SI1222474036

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PENGOLAHAN NILAI

RAPOR SISWA BERBASIS WEB DENGAN MULTIUSER

PADA SMA NEGERI 10 TANGERANG



SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg




Disusun Oleh :


NIM
: 1222474036
NAMA



JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)



LEMBAR PERSETUJUAN





PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PENGOLAHAN NILAI

RAPOR SISWA BERBASIS WEB DENGAN MULTIUSER

PADA SMA NEGERI 10 TANGERANG





Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering

STMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016.





Tangerang, 15 Juni 2016

Dosen Pembimbing






( Haerudin, S.Kom., MM )

NID. 05092



ABSTRAKSI


Kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan akurat merupakan suatu hal yang mutlak pada era saat sekarang ini. Untuk menyajikan informasi yang cepat dan akurat ini, maka dalam proses pengolahan data harus dilakukan secara komputerisasi dalam sebuah sistem. Dengan dilakukannya proses pengolahan data secara komputerisasi, maka pekerjaan-pekerjaan pengolahan data dapat dilakukan dengan lebih mudah. Pada sistem pengolahan nilai rapor siswa SMA Negeri 10 Tangerang memang sudah komputerisasi, namun dalam pelaksanaannya sistem ini tidak berjalan dengan maksimal karena hanya memanfaatkan program aplikasi Microsoft Office Excel dalam pengolahan dan penyimpanan database nilai siswa, sehingga data tidak terintegrasi dengan baik. Selain itu terjadinya pekerjaan bolak balik yang dilakukan oleh guru mata pelajaran dan walikelas dimana guru mata pelajaran menjemput format nilai ke panitia ujian kemudian setelah diisi, format nilai tersebut dikembalikan kepada panitia ujian. Setelah dilakukan pengolahan nilai oleh panitia ujian, wali kelas menjemput rapor yang sudah dicetak oleh panitia ujian yang kemudian di serahkan kepada siswa. Melihat permasalahan diatas, maka dibangunlah sebuah sistem aplikasi online, dimana guru mata pelajaran dapat lansung menginput nilai ke dalam sistem dan sistem secara otomatis mengolah nilai siswa, sehingga nantinya wali kelas bisa mengakses dan mencetak rapor siswa dari mana saja dan kapan saja melalui jaringan internet.

Kata Kunci : Pengolahan Nilai, Komputerisasi, Microsoft Office Excel


ABSTRACT


The need for information quickly and accurately is an absolute must in the current era now. To present that information quickly and accurately, then the processing of data should be computerized in a system. The effect of computerized data processing, the data processing jobs can be done more easily. In the processing system student grades SMAN 10 Tangerang had been computerized, but in practice the system is not running at maximum because only utilize the application program Microsoft Office Excel in processing and storage of student's grades database so that data is not well integrated. Besides the alternating work done by the subject teachers and subject teachers class guardian pick up where the value format to the exam committee then once filled, the format of the value returned to the exam committee. After processing the value of the exam committee, homeroom pick up report cards have been printed by the exam committee then submitted to students. Seeing the problems above, then built an online application system, where the subject teachers can directly enter values into the system and the system will automatically process the student's grades, so that later homeroom able to access and print the report cards of students from anywhere and anytime through the Internet.

Keywords: Processing Values, Computerized, Microsoft Office Excel


KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah, peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya peneliti dapat menyelesaikan Penelitian Skripsi ini dengan baik dan selesai pada waktunya. Adapun judul Penelitian Skripsi yang peniliti ambil adalah “Perancangan Sistem Aplikasi Pengolahan Nilai Rapor Siswa Berbasis Web dengan Multiuser Pada SMA Negeri 10 Tangerang”.

Tujuan dari Penelitian Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penelitian, peneliti memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung Penelitian Skripsi ini.

Awalnya peneliti berfikir bahwa menyelesaikan Penelitian Skripsi ini adalah hal yang mudah, ternyata tidak demikian, mengenang semua jasa yang diberikan oleh orang-orang disekitar peneliti sehingga Penelitian Skripsi ini diselesaikan dengan baik. Tanpa bantuan dan dukungan serta nasehat, Penelitian Skripsi ini tidaklah berarti. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.

  4. Bapak Haerudin, S.Kom., M.M., selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.

  5. Bapak Sendy Zul Friandi, S.Kom., selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.

  6. Bapak Drs. Lili Kusmaya, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Tangerang.

  7. Bapak Tri Winoko, M.Pd., selaku Wakasek Kurikulum SMA Negeri 10 Tangerang dan sekaligus sebagai Stakeholder yang mendukung dalam penelitian Skripsi ini.

  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.

  9. Kedua orang tua, saudara dan semua keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada peneliti.

  10. Lucky Alqodar, Towi Kusuma Pambudi, Denny Slamet Septian, Mohammad Syaiful Bachri, dan teman-teman lainnya yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan serta semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan penelitian skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa Penelitian Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun peneliti harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Penelitian Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang, 15 Juni 2016
Rezki Nanda
NIM. 1222474036



Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Perkembangan teknologi komputer semakin berkembang dari masa ke masa dikarenakan manfaatnya begitu besar bagi kehidupan. Dengan adanya teknologi komputer, segala pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Perkembangan teknologi komputer ini telah membawa dampak yang cukup signifikan dalam berbagai kalangan, tidak hanya dari kalangan bisnis maupun pemerintahan saja, tetapi juga telah mulai merambah dalam dunia pendidikan khususnya sekolah.

Dalam pekerjaan administrasi di sekolah, komputer dapat digunakan untuk memudahkan pelayanan terhadap siswa, guru maupun orang tua siswa. Seperti halnya SMA Negeri 10 Tangerang yang merupakan salah satu instansi pendidikan di Kota Tangerang, mereka sudah menggunakan teknologi komputer dalam pengolahan nilai siswa dengan memanfaatkan aplikasi Microsoft Office Excel.

Pengolahan nilai siswa dengan menggunakan aplikasi Microsoft Office Excel memang sangat membantu guru-guru serta staff yang terlibat dalam pengolahan nilai siswa dibandingkan dengan menggunakan cara manual seperti pencatatan nilai kedalam buku leger nilai, akan tetapi sistem tersebut tidak berjalan efektif dan efisien dalam segi waktu dan tenaga, hal ini dikarenakan proses pengolahan nilai tersebut harus melalui alur yang panjang untuk mendapatkan sebuah laporan nilai akhir siswa dalam bentuk rapor. Dimulai dari panitia ujian membuat format nilai dalam file Microsoft Office Excel, kemudian file tersebut diserahkan kepada guru mata pelajaran, guru mata pelajaran menginput nilai kedalam file tersebut yang kemudian file tersebut dikembalikan kepada panitia ujian. Selanjutnya panitia ujian melakukan pengolahan nilai, wali kelas menjemput nilai yang sudah menjadi rapor ke panitia ujian, dan terakhir wali kelas menyerahkan rapor kepada siswa. <p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in"> Selain itu dalam proses pengolahan nilai, panitia ujian masih menggunakan cara manual seperti saat penghitungan rata-rata nilai suatu mata pelajaran dengan mengetikkan rumus-rumus excel, dan juga ketika pemindahan nilai kedalam file database nilai panitia ujian menggunakan cara copy-paste, file database nilai ini juga dalam format file Microsoft Office Excel.

Berdasarkan latar belakang proses alur pengolahan nilai diatas, maka peneliti ingin mengubah proses penginputan dan pengolahan nilai menjadi sistem aplikasi online, dimana guru-guru mata pelajaran lansung menginput nilai kedalam sistem dan sistem secara otomatis mengolah nilai siswa, sehingga nantinya wali kelas bisa mengakses dan mencetak nilai akhir siswa yang sudah berbentuk rapor dari mana saja dan kapan saja melalui jaringan internet. Dengan sistem seperti ini maka panitia ujian tidak lagi terbebani dalam proses pengolahan nilai siswa. Untuk itu peneliti mengangkat judul penelitian “Perancangan Sistem Aplikasi Pengolahan Nilai Rapor Siswa Berbasis Web dengan Multiuser Pada SMA Negeri 10 Tangerang”.


Rumusan Masalah

Rumusan masalah sangat penting dalam rangka memberikan arah pada keseluruhan rencana dan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam kegiatan penelitian, karena rumusan masalah akan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang terkandung di dalamnya, sekaligus memberikan petunjuk dalam pengumpulan data.

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Apakah sistem pengolahan nilai rapor siswa pada SMA Negeri 10 Tangerang sudah berjalan dengan efektif dan efisien?

  2. Sistem pengolahan nilai rapor siswa seperti apa yang diperlukan oleh SMA Negeri 10 Tangerang?

  3. Setelah dilakukan implementasi sistem pengolahan nilai rapor siswa yang baru pada SMA Negeri 10 Tangerang, apakah sistem tersebut memberikan kemudahan terhadap guru-guru yang terlibat dalam pengolahan nilai rapor siswa?


