SI1212472728: Perbedaan revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
(→Definisi Elisitasi) |
(→Definisi Elisitasi) |
||
Baris 939: | Baris 939: | ||
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Low (L): Mudah dikerjakan.</p></li></ol> | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Low (L): Mudah dikerjakan.</p></li></ol> | ||
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Final Draft Elisitasi</p></li> | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Final Draft Elisitasi</p></li> | ||
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Final Draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.</p></div | + | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Final Draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.</p></div></ol> |
====Konsep Dasar Dashboard Information System==== | ====Konsep Dasar Dashboard Information System==== |
Revisi per 21 Februari 2016 02.39
--------
--------
---------
Disusun Oleh :
NIM |
: 1212472728
|
NAMA |
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
2015/2016
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
---------------
-----------------------
-----------------
Disusun Oleh :
NIM |
: 1212472728
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: --------
|
Konsentrasi |
: ---------
|
Disahkan Oleh :
Tangerang, -------- 2016
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
STMIK RAHARJA |
---------------
| ||||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I) |
-------------
| ||||
NIP : 000594 |
NIP : ----------
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
-------------------
-------------------
-------------------
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1212472728
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan --------------
Konsentrasi ---------------
Disetujui Oleh :
Tangerang, ----------------
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
(--------------) |
(----------------)
| ||
NID : 99001 |
NID : 14012
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
----------------------------
----------------------------
---------------------------
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1212472728
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan --------------
Konsentrasi ------------
Tahun Akademik 2015/2016
Disetujui Penguji :
Tangerang, ------------ 2016
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(_______________) |
(_______________) |
(_______________)
| ||
NID : |
NID : |
NID :
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
------------------
------------------
------------------
Disusun Oleh :
NIM |
: 1212472728
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: ---------------
|
Konsentrasi |
: --------------
|
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, ------------ 2016
NIM : 1212472728
|
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAKSI
PT. GMF AeroAsia merupakan aircraft maintenance terbesar di Indonesia, beroperasi untuk perawatan pesawat, perbaikan overhaul, serta menyediakan layanan teknis pendukung lainnya dalam industri penerbangan. Oleh karena itu pentingnya pelatihan serta penyediaan tenaga ahli dibidang aircraft maintenance sangat dibutuhkan, karena kompeten atau tidaknya tenaga ahli tersebut mempengaruhi segala aspek keselamatan, tenaga ahli atau Engineer tersebut harus mempunyai sertifikat Amel, sertifikat Amel adalah surat izin bagi engineer untuk memperbaiki pesawat maupun menaikan type rating, namun banyak kendala yang terjadi, pengajuan sertifikat Amel ini masih manual sehingga memakan waktu yang cukup lama, karena syarat-syarat serta ketentuannya pun cukup banyak dan dalam proses pembuatannya pun masih membutuhkan waktu yang cukup lama selain itu Aircraft Maintenance Engineer license (Amel) ini hanya bisa melakukan Oneuser tidak bisa Multuser, datanya pun masih menggunakan aplikasi yang belum optimal, serta data-data yang ada tidak realtime, dan oleh karena itu penulis berencana akan merancang sebuah Website Application Amel guna untuk membantu para Engineer.
Kata kunci: Engineer, Amel
ABSTRACT
PT. GMF AeroAsia is Indonesia's largest aircraft maintenance, operations for aircraft maintenance, repair overhaul, as well as providing technical services supporting the aviation industry. Hence the importance of training and provision of experts in the field of aircraft maintenance is needed, because competent experts whether or not they affect all aspects of safety, experts or Engineer must have a certificate Amel, Amel certificate is licensed engineer to repair and raise the aircraft type rating , but many obstacles that occur, filing certificates of Amel is still manual so it neede a long time, because certificate Amel have a lot of terms and provions and then in the manufacturing process still requires a long time in addition to the Aircraft Maintenance Engineer License (Amel) can only doing oneuser not multiuser, and in data Amel still using an not optimal application, so that makes a data not realtime, therefore the author plans to design a Website Application Amel in order to assist the Engineer.
Keywords: Engineer, Amel
{{pagebreak}
Alhamdulillahi robbil alamin, Segala Puji Bagi Allah, syukur kami panjatkan, berkat Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh rangkaian pelaksanaan dan pembuatan laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah “PERANCANGAN DASHBOARD SISTEM INFORMASI AIRCRAFT MAINTENANCE ENGINEER LICENSE PADA PT GMF AEROASIA CENGKARENG”
Penyusunan laporan skripsi ini guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti syarat kelulusan pada Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
Penulisan laporan ini disusun dengan sebaik-baiknya menurut pengetahuan yang penulis pernah dapatkan dibangku perkuliahan, walaupun demikian penulis sangat mengharap saran dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan penyusunan Skripsi ini.
Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan yang sifatnya material dan non material dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, Selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku pembantu Direktur Bidang Akademik STMIK Raharja
Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom, Selaku kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja, sekaligus menjadi Dosen pembimbing 1 yang telah dengan sabarnya memberi arahan kepada penulis.
Ibu Sri Rahayu, ST., MMSI Selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan masukan dan motivasi penulis dalam penulisan laporan Skripsi ini.
Para Dosen dan Staf Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
Bapak Hermawan selaku Manager Unit TW PT GMF AeroAsia.
Pak Gofar Ismail Selaku Pembimbing lapangan selaku pembimbing lapangan tempat penulis melaksanakan Skripsi.
Semua Staff unit TW PT GMF AeroAsia yang telah membantu penulis, mengumpulkan data-data yang diperlukan selama melakukan Skripsi.
Kepada Bapak dan Ibu tercinta, dan kelima saudara penulis (Kakak dan Adik) yang telah mendukung penulis baik secara moral atau materiil.
Kepada Azizah Handayani, Serly Ovtavia Ningrum, dan Ifoh Basaria yang selalu memberikan semangat serta dukungan kepada penulis.
Kepada semua teman-teman mahasiswa yang selalu berbagi ilmu dan dukungan motivasi sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Akhir kata semoga laporan skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi semua pembaca. Penulis pun sangat mengharapkan ide, saran dan masukan untuk kesempurnaan dalam penyusunan skripsi ini.
Tangerang, 25 Januari 2016 | |
YUNIAR PUTRI DIAN SAPITRI | |
NIM. 1212472728 |
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 2.1 Konsep Dasar Sistem
- 2.2 Teori Khusus
- 2.2.1 Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)
- 2.2.2 Definisi Black Box Testing
- 2.2.3 Definisi Implementasi Sistem
- 2.2.4 Definisi Elisitasi
- 2.2.5 Konsep Dasar Dashboard Information System
- 2.2.6 Konsep Dasar Pengontrolan
- 2.2.7 Definisi Website
- 2.2.8 Konsep Dasar Dreamweaver CS3
- 2.2.9 Konsep Dasar Perangkat Lunak Pendukung
- 2.2.10 Konsep Dasar Aircraft Maintenance Engineer License
- 2.2.11 Literature Review
DAFTAR SIMBOL
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan
Tabel 4.2 Tabel Data Desk Assesment Additional
Tabel 4.3 Tabel Data Basic License Desk Assesment
Tabel 4.4 Tabel Data Initial Desk Assesment
Tabel 4.5 Tabel Data Karyawan
Tabel 4.6 Tabel Data Lookup
Tabel 4.7 Tabel Data Master Airframe
Tabel 4.8 Tabel Data Master Electrical
Tabel 4.9 Tabel Data Master Engine
Tabel 4.10 Tabel Data Master Instrument
Tabel 4.11 Tabel Master Radio
Tabel 4.12 Tabel User
Tabel 4.13 Tabel Blackbox
Tabel 4.14 Tabel Time Scedhule
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem
Gambar 2.2 Contoh Dashboard
Gambar 2.3 Kerja Adobe Dreamweaver CS3
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dan Management Perusahaan
Gambar 3.2 Hangar 1
Gambar 3.3 Hangar 2
Gambar 3.4 Hangar 3
Gambar 3.5 Engine Tes Cell
Gambar 3.6 Usecase Sistem Berjalan
Gambar 3.7 Sequence Diagram Sistem Berjalan
Gambar 3.8 Activity Diagram
Gambar 4.1 Usecase Diagram yang diusulkan untuk Pengajuan Pendaftaran Amel
Gambar 4.2 Activity Diagram yang Diusulkan Untuk Engineer
Gambar 4.3 Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin
Gambar 4.4 Sequence Diagram Yang Diusulkan
Gambar 4.5 Class Diagram Yang DIusulkan
Gambar 4.6 Tampilan Pendaftaran
Gambar 4.7 Tampilan Login
Gambar 4.8 Tampilan Home User
Gambar 4.9 Tampilan Home Admin
Gambar 4.10 Tampilan List Data Initial
Gambar 4.11 Tampilan Pendaftaran
Gambar 4.12 Tampilan Login
Gambar 4.13 Tampilan Home User
Gambar 4.14 Tampilan Menu Form Initial
Gambar 4.15 Tampilan Menu Form Additional
Gambar 4.16 Tampilan Menu Form Basic License
Gambar 4.17 Tampilan Home Admin
Gambar 4.18 Tampilan List Data Initial
Gambar 4.19 Tampilan List Data Additional
Gambar 4.20 Tampilan List Data Basic License
Gambar 4.21 Tampilan Master data Type Airframe
Gambar 4.22 Tampilan Data Karyawan
Gambar 4.23 Tampilan Data Master Example
Gambar 4.24 Tampilan Report
BAB I
Latar Belakang Masalah
Pada zaman era globalisasi ini teknologi berkembang sangat cepat, banyak aplikasi atau sistem yang bermunculan guna demi membantu manusia dalam proses kesehariannya, salah satu fenomena yang terjadi adalah begitu pesatnya perkembangan teknologi dan informasi. keberhasilan perusahaan maupun industri dalam menghadapi tantangan saat ini terletak pada kemampuan perusahaan dalam pengolahan dan apeningkatan sistem informasi tersebut.
