SI1214472911

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini; bukan revisi terkini. Lihat revisi terbaru.
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

SIKLUS INVESTASI PADA

PT GMF AEROASIA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NAMA
NIM
1214472911


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

SIKLUS INVESTASI PADA

PT GMF AEROASIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1214472911
Nama
: Firanda Nur Fitriyani
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akutansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Oktober 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

SIKLUS INVESTASI PADA

PT GMF AEROASIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1214472911
Nama
: Firanda Nur Fitriyani

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akutansi

Disetujui Oleh :


Tangerang, oktober 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(ignatius joko dewanto, Dr,S.kom,MM)
   
Himawan, M.kom
NID : 15022
   
NID : 12012

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

SIKLUS INVESTASI PADA

PT GMF AEROASIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1214472911
Nama
: Firanda Nur Fitriyani

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akutansi

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, oktober 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

SIKLUS INVESTASI PADA

PT GMF AEROASIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1214472911
Nama
: Firanda Nur Fitriyani
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akutansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Oktober 2016

 
 
 
 
 
(Firanda Nur Fitriyani)
NIM :1214472911

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Kebutuhan akan sebuah sistem yang terkomputerisasi menjadi landasan sistem monitoring siklus investasi atau sistem informasi investasi merupakan investasi yang digunakan untuk mengenai pembelian suatu aset tetap pada suatu perusahaan yang disusun untuk mengharapkan dapat memberikan atau memperoleh berbagai suatu manfaat yang dapat berupa keuntungan kepada perusahaan dimasa yang akan datang. Metoode yang digunakan adalah CSF (Critical Success Factor) yang dimana suatu metode yang melakukan analisa dengan menginterpretasikan objektifitas secara lebih jelas untuk menentukan suatu aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa saja yang dibutuhkan. Tujuan dari perancangan sistem informasi monitoring siklus investasi pada PT GMF AeroAsia adalah mempercepat untuk melihat status PO dan GR dalam siklus investasi. Sehingga akan menghasilkan informasi yang lebih baik. Oleh karena itu dalam mengatasi masalah investasi dan memberikan laporan investasi secara akurat dan cepat. Metode perancangan menggunakan metode perancangan yang pendekatan object oriented yaitu dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language), yang dimana diagram digunakan dalam penelitian Skripsi ini adalah use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Kata kunci : Investasi, CSF (Critical Success Factor), informasi, UML (Unified Modeling Language).

ABSTRACT

The need of a system that is computerized into a base of investment cycle monitoring system or investment information system is in itself an investment which is used to identify the purchase of a fixed asset in a company. The recorded investment can hopefully bring benefits or give profits to the company in the future. The method used is called Critical Success Factor (CSF) which analyzes data by interpreting objects more clearly to determine an immediate act that should be done and what information are needed. The aim of the investment cycle monitoring system in PT GMF AeroAsia is to accelerate and to observe PO and GR statuses in the investment cycle so that the information given will be more effective, that is, to solve investment problems and give investment report quickly and accurately. The designing method used is applying object-oriented approach called Unified Modeling Language (UML). The diagrams used in this report are use case diagram, activity diagram, sequence diagram, and class diagram.


Keywords: Investment, Critical Success Factor (CSF), Information, Unified Modeling Language (UML)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik dan selesai dengan semestinya. Laporan ini akan disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Siklus Investasi Pada PT GMF AeroAsia”..

Tujuan pembuatan laporan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara dan sumber literature yang mendukung penulisan ini


Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik, tepat waktu dan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini penulis menyampaikan ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain:

  1. Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-nya.
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom. Selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Bapak Ignatius Joko Dewanto, Dr.,S.kom.,MM Selaku Dosen Pembimbing I saya yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga laporan ini bisa penulis selesaikan.
  6. Bapak Himawan, M.kom Selaku Dosen Pembimbing II saya yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga laporan ini bisa penulis selesaikan.

Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjalani perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja dan ilmu tersebut dapat diimplementasikan oleh penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Kedua Orang Tua penulis, kakak dan abang yang telah memberikan bantuan moral, materi, semangat maupun doa untuk keberhasilan menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik.

Rekan-rekan yang selalu bersama dan saling mendukung satu sama lain yaitu, Lena Novitasari, Ria Utami, Sarimawanti Tampubolon, Lilis Lestari Simanjuntak, Triani, Dita dan rekan-rekan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan semangat kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan, kesalahan, dan jauh dari sempurna, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.

 

 

Tangerang, Oktober 2016

 

 

 

( Firanda Nur Fitriyani)
NIM : 1214472911


Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

DAFTAR TABEL

Tabel 3.0. MetodeAnalisa SWOT

Tabel 3.1. ElisitasiTahap I

Tabel 3.2. ElisitasiTahap II

Tabel 3.3. ElisitasiTahap III

Tabel 3.4. FinalDraft Elisitasi

Tabel 4.1. PerbedaanSistem Berjalan dan Usulan

Tabel 4.2. Admin

Tabel 4.3. User

Tabel 4.4. Modul

Tabel 4.5. PengaturanUjian

Tabel 4.6. Soal

Tabel 4.7. Nilai

Tabel 4.8. PengujianBlackbox

Tabel 4.9. TimeSchedule

Tabel 4.10. EstimasiBiaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. .Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram yang sedang berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram yang sedang berjalan

Gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram yang diusulkan

Gambar 4.3. .Squence Diagram Admin yangdiusulkan

Gambar 4.4. Sequence Diagram Pelamar yang diusulkan

Gambar 4.5. Class Diagram yang diusulkan

Gambar 4.6. TampilanLogin User

Gambar 4.7. . Tampilan Home

Gambar 4.8. Tampilan Daftar

Gambar 4.9. Tampilan Data Form Pelamar

Gambar 4.10. TampilanTes

Gambar 4.11. Tampilan Hasil Tes

Gambar 4.12. Tampilan Menu Daftar

Gambar 4.13. Tampilan Menu Setelah Daftar

Gambar 4.14. Tampilan Menu Login

Gambar 4.15. Tampilan Data Form Pelamar

Gambar 4.16. Tampilan Tes Online

Gambar 4.17. Tampilan Hasil Tes Online


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Suatu perusahaan harus memiliki tahapan proses atau siklus investasi dari PO (Purchase Order) sampai dengan GR (Good Received) dalam sistem informasi investasi yang tepat, karena investasi yang digunakan untuk pembelian suatu aset tetap pada suatu perusahaan yang disusun agar dapat memberikan atau memperoleh berbagai suatu manfaat yang dapat berupa keuntungan kepada perusahaan dimasa yang akan datang.

Sistem informasi siklus investasi ini sangatlah penting dalam perusahaan, terutama pada PT GMF (Garuda Maintenance Facility) AeroAsia yang dimana setiap tahunnya selalu terjadi siklus investasi yang di dalamnya terdapat PO (Purchase Order) dan GR dari setiap unit yang berada di PT GMF AeroAsia (Sumber: GM (General Manager) Financial Analysis).

PT GMF AeroAsia adalah sebuah perusahaan berskala internasional yang merupakan anak perusahaan dari PT Garuda Indonesia, Tbk. Perusahaan ini berdiri sebagai Garuda Maintenance Facility Support Centre yang berfungsi sebagai pusat Maintenance atau perbaikan berbagai jenis pesawat terbang terbesar yang terdapat di Indonesia saat ini. Selanjutnya, PT GMF (Garuda Maintenance Facility) AeroAsia berdiri secara terpisah dari PT Garuda Indonesia dan membuka layanan Maintenance atau perbaikan untuk maskapai penerbangan lainnya.

Maka dari itu, RKAP (Rencana Anggaran Kerja Perusahaan), PO (Purchase Order), dan GR (Good Received) akan menjadi dasar bagi PT GMF AeroAsia untuk menyusun laporan data investasi tersebut. Dengan adanya teknologi komputer atau sistem informasi yang dapat membantu untuk setiap unit akan memudahkan dalam melihat atau mengecek hasil dari jumlah rencana kerja anggaran yang dimiliki, jumlah PO (Purchase Order) dan GR (Good Received). (Sumber: GM (General Manager) Financial Analysis).

Untuk itu, sistem informasi akan sangat membantu perusahaan dalam pengecekan hasil dari PO (Purchase Order) dan GR (Good Received), sehingga penyampaian informasi menjadi lebih cepat Sistem yang digunakan sebelumnya akan lebih baik menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi secara penuh yang dapat membantu atau mengubah suatu cara kerja yang akan lebih tepat.

Berdasarkan uraian di atas maka dirasa peneliti perlu untuk menyusun laporan Skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Siklus Investasi pada PT GMF AeroAsia”.

Rumusan Masalah

Berkaitan dengan uraian latar belakang diatas, maka peneliti dapat merumuskan masalah-masalah yang akan dibahas dalam laporan ini adalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana menganalisa sistem yang berjalan terhadap siklus investasi di PT GMF AeroAsia ?

  2. Bagaimana membuat suatu rancangan atau suatu sistem yang dapat membantu setiap unit yang akan melakukan pengecekan status PO (Purchase Order) dan GR (Good Received) yang terdapat didalam siklus investasi ?

  3. Bagaimana mengimplementasikan sistem pengelolaan data siklus investasi ?

Ruang Lingkup Penelitian

Suatu gagasan, pemikiran dan pemahaman penelitian ini perlu dibuat suatu batasan masalah, untuk itu penelitian laporan Skripsi agar lebih terarah dan menghindari terjadinya kesalahan dalam pemahaman penelitian ini, adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam laporan penelitian yaitu:

  1. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada analisa sistem informasi siklus investasi yang mencangkup PO (Purchase Order), dan GR (Good Received). Dimaksudkan agar peneliti dapat fokus dalam satu bagian. Sehingga lebih memudahkan peneliti untuk menganalisis yang telah diperoleh.

  2. Sistem ini hanya mendeskripsikan status PO (Purchase Order), dan GR (Good Received) siklus investasi.

  3. Sistem ini hanya membahas mengenai menganalisa dan perancangan pengecekan status PO (Purchase Order), dan GR (Good Received) siklus investasi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan uraian yang berhubungan dengan hal-hal yang diperoleh dalam melakukan penelitian yang hendak dicapai dari penelitian yang dilakukan. Adapun tujuan laporan penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Tujuan Operasionl

    a. Untuk menganalisa sistem informasi siklus insvestasi yang berjalan saat ini di PT GMF AeroAsia.

    b. Untuk membuat suatu rancangan monitoring siklus investasi pada PT GMF AeroAsia.

    c. Untuk mengetahui pengimplementasi sistem pengelolaan data siklus investasi.

  2. Tujuan Individual

a. Untuk melengkapi persyaratan pencapaian jenjang strata satu dalam bidang ilmu komputer pada jurusan Sistem Informasi pada kampus STMIK Raharja Tangerang.

b. Untuk menambah pengalaman dan memberikan gambaran mengenai dunia kerja yang sesungguhnya.

c. Diharapkan dengan adanya penelitian ini penulis dapat lulus dari STMIK Raharja dan mendapatkan gelar S.Kom

Manfaat penelitian

Adapun beberapa manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

  1. Dapat menganalisa sistem informasi siklus insvestasi yang berjalan saat ini.

  2. Dengan adanya penelitian ini, dapat menambah wawasan, referensi dan kemampuan berpikir bagi peneliti untuk merancang sebuah sistem informasi monitoring siklus investasi pada PT GMF AeroAsia.

