SI1212472648

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENERAPAN ILEARNING PLUS BERBASIS LEARNING

MANAGEMENT SYSTEM IDU SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA

PERGURUAN TINGGI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1212472648
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENERAPAN ILEARNING PLUS BERBASIS LEARNING

MANAGEMENT SYSTEM IDU SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA

PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1212472648
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENERAPAN ILEARNING PLUS BERBASIS LEARNING

MANAGEMENT SYSTEM IDU SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA

PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1212472648
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Juni 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Muhamad Yusup, M.Kom)
   
(Qurotul Aini, S.Kom)
NID : 07132
   
NID : 14012

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENERAPAN ILEARNING PLUS BERBASIS LEARNING

MANAGEMENT SYSTEM IDU SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA

PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1212472648
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 23 Juni 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(-----------------)
 
(-----------------)
 
(-----------------)
NID : -----
 
NID : -----
 
NID : -----

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENERAPAN ILEARNING PLUS BERBASIS LEARNING

MANAGEMENT SYSTEM IDU SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA

PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1212472648
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Juni 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1212472648

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAK

Kegiatan pembelajaran merupakan aktivitas peserta didik dan pendidik untuk mencapai suatu tujuan, yaitu mencapai tujuan kurikulum. Fleksibilitas merupakan hal yang didapatkan dalam pembelajaran jarak jauh. Dengan menerapkan media pembelajaran jarak jauh dapat mempermudah mahasiswa untuk mendapatkan ilmu yang lebih luas dan tidak terikat oleh waktu dan tempat yang begitu terbatas. Kegiatan proses pembelajaran iLearning Plus dengan menerapkan iDu. Namun proses pembelajaran melalui iDu iLearning Plus di Perguruan Tinggi Raharja belum berjalan dengan maksimal karena kurangnya optimalisasi kegiatan belajar mengajar dalam media pembelajaran iDu iLearning Plus. Dalam penelitian yang dilakukan terdapat 3 (tiga) permasalahan yang dihadapi perihal media pembelajaran jarak jauh. Data data yang dihasilkan dianalisis dengan menggunakan analisa SWOT .Terdapat 15 (Lima Belas) strategy project untuk merealisasikan upaya tersebut. Tahap implementasi yaitu diterapkannya penyajian informasi berupa video pembelajaran yang terdapat di 4 (empat) kelas yaitu IT Research, Sistem Operasi, Entrepreneurship dan Statistik Deskriptif, serta dilakukannya pengecekan kelas sebanyak 50 kelas iLearning Plus dan diterapkannya terminate user yang tidak aktif dalam iDu iLearning Plus.

Kata Kunci : Pembelajaran Jarak Jauh, Media Pembelajaran Online, iDu, iLearning Plus

ABSTRACT

The learning activities of learners and educators to achieve a goal of achieving curriculum goals. Flexibility is obtained in distance learning. By applying the distance learning platform can facilitate students to gain wider knowledge and are not bound by time and place that is so limited. Event Plus iLearning learning process by applying iDu. But the learning process through iDu iLearning Plus in Higher Education Prog has not gone up because of the lack of optimization of teaching and learning activities in instructional media iDu iLearning Plus. In a study conducted there are 3 (Three) regarding the problems faced by media distance learning. There are 15 (Fifteen) strategy project for the realization of these efforts. The implementation phase is the implementation of the presentation of information in the form of video lessons that are found in 4 (four) classes, namely IT Research, Operating Systems, Entrepreneurship and Descriptive Statistics, and extensive checking of the class of 50 class iLearning Plus and implementation terminate users who are not active in the iDu iLearning Plus.

Keywords: Distance Learning, Online Learning Media, iDu, iLearning Plus

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul " PENERAPAN ILEARNING PLUS BERBASIS LEARNING MANAGEMENT SYSTEM IDU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA PERGURUAN TINGGI".

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data dengan menggunakan beberapa metode seperti penelitian (observasi), wawancara dan beberapa sumber literature yang mendukung penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.

  2. Bapak Drs. P.o. Abas Sunarya, M.Si., selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.

  5. Bapak Muhamad Yusup M.Kom., selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

  6. Kakak Qurotul Aini, S.Kom., selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.

  7. Miss Hani Dewi Ariessanti, M.Kom., selaku Stakeholder yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.

  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik.

  10. Teman 1 team TIMUR, DA TEAM dan NULIRIK yang selalu support penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu penulis selalu terbuka terhadap segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Penulis berharap semoga penulisan Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 23 Juni 2016
KOMALA DWI PERTIWI
NIM. 1212472648

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR


DAFTAR TABEL

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dikutip dari Deputy Director Online Learning Binus University, Agus Putranto menyatakan "fleksibilitas adalah salah satu manfaat pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan metode online learning. Mahasiswa bisa belajar tanpa terikat waktu dan tempat. Mahasiswa diajarkan untuk aktif dalam berbagai kegiatan pembelajaran. Perkuliahan melalui metode online learning sama kualitasnya dengan perkuliahan tatap muka. Mahasiswa tidak hanya login, mereka harus mencapai berbagai target pembelajaran, misalnya dalam forum diskusi dan memenuhi tugas deadline."[1]

Proses pembelajaran yang sebelumnya berorientasi kepada dosen sebagai pusat pembelajaran dengan menerapkan media konvensional dan saat ini sudah banyak pembelajaran yang beralih kepada pembelajaran berorientasi kepada mahasiswa dengan menerapkan media berbasis teknologi dan informasi.

Dalam bidang pendidikan pun saat ini banyak universitas atau perguruan tinggi sudah banyak yang menerapkan pembelajaran jarak jauh, karena pembelajaran jarak jauh lebih mempermudah mahasiswa untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen dan juga mahasiswa bisa mencari materi-materi pembelajaran yang lebih luas yaitu melalui internet. Pembelajaran jarak jauh lebih menghemat waktu, tenaga, biaya dan bisa dibilang bahwa pembelajaran jarak jauh ini lebih efisien dan fleksibel dibandingkan pembelajaran yang secara konvensional.

Oleh karena itu, Perguruan Tinggi Raharja yang bergerak di bidang IT. Perguruan Tinggi Raharja dengan cara mengembangkan sistem pembelajaran yang masih manual agar menjadi sistem pembelajaran yang serba online. Dengan adanya pembelajaran jarak jauh dengan metode online learning dapat membuat mahasiswa menjadi lebih aktif lagi dan mandiri dalam proses pembelajaran serta mahasiswa tidak perlu repot-repot lagi membawa kertas dan perlengkapan alat tulis lainnya.

Gambar 1.1 Alur kegiatan pembelajaran online

Perguruan Tinggi Raharja juga berinovasi dalam sistem perkuliahan, dimana masyarakat yang ingin kuliah tetapi terhalang oleh waktu. Melalui Program pembelajaran jarak jauh, mahasiswa mengikuti perkuliahan tidak diharuskan untuk datang ke kampus, serta mahasiswa pun bisa mengontrol waktu belajar yang mereka inginkan. Dengan menggunakan ipad, laptop atau PC yang terhubung dengan internet, maka mahasiswa sudah bisa mengikuti perkuliahan dan mengerjakan tugas-tugas yang dosen berikan.

Cukup dengan login melalui media pembelajaran, mahasiswa bisa langsung mengikuti perkuliahan secara online dan dapat mengakses materi yang telah di upload oleh dosen yang mengampu matakuliah tersebut. Setelah mempelajari konten materi yang diberikan, mahasiswa juga dapat mengerjakan tugas yang telah di give dan tugas tersebut nantinya akan langsung di grade, dan grade tersebut dapat langsung dilihat oleh mahasiswa. Serta mahasiswa juga dapat mengetahui informasi seputar kampus melalui media pembelajaran online.

Rumusan Masalah

Sistem pembelajaran iLearning Plus ini dengan melalui media iLearning Education atau biasa disebut dengan iDu. iDu sangat penting bagi mahasiswa/i iLearning Plus sebab melalui iDu ini mahasiswa/i serta dosen iLearning Plus dapat melakukan pembelajaran jarak jauh. Dosen memberikan materi dan assignment kepada mahasiswa melalui iDu, kemudian mahasiswa membaca materi yang telah diberikan oleh dosen untuk memahami konten dari materi matakuliah tersebut.

Mahasiswa diberikan tugas oleh dosen, lalu mahasiswa mengerjakan tugas melalui iDu iLP dan dosen akan check tugas-tugas yang sudah dikerjakan tersebut untuk melihat mahasiswa di setiap kelas sudah submit assignment atau tidak. Namun tidak sedikit mahasiswa di beberapa kelas ada yang tidak mengerjakan tugas tersebut. Entah itu karena sibuk oleh aktivitasnya, tidak tau kalau adanya tugas yang diberikan oleh dosen atau kurang memahami konten dari materi yang telah diberikan oleh dosen tersebut.

Untuk pembelajaran iLearning Plus ini masih kurang optimal, karena untuk di setiap materi perkuliahan yang sedang berjalan saat ini di setiap konten materi pembelajaran masih kurang lengkapnya bahan ajar perkuliahan. Untuk di beberapa kelas terdapat kurang lengkapnya lessons yang pada umumnya lessons merupakan bahan utama untuk perkuliahan online.

Konten yang terdapat pada lesson hanya berupa slide materi, sehingga mahasiswa kurang optimal untuk memahami materi tersebut karena materi yang terlalu monoton karena untuk iLearning Plus tidak adanya dosen yang menjelaskan secara langsung dan mahasiswa dituntut untuk belajar secara mandiri, serta harus menguasai dan memahami materi yang telah diberikan oleh dosen tersebut.

Untuk kelas-kelas yang terdapat di iDu iLearning Plus masih kurang optimalnya tampilan pada di beberapa kelas dan tidak sesuai dengan standar iDu class yang telah di tetapkan. Pada settingan yang terdapat pada kelas iDu iLP, ternyata masih belum memenuhi standar iDu class.

Pemeriksaan kelas pun belum berjalan dengan baik. Mengingat untuk dilakukannya check di kelas iDu iLp merupakan hal yang sangat penting agar sistem perkuliahan berjalan dengan baik dan seoptimal mungkin. Pemeriksaan kelas ini meliputi kesiapan administratif yaitu SAP, Silabus, Modul Pertemuan, assignment UAS, UTS, Quiz, serta untuk interaksi mahasiswa yaitu dilakukannya pengecekan yaitu melalui milis email dan form diskusi yang terdapat di iDu dan jumlah keseluruhan mahasiswa di setiap kelas.

Announcement pada iDu iLP juga belum berjalan dengan semestinya, mengingat karena announcement ini merupakan sebagai pemberitahuan seputar informasi kampus seperti untuk mengingatkan mahasiswa yang akan memasuki UTS atau UAS agar menyiapkan segala sesuatunya dan tidak terlupa, atau memberitahu akan adanya seminar yang diadakan di kampus sehingga mahasiswa tidak ketinggalan informasi seputar kampus.

Untuk user student yang terdaftar di iDu iLP, beberapa student sudah tidak melakukan aktivitas apapun dan tidak aktif lagi di iDu iLP itu masih dibiarkan begitu saja. Sehingga banyak student yang terdaftar di iDu tetapi tidak pernah login di iDu, tidak melakukan aktivitas, terdapat data double pada user, serta tidak adanya kelasnya pada user student di dalam sistem perkuliahan tersebut. Seperti user yang sudah menjadi alumni, mungkin tidak akan menggunakan iDu iLP lagi. Dengan demikian seharusnya dilakukannya terminate user iDu yang sudah tidak menggunakan iDu iLP.

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, penulis menyimpulkan beberapa rumusan masalah, yaitu :

  1. Bagaimana dengan menerapkan iDu di iLearning Plus dapat mempermudah mahasiswa/i dalam melakukan proses pembelajaran ?

  2. Bagaimana penyajian informasi yaitu berupa video pembelajaran dalam perkuliahan iLearning Plus ?

  3. Bagaimana dengan dilakukannya pemeriksaan kelas, dapat meminimalisir kesalahan, kekurangan dan ketidaklengkapan dalam kelas iDu iLearning Plus?

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis mencoba untuk mengembangkan iDu iLearning Plus tersebut dan melakukan analisa dan kajian terhadap media informasi yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja dan menuangkannya dalam sebuah laporan ilmiah dengan judul “Penerapan iLearning Plus Berbasis Learning Management System iDu Sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh Pada Perguruan Tinggi” untuk dijadikan sebagai bahan penelitian Skripsi.

Ruang Lingkup Penelitian

Karena luasnya rumusan masalah yang ada dan untuk mempermudah penulisan laporan Skripsi ini dan agar lebih terarah, tertata dan berjalan dengan baik, maka Penulis akan membatasi masalahnya dalam suatu Ruang Lingkup Penelitian sebagai berikut:

  1. Difokuskan pada sistem perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Difokuskan pada iDu.iLearning.co. Hal ini mencakup bagaimana cara regist di iDu, login di iDu, enroll class, dan join ke kelas.

  3. Difokuskan pada program iLearning Plus

  4. Menerapkan video pembelajaran yang terdapat di 4 kelas yaitu IT Research, Sistem Operasi, Entrepreneurship dan Statistik Deskriptif pada iDu iLearning Plus.

  5. Hanya pada dosen yang telah lulus iCM dan mengampu mata kuliah pada iLearning Plus.

  6. Dibatasi hanya pada mahasiswa/i aktif iLearning Plus jenjang Diploma 3 dan Strata 1.

  7. Difokuskan hanya pengguna Rinfo.

  8. Terdapat announcement pada News di iDu iLearning Plus.

  9. Terdapat 4 Kriteria Terminate iDu iLearning Plus.

  10. Difokuskan pemeriksaan 50 kelas iDu iLearning Plus.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu memecahkan permasalahan yang diteliti, dimana setelah masalah diselesaikan maka tujuan dari penelitian dapat dikatakan tercapai dalam meneliti suatu permasalahan. Rumusan masalah harus sesuai dengan tujuan penelitian, diantaranya yaitu :

  1. Tujuan dari proses pembelajaran melalui iDu iLearning Plus ini agar mempermudah bagi mahasiswa iLearning Plus dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Karena iDu iLearning Plus merupakan media pembelajaran jarak jauh, sehingga mahasiswa pun untuk mengikuti perkuliahan tidak perlu repot-repot ke kampus. Cukup login di http://idu.ilearning.co, setelah itu mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan secara online.

  2. Video pembelajaran sebagai penyajian informasi dalam pembelajaran iLearning Plus yang diterapkan pada 4 kelas yaitu IT Research, Sistem Operasi, Entrepreneurship dan Statistik Deskriptif sangat mempermudah dosen untuk menjelaskan konten materi yang akan disampaikan kepada mahasiswa. Karena dalam pembelajaran iLearning Plus proses belajar mengajar tidak bertatap muka, maka diperlukannya media video pembelajaran sebagai penyajian informasi yang lebih menarik dan mempermudah dosen untuk menyampaikan materi tersebut kepada mahasiswa.

