SI1211474057

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY KOMPUTER

PADA PT. INDONESIA TORAY SYNTHETICS


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh:

NIM
: 1211474057
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)



LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY KOMPUTER

PADA PT. INDONESIA TORAY SYNTHETICS

Disusun Oleh :

NIM
: 1211472057
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, September 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah M.Akt., M.kom)
NIP : 000594
       
NIP :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY KOMPUTER

PADA PT. INDONESIA TORAY SYNTHETICS

Disusun Oleh :

NIM
: 1211474057
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang,September 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(M,Rachman Mulyandi, SE,MAB)
   
(Himawan, M.Kom)
NID : 11012
   
NID : 12012

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY KOMPUTER

PADA PT. INDONESIA TORAY SYNTHETICS

Disusun Oleh :

NIM
: 1211474057
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY KOMPUTER

PADA PT. INDONESIA TORAY SYNTHETICS

Disusun Oleh :

NIM
: 1211472057
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, September 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1211472057

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

PT Indonesia Toray Synthetics merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri, dimana yang berhubungan dengan data yang membutuhkan sistem informasi. Ketepatan waktu dan keakuratan data menjadi salah satu alasan untuk menunjang keberlangsungan perusahaan. Inventory merupakan bagian yang disediakan dalam proses yang terdapat dalam suatu perusahaan serta PC / Notebook yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari karyawan yang setiap waktu dapat disimpan dan dirawat menurut aturan tertentu. Untuk mendukung sistem inventory komputer perlu adanya komputerisasi yang lebih akurat cepat dan efisien dalam pengecekan dan penginputan. Dalam pengecekan data yang dilakukan oleh PT Indonesia Toray Synthetics masih banyak yang mengerjakan secara manual yang aplikasinya menggunakan Microsoft Excel belum berfungsi dengan optimal. Analisa dan penelitian ini dapat menjadi salah satu kegiatan yang kiranya dapat memberikan manfaat positif bagi penulis, tentunya dalam sistem informasi menghasilkan informasi yang sesuai kebutuhan (relavan), tepat waktu, dan akurat, serta menambah efisiensi kerja.

Kata Kunci: Inventory Komputer, Komputerisasi, Informasi

ABSTRACT

PT Indonesia Toray Synthetics is a company engaged in the field of industry, which are associated with the data that need information systems. Timeliness and accuracy of data is one reason to support the sustainability of the company. Inventory is the part that is provided in the processes contained within an enterprise and PC / Notebook is provided to meet the demand of employees at any time can be stored and treated according to certain rules. To support the computer inventory system needs to be more accurate computerized fast and efficient in checking and inputting. In checking the data conducted by PT Indonesia Toray Synthetics is still much to do manually using Microsoft Excel application is not functioning optimally. This research and analysis can be one of the activities that would be able to provide positive benefits for authors, of course, in the information system generates the information as needed (relavan), timely, and accurate, and increase work efficiency.

Keywords: Computer Inventory, Computerization, Information



KATA PENGANTAR


Segala puji syukur dan kemuliaan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan kasih karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Adapun judul yang diambil oleh penulis dalam penyusunan Skripsi ini yaitu “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY KOMPUTER PADA PT. INDONESIA TORAY SYNTHETICS”.”.

Maksud dan tujuan dari pembuatan laporan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara dan sumber literature yang mendukung penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa ini masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan Skripsi ini dan penyelesaiannya tidak lepas dari bimbingan, arahan, dorongan, dan bantuan berbagai pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, S.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Rahaja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.KomselakuKepalaJurusanSistemInformasi.
  4. M. Rachman Mulyadi, SE, MAB selaku Dosen pembimbing I yang telah memberikan bantuan masukan, bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  5. Himawan, M.Kom selaku Dosen pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  6. Bapak Muhammad Ribastiansyah Januar. S.Kom selaku Stakeholder memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama menjalani perkuliahan diPerguruan Tinggi Raharja danilmu tersebut dapat diimplementasikan oleh penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  8. Kedua orang tua tercinta yang tidak pernah henti-hentinya memberikan doa, semangat, dan dukungan baik moril maupun materil untuk keberhasilan dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  9. Teman-teman seperjuangan mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah saling berbagi ilmu dan dukungan sehingga laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca.Semoga Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan kasih karunia-Nya kepada kita semua. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun, sehingga penulis berharap laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat untuk kedepannya.

Tangerang, September 2016
Sarimawanti Tampubolon
NIM. 1211474057

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Inventory merupakan kegiatan dalam proses mengatur dan mencatat data persediaan dalam gudang. Sistem Inventory pada umumnya terdiri dari sistem penerimaan barang, sistem pembelian barang dan sistem gudang. Informasi yang dapat ditampilkan adalah informasi permintaan pembelian barang (Purchase Request), pembelian barang (Purchase Order), penerimaan barang (Receiving) dan informasi inventori lainnya. Selain itu dengan adanya sistem inventori yang baik, mengurangi kesalahan yang terjadi dalam pengambilan keputusan suatu masalah penyimpanan data masih manual, sehingga menemui kesulitan jika sewaktu-waktu diperlukan.

PT ITS merupakan yang tersebar diantara perusahaan yang ada di luar Jepang. Di Indonesia Toray bergerak dalam bidang serat sintetis dan tekstil dengan membuka beberapa perusahaan misalnya di Tangerang PT ITS, PT ISTEM, PT ACTEM, PT OST, PT PNR, PT TEXFIBRE (Purwakarta), PT CENTEX (Cibinong), PT EASTERNTEX (Surabaya) dan di Jakarta PT JABATO (Jakarta Bali Tokyo). Toray telah memperluas usahanya berbagai negara seperti : Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, China, Vietnam, USA.

Pada PT Indonesia Toray Synthetics masih menggunakan aplikasi Microsoft Excel sehingga masih ditemukan kekurangan dalam proses pendataan, serta berbagai kendala dalam penginputan data yang berulang-ulang, dan data yang belum tercatat dalam proses pendataan sehingga memungkinkan banyak kesalahan dalam pembuatan laporan data inventory komputer membutuhkan proses yang lama, karena harus membuat data baru setiap kali membuat laporan.

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka peneliti memilih judul “Perancangan Sistem Informasi Inventory Komputer Pada PT. Indonesia Toray Synthetics”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan dan juga diuraikan pada sub-bab latar belakang masalah, penulis merumuskan masalah yang ada yaitu sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem inventory komputer yang sedang berjalan saat ini pada bagian Information System di PT Indonesia Toray Synthetics ?

  2. Bagaimana membuat suatu sistem yang digunakan untuk melakukan pendataan terutama mengenai Inventory Komputer ?.

  3. Bagaimana mengimplementasikan sistem inventory komputer menjadi terkomputerisasi ?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan laporan Skripsi ini agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah, yaitu :

  1. Sistem ini hanya membahas mengenai penginputan data, pengecekan data dalam mengatur inventory komputer pada PT Indonesia Toray Synthetics.

  2. Sistem ini hanya menangani proses rekap pendataan komputer yang ada pada PT Indonesia Toray Synthetics.

  3. Sistem ini hanya membahas proses pengolahan laporan data inventory komputer.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini berhubungan dengan hal-hal yang diperoleh dalam melakukan penelitian, dengan adanya tujuan ini diharapkan dapat membantu PT Indonesia Toray Synthetics dalam mempermudah sistem sehingga mengatur dan mencatat informasi yang selama ini berjalan manual menjadi lebih mudah dengan dibuatnya sistem yang sudah terkomputerisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Membantu pengolahan data yang digunakan untuk keperluan proses audit dan juga memonitoring transfer unit laptop atau pc ke departemen lain atau dari dapartemen lain ke departemen informasi sistem (IS).

  2. Membangun sebuah sistem untuk mempermudah pendataan perusahaan yang pada awalnya menggunakan sistem manual yaitu menggunakan microsoft excel yang dilakukan dalam mengatur dan mencatat menjadi sistem terkomputerisasi.

  3. Untuk membantu proses penginputan laporan inventory komputer dalam mengatur dan mencatat sebuah data dan informasi di PT Indonesia Toray Synthetics.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat penulis dari penelitian ini adalah :

  1. Memberikan informasi guna melakukan perubahan dan perbaikan dalam mengatur dan mencatat data inventory komputer.

  2. Membantu permasalahan atau kerusakan yang sering terjadi di sistem informasi inventory komputer di PT Indonesia Toray Synthetics.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian merupakan metode yang dipakai oleh penulis untuk mengumpulkan dan menggambarkan keadaan secara langsung dilapangan. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam penulisan laporan skripsi penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan yaitu :

  1. Metode Observasi

  2. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung dengan cara mendatangi dan melakukan kerja praktek pada perusahaan tersebut untuk mengumpulkan dokumen yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu dalam penelitian inidan melakukan observasi langsung di PT Indonesia Toray Synthetics pada bagian Computer and Information.

  3. Metode Interview dan Wawancara

  4. Penulis mengadakan wawancara langsung kepada stakeholder yaitu Bapak Muhammad Ribastiansyah Januar staff bagian Departement Computer and Information untuk mendapatkan data yang akurat menyangkut tentang perancangan sistem informasi inventory komputer yang terjadi saat ini pada PT Indonesia Toray Synthetics.

