arus 1,5V mA. LED banyak digunakan sebagai lampu indikator dan peraga (display). Berikut ini, adalah Simbol dari LED:

    Gambar 2.32. Bentuk dan Simbol LED 

  7. Transistor


  8. Transistor pada umumnya terdiri dari 3 buah kaki yang masing-masing kaki diberi nama: emitor, basis dan kolektor. Transistor memiliki 2 jenis yaitu: transistor bipolar dan transisto unipolar. Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki 2 persambungan kutub, sedangkan untuk transistor unipolar, adalah transistor yang hanya terdapat 1 buah kutub. Transistor bipolar dapat diibaratkan dengan dua buah dioda yang tergambar dari gambar 2.26 yang terllihat, dibawah ini:

    Gambar 2.33. Transistor Bipolar
  9. Transistor Unipolar

  10. Transistor unipolar yang juga disebut dengan FET (Field Effect Transistor), dengan terdiri dari JFET kanal N, JFET kanal P, MOSFET kanal N dan juga MOSFET kanal P.

    Gambar 2.34 Transistor Unipolar
  11. IC (Integrated Circuit)

  12. IC dapat didefinisikan sebagai kumpalan dari beberapa komponen hingga ribuan komponen elektronika yang berupa transistor, resistor dan komponen elektronika yang lain dan membentuk rangkaian elektronika dan juga fungsi rangkaian elektronika tertentu, dikemas dengan kemasanyang kompak dan kecil dalam suatu pin atau kaki sesuai dengan fungsinya. Kemasan itu kemudian dapat disebut Integrated Circuit (IC).

    Gambar 2.35. Integrated Circuit (IC)

    Untuk mempermudah pemakaian IC maka dibentuklah suatu bentuk standard, seperti: SIP (Single Inline Package) dan DIP (Dual Inline Package). Untuk kaki IC seperti DIP susunannya terdiri dari: dua jalur simetris yaitu: 8, 14, 16 dll. 

Kaidah pembacaan kaki IC sama semua dari produsen seperti dari gambar pembacaan susunan kaki IC dibawah ini:

    Gambar 2.36. Membaca Kaki IC 


Konsep Dasar Pengujian

Definisi Black Box

Menurut Siddiq (2012:4), “Pengujian dalam black box adalah pengujian dari aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur dari logika internal software apakah software berfungsi dengan benar”.

Menurut Budiman (2012:4), “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan dalam sebuah spesifikasi perangkat lunak. Data uji dapat dibangkitkan, dieksekusi pada software dan kemudian keluaran software diuji apakah sesuai yang diharapkan”.

Metode pengujian black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan dalam pengujian kinerja, spesifikasi serta antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Black Box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai alur internal (internal path), struktur atau implementasi di dalam suatu software under test (SUT). Karena itu, dengan ada uji coba di black box memungkinkan suatu pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih semua syarat fungsional pada program.

Uji coba pada black box berusaha untuk menemukan kesalahan dengan beberapa kategori, diantaranya dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

  2. Kesalahan interface

  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

  4. Kesalahan performa

  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

Uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja membiarkan struktur kontrol sehingga pada perhatiannya difokuskan dalam suatu informasi domain. Untuk mengaplikasikan uji coba dengan black box yang menghasilkan sekumpulan kasus yang diuji harus dapat memenuhi suatu kriteria. Uji coba di rancang untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana validitas fungsional diuji?

  2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

  3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

  4. Bagaimana batasan-batasan kelas data di isolasi?

  5. Berapa rasio data & jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

  6. Apa akibat yang timbul kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

  7. Sehingga di dalam uji coba black box harus melewati beberapa proses. Uji proses black box tersebut, dapat dipaparkan sebagai berikut:

  1. Menganalisis kebutuhan serta spesifikasi perangkat lunak (software).

  2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan akan menghasilkan suatu output yang benar atau sebaliknya jenis input memungkinkan dapat menghasilkan output salah pada perangkat lunak yang sedang di uji.

  3. Menentukan output untuk suatu jenis input.

  4. Pengujian akan dilakukan dengan suatu input yang telah benar-benar diseleksi.

  5. Pembandingan dilakukan dari output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

  6. Menentukan fungsionalitas seharusnya ada dari software yang diuji.

Metode Pengujian Dalam Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian black box, berikut diantaranya:

  1. Equivalence Partioning

  2. Equivalence Partioning yaitu suatu metode uji coba dengan black box yang membagi sebuah domain input dari program menjadi beberapa kelas data dalam kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji coba penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (contohnya: kesalahan pemrosesan pada seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain untuk sebuah kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

  3. Boundary Value Analysis

  4. Sejumlah besar kesalahan cendrung terjadi di dalam batasan domain input daripada nilai tengah. Dari alasan ini, Boundary Value Analysis (BVA) dibuat bertujuan sebagai suatu teknik uji coba. BVA mengarahkan pada suatu pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA adalah sebuah desain teknik kasus uji yang melengkapi equivalence partioning. Daripada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dalam suatu domain output.

  5. Cause-Effect Graphing Techniques

  6. Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik dari kasus uji coba untuk menyediakan representasi singkat terhadap kondisi logikal dan juga aksi yang bisa berhubungan. Versi sederhana dari simbol graph cause-effect terdapat hubungan causes ci dengan effects ei. Lainnya merupakan batasan relationship diaplikasi dalam causes dan effects.

  7. Comparison Testing

  8. Dalam beberapa situasi di mana keandalan sebuah software amat kritis serta beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika softwareredundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan spesifikasi yang sama. Setiap versi bisa diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan semuanya memberikan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara paralel dengan perbandingan dengan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent sebuah software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuatkan walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dengan sistem. Versi independent ini yaitu basis dari teknik black box testing yang disebut Comparison Testing.

Sample and Robustness Testing

  1. Sample Testing

  2. Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dalam suatu kelas ekuivalen, seperti mengintegrasikan sebuah nilai dalam kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih kemungkinan dipilih pada urutan tertentu atau interval tertentu.

  3. Robustness Testing

  4. Pengujian Ketahanan (Robustness Testing) adalah sebuah metodologi jaminan mutu difokuskan dalam pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga bisa digunakan dalam menggambarkan proses verifikasi kebenaran terhadap pengujian.

Behavior Testing dan Performance Testing

  1. Behavior Testing

  2. Hasil dari uji tidak akan dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sesekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, contohnya dari suatu pengujian struktur data stack.

  3. Performance Testing

  4. Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program dan untuk beroperasi secara benar dengan dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya saja: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja beserta kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahapan spesifikasi atau desain. bisa digunakan menguji batasan lingkungan program.

Requirement Testing

  1. Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dari suatu perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi dalam suatu tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

  2. Requirement Testing dapat melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang berhubungan dengan program.

Endurance Testing

Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sudah pas pada spesifikasi kebutuhan. Spesifikasi kebutuhan pengujian tersebut didefinisikan pada tahap spesifikasi suatu desain.

Konsep Dasar Mikrokotroller

Definisi Mikrokontroler

Menurut Dipranonoto (2010:3), “Mikrokontroler adalah sebagai single chip komputer yang memiliki kemampuan untuk diprogram dan digunakan untuk tugas-tugas yang berorientasikan control dari sistem”.

Menurut Syahwil (2013:53) [23], “Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Didalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori, dan perlengkapan input-output.” Menurut pendapat Saefullah, jurnal CCIT Vol.2 No.3 (2013:1), “Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran juga kendali dari program yang dapat ditulis dan dihapus secara khusus, cara kerjanya yaitu membaca dan menulis data”.

Dari definisi tersebut, maka disimpulkan bahwa mikrokontroler adalah sebuah alat elektronika digital berbentuk single chip komputer, yang didalamnya terdapat sebuah inti prosesor, memori, dan perlengkapan input-output.

Karakteristik Mikrokontroller

Menurut pendapat Saefullah, jurnal CCIT Vol. 2 No. 3 (2013:2) mikrokontroler mempunyai karakteristik yang dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:

  1. Memiliki program khusus yang disimpan di memori untnuk aplikasi tertentu, dan program mikrokontroler, dan program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada PC.

  2. Konsumsi daya kecil

  3. Rangkaiannya sederhana dam kompak.

  4. Harganya murah, karena komponennya sedikit.

  5. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Latch.

  6. Lebih tahan pada suatu situasi dan kondisi lingkungan yang ekstrim, contohnya yaitu : temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.

Fitur-Fitur Mikrokontroller

Menurut Syahrul (2012:15), [30], ada beberapa fitur-fitur yang umum ada pada mikrokontroler yang bisa dijelaskan, berikut ini:

  1. RAM (Random Access Memory)

  2. RAM digunakan mikrokontroler sebagai media simpan variabel/Memori dan bersifat volatile artinya bisa kehilangan semua atau seluruh data, jika tidak dapat catu daya.

  3. ROM (Read Only Memory)

  4. ROM digunakan sebagai kode memori karena terdapat fungsi tempat menyimpan program yang diberikan oleh user.

  5. Register

  6. Register berfungsi untuk media simpan nilai-nilai yang digunakan dari proses yang telah disediakan mikrokontroler. ex: variabel program, I/O, dan komunikasi serial.

  7. Special Funtion Register

  8. Adalah register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalan mikrokontroler dan register ini terletak di bagian RAM.

  9. Input dan Output Pin

  10. Pin Input adalah bagian yang memiliki fungsi sebagai penerima sinyal luar dan pin ini dihubungkan ke berbagai media input. Ex: keypad, sensor, keyboard, dan sebagainya. Sedangkan, pin Output adalah bagian yang berfungsi untuk keluarkan sinyal, pada hasil proses algoritma mikrokontroler.

  11. Interrupt

  12. Interrupt merupakan suatu bagian pada mikrokontroler yang memiliki fungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi sehingga ketika program sedang running (berjalan), nantinya program tersebut, akan diinterupsikan dan melayani interupt dengan menjalankan sebuah program melalui alamat yang ditunjukkan sampai selesai, untuk nanti dijalankan lagi.


Menurut Malik dan dkk (2010:3) [24], terdapat beberapa jenis atau macam-macam interrupt yang terdapat pada suatu mikrokontroler yang diantaranya adalah: Interrupt Eksternal, Interupt timer, Interrupt serial, dapat dijelaskan dibawah ini:

  1. Interrupt Eksternal: terjadi saat ada input di pin interrupt.

  2. Interrupt Timer: terjadi saat waktu tertentu telah dicapai.

  3. Interrupt Serial: Interrupt ini, dapat terjadi ketika adanya penerimaan data atau data receipt bagi komunikasi serial.

Jenis-Jenis Mikrokontroler

Menurut Syahwil (2013:57) Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroler. Pembagian ini didasarkan pada kompleksitas intruksi- intruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu, yaitu RISC dan CISC.

