SI1231472010

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini, juga revisi terkini.
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN TEH

DI RUANG PROSES MENGGUNAKAN ANDROID BERBASIS ARDUINO

PADA PT. CS2 POLA SEHAT DAAN MOGOT TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1231472010
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN TEH

DI RUANG PROSES MENGGUNAKAN ANDROID BERBASIS ARDUINO

PADA PT. CS2 POLA SEHAT DAAN MOGOT TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
:1231472010
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan


STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahrdja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN TEH DI RUANG PROSES

MENGGUNAKAN ANDROID BERBASIS ARDUINO

DI PT CS2 POLA SEHAT DAAN MOGOT TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1231472010
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Juni 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sudaryono ,Dr., Ir.,M.Pd)
   
(Hendra Kusumah,S.Kom)
NID : 09006
   
NID : 14017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN TEH DI RUANG PROSES

MENGGUNAKAN ANDROID BERBASIS ARDUINO

DI PT CS2 POLA SEHAT DAAN MOGOT TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1231472010
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN TEH DI RUANG PROSES

MENGGUNAKAN ANDROID BERBASIS ARDUINO

DI PT CS2 POLA SEHAT DAAN MOGOT TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1231472010
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 02 Juni 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1231472010

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Seiring dengan berkembangnya dunia industri dan teknologi mengenai robot pada zaman sekarang ini, peranan Android sebagai media kontrol untuk penunjang dalam mempermudah penggunaanya semakin hari semakin besar dan berkembang. Dan masih banyaknya perusahaan- perusahaan yang menggunakan peralatan-peralatan industri secara Konvensional sebagaimana dalam industri pembuatan teh di ruang proses ini, Dimana operator dalam menghidupkan atau mematikan mesin industri operator harus mendatangi panel utama yang berisi alat kendali penuh alat pembuatan teh di ruang proses. Oleh karena itu penulis membuat Sistem kontrol otomatis dengan perintah Bluetooth pada alat pembuatan teh. Dimana pembuatan alat pembuatan teh ini menggunakan mikrokontroler sebagai alat pengendali Hardware nya dan aplikasi Android dalam pembuatanya menggunakan App Inventor. Dimana alat ini dapat meringankan dan menghemat waktu operator dalam menjalankan pekerjaan, dan juga dapat meningkatkan keamanan dalam pelaksanaan pekerjaan operator seperti dari sengatan listrik akibat hubungan singkat di panel kendali penuh dan juga ruangan yang tidak luas menjadi dasar penulis menggunakan Bluetooth HC-05 sebagai alat komunikasi antara mikrokontroler Atmega328P dan Handphone Android. Dimana mikrokontroler ini dalam pemrogramanya menggunakan bahasa ‘C’ dan dalam memasukan pemrogramanya ke mikrokontroler penulis menggunakan aplikasi Arduino 1.0 dan dalam pengoperasianya operator cukup menekan Common Button sesuai dengan keperluan.

Kata Kunci: Android, Atmega328, Bluetooth HC-05, Smartphone

ABSTRACT

Along with the development of the industry and the technology of the robot in this day and age, The role of android as a media control for support in facilitating its use increasingly large and growing. and there are many companies that use devices conventional industry as well as in the industrial manufacture of tea in this process, Where the operator in turn the industrial machine operator must go to the main panel containing full control tool tool-making tea in the process chamber. Therefore the author makes an automatic control system with bluetooth commands on the device of making tea. Where the making of this tea-making tool uses a microcontroller as a means of controlling its hardware and android apps make with app inventor . where these tools can relieve and save operator time to run the job, and can also increase the safety of the operator's job such as from electric shock due to a short circuit in the control panel is full and the rooms were not broad a basis authors use bluetooth hc-05 as a communication tool between the microcontroller atmega328p and android mobile phones. wherein the microcontroller is in embeded using the language 'C' and the microcontroller to embeded author uses arduino 1.0 applications and the operator simply presses operation common button as required.

Android, Atmega328, Bluetooth HC-05, Smartphone

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan laporan penulisan Kuliah Kerja Praktek dengan Judul ”Pengontrolan Alat Pencampur Teh Menggunakan Bluetooth Berbasis Arduino Uno Pada PT Cs2 Pola Sehat”. Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya Kuliah Kerja Praktek ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :.

Penulisan laporan Kuliah KerjaPraktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Raharja.
  4. Bapak Hendra kusumah, S.Kom selaku Dosen Pembimbing Perguruan Tinggi Raharja. Terima kasih atas bimbingan dan masukannya.
  5. Kedua Orang tua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materil dan spritual. “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin“.
  6. Semua teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu sehingga penyusunan SKRIPSI ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan SKRIPSI ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan SKRIPSI ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.



Daftar isi


DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1. Sistem Pengendali loop terbuka

Gambar 2.2. Contoh sistem pengendali loop terbuka

Gambar 2.3. Sistem Pengendali loop tertutup

Gambar 2.4. Contoh Sistem Pengendali loop tertutup

Gambar 2.5. Konfigurasi Pin ATmega328

Gambar 2.6. Diagram Blok ATmega328P

Gambar 2.7. Pemasangan Kristal pada ATmega328

Gambar 2.8. Bentuk Program Sumber Assembly

Gambar 2.9. Kompilasi Linking dari program C

Gambar 2.10. Pinout Relay SPDT

Gambar 2.11. pompa air

Gambar 2.12. Motor AC Sinkron

Gambar 2.13. Motor Induksi

Gambar 2.14. Lampu Led

Gambar 2.15. Simbol Resistor

Gambar 2.16. simbol Polar

Gambar 2.17. Simbol Non-polar

Gambar 2.18. Rangkaian Kristal

Gambar 2.19. IC LM 7805

Gambar 2.20. Struktur dan Simbol Transistor

Gambar 2.21 Transistor sebagai saklar tipe NPN

Gambar 2.22 Operating point transistor sebagai saklar

Gambar 2.23 Rangkaian Power-On Reset

Gambar 2.24 Block Design

Gambar 2.25 Palet

Gambar 2.26 Viewer

Gambar 2.27 Component

Gambar 2.28 Media

Gambar 2.29 Block Program

Gambar 2.30 Prinsip kerja solenoid valve

Gambar 2.31 Selenoid Valve

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.CS2 POLA SEHAT

Gambar 3.2 Diagram Blok

Gambar 3.3 Perancangan Fisik

Gambar 3.4 Skema Rangkaian Catu Daya

Gambar 3.5 Modul bluetooth HC-05

Gambar 3.6. Rangkaian Motor DC

Gambar 3.7. Inisialisasi Motor DC Dalam Program Arduino.

Gambar 3.8. Flowchat kontrol untuk motor DC

Gambar 3.9 Rangkaian Selenoid Valve)

Gambar 3.10. Inisialisasi selenoid Dalam Program Arduino.

Gambar 3.11. Flowchat kontrol untuk selenoid

Gambar 3.12. Rangkaian pompa

Gambar 3.13. Inisialisasi Pompa Dalam Program Arduino.

Gambar 3.14. Flowchat kontrol untuk pompa

Gambar 3.15. Skema rangkaian sistem keseluruhan

Gambar 3.16. Website APP Inventor

Gambar 3.17. Awal Bikin Aplikasi

Gambar 3.18. Memberi Nama Project

Gambar 3.19. Awal Project

Gambar 3.20. Drop Dan Drag Bluetooth Conectivity

Gambar 3.21. klik bagian blocks

Gambar 3.22. Koding A

Gambar 3.23. Koding B

Gambar 3.24. Tampilan icon aplikasi

Gambar 3.25. Tampilan aplikasi

Gambar 3.26. Tampilan Layar Utama Program ARDUINO 1.0

Gambar 3.27. Rangkaian Kabel ISP Flash Programmer

Gambar 3.28. Tampilan Layar Utama Program ARDUINO 1.0

Gambar 3.29. Pembuatan File Listing Program

Gambar 3.30. Tampilan Pemilihan Jenis Board Dan Mikrokontroler

Gambar 3.31. Tampilan Menentukan Port

Gambar 3.32. Tulisan Program

Gambar 3.33. Tampilan Verifikasi Program

Gambar 3.34. Proses pemrograman Otomatis

Gambar 3.35. Sistem Flowchart

Gambar 3.36. Diagram Flowchart sistem yang berjalan

Gambar 4.1. Pengujian Rangkaian Catu Daya

Gambar 4.2. hasil pompa 1

Gambar 4.3. hasil pompa 2

Gambar 4.5. hasil pompa 3

Gambar 4.6. hasil pompa 4

Gambar 4.7. Hasil pompa hot water

Gambar 4.8. Hasil selenoid 1

Gambar 4.9. Hasil selenoid 2

Gambar 4.10. Hasil selenoid 3

Gambar 4.11. Hasil baling 1

Gambar 4.12. Hasil baling 2

Gambar 4.13. Prototype Tampak dari depan

Gambar 4.14. Prototype Tampak dari atas

Gambar 4.15. Prototype Tampak dari belakang


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Fasilitas Alternatif Port D ATmega328

Table 2.2. Tipe data bahasa C

Tabel 2.3. Nilai warna cincin resistor

Tabel 3.1. Keterangan Cara Kerja Masing-Masing Komponen.

Table 3.2. Elisitasi Tahap I

Table 3.3. Elisitasi Tahap II

Table 3.4. Elisitasi Tahap III

Table 3.5. Final Elisitasi

Tabel 4.1. Tabel Pengujian Alat dan Aplikasi Android Di Ruang Terbuka

Tabel 4.2 Dokumentasi Sistem

Table 4.1. Estimasi Biaya yang di keluarkan




DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL STATE MACHINE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART DIAGRAM




BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya dunia industri dan teknologi mengenai robot pada zaman sekarang ini, peranan smartphone sebagai media kontrol untuk penunjang dalammempermudah penggunaanya semakin hari semakin besar dan berkembang,pengontrolan robot yang menggunakan media smartphone telah menghasilkanberbagai kemudahan yang bisa meringankan pekerjaan manusia. terutama dalam pengontrolan alat–alat industri yangbanyak di temui diperusahaan-perusahaan pada saat ini.

Seiring dengan pesatnya teknologi di dunia industri, dan masih banyaknya perusahaan-perusahaan yang menggunakan peralatan - peralatan secara konvensional ,sebagaimana untuk mematikan atau pun menghidupkan mesin industri operator harus mendatangi panel yang berisi alat kendali penuh. Sistem control otomatisdengan perintah Bluetooth pada alat pencampur teh ini dapat mempermudah dan mempersingkat waktu manusia dalam menjalankan pekerjaanya, juga dapat meningkatkan keamanan, di mana mobilitas manusia semakin tinggi dan ketepatan waktu menjadi faktor utama yang sangat diperlukan pada zaman tekhnologi saat ini. Untuk itu dibutuhkan suatu alat otomatis yang dapat mengontrol dan menggerakkan suatu mesin secara otomatis dengan cepat dan aman.Agar dapat menambah efisiensi waktu.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulisan mengambil judul “PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN TEH DI RUANG PROSES MENGGUNAKAN ANDROID BERBASIS ARDUINO DI PT CS2 POLA SEHAT”.



1.2.1 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang sudah dikemukakan sebelumnya, maka perumusan yang akan didefinisikan dalam penelitian ini mencakup hal-hal sebagai berikut :

  1. Apakah penggunaan smartphone cukup efektif sebagai kontrol alat-alat pembuatan teh?

  2. Bagaimana Cara Menggunakan Alat Pembuatan Teh di Ruang Proses Menggunakan Android Berbasis Arduino di PT CS2 Pola Sehat?

  3. Bagaimana cara menanamkan media Bluetooth kedalam system mikrokontroller Atmega328p, sehingga dapat terkoneksi dengan smartphone?

  4. Bagaimana cara merancang sistem kontrol keseluruhan sehingga dapat dikontrol melalui mikrokontroller Atmega328p

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

  • Agar pembahasan nanti menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka penelitian ini membatasi ruang lingkup pembahasan. Adapun permasalahan yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah pengunaan Sensor Bluetooth dan Mikrokontroller pada Alat Pembuatan Teh di Ruang Proses.

  • Dari permasalan yang ada maka ruang lingkup penelitian ini yaitu pada cara kerja sensor Bluetooth, pemrograman sensor Bluetooth sebagai pembuatan akses kontrol untuk pembuatan teh di ruang proses, dengan sensor Bluetooth berbasis mikrokontroler AT 328P dengan simulasi menggunakan Motor DC, Pompa AC, dan selenoid valve.

  • 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1.4.1 Tujuan Penelitian

    Tujuan pokok dari Skripsi ini adalah sebagai berikut :


    1. Menjalankan Sebuah Alat Industri Dengan Perintah Smartphone.

    2. Menganalisa bagaimana system kerja Alat Pembuatan Teh Menggunakan Android dan mikrokontroler AT328P.

    3. Untuk menerapkan ilmu yang di dapatkan selama perkuliahan di STMIK RAHARJA.

    1.4.2 Manfaat Penelitian

    Tujuan pokok dari Skripsi ini adalah sebagai berikut :

    1. Memberikan peluang bagi generasi muda untuk menciptakan sebuah alat otomatis menggunakan Mikrokontroler bersama Smartphone.

    2. Memberikan kemudahan untuk akses kontrol Alat Industtri

    c. Dapat diaplikasikan diberbagai macam alat industri seperti pembuatan kopi, jelly drink, vita puding, dan masih banyak lagi. .

    d Memberikan efisiensi waktu dan biaya. .


    1.5 Metode Penelitian

    Dalam mengumpulkan data atau informasi yang berhubungan dengan keperluan penulisan kuliah kerja praktek ini,mengadakan penelitian untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dengan beberapa metode.

    Dalam menyelesaikan perancangan dan penulisan Skripsi ini, maka dilaksanakanlah suatu penelitian sehingga dapat diperoleh suatu hasil yang sesuai seperti yang diharapkan. Adapun metodologi penelitian yang digunakan adalah:

    1.Literatureriview

    Metode ini dilakukan untuk memperbaiki sistem yang sudah ada,dimana kekurangan pada sebelumnya tersebut masih bersifat manual.

    2.Metode Perancangan

    Metode ini dimaksudkan untuk menghasilkan suatu rangkaian alat yang tepat, sehingga diperoleh hasil rancangan yang sesuai dengan yang diinginkan.

    3.Metode Analisa

    Metode ini dimaksudkanuntuk mengidentifikasikanmasalah-masalah pada sistem yang telah ada dan mencari solusi yang akan digunakan selanjutnya.

    4.Metode Studi Kepustakaan

    Metode ini dilakukan untukmencari dan mendapatkan sumber-sumber kajian. Landasan teori yang mendukung,data-data, atau informasi sebagai acuan dalam melakukan perencanaan, percobaan,pembuatan, dan penyusunan laporan.

    5.Metode Eksperimen

    Pada metode ini dilakukan suatu percobaan atau praktek merakit dengan membuat suatu system Akses Kontrol Alat Pembuatan Teh di ruang proses dengan Perintah smartphone berbasis Sensor Bluetooth dan mikrokontroler AT328P.

    1.6 Sistematika Penulisan

    Untuk memudahkan dalam memahami masalah yang akan diungkapkan, maka penulisan Skripsi ini dibagi menjadi empat bab dengan sistematika yang tersusun dalam urutan bab sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada Bab ini berisi tentang Latar Belakang Masalah, Tujuan Dan Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup, Metodologi Penelitian Dan Sistematika Penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini berisi tentang uraian mengenai teori-teori dasar elektronika yang akan mendukung pembahasan masalah, serta cara berfikir dalam penyusunan Kuliah Kerja Praktek ini. Uraian tersebut menjelaskan tentang konsep dasar Sensor Bluetooth dan pengontrolan otomatis dengan Mikrokontroler.

    BAB III RANCANGAN DAN PEMBAHASAN

    Bab ini berisi tentang pembahasan dan perancangan sistem Akses Kontrol dengan perintah HP menggunakan sensor Bluetooth dan Mikrokontroler AT328P, serta cara kerja Sensor Bluetooth dan Mikrokontroller secara keseluruhan, simulasi sisteminimenggunakan Alat pencampur Teh Prototipe, Sensor Bluetoot dan Mikrokontroller sebagai alat yang dapat diprogram sehingga dapat bekerja seperti yang kita inginkan.

    BAB IV PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI

    Pada bab ini merupakan penjelasan mengenai ujicoba dan analisa pengoperasian dari sistem yang dibuat dan di kembangkan..

