SI1211474135

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DESA (SID) BERBASIS

WEB PADA KANTOR KEPALA DESA SINGABANGSA

KECAMATAN TENJO KABUPATEN BOGOR


SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1211474135
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DESA (SID) BERBASIS

WEB PADA KANTOR KEPALA DESA SINGABANGSA

KECAMATAN TENJO KABUPATEN BOGOR

Disusun Oleh :

NIM
: 1211474135
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah M,Akt,M.kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DESA (SID) BERBASIS

WEB PADA KANTOR KEPALA DESA SINGABANGSA

KECAMATAN TENJO KABUPATEN BOGOR

Disusun Oleh :

NIM
: 1211474135
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 14023
   
NID : 15027


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DESA (SID) BERBASIS

WEB PADA KANTOR KEPALA DESA SINGABANGSA

KECAMATAN TENJO KABUPATEN BOGOR

Disusun Oleh :

NIM
: 1211474135
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DESA (SID) BERBASIS

WEB PADA KANTOR KEPALA DESA SINGABANGSA

KECAMATAN TENJO KABUPATEN BOGOR

Disusun Oleh :

NIM
: 1211474135
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Febuari 2018

 
 
 
NIM : 1211474135

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Penerapan Teknologi Informasi saat ini telah menyebar hampir disemua bidang tidak terkecuali pada kantor kepala desa. Namun pelayanan informasi dan pengarsipan data penduduk di kantor Kepala Desa Singabangsa yang masih bersifat manual mengakibatkan kurang efektifnya informasi dapat disampaikan kepada masyarakat dan lambatnya pendataan penduduk yang ada. Kebutuhan informasi masyarakat dan pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat besar menjadikan peneliti bertujuan untuk merancang sistem informasi desa yang dapat menyampaikan data penduduk yang efisisen dan akurat serta mudah dalam pembaharuan data. Untuk mengatasi masalah di atas maka diperlukan sebuah sistem otomatisasi yang mampu memberikan layanan informasi desa dan pendataan penduduk yang diklasifikasikan sesuai kategori hingga bisa diperhitungkan secara statistika dengan cepat, akurat dan efektif. Tujuan sistem informasi desa ini untuk mengoptimalkan pelayanan informasi dengan menyediakan informasi desa dan kependudukan yang dapat diakses dengan mudah secara tepat dan akurat. Pada penelitian ini peneliti menerapkan metode penelitian berupa metode observasi, wawancara, study literature, analisa SWOT, analisa sistem dan perancangan sistem. Sistem ini dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP serta database MySQL. Manfaat dan keuntungan dalam penggunaan sistem informasi desa (SID) berbasis web yaitu proses pelayanan informasi dapat dilakukan dengan mudah dan pencarian data kependudukan lebih akurat serta lebih cepat. Adapun hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah perancangan sistem informasi desa (SID) berbasis web.

Kata Kunci: Kata kunci : Sistem, Pelayanan Informasi, Data Penduduk,SWOT, MySQL, PHP.

ABSTRACT

The Application of Information Technology currently has been spread almost in all areas of administrative management is no exception At the head office of the village. However, the information and data archiving service of the resident at the Singabangsa Village Head Office which is still manual, resulted in the ineffectiveness of information can be submitted to the community and the slow pace of population data collection. Public Information needs and The enormous population growth makes the researcher aim to design a village information system that can deliver efficient and accurate population data and easy in updating data. To overcome the above problems it is necessary an automation system capable of providing village information services and population data which are classified according to category until can be calculated statistically quickly, accurately and efficiently. The purpose of this village information system to optimize information services by providing village information and population that can be accessed easily with precise and accurate. In this research the researcher applies research method in the form of observation method, interview, study literature, SWOT analysis, system analysis and system design. This system is designed by using PHP programming language as well as MySQL database. Benefits and advantages in the use of village-based information system (SID) is the process of information services can be done easily and search data demographics more accurate and faster. The final result of this research is a web village information system design (SID).

Keywords : System, Informatin Services, Population Data. SWOT, MySQL, PHP


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Puji syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT, yang memberikan nikmat sehat dan iman serta petunjuk dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan pelaksanaan Skripsi ini dengan baik.

Laporan ini disusun untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan Skripsi yang telah penulis di Kantor Kepala Desa Singabangsa Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor, guna memenuhi syarat penyelesaian pendidikan jenjang Strata Satu (S1) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja. Semoga laporan ini dapat berguna bagi diri penulis, kampus dan siapa saja yang ingin memanfaatkannya sebagai referensi keilmuan. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan semua pihak, maka penulis tidak dapat mnyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini penulis megucapkan terima kasih banyak kepada mereka yang pernah mencibir, mengucilkan, merendahkan dan meremehkan penulis. Karena tidak ada yang dapat penulis pelajari dari mereka yang selalu memuji. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih atas bantuannya yang tak ternilai kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah M.Akt., M.Kom. Selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Bapak Bayu Pramono,S.Kom.,M.Ti selaku pembimbing I yang telah membantu membimbing penulis dalam pembuatan Skripsi ini.
  5. Bapak Andri Cahyo Purnomo,M.Pd selaku pembimbing II yang telah membantu membimbing penulis dalam pembuatan Skripsi ini.
  6. Bapak Abdul Haris selaku Pembimbing Lapangan.
  7. Seluruh Dosen dan Asisten Dosen, serta Staff dan Karyawan Perguruan Tinggi Raharja atas kerjasamanya.
  8. Seluruh Pimpinan serta Staff Kantor Kepala Desa Singbangsa.
  9. Keluarga tercinta yang selalu mendo’akan dan memberikan semangat.
  10. Teman-teman (KBM Raharja, Anggota KOMASI Raharja dan rekan seperjuangan)
  11. Kawan-kawan Komunitas Mahasiswa Sistem Infromasi (KOMASI) Raharja yang telah mensupport dalam pembuatan Skripsi ini.
  12. Rekan-rekan Organisasi Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Tangerang Raya atas pembekalan mengenai materi Skripsi ini.
  13. Rekan-rekan Organisasi Serikat Mahasiswa Gerakan Indonesia (SMGI) DPK Raharja.
  14. Dan juga pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Dapat disadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima demi perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami semua Mahasiswa dan Mahasiswi Stmik Raharja dan Amik Raharja maupun para Dosen yang membaca laporan ini khususnya.

Tangerang, 19 Januari 2018
Hardikan Arief Nugraha Sofyan
NIM. 1211474135

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan ilmu Pengetahuan dan Teknologi, menjadikan informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam usaha menciptakan kemajuan disemua bidang kehidupan manusia. Dengan adanya teknologi informasi telah banyak dirasakan kemudahan dalam mendapatkan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Perkembangannya-pun sangat pesat, sehingga manusia dalam mengerjakan beberapa pekerjaannya selalu membutuhkan komputer. Komputer kini memiliki peranan yang sangat vital sebagai alat bantu untuk memecahkan masalah khususnya dalam pengolahan data karena komputer memiliki kecepatan dan tingkat akurasi yang tinggi dalam memproses data, sehingga dapat mempermudah pekerjaan manusia.

Bisa diperkirakan semua instansi baik yang bersifat Negeri maupun Swasta telah menggunakan sistem komputer demi kebutuhan data dan informasi yang lebih efektif dan efisien. Namun kenyatanya belum semua perusahaan atau instansi pemerintahan terutama pada tingkat desa sudah menyadari akan manfaat lebih dari sistem informasi yang terkomputerisasi dengan baik. Karena adanya beberapa kendala yang variatif seperti kurangnya tunjangan dan sarana maupun sumber daya manusia yang ada. Sehingga menjadikan kurang maksimalnya proses pelayanan publik serta informasi belum dapat didiberikan secara cepat dan merata kesemua golongan masyarakat.

Seperti pada Kantor Desa Singabangsa, yang merupakan instansi pemerintah tingkat paling bawah dengan intensitas komunikasi terhadap masyarakat lebih dominan dibanding instansi pemerintah di atasnya. Namun proses pelayanan informasi yang ada saat ini belum bisa mendapatkan hasil yang maksimal karena masih dilakukan secara manual dengan tingkat administrasi konvensional, sehingga menjadikan tingkat efisiensi dan efektifitas pelayanannya menjadi lemah. Informasi menjadi terhambat dan belum bisa diterima secara merata oleh masyarakat karena minimnya ketersediaan sumber daya dan sarana yang bisa menopang tugas pemerintahan desa dalam proses pelayanan informasi. Hal ini juga menjadikan suatu kesenjangan sosial antara masyarakat dan pemerintah desa, kesenjangan potensial antara kebijakan dan implementasi yang bisa berdampak buruk terhadap kemajuan desa. Sehingga aparatur pemerintahan desa dan masyarakat Singabangsa kesulitan untuk berkonsolidasi dalam upaya membangun desa secara bersama-sama guna mencapai desa yang lebih baik.

Dengan permasalahan yang dihadapi di atas, peneliti merasa tertarik untuk mengangkat permasalahan dalam penelitian skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Desa (SID) Berbasis WEB Pada Kantor Kepala Desa Singabangsa Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka masalah yang akan dikaji dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
  1. Informasi apa saja yang nantinya akan ditampilkan pada Sistem Informasi Desa?
  2. Bagaimana Sistem Informasi Desa Singabangsa pada sistem yang sedang berjalan??
  3. Apa saja kendala yang terjadi pada sistem yang berjalan?
  4. Bagaimana merancang Sistem Informasi Desa (SID) yang dapat membantu Pemerintah Desa dengan masyarakat bisa saling berbagi informasi?

Batasan Masalah

Sesuai dengan permasalahan yang terjadi dan berdasarkan izin dan wewenang yang diberikan di tempat penelitian, serta agar permasalahan yang dipecahkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka batasan permasahan skripsi ini dibatasi dalam :

  1. Pengolahan informasi-informasi yang berhubungan dengan informasi Desa kepada masyarakat yang dapat diakses dan di-respond dengan mudah.

  2. Menampilkan data penduduk sesuai dengan hasil sensus statistic kependudukan yang dilakukan pihak kantor Kepala Desa.

  3. Peneliti hanya merancang sistem yang diusulakan, tidak untuk kepada proses sosialisai dan pelatihan aplikasi terhadap masyarakat.

Maksud dan Tujuan

Maksud

  1. Memenuhi kewajiban tugas akhir kuliah/skripsi sebagai mahasiswa tingkat akhir.

  2. Melaksanakan tridarma perguruan tinggi yang ke tiga, yakni pengabdian terhadap masyrakat.

Tujuan

  1. Tujuan Operasional

  2. Meningkatkan pelayanan Kantor Kepala Desa dalam proses pemberian informasi terhadap masyarakat baik dari sisi kependudukan atau potensi-potensi yang dimiliki oleh desa secara tertulis dan statistika. Serta membagi sebuah berita ter-update baik bersumber dari dalam ataupun luar Desa yang menyangkut kegiatan-kegiatan yang akan diselenggarakan oleh pemerintah desa atau masyarakat Desa Singabangsa itu sendiri.

    Menyediakan tempat penghubung informasi antara aparatur pemerintahaan desa dengan masyarakatnya agar dapat saling mengawasi dalam perkembangan dan kemajuan pertumbuhan Desa.

  3. Tujuan fungsional

  4. Menyediakan tempat yang dapat mewadahi informasi-informasi yang dapat diberikan kepada masyarakat secara berkala serta dapat dengan mudah menerima segala bentuk tanggapan atau komentar mengenai info dan berita yang tersebar hingga pihak balai desa dapat mengelola beberbagai saran dan kritikan sebagai bahan perencanaan pengembangan desa.

  5. Tujuan Individual

  6. Penelitian ini dilakukan agar dapat mendapatkan gambaran sistem informasi desa yang kompleks yang dapat memberikan layanan informasi ke semua arah bagi siapapun yang membutuhkan tanpa khawatir keaslian dan kehilangan data.


Manfaat Penelitian

Hasil penulisan ini, diharapkan mampu memberikan manfaat diantaranya :

  1. Membantu Pegawai Desa dalam menyampaikan informasi seputar Desa kepada masyarakat.

  2. Memudahkan masyarakat dalam mendapatkan dan atau menyampaikan informasi kepada Kantor Desa sehingga informasi yang diperoleh dapat cepat ditangani oleh pegawai Desa.

  3. Kantor Kepala Desa memiliki kesempatan untuk menyediakan fasilitas bagi warga untuk mengakses informasi desa dengan mudah.

  4. Warga dapat berpartisipasi lebih dalam membangun desa, warga akan tahu kegiatan apa yang sedang berjalan dan apa yang direncanakan, sehingga dapat ikut mengawal kegitan tersebut ataupun memberi usul, saran dan masukan lain terkait pembangunan desa.

  5. Seperti disebut di atas, mudah-mudahan peneliti dapat menghasilkan Sistem Infromasi Desa (SID) sehingga Kantor Kepala Desa akan lebih efisien dan lebih efektif dalam melakukan tugas dan fungsinya. Karena salah satu tugas utama kantor desa adalah memberi layanan publik, sehingga fungsi ini pun akan lebih baik.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam penyusunan laporan.

Dalam hal ini peneliti menggunakan 6 (enam) metode penelitian yang meliputi Metode Pengumpulan Data, Sumber Data, Metode Analisis, Metode Perancangan, Pengujian dan Pengembangan Sistem.

Metode Pengumpulan Data

1. Pengamatan (Observation)

Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Kepala Desa Singabangsa Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian.

2. Wawancara

Pada metode ini peneliti melakukan proses tanya jawab kepada Bpk Abdul Haris sebagai narasumber pada objek penelitian yaitu Kantor Kepala Desa Singabangsa. Dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan langsung kepada penyusun pedoman yang juga sebagai stakeholder.

3. Studi Pustaka (Literature Review)

Studi Pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, tesis/ disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain. Pada metode ini peneliti akan mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku dan literature yang ada seperti CCIT Journal Perguruan Tinggi Raharja.


Sumber Data

  1. Data Primer

  2. Data yang diperoleh secara langsung dari Kantor Desa Singabangsa baik melalui observasi maupun wawancara.

  3. Data Sekunder

  4. Data yang dikumpulkan melalui studi pustaka dengan mempelajari buku-buku dan sumber-sumber data lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian.

Metode Analisis Data

Analisa data digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan laporan, dalam hal ini analisa data menggunakan metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threat). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi Kantor Kepala Desa dan desanya sendiri baik internal maupun eksternal yang kemudian menjadi indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap Desa dan Kantor Kepala Desa, sehingga dapat membantu dalam pembuatan keputusan.

  1. Survei Sistem yang Berjalan. Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui cara-cara atau teknik kerja sebuah sistem yang sudah ada dalam sebuah instansi.
  2. Analisa Terhadap Temuan Survey. Tahapan ini untuk menjamin keaslian dan keakuratan sebuah data yang di temukan agar informasi dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
  3. Identifikasi Kebutuhan Informasi. Tahapan ini untuk mengkategorikan beberapa informasi agar sesuai pada tempatnya.
  4. Informasi Kebutuhan Sistem. Tahapan ini adalah untuk menentukan penggunaan sebuah aplikasi atau media yang akan digunakan pada saaat perancangan sebuah sistem.

Metode Perancangan

Dalam metode perancangan sistem yang diusulkan ini, peneliti menggunakan metode perancangan :

  1. Unified Modeling Language (UML) . Dengan menggunakan alat bantu (tools) berupa Visual Paradigm for uml 6.4 enterprise edition, diantaranya yang digunakan Use Case Diagram, Class Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram.
  2. Metode perancangan yang akan diterapkan adalah perancangan sebuah Website dengan menggunakan Notepad++ guna mendukung kemudahan dalam proses perancangan, dan untuk penyimpanan data mengguanakan Mysql sebagai sarana Database seluruh informasi yang akan ditampilkan

Metode Pengujian

Dalam pengujian perangkat lunak dalam penelitian ini menggunakan metode black box karena black box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan. Metode pengujian ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan.

Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle), UML (Unified Modelling Language) yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan class diagram dengan software visual paradigma.

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan tahapan sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti: perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

2. Analisis (Analysis)

Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigmn yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, memvisualisasikan, mendeskripsikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Oriented) melalui tahap : Use case diagram, sequence diagram, dan activity diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu:

a. Survey terhadap sistem yang berjalan,

b. Analisa terhadap temuan survey

c. Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu :

1). Mencakup semua kebutuhan sistem

2). Melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential)

3). Dengan TOE (Technical, Operational dan Economic)

4). Identifikasi persyaratan sistem.

Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.
3. Disain (Design)

Tahap perancangan atau Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn use case diagram, class diagram, sequence diagram, statechart diagram dan activity diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan sublime, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistem dengan menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

4. Implementasi (Implementation)

Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan melakukan simulasi.

5. Pemeliharaan (Maintenance)

Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.


Sistematika Penulisan

Agar penyajian laporan ini baik dan terstruktur serta mudah untuk dipahami maka dalam penelitian laporan skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab antara lain :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini peneliti meneragkan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian yang digunakan, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan pembahasan masalah antara lain definisi dari teori umum, teori khusus serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini membahas tentang penjabaran profile desa serta hal-hal yang meliputi gambaran umum instansi pemerintahan desa, sejarah singkat, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem berjalan saat ini, analisa SWOT, analisa batasan sistem, analisa kebutuhan, analisa proses serta tata laksana sistem berjalan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini berisikan usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data, rancangan Prototype/tampilan. Testing dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V Saran dan kesimpulan

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari skripsi serta saran yang berguna bagi peneliti dan khalayak luas pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN




BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian sistem itu digunakan. Berikut beberapa definisi sistem secara umum :

Menurut Tohari (2014:2) [1], Sistem adalah kumpulan atau himpunan dari unsur atau variable-variabel yang saling terkait, saling berinteraksi, dan saling tergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan.

Menurut Antonio dan Novi Safriadi (2013:12) [2], Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedurprosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersamasama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Menurut Hartono (2013:9)[3], Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasarkan fungsi-fungsinya, menjadi suatu kesatuan.

Menurut Luppicini dalam International Forum of Educational Technolgy and Society (IFTS) (2015:108)[4], System : the sum total of parts interrelated within one another and the whole structure or organization.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, sistem adalah sekelompok elemen atau unsur yang terintegrasi satu dengan yang lainnya menjadi satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


Karakteristik Sistem

Menurut Muhaimin, dkk (2015:2) [5], Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu antara lain :

  1. Komponen Sistem (components)
  2. Suatu sistem harus terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa subsistem-subsistem atau bagian-bagian sistem.

  3. Batasan Sistem (boundary)
  4. Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan, batasan sistem menunjukan ruang lingkup (scope) sistem itu sendiri.

  5. Lingkungan Luar (environments)
  6. Lingkungan luar sistem (environments) yaitu apapun di luar batas sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem.Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan. Lingkungan luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem tersebut dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar sistem yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan.

  7. Penghubung (interface)
  8. Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem yang lainnya.

  9. Tujuan atau Sasaran (goals)
  10. Suatu system dikatakan berhasil bila mengenai tujuannya. Kalau suatu sistem tidak mempunyai tujuannya, maka operasi sistem tidak ada gunanya.


Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya: Rohmat (2013:8) [6]

  1. Sistem Abstrak (abstract system) dan sistem (sistem fisik).
  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik adalah sistem yang secara fisik.

  3. Sistem Alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (sistem yang dibuat manusia).
  4. Sistem adalah alam yang terjadi melalui proses alam, tidak buatan manusia. Sistem buatan yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin yang disebut sistem manusia-mesin.

  5. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).
  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depan tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).
  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan eksternal. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan eksternal.


Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut A.S, Rosa dan Shalahuddin (2013:18)[7], Kegiatan analisa Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem baru.

Menurut Rohmat (2013:155)[6], Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem yang manual atau pun sistem yang sudah terkomputerisasi secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, design logic, dan memberikan keputusan dari analisa tersebut.

Menurut Yogianto dalam bukunya Taufiq Rohmat (2013:153)[6], menyatakan bahwa analisa sistem adalah sebagian penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan maka dapat dirarik kesimpulan bahwa analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.


Tahapan Analisa Sistem

Didalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang dilakukan oleh analis sistem adalah sebagai berikut :

    1. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah.

    2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

    3. Analyze, yaitu menganalisa sistem.

    4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisa.

Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

    1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

    3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

    4. Merencanakan dan menetapkan rancangan sistem.

    5. Merencanakan dan menetapkan rancangan sistem.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Berikut ini adalah Definisi Informasi dari beberapa ahli, yaitu:

Menurut Tohari Hamim (2014:7)[1] , Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga memiliki arti yang lebih bermanfaat bagi penggunanya.

Menurut Bambang Hartono (2013:15)[3], Informasi pada dasarnya adalah sehimpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang memiliki arti dan kegunaan lebih luas.

Menurut Muhaimin, dkk (2015:2) [5], Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh manusia, maksud dari kalimat tersebut yaitu bahwa informasi yang sangat penting pada suatu organisasi.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa informasi adalah suatu data yang diolah yang memiliki nilai yang berguna untuk pengambilan keputusan.

Struktur Informasi

Hartono (2013:86)[3], Struktur Informasi adalah hubungan antar data (antar-record), yang dapat berupa hubungan hierarkis atau hubungan asosiatif:

    1. Hubungan Hierarkis adalah hubungan berjenjang yang bersifat “atasan-bawahan”. Contoh: record tentang gaji atau record tentang hutang seorang karyawan merupakan “bawahan” dari record tentang karyawan tersebut.

    2. Hubungan Asosiatif adalah hubungan antardata (antar-record) hal yang terjadi karena kesamaan isi atau nilai dari data (records) tersebut. Misalnya kesamaan dalam hal tempat kerja.



Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2014:13) [8], Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Menurut Hartono (2013:15)[3] , Informasi pada dasarnya adalah sehimpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang memiliki arti dan kegunaan lebih luas.

Menurut Jogiyanto dalam Priyanti dalam Indonesian Journal On Networking and Scurity (IJNS) Vol.2 No.3 (2013:56) [9], menyatakan bahwa, Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan sutau kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.


Komponen Sistem Informasi

Menurut Sidharta dan Marina Wati (2015:98) [10] , Untuk mendukung lancarnya suatu sistem informasi dibutuhkan beberapa komponen yang fungsinya sangat penting di dalam sistem informasi. Komponen-komponen sistem informasi tersebut, antara lain :

a. Input

Semua data yang dimasukan kedalam sistem informasi, yaitu dokumen-dokumen, formulir-formulir dan file-file. Dokumen-dokumen tersebut dikumpulkan dan diinformasikan kesuatu bentuk sehingga dapat diterima oleh pengolah yang meliputi : pencatatan, penyimpanan, pengujian dan pengkodean.

b. Proses

Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input yang kemudian akan disimpan dalam bagian basis data dan seterusnya akan diolah menjadi suatu output yang akan digunakan oleh si penerima.

c. Output

Output merupakan semua keluaran atau hasil dari model yang sudah diolah menjadi suatu informasi yang berguna dan dapat dipakai penerima. Komponen ini akan berhubungan langsung dengan pemakai sistem informasi dan merupakan tujuan akhir dari pembuatan sistem informasi.

d. Teknologi

Teknologi disini adalah bagian yang berfungsi untuk memasukan input, mengolah input dan menghasilkan keluaran. Ada 3 (tiga) bagian dalam teknologi ini meliputi perangkat keras, perangkat lunak dan perangkat manusia.

e. Basis Data

Basis data merupakan kumpulan data-data ang saling berhubungan satu dengan yang lain yang disimpan dalam perangkat keras computer dan akan diolah menggunakan perangkat lunak. Basis data sendiri merupakan kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara suatu file dengan file lain sehingga membentuk suatu bangunan data.

f. Kendali

Kendali dalam hal ini merupakan semua tindakan yang diambil untuk menjaga sistem informasi tersebut agar bisa berjalan dengan lancar dan tidak mengalami gangguan. Komponen ini sangat penting agar sistem secara keseluruhan memiliki validasi dan intergritas yang tinggi.


Tujuan Sistem Informasi

Menurut Sidharta dan Marina Wati (2015:99), [10], Tujuan sistem informasi terdiri dari kegunaan (Usefulness), ekonomi (Economic), keandalan (Realibility), pelayanan langganan (Customer Service), kesederhanaan (Simplicity), dan fleksibilitas (Fleksibility).

a. Kegunaan (Usefulness)

Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

b. Ekonomi (Economic)

Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

c. Keandalan (Realibility)

Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

d. Pelayanan Langganan (Customer Service)

Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan.Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

e. Kesederhanaan (Simplicity)

Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

f. Fleksibilitas (Fleksibility)

Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.


Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Suprihadi, Rini Kartika dkk (2013:310) [11], Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.

Menurut Taufiq Rohmat (2013:13) [6], Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah.

Menurut Bambang Hartono (2013:15)[3], Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejaidian.

Berdasarkan ketiga definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.


Klasifikasi Data

Berikut ini penguraian mengenai klasifikasi data yaitu : Hartono, (2013:18)[3]

1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data

a. Data Hitung (Enumeration/Counting Data). Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau presentase dari mahasiswa/dalam kelas itu menghasilkan suatu data hitung. Data hitung adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seseorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

2. Klasifikasi Data Menurut Sifat

a. Data kuantitatif (Quantitative Data). Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubunganny dengan penjumlahan.

b. Data kualitatif (Qualitative Data). Data kualitatif adalag data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan berupa simbol angka atau bilangan.



Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Anhar (2016:19)[12], Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Menurut Haerudin, dkk (2013:18) [13], menyatakan bahwa Database merupakan salah satu komponen penting di dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan sistem database (database system).

Menurut Pratama (2014:17)[14], menyatakan bahwa Element basis data pada sistem informasi berfungsi sebagai media untuk menyimpan data dan informasi yang dimiliki oleh sistem informasi bersangkutan. Setiap aplikasi dan sistem yang memilik data didalamnya (dengan disertasi proses manipulasi data berupa insert, delete, edit/update), pasti memiliki sebuah basis data.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, database adalah kumpulan data yang disimpan di hardisk komputer yang bertujuan dalam kemudahan akses.

Pengguna Database

Berdasarkan cara berinteraksi dengan sistem, pengguna basis data dibedakan sebagai berikut: (Anhar, 2016:20) [12]

a. Database Administrator adalah orang yang mendefiniskan basisdata, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan, koreksi terhadap basis data.
b. Programme Aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan basisdata, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basisdata.
c. Sophisticated User. Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basisdata menggunakan bahasa non-prosedural.
d. Specialized User. Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu. Maksudnya pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.
e. Naveuser. Pengguna yang memilki pengetahuan komputasi dan basis data terbatas. Pengguna ini berinteraksi dengan basis data melalui program aplikasi yang sudah disediakan.


Konsep Dasar Prototyping

Definisi Prototyping

Darmawan (2013:229), [15] prototype adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.

Pendapat lain Uzzaman (2015:71)[16],prototype adalah produk demonstrasi. Pada tahap ini tidak semua fitur sudah diletakkan, pengembang sering memproduksi prototype semacam ini untuk mempresentasikan contoh produk kepada investor. Dengan demikian, investor bisa melihat produk asli dan membuktikan bahwa produk tersebut menarik dan berguna.

Menurut Hanif (2014:36) [17], Prototyping adalah proses interaktif dalam pengembangan sistem kebutuhan yang diubah kedalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara pengguna dengan analis.

Berdasarkan definisi, maka dapat dinyatakan bahwa prototype adalah bentuk produk atau sistem yang berfungsi terhadap demonstrasi tahap awal untuk kelengkapan jalan fungsi sistem yang digunakan sebagai ide para pengembang dan calon pengguna.

Tujuan Utama Prototyping

Menurut Indrajani (2017:264) [18], Tujuan utama pada tahap identifikasi yang bisa menentukan maksimalisasi fungsional dari tahap Prototyping ini adalah:

a. Untuk mengidentifikasi fitur sistem yang sedang berjalan.
b. Untuk memberikan perbaikan atau penambahan fitur baru.
c. Untuk klarifikasi kebutuhan user.
d. Untuk evaluasi kelayakan dan kemungkinan apa yang terjadi dari desain sistem.

Jenis-jenis Prototyping

Dalam tahapan prototyping terdapat 2 macam yang digunakan menurut Indrajani (2017:264) [18], yaitu:

1. Requirements prototyping

Untuk menentukan kebutuhan dari aplikasi basis data yang diinginkan dan ketika kebutuhan tersebut terpenuhi, maka prototype akan dibuang.

2. Evolutionary prototyping

Digunakan untuk tujuan yang sama, Perbedaannya adalah prototype ini tidak dibuang, tetapi digunakan untuk pengembangan selanjutnya menjadi aplikasi basis data.

Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

Menurut Boseman dalam Wisnubroto (2013:162)[19], analisis SWOT (SWOT Analysis) adalah proses penarikan kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dalam organisasi dan dunia bisnis dikenal sebagai penaksiran atau analisis SWOT.

Sedangkan David dalam Widharta (2013:6) [20], menjelaskan bahwa analisis SWOT adalah semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis. Kekuatan atau kelemahan internal, digabungkan dengan peluang dan ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan dengan maksud strategi. Tujuan dan strategi diterapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan SWOT adalah metode analisa perbandingan masalah yang menitik beratkan kepada kekutan, kelemahan, kesempatan dan ancaman suatu organisasi atau perseorangan dengan hal lainnya.

Unsur-unsur SWOT

Menurut Irham Fahmi (2013:260) [21], untuk menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam analisis SWOT, yaitu :

1. Faktor Eksternal Faktor eksternal ini bertujuan untuk mendapatkan faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman organisasi ini.
2. Faktor Internal Faktor internal ini bertujuan untuk mendapatkan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan organisasi ini.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Hidayat (2017:5) [22],Perancangan sistem adalah gambaran tentang sistem yang akan dibangun. Langkah-langkah untuk membantu bendahara untuk mengelola kegiatan non profit yang diwujudkan dengan adanya interface dengan sistem berupa pilihan yang telah disimpan di dalam sistem untuk menghasilkan keluaran (output).

Menurut Yoori Koo dalam International journal of Design (2016:49-65) [23],menyatakan bahwa, Designers can be part of the development of a socially responsible business system by providing a sustainable perspective and way to understand production and consumption of products and services. Design’s response to social responsibility, in parallel with business’s response, has reflected the great activist movements. Indeed, it has been a recurring theme; with designers addressing issues relating to social responsibility. As it became recognised that designers can directly and indirectly influence the environmental and social performance of products and service as well as the way in which new processes,servicesand products are delivered.

Menurut Alison McKay dkk dalam International journal of computer integrated manufacturing (2016:237-250) [24],menyatakan bahwa, Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas mengenai perancangan sistem dapat disimpulkan bahwa “Perancangan sistem merupakan suatu proses pembuatan untuk mendesain atau merancang dan tahapan yang berisi penggambaran tentang bagaimana suatu sistem dibentuk setelah adanya tahap analisis”.

Tujuan Rancangan Sistem

Menurut Deni Darmawan (2013:228)[15], Tahap Perancangan/Desain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Pengujian (Testing)

Definisi Pengujian (Testing)

Indrajani (2017:12) [18] pengujian merupakan suatu proses eksekusi program aplikasi dengan tujuan untuk menemukan kesalahan dengan scenario tes yang direncanakan dan data yang sesungguhnya. pengujian ini hanya akan terlihat jika terjadi kesalahan pada sistem maupun perangkat software yang akan di uji.

