SI1212473436

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA STAR SCHEMA

PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SMAN 2

KOTA TANGERANG

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1212473436
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN DATA MART BERBASIS WEB

PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SMAN 2

KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1212473436
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, .................2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom.)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM DATA BASE STAR SCHEMA PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA SMAN 2 KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1212473436
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .............. 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1212473436
Nama
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ............... 2016

 
 
 
 
 
NIM : 112473436

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Perancangan sistem basis data menjadi salah satu sebuah kebutuhan sistem yang diperlukan dalam pengelolaan nilai siswa pada SMAN 2 Kota Tangerang untuk membantu pemrosesan dan penyimpanan nilai siswa sebagai media arsip nilai di mana sistem penyimpanan nilai yang berjalan saat ini masih menggunakan Buku Induk Sekolah (BIS). Hal ini menyebabkan beberapa masalah seperti menumpuknya beban kerja pada satu pihak dan waktu operasional yang cukup lama ketika memasukkan nilai. Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan sebuah sistem yang dapat memudahkan proses memasukkan nilai yang selama ini hanya berfokus pada operator/admin sebagai pihak yang memasukkan seluruh nilai siswa ke dalam data sekolah. Untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini digunakan beberapa metode di antaranya metode pengumpulan data, seperti dengan wawancara, observasi, dan literature review. Setelah mendapatkan data yang ada, analisis berlanjut pada metode SWOT, metode ini menjabarkan kekurangan dan kelebihan sistem, lalu mencari solusi penyelesaiannya. Proses ini berlanjut pada proses pendeskripsian sistem dengan menggunakan diagram UML (Unified Modelling Language). Setelah proses analisis, selanjutnya dilanjutkan dengan memasuki tahap perancangan, untuk merancang sistem dalam penelitian menggunakan metode SLDC waterfall dan dilanjutkan dengan metode elisitasi dimana terdiri atas elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi. Dengan menggunakan perancangan ini, nantinya proses input nilai akan dilakukan oleh guru yang bersangkutan sehingga beban kerja akan terbagi rata karena guru yang akan menginput nilai tersebut dan admin/operator yang mengurus proses maintenance dan proses cetak nilai, serta penyimpanan informasi menggunakan teknologi database untuk menyimpan arsip nilai.

Kata kunci: sistem, basis data, arsip.


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil alamin, segala puji bagi Allah, syukur penulis panjatkan, dan berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh rangkaian pelaksanaan dan pembuatan laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah “PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA STAR SCHEMA PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SMAN 2 KOTA TANGERANG”

Penyusunan laporan skripsi ini guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti syarat untuk mendapatkan gelar studi S1 dan juga sebagai syarat kelulusan pada Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja. Selain itu, penulisan laporan ini juga bermanfaat sebagai langkah awal sebelum menuju dunia profesional khususnya pada bidang sistem informasi dan ilmu komputer.

Penulisan laporan ini disusun dengan sebaik-baiknya menurut pengetahuan yang pernah didapat selama menempuh bangku perkuliahan, walaupun demikian penulis sangat mengharap saran dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak penyusunan laporan Sripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si., selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Pembantu Ketua I Perguruan Tinggi Raharja.

  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.

  5. Bapak Aris Martono, M.Kom, M.MSi. selaku dosen pembimbing I dan Ibu Mulyati, S.E., M.M., M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan masukan dan motivasi penulis dalam penulisan laporan Skripsi ini.

  6. Para dosen dan staf Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

  7. Bapak Kukuh, M.Pd. selaku Wakasek Kurikulum SMAN 2 Kota Tangerang dan juga stakeholder yang telah memberikan banyak arahan, masukan, dan bimbingan kepada penulis.

  8. Ibu Tutut, S.Kom selaku selaku guru dan pembimbing lapangan tempat penulis melaksanakan penelitian yang telah banyak membantu penulis dalam memahami sistem yang berjalan secara detail.

  9. Keluarga Besar SMAN 2 Kota Tangerang yang telah banyak memberikan semangat dan motivasi kepada penulis saat melakukan observasi di sekolah.

  10. 10. Kepada orang tua tercinta beserta saudara dan keluarga besar yang telah mendukung penulis baik secara moral atau materiil.

  11. Deni W, M. Romadhon, A. Rifai, dan A. Munaqosatul H. yang telah banyak membagikan cerita, pengetahuan dan pengalaman ketika penulis melaksanakan proses penulisan laporan skripsi maupun sebelumnya ketika aktif menjalani kehidupan perkuliahan dan keorganisasian. Sukses buat kalian semua.

  12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Semoga laporan skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi semua pembaca dan kelak penulis berharap ilmu yang didapat selama ini juga bisa disebarkan kepada teman-teman sebagai bakal pemantapan dan sebagai media agar penulis menjadi lebih baik dalam mengaplikasikan ilmunya. Akhir kata, penulis sangat mengharapkan ide, saran dan masukan untuk kesempurnaan dalam penyusunan skripsi ini, terima kasih.


Tangerang,................. 2016
Nama. Aji Kuspriambodo
NIM. 1212473436

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisis SWOT faktor internal

Tabel 3.2 Analisis SWOT faktor eksternal

Tabel 3.3Strategi S-O

Tabel 3.4 Strategi S-T

Tabel 3.5 Strategi W-O

Tabel 3.6 Strategi W-T

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.10 Final Draft Elicitation

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem yang Berjalan dan Sistem yang Diusulkan

Tabel 4.2 Field tabel Nilai Pada Sistem yang Diusulkan

Tabel 4.3 Field tabel Siswa Pada Sistem yang Diusulkan

Tabel 4.4 Field tabel User Pada Sistem yang Diusulkan

Tabel 4.5 Field tabel Kelas Pada Sistem yang Diusulkan

Tabel 4.6 Field tabel Jurusan Pada Sistem yang Diusulkan

Tabel 4.7 Field tabel Mata Pelajaran Pada Sistem yang Diusulkan

Tabel 4.8 Field tabel Semester Pada Sistem yang Diusulkan

Tabel 4.9 Blackbox Testing

Tabel 4.10 Time Schedule

Tabel 4.11 Estimasi Biaya


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam lingkungan pendidikan, nilai menjadi salah satu hal yang tidak terpisahkan dan banyak dipakai sebagai bahan pertimbangan penerimaan siswa pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Siswa dengan kuantitas dan kualitas nilai yang lebih baik akan lebih mudah dalam seleksi administratif suatu institusi, baik itu pendidikan yang lebih tinggi maupun digunakan untuk melamar pekerjaan. Nilai yang baik atau buruk tidak hanya sebatas bermanfaat pada siswa yang bersangkutan, tetapi juga memiliki efek domino pada institusi pendidikan itu sendiri. Sebagai contohnya, institusi pendidikan SMA dengan jumlah siswa yang diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) lebih banyak melalui jalur undangan, akan menjadi lebih populer di mata khalayak umum. Jalur undangan (SBMPTN) adalah jalur penerimaan mahasiswa baru dengan menggunakan nilai raport.

Nilai menjadi hal yang tidak terpisahkan dari sekolah itu sendiri. Banyak kegunaan dari penyimpanan dan pengolahannya. Bagi pihak ketatausahaan nilai disimpan menjadi arsip yang bernama buku induk siswa. Bagi pihak manajemen sekolah nilai dapat digunakan sebagai bahan evaluasi prestasi guru dan siswa, pemetaan mutu sekolah, data kelulusan, dan alat untuk membantu siswa dalam memasuki PTN sesuai keinginannya.

Berdasarkan kenyataan yang telah diuraikan di atas,dibutuhkan sebuah rancangan sistem data mart yang bertujuan menghasilkan rancangan fisik dan rancangan data untuk sistem data mart untuk mengelola dan menyimpan nilai siswa. Oleh karena itu, penelitian ini penulis berikan judul “Perancangan Berbasis Web Data Mart Prestasi Belajar Siswa pada SMAN 2 Kota Tangerang”. Rancangan ini dibuat untuk dapat menyimpan data nilai siswa dan mengolahnya menjadi informasi yang bermanfaat untuk pihak manajemen sekolah, dan juga dapat digunakan sebagai pengolah nilai ulangan harian, nilai, dan daftar kehadiran siswa yang bersangkutan, sehingga data mart ini juga dapat digunakan untuk membantu pihak sekolah dalam mengelola raport. Terlebih dengan fakta bahwa sekolah memiliki sekitar 1100 siswa dengan jumlah tenaga pengajar sekitar 60 dan terdiri atas 14 mata pelajaran dengan tidak sampai 5 orang admin saat menginput nilai.


Perumusan Masalah

Dari latar belakang yang sudah dijelaskan, maka ada beberapa permasalahan yang menjadi pokok pembahasan dalam penelitian ini, yaitu:

  1. Apakah sudah ada penyimpanan data nilai siswa secara terkomputerisasi pada sistem yang sedang berjalan pada SMAN 2 Kota Tangerang?

  2. Bagaimana menganalisis data nilai siswa untuk dirancang sistem basis data-nya?

  3. Bagaimana merancang sistem basis data pengolahan prestasi belajar siswa pada SMAN 2 Kota Tangerang?


Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, penelitian terbatas pada pengolahan nilai itu setelah diolah oleh operator sampai ke penyimpanannya di dalam buku induk sekolah.


Tujuan Penelitian

1. Tujuan Operasional

Adapun tujuan operasional penelitian ini adalah untuk :

  1. 1 Mencari informasi mengenai sistem yang berjalan untuk dianalisis, untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan sistem yang sedang berjalan.

  2. 2 Menganalisis bagaimana sistem pengarsipan yang berjalan saat ini dan apakah perlu diadakannya evaluasi untuk mengetahui apakah diperlukannya inisiatif untuk memperbaiki sistem yang telah ada, serta mencari solusi untuk perbaikannya yang ada pada SMAN 2 Kota Tangerang.

