SI1221472561

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI

SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA

SMK KESEHATAN LETRIS INDONESIA

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1221472561
NAMA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI

SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA

SMK KESEHATAN LETRIS INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1221472561
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom.)
NIP : 000594
       
NIP : 001405


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI

SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA

SMK KESEHATAN LETRIS INDONESIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1221472561
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Lusyani Sunarya, S.Sn, M.Si)
   
(Hani Dewi Ariessanti, M.Kom.)
NID : 06124
   
NID : 12003

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI

SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA

SMK KESEHATAN LETRIS INDONESIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1221472561
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI

SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA

SMK KESEHATAN LETRIS INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1221472561
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 


 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1221472561

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

At this time the needs of the media promotion is very much needed by the company. Promotional media used today not only shaped the visual communication media, but many of the companies that grow the promotion through audio visual media. Development of the educational world that is increasingly rapidly, causing a growing number of facilities and advantages that should be promoted in order to compete with other schools especially on SMK Kesehatan Letris Indonesia. The purpose of this research is to design-based audio visual media in order to be an effective appeal, especially in the delivery of information and promotion on the matter – relating to the whole of the SMK Kesehatan Letris Indonesia. SMK Kesehatan Letris Indonesia is one of the educational institutions located in the area of Bintaro, Tangerang. Existing problems, namely the medium used by the school is still in the form of visual communication media, in general the community more receptive of information via media interactive and communicative, so SMK Kesehatan Letris Indonesia needs a video media profile as a media of supporting information and promotion shown to prospective students, establish relationships with junior high school, or as a media information to the public, so that the design of video media profile that displays the entire scope of , excellence, and facilities owned by the school, can be a solution in solving problems in media promotion and information. The methods used in this research is a method of analysis of the problems, methods of data collection, data analysis, methods of analysis, as well as the basic concepts of media production. In the basic concepts of media production there are stages of preproduction, production, and postproduction. The end result of this design is a video that can be directly used for media promotion.

Kata kunci : Promotion, Audio Visual, Video Profile.

ABSTRAKSI

Saat ini kebutuhan media promosi sangat banyak diperlukan oleh perusahaan. Media promosi yang banyak digunakan saat ini tidak hanya berbentuk media komunikasi visual, namun banyak perusahaan yang mengembangakan promosinya melalui media audio visual. Perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat, menyebabkan semakin banyaknya fasilitas dan keunggulan yang harus dipromosikan untuk bersaing dengan sekolah lain khususnya pada SMK Kesehatan Letris Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang media berbasis audio visual agar dapat menjadi daya tarik yang efektif, terutama dalam penyampaian informasi dan promosi mengenai hal – hal yang berkaitan dengan keseluruhan yang ada pada SMK Kesehatan Letris Indonesia. SMK Kesehatan Letris Indonesia merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berada di wilayah Bintaro, Tangerang Selatan. Permasalahan yang ada yaitu media yang digunakan oleh sekolah masih berupa media komunikasi visual, pada umumnya masyarakat lebih mudah menerima informasi melalui media yang interaktif dan komunikatif, sehingga SMK Kesehatan Letris Indonesia membutuhkan media video profile sebagai media penunjang informasi dan promosi yang ditunjukkan kepada calon siswa, menjalin relasi dengan sekolah SMP, ataupun sebagai media informasi kepada masyarakat, sehingga perancangan media video profile yang menampilkan seluruh ruang lingkup, keunggulan, dan fasilitas yang dimiliki sekolah tersebut, dapat menjadi solusi dalam pemecahan masalah pada media promosi dan informasinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisa permasalahan, metode pengumpulan data, analisa data, metode analisa perancangan, serta konsep dasar produksi media. Di dalam konsep dasar produksi media terdapat tahap preproduction, production, dan postproduction. Hasil akhir dari perancangan ini adalah sebuah video yang bisa langsung digunakan untuk media promosi.

Kata kunci : Promosi, Audio Visual, Video Profile.

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas Rahmat dan Hidayah yang diberikan Allah SWT kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA SMK KESEHATAN LETRIS INDONESIA”.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting di Perguruan Tinggi Raharja.

Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya terutama kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom. selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Ibu Lusyani Sunarya, S.Sn, M.Si. selaku Pembimbing I, yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu Hani Dewi Ariessanti, M.Kom. selaku Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan motivasi untuk kelancaran penyusunan laporan skripsi ini.
  6. Bapak Nur Fajar Yanta selaku Stakeholder dari SMK Kesehatan Letris Indonesia yang telah membantu dan memberikan ijin kepada penulis selama melakukan pengambilan gambar dan pembuatan video.
  7. Kedua Orang tua saya, yang telah mendidik hingga mampu menjadi pribadi yang baik dan bertanggung jawab.
  8. Iqbal Fadillah, selaku orang terkasih yang selalu memberi semangat dan motivasi serta membantu penulis selama melakukan tugas skripsi ini.
  9. Teman - teman seperjuangan, Ade Kosasih, Denny Pangestu Gunawan, Deden Bagja Sudrajat.
  10. Teman - teman yang selalu mendukung, Ray Tri Nugroho, Ardi Mulyana, Novian Jalu Sasongko, Erwana Amarulloh Sunarya, Edray Pranata, Muhammad Ichsan, Suratna Sudrajat, Ryan Rizkyana, Ariffandi Maulana, dan masih banyak lagi yang belum saya sebutkan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun.

Akhir kata, penulis mengucapkan semoga amal baik yang telah diberikan untuk kepentingan penulis dalam penyusunan laporan Skripsi ini, mendapat imbalan serta pahala yang setimpal dari Allah Subhanahu Wata’ala, Aamiin.

Tangerang, Januari 2016
Siti Isnaini
NIM. 1221472561

Daftar isi

DAFTAR TABEL

 

Tabel 3.1 Daftar Nama dan Tugas Pengajar

Tabel 3.2 Tabel Produk

Tabel 3.3 Kondisi Pesaing

Tabel 3.4 Budget Produksi Media

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Time Schedule Produksi Video Profile

Tabel 4.2 Script Breakdown Sheet

Tabel 4.3 Susunan Crew and Talent

Tabel 4.4 Anggaran / Budget Produksi

DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 2.1 Tampilan Project di Adobe Premiere CS6

Gambar 2.2 Tampilan Project di Adobe After Effect CS6

Gambar 2.3 Tampilan Project di Adobe Photoshop CS6

Gambar 2.4 Tampilan Project di Sony Vegas Pro 12

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Konsep Produksi Media (KPM)

Gambar 4.2 Tahap Production

Gambar 4.3 Camera Canon 60D

Gambar 4.4 Tripod

Gambar 4.5 Camera Canon 1200D

Gambar 4.6 Slider

Gambar 4.7 Logo kota Tangerang Selatan

Gambar 4.8 Logo Sekolah SMK Kesehatan Letris Indonesia

Gambar 4.9 Tulisan Nama Sekolah SMK Kesehatan Letris Indonesia

Gambar 4.10 Gedung Sekolah SMK Kesehatan Letris Indonesia

Gambar 4.11 Foto Kepala Sekolah beserta jajarannya

Gambar 4.12 Ruang Kelas SMK Kesehatan Letris Indonesia

Gambar 4.13 Ruang Praktikum Keperawatan

Gambar 4.14 Perpustakaan SMK Kesehatan Letris Indonesia

Gambar 4.15 Lapangan SMK Kesehatan Letris Indonesia

Gambar 4.16 Promosi oleh Wakil Kepala Sekolah

Gambar 4.17 Promosi oleh Guru Sekolah

Gambar 4.18 Promosi oleh Siswi Farmasi

Gambar 4.19 Promosi oleh Siswi Keperawatan

Gambar 4.20 Tahap Production

Gambar 4.21 Tahap Postproduction

 


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pemanfaatan multimedia menjadi salah satu bentuk dari teknologi informasi yaitu teknologi yang menggabungkan gambar, teks, suara, video, animasi menjadi sistem informasi yang berguna dalam menyampaikan pesan hingga sebagai media Informasi diberikan kepada pembaca senantiasa digunakan untuk menciptakan citra positif dari pihak terkait yang menginginkan sekolahannya lebih dikenal masyarakat luas secara positif.

SMK Kesehatan Letris Indonesia merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berada di wilayah Bintaro, Tangerang Selatan – Banten. Dengan berbagai prestasi yang sangat membanggakan baik dibidang akademik maupun non – akademik dan sistem pembelajaran yang beda dengan SMK lainnya, yaitu dengan mengembangkan fasilitas diantaranya kelas menggunakan AC, laboratorium sebagai tempat praktikum, saat di kelas menggunakan multimedia sebagai teknik dalam menyampaikan materi sehingga para siswa – siswi dapat dengan mudah mengikuti dan mempelajari pelajaran yang dijelaskan oleh Guru, dan masih banyak fasilitas keunggulan lainnya.

Namun menurut Wakil Kepala Sekolah SMK Kesehatan Letris Indonesia media promosi yang ada sampai saat ini baru berupa website, spanduk, brosur, dan banner yang dianggap masih kurang dalam hal kelengkapan dalam menjelaskan informasi dan promosi.

Sedangkan menurut Desrianti (2014 – 245), Promosi adalah tindakan menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi produk atau merek. Promosi mempunyai kekuatan untuk menyampaikan pesan, dan diperlukan perancangan khusus agar promosi tersebut memiliki visual yang kuat dan menciptakan keserasian didalam rangkaian pemasaran.

Media informasi dan promosi merupakan sarana yang sangat penting dalam penyampaian informasi yang lengkap dan terperinci dalam bentuk video profile mengenai SMK Kesehatan Letris Indonesia, mulai dari sejarah, visi dan misi, mutu, kualitas, tujuan pendidikan, prestasi, dan fasilitas yang tersedia.

Menurut Kuswandi (2011 : 47), Video profile adalah sebuah gambaran informasi tentang riwayat seseorang atau sebuah instansi perusahaan yang telah mencapai suatu pencapaian kesuksesan dalam hal produksi atau hasil karya yang telah dihasilkan dan diterima di kalangan masyarakat umum. Informasi tersebut disebarkan berbentuk audio visual atau video.

Selain itu video profile sekolah ini mampu memberikan informasi yang lengkap dan detail mengenai ruang lingkup sekolah, keunggulan dan sekaligus sebagai aset sekolah SMK Kesehatan Letris Indonesia, sehingga mampu menjawab kebutuhan audience akan informasi mengenai sekolah tersebut. Video profile ini dapat pula menjadi solusi dalam pemecahan masalah pada media promosi dan informasinya, dimana video profile ini akan dipakai oleh bagian pemasaran pada promosi kegiatanya itu pada acara sekolah, pameran pendidikan, dan lain – lain.

Membuat video profile yang menarik didalamnya terdapat beberapa efek atau animasi yang dibuat agar menjadi daya tarik tersendiri, serta didukung oleh audio yang tepat sehingga masyarakat menjadi terbawa suasana yang terdapat didalam video profile tersebut.

Dari hal tersebut, penulis mengangkat penelitian Skripsi dengan judul : “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA SMK KESEHATAN LETRIS INDONESIA”.

Dari rancangan diatas diharapkan video profile ini dapat menjadi daya tarik agar banyak siswa/i SMP untuk bergabung serta membantu pihak pemasaran sekolah dalam mencapai target setiap tahunnya, agar SMK Kesehatan Letris Indonesia semakin dikenal oleh seluruh masyarakat Kota Tangerang Selatan.

Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang yang disampaikan, penulis dapatmerumuskan beberapa point yang menjadi permasalahan pada SMK Kesehatan Letris Indonesia yaitu, sebagai berikut :

  1. Media apa yang dapat digunakan dalam memberikan informasi dan promosi tentang SMK Kesehatan Letris Indonesia?

  2. Bagaimana merancang sebuah video profile yang dapat menarik perhatian sehingga informasi yang disampaikan lebih efektif ?

  3. Target seperti apa yang akan dicapai melalui perancangan media informasi pada SMK Kesehatan Letris Indonesia?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan dari permasalahan yang ada lebih terarah, penulis membatasi ruang lingkup dari perancangan video yang akan dibuat. Adapun permasalahan yang berhubungan dengan perancangan tersebut meliputi hal – hal yang digunakan sebagai penunjang informasi dan promosi terkait dengan profil sekolah, sejarah, visi misi dan informasi lain yang bisa menggambarkan SMK Kesehatan Letris Indonesia secara keseluruhan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mempermudah pihak sekolah untuk menyampaikan informasi dan promosi mengenai SMK Kesehatan Letris Indonesia kepada calon siswa – siswi baru dan masyarakat.

  2. Untuk merancang media berbasis audio visual agar dapat bermanfaat dan menjadi daya tarik terutama dalam penyampaian informasi mengenai hal – hal yang berkaitan dengan SMK Kesehatan Letris Indonesia.

  3. Untuk memudahkan pihak pemasaran dalam melakukan promosi kepada sekolah lain serta meningkatkan angka pendaftaran setiap tahunnya.

Manfaat Penelitian

  1. Dengan menggunakan media promosi audio visual, masyarakat akan mendapatkan informasi lebih jelas tentang SMK Kesehatan Letris Indonesia, serta memahami dan tertarik untuk bergabung di SMK Kesehatan Letris Indonesia.

  2. Sebagai media penunjang informasi dan promosi untuk menarik minat audience bergabung di SMK Kesehatan Letris Indonesia.

  3. Melalui perancangan media video profile ini diharapkan dapat meningkatkan pencapaian target pemasaran, meningkatkan angka pendaftaran, serta meningkatkan image SMK Kesehatan Letris Indonesia.