    BAB BAB V PENUTUP

    Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari Skripsi dan saran-saran yang bisa diberikan untuk memperbaiki pengembangan rancangan berikutnya

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

    2.1.Teori Umum

    2.1.1.Konsep Dasar Sistem

    A. Definisi Sistem

    Menurut Mulyanto (2009:1), “secara umum, sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai suatu kesatuan”.

    Menurut Mulyanto (2009:2), “dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input seta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur”.

    Menurut Diana dan Setiawati ( 2011 : 3 ), [4], “Sistem adalah serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu”.

    Menurut Sutarman (2012:13), [1]“Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

    Berdasarkan beberapa definisi sistem yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen atau elemen yang berkerja sama sesuai fungsinya dan saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.

    B. Karakteristik sistem

    Menurut Mulyanto (2009:2), Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, yaitu:

    1.Komponen Sistem

    Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan.Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen siste lain yang lebih besar, maka akan disebut subsystem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan memengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut super sistem. Sebagai contoh apabila fakultas dianggap sebuah sistem, maka perguruan tinggi merupakan super sistem.

    2.Batasan Sistem

    Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas system menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari system tersebut.

    3.Lingkungan Luar

    Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat memengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yangmenguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.

    4.Penghubung Sistem

    Penghubung merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan. Sebagai contoh, apabila di dalam perusahaan memiliki beberapa sistem seperti produksi, finansial, pemasaran, dan HRD yang tidak memiliki penghubung satu sama lain tentu saja proses bisnis di dalam perusahaan tersebut tidak akan berjalan dengan semestinya. Penghubung (interface) merupakan media peghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsystem yang lain yang membentuk satu kesatuan.

    5.Masukan Sistem

    Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah bahan yang dimasukan agar sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. Contoh lain di dalam suatu perusahaan, karyawan merupakan maintenance input yang akan mengoperasikan sistem tersebut, sedangkan data merupakan signal input yang akan diolah menjadiinformasi.

    6.Keluaran Sistem

    Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistemlain atau hanya sebagai sisa pembuangan. Misalnya, dalam sistem pencernaan, energi merupakan keluaran yang dibutuhkan oleh sistem lain, sedangkan ampasnya merupakan sisa yang harus di buang.

    7.Pengolahan Sistem

    Pengolahan sistem (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan. Sistem pencernaan akan mengolah makanan menjadi energi. Sistem produksi akan bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dalamsistem informasi, pengolahan dapat berupa operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pengurutan, atau operasi lainnya yang nantinya akan mengubah masukan berupa data menjadi informasi yang berguna.

    8.Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective)atau tujuan (goal). Apabila sistem menjadi tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan terkendali. Tujuan sistem informasi tergantung pada kegiatan yang ditangani. Secara umum suatu sistem memiliki tiga tujuan utama, yaitu:

    1. Mendukung fungsi kepengurusan manajemen.
    2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen.
    3. Mendukung kegiatan operasi perusahaan.

    C. KLASIFIKASI SISTEM

    Menurut Mulyanto (2009:8), Sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandan, di antaranya adalah sebagai berikut:

    1.Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)


    1. Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik.Misalnya, sistem teologi, yaitu sebuah pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan

    2. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem transportasi, dan lain sebagainya.

    2.Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Mode System).


    1. Sistem alamiah (naturalsystem) yaitu sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. misalnyaperputaran bumi.

    2. Sistem buatan manusia (human mode system) yaitu sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.

    3.Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tertentu (Probabilitas System)


    1. Sistem tertentu melibatkan operasi yang sudah dapat di duga dengan pasti, dapat dideteksi dan diramalkan hasil keluarannya, contohnya adalah sistem komputer dimana tingkah lakunya dapat diatur dengan baris-baris program yang dijalankan.

    2. Sistem tak tentu (Probabilitas System) yaitu sistem yang tidak dapat diprediksikan kejadiannya, misalnya kejadian-kejadiandimasa yang akan datang merupakan hal rahasia dan tidak dapat diprediksikan karena menyangkut unsur probabilitas.

    4.Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Opened System)


    1. Sistem tertutup yaitu merupakan sistem yang tidak terpengaruh atau tidak terganggu oleh lingkungan luarnya. Karena bekerja secara otomatis tanpa campur tangan dari pihak luarnya. Walaupun tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah sistem relatif tertutup (relatively closed system).

    2. Sistem terbuka adalah sistem yang bekerja karena pengaruh dari pihak luarnya. Oleh karena itu perlu adanya sistempengendalian yang dapat menjaga agar pengaruh tersebut hanya berupa pengaruh yang baik saja.

    2.2.Teori khusus

    2.2.1.Konsep Dasar Pengontrolan

    Konsep dasar pengontrolan sudah ada sejak abad-18 yang dipelopori James Watt yang membuat kontrol mesin uap, Nyquis (1932) membuat sistem pengendali uang tertutup, Hazem (1943) membuat Servo mekanik dan masih banyak yang lainnya.

    Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Sedangkan pengontrolan itu sendiri adalah proses, cara pembuatan mengontrol (mengawasi, memeriksa, pengawasan, pemeriksaan).

    Industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa mereka berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

    Sejak tahun 1960, teori klasik yang membahas sistem satu masukan dan satu keluaran sudah tidak dapat digunakan untuk sistem pengendali yang membutuhkan banyak masukan dan banyak keluaran. Sistem pengendali dengan banyak masukan dan banyak keluaran menjadi semakin rumit sehingga untuk memecahkannya diperlukan banyak persamaan dan peralatan bantu yang memadai.

    Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka (Open-loop Control System) dan sistem Pengendali Loop Tertutup (Closed-loop Control System).

    A. Sistem Pengendali Loop Terbuka

    Menurut Harinaldi (2005:114), “Sistem pengendali loop terbuka adalah sistem pengendalian yang sinyal keluarannyatidak berpengaruh terhadap aksi pengendalian karena didalam sistem pengendali terbuka tidak ada proses umpan balik sinyal output kedalam sinyal input. Dengan demikian di dalam sistem pengendali ini tidak ada proses untuk membandingkan antara sinyal keluaran dengan sinyal masukan”.

    Gambar dibawah ini menunjukkan hubungan antara masukan dan keluaran untuk sistem pengendali loop terbuka.

    Sumber: (M.Rif’an, Aplikasi Simulator Laboratorium Kendali dengan Delphi, hal.16)

    Gambar 2.1. Sistem Pengendali loop terbuka

    Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali. Gambar berikut adalah contoh dari sistem pengendali loop terbuka.

    Gambar 2.2. Contoh sistem pengendali loop terbuka

    Sumber: (M.Rif’an, Aplikasi Simulator Laboratorium Kendali dengan Delphi, hal.16)

    Contoh yang paling sederhana adalah pada sistem pengendali traffic light. Keluarannya tidak memperhatikan perubahan arus lalu-lintas yang terjadi pada setiap cabang perempatan, di mana kendaraan yang boleh jalan saat lampu hijau menyala tidak harus sama dengan banyaknya kendaraan yang masuk atau antri pada cabang perempatan itu karena waktu nyala lampu sudah ditetapkan. Contoh lainnya adalah sistem pengendali dalam mesin cuci. Dari proses perendaman, pencucian dan pembilasan tidak ada proses untuk mengukur hasil keluaran, misalnya kebersihan pakaian yang di cuci.

    Setiap loop pengendali terbuka harus dikalibrasi dengan hati-hati agar ketelitian sistem tetap terjaga dan berfungsidengan baik. Dengan gangguan sistem, baik dari dalam maupun dari luar, maka sistem pengendali loop terbuka tidak akan dapat bekerja dengan baik seperti yang terapkan

    B. Sistem Pengendali Loop Tertutup

    Menurut Harinaldi (2005:114), ”Sistem pengendali loop tertutup adalah sistem pengendali yang sinyal keluarannya mempunyai pengaruh langsung terhadap aksi pengendaliannya. Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang di umpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan”.

    Gambar 2.3. Sistem Pengendali loop tertutup

    Sumber: (M.Rif’an, Aplikasi Simulator Laboratorium Kendali dengan Delphi, hal.24 )

    Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah di bandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

    Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang di harapkan bagi sistem yang dikendalikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

    Lingkaran dengan tanda silang didalamnya disebut Error Detector atau pendeteksi kesalahan. Didalam diagram diatas terdapat dua sinyal yang masuk ke lingkaran, yaitu sinyal input dan sinyal umpan balik. Keluaran dari lingkaran ini berupa sinyal kesalahan yangnilainya merupakan selisih antara nilai sinyal input dengan sinyal umpan balik. Jadi sinyal kesalahan adalah perbedaan antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan. Sinyal kesalahan ini kemudian dikirim ke elemen pengendali.

    Pengendali adalah komponen-komponen pengendalian yang bertugas menerima sinyal kesalahan. Dari sinyal kesalahan tersebut akan dihasilkan sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali. Dalam berbagai contoh didalam pengendali terdapat basis data sinyal kesalahan. Basis data ini akan menghasilkan sinyal keluaran dari elemen pengendali yang berbeda-beda sesuai sinyal kesalahan yang masuk keelemen pengendali

    Alat terkendali adalah peralatan yang sedang dikendalikan. Sinyal yang dikeluarkan oleh elemen pengendali akanmenjadi dasar untuk sifat yang terjadi pada alat terkendali. Contohnya adalahmotor servo mekanik, robot industri, dan lain sebagainya.

    Sinyal umpan balik adalah peralatan yang sengaja disediakan untuk mendeteksi sinyal output alat terkendali. Peralatan ini dalam berbagai aplikasi praktis berupa sensor yang peka terhadap sinyal keluaran dari alat terkendali. Sinyal yang diterima oleh sensor tersebut akan dimasukkan kedalam pendetekasi kesalahan.

    Sistem pengendali tertutup dibagi menjadi dua, yaitu sistem pengendali tertutup secara manual dan sistem pengendali tertutup secara otomatis. Sistem pengendali secara tertutup manual masih menggunakan operator yang bertugas membandingkan sinyal output dengan sinyal input dan kemudian memperbaiki kesalahan tersebut hingga sekecil mungkin.

    Contoh sistem pengendali manual adalah sistem pengaturan tegangan keluaran generator DC dengan penggerak awal turbin uap. Dalam sistem pengendali ini yang bertugas sebagai error detector adalah manusia. Melalui pengamatan mata pada voltmeter yang terpasang pada terminal keluaran generator, operator harus selalu siap mengatur katup uap apabila terjadi penyimpangan jarum voltmeter yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.

    Sedangkan contoh dari sistem pengendali loop tertutup otomatis adalah sistem pengendali servo mekanis.Bila besaran yang dikendalikan dalam sistem pengendali ini adalah besaran kecepatan, misalnya sensor yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis menjadi besaran elektris adalah tachometer. Sistem pengendali ini sudah tidak lagi menggunakan manusia untuk mengamati kesalahan yang terjadi karena sudah terdeteksi secara otomatis oleh perangkat mikrokontroler. Dengan demikian kesalahan yang terjadi dapat diminimalkan. Diagram blok dari sistem pengendali ini dapat dilihat seperti pada gambar berikut:

    Gambar 2.4. Contoh Sistem Pengendali loop tertutup

    Sumber: (M.Rif’an, Aplikasi Simulator Laboratorium Kendali dengan Delphi, hal.27 )

    2.2.2.Konsep Mikrokontroler ATmega328P

    A. Mikrokontroler ATmega328P

    Keluarga mikrokontroler MCS-51 merupakan keluarga mikrokontroler yang banyak digunakan untuk aplikasi pengontrolan saat ini, karena keluarga ini didukung oleh banyak vendor hardware yang menyediakan banyak feature tambahan pada sistemmikrokontroler ini

    Sebagai salah satu vendor besar didunia ini, ATMEL mengeluarkan ATmega328P yang merupakan salah satumikrokontroler yang banyak digunakan. Mikrokontroler ATmega328P memiliki kompatibilitas penuh dengan keluarga MCS-51 lain, terutama pada bagian pemrogramannya dan mampu diprogram secara In System Programming (ISP).

    Mikrokontroler ATmega328 memiliki beberapa kriteria standard yaitu memiliki 32 KB Flash Programmable dan1 KB EEPROM yang dapat diprogram ulang sekitar 1000 kali write atau erase cycle, 2 KB SRAM, 14 jalur I/O, 6 pin analog, dua buah 16 bit timer/counter, dengan arsitektur lima vector, empat-level interrupt, full duplex serial port, on-chip oscillator dan onchip timer/counter.

    Mikrokontroler ATmega328P beroperasi pada frekuensi clock sampai 16 Mhz. ATmega328P memiliki dua Power Saving Mode yang dapat dikontrol melalui software, yaitu Idle Mode dan Power Down Mode. Pada Idle Mode, CPU tidak aktif sedangkan isi RAM tetap dipertahankan dengan timer/counter, serial port dan interrupt system tetap berfungsi. Pada Power Down Mode, isi RAM akan disimpan tetapi osilatornya tidak akan berfungsi sehingga semua fungsi dari chip akan berhenti sampai mendapat reset secara hardware.

    B. Konfigurasi Pin

    Mikrokontroler ATmega328P memiliki 28 pin, diantaranya adalah directional I/O yang terbagi dalam 3 port. Konfigurasi dari pin-pin tersebut, yaitu :

    Gambar 2.5. Konfigurasi Pin ATmega328

    Sumber: (Craig Steiner, The 168/328 Microcontroller: Architecture, Assembly Language, And Hardware )

    Gambar 2.6. Diagram Blok ATmega328P

    Sumber: (Craig Steiner, The 168/328 Microcontroller: Architecture, Assembly Language,And Hardware )

    Adapun keterangan fungsi dari masing-masing pin adalah sebagai berikut :

    1. "VCC(20)"

      Tegangan Catu Daya +5V

    2. "GND(10)"

      Ground

    3. "Port D"

      Port D adalah 8 Bit port I/O bidirectional (dua arah). Port PD.2 sampai PD.7 sudah mempunyai pullup internal, sedangkan PD.0 dan PD.1 dapat menerima input tegangan positif (AIN0) dan input tegangan negatif (AIN1) untuk menggerakkan on-chip analog comparator. Port 1 sebagai output dapat menghasilkan arus sampai 20 mA dan dapat menyalakan LED secara langsung. Ketika pin PD.2 sampai PD.7 digunakan sebagai input dan terhubung ke ground oleh peralatan input, maka chip akan mengeluarkan arus, karena secara internal sudah terdapat resistorpullup di dalam chip.

    4. "PortC"

      Port C hanya memiliki 6 bidirectional I/O pin, karena pin PC.5 merupakan port internal sebagai output dari On Chip Analog Comparator (Komparator analog di dalam IC), setiap port memiliki pullup internal. Port C sebagai output dapat menghasilkan arus sampai 20mA. Ketika data “1” (high) dikirimkan ke Port C, maka Port tersebut masih dapat digunakan sebagai input. Ketika Port C digunakan sebagai input dan terhubung ke ground oleh peralatan input, maka chip akan mengeluarkan arus, karena secara internal sudah terdapat resistor pullup di dalam chip. Port C juga berfungsi sebagai jalur input interupsi bagi ATmega328P,seperti tampak pada tabel 2.1.

      Sumber: (Craig Steiner, The 168/328 Microcontroller: Architecture, Assembly Language, And Hardware. )

    5. "RST (1)"

      Reset.Semua I/O pin akan tereset menjadi “1”, segera setelah RST diberi input “high”.

    6. " XTAL1 (Pin 9) dan XTAL2 (Pin 10)"

      Tempat pemasangan kristal untuk osilator eksternal.

    Gambar 2.7. Pemasangan Kristal pada ATmega328

    Sumber: (Nino Guevara Ruwano, Mikrokontroler ATmega328 )

    Untuk nilai C1 adalah 0,1 uF + 10 pF dengan menggunakan kristal, sedangkan untuk resonator keramik, Q1 adalah 16 MHz, maka nilai C2 dan C3 adalah 22 pF + 10 pF. Untuk penggunaan dengan ekternal clock, pin 10 atau XTAL2 dibiarkan tidak terhubung

    C. Timer dan Interrupt

    Mikrokontroler ATmega328 memiliki dua register timer, yaitu timer 0 dan timer 1, masing-masing sepanjang 16 bit(terdiri dari 8 bit TH0/TH1 dan 8 bit TL0/TL1 yang bisa diberi nilai awal). Pada waktu berfungsi sebagai timer, maka register akan bertambah setiapsiklus mesin (1/12 dari frekuensi oscilator). Kedua timer ini memiliki alamat, yaitu 0BH untuk timer 0 dan 1BH untuk timer 1. Ada beberapa register fungsi khusus, yaitu Spesial Function Register (SFR) yang harus ditentukan sebelum menggunakan timer. Register tersebut adalah TCON

    D. Perangkat Lunak (Software) Mikrokontroler ATmega328P

    Perangkat lunak (software) ini berguna untuk mendukung perangkat keras (hardware) agar dapat bekerja dengannormal. Di dalamnya terdapat perintah atau instruksi penyusun program yang nantinya akan dijalankan oleh hardware.