  3. Setiap unitnya dapat melihat status PO (Purchase Order), dan GR (Good Received) dalam siklus investasi dengan lebih cepat.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian dengan cara pengumpulan data yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data serta mengolah informasi yang diperlukan dengan menggunakan metode sebagai berikut :

  1. Metode Observasi

    Dalam metode ini mengadakan penelitian dengan cara melakukan tinjauan langsung dengan pengamatan terhadap unsur yang diteliti atau studi lapangan langsung di PT GMF AeroAsia.

  2. Metode Wawancara

    Pada metode ini peneliti berusaha mendapatkan data dengan cara mewawancarai kepada Bapak Endang Darajat selaku General Manager Financial Analysis dan para pegawai di unit Financial Analysis and Enterprise Risk Management (TY) yang bertanggung jawab dalam hal investasi secara langsung.

  3. Studi Pustaka (Library Research)

    Untuk memenuhi informasi penelitian, sehingga berusaha mendapatkan data dengan cara melihat, membaca, serta mencoba mengembangkan informasi yang berkaitan dengan masalah yang dibicarakan.

Metode Analisa Sistem

Pada metode ini peneliti menggunakan Analisis Critical Success Factor (CSF), karena CSF (Critical Success Factor) merupakan suatu metode yang melakukan analisa dengan menginterpretasikan objektifitas secara lebih jelas untuk menentukan suatu aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa saja yang dibutuhkan, dengan begitu maka akan diketahui bagaimana suatu metode yang akan cocok agar sistem informasi monitoring suatu siklus investasi yang sekarang sedang berjalan di PT GMF AeroAsia dapat dikembangkan lagi untuk mempermudah pemberian informasi mengenai status laporan hasil investasi.


Metode Perancangan

Dalam penulisan laporan Skripsi ini menggunakan metode perancangan yang pendekatan object oriented yaitu dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language), yang dimana diagram digunakan dalam penelitian Skripsi ini adalah use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram. Selain itu juga penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Dreamweaver CS6 untuk mendesain, database server MySQL, dan koneksi menggunakan XAMPP.


Metode Pengujian

Pada metode testing ini menggunakan metode Blackbox Testing. Metode Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syaraf-syaraf fungsional suatu program. Metode Blackbox Testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan sialisasi dan terminasi.


Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memahami lebih jelas dalam melakukan penelitian, maka peneliti mengelompokkan materi laporan Skripsi ini menjadi beberapa bab dan sub-bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya. Sehingga laporan Skripsi ini menjadi satu kesatuan yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, metode pengumpulan data, metode analisa, metode perancangan, metode prototype, metode testing, serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori umum dan teori khusus yang relevan diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisinya yang berkaitan dengan analisis sistem yang dibahas dan literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum perusahaan, yang meliputi sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan serta wewenang dan tanggung jawab, visi dan misi, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, serta user requirement.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini berisi tentang uraian rancangan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari normalisasi dan spesifikasi basis data. Flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi, implementasi,

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran dan kesan yang berkaitan dengan hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan berdasarkan data-data yang telah diperoleh terhadap sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Definisi Sistem

Menurut Rudy Tantra dalam bukunya Manajemen Proyek Sistem Informasi (2012:1)[1], “Sistem adalah entitas atau satuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem (sistem yang lebih kecil) yang saling terhubungan dan terkait untuk mencapai suatu tujuan.””


Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2014:3-5)[2], “supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik harus memiliki beberapa karakterisktik sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem (Boundary System) Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environments) Lingkungan luar adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

  4. Lingkungan luar sistem (Environment System) Lingkungan luar dari suatu sistem (environment) adalah diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

  5. Penghubung (Interface System) Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya.

  6. Masukan (Input System) Merupakan energi yang dimasukkan kedalam sistem yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

  7. Keluaran (Output System) Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  8. Sasaran Sistem (Objectives) atau tujuan (Goal) Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan. jika sistem yang tidak mempunyai tujuan dan sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunaya, sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan di hasilkan sistem. Suatu sistem akan di katakana berhasil jika mengenai sasaran atau tujuan

  9. Pengolahan (Proses System) Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

  10. Sasaran (Objective) atau Tujuan (Goal) Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).


Definisi Data

Menurut Hartono (2013:9)[3], “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”. Beberapa contoh dari data, yaitu:

  1. Data dokumen digital yang merujuk pada file-file dokumen yang saat ini sangat populer didunia misalnya seperti .pdf,

  2. Data dokumen teks yang biasanya hasil dari aplikasi teks atau tulisan dan ditandai dengan ekstensi, misalnya .doc, .txt, .xls, .ppt, .rtf, dan lain-lain

  3. Data gambar atau digital imege berjenis bitmap yang pada umumnya file-file ini berekstensi, misalnya .bmp, .png, .jpg, .gif, .ico, dan lain-lain

  4. Data sistem operasi seperti windows yang sangat bergantung dengan tipe file ini, yang ditunjukan dengan ekstensi, misalnya .com, .exe, .sys, dan lain-lain.


Metode Pengolahan Data

Menurut Yakub (2012:17)[4], “sistem informasi dalam organisasi biasanya terdiri atas berbagai metode pengolahan data.” Metode pengolahan data terdiri dari, sebagai berikut:

  1. Metode manual, merupakan pengolahan data yang semua operasi datanya dilakukan dengan tangan dan bantuan alat-alat seperti pensil, kertas dan lain-lain. Contohnya perhitungan suara di TPS ketika pemilu,

  2. Metode electromechanical, merupakan pengolahan data dengan menggabungkan orang dan mesin, misalnya seorang pegawai yang bekerja dengan menggunakan catat kolom (posting machine).

  3. Metode electronic computer, merupakan pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi yang berarti suatu susunan dari alat-alat masukan, unit pengolahan pusat (control processing unit) dan alat-alat pengeluaran yang digunakan untuk pengolahan data. Contohnya data penjualan dan data pegawai.


Definisi Informasi

Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (2012:57)[5], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.



Definisi Perancangan Sistem

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:203)[6], “Perancangan sistem (Design System) adalah tahap selanjutnya setelah analisa sistem setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.”


Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Dermawan (2013:228), tahap perancangan atau desain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman computer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih mengarah kepada desain sistem yang terperinci).

Definisi Analisa Sistem

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT (2011:322)[7], “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.”

Definisi Tahapan Analisa Sistem

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT (2011:322)[7], “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.


Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Ahmad Wahyudin (2014:1)[8], “UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menjelaskan proses analysis dan desain berorientasi objek.” UML menyediakan standar pada notasi dan diagram yang bisa digunakan untuk memodelkan suatu sistem.


Jenis-jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)

Adapun jenis-jenis diagram UML (Unified Modeling Language) menurut Ahmad Wahyudin (2014:1)[8], yaitu:

1. Use Case Diagram Use case diagram adalah abstraksi dari interaksi antara sistem dan actor. Use case diagram bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Berikut komponen-komponen sebuah Use case yang terdiri dari:

a. Actor, Menspesifikasikan himpunan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case

b. Include, Menspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit.

c. Extend, Menspesifikasikan bahwa use case target memperluaskan perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan.

d. Association, Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.


e. System, Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas.


f. Use case, Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor.



2. Activity Diagram Activity diagram menyediakan analis dengan kemampuan untuk memodelkan proses dalam suatu sistem informasi. Komponen-komponen yang terdapat di dalam activity diagram terdiri dari:

a. Activity, Memperlihatkan bagaimana masing-masing kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama lain.

b. Action, State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

c. Initial Node, bagaimana objek dibentuk atau diawali.

d. Activity Final Node, Bagaimana objek dibentuk dan diakhiri.

e. Decision, Digunakan untuk menggambarkan suatu keputusan atau tindakan yang harus diambil pada kondisi tertentu.

f. Line Connector, Digunakan untuk menghubungkan satu simbol dengan simbol lainnya.


3. Diagram Sequence (Sequence Diagram) Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu. Komponen-komponen yang terdapat didalam Sequence diagram terdiri dari:

a. Actor, Menggambarkan seseorang atau sesuatu (seperti perangkat, system lain) yang berinteraksi dengan system.

b. Boundary, Mengambarkan interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem, memodelkan bagian dari sistem yang bergantung pada pihak lain disekitarnya dan merupakan pembatas sistem dengan dunia luar.

c. Control, Digunakan untuk menghubungkan boundary dengan table.

d. Entity, Menggambarkan informasi yang harus disimpan oleh sistem (struktur data dari sebuah sistem).

e. Object message, Menggambarkan pesan atau hubungan antar objek yang menunjukkan urutan kejadian yang terjadi.

f. Lifeline, Eksekusi obyek selama sequence (message dikirim atau diterima dan aktifasinya).

g. Message to self, Mengambarkan pesan atau hubungan obyek itu sendiri, yang menunjukkan urutan kejadian yang terjadi.

h.Return message, Menggambarkan pesan atau hubungan antar obyek, yang menunjukan urutan kejadian yang terjadi.



4. Class Diagram Class diagram adalah dekripsi kelompok obyek-obyek dengan property, perilaku (operasi) dan relasi yang sama. Sehingga dengan adanya class diagram dapat memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class-class yang ada dan relasinya satu dengan yang lainnya. Komponen-komponen yang terdapat didalam Class diagram, yaitu:

a. Generalization, hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).

b. Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

c. Composition, digunakan untuk menggambarkan hubungan keterikatan yang lebih kuat, dimana tiap-tiap bagian tidak dapat berdiri sendiri secara terpisah.

d. Association, Sebuah asosiasi merupakan sebuah relationship paling umum antara 2 class dan dilambangkan oleh sebuah garis yang menghubungkan antara 2 class. Garis ini bisa melambangkan tipe-tipe relationship dan juga dapat menampilkan hukum-hukum multiplisitas pada sebuah relationship. (Contoh: One-to-one, one-to-many, many-to-many).

e. Multiplicity, jumlah banyaknya objek sebuah class yang berelasi dengan sebuah objek lain pada class lain yang berasosiasi dengan class tersebut. Peletakkan Multiplicity diatas garis asosiasi berdekatan dengan class yang sesuai.

f. Aggregation, mengindikasikan keseluruhan bagian relationship dan biasanya disebut sebagai relasi.

g. Dependency, Kadangkala sebuah class menggunakan class yang lain. Hal ini disebut dependency. Umumnya penggunaan dependency untuk menunjukkan operasi pada suatu class yang menggunakan class yang lain. Sebuah dependency dilambangkan sebagai sebuah panah bertitik-titik.


Teori Khusus

Definisi Investasi

Menurut Tandelilin (2010:2)[9], “Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan maksud memperoleh keuntungan dimasa mendatang sebagai imbal hasil atas waktu dan resiko yang ditanggung terkait dengan investasi tersebut.”

Menurut Bodie, Kane dan Marcus (2014:2)[10], “investasi adalah komitmen yang sedang dilakukan berbentuk uang atau sumber daya lainnya dengan harapan untuk menuai keuntungan atau manfaat dimasa depan.”

Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan, bahwa investasi adalah sebuah komitmen dalam jangka panjang berbentuk uang atau suatu sumber daya lainnya untuk meraih beberapa manfaat atau keuntungan di masa depan.