  1. RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Intruksi yang dimiliki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak.

  2. CISC merupakan kependekan dari Complex Instruction Set Computer. Intruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya.

Konsep Dasar Raspberry Pi

Definisi Raspberry Pi

Raspberry Pi adalah sebuah komputer berukuran kecil sebesar kartu kredit yang terhubung ke televisi dan sebuah keyboard. Komputer kecil ini akan digunakan pada proyek-proyek elektronik dan hal lainnya yang bisa dilakukan oleh suatu komputer desktop seperti sebagai mesin pengolah kata, games, dan perangkat ini juga mampu memainkan video beresolusi tinggi. diakses dari situs Raspberry Pi: http:raspberrypi.org, Richardson and Wallace (2013), menjelaskan bahwa ada beberapa cara yang dapat dilakukan dengan Raspberry Pi diantaranya sebagai berikut:

  1. General Purpose Computing

  2. Perlu diingat bahwa Raspberry Pi adalah sebuah komputer dan kenyataan yaitu memang dapat digunakan sebagai sebuah komputer. Setelah perangkat ini siap untuk digunakan kita dapat memilih untuk booting langsung dari dalam GUI (Graphical User Interface) dan di dalamnya terdapat suatu web browser dan juga install aplikasi gratis.

  3. Learning to Program

  4. Raspberry Pi pada dasarnya di tunjukan sebagai edukasi untuk mengajak anak-anak belajar dan untuk mendorong anak-anak dalam bereksperimen dengan komputer. Perangkat ini juga sudah terpasang dengan interpreters dan compilers dari banyak bahasa pemograman. Untuk pemula telah disediakan Scratch, bahasa pemograman dengan grafik dari MIT. Kita dapat menulis program untuk Raspberry Pi dan dengan berbagai macam bahasa seperti C, Java, Perl, Ruby, Python.

  5. Project Platform

  6. Raspberry Pi berbeda dengan komputer pada dasarnya, karena dari kemampuan dalam berinteraksi untuk proyek-proyek elektronik.

    Tabel 2.7. Spesifikasi Raspberry Pi
    Sumber: Richardson and Wallace


    Gambar 2.36. Model Raspberry Pi


    Berdasarkan pada Gambar 2.36 yang ada di atas, Raspberry Pi mempunyai beberapa bagian yang dapat diklasifikasikan antara lain:

    1. Processor dan GPU

    2. Processor yang digunakan untuk suatu Raspberry Pi 3 adalah ARM Cortex-A53 dengan spesifikasi 64-bit Quad-Core, dan kecepatan clock sebesar 1,2 Mhz, GPU (Graphic Processing Unit) yang dipakai yaitu video core 4

    3. Memory (RAM)

    4. Raspberry Pi model B ini menggunakan RAM sebesar 1 GB. RAM ini diletakan menyatu dan menempel dalam processor.

    5. Power (Catu Daya)

    6. Untuk Catu Daya atau Power, Raspberry Pi menggunakan konektor Micro USB yang umum digunakan pada charger sebuah smartphone android. Pada catu daya ini, bekerja dengan tegangan 5V dengan arus minimal 2.5A agar Raspberry Pi bekerja maksimal.

    7. SD Card (Secure Digital Card/Kartu Memori)

    8. Bagian ini berfungsi sebagai tempat memasukkan SD Card yang sudah diisi dengan salah satu OS Raspberry Pi. OS tersebut adalah Raspbian, Pidora, Arch Linux, Raspbmc, Open ELEC, dan lain-lain.

    9. Port HDMI (High Definition Multimedia Interface)

    10. Port ini berfungsi untuk menapilkan OS Raspberry pada TV dan memiliki port HDMI (High Definition Multimedia interface).

    11. Port RCA (Radio Corporation of America)

    12. Sama seperti pada port HDMI, dari port ini berfungsi untuk menampilkan OS Raspberry Pi, tetapi Port RCA menggunakan port video untuk televisi model lama.

    13. Connector Audio

    14. Konektor ini berfungsi seperti konektor dari speaker dan headset.

    15. LED (Light Emitting Diode) Indicator

    16. Terdapat 2 LED dengan masing-masing berfungsi sebagai indikator catu daya, proses kerja CPU, dan proses kerja jaringan.

    17. Port USB (Universal Serial Bus)

    18. Selayaknya pengunaan sebuah komputer, port ini berfungsi untuk menyambungkan berbagai macam perangkat sebuah USB seperti Flash Disk, USB dongle, USB Webcam, Card Reader, dan lain-lain.

    19. Port LAN (RJ-45)

    20. Untuk menghubungkan Raspberry Pi pada jaringan melalui konektor RJ 45 dan Kabel UTP.

    21. GPIO (General Purpose Input Output)

    22. Bagian ini merupakan salah satu keunggulan Raspberry Pi dari suatu mini komputer sebelumnya, karena penggunanya (user) bisa memprogram pin-pin GPIO sesuai untuk kebutuhan mereka.

    23. Bluetooth Wifi

    24. Bluetooth versi 4.1 ini merupakan bluetoot versi terbaru, blut ini memilikir transfer data yang lebih cepat sehingan transfer file tersebut lebih efesien blue ini mendukung protokol internet generasi terbaru yaitu IP versi 6

    25. Wifi

    26. Wifi ini tidak perlu mengunakan antenna eksternal pada raspi 3,chip radionya sudah terhubung dengan chip antenna yang disolder langsung ke board,tapi antenna ini lebih dari cukup untuk bisa menangkap synyal wifi meskipun terhalang dinding.

Konsep Dasar Sistem Operasi Raspbian

Definisi Raspbian

Menurut William Harrington (2015:10) [25]“Saat ini, Raspbian adalah yang paling populer berbasis Linux sistem operasi untuk Raspberry Pi. Raspbian adalah sistem operasi open source berdasarkan pada debian, yang telah dimodifikasi khusus untuk Raspberry Pi (thus the name raspbian). Raspbian termasuk kustomisasi yang dirancang untuk membuat Raspberry Pi lebih mudah digunakan dan termasuk banyak paket perangkat lunak yang berbeda di luar .

Gambar 2.37. Logo Raspbian
Debian GNU/Linux

Debian GNU/Linux adalah distro non komersial yang dihasilkan oleh para sukarelawan dari seluruh dunia yang saling bekerjasama melalui internet. Distro ini menginginkan adanya semangat open-source yang harus tetap ada pada Debian. Kedinamisan distro ini membuat setiap rilis paket-paketnya di-update setiap waktu dan dapat di akses melalui utilitas apt-get.Apt-get adalah sebuah utilitas baris-perintah yang dapat digunakan secara dinamis untuk meng-upgrade sistem Debian GNU/Linux melalui apt-repository jaringan archive Debian yang luas. Milis dan forum debian selalu penuh dengan pesan-pesan baik mengenai bug, masalah, sharing, dan lain-lain. Dengan adanya sistem komunikasi ini bug dan masalah keamanan pada tiap paket dapat dilaporkan oleh para pengguna dan pengembang Debian dengan cepat. Keuntungan dari Debian adalah upgradability, ketergantungan antar paket didefinisikan dengan baik, dan pengembangannya secara terbuka.

Gambar 2.38. Logo Debian

Konsep Dasar Linux

Definisi Linux
Gambar 2.39. Logo Linux

Linux adalah suatu sistem operasi yang bersifat multi user dan multitasking, yang dapat berjalan di berbagai platform, termasuk prosesor INTEL 386 dan yang lebih tinggi.

Sistem operasi ini mengimplementasikan standard POSIX. Linux dapat berinteroperasi secara baik dengan sistem operasi yang lain, termasuk Apple, Microsoft dan Novell. Nama Linux sendiri diturunkan dari pencipta awalnya, LINUS TORVALDS, di Universitas Helsinki, Finlandia yang sebetulnya mengacu pada kernel dari suatu sistem operasi. Linux dulunya adalah proyek hobi yang dikerjakan oleh Linus Torvalds yang memperoleh inspirasi dariMinix. Minix adalah sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andy Tanenbaum pada tahun 1987.

Sekarang Linux adalah sistem UNIX yang lengkap, bisa digunakan untuk jaringan (networking), pengembangan software, dan bahkan untuk sehari-hari. Linux telah digunakan di berbagai domain, dari sistem benam sampai superkomputer, dan telah mempunyai posisi yang aman dalam instalasi server web dengan aplikasi LAMP-nya yang populer. Linux sekarang merupakan alternatif OS yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan OS komersial, dengan kemampuan Linux yang setara bahkan lebih Lingkungan sistem operasi ini termasuk :

  1. Ratusan program termasuk, kompiler, interpreter, editor dan utilitas

  2. Perangkat bantu yang mendukung konektifitas, Ethernet, SLIP dan PPP, dan interoperabilitas.

  3. Produk perangkat lunak yang reliabel, termasuk versi pengembangan terakhir.

  4. Kelompok pengembang yang tersebar di seluruh dunia yang telah bekerja dan menjadikan

Linux portabel ke suatu platform baru, begitu juga mendukung komunitas pengguna yang beragam kebutuhan dan lokasinya dan juga bertindak sebagai team pengembang sendiri.

Sejarah Linux

Sejarah Linux berkaitan dengan GNU. Proyek GNU yang mulai pada 1984 memiliki tujuan untuk membuat sebuah sistem operasi yang kompatibel dengan Unix dan lengkap dan secara total terdiri atas perangkat lunak bebas. Tahun 1985, Richard Stallman mendirikan Yayasan Perangkat Lunak Bebas dan mengembangkan Lisensi Publik Umum GNU (GNU General Public License atau GNU GPL). Kebanyakan program yang dibutuhkan oleh sebuah sistem operasi seperti pustaka, kompiler, penyunting teks, shell Unix dan sistem jendela, diselesaikan pada awal tahun 1990-an, walaupun elemen-elemen tingkat rendah seperti device driver.

Linux tidak memiliki suatu logo yang terlihat menarik, hanyalah sebuah burung Penguin yang memperlihatkan sikap santai ketika berjalan. Logo ini mempunyai asal mula yang unik, awalnya tidak ada suatu logo yang menggambarkan trademark dari Linux sampai ketika Linus ( Sang Penemu ) berlibur ke daerah selatan dan bertemu dengan seekor linux kecil dan pendek yang secara tidak sengaja menggigit jarinya. Hal ini membuatnya demam selama berhari-hari. Kejadian ini kemudian menginspirasi dirinya untuk memakai penguin sebagai logonya. TUX, nama seekor pinguin yang menjadi logo maskot dari linux. TUX hasil karya seniman Larry Ewing pada waktu developer merasakan Linux harus mempunyai logo trademark (1996), dan atas usulan James Hughes dipilihlah nama TUX yang berarti Torvalds UniX. Lengkap sudah logo dari Linux, berupa penguin dengan nama TUX. Trademark ini segera didaftarkan untuk menghindari adanya pemalsuan. Linux terdaftar sebagai Program sistem operasi ( OS ).

