SI1212472506

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENERAPAN PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

SEBAGAI MEDIA VALIDASI JURNAL UNTUK

PENILAIAN OBJEKTIF SIDANG DI

PERGURUAN TINGGI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1212472506
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENERAPAN PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

SEBAGAI MEDIA VALIDASI JURNAL UNTUK

PPENILAIAN OBJEKTIF SIDANG DI

PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1212472506
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 3 Oktober 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENERAPAN PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

SEBAGAI MEDIA VALIDASI JURNAL UNTUK

PPENILAIAN OBJEKTIF SIDANG DI

PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1212472506
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, 3 Oktober 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Qurotul Aini, S.Kom)
NID : 14018
   
NID : 14012

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENERAPAN PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

SEBAGAI MEDIA VALIDASI JURNAL UNTUK

PPENILAIAN OBJEKTIF SIDANG DI

PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1212472506
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 3 Oktober 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
( ________________ )
 
( ________________ )
 
( ________________ )
NID : -----
 
NID : -----
 
NID : -----

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENERAPAN PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

SEBAGAI MEDIA VALIDASI JURNAL UNTUK

PPENILAIAN OBJEKTIF SIDANG DI

PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1212472506
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 3 Oktober 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1212472506

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

An assessment system can affect the quality of the resulting assessment, in this case clearly the role of information technology have a big impact. PESSTA is a trial assessment system applied in Perguruan Tinggi Raharja, but in many application problems. In this study identified three (3) regarding the problems faced by votes validation results journals on Perguruan Tinggi Raharja. One is PO (Assessment Objective) session for assessment of scientific articles in which the assessment process is taken by the hearing examiner's decision and often produces a less objective decision. Implementation PESSTA+ aims to be able to overcome these problems, the College based on Decree Number. Prog 821 About the "Provisions Scientific Journal Sanctioned For Objective Assessment in Perguruan Tinggi Raharja" PESSTA+ system will only pass scientific articles or journals that fit into the existing list on the Decree so that the resulting assessment is much more objective than the previous system. PESSTA+ system design using Yii Framework. Systems analysis methods in this study using SWOT analysis and it was shown 15 that will be proven implementation strategies to achieve them. The implementation phase is to socialize the system PESSTA+ 32 lecturer with the grade totals were 94 classes and also socialize to 40 lecturers. This research is expected to improve the quality of the journal validation on Perguruan Tinggi Raharja.

Keywords: Objective Assessment, PESSTA +, Validation Journals.

ABSTRAK

Suatu sistem penilaian dapat mempengaruhi kualitas penilaian yang dihasilkan, dalam hal ini jelas peran teknologi informasi berpengaruh besar. PESSTA adalah sistem penilaian sidang yang diterapkan di Perguruan Tinggi Raharja, namun pada penerapannya banyak permasalahan yang terjadi. Dalam penelitian ini teridentifikasi 3 (tiga) permasalahan yang dihadapi perihal penilaian hasil validasi jurnal pada Perguruan Tinggi Raharja. Salah satunya adalah PO (Penilaian Objektif) sidang poin penilaian artikel ilmiah dimana proses penilaian diambil berdasarkan keputusan penguji sidang dan kerapkali menghasilkan sebuah keputusan yang kurang objektif. Penerapan PESSTA+ bertujuan untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut, dengan didasari Surat Keputusan Perguruan Tinggi Raharja No. 821 Tentang “Ketentuan Jurnal Ilmiah Yang Diakui Untuk Penilaian Objektif Di Perguruan Tinggi Raharja” sistem PESSTA+ hanya akan meloloskan artikel ilmiah atau jurnal yang masuk ke dalam daftar yang ada pada Surat Keputusan sehingga penilaian yang dihasilkan jauh lebih objektif dibanding sistem sebelumnya. Perancangan sistem PESSTA+ ini menggunakan Yii Framework. Metode analisis sistem pada penelitian ini menggunakan analisis SWOT dan didapatkan gambaran 15 strategi yang akan dibuktikan implementasi pencapaiannya. Tahap Implementasi yang dilakukan adalah mensosialisasikan sistem PESSTA+ kepada 32 Dosen dengan jumlah kelas sebanyak 94 kelas dan juga mensosialisasikan kepada 40 dosen pembimbing. Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan mutu validasi jurnal pada Perguruan Tinggi Raharja.

Kata kunci: Penilaian Objektif, PESSTA+, Validasi Jurnal


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "PENERAPAN PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK SEBAGAI MEDIA VALIDASI JURNAL UNTUK PENILAIAN OBJEKTIF SIDANG DI PERGURUAN TINGGI".

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data dengan menggunakan beberapa metode seperti penelitian (observasi), wawancara dan beberapa sumber literature yang mendukung penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.

  2. Bapak Drs. P.o. Abas Sunarya, M.Si., selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.

  5. Ibu Indri Handayani, S.Kom,. selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

  6. Ibu Qurotul Aini, S.Kom., selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.

  7. Bapak Dr. Ir. Sudaryono, S.Pd. M.Pd, selaku Stakeholder yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.

  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  10. BLG Team (Danny, Dimas, Endah, Lily, Nursam, Reza, Rizky) yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

  11. Yusuf Hadi yang telah memberikan motivasi yang tiada henti kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu penulis selalu terbuka terhadap segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Penulis berharap semoga penulisan Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 3 Oktober 2016
Fanni Oktaviani
NIM. 1212472506

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 1.1. Perguruan Tinggi Raharja

  2. Gambar 1.2. Alur Penilaian Validasi Jurnal

  3. Gambar 2.1. Logo PESSTA

  4. Gambar 2.2. Logo PESSTA+

  5. Gambar 2.3. Analisa SWOT

  6. Gambar 3.1. Green Campus

  7. Gambar 3.2. Pribadi Raharja

  8. Gambar 3.3. Struktur Organisasi Divisi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

  9. Gambar 4.1. Mind Mapping PESSTA+

  10. Gambar 4.2. Sistem dapat menampilkan artikel tutorial validasi jurnal PESSTA+

  11. Gambar 4.3. Sistem dapat menampilkan video tutorial validasi jurnal PESSTA+

  12. Gambar 4.4. Pada homepage PESSTA+ terdapat logo PESSTA+

  13. Gambar 4.5. Pada halaman validasi jurnal sistem menampilkan link daftar jurnal yang diakui

  14. Gambar 4.6. Sistem dapat menampilkan Business Intelligence aktivitas validasi jurnal pada PESSTA+

  15. Gambar 4.7. Terdapat Business Intelligence 5 top jurnal pada PESSTA+

  16. Gambar 4.8. Pada halaman validasi jurnal sistem menampilkan nama lengkap

  17. Gambar 4.9. Sistem dapat menampilkan total Pribadi Raharja yang dinyatakan layak validasi jurnal di PESSTA+

  18. Gambar 4.10. Salah satu tampilan hak akses PESSTA+ bagian admin

  19. Gambar 4.11. Terdapat statistik pengunjung artikel dan video tutorial PESSTA+

  20. Gambar 4.12. Sosialisasi tentang validasi jurnal PESSTA+ pada 50 kelas

  21. Gambar 4.13. Terdapat 1000 view, like dan comment pada video PESSTA+ yang terdapat di Youtube

  22. Gambar 4.14. Membuat survey tentang PESSTA+ yang diisi oleh 50 Pribadi Raharja

  23. Gambar 4.15. Sosialisasi tentang validasi jurnal PESSTA+ 2x rapat akademik, dan 20 dosen pembimbing

  24. Gambar 4.16. Mengirim mailchimp kepada 228 mahasiswa bahwa bisa submit paper sendiri

  25. Gambar 4.17. HIPO Pada PESSTA+

  26. Gambar 4.18. Prototype Halaman Utama

  27. Gambar 4.19. Prototype Halaman Submit Jurnal

  28. Gambar 4.20. Prototype Halaman Kelola Jurnal

  29. Gambar 4.21. Prototype Halaman Validasi Jurnal


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

  2. Tabel 3.2. Jurusan/Prodi Pada STMIK Raharja

  3. Tabel 3.3. Jurusan/Prodi Pada AMIK Raharja

  4. Tabel 3.4. Visi Perguruan Tinggi Raharja

  5. Tabel 3.5. Misi Perguruan Tinggi Raharja

  6. Tabel 3.6. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  7. Tabel 3.7. Presiden Direktur

  8. Tabel 3.8. Direktur

  9. Tabel 3.9. Pembantu (Bidang Akademik)

  10. Tabel 3.10. Pembantu Direktur II (Administrasi)

  11. Tabel 3.11. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

  12. Tabel 3.12. Asisten Direktur Akademik

  13. Tabel 3.13. Kepala Jurusan

  14. Tabel 3.14. Asisten Direktur Finansial

  15. Tabel 3.15. Layanan Keuangan Mahasiswa

  16. Tabel 3.16. Asisten Direktur Operasional (ADO)

  17. Tabel 3.17. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

  18. Tabel 3.18. Perkuliahan Dan Ujian (PU)

  19. Tabel 4.1. Analisa SWOT

  20. Tabel 4.2. Matriks SWOT

  21. Tabel 4.3. Elisitasi tahap I

  22. Tabel 4.4. Elisitasi tahap II

  23. Tabel 4.5. Elisitasi tahap III

  24. Tabel 4.6. Final Draft Elisitasi

  25. Tabel 4.7. Blackbox Testing Login SSO (Single Sign On)

  26. Tabel 4.8. Blackbox Testing Menu Submit Jurnal

  27. Tabel 4.9. Blackbox Testing Penanganan Validasi Jurnal

  28. Tabel 4.10. Blackbox Testing Newsletter

  29. Tabel 4.11. Schedule_Implementasi

  30. Tabel 4.12. Estimasi Biaya

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menulis adalah keterampilan ragawi dan keterampilan kognitif atau keterampilan pemahaman. Kondisi tersebut berdampak ketika mahasiswa akan menyelesaikan tugas akhir skripsi. Skripsi selain karya ilmiah juga merupakan hasil dari penelitian sehingga mahasiswa harus memahami prosedur penelitian. Berdasarkan studi pendahuluan di universitas bahwa belum ada sistem penilaian yang sudah di validasi dan diteliti secara empiris sehingga dosen penguji dalam memberikan penilaian belum menggunakan sistem yang sudah teruji validitas dan reliabilitas nya. (Meila Dwi Nurmala : 2013)[1] Oleh karena itu, menulis karya ilmiah merupakan salah satu subsistem terpenting yang bertujuan untuk mengukur dan mengendalikan mutu pendidikan.

Karya Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya tulis ilmiah adalah karya tulis berupa laporan hasil kegiatan ilmiah atau tinjauan atau ulasan ilmiah bidang perpusdokinfo yang disajikan dengan menggunakan kerangka isi, aturan dan format tertentu yang membahas suatu pokok bahasan dengan menuangkan gagasan-gagasan tertentu melalui identifikasi dan deskripsi permasalahan, analisis permasalahan dan saran-saran pemecahannya.[2]

Memberikan penilaian kepada seorang mahasiswa oleh dosen harus mengacu pada objektivitas, dengan kata lain penilaian harus objektif jauh dari unsur-unsur subjektif. Pertanyaan yang saat ini muncul apa standar dari penilaian objektif dan kenapa diharuskan objektif?

Sebelum menjawab dua pertanyaan itu lebih baik memahami terlebih dahulu arti dari penilaian itu sendiri, menilai dan penilaian tidak bisa dipisahkan dengan hasil dan prestasi, indikator dan kompetensi yang dapat dijadikan tolak ukur tertentu dalam menentukan keberhasilan. Penilaian bisa dikatakan objektif apabila mempunyai kejelasan tujuan yang ingin di raih, penilaian objektif senantiasa mengacu pada aturan dan keteraturan, penilaian objektif harus bersumber pada keinginan untuk menciptakan prestasi dan penilaian objektif harus bisa menciptakan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan (harmonisasi) (Endang Suryana : 2014).[3]

Pada perguruan tinggi terutama jenjang Strata 1, mahasiswa dituntut untuk menyusun karya ilmiah seperti makalah, laporan, tugas akhir maupun skripsi. Skripsi umumnya adalah sebuah laporan penelitian berskala kecil dan dilakukan cukup mendalam. Lain halnya makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa adalah kesimpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa bersumber dari analisa pada karya ilmiah yang dibuat oleh para ahli dalam bidang yang dipelajari. Penyusunan laporan yang diberikan tugas kepada mahasiswa sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan dalam menyusun laporan penelitian.

