SI1211474039

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

BERBASIS WEB PADA PT PELUMAS SEJAHTERA

PRATAMA KOTA TANGERANG

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg



NIM
: 1211474039
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

(2015/2016)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

BERBASIS WEB PADA PT PELUMAS SEJAHTERA

PRATAMA KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211474039
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 21 Juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

BERBASIS WEB PADA PT PELUMAS SEJAHTERA

PRATAMA KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211474039
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 21 Juni 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir. Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
   
NID : 10002
   
NID : 05066

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

BERBASIS WEB PADA PT PELUMAS SEJAHTERA

PRATAMA KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211474039
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 21 Juni 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
( )
 
( )
 
( )
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

BERBASIS WEB PADA PT PELUMAS SEJAHTERA

PRATAMA KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211474039
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Infromatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 22 Juni 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1211474039

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di bidang ilmu bisnis penjualan melalui internet merupakan sarana dan memiliki keuntungan yang cukup menggiurkan. Maka dari itu bisnis e-commerce sangat diminati oleh masyarakat luas. Sebab perkembangan zaman yang dinamis, menuntut perusahaan agar lebih mudah dijangkau oleh pembeli kalangan manapun. Perusahaan memiliki daya tarik tersendiri dalam memasarkan produk, serta siap bersaing dalam pasar.

PT Pelumas Sejahtera Pratama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang transportasi kendaraan bermotor yang menyediakan barang onderdil motor yaitu Ban. Selain itu, PT Pelumas Sejahtera Pratama mempunyai banyak cabang yamg tersebar di wilayah Indonesia, dan banyak diketahui PT Pelumas Sejahtera Pratama mempunyai banyak pesaing yang memiliki standar yang sama dalam pasar bisnis transportasi alat penyedia onderdil motor.

Untuk menghadapi persaingan pasar bisnis, manajemen perlu menyusun strategi pemasaran yang tepat agar dapat memenuhi pangsa pasar yang efektif dan dapat menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang perusahaan. Seperti yang diketahui di dunia bisnis yang cenderung dinamis selalu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman, kebutuhan konsumen, dan lingkungan pemasaran.

Maraknya penggunaan internet di semua lapisan masyarakat membuat para pelaku bisnis atau pengusaha memberi peluang yang cukup besar untuk menjalankan bisnisnya menurut strategi pemasaran agar dapat dikenal dan diminati oleh masyarakat.

Melihat pentingnya internet untuk menjalankan strategi penjualan demi meningkatkan jumlah laba perusahaan maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan berbasis Web pada PT Pelumas Sejahtera Pratama Kota Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang telah dijelaskan pada uraian sebelumnya, penelitian ini ada kaitannya dengan sistem informasi penjualan pada PT Pelumas Sejahtera Pratama. Ada beberapa hasil analisa yang akan dijelaskan mengenai sistem informasi penjualan yang sedang berjalan pada perusahaan tersebut.

Oleh karena itu penulis mengambil beberapa pokok permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem informasi penjualan yang sedang berjalan saat ini pada PT Pelumas Sejahtera Pratama?

  2. Bagaimana kendala sistem informasi penjualan yang sedang berjalan saat ini di PT Pelumas Sejahtera Pratama?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi penjualan pada PT Pelumas Sejahtera Pratama?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan laporan Skripsi ini maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian yaitu sistem informasi penjualan yang sedang berjalan pada PT Pelumas Sejahtera Pratama dan sejauh mana pengoptimalan penggunaan media internet untuk memasarkan produk/jasa sekaligus melakukan sistem penjualan secara online.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan suatu penelitian adalah suatu uraian yang merumuskan suatu pertanyaan-pertanyaan dan menemukan jawaban-jawaban terhadap penelitian tersebut. Yang berkaitan erat pada rumusan masalah dan berakhir pada kesimpulan penelitian.