Ruang Lingkup Penelitian

Untuk memudahkan penelitian agar lebih terarah dan berjalan dengan baik maka dalam hal ini peneliti hanya membahas ruang lingkup penelitian mulai dari proses pengolahan data siswa, data guru, data mata pelajaran, data kelas, dan data nilai siswa yang pada akhirnya menghasilkan laporan nilai akhir siswa dalam bentuk rapor.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Setiap penelitian tentunya mempunyai beberapa tujuan dan manfaat. Adanya tujuan penelitan adalah untuk menentukan arah dari suatu penelitian. Tujuan penelitian merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang timbul dalam proses pengolahan nilai rapor siswa pada SMA Negeri 10 Tangerang.

  2. Tujuan fungsional dari penelitian ini adalah Agar hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh SMA Negeri 10 Tangerang sebagai perbaikan dari sistem pengolahan nilai rapor siswa yang sudah ada.

  3. Tujuan individual dari penelitian ini adalah sebagai salah satu syarat bagi peneliti untuk mengikuti ujian sidang sarjana Strata-1 (S1) Jurusan Teknik Informatika pada Perguruan Tinggi Raharja.


Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dan dihasilkan dari penelitian ini adalah :

  1. Menambah ilmu pengetahuan serta pengalaman bagi peneliti dalam menganalisa dan merancang sebuah sistem aplikasi secara nyata di lapangan.

  2. Memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi pada sistem pengolahan nilai rapor siswa SMA Negeri 10 Tangerang.

  3. Mengubah sistem pengolahan nilai rapor siswa SMA Negeri 10 Tangerang menjadi jauh lebih baik dari yang telah berjalan sebelumnya.


Metode Penelitian

Guna untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode penelitian sebagai berikut :


Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:

  1. Metode Pengamatan Lansung (Observation)

    Melakukan tinjauan lansung pada SMA Negeri 10 Tangerang untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dengan melakukan pengamatan terhadap unsur yang diteliti.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Mengadakan wawancara dengan pihak yang berhubungan lansung dengan sistem pengolahan nilai rapor siswa yang sedang berjalan saat ini guna mendapatkan informasi yang jelas dan akurat.

  3. Studi Pustaka (Literature Review)

    Menggali informasi serta data dari berbagai sumber literature seperti buku, jurnal, makalah, internet, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi.

Metode Analisa

  1. Metode Analisa Sistem

    Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisa SWOT. SWOT adalah perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

  2. Metode Analisa Perancangan Program

    Pada metode ini peneliti menggunakan UML (Unified Modelling Language) dan Bagan Alur Program (Flowchart) untuk menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan.

Metode Perancangan

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode perancangan berorientasi objek dengan menggunakan 4 (empat) macam diagram UML meliputi usecase diagram, class diagram, sequence diagram dan activity diagram dengan menggunakan tools Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition. Pada perancangan program, bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP (Hypertext Preprocessor) dengan bantuan tools PHP Designer 8 untuk menuliskan listing programnya, serta database yang digunakan adalah MySQL.


Metode Prototipe

Prototipe adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototipe memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat.

Dalam menerapkan prototipe ini menggunakan Evolutionary karena pada metode ini hasil prototipe tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.



Metode Pengujian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode Blackbox Testing. Blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software. Karena itu, uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam pemahaman isi laporan penelitian ini, maka peneliti mengelompokan laporan penelitian ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :


BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan penelitian yang diambil dari beberapa kutipan buku, serta literature review.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian yang meliputi tinjauan organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum instansi, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk Unified Modelling Language (UML) yang terdiri dari usecase diagram, class diagram, sequence diagram, dan actifity diagram. Serta rancangan basis data yang terdiri dari spesifikasi basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototipe, tampilan layar dari sistem yang di implementasi, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya serta saran-saran yang dapat peneliti berikan.

LAMPIRAN

Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya :

  1. Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (2012:1), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu”.

  2. Menurut Taufiq (2013:2), “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

  3. Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem adalah jaringan kerja atau seperangkat elemen-elemen yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan”


Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batas Sistem (Boundary System)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Pengolahan Sistem (Processing System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  7. Keluaran Sistem (Output System)

    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

  8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22).

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System).

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System).

    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertandingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System).

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahapan lanjutan setelah analisa sistem. Setelah melalukan identifikasi masalah, memahami cara kerja, melakukan analisa dan membuat laporan maka pembentukan dari sistem yang akan dibuat merupakan langkah selanjutnya.

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:197), pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dai usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. Perancangan Sistem

    Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

  2. Analisa Sistem

    Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  3. Perancangan

    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

  4. Testing

    Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.

  5. Implementasi

    Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.

  6. Maintenance

    Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

Sedangkan menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT ”Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”. Henderi dkk, (2011:322).

Jadi perancangan sistem dan analisa sistem merupakan satu kesatuan tahapan lanjutan yang tidak terpisahkan, karena perancangan sistem sendiri harus memenuhi kebutuhan pengguna, diharapkan user friendly, dapat memberikan gambaran jelas mengenai sistem yang akan dibentuk, memiliki rincian dari masing-masing komponen yang akan menjadi isi dari sistem itu sendiri, antara lain sistem informasi yang terdiri dari data-data yang akan berubah menjadi suatu informasi yang nantinya akan dipergunakan untuk pengambilan keputusan. Dalam tahap perancangan sistem, alat bantu yang digunakan dalam mendesain program komputer antara lain bagan terstruktur

Aplikasi Web

Menurut Nur Arif dkk dalam jurnal ilmiah SAINTIKOM (2013:27), “Aplikasi Web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu aplikasi web statis dan dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis. Pada aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data sehingga perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster”.

Aplikasi Menurut Betha Sidik dan Husni I. Pohan (2012:5), “Browser Web adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi web server”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi web adalah jenis aplikasi yang diakses melalui jaringan seperti internet atau intranet , seperti internet explorer dan Mozilla Firefox. Dengan menggunakan aplikasi web, kita hanya perlu menempatkan aplikasi dalam sebuah server dan dengan sendirinya aplikasi tersebut dapat diakses dari manapun, sepanjang pemakai dapat mengakses web server-nya.

Teori Khusus

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Languange)

Definisi UML

Menurut Herlawati (2011:6), “bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.

Menurut Nugroho (2010:6), “UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming)”.

Tujuan UML

Menurut Yasin (2012:268), tujuan UML diantaranya adalah:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa

  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.


Jenis-Jenis Diagram UML

  1. Use Case Diagram

    Menurut Murad dkk dalam jurnal CCIT Vol. 7 No. 1 (2013:57), “diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

  2. Sequence Diagram

    Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirm antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

    Dalam sequence diagram terdapat 2 (dua) model, yaitu:

    1. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.

    2. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.

  3. Activity Diagram

    Menurut Murad dkk dalam jurnal CCIT Vol. 7 No. 1 (2013:53), “activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

  4. Class Diagram

    Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek besertahubungan antara lain seperti contaiment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity.

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut Simarmata (2010:62), “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

Menurut Darmawan (2013:229) , prototype adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimanai sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Prototype adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.


Jenis-Jenis Prototype

Menurut Simarmata (2010:64), Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Rapid Throwaway Prototyping

    Pendekatan pengembangan perangkat keras/lunak ini dipopulerkan Soleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun, diverifikasi oleh kansumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.

  2. Prototype Evolusioner

    Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi.

Kelebihan dan Kekurangan Prototype

Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan prototype menurut Simarmata (2010:68) :

  1. Kelebihan prototype

    1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan user.

    2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan user.

    3. User berperan aktif dalam pengembangan sistem.

    4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.

    5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.

  2. Kekurangan prototype

    1. User kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.

    2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem.

    3. Hubungan user dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.

Konsep Dasar Nilai

Definisi Nilai

Menurut Arifin dalam Hidayatullah (2013: 13), nilai adalah suatu pola normatif yang berfungsi sebagai penentu tingkah laku yang diinginkan bagi suatu sistem yang ada kaitannya dengan lingkungan sekitar tanpa membedakan fungsi bagian-bagiannya.

Menurut Kuperman dalam Purnomo (2012), menyebutkan bahwa nilai adalah patokan normatif yang mempengaruhi manusia dalam menentukan pilihannya di antara cara-cara tindakan alternatif.

Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa nilai adalah suatu konsep yang abstrak di dalam diri manusia atas masyarakat mengenai hal-hal yang dianggap baik, benar, salah, dan buruk sebagai penentu tingkah laku.

Definisi Penilaian

Menurut Anwar (2015), penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka atau deskripsi verbal), analisis, interpretasi untuk mengambil keputusan.

Menurut Purnomo (2010), penilaian merupakan suatu kegiatan untuk menentukan tingkat atau derajat sesuatu objek atau kejadian yang didasarkan atas hasil pengukuran objek tersebut.

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penilaian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pengumpulan informasi untuk mengambil suatu keputusan.

Prinsip-Prinsip Penilaian

Menurut Anwar (2015), prinsip penilaian dalam melaksanakan penilaian mempertimbangkan prinsip-prinsip sebagai berikut :


  1. Memandang penilaian dan kegiatan pembelajaran secara terpadu.

  2. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai cermin diri.

  3. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pembelajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta didik.

  4. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.

  5. Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi dalam pengamatan kegiatan belajar peserta didik.

