SI1214472803

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


APLIKASI MOBILE CUSTOMER CARES SEBAGAI WADAH UNTUK

MENAMPUNG KELUHAN DAN SARAN PELANGGAN

PADA PT. MODERNLAND REALTY, Tbk.

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1214472803
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

APLIKASI MOBILE CUSTOMER CARES SEBAGAI WADAH

UNTUK MENAMPUNG KELUHAN DAN SARAN

PELANGGAN PADA PT. MODERNLAND REALTY, Tbk.

Disusun Oleh :

NIM
: 1214472803
NAMA
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: SISTEM INFORMASI
Konsentrasi
: KOMPUTER AKUNTANSI

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, April 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan SISTEM INFORMASI
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M. Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

APLIKASI MOBILE CUSTOMER CARES SEBAGAI WADAH

UNTUK MENAMPUNG KELUHAN DAN SARAN

PELANGGAN PADA PT. MODERNLAND REALTY, Tbk.

Disusun Oleh :

NIM
: 1214472803
NAMA

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan SISTEM INFORMASI

Konsentrasi KOMPUTER AKUNTANSI

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Suwarto,M.Pd
   
(Oleh Sholeh, S.Kom., M.M.S.I)
NID : 15001
   
NID : 04043

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI MOBILE CUSTOMER CARES SEBAGAI WADAH

UNTUK MENAMPUNG KELUHAN DAN SARAN

PELANGGAN PADA PT. MODERNLAND REALTY, Tbk.

Disusun Oleh :

NIM
: 1214472803
NAMA

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan SISTEM INFORMASI

Konsentrasi KOMPUTER AKUNTANSI

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, April 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI MOBILE CUSTOMER CARES SEBAGAI WADAH

UNTUK MENAMPUNG KELUHAN DAN SARAN

PELANGGAN PADA PT. MODERNLAND REALTY, Tbk.


Disusun Oleh :

NIM
: 1214472803
NAMA
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: SISTEM INFORMASI
Konsentrasi
: KOMPUTER AKUNTANSI

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, April 2018

 
 
 
([[TIOPANI DACHI])
NIM : 1214472803

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

 

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

 

ABSTRAKSI

Pada saat ini banyak sekali perusahaan yang berada di dunia, mulai dari perusahaan kecil hingga perusahaan besar. Dan bahkan adapula pula perusahaan yang mengalami kebangkrutan. Hal ini disebabkan perusahaan yang tidak memahami apa sebenarnya yang penting untuk kemajuan perusahaan. Perusahaan tidak akan berdiri tanpa satu hal penting, yaitu konsumen. Karena konsumen merupakan nyawa bagi perusahaan itu sendiri. Sedikit kehilangan kepercayaan dari konsumen maka perusahaan tersebut harus siap mengalami kerugian besar bahkan bangkrut. Untuk itu perusahaan harus banyak berinovasi untuk terus mempertahankan kepercayaan konsumen. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan dan mempertahankan kepercayaan konsumen.. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan pelayanan prima. Karena dengan pelayanan prima konsumen akan merasa nyaman dan percaya dengan perusahaan tersebut. PT. Modernland Realty, Tbk merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan yang menggunakan pelayanan prima baik dari awal penjualan bahkan sampai selesainya proses. PT. Modernland Realty T.Bk merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan property. Dimana penjualan tersebut meliputi rumah, kavling, ruko, dan apartemen. Dalam melakukan pelayanan prima, PT. Modernland Realty selalu melakukannya pada saat awal penjualan, pada saat serah terima, pada saat pembuatan Sertifikat hingga AJB. Dalam melakukan pelayanan khususnya dari awal penjualan dan serah terima unit, perusahaan masih banyak kendala yang dihadapi khususnya dalam menampung Saran / Komplain dari konsumen dan bahkan masih menggunakan cara manual dalam prosesnya. Oleh karena itu, penulis membuat sebuah Aplikasi Mobile dimana aplikasi ini diharapkan dapat mengurangi bahkan menghilangkan semua kendala yang selama ini di alami oleh perusahaan. Aplikasi ini nantinya akan dibuat dengan menggunakan aplikasi UML (Unifield Modelling Language), Database menggunakan MySQL.

Kata Kunci : UML, Sistem Informasi, Pelayanan prima



KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan beribu - ribu berkat dan rahmat sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul APLIKASI MOBILE CUSTOMER CARES SEBAGAI WADAH UNTUK MENAMPUNG KELUHAN DAN SARAN PELANGGAN PADA PT. MODERNLAND REALTY, Tbk..


Tujuan dari pembuatan laporan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk mendapat Gelar Sarjana Komputer di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja Informatika. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak perusahaan PT. Modernland Realty Tbk dalam membantu dan mengijinkan penulis untuk melakukan kegiatan obsevasi guna membuat Skipsi ini. Tidak sampai di situ, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak - pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini, terutama kepada:

  1. Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM.

  2. Direktur AMIK Raharja Informatika, Bapak Dr. PO. Abas Sunarya, M.Si.

  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu Ketua 1 Bidang Akademik.

  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi

  5. Bapak Suwarto, M.,Pd Selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak membantu penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

  6. Bapak Oleh Soleh, S.Kom.M.M.S.I Selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

  7. Pimpinan dan seluruh staff PT. Modemland Realty, T.Bk yang telah membantu penulis dalam hal memberikan informasi dan data sebagai dasar Laporan Skripsi ini.

  8. Orang Tua Penulis yang telah memberikan doa dan dukungan sehingga penulis sehingga penulis mampu menyusun Laporan Skripsi ini.

  9. Dan semua pihak yang telah membantu penulis.

Penulis menyadari dalam laporan ini masih memiliki kekurangan baik dalam penulisan maupun bentuk laporan tersebut. Untuk itu penulis membutuhkan kritik dan saran guna menyempumakan Laporan Skripsi.


Demikian yang dapat penulis sampaikan semoga Laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya Mahasiswa STMIK dan AMIK RAHARJA INFORMATIKA.



Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada era yang serba maju saat ini banyak perusahaan yang telah berdiri di seluruh dunia baik perusahaan jasa, dagang dan manufaktur. Banyak perusahaan - perusahaan saling berlomba - lomba untuk meningkatkan profit yang dapat menguntungkan bagi perusahaan tersebut. Konsumen merupakan pemakai atau pengguna produk yang ditawarkan oleh setiap perusahaan tersebut. Maka konsumen merupakan nyawa bagi perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, perusahaan menggunakan berbagai cara atau pun berinovasi untuk dapat menarik dan mempertahankan konsumen karena konsumen memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk melakukan hal tersebut mulai dari memberikan produk dengan harga terjangkau, ataupun promo-promo yang memang sangat dibutuhkan oleh konsumen.

Salah satu contoh perusahaan adalah perusahaan jasa khususnya yang bergerak dibidang properti. Dimana perusahaan properti adalah perusahaan ataupun perorangan yang bergerak dalam bisnis property, dimana perusahaan tersebut menjadi pengembang atau dapat dikatakan pembangun serta pemasar properti itu sendiri baik merupakan perumahan skala besar maupun skala kecil (http://sujerevolution.blogspot.co.id). Perusahaan Properti terserbut salah satunya adalah perusahaan peroperti yang menawarkan produk khususnya rumah, ruko, dan apartemen. Perusahaan jasa yang bergerak dibidang properti merupakan perusahaan dengan keuntungan yang banyak. Untuk mendapatkan kuntungan tersebut perusahaan properti berlomba-lomba untuk mendapatkan banyak konsumen. Untuk menarik konsumen beberapa perusahaan properti memberikan banyak penawaran-penawaran produk baik penawaran besar- besaran maupun penawaran yang biasa saja. Sehingga konsumenpun tertarik untuk membeli produk properti yang ditawarkan perusahaan tersebut. Salah satunya adalah PT. Modernland Realty, Tbk.

PT. Modernland Realty, Tbk adalah salah satu perusahaan properti yang mengambangkan dan menjual produk seperti Rumah, Ruko Kaveling dan Apartemen. Adapun beberapa cabang PT. Modernland Realty Tbk yaitu Green Central Jakarta Barat, Jakarta Garden City Cakung, Modern Cikande, Modern Hill Pondok Cabe, Kota Modern di Tangerang dan masih banyak lagi. PT Modernland Realty Tbk dalam memasarkan produknya biasanya melaui banyak cara yaitu melalui Pameran, Brosur, Spanduk dengan mencantumkan beberapa penawaran salah satunya penawaran harga.

Tetapi apapun penawaran yang diberikan, tidak ada produk yang sempurna di mata konsumen. Adapun beberapa alasan dasar dikarenakan dari perusahaan itu sendiri maupun dari keinginan konsumen yang bertolak belakang dengan apa yang ditawarkan perusahaan. PT. Modernland Realty, Tbk terkadang melakukan kesalahan kecil maupun fatal yang dapat menimbulkan hasil yang tidak baik, mulai dari kerusakan, spesifikasi yang tidak sesuai, ataupun bahan yang digunakan tidak sesuai standar. Sehingga menimbulkan banyaknya kekecewaan dari para konsumen tersebut. Dalam mengungkapkan kekecewaannya konsumen tersebut melakukan komplain dengan cara memberikan keluhan dan saran atas produk yang tidak sesuai keinginan mereka. PT Modernland Realty Tbk memiliki cara tersendiri dalam menampung keluhan dan saran dari konsumen yaitu dengan mengisi Form Keluhan dan Saran. Terkadang form tertulis tersebut bisa terjadi kesalahan mulai penangkapan informasi yang tidak sinkron antara konsumen dengan marketing dan Customer Service, kurangnya koordinasi antar divisi terkait, dan cara pendistribusiannya yang juga terlalu lama, hal ini dikarenakan harus disetujui beberapa direksi terkait. dimana direksi terkait tersebut terkadang berada dibeberapa tempat, ada yang berada di Green Central Jakarta Barat, ada yang di Jakarta Garden City Cakung, ada pula yang di Modern Cikande. dimana lokasi tersebut sangat jauh dari Kota Modern yang berada di Tangerang. Hal ini menjadi tidak efektif dan efisien.

Dari latar belakang tersebut maka penulis pun ingin membuat membuat sebuah aplikasi yang dapat mencegah dan memperbaiki masalah tersebut yaitu “APLIKASI MOBILE CUSTOMER CARES SEBAGAI WADAH UNTUK MENAMPUNG KELUHAN DAN SARAN PELANGGAN PADA PT. MODERNLAND REALTY, Tbk.”



Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa ada beberapa hal yang masih harus di perbaiki adalah sebagai berikut:

  1. Dalam menampung Saran / Komplain dari konsumen perusahaan masih menggunakan sistem manual, Akibatnya membuat proses penyelesaian menjadi tidak efektif dan efisien,

  2. Masih kurangnya koordinasi antara beberapa divisi yang menangani Masih kurangnya koordinasi antara beberapa divisi yang menangani Saran / Komplain dari konsumen, dari konsumen,

  3. Informasi yang ditangkap dari konsumen terkadang tidak sesuai dengan apa yang ditulis oleh bagian marketing dan customer service,

  4. Untuk mendapatkan persetujuan dalam menyelesaikan Saran / Komplain masih terkendala waktu dikarenakan jarak atasan masing-masing divisi yang sering tidak ada ditempat.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas penulis merumuskan beberapa permasalahan yang selama ini dihadapi oleh PT. Modernland Realty, Tbk :

  1. Bagaimanakah sistem yang selama ini berjalan di PT Modernland Realty dalam menampung keluhan dan saran konsumen?

  2. Bagaimana cara merancang Sistem / Aplikasi customer care yang mengadopsi customer service dan marketing berbasis mobile pada PT. Modernland Realty, Tbk?

  3. Bagaimana metode testing yang di gunakan untuk mengetahui bahwa aplikasi mobile dapat berjalan dengan baik?

Ruang Lingkup Penelitian

Sesuai dengan judul yang telah ditetapkan penulis, maka penulis menetapkan apa yang akan menjadi pembatas masalah. Dengan ini penulis hanya melakukan penelitian hanya di beberapa bagian terkait yaitu:

  1. Marketing, dibagian ini akan diteliti adalah bagaimana cara menampung keluhan dan saran antara Sales In House dan Konsumen pada saat penjualan produk modern baik Rumah, Ruko dan Apartemen yang tidak sesuai spesifikasi.

  2. Customer Service untuk mengetahui apa saja masalah dan kendala yang dimiliki Customer Service dalam menampung keluhan dan saran dari konsumen apabila Rumah, Ruko dan Apartemen mengalami kerusakan skala kecil atau besar pada saat serah terima unit Rumah, Ruko dan Apartemen. Serta pada saat PT. Modernland mengalami keterlambatan serah terima dari tanggal perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.

  3. Item yang diteliti adalah Rumah, Ruko, Kaveling dan Apartemen.


Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan Penulisan

Dalam melakukan penulisan Laporan Skripsi ini penulis mempunyai tujuan yang dimaksudkan untuk dapat memberikan sesuatu dampak yang positif bagi perusahaan. Berikut adalah tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut:

  1. Tujuan Individu adalah Untuk mengetahui bagaimana sistem yang berjalan selama ini dalam menampung keluhan dan saran dari konsumen

  2. Tujuan Fungsional adalah Untuk mengetahui tingkat waktu yang diperlukan sistem informasi yang berjalan saat ini dalam pengambilan keputusan untuk menangani keluhan dan saran dari konsumen pada PT Modernland Realty Tbk.

  3. Tujuan Operational adalah Merancang sebuah aplikasi yang terkomputerisasi sebagai solusi untuk pemecahan masalah yang ada dalam menampung Keluhan dan Saran dari konsumen pada PT Modernland Realty Tbk.

Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan Laporan Skripsi ini, tidak hanya bagi penulis tapi juga dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca dan bagi perusahaan. Berikut adalah manfaat dari penulisan laporan ini:

  1. Bagi Penulis: Dengan melakukan penelitian ini diharapkan penulis dapat mengimplementasikan semua yang telah didapat selama kuliah ke perusahaan dan 6yst memberikan 6ystem yang dapat memberikan dampak yang positif bagi perusahaan.

  2. Bagi Perusahaan: Dengan Laporan Skripsi ini diharapkan agar aplikasi mobile ini nantinya dapat membuat perubahan di perusahaan sehingga perusahaan memiliki cara yang efektif dan eifisien dalam menampung keluhan dan saran dari konsumen.

  3. Bagi Pembaca: Dengan Laporan Skripsi ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pembaca sebagai bahan untuk membuat Laporan Skripsi yang lebih sempurna sehingga dapat mempermudah pembaca untuk membuat laporan.

Metodologi Penelitian

Untuk mendapatkan informasi dan data dalam membuat Laporan Skripsi maka penulis melakukan beberapa metodologi baik secara langsung maupun tidak langsung. Berikut adalah metode yang diterapkan oleh penulis:

Metode Pengumpulan Data

a. Metode Observasi

Salah satu cara untuk mendapatkan data dan informasi adalah melalui pengamatan atau yang sering dikenal dengan observasi. Observasi merupakan proses mengamati secara langsung baik dengan terjun langsung maupun dengan hanya melihatnya. Observasi akan dilakukan dengan cara adalah sebagai berikut:

  1. Bekerja langsung di dalam bagian marketing divisi sales administration dan customer service,

  2. Mempelajari secara langsung bagaimana prosedur yang telah berjalan selama ini,

  3. Mempelajari sistem penjualan yang telah berjalan.

b. Metode Wawancara

Wawancara adalah cara yang dilakukan penulis untuk menyusun Laporan Skripsi ini karena dengan melakukan wawancara berarti penulis langsung berinteraksi dengan narasumber. Berikut adalah narasumber yang akan diwawancarai penulis sebagai sumber penulisan Laporan Skripsi adalah:

  1. Elita Rikawati (Customer Service Office)

  2. Philona Afriyanti (Customer Service Office)

  3. Way Kiki Febrianto (Customer Service Lapangan)

  4. Sakti Maulana (Customer Service Lapangan)

  5. Arul Harrith, Amd (Customer Service Office)

  6. Elly Susanto (Sales Administration)

  7. Shiska Rostika (Sales Administration)

  8. Eva Suryani (Sales In House)

  9. Akmalia (Sales In House)

  10. Lovi Lolo (Sales In House)

c. Metode Studi Kepustakaan

Metode ini merupakan salah satu cara pengumpulan informasi data yang dibutuhkan dalam perancangan sistem dengan cara membaca dan mempelajari buku- buku yang ada dan berkaitan dengan objek penelitian.

Metode Analisa

Setelah pengumpulan data dengan melakukan beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa agar mendapatkan hasil akhir yang lebih bermanfaat. Dalam melakukan analisa sistem terdapat beberapa cara salah satunya adalah Analisa CSF (Critical Success Faktor). Dalam membuat analisa sistem aplikasi mobile dalam menampung saran dan keluhan dari konsumen Pada PT Moderland Realty Tbk penulis menggunakan metode analisa Analisa CSF (Critical Success Faktor).

Analisa CSF (Critical Success Faktor) digunakan untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan. Selain itu dalam menganalisa system penulis menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek.

Kemudian untuk rancangan sistem baru yang akan diusulkan penulis menggunakan Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, tahap II, tahap III dan draft final elisitasi.