Perguruan Tinggi Raharja adalah kampus modern, komprehensif, terbuka, multi budaya, dan humanis yang mencakup disiplin ilmu. Perguruan Tinggi saat ini secara simultan selalu berusaha menjadi salah satu Perguruan Tinggi riset. Upaya-upaya pencapaian tertinggi dalam hal penemuan, pengembangan dan difusi pengetahuan secara regional dan global selalu dilakukan. Dengan demikian Perguruan Tinggi Raharja secara terus menerus melakukan peningkatan dan pengembangan, baik berupa fasilitas sistem pendukung maupun sistem pembelajaran kampus.[4]


Sumber : http://raharja.ac.id/
Gambar 1.1. Perguruan Tinggi Raharja


Sistem penilaian validasi jurnal yang berjalan saat ini yaitu saat awal sidang berjalan, peserta sidang membawa berkas-berkas validasi jurnal kepada penguji, kemudian penguji memeriksa keabsahan berkas- berkas tersebut setelah itu barulah penguji memberikan penilaian terhadap validasi jurnal peserta sidang.

Rumusan Masalah

Penelitian biasanya mempunyai sebuah data yang relevan untuk membantu pemecahan masalah yang sedang terjadi. Bersumber dari apa yang telah dijelaskan pada latar belakang permasalahan dalam penelitian ini dimana penilaian validasi jurnal masih manual dan Surat Keputusan Direktur No 821 tahun 2016 tentang ketentuan jurnal ilmiah yang diakui Perguruan Tinggi Raharja belum diterapkan sehingga banyak mahasiswa yang submit paper pada jurnal yang tidak diakui oleh Perguruan Tinggi Raharja.

Pada sistem yang sedang berjalan saat ini, untuk menyatakan bahwa peserta sidang sudah memenuhi poin jurnal pada penilaian objektif mereka harus membawa berkas yang membuktikan bahwa mereka telah membuat jurnal baik itu lolos atau sudah terbit untuk diberikan kepada penguji agar nilai tersebut dapat dimasukkan ke dalam sistem PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi Dan Tugas Akhir). Hal tersebut masih dirasa kurang maksimal karena pemeriksaan berkas validasi jurnal para peserta sidang yang masih manual memerlukan cukup banyak waktu.


Gambar 1.2. Alur Penilaian Validasi Jurnal


Penilaian objektif penguji selalu menjadi perdebatan di antara ketiga penguji pada saat sidang berjalan yang berimbas dari asumsi dan persepsi masing-masing penguji yang mempengaruhi nilai yang dimasukkan ke dalam sistem PESSTA menjadi tidak valid.

Dan saat ini sudah terlihat jelas sekali bahwa Perguruan Tinggi Raharja memerlukan sebuah sistem yang berupaya mengoptimalkan pemberian nilai validasi jurnal dan juga menerapkan SK PTR No 821 tahun 2016 tentang ketentuan jurnal ilmiah yang diakui pada Perguruan Tinggi Raharja, sehingga tidak akan terjadi lagi waktu yang terbuang sia-sia pada saat pelaksanaan sidang berlangsung dan SK pun diterapkan. Dengan begitu, perlu adanya sebuah alur sistem yang membuat penilaian validasi jurnal menjadi online kapanpun dan dimanapun. Dimana tidak perlu lagi menunggu sidang berlangsung untuk memasukan validasi jurnal ke sistem PESSTA+. Bahkan mahasiswa sudah bisa melakukan submit validasi jurnal dari semester 1 bila memang sudah terbit atau lolos.

Dari beberapa penjelasan yang sudah diuraikan secara jelas di atas maka dapat ditarik 3 rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana proses penilaian jurnal pada pelaksaan sidang saat ini di Perguruan Tinggi Raharja  ?

  2. Bagaimana cara agar Perguruan Tinggi Raharja memiliki wadah untuk menyimpan inventaris jurnal seluruh mahasiswa ?

  3. Bagaimana menegakkan SK PTR No. 821 tahun 2016 tentang ketentuan jurnal ilmiah yang diakui untuk penilaian objektif di Perguruan Tinggi Raharja agar berjalan sebagaimana mestinya ?

Berdasarkan permasalahan-permasalahan sudah dibahas melalui latar belakang dan juga perumusan masalah, maka dari itu penulis mengambil judul “Penerapan PESSTA+ Berbasis Yii Framework Sebagai Media Validasi Jurnal Untuk Penilaian Objektif Sidang Di Perguruan Tinggi” untuk jadi penelitian Skripsi.

Ruang Lingkup Penelitian

Dengan hadirnya permasalahan yang sedemikian banyak, maka dari itu untuk mempermudah penulisan laporan skripsi dan juga menjadikannya lebih terstruktur serta berjalan dengan baik, maka dibutuhkan adanya suatu batasan masalah. Batasan-batasan masalah yang ada di dalam laporan ini meliputi :

  1. Penelitian ini berfokus di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Penelitian ini berfokus pada seluruh Pirbadi Raharja baik dosen maupun mahasiswa aktif di Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Diimplementasikan hanya untuk para pengguna Rinfo (Pribadi Raharja)

  4. Login pada sistem PESSTA+ tidak menggunakan username dan password tetapi sudah single sign on dengan menggunakan Rinfo (Email Pribadi Raharja).

  5. Penelitian ini berfokus pada validasi jurnal.

  6. Penelitian ini mengacu pada SK (Surat Keputusan) PTR No 821 tahun 2016 tentang ketentuan jurnal ilmiah yang diakui di Perguruan Tinggi Raharja.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam melakukan penyusunan skripsi dan penelitian, peneliti mempunyai sejumlah tujuan. Tujuan dari penelitian juga bisa berbeda karena perbedaan masalah yang sedang di teliti. Memahami masalah dengan benar dan juga merumuskan dengan baik, besar kemungkinan pekerjaan merumuskan tujuan akan dapat dilalui dengan tepat. Sebaliknya apabila masalah yang akan diteliti masih samar-samar, maka akan sulit bagi calon peneliti untuk merumuskan tujuan penelitian yang akan diteliti. Tujuan penelitian sangat besar dampaknya pada komponen- komponen penelitian lainnya seperti teknik, metode, alat ataupun generalisasi yang didapatkan. Kecakapan peneliti dalam merumuskan tujuan penelitian akan berdampak pada keberhasilan penelitian yang dikerjakan, oleh karena itu tujuan penelitian adalah titik tolak dan tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan penelitian. Tujuan dari penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting karena tujuan akan membuat suatu penelitian menjadi lebih terarah dan sesuai dengan rencana awal. Adapun 3 tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Mengembangkan proses penilaian objektif jurnal pada pelaksanaan sidang komprehensif di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Membuat sebuah wadah untuk menyimpan inventaris seluruh jurnal mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Menerapkan SK (Surat Keputusan) PTR No 821 tahun 2016 yang sudah di revisi tentang ketentuan jurnal ilmiah yang diakui pada Perguruan Tinggi Raharja di sistem PESSTA+

Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Mempermudah sistem penilaian jurnal pada pelaksanaan sidang komprehensif sehingga waktu sidang berjalan lebih efisien.

  2. Dengan adanya sistem PESSTA+ maka diharapkan agar seluruh jurnal mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja terdokumentasi dengan baik.

  3. Surat Keputusan Perguruan Tinggi Raharja No 821 dapat diterapkan sebagai landasan penilaian jurnal dalam penilaian objektif sidang.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan Laporan Skripsi adalah dengan menggunakan metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Pada metode pengumpulan data, penulis melakukan sejumlah tahapan adalah sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

  2. Peneliti sudah melakukan peninjauan secara langsung pada proses pemberian nilai validasi jurnal yang terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja. Lalu dari peninjauan yang sudah dilakukan, peneliti dapat menghimpun data sebagai sumber informasi dalam hal membantu dalam proses pengamatan untuk pembentukan sistem tersebut.

  3. Metode Wawancara

  4. Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan pihak terkait pada Perguruan Tinggi Raharja secara langsung. Dan metode wawancara ini dilakukan bersama Bapak Dr. Ir. Sudaryono, S.Pd. M.Pd selaku Stakeholder.

  5. Metode Studi Pustaka

  6. Metode ini berguna untuk memperoleh informasi dan juga data dari sejumlah sumber (literature), buku, dan beberapa jurnal untuk keperluan pengamatan serta perancangan yang terkait dalam laporan ini.

Metode Analisa Sistem

Setelah melalui metode pengumpulan data, metode analisa sistem merupakan salah satu bagian dari sebuah penelitian penting untuk dilakukan. Melanjutkan proses dari pengumpulan data, dimana data yang di dapatkan dari beberapa metode pengumpulan data dikumpulkan dan dijadikan sebagai sebuah strategi. Untuk mencapai sebuah strategi, perlu di dasari atas adanya sebuah pengelompokan yang ditinjau dari beberapa hal. Pengelompokan tersebut terekam dalam sebuah elisitasi kebutuhan dari tahap satu hingga final draft elisitasi yang diambil untuk mendapatkan sebuah strategi. Terdapat dua tinjauan dalam penyusunan elisitasi, yaitu tinjauan dari segi fungsional sistem dan non fungsional sistem.

Selain itu peneliti juga menggunakan metode analisa sistem yang digunakan yaitu berupa analisis SWOT. SWOT adalah sebuah metode prosedur analisis kondisi yang mengklarifikasi kondisi objek dalam empat kategori Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Faktor Pendukung) dan Threat (Faktor Penghambat atau Ancaman). Sedangkan faktor analisa SWOT dibagi menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

Metode Perancangan

Metode perancangan yang digunakan untuk menjabarkan BAB IV yaitu dengan menggunakan metode prototyping dan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output).

Metode Pengujian

Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan sebelum digunakan oleh pengguna akhir (end- user). Salah satu metode pengujian perangkat lunak yang digunakan adalah Black Box Testing. Black-Box Testing itu sendiri merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional pada perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program

Lokasi Penelitian

Penelitian yang berjudul “Penerapan PESSTA+ Berbasis Yii Framework Sebagai Media Validasi Jurnal Untuk Penilaian Objektif Sidang Di Perguruan Tinggi” dilakukan di Raharja Enrichment Centre (REC) pada Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang.

Sistematika Penulisan

Untuk kelancaran dalam membuat penyusunan laporan dan pembahasannya secara sistematis, maka penulisan laporan Skripsi ini terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai informasi umum dari akar permasalahan yang ada, diantara nya latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai konsep dasar sistem, konsep dasar sistem informasi, definisi online, definisi Business Intelligence, definisi artikel ilmiah, definisi PESSTA, konsep dasar analisa SWOT, definisi SSO (single sign on), definisi Yii Framework, konsep dasar website, definisi Rinfo, definisi FIR, serta literature lain yang berkaitan dengan penelitian skripsi ini.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini membahas mengenai analisa gambaran serta sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, tujuan Perguruan Tinggi Raharja, arti nama raharja, arti green campus, arti pribadi raharja, struktur organisasi, jurusan/prodi Perguruan Tinggi Raharja, permasalahan yang dihadapi serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai mind mapping project, analisa sistem berjalan dengan menggunakan metode analisa SWOT dan analisa berdasarkan sistem berjalan, strategi, prosedur sistem usulan dengan menggunakan rancangan program HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) dan rancangan prototype, testing dengan menggunakan blackbox, evaluasi, konfigurasi sistem usulan, serta yang terakhir ada estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran dari hasil analisa yang pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sutabri (2012 : 10)[5], “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013 : 10)[6], Menurut Schrode dan Voich (1974) dalam bukunya yang berjudul Organization and Management: Basic Systems Concept Misalnya, menyatakan bahwa sistem adalah “whole compounded of several parts” (Suatu kesatuan yang tersusun dari sejumlah elemen).

Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013 : 10)[6]. Menurut Elias M. Awad (1979) dalam bukunya yang berjudul System and Design menyatakan bahwa sistem adalah “an organized functioning relationship among units or components” (hubungan fungsional yang terorganisasi/teratur, yang berlangsung di antara bagian-bagian atau elemen-elemen).

Dari berbagai definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah golongan dari komponen dan elemen yang disatukan untuk menggapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012 : 20)[5], model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang seling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super system”.

  3. Batasan Sistem (Boundary)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

  6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface)

  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input)

  10. Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Keluaran Sistem (Output)

  12. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsitem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi sub sistem lain.