Metodologi Penelitian

Untuk memperoleh dan melengkapi data–data yang diperlukan dalam penulisan laporan skripsi terkait dengan perancangan video company profile ini, penulis menggunakan beberapa metode. Adapun metode yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :

Analisis Permasalahan

Analisis permasalahan di dapatkan pada saat penulis melakukan pertemuan dengan stakeholder SMK Kesehatan Letris Indonesia yaitu Bapak Heri Budianto, SE yang bertempat di Perumahan Villa Bintaro Indah, Jl Kalimantan I Jombang, Ciputat, Bintaro – Tangerang Selatan.

Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

    Observasi dilakukan untuk pengambilan data yang diperlukan untuk perancangan video company profile melalui pengamatan dan membuat pencatatan secara sistematik terhadap unsur unsur yang telah diteliti dengan tujuan secara langsung pada SMK Kesehatan Letris Indonesia.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara bertatap muka langsung dengan orang yang akan diwawancarai, untuk memperoleh informasi yang lebih jelas dan gambaran mengenai media penunjang video company profile seperti apa yang diinginkan oleh SMK Kesehatan Letris Indonesia.

  3. Studi Pustaka

    Studi pustaka adalah pengumpulan data–data berupa teori, mempelajari dan memahami buku–buku diktat. Penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akurat berdasarkan pada buku-buku, jurnal, dan media tertulis lain yang berkaitan dengan penulisan Laporan Skripsi konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB), sebagai panduan secara teoritis.

Metode Analisa Perancangan Media

Perancangan media komunikasi visual sebagai penunjang media informasi dirancang berdasarkan analisa terhadap media yang telah digunakan pada media sebelumnya, selain dari itu juga terhadap analisa kebutuhan yang di ajukan kepada stakeholder, selanjutnya dirancang menggunakan aplikasi program komputer grafis. Media-media yang akan digunakan sebagai sarana penunjang informasi dan promosi SMK Kesehatan Letris Indonesia dirancang dengan menggunakan aplikasi Adobe Premiere Pro CS6, Adobe After Effect CS6, Adobe Photoshop CS6, dan Sony Vegas Pro 12.

Metode Konsep Produksi Media

Akan disampaikan tahapan/proses konsep produksi media yaitu :

  1. Preproduction

  2. Production

  3. Postproduction

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Laporan Skripsi ini terbagi menjadi beberapa bagian dengan disertakan sistematika penyampaiannya, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini berisikan tentang Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam laporan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab ini berisikan tentang konsep dan teori dasar yang melandasi permasalahan penelitian dan menjadi acuan penulisan sesuai dengan topik perancangan yang dibuat dalam penyusunan laporan skripsi. Yang meliputi Konsep Dasar Teori Umum dan Konsep Dasar Teori Khusus.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Pada Bab ini berisikan tentang Gambaran Umum Tentang Perusahaan meliputi Sejarah Perusahaan, Struktur Organisasi, Visi dan Misi Perusahaan, Wewenang dan Tanggung Jawab, Informasi Tentang Produk, Market Analisis, Potensial Market, Segmentasi Pemasaran, Tujuan Pemasaran, Stratregi Pemasaran, Budget Produksi Media, Konfigurasi Hardware.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA

Konsep Produksi Media ialah tahapan-tahapan mencapai efisiensi produk dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) sehingga akan menjadi lebih baik dalam segi produksi maupun teoritisnya. Dalam bab ini diuraikan tentang Perencanaan Media, Perencanaan Pesan (Konsep Kreatif), Perencanaan Visual (Konsep Visual).

BAB V PENUTUP

Pada Bab ini berisikan tentang Kesimpulan, Saran, dan Kesan yang diberikan penulis kepada Perusahaan sebagai pemecahan masalah dalam perancangan yang telah dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil laporan skripsi.

DAFTAR LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran – lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Menurut Soepadmo (2013 : 10), Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

Menurut Binanto (2010 : 260), Perancangan adalah tahap pembuatan spesifikasi mengenai arsitektur program, gaya, tampilan, dan kebutuhan material atau bahan untuk program. Tahap ini biasanya menggunakan storyboard untuk menggambarkan deskripsi tiap scene lain dan bagan alur (flowchart) untuk menggambarkan aliran dari satu scene ke scene lain.

Kesimpulan yang dapat penulis ambil dari pengertian beberapa ahli, bahwa peancangan itu sendiri berarti tahap awal yang harus dilakukan saat akan membuat sebuah project yang didalamnya terdapat storyboard untuk menggambarkan aliran suatu project dari scene satu ke scene yang lainnya.

Proses Perancangan Secara Umum

  1. Persiapan Data
    Menurut Sunarya (2013 : 81), data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol – simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah dan seleksi, apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Data bisa berupa data informatif atau data estesis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data estesis bisa berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang. Untuk desain menggunakan komputer, data harus dalam format digital atau file, oleh karena itu peralatan yang diperlukan untuk merubah data analog ke digital seperti scanner, kamera digital akan sangat membantu.
  2. Ide
    Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.
  3. Konsep
    Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan - tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.
  4. Media
    Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.
  5. Visualisasi
    Yang dimaksud visualisasi disini adalah sebuah penjabaran yang berasal dari sebuah konsep kedalam bentuk visual. Visualisasi sangat erat kaitannya dengan pemilihan warna, layout sampai finishing. Hasil akhir yang didapat dari proses ini adalah sebuah visualisasi desain yang sesuai dengan kemauan klien.
  6. Produksi
    Setelah visualisasi selesai dan disetujui oleh klien, maka proses terakhir yang diperlukan adalah proses produksi. Tujuannya adalah agar hasil visualisasi tersebut dapat dipergunakan sebagaimana tujuan awalnya. Apakah sebagai media cetak, media elektronik atau media luar ruang. Proses produksi memang tidak dilakukan oleh seorang desainer tetapi desainer yang baik diharuskan untuk memahami sebuah proses produksi, agar hasil visualisasinya sesuai dengan apa yang diinginkan.

Pengertian Project

Menurut Priyatno (2010 : 35), Project adalah susunan klip video, gambar, atau musik di timeline atau storyboard yang sedang dalam pengeditan.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Menurut Maimunah (2012 : 284), Media adalah sarana untuk menyimpan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto.

Menurut Desrianti (2012 : 133), Media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Pengertian media yang diberikan AECT (Association for education communication and tecnology) ini menunjukkan bahwa istilah ”media” memiliki makna yang sangat umum.

Dapat disimpulkan bahwa media adalah sarana dalam berbagai unsur komunikasi grafis untuk menyampaikan informasi kepada public yang berupa media cetak maupun media visual.

Jenis-jenis Media

Menurut Soyomukti (2012 : 200), terdapat jenis - jenis media sebagai berikut :

  1. Media Cetak, contoh : iklan majalah dan surat kabar.
  2. Media Audio, contoh : radio.
  3. Media Audio Visual, contoh : televisi.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Informasi

Menurut McLeod (2012 : 8), Informasi (Information) dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti.

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan. Pada hakikatnya promosi adalah bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Jenis-jenis Informasi

Menurut O’Brien (2012 : 15), jenis – jenis informasi dijelaskan sebagai berikut:

  1. Informasi Manajerial
    Informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.
  2. Sumber Informasi
    Sumber informasi dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan – kegiatan manajerial tingkat atas.
  3. Informasi Rutinitas
    Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.
  4. Infomasi Fisik
    Informasi fisik dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksanaan yang secara bersama – sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.

Konsep Dasar Promosi

Pengertian Promosi

Menurut Lukiati (2010 : 54), Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Pentingnya promosi dapat digambarkan lewat perumpamaan bahwa pemasaran tanpa promosi dapat diibaratkan seorang pria berkaca mata hitam yang dari tempat gelap pada malam kelam mengedipkan matanya pada seorang gadis di kejauhan. Tak seorang pun yang tau apa yang dilakukan pria tersebut selain dirinya sendiri.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas maka penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa promosi adalah salah satu kegiatan yang dapat menentukan keberhasilan suatu program pemasaran.

Tujuan Promosi

Tujuan utama dari promosi adalah meginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengunggulkan produk dibandingkan produk pesaing selain itu promosi juga dapat berupa citra produk di mata konsumen sesuai keinginan, untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar, untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan, juga untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit penjualan dan meningkatkan citra produk di mata konsumen.

Bentuk Promosi

Menurut Kotler dan Armstrong (2010 : 440), promosi dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain :

  1. Advertising
    Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dapat dengan cepat meluas dan meraih target konsumen mereka namun dalam pelaksanaannya memerlukan dana yang besar. Contohnya: koran, media radio, media televisi, dan lain sebagainya.
  2. Personal Selling
    Personal Selling merupakan alat paling efektif pada tahap tertentu dalam proses keputusan pembelian, terutama dalam menentukan pembelian, keyakinan dan tindakan yang akan diputuskan. Hal ini disebabkan karena adanya interaksi langsung antara calon pembeli dengan penjual, dimana pembeli dapat mendapat informasi secara jelas atas kebutuhannya bahkan penjual dapat membantu mereferensikan produk yang sesuai dengan kebutuhan calon pembeli.
  3. Sales Promotion
    Sales Promotion dapat lebih menarik perhatian konsumen, memberi respon yang cepat, memberi gairah konsumen untuk membeli produk disaat produk mengalami penurunan dalam penjualan. Contoh : kupon, diskon, pemberian sampel, undian, dan lainnya.
  4. Public Relation
    Public relation ini dapat mencakup para konsumen yang belum terjamah oleh promosi yang dilakukan oleh tenaga penjual ataupun iklan , karena ini bukan lagi hanya sebatas informasi, tetapi sebuah informasi yang dikomunikasikan secara terarah.
  5. Direct Marketing
    Banyak bentuk yang digunakan dalam pemasaran langsung sesuai dengan kebutuhan atau karakteristik setiap perusahaan dan bidang yang digeluti, seperti email langsung, katalog, tele-Marketing, online-Marketing dan sebagainya. Pemasaran langsung bersifat tertutup atau lebih tertuju pada orang-orang tertentu yang menerima berita atau informasi tersebut. Bersifat langsung, dapat disesuaikan, dan interaktif. Dengan demikian, pemasaran langsung sangat cocok untuk membangun hubungan dengan target konsumen secara lebih Personal.

Konsep Dasar Desain

Definisi Typography

Menurut Maharsi (2013 : 2), Tipografi adalah seni dalam memilih, menyusun, dan mengatur tata letak huruf dan jenis huruf untuk keperluan percetakan maupun reproduksi. Dikatakan pula, tipografi adalah seni memilih jenis huruf dari sekian banyak jumlah huruf yang tersedia untuk digabungkan dengan jenis huruf yang berbeda serta menggabungkan sejumlah kata dalam ruang yang tersedia.

Definisi Tentang Psikologi Warna

  1. Pengertian Warna
    Menurut Widada (2010 : 14), secara obyektif warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi (merah, jingga, kuning, ungu). Jenis warna yang demikian disebut spectrum atau warna cahaya. Secara subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indra penglihat (mata) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu obyek atau benda tertentu.
  2. Dimensi Warna
    Secara garis besar dikenal adanya 2 dasar teori tentang warna :
    1. Prang System
    2. Munsell System

    Menurut teori Prang system warna dapat dibagi berdasarkan:

    1. HUE (nama warna) : panas atau dinginnya warna
      1. Menunjukkan nama-nama warna : merah, biru, hijau.
      2. Perbedaan warna adalah perbedaan HUE.
      3. Bila hijau menjadi kebiruan dapat dikatakan berubah HUE nya.
    2. VALUE : Terang atau gelapnya warna.
    3. INTENSITY : Cerah atau suranya warna.
  3. Makna Simbolik Warna
    Menurut Widada (2010 : 21)[1], makna simbolik warna adalah sebagai berikut:
    1. Warna Merah
      Semangat, keberanian, amarah, bahaya, kekerasan, kekejaman, kesakitan.
    2. Warna Kuning
      Kegembiraan, keceriaan, kecemerlangan, keagungan, ciptaan.
    3. Warna Kuning Emas
      Kemewahan, kejayaan, kemenangan, kemulyaan, kekuatan spiritual.
    4. Warna Hijau
      Pertumbuhan, kesuburan, keremajaan, keyakinan, pengharapan, kesanggupan, kehidupan, penelitian.
    5. Warna Biru
      Kebenaran, keteguhan, ketenangan, kesejukan, kesetiaan, kemurahan hati.
    6. Warna Putih
      Kesucian, kebenaran, perdamaian, kemurnian, kejujuran, ketentraman.
    7. Warna Hitam
      Ketabahan, kekuatan, ketegasan, kejantanan, kesengsaraan.
    8. Warna Abu-Abu
      Ketaatan, rendah hati, kesholihan, modern.
    9. Warna Orange
      Kemajuan, semangat, perkembangan, energi.
    10. Warna Violet
      Kemulyaan, kebesaran jiwa, kelembutan.
    11. Warna Indigo
      Ilmu pengetahuan, kemapanan, kedewasaan.

Definisi Layout

Menurut Hendratman (2015 : 197), Layout adalah usaha untuk menyusun, menata, atau memadukan unsur – unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel, dll) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik, dan menarik. Jadi, ahli layout adalah bisa dianggap seorang manager yang mampu mengatur atau mengkomposisi bentuk dan bidang sehingga tersaji dalam kesatuan yang mudah diterima audience.

Definisi Desain Komunikasi Visual

Menurut Tinarbuko (2015 : 77), Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis terdiri dari gambar (ilustrasi), huruf, warna, komposisi, dan layout. Semuanya itu dilakukan guna menyampaikan pesan secara visual, audio, dan audio visual kepada target sasaran yang dituju.