Menurut Robin (2016:1) [18], Pengujian adalah proses yang bertujuan untuk memastikan apakan semua fungsi sistem bekerja dengan baik dan mencari kesalah yang mungkin terjadi pada sistem.

Wandy (2016:1) [25] pengujian adalah proses menemukan error pada perangkat lunak sebelum dikirim kepada pengguna. Pengujian software adalah kegiatan yang ditunjukan untuk mengevaluasi.

Dapat dinyatakan berdasarkan pendapat tersebut pengujian adalah, proses dimana untuk memastikan eksekusi final suatu sistem untuk mengetahui kesalahan fungsional maupun non fungsional, sebelum sistem dipublikasi kepada pengguna.

Tujuan Pengujian (Testing)

Indrajani (2017:12)[18], Secara umum dari proses testing adalah melakukan verifikasi, validasi, dan mendeteksi terjadinya error pada aplikasi tersebut. Dari ketiga hal tersebut diharapkan dapat menemukan masalah - masalah atau kesalahan dan dari hasil penemuan tersebut dapat dilakukan suatu pembenahan.

a. Verifikasi, bagaimana suatu sistem tersebut benar atau tidak. Yang pertama dilihat adalah bagaimana struktur, hingga susunan yang ada. Kemudian jika semua telah baik maka harus kembali dikaji dan dicocokan dengan rancangan awal yang telah dibuat.
b. Validasi, bagaimana sebuah sistem yang telah dibuat telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
c. Deteksi, mendeteksi error atau kesalahan pada sistem, atau dengan kata lain yaitu proses pengembangan dari satu program ke program lainnya yang lebih rumit.

Prinsip-prinsip Pengujian (Testing)

Indrajani (2017:12)[18], menjelaskan prinsip-prinsip testing adalah :

1. Testing yang menyeluruh tidak memungkinkan dilakukan karena,
a. Kemungkinan jumlah kombinasi testcase yang amat besar
b. Pertimbangan domain masukan yang mungkin sangat besar jumlahnya (masukan yang valid, tdk valid, masukan yg di-edit dll)
c. Kompleksitas user interface dan desain
d. Jalur program yang mungkin dapat dilewati sangat banyak
e. Harus dilakukan test ulang, setiap ada perbaikan pada masing-masing bug.
2. Testing merupakan pekerjaan yang kreatif dan sulit. Mitos-mitos yang salah tentang testing
a. Testing itu mudah
b. Tiap orang akan dapat melakukan testing dengan sendirinya padahal testing bukanlah hal yang sederhana dll)
c. Untuk dapat melakukan testing yang efektif harus mengetahui keseluruhan sistem
d. Sistem sendiri tidak sederhana (tidak mudah dipahami)
3. Testing berbasis pada resiko walaupun testing secara keseluruhan tidak dapat dilakukan tidak berarti bahwa testing yang efektif tidak dapat dilakukan Testing merupakan hasil pertimbangan dari resiko dan ekonomi. Secara ringkas, testing dipengaruhi oleh pertimbangan :
a. Sumber daya dan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan testing menurut skala prioritas, kompleksitas dan kesulitan testing
b. Biaya dari keterlambatan pengiriman produk (kemungkinan besar disebabkan testing)
c. Kemungkinan adanya suatu defect
d. Biaya yang disebabkan oleh defect, bilamana defect tsb menyebabkan error yang membawa kerugian langsung maupun tak langsung bagi customer
4. Testing harus direncanakan Butuh pemikiran dgn pendekatan secara keseluruhan, desain tes dan penetapan hasil yg diinginkan untuk setiap kasus tes (test case) yg dipilih
a. Test plan : dokumen yg mencakup keseluruh tujuan testing dan pendekatan testing
b. Test design: dokumen yg mendefinisikan apa yang telah dipilih untuk dites dan hasil yg diharapkan “test direncanakan dan didesain sebelum kode dibuat”.

Teori Khusus

Pengertian Sistem Informasi Desa

Menurut Irman Ariadi (2015:1) [26]Sistem Informasi Desa merupakan suatu fenomena nasional yang mencuat pada awal tahun 2014. Fenomena ini terjadi karena di sahkannya Undang Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa pada tanggal 15 Januari 2014.Peristiwa ini dicatat dalam lembaran negara Republik Indonesia tahun 2014 nomor 7.

Pengertian Sistem Informasi Desa (SID) berdasarkan undang undang tersebut adalah meliputi fasilitas perangkat keras dan perangkat lunak, jaringan, serta sumber daya manusia. Jauh sebelum UU Desa lahir, Combine Resource Institution (CRI) telah mengembangkan Sistem Informasi Desa.
Menurut CRI, Sistem Informasi Desa adalah seperangkat alat dan proses pemanfaatan data dan informasi untuk mendukung pengelolaan sumberdaya berbasis komunitas di tingkat desa. Kaitan dalam hal ini, kemungkinan besar Pengejewantahan SID oleh negara kala itu adalah mengadopsi model yang dikembangkan oleh CRI.
Sistem Informasi Desa (SID) adalah bagian tak terpisahkan dalam implementasi Undang-Undang Desa. Dalam Bagian Ketiga UU Desa Pasal 86 tentang Sistem Informasi Pembangunan Desa dan Pembangunan Kawasan Perdesaan jelas disebutkan bahwa desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sistem informasi yang dikembangkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten atau Kota.
Sistem Informasi Desa (SID) adalah perangkat kerja/alat yang dibangun untuk mendukung peran komunitas di tingkat desa dalam pengelolaan potensi dan sumber daya yang dimiliki.
Berdasarkan pendapat di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi desa adalah wadah atau media untuk mendukung tugas dan fungsi pemerintah terhadap pelayanan publik.

Pengertian Desa

Menurut Ivanovich Agusta dan Fujiartanto (2014;39) dalam Siregar (2016:77)[27] Desa merujuk pada satuan wilayah di bawah kecamatan, sedangkan pedesaan merujuk pada satuan kawasan yang memiliki indikator kemajuan lebih rendah dari pada perkotaan.

Menururt Rusmayanti (2014:2) [28],Desa dalam arti umum adalah desa sebagai suatu gejala yang bersifat universal, terdapat dimanapun di dunia ini. sebagai suatu komunitas kecil, yang terikat pada likalitas tertentu baik sebagai tempat tinggal (secara menetap) maupun bagi pemenuhan kebutuhan, dan terutama yang tergantung kepada pertanian, desa. Desa cenderung mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu yang sama.

Pengertian Desa berdasarkan pada UU No. 32 Tahun 2004 dalam Mubarok [29],yaitu Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurut UU no. 6 tahun 2014 “Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

Berdasarkan pengertian di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, desa adalah kesatuan wilayah masyarakat yang memiliki wewenang untuk mengurus urusan pemerintah sendiri dengan batasan-batasan tertentu.

Penduduk

Menurut Safarul Aufa dalam Aji (2013:63) [30], Penduduk adalah semua orang ang berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu: fertilitas, mortalitas dan migrasi. Pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukkan tingkat pertambahan penduduk pertahun dalam jangka waktu tertentu.

Menurut Pratiwi dan Ismaini Zain (2014:54) [31],Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dan terlepas dari warga Negara atau bukan warga Negara. Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili didalam suatu wilayah Negara.

Sugianur dan Yuli Nurcahyanti (2017:2) [32],Penduduk adalah orang orang yang berada didalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus/kontinu. Dalam sosiologi penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruangan tertentu.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penduduk adalah semua orang yang menetap yang terikat oleh aturan yang berlaku.

Pengertian Mayarakat

Beberapa pengertian masyarakat menurut para ahli, yakni :

Menurut Roucek dan Warren dalam Rahmat (2014:5) [33],Masyarakat adalah sekelompok manusia yang memiliki rasa dan kesadaran bersama, di mana mereka berdiam (bertempat tinggal) dalam daerah yang sama yang sebagian besar atau seluruh warganya memperlihatkan adanya adat istiadat serta aktivitas yang sama pula.

Menurut Paul B. Hortono dalam Rahmat (2014:6) [33],Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relative mandiri, yang hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu.

Pada bagian lain Hartono mengemukakan bahwa masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa ciri-ciri suatu masyarakat pada umumnya adalah sebagai berikut.
a. Manusia yang hidup bersama, sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang.
b. Bercampur atau bergaul dalam waktu yang cukup lama. Berkumpulnya manusia akan menimbulkan manusia manusia baru. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbul sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antar manusia.
c. Sadar bahwa mereka merupakan satu-kesatuan.
d. Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terikat satu dengan lainnya.
Berdasarkan pendapat di atas peniliti menyimpulkan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia yang hidup bersama-sama dalam suatu wilayah.

Konsep Dasar Berita

1. Pengertian Berita

Menurut Azhari Siregar, Anggi (2016:3) [34],Secara sosiologis, berita adalah semua hal yang terjadi di dunia. Dalam gambaran yang sederhana, seperti dilukiskan dengan baik oleh para pakar jurnalistik, berita adalah apa yang ditulis surat kabar, apa yang disiarkan radio dan apa yang ditayangkan televisi. Berita menampilkan fakta, tetapi tidak setiap fakta merupakan berita.Berita biasanya menyangkut orang-orang, tetapi tidak setiap orang bisa dijadikan berita.Berita merupakan sejumlah peristiwa yang terjadi di dunia, tetapi hanya sebagian kecil saja yang dilaporkan.

Menurut Kelana dan Dedi Kurnia Syah Putra (2017:3) [35],Berita adalah suatu bentuk komunikasi massa yang isinya berupa informasi dan laporan terkini dari suatu peristiwa. Berita yang dihadirkan kepada khalayak merupakan representasi dari kenyataan yang sebenarnya.

Menurut Robert Tyell dalam Kelana (2017:3) [35],berita adalah informasi yang baru, menarik perhatian, mempengaruhi orang banyak dan mampu membangkitkan selera masyarakat untuk mengikutinya.

Nilai berita dalam buku-buku jurnalistik pada umumnya dinyatakan sebagai berikut:
a. Consequences, yaitu besar kecilnya dampak peristiwa pada masyarakat.
b. Human interest, yaitu menarik atau tidak dari segi ragam cara hidup manusia.
c. Prominance, adalah besar kecilnya ketokohan orang dalam peristiwa.
d. Proximity, yaitu jauh dekatnya peristiwa dari orang yang mengikuti beritanya.
e. Timeliness, berarti baru tidaknya atau penting tidaknya saat peristiwa terjadi (Iriantara, 2006, p.81).
Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa berita adalah informasi-informasi yang didapat dari beberapa bentuk media perantara yang membahas sebagian kecil dari peristiwa yang terjadi di dunia.
1. Nilai Berita (News Value)
Merupakan acuan yang dapat digunakan oleh para jurnalis, yakni para reporter dan editor, untuk memutuskan fakta yang pantas dijadikan berita dan memilih mana yang lebih baik. Kriteria mengenai nilai berita merupakan patokan berarti bagi reporter. Dengan kriteria tersebut, seorang reporter dapat dengan mudah mendeteksi mana peristiwa yang harus diliput dan dilaporkan, dan mana peristiwa yang tak perlu diliput dan harus dilupakan.

Konsep Dasar XAMPP

1. Pengertian XAMPP

Menurut Setiawan, Arif dan Dedi Irawan (2017:4)[36], XAMPP adalah sebuah aplikasi web server instan yang lengkap dikarenakan segala yang butuhkan untuk membuat sebuah situs web terdapat di dalam aplikasi ini. XAMPP adalah sebuah paket installer AMP (Apache, MySQL, dan PhP) yang sangat mudah untuk diaplikasikan dalam computer yang belum memiliki server.

Menurut Riyanto dalam Afifah dan Supriyanta (2018:3) [37] XAMPP merupakan paket web server berbasis open source yang dapat dipasang pada beberapa sistem operasi yang ada (Windows, Linux, dan Mac OS).

Menurut Sutanto dalam jurnal Purba, Mariana (2015:72)[38],XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP adalah tool yang menyediakan paket perangkat lunak dalam satu buah paket. Dalam paket XAMPP sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, PHP My Admin dan berbagai pustaka bantu lainnya.

Menurut Wahana (2013 ) dalam Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (Knist) Budiyono, dkk (2013:2), [39], Xampp adalah merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP adalah tool yang menyediakan paket perangkat lunak dalam satu buah paket.

Menurut Rahman dan Santoso (2015:80) [40],Xampp adalah suatu bundel web server yang populer digunakan untuk coba-coba di windows karena kemudahan instalasinya. Bundel program open source tersebut berisi antara lain server web Apche, interpreter PHP, dan basis data MySQL.

Berdasarkan beberapa teori di atas, dapat disimpulkan xampp adalah aplikasi web server berbasis open source yang komplit untuk menjalankan fungsi-fungsi Apache, MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP.
2. Bagian-bagian Tool XAMPP
a. Apache
Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.
b. PHP
Bahasa pemograman PHP merupakan bahasa pemograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung sistem management database oracle, Microsoft accsess, interbase, d-base dan postgreSQL.
c. MySQL
SQL kepanjangan dari Structed Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MYSQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada diSwedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.
d. PHP MyAdmin
Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu persatu. Dengan PHP MyAdmin kita dapat membuat table dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal seluruh perintahnya.
e. Perl
Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall dimesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.

Konsep Dasar PHP

1. Definisi PHP

Menurut Hidayatullah dan Kawistara dalam Mariana (2014:321)[38], Hypertext Preprocessor (PHP) atau disingkat dengan PHP ini adalah suatu bahasa scripting khususnya digunakan untuk web delevopment. Karena sifatnya yang server side scripting, maka untuk menjalankan PHP harus menggunakan web server.

Menurut Kusrini, dkk (2016:14) [41],PHP merupakan sebuah bahasa script serverside yang bisa digunakan dengan bahasa HTML atau dokumennya secara bersamaan untuk membangun sebuah aplikasi di web yang sangat banyak kegunaannya. PHP merupakan bahasa yang disertakan dalam dokumen HTML, bekerja di sisi server side HTML embedded scripting. Artinya sintaks dan perintah yang diberikan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa, sehingga script-nya tidak tampak di sisi klien.

Menurut Agus Saputra dkk (2013:2) [42] menyatakan, PHP memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprosesor, merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis.

Menurut Kusuma Ardhana dalam siregar (2014:65)[27] PHP Hypertext Preprocessor atau sering disebut PHP merupakan bahasa pemograman berbasis server-side yang dapat melakukan parsing script php menjadi script web sehingga dari sisi client menghasilkan suatu tampilan yang menarik.

Konsep Dasar UML

1. Definisi UML

Menurut sidik, dkk (2017:2) [43], Pengertian UML (Unified Modeling Language) UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komuniukasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk pemodelan, sehingga UML tidak terbatas pada metodologi tertentu.

Definisi UML menurut Rosa A.S, M. Shalahuddin dalam siregar (2015:133) [27] Teknik pemrograman yang berorientasi objek dan merupakan bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak.

Ada empat jenis diagram dalam UML yakni:
a. Usecase Diagram
b. Activity Diagram
c. Class Diagram
d. Sequence Diagram
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “UML (Unified Modeling Language) adalah sebuh bahasa berdasarkan gambar untuk mevisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan dari sebuah sistem pengembang perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Programing).
2. Jenis-jenis Diagram
a. Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionaloitas yang diharapakan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antar actor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja dan sebagainya. Seorang atau sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement - sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem.
b. Actvity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing).
c. Component Diagram
Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.
d. Deployment Diagram
Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, dimana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.
e. Perl
Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall dimesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.