Pemrograman Python

Konsep Dasar Python

Pada awalnya, motivasi pembuatan bahasa pemrograman ini adalah untuk bahasa skrip tingkat tinggi pada sistem operasi terdistribusi Amoeba. Bahasa pemrograman ini menjadi umum digunakan untuk kalangan engineer seluruh dunia dalam pembuatan perangkat lunaknya, bahkan beberpa perusahaan menggunakan pythonsebagai pembuat perangkat lunak komersial. Python merupakan bahasa pemrograman yang freeware atau perangkat bebas dalam arti sebenarnya, tidak ada batasan dalam penyalinannya atau mendistribusikannya. Lengkap dengan source code, debugger dan profiler, antarmuka yang terkandung di dalamnya untuk pelayanan antarmuka, fungsi sistem, GUI (antarmuka pengguna grafis), dan basis datanya.

Sejarah Python

Python dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di CWI, Amsterdam sebagai kelanjutan dari bahasa pemrograman ABC. Versi terakhir yang dikeluarkan CWI adalah 1.2. Tahun 1995, Guido pindah ke CNRI sambil terus melanjutkan pengembangan Python. Versi terakhir yang dikeluarkan adalah 1.6. Tahun 2000, Guido dan para pengembang inti Python pindah ke BeOpen.com yang merupakan sebuah perusahaan komersial dan membentuk BeOpen PythonLabs. Python 2.0 dikeluarkan oleh BeOpen. Setelah mengeluarkan Python 2.0, Guido dan beberapa anggota tim PythonLabs pindah ke DigitalCreations. Saat ini pengembangan Python terus dilakukan oleh sekumpulan pemrogram yang dikoordinir Guido dan Python Software Foundation. Python Software Foundation adalah sebuah organisasi non-profit yang dibentuk sebagai pemegang hak cipta intelektual Python sejak versi 2.1 dan dengan demikian mencegah Python dimiliki oleh perusahaan komersial. Saat ini distribusi Python sudah mencapai versi 2.6.1 dan versi 3.0. Nama Python dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya karena kecintaan guido pada acara televisi Monty Python Flying Circus. Oleh karena itu seringkali ungkapan-ungkapan khas dari acara tersebut seringkali muncul dalam korespondensi antar pengguna Python. Aplikasi bahasa phyton Perangkat bantu shell. Tugas-tugas sistem administrator, program baris perintah. Kerja bahasa ekstensi dan antarmuka untuk pustaka C/C++.

Gambar 2.40. Logo Python

IOT Platfrom - Ubidots API

Ubidots menawarkan platform untuk pengembang yang memungkinkan mereka untuk dengan mudah menangkap data sensor dan mengubahnya menjadi informasi yang berguna. Menggunakan platform Ubidots untuk mengirim data ke awan dari perangkat berkemampuan Internet. Selain itu, dapat mengkonfigurasi berupa tindakan dan alert berdasarkan data real-time dan membuka nilai dari data Sensor melalui alat visual. Ubidots menawarkan fitur API yang memungkinkan Sensor untuk membaca dan menulis data ke sumber daya yang tersedia: sumber data, variabel, nilai-nilai, peristiwa dan wawasan. API mendukung HTTP dan HTTPS dan Key API diperlukan.

Gambar 2.41. Logo Ubidots

Konsep Dasar Teknologi 4G Fourh Generation Technology

Menurut Wikipedia, 4G atau fourth-generation technology merupakan istilah yang umumnya digunakan mengacu kepada standar generasi keempat dari teknologi telepon seluler. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G dan 2G. Sistem 4G menyediakan jaringan pita lebar ultra untuk berbagai perlengkapan elektronik, contohnya telpon pintar dan laptop menggunakan modem USB.

Tentang 4G

Sistem 4G menyediakan solusi IP yang komprehensif di mana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan di mana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini akan dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium dan keamanan tinggi. 4G akan menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang terjangkau. Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang berbasis (SPI) Session Initiation Protocol.

Konsep Dasar Sensor

Definisi Sensor

Menurut Dargie and Christian Poellabauer (2010:4) [26], Berbahasa Inggris:

Sensor merupakan sebuah perangkat dengan menerjemahkan parameter bagi peristiwa di dunia fisik menjadi sinyal yang diukur dan dianalisis.

Secara umum sensor didefinisikan sebuah alat yang mampu untuk menangkap fenomena fisik dan kimia kemudian mengubahnya menjadi sinyal elektrik baik arus listrik ataupun tegangan. Fenomena fisik yang dapat menstimulus sensor dengan menghasilkan sinyal elektrik meliputi pergerakan, gaya, tekanan, medan magnet cahaya. (Kurniawan: 20111)

Definisi Sensor PIR



Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar.

Gambar 2.42. Sensor PIR


Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor. Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu :

  1. Lensa Fresnel

  2. Penyaring Infra Merah

  3. Sensor Pyroelektrik

  4. Penguat Amplifier

  5. Komparator

Cara Kerja Pembacaan Sensor PIR



Pancaran infra merah masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai sensor pyroelektrik,karena sinar infra merah mengandung energi panas maka sensor pyroelektrik akan menghasilkan arus listrik. Sensor pyroelektrik terbuat dari bahan galium nitrida (GaN), cesium nitrat (CsNo3)dan litium tantalate (LiTaO3). 

Arus listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan dibaca secara analog oleh sensor. Kemudian sinyal ini akan dikuatkan oleh penguat dan dibandingkan oleh komparator dengan tegangan referensi tertentu (keluaran berupa sinyal 1-bit). Jadi sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1, 0 saat sensor tidak mendeteksi adanya pancaran infra merah dan 1 saat sensor mendeteksi inframerah. Sensor PIR didesain dan dirancang hanya mendeteksi pancaran inframerah dengan panjang gelombang 8-14 mikrometer. Diluar panjang gelombang tersebut sensor tidak akan mendeteksinya. 

Untuk manusia sendiri memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan pancaran inframerah dengan panjang gelombang antara 9-10 mikrometer (nilai standar 9,4mikrometer), panjang gelombang tersebut dapat terdeteksi oleh sensor PIR. (Secara umum sensor PIR memang dirancang untuk mendeteksi manusia).

Jarak Pancar Sensor PIR



Sensor PIR memiliki jangkauan jarak yang bervariasi, tergantung karakteristik sensor. Proses penginderaan sensor PIR dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.43. Jarak Sensor


Pada umumnya sensor PIR memiliki jangkauan pembacaan efektif hingga 5 meter, dan sensor ini sangat efektif digunakan sebagai human detector.

Gambar 2.44. Jarak Pancar Sensor PIR


Konsep Dasar Jaringan

Definisi Jaringan



Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2014:21) bahwa “Jaringan komputer merupakan suatu hasil dari koneksi (hubungan) dari sejumlah perangkat atau komputer dengan saling berkomunikasi satu sama lain”. 



Sifat-Sifat Dasar Jaringan Komputer



Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2014:21) Jaringan komputer memiliki empat buah sifat dasar penting. Keempat sifat tersebut, yaitu: 


  • Scalability


  • Jaringan komputer mampu disesuaikan dengan kebutuhan user dapat berkembang dan menghilangkan batasan geografis atau lokasi.

  • Resource Sharing

  • Jaringan komputer dapat digunakan untuk pemakaian bersama dari sumber daya yang ada (resource sharing). Sumber daya tersebut berupa perangkat keras (hardware) serta perangkat lunak (software).

  • Connectivity

  • Jaringan komputer mudah dihubungkan serta pengguna (user) mudah untuk terhubung dari jaringan komputer. Untuk menciptakan hubungan ini, terdapat sejumlah perangkat penghubung di dalamnya. Yang termasuk perangkat-perangkat itu switch, modem, router, hub.

  • Reliability

  • Suatu jaringan komputer mempunyai kehandalan di dalamnya memberikan user performansi jaringan komputer yang dapat diukur.


Jenis-Jenis Jaringan Komputer



Menurut Joefrie (2013:3) [13], Network atau jaringan dalam bidang komputer dapat diartikan sebagai dua atau lebih perangkat cerdas yang dihubungkan sehingga dapat berkomunikasi, yang kemudian akan menimbulkan suatu efisensi, sentralisasi/desantralisasi, dan optimasi kerja. Pada jaringan komputer, yang dikomunikasikan adalah data sehingga bila ingin bertukar antara komputer, misalnya, maka kita dapat proses unduh atau ungah berkas tanpa membawa media penyimpanan. Ada beberapa jenis jaringan komputer bila dilihat dari pemrosesan data dan pengkasesannya:

  1. Host – Terminal

  2. Dimana terdapat satu atau lebih server yang dihubungkan dalam suatu dump terminal. Karena dumb terminal hanyalah sebuah monitor yang dihubungkan dengan menggunakan kabel RS-232 maka pemrosesan data dilakukan didalam server. Oleh karena itu, server tersebut haruslah sebuah sistem komputer yang memiliki kemampuan pemrosesan data yang tinggi dan penyimpanan data yang besar.

  3. Client – Server

  4. Dimana sebuah server atau lebih yang dihubungkan dengan beberapa client. Server bertugas menyediakan berbagai macam layanan, misalnya pengaksesan berkas, basis data. Sedangkan client adalah sebuah terminal yang menggunakan layanan tersebut. Perbedaannya dengan hubungan dumb terminal adalah sebuah terminal client melakukan pemrosesan data di terminalnya sendiri dan hal itu menyebabkan spesifikasi dari server tidaklah harus memiliki performansi tinggi dan kapasitas penyimpanan data yang besar karena semua pemrosesan data yang merupakan permintaan dari client dilakukan diterminal client.

  5. Peer to Peer

  6. Dimana terdapat beberapa terminal komputer yang dihubungkan dengan media jaringan komputer. Secara prinsip, hubungan peer to peer ini adalah bahwa setiap komputer dapat berfungsi sebagai server dan client, keduanya dapat difungsikan dalam waktu yang bersamaan. Sedangkan bila dilihat dari sisi jangkauannya, jaringan dapat dibagi menjadi 3 jenis:

    1. Local Area Network (LAN)

    2. Adalah sebuah jaringan komputer yang bersifat lokal fisik jaringan komputernya, misalnya di satu ruang laboratorium komputer.

    3. Wide Area Network (WAN)

    4. Adalah sebuah jaringan komputer antara satu gedung dengan gedung lain yang terletak agak berjauhan.

    5. Metropolitan Area Network (MAN)

    6. Adalah jaringan komputer yang melibatkan beberapa jaringan komputer yang terhubung satu sama lain dan secara geografis tersebar cukup jauh namun masih dalam satu wilayah atau kota.

