SI1222474247

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN KAS UANG INFAQ

DI YAYASAN AL-BAHJAH TANGERANG


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NAMA
NIM
: 1222474247


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN KAS UANG INFAQ

DI YAYASAN AL-BAHJAH TANGERANG

Disusun Oleh :


NIM
: 1222474247
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


Disahkan Oleh :

Tangerang, 2020


Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
       
(Ruli Supriati, S.Kom, M.T.I)
NIP : 000063
       
NIP : 073009




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN KAS UANG INFAQ

DI YAYASAN AL-BAHJAH TANGERANG

Dibuat Oleh :


NIM
: 1222474247
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :


Disetujui Oleh :

Tangerang, 2020

Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
(Al Husain,M.Kom)
 
(Aris Martono, M.Kom)
NID : 05062
 
NID : 09013




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN KAS UANG INFAQ

DI YAYASAN AL-BAHJAH TANGERANG

Disusun Oleh :


NIM
: 1222474247
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

TA. 2019/2020


Disetujui Penguji :

Tangerang, Februari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN KAS UANG INFAQ

DI YAYASAN AL-BAHJAH TANGERANG

Dibuat Oleh :


NIM
: 1222474247
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering



Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 2020
MUHAMMAD ROMADHON
NIM. 1222474247


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Memasuki era disrupsi saat ini perkembangan teknologi tidak bisa di elakkan sebagai kebutuhan sehari-hari yang sangat dibutuhkan. Penggunaan teknologi disetiap lini kehidupan manusia sangat diperlukan di masa ini, sehingga hampir seluruh baik Instansi Pemerintah maupun Swasta menggunakan teknologi untuk mengolah data dan informasi bagi kepentingan internal maupun eksternal. Tak terkecuali, oleh sebuah Yayasan pesantren. Dimana, dewasa ini kebutuhan akan akses informasi sangat di perlukan terutama di dunia Islam guna menyebarkan dakwah yang dapat diterima oleh siapapun. Yayasan Al-Bahjah Tangerang adalah salah satu Yayasan yang memudahkan umat untuk melakukan transaksi seperti Infaq/Sedekah dan pembayaran zakat. Namun, dalam pengolahan data yang dilakukan Yayasan Al-Bahjah masih menggunakan sistem manual dengan media kertas sehingga sering terjadi kesalahan dan kehilangan laporan. Dari permasalahan yang ada tersebut, maka perlu di bangun sebuah sistem berbasis online yang dapat membantu dan mempermudah baik Jama’ah maupun pengelola Yayasan agar dapat tercipta efektivitas dan efisiensi dalam penyaluran Infaq ataupun Zakat.

Kata Kunci : Yayasan Al-Bahjah Tangerang, Infaq, Zakat, Teknologi, Sistem.


ABSTRACT

Ventering the era of disruption nowadays technological developments can not be avoided as daily necessities are much needed. The use of technology in every line of human life is indispensable in this time, so that almost all both government and private agencies use technology to process data and information for both internal and external interests. No exception, by a foundation Pesantren. Where, today, the need for information access is very necessary in the Islamic world to spread the preaching that can be accepted by anyone. Yayasan Al-Bahjah Tangerang is one of the foundations that facilitate people to conduct transactions such as Infaq/Sedekah and zakat payment. However, in the data processing conducted AL-Bahjah Foundation still uses manual system with paper media, so there are often errors and loss of reports. From this problem, it is necessary to build an online-based system that can help and facilitate both Jama'ah and the management of the foundation in order to create effectiveness and efficiency in the distribution of Infaq or Zakat.

Keywords: Al-Bahjah Foundation Tangerang, Infaq, Zakat, technology, System.


KATA PENGANTAR


Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan skripsi ini adalah “PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN KAS UANG INFAQ DI YAYASAN AL-BAHJAH TANGERANG”.

Peneliti menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersususn skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha peneliti semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak. peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Wakil Rektor Universitas Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M,T,I. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
  5. Bapak Al Husain, M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing I.
  6. Bapak Aris Martono, M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing II.
  7. Seluruh Dosen, Karyawan dan Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu, pelayanan fasilitasi demi kelancaran penulis laporan.
  8. Orang tua beserta keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materi serta doa untuk keberhasilan penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dari segi materi maupun teknis hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, sehingga penulis mengharapkan saran maupun kritik yang bersifat membangun.

Akhir kata, penulis berharap agar laporan ini dapat memberikan manfaat bagi Pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yan bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang, Januari 2020
MUHAMMAD ROMADHON
NIM. 1222474247


Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Tabel Analisa PIECES
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi
  6. Tabel 4.1 Tabel Blackbox Testing Sistem Infaq Online
  7. Tabel 4.2 Time Schedule Penelitian
  8. Tabel 4.3 Estimasi Biaya Penelitian
  9. Tabel 4.4 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
  10. Tabel 4.5 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Yayasan Al-Bahjah
  2. Gambar 3.2 Use Case diagram yang berjalan di Yayasan Al-Bahjah
  3. Gambar 3.3 Activity Diagram proses pembayaran infaq rutin
  4. Gambar 3.4 Activity diagram proses pembayaran infaq rutin
  5. Gambar 3.5 Activity diagram proses pembayaran infaq rutin
  6. Gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan Al Bahjah
  7. Gambar 4.2 Activity Diagram Usulan Jamaah
  8. Gambar 4.3 Activity Diagram Usulan Bendahara
  9. Gambar 4.4 Sequence Diagram Usulan Jamaah
  10. Gambar 4.5 Activity Diagram Usulan Bendahara
  11. Gambar 4.6 Tampilan Halaman Utama
  12. Gambar 4.7 Tampilan Halaman Login
  13. Gambar 4.8 Tampilan Infaq Renovasi dan Pembangunan
  14. Gambar 4.9 Tampilan Setelah Input Donasi Selesai
  15. Gambar 4.10 Tampilan Infaq Operasional
  16. Gambar 4.11 Tampilan Infaq Makan Santri dan Operasional
  17. Gambar 4.12 Tampilan Halaman Bawah Menu Infaq
  18. Gambar 4.13 Tampilan Input Donasi Infaq
  19. Gambar 4.14 Tampilan Menu Dashboard
  20. Gambar 4.15 Tampilan Data Infaq Masuk
  21. Gambar 4.16 Tampilan Data Infaq Keluar
  22. Gambar 4.17 Tampilan Data Program
  23. Gambar 4.18 Tampilan Laporan Data Pemasukan
  24. Gambar 4.19 Tampilan Laporan Pengeluaran
  25. Gambar 4.20 Tampilan Laporan Rekap Program
  26. Gambar 4.21 Tampilan Laporan per-program
  27. Gambar 4.22 Tampilan Menu Informasi
  28. Gambar 4.23 Tampilan Menu Data User

DAFTAR SIMBOL

I. SIMBOL USE CASE DIAGRAM

II. SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

III. SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

IV. SIMBOL CLASS DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Infaq menurut istilah berarti mengeluarkan sebagian harta dari pendapatan atau penghasilan untuk kepentingan yang di perintahkan dalam ajaran Islam, infaq tidak mengenal nishob (jumlah harta yang harus dikeluarkan), selain itu infaq berhak di berikan kepada siapapu bukan hanya mustahiq.