  5. Metode Study Pustaka (Library Research)

  6. Selain melakukan observasi dan wawancara penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini penulis juga berusaha melengkapi data-data menggunakan sumber buku-buku, maupun karya tulis ilmiah yang berkaitan dengan judul penelitian sebagai bahanreferensi dalam penyusunan laporan Skripsi.

Metode Analisa

Metode Analisa yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Metod Analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats). Analisa SWOT tersebut diterapkan dengan cara menganalisis dan memilih berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Analisa SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

Metode Perancangan

Metode Perancangan yang gunakan dalam penelitian Skripsi ini adalah dengan menggunakan diagram UML (Unified Modeling Language) sebagai bentuk rancangan sistem yang menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Metode Prototype

Prototype merupakan aplikasi software yang digunakan untuk membuat desain pada pembuatan program, sehingga dengan mudah merancang software yang akan dibuat oleh para pengembang. Pada penelitian Skripsi ini penulis menggunakan metode Prototype karena desain Protoyping ini dibangun untuk memberikan gambaran tampilan akhir sehingga dengan jelas pengguna memiliki suatu gambaran awal atau dasar tentang program tersebut.

Metode Testing

Metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing merupakan pengujian yang dilakukanhanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari interface perangkat lunak. Fokus dari pengujian menggunakan metode Black Box adalah pada pengujian fungsionalitas dan output dihasilkan aplikasi. Pengujian Black Box didesain untuk mengungkap kesalahan pada persyaratan fungsional dengan mengabaikan mekanisme internal atau komponen dari suatu program. Dapat disimpulkan bahwa apakah program menghasilkan output sesuai yang diinginkan pada suatu proses penginputan.

Sistematika Penulisan

Untuk lebih memperjelas dan memudahkan pembaca dalam pemahaman yang dibahas, maka penulis mengelompokan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan tentang informasi umum yaitu latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian,tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan landasan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari beberapa kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan Skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan topik penelitian yang akan digunakan sebagai pembanding dan juga bahan referensi dalam melakukan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisikan mengenai gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, tugas dan tanggung jawab, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, serta user requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan rancangan sistem usulan, rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi, implementasi, dan evaluasi biaya.

BAB V PENUTUP

bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan hasil penganalisaan dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Definisi Sistem

Menurut Azhar Susanto dalam Rohmat Taufiq (2013:2) [1], Pengertian sistem yang dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari bagian atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Gambar 2.1 Sistem Informasi
(Sumber:Simbada.malangkota.go.id)

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Kusrini dalam Rohmat Taufiq [1] mendefinisikan bahwa informasi merupakan hasil olahan data, dimana data tersebut sudah diproses dan diinterpretasikan menjadi suatu yang bermakna untuk pengambilan keputusan. Informasi juga diartikan sebagai himpunan dari data yang relevan dengan satu atau beberapa orang dalam suatu waktu (2013:15).

Kualitas Informasi

Menurut Brigita (2013:5), Kualitas dari suatu sistem informasi tergantung pada 3 hal yaitu :

  1. Akurat berarti suatu informasi harus bebas dari kesalahan kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan.

  2. Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerimanya terlambat maka informasi tersebut sudah usang dan tidak akan mempunyai nilai lagi.

  3. Relevan informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutarman (2012:13) [2], “Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Definisi Data

Menurut Thompson & Handelman dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15), Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian.

Definisi dan Tujuan Perancangan Sistem

O’Brien dan Marakas (2009:639)[3] menjelaskan bahwa perancangan sistem adalah sebuah kegiatan merancang dan menentukan cara mengolah sistem informasi dari hasil analisa sistem sehingga dapat memenuhi kebutuhan dari pengguna termasuk diantaranya perancangan user interface, data dan aktivitas proses.

Menurut Darmawan (2013:228) [4], tahap perancangan atau desain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Definisi Analisa Sistem

Menurut Wahana Komputer (2010:27)[5], berpendapat bahwa “Analisa system adalah sebuah proses penelahan sebuah system informasi dan membaginya kedalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”.

Tahap Analisa Sistem

Menurut Henderi (2011:322) [6], berpendapat bahwa “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Gambar 2.2 Tahap-tahap Analisa Sistem
(Sumber:http://www.intisolusindojaya.com/images/sistemlifecycle.)

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Menurut Adi Nugroho (2010:6) [7], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Gambar 2.3 UML (Unified Modeling Language)
(Sumber :www.hartmannsoftware.com)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Diagram-Diagram Unified Modeling Language (UML)

Penulis hanya menggunakan 4 dari 9 model diagram yang ada dari versi yang terbaru, dibawah ini beberapa diagram yang digunakan dalam UML :

  1. Use Case Diagram

  2. Use case adalah abstraksi dari interaksi antara sistem dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai.

    Gambar 2.4 Contoh Usecase Diagram
    (Sumber : widuri.raharja.info)


    Komponen-komponen yang terdapat didalam Use case Diagram terdiri dari:

    1. Use Case : Use case digambarkan sebagai lingkaran elips dengan nama use case dituliskan didalam elips tersebut.

    2. Actor : Actor adalah pengguna sistem. Actor tidak terbatas hanya manusia saja, jika sebuah sistem berkomunikasi dengan aplikasi lain dan membutuhkan input atau memberikan output.

    3. Include : Menspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit.

    4. Extend : Menspesifikasikan bahwa use case target memperluaskan perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan.

    5. Association : Asosiasi digunakan untuk menghubungkan actor dengan use case.

    6. System  : Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas.

  3. Activity Diagram

  4. Activity diagram menyediakan analis dengan kemampuan untuk memodelkan proses dalam suatu sistem informasi.

    Activity diagram menyediakan analis dengan kemampuan untuk memodelkan proses dalam suatu sistem informasi.

    Gambar 2.5 Contoh Activity Diagram
    (Sumber : widuri.raharja.info)

    Komponen-komponen yang terdapat didalam Activity diagram terdiri dari:

    1. Activity : Memperlihatkan bagaimana masing-masing kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama lain.

    2. Action : State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. Initial Node : Bagaimana objek dibentuk atau diawali.

    4. Activity Final Node : Bagaimana objek dibentuk dan diakhiri.

    5. Decision : Digunakan untuk menggambarkan suatu keputusan atau tindakan yang harus diambil pada kondisi tertentu.

    6. Line Connector : Digunakan untuk menghubungkan satu simbol dengan simbol lainnya.

  5. Sequence Diagram

  6. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

    Gambar 2.6 Contoh Sequence Diagram
    (Sumber : www.raharja.ac.id)

    Komponen-komponen yang terdapat didalam Sequence diagram terdiri dari :

    1. Actor : Actor juga dapat berkomunikasi dengan object maka actor juga dapat diurutkan sebagai kolom.

    2. Boundary : Mengambarkan interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem, memodelkan bagian dari sistem yang bergantung pada pihak lain disekitarnya dan merupakan pembatas sistem dengan dunia luar.

    3. Control : Digunakan untuk menghubungkan boundary dengan table.

    4. Entity : Menggambarkan informasi yang harus disimpan oleh sistem (struktur data dari sebuah sistem).

    5. Object Message : Menggambarkan pesan atau hubungan antar objek yang menunjukkan urutan kejadian yang terjadi

    6. Lifeline : Lifeline mengindikasikan keberadaan sebuah object dalam basis waktu. Notasi untuk Lifeline adalah garis putus-putus vertikal yang ditarik dari sebuah object .

    7. Message To Self : Mengambarkan pesan atau hubungan obyek itu sendiri, yang menunjukkan urutan kejadian yang terjadi.

    8. Return Message : Menggambarkan pesan atau hubungan antar obyek, yang menunjukan urutan kejadian yang terjadi.

  7. Class Diagram

  8. Class adalah dekripsi kelompok obyek-obyek dengan property, perilaku (operasi) dan relasi yang sama. Sehingga dengan adanya class diagram dapat memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class- class yang ada dan relasinya satu dengan yang lainnya.

    Gambar 2.7 Contoh Class Diagram
    (Sumber : widuri.raharja.info)

    Komponen-komponen yang terdapat didalam Class diagram terdiri dari:

    1. Generalization: Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).

    2. Class : Class adalah blok-blok pembangun pada pemrograman berorientasi obyek. Sebuah class digambarkan sebagai sebuah kotak.

    3. Association : Sebuah asosiasi merupakan sebuah relationship paling umum antara 2 class dan dilambangkan oleh sebuah garis yang menghubungkan antara 2 class. Garis ini bisa melambangkan tipe-tipe relationship (Contoh: One-to-one, one-to-many, many-to-many).

    4. Composition : Jika sebuah class tidak bisa berdiri sendiri dan harus merupakan bagian dari class yang lain, maka class tersebut memiliki relasi composition terhadap class tempat dia bergantung tersebut. Sebuah relationship composition digambarkan sebagai garis dengan ujung berbentuk jajaran genjang berisi atau solid.