  6. Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. Penilaian dapat dilakukan dengan cara tertulis, lisan, produk portofolio, unjuk kerja, proyek, dan pengamatan tingkah laku.

  7. Melakukan penilaian secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil, dalam bentuk : ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.

Definisi PHP

Menurut Diar Puji Octavian (2010:31), “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemograman berbasiskan kode-kode (script) yang di gunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server misalnya: Apache.

  2. Kode PHP dapat diletakan dan dijalankan di web server.

  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MY SQL, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.

  4. Merupakan software yang bersifat open source.

  5. Gratis untuk didownload dan digunakan.

  6. Memiliki sistem multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

Dengan menggunakan PHP, selain memberikan keuntungan seperti pada beberapa point diatas, juga didukung oleh banyak komunitas. Hal ini yang membuat PHP terus berkembang. Selain itu, anda dapat belajar lebih banyak lagi tentang tips dan trik penggunaannya dari berbagai komunitas, lembaga pendidikan, ataupun melalui media internet.


Definisi XAMPP

Menurut Yogi Wicaksono (2010:7), “XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL dikomputer lokal”. XAMPP berperan sebagai server web pada komputer anda. XAMPP juga dapat disebut sebuah CPanel server virtual, yang dapat membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.


Konsep Dasar Multiuser

Multiuser atau pengguna ganda adalah istilah dalam sistem operasi atau perangkat lunak aplikasi yang memperbolehkan akses oleh beberapa pengguna dalam waktu bersamaan ke sistem operasi atau aplikasi tersebut. Istilah lawannya yaitu single-user mengacu kepada suatu sistem operasi atau perangkat lunak aplikasi yang hanya bisa digunakan oleh satu pengguna setiap saat. (Indah Indriyana, 2012).


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Henderi dkk (2011:302), “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuatberdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Jenis-Jenis Elisitasi

Menurut Henderi dkk (2011:302), elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak perusahaan atau instansi terkait melalui proses wawancara.

  1. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  2. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi sistem requirement yang option nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economic, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :

    4. High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    5. Middle (M) : mampu untuk dikerjakan.

    6. Low (L) : mudah untuk dikerjakan.

  3. Elisitasi Final

    Elisitasi final merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Black Box Testing

Pengertian Black Box Testing

Menurut Rizky (2011:264), Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.

Menurut Nugroho (2005:435), mengemukakan bahwa pada pengujian ini kita tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi dalam sistem atau perangkat lunak.

Dengan demikian black box testing dapat disimpulkan sebagai jenis pengujian perangkat lunak layaknya seperti "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenal proses testing di bagian luar.

Keuntungan Black Box Testing

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis black box testing antara lain: (Rizky, 2011:264).

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut (Hasibuan:2007), literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literatur review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. Literatur review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literatur review yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir (tiga tahun terakhir), dan memadai.

Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlumelakukan penelitian yang sama (Suryo Guritno:2011).

Metode literature review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Kajian Literature Review

Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut (Suryo Guritno:2011) :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Study Pustaka (Literature Review)

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem informasi pengolahan nilai rapor siswa dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem informasi pengolahan nilai rapor siswa ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Lupiyo Hartadi pada tahun 2012 yang berjudul “Analisa dan Pengembangan Sistem Informasi Akademik Siswa Berbasis Web Menggunakan PHP dan MySQL di SMA N 1 Tayu”. Penelitian ini menjelaskan bahwa SMA N 1 Tayu masih menggunakan cara manual dalam melakukan pengolahan data akademik, dimana data akademik masih di catat di dalam berkas sehingga akan menyebabkan keterlambatan dalam proses penginputan dan pencarian data. Dilihat dari kenyataan tersebut, maka diperlukan suatu sarana penunjang yang mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengolahan data akademik di SMA N 1 Tayu. Sarana tersebut dibuat dengan basis sistem informasi intranet yang bersifat multiuser.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Susy Kusuma Wardani pada tahun 2013 yang berjudul “Sistem Informasi Pengolahan Nilai Siswa Berbasis Web Pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah Pacitan”. Penelitian ini menjelaskan bahwa permasalahan yang terjadi dalam pengolahan nilai rapor di SMA Muhammadiyah Pacitan saat ini masih bersifat konvensional, yaitu masih ditulis di buku rapor dan leger nilai sehingga banyak waktu dan tenaga diperlukan untuk memproses tugas tersebut. Dengan permasalahan tersebut maka dibangunlah suatu sistem informasi nilai yang mempermudah pengecekan, pencatatan, dan pelaporan data nilai siswa yang terkomputerisasi. Selain itu sistem tersebut dibangun berbasiskan web maka informasi data dapat diakses kapan dan dimana saja. Sistem informasi ini juga menggunakan multiuser login yang terdiri dari admin dan siswa.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Widyasmoko pada tahun 2012 yang berjudul “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Nilai Siswa di SMA N 1 Mojolaban Sukoharjo”. Penelitian ini menjelaskan bahwa sistem pengolahan data nilai siswa yang berjalan saat ini pada SMA N 1 Mojolaban Sukoharjo belum optimal dikarenakan masih bersifat manual, seringkali proses pencatatan, pencarian data memerlukan waktu yang lama dikarenakan jumlah data-data di lembaga pendidikan tersebut sangat banyak. Hal yang lainnya apabila terjadi perubahan data tentunya harus mencoret data yang lama dan menggantinya dengan data yang baru, pencoretan itu membuat penyimpanan berupa buku tersebut kurang rapi dan kotor. Melihat hal tersebut maka dibangunlah sebuah sistem informasi nilai siswa yang terintegrasi dengan database.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Indra Budi Saputra pada tahun 2015 yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Daftar Nilai Pada Sekolah Dasar Negeri Perumnas V Tangerang”. Penelitian ini menjelaskan bahwa sistem pengolahan nilai SDN Perumnas V Kota Tangerang masih menggunakan sistematika manual, sering kali terjadinya keterlambatan dalam pelaporan kepada pemimpin maupun orang tua siswa. Selain itu penyimpanan data nilai siswa sangat rawan kehilangan, karena penyimpanan data nilai masih menggunakan buku besar. Melihat permasalahan diatas maka dibangunlah sistem yang terkomputerisasi, sistem tersebut berbasis web dengan menggunakan database mysql.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Achmad Setiawan pada Tahun 2016 yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Akademik di SMK Yapipa Tangerang Selatan”. Penelitian ini menjelaskan bahwa pada bagian kurikulum SMK Yapipa Tangerang Selatan ini menjalankan aktivitas administrasinya dari proses pengolahan data siswa, guru, jadwal pelajaran, data nilai siswa sampai proses pembuatan laporan dijalankan secara manual. Dari keterbatasan manusia dipastikan terjadi banyak kesalahan dalam proses administrasi. Kesalahan ini mungkin tidak disadari, misalnya ketika staf salah mengisi data tentang jadwal pelajaran, kesalahan ini akan membawa dampak yang cukup besar. Kemungkinan yang terjadi adalah kesalahan jadwal pelajaran yang mengakibatkan jadwal pelajaran yang sama, satu guru mengajar 2 kelas pada waktu yang sama dan yang lainnya. Melihat permasalahan diatas, maka di buat rekayasa perangkat lunak akademik, yang mana didalam sistem informasi tersebut dapat mengolah data siswa, guru, jadwal pelajaran, data nilai siswa sampai pembuatan laporan dengan otomatis dan cepat, sistem tersebut dibuat berbasiskan web dengan menggunakan database mysql.

Templat:Paagebreak

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN


Gambaran Umum SMA Negeri 10 Tangerang

Sejarah Singkat SMA Negeri 10 Tangerang

Gambar 3.1 SMA Negeri 10 Tangerang

Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat, maka Kota Tangerang berbenah terutama dalam bidang pendidikan dengan melengkapi sarana pendidikan, diantaranya mendirikan sekolah-sekolah baru di tingkat Sekolah Menengah Atas. Untuk itu pada awal tahun 2003 berdirilah sejumlah SMA baru di Kota Tangerang yang diantaranya SMAN 8, SMAN 9, dan SMAN 10. Pada awal berdirinya, SMA Negeri 10 Tangerang menempati gedung SMK 2 Kota Tangerang tepatnya di jalan Veteran 2 Kota Tangerang, selama kurang lebih 3 semester. Kemudian Pemerintah Kota Tangerang mendirikan bangunan untuk SMA Negeri 10 Tangerang pada tahun 2004 tepatnya di jalan KH. Hasyim Ashari Kp. Sasak Cipondoh Tangerang.