  3. 3 Merancang data mart nilaisiswa SMAN 2 Kota Tangerang untuk membantu pihak manajemen dalam mengelola arsip. Disamping itu, aplikasi ini diharapkan dapat membantu pihak sekolah dalam mengolah nilai dalam bentuk raport.

2. Tujuan Individual

Bagi penulis, penelitian ini bertujuan untuk menyelesaikan laporan skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan, sebagai pengalaman sebelum terjun ke dunia professional, dan sebagai wadah untuk mengaplikasikan apa yang sudah peneliti dapat selama menempuh dunia perkuliahan khususnya bagaimana menerapkan dan merancang data martserta mengaplikasikan manfaatnya.


Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Membantu pihak manajemen dalam mengelola Buku Induk Sekolah yang digunakan sebagai salah satu penyimpanan arsip nilai dan prestasi siswa.

  2. Membantu pihak sekolah menganalisis kekurangan dan kelebihan prosedur penyimpanan nilai siswa saat ini dan mencari alternatif penyelesaiannya.

  3. Mengaplikasikan data martsebagai alternatif penyimpanan arsip siswa akan membantu pihak manajemen sekolah dalam menggunakan data itu kembali dimana pada sistem yang berjalan saat ini masih menggunakan penyimpanan manual.


Metode Penelitian

Dengan mempelajari kasus yang ada, serta memahami hubungan sebab akibat yang kemungkinan akan terjadi, penelitian ini menggunakan tiga metode penelitian, yaitu metode pengumpulan data, metode analisis, dan metode perancangan.

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam rangka untuk mencapai tujuan penelitian. Cara yang digunakan penulis dalam mendapatkan data yang diperlukan untuk pembuatan skripsi ini adalah:

1. Observasi

Dengan menggunakan metode ini, akan didapatkan beberapa informasi mengenai bagaimana penyimpanan arsip yang ada saat ini serta bagaimana pemanfaatannya.

2. Wawancara (Interview)

Untuk mendapatkan informasi mengenai penyimpanan data yang ada serta sistem yang ada pada instansi terkait tersebut secara umum, maka diperlukan informasi dari pemilik sistem ataupun orang yang memiliki kendali penuh atas sistem tersebut. Dengan metode ini, peneliti bisa mendapatkan data atau informasi yang berguna mengenai sistem yang ada dengan lebih detail.

3. Studi Pustaka (Library Research)

Studi pustaka (library research) adalah aktivitas pemilihan suatu masalah yang akan digunakan sebagai tema penelitian dan diteruskan dengan pencarian referensi sebagai landasan teori dan penunjang terhadap proses pengerjaan dan sebagai pemecahan masalah yang dihadapi. Upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi yang relevan dengan masalah yang diteliti diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/disertasi, ensiklopedia, dan sumber-sumber lain. Dalam hal ini, peneliti mempelajari teori-teori yang mendasar pada masalah dan bidang penelitiannya. Selain itu, penulis juga perlu memanfaatkan hasil penelitian dan pemikiran yang relevan dengan masalah penelitian yang saat ini peneliti lakukan untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian serupa atau duplikasi yang tidak diinginkan.


2. Metode Analisa Data

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini dikarenakan data yang kita peroleh akan menuntun kita kearah suatu penemuan, dan bila dianalisis dengan teknik yang tepat maka akan menuntun pada suatu inovasi atau penemuan teknologi terbaru. Penelitian ini menggunakan teknik analisis berupa pendekatan Object Oriented Analysis and Design (OOAD) atau analisis berorientasi obyek dengan Unified Modelling Language (UML). Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dirancang ataupun dikembangkan. Pada proses analisa, teknik analisis yang dilakukan antara lain:

1. Analisis pengguna

Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan memanfaatkan data mart nantinya dan juga fungsi-fungsi apa yang bisa didapatkan oleh user.

2. Analisis kebutuhan fungsional dan non-fungsional

Pemodelan kebutuhan fungsional digunakan untuk menggambarkan fungsi sistem dan user yang terlibat serta fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing user lalu dimodelkan dengan menggunakan Use Case Diagram.

3. Analisis perilaku sistem

Pada tahap ini, penulis menggunakan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan activity diagram dan sequence diagram. Activity diagram digunakan untuk memodelkan proses use case yang sedang berjalan, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya.

3. Analisis sistem yang berjalan saat ini

Untuk mengembangkan sistem baru yang lebih baik, maka perlu bagi peneliti untuk menganalisis sistem yang saat ini sedang berjalan dengan mengamati profil instansi, prosedur sistem yang berjalan, maupun dokumen-dokumen yang dipakai dalam instansi pada objek penelitian. Dengan menganalis sistem yang ada, maka peneliti bisa membuat suatu kesimpulan atau penyelesaian masalah pada instansi tersebut.



3. Metode Perancangan

Dalam penelitian ini digunakan metode pengembangan sistem dengan metode SDLC (System Development Life Cycle) waterfall yang tahapan-tahapan pengerjaannya ialah sebagai berikut:

  1. 1 Perencanaan (planning)

  2. 2 Analisis (analysis)

  3. 3 Perancangan (design)

  4. 4 Implementasi(implementation)

  5. 5 Pemeliharaan (maintenance)


4. Metode Testing

Dalam penelitian ini metode testing atau pengujian yang digunakan ialah blackbox testingdimana metode uji coba ini memfokuskan pada keperluan perangkat lunak atau software. Uji coba blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi masukan atau input yang akan melatih seluruh kondisi fungsional sebuah program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.


Sistematika Penulisan

Agar laporan lebih jelas dan mudah dipahami oleh pembaca maka laporan terbagi menjadi 5 bab, yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat SMA Negeri 2 Tangerang, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV : RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisis dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

BAB V: PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran dan kesan yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil penelitian yang dilakukan.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Perancangan

Definisi Perancangan

Al-Bahra (2005: 39) mengemukakan bahwa perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Kenneth dan Jane (2006: 12) menjelaskan bahwa perancangan adalah kegiatan merancang detil dan rincian dari sistem yang akan dibuat sehingga sistem tersebut sesuai dengan requirement yang sudah ditetapkan dalam tahap analisis sistem. Lalu Bentley dan Whitten (2009:160) melalui bukunya juga menjelaskan bahwa perancangan adalah teknik pemecahan masalah dengan melengkapi komponen-komponen kecil menjadi kesatuan komponen sistem kembali ke sistem yang lengkap. Teknik ini diharapkan dapat menghasilkan sistem yang lebih baik.

Melalui ketiga penulis tadi bisa disimpulkan bahwa perancangan adalah kegiatan menemukan alternatif sistem baru yang lebih baik untuk dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada pada sistem lama.


Tahapan Perancangan

Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:197) menyebutkan bahwa SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisis dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

1. Perencanaan Sistem

Dalam tahapan perencanaan sistem dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan data warehouse.

2. Analisis Sistem

Melakukan analisis sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

3. Perancanganm

Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi

4. Testing

Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.

5. Implementasi

Pada tahap ini, program yang telah diuji akan diterapkan.

6. Pemelihraan (Maintenance)

Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan

Perancangan Berbasis Web

Nugroho (2010:468), “Aplikasi berbasis web, dirancang dan di-kembangkan untuk membantu para pengguna untuk mendapatkan fungsional-fungsional tertentu dari aplikasi yang bersangkutan serta untuk menjalankan bisnis mereka”. Para pengguna berinteraksi dengan aplikasi menggunakan saran asupan (input) seperti paling umum keyboard atau mouse memberikan asupan pada aplikasi bersangkutan.


Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Secara bahasa, sistem berasal dari kata sistem yang berarti susunan atau cara. Mulyanto (2009: 1) mengatakan bahwa sistem secara umum sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. Sutabri (2012:220) kemudian mengatakan bahwa analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan pada tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Sedang Menurut Henderi, Maimunah, dan Randy Andriandalam jurnal CCIT Vol 4 (2011: 322), Analisis sistem adalah peng-uraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,kesempatan-kesempatan,hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

Berdasarkan dua definisi sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah tahapan untuk mengetahui keadaan sistem yang ada sehingga menghasilkan suatu kesimpulan mengenai kelebihan dan kekurangan sistem yang ada.

Tahapan Analisis Sistem

Sutabri (2012:220) memaparkan proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:


1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk men-dapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah di-capainya.


3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.


4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

1. Mengumumkan penelitian sistem

Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

2. Mengorganisasikan tim proyek

Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek.Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif.

3. Mendefinisikan kebutuhan sistem

Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

5. Menyiapkan usulan rancangan

Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya.Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.


6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek

Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan proyek maju ke tahap rancangan.


Teori Khusus

Database

Definisi Database

Menurut Jogiyanto (2010) Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Kadir (2014:218) juga berpendapat bahwa database adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkaitsehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas.


Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa database adalah wadah atau tempat yang digunakan untuk menyimpan data yang disimpan secara sistematis pada suatu komputer sehingga mampu mengelola informasi dengan optimal.

Model Database

Kadir (2014:229) menjelaskan "Model data adalah sekumpulan konsep terintegrasi yang dipakai untuk menjabarkan data, hubungan antar data, dan kekangan terhadap data yang digunakan untuk menjaga konsistensi". Model data yang umum pada saat ini ada empat macam, yaitu:

1. Model Data Hirarki

Model ini sering kali dijabarkan dalam bentuk pohon terbalik. Didalam model ini dikenal istilah orang tua dan anak. Masing-masing berupa satu simpul dan terdapat hubungan bahwa setiap anak hanya dapat memiliki satu orang tua, sedangkan orang tua dapat memiliki sejumlah anak.

2. Model data jaringan

Model data jaringan menyerupai model hirarki, dengan perbedaan:

a. Tidak mengenal akar

b. Jika dibandingkan pada model data sebelumnya, maka pada model ini setiap anak bisa memiliki lebih dari satu orang tua.