  3. Lebih optimal dalam proses pengecekan kelas pada iDu iLearning plus yang berjalan selama satu semester. Menemukan permasalahan dalam beberapa kelas yang berkaitan dengan kesiapan administratif yaitu SAP, Silabus, Modul Pertemuan, assignment UAS, UTS, Quiz, dan untuk interaksi mahasiswa yaitu dilakukannya pengecekan melalui milis email dan form diskusi yang terdapat di iDu iLearning Plus. Serta dibuatnya laporan pengecekan kelas tersebut melalui Rinfo Sheet yang dilaporkan setiap bulannya yaitu selama 3 bulan, dimulai dari bulan maret, april, dan mei agar nantinya laporan tersebut di share kepada seluruh dosen yang bersangkutan pada kelas yang telah dilakukan pemeriksaan. Sehingga kekurangan atau ketidaklengkapan pada kelas tersebut dapat diperbaiki oleh dosen yang bersangkutan agar perkuliahan dapat berjalan dengan semaksimal mungkin.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari diadakannya penelitian yaitu tercapainya tujuan penelitian dan menyelesaikan masalah secara saksama. Berikut beberapa manfaat penelitian yaitu :

  1. Mempermudah mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan dengan menggunakan media pembelajaran jarak jauh yaitu iDu iLearning Plus. Hal ini juga bermanfaat untuk mahasiswa lebih akrab dengan penggunaan Information Communication Technology dan lebih akrab dengan sistem aplikasi perkuliahan yaitu iDu iLearning Plus sehingga mahasiswa tidak gaptek dalam penggunaan teknologi ICT.

  2. Proses belajar mengajar lebih optimal dengan adanya video pembelajaran yang terdapat di lesson atau setiap pertemuan pada kelas IT Research, Sistem Operasi, Entrepreneurship dan Statistik Deskriptif. Hal ini mempermudah dosen dalam menyampaikan materi yang akan disampaikan pada mahasiswa di kelas tersebut. Video pembelajaran yang menarik dapat membuat mahasiswa tidak bosan untuk mempelajari materi yang diberikan oleh dosen.

  3. Untuk pemeriksaan pada kelas-kelas yang terdapat di iDu iLearning Plus dapat membantu untuk pengecekan kelas meliputi kesiapan administratif yaitu SAP, Silabus, Modul Pertemuan, assignment UAS, UTS, Quiz, serta untuk interaksi mahasiswa yaitu dilakukannya pengecekan yaitu melalui milis email dan form diskusi yang terdapat di iDu dan jumlah keseluruhan mahasiswa di setiap kelas sehingga kegiatan perkuliahan dapat berjalan dengan baik dan meminimalisir kekurangan dan ketidaklengkapan dalam kelas iDu iLearning Plus.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi yaitu dengan menggunakan metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Dalam hal ini penulis akan menggunakan metode penelitian dalam menyusun Laporan Skripsi ini sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

  2. Penelitian dilaksanakan langsung di Perguruan Tinggi Raharja yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan mengenai Media pembelajaran yang berjalan saat ini.

  3. Metode Wawancara

  4. Metode ini dilakukan melalui proses tanya jawab dengan seorang atau beberapa narasumber di tempat atau lokasi dimana objek penelitian dilakukan.

  5. Metode Studi Pustaka

  6. Studi Pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Studi pustaka seperti mempelajari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, ensiklopedia dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan sistem perkuliahan online yang terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja.

Metode Strategy Project

Strategy project merupakan rencana yg cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus atau bertujuan untuk mencapai tujuan yang dituju. Dalam strategy project ini terdiri dari 15 strategy yang bertujuan untuk mencapai target yang telah ditentukan.

Metode Studi Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan elisitasi final. Dan dengan menggunakan metode elisitasi final, peneliti diharapkan dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari stakeholder.

Metode Implementasi

Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan penerapan atau pelaksanaan, penerapan merupakan kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari kedalam situasi konkret atau nyata. Metode implementasi sistem adalah cara / pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan efisien dan efektivitas serta kemudahan operasional yang dijalankan oleh pemakai yang akan mengoperasikan aplikasi tersebut.

Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap implementasi sistem dapat terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Merencanakan rencana implementasi

  2. Melakukan kegiatan implementasi

  3. Tindak lanjut implementasi

Metode Analisa

Metode analisa sistem yang digunakan yaitu berupa analisis SWOT. SWOT adalah sebuah metode prosedur analisis kondisi yang mengklarifikasi kondisi objek dalam empat kategori Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Faktor Pendukung) dan Threat (Faktor Penghambat atau Ancaman). Sedangkan faktor analisa SWOT dibagi menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

Metode Pengujian

Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan sebelum digunakan oleh pengguna akhir (end-user). Salah satu metode pengujian perangkat lunak yang digunakan adalah Black Box Testing. Black-Box Testing itu sendiri merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional pada perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Metode Survey

Metode ini dilakukan proses survey melalui kuisioner video pembelajaran dengan menggunakan Rinfo Form yang disebar kepada mahasiswa di 4 kelas iDu iLearning Plus yang telah diterapkan video pembelajaran sebagai penyajian informasi sebagai inovasi media pembelajaran.

Lokasi Penelitian

Penelitian yang berjudul Pengembangan Sistem Pembelajaran Online Melalui iDu iLearning Plus Pada Perguruan Tinggi Raharja ini dilakukan di Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang.

Sistematika Penulisan

Guna untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah dan user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yaitu Elisitasi Tahap I, Elisitasi Tahap II, Elisitasi Tahap III dan Tahap Final Draft.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini Penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari spesifikasi basis data, flowchart Sistem, yang diusulkan, rancangan prototype, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung laporan skripsi ini, perlu dikemukakan teori-teori yang saling berkaitan dengan ruang lingkup pembahasan dan permasalahan untuk sebagai landasan dalam pembuatan laporan skripsi ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi
  1. Pendapat dari O Brian dan dikutip Yakub (2012:17)[2] sistem informasi adalah gabungan yang rapih seperti hardware, software, komunikasi jaringan, serta menyebarkan informasi oleh sumber daya data dalam suatu kelompok.

  2. Pendapat dari Sutarman (2012:13)[3], sistem informasi yaitu sistem yang didefinisikan dengan sistem informasi adalah ”Sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan informasi, memperoses informasi, menyimpan informasi , menganalisis informasi, menyebarkan informasi untuk tujuan yang telah dituju. Sistem informasi terdiri dari input dan output.

  3. Pendapat dari Tata Sutabri (2012:46)[4], sistem informasi yaitu sistem dalam susunan dan dapat mendukung fungsi susunan operasi dan mempuntai sifat manajerial untuk menyediakan pihak luar melalui laporan yang dibutuhkan.

  4. Pendapat dari Hall (2011:780)[5] Sistem informasi yaitu suatu organisasi dan dikumpulkannya data serta diproses menjadi sebuah informasi dan diarahkan kepada user.

Komponen Sistem Informasi

Menurut pendapat sutabri (2012:47)[4], sistem informasi terdiri dari unsur-unsur yaitu blok bangunan terdiri dari blok kendali, blok basis data, blok teknologi, blok keluaran, blok model dan blok masukan. Masing-masing dari blok saling berhubungan dan membangun kesatuan dan mencapai tujuan. Berikut ini lima penjelasan komponen sistem informasi, yaitu :

  1. Sumber Daya Manusia

  2. Manusia memiliki peranan penting untuk sistem informasi. Sistem informasi dioperasikan oleh manusia. Pakar sistem informasi dan pengguna akhir merupakan kelompok sumber daya manusia.

  3. Sumber Daya Hardware

  4. Sumber daya hardware adalah alat yang digunakan untuk pengolahan informasi. Sumber daya hardware ini bukan hanya komputer, media data yaitu disk magnetic atau optikal dan lembaran kertas juga termasuk sumber daya hardware.

  5. Sumber Daya Software

  6. Sumber daya software adalah arahan untuk pengolahan informasi. Sumber daya software ini bukan hanya program dan berupa prosedur.

  7. Sumber Daya Data

  8. Sumber daya data tidak hanya memasukan sistem informasi, melainkan untuk membentuk organisasi sumber daya.

  9. Sumber Daya Jaringan

  10. Sumber daya jaringan adalah alat komunikasi untuk mengkoneksikan komputer, mengolah komunikasi, dan media lainnya dan juga dikendalikan oleh komunikasi software. Sumber daya jaringan berupa alat komunikasi yaitu satelit, kabel dan jaringan dukungan yaitu prosesor antar jaringan dan software pengendali.

Konsep Business Intelligence

Definisi Business Intelligence

Dikutip dari wikipedia[6], Business Intelligence merupakan sekumpulan alat dan teknik merubah dari data mentah menjadi informasi yang bertujuan untuk analisa bisnis. Business Intelligence dapat menangani data yang tidak tersusun dengan jumlah yang banyak untuk membantu menentukan, dan mengembangkan kesempatan strategi bisnis yang baru. Tujuan business Intelligence memudahkan interpretasi melalui jumlah data yang banyak tersebut. Menentukan kesempatan dan menerapkan strategi yang efektif.

Pendapat dari Henderi (2012:236)[7], business intelligence merupakan pengetahuan yang didapatkan dari hasil analisa data yang diperoleh dari aktifitas suatu organisasi.

Business Intelligence components
  1. Data Warehouse

  2. Merupakan golongan dari komponen hardware dan software digunakan untuk mendapatkan jumlah data yang banyak.

  3. Business Analytics

  4. Adalah aplikasi yang mempersiapkan proses pengambilan keputusan berbagai sumber data. Pengguna dapat menggunakan business intelligence terhubung suatu dimensional data warehouse yang interaktif dan memanfaatkan OLAP untuk proses slice dan drilling down, dice, serta drilling up.

  5. User Interface (Dashboard)

  6. Satu kategori dari aplikasi business intelligence akan memonitoring informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan menggunakan format typically dan graphical gadgets.

  7. Business Performance Management (BPM)

  8. Berfungsi menyediakan tool-tool yang dibutuhkan untuk mengelola aplikasi mereka.

Konsep Information Literacy

Definisi Information Literacy

Dikutip dari wikipedia[8], Literasi informasi merupakan kemampuan untuk mengetahui adanya kebutuhan untuk informasi, mengevaluasi, menemukan, mengidentifikasi dan menggunakan informasi secara efektif untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

Model Literasi Informasi

Menurut UNESCO yang dikutip oleh Nasution (2013: 12-13), memasukkan enam kategori kelangsungan hidup kemampuan literasi abad 21 yang terdiri dari:

  1. Basic Literacy, disebut juga Literasi Fungsional yaitu kemampuan literasi atau pembelajaran umum seperti, bagaimana menulis, bagaimana membaca dan dilakukan perhitungan angka sehingga individu dapat berperan di mana saja seperti di rumah, kampus, dan kantor.

  2. Computer literacy, merupakan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk memahami dan dapat di operasikan fungsi informasi teknologi, termasuk perangkat dan gadget yaitu laptop, pc, handphone, ipad dan lain-lain.

  3. Media Literacy, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk memahami jenis format dan media dengan informasi dari dua arah yaitu penerima dan pengirim. Contohnya yaitu video, suara, gambar untuk transaksi antara individu atau transaksi massal.

  4. Distance Learning dan E-Learning merupakan modalitas pelatihan atau pendidikan dengan melalui jaringan. Menurut American Library Assocation (ALA), literasi informasi yaitu untuk menyadari kapan informasi dibutuhkan bagi seseorang serta untuk mengevaluasi, menempatkan dan menggunakan informasi secara efektif. Telekomunikasi khusus internet dan world wide web sebagai ruang kelas nyata bukan ruang kelas fisik. Siswa dan guru berkomunikasi dan berinteraksi secara online, sehingga mahasiswa bisa mengerjakan laporan kapan saja, dimana saja.

  5. Cultural Literacy merupakan literasi budaya yaitu pemahaman, pengetahuan suatu negara, sebuah kelompok dan cara komunikasi konvensional, penanganan, penyimpanan, penciptaan, pengetahuan dan informasi menggunakan teknologi. Elemen penting dari kesadaran individu pengaruh dari teknologi baik berrpengaruh positif ataupun negatif.

  6. Information literacy, berkaitan dengan pembelajaran untuk berpikir kritis serta belajar yang menjadi tujuan pendidikan tapi masih tidak terintegrasi ke kurikulum. Di beberapa negara sering menyebutnya information competencies.

Peralatan Pendukung

Definisi Videoscribe

Gambar 2.1 Alur Yang Berjalan Pada Videoscribe

Dikutip dari wikipedia[9], Videoscribe adalah software yang digunakan dalam membuat video dengan design animasi berlatar putih dengan sangat mudah dan menarik. Software ini dikembangkan pada tahun 2012 oleh sparkol Salah satu perusahaan yang ada di Inggris. Membuat video pembelajaran sangat mudah dengan menggunakan videoscribe.

Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning)

Gambar 2.2 Widuri

Dikutip dari widuri, Wiki iDu Raharja iLearning atau yang biasa disebut widuri, merupakan situs open source yang dibuat untuk pembelajaran yang bersifat iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja. Didalam widuri menyajikan informasi juga memuat informasi mengenai profil mahasiswa atau dosen Perguruan Tinggi Raharja. Widuri saat ini juga sebagai wadah penyimpanan laporan KKP/TA/Skripsi pada Perguruan Tinggi Raharja.[10]

Rinfo Docs

Gambar 2.3 Rinfo Docs

Rinfo Docs merupakan layanan pengolah kata, formulir, presentasi, lembar sebar serta untuk menyimpan data. Rinfo Docs ini bermanfaat untuk media menyimpan data-data penting.[11]

Rinfo Sheet

Gambar 2.4 Rinfo Sheet

Rinfo sheet merupakan dokumen untuk menyimpan data dalam rows horizontal dan columns vertikal. Kolom diberi label dengan huruf (A, B, C, D, dll) sedangkan baris dalam rinfosheet diberi label menggunakan nomor (1, 2, 3, 4 dll).[12]

Rinfo Form

Gambar 2.5 Rinfo Form

Rinfo Form merupakan cikal bakal untuk kelanjutan iSur, dengan dinamika pemanfaatan yang lebih luas. Rinfo Form/Google Form atau yang disebut google formulir adalah alat yang berguna untuk membantu merencanakan acara, mengirim survei, memberikan siswa atau orang lain kuis, atau mengumpulkan informasi yang mudah dengan cara yang efisien. Form juga dapat dihubungkan ke spreadsheet. Jika spreadsheet terkait dengan bentuk, tanggapan otomatis akan dikirimkan ke spreadsheet. Jika tidak, pengguna dapat melihat mereka di “Ringkasan Tanggapan” halaman dapat diakses dari menu Tanggapan.[13]

Google Form ini memiliki banyak fungsi antara lain untuk membuat formulif pendaftaran, kemudian untuk membuat daftar checklist, membuat daftar lain yang caranya dengan meminta seseorang untuk mengisi daftar pertanyaan yang telah kita tuliskan. Form yang telah ditulis nantinya akan kita share, sehingga akan ada beberapa orang yang setuju dan mengisi beberapa pertanyaan yang kita ajukan.[14]

Definisi Yang Berhubungan

Definisi Rinfo (Email Raharja.info)

Merupakan layanan free untuk semua pribadi raharja yang disediakan Perguruan tinggi Raharja, sebagai alat komunikasi yang sangat penting bagi mahasiswa/i serta dosen menggunakan email rinfo dan diberikan kapasitas sampai 30 GB. Rinfo juga terintegrasi dengan Ten Pilar IT Learning.[15]

Definisi iDu (iLearning Education)

iLearning Education atau yang biasa disebut iDu merupakan sistem pembelajaran online khususnya pada program iLearning. iDu memudahkan kepada Pribadi Raharja dalam mengikuti perkuliahan serta dapat diakses dimana saja dan kapan saja.[16]

Definisi iDuHelp!