Profil SMA Negeri 10 Tangerang

Data Sekolah

Nama Sekolah : SMA Negeri 10 Tangerang

Alamat : Jl. KH. Hasyim Ashari Kp. Sasak

Cipondoh - Kota Tangerang

Kode Pos : 15141

Kelurahan : Poris Plawad Indah

Kecamatan : Cipondoh

Kota : Tangerang

Telepon : ( 021 ) 5549370

Berdiri : 1 Juli 2003

SK : 420/Kep. 74.A – P & K / 2003

NSS : 301287102062

Tahun Beroperasi : 2003/2004

Status : SMA Negeri

Jenjang Akreditasi : Terakreditasi A

Luas

  1. Luas Bangunan : 1.584 m2

  2. Luas Pekarangan : 2.016 m2

  3. Luas Kebun Sekolah : 2.000 m2

  4. Luas Seluruhnya : 5.600 m2

Status Bangunan : Milik Pemerintah Kota Tangerang

Status Tanah : Milik Pemerintah Kota Tangerang

Personil Sekolah

Personil SMA Negeri 10 Tangerang terdiri dari satu orang kepala sekolah, yang dibantu oleh 4 orang guru sebagai wakil kepala sekolah. Satu orang wakil kepala sekolah bidang kehumasan, satu orang wakil kepala sekolah bidang sarana, satu orang wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan satu orang wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Sementara, untuk guru mata pelajaran, SMA Negeri 10 Tangerang memiliki 54 pendidik. Jumlah ini termasuk 1 orang kepala sekolah dan 4 orang guru yang ditugaskan sebagai wakil kepala sekolah. Sedangkan untuk karyawan, terdiri dari 7 orang dibagian tata laksana atau TU, 3 orang pramubakti (pesuruh) dan 3 orang satpam atau security. Dengan jumlah sedemikian besar, sehingga terciptalah “Keluarga Besar SMA Negeri 10 Tangerang”. Ini tentu sebagai modal dasar untuk kemajuan pendidikan di Tangerang umumnya dan di SMA Negeri 10 Tangerang khususnya.

  1. Kepala Sekolah

    Sejak berdirinya tahun 2003 atau 13 tahun yang lalu, SMA Negeri 10 Tangerang telah mengalami pergantian pimpinan sebanyak 4 orang kepala sekolah. Berikut adalah daftar nama kepala sekolah dan periode jabatanya.

Tabel 3.1 Daftar Nama-Nama Kepala Sekolah

  1. Pendidik

    Jumlah pendidik di SMA Negeri 10 Tangerang untuk tahun 2014/ 2015 adalah 54 orang. Berikut data pendidik di SMA Negeri 10 Tangerang Tahun 2014/2015 :


Tabel 3.2 Data Pendidik


Tabel 3.3 Kondisi Pendidik


  1. Peserta Didik

Secara geografis, SMA Negeri 10 Tangerang berada di tengah kota Tangerang, tepatnya di Kecamatan Cipondoh. Ini berarti, sebagian besar peserta didik yang menimba ilmu di SMA Negeri 10 Tangerang bertempat tinggal di sekitar Cipondoh. Berikut jumlah peserta didik tahun pelajaran 2015/2016.


}

Tabel 3.3 Kondisi Pendidik

  1. Peserta Didik

    Secara geografis, SMA Negeri 10 Tangerang berada di tengah kota Tangerang, tepatnya di Kecamatan Cipondoh. Ini berarti, sebagian besar peserta didik yang menimba ilmu di SMA Negeri 10 Tangerang bertempat tinggal di sekitar Cipondoh. Berikut jumlah peserta didik tahun pelajaran 2015/2016.


Tabel 3.4 Jumlah Peserta Didik Tahun Pelajaran 2015/2016

Tujuan, Visi dan Misi SMA Negeri 10 Tangerang

Tujuan Pendidikan Menengah

Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut dengan memiliki keseimbangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terpadu dalam kehidupan sehari-hari.

Visi

“Terbentuk Pribadi Unggul, Menguasai Ilmu dan Teknologi, Berwawasan Global Yang dilandasi Akhlakul Mulia”.

Misi

Untuk mencapai visi diatas, SMA Negeri 10 Tangerang mengembangkan misi sebagai berikut:

a. Mengembangkan model pembelajaran yang efektif dan inovatif.

b. Membina peserta didik berdasarkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

c. Mengembangkan layanan profesional dalam semangat kerja dan keteladanan guna meningkatkan prestasi kerja dan prestasi belajar peserta didik.

d. Mengembangkan semangat demokrasi serta kekeluargaan dalam mengantarkan peserta didik menuju puncak prestasi guna mencapai kemuliaan hidup dan kebahagiaan masa depan.

e. Mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan ICT.

f. Mewujudkan sekolah berwawasan nasional.


Tujuan SMA Negeri 10 Tangerang

Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara lebih rinci tujuan SMA Negeri 10 Tangerang Kota Tangerang Propinsi Banten adalah sebagai berikut :

  1. Menyediakan sarana prasarana pendidikan yang memadai.

  2. Melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien, berdasarkan semangat keunggulan lokal dan global.

  3. Meningkatkan kinerja masing-masing komponen sekolah (kepala sekolah, tenaga pendidik, karyawan, peserta didik, dan komite sekolah) untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan yang inovatif sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) masing-masing.

    #

    Meningkatkan program ekstrakurikuler dengan mewajibkan pramuka bagi seluruh warga, agar lebih efektif dan efisien sesuai dengan bakat dan minat peserta didik sebagai salah satu sarana pengembanmgan diri peserta didik.

  4. Mewujudkan peningkatkan kualitas lulusan yang memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang seimbang, serta meningkatkan jumlah lulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi.

  5. menyusun dan melaksanakan tata tertib dan segala ketentuan yang mengatur operasional warga sekolah.

  6. meningkatkan kualitas semua sumber daya manusia baik tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik yang dapat berkompetisi baik lokal maupun global.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan antara fungsi bagian-bagian maupun tugas-tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlihatkan dalam suatu organisasi.

Berikut struktur organisasi dari SMA Negeri 10 Tangerang :


Gambar 3.2 Struktur Organisasi SMA Negeri 10 Tangerang

Tugas Pokok dan Fungsi

Berhubung dengan bagan struktur organisasi diatas maka dapat dijelaskan mengenai tugas pokok dan fungsi berdasarkan struktur organisasi tersebut. Adapun tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut :

  1. Kepala Sekolah :

    Kepala sekolah berfungsi sebagai educator, pimpinan, administrasi dan supervisor :

    1. Kepala sekolah selaku educator mempunyai tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan efisien.

    2. Kepala sekolah selaku pimpinan mempunyai tugas :

      1. Menyusun perencanaan

      2. Mengordinasikan kegiatan

      3. Mengarahkan kegiatan

      4. Mengkoordinasikan kegiatan

      5. Melaksanakan pengawasan

      6. Melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan

      7. Menentukan kebijakan

      8. Mengadakan rapat

      9. Mengambil keputusan

      10. Mengatur proses belajar mengajar

      11. Mengatur administrasi :

        1. Kantor

        2. Siswa

        3. Pegawai

        4. Perlengkapan

        5. Keuangan / RAPBS

      12. Mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah

      13. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat

      14. Kepala Sekolah Selaku Administrasi mempunyai tugas :

        1. Perencana

        2. Pengorganisasian

        3. Pengarahan

        4. Pengkoordinasian

        5. Pengawasan

        6. Kurikulum

        7. Kesiswaan

        8. Kantor

        9. Kepegawaian

        10. Keuangan

        11. Perpustakaan

        12. Laboratorium

        13. Ruang ketrampilan / kesenian

      15. Kepala sekolah selaku supervisor mempunyai tugas :

        1. Kegiatan belajar mengajar

        2. Kegiatan bimbingan dan penyuluhan / bimbingan karir

        3. Kegiatan ekstrakurikuler

        4. Kegiatan ketatausahaan

        5. Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan dunia usaha

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Sekolah dapat mendelegasikan kepada para Wakil Kepala Sekolah.

  1. Wakil Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah terdiri dari 4 orang yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam urusan-urusan sebagai berikut:

    1. Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan program pelaksanaan

    2. Pengorganisasian

    3. Pengarahan

    4. Ketenagaan

    5. Pengkoordinasian

    6. Pengawasan

    7. Identifikasi dan pengumpulan

    8. Penyusunan program

 

  1. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum :

    ##

    Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum mempunyai tugas membantu Kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

Menyusun program pengajaran

Menyusun pembagian tugas

Menyusun jadwal pelajaran

Menyusun jadwal evaluasi belajar

Menyusun pelaksanaan US / UN

Menerapkan criteria persyaratan naik kelas/ tidak naik kelas

Menerapkan jadwal penerimaan buku laporan pendidikan (Rapor) dan penerimaan ijazah.

Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan satuan pelajaran

Menyediakan buku kemajuan kelas

Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran

Pembuatan karya tulis

Pengelolaan Laboratorium

Koordinasi Wali Kelas

  1. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan:

Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan mempunyai tugas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

Menyusun program pembinaan kesiswaan / OSIS

Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa / OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tertib sekolah

Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kerindangan dan kekeluargaan ( 6 K )

Memberikan pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS

Melakukan pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi

Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan insidentil

Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa penerima beasiswa

mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah

Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Mengatur mutasi siswa

Penerimaan Peserta Didik ( PPD )

Masa Orientasi Siswa ( MOS )

Studi banding

Mengurusi kegiatan ekstrakurikuler

Mengadakan koordinasi dengan Bimbingan Konseling (BK)

Pembagian Kelas.