    Dalam mikrokontroler terdapat banyak deretan bit “1“ dan “0“ yang memiliki arti sangat penting, karena merupakan sumber informasi yang tersimpan dalam memori dan diproses dalam mikrokontroler tersebut.

    Karena dalam pelaksanaannya bit-bit tersebut susah dihafalkan, maka dibuatlah bahasa rakitan (assembly), dan merupakan bahasa yang di pakai dalam menulis program sumber pada mikrokontroler. Program sumber assembly ini berupa kumpulan baris-baris perintah yang ditulis pada perangkat lunak teks editor semisal Notepad ataupun Editor DOS.

    Biasanya disimpan dalam extension *.ASM. Contoh bentuk program sumber assembly secara umum adalah sebagai berikut:

    Penjelasan bagian-bagian dari mode pengalamatan assembly diatas dan istilah-istilah yang sering terdapat pada program assembly adalah sebagai berikut:

    1. "Label (isi memori)"

      Berguna mewakili nomor memori program dari perintah pada baris yang bersangkutan. Syarat-syarat dalam pembuatan label tersebut adalah:

      1. Harus di awali dengan huruf

      2. Tidak boleh ada label yang sama dalam satu program assembly.

      3. Maksimal 16 karakter

      4. Tidak boleh adanya karakter spasi

    2. "Mnemonic (opcode)"

      Dapat juga disebut sebagai kode operasi, yang berarti kode-kode yang akan dikerjakan oleh program assembly. Terdapat dua macam mnemonic, yaitu yang dipakai sebagai perintah, misalnya ADD, dan MOV, serta mnemonic untuk mengatur kinerja program assembly, misalnya ORG, EQU, dan DB, sehingga dinamakan assembler directive.

      "Operand (1 dan 2)"
    3. Merupakan bagian yang terdapat di belakang sekaligus sebagai pelengkap mnemonic. Merupakan suatu objek yang harus dikerjakan oleh mnemonic. Jumlah operand yang dibutuhkan oleh mnemonic dapat berbeda pada setiap penyusunan program. Dapat berjumlah lebih dari satu atau bahkan tidak ada sama sekali.

    4. "Komentar"

      Berguna sebagai bagian penjelasan dari proses kerja ataupun adanya catatan tertentu pada bagian-bagian program. Namun keberadannya tidak mutlak ada, tergantung dari pembuat program itu sendiri.

    5. "Program Objek"

      Adalah hasil utama dari sebuah proses assembly, berupa kode-kode yang hanya dikenali oleh mikrokontroler. Program objek ini dapat berupa kode heksa ataupun biner yang berektensi *.HEX atau *.BIN.

    6. "Assembly Listing "

      Merupakan hasil dari proses assembly, yang berupa campuran dari program objek, program sumber assembly, dan alamat-alamatnya. Tersimpan dalam file dalam ekstensi *.LST.

    E. Bahasa C

    Bahasa BCPL yang dikerjakan oleh Martin Richards pada tahun 1967 merupakan awal dari lahirnya bahasa C. Ken Thompson memulai pengembangan bahasa BCPL yaitu bahasa B pada tahun 1970. Perkembangan selanjutnya dari bahasa B dikembangkan menjadi bahasa C oleh Dennis Ritchie beberapa bulan berikutnya di Bell Telephone Laboratories Inc. (sekarang AT&T Bell Laboratories). Beberapa alasan mengapa Bahasa C banyak digunakan, diantaranya adalah sebagai berikut:

    1. Bahasa C hampir tersedia di semua jenis komputer.

    2. Bahasa C adalah bahasa yang terstruktur.

    3. Memiliki dukungan pustaka yang banyak.

    4. Proses eksekusi program lebih cepat.

    5. Kode Bahasa C sifatnya adalah portable dan fleksibel untuk semua jenis komputer.

    6. Bahasa C hanya menyediakan sedikit kata-kata kunci, hanya terdapat 32 kata kunci.

    1. "KompilasiProgram C "

      Agar suatu program dalam bahasa pemrograman dapat dimengerti oleh komputer, programharus diterjemahkan dahulu ke dalam kode mesin. Adapun penerjemah yang digunakan biasa berupa interpreter atau kompiler. Interpreter suatu jenisMenerjemah yang menerjemahkan baris per baris instruksi untuk setiap saat. Proses awal dari bentuk program sumber C (source program, yaitu program yang ditulis dalam bahasa C) hingga menjadi program yang executable (dapat dieksekusi secara langsung) ditunjukkan pada gambar di bawah.

      Gambar 2.9. Kompilasi Linking dari program C

    2. "TipeData Bahasa C"

      Tipe data merupakan bagian yang paling penting karena tipe data mempengaruhi seriap instruksi yang akan dilaksanakan oleh komputer. Misalnya:

      Saat 5 dibagi 2 bisa saja memberikan hasil yang berbeda tergantung pada tipe datanya. Jika 5 dan 2 bertipe integer, akan Menghasilkan nilai 2. Namun jika kedianya bertipe float maka akan memberikan nilai 2.5000000. Pemilihan tipe data yang tepat akan membuat proses operasi data menjadi lebih efisien. Tipe data pada bahasa C dapat dilihat pada Tabel 2.4.

    Tabel 2.2. Tipe data bahasa C

    2.2.3.Android

    A. Definisi Android

    Menurut Teguh Arifianto (2011 : 1), android merupakan perangkat bergerak pada sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis linux.

    Menurut Hermawan (2011 : 1), Android merupakan OS (Operating System) Mobile yang tumbuh ditengah OS lainnya yang berkembang dewasa ini. OS lainnya seperti Windows Mobile, i-Phone OS, Symbian, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, OS yang ada ini berjalan dengan memprioritaskan aplikasi inti yang dibangun sendiri tanpa melihat potensi yang cukup besar dari aplikasi pihak ketiga. Oleh karena itu, adanya keterbatasan dari aplikasi pihak ketiga untuk mendapatkan data asli ponsel, berkomunikasi antar proses serta keterbatasan distribusi aplikasi pihakketiga untuk platform mereka.

    Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa android adalah sistem operasi berbasis linux yang sedang berkembang ditengah OS lainnya.

    Android adalah sebuah sistem operasi perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka.

    Android merupakan generasi baru platform mobile yang memberikan kesempatan kepada pengembang untuk melakukan pengembangan sesuai dengan yang diharapkan. Sistem operasi yang mendasari Android merupakan lisensi di bawah naungan GNU, GeneralPublic License Versi 2(GPLv2), yang biasa dikenal dengan istilah Copyleft. Istilah copyleft ini merupakan lisensi yang setiap perbaikan oleh pihak ketigaharus terus jatuh di bawah terms.

    Distribusi Android berada di bawah lisensi Apache Software (ASL/Apache2), yang memungkin untuk distribusi kedua atau seterusnya. Pengembang aplikasi Android diperbolehkan untuk mendistribusikan aplikasi mereka di bawah skema lisensi apapun yang mereka inginkan.

    Pengembang memiliki beberapa pilihan dalam membuat aplikasi yang berbasis Android. Namun kebanyakan pengembang menggunakan Eclipse sebagai IDE untuk merancang aplikasi mereka. Hal ini diikarenakan Eclipse mendapat dukungan langsung dari Google untuk menjadi IDE pengembangan aplikasi Android.

    Aplikasi Android dapat dikembangkan pada berbagai sistem operasi, diantaranya adalah:

    1. Windows XP/Vista/7

    2. Mac OS X( Mac OS X 10,48 atau yang lebih baru )

    3. Linux

    B. Perkembangan Android

    2.2.4 Konsep Dasar Relay

    A. Definisi Relay

    1. "Fungsi Relay"

      Fungsi dari relay adalah untuk menghubungkan dan memutuskan suatu hubungan rangkaian” dan prinsip kerjanya adalah menggunakan sistem elektromagnetik yang berasal dari sebuah kumparan yang berintikan besi lunak.

    2. " Relay SPDT "

      Relay adalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi medan elektromagnetis. Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus listrik, maka di sekitar penghantar tersebut timbul medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik tersebut selanjutnya diinduksikan ke logam ferromagnetis.

      Logam ferromagnetis adalah logam yang mudah terinduksi medan elektromagnetis. Ketika ada induksi magnet dari lilitan yang membelit logam, logam tersebut menjadi "magnet buatan" yang sifatnya sementara. Cara ini kerap digunakan untuk membuat magnet non permanen. Sifat kemagnetan pada logam ferromagnetis akan tetap ada selama pada kumparan yang melilitinya teraliri arus listrik. Sebaliknya, sifat kemagnetannya akan hilang jika suplai arus listrik ke lilitan diputuskan.

    Gambar 2.10. Pinout Relay SPDT

    Sumber : http://www.zen22142.zen.co.uk/ronj/cpr.html

    Berikut ini penjelasan dari gambar di atas:

    1. Shading Coil, ini untuk pengaman arus AC dari listrik PLN yang tersambung dari C (Contact).

    2. NC Contact, NC singkatan dari Normally Close. Kontak yang secara default terhubung dengan kontak sumber (kontak inti, C) ketika posisi OFF.

    3. NO Contact, NO singkatan dari Normally Open. Kontak yang akan terhubung dengan kontak sumber (kontak inti, C) kotika posisi ON.

    4. Common  : bagian Yang tersambung dengan NC(dlm keadaan normal) MembedakanNC dengan NO:

    1. NC ( Normally Closed) : saklar dari relay yang dalam keadaan normal (relay tidak diberi tegangan) terhubung dengan common.

    2. NO ( Normally Open) : saklar dari relay yang dalam keadaan normal (relay tidak diberitegangan) tidak terhubung dengan common.

    2.2.5. Pompa Air

    1. "Definisi pompa air"

      Pompa adalah alat yang digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat yang lain, melalui media pipa (saluran) dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung kontinu.Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian hisap (suction) dan bagian tekan(discharge). Perbedaan tekanan tersebut dihasilkan dari sebuah mekanisme misalkan putaran roda impeler yang membuat keadaan sisi hisap nyaris vakum. Perbedaan tekanan inilah yang mengisap cairan sehingga dapat berpindah dari suatu reservoir ke tempat lain. Pada jaman modern ini, posisi pompa menduduki tempat yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pompa memerankan peranan yang sangat penting bagi berbagai industri misalnya industri air minum, minyak, petrokimia, pusat tenaga listrik dan sebagainya.

    2. "Prinsip kerja pompa "

      Prinsip kerja motor pompa air terjadi ketika kutup kutup dari stator (bagian dari motor pompa air yang diam atau tidak bergerak seperti kern lilitan isotator dan casing cover ) dan rotor (bagian yang berputar dari pompa air) yang senama mendekat, sehingga terjadi peristiwa tolak menolak sehingga rotor berputar,kutup rotor mendekati kutup stator yang tidak sejenis sehingga rotor tertarik. Ketika kutub dari rotor dan stator yang berlainan mulai mendekat, ini akan mengakibatkan perubahan arus. Arus yang semula negatif akan berubah menjadipositip begitu juga sebaliknya. Perubahan ini akan mengakibatkan perubahan kutub - kutub magnet pada stator kuttub yang berbeda dengan rotor, sehingga akan menjadi tolak menolak dan rotor akan menjadi berputar kearah yang berlainan.Peristiwa ini akan menyebabkan rotor berputar secara terus menerus yang sangat cepat sehingga rotor akan terus berputar.

    Gambar 2.11..pompa air

    2.2.6.Motor DC

    A.Definisi Motor DC

    Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DCmemiliki 3 bagian atau komponen utama untuk dapat berputar sebagai berikut.

    1. "Kutubmedan . "

      Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan.

    2. Garis magnetik energi membesar melintasi ruang terbuka diantara kutub -kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet.

    3. Current Elektromagnet atau Dinamo.Dinamo yang berbentuk silinder,dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban.

    Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi.Commutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.

    Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur:

    Tegangan dinamo - meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan Arus medan - menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan

    Jenis-Jenis Motor DC

    1. MotorDC sumber daya terpisah/ Separately Excited, Jika arus medan dipasok darisumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah/separately excited.

    2. Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited.

    Pada jenis motor DC sumber daya sendiri di bagi menjadi 3 tipe sebagi berikut :

    1. " MotorDC Tipe Shunt"

      Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan dinamo (A). Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.Karakter kecepatan motor DC tipe shunt adalah :Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque tertentu setelah kecepatannya berkurang) dan oleh karena itu cocok untuk penggunaankomersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin. Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengandinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah).

    2. "MotorDC Tipe Seri"

      Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan dinamo (A). Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo.Karakterkecepatan dari motor DC tipe seri adalah :Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat tanpa terkendali.

    3. "MotorDC Tipe Kompon/Gabungan"

      Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan dinamo (A). Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil.Karakter dari motor DC tipe kompon/gabungan ini adalah, makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri),makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.

    2.2.7.Konsep LED (Light Emitting Diode)

    Lampu LED atau kepanjangannya Light Emitting Diode adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut.Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan LED indikator untukprocessor, atau dalam monitor terdapat juga lampu LED power dan power saving. Lampu LED terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila dialiri tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk dari lampu LED, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya.

    Gambar 2.12 Lampu Led

    A. Fungsi LED

    LED (Light Emitting Diode) merupakan sejenis lampu yang akhir-akhir inimuncul dalam kehidupan kita. LED dulu umumnya digunakan pada gadget seperti ponsel atau PDA serta komputer. Sebagai pesaing lampu bohlam dan neon, saat ini aplikasinya mulai meluas dan bahkan bisa kita temukan pada korek api yang kita gunakan, lampu emergency dan sebagainya. Led sebagai model lampu masa depan dianggap dapat menekan pemanasan global karena efisiensinya.

    2.2.8.Konsep Dasar Bluetooth

    A. Pengertian bluetooth

    Menurut Yogyo Susaptoyono (2012:5) Bluetooth adalah teknologi yang memungkinkan dua perangkat yang kompatibel, seperti telepon dan PC untuk berkomunikasi tanpa kabel dantidak memerlukan koneksi saluran yang terlihat. Teknologi ini memberikan perubahan yang Bluetooth sesungguhnya merupakan spesifikasi industri untuk jaringan wilayah pribadi nirkabel (WPAN). Bluetooth menfasilitasi koneksi danpertukaran informasi di antara alat-alat seperti PDA, ponsel, komputer laptop,printer, dan kamera digital melalui frekuensi radio jarak dekat.

    B. Sejarah Bluetooth

    Nama Bluetooth sendiri diambil dari nama seorang raja di Denmark yang bertakhta pada abad ke 10, yakni raja Harald Bluetooth. Pada masa hidupnya, raja tersebut aktif berdiplomasi memfasilitasi perundingan-perundingan untuk mendamaikan pihak-pihak yang bersengketa. Para penemu teknologi Bluetooth menganggap nama belakang raja tersebut sesuai dengan sifat teknologi nirkabel itu. Spesifikasi Bluetooth pertama kalidikembangkan oleh Ericsson, yang saat ini menjadi Sony Ericsson dan Ericsson mobile Platforms. Bluetooth kemudian diresmikan oleh Special Interest Group (SIG), yang berdiri pada 20 mei 1999. organisasi terssebut didirikan oleh SonyEricsson, IBM, Intel, Toshiba dan Nokia. Sebagai standar radio dan protokol komunikasi, Bluetooth dirancang untuk bekerja hemat daya, dengan daya jangkau pendek, berbasis transceiver microchip murah. Untuk mengamankan komunikasi dari penyadapan, Bluetooth mengandalkan algoritma SAFER+ untuk otentikasi dan pembuatan kunci Sementara itu, enkripsi paket data dipercayakan pada teknologi E0 StreamChipher.

    C.Versi Bluetooth

    Versi-versi pertama adalah Bluetooth 1.0 dan Bluetooth 1.0 B. Perbaikan terus dilakukan dengan kelahiran Bluetooth 1.1 . Versi ini antara lain mendukung untuk channel yang tidak dapat terenkripsi. Berikutnya tercipta Bluetooth 1.2 yang memiliki kecepatan transmisi lebih tinggidan lebih tahan terhadap interferensi frekuensi radio. Dan versi terbaru yang baanyak diadopsi gadget-gadget muthakhir padasaat ini adalah Bluetooth 2.0. Signifikan terhadap peralatan elektronik yang kita gunakan. Bluetooth memperbaiki penggunaan teknologi kabel yang cenderung menyulitkan ini dengan cara menghubungkan beberapa peralatan tanpa menggunakan kabel.