  13. Pengolah Sistem (Procces)

  14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  15. Sasaran Sistem (Objective)

  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012 : 22)[5], sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System).

  2. Sistem abstak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System).

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System).

  6. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System).

  8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luar nya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Taufiq (2013 : 17)[7], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Sutarman (2012 : 13)[8], Sistem Informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

Menurut Tata Sutabri (2012 : 46)[5], “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Dari ketiga definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu data yang dihimpun, dikategorikan, dan diproses sampai menjadi satu kesatuan informasi yang saling berkesinambungan satu sama lain dan saling mendukung sampai menjadi sebuah informasi yang bermanfaat bagi si penerimanya.

Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

  1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi.

  2. Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

  3. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen.

  4. Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

  5. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis.

  6. Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

Definisi Online

Secara umum, sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi atau terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata lainnya yang lebih spesifik adalah sebagai berikut:[9]

  1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga online menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.

  2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktifitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.

  3. Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik.

  4. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak dapat beroperasi secara mandiri di luar sistem tersebut.

Definisi Business Intelligence

Business Intelligence

Dikutip dari jurnal Muhammad Arifin yang berjudul Business Intelligence Untuk Prediksi Customer Churn Telekomunikasi (2014 : 2)[10], Menyatakan bahwa Business Intelligence merupakan salah satu bentuk implementasi teknologi informasi yang digunakan untuk membantu kegiatan seperti mengumpulkan data, menyediakan akses, serta menganalisa data dan informasi mengenai kinerja perusahaan. Dengan kegiatan BI tersebut maka sebuah organisasi atau perusahaan akan dengan mudah dalam mengambil keputusan secara cepat dan tepat. Singkatnya BI dapat diartikan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan (usaha) suatu organisasi. BI biasanya dikaitkan dengan upaya untuk memaksimalkan kinerja suatu organisasi.

Business Intelligence dapat membantu suatu organisasi mendapatkan pengetahuan yang jelas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi sehingga dapat membantu organisasi dalam pengambilan keputusan serta sekaligus meningkatkan keunggulan (competitive advantage). BI juga dapat membantu suatu organisasi dalam menganalisis perubahan tren yang terjadi sehingga akan membantu organisasi menentukan strategi yang diperlukan dalam mengantisipasi perubahan tren tersebut. Upaya memaksimalkan kinerja organisasi merupakan hal yang prioritas saat ini. Organisasi yang secara jelas mampu mengidentifikasi, menjelaskan, dan mengimplementasikan strategi nya akan mampu berkembang dan berkompetisi lebih baik.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Business Intelligence adalah kumpulan teknik dan alat untuk mentransformasi dari data mentah menjadi sebuah informasi yang bermakna dan bermanfaat untuk tujuan analisis bisnis. Teknologi BI dapat mengatasi data yang tak berbentuk dalam kuantitas yang sangat besar untuk mengembangkan, mengidentifikasi, membantu dan selain itu membuat kemungkinan strategi bisnis yang baru. Tujuan dari BI adalah untuk mempermudah interpretasi dari jumlah data yang besar tersebut. Mengidentifikasi kesempatan yang baru dan mengimplementasikan sebuah strategi yang efektif bersumber pengetahuan dapat menyediakan bisnis suatu keuntungan pasar yang kompetitif dan stabilitas dalam jangka panjang.

Teori khusus

Definisi Artikel Ilmiah

Menurut Praptining Rahayu (2013)[2] Artikel ilmiah adalah salah satu bentuk penyajian sebuah ilmu pengetahuan yang didapatkan melalui proses penelitian berdasarkan metode ilmiah, sehingga dengan menganalisis artikel ilmiah membuat mahasiswa berlatih untuk mengerti proses berpikir ilmiah seperti halnya yang dilakukan oleh seorang ilmuwan. Semakin sering diasah untuk berpikir ilmiah melalui analisis artikel ilmiah membangun mahasiswa untuk lebih meningkatkan kemampuan berpikir ilmiah dan juga menambah pengetahuan mereka sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan tersebut, sehingga memiliki kesiapan untuk mengembangkan dan mengamalkan ilmu pengetahuan yang dimiliki.

Definisi Penilaian Objektif

Penilaian Objektif adalah penilaian yang diyakini keabsahan nya. Penelitian Objektif meliputi poin-poin penting yang harus dikerjakan mahasiswa secara invidual untuk penilaian sidang nanti. Untuk menyelesaikan Penilaian Objektif tersebut mahasiswa dapat di bimbing oleh masing-masing dosen pembimbing.

Definisi PESSTA

Gambar 2.1. Logo PESSTA
Sumber : http://pessta.ilearning.me/

PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir) adalah sebuah sistem penilaian yang digunakan dewan penguji untuk melakukan tata cara alur pelaksanaan sidang dan juga bisa untuk melakukan penginputan nilai yang ada di dalam poin penilaian objektif. Sistem ini masih bersifat localhost dan hanya penguji yang bisa mengaksesnya.

PESSTA pada Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari beberapa bagian, diantaranya:

  1. Catatan Penguji

  2. Penilaian Pembimbing

  3. Penilaian Penguji

  4. Sidang

  5. Upload Raharja

  6. Pedoman Widuri

  7. Raharja Career

  8. Validasi Jurnal

Konsep Dasar PESSTA+

Definisi PESSTA+

PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus) merupakan sebuah perkembangan dari sistem PESSTA. PESSTA+ adalah sebuah sistem validasi jurnal dan hibah yang dilakukan oleh mahasiswa secara online dan mandiri. Guna membuktikan bahwa mahasiswa atau Pribadi Raharja telah membuat artikel ilmiah yang lolos atau telah terbit di jurnal yang diakui oleh SK No 821 Tentang Ketentuan Jurnal Ilmiah Untuk Penilaian Objektif yang Diakui di Perguruan Tinggi Raharja maka perlu dilakukan validasi jurnal di PESSTA+.

Keistimewaan PESSTA+

PESSTA+ menjadi sangat istimewa karena hal-hal yang terdapat pada sistem PESSTA+ membuat pelaksanaan sidang menjadi lebih efektif karena nilai validasi jurnal sudah tidak perlu dicek manual oleh penguji melainkan penguji hanya perlu mengakses sistem PESSTA+ dan mencari nama peserta sidang tersebut apakah sudah layak atau belum. Peserta sidang bisa submit sendiri validasi jurnalnya kapanpun dan dimanapun tanpa perlu menunggu pelaksanaan sidang berlangsung.

Dengan hadirnya PESSTA+ maka ketentuan jurnal ilmiah yang diakui pada Perguruan Tinggi Raharja pun diterapkan kembali, karena sistem PESSTA+ hanya meloloskan jurnal yang diakui di Perguruan Tinggi Raharja.

Logo PESSTA+

Logo adalah sebuah gambar atau sekedar sketsa yang memiliki arti tertentu, dan juga mewakili arti dari perusahaan, organisasi, daerah, lembaga, negara, produk, dan hal lainnya yang membutuhkan sesuatu yang singkat dan juga mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.

Logo harus mempunyai kerangka dasar dan filosofi berupa konsep dengan tujuan membentuk sifat yang berdiri sendiri atau mandiri. Logo pada umumnya dikenal oleh penglihatan atau visual, seperti ciri khas berbentuk warna dan rupa logo tersebut.


Gambar 2.2. Logo PESSTA+
Sumber : http://pesstaplus.raharja.me/

PESSTA+ terdiri dari 4 warna yaitu hijau, biru, coklat, dan emas.

  1. Filosofi warna Hijau merupakan warna pertumbuhan, berhubungan dengan kehidupan yang baru dan pembaharuan. Membantu dalam hal pengambilan keputusan, membantu dalam melihat semua sisi dengan jelas. Warna hijau juga melambangkan kampus Raharja.

  2. Filosofi warna emas memiliki arti kesan aktif, kemakmuran dan dinamis. Seperti PESSTA+ yang sangat dinamis.

  3. Filosofi warna biru menghadirkan kesan kekuatan teknologi, air, udara, kebersihan.

  4. Warna hitam memiliki arti warna misteri karena sangat susah untuk didefinisikan secara pasti, yaitu mempunyai dua makna yang tidak selaras dan bertentangan. Dalam satu sisi, hitam menjadi warna yang solid, tegas, dan kuat, yang menggambarkan tentang kekuatan dan kecanggihan sistem PESSTA+ tersebut.

Tujuan PESSTA+
  1. Mempersingkat waktu pelaksanaan yang terbuang percuma hanya untuk pengecekan validasi jurnal

  2. Menerapkan Surat Keputusan Perguruan Tinggi Raharja No 821 tentang ketentuan jurnal ilmiah yang diakui di Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Mahasiswa bisa submit validasi jurnal secara mandiri dan online kapanpun dan dimanapun, bahkan bisa submit validasi jurnal sejak semester 1 jika memang sudah ada.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011 : 199)[11], penelitian memastikan bahwa kinerja perusahaan bisa ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut perlu dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness dan juga lingkungan eksternal opportunities dan threats yang berada di dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

  1. Kuadran 1

  2. Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi/perusahaan tersebut mempunyai peluang dan kekuatan sehingga bisa memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang perlu ditetapkan dalam situasi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

  3. Kuadran 2

  4. Walaupun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan/organisasi masih mempunyai kekuatan dari segi internal. Strategi yang perlu diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).

  5. Kuadran 3

  6. Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini serupa dengan question mark pada BCG matriks. Fokus dari strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga bisa merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi penelitian kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.

  7. Kuadran 4

  8. Ini merupakan kondisi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Menurut Kadir (2014 : 416)[12] Analisa SWOT mengandung 4 (empat) bagian :1) strengths (S) atau kekuatan, 2) weaknesses (W) atau kelemahan, 3) opportunities (O) atau peluang, 4) threats (T) atau ancaman.

  1. Kekuatan menyatakan karakteristik yang memberi keuntungan untuk organisasi.

  2. Kelemahan menyatakan karakteristik yang harus diperbaiki supaya memberikan keuntungan bagi organisasi.

  3. Peluang menyatakan karakteristik yang apabila dimanfaatkan bisa memberikan.

  4. Ancaman menyatakan karakteristik yang memberikan masalah bagi organisasi sehingga perlu dilakukan penanganan untuk mengatasinya.

Dari beberapa definisi diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa Analisa SWOT adalah suatu analisa yang bisa dilakukan oleh suatu organisasi/perusahaan untuk mengevaluasi seluruh kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap organisasi/perusahaan tersebut yang dapat dilihat pada Gambar 2.3. dibawah ini.

Gambar 2.3. Analisa SWOT)
Sumber, Kadir 2014 : 417
Tujuan Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011 : 197)[11], tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

Konsep Dasar Single Sign On

Definisi Single Sign On

Single Sign On (SSO) adalah suatu mekanisme dimana masing-masing user hanya memiliki satu akun yang berfungsi sebagai identitas user satu-satunya. Satu akun ini dapat digunakan untuk meminta izin dari sistem supaya user dapat mengakses berbagai aplikasi dengan username dan password yang sama dalam sesi tertentu. Single Sign On mengurangi jumlah human error yang merupakan alasan kegagalan utama dari sebuah sistem.[13]

Kategori SSO
  1. SSO untuk autentikasi (eg: OpenId, fbconnect, twitter signin) Intinya SSO server hanya memberikan service apakah user A sudah terautentikasi atau belum, SSO server tidak melakukan proses otorisasi atas user yang sedang aktif tersebut. Proses otorisasi sendiri dilakukan di setiap aplikasi. Sekarang kita lihat contoh yang sudah ada. OpenId dan fbconnect. OpenId adalah contoh yang sangat jelas mendeskripsikan SSO autentikasi ini. Pada saat kita akan memberikan komentar pada sebuah blog dan kita bisa menggunakan OpenId. Dimana OpenId hanya memberi tahu wordpress bahwa user ini sudah terautentikasi. dan wordpress sendiri bisa memiliki data user contohnya seperti nama dan alamat email. Sama halnya pada saat kita menggunakan fbconnect untuk hal yang sama. Apabila kita sudah terautentikasi di facebook, facebook tidak akan mengatur otorisasi user di aplikasi client, jadi hanya sebatas proses autentikasi.

