SI1221473055

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN PROGRAM DOKUMENTER MUSIK

CHAMBER TELEVISI DIGITAL PADA PT. MATA

AIR INSPIRASI (SWARNA FMTV)

JAKARTA SELATAN

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1221473055
NAMA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN PROGRAM DOKUMENTER MUSIK

CHAMBER TELEVISI DIGITAL PADA PT. MATA

AIR INSPIRASI (SWARNA FMTV)

JAKARTA SELATAN

Disusun Oleh :

NIM
: 1221473055
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, September 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom.)
NIP : 000594
       
NIP : 001405


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN PROGRAM DOKUMENTER MUSIK

CHAMBER TELEVISI DIGITAL PADA PT. MATA

AIR INSPIRASI (SWARNA FMTV)

JAKARTA SELATAN

Dibuat Oleh :

NIM
: 1221473055
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Lusyani Sunarya, S.Sn, M.Si)
   
(M. Rachman Mulyandi, SE, MAB.)
NID : 06124
   
NID : 11012

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN PROGRAM DOKUMENTER MUSIK

CHAMBER TELEVISI DIGITAL PADA PT. MATA

AIR INSPIRASI (SWARNA FMTV)

JAKARTA SELATAN

Dibuat Oleh :

NIM
: 1221473055
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN PROGRAM DOKUMENTER MUSIK

CHAMBER TELEVISI DIGITAL PADA PT. MATA

AIR INSPIRASI (SWARNA FMTV)

JAKARTA SELATAN

Disusun Oleh :

NIM
: 1221473055
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 


 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, September 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1221473055

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

Progress in Technology can not be denied, that Many Companies Competing for review Become a reputed Company in Indonesia, plus WITH presence of the Free Market asia And Progress AT field of broadcasting, Proven with many Television newly Yang sprung And Ready for a review of competing Become Best Television in Indonesia , both from terrestrial television and digital television. PT. Spring Inspiration (Swarna FMTV) When ON Moving Singer digital television content. Impressions Already earlier in Swarna FMTV ADA Namely TYPE talk show program content, current affairs, video clips, features, and yet has a documentary program content. Objective singer is inviting 'people, especially chamber music lovers to review utilizing Suropati Park as a place exercise the musical artist. This chamber music Yang will be presented for review by Swarna FMTV Charge Operating documentary television program. Music Singer space previously had been presented by television stations hearts Forms of soft news, Dan Singer will Lifted Research ON MORE ABOUT detailed documentary Form hearts music room. Research Methodology Used hearts Singer is a problem Data Analysis, collection, analysis of media design, and concept Media Production (KPM). Through the design of documentary video music hall singer can be expected that the appeal of Being helpful and Share hearts convey information society Regarding relates THINGS WITH chamber music, achieving market targets hearts improve the presentation of Interest 'community to review watch Swarna FMTV Program Content.

Kata kunci : Video Documentary, Media, Music Chamber.

ABSTRAKSI

Kemajuan dibidang teknologi tidak dapat dipungkiri, bahwa banyak perusahaan yang bersaing untuk menjadi perusahaan ternama di Indonesia, ditambah dengan hadirnya pasar bebas asia dan kemajuan pada bidang broadcasting, terbukti dengan banyaknya stasiun televisi baru yang bermunculan dan siap untuk bersaing menjadi televisi terbaik di Indonesia, baik dari televisi teresterial maupun televisi digital. PT. Mata Air Inspirasi (SWARNA FMTV) saat ini bergerak pada konten televisi digital. Tayangan yang sudah ada sebelumnya di SWARNA FMTV yaitu jenis konten program talkshow, current affair, video clip, feature, dan belum mempunyai konten program dokumenter. Tujuan Penelitian ini adalah mengajak masyarakat khususnya para pecinta musik chamber untuk memanfaatkan taman suropati sebagai tempat latihan para seniman musik. Musik chamber inilah yang akan di sajikan oleh SWARNA FMTV untuk mengisi jenis program televisi dokumenter. Musik chamber ini sebelumnya sudah disajikan oleh station televisi dalam bentuk soft news, dan pada penelitian ini akan mengangkat lebih detail tentang musik chamber dalam bentuk dokumenter. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa permasalahan, pengumpulan data, analisa perancangan media, dan konsep Produksi Media (KPM). Melalui perancangan video dokumenter musik chamber ini diharapkan agar dapat menjadi daya tarik dan bermanfaat bagi masyarakat dalam menyampaikan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan musik chamber, mencapai target pasar dalam meningkatkan presentasi minat masyarakat untuk menonton konten program SWARNA FMTV.

Kata kunci : Video Dokumenter, Media, Musik Chamber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “PERANCANGAN PROGRAM DOKUMENTER MUSIK CHAMBER TELEVISI DIGITAL PADA PT. MATA AIR INSPIRASI (SWARNA FMTV)”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Penulisan Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting di Perguruan Tinggi Raharja. Dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan , bantuan nasihat, dan saran serta kerjasama dari berbagai pihak, khususnya pembimbing, segala hambatan tersebut akhirnya diatasi dengan baik.

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi materil, moril maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

</div>
  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom. selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Ibu Lusyani Sunarya, S.Sn.,M.Si., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  5. Bapak M. Rachman Mulyandi, SE, MAB., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  6. Bapak Handi Hastapradja selaku Stakeholder PT. Mata Air Inspirasi (SWARNA FMTV) yang telah memberikan banyak masukan dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.
  7. Bapak Franstober Manalu yang telah memberikan pengetahuan universal tentang membuat sebuah konten program yang sangat bermanfaat bagi penulis dan masukan yang sangat membuat motivasi bagi penulis.
  8. Seluruh dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis.
  9. Seluruh staff dan karyawan SWARNA FMTV.
  10. Bapak Wahyu Hidayat, S.I.Kom yang telah mengajarkan penulis cara belajar pertama untuk menjadi juru kamera.
  11. Papah, Mamah, mas Ricky dan mas Rendhy serta keluarga besar yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, semangat, dukungan moril dan materil serta doa untuk keberhasilan penulis.
  12. Ade Novi beserta keluarga, yang selalu ada untuk memberikan perhatian, semangat dan masukan dalam menyelesaikan penulisan Laporan Skripsi ini.
  13. Ardi, Jalu, Isna, iqbal, Rizal, Rara, Hadid dan seluruh sahabat yang sudah memberikan dukungan dalam menyelesaikan penulisan Laporan Skripsi ini.
  14. Teman-teman mahasiswa yang telah memberikan dukungan.
  15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun.

Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.

Tangerang, September 2016
Ray Tri Nugroho
NIM. 1221473055

Daftar isi

DAFTAR TABEL

 

Tabel 3.1 Program Acara Pada SWARNA FMTV

Tabel 3.2 Tabel Produk

Tabel 3.3 Kondisi Pesaing

Tabel 3.4 Budget Produksi Media

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Script Writing

Tabel 4.2 Rundown

Tabel 4.3 Susunan Crew and Talent

Tabel 4.4 Time Schedule Perancangan Program Dokumenter Musik Chamber

Tabel 4.5 Anggaran Biaya Produksi

DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 2.1 Tampilan Awal Project di Adobe After Effect Pro CC

Gambar 2.2 Tampilan Awal Project di Adobe Premiere Pro CC

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SWARNA FMTV

Gambar 4.1 Tahap Preproduction

Gambar 4.2 timelapse patung bunderan HI

Gambar 4.3 Suasana Kota Jakarta

Gambar 4.4 Suasana Aktivitas Bunderan HI Pada Hari Minggu

Gambar 4.5 Wawancara Narasumber

Gambar 4.6 Suasana Taman Suropati

Gambar 4.7 Suasana Orang Sedang Olahraga Yoga

Gambar 4.8 Patung - Patung Yang Ada di Taman Suropati

Gambar 4.9 Video Klip On The Spot Musik Chamber

Gambar 4.10 Anak - Anak Sedang Mempersiapkan Alat Musik

Gambar 4.11 Timelapse Awan Patung Kuda Taman Suropati

Gambar 4.12 Tulisan Taman Suropati

Gambar 4.13 Not Musik

Gambar 4.14 Wawancara Orang Tua Peserta Musik Chamber

Gambar 4.15 Suasana Keseluruhan Peserta Latihan

Gambar 4.16 Not Biola

Gambar 4.17 Anak Balita Sedang Latihan Biola dengan Ibunya

Gambar 4.18 Remaja Bermain Alat Musik Flood

Gambar 4.19 Wawancara Akhir Narasumber

Gambar 4.20 Suasana Anak - Anak Sedang Latihan Biola

Gambar 4.21 Video Klip On The Spot Musik Chamber

Gambar 4.22 Canon 60D

Gambar 4.23 Canon 7D

Gambar 4.24 Sony Z7 HVR

Gambar 4.25 Boom Mic

Gambar 4.26 Tripod

Gambar 4.27 Tahap Production

Gambar 4.28 timelapse patung bunderan HI

Gambar 4.29 Suasana Kota Jakarta

Gambar 4.30 Suasana Aktivitas Bunderan HI Pada Hari Minggu

Gambar 4.31 Wawancara Narasumber

Gambar 4.32 Suasana Taman Suropati

Gambar 4.33 Suasana Orang Sedang Olahraga Yoga

Gambar 4.34 Patung - Patung Yang Ada di Taman Suropati

Gambar 4.35 Video Klip On The Spot Musik Chamber

Gambar 4.36 Anak - Anak Sedang Mempersiapkan Alat Musik

Gambar 4.37 Timelapse Awan Patung Kuda Taman Suropati

Gambar 4.38 Tulisan Taman Suropati

Gambar 4.39 Not Musik

Gambar 4.40 Wawancara Orang Tua Peserta Musik Chamber

Gambar 4.41 Suasana Keseluruhan Peserta Latihan

Gambar 4.42 Not Biola

Gambar 4.43 Anak Balita Sedang Latihan Biola dengan Ibunya

Gambar 4.44 Remaja Bermain Alat Musik Flood

Gambar 4.45 Wawancara Akhir Narasumber

Gambar 4.46 Suasana Anak - Anak Sedang Latihan Biola

Gambar 4.47 Video Klip On The Spot Musik Chamber

Gambar 4.48 Postproduction

 


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam era globalisasi informasi saat ini, hal ini bertanda dengan cepat seseorang bisa berkomunikasi dan mendapatkan informasi dari berbagai belahan bumi manapun. Sejak akhir tahun 1980-an siaran TV di beberapa Negara sudah berkembang ke seluruh pelosok dunia melalui jaringan satelit. Masyarakat dari berbagai belahan dunia dapat menyaksikan secara langsung peristiwa-peristiwa yang terjadi di berbagai Negara. Semua hal tersebut dipacu oleh perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang begitu cepat.

Teknologi digital memiliki kemajuan yang telah menyebabkan perangkat tertentu dalam industri kreatif, yaitu siaran TV yang bekerja dengan teknologi analog secara bertahap digantikan oleh tools yang bekerja dengan teknologi digital, misalnya alat perekam, kamera video, dan perangkat pengeditan (perangkat editing). Hal tersebut dilakukan, atas pertimbangan teknis karena adanya beberapa keunggulan penggunaan teknologi digital, yakni tidak terjadinya penurunan kualitas jaringan walaupun telah dilakukan berbagai upaya manipulasi terhadap jaringan itu sendiri. Teknologi digital terkait erat dengan teknologi yang digunakan dalam dunia komputer (teknologi informasi). Manfaat yang sangat berarti dalam penggunaan teknologi digital ialah menghemat penggunaan lebar pita (bandwidth) spektrum frekuensi radio karena adanya teknik kompresi terhadap jaringan tersebut.

Pada perkembangan ini, media informasi lebih mengarah kepada era digital yang dibutuhkan pada PT. Mata Air Inspirasi (SWARNA FMTV). Adapun lokasi perusahaan tersebut berada di Jl. H. Midar, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 12310.

SWARNA FMTV merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pertelevisian digital yang dibutuhkan untuk memberikan informasi dan hiburan kepada masyarakat. Lembaga ini dipimpin oleh Erry Farid, M.I.Kom selaku CEO SWARNA FMTV.

Saat ini SWARNA FMTV, memberikan informasi kepada masyarakat dalam bentuk program televisi, diantaranya Teen Hits Update, Bengkel Sinema, Paramesuara, Layar Sinema, dan salah satunya Musik Chamber. Tayangan yang sudah ada di SWARNA FMTV yaitu jenis program talkshow, current affair, video clip, feature, dan belum mempunyai program dokumenter. Musik chamber inilah yang akan di sajikan oleh SWARNA FMTV untuk mengisi jenis program televisi dokumenter. Musik chamber ini sebelumnya sudah disajikan oleh station televisi dalam bentuk soft news, dan penulis akan mengangkat lebih detail tentang musik chamber ini dalam bentuk dokumenter. Musik chamber adalah suatu bentuk pertunjukan musik secara langsung di hadapan sejumlah penonton dalam ruangan tertentu.

Musik chamber merupakan sebuah komunitas musik yang peduli terhadap musik bangsa Indonesia. Berlandaskan cita-cita dan harapan untuk membangkitkan budaya Indonesia, sebagai tanda penghormatan dan kecintaan pada ibu pertiwi. Musik chamber bertempat di Taman Suropati Menteng Jakarta Pusat.

Media informasi sendiri saat ini memiliki perkembangan yang sangat pesat, kebutuhan mengenai informasi akan terus bertambah sesuai perkembangan zaman. Agar dapat menyampaikan informasi program baru yang diluncurkan oleh SWARNA FMTV yaitu mengenai video dokumenter musik chamber yang efektif setidaknya harus mempunyai sarana media untuk dapat menunjang efektivitas dalam proses komunikasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan.

Dengan adanya program baru yang diluncurkan oleh SWARNA FMTV, berharap agar dapat menghibur masyarakat melalui video dokumenter musik chamber. Dengan menggunakan video dokumenter tersebut diharapkan dapat memberikan bentuk informasi yang lebih menarik dan dapat diterima khususnya oleh masyarakat.

Menurut Penney (2012 : 73), Suatu jenis film yang melakukan interpretasi terhadap subyek dan latar belakang yang nyata. Terkadang istilah ini digunakan secara luas untuk memperlihatkan aspek realistiknya dibandingkan pada film-film cerita konvensional. Namun istilah ini juga telah menjadi sempit karena seringkali hanya menyajikan rangkaian gambar dengan narasi dan soundtrack dari kehidupan nyata.

Menurut Konigsberg (2011 : 103)[21], Sebuah film yang berkaitan langsung dengan suatu fakta dan non-fiksi yang berusaha untuk menyampaikan kenyataan dan bukan sebuah kenyataan yang direkayasa. Film-film seperti ini peduli terhadap perilaku masyarakat, suatu tempat atau suatu aktivitas.

Membuat video dokumenter yang menarik didalamnya terdapat beberapa efek grafis yang dibuat agar menjadi daya tarik tersendiri, serta didukung oleh audio yang tepat sehingga masyarakat menjadi terbawa suasana yang terdapat di dalam video dokumenter tersebut.

Dari hal tersebut, penulis mencoba mengambil tema dalam skripsi ini dengan judul : “Perancangan Program Dokumenter Musik Chamber Televisi Digital Pada PT. Mata Air Inspirasi (SWARNA FMTV) Jakarta Selatan”.

Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang yang disampaikan, penulis dapat merumuskan beberapa pertanyaan yang menjadi permasalahan pada musik chamber di taman suropati yaitu, sebagai berikut :

  1. Media apa yang digunakan untuk menginformasikan tentang musik chamber pada PT. Mata Air Inspirasi (Swarna FMTV)?

  2. Bagaimana merancang sebuah video dokumenter yang bermanfaat dan menarik perhatian audience?

  3. Target seperti apa yang akan dicapai melalui perancangan video dokumenter musik chamber?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar ruang lingkup penelitian skripsi ini lebih terarah, penulis hanya membatasi masalah yang akan dibahas yaitu Perancangan Video Dokumenter meliputi profil Taman Suropati, serta musik chamber.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengimplementasikan rancangan media yang efektif, dalam menginformasikan video dokumenter musik chamber kepada masyarakat.

  2. Untuk merancang media video dokumenter agar menjadi daya tarik dan bermanfaat bagi masyarakat dalam menyampaikan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dalam musik chamber.

  3. Untuk mencapai Target PT. Mata Air Inspirasi (Swarna FMTV) dalam hal perancangan program dokumenter musik chamber televisi digital dengan menginformasikan dan mengajak masyarakat khususnya para pecinta musik chamber untuk memanfaatkan taman suropati sebagai tempat latihan para seniman musik.

Manfaat Penelitian

  1. Dengan menggunakan media video dokumenter, masyarakat akan mendapatkan informasi lebih jelas tentang Musik Chamber, serta memahami dan tertarik untuk bergabung di Musik Chamber Taman Suropati.

  2. Sebagai media penunjang informasi untuk menarik minat masyarakat terhadap Musik Chamber.

  3. Melalui perancangan media video dokumenter ini diharapkan dapat meningkatkan kegiatan masyarakat, serta meningkatkan image Musik Chamber.

Metodologi Penelitian

Untuk mendapatkan dan melengkapi data yang diperlukan dalam penulisan laporan skripsi terkait dengan perancangan video dokumenter ini, penulis menggunakan beberapa metode. Berikut metode yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut :

Metode Analisa Permasalahan

Analisa permasalahan diperoleh pada saat penulis melakukan pertemuan dengan stakeholder pada SWARNA FMTV pada tanggal 22 Februari 2016 yaitu dengan Bapak Handi Hastapraja, S.I.Kom sebagai Head Production yang bertempat di Jl. H. Midar, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 12310.