Pengertian Notepad++

Menurut sidik, dkk (2017:2) [43], Notepad++ adalah sebuah penyunting teks dan penyunting kode sumber yang berjalan di sistem operasi windows.

Pengertian Balsamiq Mockup

Menurut Attaufiq (2014:73) dalam Utariani (2017)[44], Balsamiq mockup adalah program aplikasi yang digunakan dalam pembuatan tampilan user interface sebuah aplikasi. Software ini sudah menyediakan tools yang dapat memudahkan dalam membuat desain prototyping aplikasi yang akan kita buat. Software ini berfokus pada konten yang ingin digambar dan fungsionalitas yang dibutuhkan oleh pengguna.

Pengertian WEB

Menurut Winoto, Tri Irianto Tj (2013:2)[45], Website adalah sekumpulan halaman yang menampilkan konten atau sesuatu yang bisa diakses atau dibuka apabila kita mengakses internet. Sebutan website mempunyai halaman awal, yaitu halaman yang pertama kali tampil apabila kita membuka alamat pada internet, halaman pertama ini kerap di sebut homepage.

Menurut Abdul Kadir (2014:310)[46], menyatakan, World Wide Web, lebih terkenal disingkat WWW, adalah suatu ruang informasi yang dipakai oleh pengenal global yang disebut Pengidentifikasi Sumber Seragam untuk mengenal pasti sumber daya berguna.

Pengertian website adalah suatu kumpulan dari beberapa tampilan halaman dari file dan dokumen secara hypermedia melalui media komputer dan jejaring untuk mempermudah komunikasi dan aktivitas pelayanan bisnis selama 24 jam dengan para konsumen dan rekan bisnis.

Irfan Agus M, dkk (2017:2) [47],Pengertian website adalah sering juga disebut Web, dapat diartikan suatu kumpulan-kumpulan halaman yang menampilkan berbagai macam informasi teks, data, gambar diam ataupun bergerak, data animasi, suara, video maupun gabungan dari semuanya, baik itu yang bersifat statis maupun yang dinamis, yang dimana membentuk satu rangkaian bangunan yang saling berkaitan dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan halaman atau hyperlink. sebagai kriteria dalam pembentukan pohon.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas peneliti dapat menyimpulkan website atau biasa disebtu web adalah media infromasi yang dapat diakses menggunakan jaringan intrnet.

Konsep Dasar Black Box Testing

1. Definisi Black Box Testing

Menurut Archaya dan Pandya (ISSN-2277-1956-Vol.2) [48], Black Box Testing is a software testing techniques in which functionality of the software undertest (SUT) is tested without looking at the internal code structure.

Shivani Archarya dan Vidhi P (2013:175) [48], berpendapat dalam pegujian metode black box testing terdapat banyak metode teknis, diantaranya Equivalence Partitioning, Boundary Value Analysis/ Limit Testing, Couse Effect Graphing, Comparison Testing, Fuzz Testing, Model-baset Training.

Sutanto (2017:20)[49] metode black box adalah metode pengujian yang digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada .

Berdasarkan definisi dari para ahli, maka peneliti menarik kesimpul bahwa pengujian black box merupakan metode pengujian pada sistem untuk mengetahui kinerja perangkat lunak sistem.
2. Keuntungan Black Box Testing
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis black box testing antara lain :
a. anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
b. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
c. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi perangkat lunak.
d. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Pengertian MySQL (My Structured Query Langguage)

Menurut Sutanto dalam Mariana (2014:37)[38], My Structured Query Langguage (MySQL) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi diseluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL teredia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU GPL (General Public License).

Menurut Anisya (2013:15)[50], adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational Database Management System atau DBMS), seperti halnya AppServ, POSTGRESQL, MSSQL, dan sebagainya. SQL merupakan singkatan dari Structure Query Language, didefiniskan sebagai suatu sintaks perintah-perintah tertentu atau bahasa program yang digunakan untuk mengelola suatu database.Jadi MySQL adalah softwarenya adalah SQL adalah bahasa perintahnya.

Dikutip Maudi, dkk (2014:102)[51], MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi seluruh di seluruh dunia. MySQL adalah implementasi dari manajemen basis data relasional (RDBMS).

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah perangkat lunak untuk mengelola database.

Metode Elisitasi

1. Pengertian Elisitasi

Menurut Siahaan(2016:64)[52] Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Menurut Prastomo (2014:166) [53], Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak.

Menurut Sommerville dalam Prastomo (2014:166) [53], Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah metode yang didapat melalui proses wawancara yang digunakan untuk menemukan kebutuhan sistem.
2. Tahap-tahap Elisitasi
Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:
a. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
b. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:
1). M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
2). D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
3). I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
c. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:
1) T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
2). O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
3). E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

Studi Pustaka (Literature Review)

Menurut Mulyandi dkk(2013:17-153) [54], berpendapat bahwa Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian.

Banyak penelitian sebelumnya dilakukan mengenai sistem informasi desa. Dalam upaya pengembangan sistem informasi desa ini perlu studi pustaka sebagai salah satu penerapan sistem informasi desa pada kantor desa singabangsa yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidetifikasi kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidetifkasi penelitan yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian sama di bidang ini.beberapa literature review tersebut adalah sebagai berikut :

Table 2.1 Study Pustaka (Literature Review)

Literature Review
No Penulis, Judul Penelitian Tujuan Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan
1 Mubarok , dkk (2015) LANDASAN HUKUM DAN KESESUAIAN KETERBUKAAN DESA DENGAN SISTEM INFORMASI DESA BERBASIS OPEN GOVERNMENT DATA Membuat skema/guideline/pan-duan bagi para desa untuk pengembangan sistem informasi desa. termasuk pengembangan sistem agar bisa terintegrasi, serta kemungkinan pengembangan sistem informasi desa tersebut menjadi jejaring sistem informasi desa. Sistem informasi desa dengan pedoman keterbukaan desa untuk menumbuhkan kepercayaan publik melalui sifat-sifat tranparansi, partisipasi dan kolaborasi. Lebih kepada cara transfaransi kegiatan pemerintah dalam sistem E-Goverment
2 Erlin Herlian (2014)PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DATA KEPENDUDUKAN PADA KELURAHAN KUTABARU KABUPATEN TANGERANG BERBASIS WEB Penelitian ini bertujuan untuk melayani dan membantu kebutuhan masyarakat kelurahan kutabaru dan memberikan informasi kependudukan, Mempermudah dalam pross pembuatan surat permohonan pembuatan E-KTP, Kartu Keluarga dan Surat Pengantar Pindah sehingga lebihefektif dan efisien. Ruang lingkup pembaha-san hanya pada data kependudukan.
3 Abbas, dkk (2016) RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KECAMATAN BERBASIS E-GOVERNMENT mewujudkan pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil yang berorientasi kepada kepuasan dan kemitraan masyarakat menuju terciptanya data dan informasi kependudukan yang akurat dan agar dapat mewujudkan terciptanya tata pemerintahan yang baik. E-Government yang terintegrasi agar terwujudnya tata pemerintahan yang baik dan memberikan kepuasan terhadap masyarakat Pelayanan administrasi kependudu-kan.
4 Ramadhani, dkk (2015) PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DESA TERPADU BERBASIS WEB APLIKASI PADA DESA SIDAKANGEN, KAB. PURBALINGGA Pengenalan teknologi pada masyarakat agar pergerakan informasi tersebar secara merata dimasyarakat. Mendigitalisasi data yang akan diolah sehingga meningkatkan efisiensi dalam proses distribusinya Pemerataan manfaat teknologi guna penyebaran informasi yang cepat dan akurat. Mengemba-ngkan aplikasi yang telah ada.

Metode analisa menggunakan PIECES

5 Sugianur, Yuli Nurcahyanti (2017)

SISTEM INFORMASI PENDATAAN PENDUDUK DESA GANEPO BERBASIS DEKSTOP

Membuat sistem informasi pendataan penduduk yang dapat menyajikan penyimpanan dan laporan secara cepat dan akurat. Memberikan pengolahan laporan data kependudukan berupa, laporan data penduduk, data KK, data kelahiran, data kematian, data pindah, data pendatang. Sistem informasi pelayanan kependudukan serta penyimpanan laporan secara cepat dan akurat. Pengolahan data penduduk dan pengarsipan dokumen berbasi desktop.
6 Seetharaman, Priya. 2017. TECHNOLOGY GOVERNANCE CHALLENGES IN E-GOVERNMENT PROJECTS: HEALTH INFORMATION SYSTEMS IN INDIA. Penelitian ini bertujuan untuk menyoroti kebutuhan akan usaha yang lebih sadar untuk mengantisipasi serta mengatasi tantangan tata kelola teknologi informasi dalam konteks E-government. Tata kelola TI dalam konteks E-government sementara, data sekunder mengenai proyek Sistem Informasi Manajemen Kesehatan di India. Penelitian ini membahas tentang kesehatan dan menghasilkan aplikasi berbasis desktop dalam tatanan pemerintahan
7 Arif Setiawan dan Dedi Irawan. 2017. IMPLEMENTASI E-GOVERMENT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN POTENSI DESA DI SUKOHARJO Terwujudnya sistem pengolahan data pemerintahan dan potensi Desa yang lebih baik dan terintegrasi karena sistem yang berjalan saat ini masih manual sehingga memerlukan pengolahan informasi yang lebih baik. ”Implementasi E-Goverment sebagai upaya peningkatan potensi desa di desa Sukoharjo” dijadikan solusi untuk menggantikan sistem yang sudah berjalan secara manual dan diberlakukan di Desa Sukoharjo dengan sistem aplikasi yang berbasis web. penulis mengambil Metode Sistem Development Life Cycle (SDLC) yang berfokus pada metode sistem E-Government serta teknisi yang digunakan dalam membangun sebuah sistem. Tahapan-tahapan Sistem Development Life Cycle dalam sebuah EGovernment pada Desa Sukoharjo Kec. Sukoharjo Kab. Pringsewu.





BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Analisa Organisasi Kantor Desa Singabangsa

Gambaran Umum Desa

Desa Singabangsa merupakan salah satu Desa di wilayah Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor, dengan luas wilayah 303.262 Ha. Yang terbagi dalam 2 Dusun 4 Rukun Warga ( RW ), 15 Rukun Tetangga ( RT ).
Adapun Batas Wilayah Desa Singabangsa adalah Sebagi Berikut :
a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Tangerang
b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Cilaku
c. Sebelah Selatan  : Berbatasan dengan Desa Tenjo
d. Sebelah Barat  : Berbatasan dengan Tangerang
peta%2Bdesa.jpg
Gambar 3.1 Peta Desa Singabangsa Kec. Tenjo Kab. Bogor 13670
Kantor Kepala Desa Singabangsa memiliki 2 gedung, 1 gedung untuk staff desa yang terdiri dari, 1 ruang Kepala Desa, 1 ruang Sekretaris Desa, 1 ruang untuk staff, 1 ruang untuk pelayanan, 1 toilet. Gedung ke 2 digunakan untuk Balai Desa, atau ruang musyawarah dengan masyarakat.


Sejarah Singkat

Kantor Kepala Desa Singabangsa adalah instansi pemerintah di bawah awasan Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor .
Di bawah ini adalah nama-nama yang pernah mejabat sebagai Kepala Desa Singabangsa:
a. Tahun 1983 : Pemekaran dari Desa Cilku Kec. Tenjo Kab. Bogor
b. Tahun 1983 - Tahun 1985 : Proses Persiapan Perangkat Desa.
c. Tahun 1986 - Tahun 1994 : Bpk. Omon.
d. Tahun 1994 - Tahun 2002 : Bpk. Oma Wijaya.
e. Tahun 2002 - Tahun 2007 : Bpk. Edih Suherman.
f. Tahun 2007 - Tahun 2013 : Bpk. Oma Wijaya.
g. Tahun 2013 - S/d Sekarang : Bpk. Junaedi .

Visi dan Misi

Visi

Visi pembangunan Desa Singabangsa yaitu terwujudanya masyarakat yang bermartabat dan bertaqwa menuju sejahtera.

Misi

Misi pembangunan desa singabangsa yaitu:
a. Membangun masyarakat mandiri melalui penguatan program pembangunan yang berkesinambungan dan berkelanjutan.
b. Menumbuhkan prinsip-prinsip swadaya masyarakat dalam penguatan program pembangunan.
c. Mengangkat nilai kemanusiaan dan menggalang solidaritas serta kesatuan sosial masyarakat.
d. Mampu menjalin kebersamaan dan sinergi dengan pemertintah maupun kelompok masyarakat.
e. Meningkatkan kesejahteraan dan dapat menanggulangi kemiskinan dengan menciptakan lapangan kerja mandiri.
f. Memiliki jiwa kemandirian dalam berusaha, bekerja dan membangun dengan tidak mengabaikan bantuan bantuan pihak lain yang tidak mengikat.
g. Mewujudkan pembangunan dengan kondisi lingkungan yang bersih, sehat, produktif dan lestari.


Struktur Organisasi

Sebuah Organisasi atau perusahaan dan instansi sekali-pun harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha serta bagian-bagian maupun tugas dan wewenang dan tanggungjawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsinya yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Sama halnya dengan Kantor Desa Singabangsa, yang mempunyai bagan struktur organisasi sebagai berikut:

struktr%2Borganisasi.png
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Kantor Kepala Desa Singabangsa

Tugas dan Fungsi

Adapun tugas dan fungsi dari dalam struktural organisasi pada Kantor Kepala Desa Singabangsa adalah sebagai berikut:

1. KEPALA DESA
a. Menyelenggarakan Pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD
b. Mengajukan Rancangan Peraturan Desa
c. Menetapkan peraturan-peraturan yang telah mendapatkan persetujuan bersama BPD
d. Menyusun dan mengajukan Rancangan Peraturan Desa mengenai APB Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD
e. Membina kehidupan masyarakat Desa
f. Membina ekonomi desa
g. Mengordinasikan pembangunan desa secara partisipatif
h. Mewakili desanya di dalam dan luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan paeraturan perundang-undangan.
i. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
2. SEKRETARIS DESA
a. Tugas Pokok : Membantu Kepala Desa dalam mempersiapkan dan melaksanakan pengelolaan administrasi Desa, mempersiapkan bahan penyusunan laporan penyelenggaraan Pemerintah Desa.
b. Fungsi :
- Penyelenggara kegiatan administrasi dan mempersiapkan bahan untuk kelancaran tugas Kepala Desa
- Melaksanakan tugas Kepala Desa dalam hal Kepala Desa berhalangan
- Melaksanakan tugas Kepala Desa apabila Kepala Desa diberhentikan sementara
- Penyiapan bantuan penyusunan Peraturan Desa
- Penyiapan bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
- Pengkoordinasian Penyelenggaraan tugas-tugas urusan, dan
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.
3. KEPALA URUSAN (KAUR) UMUM
a. Tugas Pokok : Membantu Sekretaris Desa dalam melaksanakan administrasi umum, tata usaha dan kearsipan, pengelolaan inventaris kekayaan desa, serta mempersiapkan bahan rapat dan laporan.
b. Fungsi :
- Pelaksanaan, pengendalian dan pengelolaan surat masuk dan surat keluar serta pengendalian tata kearsipan
- Pelaksanaan pencatatan inventarisasi kekayaan Desa
- Pelaksanaan pengelolaan administrasi umum
- Pelaksanaan penyediaan, penyimpanan dan pendistribusian alat tulis kantor serta pemeliharaan dan perbaikan peralatan kantor
- Pengelolaan administrasi perangkat Desa
- Persiapan bahan-bahan laporan, dan
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa.
4. KEPALA URUSAN (KAUR) KEUANGAN
a. Tugas Pokok : Membantu Sekretaris Desa dalam melaksanakan pengelolaan sumber pendapatan Desa, pengelolaan administrasi keuangan Desa dan mempersiapkan bahan penyusunan APB Desa.
b. Fungsi :
1) Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan Desa.
2) Persiapan bahan penyusunan APB Desa.
3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa.
5. KEPALA URUSAN (KAUR) PEMERINTAHAN
a. Tugas Pokok : Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan administrasi kependudukan, administrasi pertanahan, pembinaan, ketentraman dan ketertiban masyarakat Desa, mempersiapkan bahan perumusan kebijakan penataan, Kebijakan dalam Penyusunan produk hukum Desa.
b. Fungsi :
1) Pelaksanaan kegiatan administrasi kependudukan.
2) Persiapan bahan-bahan penyusunan rancangan peraturan Desa dan keputusan Kepala Desa.
3) Pelaksanaan kegiatan administrasi pertanahan.
4) Pelaksanaan Kegiatan pencatatan monografi Desa.
5) Persiapan bantuan dan melaksanakan kegiatan penataan kelembagaan masyarakat untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan Desa.
6) Persiapan bantuan dan melaksanakan kegiatan kemasyarakatan yang berhubungan dengan upaya menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat dan pertahanan sipil.
7) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan kepada Desa.