Merupakan layanan kampus untuk melayani kepuasan Pribadi Raharja perihal menjawab pertanyaan dan penanganan keluhan-keluhan Pribadi Raharja serta memberikan informasi seputar ruang lingkup kampus.[17]

Definisi iLearning Media (iMe)

Adalah tempat atau wadah untuk proses perkuliahan dan pembelajaran online atau biasa disebut dengan iLearning di Perguruan Tinggi Raharja.[18]

Definisi Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services)

Magics adalah media penyimpanan video, podcast, dan gambar untuk memenuhi kegiatan belajar. Mahasiswa/i Raharja mempunyai hak untuk mendapatkan akun magics sebagai wadah untuk penyimpanan.[19]

Definisi Internet

Pendapat dari Sibero (2011)[20], Internet (Interconnected Network) merupakan jaringan komputer untuk menghubungkan antar jaringan secara keseluruhan. Internet merupakan jaringan yang sangat luas. Seperti jaringan komputer area dan juga jaringan komputer lokal. Internet menggunakan area protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Pendapat dari Munir dalam buku Yakub dan Vico (2014:137)[21], Internet adalah media untuk berinteraksi dan untuk berbagi informasi kapan pun dan dimanapun.

Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa internet merupakan jaringan komputerr keseluruhan yang terhubung untuk pengguna di seluruh dunia. Internet adalah alat berbagi dan mendapatkan informasi kapan saja dan dimana saja.

Definisi Online

Secara umum, sesuatu dikatakan online jika terhubung dan terkoneksi ke internet. Berikut beberapa pengertian online yang spesifik yaitu :[22]

  1. Online menjelaskan keadaan bahwa dapat diakses melalui internet.

  2. Suatu unsur dikatakan online jika unsur tersebut beroperasi. Contohnya yaitu listrik pada jaringan elektrik merupakan online jika instansi pembangkit listrik dapat menyediakan jaringan listrik tersebut,

  3. Suatu alat dihubungkan dalam sistem yang lebih luas bila terkontrol langsung dari sistem tersebut bisa dikatakan sistem sudah online. Dalam pengertian bahwa tersedia saat digunakan sistem tanpa perlu campur tangan manusia namun secara mandiri tidak bisa beroperasi diluar sistem tersebut.

Dengan internet mendapatkan informasi yang lebih luas diseluruh penjuru dunia. Melalui internet memudahkan segala bidang terutama bidang pendidikan. Saat ini terlihat maraknya situs web yang menyediakan media pembelajaran secara online dan sangat mudah untuk dipelajari.

Teori Khusus

Definisi Open Source

Pernyataan yang dikemukakan oleh Alamsyah (2012)[23] dalam sebuah jurnal. Open source dipahami oleh banyak orang sebagai perangkat lunak atau program komputer di mana source code didistribusikan dan dapat dimodifikasi tanpa membayar pada programmer terus diuji oleh banyak pengembang, termasuk pengguna. Selain itu, open source dianggap sebagai public goods yang diciptakan dan digunakan oleh masyarakat (Alkhatib, dkk, 2008). Von Krogh & Spaeth (2007) menyatakan bahwa fenomena open source memiliki dampak sosial dan ekonomi seperti ditunjukkan sebagai berikut:

  1. Fenomena open source disamakan dengan sebuah gerakan sosial yang besar di mana kontributor, pengembang, pemerintah dan perusahaan berkolaborasi untuk menciptakan public goods yang digunakan oleh masyarakat.

  2. Open source telah mengubah persaingan global dalam industri perangkat lunak dan perangkat keras komputer di mana perusahaan-perusahaan secara tradisional berkompetisi pada software yang berbayar, perangkat lunak ‘‘closed source’’.

  3. Open source juga telah merubah persaingan di industri yang berdekatan dan berkaitan. Semakin bertambahnya perusahaan yang mengapalkan dan melengkapi perangkat keras komputer mereka dengan menggunakan produk open source. Di area seperti teknologi elektronik dan manufaktur, perangkat lunak yang tertanam merepresentasikan peningkatan biaya penelitian dan pengembangan.

  4. Banyak negara telah mengadopsi kebijakan eksplisit terhadap open source Alasan penggunaannya adalah pengurangan biaya pengadaan, posisi tawar yang lebih baik, kebutuhan untuk mendukung perusahaan perangkat lunak lokal dan perusahaan jasa, adaptasi dari perangkat lunak untuk kebutuhan pemerintah, transparansi perangkat lunak dan masalah keamanan.

  5. Open source dianjurkan oleh banyak negara sebagai solusi untuk menutupi kesenjangan digital dengan membantu negara-negara berkembang dalam upaya mereka menerapkan teknologi informasi.

  6. Karena open source gratis dan mudah diakses secara online, hal tersebut menarik dalam dan pengetahuan dari luar. Melalui open source perusahaan dapat meningkatkan penciptaan pengetahuan yang lebih bernilai dengan memasuki asset-aset pengetahuan di luar batas-batas perusahaan, pada saat yang samamembawa resiko dan tantangan dan tertentu (Meyer, 2007).

Konsep Dasar Belajar

Pendapat dari Sardiman (2011: 21)[24]: “Belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa-raga, psikofisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa, dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik”.

Konsep Pembelajaran

Pendapat dari Hardini dan Puspitasari (2012: 10)[25]: “Pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan, yaitu tercapainya tujuan kurikulum”.

Konsep Pembelajaran Online

Pengertian belajar online secara umum merupakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan sebuah jaringan serta media berbasis komputer. Pembelajaran online juga dikenal dengan istilah web-based learning, virtual learning, internet -enabled learning, online learning , e-Learning.[26]

Pembelajaran online melalui elektronik media berbasis komputer dan diakses melalui jaringan. Sumbernya bisa berasal dari internet, website, intranet, DVD, dan CD-ROM. E-Learning juga memonitor kinerja peserta didik dan melaporkan kemajuan peserta didik. E-learning tidak serta merta untuk mendapatkan informasi saja, tetapi untuk membimbing peserta didik mendapatkan pembelajaran yang efektif dan optimal.

LEARNING MANAGEMENT SYSTEM

Pengertian Learning Management system (LMS)

Menurut Ryan K.Ellis dalam buku A Field Guide to Learning Management System (2009 :1), “ Learning Managemet System, the basic description is a software application that automates the administration, tracking, and reporting of training events”. Ryan K.Ellis mennjelaskan bahwa LMS adalah sebuah perangkat lunak atau software untuk keperluan administrasi, dokumentasi, pencarian materi, laporan sebuah kegiatan,pemberian materi-materi pelatihan kegiatan belajar mengajar secara online yang terhubung ke internet..[27]

LMS digunakan untuk membuat materi pembelajaran online berbasiskan web dan mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya. LMS ini sering disebut juga dengan platform e-learning atau learning content management system (LCMS). Intinya LMS adalah aplikasi yang mengotomasi dan memvirtualisasi proses belajar mengajar secara elektronik.

Fitur-fitur Learning Management system

Menurut Ryann K.Ellis, A Field Guide to LMS (2009:2) di dalam LMS juga terdapat fitur-fitur yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dari pengguna dalam hal pembelajaran. Fitur-fitur yang terdapat dalam LMS pada umumnya antara lain :

  1. Administrasi, yaitu informasi tentang unit-unit terkait dalam proses belajar mengajar. Fitur ini mengatur tentang kelengkapan belajar mengajar, antara lain : silabus, jadwal pelajaran, tugas, jadwal ujian, daftar referensi dan bahan bacaan.

  2. Penyampaian materi dan kemudahan akses ke sumber referensi, antara lain : bahan presentasi, contoh ujian yang lalu, situs-situs referensi, situs-situs bermanfaat, artikel dan jurnal online.

  3. Penilaian, fitur yang menampilakn hasil-hasil kegiatan belajar mengajar yang telah berlangsung dan hasil evaluasi.

  4. Ujian online

  5. Komunikasi, fitur yang menyediakan sarana komunikasi bagi pengguna LMS, antara lain : forum diskusi online, mailing list diskusi, chat.

Hakekat Media Pembelajaran

Definisi Media Pembelajaran

Menurut Yunus dalam buku Sukiman yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran (Sukiman, 2012: 27)[28] kata media atau perantara dalam bahasa Arab disebut dengan wasilah. Jadi secara bahasa media berarti pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Sukiman, 2012: 28)[28].

Menurut Anderson dalam buku Sukiman yang Berjudul Pengembangan Media Pembelajaran (Sukiman, 2012: 28)[28]. Media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara karya seseorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa. Secara umum wajarlah bila peranan guru yang menggunakan media pembelajaran sangatlah berbeda dari peranan seorang guru biasa.

Ciri-Ciri Umum Media Pembelajaran

Menurut Azhar Arshad dalam buku Sukiman yang Berjudul Pengembangan Media Pembelajaran (Sukiman, 2012: 28)[28] media pendidikan memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut:

  1. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindera.

  2. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada peserta didik.

  3. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.

  4. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik didalam maupun diluar kelas.

  5. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Azhar Arsyad (2011: 26-27)[29] mengungkapkan beberapa pendapat mengenai fungsi dan manfaat media pembelajaran, antara lain:

  1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan nilai belajar.

  2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

  3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.

  4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.

Penggunaan Media Pembelajaran

Azhar arsyad (2011: 82-83)[29] mengungkapkan beberapa penggunaan media pembelajaran, antara lain:

  1. Media berbasis manusia, merupakan media tertua yang digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi dimana penyampai informasi dilakukan oleh manusia kepada manusia lain secara langsung.

  2. 2) Media berbasis cetakan, merupakan media pembelajaran yang dibuat dalam bentuk buku teks yang memperhatikan tata cara atau pedoman enam elemen, meliputi : konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan spasi.</p>
  3. Media berbasis visual (image atau perumpamaan), media dapat berbentuk gambar, diagram, peta, dan grafik.

  4. Media berbasis audio-visual, merupakan media hasil penggabungan antara gambar atau sesuatu yang dapat dilihat dengan audio atau suara.

  5. Media berbasis komputer, penggunaan media komputer sebagai media pembelajaran.

Definisi iLearning

Pendapat dari Ir. Untung Rahardja M.T.I (2011)[30], iLearning merupakan pembelajaran yang menyenangkan, praktis serta efisien yang di dukung oleh teknologi untuk mempermudah mahasiswa/i dalam melakukan pembelajaran. iLearning yang berisi 4B bermain, belajar, bekerja, dan berdoa.

iLearning merupakan metode pembelajaran dan berupaya memberikan sistem pembelajaran yang sangat optimal kepada seluruh Pribadi Raharja.

Perguruan Tinggi Raharja menerapkan sistem pembelajaran online dalam proses belajar mengajar serta melakukan perbaikan dalam materi-materi sebagai bahan ajar yang selalu berkembang sesuai kemajuan teknologi.

iLearning merupakan media yang tepat untuk proses pembelajaran secara online. Mahasiswa/i dengan mudahnya dapat mengakses materi-materi pembelajaran melalui sitem aplikasi pembelajaran online. Dengan menggunakan pc, laptop serta gadget yang sudah terakses ke internet, mahasiswa/i sudah bisa mengikuti pembelajaran online tersebut.

Definisi iLearning Plus

Gambar 2.6 iLearning Plus

iLearning Plus adalah perkuliahan online. iLearning Plus merupakan pembelajaran yang fleksibilitas dan dapat mengemat waktu, biaya dan tenaga. iLearning sangat berbeda dengan pembelajara konvensional, jika perkuliahan konvensional harus datang kekampus untuk mengikuti perkuliahan, maka iLearning hanya perlu memiliki pc atau laptop yang terhubung ke internet maka bisa langsung mengikuti perkuliahan.

Media pembelajaran online ini memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin kuliah tetapi terhalang oleh waktu dan juga bagi pembelajar yang memegang kendali untuk kesuksesan belajar, dalam arti pembelajar diberi kebebasan kapan untuk memulai, kapan untuk menyelesaikan dan modul mana yang ingin dipelajarinya terlebih dahulu. Bisa dimulai dari topik yang sudah dikuasai atau beberapa topik yang menarik minatnya tersebut. Jika merasa kesulitan, bisa dibaca berulang-ulang kali lagi sampai benar-benar dipahami dan dimngerti dengan baik. Jika dirasa masih kurang paham, mahasiswa/i bisa menghubungi dosen, melalui email yaitu Rinfo. Jika berhalangan mengikuti perkuliahan, bisa dilihat hasil discussion di iLearning Education (iDu) di www.ilearning.co. Dengan cara perkuliahan online seperti ini dapat mengajarkan mahasiswa/i lebih mandiri lagi dalam proses pembelajaran agar lebih optimal dibandingkan dengan pembelajaran konvensional yang sistem pembelajarannya masih dengan urutan yang sudah ditetapkan.

Dengan program iLearning Plus ini bisa dikatakan efisien dan menghemat waktu dan tenaga, karena secara finansial bisa menghemat biaya seperti biaya transportasi ke kampus dan akomodasi selama kuliah terutama jika kampus terletak di kota lain dan negara lain, biaya administrasi pengelolaan seperti biaya tunjangan selama mengikuti pelatihan, biaya tenaga administrasi pengelola pelatihan, biaya instruktur, biaya makanan selama mengikuti pelatihan serta biaya gaji. Serta penyediaan fasilitas dan sarana fisik untuk belajar seperti kursi, LCD player, projector, papan tulis, penyedian kelas dan sebagainya.

Definisi iDu iLearning Plus

Gambar 2.7 Alur kegiatan pembelajara iDu iLP

ILearning Education atau biasa yang disebut dengan iDu merupakan sistem aplikasi perkuliahan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar secara online. iDu terintegrasi kedalam Ten Pilar IT Learning atau yang biasa disebut dengan TPI dengan memanfaatkan Information and Communication Technology yang dikembangkan Perguruan Tinggi Raharja yang menerapkan sistem pembelajaran online dengan menggunakan Learning Management System tanpa perlu mendownload ataupun menginstal sehingga memudahkan mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran online dengan menggunakan iDu iLearning Plus tidak bertatap muka secara langsung, melainkan melalui iDu iLearning Plus dosen mengupload materi yang akan disampaikan oleh mahasiswa, kemudian mahasiswa membaca materi tersebut melalui lesson. Untuk tugas pun, dosen memberi assignment melalui iDu iLearning Plus yang nantinya mahasiswa mengerjakan tugas tersebut dan langsung grade secara otomatis. Dengan begitu, iDu merupakan media pembelajaran yang efisien dan tepat untuk kegiatan pembelajaran masa kini, karena iDu iLearning Plus dapat diakses dimana saja, kapan saja sehingga dapat memudahkan mahasiswa yang tidak mempunyai waktu untuk mengikuti perkuliahan secara konvensional. Dengan menggunakan iDu iLearning Plus, mahasiswa bisa mengikuti perkuliahan secara online dan mahasiswa dituntut untuk belajar secara mandiri sehingga dapat menilai kinerja dan mengevaluasi proses belajar yang telah dilaksanakan.