Teori Khusus

Konsep Dasar Inventory Komputer

Definisi Persediaan

Menurut Junaidi (2013:3)(2012:10) [8], “Inventory merupakan sebuah konsep yang mencerminkan sumber daya yang dapat digunakan tetapi tidak atau belum dipergunakan”. Pengertian inventory dapat diartikan dalam beberapa hal yang berbeda, yaitu stok yang tersedia pada saat itu juga, daftar perincian barang yang tersedia, atau untuk keuangan dan akunting adalah jumlah stok barang yang dimiliki olehsuatu organisasi pasa suatu waktu.

Menurut Tamodia (2013:23) [9], “Persediaan merupakan barang – barang yang dimiliki untuk kemudian dijual atau digunakan dala proses prosuksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan normal"

Waluyo (2008:66) [10], Pada umumnya persediaan atau pengadaan mencakup barang jadi yang telah di produksi atau barang dalam penyelesaian, termasuk bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi. Dalam perusahaan dagang, persediaan meliputi barang yang di beli dan disimpan untuk dijual kembali, sedang dalam perusahaan jasa seperti upah atau biaya personalia lainnya yang berhubungan langsung dengan pembelian jasa. Dengan demikian, persediaan meurut PSAK (2007) digunakanuntuk menyatakan asset yang :

  1. Tersedia untuk dijual dalam usaha normal.

  2. Dalam proses produksi dan atau perjalanan.

  3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pembelian jasa.

Persediaan dapat pula dikaitkan dengan hak pemilik barang sesuai syarat penyerahan pada saat transaksi meliputi:

  1. Barang dalam perjalanan (in transit).

  2. Pemilik barang ini sangat bergantung pada syarat penyerahannya. Kemungkinan biaya pengangkutan ditanggung pembeli, maka barang tersebut menjadi milik pembelian, dengan demikian pula sebaliknya.

  3. Barang titipan (barang komisi), Barang komisi yang belum terjual jelas milik pihak yang menitipkan barang. Ditinjau dari pihak yang menitipkan, barang tersebut sering disebut barang konsiyasi.

Pembagian barang tersebut merupakan kebiasaan yang terjadi pada praktik akutansi komersial dan persediaan harus diukur berdasaran biaya atau nilai relisasi bersih, mana yang lebih rendah (lower of cost and net relizable value). Dengan demikian, biaya persediaan harus meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan tersebut berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai. Seperti yang telah dijelaskan, selain berupa barang yang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali.

Fungsi Persediaan

Menurut Divianto (2011:78) [11], fungsi– fungsi persediaan barang penting artinya dalam upaya mningkatkan operasi perusahaan, baik yang berupa operasi internal maupun operasi eksternal sehingga perusahaan seolah - olah dalam posisi bebas. Fungsi persediaan pada dasarnya terdiri dari tiga fungsi. Yaitu:

  1. Fungsi Deupling

  2. Fungsi ini memungkinkan bahwa perusahaan akan dapat memenuhi kebutuhan atas permintaan konsumen tanpa tergantung pada supplier barang. Untuk dapat memenuhi fungsi ini dilakukan cara – cara sebagai berikut:

    1. Persediaan bahan mentah disiapkan dengan tujuan agar perusahaan tidak sepenuhnya tergantung pada supplier dalam hal kuantitas dan pengiriman.

    2. Persediaan barang dalam jumlah proses ditunjukan agar tiap bagian yang terlibat dapat lebih leluasa dalam berbuat.

    3. Persediaan barang jadi disiapkan pula dengan tujuan untuk permintaan yang bersifat tidakpasti dari langganan.

  3. Fungsi Economic Lot Sizing

  4. Tujuan dari fungsi ini adalah pengumpulan persediaan agar perusahaan dapat berproduksi serta menggunakan seluruh sumber daya yang ada dalam jumlah yang cukup dengan tujuan agar dapat mengurangi biaya perunit produk. Pertimbangan yang dilakukan dalam persediaan ini adalah penghematan yang dapat terjadi pembelian dalam jumlah banyak yang dapat memberikan potongan harga, serta biaya pengangkutan yang lebih murah dibandingkan dengan biaya – biaya yang akan terjadi, Karena persediaan yang dipunyai.

  5. Fungsi Antisipasi

  6. Perusahaan sering mengalami suatu ketidakpastian dalam jangka waktu pengiriman barang dariperusahaan lain. Sehingga memerlukan persediaan pengamanan (safety stock), atau perusahaan mengalami fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan sebelumnya yang di dasarkan pengalaman masa lalu akibat pengaruh musim, sehubungan dengan hal tersebut perusahaan sebaliknya mengadakan seaseonal inventori (persediaan musiman).

Jenis-Jenis Persediaan

Menurut Rusdah (2011:52)[12], Persediaan yang terdapat dalam perusahaan dapat dibedakan meurut beberapa cara, dilihat dari fungsinya dan dilihat dari jenis dan posisi barang dalam urutan pengerjaan produk. Menurut fungsinya, persediaan dibagi menjadi:

  1. Batch Stock atau Lot Inventory

  2. Persediaan yang diadakan karena memiliki atau membuat barang dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan saat itu. Mendapatkan keuntungan harga pada harga pembelian efisien peroduksi dan penghematan biaya akomodasi.

  3. Fluctuation Stock

  4. Persediaan yang diadakan untuk melengkai fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.

  5. Anticipation Stock

  6. Persediaan yang diadakan untuk melengkapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola konsumen yang terdapat dalam datu tahun untuk menghadapi penggunaan atau penjualan (permintaan) yang meningkat.

Dilihat dari jenis dan posisi produk dalam urutan pengerjaan produk :

  1. Persediaan bahan baku (raw material stock)

  2. Persediaan bagian produk atau parts yang dibeli (purchase parts atau component stock)

  3. Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang-barang perlengkapan (supplier stock)

  4. Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (work in process atau progress stock)

  5. Persediaan barang jadi (finished goods stock)

Metode Pencatatan Persediaan

Menurut Divianto (2011:82)[13] [13], penentuan jumlah persediaan perlu ditentukan sebelum melakukan penilaian persediaan. Jumlah persediaan dapat ditentukan dengan dua sistem yang paling umum dikenal pada akhir periode yaitu:

  1. Periodic system, yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik agar jumlah persediaan akhir dapat diketahui jumlahnya secara pasti.

  2. Perpectual system, atau book inventory yaitu setiap kali pengeluaran diberikan catatan administrasi barang persediaan. Dalam melaksanakan penilaian persediaan ada beberapa cara yang dapat dipergunakan yaitu:

    1. First in, first out (FIFO) atau masuk pertama keluar pertama. Cara ini didasarkan atas asumsi bahwa arus harga bahan adalah sama dengan arus penggunaan bahan. Dengan demikian bila sejumlah unit bahan dengan harga beli tertentu sudah habis dipergunakan, maka penggunaan bahan berikutnya harganya akan didasarkan pada harga beli berikutnya. Atas dasar metode ini maka harga atau nilai dari persediaan akhir adalah sesuai dengan harga dan jumlah pada unit pembelian terakhir.

    2. Last in, first out (LIFO) atau masuk terakhir keluar pertama. Dengan metode ini perusahaan beranggapan bahwa harga beli terakhir dipergunakan untuk harga bahan baku yang pertama keluar sehingga masih ada (stock) dinilai berdasarkan harga pembelian terdahulu.

    3. Rata-Rata Tertimbang (weighted average). Cara ini didasarkan atas harga rata-rata perunit bahan adalah sama dengan jumlah harga perunit yang dikalikan dengan masing-masing kuantitasnya kemudian dibagi dengan seluruh jumlah unit bahan dalam perusahaan tersebut.

    4. Harga Standar. Besarnya nilai persediaan akhir dari suatu perusahaan akan sama dengan jumlah unit persediaan akhir dikalikan dengan harga standar perusahaan.

Klasifikasi Inventori

Ada beberapa macam klasifikasi inventori, menurut Dobler at al, ada beberapa klasifikasi inventori yang digunakan oleh perusahaan, antara lain :

  1. Inventori Produksi

  2. Yang termasuk dalam klasifikasi invetori produksi adalah bahan baku dan bahan-bahan lain yang digunakan dalam proses produksi dan merupakan bagian dari produk. Bisa terdiri dari dua tipe yaitu item spesial yang dibuat khusus untuk spesifikasi perusahaan dan item standart produksi yang dibeli secara off-the-self.

  3. Inventori MRO (Maintaintenance, Repair, and Operating supplies)

  4. Yang termasuk dalam katagori ini adalah barang-barang yang digunakan dalam proses produksi namun tidak merupakan bagian dari produk. Seperti pelumas dan pembersih.

  5. Inventori In-Process

  6. Yang termasuk dalam katagori inventori ini adalah produk setengah jadi. Produk yang termasuk dalam katagori inventori ini bisa ditemukan dalam berbagai proses produksi.

  7. Inventori Finished-goods

  8. Semua produk jadi yang siap untuk dipasarkan termasuk dalam katagori inventori finished goods. Tidak ada proses pengolahan yang ada disana, sehingga semua inventori yang dimilikinya termasuk dalam kategori ini.