    D.Cara Kerja Bluetooth

    Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz (antara 2.402 GHz sampai 2.480 GHz) yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host to host Bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. Bluetooth dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) di mana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 02.11 , hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah. Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya menggantikan atau menghilangkanpenggunaan kabel di dalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam. Bluetooth bekerja menggunakan frekuensi radio. Beda dengan inframerah yang mendasarkan diri pada gelombang cahaya. Jaringan Bluetooth bekerja pada frekuensi 2.402 Giga Hertz sampai dengan 2.480 Giga Hertz. Dibangkitkan dengandaya listrik kecil sehingga membatasi daya jangkaunya hanya sampai 10 meter. Penetapan frekuensi ini telah distandardisasi secara internasional untuk peralatan elektronik yang dipakai untuk kepentingan industri, ilmiah, dan medis.Kecepatan transfer data Bluetooth rilis 1.0 adalah 1 megabit per detik (Mbps), sedangkan versi 2.0 mampu menangani pertukaran data hingga 3 Mbps. Sepasang peralatan Bluetooth yang telah tersambung akan membentuk Personal Area Network, disebut juga piconet dan mengacak frekuensi. Akan terjadi transaksi dan percakapan antar peralatan secara otomatis apakah ada data yang hendak dipertukarkan dan pihak manakah yang akan mengontrol komunikasi. Jika dikaitkan dengan masalah keamanan data, maka dapat dikatakan bahwa banyak hal yang perlumendapat perhatian ekstra pada penggunaan Bluetooth. Koneksi antar peralatan Bluetooth tidak memerlukan campur tangan dari pengguna, melainkan terjadi secara otomatis. Begitu peralatan Bluetooth terdeteksi dan koneksi terbentuk, maka siapa saja dapat mengirimkan data ke peralatan Bluetooth. Beberapa manufaktur peralatan mobile saat ini telah mulai menerapkan teknologi secure Bluetooth, yaitu dengan menggunakan password pada perangkat Bluetooth tersebut.

    2.2.2.Konsep Resistor

    Sumber: http://cnt121.wordpress.com/2007/11/13/102/

    Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik denganmemproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadapresistansi berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:

    2.2.9.Jenis Resistor

    A. Resistor Tetap

    Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap. Resistor memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt dsb. Artinya resitor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai dengan kemampuan dayanya.

    B. Resistor yang Tidak Tetap (Variabel)

    Ialah resistor yang nilai hambatannya atau resistansinya dapat diubah-ubah.Jenisnya antara lain : hambatangeser, trimpot dan potensiometer.Yang banyak digunakan ialah trimpot dan potensimeter.

    1. Potensiometer
    2. Trimpot
    3. LDR (Light Dependent Resistance)

    Gambar: 2.13 Simbol Resistor

    2.2.10. Konsep Kapasitor

    Kapasitor ( kondensator ) adalah Suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik dalam bentuk muatan listrik. Kapasitor dalam rangkaian elektronika di lambangkan dengan hurup “ C “ merupakan merupakan komponen yang dapat menyimpan muatan listrik didalam medan listrik. satuan dari kapasitor disebut “Farad”. 1 Farad = 9 x 10 pangkat 11 cm2 yang berarti luas permukaan kepingan tersebut.

    A.Jenis Kapsitor Berdasarkan Polaritasnya

    Pada dasarnya kapasitor dibagi menjadi 2 bagian yaitu : Kapasitor Polar dan Kapasitor Non Polar.

    1. "Kapasitor Polar"

      Kapasitor Polar merupakan kapasitor yang kedua kutubnya mempunyai polaritas positif dan negatif, bahan dielektrik kapasitor Polar biasanya terbuat dari elketrolit dan kapasitor jenis ini mempnyai nilai kapasitansi yang besar dibandingkan dengan kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik kertas atau mika atau keramik

      Gambar : 2.14 simbol Polar

    2. "kapasitor Non-Polar"

      Kapasitor Non Polar merupakan kapasitor yang yang pada kedua kutubnya tidak mempunyai polaritas artinya pada kutub-kutupnya dapat dipakai secara berbalik, dan biasanya kapasitor jenis ini mempunyai nilai kapasitansi yang kecil serta bahan dielektriknya terbuat dari kertas, keramik, mika, dll.

      Gambar : 2.15 Simbol Non-polar

    3. " kristal "

      kristal Kristal adalah resonator mekanik yangbergetar menstabilkan getaran elektronis Osilator didalam mikrokontroler digunakan sebagai pembangkit pulsa clock, atau detak, karena mikro merupakan mesin sinkron, yang semua derap mesinnya dikomandani oleh pulsa clock, osilator yang rangkaiannya ada didalam mikro ini memerlukan tank-circuit atau rangkaian resonator yang ditempatkan diluar chip, pada mikro kuno anda harus membuat sebuah osilator beserta tank-circuit-nya, mikro modern rangkaian osilator ada didalam chip, resonator diluar, berupa Kristal. Jika anda menggunakan kristal maka akan didapatkan frekuensi clock yang stabil.

    Gambar : 2.16 Rangkaian Kristal

    2.2.11 IC LM 7809

    IC 7809 merupakan IC peregulasi, dimana IC 7809 bekerja pada sumber arus searah yang menghasilkan keluaran 9V sedangkan pada rangkaian IC ini digunakan untuk memaksa keluaran yang kita berikan diatas 5 Volt menjadi 5 Volt dengan hasil positif, sesuai dengan data IC 7809 bekerja efektif antara range 7V-20V. IC 7809 terdapat beberapa macam mulai dari komponen SMD sampai aplikasi umum dengan keluaran arus sampai dengan 1A.

    Gambar : 2.17 IC LM 7805

    2.2.12 Konsep Transistor

    Wibowo (2008:5), “Transistor adalah komponen aktif yang dipasang pada rangkaian untuk mengontrol arus, sebagai penguat tegangan dan arus, pembangkit frekuensi tinggi dan rendah, saklar elektronik. Transitor memiliki tiga kaki yang disebut dengan kolektor, basis dan emitter.”

    Berdasarkan dari tipenya transistor dibagi menjadi dua jenis yaitu tipe NPN dan tipe PNP.

    1. Tipe NPN merupakan gabungan dari dua buah semi konduktor tipe N dan sebuah semi konduktor tipe P.

    2. Tipe PNP yaitu berupa gabungan dari dua buah semi konduktor tipe P dan sebuah semi konduktor tipe N. Gambarkonstruksi dan simbol dari transistor ditunjukkan pada Gambar 2.16.

    A. Transistor Cut Off

    Pada saat transistor dalam kondisi tidak bekerja atau tidak terhubung, maka transistor tersebut dinamakan dalam kondisi cut-off, maka antara kaki basis-emitter terjadi reverse bias, begitu pula antara kaki kolektor-emiter. Dalam kondisi cut-off, ini dapat dikatakan tidak ada arus yang mengalir antara kaki kolektor-emiter. Disini nilai tahanan antara kaki kolektor-emiter sangat besar, arus yang melalui kaki kolektor-emiter tersebut nilainya sangat kecil sehingga dapat diabaikan dan arus ini dinamakan arus bocor. Pada kondisi ini, keluaran dari transistor yang diambil dari titik kolektor ke ground sama dengan tegangan sumber (Vcc).

    A. Transistor Saturasi

    Pada saat transistor dalam kondisi kerja, dimana kaki base-emiter terjadi forward bias dan antara kaki kolektor-emiter terjadi reverse bias, arus yang mengalir antara kaki kolektor-emiter mencapai maksimum karena tahanan antara kaki kolektor-emiter sangat kecil (mendekati nol), sehingga dapat dikatakan seolah-olah short circuit (rangkaian tertutup). Kondisi seperti ini disebut kondisi saturasi dan keluaran dari transistor pada kondisi ini yang diambil dari titik kolektor ke ground sama dengan nol.Untuk merancang transistor agar beroperasi dalam kondisi saturasi, maka arus base (Ib) harus lebih besar dari pada hasil perbandingan antara arus collector (Ic)dengan hfe dari transistor itusendiri, sehingga dapat dituliskan dalam bentuk rumus sebagai berikut :

    Dimana besarnya hfe suatu transistor dapat dilihat pada lembar data transistor yang digunakan. Dengan demikian besarnya arus base (Ib) dapat dibuat 2x (dua kali) lebih besar dari Ic / hfe.

    Setelah dapat diketahui besarnya arus Ib maka nilai Rb dapat di cari dengan rumus sebagai berikut :

    C. Transistor Sebagai Sakelar (Switching)

    Transistor sebagai saklar digunakan untuk menyatakan dua keadaan, yaitu keadaan tinggi dan rendah. Pada rangkaian terintegrasi digital untuk menyatakan logika 1 dan 0 pada prinsipnya memakai transistor sebagai saklar. Saklar kecepatan tinggi dengan menggunakantransistor sangat penting keberadaannya karena sering digunakan dalam rangkaian elektronika, terutama pada rangkaian-rangkaian elektronika yang menggunakan Integrated Circuit (IC).

    Fungsi utama dari transistor sebagai saklar dalam rangkaian elektronika adalah mengubah kondisi suatu rangkaiantertutup (close circuit) ke rangkaian terbuka (open circuit) atau sebaliknya. Dengan kata lain transistor sebagai saklar dapat di gunakanuntuk menghubungkan atau melepaskan suatu rangkaian, layaknya sebuah saklar (switch).

    1. Rangkaian saklar transistor

    2. Transistor dalam kondisi cut off

    3. Transistor dalam kondisi saturation

    Dengan melihat fungsi transistor sebagai saklar, maka transistor tersebut bekerja pada dua kondisi, yaitu pada kondisitransistor conduct (kerja) sehingga kaki colektor dan emiter dari transistor seolah-olah terhubung singkat karena tahanan sangat kecil bahkan mendekati nol dan arus colector (Ic) mencapai maksimum, sehingga kondisi ini dapat di katakan kondisi saturasi.

    Kondisi kedua transistor non conduct (tidak bekerja) sehingga kaki kolektor dan emitor dari transistor seolah-olah terbuka karena tahanannya sangat besar bahkan mendekati tak terhingga dan arus kolektor (Ic) sangat minimum (mendekati nol), sehingga kondisi ini dapat dikatakan kondisi cut-off.

    Agar transistor dapat bekerja sebagai saklar, seperti yang telah dijelaskan diatas, maka transistor harus bekerja pada kondisi saturasi dan cut-off. Untuk itu biasing pada transistor harus diatur sedemikian rupa sehingga transistor dapat bekerja seperti kondisi diatas.

    Berikut ini di gambarkan kurva arus Ib, Ic dan tegangan kolektor emitor (Vce) pada kondisi saturasi dan cut-off beserta operating pointnya.

    Berdasarkan grafik diatas dapat dijelaskan, bahwa pada saat tidak ada arus base (Ib=0) karena kaki base-emitter tidak mendapat tegangan maju (forward bias), transistor dalam kondisi cut-off, akibatnya tahanan antarakaki kolektor-emitor sangat besar (mendekati tak terhingga) sehingga arus kolektor (Ic) sangat kecil (mendekati nol). Maka pada posisi ini tegangan pada kaki kolektor-emitor (Vce) sama dengan tegangan sumber (Vcc).

    Berdasarkan grafik diatas dapat dijelaskan, bahwa pada saat tidak ada arus base (Ib=0) karena kaki base-emitter tidak mendapat tegangan maju (forward bias), transistor dalam kondisi cut-off, akibatnya tahanan antara kaki kolektor-emitor sangat besar (mendekati tak terhingga) sehingga arus kolektor (Ic) sangat kecil (mendekati nol). Maka pada posisi ini tegangan pada kaki kolektor-emitor (Vce) sama dengan tegangan sumber (Vcc).

    Berdasarkan grafik diatas dapat dijelaskan, bahwa pada saat tidak ada arus base (Ib = 0) karenakaki base-emitter tidak mendapat tegangan maju (forward bias), transistor dalam kondisi cut-off, akibatnya tahanan antara kaki kolektor-emitor sangat besar (mendekati tak terhingga) sehingga arus kolektor (Ic) sangat kecil (mendekati nol). Maka pada posisi ini tegangan pada kaki kolektor-emitor (Vce) sama dengan tegangan sumber (Vcc).

    Sedangkan pada saat ada arus base (Ib), transistor akan conduct karena kaki base-emiter mendapat tegangan maju (forward bias), dengan demikian akan ada arus kolektor (Ic) yang mengalir. Agar transistor bekerja padakondisi saturasi, maka operating point dari transistor tersebut harus pada titik dimana Ic sama dengan Ic saturasi.

    2.2.13 Tombol Reset

    Proses Reset merupakan proses untuk mengembalikan sistem ke kondisi semula. Power-on reset merupakan peroses reset yang berlangsung secara otomatis pada saat sistem pertama kali diberi daya. pin RST juga dapat diberi rangkaian manual reset.beberapa rangkaian yang umum digunakan terdapat pada gambar 1. pemberian rangkaian inimembuat sistem dapat di-reset oleh user setiap saat dengan menekan tombol reset.

    2.2.14 Konsep Sistematika Penulisan Program

    Secara umum, sistematika pokok penulisan program terdiri dari inisialisasi, input, proses, output.

    1. "Inisialisasi"

      Pada beberapa bahasa pemrograman terstruktur seperti Pascal, C, Fortran dan Cobol, proses inisialisasi merupakansuatu keharusan. Pada tahap ini pemrogram harus menuliskan nama program, piranti yang akan digunakan, konstanta, variable, fungsi, dan prosedur yang akan digunakan.

    2. " Input"

      Pada tahap ini pemrogram menuliskan perintah-perintah untuk memasukkan data yang akan diproses dengan suatuprosedur.

    3. "Proses"

      Pada tahap ketiga ini pemrogram menuliskan proses-proses pengolahan data, baik berupa rumus matematika, statistikmaupun logika, dan lain-lain

    4. "Output"

      Pada tahap terakhir ini pemrogram menuliskan perintah-perintah untuk menampilkan hasil pengolahan data dalambentuk format tertentu, seperti table, grafik, dan lain-lain.

    2.2.15. Konsep Bahasa Penulisan

    Pemrograman merupakan suatu proses guna mengimplementasikan algoritma dengan menggunakan suatu bahasa pemrograman. Satu hal yang cukup penting sebelum seorang pemrogram mulai menyusun program adalah memilih bahasa pemrograman yang akan digunakan.

    Bahasa pemrograman merupakan prosedur atau tata cara penulisan program.Pada bahasa pemrograman terdapat dua faktor penting, yaitu sintax dan semantik.

    (Sintax) sintaks adalah aturan-aturan gramatikal yang mengatur tata cara penulisan kata, ekspresi dan pernyataan, sedangkan semantik adalah aturan-aturan untuk menyatakan suatu arti.

    Fungsi bahasa pemrograman adalah sebagai media untuk menyusun dan memahami serta sebagai alat komunikasi antara program dengan komputer, meskipun dapat juga digunakan sebagai alat komunikasi antara orang yang satu dengan yang lain.

    Secara umum bahasa pemrograman dapat dibagi dalam empat kelompok, yaitu:

    A.Bahasa tingkat rendah (Low Level Language)

    Bahasa tingkat rendah merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi pada mesin. Pemrograman yang menggunakan bahasa ini harus dapat berfikir berdasarkan logika mesin pada komputer, sehingga bahasa ini dinilai kurang fleksibel dan sulit untuk dipahami oleh pemula. Contohnya adalah bahasa assembler

    B.Bahasa tingkat menengah (Middle Level Language)

    Bahasa tingkat menengah merupakan bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam penulisan ekspresi atau pernyataan dengan standar bahasa yang mudah dipahami oleh manusia serta memiliki instruksi-instruksitertentu yang dapat langsung diakses oleh komputer. Contohnya adalah bahasa C.