  2. SSO untuk otorisasi (eg: OAuth, fbconnect, twitter signin) berbeda halnya dengan autentikasi, tugas SSO server untuk SSO-otorisasi sedikit lebih berat, karena sesudah memastikan user telah terautentikasi, tugas SSO server belum selesai sampai disitu. Karena SSO server masih mempunyai tugas yaitu harus menghandle otorisasi untuk user tersebut. Seperti pada kasus twitter API yang menggunakan OAuth. Proses autentikasi user dan otorisasi untuk update status/timeline dilakukan oleh OAuth. Sejauh ini aplikasi jadi untuk SSO yang free adalah CAS & Josso. Keduanya hanya untuk authentication dan keduanya sama-sama jalan di atas JSP. Kenapa aplikasi SSO, sejauh ini seperti yang kita ketahui semuanya dibangun di atas JSP, belum pernah ditemukan yang dibangun di atas PHP.

Definisi Yii Framework

Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi web berskala-besar. Yii adalah free software dengan lisensi BSD licence, aplikasi web framework open-source yang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari "Yes It Is!".

Yii mengimplementasikan pola desain model-view-controller (MVC), yang diadopsi secara luas dalam pemrograman Web. MVC bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam MVC, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis; view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form; sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

Selain implementasi MVC, Yii juga memperkenalkan front-controller (controller-depan), yang disebut Application, yang mengenkapsulasi konteks eksekusi untuk memproses sebuah request. Application mengumpulkan beberapa informasi mengenai request pengguna dan kemudian mengirimnya ke controller yang sesuai untuk penanganan selanjutnya. Diagram berikut memperlihatkan struktur statis sebuah aplikasi Yii :

  1. Fitur Yii Framework

  2. Menurut pengembang dan komunitas Yii Framework dari situs web resminya, berikut ini adalah fitur yang terdapat pada Yii :(Yii, 2014)[14],

    1. Menggunakan pola MVC.Yii mengadopsi pola standar pengembangan aplikasi yang memisahkan tampilan (view), logika program (controller), dan modelnya (model).

    2. Data Access Objects (DAO), Query Builder, Active Record, dan DB Migration. Yii memungkinkan pengembang menggunakan berbagai model database dengan objek yang dapat mengurangi kompleksitas menulis pernyataan SQL berulang serta memudahkan interaksi antar database.

    3. Form input dan validasi. Yii menyediakan form input dan validasi yang memudahkan pengembang untuk bekerja dengan form dan melakukan validasi input dari form.

    4. AJAX Widget. Yii menyediakan AJAX widget yang terintegrasi dengan jQuery, berupa kontrol yang memiliki fungsi seperti auto complete, treeview, data grid dan lain-lain.

    5. Authentication dan authorization. Dukungan autentikasi dan autorisasi internal sehingga memudahkan pengembangan aplikasi dengan fitur autentikasi dan autorisasi.

    6. Skin dan theme. Yii mengimplementasikan skin dan theme yang memudahkan pengembangan aplikasi dalam merancang tampilan aplikasi.

    7. Internationalization (I18N) dan localization (L10N). Yii mendukung pengembangan aplikasi dalam multi bahasa dan lokasi seperti penggunaan waktu dan tanggal dan terjemahan antarmuka.

    8. Web Services. Yii mendukung manajemen penanganan layanan web services.

    9. Skema layer cache. Yii mendukung layer cache untuk cache data, cache halaman, dan keseluruhan aplikasi sehingga dapat meningkatan performa dengan beragam pilihan media cache. Penggunaan media cache seperti database, APC, mem-cache, dan sebagainya diatur tanpa melakukan perubahan besar pada kode.

    10. Penanganan error dan logging, sehingga memudahkan pengembangan dalam melakukan debuging aplikasi dalam masa pengembangan aplikasi.

    11. Keamanan. Yii dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan untuk membantu mencegah aplikasi Web dari serangan seperti SQL injection, cross-site scripting(XSS), cross-site request forgery (CSRF), dan cookie tampering.

    12. Pengujian unit dan fungsional. Yii menyediakan dukungan untuk menulis dan menjalankan pengujian unit serta pengujian fungsional, menggunakan PHP Unit dan Selenium.

    13. Penghasil kode otomatis. Yii menyediakan penggunaan beragam perintah otomatis seperti meng-generate struktur dasar aplikasi, model,dan CRUD.

    14. Librari ekstension. Yii menyediakan dukungan ekstensi dan komponen tambahan sehingga beragam fitur tambahan dapat ditambahkan.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murad (2013 : 49)[15], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Arief (2011 : 7)[16], “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Berlandaskan berbagai definisi yang dijabarkan diatas, dapat disimpulkan bahwa website merupakan suatu pengoperasian yang terdiri dari dokumen yang disimpan dalam server dan juga cara untuk menuju jalan masuk nya diperlukan perangkat lunak yang bisa juga disebut dengan browser.

Jenis-Jenis Website

Menurut Arief (2011 : 8)[16], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Definisi Rinfo

Menurut (Rahardja, 2014:104), Rinfo (Email Rahaja.Info) adalah layanan komunikasi email yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk semua Pribadi Raharja, alat komunikasi utama dan paling vital untuk para Pribadi Raharja. Setiap user Rinfo diberikan kapasitas sampai dengan 30 GB. Selain itu juga banyak tersedia aplikasi canggih seperti RH (Rinfo Hangout). Semua kegiatan yang dilakukan akan mustahil tanpa adanya Rinfo ini. Selain itu, bisa juga dikatakan bahwa Rinfo terintegrasi dengan semua pillar-pillar yang ada pada TPi (Ten Pilar IT iLearning). Rinfo menggunakan platform google yang memiliki banyak fasilitas free yang bisa dimanfaatkan. Selain itu Rinfo bisa dijadikan potensi untuk dapat single sign on dengan sistem TPi.[17]

Manfaat dari penggunaan akun Rinfo tersebut sebagai akun resmi kampus, bisa dilihat dari segi keamanan yaitu akan mencegah orang dari luar institut sembarangan mengakses 10 Pilar IT di Perguruan Tinggi Raharja. Dengan adanya Rinfo ini, maka terciptalah sebuah konsep baru bernama RiDu (Rinfo for Education), yaitu pembelajaran iLearning menggunakan email Rinfo sebagai media utamanya.

Konsep Dasar Future IT Raharja (FIR)

Definisi FIR

FIR adalah kepanjangan dari Future IT Raharja, yang berisi kumpulan dari project-project IT masa depan yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja yang bermanfaat untuk menunjang kegiatan perkuliahan serta pembelajaran para Pribadi Raharja. Tak hanya itu FIR juga menopang jalannya kegiatan TPi (Ten Pilar IT iLearning). Project FIR juga terus di lakukan pengembangan demi penyempurnaan untuk setiap project nya agar bisa bergabung menjadi salah satu dari anggota TPi.

Jenis-jenis FIR

Adapun jenis-jenis FIR, diantaranya:

  1. SIS+

  2. Student iLearning Service Plus atau biasa disebut SIS+ merupakan sistem yang dibuat khusus guna meningkatkan mutu pelayanan kepada Pribadi Raharja.

  3. RhjFox

  4. RhjFox, forum yang berupa opensource PHPBB yang di sediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja sebagai media aktivitas/kegiatan, sarana komunikasi.

  5. Magics Channel

  6. Magics Channel merupakan kependekan dari Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services. Dalam dunia internet semacam YouTube, Dailymotion, Vimeo, dll. Kegunaannya bukan hanya untuk meng-upload video, tetapi juga dapat meng-upload image dan audio.

  7. PEN+

  8. PEN+ merupakan sebuah sistem penilaian hasil belajar mahasiswa. Dosen bisa mengakses PEN+ dengan cara mengunjungi sisplus.raharja.ac.id maka dosen bisa menginput nilai UAS,UTS, dan Tugas Mandiri hasilnya akan langsung tersubmit dan terkirim berupa notifikasi ke email mahasiswa bagian kelas yang terkait.

  9. Airzone

  10. Airzone merupakan situs web yang bergerak dibidang E-Commerce dengan nama situs airzone.me terbentuk pada tanggal 5 Mei 2014 dengan menggunakan metodologi B2C (Business To Consumen), adalah metode transaksi jual beli antara perusahaan (penjual) kepada konsumen akhir yang dilakukan secara online, dengan memberikan pelayanan langsung kepada konsumen melalui produk atau jasa.

  11. FGR (First Generation Resources)

  12. FGR merupakan suatu jasa professional services yang menyediakan jasa scan plagiarisme untuk Laporan Skripsi, TA (Tugas Akhir), KKP (Kuliah Kerja Praktek), tugas-tugas dan penjiplakan dari suatu tulisan atau karangan atas karya orang lain.

  13. GO+ (Green Orchestra Plus)

  14. GO+ merupakan sebuah sistem informasi keuangan mahasiswa yang digunakan untuk menampilkan rincian biaya perkuliahan mahasiswa yang isinya terdiri dari RBR dan RBK dengan secara online. Dengan adanya GO+, mahasiswa tidak harus datang ke kampus hanya untuk mengecek biaya perkuliahan pada Box SiS sehingga mempermudah mahasiswa dalam mengetahui informasi pembayaran perkuliahan.

  15. Virtual Account

  16. Virtual Account adalah nomor unik yang mewakili sebuah rekening melalui kombinasi nomor kode bank dan nomor ID nasabah yang bisa digunakan oleh nasabah untuk membayar tagihan. Nomor virtual account yang ada di Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari 5 digit kode bank dan 10 digit NIM mahasiswa. Jadi lebih mudah untuk dihafal oleh mahasiswa. Untuk virtual account Perguruan Tinggi Raharja menggunakan bank BCA.

  17. ZPreneur

  18. ZPreneur merupakan sebuah konsep baru yang dicetuskan oleh Untung Rahardja. ZPreneur lebih kearah pengusaha yang memanfaatkan high-tech untuk kebutuhan usaha. Berawal dari arti Z itu adalah memberi dampak positif, artinya seorang Zpreneur (ZP’er) lebih mengutamakan edukatif dari pada money.

  19. ZFord

  20. ZFord merupakan tempat/wadah/platform pendanaan project atau usaha dengan cara mengumpulkan sejumlah uang dari sejumlah orang.

  21. iLP (iLearning Plus)

  22. Merupakan suatu inovasi perkembangan dari metode pembelajaran iLearning yang sebelumnya sudah ada pada Perguruan Tinggi Raharja.

  23. DID (Dream Innovation Day)

  24. Merupakan sebuah bentuk dan wadah untuk kemampuan, sebuah karya, atau inovasi bagi para pribadi raharja maupun umum yang ingin mewujudkan mimpinya menjadi nyata, dengan cara mengikuti sebuah kompetisi apapun yang telah di informasikan secara online melalui situs DID (Dream Innovation Day).

  25. PESSTA+

  26. Penilaian Sidang Skripsi Dan Tugas Akhir Plus merupakan sebuah sistem pemberian nilai validasi jurnal dan hibah secara online.

  27. HKI (Hak Kekayaan Intelektual)

  28. yaitu sistem yang dimiliki kampus Raharja untuk memberikan hak paten pada suatu karya yang harus diberikan hak paten agar tidak terjadi penjiplakan,

Literature Review

Berdasarkan penjelasan diatas bisa disimpulkan literature review adalah kajian tentang pokok yang ingin diselidiki untuk membantu si peneliti melihat poin-poin.