Metode Rancangan

Aplikasi Mobile Customer Cares sebagai Wadah untuk Menampung Keluhan dan Saran Pelanggan pada PT. Modernland Realty, Tbk. menggunakan beberapa software dalam perancangannya, antara lain:

  1. Visual Paradigm for UML Interprise Edition, merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram.

  2. PHP, merupakan bahasa pemograman yang akan dipakai.

  3. XAMPP, merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket.

  4. MySQL, merupakan database yang akan digunakan

  5. Adobe Dreamweaver, merupakan software yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat.

Metode Testing

Dalam melakukan pengujian terhadap sistem yang akan dirancang, maka penulis menggunakan metode blackbox testing, dikarenakan metode ini berfungsi untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur atau akses database eksternal, kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Agar pemahaman tentang penulisan Laporan Skripsi ini menjadi lebih mudah, maka penulis mengelompokkan materi penulisan Laporan Skripsi ini menjadi beberapa sub bab dimana masing-masing Bab saling berkaitan antara bab yang satu dengan bab yang lainnya, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Dan sistematika penyampaiannya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Metodologi Penulisan, Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam Bab ini menjelaskan tentang teori - teori yang berupa pengertian dan defenisi berdasarkan dari kutipan atau sumber - sumber baik dari buku maupun internet yang berkaitan dengan penyusunan laporan Skripsi.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam Bab ini menjelaskan tentang informasi berdirinya perusahaan PT. Modernland Realty, Tbk, Struktur Organisasinya, permasalahan serta pemecahan masalah dan akan membahas penjelasan mengenai sistem yang selama ini berjalan. Analisa sistem yang berjalan akan menggunakan sistem CSF.

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN

Dalam bab ini menjelaskan mengenai rancangan aplikasi mobile yang diusulkan menggunakan metode UML (Unified Modelling Language) yang terdiri Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequance dan Class Diagram, dan software Visual Paradigm, rancangan database, layout atau tampilan program serta implementasi hasil rancangan sistem yang diusulkan, uraian dari rancangan sistem ini diharapkan berjalan menjadi lebih sistematis.

BAB V PENUTUP

Dalam Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari permasalahan yang ada di perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Defenisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian sistem itu digunakan. Untuk memahami apa sebenarnya sebuah sistem maka akan dijelaskan defenisi dari sistem tersebut.

Pengertian sistem menurut para ahli adalah sebagai berikut (Hanif Al Fatta, 2015: 3) [1]:
a. Pengertian sistem menurut Mudick dan Ross (1993) [2], Mendefenisikan sistem adalah sebuah perangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk satu tujuan bersama,
b. Pengertian sistem menurut Kamus Webster’s Unbriged, Mendefenisikan sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan atau organisasi,
c. Pengertian Sistem menurut Scott (1996) [3], Mendefenisikan sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing), serta keluaran (output).
d. Pengertian Sistem menurut MC. Leod (1995) [4], Mendefenisikan sistem sebagai sekelompok elemen- elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
e. Pengertian Sistem menurut Gapspert, Mendefenisikan sistem itu beroperasi dalam suatu lingkungan terdiri dari unsur-unsur, ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama,

Dengan demikian secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satusama lain.

Karakteristik Sistem

Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem yang lainnya adalah sebagai berikut (Hanif Al Fatta, 2015: 5) [1]:
a. Batasan (Boundary): Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di dalam sistem,
b. Lingkungan (Environment): Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem,
c. Masukan (Input): Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem,
d. Keluaran (Output): Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layar komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem,
e. Komponen (Component): Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output) komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem,
f. Penghubung (Interface): Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi
g. Penyimpanan (Storage): Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2012: 22) [5], sebuah system memiliki kedelapan klasifikasi sistem, yaitu sebagai berikut:
a. Sistem Abstrak (abstract system): adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik (sistem teologia)
b. Sistem Fisik (Physical System): adalah system yang ada secara fisik. (sistem computer, sistem akuntansi, sistem produksi dan masih banyak lagi)
c. Sistem alamiah: adalah system yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari, sistem tata surya, dan masih banyak lagi).
d. Sistem Buatan Manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin (human-machine system). Contoh: Sistem Informasi.
e. Sistem tertentu (deterministic system): adalah beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem yang diramalkan. Contoh: sistem komputer.
f. Sistem tak tertentu (probabilistic system): adalah system yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
g. Sistem Tertutup (Close System): adalah yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan system luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar –benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relative tertutup, tidak benar-benar tertutup).
h. Sistem Terbuka: adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem sederhana dan sistem kompleks.

Konsep Dasar Informasi

Defenisi Informasi

Setiap hari kita selalu mendengarkan informasi. Informasi ini dapat kita peroleh baik di media cetak (koran, majalah, buku) maupun media elektronik (internet, televisi, radio). Namun tidak sedikit kita memperoleh infomasi yang benar apa adanya. Namun tidak sedikit kita memperoleh juga infornasi yang salah. Dalam hal ini kita sebagai penikmat informasi perlu lebih cerdas dan bijak di dalam memilah informasi yang diperoleh. Lalu apa sebenarnya pengertian dari informasi tersebut?

Defenisi Informasi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

  1. Menurut Jogiyanto Hm (1999: 692) [5], Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk mengambil keputusan.

  2. Menurut George H Bodnar (2001: 1) [6], Informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang berguna untuk membuat keputusan.

  3. Menurut Abdul Kadir (2002: 31) [7]; dan McFadden dkk (1999), Informasi adalah data yang diolah sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

  4. Menurut Gordon B. Davis (1991: 28) [8], Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

  5. Menurut Lani Sidharta (1995: 28) [9], Informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang berguna untuk membuat keputusan.

Maka dapat disimpulkan bahwa Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat. Proses pengolahan ini memerlukan teknologi. Berbicara mengenai teknologi memang tidak harus selalu berkaitan dengan komputer, namum komputer merupakan salah satu bentuk teknologi (I Putu Agus Eka Pratama, 2014: 8) [10].

Siklus Informasi

Secara umum Informasi dapat didefenisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya yang digunakan untuk menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk mengambil keputusan. Informasi bersumber dari data, dimana data merupakan bentuk yang masih mentah yang akan diolah menjadi informasi. Berikut adalah siklus informasi terlihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 2.2.2 Siklus Informasi (Tata Sutabari, S.Kom, MM, 2005:21)



Kualitas Informasi

Kualitas inforamsi ditentukan oleh beberapa factor. Berikut adalah factor-faktornya yaitu (Dharma Oetomo, 2002: 16-17) [11]:
a. Keakuratan: Informasi harus bebas dari kesalahan- kesalahan dan tidak menyesatkan.
b. Kesempurnaan: Informasi disajikan dengan lengkap tanpa pengurangan, penambahan dan pengubahan.
c. Tepat Waktu: Informasi harus disajikan tepat waktu, karena menjadi dasar dalam pengambilan keputusan.
d. Relevansi: Informasi akan memiliki nilai manfaat yang tinggi, jika informasi tersebut dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan.
e. Mudah dan murah: Apabila cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka orang menjadi tidak berminat untuk memperolehnya, atau akan mencari alternatif substitusinya.

Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2009: 157) [12], “Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya”. Jika suatu informasi manfaatnya lebih efektif dari biaya mendapatkannya maka informasi ini dapat dikatakan bernilai. Oleh karena itu, suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukuran dapat menggunakan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukkan nilai informasi yaitu sebagai berikut:

  1. Kemudahan dalam memperoleh
    Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit di peroleh.

  2. Sifatnya luas dan kelengkapannya
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  3. Ketelitian (accuracy)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan.

  5. Ketepatan waktu
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  6. Kejelasan (clarity)
    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  7. Fleksibilitas
    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.Fleksibilitas diperlukan oleh para manager atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  8. Dapat dibuktikan
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.keakuratan informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

  9. Tidak ada prasangka
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  10. Dapat diukur
    Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Defenisi Sistem Informasi

Berdasarkan defenisi mengenai sistem dan informasi yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dinyatakan bahwa sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama. Bagian utama tersebut adalah Perangkat Lunak (Software), Perangkat Keras (Hardware), Infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM). Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah system yang dapat mengolah data menjadi informasi yang akan disajikan dan digunakan oleh pengguna, maka sistem informasi merupakan sebuah sistem yang kompleks. Bukan hanya komputer saja yang bekerja namun juga manusia (I Putu Agus Eka Pratama, 2014: 10).

Berikut adalah defenisi dari sistem informasi berdasarkan pendapat para ahli:

  1. Menurut Lani Sidharta (1995:11) [13], Sistem Informasi adalah sistem buatan manusia yang berisi himpunan terintegrasi dari komponen-komponen manual dan komponen- komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data, memproses data, dan menghasilkan informasi untuk pemakai.

  2. Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku Jogiyanto HM, (1999:11) [14], Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

  3. Menurut Gordon B. Davis (1991: 91) [15], Sistem Informasi adalah suatu sistem yang menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya.

  4. Menurut Reynolds dan Stair (2010: 4) [16]menjelaskan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan dimana komponen tersebut mengumpulkan, memanipulasi, menyimpan, dan menyebarkan data dan informasi serta menyediakan mekanisme timbal balik sedemikian rupa untuk memenuhi suatu tujuan.

  5. Menurut Hall (2011: 780) [17], berpendapat bahwa sistem informasi adalah sekumpulan prosedur-prosedur yang sah dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan disalurkan kepada pengguna.

  6. Menurut International Journal of Innovatioan in Bussiness, yang disusun oleh Ultan Sharkey dan Thomas Acton (2013) [18], Menjelaskan “Information System (IS) Include hardware and software, people and procedures, policies and processes whick are involved with the collection, storage, transformation and retrieval of data and information”

  7. Menurut Jugiyanto, 2005: 11[14], Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan

Dari pengertian di atas maka dapat di simpulkan bahwa Sistem Informasi adalah sebuah prosedur yang didalamnya terdapat berbagai data yang kemudian diolah menjadi informasi sehingga dapat berguna untuk pemakai sistem informasi tersebut.

Komponen-Komponen pada Sistem Informasi

Menurut Sarma Fuad [19]di dalam papernya berjudul Information System Defenition and Component, disebutkan adanya komponen-komponen di dalam sebuah sistem informasi. Sebuah sistem informasi memiliki sejumlah komponen di dalamnya. Komponen-komponen ini memiliki fungssi dan tugas masing-masing yang saling berkaitan satusama lain. Keterkaitan ini membentuk suatu kesatuan kerja, yang menjadikan sistem informasi dapat mencapai tujuan dan fungsi yang ingin dicapai oleh pengguna dan pengembang sistem informasi bersangkutan.

Berikut ke tujuh komponen tersebut berserta dengan penjelasannya masing-masing (I Putu Agus Eka Pratama, 2014:15) [19]:

  1. Input ( Masukan )
    Komponen Input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna. Inputan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa buah sumber.

  2. Output ( Keluaran )
    Komponen Output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi. Informasi yang disajikan ini merupakan hasil dari pengolahan data yang telah diinputkan sebelumnya.

  3. Software ( Perangkat Lunak )
    Komponen Software (Perangkat Lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan di dalam sistem informasi. Adanya komponen perangkat lunak ini akan membantu sistem informasi di dalam menjalankan tugasnya dan untuk dapat dijalankan sebagaimana mestinya.

  4. Hardware ( Perangkat Keras )
    Komponen Hardware (Perangkat Keras) mencakup semua perangkat keras komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem informasi, baik di komputer server maupun komputer klien.

  5. Database ( Basis Data )
    Mengingat bahwa sistem informasi menyajikan informasi yang berasal dari satu maupun beberapa data yang diinputkan dan diolah, maka tentu diperoleh sebuah aplikasi untuk penyimpanan, mengolah, dan menyajikan data dan informasi tersebut secara komputerisasi.

  6. Kontrol dan Prosedur Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada di dalam sistem informasi, termasuk juga sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya. Sedangkan komponen prosedur mencakup semua prosedur dan aturan yang harus dilakukan dan wajib ditaati bersama, guna mencapai tujuan yang diinginkan.

  7. Teknologi dan Jaringan Komputer
    Komponen terakhir adalah Teknologi dan Jaringan Komputer yang memegang peranan penting untuk sebuah system informasi. Komponen yang mengatur Software, Hardware, Database, Kontrol dan Prosedur, Input dan Output, sehingga sistem dapat berjalan dan terkendali dengan baik.

UML ( Unfield Modelling Language )

Defenisi UML ( Unfield Modelling Language )

UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu proses yang handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan Bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain (Munawar, 2005: 17) [20].

Modelling UML (Unfield Modelling Language)

Berikut adalah beberapa model Unfield Modelling Language (Munawar, 2005: 64) [20]:

  1. Use Case dan Use Case Diagram: adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna

  2. State Machine Diagram: menyediakan variasi symbol dan sejumlah ide untuk pemodelan.

  3. Sequance Diagram: digunakan untuk menggambarkan perilaku sebuah scenario. Diagram ini menunjukkan jumlah contoh objek dan message (pesan) yang diletakkan diantara obyek-obyek ini didalam use case.

  4. Collaboration Diagram: adalah perluasan dari obyek diagram. Diagram ini menunjukkan message-message obyek yang dikirimkan satusama lain.

  5. Activity Diagram: adalah teknik nuntuk mendeskripsikan logika procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus.

  6. Component Diagram: adalah bagian fisik dari sebuah sistem, karena menetap dikomputer, bukan dibenak para analis.

  7. Deployment Diagram: Menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware.

  8. Object Diagram: adalah gambaran obyek-obyek secara ringkas disebuah sistem pada suatu waktu. Diagram ini sering disebut sebagai instance diagram karena menunjukkan instance-instance dari class.

  9. Communication Diagram: adalah sejenis dengan dengan diagram interaksi, yang lebih menekankan pada link data diantara bermacam-macam participant pada interkasi tersebut.

  10. Composite Structure Diagram: adalah diagram yang memiliki kemampuan untuk mendekompose secara hirarkis sebuah class ke sebuah struktur internal.

  11. Interaction Overview Diagram: adalah pencangkokan secara bersama antara activity diagram dengan sequence diagram.

  12. Timing Diagram: adalah bentuk lain dari interaction diagram, dimana fokus utamanya lebih ke waktu.

Pengertian Database

Defenisi Database

Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya (Jogiyanto, 2009: 46)

Dari definisi diatas terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data (database), yaitu sebagai berikut:
a. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk basis data (database)
b. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan basis data tersebut, simpanan ini merupakan bagian teknologi perangkat keras yang digunakan di sitem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa hard disk.
c. Perangkat lunak untuk memanipulasi basis datanya. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahas pemograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Data Base Management System). Menurut Jurnal International yang berjudul “Database Management System”, R G Healey, Menyatakan bahwa “Database Management Systems (DBMS) are an Intergrated and crucial component of most successful GIS”. Yang artinya Sistem Managemen Database (DBMS) adalah komponen terpadu dan penting dalam GIS.

Istilah-Istilah Database

Beberapa terminology dalam database diantara lain (Jurnal CCIT. 2009: 307):
a. Basis data (Database) adalah Sekumpulan data yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.
b. Data adalah fakta-fakta yang dapat disimpan dan mempunyai arti tertentu.
c. Input Data dapat dikelompokkan menjadi 3, antara lain:

  1. Data master meliputi : data pencari kerja, dan data lowongan kerja.

  2. Data transaksi meliputi : penempatan tenaga kerja, status pencaker, status lowongan kerja, rekapitulasi ke IPK kab/ kota dan rekapitulasi ke IPK provinsi.

  3. Table referensi meliputi : tabel-tabel pendukung untuk data master dan transaksi.


d. Tabel adalah tempat untuk menyimpan data, tabel terdiri dari field dan record.
e. Field biasa disebut juga dengan kolom, yaitu bagian tabel tempat menyimpan sebuah item data.
f. Record biasa disebut juga dengan baris, yaitu satu bagian informasi yang disimpan dalam tabel, misal data seorang mahasiswa akan disimpan dalam satu record yang terdiri dari beberapa kolom / field.

TEORI KHUSUS

Pengertian Aplikasi Android

Defenisi Aplikasi

Aplikasi berasal dari kata Application yang artinya Penerapan, Penggunaan, Lamaran (Aris Setiawan, 2013: 33). Aplikasi juga bisa diartikan sebagai pemograman atau penerapan suatu konsep yang menjadi suatu pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. (Noviansyah, 2008: 56) [21]

Aplikasi software yang dirancang untuk suatu tugas khusus dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Aplikasi Software Spesialis, Program dengan dokumentasi tergabung yang drancang untuk menjalankan tugas tertentu.
b. Aplikasi software, suatu program dengan dokumentasi tergabung yang dirancang untuk jenis masalajh tertentu.

Defenisi Android

Berikut adalah beberapa para ahli mengenai pengertian tentang Android:

  1. Menurut (Nazruddin Safaat H, 2014: 1) [22]: Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.

  2. Menurut International Journal of Multimedia and Ubiquitoue Engineering Vol. 9 No. 4, yang disusun oleh Li Ma, Lei Gu dan Ji Wang (2014) [23]mendefenisikan “Android app will be shipped with a set of core application including client, SMS Program, calendar, maps, browser, contacts and others.”

Kesimpulannya adalah Android adalah sebuah sistem operasi yang didalamnya terdiri dari beberapa aplikasi yang saling berinteraksi satusama lain.

Android menyediakan plaform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc. yang merupakan pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel/smartphone. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia (Nazruddin Safaat H, 2014: 1) [22]:.

Menurut International Journal of Computer Sciences Issues, Vol. 10, Issue 2 No. 2, yang disusun oleh Yi-Jen Mon (2013) [24]: menjelaskan bahwa “Android Application is Developed by software development kits (SDK). It is combined of the following tools: JDK (Java Development Kits), Eclipse, ADT (Android Developmnet Tools), Android SDK, and Linux Kemel.”