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

    Observasi dilakukan untuk pengambilan data yang diperlukan untuk perancangan video dokumenter melalui pengamatan dan membuat pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang telah diteliti dengan tujuan secara langsung pada SWARNA FMTV.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara bertatap muka langsung dengan stake holder yaitu Bpk Handi Hastapraja, S.I.Kom, untuk memperoleh informasi yang lebih jelas dan gambaran mengenai media penunjang video dokumenter seperti apa yang diinginkan oleh SWARNA FMTV.

  3. Studi Pustaka

    Studi pustaka adalah pengumpulan data–data berupa teori, mempelajari dan memahami buku–buku yang berkaitan dengan topik penelitian. Penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akurat berdasarkan pada buku-buku, jurnal, dan media tertulis lain yang berkaitan dengan penulisan laporan skripsi konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB), sebagai panduan secara teoritis.

Metode Analisa Perancangan Media

Media video dokumenter yang dibutuhkan oleh SWARNA FMTV, akan diproduksi dengan menggunakan software grafis komputer diantaranya : Adobe Premiere Pro CC, Adobe After Effect Pro CC, dan Adobe Illustrator Pro CC.

Metode Konsep Produksi Media

Akan disampaikan tahapan-tahapan proses konsep produksi media yaitu :

  1. Praproduksi

  2. Produksi

  3. Pasca Produksi

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Laporan Skripsi ini terbagi menjadi beberapa bagian dengan disertakan sistematika penyampaiannya, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan tentang Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam laporan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan tentang konsep dan teori dasar yang melandasi permasalahan penelitian dan menjadi acuan penulisan sesuai dengan topik perancangan yang dibuat dalam penyusunan laporan skripsi, yang meliputi konsep dasar teori umum, konsep dasar teori khusus, dan literature review.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Pada bab ini berisikan tentang Gambaran Umum Tentang Obyek yang diteliti, meliputi Sejarah Singkat, Struktur Organisasi, Visi dan Misi Perusahaan, Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab, Informasi Tentang Produk, Market Analisis, Potensial Market, Segmentasi Pemasaran, Tujuan Pemasaran, Stratregi Pemasaran, Budget Produksi Media, Konfigurasi Hardware, dan Elisitasi..

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA

Bab ini berisi tentang Pra Produksi, Produksi yang terdiri dari : Perancangan Multimedia, Perencanaan Audio, Perecanaan Visual, dan Pasca Produksi.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan tentang Kesimpulan, Saran, dan Kesan yang diberikan penulis kepada Perusahaan sebagai pemecahan masalah dalam perancangan yang telah dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil laporan skripsi.

DAFTAR LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran – lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Menurut Soepadmo (2013:10) [1], Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

Menurut Subhan (2012:109) [2], Perancangan adalah pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisa sistem.

Dari beberapa pendapat ahli, dapat disimpulkan bahwa perancangan yaitu tahap awal yang harus dilakukan saat akan membuat sebuah karya yang didalamnya terdapat naskah scene satu ke scene yang lain, storyboard untuk menggambarkan alur gambar dalam frame kamera suatu project dari scene satu ke scene yang lainnya untuk kebutuhan seorang director dan cameraman..

Proses Perancangan Secara Umum

  1. Persiapan Data
    Menurut Sunarya (2013 : 81) [3], data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol – simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah dan seleksi, apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Data bisa berupa data informatif atau data estesis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data estesis bisa berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang. Untuk desain menggunakan komputer, data harus dalam format digital atau file, oleh karena itu peralatan yang diperlukan untuk merubah data analog ke digital seperti scanner, kamera digital akan sangat membantu.
  2. Ide
    Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.
  3. Konsep
    Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan - tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.
  4. Media
    Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.
  5. Visualisasi
    Yang dimaksud visualisasi disini adalah sebuah penjabaran yang berasal dari sebuah konsep kedalam bentuk visual. Visualisasi sangat erat kaitannya dengan pemilihan warna, layout sampai finishing. Hasil akhir yang didapat dari proses ini adalah sebuah visualisasi desain yang sesuai dengan kemauan klien.
  6. Produksi
    Setelah visualisasi selesai dan disetujui oleh klien, maka proses terakhir yang diperlukan adalah proses produksi. Tujuannya adalah agar hasil visualisasi tersebut dapat dipergunakan sebagaimana tujuan awalnya. Apakah sebagai media cetak, media elektronik atau media luar ruang. Proses produksi memang tidak dilakukan oleh seorang desainer tetapi desainer yang baik diharuskan untuk memahami sebuah proses produksi, agar hasil visualisasinya sesuai dengan apa yang diinginkan.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Informasi

Menurut Amin, dkk (2012:72) [4], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.

Menurut Maimunah dkk (2012:284) [5], ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan informasi adalah sebuah data yang telah diolah dan dirangkum menjadi dalam satu kesatuan dan akan di berikan kepada penerimanya.

Jenis - Jenis Informasi

Menurut O’Brien (2012 : 15) [6], jenis – jenis informasi dijelaskan sebagai berikut:

  1. Informasi Manajerial
    Informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.
  2. Sumber Informasi
    Sumber informasi dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan – kegiatan manajerial tingkat atas.
  3. Informasi Rutinitas
    Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.
  4. Infomasi Fisik
    Informasi fisik dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksanaan yang secara bersama – sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:37) [7], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

  1. Mudah Diperoleh
  2. Luas dan Lengkap
  3. Ketelitian
  4. Kecocokan
  5. Ketepatan Waktu
  6. Kejelasan
  7. Keluwesan
  8. Dapat Dibuktikan
  9. Tidak Ada Prasangka
  10. Dapat Diukur

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Menurut Maimunah (2012 : 284) [5], Media adalah sarana untuk menyimpan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto.

Menurut Desrianti (2012 : 133) [8], Media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Pengertian media yang diberikan AECT (Association for education communication and tecnology) ini menunjukkan bahwa istilah ”media” memiliki makna yang sangat umum.

Dapat disimpulkan bahwa media adalah sarana dalam berbagai unsur komunikasi grafis untuk menyampaikan informasi kepada public yang berupa media cetak maupun media visual.

Alternatif Media

Menurut Supriyono (2011:136) [9],Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruangan, media dalam ruangan, media lini atas, dan media lini bawah.

  1. Media Cetak
    Yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan – pesan dengan jumlah kata, gambar, atau foto baik dalam tata warna maupun hitam putih. Jenis – jenis media cetak terdiri atas surat kabar, buku profile, majalah, tabloid, brosur, dan lain – lain.
  2. Media Elektronik
    Yaitu media dengan teknologi dan hanya bisa digunakan bila ada transmisi siaran. Bentuk – bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsorship, iklan partisipasi (disisipkan ditengah – tengah film atau acara), pengumuman acara, iklan layanan masyarakat, dan lain – lain. Jenis – jenis media elektronik terdiri atas televisi dan radio.
  3. Media Lini Atas
    Yaitu aktifitas promosi yang biasanya dilakukan oleh manajemen pusat sebagai upaya membentuk brand image perusahaan sesuai yang diinginkan. Contoh : iklan di Televisi dengan berbagai versi. Sifat media lini atas adalah merupakan media ‘tak langsung’ yang mengenai audience, karena sifatnya yang terbatas pada penerimaan audience.
  4. Media Lini Bawah
    Yaitu segala aktifitas promosi yang dilakukan di tingkat retail/konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen supaya tertarik dengan produk yang dipromosikan. Contoh : event, program bonus/hadiah, pembinaan konsumen dan lain-lain.
  5. Media Luar Ruangan
    Yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasang ditempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di pagar tembok, bis, gedung dan sebagainya. Contoh : banner, spanduk, umbul-umbul, neon sign, neon box, baliho, mobil box, billboard.
  6. Media Dalam Ruangan
    Yaitu media iklan yang biasanya berukuran kecil atau sedang yang dapat di gunakan dalam ruangan. Contoh  : design gantung, Etalase (windows display), floor stand, point of purchase.

Menurut Yi dkk (2016 : 45-56) [10], “The demand on fast H-264 video processing technology is highly increasing since the electronics devices with encoding. Transmission, and decoding high-resolution video are becoming popular in the concumer market. In this paper, we present a fast H-264 video decoding method by modifying the algorithm dealing with parsing bit-stream of variable-length code (VLC). The key idea of our approach is to reverse the bit order in a fast way throught LUT (Look-Up-Table) in order to reduce the bit pattern extraction time for VLC stream. We demonstrated the speedup by employing the proposed idea for H-264 realtime video encryption application. The experimental results show abaout 11% execution time reduction in the part of video stream parsing function and 3.1% time reduction in the whole video encryption system”.

Teori Khusus

Konsep Dasar Program Siaran Televisi

Pengertian Televisi

Menurut Ilham (2012:255) [11], Televisi adalah alat penangkap siaran bergambar, yang berupa audio visual dan penyiaran videonya secara broadcasting. Istilah ini berasal dari bahasa yunani yaitu tele (jauh) dan vision (melihat), jadi secara harfiah berarti “melihat jauh”, karena pemirsa berada jauh dari studio tv. Televisi dalam zaman modern ini sudah berkembang cukup pesat. Bentuknya pun kini beragam. Dari zaman yang berbentuk tabung hingga sekarang yang berbentuk LCD (Liquid Crystal Display). Televisi adalah media pandang sekaligus media dengar (audio-visual).

Televisi berbeda dengan media cetak yang lebih merupakan media pandang. Setiap orang memandang gambar yang ditayangkan televisi sekaligus mendengar atau mencerna narasi dari gambar tersebut.

Menurut Fachrudin (2015:64) [12], Program siaran televisi adalah bagian dari karya seni pertunjukan para broadcaster. Terdapat dua kategori dalam output produk media televisi yaitu karya artistik dan karya jurnalistik. Keduanya memiliki perbedaan sifat dalam memproduksi suatu siaran. Karya artistik lebih mengutamakan segi seni dan keindahannya, yang format siarannya bisa fiksi atau nonfiksi dan tidak terikat pada struktur yang baku tetapi fleksibel. Konsep produksinya sesuai dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial bisa menjadi inspirasi, adaptasi, modifikasi, bahkan hybridity program. Sedangkan karya jurnalistik harus mengutamakan aktualisasinya, yang isi pesannya faktual dan menggunakan bahasa jurnalistik.

Menurut Wang dkk (2014:6) [13], “We propose two generalized block-diagonalization (BD) schemes for multiple-input multiple-output (MIMO) relay broadcasting systems with no channel state information (CSI) at base station. We first introduce a generalized zero forcing (ZF) scheme that reduces the complexity of the traditional BD scheme. Then the optimal power loading matrix for the proposed scheme is analyzed and the closed-form solution is derived. Furthermore, an enhanced scheme is proposed by employing the minimum-mean-squared-error (MMSE) criterion. Simulation results show that the proposed generalized MMSE scheme outperforms the other schemes and the optimal power loading scheme improves the sum-rate performance efficiently”.

Menurut Fachrudin (2015:67–68) [12], Perancangan dalam memproduksi program televisi merupakan syarat utama untuk menghasilkan program yang fokus, ceritanya nyaman dinikmati, dan proses eksekusinya juga berjalan mulus tanpa hambatan yang berarti.

Menurut Fadda dkk (2015:27) [14], Pada pita UHF kehadiran televisi terestrial digital (DTT). Layanan dapat terungkap dengan mempertimbangkan informasi termasuk dalam database geolocation (GL-DB) jika tersedia, yang menyediakan lokasi tertentu daftar saluran DTT gratis dan maksimum yang diijinkan daya terpancar untuk mengirimkan tanpa gangguan berbahaya bagi pengguna DTT.

Menurut Lahbabi dkk (2015:56) [15], In this paper, we propose a new Scalable Video Coding (SVC) quality-adaptive peer-to-peer television (P2PTV) system executed at the peers and at the network. The quality adaptation mechanisms are developed as follows: on one hand, the Layer Level Initialization (LLI) is used for adapting the video quality with the static resources at the peers in order to avoid long startup times. On the other hand, the Layer Level Adjustment (LLA) is invoked periodically to adjust the SVC layer to the fluctuation of the network conditions with the aim of predicting the possible stalls before their occurrence. Our results demonstrate that our mechanisms allow quickly adapting the video quality to various system changes while providing best Quality of Experience (QoE) that matches current resources of the peer devices and instantaneous throughput available at the network state.

Seluruh kebutuhan unsur – unsur di atas sangat tergantung dari genre atau format program televisi yang akan diproduksi. Penentuan genre program adalah kunci utama untuk mempersiapkan unsur perencanaan kreatif lainnya sehingga ketegasan atas genre program seperti apa yang menjadi pilihan harus disepakati oleh seluruh tim produksi yang terlibat agar fokus pada setiap proses produksi yang akan dilaksanakan.

Jenis Program Televisi

Menurut Morissan (2011:207) [16], program televisi dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Program Informasi
    Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya menambah pengetahuan (informasi) kepada khalayak audience. Dalam hal ini program informasi terbagi menjadi dua bagian yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news).
    1. Berita Keras (Hard News)
      Sebuah berita yang sajiannya berisi tentang segala informasi penting dan menarik yang harus disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang segera untuk diketahui khalayak.
    2. Berita Lunak (Soft News)
      Sebuah program berita yang menyajikan informasi penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Berita yang masuk kategori ini ditayangkan pada satu program tersendiri di luar program berita.
  2. Program Hiburan
    Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audience dalam bentuk musik, cerita dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori ini adalah drama, musik, dan permainan (game).
    1. Infotainment
      Kata “infotainment” merupakan singkatan dari information dan entertainment yang berarti suatu kombinasi sajian siaran informasi dan hiburan atau sajian informasi yang bersifat menghibur. Infotainment merupakan berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity), dan karena sebagian besar dari mereka bekerja pada industri hiburan seperti pemain film/sinetron, penyanyi, dan sebagainya, maka berita mengenai mereka disebut juga dengan infotainment Morissan

Menurut Ali dkk (2014) [17], “Youth is almost 60 percent in Pakistan, who can play a vital role in the progress of the country especially political participation of youth is very effective for the development. The aim of this study was to investigate the effective role of talk shows in raising political awareness. It has been always pivotal to research, especially in social sciences to study the characters that shape our perception about politics. It was known from the study literature that Talk shows are influence the youth perception and also aware the political awareness. Study was quantitative nature population was selected from the district of Toba Tek Singh. Total sample of 150 respondents were taken through simple random sampling. Data collected from Male and female youth. Questionnaire was use as a tool to collected data. SPSS (statically package for social sciences) was used for data analysis. Statistical analysis Chi-Square secure test was taken to check the relationship between the independent and dependent variables. The finding shows that media is raising awareness about politic among youth, but also there are some misinterpretations prevails there.

Program televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut. Pada saat ini program televisi sudah banyak dan dapat dinikmati. Mulai dari berita hingga hiburan. Program televisi selalu menampilkan beragam tayangan yang menarik dan informasi yang aktual dan terpercaya. Dalam penayangan sebuah acara dalam televisi, harus dengan kaidah yang berlaku. Menarik bagi audience dan tidak melanggar kode etik. Seperti menanyangkan berita atau acara yang kurang pantas di tonton. Dalam hal ini ada berbagai macam program yang disajikan stasiun penyiaran jenis-jenis program terbagi menjadi dua bagian yaitu :

  1. Program Informasi, adalah sebuah program yang menanyangkan informasi dalam format berita maupun acara lainnya. Program informasi juga bertujuan memberikan informasi kepada masyrakat luas tentang kejadian yang sedang terjadi. Adapun 2 tipe berita yang dapat dijelaskan, diantaranya :
    1. Berita Keras adalah berita yang berisi informasi dan harus selalu ditayangkan. Agar masyarakat dapat menikmati informasi yang diberikan. Dalam berita keras ini, sifatnya adalah tayangan langsung dan sesuai denga jadwal yang berlaku di setiap stasiun tv.
    2. Berita Singkat adalah berita yang ditayangkan tidak lebih dari 5 menit. Bertujuan untuk menyampaikan informasi secara cepat dan tepat.
    3. Berita Utama adalah berita yang dibawakan dalam durasi yang cukup panjang. Dalam berita ini, semua cakupan dan kejadian akan di tayangkan dan dikemas lalu di sebarkan kepada masyarakat umum.
    4. Infotainment merupakan berita yang menayangkan seseorang dan menampilkan kegiatan sehari-harinya. Dalam infotainment ini, bersifat berita hiburan.
    5. Feature adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun menarik. Suatu berita singkat yang hanya menyajikan informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa yang diberitakan.
    6. Berita Ringan adalah berita yang bersifat tidak harus selalu ditayangkan. Dalam berita ringan ini berita yang dibawakan adalah taping tetapi ada juga yang bersifat live atau langsung. Dalam berita ringan, informasi yang di bawakan adalah informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
    7. Talk Show adalah acara atau berita yang dibawakan dalam kegiatan seperti tanya jawab dan terdapat narasumber serta di bawakan oleh pembawa acara.
    8. Dokumenter adalah berita yang berisi suatu kegiatan atau aktifitas yang berkaitan dengan suatu kejadian seperti bangunan sejarah atau perjalanan menuju suku pedalaman.
    9. Current Affair adalah program berita yang berisi informasi yang sebelumnya muncul dalam berita utama atau singkat, namun dalam current affair ini berita yang di bawakan akan di kemas dan dibuat secara lengkap dan mendalam.
    10. Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan dan mendalam. Magazine menekankan pada aspek menarik suatu informasi ketimbang aspek pentingnya.
  2. Program Hiburan, Suatu program yang berisi acara hiburan dan kreatifitas yang dibuat dan telah dijadikan dalam sebuah seni karya. Dalam program hiburan ini banyak contohnya, seperti musik, drama ataupun acara olahraga.
    1. Drama
      Drama berasal dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya. Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak. Drama juga berarti risalah, kejadian, atau karangan.
    2. Musik
      Hiburan musik adalah yang paling sering dinikmati oleh masyarakat umum. Musik ini ada yang berupa konser maupun acara lainnya seperti acara amal. Dalam hiburan musik, dapat dilakukan di luar studio atau di dalam studio.
    3. Pertunjukan
      Pertunjukan adalah program hiburan yang selalu disaksikan oleh kebanyakan orang. Dalam pertunjukkan biasanya adalah kegiatan seseorang atau kelompok yang sedang menampilkan keahlian yang menakjubkan. Seperti pertunjukkan sirkus.
    4. Permainan atau Game Show
      Adalah suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu atau kelompok yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Dalam program hiburan ini biasanya masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang bertemakan lomba dan mendapatkan hadiah.