Administrasi Pemerintahan Desa :
1. Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
2. Pembuatan Kartu Keluarga (KK)
3. Pembuatan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) bagi warga Desa yang berkehidupan ekonomi kurang mampu agar mendapatkan penangguhan-penangguhan. Misalkan penangguhan atau pengurangan beban biaya di rumah sakit. Pembuatan surat ini tidak memerlukan biaya, digratiskan bagi warga Desa yang memerlukan. Dalam perkembangannya SKTM ini berubah menjadi Kartu Multiguna, Kartu ini dapat digunakan oleh satu keluarga yang diwakili oleh Kepala Keluarga sebagai pemegang kartu.
4. Surat Keterangan Lalu Lintas.
5. Surat Keterangan NTCR.
6. Surat Pengantar Pernikahan.
7. Surat Keterangan Naik Haji.
8. Surat Keterangan Domisili.
9. Surat Keterangan Pengantar Kepolisian.
10. Surat Keterangan Pindah.
11. Surat Keterangan Lahir/Mati.
12. Surat Keterangan Ke Bank dll.
13. Surat Keterangan Pengiriman Wesel.
14. Surat Keterangan Jual Beli Hewan.
15. Surat Keterangan Izin Keramaian.
16. Pengenaan Pungutan atas Transaksi Jual beli Hasil Bumi dikenakan dari harga transaksi jual beli dan dikenakan kepada pembeli atau penjual.
17. Pengenaan pungutan atas transaksi jual beli tanah rumah dikenakan dari harga transakasi jual beli dan dikenakan kepada pembeli atau penjual.
18. Surat Keterangan Tebang Kayu/Bambu.
19. Tarip pengenaan pungutan pengusaha angkutan sewa sarana dan BUMdes.
20. Perusahaan PT/CV atau pemborong dan sejenisnya dari jumlah anggaran.
6. KEPALA URUSAN (KAUR) PEMBANGUNAN
a. Tugas Pokok : Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan ekonomi masyarakat dan potensi desa, pengelolaan administrasi pembangunan, pengelolaan pelayanan masyarakat serta penyiapan bahan usulan kegiatan dan pelaksanaan tugas pembantuan.
b. Fungsi :
1) Penyiapan bantuan-bantuan analisa & kajian perkembangan ekonomi masyarakat
2) Pelaksanaan kegiaatan administrasi pembangunan
3) Pengelolaan tugas pembantuan; dan
4) Pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.
7. KAUR KESRA
a. Tugas Pokok : Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis Penyusunan Program Keagamaan serta melaksanakan Program pemberdayaan masyarakat dan sosial kemasyarakatan.
b. Fungsi :
1) Penyiapan bahan untuk pelaksanaan program kegiatan keagamaan
2) Penyiapan dan pelaksanaan program perkembangan kehidupan beragama
3) Penyiapan bahan dan pelaksanaan program, pemberdayaan masyarakat dan sosial kemasyarakatan; dan
4) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Desa.
8. KEPALA DUSUN (KADUS)
a. Tugas :
- Membantu pelaksanaan tugas kepala desa dalam wilayah kerjanya
- Melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan swadaya dan gotong royong masyarakat
- Melakukan kegiatan penerangan tentang program pemerintah kepada masyarakat
- Membantu kepala desa dalam pembinaan dan mengkoordinasikan kegiatan RW (Rukun Wilayah) dan RT (Rukun Tetangga) diwilayah kerjanya
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa.


b. Fungsi :
- Melakukan koordinasi terhadap jalannya pemerintah desa, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat diwilayah dusun
- Melakukan tugas dibidang pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan yang menjadi tanggung jawabnya
- Melakukan usaha dalam rangka meningkatkan partisipasi dan swadaya gotong royong masyarakat dan melakukan pembinaan perekonomian
- Melakukan kegiatan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan ketrentaman dan ketertiban masyarakat
- Melakukan fungsi-fungsi lain yang dilimpahkan oleh kepala desa.
9. BPD (BADAN PERWAKILAN DESA)

BPD mempunyai fungsi menetapkan peraturan desa bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.

a. Tugas :
- Membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa
- Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan peraturan kepala desa
- Mengusulkan, pengangkatan dan pemberhentian kepala desa
- Membentuk panitia pemilihan kepala desa
- Menggali, menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat
- Menyusun tata tertib BPD.


b. Hak :
- Meminta keterangan kepada pemerintah desa
- Menyatakan pendapat Kewajiban
- Mengamalkan pancasila, melaksanakan UUD 1945 dan mentaati segala peraturan perundang-undangan
- Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa
- Mempertahankan dan memelihara hukum nasional sera keutuhan NKRI
- Menyerap, menampung, menghimpun dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat
- Memproses pemilihan kepala desa
- Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan
- Menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat setempat
- Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga kemasyarakatan.

Batasan Sistem

Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem lainnya. Batasan sistem menjunjukan ruang lingkup dari suatu sistem yang sedang berjalan.

Melihat dari permasalahan yang ada pada Kantor Kepala Desa singabangsa, maka dibatasi permasalahannya pada cara mempermudah Masyarakat dalam mendapatkan data dan informasi umum. Adapun beberapa data dan informasi umum yang dimaksud, yakni:

1. Profil Desa
a. profile penduduk desa
a) Statistik Pendidikan dalam KK
b) Statistik Jenis Kelamin
c) Statistik Agama
d) Statistik penduduk menurut umur
b. profil wilayah desa
c. profil sosial desa
2. Profil Pemerintahan Desa
a. Rencana Pembangunan Desa
b. Peraturan Desa
c. profil Pemerintah Desa
d. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
e. Administrasi Desa (APBDes, Proker, dll)
f. Lembaga Masyarakat
a) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
b) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
c) Perlindungan Masyarakat (Linmas)
d) Kelompok Tani
e) Kelompok Ternak
f) Kelompok Ekonomi
g) Peraturan Desa
3. Agenda Desa
4. Panduan Desa
a. Pembuatan KTP
b. Pembuatan KK
c. Pembuatan Akte
d. Pembuatan Surat Kematian
5. Serta beberapa Berita/Informasi mengenai situasi dalam desa dan/atau Nasional.

Tata Laksana Sistem Berjalan

Dari hasil analisa batasan sistem penulis dapat langsung menganalisa bagaimana sistem informasi yang sedang berjalan pada Balai Desa Singabangsa dan proses masyarakat untuk mendapatkan informasi yang diperlukan atau membagi informasi yang patut diterima oleh pemerintah desa. Sistem informasi desa yang berjalan, yakni:

a. Masyarakat mendatangi balai desa.
b. Masyarakat meminta Data/Informasi yang dibuthkan, berupa :
c. Kaur mencari data dan memberikan informasi yang dibutuhkan baik berupa data dan informasi lisan atas sepengetahuan Kades dan/atau Sekdes.

Untuk menganalisis sistem berjalan, pada penelitian ini digunakan program visual paradigm international Ltd 13.2 untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, sebagai berikut:

Use Case Diagram

Use Case diagram menggambarkan fungsionalitas dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang dibuat sistem, dan bukan “bagaimana”, sistem use case merepresentasikan interaksi antara actor dengan sistem.

Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan aktor dan sistemnya. Interaksi tersebut dapat digambarkan dengan use case diagram. Berikut ini adalah use case diagram pada proses mendapatkan informasi yang ada pada balai desa singabangsa.

usecase%2B1.png
' Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem Informasi Desa yang Berjalan.

Berdasarkan Gambar 3.3 Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

1. 1 (satu) sistem, yaitu sistem informasi desa
2. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, diantaranya Masyarakat dan Kaur.
3. 3 (tiga) Use Case yang biasanya dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya :
- Mendatangi Kantor Desa.
- Mencari Data/Informasi,
- Memberikan Informasi yang Dibutuhkan.
4. 4 (empat) Use Case Include meliputi :
- Data/Informasi Profil Desa..
- Data/Informasi Pemerintahan Desa.
- Data/Informasi Panduan desa.
- Data/Informasi Agenda Desa..


Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang berjalan. Bagaimana masing-masing alur berawal decision yang mungkin terjadi dan bagimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses parallel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus , di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian lainnya transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya. oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behavior internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak. Tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.

activity%2B1.png
Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem Informasi Desa yang Berjalan.'

Berdasarkan Gambar 3.4 Activity Diagram yang sedang berjalan saat ini diantaranya :

1. 1 (satu) initial node sebagai mengawali objek
2. 4 (empat) action, meliputi :.
- Meminta Data/Informasi
- Mencari Data/Informasi yang dibutuhkan
- Meberikan Data/Informasi.
- Menerima Data/Informasi.
3. 1 (satu) activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk.

Sequence Diagram

Sequence diagram digunakan untuk memberikan gambaran detail dari setiap use case diagram yang dibuat sebelumnya. Setiap obyek yang terlibat dalam sebuah use case digambarkan dengan garis putus-putus vertical, kemudian massage yang dikirim oleh obyek digambarkan dengan garis horisontal secara kronologis dari atas ke bawah.

sequence%2B1.png
Gambar 3.5 Sequence Diagram Sistem Informasi Desa yang Berjalan.'

Berdasarkan gambar 3.5 Sequence Diagram di atas terdapat :

1. 2 (dua) actor, yang melakukan kegiatan, yaitu: masyarakat, bagian umum, kepala BLHD, ketua sub bidang.
2. 17 (tujuh belas) Messages, yang merupakan komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi.
- Mendatangi Kantor Kepala Desa
- Permintaan Data/Informasi Profil Desa
- Permintaan Data/Informasi Pemerintahan Desa.
- Permintaan Data/Informasi Agenda Desa.
- Permintaan Data/Informasi Panduan Desa.
- Mencari Data/Informasi Profil Desa
- Mencari Data/Informasi Pemerintahan Desa
- Mencari Data/Informasi Agenda Desa.
- Mencari Data/Informasi Panduan Desa
- Memberikan Data/Informasi Profil Desa
- Memberikan Data/Informasi Pemerintahan Desa
- Memberikan Data/Informasi Agenda Desa
- Memberikan Data/Informasi Panduan Desa
- Menerima Data/Informasi Profil Desa
- Menerima Data/Informasi Pemerintahan Desa
- Menerima Data/Informasi Agenda Desa
- Menerima Data/Informasi Panduan Desa

Analisa Sistem Berjalan

Metode Analisa Sistem

  1. Analisa SWOT

Analisa SWOT dilakukan dengan menidentifikasi faktor yang berasal dari internal mecakup sumber daya manusia, organisasi, keberadaan jumlah asset serta pasilitas pendukung berupa gedung dan sarana lainnya. Faktor eksternal mencakup peraturan pemerintahan, kebijakan instansi, aspek masyarakat, teknologi dan perubahan sosial yang dihadapi.

Analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Analisa SWOT
Variable dan Indicator
Variable Indicator
1. Product a. Data atau dokumen desa yang tidak teratur penempatannya sehingga menyulitkan pada proses pencarian data desa.
2. Price a. Pengunaan biaya yang vatiatif
3. Place a. Lokasi yang strategis

b. Kondisi kantor desa yang cukup baik c. Memiliki anggaran yang cukup untuk pengembangan dalam bidang informasi dan komunikasi.

4. Promotion a. Penyampaian informasi melalui aparatur pemeritah desa kepada masyarakat.
5. People a. Pelayanan yang kurang baik dari pemerintah desa sehingga terjadi miss communication.

b. Kurangnya SDM yang memahami tentang teknologi informasi.

6. Process a. Proses Sistem Informasi Desa masih manual dengan mendatangi kantor desa dahulu untuk mendapatkan Data/Informasi.

b. Proses pengolahan Data/Informasi masih menggunakan sistem konvensional. c. Proses pengarsipan Data/Informasi masih sederhana. d. Proses pemberian informasi kepada masyarakat terhambat karena kurangnya sarana dan prasarana pendukung.

7. Physical Exidence a. Hilangnya Data/Informasi Desa akibat proses penyipanan Data/Informasi yang tidak teratur, sehingga menghambat proses pelayanan informasi dan perkembangan desa.
Tabel 3.2 Matrik SWOT
Capture13.PNG
Capture14.PNG
Capture15.PNG

Permasalahan Yang Dihadapi

Masalah yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:

a. Sistem yang berjalan saat ini masih terbilang manual dan konvensional.
b. Karena sistem yang berjalan saat ini masih terbilang manual, menjadikan birokrasi yang memakan waktu ini kurang baik dan efektive.
c. Sistem ini mengharuskan kedua belah pihak berada pada posisi yang sama, yakni berada pada Kantor Kepala Desa Singabangsa sehingga memakan waktu bagi masyarakat dan kemungkinan mendapatkan informasi yang dibutuhkan sangat tipis karena Staf Kantor Kepala Desa sering tidak ada di tempat.
d. Belum tersedianya wadah informasi sehingga menjadikan proses pencarian data memakan waktu yang sangat lama dan tenaga yang ekstra karena bertumpuknya data dalam proses pengarsipan yang kurang tertata juga mengakibatkan lamanya memperoleh informasi yang dibutuhkan.
e. Sangat sedikit catatan keluhan masyarakat yang diadukan terhadap balai desa baik berupa keritik dan saran yang membangun yang seharusnya menjadi pedoman atau rekapitulasi acuan untuk membenahi segala kekurangan yang ada pada desa singabangsa. Dengan demikian, sistem yang berjalan belum efektif dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan wadah pelayanan dalam segi informasi yang akurat dan cepat.


Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisa dari segi kekurangan dan kebutuhan saat ini, kebutuhan pengembangan terhadap sistem hendaknya:

a. Dengan permasalahan yang ada, peneliti memberikan pemecahan masalah dengan menyediakan Sistem Informasi Desa (SID) yang terintegrasi dan mudah diakses masyarakat dimanapun dan kapanpun. Sehingga meningkatkan potensi warga untuk berpartisipasi dalam pembangunan desa.
b. Menyarankan untuk mulai membenahi data-data arsip dan proses pengarsipan agar terkomputerisasi dengan baik, sehingga pada saat pencarian informasi lebih mudah ditemukan.
c. Menyarankan untuk dapat lebih memperhatikan setiap kritik dan saran yang diberikan masyarakat guna mempermudah proses perencanaan pembangunan, penggunaan dana desa, dan hal-hal yang membangun sehingga bisa mentargetkan suatu program pemerintah secara tepat sasaran.
d. Menyarankan untuk bisa lebih terbuka guna mencapai kesejahteraan dan dapat bersinergi dengan masyarakat dalam mencapai harapan yang dicita-citakan yakni good government.