Topologi Jaringan Komputer

Dalam dunia jaringan komputer, jika dilihat dari jeis hubungannya, terdapat 3 jenis topologi jaringan yang tersdia guna menghubungkan komputer satu dengan yang lain. Jaringan-jaringan ini mempunyai ciri-ciri tertentu dan juga terdapat kelebihan dan kekurangan yang ada. Berikut disajikan beberapa jenis topologi jaringan:

  1. Topologi cincin (ring topology)

  2. Topologi jenis ini satu komputer di dalam satu loop tertutup. Pada topologi ini, data atau message berjalan mengelilingi jaringan dengan satu arah pengiriman ke komputer selanjutnya, terus hingga mencapai komputer yang dituju. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai terminal tujuan disebut walk time (waktu transmisi)

    Sumber: Joefri (2013:3)
    Gambar 2.45. Topologi Jaringan Tipe Cincin'

    Ada dua hal yang dilakukan oleh suatu terminal ketika menerima data dari komputer sebelumnya, yaitu:

    1. Memeriksa alamat yang dituju dari data tersebut dan menerimanya jika terminal ini merupakan tujuan data tersebut.

    2. Terminal akan meneruskan data ke komputer selanjutnya dengan memberikan tanda negatif ke komputer pengirim.

  3. Topologi bus (bus topology)

  4. Topologi jaringan jenis ini menggunakan sebuah kabel pusat yang merupakan media utama dari jaringan. Terminal-terminal yang akan membangun jaringan dihubungkan dengan kabel utama yang merupakan inti dari jaringan. Data yang dikirimkan akan langsung menuju terminal yang dimaksud tanpa harus melewati terminal-terminal dalam jaringan. Atau akan di-routing-kan ke head end controller. Tidak bekerjanya sebuah komputer tidak akan menghentikan kerja dari jaringan, namun jaringan tidak akan bekerja jika kabel utamanya putus.

    Sumber: Joefri (2013:3)
    Gambar 2.46. Topologi Jaringan Tipe Bus


    Jaringan ini bisannya mengguanakan kabel koaksial sebagai media transmisinya. Kabel ini mempunyai kapasitas lebar pita yang besar (2MB) sehinga apabila dihubungkan dengan banyak terminal maka akan terlayani dengan baik.

  5. Topologi bintang (star topology)

  6. Jenis topologi jaringan ini mengguankan satu terminal sentral yang menghubungkan ke semua terminal client. Terminal sentral inilah yang akan mengarahkan setiap data yang dikirimkan ke komputer yang dituju. Apabila ada satu terminal client yang tidak berfungsi atau media transmisi (kabel) yang putus maka tidak akan mempengaruhi kerja dari jaringan karena gangguan tersebut hanya mempengaruhi terminal yang bersangkutan.

Sumber: Joefri (2013:3)
Gambar 2.47. Topologi Jaringan Tipe Bintang'
Konsep Dasar TCP/IP

Transmission Control Protocol/Internet Protocol adalah salah satu jenis protokol yang memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam satu jaringan. Sedangkan yang dimaksud protokol adalah himpunan aturan yang telah ditetapkan yang mengatur bagaimana dua atau lebih proses berkomunikasi dan berinteraksi untuk saling bertukar data. Dalam protokol ini, tersedia berbagai macam layanan, antara lain:

  1. File Transfer Protocol (FTP) File Transfer Protocol (FTP) yang memungkinkan pengguna komputer untuk dapat saling bertukar berkas.

  2. Remote login (telnet) yang membuat seorang administrator dapat mengendalikan komputer lain dari jarak jauh.

  3. Dan lain-lain

Alamat IP

IP Address atau alamat IP adalah pengenal suatu host dalam satu jaringan. Pada IP Address sendiri terdapat kelas-kelas. Pembagian alamat IP didasarkan pada dua hal, yaitu network ID, dan host ID. Network ID digunakan untuk menunjukan jaringan-jaringan tempat komputer itu berada. Sedangkan host ID digunakan sebagia pengenal komputer yang bersifat unik dalam satu jaringan. Berikut disajikan kelas-kelas alamat IP:

  1. Kelas A

    1. Panjang network ID adalah 8 bit,panjang host ID adalah 24 bit.

    2. Kelas A digunakan untuk jaringan yang sangat besar. Jumlah host yang dapa di tampung adalah sekitar 16 juta host.

  2. Kelas B

    1. Panjang network ID adalah 16 bit,panjang host ID adalah 16 bit.

    2. Kelas B diimplementasikan untuk jaringan yang relatif besar. Jumlah host yang mampu ditampung adalah 65.532 host

  3. Kelas C

    1. Panjang network ID adalah 24 bit,panjang host ID adalah 8 bit.

    2. Kelas C diimplementasikan untuk jaringan yang relatif besar. Jumlahhost yang mampu ditampung adalah 254 host

  4. Kelas D

    1. Alamat IP kelas D digunakan untuk keperluan multicasting

  5. Kelas E

    1. Alamat IP di kelas E tidak digunakan untuk umum.

Ada beberapa aturan yang ditetapkan untuk memberi alamat IP pada suatu host:

  1. Network ID tidak boleh sama dengan 127 karena nilai ini digunakan untuk loopback.

  2. Network ID dan Host ID tidak bolehsama dengan 0 karena nilai 0 diartikan sebagai alamat jaringan. Pengertian alamat jaringan itu sendiri adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan dan tidak menunjuk kesuatu host.

  3. Host ID harus unik di satu jaringan yang sama.

Perangkat Jaringan Komputer

Untuk membangun jaringan komputer,diperlukan beberapa peralatan seperti:

  1. Komputer.

  2. Jumlah komputer untuk membangun jaringan komputer minimal ada 2 yang masing-masing komputer harus ada kartu jaringan (kartu ethernet) yang tertancap dan terinstal sempurna drivernya.

  3. Kabel

  4. Jenis kabel dapat menggunakan UnshieldedTwisted Pair (UTP). Sebenarna bisa juga menggunakan Shielded Twisted Pair (STP)atau Fiber Optik (FO) tapi biayanya relatif mahal.

  5. Hub atau switch

  6. Jika menghubungkan komputer lebih dari 2maka wajib menggunakan switch atau hub,namun jika menggunakan 2 komputer saja maka tidak wajib menggunakan perlatan ini.

  7. RJ45

  8. Merupakan konektor yang terpasang dimasing-masing ujung kabel.

  9. Tang crimping

  10. Untuk memasang konektor di ujung kabel.Sebenarnya dalam membuat jaringan komputer bisa juga menggunakan wifi,dimana ada sebuah perangkat pemancar dan penerima yang bekerja secara wireless untuk menghubungkan jaringan komputer ke jaringan. Namun dalam perancangan ini,semua perangkat terhubung menggunakan kabel.

Teknologi Jaringan WIFI

Definisi WIFI

Menurut Wahana (2010:1),”WiFi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian sekumpulan standar yang digunakan untuk jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks-WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11”.

Menurut Mulyanta (2009:34) pada jaringan wireless, media yang digunakan sebagai antarmuka atau interface adalah media udara. Saat peralatan komputer akan mengirimkan informasi melalui jaringan wireless, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan negosiasi koneksi terhadap komputer remote-nya menggunakan fungsi-fungsi di layer transport dan session. Teknologi WiFi memiliki standar yag ditetapkan oleh sebuah institusi jaringan internasional yang bernama (IEEE) Institute of Electricaland Electroniv Engineering.

Teknologi WiFi yang sering diimplementasikan adalah standar IEEE 802.1g karena standar tersebut lebih cepat untuk proses transfer data dengan jangkauan jaringan yang lebih jauh serta dukungan vendor (perusahaan pembuat pabrik). Perangkat tersebut bekerja di frekuensi 2,4 GHz atau disebut sebagai pita frekuensi ISM (Industrial, Scientific, and Medical) yang juga digunakan oleh peralatan lain seperti microwave open, cordless phone, dan Bluetooth.

Pancaran sinyal yang ditransmisikan pada jaringan WiFi menggunakan frekuensi secara bebas sehingga dapat ditangkap oleh komputer lain sesama user WiFi. Untuk mencegah yang tidak berhak masuk kedalam jaringan, ditambahkan sistem pengamanan, misalnya WEP (Wired Equivalent Privacy).Jadi, user tertentu yang telah memiliki otorisasi saja yang dapat menggunakan sumber daya jaringan.

Konsep Dasar Camera Webcam

Definisi Webcam (Web Camera)

Menurut Materi Ajar Pengantar Multimedia oleh Wahyu Hidayat (2010) Kamera Web yaitu suatu piranti dalam perlengkapan lensa yang secara optik mekanik atau elektronik merekam gerakan sebuah obyek sebagai tujuan, kamera berasal dari bahasa latin yang artinya lompatan.

Webcam (singkatan dari Web Camera) adalah salah satu bagian perangkat multimedia yang terdiri dalam kamera digital yang didukung guna untuk melakukan manajemen sebuah gambar serta suara sehingga mampu melaksanakan proses video view, video capture dan video save. Webcam yaitu sebutan di kamera real-time (keadaan pada saat ini juga) yang gambarnya dapat diakses atau disaksikan lewat World Wide Web, program instant messaging atau aplikasi video call. Istilah webcam juga merujuk kepada jenis kamera yang digunakan untuk keperluan ini. Ada berbagai macam merek dari webcam salah satunya LogiTech. Webcam pada umumnya, memiliki resolusi 352x288 piksel atau 640x480 piksel.

Gambar 2.48. Web Camera LogiTech

Konsep Dasar Speaker

Sejarah speaker

Alexander Graham Bell mematenkan sebuah loudspeaker elektrik yang pertama kalinya pada tahun 1876 yang terpasang pada telepon miliknya. Ernst Siemens memperbaikinya pada tahun 1877. Nikola Tesla menyatakan bahwa dirinya telah membuat sebuah perangkat yang sama pada tahun 1881 tetapi tidak mendapat hak paten.

Ternyata selama ini Thomas Edison telah mengisukan bahwa di inggris mematenkan sebuah system yang menggunakan kompresor udara sebagai mekanisme untuk cylinder phonograps permulaan, namun ia akhirnya menggunakan logam yang didorong oleh selaput yang melekat pada stylus. Pada tahun 1898, Horace Short mengumumkan sebuah design speaker yang menggunakan kompresor udara yang kemudian menjualnya pada Charles Parsons. Yang kemudian mendapat beberapa tambahan hak paten di inggris sebelum 1910.

Beberapa perusahaan, termasuk Victor Talking Machine Company and Pathe memproduksi records players yang menggunakan compressed air loudspeaker. Tetapi, desain ini kurang signifikan karena rendahnya kualitas suara dan tidak dapat menambahkan volume. Varian/jenis yang biasa dipakai oleh aplikasi umum, dan banyak lagi jenis lain yang akhir-akhir ini digunakan dalam percobaan alat-alat pertahanan luar angkasa yang memiliki suara keras dan getaran yang sama dengan getaran pada saat peluncuran roket.