3. Model Data Relasional

Model data relasional menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua (yang biasanya disebut relasi atau tabel), dengan masing-masing tabel tersusun atas sejumlah baris dan kolom.


4. Model Data Berbasis Objek

Model data berbasis objek adalah model data yang menerapkan teknik pemrograman berorientasi objek.

Star Schema

Ada beberapa jenis model basis data dalam pembuatan basis data seperti ERD (Entity Relationship Diagram), Snowflake schema, star schema, dll. Namun umumnya dalam data warehouse, star schema atau snowflake schema yang sering dijumpai.

1. Star Schema

Menurut Connolly dan Begg (2010: 1227), star schema adalah model data dimensional yang mempunyai fact table di bagian tengah, dikelilingi oleh tabel dimensi yang terdiri dari data reference (yang bisa di-denormalized). Star schema mengambil karakteristik dari faktual data yang di-generate oleh event yang terjadi dimasa lampau. Star schema terbagi menjadi 2 macam yaitu simple star chema dimana skema ini memiliki 1 tabel fakta dan setiap tabel harus mempunyai primary key yang terdiri atas satu kolom atau lebih. Primary key dari tabel fakta terdiri dari satu atau lebih foreign key. Dan skema bintang dengan beberapa tabel fakta dimana terjadi karena pada tabel fakta berisi kenyataan yang tidak saling berhubungan atau dikarenakan perbedaan waktu pemuatan data. Skema bintang juga dapat meningkatkan kinerja (performance), terutama jika data tersebut dalam jumlah yang besar.

2. Snowflake Schema

Menurut Connolly dan Begg (2010: 1229), Snowflake adalah jenis dari star schema dimana tabel dimensinya tidak mengandung denormalisasi. Berdasarkan Poe (1996:137), denormalisasi adalah proses penggabungan tabel agar meningkatkan performance yang ada.Ini merupakan sebuah proses yang melanggar aturan bentuk normal dalam proses normalisasi.

Prestasi Belajar

Definisi Prestasi

Sardiman (2001: 46) mengatakan bahwa prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar. Ditambahkan juga oleh Tabrani (1991:22) “Prestasi adalah kemampuan nyata (actual ability) yang dicapai individu dari satu kegiatan atau usaha”, sedangkan W.S Winkel (1996: 165) mengatakan bahwa prestasi adalah bukti usaha yang telah dicapai sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah sesuatu yang dicapai suatu individu dalam bentuk nyata.

Definisi Belajar

Sugihartono (2007: 74) mendefinisikan belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sementara, Slameto (2003) mendefinsikan belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Menurut M. Ngalim Purwanto (2006) dalam buku “Psikologi Pendidikan” Belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian.

Bisa dikatakan bahwa belajar merupakan proses perubahan secara fisik maupun psikis sebagai reaksi dan hasil dalam menghadapi interaksi dengan lingkungan sekitarnya.

Definisi Prestasi Belajar

Benyamin S. Bloom (dalam Nurman, 2006: 36), prestasi belajar merupakan hasil perubahan tingkah laku yang meliputi tiga ranah kognitif terdiri atas: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi, sedangkan Bukhari (2009: 45) mengatakan bahwa prestasi dapat kita artikan sebagai hasil yang telah dicapai atau hasil yang sebenarnya dicapai.Dengan demikian, maka segala sesuatu yang berubah pada tingkah laku seseorang menjadi sesuatu yang lebih dapat dikatakan sebagai prestasi belajar.

Siswa

Sarwono (2007) mengatakan siswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di dunia pendidikan. Definisi itu diperkuat lagi oleh Abu Ahmadi (2005) yang juga menuliskan pengertian peserta didik atau siswa adalah orang yang belum mencapai dewasa, yang membutuhkan usaha, bantuan bimbingan dari orang lain yang telah dewasa guna melaksanakan tugas sebagai salah satu makhluk tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara yang baik, dan sebagai salah satu masyarakat serta sebagai suatu pribadi atau individu.

Maka dengan kedua definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa siswa adalah manusia yang memerlukan bimbingan, pengajaran, pendidikan oleh manusia yang lebih mengerti tentang apa yang ingin dicapai oleh siswa tersebut.

Alat Bantu Perancangan

XAMPP

Nugroho (2010:74) mengemukakan pendapat bahwa XAMPP merupakan paket PHP server yang berbasis Open Source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source.Menurut Madcoms (2010:341), sekarang ini banyak paket software instalasi web server yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung web server, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.

Dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan paket aplikasi berbasis open source yang digunakan sebagai server bahasa pemprograman web berbasis PHP dengan fitur penunjang database.

PHP

Menurut Arief (2011:43) PHP adalah Bahasa server-side –scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side-scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan diesksekusi diserver kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan format HTML. Selain itu, Nugroho (2009:113) juga mengatakan "PHP merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia website, PHP adalah bahasa program yang berbentuk script yang diletakkan di dalam server web".

Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan bahasa script yang merupakan salah satu unsur yang diperlukan dalam membangun sebuah program atau website.

PHPMyAdmin

Nugroho (2010:88), "PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan bahasa pemprograman PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL". Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimiliki-nya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel. Arief (2011:429) juga mengatakan bahwa PhpMyAdmin adalah salah suatu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengelola database MySQL.

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa PhpMyAdmin merupakan aplikasi atau software yang digunakan untuk mengelola berbagai database MySQL sebagai pendukung aplikasi XAMPP.

MySQL

Alexander F. K. Sibero (2011: 97), berpendapat bahwa MySQL adalah suatu RDBMS (Relational Database Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”. Menurut Raharjo (2011:21) MySQL adalah RDBMS atau server database yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user.

Berdasarkan paragraf di atas, dapat diartikan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang bersifat open source yang digunakan untuk membuat sebuah database.

Unified Modeling Language

Definisi UML

UML singkatan dari Unified Modelling Language yang berarti bahasa pemodelan standar. Menurut Chonoles dalam buku milik Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati (2003: bab 1) mengatakan bahwa sebagai bahasa UML memiliki sintaks dan semantiks. Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML ada aturan–aturan yang harus diikuti, dan bagaimana elemen pada model–model yang ada berhubungan satu sama lain mengikuti standar yang ada yang berarti UML tidak hanya sekedar gambar dan diagram belaka, namun juga menceritakan konteksnya.

Booch (2005: 7) mengatakan bahwa UML adalah Bahasa standar untuk membuat rancangan software. UML biasanya digunakan untuk menggambarkan dan membangun, dokumen artifak dari software–intensive system.

Nugroho (2010: 6) juga memaparkan bahwa UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek. Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Bisa dikatakan bahwa UML merupakan bahasa pemodelan standar dalam pembuatan rancangan software sehingga mudah dipahami bagi seorang pembuat program dalam membangun arsitektur dan alur program.

Diagram UML

Beberapa referensi menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, sedang yang lain ada delapan karena beberapa diagram yang digabung. Namun demikian model–model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram-diagram itu menurut Widodo dan Herlawati (2003) antara lain:


a. Diagram kelas, bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas–kelas, antar muka, kolaborasi, serta relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, namun sering kali diagram ini memuat kelas–kelas aktif.

b. Diagram paket, bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

c. Diagram use case, bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang diharapkan dan dibutuhkan oleh pengguna.


d. Diagram interaksi dan sequence (urutan), bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam kurun waktu tertentu.

e. Diagram komunikasi, bersifat dinamis. Diagram yang menekankan organisasi struktural dari objek–objek yang menerima serta mengirim pesan.

f. Diagram status atau statechart, bersifat dinamis. Diagram ini memperlihatkan keadaan pada sistem, membuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas. Diagram ini sangat penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka (interface), kelas, kolaborasi, dan sangat penting pada pemodelan sistem yang reaktif.

g. Diagram aktivitas, bersifat dinamis. Tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam sebuah sistem. Diagram ini penting dalam pemodelan fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

h. Diagram komponen, bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan sistem. Perangkat lunak pada komponen–komponen yang telah ada sebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan ke dalam satu atau lebih kelas, antarmuka, serta kolaborasi.

Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/ perangkat lunak pada komponen- komponen yang telah ada sebelumnya.

i. Diagram deployment, bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan. Membuat simpul serta komponen yang ada didalamnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram komponen dimana diagram ini memuat satu atau lebih komponen. Diagram ini sangat berguna saat aplikasi kita berlaku sebagai aplikasi yang dijalankan pada banyak mesin (distributed computing).

Elisitasi

Definisi Elisitasi

Sommerville and Sawyer dalam Siahaan (2012:66) berkata, “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem, sedangkan menurut Guritno (2011:302), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.”

Demikian bisa dikatakanbahwa elisitasi adalah suatu rancangan yang berupa daftar fungsi dan sistem seperti apa yang diinginkan pada sistem baru dan seperti apa pengembangan yang diperlukan.

Tahapan Elisitasi

Menurut Guritno dan kawan-kawan (2011:302) elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:


1. Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.


2. Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan Metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:

a. M pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

b. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

c. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

a. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atauteknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?

b. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

c. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi tiga pilihan, yaitu :

a. High (H): Sulit untuk dikerjakan, teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement harus dieleminasi.

b. Middle (M): Mampu dikerjakan.

c. Low (L): Mudah dikerjakan.


Final Draft Elisitasi

Final Draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai konsep dasar pembuatan suatu sistem yang dikembangkan.

Tujuan Elisitasi Kebutuhan

Leffingwel dalam Siahaan (2012:67), elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:

1. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries). Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan olehseberapa dalam dan luas pengetahuan developerakan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkupdan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta usecase bergantung pada pemilihan batasan.

2. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan. Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagiandari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.

3. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai. Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan dari pada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

Tahapan Elisitasi Kebutuhan

Menurut Sommerville and Sawyer dalam Siahaan (2012:75), berikut ini bagaimana melakukan tahapan elisitasi kebutuhan:

1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.