Pengertian Film Dokumenter

Menurut Nugroho (2012:54) [18], Film dokumenter adalah suatu film yang mengandung fakta dan subjektivitas pembuatnya, artinya apa yang kita rekam memang berdasarkan fakta yang ada namun dalam penyajiannya kita juga memasukkan pemikiran – pemikiran kita.

Menurut Beaver (2011:119) [19], Sebuah film non-fiksi. Film Dokumenter biasanya di-shoot di sebuah lokasi nyata, tidak menggunakan aktor dan temanya terfokus pada subyek-subyek seperti sejarah, ilmu pengetahuan, sosial atau lingkungan. Tujuan dasarnya adalah untuk memberi pencerahan, memberi informasi, pendidikan, melakukan persuasi dan memberikan wawasan tentang dunia yang kita tinggali. Selain itu video dokumenter musik chamber ini mampu memberikan hiburan yang menarik bagi masyarakat, sehingga mampu menarik audience untuk dapat menambah aktifitas positif.

Dapat disimpulkan bahwa film dokumenter adalah sebuah karya nyata yang tidak menggunakan aktor dan temanya di ambil dari kisah nyata suatu kejadian baik dari segi sejarah, kehidupan sosial ataupun kehidupan yang ada di lingkungan yang menarik untuk di angkat menjadi sebuah film untuk menyampaikan informasi kepada public yang berupa media audio visual.

Konsep Dasar Video

Pengertian Video

Menurut Desrianti (2012 : 133), Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.

  1. Video Analog
    Video analog mengodekan informasi dengan gambar menvariasikan voltase dan atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum video digital dapat dikategorikan sebagai video analog. Video analog mempunyai dua format, yaitu format elektrik dan format kaset. Video analog dalam format pengodean adalah sebagai berikut :
    1. NTSC
    2. PAL
    3. SECAM

    Sedangkan video analog dalam format elektrik adalah sebagai berikut :

    1. RF
    2. Composite Video
    3. Component Video
    4. RBG

    Dan video analog dalam format kaset adalah sebagai berikut :

    1. Ampex
      <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"VERA (BBC)
    2. U-Matic (Sony)
    3. Betamax (Sony)
    4. Betacam
    5. Betacam SP
    6. VHS (JVC)
    7. S-VHS (JVC)
    8. VHS-C (JVC)
    9. Video 2000 (Philips)
    10. 8mm Tape
    11. Hi8
  2. Video Digital
    Video digital dapat disebut array 3 (tiga) dimensi dari pixel berwarna. 2 (dua) dimensi melayani arah special dari gambar bergerak (horizontal dan vertical) dan 1 (satu) dimensi lainnya akan merepresentasikan domain waktu. Arsitektur video digital tersusun atas sebuah format untuk mengodekan dan memainkan kembali file video dengan computer dan menyertakan sebuah pemutar (player) yang mengenali dan membuka file yang dibuat untuk format tersebut. Berikut ini merupakan video digital dalam format kaset :
    1. D1 (Sony)
    2. D2 (Sony)
    3. D3
    4. D4
    5. D5
    6. Digital Betacam (Sony)
    7. Betacam IMX (Sony)
    8. D-VHS (JVS)
    9. DV
    10. MiniDV
    11. MicroMV
    12. Digital8 (MV)

    Video digital sebenarnya terdiri atas serangkaian gambar digital yang ditampilkan dengan cepat pada kecepatan yang konstan. Dalam konteks video, gambar ini disebut frame. Satuan ukuran untuk menghitung frame rata-rata yang ditampilkan disebut frame per second (FPS). Setiap frame merupakan gambar digital yang terdiri dari raster pixel. Gambar digital akan mempunyai lebar sebanyak W pixel dan tinggi sebanyak H pixel. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa frame size adalah W x H.

Menurut Ayunityas (2011 : 7) [20], video merupakan gabungan gambar – gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan. Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital.

Video dapat disimpulkan sebagai gambar bergerak yang digabung dalam satu waktu dengan kecepatan tertentu dan memiliki alur cerita sehingga menghasilkan sebuah tampilan audio visual yang bisa dipahami.

Format Video

Menurut Hendratman (2012 : 401–403) [21], berbagai format yang sering dipakai dalam video editing, pertelevisian dan multimedia ada sebelas jenis yaitu sebagai berikut :

  1. AVI
    Singkatan dari Audio Video Interleaved. Format media yang dapat menyimpan data gamabar bergerak / video dan suara / audio. AVI dikembangkan oleh Microsoft untuk digunakan pada Operating System Windows. Sebuah file AVI dapat menggunakan bermacam-macam format kompresor / codecs. File AVI tidak mempunyai standar ukuran / resolusi, bitrate, dll sehingga anda bebas mengaturnya.
  2. MOV, QT
    Standar format digital video yang dikembangkan oleh Apple Computer for Macintosh (Mac Os) saingan Microsoft. Namun dapat dijalankan pula di Windows. Namun anda harus menginstal drivernya terlebih dahulu yaitu Quicktime for Windows atau Quicktime Alternative. Salah satu kelebihan format ini adalah adanya codec animation kemampuannya untuk menyimpan Alpha Chanel, sehingga video/render animasi yang dibuat di 3D Studio Max atau After Effects dapat diganti backgroundnya.
  3. MPEG-1
    Standar Internasional untuk kompresi video kualitas sedang / medium, yang dikenal dengan Motion Picture Expert Group (MPEG-1) yang digunakan untuk Video CD/ VCD. Format yang berjaya di tahun 90an sampai awal 2000 ini mempunyai kompresi 50 banding 1 sampai 100 banding 1 sehingga file yang dihasilkan jauh lebih kecil dibnadingkan aslinya yang tanpa kompresi.
  4. MPEG-2
    Pengembangan dari MPEG-1 adalah MPEG-2 sehingga dapat mentransfer data lebih dari 4,5 Mb/s dan bisa digunakan untuk dunia broadcast pertelevisian dan DVD Video. Format MPEG-2 juga mendukung multichannel surround sound seperti PCM, Dolby Digital dan DTS.
  5. ASF
    ASF merupakan singkatan dari Advanced Streaming Format. Format ini khusus dibuat untuk jaringan internet. Dengan demikian video yang dijalankan melalui internet akan berjalan mulus tanpa harus menunggu sampai data selesai diunduh / download. Teknik tersebut disebut steraming . Format ini dikembangkan oleh Microsoft. Penggunaan teknologi ASF ini digunakan pada format video lain seperti Windows Media Audio (WMA) dan Windows Media Video (WMV). ASF juga dapat menyimpan data text / metadata artist, title, album dan genre untuk audio atau sutradara pada file video track seperti file ID3 tags pada MP3 files.
  6. WMV
    WMV adalah singkatan dari Windows Media Video. Format video ini dikembangkan oleh Microsoft. Keuntungan format video ini adalah kompresi yang tinggi dan tanpa banyak mengurangi kualitas video. WMV sama seperti ASF (Advanced Sysytems Format) yang mempunyai teknologi streaming agar bisa dijalankan dengan mulus di internet.
  7. MP4
    MP4 dapat menampung berbagai format multimedia dan video stream ke sebuah file. Format yang dapat ditampung antara lain AVI (.avi), MPEG (.mpg, .mpeg), Matroska (.mkv, .mka), OGM (.ogm) Quicktime (.mov) atau Realmedia (.rm, .rmvb). MP4 telah menjadi standar (ISO 14496-14) sehingga dapat dijalankan di berbagai hardware seperti handpone, mp4 player dan multimedia player dikomputer.
  8. FLV
    FLV (Flash Video Files) sesuai namanya adalah format flash yang khusus untuk menampung vide format bitmap. Teknologi ini mulai ada sejak Macromedia Flash version 7. Tidak seperti format SWF, kelebihan format FLV adalah tidak ada batasan maksimum 16000 frames sehingga cocok untuk video dengan durasi panjang.
  9. RealMedia
    RealMedia adalah kontainer multimedia yang dibuat oleh RealNetworks yang dapat menampung data Video dan Audio. Akhiran filenya adalah *.rm dan biasanya digunakan untuk menampilkan video online secara streaming.
  10. 3GP
    3GP adalah video dengan teknologi dan kompresi tinggi seperti mpeg4, namum lebih khususkan untuk Handphone. Biasanya kualitas yang dihasilkan tidak begitu baik jika dijalankan di komputer atau televisi, karena bitrate, resolusi, chanel audio yang rendah (mono) juga processor handphone yang jauh lebih lambat dari komputer PC.
  11. Matroska
    Matroska adalah format multimedia open source gratis darirusia. Format ini sering digunakan untuk menyimpan data video kualitas HD (786) dan Full HD (1080) dengan kualitas yang sangat tinggi. Karena format ini open source maka format ini berkembang pesat dan dijuluki ‘format masa depan’. Matroska bukanlah video codec (seperti Cinepak atau Indeo) tetapi sebuah format penampung berbagai codec video seperti DivX, Xvid, RV9 dll fan codec audio seperti MP3, MP2, Ogg, AC3, AAC, DTS, PCM, juga dapat mengenal teks penterjemah / subtitles (SRT, ASS, SSA, USF dll) dalam sebuah file. Untuk mainkan file MKV diperlukan software player multimedia khusus seperti GOM Player, KMPlayer, dll. Dan kini sudah ada pula alat / hardware yang dapat menjalankan format MKV tersebut.

Konsep Dasar Desain

Pengertian Tipografi

Menurut Maharsi (2013 : 2) [22], Tipografi adalah seni dalam memilih, menyusun, dan mengatur tata letak huruf dan jenis huruf untuk keperluan percetakan maupun reproduksi. Dikatakan pula, tipografi adalah seni memilih jenis huruf dari sekian banyak jumlah huruf yang tersedia untuk digabungkan dengan jenis huruf yang berbeda serta menggabungkan sejumlah kata dalam ruang yang tersedia.

Menurut Brewer (2013 :116) [23], Tipografi adalah pemilihan, penataan dan berbagai hal terkait pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur lain, atau susun huruf pada halaman cetak.

Langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah mengenali atau memahami anatomi huruf. Gabungan dari seluruh komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi visual yang dapat membedakan antara huruf yang satu dengan yang lain. Apabila kita telah memahami anatomi huruf secara baik, dengan mudah kita dapat mengenal sifat dan karakteristik dari setiap jenis huruf. Berikut adalah anaotomi huruf:

  1. Baseline
    Baseline adalah Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian terbawah dari setiap huruf besar.
  2. Capline
    Capline adalah Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari setiap huruf besar.
  3. Meanline
    'Meanline' adalah Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari badan setiap huruf kecil.
  4. X-Height
    X-Height adalah Jarak ketinggian dari baseline sampai ke meanline. X-Height merupakan tinggi dari badan huruf kecil.
  5. Ascender
    Ascender adalah Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada diantara meanline dan capline.
  6. Descender
    Descender adalah Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada dibawah baseline.

Definisi Tentang Psikologi Warna

Menurut Wibowo (2013:148) [24], Psikologi warna adalah sebegai berikut :

  1. Pengertian Warna
    Secara obyektif warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi (merah, jingga, kuning, ungu). Jenis warna yang demikian disebut Spectrum atau warna cahaya. Secara Subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indera penglihatan (mata) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu obyek atau benda tertentu.
  2. Teori Warna
    Secara garis besar dikenal adanya 2 dasar teori tentang warna :
    1. Prang System
      Menurut teori Prang system warna dapat dibagi berdasarkan:
      1. HUE (nama warna) : panas atau dinginnya warna
        1. Menunjukkan nama-nama warna : merah, biru, hijau.
        2. Perbedaan warna adalah perbedaan HUE.
        3. Bila hijau menjadi kebiruan dapat dikatakan berubah HUE nya.
      2. VALUE : Terang atau gelapnya warna.
      3. INTENSITY : Cerah atau suranya warna.
    2. Munsell System
  3. Jenis / Bentuk Warna
    1. Warna Primer
      Warna Primer adalah warna-warna yang tidak dapat dibuat dari warna lain, tetapi dapat untuk membuat warna lain. Disebut juga warna pokok atau warna pertama. Warna primer terdiri dari beberapa warna, antara lain : merah (Magenta), Kuning (Yellow), Biru (Cyan Blue). Komposisi warna-warna : kuat dan kontras. <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"Warna Sekunder
      Warna-warna yang merupakan hasil pencampuran 2 (dua) warna primer, dengan perbandingan yang sama akan mendapatkan 3 (tiga) warna pula, yaitu jingga, ( merah + kuning ), hijau ( kuning + biru ), dan ungu ( merah + biru ).
    2. Warna Quarter
      Warna yang merupakan hasil percampuran 2 (dua) warna tersier, yaitu coklat jingga adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat merah, sedangkan coklat hijau adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat biru.
    3. Warna Tersier
      Warna pada tingkat ketiga sebagai hasil percampuran warna – warna sekunder yang menghasilkan tiga warna, yaitu orange – jingga, orange – hijau, dan hijau – jingga.
    4. Warna Complementer
      Dua warna yang dianggap saling berlawanan, seperti ungu dan kuning, merah dan hijau, biru dan jingga, dan lain sebagainya. Warna-warna ini di anggap dapat menghasilkan “gangguan optis“ bila digoyang sepertinya dapat bergerak.
  4. Makna Simbolik Warna
    1. Warna Merah
      Semangat, keberanian, amarah, bahaya, kekerasan, kekejaman, kesakitan.
    2. Warna Kuning
      Kegembiraan, keceriaan, kecemerlangan, keagungan, ciptaan.
    3. Warna Kuning Emas
      Kemewahan, kejayaan, kemenangan, kemulyaan, kekuatan spiritual.
    4. Warna Hijau
      Pertumbuhan, kesuburan, keremajaan, keyakinan, pengharapan, kesanggupan, kehidupan, penelitian.
    5. Warna Biru
      Kebenaran, keteguhan, ketenangan, kesejukan, kesetiaan, kemurahan hati.
    6. Warna Putih
      Kesucian, kebenaran, perdamaian, kemurnian, kejujuran, ketentraman.
    7. Warna Hitam
      Ketabahan, kekuatan, ketegasan, kejantanan, kesengsaraan.
    8. Warna Abu-Abu
      Ketaatan, rendah hati, kesholihan, modern.
    9. Warna Orange
      Kemajuan, semangat, perkembangan, energi.
    10. Warna Violet
      Kemulyaan, kebesaran jiwa, kelembutan.
    11. Warna Indigo
      Ilmu pengetahuan, kemapanan, kedewasaan.

Pengertian Layout

Menurut Hendratman (2015 : 197) [25], Layout adalah usaha untuk menyusun, menata, atau memadukan unsur – unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel, dll) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik, dan menarik. Jadi, ahli layout adalah bisa dianggap seorang manager yang mampu mengatur atau mengkomposisi bentuk dan bidang sehingga tersaji dalam kesatuan yang mudah diterima audience.

Pengertian Desain Komunikasi Visual

Menurut Tinarbuko (2015 : 77) [26], Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis terdiri dari gambar (ilustrasi), huruf, warna, komposisi, dan layout. Semuanya itu dilakukan guna menyampaikan pesan secara visual, audio, dan audio visual kepada target sasaran yang dituju.

Secara kasatmata, desain komunikasi visual sangat akrab dengan kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari – hari, peranan desain komunikasi visual sangat signifikan sebagai sumber informasi atas keberadaan produk dan jasa. Yang lebih dahsyat lagi, eksistensi desain komunikasi visual diyakini mampu meningkatkan harkat hidup orang banyak. Realitas sosial semacam itu tidak mungkin dipungkiri, sebab kenyataannya, keberadaan desain komunikasi visual tidak akan bisa lepas dari sejarah manusia, dan merupakan salah satu usaha manusia untuk meningkatkan kualitas hidup.

Desain komunikasi visual adalah salah satu segi dari seni terap yang mempelajari tentang perancangan dan perencanaan berbagai bentuk informasi komunikasi visual.

Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Pengertian Multimedia

Menurut Darmawan (2011:32) [27], menyebutkan bahwa Multimedia merupakan sebagai alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan video. Jadi multimedia adalah penggabungan antara suara, teks, gambar, animasi, video untuk membuat siswa lebih jelas terhadap pembelajaran dan tidak merasa bosan

Menurut Binanto (2011 : 2) [28], Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menampilkan teks, grafik, video, animasi dan suara dalam bentuk terpadu. Multimedia adalah gabungan antara visual, audio, grafik dan teks dalam suatu produksi bertingkat berbasis komputer yang dapat dialami secara interaktif. Ada tiga jenis multimedia, yaitu :

  1. Multimedia Interaktif
    Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan.
  2. Multimedia Hiperaktif
    Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemen-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkannya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen – elemen multimedia yang ada.
  3. Multimedia Linear
    Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

Dapat disimpulkan bahwa multimedia adalah sarana yang didalamnya terdapat kombinasi berbagai bentuk elemen informasi seperti graphics, animasi, teks, video interaktif maupun audio untuk mencapai tujuannya yaitu menyampaikan informasi atau sekedar memberikan hiburan bagi target audience. Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan seperti game.