    C.BahasaTingkat Tinggi (High Level Language)

    BahasaTingkat Tinggi (High Level Language)Bahasa tingkat tinggi merupakan bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam penulisan ekspresi atau peryataan dengan standar bahasa yang mudah dipahami secara langsung oleh manusia. Contohnya adalah bahasa Pascal, Fortran, Cobol, Power Basic, dan lain-lainghi

    D.Bahasa Berorientasi Objek (Object Oriented Language)

    Bahasa berorientasi objek merupakan bahasa pemrograman yang mengandung “kapsul-kapsul” yang berisi fungsi-fungsiuntuk menyelesaikan masalah. Dengan bahasa ini pemrogram tidak lagi harus menuliskan secara detail semua pernyataan dan ekspresi seperti pada bahasa tingkat tinggi, melainkan cukup dengan memasukkan kriteria-kriteria yang dikehendaki saja. Bahasa ini kemudian akan menggunakan “kapsul-kapsul” tersebut untuk memecahkan permasalahan itu. Contohnya adalah bahasa C++, dibedakan antara huruf besar dan kecil. Tidak bolehmengawali simbol dengan angka dan tidak boleh menggunakan spasi, untuk spasi gunakan garis bawah. Simbol-simbol dalam bahasa assembler digunakan pada:

    1. "Label"

      Label menunjukan alamat lokasi memori fisik yang berkaitan dengan pernyataan yang diberi label tersebut. Dalam assembler, label adalah simbol sedangkan setelah di compile, lokasi label akan menjadi lokasi memori di MCU. Dengan label programmer tidak lagi bersusah payah menghitung langkah lompatan, menentukan atau mengubah lokasi instruksi, lokasi data dan lebih fleksibel dalam perubahan-perubahanprogram.

    2. " Assembler Directives"

      Assembler Directives (Pengarah program assembler) digunakan untuk mendefinisikan simbol-simbol, konstanta, atau variable, melakukan reservasi tempat dimemori, menentukan lokasi penyimpanan program. Banyak ragam assembler directives, kemungkinan satu compiler sedikit berbeda dengan yanglain.

    3. "Asembler Control"

      Perintah yang mengatur compiler bagaimana dan apa saja file input (source code) dan bagaimana bentuk-bentuk file output nya. Assembler control tidak berhubungan langsung dengan instruksi-instruksi MCU dan biasanya tiap compiler memiliki perintah dan sintak (cara penulisan) yang berbeda meskipun bisa ada kesamaan fungsi, untuk compiler ASM 51 fungsi seluruh assembler control disertakan dalam file download internet.

    4. "Mnemonic Mnemonic "

      berkaitan dengan instruksi pada MCU. Mnemonic adalah sama untuk jenis MCU yang sama tidak perduli jenis compilernya. Nama-nama mnemonic dan operand-operandnya tidak boleh digunakan untuk simbol yang lain, contohnya tidak boleh menggunakan simbol MOV sebagai label, karena MOV adalah salah satu instruksi MCS-51, demikian juga simbol ADD,SUBB, MUL dan sebagainya. Simbol-simbol alfa numeris ini merupakan kelompok reserved symbol,. Selain instruksi masih ada selain instruksi masih ada simbol alfa numeris yang lain yang tidak dapat digunakan untuk label atau simbol lain. Ada baiknya gunakan bahasa Indonesia untuk simbol yang lain,misalnya : awal, maju, mundur, lokasi, memori, penampung dan sebagainya.

    5. " Komentar"

      Komentar atau comment digunakan untuk memberi keterangan pada program assembler, komentar bisa ditempatkan di baris mana saja dengan memberi tanda semicolon (‘;’) diawalnya.

    6. "Bahasa C"

      Bahasa C adalah salah satu bahasa pemrograman yang populer di dunia dan mempunyai kemampuan lebih dari bahasa pemrograman yang lain. Banyak sekali aplikasi-aplikasi yang di tulis dalam bahasa C, atau paling tidak inti utama programnya ditulis dalambahasa C. Bahkan, Software Development Kit untuk Windows ditulis dalam bahasa C. Bahasa C merupakan bahasa pemrograman yang sifatnya portable, yaitu dengan sedikit atau tanpa perubahan, suatu program yang ditulis dengan bahasa C pada suatu komputer dapat dijalankan pada komputer lain.

      Bahasa C merupakan general-purpose language, yaitu bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk tujuan apa saja. C merupakan industrial-strenght language. Dengan bahasa C, kita dapat membangun beragam aplikasi, mulai dari pemrograman sistem, aplikasi cerdas (artificial intelligence), sistem pakar, utility, driver, database, browser, network programming, sistem operasi,game, virus, dan lainnya.

      Bahasa C diciptakan oleh Dennis Ritchie. Sebenarnya, bahasa C merupakan pengembangan dari bahasa BCPL yang lebih dahulu ada. Sebagai bahasa yang digolongkan dalam middle level language, bahasa C mempunyai kemudahan di dalam mengakses perangkat keras, juga kecepatanprosesnya yang mendekati low level language seperti Assembly, tetapi memberikan kemudahan yang tidak ditawarkan Assembly. Disamping itu, bahasa C jauh lebih mudahuntuk dipelajari jika dibandingkan dengan bahasa low level karena mendekati frase-frase dalam tata bahasa manusia, yaitu dengan bahasa Inggris.

      Bahasa C mempunyai banyak keuntungan dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya. Bahasa Cmerupakan bahasa yang kokoh dan memberikan keleluasaan kepada penggunanya. Pada tahun 80-an, penggunaan bahasa C di dunia industri semakin luas, sehingga kemudian di standarisasi oleh ANSI dan kemudian diadopsi oleh ISO, lalu di adopsi ulang oleh ANSI. Official name bahasa C adalah ISO/IEC 9899-1990. Jika kita ingin membuat sesuatu dengan bahasa C, hendaknya mengacu pada standar Bahasa C yaitu ISO C.

    2.2.16 Sistem Embedded

    Sistem embedded adalah sistem yang menempel di sistem lain. Embeded sistem merupakan sebuah sistem rangkaian elektronik digital yang merupakan bagian dari sebuah sistem yang lebih besar, yang biasanya bukan berupa sistem elektronik.Kata embedded menunjukkan bahwa dia merupakan bagian yang tidak dapat berdiri sendiri. Embedded system biasanya merupakan application-specific system yang didisain khusus untuk aplikasi tertentu. Contoh sistem atau aplikasinya antara lain adalah instrumentasi medik medical instrumentation, process control, automated vehicles control, dan perangkat komunikasi networking and communication systems. Ini berbeda dengan sistem digital yang didisain untuk general-purpose. Embedded system biasanya di implementasikan dengan menggunakan mikrokontroler (microcontroller).Sebuah sistem komputer yang menjadi komponen dari mesin atau sistem yang lebih besar. Embedded sistem dapat memberikan respon yang sifatnya real time. Embedded sistem banyak digunakan pada peralatan digital, seperti jam tangan.

    Sistem embedded merupakan aplikasi yang mengandung setidaknya sebuah komputer yang dapatdiprogram (umumnya dalam bentuk mikrokontroler, sebuah mikroprosesor, ataupun chip pengolah sinyal digital) dandigunakan oleh manusia sehingga dalam pemakaiannya seorang pemakai tidak menyadari bahwa perangkat yang di pakai merupakan perangkat berbasis komputer.

    Sistem embedded didefinisikan sebagai sekumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yangmembentuk bagian dari suatu sistem yang lebih besar, dan di harapkan untuk bekerja tanpa campur tangan manusia Sistem embedded dapat dengan mudah dibandingkan dengan komputer multi fungsi, karena sifatnya yang mempunyai fungsi yang khusus. Suatu sistem embedeed bisa sangat bagus kemampuannya namun juga merupakan solusi yang efektif dari sisi finansial.Sistem embedded yang umum terdiri atas satu buah board komputer mikro dengan program dalam suatu ROM, yang memulai aplikasi yang spesifik sesaat sesudah di aktifkan, dan tidak akan berhenti sampai di nonaktifkan.Suatu sistem embedded bisa mengandung suatu sistem operasi, namun biasanya akan lebih mudah ketika ditulis sebagai suatu program tunggal. Sistem embeddedbiasanya juga tidak memiliki perangkat lain, seperti keyboard, monitor, tempat penyimpanan data, ataupun bentukantarmuka perangkat lunak kecuali dipandang perlu dari sisi keseluruhan sistem.Waktu nyata (real time) biasa disebutkan bersamaan dengan sistem embedded. Waktu-nyata menyatakan bahwa waktu merupakan faktor yang kritis dalam operasional sistem embedded. Waktu nyata menyatakan bahwa suatu sistem dimana satu kejadian terlalaikan atau melebihi slot waktu tertentu, maka keseluruhan sistem telah gagal (yang biasanya disertai dengan hasil yang merusak), sehingga hal ini tidak dibolehkan terjadi. Waktu nyata biasanya ditangani dengan suatu penjadwal (scheduler). Terdapat beberapa jenis penjadwal yang biasa diaplikasikan pada suatu sistem embedded.

    2.2.18 APP Inventor

    A.Definisi

    App Inventor adalah program yang sangat bagus yang dibuat oleh Google dan sekarang dikembangkan oleh MIT. Program ini dapat digunakan untuk membuat dan mendesain aplikasi Andriod yang berbasis Web page dan Java interface. Hanya dengan pengetahuan pemograman yang sedikit kita sudah bisa membuat sebuah aplikasi Android yang sederhana. Jika kita sudah berpengalaman menggunakan App Inventor kita juga bisa membuat program yang sangat rumit dan berguna hanya dengan menggukan App Inventor. Jika kamu mempunyai ide yang bagus dalam membuat aplikasi Android, App Inventor dapat mewujudkan itu. App Inventor merupakan aplikasi untuk membuat program yang terdiri dari dua bagian yaitu: Design view dan Block Editor.

    1. "Design View"

      Membuat aplikasi Android dengan menggunakan App Inventor terdiri dari dua langkah utama. Yang Pertama ialahmenggunakan Design View untuk menambahkan komponen-komponen kedalam projek anda. Beberapa komponen seperti tampilan, tobol-tombol, dan sebuah tempat untuk memasukkan text(text field). Dari tampilan ini kita mendesain User Interface atau bagaimana cara aplikasi ini dapat berinteraksi dengan pengguna. Beberapa macam komponen yang tidak terlihat tapi sangat berguna seperti database dan pengaturan layar. Dalam sesiselanjutnya saya akan mencoba untuk menjelaskan bagaimana cara mendesain sebuah tampilan.

      Design View terdiri dari lima komponen dasar:

      1. Palette

      2. Viewer

      3. Component

      4. Media

      5. Properties

      1. "Palette"

        Palette terdiri dari objek apa saja yang bisa anda gunakan ke dalam aplikasi anda. Palette terdiri dari beberapa grup semuanya dikelompokkan kedalam satu grup jika memiliki tema/fungsi yang sama. Contohnya User Interface yang memiliki fungsi digunakan untuk mengatur interaksi aplikasi dengan si pengguna yang terdiri dari button, check box, clock, image, label, dan sebagaimnya. Cara untuk menampilkan atau menyembunyikan anggota dari suatu kelompok kita perlu mengeklik pada kelompok itu.

      2. " The Viewer"

        Terdiri dari tampilan handphone dan komponen–komponen yang bisa di klik.Disitu juga kita bisa melihat komponen yang tidak bisa kita lihat dengan handphone.

      3. " Component"

        Terdiri dari daftar komponen apasaja yang telah kita tambahkan ke dalam projek kita baik secara terlihat maupun tidak terlihat dalam handphone. Tampilannya berupa susunan atau daftar yang memudahkan kita untuk mengatur komponen atau melihat apasaja yang berbentuk seperti direktori.

      4. " Media"

        Kolom Media terletak di bawah dari kolom Component. Kolom ini digunakan untuk mengatur semua media komponen untuk mendukung aplikasi yang telah anda buat. Tipe media yang dapat ditambahkan ke dalam kolom media adalah gambar, clip art, musik, dan filem. Anda juga dapat menanbahkan media secara langsung kedalam kolom Propertiy. Media yang anda tambahkan ke dalam App Inventor diambil dari computer dan diupload ke dalam App Inventor. Semua media yang anda tambahkan ke dalam sebuah aplikasi Android tidak boleh melebihi 5 MB. Di dalam kolom media anda juga bisa menghapus atau mendownload media yang telah ditambahkan dengan mengeklik nama media nanti akan muncul pilihan delete untuk perintah menghapus atau klik download to my computer untuk perintah mendownload ke komputer.

      5. "Properties"

        Setiap komponen yang anda tambahkan ke dalam projek, anda dapat mengatur komponen itu bagaiman dia berinteraksi dengan pengguna maupun dengan komponen lain, atau bagaimana tampilannya. Dan setiap komponen memiliki kolom properties yang berbeda-beda.

      B. Block Editor

      Untuk masuk ke dalam Block Editor tekan blocks yang berada pada sisi kanan atas. Block dalam App Inventor itu seperti sebuah statement atauinstruksi yang berada dalam Bahasa pemograman

      2.2.18 konsep Selenoid Valve

      Selenoid valve merupakan katup yang dikendalikan dengan arus listrik baik AC maupun DC melalui kumparan / selenoida. Solenoid valve ini merupakan elemen kontrol yang paling sering digunakan dalam sistem fluida. Seperti pada sistem pneumatik, sistem hidrolik ataupun pada sistem kontrol mesin yang membutuhkan elemen kontrol otomatis.

      Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi medan magnet sehingga menggerakan plunger pada bagian dalamnya ketika plunger berpindah posisi maka pada lubang keluaran dari solenoid valve pneumatic akan keluar udara bertekanan yang berasal dari supply (service unit), pada umumnya solenoid valve pneumatic ini mempunyai tegangan kerja 100/200 VAC namun ada juga yang mempunyai tegangan kerja DC.

      1. Prinsip kerja solenoid valve

      Prinsip kerja solenoid valve


      Solenoid valve akan bekerja bila kumparan/coil mendapatkan tegangan arus listrik yang sesuai dengan tegangan kerja(kebanyakan tegangan kerja solenoid valve adalah 100/200VAC dan kebanyakan tegangan kerja pada tegangan DC adalah 12/24VDC). Dan sebuah pin akan tertarik karena gaya magnet yang dihasilkan dari kumparan selenoida tersebut. Dan saat pin tersebut ditarik naik maka fluida akan mengalir dari ruang C menuju ke bagian D dengan cepat. Sehingga tekanan di ruang C turun dan tekanan fluida yang masuk mengangkat diafragma. Sehingga katup utama terbuka dan fluida mengalir langsung dari A ke F. Untuk melihat penggunaan solenoid valve pada sistem pneumatik.

      Gamabar: 2.30 Prinsip kerja solenoid valve

      Banyak sekali jenis-jenis dari solenoid valve, karena solenoid valve ini di desain sesuai dari kegunaannya. Mulai dari 2 saluran, 3 saluran, 4 saluran dan sebagainya. Contohnya pada solenoid valve 2 saluran atau yang sering disebut katup kontrol arah 2/2. Memiliki 2 jenis menurut cara kerjanya, yaitu NC dan NO. Jadi fungsinya hanya menutup / membuka saluran karena hanya memiliki 1 lubang inlet dan 1 lubang outlet. Atau pada solenoid 3 saluran yang memiliki 1 lubang inlet , 1 lubang outlet ,dan 1 exhaust/pembuangan. Dimana lubang inlet berfungsi sebagai masuknya fluida, lubang outlet berfungsi sebagai keluarnya fluida dan exhaust berfungsi sebagai pembuangan fluida/cairan yang terjebak. Dan selenoid 3 saluran ini biasanya digunakan atau diterapkan pada aktuator pneumatik ( cylinder kerja tunggal).


      2.2.18 Konsep Diagram Alir (flowchart)

      Tujuan utama penggunaan flowchart adalah untuk menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalahsecara sederhana, terurai rapi dan jelas dengan menggunakan simbol-simbol yang standar. Tahap penyelesaian masalah yang di sajikan harus jelas, sederhana efektif dan tepat. Dalam penulisan flowchart di kenal dua model, yaitu system flowchart danProgram flowchart.

      1. "System Flowchart"

        System flowchart merupakan diagram alir yang menggambarkan suatu sistem peralatan komputer yang digunakan dalam proses pengolahan data serta hubungan antar peralatan tersebut. System flowchart ini tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk memecahkan masalah, tetapi hanya untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk.

      2. "Program Flowchart"

        Program flowchart adalah diagram alur yang menggambarkan urutan logika suatu prosedur pemecahan masalah. Untuk menggambarkan program flowchart telah tersedia simbol-simbol standar.

      2.3. Literrature Riview

      A. Definisi Literature Review

      Menurut Warsito (2010:42), “Literature adalah kesuseteraan atau kepustakaan sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.

      B. Manfaat Literature Review

      Manfaat dari Literature Review ini antara lain :

      1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian sebelumnya.