Secara kasatmata, desain komunikasi visual sangat akrab dengan kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari – hari, peranan desain komunikasi visual sangat signifikan sebagai sumber informasi atas keberadaan produk dan jasa. Yang lebih dahsyat lagi, eksistensi desain komunikasi visual diyakini mampu meningkatkan harkat hidup orang banyak. Realitas sosial semacam itu tidak mungkin dipungkiri, sebab kenyataannya, keberadaan desain komunikasi visual tidak akan bisa lepas dari sejarah manusia, dan merupakan salah satu usaha manusia untuk meningkatkan kualitas hidup.

Teori Khusus

Konsep Dasar Video

Pengertian Video

Menurut Ayunityas (2011 : 7), video merupakan gabungan gambar – gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan. Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital.

Menurut Binanto (2010 : 179), kata video berasal dari kata latin, yang berarti “saya lihat”. Video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik yang mewakilkan gambar bergerak. Aplikasi umum dari teknologi video adalah televisi. Video juga dapat digunakan dalam aplikasi teknik, keilmuan, produksi, dan keamanan. Istilah video juga digunakan sebagai singkatan videotape, perekam video dan pemutar video.

Menurut Desrianti (2012 : 133), Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.

Video dapat disimpulkan sebagai gambar bergerak yang digabung dalam satu waktu dengan kecepatan tertentu dan memiliki alur cerita sehingga menghasilkan sebuah tampilan audio visual yang bisa dipahami.

Macam - Macam Video

Menurut Binanto (2010 : 179), video terbagi dalam dua kategori video, yaitu video analog dan video digital.

  1. Video Analog
    Video analog mengodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum video digital dapat dikategorikan sebagai video analog
  2. Video Digital
    Video digital dapat disebut array 3 dimensi dari pixel berwarna, 2 dimensi melayani arah spesial dari gambar bergerak (horizontal dan vertikal) dan satu dimensinya akan mempresentasikan domain waktu.

Format Video

Menurut Hendratman (2012 : 401–403), berbagai format yang sering dipakai dalam video editing, pertelevisian dan multimedia.

  1. AVI
    Singkatan dari Audio Video Interleaved. Format media yang dapat menyimpan data gamabar bergerak / video dan suara / audio. AVI dikembangkan oleh Microsoft untuk digunakan pada Operating System Windows. Sebuah file AVI dapat menggunakan bermacam-macam format kompresor / codecs. File AVI tidak mempunyai standar ukuran / resolusi, bitrate, dll sehingga anda bebas mengaturnya.
  2. MOV, QT
    Standar format digital video yang dikembangkan oleh Apple Computer for Macintosh (Mac Os) saingan Microsoft. Namun dapat dijalankan pula di Windows. Namun anda harus menginstal drivernya terlebih dahulu yaitu Quicktime for Windows atau Quicktime Alternative. Salah satu kelebihan format ini adalah adanya codec animation kemampuannya untuk menyimpan Alpha Chanel, sehingga video/render animasi yang dibuat di 3D Studio Max atau After Effects dapat diganti backgroundnya.
  3. MPEG-1
    Standar Internasional untuk kompresi video kualitas sedang / medium, yang dikenal dengan Motion Picture Expert Group (MPEG-1) yang digunakan untuk Video CD/ VCD. Format yang berjaya di tahun 90an sampai awal 2000 ini mempunyai kompresi 50 banding 1 sampai 100 banding 1 sehingga file yang dihasilkan jauh lebih kecil dibnadingkan aslinya yang tanpa kompresi.
  4. MPEG-2
    Pengembangan dari MPEG-1 adalah MPEG-2 sehingga dapat mentransfer data lebih dari 4,5 Mb/s dan bisa digunakan untuk dunia broadcast pertelevisian dan DVD Video. Format MPEG-2 juga mendukung multichannel surround sound seperti PCM, Dolby Digital dan DTS.
  5. ASF
    ASF merupakan singkatan dari Advanced Streaming Format. Format ini khusus dibuat untuk jaringan internet. Dengan demikian video yang dijalankan melalui internet akan berjalan mulus tanpa harus menunggu sampai data selesai diunduh / download. Teknik tersebut disebut steraming . Format ini dikembangkan oleh Microsoft. Penggunaan teknologi ASF ini digunakan pada format video lain seperti Windows Media Audio (WMA) dan Windows Media Video (WMV). ASF juga dapat menyimpan data text / metadata artist, title, album dan genre untuk audio atau sutradara pada file video track seperti file ID3 tags pada MP3 files.
  6. WMV
    WMV adalah singkatan dari Windows Media Video. Format video ini dikembangkan oleh Microsoft. Keuntungan format video ini adalah kompresi yang tinggi dan tanpa banyak mengurangi kualitas video. WMV sama seperti ASF (Advanced Sysytems Format) yang mempunyai teknologi streaming agar bisa dijalankan dengan mulus di internet.
  7. MP4
    MP4 dapat menampung berbagai format multimedia dan video stream ke sebuah file. Format yang dapat ditampung antara lain AVI (.avi), MPEG (.mpg, .mpeg), Matroska (.mkv, .mka), OGM (.ogm) Quicktime (.mov) atau Realmedia (.rm, .rmvb). MP4 telah menjadi standar (ISO 14496-14) sehingga dapat dijalankan di berbagai hardware seperti handpone, mp4 player dan multimedia player dikomputer.
  8. FLV
    FLV (Flash Video Files) sesuai namanya adalah format flash yang khusus untuk menampung vide format bitmap. Teknologi ini mulai ada sejak Macromedia Flash version 7. Tidak seperti format SWF, kelebihan format FLV adalah tidak ada batasan maksimum 16000 frames sehingga cocok untuk video dengan durasi panjang.
  9. RealMedia
    RealMedia adalah kontainer multimedia yang dibuat oleh RealNetworks yang dapat menampung data Video dan Audio. Akhiran filenya adalah *.rm dan biasanya digunakan untuk menampilkan video online secara streaming.
  10. 3GP
    3GP adalah video dengan teknologi dan kompresi tinggi seperti mpeg4, namum lebih khususkan untuk Handphone. Biasanya kualitas yang dihasilkan tidak begitu baik jika dijalankan di komputer atau televisi, karena bitrate, resolusi, chanel audio yang rendah (mono) juga processor handphone yang jauh lebih lambat dari komputer PC.
  11. Matroska
    Matroska adalah format multimedia open source gratis darirusia. Format ini sering digunakan untuk menyimpan data video kualitas HD (786) dan Full HD (1080) dengan kualitas yang sangat tinggi. Karena format ini open source maka format ini berkembang pesat dan dijuluki ‘format masa depan’. Matroska bukanlah video codec (seperti Cinepak atau Indeo) tetapi sebuah format penampung berbagai codec video seperti DivX, Xvid, RV9 dll fan codec audio seperti MP3, MP2, Ogg, AC3, AAC, DTS, PCM, juga dapat mengenal teks penterjemah / subtitles (SRT, ASS, SSA, USF dll) dalam sebuah file. Untuk mainkan file MKV diperlukan software player multimedia khusus seperti GOM Player, KMPlayer, dll. Dan kini sudah ada pula alat / hardware yang dapat menjalankan format MKV tersebut.

Pengertian Video Profile

Menurut Kuswandi (2011 : 47), Video profile adalah sebuah gambaran informasi tentang riwayat seseorang atau sebuah instansi perusahaan yang telah mencapai suatu pencapaian kesuksesan dalam hal produksi atau hasil karya yang telah dihasilkan dan diterima di kalangan masyarakat umum. Informasi tersebut disebarkan berbentuk audio visual atau video.

Menurut Wibowo (2011 : 34), Video profile perusahaan (corporate profile) merupakan video yang diproduksi untuk keperluan tertentu, misalnya memperkenalkan suatu perusahaan tertentu untuk disebar luaskan ke publik, selain itu sering dipakai sebagai sarana pendukung dalam suatu presentasi perusahaan atau kelompok tertentu.

Dilihat dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan video profile adalah sebuah tampilan audio visual yang digunakan untuk memperkenalkan dan menginformasikan tentang segala sesuatu penjelasan dan keunggulan yang telah dimiliki sebuah instasi, perusahaan, atau perorangan untuk disebarkan kepada masyarakat dalam bentuk video.

Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Pengertian Multimedia

Menurut Rahardja (2010 : 190), Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996) atau multimedia secara umum merupakan penggabungan tiga elemen yaitu suara, gambar dan teks (Mc Cormiks, 1996).

Menurut Binanto (2010 : 2), Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menampilkan teks, grafik, video, animasi dan suara dalam bentuk terpadu. Multimedia adalah gabungan antara visual, audio, grafik dan teks dalam suatu produksi bertingkat berbasis komputer yang dapat dialami secara interaktif. Ada tiga jenis multimedia, yaitu :

  1. Multimedia Interaktif
    Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan.
  2. Multimedia Hiperaktif
    Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemen-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkannya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen – elemen multimedia yang ada.
  3. Multimedia Linear
    Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

Pengertian Audio Visual

Menurut Atmohoetomo (2010 : 24), perkembangan teknologi dunia audio visual telah banyak mewarnai kehidupan manusia dari berbagai aspek kehidupan. Modernisme yang dianggap sebagai puncak peradaban manusia dengan di kumandangkan rasionalisme, ternyata dengan ditemukannya “teknologi digital” menggeser “logika matematis”. Dengan demikian akan terjadi ketidak jelasan antara “akal manusia” dengan “akal buatan” dan yang terjadi adalah jarak “rohani” yang terjadi sebatas dari layar monitor ke mata, kini lebih dekat sampai ke lensa mata, dan semakin dekat lagi hingga “diri kita” masuk ke mesin-mesin canggih melalui perangkat lunak Cyber dan Virtual. Teknologi digital mulai dari perangkat perekaman gambar dan pengeditan melalui komputer grafis telah menguji kreatifitas para kreator film untuk mengukir imajinasinya melalui dunia maya, perkembangan audio visual mengalami pendekatan dengan para pemirsanya ketika diciptakannya film 3 Dimensi dengan bantuan kaca mata untuk menciptakan bentuk dimensinya disertai tata audio yang menggelegar memutar disekelilingi penonton melalui efek surround sound, seolah – olah kejadian tersebut berada ditengah – tengah mereka.