Definisi Audio

Menurut Uchjana (2012:13) [29], Arti istilah audio dalam sistem komunikasi bercirikan video, sinyal elektrik digunakan untuk membawa unsur bunyi. Istilah ini juga dapat digunakan untuk menerangkan sistem-sistem yang berkaitan dengan proses perekaman dan transmisi yaitu sistem pengambilan atau penangkapan suara, sambungan transmisi pembawa bunyi, amplifer dan lainnya

Definisi Visual

Menurut Imanto (2011:18) [30], sebuah peristiwa yang terbias dalam layar kaca, bagaimanapun hebatnya kisah atau peristiwa yang diangkat sebagai berita tidak akan menarik perhatian pemirsa televisi apabila tidak disampaikan dengan kemasan bahasa yang baik, kalimat yang jelas, informasi yang akurat, dan disajikan dengan gambar yang memiliki karakter yang kuat. Gambar atau visual merupakan kunci penting dalam menyajikan sebuah paket berita dan merupakan unsur paling menjual dalam menarik massa untuk melihatnya.

  1. Pengertian Visual
    1. Frame size 320 pixel x 240 pixel setara kualitas VCD
    2. Frame size 576 pixel x 480 pixel setara kualitas super VCD
    3. Frame size 720 pixel x 480 pixel setara kualitas super DVD
    4. Frame size 1440 pixel x 1080 pixe setara kualitas super HDTV
  2. Bentuk Visual
    Menurut Atmohoetomo (2011:9) [31], Bentuk visual dapat dibedakan berdasarkan kegunaannya dan karakteristiknya, masing-masing bentuk memiliki lingkup kerja yang berbeda, yaitu sebagai berikut:
    1. Media Visual Yang Tidak Bergerak
      Visual atau gambar diam adalah visual yang statis atau tidak bergerak, tidak bersuara dan tidak melakukan aktifitas apa-apa, contoh : foto, lukisan.
    2. Media Visual Yang Bergerak
      Visual atau gambar bergerak adalah visual yang non auditif atau tidak mengeluarkan suara namun dapat bergerak secara fleksibel dilihat dari segi bentuk dan komposisinya baik teratur atau tidak namun dapat mengungkapkan suatu makna. Kelebihan media ini ialah karena gerakannya dapat menjelaskan proses secara continue, misalnya : animasi, website, gif, animasi flash, film 88mm yang tidak bersuara (film bisu).
  3. Peran Visual
    Menurut Imanto (2011:14) [30], gambar merupakan biasan dari sebuah naskah suatu acara yang merupakan unsur utama, oleh karena itu segala sesuatu yang berkaitan dengan pengambilan gambar harus dirancang sedemikian menarik sehingga merangsang khalayak untuk bertahan menontonnya. Faktor – faktor yang menentukan kualitas sebuah gambar sangat ditentukan oleh kamera yang dipakai, tata cahaya, type of shot, dan angle. Demikian juga dengan kualitas ketajaman gambar harus terjaga, karena dengan gambar yang tajam, mata tidak mudah lelah dibandingkan dengan gambar yang berbintik. Banyak yang menganggap berita tanpa gambar bagaikan orang yang berjalan dikegelapan malam tanpa cahaya yang meneranginya.

Pengertian Broadcasting

Menurut Arifin (2011 : 5-7) [32], Broadcasting adalah kegiatan dalam cara menyampaikan pesan, ide, hasrat, kepada khalayak dengan menggunakan fasilitas frequency, dengan kata lain dunia broadcasting adalah merupakan suatu kegiatan penyiaran dari stasiun radio penyiaran bersifat audio dan penyiaran broadcasting televisi bersifat audio dan video. Broadcasting merupakan dunia penyiaran, dan ini dapat dikatakan suatu kegiatan yang senantiasa selalu menarik perhatian khalayak masyarakat luas, baik secara audio dan video.

Pengertian Naskah

Menurut Nugroho (2014 : 202) [33], adalah hasil karya pengarang dengan beberapa pesan dari pengarang yang dituangkan kedalam tulisan – tulisan dan kemudian disajikan dalam bentuk naskah.

Menurut Robert Penulis Naskah (Script Writting) mempunyai prinsip - prinsip umum sebagai berikut :

  1. Script Writting sebagai pembicaraan (terdapat dua karakter atau lebih).
  2. Dialek, aksen, intonasi, diksi (sangat fonetik yang mengarahkan pitch, loudness, timbre).
  3. Tidak hanya apa yang dikatakan tetapi bagaimana cara mengatakannya.
  4. Bahasa tubuh dan karakter (karena dialog menempel padanya).

Disimpulkan bahwa naskah dokumen yang ditulis tangan, dibedakan dari dokumen cerita atau perbanyakannya dengan cara lain.

Pengertian Sinopsis

Menurut Biran (2011:12) [34], Sinopsis adalah ringkasan cerita media periklanan atau film, merupakan bentuk atau pendekatan dari sebuah periklanan atau film dengan tetap memperhatikan unsur-unsur pencerminan dari sebuah periklanan atau film tersebut. Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang film. Tujuan membuat sinopsis adalah sebagai suatu usaha bagaimana cara meningkatkan minat audience. Cara membuat sinopsis adalah sebagai berikut :

  1. Mencatat ide utama dengan menggaris bawahi ide yang penting.
  2. Meringkas cerita gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah pertama.
  3. Gunakanlah kalimat yang padat, efektif dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan cerita.
  4. Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis garis besarnya saja.
  5. Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita atau naskah yang dibuat.

Pengertian Storyboard

Menurut Rahmawati (2011 : 72) [35], Storyboard adalah rangkaian gambar ilustrasi yang berusaha menjelaskan bahasa tulisan scenario kedalam bahasa visual.

Konsep Dasar Produksi

Pra Produksi

Menurut Rahmawati (2011 : 72) [35], Pra produksi adalah sebuah proses produksi yang merupakan tahapan awal dari seluruh kegiatan yang akan datang atau juga disebut sebagai tahapan perencanaan.

  1. Penemuan Ide
    Ide atau gagasan yang telah tercipta kemudian dikembangkan lagi dengan mengumpulkan data-data atau dengan research, selanjutnya dengan data yang telah diperoleh dituangkan kedalam sinopsis yang dibuat oleh scriptwriter atau dilanjutkan dengan melakukan rapat untuk membahas ide atau gagasan secara keseluruhan kemudian membuat rundown.
  2. Perencanaan
    Tahapan ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan sinopsis, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain persiapan biaya dan rencana lokasi merupakan bagian dari perencanaan yang dibuat secara hati-hati dan teliti.
  3. Persiapan
    Tahapan ini meliputi pemberesan semua kontrak, perjanjian, dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan, semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu yang sudah ditetapkan.

Produksi

Produksi adalah suatu upaya merubah bentuk sinopsis menjadi audio visual seperti yang telah diketahui bahwa pelaksanaan produksi sebuah program acara tergantung pada tuntutan sinopsis hal tersebut dikarenakan sinopsis merupakan hasil dari penemuan ide atau gagasan mengenai suatu program acara.

Pasca Produksi

Setelah tahap produksi selesai maka dilakukan tahap pasca produksi yang meliputi banyak hal, seperti offline editing yaitu merangkai alur konsep tersebut menjadi sesuatu yang tersusun rapi namun masih kasar atau belum menggunakan efek-efek tertentu, baru kemudian dilanjutkan ke online editing dengan pemberian effect gambar agar lebih bernuansa bagus, diberikan narasi (dubbing) bila diperlukan, kemudian dilakukan mixing atau suara effect yang disesuaikan dengan program yang sedang diproduksi seperti suara musik serta pemberian tulisan-tulisan (titling) bila program tersebut memerlukan informasi berupa tulisan atau terjemahan.

Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video

Adobe Illustrator Pro CC

Menurut Madiun (2011:1-2) [36], Adobe Illustrator merupakan salah satu software handal untuk membuat vector atau ilustrasi dalam desain. Adobe Illustrator banyak digunakan oleh para desainer profesional dunia dalam menciptakan berbagai hasil karya dari mulai yang sederhana hingga yang kompleks sekalipun. User Interfacenya sangat mudah dimengerti, terdiri dari beberapa pengelompokan menu. Sekalipun baru pertama kali menggunakannya, tetap dapat menggunakannya tanpa kebingungan. Dengan Illustrator akan menghasilkan desain terbaik yang pernah dilihat dalam media cetak atau web.

Tampilan program Adobe Illustrator memiliki beberapa bagian, yakni menu bar, application bar, panel, dan toolbar. Masing-masing bagian tersebut ada yang memiliki fungsi dan kegunaan sama, tetapi ada yang saling melengkapi. Seperti panel Toolbox akan dilengkapi pengaturannya dengan toolbar. Tool-tool yang terdapat pada toolbox juga akan dilengkapi pengaturannya dengan menggunakan panel-panel yang ada.

Perbedaan interface Adobe Illustrator sebelumnya adalah tampilan menu bar yang agak berada di atas. Sehingga akan terlihat tampilan program lebih kompak dan lebih luas dan lebar jika membuat objek pada sebuah dokumen kerja.

Elemen dasar dari jendela kerja Adobe Illustrator CC diantaranya :

  1. Menu Bar
    Berisi barisan perintah berupa menu, seperti menu File, Edit, Objek, Type, Select, Effect, View, Window dan Help.
  2. Tab Document
    Merupakan tampilan dokumen saat anda bekerja.
  3. Application Bar
    Bagian yang berada diatas terdiri dari beberapa menu dan pengaturan aplikasi.
  4. Tombol Workplace
    Digunakan untuk memilih pilihan interface program.
  5. Title Bar
    Tempat panel-panel berada pada program.
  6. Control Panel
    Menampilkan objek yang sedang terseleksi.
  7. Toolbox
    Merupakan tool-tool yang ada pada program.
  8. Icon Collapse
    Bagian pengaturan pada panel-panel.

Adobe After Effect Pro CC

Menurut Waloeya, (2012 : 1) [37], Adobe After Effect merupakan software motion graphics yang dapat digunakan sebagai software compositing, animasi dan video effect. Adobe after effect adalah software animasi bukan image editing sehingga untuk image editing perlu menggunakan photoshop. After effect pun bukan software video editing, sehingga untuk merangkai video dengan durasi relative panjang perlu menggunakan adobe premiere. After effect pun bukan software animasi 3D, sehingga untuk membuat animasi 3D lebih powerfull akan lebih baik jika menggunakan 3Dstudiomax.

Adobe after effect awalnya didesain oleh CoSA (Company of Sciene and Art) sebagai software motion graphics pada desktop. Setelah di akuisisi oleh Aldus dan kemudian oleh adobe, dibuat integrasi yang baik antara software ini dengan Adobe Premiere, Photoshop dan Ilustrator. Oleh karena itu pada saat ini Adobe After Effect merupakan salah satu software multimedia terbaik, yang menyediakan semua hal yang dibutuhkan oleh para amatir dan professional untuk motion graphics atau animasi dan visual effect, yang merupakan bagian proses kreatif dari animasi multimedia.

Saull Bass adalah orang yang pertama kali mencoba mengkomunikasikan pesan melalui permainan grafik di awal pembuatan film.Dengan pendekatan simbolis, film yang dibuatnya menyampaikan esensi dan representasi dari seluruh film. Beberapa karyanya adalah Anatomy Of Murder, Vertigo dan The Age Of Innocence. R/GA (Robert And Richard Greenbreg Associates) menjadikan motion graphics sebagai industri melalui film-film seperti Wolf, Rising Sun, True Lies dan The Untouchables.

Adobe after effect merupakan aplikasi grafis dengan format bitmap. Dengan format bitmap maka perlakuan pada file sumber harus disesuaikan. Karena jika file bitmap diperbesar ukurannya maka akan terlihat kasar dan pecah.

Adobe after effect biasa dipakai untuk :

  1. Animasi pembuka atau opening tune acara TV & Opening CD Interaktif
  2. Movie intro game
  3. Bumper atau animasi jeda
  4. Video efek dan animasi teks untuk iklan
  5. Video efek untuk film layar kaca atau layar lebar.

Software pendukung Adobe After Effect diantaranya :

  1. Corel Draw, Freehand atau Adobe Illustrator
  2. Adobe Photoshop
  3. Adobe Premiere
  4. 3D Studio Max
  5. Particle Illusion
  6. Sound : Wav & Mp3 Editor
  7. Utility : TMPGencorder

Format-format yang mendukung penciptaan suatu karya kreatif dengan menggunakan Adobe After Effect adalah :

  1. Avi
    Avi video (*.avi) merupakan format standar dari file video dengan kualitas terbaik tetapi memerlukan kapasitas harddisk yang besar, karena file yang dihasilkan mempunyai kapasitas yang besar pula.
  2. Quicktime Movie
    Quicktime movie (*.mov) yang merupakan format standar apple computer untuk mendistribusikan file video, dulunya format ini hanya digunakan pada komputer Machintosh saja, tetapi kini dipergunakan oleh sebagian pengguna PC untuk distribusi video terkompresi dengan file yang berukuran kecil tapi memiliki kualitas yang bagus.
  3. Macromedia Flash
    Format Macromedia Flash (*.swf) format ini banyak dipergunakan untuk animasi web dan telah menjadi standar baru dalam animasi web, dengan ukuran file yang kecil format ini mudah sekali didistribusikan dan dijalankan secara realtime di halaman web dengan menggunakan Macromedia Flash Player.

Adobe Premiere Pro CC

Menurut Ayuningtyas (2011 : 23) [20], Adobe Premiere merupakan program untuk menyunting dan mendesain film dan video, disamping juga dapat digunakan untuk membuat desain iklan. Dengan sistem pengolahan dan daya kreasi yang tinggi, dapat menciptakan karya desain iklan dengan animasi yang indah dan eksklusif.

  1. Standar penyiaran SECAM dipergunakan di negara-negara di Perancis, Timur Tengah dan Afrika, dengan Frame Rate 25 frame/detik.
  2. Standar penyiaran PAL banyak dipergunakan di negara-negara Inggris, Indonesia, Australia, Eropa dan China, dengan Frame Rate 25 frame/detik.
  3. Standar Penyiaran NTSC sering dipergunakan oleh negara-negara Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Meksiko dan Korea, dengan Frame Rate 30 frame/detik.

Secara garis besar jendela Adobe Premiere Pro terdiri dari enam jendela, yaitu: Jendela Project, Source, Panel effect, Jendela Monitor, Jendela Timeline dan Jendela Tools.

  1. Jendela Project berguna sebagai tempat menyimpan clip/footage yang berupa image, audio, title dan video yang akan digunakan dalam proses editing. Jendela project memiliki 2 bagian yaitu tab project yang berisi daftar clip dan tab effect yang berisikan daftar efek audio, transisi audio, efek video, dan transisi video.
  2. Source adalah panel dimana bisa mengatur trim dan clip-clip sebelum masuk ke timeline dan di sebelahnya ada pengaturan untuk effect control dan audio mixer untuk clip-clip.
  3. Panel Effect berguna untuk tempat pemilihan effect yang bisa di aplikasikan kedalam video, juga terdapat audio effect dan transisi untuk video, di sebelahnya terdapat panel history dan panel info.
  4. Jendela Monitor terdiri dari Source Monitor Window dan Sequence Monitor Window, sedangkan sebelah kanan merupakan Sequnce Monitor Window. Source Monitor Window sangat berguna dalam proses trimming video, dan Sequnce Monitor Window digunakan untuk melihat preview hasil editing pada Timeline.
  5. Jendela Timeline memberikan adalah tempat untuk menyusun dan menempatkan clip/footage untuk kemudian diedit.
  6. Jendela Tools berisikan tombol Selection tool, Track Selection Tool, Ripple Edit Tool, Rate Scratch Tool, Razor Tool, Slip Tool, Slide Tool, Pen Tool, Hand Tool, Zoom Tool yang nantinya banyak digunakan dalam proses editing video.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Guritno, dkk (2011 : 302) [38]. Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Penyusunan laporan Skripsi merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang berupa magang atau dilakukan dengan pengambilan data baik melalui cara observasi ataupun wawancara pada perusahaan atau instansi.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa, maka diperoleh hasil yang dicapai pada laporan Skripsi yang akan ditujukan melalui diagram pembentukan sistem. Dalam diagram tersebut akan dijelaskan bahwa elisitasi merupakan hasil yang dicapai guna dijadikan dasar pembentukan dan pengembangan suatu projek. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi tahap I, yaitu berisi seluruh rancangan media komunikasi visual yang diusulkan oleh pihak penulis melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan media yang penting dan harus ada pada rancangan media yang diusulkan tahap I dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut saya jelaskan mengenai Metode MDI :
    1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat rancangan media yang dibutuhkan.
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam rancangan media, akan membuat rancangan media tersebut lebih perfect.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari rancangan media yang dibahas dan merupakan bagian dari luar perancangan media.
  3. Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :
    1. T artinya Tehnical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam perancangan media yang diusulkan ?
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
    3. E artinya Economic, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan dalam perancangan media komunikasi visual ?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  4. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar perancangan media yang akan dikembangkan.

Literature Review

Literature Review adalah deskripsi hasil tinjauan pustaka yang dilakukan oleh Penulis (tugas TA/Skripsi) terhadap hasil penelitian yang telah ada dan dilakukan oleh peneliti lain mengenai objek atau tema yang sejenis dengan topik yang hendak diteliti atau dibahas pada sebuah penelitian. Literature review merupakan landasan awal dan pendukung bagi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga menghindari pengulangan membuat hal yang sama dan melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi hal penelitian yang sudah ada sebelumnya.