Definisi Database

Menurut wahyuni (2011:40) [14] Basis data (database) terdiri dari 2 kata, yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai markas atau gudang tempat barang berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa) barang, hewan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol teks, gambar bunyi, atau kombinasinya. Basis data didefinisikan dalam jumlah sudut pandang seperti :

  1. Himpunan kelompok atau data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

  2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundasi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

  3. Kumpulan atau file atau table atau arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

Komponen Database

Menurut Oktavian (2010:62) [15], “database terbentuk dari beberapa komponen”. Berikut adalah komponen-komponen pembentuk database.

  1. Table

  2. Table atau tabel adalah sekumpulan data dengan struktur yang sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field. Istilah tabel disini berbeda dengan istilah penggunaan tag table pada HTML, walaupun secara visual hampir sama.

  3. Field

  4. Field adalah atribut dari objek yang memiliki tipe data tertentu. Sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record. Apabila digambarkan secara visual, maka hubungan tabel, field dan record.

  5. Record

  6. Record adalah sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.

Definisi PHP

Menurut Madcoms (2013:309) [16], PHP merupakan singkatan “hypertext processor”. Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (situs personal) dan PHP itu sendiri pertama kali dibuat oleh ramus lerford pada tahun 1995, dan pada saat PHP masih bernama FI (form Interpreter), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Selanjutnya ramus merilis kode sumber tersebut untuk umum. PHP adalah sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML. Sebagian besar sintaksnya mirip adngan bahasa pemrograman C, Java, ASP, dan Perl, ditambah beberapa fungsi PHP yang spesifik dan mudah dimengerti.

Kelebihan Bahasa Pemrograman PHP

Menurut Utuh dikutip dari binushacker.net diakses (12 Oktober 2015), beberapa kelebihan PHP dari bahasa pemrograman web, antara lain:

  1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.

  2. Web Server yang mendukung PHP cukup banyak yaitu Apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah untuk penginstalasian-nya.

  3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis–milis dan juga developer yang dapat membantu dalam pengembangan.

  4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.

  5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system.

Definisi MySQL

MySQL adalah salah satu software sistem manajemen database (DBMS) Structured Query Language (SQL) yang bersifat open source. Database MySQL menggunakan bahasa standard SQL yang digunakan untuk mengakses database dan juga berhubungan dengan semua pengolahan data dalam database yang berkaitan dengan CRUD (Create, Read, Update dan Delete) dan didefinisikan dengan standar ANSI (American National Standards Institute) atau ISO (Organization for Standardization) SQL. Woro Widya, (2010:26)

Gambar Logo MySQL
(Sumber http://adts-opensource.com/)

Kelebihan Database MySQL

Beberapa kelebihan database MySQL antara lain:

  1. MySQL merupakan database server, jadi dapat diakses dari jauh karena dapat tersambung ke media internet selain itu juga dapat berperan sebagai client

  2. MySQL adalah sebuah software data open source artinya software ini bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli lisensinya kepada pembuat

  3. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya

  4. MySQL merupakan database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna

  5. MySQL menggunakan suatu bahas permintaan standar yaitu SQL (Structured Query Language) yaitu sebuah perintah yang di standarkan pada database server

Atribut Key

Menurut Nugroho (2011:57) , Atribut key dalam database MySQL dibagi menjadi tiga, Berikut merupakan jenis – jenis atribut key :

  1. Super Key adalah satu atau lebih atribut yang dimiliki suatu entitas, yang dapat digunakan untuk membedakannya dengan entitas lainnya;

  2. Candidate Key adalah atribut–atribut yang mungkin dapat digunakan sebagai kunci;

  3. Primary Key dapat didefinisikan sebagai kunci calon yang dipilih oleh perancang basis data dalam pengimplementasian konsep pemodelan data konseptual dibasis data.

Namun, pada penelitian ini penulis hanya menggunakan dua jenis key, yaitu Primary key, dan Cadidate key.

Tujuan Penggunaan Key

Menurut Satrio Agung W (2011:5)Penggunaan key merupakan cara untuk membedakan suatu entitas didalam himpunan entitas dengan entitas lain. Secara konsep, Masing-masing entitas (nilainya) berbeda, perbedaannya terlihat pada isi dari masing-masing atributnya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu atribut yang memiliki nilai yang menjadi pembeda dengan entitas lain. Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua record dalam relasi secara unik.

Definisi Xampp

Menurut Kartini (2013:27-26) [17], berpendapat bahwa, “Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

Gambar Logo Xampp (Sumber : widuri.raharja.info)

Mengenal Xampp

Menurut Kartini (2013:27-26) [18], “dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database) PHP (server side scripting), Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan meng-install XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis. XAMPP adalah sebuah web server”. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:

  1. (X) : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

  2. (A) : Apache merupakan suatu aplikasi web server.

  3. (M) : MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

  4. (P) : PHP (Hypertext Preprocessor) bahasa pemrograman yang dipakai untuk membangun website dinamis.

  5. (P) : Perl bahasa pemrograman untuk segala keperluan. Perl adalah penanganan teks dan berbagai jalan pintas untuk menyelesaikan persoalan-persoalan umum, perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface).

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisis SWOT

Menurut Vico Hisbanarto (2014:131), “Analisi SWOT merupakan bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif atau memberi gambaran”. Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut konstribusi masing-masing. Analisis ini juga dapat digunakan untuk menilai kekuatan dan kelemahan sekaligus menilai peluang dan ancaman yang dihadapi oleh organisasi.

Berdasarkan penilaian terhadap faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor eksternal (peluang dan ancaman) organisasi pendidikan, maka selanjutnya memilih strategi yang sesuai. Hasil analisis SWOT menghasilkan strategi strengths-opportunities, weaknesses-opportunities, strengths-threats dan weaknesses-threats.

  1. Strategi Strengths-Opportunities.

  2. Strategi strengths - opportunities (S-O) merupakan strategi untuk mengoptimalkan kekuatan dengan memanfaatkan peluang melalui pembudayaan dan pengembangan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

    1. Pemberdayaan sumber daya manusia.

    2. Pemeliharaan sarana dan prasarana.

    3. Mengembangkan kerja sama dengan lembaga nasional dan internasional.


  3. Strategi Weaknesses-Opportunities.

  4. Strategi weaknesses-opportunities (W-O) merupakan strategi untuk menanggulangi kelemahan dengan memanfaatkan peluang melalui jaringan kerjasama dan pengembangan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

    1. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia.

    2. Penyediaan sarana dan prasarana.

    3. Menjalin kerjasama dengan lembaga nasional dan internasional.

  5. Strategi Strengths-Threats

  6. Strategi strengths-threats (S-T) merupakan strategi untuk mendaya gunakan kekuatan dalam menghadapi tantangan melalui kajian informasi hasil dan pengembangan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

    1. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia.

    2. Penyediaan sarana dan prasarana.

    3. Menjalin kerjasama dengan lembaga nasional dan internasional.

  7. Strategi Weaknesses-Threats

  8. Strategi weaknesses-threats (W-T) strategi ini digunakan untuk memperkecil kelemahan untuk menghindari tantangan atau ancaman melalui penguatan kelembagaan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

    1. Penataan sumber daya manusia secara baik.

    2. Pengadaan sarana dan prasarana secara lengkap.

    3. Pengembangan sistem informasi.

Gambar Analisis SWOT (Sumber : http://startupbisnis.com/)

Manfaat Analisa SWOT

Menurut Hendro (2011:289) [19], Analisa SWOT digunakan dalam:

  1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi

  2. Informasi lebih akurat.

  3. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decission).

  4. Menjawab hal yang bersifat inuitifatas keputusan yang bersifat emosional.

Tujuan Analisa SWOT

Menurut Fahmi (2013:252)[20], “Tujuan analisa SWOT adalah untuk membenarkan faktor-faktor internal dan external perusahaan yang telah dianalisis. Apabila terdapat kesalahan, agar perusahaan itu berjalan dengan baik, maka perusahaan itu harus mengolah untuk mempertahankan serta memnfaatkan peluang yang ada secara baik, juga pihak perusahaan harus mengetahui kelemahan yang dihadapi agar menjadi kekuatan serta mengatasi ancaman.

Definisi Prototype

Menurut Dermawan (2013:229), Prototipe adalah suatu versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai. Berikut tahapan-tahapan prototipe: (Mustakini, 2009:526 dalam Winiarti Prastiwi:2014)

  1. Identifikasi kebutuhan pemakai yang paling mendasar;

  2. Membangun prototype;

  3. Menggunakan prototype;

  4. Merevisi dan meningkatkan prototype;

  5. Jika prototipe lengkap menjadi sistem yang dikehendaki, proses iterasi dihentikan.

Kelebihan Prototype

Menurut Mustakini dalam Winiarti Prastiwi (2014) prototypememiliki kelebihan, berikut kelebihan dari prototype : (Mustakini, 2009:526 dalam Winiarti Prastiwi:2014)

  1. Prototype memudahkan komunikasi antar developer;

  2. Klien mendapat gambaran awal dari prototype;

  3. Membantu mendapatkan kebutuhan detail lebih baik.

Kekurangan Prototype

Menurut Mustakini dalam Winiarti Prastiwi (2014) prototype memiliki kekurangan, berikut kekurangan dari prototype :

  1. Dalam membuat prototype banyak hal yang diabaikan seperti efisiensi, kualitas, kemudahan dipelihara/dikembangkan, dan kecocokan dengan lingkungan yang sebenarnya.