  1. Definisi Audio
    Keberadaan audio (suara) dalam media massa seperti film, video dan televisi merupakan unsur penunjang untuk mempertegas informasi yang disampaikan melalui bahasa gambar, karena tidak semua bahasa gambar dapat tersampaikan kepada penonton tanpa bantuan suara. Perkembangan teknologi audio dewasa ini telah mampu menghadirkan suara yang terjadi persis di lapangan yang sebenarnya. Berbagai macam efek suara dapat diciptakan dengan sempurna seperti suara aslinya hingga penonton seolah-olah terlibat dalam peristiwa tersebut.
    1. Pengertian Audio
      Menurut Rahardja (2010 : 191), audio adalah elemen yang wajib ada pada setiap menampilkan video karena jika tidak ada audio nantinya video yang ditampilkan terasa kurang menarik audience maka dari itu perancangan audio mempunya faktor penting dalam menentukan menarik atau tidaknya media periklanan yang dihasilkan.
    2. Bentuk Audio
      Menurut Imanto (2011 : 6), Bentuk ini adalah bentuk audio sesuai perkembangan tata suara, diantaranya :
      1. Mono yaitu suara tunggal dengan menggunakan satu speaker.
      2. Stereo yaitu suara ganda dengan menggunakan dua speaker dikiri dan dikanan sehingga suaranya berada di tengah.
      3. Dolby Stereo yaitu suara yang menyebar dengan menggunakan empat speaker.
      4. Dolby Pro Logic yaitu suaranya menyebar dan berputar tanpa ada pemisahan antara suara depan dan belakang sehingga suara menyatu di tengah dengan menggunakan lima speaker.
      5. Dolby Digital (5.1) yaitu suaranya berputar mengelilingi ruangan dengan suara terpisah, masing – masing speaker berfungsi sendiri-sendiri yang terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah, dua speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah satu sub Woover.
      6. DTS (5.1) yaitu suara berputar mengelilingi ruangan, masing – masing speaker berfungsi sendiri-sendiri terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah depan, speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah sub Woover, pada tahap ini karakteristik efek suara lebih jernih dan jelas.
    3. Peran Audio
      Menurut Imanto (2011 : 15), dilihat dari pengertian serta bentuk audio, maka audio berperan penting dalam dunia teknologi digital mulai dari perangkat perekaman gambar dan pengeditan melalui komputer grafis. Audio juga berperan menambahkan kreatifitas para kreator film untuk mengukir imajinasinya melalui dunia maya, keberadaan suara dalam sebuah karya film maupun video merupakan unsur penunjang untuk mempertegas informasi yang disampaikan melalui bahasa gambar, karena tidak semua bahasa gambar dapat disampaikan kepada penonton tanpa bantuan suara.
  2. Definisi Visual
    Menurut Imanto (2011 : 18), sebuah peristiwa yang terbias dalam layar kaca, bagaimanapun hebatnya kisah atau peristiwa yang diangkat sebagai berita tidak akan menarik perhatian pemirsa televisi apabila tidak disampaikan dengan kemasan bahasa yang baik, kalimat yang jelas, informasi yang akurat, dan disajikan dengan gambar yang memiliki karakter yang kuat. Gambar atau visual merupakan kunci penting dalam menyajikan sebuah paket berita dan merupakan unsur paling menjual dalam menarik massa untuk melihatnya.
    1. Pengertian Visual
      Pengertian visual menurut kamus Uchjana Onon (2011 : 20), yaitu sifat sesuatu yang berkaitan dangan penglihatan. Visual berasal dari bahasa latin ”visual (is)” atau ”visual (s)” yang berarti penglihatan. Jadi, pengertian visual adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan penglihatan misalnya gambar, foto dan lain sebagainya. Kualitas ketajaman gambar ditentukan dengan framesize yang ada pada kamera, salah satu bentuk visual dalam dunia broadcasting diantaranya :
      1. Frame size 320 x 240 pixel setara kualitas VCD
      2. Frame size 576 x 480 pixel setara kualitas super VCD
      3. Frame size 720 x 480 pixel setara kualitas super DVD
      4. Frame size 1440 x 1080 pixel setara kualitas super HDTV
    2. Bentuk Visual
      Menurut Atmohoetomo (2011 : 9), Bentuk visual dapat dibedakan berdasarkan kegunaannya dan karakteristiknya, masing-masing bentuk memiliki lingkup kerja yang berbeda, yaitu sebagai berikut:
      1. Media Visual Yang Tidak Bergerak
        Visual atau gambar diam adalah visual yang statis atau tidak bergerak, tidak bersuara dan tidak melakukan aktifitas apa-apa, contoh : foto, lukisan.
      2. Media Visual Yang Bergerak
        Visual atau gambar bergerak adalah visual yang non auditif atau tidak mengeluarkan suara namun dapat bergerak secara fleksibel dilihat dari segi bentuk dan komposisinya baik teratur atau tidak namun dapat mengungkapkan suatu makna. Kelebihan media ini ialah karena gerakannya dapat menjelaskan proses secara kontinyu, misalnya : animasi, website, gif, animasi flash, film 88mm yang tidak bersuara (film bisu).
    3. Peran Visual
      Menurut Imanto (2011 : 14), gambar merupakan biasan dari sebuah naskah suatu acara yang merupakan unsur utama, oleh karena itu segala sesuatu yang berkaitan dengan pengambilan gambar harus dirancang sedemikian menarik sehingga merangsang khalayak untuk bertahan menontonnya. Faktor – faktor yang menentukan kualitas sebuah gambar sangat ditentukan oleh kamera yang dipakai, tata cahaya, type of shot, dan angle. Demikian juga dengan kualitas ketajaman gambar harus terjaga, karena dengan gambar yang tajam, mata tidak mudah lelah dibandingkan dengan gambar yang berbintik. Banyak yang menganggap berita tanpa gambar bagaikan orang yang berjalan dikegelapan malam tanpa cahaya yang meneranginya.
  3. Definisi Audio Visual
    Menurut Atmohoetomo (2010 : 24), audio visual merupakan gabungan dari dua kata yang berarti suara dan visual yang berarti gambar, atau dengan kata lain menjelaskan audio visual adalah alat peraga yang dapat dilihat dan didengar dalam hal ini gambar bergerak menimbulkan suara. Sedangkan pendapat lain mengatakan ”Sebuah karya audio visual baik yang berbentuk karya film maupun karya video merupakan rangkaian dari beberapa macam adegan gambar bersuara yang tersusun secara menarik dalam sebuah cerita dengan pembatasan waktu tertentu. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa audio visual merupakan unsur yang dimiliki oleh televisi berupa suara dan gambar, baik gambar bergerak maupun gambar mati atau still picture, sehingga menghasilkan suatu pesan yang dapat dimengerti oleh khalayak. Audio visual merupakan sinergi antara gambar, suara dan waktu yang terkait oleh komponen-komponennya baik secara kualitas maupun intensitasnya.
  4. Jenis Audio Visual
    Karya audio visual merupakan jenis dan tujuan berbeda-beda, masing-masing mempunyai ciri khas yang mencerminkan dari bentuk dan tujuan tersebut tercipta. Berikut ini adalah jenis-jenis audio visual:
    1. Fim Dokumenter
      Film Dokumenter menyajikan realitas melalui berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan, namun harus diakui film dokumenter tidak lepas dari tujuan dan fungsinya sebagai film yang menyebarkan infoemasi, pendidikan dan propaganda bagi orang atau kelompok tertentu, contohnya : Geographic, Animal Planet dan Discovery Channel.
    2. Film Cerita Pendek
      Film cerita pendek biasanya mempunyai durasi 60 menit. Jenis film cerita pendek sering dilakukan oleh para mahasiswa jurusan film atau kelompok orang yang menyenangi dunia film sebagai tahap latihan, selain itu juga ada juga yang khusus memproduksi cerita pendek untuk konsumsi acara televisi.
    3. Film Cerita Panjang
      Film cerita panjang merupakan film yang diputar di gedung bioskop, ilm ini merupakan film konsumsi masyarakat yang berfungsi sebagai hiburan atau totntonan umum. Film jenis ini mempunyai durasi 60menit keatas, umumnya berdurasi sekitar 100-120 menit.
    4. Film Profil Perusahaan
      Film jenis ini diproduksi untuk keperluan tertentu, misalnya memperkenalkan suatu perusahaan tertentu untuk disebarluaskan ke publik, selain itu sering dipakai sebagai sarana pendukung dalam suatu presentasi perusahaan atau kelompok tertentu.
    5. Film Iklan Televisi
      Film jenis ini diproduksi dengan fungsi untuk kepentingan penyebaran informasi baik tentang suatu produk (Iklan Produksi) maupun layanan masyarakat (Iklan Layanan Masyarakat).
    6. Film Program Televisi
      Film jenis ini merupakan konsumsi acara program televisi dan biasanya diproduksi oleh stasiun televisi sendiri atau kerjasama dengan Production House.
    7. Film Video Klip
      Film video clip merupakan jenis film yang digunakan oleh para produser musik untuk memasarkan produksinya lewat medium televisi, jenis ini berdurasi singkat berdasarkan panjang lagunya.
  5. Fungsi Audio Visual
    Audio visual memiliki fungsi yang diinginkan oleh audience yakni gambar dan suara, sehingga kedua hal tersebut menyatu sebagai kesatuan. Televisi adalah merupakan bentuk dari audio visual yang bersifat mengeluarkan suara dan bergerak serta hasil panduan dari karya dan teknologi, berbeda dengan radio yang hanya menyajikan audio. Jadi apabila khalayak radio siaran hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi bisa melihat gambar yang bergerak dan menggabungkan unsur yang ada pada radio. Fungsi audio visual berdasarkan kegunaannya adalah sebagai berikut :
    1. Fungsi Atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian komunikan untuk berkonsentrasi pada isi pesan yang berkenaan dengan visual yang ditampilkan.
    2. Fungsi Kognitif, yaitu memperlancar atau mempermudah pencapaian maksud visual yang tidak dimengerti komunikan. Bertujuan memahami pencapaian maksud visual yang tidak dimengerti komunikan. Berjuang memahami dan mengingat pesan lewat gambar dan suara.
    3. Fungsi Kompensatoris, yaitu membantu mengakomodasikan komunikasi yang lemah dan lambat dalam memahami isi pesan dengan menyajikan gambar dan suara.
  6. Karakteristik Audio Visual
    Audio visual merupakan unsur yang audible (dapat didengar) dan visible (dapar dilihat), sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik atau unsur yang memiliki audio visual adalah suatu perpaduan atau kombinasi antara gambar dan suara baik bergerak maupun diam sehingga menghasilkan suatu pesan yang dapat dimengerti oleh khalayak.

Pengertian Broadcasting

Menurut Arifin (2010 : 16), Broadcasting adalah distribusi audio visual atau video yang mengirimkan sinyal program untuk penonton. Para penonton mungkin masyarakat umum yang relatif besar sub-penonton, seperti anak-anak atau orang dewasa muda. Broadcasting sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Penyebaran informasi berfokus pada pesan dan diteruskan dari satu sumber utama untuk salah satu penonton yang besar tanpa pertukaran dialog di antara keduanya. Sebenarnya tidak ada cara untuk menetapkan sebelumnya bagaimana penduduk atau audiens yang lebih besar akan menyerap pesan. Mereka dapat memilih untuk mendengarkan, menganalisis, atau hanya mengabaikannya. Penyebarluasan dalam komunikasi secara luas digunakan dalam dunia penyiaran.

Pengertian Sinopsis

Menurut Rahadrja (2010 : 186), Sinopsis adalah ringkasan cerita media periklanan atau film, merupakan bentuk atau pendekatan dari sebuah periklanan atau film dengan tetap memperhatikan unsur-unsur pencerminan dari sebuah periklanan atau film tersebut.

Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang film. Tujuan membuat sinopsis adalah sebagai suatu usaha bagaimana cara meningkatkan minat audience. Cara membuat sinopsis adalah sebagai berikut :

  1. Mencatat ide utama dengan menggaris bawahi ide yang penting.
  2. Meringkas cerita gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah pertama.
  3. Gunakanlah kalimat yang padat, efektif dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan cerita.
  4. Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis garis besarnya saja.
  5. Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita atau naskah yang dibuat.

Pengertian Naskah

Menurut Rahardja (2010 : 186), Naskah (Script Writting) adalah membuat rancangan secara rinci yang mengembangkan gagasan pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik.

Menurut Robert Penulis Naskah (Script Writting) mempunyai prinsip-prinsip umum sebagai berikut :

  1. Script Writting sebagai pembicaraan (terdapat dua karakter atau lebih).
  2. Dialek, aksen, intonasi, diksi (sangat fonetik yang mengarahkan pitch, loudness, timbre).
  3. Tidak hanya apa yang dikatakan tetapi bagaimana cara mengatakannya.
  4. Bahasa tubuh dan karakter (karena dialog menempel padanya).

Pengertian Storyboard

Menurut Rahmawati (2011 : 72), Storyboard adalah rangkaian gambar ilustrasi yang berusaha menjelaskan bahasa tulisan scenario kedalam bahasa visual.

Menurut Rahardja (2010 : 187), Storyboard adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting. Selama proses praproduksi, perancangan yang berhubungan dengan visualisasi yang akan dibuat membutuhkan storyboard sebagai media terpadu.

Dilihat dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan multimedia audio visual and broadcasting adalah penggabungan 3elemen dari unsur-unsur penyampaian ide imajinasi menjadi satu kesatuan untuk menghasilkan sebuah keluaran berupa tampilan gambar dan suara yang menarik.

Konsep Dasar Produksi

Preproduction (Pra Produksi)

Menurut Rahmawati (2011 : 72), Pra produksi adalah sebuah proses produksi yang merupakan tahapan awal dari seluruh kegiatan yang akan datang atau juga disebut sebagai tahapan perencanaan.

  1. Penemuan Ide
    Ide atau gagasan yang telah tercipta kemudian dikembangkan lagi dengan mengumpulkan data-data atau dengan research, selanjutnya dengan data yang telah diperoleh dituangkan kedalam sinopsis yang dibuat oleh scriptwriter atau dilanjutkan dengan melakukan rapat untuk membahas ide atau gagasan secara keseluruhan kemudian membuat rundown.
  2. Perencanaan
    Tahapan ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan sinopsis, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain persiapan biaya dan rencana lokasi merupakan bagian dari perencanaan yang dibuat secara hati-hati dan teliti.
  3. Persiapan
    Tahapan ini meliputi pemberesan semua kontrak, perjanjian, dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan, semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu yang sudah ditetapkan.

Production (Produksi)

Produksi adalah suatu upaya merubah bentuk sinopsis menjadi audio visual seperti yang telah diketahui bahwa pelaksanaan produksi sebuah program acara tergantung pada tuntutan sinopsis hal tersebut dikarenakan sinopsis merupakan hasil dari penemuan ide atau gagasan mengenai suatu program acara.

Postproduction (Pasca Produksi)

Setelah tahap produksi selesai maka dilakukan tahap pasca produksi yang meliputi banyak hal, seperti offline editing yaitu merangkai alur konsep tersebut menjadi sesuatu yang tersusun rapi namun masih kasar atau belum menggunakan efek-efek tertentu, baru kemudian dilanjutkan ke online editing dengan pemberian effect gambar agar lebih bernuansa bagus, diberikan narasi (dubbing) bila diperlukan, kemudian dilakukan mixing atau suara effect yang disesuaikan dengan program yang sedang diproduksi seperti suara musik serta pemberian tulisan-tulisan (titling) bila program tersebut memerlukan informasi berupa tulisan atau terjemahan.

Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video

Adobe Premiere Pro CS6

Menurut Ayuningtyas (2011 : 23), Adobe Premiere merupakan program untuk menyunting dan mendesain film dan video, disamping juga dapat digunakan untuk membuat desain iklan. Dengan sistem pengolahan dan daya kreasi yang tinggi, dapat menciptakan karya desain iklan dengan animasi yang indah dan eksklusif.

  1. Standar penyiaran SECAM dipergunakan di negara-negara di Perancis, Timur Tengah dan Afrika, dengan Frame Rate 25 frame/detik.
  2. Standar penyiaran PAL banyak dipergunakan di negara-negara Inggris, Indonesia, Australia, Eropa dan China, dengan Frame Rate 25 frame/detik.
  3. Standar Penyiaran NTSC sering dipergunakan oleh negara-negara Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Meksiko dan Korea, dengan Frame Rate 30 frame/detik.

Secara garis besar jendela Adobe Premiere Pro terdiri dari enam jendela, yaitu: Jendela Project, Source, Panel effect, Jendela Monitor, Jendela Timeline dan Jendela Tools.