Jenis-Jenis Investasi

Menurut Jogiyanto Hartono (2010:7)[11], “Berdasarkan pemilikan aktiva finansial (financial assets) dalam rangka investasi pada sebuah institusi atau perusahaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu Investasi Langsung (Direct Investment) dan Investasi tidak langsung.” Dua cara jenis investasi sebagai berikut:

1. Investasi Langsung (Direct Investment) Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat diperjual belikan di pasar uang (Money market), pasar modal (Capital market), atau pasar turunan (Derivative market). Investasi langsung juga dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang tidak dapat diperjual belikan. Investasi langsung juga dapat diartikan sebagai suatu kepemilikan surat-surat berharga secara langsung dalam suatu institusi atau perusahaan tertentu yang secara resmi telah go public dengan tujuan mendapatkan tingkat keuntungan berupa deviden dan capital gain.

2. Investasi tidak langsung Investasi tidak langsung adalah mereka yang memiliki kelebihan dana dapat melakukan keputusan investasi dengan tidak terlibat secara langsung atau pembelian aktiva keuangan cukup hanya dengan memegang dalam bentuk saham atau obligasi saja.

Jenis investasi yang dibahas dalam peneliti termasuk dalam jenis investasi langsung. Karena memfokuskan investasi langsung dalam barang yang tidak diperjualbelikan, dan barang yang diajukan dari dalam untuk dalam perusahaan sebagai kompensasi yang akan memberikan laporan data investasi.

Tujuan dari investasi langsung adalah untuk mendapatkan kontrol yang cukup dari sebuah perusahaan untuk melakukan kontrol atas keputusan masa depan. Hal ini dapat dicapai dengan memperoleh saham mayoritas atau minoritas yang signifikan.


Bentuk-Bentuk Investasi

Menurut Fahmi dan Hadi (2011:7)[12], Dalam aktivitasnya investasi pada umumnya dikenal ada 2 bentuk yaitu:

1. Investasi nyata Investasi nyata (real investment) secara umum melibatkan asset yang berwujud, seperti tanah, mesin-mesin atau pabrik.

2. Investasi keuangan Investasi keuangan (financial investment) merupakan salah satu bentuk investasi yang melibatkan kontrak tertulis, seperti saham biasa (common stock) dan obligasi (bond) .

Suatu bentuk investasi yang digunakan dalam perusahaan adalah investasi dalam bentuk nyata. Karena investasi nyata yamg dimana seperti mesin-mesin dan barang yang dibutuh kan dari dalam dan untuk dalam perusahaan dapat memberikan suatu keuntungan yang akan datang.

Tujuan Investasi

Menurut Tandelilin (2010:7)[9] “menyatakan bahwa tujuan seseorang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah uang, dalam arti yang luas adalah untuk meningkatkan kesejahteraan”. Berikut ini adalah tujuan investasi yang dilihart dari 2 sudut pandang baik dari sisi perusahaan dan juga sisi penanam modal (investor), yaitu :

1. Sisi Perusahaan

a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa depan. Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang dimasa yang akan datang.

b. Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa negara didunia banyak melakukan kebijaakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.

2. Sisi Investor

a. Mengurangi resiko inflasi Dengan melakukan investasi seseorang investor dapat menghindarkan diri dari resiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi.

Manfaat Investasi Bagi Perusahaan

Adapun 5 manfaat investasi bagi perusahaan secara terperinci, sebagai berikut:

1. Menarik Modal, laporan ini akan menyampaikan dampak sosial-lingkungan perusahaan dan memfasilitasi negosiasi dengan dampak investor

2. Meningkatkan Manajemen, laporan ini berisi daftar yang akan membantu manajer untuk menetapkan target, membuat rencana strategis dan meningkatkan manajemen dengan arahan.

3. Tingkatkan Visibilitas, dengan mengkomunikasikan dampat positif perusahaan pada manusia dan planet, laporan kuat dapat membedakan sebuah perusahaan dari kompetisi dan memfasilitasi pendanaan. Selain itu, paparan ini dapat menghasilkan kemitraan dan menarik karyawan potensial.

4. Tumbuh Penjualan, dengan menginvestasikan uang kita di investasi hijau, para investor juga dapat membantu pemerintah dalam perekonomian. Karena investasi hijau dapat membantu meningkatkan penjualan pasar.

5. Penularan, alat penilaian yang dirancang dengan mudah untuk berkomunikasi secara standar dengan pengukuran dampak lainnya.


Manfaat Investasi Bagi Investor

Adapun 3 manfaat investasi bagi perusahaan secara terperinci, sebagai berikut:

1. Cari Peluang lebih baik, Investor dapat menemukan peluang yang lebih baik di pasar Indonesia, sebagai hasil dari melihat yang lebih besar dari peluang.

2. Laporan kepada Pemegang Saham, Investor untuk menganalisis dan melaporkan kinerja sosial-lingkungan, serta untuk melacak manajemen lain dan metrik keuangan atau susunan keuangan.

3. Kredibilitas atau kualitas evaluasi independen berdasarkan metric atau susunan yang dipercaya dapat meningkatkan komunikasi dengan stakeholder internal dan eksternal.

Siklus Investai

Siklus investasi yang dimaksud disini adalah tentang tahapan proses dalam pengecekan hasil dari jumlah ketersediaan anggaran yang dimiliki, jumlah PO dan jumlah dana yang sudah sampai atau dari RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) sampai dengan GR (Good Received) atau akuisisi aset, atau pengajuan barang yang akan ditambahkan disetiap unitnya dari dalam untuk dalam.

==Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP)==

Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) merupakan salah satu penentuan kegiatan dan alokasi dana yang berdasarkan dari fungsi alat perencanaan dalam penyelenggaraan dan pengendalian manajemen, serta sekaligus sebagai suatu media akuntabilitas manajemen dan transparansi yang menjadi suatu bagian dari tata kelola perusahaan yang baik. Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) yang sudah disiapkan secara baik, akan banyak membantu suatu manajemen dalam memenuhi beberapa prinsip akuntabilitas dan transparansi, namun suatu kelemahan dalam persiapan RKAP juga dapat mempengaruhi suatu kredibilitas manajemen.


==Purchase Order==

Pengertian Purchase Order (PO) bila diterjemahkan secara harfiah bahwa Purchase berarti pembelian sedangkan order berarti pesanan, Purchase Order berarti mempunyai definisi pesanan pembelian.

Purchase Order (PO) adalah surat pemesanan yang dikeluarkan setelah terjadi kesepakatan berdasarkan Quotation. Surat ini sangat penting karena berisi komitmen dari pelanggan. Jika di kemudian hari pada saat kita sudah mengantarkan barang atau menyelesaikan jasa dan pelanggan menyangkalnya, maka PO ini dapat menjadi bukti. PO biasanya juga merinci bagaimana tahapan pembayaran dilakukan.

Purchase Order adalah surat pernyataan persetujuan (akseptasi) dari importir atas penawaran eksportir yang sifatnya mengikat secara hukum (amir MS, 2002:33)[13].

Definisi Monitoring

Menurut Junaidi (2010:14), “Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu.

===Tujuan Monitoring=== 
<p style="line-height: 2"Secara umum monitoring bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang berguna dari berbagai bagian jaringan sehingga jaringan dapat diatur dan dikontrol dengan menggunakan informasi yang telah terkumpul. Dengan begitu diharapkan jika terjadi trouble atau permasalahan dalam jaringan akan cepat diketahui dan diperbaiki sehingga stabilitas jaringan lebih terjamin. Berikut ini beberapa alasan utama dilakukan monitoring jaringan:</p>

1. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai rencana.

2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi.

3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.

4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan.

5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah tanpa menyimpang dari tujuan.


Defnisi Analisis Critical Success Factor (CSF)

Menurut Leidecker dan Bruno dalam Low dan Ong (2014:5)[14], “CSF merupakan sejumlah area terbatas dimana jika hasilnya memuaskan dapat memastikan hasil prestasi yang sukses untuk sebuah organisasi.”

Menurut Rockart dalam Howell (2010:131)[15], “CSF sebuah area kunci suatu aktivitas yang harus mendapatkan 20 perhatian yang tetap dan hati-hati dari manajemen dan merupakan faktor penting untuk mencapai kesuksesan suatu organisasi.”

CSF dapat ditentukan jika objektif organisasi telah diidentifikasi. Tujuan dari CSF adalah menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi dibutuhkan.

Peranan CSF dalam perencanaan strategis adalah sebagai penghubung antara strategi bisnis organisasi dengan strategi sistem informasinya, memfokuskan proses perencanaan strategi sistem informasi pada area yang strategis, memprioritaskan usulan aplikasi sistem informasi dan mengevaluasi strategi sistem informasi.

Peneliti menggunakan Analisis Critical Success Factor (CSF), karena CSF (Critical Success Factor) merupakan suatu metode yang melakukan analisa dengan menginterpretasikan objektifitas secara lebih jelas untuk menentukan suatu aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa saja yang dibutuhkan, dengan begitu maka akan diketahui bagaimana suatu metode yang akan cocok agar sistem informasi monitoring suatu siklus investasi yang sekarang sedang berjalan di PT GMF AeroAsia dapat dikembangkan lagi untuk mempermudah pemberian informasi mengenai status hasil investasi dari awal pengajuan sampai akhir terealisasi. Dapat diambil beberapa faktor penentu CSF, yaitu:

a. Strategi usaha (Strategy) merupakan pola dari misi, tujuan, kebijakan, dan rencana pemanfaatan sember daya penting yang dinyatakan dalam suatu cara untuk mendefinisikan usaha perusahaan. Pernyataan lengkap tentang strategi akan mendefinisikan jalur produksi, pasar, segmen pasar dari produk yang dibuat, jaringan bagi pasar yang membutuhkan produk tersebut, pendanaan operasional, target keuntungan, skala organisasi,serta citra yang akan diproyeksikan pada karyawan, pemasok, dan konsumen.

b. Tujuan (Objectives) adalah pernyataan umum tentang arah yang akan dicapai oleh sistem organisasi, tanpa menyatakan target spesifik.

c. Sasaran (Goals) merupakan target yang spesifik, yang menjelaskan maksud untuk meraihnya sampai batas waktu tertentu. Sasaran merupakan terjemahan operasional dari satu atau beberapa tujuan.

d. Ukuran (Measures) merupakan standar spesifik yang mengkalibrasi (menetapkan, mengkoreksi) kinerja dari setiap CSF, sasaran atau tujuan. Ukuran bisa lunak, subyektif (tergantung pendapat orang), atau kualitatif. Ukuran juga bisa berkonotasi keras, obyektif (nyata) atau kuantitatif (terukur).


Manfaat Analisis CSF (Critical Success Factor)

Analisis CSF (Critical Success Factor) mempunyai beberapa manfaat yang terperinci yaitu sebagai berikut:

1. Analisa CSF (Critical Success Factor) merupakan teknik yang paling efektif dalam melibatkan manajemen senior dalam mengembangkan strategi sistem informasi. Karena CSF (Critical Success Factor) secara keseluruhan telah berakar pada bisnis dan memberikan komitmen bagi manajemen puncak dalam menggunakan sistem informasi, yang diselaraskan dengan pencapaian tujuan perusahaan melalui area bisnis yang kritis.

2. Analisa CSF (Critical Success Factor) menghubungkuan proyek SI (sistem informasi) yang akan diimplementasikan dengan tujuannya, dengan demikian sistem informasi nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan strategi bisnis perusahaan.

3. Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisa CSF (Critical Success Factor) dapat menjadi perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang diperlukan oleh setiap individu.

4. Dengan menyediakan suatu hubungan antara dengan kebutuhan informasi, analisa CSF (Critical Success Factor) memegang peranan penting dalam memprioritaskan investasi modal yang potensial.