  2. Jika klien merasa cocok dengan prototype yang disajikan dan berkeras terhadap produk tersebut, maka developer harus kerja keras untuk mewujudkan produk tersebut menjadi lebih baik, sesuai kualitas yang seharusnya.

  3. Developer biasanya melakukan kompromi dalam beberapa hal karena harus membuat prototype dalam waktu singkat. Mungkin sistem operasi yang tidak sesuai, bahasa pemrograman yang berbeda, atau algoritma yang lebih sederhana.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Rizky (2011:237)[22] [21], ”Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Tipe Dan Teknik Testing

Menurut Rizky (2011:259) [22], ”Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing. Namun penulis hanya menggunakan salah satu yang ada yaitu Black Box Testing Menurut Rizky (2011:265) [23], definisi black box testing adalah sebagai berikut : Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain :

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis dibidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Tujuan Testing

Tujuan dalam pengujian dari sebuah perangkat lunak adalah sebagai berikut: (Rizky, 2011:264)[24].

  1. Proses menjalankan program dengan maksud mencari kesalahan (error).

  2. Kasus uji yang baik adalah kasus yang memiliki peluang untuk mendapatkan kesalahan yang belum diketahui.

  3. Pengujian dikatakan berhasil bila dapat memunculkan kesalahan yang belum diketahui.

  4. Pengujian yang baik bukan untuk memastikan tidak ada kesalahan tetapi untuk mencari sebanyak mungkin kesalahan yang ada pada program.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Raharja,dkk (2013:302) [25], “Elisitasi adalah merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru dinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Tujuan Elisitasi

Menurut Leffingwel (2000) dalam Siahaan (2012 : 67) [26], “elisitasi kebutuhan bertujuan untuk :”.

  1. Mengetahui masalah apa saja ynag perlu dipecahkan dan mengenali batasab – batasan ( system soundaries). Proses – proses dalam pembangunan perangkat lunak sangatditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranahpermasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan batasan – batasan. Batasan – batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem pempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas , dan scenario serta use case bergantung pada pemiihan batasan.

  2. Mengenal siapa saja pemangku kepentingan. Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, ini sisalisasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien ( yang membayar sistem) , pengembang ( yang merancang, membangun dan merawat sistem) dan pengguna ( yang berinteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peranan utama dalam proses elisitasi. Secara umum kelas pengguna tidak bersifat homogeny, sehingga bagian darri proses elisitasi adalah mengidentifikasikan kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat dan lain – lain.

  3. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran – sasaran yang harus dicapai. Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Pengendalian high level goals diawal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan dari pada solusi yang memungkinkan untuk masalah tersebut.

Tahapan Elisitasi

Menurut Raharja,dkk (2013:302) [25], “Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu ”.

  1. Elisitasi tahap I,berisi seluruh rancangan sistem baru yang akan disuslkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengkalsifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

    2. “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, rqeuirment tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirementtersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

    1. Technical(T)  : Bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang di usulkan.

    2. Operational (O)  :Bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. Economic (E) :Berapakah biaya yang di perlukan guna membangun requirement didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H)  :Sulit untuk di kerjakan, karena teknik pembuatandan pemakainnya sulit serta biayanya mahal. Masa requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle ( M)  : Mampu dikerjakan.

    3. Low (L) :Mudah dikerjakan.

  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

Menurut Deviachrista (2013:1) [27], “Literature review adalah uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti”.

Literature Review (Studi Pustaka)

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penilaian serta widuri dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :

  1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Adysta Rahadi (2014) Universitas Brawijaya. Berjudul “Analisis Dan Desain Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Komputer”. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran sistem informasi persediaan barang, permasalahan apa yang timbul dan bagaimana merancang sistem persediaan barang yang sesuai sebagai usulan permasalahan pada kegiatan persediaan barang pada Toko Arta Boga. Sistem informasi persediaan barang berbasis komputer merupakan tawaran sistem baru yang diharapkan menjadi solusi dalam pemecahan masalah. Dengan adanya sistem infromasi baru tersebut diharapkan dapat mengolah data informasi barang, menghasilkan informasi yang akurat, mempermudah pembuatan laporan, dan mengurangi biaya operasional penyediaan ruang arsip data barang.

  2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Wahyu Dwiyantoro ( 2010 ) Universitas Gunadarma. Berjudul “Analisis Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Inventory”. Sistem inventori diharapkan dapat memudahkan perusahaan tersebut dalam melaksanakan proses inventori secara terencana, terkontrol, sistematis dan saling terhubung. Selain itu dengan adanya sistem inventori yang baik, diharapkan suatu perusahaan dapat mengkontrol proses kegiatan yang dilakukan perusahaan, mengurangi penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan memudahkan dalam pengambilan keputusan untuk suatu masalah.

  3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Sahid Wahyu Prikusumo, Sudjalwo ( 2014 ) Universitas Muhammadiyah Surakarta. Berjudul “Sistem Informasi Manajemen Inventori”. Penelitian ini menggunakan perancangan dan pengembangan yang dilakukan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySql sebagai sistem manajemen basis data. Laporan yang dihasilkan dari sistem tersebut akan membantu karyawan dalam hal persediaan barang agar bisa selalu melihat stok dam bisa menyediakan barang yang stoknya telah tipis.

  4. Penelitian yang telah dilakukan oleh Fikri Muttaqin, Mochammad Al Musadieq, Riyadi ( 2014 ) Universitas Brawijaya Malang. Berjudul “Analisis Dan Desain Sistem Informasi Berbasis Komputer Untuk Persediaan Barang Pada Toko Bahan Bangunan”. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sistem informasi persediaan barang yang telah diterapkan, permasalah apa yang timbul dan bagaimana mendesain sistem informasi persediaan barang yang baru sebagai sebuah usulan permasalahan pada UD. Sumber Bumi Subur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa UD. Sumber Bumi Subur dalam pengolahan persediaan barang masih menggunakan sistem manual, hal ini dapat dilihat dari pemenuhan kebutuhan laporan dan pengolahan persediaan barang.

  5. Penelitian yang telah dilakukan oleh Anna Fitriya, Mukhamad Nurkamid, Tutik Khotimah ( 2015 ) Universitas Muria Kudus. Berjudul “Sistem Inventori Barang Dengan Teknologi AJAX”. Sistem dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan Database MySQL. Hasil yang diperoleh adalah pengolahan data pada sistem inventori barang menggunakan AJAX dapat dilakukan dengan lebih cepat dari pada tanpa AJAX.

  6. Penelitian yang telah dilakukan oleh Wahyu Tri Himawan ( 2014 ) Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Brang Pada Unicorn Toys Semarang”. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah prototyping. Perancangan sistem informasi ini menghasilkan aplikasi yang berbasis OOP (Object Oriented Programming) dengan menggunakan Visual Basic 6.0.


BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN


Gambaran Umum PT. Indonesia Toray Synthetics

Sejarah Singkat PT. Indonesia Toray Synthetics

Toray merupakan sebuah perusahaan yang sangat besar di Jepang yang bergerak dalam berbagai bidang industri, salah satu diantaranya adalah industri tekstil yang merupakan cikal bakal dari Toray industri.

Nama Toray berasal dari Toyo yaitu nama perusahaan Rayon yang merupakan produk awal dari perusahaan tersebut, dari keduanya digabung yang kemudian dikenal dengan nama Toray.

Toray telah memperluas usahanya diberbagai negara seperti : Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, China, Vietnam, USA. Di indonesia Toray bergerak dalam bidang serat sintetis dan tekstil dengan membuka beberapa perusahaan misalnya di Tangerang PT ITS, PT ISTEM, PT ACTEM, PT OST, PT PNR, PT TEXFIBRE (Purwakarta), Jakarta PT JABATO (Jakarta Bali Tokyo) yang merupakan jasa transportasi untuk melayani orang-orang Jepang. PT ITS merupakan yang tersebar diantara perusahaan yang ada di luar jepang.

PT ITS didirikan pada tanggal 11 Oktober 1971 dengan surat ijin Presiden No. 1329/Pres/2/1971/ tanggal 26 Februari 1971 dan surat keputusan Menteri No. 331/M/SK/VI/71 tanggal 13 Juli 1971 dalam rangka dikeluarkannya undang-undang No.1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA).

Modal dasar yang dipakai sebesar 54,8 million US $ dengan kepemilikan saham terdiri dari Toray Industries Inc. (65,5 %), Mitsui & Co ltd (19,9 %), PT Easterntex (14,6 %).

Produksi awal perusahaan ini dimulai pada tanggal 15 Agustus 1973 sebesar 184 ton/bulan Nylon Filament dan Staple Fibre, kemudian bertambah menjadi : Nylon Filament 610 ton/bulan dan Polyester Fibre 1220 ton/bulan pada tanggal 01 November 1974, jumlah produksi tersebut di atas sudah sesuai dengan kapasitas mesin terpasang pada waktu itu.