  1. Jendela Project berguna sebagai tempat menyimpan clip/footage yang berupa image, audio, title dan video yang akan digunakan dalam proses editing. Jendela project memiliki 2 bagian yaitu tab project yang berisi daftar clip dan tab effect yang berisikan daftar efek audio, transisi audio, efek video, dan transisi video.
  2. Source adalah panel dimana bisa mengatur trim dan clip-clip sebelum masuk ke timeline dan di sebelahnya ada pengaturan untuk effect control dan audio mixer untuk clip-clip.
  3. Panel Effect berguna untuk tempat pemilihan effect yang bisa di aplikasikan kedalam video, juga terdapat audio effect dan transisi untuk video, di sebelahnya terdapat panel history dan panel info.
  4. Jendela Monitor terdiri dari Source Monitor Window dan Sequence Monitor Window, sedangkan sebelah kanan merupakan Sequnce Monitor Window. Source Monitor Window sangat berguna dalam proses trimming video, dan Sequnce Monitor Window digunakan untuk melihat preview hasil editing pada Timeline.
  5. Jendela Timeline memberikan adalah tempat untuk menyusun dan menempatkan clip/footage untuk kemudian diedit.

Jendela Tools berisikan tombol Selection tool, Track Selection Tool, Ripple Edit Tool, Rate Scratch Tool, Razor Tool, Slip Tool, Slide Tool, Pen Tool, Hand Tool, Zoom Tool yang nantinya banyak digunakan dalam proses editing video.

Gambar 2.1 Tampilan Project di Adobe Premiere CS6

Adobe After Effect CS6

Menurut Waloeya, (2012 : 1), Adobe After Effect merupakan software motion graphics yang dapat digunakan sebagai software compositing, animasi dan video effect. Adobe after effect adalah software animasi bukan image editing sehingga untuk image editing perlu menggunakan photoshop. After effect pun bukan software video editing, sehingga untuk merangkai video dengan durasi relative panjang perlu menggunakan adobe premiere. After effect pun bukan software animasi 3D, sehingga untuk membuat animasi 3D lebih powerfull akan lebih baik jika menggunakan 3Dstudiomax.

Adobe after effect awalnya didesain oleh CoSA (Company of Sciene and Art) sebagai software motion graphics pada desktop. Setelah di akuisisi oleh Aldus dan kemudian oleh adobe, dibuat integrasi yang baik antara software ini dengan Adobe Premiere, Photoshop dan Ilustrator. Oleh karena itu pada saat ini Adobe After Effect merupakan salah satu software multimedia terbaik, yang menyediakan semua hal yang dibutuhkan oleh para amatir dan professional untuk motion graphics atau animasi dan visual effect, yang merupakan bagian proses kreatif dari animasi multimedia.

Saull Bass adalah orang yang pertama kali mencoba mengkomunikasikan pesan melalui permainan grafik di awal pembuatan film.Dengan pendekatan simbolis, film yang dibuatnya menyampaikan esensi dan representasi dari seluruh film. Beberapa karyanya adalah Anatomy Of Murder, Vertigo dan The Age Of Innocence. R/GA (Robert And Richard Greenbreg Associates) menjadikan motion graphics sebagai industri melalui film-film seperti Wolf, Rising Sun, True Lies dan The Untouchables.

Adobe after effect merupakan aplikasi grafis dengan format bitmap. Dengan format bitmap maka perlakuan pada file sumber harus disesuaikan. Karena jika file bitmap diperbesar ukurannya maka akan terlihat kasar dan pecah.

Adobe after effect biasa dipakai untuk :

  1. Animasi pembuka atau opening tune acara TV & Opening CD Interaktif
  2. Movie intro game
  3. Bumper atau animasi jeda
  4. Video efek dan animasi teks untuk iklan
  5. Video efek untuk film layar kaca atau layar lebar.

Software pendukung Adobe After Effect diantaranya :

  1. Corel Draw, Freehand atau Adobe Illustrator
  2. Adobe Photoshop
  3. Adobe Premiere
  4. 3D Studio Max
  5. Particle Illusion
  6. Sound : Wav & Mp3 Editor
  7. Utility : TMPGencorder

Format-format yang mendukung penciptaan suatu karya kreatif dengan menggunakan Adobe After Effect adalah :

  1. Avi
    Avi video (*.avi) merupakan format standar dari file video dengan kualitas terbaik tetapi memerlukan kapasitas harddisk yang besar, karena file yang dihasilkan mempunyai kapasitas yang besar pula.
  2. Quicktime Movie
    Quicktime movie (*.mov) yang merupakan format standar apple computer untuk mendistribusikan file video, dulunya format ini hanya digunakan pada komputer Machintosh saja, tetapi kini dipergunakan oleh sebagian pengguna PC untuk distribusi video terkompresi dengan file yang berukuran kecil tapi memiliki kualitas yang bagus.
  3. Macromedia Flash
    Format Macromedia Flash (*.swf) format ini banyak dipergunakan untuk animasi web dan telah menjadi standar baru dalam animasi web, dengan ukuran file yang kecil format ini mudah sekali didistribusikan dan dijalankan secara realtime di halaman web dengan menggunakan Macromedia Flash Player.

Footage adalah sebutan untuk file-file yang dipakai dalam project untuk membangun composition, dapat berupa file gambar, file video dan file suara. Format file yang didukung oleh after effect adalah : Quicktime, Direct Show (Windows), AVI, WAV, Adobe Photoshop, JPEG, SGI, Softimage PIC, Targa, TIFF, PICT, Cineon, RLA, Electric Image, Filmstrip, FLC/FLI, EPS, Adobe Ilustrator, Adobe Premier, GIF89a, SWF dan PDF.

Gambar 2.2 Tampilan Project di Adobe After Effet CS6

Adobe Photoshop CS6

Menurut Sunarya (2013 : 49), Adobe Photoshop merupakan sebuah program yang mempunyai banyak fasilitas dan kemampuan untuk mengolah dan memanipulasi tampilan image, Adobe Photoshop sangat membantu anda di dalam memoles hasil fotografi.

Adobe Photoshop adalah suatu perangkat lunak canggih yang dapat Anda gunakan untuk membuat, menyunting dan memanipulasi tampilan termasuk mengoreksi warna dan memberi efek tampilan atas sebuah gambar atau photo, hasil dari program ini merupakan sebuah gambar / image, di dalam komputer grafis terbagi menjadi 2 kelompok yaitu Gambar Bitmap dan Gambar Vektor. Kualiatas gambar tergantung pada jumlah pixel yang diperlukan pada gambar tersebut, maka Anda harus menentukan dimensi (ukuran) pixel yang dibuat terhadap resolusi gambar yang akan dibuat, serta harap diperhatikan tentang Monitor yang resolusinya dapat menunjang untuk tampilan gambar.

Adobe Photoshop menyediakan berbagai piranti yang akan membantu Anda dalam membuat gambar, Anda dapat memformat tampilan gambar tersebut dengan menggunakan filter yang telah disediakan, dengan menggunakan filter Anda dapat memberikan efek – efek tertentu untuk obyek gambar atau bahkan memberikan filter pada masing – masing layer sehingga menghasilkan gambar seperti yang diinginkan. Adobe Photoshop merupakan program aplikasi khusus untuk mengolah atau mendesain gambar dengan berbagai macam cara yaitu mengefek, bertransparansi pada gambar ataupun teksnya. Seiring kemajuan teknologi era masa kini, banyak sekarang hampir semua halaman web (homepage) dari seluruh dunia yang ada di internet dihiasi dengan gambar, sebelum gambar dimasukkan ke dalam internet untuk pengolahan gambarnya digunakan photoshop, demikian juga jika gambar akan dikirim kepada orang lain melalui e-mail. Photoshop juga bisa untuk mendesain cover buku, dan program lain, masing-masing perangkat lunak tersebut memiliki kelebihan sendiri.

Gambar 2.3 Tampilan Project di Adobe Photoshop CS6

Sony Vegas Pro 12

Menurut Lovure, (2012 : 88 – 90), Sony Vegas Pro adalah sebuah software khusus untuk video dan audio editing. Saat ini Sony vegas pro bukan menjadi tandingan adobe premire, sementara sony vegas pro memang belum sepopuler adobe premire yang didukung begitu banyak plug-in. Selain itu, sony vegas movie studio juga merupakan program video editing yang powerful dan membuat DVD yang berkualitas yang mana selalu diberikan oleh sony untuk banyak produk.

Dengan program ini memberikan dimensi baru untuk home movies mereka yang menggunakan program ini, dengan banyaknya pilihan fitur sehingga dapat membuat video berkualitas secara professional, termasuk transisi, judul dan efek khusus termasuk type efek dalam green screen employess yang selalu ada dalam suatu film.

Sebuah program yang luar biasa yang akan memenuhi semua kebutuhan user yang sudah professional dan amatir untuk membuat dan mengedit video. Ini hanya berlaku dalam bahasa Spanyol tetapi penulis web telah memberlakukannya dalam bahasa Inggris, Jerman, Prancis dan Japanese.

Tetapi sony vegas pro memiliki banyak kemudahan yang tidak dimiliki adobe premire. Sony vegas pro memiliki interface pada panel langsung tampak dilayar dan fitur dragand drop. Bahkan dapat mengunakan multiple monitor.

  1. Pengenalan Sony Vegas
    Software pengeditan video memiliki banyak jenis dan berbagai karakteristik pengeditannya. Biasanya digolongkan dalam bentuk:
    1. Standart editing, seperti ulead, pinnacle studio, dan power director.
    2. Semi professional editing, seperti sony vegas.
    3. Professional editing, seperti adobe premiere, avid, pinnacle liquid.

    Sony vegas kemudian disebut vegas, merupakan software video editing yang dikeluarkan oleh Sony Pictures Digital Inc. Vegas sudah mendukung:

    1. Multi track untuk track audio dan video.
    2. Metode pengeditan nonlinear.
    3. Multi channel dalam mixing dan perekaman audio.
    4. Mampu membuat surround pada suara video.

    Dengan daya dukung tersebut di atas, vegas dapat menghasilkan video dengan efek 3 dimensi (3D) dan pada audio dapat menghasilkan suara berkualitas 5.1 surround. Vegas juga dilengkapi dengan fasilitas network rendering yang biasa digunakan pada produksi video yang sangat banyak mengandung animasi dan efek, sehingga penggunaannetwork rendering lebih banyak digunakan pada produksi video berskala besar. Pada pengeditan video, vegas dapat mendukung penggunaan script sebagai automation editing ataupun efek dalam pembuatan proyek video. Bahasa pemograman yang digunakan adalah java script dan visual basic script. File project yang dihasilkan oleh vegas akan berakhiran veg.

  2. Kelebihan Sony Vegas
    Karena efek yang ada dari sony vegas pro dilakukan realtime, disarankan perangkat lumayan baik agar tampilan efek dapat langsung terlihat pada mini monitor. Pada test untuk software sony vegas pro dengan 3GHz Core 2 Duo dan 3GB memory. Untuk mengedit video sudah cukup memadai. Kecuali ketika rendering pada fase final untuk membuat master video yang telah diedit memang diperlukan waktu. Ketika proses editing, software begitu cepat tanpa membuang waktu loading gambar. Bahkan efek pada video yang ingin ditampilkan dapat langsung diproses dengan realtime. Dibawah ini beberapa kemudahan dari kelebihan Sony Vegas Pro:
    1. Memiliki interface program sangat dinamis, memudahkan operator mengedit video tanpa membuang waktu mencari plug-in yang ada.
    2. Kecepatan preview sony vegas pro sangat cepat dan realtime. Operator cukup melihat pada tampilan layar mini untuk melihat efek yang disisipkan.
    3. Beberapa plug-in yang ada sudah cukup memadai khususnya bagi visual efek gambar video. Bahkan lebih mudah digunakan dibanding software sejenis yang memerlukanplug-in tambahan.
    4. Fasilitas drag and drop sangat mempercepat kinerja operator dalam mengedit video.
    5. Posisi audio atau video sangat mudah disesuaikan, sesuai waktu frame sebuah video.
    6. Sony Vegas Pro dapat memanfaatkan kecepatan dari multi core procesor ketika fase final dalam pembuatan video.

Gambar 2.4 Tampilan Project pada Sony Vegas Pro 12

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Hidayati, (2011 : 302). Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Penyusunan laporan Skripsi merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang berupa magang atau dilakukan dengan pengambilan data baik melalui cara observasi ataupun wawancara pada perusahaan atau instansi.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa, maka diperoleh hasil yang dicapai pada laporan Skripsi yang akan ditujukan melalui diagram pembentukan sistem. Dalam diagram tersebut akan dijelaskan bahwa elisitasi merupakan hasil yang dicapai guna dijadikan dasar pembentukan dan pengembangan suatu projek. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi tahap I, yaitu berisi seluruh rancangan media komunikasi visual yang diusulkan oleh pihak penulis melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan media yang penting dan harus ada pada rancangan media yang diusulkan tahap I dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut saya jelaskan mengenai Metode MDI :
    1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat rancangan media yang dibutuhkan.
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam rancangan media, akan membuat rancangan media tersebut lebih perfect.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari rancangan media yang dibahas dan merupakan bagian dari luar perancangan media.
  3. Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :
    1. T artinya Tehnical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam perancangan media yang diusulkan ?
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
    3. E artinya Economic, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan dalam perancangan media komunikasi visual ?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  4. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar perancangan media yang akan dikembangkan.

Literature Review

Literature Review adalah deskripsi hasil tinjauan pustaka yang dilakukan oleh Penulis (tugas TA/Skripsi) terhadap hasil penelitian yang telah ada dan dilakukan oleh peneliti lain mengenai objek atau tema yang sejenis dengan topik yang hendak diteliti atau dibahas pada sebuah penelitian. Literature review merupakan landasan awal dan pendukung bagi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga menghindari pengulangan membuat hal yang sama dan melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi hal penelitian yang sudah ada sebelumnya.