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Wahyani (2013) yang berjudul “Pengembangan Koleksi Jurnal (Studi Kasus Di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)”. Penelitian ini mempelajari tentang pengembangan koleksi jurnal yang dilakukan di perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Maksud dan tujuan dilakukan penelitian ini adalah menjabarkan tentang pengembangan koleksi jurnal di perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, mencari tahu kendala apa saja yang dihadapi, dan menjabarkan sejumlah strategi yang akan dilakukan. Bentuk pengkajian ini kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penghimpunan data dilakukan menggunakan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Mengenai analisis data dilakukan menggunakan metode analisis data versi Miles dan Huberman, yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data) dan conclusion drawing/verification (penarikan simpulan).[18]

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Aminudin (2014) yang berjudul “Implementasi Single Sign On (SSO) Untuk Mendukung Interaktivitas Aplikasi E-Commerce Menggunakan Protocol Oauth”. Penelitian ini mengulas tentang teknologi Single Sign On yang merupakan teknologi yang diminati, terutama di jaringan yang sangat besar dan heterogen (dalam sistem operasi saat ini dan aplikasi yang digunakan oleh komputer berasal dari banyak vendor diminta untuk mengisi informasi itu sendiri ke setiap platform yang berbeda untuk diakses oleh pengguna). Dengan menggunakan SSO, pengguna hanya cukup berusaha untuk otentikasi hanya sekali untuk mendapatkan izin, akses ke semua layanan yang terdapat dalam jaringan. [19]

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Ikha Widyawati (2013) yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi Dan Penggunaan Sistem Informasi (Studi Empiris Pada BMT Di Karisidenan Pati)”. Penelitian ini untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan sistem informasi dan pengaruhnya terhadap penggunaan sistem informasi dengan menguji model yang diajukan oleh Handayani (2007). Data diperoleh dari persepsi individu pemakai sistem informasi pada BMT di Karisidenan Pati. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, faktor sosial berpengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan sistem informasi. Kondisi yang memfasilitasi dan minat pemanfaatan SI berpengaruh positif terhadap penggunaan SI. [20]

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Anastasia Tri Susiati dari Jurnal Universitas Gadjah Mada, Indonesia pada tahun 2011 yang berjudul “Pemanfaatan Jurnal Elektronik Di Perpustakaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta”. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan jurnal elektronik dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi mahasiswa dalam memanfaatkan jurnal elektronik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Technology Acceptance Model (TAM) yaitu model perilaku penerimaan seseorang dalam memanfaatkan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji model teoritis yang berhubungan dengan pemanfaatan jurnal elektronik yang menggunakan teori Davis (1989) dan memasukkan variabel eksternal yang mendukung teori. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode survey.[21]

  5. Penelitian yang dilakukan Deanita Mandasari dari Universitas Muhammadiyah Malang pada tahun 2014. Yang berjudul “Implementasi Single Sign On System Menggunakan Protokol Oauth (Studi Kasus : E-Commerce)” Penelitian ini mengulas tentang teknologi single sign on yang sangat diminati, khususnya dalam jaringan yang sangat besar dan bersifat heterogen (di saat sistem operasi serta aplikasi yang digunakan oleh komputer adalah berasal dari banyak vendor, dan pengguna dimintai untuk mengisi informasi dirinya ke dalam setiap platform yang berbeda tersebut yang hendak diakses oleh pengguna). Dengan menggunakan SSO, seorang pengguna hanya cukup melakukan proses autentikasi sekali saja untuk mendapatkan izin akses terhadap semua layanan yang terdapat di dalam jaringan [22]

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Paula Bajdor, Iwona Grabara dari Fakultas Manajemen, Universitas Teknologi Polandia pada tahun 2014. Yang berjudul “The Role of Information System Flows in Fulfilling Customers Individual Orders”. Penelitian ini membahas tentang peran sistem informasi perusahaan yang berdampak pada proses individual, artikel ini menyajikan sebuah sistem informasi yang digunakan di perusahaan tertentu. Bagian pertama membahas inti dari sistem informasi,sementara di bagian kedua dari artikel semua proses yang terjadi di perusahaan belajar telah diuraikan, bersama dengan informasi yang menyertai mereka.[23]

  7. Penelitian yang dilakukan oleh R.J Scherer dan S.E Schapke dari Informatika Institut Konstruksi Dresden, Jerman tahun 2011 yang berjudul “a distributed multi-model-based Management Information System for simulation and decision-making on construction projects”. Penelitian ini membahas tentang konsep pengembangan sistem informasi manajemen untuk mendukung pengambilan keputusan pada proyek-proyek konstruksi seluruh tingkatan manajemen dalam pemilik dan organisasi kontraktor yang diperkenalkan. Sistem ini dirancang sebagai informasi didistribusikan dan platform layanan. Inti dari sistem adalah kerangka berlapis ontologi. Bersama dengan sistem informasi, sebuah pendekatan baru untuk proses dan manajemen konstruksi didorong model multi dikembangkan yang memungkinkan untuk berbagi didistribusikan, namun saling berkaitan, teknik dan manajemen model aplikasi dalam model multi.[24]

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Devkate Deepali M dari University of Pune, India (2014) yang berjudul “Single Sign-On Secure Authentication Password Mechanism” Penelitian ini membahas tentang Mekanisme Single Sign On yang memungkinkan pengguna untuk menandatangani hanya sekali dan memiliki identitas mereka secara otomatis diverifikasi oleh setiap aplikasi atau layanan yang mereka ingin mengakses sesudahnya. Sebagian besar aplikasi arsitektur diperlukan pengguna untuk hafal dan memanfaatkan kumpulan kredensial (misalnya nama pengguna/sandi atau token) untuk setiap aplikasi. [25]

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Lian Duan dan Li Da Xu dari Universitas Iowa, USA (2012) yang berjudul"Business Intelligence for Enterprise Systems: A Survey". Penelitian ini membahas tentang ini pengenalan singkat kepada BI dengan penekanan pada algoritma dasar dan kemajuan saat ini. Selain itu , untuk menunjukkan tantangan dan peluang untuk lancar terhubung informatika industri untuk sistem perusahaan untuk penelitian BI. [26]

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Sridhar, Pavan dan Dharmaji, Neha dari Bangalore, India (2013) yang berjudul “A Comparative Study On How Big Data Is Scaling Business Intelligence And Analytics”. Penelitian ini membahas tentang peran dalam memfasilitasi Business Intelligence dan analisis canggih, di mana teknik seperti analisis prediktif, data pertambangan, analisis teks, statistik, dan juga untuk pengolahan data yang mendasari dan teknologi analitis, Business Intelligence dan Analytics termasuk bisnis-sentris praktek dan metodologi yang dapat diterapkan untuk berbagai aplikasi yang berdampak tinggi seperti e-commerce, pasar intelijen, e-government, kesehatan, dan keamanan. [27]

Dari 10 (sepuluh) Literature Review yang dijelaskan di atas, sudah banyak peneliti yang membahas tentang jurnal online dan ada pula yang membahas aplikasi sistem sidang skripsi yang hampir mirip dengan sistem sidang skripsi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja yaitu PESSTA. Dapat disimpulkan juga bahwa saat ini masih belum ada penelitian yang mengarah pada memasukan nilai jurnal ke dalam sistem pelaksanaan sidang yang dapat memudahkan dewan penguji dalam memeriksa nilai jurnal tanpa perlu dilakukan lagi pengecekan berkas-berkas jurnal para peserta sidang.

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Perusahaan

Banyaknya perguruan tinggi yang ada di Kota Tangerang khususnya di bidang IT (Information Technology) nyata nya masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mendapatkan sebuah data secara terkomputerisasi pada setiap bidang.

Dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat dekat dengan dunia komputer, alat-alat canggih, serta teknologi lainnya sangatlah berkembang dengan pesat sehingga setiap saat selalu berubah-ubah. Maka dari itu, Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai misi tersendiri, turut ikut serta dalam membantu program pemerintah untuk mencerdaskan bangsa Indonesia dan juga meningkatkan sumber daya manusia untuk menghadapi blue ocean.

Para pendiri Perguruan Tinggi Raharja berambisi membantu pemerintah dan masyarakat Kota Tangerang dengan hadirnya Perguruan Tinggi Raharja yang didirikan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YRI). Perguruan Tinggi Raharja tercatat sudah berdiri sejak tahun 2001 dan merupakan perguruan tinggi dalam bidang pendidikan komputer terbaik.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Awal mula berdirinya Perguruan Tinggi Raharja hanyalah sebuah lembaga kursus komputer yang diberi nama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja. Pada saat itu, LPPK berada di Jalan Gatot Subroto KM.2 Harmoni Mas Cimone, Tangerang. Lika-liku perjalanan Perguruan Tinggi Raharja bisa dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1. Sejarah Perguruan Tinggi Raharja


Tak hanya sampai disitu, dalam meningkatkan kualitas lulusan Perguruan Tinggi Raharja yang sudah disesuaikan dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, selama kurun waktu kurang dari 5 tahun sudah berdiri Universitas Raharja.

Jurusan/Program Studi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Jurusan/Prodi STMIK Raharja

  2. Tabel 3.2. Jurusan/Prodi Pada STMIK Raharja

    Tabel 3.2. Merupakan tabel jurusan/prodi yang ada di STMIK Raharja yang terdiri dari 3 (tiga) jurusan, diantaranya Sistem Informasi, Teknik Informasi, dan Sistem Komputer.

  3. Jurusan/Prodi AMIK Raharja Informatika

  4. Tabel 3.3 Jurusan/Prodi Pada AMIK Raharja Informatika

    Tabel 3.3. Merupakan tabel jurusan/prodi yang ada pada AMIK Raharja Informatika yang terdiri dari 3 (tiga) jurusan, diantaranya Manajemen Informatika, Teknik Informasi, dan Komputer Akuntansi.

Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel berikut ini merupakan Visi Perguruan Tinggi Raharja:

Tabel 3.4. Visi Perguruan Tinggi Raharja
Misi Perguruan Tinggi Raharja

Demi mencapai visi yang sudah di targetkan sejak awal, Perguruan Tinggi Raharja selalu berusaha untuk melaksanakan misinya seperti tabel di bawah ini :

Tabel 3.5. Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi dan misi yang sudah dijelaskan di atas harus dimengerti dan juga dipahami dengan kesadaran komitmen pada mutu yang menjadi tujuan dalam manajemen dan pada sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas bisa disebut dengan sebuah dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berfikir kualitas terdiri dari: performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Pada ketujuh elemen tersebut, merupakan perhatian utama bagi manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang tertulis dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja)

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Demi melaksanakan apa yang menjadi motto sebuah instansi, maka dari itu Perguruan Tinggi Raharja mempunyai tujuan yang sudah dirangkum tabel 3.6. di bawah ini:

Tabel 3.6. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Arti Nama Raharja

Arti nama Raharja terinspirasi dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja dan Setya Karya Kerta Raharja yang artinya adalah kesejahteraan dan dalam arti luas nya adalah niat dan keinginan pendiri demi membantu pemerintah ikut andil dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui ilmu teknologi informasi dan komputer. Get The Better Future By Computer Science (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer) adalah motto dari Perguruan Tinggi Raharja.

Arti Green Campus

Gambar 3.1. Green Campus
Sumber : Identitas Raharja, raharja.ac.id

Sesuai dengan namanya, Green Campus berarti Kampus Hijau. Sehingga arti dari Kampus Hijau itu sendiri terbagi menjadi 2 yaitu Green atau biasa disebut dengan Green Leaves yang bisa diartikan ‘masih hijau’. Dalam arti luas nya menjadi generasi muda Indonesia adalah bibit unggul yang masih hijau dan Green Campus memberi potensi untuk melahirkan generasi pribadi yang matang dan juga berguna bagi bangsa dan negara. Sedangkan Green dalam konteks Green Power memiliki arti financial. Sebagai instansi pendidikan, Green Campus dapat memberi kekuatan untuk menunjang seluruh aktifitas perkuliahan untuk mewujudkan pribadi raharja yang mandiri secara financial (financially independent).

Arti Pribadi Raharja

Gambar 3.2. Pribadi Raharja
Sumber : Identitas Raharja, raharja.ac.id

Pribadi Raharja adalah cerminan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang wajib mempunyai keyakinan bahwa perguruan tinggi benar-benar harus merupakan lembaga ilmiah dan kampus benar-benar harus merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja meliputi empat unsur Civitas Akademika, yaitu Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa dan juga alumni. Dimana civitas tersebut mesti berbakti kepada almamater dan mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara melalui almamater dengan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Struktur Organisasi

Dalam organisasi, instansi, maupun perusahaan patut memiliki sebuah struktur organisasi yang digunakan demi memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka hubungan di antara fungsi, bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab anggota organisasi. Disamping itu pula untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan penggandaan fungsi yang dibutuhkan dalam sebuah organisasi. Hal tersebut sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi divisi akademik sebagai berikut:

Gambar 3.3. Struktur Organisasi Divisi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut merupakan tabel wewenang serta tanggung jawab bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja:

  1. Presiden Direktur

  2. Tabel 3.7. Presiden Direktur
  3. Direktur

  4. Tabel 3.8. Direktur
  5. Pembantu (Bidang Akademik)

  6. Tabel 3.9. Pembantu (Bidang Akademik)
  7. Pembantu Direktur II (Administrasi)

  8. Tabel 3.10. Pembantu Direktur II (Administrasi)
  9. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

  10. Tabel 3.11. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)
  11. Asisten Direktur Akademik

  12. Tabel 3.12 Asisten Direktur Akademik
  13. Kepala Jurusan

  14. Tabel 3.13. Kepala Jurusan
  15. Asisten Direktur Finansial

  16. Tabel 3.14 Asisten Direktur Finansial
  17. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

  18. Tabel 3.15. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)
  19. Asisten Direktur Operasional (ADO)

  20. Tabel 3.16. Asisten Direktur Operasional (ADO)
  21. Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU)

  22. Bagian dari Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU) terdiri dari:

    1. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    2. Tabel 3.17. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)
    3. Perkuliahan dan Ujian (PU)

    4. Tabel 3.18. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Dalam menganalisa sistem berjalan yang ada saat ini, penulis melakukan penelitian menggunakan analisa deskriptif sebagai penggambaran sistem berjalan tersebut.