Definisi Analisa SWOT

Menurut Fattah (2011:54-55) analisis SWOT adalah suatu pendekatan untuk melihat kekuatan dan kelemahan peluang dan ancaman. Dengan demikian, dapatlah dipahami bahwa analisis SWOT adalah salah satu tahap dalam manajemen strategik yang merupakan pendekatan analisis lingkungan.

Elisitasi

Menurut Guritno (2011:302)[31], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Menurut Saputra (2012:51)[32], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Tahap II Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya,requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jikarequirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirementtersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Tahap III isi.

  4. Final Draft Elisitasi Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Definisi Black box Testing

Menurut Soetam Rizky (2011:264)[33], berpendapat bahwa “Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.

Menurut Agustiar Budiman (2012:4)[34], berpendapat bahwa “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.”

Literature Review

Perlu dilakukannya studi pustaka dari diterapkannya metode penelitian yang dilakukan. Diantaranya mengidentifikasi kesenjangan, serta menghindari plagiat dan pembuatan ulang, mengidentifikasi metode yang sudah dilakukan dan mengetahui area penelitian yang sama dalam bidang ini. Literature review sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Erma Susanti dan Muhammad Sholeh dari Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta pada tahun 2010 yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi E-Learning”[35]. Penelitian ini menjelaskan mengenai Sistem E-Learning merupakan aplikasi yang diharapkan mampu mendukung proses kegiatan belajar-mengajar. Sehingga melalui E-Learning, proses belajar-mengajar dapat dilakukan dengan cepat dan mudah serta dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas waktu dan biaya. Selain itu jumlah siswa yang dapat dijaring dalam suatu kelas juga tidak terbatas karena dapat dijangkau oleh semua pengguna dari berbagai tempat yang dapat mengakses jaringan.

  2. Sistem E-Learning ini masih bersifat sederhana dan belum begitu kompleks sehingga ada beberapa fasilitas yang dinilai masih kurang dan perlu pengembangan, antara lain :

    1. Dikembangkan pada bagian E-Learning tool, misalnya dapat berupa video streaming, sehingga dosen dan mahasiswa dapat bertatap muka secara langsung dari jarak jauh.

    2. Dilakukan pembagian kelas virtual dan layanan akses dalam sistem, sehingga beban server dan dosen pengajar tidak terlalu besar.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Jerry Chih-Yuan Sun, Robert Rueda dari University of Southern California pada tahun 2011 yang berjudul "Situational interest, computer self-efficacy and self-regulation: Their impact on student engagement in distance education".[36] Studi ini meneliti kemungkinan hubungan antara motivasi dan pembelajaran variabel (bunga, self-efficacy dan self-regulation) dan tiga jenis keterlibatan siswa (keterlibatan perilaku, keterlibatan emosional dan keterlibatan kognitif) dalam pengaturan pendidikan jarak jauh. Peserta 203 mahasiswa yang terdaftar di kelas online di semester musim gugur tahun 2008 di Sekolah Gerontology dan Teknik di universitas riset besar di selatan-barat Amerika Serikat, yang menyelesaikan survei online menilai tingkat minat mereka situasional, komputer self-efficacy, self-regulasi dan keterlibatan dalam pendidikan jarak jauh. bunga situasional dan self-regulation ditemukan secara signifikan berkorelasi dengan tiga jenis keterlibatan (perilaku, emosional dan kognitif), sedangkan komputer self-efficacy tampaknya tidak berhubungan dengan salah satu dari mereka variabel keterlibatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas online dan alat-alat seperti multimedia dan diskusi papan dapat meningkatkan keterlibatan emosional dalam pembelajaran online, meskipun mereka tidak selalu meningkatkan keterlibatan perilaku atau kognitif, bahwa pendidik harus mengidentifikasi siswa yang mengambil kursus online untuk pertama kalinya dan memberikan yang diperlukan teknis membantu untuk meningkatkan keterlibatan emosional mereka, dan bahwa penting bagi pendidik untuk menawarkan siswa strategi untuk meningkatkan mereka self-regulation dalam lingkungan pendidikan jarak jauh.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Octavianingrum, Dilla dari Universitas Sebelas Maret pada tahun 2016 yang berjudul “Pengembangan Media Audio Visual Sparkol Videoscribe Dalam Pembelajaran Mengelola Pertemuan/Rapat Di Lembaga Pendidikan Profesi (LPP) IPMI Kusuma Bangsa Surakarta Jurusan Administrasi Perkantoran”.[37] Pada tahap uji coba, media audio visual di uji coba melalui validitas oleh para ahli dan uji coba olehmahasiswa.Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah angket dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media yang dikembangkan telah memenuhi layak dan memenuhi syarat untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Hal ini dilihat dari hasil validasi ahli materi dengan rata-rata 4,4(katagori sangat baik). Validasi ahli media dengan rata-rata 4,3(sangat baik), menurut mahasiwa media inibaik dengan presentase 87%. Efektifitas diperoleh bahwa thitung> ttabel=(6,37> 1,75), maka H0ditolak, hal ini berarti kedua kelompok memiliki nilai prestasi belajar yang berbeda. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengembangan media audio visual Sparkol Videoscribe dinilai efektif dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Rangga Krisma Putra, Ersanghono Kusumo, Sri Nurhayati dari Kudus pada tahun 2013 yang berjudul "Efektivitas Pembelajaran Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Dasar Menggunakan Media Audio Visual".[38] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses dasar menggunakan media audio visual. Metode penelitian ini menggunakan true eksperimen. Data penelitian hasil belajar aspek kognitif dianalisis secara statistik sedangkan hasil belajar aspek afektif dan psikomotor ditentukan secara deskriptif. Perbandingan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dibandingkan setelah diberi perlakuan. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen yaitu 85,00 lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar kelas kontrol yaitu 80,04. Pembelajaran pada kelas eksperimen dan kontrol memenuhi KKM 77 dan kedua kelas juga memenuhi ketuntasan klasikal 85%, yaitu kelas eksperimen tuntas 91,67% dan kelas kontrol tuntas 86,11 %. Nilai rata-rata hasil belajar aspek afektif kelas eksperimen 84,98 lebih baik dari kelas kontrol dengan nilai 79,38. Sedangkan untuk aspek psikomotorik, nilai rata-rata hasil belajar kelas eskperimen 83,7 lebih baik daripada kelas kontrol dengan nilai 79,8. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses dasar menggunakan media audio visual efektif pada hasil belajar kimia siswa SMA N 1 Bae Kudus materi larutan asam basa.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Batool ZareieNima Jafari Navimipour dari Islamic Azad University pada tahun 2016 yang berjudul "The effect of electronic learning systems on the employee's commitment".[39] E-learning sebagai pendekatan pembelajaran populer digunakan oleh banyak organisasi telah menjadi tren penting dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini biasanya mengacu pada penggunaan teknologi jaringan komputer, terutama melalui intranet atau melalui Internet, untuk menyampaikan informasi dan instruksi kepada individu. Hal ini memungkinkan pelatihan untuk mencapai tenaga kerja yang beragam dan tersebar secara geografis dengan cara hemat biaya, dan dapat berlangsung on-demand dan dengan biaya yang lebih rendah daripada di tempat pelatihan. Juga, komitmen karyawan merupakan sumber dominan keunggulan kompetitif dari banyak organisasi dan dengan demikian, telah ditarik kemampuannya dilaporkan untuk memecahkan tantangan organisasi terselesaikan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membahas hubungan antara e-learning sistem dan komitmen karyawan. Sampel target penelitian ini adalah karyawan dari Azad University Islam (universitas terbesar ketiga di dunia), Tabriz cabang. Untuk analisis statistik kuesioner, kami telah menggunakan paket perangkat lunak 2.0 SmartCar PLS. Temuan dari studi ini mengkonfirmasi keabsahan model yang diusulkan untuk penilaian komitmen karyawan. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa empat variabel, kepuasan pelajar, 24/7 akses ke materi pelatihan, pembelajaran pribadi, dan efisiensi, secara signifikan mempengaruhi komitmen karyawan.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Kuswari, Hernawati dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2012 yang berjudul "Model Pembelajaran Web Enhance Learning Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Mahasiswa"[40]. Penelitian ini menjelaskan dalam proses belajar, makin tinggi usia seseorang makin bertangung jawab ia akan proses belajarnya sendiri, dari usia sekolah dasar seseorang banyak diarahkan oleh orang-orang dewasa yang bertanggung jawab atas pendidikannya hingga mencapai usia dewasa khususnya di perguruan tinggi maka mahasiswa memiliki tanggung jawab yang besar atas belajarnya sendiri untuk mencapai hasil yang diharapkan yang dikenal dengan belajar mandiri. Dalam pelaksanaannya diperlukan inovasi model pembelajaran yang dapat menggeser pembelajaran dari perkuliahan mode tradisional menuju pembelajaran mandiri. Salah satu inovasi model pembelajaran adalah model pembelajaran berbasis teknologi informasi yang memanfaatkan internet sebagai pendukung dalam proses pembelajaran (pembelajaran online). Dalam model pembelajaran online mahasiswa dapat menentukan sendiri tujuan belajar, memilih materi dan sumber belajar, menentukan strategi belajar yang sesuai untuk dirinya sendiri dan mengukur keberhasilan belajarnya. Melalui pembelajaran online ini, mahasiswa mampu mengambil inisiatif, mengatasi hambatan atau masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain (mandiri). Salah satu jenis pembelajaran online adalah web enhanced learning yaitu pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas, menyediakan sumber-sumber belajar tambahan yang dapat dimanfaatkan mahasiswa kapanpun dan di manapun dibutuhkan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa.

  8. Banyak perangkat lunak yang bisa dipakai dalam pelaksanaan pembelajaran dengan tipe web enhance learning dalam meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa, di antaranya dengan LMS (Learning Management System). Dengan adanya fasilitas yang ada pada LMS diharapkan dapat menjadikan mahasiswa lebih mandiri dalam belajar, materi belajar bisa diakses dan dipelajari sendiri any time, any where dan any place, interaksi antar mahasiswa dengan mahasiswa, mahasiswa dengan dosen, penilaian dan umpan balik dosen terhadap tugas yang dikirimkan mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat merefleksi diri sejauhmana pencapaian kompetensinya.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Novitri Susanti Setia Putri pada tahun 2010 yang berjudul “Membangun Web Kelas Online Berbasis Learning Management system Di SMA Negeri 5 Cimahi”[41]. SMA Negeri 5 Cimahi merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan sebuah teknologi IT. Sistem pembelajaran yang ada di SMA Negeri 5 Cimahi sudah berjalan cukup baik tetapi keadaan kelas saat belajar mengajar biasanya kurang nyaman dan membuat siswa kurang konsentrasi dengan materi yang diberikan oleh guru. Terkadang siswa juga enggan bertanya kepada guru maupun siswa lainnya dikelas karena malu. Masalah lain muncul saat guru yang ingin memonitoring siswanya saat ia sedang tidak dapat hadir disekolah. Oleh karena itu, dibangunlah sebuah aplikasi web Kelas Online berbasis Learning Management System (LMS).br / Metode LMS dipilih untuk membuat materi sekolah online dan mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya. LMS berfungsi untuk menyimpan, mengelola dan mendistribusikan berbagai material pelatihan dan ujian yang telah disiapkan. Metode analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis terstruktur. Alat pemodelan yang digunakan adalah flowmap, diagram E-R, dan DFD (Data Flow Diagram). Metodologi penelitian yang digunakan dalam menyusun tugas akhir ini adalah metode Analisis Deskriptif.br / Berdasarkan hasil penelitian dan setelah dilakukannya pengujian alpha dan betha terhadap Web Kelas Online di SMA Negeri 5 Cimahi, kesimpulan yang dapat diambil yaitu aplikasi ini memudahkan monitoring perkembangan belajar siswa, menyediakan referensi yang sesuai dengan kebutuhan dan memudahkan komunikasi antar penggunanya. Sistem ini pun mudah dipelajari, mudah digunakan juga memiliki tampilan menarik yang berbeda dengan situs lain pada umumnya. Implikasi untuk penelitian dan praktek dibahas.

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Ben Mestel and Gareth Williams dari The Open University Milton Keynes pada tahun 2016 yang berjudul Perceptions of online tutorials for distance learning in mathematics and computing[42]. Laporan mahasiswa dan staf persepsi belajar mengajar sesi online sinkron dalam matematika dan komputasi. Penelitian ini didasarkan pada dua survei dari mahasiswa dan tutor yang dilakukan 5 tahun terpisah, dan memfokuskan pada pengalaman pendidikan serta sosial dan aksesibilitas dimensi. kesimpulan utama adalah bahwa kedua staf dan siswa menghargai sesi online, untuk melengkapi tatap muka sesi, terutama untuk kenyamanan mereka, tapi interaksi dalam sesi terbatas. Siswa menemukan rekaman sesi sangat membantu dalam studi mereka.

  11. Penelitian yang dilakukan oleh Katerina Kabassi, Ioannis Dragonas, Alexandra Ntouzevits pada tahun 2016 yang berjudul “ Evaluating a learning management system for blended learning in Greek higher education Di Greek higher education” [43]. Jurnal ini berfokus pada penggunaan sistem manajemen pembelajaran di lembaga pendidikan untuk pendidikan tinggi di Yunani. Lebih khusus, kertas meneliti literatur tentang penggunaan sistem manajemen pembelajaran yang berbeda untuk blended learning di pendidikan tinggi di Yunani Universitas dan Institusi Pendidikan Teknologi dan ulasan keuntungan dan kerugian. Selain itu, kertas menggambarkan penggunaan platform Terbuka eClass di Lembaga Pendidikan Teknologi, TEI dari Kepulauan Ionian, dan upaya untuk meningkatkan materi pendidikan dengan menyelenggarakan dan menambahkan video ceramah. Platform ini telah dievaluasi oleh mahasiswa TEI dari Kepulauan Ionian berdasarkan enam dimensi: yaitu siswa, guru, tentu saja, teknologi, desain sistem, dan dimensi lingkungan. Hasil evaluasi ini mengungkapkan bahwa Terbuka eClass telah berhasil digunakan untuk blended learning di TEI dari Kepulauan Ionian. Meskipun 'kekhawatiran awal tentang siswa instruktur kurangnya partisipasi dalam program mereka jika materi pendidikan mereka dibuat tersedia secara online dan terutama di video ceramah; blended learning tidak mengurangi kehadiran fisik dari siswa di kelas. Sebaliknya itu hanya digunakan sebagai alat pelengkap yang membantu siswa untuk belajar lebih lanjut, menonton terjawab kuliah, dll

  12. Penelitian yang dilakukan oleh Fortunate T Silinda, Michael R Brubacher dari Universitas Afrika Selatan pada tahun 2016 yang berujudul "Distance Learning Postgraduate Student Stress while Writing a Dissertation or Thesis"[44]. Gelar pascasarjana dapat menjadi pengalaman yang menegangkan bagi siswa, termasuk siswa pembelajaran jarak jauh pascasarjana yang berada pada tahap penulisan disertasi atau tesis mereka. Dalam penelitian metode campuran ini, 748 pembelajaran jarak jauh mahasiswa pascasarjana yang terdaftar di sebuah universitas di Afrika Selatan dan terlibat dalam tahap disertasi atau tesis, menyelesaikan kuesioner online tentang stres potensial dan stres yang berpengalaman. Kuantitatif dan kualitatif data baik yang ditunjukkan dua sumber umum dari stres: 1) ketidakpastian tentang proses / penulisan penelitian bersama dengan dukungan memadai dari pengawas, dan 2) kesulitan dengan manajemen waktu. Isu yang berkaitan dengan hubungan, kesehatan, dan keuangan yang tidak sangat terkait dengan stres secara keseluruhan. Temuan menunjukkan bahwa universitas dengan program pascasarjana pembelajaran jarak jauh dapat membantu siswa mereka dengan menawarkan pelatihan atau jasa yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka, seperti bagaimana untuk menyeimbangkan pekerjaan akademik dengan keluarga dan pekerjaan tanggung jawab konseling. implikasi lain termasuk meningkatkan bagaimana pengawas membantu pembelajaran jarak jauh mahasiswa pascasarjana, seperti dalam menjaga kontak teratur dengan siswa, mempercepat penyediaan umpan balik, dan meningkatkan kejelasan dalam korespondensi, untuk membantu memastikan bahwa pembelajaran jarak jauh siswa menerima bimbingan yang mereka butuhkan saat menulis disertasi mereka atau tesis.