PT ITS diresmikan oleh Bapak Presiden Soeharto pada tanggal 04 Agustus 1976, peresmian ini dilakukan setelah 5 (lima) tahun didirikan dan melakukan kegiatan produksi. Untuk memudahkan kegiatan operasional PT ITS mendirikan kantor pusat di Summitmas Tower lantai 3 (tiga) no. 61-62 jalan Jenderal Sudirman Jakarta, baik di kantor pusat Jakarta maupun di pabrik Tangerang dipimpin oleh Presiden Direktur. Tetapi dalam segi operasional produksi di pabrik dipimpin oleh kepala pabrik.

DGambar 3.1 Kantor Administrasi PT Indonesia Toray Synthetics
(Sumber: www.toray.co.id)

Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan

  1. Visi Perusahaan

  2. Menuju pabrik nomor satu di dunia dalam safety, kualitas dan performance

  3. Misi Perusahaan

    1. Mempertahankan zero accident

    2. Mencapai zero claim

    3. Mencapai budget rasio, gentani raw material dan total fixed cost, serta efisiensi energi 3% dari aktual tahun lalu.

  4. Tujuan Perusahaan

  5. Sebagai perusahaan yang mempelopori produksi benang dan serat sintetis (Synthetics Fibre) PT Indonesia Toray Synthetics merupakan perusahaan pionir untuk hasil produksinya, dalam rangka mengisi pembangunan lima tahun pemerintah Indonesia. Dengan berdirinya dan berproduksinya pabrik tersebut maka benang Nylon (Nylon Filament Yarn) dan Serat Polyester (Staple Fibre) yang tadinya biasanya di import dari luar negeri dapat dikurangi. Sehingga produksi pabrik ini merupakan penghematan devisa bagi Negara. PT ITS dalam hal ini berusaha untuk memenuhi kekurangan kebutuhan bahan tekstil, khususnya di dalam negeri dan umumnya di luar negeri, disamping untuk membuka lapangan kerja baru sehingga dapat mengurangi masalah pengangguran yang menjadi masalah besar di Indonesia, ini merupakan kebanggaan bagi perusahaan yang telah dapat memberikan sahamnya dalam rangka pembangunan Indonesia dan turut serta dalam usaha-usaha pemerintah melaksanakan delapan jalur pemerataan bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat dan Negara Indoneisa.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam perusahaan memegang peranan yang penting karena dengan adanya struktur organisasi segala aktivitas atau kegiatan operasional perusahaan dapat terperinci sesuai dengan bidang dan tugasnya masing-masing. Dibawah ini adalah struktur organisasi pada PT Indonesia Toray Synthetics.

Gambar 3.2 Struktur Departemen Purchasing PT Indonesia Toray Synthetics

Wewenang dan Tanggung Jawab

Dari struktur organisasi diatas, maka dapat diuraikan beberapa tugas dan tanggung jawab yang diantaranya, sebagai berikut :

  1. Manajer Departemen

    1. Bertanggung jawab menyetujui adanya pemesanan barang dari dapartement

    2. Menandatangani Purchase Order (PO)

  2. Manajer Seksi

    1. Negosiasi dengan supplier dan membuat Purchase Order (PO) setelah di capai kesepakatan harga

    2. Membuat laporan pembelian dan pengeluaran barang

  3. Kepala Unit

    1. Mengatur semua proses pembelian barang yang akan di beli

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem yang saat ini berjalan pada bagian Purchasing di PT Indonesia Toray Synthetics, yaitu:

  1. Staff

  2. Pada awalnya staff membutuhkan komputer atau laptop dan mengajukan surat permohonan pembelian komputer atau laptop ke departemen komputer setelah itu departemen komputer menginfokan ke staff agar membuat purchase request ke departemen purchasing.

  3. Dapartemen Purchasing

  4. Setelah menerima purchase request pihak purchasing membuat surat PO suplier

  5. Supplier

  6. Suplier menerima surat PO selanjutnya komputer atau laptop di kirim ke dapartemen purchasing setelah itu supplier surat ke dapartemen purchasing selanjutnya mengantar komputer atau laptop ke departement komputer.

  7. Departemen Komputer

  8. Departemen Komputer menerima komputer atau laptop selanjutnya komputer atau laptop di setting dan di masukin ke sistem inventori komputer setelah itu di input datanya sesuai siapa yang membutuhkan setelah selesai departemen komputer mengantarkan komputer atau laptop ke staff.


Gambaran Ilustrasi Prosedur Sistem Yang Berjalan

Berikut adalah prosedur yang berjalan pada Inventory Komputer PT Indonesia Toray Synthetics digambarkan melalui bentuk gambar ilustrasi pada gambar 3.3.

Gambar 3.3 Ilustrasi proses sistem berjalan

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisis SWOT

Pada Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT untuk menganalisa dan juga mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats). Berikut tabel analisis SWOT :

Tabel 3.1 SWOT Faktor Internal


Tabel 3.2 SWOT Faktor Eksternal


Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri.

  1. Nama Masukan

  2. Nama Masukan: Formulir permintaan pembelian unit komputer atau laptop

    Fungsi  : Permintaan pembelian unit komputer atau laptop

    Sumber  : Departemen Purchasing

    Media  : Kertas

    Distribusi : Departemen

    Frekuensi : Setiap terjadi transaksi permintaan pembelian

  3. Nama Masukan : Surat Undangan Penawaran

  4. Fungsi : Sebagai dasar permintaan harga barang

    Sumber : Departemen Purchasing

    Media : Kertas

    Distribusi : Supplier

    Frekuensi : Setiap terjadi proses pembelian

Analisa Proses

Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil umpan balik karena adanya data input, di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

  1. Nama Proses : Surat Penawaran Harga Barang

  2. Masukan : Undangan penawaran yang berisi keterangan, quantity, satuan, harga satuan, total harga

  3. Keluaran : Surat Penawaran

  4. Keterangan : Proses ini akan menghasilkan harga barang yang diminta oleh bagian purchasing terhadap supplier dan sebagai penetapan harga untuk proses pembelian.

Analisa Keluaran

Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada.

  1. Nama Keluaran : Surat Pengiriman Barang

  2. Fungsi : Menjadi bukti bahwa pengiriman barang telah dilakukan

  3. Media : Kertas

  4. Rangkap : 2 (dua) Lembar

  5. Distribusi : - Lembar 1 untuk bagian purchasing - Lembar 2 untuk supplier

Konfigurasi Sistem Berjalan

Adapun konfigurasi sistem yang digunakan pada sistem yang berjalan yaitu :

  1. Spesifikasi Hardware

    1. Processor : Intel Pentium Core i5 GHz

    2. Monitor : ASUS 17 Inchi

    3. RAM : 4 GB DDR2 Memory

    4. Hardisk : 500 GB HDD

  2. Spesifikasi Software

    1. Windows 7 Ultimate Service Pack 1 32 Bit

    2. Microsoft Word 2010

    3. Microsoft Excel 2010

    4. Browser Google Chrome 50.0.2661.102

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, permasalahan yang dihadapi oleh PT Indonesia Toray Synthetics, yaitu:

  1. Membuat alur proses inventori komputer menjadi sistem yang terkomputerisasi karena sistem yang berjalan saat ini masih semi komputerisasi sehingga di butuhkan sebuah sistem agar dapat mempermudah dalam proses inventori komputer.

  2. Memonitoring pembayaran pada saat terjadi pembelian laptop atau pc karena setiap barang yang masuk beserta invoice ditentukan batas pembayarannya sehingga dibutuhkan sebuah sistem yang dapat memantau untuk pembayarannya.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah melakukan penelitian dari beberapa permasalahan yang dihadapi, maka didapatkan alternatif pemecahan masalah, antara lain:

  1. Menghasilkan sistem informasi penginputan secara terkomputerisasi sehingga laporan mudah dioperasikan dengan cepat dan tepat.

  2. Dapat membantu pengolahan data untuk keperluan proses audit dan juga memonitoring transfer unit laptop atau pc ke departemen lain atau dari dapartemen lain ke department informasi sistem (IS).

User Requirement

Elitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Dalam hal ini wawancara dilakukan kepada stakeholder mengenai sistem yang diusulkan.


Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap I

Elitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengkelasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

  1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. D pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem

  4. .


Tabel 3.4 Tabel Elisitasi Tahap II

Elitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa dikelasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?

  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?

  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

  1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

  3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan

Tabel 3.5 Tabel Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem Informasi Inventory Komputer Pada PT Indonesia Toray Syntetics. maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah membuat laporan untuk membangun suatu Sistem Informasi Inventory Komputer Pada PT Indonesia Toray Syntetics. Berikut lampiran final draft yang telah dibuat:

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi



BAB IV

ANALISA SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Berdasarkan analisa sistem pada sistem yang berjalan, diketahui bahwa dalam sistem belum memenuhi kebutuhan di dalam kegiatan inventory komputerdi PT Indonesia Toray Synthetics masih menghadapi banyak kekurangan, karena proses pencatatan yang masih manual. Selanjutnya proses penginputan masih menggunakan Miscrosoft Excel yang belum terkomputerisasi dan tersimpan langsung ke database. Setelah kebutuhan sistem diketahui, langkah selanjutnya adalah perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang desain sistem dari awal hingga akhir penelitian.