Dengan Meluasnya kegiatan serta kebutuhan manusia terhadap komputer guna memperoleh penyelesaian masalah dengan tepat dan akurat sehingga pekerjaan yang dihasilkan akan produktif, efektif dan efisien. beberapa alasan mengapa komputer saat ini sangat dibutuhkan dalam pemenuhan-pemenuhan kebutuhan informasi yaitu, adanya keinginan user untuk mendapatkan informasi dengan efektif dan efisien serta mempermudah kegiatan para user disetiap harinya, selain itu komputer juga bisa menangani sistem informasi yang memiliki database yang sangat besar, serta keinginan agar data tidak hilang atau rusak.
Berdasarkan pengamatan penulis, dalam proses pengajuan AMEL (Aircraft Maintenance Enginers License) di PT. GMF AeroAsia ini masih menggunakan proses manual yang pada akhirnya proses registrasi AMEL (Aircraft Maintenance Enginers License)ini memakan waktu yang cukup lama, karena syarat-syaratnya cukup banyak dan prosesnya pun memakan waktu yang cukup lama, selain itu AMEL (Aircraft Maintenance Enginers License) ini hanya bisa melakukan oneuser tidak bisa multiuser, datanya pun masih menggunakan aplikasi yang belum optimal, serta data-data yang ada tidak realtime. Masalah-Masalah tersebut akan menyebabkan terhambatnya proses kerja didalam instansi ini (PT.GMF AeroAsia) akan menjadi kurang produktif. untuk membantu dan mempermudah serta mempercepat proses pengajuan AMEL (Aircraft Maintenance Enginers License)maka diperlukan suatu sistem yang dapat memenuhi kebutuhan para Engineers serta berbasis komputerisasi. dengan penelitian ini akan diperoleh gambaran yang jelas mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan permasalahan sistem yang ada. untuk mencapai maksud diatas maka penulis menjadikan permasalahan ini sebagai objek penelitian SKRIPSI dengan judul "Perancangan Sistem Informasi Dashboard Aircraft Maintenance Engineers License (AMEL)Pada PT.GMF AeroAsia Cengkareng"
Perumusan Masalah
- Bagaimana sistem AMEL yang sudah berjalan di PT. GMF Aeroasia?
- Bagaimana caranya untuk menjadikan data pengajuan AMEL menjadi lebih terstruktur dalam prosesnya ?
- Bagaimana merancang sistem Dashboard Amel agar menjadi efisien dan akurat ?
Ruang Lingkup Penelitian
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
- Tujuan Operasional
Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mempermudah para Engineers dalam proses pembuatan AMEL serta pengajuan Type Rating di PT GMF AeroAsia. - Tujuan Fungsional
Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh PT. GMF AeroAsia sebagai dasar untuk mempermudah proses pengajuan Amel untuk para Engineers sehingga proses penginputan data bisa lebih cepat, serta bisa menghasilkan data yang akurat dan efisien. - Tujuan Individual
Tujuan individual ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan pada sebuah sistem informasi pengajuan Amel pada PT. GMF AeroAsia sehingga penulis bisa melakukan penelitian untuk menyelesaikan Tugas Skripsi.
Manfaat Penelitian
- Manfaat Operasional
Manfaat operasional dari penelitian ini adalah membuat para engineer maupun staff yang bersangkutan lebih produktif. - Manfaat Fungsional
Membantu para Engineers untuk proses pengajuan Amel, serta untuk pengajuan Type Rating, membantu memersingkat waktu pengajuan pendaftaran untuk para Engineers dalam proses pembuatan Amel, membantu staff yang bertanggung jawab sehingga bisa melakukan multiuser untuk pembuatan Amel. - Manfaat Individual
Memperluas wawasan mahasiswa serta memberikan kesempatan untuk menerapkan teori yang telah didapat dibangku kuliah sekarang ini, Memaksimalkan dan meningkatlan inovasi dan kreatifitas dalam menciptakan sebuah sistem yang mengimplementasikan ilmu sistem informasi. Bentuk apresiasi dan kontribusi bagi pengembangan sistem di bidang sistem informasi.
Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Data
- Observasi
Peneliti melakukan pengamatan langsung selama 2 bulan terhadap proses pengajuan AMEL yang berjalan pada PT. GMF AeroAsia. kemudian dari pengamatan tersebut, peneliti mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisis sistem tersebut. - Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan narasumber secara langsung pada perusahaan tempat skripsi berlangsung yaitu pada PT. GMF AeroAsia. Metode ini dilakukan guna memperoleh data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan langsung. - Study Pustaka
Studi pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh penulis untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. informasi dan data ini diperoleh dari beberapa sumber (literature) atau buku untuk kebutuhan penganalisaan yang terkait dengan laporan ini.
Metode Analisa
- Analisis Pengguna
Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing user. - Analisis Kebutuhan Fungsional, non fungsonal dan pengguna
Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat serta fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna dengan Use Case Diagram. - Analisis Perilaku Sistem
Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya. - Analisis Sistem Berjalan saat ini.
Metode Perancangan Sistem
Metode Pengujian
Sistematika Penulisan
Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan Laporan Skripsi.
BAB III : PEMBAHASAN
Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi, serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sebelum adanya sistem yang diusulkan.</b>
BAB IV : PENGEMBANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Bab ini menjelaskan pengembangan sistem yang diusulkan dengan menggunakan metode pengembangan elisitasi. Final draft elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara rinci dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
Konsep Dasar Sistem
Definisi Sistem
Sistem terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:
Menurut Yakub (2012:1), berpendapat bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.
Menurut Tata Sutabri (2012:10), berpendapat bahwa “Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah suatu kumpulan dari sub-sub sistem dengan unsur, komponen atau variabel yang saling berinteraksi untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu.
Karakteristik Sistem ( Elemen Sistem )
Komponen Sistem (Components)
Batasan Sistem (Boundary)
Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Penghubung Sistem (Interface)
Masukan Sistem (Input)
Keluaran Sistem (Output)
Pengolah Sistem (Proses)
Sasaran Sistem (Objective)
Klasifikasi Sistem
Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat di prediksi dengan pasti.
Sistem abstrak (abstract system), adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstrac system.
Sistem fisik (physichal system), adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh phisical system.
Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antar bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diperogramkan, merupakan contoh deterministic system.
Sistem tertutup (closed system), sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berintraksi dan tidak dipengaruhi dengan lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.
Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
Menurut Tata Sutabri (2012:20), berpendapat bahwa “Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai seuatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud antara lain sebagai berikut:
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut "supra sistem".
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, "program" adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan "data" adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
Bahwa sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem tersebut antara lain sebagai berikut: (Yakub, 2012:4)
Konsep Dasar Informasi
Definisi Data
Definisi Informasi
“Informasi adalah hasil pengolahan sebuah model, formasi, organisasi atau suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya.” (Noersasongko dan Pulung, 2010:34)
“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi para penerimanya.” (Prahasta dalam Endah dan Eny, 2013:14-12)
Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2012:57) “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimannya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.
Kualitas Informasi
Akurat
Relevansi
Ketepatan Waktu
Kelengkapan
Nilai Informasi
Mudah diperoleh
Luas dan Lengkap
Ketelitian
Kecocokan
Ketepatan Waktu
Kejelasan
Keluasan
Dapat dibuktikan
Tidak ada prasangka
Dapat diukur
Menurut Taufiq (2013:13), asal mula kata Data, data berasal dari bahasa latin yang berarti sesuatu yang diberikan. Dari asal mula kata tersebut bisa disimpulkan bahwa sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah.”
Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310) , “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”
Data dapat berupa angka, ukuran, kata, kalimat, tulisan-tulisan, uraian cerita, gambar, simbol, tanda, yang belum memiliki ciri-ciri informatif dan belum diinformasikan keberadaannya, sehingga diperlukan pengolahan. Dengan demikian untuk dapat memahaminya maka diperlukan prosedur pengolahan misalnya perhitungan, pengukuran, terhadap data-data yang dimilikinya.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat
Informasi sangat diperlukan di dalam suatu sistem. Berikut ini adalah definisi informasi menurut pendapat para ahli:
Dari definisi di atas, bisa disimpulkan bahwa Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.
Sebuah Data yang dimasukkan dan proses yang digunakan dalam sistem harus sesuai dengan prosedur sehingga informasi yang dihasilkan bisa benar-benar akurat. Misalkan informasi Kualitas Sebuah informasi yang berkualitas adalah informasi yang secara umum bisa dikatakan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, sedangkan secara umum pengguna membutuhkan sebuah informasi yang lengkap, saat dibuthkan selalu ada, tepat waktu dan lain-lain tergantung dari personalnya.