Di Indonesia banyak pondok pesantren dan majelis pengajian yang membuka layanan donasi infaq untuk keberlangsungan operasional lembaga tersebut, ada beberapa cara yang di gunakan untuk mendapatkan dana infaq, diantaranya dengan memberikan kartu infaq kepada jamaah atau membuat kencleng yang dibawa oleh para jamaah kerumah masing masing lalu setelah satu minggu pengurus akan mengambil uang infaq tersebut.

Saat ini perkembangan internet dan media sosial sangat pesat, banyak lembaga sosial dan agama yang memanfaatkan website sebagai media untuk pembayaran donasi secara online, selain itu dengan dengan menggunakan website bisa menjangkau lebih luas para calon donatur yang ingin berinfaq.

Saat ini yayasan pondok pesantren Al-Bahjah Tangerang yang di asuh oleh KH Buya Yahya membuka layanan infaq, layanan infaq ini dibagi menjadi 3 yaitu : infaq makan santri dan operasional pondok pesantren, infaq operasional majelis Al-Bahjah Tangerang, infaq renovasi pondok pesantren albahjah.

Selama ini seluruh pencatatan masih di lakukan dengan menggunakan microsoft excel, salah satu yang menjadi kendala ketika ada donatur yang membayar infaq secara transfer, jika donatur tersebut tidak melakukan konfirmasi pembayaran infaq maka pengurus terkadang tidak melakukan pencatatan karena tidak ada notifikasi pemasukan, di karenakan rekening Al-Bahjah Tangerang saat ini di pegang oleh pengurus albahjah pusat di Cirebon.

Dengan kondisi seperti ini pengurus kesulitan ketika ingin mendapatkan informasi mutasi secara real time dan pada akhirnya ketika di laporan rekap bulanan terkadang tidak balancde antara pencatatan dan uang yang ada di rekening.

Selain itu yang menjadi kendala adalah ketika pembuatan sistem rekap laporan, bisa memakan waktu sampai 2 hari, karena pengurus keuangan infaq harus merekap data dari 3 jenis infaq yang berbeda dimana setiap jenis infaq memiliki rincian pemasukan dan pengeluaran yang berbeda beda. Dengan permasalahan yang sudah dipaparkan maka penulis ingin membuat sebuah sistem pengelolaan keuangan infaq yang bisa terintegrasi realtime dengan rekening bank, sehingga ketika ada informasi transfer infaq masuk dari donatur maka pengurus bisa mendapatkan notifikasi via whatsapp, selain itu dalam pembuatan rekap laporan bisa dilakukan dengan mudah dan cepat, sehingga bisa membantu pengurus keuangan infaq dalam mengelola uang infaq. Untuk itu penulis mengambil judul penelitian PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN UANG KAS INFAQ DI YAYASAN AL-BAHJAH TANGERANG.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan maka bisa rumuskan beberapa permasalahan yang terjadi diantaranya :

  1. Bagaimana cara mendapatkan informasi transfer infaq masuk dari para donatur tetap secara realtime?
  2. Bagaimana cara memberikan notifikasi pembayaran infaq secara otomatis setelah donatur melakukan pembayaran infaq?
  3. Apakah data laporan keuangan infaq bisa di rekap otomatis tanpa harus melakukan perhitungan manual?

Ruang Lingkup

Untuk mempermudah penulisan, maka dalam penulisan skripsi ini perlu diberikan batasan ruang lingkup.

  1. Penelitian dilakukan secara meninjau langsung dan hanya dilakukan di yayasan Al-Bahjah Tangerang.
  2. Implementasi sistem hanya untuk transaksi pembayaran kas infaq.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian sangat berkaitan dengan rumusan masalah yang ada, diantaranya adalah :

  1. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi para pengurus dalam mengelola keuangan kas infaq.
  2. Untuk mengetahui kebutuhan - kebutuhan data yang nantinya akan diimplementasikan kedalam sistem.
  3. Untuk syarat kelulusan penulis dalam menyelesaikan skripsi di perguruan tinggi raharja.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Sebagai bahan evaluasi dalam penerapan sistem kas infaq.
  2. Memberikan kontribusi bagi tim dakwah Al-Bahjah Tangerang.
  3. Memberikan kemudahan bagi pengurus dalam mengelola keuangan infaq.
  4. Memberikan kemudahan bagi jamaah untuk melakukan pembayaran infaq.

Metode Penelitian

Penulis membagi metode penelitian menjadi 4 (empat), yaitu metode pengumpulan data, metode analisa, metode perancangan dan metode testing.

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan informasi data yang dibutuhkan untuk kelengkapan penelitian maka penulis melakukan beberapa cara yaitu :

  1. Metode Observasi (Observation Method)

    Penulis melakukan kunjungan langsung ke yayasan Al-Bahjah Tangerang dan juga ke lokasi kajian yang ada di alazom , di lokasi tersebut penulis mengamati langsung alur dari proses penerimaan infaq dari jamaah, kemudian proses pencatatan dan rekap laporan uang kas.

  2. Metode Wawancara (Interview Method)

    Selain mengamati proses alurnya, penulis juga sempat melakukan wawancara dengan bagian keuangan infaq Al-Bahjah Tangerang bapak zaenal dan bapak rohman selaku pengurus. Dan bapak rohman ini adalah sebagai stakeholder penulis dalam penelitian ini.

  3. Metode Pustaka (Literature Method)

    Untuk memudahkan penulis dalam membuat laporan penelitian ini, maka penulis mencari referensi penulisan sebelumnya baik dari jurnal ilmiah atau dari laporan penelitian yang sesuai dengan judul dari penelitian penulis.

Metode Analisa

Untuk membandingkan sistem yang lama dengan yang baru maka penulis menggunakan metode analisa PIECES, ada 6 (enam) aspek yang bisa digunakan dalam mencari kelemahan dari sistem lama yaitu kinerja, informasi, ekonomi, kontrol, efisiensi dan pelayanan, nantinya akan di rangkum dalam elisitasi dari tahap 1, 2, 3 dan final draft elisitasi.

Metode Perancangan

Untuk memudahkan penulis dalam membuat sistem maka terlebih dahulu dibuat sebuah rancangannya, rancangan sistem ini menggunakan metode perancangan Unified Modeling Language (UML).

Metode Testing

Untuk menghindari kesalahan sistem pada saat implementasi maka penulis akan melakukan testing uji coba sistem, untuk pengujian ini penulis menggunakan metode blackbox.

Sistematika Penulisan

Laporan penulisan ini di bagi per sub bab dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupkan pembukaan dari penulisan ini yang didalamnya membahas tentang belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan teori teori apa saja yang bisa di gunakan sebagai landasan penulisan ini, yang nantinya bisa menjadi rujukan penulis untuk perancangan sistem yang akan dibuat.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang alur dari sistem yang selama ini di gunakan di yayasan Al-Bahjah Tangerang, mulai dari sejara, sejarah berdiri, struktur organisasi, tugas tiap pengurus, kendala yang dihadapi dari sistem berjalan serta alternatif pemecahan masalahnya.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menelaskan rancangan sistem yang diusulakn dalam bentuk Unified Modelling Language (UML) yang terdiri dari usecase diagram, sequence diagram, activity diagram, dan class diagram, gambaran awal mengenai interface sistem, rancangan prototype, testing menggunakan black-box, evaluasi sebagai gambaran kesalahan, konfigurasi sistem usulan, serta estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Ini berisi list Sumber sumber referensi yang di gunakan penulis dalam membuat penulisan.