Subyek penelitian ini adalah mahasiswa peserta mata kuliah komputer di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas A sebagai kelompok eksperimen, sedangkan kelas B sebagai kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, terdiri dari dua jenis, yaitu lembar observasi dan lembar penilaian tugas. Validitas instrumen ditetapkan berkaitan dengan validitas logis, yang dilakukan melalui judgment dalam seminar. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif, analisis komparasi, dan deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Web based learning terbukti lebih efektif dalam meningkatkan pencapaian kompetensi mahasiswa pada bidang komputer dibanding model pembelajaran konvensional penerapan model pembelajaran web based learning dapat meningkatkan kualitas interaksi pembelajaran, yang ditunjukkan dengan motivasi mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan makin tinggi, kreativitas mahasiswa makin tinggi, yang ditandai dengan banyaknya cara penyelesaian dalam mengerjakan tugas, mahasiswa semakin familier menggunakan e-Learning UNY, hubungan interaksi antar mahasiswa makin meningkat dan tutorial antar mahasiwa dapat membuat situasi kelas menjadi lebih kondusif untuk pembelajaran. Kendala dalam implementasi web based learning adalah Kecepatan akses internet di UNY tidak stabil sehingga menghambat proses pembelajaran dengan menggunakan web. Upaya untuk mengatasinya adalah dengan pemasangan local host, Penggunaan internet untuk media pengumpulan tugas mempunyai kelemahan, karena dosen tidak tahu secara pasti apakah tugas dikerjakan oleh mahasiswa yang bersangkutan ataukah dibuatkan oleh orang lain. Upaya untuk mengatasinya adalah dosen harus cermat dalam menilai hasil tugas-tugas mahasiswa, dan perlu dilakukan cross check secara langsung kepada mahasiswa yang bersangkutan dan Mahasiswa perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk sewa internet guna mengakses e-Learning UNY. Untuk mengatasinya di jurusan perlu disediakan komputer gratis dengan jaringan internetnya.

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Analisa Perusahaan

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Dengan semakin semaraknya perguruan tinggi yang terdapat di daerah kota Tangerang khususnya dalam bidang komputer namun hal semua masih belum dapat terpenuhi oleh kebutuhan masyarakat luas di dalam memperoleh data dan informasi secara terkomputerisasi dalam setiap bidang.

Di era globalisasi pada saat ini dunia komputer serta berbagai alat-alat canggih yang serba otomatis dan lain sebagainya dalam dunia perkantoran, dalam sebuah instansi pemerintah maupun swasta dan itu semua terjadi sangat cepat perkembangannya, sehingga selalu berubah (update) setiap waktu. Oleh karena itu, lahirlah Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendiran Perguruan Tinggi Raharja yang di selenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

Arti Nama Raharja

Raharja Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science”(meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

  1. Logo Perguruan Tinggi Raharja

  2. Pribadi Raharja

  3. Green Campus Raharja

  4. Maskot Perguruan Tinggi Raharja

Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.1 Sejarah Perguruan Tinggi Raharja Tahun 1994-2007
Gambar 3.2 Sejarah Perguruan Tinggi Raharja Tahun 2008-2015
  1. Program Studi Diploma III (D3)


  2. Program Studi Strata Satu (S1)


  3. Jurusan / Program Studi PASCASARJANA

Visi Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  1. Visi dan Misi

  2. Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama di bidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

    Untuk mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut

    1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.

    2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif.

    3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.

    4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat guna.

    Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability(kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja)

  3. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

    1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.

    2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.

    3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Gambar 3.3. Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Visi dan Misi Manajemen

Visi Manajemen Tahun Akademik 2015-2016

Pada tahun 2020 Perguruan Tinggi Raharja siap menjadi pelopor dibidang keilmuan yang berbasis IT dan membuka ruang bagi Lulusan yang berprestasi mendapatkan kesempatan mengembangkan keilmuannya pada tingkat lanjutan serta turut memfasilitasi memasuki dunia kerja pada Perusahaan di tingkat ASEAN.

Misi Manajemen Tahun Akademik 2015-2016

Manajemen Kampus siap mengawal dan memfasilitasi seluruh program Kerja yang dilaksanakan oleh Direktur AMIK dan Ketua STMIK Raharja mulai dari peningkatan mutu akademik sampai dengan pengembangan program kerja sesuai Renstra yang telah ditetapkan dalam Rapat Kerja Manajemen dengan Yayasan.

Prinsip Dasar Raharja

Terdapat 10 Prinsip Dasar Manajemen Kampus Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut:

  1. Bekerja Ikhlas Dilandasi Keimanan yang Kuat

  2. Bekerja Semangat Dilandasi Kesehatan yang Prima

  3. Bekerja Jujur Dilandasi Sikap Saling Keterbukaan

  4. Bekerja Maksimal Dilandasi Tanggung Jawab

  5. Bekerja Konsisten Dilandasi Amanah

  6. Bekerja Percaya Diri Dilandasi Keilmuan

  7. Bekerja Disiplin Dilandasi Ingin Perubahan

  8. Bekerja Inovatif Dilandasi Rasa Ingin Maju

  9. Bekerja Teliti Dilandasi Pengakuan

  10. Bekerja Tim Dilandasi Rasa Kebersamaan

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut merupakan tabel wewenang serta tanggung jawab bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja:

  1. Presiden Direktur

  2. Tabel 3.1 Presiden Direktur
  3. Direktur

  4. Tabel 3.2 Direktur
  5. Pembantu (Bidang Akademik)

  6. Tabel 3.3 Pembantu (Bidang Akademik)
  7. Pembantu Direktur II (Administrasi)

  8. Tabel 3.4 Pembantu Direktur II (Administrasi)
  9. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

  10. Tabel 3.5 Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)
  11. Asisten Direktur Akademik

  12. Tabel 3.6 Asisten Direktur Akademik
  13. Kepala Jurusan

  14. Tabel 3.7 Kepala Jurusan




  15. Asisten Direktur Finansial

  16. Tabel 3.8 Asisten Direktur Finansial


  17. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

  18. Tabel 3.9 Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)
  19. Asisten Direktur Operasional (ADO)

  20. Tabel 3.10 Asisten Direktur Operasional (ADO)
  21. Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU)

  22. Bagian dari Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU) terdiri dari:

    1. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    2. Tabel 3.11 Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)
    3. Perkuliahan dan Ujian (PU)

    4. Tabel 3.12 Perkuliahan dan Ujian (PU)


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Dalam menganalisa sistem berjalan yang ada saat ini, penulis melakukan penelitian menggunakan analisa deskriptif sebagai penggambaran sistem berjalan tersebut.

Gambar 3.4 Alur yang berjalan pada iDu iLearning Plus

Pembelajaran iDu iLearning Plus yang berjalan saat ini adalah mahasiswa/i login dengan menggunakan username serta password atau login dengan yang lebih mudah yaitu melalui rinfo masing-masing dengan menggunakan SSO (Single Sign On). Kemudian mahasiswa/i mengikuti matakuliah yang sedang diampuh diantaranya yaitu kelas IT Research, Sistem Operasi, Entrepreneurship dan Statistik Deskriptif dan mempelajari materi yang telah di upload oleh dosen yang mengajar pada mata kuliah tersebut. Dalam proses belajar mengajar, diperlukannya konten materi sebagai bahan ajar perkuliahan. Konten materi tersebut tentunya harus jelas dan mudah dipahami supaya mahasiswa dapat mengerti konten materi yang dipelajari itu. Materi dalam kelas iDu iLearning Plus biasanya berupa format slide materi yang berisi teks dengan menggunakan powerpoint, drive dan lain-lain. Hal ini sangat monoton sekali dengan materi yang berisikan tulisan-tulisan saja tanpa adanya penjelasan dalam konten materi tersebut kepada mahasiswa. Sehingga mahasiswa harus memahami materi tersebut dengan benar-benar cermat sehingga dapat memahami materi yang disampaikan. Seharusnya dalam kegiatan pembelajaran online ini diterapkannya sebuah media pembelajaran sebagai penyajian informasi, karena dengan diterapkannya media pembelajaran dapat membuat inovasi baru dalam pembelajaran online, mengingat pembelajaran online ini tidak bertatap muka secara langsung dan tidak ada komunikasi secara langsung. Oleh karena itu mahasiswa dituntut belajar secara mandiri.

Pemeriksaan kelas yang berjalan saat ini juga belum berjalan dengan semestinya. Karena untuk berjalannya perkuliahan yang optimal perlu dilakukannya pengecekan kelas yang terdapat pada iDu iLearning Plus. Pemeriksaan kelas ini pun mencakup kesiapan administratif yaitu SAP, Silabus, Modul Pertemuan, assignment UAS, UTS, Quiz, dan untuk interaksi mahasiswa yaitu dilakukannya pengecekan melalui milis email dan form diskusi yang terdapat di iDu iLearning Plus. Pengecekan kelas ini pun dilakukan supaya kelas yang aktif dapat memberikan kegiatan proses pembelajaran yang berjalan dengan optimal dan dapat mengetahui permasalahan dalam kelas tersebut serta dapat meminimalisir kesalahan, kekurangan, dan ketidaklengkapan dalam kelas yang terdapat di iDu iLearning Plus.

Untuk pengecekan user student yang terdaftar di iDu iLearning Plus, sebanyak 142 student yang terdaftar di iDu dan sebanyak 50 student sudah tidak melakukan aktivitas apapun dan tidak aktif lagi di iDu iLearning Plus itu masih dibiarkan begitu saja. Sehingga sebanyak 50 student yang terdaftar di iDu tetapi tidak pernah login di iDu, tidak melakukan aktivitas, terdapat data double pada user, serta tidak adanya kelasnya pada user student di dalam sistem perkuliahan tersebut. Seperti user yang sudah menjadi alumni, mungkin tidak akan menggunakan iDu iLP lagi. Dengan demikian seharusnya dibuatkannya kriteria terminate serta dilakukannya terminate user iDu untuk membersihkan serta meminimalisir account user yang sudah tidak menggunakan iDu iLearning Plus.

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan beberapa metode yang dilakukan diantaranya seperti wawancara terhadap stakeholder, penyebaran kuisioner video pembelajaran melalui Rinfo Form kepada mahasiswa. Di dapat beberapa masalah yang dihadapi :

Gambar 3.5 Alur yang berjalan untuk mengakses materi

Konten materi atau lesson yang terdapat di kelas iDu iLearning Plus yaitu berupa materi dengan berisikan teks berupa format powerpoint, drive dan lainnya. Karena pada kelas iLearning Plus kegiatan belajar mengajar tidak bertatap muka dan saat ini belum ada penyajian informasi serta inovasi dalam materi tersebut . Sehingga tidak adanya penyampaian materi yang menarik dan penyampaian materi yang berjalan saat ini masih monoton.

Pemeriksaan kelas belum berjalan dengan semestinya. Sehingga masih terdapat beberapa kelas yang terdapat permasalahan, kekurangan dan ketidaklengkapan pada kelas tersebut yaitu mencakup kesiapan administratif yaitu SAP, Silabus, Modul Pertemuan, assignment UAS, UTS, Quiz, dan untuk interaksi mahasiswa yaitu dilakukannya pengecekan melalui milis email dan form diskusi yang terdapat di iDu iLearning Plus. Sehingga perkuliahan belum berjalan dengan seoptimal mungkin.

Pengecekan user student juga belum dilakukan. Sebanyak 142 student yang terdaftar di iDu dan sebanyak 50 student tetapi tidak pernah login di iDu, tidak melakukan aktivitas, terdapat data double pada user, serta tidak adanya kelasnya pada user student di dalam sistem perkuliahan tersebut dibiarkan begitu saja. Seperti user yang sudah menjadi alumni, mungkin tidak akan menggunakan iDu iLearning Plus lagi.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati serta meneliti dari beberapa permasalahan yang dihadapi pada iDu iLearning Plus, sistem yang berjalan belum dapat menghasilkan proses pembelajaran yang optimal sehingga memberikan 3 alternative pemecahan masalah dari masalah yang dihadapi yaitu sebagai berikut:

Pertama, Menerapkan media pembelajaran dalam iDu iLearning Plus yang terdapat pada 4 kelas, yaitu diantaranya :

  1. Kelas IT Research sebanyak 13 video pembelajaran yang dapat dilihat di lesson.

  2. Kelas Sistem Operasi sebanyak 21 video pembelajaran yang dapat dilihat di lesson.

  3. Kelas Entrepreneurship sebanyak 10 video pembelajaran yang didapat dilihat di lesson.

  4. Kelas Statistik Deskriptif sebanyak 13 video pembelajaran dan dapat dilihat di lesson.

Dengan menerapkan media pembelajaran, dapat menyajikan informasi yang menarik serta inovasi dalam penyampaian materi melalui video pembelajaran.

Kedua, dengan dilakukannya pengecekan kelas yang aktif pada iDu iLearning Plus dapat mengetahui kesalahan pada kelas tersebut serta dapat meminimalisir kesalahan, kekurangan dan ketidaklengkapan dalam kelas yang dilakukan pemeriksaan tersebut. Kemudian dibuatnya laporan pengecekan kelas tersebut melalui Rinfo Sheet yang nantinya akan di share keseluruh dosen yang mengampu kelas yang dilakukan pengecekan tersebut. Sehingga kegiatan perkuliahan dapat berjalan dengan optimal.