3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik keranah aplikasi.

4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok fokus, dan pertemuan tim.Meminta partisipasi dari banyak pihak sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan bias atau semu yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari stakeholder dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.

5. Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak jelas dan menyelesaikannya.

6. Membuat skenario penggunaan untuk membantu user mengidentifikasi kebutuhan utama.

Masalah Dalam Elisitasi

Nuseibeh dan Eastbrook dalam Siahaan (2012:68) menjelaskan bahwa tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yakni:

1. Masalah Ruang Lingkup

User menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.

2. Masalah Pemahaman

Hal tersebut terjadi ketika user tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikit atau tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.

3. Masalah Perubahan

Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu dan mencegah sistem menjadi usang. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem (system engineers) harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.

Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

Jogiyanto (2010:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.

Menurut David (Fred R. David, 2008:8), Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis.Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan peluang/ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi.Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.

Analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategisyang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT. Proses ini melibatkan penentuan tujuanyang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuantersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilih berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang yang ada,bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mencegah keuntungan dari peluang yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mampu membuat ancaman menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Berdasarkan definisi-definisi dan sedikit tambahan mengenai analisis SWOT di atas dapat dikatakan bahwa analisis SWOT merupakan penilaian terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki suatu organisasi dan menjadikannya peluang untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas organisasi/perusahaan yang bersangkutan.

Rincian Analisis SWOT

Berikut penjelasan mengenai tiap bagian dari analisis SWOT menurut Fred (2008: 47), yaitu:


3. Strength

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.

3. Weakness

Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan–kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.

3. Opportunities

Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan–kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.

3. Threats

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.

Blackbox Testing

Roger S. Pressman (2010) memaparkan bahwa pengujian blackbox berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian blackbox memungkinkan pengembang rekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian blackbox bukan merupakan alternatif dari teknik whitebox, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan dari pada metode whitebox. Ia juga mengungkapkan bahwa pengujian blackbox berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:


  1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

  2. Kesalahan Interface.

  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

  4. Kesalahan kinerja.

  5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Literature Review

Menurut Raharja, Sudaryono, Guritno (2011: 86), “literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para penulis lain telah me-nemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”. Lalu, menurut sumber yang diambil dari presentasi Bapak Yudi Agusta, PhD tahun 2007 mengenai Metode Penelitian : “Literature review merupakan analisis kritis dari penelitian yang sedang di-lakukan terhadap topik khusus atau berupa pertanyaan terhadap suatu bagian dari keilmuan”. Literature review membantu kita dalam menysusun kerangka berfikir yang sesuai dengan teori, temuan, maupun hasil penelitian sebelumnya dalam menyelesaikan rumusan masalah pada penelitian yang kita buat. Hasibuan (2007) juga mengatakan bahwa literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah.

Dari tiga definisi menurut para ahli mengenai literature review, juga dapat diartikan sebagai analisis mengenai penelitian orang lain yang relevan atau ada kaitannya dengan penelitian kita sebagai sumber referensi, maupun pembanding sebagai tambahan informasi mengenai masalah teori atau teknis suatu penelitian. Pada dasaranya, Literatur review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis lain dapat juga dimasukkan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literatur review yang baik haruslah bersifat relevan yang berarti berkaitan dengan apa yang kita teliti, mutakhir dimana idealnya adalah penelitian tiga tahun terakhir dilakukan atau diterbitkan, dan memadai dimana ada sumber – sumber objek masukan dari penelitian tersebut untuk penelitian kita.

Sudah banyak pihak-pihak yang sudah meneliti mengenai penelitian yang berkaitan dengan judul pada penelitian ini. Dengan adanya sumber penelitian–penelitian tersebut nantinya akan lebih mendukung analisis dalam penelitian ini antara lain:

1. Penelitian saudara Munawar dengan judul “Perancangan Data Warehouse untuk Penerimaan Mahasiswa Baru” pada tahun 2013. Penelitian ini mengusulkan perancangan data warehouse untuk penerimaan mahasiswa baru serta pembelian formulir oleh calon mahasiswa yang datanya akan digunakan untuk sistem penunjang keputusan (SPK). Dalam pembangunan SPK untuk penerimaan mahasiswa baru, penting untuk mengetahui lima kekuatan yang mempengaruhi daya tarik pasar. Kelima kekuatan itu adalah pesaing, pendatang potensial, pembeli, penjual dan barang substitusi. Fokus utama analisis pada kebutuhan dalam pembangunan DW dalam penelitian ini adalah bagaimana mengetahui kebutuhan pengguna (user), tujuan perusahaan, data yang mendukung, proses untuk menjawab tujuan perusahaan dengan menggunakan data yang ada serta dukungan data eksternal agar bisa memuaskan pengguna. Dimana Pembangunan DW tidak boleh bertentangan dengan tujuan organisasi. Oleh karena itu, penting untuk mengakomodir tujuan organisasi ke dalam DW. Dari hasil analisis atas kondisi yang ada, berikut ini bisa disajikan gambaran tentang tujuan organisasi khususnya yang terkait dengan penerimaan mahasiswa baru. Dengan menggunakan teknik IRADAH (Integrated Requirements Analysis for Designing Data Warehouse) untuk mengintegrasikan kualitas data ke seluruh fase pembangunan Data Warehouse. Tujuan utama dari metode ini untuk menjawab kebutuhan untuk mengintegrasikan data kualitas ke fase analisis kebutuhan, konseptual, logikal dan fisikal. Disamping itu, dengan teknis ini bisa juga mengkombinasikan data yang dimiliki perusahaan, tujuan yang diharapkan perusahaan dari pembangunan Data Warehouse serta bagaimana harmonisasinya dengan pengguna dari Data Warehouse.

2. Penelitian milik Armadyah Amborowati dengan judul “Perancangan Data Warehouse pada Perpustakaan STMIK AMIKOM Yogyakarta”pada tahun 2008. Dengan menggunakan metode fase Pengembangan data warehouse. Penelitian ini bertujuan merancang data warehouse di perpustakaan STMIK AMIKOM Yogyakarta. Hasil yang didapat adalah diperlukan pengkodean khusus untuk id dosen dan id mahasiswa pada database data warehouse dan Field yang diperlukan pada tabel waktu sudah disesuaikan dengan kebutuhan manajemen perpustakaan.

3. Penelitian milik Eko Prasetyo, Lukito Edi Nugroho, Marcus Nurtiantara Aji dengan judul “Perancangan Data Warehouse Sistem Informasi Eksekutif untuk Data Akademik Program Studi” pada tahun 2012. Penelitian ini mengkaji perancangan data warehouse yang merupakan hasil integrasi, transformasi dan load (ETL) data dari beragam aplikasi akademis yang mengakomodasi kebutuhan adanya data history dan pengarsipan untuk mendukung sistem informasi eksekutif dalam bidang akademik. Identifikasi kebutuhan informasi tersebut menggunakan acuan format laporan eksekutif yang berasal dari borang akreditasi program studi, kuesioner Audit Mutu Akademik Internal universitas, laporan tahunan dekan fakultas, borang evaluasi diri Program Hibah Kompetisi (PHK), fitur yang tersedia pada SIE yang sudah ada, dan fitur data eksekutif yang tersedia pada web administrasi akademik universitas. Subjek penelitian ini adalah data mahasiswa berdasarkan tahapan kronologis yang dimulai dari proses seleksi masuk, mahasiswa baru dan mahasiswa pada masa perkuliahan. Keberhasilan perancangan data warehouse ditentukan oleh adanya deskripsi bisnis event yang tepat, data yang valid dan lengkap, perancangan data mart menggunakan metrics architecture bus, perancangan star schema, dan proses ETL untuk integrasikan, mengekstraksi, membersihkan, mentransformasi serta memuatnya ke dalam data warehouse.

4. Skripsi saudara Lahudin dengan judul “Design Dashoboard Manhours Productivity Using Business Intelligence(BI) Concept at Base Maintenance PT GMF AeroAsia” tahun 2012 menyatakan bahwa DSS (Decision Support System) adalah salah satu kebutuhan primer bagi para pengambil keputusan tingkat manajemen, baik middle-level management atau top-level management. Pengelolaan database DSS yang baik sebagai awal pembuatan aplikasi BI untuk penunjang keputusan tingkat manajemen yang baik sehingga menghasilkan aplikasi DSS yang baik dengan menampilkan data-data yang akurat dimana perusahaan dapat mengambil kebijakannya secara tepat.


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Analisis Organisasi

Sejarah SMAN 2 Kota Tangerang

Gedung SMA Negeri 2 Tangerang yang berlokasi di Jalan Taman Makam Pahlawan Taruna Tangerang, Banten, diresmikan pada 15 April 1974 oleh Jendral (Purn.) Ali Sadikin di atas tanah Departemen Kehakiman seluas 11.920 m2.Gedung tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah DKI yang diserahkan kepada Gubernur Jawa Barat dan selanjutnya dari Gubernur Jawa Barat diterimakan kepada perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pada tahun tersebut, gedung sekolah baru itu dijadikan cabang dari SMA Negeri 27 Jakarta yang berada di Jalan Daan Mogot no. 5 (sekarang 50) Tangerang. Tahun 1976 SMA tersebut diusulkan menjadi SMA Filial dari SMA Negeri 27 Jakarta di Tangerang.

Dengan berkembangnya waktu, mulai tahun 1981 SMA Negeri 27 Jakarta di Tangerang secara administratif diambil alih oleh Kanwil Depdikbud Provinsi Jawa Barat dan diganti namanya menjadi SMA Negeri Tangerang. SMA Induk menjadi SMA Negeri 1 Tangerang dan SMA Filial dari SMA Negeri 27 Jakarta menjadi SMA Negeri 2 Tangerang.