Definisi Speaker

Speaker atau nama lengkapnya loudspeaker adalah sebuah perangkat elektronika yang mempunyai fungsi untuk mengubah arus listrik menjadi sinyal suara yang dapat kita dengar. Definisi speaker ini bisa juga di artikan sebagai alat yang merubah arus listrik menjadi gelombang getaran dan selanjutnya menjadi gelombang bunyi.

Komponen pada speaker terdiri dari magnet permanen, membran sebagai penyalur getaran dan kumparan kawat email. Banyak jenis speaker menurut bentuk dan ukurannya maupun menurut fungsinya. Ada loudspeaker yang mengeluarkan bunyi dalam frekuensi rendah sampai dengan speaker yang bekerja pada frekuensi tinggi.

Apakah pengertian Speaker/loudspeaker atau dalam bahasa Indonesianya pengeras suara adalah sebuah perangkat elektronika yang berfungsi mengubah sinyal listrik (elektrik) menjadi sinyal audio sehingga dapat kita dengar sebagai suatu bunyi. Bunyi pada speaker dihasilkan dari sebuah magnet, kumparan, dan membran (selaput) yang akan bergetar seiring dengan sinyal elektrik yang melewati sebuah kumparan didalamnya, seperti pada gambar ini :

Gambar 2.49. Speaker

Ada beberapa macam speaker menurut bunyi yang akan dihasilkan, yaitu:

  1. Tweter, bukan jejaring sosial Twitter. speaker jenis ini akan menghasilkan bunyi pada frekuensi tinggi (treble).

  2. Midrange, speaker yang ini akan menghasilkan bunyi pada frekuensi tengah (middle).

  3. Woofer, speaker jenis ini menghasilkan bunyi pada frekuensi rendah (bass).

Konsep Dasar Relay

Definisi Relay

Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik. Switch mekanik akan bergerak jika ada arus listrik yang mengalir melalui lilitan. Dan Susunan kontak pada relay adalah:

Normally Open  : Relay akan menutup bila dialiri arus listrik

Normally Close  : Relay akan membuka bila dialiri arus listrik.

Changeover : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan.

Gambar 2.50. Relay

Keypad Matrix 4x4

Kaypad matriks merupakan tombol yang disusun berdasarkan baris dan kolom yang bertujuan untuk depat mengurangi penggunaan pin input pada mikrokontroler. Sebagi contoh pada Gambar 2.51 ditunjukan bahwa pada keypad matriks 4x4 cukup menggunakan 8 pin untuk 16 tombol yang disediakan. Hal tersebut dapat dimungkinkan karena konfigurasi rangkaian yang disusun secara ser (baris dan kolom)

Gambar 2.51. Keypad matrix 4x4


Terhadap suatu sistem, maka dilakukan teknik scanning (penyapuan) dari bagian kolom terhadap baris atau sebalikanya sehinga dapat diketahui tombol mana yang ditekan.

Alarm Sirine

Alarm tersebut dipasang pada tempat yang tidak boleh dimasuki oleh orang-orang yang tidak berkepentingan. Alarm pencurian dihubungkan dengan kantor petugaskeamanan/security.Alarm tersebut akan bekerja dengan sendirinya bila ada orang memegang barang tertentu yang dilarang, dan bila ada orang yang memasuki tempat yang dijaga tanpa prosedur yang berlaku.

Pernahkan anda melihat Lampu isyarat dan atau Sirene, Lampu atau Sirene tersebut ada bermacam-macam fungsi dan kegunaannya. Untuk Kepentingan tertentu kendaraan bermotor, mobil dan pada kantor dapat dilengkapi dengan lampu isyarat dan / atau sirene. Pengolongan Lampu isyarat sebagaimana di maksud terdiri dari warna :

  1. Lampu hijau adalah menunjukan keadaan aman atau boleh jalan pada lalu lintas.

  2. Lampu kuning adalah tanda hati-hati atau-harus waspada.

  3. Lampu merah adalah tanda hares berhenti di lalu lintas dan tanda kawasanyang mengandung aliran listrik berbahaya.

  4. Lampu berkedip dengan serine adalah tanda telah terjadinya bahaya atau hal-halyang .mencurigakan.


Gambar 2.52. Lampu Sirine

Google Mail

Gmail adalah kependekan dari Google Mail. Gmail/Google Mail adalah layanan email berbasis web yang disediakan oleh Google secara gratis. Layanan ini diluncurkan pada tanggal 21 Maret 2004 dan sempat membuat heboh banyak kalangan karena langsung menyediakan kapasitas email 1 GB yang pada saat itu sangat tidak wajar. Dan untuk pendaftarannya tidak terbuka untuk umum tetapi harus melalui undangan dari orang yang sebelumnya sudah mendapatkan account. Jika sekarang kita ingin mendaftar atau membuat akun gmail, kita bisa langsung mengunjungi situs resminya yaitu http://www.mail.google.com.

10 fitur keunggulan Gmail

  1. Perlindungan dari Spam

  2. Mudah melakukan pencarian terhadap email-email Anda

  3. Lebih mudah mengikuti diskusi, karena dibantu layout topik/thread yang tersusun dengan baik

  4. Fasilitas chatting yang terintegrasi

  5. Pengelompokan email dengan cara filtering/penyaringan, pemberian label dan bintang yang tidak terbatas

  6. Dapat diakses dengan ponsel (mobile device)

  7. Kapasitas yang besar – dan makin besar

  8. Ada Iklan – tetapi tidak cukup mengganggu

  9. Menghemat waktu

  10. Gratis

Gambar 2.53. Logo Gmail

Internet Of Things

Menurut Ilmu Komputer, Internet og Things atau dikenal juga dengan sengkatan IoT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda didunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.

  1. Bagaimana prangkat Iot berkomunikasi

  2. Sebuah perangkat IoT memiliki sebuah radio yang dapat mengirim dan menerima koneksi wireless. Protokol wireless IoT didesain untuk memenuhi beberapa servis dasar: Beroperasi dengan daya dan bandwidth yang rendah, dan bekerja dalam jaringan mesh. Beberapa perangkat bekerja pada frekuensi bidang 2.4 GHz, yang juga digunakan oleh Wi- Fi dan Bluetooth, dan cakupan sub-GHz. Frekuensi sub-GHz tersebut termasuk 868 dan 915 MHz, memiliki keuntungan dalam rendahnya interferensi.

    Perangkat-perangkat IoT terhubung dalam sebuah jaringan mesh satu sama lain dan mengirimkan sinyal seperti pelari dalam lari estafet. Jaringan ini berebalikan dengan jaringan tersentralisasi. Cakupan transmisi dari perangkat IoT dalam jaringan mesh ialah ±9 meter hingga lebih dari 90 meter. Karena perangkat dalam jaringan mesh mampu untuk “mentransfer” sinyal, tentu mereka dapat terhubung dengan ribuan sensor dalam suatu area yang luas, seperti sebuah kota, dan beroperasi dengan selaras. Jaringan mesh memiliki kemampuan tambahan untuk bekerja di sekitar area perangkat yang gagal (tidak terkoneksi).

    Protokol jaringan mesh IoT antara lain Z-Wave Alliance, Zigbee Alliance, dan Insteon, yang juga bekerja sama dengan vendor. Protokol-protokol tersebut tidak memiliki interoperabilitas, yang berarti mereka tidak mampu untuk bekerja sama antar beberapa macam sistem, meskipun dapat juga dihubungkan melalui hubs (akan dibahas lebih lanjut). Zigbee merupakan protocol terbuka (open protocol), namun banyak kritik yang menyatakan tidak semua pengimplementasiannya harus sama. ZigBee menyediakan sertifikasi untuk memastikan standar pengaplikasian. Insteon dan Z-Wave merupakan protokol berpaten, sehingga standarisasi implementasinya lebih terjamin. Untuk meningkatkan skalabilitas akses komunikasi IoT, setelah bekerja keras sejak tahun 2007, akhirnya kita memiliki 6LoWPAN sebagai standar integrasi IP pada jaringan IoT berdaya rendah.

  3. Mengapa daya dan bandwidth yang rendah penting untuk Iot

  4. Beberapa perangkat IoT akan mendapatkan daya dari listrik. Namun sebagian besar, seperti pengunci pintu dengan sensor yang berdiri sendiri, akan menggunakan baterai. Perangkat-perangkat ini mengirim dan menerima sedikit informasi secara berselang atau periodik. Maka dari itu, daya tahan baterai dalam perangkat IoT dapat berselang antara 1.5 hingga 10 tahun. Suatu pembuat sistem IoT, Insteon, menggunakan kedua komunikasi radio dan powerline yang dapat mengirim data melalui pengkabelan yang ada juga via radio, yang menawarkan reliabilitas pengiriman data lebih tinggi.

Gambar 2.54. Internet of Things

Literature Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai Raspberry Pi dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang saya lakukan ada 5 (lima) literatute review dalam penelitian ini Diantaranya adalah :

  1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Nugroho Amarudita dari STMIK Raharja, sebagai bentuk tugas akhri skripsi dalam judul “RASPBERRY PI SEBAGAI PENGENDALI WEB CAMERA MELALUI WEB BROWSER UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN PADA PT. MEDARYA MENARA LESTARI”. Di dalam tugas akhir ini penulis menggunakan Raspberry Pi sebagai system embedded dan otak sistem.

  2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Nata Nael dari STMIK Rahaeja, sebagai bentuk tugas akhir skripsi dalam judul “RANGKAIAN PERANCANGAN APLIKASI INTERNET OF THINGS BERBASIS RASPBERRY PI DALAM RANGKA PENERAPAN KEUNGULAN PERGURUAN TINGGI”.

  3. Penelitian yang sudah dilakukan oleh Ade Novariyanto dari STMIK Raharja, sebagai bentuk tugas akhir skripsi dalam judul “PROTOTYPE MONITORING ALAT PENETAS TELUR AYAM BERBASI RASPBERRY PI B PADA PT. CONVERGEN”. Pada tugas akhir ini penulis memakai Raspberry Pi sebagai alat untuk dapat memonitoring.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Andri Ahmad Gozali dari STMIK Raharja,sebagai bentuk penelititan tugas akhir skripsidengan judul “PROTOTYPE MONITORING KEAMANAN RUANG KASIR DENGAN KAMERA CAPTURE MELALUI TWITTER BERBASIS RASPBERRY PI PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA”

  5. Penelitian yang telah dilakukan oleh Hendra Kusumah dari STMIK RAHARJA, sebagai bentuk penelititan tugas akhir skripsi dengan judul “SURVEILLANCE CAMERA ROBOT”. Pada tugas akhir ini penulis menggunakan Raspberry Pi sebagai alat untuk membuat robot camera.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Nursalim dari STMIK Raharja, tugas akhir skripsi dengan judul "SMARTPHONE CONTROL INTERFACE MELALUI WEB BERBASIS RASPBERRY PI B PADA KANTOR KELURAHAN CIBOGO CISAUK KABUPATEN TANGERANG”.