      2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan dalam penelitian sebelumnya.

      3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian sebelumnya.

      4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya literature review, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

      Penelitian yang telah dijalankan oleh Ahmad Mungalim yang berjudul “Perancangan alat Pembuatan Teh di Ruang Proses Menggunakan Android Berbasis Arduino pada PT CS2 POLA SEHAT Daan mogot Tangerang”.

      Sistem ini dibuat untuk memperbaiki sistem yang masih menggunakan sistem konvensional pada alat industri, dimanamasih banyak peralatan yang digerakkan oleh manusia yang lebih dari satu orang.

      Dan sistem yang akan diusulkan pada penelitian ini memanfaatkan mikrokontroler dan teknologi sensor bluetooth yang saat ini masih belum banyak yang menggunakan.

      Untuk membantu para generasi muda dalam mengembangkan suatu sistem alat otomatis, dengan memanfaatkan mikrokontroler sebagai alat embedded yang sangat cerdas dan fleksibel untuk mengontrol berbagai macam alat elektronik dan mesin industri.

      Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai memanfaatkan mikrokontroler dan teknologi sensorbluetooth yang saat ini masih belum banyak yang menggunakan. literature review sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

      1. Penelitian yang dilakukan oleh Herdian.[2015] dengan judul : PROTOTYPE ROBOT PENYIRAM TANAMAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDIOID BERBASIS ARDUINO PADA KELURAHAN DS. SUKA ASIH KEC. PASAR KEMISKAB. TANGERANG penelitian ini memiliki tujuan untuk memudahkan Memberikan kemudahan dalam penyiraman tanaman, dan Mengimplementasikansebuah system control robot penyiram tanaman menggunakan Bluetooth yang berbasis mikrokontroller ATmega2560 sehingga pekerjaanpenyiraman di KELURAHAN DS. SUKA ASIH KEC. PASAR KEMIS KAB. TANGERANG akan sangat terbantu karena robot ini.

      2. Penelitian yang dilakukan oleh Meidy Surya Hadi Putra.[2014] dengan judul : HOME SMART AUTOMATIC MENGGUNAKAN MEDIA BLUETOOTH BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 328 penelitian ini memiliki tujuan untuk membantu rutinitas dalam kehidupan sehari – hari, menciptakan suatu sistem pengontrolan peralatan rumah yang berguna bagi masyarakat dan mampu berjalan dengan mudah serta dapat membantu meringankan seseorang dalam pengontrolan peralatan.

      3. Penelitian yang dilakukan oleh Yuni Haryati.[2014] dengan judul : PROTOTIPE ROBOT PEMBERSIH LANTAI BERBASIS ARDUINO UNO MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA. Penelitian ini memiliki tujuan Mempermudah dalam melakukan pekerjaan rumah khususnya membersihkan lantai dan Mengganti pekerjaan manusia dengan prototype robot pembersih lantai.

      4. Penelitian yang dilakukan Septiyan Madza Zaman pada tahun (2013). Dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul PENGGONTROLAN PERALATAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN BLUETOOTH DAN MIKROKONTROLLER AT89S2051. pada penelitian ini pengontrolan menggunakan mikrokontroller AT89S2051. untuk menggontrol benda atau objek menggunakan media bluetooth. Dari beberapa literature review diatas maka penulis menggambil literature review Septiyan Madza Zaman, karena penelitian yang

      </p>
    2. Penelitian yang dilakukan Atik Shofiati pada tahun (2014). Dari Universitas Sebelas Maret yang berjudul KAJIAN KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN PENERIMAAN SENSORIS TEH CELUP KULIT BUAH NAGA (PITAYA FRUIT) DENGAN PENAMBAHAN KULIT JERUK LEMON DAN STEVIA. pada penelitian ini pembuata masih manual pengayakan dengan 20 mesh.

    3. BAB III
      PEMBAHASAN

      Gambaran Umum PT. CS2 POLA SEHAT

      PT CS2 POLA SEHAT TANGERANG Adalah Sebuah perusahaan makanan dan minuman yang merupakan anak dari perusahaan ORANG TUA GRUP (OT) yang merukan perusahaan besar di Indonesia. PT CS2 POLA SEHAT TANGERANG Menjalin kerja sama Dengan Perusahaan Di Bawah Naungan ORANG TUA GRUP (OT) seperti vita cham dan wafer tango. PT. CS2 POLA SEHAT TANGERANG sekarang ini beroperasi dengan 4 cabang dan perusahaan PT CS2 POLA SEHAT TANGERANG mempekerjakan kira-kira 3,508 orang. Perusahaan dinamis ini melanjut untuk berstandar pada produk yang berkualitas dan perluasan tentang jaringan marketing di seluruh Indonesia dan internasional.

      Sejarah Singkat PT. CS2 POLA SEHAT

      Perguruan_Tinggi_Raharja|Perguruan Tinggi Raharja]] PT. CS2 POLA SEHAT TANGERANG merupakanbagian dari (ORANG TUA GRUP) yang bergerak di bidang makanan dan minuman dulunya adalah pt arta boga yang berdiri di ciujung serang banten dari tahun 2004 di akusisi oleh PT CS2 POLA SEHAT CIUJUNG yang kemudian pindah lokasi ke tangerang pada tahun 2008 karena banyak masalah yang dialami dengan produk – produknya pada saat itu. Dan di tangerang dulunya adalah PT HANEY SOFT yang di akusisi oleh PT ORANG TUA GRUP dan di jadikan PT CS2 POLA SEHAT TANGERANG yang sekarang sudah mempunyai 4 cabang perusahaan yaitu di Sukabumi, Pandaan, Makasar Dan Medan..

      Struktur Organisasi

      PT. CS2 POLA SEHAT mengelola sumber daya manusia sejumlah kurang lebih 3000 orang memiliki Struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

      Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.CS2 POLA SEHAT

      Tugas dan Tanggung Jawab

      Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

      Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

      1.Komisaris Utama

      Wewenang :

      1. Menyelengarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian PT.CS2 POLA SEHAT TANGERANG.
      2. Menyelenggarakan kegiatan dan Penelitian.
      3. Menyelenggarakan kegiatan pengembang pemasaran.

      Tanggung Jawab :

      1. Memimpin penyelenggaraan penelitian, penjualan di PT. CS2 POLA SEHAT TANGERANG

      2.Komisaris

      Wewenang:

      1. Menjalankan program kebijaksanaan Perusahaan.
      2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program usaha sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
      3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
      4. Mengadakan afiliasi.
      5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

      Tanggung Jawab :

      1. Membantu ketua dalam memimpin.

      3.Direktur

      Wewenang :

      1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan.
      2. membina dan mengambangkan kepegawaian.
      3. Mengadakansarana dan prasarana kepegawaian.

      Tanggung Jawab :

      1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang Pejualan.

      4.Asisten Direktur Finansial

      Wewenang :

      1. Mengusulakn kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pamakaian dana. <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"Mengusulkankepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
      2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

      Tanggung Jawab :

      1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian,dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.

      5.Asisten Direktur Operasional (ADO)

      Wewenang :

      1. mengusulkan kepada Direktur atas prossedur pelaksanaan penjualan.
      2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
      3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkaan dan pemberhentian staff binaannya.
      4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
      5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
      6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

      Tanggung Jawab :

      1. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
      PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

      3.2 Konsep Perancangan Dan Pembahasan

      Pada perancangan di sini yang dimaksudkan meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting karena ingin menghasilkan sebuah sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dan perangkat lunak.

      Penelitian untuk perancangan alat pembuatan teh di ruang proses menggunakan android berbasis arduino pada pt. Cs2 pola sehat tangerang daan mogot tangerang menggunakan media bluetooth berbasis mikrokontroller ATmega328P, didahului dengan mempelajari dan meneliti permasalahan yang berkaitan dengan perangkat keras dan perangkat lunak, serta memikirkan alternatif pemecahannya. Untuk itu maka metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah:

      1. Melakukan studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan literature yang berkaitan dengan materi penelitian yang akan dilakukan, kemudian mempelajarinya.

      2. Melakukan perancangan dan pembuatan alat, yaitu berupa perangkat keras dan perangkat lunak yang didasarkan pada materi penelitian. Perhitungan terhadap parameter rangkaian dilakukan untuk menentukan nilai jenis komponen yang diperlukan.

      3. 3. Dengan melakukan pengujian dan analisis, untuk mengetahui apakah alat yang dibuat sesuai dengan yang diharapkan dan untuk mengatahui kinerja alat tersebut.

      3.3 Tujuan Perancangan

      Adapun tujuan dari perancangan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

      1.Fungsional

      1. Menerapkan ilmu secara terpadu dan terperinci sehingga berguna bagi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya di lingkungan akademis.

      2. Menciptakan suatu Perancangan Alat Pembuatan Teh Di Ruang Proses Menggunakan Android Berbasis Arduino yang berguna bagi perusahaan industri dan mampu berjalan dengan mudah serta dapat membantu meringankan seseorang dalam pengontrolan peralatan tersebut.

      3. Membuat mekanisme pengontrolan Alat Pembuatan Teh Di Ruang Proses Menggunakan Android Berbasis Arduino yang dapat bekerja secara baik yang mampu dihubungkan dan dikendalikan dengan aplikasi smartphone android.

      4. d. Merupakan keinginan yang ada dalam diri sendiri dan mengukur kemampuan yang didapat selama menjalani kuliah dan menerapkan ilmu yang didapat.

      2.Operasional

      1. Membantu masalah yang ada di lingkungan perusahaan khususnya dalam pengontrolan peralatan industri.

      2. Merancang system kontrol pada smartphone android untuk mengendalikan Alat Pembuatan Teh Di Ruang Proses.

      3.4 Langkah-Langkah Perancangan

      Untuk memprermudah dalam hal perancangan penulis menggunakan metode penelitian::

      1.Perancangan Perangkat Keras

      Dalam perancangan ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika dan device penunjang seperti Arduino Uno Board, Mikrokontroler ATMega 328, Kabel Data dan sebagainya. Agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya, bisa dilihat diagram bloknya pada gambar 3.2.:

      2.Perancangan Perangkat Lunak

      Dengan metode perancangan perangkat lunak ini dengan pembuatan flowchat dari sistem yang akan dibuat dan pembuatan desain aplikasi pengontrolan berupa perancangan perangkat lunak (Software).:

      3.5 Diagram Blok

      Agar mempermudah penulis dalam melakukan pembahasan dan pembaca dalam memahami kinerja rancangan alat, maka dapat di lihat pada diagram blok rangkaian berikut:

      Gambar 3.2 Diagram Blok

      Pada gambar 3.2 merupakan alur dari diagram blok, yang dimana terdapat konfigurasi seluruh rangkaian yang digunakan. Prinsip dari kerja sistem yang di rancang adalah Bluetooth menjadi media untuk memberikan inputan pada mikrokontroller, dan media untuk menghubungkan dengan mikrokontroller menggunakan jalur data usb serial dan bluetooth Hp sudah di pasangkan dengan modul bluetooth HC-05 dan aplikasi kontrol alat pembuatan teh di ruang proses di buka dan di cari bluetooth HC-05 dan di tekan maka akan kembali ke menu utama dan dari menu utama akan ada tombol-tombol common button yang mempunyai fungsi jika di tekan sekali maka alat akan menyala (aktif) baik pompa, selenoid, dan motor DC begitu pula jika common button ditekan dua kali maka alat akan mati (tidak aktif) baik pompa, selenoid, dan motor DC . sedangkan untuk komunikasi mikrokontroler dengan handphone masih menggunakan media Bluetooth sebagai media komunikasinya.

      3.6 Cara Kerja Alat

      Gambar 3.3 Perancangan Fisik

      Agar lebih mudah dalam memahami rancangan gambar di atas dan cara kerjanya, dibawah ini merupakan tabel keterangan dan penjelasannya.:

      Tabel 3.1. Keterangan Cara Kerja Masing-Masing Komponen.

      3.7 Pembuatan Alat

      Pada perancangan di sini yang dimaksudkan meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang akan di buat meliputi rangkaian catu daya, rangkaian mikrokontroler, simulasi akses kontrol alat pembuatan teh di ruang proses dengan android. Perancangan perangkat lunak dilakukan dengan menggunakan program ARDUINO 1.0. Pembahasan perancangan ini dianggap penting karena ingin menghasilkan sebuah sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dan perangkat lunak. Secara umum diagram blok rancangan alat adalah seperti yang di tunjukkan pada gambar 3.2 Alat yang di rancang akan membentuk suatu sistem akses kontrol prmbuatan teh di ruang proses di pt. Cs2 pola sehat daan mogot tangerang, dengan sistem kerja sebagai berikut :

      Pertama kali dinyalakan program mikrokontroler akan siap mengontrol modul bluetooth sebagai input mikrokontroler yang dikendalikan oleh Hanphone Android.

      A. Alat yang digunakan dalam perancangan sistem aplikasi mikrokontroler AT328P ini meliputi

      1. Personal Computer (PC) untuk memprogram.

      2. Kabel ISP (In System Programming) untuk upload program dari PC.

      3. Solder

      4. Breadboard.

      5. Toolset

      B. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam sistem ini adalah

      1. Transformator 5 Volt

      2. IC mikrokontroler ATMEGA328P

      3. Handpone Android

      4. Bluetooth HC-05

      5. Motor DC

      6. Pompa AC

      7. Selenoid valve

      8. IC 7805

      9. Lampu LED

      10. Lampu AC

      11. Solder timah

      12. kabel

      13. papan pcb

      14. resistor 220 ohm

      15. heatsink

      16. kabel conector

      17. pin header

      18. dioda

      19. capasitor

      20. saklar

      3.7.1 Perancangan Perangkat Keras (hardware)

      Pada perancangan di sini yang dimaksudkan meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang digunakan meliputi lampu led, arsitektur mikrokontroller arduino uno, bluetooth HC-05, lampu AC, motor DC, selenoid AC, pompa AC serta perangkat lunak yang digunakan yaitu program Ide Arduino 1.0.5.

      Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang di tunjukkan pada diagram blok pada gambar 3.2. Alat yang akan dirancang akan membentuk suatu sistem “Perancangan Alat Pembuatan Teh Di Ruang Proses Menggunakan Android Berbasis Arduino Pada Pt. CS2 Pola Sehat Daan Mogot Tangerang”.Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut :

      1.Rangkaian Catu Daya

      Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Alat ini menggunakan catu daya yang merubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari PLN sebesar 220 VAC. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 12 VAC melalui trafo penurun tegangan (Step Down).

      Gambar 3.4 Skema Rangkaian Catu Daya.</p>

      2.Rangkaian Modul Bluetooth

      Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan ataupun antara device.

      Gambar 3.5 Modul bluetooth HC-05

      Dalam penggunaan bluetooth perlu diketahui adalah jalur yang digunakan untuk melakukan komunikasi yaitu jalur RX dan jalur TX dan bluetooth juga memerlukan sumber daya, sumber daya yang diperlukan adalah tergantung jenis bluetooth yang digunakan, pada perancangan sistem ini menggunakan bluethoot HC-06 yang memerlukan daya sebesar +5 volt Dc. Fungsi bluetooth dalam sistem ini yaitu sebagai media penghubung antara handphone dan mikrokontroller, dimana bluetooth tersebut dihubungkan dengan sistem mikrokontroller pada jalur RX dan TX yang berfungsi sebagai jalur pengirim dan jalur penerima, sehingga handphone dan mikrokontroller dapat berkomunikasi dengan baik.

      3.Rangkaian Motor DC

      Pada bagian rangkaian Motor DC ini merupakan rangkaian yang tidak di buat sendiri secara keseluruhan, dikarenakan pada rangkaian Motor DC ini sudah menjadi satu kesatuan.Fungsi dasar dari rangkaian ini digunakan untuk menggerakkan suatu benda agar dapat bergerak dan berputar sesuai fungsi yang diinginkan. Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah sebagai sumber tenaganya.

      Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut, motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka arah putaran motor akan terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan pada dua terminal menentukan arah putaran motor sedangkan besar dari beda tegangan pada kedua terminal menentukan kecepatan motor, masing-masing terminal mempunyai kutub yang berbeda yaitu kutub positif dan kutub negatif. Kutub tersebut dihubungkan dengan rangkaian mikrokontroler. Rangkaian Motor DC adalah sebagai berikut:

      Gambar 3.6 Rangkaian Motor DC

      Rangkaian di atas baru akan bekerja ketika mendapat inputan dari handphone, pada saat menekan ‘BALING’ sekali pada handphone data tersebut akan dikirim ke mikrokontroller dan akan memberikan inputan ke motor DC pada kondisi HIGH (“1”) itu bertanda baling ON, pada saat menekan kedua ‘BALING’ pada handphone data tersebut akan dikirim ke mikrokontroler dan akan memberikan inputan ke motor DC pada kondisi LOW (“0”) itu bertanda baling OFF, itu berlaku untuk baling1 dan baling 2

      Gambar 3.7 Inisialisasi Motor DC Dalam Program Arduino.