  1. Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas :

    Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas mempunyai tugas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

    Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua/ wali siswa

    Membina hubungan antara sekolah dengan POMG / BP3

    Menyusun laporan pelaksanaan hubungan dengan masuyarakat secara

    berkala</p>

    Membina hubungan dengan komite sekolah

    Mengikuti kegiatan hari Besar nasional / Keagamaan

    Mengikuti lomba-lomba

     
  2. Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana Prasarana :

    Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana mempunyai tugas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

    Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana

    Mengadministrasikan pendayagunaan sarana prasarana

    Pengelolaan pembiayaan alat-alat pengajaran

    Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara berkala

    Inventarisasi barang

    Pengelolaan pembiayaan alat-alat pengajaran :

    Pengkoordinasian penilaian kelas ( 7 K )

    Pengkoordinasian kebersihan dan keindahan sekolah

    Pengadaan barang, buku, bahan dan lat pelajaran dan perpustakaan

    Urusan Administrasi perlengkapan/ penertiban inventaris barang :

    Kantor

    Olahraga dan kesehatan

    Ketrampilan IPA, Bahasa dan Komputer

    Alat-lat pelajaran lain

  3. Guru

    Guru berjumlah 54 Orang, yang bertanggung jawab kepada Sekolah dan mempunyai tugas sebagai berikut :

    1. Membuat program pengajaran/ rencana kegiatan belajar mengajar persemester tahunan

    2. Membuat satuan pelajaran ( persiapan mengajar )

    3. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar

    4. Melaksanakan kegiatan penilaian belajar semester / tahunan

    5. Mengisi daftar nilai siswa

    6. Melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar

    7. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengajaran

    8. Melaksanakan kegiatan membimbing dalam kegiatan proses belajar mengajar

    9. Membuat alat pelajaran / alat program

    10. Membuat alat pelajaran / alat peraga

    11. Menciptakan karya seni

    12. Menikuti kegiatan pengembangan kurikulum

    13. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah

    14. Mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawabya

    15. Membuat Lembar Kerja Siswa ( LKS ) dan Modul

    16. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa

    17. Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum

  4. Bimbingan Konseling ( BK ) :

    BK terdiri dari 3 orang yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan berikut :

    1. Penyusunan program dan pelaksanaan Bimbingan Konseling

    2. Koordinasi dengan Wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar

    3. Memberikan layanan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar

    4. Memberikan saran dan pertimbangan karir kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai.

    5. Mengadakan penilaian pelaksanaan Bimbingan Konseling

    6. Menyusun statistic hasil penilaian Bimbingan Konseling

    7. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar praktik atau pelaksanaan Bimbingan Konseling

    8. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut Bimbingan Konseling

    9. <p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Menyusun laporan pelaksanaan Bimbingan Konseling
  5. <p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Wali Kelas

    Wali Kelas Sejumlah 25 Orang yang bertugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

    1. Pengelolaan kelas

    2. Penyelenggaraan administrasi kelas yang meliputi :

      1. Denah tempat duduk siswa

      2. Papan absensi siswa

      3. Daftar piket kelas

      4. Buku absensi siswa

      5. Buku kegiatan belajar mengajar

      6. Tata tertib kelas

    3. Penyusunan / pembuatan statistic bulanan siswa

    4. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa ( legger )

    5. Mengentry nilai dari guru Mata pelajaran ke Legger

    6. Pembuatan catatan khusus tentang siswa

    7. Pencatatan mutasi siswa

    8. Membantu pencetakan nilai raport

    9. Pembagian buku laporan pendidikan ( raport )

    10. Memahami dan melaksanakan 12 langkah wali kelas

Dua belas ( 12 ) langkah wali kelas :

      1. Mengetahui tugas pokoknya yaitu :

        1. Mewakili orang tua dan Kepala Sekolah dalam lingkungan kelasnya

        2. Membina kepribadian dan budi pekerti

        3. Membantu perkembangan kecerdasan

      2. Membantu pengembangan ketrampilan

      3. Mengetahui jumlah anak didik

      4. Mengetahui nama-nama anak didik

      5. Mengetahui identitas anak didik, antara lain dengan cara memanggil seorang demi seorang anak didiknya untuk menyelesaikan

      6. Mengetahui kehadiran setiap hari dikelas

      7. Mengetahui masalah-masalah anak didik ( pelajaran, ekonomi, social dll )

      8. Mengetahui penilaian : kelakuan dan kerajinan

      9. Mengambil tindakan – tindakan untuk mengatasi masalah

      10. Memperhatikan buku rapor, kenaikan kelas dan tamatan/ kelulusan

      11. memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan

      12. membina suasana kekeluargaan

      13. melaporkan kepada Kepala Sekolah

 #

Kepala Laboratorium Biologi :

Kepala Laboratorium Biologi bertugas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

    1. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium

      Penyusunan tata tertib dan jadwal penggunaan laboratorium

    2. Penyusunan program tugas-tugas laboran/ petugas laboratorium

    3. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium

    4. Pemeliharaan dan perbaikan alat-alat laboratorium

    5. Menginventarisasi dan mengadministrasikan alat-alat laboratorium

    6. penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium secara berkala

  1. Kepala Laboratorium Kimia :

    Kepala Laboratorium Kimia bertugas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

    1. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium

    2. Penyusunan tata tertib dann jadwal penggunaan laboratorium

    3. Penyusunan program tugas-tugas laboran/ petugas laboratorium

    4. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium

    5. Pemeliharaan dan perbaikan alat-alat laboratorium

    6. Menginventarisasi dan mengadministrasikan alat-alat laboratorium

    7. penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium secara berkala

 
  1. Kepala Laboratorium Fisika :

Kepala Laboratorium Fisika bertugas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :</p>

    1. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium

    2. Penyusunan tata tertib dann jadwal penggunaan laboratorium

    3. Penyusunan program tugas-tugas laboran/ petugas laboratorium

    4. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium

    5. Pemeliharaan dan perbaikan alat-alat laboratorium

    6. Menginventarisasi dan mengadministrasikan alat-alat laboratorium

    7. penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium secara berkala

 

Kepala Laboratorium Multimedia :

Pengelola / Penanggungjawab Laboratorium Bahasa bertugas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

      1. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium

      2. Penyusunan tata tertib dann jadwal penggunaan laboratorium

      3. Penyusunan program tugas-tugas laboran/ petugas laboratorium

      4. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium

      5. Pemeliharaan dan perbaikan alat-alat laboratorium

      6. Menginventarisasi dan mengadministrasikan alat-alat laboratorium

      7. penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium secara berkala

  1. Kepala Laboratorium Komputer :

Pengelola/ Penanggungjawab Laboratorium Komputer bertugas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

    1. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium

    2. Penyusunan tata tertib dann jadwal penggunaan laboratorium

    3. Penyusunan program tugas-tugas laboran/ petugas laboratorium

    4. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium

    5. Pemeliharaan dan perbaikan alat-alat laboratorium

    6. Menginventarisasi dan mengadministrasikan alat-alat laboratorium penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium secara berkala.

  1. Kepala Perpustakaan :

Koordinator / Penanggungjawab Perpustakaan bertugas membantu Kepala sekolah dalam kegiatan – kegiatan sebagai berikut :</p>

    1. Perencanaan pengadaan buku/ bahan perpustakaan.

    2. Pengurusanb pelayanan perpustakaan.

    3. Perencanaan pengembangan perpustakaan.

    4. pemeliharaan dan perbaikan buku perpustakaan.

    5. Inventarisasi dan mengadministrasi buku-buku/ bahan / alat perpustakaan.

    6. Menyimpan buku-buku perpustakaan.

    7. Menyusun tata tertib perpustakaan.

    8. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala.

  1. Bendahara Pembantu Komite

    1. Bersama-sama dengan petugas lain menyusun RAPBS.

    2. Menerima sumbangan/ donatur pendidikan dari orangtua siswa.

    3. Membukukan penerimaan dan pengeluaran dana dari orang tua.

    4. Membuat program kegiatan bersama dengan pengurus komite.

    5. Menyusun/ membuat rencana kebutuhan dari dana komite.

    6. Membuat Laporan Pertanggungjawaban dana komite dan menyampaikan kepada yang berwenang.

    7. Melakukan kontak personal dengan pengurus komite jika diperlukan.

    8. Tugas lain yang berkaitan dengan kepengurusan komite.

  1. Tata Usaha

    1. KTU ( Kepala Tata Usaha)

      1. Membantu kelancaran tugas kepala sekolah di bidang administrasi.

      2. Menyusun rincian program kerja tahunan ketatausahaan.

      3. Bertanggungjawab atas tugas ketatausahaan dan bertanggungjawab langsung kepada kepala sekolah.

      4. Membantu menyusun RAPBS dan program keuangan sekolah lainnya.

      5. Membagi tugas pekerjaan kepada Staf Tenaga Administrasi meliputi: Ketatausahaan, Kesiswaan, Kepegawaian, Sarana Prasarana, Keuangan dan kebersihan / ketertiban lingkungan sekolah.

      6. Mengarahkan dan memantau tugas pekerjaan yang dibebankan kepada Staf Tenaga Administrasi dan Petugas Layanan Khusus di sekolah.