Pada tahun 1985, SMA Negeri 2 Tangerang membuka Filial SMA Negeri 3 Tangerang sampai tiga tahun. Setelah SMA Negeri 3 memiliki bangunan sendiri di Jalan Padasuka Pabuaran Tangerang, maka secara resmi SMA Negeri 3 Tangerang berdiri sendiri dan sekarang menjadi SMA Negeri 4 Tangerang.Pada tahun 2002, SMA Negeri 2 Tangerang kembali mengalami peralihan pengelolaan dari Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Nasional Propinsi Jawa Barat ke Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Propinsi Banten. Sejalan dengan perkembangan zaman, SMA Negeri 2 Kota Tangerang terus memperbaiki kualitasnya dan perbaikan tersebut tidak lepas dari prestasi orang tua melalui BP-3 (Komite Sekolah) dan dukungan pemerintah.

Fasilitas SMAN 2 Kota Tangerang

SMAN 2 Kota Tangerang memiliki fasilitas-fasilitas yang cukup memadai dalam mengadakan kegiatan belajar mengajar, diantaranya:

  1. tiga puluh tiga ruang kelas

  2. lapangan upacara

  3. lapangan basket dan olahraga

  4. lapangan parkir

  5. perpustakaan

  6. dua laboratorium komputer

  7. laboratorium biologi

  8. laboratorium kimia/fisika

  9. ruang multimedia

  10. ruang guru

  11. ruang OSIS

  12. ruang bimbingan konseling

  13. ruang wakasek

  14. 4 blok kamar mandi siswa

  15. ruang tata laksana

  16. ruang kepala sekolah

  17. area terbuka hijau

  18. ruang UKS/PMR

  19. ruang pramuka

  20. koperasi

  21. gedung alat olahraga

  22. gedung kesenian

  23. kantin

  24. musholla

  25. post satpam

  26. green house


Visi dan Misi

1. Visi

Visi SMAN 2 Kota Tangerang terbagi menjadi tiga dan sering disingkat menjadi UTAMA, yang terdiri atas Unggul dalam prestasi, Tampil sebagai teladan, Mampu menjawab tantangan masa depan

2. Misi

Misi SMAN 2 Kota Tangerang ialah 7M, yaitu:

  1. Menegakkan disiplin.

  2. Mengembangkan kreativitas.

  3. Meningkatkan pembinaan keimanan dan ketakwaan.

  4. Meningkatkan kualitas pelayanan.

  5. Memelihara semangat kekeluargaan.

  6. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman.

  7. Menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat.

Struktur Organisasi

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer, administrator, dan supervisor. Pemimpin/leader, inovator dan motivator.

  1. Kepala sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses KBM secara efektif dan efisien

  2. Kepala sekolah selaku manager bertugas

    a. menyusun perencanaan

    b. mengorganisasikan kegiatan

    c. mengarahkan kegiatan

    d. mengkoordinasikan kegiatan

    e. melakukan pengawasan

    f. melaksanakan evaluasi hasil kegiatan

    g. menentukan kebijakan

    h. mengadakan rapat

    i. mengambil keputusan

    j. mengatur proses KBM

    k. Mengatur administrasi, ketatausahaan, siswa, ketenagaan, sarana dan prasarana, keuangan/RAPBS

    l. Mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)

    m. Mengatur hubungan dengan masyarakat dan organisasi terkait.

  3. Kepala sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan administrasi:

    a. perencanaan

    b. pengorganisasian

    c. pengarahan

    d. pengkoordinasian

    e. pengawasan

    f. kurikulum

    g. kesiswaan

    h. ketatausahaan

    i. ketenagaan

    j. kantor

    k. keuangan

    l. perpustakaan

    m. laboratorium

    n. ruang kesenian

    o. BK

    p. UKS

    q. OSIS

    r. Serbaguna

    s. Medis

    t. Gudang

    u. 7K


  4. Kepala sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai:

    a. Proses KBM

    b. Kegiatan BK

    c. Kegiatan ekstrakurikuler

    d. Kegiatan Ketatausahaan

    e. Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan organisasi terkait

    f. Sarana dan prasarana

    g. Kegiatan OSIS

    h. Kegiatan 7K


  5. Kepala sekolah sebagai pemimpin/leader:

    a. Dapat dipercaya, jujur, dan bertanggung jawab.

    b. Memahami kondisi guru, karyawan, dan siswa.

    c. Memiliki visi dan memahami misi sekolah.

    d. Mengambil keputusan intern dan ekstern sekolah.

    e. Membuat, mencari, dan memilih gagasan baru.

  6. Kepala sekolah sebagai innovator:

    a. Melakukan pembaharuan di bidang KBM, BK, ekstrakurikuler, dan pengadaan

    b. Melakukan pembinaan guru dan karyawan.

    c. Melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya di komite sekolah dan masyarakat.

  7. Kepala sekolah sebagai motivator:

    a. Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk bekerja.

    b. Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk KBM/BK

    c. Mengatur ruang laboratorium yang konduktif untuk praktikum.

    d. Mengatur ruang perpustakaan yang konduktif untuk belajar.

    e. Mengatur halaman/lingkungan sekolah yang sejuk dan teratur.

    f. Menciptakan hubungan yang harmonis sesame guru dan karyawan.

    g. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar sekolah dan lingkungan.

    h. Menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman. Dalam melaksanakan tugasnya kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada wakil kepala sekolah.


2. Wakasek

Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) membantu Kepala Sekolah dalam KBM sebagai berikut:

a. Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan pelaksaan program

b. Pengorganisasian

c. Pengarahan

d. Ketenagaan

e. Pengkoordinian

f. Pengawasan

g. Penilaian

h. Identifikasi dan pengumpulan data

i. Penyusunan laporan

3. Wali kelas

Wali kelas membantu Kelapa Sekolah dalam hal-hal berikut:

1. Pengelolaan kelas

2. Penyelenggaraan administrasi kelas

3. Penyusunan laporan statistic bulanan siswa.

4. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa (Legger).

5. Pembuatan catatan khusus mengenai siswa.

6. Pencatatan mutasi siswa.

7. Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar.

8. Pembagian buku laporan penilaian hasil belajar.

3. Guru Bidang mata pelajaran

Guru bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan KBM secara efektif dan efisien. Tugas dan tanggung jawab guru meliputi:

a. Membuat perangkat program pengajaran.

b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.

c. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir.

d. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian.

e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.

f. Mengisi daftar nilai siswa.

g. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada guru lain dalam proses KBM.

h. Membuat alat pelajaran/alat peraga

i. Menumbuhkembangkan sikap menghargai karya seni.

j. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum.

k. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah.

l. Mengadakan perkembangan program pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya.

m. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa.

n. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pengajaran.

o. Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum.

p. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya.

4. Guru Bimbingan Konseling (BK)

Guru BK membantu kepala sekolah melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Menyusun program dan melaksanakan bimbingan konseling.

b. Mengkoordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa mengenai tentang kesulitan belajar.

c. Memberikan layanan dan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar.

d. Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai.

e. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling.

f. Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling.

g. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar.

h. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling.

i. Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling.

5. Koordinator Tata Usaha (TU)

Koordinator TU sekolah memiliki tugas ketatausahaan sekolah, dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam hal-hal sebagai berikut:

a. Penyusunan program TU sekolah.

b. Pengelolaan keuangan sekolah.

c. Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa.

d. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai TU sekolah.

e. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah.

f. Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah.

g. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7K.

h. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala.


Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Pada analisis prosedur sistem yang berjalan, yaitu:

  1. Guru melapor nilai ulangan harian (UH), ulangan tengah semester (UTS), dan ulangan akhir semester (UAS) pada pimpinan. Dalam sistem yang berjalan pimpinannya adalah seorang wakasek kuikulum dimana ia juga berperan mewakili kepala sekolah dalam hal pengawasan dan koordinasi arus sistem pengolahan nilai.

  2. Pimpinan akan menampung nilai dan memeriksa apakah semua guru bidang studi telah melaporkan nilai-nilai semua siswa.

  3. Nilai yang sudah disetorkan akan dikelola oleh operator untuk selanjutnya akan dimasukkan dalam bentuk raport (Legger). Legger adalah format raport yang nantinya akan diserahkan kepada orang tua/wali murid dan dibagikan satu kali selama satu semester. Pembuatan Legger ini masih berlangsung secara manual dengan memasukkan input ke dalam Ms. Excel.

  4. Legger dicetak dan diserahkan kepada pimpinan untuk proses verifikasi dan pengesahan.

  5. Nilai yang sudah sah, selanjutnya akan dicatat dalam legger untuk pengarsipan.

Use case Sistem yang Berjalan

use case sistem yang berjalan

Pada gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa:

  1. Satu sistem yang menjelaskan alur pengolahan nilai siswa.

  2. Empat aktor, yaitu guru mata pelajaran, operator, pimpinan, dan tata usaha.

  3. Lima use case yang mengelola data (nilai siswa) hingga dimasukkan ke dalam arsip.

Activity Diagram yang Diusulkan

activity sistem yang berjalan

Pada gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa:

  1. Satu initial node, sebagai objek yang diawali.

  2. Delapan aksi, yaitu pencatatan nilai siswa, pengumpulan nilai siswa, pemeriksaan nilai, pengolahan nilai siswa, nilai bentuk raport (legger), cetak legger, verifikasi dan pengesahan nilai, penyalinan legger dalam buku induk siswa.