      Gambar 3.7 Inisialisasi Motor DC Dalam Program Arduino

      Listing program yang ditunjuk pada garis hitam pertama adalah menghubungkan pin 12, 13 yang terdapat pada mikrokontroller dengan baling 1 dan baling 2.

      Gambar 3.8. Flowchat kontrol untuk motor DC

      Untuk flowchart diatas merupakan alur dan cara untuk mengontrol Motor dengan penekanan tombol “common button baling” melalui komunikasi media Bluetooth.

      4.Rangkaian selenoid

      Selenoid valve merupakan katup yang dikendalikan dengan arus listrik baik AC maupun DC melalui kumparan / selenoida. Solenoid valve ini merupakan elemen kontrol yang paling sering digunakan dalam sistem fluida. Seperti pada sistem pneumatik, sistem hidrolik ataupun pada sistem kontrol mesin yang membutuhkan elemen kontrol otomatis.

      Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi medan magnet sehingga menggerakan plunger pada bagian dalamnya ketika plunger berpindah posisi maka pada lubang keluaran dari solenoid valve pneumatic akan keluar udara bertekanan yang berasal dari supply (service unit), pada umumnya solenoid valve pneumatic ini mempunyai tegangan kerja 100/200 VAC namun ada juga yang mempunyai tegangan kerja DC.

      Solenoid valve akan bekerja bila kumparan/coil mendapatkan tegangan arus listrik yang sesuai dengan tegangan kerja(kebanyakan tegangan kerja solenoid valve adalah 100/200VAC dan kebanyakan tegangan kerja pada tegangan DC adalah 12/24VDC). Dan sebuah pin akan tertarik karena gaya magnet yang dihasilkan dari kumparan selenoida tersebut.

      Gamabar: 3.10 Rangkaian Selenoid Valve

      Rangkaian di atas baru akan bekerja ketika mendapat inputan dari handphone, pada saat menekan ‘selenoid’ sekali pada handphone data tersebut akan dikirim ke mikrokontroller dan akan memberikan inputan ke modul relay untuk menghubungkan arus listrik pada selenoid sehingga selenoid aktif, pada saat menekan kedua ‘selenoid’ pada handphone data tersebut akan dikirim ke mikrokontroler dan akan memberikan inputan ke modul relay untuk memutus arus listrik pada selenoid mati, itu berlaku untuk untuk selenoid1, 2 dan selenoid3.

      Gambar 3.10. Inisialisasi selenoid Dalam Program Arduino.

      Listing program yang ditunjuk pada garis hitam pertama adalah menghubungkan pin 9, 10 dan 11 yang terdapat pada mikrokontroller dengan selenoid 1, 2, dan selenoid 3.

      Gambar 3.11 Flowchat kontrol untuk selenoid

      Untuk flowchart diatas merupakan alur dan cara untuk mengontrol selenoid dengan penekanan tombol “common button selenoid” melalui komunikasi media Bluetooth.

      5.Rangkaian pompa AC

      Pompa adalah alat yang digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat yang lain, melalui media pipa (saluran) dengan cara menambahkan egati pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung kontinu.Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian hisap (suction) dan bagian tekan (discharge). Perbedaan tekanan tersebut dihasilkan dari sebuah mekanisme misalkan putaran roda egative yang membuat keadaan sisi hisap nyaris vakum. Perbedaan tekanan inilah yang mengisap cairan sehingga dapat berpindah dari suatu reservoir ke tempat lain.

      1.Prinsip kerja pompa

      Prinsip kerja motor pompa air terjadi ketika kutup kutup dari stator (bagian dari motor pompa air yang diam atau tidak bergerak seperti kern lilitan isotator dan casing cover ) dan rotor (bagian yang berputar dari pompa air) yang senama mendekat, sehingga terjadi peristiwa tolak menolak sehingga rotor berputar, kutup rotor mendekati kutup stator yang tidak sejenis sehingga rotor tertarik. Ketika kutub dari rotor dan stator yang berlainan mulai mendekat, ini akan mengakibatkan perubahan arus. Arus yang semula negative akan berubah menjadi positip begitu juga sebaliknya. Perubahan ini akan mengakibatkan perubahan kutub – kutub magnet pada stator kuttub yang berbeda dengan rotor, sehingga akan menjadi tolak menolak dan rotor akan menjadi berputar kearah yang berlainan. Peristiwa ini akan menyebabkan rotor berputar secara terus menerus yang sangat cepat sehingga rotor akan terus berputar.

      Gamabar: 3.12 Rangkaian pompa

      Rangkaian di atas baru akan bekerja ketika mendapat inputan dari handphone, pada saat menekan ‘POMPA’ sekali pada handphone data tersebut akan dikirim ke mikrokontroller dan akan memberikan inputan ke modul relay untuk menghubungkan arus listrik pada POMPA sehingga POMPA aktif, pada saat menekan kedua ‘POMPA’ pada handphone data tersebut akan dikirim ke mikrokontroler dan akan memberikan inputan ke modul relay untuk memutus arus listrik pada POMPA mati, itu berlaku untuk untuk POMPA1, 2, 3, 4 dan POMPA Hot Water.

      Gambar 3.6. Inisialisasi Pompa Dalam Program Arduino.

      Listing program yang ditunjuk pada garis hitam pertama adalah menghubungkan pin 4, 5, 6, 7 dan 8 yang terdapat pada mikrokontroller dengan modul relay sehingga arus listrik pompa 1, 2, 3, 4 dan pompa hot water terhubung maupun terputus.

      Gambar 3.7. Flowchat kontrol untuk selenoid

      Untuk flowchart diatas merupakan alur dan cara untuk mengontrol pompa dengan menekan tombol “common button pompa atau pompa hot water” melalui komunikasi media Bluetooth.

      6. Rangkaian Sistem Keseluruhan=

      Setelah melakukan perancangan perangkat keras dari seluruh komponen dan bahan yang digunakan, maka rangkaian sistem keseluruhan akan terlihat seperti gambar 3.21 sebagai berikut:

      Gambar 3.21. Skema rangkaian sistem keseluruhan

      3.7.2 Perangkat Lunak (Software)

      Pada bagian perancangan perangkat lunak ini, ada beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghasilkan listing program yang diinginkan sesuai dengan perancangan perangkat keras.

      1.pembuatan aplikasi android

      1. Kunjungi website APP Inventor dan kemudian masuk dengan menggunakan email, berikut gambar websitenya.

        Gambar 3.16 Website APP Inventor

      2. Setelah masuk maka akan keluar tampilan seperti di bawah dan kemudian klik start new project.

        Gambar 3.17 Awal Bikin Aplikasi

      3. Kemudian projeck di kasih nama dan akan keluar tampilan awal projeck

        Gambar 3.18 Memberi Nama Project

        Gambar 3.19 Awal Project

      4. Kemudian klik menu conectivity di sebelah kiri dan pilih bluetooth client Yang akan di drag dan drop ke projek berikut tampilanya.

        Gambar 3.20 Drop Dan Drag Bluetooth Conectivity

      5. Bagian Connectivity : BluetoothClient (Untuk Koneksi Bluetooth) Bagian User Interface : ListPicker (Untuk Memilih Bluetooth) & Button (Untuk On/Off Led atau kirim data).*Sesuaikan Nama Button pada bagian Properties Setelah bagian design selesai kemudian Klik "Blocks" untuk memprogram dengan model Drag and Drop.

        Gambar 3.21 klik bagian blocks

      6. Kemudian buat gambar seperti di bawah.

        Gamabar 3.22 Koding A

        Gambar 3.23 Koding B

      7. Kemudian simpan dan donwload aplikasi yang sudah di buat dengan klik “Build” dan “App (save apk to my computer), setelah di donwload selesai Copy file tersebut ke ponsel Android dan install secara manual.

      8. h. Dan tampilan icon di hp android dan tampilan aplikasi adalah sebagai berikut.

        Gambar 3.25 Tampilan icon aplikasi

        Gambar 3.25 Tampilan aplikasi

      3.7.2.1 Penulisan Listing Program Bahasa C

      Pada perancangan perangkat lunak yaitu menggunakan program ARDUINO 1.0 yang digunakan untuk menuliskan listing program dan mengkompilasi menjadi file heksa. File heksa yang dihasilkan setelah proses kompilasi tersebut akan dimasukkan kedalam mikrokontroler, sehingga mikrokontroler akan bekerja sesuai dengan perintah yang ada pada memori flash. Yang digunakan untuk mengendalikan input dan output dari mikrokontroler ATmega328P untuk mengomtrol motor DC, selenoid Valve, Pompa AC. Adapun tampilan layar program ARDUINO 1.0 adalah sebagai berikut :

      Gambar 3.26 Tampilan Layar Utama Program ARDUINO 1.0

      Setelah form utama program ARDUINO 1.0 di tampilkan, maka langkah selanjutnya adalah menuliskan listing program, Penulisan listing program di lakukan sama seperti melakukan penulisan dengan menggunakan program standar teks editor yang sudah ada pada Microsoft Windows, seperti: Notepad, Microsoft Word, dan program teks editor lainnya.

      Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan penulisan listing program adalah mengetahui mnemonic dan susunan dari struktur perintah bahasa untuk mikrokontroler ATmega328P.

      Cara penulisan listing program dapat di lihat pada gambar 3.10 yang menunjukan bagaimana format penulisan menggunakan Program aplikasi ARDUINO 1.0.

      3.7.2.2 Pengisian Program IC ATmega328P

      Mikrokontroler bisa bekerja jika di dalamnya sudah di masukkan listing program yang sudah dibuat dengan menggunakan program aplikasi ARDUINO 1.0. Untuk melakukan proses pengisian menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak, untuk rangkaian perangkat keras yang digunakan untuk memasukkan program kedalam mikrokontroler dapat dilihat pada gambar berikut :

      Gambar 3.27 Rangkaian Kabel ISP Flash Programmer

      Dengan menggunakan kabel ISP Flash Programmer, maka program yang sudah dibuat sudah dapat langsung di masukkan kedalam mikrokontroler ATmega328P dengan menggunakan perangkat lunak yang di keluarkan oleh perusahaan ATMEL yang tidak lain adalah pembuat mikrokontroler tersebut dan bisa di dapatkan dengan gratis. Langkah-langkah yang terpenting dalam memasukkan listing program kedalam mikrokontroler ATmega328P adalah sebagai berikut:

      1. langkah pertama, adalah menjalankan program aplikasi ARDUINO 1.0, untuk tampilan layar utama perangkat lunaknya adalah seperti gambar berikut:

        Gambar 3.28 Tampilan Layar Utama Program ARDUINO 1.0

      2. Langkah kedua, adalah membuat File Baru untuk membuat listing program yang akan dimasukkan ke dalam Mikrokontroler ATmega 328P untuk mengontrol Motor DC, Selenoid Valve dan Pompa AC.

        Gambar 3.29 Pembuatan File Listing Program

      3. Langkah ke tiga, adalah menentukan Jenis Board dan jenis Mikrokontroler, untuk lebih jelasnya bisa lihat gambar dibawah ini.

        Gambar 3.30 Tampilan Pemilihan Jenis Board Dan Mikrokontroler

      4. Langkah ke empat, adalah memilih Port yang digunakan, sebagai jalur komunikasi yang menghubungkan komputer ke mikrokontroler saat proses pemrograman.

        z

        Gambar 3.31 Tampilan Menentukan Port

      5. Langkah ke lima, tulis listing program yang akan dimasukkan ke dalam Mikrokontroler ATmega 328P untuk mengontrol Motor DC, Selenoid Valve, dan Pompa AC.

        Gambar 3.32 Tulisan Program

      6. Langkah ke enam, adalah proses verifikasi listing program yang akan dimasukkan ke dalam Mikrokontroler ATmega 328P untuk mengontrol Motor DC, Selenoid Valve dan Pompa AC.

        Gambar 3.33 Tampilan Verifikasi Program

      7. 7. Langkah ke tujuh, adalah compiling atau proses eksekusi listing program yang akan dimasukkan ke dalam Mikrokontroler ATmega 328P untuk mengontrol Motor DC, Selenoid Valve, Heater Pemanas dan Pompa AC.

        Gambar 3.34 Proses pemrograman Otomatis

        Pada tampilan pemrograman mikrokontroler ATmega328P di atas dilakukan dengan mode Auto, yaitu program aplikasi ISP flash programmer pertama kali akan melakukan penghapusan program yang sudah ada didalam mikrokontroler, kemudian melakukan proses memasukkan isi buffer kedalam mikrokontroler sampai tidak ada lagi isi buffer yang tersisa, langkah terakhir adalah melakukan proses perbandingan atau verifying. Informasi yang dihasilkan dari proses perbandingan ini adalah berupa tampilan isi buffer yang berwarna merah jika ditemukan ketidak sesuaian antara isi buffer dengan isi mikrokontroler tersebut. Tetapi jika isi dari buffer dan mikrokontroler sesuai maka akan ditampilkan kotak pesan bahwa proses perbandingan sudah sukses atau tidak diketemukan ketidak sesuaian. Jika proses ini sudah selesai maka untuk proses pengisian program kedalam mikrokontroler ATmega328P sudah selesai dan mikrokontroler sudah siap untuk di gunakan.

      3.8 Flowchart Sistem

      pada pembuatan sebuah sistem pengontrolan diperlukan sebuah gambar yang dapat menjelaskan alur ataupun langkah-langkah dari suatu sistem yang dibuat. Dibawah ini adalah gambaran diagram sistem flowchart:

      Gambar 3.17. Sistem Flowchart

      3.9 Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

      3.9.1 Sistem Yang Berjalan =

      Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan teknik pembacaan melalui diagram flowchart untuk mempermudah pembacaan sistem yang berjalan.

      Gambar 3.18. Diagram Flowchart sistem yang berjalan

      Berdasarkan diagram flowchart pada 3.36. Pada saat user bergerak ketempat stop kontak maka user harus menekan tombol yang ada di stop kontak kemudian arus tersebut putus atau nyambung dimana arus tersebut mempengaruhi alat yang ada.

      3.9.2 Permasalahan Yang Dihadapi

      Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada PT CS2 POLA SEHAT, sistem yang berkerja saat ini masih manual. Manual disini diartikan bahwa user harus bergerak lebih ekstra untuk mengerjakan sesuatu hal yang bisa dikerjakan dengan mudah tanpa harus bekerja ekstra. Dapat diambil satu masalah yang mempengaruhi kegiatan dalam mematikan arus listrik dari stokkontak Di hadapi itu user bisa saja tersetrum karna adanya kebocoran arus listrik dari stopkontak tersebut yang mungkin pernah dialami oleh stakeholder. Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain:

      1. Sistem perancangan pembuatan teh di ruang proses masih manual.

      2. User bisa saja lupa untuk mematikan peralatan baling - baling , selenoid dan pompa (karna jauh dari stokontak).

      3.9.3 Alternatif Pemecahan Masalah

      Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

      1. Membuat alat kontrol untuk mengatur peralatan tersebut.

      2. Membuat simulasi perancangan tersebut untuk diberikan kepada user

      3.9.4 Analisa Kebutuhan Sistem

      Berdasarkan hasil analisa terhadap Perancangan alat Pembuatan Teh di Ruang Proses Menggunakan Android Berbasis Arduino pada PT CS2 POLA SEHAT, ternyata sistem yang berjalan masih memerlukan pengembangan serta penyempurnaan guna memaksimalkan pelayanan terhadap stakeholder. Untuk itu disusunlah Draft elisitasi dari elisitasi I, elisitasi II, elisitasi III dan final draft elisitasi. ..

      3.10 User Requirment

      3.10.1 Elistasi Tahap I

      Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan Stakeholder. Berikut saya lampirkan Tabel Elisitasi Tahap I...

      Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

      3.10.2 Elisitasi Tahap II

      Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut dijelaskan beberapa requirement yang diberi option Inessential (I) dan harus dieliminasi : ..

      Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

      ket:

      M = Mandatory D = Desirable I = Inessential

      3.4.3 Elisitasi Tahap III

      Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah elisitasi tahap III..

      Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III


      3..10.4 Final Draft Elisitasi

      Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap–tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi. ..