LAMPIRAN

Ini berisi tetang lampiran lampiran yang di dapat selama melakukan penelitian, dan juga berisi berkas berks persyaratan pengumpulan skripsi.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Wahyu Hidayat dkk dalam jurnal CERITA (2016:49)[1],“Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu. Perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik. Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Menurut Jogiyanto H.M yang dikutip oleh Ryan Pangemanan, dkk dalam Jurnal Teknik Informatika Universitas SAM Ratulangi (2016:1)[2], “Perancangan Sistem yaitu: “Perancangan Sistem dapat didefenisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Menurut Alison McKay dkk dalam International journal of computer integrated manufacturing (2016:237-250)[3], “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.

Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa penentuan proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi tentang apa yang dikerjakan pada analisa sistem dengan membentuk sistem tersebutuntuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem dan juga untuk memberikan gambaran yang jelas dan Rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

Tujuan Perancangan Sistem

Untuk mencapai tujuan ini, maka perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi meliputi data dan informasi, simpanan data, metode, prosedur, orang-orang perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern. Dalam tahap perancangan, alat bantu yang digunakan dalam mendesain program komputer adalah bagan terstruktur.

Menurut Iswandy (2015:72)[4], “Pada umumnya tujuan melakukan suatu perancangan sistem informasi adalah:”

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem informasi.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lain yang terlibat.
  3. Untuk mendukung pengolahan pelaporan manajemen dan mendukung perusahaan.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Dasar Sistem

Menurut Romney dan Steinbart (2015:3)[5], sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.

Sedangkan menurut Mulyadi (2016:4)[6], sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

Di sumber yang berbeda Jeperson Hutahaean (2015:2)[7], menyebutkan sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama – sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.

Dari paparan para ahli maka dapat di simpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan komponen yang saling terikat untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean, J. (2015:3-5)[7], bahwa supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu:

  1. Komponen Sistem
  2. Memiliki beberapa komponen yang saling berinteraksi, yang memiliki arti saling bekerja sama untuk membentuk satu kesatuan. Komponen sistem sendiri terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian lain dari sistem.

  3. Batasan Sistem (Boundary)
  4. Batasan sistem adalah batasan antara sistem satu dengan sistem lain. Batasan sistem ini dapat memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan. 8 Batasan dari suatu sistem juga menunjukkan ruang lingkup (Scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
  6. Lingkungan luar sistem adalah kondisi yang ada di luar sistem, namun dapat mempengaruhi jalan atau beropersinya sistem. Lingkungan sendiri dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Sifat menguntungkan ini harus tetap di jaga, sedangkan sifat merugikan harus dijaga dan dikendalikan agar tidak merusak kelangsungan hidup sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface)
  8. Penghubung sistem adalah media bantu untuk menghubungkan antara suatu subsistem dengan subsistem lain. Keluaran dari subsistem akan menjadi masukkan untuk subsistem lain melalui penghubung.

  9. Masukkan Sistem (Input)
  10. Masukkan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang berupa perawatan dan masukkan sinyal. Perawatan input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi, sedangkan sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

  11. Keluaran Sistem (Output)
  12. Keluaran sistem adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang memiliki nilai guna dan sisa pembuangan.

  13. Pengolah Sistem
  14. Pengolah Sistem adalah bagian yang akan merubah maukkan menjadi keluaran.

  15. Sasaran Sistem
  16. Sasaran sistem adalah tujuan (goal) atau sasaran (objective) dari sebuah sistem. Sasaran dari sistem sangat menentukan masukkan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan oleh sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean, J. (2015:6-7)[7], sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi. Sedangkan sistem fisik diartikan sebagai sistem yang nampak secara fisik sehingga setiap mahluk dapat melihatnya, misalnya sistem komputer.

  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia. Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem tata surya, sistem galaksi, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan yang melibatkan interaksi manusia, misalnya sistem akuntansi, sistem informasi, dan lain-lain.

  3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik. Sistem deterministik merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan, misalnya sistem komputer, adalah contoh sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem probabilistik merupakan sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem manusia.

  4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Lebih sepesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi, yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern. Misalnya sistem kebudayaan manusia. Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar- benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definsi Analisa Sistem

Menurut muslihudin dan oktafianto (2016:2)[8], analisa sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka.

Pendapat lain dari mulyani (2016:38)[9], Menjelaskan bahwa, “Analisis sistem adalah sebuah teknik penguraian sebuah sistem menjadi beberapa komponen-komponen dengan tujuan untuk mempelajari bagaimana komponen-komponen pembentuk sistem tersebut saling bekerja dan mencapai tujuan sistem tertentu”.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah sebuah kegiatan mengindentifikasi permasalahan – permasalahan yang ada untuk menghasilkan sebuah solusi dari permasalahan tersebut.

Teori Khusus

Konsep Dasar Manajemen (Pengelolaan)

Definisi Manajemen (Pengelolaan)

Menurut Ghillyer dikutip oleh Malayu S.P. Hasibuan dalam bukunya (2016:4)[10],Manajemen adalah proses untuk menentukan cara terbaik untuk organisasi dalam penggunaan sumber daya untuk menghasilkan barang atau jasa.

Pengertian Manajemen menurut Malayu S.P Hasibuan (2016:9)[10], mengemukakan bahwa “manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Pengertian lain dari manajemen menurut Lasa dikutip dalam Jurnal PUBLIS (2018:12), adalah “proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan para anggota dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah diterapkan”.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan, dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

Konsep Dasar Infaq

Definisi Infaq

Menurut UU 23 Tahun 2011, Infak adalah harta yangdikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha diluar zakat untuk ke-maslahatan umum.

Sedangkan menurut PSAK (Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan) No. 109 infaq adalah harta yang diberikan secara sukarela oleh pemiliknya, baik yang peruntukannya dibatasi (ditentukan) maupun tidak dibatasi.

Didalam ayat Al-Qur’an Surah Saba:39 Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.

Kata Infaq berasal dari kata anfaqo-yunfiqu, artinya membelanjakan atau membiayai, arti infaq menjadi khusus ketika dikaitkan dengan upaya realisasi perintah-perintah Allah. Dengan demikian Infaq hanya berkaitan dengaat atau hanya dalam bentuk materi saja, adapun hukumnya ada yang wajib (termasuk zakat, nadzar),ada infaq sunnah, mubah bahkan ada yang haram.

Menurut kamus bahasa Indonesia Infaq adalah mengeluarkan harta yang mencakup zakat dan non zakat Sedangkan menurut terminologi syariat, infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam.

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Wibawa (2015:5)[11], menyatakan bahwa “bahasa pemodelan yang konsisten, dengan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD untuk menentukan. Visualisasi, kontruksi dan mendokumentasikan artefact dari sistem software. Model yang dikerjakan dengan UML ada dua model yaitu model bisnis dan model rekayasa software. UML memiliki diagram grafis seperti usecase diagram, class diagram, statechart diagram, activity diagram, sequence diagram, collaboration diagram, component diagram dan deployment diagram”.