Prosedur sistem yang diusulkan pada bagian Purchasing di PT Indonesia Toray Synthetics, yaitu:

Diagram Rancangan Sistem

Use case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berikut ini adalah use case diagram yang diusulkan untuk menggambarkan proses Inventory Komputer pada PT Indonesia Toray Synthetics

Gambar 4.1Use Case Diagram Inventory Komputer

Berdasarkan gambar Use Case Diagram Sistem yang diusulkan terdapat:

  1. Nama usecase : Login
    Aktor : Admin
    Skenario/Ket. : Staff umum mengelola aset mulai dari pembelian aset, penyatatan aset dan penginputan aset.
  2. Nama usecase : Menu Home
    Aktor : Admin
    Skenario/Ket. : Admin dapat masuk ke menu Master Data.
  3. Nama usecase : Master Data
    Aktor : Admin
    Skenario/Ket. : Staff umum mengelola aset mulai dari pembelian aset, penyatatan aset dan penginputan aset.
  4. Nama usecase : Barang
    Aktor : Admin
    Skenario/Ket. : Admin dapat masuk ke menu Master Data barang yang dapat melakukan input, edit dan delete.
  5. Nama usecase : Departemen
    Aktor : Admin
    Skenario/Ket. : Admin dapat masuk ke sub menu departemen yang dapat melakukan input, edit dan delete.
  6. Nama usecase : Type
    Aktor : Admin
    Skenario/Ket. : Admin dapat masuk ke sub menu type yang dapat melakukan input, edit dan delete.
  7. Nama usecase : Supplier
    Aktor : Admin
    Skenario/Ket. : Admin dapat masuk ke sub menu supplier yang dapat melakukan input, edit dan delete.
  8. Nama usecase : Transaksi
    Aktor : Admin
    Skenario/Ket. : Admin dapat masuk ke menu transaksi dan dapat melakukan transaksi.
  9. Nama usecase : Pemesanan
    Aktor : Admin
    Skenario/Ket. : Admin dapat masuk ke sub pemesanan dan dapat melakukan pemesanan.
  10. Nama usecase : Barang Masuk
    Aktor : Admin
    Skenario/Ket. : Admin dapat masuk ke menu barang masuk dan dapat melakukan daftar yang baru di pesan.
  11. Nama usecase : Pengguna
    Aktor : Admin
    Skenario/Ket. : Admin dapat masuk ke menu pengguna dan dapat mengakses sistem
  12. Nama usecase : Laporan
    Aktor : Admin
    Skenario/Ket. : Admin dapat masuk ke menu laporan dan dapat melihat laporan.
  13. Nama usecase : Laporan Barang
    Aktor : Admin
    Skenario/Ket. : Admin dapat masuk ke sub menu laporan barang dan dapat mengecek laporan barang.
  14. Nama usecase : Laporan Pemesanan
    Aktor : Admin
    Skenario/Ket. : Admin dapat masuk ke sub menu laporan pemesanan dan dapat melihat laporan pemesanan.
  15. Nama usecase : Laporan Barang Masuk
    Aktor : Admin
    Skenario/Ket. : Admin dapat masuk ke sub menu laporan barang masuk dan dapat melihat laporan barang masuk.

Activity Diagram Sitem Yang Diusulkan

Berdasarkan dari use case diagram maka dapat digambarkanaktivitas-aktivitas yang terjadi atau alur kerja dalam use case. Aliran kerjatersebut digambarkan secara grafis dengan activity diagram. Berikut iniadalah activity diagram :

Gambar 4.2.Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar Activity Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) Initian Node, objek yang diawali.

  2. 16 (Enam Belas) Action State, berawal dari login masuk Menu Home setelah itu Menu Data terdapat Master barang, Master departemen, Master type, Master supplier. Menu Transaksi terdapat master pemesanan dan barang masuk. Menu Laporan terdapat laporan barang, laporan pemesanan dan laporan barang masuk, dimana masing-masing terdapat print dan unduh. Dan MenuLogout.

  3. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu.

Gambar 4.3 Sequence Diagram yang diusulkan


Berdasarkan gambar 4.3sequence diagram sistem yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) Actor, yang melakukan kegiatan yaitu Admin

  2. <p style="line-height: 2">7 (tujuh) Lifeline yaitu login, home, master data, transaksi, admin, laporan, dan logout.

  3. 4 (empat) Note, yaitu master data, transaksi, admin, laporan

  4. 7 (tujuh) Message antara lain melakukan login dengan memasukan username dan password, login berhasil, masuk ke menu home, masuk ke menu transaksi, masuk ke menu admin, masuk ke menu laporan, dan masuk ke menu logout.

Class Diagram Yang Diusulkan

Class diagram yang digunakan untuk menjelaskan tentang spesifikasi objek-objek yang terdapat dalam aplikasi sistem informasi inventory komputer pada PT Indonesia Toray Synthetics. Dimana class diagram yang diusulkan ini terdapat objek (class) yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, yaitu:

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain data yang dianggap telahnormal.Desain database menjelaskan media penyimpanan yangdigunakan isi yang tersimpan, primary key dan panjang record.Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalahsebagai berikut :

1. Nama File            : Barang

    Media                  : Hard Disk

    Tipe file          : tabel master

    Primary Key          : id_barang

    Panjang Record     : 144

     Isi                        : id_barang + kode_barang + nama_barang + merk_barang + type_barang

Tabel 4.1 Barang

2. Nama Field            : Departemen

    fungsi                  : untuk menyimpan data departemen-departemen.

    media                  : hard disk

    Tipe file          : tabel master

    Primary Key          : id_dept

    Panjang Record     : 144

     Isi                        : id_dept + kode_dept + nama_dept

Tabel 4.2 Departemen

3. Nama Field            : Type

    fungsi                  : untuk menyimpan data type perlengkapan notebook atau komputer (PC).

    Media                  : Hard Disk

    Tipe file          : tabel master

    Primary Key          : id_type

    Panjang Record     : 144

     Isi                        : id_barang + kode_barang + nama_barang + merk_barang + type_barang

Tabel 4.3 Type

4. Nama File            : Supplier

    fungsi                  : untuk menyimpan data supplier.

    Media                  : Hard Disk

    Tipe file          : tabel master

    Primary Key          : id_supplier

    Panjang Record     : 144

     Isi                        : id_supplier +nama+alamat+ no_telepon + email

Tabel 4.4 Supplier

5. Nama File            : Pemesanan

    fungsi                  : untuk menginput data-data unit notebook dan komputer ( PC ) yang akan di pesan oleh bagian atau departemen yang memerlukannya.

    Media                  : Hard Disk

    Tipe file          : tabel transaksi

    Primary Key          : id_pemesanan

    Panjang Record     : 144

     Isi                        : id_pemesanan + tgl_pemesanan + nama_departemen + nama_suplier

Tabel 4.5 pemesanan

6. Nama File            : Barang Masuk

    fungsi                  : barang masuk yang berupa unit notebook atau komputer (PC).

    Media                  : Hard Disk

    Tipe file          : tabel transaksi.

    Primary Key          : id_barang masuk

    Panjang Record     : 144

     Isi                        : id_barang masuk+ tgl_barang masuk + nama_suplier + nama_barang + nama_merk + nama_type + jumlah

Tabel 4.6 Barang Masuk

7. Nama File            : Pengguna

    fungsi                  : untuk menyimpan data akun pengguna baru yang di gunakan untuk mengakses sistem inventory.

    Media                  : Hard Disk

    Tipe file          : tabel admin

    Primary Key          : id_pengguna

    Panjang Record     : 144

     Isi                        :id_pengguna + foto_pengguna + nama_pengguna+ jenis_kelamin + level_pengguna

Tabel 4.7 Pengguna

Rancangan Prototype

Tahap ini merupakan tampilan mengenai rancang bangun yanglengkap kepada para pengguna dari sistem informasi inventory komputer sebagai kebutuhan pemenuhan dari para pengguna sistem.

Prototype Login

Berikut ini adalah contoh gambar rancangan prototype pada tampilan menu login.

Gambar 4.5. Tampilan Halaman Login

Berdasarkan gambar 4.5 tampilan halaman login diatas, berikut adalah penjelasannya:

  1. Halaman login berfungsi untuk memastikan hak akses user.

  2. Halaman login berguna untuk menjaga isi data pada basis data tersebut.

  3. Halaman login berisi input username dan password.

Tampilan login merupakan tampilan utama dari sistem, setiap admin atau user yang telah terdaftar ingin masuk kedalam sistem maka harus melakukan login terlebih dahulu dengan memasukan username dan password dengan benar.

Prototype Menu Home

Berikut ini adalah contoh gambar rancangan prototype pada tampilan halaman home.