Observasi terhadap pendataan suatu kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa, wawancara dan mencari referensi dari beberapa sumber yang berkaitan dengan judul yang di ambil. Berikut beberapa referensi yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Wardhani dkk pada tahun 2014 [39], dengan judul " Perancangan Video Dokumenter “Autisme” menjelaskan bahwa penelitian tersebut adalah Saat ini anak berkebutuhan khusus bisa ditemukan di mana - mana. Salah satunya yaitu Autisme. Autisme adalah gejala menutup diri secara total, dan tidak mau berhubungan lagi dengan dunia luar, keasyikan ekstrim dengan pikiran dan fantasi sendiri. Penyebab autisme berbagai macam dan tidak dapat dihindari dalam kehidupan. Oleh karena itu autisme ini merupakan sebuah hal yang tidak bisa dihindari dan bisa menimpa siapa saja. Autisme di dunia terus bertambah, sayangnya di Indonesia sendiri autisme belum terlalu diperhatikan. Video dokumenter ini dibuat untuk mensosialisasikan tentang autisme kepada masyarakat agar timbul rasa kepedulian dan "awareness" terhadap autisme ini.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Iwan pada tahun 2013 [40], dengan “Perancangan Video Dokumenter Olahraga Ekstrim “Skateboard” Surabayask8” yang menjelaskan tentang Merancang olahraga dokumenter Video SurabayaSk8 tidak esktrim video skateboard skateboard penuh aksi dan juga juga tidak membosankan dan penuh dramatisasi film dokumenter. Esktrim olahraga Video skateboarding dokumenter menceritakan kisah kehidupan nyata SurabayaSk8. Pemain skateboard surabaya ke depan untuk memperjuangkan apa yang mereka yakini. Mereka berbagi suka, duka dan tawa dalam video dokumenter olahraga esktrim skateboard SurabayaSk8. Shooting teknik dan proses editing sesuai dengan literatur untuk menjadi acuan dalam desain ekstrim olahraga skateboard video dokumentasi SurabayaSk8. Merancang skateboard surabayask8 olahraga ekstrim video dokumentasi menggunakan teknik editing gerakan lambat dengan kamera yang mampu merekam hingga 60fps peristiwa membuat video yang terlihat menarik. Nada yang digunakan wana menggunakan warna-warna cerah untuk berbaur efek kebocoran cahaya di beberapa bagian transisi. Desain video dokumenter ini dibuat dengan tujuan memperkenalkan SurabayaSK8 olahraga ekstrim skateboard dan skateboard teknik media pembelajaran.
  3. Penelitian yang di lakukan oleh Oktavia pada tahun 2015 [41], dengan judul “Perancangan Film Dokumenter “Ketika Hati Berbicara, Udara Membisikkannya Lewat Telingaku” menjelaskan bahwa penelitian tersebut adalah Film Dokumenter merupakan salah satu genre film atau salah satu wujud bentuk komunikasi visual dan verbal. Dengan mewujudkan kedua elemen visual, dan verbal diharapkan informasi dan pengetahuan yang akan diinformasikan kepada penonton atau khlayak umum dapat ditangkap dengan baik. Penggunaan Film Dokumenter dengan perpaduan beberapa teori yang dipakai dalam film dokumenter seperti, exspositori yang dipadukan menggunakan pendekatan visual 4P (Purpose,People, Plote, Place) diharapkan memberikan varian baru dalam penciptaan sebuah karya Film Dokumenter. Hasil dari perancangan dan penelitian ini adalah bahwa disabilitas/ berkebutuhan khusus terutama tuli yang dinggap identik dengan bodoh, atau mereka yang tidak bisa melakukan apa-apa, di sinilah mereka membuktikan bahwa anggapan kita selama ini tentang mereka salah. Mereka memang tuli namun, mereka juga bisa melakukan apa yang kita lakukan bahkan lebih dari yang kita bisa. Disinilah mereka menunjukan bahwa tuli juga bisa, mampu, dan sama seperti kita orang-orang normal lainnya, mereka punya mimpi, masa depan, dan mereka juga bisa merasakan dan mendengar bagaimana suara dan bunyi itu dengan hati dan detak jantungnya.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Putri dkk pada tahun 2013 [42], dengan judul "Perancangan Video Dokumenter Batik Khas Di Pekalongan” menjelaskan bahwa penelitian tersebut adalah sebuah penelitian tentang motif Jlamprang dan Buketan merupakan batik khas di kota Pekalongan. Keunikan dari batik jlamprang dan buketan iaah motif dan warna yang beranekaragam. Seiring berjalannya waktu masyarakat semakin kurang mengerti tentang batik khas di Pekalongan, sehingga kesadaran masyarakt dalam melestarikan dan menjaga warisan budaya juga semakin berkurang. Berdasarkan masalah yang sedang dihadapi, solusi dalam penyampaian inforamsi yang ditujukan kepada masyarakat dipilih dalam bentuk video dokumenter. Perancangan video dokumenter yang berisi informasi mengenai batik khas di Pekalongan, memliki tujuan agar masyarakat sadar akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa yang sudah melekat erat dengan kota Pekalongan.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Putra pada tahun 2014 [43], dengan judul "Perancangan Video Dokumenter Penambang Pasir Sungai Progo Kecamatan Srandakan " menjelaskan bahwa penelitian tersebut adalah Kemajuan di era globalisasi sangat berpengaruh pada komputer teknologi. Penyiaran telah mengubah budaya media interaktif hari ini sebagai gaya hidup dan mendukung pekerjaan ekspresi dalam desain, audio, animasi, teks dan gambar akan dibahas dalam aplikasi multimedia. ilmu multimedia menyediakan mengesankan aksen pada elemen untuk mengejar bidang ini, dan itu termasuk pemutar audio dan video. Keuntungan video dokumenter ini memberikan gaya baru bersosialisasi yang mudah digunakan perlengkapan audio visual untuk mendukung proses informasi untuk memahami pentingnya dampak balance. Lingkungan pada perilaku penambang pasir Srandakan bahwa melalui oleh Progo sungai. Pentingnya alam melestarikan informasi runtuh dua pilar Progo lama jembatan yang menghubungkan kabupaten Srandakan dengan Kabupaten Brosot pada tahun 2000 karena gerusan di bawah sungai.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Emriadi pada tahun 2014 [44], dengan judul “Perancangan Video Feature Dokumenter Industri Tambang Batu Kapur Bukit Tui Padang Panjang” menjelaskan bahwa penelitian tersebut adalah kapur industri yang beroperasi di padang kota Panjang telah tajuk setelah lama sejak zaman Belanda kolonial sampai sekarang. sektor pembangunan pertambangan dalam pengolahan sumber daya alam telah lama dikeluarkan oleh Padang Panjang pemerintah kota sebagai salah satu strategi dan kebijaksanaan penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Selama industri kapur ini panjang dipelihara secara individual , dengan menggunakan dana swasta oleh pengusaha kapur dan kurangnya arah pola the goverment oleh pertambangan, proses pembakaran , dengan cara dari kemasan promosi dan pemasaran masih konvensional . Dari latar belakang ini , desainer tertarik untuk membuat desain fitur video kapur tambang dokumenter Upaya Bukit Tui menginformasikan kapur industri yang sangat membutuhkan arah dari pemerintah untuk bekerjasama.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Megawati pada tahun 2011 [45], dengan judul ”Perancangan Komunikasi Visual Animasi Dokumenter R.A Kartini” menjelaskan bahwa penelitian tersebut adalah Penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk menghibur dan mengajarkan kepada target untuk mengenang pahlawan Indonesia. Selain itu proyek animasi ini juga dapat ikut melestarikan seni dan budaya Indonesia sehingga dapat menanam rasa cinta terhadap Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dengan dengan survey dan pengumpulan data literatur yang berkaitan dengan tema, dan mengemasnya menjadi sebuah film animasi yang menarik. Sedangkan hasil yang ingin di capai oleh penulis adalah suatu film animasi dokumenter yang menceritakan tentang perjuangan R.A Kartini dari masa kecil hingga kesuksesannya dalam menaikkan derajat kaum wanita Indonesia. Kesimpulannya dari film animasi dokumenter ini sebagai salah satu media yang membawakan film animasi dokumenter R.A Kartini dalam bentuk animasi sehingga inti dari sebuah perjuangan dapat di sadari oleh seluruh bangsa Indonesia.

Berdasarkan dari 7 (tujuh) literature review di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa video dokumenter musik chamber mempunyai keunggulan dari konten creative yang diolah cukup menarik dan mempuyai footage – footage beauty yang membuat daya tarik kepada penonton tidak bosan dengan gambar yang disediakan dan informasi yang jelas dari narasumber untuk membuat motivasi kepada penonton.

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

Gambaran Umum Objek Yang Diteliti

Sejarah Singkat Perusahaan

SWARNA FMTV adalah perusahaan yang bergerak di bidang media distribusi program televisi melalui satelit (tidak berbayar) di Indonesia yang menghadirkan tontonan yang menghibur, mengedukasi, memiliki nilai budaya, nilai sejarah dan seni. Perusahaan ini didirikan oleh Erry Farid selaku Direktur Utama PT. Mata Air Inspirasi (SWARNA FMTV).PT. Mata Air Inspirasi (SWARNA FMTV) berdiri sejak tahun 2014.

SWARNA FMTV merupakan grup unit usaha media di bawah PT Mata Air Inspirasi. Stasiun televisi berbasis satelit yang berpusat di Jakarta, dikelola oleh para tenaga ahli profesional dan akademisi yang berpengalaman di bidang broadcasting, baik TV terrestrial nasional, TV terrestrial lokal, TV satelit berbayar dan media digital. Dikembangkannya televisi dengan jangkauan siaran se-Asia Tenggara ini, diharapkan akan memberi warna baru pada usaha bidang penyiaran di Indonesia dan Asia Tenggara. Sebagai televisi bebas bayar (Free to Air) ME CHANNEL dan SWARNA FMTV menargetkan kepemirsaan seluas-luasnya, dengan strategi pemasaran dan komunikasi di kelompok-kelompokmasyarakat, komunitas-komunitas kreatif.

SWARNA FMTV menjadi wadah bagi para musisi idealis hingga mahasiswa untuk mempresentasikan hasil karya mereka ke pemirsa. Saat ini SWARNA FMTV dapat disaksikan melalui satelit Chinasat 11 KU-Band.

Lokasi SWARNA FMTV tersebut berada di Jl. H. Midar, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan ini mempunyai konten program yang memiliki daya tarik tersendiri yaitu fokus untuk musisi indie untuk konten program musiknya dan budayawan yang tidak terlihat lagi untuk di angkat menjadi konten program film fiksi maupun dokumenter. Standar kualitas konten yang menjadi dasar tayanganSWARNA FMTV ditujukan bagi masyarakat pemirsa Indonesia, serta mengajak keterlibatan mereka, baik personal maupun komunitas di dalam produksi acara yang akan ditonton juga khalayak di Asia Tenggara.

Ruang Lingkup Perusahaan

Program acara yang ditayangkan di SWARNA FMTV bervariasi mulai dari music, documenter, feature, dan daily tips.Masing-masing acara mempunyai segmentasi penonton yang berbeda. Misalnya program Parame suara yang memiliki segmentasi penonton remaja yang memiliki segmentasi penonton Semua Umur.

Tabel 3.1 Program Acara Pada SWARNA FMTV

Visi dan Misi Perusahaan

  1. Visi Perusahaan
    Visi Perusahaan adalah Menciptakan ekosistem penyiaran yang ideal, untuk pertumbuhan media industri di Indonesia melalui pengembangan konten local yang ditopang oleh sistem kontribusi dan distribusi siaran terpadu.
  2. Misi Perusahaan
    1. Memberi wadah bagi pelaku ekonomi kreatif dan pengusaha kecil menengah di seluruh Nusantara untuk bersama–sama meningkatkan daya saing dan mengenalkannya ke dunia Internasional.
    2. Menargetkan keutamaan sebagai televisi pilihan pemirsa dalam ekosistem Free To Air Satelit KU BAND
    3. Menjadi stasiun penyiaran berkelas internasional dengan konten local
    4. Menjadi barometer karya intelektual bangsa, di bidang kesenian dan kebudayaan.

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi dalam perusahaan sangat perlu sebagai acuan bagi pimpinan dan karyawan untuk bekerja sesuai dengan bidang kerjanya.Dengan struktur perusahaan maka hubungan wewenang menjadi jelas.Dibawah ini adalah struktur perusahaan pada PT. Mata Air Inspirasi (SWARNA FMTV).

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SWARNA FMTV

Tugas dan Kewajiban Tiap Departemen

Seperti halnya perusahaan pada umumnya PT. Mata Air Inspirasi (SWARNA FMTV) dalam manajemennya terdapat bagian-bagian yang menjadi wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. Mata Air Inspirasi (SWARNA FMTV) adalah sebagai berikut :