  3. Satu final state, sebagai objek yang diakhiri.

Sequence Diagram yang Diusulkan

sequence digram pada sistem yang berjalan

Penjelasan dari diagram tersebut ialah:

  1. Empat aktor, yaitu guru mata pelajaran, pimpinan, operator, dan tata usaha

  2. Dua lifeline, yaitu laporan nilai dan nilai bentuk raport (legger).

  3. Tujuh belas messages, diantaranya:

    a. Satu message yang dilakukan oleh guru mata pelajaran, yaitu mengumpulkan nilai kepada wakasek kurikulum.

    b. Enam messages yang dapat dilakukan oleh wakasek, yaitu pengumpulan nilai siswa, pelaporan nilai siswa, verifikasi nilai siswa, pembuatan salinan Legger, penyerahan Legger kepada wali kelas dan tata usaha.

    c. Dua messages oleh operator yaitu pengolahan nilai siswa menjadi Legger dan menyerahkannya kembali kepada wakasek kurikulum.

    d. Satu message oleh Legger, yaitu pengolahan nilai bentuk raport (Legger).

    e. Dua messages oleh wali kelas, yaitu verifikasi Legger dan menyerahkan Legger kepada kepala sekolah.

    f. Dua messages oleh kepala sekolah, yaitu verifikasi dan pengesahan Legger serta menyerahkannya kembali kepada wakasek kurikulum.

    g. Satu message yang bisa dilakukan oleh tata usaha, yaitu pengarsipan Legger pada Buku Induk.


Analisis Sistem yang Berjalan

Metode Analisis Sistem

Analisis SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi (Strenght), kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal (Weakness), peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal (Opportunities) dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi (Treath).

faktor internal

faktor eksternal

Berdasarkan tabel 3.1 dan tabel 3.2 di atas, maka dilakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T).

strategi S-O strategi S-T strategi W-O strategi W-T


Analisis Masukan, Proses, dan Keluaran

1. Analisis masukan

A. Nama Masukan : Nilai pengetahuan

Fungsi : Nilai masukan siswa

Sumber : Nilai ulangan harian (UH), nilai UTS, dan nilai UAS

Tujuan : Nilai pengetahuan dalam BIS atau raport

Media : Kertas

Frekuensi : 1 semester

Keterangan : berisi nilai nilai ulangan, nilai UTS, nilai UAS, dan nilai pengetahuan untuk BIS atau raport

Nama Masukan : Nilai keterampilan

Fungsi : Nilai masukan siswa

Sumber : Nilai tugas-tugas

Tujuan : Nilai keterampilan dalam BIS atau raport

Media : Kertas

Frekuensi : 1 semester

Keterangan : berisi nilai keterampilan untuk BIS atau raport

Nama Masukan : Nilai sikap

Fungsi : Nilai masukan siswa

Sumber : Nilai spiritual dan sosial

Tujuan : Nilai keterampilan dalam BIS atau raport

Media : Kertas

Frekuensi : 1 semester

Keterangan : berisi nilai keterampilan untuk BIS atau raport

2. Analisis proses

Nama Proses : Rekap Nilai siswa

Masukan : Nilai pengetahuan, nilai keterampilan, dan nilai sikap

Keluaran : Buku Induk Siswa (BIS)l

Ringkasan Proses : Penyimpanan data nilai siswa dalam BIS

Nama Proses : Raport

Masukan : Nilai pengetahuan, nilai keterampilan, dan nilai sikap

Keluaran : Raport Siswa

Ringkasan Proses : Proses ini adalah bagian dari pembuatan raport

3. Analisis keluaran

Nama Keluaran : Rekap nilai siswa

Fungsi : pengarsipan

Media : buku / kertas (BIS)

Distribusi : Pembuatan rekap nilai siswa untuk sekolah

Nama Keluaran : Raport siswa

Fungsi : pembuatan raport siswa

Media : kertas

Distribusi : Pembuatan rekap raport untuk orang tua siswa


User Requirements

Elisitasi Tahap I

elisitasi tahap I

Elisitasi Tahap II

elisitasi tahap II

Elisitasi Tahap III

elisitasi tahap III

Final Draft Elisitasi

elisitasi tahap III


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


Rancangan Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan analisis sistem pada bab sebelumnya menjelaskan bahwa penyimpanan arsip nilai siswa sekolah belum menggunakan media yang optimal. Hal tersebut terjadi akibat pengelolaan nilai yang masih manual di mana penginputan nilai ke dalam Legger atau pembuatan Buku Induk Sekolah masih menggunakan proses manual dan untuk menginput seluruh mata pelajaran dikerjakan oleh beberapa admin. Selain itu, alur pengarsipan yang panjang menyebabkan keterlambatan dalam penyelesaian pembuatan raport yang dibagikan kepada orang tua siswa maupun salinannya. Untuk menganalisis sistem yang diusulkan, penulis menggunakan Software Paradigm For UML 6.4. Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

Prosedur Sistem yang Diusulkan

Guest

Semua yang mengakses halaman ini ketika tidak memiliki akses masuk disebut guest. Jika sudah login hak akses dibagi menjadi empat level user yaitu, admin, tata usaha, guru, dan pimpinan.

Tata Usaha

Setelah login, maka user dengan level ‘tata usaha’ akan memiliki hak akses sebagai berikut:

  1. melihat homepage

  2. melihat nilai dengan kriteria tertentu

  3. mencetak nilai

  4. menonaktifkan login(logout)

Guru Mata Pelajaran

Level user ‘guru’ akan mendapatkan hak akses:

  1. melihat homepage

  2. melihat nilai dengan kriteria tertentu

  3. mencetak nilai

  4. memasukkan nilai

  5. menonaktifkan login(logout)

Pimpinan

Level user ‘pimpinan’ akan mendapatkan hak akses:

  1. melihat homepage

  2. melihat nilai dengan kriteria tertentu

  3. mencetak nilai

  4. melihat laporan

  5. menonaktifkan login(logout)

Operator/Admin

Level user ‘pimpinan’ akan mendapatkan hak akses:

  1. melihat homepage

  2. melihat nilai dengan kriteria tertentu

  3. mencetak nilai

  4. melihat laporan

  5. memasukkan nilai

  6. menyunting data pada database

  7. menonaktifkan login(logout)

Use Case Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan prosedur sistem yang diusulkan, maka dibuat usulan use case diagram sebagai berikut.


use case yang diusulkan

Berdasarkan gambar di atas maka use case yang diusulkan dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Use case login

actor:guest
Main success scenario: setelah login, guest akan memasuki homepage (halaman utama) dan terbagi menjadi empat level user, yaitu guru mata pelajaran, tata usaha (TU), pimpinan, dan admin.

2. Use case input nilai

Actor: guru mata pelajaran
Main success scenario: setiap user guru mata pelajaran dapat memasukkan nilai sesuai bidang studi yang diajarkan.

3. Use case view nilai

Actors: guru mata pelajaran, admin, tata usaha, dan pimpinan
Main success scenario: use case ini merupakan halaman utama, tiap user/actor dapat melihat nilai-nilai siswa, raport, dan lampiran raport berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria nilai siswa ini berdasarkan mata pelajaran, kelas, semester, dan tahun. Kriteria raport berdasarkan NISN, kelas, semester, dan tahun, sedangkan lampiran raport berdasarkan NISN.

4. Use case print nilai

Actors: admin, dan tata usaha.
Main success scenario: setelah melakukan pencarian terhadap kriteria siswa, maka nilai dapat dicetak.

5. Use case view laporan nilai

Actor: pimpinan, admin
Main success scenario: pimpinan juga dapat melihat laporan tahunan dan laporan prestasi siswa.

6. Use case add user

Actor: admin
Main success scenario: admin memiliki kewenangan untuk menambah user pada tabel ‘user’.

7. Use case edit user

Actor: admin
Main success scenario: admin dapat menyunting data password pada tabel ‘user’.


Activity Diagram yang Diusulkan

Activity Guest

Sudah dijelaskan pada poin sebelumnya bahwa semua yang masuk halaman sebelum login disebut guest. Activity diagram guest ialah sebagai berikut.

activity guest yang diusulkan

Melalui gambar di atas dapat dijelaskan bahwa:

  1. Satu initial node, objek mulai

  2. Tiga aksi (actions), yaitu itu terdiri atas login, homepage, dan logout. Aksi login pada gambar di atas mendeskripsikan bahwa semua guest harus melewati aksi login untuk dapat menjadi user. Aksi selanjutnya homepage dimana hanya user yang dapat mengakses homepage, di luar apa yang dilakukan oleh pemilik hak akses. Yang terakhir adalah aksi logout, yaitu menonaktifkan aksi login.

  3. Satu fork node, node ini memisahkan antara guest yang berhasil masuk ke halaman utama yang tidak dapat masuk ke halaman utama

  4. Satu activity final node, objek diakhiri.


Activity Guru Mata Pelajaran

Salah satu user dalam penelitian ini adalah guru, dengan hak akses sebagai berikut.

activity guru yang diusulkan

Lalu berdasarkan gambar di atas dapat dijabarkan bahwa diagram memiliki:

  1. Satu initial node, objek mulai

  2. Empat aksi, yaitu login, input nilai, view nilai, dan logout. Aksi login sudah dijelaskan pada poin sebelumnya. Aksi view nilai merupakan tampilan halaman utama. Aksi input nilai, guru memiliki akses untuk memasukkan nilai ke dalam database. Lalu ada aksi logout yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya.

  3. Satu activity final node, objek diakhiri.


Activity Tata Usaha

Gambar dibawah ini merupakan gambar activity user tata usaha.

activity tata usaha yang diusulkan

Gambar di atas terdiri atas:

  1. Satu initial node, objek mulai

  2. Empat aksi, aksi view nilai, print nilai, login, dan logout. Aksi view nilai sudah dijelaskan pada subbab sebelumnya. Aksi print nilai oleh pegawai TU sebagai keperluan administrasi. Lalu aksi login dan logout sudah tertera pada subbab 4.1.3.1.

  3. Satu activity final node, objek diakhiri.

Activity Pimpinan

Pada poin ini, dibahas mengenai activity pimpinan yang merupakan kepala sekolah atau wakil kepala sekolah.

activity pimpinan yang diusulkan

Gambar di atas menjabarkan aktivitas yang dapat dilakukan oleh pimpinan, dan penjabarnya ialah sebagai berikut:

  1. Satu initial node, objek mulai

  2. Empat aksi, yaitu login, view nilai, view laporan, dan logout. Aksi view nilai masih sama dengan subbab 4.1.3.4. View laporan merupakan aksi khusus pimpinan untuk melihat laporan. Lalu aksi login dan logout sama seperti subbab 4.1.3.1.