BAB III

PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum

Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non-Departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Sebelumnya, BPS merupakan Biro Pusat Statistik, yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan UU Nomer 7 Tahun 1960 tentang Statistik. Sebagai pengganti kedua UU tersebut ditetapkan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Berdasarkan UU ini yang ditindaklanjuti dengan peraturan perundangan dibawahnya, secara formal nama Biro Pusat Statistik diganti menjadi Badan Pusat Statistik.

Materi yang merupakan muatan baru dalam UU Nomor 16 Tahun 1997, antara lain :

  • Jenis statistik berdasarkan tujuan pemanfaatannya terdiri atas statistik dasar yang sepenuhnya diselenggarakan oleh BPS, statistik sektoral yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah secara mandiri atau bersama dengan BPS, serta statistik khusus yang diselenggarakan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama dengan BPS.

  • Hasil statistik yang diselenggarakan oleh BPS diumumkan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) secara teratur dan transparan agar masyarakat dengan mudah mengetahui dan atau mendapatkan data yang diperlukan.

  • Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien.

  • Dibentuknya Forum Masyarakat Statistik sebagai wadah untuk menampung aspirasi masyarakat statistik, yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan kepada BPS.

Berdasarkan undang-undang yang telah disebutkan di atas, peranan yang harus dijalankan oleh BPS adalah sebagai berikut :

  • Menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat. Data ini didapatkan dari sensus atau survey yang dilakukan sendiri dan juga dari departemen atau lembaga pemerintahan lainnya sebagai data sekunder

  • Membantu kegiatan statistik di departemen, lembaga pemerintah atau institusi lainnya, dalam membangun sistem perstatistikan nasional

  • Mengembangkan dan mempromosikan standar teknik dan metodologi statistik, dan menyediakan pelayanan pada bidang pendidikan dan pelatihan statistik.

  • Membangun kerjasama dengan institusi internasional dan negara lain untuk kepentingan perkembangan statistik Indonesia.


Visi Misi dan Tujuan Kantor BPS Kb

  1. Visi Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang

  2. Pelopor data statistik terpercaya untuk semua

  3. Misi Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang


    1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistic untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien.

    2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia.

    3. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik.

    4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak.

    5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN) yang efektif dan efisien.

  4. Nilai-Nilai Inti

  5. Core values (nilai–nilai inti) BPS merupakan pondasi yang kokoh untuk membangun jati diri dan penuntun perilaku setiap insan BPS dalam melaksanakan tugas. Nilai-nilai Inti BPS terdiri dari:

    1. PROFESIONAL

      1. Kompeten : Mempunyai keahlian dalam bidang tugas yang diemban

      2. Efektif  : Memberikan hasil maksimal

      3. Efisien : Mengerjakan setiap tugas secara produktif, dengan sumber daya minimal

      4. Inovatif : Selalu melaukan permbaruan dan/atau penyempurnaan melalui proses pembelajaran diri secara terus menerus

      5. Sistemik : Meyakini bahwa setiap pekerjaan mempunyai tata urutan proses perkerjaan yang satu menjadi bagian tidak terpisahkan dari pekerjaan yang lain.

    2. INTEGRITAS

      1. Dedikasi

        Memiliki pengabdian yang tinggi terhadap profesi yang diemban dan institusi

      2. Disiplin

      3. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan

      4. Konsisten

      5. Satunya kata dengan perbuatan

      6. Terbuka

      7. Menghargai ide, saran, pendapat, masukan, dan kritik dari berbagai pihak

      8. Akuntabel

      Bertanggung jawab dan setiap langkahnya terukur

    3. AMANAH

      1. Terpercaya

      2. Melaksanakan semua pekerjaan dengan tidak menyimpang dari prinsip moralitas

      3. Jujur

      4. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan

      5. Tulus

      6. Melaksanakan tugas tanpa pamrih, menghindari konflik kepentingan (pribadi, kelompok, dan golongan), serta mendedikasikan semua tugas untuk perlindungan kehidupan manusia, sebagai amal ibadah atau perbuatan untuk Tuhan Yang Maha Esa

      7. Adil

      8. Menempatkan sesuatu secara berkeadilan dan memberikan haknya

Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang

Gambar 3.1 Struktur Organisasi


Deskripsi

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 Tentang Organis asi dan Tata Kerja Perwakilan BPS di Daerah BPS Propinsi terdiri dari :

  1. Kepala;

  2. Bagian Tata Usaha;

  3. Bidang Statistik Sosial;

  4. Bidang Statistik Produksi;

  5. Bidang Statistik Distribusi;

  6. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik;

  7. Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik;

  8. Kelompok Jabatan Fungsional.

Kepala BPS Kabupaten mempunyai tugas memimpin BPS Kabupaten sesuai dengan tugas dan fungsi BPS Kabupaten serta membina aparatur BPS Kabupaten agar berdaya guna dan berhasil guna.

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program, urusan kepegawaian dan hukum, keuangan, perlengkapan, serta urusan dalam.


  1. Bidang Statistik Sosial mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisis, evaluasi, pelaporan, dan pengembangan statistik kependudukan, statistik kesejahteraan rakyat, dan statistik ketahanan sosial.

  2. Bidang Statistik Distribusi mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisis, evaluasi, pelaporan, dan pengembangan statistik harga konsumen dan harga perdagangan besar, statistik keuangan dan harga produsen, serta statistik niaga dan jasa.

  3. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik mempunyai tugas melaksanakan penyusunan neraca produksi, neraca konsumsi, dan analisis statistik lintas sektor.

  4. Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik mempunyai tugas melaksanakan integrasi pengolahan data, pengelolaan jaringan dan rujukan statistik, serta diseminasi dan layanan statistik.

  5. Kelompok atan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku. PS Kabupaten/Kota mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan statistik dasar di kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tugas, Fungsi, Kewenangan

Tugas, fungsi dan kewenangan BPS telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik dan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik.

  1. Tugas

  2. Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.

  3. Fungsi

    1. Pengkajian, penyusunan dan perumusan kebijakan dibidang statistik;

    2. Pengkoordinasian kegiatan statistik nasional dan regional;

    3. Penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar;

    4. Penetapan sistem statistik nasional;

    5. Pembinaan dan fasilitasi terhadap kegiatan instansi pemerintah dibidang kegiatan statistik; dan

    6. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, kehumasan, hukum, perlengkapan dan rumah tangga.


  4. Kewenangan

    1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;

    2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro;

    3. Penetapan sistem informasi di bidangnya;

    4. Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional;


    Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu;

    1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kegiatan statistik;

    2. Penyusun pedoman penyelenggaraan survei statistik sektoral.

Tujuan Perancangan

Tujuan pembuatan alat ini adalah untuk mengeksploitasi dari alat-alat berbasis intranet menjadi berbasis internet. Setelah berbasis internet menjadi berbasis Internet of Things (IOT).

Langkah-Langkah Perancangan

Perancangan
Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam perancangan sistem, yakni: 


  1. Analisa 
Dalam perancangan ini, penulis melakukan analisa sebuah sistem yang sudah ada, bagaimana sistem itu berjalan dan apa kekurangan sistem itu.

  2. Metode Perancangan 
Dalam metode perancangan ini peneliti dapat mengetahui bagaimana sistem tersebut dapat dibuat atau dirancang, dan alat apa sajakah yang dibutuhkan. Melalui tahapan pembuatan flowchart dari sistem yang akan dibuat dan berupa perancangan perangkat bagi (hardware dan software).

  3. Metode Pengujian 
Pada metode pengujian ini yang dipakai adalah metode pengujian black box. Kemudian pengujian itu akan dibahas pada BAB IV.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan dalam sebuah penelitian ini dipakai teknik pembacaan dengan flowchart untuk mempermudah pembacaan sistem. Berikut ini adalah flowchart pada sistem yang berjalan:

Gambar 3.5. Flowchart Sistem Berjalan

Berdasarkan Flowchart pada gambar 3.2. pada saat menginggalkan ruangan masih dengan cara manual dalam mengunci pintu ruangan dan pengawasan yang dilakukan masih menggunakan tenaga manusia seperti tidak ada kamera pengawas untuk memonitoring keamanan ruangan.

Rancangan Sistem Usulan

Untuk menganalisa sistem yang akan diusulkan, pada penelitian ini digunakan teknik teknologi baru menggunakan media internet pada satu (1)alat yang diusulkan, yaitu fokus penelitian ini mengarah kepada teknologi apa saja yang digunakan untuk menjadikan proyek ini menjadi berbasis internet. Adapun tata laksana sistem yang diusulkan yang akan dijadikan penelitian yaitu : 


  1. Penelitian Room Alarm Security System Internet of Things Berbasis Raspberry Pi

Procedur Sistem Sistem Usulan

Adapun cara kerja alat yang diusulkan adalah memanfaatkan aplikasi social seperti Gmail yang merupakan aplikasi besutan Google. Untuk bisa saling terhubung antara aplikasi Gmail di smartphone dengan Raspberry Pi harus menggunakan 2 Akun Gmail (Google Mail) antara Smartphone yang digunakan peneliti dan Raspberry Pi.

  1. Flowchart Sistem Yang Diusulkan pada Room Alaram Security Sistem Internet of Things Berbasis Raspberry Pi

  2. Dalam pembuatan sistem dan perancangan program dapat digambarkan dalam bentuk flowchart sehingga dapat mempermudah dalam melakukan dan merancang langkah-langkah atau proses dengan benar. Adapun bentuk dari flowchart keseluruhan dari sistem yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.6. Flowchart Room Alaram Internet of Things

Metode Prototype

  1. Perancangan Sistem



  2. Dari prosedur sistem yang berjalan tersebut, maka bisa dilakukan analisa sistem terhadap prototype yang akan dibuat, yaitu sistem Room Alarm Security System Internet Of Things Berbasis Raspberry Pi Pada BPS Kabupaten Tangerang.

    Dalam perancangan ini, dibangun prototype yang menyerupai miniatur sebuah ruangan, dan memberikan suatu solusi terhadap sistem yang sedang berjalan. Alat ini dilengkapi komponen seperti: PIR Sensor, Keypad Matrix, Logitect C270,Speaker dan komponen pelengkap lainnya : Adaptor 5V, Power Bank, Raspberry Pi 3 dan software Raspbian.