5. Analisa CSF (Critical Success Factor) sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi pada saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, dengan memfokuskan pada masalah-masalah tertentu yang paling kritis.

Analisa CSF (Critical Success Factor) sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan analisa value chain dalam mengidentifikasi proses yang paling kritis, serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalui kegiatan – kegiatan yang paling tepat untuk dilaksanakan.

Definisi Database Management System

Menurut Rosa A.S (2012:26)[16] menjelaskan “DBMS (Database Management System) atau dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai Sistem Manajemen Basis Data adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengelola dan menampilkan data”.

Menurut Warsito, dkk (2015:29)[17], “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server”.

Menurut Aris Martono, dkk dalam jurnal CCIT (2009:307)[18], “Database merupakan sebagai kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkatan kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence”.

Perkembangan Database Management System

Menurut Deni Darmawan (2013:114)[19] “Pengembangan basis data selalu membutuhkan kerja sama dari beberapa orang dengan keahlian yang berbeda-beda”. Proses ini melibatkan pemakai, analis data, ahli komputer, database administrator serta wakil dari pihak manajemen yang akan memakai sistem. Secara garis besar proses pengembangan basis data adalah:

1. Penentuan tujuan Tujuan ditetapkan berdasarkan parameter pemakai dan data. Pemakai menentukan tujuan aplikasi yang akan dipakai, sedangkan data menentukan bagaimana tujuan tersebut dapat dicapai.

2. Ikatan (bindings) Bindings merupakan ukuran tingkat fleksibilitas yang dilakukan untuk mencapai efisiensi dalam perancangan basis data.

3. Dokumentasi Dokumentasi yang penting adalah model basis data. Model basis data akan menentukan proses yang diperlukan untuk pembentukan file, perawatan file dan pemanggilan informasi.

4. Pemograman Implementasi akhir setelah proses perancangan basis data selesai adalah sengan melakukan pemrograman.


Normalisasi Basis Data

Suatu file yang terdiri dari beberapa grup elemen perlu diorganisirkan kembali. Proses untuk mengorganisirkan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang sehingga diperoleh bentuk normal (nilai atribut sudah automic atau tunggal atau tidak ganda) disebut normalisasi. (http://library.gunadarma.ac.id diakses pada tanggal 25 Februari 2015)

1. Bentuk Normalisasi

a. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized From) Pada tahap ini, semua data yang ada direkam tanpa format tertentu, data dapat saja tidak lengkap dan terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

b. Normalisasi tahap 1 (1NF atau First Normal Frorm) Pada tahap ini, setiap data dibentuk menjadi file-file data dibentuk dalam satu record demi record dan nilai fieldnya berupa anatomic value atau tunggal. Tidak ada set atribut yang berulang-ulang atau bernilai ganda (multi value). Bukan merupakan kumpulan data yang memiliki dua arti dan juga bukan pecahan dari beberapa kata sehingga memiliki arti yang lain.

c. Normalisasi tahap 2 (2NF atau Second Normal Form) Bentuk normal tahap kedua memiliki syarat yaitu bentuk data memiliki kriteria bentuk normal pertama. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama atau primary key, sehingga membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci field kunci field harus unik dan bisa mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

d. Normalisasi tahap 3 (3NF atau Third Normal Form) Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi harus sudah termasuk dalam bntuk normal kedua dan semua atribut bukan primer dan tidak punya hubungan transitif. Dengan kata lain, setiap atribut yang bukan konci haruslah bergantung pada primary key dan pada primary key secara keseluruhan.


Definisi PHP (Hypertext Preprocessor)

Menurut Edy Winarno dan Ali Zaki (2014:49) “PHP atau PHP (Hypertext Preprocessor) adalah sebuah bahasa pemrograman web berbasis server (server-side) yang mampu memparsing kode PHP dari kode web dengan ekstensi php, sehingga menghasilkan tampilan website yang dinamis disisi client (browser). Dengan PHP halaman HTML dapat menjadi lebih powerful dan bisa dipakai sebagai aplikasi lengkap, misalnya untuk beragam aplikasi cloud computing”.

PHP adalah bahasa script yang sangat cocok untuk pengembangan web dan dapat dimasukkan kedalam HTML. PHP awalnya dikembangkan oleh seorang programmer bernama 32 Rasmus Lerdorf pada tahun 1995, namun semenjak itu selalu dikembangkan oleh kelompok independen yang disebut group PHP dan kelompok ini juga yang mendefinisikan standar de facto untuk PHP karna tidak ada spesifikasi formal.

Untuk web, PHP adalah bahasa scripting yang bias dipakai untuk tujuan apapun. Diantaranya cocok untuk pengembangan aplikasi web berbasis server, dimana PHP nantinya dijalankan diserver web.

Berikut contoh untuk script dan tampilan dari script menggunakan bahasa pemrograman PHP (Edy Winarno & Ali Zaki (2014 : 49)).

Definisi MySQL

Menurut Edy winarto dan Ali zaki (2014:101)[20] didalam bukunya yang berjudul “Pemrograman Web Berbasis HTML5, PHP dan JavaScript” MySQL adalah sebuah software database. MySQL merupakan tipe data relasional yang artinya MySQL menyimpan datanya dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan. Keuntungan menyimpan data di database adalah kemudahannya dalam penyimpanan dan menampilkan data karena dalam bentuk tabel. Untuk pengolahan terhadap tabel, dapat digunakan perintah SQL.

===Keunggulan MySQL===

Menurut Edi Winarto dan Ali Zaki (2014:102)[20] “Ada banyak database untuk PHP, namun MySQL merupakan software database yang paling disarankan”, berikut ini adalah keunggulan MySQL:

  1. Gratis dan open source

  2. Memiliki versi komersial, dan dapat digunakan ketika ingin memberikan dukungan teknis.

  3. Biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah dibandingkan dengan merek lainnya.

  4. Tersedia dibanyak platform.

  5. Menggunakan standar penulisan SQL ANSI.

  6. Mudah digunakan.

  7. Kapabilitas (mampu memproses data yang tersimpan dalam database dengan jumlah 50 juta Record, 60.000 tabel, dan 5.000.000.000 baris, dan 32 indeks pertabel).

  8. Multi user.

  9. Kecepatan akses hingga 0.001 detik.

Definisi XAMPP

Menurut Wardana (2010:8)[21], “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”.

Menurut Nugroho (2010:74)[22], XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yangdikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah berisi Web Server Apache, database MySQL dan PHP.

Definisi Prototype

Menurut Deni Darmawan (2013:229)[19], “Prototype adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”. Berikut tahapan-tahapan prototype: (Mustakini, 2009:526 dalam Winiarti Prastiwi:2014)[23].

  1. Identifikasi kebutuhan pemakai yang paling mendasar.

  2. Membangun prototype.

  3. Menggunakan prototype.

  4. Merevisi dan meningkatkan prototype.

  5. Jika prototype lengkap menjadi sistem yang dikehendaki, proses iterasi dihentikan.

Kelebihan Metode Prototype

Prototype memiliki kelebihan, berikut kelebihan dari prototype: Mustakini, 2009:526 dalam Winiarti Prastiwi:2014)[23].

  1. Prototype memudahkan komunikasi antar developer.

  2. Klien mendapat gambaran awal dari prototype.

  3. Membantu mendapatkan kebutuhan detail lebih baik.

Kekurangan Metode Prototype

Menurut Mustakini dalam Winiarti Prastiwi (2014)[23], prototype memiliki kekurangan, berikut kekurangan dari prototype:

  1. Dalam membuat prototype banyak hal yang diabaikan seperti efisiensi, kualitas, kemudahan dipelihara atau dikembangkan dan kecocokan dengan lingkungan yang sebenarnya.

  2. Jika klien merasa cocok dengan prototype yang disajikan dan berkeras terhadap produk tersebut, maka developer harus kerja keras untuk mewujudkan produk tersebut menjadi lebih baik, sesuai kualitas yang seharusnya.

  3. Developer biasanya melakukan kompromi dalam beberapa hal karena harus membuat prototype dalam waktu singkat.

Definisi Testing

Menurut Rizky (2011:237)[24], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Tipe Dan Teknik Testing

Menurut Rizky (2011:259)[24], “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan didalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jens tersebut adalah white box dan black box testing. Namun penulis hanya menggunakan salah satu yang ada yaitu Black Box Testing.

Menurut Rizky (2011:265)[24], “Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

a. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis dibidang pemprograman.

b. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

c. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

d. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2) (2013)[25], “Black box adalah cara pengujian yang dilakukan dengan hanya menjalankan atau mengeksekusi unit atau model kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses yang di inginkan.”


Definisi Elisitasi

Menurut Jurnal CCIT Untung Rahardja, dkk (2013:302)[26], “Elisitasi adalah berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

1. Elisitasi Tahap I Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Elisitasi Tahap II Merupakan hasil pengklasifikasi dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi Tahap III Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu: “T” artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan. “O” artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan. “E” artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu High (H) artinya sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi. Middle (M) artinya mampu untuk dikerjakan. Low (L) artinya mudah untuk dikerjakan.

4. Final Draft Elisitasi Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Konsep Dasar Literature Review

Menurut Deviachrista (2013:1)[27], “Literature Review adalah uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti”.

Literature Review (Studi Pustaka)

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penilaian serta widuri dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh HJ. Henny Hendarti (2010), Binus University. Pada jurnal yang berjudul “Analisis Investasi Sistem Informasi Dengan Menggunakan Metode Information Economics (Studi Kasus: PT Mega Cipta Mandiri)”. Masalah yang dibahas dalam penelitian tersebut adalah mengenai mengukur nilai ekonomis biaya investasi sistem informasi yang diimplementasikan oleh PT Mega Cipta Mandiri sehingga diketahui apakah biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang diperoleh. Untuk mengatasi masalah ini dapat dilakukan oleh perusahaan adalah melakukan investasi, baik investasi mesin, saham, maupun investasi sistem informasi dan teknologi informasi yang ada digunakan untuk mendukung proses bisnis yang dijalankan dengan menggunakan metode information economics untuk mendapatkan nilai manfaat yang diperoleh oleh PT Mega Cipta Mandiri.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ilona Cherie (2014). Universitas Brawijaya Malang. Pada jurnal yang berjudul “Penerapan Metode Capm (Capital Asset Pricing Model) Untuk Menentukan Pilihan Investasi Pada Saham (Studi Pada Perusahaan Sektor Consumer Good Industry Dibursa Efek Indonesia Periode 2010-2012)”. Masalah yang dibahas dalam penelitian tersebut adalah mendeskripsikan penerapan CAMP dalam pemilihan saham perusahaan sektor consumer good industry yang terdaftar di BEI periode 2010-2012 untuk menentukan tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dari investasi yang berisiko. Untuk mengatasi masalah ini dapat melakukan diversifikasi investasi dengan cara pembentukan portofolio sesuai dengan risiko yang bersedia ditanggung dan tingkat keuntunganyang diharapkan, dan dapat menyediakan kebutuhan informasi yang akurat dan berguna dalam menentukan keputusan investasi.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Susanti (2014). Universitas Brawijaya Malang. Pada jurnal yang berjudul “ Analisis Capital Budgeting Sebagai Sarana Pengambilan Keputusan Investasi Aset Tetap (Studi pada Perusahaan Shanghai “Gangsar” Ngunut Tulungagung)”. Masalah yang dibahas dalam penelitian adalah terjadinya peningkatan permintaan yang belum bisa terpenuhi untuk aset tetap yang berupa gedung, kendaraan serta sarana penunjang lainnya yang berupa aset tetap dengan seiring bertambahnya waktu akan mengalami kehausan bahkan kerusakan, yang mengakibatkan tidak dapat beroperasi secara maksimal, sehingga dibutuhkan perbaikan, penggantian, atau bahkan penambahan aset tetap. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Karena penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan hasil analisis capital budgeting untuk menilai rencana investasi aset tetap berupa mesin yang digunakan untuk kegiatan produksi. Untuk mengatasi masalah ini dapat melakukan dengan menggunakan rumus Return on Equity (ROE) yang dirumuskan sebagai berikut :