Pada penilaian validasi jurnal di Perguruan Tinggi Raharja saat ini masih dilakukan secara manual. Pengecekan validasi jurnal membutuhkan ketelitian dan juga waktu yang cukup lama. Hingga saat ini masih belum adanya kemudahan dalam melakukan validasi jurnal pada saat pelaksanaan sidang berlangsung. Sehingga mahasiswa tidak mengetahui nilai validasi jurnal mereka sebelum pelaksanaan sidang,waktu sidang terbuang percuma hanya untuk pengecekan berkas validasi jurnal saja dan SK PTR No 821 tahun 2016 tentang ketentuan jurnal ilmiah yang ada di Perguruan Tinggi Raharja pun tidak diterapkan. Belum lagi inventaris jurnal yang kampus miliki tidak tersimpan dengan baik dan tidak bisa dilihat kembali.

Dengan terjadinya permasalahan di atas, maka hal ini menyebabkan kurang efektifnya pemberian nilai validasi jurnal pada saat pelaksanaan sidang. Dengan hal seperti ini juga tentunya menyulitkan dan menjadikan berkali kali pekerjaan Dewan Penguji dalam memberi nilai validasi jurnal belum lagi Dewan Penguji masih harus input nilai validasi jurnal tersebut ke dalam sistem PESSTA dengan url pessta.ilearning.me.

Sebab pada kenyataannya, inventaris jurnal yang ada di Perguruan Tinggi Raharja ini cukup banyak. Dari berbagai jurusan dan konsentrasi pula. Seharusnya ada sebuah wadah atau sebuah sistem yang menampung inventaris jurnal seluruh mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja dan juga yang bisa langsung memberikan nilai secara otomatis dan secara otomatis menolak jurnal yang tidak diakui tanpa perlu pengecekan pada saat sidang berlangsung.

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang sedang berjalan adalah pada saat awal pelaksanaan sidnag berlangsung, peserta sidang masih membawa berkas validasi jurnal yang masih manual kepada dewan penguji. Menghabiskan waktu kurang lebih 15 menit lamanya untuk proses pengecekan berkas. Sehingga membuat dewan penguji tidak fokus untuk melihat hasil presentasi peserta sidang.

  1. Prosedur sistem yang berjalan saat ini dalam proses penilaian validasi jurnal yang ada di Perguruan Tinggi Raharja masih menggunakan jaringan lokal yaitu hanya dapat dilakukan pada saat pelaksanaan sidang berlangsung sehingga penilaian poin jurnal dirasa masih kurang efisien.

  2. Tidak adanya nya wadah untuk menyimpan seluruh jurnal mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Tidak diterapkannya SK PTR No 821 tahun 2016 tentang ketentuan jurnal ilmiah yang diakui di Perguruan Tinggi Raharja sehingga membuat mahasiswa banyak yang submit paper pada jurnal luar yang tidak diakui.

Flowchart Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4. Flowchart Sistem Yang berjalan

Dapat dijelaskan gambar 3.4. flowchart sistem yang diusulkan, yaitu terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu search validasi.

  2. 1 (satu) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: "Input Poin Jurnal”.

  3. 2 (dua) simbol proses yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh komputer. Simbol proses tersebut adalah “Pengecekan Berkas” dan "Poin Jurnal Terpenuhi".

  4. 1 (satu) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukkan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi jurnal yang dinyatakan valid.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah dilakukan nya observasi dari berbagai permasalahan yang sedang dihadapi saat ini, maka dicarikan alternatif pemecahan masalah yang seumpama bisa mendukung dan bisa menjadi referensi bagi Perguruan Tinggi Raharja. Terdapat 3 alternatif pemecahan masalah, diantaranya:

  1. Dengan dibuatnya sistem PESSTA+ diharapkan mahasiswa bisa submit jurnal secara mandiri kapanpun dan dimanapun tanpa perlu menunggu pelaksanaan sidang berlangsung dan juga memudahkan dewan penguji dalam melihat validasi jurnal tanpa perlu mengecek berkas-berkas validasi jurnal kembali.

  2. Dengan hadirnya sistem PESSTA+, inventaris seluruh jurnal milik mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja akan terdokumentasi dan tersimpan rapih di PESSTA+.

  3. Sistem PESSTA+ hanya akan meloloskan jurnal yang diakui SK PTR no 821 tentang ketentuan jurnal ilmiah yang diakui di Perguruan Tinggi Raharja.

User Requirement

Menurut Guritno (2011 : 301)[35] “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan pemakai”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

  1. Unambiguous (tidak ambigu)

  2. Complete (lengkap)

  3. Consistent (konsisten)

  4. Modifiable (dapat diubah)

  5. Traceable (dapat dilacak)

  6. Format : Lampiran

  7. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Functional requirements

  2. Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

  3. Nonfunctional requirements

  4. Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.

  5. Constraints (psudo requirement)

  6. Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

Elisitasi Tahap I

Menurut Guritno (2011 : 302)[36], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Menurut Saputra (2012 : 51)[37], “Elisitasi merupakan rancangan yang di buat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi“ Elisitasi tahap 1 merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, sebuah rancangan sistem yang diusulkan oleh manajemen terkait dengan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan sistem yang belum terpenuhi.

Wawancara pada elisitasi ini dilakukan bersama stakeholder dengan menghasilkan 60 (enam puluh) kebutuhan functional dan 10 (sepuluh) kebutuhan non functional

Tabel 3.19. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Menurut Saputra (2012 : 51) Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai metode MDI yang dipakai dalam elisitasi tahap II:

  1. M pada metode MDI yaitu disebut Mandatory (penting). Artinya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan saat pembuatan sistem yang baru.

  2. D pada metode MDI yaitu disebut Desirable. Artinya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut ada untuk pembentukan sistem yang baru maka akan membuat sistem tersebut menjadi sempurna.

  3. I pada metode MDI yaitu disebut Inessential. Artinya, requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Berikut ini adalah tabel 3.20. yang berisikan elisitasi tahap II berdasarkan klasifikasi metode MDI. Pada elisitasi tahap II ini berisikan 60 (enam puluh) kebutuhan functional dan 10 (sepuluh) kebutuhan non functional.

Tabel 3.20. Elisitasi Tahap II

Keterangan:

M (Mandatory)  : Penting

D (Desirable)  : Tidak Terlalu Penting

I (Inessential)  : Tidak Mutlak Ada

Elisitasi Tahap III

Menurut Saputra (2012 : 51) Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Dan tahap selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE seperti keterangan berikut:

  1. T (Technical), artinya adalah bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. O (Operational), artinya adalah bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  3. E (Economic), artinya adalah berapa biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi 3 (tiga) option, diantaranya:

  1. H (High), artinya sulit untuk dikerjakan, teknik dan pemakaiannya pun sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.

  2. M (Middle), artinya mampu untuk dikerjakan.

  3. L (Low), artinya mudah untuk dikerjakan.

Berikut ini adalah tabel 3.21. yang berisikan elisitasi tahap III berdasarkan klasifikasi metode TOE. Pada elisitasi tahap III ini menghasilkan 30 (tiga puluh) kebutuhan functional dan 5 (lima) kebutuhan non functional.

Tabel 3.21. Elisitasi Tahap III

T (Technical) H (High)

O (Operational) M (Middle)

E (Economic) L (Low)

Final Draft Elisitasi

Menurut Saputra (2012 : 51), Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk Penerapan PESSTA+ Berbasis Yii Framework Sebagai Media Validasi Jurnal Untuk Penilaian Objektif Sidang Di Perguruan Tinggi. Berikut ini merupakan tabel 3.22 yang berisikan final draft elisitasi yang berisikan 10 (sepuluh) kebutuhan functional dan 5 (lima) kebutuhan non functional.

Tabel 3.22. Final Draft Elisitasi

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

Mind Mapping Project

Dikutip dari Tjahjono (2010 : 37-38)[28], Mind Mapping adalah suatu metode untuk memaksimalkan potensi pikiran manusia dengan menggunakan otak kanan dan otak kiri nya secara simultan. Metode ini diperkenalkan oleh Tony Buzan pada tahun 1974, seorang ahli pengembangan potensi manusia dari Inggris. Buzan (1993) mengemukakan bahwa otak manusia bekerja mengolah informasi melalui mengamati, membaca, atau mendengar tentang sesuatu hal berbentuk hubungan fungsional antarbagian (konsep, kata kunci), tidak parsial terpisah satu sama lain dan tidak pula dalam bentuk narasi kalimat lengkap.

Selanjutnya Buzan mengemukakan bahwa cara belajar siswa yang alami natural adalah sesuai dengan cara kerja otak seperti di atas berupa pikiran. Mind Mapping digunakan untuk membuat sebuah inovasi atau membuat suatu keterampilan befikir dalam menganalisa sebuah ide kreatif dan efektif dengan jelas sehingga masalah yang dihadapi dapat selesai dengan cepat menggunakan sebuah pemikiran dan konsep yang saling berinteraksi di dalam sebuah media diagram dengan menggunakan sebuah gambar, kata-kata, dan warna untuk membuat sebuah ide yang potensial untuk memecahkan atau menyelesaikan masalah secara strategis. Dibawah ini, merupakan konsep mind mapping dalam sistem PESSTA+:

Gambar 4.1. Mind Mapping PESSTA+

Analisa Sistem Berjalan

Metode Analisa SWOT

Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) pada sistem yang mampu menyampaikan informasi yang diinginkan pada Perguruan Tinggi Raharja yang dapat dilihat pada Tabel 4.1. dibawah ini:

Tabel 4.1. Analisa SWOT

Berdasarkan identifikasi SWOT yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang yang tersedia menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi suatu ancaman dengan menggunakan (strategi S-T) dan dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan strategi (W-O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (strategi W-T). Matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 4.2. dibawah ini:

Tabel 4.2. Matriks SWOT

Metode Analisa Berdasarkan Sistem Berjalan

  1. Analisa Masukan

  2. Analisa masukan merupakan penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data/informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses.

    1. Nama Masukan  : Form validasi jurnal

    2. Fungsi  : Sebagai pembuktian bahwa peserta sidang tersebut sudah membuat jurnal.

    3. Sumber  : Dewan Penguji

    4. Media  : Kertas

    5. Distribusi  : Peserta sidang kepada dewan penguji

    6. Frekuensi  : Setiap pelaksanaan sidang berlangsung

    7. Keterangan  : Dewan penguji mengecek keabsahan validasi jurnal peserta sidang.

  3. Analisa Proses

  4. Analisa proses merupakan penguraian yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data/informasi yang masuk akan di olah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

    1. Nama Masukan  : Pengolahan nilai

    2. Masukan  : Nilai validasi jurnal

    3. Keluaran  : Nilai berupa poin 10

    4. Ringkasan Proses  : Proses ini akan menghasilkan nilai validasi jurnal berupa poin mutu yang akan disampaikan kepada peserta sidang.

  5. Analisa Keluaran

  6. Analisa keluaran merupakan penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada.

    1. Nama Keluaran  : Nilai validasi jurnal di sistem PESSTA

    2. Fungsi  : Menampilkan nilai

    3. Media  : Sistem PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi Dan Tugas Akhir)

    4. Keterangan  : Poin validasi jurnal peserta sidang sudah di input ke dalam sistem PESSTA.

Strategi

Strategi adalah cara untuk mencapai sebuah tujuan tertentu yang bersifat kuantitatif untuk menentukan berapa banyak pencapaian yang akan di raih dalam menyelesaikan sebuah permasalahan atau memecahkan permasalahan tersebut.