Arsitectur Android

Secara garis besar Arsitectur android dapat dijelaskan dan digambarkan sebagai berikut (Nazruddin Safaat H, 2014: 6) [22]:
a. Application dan Widgets: layer dimana kita berhubungan dengan aplikasi saja, dimana biasanya kita download aplikasi kemudian kita lakukan instalasi dan jalankan aplikasi tersebut.
b. Application Framework: Layer dimana para pembuat aplikasi melakukan pengembangan/pembuatan aplikasi yang akan dijalankan di system operasi Android, karena pada layer inilah aplikasi dapat dirancang dan dibuat, seperti content providers yang berupa sms dan panggilan telepon.
c. Libraries: Layer dimana fitut-fitur android berada, biasanya para pembuat aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya.
d. Android Run Time: Layer yang membuat aplikasi android dapat dijalankan di mana dalam prosesnya menggunakan Implementasi Linux
e. Linux Kernel: Layer dimana inti dari operasi sistem dari Android itu berada.

Berikut adalah Gambar dari Arsitectur Android (Jurnal International: Li Ma, Lei Gu, and Ji Wang, “Research And Development Of Mobile Application For Android Platform”, 2014, Page: 188) [24] adalah sebagai Berikut:

Gambar 2.6.3.1 Arsitektur Android



Pengertian Perusahaan

Defenisi Perusahaan

Istilah perusahaan untuk pertama kalinya terdapat di dalam pasal 6 KUH Dagang yang mengatur mengenai penyelenggaraan pencatatan yang wajib dilakukan oleh setiap orang yang menjalankan perusahaan. meskipun demikian, KUH Dagang tidak memuat penafsiran otentik mengenai arti perusahaan (Chidir Ali, 1987:79) [25]. Mengenai defenisi perusahaan dapat kita temukan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan. Namun sebelum membahas pengertian perusahaan menurut Undang- Undang Wajib Daftar Perusahaan, terlebih dahulu akan diuraikan pengertian perusahaan menurut para ahli hukum:

  1. Menurut Molengraaff (Abdulkadir Muhammad, 2002: 7) [26], Perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukn secara terus menerus, bertindak ke luar untuk memperoleh penghasilan, dengan cara memperdagangkan atau menyerahkan barang atau mengadakan perjanjian perdagangan.

  2. Menurut Polak (Chidir Ali, Op. Cit: 105) [25], suatu usaha dapat dimasukkan dalam pengertian perusahaan harus mengadakan pembukuan, yaitu perhitungan mengenai laba dan rugi.

  3. Menurut Komar Andasasmita (Ibid: 106-107), perusahaan adalah mereka yang secara teratur berkesinambungan dan terbuka bertindak dalam kualitas tertentu (pasti) mencapai atau memperoleh keuntungan bagi diri mereka.

  4. Perusahaan Menurut Ketentuan Pasal 1 huruf b UU Wajib Daftar Perusahaan, Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.

Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan adalah sebuah lembaga atau organisasi yang memiliki sebuah tujuan bersama untuk mendapatkan keuntungan.


Pengertian Komunikasi

Defenisi Komunikasi

Tidak dapat dipungkiri bahwa sesungguhnya sebagian besar aktifitas manusia sehari-hari melibatkan komunikasi. Tapi sebenarnya apa pengertian komunikasi tersebut. Istilah komunikasi mempunyai banyak arti bisa dikatakan sebagai media pengirim informasi seperti Telepon, televisi dan masih banyak lagi. Tapi sebenarnya kalua ditelusuri komunikasi tersebut berasal dari Bahasa Latin Communis, yang berarti sama (Common).

Pengertian dari komunikasi banyak sekali diartikan oleh beberapa ahli namun ada 3 unsur utama yaitu (Dra. Euis Winarti, 2012: 65) [27]:
a. Komunikasi dipandang sebagai suatu proses yang artinya komunikasi merupakan serangkaian tahapan.
b. Pengiriman informasi, arti dan pengertian yang artinya komunikasi tidak hanya diinformasikan tapi harus diterima dan dimengerti.
c. Mencakup aspek manusia dan bukan manusia. Yang artinya aspek manusia adalah interaksi antar manusia sebagai pihak pengirim dan penerima. Sedangkan bukan manusia artinya interaksi antar manusia dengan elektronik, mesin, tanaman dan binatang.

Elemen Komunikasi dan Tipe-Tipe Komunikasi

Berikut merupakan elemen proses komunikasi adalah sebagai berikut (Dra. Euis Winarti, M.M., 2012: 67) [27]:

  1. Sumber (source): Artinya Pihak yang mencetuskan atau menyampaikan informasi,

  2. Pesan (Message): Artinya berupa rangsang verbal atau non verbal, biasanya dihubungkan sesuatu makna yang dipahami. Seperti kata-kata, gerakan, tanda-tanda dan lain- lain,

  3. Sarana (channel): Artinya saran yang dipakai untuk menyampaikan pesan,

  4. Penerima (receiver): Artinya pihak yang menerima informasi dari sumber.

  5. Umpan balik (feedback): Artinya pesan yang berupa respon atau komentar atas pesan yang diterima,

  6. Gangguan (Noise): artinya segala sesuatu hambatan penyampaian atau kelancaran jalannya proses informasi,

  7. Context: merupakan kondisi (dimensi) pisik, social ataupun psigologikal yang berpengaruh terhadap jalannya proses komunikasi.

Sedangkan berikut merupakan tipe tipe dari komunikasi adalah sebagai berikut:

  1. Komunkasi Intrapersonal: Komunkasi terhadap diri sendiri ketika sedang memikirkan sesuatu contohnya pada saat kita akan mengambil suatu keputusan, sembahyang, semedi dan lain-lain,

  2. Komunikasi Interpersonal: Komunikasi antar 2 orang atau kelompok kecil. Komunikasi ini dapat bersifat formal maupun informal,

  3. Komunikasi Environmental (Lingkungan): Komunikasi ini terjadi antar manusia dengan lingkunga disekitarnya contohnya: suara, gerakan, aroma dan sebagainya,

  4. Komunikasi Public: Komunikasi antara seseorang dengan khalayak contohnya pada saat seseorang sedang berpidato.

Pengertian Kualitas

Defenisi Kualitas

Sehari-hari kita sering mendengar orang mendiskusikan tentang kualitas. Dimana saja mulai dari kualitas pelayanan, kualitas produk baik dari perusahaan jasa, dagang maupun manufaktur.

Bahkan dalam International Journal of Academic Research in Bussiness and Social Science yang disusun oleh Biljana Angelova dan Jusuf Zekiri berpendapat “Service Quality and Customer satisfaction are very important concepts that companies must understand if they want to remain competitive and grow.” Yang artinya kualitas pelayanan dan pelanggan adalag konsep yang sangat penting yang harus dipahami oleh perusahaan apabila mereka ingin tetap kompetitif dan maju.

Tapi sebenarnya apa arti dari kualitas tersebut khususnya kualitas jasa (Service Quality). Pengukuran kualitas bisa dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu internal dan eksternal. Kualitas berdasarkan perspektif internal bisa diartikan sebagai Zero Defect (“doing it right thr first time” atau kesesuaian dengan persyaratan), sedangkan perspektif eksternal memahami kualitas berdasarkan presepsi pelanggan, ekspetasi pelanggan, kepuasan pelanggan, sikap pelanggan dan customer delight (Sachdev & Verma, 2004) [28].

Pengukuran kualitas jasa memiliki 2 kerangka definisional utama: performance-based framework (menetapkan perceived performance, tanpa referensi pembanding apapun, sebagai konsep perceived quality) dan standard_based framework (konseptualitas Perceived quality relative atau komparatif, artinya kinerja dibandingkan dengan norma atau standar tertentu) (Teas & DeCarlo, 2004) [29]

Menurut Goetsch & Davis (2010) [30] mendefenisikan kualitas sebagai kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Dengan demikian kualitas bisa mencakup berbagai faktor terkait lokasi, biaya, status akreditasi, jumlah dan kualifikasi staff, reputasi, dan arena bermain (Fandy Tjiptono, Ph.D dan Gregorius Chandra, 2016: 112) [31].

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kualitas adalah sebuah nilai terhadap suatu objek, jasa sehingga membuat objek , jasa tersebut menjadi lebih bermanfaat.

Perpektif Kualitas

Menurut Gavin (1988) [32], Perspektif bisa dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu (Fandy Tjiptono, Ph.D dan Gregorius Chandra, 2016: 114):

  1. Transcendentak Approach artinya kualitas dipandang sebagai innate excellence yaitu sesuatu yang bisa dirasakan atau diketahui, namum sukar didefenisikan, dirumuskan atau dioperasionalisasikan,

  2. Product Based Approach artinya kuaitas merupakan karakteristik atau atribut objektif yang dapat dikuantitatifkan dan dapat diukur,

  3. User Based Approach artinya kualitas tergantung pada orang yang menilainya atau melihatnya langsung sehingga apabila seseorang sudah mengatakan produk tersebut bagus maka kualitas produk tersebut pun jadi memiliki kualitas yang tinggi,

  4. Manufacturing Based Approach artinya perspektif ini bersifat supply based dan lebih berfokus pada praktik perekayasaan dan pemanifakturan serta mendefenisikan kualitas sebagai kesesuaian atau kecocokan dengan persyaratan,

  5. Value Based Approach artinya kualitas dari aspek nilai dan harga. Perspektif ini bersifat relative artinya apabila produk berkualitas tinggi belum tentu bernilai begitupun sebaliknya.

Pengertian Pemasaran (Marketing)

Defenisi Pemasaran (Marketing)

Pemasaran (marketing) adalah kegiatan kelangsungan aliran barang atau jasa dari produsen kepada konsumen atau pengguna (Activities directing the flow of goods and services from producer to consumer or user).

Menurut Philip Kotler mendefenisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka dibutuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mentukarkan produk dan nilai dengan pihak lain (PO Abas Sunarya, Sudaryono dan Asep Saefullah, 2011: 225) [33].

Hal-hal yang perlu pada Kegiatan Pemasaran

Ada berbagai hal harus dilakukan pada kegiatan pemasaran, yaitu sebagai berikut (PO Abas Sunarya, Sudaryono dan Asep Saefullah, 2011: 226) [33]:
a. Analisis Pasar: adalah suatu proses penilaian yang meliputi segmentasi pasar, riset pemasaran dan peramalan penjualan produk.
b. Bauran Pemasaran: adalah kombinasi produk, harga, promosi, kegiatan distribusi dan orang (person).


Pengertian Pelanggan

Defenisi Pelanggan

Pelanggan adalah semua orang yang menuntut perusahaan untuk memenuhi suatu standar kualitas tertentu yang akan memberikan pengaruh pada performa kita atau perusahaan manajemen. Maine dkk (Nasition, 2004:101) memberikan beberapa definisi tentang pelanggan yaitu:

  1. Pelanggan adalah orang yang tidak tergantung pada kita, tetapi kita yang tergantung padanya

  2. Pelanggan adalah orang yang membawa kita kepada apa keinginannya

  3. Tidak ada seorangpun yang pernah menang beradu argumentasi dengan pelanggan

  4. Pelanggan adalah orang yang teramat penting yang harus dihapuskan.

Maka dapat disimpulkan bahwa pelanggan adalah orang yang menjadi penting bagi setiap dunia usaha sehingga setiap dunia usaha harus melakukan pelanggan dengan baik untuk dapat mengembangkan setiap usaha mereka.

Jenis-Jenis Pelanggan

Pelanggan Menurut Nasution (2004:102) [34]pada dasarnya, dikenal tiga jenis golongan dalam sistem kualitas modern, yaitu:

  1. Pelanggan Internal Adalah orang yang berada dalam perusahaan dan memiliki pengaruh pada performansi pekerjaan (atau perusahaan) kita,

  2. Pelanggan Antara Adalah mereka yang bertindak atau berperan sebagai perantara, bukan sebagai pemakai akhir produk,

  3. Pelanggan Eksternal Adalah pembeli atau pemakai akhir produk, yang sering disebut dengan pelanggan nyata. Pelanggan eksternal merupakan orang yang membayar untuk mengguneken produk yang dihasilkan.


Pengertian Analisa CSF (Crictical Success Factors)

Defenisi CSF (Crictical Success Factors)

Menurut Turban (2011: 74) [35] faktor-faktor kritis harus dipertimbangkan didalam mencapai tujuan organisasi yang disebut CSF. Faktor-faktor tersebut dapat berupa strategi maupun operasional dan diperoleh sebagian besar dari 3 sumber, yaitu factor organisasi, factor industry dan factor lingkungan.

  1. Status Access, adalah data atau laporan terkini dari status variabel kunci, dapat diakses kapan saja dengan menggunakan jaringan.

  2. Personalized Analysis, Eksekutif dapat memilih isi pada database dengan menggunakan alat pemrograman untuk memperoleh informasi.

  3. Exception Reporting, Karakteristik exceptioning report didasarkan atas konsep management by exception yang mengarahkan perhatian eksekutif kepada penyimpanan dari standar yang telah ditetapkan dengan membandingkan nkinerja yang dianggarkan dengan kinerja actual, sehingga eksekutif dapat mengetahui performance mana yang baik dan buruk.

  4. Use of colors and Audio, Data yang kritikal dapat dilaporkan tidak hanya secara angka tanpa dapat juga menggunakan warna, contoh warna hijau untuk bagus, kuning untuk peringatan, merah untuk bahaya. Beberapa sistem dilengkapi dengan suara untuk memberitahukan pengguna jika informasi terbaru tiba.

  5. Navigation of information, Merupakan kemampuan yang menijinkan sejumlah besar data dijelajah/diselidiki secara mudah dan cepat.

  6. Communication, Eksekutif membutuhkan komunikasi dengan lain, komunikasi ini dapat dilakukan dengan menggunakanj email, pengiriman laporan yang ditujukan kepada seseorang, panggilan untuk sebuah rapat maupun komentar dalam bentuk berita organisasi diinternet.


Pengertian Black Box Testing

Defenisi Black Box Testing

Menurut Budiman (2012: 4) [36], berpendapat bahwa “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data ujidibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.”

Berbeda dengan white Box, Black Box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Uji coba Black Box bukan merupakan alternatif dari uji coba white Box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white Box. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.

Uji coba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:
a. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
b. Kesalahan interface
c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
d. Kesalahan performa
e. kesalahan inisialisasi dan terminasi

Tidak seperti metode white Box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba Black Box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba Black Box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:
a. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?
b. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?
c. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?
d. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:
a. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.
b. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.
c. Menentukan output untuk suatu jenis input.
d. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.
e. Melakukan pengujian.
f. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.
g. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

Metode Pengujian Dalam Black Box Testing

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya (Budiman, 2012: 6) [36]:
a. Equivalence Partioning: Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.
b. Boundary Value Analysis: Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.
c. Cause-Effect Graphing Techniques: merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

  1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

  2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph

  3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan

  4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji


d. Comparison Testing: Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to- back Testing.
e. Sample and Robustness Testing

  1. Sample Testing: Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu

  2. Robustness Testing: Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.


f. Behavior Testing dan Performance Testing

  1. Behavior Testing: Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

  2. Performance Testing: Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.


g. Requirement Testing: Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

  1. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program

  2. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix


h. Endurance Testing: melibatkan kasus uji yang diulang- ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

Pengertian Elisitasi

Defenisi Elisitasi

Elisitasi (elicitation) adalah berisi usulan rancangan sistem baru yang diingunkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut: (Suryo Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja 2010 : 302)

  1. Elisitasi Tahap I


  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II


  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari Elisitasi Tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan system yang penting dan harus ada pada system baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan, tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan system, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    b. “D” pada MDI itu artinya Desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan system, akan membuat system tersebut lebih sempurna.
    c. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas, dan merupakan dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III


  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeleminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
    a. T artinya technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    b. O artinya Operation, maksudnya bagaimana tata cara pengunaan requirement tersebut dalam system yang akan dikembangkan.
    c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
    a. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    b. Midlle (M): mampu unruk dikerjakan
    c. Low (L): Mudah untuk dikerjakan
    d. Final draft elisisitasi


  7. Final Draft Elisitasi


  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu system yang akan dikembangkan.

Pengertian Saran

Defenisi Saran

Saran merupakan sebuah pendapat yang dikemukakan untuk dipertimbangkan. Dimana biasanya saran merupakan bagian dari karya ilmiah.

Dalam menulis sebuah saran perlu memperhatikan hal- hal berikut yaitu (Fatin, Mahabbatul Camalia, Yuniar Bestiana, S.Pd, Machis Achyani, S.Pd, 2015: 320) [37]:
a. Menggunakan Bahasa yang efektif agar mudah di terima oleh pembaca
b. Menggunakan Bahasa yang santun dan tidak bersifat memaksa
c. Memberikan saran sesuai topik
d. Memberika usul-usul yang positif dan bersifat membangun


Pengertian Keluhan

Defenisi Keluhan

Bagi banyak orang, istilah keluhan / complain atau pengaduan identik dengan sebuah kritik dan ancaman yang menyudutkan. Keluhan atau complain berasal dari Bahasa Latin yaitu “Plangere” yang artinya memukul dan ditujukan pada bagian dada seseorang. Dapat diartikan sebuah penderitaan yang mengganggu dan membuat tidak nyaman. Keluhan / complain merupakan sebuah harapan yang belum terpenuhi. (Barlow & Moller, 1996). Keluhan / complain pelayanan adalah ekspresi perasaan ketidakpuasan atas standar pelayanan, tindakan atau tiadanya tindakan apparat pelayanan yang berpengaruh kepada para pelanggan.

Jenis-Jenis Keluhan

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa Keluhan / complain merupakan sebuah harapan yang belum terpenuhi. (Barlow & Moller, 1996). Maka Jenis-Jenis Keluhan menurut Norwel (2005: 27) adalah sebagai berikut:
a. Mechanical Complaints: Jenis keluhan yang disebabkan oleh kesalahan yang terjadi pada perlengkapan.
b. Atitudinal Complaints: Jenis keluhan yang disebabkan karena staff atau karyawan mempunyai sikap yang buruk dalam melayani pelanggan.
c. Service-Related Complaints: Jenis Keluhan yang disebabkan oleh buruknya pelayanan yang diberikan perusahaan.
d. Unusual Complaints: Pelanggan juga dapat melakukan keluhan karena tidak adanya ruangan khusus bagi yang tidak merokok atau karena suasana yang tidak nyaman.