Requirement Elicitation

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Elisitasi tahap I sesuai tabel 3.1 yang telah dibuat:

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Capture.PNG
Capture1.PNG
Capture2.PNG
Capture3.PNG

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode Mandatory, Desirable, dan Inessential (MDI). Terdapat beberapa requirement yang diberi option Inessential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement di atas diberi option I pada Elisitasi Tahap II sesuai dengan Tabel 3.4 di bawah ini:

Table 3.4 Elisitasi Tahap II

Capture.PNG
Capture1.PNG
Capture2.PNG
Capture2.PNG
Capture3.PNG

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode Technical, Operational, dan Economic (TOE) dengan opsi High, Middle, dan Low (HML). Dengan pilihan antar lain High (H) dan harus dieliminasi, Middle (M) dan Low (L). Berikut ini adalah Elisitasi tahap III sesuai tabel 3.5 yang telah dibuat:

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Capture7.PNG
Capture8.PNG
Capture9.PNG

Elisitasi Tahap Final

Elisitasi Tahap Final Merupakan hasil akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dasar untuk membangun sebuah Sistem Informasi Desa dari suatu proses elisitasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap Final

Capture10.PNG
Capture11.PNG
Capture12.PNG


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang dilakukan terhadap sistem yang berjalan pada Kantor Kepala Desa Singabangsa Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor, menujukkan bahwa terdapat masalah atau kendala yang terjadi, oleh karena itu peneliti mengajukan usulan sistem baru yang diharapkan dapat mengatasi masalah yang terjadi pada Kantor Kepala Desa Singabangsa khususnya pada Sistem Informasi Desa yang bergerak dalam pelayanan informasi masyarakat dan transfaransi agenda-agenda desa yang sedang dan/atau akan berjalan. Adapun prosedur yang diusulkan yaitu perancangan Sistem Informasi Desa (SID) berbasis Web pada Kantor Desa Singabangsa Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor.

Dalam tahap ini akan diuraikan UML (Unified Modelling Language) yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan tampilan dan implementasi yang diusulkan.


Use Case Diagram Yang Diusulkan

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan kepada “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sistem use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Berikut adalah use case diagram yang diusulkan dalam perancangan Sistem Informasi Desa (SID) berbasis Web pada Kantor Desa Singabangsa.

1.jpg

Gambar 4.1 Use case Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan terdapat:


1. 3 (Tiga) Actor, yaitu Masyarakat, admin (Kaur Umum pada kantor Kepala Desa) dan jurnalis.

2. 4 (Empat) Use Case yang dilakukan oleh Actor tersebut (dipisah sesuai kategori dari use case) dengan sekenairo sebagai berikut:

a. Use case : Web Desa
Aktor : Masyarakat
Skenario : untuk mendapatkan informasi masyarakat harus membuka laman website desa.

b. Use Case : Beranda
Aktor : Masyarakat
Skenario : Setelah masuk website, masyarakat akan langsung diarahkan keberanda untuk mendapatkan informasi atau berita ter-update.

c. Use case : Profil Desa
Aktor : Masyarakat
Skenario : untuk mendapatkan informasi mengenai data biografis dan potensi yang dimiliki oleh Desa Singabangsa.

d. Use Case : Statistik Penduduk
Aktor : Masyarakat
Skenario : setelah masuk dalam menu profil desa masyarakat di sediakan menu untuk mengakses informasi statistik penduduk.

e. Use case : Profil Pemerintah
Aktor : Masyarakat
Skenario : untuk mendapatkan informasi mengenai Profil pemerintahan yang ada pada desa singabangsa.

f. Use Case : Lembaga Masyarakat
Aktor : Masyarakat
Skenario : setelah berada di menu Profil pemerintahan, masyarakat disediakan menu untuk mendapatkan informasi mengenai kelembagaan masyarakat.

g. Use case : Agenda
Aktor : Masyarakat
Skenario : untuk mendapatkan informasi mengenai agenda-agenda kegiatan dan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh pihak pemerintahan desa.

h. Use Case : Galeri
Aktor : Masyarakat
Skenario : untuk mendapatkan foto-foto dan dokumentasi kegiatan.

i. Use case : Panduan
Aktor : Masyarakat
Skenario : untuk mendapatkan informasi tentang cara atau prosedur yang harus dilewati dalam administrasi penduduk.

j. Use Case : Kontak
Aktor : Masyarakat
Skenario : untuk mendapatkan informasi mengenai kontak person kantor kepala desa, alamat dan maps serta kolom kritik dan saran yang bisa diinput oleh masyarakat.

k. Use case : Login
Aktor : Admin, Jurnalis
Skenario : untuk mendapatkan hak akses pada dashboard admin.

l. Use Case : Home
Aktor : Admin
Skenario : setelah berhasil menyelesaikan proses login, admin langsung diarahkan pada menu home.

m. Use case : Berita
Aktor : Admin
Skenario : Untuk kumpulan berita yang telah diterbitkan, dan bisa menghapus berita yang sudah using dan menghapus berita yang mendapat respond kurang baik untuk mencegah keresahan sosial.

n. Use Case : Kategori
Aktor : Admin
Skenario : admin dapat menambah, merubah dan menghapus kategori berita yang telah ada.

o. Use case : Agenda
Aktor : Admin
Skenario : admin dapat menambah, merubah dan menghapus agenda pemerintah desa yang telah direncanakan.

p. Use Case : Penduduk
Aktor : Admin
Skenario : admin dapat menambah, merubah dan menghapus data penduduk yang telah ada.

q. Use case : Jurnalis
Aktor : Admin
Skenario : admin dapat menambah, merubah dan menghapus data jurnalis yang telah ada.

r. Use Case : Kritik dan Saran
Aktor : Admin
Skenario : admin dapat melihat Keritikan dan saran dari masyarakat mengenai kinerja pemerintah desa atau tata kelola desa yang sedang, aka dan telah dilaksanakan.

s. Use case : Laporan
Aktor : Admin
Skenario : admin dapat mencetak laporan rekapitulasi berita, data penduduk dari hasil up date perbulan.

t. Use Case : Login
Aktor : Jurnalis
Skenario : untuk mendapatkan hak akses pada dashboard jurnalis.

u. Use case : Home
Aktor : Jurnalis
Skenario : Setelah berhasil melakukan login, jurnalis akan langsung diarahkan ke menu home.

v. Use Case : Profil
Aktor : Jurnalis
Skenario : Jurnalis dapat melihat profil pribadinya.

w. Use case : Berita
Aktor : Jurnalis
Skenario : di menu ini jurnalis dapat melihat kumpulan draft berita yang telah disimpan. jurnalis juga dapat menambah, merubah dan menghapus berita yang berada pada draft berita.

x. Use Case : Jurnalis
Aktor : Jurnalis
Skenario : di menu ini jurnalis dapat melihat data jurnalis aktif pada Kantor Kepala desa.

y. Use Case : Logout
Aktor : Admin, Jurnalis

Skenario : untuk keluar dari semua sistem yang sedang diakses.

3. 33 (tiga puluh tiga) extend, dan

4. 23 (dua pulu tiga) include.


Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana sistem itu berakhir. Selain itu activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behavior internal sebuah sistem (dan interaksi antara subsystem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur dari level atas secara umum.

Berikut adalah activity diagram yang dilakukan beberpa aktor dalam sistem usulan, diantranya:

1. Activity diagram Masyarakat

2.jpg

Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan

Berdasarkan Activity Diagram 4.2 terdapat penjelasan sebagai berikut

  1. 1 (satu) Initial Node.
  2. 16 (Enam belas) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi aksi..
  3. 2 (dua) Fork Node digunakan untuk memisahkan setiap action
  4. 1 (satu) Join Node digunakan untuk menyatukan setiap action
  5. 1 (satu) Final Node.

2. Activity diagram Petugas Administrasi (KAUR UMUM)

4.jpg

Gambar 4.3 Activity Diagram yang diusulkan

Berdasarkan Activity Diagram 4.3 terdapat penjelasan sebagai berikut:

  1. 1 (Satu) Initial Node.
  2. 31 (Tiga Puluh Satu) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi aksi.
  3. 1 (Satu) Decision Node.
  4. 7 (Tujuh) Fork Node digunakan untuk memisahkan setiap action.
  5. 1 (satu) Join Node digunakan untuk menyatukan setiap action
  6. 1 (Satu) Final Node.

3. Activity diagram petugas jurnalistik.

4.jpg

Gambar 4.4 Activity Diagram yang diusulkan

Berdasarkan Activity Diagram 4.4 terdapat penjelasan sebagai berikut

  1. 1 (Satu) Initial Node.
  2. 12 (dua belas) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi aksi.
  3. 1 (Satu) Decision Node.
  4. 2 (dua) Fork Node digunakan untuk memisahkan setiap action.
  5. 1 (satu) Join Node digunakan untuk menyatukan setiap action
  6. 1 (Satu) Activity Final Node.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence diagram antara objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, dan sebagainya) berupa massage yang digambarakan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Berikut adalah Sequence Diagram yang dilakukan beberapa aktor dalam sistem usulan, diantaranya:

1. Sequence Diagram Masyarakat

5.jpg

Gambar 4.5 Sequence Diagram pada sistem yang diusulkan

Berdasarkan Sequence Diagram 4.5 terdapat penjelasan sebagai berikut:

  1. 1 (Satu) actor, yaitu Masyarakat
  2. 12 (Dua belas) Life Line.
  3. 13 (tiga belas) Massage, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang dilakukan oleh aktor.

2. Sequence Diagram Petugas Administrasi (KAUR UMUM)

6.jpg

Gambar 4.6 Sequence Diagram pada sistem yang diusulkan

Berdasarkan Sequence Diagram 4.6 terdapat penjelasan sebagai berikut:

  1. 1 (Satu) actor, yaitu Petugas Administrasi
  2. 12 (Dua belas) Life Line.
  3. 22 (Dua Puluh Dua) Massage, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang dilakukan oleh aktor.

3. Sequence Diagram Petugas Jurnalis.

7.jpg

Gambar 4.7 Sequence Diagram pada sistem yang diusulkan

Berdasarkan Sequence Diagram 4.7 terdapat penjelasan sebagai berikut:

  1. 1 (Satu) actor, yaitu Petugas Administrasi
  2. 7 (Tujuh) Life Line.
  3. 8 (Delapan) Massage, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang dilakukan oleh aktor.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Yang Diusulkan

Table 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Yang Diusulkan

Capture.PNG
Capture1.PNG


Rancangan Basis Data

Rancangan basis data berfungsi untuk menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran digram-diagram di atas.

Class Diagram yang Diusulkan

Class diagram merupakan diagram yang selalu ada dipermodelan sistem berorientasi objek. Class diagram menunjukan hubungan antar class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.

8.jpg

Gambar 4.8 Pada Class Diagram Sistem yang diusulkan

Berdasarkan Sequence Diagram 4.8 terdapat penjelasan sebagai berikut:

  1. 8 (Delapan) class, himpunan dari objek-objek yang baerbagi atribut serta operasi.
  2. 5 (Lima) association, berhubungan antar objek satu dengan objek lainnya.

2. Sequence Diagram Petugas Administrasi (KAUR UMUM)

6.jpg

Gambar 4.6 Sequence Diagram pada sistem yang diusulkan

Berdasarkan Sequence Diagram 4.6 terdapat penjelasan sebagai berikut:

    Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang sedang dibangun adalah sebagai berikut :

    1. Tabel 4.2 Basis Data (pegawai)
    Nama File : pegawai
    Media : hardisk
    Panjang Record : 300
    Primary key : id_pegawai

    Capture2.PNG

    2. Tabel 4.3 Basis Data (jurnalis)
    Nama File : Jurnalis
    Media : hardisk
    Panjang Record : 209
    Primary key : id_jurnalis

    Capture3.PNG

    3. Tabel 4.4 Basis Data (penduduk)
    Nama File : penduduk
    Media : hardisk
    Panjang Record : 78
    Primary key : nik

    Capture4.PNG

    4. Tabel 4.5 Basis Data (agenda)
    Nama File : Agenda
    Media : hardisk
    Panjang Record : 305
    Primary key : id_agenda

    capture5.PNG

    5. Tabel 4.6 Basis Data (kategori)
    Nama File : kategori
    Media : hardisk
    Panjang Record : 25
    Primary key : id_kategori

    Capture6.PNG

    6. Tabel 4.7 Basis Data (informasi)
    Nama File : informasi
    Media : hardisk
    Panjang Record : 130
    Primary key : id_info

    Capture7.PNG

    7. Tabel 4.8 Basis Data (komentar)
    Nama File : komentar
    Media : hardisk
    Panjang Record : 60
    Primary key : id_komentar

    Capture8.PNG

    8. Tabel 4.9 Basis Data (saran)
    Nama File : saran
    Media : hardisk
    Panjang Record : 60
    Primary key : id_saran

    Capture9.PNG

    State Machine Diagram yang diusulkan

    Diagram adalah teknik yang umum digunakan untuk menggambarkan behaviour sebuah sistem. Hal ini digunakan untuk membantu analis, perancang dan pengembang untuk memahami perilaku obyek pada sistem. State machine yang diusulkan dikalsifikasikan menurut aktor yang berperan pada aplikasi usulan, adapun rangakiannya adalah sebagai berikut :

    1. State Machine Diagram pada masyarkat

    9.jpg

    Gambar 4.9 State Machine Diagram yang diusulkan

    Berdasarkan gambar state machine diagram pada masyarakat, sistem yang diusulkan bahwa terdapat :

    1. 16 (Enam Belas) state yang berjalan
    2. 22 (Dua Puluh Dua) transaction
    3. 1 (satu) initial pseudo
    4. 1(satu) final state

    2. State Machine Diagram pada Petugas Administrasi

    10.jpg

    Gambar 4.10 State Machine Diagram yang diusulkan

    Berdasarkan gambar state machine diagram pada masyarakat, sistem yang diusulkan bahwa terdapat :

    1. 31 (tiga puluh satu) state yang berjalan
    2. 47 (empat puluh tujuh) transaction
    3. 1 (satu) initial pseudo
    4. 1(satu) final state
    5. 1 (satu) Self Transition.

    '3. State Machine Diagram pada Jurnalis

    9.jpg

    Gambar 4.11 State Machine Diagram yang diusulkan

    Berdasarkan gambar state machine diagram pada masyarakat, sistem yang diusulkan bahwa terdapat :

    1. 14 (empat belas) state yang berjalan
    2. 21 (dua puluh satu) transaction
    3. 1 (satu) initial pseudo
    4. 1(satu) final state
    5. 1 (satu) Self Transition.