Ciri-ciri informasi yang berkualitas Menurut Raymond Mc Load dalam Taufiq (2013:15-16), adalah sebagai berikut :
yang berkenaan dengan akuntansi/matematik kalau 5 x 5 = 25 maka jika nilai 5 diganti dengan 10 yang akhirnya menjadi 10 x 10 maka hasilnya harus 100, selain contoh diatas akurasi bisa diasumsikan misalkan jumlah pegawai keseluruhan 100 dan pegawai itu yang 20 pindah tugas maka jumlah pegawai terbaru di kantor tersebut menjadi 80 pegawai. Intinya akurasi merupakan tingkat keakuratan sebuah informasi.
Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi, data yang digunakan untuk diproses seharusnya ada hubungannya dengan masalahnya sehingga informasi yang diberikan bisa sesuai dengan masalah yang dihadapi.
Kalau saat ini kita membutuhkan suatu informasi maka informasi yang kita butuhkan itu bisa kita dapatkan saat ini juga karena informasi yang kita butuhkan saat ini bisa jadi sudah tidak kita butuhkan 1 menit yang akan datang, karena pentingnya suatu informasi hampir semua pengguna membutuhkan informasi yang update (terkini) maka dari itu informasi yang dihasilkan dari sistem tersebut sebisa mungkin bisa disajikan saat itu juga.
Kelengkapan informasi bisa ditunjukkan dari menjawab informasi tersebut terhadap pertanyaan atau kebutuhan pengguna. Jika informasi bisa menjawab apa yang dibutuhkan secara lengkap oleh pengguna maka informasi tersebut bisa dikatakan lengkap dan informasi seperti itulah yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna.
Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Menurut Tata Sutabri (2012:38), “Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.”
Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analisa cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 sifat, yaitu :
Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi dapat di peroleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit mengukurnya.
Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakin kesalahan pencacatan dan kesalahan perhitungan.
Sifat ini menunjukkan betapa Baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.
Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek dari pada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan laporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal ketepatan waktu dapat diukur.
Sifat ini berhubungan dengan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang benar.
Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambilan keputusan, sifat ini sulit diukur tetapi dalam banyak hal dapat memberikan nilai yang dapat diukur.
Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
Sifat ini menunjukkan hakekat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.
Konsep Dasar Sistem Informasi
Definisi Sistem Informasi
Menurut Tata Sutabri (2012:46), berpendapat bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
Menurut Sutarman (2012:13), berpendapat bahwa “Sistem informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.
Komponen Sistem Informasi
Blok Masukan (Input Block)
Blok Model (Model Block)
Blok Keluaran (Output Block)
Blok Teknologi (Technology Block)
Blok Basis Data (Database Block)
Blok Kendali (Controls Block)
Infrastruktur Informasi
Hardware (perangkat keras).
Software (perangkat lunak).
Network (fasilitas jaringan dan komunikasi).
Database (basis data).
Information management personnel (manajemen informasi personal).
Arsitektur Informasi
Kebutuhan bisnis akan informasi.
Infrastruktur informasi yang telah ada dan yang direncanakan.
Sistem informasi terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi merupakan gabungan dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan data yang saling berinteraksi untuk menyimpan, mengumpulkan, memproses, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), dan blok kendali. Sebagi suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran yaitu: (Sutabri, 2012:47)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Pada blok ini, teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan lebih berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. basis data diakses atai dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
Infrastruktur informasi terdiri atas fasilitas-fasilitas fisik, layanan, dan manajemen yang mendukung semua sumber daya komputer dalam suatu organisasi. Terdapat 5 (lima komponen utama dari infrastruktur, yaitu sebagai berikut: (Sutarman, 2012:15)
Menurut Sutarman (2012:15), berpendapat bahwa “Arsitektur informasi adalah perencanaan kebutuhan informasi dalam organisasi dan bagaimana proses pemenuhan kebutuhan tersebut”. Dalam mempersiapkan arsitektur informasi, perancangan (designer) membutuhkan informasi yang dapat dibagi atas dua bagian, yaitu:
Konsep Dasar Analisa Sistem
Definisi Analisa Sistem
Tahap Analisa Sistem
Menurut Henderi (2011:322), berpendapat bahwa “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.
Menurut Henderi (2011:322), berpendapat bahwa “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.
Konsep Dasar Perancangan Sistem
Definisi Perancangan Sistem
Perancangan sistem (design system) merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem agar mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.
Menurut Humisar Hasugian (2012:2), “ Perancangan sistem merupakan pengembangan sistem baru dari sistem lama yang ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru”.
Teori Khusus
Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)
Definisi UML (Unified Modeling Language)
Menurut Widodo (2010:6), berpendapat bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.
Menurut Adi Nugroho (2010:6), berpendapat bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek”. Pemodelan sesunguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.