Ketiga, dengan dilakukannya pengecekan user student dapat meminimalisir account user yang sudah tidak menggunakan account iDu iLearning Plus. Dengan dibuatnya 4 kriteria terminate iDu iLearning Plus, yaitu :

  1. Terdapat data double pada user di http://idu.ilearning.co,

  2. Last visited maksimal 90 hari,

  3. Tidak adanya kelas pada user tersebut yang terdapat pada http://idu.ilearning.co,

  4. User tidak pernah login sama sekali.

Setelah dilakukan pengecekan, kemudian dilakukan komunikasi kepada student yang terkena terminate melalui Remainder kepada user tersebut melalui email.


BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

Mind Mapping Project

Menurut wikipedia yang disampaikan oleh Tony Buzan (1974) Mind Mapping merupakan metode agar otak kanan bekerja secara maksimal dan juga otak kiri manusia bekerja secara simultan. Akan tetapi dalam arti secara keseluruhan secara keseluruhan, Mind Mapping adalah sebuah cara untuk berinovasi atau mengembangkan keterampilan kerangka berpikir dalam menganalisa ide secara detil sehingga masalah dapat terselesaikan dengan pemikiran serta konsep yang dapat saling berkomunikasi melalui media dengan bentuk gambar diagram, kata-kata, dan warna demi menciptakan ide-ide yang potensial untuk memecahkan masalah serta membuat perencanaan strategis secara cepat. Dibawah ini, merupakan konsep mind mapping dalam sistem iDu iLearning Plus:

Gambar 4.1 Mind Mapping iDu iLP

Analisa Sistem Berjalan

Metode Analisa SWOT

Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) pada sistem yang mampu menyampaikan informasi yang diinginkan pada Perguruan Tinggi Raharja yang dapat dilihat pada Tabel 4.19 dibawah ini:

Tabel 4.1 Analisa SWOT

Berdasarkan identifikasi SWOT yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang yang tersedia menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi suatu ancaman dengan menggunakan (strategi S-T) dan dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan strategi (W-O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (strategi W-T). Matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 4.20 dibawah ini:

Tabel 4.2 Matriks SWOT

Metode Analisa Berdasarkan Sistem Berjalan

  1. Analisa Masukan

  2. Analisa masukan merupakan penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data/informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses.

    1. Nama Masukan  : Account Rinfo

    2. Fungsi  : Sebagai alat untuk masuk ke iDu

    3. Sumber  : Mahasiswa dan Dosen

    4. Media  : SSO

    5. Distribusi  : iDu ke mahasiswa

    6. Frekuensi  : Satu semester

    7. Keterangan  : Setiap mahasiswa yang akan mengikuti pembelajaran online harus melakukan login ke iDu melalui SSO

  3. Analisa Proses

  4. Analisa proses merupakan penguraian yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data/informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

    1. Nama Masukan  : Classes

    2. Masukan  : Enroll Class

    3. Keluaran  : Join kelas

    4. Ringkasan Proses  : Proses ini akan menghasilkan mahasiswa enroll kelas yang nantinya akan join atau tergabung kedalam kelas

  5. Analisa Keluaran

  6. Analisa keluaran merupakan penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada.

    1. Nama Keluaran  : Lesson

    2. Fungsi  : Penyajian materi dan video pembelajaran

    3. Media  : PDF, Rinfo Drive, Power Point, Video Pembelajaran

    4. Keterangan  : Lesson digunakan untuk mahasiswa sebagai bahan pembelajaran untuk memahami matakuliah tersebut.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi I merupakan data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan melakukan observasi dan wawancara langsung mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan sistem yang belum terpenuhi. Wawancara pada elisitasi ini dilakukan bersama stakeholder dengan menghasilkan 60 (enam puluh) kebutuhan functional dan 10 (sepuluh) kebutuhan non functional.

Tabel 4.3 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil klasifikasi dari tahap elisitasi I berdasarkan metode MDI. Metode tersebut bertujuan untuk memisahkan antara rancangan yang penting dan memang harus ada dalam pembuatan sistem yang baru serta rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai metode MDI yang dipakai dalam elisitasi tahap II:

  1. M pada metode MDI yaitu disebut Mandatory (penting). Artinya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan saat pembuatan sistem yang baru.

  2. D pada metode MDI yaitu disebut Desirable. Artinya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut ada untuk pembentukan sistem yang baru maka akan membuat sistem tersebut menjadi sempurna.

  3. I pada metode MDI yaitu disebut Inessential. Artinya, requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Berikut ini adalah tabel 4.22 yang berisikan elisitasi tahap II berdasarkan klasifikasi metode MDI. Pada elisitasi tahap II ini berisikan 60 (enam puluh) kebutuhan functional dan 10 (sepuluh) kebutuhan non functional.

Tabel 4.4 Elisitasi Tahap II

Keterangan:

M (Mandatory)  : Penting

D (Desirable)  : Tidak Terlalu Penting

I (Inessential)  : Tidak Mutlak Ada

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan pengklasifikasian dari elisitasi tahap II dengan mengeliminasi semua requirement yang pilihannya I (Inessential) pada metode MDI. Dan tahap selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE seperti keterangan berikut:

  1. T (Technical), artinya adalah bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. O (Operational), artinya adalah bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  3. E (Economic), artinya adalah berapa biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi 3 (tiga) option, diantaranya:

  1. H (High), artinya sulit untuk dikerjakan, teknik dan pemakaiannya pun sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.

  2. M (Middle), artinya mampu untuk dikerjakan.

  3. L (Low), artinya mudah untuk dikerjakan.

Berikut ini adalah tabel 4.23 yang berisikan elisitasi tahap III berdasarkan klasifikasi metode TOE. Pada elisitasi tahap III ini menghasilkan 30 (tiga puluh) kebutuhan functional dan 5 (sepuluh) kebutuhan non functional.

Tabel 4.5 Elisitasi Tahap III

T (Technical) H (High)

O (Operational) M (Middle)

E (Economic) L (Low)

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir elisitasi yang disetujui oleh stakeholder dan pengembang perihal sistem yang akan diusulkan. Berikut ini merupakan tabel 4.24 yang berisikan final draft elisitasi yang berisikan 10 (sepuluh) kebutuhan functional dan 5 (lima) kebutuhan non functional.

Tabel 4.6 Final Draft Elisitasi

Strategi

Strategi merupakan cara untuk mencapai sebuah tujuan tertentu yang bersifat kuantitatif demi menentukan berapa luas pencapaian yang akan dicapai dalam menyelesaikan sebuah permasalahan atau memecahkan permasalahan tersebut. Pembahasan strategi ini pun dimaksudkan untuk menjabarkan apa yang dilakukan secara keseluruhan dengan menetapkan satu per satu detil dari final elisitasi untuk dijadikan bukti pencapaian yang telah dilakukan. Dibawah ini merupakan bukti dari setiap detil pencapaian dari hasil final elisitasi.

  1. Strategi 1: Terdapat announcement

    1. Dikarenakan dalam perkuliahan online mahasiswa tidak datang kekampus dan mengikuti perkuliahan dengan melalui iDu iLearning Plus. Diperlukan adanya sebuah announcemment sebagai pemberitahuan informasi seputar kampus, sehingga walaupun mahasiswa tidak datang kekampus, mahasiswa tetap dapat informasi seputar kampus.

    2. Dalam announcement terdapat pemberitahuan informasi seputar kampus, seperti informasi tentang seminar, perkuliahan yang akan memasuki UTS dan UAS.

    Gambar 4.2 Remainder UTS
    Gambar 4.3 Jumlah like pada announcement
    Gambar 4.4 Jumlah Comment Pada Announcement
    Gambar 4.5 Info Perkuliahan Semester Pendek
    Gambar 4.6 Info Seminar
  2. Strategi 2: Terdapat terminate account user yang tidak aktif

    1. Dalam iDu iLearning Plus terdapat user yang sudah tidak menggunakan iDu iLearning Plus lagi, seperti alumni atau mahasiswa yang sudah tidak ada kelas di iDu tersebut. Maka diperlukannya terminate user untuk menghapus user yang tidak aktif didalam iDu iLearning Plus.

    2. Sebanyak 50 user yang tidak aktif telah di terminate di dalam iDu iLearning Plus dan sebelum dilakukannya terminate, dilakukan remainder terlebih dahulu kepada user tersebut.

    Gambar 4.7 Jumlah Account User Yang Tidak Aktif
    Gambar 4.8 Daftar user yang tidak aktif
    Gambar 4.9 Daftar user yang tidak aktif
    Gambar 4.10 Remaider user melalui email
  3. Strategi 3: Terdapat 14 video pembelajaran pada kelas Sistem Operasi

    1. Dalam kegiatan belajar mengajar, perlu adanya konten materi yang dapat dipahami dengan mudah oleh mahasiswa, serta konten materi tersebut harus dibuat dengan semenarik mungkin agar mahasiswa tidak boring saat membaca materi yang diberikan oleh dosen. Diperlukan adanya video pembelajaran guna sebagai penyajian informasi untuk penyampaian konten materi yang menarik dan dapat dengan mudah untuk dipahami oleh mahasiswa.

    2. Video pembelajaran saat ini sudah diterapkan pada kelas sistem operasi dengan jumlah video pembelajaran sebanyak 14 dan dapat dilihat di lesson atau magics channel.

    Gambar 4.11 Video Pembelajaran Shortest Remaining Time First
    Gambar 4.12 Video SRTF Jumlah 88 View
    Gambar 4.13 Video Pembelajaran Sistem Komputer
    Gambar 4.14 Video Pembelajaran Konsep Dasar Komputer
    Gambar 4.15 Video Pembelajaran Open Shop Operation
    Gambar 4.16 Video Pembelajaran Task and Process
    Gambar 4.17 Video Pembelajaran Process Pada Multiprogramming
    Gambar 4.18 Video Pembelajaran Teknik Penjadwalan Prosesor
    Gambar 4.19 Video Pembelajaran Shortes Job First
    Gambar 4.20 Video Pembelajaran Highest Penalty Ratio Next
    Gambar 4.21 Video Pembelajaran Shortest Remaining Time First
    Gambar 4.22 Video Pembelajaran Alat Output
    Gambar 4.23 Video Pembelajaran Jenis Alat Output
    Gambar 4.24 Video Pembelajaran Hardware IO DIsc
    Gambar 4.25 Video Pembelajaran Distributed OS
  4. Strategi 4: Terdapat 13 video pembelajaran pada kelas Statistik Deskriptif

    1. Dalam kegiatan belajar mengajar, perlu adanya konten materi yang dapat dipahami dengan mudah oleh mahasiswa, serta konten materi tersebut harus dibuat dengan semenarik mungkin agar mahasiswa tidak boring saat membaca materi yang diberikan oleh dosen. Diperlukan adanya video pembelajaran guna sebagai penyajian informasi untuk penyampaian konten materi yang menarik dan dapat dengan mudah untuk dipahami oleh mahasiswa.

    2. Video pembelajaran saat ini sudah diterapkan pada kelas statistik deskriptif dengan jumlah video pembelajaran sebanyak 13 dan dapat dilihat di lesson atau magics channel.

    Gambar 4.26 Video Pembelajaran Pengertian Statistika
    Gambar 4.27 Video Pembelajaran Penyajian Data
    Gambar 4.28 Video Pembelajaran Pengertian Distribusi Frekuensi
    Gambar 4.29 Video Pembelajaran Data Belum Dikelompokan
    Gambar 4.30 Video Pembelajaran Data Yang Sudah Dikelompokkan
    Gambar 4.31 Video Pembelajaran Penyimpangan
    Gambar 4.32 Video Pembelajaran Kemiringan Distribusi Data
    Gambar 4.33 Video Pembelajaran Angka Indeks
    Gambar 4.34 Video Pembelajaran Indeks Tertimbang
    Gambar 4.35 Video Pembelajaran Regresi dan Korelasi Sederhana
    Gambar 4.36 Video Pembelajaran Metode Moving Average
  5. Strategi 5: Terdapat laporan pengecekan kelas bulan april 2016

    1. Untuk perkuliahan berjalan dengan optimal perlu adanya pengecekan atau pemeriksaan kelas dalam iDu iLearning Plus guna untuk meminimalisir kesalahan, kekurangan, atau ketidak lengkapan dalam kelas tersebut.

    2. Dilakukannya pengecekan kelas pada bulan april 2016. Sebanyak 50 kelas telah dilakukan pemeriksaan yaitu mencakup kesiapan administratif yaitu SAP, Silabus, Modul Pertemuan, assignment UAS, UTS, Quiz serta untuk interaksi mahasiswa yaitu dilakukannya pengecekan melalui milis email dan form diskusi yang terdapat di iDu. Dibuatnya laporan pengecekan kelas tersebut melalui Rinfo Sheet.

    Gambar 4.37 Laporan Rinfo Sheet Kelas Bulan April
    Gambar 4.38 Chart Kode Kelas
    Gambar 4.39 Chart Keterangan SAP/SILABUS
    Gambar 4.40 Chart Keterangan Lesson
    Gambar 4.41 Chart Keterangan Interaksi Milis
    Gambar 4.42 Chart Form Diskusi iDu
  6. Strategi 6: Terdapat 10 video pembelajaran pada kelas Entrepreneurship

    1. Dalam kegiatan belajar mengajar, perlu adanya konten materi yang dapat dipahami dengan mudah oleh mahasiswa, serta konten materi tersebut harus dibuat dengan semenarik mungkin agar mahasiswa tidak boring saat membaca materi yang diberikan oleh dosen. Diperlukan adanya video pembelajaran guna sebagai penyajian informasi untuk penyampaian konten materi yang menarik dan dapat dengan mudah untuk dipahami oleh mahasiswa.

    2. Video pembelajaran saat ini sudah diterapkan pada kelas Entrepreneurship dengan jumlah video pembelajaran sebanyak 10 dan dapat dilihat di lesson atau magics channel.

    Gambar 4.43 Video Pembelajaran Ruang Lingkup Disiplin Ilmu Kewirausahaan
    Gambar 4.44 Video Pembelajaran Motivasi Mahasiswa Menjadi Entrepreneur
    Gambar 4.45 Video Pembelajaran Keuntungan Menjadi Entrepreneur
    Gambar 4.46 Video Pembelajaran Manfaat Berkewirausahaan
    Gambar 4.47 Video Pembelajaran Ide Berkewirausahaan
    Gambar 4.48 Video Pembelajaran E-Commerce
    Gambar 4.49 Video Pembelajaran Kapita Selekta Jiwa Entrepreneur 1
    Gambar 4.50 Video Pembelajaran Manfaat Berkewirausahaan 2
    Gambar 4.51 Video Pembelajaran Evaluasi Hasil Usaha
    Gambar 4.52 Video Pembelajaran Evaluasi Hasil Usaha
  7. Strategi 7: Terdapat video tutorial cara membuat multiple choice pada quiz

    1. Dalam media pembelajaran online, diperlukannya video tutorial untuk membantu mahasiswa atau dosen jika ada yang tidak dimengerti perihal iDu iLearning Plus.

    2. Dibuatnya video tutorial perihal cara membuat multiple choice pada quiz dalam iDu iLearning Plus, guna membantu dosen jikalau tidak mengerti dalam pembuatan quiz. Video tutorial tersebut terdapat di iRan.