Menurut Vani dalam International Research Journal of Engineering and Technology Vol. 2 No. 5 (2015:1213)[12], The UML is a language for visualizing, specifying, constructing, documenting the artifacts of a software-intensive system. (UML adalah bahasa untuk memvisualisasikan, menentukan, membuat, mendokumentasikan artefak dari sistem perangkat lunak yang intensif).

Menurut Mulyani (2017:42)[13], UML (Unifed Modeling Language) adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang meggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem.</i>

Fergus. U. Onu & Chinelo. V. Umeakuka berpendapat dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)[14], “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering. A UML diagramis a partial graphical viewof a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges ( flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemrograman yang banyak digunakan dalam pembuatan program yang membangun dan mendokumentasikan suatu sistem perangkat lunak.”

Jenis-Jenis Unified Modelling Language (UML)

Menurut Mulyani (2017:244)[13], Diagram-diagram yang terdapat pada UML sangat banyak, berikut ini beberapa diagram yang sering digunakan dalam pengembangan sistem.

  1. Use Case Model

    Use Case Model merupakan kumpulan diagram dan text yang saling bekerja sama untuk mendokumentasikan bagaimana user (aktor) berinteraksi dengan sistem.

  2. Class Diagram

    Class Diagram adalah diagram yang digunakan untuk mempresentasikan kelas, komponen-komponen kelas dan hubungan antara masing-masing kelas.

  3. Object Diagram

    Object Diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan dan mempresentasikan objek dan hubungan antar objek tersebut.

  4. Activity Diagram

    Activity Diagram memiliki kemampuan untuk melakukan percabangan aktivitas.

  5. Sequence Diagram

    Sequence Diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antar objek. Sequence Diagram secara khusus menjabarkan behavior sebuah skenario tunggal.

  6. Collaboration Diagram

    Collaboration Diagram hampir sama dengan sequence diagram, bahkan ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa collaboration diagram merupakan pengganti (substitusi) dari sequence diagram.

  7. Statechart Diagram

    Statechart Diagram adalah teknik umum yang digunakan untuk menggambarkan alur sebuah sistem. Berbagai bentuk statechart telah ada sejak tahun 1960-an dan pemodelan berorientasi objek adalah yang paling awal mengadopsinya untuk menampilkan alur sistem.

  8. Component Diagram

    Component Diagram adalah diagram yang menggambarkan dan merepresentasikan model fisik dari implementasi sistem (software) seperti misalnya model arsitektur hardware dan integrasi dan distribusi implementasi software pada arsitektur hardware yang sudah ditetapkan.

  9. Deployment diagram

    Deployment diagram adalah diagram yang mempresentasikan model fisik dari hardware serta integrasi dan distribusi software pada arsitektur hardware tersebut.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Definisi Analisa PIECES

Menurut Taufiq dikutip Oleh Soleh dkk dalam Jurnal SNiF(2017:123)[15], Analisa PIECES merupakan analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service.

Menurut Priyanto dan Fanji (2017:188)[16], analisa PIECES merupakan analisis yang digunakan untuk menganalisa tentang kinerja, informasi, ekonomi, pengendalian, efisiensi, dan pelayanan dari sistem lama dan sistem baru yang dibuat.

Menurut Widiati (2016:106)[17], analisa PIECES adalah analisa yang melihat sistem dari Performance, Information, Economic, Control, Security, Efficiency, dan Service.

Literature Review

Untuk memudahkan penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, maka penulis mencari beberapa referensi Literature review yang berkaitan dengan yang penelitian yang dilakukan penulis diantaranya adalah :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Waluya Firdaus, Dony (2017)[18] Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Zakat dan Infaq/Sedekah di Masjid menggunakan PSAK No.109. Prosiding SAINTIKS FTIK UNIKOM. hasil dari penelitiannya adalah untuk membantu masjid dalam mengelola keuangan zakat, infaq dan sedekah.

  2. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Imanu Faizal Amri dan Agus Sujarwadi (2018)[19] mengenai Perancangan Program Aplikasi Managemen Keuangan (KAS) Pondok Pesantren Miftahussalam, kesimpulanl dari penelitian ini adalah sistem keuangan yang dibuat untuk mencatat setiap transaksi keuangan santri mulai dari pencatatan iuran bulanan dan juga infaq rutin yang dilakukan oleh jamaah.

  3. Jika sebelumnya penerapan sistem keuangan KAS dilakukan dipondok pesantren maka penelitian kali ini dilakukan di Masjid, penelitian yang dilakukan oleh Farhani Kautsar Nugraha (2015)[20] yang berjudul Desain Sistem Informasi Akuntansi Keuangan masjid Untuk Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Penerimaan Dan Pengeluaran Kas (Studi Kasus Pada Masjid Agung Jami’Malang).

  4. Selain itu, ada juga penelitian yang dilakukan oleh Susi Susilowati (2017)[21] yang mengambil tema Pengembangan Sistem Informasi Managemen Zakat, Infaq, Shodaqoh, Waqaf Dan Hibah Menggunakan Metode Waterfall, Penelitian Ini Berhasil Membuktikan Bahwa Dengan Menggunakan Metode Waterfall, penelitian ini berhasil membuktikan bahwa dengan menggunakan metode waterfall dapat membantu pengembangan sistem informasi managemen zakat pada baytul maal bogor.

  5. Dan terakhir yang penulis jadikan acuan adalah penelitian yang dilakukan oleh Sabrina Shahnaz (2015)[22] dari Universitas Sam Ratulangi Manado dengan judul Penerapan PSAK No 109 Tentang Pelaporan Keuangan Akuntasi Zakat, Infaq/Sedekah Pada Badan Amil Zakat Provinsi Sulawesi Utara.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Yayasan Al-Bahjah Tangerang

Sejarah Singkat Yayasan Al-Bahjah Tangerang

Yayasan Al-Bahjah Tangerang dahulunya adalah sebuah tim dakwah yang hanya berfokus mengadakan pengajian rutin dari Buya Yahya, pengukuhan tim dakwah ini terjadi pada tanggal 13 Novermber 2013, pada saat itu hanya terdiri dati 5 orang saja.

Tim dakwah ini di tugaskan oleh Buya Yahya untuk bisa membuat pengajian rutinan bulanan di wilayah Tangerang Kota, dengan tujuan supaya mudah diakses oleh para jama’ah, awal mula tim dakwah kesulitan mendapatkan tempat untuk mengadakan pengajian, bahkan beberapa kali proposal tim dakwah ditolak oleh beberapa DKM Masjid, karena pada saat itu Buya Yahya memang belum terkenal seperti sekarang.

Akhirnya tim dakwah mendapatkan tempat untuk pengajian Buya Yahya di salah satu masjid yang berada diwilayah Elok pasar kemis Kab. Tangerang, disinilah awal mula Buya Yahya menyampaikan dakwahnya di Tangerang.