Literature Review

Konsep Dasar Literature Review

Defenisi Literature Review

Menurut Suryo dkk (2010: 86), mendefenisikan literature Review adalah identifikasi kekuatan dan kelemahan pustaka tersebut dengan menelaah hasil atau temuan penelitian tersebut, metodologi yang digunakan, serta bagaimana hasil temuan tersebut dibandingkan penelitian atau publikasi lainnya, sedangkan Conny R. Semiawan (2010: 14) mendefenisikan literature review atau tinjauan pustaka adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa literature adalah kesetaraan atau kepustakaan sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang dikerjakan sebelumnya, sehingga dalam literature dapat sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan. Pemahaman lebih lanjut mengenai hubungannya penelitian yang diangkat penulis saat ini adalah literature review merupakan suatu survey.

Literature Review

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Hani Pratiwi-STMIK Raharja Tangerang (2010) Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Iuran Pengelolaan Kebersihan dan Keamanan Lingkungan IPKL pada PT. Modernland Realty Tbk”. Penelitian ini dilakukan dengan maksud membantu dan menyelesaikan masalah perusahaan dalam proses permbayaran Iuran Kebersihan dan Keamanan Lingkungan yang masih menggunakan Miscrosoft Excel dimana perhitungan masih seringnya terjadi kekeliruan dalam perhitungan.

  2. Penelitian ini dilakukan oleh Linda Veronica-STMIK Raharja Tangerang (2015) Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Piutang Dagang Berbasis Web pada PT. Asia Makmur Sejahtera Tangerang”. Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk menyelesaikan permasalahan perusahaan dalam hal penjualan dimana dalam melakukan penjualan masih menggunakan sistem manual.

  3. Jurnal ini dilakukan oleh Aris Setiawan-Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang (2013) Jurnal ini berjudul “Aplikasi Mobile Learning Untuk Persiapan Test of English For International Communication (TOEIC) Berbasis Android”. Pembuatan Jurnal ini bertujuan untung membantu karyawan dalam rangka untuk mempelajari tahap-tahap sebelum melakukan Test Of English for International Commmunication (TOEIC) karena dijurnal ini membantu karyawan memberikan pengarahan, sehingga Test TOEIC bisa diikuti dengan baik oleh karyawan.

  4. Penelitian ini dilakukan oleh Nurul Afriani-Universitas Indonesia Depok Juni (2012) Penelitian ini berjudul “Analisis Penanganan Keluhan Pelanggan oleh Instansi Pemasaran dan Humas Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Tahun 2012”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keluhan pelanggan yang ada di Rumah Sakit Fatmawati sehingga dan untuk mengetahui kendala dalam hal menangani keluhan tersebut. Sehingga pelanggan dapat menyampaikan keluhan dengan baik.

  5. Penelitian ini dilakukan oleh Ririn Najkha-STMIK Raharja Tangerang (2010) Penelitian ini berjudul “Analisa Sistem Informasi Penilaian TA/Skripsi dengan Menggunakan Bussiness Intelligence (PESSTA)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah system yang berjalan sudah beroperasi dengan baik sehingga bias dilakukannya pengembangan terhadap system tersebut.

  6. International Journal Of Multimedia and Ubiquitous Enginering Vol. 9 No. 4 yang disusun oleh Li Ma a b c, Lei Gu a b dan Ji Wang a b c
    a. Jiangsu Enginering Center Of Networking Monitoring, Nanjing University Of Information Science & Technology, Nanjing 210044
    b. School Of Computer & Software, Nanjing University Of Information Science & Technology, Nanjing 210044
    c. Key Laboratory of Meteorogical Disaster Of Ministry Of Education Nanjing University Of Information Science & Technology, Nanjing 210044
    Yang Berjudul “Research And Development Of Mobile Application For Android Platform”. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana pengembangan aplikasi mobile untuk platform Android

  7. International Journal Of Academic Research in Business and Social Sciences yang disusun oleh Biljana Angelova- Full Professor at Ss Cyril and Methodius University, Economic Institute, Prolet nr1, Skopje-Macedonia dan Jusud Zekiri- Assistant Professor at South East European University, Bussiness and Economics Faculty, Ilindenska nn, Tetovo-Macedonia, (2011) yang berjudul “Measuring Customer Satisfaction with Service Quality Using American Customer Satisfaction Model (ACSI MODEL)”. Jurnal ini bertujuan untuk mengukur Kepuasan pelanggan dengan kualitas layanan menggunakan Model ACSI yang artinya Model kepuasan pelanggan Ala Amerika.

  8. International Journal of Computer Sciences Issues, Vol. 10, Issue 2 No. 2, yang disusun oleh Yi-Jen Mon- Departement of Computer Science and Information Engineering, Taoyuan Innovation Institute of Technology Chung-Li, Taoyuan, 320, Taiwan, R.O.C, (2013). Jurnal ini berjudul “Android Based Java Programming for Mobile Phone LED Control.” Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui tentang Base Android Java Program untuk Mobile Phone LED Control.

  9. International Journal of Innovation in Business, yang disusun oleh Ultan Sharkey-National University of Ireland, Galway dan Thomas Acton- National University of Ireland, Galway (2013). Jurnal ini berjudul “Innovation in Information System from Transaction Processing to Expert System.” Jurnal ini bertujuan untuk berinovasi dalam menggunakan sistem informasi dari prosesk sistem pakar.

  10. International Journal, yang disusun oleh R G Healey. Jurnal ini berjudul “Database Management System.” Jurnal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang Database Management sistem.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum Perusahaan

PT. Modernland Realty, Tbk dikenal sebagai “Mentengnya” Kota Tangerang, selain eksklusif kota ini memang representative bagi masyarakat yang ingin tinggal di kawasan bergengsi. PT. Modernland Realty, Tbk adalah pelopor pembangunan kawasan di Tangerang, yang terus tumbuh berkembang dengan produk-produk inovatif, mengikuti pergerakan selera konbab sumen yang belakangan ini semakin dinamis. Bagi Perseroan, PT. Modernland Realty, Tbk, adalah proyek perumahan pertama. Kawasan hunian seluas 400 hektar yang terletak di Kecamatan Cipondoh, Tangerang ini cuma berjarak 27 kilometer dari pusat Kota Jakarta. Kegiatan utama Perseroan adalah pembangunan perumahan, rumah susun, perkantoran, pusat perbelanjaan serta jasa dan pengelolaan lapangan golf. Berdasarkan Akta O.43/2011 Perseroan memperluas bidang usaha yaitu pembangunan kawasan industri dan pergudangan (melalui entitas anak perusahaan) dan jasa pengelolaan hotel (melalui entitas anak perusahaan). Pengembangan kawasan seluruhnya mengacu pada masterplan yang dikembangkan konsultan dan arsitek, yang sangat memahami dinamika masyarakat, dan dikelola oleh profesional yang senantiasa memegang teguh komitmennya, baik kepada para penghuni maupun kepada para Pemegang Saham. Kualitas pengembangan kawasan dengan standar middle up sangat dirawat dengan cermat oleh Perseroan, sehingga para penghuni memperoleh banyak keuntungan tinggal di kawasan ini. Sebagian besar produk Perseroan terjual habis dalam tempo singkat, penyebabnya adalah kemampuan dari produk itu sendiri dalam menyajikan keuntungan, terutama dalam hal harga jual kembali yang lebih tinggi. PT. Modernland Realty Tbk memang terus melakukan inovasi agar bisa meningkatkan comparative advantage. Kita tahu bahwa selera konsumen terus bergerak dan berubah, karena itulah produk yang inovatif selalu disukai oleh para konsumen pemakai dan investor perumahan.

Sejarah Singkat Perusahaan

Perseroan didirikan pada tahun 1983 dengan nama PT.Modernland Realty Ltd. yang kemudian berubah menjadi PT. Modernland Realty Tbk setelah go public pada tahun 1993. Selama kurun waktu tiga dasawarsa, Perseroan telah melalui perjalanan yang cukup panjang namun membahagiakan. Hal itu telah menjadi catatan perjalanan sekaligus dedikasi Perseroan dalam peran sertanya ikut menumbuh kembangkan properti nusantara, khususnya di Jabotabek. Banyak yang telah dicapai, bahkan setiap pengembangan kawasan yang dilakukan Perseroan terus menghasilkan banyak nilai tambah, baik dari segi investasi bisnis yang komersial, maupun faktor sosial dan budaya, seperti rasa aman dan nyaman serta berbaurnya antar penghuni dalam komunitas atau peguyuban yang rukun. Didirikan berdasarkan Akta No. 15 tanggal 8 Agustus 1983 yang dibuat di hadapan Hendra Karyadi, S.H., notaris di Jakarta, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Keputusan No. C2-7390.HT.01.01 Tahun 1983 tanggal 12 November 1983. Akta No. 15 atas nama PT Modernland Realty Tbk (Perseroan), telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan yang terakhir dibuat berdasar Akta Notaris Wahyu Nurani, S.H. No. 32 tanggal 27 Juni 2008. Perubahan dilakukan untuk sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat No.AHU 69149 AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 24 September 2008.
JEJAK LANGKAH
1983
Berdiri dengan nama PT Modernland Realty Ltd.
1993
Go public dengan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta
1994
Menerbitkan obligasi Modernland I
1995
Menerbitkan obligasi wajib konversi
2005
Membentuk perusahaan patungan dengan Keppel Land Singapore
2009
Memperoleh penghargaan dari Menteri Perumahan Rakyat dan Majalah Property Bank sebagai pelopor pembangunan Rusunami. Memperoleh penghargaan keserasian lingkungan dari Menteri Perumahan Rakyat. Memperoleh penghargaan “Green Nature Development” dari Indonesia Property Wacth.
2012
Melakukan penawaran umum terbatas (right issue) dan menerbitkan obligasi II Modernland Realty tahun 2012 untuk mengakuisisi dan mengembangakan kawasan industri dan perhotelan.

Visi dan Misi Perusahaan

    1. Visi Kami
    Perusahaan terbuka berkapitalisasi pasar 5 (lima) Besar. 2. Misi Kami
    Bersama-sama dengan Tim Manajemen kami berupaya untuk membawa PT. Modernland Realty Tbk ke tingkat eksposur yang lebih Tinggi.

Tempat dan Kegiatan Perusahaan

  1. Lokasi PT. Modernland Realty, Tbk

    PT. Modernland Ralty, Tbk memiliki kantor pusat yang berlokasi Jl. Matraman Raya No.12 Kebon Manggis, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur. Phone (021) 280 1000, Fax (021) 8580773, Homepage: www.modernland.co.id dan email [email protected]. PT. Modernland Realty, Tbk mempunyai realiasi rangkaian proyek, sebagai berikut :
    a. Kantor Operasional
    Green Central City, Commercial Area Lt.5, Jl. Gajah Mada No.188, Jakarta Barat, 11120. Phone (021) 293 55 888, Fax (021) 293 69 999, Homepage : www.modernland.co.id dan email [email protected].
    b. Kota Modern
    Kantor Pemasaran Moderland, Jl,Hartono Raya Hall Ruko Modernland, Kelapa Indah, Tangerang,Banten, 15117. Phone (021) 552 8888, fax (021) 5574 8470, Homepage :www.modernland.co.id dan email: [email protected].

  2. Kegiatan Perusahaan

    Kegiatan usaha Perseroan adalah pembangunan perumahan, rumah susun, perkantoran, pusat perbelanjaan serta jasa dan pengelolaan lapangan golf. Berdasarkan Akta No.43/2011 Perseroan memperluas bidang usaha yaitu pembangunan kawasan industry dan pergudangan melalui entitas anak perusahaan dan jasa pengelolaan hotel melalui entitas anak perusahaan pula. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 September 2013 telah disetujui dengan merubah pasal 3 Anggaran Dasar mengenai maksud dan tujuan sehingga kegiatan usaha Perseroan disamping melakukan usaha sebagaimana di jelaskan diatas bertambah menjadi melakukan usaha sebagai perusahaan investasi yang berkaitan dengan properti, sarana dan prasarana.

Dasar Hukum Pembentukan Perusahaan

Didirikan berdasarkan Akta No. 15 tanggal 8 Agustus 1983 yang dibuat di hadapan Hendra Karyadi, S.H., notaris diJakarta, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakimandalam Keputusan No. C2- 7390.HT.01.01 Tahun 1983tanggal 12 November 1983. Akta No. 15 atas nama PT. Modernland Realty Tbk (Perseroan), telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan yang terakhir dibuat berdasar Akta Notaris Wahyu Nurani, S.H. No. 32 tanggal 27 Juni 2008. Perubahan dilakukan untuk sesuai dengan ketentuan dalam Undang- Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat No.AHU 69149AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 24 September 2008.

Bidang Usaha Perusahaan

PT. Modernland Realty, Tbk adalah Badan Perusahaan milik swasta yang bergerak di bidang jasa yang memberikan jasa pembangunan perumahan, pembangunan kawasan industri dan pergudangan, rumah susun / apartement, pengelolaan hotel, perkantoran, industri pembuatan panel, pusat perbelanjaan, jasa dan pengelolaan lapangan golf, serta melakukan usaha sebagai perusahaan investasi yang berkaitan dengan properti, sarana dan prasarana.


Struktur Organisasi Perusahaan

Aktivitas sebuah perusahaan dapat dijelaskan melalui struktur organisasi perusahaan, karena adanya kenyataan aktivitas perusahaan sangat dipengaruhi oleh unit kerja yang tercantum atau berada didalam struktur organisasi tersebut. Struktur organisasi yang disusun harus dapat menunjukkan garis dan wewenang serta tanggung jawab yang jelas. Hal ini dapat memisahkan fungsi-fungsi operasional agar tidak menyimpang, sehingga dapat mencegah timbulnya kecurangan dalam perusahaan. Oleh karena itu PT. Modernland Realty Tbk, memerlukan struktur organisasi yang dibentuk sesuai dengan tujuan struktur organisasi PT. Modernland Realty Tbk dapat terlihat pada lampiran gambar dibawah ini.

Gambar 3.1.7.1 Struktur Organisasi PT Modernland Realty Tbk

Wewenang dan Tanggung Jawab

Berdasarkan organisasi diatas, berikut ini uraian dari wewenang dan tanggung jawab masing-masing divisi pada PT.Modernland Realty Tbk,