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

Gambaran Umum Objek Yang Diteliti

Sejarah Singkat

Sejarah SMK Kesehatan Letris Indonesia

Pada mulanya ada seorang pengusaha yang bernama Leo Sutrisno yang terpanggil jiwanya untuk membantu masyarakat indonesia dalam membantu pemerintah untuk memberantas buta aksara, karena beliau seorang pengusaha dan tidak mengerti tentang dunia pendidikan maka dibukalah lowongan dikoran kompas untuk mencari orang yang mempunyai jiwa pendidikan dan mau membangun serta mengelola sekolah. Akhirnya pada awal tahun 2012 SMK Kesehatan Letris Indonesia resmi dibuka dengan jumlah siswa awal 91 orang.

Pada awalnya SMK Kesehatan Letris Indonesia menumpang di Ruko Auliya selama setahun, setelah 6 bulan berjalan Ketua Yayasan langsung membangun Gedung Sekolah SMK Kesehatan Letris yang berlokasi di Vila Bintaro Indah Jalan Kalimantan 1 Jombang - Ciputat. Dengan bangunan yang megah dan kokoh akhirnya banyak masyarakat yang menitipkan anaknya ke SMK Kesehatan Letris Indonesia untuk mendapatkan pendidikan dan diajarkan ilmu yang bermanfaat bagi masa depan anaknya.

Karna di Jombang perkembangan sekolahnya sangat pesat maka Ketua BPS pun mencari lokasi baru di daerah Pamulang yang tepatnya berada di Jl. Siliwangi No. 55 Pondok Benda - Pamulang yang sebelumnya merupakan Gedung Kampus Biru yang di jual kepada Yayasan, akhirnya pada tahun 2013 SMK Kesehatan Letris Indonesia 2 berhasil dibuka di Pamulang.

Visi dan Misi SMK Kesehatan Letris Indonesia

  1. Visi SMK Kesehatan Letris Indonesia
    Menghasilkan lulusan asisten perawat dan asisten apoteker dan analis yang kompeten, mandiri, profesional dan religius.
  2. Misi SMK Kesehatan Letris Indonesia
    1. Membangun jiwa wirausaha yang profesional dan berahlak mulia
    2. Memantapkan karakter siswa menuju perilaku yang santun dan berkepribadian.
    3. Menyiapkan tenaga terampil yang memiliki etos kerja menuju insan yang mandiri
    4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan mengikuti pendidikan, latihan dan pengembangan secara terpadu
    5. Meningkatkan kerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri dalam bentuk Praktek Kerja Industri dan penempatan tamatan.
    6. Mengembangkan dan mengoptimalkan sarana prasarana agar terbentuk kompetensi dasar yang kuat
  3. Tujuan SMK Kesehatan Letris Indonesia
    Menyediakan tenaga kerja tingkat menengah untuk wilayah Kota Tangerang Selatan.

Struktur Organisasi SMK Kesehatan Letris Indonesia

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Wewenang dan Tanggung Jawab

Seperti halnya dengan sebuah instansi pendidikan, SMK Kesehatan Letris Indonesia mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelengaraan bidang pendidikan.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai wewenang dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada SMK Kesehatan Letris Indonesia:

  1. Kepala Sekolah
    Wewenang Kepala Sekolah.
    1. Mengoreksi dan merevisi program kerja staff
    2. Menandatangani surat – surat, berkas – berkas, dokumen – dokumen sekolah, transkip, STTB, dan perjanjian kerjasama dengan dunia kerja dan asosiasi profesi yang relevan.
    3. Mengelola keuangan sekolah
    4. Melakukan penyesuaian kurikulum yang kemudian disyahkan menurut ketentuan yang berlaku
    5. Mempromosikan guru dan staff serta pengusulan menjadi guru teladan
    6. Menerima, memindahkan dan mengeluarkan siswa
    7. Membuat dan menandatangani BP3

    Tanggung Jawab Kepala Sekolah.

    1. Tercapainya misi sekolah
    2. Adanya administrasi sekolah yang baik dan tertib
    3. Kebenaran dan kelengkapan data guru dan proses KBM
    4. Kebenaran pelaksanaan kurikulum
    5. Terpeliharanya hubungan kerjasama yang baik dengan dunia usaha / dunia industri
    6. Terlaksananya iklim kerja yang sehat dan kompetitif
    7. Kebenaran penggunaan sarana pendidikan
    8. Kebenaran laporan – laporan
    9. Terbinanya hubungan kerja dengan BP3 dan Majelis Sekolah
    10. Tersedianya dan operasional sekolah / balai.
  2. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
    Wewenang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.
    1. Mewakili kepala sekolah apabila tidak ada di tempat
    2. Menyusun jadwal pelajaran
    3. Memberikan data – data guru dan murid kepada kepala sekolah
    4. Mengkoordinir keseluruhan kegiatan pengajaran kepada Ketua Jurusan
    5. Mewakili sekolah dalam kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan kurikulum

    Tanggung Jawab Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.

    1. Melaksanakan tugas harian
    2. Melaksanakan tugas – tugas tertentu sesuai dengan surat tugas dari Kepala Sekolah
    3. Bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan sekolah saat Kepala Sekolah tidak ada di tempat
  3. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
    Wewenang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
    1. Mengoreksi dan merevisi program kerja bawahan
    2. Melakukan pengawasan dan supervisi tugas bawahan
    3. Mengambil langkah yang tepat

    Tanggung Jawab Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.

    1. Terbentuknya OSIS yang solid
    2. Program K7 dapat terlaksana dengan baik
    3. Pemilihan siswa teladan dapat terlaksana dengan baik

Daftar Nama dan Tugas Pengajar

Tabel 3.1 Daftar Nama dan Tugas Pengajar

Product Information

Produk

Media Video Profile berfungsi sebagai salah satu media komunikasi dalam bentuk audio visual, yang umumnya video profile adalah media informasi yang berupa video, biasanya dipakai sekolah untuk menunjukkan citra/image sekolahan tersebut, dan untuk presentasi dalam mencari peserta didik baru. Video Profile berisikan seluruh informasi perusahaan mulai dari sejarah, visi misi, fasilitas, dan lainnya.

Media tersebut memiliki kelebihan yaitu, sebagai alat marketing untuk memperoleh peserta didik baru, disetiap manfaat dan kegunaannya nanti dipengaruhi oleh menariknya tampilan audio visual. Sehingga pada dasarnya video profile yang menariklah yang akan banyak menarik perhatian peserta didik baru. Oleh karena keunggulan diataslah media promosi melalui Video Profile menjadi prioritas sekolah dalam melakukan promosi untuk memperoleh siswa/i baru, namun, dari media video profile juga mempunyai kekurangan yaitu dalam tahap pembuatanya menghabiskan biaya yang cukup besar. SMK Kesehatan Letris Indonesia merupakan sebuah lembaga pendidikan yang terletak di wilayah Bintaro, Tangerang Selatan – Banten. SMK Kesehatan Letris Indonesia memiliki dua Program Keahlian yaitu Keperawatan dan Farmasi.

Setiap tahunnya jumlah peminat masyarakat untuk bergabung di SMK Kesehatan Letris Indonesia semakin meningkat. Dikarenakan lulusan SMK Kesehatan Letris Indonesia berpotensi menjadi Asisten Apoteker dan Asisten Perawat yang profesional.

Latar Belakang Produk

Saat ini media informasi dan promosi yang digunakan oleh SMK Kesehatan Letris Indonesia masih berupa website, brosur, dan spanduk. Kurangnya media informasi dan promosi yang digunakan oleh SMK Kesehatan Letris Indonesia I, melatarbelakangi penulis untuk membuat sebuah video profile yang akan digunakan sebagai informasi dan promosi kepada seluruh calon siswa/i baru, siswa/i transfer, relasi, dan masyarakat untuk bergabung di SMK Kesehatan Letris Indonesia. Diharapkan melalui video profile ini, SMK Kesehatan Letris Indonesia mengalami perkembangan baik secara kualitas maupun secara materi

Perkembangan Produk

Sesuai dengan keadaan yang ada di SMK Kesehatan Letris Indonesia, promosi yang dilakukan hanya dengan menggunakan website, brosur, dan spanduk. Namun SMK Kesehatan Letris Indonesia sudah semakin matang dan sudah siap melangkah lebih maju dalam merancang media informasi dan promosi. Maka media informasi dan promosi mendatang perlu dirancang dengan bentuk audio visual karena melihat jangkauan segmentasi masyarakat bukan hanya di wilayah Kota Tangerang Selatan melainkan menuju segmen masyarakat Kota Tangerang dan provinsi maupun Nasional.

Material Produk

Dalam karyanya penulis menggunakan material produk berupa media audio visual yang didalamnya terdapat media sebagai berikut :

Tabel 3.2 Material Produk

Spesifikasi Produk

Perancangan media audio visual berupa video profile yang berdurasi 3 menit mengenai SMK Kesehatan Letris Indonesia sebagai media informasi dan promosi kepada audience khususnya calon siswa/i baru. Didalam proses pembuatannya terdapat manfaat, kelebihan, dan kekurangan diantaranya :

  1. Manfaat
    1. Dapat menarik konsumen untuk bergabung
    2. Memperoleh kemitraan dengan sekolah tingkat SMP
    3. Dikenal masyarakat luas
  2. Kelebihan
    1. Menghemat waktu dalam proses penyampaian informasi
    2. Tidak lekang dimakan waktu
    3. Mudah dimengerti dan dipahami oleh konsumen
  3. Kekuragan
    1. Biaya produksi tidak murah
    2. Proses promosi yang membutuhkan biaya besar

Harga Produk

Pembuatan video profile ini membutuhkan biaya yang cukup besar, di dalam proses pembuatannya di butuhkan sutradara, asisten sutradara, cameraman, dan beberapa kru pembantu serta pemeran atau pemain yang memerankan profile tersebut.

Market Analysis

Market analysis adalah investigasi terdokumentasi dari pasar yang digunakan untuk menginformasikan kegiatan perencanaan instansi terutama sekitar keputusan persediaan, pembelian, perluasan tenaga kerja atau kontraksi, fasilitas, pembelian peralatan modal, kegiatan informasi, dan banyak aspek lain dari instansi. Di dalam market analisis terdapat dua aspek yang sangat berpengaruh terhadap instansi.

Marketing Potitioning

Positioning merupakan penempatan pesan dibenak audience. Pada celah mana suatu image atau citra ”pesan” mengenai produk, jasa, ide atau gagasan akan diposisikan di dalam benak konsumen, relatif terhadap penawaran pesaingnya.

SMK Kesehatan Letris Indonesia dalam melakukan promosi dengan cara membuat media promosi. Belum terdapatnya video profile di SMK Kesehatan Letris Indonesia, kurang menunjukkan image sekolah sebagai salah satu sekolah yang memiliki banyak kelebihan.

Kondisi Pesaing

Sejauh ini SMK Kesehatan Letris Indonesia merupakan salah satu sekolah yang sedang berkembang di Kota Tangerang Selatan, yang mana dalam perkembangnya tersebut ada beberapa sekolah pesaing yang membawa pengaruh terhadap pengembangan SMK Kesehatan Letris Indonesia antara lain:

Tabel 3.3 Kondisi Pesaing

Potential Market

Media Video Profile sebagai sarana informasi dan promosi ini ditujukan untuk calon peserta didik baru, agar calon siswa dapat mengetahui image sekolah SMK Kesehatan Letris Indonesia.

Potensi pasar dari lembaga ini berada di wilayah Kota Tangerang Selatan dan sekitarnya, dengan pangsa pasar yang cukup signifikan. Target market pada tahun-tahun berikutnya diperkirakan akan meningkat, karena pertumbuhan ekonomi yang pesat pada saat ini.

SMK Kesehatan Letris Indonesia berusaha menarik calon siswa baru dengan membuat video profile yang menarik. Sasarannya kini mulai dikembangkan untuk kalangan menengah ke atas. Kota Tangerang Selatan dianggap sebagai pangsa pasar potensial dikarenakan tingkat pendapatan penduduknya sudah berada di atas propinsi lain, disamping itu dari tingkat pendidikan, sosial dan budayanya juga sudah mengalami kemajuan sehingga akan mudah menerima informasi yang disampaikan.

Market Segmentation

Geografi : Wilayah Kota Tangerang Selatan

Demografi :

  1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
  2. Kelas Ekonomi : Menengah
  3. Usia : 13 – 16 tahun
  4. Sasaran  :
    1. Siswa-siswi SMP / Setara
    2. Relasi dari Sekolah tertentu
    3. Transfer atau pindahan
    4. Masyarakat

Psikografi : Siswa siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Setara dengan SMP, siswa-siswi transfer, relasi dan masyarakat umumnya khususnya di daerah Kota Tangerang Selatan untuk mengetahui informasi lebih detail tentang SMK Kesehatan Letris Indonesia dan yang ingin melajutkan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Marketing Objective (Tujuan Pemasaran)

Dalam memberikan informasi tentang produk kegiatan dan pelayanan berupa media komunikasi sebagai sarana informasi dan promosi, yaitu video profile SMK Kesehatan Letris Indonesia yang dapat menarik antusias dari calon siswa-siswi baru. Media tersebut diharapkan dapat disebarkan dan diterima oleh calon siswa-siswi baru untuk dijadikan sebuah acuan maupun motivasi dalam mengembangkan pendidikan di SMK Kesehatan Letris Indonesia. Melalui media video profile ini diharapkan presentase peminat mengalami peningkatan ditahun 2016.

Marketing Strategy

Untuk mendapatkan peserta didik baru serta menambah mitra kerja bukan hal yang mudah, maka diperlukan berbagai strategi dalam bentuk promosi yang dapat meningkatkan presentase siswa baru dan serta dapat bergabung dengan SMK Kesehatan Letris Indonesia sebagai sekolah favorit di wilayah Kota Tangerang Selatan.

Dengan adanya media Video Profile yang akan diajukan diharapkan akan mendukung promosi yang dilakukan sekaligus dapat menunjukkan image atau citra sekolah.