Seiring berjalannya waktu jama’ah bertambah, dan juga tim dakwah pun mulai banyak yang bergabung, maka untuk memperkuat tim dakwah sekitar tahun 2018 tercetus untuk membuat sebuah Yayasan, namun pada saat itu ada kendala, karena untuk menjadi sebuah Yayasan harus memiliki gedung pondok pesantren atau minimal stasiun Radio, akhirnya diputuskan untuk membuat stasiun radio, prosesnya sangat lama karena untuk membuat stasiun radio membutuhkan dana yang sangat besar, pada saat itu tim meminta bantuan sumbangan infaq kepada jamaah yang di umumkan setiap kajian, akhirnya atas pertolongan Allah SWT stasiun radio itu bisa berdiri dan berlokasi diwilayah legok Tangerang.

Pada awal tahun 2019 ada jama’ah yang mewakafkan gedung sekolahnya untuk dijadikan pesantren, yang akhirnya di namakan pondok pesantren Al-Bahjah Fajrul Falah, tempat ini selain sebagai tempat pendidikan juga sebagai tempat sekretariat Yayasan Al-Bahjah Tangerang yang diresmikan pada 13 November 2019.

Visi Yayasan Al-Bahjah Tangerang

Membangun Masyarakat Berakhlak Mulia bersendikan Al-Qur’an dan sunnah Rsulullah SAW.

Misi Yayasan Al-Bahjah Tangerang

  1. Mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dan ajaran Rasulullah SAW sesuai dengan manhaj Islam Ahlusunah Waljama’ah, Asy-‘Ariyah, Asshuryah/Maturidiyah, Shufbiyah dan bermadzhab.
  2. Menghadirkan dakwah Islam dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat.
  3. Mewujudkan kemandirian ekonomi, pendidikan dan kebudayaan yang bersendikan syariah islam.
  4. Mencetak para penghafal Al-Qur’an dan para ulama yang akan menjadi duta perubahan kemuliaan peradaban.
  5. Mengkader para profesional dan enterpreuner yang beriman dan bertakwa dan menjadi pejuang dakwah Islam.
  6. Mengoptimalkan dan menguasai penggunaan teknologi informasi dan media sebagai kekuatan mendorong perjuangan dakwah islam.

Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Yayasan Al-Bahjah

Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Pendiri & Pembina

    Wewenang

    1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Yayasan Al-Bahjah.
    2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan dakwah pada masyarakat.

    Tanggung Jawab

    1. Menjalankan dan memastikan semua program dakwah berjalan dengan baik sesuai visi dan misi.
  2. Dewan Penasehat

    Wewenang

    1. Mengawasi dan memberikan arahan terkait kebijakan yang diambil Pendiri dan tim.

    Tanggung Jawab

    1. Membantu dan memberikan masukan ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  3. Ketua Umum Yayasan Pusat

    Wewenang

    1. Membina Kegiatan dakwah tiap Cabang Yayasan yang tersebar dibeberapa daerah.

    Tanggung Jawab

    1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang dakwah dan pendidikan.
  4. Ketua Umum Yayasan Cabang

    Wewenang

    1. Membina Kegiatan Tim dakwah di setiap cabang.
    2. Melakukan koordinasi dengan ketua umum pusat di cirebon.

    Tanggung Jawab

    1. Membantu ketua umum dalam melaksanakn kegiatan program dakwah di tiap cabang
  5. Sekretariat

    Wewenang

    1. Melakukan koordinasi dengan ketua umum.

    Tanggung Jawab

    1. Membantu ketua umum dalam melakukan pengarsipan dokuman dan surat menyurat.
  6. Bendahara

    Wewenang

    1. Melakukan koordinasi dengan ketua umum.
    2. Melaporkan semua keuangan yayasan cabang kepada tim pusat di cirebon.

    Tanggung Jawab

    1. Membantu ketua umum dalam melakukan pengelolaan uang kas, infaq.
    2. Mengelola dan membuat laporan keuangan rutin tiap bulan.
  7. Div. Dakwah dan Media

    Wewenang

    1. Melakukan koordinasi dengan ketua umum.
    2. Mengatur semua kegiatan kajian dakwah yang diadakan rutin dibeberapa tempat.
    3. Mengontrol kebutuhan tim dakwah.

    Tanggung Jawab

    1. Membantu ketua umum dalam menjalankan program dakwah
    2. Memastikan semua program dakwah berjalan dengan baik.
    3. Melakukan evaluasi bulanan terkait program dakwah yang sudah dijalankan.
  8. Div. Ekonomi

    Wewenang

    1. Melakukan koordinasi dengan ketua umum
    2. Mengatur dan mengelola SDM di bidang ekonomi

    Tanggung Jawab

    1. Membantu ketua umum dalam bidang ekonomi.
    2. Melakukan penjualan produk produk Al-Bahjah untuk membantu keuangan Tim Dakwah.
  9. Div. Humas wakaf dan infrastuktur

    Wewenang

    1. Melakukan koordinasi dengan ketua umum.
    2. Mengatur dan mengelola asset waqaf dari jamaah.

    Tanggung Jawab

    1. Membantu ketua umum dalam bidang waqaf dan infrastuktur.
    2. Melakukan penyebaran informasi mengenai program kajian, program infaq dan program dakwah.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Sebagai lembaga dakwah tentunya Yayasan Al-Bahjah Tangerang memiliki sistem untuk mengelola keuangan infaq, namun penerapan sistemnya masih menggunakan konvensional, mulai dari penyebaran info program infaq yang harus mencetak banyak brosur dan voucher infaq, yang kemudian dibagikan kepada jamaah ketika kajian, kemudian penyebaran kotak infaq kesetiap rumah jamaah yang ada di wilayah Tangerang , yang nantinya pengurus juga harus menjemput kotak infaq setiap akhir bulan, selanjutnya semua pemasukan dan pengeluaran di catat di dalam micosoft excel.

Pengurus harus mencatat semua pemasukan melalui transfer dan juga cash, dalam proses penerimaan pembayaran secara online terkadang pengurus harus mengecek manual karea tidak semua jamaah memberikan tanda bukti transfer infaq, setelah dilakukan pencatatan setiap akhir bulan pengurus akan merekap laporan yang nantinya dishare kepada tim dakwah dan juga jamaah, biasanya pengurus merekap laporan dalam waktu 2 hari.

Dilihat dari segi efektifitas dan efisiensi rasanya sistem yang sudah berjalan memiliki kekurangan diantaranya. Pertama dalam penyebaran informasi program-program infaq masih menggunakan media brosur tentunya membutuhkan biaya cetak yang cukup besar.