  1. General Manager
    Pada umumnya General Manager mempunyai tugas antara lain:
    a. Memimpin kegiatan pelaksanaan perusahaan.
    b. Merencanakan dan menyiapkan rapat tinjauan perusahaan.
    c. Menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai perusahaan
    d. Mengorganisasi dan membentuk struktur perusahaan, serta bertanggung jawab penuh terhadap Direktur.
  2. Operation Manager
    Pada umunya section head mempunyai tugas antara lain:
    a. Melakukan persiapan pembukaan hotel
    b. Ikut serta dalam proses ’recruitment & selection’ untuk staff di hotel
    c. Berkordinasi dengan Human Capital dan General Manager Hotel dalam proses orientasi dan pelatihan
    d. Berkordinasi dengan General Manager korporasi dan Finance & Accounting korporasi dalam proses pengadaan
    e. Berkordinasi dengan General Manager Hotel dalam menentukan ’work flow’ yang efisien dan efektif di bagian operasional (front liner)
    f. Melakukan MOR (Management Operation Review) secara berkala dan melakukan perbaikan bilamana diperlukan
    g. Secara konsisten dan berkala melakukan kunjungan guna memonitor implementasi dari seluruh kinerja hotel
    h. Memberikan laporan berkala atas kinerja seluruh unit usaha (hotel) kepada atasan.
  3. Planning Manager
    a. Melakukan dan mengakomodasi kebutuhan management dari sisi desain dan menerapkannya dalam bentuk konsep dan desain.
    b. Melakukan pemilihan konsultan sesuai kriteria yang telah diarahkan oleh pimpinan / management.
    c. Melakukan koordinasi dan kontrol pengawasan desain terhadap konsultan yang terpilih.
    d. Melakukan analisa-analisa teknis dan perubahan desain yang sesuai dengan konsep kebutuhan management yang tetap berpegang pada kaidah-kaidah arsitektur.
    e. Mempelajari regulasi dan aturan-aturan yang berlaku tentang aturan membangun didaerah setempat.
    f. Mengarahkan dan memberi masukan-masukan terhadap perubahan-perubahan desain kepada konsultan, yang sesuai dengan kebutuhan management.
    g. Memberi laporan kepada pimpinan / management tentang kondisi perencanaan arsitektur yang berjalan.
    h. Melakukan pengawasan jadwal pekerjaan desain terhadap konsultan dalam kaitannya dengan progress dan pembayaran.
    i. Memeriksa hasil pekerjaan desain dari konsultan berupa gambar kerja dan detail-detail.
    j. Mengundang beberapa kontraktor atau pelaksana proyek untuk dipilih menjadi pelaksana proyek ( menyelenggarakan tender ).
    k. Memberikan penjelasan pada Aanweijzing dihadapan para kontraktor tentang proyek yang akan dikerjakan.
    l. Memberikan laporan dan mendiskusikan hasil Aanwijzing kepada pimpinan.
    m. Melakukan pemilihan kontraktor sesuai dengan kriteria yang ada di management.
  4. Sales & Marketing Manager
    a. Melakukan analisa strategi bisnis guna memfasilitasi data secara akurat dan berguna dalam penyusunan perencanaam dengan mengikut sertakan ’Person In Charge’ dimasing masing unit usaha (hotel)
    b. Bertanggung jawab dalam proses pemilihan Brand hotel dan ’Brand Communication’
    c. Melakukan evaluasi atas ’Brand Communication’ yang telah dijalankan dan melakukan tindakan perbaikan bilamana diperlukan
    d. Secara konsisten melakukan evaluasi atas ’Brand Implementation’ di masing masing unit usaha (hotel)
    e. Menentukan standarisasi ’Sales & Marketing’ dan ’Promotional Collateral’
    f. Menentukan ’Customer Profile’, ’target Market’, ’Target Segmentation’ dan ’Positioning’ yang akan diimplementasikan di setiap unit usah (hotel)
    g. Harus selalu mengetahui kondisi terkini atas situasi politik, bisnis faktor sosial dan lain lain yang berguna untuk mengantisipasi perubahan strategi Marketing
    h. Memastikan seluruh aktifitas sales di unit usaha (hotel) sudah sesuai dengan Strategi Marketing
    i. Melakukan monitor dan evaluasi atas kinerja tim di unit usaha (hotel) dan secara aktif melakukan ’meeting’ kordinasi dengan tim Sales & Marketing di unit usaha
    j. Memastikan kontrak kerjasama dengan pihak lain dalam hal promosi, pemasaran, GDS (Global Distribution System) maupun dengan ’potential client’ sesuai dengan aturan dan prosedur hotel
    k. Mengikuti pertemuan, konferensi dan atau eksebisi yang berkaitan dengan Sales & Marketing dan promosi
    l. Memberikan laporan berkala atas kinerja seluruh unit usaha (hotel) kepada atasan.
  5. Executive Office Secretary
    a. Memastikan seluruh dokumen maik masuk maupu keluar selalu tercatat
    b. Bertanggung jawab atas agenda kerja harian General Manager
    c. Menjaga tempat kerja dalam keadaan bersih dan rapi
    d. Selalu mengikuti peraturan perusahaan yang berlaku
    e. Selalu menjaga kerahasiaan seluruh dokumen, jangan mempublikasikan tanpa persetujuan dari General Manager
    f. Memiliki pemahaman yang baik terhadap aturan dan tata tertib kantor pusat
    g. Memberikan bantuan administrasi kepada departemen lain
    h. Bertanggung jawab atas sistem penyimpanan informasi baik dalam bentuk ‘hard copy’ atau ‘soft copy’
    i. Hadir dalam setiap pertemuan di divisi Hotel dan membuat risalah pertemuan
    j. Menjaga penampilan individual dan kebersihan.
  6. Finance dan Accounting
    a. Membuat laporan keuangan Estate Modernland, dan mengirimkan hasil laporan keuangan Estate yang sudah ditandatangani oleh Manager Estate ke Accounting Dept. MLR pusat.
    b. Merekonsialisasi Bank Estate.
    c. Membuat laporan Actual pendapatan Estate.
    d. Membuat laporan Actual biaya rutin dan biaya non rutin Estate.
    e. Membuat pengajuan PO untuk permintaan ATK Estate dan mengontrol persediaan ATK Estate.
    f. Membuat pengajuan PO untuk permintaan kebutuhan dapur Estate dan mengontrol pemakaiannya setiap bulan.
  7. Legal, Permit & Human Capital Manager
    a. Legal & Permit :
    1. Bertanggung jawab dalam proses permohonan perizinan bangunan dengan bekerja sama dengan bagian teknis dalam memenuhi semua kelengkapan persyaratan
    2. Bertanggung jawab dalam proses permohonan perizinan usaha perhotelan
    3. Melakukan kordinasi dengan pihak pemerintah daerah dalam pengimplementasian peraturan dan tata tertib yang berlaku
    4. Melakukan kordinasi dengan pihak pemerintah daerah dalam melakukan perpanjangan seluruh perizinan
    5. Menjadi perwakilan perusahaan dalam hal hal yang berhubungan dengan perizinan dan kepegawaian
    6. Bertanggung jawab dalam melakukan pemeriksaan kontrak kerjasama dengan pihak luar baik kontrak kerja maupun kontrak pelayanan
    7. Memberikan rekomendasi hukum kepada atasan dalam kaitannya dengan perjanjian kerjasama
    8. Betanggung jawab dalam hal sistim dokumentasi baik perizinan, perjanjian kerja maupun kepegawaian
    b. Human Capital
    1. Bertanggung jawab dalam proses ‘recruitment & selection’ untuk unit usaha (hotel)
    2. Melakukan pemeriksaan atas standar kualifikasi karyawan untuk masing masing tingkatan pada masing masih unit usaha (hotel)
    3. Betanggung jawab dalam hal sistim dokumentasi kepegawaian
    4. Bertanggung jawab dalam pembuatan standar pengupahan unit masing masing unit usaha (hotel)
    5. Bertanggung jawab dalam penyusunan standar fasilitas kepegawaian
    6. Betanggung jawab dalam penyusunan program “training & development” untuk unit usaha (hotel)
    7. Bertanggung jawab berkordinasi dengan kantor pusat dalam penyusunan perjanjian kerja bersama
    8. Memonitor secara berkala terhadap unit usaha (hotel) mengenai implementasi dari standar Human Capital
    9. Melakukan pemeriksaan berkala terhadap implementasi SOP di masing masing unit usaha dan memberikan hasil evaluasi kepada unit usaha untuk ditindak lanjuti
    10. Memastikan semua peraturan tata tertib, program pengembangan dan lain lain terkait dengan Human Capital dilaksanakan dimasing masing unit usaha.
    11. Memberikan laporan berkala kepada atasan langsung terhadap kinerja masing masing unit usaha.
  8. IT ( Informasi Teknologi )
    a. Mengembangkan sistem sirkulasi kerja, prosedur operasi
    b. Betanggung jawab dalam memberikan pelatihan, bimbingan dan dukungan kepada pengguna sistem komputer
    c. Memastikan sistim di hotel bekerja dengan baik
    d. Melakukan pengecekan dan memonitor seluruh perangkat keras computer dan memastikan seluruh sistim bekerja dan terinstalasi sesuai dengan semestinya
    e. Memastikan seluruh kontrak kerja “PMS’ dan pemeliharaan sudah sesuai dengan semestinya
    f. Responsible for designing selected individual for each approved PMS to train the user.
    g. Melakukan seleksi terhadap staf hotel yang akan bertanggung jawab atas sistem PMS
    h. Melakukan kontrol terhadap semua pengguna secara berkala
    i. Installed and test of all software approved by Management.
    j. Melakukan pemeliharaan atas perangkat keras komputer
    k. Melakukan pekerjaan khusus yang masih berhubungan dengan komputerisasi
  9. Estate Management Dept Head
    a. Melakukan pendataan penghuni perumahan lingkungan PT Modernland Realty, Tbk. secara berkala untuk mendapatkan data yang akurat dan tepat.
    b. Memberikan informasi kepada penghuni / pemilik property tentang :
    1. Tata tertib sebagai penghuni
    2. Kewajiban yang harus dilakukan penghuni
    3. Teknis dan besaran penarikan / pemungutan iuran IPKL dan,
    4. Hak berupa jasa yang diberikan Dept.Estate kepada penghuni untuk memberikan keamanan dan kenyamanan dilingkungan perumahan.
    c. Mengatur sistem penagihan unit-unit kavling, perumahan dan unit-unit komersial secara terkendali.
    d. Mengontrol penanganan iuran IPKL meliputi :
    1. pelaksanaan penagihan sesuai jadwal
    2. keakuratan jumlah tagihan regular yang diperoleh sesuai data tagihan
    3. biaya operasional rutin / pengeluaran
    4. keakuratan dan keseimbangan neraca keuangan cash in – cash out
    e. Mengontrol kegiatan fungsi-fungsi perawatan infrastruktur dan penanganan kebersihan meliputi :
    1. jadwal inspeksi rutin yang dibuat kepala seksi
    2. hasil inspeksi rutin
    3. penanganan ketidaksesuaian, kerusakan,
    4. tindaklanjut perbaikan yang harus dilakukan, biaya, alat dan SDM yang dibutuhkan.
    f. Mengkoordinasikan peningkatkan kinerja dept. Estate dalam rangka memberikan jasa secara optimal kepada penghuni diantaranya pengembangan sistim perawatan, waktu, tenaga, kualitas hasil kerja dan biaya .
    g. Melakukan pengontrolan atas lokasi kavling yang dimiliki pelanggan, memberikan informasi dan sosialisasi agar kavling tersebut segera dibangun sesuai dengan aturan yang dikeluarkan oleh pengembang PT.Moderland Realty, Tbk.
    h. Melakukan koordinasi dengan para agent-agent property dalam upaya menstabilkan nilai jual secondary di tingkat secondary lingkungan perumahan PT.Modernland Realty, Tbk.
    i. Mengatur strategy program kerja yang telah dibuat oleh division Head Estate secara benar dan tepat.
    j. Mengusulkan pengadaan sarana & prasarana kerja bagian dept. Estate.
    k. Mereview laporan-laporan yang dibuat bawahan lingkup dept Estate.
    l. Memberi advise, saran-saran dan masukan penting kepada atasan
    m. Melaksanakan tugas khusus dari atasan.
  10. Infrastructure & ME Supervisore
    a. Membuat rencana kerja inspeksi rutin berdasarkan lokasi- lokas infrastruktur, mekanikal dan elektrikal, pemeriksaan meliputi:
    1. Kondisi infrastruktur, mekanikal dan elektrikal yang ada.
    2. Area perumahan yang sedang diperbaiki/ renovasi dan kavling yang sedang dibangun.
    3. Pemasangan iklan dari luar. ( spanduk, billboard dll).
    b. Membuat rencana kerja perbaikan infrastruktur, mekanikal dan elektrikal berdasarkan hasil inspeksi meliputi :
    1. Area / media yang akan diperbaiki : jalan , jembatan, pagar, trotoar, shelter, pos jaga, marka – marka, saluran pembuangan dan penerangan jalan berikut tiangnya.
    2. Besaran biaya .
    3. Material, peralatan dan SDM yang dibutuhkan.
    4. Waktu pengerjaan.
    5. Hasil yang akan dicapai.
    c. Melakukan pengontrolan rutin fungsi – fungsi infrastruktur, mekanikal dan elektrikal serta proses pengerjaan perbaikan dan hasil / output kerja yang dilakukan bawahan.
    d. Membantu departemen Marketing & Sales dalam menangani pameran-pameran / promosi yang berkaitan dengan fungsi seksi Infrastruktur, Mekanikal dan Elektrikal.
    1. Memonitor regulasi pembangunan dan renovasi kota modern.
    2. Memberi saran dan masukan penting kepada atasan.
    3. Melaksanakan tugas khusus dari atasan.
  11. Maintenance Environment
    a. Membuat rencana kerja inspeksi rutin berdasarkan lokasi- lokasi pemeriksaan meliputi :
    1. Kondisi kebersihan lingkungan umum perumahan.
    2. Kebersihan area perumahan yang sedang diperbaiki/ renovasi dan kavling yang sedang dibangun (area kavling).
    3. Rutinitas pengangkutan sampah.
    b. Membuat rencana kerja rutin penanganan kebersihan lingkungan perumahan berdasarkan hasil inspeksi meliputi :
    1. Pembagian area pembersihan : jalan , jembatan, trotoar, shelter, pos jaga, saluran pembuangan, kebersihan taman, pemangkasan dan perapihan dahan / cabang pohon. 2. Besaran biaya yang dibutuhkan untuk pengangkutan.
    3. Material, peralatan dan Sumber Daya yang dibutuhkan.
    4. Waktu pengerjaan.
    5. Hasil yang akan dicapai.
    c. Mengkoordinir teknis pembuangan sampah dari mulai pengangkatan, pengangkutan ke area TPS dan pengambilan / pengangkutan oleh dinas kebersihan.
    d. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan terhadap sarana & prasarana / peralatan yang digunakan.
    e. Memberi saran dan masukan penting kepada atasan.
    f. Melaksanakan tugas khusus dari atasan.
  12. Collection
    a. Melakukan penerimaan IPKL,
    b. Melakukan print out kuitansi,
    c. Mengontrol IPKL rumah dan komersial,
    d. Membuat laporan pendapatan IPKL,
    e. Memeriksa IPKL komersial,
    f. Melakukan solving problem, apabila dibutuhkan.
  13. Sales Administration
    a. Membuat notulen rapat,
    b. Membuat laporan harian pekerjaan lapangan,
    c. Membuat dokumentasi foto / pekerjaan lapangan,
    d. Menjaga keberlangsungan kondisi office (rapat, mading, control AC, dan computer pada saat istirahat),
    e. Melakukan filing,
    f. Membuat laporan bulanan,
    g. Membuat surat dan internal office memo (IOM)

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Bagian Marketing
    Berikut adalah tata cara penerimaan saran dan keluhan dari konsumen ke bagian marketing:
    a. Konsumen mendatangi lokasi unit yang akan dibeli (Rumah, Kavling, Ruko, Apartemen).
    b. Konsumen datang ke kantor pemasaran PT. Modernland Realty, Tbk dan bertemu dengan Sales In House.
    c. Sales In House memberikan Form Saran / Komplain kepada konsumen.
    d. Konsumen mengisi Form Saran / Komplain dengan mengisi keluhan-keluhannya. Kemudian Sales In House dan konsumen menandatangani Form Saran / Komplain tersebut.
    e. Setelah menandatangani form Saran / Komplain tersebut Sales In House memberikan Form Saran / Komplain ke Divisi Sales Administration.
    f. Kemudian Divisi Sales Administration Mengajukan Form tersebut ke General Marketing untuk ditanda tangani.
    g. Setelah mendapat persetujuan dari General Marketing maka Sales Admin mendistribusikan Form Saran / Komplain tersebut: Rangkap 1 untuk konsumen, Rangkap 2 untuk Sales In House dan Rangkap 3 untuk File Sales Administration.
  2. Bagian Customer Service
    Berikut adalah tata cara penerimaan Saran dan Komplain dari konsumen ke Divisi Customer Service:
    a. Konsumen Mengecek unit (Rumah, Kavling, Ruko, Apartemen) yang akan diserahterimakan.
    b. Konsumen mendatangi kantor PT. Modernland Realty Tbk
    c. Divisi Customer Service Office memberikan Form Saran / Komplain kepada konsumen
    d. Konsumen mengisi Form Saran / Komplain, kemudian konsumen dan Divisi Customer Service Office menandatangani form tersebut.
    e. Setelah menandatangani Form Saran / Komplain tersebut, Customer Service Office memberikan Form Saran / Komplain kepada Customer Service Lapangan.
    f. Berdasarkan Form Saran / Komplain Customer Service Lapangan melakukan pengecekan unit (Rumah, Kavling, Ruko, Apartemen) bersama Divisi Proyek dan Kontraktor.
    g. Setelah pengecekan bersama maka Divisi Customer Service Lapangan meminta tanda tangan Form Saran / Komplain kepada Divisi Proyek dan Kontraktor.
    h. Kemudian Kontraktor melakukan perbaikan unit.
    i. Setelah perbaikan unit, kontraktor mengkonfirmasi kepada Customer Service Lapangan untuk mengundang konsumen datang ke unit dan mengecek unit yang sudah diperbaiki bersama Kontraktor dan Divisi Proyek. Apabila sudah setuju konsumen menandatangani kembali Form Saran / Komplain di bagian pekerjaan telah selesai dan diterima dengan baik.
    j. Setelah konsumen menandatangani Form Saran / Komplain tersebut Divisi Customer Service Lapangan memberikan Rangkap Asli kepada Konsumen, Rangkap Kedua untuk Kontraktor, Rangkap 3 untuk Divisi Proyek dan Rangkap 4 untuk Divisi Customer Service Office.

Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequance Diagram

Use Case Diagram Divisi Marketing

Gambar 3.2.2.1 Use Case Diagram Divisi Marketing

Berdasarkan dari Gambar 3.2.2.1 Use Case Diagram Divisi Marketing di atas terdapat beberapa penjelasan antara lain sebagai berikut:

  1. Terdapat 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang berjalan
  2. Terdapat 4 Aktor yang melakukan kegiatan, yaitu


a. Konsumen adalah yang membeli produk
b. Sales In House adalah Aktor yang memasarkan produk kepada konsumen dan membantu konsumen dalam penjualan
c. Sales Administration adalah Aktor yang membantu Sales In House dalam mengurus segala administrasi pernjualan
d. General Marketing adalah aktor yang membawahi Sales In House dan Sales Administration dan mempunyai peran dalam menyetujui penjualan Produk

  1. Terdapat 7 Use Case yang biasa dilakukan oleh aktor
  2. Terdapat 7 Extend yang terdiri dari Use Case Diagram Unit : Rumah, Kavling, Ruko, Apartement, Rangkap 1, Rangkap 2, dan Rangkap 3.

Use Case Diagram Divisi Customer Service

Gambar 3.2.2.2 Use Case Diagram Divisi Customer Service

Berdasarkan Gambar 3.2.2.2 Use Case Diagram Divisi Customer Service di atas terdapat beberapa penjelasan antara lain sebagai berikut :

  1. Terdapat 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang berjalan
  2. Terdapat 5 Aktor yang melakukan kegiatan, yaitu
    a. Konsumen adalah aktor yang memiliki Produk Perusahaan
    b. Customer Service Office adalah Divisi yang mengurus semua administrasi keluhan konsumen diperusahaan.
    c. Customer Service Lapangan adalah Aktor yang membentu mengurus keluhan konsumen di lapangan bersama proyek dan kontraktor.
    d. Proyek adalah Aktor yang membantu Customer Service Lapangan dalam mengurus perbaikan.
    e. Kontraktor adalah Aktor yang melakukan perbaikan unit
  3. Terdapat 12 Use Case yang biasa dilakukan oleh aktor
  4. Terdapat 8 Extended yang terdiri dari : Rumah, Kavling, Ruko, Apartement, Rangkap 1, Rangkap 2, Rangkap 3, dan Rangkap 4.