Setelah melakukan identifikasi kebutuhan dan solusi sistem informasi yang telah dianalisis menggunakan Analisis SWOT, maka didapatkan gambaran rencana strategi-strategi PESSTA+. Pembahasan strategi ini merupakan penjabaran yang dilakukan secara keseluruhan dengan menerapkan pembahasan secara satu per satu dengan detail dari final draft elisitasi yang didapatkan yaitu 15 strategi untuk jadikan sebagai pembuktian atas pencapaian yang ditelah dilakukan dan dapat dibuktikan kuantitasnya, yaitu sebagai berikut :

  1. Strategi 1: Sistem dapat menampilkan artikel tutorial validasi jurnal PESSTA+

    1. Dalam sebuah sistem dibutuhkan artikel tutorial yang berfungsi untuk memberitahukan artikel tutorial seputar PESSTA+. Yang awalnya memiliki target 5 artikel dan kini ada 8 artikel validasi jurnal PESSTA+.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

    3. Gambar 4.2. Sistem dapat menampilkan artikel tutorial validasi jurnal PESSTA+
  2. Strategi 2: Sistem dapat menampilkan video tutorial validasi jurnal PESSTA+

    1. Dalam sebuah sistem dibutuhkan video tutorial yang berfungsi untuk memberitahukan video tutorial seputar PESSTA+. Yang awalnya memiliki target 5 video dan kini ada 7 video validasi jurnal PESSTA+

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.


    3. Gambar 4.3. Sistem dapat menampilkan video tutorial validasi jurnal PESSTA+
  3. Strategi 3 : Pada homepage PESSTA+ terdapat logo PESSTA+

    1. Sistem memerlukan sebuah logo yang dapat mewakilkan suatu arti atau simbol dari sistem tersebut. Maka dari itu hadirlah 1 buah logo PESSTA+ yang awalnya terdapat 3 logo usulan.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.


    3. Gambar 4.4. Pada homepage PESSTA+ terdapat logo PESSTA+
  4. Strategi 4: Pada homepage dan halaman validasi jurnal sistem menampilkan link daftar jurnal yang diakui

    1. Pada halaman validasi jurnal sistem menampilkan link yang menuju pada daftar jurnal yang diakui pada Perguruan Tinggi Raharja sesuai dengan SK PTR No 821 tahun 2016 yang saat ini berjumlah 54 daftar jurnal.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

    3. Gambar 4.5. Pada halaman validasi jurnal sistem menampilkan link daftar jurnal yang diakui
  5. Strategi 5: Sistem dapat menampilkan Business Intelligence aktivitas validasi jurnal pada PESSTA+

    1. Statistik dari aktivitas validasi jurnal yang Pribadi Raharja submit di PESSTA+ sangat diperlukan.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

    3. Gambar 4.6. Sistem dapat menampilkan Business Intelligence aktivitas validasi jurnal pada PESSTA+
  6. Strategi 6 : Terdapat Business Intelligence 5 top jurnal pada PESSTA+

    1. Statistik dari top 5 jurnal yang Pribadi Raharja submit di PESSTA+ sangat diperlukan. Untuk membuktikan jurnal mana yang di submit oleh Pribadi Raharja.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.


    3. Gambar 4.7. Terdapat Business Intelligence 5 top jurnal pada PESSTA+
  7. Strategi 7: Sistem dapat menampilkan total Pribadi Raharja yang berhasil melakukan submit jurnal di PESSTA+

    1. Statistik dari total Pribadi Raharja yang berhasil melakukan submit jurnal di PESSTA+ sangat dibutuhkan. Untuk melihat berapa banyak Pribadi Raharja yang sudah melakukan submit dan seberapa banyak Pribadi Raharja yang ikut serta dalam PESSTA+ ini.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.


    3. Gambar 4.8. Pada halaman validasi jurnal sistem menampilkan nama lengkap
  8. Strategi 8: Sistem dapat menampilkan total Pribadi Raharja yang dinyatakan layak validasi jurnal di PESSTA+

    1. Statistik dari total Pribadi Raharja yang dinyatakan layak validasi jurnal di PESSTA+ sangat dibutuhkan. Terdapat 114 Pribadi Raharja yang dinyatakan layak validasi jurnal PESSTA+ last update 23 September 2016.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

    3. Gambar 4.9. Sistem dapat menampilkan total Pribadi Raharja yang dinyatakan layak validasi jurnal di PESSTA+
  9. Strategi 9: Sistem memiliki 3 hak akses PESSTA+

    1. Dalam sistem PESSTA+ terdapat 3 hak akses PESSTA+ yaitu : Public, Admin , dan Pribadi Raharja.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.


    3. Gambar 4.10. Salah satu tampilan hak akses PESSTA+ bagian admin.
  10. Strategi 10: Terdapat statistik pengunjung pada sistem PESSTA+ PESSTA+

    1. Untuk membuktikan sebuah sistem berguna dan menarik respon atau tidak maka dari itu sistem menampilkan statistik pengunjung pada sistem PESSTA+. Kini terdapat 2954 pengujung melebihi target awal yang hanya 1000 pengujunjung

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

    3. PESSTA+
      Gambar 4.11. Terdapat statistik pengunjung pada sistem PESSTA+
  11. Strategi 11: Sosialisasi tentang validasi jurnal PESSTA+ pada 50 kelas

    1. Strategi yang dicapai pada strategi 11 ini adalah melakukan sosialisasi tentang validasi jurnal PESSTA+ pada 50 kelas, dan berhasil melebihi target semula dan berhasil melakukan sosialisasi ke 94 kelas.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

    3. kelas
      Gambar 4.12. Sosialisasi tentang validasi jurnal PESSTA+ pada 50
  12. Strategi 12: Terdapat 1000 view, like dan comment pada video PESSTA+ yang terdapat di Youtube

    1. Pencapaian yang ingin dicapai pada strategi 12 ini adalah Terdapat 1000 view, like dan comment pada video PESSTA+ yang terdapat di Youtube dan kini melebihi target menjadi 1147 view like comment.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

    3. yang terdapat di Youtube
      Gambar 4.13. Terdapat 1000 view, like dan comment pada video PESSTA+
  13. Strategi 13: Membuat survey tentang PESSTA+ yang diisi oleh 50 Pribadi Raharja

    1. Pencapaian yang ingin dicapai pada strategi 13 (tiga belas) ini adalah membuat survey tentang PESSTA+ yang diisi oleh 50 Pribadi Raharja dan melebihi target kini menjadi 107 response.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

    3. Pribadi Raharja
      Gambar 4.14. Membuat survey tentang PESSTA+ yang diisi oleh 50
  14. Strategi 14: Sosialisasi tentang validasi jurnal PESSTA+ 2x rapat akademik, dan 20 dosen pembimbing

    1. Pencapaian yang ingin dicapai pada strategi 14 (empat belas) ini adalah Sosialisasi tentang validasi jurnal PESSTA+ 2x rapat akademik, dan 20 dosen pembimbing. Dan kini melebihi target menjadi 2x rapat akademik dan 40 dosen pembimbing.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.


    3. Gambar 4.15. Sosialisasi tentang validasi jurnal PESSTA+ 2x rapat akademik, dan 20 dosen pembimbing
  15. Strategi 15: Mengirim mailchimp kepada 228 mahasiswa bahwa bisa submit paper sendiri

    1. Pencapaian yang ingin dicapai pada strategi 14 (empat belas) ini adalah mengirim mailchimp kepada 228 mahasiswa bahwa bisa submit paper sendiri. Melebihi dari target awal yang hanya 228 dan kini mengirimkan mailchimp sebanyak 452 ke mahasiswa.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.


    3. Gambar 4.16. Mengirim mailchimp kepada 228 mahasiswa bahwa bisa submit paper sendiri

Prosedur Sistem Usulan

Berdasarkan analisis serta penelitian yang dilakukan di dalam sistem yang berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja yaitu sistem PESSTA, maka tahap selanjutnya adalah membahas mengenai sistem usulan. Adapun sistem yang akan di usulkan pada penilaian validasi jurnal ini akan mengubah proses berjalannya pelaksanaan sidang. Dimana mahasiswa tetap akan di cek validasi jurnal nya oleh dewan penguji hanya dengan mengakses sistem PESSTA+ dan nilai PO jurnal mahasiswa tersebut sudah langsung ada di sistem PESSTA. Berdasarkan kebutuhan-kebutuhan sistem tersebut maka perlu adanya tindak lanjut untuk merancang sistem yang bertujuan sebagai penyempurnaan sistem yang lama. Dan dalam menganalisa usulan prosedur yang baru dalam penelitian ini menggunakan struktur navigasi atau diagram HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) dan rancangan prototype.

Flowchart Program

Menurut Adelia (2011:116) [42], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisa alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaiannya suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Berikut Flowchart program untuk sistem yang diusulkan:

Flowchart Program Untuk Submit
Gambar 4.17. Flowchart Program Untuk Submit

Dapat dijelaskan gambar 4.17. flowchart program untuk submit di atas pada saat ini, yaitu terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada submit.

  2. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: "Username atau Password Salah” kemudian “Submit PESSTA+”, yang masing-masing terdapat laman form “Submit Jurnal”.

  3. 3 (tiga) simbol proses yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh komputer. Simbol proses tersebut adalah Homepage, Login, dan Submit.

  4. 2 (dua) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukkan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek Rinfo, dan menu submit jurnal yang dipilih.

Flowchart Program Untuk Admin
Gambar 4.18. Flowchart Program Untuk Admin

Dapat dijelaskan gambar 4.18. flowchart program untuk admin di atas pada saat ini, yaitu terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program untuk admin.

  2. 2 (dua) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: "Username atau Password Salah” kemudian “Kelola PESSTA+”

  3. 2 (dua) simbol proses yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh komputer. Simbol proses tersebut adalah “Homepage PESSTA+” dan “Login”.

  4. 4 (empat) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukkan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek login, dan menu submit jurnal dengan masing-masing terdapat pilihan view dan juga update.

Rancangan Program

Menurut Praptingsih (2012 : 03)[29], “HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output”

Menurut Amsyah (2008 : 284)[30], bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM (International Business Machines) sebagai alat untuk mendokumentasikan program. Bagan HIPO secara jelas memperagakan apa yang dikerjakan suatu program, data apa yang digunakan, dan keluaran yang dihasilkannya. Bagan HIPO lebih mudah dibaca dibanding dengan bagan arus,sangat rinci, fleksibel, mudah dimodifikasi, dan dikelola. Dalam membuat bagan HIPO, terdapat tiga jenis diagram, yaitu: daftar isi visual (the visualtable of contents / VTOC), diagram peninjauan, dan rincian diagram.

Dalam membuat sistem PESSTA+ maka dibutuhkan rancangan program yang akan menjelaskan penggunaan dari sistem tersebut. Rancangan program yang digunakan pada sistem yang akan diusulkan yaitu menggunakan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output). HIPO merupakan teknik pendokumentasian program yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam diagram program ini berisi input yang akan diproses dan akan menghasilkan output. Spesifikasi program akan menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan, seperti yang tertera pada gambar 4.17. berikut ini:


Gambar 4.18. HIPO Pada PESSTA+

Berikut ini merupakan spesifikasi program, yaitu:

  1. Menu Login

  2. Fungsi Program  : Untuk masuk ke dalam sistem PESSTA+.

    Hak Akses  : Seluruh Pribadi Raharja.

    Proses Program  :

    1. Masuk ke http://pesstaplus.raharja.me/.

    2. Arahkan kursor ke menu login.

    3. Jika berhasil akan menampilkan halaman utama.

  3. Menu Utama

  4. Nama Program  : Menu Utama.

    Fungsi  : Untuk menampilkan tampilan utama yang ada pada program.

    Proses  : Pada Menu Utama terdapat 6 (enam) menu pilihan yaitu;

    1. Submit PESSTA+

    2. Nama Program : Submit PESSTA+

      Fungsi : Untuk melakukan submit validasi jurnal dan hibah

      Proses : Pada menu utama arahkan kursor pada submit PESSTA+

    3. My PESSTA+

    4. Nama Program  : My PESSTA+

      Fungsi  : Untuk menampilkan seluruh daftar jurnal dan hibah milik Pribadi Raharja tersebut.

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor pada My PESSTA+

    5. Cek Validasi

    6. Nama Program : Cek validasi

      Fungsi : Untuk menampilkan hasil validasi jurnal dan hibah Pribadi Raharja

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor pada cek validasi

    7. Kelola PESSTA+

    8. Nama Program : Kelola PESSTA+

      Fungsi : Untuk menampilkan seluruh jurnal yang di submit Pribadi Raharja tetapi hanya admin yang hanya ada kelola PESSTA+ nya.