4. Penelitian yang dilakukan oleh Adhiawan Soegiharto (2014). Universitas Indonesia. Pada jurnal yang berjudul “Metode Evaluasi Investasi Sistem Informasi Studi Kasus Implementasi ERP Di Perusahaan Pertambangan Non-Migas”. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah perhitungan yang tidak jelas dari sisi finansial, biaya implementasi dan operasional ERP dianggap menjadi beban keuangan perusahaan. Untuk mengatasi masalah ini dapat melakukan suatu metode untuk mengkuantifikasikan manfaat-manfaat dari implementasi ERP, untuk melihat seberapa besar kontribusi finansial dari implementasi ERP. Dalam hal ini ERP dapat dihitung nilainya dengan menggunakan tool yang sesuai. Generic IS atau IT Business Value apabila digunakan sebagai tool, dapat memudahkan mengidentifikasi manfaat-manfaat apa saja yang dihasilkan dari suatu sistem, untuk kemudian manfaat-manfaat tersebut dapat dikuantifikasi nilai pada perusahaan pertambangan, yang terlihat bahwa manfaat yang paling besar dari implementasi ERP adalah penurunan risiko, baik risiko kesalahan maupun risiko kehilangan. Manfaat yang terbesar setelah pengurangan risiko adalah efisiensi yang dihasilkan dari penurunan pengeluaran untuk biaya perjalanan dinas, komunikasi, dan pencetakan dokumen.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Afandi (2009), Universitas Gunadarma. Pada jurnal yang berjudul “Analisis Studi Kelayakan Investasi Pengembangan Usaha Distribusi PT Aneka Andalan Karya”. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah analisis studi kelayakan rencana pengembangan usaha PT Aneka Andalan Karya dan kemampuan investasinya dalam memberikan keuntungan terhadap jumlah modal yang ditanam. Untuk mengatasi masalah ini dengan menggunakan aspek-aspek studi kelayakan yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis produksi dan teknologis, aspek manajemen dan sumber daya manusia, aspek hukum dan legalitas, serta aspek keuangan dan ekonomi. Dari lima aspek tersebut dapat ditunjukan bahwa rencana pengembangan dapat diterima dan layak dijalankan.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Atik Rosyadah. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada Skripsi yang berjudul “Kebijakan Bank Indonesia Terhadap Investasi Modal Asing Di Perbankan Syariah” Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah faktor yang mempengaruhi tingginya minat investor asing didunia Perbankan Syariah Nasional dan kebijakan Bank Indonesia terhadap penanaman modal asing di Perbankan Syariah. Untuk mengatasi masalah ini dapat dipertimbangkan kembali untuk dapat diturunkan angkanya karena ketentuan yang membolehkan mitra asing menguasai saham sampai 99% dengan kata lain mitra Indonesia hanya menguasai saham sebesar 1% saja, dengan adanya kebijakan bank indonesia harus dapat lebih memperketat dalam menyeleksi para calon pemegang saham dari pihak asik tersebut agar mendapatkan pemegang saham yang kredibilitasnya baik.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Indonesia yang selanjutnya disebut dengan PT GMF AeroAsia adalah sebuah perusahaan berskala internasional yang merupakan anak perusahaan PT Garuda Indonesia, Tbk. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1984 sebagai Garuda Maintenance Facility Support Centre yang berfungsi sebagai tempat maintenance atau perbaikan berbagai jenis pesawat. Selanjutnya pada tahun 2002, PT GMF AeroAsia berdiri secara terpisah dari PT Garuda Indonesia dan membuka layanan ke maskapai penerbangan lainnya.””

PT GMF AeroAsia adalah sebuah perusahaan berskala internasional yang merupakan anak perusahaan dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang mengerjakan peralatan pesawat terbang seperti komponen, mesin pesawat (engine) dan jasa lainnya yang berhubungan dengan perawatan pesawat. Dengan identitas baru ini, PT GMF AeroAsia diharapkan menjadi lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada kliennya dan diakui sebagai salah satu tempat perawatan, perbaikan, dan pemeriksaan pesawat terbaik di dunia.””

PT GMF AeroAsia memiliki sekitar 3865 karyawan yang tersebar baik di kantor pusat maupun di outstation. Pada perencanaan kedepannya, PT GMF AeroAsia akan mengembangkan lebih banyak lagi outstation-outstation (cabang-cabang) di berbagai wilayah yang strategis.””

PT GMF AeroAsia awalnya merupakan salah satu unit dari perusahaan penerbangan nasional. Pada tahun 1949, perusahaan penerbangan nasional didirikan dengan misi untuk menjadi perusahaan pengangkutan yang dimaksudkan untuk mempromosikan pariwisata nasional. Untuk mengoptimalkan peran dan kontribusinya, perusahaan ini menyadari bahwa ketepatan waktu, kepercayaan dan kenyamanan adalah hal yang utama dari kesuksesan mereka, maka didirikanlah Maintenance Facilities Support Center, yaitu tempat perawatan pesawat pada tahun 1984 yang kemudian berkembang dengan pesat. Pengembangan dan perluasan Maintenance Facility ini sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah Indonesia. Total investasi pada tujuh tahun pertama mencapai US$ 200 juta. 63% dari investasi itu dihabiskan untuk mengimpor mesin dan peralatan teknologi tingkat tinggi. Investasi ini tidaklah sia-sia karena pada tahun 1996, Maintenance Facility ini berhasil membuktikan kesuksesannya dengan menjadi unit (Strategic Business Unit) perusahaan penerbangan nasional yang mulai melayani perawatan pesawat kepada pihak ketiga.””

Pada bulan Agustus 2002, unit ini mulai berdiri sendiri dan menjadi anak perusahaan penerbangan nasional dengan nama PT GMF AeroAsia. Dengan identitas baru ini, PT GMF AeroAsia menjadi lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kepada kliennya dan diakui sebagai salah satu tempat perawatan, perbaikan dan pemeriksaan pesawat yang terbaik di dunia. Disamping melayani perawatan pesawat Garuda Indonesia, PT GMF AeroAsia juga dituntut untuk meningkatkan pendapatan dari pihak ketiga, baik dari dalam maupun luar negeri.””

Dalam memenuhi kebutuhan tenaga teknisi yang mempunyai keahlian dan keterampilan dalam teknologi pesawat terbang PT GMF AeroAsia telah banyak mengirim teknisinya ke lembaga-lembaga pendidikan, perusahaan penerbangan dan pabrik pesawat terbang. PT GMF AeroAsia juga mempunyai program pelatihan dan pendidikan yang dibakukan untuk teknisinya, untuk memenuhi persyaratan dari DSKU (Direktorat Sertifikat Kelaikan Udara) sebagaimana ditetapkan dalam peraturan keselamatan penerbangan Sipil (Civil Aviation Savety Regulation) CASR, serta otoritas kelaikan udara negara lain.””

Visi, Misi, dan Tujuan

PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF AA) memiliki standarisasi dalam visi dan misi yaitu:””

A. Visi

Visi PT GMF AeroAsia membagi menjadi 3 tahap yang dikenal dengan Global Challenge, yaitu Visi tahap I (2003-2008) Membangun pondasi untuk dominasi regional, visi tahap II (2008-2015) Menjadi Maintenance Repair Overhaul (MRO) yang dominan di pasar regional pada tahun 2015 dan visi tahap III (2016-2018) Menjadi pemain dominan di pasar dunia.””

B. Misi

Menyediakan solusi perawatan pesawat terbang yang terintegrasi dan handal untuk keamanan udara dan menjamin kualitas kehidupan umat manusia.””

C. Tujuan PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF AA)

PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia didirikan untuk melaksanakan dan menunjang kebijakan dari program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya dibidang jasa perbaikan dan perawatan pesawat terbang.””

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, organisasi adalah wadah kegiatan orang-orang yang bekerja dalam usaha mencapai suatu tujuan.””

Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT GMF AeroAsia di Unit Financial Analysis and Enterprise Risk Management (TY)

Tugas dan Tanggung Jawab

Dari struktur organisasi diatas, maka dapat diuraikan beberapa tugas dan tanggung jawab yang diantaranya, sebagai berikut:””

a. VP Financial Analysis dan Enterprise Risk Management

Memastikan semua investasi telah tersusun sesuai dengan proyeksi laporan keuangan yang didokumentasikan di RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan)””

b. GM Financial Analysis

Mengcontrol budget dan membuat laporan analisis atas pencapaian perusahaan secara financial.””

c. GM Enterprise Risk Management dan Internal Control

Menerima pengajuan rencana investasi dari VP atau kepala SBU atau kepala PM (Program Management), melakukan supervisi dan konsultasi pengelolaan risiko investasi, memastikan pengelolaan risiko investasi sesuai aturan dan prosedur yang telah ditetapkan perusahaan, dan melakukan evaluasi terhadap permohonan realisasi investasi mencakup FS (Fasibility Study).””

d. GM Management Reporting dan Financial Planning

Memeriksa kesesuaian anggaran dengan RKAP, dan mengajukan persetujuan ke unit TD jika terjadi realokasi anggaran.””

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem yang berjalan merupakan kegiata yang terstruktur dalam pelaksanaan suatu proses, dalam sistem kelancaran setiap pengolahan data, ataupun bentuk aktifitas apabila didukung oleh prosedur yang baik dan tepat, maka sistem yang berjalan tampak teratur dan output yang dihasilkan akan lebih baik. Adapun sistem yang berjalan pada PT GMF AeroAsia secara khusus dalam hal laporan adalah sebagai berikut :””

1. GM Reportin dan Financial Planning memeriksa RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) yang sudah dibuat dalam rapat kerja setiap unit.

2. Setelah disetujui RKAP setiap unit melakukan Proses Permintaan Investasi (PPI) dengan melengkapi Formulir Proses Permintaan Investasi (PPI).

3. Setelah PPI diterima dan mendapatkan IO (internal Order) kemudian unit TM (Material Management) membuat PO (Purchase Order).

4. Setelah PO dibuat unit TM (Material Management) melakukan pemesanan barang.

5. Setelah barang diterima unit TU (Facility Management) membuat GR (Good Received).

6. Kemudian setelah menerima laporan PO dari TM (Material Management) dan Good Recevied (GR) dari TU (Facility Management). Unit Financial Analysis and Enterprise Risk Management (TY) membuat laporan siklus investasi.

Gambar 3.4 Prosedur Yang Berjalan

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa CSF (Critical Success Factor)

Analisa CSF dihasilkan dari elaborasi visi dan misi PT GMF AeroaAsia yang menjadi tujuan bisnis untuk menemukan kebutuhan dari PT GMF AeroAsia. Beberapa langkah-langkah elaborasi tersebut dapat dijelaskan pada gambar 3.5 dibawah ini.