Kedua penyebaran informasi untuk setiap program hanya di sekitar jamaah saja, orang yang tidak bergabung dalam majelis buya yahya tidak mengetahui program program infaq karena minimnya sarana informasi. Ketiga penyebaran kotak infaq ke rumah rumah jamaah dinilai sangat tidak efisien karena memakan waktu dan biaya transportasi. Keempat penerimaan infaq melalui transfer masih harus melakukan pengecekan manual karena tidak semua jamaah memberikan tanda bukti transfer infq, ini bisa mengakibatkan perbedaan data uang infaq dibank dengan pencatatan. Terakhir dalam sistem pembuatan laporan pengurus harus merekap data yang begitu banyak sehingga memakan waktu dan sering sekali terjadi kesalahan perhitungan data laporan.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan dan proses yang berjalan saat ini, pada penggambaran kali ini prosedur digunakan use case diagram yaitu sebagai berikut :

Gambar 3.2 Use Case diagram yang berjalan di Yayasan Al-Bahjah

Berdasarkan gambar 3.2 Use case diagram diatas terdapat :

  1. 1 (satu) system yang mencakup seluruh kegiatan di Albahjah.
  2. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu bendahara dan jamaah.
  3. 11 (sebelas) use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Prosedur pembayaran program infaq

Gambar 3.3 Activity Diagram proses pembayaran infaq rutin

Berdasarkan Gambar 3.3 Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 2 (dua) Vertical Swimlane, yaitu Pengurus dan Jama’ah.
  2. 1 (satu) Initial Node, digunakan untuk mengawali kegiatan.
  3. 6 (enam) activity, diantaranya adalah memberikan brosur dan voucher infaq, menerima brosur dan voucher infaq, melakukan pembayaran infaq, menerima tanda bukti, mengecek pembayaran direkening, mencatat pembayaran infaq.
  4. 1 (satu) Decision Node, digunakan untuk kondisi pembayaran via transfer dan pembayaran cash.
  5. 1 (satu) Final Node, digunakan untuk mengakhiri kegiatan.

Prosedur infaq melalui kotak kencleng

Gambar 3.4 Activity diagram proses pembayaran infaq rutin

Berdasarkan Gambar 3.4 Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 2 (dua) Vertical Swimlane, yaitu Pengurus dan Jama’ah.
  2. 1 (satu) Initial Node, digunakan untuk mengawali kegiatan.
  3. 5 (lima) Activity, diantaranya adalah mengantarkan kotak infaq, menerima kotak infaq, mengisi kotak infaq, mengambil kotak infaq, mencatat pemasukan dari kotak infaq.
  4. 1 (satu) Decision Node, yang digunakan untuk kondisi pilihan, yaitu sudah 30 hari dan belum 30 hari.
  5. 1 (satu) Final Node, digunakan untuk mengakhiri kegiatan.

Prosedur laporan infaq

Gambar 3.5 Activity diagram proses pembayaran infaq rutin

Berdasarkan Gambar 3.5 Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 2 (dua) Vertical Swimlane, yaitu Admin dan Jama’ah.
  2. 1 (satu) Initial Node, digunakan untuk mengawali kegiatan.
  3. 4 (empat) Activity, diantaranya adalah perekapan data, cetak laporan, share laporan, lihat laporan.
  4. 1 (satu) Final Node, digunakan untuk mengakhiri kegiatan.

Analisa Sistem Yang Akan Berjalan

Metode Analisa Sistem

Metode analisa sistem yang digunakan adalah metode PIECES, yaitu analisa dengan menggunakan Performance, Information, Economy, Control, Efeciency, and Service.

Tabel 3.1 Analisa PIECES

Analisa Masukan

Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri.

    Nama masukan : voucher infaq

    Fungsi : Sebagai alat penukaran pembayaran infaq dengan berbagai nominal

    Sumber : Bendahara

    Media : Kertas

    Distribusi : Jamaah

    Frekuensi : Setiap ada kajian majelis

    Keterangan : berisi nilai nominal infaq, 50 ribu, 100 ribu

    Lampiran  : berkas_voucher

Analisa Proses

Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil feedback karena adanya data input. Didalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada. Ketika ada jamaah yang ingin membayar infaq maka data jama’ah akan di proses menjadi laporan pemasukan uang infq setiap bulannya.

    Nama Proses : penerimaan pembayaran uang infaq

    Masukan : dokumen pembayaran infaq

    Keluaran : Laporan pemasukan uang infaq

    Ringkasan Proses : Proses ini menginput pengelolaan data pada setiap jama’ah yang membayar infaq

Analisa Keluaran

Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada, dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, meliputi:

    Laporan kas pembangunan pondok

    Laporan kas kegiatan majelis

    Laporan kas makan santri

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalalahn Yang Dihadapi

Analisa Permasalahan

Dalam mengelola sistem pengelolaan uang kas infaq ada beberapa masalah yang dihadapi yaitu :

  1. Pengolahan data masih dilakukan secara manual belum ada proses pengelolaan uang infaq secara terkomputerisasi.
  2. Perhitungan antara jumlah uang dan data sering berbeda, karena ada beberapa data yang kadang lupa di catat oleh bendahara.
  3. Data bukti transfer atau bukti pengeluaran uang kas yang disimpan suka tercecer dan sering kali hilang.
  4. Bendahara masih harus melakukan pengecekan data manual ke rekening bank untuk menyesuaikan antara uang infaq dan data.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisa dari segi kekurangan serta kebutuhan saat ini maka kebutuhan pengembangan terhadap sistem hendaknya :

  1. Sistem yang dijalankan akan terkomputerisasi tanpa menggunakan buku maupun beberapa lembaran kertas dalam pengelolaan data keuangan kas infaq.
  2. Diperlukan sebuah sistem yang bisa melakukan pengecekan secara otomatis di rekening bank setiap ada transaksi masuk.
  3. Diperlukan sebuah sistem yang bisa memberikan laporan keuangan kas infaq secara real time.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara penulis dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem data piutang, agar efisien dan terstruktur dengan baik. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I :

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasii tahap I yang kemudian di klarifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasii tahap II :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunaan metode TOE dengan opsi KML. Dengan pilihan antara lain High (H) dan harus dieliminasi Middle (M) dan Low (L), berikut ini Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir dari tahap – tahap Elisitasi yang dapat dijadikan acuan dasar untuk membangun sebuah sistem monitoring data yang dicapai suatu proses Elisitasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang dikembangkan.

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan saat ini pada Yayasan Al-Bahjah Tangerang, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan sistem usulan yang dibangun.

Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk meningkatkan serta memperbaiki sistem yang berjalan saat ini dengan sistem pembayaran infaq online berbasis website ini memudahkan jamaah atau masyarakat untuk melakukan pembayaran infaq sehingga menghemat dapat menghemat waktu dan biaya.

Use Case Diagram Sistem Usulan

Berikut ini adalah Use Case Diagram yang diusulkan untuk menggambarkan proses sistem aplikasi infaq online pada Yayasan Al-Bahjah Tangerang.

Gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan Al Bahjah

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan diatas, maka terdapat :

  1. 1 (satu) system yang mencakup kegiatan Sistem Infaq Online Al-Bahjah.
  2. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu jamaah dan bendahara.
  3. 19 (sembilan belas) Use Case yang dilakukan oleh actor diantaranya Login, Dashboard, Halaman Depan, Interface, Home, Info, Logout.
  4. 12 (dua belas) Extend Point yang mencakup diantaranya Infaq Shoadaqoh, Zakat Profesi, Zakat Maal, Zakat Fitrah, Infaq, Zakat, Program, Data Non Halal, Data Amil, Informasi, Data User, Laporan.

Activity Diagram Usulan

Berikut ini adalah Activity Diagram yang diusulkan untuk menggambarkan proses sistem aplikasi infaq online pada Yayasan Al-Bahjah Tangerang :

Gambar 4.2 Activity Diagram Usulan Jamaah

Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram Usulan diatas, maka terdapat :

  1. 1 (satu) Initial Node sebagai objek yang diawali.
  2. 23 (dua puluh tiga) Action State suatu activity yang mencerminkan aksi dari sistemyang diusulkan.
  3. 6 (enam) Fork Node menggambarkan pembagian aktivitas tersebut.
  4. 1 (satu) Final Node sebagai objek yang diakhiri.