  3. Metode Prototype

  4. Metode prototipe ini penulis menggunakan metode prototipe evolutionary yang artinya adalah suatu pengembangan suatu sistem yang sudah ada, perbandingan antar sistem yang sudah ada dengan sistem yang akan diusulkan dapat dijelaskan sebagai berikut, yakini:

Tabel 3.1. Perbedaan Prosedur Sistem yang berjalan dan Sistem Usulan

Pembuatan Alat

Pada perancangan alat yang penulis buat disini meliputi perancangan perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software) dan interface. Gambaran secara umum berupa diagram blok rancangan alalt yang dijabarkan dan perancangan sistem secara keseluruhan membutuhkan beberapa alat dari bahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam pembuatan sistem, adapun deskripsi komponen untuk alat dan bahan, sebagai berikut: Peralatan Dan Bahan Yang Digunakan Meliputi:

  1. Personal Komputer (PC) atau Laptop

  2. Micro USB Power Adapter.

  3. Raspberry Pi 3.

    1. SD Card (Mikro USB)


    2. USB Port (Raspberry Pi)


    3. GPIO Pin (Raspberry Pi)


  4. Kabel USB

  5. Camera Logitech C270

  6. Kabel Jumper (female to female)

  7. Sensor PIR (Passive Infrared)

  8. Keypad Matrix 4 x 4

  9. Speaker

  10. Lamp LED


Diagram Blok

Dalam perancangan pemantauan dengan Raspberry Pi secara umum perangkat keras atau hardware minimal dibutuhkan beberapa komponen elektronika sebagai berikut, yaitu: SD Card untuk Operating System (OS). Camerawebcam untuk menangkap atau capture gambar, serta perlengkapan atau device penunjang lainnya. Agar sistem dapat bekerja dan berjalan dengan baik sesuai dengan fungsi. Untuk mudah dipahami penulis membuat diagram blok dan alur kerjanya:

Gambar 3.7. Diagram Blok



Tabel 3.2 Keterangan Cara Kerja Masing-Masing Komponen

Perancangan Prangkat Lunak (Software)

  1. Konfigurasi Raspberry Pi

  2. Raspberry Pi menggunakan sistem operasi Linux bernama Raspbian, sistem operasi terpasang pada SD-card yang sudah di install sistem operasi tersebut sebelumnya. Setelah booting untuk pertama kali kita diminta untuk memasukkan ID: pi dan Password: raspberry yang merupakan ID dan password default dari sistem tersebut.

    Gambar 3.8. Login Raspberry


    Setelah berhasil Login maka sistem operasi raspbian sudah siap digunakan dengan tampilan command line sebagai berikut:

    Gambar 3.9. Command Line Raspberry


    Melakukan upgrade dan update pada Raspberry untuk memastikan sistem sudah ter update versi terbaru.

    Gambar 3.10. Melakukan update sistem Raspberry


    Gambar 3.11. Melakukan upgrade sistem Raspberry


    Untuk memudahkan pembuatan aplikasi web interface, Raspberry Pi ini akan dihubungkan ke router dan menggunakan protokol jaringan SSH untuk me-remote sistem operasi ini dari client yang lain. Setelah Raspberry Pi terhubung dengan jaringan lokal, maka komputer mini ini akan mempunyai alat IP lokal. Lalu IP lokal tersebut bisa diketahui dengan perintah “ifconfig”

    Gambar 3.12. IP Lokal Raspberry


  3. Konfigurasi Remote Desktop

  4. Memasukan alamat IP Raspberry Pi pada kolom Host Name komputer. Lalu klik tombol Connect.

    Gambar 3.13. Konfigurasi Remote Desktop

    Jika sudah terhubung dan berhasil login pada Raspbian melalui client maka aplikasi sudah siap untuk dibuat.

    Gambar 3.14. Tampilan Remote Desktop


  5. KInstalasi GPIO

  6. Library ini akan membiarkan mengontrol di Pin GPIO Raspberry Pi dan nanti akan dihubungkan untuk sensor PIR (Passive infrared Receiver). Untuk dapat menginstalnya digunakan program command sebagai berikut:


    Gambar 3.15. Instalasi GPIO di Raspberry Pi

Cara Kerja Alat

Alat ini dibuat untuk dapat memberikan pengawasan secara otomatis bagi penggunanya ketika berada di luar ruangan. Berikut ini adalah sebuah kerja suatu alat berdasarkan dari input, proses dan output yang diinginkan:

  1. Masukan (Input)

  2. Input data akan dilakukan secara otomatis oleh sensor PIR untuk mendeteksi adanya gerakan pada area sekitar jangkauan secara berkala. Pin 12 (GPIO 18) yang berfungsi mengatur sensor gerak menjadi input.


  3. Proses (Process)

  4. Selanjutnya dari sensor PIR itu diproses oleh Raspberry Pi sebagai inputan untuk dapat melakukan proses pengambilan gambar atau tidak. Proses pengambilan gambar dilakukan menggunakan kamera webcam, yang dapat melakukan pengambilan gambar dengan format (jpg) secara terus-menerus ketika sistem input kamera pengawas mendeteksi adanya keberadaan manusia di area sekitar jangkauan. Hasil implementasi pada kamera akan melakukan capture gambar bila dideteksi adanya gerakan. Kemudian kamera akan mengirim gambar ke gmail. Hasil gambar itu akan difilter dan disimpan dalam media storage: di SD Card (Raspberry Pi). Capture di gmail tampil secara real-time dengan format waktu saat ini.

  5. Keluaran (Output)

  6. Jika sensor PIR mendeteksi adanya pergerakan suatu obyek maka Output 3.3 - 5 volt (high) akan dihasilkan apabila sensor PIR mendeteksi manusia yang berada di area sekitar jangkaunnya. Sebaliknya Output 0 volt (Low) akan dihasilkan jika tidak terdeteksi pergerakan di sekitar jangkaun.


Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan di ruangan kantor didapatkan bahwa user tidak dapat mengawasi dan mendeteksi keberadaan seseorang yang masuk ke dalam ruangan ketika ruangan tidak dalam pengawasan langsung artinya user tidak berada di ruangan. Sehingga user tidak bisa bebas untuk melakukan aktivitas yang ada di luar dan tidak dapat mengetahui aktivitas apa yang terjadi di dalam ruangan.

Setelah mengamati dan meneliti permasalahan yang ada, maka dapat dirincikan untuk permasalahan yang dihadapi, diantaranya sebagai berikut:

  1. Belum adanya sebuah sistem yang praktis dan aman untuk digunakan.

  2. Pengawasan yang dilakukan secara manual kurang efektif dan efisien.

  3. Tidak menggunakan teknologi apapun dalam pengawasan ruangan kantor.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dalam beberapa permasalahan yang ada, terdapat alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, yaitu:

  1. Membuat sistem yang dapat digunakan secara aman dan praktis.

  2. Membuat sistem yang bisa mendeteksi keberadaan manusia di ruangan.

  3. Membuat sistem yang akan melakukan monitoring secara real-time dan akan memberikan notifikasi kepada user dalam format waktu sekarang.

  4. Membuat sistem yang bekerja secara otomatis pada kamera yang dapat mengembil gambar (capture) dan mengirimkan gambar itu pada gmail.

  5. Membuat sistem yang dapat menampilkan waktu saat ini, berupa: (bulan-tanggal-tahun-jam) pada Ubidots/Gmail jika mendeteksi obyek bergerak.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluru rancangan sisitem,

Berikut table Elisitasi Tahap I


Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Terdapat 2 functional dan 1 nonfunctional optionnya Inessential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement tersebut merupakan bagian dari sistem yang dibahas, namum sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, sistem pengontrolan dapat running tanapa error.

Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi berikut ini :

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M = Mandatory
D = Desirable
I = Inessential

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut tabel elisitasi tahap III tersebut:

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut tabel elisitasi tahap III tersebut:

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T : Technical

L : Low

O : Operasional

M : Middle

E : Economic

H : High

Final Elisitasi

Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem kontrol robot pemindah barang. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkanlah 10 functional dan 1 nonfunctional final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut tabel final elisitasi tersebut:

Tabel 3.6. Final Elisitasi

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancagan Sistem Usulan

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan terhadap komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba untuk masing-masing blok rangkaian yang sudah dibangun. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil seperti yang diharapkan. Untuk lebih jelas tentang pembahasan hasil uji coba, maka dapat dilihat pada sub bab, berikut:

Metode Black Box

Prosedur Sistem Usulan

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan hasil karya Romm Alarm Security Sistem Internet Of Thingsberbasis Raspberry Piuntuk pengujian pada sistem, yaitu sebagai berikut:



Pengujian Black Box Sistem Pada Saat Terkoneksi Internet



Tabel 4.1. Pengujian Black Box Sistem Pada Usulan

Uji Coba Hardware

Rangkaian Catu daya

Catu daya sebagai sumber tegangan pergerakan alat merupakan bagian yang sangat penting. Dalam merealisasi sistem alat ini dibutuhkan catu daya, untuk Raspberry Pi membutukan tegangan dan arus yang cukup besar untuk melakukan pergerakan. Raspberry Pi hanya membutukan 5V untuk dapat berkerja, sedangkan untuk sensor PIR minimal 3,5V dan bisa menerima tegangan sampai dengan 5V.

Pengujian Catu Daya untuk Raspberry Pi dilakukan dengan cara menggunakan multitester. Ujung multitester berwarna merah dihubungkan ke pada pin positif pada soket USB dan ujung multitester berwarna hitam dihubungkan ke pin negatif pada soket USB.

Gambar 4.1. Rangkaian Catu daya

Setelah dilakukan pengujian sesuai gambar 4.1 didapatkan hasil tegangan yang keluar dari Catu Daya sebesar 5v dengan arus 2.5 Ampere. Hasil yang didapat ternyata cukup untuk menghidupkan Raspberry Pi dab sensor PIR.

Pengujian Keypad Matrix

Di pengujian keypad, ada dua perintah untuk menjalankan alur kerja alat, dengan mengunakan password yaitu tombol1912 dan pada tombol 1912 berfungsi agar bisa menyalakan/aktifkan alat dan pada tombol 5764 fungsinya untuk mematikan alat yang berfungsi atau Raspberry Pi.

Gambar 4.2. Keypad Matrix


Adapun Listing program yang digunakan pada pengujian Keypad Matrix ini adalah :


Gambar 4.3. CodingSetting Password


Langkah alur kerja sistem diawali dengan memasukan password dari Keypad Matrix dengan menekan tombol (1912), maka semua sistem akan aktif, setelah sistemnya aktif maka tinggalkan ruangan segera.

Dan ketika masuk ruangan input password 5764 untuk dapat mematikan Sistem ini maka semua sistem akan mati.

Gamabr 4.4. Pengujian Password Aktif

Pengujian Sensor PIR

Sensor PIR (Passive Infrared) berfungsi untuk mendeksi gerakan, digunakan sebagai pendeteksi pergerakan obyek, yaitu perpindahan dari luar atau dari dalam suatu ruangan menurut jangkauan sensor.