Model UML
Diagram kelas (Class diagram)
Diagram paket (Package Diagram)
Diagram use-case
Diagram interaksi dan sequence (urutan)
Diagram komunikasi (communication diagram)
Diagram statechart (statechart diagram)
Diagram aktivitas (activity diagram)
Diagram komponen (component diagram)
Diagram deployment (deployment diagram)
UML (Unified Modelling Languege) terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented Programming).
Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain: (Widodo, 2011:10)
Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.
Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.
Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya. Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flowdiagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.
Definisi Black Box Testing
Black box testing terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:
Menurut Soetam Rizky (2011:264), berpendapat bahwa “Black box testing adalah tipe testingyang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.
Menurut Agustiar Budiman (2012:4), berpendapat bahwa “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.”
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.
Berbeda dengan white box testing, black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white box testing. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.
Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:
Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
Kesalahan interface
Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
Kesalahan performa
Kesalahan inisialisasi dan terminasi.
Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain.
Definisi Implementasi Sistem
Menurut Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT (2011:203), “Implementasi sistem adalah tahapan selanjutnya dari program yang telah diuji secara offline kemudian di implementasikan online dan di publish secara resmi.”
Menurut Sutabri (2012:229), setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:
Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.
Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
Definisi Elisitasi
Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:302), ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:
Elisitasi Tahap I
Elisitasi Tahap II
M pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
Elisitasi Tahap III
T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atauteknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan ?
O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan ?
E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem ?
High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.
Middle (M): Mampu dikerjakan.
Low (L): Mudah dikerjakan.
Final Draft Elisitasi
Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan Metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :
Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :
Final Draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
Konsep Dasar Dashboard Information System
Menurut Jurnal CCIT Vol 5 No 1. Henderi, Rahayu, Sri, Mukti, Prasetyo (2011:43), “DIS (Dashboard Information System) dikembangkan menggunakan metodologi data URL dalam database yang sudah ada pada sistem yang lain sebagai data warehouse. Dalam implementasinya, dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP untuk membuat aplikasi front office sebagai interface, dan software fusionchart sebagai aplikasi pembuat grafik”.
Dashboard mempunyai fungsi dalam membantu mengidentifikasi elemen-elemen kunci dalam sebuah perusahaan sehingga dashboard sangat berguna bagi perusahaan berdasarkan KPI (Key Performance Indicator) yang telah ditentukan. KPI sangat cepat dan efisien untuk menyampaikan informasi dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dashboard.
Di bawah ini merupakan jenis-jenis dari dashboard berdasarkan kegunaanya:
Dashboard strategis, untuk mendukung keselarasan (aligment) organisasi dengan tujuan strategis organisasi.
Dashboard taktis, yang mengukur pendukung pencapaian proyek atau suatu kebijakan.
Dashboard operasional, yang mendukung pengendalian aktivitas bisnis tertentu.
Penggunaan dashboard jelas memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan, Manfaat memiliki sebuah dashboard /control panel adalah :
Presentasi visual dari ukuran kinerja.
Kemampuan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki tren negatif.
Mengukur efisiensi/inefisiensi.
Kemampuan untuk menghasilkan laporan rinci yang menampilkan tren baru.
Kemampuan untuk membuat keputusan yang lebih tepat berdasarkan dikumpulkan Business Intelligence.
Menyelaraskan strategi dan tujuan organisasi.
Menghemat waktu dibandingkan dengan berjalan beberapa laporan.
Memperoleh visibilitas total dari semua sistem langsung.
Konsep Dasar Pengontrolan
Definisi Control
Jenis-Jenis Pengontrolan
Sistem Kontrol Loop Terbuka
Sistem Kontrol Loop Tertutup
Dalam penelitian Erinofiard (2014), “Suatu sistem control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.
Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Sedangkan pengontrolan itu sendiri adalah proses, cara pembuatan mengontrol (mengawasi, memeriksa), pengawasan, pemeriksaan.
Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka ( Open-loop Control System ) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ) yaitu :
Menurut Erinofiardi (2012:261) dalam penelitian Nursalim (2014), “Sistem kontrol loop terbuka adalah suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian”.
Menurut Erinofiardi (2012:261) dalam penelitian Nursalim (2014), “Sistem kontrol loop tertutup adalah suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan”.
Definisi Website
Dalam jurnal Sovia (2011:87), Website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi. Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling berhubungan. Hubungan antara satu halaman web dengan halaman web lainnya disebut dengan hiperlink, sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut hypertext. Menurut Sovia (2011:87-88), dalam pengelompokan jenis web, lebih diarahkan pada :
Jenis-jenis web berdasarkan sifatnya adalah :
Website dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Misalnya website berita, seperti, www.republika.co.id , www.google.com
Website statis, merupakan website yang content-nya sangat jarang diubah. Misalnya web profil organisasi, seperti, www.yptk.ac.id
Ditinjau dari segi bahasa pemrograman, website terbagi atas :
Server side, merupakan website yang menggunakan bahasa pemrograman yang tergantung kepada tersedianya server. Seperti, PHP, ASP dan sebagainya. Jika tidak ada server, website yang dibangun menggunakan bahasa pemograman diatas tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Client side, adalah website yang tidak membutuhkan server dalam menjalankannya, cukup diakses melalui browser saja. Misalnya, html.