  3. Satu activity final node, objek diakhiri.


    Activity admin

    activity admin yang diusulkan

    Melalui gambar di atas dapat dijelaskan bahwa aktivitas admin terdiri atas:

    1. Satu initial node, objek mulai

    2. 2. Lima aksi, terdiri atas login, edit data user, view laporan, logout. Aksi yang terdiri view nilai, login, logout, dan view laporan sudah dijelaskan pada subbab sebelumnya. Aksi edit data user, dimana admin dapat mengolah data yang berkaitan hak akses user.

    3. Satu activity final node, objek diakhiri.


      Sequence Diagram yang Diusulkan

      Dengan sistem yang diusulkan pada poin sebelumnya, maka sequence yang diusulkan juga akan berbeda dari sistem yang berjalan.

      sequence diagram yang diusulkan

      Berdasarkan gambar sequence diagram di atas, maka dapat dikatakan bahwa gambar tersebut memiliki:

      1. Lima actors yang melakukan kegiatan yaitu guest, guru mata pelajaran, tata usaha, pimpinan, dan admin.

      2. Lima lifeline terdiri dari menu login, menu utama (life line homepage), menu laporan, menu form input nilai (life line form), dan menu admin. Menu login berfungsi untuk masuk ke halaman utama dengan menggunakan username dan password. Life line homepage merupakan halaman utama atau halaman awal setelah login. Menu Life line form input nilai adalah menu untuk memasukan nilai mata pelajaran terkait yang diisi oleh guru bidang studi. Menu life line laporan nilai adalah halaman untuk melihat hasil belajar dari siswa, dan menu life line halaman admin, yang berfungsi sebagai admin untuk menambahkan user dan menyunting password.

      3. Dua puluh empat messages yang ada di dalam web tersebut, yaitu:

      a. Satu message oleh guest, yaitu saat melakukan login user.

      b. Dua messages oleh life line login, Pada saat login ada dua kemungkinan yaitu ketika salah verifikasi username dan password maka guest tidak dapat masuk ke halaman homepage dan yang kedua ketika verifikasi username dan password benar user dapat masuk ke halaman utama.

      c. Tiga messages oleh guru. Guru bidang studi dapat melihat nilai, memasukkan nilai, dan logout.

      d. Dua messages oleh tata usaha, Tata usaha berkewajiban untuk mencetak dokumen-dokumen yang ada dan lalu diserahkan kepada pihak lain. Contoh kasusnya ialah mencetak lampiran raport atau nilai siswa kepada wali kelas. Selain itu, tata usaha dapat melakukan proses logout.

      e. Empat messages oleh pimpinan, Pimpinan atau kepala sekolah dapat melihat nilai siswa, melihat laporan nilai siswa, dan menonaktifkan program.

      f. Lima messages oleh admin, Admin memiliki hak untuk menyunting data user, melihat nilai siswa, melihat laporan, menonaktifkan program (logout).

      g. Satu messages oleh life line homepage, Yaitu messages yang berupa cetak/print nilai (self-message).

      h. Satu message oleh form input nilai, message ini berupa self-messages yaitu simpan nilai ke database.

      i. Satu message oleh life line laporan nilai, yaitu print laporan nilai tahunan.

      j. Dua messages oleh life line halaman admin, Admin dapat menambah user dan menyunting password user.

      Perbedaan Prosedur antara Sistem yang Berjalan dengan Sistem yang Diusulkan

      Berdasarkan analisis yang dilakukan, perbedaan sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang sedang diusulkan adalah sebagai berikut:

      perbedaan sistem yang berjalan dengan usulan

      Rancangan Database yang Diusulkan

      Model Database

      Mengacu pada usulan pada poin sebelumnya, maka rancangan databasenya sebagai berikut:

      ERD yang diusulkan

      Melalui gambar 4.8 dapat dijelaskan bahwa:

      1. Database memiliki tujuh entities, yaitu “semester”, “nilai”, “siswa”, “pegawai”, “mata_pelajaran”, “jurusan”, dan “kelas”.

      2. Database memiliki empat one-to-many relationship dengan tabel nilai sebagai pusatnya, atau dengan kata lain model database ini adalah star schema.

      Spesifikasi Database

      Spesifikasi basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

      1. Nama field : Nilai

        Media : Harddisk (HD)

        Isi : nisn, id_user, kode_kelas, kd_mata_pelajaran, nilai_uts, nilai_uas, nilai_uh, kode_semester, tahun, nilai_pengetahuan, nilai_keterampilan, nilai_spiritual, nilai_sosial.

        Primary Key : NONE

        Panjang Record: -

        field tabel nilai

      2. Nama field : Siswa

        Media : HD

        Isi : nip, nama, password, level_user, email

        Primary Key : NIP

        Panjang Record: 10

        field tabel siswa

      3. Nama field : User

        Media : HD

        Isi : nisn, nis, nama_siswa, nama_orang_tua, tempat_lahir, tanggal_lahir.

        Primary Key : NISN

        Panjang Record: 10

        field tabel user

      4. Nama field : Kelas

        Media : HD

        Isi : kode_kelas, nama_kelas

        Primary Key : kode_kelas

        Panjang Record: 2

        field tabel kelas

      5. Nama field : Jurusan

        Media : HD

        Isi : id_jurusan, nama_jurusan

        Primary Key : id_jurusan

        Panjang Record: 11

        field tabel jurusan

      6. Nama field : Mata_pelajaran

        Media : HD

        Isi : id_mata_pelajaran, nama_mata_pelajaran

        Primary Key : id_mata_pelajaran

        Panjang Record: 11

        field tabel mata pelajaran

      7. Nama field : semester

        Media : HD

        Isi : id_semester, semester

        Primary Key : id_semester

        Panjang Record: 3

        field tabel semester

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Rancangan Perangkat Keras (Hardware)

      Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem aplikasi berbasis web ini adalah suatu unit personal komputer atau suatu unit laptop, untuk spesifikasi yang dibutuhkan tidak terlalu besar, cukup dengan spesifikasi di bawah ini:

      1. Processor pentium IV, Karena aplikasi sistem yang digunakan berbasis web jadi spesifikasi yang dibutuhkan tidak perlu terlalu besar, tetapi penggunaan database dengan berorientasi subjek dan banyaknya redudansi data karena denormalisasi, prosessor dengan teknologi terkini seperti Intel Pentium I3 atau yang lebih baru lebih dianjurkan.

      2. Memori (RAM) 2 GB, Agar mendapatkan proses yang stabil memory dapat dipasang sebesar 1 Gb atau lebih

      3. Hard Disk 128 GB, Untuk menampung data cukup menggunakan kapasitas hardisk 128 Gb atau lebih.

      4. Monitor 15” LCD, Monitor ini sangat baik untuk pemakai komputer dikarenakan monitor ini memiliki radiasi yang cukup rendah.

      5. Printer inkjet/infuse Canon MP230 series, Untuk mencetak dokumen, dengan kelebihan kecepatan dan polusi suara yang ditimbulkan rendah.

      6. UPS (Uninterrupuble Power Suply), Sangat berguna untuk menjaga agar apabila suatu saat listrik padam, maka dapat diselamatkan dulu untuk beberapa saat.

      Desain Perangkat Lunak (Software)

      Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan. Agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

      1. Sistem Operasi Windows Vista atau versi yang lebih baru.

      2. XAMPP untuk Windows Version 3.2.1 atau yang lebih baru.

      3. Web Browser (ex: Mozilla Firefox 8.0.1 dan Google Chrome 40.0.0.0, atau yang lebih baru).

      Instalasi Perangkat Lunak

      Dalam pembuatan program pada penelitian ini maka digunakan software berikut:

      1. OS WIndows 7

      2. XAMPP for Windows Version 3.1.0

      3. Adobe Photoshop CS3

      4. Macromedia Dreamweaver CS3

      5. Notepad++

      6. Web Browser

      7. Visual Paradigm for UML Versi 6.4 Enterprise Edition

      Penggunaan Program yang Diusulkan

      Pengunaan program yang diusulkan adalah sistem informasi yang dibuat dengan berbasiskan Web yang menggunakan bahasa pemprograman PHP dan MYSQL sebagai database untuk memudahkan petugas dalam menggunakan aplikasi rancangan tersebut.