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke kelola PESSTA+,

    9. Viewboard PESSTA+

    10. Nama Program : Viewboard PESSTA+

      Fungsi : Untuk menampilkan seluruh rank jurnal dan hibah di PESSTA+

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor pada viewboard PESSTA+

Rancangan Prototype

Tahapan ini akan menggambarkan tentang rancang bangun sistem sebagai pemenuhan kebutuhan dari pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau desain tampilan dari sistem yang akan dirancang, yaitu diantaranya:

  1. Protoype Halaman Utama


  2. Gambar 4.19. Prototype Halaman Utama

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman awal setiap user (mahasiswa atau dosen) masuk ke dalam halaman http://pesstaplus.raharja.me/

  3. Prototype Halaman Validasi Jurnal


  4. Gambar 4.20. Prototype Halaman Submit Jurnal

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman submit jurnal PESSTA+ dirancang agar setiap user (mahasiswa atau dosen) dapat melakukan submit jurnal.




  5. Prototype Halaman Kelola Jurnal


  6. Gambar 4.21. Prototype Halaman Kelola Jurnal

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman validasi jurnal PESSTA+ dirancang agar admin dapat mengecek dan memverifikasi t status validasi jurnal.



  7. Prototype Halaman Validasi Jurnal

  8. Gambar 4.22. Prototype Halaman Validasi Jurnal

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman validasi jurnal PESSTA+ dirancang agar setiap user (mahasiswa atau dosen) dapat melihat status validasi jurnal nya.

Testing

Metode Implementasi

Implementasi program pada sistem PESSTA+ dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing adalah pengujian program dengan mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan memberikan input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsional nya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsional nya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsional nya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Blackbox Testing

  1. Login SSO (Single Sign On)

  2. Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan Pribadi Raharja dalam melakukan proses login. Pengujian login dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 4.3. Blackbox Testing Login SSO (Single Sign On)
  3. Menu Submit Jurnal

  4. Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan menu submit jurnal. Dimana setiap Pribadi Raharja yang ingin melakukan submit jurnal bisa langsung memasukan data-data jurnalnya pada field yang tersedia. Pengujian menu submit jurnal dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 4.4. Blackbox Testing Menu Submit Jurnal
  5. Penanganan Validasi Jurnal

  6. Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan validasi jurnal yang sudah di submit oleh Pribadi Raharja. Pengujian penanganan validasi jurnal dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 4.5. Blackbox Testing Penanganan Validasi Jurnal
  7. Logout

  8. Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan menu logout. Dimana ketika Pribadi Raharja mengklik logout otomatis akan kembali ke halaman awal dengan keadaan tidak login. Pengujian logout dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 4.6. Blackbox Testing Newsletter

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian berdasarkan tahapan testing melalui blackbox dengan memberikan beberapa input pada beberapa menu dan submenu. Maka jika input data tidak lengkap sistem akan menampilkan pesan serta menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika terjadi kesalahan. Kemudian akan di proses sesuai kebutuhan fungsional sehingga dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh Pribadi Raharja tersebut.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem yaitu berupa unit personalv komputer, tablet, smartphone, serta iPad. Selain itu, perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem yang akan digunakan oleh brainware dalam mengakses sistem di masa yang akan datang. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

  1. Processor  : Minimal 2.6 GHz

  2. Monitor  : Minimal VGA

  3. RAM  : Minimal 2 GB

  4. Modem USB  : Minimal Kecepatan 14.4 Mbps

  5. Hardisk  : Minimal 320 GB HDD

Spesifikasi Software

Perangkat lunak yaitu penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan dalam menghubungkan instruksi-instruksi yang diinginkan oleh brainware saat mengakses sistem agar dapat menghasilkan informasi yang diharapkan. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat lunak yang dibutuhkan:

  1. Operasi sistem yang digunakan bisa berupa Windows, Linux, MacOS, iOS, dan Android.

  2. Browser Google Chrome, Safari, Opera Miniv, UC Browser dan Mozila Firefox

  3. Wifi

Hak Akses (Brainware)

Dalam sistem yang diusulkan yaitu pada PESSTA+ ini harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Maka dari penjelasan tersebut, user yang dapat mengakses PESSTA+ ini terdiri dari:

  1. Publik

  2. Admin

  3. Pribadi Raharja

Schedule Implementasi

Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.7. Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Dalam penelitian ini tentu dibutuhkan biaya kebutuhan administrasi. Biaya tersebut terangkum dalam tabel berikut:

Tabel 4.8. Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP


Kesimpulan

Dari analisa yang sudah dijelaskan pada BAB I dalam rumusan masalah terhadap sistem yang ada saat ini di ruang lingkup Perguruan Tinggi Raharja, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

Dengan menerapkan sistem PESSTA+ ini tentunya menjadi pembaharuan yang sangat efektif, karena dalam pelaksanaan sidang komprehensif tidak membutuhkan cara manual yang dilakukan penguji dalam pemberian poin jurnal untuk penilaian objektif. Sehingga penguji bisa lebih fokus pada presentasi dan tanya jawab dengan peserta sidang.

Sistem PESSTA+ hadir sebagai sebuah sistem yang bisa menampung dan mendokumentasikan dengan baik seluruh inventaris jurnal mahasiswa yang ada di Perguruan Tinggi Raharja.

Dan dengan adanya sistem PESSTA+ maka Surat Keputusan Perguruan Tinggi Raharja No 821 tahun 2016 konsisten diterapkan di Perguruan Tinggi Raharja sebagai landasan hukum yang mengatur daftar 54 nama jurnal yang diakui untuk penilaian objektif sidang pada poin jurnal.

Saran

Untuk memajukan sistem tersebut diperoleh beberapa saran yang kemungkinan besar bisa dijadikan sebagai referensi demi memajukan sistem tersebut, diantaranya:

  1. Dalam proses pengembangan yang dapat dilakukan pada sistem PESSTA+ untuk selanjutnya dapat coba untuk diimplementasikan untuk dapat memenuhi keseluruhan penilaian objektif sidang yang ada.

  2. Demi menaikkan mutu pelaksanaan sidang alangkah baiknya menggunakan sistem komputerisasi yang memiliki kemampuan menyimpan seluruh inventaris jurnal mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja. Sehingga seluruh jurnal mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja terdokumentasi dengan baik dan tidak dibiarkan begitu saja setelah sidang komprehensif berakhir.

  3. Dan diharapkan khusus untuk modul jurnal agar selalu diupdate sesuai dengan list yang ada di dalam Surat Keputusan


DAFTAR PUSTAKA

  1. Nurmala, Meilla Dwi, Hartiti. Retnowati Tri 2013. Pengembangan Instrumen Penilaian Skripsi Mahasiswa. Universitas Negeri Yogyakarta.
  2. 2,0 2,1 Rahayu. Praptining, dkk 2013. Pembelajaran Analisis Artikel Ilmiah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Ilmiah. Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP PGRI Semarang.
  3. Suryana, Endang (2014). Penilaian Objektif (PO) http://ends.ilearning.me/penilaian-objektif-po/
  4. Perguruan Tinggi Raharja (diakses pada 21 Maret 2016) “Pengantar Raharja” tersedia di http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/pengantar_raharja.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.
  6. 6,0 6,1 Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Rineka Cipta. Jakarta
  7. Taufiq. 2013. Analisis Sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponennya sebagai prasyarat sistem desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru dan diperbaiki. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  8. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  9. Rahardja, Untung, Muhamad Yusup dan Ana Nurmaliana. 2014. Penerapan iLearning Survey (iSur) Dalam Meningkatkan Kualitas Sistem Informasi Selama Proses Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Perguruan Tinggi Raharja. Vol.7 No.3
  10. Arifin, Muhammad. 2014. Business Intelligence Untuk Prediksi Customer Churn Telekomunikasi. Universitas Muria Kudus
  11. 11,0 11,1 Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  12. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.
  13. Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2014. Sistem Single Sign On Universitas Berbasis CAS-LDAP.
  14. Website Yii Framework. 2014. Fitur Yii Framework. http://www.yiiframework.com/features/. diakses pada tanggal 13 Juni 2016
  15. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  16. 16,0 16,1 Arief. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  17. Rahardja. Untung, Khanna Tiara, Ray Indra Taufik Wijaya 2014. Penerapan Rinfo Sebagai Media Pendukung Untuk Proses Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 8, No. 1, September 2014.
  18. Wahyani. 2013. Pengembangan Koleksi Jurnal (Studi Kasus Di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). Yogyakarta.
  19. Aminudin. Implementasi Single Sign On (SSO) Untuk Mendukung Interaktivitas Aplikasi E-Commerce Menggunakan Protocol Oauth. Universitas Muhammadiyah Malang. Vol. 10, No. 1, 2014
  20. Widyawati, Ikha. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi Dan Penggunaan Sistem Informasi (Studi Empiris Pada BMT Di Karisidenan Pati). Universitas Muria Kudus.
  21. Anastasia Tri Susiati. 2011. Pemanfaatan Jurnal Elektronik Di Perpustakaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
  22. Mandasari, Deanita. 2014. Implementasi Single Sign On System Menggunakan Protokol Oauth (Studi Kasus : E-Commerce). Universitas Muhammadiyah Malang. Malang
  23. Paula Bajdor, Iwona Grabara. 2014. The Role of Information System Flows in Fulfilling Customers Individual Orders. Universitas Teknologi Polandia. Polandia
  24. R.J Scherer dkk. 2011. a distributed multi-model-based Management Information System for simulation and decision-making on construction projects. Jerman
  25. Devkate Deepali M. 2014. Single Sign-On Secure Authentication Password Mechanism. India
  26. Duan. Lian, Xu. Li Da. 2012. Business Intelligence for Enterprise Systems: A Survey. Universitas Iowa, USA
  27. Sridhar. Pavan, Dharmaji. Neha. 2013. A Comparative Study On How Big Data Is Scaling Business Intelligence And Analytics. Bangalore, India
  28. Tjahjono, Heri, Candra Purnama Aji. 2010. IMPLEMENTASI PETA PIKIRAN (MIND MAP) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SMP DI KOTA SEMARANG. Semarang: UNNES.
  29. Praptiningsih, Yulia Eka. 2012. Aplikasi Penyewaan Ruangan PT. Simaeru Indonesia Raya Dengan Visual Basic 6.0. Depok: Universitas Gunadarma, UG Jurnal Vol. 6 No. 01, 2012.
  30. Amsyah, Zulkifli. 2008. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


DAFTAR LAMPIRAN

Pada “Lampiran A” ini berisi tentang berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Tugas Akhir (Skripsi), diantaranya yaitu:

  1. Lampiran A.1 : Validasi Tugas Akhir (Skripsi)

  2. Lampiran A.2 : Surat Penugasan Kerja

  3. Lampiran A.3 : Daftar mata kuliah yang belum diambil atau gagal

  4. Lampiran A.4 : Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi

  5. Lampiran A.5 : Surat Pengantar Observasi Skripsi

  6. Lampiran A.6 : Kartu Studi Tetap Final (KSTF)

  7. Lampiran A.7 : Kartu Bimbingan Skripsi

  8. Lampiran A.8 : Formulir Permohonan Penggantian Judul Skripsi

  9. Lampiran A.9 : Daftar Nilai

  10. Lampiran A.10 : Validasi Sidang Akademik

  11. Lampiran A.11 : Kwitansi Skripsi, Raharja Career, dan Sidang Skripsi

  12. Lampiran A.12 : Sertifikat Prospek(Skripsi)

  13. Lampiran A.13 : Sertifikat Toefl

  14. Lampiran A.14 : Sertifikat DID 3MT

  15. Lampiran A.15 : Sertifikat Seminar Nasional

  16. Lampiran A.16 : Sertifikat Seminar Internasional

  17. Lampiran A.17 : Katalog Produk

  18. Lampiran A.18 : Ijazah SMA

  19. Lampiran A.19 : CV (Curiculum Vitae)

  20. Lampiran A.20 : Sertifikat Jurnal dan Pemberitahuan Penerimaan Makalah

  21. Lampiran A.21 : Sertifikat Raharja Career

  22. Lampiran A.22 : Formulir Seminar Proposal Skripsi

  23. Lampiran A.23 : Formulir Final Presentasi Skripsi

  24. Lampiran A.24 : Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi

Contributors

Fanni