Activity Diagram Divisi Marketing

Gambar 3.2.2.3 Activity Diagram Divisi Marketing

Berdasarkan Gambar 3.2.2.3 Activity Diagram Divisi Marketing di atas terdapat beberapa penjelasan antara lain sebagai berikut:

  1. Terdapat 1 Inisial Node
  2. Terdapat 4 Vertical Swimelime yaitu Konsumen, Sales In House, Sales Administration, dan General Marketing
  3. Terdapat 17 Activity yang biasa dilakukan oleh actor
  4. Terdapat 7 Extended yang terdiri dari : Rumah, Kavling, Ruko, Apartement, Rangkap 1, Rangkap 2, dan Rangkap 3.
  5. Terdapat 1 Final Node.

Activity Diagram Divisi Customer Service

Gambar 3.2.2.4 Activity Diagram Divisi Customer Service

Berdasarkan dari Gambar 3.2.2.4 Activity Diagram Divisi Customer Service di atas terdapat beberapa penjelasan antara lain sebagai berikut :

  1. Terdapat 1 Inisial Node
  2. Terdapat 5 Vertical Swimelime yaitu Konsumen, Customer Service Office, Customer Service Lapangan, Proyek dan Kotraktor
  3. Terdapat 21 Activity yang biasa dilakukan oleh actor
  4. Terdapat 8 Extended yang terdiri dari : Rumah, Kavling, Ruko, Apartement, Rangkap 1, Rangkap 2, Rangkap 3, dan Rangkap 4.
  5. Terdapat 1 Final Node.

Sequance Diagram Divisi Marketing

Gambar 3.2.2.5 Sequance Diagram Divisi Marketing

Berdasarkan dari Gambar 3.2.2.5 Sequance Diagram Divisi Marketing di atas terdapat beberapa penjelasan antara lain sebagai berikut :

  1. 7 Lifeline, yaitu: Lokasi, Saran/Komplain, Form Saran / Komplain, Form Saran / Komplain, Form Saran / Komplain Tanda Tangan Form Saran / Komplain dan Distribusi Form Saran / Komplain.
  2. 4 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Konsumen, Sales In House, Sales Administration, dan General Marketing.
  3. 8 Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya:
    a. Mengecek Unit (Rumah, Kavling, Ruko dan Apartemen)
    b. Mendatangi Kantor Pemasaran PT. Modernland Realty Tbk untuk menyampaikan Saran / Komplain dan Menerima Saran / Komplain
    c. Memberikan Form Saran / Komplain dan Menerima Form Saran / Komplain untuk diisi dan tanda tangan
    d. Memberikan Form Saran / Komplain dan Menerima Form Saran / Komplain
    e. Memberikan Form Saran / Komplain dan Menerima Form Saran / Komplain
    f. Memberikan Form Saran / Komplain dan Menerima Form Saran / Komplain untuk ditanda tangan
    g. Memberikan Form Saran / Komplain yang sudaj di tanda tangan.
    h. Mendistribusikan Form Saran / Komplain dan mengarsip Form Saran / Komplain Rangkap 3 (Sales Administration), Rangkap 1 Form Saran / Komplain (Konsumen), Rangkap 2 Form Saran / Komplain (Sales In House)

Sequance Diagram Divisi Customer Service

Gambar 3.2.2.6 Sequance Diagram Divisi Customer Service

Berdasarkan dari Gambar 3.2.2.5 Sequance Diagram Divisi Marketing di atas terdapat beberapa penjelasan antara lain sebagai berikut :

  1. 12 Lifeline, yaitu: Lokasi, Saran/Komplain, Form Saran / Komplain, Form Saran / Komplain, Form Saran / Komplain, Pengecekan Unit, Tanda Tangan, Pengecekan Kembali, Form Saran / Komplain, Form Saran / Komplain, Form Saran / Komplain, dan Perbaikan Unit.
  2. 5 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Konsumen, Customer Service Office, Customer Service Lapangan, Proyek dan Kontraktor.
  3. 13 Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya:
    a. Mengecek Unit (Rumah, Kavling, Ruko dan Apartemen)
    b. Mendatangi Kantor Pemasaran PT. Modernland Realty Tbk untuk menyampaikan Saran / Komplain dan Menerima Saran / Komplain
    c. Memberikan Form Saran / Komplain dan Menerima Form Saran / Komplain untuk diisi dan tanda tangan
    d. Memberikan Form Saran / Komplain yang sudah di tanda tangan dan Menerima Form Saran / Komplain
    e. Memberikan Form Saran / Komplain dan Menerima Form Saran / Komplain
    f. Mengecek Unit (Customer Service Lapangan, Proyek dan Kontraktor)
    g. Tanda Tangan Form Complain (Customer Service Lapangan, Proyek)
    h. Tanda Tangan Form Complain (Kontraktor).
    i. Melakukan Perbaikan Unit dan Setelah Perbaikan melakukan Konfirmasi
    j. Mengecek Unit (Customer Service Lapangan, Proyek, Kontraktor dan Konsumen)
    k. Memberikan Form Saran / Komplain dan Tanda Tangan Form Saran / Kompolain di Bagian Unit Sudah Diterima Dengan Baik
    l. Mengembalikan Form Saran / Komplain yang sudah di tanda Tangan dan Menerima Form Saran dan Komplain
    m. Mendistribusikan Form Saran / Komplain  : Rangkap 1 (Konsumen), Rangkap 2 (Kontraktor), Rangkap 3 (Proyek) dan Rangkap 4 (Customer Service Office)

Analisa Sistem yang Berjalan

Analsis Crictical Success Factor (CSF)

Dalam kegiatan ini akan dielaborasikan visi dan misi menjadi tujuan bisnis PT Modernland Realty Tbk, yang kemudian akan diaplikasikan menggunakan CSF analisis untuk menemukan

Kebutuhan organisasi. Langkah-langkah eloborasi tersebut dapat dijelaskan pada gambar 3.4.1 dibawah ini:

Gambar 3.3.1.1 Analsis Crictical Success Factor (CSF)

Berdasarkan dari penelitian dokumen di PT Modernland Realty Tbk, terutama dari dokumen rencana strategi tahun 2013 – 2014 didapatkan pernyataan visi dan misi PT Modernland Realty Tbk sebagai berikut:
Visi:
Perusahaan terbuka berkapitalisasi pasar 5 (lima) Besar.
Misi
1. Mempermudah Konsumen untuk menyampaikan Saran / Komplain terhadap PT. Modernland Realty Tbk
2. Menjamin Kualitas Pelayanan dari Divisi Marketing dan Customer Service

Tabel 3.3.1.2 Tujuan Utama dan CSF PT. Modernland Reality Tbk

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwasanya pencapaian tujuan-tujuan organisasi PT Modernland Realty Tbk, dipengaruhi oleh business need yang tertuang pada table diatas, selanjutnya untuk mengetahui kebutuhan Sistem Informasi (SI) yang mendukung bussines need organisasi maka perlu dilakukan elaborasi terhadap CSF organisasi dengan menentukan Key Decision yang berhubungan dengan CSF tersebut dari Key Decision tersebut akan diidentifikasi kebutuhan Sistem Informasi (SI) dari organisasi. Hasil elaborasi CSF dapat dilihat pada tabel 3.3.1.3 di bawah ini.

Tabel 3.3.1.3 Identifikasi Kebutuhan Sistem Informasi (SI)


Permasalahan Yang Dihadapi

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

</div

Berdasarkan permasalahan yang ada pada penerimaan saran / komplain dari konsumen, maka penulis membatasi permasalahan adalah sebagai berikut:

  1. Marketing, dibagian ini akan diteliti adalah bagaimana cara menampung keluhan dan saran antara Sales In House dan Konsumen pada saat penjualan produk modern baik Rumah, Ruko dan Apartemen yang tidak sesuai spesifikasi.
  2. Customer Service untuk mengetahui apa saja masalah dan kendala yang dimiliki Customer Service dalam menampung keluhan dan saran dari konsumen apabila Rumah, Ruko dan Apartemen mengalami kerusakan skala kecil atau besar pada saat serah terima unit Rumah, Ruko dan Apartemen. Serta pada saat PT. Modernland mengalami keterlambatan serah terima dari tanggal perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.
  3. Item yang diteliti adalah Rumah, Ruko, Kaveling dan Apartemen.

Analisa Masalah

Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti, sistem pengolahan data yang sedang berjalan saat ini pada Divisi Marketing dan Divisi Customer Service Kota Modern PT Modernland Realty Tbk, sudah berjalan dengan baik, akan tetapi setiap sistem yang digunakan pasti ada kelebihan dan kelemahannya, kelemahan pada sistem ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
a. Dalam menampung Saran / Komplain dari konsumen perusahaan masih menggunakan sistem manual, Akibatnya membuat proses penyelesaian menjadi tidak efektif dan efisien,
b. Masih kurangnya koordinasi antara beberapa divisi yang menangani Saran / Komplain dari konsumen,
c. Informasi yang ditangkap dari konsumen terkadang tidak sesuai dengan apa yang ditulis oleh bagian customer service,
d. Untuk mendapatkan persetujuan dalam menyelesaikan Saran / Komplain masih terkendala waktu dikarenakan jarak atasan masing-masing divisi yang sering tidak ada ditempat.

Analisa kekurangan Sistem yang berjalan

Berdasarkan analisa yang dilakukan penulis, Form Saran / Komplain mendapatkan kesalahan, jika dari Divisi Marketing dan Divisi Customer Service tidak melakukan pengecekan kembali terhadap data yang diterima dari konsumen, karena masih sering terjadinya salah penulisan sehingga menyebabkan konsumen harus melakukan pengisian form saran / komplain berkali-kali. Hal ini disebabkan karena kurang telitinya Divisi Marketing dan Divisi Customer Service dalam melakukan pencatatan setiap Saran / Komplain oleh konsumen:

Berdasarkan penelitian ini kekurangan-kekurangan yang terjadi pada PT Modernland Realty Tbk, yang berjalan saat ini adalah sebagai berikut:

  1. Proses pencatatan Saran / Komplain dari konsumen sering terjadi kesalahan, dikarenakan masih menggunakan Form manual.
  2. Proses mendapatkan persetujuan dalam menyelesaikan Saran / Komplain masih terkendala waktu dikarenakan jarak atasan masing-masing divisi yang sering tidak ada ditempat.

Analisa Kontrol

Pada sistem pembayaran Iuran Pengelolaan Kebersihan Dan Keamanan Lingkungan (IPKL) pada PT Modernland Realty Tbk, yang sedang berjalan saat ini masih kurangnya pengontrolan yaitu:

  1. Dalam Pencatatan Saran / Komplain sangat dibutuhkannya kontrol yang berfungsi sebagai pengendalian agar Saran / Komplain yang dijadikan sebagai masukan, proses dan keluaran bersifat valid.
  2. Pengontrolan pada sistem yang sedang berjalan tersebut dirasakan masih memiliki kekurangan dikarenakan dalam menerima saran / komplain masih menggunakan form tertulis sehingga akan sering terjadi ketidaksesuaian antara Divisi Marketing dan Divisi Marketing dengan konsumen, dengan form tertulis tersebut akan menjadikan informasi menjadi lambat dan kemungkinan akan ada kesalahan dalam pencatatan Saran / Komplain.

Analisa Waktu Dan Tenaga Kerja

Berdasarkan analisis yang penulis telah dapatkan, bahwa waktu yang dibutuhkan saat ini dalam menyelesaikan Saran / Komplain masih terbilang lama yaitu selama kurang lebih 3 (tiga) minggu sampai 6 (enam) minggu, hal ini disebabkan oleh Divisi Marketing dan Customer Service harus melakukan pengecekan Saran / Komplain dari konsumen serta harus mendapat persetujuan dari atasan masing-masing divisi dalam menyelesaikan Saran / Komplain tersebut, karena keterbatasan sistem yang masih menggunakan Form Tertulis.

Sedangkan untuk tenaga kerja yang ada saat ini masih dirasa kurang cukup untuk melakukan penyelesaian saran / komplain. Berikut jumlah tenaga kerja yang saat ini menyelesaikan Saran / Komplain:
a. Divisi Marketing: Sales Inhouse (3 Orang), Sales Administration (2 Orang),
b. Divisi Customer Service: Cusotmer Service Office (2 orang), Customer Service Lapangan (2 orang).

Dari jumlah tenaga kerja diatas ini yang menyebabkan sering terjadinya kesalahan dalam penerimaan Saran / Komplain dari konsumen dikarenakan banyaknya konsumen yang melakukan Saran / Komplain setiap harinya sehingga terkadang Tenaga kerja tersebut sering kurang teliti, kesalahan penulisan.

Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan analisa permasalahan pada sistem yang berjalan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam menerima saran / komplain, hal ini disebabkan oleh sistem tersebut masih menggunakan form tertulis sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dalam menyelesaikan saran / komplain tersebut oleh Divisi Marketing dan Divisi Customer Service. Oleh karena itu dengan dirancangnya sebuah aplikasi mobile yang terkomputerisasi baik dari komputer dan Handphone maka harapannya dapat membantu Divisi Marketing dan Divisi Customer Service menyelesaikan Saran / Komplain tersebut. Tidak hanya itu Aplikasi Mobile tersebut juga dapata membantu konsumen menyampaikan saran / komplain dengan benar sehingga tidak terjadi lagi kesalahan pencatatan. Berikut adalah kebutuhan sistem:
a. Dapat menampilkan Saran / Komplain yang valid sehingga tidak terjadi lagi pencatatan yang berulang- ulang.
b. Aplikasi mobile terkomputerisasi yang dapat melakukan pengontrolan secara mudah dan jelas, sehingga mengurangi kesalahan-kesalahan yang telah terjadi.
c. Dapat menambahkan data baru ataupun mengubah data, sehingga aplikasi mobile tersebut dapat segera diperbaiki jika terjadi kesalahan dalam melakukan penginputan oleh konsumen maupun kekurangan penginputannya.

Analisa Perangkat Sistem

  1. Perangkat Keras (Hardware)
    a. Proccesor  : Pentium(R) Dual core
    b. Monitor  : LCD 14”
    c. Mouse  : Optic
    d. Keyboard  : Standard
    e. Ram  : 2 GB
    f. Harddisk : 200 GB
  2. Perangkat Lunak (Software)
    a. Microsoft Windows 7
    b. Microsoft Office 2013

Hak Akses

Untuk saat ini, karena belum ada aplikasi mobile yang berjalan di Perusahaan tersebut, maka belum ada yang menggunakan aplikasinya sehingga belum ada hak akses atau aplikasi. Tetapi jika nanti aplikasi mobile yang diusulkan telah berjalan, maka akan ada beberapa karyawan yang memiliki hak akses, diantaranya:

a. Divisi Marketing

  1. Sales In House
  2. Sales Administration
  3. General Marketing

b. Divisi Customer Service

  1. Customer Service Office
  2. Customer Service Lapangan
  3. Divisi Proyek
  4. Kontraktor

Alternatif Solusi yang diberikan

Berdasarkan analisa terhadap sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu diadakan pengembangan aplikasi mobile atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisa terhadap alternatif pemecahan masalah antara lain:
a. Dibangun sebuah aplikasi yang dibutuhkan oleh user dengan menggunakan aplikasi mobile, karena aplikasi mobile sudah sangat familiar dikalangan masyarakat saat ini.
b. Dibangun aplikasi mobile yang berbasis web, aplikasi yang dibangun berbasiskan web memungkinkan user dapat menggunakan data secara bersama-sama didalam waktu yang sama.

Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah diatas penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu dibangun aplikasi mobile yang berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain:
a. Dapat menjalankan aplikasi mobile berbasis web dimanapun kapan pun.
b. Dapat dijalankan pada sistem operasi manapun.
c. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi mobile berbasis web.
d. Terkait dengan isu lisensi (Hak Cipta), kita tidak memerlukan lisensi itu sudah menjadi tanggung jawab dari web penyedia aplikasi.

Penulis akan membuat suatu aplikasi mobile berbasis web yang dapat digunakan oleh Divisi Marketing dan Divisi Customer Service dalam menerima saran / komplain dari konsumen dan mengurangi kendala waktu dalam menyelesaikan saran / komplain tersebut.

Penggunaan Aplikasi Mobile yang akan penulis rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah- masalah tersebut. Perancangan Aplikasi Mobile ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dan MYSQL untuk mengelola databasenya dan mempermudah proses penginputan.

Untuk mengatasi hal tersebut penulis mengusulkan perlu diadakannya transfer of knowledge kepada para user atau bisa juga disebut trainning, sehingga user dapat beradaptasi dan dapat mengoperasikan Aplikasi Mobile tersebut dengan baik dan benar.


User Requirment

Elisitasi Tahap 1

Elisitasi tahap 1 disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder. Dalam hal ini, wawancara dilakukan kepada stakeholder mengenai sistem yang diusulkan. Elisitasi tahap I yang berisikan 29 (dua puluh sembilan) kebutuhan functional dan 9 (sembilan) kebutuhan non functional ini dapat dilihat pada diagram Elisitasi Tahap 1 berikut:

Tabel 3.5.1 Diagram Elisitasi Tahap 1

Elisitasi Tahap 2

Elisitasi tahap 2 merupakan hasil pengklasifikasian dari elistasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pad a sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

  1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh diihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas tetapi merupakan bagian dari luar sistem.