      Testing

      BlackBox Testing

      Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox, untuk dapat memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutupi kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, tetapi pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat di dalam sistem.

      blackbox testing

      Rancangan ProtoType yang Diusulkan

      Tampilan Layout Login

      Tampilan layout halaman ini hanya berisi tampilan login biasa karena hanya user yang bisa mengakses homepage (halaman utama), dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

      layout login

      Tampilan Layout Secara Umum

      Tampilan layout secara umum meliputi tampilan header dan footer (lihat gambar 4.10) yang tidak berkaitan langsung dengan inti rancangan, tetapi digunakan sebagai penghubung antar fungsi inti dari rancangan ini.

      layout secara umum

      Tampilan layout Homepage

      Halaman utama atau default/home/index berupa tampilan nilai siswa berdasarkan kelas, mata pelajaran, kelas, semester, dan tahun.

      layout login

      Tampilan Layout Masukan Nilai

      Untuk memasukkan nilai, harus berdasarkan kriteria tertentu (kelas, tahun, jurusan, semester, dan mata pelajaran). Setelah mengisi prasyarat tersebut, maka selanjutnya memasukkan nilai siswa dengan multiform seperti yang terlihat pada gambar 4.12.

      layout form input nilai

      Tampilan Layout Laporan Tahunan

      Tampilan laporan ini untuk melihat rataan nilai siswa secara keseluruhan. Nantinya akan disediakan search box dengan kriteria tertentu (lihat gambar 4.13), dan setelah proses penyeleksian kriteria selesai akan menampilkan nilai berdasarkan kriteria yang diinginkan.

      layout laporan tahunan

      Rancangan Web yang Diusulkan

      Tampilan Login

      Untuk semua guest akan dibawa menuju halaman login dan hanya guest yang memiliki akun username dan password terdaftar yang dapat masuk. Tampilan login dapat dilihat pada gambar 4.14.

      login

      Tampilan Website Secara Umum

      Setelah berhasil melalui proses login, maka status guest menjadi user dan dapat melihat halaman utama dari rancangan ini. Berikut rancangan posisi header, footer, dan desain halaman secara keseluruhan seperti yang tersedia pada gambar 4.15.

      tampilan website secara umum

      Tampilan Homepage

      Setelah melakukan login, maka user akan masuk ke halaman utama, seperti yang terlihat pada gambar 4.16

      tampilan homepage

      Tampilan Masukan Nilai

      User yang telah login, dengan level user ‘guru’ dapat menginput nilai siswa (lihat gambar 4.17).

      input nilai

      Tampilan Laporan Tahunan

      Salah satu fitur dalam perancangan ini adalah adanya laporan nilai tahunan untuk mempermudah pimpinan sekolah (lihat gambar 4.18).

      laporan tahunan

      Tampilan Tambah User

      Admin yang berfungsi untuk melakukan tugas maintenance seperti melakukan perubahan data seperti menambah user. Berikut contoh tampilan dari tambah user yang disediakan pada gambar 4.19.

      tambah user

      Time Schedule

      Perancangan dan penelitian ini memiliki tenggang waktu dalam menyelesaikannya sebagai target agar perancangan dapat segera diselesaikan dan dapat bermanfaat bagi pihak sekolah.

      time schedule

      Estimasi Biaya

      Dengan penjadwalan yang sebelumnya telah tertera, maka estimasi biaya dalam perancangan ini adalah sebagai berikut.

      estimasi biaya


      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan penelitian yang telah dijalankan dan rumusan masalah yang telah diutarakan sebelumnya, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:

      1. Mengenai masalah penyimpanan arsip prestasi atau nilai siswa, pihak sekolah belum memiliki sistem penyimpanan yang terkomputerisasi, pelaksanaan masukan, proses, atau keluarannya memang sudah menggunakan komputer, yaitu dengan menggunakan aplikasi Ms. Excel, tetapi pengolahannya masih manual dengan menggunakan rumus-rumus dan belum terotomatisasi. Di samping itu, ruang penyimpanan hasil keluaran belum memiliki media penyimpanan digital (database) dan hasil keluaran masih berupa penyimpanan arsip berupa Buku Induk Sekolah.

      2. Untuk proses analisis, penulis menggunakan banyak metode analisis, seperti analisis pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan kajian pustaka. Menggunakan ketiga metode tersebut penulis telah datang ke tempat penelitian guna mengetahui mengenai kondisi sistem yang saat ini sedang berjalan. Melalui hasil analisis tersebut diketahui kekurangan dan kelebihan sistem sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki sistem yang saat ini sedang berjalan.

      3. Setelah mengetahui seluk beluk serta kekurangan dan kelebihan sistem yang saat ini berjalan, maka dapat dibuat sistem dengan meminimalisir kekurangan yang ada, tetapi tetap mempertahankan keunggulan sistem saat ini. Awal perancangan, penulis menggunakan metode elisitasi untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan stakeholder sehingga dapat dibuat perancangan sesuai keinginan. Lalu tahapan pengerjaan perancangan, penulis menggunakan metode SLDC dan dilanjutkan dengan metode testing untuk mengetahui bagian apa yang masih bermasalah dan diperbaiki jika memungkinkan.

      Saran

      Setiap sistem memiliki kekurangan dan kelebihan, dan itu juga termasuk sistem di mana penulis melakukan penelitian. Sangat penting untuk menerima masukan sebagai bahan untuk memperbaiki sistem. Meskipun tidak ada sistem yang sempurna, tetapi setidaknya semakin baik sistem, semakin efektif pula pengaplikasiannya. Lalu, saran penulis terhadap sistem yang berjalan ialah:

      1. Dengan analisis sistem saat ini yang sudah dibahas sebelumnya, salah satu alternatif mengurangi kekurangan sistem ialah dibuat sistem terkomputerisasinya dengan memanfaatkan perancangan berbasis web data mart sesuai dengan judul penelitian.

      2. Teknologi data mart adalah salah satu solusi untuk mempermudah kinerja sistem yang saat ini dilakukan secara manual. Selain itu, penggunaan level user akan lebih memudahkan guru dalam memasukkan nilai di mana tugas tersebut pada sistem yang saat ini berjalan dilakukan oleh admin/operator.

      3. Pengaplikasian sistem berbasis web ini juga memungkinkan untuk dikembangkan menjadi teknologi berbasis web atau mengembangkannya ke data warehouse. Pengembangan sistem yang memfokuskan pada web akan membutuhkan banyak perbaikan baik dari segi masukan, proses, maupun keluaran, sedangkan jika pengembangannya ke data warehouse akan menghasilkan sistem informasi middle/top level management sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan.






      DAFTAR PUSTAKA

      A.M, Sardiman, 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

      Ahmadi, Abu. Prasetyo, Joko Tri. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

      Aimatus, Nurman. 2012. “Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing untuk Meningkatkan Minat Bertanya dan Hasil Belajar (Studi Siswa Kelas X Pemasaran 2 pada Standar Kompetensi Memahami Prinsip-Prinsip Bisnis SMK Negeri 1 Turen)”. Skripsi. Malang: Program Studi Pendidikan Tata Niaga Universitas Negeri Malang.

      Aisyah, Siti. Kalbuana, Nawang. 2011. “Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME”. CCIT Jurnal Vol 4 No 2. Tangerang: REC (Raharja Enrichment Centre).

      Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

      Arief, M.Rudianto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan Php dan Mysql. Yogyakarta: ANDI.

      Booch, G. James, R. Ivar, J. 2005. The Unified Modeling Language User Guide Second Edition. United State: Addison Wesley Professional.

      Bukhari, H. 2009. “Siswa Baru Dibekali Tatakrama di Sekolah”. Diambil dari: http://www.kalimantanpost.com/opini/3958-siswa-baru-dibekali-tatakrama-di sekolah.html (10 Januari 2016).

      Connolly, Thomas and Begg, Carolyn. 2010. Database Systems A Practical Approach to Design, Implementation, and Management (5th Edition). Boston: Pearson Education..

      David, Fred R., 2008. Manajemen Strategis, Edisi Sepuluh. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

      Dessler, Gary. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Prenhallindo.

      Frieyadie. 2010. Mudah Belajar Pemrograman Database MySQL Dengan Microsoft Visual Basic 6.0. Yogyakarta: Andi.

      Guritno, Suryo. Sudaryono. Rahardja, Untung. 2011. Theory and Application of IT Research: Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.

      Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi: Konsep, Teknik, Dan Aplikasi. Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

      Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. “Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. CCIT Jurnal Vol 4 No 2. Tangerang: REC (Raharja Enrichment Centre).

      Hoffer, A. Jeffrey. Prescott, Mary B. Fred R. McFadden, Fred B. 2007. Modern Database Management (8th edition). New Jersey: Prentice-Hall.

      Jeffrey L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman. 2009. “Metode Desain & Analisis Sistem Edisi 8. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

      Jogiyanto, Hartono. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta: Andi Offset.

      JRP, Mulyana. Pentaho: Solusi Open Source Untuk Membangun Data Warehouse. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

      Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerit ANDI.

      Kimball, R. Ross. 2013. The Data Warehouse Lifecycle Toolkit, 3rd Edition. Indianapolis: Wiley Publishing Inc.

      Kusrini. 2007. Strategi Perancang Dan Pengolahan Basis Data. Yogyakarta: Andi.

      Laudon, Kenneth C dan Jane P. Laudon. 2008. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola Perusahaan Digital Buku Satu Edisi Sepuluh. Depok: Salemba Empat.

      Madcoms. 2010. Aplikasi Program PHP + MySQL untuk membuat website interaktif. Yogyakarta: Andi.

      Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

      Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berbasis Objek dengan Metode. USDP. Yogyakarta: Andi.

      Poe, Vidette. Reeves, Laura L. 1996. Building a Data Warehouse for Decision Support. New Jersey: Prentice Hall.

      Pressman, R.S. 2010. Software Engineering : a practitioner’s approach. New York: McGraw-Hill.

      Purwanto, Ngalim. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

      Pusadan, M. Yazdi. 2013. Rancang Bangun Data Warehouse. Yogyakarta: Graha Ilmu.

      Raharjo, Budi. 2011. Membuat Database Menggunakan MySql. Bandung : Informatika.

      Sarwono. 2007. “Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran dalam Kelompok Kecil dengan Strategi Mastery Learning”. Bandung: SPs UPI.

      Scheps. S. 2008. Business Intelligence for Dummies. Hoboken NJ: Wiley.

      Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

      Sibero, Alexander FK. 2011. Kitab Suci Web Programing, Yogyakarta: MediaKom.

      Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

      Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

      Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

      Turban, E. Sharda, R. Delen, D. King, D. Business Intelligence, 2nd Edition. 2010. New Jersey: Prentice Hall.

      Widodo, Prabowo Pudjo. Herawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Penerbit Informatika.

      Williams, B K. and Sawyer, S C. 2011. Using Information Technology: A Practical Introduction to Computers & Communications. (9th edition). New York: McGraw-Hill.

      Wijaya, Cece. Tabrani, Rusyan. 1992. Kemampuan Dsar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

      WS, Winkel. 1996 . Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT Gramedia.

Contributors

Aji kuspriambodo