      7. Mengadakan kontak informasi dengan instansi terkait.

      8. Menyusun dan membuat laporan administrai satuan pendidikan.

      9. Membuat usulan rencana Kesejahteraan Pegawai.

      10. Selaku konseptor surat-surat kedinasan.

    1. Kepegawaian

      Urusan Kepegawaian bertugas membantu Kepala tata usaha yang meliputi :

      1. Mengerjakan buku pegawai.

      2. Membut dan mengisi data ketenagaan secara lengkap.

      3. Pengarsipan/ menyimpan semua SK dan file pribadi pegawai.

      4. Mengusulkan hak pegawai yang meliputi :

        Membut daftar gaji.

        Mengusulkan kenaikan gaji berkala.

        /

        Mengusahakan PAK / kenaikan tingkat / pangkat.

Mengusulkan KARPEG, KARSU/ KARIS, ASKES dll. 


    1. Keuangan

      Urusan Keuangan bertugas membantu Kepala Tata Usaha yang meliputi ;

      1. Membantu bendahara Komite Sekolah dalam penerimaan pembayaran uang komite sekolah.

      2. Membukukan dan peng SPJ-an penerimaan dan pengeluaran uang komite sekolah.

      3. Membantu Bendahara Komite Sekolah dalam pembayaran hr / Kesra guru dan pegawai.

    1. Kesiswaan

      Urusan Kesiswaan bertugas membantu Kepala tata usaha yang meliputi :

      1. Mengerjakan Buku Induk Siswa.

      2. Mengerjakan Buku Mutasi Siswa.

      3. Membuat daftar penerimaan Ijazah.

      4. Mempersiapkan buku kumpulan nilai ( legger ).

      5. Mempersiapkan blangko teguran, izin dsb.

      6. Mengerjakan Buku Kleper Siswa.

      7. Mengarsipkan surat-surat permohonan pindah/ mutasi siswa.

      8. Melayani legalisir dan permohonan surat-surat kesiswaan.

        </p>
      9. Mengisi / mengelola data atau ststistik kesiswaan tiap bulan.

      10. <p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Membantu Wakasek urusan Kesiswaan dan Kurikulum serta BK.

    2. Petugas Perpustakaan

      Urusan perpustakaan bertugas membantu penanggung jawab perpustakaan yang meliputi :

      1. Membuat daftar Induk perpustakaan.

      2. Membuat daftar klasifikasi buku / majalah.

      3. Membuat kartu Buku / judul.

      4. Membuat tata tertib peminjaman buku.

      5. Membuat / mempersiapkan kartu peminjam buku.

      6. Membuat diagram pengunjung persuratan , peminjaman dsb.

      7. Membuat rencana pengembangan perpustakaan.

      8. Membuat laporan kerusakan / kehilangan buku/ majalah.

      9. Membuat laporan bulanan.

    3. Urusan Perlengkapan

      Urusan Perlengkapan bertugas membantu bagian sarpras perpustakaan yang meliputi :

      1. Menerima, menyimpan dan menginventarisasikan barang-barang milik Negara

      2. Mengelola pembukuan penerimaan barang baik dari pembelian maupun droping / hibah

      3. menyimpan/ mengarsipkan dokumen-dokumen penrimaan / pengiriman barang, bahan atau lata dari pemerintah maupun swasta

      4. Membuat laporan inventaris tiap semester dan tahunan

      5. Memeriksa dan menandatangani bukti penerimaan/ pengiriman barang

      6. Membantu wakasek urusan sarpras

 

    1. Urusan Persuratan

      Urusan Persuratan bertugas membantu Kepala TU yang meliputi :

      1. Mencatat dan mengarsipkan surat keluar dan surat masuk

      2. Memopersiapkan Buku ekspedisi

      3. Menerima dan membuka surat dinas kecuali yang rahasia untuk diberi disposisi yang selanjutnya diteruskan kepada Kepala Sekolah.

  1. Tenaga Pesuruh

    1. Menyapu/membersihkan Ruang Tata Usaha dan Ruang Guru, Ruang BK dan Ruang Kelas yang menjadi bagiannya.

    2. Menaikkan dan menurunkan bendera depan kantor

    3. Memelihara tanaman hias di halaman sekolah

    4. Tugas tambahan lain sesuai dengan kewenangan dan pekerjaannya.

    5. Membersihkan/menyapu halaman paving depan

    6. Membersihkan rumput samping, belakang kelas dan lingkungan

      sekitarnya</p>
    7. Membersihkan WC siswa, guru & kepala sekolah.

    8. Membuat dan menyajikan minuman harian bagi guru/pegawai, dan mencuci/ membersihkan segala peralatannya.

    9. Membersihkan tong-tong sampah di depan kelas.

    10. Mengatur kelancaran air ke Musholla dan ke kamar mandi.

    11. Memelihara taman di depan kantor.

    12. Membantu wakasek humas dalam pelaksanaan peringatan hari-hari besar nasional atau agama

    13. Membantu wakasek urusan kurikulum dalam pelaksanaan penggandaan komponen pendidikan dan soal ulangan/ ujian dan membunyikan lonceng saat listrik mati

    14. Membantu tata usaha urusan perlengkapan dalam penerimaan, penyimpanan, distribusi dan pemberian nomor kode inventaris

    15. Membantu tata usaha urusan kesiswaan dalam penyampaian pengumuman di kelas-kelas dan mengedarkan absent kelas

    16. membantu tata usaha urusan persuratan dalam penggandaan dan penyampaian surat dinas kepada yang bersangkutan

    17. Membuat minuman rutin

  2. Satpam & Petugas Jaga Malam

    1. Menjaga keamanan sekolah.

    2. Mengatur area parkir kendaraan siswa.

    3. Sebagai petugas jaga malam.

    4. Membuka pintu gerbang depan pada pagi hari & menutupnya pada malam hari.

    5. Menghidupkan lampu di sore hari.

    6. Mengontrol seluruh pintu dan jendela dalam keadaan terkunci.

    7. Mematikan Lampu di pagi hari.

    8. Mengantar dan melaporkan tamu ke petugas piket dan atau ke Tata Usaha.

    9. Tugas lain sesuai dengan pekerjaan dan kewenangannya.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem yang berjalan

Prosedur sistem pengolahan nilai yang berjalan saat ini di SMA Negeri 10 Tangerang terdiri dari beberapa alur sebagai berikut:

  1. Setiap awal tahun ajaran, panitia ujian membuat daftar nilai siswa sesuai kelas dan mata pelajaran dalam format Microsoft Office Excel yang di dalamnya berisi tabel nama-nama siswa beserta kolom nilai tugas dan ujian siswa yang dikosongkan. Di dalam file daftar nilai siswa terdapat 8 sheet yang masing-masing sheet di beri nama rapor pengetahuan, data nilai, rapor keterampilan, nilai sikap, rapor semester, daftar hadir, rapor tengah semester, dan nilai sikap kelas yang nanti semuanya di isi oleh guru mata pelajaran.

  2. Panitia ujian menyerahkan format nilai tersebut kepada masing-masing guru mata pelajaran sesuai dengan kelas dan mata pelajaran yang diajarkan.

  3. Format nilai tersebut diisi oleh guru mata pelajaran setiap pengambilan nilai tugas dan nilai ujian siswa.

  4. Setiap 1 sampai 2 minggu sebelum penyerahan nilai rapor semester siswa, format nilai yang sudah diisikan tersebut diserahkan kepada panitia ujian.

  5. Panitia ujian melakukan pengolahan nilai. Disini panitia ujian menghitung rata-rata nilai siswa setiap mata pelajaran menggunakan rumus-rumus excel kemudian memindahkan nilai tersebut dengan cara copy-paste ke file database nilai yang juga dalam format Microsoft Office Excel.

  6. Selanjutnya panitia ujian membuka sebuah file rapor kelas untuk mencetak rapor siswa. File rapor siswa ini juga dalam format Microsoft Office Excel, file ini terletak satu folder dengan file database nilai. File rapor siswa ini terintegrasi dengan file database nilai dengan menggunakan rumus-rumus excel, jadi pada file rapor kelas, panitia ujian hanya perlu menginput angka pada kolom yang sudah disediakan di pojok kiri atas yang kemudian data siswa beserta nilai yang sudah berbentuk rapor akan ditampilkan dan siap untuk di cetak, angka tersebut sesuai dengan urutan nama siswa yang ada pada database nilai.

  7. Satu hari sebelum penyerahan rapor siswa, wali kelas akan menjemput nilai yang sudah di cetak (print-out) sesuai dengan kelas yang diwalikan.

  8. Pada hari penerimaan rapor, wali kelas menyerahkan rapor tersebut kepada masing-masing siswa.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini. Pada penggambaran kali ini digunakan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram, yaitu sebagai berikut :

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan Pada Use Case Diagram

Sebuah Use Case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use Case diagram menggamarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”.


Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Berjalan diatas terdapat :

  1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan pengolahan nilai rapor siswa yang berjalan pada SMA Negeri 10 Tangerang.

  2. 4 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Panitia Ujian, Guru Mata Pelajaran, Siswa, dan Wali Kelas.

  3. 12 use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan Pada Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.


Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem Berjalan


Berdasarkan Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Berjalan diatas terdapat :

  1. 5 vertical swimeline, yaitu Panitia Ujian, Guru Mata Pelajaran, Siswa, dan Wali Kelas.

  2. 1 initial node, sebagai objek yang diawali.

  3. 15 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari aksi.

  4. 1 final state, sebagai objek yang diakhiri.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan Pada Sequence Diagram


Gambar 3.5 Sequence Diagram Sistem Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Berjalan diatas terdapat :

  1. 4 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Panitia Ujian, Guru Mata Pelajaran, Siswa, dan Wali Kelas.

  2. 12 message yang merupakan urutan kegiatan.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Pada metode analisa sistem, peneliti menggunakan metode analisa SWOT. Pada metode ini peneliti mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi instansi. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (treats).


Tabel 3.5 Identifikasi SWOT

Berdasarkan identifikasi di atas, maka dilakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T, dan W-T dapat dilihat pada tabel di bawah ini:


Tabel 3.6 Analisa SWOT

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri.

  1. Nama Masukan : Rekap Nilai Siswa

  2. Fungsi : Penggabungan dan pengolahan nilai siswa

  3. Sumber : Guru Mata Pelajaran

  4. Media : Keyboard

  5. Frekuensi : Setiap Semester

  6. Format : File Excel Workbook (.xlsx)

  7. Keterangan : Berisi data nilai pengetahuan, nilai

keterampilan, nilai sikap, nilai ujian tengah semester, nilai ujian semester, dan daftar hadir siswa.

Analisa Proses

Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

  1. Nama Modul : Pengolahan Nilai

  2. Masukan : Rekap Nilai Siswa

  3. Keluaran : Rapor

    </p>
  4. Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan laporan nilai

akhir siswa.

Analisa Keluara

Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap.

  1. Nama Keluaran : Rapor

  2. Fungsi : Menampilkan hasil penilaian terhadap siswa

selama satu semester

  1. Media : Kertas

  2. 8. Rangkap : 5 (lima) lembar

  3. Distribusi : Wali Kelas ke Siswa

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware

  2. Processor : Intel Core i3

  3. Monitor : LCD 16”

  4. Mouse : USB

  5. Keyboard : USB

  6. RAM : 2 GB

  7. Harddisk : 500 GB

  8. Printer : Inkjet

  1. Spesifikasi Software

    1. Microsoft Windows 7

    2. Microsoft Office 2007

    3. Hak Akses (Brainware)

Petugas yang berwenang.


Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan observasi yang dilakukan sebelumnya mengenai proses pengolahan nilai siswa, dapat disimpulkan permasalahan yang ada sebagai berikut:

  1. Setiap awal tahun ajaran panitia ujian ditugaskan untuk membuat file format nilai siswa yang jumlahnya tidak sedikit yaitu sebanyak 24 file (tergantung banyaknya kelas).

  2. File format nilai nantinya di jemput kemudian di isi oleh guru mata pelajaran dan selanjutnya dikembalikan lagi kepada panitia ujian, sehingga disini terjadinya pekerjaan bolak balik dari guru mata pelajaran. Pemindahan file disini menggunakan media flashdisk yang bisa saja berakibat fatal apabila terdapat virus di dalam flashdisk tersebut.

  3. Walaupun sudah komputerisasi dengan memanfaatkan aplikasi Microsoft Office Excel, namun masih banyak tugas-tugas yang pengerjaannya manual seperti pada saat pengolahan nilai dengan mengetikkan rumus-rumus excel serta pemindahan nilai ke dalam file database nilai dengan cara copy-paste.

  4. Database nilai siswa juga masih berformat file Microsoft Office Excel sehingga terjadinya penumpukan file setiap tahun ajaran yang nantinya akan mengakibatkan kesulitan dalam pencarian suatu data saat dibutuhkan.

  5. Walikelas diharuskan melakukan penjemputan rapor ke panitia ujian sebelum hari penyerahan rapor.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisa permasalah yang telah dijabarkan diatas, maka di temukanlah solusi atau alternatif pemecahan masalahnya yaitu dengan merancang dan membangun sistem aplikasi pengolahan nilai rapor siswa berbasis web dimana guru-guru mata pelajaran lansung menginput nilai kedalam sistem dan sistem secara otomatis mengolah nilai siswa, sehingga nantinya wali kelas bisa mengakses dan mencetak nilai akhir siswa yang sudah berbentuk rapor dari mana saja dan kapan saja melalui jaringan internet.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I berisi rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak menajemen terkait melalui proses wawancara.

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

  1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. D pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II


Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?

  2. <p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
  3. <p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

  1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

  3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III


Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan Sistem Aplikasi Pengolahan Nilai Rapor Siswa Berbasis Web dengan Multiuser pada SMA Negeri 10 Tangerang. Berdasarkan Elisitasi Tahap III diatas, dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah peneliti dalam mengimplementasikan Sistem Aplikasi Pengolahan Nilai Rapor Siswa Berbasis Web dengan Multiuser pada SMA Negeri 10 Tangerang.



Tabel 3.10 Final Draft Elisitasi


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan analisa dan penelitian terhadap sistem pengolahan nilai siswa yang berjalan pada SMA Negeri 10 Tangerang, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan sistem usulan yang akan dibangun. Rancangan sistem usulan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa didapat dari sistem yang lama, yang pada dasarnya sistem yang diusulkan adalah sebuah sistem yang didapat dari hasil analisa pada sistem yang lama yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan pada sistem tersebut. Untuk menganalisa usulan prosedur sistem yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.

Prosedur Sistem yang Diusulkan

  1. Administrator (admin)

    1. Melakukan login sebagai administrator.

    2. Menampilkan pilihan menu untuk administrator.

    3. Melakukan input data siswa.

    4. Melakukan input data guru.

    5. Melakukan penyusunan data kelas.

    6. Melihat data guru, data siswa, data kelas, dan database nilai siswa.

    7. Logout.

  2. Guru Mata Pelajaran

    1. Melakukan login sebagai guru mata pelajaran.

    2. Menampilkan pilihan menu untuk guru mata pelajaran.

    3. Melakukan input nilai siswa.

    4. Melihat data guru, data siswa, data kelas, dan database nilai siswa.

    5. Logout.

  3. Wali Kelas

    1. Melakukan login sebagai wali kelas

    2. Menampilkan pilihan menu untuk wali kelas.

    3. Mencetak rapor siswa.

    4. Melihat data guru, data siswa, data kelas, dan database nilai siswa.

    5. Logout.

  4. Wakasek Kurikulum

    1. Melakukan login sebagai wakasek kurikulum.

    2. Menampilkan pilihan menu untuk wakasek kurikulum.

    3. Melihat data guru, data siswa, data kelas, dan database nilai siswa

    4. Logout.

Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan diatas terdapat :

  1. system yang mencakup seluruh aktifitas usulan pada sistem aplikasi pengolahan nilai rapor.

  2. 4 actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin, guru mata pelajaran, wali kelas, dan wakasek kurikulum.

  3. 12 use case yang akan dilakukan oleh actor-actor.


Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

  1. Activity Diagram Sistem yang Diusulkan Pada Admin

    Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan Pada Admin

    Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan Pada Admin diatas terdapat :

    1. 1 initial node, yaiut objek yang diawali.

    2. 11 action, yaiutu state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. 1 final state, yaitu objek yang diakhiri.

  2. Activity Diagram Sistem yang Diusulkan Pada Guru Mata

    Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan Pada Guru Mata Pelajaran

    Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan Pada Guru Mata Pelajaran diatas terdapat :

      1. 1 initial node, yaiut objek yang diawali.

      2. 8 action, yaiutu state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

      3. 1 final state, yaitu objek yang diakhiri.

  3. Activity Diagram Sistem yang Diusulkan Pada Wali Kelas

    Gambar 4.4 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan Pada

Wali Kelas

Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan Pada Wali Kelas diatas terdapat :

    1. 1 initial node, yaiut objek yang diawali.

    2. 8 action, yaiutu state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. 1 final state, yaitu objek yang diakhiri.

  1. Activity Diagram Sistem yang Diusulkan Pada Wakasek Kurikulum

    Gambar 4.5 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan Pada Wakasek Kurikulum

    Berdasarkan Gambar 4.5 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan Pada Wakasek Kurikulum diatas terdapat :

    1. 1 initial node, yaiut objek yang diawali.

    2. 7 action, yaiutu state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. 1 final state, yaitu objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

  1. Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan Pada Admin

    Gambar 4.6 Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

    Pada Admin

    Berdasarkan Gambar 4.6 Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan Pada Admin diatas terdapat :

    1. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin.

    2. 7 lifeline, yaitu login sistem, data guru, data siswa, data kelas, data ekskul, database nilai, dan database.

    3. 33 message yang merupakan urutan kegiatan.

  2. Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan Pada Guru Mata Pelajaran

    Gambar 4.7 Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan Pada

Guru Mata Pelajaran

Berdasarkan Gambar 4.7 Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan Pada Guru Mata Pelajaran diatas terdapat :

    1. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu guru mata pelajaran.

    2. 7 lifeline, yaitu login sistem, nilai siswa, data guru, data siswa, data kelas, database nilai, dan database.