Gambar 3.5 Langkah-Langkah Elaborasi Tujuan Organisasi

Berdasarkan hasil dari pengamatan dari Visi dan Misi PT GMF AeroAsia yang terdapat di dalam visi dan misi, sebagai berikut:

  1. Visi

  2. Visi PT GMF AeroAsia membagi menjadi 3 tahap yang dikenal dengan Global Challenge, yaitu Visi tahap I (2003-2008) Membangun pondasi untuk dominasi regional, visi tahap II (2008-2015) Menjadi Maintenance Repair Overhaul (MRO) yang dominan di pasar regional pada tahun 2015 dan visi tahap III (2016-2018) Menjadi pemain dominan di pasar dunia.

  3. Misi

  4. Menyediakan solusi perawatan pesawat terbang yang terintegrasi dan handal untuk keamanan udara dan menjamin kualitas kehidupan umat manusia.

  5. Tujuan PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF AA)

  6. PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia didirikan untuk melaksanakan dan menunjang kebijakan dari program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya dibidang jasa perbaikan dan perawatan pesawat terbang.

Tabel 3.1 Tujuan dan CSF PT GMF AeroAsia

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwasannya pencapaian dari tujuan-tujuan apa yang akan ingin diperoleh oleh PT GMF Aeroasia, selanjutnya untuk mengetahui kebutuhan sistem informasi (SI) yang dapat diperlukan suatu elaborasi terhadap CSF organisasi dengan menentukan Key Decision yang berhubungun dengan CSF tersebut dan dari Key Decision tersebut akan diidentifikasikan dari kebutuhan Sistem Informasi dari organisasi. Hasil elaborasi CSF dapat dilihat pada tabel 3.2, sebagai berikut:

Tabel 3.2 Identifikasi Kebutuhan Sistem Informasi PT GMF AeroAsia

Dari analisa CSF diatas maka dapat disimpulkan bahwa dengan melihat dari suatu visi dan misi suatu perusahaan yang ingin menyediakan solusi terhadap suatu perawatan pesawat terbang yang terpadu dan yang terbaik, maka perlu adanya kelancaran penerimaan informasi dengan terwujudnya aplikasi reporting yang informatif bagi pihak yang terkait dalam mengenai monitoring tentang pemesanan pembelian terhadap suatu aset tetap. Dimana informasi tersebut dapat digunakan untuk memberikan keuntungan terhadap perusahaan dimasa yang akan datang dan juga memperlancar terhadap suatu proses perawatan pesawat terbang.

Metode Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Analisa Masukan

  2. Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

    1. Nama Masukan  : Purchase Order

    2. Fungsi  : Permintaan untuk mengajukan investasi

      Sumber  : Pemohon Investasi

      Media  : Kertas

      Distribusi  : dari pemohon investasi

      Frekuensi  : Setiap adanya pengajuan Investasi

      Keterangan  : Sebagai bukti PPI dan PPI juga sebagai dokumen yang sah bahwa dinas sudah mengajukan

      Gambar 3.6 Contoh Form PPI
    3. Nama Masukan  : Feasibility Study atau Cost Benefit Analysis

    4. Fungsi  : Corporate Development untuk dilakukan review dan untuk dipresentasikan kepada Komite Investasi.

      Sumber  : Pemohon Investasi

      Media  : Kertas

      Distribusi  : GM Strategy dan Business Development

      Frekuensi  : Setiap kali pemohon investasi ingin melakukan rencana investasi

      Keterangan  : sebagai bukti kelengkapan dokumen pengajuan investasi dan dijadikan acuan untuk melakukan proses selanjutnya.

      Gambar 3.7 Cost Benefit Analysis
  3. Analisa Proses

  4. Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

    1. Nama Proses  : Proses permintaan investasi

    2. Masukan  : Formulir Kelengkapan Dokumen

      Keluaran  : Laporan Dokumen investasi

      Ringkasan Proses  : proses ini akan menghasilkan laporan dokumen investasi yang dibutuhkan sebagai bukti dinas telah mengajukan investasi.

    3. Nama Proses  : No Aset Tetap

    4. Masukan  : Fixed Asset Number Request Form

      Keluaran  : Laporan pengelola aset tetap

      Ringkasan Proses  : proses ini akan dijadikan acuan pada pembuatan nomor aset tetap dan akan disimpan sebagai dokumentasi oleh pengelola aset tetap

  5. Analisa Keluaran

  6. Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu:

    1. Nama Keluaran  : Surat Purchase Order

    2. Fungsi  : Sebagai bukti yang telah terjadi kesepakatan untuk menyelesaikan jasa.

      Media  : Kertas

      Rangkap  : 2 (dua kertas Form PO)

      Distribusi  : Kertas dikeluarkan oleh TM (Material Management)

    3. Nama Keluaran  : Fixed Asset Number Request Form

    4. Fungsi  : Untuk dijadikan acuan pada pembuatan nomor aset tetap dan akan disimpan sebagai dokumentasi oleh pengelola aset tetap.

      Media  : kertas

      Rangkap  : -

      Distribusi  : Pengguna Aset kepada Unit General Fixed Asset Management

Konfigurasi Sistem

Dalam melakukan analisa program pada penulisan penelitian, penulis menggunakan komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:

  1. Perangkat Keras (hardware)

    1. Processor  : Intel(R) Core(TM) i5-6200U CPU @ 2.60GHZ

    2. Monitor  : Generic PnP Monitor

    3. RAM  : 5GB

    4. Hardisk  : 720 GB

    5. Printer  : Develope (printer fotocopy)

  2. Perangkat Lunak (Software)

    1. Windows 7 Profesional 64-bit (6.1, Build 7601)

    2. Microsoft Office 2007

  3. Spesifikasi Hak Akses (Brainware)

    1. GM Reportin dan Financial Planning

    2. Unit TM (Material Management)

    3. Unit TU

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan peneliti terhadap sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:

  1. Sistem informasi monitoring siklus investasi pada PT GMF AeroAsia masih belum terkomputerisasi secara sepenuhnya, sehingga menyebabkan informasi yang diterima oleh unit untuk mengecek status PO (Purchase Order), GR (Good Received), dan laporan siklus investasi menjadi tidak cepat, tepat dan akurat.

  2. Siklus Investasi yang terkait dalam hal PO (Purchase Order) dan GR (Good Received) yang sedang berjalan pada PT GMF AeroAsia, hanya bisa diketahui oleh pihak yang menanyakan status PO (Purchase Order) dan GR (Good Received) yaitu pemohon investasi langsung ke unit TM dan TU atau menunggu jawaban email yang telah dikirim.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah melakukan pengamatan dan penelitian dari beberapa permasalahan yang dihadapi, maka didapatkan alternatif pemecahan masalah yang dapat membantu dan menjadi pemecahan masalah untuk sistem informasi monitoring siklus investasi pada PT GMF AeroAsia. Alternatif pemecahan masalah tersebut adalah:

  1. Dengan merancang dan membangun sebuah sistem pengelolaan data siklus investasi, dimana informasi mengenai siklus investasi yang diterima oleh unit untuk mengecek status PO (Purchase Order) dan GR (Good Received) tidak harus membutuhkan waktu yang lama lagi. Terutama untuk melihat status PO (Purchase Order) dan GR (Good Received) dari siklus investasi yang telah diajukan oleh pemohon investasi.

  2. Membuat sistem yang terkomputerisasi sehingga laporan siklus investasi yang dihasilkan dapat memberikan informasi mengenai siklus investasi kepada setiap unit yang terkait.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Dalam hal ini wawancara dilakukan kepada stakeholder mengenai sistem yang diusulkan.

Tabel 3.3 Diagram Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengkelasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI:

  1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. D pada MDI artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilaangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Tabel 3.4 Diagram Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya “I” pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa dikelasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini ada penjelasan mengenai TOE:

  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?

  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?

  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

  1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biasanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

  3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3.5 Diagram Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem Informasi Monitoring Siklus Informasi Pada PT GMF AeroAsia maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah membuat laporan untuk membangun suatu Sistem Informasi Monitoring Siklus Informasi Pada PT GMF AeroAsia. Berikut lampiran final draft yang telah dibuat:

Tabel 3.6 Diagram Final Draft Elisitasi


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Berdasarkan analisa maka diketahui bahwa sistem yang lama masih belum terkomputerisasi sepenuhnya, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam pengelolaan data secara cepat.

Setelah keutuhan sistem diketahui maka langkah selanjutnya adalah merancang sistem informasi monitoring siklus investasi yang akan melakukan mengecek status PO (Purchase Order) dan GR (Good Received) yang telah di terima oleh setiap unit bertujuan untuk memenuhi kebutuhan siklus investasi.

Untuk merancang sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan UML (Unifed Modeling Language) dengan menggunakan Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram.

Serta menggunakan adobe dreamweaver CS6 dan MySQL server sebagai database. Keuntungan dirangcangnya sistem ini adalah memudahkan pemohon investasi atau para pengurus investasi yang melaksanakan pengecekan status siklus investasi yang mencakup terdapat PO (Purchase Order) dan GR (Good Received).

Berikut adalah prosedur sistem usulan siklus investasi yang mencakup dari rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP), purchase order (PO) atau surat pesanan atau pesanan pembelian, dan good received (GR) atau jumlah dana yang sudah sampai atau barang diterima:

Gambar 4.1 Ilustrasi Proses Sistem Usulan

Prosedur sistem usulan siklus investasi pada PT GMF AeroAsia yang diusulkan sebagai berikut:

  1. Admin (GM Reportin dan Financial Planning, unit TM (Material Management), dan unit TU) Menginput data atau membuat laporan investasi dengan cara login kedalam system.

  2. Kemudian Admin (GM Reportin dan Financial Planning, unit TM (Material Management), dan unit TU) pertama melakukan import data excel RKAP kedalam system.

  3. Setelah import data RKAP Admin (GM Reportin dan Financial Planning, unit TM (Material Management), dan unit TU) menginput data purchase order (PO).

  4. Dan setelah input data PO Admin (GM Reportin dan Financial Planning, unit TM (Material Management), dan unit TU) menginput data GR (Good Received).

  5. Setelah selesai mneginput atau mengimport data investasi admin bias keluar atau logout.

  6. Setelah semua sudah selesai dan menjadi laporan user (setiap unit) bisa melakukan pengecekan status PO, GR dan melakkukan export dari halaman laporan ke excel dengan cara masuk atau login ke dalam sistem.

  7. Kemudian User memilih halaman investasi PO (purchase order) untuk melihat view PO,

  8. User memilih halaman GR untuk melihat view GR.

  9. Dan user memilih halaman laporan untuk mengexport laporan.

  10. Dan kemudian user bias keluar dan logout.

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Setelah prosedur sistem yang diusulkan selesai dipaparka, maka prosedur tersebut akan digambarkan kedalam bentuk diagram use case agar mudah dibaca dan dipahami. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:


Gambar 4.2 Use Case Diagram Pengecekan Siklus Investasi

Berdasarkan use case diagram yang telah diuat, berikut ini merupakan skenario (alur proses) dari setiap use case yang terdapat dalam use case diagram:

  1. Use case  : Menginput data investasi

  2. Actor  : Admin

    Description : use case menggambarkan admin menginput data investasi

  3. Use case  : Login

  4. Actor  : Admin

    Description : use case menggambarkan sistem login kedalam sistem dengan memasukkan username dan password untuk masuk kedalam home.