Berdasarkan tujuannya, website dibagi atas :
Personal web, website yang berisi informasi pribadi seseorang.
Corporate web, website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.
Forum web, sebuah web yang bertujuan sebagai media diskusi.
Portal web, website yang mempunyai banyak layanan, mulai dari layanan berita, email, dan jasa-jasa lainnya.<?p></li></ol></ol>
Konsep Dasar Dreamweaver CS3
<p style="line-height: 2">Menurut Sibero (2013:384), “Ruang Kerja atau Workspace adalah bagian keseluruhan tampilan Adobe Dreamweaver. Ruang kerja Dreamweaver terdiri dari Welcome Screen, Menu, Insert Bar, Document Window, CSS Panel, Aplication Panel, Tag Inspector, Property Inspector, Result Panel, dan Files Panel. Masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsi dan aturan. Berikut di bawah ini penjelasannya:</p>Gambar 2.3 Kerja Adobe Dreamweaver CS3Sumber : Sibero (2012:384)Konsep Dasar Perangkat Lunak Pendukung
- <p style="line-height: 2"> Konsep Dasar PHP (PHP Hypertext Preprocessor)</p>
- <p style="line-height: 2">Konsep Dasar Framework CodeIgniter (CI)
Definisi Framework CodeIgniter (CI)
Konsep Dasar Database
Definisi Database
Konsep Dasar MySQL
Definisi MySQL
Konsep Dasar XAMPP
<p style="line-height: 2">Menurut Agus Saputra (2012:2), berpendapat bahwa “PHP memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprocessor merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis. PHP menyatu dengan kode HTML, maksudnya adalah beda kondisi, HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah dimaintenance”.</p><p style="line-height: 2">Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:49), berpendapat bahwa “PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.</p>Menurut Ibnu Daqiqil (2011:1), CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang dapat mempercepat pengembang untuk membuat sebuah aplikasi web. Ada banyak library dan helper yang berguna didalamnya dan tentunya mempermudah proses development. Ibarat ingin membangun rumah maka Anda tidak perlu membuat semen, memotong kayu menjadi papan, mengubah batu menjadi porselen dan lain-lain.
Menurut Yeni Kustiyaningsih (2011:146), berpendapat bahwa “Database adalah Struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.
Menurut Anhar (2010:45), berpendapat bahwa “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom.
Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:97), berpendapat bahwa “MySqL atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Data-base Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.
Menurut Budi Raharjo (2011:21), berpendapat bahwa “MySQL adalah RDBMS atau server database yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”.
Menurut Puspitasari (2011:1), berpendapat bahwa “XAMPP adalah sebuah softwarewebserver apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming. xampp merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows. Keuntungan lainya adalah cuma menginstal 1 kali sudah tersedia apache web server, mysql database server, php support (php4 dan php5) dan beberapa modul lainya hanya bedanya kalau versi windows selalu dalam bentuk instalasi grafis dan yang linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz. kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk windows adalah memeliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan linux masih berupa perintah-perintah didalam console. oleh karena itu versi untuk linux sulit untuk dioperasikan”.
Konsep Dasar Aircraft Maintenance Engineer License
Definisi Aircraft Maintenance Engineer License
Persyaratan Aircraft Maintenance Engineer License
Seseorang yang telah berumur 21 tahun atau lebih.
Telah lulus ujian tertulis, atau ujian yang setara, termasuk pemeriksaan hukum udara, yang dapat diterima oleh direktur umum dan relevan dengan tugas dan tanggung jawab pemegang izin dalam kategori lisensi yang dicari.
Telah lulus ujian lisan meliputi pemahaman seseorang dan aplikasi praktis dari tugas dan tanggung jawab yang dilakukan oleh pemegang lisensi.
Telah memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam pengalaman sub bagian ini.
Mampu membaca, menulis, berbicara dan memahami baik dari bahasa indonesia ke bahasa inggris, dan untuk membaca, menulis, dan memahami teknis bahasa inggris seperti yang digunakan dalam produsen manual.
Menurut Suryo Guritno (2010:86), berpendapat bahwa “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”.
Menurut Mulyandi (2013:17-153), berpendapat bahwa “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.