Gambar 4.3 Activity Diagram Usulan Bendahara

Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram Usulan diatas, maka terdapat :

  1. 1 (satu) Initial Node sebagai objek yang diawali.
  2. 1 (satu) Decision Node menggambarkan pada saat melakukan login ada dua kemungkinan, yaitu yang pertama apabila login salah maka akan kembali ke login dan cek kembali ke username dan password dan apabila login bener maka akan tampil ke halaman bendahara.
  3. 79 (tujuh puluh sembilan) Action State suatu aktivitas yang mencerminkan dari suatu eksekusi dan aksi pada system yang diusulkan.
  4. 1 (satu) Final Node sebagai objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Usulan

Berikut ini adalah Sequence Diagram yang diusulkan untuk menggambarkan proses sistem aplikasi infaq online pada Yayasan Al-Bahjah Tangerang :

Gambar 4.4 Sequence Diagram Jamaah Usulan

Berdasarkan gambar 4.4 Sequence Diagram Jamaah Usulan diatas, maka terdapat :

  1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Jamaah.
  2. 2 (dua) Boundary Lifeline yang digunakan untuk Home dan Info
  3. 3 (tiga) Entity Lifeline yang digunakan untuk Infaq Renovasi dan Pembangunan, Infaq Operasional Majlis, dan Infaq Makan Santri dan Operasional Pesantren.
  4. 17 (tujuh belas) Message, yaitu diantaranya adalah view_menu_home(), input_infaq_renovasi_dan_pembangunan(), transfer_infaq(), konfirmasi_pembayaran_via_whatsapp(), output_view_menu_home(), bagikan_info_infaq_via_facebook(), input_infaq_operasional_majlis(), transfer_infaq(), konfirmasi_pembayaran_via_whatsapp(), output_view_menu_home(), bagikan_info_infaq_via_facebook(), input_infaq_makan_santri_dan_Operasional_pesantren(), transfer_infaq(), konfirmasi_pembayaran_via_whatsapp(), output_view_menu_home(), bagikan_info_infaq_via_facebook(), view_menu_info()

Gambar 4.5 Sequence Diagram Bendahara Usulan

Berdasarkan gambar 4.5 Sequence Diagram Bendahara Usulan diatas, maka terdapat :

  1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Bendahara.
  2. 2 (dua) Boundary Lifeline yang digunakan untuk Login dan Logout.
  3. 8 (delapan) Entity Lifeline digunakan untuk Dashboard, Halaman depan/utama, Data Infaq Masuk, Data Infaq Keluar, Data Program Infaq, Data Laporan, Informasi, dan Data User.
  4. 27 (dua puluh tujuh) Message diantaranya, yaitu insert_username_password(), view_menu_dashboard(), view_halaman_utama(), view_data_infaq_masuk(), create_data_infaq_masuk(), output_list_data_infaq_masuk(), view_data_infaq_keluar, create_data_infaq_keluar(), output_list_data_infaq_keluar(), view_data_program_infaq(), create_data_program_infaq(), output_list_data_program_infaq(), input_data_laporan_pemasukan(),cetak_data_laporan_pemasukan(),input_data_laporan_pengeluaran(),cetak_data_laporan_pengeluaran(),view_laporan_rekap_program(),cetak_laporan_rekap_program(),input_laporan_per_program(),cetak_laporan_per_program(),view_list_informasi(),crete_informasi(),output_list_informasi(), view_data_user(), create_data_user(),output_list_data_user(), dan logout().
  5. 1 (satu) Self Message digunakan untuk kondisi login_gagal()

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu :

  1. Processor : Intel Core i5
  2. Monitor : 14,5 Inch
  3. RAM : 8 GB
  4. RAM : 4.00 GB
  5. HDD : 1 TB

Spesifikasi Software

Perangkat lunak yang digunakan dalam rancangan sistem yang diusulkan ini adalah sebagai berikut :

  1. Windows 10
  2. Google Chrome
  3. Sublime Text 3
  4. Visual Studio Code
  5. Xampp
  6. MySQL

Spesifikasi Brainware

Ada 2 (dua) hak akses yang dapat mengguanakan sistem yang diusulkan ini, yaitu :

  1. Bendahara
  2. Jamaah (Masyarakat)

Testing

Black Box Testing

Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsionalitas perangkat lunak. Beberapa pengujian yang telah dilakukan terdapat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1 Tabel Blackbox Testing Sistem Infaq Online

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode black box testing didapati bahwa setiap aspek dalam sistem yang diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan.

Salah satu contoh yaitu, pada pengujian form login dimana form tersebut dapat bekerja dengan baik dengan hanya meloloskan user dan password yang benar sesuai dengan hak akses yang diberikan. Sehingga dijamin keamanan dari data yang di input tersebut.

Implementasi

Tampilan Sistem

Bagian ini merupakan hasil akhir tampilan user interface dari Sistem Aplikasi Infaq Online Berbasis Web Pada Yayasan Al-Bahjah Tangerang yang peneliti usulkan.

  1. Halaman Utama

    Gambar 4.6 Tampilan Halaman Utama

  2. Halaman Login

    Gambar 4.7 Tampilan Halaman Login

  3. Halaman Infaq Renovasi dan Pembangunan Pondok Pesantren

    Gambar 4.8 Tampilan Infaq Renovasi dan Pembangunan

    Gambar 4.9 Tampilan Setelah Input Donasi Selesai

  4. Halaman Infaq Operasional Majlis Al-Bahjah Tangerang

    Gambar 4.10 Tampilan Infaq Halaman Infaq Operasional Majlis Al-Bahjah Tangerang

  5. Halaman Infaq Makan Santri dan Operasional Pondok Pesantren

    Gambar 4.11 Tampilan Infaq Makan Santri dan Operasional

  6. Tampilan Halaman Bawah Infaq

    Gambar 4.12 Tampilan Halaman Bawah Menu Infaq

    Gambar 4.13 Tampilan Input Donasi Infaq

  7. Tampilan Menu Dashboard

    Gambar 4.14 Tampilan Menu Dashboard

  8. Tampilan Menu Data Infaq Masuk

    Gambar 4.15 Tampilan Menu Data Infaq Masuk

  9. Tampilan Menu Data Infaq Keluar

    Gambar 4.16 Tampilan Menu Data Infaq Keluar

  10. Tampilan Program Data Infaq

    Gambar 4.17 Tampilan Data Program

  11. Tampilan Data laporan

    Pada data laporan terdapat 4 (empat) data yang dikelola, yaitu sebagai berikut :

    1. Laporan Pemasukan

      Gambar 4.18 Tampilan Laporan Data Pemasukan

    2. Laporan Pengeluaran

      Gambar 4.19 Tampilan Laporan Data Pengeluaran

    3. laporan rekap program

      Gambar 4.20 Tampilan Laporan Rekap Program

    4. laporan per-program

      Gambar 4.21 Tampilan Laporan per-program

  12. Tampilan Informasi

    Gambar 4.22 Tampilan Menu Informasi

  13. Tampilan Data User

    Gambar 4.23 Tampilan Menu Data User

Time Schedule

Time schedule adalah perencanaan terhadap waktu atau penjadwalan yang diperlukan dan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian dan pengembangan yang berhubungan dengan perancangan sistem sampai tahap implementasi sistem yang dibuat. Berikut ini rincian kegiatan yang dilakukan oleh peneliti :