Dalam penulisan laporan ini, penulis memiliki tujuan sebagai berikut :

  1. Untuk menganalisa sistem informasi penjualan yang berjalan saat ini pada PT Pelumas Sejahtera Pratama.

  2. Untuk mengetahui kendala sistem kerja penjualan pada PT Pelumas Sejahtera Pratama yang sedang berjalan.

  3. Untuk merancang sistem penjualan yang dibutuhkan PT Pelumas Sejahtera Pratama dalam menawarkan produk nya.

Manfaat Penelitian berisi uraian tentang temuan baru atau hasil analisa terhadap suatu hal dan diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Setiap hasil penelitian pada prinsipnya harus berguna sebagai penunjuk praktek pengambilan keputusan dalam artian yang cukup jelas.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Menerapkan ilmu yang diperoleh selama proses belajar di Perguruan Tinggi Raharja dengan membuat laporan yang disusun secara sistematis.

  2. Menyelesaikan kendala dari perusahaan pada sistem pemasaran yang berjalan.

  3. Menambah inovasi baru dalam mengembangkan kemampuan untuk menganalisa suatu masalah di perusahaan.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah dengan cara sistematis yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan laporan skripsi adalah sebagai berikut :

  1. Metode Observasi

  2. Merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan sebagai bahan penelitian dalam menyusun laporan Skripsi ke PT Pelumas Sejahtera Pratama.

  3. Metode Wawancara

  4. Metode wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).

  5. Metode Studi Pustaka

  6. Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Studi kepustakaan merupakan langkah yang penting dimana setelah seorang peneliti menetapkan topik penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan teori yang berkaitan dengan topik penelitian tersebut.

Metode Analisa

Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,Opportunity, Threaths). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi instansi,baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap Perusahaan.

Metode Perancangan

  1. Rancangan Model

  2. Didalam penelitian ini, penulis mengusulkan metode rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yaitu menggunakan software Visual Paradigm for UML.

  3. Bahasa Pemrograman

  4. Sistem pembuatan program dibangun mengunakan program PHP, CSS, dan MY SQL.

  5. Desain

  6. Penulis membuat desain menggunakan tool Macromedia Dreamweaver CS3.

  7. Database

  8. Database yang digunakan menggunakan MySQL.

  9. Browser

  10. Untuk Browser penulis menggunakan Google Chrome.

Metode Testing

Peneliti menggunakan metode pengujian black box testing dan white box sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi 5 bab :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian di lokasi kerja yang meliputi tinjauan organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai sejarah umum perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, tata laksana sistem yang berjalan, rancangan sistem yang berjalan, metode analisa sistem, analisa batasan sistem, analisa kebutuhan sistem, alternatif dan pemecahan permasalahan yang dihadapi, konfigurasi sistem yang berjalan, user requirement pada PT Pelumas Sejahtera Pratama.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini berisikan tentang usulan penelitian di lokasi kerja yang terdiri dari prosedur sistem usulan, tata laksana sistem yang diusulkan, perbedanaan sistem berjalan dengan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan prototype, rancangan program, konfigurasi sistem usulan, testing, implementasi, estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi perancangan pada PT Pelumas Sejahtera Pratama berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan data-data yang diperoleh pada saat penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini menjelaskan tentang pendapat-pendapat para ahli yamg terkait dengan pembahasan dan permasalahan ruang lingkup sebagai acuan membuat laporan skripsi yang sesuai dengan judul penelitian ini, aspek-aspek yang akan dibahas antara lain teori umum dan teori khusus.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi sistem

  2. Definisi suatu sistem berbeda-beda di berbagai kepentingan, tetapi sebuah sistem memiliki seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan bersama.

    Ada beberapa pendapat para ahli mengenai definisi sistem, diantaranya:

    Sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama. Secara garis besar, sebuah sistem informasi terdiri atas tiga komponen tersebut mencakup software, hardware, and brainware.

    Menurut Sutabri (2012:16),"Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Komponen-komponen atau subsitemdalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri. Komponen-komponen dan subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dapat tercapai".

    Menurut Norman L. Enger (2012:17), ”Suatu sistem dapat terdiri dari atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi”.

    Menurut Yakub (2012:1), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen yang membentuk komponen-komponen dan saling berhubungan dan ketergantungan satu sama lain”.