Budget Produksi Media

Merupakan perkiraan biaya produksi yang akan dikeluarkan untuk pembuatan Video Profile.

Konfigurasi Hardware

Spesifikasi Hardware

Perancangan video profile tersebut menggunakan Camera Canon 60D dan 1200D serta 1 unit Laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

  1. Processor : Processor Intel Core i5 4200U ~2.3 GHz (Gen 4/ Haswell)
  2. Monitor : LCD 14 inchi
  3. Mouse : Optical Mouse
  4. Keyboard : Qwerty SK 900
  5. RAM : 4.00 GB
  6. Harddisk : 500 GB
  7. Speaker : Speaker Multimedia

Software Yang Digunakan

Dalam konsep media informasi dan promosi tersebut, penulis menggunakan software :

  1. Adobe Premiere CS6
  2. Adobe Photoshop CS6
  3. Adobe After Effect CS6
  4. Sony Vegas Pro 12

Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap 1

Elisitasi Tahap II

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap 2

Elisitasi Tahap III

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap 3

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.8 Final Draft Elisitas

BAB IV

KONSEP PRODUKSI MEDIA

Konsep Produksi Media adalah tahapan – tahapan mencapai efisiensi produk dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) yang merupakan bidang ilmu design dua dimensi, tiga dimensi dan penggabungan dari dua dengan tiga dimensi. Kemajuan dari MAVIB akan menghasilkan suatu media audio visual yang menarik untuk disajikan kepada audience. Dengan Konsep Produksi Media media video yang dibuat akan menjadi lebih baik. Baik dalam segi produksi maupun teoritisnya. Langkah dari Konsep Produksi Media dimulai dari Praproduction lalu Production dan yang terakhir Postproduction.

Untuk Preproduction adalah tahap dimana dimulainya ide, perencanaan, dan persiapan dimulai seperti dituangkannya ide, pembuatan Time Schedule, sinopsis, Script Writting, pembuatan Storyboard, pencarian pemain dan crew. Berkaitan dengan Production adalah bekerjasamanya pemain dan crew untuk pewujudan dari sinopsis, Storyboard dan tepatnya Time Schedule yang telah dibuat. Untuk itu Production memiliki empat tahapan berupa Perencanaan Multimedia, Perencanaan Audio, Perencanaan Visual dan yang terakhir Perencanaan Broadcasting. Sedangkan Postproduction adalah tahap format paket untuk media video profile yang dibuat dalam rangka pendistribusian ke berbagai media. Untuk lebih jelasnya Konsep Produksi Media di illustrasikan pada bagan berikut ini :

Gambar 4.1 Konsep Produksi Media

Preproduction

Untuk Preproduction adalah step atau langkah dimana dimulainya ide, perencanaan dan persiapan dari Konsep Produksi Media. Ada tujuh langkah Preproduction dalam Konsep Produksi Media, dimulai dari Ide yang dituangkan secara sistematis, lalu diikuti dengan pembuatan sinopsis, Script Writting dan Storyboard. Dua tahapan terakhir adalah pemilihan pemain dan crew dan Setting Alat. Semua tahapan yang ada harus sesuai Time Schedule yang ditetapkan. Untuk lebih jelasnya di ilustrasikan pada bagan berikut ini :

Gambar 4.2 Tahap Preproduction

Ide/Gagasan

Media informasi yang sering kita nikmati merupakan realisasi dari sebuah ide pemikiran atau gagasan yang telah dituangkan ke dalam video. Media informasi dan promosi yang dibuat mengambil ide dari profile SMK Kesehatan Letris Indonesia. Multimedia yang menampilkan fasilitas – fasilitas dan memaparkan segala sesuatu tentang SMK Kesehatan Letris Indonesia. Media informasi dan promosi yang dibuat mengambil garis besar dari ide tersebut.

Time Schedule

Tabel 4.1 Time Schedule produksi Video Profile SMK Kesehatan Letris Indonesia

Sinopsis

Sinopsis adalah ringkasan cerita atau film, menjadi bentuk pemendekan dari sebuah feature documenter dengan tetap memperhatikan unsur-unsur cerminan feature documenter tersebut. Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya ½, satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang feature documenter. Sinopsis perancangan video profile sebagai media promosi dan informasi pada SMK Kesehatan Letris Indonesia ini adalah :

SMK Kesehatan Letris Indonesia merupakan salah satu departemen pendidikan yang berada di wilayah Bintaro, Tangerang Selatan. SMK Kesehatan Letris Indonesia berada di bawah naungan Yayasan Leo Sutrisno, yang berdiri sejak tahun 2012. Hingga saat ini SMK Kesehatan Letris Indonesia sudah mencapai generasi keempat, dan setiap tahunnya angka peminat masyarakat untuk bergabung bersama di SMK Kesehatan Letris Indonesia semakin meningkat. Program keahlian yang ada di SMK Kesehatan Letris Indonesia adalah Keperawatan dan Farmasi. Adapun fasilitas yang dimiliki SMK Kesehatan Letris Indonesia adalah Laboratorium Keperawatan dan Farmasi, Laboratorium Komputer, Bussiness Center, dan masih banyak fasilitas yang lainnya. Didukung dengan ruangan kelas dengan memakai AC dan multimedia sebagai sarana belajar membuat siswa/i nyaman saat proses belajar mengajar. Meskipun baru mencapai generasi keempat, sekolah ini sudah mencapai beberapa prestasi bidang akademik maupun non akademik. Promosi di dalam video profile ini dilakukan langsung oleh Kepala Sekolah, Guru, Pegawai dan siswa/i SMK Kesehatan Letris Indonesia.

Script Breakdown Sheet

Membuat rancangan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik.

Tabel 4.2 Script Breakdown Sheet

Setting Alat

Dalam pembuatan video profile ini menggunakan alat Camera, Tripod, Slider. Untuk Camera yang digunakan untuk produksi video profile menggunakan Camera DSLR Canon 60D, dan Camera DSLR Canon 1200D. Dalam video audio visual ini banyak digunakan di lokasi dalam ruangan dan luar ruangan.

Gambar 4.3 Camera Canon 60D

Gambar 4.4 Tripod

Gambar 4.5 Camera Canon 1200D

Gambar 4.6 Slider

Produksi Crew dan Tallent

Pemain dari video profile ini adalah seluruh siswa/siswi, pengajar dan karyawan SMK Kesehatan Letris Indonesia, sedangkan untuk crew secara garis besar dibutuhkan sutradara, cameramen, editor, script writting, dan pembaca naskah. Adapun pemain dan crew yang terlibat dalam pembuatan video profile ini antara lain :

Tabel 4.3 Susunan Crew dan Talent

Storyboard

Storyboard adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting. Selama proses pra produksi, perencanaan yang berhubungan dengan visualiasasi yang akan dibuat membutuhkan storyboard sebagai media bantuannya.

Gambar 4.7 Logo Kota Tangerang Selatan

Gambar 4.9 Tulisan Nama Sekolah SMK Kesehatan Letris Indonesia

Gambar 4.10 Gedung Sekolah SMK Kesehatan Letris Indonesia

Gambar 4.11 Foto Kepala Sekolah Beserta Jajarannya

Gambar 4.12 Ruang Kelas SMK Kesehatan Letris Indonesia

Gambar 4.13 Ruang Praktikum Keperawatan

Gambar 4.14 Perpustakaan Sekolah SMK Kesehatan Letris Indonesia

Gambar 4.16 Promosi oleh Wakil Kepala Sekolah

Gambar 4.17 Promosi oleh Guru Sekolah

Anggaran/Budget Produksi

Anggaran adalah, suatu keuangan yang dikeluarkan untuk pembuatan sebuah project atau kegiatan merekam dan menghasilkan suatu gambar gerak. Berikut ini adalah anggaran dalam pembuatan media video profile :

Tabel 4.4 Anggaran / Budget Produksi

Production

Production adalah proses pengambilan gambar atau shooting video dengan bekerjasamanya antara pemain dan crew untuk pewujudan rumusan dari tahap preproduction dalam bentuk skenario, naskah, dan storyboard yang telah dibuat. Pada tahap production semua unsur teknis dan kreatif seperti naskah, actor, sinematografi dan suara bergabung dibawah pengawasan kreatif sutradara. Dalam menjalankan proses production pengambilan gambar atau shooting video ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan baik, diataranya : desain produksi termasuk storyboard yang bisa menjadi panduan yang baik tentang hal-hal yang harus dikerjakan selama shooting, kesiapan kru dalam menjalankan perannya masing-masing dan kesiapan perlengkapan yang juga merupakan tanggung jawab masing-masing kru.

Gambar 4.20 Tahap Production

Perencanaan Multimedia

Perencanaan multimedia merupakan rancangan dalam mengkombinasikan tiga elemen yaitu suara, gambar, dan teks untuk menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif dalam hal ini berupa video. Konsep multimedia yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program media prosedur yang efektif serta efisien, yaitu dalam bentuk media informasi audio visual (video) yang berisi teks, gambar, suara dan beberapa spesial efek. Untuk menyukseskan perencanaan multimedia ini diperlukan 3 tahapan sistematis, dimulai dari tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia. Perencanaan multimedia ditujukan guna menarik masyarakat agar menjangkau lebih luas dengan menggunakan input yang telah diolah (teks, gambar, suara). Dengan dibuatnya strategi multimedia maka perancangan multimedia mempunyai arahan untuk dapat mencapai target tujuan multimedia, sedangkan untuk program multimedia berisi jabaran hasil project dalam mewujudkan tujuan dan strategi multimedia.

  1. Tujuan Multimedia
    Adapun tujuan Multimedia dalam konsep perancangan media ini adalah untuk menjangkau lebih kurang 80% dari target audience yang diinginkan oleh pihak lembaga. Adapun audience yang dimaksud dalam laporan ini adalah para calon wali siswa dan colon siswa baru dan tidak menutup kemungkinan terhadap pihak yang berkunjung ke SMK Kesehatan Letris Indonesia sebagai penunjang sosialisasi orientasi profile sekolah, Secara spesifik dapat disampaikan bahwa tujuan dari multimedia adalah untuk meningkatkan perolehan siswa baru untuk setiap tahun ajaran baru.
  2. Strategi Multimedia
    Media audio visual yang menyampaikan informasi dan promosi tentang SMK Kesehatan Letris Indonesia, sebelum masuk proses produksi, terlebih dahulu merumuskan strategi multimedia, media yang akan dirancang, dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

    Geografi : Wilayah Kota Tangerang Selatan

    Demografi :

    1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
    2. Kelas Ekonomi : Menengah
    3. Usia : 13 – 16 tahun
    4. Sasaran  :
      1. Siswa-siswi SMP / Setara
      2. Relasi dari Sekolah tertentu
      3. Transfer atau pindahan
      4. Masyarakat

    Psikografi : Siswa siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Setara dengan SMP, siswa-siswi transfer, relasi dan masyarakat umumnya khususnya di daerah Kota Tangerang Selatan untuk mengetahui informasi lebih detail tentang SMK Kesehatan Letris Indonesia dan yang ingin melajutkan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

  3. Program Multimedia
    Program multimedia media video informasi dan promosi yang dibuat ada tiga tahapan yaitu :
    1. Teks
      Teks awal bumper tulisan nama sekolah dalam video ini menggunakan type GulimChe, sedangkan untuk bagian yang lainnya menggunakan High Tower Text.
    2. Picture
      Gambar yang dipakai dalam media informasi ini menggunakan gambar dalam bentuk jpg yang digabungkan dengan beberapa take video di tempat yang berekstensi .mov dan .avi untuk videonya.
    3. Sound
      Suara yang digunakan dalam media video profile ini adalah menggunakan suara asli manusia (dubber) dan beberapa efek suara alunan musik seperti piano, gitar, drum, dan bass. Penerapan dubber di sesuaikan dengan background video yang telah dibuat agar sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

Perencanaan Audio

Dalam perancangan video profile, audio sangat berperan penting dalam penyampaian informasi dalam bentuk suara. Jika tidak ada suara ataupun audio ini, video yang dibawakan atau di putar menjadi kurang memuaskan dan cepat bosan. Karena jika tidak ada audio maka langkah yang di tempuh adalah dengan memperbanyak tulisan, dan hal ini yang membuat video profile jadi membosankan. Dalam konsep produksi ini audio memiliki tujuan audio, strategi audio dan program audio.