Tabel 4.2 Time Schedule Penelitian

Estimasi Biaya

Estimasi biaya ini digunakan sebagai rekapan biaya kebutuhan yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian dan pengembangan yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan :

Tabel 4.3 Estimasi Biaya Penelitian

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa permasalahan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan mengenai sistem infaq online pada Yayasan Al Bahjah Tangerang, yaitu sebagai berikut :

  1. Infaq yang selama ini dilakukan masih menggunakan sistem manual dan belum terkomputerisasi dengan baik. Sehingga ketika ingin melakukan infaq hanya bisa dilakukan ditempat.
  2. Belum adanya media ataupun website yang digunakan untuk memberitahu rekapaan donasi yang diberikan digunakan untuk keperluan apa saja.
  3. Laporan keuangan yang bertujuan untuk merekap hasil infaq yang didapat masih belum terkomputerisasi sehingga masih menggunakan kertas sebagai media untuk membuat rekapan laporan.

Saran

Setelah peneliti menyimpulkan berbagai macam permasalahan yang ada di Yayasan Al Bahjah Tangerang, maka peneliti menyarankan untuk :

  1. Diperlukan pengembangan sistem untuk mengikuti perkembangan zaman yang ada pada saat ini agar menjadi sistem yang dapat digunakan oleh siapapun.
  2. Selain itu, pengembangan sistem juga memerlukan keamanan data yang bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan atau error baik oleh pengguna maupun oleh pengelola sistem.
  3. Dengan adanya sistem infaq online ini, dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan infaq dimanapun juga dapat menerima informasi lebih lanjut mengenai dana yang dikeluarkan digunakan untuk keperluan apa saja.

Daftar Pustaka

  1. Hidayat, Wahyu, Fauzi Maaruf, Saeful Bahari. “Perancangan Media Video Desain Interior Sebagai Salah Satu Penunjang Promosi Dan Informasi Di PT. Wans Desain Group”. Jurnal CERITA Vol. 2 No. 1 – Februari 2016.
  2. Pangemanan, Ryan, Rizal Sengkey, Oktavian A. Lantang. 2016. Perancangan Animasi 3 Dimensi Alur Pengurusan Administrasi Pasien Umum Dan Jaminan Dibagian Rehabilitasi Medik RSUP Prof. DR. R.D Kandou Manado. Jurnal Teknik Informatika Universitas SAM Ratulangi. Volume 9, No 1.
  3. McKay, Alison, George N Stiny, Alan de Pennington. 2016. “Principles for the definition of design structures. International Journal of computer integrated manufacturing”. Volume 29, Issue 3. Pages 237-250.
  4. Iswandy, Eka. 2015. Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari Dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa Dan Pelajar Kurang Mampu Di Kenagarian Barung-Barung Balantai Timur. Jurnal TEKNOIF Vol.3 No.2 - Oktober 2015 ISSN: 2338-2724. Diambil dari: https://ejournal.itp.ac.id/index.php/tinformatika/issue/view/34.
  5. Djahir, Yulia dan Dewi Pratita, Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen, CV Budi Utama, Yogyakarta, 2015.
  6. Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
  7. 7,0 7,1 7,2 Hutahaean, J. 2015. Konsep Sistem Informasi. Jakarta: Deepublish.
  8. Muslihudin Muhamad., dan Oktavianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  9. Mulyani, Sri. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Jakarta: Abdi Sistematika.
  10. 10,0 10,1 Hasibuan, Malayu S.P. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
  11. Wibawa. I Gusti Made Satriya. 2015. Aplikasi Sistem Remainder Masa Kadaluarsa Berbasis Gis dengan Platform. Merpati Vol.3. No.1 April 2015. ISSN: 2251-3006. Bali: Universitas Udayana.
  12. Vani. M. L. V. Roopa, Kumari. M. Chandrika, Priya. M. Hari, Harika. N. 2015. An Effective Language for Object Oriented Design-UML(Unified Modeling Language). India: Institute of Engineering & Technology. International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET) Vol. 2 No. 5, Agustus 2015 ISSN: 2395-0056.
  13. 13,0 13,1 Mulyani, Sri. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Jakarta: Abdi Sistematika.
  14. 1Fergus. U. Onu & Chinelo. V. 2016. Umeakuka dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research .
  15. Oleh Sole, Febby Astriza & Vischa Arrofiv Hamid. 2017. “Analisa Masalah Sistem Informasi Penggajian Menggunakan Metode Pieces Di SMK Am Ma’mur”. Jurnal Seminar Nasional Informatika (SNIf) Vol. 1, No. 1, pp. 121-127.
  16. Priyanto, A., dan Pati, F. U. S. A. 2017. Perancangan Aplikasi Penerjemah Bahasa Indonesia Ke Bahasa Jawa Untuk Media Bantu Belajar Siswa SMK Salafiyah Berbasis Android. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security. 6(4).
  17. Widiati, Sholihah, Ina., dkk. 2016. Penerapan Kerangka Kerja Zachman Untuk Merancang Sistem Informasi Monitoring Produksi. Palembang : Seminar Nasional Teknologi Informasi, Bisnis dan Desain 2016. STMIK PalComtech.
  18. Waluya Firdaus, Dony. 2017. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Zakat dan Infaq/Sedekah. Prosiding SAINTIKS FTIK UNIKOM.
  19. Imanu Faizal Amri dan Agus Sujarwadi. 2018. Perancangan Program Aplikasi Managemen Keuangan (KAS) Pondok Pesantren Miftahussalam. STMIK Cikarang: Jurnal SIMANTIK Vol. 3 No. 2, September 2018 ISSN: 2541-3244.
  20. Farhani Kautsar Nugraha. 2015. Desain Sistem Informasi Akuntansi Keuangan masjid Untuk Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Penerimaan Dan Pengeluaran Kas (Studi Kasus Pada Masjid Agung Jami’Malang). Universitas Muhammadiyah Malang: Laporan Skripsi.
  21. Susilowati, Susi. 2017. Pengembangan Sistem Informasi Managemen Zakat, Infaq, Shodaqoh, Waqaf Dan Hibah Menggunakan Metode Waterfall, Penelitian Ini Berhasil Membuktikan Bahwa Dengan Menggunakan Metode Waterfall. Universitas Bina Sarana Informatika: PARADIGMA Jurnal Komputer dan Informatika Vol. 19 No. 1, Maret 2017 ISSN: 2579-3500
  22. Shahnaz, Sabrina. 2015. Penerapan PSAK No 109 Tentang Pelaporan Keuangan Akuntasi Zakat, Infaq/Sedekah Pada Badan Amil Zakat Provinsi Sulawesi Utara. Universitas Sam Ratulangi Manado: JURNAL EMBA: JURNAL RISET EKONOMI, MANAJEMEN, BISNIS DAN AKUNTANSI Vol.3 No.4 Desember 2015, Hal. 315-324 ISSN: 2303-1174

Contributors

M Romadhon