  3. Karakteristik Sistem

  4. Menurut Hartono (2013:14), Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, yaitu:

    1. Komponen Sistem (component)

    2. Bagian-bagian atau elemen-elemen yang dapat berupa benda atau manusia,berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.

    3. Penghubung Antar Bagian (interface)

    4. Sesuatu yang bertugas menjembatani suatu bagian dengan bagian lain, memungkinkan terjadinya interaksi atau komunikasi antar bagian.

    5. Batas (boundary)

    6. Sesuatu yang membedakan antara satu sistem dengan sistem atau sistem-sistem lain.

    7. Lingkungan (environment)

    8. Segala sesuatu yang berada diluar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.

    9. Masukan (input)

    10. Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem.

    11. Mekanisme Pengolahan (processing)

    12. Perangkat dan prosedur untuk mengbah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.

    13. Keluaran (output)

    14. Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan.

    15. Tujuan (goal/objective)

    16. Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

    17. Sensor dan Kendali (sensor & control)

    18. Sesuatu yang bertugas memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan dalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.

    19. Umpan Balik (feedback)

    20. Informasi tentang perubahan-perubahan lingkungan dan perubahan-perubahan (penyimpangan) dalam diri sistem.

  5. Klasifikasi Sistem

  6. Menurut Taufiq (2013:8), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

    1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

    2. Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem computer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan. Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

    3. Sistem Dapat Dipastikan dan Sistem Tidak Dapat Dipastikan

    4. Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-process-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

    5. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

    6. Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

    7. Sistem Buatan Tuhan /Alam dan Sistem Buatan Manusia.

    8. Sistem buatan Tuhan merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikit pun dari sistem ini, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain.Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup.Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

    9. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

    10. Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan limatahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

    11. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

    12. Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan.Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

    13. Sistem Buatan Tuhan/Alam dan Sistem Buatan Manusia

    14. Sistem buatan Tuhan merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikit pun dari sistem ini, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain.Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

    15. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

    16. Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan limatahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Data

  2. Menurut Taufiq (2013:13),“Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

    Menurut Sutabri (2012:1),“Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

    Menurut Davis Lucas dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15), “Information is the intrerpretation of data to provide meaning by an individual”. (Data adalah bahan mentah bagi informasi)

    Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu :

    1. Tahapan Input

    2. Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).

    3. Tahapan Process

    4. Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.

    5. Tahapan Output

    6. Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.

    Menurut Kumorotomo dan Margono (2010:11), “Data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan”.

  3. Definisi Informasi

  4. Menurut Hartono (2013:10),“Informasi adalah sehimpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang memilki arti dan kegunaan lebih luas”.

    Menurut Darmawan (2012:2),“Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau diproses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya”.

    Menurut Taufiq (2013:15),“Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sesuatu yang lebih bermakna dan mempunyai tujuan.

  5. Kualitas Informasi

  6. Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Tata sutabri (2012:43) :

    1. Akurat (Accurate)

    2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

    3. Tepat Waktu (Timelines)

    4. Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat.Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan.Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

    5. Relevan (Relevance)

    6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan.Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya.Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

  7. Nilai Informasi

  8. Menurut Tata Sutabri (2012:38), “Nilai informasi ditentukan dari 2(dua) hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

    1. Mudah diperoleh

    2. Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan cepat dan mudah. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    3. Luas dan lengkap

    4. Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

    5. Ketelitian

    6. Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi. Dalam berhubungan dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

    7. Kecocokan

    8. Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dalam permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.

    9. Ketepatan waktu

    10. Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluhan kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur. Misalnya berapa banyak penjualan data dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersediannya barang-barang inventaris.

    11. Kejelasan

    12. Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar. Berapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

    13. Keluwesan

    14. Sifat ini berhubungan dengan yang dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan bebarapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

    15. Dapat dibuktikan

    16. Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

    17. Tidak ada prasangka

    18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    19. Dapat diukur

    20. Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan – dugaan, klenik dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada diluar lingkup pembicaraan kita.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi

  2. Menurut Sutarman (2012:13), "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atasinput (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

    Menurut Tata Sutabri (2012:46), “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukankebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

  3. Komponen Sistem Informasi

  4. Menurut Tata Sutabri (2012:47), “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”.

    1. Blok Masukan (Input Block)

    2. Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang berupa dokumen-dokumen dasar.