    Skenario  :

    Tabel 4.1 use Case Login
  5. Use case  : Membuat Laporan

  6. Actot  : Admin

    Description : use case menggambarkan membuat laporan dengan pilih invetasi,

  7. Use caseI  : Pilih Halaman Investasi

  8. Actor  : Admin

    Description : use case menggambarkan pengimputan data laporan investasi

    Skenario :

    Tabel 4.2 Use Case Investasi
  9. Use caseI  : Login

  10. Actor  : User

    Description : use case menggambarkan sistem login kedalam sistem dengan memasukkan username dan password untuk masuk kedalam home.

    Skenario  :

    Tabel 4.3 Use Case Login
  11. Use caseI  : Mengecek view data investasi

  12. Actor  : User

    Description : use case menggambarkan sistem mengecek view data investasi, user melakukan pengecekan view data investasi yang diinput oleh admin

    Skenario  :

    Tabel 4.4 Use Case Laporan

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Interaksi antara object yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah use case, dalam menangkap interaksi objek-objek ini menggunakan sequence diagram :

Gambar 4.3 Sequence Diagram Siklus Investasi

Dari gambar 4.3 Sequence Diagram akan menjelas kan skenario sabagai berikut :

  1. Admin memasuki sistem dengan melakukan login dan masukan username dan password.

  2. Verifikasi login, jika login berhasil maka akan masuk pada sistem, jika salah memasukan username dan password, maka akan melakukan login kembali.

  3. Admin pilih halaman investasi kemudian melakukan input data investasi.

  4. Kemudian admin mengexport data excel RKAP kesistem,

  5. Jika sudah maka admin melakukan input data PO

  6. Kemudian admin menginput data GR

  7. Dan jika sudah selesai maka admin dapat keluar atau logout.

  8. Kemudian user malakukan login dan masuk ke halaman home

  9. User pilih halaman investasi, dan mengecek view yang terdapat di menu investasi yaitu RKAP, PO, dan GR.

  10. Kemudian user dapat mengexport data laporan sesuai unit, di halaman laporan.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan dari use case diagram maka dapat digambarkan aktivitas-akivitas yang terjadi atau alur kerja dalam use case yang digambarkan dengan activity diagram. Berikut ini adalah activity diagram dari masing-masing use case:

Gambar 4.4 Activity Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram untuk mengajukan investasi terdapat:

  1. Actor  : Admin

  2. Skenario  : Admin melakukan penginputan data investasi, dengan melakukan login dan menginput username dan password pada halaman login. Jika username dan password salah, maka sistem akan menampilkan pesan “Login Gagal”. Jika benar maka sistem akan menampilkan halaman utama. Lalu Amin menginputkan atau mngimport data investasi dari rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) sampai Good Received (GR). Jika data lengkap maka akan tersimpan kedalam database. Setelah Admin selesai menginput investasi, lalu Admin keluar dari sistem dengan melakukan logout. Dan kemudian user melakukan login, setelah login pemohon investasi mengecek view dari RKAP, PO, GR, dan mengexport laporan ke excel. Dengan melakukan pilih halaman investasi untuk melihat RKAP, PO, dan GR, kemudian user ke halaman laporan, pilih unit masing-masing dan kemudian export laporan sesuai unitnya. Lalu user melakukan logout atau keluar dari sistem.

Perbedaan Prosedur antara Sistem yang Berjalan dan Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada sistem siklus investasi yang berjalan dan sistem yang diusulkan, ditemukan beberapa perbedaan dan akan dijabarkan melalui Tabel 4.5, berikut adalah tabel yang telah dibuat:

Tabel 4.5 Perbedaan Prosedur

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya sistem yang diusulkan dapat membantu GM Reportin dan Financial Planning, Unit TM (Material Management), dan TU (Facility Management) dalam mengimport dan menginput data investasi untuk dijadikan laporan menjadi lebih mudah. Dan setiap unit bisa langsung melihat view RKAP, PO, GR, dan mengexport laporan investasi ke excel dengan mudah dan sesuai dengan unitnya masing-masing.

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data merupakan media penyimpanan data yang digunakan dalam aplikasi dan database untuk membantu pemrograman dalam menampilkan data berikut ini adalah rancangan basis data yang digunakan dalam merancang sistem.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan isi yang tersimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

  1. Nama field  : Login

  2. Fungsi : Untuk masuk kehalaman home

    Tipe file  :

    Media : Harddisk

    Primary key  :

    Panjang record  : 86

    Isi  : Username, Password

    Struktur  :

    Tabel 4.6 Tabel Login
  3. Nama field  : Admin atau pengguna

  4. Fungsi : Untuk Data Admin

    Tipe file  :

    Media : Harddisk

    Primary key  : id

    Panjang record  : 86

    Isi  : name, username, password, level

    Struktur  :

    Tabel 4.7 Tabel Admin atau Pengguna
  5. Nama field  : Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP)

  6. Fungsi : untuk mengimport data excel RKAP

    Tipe file  : -

    Media : Harddisk

    Primary key  : id

    Panjang record  : 71

    Isi : NO_Budget+Dinas+Bidang+Deskripsi+Group+total

    Struktur  :

    Tabel 4.8 Tabel RKAP
  7. Nama field  : Pesanan Pembelian atau purchase order (PO)

  8. Fungsi : untuk memasukan data pasanan pembeli atau purchase order (PO)

    Tipe file  :

    Media : Harddisk

    Primary key  : id

    Panjang record  : 216

    Isi  :NO_PO+Jenis_barang+Group +Jenis_group+idr+USD+Umur_Manfaat+id_rencana

    Struktur  :

    Tabel 4.9 Tabel Pesanan Pembelian atau purchase order (PO)
  9. Nama field  : barang diteima atau good received (GR)

  10. Fungsi : untuk memasukan data barang diteima atau good received (GR)

    Tipe file  :

    Media : Harddisk

    Primary key  : id

    Panjang record  : 157

    Isi  :NO_Seri+Jenis_barang+Group+status+keterangan+tanggal +id_pembelian

    Struktur  :

    Tabel 4.10 Tabel Barang Diteima Atau Good Received (GR)

Rancangan Prototype

Tahap ini merupakan rancang bangun yang lengkap kepada para pengguna dari sistem siklus investasi (rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP), purchase order (PO), good received (GR)) Dan juga sebagai kebutuhan pemenuhan dari para pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari rancangan sistem informasi monitoring siklus investasi.

Prototype Login

Tampilan login merupakan tampilan utama dari sistem untuk masuk ke dalam halaman home. Setiap User yang ingin masuk kedalam sistem maka harus melakukan login terlebih dahulu dengan memasukan username dan password yang benar. Dalam login ini terdapat 2 komponen yaitu:

  1. Username : admin harus memasukan username terlebih dahulu agar dapat masuk kedalam sistemnya.

  2. Password : admin pun harus memasukan password yang telah ditentukan agar dapat masuk kedalam sistem.

Setelah memasukan username dan password maka klik tombol login jika username dan password benar maka dapat masuk kedalam sistem, sedangkan kalau username dan passwordnya salah maka tidak akan dapat masuk kedalam sistem. Dan jika Berikut adalah tampilan dari login dapat dilihat pada gambar 4.5

Gambar 4.5 Tampilan Login

Prototype Tampilan Utama Setelah Login

Setelah berhasil login maka akan masuk kedalam tampilan utama yang berisi gambar perusahaan dan terdapat 6 halaman yaitu:

  1. Halaman Home

  2. Halaman Investasi

  3. Halaman laporan

  4. Halaman contact us

  5. Users

  6. Logout

Dalam halaman home juga terdapat 3 menu yang terdiri dari:

  1. Menu gambaran umum yang berfungsi untuk melihat gambaran umum PT GMF AeroAsia.

  2. Menu visi yang berfungsi untuk melihat visi yang ada pada PT GMF AeroAsia.

  3. Menu misi yang berfungsi untuk melihat misi yang ada pada PT GMF AeroAsia.

Berikut adalah tampilan dari halaman home dan tampilan utama dapat dilihat pada gambar 4.6, dan 4.7

Gambar 4.6 Tampilan Utama Setelah Login
Gambar 4.7 Halaman Home

Prototype Halaman Investasi

Pada halaman investasi terdiri dari 3 halaman, yaitu halaman Rencana Kerja anggaran perusahaan, purchase order, dan good recevied (GR), sebagai berikut:

Gambar 4.8 Halaman investasi
  1. Halaman Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP)

  2. Form ini digunakan untuk menginput atau mengimport data anggaran yang setiap ingin mengajukan investasi. Komponen-komponen yang terdapat pada form rencana kerja anggaran perusahaan, sebagai berikut:

    1. No budget (menggunakan text field dengan tipe data integer panjang data 10 digit bilangan bulat)

    2. Dinas (menggunakan select (list/menu) dengan tipe data varchar panjang data 5 karakter), yang berisikan pilihan unit atau dinas yaitu: DDI, GAS, GLS, dan TC

    3. Bidang (menggunakan select (list/menu) dengan tipe data varchar panjang data 10 karakter), yang berisikan pilihan bidang yaitu: DDI, GAS, GLS dan DCE

    4. Deskripsi (menggunakan text field dengan tipe data text

    5. Group final (menggunakan select (list/menu) dengan tipe data varchar panjang data 20 karakter), yang berisikan pilihan group final yaitu: Tools, hardware, software, furnitur dan vehicles.

    6. Total final (menggunakan text field dengan tipe date integer panjang data 10 digit bilangan bulat)

    Berikut adalah tampilan dari form rencana kerja anggaran perusahaan dapat dilihat pada gambar 4.9.


    Gambar 4.9 Tampilan Input Rencana Kerja Anggaran Perusahaan

    Catatan: Bila admin lupa mengisi salah satu data yang terdapat pada form rencana kerja anggaran perusahaan maka tidak akan tersimpan dan tampil pada halaman tampil rencana kerja anggaran perusahaan dan tidak akan bisa tampil pada halaman laporan. Sebagai berikut ini adalah tampil pada halaman rencana kerja anggaran perusahaan dapat dilihat gambar 4.10.


    Gambar 4.10 Tampilan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan
  3. Halaman Purchase Order (PO)

  4. Pada halaman ini terdapat beberapa komponen-komponen pesanan pembelian atau purchase order (PO), sebagai berikut:

    1. No PO (menggunakan text field dengan tipe data integer panjang data 11 digit bilang bulat)

    2. Jenis Barang (menggunakan text field dengan tipe data varchar panjang data 250 karakter)

    3. Jenis barang (menggunakan text field dengan tipe data varchar panjang data 200 karakter)

    4. Group realisasi (menggunakan drop down dengan tipe varchar dengan panjang 20 karakter), yang berisikan pilihan group realisasi yaitu: Tools, hardware, software, furnitur dan vehicles.