    Gambar 4.53 Video Tutorial membuat multiple choice pada quiz
  8. Strategi 8: Terdapat 13 video pembelajaran pada kelas IT Research

    1. Dalam kegiatan belajar mengajar, perlu adanya konten materi yang dapat dipahami dengan mudah oleh mahasiswa, serta konten materi tersebut harus dibuat dengan semenarik mungkin agar mahasiswa tidak boring saat membaca materi yang diberikan oleh dosen. Diperlukan adanya video pembelajaran guna sebagai penyajian informasi untuk penyampaian konten materi yang menarik dan dapat dengan mudah untuk dipahami oleh mahasiswa.

    2. Video pembelajaran saat ini sudah diterapkan pada kelas IT Research dengan jumlah video pembelajaran sebanyak 13 dan dapat dilihat di lesson atau magics channel.

    Gambar 4.54 Video Pembelajaran Pengertian Metode Penelitian
    Gambar 4.55 Video Pembelajaran Permasalahan Dalam Penelitian
    Gambar 4.56 Video Pembelajaran Tahapan Prose Penelitian
    Gambar 4.57 Video Pembelajaran Perumusan Hipotesis
    Gambar 4.58 Video Pembelajaran Judul Penelitian
    Gambar 4.59 Video Pembelajaran Definition Requirement
    Gambar 4.60 Video Pembelajaran Desain Variabel Penelitian
    Gambar 4.61 Video Pembelajaran Pengertian Literature Review
    Gambar 4.62 Video Pembelajaran Pengertian Metode Penelitian
    Gambar 4.63 Video Pembelajaran Prototype dan Prototyping
    Gambar 4.64 Video Pembelajaran Desain Pengukuran
    Gambar 4.65 Video Pembelajaran Pengertian Atribut Penelitian
    Gambar 4.66 Video Pembelajaran Cara Penulisan Daftar Pustaka
  9. Strategi 9: Terdapat laporan pengecekan kelas bulan mei 2016

    1. Untuk perkuliahan berjalan dengan optimal perlu adanya pengecekan atau pemeriksaan kelas dalam iDu iLearning Plus guna untuk meminimalisir kesalahan, kekurangan, atau ketidak lengkapan dalam kelas tersebut.

    2. Dilakukannya pengecekan kelas pada bulan Mei 2016. Sebanyak 50 kelas telah dilakukan pemeriksaan yaitu mencakup kesiapan administratif yaitu SAP, Silabus, Modul Pertemuan, assignment UAS, UTS, Quiz serta untuk interaksi mahasiswa yaitu dilakukannya pengecekan melalui milis email dan form diskusi yang terdapat di iDu. Dibuatnya laporan pengecekan kelas tersebut melalui Rinfo Sheet.

    Gambar 4.67 Laporan Rinfo Sheet Kelas Mei
    Gambar 4.68 Chart Daftar Matakuliah
    Gambar 4.69 Chart Kesiapan UAS
    Gambar 4.70 Chart Kesiapan SAP/SILABUS
    Gambar 4.71 Chart Modul Pertemuan
    Gambar 4.72 Chart Daftar Quiz atau Tugas
    Gambar 4.73 Chart Jumlah Mahasiswa
  10. Strategi 10: Terdapat laporan pengecekan kelas semester genap 2 015/2016

    1. Untuk perkuliahan berjalan dengan optimal perlu adanya pengecekan atau pemeriksaan kelas dalam iDu iLearning Plus guna untuk meminimalisir kesalahan, kekurangan, atau ketidak lengkapan dalam kelas tersebut.

    2. Dilakukannya pengecekan kelas sebanyak 50 kelas telah dilakukan pemeriksaan yaitu mencakup kesiapan administratif yaitu SAP, Silabus, Modul Pertemuan, assignment UAS, UTS, Quiz serta untuk interaksi mahasiswa yaitu dilakukannya pengecekan melalui milis email dan form diskusi yang terdapat di iDu. Dibuatnya laporan pengecekan kelas semester genap tersebut melalui Rinfo Sheet.

    Gambar 4.74 Laporan Rinfo Sheet Semester Genap
    Gambar 4.75 Chart Daftar Kode Kelas
    Gambar 4.76 Chart Daftar Mata Kuliah
    Gambar 4.77 Chart Daftar Nama Dosen
    Gambar 4.78 Chart Kesiapan SAP/SILABUS
    Gambar 4.79 Chart Kesiapan Modul Pertemuan
    Gambar 4.80 Chart Kesiapan UTS
    Gambar 4.81 Chart Kesiapan UAS
    Gambar 4.82 Chart Kesiapan Quiz
    Gambar 4.83 Chart Jumlah Email April dan Mei
    Gambar 4.84 Chart Jumlah Email April
  11. Strategi 11: Terdapat template class iDu iLearning Plus

    1. Dalam pembuatan kelas dalam iDu iLearning Plus diperlukan adanya template class sebagai contoh untuk membuat kelas.

    2. Dibuatnya 1 kelas sebagai template class pada iDu iLearning Plus, template class tersebut meliputi tab welcome, tab news, tab lesson, tab assignment, tab student, tab teacher, tab schedule, tab gradebook dan tab calender.

    Gambar 4.85 Tampilan Welcome Pada Template Class
    Gambar 4.86 Tampilan Lesson Pada Template Class
  12. Strategi 12: Terdapat bank soal

    1. Dalam kegiatan pembelajaran, sebagai bahan ajar perkuliahan dibutuhkan materi. Selain materi juga dibutuhkannya bank soal sebagai soal latihan sebelum dilakukannya ujian. Supaya mahasiswa siap untuk mengikuti ujian setelah mempelajarai bank soal.

    2. Telah dibuatnya bank soal pada kelas sistem operasi. Sebagai soal latihan unuk mahasiswa sebelum melaksanakan ujian. Bank soal terdapat di lesson dan terdiri dari 60 soal.

    3. Gambar 4.87 Tampilan Bank Soal
      Gambar 4.88 Question Dalam Bank Soal
  13. Strategi 13: Terdapat Shortcut iDuhelp!

    1. Kemudahan dalam sebuah media pembelajaran adalah hal utama yang diinginkan oleh user atau mahasiswa. iDu iLearning Plus merupakan media pembelajaran dimana banyak mahasiswa yang menggunakan media tersebut untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar secara online. Masih banyak mahasiswa yang kurang mengerti tentang iDu iLearning Plus. Maka diperlukannya shortcut iDuHelp! Untuk mempermudah mahasiswa jika ingin bertanya seputar Ten Pilar IT Learning.

    2. Dalam konteks ini, iDu iLearning Plus telah memiliki shortcut iDuhelp! yang akan membantu mahasiswa dalam memecahkan ketidaktahuan mereka.


    Gambar 4.89 Shortcuts iDuhelp!
  14. Strategi 14: Insert banner dari project lain untuk tampilan portal iDu iLearning Plus

    1. Tampilan depan dalam sebuah sistem merupakan hal yang sangat penting untuk menarik perhatian user. Dalam iDu iLearning Plus diperlukannya tampilan atau banner yang menarik, serta banner tersebut juga bisa dari project lain agar saling support.

    2. Telah menampilkan 3 banner untuk tampilan portal iDu iLearning Plus, meliputi banner dari project lain yang bersangkutan dengan Ten Pilar IT learning.


    Gambar 4.90 Banner OJRS
    Gambar 4.91 Banner DID
    Gambar 4.92 Banner Widuri
    Gambar 4.93 Banner FGR
  15. Strategi 15: Terdapat kriteria terminate iDu iLearning Plus

    1. Dalam iDu iLearning Plus terdapat user yang sudah tidak menggunakan iDu iLearning Plus lagi, seperti alumni atau mahasiswa yang sudah tidak ada kelas di iDu tersebut. Maka diperlukannya terminate user untuk menghapus user yang tidak aktif didalam iDu iLearning Plus.

    2. Dibuatnya 4 kriteria terminate untuk dilakukannya terminate user student yang tidak aktif lagi.

      1. Tabel 4.7 Kriteria Terminate

    Prosedur Sistem Usulan

    Berdasarkan analisis serta penelitian yang dilakukan di dalam media pembelajaran yaitu iDu iLearning Plus, untuk tahap selanjutnya adalah membahas tentang sistem usulan. Sitem yang akan diusulkan pada iDu iLearning Plus khususnya untuk matakuliah IT Research, Sistem Operasi, Entrepreneurship dan Statistik Deskriptif proses pembelajaran yang lebih berinovasi dalam kegiatan belajar mengajar. Dimana mahasiswa untuk mengakses materi perkuliahan tidak lagi berupa format slide atau power point saja, tetapi disajikannya konten materi yang menarik minat mahasiswa yaitu berupa video pembelajaran. Dengan diterapkannya video pembelajaran pada matakuliah IT Research, Sistem Operasi, Entrepreneurship dan Statistik Deskriptif merupakan inovasi baru pada metode iLearning Plus dalam penyajian informasi berupa materi sebagai bahan ajar pembelajaran yang akan disampaikan kepada mahasiswa. Sehingga mahasiswa dapat dengan mudah untuk memahami, mengamati, serta dapat menguasai materi yang disampaikan melalui video pembelajaran. Mahasiswa dapat dengan mudah untuk mengakses video pembelajaran tersebut melalui lesson di setiap pertemuannya serta dapat diakses melalui magics channel.

    Berdasarkan kebutuhan-kebutuhan sistem tersebut maka perlu adanya tindak lanjut untuk merancang sistem yang bertujuan sebagai penyempurnaan sistem yang lama. Dan dalam menganalisa usulan prosedur yang baru dalam penelitian ini menggunakan struktur navigasi atau diagram HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) dan rancangan prototype.

    Rancangan Program

    Dalam membuat sistem pembelajaran jarak jauh menggunakan media pembelajaran online iDu iLearning Plus maka dibutuhkan rancangan program yang akan menjelaskan penggunaan dari sistem tersebut. Rancangan program yang digunakan pada sistem yang akan diusulkan yaitu menggunakan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output). HIPO merupakan teknik pendokumentasian program yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam diagram program ini berisi input yang akan diproses dan akan menghasilkan output. Spesifikasi program akan menjelaskan megenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan, seperti yang tertera pada gambar 4.94 berikut ini:


    Gambar 4.94 HIPO Pada iDu iLearning Plus

    Berikut ini merupakan spesifikasi program, yaitu:

    1. Menu Login

    2. Fungsi Program  : Untuk masuk ke dalam sistem iDu iLearning Plus

      Hak Akses  : Dosen dan Mahasiswa.

      Proses Program  :

      1. Masuk ke http://idu.ilearning.co/

      2. Arahkan kursor ke menu login.

      3. Jika berhasil akan menampilkan halaman utama.

      4. Jika tidak berhasil akan tetap di halaman login.

    3. Menu Utama

    4. Nama Program  : Menu Utama.

      Fungsi  : Untuk menampilkan menu-menu yang ada pada program.

      Proses  : Pada Menu Utama terdapat 12 (dua belas) menu pilihan yaitu;

      1. Home

      2. Nama Program  : Home.

        Fungsi  : Untuk menampilkan seluruh halaman depan.

        Proses  : Memasukkan url pada address bar.

      3. News

      4. Nama Program  : News

        Fungsi  : Untuk menampilkan informasi perkuliahan

        Proses  : Pada menu utama, arahkan kursor pada news

      5. Post

      6. Nama Program  : Post

        Fungsi  : Untuk menampilkan post seputar perkuliahan

        Proses  : Pada menu utama, arahkan kursor ke news, lalu arahkan pada post.

      7. Announcement

      8. Nama Program  : Announcement

        Fungsi  : Untuk menampilkan pemberitahuan seputar perkuliahan

        Proses  : Pada menu utama, arahkan kursor ke news, lalu arahkan pada announcement.

      9. Classes

      10. Nama Program  : Classes

        Fungsi  : Untuk menampilkan kelas yang diampuh

        Proses  : Pada menu utama, arahkan kursor ke classes

      11. Enroll

      12. Nama Program  : Enroll

        Fungsi  : Untuk join atau bergabung ke kelas

        Proses  : Pada menu utama, arahkan kursor ke classes, lalu arahkan pada Enroll.

      13. Add

      14. Nama Program  : Add

        Fungsi  : Untuk membuat kelas baru

        Proses  : Pada menu utama, arahkan kursor ke classes, lalu arahkan pada Add.

      15. Dashboard

      16. Nama Program  : Dashboard

        Fungsi  : Untuk menampilkan seluruh classes, user, groups, dan enrollments

        Proses  : Pada menu utama, arahkan kursor ke dashboard

      17. Users

      18. Nama Program  : Users

        Fungsi  : Untuk menampilkan seluruh users

        Proses  : Pada menu utama, arahkan kursor ke users

      19. Students

      20. Nama Program  : Students

        Fungsi  : Untuk menampilkan seluruh student

        Proses  : Pada menu utama, arahkan kursor ke users, lalu arahkan pada students

      21. Teachers

      22. Nama Program  : Teachers

        Fungsi  : Untuk menampilkan seluruh teachers

        Proses  : Pada menu utama, arahkan kursor ke users, lalu arahkan pada teachers.

      23. Admin

      24. Nama Program  : Admin

        Fungsi  : Untuk menampilkan keseluruhan app iDu .

        Proses  : Pada menu utama, arahkan kursor ke Admin.

    Rancangan Prototype

    Tahapan ini akan menggambarkan tentang rancang bangun sistem sebagai pemenuhan kebutuhan dari pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau desain tampilan dari sistem yang akan dirancang, yaitu diantaranya:

    1. Protoype Halaman Utama

    2. Gambar 4.95 Prototype Halaman Utama

      Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman awal setiap user (mahasiswa atau dosen) masuk ke dalam halaman http://idu.ilearning.co

    3. Prototype Halaman Login

    4. Gambar 4.96 Prototype Halaman Login

      Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman login dirancang agar setiap user (mahasiswa atau dosen) dapat masuk ke halaman iDu.

    5. Prototype News

    6. Gambar 4.97 Prototype Halaman News

      Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman news dirancang agar setiap user (mahasiswa atau dosen) mendapatkan informasi seputar perkuliahan.

    7. Prototype Classes

    8. Gambar 4.98 Prototype Halaman Classes

      Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman classes dirancang agar dapat menampilkan kelas yang diampuh dan untuk join ke kelas serta membuat kelas baru.

    9. Prototype Dashboard

    10. Gambar 4.99 Prototype Halaman Dashboard

      Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman dashboard dirancang agar setiap user (mahasiswa atau dosen) bisa beraktifitas dan berkontribusi dalam kegiatan pembelajaran.

    11. Prototype Users

    12. Gambar 4.100 Prototype Halaman Users

      Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman users dirancang agar dapat menampilkan seluruh users iDu.

    13. Prototype Admin

    14. Gambar 4.101 Prototype Halaman Admin

      Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman admin dirancang agar dapat menampilkan keseluruhan app iDu.