    3. 16 message yang merupakan urutan kegiatan.

  1. Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan Pada Wali Kelas

    Gambar 4.8 Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan Pada

    Wali Kelas

    Berdasarkan Gambar 4.8 Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan Pada Wali Kelas diatas terdapat :

    1. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu wali kelas.

    2. 7 lifeline, yaitu login sistem, rapor, data guru, data siswa, data kelas, database nilai, dan database.

    3. 14 message yang merupakan urutan kegiatan.

  2. Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan Pada Wakasek Kurikulum

    Gambar 4.9 Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan Pada Wakasek Kurikulum

    Berdasarkan Gambar 4.9 Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan Pada Wakasek Kurikulum diatas terdapat :

    1. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu wakasek kurikulum.

    2. 6 lifeline, yaitu login sistem, data guru, data siswa, data kelas, database nilai, dan database.

    3. 11 message yang merupakan urutan kegiatan.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

No Sistem Berjalan Sistem Usulan

  1. Guru mata pelajaran menginput nilai siswa ke dalam file Microsoft Office Excel. Guru mata pelajaran menginput nilai siswa lansung ke dalam sistem.

  2. Nilai siswa direkap dan diolah oleh panitia ujian. Nilai siswa secara otomatis direkap dan diolah oleh sistem.

  3. Wali kelas menjemput rapor siswa ke panitia ujian. Wali kelas dapat mencetak rapor siswa dari mana saja menggunakana komputer melalui jaringan internet.

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Pada Sistem Pengolahan Nilai Siswa

Rancangan Basis Data

Class Diagram

Diagram Kelas (class diagram) sangat membantu dalam visualisasi kelas dari suatu sistem. Hal ini disebabkan karena class adalah deskripsi kelompok objek-objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Disamping itu class diagram bisa memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class-class yang ada dan relasinya satu dengan yang lain. Berikut ini adalah Class Diagram Sistem Aplikasi Nilai Rapor Siswa SMA Negeri 10 Tangerang yang diusulkan.

Gambar 4.10 Class Diagram Sistem yang Diusulkan

Spesifikasi Basis Data

  1. Nama File : administrator

    Media : Hardisk

    Isi : (id + kode_admin + nama + username + password

    + status + img)

    Primary Key : id

    Tabel 4.2 Struktur Tabel administrator

  2. Nama File : guru

    Media : Hardisk

    Isi : (id + kode_guru + nip + nama + jk + alamat +

    telepon + username + password + status + img)

    Primary Key : id

    Tabel 4.3 Struktur Tabel guru

  3. Nama File : kelas

    Media : Hardisk

    Isi : (id + kode_kelas + tahun_ajaran + kelas +

    nama_kelas + kode_guru + status)

    Primary Key : id

    Tabel 4.4 Struktur Tabel kelas

  4. Nama File : kelas_siswa

    Media : Hardisk

    Isi : (id + kode_kelas + kode_jurusan + kode_siswa +

    jurusan)

    Primary Key : id

    Tabel 4.5 Struktur Tabel kelas_siswa

  5. Nama File : nilai

    Media : Hardisk

    Isi : (id + semester + kode_pelajaran + kode_guru + kode_kelas + kode_siswa + nilai_kd1 + nilai_kd2 + nilai_kd3 + nilai_kd4 + nilai_kd5 + nilai_kd6 + nilai_tg1 + nilai_tg2 + nilai_tg3 + nilai_tg4 + nilai_ts + nilai_as + nilai_pt1 + nilai_pj1 + nilai_pp1 + nilai_pt2 + nilai_pj2 + nilai_pp2 + nilai_spiritual + nilai_sosial)

    Primary Key : id

    Tabel 4.6 Struktur Tabel nilai

  6. Nama File : pelajaran

    Media : Hardisk

    Isi : (id + kode_pelajaran + nama + keterangan)

    Primary Key : id

    No. Nama Field Type Data Field Size Keterangan

    Tabel 4.7 Struktur Tabel pelajaran

  7. Nama File : pemberitahuan

    Media : Hardisk

    Isi : (id + text + status + datetime)

    Primary Key : id

    Tabel 4.8 Struktur Tabel pemberitahuan

  8. Nama File : siswa

    Media : Hardisk

    Isi : (id + kode_siswa + nis + nisn + nama + status + img)

    Primary Key : id

    Tabel 4.9 Struktur Tabel siswa

Flowchart Sistem yang Diusulkan


Gambar 4.11 Flowchart Sistem yang Diusulkan

Rancangan Prototype


Gambar 4.12 Prototype Halaman Login


Gambar 4.13 Prototype Dashboard Pada Admin


Gambar 4.14 Prototype Data Siswa Pada Admin


Gambar 4.15 Prototype Input Data Siswa Pada Admin

Tampilan Layar

Gambar 4.16 Tampilan Halaman Login


Gambar 4.17 Tampilan Halaman Dashboard


Gambar 4.18 Tampilan Halaman Tabel Siswa Pada Admin

Gambar 4.19 Tampilan Halaman Input Siswa Pada Admin

Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Aplikasi pengolahan nilai rapor siswa ini dijalankan menggunakan komputer dengan spesifikasi perangkat keras (hardware) sebagai berikut :

  1. Processor : Intel Core i5

  2. Monitor : LCD 16”

  3. Mouse : USB

  4. Keyboard : USB

  5. RAM : 2 GB

  6. Harddisk : 500 GB

  7. Printer : Inkjet

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Aplikasi pengolahan nilai rapor siswa ini dijalankan menggunakan komputer dengan spesifikasi perangkat lunak (software) sebagai berikut :

  1. Microsoft Windows 7 Ultimate

  2. Web Browser : Mozila Firefox, Google Chrome, dll.

  3. Adobe Reader XI

Hak Akses

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Yang mempunyai hak akses terhadap aplikasi pengolohan nilai rapor siswa ini adalah administrator, guru mata pelajaran, wali kelas, dan wakasek kurikulum.

Testing

Untuk tahap pengujian peneliti menggunakan metode Black Box testing. Metode Black Box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box testing pada sistem pengolahan nilai siswa :

Tabel 4.10 Pengujian BlackBox Testing

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan Black Box testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada sistem seperti yang telah dilakukan pada tabel diatas, maka jika input yang diberikan salah atau tidak sesuai dengan yang diharapkan, sistem akan menampilkan pesan yang dapat membantu pengguna dalam mengatahui kesalahannya. Dan jika input yang diberikan sudah benar maka sistem akan berhasil di proses dan melanjutkan ke proses selanjutnya sesuai yang diinginkan.

Time Schedule

Tabel 4.11 Time Schedule

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang digunakan peneliti selama menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Aplikasi Pengolahan Nilai Rapor Siswa Berbasis Web Dengan Multiuser Pada SMA Negeri 10 Tangerang”.

Tabel 4.12 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari sistem pengolohan nilai rapor siswa pada SMA Negeri 10 Tangerang yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka peneliti dapat menyimpulkan :

  1. Sistem pengolahan nilai rapor siswa yang berjalan pada SMA Negeri 10 Tangerang belum berjalan dengan efektif dan efisien, hal ini dikarenakan proses penginputan dan pengolahan nilai siswa hanya memanfaatkan aplikasi Microsoft Office Excel, dimana data nilai siswa tidak terintegrasi dengan baik, sehingga masih diperlukannya kagiatan manual dalam perekapan dan pengolahan nilai siswa. Selain itu nilai yang sudah di input kedalam file Microsoft Office Excel oleh guru mata pelajaran, diserahkan kepada panitia ujian dengan mengantarkan ke ruang panitia ujian menggunakan media flashdisk, yang kemudian setelah dilakukan perekapan dan pengolahan nilai siswa oleh panitia ujian, dilakukan penjemputan rapor oleh wali kelas.

  2. Agar sistem pengolahan nilai rapor siswa berjalan lebih baik lagi, maka perlu dirancang sebuah sistem aplikasi pengolahan nilai rapor siswa berbasis web dengan multiuser.

  3. Dengan adanya sistem aplikasi pengolahan nilai rapor siswa berbasis web dengan multiuser, guru mata pelajaran dapat lansung menginput nilai siswa ke dalam sistem dan wali kelas dapat mengakses nilai/rapor siswa dari mana saja dan kapan saja menggunakan komputer melalui jaringan internet, tidak terjadi lagi proses penjemputan dan pengantaran file nilai siswa. Selain itu nilai sudah direkap dan diolah secara otomatis oleh sistem karena data nilai siswa sudah terintegrasi dengan baik.

Saran

Saran yang dapat peneliti berikan setelah dilakukannya perancangan sistem aplikasi yang baru ini agar berjalan dengan baik adalah :

  1. Perlunya dilakukan pelatihan atau training terhadap user yang terlibat dengan sistem agar nantinya tidak terjadi kebingungan atau kesalahan dalam menggunakan sistem.

  2. Perlunya dilakukan monitoring terhadap sistem untuk mengetahui kekurangan atau kesalahan-kesalahan fungsi sistem sebagai acuan pengembangan sistem di kemudian hari.

Contributors

Rezki nanda, Rezkinanda