Elisitasi Tahap 2 ini berisikan 29 (dua puluh sembilan) kebutuhan functional dan 9 (sembilan) kebutuhan non functional yang sudah diklasifikasikan berdasarkan metode MDI yang dapat dilihat pada tabel Elisitasi tahap 2 berikut:

Tabel 3.5.1 Diagram Elisitasi Tahap 2

Elisitasi Tabap 3

Elisitasi tahap 3 merupakan hasil penyusutan tahap 2 dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan pilihan I (Inessential) pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut :

  1. T (Technical), maksudnya adalah bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. 0 (Operational), maksudnya adalah bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
  3. E (Economic), maksudnya adalah berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, diantaranya:

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

Elisitasi tahap 3 ini berisikan 27 (dua puluh tujuh) kebutuhan functional dan 8 (delapan) kebutuhan nonfunctional yang dapat dilihat pada Tabel 3.5.3 dari hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI sebagai berikut :

Tabel 3.5.1 Diagram Elisitasi Tahap 3

Elisitasi Tahap 4 (Akhir)

Elisitasi Tahap 4 (Akhir) merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut diagram final draft elisitasi tahap 4:

Tabel 3.5.1 Diagram Elisitasi Tahap 4 (Akhir)




BAB IV

RANCANGAN SISTEM USULAN

Rancangan Sistem Usulan

Untuk menganalisa rancangan Aplikasi Mobile yang diusulkan, pada penelitian ini maka penulis menggunakan software Visual Paradigm for UML 6.4. Enterprice Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

Berikut adalah prosedur Aplikasi mobile yang diusulkan dari divisi Customer Service dan Divisi Marketing sebagai berikut:

  1. Divisi Marketing
    a. Konsumen Register Ke Aplikasi Mobile
    b. Konsumen Log In Ke Aplikasi Mobile
    c. Konsumen mengisi Data Komplain ke Form Complain Marketing di dalam Aplikasi Mobile
    d. Sales In House Mengecek Saran / Komplain di Aplikasi mobile dan konfirmasi ke Sales Administration
    e. Sales Administration Mengecek Saran / Komplain di Aplikasi Mobile dan Mencetak Form Saran / Komplain.
    f. Sales Admin tanda tangan form saran / komplain bersama Sales In House dan Konsumen.
    g. Sales Admin memberikan form saran / komplain kepada General Marketing
    h. General Marketing mengecek data komplain di Aplikasi Mobile dan tanda tangan Form Saran / Komplain yang sudah di cetak
    i. Sales Admin Distribusi Form Saran / Komplain Lembar Asli untuk konsumen, Rangkap 2 untuk Sales In House dan Rangkap 3 untuk Sales Admin.
  2. Divisi Customer Service
    a. Konsumen Register Ke Aplikasi Mobile
    b. Konsumen Log In Ke Aplikasi Mobile
    c. Konsumen mengisi data komplain ke Form Complain Customer Service di Aplikasi Mobile
    d. Customer Service Office Mengecek Data Komplain di Aplikasi Mobile dan konfirmasi dengan Customer Service Lapangan.
    e. Customer Service Lapangan bersama Proyek dan kontraktor melakukan pengecekan berdasarkan data komplain yang ada di Aplikasi Mobile ke lokasi unit.
    f. Kontraktor melakukan perbaikan unit
    g. Customer Service Lapangan mengecek unit bersama Divisi Proyek, Kontraktor dan konsumen, kemudian masing-masing memberikan tanda bahwa unit sudah selesai di aplikasi Mobile.
    h. Customer Service Office Mencetak Form Saran / Komplain.
    i. Customer Service Office bersama Kontraktor, Divisi Proyek dan Konsumen menandatangani Form Saran / Komplain.
    j. Customer Office Lapangan mendistribusikan form saran / komplain. Lembar Asli (Rangkap 1) untuk konsumen, Rangkap 2 untuk Divisi Proyek, Rangkap 3 untuk Kontraktor dan Rangkap 4 untuk Customer Service Office.


Use Case Diagram yang diusulkan

Divisi Marketing

Gambar 4.1.2.1 Use Case Diagram Divisi Marketing yang diusulkan

Berdasarkan dari Gambar 4.1.2.1 Use Case Diagram Divisi Marketing yang diusulkan di atas terdapat beberapa penjelasan antara lain sebagai berikut:

  1. Terdapat 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang berjalan
  2. Terdapat 4 Aktor yang melakukan kegiatan, yaitu
    a. Konsumen adalah yang membeli produk
    b. Sales In House adalah Aktor yang memasarkan produk kepada konsumen dan membantu konsumen dalam penjualan
    c. Sales Administration adalah yang membantu Sales In House dalam mengurus segala administrasi pernjualan
    d. General Marketing adalah yang membawahi dan mengawasi Sales In House dan Sales Administration dan mempunyai peran dalam menyetujui penjualan Produk
  3. Terdapat 9 Use Case yang biasa dilakukan oleh aktor
  4. Terdapat 3 Extend yang terdiri dari Use Case Diagram yaitu: Rangkap 1, Rangkap 2, dan Rangkap 3.

Divisi Customer Service

Gambar 4.1.2.2 Use Case Diagram Divisi Customer Service yang diusulkan


Berdasarkan Gambar 4.1.2.1 Use Case Diagram Divisi Customer Service yang diusulkan di atas terdapat beberapa penjelasan antara lain sebagai berikut :

  1. Terdapat 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang berjalan
  2. Terdapat 5 Aktor yang melakukan kegiatan, yaitu
    a. Konsumen adalah aktor yang memiliki Produk Perusahaan
    b. Customer Service Office adalah Divisi yang mengurus semua administrasi keluhan konsumen diperusahaan.
    c. Customer Service Lapangan adalah Aktor yang membentu mengurus keluhan konsumen di lapangan bersama proyek dan kontraktor.
    d. Proyek adalah Aktor yang membantu Customer Service Lapangan dalam mengurus perbaikan.
    e. Kontraktor adalah Aktor yang melakukan perbaikan unit
  3. Terdapat 9 Use Case yang biasa dilakukan oleh aktor
  4. Terdapat 4 Extended yang terdiri dari: Rangkap 1, Rangkap 2, Rangkap 3, dan Rangkap 4.

Activity Diagram yang di usulkan

Divisi Marketing

Gambar 4.1.3.1 Activity Diagram Divisi Marketing yang diusulkan



Berdasarkan Gambar 4.1.3.1 Activity Diagram Divisi Marketing yang diusulkan di atas terdapat beberapa penjelasan antara lain sebagai berikut :

  1. Terdapat 1 Inisial Node
  2. Terdapat 4 Vertical Swimelime yaitu Konsumen, Sales In House, Sales Administration, dan General Marketing
  3. Terdapat 16 Activity yang biasa dilakukan oleh actor
  4. Terdapat 7 Extended
  5. Terdapat 1 Final Node.


Divisi Customer Service

Gambar 4.1.3.2 Activity Diagram Divisi Customer Service yang diusulkan


Berdasarkan dari Gambar 4.1.3.2 Activity Diagram Divisi Customer Service yang diusulkan di atas terdapat beberapa penjelasan antara lain sebagai berikut :

  1. Terdapat 1 Inisial Node
  2. Terdapat 5 Vertical Swimelime yaitu Konsumen, Customer Service Office, Customer Service Lapangan, Proyek dan Kotraktor
  3. Terdapat 13 Activity yang biasa dilakukan oleh actor
  4. Terdapat 12 Extended
  5. Terdapat 1 Final Node.

Sequance Diagram yang diusulkan

Divisi Marketing

Gambar 4.1.4.1 Sequance Diagram yang diusulkan Divisi Marketing



Berdasarkan dari Gambar 4.1.4.1 Sequance Diagram Divisi Marketing di atas terdapat beberapa penjelasan antara lain sebagai berikut :

  1. 7 Lifeline, yaitu: Register, Log In, Isi Form, Cek Form, Mencetak Form Complain, Persetujuan dan Distribusi Form Complain.
  2. 4 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Konsumen, Sales In House, Sales Administration, dan General Marketing.
  3. 7 Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya:
    a. Melakukan Registrasi Ke Aplikasi, kemudian Log In dan Isi Form Complain Divisi Marketing b. Mengecek Form Complain
    c. Mencetak Form Complain kemudian Mencetak dan tanda tangan Form Complain
    d. Mengajukan Form Complain
    e. Mengecek dan Tanda Tangan Form Complain
    f. Menerima Form Complain yang sudah ditanda tangani
    g. Mendistribusikan Form Complain dan mengarsip Form Saran / Komplain Rangkap 3 (Sales Administration), Rangkap 1 Form Saran / Komplain (Konsumen), Rangkap 2 Form Saran / Komplain (Sales In House)

Divisi Customer Service

Gambar 4.1.4.2 Sequance Diagram yang di usulkan Divisi Customer Service



Berdasarkan dari Gambar 4.1.4.2 Sequance Diagram Divisi Customer Service di atas terdapat beberapa penjelasan antara lain sebagai berikut :

  1. 9 Lifeline, yaitu: Register, Log In, Isi Form, Cek Form, Cek Unit, Perbaikan Unit, Cek Unit, Mencetak Form dan Distribusi Form Complain.
  2. 5 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Konsumen, Customer Service Office, Customer Service Lapangan, Proyek dan Kontraktor.
  3. 14 Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya:
    a. Melakukan Registrasi Ke Aplikasi, kemudian Log In dan Isi Form Complain Divisi Marketing
    b. Mengecek Form Complain di Aplikasi dan Konfirmasi
    c. Mengecek Unit
    d. Melakukan Perbaikan Unit
    e. Konfirmasi Unit Selesai diperbaiki
    f. Mengecek Unit dan Memberi Tanda Selesai di Aplikasi (Customer Service Lapangan)
    g. Mengecek Unit dan Memberi Tanda Selesai di Aplikasi (Proyek)
    h. Mengecek Unit dan Memberi Tanda Selesai di Aplikasi (Kontraktor)
    i. Mengecek Unit dan Memberi Tanda Selesai di Aplikasi (Konsumen)
    j. Mencetak Form Complain dan tanda tangan

    k. Tanda Tangan Form Complain (Proyek)
    l. Tanda Tangan Form Complain (Kontraktor)
    m. Tanda Tangan Form Complain (Konsumen) n.
    o. Distribusi Form Complain

Rancangan Basis Data

Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram- diagram diatas.

Class Diagram yang diusulkan

Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstalisasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Berikut adalah class diagram yang diusulkan.




Gambar 4.2.1.1 Class Diagram yang diusulkan


Berdasarkan gambar 4.2.1.1 Class Diagram yang diusulkan di atas terdapat :

  1. 7 class diagram yaitu : Tabel Konsumen, Tabel Complaint Marketing, Tabel Complaint, Tabel Login, Tabel Solusi, Tabel Perbaikan, dan Tabel Unit
  2. 7 Asosiasi (Association), untuk memodelkan relasi diantara obyek-obyek.


Spesifikasi Basis Data (Database)

Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya (Jogiyanto, 2009: 46). Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, panjang record, dan struktur. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

  1. Nama File  : Tabel Konsumen
    Media  : Hard Disk
    Isi  : no_konsumen, nama, alamat, no_telp, username, password, status
    Primary Key  : no_konsumen
    Record  : 68 karakter

    Tabel 4.2.2.1 Tabel Konsumen



  2. Nama File : Tabel Login
    Media : Hard Disk
    Isi : id, username, password, dan level
    Primary Key : id
    Record : 32 karakter

    Tabel 4.2.2.2 Tabel Login

  3. Tabel Complaint Marketing
    Nama File : Tabel Complaint Marketing
    Media  : Hard Disk
    Isi  : no_complaint_marketing, id, tgl_complaint_marketing, blok, uraian_complain_marketing, keterangan Primary Key: no_complain_marketing
    Foreign Key: id
    Record  : 16 karakter

    Tabel 4.2.2.3 Tabel Complain Marketing


  4. Tabel Solusi
    Nama File  : Tabel Solusi
    Media  : Hard Disk
    Isi  : no_solusi, no_complaint_marketing, tgl_solusi, Uraian, PIC
    Primary Key : no_solusi
    Foreign Key : no_complain_marketing
    Record  : 36 karakter
  5. Tabel Complaint
    Nama File  : Tabel Complain
    Media  : Hard Disk
    Isi  : no_complain, id, tgl_complain, blok, uraian_complain, keterangan
    Primary Key: no_complain
    Foreign Key : id
    Record  : 16 karakter

    Tabel 4.2.2.5 Tabel Complain

  6. Tabel Perbaikan
    Nama File  : Tabel Perbaikan
    Media  : Hard Disk
    Isi  : no_perbaikan, no_complain, tgl_perbaikan, tipe_perbaikan, uraian, PIC
    Primary Key: no_perbaikan
    Foreign Key : no_complain
    Record  : 66 karakter

    Tabel 4.2.2.6 Tabel Perbaikan

  7. Tabel : Unit
    Nama File: Tabel Unit
    Media: Hard Disk
    Isi : id_unit, blok dan id_area
    Primary Key: id_unit
    Record  : 22 karakter

    Tabel 4.2.2.7 Tabel Unit


Rancangan Tampilan sistem yang diusulkan (Prototype)

Tampilan menu login Konsumen, User Divisi Marketing dan Customer Service

Gambar 4.3.1.1 Tampilan menu login Konsumen, User Divisi Marketing dan Customer Service.


Tampilan diatas akan muncul jika user telah masuk ke web browser dan ingin melakukan login ke sistem. Tampilan diatas hanya digunakan oleh Konsumen, User Divisi Marketing dan User Customer Service. User harus menginput username beserta password jika ingin masuk ke sistem.


Tampilan Register Konsumen

Gambar 4.3.2.1 Tampilan Register Konsumen

Tampilan diatas akan muncul jika Konsumen telah masuk ke web browser dan ingin melakukan Register ke sistem. Tampilan diatas hanya digunakan oleh Konsumen, Konsumen harus menginput Nama, Alamat, Nomor Telepon, username, dan password jika ingin melakukan Register ke sistem.


Tampilan Konsumen Setelah Register

Gambar 4.3.3.1 Tampilan setelah konsumen berhasil register

Tampilan diatas akan muncul jika Konsumen telah melakukan register ke dalam sistem.


Tampilan saat Username atau password salah

Gambar 4.3.4.1 Tampilan saat Username atau password salah


Tampilan di atas akan muncul saat Konsumen, User salah memasukkan usename atau password. Apabila terjadi maka konsumen harus memasukkan username atau password dengan benar atau verivikasi admin untuk dapat masuk ke dalam sistem.


Tampilan Menu home pada Admin

Gambar 4.3.5.1 Tampilan Menu pada Admin


  1. Home berisi tentang Perusahaan
  2. Master terdiri dari :
    a. User: berisi tentang User yang ada di sistem
    b. Customer : berisi tentang Customer yang ada di sistem
  3. Form Complain terdiri dari :
    a. Marketing : berisi tentang Form Complain Marketing
    b. Service : berisi tentang Form Complain Customer Service
  4. Laporan Complain terdiri dari :
    a. Marketing : berisi tentang Laporan Complain Marketing
    b. Service : berisi tentang Laporan Complain Customer Service

Tampilan Menu Home Pada User Divisi Marketing

Gambar 4.3.6.1 Tampilan Menu pada User Divisi Marketing

  1. Home berisi tentang Perusahaan
  2. Marketing menampilkan Form Komplain Marketing


Tampilan Menu Home pada Divisi Customer Service

Gambar 4.3.7.1 Tampilan Menu pada Divisi Customer Service


  1. Home berisi tentang Perusahaan
  2. Service menampilkan Form Komplain Service (Customer Service)

Tampilan Menu Home pada Konsumen

Gambar 4.3.8.1 Tampilan Menu pada Konsumen


  1. Home berisi tentang Perusahaan
  2. Marketing menampilkan Form Komplain Marketing
  3. Service Menampilkan Form Komplain Service (Customer Service).



Tampilan Menu Input Komplain Marketing atau Customer Service oleh Konsumen

Gambar 4.3.9.1 Tampilan Menu Input Complaint Marketing dan Customer Service


Tampilan diatas akan muncul jika Konsumen memilih menu Form komplain, menu tersebut digunakan untuk menginput data complain untuk Divisi Marketing atau Customer Service.


Tampilan Menu Data Complain Divisi Marketing

Gambar 4.3.10.1 Tampilan Menu Data Complain Divisi Marketing



Tampilan diatas akan muncul jika user divisi marketing memilih menu Form complain marketing, menu tersebut digunakan untuk menampilkan data complain pada Divisi Marketing.


Tampilan Menu Data Complain Divisi Customer Service

Gambar 4.3.11.1 Tampilan Menu Data Complain Divisi Customer Service


Tampilan diatas akan muncul jika user divisi Customer Service memilih menu Form complain service, menu tersebut digunakan untuk menampilkan data complain pada Divisi Customer Service.


Tampilan Form Complain Marketing pada Divisi Marketing

Gambar 4.3.12.1 Tampilan Form Complain Marketing pada Divisi Marketing


Tampilan diatas akan muncul jika user divisi Marketing memilih menu Form Complain Marketing untuk melihat Form Complain Marketing.


Tampilan Form Complain Service pada Divisi Customer Service

Gambar 4.3.13.1 Tampilan Form Complain Service pada Divisi Customer Service


Tampilan diatas akan muncul jika user divisi Customer Service memilih menu Form Complain Service untuk melihat Form Complain Customer Service.


Tampilan Laporan Complain Marketing pada Divisi Marketing

Gambar 4.3.14.1 Tampilan Laporan Complain Marketing pada Divisi Marketing



Tampilan diatas akan muncul jika admin memilih menu Laporan Complain Marketing untuk melihat Laporan Complain Marketing. Laporan Complain Marketing ini nantinya akan berbentuk format pdf.


Tampilan Laporan Complain Marketing pada Divisi Customer Service

Gambar 4.3.15.1 Tampilan Laporan Complain Service pada Divisi Customer Service



Tampilan diatas akan muncul jika admin memilih menu Laporan Complain Service untuk melihat Laporan Complain Service. Laporan Complain Service ini nantinya akan berbentuk format pdf.