    Rancangan Tampilan (prototype) Sistem Yang Diusulkan

    1. Rancangan Tampilan Front end Beranda
    12.png

    Gambar 4.12 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan

    2. Rancangan Tampilan Front end Profil Desa
    13.png

    Gambar 4.13 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan


    3. Rancangan Tampilan Front end Statistik Penduduk
    14.png

    Gambar 4.14 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan

    4. Rancangan Tampilan Front end Galeri Foto
    15.png

    Gambar 4.15 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan

    5. Rancangan Tampilan Front end Profil Pemerintah
    16.png

    Gambar 4.16 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan


    6. Rancangan Tampilan Front end Lembaga Masyarakat
    17.png

    Gambar 4.17 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan

    7. Rancangan Tampilan Front end Agenda
    18.png

    Gambar 4.18 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan

    8. Rancangan Tampilan Front end Kontak dan Kritik Saran
    19.png

    Gambar 4.19 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan


    9. Rancangan Tampilan Front end Panduan
    20.png

    Gambar 4.20 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan

    10. Rancangan Tampilan Dashboard Menu Login
    21.png

    Gambar 4.21 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan

    11. Rancangan Tampilan Dashboard Admin (Home)
    22.png

    Gambar 4.22 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan


    12. Rancangan Tampilan Dashboard Admin (Berita)
    23.png

    Gambar 4.23 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan

    13. Rancangan Tampilan Dashboard Admin (Kategori Berita)
    24.png

    Gambar 4.24 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan

    14. Rancangan Tampilan Dashboard Admin (Tambah Kategori)
    25.png

    Gambar 4.25 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan


    15. Rancangan Tampilan Dashboard Admin (Draft Berita)
    26.png

    Gambar 4.26 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan

    16. Rancangan Tampilan Dashboard Admin (Publish Berita)
    27.png

    Gambar 4.27 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan

    17. Rancangan Tampilan Dashboard Admin (Agenda)
    28.png

    Gambar 4.28 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan


    18. Rancangan Tampilan Dashboard Admin (Tambah Agenda)
    29.png

    Gambar 4.29 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan

    19. Rancangan Tampilan Dashboard Admin (Jurnalis)
    30.png

    Gambar 4.30 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan

    20. Rancangan Tampilan Dashboard Admin (Tambah Jurnalis)
    31.png

    Gambar 4.31 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan


    21. Rancangan Tampilan Dashboard Admin (Kritik & Saran)
    32.png

    Gambar 4.32 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan

    22. Rancangan Tampilan Dashboard Jurnalis (Home)
    33.png

    Gambar 4.33 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan

    23. Rancangan Tampilan Dashboard Jurnalis (Profil)
    34.png

    Gambar 4.34 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan

    24. Rancangan Tampilan Dashboard Jurnalis (Berita)
    35.png

    Gambar 4.35 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan


    25. Rancangan Tampilan Dashboard Jurnalis (Tambah Berita)
    36.png

    Gambar 4.36 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan

    26. Rancangan Tampilan Dashboard Jurnalis (Kategori Berita)
    37.png

    Gambar 4.37 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan

    27. Rancangan Tampilan Dashboard Jurnalis (Data Jurnalis)
    38.png

    Gambar 4.38 Rancangan Tampilan (prototype) Sistem yang diusulkan


    Tampilan Sistem Aplikasi Yang Diusulkan

    1. Tampilan Front end pada Beranda

    Tampilan front end dimaksudkan sebagai interface yang menampilkan menu-menu informasi yang bisa diakses oleh masyarakat pada Sistem Informasi Desa.

    39.png

    Gambar 4.39 Tampilan Sistem Aplikasi yang diusulkan

    2. Tampilan Front end pada menu Galeri Foto
    40.png

    Gambar 4.40 Tampilan Sistem Aplikasi yang diusulkan


    3. Tampilan Front end pada menu Profil Desa
    41.png

    Gambar 4.41 Tampilan Sistem Aplikasi yang diusulkan

    4. Tampilan Front end pada menu Statistik Penduduk
    42.png

    Gambar 4.42 Tampilan Sistem Aplikasi yang diusulkan

    5. Tampilan Front end pada menu Profil Pemerintahan Desa
    43.png

    Gambar 4.43 Tampilan Sistem Aplikasi yang diusulkan


    6. Tampilan Front end pada menu Agenda Desa
    44.png

    Gambar 4.44 Tampilan Sistem Aplikasi yang diusulkan

    7. Tampilan Front end pada menu Kontak, Kritik Dan Saran
    45.png

    Gambar 4.45 Tampilan Sistem Aplikasi yang diusulkan

    8. Tampilan Front end pada menu Panduan
    46.png

    Gambar 4.46 Tampilan Sistem Aplikasi yang diusulkan


    9. Tampilan Dashboard menu pada login
    47.png

    Gambar 4.47 Tampilan Sistem Aplikasi yang diusulkan

    10. Tampilan Dashboard menu pada Home admin
    48.png

    Gambar 4.48 Tampilan Sistem Aplikasi yang diusulkan

    11. Tampilan Dashboard pada menu Berita Admin
    49.png

    Gambar 4.49 Tampilan Sistem Aplikasi yang diusulkan


    12. Tampilan Dashboard pada menu Kategori Berita Admin
    50.png

    Gambar 4.50 Tampilan Sistem Aplikasi yang diusulkan

    13. Tampilan Dashboard pada menu Draft Berita Admin
    51.png

    Gambar 4.51 Tampilan Sistem Aplikasi yang diusulkan

    14. Tampilan Dashboard pada menu Publish Berita Admin
    52.png

    Gambar 4.52 Tampilan Sistem Aplikasi yang diusulkan


    15. Tampilan Dashboard cetak laporan penduduk Admin
    53.png

    Gambar 4.53 Tampilan Sistem Aplikasi yang diusulkan

    16. Tampilan Dashboard cetak laporan Berita Admin
    54.png

    Gambar 4.54 Tampilan Sistem Aplikasi yang diusulkan

    17. Tampilan Dashboard pada menu Agenda Desa Admin
    55.png

    Gambar 4.55 Tampilan Sistem Aplikasi yang diusulkan

    18. Tampilan Dashboard pada menu Tambah Agenda Desa Admin
    56.png

    Gambar 4.56 Tampilan Sistem Aplikasi yang diusulkan

    19. Tampilan Dashboard pada menu Jurnalis Admin
    57.png

    Gambar 4.57 Tampilan Sistem Aplikasi yang diusulkan

    20. Tampilan Dashboard pada menu Tambah Jurnalis Admin
    58.png

    Gambar 4.58 Tampilan Sistem Aplikasi yang diusulkan


    21. Tampilan Dashboard pada menu Home Jurnalis
    59.png

    Gambar 4.59 Tampilan Sistem Aplikasi yang diusulkan

    22. Tampilan Dashboard pada menu Profil Jurnalis
    60.png

    Gambar 4.60 Tampilan Sistem Aplikasi yang diusulkan

    23. Tampilan Dashboard pada menu Berita Jurnalis
    61.png

    Gambar 4.61 Tampilan Sistem Aplikasi yang diusulkan

    24. Tampilan Dashboard pada menu Tambah Draft Berita Jurnalis
    62.png

    Gambar 4.62 Tampilan Sistem Aplikasi yang diusulkan


    25. Tampilan Dashboard pada menu Kategori Berita Jurnalis
    63.png

    Gambar 4.63 Tampilan Sistem Aplikasi yang diusulkan

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Perangkat Keras

    Perangkat keras yang digunakan dalam mendukung implementasi sistem yang diusulkan pada kantor kepala desa singabangsa digambarkan dalam Component Diagram berikut ini :

    64.jpg

    Gambar 4.64 Tampilan Perangkat Keras

    Pada Component Diagram gambar 4. Terdapat 2 (dua) pasang interface, 4 (empat) Port dan 8 (delapan) component, yaitu sebagai berikut :

    1. CPU
    2. Processor Intel Core 13
    3. Harddisk 160GB
    4. RAM 2GB
    5. Keyboard standard
    6. Mouse standard
    7. Printer 160GB
    8. Modem 2GB
    9. Monitor 14”

    Perangkat Lunak

    1. Mozilla firefox 37.0.1 (x86 en US)
    2. XAMPP Version 3.2.1 (Apache 5.6.11,PHP 5.2.8, MySQL client version: 5.0.51a);
    3. Windows 8 64 bit
    4. Visual paradigm for UML 12.1 enterprise edition 2GB
    5. Microsoft word 201
    6. Dreamweaver version cs 6

    Perangkat Akses

    Berikut adalah hak akses aktor-aktor pada sistem informasi desa (SID) yang diusulkan:

    1. Masyarakat

    Sebagai aktor menggunakan sistem informasi desa (SID) berbasis web sebagai media untuk mencari informasi tentang dalam desa dan luar desa.

    2. Kaur Umum (admin)

    Sebagai aktor yang yang melakukan aktifitas di belakang layar SID yang bertuga untuk update berita dari draft yang dikumpulkan jurnalis dan informasi lainnya mengenai desa dan luar desa,

    3. Jurnalis

    Sebagai aktor yang melakukan kegiatan pengumpulan berita yang akan diterbitkan pada interface SID.

    Testing

    Black Box Testing

    Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan metode blackbox testing, dengan cara memberikan sejumlah input pada program, blackbox merupakan pengujian program yang mengutamakan fungsi. Metodenya adalah dengan menggunakan fungsi. Metodenya adalah dengan memberikan suatu input terhadap sistem dan melihat kesesuaian output dengan hasil yang diharapkan. Pengujian ini juga dilakukan untuk mencari kesalahan pada sistem. Berikut ini tabel pengujian Black Box yang telah diuji:

    Tabel 4.10 Pada Black Box Testing Sistem Yang Diusulkan

    Capture10.PNG
    Capture11.PNG

    Schedule

    Schedule merupakan penjelasan kegiatan selama pengerjaan skripsi pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam langkaah langkah kegiatan penerapan sistem . langkah yang dilakukan untuk membangun sistem yang direncanakan ini terdapat dalam bentuk time table, berikut tabel nya:

    Tabel 4.11 Schedule

    Capture12.PNG

    Estimasi Biaya

    Dengan penjadwalan yang sebelumnya telah tertata, estimasi biaya dalam perancangan ini sebagai berikut :

    Tabel 4.12 pada Estimasi Biaya

    Capture13.PNG


    BAB V

    KESIMPULAN

    Kesimpulan

    Sesuai dengan analisa yang telah dilakukan terhadap Sistem Informasi Desa (SID) Berbasis Web Pada Kantor Kepala Desa Singabangsa Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor, maka penulis mendapatkan kesimpulan sebagi berikut:

    Sistem pengolahan data maplop transaksi teller saat ini sedang berjalan pada PT Bank Tabungan Negara (pesero) Tbk, Kantor Cabang Karawaci masih dilakukan secara manual, hal ini menyebabkan kurang efektif dan efisien sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk pencarian data dan pembuatan laporan.

    Dengan adanya sistem pengolahan data maplop transaksi teller yang telah terkomputerisasi, maka dapat mempermudah pegawai dalam melakukan pendataan, pencarian hingga pembuatan laporan, sehingga dapat terciptanya pekerjaan yang lebih baik, efektif dan efisien.

    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    Pada Sistem Informasi Desa yang diusulkan sistem ini menampilkan informasi mengenai Profil Desa, Profil Pemerintahan Desa, Agenda Desa dan Panduan Administrasi Kependudukan serta menampilkan Statistik Penduduk menurut kategori yang telah ditentukan.

    Proses dalam Sistem Informasi Desa yang berjalan sangat manual dan menggunakan administrasi konvensional, belum adanya program untuk mengolah data dan informasi khusus pada informasi desa dan perangkatnya agar mudah didapatkan oleh masyarakat jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Oleh sebab itu pelayanan masyarakat menjadi tidak efisien dan informasi tidak dapat diberikan secara merata kepada seluruh lapisan masyarakat, serta penyimpanan dokumen yang tidak tertata menambah kesulitan pada proses pencarian data dan informasi yang dibutuhkan. Sehinga untuk mencapai Good Government belum dapat disandang oleh Kantor Kepala Desa Singabangsa ini.

    Kendala pada sistem yang berjalan saat ini data dan informasi yang kurang akurat dan tidak jarang data yang dibutuhkan masyarakat tidak tersedia (hilang) atau tidak ditemukan akibat data bertumpuk dengan data lain dan proses pencariannya memakan waktu karena masih dilakukan dengan cara manual.

    Pemberian data dan informasi dilakukan oleh perangkat desa atau kepala urusan yang bersangkutan dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

    Dalam perancangan Sistem Informasi Desa (SID) Berbasis Web Pada Kantor Kepala Desa Singabangsa Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor ini dengan menggunakan sistem yang menyimpan data seperti, Data Profil Desa (Profil Penduduk, Profil Wilayah, Profil Sosial), Profil Pemerintahan Desa (Perangkat Desa Aktif, Struktur Organisasi, Lembaga Masyarakat, Data Administrasi Pembangunan, APB), Agenda Desa, Panduan Administrasi Kependudukan, informasi/berita seputar desa dan/atau Nasional/Internasional, kotak saran dan kontak person pihak Kantor Kepala Desa.

    Sistem yang diusulkan lebih efisien hal ini disebabkan mudahnya data/informasi didapatkan dan mudah untuk diakses oleh semua kalangan. Serta informasi atau berita yang disampaikan cukup efektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Kekurangan yang terdapat pada sistem yang diusulkan belum bisa memberikan pelayanan khusus terhadap pembuatan surat-surat atau administrasi Pemerintahan Desa, seperti:

    a. Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP)

    b. Pembuatan Kartu Keluarga (KK)

    c. Pembuatan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)

    d. Surat Keterangan Lalu Lintas.

    e. Surat Keterangan NTCR.

    f. Surat Pengantar Pernikahan.

    g. Surat Keterangan Naik Haji.

    h. Surat Keterangan Domisili.

    i. Surat Keterangan Pengantar Kepolisian.

    j. Surat Keterangan Pindah.

    k. Surat Keterangan Lahir/Mati.

    l. Surat Keterangan Ke Bank dll.

    m. Surat Keterangan Pengiriman Wesel.

    n. Surat Keterangan Jual Beli Hewan.

    o. Surat Keterangan Izin Keramaian.

    p. Pengenaan Pungutan atas Transaksi Jual beli Hasil Bumi dikenakan dari harga transaksi jual beli dan dikenakan kepada pembeli atau penjual.

    q. Pengenaan pungutan atas transaksi jual beli tanah rumah dikenakan dari harga transakasi jual beli dan dikenakan kepada pembeli atau penjual.

    r. Surat Keterangan Tebang Kayu/Bambu.

    s. Tarif pengenaan pungutan pengusaha angkutan sewa sarana dan BUMdes (Badan Usaha Milik Desa).

    t. Perusahaan PT/CV atau pemborong dan sejenisnya dari jumlah anggaran.


    Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1. Kesimpulan terhadap tujuan penelitian

    a. Meningkatkan pelayanan informasi yang lebih cepat dan merata kepada seluruh lapisan masyarakat.

    b. Penelitian ini dilakukan untuk dapat mengidentifikasi masalah yang terdapat pada sistem berjalan dan memberikan sistem usulan untuk dapat meminimalisir masalah yang terjadi Pada Kantor Kepala Desa Singabangsa Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor terutama pada permasalahan sistem informasi desa (SID).

    c. Mengimplementasikan ilmu yang didapatkan dari proses belajar di perguruan tinggi raharja dengan membuat Sistem Informasi Desa (SID) Berbasis Web Pada Kantor Kepala Desa Singabangsa Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor dan untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki.

    2. Kesimpulan terhadap manfaat penelitian

    Dengan dilakukannya penelitian ini dapat bermanfaat bagi kantor kepala desa singabangsa dalam melakukan pelayanan informasi serta mempermudah masyarakat untuk mendapatkan hak pengetahuan dan keterbukaan pemerintah terhadap kinerja dan kegiatan yang akan, sedang dan telah berlangsung pada Kantor Kepala Desa Singabangsa Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor.</div>

    Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

    Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan studi pustaka dalam proses pengumpulan data. Selain itu penulis juga menggunakan metode analisis SWOT dan perancangan dalam proses pengembangan. Dengan menggunakan metode-metode tersebut sangat membantu dalam proses awal penelitian (pengumpulan data) sampai dengan proses perancangan dan implementasi sistem yang diusulkan.

    Saran

    1. Perlu pelatihan sumber daya manusia dibidang komputer untuk mengoperasikan sistem yang dibuat agar tidak terjadi kesalahan.

    2. Adanya back up secara berkala dan perawatan harus dilakukan untuk menunjang kinerja sistem berjalan dengan baik dan sesuai dengan fungsi dan manfaatnya.

    3. Dengan menerapkan Sistem Informasi Desa (SID) berbasis web dengan baik, diperlukan adanya pengembangan sistem informasi desa agar terus dapat mengimbangi perkembangan sosial dan menghasilkan sistem informasi desa yang baru dan dapat mengikuti perkembangan teknologi di masa mendatang.