  1. Commissioner
    Tugas dan tanggung jawab bagian commissioner adalah :
    1. Memastikan keberdaan dan kecukupan sumber keuangan.
    2. Bertanggung jawab kinerja perusahaan kepada para anggota pemegangsaham.
    3. Menentukan gaji dan kompensasi karyawan.
  2. President Director
    Tugas dan tanggung jawab bagian president director yaitu :
    1. Menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai perusahaan
    2. Menetapkan kebijakan – kebijakan perusahaan
    3. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya
    4. Memimpin direksi
    5. Membuat rencana pengembangan perusahaan dan usaha perusahaan dalam jangka pendek dan jangka panjang
    6. Memastikan bahwa prinsip tata kelola perusahaan benar – benar diterapkan dengan baik
  3. Secretariat and Admin
    Bagian secretariat and admin bertugas untuk :
    1. Mengkonsep surat perjanjian kerjasama dengan relasi atau instansi luar
    2. Menyusun acara pertemuan bisnis
    3. Menyusun surat rahasia (confidential)
    4. Melaksanakan tugas surat menyurat, pengarsipan, dokumentasi sebagai dukungan administrasi bagi semua karyawan dan partner atau klien kerja
  4. Technical Division Director
    Tugas dan tanggung jawab pada bagian technical division director adalah :
    1. Merumuskan dan memelihara dengan Project Manager Switcher kebijakan teknis yang adil dan dapat dicapai untuk siaran tv
    2. Mengelola penggunaan yang tepat dan pemeliharaan semua alat dan teknis peralatan yang berada di MCR (Master Control Room)
    3. Mengawasi semua aspek teknis produksi, termasuk koordinasi komponen media campuran siaran langsung, seperti SMS dan telepon komunikasi dan pencatatan interaksi antara konvensional di studio penonton, artis rekaman, dan masyarakat yang sedang menonton
    4. Pemantauan siaran untuk memastikan bahwa kualitas teknis memenuhi standar organisasi, stasiun, dan jaringan.
    5. Memimpin pada editing dari semua materi yang direcord dengan masukan kreatif dari Project Manager Switcher dan dukungan dari Staff Teknik.
    6. Bertindak sebagai penghubung antara Manajemen Proyek dan Staff Teknis.
    7. Pengawasan dan menetapkan tugas untuk Staff Teknik terlibat dalam pengawasan teknis, produksi, dan pasca produksi.
  5. Content Director
    Content director bertugas sebagai :
    1. Membuat sebuah ide – ide mentah yang akan dibangun menjadi sebuah program
    2. Membuat sebuah statement mentah yang akan dikoreksi terlebih dahulu untuk dipresentasikan kepada all crew untuk dipahami dan dipelajari lebih matang menjadi sebuah program yang kuat
    3. Mengatur jadwal Braindstorming untuk para karyawan kreatif menumpahkan ide – ide gila yang akan bermunculan
    4. Mengambil keputusan atas semua ide yang sudah masuk dan akan dinaikkan menjadi program yang akan dibuat menjadi sebuah program televisi
  6. Operational Director
    Tugas dan tanggung jawab bagian operational director yaitu :
    1. Mengelola seluruh kegiatan operasional stasiun televisi dan manajemen pasokan.
    2. Bertanggung jawab untuk membuat perencanaan produksi, pengembangan tenaga kerja, proses perbaikan, dan kualitas produk hasil produksi program.
    3. Menganalisis permasalahan pada kegiatan operasi.
    4. Merekomendasikan program atau menyusun Standar Operasional Produksi (SOP) baru dalam rangka meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan hasil produksi.
    5. Mengkoordinasikan kegiatan pemeliharaan mesin.
    6. Memastikan suasana kerja yang positif untuk mendorong kinerja tim dan semangat kerja untuk mengembangkan karir karyawan di masa depan.
    7. Turut serta dalam penyusunan sasaran dan anggaran perusahaan.
    8. Turut serta dalam proses persiapan, pengkoordinasian, dan perencanaan kegiatan produksi televisi.
  7. Finance Director
    Tugas dan tanggung jawab bagian finance director adalah :
    1. Bertanggung jawab untuk perencanaan keuangan dan pencatatan
    2. Bertanggung jawab untuk mengelola resiko keuangan perusahaan
    3. Pelaporan keuangan untuk manajemen yang lebih tinggi
  8. HRD Director
    HRD Director mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
    1. Menyusun, merencanakan, mengawasi, dan mengevaluasi anggaran biaya kegiatan secara efektif dan efisien serta bertanggung jawab terhadap setiap pengeluaran hasil kegiatan.
    2. Bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengawasan, dan melaksanakan evaluasi terhadap jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan.
    3. Melaksanakan seleksi, promosi, transferring, demo terhadap karyawan yang dianggap perlu.
    4. Melaksanakan kegiatan – kegiatan pembinaan, pelatihan, dan kegiatan lain yang berhubungan dengan pengembangan mental, keterampilan, dan pengetahuan karyawan sesuai dengan standar perusahaan.
    5. Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang berhubungan dengan rekapitulasi absensi karyawan – karyawan, penghitungan gaji, tunjangan, dan bonus.
  9. Technical and Production Support Manager
    Tugas dan tanggung jawab bagian technical and production support manager adalah :
    1. Mengelola dan melaporkan penggunaan, penyediaan, kondisi, penginstalan dan pengoperasian peralatan di studio, OB Van, OB Kit, dan SNG
    2. Memastikan bahwa seluruh peralatan dapat digunakan dengan optimal dan efisien
  10. Production Manager
    Bagian production manager mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk :
    1. Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi.
    2. Menentukan standart control kualitas program.
    3. Mengawasi proses produksi.
    4. Mengorganisir perbaikan dan pemeliharaan rutin peralatan produksi.
    5. Mengawasi pekerjaan Staff Junior.
    6. Menilai kelayakan proyek.
    7. Mengelola pemesanan dan pembelian bahan baku produksi.
    8. Menjadi penghubung dengan pembeli, pasar, dan staf penjualan.
    9. Memperkirakan serta melakukan negosiasi rentan waktu dengan klien dan manager dalam hal yang berkaitan dengan proses produksi.
  11. Marketing Manager
    Tugas dan tanggung jawab bagian marketing manager adalah sebagai berikut :
    1. Bertanggung jawab terhadap manager umum.
    2. Menetapkan tujuan dan sasaran jalannya operasional perusahaan dan strategi penjualan kepada konsumen.
    3. Membuat analisa terhadap pangsa pasar dan menentukan strategi penjualan terhadap konsumen atau pelanggan.
    4. Menganalisis laporan yang dibuat oleh bawahannya.
    5. Mengoptimalkan kerja staf dan administrasi di bawah wewenangnya untuk mencapai tujuan perusahaan.
    6. Memberikan pelayanan yang prima kepada setiap konsumen atau pelanggan.
    7. Manager pemasaran bertanggung jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan pengunaan dana promosi.
    8. Membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh karyawan di bagian pemasaran.
  12. Fin and ACC Manager
    Tugas dan tanggung jawab bagian fin and acc manager adalah :
    1. Mengkoordinasi perencanaan anggaran
    2. Mengembangkan format – format pengajuan dan pertanggung jawaban keuangan
    3. Melakukan rekonsialisi keuangan
    4. Mengkoordinasi pelaksanaan audit
    5. Melakukan sistem pencatatan keuangan
    6. Membuat laporan secara periodik berdasarkan pertanggung jawaban masing – masing department
    7. Melakukan rapat kordinasi ditingkat unit kerja atau antar bidang kerja
    8. Mengembangkan gagasan dan sistem penggalangan dana untuk kemandirian perusahaan
  13. HRD Manager
    HRD Manager mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai :
    1. Mengelola orang – orang yang ada di dalam perusahaan
    2. Membuat sistem HR yang efektif dan efisien
    3. Memastikan bahwa karyawan selalu produktif, loyal, dan punya kontribusi terhadap perusahaan
    4. Memastikan setiap karyawan, baik karyawan baru maupun karyawan lama memiliki 3C, yaitu: Competency, Commitment, and Contribution
  14. Presentation (MCR) Head
    Tugas dan tanggung jawab bagian presentation (MCR) headadalah :
    1. Menayangkan program yang telah tersusun serta menjaga kelancaran dari program siaran secara kualitatif
    2. Bertanggung jawab dalam hal kelancaran jalannya program tayang serta menjaga kualitas penayangan gambar maupun audio, baik pada acara yang recorded maupun live.
  15. Promotion Head
    Tugas dan tanggung jawab bagian promotion head adalah :
    1. Membuat promosi produk mulai dari rencana pemasaran yang disesuaikan dengan target perusahaan
    2. Budget, merencanakan strategi aktifitas promosi ATL (online) dan BTL (offline) hingga teknik kerjasama dengan pihak ketiga (EO dan Agency)
  16. Marcomm Head
    Marcomm head memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai :
    1. Memahami aktifitas marketing promotion yang efektif guna mencapai target konsumennya
    2. Cara membuat Brenchmark dalam brand activity
    3. Mengenal hal yang perlu dihindari dalam penggunaan komponen aktivitas marketing promotion
  17. Finance Supervisor
    Tugas dan tanggung jawab bagian finance supervisor adalah :
    1. Mengatur kelompok kerja pada grup yang dipegangnya
    2. Memberikan tugas pada subordinatenya
    3. Melaksanakan tugas, proyek, dan pekerjaan secara langsung
    4. Memimpin dan memotivasi subordinate atau bawahannya
    5. Memberikan training pada subordinate
  18. General Affair and HRD Supervisor
    Tugas dan tanggung jawab bagian general affair and HRD supervisor adalah :
    1. Perawatan gedung
    2. Perawatan lingkungan kantor (lahan parkir, halaman kantor, gudang, dan sebagainya)
    3. Kebersihan lingkungan kerja (ruang kerja, lobby, dan seluruh area perusahaan)
    4. Perawatan dan pengadaan instalasi listrik (Mechanical and Electrical)
    5. Semua bentuk perizinan perusahaan
    6. Pengadaan dan distribusi alat tulis kerja (ATK) dan alat – alat kerja lainnya (meja, kursi, laptop, computer, dan lain – lainnya)
    7. Mengurusi semua kebutuhan operasional perusahaan
    8. Mengurusi dan berhubungan dengan outsourcing company
  19. Programming Head
    Programming head mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
    1. Mengatur jadwal (schedule) atau perencanaan siaran yang akan ditayangkan
    2. Mengatur semua program yang sudah dibuat dan siap ditayangkan
    3. Mengatur semua iklan yang masuk dalam kerjasama untuk ditayangkan
  20. Off Air Production Head
    Tugas dan tanggung jawab bagian off air production head adalah sebagai berikut :
    1. Merancang sebuah program off air seperti: event program yang bersangkutan dengan sekolah atau kampus
    2. Menyusun sebuah program dengan crew untuk membuat event program
  21. Accounting Supervisor
    Bagian accounting supervisor mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai :
    1. Merencanakan, memprioritaskan, menempatkan, dan mereview pekerjaan dari para staf, yang menangani hutang – hutang grants, payroll, dan pemasukan/pengumpulan data lainnya
    2. Merekomendasikan dan menangani bagian accounting suatu perusahaan termasuk masalah gaji karyawan, staff training, dan pengimplementasian prosedur – prosedur yang ada
    3. Berpartisipasi dalam pengembangan implementasi dari tujuan dan objective perusahaan
    4. Menyediakan analisis kompleks tentang transaksi – transaksi accounting beserta accounting treatment
  22. Legal Officer
    Bagian legal officer mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai :
    1. Mengurusi ketenaga kerjaan (misal: perjanjian kontrak karyawan)
    2. Perpanjangan HGV – HGU aset tanah milik perusahaan
    3. Pendaftaran hak paten, perijinan di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)

Informasi Produk

Produk

Perancangan produksi media ini berdasarkan permintaan stakeholder sebagai media informasi dan edukasi serta menjadi daya tarik audience untuk mengetahui aktivitas musik chamber yang beradadi taman suropati. Agar dapat menyampaikan informasi program baru yang diluncurkan oleh SWARNA FMTV yaitu mengenai video dokumenter musik chamber yang efektif setidaknya harus mempunyai sarana media untuk dapat menunjang efektivitas dalam proses komunikasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan.

Dengan adanya program baru yang diluncurkan oleh SWARNA FMTV, berharap agar dapat menghibur masyarakat melalui video dokumenter musik chamber. Dengan menggunakan video dokumenter tersebut diharapkan dapat memberikan bentuk informasi yang lebih menarik dan dapat diterima khususnya oleh masyarakat.Video dokumenter musik chamber ini dibuat dengan menggabungkan beberapa komponen, di antaranya ada musik, gambar, suara, dan ditambahkan beberapa tulisan bergerak seperti lower third untuk mengetahui nama narasumber. Selain itu juga ada forground footagelangsung dari kamera HDTV dan efek visualhasil edit dari software komputer agar tampilan menjadi menarik dan mudah dinikmati oleh masyarakat lokal, khususnya masyarakatasia tenggara, dengan effect – effect visual diharapkan video dokumenter ini akan menjadi lebih menarik dari segi tampilan dan penyajian informasi yang lebih akurat. Adapun penggunaan media informasi dan edukasidalam bentuk video dokumenter ini dirancang untuk memenuhi kebutuhanstakeholder, sehingga dapat diimplementasikan pada media sosial yang dikehendaki PT. Mata Air Inspirasi (SWARNA FMTV) sebagai penunjang informasi dan edukasi ini.

Latar Belakang Produk

Media Informasi yang membahas tentang musik chamber pada media sebelumnya kurang efektif karena hanya dikemas dalam bentuk feature dan melalui website. Adapun media sebelumnya belum menjelaskan secara detail mengenai kegiatan dikomunitas musik chamber, untuk itu penulis bermaksud untuk merancang video program dokumenter sebagai penunjang informasi dan edukasi yang dapat dilihat masyarakat luas, melalui program dokumenter musik chamber ini, agar dapat menarik minat audience untuk mengetahui lebih detail tentang musik chamber dan diharapkan akan meningkatkan ratingSWARNA FMTV agar masyarakat selalu menonton program - program SWARNA FMTV khususnya program dokumenter. Dengan tampilan visualisasi yang menarik dan informasi yang baik, pembuatan video dokumenter diharapkan dapat menjawab setiap kebutuhan audience akan informasi tentang dunia budaya musik.

Perkembangan Produk

Dalam penyampaian informasi musik chamber hanya menggunakan website ataupun dalam bentuk feature sebagai akses informasinya. Media Informasi dan edukasi sebelumnya menggunakan media brosur, maupun iklan berjalan. Dengan berkembangnya teknologi dan ide – ide kreatif yang semakin pesat, diperlukan sebuah media yang efektif dan pemikiran yang berbeda dari yang sebelumnya maka program televisi ini mampu menyajikan informasi secara detail dan menarik yaitu dalam bentuk media video dokumenter. Dengan perancangan media video dokumenter tentang musik chamberini yang di sajikan oleh SWARNA FMTV diharapkan informasinya dapat diterima oleh masyarakat dengan baik, dan dapat menjalin kerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Material Produk

Dalam proses perancangan program video dokumenter ini, penulis menggunakan beberapa material produk, diantaranya:

Tabel 3.2 Material Produk

Spesifikasi Produk

Perancangan video dokumenteryang berdurasi 10 menitini dibuat dengan merangkum data-data yang berkaitan dengan musik chamber, dimana dalam video dokumenter ini terdapat seluruh ruang lingkup mengenai kegiatan musik chamber yang berada di taman Suropati, dengan menampilkan gambar, musik, suara, efek langsung kamera dan grafis lower third pada komputer, agar video dokumenter ini, memiliki tampilan yang lebih menarik serta mendapat apresiasi dari audience. Melalui video dokumenter ini diharapkan dapat diterima oleh masyarakat, khususnya audience yang ingin terus menerus menyaksikan tayangan yang ada di SWARNA FMTV.

Dalam proses perancangan video dokumenter musik chamber ini terdapat manfaat, kelebihan, dan kekurangan.diantaranya :

  1. Manfaat
    1. Menjadi media televisi informasi yang mempunyai program yang menarik dan informasi yang akurat.
    2. Sebagai media pertama yang membuat program dokumenter dengan konten program yang mempunyai informasi yang menarik.
    3. Dapat diterima masyarakat luas.
  2. Kelebihan
    1. Media audio visual yang menarik
    2. Konten program yang mudah diterima oleh masyarakat
    3. Efisien dari segi finance
  3. Kekuragan
    1. Membutuhkan waktu yang tidak sedikit
    2. Menyusun kru yang terbatas dan waktu yang singkat
    3. Waktu pembuatan yang cukup lama

Harga Produk

Membuat project, membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar, Dan membutuhkan kru yang tidak sedikit seperti cameraman, reporter, creative, produser produksi serta kru pembantu. Setelah selesai produksi di lapangan, proses selanjutnya adalah rafkat yang menggunakan komputer agar alur cerita program dokumenter tetap pada cerita.

Market Analysis

Market Analisis adalah investigasi terdokumentasi dari pasar yang digunakan untuk menginformasikan kegiatan perencanaan perusahaan atau instansi terutama sekitar keputusan persediaan, pembelian, perluasan tenaga kerja / kontraksi, fasilitas, pembelian peralatan modal, kegiatan promosi, dan banyak aspek lain dari perusahaan atau instansi. Didalam market analisis terdapat dua aspek yang sangat berpengaruh terhadap lembaga penyiaran PT Mata Air Inspirasi.

Market Positioning

Dengan adanya video dokumenter ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui informasi yang disajikan oleh SWARNA FMTV dalam bentuk konten program dokumenter. Mulai darisegi informasi dan cara penyajian program dokumenter. Market Positoning dibutuhkan oleh perusahaan untuk memasarkan suatu program acara yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut, agar masyarakat mendapatkan informasi dan menilai image positif perusahaan itu sendiriserta mendapatkan apresiasi dari masyarakat luas. Program dokumenter ini nantinya akan di tayangkan pada SWARNA FMTV dan media social seperti Youtube sehingga banyak pecinta musik chamber dapat mengetahui informasi mengenai musik chamber dan tertarik untuk bergabung di komunitas musik chamber di taman Suropati. Konsentrasi pasarnya yaitu di wilayah Jakarta, seluruh Indonesia dan Asia Tenggara.

Kondisi Pesaing

Adapun Pesaing SWARNA FMTV saat ini di antaranya yaitu :

Tabel 3.3 Kondisi Pesaing

Potential Market

Pembuatan media video dokumenter ini bertujuan untuk menginformasikan dan mengedukasikan komunitas musik chamber. Dengan adanya video dokumenter ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan informasi tentang dunia budaya musik nasional khususnya musik chamber, sebagai media yang memberikan informasi kepada masyarakat dalam menjalain relasi dengan sponsor, serta mengajak masyarakat yang berminat untuk bergabung pada komunitas musik chamber.

Adapun sasaran pemasaran dari program dokumenter musikchamber ini adalah relasi, sponsor dan masyarakat khususnya Jakarta, umumnya seluruh Indonesia dan Asia Tenggara.

Program musik chamber ini nantinya di implementasikan pada tayangan dalam bentuk iklan dari cuplikan program dokumenter musik chamber pada selingan konten program yang ada di SWARNA FMTV.

Berdasarkan wawancara yang sudah dilakukan, dibuatnya video dokumenter ini diharapkan pencapaian target SWARNA FMTV dari segi informasi yang disuguhkan dalam video ini yaitu dapat meningkatkan rating pada program dokumenter sebanyak 60%, serta meningkatkan image PT. Mata Air Inspirasi (SWARNA FMTV).

Market Segmentation

Geografi : Jakarta, Indonesia dan Asia Tenggara

Demografi :

  1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
  2. Kelas Ekonomi : Menengah
  3. Sasaran  :
    1. Relasi Perusahaan
    2. Sponsor
    3. Masyarakat

Psikografi : Relasi, sponsor, dan masyarakat yang ingin lebih mengetahui informasi mengenai musik chamber dan berminat untuk bergabung pada komunitas musik chamber.

Marketing Objective

Dalam pemberian informasi SWARNA FMTV ini dengan konsep yang lebih modern dan menarik diharapkan dapat di akses dan dipahami oleh masyarakat luas. Video dokumenter ini dirancang menarik dengan berbagai gambar yang cukup bagus. Untuk mencapai target PT. Mata Air Inspirasi (Swarna FMTV) dalam hal perancangan program dokumenter musik chamber televisi digital dengan menginformasikan dan mengajak masyarakat khususnya para pecinta musik chamber untuk memanfaatkan taman suropati sebagai tempat latihan para seniman musik.

Marketing Strategy

Strategi Pemasaran yang digunakan oleh SWARNA FMTV adalah menggunakan video dokumenter.Karena media sebelumnya masih mengemas pembahasan musik chamber dengan konten program berupa feature. Untuk itu video dokumenter ini lebih menjelaskan dan mengimplementasikan tentang kegiatan musik chamber yang berlangsung pada taman Suropati. Keunggulan pada SWARNA FMTV menjadi media televisi berbasis digital dan satelit milik bangsa Indonesia yang terpublikasi secara luas ke dunia Internasional, dan dapat didistribusikan atau disebarluaskan oleh jaringan media asing penerima siaran.

Adapun strategi pemasarannya adalah melalui triller musik chamber untuk ditayangkan di selingan program (iklan).

Budget Produksi Media

Tabel 3.4 Budget Produksi Media

Konfigurasi Hardware

Spesifikasi Hardware

Perancangan video dokumenter tersebut menggunakan 1 (satu) unit komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:

  1. Processor : Processor Intel Core i76700U ~4.0 GHz (Gen 6/ Skylake)
  2. Monitor : LCD 24 inchi
  3. Mouse : Optical Mouse
  4. Keyboard : Logitec Cassic K100
  5. RAM : 8.00 GB
  6. Harddisk : 1 TB
  7. Speaker : Speaker Multimedia Dolby System

Software Yang Digunakan

Dalam konsep media program televisi tersebut, peneliti menggunakan software :

  1. Adobe Premiere Pro CC
  2. Adobe Illustrator Pro CC
  3. Adobe After Effect Pro CC

Elisitasi

Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap 1

Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap 2

Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap 3

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi

BAB IV

KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

Preproduction

Tahap Preproduction adalah langkah dimana adanya ide – ide yang akan dibuat oleh team creative, perencanaan dan persiapan dari Konsep Produksi Media. Ada tujuh langkah dalam Preproduction pada Konsep Produksi Media, dimulai dari Ide yang dirancang secara sistematis, kemudian diikuti pembuatan sinopsis, Script Writting dan Storyboard. Dua tahapan terakhir yaitu memilih talent narasumber, crew, dan setting alat Keseluruhan tahapan yang telah dibuat harus sesuai dengan time schedule yang ditetapkan oleh keseluruhan crew. Untuk lebih jelas di buat rancangan pada bagan berikut ini :

Gambar 4.1 Tahap Preproduction

Ide Atau Gagasan

Media televisi yang sering dilihat dan dinikmati merupakan media realisasi dari sebuah gagasan atau ide pemikirikan yang telah dirancang kedalam sebuah program konten televisi. Media informasi dan edukasi yang dibuat mengambil ide dari seluruh referensi program konten televisi dan saran dari masukan para seniman budayawan yang tidak pernah dilihat oleh pemerintah. Program konten televisi dokumenter menampilkan sebuah program konten televisi dokumenter yang menayangkan sebuah kehidupan seniman yang telah membuat komunitas dari sebuah mimpinya yang telah tercipta dan diinginkan. Konten program dokumenter yang dirancang mengambil garis besar dari ide tersebut.