    5. IDR (menggunakan text field dengan tipe date integer panjang data 25) yang berisikan mata uang yaitu: USD, dan IDR

    6. USD (menggunakan text field dengan tipe float panjang data 25 digit bilangan bulat)

    7. Jenis group realisasi (menggunakan text field dengan tipe data varchar panjang data 100 karakter)

    8. Umur manfaat (menggunakan text field dengan tipe data varchar panjang data 8 karakter)


    Gambar 4.11 Tampilan Input Pesanan Pembelian atau Purchase Order

    Catatan: Bila admin lupa mengisi salah satu data yang terdapat pada form pesanan pembelian atau purchase order (PO) maka tidak akan tersimpan dan tampil pada halaman tampil pesanan pembelian atau purchase order (PO) dan tidak akan bisa tampil pada halaman laporan. Sebagai berikut ini adalah tampil pada halaman pesanan pembelian atau purchase order (PO) dapat dilihat gambar 4.12


    Gambar 4.12 Halaman Hasil Pesanan Pembelian
  5. Halaman barang diterima atau good recevied

  6. Pada halaman ini terdapat beberapa komponen-komponen barang diterima atau good recevied, sebagai berikut:

    1. No seri pengajuan permintaan investasi (PPI) (menggunakan text field dengan tipe data varchar panjang data 10 karakter)

    2. Jenis Barang (menggunakan text field dengan tipe data varchar panjang data 100 karakter)

    3. Group realisasi (menggunakan drop down dengan tipe varchar dengan panjang 100 karakter), yang berisikan pilihan group realisasi yaitu: Tools, hardware, software, furnitur dan vehicles.

    4. Status (menggunakan text field dengan tipe data varchar panjang data 25 karakter)

    5. Keterangan (menggunakan text field dengan tipe data text)

    6. Tanggal diterima (menggunakan text field dengan tipe data timestamp untuk mengisi tanggal diterima)


    Gambar 4.13 Tampilan Halaman Barang Diterima Atau Good Recevied (GR)

Dan berikut ini adalah tampilan dari halaman barang diterima atau good recevied (GR):


Gambar 4.14 Tampilan Halaman Barang Diterima Atau Good Recevied (GR)

Prototype Halaman Laporan

Tampilan laporan merupakan tampilan hasil dari laporan yang terdapat di halaman investasi, sebelum menampilkan tampilan laporan, harus memilih unit untuk melihat hasil laporan setiap unit, berikut ini adalah tampilan pilih unit:


Gambar 4.15 Tampilan Pilih Unit

Dan berikut ini adalah tampilan dari halaman barang diterima atau good recevied (GR):


Gambar 4.16 Tampilan Laporan

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan dimasa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan yaitu:

  1. Prosesor  : Intel (R) Core(TM) i5-6200U @2.30GHz (4CPUs), @2.40GHz

  2. Monitor  : Generic PnP Monitor

  3. Ram  : 4GB

  4. Harddisk  : 500GB

Spesifikasi Software

Perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Operasi Windows 10 Enterprise 64-bit (10.0, Build 14393)

  2. Microsoft Office 2010 (Ms. Word, Ms. Excel)

  3. Xampp V3.2.1 yaitu PHP, APACHE, dan MySQL

  4. Browser Google Chome versi 51.0.2704.103

Spesifikasi Hak Akses (Brainware)

  1. Pemohon Investasi

  2. GM Reportin dan Financial Planning

Pengujian Black Box Testing

Analisa Pengujian

Metode black box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi (functional requirement) dari suatu program. Tujuan dari metode black box testing ini adalah untuk menguji fungsi-fungsi yang terdapat dalam sebuah aplikasi dan juga menemukan kesalahan.

Pengujian dengan metode black box testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan functionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut.

Berikut ini adalah tabel pengujian black box berdasarkan Sistem Informasi Monitoring Siklus Investasi Pada PT GMF AeroAsia, yaitu sebagai beriut:

Tabel 4.11 Pengujian Sistem

Kesimpulan Hasil Pengujian

Setelah melakukan pengujian sistem informasi siklus investasi pada siklus investasi dengan metode pengujian black box testing, dimana pengujian dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program, seperti pengujian terhadap login sistem dan pengujian terhadap halaman utama, jika input data tidak lengkap atau tidak sesuai dengan jenis data yang harus diinput maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan yang dapat membantu admin. Hasil dari pengujian sistem mengajukan sistem yang sudah berjalan sesuai dengan rancangan. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan status hasil pengujian sistem yang telah dilakukan:

Tabel 4.12 Hasil Pengujian

Implementasi

Implementasi yang Diusulkan

Berikut ini merupakan gambar tampilan interface mengenai sistem mnitoring siklus investasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

  1. Tampilan Halaman Login


  2. Gambar 4.17 Tampilan Halaman Login

    Gambar diatas merupakan halaman utama sistem yang berisikan tampilan login user dangan menggunakan username dan password yang telah ditentukan.

  3. Tampilan Halaman Home


  4. Gambar 4.18 Tampilan Halaman Home

    Gambar diatas merupakan halaman utama sistem setelah admin berhasil login dengan menggunakan username dan password yang telah ditentukan.

  5. Tampilan Input Rencana Kerja Anggaran Perusahaan

  6. Gambar 4.19 Tampilan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan

    Tampilan ini menggambarkan untuk menginput data rencana kerja anggaran perusahaan.

  7. Tampilan untuk import dari excel RKAP

  8. Tampilan Halaman Rencana Kerja Anggaran Perusahaan


  9. Gambar 4.20 Tampilan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan

    Tampilan ini menggambarkan Tampilan hasil Rencana Kerja Anggaran Perusahaan.

  10. Tampilan input Pesanan Pembelian


  11. Gambar 4.21 Tampilan Purchase Order
  12. Tampilan Hasil Purchase Order


  13. Gambar 4.22 Tampilan Hasil Pesanan Pembelian
  14. Tampilan Input Barang Diterima


  15. Gambar 4.23 Tampilan Barang Diterima
  16. Tampilan Hasil Barang Diterma

  17. Gambar 4.24 Tampilan Barang Diterima
  18. Tampilan Pilih Unit

  19. Gambar 4.25 Pilih Unit
  20. Tampilan Laporan

  21. Gambar 4.26 Tampilan Laporan

Schedulle

Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapan sistem. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang dirancangkan ini dalam bentuk time tabel yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.13 Tabel Schedulle

Estimasi Biaya

Estimasi biaya yang dibuat sebagai proposal hibah merupakan bentuk aspresiasi nyata yang diberikan oleh perusahaan berdasarkan rekapitulasi kebutuhan dana yang diperlukan selama proses pembuatan sistem, berikut adalah perincian biaya yang diperlukan:

Tabel 4.14 Tebel Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk menjawab perumusan masalah yang telah dijabarkan pada BAB I, maka dapat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem monitoring investasi pada PT GMF masih belum terkomputerisasi sepenuhnya, sehingga menyebabkan informasi yang mengenai PO dan GR akan diterima oleh unit yang mengajukan investasi menjadi tidak cepat. Sehingga dengan menggunakan sistem ini dalam sistem informasi monitoring siklus investas yang dapat memberikan informasi yang tepat kepada unit yang mengajukan dan penyajian yang akan menghasilkan informasi yang lebih baik.

  2. Dalam mengimplementasikan sistem siklus investasi ini perlu melakukaan masa percobaan selama melakukan implementasi pada unit di GMF AeroAsia menjalankan sistem dengan baik.

  3. Informasi mengenai pengecekan status PO dan GR dalam siklus investasi yang sedang berjalan PT GMF AeroAsia hanya dapat diketahui oleh yang menanyakan langsung ke bagian unit TY atau menunggu jawaban email yang dikirim. Maka adanya sistem informasi ini yang dapat diakses dengan cepat sehingga unit atau pemohon investasi dapat mengetahui status PO dan GR dalam siklus investasi.

Saran

Berdasarkan Perancangan Sistem Informasi Monitoring Siklus Investasi pada PT GMF AeroAsia dapat ditarik beberapa saran sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian lebih lanjut serta pengembangan sistem ini sebagai beriku :

  1. Bagi pengembang sistem perlu adanya sistem yang dapat menghasilkan karya lebih cepat.

  2. Diperlukan adanya sistem yang dapat langsung memonitoring siklus investasi secara langsung berdasarkan unit sehingga pengecekan tidak lagi hanya dapat diketahui oleh yang menanyakan langsung ke bagian unit TY atau menunggu jawaban email yang dikirim.

  3. Setiap data dalam merekap semua data siklus investasi, harus mempunyai data cadangan (back-up) untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, jadi harus mempunyai cadangan selain diharddisk misalnya flask disk.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Tantra, Rudy. 2012. “Manajemen Proyek Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Publisher.
  2. Hutahaean, Jeperson. 2014. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Deepublish.
  3. Hartono, Bambang. 2013. “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer”. Jakarta: Rineka Cipta.
  4. Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  5. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi. Journal CCIT. Vol-5 No.3 – Mei 2012.
  6. Aisyah, S, dan Kalbuana, N. 2010. “Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME”. Journal CCIT. Vol.4 No.2
  7. 7,0 7,1 Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Journal CCIT. Vol. 4, No.3 – Mei 2011.
  8. 8,0 8,1 Wahyudin, Ahmad. 2014. “Konsep Dasar UML”. Jakarta: Salemba.
  9. 9,0 9,1 Tandelilin, Eduardus. 2010. “Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi”. Edisi Pertama. Yogyakarta: Kanisius.
  10. Bodie, Kane, Marcus. 2014. “Manajemen Portofolio dan Investasi”. Jakarta: Salemba Empat.
  11. Hartono, Jogiyanto. 2010, Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE UGM.
  12. Fahmi, Irham dan Hadi, Yovi Lavianti “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”. Cetakan Kedua. Bandung: Alfabeta.
  13. Amir MS. 2002.“Kontrak Dagang Ekspor”. Jakarta: PPM.
  14. Sui Pheng Low dan Joy Ong. 2014. Project Quality Management: Critical Succes Factors for Buildings. Singapore: Springer Science+Business Media Singapore.
  15. Howel, Marvin T. 2010. Critical Succes Factors Simplified: Implementing the Powerful Drivers of Dramatic Business Improvement. New York: Taylor & Francies Group, LLC.
  16. A.S, Rosa.2012.”Sistem Informasi Akuntansi”.Jakarta:Salemba Empat.
  17. Warsito. Ary Budi, Muhamad Yusup, Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol 8, No. 2, Januari 2015.
  18. Aris Martono, Padeli, dan Dina Fitria Murad. 2009. Pengembangan Sistem Database Penempatan Tenaga Kerja Berbasis Web. Tangerang:Journal CCIT. Vol. 2, No.3 – Mei 2009.
  19. 19,0 19,1 Darmawan, Deni.2013.”Sistem Informasi Manajemen”.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
  20. 20,0 20,1 Winarto Edy, Zaki Ali, 2014. “Pemrograman Web Berbasis HTML5, PHP, dan JavaScript”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  21. Wardana. 2010. Menjadi Master PHP dengan Framework Codeigniter. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  22. Nugroho, Bondan Dwi dan Imam Azhar. Sistem Informasi Inventori FADEGORETAS!!Tm Berbasis Barcode. Yogyakarta: Universitasi Ahmad Dahlan. Vol. 1, No. 2, September 2011.
  23. 23,0 23,1 23,2 Prastiwi, Winiarti. 2014. “Penerapan Pedoman WIDURI Sebagai Penunjang Penilai Sidang Skripsi Dan Tugas Akhir Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Tangerang: STMIK Raharja.
  24. 24,0 24,1 24,2 Rizky.2011.”Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak”. Jakarta: Prestasi Pustaka.
  25. Archarya,Shivani, dan Pandya, Vidhi. 2013. “Bridge Between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique” International Journal of Electronics and Computer Science Engineering ISSN-2277-1956 Vol.2 No.1
  26. Rahardja Untung, Hidayati, Mia Novalia.2011.” Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Methode DMQ Base Level”.Jurnal CCIT. Vol.4 No.3.
  27. Deviachrista. 2013. “Dasar Literature Review”. Jakarta:Salemba Empat