    4. Penyimpanan data-data lebih diperhatikan dan ditata dengan baik agar data tidak mudah hilang dan mudah untuk ditemukan jika sewaktu-waktu diperlukan.

    5. Dengan menerapkan Sisten Informasi Desa (SID) berbasis web ini, diperlukan sosialisasi dan pendampingan terhadap masyarakat agar dapat dioperasikan dengan baik dan sebagaimana mestinya.

    6. Dengan menerapkan Sisten Informasi Desa (SID) berbasis web ini, tidak dipergunakan untuk kepentingan pribadi atau dijadikan sarana komoditas jasa.

    7. Dengan menerapkan Sisten Informasi Desa (SID) berbasis web ini, tidak disalah gunakan untuk media promosi atau kampanye kepemimpinan daerah dari individu, golongan dan lembaga politik.

    Kesan

    1. Staf kantor kepala desa yang ramah dan menyambut dengan baik dalam setiap pertanyaan dan pernyataan.

    2. Staf kantor kepala desa cukup lugas dalam memberikan penjelasan dalam setiap pertanyaan yang ada pada proses penelitian dan wawancara.

    3. Memberikan pengalaman lebih bagi penulis dalam mengumpulkan data-data.

    4. Menambah wawasan tentang kependudukan dan pedesaan.


    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 Hamim, Tohari. 2014. Analisis Serta Perancangan Sistem Informasi Melalui Pendekatan Uml. Yogyakarta: Andi Offset.
    2. Antonio, Harianto Dan Novi Safriadi. 2013. Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Informatika (Si-Adif). Jurnal Elkha Vol.4, No 2. Universitas Tanjungpura.
    3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta
    4. Luppicini, Rocci. 2015. Systems Definition Of Educational Technology In Society.
    5. 5,0 5,1 Muhaimin, Arief Maulana, Michail Jose, Lyssa Ratauli Dan Hanipan Sauwa. 2015. Aplikasi Prototype Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada Smk Yuppentek 1 Tangerang Berbasis Web. Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Multimedia 2015 Issn : 2302-3805. Stmik Amikom : Yogyakarta.
    6. 6,0 6,1 6,2 6,3 Taufiq, Rohmat.2013 . Sistem Informasi Manajemen, Konsep Dasar, Analisa Dan Metode Pengembangan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    7. A.S, Maudi dan M. Shalahuddin. 2013. “Rekayasa perangkat lunak”. Bandung: Informatika.
    8. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
    9. Priyanti, Dwi, Siska Iriani. 2013.Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa Bogoharjo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. ISSN: 2302-5700. Indonesian Journal on Networking and Security (IJNS) Vol.2 No.3 Oktober 2013. http://ijns.org/.Diakses pada tanggal 5 Februari 2018
    10. 10,0 10,1 Sidharta, Iwan. Marina Wati. 2015. Perancangan Dan Implementasi Sistem Informasi Urunan Desa (Urdes) Berdasarkan Pajak Bumi Dan Bangunan. Jurnal Computech & Bisnis, Vol. 9, No.2. Stmik Mardira Indonesia : Bandung.
    11. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya.2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Jurnal Ccit Vol.6 No.3 - Mei 2013 Issn: 1978-8282 Stmik Raharja : Tangerang
    12. 12,0 12,1 Anhar . 2016. Kumpulan Sourch Code Visual Basic 6.0 Untuk Skripsi. Jakarta: Pt Elex Media Komputindo.
    13. Haerudin, Ruli Supriati Dan Abdul Hakim.2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. Tangerang: Stmik Raharja. Jurnal Ccit Vol.7 No.1-September 2013.
    14. Pratama, I Putu Agus Eka.2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika Bandung.
    15. 15,0 15,1 Darmawan, Deni. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya Offset.
    16. Uzzaman.Anis. 2015. “Panduan Membangun Starup Ala Sillicon Valey”. Yogyakarta.
    17. Al Fatta, Hanif.2014. Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan Dan Organisasi Modern.Yogyakarta : C.V Andi.
    18. 18,0 18,1 18,2 18,3 18,4 18,5 Indrajani. 2017. “Database Design (Theory, Practice, And Case Study)”. Jakarta: Pt. Elex Media Komputindo.
    19. Petrus, Wisnubroto dan Joao Mario Freitas.2013. Strategi Pemasaran Guna Meningkatkan Volume Penjualan Dengan Pendekatan Technology Atlas Project Method. Jurnal Teknologi – Vol:6, No: 2, 2013. Institut Sains & Teknologi Industri : Yogyakarta.
    20. Widharta, Willy Pratama dan Sugiono Sugiharto, SE., MM. 2013. Penyusunan Strategi dan Penjualan Dalam Rangka Meningkatkan Penjualan Toko Damai, Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No. 1, (2013) 1-15. Universitas Kristen Petra : Surabaya.
    21. Irham Fahmi,(2014). “Manajemen Strategis” ALFABETA Bandung.
    22. Hidayat, Arif.S.T., M.Kom. 2017. Activity Management Application For Non Profit Organizationbased On Website. Universitas Muhammadiyah Metro Lampung : Lampung.
    23. Koo,Yoori. 2016. Dalam International Journal Of Design, Diakses Pada Tanggal 23 November 2017.
    24. Mckay, Alison; Stiny, George N And De Pennington, Alan. 2016. Principles For The Definition Of Design Structures International Journal Of Computer Integrated Manufacturing 29, No. 3 (March 2015): 237–250. Issn: 0951-192x (Print) 1362-3052 (Online). Dikutip Dari Http://Www.Tandfonline.Com/Loi/Tcim20 Diakses Pada Tanggal 23 November 2017
    25. Wandy. 2016. Pengujian Sistem Informasi.Diakses Pada 13 Desember 2017.Sumber :Http://Wandy-Genesis.Blogspot.Co.Id/2016/04/Pengujian-Sistem-Informasi.Html
    26. Irman, Ariadi.2015. https://goo.gl/9nGC3z. Lumbung Komunitas. Sistem Informasi Desa dan pembangunan karakter kebangsaan. diterbitkan Agustus 23, 2015 10:35 pm, dan diakses pada Februari 5, 2018.
    27. 27,0 27,1 27,2 Siregar, Shanti Ria serepia dan Penti sundari. 2016. Rancangan sistem informasi pengelolaan data kependudukan desa (studi kasus di kantor desa sangiang kecamatan sepatan timur). Jurnal SISPOTEK GLOBAL.ISSN : 2088 – 1762. Vol: 6, No. 1, Maret 2016. STMIK BINA SARANA GLOBAL : Tangerang.
    28. Rusmayanti, Atik. 2014. Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Pada Desa Ngadirejan. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering Dan Edukasi – Volume 6 No 2. Universitas Surakarta : Surakarta.
    29. M. H. Mubarok. Hanung Adi Nugroho. Eko Nugroho. 2015. Landasan Hukum Dan Kesesuaian Keterbukaan Desa Dengan Sistem Informasi Desa Berbasis Open Government Data. Seminaskit 2015 Issn : 1423-3466. Ugm Yogyakarta : Yogyakarta.
    30. Sudarsono, Aji. 2016. Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Memprediksi Laju Pertumbuhan Penduduk Menggunakan Metode Bacpropagation (Studi Kasus Di Kota Bengkulu). Jurnal Media Infotama Vol. 12 No. 1. Universitas Dehasen : Bengkulu.
    31. Eka Pratiwi, Febti Dan Ismaini Zain. 2014. Klasifikasi Pengangguran Terbuka Menggunakan Cart (Classification And Regression Tree) Di Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Sains Dan Seni Pomits Vol. 3, No.1, (2014) 2337-3520. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (Its) : Surabaya.
    32. Sugianur, Yuli Nurcahyanti. 2017. Sistem Informasi Pendataan Penduduk Desa Ganepo Berbasis Dekstop. Jurnal Penelitian Dosen Fikom (Unda) Vol 3. No 1 Issn: 2088-3595
    33. 33,0 33,1 Rahmat, M. Budi Nuryanto.2014. Studi Tentang Solidaritas Sosial Di Desa Modang Kecamatan Kuaro Kabupaten Paser (Kasus Kelompok Buruh Bongkar Muatan). Ejournal Konsentrasi Sosiologi, 2014, 2 (3): 53-63 Issn 0000-0000 , Ejournal.Pin.Or.Id : Kabupaten Paser.
    34. Azhari Siregar, Anggi.2016. Analisis Isi Berita Kekerasan Terhadap Anak Dalam Harian Medan Pos. Media Dan Kekerasan Terhadap Anak. Diakses 31 Oktober 2017, Sumber: Http://202.0.107.5/Index.Php/Flow/Article/Download/13889/6209
    35. 35,0 35,1 Kelana, Prianka Dan Dedi Kurnia Syah Putra. 2017. Pengaruh Berita Pilot Citilink Mabuk Terhadap Citra Maskapai Citilink (The Effect Of Drunken Citilink Pilot News Towards Citilink Airlines Image). E-Proceeding Of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 3304. Issn : 2355-9357. Universitas Telkom : Bandung.
    36. Setiawan, Arif Dan Dedi Irawan. 2017. Implementasi E-Goverment Sebagai Upaya Peningkatan Potensi Desa Di Sukoharjo. Stmik Pringsewu – Lampung
    37. Isty Nur Afifah, Icha Dan Supriyanta.2018. Sistem Informasi Penjualan Busana Pengantin Pada Tutut Manten Yogyakarta. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering Dan Edukasi – Volume 10 No 1 – 2018. Amik Bsi : Yogyakarta.
    38. 38,0 38,1 38,2 Purba, Mariana, M.Kom.2015. Sistem Informasi Sekolah Menengah Kejuruan (Smk) Teknologi Informasi Dan Bisnis Indosains Palembang Berbasis Web.Jurnal Informanika, Volume 1 No. 2. Program Studi Manajemen Informatika Politeknik Anika Palembang : Palembang.
    39. Budiyono, Ririn Restu Aria , Susliansyah , Susi Susilowati. 2013. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Aksesoris Komputer Berbasis Web. Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (Knist). Amik Bsi : Jakarta, Bekasi.
    40. Rahman, Fauzi Dan Santoso.2015. Aplikasi Pemesanan Undangan Online. Jurnal Sains Dan Informatika Issn: 2460-173x Volume 1,Nomor 2, Nopember 2015. Politeknik Negeri Tanah Laut. : Kalimantan Selatan.
    41. Kusrini. Emha Taufiq Luthfi. Hanif Al Fatta Dan Anggit Dwi Hartanto. 2016. Data Manajemen Dan Teknologi Informasi. Vol. 17 No. 2 Juni 2016.Issn1411- 3201. Stmik Amikom Yogyakarta, Jl. Ring Road Utara Condong Catur Yogyakarta, Telp. (0274) 884201 Fax. (0274) 884208, Email : [email protected]
    42. Saputra, Agus. 2013. Saputra, Agus, Feni Agustin, CV ASFA Solusion. 2013 “Menyelesaikan Website 12 JutaSecaraProFesional”.Jakarta: PT Alex MediaKomutindo.
    43. 43,0 43,1 Sidik, Achmad, Lilis Sakuroh Dan Diana Pratiwi.2017. Perancangan Sistem Infomasi Filling Di Pt Bca Cabang Mh Thamrin Tangerang. Jurnal Sisfotek Global Issn : 2088 – 1762 Vol. 7 No. 2. Stmik Bina Sarana Global : Tangerang.
    44. Utariani dan Herkules. 2017. Monitoring bimbingan skripsi online pada sekolah tinggi manajemen informatika dan computer (STMIK) Palangkaraya. Jurnal Saintekom, Vol. 7 No. 1, Maret 2017. Stmik Palangkaraya :Kalimantan tengah.
    45. Winoto, Pringgo Dan Tri Irianto Tj. 2013. Pembuatan Website Profil Sekolah Dasar Negeri 03 Kalisoro. Indonesian Jurnal On Computer Science - Speed (Ijcss) 16 Fti Unsa Vol 10 No 2 – Mei 2013 - Ijcss.Unsa.Ac.Id. Universitas Surakarta : Surakarta.
    46. Kadir, Abdul. 2014. Kadir, Abdul. 2014. “Pengenalan Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset.
    47. Irfan Agus,M . Fitri Marisa. Indra Dharma Wijaya.2017. Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Dan Penilaian Karyawan Warehouse Dengan Aplikasi Web. Journal Of Information Technology And Computer Science (Jointecs) Vol. 1, No. 2. Issn 2541-6448.
    48. 48,0 48,1 Archaya, Shivani Dan Pandya, Vidhi. 2013. “Bridge Between Black Box And White Bo-Gray Box Testing Tecniques. International Journal Of Electronics And Computer Science Engineering. Issn-2277-1956.Vol. 2.Http://Www.Ijecse.Org. Diakses Pada Tanggal 30 Mei 2017.
    49. Sutanto, Aris. 2017. “Alat Penghitungan Jumlah Lembar Kertas Berbasis Internet Of Things Menggunakan Sensor Infrared Pada Pt. Indah Kiat”. Skripsi. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    50. Anisya. 2013. Aplikasi Sistem Database Rumah Sakit Terpusat Pada Rumah Sakit Umum (Rsu) Aisyiyah Padang Dengan Menerepakan Open Source (Php-Mysql). Padang: Fakultasindustri Institut Teknologi Padang. Jurnal Momentum Vol. 15 No 2.Agustus 2013.Https://Ejournal.Itp.Ac.Id. Diakses Pada Tanggal 30 Mei 2017.
    51. Meiska, Fristiana, Maudi, Arif Laila Nugraha, Bandi Sasmito. 2014. Desain Aplikasi Sistem Informasi Pelanggan Pdam Berbasis Web Gis (Studi Kasus: Kota Demak). Jurnal Geodesi Undip Vol. 3 No. 3- Juli 2014.
    52. Siahaan, Daniel. 2013. Analisa Kebutuhan Dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Cv. Andi Offset.
    53. 53,0 53,1 Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter : Studi Kasus Smp Yamad Bekasi. Faktor Exacta 7 (2): 165-175, Issn: 1979-276x. Universitas Budi Luhur : Jakarta Selatan.
    54. Mulyandi, Muhammad Rachman, Monica, Ega Mawarni, Arfiah Dan Liya Jayanti 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru Honor Berbasis Web Pada Sma Negeri 6 Tangerang. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Multimedia”.


    DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN A

    Pada “Lampiran A” ini berisi tentang berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Skripsi, diantaranya yaitu:

    A.1 Surat Pengantar Skripsi
    A.2 Kartu Bimbingan Skripsi
    A.3 Kartu Study Tetap Final (KSTF)
    A.4 Form Validasi Skripsi
    A.5 Kwitansi Pembayaran Skripsi
    A.6 Kwitansi Pembayaran Raharja Career
    A.7 Kwitansi Sidang Komprehensif
    A.8 Daftar Nilai
    A.9 Data Mata Kuliah Yang Sudah Diambil
    A.10 Formulir Seminar Proposal
    A.11 Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
    A.12 Formulir Pergantian Judul
    A.13 Sertifikat TOEFL
    A.14 Sertifikat Prospek
    A.15 Sertifikat International
    A.16 Sertifikat Nasional
    A.17 Curriculum Vitae (CV)
    A.18 Ijazah SMA/SMK


    LAMPIRAN B

    Pada “Lampiran B” ini berisi tentang berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan sebagai persyaratan Skripsi, diantaranya yaitu:

    B.1 Daftar Wawancara
    B.2 Surat Keterangan Observasi
    B.3 Surat KeteranganHibah
    B.4 Surat Keterangan Implementasi
    B.5 Final Draft Elisitasi
    B.6 Katalog Produk
    B.7 Slide Presentasi

Contributors

Hardikan Arief N.S