Sinopsis

Sinopsis adalah rangkuman cerita singkat yang menarik dalam sebuah film, menjadi sebuah bentuk ringkasan dari sebuah feature documenter dengan tetap memperlihatkan unsur dasar dari feature documenter tersebut. Sinopsis seringkali dibatasi dengan jumlah halaman, misalnya setengah, satu dari satu halaman atau dua halaman, Sinopsis Perancangan Program Dokumenter Musik Chamber Televisi Digital Pada PT. Mata Air Inspirasi (SWARNA FMTV) ini adalah :

“Taman Suropati awalnya bernama Burgemeester Bisschopplein, yaitu nama sebuah taman di Jakarta. Taman ini merupakan pusat kawasan Menteng, berada tepat di antara pertemuan tiga jalan utama yaitu Menteng Boulevard (Jl. Teuku Umar), Orange Boulevard (Jl. Diponegoro), dan Nassau Boulevard (Jl. Imam Bonjol). Taman Suropati yang rindang, sejak beberapa tahun yang lalu dihiasi patung-patung karya pematung dari seluruh ASEAN. Di Taman Suropati setiap minggunya banyak aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat sekitar untuk olahraga, liburan di taman, dan ada yang bermain dan belajar musik, seperti komunitas Musik Chamber. Komunitas Musik Chamber mempunyai alur lagu daerah yang dikemas oleh alat musik classical, seperti biola, cello, flood,klarinet, fagot dan masih ada yang lain. Komunitas Musik Chamber bergerak pada tahun 2006 yang dimotori oleh Agus Tinus Esti Dwiharso dan rekan-rekannya. Melihat peluang untuk memanfaatkan fasilitas publik yang tidak digunakan dalam hal positif, maka Agus membuat sebuah Komunitas musik chamber yang mempunyai ide dasar ialah musik kamar yang berada di taman. Dari situ Agus dan rekan-rekan memiliki option kepada masyarakat Jakarta untuk mengajak dan melakukan kegiatan di taman suropati, dan memiliki konsep rekreatif, edukatif, dan kreatif. Taman Suropati musik chamber mulai aktivitasnya pada hari minggu pukul 10.00 wib”.

Narasi

Suatu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan rangkaian karya dari waktu ke waktu yang dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir. Narasi Perancangan Program Dokumenter Musik Chamber Televisi Digital Pada PT. Mata Air Inspirasi (SWARNA FMTV) ini adalah :

“Taman Suropati Chamber merupakan salah satu kegiatan yang dipelopori oleh Agus Tinus Esti Dwiharso // Taman Suropati dahulunya digunakan oleh sebagian masyarakat untuk melakukan hal negatif / namun situasi berubah semenjak om Ages (sapaan masyarakat) membuka hal positif dengan mengajak masyarakat mengekspresikan dirinya di ruang publik // Awal mula disebut Taman Suropati Chamber sebenarnya menggunakan konsep musik kamar / tetapi Om Ages menganggap bahwa Taman ini sebagai kamar kita dalam bermusik /karena keterbatasan untuk membuat sanggar akhirnya Om Ages memanfaatkan Taman sebagai ruang publik. Sebelumnya pada tahun 2006 Om Ages sebagai lecture membawakan workshop musik Indonesia di Denhag Belanda / semenjak itu Om Ages melihat bahwa di Belanda banyak orang yang memanfaatkan Taman untuk bermusik hingga akhirnya Om Ages membuka Taman Suropati Chamber di Indonesia // Om Ages juga memberikan options kepada masyarakat di Ibu Kota untuk anak anaknya agar mempunyai kegiatan dengan konsep Rekreatif / Edukatif / serta Kreatif // Dimana rekreatifnya adalah suasana di taman sebagai rekreasi / edukatifnya adalah memberikan pendidikan / kreatifnya adalah dimana sebuah taman dapat diubah menjadi sebuah ruang musik // ”

Pembuatan Storyboard

StoryBoard adalah sebuah susunan gambar sketch secara bertahap sesuai dengan alur cerita untuk kepentingan shooting atau pengambilan gambar pada saat produksi. Pengambilan storyboard harus memperhatikan detail gambar yang di ambil dan memberikan keterangan gambar, waktu, maupun posisi di luar ruangan atau di dalam ruangan.

Gambar 4.2 EXT/Bunderan HI/Day/Full Shot Menampilkan timelapse patung bunderan HI

Gambar 4.3 EXT/Jakarta/Day/Full Shot Menampilkan suasana kota jakarta

Gambar 4.4 EXT/Bunderan HI/Day/Long Shot Menampilkan suasana aktivitas bunderan HI pada hari Minggu

Gambar 4.5 EXT/Taman Suropati/Day/Medium Shot Menampilkan wawancara narasumber Ages Dwiharso

Gambar 4.6 EXT/Taman Suropati/Day/Two Shot Menampilkan suasana taman Suropati

Gambar 4.7 EXT/Taman Suropati/Day/Two Shot Menampilkan suasana orang sedang olahraga yoga

Gambar 4.8 EXT/Taman Suropati/Day/Full Shot Menampilkan patung – patung yang ada di taman Suropati

Gambar 4.9 EXT/Taman Suropati/Day/Three Shot (Group Shot) Menampilkan video klip On The Spot Musik Chamber

Gambar 4.10 EXT/Taman Suropati/Day/Two Shot Menampilkan anak – anak sedang mempersiapkan alat musik

Gambar 4.11 EXT/Taman Suropati/Day/Full Shot Menampilkan timelapse awan pada patung kuda taman Suropati

Gambar 4.12 EXT/Taman Suropati/Day/Full Shot Menampilkan tulisan taman Suropati

Gambar 4.13 EXT/Taman Suropati/Medium Close Up Menampilkan not musik

Gambar 4.14 EXT/Taman Suropati/Day/Medium Close Up Menampilkan wawancara orang tua peserta musik chamber

Gambar 4.15 EXT/Taman Suropati/Day/Long Shot Menampilkan Suasana keseluruhan peserta sedang latihan

Gambar 4.16 EXT/Taman Suropati/Day/Close Up Menampilkan not biola

Gambar 4.17 EXT/Taman Suropati/Day/Full Shot Menampilkan anak balita sedang latihan biola dengan ibunya

Gambar 4.18 EXT/Taman Suropati/Day/Medium Close Up Menampilkan remaja bermain alat musik flood

Gambar 4.19 EXT/Taman Suropati/Day/Medium Close Up Menampilkan wawancara akhir narasumber Ages Dwiharso

Gambar 4.20 EXT/Taman Suropati/Day/Group Shot Menampilkan suasana anak – anak yang sedang latihan biola

Gambar 4.21 EXT/Taman Suropati/Day/Three Shot (Group Shot) Menampilkan video klip On The Spot musik Chamber

Script Writing

Script Writing merupakan salah satu bagian dari announcing skill. Script Writing disebut juga sebagai naskah cerita yang menguraikan urutan dialog audio yang dirancang untuk menyesuaikan alur yang sudah dibuat.

Tabel 4.1 Script Writing

Rundown

Penjelasan secara rinci tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan pengambilan gambar, dan sesuai urutan scene. Adapun rundown PerancanganProgram Dokumenter Musik Chamber Televisi Digital Pada PT. Mata Air Inspirasi (SWARNA FMTV)ini yaitu :

Tabel 4.2 Rundown

Penyusunan Crew

Talent dari video program dokumenter ini adalah Ages Dwiharso selaku inisiator musik chamber dan peserta yang sedang latihan di taman suropati musik chamber, sedangkan crew secara garis besar dibutuhkan director, creative, cameraman,editor, dan script writting,. Adapun talent dan crew yang terlibat dalam perancangan video dokumenter ini antara lain :

Tabel 4.3 Susunan Crew dan Talent

Time Schedule

Tabel 4.4 Time Schedule Perancangan Program Dokumenter Musik Chamber Televisi Digital Pada PT. Mata Air Inspirasi (SWARNA FMTV)

Anggaran Biaya

Anggaran biaya adalah, suatu kebutuhan keuangan yang dikeluarkan untuk alokasi perancangan project atau aktivitas merekam suatu gambar dalam cahaya yang bergerak. Berikut ini adalah anggaran biayapada suatu perancangan video dokumenter :

Tabel 4.5 Anggaran Biaya Produksi

Peralatan Yang Digunakan

Gambar 4.22 Camera Canon 60D

Gambar 4.23 Camera Canon 7D

Gambar 4.27 Sony Z7 HVR

Gambar 4.25 Boom Mic

Gambar 4.26 Tripod

Production

Production adalah proses shooting dimana pengambilan footage dengan bekerja samanya dimana talent dan crew mewujudkan sebuah rumusan dari tahap preproduction dalam bentuk skenario, script writing, dan storyboard yang telah ditetapkan bersama. Pada tahap production semua unsur creative dan teknis seperti skenario, talent, footage dan audio bersatu di bawah pengawasan director creative. Dalam menjalankan sebuah proses production pengambilan footage atau shooting video ada beberapa hal teknis yang harus dipersiapkan dengan baik dan menarik, diataranya : desain produksi termasuk storyboard yang bisa menjadi panduan yang menarik tentang hal-hal yang wajib dilaksanakan selama shooting, kesiapan crew dalam menjalankan perannya masing-masing dan kesiapan perlengkapan juga merupakan tanggung jawab masing-masing crew.

Gambar 4.27 Tahap Production

Perencanaan Multimedia

Perencanaan multimedia merupakan sketsa dalam mengkombinasikan empat elemen yaitu footage, audio, dialog dan teks untuk menciptakan sebuah presentasi yang dinamis dan variatif dalam hal ini berupa video. Konsep multimedia yang diajukan untuk menjangkau relasi perusahaan, sponsor, dan masyarakat dengan program konten media yang menarik serta efisien, yaitu dalam bentuk media informasi visual dan audio yang berisi footage, audio, teks dan beberapa special effect. Untuk perencanaan multimedia ini diperlukan tiga tahapan sistematis, dimulai dari tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia. Perencanaan multimedia ditujukan untuk menarik masyarakat agar dapat menjangkau lebih banyak dengan menggunakan input yang telah diolah (footage, audio, teks). Dengan dibuatnya strategi multimedia maka perancangan multimedia mempunyai susunan untuk dapat mencapai target tujuan multimedia, sedangkan untuk program multimedia berisi jabaran hasil project dalam menghasilkan tujuan dan strategi multimedia.

  1. Tujuan Multimedia
    Adapun tujuan multimedia dalam konsep perancangan media ini adalah untuk menjangkau kurang lebih 60% dari target audience yang dicapai oleh pihak televisi. Dimana audience yang dimaksud dalam laporan ini adalah seluruh masyarakat Indonesia dan tidak menutup kemungkinan terhadap masyarakat Asia Tenggara sebagai penonton yang bisa melihat kekayaan budaya Indonesia dari segi musik masyarakat. Secara spesifik dapat disampaikan bahwa tujuan dari multimedia adalah untuk meningkatkan rating televisi dalam bentuk sebuah konten program dokumenter yang menarik dan memiliki informasi tentang budaya musik masyarakat itu tersebut.
  2. Strategi Multimedia
    Konten Program dokumenter yang menyampaikan informasi dan edukasi tentang komunitas musik chamber yang berada di taman Surpoati. Sebelum melangkah proses produksi, terlebih dahulu merumuskan strategi multimedia, media yang akan dirancang, dan dipersiapkan memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

    Geografi : Jakarta, Indonesia dan Asia Tenggara

    Demografi :

    1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
    2. Kelas Ekonomi : Menengah
    3. Sasaran  :
      1. Relasi Perusahaan
      2. Sponsor
      3. Masyarakat

    Psikografi : Relasi, sponsor, dan masyarakat yang ingin lebih mengetahui informasi mengenai musik chamber dan berminat untuk bergabung pada komunitas musik chamber.

  3. Program Multimedia
    Program multimedia media video dokumenter mempunyai informasi dan edukasi yang dibuat ada tahapan yaitu :
    1. Picture
      Picture yang digunakan dalam media informasi ini menggunakan picture dalam bentuk JPEG yang digabungkan dengan beberapa take footage yang telah direkam ditempat yang berekstensi MOV atau h.264.
    2. Sound
      Sound yang dipakai dalam media video dokumenter ini adalah menggunakan audio original dari dialaog wawancara kepada narasumber dan beberapa effect background musik intrumental orchestra yang disesuaikan dengan background video yang telah dirancang agar sesuai dengan situasi dalam footage.

Perencanaan Audio

Dalam Perancangan video dokumenter, audio sangatlah berperan penting dalam penyampaian informasi dalam bentuk suara. Jika tidak ada audio background ataupun yang dikeluarkan oleh narasumber hasil wawancara, video yang telah kita rancang kurang menarik dan bosan. Karena jika tidak ada audio maka langkah yang dijalani adalah dengan memperbanyak teks – teks narasi yang dapat menyampaikan informasi agar tidak membosankan. Dalam konsep produksi ini audio memiliki tujuan audio, strategi audio, dan program audio.

  1. Tujuan Audio
    Tujuan audio ini dimaksudkan untuk penerapan pada bidang video dokumenter. Agar video dokumenter yang telah dirancang dapat dipahami oleh audience dan dapat menjadi referensi masyarakat untuk melakukan aktivitas di minggu pagi hari dengan melakukan aktivitas sehat dan belajar musik di taman Suropati. Tujuan audio digunakan untuk menjelaksan footage bergerak yang sedang di putar sehingga media informasi dan edukasi ini akan lebih hidup pada video tersebut. Audio ini juga berperan besar dalam pembentukan background audio yang sesuai, sehingga pesan dalam video dokumenter tersebut telah disampaikan.
  2. Strategi Audio
    Strategi audio, media yang digunakan setidaknya memiliki tahapan tiga aspek, yaitu geografi, demografi, dan psikografi. Dalam perancangan audio ini harus memperhatikan detail suara yang dihasilkan. Dalam perancangan audioini memakai suara narasumber, wawancara sesuai alur script yang telah dirancang pada preproduction. Dengan memberikan suara dari narasumber maka informasi yang disampaikan menjadi lebih jelas dan akurat. Media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memiliki tiga aspek sasaran :

    Geografi : Jakarta, Indonesia dan Asia Tenggara

    Demografi :

    1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
    2. Kelas Ekonomi : Menengah
    3. Sasaran  :
      1. Relasi Perusahaan
      2. Sponsor
      3. Masyarakat

    Psikografi : Relasi, sponsor, dan masyarakat yang ingin lebih mengetahui informasi mengenai musik chamber dan berminat untuk bergabung pada komunitas musik chamber.

  3. Program Audio
    Audio yang telah disiapkan dalam membuat project ini sudah dilakukan untuk menyesuaikan dengan footage yang sudah ada, agar kemasan video tidak jumping. Audio yang digunakan seperti suara instrument orchestra dengan format mp3. Dengan adanya program audio, media video dokumenter ini akan menjadi lebih menarik lagi, karena penambahan dari suara narasumber untuk memperjelas suatu gambar. Pengambilan audio yang sesuai diperlukan proses editing dari cutting audio dan penyesuaian penempatan dengan footage yang diperlihatkan. Proses jelasnya suara audio dibuat dari volume mixing audio. Untuk lebih jelasnya, program audio yang dipakai dalam video dokumenter ini terdapat dua tahapan yaitu :
    1. Sound effect digunakan sebagai background effect yang ada. Untuk sound effect yang dipakai pada efek ID Station opening tulisan dan grafict picture mengambil suara awalan musik instrument yang telah di mixing.
    2. Music background yang digunakan pada Perancangan Program Dokumenter musik chamber Televisi Digital pada PT. Mata Air Inspirasi (SWARNA FMTV) menggunakan music Intrumental orchestra.

Perencanaan Visual

Perencanaan visual yang dihasilkan dari keseluruhan footage, audio, dan teks yang menghasilkan satu video master yang digunakan untuk memberikan informasi maupun edukasi pada musik chamber. Dengan menggabungkan teks dengan format penulisan yang telah disesuaikan, maka footage yang telah di rekam sebelumnya dengan suara yang dihasilkan dari script kemudian diedit dan dirender, setelah selesai render maka video yang dihasilkan siap untuk diperlihatkan. Tampilan video pun akan lebih menyegarkan dan tidak membosankan. Dengan adanya perancangan visual semua tahapan akan terlaksana dengan akurat dan baik. Perencanaan visual juga ditujukan untuk memberikan kesan dalam video yang disuguhkan.

  1. Tujuan Visual
    Dalam tujuan visual ini merancang sebuah media visual dalam bentuk video dokumenter dengan kesan visual yang menarik, yang di dalamnya terdapat beberapa effect visual yang akan memperkaya disetiap tampilan media video dokumenter.
  2. Strategi Visual
    Visual Effects dapat dibuat dengan teknologi komputer yang sudah melesat maju sekarang ini, sehingga menciptakan suatu bentuk pencitraan yang real atau benar–benar nyata terhadap visualisasi pada video yang dirancang tersebut. Visualisasi tampilan video yang berbeda-beda, menampilkan beberapa aspek seperti : Id Station, OBB, Bumper opening, suasana bunderan HI, suasana taman Suropati, semua dirancang dengankonsep,efisien dan efektif.
  3. Program Visual
    Didalam tahapan produksi inilah perancangan special effects dibuat menggunakan aplikasi adobe after effect pro CC, adobe illustrator pro CCdan adobe premiere pro CC yang merupakan dari kemajuan teknologi. Acuan storyboard diubah menjadi animatrix yaitu semacam lower third dari storyboard yang sudah dirancang dengan wawancara yang belum diedit.