Penelitian yang dilakukan oleh febri dermawan (2012)
Penelitian yang dilakukan oleh Oki Nurhadi dan Zulfa fitri Ikatrinarsi (2013).
Penelitian yang dilakukan oleh Sigit Hermawan dan Silvia Herlina (2013)
Aircraft Maintenance Engineer License atau yang biasa disebut dengan AMEL adalah sebuah sertifikat dasar yang mungkin dikeluarkan untuk orang diatas umur 19 tahun yang memenuhi persyaratan yang berlaku. Licensi mungkin dikeluarkan untuk orang yang telah memenuhi usia, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman persyaratan.
Untuk menjadi Engineer diharuskan mengikuti pelatihan Basic Aircraft Maintenance, jika lulus maka dia baru mendapat Basic License (A1, A4) untuk Airframe Powerplant (AP), C1, C2, C4 untuk Electrical Avionic (EA).
Setelah para Engineer mempunyai Basic Licence pengalaman kerja minimal 1 tahun, kemudian Engineer diharuskan sekolah TYPE (salah satu type pesawat) jika lulus baru Engineer tersebut diberikan AMEL (Aircraft Maintenance Engineer License) untuk type peswat tersebut.
Orang luar yang bekerja tanpa General license atau Basic License mereka bisa atau diperbolehkan bekerja di PT. GMF AeroAsia akan tetapi statusnya bukan Engineer melainkan helper teknisi (helper mechanic) bekerja dibawah supervisi oleh pemegang License.
Manajemen sistem Amel dikontrol melalui SOE Summary of Employee dan Personal list kopetensi oleh Quality Control secara sistem dalam personel kompetensi database untuk dilakukan perpanjangan lisence dalam kurun waktu 2 tahun. dimana dalam kurun waktu tersebut minimal selama 6 bulan dia melakukan pekerjaan atau mengajar maupun mensertifikasi kelaikan pesawat atau gabungan dari ketiga hal tersebut dengan dibuktikan lewat Personnel Experience Log (PEL) serta training mandatari yang merupakan kewajiban persyaratan untuk perpanjangan AMEL tersebut (Human factor training, SMS, Fuel Tank Safety). jika selama 2 tahun dia tidak melakukan hal tersebut diatas. AMEL dapat di bekukan, ditunda atau di cabut licensinya.
Berdasarkan definisi diatas, berikut lampiran persyaratan Aircraft Maintenence Engineer License, yaitu :
Literature Review
Literature review terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut :
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa literature review adalah pengadaan survey tentang penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh peneliti lain sebagai bahan pendukung penelitian. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:
Penelitian yang telah dilakukan febri dermawan pada tahun 2012 dengan judul “perlindungan hukum dan tanggung jawab terhadap penumpang sipil pada kecelakaan pesawat udara dalam lingkup hukum internasional”, dalam jurnalnya menyimpulkan bahwa aircraft maintenance engineer license merupakan salah satu faktor-faktor yang menentukan dan menunjang keselamatan penerbangan. Walaupun masih banyak faktor-faktor yang menentukan dan menunjang keselamatan penerbangan perlengkapan pesawat terbang juga menjadi faktor pendukung demi keselamatan penerbangan.
Penelitian yang dilakukan oleh Oki Nurhadi dan Zulfa Fitri Ikatrinasi pada tahun 2013 dengan judul “Perbaikan Program Maintenance Dengan Pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM) Untuk Mengurangi Aircraft On Grounded (AOG) Di PT. Nusantara Buana Air”dalam jurnalnya menyimpulkan bahwa banyak akar masalah yang timbul dalam perbaikan pesawat sehingga rencana perbaikan keluar dari schedule yang ditentukan, maka dari itu Penerapan Reability Centered Maintenance (RCM) yang diterapkan pada PT. Nusantara Buana Air dapat mengurangi waktu AOG (Aircraft On Grounded). Pada Maintenance Program (Inspection c6) dalam waktu 40 hari dapat tercapai.
Penelitian yang dilakukan oleh Sigit Hermaan dan Silvia Herlina pada tahun 2013 dengan judul “Studi Intepretif Identifikasi dan Interaksi Intellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaan” dalam jurnalnya menyimpulkan bahwa hasil penelitian dapat diindetifikasi kunci HC, RC, dan SC di SBU MMF, yakni model framwork, education, dan vocational qualitfication untuk komponen RC. selanjutnya, bahwa interaksi komponen IC dapat terjadi, saling berperan, dan berkontribusi baik untuk setiap komponen IC ataupun juga IC secara keseluruhan. Akhirnya, dengan mengetahui komponen kunci HC, RC, dan SC yang paling berperan danberkontribusi serta saling berinteraksi dengan baik akan sangat membantu kelancaran operasional kegiatan SBU MMF sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan baik untuk aspek kinerja keuangan maupun non keuangan.