      Tabel 3.5 Final Elisitasi


      BAB IV

      PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI

      4.1 Konsep Uji Coba=

      = Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing -masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan dapat di lihat pada sub bab berikut.</p>

      4.1.1 Pengujian Rangkaian Catu Daya

      Catu daya sebagai suplai tegangan kerja merupakan bagian yang sangat penting. Dalam realisasi perangkat keras yang berupa modul bluetooth HC-05 dan modul relay di sini membutuhkan catu daya yang besarnya adalah +5 volt. Gambar 4.1 adalah merupakan gambar rangkaian catu daya berikut dengan titik yang berikan dengan tanda angka yang kemudian akan ditampilkan dari hasil pengujian tersebut berdasarkan angka yang tertera pada rangkaian tersebut..

      = Dari hasil pengujian pada rangkaian di atas maka di dapatkan hasil yang terukur sebenarnya adalah sebagai berikut :</p></div>
      1. Hasil pengukuran antara Point (1A) dengan (1B) yang merupakan keluaran dari kumparan sekunder transformator yang masih berupa tegangan AC sebesar 12volt. Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 11.80 volt AC.

      2. Hasil pengukuran keluaran dari komponen dioda bridge yaitu point (2A) dengan ground ( - ) adalah sebesar 11,80 volt.

      3. Hasil untuk pengukuran catu daya +8 volt dari keluaran IC regulator LM7805 (3A) adalah +8,88 volt.

      Gambar 4.1. Pengujian Rangkaian Catu Daya</div>

      Dari hasil pengujian rangkaian catu daya didapatkan hasil yang masih dalam batas toleransi yang diizinkan, sehingga pada rangkaian catu daya ini sudah dapat digunakan dengan baik.

      4.1.2.Pengujian Rangkaian Mikrokontroller dan modul bluetooth HC-05

      Pengujian pada rangkaian mikrokontroler ini dilakukan dengan di hubungkan langsung dengan modul bluetooth. Yang kemudian diberikan tegangan kerja sebesar 3.3 volt yang di ambil dari arduino uno.

      4.1.3.Pengujian Rangkaian Mikrokontroller dan Modul Relay

      Pengujian pada rangkaian mikrokontroler ini dilakukan dengan di hubungkan langsung dengan modul relay. Yang kemudian diberikan tegangan kerja sebesar 5 volt yang di ambil dari arduino uno.

      =4.1.4.Tabel Pengujian Alat dan Aplikasi Android Di Ruang Terbuka

      Tabel 4.1 uji coba alat dan aplikasi


      Keterangan:

      1. P1= Pompa 1

      2. P2= Pompa 2

      3. P3= Pompa3

      4. P4= Pompa4

      5. PHT= Pompa Hot Water

      6. S1= Selenoid 1

      7. S2= Selenoid 2

      8. S3= Selenoid 3

      9. B1= Baling 1

      10. B2= Baling 2

      11. √ = ok

      12. X = putus

      4.1.5 Pengujian Software Arduino1.0 Dan Aplikasi

      Pada aplikasi di handphone di tekan pompa 1 maka di aplikasi arduino 1.0 akan keluar print screen pompa 1 menyala dan pompa 1 mati. Berikut hasilnya.

      Gambar 4.2 Hasil Pompa 1

      Pada aplikasi di handphone di tekan pompa 2 maka di aplikasi arduino 1.0 akan keluar print screen pompa 2 menyala dan pompa 2 mati. Berikut hasilnya

      Gambar 4.3 Hasil Pompa 2

      Pada aplikasi di handphone di tekan pompa 3 maka di aplikasi arduino 1.0 akan keluar print screen pompa 3 menyala dan pompa 3 mati. Berikut hasilnya

      Gambar 4.4 Hasil Pompa 3

      Pada aplikasi di handphone di tekan pompa 4 maka di aplikasi arduino 1.0 akan keluar print screen pompa 4 menyala dan pompa 4 mati. Berikut hasilnya.

      Gambar 4.5 Hasil Pompa 4

      Pada aplikasi di handphone di tekan pompa hot water maka di aplikasi arduino 1.0 akan keluar print screen pompa hot water menyala dan pompa hot water mati. Berikut hasilnya.

      Gambar 4.6 Hasil Pompa hot water

      Pada aplikasi di handphone di tekan selenoid 1 maka di aplikasi arduino 1.0 akan keluar print screen selenoid 1 menyala dan selenoid 1 mati. Berikut hasilnya.

      Gambar 4.7 Hasil selenoid 1

      Pada aplikasi di handphone di tekan selenoid 2 maka di aplikasi arduino 1.0 akan keluar print screen selenoid 2 menyala dan selenoid 2 mati. Berikut hasilnya.

      Gambar 4.8 Hasil selenoid 2

      Pada aplikasi di handphone di tekan selenoid 3 maka di aplikasi arduino 1.0 akan keluar print screen selenoid 3 menyala dan selenoid 3 mati. Berikut hasilnya.

      Gambar 4.9 Hasil selenoid 3

      Pada aplikasi di handphone di tekan baling 1 maka di aplikasi arduino 1.0 akan keluar print screen baling 1 menyala dan baling 1 mati. Berikut hasilnya.

      Gambar 4.10 Hasil baling 1

      Pada aplikasi di handphone di tekan baling 2 maka di aplikasi arduino 1.0 akan keluar print screen baling 2 menyala dan baling 2 mati. Berikut hasilnya.

      Gambar 4.11 Hasil baling 2


      ==ANALISA==
      

      Proses analisa dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras yang sudah di uji coba dengan perangkat lunak yang telah di masukkan kedalam mikrokontroler AT328P. Hasil analisa dari listing program dan akan di berikan lampu sebagai indikator alat yang sedang bekerja bahwa lampu menyala.

      Cara kerja alat ini dapat dijelaskan seperti di bawah ini:

      1. Pada langkah pertama nyalakan bluetooth di handphone android kemudian buka aplikasi control tools tea.

      2. Pada langkah kedua cari bluetooth yang terhubung dengan mikrokontroler.

      3. Pada langkah ketiga adalah langkah untuk meyalakan mesin, dengan menekan common button sekali “menyala “ lampu, “ Mesin Anda Aktif “ dan Motor DC pun berputar menggerakkan baling-baling pada tanki sirup dan tanki pencampur teh, pompa AC dan selenoid pun bekerja.

      4. Pada langkah keempat adalah langkah mematikan mesin, dengan menekan common button ke dua kali “mati” dengan indikator lampu mati, “Mesin Anda Tidak Aktif” dan motor DC pun tidak berputar Menggerakan baling–baling, pompa AC dan selenoid pun tidak bekerja.

      Gambar 4.1 Prototipe Tampak dari depan

      Gambar 4.2 Prototipe tampak dari Atas

      Gambar 4.3 Prototipe tampak dari belakang

      4.2 Implementasi

      4.2.1 Schedule

      1. Mengumpulkan data

        Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari sumber dan mengetahui beberapa teori yang digunakan dalam pembuatan sistem.

      2. P erancangan sistem

        Dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi dua, perancangan hardware dan software merupakan proses yang dilakukan agar dapat menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami oleh user.

      3. P engujian sistem

        Pengetesan sistem dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada dan untuk memastikan pemasangan hardware dan Software.

      4. Perbaikan sistem

        Penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan, sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan user.

      5. Training user

        Percobaan alat yang sudah di buat apakah benar-benar dapat berjalan atau tidak.

      6. Implementasi sistem

        Setelah diketahui kelayakan dari program yang dibuat, maka akan dilakukan implementasi program.

      7. Dokumentasi Sistem

        Sistem yang dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan berlangsung.

      Tabel 4.1 Dokumentasi Sistem

      4.2.2 Implementasi Sistem

      Setelah melakukan uji coba alat, selanjutnya implementasi sistem. Kebutuhan aplikasi dan prototype untuk sistem yang akan diimplementasikan adalah sebagai berikut:

      1. Kebutuhan aplikasi

        • 1 buah Smartphone berbasis Android, Minimal SDK 2.2 (API 8)

      2. Kebutuhan peralatan pembuatan teh di ruang proses

        • Arduino Uno R3: sebagai Platform untuk memasukkan program dan mengolah data pada mikrokontroler ATmega 328P.

        • Motor dc  : 2 buah motor dc untuk menggerakan baling-baling.

        • Pompa ac :5 buah untuk memindahkan air.

        • Selenoid  : 3 buah sebagai kran otomatis.

        • Bluetooth modul : 1 buah untuk menerima sinyal, berada pada pin 0 dan 1.

        • Power Supply: sebagai catu daya untuk memberikan tegangan pada alat.

        • Bahan Kayu: untuk prototype tempat . alat perancangan pembuatan teh di ruang proses.

        • Aplikasi android memiliki beberapa fungsi:

        • 1. Scanning Bluetooth, mencari perangkat Bluetooth yang sedang aktif di sekitar perangkat.

        • 2. Mengontrol peralatan pembuatan teh di ruang proses dengan menekan tombol pada aplikasi android.

        Aplikasi di pasang pada smartphone yang berbasis Android dapat berkomunikasi dengan peralatan pembuatan teh menggunakan koneksi Bluetooth yang dikontrol berupa kotak yang berisi tanki-tanki , baling-baling, selenoid dan pompa.

        Pada sistem ini menggunakan modul Bluetooth HC-05, peralatan di kotak dapat berkomunikasi dengan aplikasi melalui Bluetooth di telepon seluler berbasis Android. Aplikasi akan mengirim data melalui Bluetooth, lalu selanjutnya dieksekusi oleh mikrokontroller.

      4.2.3. Estimasi Biaya

      Adapun Estimasi biaya sistem keseluruhan yang dibuat dan yang dibutuhkan.

      Tabel 4.2. Estimasi Biaya yang di keluarkan


      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Dari perancangan dan implementasi yang dilakukan ada beberapa kesimpulan antara lain:

      1. Penggunaan smartphone cukup efektif karena alat-alat teh yang berada di ruang proses memiliki ukuran kecil sehingga user bisa mengontrol alat-alat teh dari berbagai sudut ruangan.

      2. Dengan menyalakan bluetooth di handphone android yang nantinya akan dipasangkan dengan bluetooth HC-05 setelah itu aplikasi dibuka kemudian cari blutooth setelah ketemu pilih bluetooth HC-05 setelah itu User cukup tekan common button sesuai kebutuhan.

      3. Dengan memasukan program bluetooth ke dalam Arduino uno dengan bantuan aplikasi arduino 1.0 yang dimana arduino tersebut menggunakan pemrograman bahasa C dan aplikasi android yang di buat menggunakan AAP inventor yang nantinya aplikasi kontrol alat teh di instal di handphone Android.


      Saran

      Berdasarkan perancangan dan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang dapat

      1. Bagi pengembang selanjutnya pembuatanya tidak hanya untuk menghidupkan pompa, selenoid dan baling-baling saja tapi juga menggunakan pengukur suhu di masing-masing tanki.

      2. Bagi peneliti selanjutnya alat sudah di seting otomatis untuk penggunaan pompa sudah berapa liter air teh, air gula dan air panas yang diperlukan untuk masing-masing tanki.

      3. Dapat dikembangkan dengan menggunakan sensor panas air ,dimana sensor ini dapat mengetahui suhu air di dalam masing-masing tanki.


      DAFTAR PUSTAKA

      • Abdul Kadir. 2013. Panduan praktis mempelajari Aplikasi Mikrokontroller dan Pemrogramannya menggunakan Arduino. Jakarta: Mediakom

      • Ageng Setiani Rafika, Meidy Surya Hadi Putra, Winda Larasati (2015). “Smart Home Automatic Menggunakan Media Bluetooth Berbasis Mikrokontroller Atmega 328” Jurnal CCIT Vol.8 No.3 Mei 2015. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja

      • Ageng Setiani Rafika, Sudaryono, dan Wisnu Dwi Andoyo (2015). “Prototype Perancangan Sistem Otomatis Pembaca Suhu Ruangan Menggunakan Output Kipas Dan Sensor Lm35 Berbasis Mikrokontroler Atmega 16” Jurnal CCIT Vol.8 No.2 Januari 2015.Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.

      • Andi Nalwan. 2013. Teknik Antar Muka dan Pemrograman Mikrokontroler AT89C51. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

      • Atik shofiati, Andriani dan choirul Anam. (2014). ” Kajian Kapasitas Antioksidan Dan Penerimaan Sensoris Teh Celup Kulit Buah Naga (Pitaya Fruit) Dengan Penambahan Kulit Jeruk Lemon Dan Stevia” Jurnal Teknosains Pangan Vol 3 No.2 April 2014. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

      • Barnas. (2015) “Sistem kontrol kursi roda menggunakan Arduino Mega 2560 Pada Puskesmas Sukawali” Jurusan Sistem Komputer. Skripsi, Tangerang : Raharja.

      • Craig Steiner. 2014. The 8051/8052 Microcontroller: Architecture, Assembly Language, And Hardware. USA: Erika Oliden Gonzailes.

      • Franky Chandra, Deni Arifianto. 2013. Jago Elektronika Rangkaian Sistem Otomatis. Jakarta.:PT. Kawan Pustaka.

      • Hadi Putra, Meidy Surya. 2014. Home Smart Automatic Menggunakan Media Bluetooth Berbasis Mikrokontroller Atmega 328P. Skripsi: STMIK Raharja.

      • Herdian . 2015. Prototype Robot Penyiram Tanaman Menggunakan Smartphone Android Berbasis Arduino Pada Kelurahan Ds. Suka Asih Kec. Pasar Kemis Kab. Tangerang. Skripsi: STMIK Raharja.

      • Marwati, Hudaida Syahrumsyah, Ratri Handria. (2013). “PENGARUH KONSENTRASI GULA DAN STARTER TERHADAP MUTU TEH KOMBUCHA” Jurnal teknologi pertanian vol 8 No. 2 februari 2013. Samarinda :Universitas Mulawarman.

      • Munir. Rinaldi. 2011. Algoritma & Pemrograman Dalam Bahasa Pascal dan C. bandung: Informatika.

      • Musthikaningtyas Retno Palupi1, Tri Dewanti Widyaningsih (2015). “PEMBUATAN MINUMAN FUNGSIONAL LIANG TEH DAUN SALAM (Eugenia polyantha) DENGAN PENAMBAHAN FILTRAT JAHE DAN FILTRAT KAYU SECANG” Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 4 september 2015. Malang : FTP Universitas Brawijaya Malang.

      • Nino Guevara Ruwano. 2015. Berkarya Dengan Mikrokontroler AT89C2051. PT. Elex . Jakarta: Media Komputindo.

      • Rusmadi, Dedy. 2014. Mengenal Komponen Elektronika. Bandung: Pionir Jaya.

      • Suguanto Iis. 2013. Perancangan Buka Pintu Otomatis Menggunakan Radio Frequcy Identification (RFID) Berbasis Mikrokontroller AT89S5.2 Skripsi: STMIK Raharja.

      • Suhata, . 2013. Aplikasi Mikrokontroler Untuk Elektronik, Penerbit Elek Media Komputindo, Jakarta.

      • Supriyanto, Purnama Darmadji, Iik Susanti (2014). “STUDI PEMBUATAN TEH DAUN TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L) SEBAGAI MINUMAN PENYEGAR” Jurnal AGRITECH, Vol. 34, No. 4, November 2014. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.

      • Yuni Haryati. 2014. Prototipe Robot Pembersih Lantai Berbasis Arduino Uno Menggunakan Smartphone Android Pada Perguruan Tinggi Raharja. KKP: STMIK Raharja.

      • Zaman, Septiyan Madza. 2013. Pengontrolan Peralatan Rumah Tangga Menggunakan Bluetooth Dan Mikrokontroller AT89S2051. Skripsi: STMIK Raharja.

      • Zuhal. 2014. Prinsip Dasar Elektroteknik. Jakarta: Gramedia PustakaUtama.


      DAFTAR LAMPIRAN

      Lampiran A:

      1. Kartu Bimbingan SKRIPSI

      2. Form validasi (SKRIPSI)

      3. Formulir Pengajuan Judul SKRIPSI

      4. Kartu Study Final (KSTF)

      5. Surat Keterangan Implementasi

      6. Foto Copy Sertifikat RCEP TOEFL

      7. Foto Copy Sertifikat Prospek

      8. Sertifikat Pelatihan Dan Seminar Workshop IT

      9. Kwitansi


      A.1.Surat Pengantar SKRIPSI

      Lampiran B:

      B.1. Penilaian Objectif iDu
      PA

    Menu navigasi