  1. Tujuan Audio
    Tujuan audio ini di artikan untuk penerapan pada bidang video profile. Agar video yang telah di buat dapat di mengerti oleh audience dan dapat menjadi salah satu jalan untuk mendapatkan relasi dari sekolah tertentu khususnya untuk menambah jumlah siswa baru setiap tahunnya. Tujuan audio digunakan untuk menerangkan dan menjelaskan gambar bergerak yang sedang diputar sehingga media informasi dan promosi berupa video ini akan lebih hidup dan memberikan informasi dan promosi pada masyarakat luas, dan media video profile ini dapat menjadi acuan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang luas dan lengkap mengenai SMK Kesehatan Letris Indonesia. Audio ini juga berperan besar dalam pembentukan dan penempatan suara dengan latar background gambar yang sesuai, sehingga pesan yang di sampaikan lebih jelas dan memiliki arti.
  2. Strategi Audio
    Strategi Audio, media yang di gunakan setidaknya memenuhi tiga aspek yaitu geografi, demografi dan psikografi. Dalam perancangan audio ini harus memperhatikan detail suara yang di hasilkan. Dalam pembuatan audio ini menggunakan suara manusia yaitu dengan dubber, mambaca naskah sesuai dengan background gambar yang pas. Dengan memberikan suara dubber maka informasi yang di sampaikan akan terlihat jelas, gambar dan suara yang sesuai memungkinkan masyarakat mendapatkan informasi dengan mudah dan cepat. Media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

    Geografi : Wilayah Kota Tangerang Selatan

    Demografi :

    1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
    2. Kelas Ekonomi : Menengah
    3. Usia : 13 – 16 tahun
    4. Sasaran  :
      1. Siswa-siswi SMP / Setara
      2. Relasi dari Sekolah tertentu
      3. Transfer atau pindahan
      4. Masyarakat

    Psikografi : Siswa siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Setara dengan SMP, siswa-siswi transfer, relasi dan masyarakat umumnya khususnya di daerah Kota Tangerang Selatan untuk mengetahui informasi lebih detail tentang SMK Kesehatan Letris Indonesia dan yang ingin melajutkan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

  3. Program Audio
    Audio yang telah disiapkan dalam pembuatan project ini sudah dilakukan untuk menyesuaikan dengan gambar yang sudah ada, agar tidak terlihat jumping. Audio yang digunakan seperti suara instrument musik dengan format mp3. Adapun suara audio yang di hasilkan dari suara manusia, yaitu dubber. Dubber adalah orang yang membaca naskah untuk menyesuaikan dengan background gambar atau video yang akan di putar. Dalam dubber ini biasanya suara yang di hasilkan harus jelas dan tepat pada gambar ataupun background video yang akan di putar. Dengan adanya program audio, media video profile ini akan menjadi lebih baik lagi karena ada penambahan dari suara dubbing untuk memperjelas suatu gambar. Pengambilan audio yang sesuai diperlukan proses editing dari cutter video dan penyesuaian penempatan dengan gambar yang ditampilkan. Proses besar kecilnya suara audio dibuat dari volume mixing audio. Untuk lebih jelasnya, program audio yang dipakai dalam video informasi ini terdapat dua tahapan yaitu :
    1. Sound effect digunakan sebagai background effect-effect yang ada. Untuk sound effect yang dipakai pada efek bumper opening tulisan dan logo SMK Kesehatan Letris Indonesia mengambil suara awalan musik intrumen that upbeat feeling.
    2. Music background yang digunakan pada profile SMK Kesehatan Letris Indonesia menggunakan musik that upbeat feeling.
    3. Dubbing digunakan untuk menceritakan suasana video sesuai dengan naskah yang telah dibuat dan perekaman naskah tersebut menggunakan aplikasi rekaman suara yang terdapat pada handphone

Perencanaan Visual

Perencanaan visual yang dihasilkan adalah keseluruhan penggabungan dari gambar, suara, dan teks yang menghasilkan satu video utuh yang di gunakan untuk memberikan informasi maupun promosi pada SMK Kesehatan Letris Indonesia. Dengan menggabungkan teks dengan format penulisan yang telah ditentukan, lalu gambar yang telah di take sebelumnya dengan suara yang dihasilkan dari membaca naskah kemudian di edit dan di render, setelah tahap render akan menghasilkan video yang siap untuk digunakan. Tampilan video yang dihasilkan pun akan lebih menarik dan tidak membosankan. Dengan adanya perencanaan visual semua tahapan akan terlaksana dengan baik dan akurat. Perencanaan visual juga ditujukan untuk memberikan kesan atau image dalam video yang ditampilkan.

  1. Tujuan Visual
    Dalam tujuan visual ini penulis merancang sebuah media visual dalam bentuk video profile SMK Kesehatan Letris Indonesia dengan kesan visual yang modern, yang didalamnya terdapat beberapa efek visual yang akan mempercantik dan memperkaya disetiap tampilan media video profile.
  2. Strategi Visual
    Visual Effects dapat diciptakan dengan bantuan teknologi komputer yang sudah sangat maju sekarang ini, sehingga memberikan suatu bentuk pencitraan riil atau benar–benar nyata terhadap gambaran visualisasi pada video tersebut. Visualisasi tampilan video yang berbeda-beda dengan menampilkan beberapa unsur seperti : Bumper opening, suasana gedung sekolah, mengenai profile sekolah, visi & misi sekolah, suasana kegiatan belajar mengajar, serta fasilitas sarana dan prasarana yang disediakan oleh SMK Kesehatan Letris Indonesia, semua dirancang dan disajikan dengan tepat, tegas, efisien dan efektif.
  3. Program Visual
    Didalam proses produksi inilah perancangan spesial effects dibuat menggunakan aplikasi adobe after effect, sony vegas pro, dan adobe premiere yang merupakan hasil dari kemajuan teknologi. Acuan storyboard diubah menjadi animatrix yaitu semacam slide show dari storyboard yang sudah diisi dengan dialog yang belum diedit.

Perencanaan Broadcasting

Perencanaan broadcasting yang diajukan guna menjangkau audience dengan program pendistribusian efektif serta efisien. Perencanaan broadcasting ditujukan guna menjangkau sasaran lebih luas. Dengan dibuatnya tujuan broadcasting suatu media informasi atau media promosi menjadi arahan untuk dapat mencapai target jangkauan masyarakat. Perencanaan broadcasting terdiri dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.

  1. Tujuan Broadcasting
    Tujuan Broadcasting, untuk menjangkau khalayak luas tanpa ada filter atau klasifikasi khalayak mana yang cocok untuk media informasi yang dibuat. Namun Tujuan Broadcasting pembuatan media Video profile ini diharapkan akan menjangkau 80% dari khalayak yang ditetapkan oleh pihak SMK Kesehatan Letris Indonesia.
  2. Strategi Broadcasting
    Strategi yang akan dilakukan dalam hal ini yaitu contohnya pemanfaatan fasilitas ditempat OPP berada, strategi Broadcasting yang dibuat memanfaatkan fasilitas DVD, You-Tube dan website.
  3. Program Broadcasting
    Program broadcasting melingkupi pada khalayak luas. Untuk menayangkan hasil dari produksi audio visual juga memanfaatkan fasilitas internet sebagai medianya. Untuk detailnya program broadcasting media informasi dan promosi yang dibuat dari hasil editing media video profile SMK Kesehatan Letris Indonesia akan disalurkan melalui media :
    1. DVD secara garis besarnya sama dengan CD tetapi mempunyai kapasitas yang lebih besar. DVD biasanya untuk media penyimpanan video yang mempunyai kapasitas besar. Bentuk format yang digunakan dalam DVD bisa dalam bentuk apapun namun untuk dapat membukanya kembali dilihat bagaimana aplikasi yang ada pada komputer yang bersangkutan. Untuk itu buat format yang secara umum dapat dibuka dikomputer mana saja seperti bentuk .avi, .mov, .mpg dan .wmv.
    2. Youtube, media informasi yang dibuat diupload melalui Youtube, account harus dipunyai sebelum malakukan aktifitas upload, biasanya dengan secara otomatis Youtube akan meminta account aktifasi. Jika telah mempunyai account maka proses upload tinggal browse dimana video disimpan. Proses lama tidaknya upload tergantung dari besar kecilnya kapasitas pada video, semakin lama durasi dan besar kapasitas maka semakin lama proses upload.
    3. Media informasi yang dibuat diupload ke internet, namun harus mempunyai website maka proses upload selanjutnya browse dimana video disimpan. Proses lama tidaknya upload tergantung dari besar kecilnya kapasitas pada video, semakin lama durasi dan besar kapasitas maka semakin lama proses upload.

Postproduction

Tahap postproduction adalah proses finishing sebuah karya sampai menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan sebuah cerita atau pesan kepada audience. Dalam proses postproduction semua gambar yang didapat pada proses production di satukan dan di edit oleh seorang editor. Kegitan pemutaran dan distribusi juga masuk di dalam proses postproduction. Tahapan proses postproduction, yaitu :

Gambar 4.21 Tahap Postproduction

Digitizing

Digitizing adalah pemindahan sebuah gambar dari media seperti kamera ke dalam sebuah perangkat komputer ataupun laptop. Setelah proses pengambilan gambar selesai dan lengkap selanjutnya gambar yang sudah di take lalu di pindahkan ke dalam komputer untuk melalui proses selanjutnya.

Editing

Pada tahap editing video dilakukan pemotongan, pemilihan, dan penyusunan hasil gambar shooting sesuai keinginan atau gagasan sutradara sesuai dengan naskah dan storyboard.

Mixing

Mixing adalah suatu proses percampuran gambar dan audio serta penambahan beberapa teks, selanjutnya ditambahkan efek-efek animasi agar tampilannya terlihat lebih menarik, dan sesuai dengan naskah ataupun storyboad yang telah dibuat sebelumnya. kesinambungan antara suara asli, narasi, ilustrasi musik, dan sound efek sangat diperhatikan agar serasi dan harmonis serta terdengar dengan jelas. Setelah melalui proses mixing ini, kemudian di render dan di ubah ke beberapa format file selanjutnya akan di pasarkan dan di sebarkan kepada masyarakat luas.

Finishing

Tahap finishing ini adalah tahap terakhir dalam proses pembuatan media video profile ini setelah penggabungan semua gambar, teks, suara musik, maupun suara dubber telah di masukkan ke dalam satu video.

Exporting

Tahap exporting ini merupakan tahap akhir setelah mengedit seluruh video dari adobe premiere pro Cs6 menjadi format video yang telah di tentukan. Selanjutnya hasil export video akan di burning ke CD, dan selanjutnya akan di upload ke dalam situs pemutar video yaitu Youtube.

Segmen Pasar

Pada tahap ini adalah target pasar yang akan di tuju. Untuk jangkauan luas adalah masyarakat umum dan untuk cakupan sempit adalah relasi sekolah tertentu. Di harapkan video profile ini mencapai target pasar meningkatkan persentase minat masyarakat sebesar 80 % bergabung di SMK Kesehatan Letris Indonesia.

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah penulis melakukan penelitian pada SMK Kesehatan Letris Indonesia, penulis berkesimpulan bahwa video profile sebagai sarana informasi dan promosi yang dikemas dalam bentuk audio visual sangat diperlukan bagi SMK Kesehatan Letris Indonesia.

Dalam pembuatan sebuah video profile yang baik harus memperhatikan faktor – faktor yang berhubungan dengan sekolah yang bersangkutan. Dalam hal ini penulis menyesuaikan dengan keinginan stakeholder, mulai dari pembuatan video dan audio, tampilan, isi pesan dan penutup. Hal ini bertujuan untuk memperkuat SMK Kesehatan Letris Indonesia I dalam menginformasikan profil sekolah. Adapun beberapa kesimpulan terhadap rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Media informasi dan promosi yang dibutuhkan oleh SMK Kesehatan Letris Indonesia adalah video profile, karena dapat memberikan informasi yang efektif mengenai ruang lingkup sekolah SMK Kesehatan Letris Indonesia secara detail dan jelas, dengan bahasa yang mudah dipahami oleh audience disertai dubbing dengan penyampaian bahasa yang jelas, lugas, dan menarik, selain itu tampilan visual yang selaras dengan audio dan efek visual yang disajikan, sehingga pesan yang disampaikan mudah dipahami oleh audience khususnya calon siswa baru.
  2. Agar video profile dapat lebih menarik perhatian, penulis membuat sebuah konsep produksi media yang di dalamnya terdapat konsep editing yang berisi teks, gambar, dan backsound yang mampu membuat calon siswa terkesan setelah melihat video profile tersebut.
  3. Target yang diharapkan adalah dapat meningkatkan mutu, dan kualitas SMK Kesehatan Letris Indonesia. Karena pihak sekolah selalu menargetkan bidang pemasaran untuk meningkatkan presentase kepeminatan calon siswa/i baru terhadap SMK Kesehatan Letris Indonesia.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan, penulis mengemukakan saran yaitu sebagai berikut :

  1. Dengan adanya Media Informasi berupa audio visual ini penulis menyarankan agar media tersebut lebih ditingkatkan dan dipergunakan agar visi dan misi SMK Kesehatan Letris Indonesia yang berada dibawah naungan Yayasan Leo Sutrisno dapat tercapai. Sebaiknya SMK Kesehatan Letris Indonesia I dapat menampilkan audio visual ini dalam beberapa acara baik didalam dan diluar lingkungan SMK Kesehatan Letris Indonesia, agar menarik minat masyarakat untuk dapat bergabung bersama SMK Kesehatan Letris Indonesia.
  2. Disarankan kepada sekolah agar program promosi melalui video profile dapat terus dijalankan sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh sekolah dan memperluas jangkauan dalam memberikan informasi sekolah, Hal ini dapat berpengaruh terhadap pengetahuan calon siswa dan meningkatkan minat calon siswa/i untuk bersekolah di SMK Kesehatan Letris Indonesia.
  3. Agar lebih kreatif lagi dalam mempresentasikan profil sekolah dengan video profile SMK Kesehatan Letris Indonesia yang ada dan mulai dibuat dengan tema multimedia. Karena kita khususnya masyarakat sangat mudah merasa bosan dalam menyimak sebuah informasi yang di sajikan dengan kurang menarik. Masyarakat bisa melihat melalui facebook, website, youtube, display di sekolah atau DVD yang diberikan pihak sekolah baik kepada orang tua yang mendaftar ataupun masyarakat pada umumnya.

Kesan

Melalui kesempatan dalam melakukan observasi di SMK Kesehatan Letris Indonesia, penulis mendapatkan banyak pengalaman yang sangat bermanfaat mulai dari bagaimana cara menginformasikan dan mempromosikan sekolah dengan menggunakan media audio visual. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada keluarga besar SMK Kesehatan Letris Indonesia, yang telah menyambut baik dan positif untuk mengijinkan dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan observasi secara langsung terhadap sekolah ini.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Widada, Sugeng, "Diktat Mata Kuliah Nirmana". STMIK Raharja, Tangerang, 2010

Contributors

Sitisnaini