Sensor ini pada dasarnya terbuat dari pyroelectric sensor, yang dapat dilihat pada gambar 4.5. logam bulat dengan kristal segi empat ditengah, yang berfungsi mendeteksi tingkat radiasi infrared. Radiasi panas dipancarkan, dan dikirim ke sensor PIR.

Gambar 4.5. Pyroelectric pada sensor PIR


Adapun program yang digunakan pada pengujian sensor PIR adalah

Gambar 4.6. Coding sensor PIR


Tabel 4.2. Pengukuran tegangan output pada sensor PIR


Sensitifitas sensor PIR ini lebih akurat untuk sensor gerak pada manusia dengan delay pembacaan sensor dapat diatur pada modul sensor PIR tersebut. Jarak jangkauan sensor ini dapat mendeteksi dengan baik dengan jarak maksimal 6.3 meter. Output dari sensor ini berupa tegangan High

Pengujian Speaker

Pengujian pada speaker ini dapat mengeluarkan suara menjadi gelombang getaran berupa suara. Proses dari perubahan gelombang elektromagnetik menuju ke gelombang bunyi tersebut bermula dari aliran kumparan.

Dalam kumparan ini terjadilah pengaruh gaya maget pada speaker yang sesuai dengan kuat-lemahnya arus listrik yang diperoleh maka getaran yang dihasilkan yaitu pada membran maka mengikuti. Dengan demikian, terjadilag gelombang bunyi.

Gambar 4.7.Speaker


Adapun Listingprogram yang digunakan pada pengujian Speaker ini adalah :

Gambar 4.8. Coding Suara


Gambar 4.9. Pengujian Suara

Pengujian Webcam

Pengujian Webcam Logitect C270 dapat menangkap video pada resolusi hingga 1280x720 dan 30 frame per second (fps) gambar yang ditangkap di 3MP. Rekaman ditangkap oleh Webcam sangat mulus tanpa pixellation. Namun, warna tampak sedikit weshed-out. Built-in mikrofon dengan teknologi RightSound Logitect suara jelas walapun di sekitar banyak suara, webcam ini tidak terganggu oleh suara bising di sekitar.

Gambar 4.10. Camera Logitech C270


Adapun Listing program yang digunakan pada pengujian Webcam C270 ini adalah :

Gambar 4.11. Coding Webcam

Pengujian Lampu Sirine

Pada pengujian Lampu Sirine ini akan dikirim dari Raspberry Pi secara otomatis, Lampu ini menyala ketika ada tanda bahaya

Gambar 4.12. Lampu Sirine


Adapun listingprogram yang digunakan pada pengujian Lampu Sirine ini adalah :

Gambar 4.13. Coding Lampu Sirine

Pengujian Email terkirim

Pada pengujian Email ini dimana photo akan dikirim dari Raspberry Pi yang akan dikirim otomatis ke Email langsung ke serverGmail

Adapun listingprogram yang digunakan pada pengujian Email ini adalah :

Gamabr 4.14. Coding Email


Pemanggilan Coding Email
Gambar 4.15.Pemangilan Coding


Gambar 4.16. Hasil Email Terkirim

Pengujian Coding Program

Proses Pengujian ini bertujuan untuk memberi kecocokan dari pengujian software. Berikut ini uji coba coding tersebut secara keseluruhan:

Gambar 4.17. Coding Keseluruhan

Pengujian Kendali Melalui Prangkat

Alarm sistem yang dibuat untuk pengontrolan ruangan, sistem ini dibuat agar nantinya dapat dijalankan dengan menggunakan perangkat apapun yang mempunyai web browser. Perangkat-perangkat tersebut seperti Laptop/PC, smartphone, tablet, dan lainnya. Berikut adalah tabel hasil penngujian dengan perangkat-perangkat tersebut.

Tabel 4.3. Pengujian Kontrol Melalui Berbagai Perangkat


Berdasarkan tabel 4.3 alarm sistem yang dibuat bisa dibuka dengan berbagai perangkat dan web browser, namun untuk visualisasi hanya beberapa browser saja yang dapat membuka. Hal ini dikarenakan tidak adanya plugin pada beberapa browser yang dibutuhkan untuk membuka visualisasi.

Hak Akses

Dalam membuat sebuah alarm sistem perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras (hardware) harus dan perlu adanya sebuah hak akses baik oleh pengguna sebagai pemegang hak akses sangat diperlukan untuk keamanan dari sistem perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras (hardware) yang dirancang, karena perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras (hardware) yang tidak memiliki hak akses akan sangat tidak aman. Adapun sistem ini memiliki hak akses keamanan sistem berbasis Raspberry Pi dan Password dan juga mendeteksi sebuah pergerakan atau objek yang valid yang terdeteksi di database sistem pada Ubidots.

Schedule

Berdasarkan dari data yang dikumpulkan, sehingga sistem keamanan ruangan berbasis raspberry pi secara otomatis ini dapat dirancang dan dibuat, sehingga melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan yang merupakan tempat observasi, hal ini dilakukan demi kepentingan pengguna yang dimana pengguna menginginkan suatu sistem yang dapat membantu dalam melakukan pekerjaan, oleh karena itu, sangat perlu melakukan pendekatan tersebut karena ada beberapa hal yang mungkin akan menjadi kendala ketika dalam proses perancangan dan pembuatan.

  1. Mengumpulkan Data

  2. Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari sumber dan mengetahui beberapa teori yang digunakan di pembuatan sistem.

  3. Perancangan Sistem

  4. Dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi dua, perancangan hardware dan software merupakan proses yang dilakukan agar dapat menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami oleh user (pengguna).

  5. Pengujian Sistem

  6. Pengetesan sistem dilakukan untuk dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang ditimbulkan, dan untuk memastikan pemasangan hardware & software agar alat juga berjalan dengan baik.

  7. Perbaikan Sistem

  8. Penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan lagi, dan sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan pada permintaan user (pemakai).

  9. Training User

  10. Percobaan alat yang sudah di buat apakah benar-benar dapat berjalan atau tidak. Disinilah fungsi kerja daripada training user.

  11. Implementasi Sistem

  12. Setelah diketahui kelayakan program, dilakukan implementasi.

  13. Dokumentasi Sistem

  14. Sistem didokumentasikan selama penelitian berlangsung.

    Berikut ini adalah tabel 4.8 pengolahan jadwal pembuatan sistem:

Tabel 4.4. Pengolahan jadwal Pembuatan Sistem

Penerapan

Pada bagian ini hal yang dilakukan adalah bagian untuk menerapkan sistem yang dibuat agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan baik bagi penulis maupun oleh instansi yang bersangkutan, dari instansi dimana tempat peneliti melakukan riset.

Estimasi Biaya

Tabel 4.5. Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Cara mengimplementasikan internet of things, dapat dilakukan dengan membuat rangkaian alat menggunakan Raspberry Pi. Dalam konteks pengontrolan alat, dapat digunakan untuk mengendalikan sensor-sensor dari jarak jauh selama terhubung dengan internet.

Adanya kesimpulan tentu harus diikuti oleh sebuah saran. Dalam hal ini, terdapat 2 (tiga) saran untuk masukkan terhadap penelitian.

  1. Internet sebagai media komunikasi terhadap alat-alat yang akan dibuat, seperti rangkaian lainnya dengan mengunakan server Ubidots sebagai database dan Gmail.

  2. Teknologi yang diperlukan yaitu Raspberry Pi dan juga rangkaian elektronika yang lainnya, dengan menggunakan kamera capture dan mengirimkan ke Gmail

  3. Sensor PIR akan bekerja untuk mendeteksi keberadaan obyek di area sekitar jangkauan sebagai proses input dan output pertama yang akan di terima Raspberry Pi. Kemudian Raspberry Pi akan memproses input PIR ke dalam kamera untuk proses pengambilan gambar. Kamera akan mengirimkan capture gambar dan informasi waktu saat ini pada gmail.

Saran

  1. Perlu perbaikan di sistem pengontrolan, khususnya di kamera agar bisa mengaktifkan dan menonaktifkan sistem dengan memberikan otentikasi dan otorisasi pada alat itu.

  2. Untuk pengembangan alat khususnya dari kamera dapat dikembangkan agar sistem dapat mengidentifikasi dengan sistem pengenalan di wajah.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Jogiyanto, George R. Terry, George H.B & William S.H., Graha Ilmu. 2014. “Konsep Dasar Informasi”. Yogyakarta:.
  2. 2,0 2,1 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  3. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta : PT Asdi Mahasatya Offset
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu Offset
  5. Sutabri, Tata. 2012. “Analisis Sistem Informasi”. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  6. 6,0 6,1 6,2 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset
  7. Sutabri, Tata. 2012. “Analisis Sistem Informasi”. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  8. Sutabri, Tata. 2012. “Analisis Sistem Informasi”. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  9. Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset
  10. Sutabri, Tata. 2012. “Analisis Sistem Informasi”. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  11. Sutabri, Tata. 2012. “Analisis Sistem Informasi”. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  12. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Graha Ilmu : Yogyakarta
  13. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Graha Ilmu : Yogyakarta
  14. Khanna, Ika Nur. 2013. WirelessMon, Very Handle to Capturing your WiFi Network Access. Diambil dari http://ilmukomputer.org
  15. Nikolaos Bourbakis, Konstantina S. Nikita and Ming Yang. 2013. International Journal of Monitoring and Surveillance Technology Resarch. Vol 1:2, ISSN:2166-7241, EISSN:2166-725X. IGI PA, USA
  16. Santoso, Ari Beni, Martinus dan Sugiyanto. 2013. Pembuatan Otomasi Pengaturan Ketera Api, Pengereman, dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan Berbasis Mikrokontroler. Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1, Januari 2013
  17. Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta
  18. 18,0 18,1 Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  19. Jarot s, Darma. 2009. Buku Pintar Menguasai Internet. Jakarta : Mediakita.
  20. Ananda. 2009 Buku Pintar Menguasai Internet. Jakarta : Mediakita.
  21. Oscar. 2012. Elektronika Dasar: Pengenalan Praktis. Jakarta: Elek Media Komputindo.
  22. 22,0 22,1 Rusmadi, Dedy. 2011. MENGENAL KOMPONEN ELEKTRONIKA. Bandung: Pionir Jaya.
  23. Syahwil, Muhammad. 2013.Panduan Mudah Simulasi & Praktek Mikrokontroler Arduino.Yogyakarta:ANDI
  24. Malik, Ibnu dan Mohammad Unggul Juwana. 2010. ANEKA PROYEK Mikrokontroler PIC16F84/A. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  25. William, Harington. 2015. Learning Raspbian. Brimingham: Packt Publishing
  26. Dargie Waltenegus and Christian Poellabauer, 2010. Fundamentals of Wireless Sensor Networks: Theory and Practice. Yang diakses pada situs Google Book.

Contributors

Michael Rodrigues