Gambar 4.6. Tampilan HalamanMenu Home


Berdasarkan gambar 4.6.tampilan menu home diatas, berikut adalah penjelasannya :

  1. Menu home berfungsi untuk menampilkan profil dan sejarah perusahaan.

  2. Halaman home merupakan tampilan awal dari sistem ini dapat di akses oleh semua level yaitu admin.

Prototype Menu Master

Berikut ini adalah contoh gambar rancangan prototype pada menu master terdiri dari 4 halaman yaitu : barang, departemen, type dan suplier. Dibawah ini adalah gambar rancangan prototype yang digunakan pada tampilan layar halaman master.

Gambar 4.7. Tampilan Halaman Menu Barang


Halaman menu barang digunakan untuk menyimpan data barang inventaris perlengkapan notebook atau komputer (PC)yang ada di perusahaan.

Gambar 4.8. Tampilan Halaman Menu Departemen


Halaman menu departemen yang digunakan untuk menyimpan data departemen-departemen yang ada di perusahaan.

Gambar 4.9. Tampilan Halaman Menu Type


Halaman menu type yang berisikan tentang nama type unit notebook atau komputer (PC) yang ada di perusahaan.

Gambar 4.10. Tampilan Halaman Menu Suplier


Halaman menu suplier yang digunakan untuk menyimpan data suplier.

Prototype Menu Transaksi

Berikut ini adalah contoh gambar rancangan prototype pada tampilan halaman transaksi terdiri dari 2 halaman yaitu :pemesanan dan barang masuk. Dibawah ini adalah gambar rancangan prototype yang digunakan pada tampilan layar halaman transaksi.

Gambar 4.11. Tampilan HalamanMenuPemesanan


Halaman pemesanan yang digunakan untuk menginput data-data unit notebook dan komputer (PC) yang akan di pesan oleh bagian atau departemen yang memerlukannya.

Gambar 4.12. Tampilan HalamanMenuBarang Masuk

Halaman barang masuk yang berisikan daftar unit notebook atau komputer (PC) yang baru di pesan.

Prototype Menu Pengguna

Berikut ini adalah contoh gambar rancangan prototype pada tampilan halaman Pengguna.

Gambar 4.13. Tampilan HalamanMenuPengguna


Halaman pengguna yang digunakan untuk menyimpan data akun pengguna baru yang di gunakan untuk mengakses sistem inventory.

Prototype Menu Laporan

Berikut ini adalah contoh gambar rancangan prototype pada tampilan halaman Laporan terdiri dari 3 halaman : laporan barang, laporan pesanan, laporan barang masuk.Dibawah ini adalah gambar rancangan prototype yang digunakan pada tampilan layar halaman laporan.

Gambar 4.14. Tampilan HalamanMenuLaporan Barang
Gambar 4.15. Tampilan HalamanMenu Laporan Pemesanan
Gambar 4.16. Tampilan HalamanMenu Laporan Barang Masuk

Konfigurasi Sistem Usulan

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

    1. Processor : Intel ® Pentium ® CPU 6630

    2. Monitor : LCD Monitor 19”

    3. Mouse : Standar

    4. Keyboard : Standar

    5. RAM : 2 GB

    6. Harddisk : 500 GB HDD

    7. Printer : Catrid

  2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

    1. Windows 10

    2. Visual Paradigm for UML 11.2 Community Edition

    3. Database Server : MySQL

    4. Microsoft Office 2010

    5. XAMPP v3.2.1

    6. Adobe Dreamweaver CS6

    7. Internet Browser: Google Chrome

  3. Hak Akses

  4. Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh :

    1. Admin

Pengujian Black Box Testing

Analisa Pengujian

Pengujian dengan metode Black Box Testing ini dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada sistem. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari sistem tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada sistem tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Implementasi

Implementasi Yang Diusulkan

Berikut ini merupakan gambar tampilan interface mengenai sistem perancangan pengukuran uji kompetensi karyawan dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

  1. Tampilan Halaman Login

  2. Form login yg berisikan username dan password yg akan di gunakan oleh pengguna untuk mengakses halaman utama.

    Gambar4.16 Tampilan Halaman Login


  3. Tampilan Halaman Home

  4. Halaman utama sistem setelah admin berhasil login dengan menggunakan username dan password yang telah ditentukan.

    Gambar4.17 Tampilan Halaman Home


  5. Tampilan Halaman Barang

  6. Halaman barang yang digunakan untuk menyimpan data barang inventaris perlengkapan notebook atau komputer (PC).

    Gambar 4.18 Tampilan Halaman Barang


  7. Tampilan Halaman Departemen

  8. Halaman departemen yang digunakan untuk menyimpan data departemen-departemen yang ada di PT Indonesia Toray Syntetics.

    Gambar 4.19 Tampilan Halaman Departemen


  9. Tampilan Halaman Type

  10. Halaman type yang digunakan untuk menyimpan data type perlengkapan notebook atau komputer (PC).

    Gambar 4.20 Tampilan Halaman Type


  11. Tampilan Halaman Supplier

  12. Halaman input supplier yang digunakan untuk menyimpan data supplier.

Gambar 4.21 Tampilan Halaman Supplier


Schedulle

Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapan sistem. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time tabel yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.8 Schedulle

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan penulis untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Inventory Komputer Pada PT. Indonesia Toray Synthetics”.

Tabel 4.9 Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP


KESIMPULAN

Dari hasil analisa yang dilaksanakan tentang sistem inventory komputer Pada PT Indonesia Toray Syntetics dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

  1. Sistem Inventory Komputer pada PT Indonesia Toray Syntetics yang sedang berjalan saat ini masih kurang optimal dikarenakan masih menggunakan sistem manual. Seperti pencatatan berdasarkan departemen yang ada dan proses penginputan serta pembuatan laporan dengan menggunakan Microsoft Excel sehingga untuk dapat menyajikan laporan yang diperlukan membutuhkan waktu lama dan hasilnya kurang akurat.

  2. Keuntungan yang terdapat pada rancangan sistem baru ini diantaranya adalah:

    1. Tersedianya sistem yang dapat memenuhi kegiatan dalam pendataan.

    2. Proses pembuatan laporan yang tersistem lebih efektif sehingga memudahkan untuk menyajikan laporan kepada pimpinan menjadi tepat waktu.

SARAN

Beberapa saran yang dapat penulis berikan Sebagai bahan pertimbangan bagi di PT Indonesia Toray Syntetics antara lain:

  1. Diperlukannya adanya pelatihan bagi karyawan yang terkait atau admin untuk menjalankan sistem yang telah dirancang, agar pada pelaksanaan dan prosesnya tidak menyulitkan yang biasa mengakibatkan keterlambatan kinerja.

  2. Pada waktu penginputan data perlu ditingkatkan ketelitian agar kesalahan data dapat diminimalkan.

  3. Agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkapi atau diperbaiki.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Taufiq, Rahmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen, Konsep Dasar, Analisa Dan Metode Pengembangan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  2. Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta:Bumi Aksara.
  3. O’Brien dan Marakas, 2009. Management System Information. McGraw Hill, New York.
  4. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset
  5. Wahana, Komputer 2010. Shourtcourse SQL Server 2008 Express. Yogyakarta: Andi.
  6. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. “Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011.
  7. Nugroho, Adi. (2010). Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan metode USDP. Yogyakarta: Andi Offset.
  8. Junaidi, Tiara. Khanna, Yuliastrie. Nenden Dewi. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
  9. Tamodia. Widya. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
  10. Waluyo. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : PT Intan Pariwara.
  11. Divianto. 2011. Tinjauan Atas Planning, Replenishment (Skenario) Dan Activities Inventory Control. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
  12. Rusdah. 2011. Analisa Dan Rancangan Sistem Informasi Persediaan Obat. Jakarta: Universitas Budi Luhur
  13. Divianto. 2011. Tinjauan Atas Planning, Replenishment (Skenario) Dan Activities Inventory Control. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
  14. Wahyuni (2011) “Pemanfaatan Teknologi Sharepoint Dalam Pengembangan Website Document Management System (Studi Kasus : PT. Sapta Indra Sejati (SIS)” SKRIPSI UIN jakarta.
  15. Oktavian. 2010. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP. Yogyakarta: MediaKom.
  16. Madcoms. 2013. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS6 dengan Pemograman PHP & MySQL. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  17. Kartini, Budi UtamiFahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan TiketKonser Musik Online Berbasis Lokasi. Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOMYogyakarta 19 Januari 2013.
  18. Kartini, Budi UtamiFahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan TiketKonser Musik Online Berbasis Lokasi. Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOMYogyakarta 19 Januari 2013.
  19. Hendro, M.M. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Surabaya: Erlangga
  20. Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi. Bandung: CV. Alfabeta.
  21. Rizky. Soetam. 2011."Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak". Jakarta: Prestasi Pustaka.
  22. Rizky. Soetam. 2011."Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak". Jakarta: Prestasi Pustaka.
  23. Rizky. Soetam. 2011."Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak". Jakarta: Prestasi Pustaka.
  24. Rizky. Soetam. 2011."Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak". Jakarta: Prestasi Pustaka.
  25. 25,0 25,1 Rahardja,Untung, Hidayati dan Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Methode DMQ Base Level.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.4, No.3-Mei 2011.
  26. Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  27. Deviachrista. 2013. “Dasar Literature Review”.Jakarta:Salemba Empat