    Gambar 4.28 Scene 1 EXT/Bunderan HI/Day/Full Shot Menampilkan timelapse patung bunderan HI

    Gambar 4.29 Scene 2 EXT/Jakarta/Day/Full Shot Menampilkan suasana kota jakarta

    Gambar 4.30 Scene 3 EXT/Bunderan HI/Day/Long Shot Menampilkan suasana aktivitas bunderan HI pada hari Minggu

    Gambar 4.31 Scene 4 EXT/Taman Suropati/Day/Medium Shot Menampilkan wawancara narasumber Ages Dwiharso

    Gambar 4.32 Scene 5 EXT/Taman Suropati/Day/Two Shot Menampilkan suasana taman Suropati

    Gambar 4.33 Scene 6 EXT/Taman Suropati/Day/Two Shot Menampilkan suasana orang sedang olahraga yoga

    Gambar 4.34 Scene 7 EXT/Taman Suropati/Day/Full Shot Menampilkan patung – patung yang ada di taman Suropati

    Gambar 4.35 Scene 8 EXT/Taman Suropati/Day/Three Shot (Group Shot) Menampilkan video klip On The Spot Musik Chamber

    Gambar 4.36 Scene 9 EXT/Taman Suropati/Day/Two Shot Menampilkan anak – anak sedang mempersiapkan alat musik

    Gambar 4.37 Scene 10 EXT/Taman Suropati/Day/Full Shot Menampilkan timelapse awan pada patung kuda taman Suropati

    Gambar 4.38 Scene 11 EXT/Taman Suropati/Day/Full Shot Menampilkan tulisan taman Suropati

    Gambar 4.39 Scene 12 EXT/Taman Suropati/Medium Close Up Menampilkan not musik

    Gambar 4.40 Scene 13 EXT/Taman Suropati/Day/Medium Close Up Menampilkan wawancara orang tua peserta musik chamber

    Gambar 4.41 Scene 14 EXT/Taman Suropati/Day/Long Shot Menampilkan Suasana keseluruhan peserta sedang latihan

    Gambar 4.42 Scene 15 EXT/Taman Suropati/Day/Close Up Menampilkan not biola

    Gambar 4.43 Scene 16 EXT/Taman Suropati/Day/Full Shot Menampilkan anak balita sedang latihan biola dengan ibunya

    Gambar 4.44 Scene 17 EXT/Taman Suropati/Day/Medium Close Up Menampilkan remaja bermain alat musik flood

    Gambar 4.45 Scene 18 EXT/Taman Suropati/Day/Medium Close Up Menampilkan wawancara akhir narasumber Ages Dwiharso

    Gambar 4.46 Scene 19 EXT/Taman Suropati/Day/Group Shot Menampilkan suasana anak – anak yang sedang latihan biola

    Gambar 4.47 Scene 20 EXT/Taman Suropati/Day/Three Shot (Group Shot) Menampilkan video klip On The Spot musik Chamber

Perencanaan Broadcasting

Perencanaan broadcasting yang diajukan untuk menjangkau audience dengan program pendistribusian efektif serta menarik. Perencanaan broadcasting ditujukan untuk menjangkau ruang lingkup yang lebih luas. Dengan dirancangnya tujuan broadcasting suatu media informasi dan edukasi menjadi arahan untuk dapat mencapai target jangkauan masyarakat. Perencanaan broadcasting terdiri dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.

  1. Tujuan Broadcasting
    Tujuan Broadcasting, untuk menjangkau ruang lingkup yang luas tanpa ada klasifikasi khalayak mana yang pantas untuk media informasi yang dibuat. Namun Tujuan Broadcasting pembuatan media Video dokumenter ini diharapkan akan menjangkau 60% dari khalayak yang ditetapkan oleh pihak SWARNA FMTV.
  2. Strategi Broadcasting
    Dalam mempromosikan video dokumenter musik chamber, perlu strategi khusus yang akan dilaksanakan yaitu Strategi Program Promosimelalui media sosial seperti iklan,TV Digital, Youtube, dan Website. Strategi Informasi dengan menampilkan Media Video Dokumenter yang akan ditayangkan pada saat jam tayang oleh Ninmedia selaku yang memiliki jadwal tayang satelit.
  3. Program Broadcasting
    Program broadcasting mencakup pada khalayak luas. Untuk menayangkan hasil dari produksi audio visual juga memanfaatkan fasilitas internet sebagai medianya. Detailnya program broadcasting media informasi dan edukasi yang dibuat dari hasil rancangan editing media video dokumenter musik chamber akan disalurkan melalui media :
    1. Website
      Media informasi yang dirancang diupload ke internet, namun harus memiliki website maka proses upload selanjutnya browse dimana video disimpan. Proses cepat atau lambatnya upload tergantung dari segi kapasitas pada video, semakin panjang durasi dan besar kapasitas maka semakin lama proses upload untuk penyimpanan ke website.
    2. Televisi Digital
      Media Informasi yang dirancang harus mempunyai standarisasi layak tayang oleh pihak pengelola satelit. Setelah itu konten video di transformasikan menjadi program layak tayang, lalu dikirimkan data headend pengelola untuk di proses melalui playout system, lalu di siarkan melalui satelit. Dan siaran program diterima oleh perangkat pelanggan.

Postproduction

Tahap postproduction yaitu dimana proses finishing sebuah karya mentah sampai menjadi sebuah video yang sempurna dan mampu menceritakan sebuah cerita unik atau pesan kepada audience. Dalam proses postproduction semua footage yang didapat pada proses production diedit menjadi satu editan master yang di edit oleh editor. Aktivitas pemutaran dan distribusi juga masuk di dalam proses postproduction. Tahapan proses postproduction, yaitu:

Gambar 4.48 Tahap Postproduction

Digitizing

Digitizing adalah pemindahan sebuah gambar dari media seperti kamera ke dalam sebuah perangkat komputer ataupun laptop. Setelah proses pengambilan gambar selesai dan lengkap selanjutnya gambar yang sudah di take lalu di pindahkan ke dalam komputer untuk melalui proses selanjutnya.

Editing

Pada tahap editing video dilakukan pemotongan, pemilihan, dan penyusunan hasil gambar shooting sesuai keinginan atau gagasan director sesuai dengan script dan storyboard.

Mixing

Mixing adalah suatu proses percampuran gambar dan audio serta penambahan beberapa teks, selanjutnya ditambahkan efek-efek animasi agar tampilannya terlihat lebih menarik, dan sesuai dengan naskah ataupun storyboad yang telah dibuat sebelumnya. kesinambungan antara suara asli, narasi, ilustrasi musik, dan sound efek sangat diperhatikan agar serasi dan harmonis serta terdengar dengan jelas. Setelah melalui proses mixing ini, kemudian di render dan di ubah ke beberapa format file selanjutnya akan di pasarkan dan di sebarkan kepada masyarakat luas.

Finishing

Tahap finishing ini adalah tahap terakhir dalam proses pembuatan media video profile ini setelah penggabungan semua gambar, teks, suara musik, maupun suara dubber telah di masukkan ke dalam satu video.

Exporting

Exporting ini merupakan tahap akhir setelah mengedit seluruh video dari adobe premiere pro CC menjadi format video yang telah di tentukan. Selanjutnya hasil export video akan di transformasikan menjadi program layak tayang, lalu dikirimkan data ke hiden pengelola untuk di proses melalui playoutsystem, lalu di siarkan melalui satelit, dan siaran program diterima oleh perangkat pelanggan.

Segmen Pasar

Pada tahap ini adalah target pasar yang akan dicapai. Untuk jangkauan luas adalah masyarakat asia tenggara dan untuk cakupan kecil adalah masyarakat Indonesia. Diharapkan video dokumenter ini mencapai target pasar meningkatkan presentasi minat masyarakat sebesar 60 %untuk menonton konten program SWARNA FMTV.

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat di ambil mengenai Perancangan Program Dokumenter Musik Chamber Televisi Digital Pada PT. Mata Air Inspirasi (SWARNA FMTV) berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada ke-4 (empat) bab sebelumnya :

  1. Media yang digunakan untuk menginformasikan tentang musik chamber pada PT. Mata Air Inspirasi (Swarna FMTV) yaitu Video Dokumenter yang memiliki isi konten informatif dan footage-footage yang dinamis dan variatif agar penonton mendapatkan informasi isi konten video dokumenter tersebut dan mendapatkan hiburan dari penyajian video dokumenter musik chamber. Guna menunjang daya tarik penonton.
  2. Dalam merancang sebuah video dokumenter yang bermanfaat dan menarik perhatian audience yaitu dengan membuat media audio visual yang terkonsep, memiliki daya tarik, dan dapat memenuhi kebutuhan audience, selain itu video musik chamber ini membutuhkan video quality yang baik seperti tampilan yang beresolusi tinggi dan juga dengan penyajian video yang menampilkan banyak pilihan footage-footage yang menarik dan variatif.
  3. Target yang diharapkan adalah dapat meningkatkan kualitas pola pikir masyarakat kepada SWARNA FMTV bahwa televisi SWARNA FMTV ini fokus dan konsisten dengan kebudayaan Indonesia baik dari segi musik maupun film indonesia bahwa budaya ini bisa diakui oleh seluruh masyarakat lokal maupun Internasioanal. Serta dibuatnya video dokumenter ini diharapkan pencapaian target SWARNA FMTV dari segi informasi yang disuguhkan dalam video ini yaitu dapat meningkatkan rating pada program dokumenter sebanyak 60%, serta meningkatkan image PT. Mata Air Inspirasi (SWARNA FMTV).

Saran

  1. Dengan adanya video dokumenter musik chamber penulis menyarankan agar media tersebut lebih ditingkatkan dan dipergunakan agar sejalan dengan manfaat yang terdapat di dalam video tersebut. Sebaiknya SWARNA FMTV dapat menampilkan video dokumenter musik chamber ini tidak hanya setiap hari libur, namun bisa dilakukan setiap dua hari sekali agar menambah minat masyarakat untuk mengisi aktifitas yang lebih positif setiap hari libur maupun hari sibuk.
  2. Dalam merancang sebuah video dokumenter yang bermanfaat dan menarik perhatian audience disarankan agar melakukan proses promosi melalui video musik chamber ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan. Hal ini dapat berpengaruh terhadap kepeminatan masyarakat dan meningkatkan masyarakat yang lebih positif dalam melakukan hal – hal tertentu saat weekday maupun weekend. Serta dengan pengambilan angle kamera yang beragam agar variatif angle dan konten segmentasi yg kreatif agar berbeda.
  3. Agar SWARNA FMTV dapat mencapai rating target sesuai yang diharapkan maka perusahaan harus membuat konten program baru, seperti event musik chamber orchsetra, yang membuat penonton menjadi takjub akan sebuah musik nasional atau daaerah dengan pengemasan secara dinamis dan invormatif yang kuat.

Kesan

Dengan melakukan observasi Perancangan video dokumenter musik chamber penulis menjadi lebih mengerti dan paham bagaimana cara membuat program Video Dokumenter yang belum ada di stasiun televisi tersebut agar dikemas menjadi lebih menarik dari ide ide kreatif yang belum ada di stasiun televisi tersebut untuk sarana informasi yang baik dan benar, serta menarik dan interaktif bagi para penonton, serta lebih mengenal akan adanya musisi yang menjaga lagu-lagu nasional hingga banyak peserta yang tertarik mengikuti kegiatan musik chamber di taman Suropati.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Soepadmo, Gatoet. 2013. Panduan Mudah Merancang Bangunan, Jakarta : Niaga Swadaya.
  2. Subhan, Muhammad. 2012. Analisa Perancangan Sistem. Jakarta : Lentera Ilmu Cendekia.
  3. Sunarya, Lusyani. 2013. Diktat Mata Kuliah Diktat Mata Kuliah Aplikasi Program Komputer MAVIB II, Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Amin. Zaenal, dan Santoso. Yudi. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta : Universitas Budi Luhur.
  5. 5,0 5,1 Maimunah. Lusyani Sunarya. Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Journal CCIT Vol. 5 No. 3, Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  6. O’Brien, James. 2012. Introducton to Information System, Jakarta : Salemba Empat.
  7. Sutabri. Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.
  8. Desrianti, Dewi Immaniar. Untung Rahardja. Reni Mulyani. 2012. Audio Visual As One Of The Teaching Resources On iLearning. Journal CCIT Vol. 5 No. 2. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  9. Supriyono, Rakhmat. 2011. Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi.
  10. Yi, Kang. You-Han Lee. Jeong-Hyun Joo. 2016. Fast H.264 Video Decoding by Bit Order Reversing and Its Application to Real-Time H.264 Video Encryption, International Journal Of Multimedia and Ubiquitous Engineering Vol. 11 No. 3, Korea : Handong Global University.
  11. Ilham. 2012. Entertainment Directory Book 2012. Jakarta : Gramedia.
  12. 12,0 12,1 Fachrudin, Andi. 2015. Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi. Yogyakarta : Andi.
  13. Wang, Xianan. Xiaoxiang Wang. Wenrong Gong. Zijia Huang. 2014. Generalized Block Diagonalization Schemes for MIMO Relay Broadcasting Systems, International Journal of Digital Multimedia Broadcasting Vol. 2014 No. 305846, China : Creative Commons Attribution License.
  14. Fadda, V. Popescu, Murroni, Angueira, J. Morgade. 2015. On the Feasibility of Unlicensed Communications in the TV White Space: Field Measurements in the UHF Band, International Journal of Digital Multimedia Broadcasting Vol. 2015 No. 8, Canada : Creative Commons Attribution License.
  15. Lahbabi, Youssef, El Hassan Ibnehaj, Ahmed Hammouch. 2015. “Adaptive Streaming of Scalable Videos over P2PTV”, International Journal of Digital Multimedia Broadcasting Vol. 2015, Morocco : Creative Commons Attribution License.
  16. Morissan. 2011. Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola dan Televisi. Jakarta : Media Grafika.
  17. Ali, Muhammad, Dr. Nisar Hussain, Shahzad Khaver Mushtaq, Rab Nawaz. 2014. Role of Talk Shows Raising Political Awareness among Youth, Academic Journal of Interdiscriplinary Studies Vol. 3 No. 1, Italy : MCSER.
  18. Nugroho, Fajar. 2012. Cara Pintar bikin film dokumenter, Yogyakarta : Indonesia Cerdas.
  19. Beaver, Frank. 2011. Dictionary Of Film Terms . Michigan : University of Michigan.
  20. 20,0 20,1 Ayuningtyas, Melvy. 2011. Ngedit Video Dengan Adobe Premiere Pro CC, Bekasi : Dunia Komputer.
  21. Hendratman, Hendi. 2012. The magic of Adobe Premier Pro. Bandung: Andi Offset.
  22. Maharsi, Indiria. 2013. TIPOGRAFI (Tiap Font Memiliki Nyawa dan Arti), Jogjakarta : CAPS.
  23. Brewer, Roy. 2013. Pengantar Tipografi, Yogyakarta : Sudiana.
  24. Wibowo, Ibnu Teguh. 2013. Buku Belajar Design Grafis. Jakarta : Buku Pintar.
  25. Hendratman, Hendi. 2015. Computer Grapich Design, Bandung : Informatika Bandung.
  26. Tinarbuko, Sumbo. 2015. DEKAVE (Penanda Zaman Masyarakat Global). Jogjakarta : CAPS.
  27. Darmawan. 2011. Teknologi Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
  28. Binanto, Iwan, 2011. Multimedia Digital (Dasar Teori dan Pengembangannya). Yogyakarta : Andi
  29. Uchjana, Onong, 2012. Kamus Komunikasi. Bandung : Mandar Maju.
  30. 30,0 30,1 Imanto, Teguh. 2011. Diklat Pasca Produksi Televisi, Jakarta : Universitas Esa Unggul.
  31. Atmohoetomo. 2011. Media Audio Visual Pendidikan dan Proses Produksi Programnya. Bandung : Alfabeta.
  32. Arifin, Eva. 2012. Broadcasting to be broadcaster. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  33. Nugroho, Sarwo, 2014. Teknik Dasar Videografi, Yogyakarta : Andi.
  34. Biran, Misbach Yusa. 2011. Teknik Menulis Skenario Film Cerita. Jakarta : Informatika.
  35. 35,0 35,1 Rahmawati, Indah. 2011. Menjadi Sutradara Televisi : Dengan Single Dan Multi Kamera. Jakarta : Grasindo.
  36. Madiun, Madcoms. 2011. Panduan Lengkap Adobe Ilustrator CC. Yogyakarta : Andi.
  37. Waloeya, Yohan Jari. 2012. Seri Belajar Kilat Adobe After Effect Premiere Pro CS6, Yogyakarta: Andi.
  38. Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. “Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi”. Yogyakarta : CV. Andi Offset.
  39. Wardhani, Rahmi Kesuma. 2014. Perancangan Video Dokumenter “Autisme”. Bandung : Institut Teknologi Bandung.
  40. Iwan, Sandi. 2013. Perancangan Video Dokumenter Olahraga Ekstrim “Skateboard” Surabayask8. Surabaya : UPN “Veteran” Jawa Timur.
  41. Oktavia, Siti Nur. 2015. Perancangan Film Dokumenter “Ketika Hati Berbicara, Udara Membisikkannya Lewat Telingaku. Yogyakarta : Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
  42. Putri, Yuliani Intan. 2013. Perancangan Video Dokumenter Batik Khas Di Pekalongan. Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana.
  43. Putra, Dwiky Darmawan. 2014. Perancangan Video Dokumenter Penambang Pasir Sungai Progo Kecamatan Srandakan. Yogyakarta : AMIKOM Yogyakarta.
  44. Emriadi, Haviz. 2014. Perancangan Video Feature Dokumenter Industri Tambang Batu Kapur Bukit Tui Padang Panjang. Padang : Universitas Negeri Padang.
  45. Megawati. 2012. Perancangan Komunikasi Visual Animasi Dokumenter R.A Kartini. Jakarta : Bina Nusantara University.

Contributors

Ray Tri Nugroho