Rancangan Kontrol Sistem yang Diusulkan

  1. Kontrol input Rancangan kontrol input terdapat pada menu input admin, user, dan costumer, yaitu nama dan username harus dalam bentuk huruf dan password berupa huruf ataupun angka.
  2. Kontrol Proses Rancangan kontrol proses antara lain terdapat pada menu login, yaitu apabila username dan password salah maka akan muncul pesan “username atau password yang anda masukkan salah”.
  3. Kontrol Output Rancangan kontrol output antara lain terdapat pada form complain dan Laporan Complain. Apabila ada data yang tidak sesuai akan terlihat.


Rancangan Tenaga Kerja Sistem Yang Diusulkan

Setelah melakukan perancangan terhadap Aplikasi Mobile yang baru, maka perlu tenaga kerja yang kompeten dalam pengolahan dan penggunaan Aplikasi Mobile tersebut agar memungkinkan perkembangannya perusahaan baik dari segi keuntungan maupun kepuasan user terhadap Aplikasi Mobile yang telah diimplementasikan. Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh Divisi Marketing, Divisi Customer Service, Proyek dan Kontraktor.


Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak yang di usulkan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh aplikasi mobile adalah satu unit computer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan aplikasi mobile dan antisipasi kebutuhan dimasa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan adalah:
a. Proccesor  : Pentium(R) Dual core
b. Monitor  : LCD 14”
c. Mouse  : Optic
d. Keyboard  : Standard
e. Ram  : 2 GB
f. Harddisk  : 200 GB
g. Printer  : Printer Standar dan Printer Dot Matrix

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan Aplikasi Mobile ini adalah sebagai berikut:
a. Sistem Operasi “Windows 7 Proffesional”
b. Microsoft Office 2013 c. MySQL
d. PHP
e. XAMPP

Hak Akses

Hak Akses dari Aplikasi Mobile yang diusulkan terdiri dari beberapa divisi adalah sebagai berikut :

  1. Divisi Marketing
    a. Sales In House
    b. Sales Administration
    c. General Marketing
  2. Divisi Customer Service
    a. Customer Service Office
    b. Customer Service Lapangan
    c. Divisi Proyek
    d. Kontraktor



Testing ( Black Box Testing)

Tabel 4.8.1 Black Box Testing

Tabel 4.8.1 Black Box Testing

Implementasi Sistem yang diusulkan

Tampilan menu login Konsumen, User Divisi Marketing dan Customer Service

Gambar 4.9.1.1 Tampilan Menu Login

Tampilan diatas adalah tampilan login user Divisi Marketing, user Divisi Customer Service dan Customer yang akan muncul apabila telah masuk kedalam browser. Dari masing-masing user dan Customer tersebut harus mengisi username beserta password untuk masuk kedalam sistem, tampilan login diatas dapat diakses oleh Divisi Marketing, Divisi Customer Service, dan Admin.


Tampilan Register Konsumen

Gambar 4.9.2.1 Tampilan Resgister Konsumen

Tampilan di atas akan muncul apabila konsumen menekan register pada menu Log in. konsumen harus melengkapi data supaya bisa Login ke dalam Sistem nantinya. Tampilan di atas khusus untuk konsumen yang belum memiliki akun di Aplikasi Mobile atau sistem.


Tampilan Konsumen Setelah Register

Gambar 4.9.3.1 Tampilan Setelah konsumen Register Ke Sistem

Tampilan di atas akan muncul apabila konsumen sudah mengisi data dan menekan register. Setelah register nantinya konsumen akan menunggu konfirmasi dari admin. Setelah itu kemudian konsumen baru bisa melakukan login.

Tampilan saat Username atau password salah

Gambar 4.9.4.1 Tampilan saat Username atau Password salah

Tampilan di atas akan muncul apabila User Divisi Marketing, Divisi Customer Service, admin dan Konsumen salah dalam menginput username atau password. Sehingga harus mengisi dengan benar unuk dapat login.

Tampilan Menu home pada Admin

Gambar 4.9.5.1 Tampilan Home pada admin



Tampilan di atas muncul apabila admin sudah melakukan login dengan benar. Sehingga muncul menu home.

Tampilan Menu Home Pada User Divisi Marketing

Gambar 4.9.6.1 Tampilan Menu Home pada Divisi Marketing

Tampilan di atas akan muncul apabila user dari Divisi Marketing telah melakukan Login dengan benar. Sehingga akan muncul menu home.

Tampilan Menu Home Pada User Divisi Customer Service

Gambar 4.9.7.1 Tampilan Home pada User Divisi Customer Service



Tampilan di atas akan muncul apabila user Divisi Customer Service telah melakukan login yang benar. Sehingga akan muncul menu home.

Tampilan Menu Home Pada Konsumen

Gambar 4.9.8.1 Tampilan Menu Home pada Konsumen


Tampilan diatas akan muncul apabila konsumen telah melakukan login dengan benar. Sehingga muncul menu home.

Tampilan Menu Input Komplain Marketing atau Customer Service oleh Konsumen

Gambar 4.9.9.1 Tampilan Menu Input Komplain Marketing atau Customer Service

Tampilan diatas akan muncul apabila konsumen memilih menu form complaint marketing atau customer service. Kemudian konsumen akan mengisi data complain tersebut dengan benar.

Tampilan Menu Data Complain Divisi Marketing

Gambar 4.9.10.1 Tampilan Menu Data Complain Divisi Marketing

Tampilan di atas akan muncul apabila user Divisi Marketing memilih menu form complain marketing. Dengan tujuan untuk melihat complain konsumen pada periode tertentu. Disini user Divisi Marketing dapat melakukan searching dan hapus complain. Serta terdapat pilihan solusi untuk menjawab atau menyelesaikan komplain dari Divisi Marketing. Dimana yang dapat mengisi solusi ini adalah General Marketing pada Divisi Marketing.

Tampilan Menu Data Complain Divisi Customer Service

Gambar 4.9.11.1 Tampilan Menu Data Complain Divisi Customer Service


Tampilan di atas akan muncul apabila user Divisi Customer Service memilih menu form complain service. Dengan tujuan untuk melihat complain konsumen pada periode tertentu. Disini user Divisi customer service dapat melakukan searching dan hapus complain. Serta terdapat pilihan perbaikan untuk menjawab atau menyelesaikan komplain dari Divisi Customer Service. Dimana yang dapat mengisi perbaikan ini adalah Proyek dan kontraktor sedangkan konsumen disini untuk memberikan informasi bahwa perbaikan sudah ok.

Tampilan Form Complain Marketing pada Divisi Marketing

Gambar 4.9.12.1 Tampilan Form Complain pada Divsi Marketing

Tampilan di atas akan muncul ketika user memilih menu Form Complain Marketing. Form Complain Marketing tersebut nantinya bisa di Print.

Tampilan Form Complain Service pada Divisi Customer Service

Gambar 4.19.3.1 Tampilan Form Complain pada Divisi Customer Service



Tampilan di atas akan muncul ketika user memilih menu Form Complain Service. Form Complain Service tersebut nantinya bisa di Print.

Tampilan Laporan Complain Marketing pada Divisi Marketing

Gambar 4.9.14.1 Tampilan Laporan Complain Marketing


Tampilan diatas akan muncul apabila admin memilih menu Laporan Complain Marketing. Laporan di atas bisa dilihat berdasarkan periode tertentu Dan dapat dicetak.

Tampilan Laporan Complain Service pada Divisi Customer Service

Gambar 4.9.15.1 Tampilan Laporan Complain Customer Service

Tampilan diatas akan muncul apabila admin memilih menu Laporan Complain Service. Laporan di atas bisa dilihat berdasarkan periode tertentu Dan dapat dicetak.

Estimasi Biaya

Berikut adalah beberapa perincian biaya yang penulis butuhkan untuk melakukan penelitan dalam Laporan Penulisan Skripsi:

Adapun perkiraan biaya yang akan dikeluarkan untuk perancangan sistem adalah sebagai berikut:

Estimasi Time Schedule Program

Tabel 4.11.1 Tabel estimasi Time Schedule

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang telah dilakukan penulis pada PT Modernland Realty Tbk dalam menampung Saran dan Komplain, maka penulis mendapatkan beberapa kesimpulan, diantaranya:

  1. Dalam menampung Saran / Komplain dari konsumen perusahaan masih menggunakan form complain sehingga dalam menyelesaikannya harus melalui waktu yang lama dikarenakan letak dari masing masing atasan.
  2. Cara merancang Aplikasi Mobile nantinya berdasarkan dari prosedur- prosedur di bawah ini:

    Divisi Marketing:

    Konsumen Register Ke Aplikasi Mobile. Kemudian setelah melakukan register konsumen Log In Ke Aplikasi Mobile. Setelah masuk sistem Konsumen mengisi Data Komplain ke Form Complain Marketing di dalam Aplikasi Mobile / sistem dan mengkonfimasi sales In House. Kemudian Sales In House Mengecek Saran / Komplain di Aplikasi Mobile / Sistem dan konfirmasi ke Sales Administration. :

    Kemudian Sales Administration Mengecek Saran / Komplain di Aplikasi Mobile / Sistem dan Mencetak Form Saran / Komplain dari Sistem tersebut. Kemudian Sales Admin tanda tangan form saran / komplain yang sudah di cetak bersama Sales In House dan Konsumen. :

    Setelah melakukan tanda tangan Sales Administration memberikan form saran / komplain kepada General Marketing untuk ditandatangani. :

    General Marketing mengecek data komplain di Aplikasi Mobile / Sistem, kemudian setelah menyetujuinya General Marketing tanda tangan Form Saran / Komplain yang sudah di cetak. Setelah tanda tangan Form Saran / Komplain di kembalikan kepada Sales Administration. Kemudian Sales Administration mendistribusikan Form Saran / Komplain dimana Lembar Asli untuk konsumen, Rangkap 2 untuk Sales In House dan Rangkap 3 untuk Sales Admin. :

    Divisi Customer Service:

    Pertama Konsumen melakukan Register Ke Aplikasi Mobile:

    / Sistem. Setelah melakukan register kemudian konsumen Log In Ke Aplikasi Mobile / sistem. Setelah masuk ke dalam Aplikasi Mobile / Sistem Konsumen mengisi data komplain ke Form Complain Customer Service di Aplikasi Mobile / sistem. :

    Customer Service Office Mengecek Data Komplain di Aplikasi Mobile / sistem dan konfirmasi dengan Customer Service Lapangan. Kemudian Customer Service Lapangan bersama Proyek dan kontraktor melakukan pengecekan di lokasi berdasarkan data komplain yang ada di Aplikasi Mobile / sistem. Setelah melakukan pengecekan kontraktor melakukan perbaikan unit. Setelah melakukan perbaikan unit kontraktor mengkonfirmasi customer service lapangan. :

    Customer Service Lapangan mengecek unit bersama Divisi Proyek, Kontraktor dan konsumen, kemudian masing-masing memberikan tanda bahwa unit sudah selesai di aplikasi Mobile / sistem. Kemudian Customer Service Office Mencetak Form Saran / Komplain. Customer Service Office bersama Kontraktor, Divisi Proyek dan Konsumen menandatangani Form Saran / Komplain. :

    Kemudian Customer Office Lapangan mendistribusikan form saran / complain dimana lembar asli (Rangkap 1) untuk konsumen, Rangkap 2 untuk Divisi Proyek, Rangkap 3 untuk Kontraktor, dan Rangkap 4 untuk Customer Service Office. :

  3. Untuk mengetahui jalannya Aplikasi Mobile, maka menggunakan metode Black Box Testing. Dari hasil testing dengan Black Box Testing dapat disimpulkan bahwa semua program dapat berjalan ketika diujicoba. Sehingga Aplikasi / Sistem ini dapat diimplementasikan.


a. Register, saat Register data yang di input berhasil tersimpan ke Database.
b. Login, pada saat Login maka langsung berhasil masuk ke Menu Home
c. Login Salah, pada saat login salah maka akan muncul warning “username dan password yang anda masukkan salah”.
d. Input Form Complain Marketing, pada saat input form complain marketing maka berhasil menampilkan form complain marketing.
e. Input Form Complain Service, pada saat input form complain service maka berhasil menampilkan form complain service.
f. Memilih Laporan Complain Marketing maka berhasil menampilkan Laporan Complain Marketing.
g. Memilih Laporan Complain Service maka berhasil menampilkan Laporan Complain Service.

Saran

Setelah melakukan analisa dari sistem yang berjalan selama ini di PT. Modernland Realty Tbk dalam menampung saran / komplain dari konsumen maka penulis ingin memberikan saran guna memberikan dampak yang positif agar sistem dapat berjalan secara optimal. Berikut adalah saran yang penulis berikan:
a. Sistem yang berjalan dapat diganti dengan membuat sebuah Aplikasi Mobile dimana Aplikasi Mobile ini dapat memberikan kemudahan baik dari konsumen maupun dari PT. Modernland dalam menampung serta menyelesaikan saran / komplain dari konsumen.
b. Setelah Aplikasi Mobile ini berjalan diharapkan dapat selalu menjaga kerahasiaan data dan dapat selalu update agar nanti dapat mengikuti perubahan sistem yang terjadi di PT. Modernland Realty Tbk. :

Kesan

Penulis merasa sangat beruntung karena dalam kesempatan ini penulis bisa mengetahui banyak ilmu terutama dalam hal tentang dunia properti. Dan penulis juga merasa senang selama melakukan penelitian karena karyawan dari PT. Modernland Realty sangat ramah dan banyak memberikan saran sehingga membantu sekali dalam mengumpulkan informasi. :

Selain itu, dari hasil Skripsi ini, penulis dapat mengembangkan ide- ide yang telah dipelajari yang nantinya akan diterapkan dalam dunia kerja nyata, baik dalam bekerja, dalam lingkungan masyarakat, ataupun pada suatu perusahaan.


DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Hanif Al Fatta, 2015. Pengertian sistem menurut para ahli adalah sebagai berikut (Hanif Al Fatta, 2015: 3)
  2. Mudick dan Ross.1993. Mendefenisikan sistem adalah sebuah perangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk satu tujuan bersama
  3. Scott. 1996. Mendefenisikan sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing), serta keluaran (output)
  4. MC. Leod. 1995. Mendefenisikan sistem sebagai sekelompok elemen- elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan
  5. 5,0 5,1 Jogiyanto. 2012. sebuah system memiliki kedelapan klasifikasi sistem
  6. George H Bodnar. 2001. Informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang berguna untuk membuat keputusan
  7. Menurut Abdul Kadir. 2002. Informasi adalah data yang diolah sebagai data yang telah diproses
  8. Menurut Gordon B. Davis. 1991. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang
  9. Menurut Lani Sidharta. 1995. Informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang berguna untuk membuat keputusan
  10. I Putu Agus Eka Pratama. 2014. Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber
  11. Dharma Oetomo. 2002. Kualitas inforamsi ditentukan oleh beberapa factor. Berikut adalah factor-faktornya
  12. Menurut Jogiyanto. 2009. Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya
  13. Lani Sidharta. 1995. Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya
  14. 14,0 14,1 Menurut Jogiyanto. 2005. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian
  15. Gordon B. Davis. 1991. Sistem Informasi adalah suatu sistem yang menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya
  16. Menurut Gordon B. Davis. 1991. menjelaskan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan dimana komponen tersebut mengumpulkan
  17. Hall. 2011. sistem informasi adalah sekumpulan prosedur-prosedur yang sah dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan disalurkan kepada pengguna
  18. Hall. 2011. Information System (IS) Include hardware and software, people and procedures, policies and processes whick are involved with the collection, storage, transformation and retrieval of data and information
  19. 19,0 19,1 Sarma Fuad. Information System Defenition and Component, disebutkan adanya komponen-komponen di dalam sebuah sistem informasi
  20. 20,0 20,1 Munawar. 2005. UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu proses yang handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek
  21. Noviansyah. 2008. Aplikasi berasal dari kata Application yang artinya Penerapan, Penggunaan, Lamaran
  22. 22,0 22,1 22,2 Nazruddin Safaat H. 2014. Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.
  23. Ji Wang, Lei Gu, Li Ma . 2014. International Journal of Multimedia and Ubiquitoue Engineering Vol. 9 No. 4
  24. 24,0 24,1 Nazruddin Safaat H. 2014. International Journal of Computer Sciences Issues, Vol. 10, Issue 2 No. 2
  25. 25,0 25,1 Chidir Ali. 1987. Istilah perusahaan untuk pertama kalinya terdapat di dalam pasal 6 KUH Dagang
  26. Chidir Ali. 1987. Perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukn secara terus menerus
  27. 27,0 27,1 Dra. Euis Winarti. 2012. Pengertian dari komunikasi banyak sekali diartikan oleh beberapa ahli namun ada 3 unsur utama
  28. Dra. Euis Winarti. 2004. Pengukuran kualitas bisa dikelompokkan menjadi 2 jenis
  29. DeCarlo, Teas . 2004. Pengukuran kualitas jasa memiliki 2 kerangka definisional
  30. Davis, Goetsch. 2010. kualitas sebagai kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan
  31. Fandy Tjiptono, Ph.D dan Gregorius Chandra. 2016. kualitas bisa mencakup berbagai faktor terkait lokasi, biaya, status akreditasi, jumlah dan kualifikasi staff, reputasi, dan arena bermain
  32. Gavin. 1988. Perspektif bisa dikelompokkan menjadi 5 kelompok
  33. 33,0 33,1 PO Abas Sunarya, Sudaryono dan Asep Saefullah . 2011. Ada berbagai hal harus dilakukan pada kegiatan pemasaran
  34. Nasution. 2004. dikenal tiga jenis golongan dalam sistem kualitas modern
  35. Nasution. 2004. faktor-faktor kritis harus dipertimbangkan didalam mencapai tujuan organisasi yang disebut CSF
  36. 36,0 36,1 Budiman. 2012. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak
  37. Budiman. 2012. Dalam menulis sebuah saran perlu memperhatikan hal- hal berikut

Contributors

Tiopani