    Testing

    Metode Implementasi

    Blackbox Testing

    1. Login SSO (Single Sign On)

    2. Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan Pribadi Raharja dalam melakukan proses login. Pengujian login dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

      Tabel 4.8 Blackbox Testing Login SSO (Single Sign On)
    3. Announcement

    4. Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan Announcement. Dimana mahasiswa akan mendapatkan informasi seputar perkuliahan melalui announcement. Pengujian announceent dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

      Tabel 4.9 Blackbox Testing Announcement
    5. Enroll Classes

    6. Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan enroll classes. Dimana setiap student dapat join atau tergabung pada kelas didalam iDu iLP . Pengujian enroll classes dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

      Tabel 4.10 Blackbox Testing Menu Enroll Classes
    7. Sign Up

    8. Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan Sign Up yang terdaftar. Dimana setiap student atau techer join iDu melalui sign up akan mendapatkan notifikasi berhasil bergabung di iDu iLP. Pengujian sign up dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

      Tabel 4.11 Blackbox Testing Sign Up
    9. Add Friend

    10. Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan fitur add friend. Dimana setiap user melakukan fitur add friend akan mendapatkan notifikasi accept pertemanan. Pengujian fitur add friend dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

      Tabel 4.12 Blackbox Testing Fitur Add Friend
    11. Delete User

    12. Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan delete user. Dimana sistem dapat menampilkan notifikasi sukses menterminate atau delete user. Pengujian terminate user dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

      Tabel 4.13 Blackbox Testing Delete User
    13. Give Assignment

    14. Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan button give assignment. Dimana sistem dapat menampilkan notifikasi assignment telah di give . Pengujian give assignment dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

      Tabel 4.14 Blackbox Testing Give Assignment

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian berdasarkan tahapan testing melalui blackbox dengan memberikan beberapa input pada beberapa menu. Maka jika input data tidak lengkap sistem akan menampilkan pesan serta menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika terjadi kesalahan. Kemudian akan di proses sesuai kebutuhan fungsional sehingga dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh mahasiswa/i maupun dosen tersebut.

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem yaitu berupa unit personal komputer, tablet, smartphone, serta iPad. Selain itu, perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem yang akan digunakan oleh brainware dalam mengakses sistem di masa yang akan datang. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

    1. Processor  : Minimal 2.6 GHz

    2. Monitor  : Minimal VGA

    3. RAM  : Minimal 1 GB

    4. Modem USB  : Minimal Kecepatan 14.4 Mbps

    5. Hardisk  : Minimal 320 GB HDD

    Spesifikasi Software

    Perangkat lunak yaitu penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan dalam menghubungkan instruksi-instruksi yang diinginkan oleh brainware saat mengakses sistem agar dapat menghasilkan informasi yang diharapkan.Berikut ini konfigurasi sistem perangkat lunak yang dibutuhkan:

    1. Operasi sistem yang digunakan bisa berupa Windows, Linux, MacOS, iOS, dan Android.

    2. Browser Google Chrome, Safari, Opera Mini, UC Browser dan Mozila Firefox

    3. Wifi

    Hak Akses (Brainware)

    Dalam sistem yang diusulkan yaitu pada komunitas iDu iLearning Plus ini harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Maka dari penjelasan tersebut, user yang dapat mengakses komunitas iDu iLearning Plus ini terdiri dari:

    1. Admin

    2. Dosen

    3. Mahasiswa

    Schedule Implementasi

    Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.15 Schedule Implementasi


    Estimasi Biaya

    Dalam penelitian ini tentu dibutuhkan biaya kebutuhan administrasi. Biaya tersebut terangkum dalam tabel berikut:

    Tabel 4.16 Estimasi Biaya

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Dari analisa yang sudah dijelaskan pada BAB I dalam rumusan masalah terhadap sistem yang ada saat ini di ruang lingkup Perguruan Tinggi Raharja, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

    Dengan menerapkan iDu iLearning Plus dapat mempermudah mahasiswa/i dalam melakukan proses pembelajaran. When study is not all about classroom merupakan slogan dari perkuliahan iLearning Plus yaitu proses belajar mengajar tidak selalu di dalam kelas. Dengan kecanggihan teknologi saat ini dan sudah berbasis IT, dengan menggunakan iDu iLP mempermudah mahasiswa dalam melakukan proses pembelajaran dimana saja dan kapan saja. Sehingga iDu iLP dapat dikatakan pembelajaran yang sangat efisien dan dapat menghemat waktu, biaya dan tenaga.

    Penyajian informasi yaitu berupa video pembelajaran dalam perkuliahan iLearning Plus yang diimplementasikan pada 4 kelas yaitu IT Research, Sistem Operasi, Entrepreneurship dan Statistik Deskriptif berjalan secara optimal. Hal ini mempengaruhi dalam proses pembelajaran di kelas tersebut, mengingat antara dosen dan mahasiswa tidak bertatap muka secara langsung. Maka dibuatkannya video pembelajaran sebagai penyajian informasi yang menarik melalui video pembelajaran dengan menggunakan animasi bergerak dalam penyampaian konten materi tersebut. Mahasiswa juga dapat dengan mudah mengakses video pembelajaran tersebut melalui lesson di setiap pertemuannya serta bisa view di media magics channel dengan playlist IT Research class, Sistem Operasi class, Entrepreneurship class dan Statistik Deskriptif class.

    Dengan dilakukannya pengecekan kelas, sistem perkuliahan saat ini dapat berjalan semaksimal mungkin. Karena dalam dilakukannya pengecekan kelas dapat menemukan permasalahan yang ada serta meminimalisir kesalahan atau kekurangan yang ada di kelas tersebut. Sebanyak 50 kelas telah dilakukannya pemeriksaan serta pengecekan dalam kelas tersebut yang meliputi dengan kesiapan administratif yaitu SAP, Silabus, Modul Pertemuan, assignment UAS, UTS, Quiz, serta untuk interaksi mahasiswa yaitu dilakukannya pengecekan melalui milis email dan form diskusi yang terdapat di iDu. Serta dibuatnya laporan pemeriksaan kelas tersebut melalui Rinfo Sheet yang dilaporkan setiap bulannya yaitu selama 3 bulan, dimulai dari bulan maret, april, dan mei agar nantinya laporan tersebut di share kepada seluruh dosen yang bersangkutan pada kelas yang telah dilakukan pemeriksaan. Sehingga kekurangan atau ketidak lengkapan pada kelas tersebut dapat diperbaiki oleh dosen yang bersangkutan agar perkuliahan dapat berjalan dengan semaksimal mungkin.

    Saran

    Untuk memajukan sistem tersebut diperoleh beberapa saran yang kemungkinan besar bisa dijadikan sebagai referensi demi memajukan sistem tersebut, diantaranya:

    1. Perlunya sistem yang lebih up to date lagi sehingga mahasiswa tidak ketinggalan informasi seputar perkuliahan.

    2. Perlunya penyajian informasi yang terkait dengan materi perkuliahan dengan menerapkan video pembelajaran dan dapat diimplementasikan di seluruh kelas yang terdapat di iDu iLearning Plus.

    3. Perlunya pemeriksaan kelas per semester yang dapat diterapkan dalam iDu iLearning Plus guna meminimalisir kekurangan, kesalahan dan ketidak lengkapan yang terdapat di kelas pada iDu iLearning Plus.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Putranto, Agus. Fleksibilitas Pembelajaran Online. Diakses pada tanggal 10 Juni 2016. Tersedia di http://news.okezone.com/read/2015/08/07/65/1192243/kuliah-online-bikin-belajar-lebih-fleksibel
    2. Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi” . Yogyakarta: Graha Ilmu. Yang diakses pada tgl 8 Desember 2015. Tersedia di http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/656/jbptunikompp-gdl-tananugrah-32781-1-unikom_t-l.pdf
    3. Sutarman. 2012. “Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara.
    4. 4,0 4,1 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Dasar Informasi”. Yogyakarta: Andi.
    5. Hall, James. 2011. "Sistem Informasi Akutansi". Jakarta: Edisi Empat.
    6. wikipedia. Definisi Business Intelligence. Diakses pada tanggal 10 Juni 2016. Tersedia dia https://id.wikipedia.org/wiki/Inteligensi_bisnis
    7. Henderi. 2012. “Business Intelligence Development Model Using Star Schema Metodologi”.
    8. Wikipedia, “Literasi Informasi”. Diakses pada tanggal 25 Desember 2015. Tersedia di https://id.m.wikipedia.org/wiki/Literasi_informasi
    9. Wikipedia. "Videoscribe". Diakses pada tanggal 5 Juni 2016. Tersedia di https://en.wikipedia.org/wiki/VideoScribe
    10. Wikipedia. "Wiki iDu Raharja iLearning (Widuri)". Diakses pada tanggal 5 Juni 2016. Tersedia di http://widuri.raharja.info/index.php/Widuri
    11. Wikipedia. "Docs". Diakses pada tanggal 10 Juni 2016. Tersedia di https://en.wikipedia.org/wiki/Google_Docs,_Sheets_and_Slides
    12. Wikipedia. "Sheet". Diakses pada tanggal 10 Juni 2016. Tersedia di https://en.wikipedia.org/wiki/Google_Docs,_Sheets_and_Slides
    13. Wikipedia. "Form". Diakses pada tanggal 10 Juni 2016. Tersedia di https://en.wikipedia.org/wiki/Google_Docs,_Sheets_and_Slides
    14. Widuri. "Rinfo Form". Diakses pada tanggal 10 Juni 2016. Tersedia di http://widuri.raharja.info/index.php/Rinfo_Form
    15. Widuri. "Rinfo". Diakses pada tanggal 10 Juni 2016. Tersedia di http://widuri.raharja.info/index.php/Rinfo
    16. Widuri. "iDu". Diakses pada tanggal 10 Juni 2016. Tersedia di http://widuri.raharja.info/index.php/IDu
    17. Widuri. "iDuHelp!". Diakses pada tanggal 10 Juni 2016. Tersedia di http://widuri.raharja.info/index.php/IDuHelp!
    18. Widuri. "iMe". Diakses pada tanggal 10 Juni 2016. Tersedia di http://widuri.raharja.info/index.php/IMe
    19. Widuri. "Magics". Diakses pada tanggal 10 Juni 2016. Tersedia di http://widuri.raharja.info/index.php/Magics
    20. Sibero, Alexander F.K. 2011. Kitab Suci web Programing. Yogyakarta: Mediakom.
    21. Yakub. Hisbanarto, Vico. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    22. Erni92.ilearning.me. Berjudul "Definisi Online". Diakses pada tanggal 12 Juni 2016. Tersedia di http://erni92.ilearning.me/kkp-bab-ii/2-11-definisi-online/
    23. Alamsyah dan Oktaviyanti 2012. OPEN SOURCE SEBAGAI DRIVER INOVASI FRUGAL. Jurnal STIPM Vol. 10, No. 2. Jakarta.http://www.stipmjournal.org/index.php/stipm/article/view/6/pdf
    24. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
    25. Hardini, Isriani dan Dewi Puspitasari. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep, dan Implementasi). Yogyakarta: Familia.
    26. Riadi. Muchlisin, (9 Juni 2015), “Pengertian Pembelajaran Online.2013. Diakses pada tanggal 10 Juni 2016. Tersedia di http://www.kajianpustaka.com/2013/03/active-learning.html
    27. Ryan, K.Ellis. 2009. A Field Guide to Learning Management System. Diakses pada tanggal 10 Juni 2016. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Learning_Management_System
    28. 28,0 28,1 28,2 28,3 Dr. Sukiman, M.Pd. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: PT. Pustaka Insan Madani.
    29. 29,0 29,1 Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
    30. Rahardja, Untung. 2011. "iLearning an Effective Learning Method for Higher Education"
    31. Guritno Suryo, Sudaryono, dan Rahardja Untung. 2011. Teory and Application of IT Research: Metodelogi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Offset
    32. Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN
    33. Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka
    34. Budiman, Agustiar. 2012. Pengujian Perangkat Lunak denganMetode Black Box Pada Proses Pra Registrasi UserVia Website. Makalah, halaman: 4.
    35. Susanti, Erna, Sholeh. 2010. “Rancang Bangun Aplikasi E-Learning”.
    36. Jerry Chih Yuan Sun, Robert Rueda. 2011."Situational interest, computer self-efficacy and self-regulation: Their impact on student engagement in distance education". British Journal Of Educational Technology.
    37. Octavianingrum, Dilla. 2016. “Pengembangan Media Audio Visual Sparkol Videoscribe Dalam Pembelajaran Mengelola Pertemuan/Rapat Di Lembaga Pendidikan Profesi (LPP) IPMI Kusuma Bangsa Surakarta Jurusan Administrasi Perkantoran”
    38. Rangga Krisma Putra, Ersanghono Kusumo, Sri Nurhayati. 2013. "Efektivitas Pembelajaran Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Dasar Menggunakan Media Audio Visual"
    39. Batool, ZareieNima. 2016. The effect of electronic learning systems on the employee's commitment
    40. Kuswari, Hernawati. 2012. “Model Pembelajaran Web Enhance Learning Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Mahasiswa”.
    41. Putri, Rizki Novitri Susanti Setia. 2010 "Membangun Web Kelas Online Berbasis Learning Management system Di SMA Negeri 5 Cimahi".
    42. Ben Mestel and Gareth Williams.2016."Perceptions of online tutorials for distance learning in mathematics and computing". The Journal of the Association for Learning Technology
    43. Katerina, Ioannis, Alexandra . 2016. Evaluating a learning management system for blended learning in Greek higher education Di Greek higher education”
    44. Fortunate T Silinda, Michael R Brubacher.2016."Distance Learning Postgraduate Student Stress while Writing a Dissertation or Thesis". International Journal of E-Learning & Distance Education.

    DAFTAR LAMPIRAN

    Pada “Lampiran A” ini berisi tentang berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Tugas Akhir (Skripsi), diantaranya yaitu:

    1. Lampiran A.1 : Validasi Tugas Akhir (Skripsi)

    2. Lampiran A.2 : Surat Penugasan Kerja

    3. Lampiran A.3 : Daftar mata kuliah yang belum diambil atau gagal

    4. Lampiran A.4 : Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi

    5. Lampiran A.5 : Surat Pengantar Observasi Skripsi

    6. Lampiran A.6 : Kartu Studi Tetap Final (KSTF)

    7. Lampiran A.7 : Kartu Bimbingan Skripsi

    8. Lampiran A.8 : Formulir Permohonan Penggantian Judul Skripsi

    9. Lampiran A.9 : Daftar Nilai

    10. Lampiran A.10 : Validasi Sidang Akademik

    11. Lampiran A.11 : Kwitansi Skripsi, Raharja Career, dan Sidang Skripsi

    12. Lampiran A.12 : Sertifikat Prospek(Skripsi)

    13. Lampiran A.13 : Sertifikat Toefl

    14. Lampiran A.14 : Sertifikat DID 3MT

    15. Lampiran A.15 : Sertifikat Seminar Nasional

    16. Lampiran A.16 : Sertifikat Seminar Internasional

    17. Lampiran A.17 : Katalog Produk

    18. Lampiran A.18 : Ijazah SMA

    19. Lampiran A.19 : CV (Curiculum Vitae)

    20. Lampiran A.20 : Sertifikat Jurnal dan Pemberitahuan Penerimaan Makalah

    21. Lampiran A.21 : Sertifikat Raharja Career

    22. Lampiran A.22 : Formulir Seminar Proposal Skripsi

    23. Lampiran A.23 : Formulir Final Presentasi Skripsi

    24. Lampiran A.24 : Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi

    Contributors

    Komala DP