    3. Blok Model (Model Block)

    4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    5. Blok Keluaran (Output Block)

    6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    7. Blok Teknologi (Technology Block)

    8. Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengeluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

    9. Blok Basis Data (Database Block)

    10. Basis data (Database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

    11. Blok Kendali (Control Block)

    12. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam,api, temperature, air, debu, kecurangan–kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat langsung cepat diatasi.

  5. Tujuan Sistem Informasi

  6. Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.(Jogiyanto, 2010:13).Tujuan sistem informasi terdiri dari kegunaan (Usefulness), ekonomi (Economic), keandalan (Realibility), pelayanan langganan (Customer Service), kesederhanaan (Simplicity), dan fleksibilitas (Fleksibility).

    1. Kegunaan (Usefulness)

    2. Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

    3. Ekonomi (Economic)

    4. Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

    5. Keandalan (Realibility)

    6. Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

    7. Pelayanan Langganan (Customer Service)

    8. Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan.Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

    9. Kesederhanaan (Simplicity)

    10. Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

    11. Fleksibilitas (Fleksibility)

    12. Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

  7. Fungsi Sistem Informasi

  8. Menurut Jogiyanto (2010:13), Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

    Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

  9. Kegunaan (Usefulness)

  10. Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  11. Ekonomi (Economic)

  12. Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  13. Keandalan (Realibility)

  14. Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  15. Pelayanan Langganan (Customer Service)

  16. Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  17. Kesederhanaan (Simplicity)

  18. Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  19. Fleksibilitas (Fleksibility)

  20. Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem

  2. Menurut Shalahuddin (2013:18), “Kegiatan analisa Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem baru”.

    Menurut Yakub (2012:142), “Analisis sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business process), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

    Menurut Taufiq (2013:155), “Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem yang manual atau pun sistem yang sudah terkomputerisasi secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, design logic, dan memberikan keputusan dari analisa tersebut”.

  3. Tahapan Analisa Sistem

  4. Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.(Jurnal CCIT,2011:322)

    Didalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang dilakukan oleh analis sistem adalah sebagai berikut :

    1. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah.

    2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

    3. Analyze, yaitu menganalisa sistem.

    4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisa.

  5. Fungsi Analisa Sistem

  6. Adapun fungsi analisa sistem Menurut Jimmy L.Goal (2010:74) adalah sebagai berikut :

    1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

    3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

    4. Merencanakan dan menetapkan rancangan sistem

    5. Untuk memahami kinerja sistem yang ada atau sedang berjalan.

Testing dan Implementasi

  1. Definisi Testing

  2. Menurut Hetzel (1973), Testing adalah proses pemantapan kepercayaan akan kinerja program atau sistem sebagaimana yang diharapkan.

    Menurut Myers (1979), Testing adalah proses eksekusi program atau sistem secara intens untuk menemukan error.

    Menurut Hetzel (1983), Testing adalah tiap aktivitas yang digunakan untuk dapat melakukan evaluasi suatu atribut atau kemampuan dari program atau sistem dan menentukan apakah telah memenuhi kebutuhan atau hasil yang diharapkan.

  3. Tujuan Testing

  4. Secara umum dari proses testing adalah melakukan verifikasi, validasi, dan mendeteksi terjadinya error pada aplikasi tersebut. Dari ketiga hal tersebut diharapkan dapat menemukan masalah - masalah atau kesalahan dan dari hasil penemuan tersebut dapat dilakukan suatu pembenahan.

    1. Verifikasi, bagaimana suatu sistem tersebut benar atau tidak. Yang pertama dilihat adalah bagaimana struktur, hingga susunan yang ada. Kemudian jika semua telah baik maka harus kembali dikaji dan dicocokan dengan rancangan awal yang telah dibuat.

    2. Validasi, bagaimana sebuah sistem yang telah dibuat telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

    3. Deteksi, mendeteksi error atau kesalahan pada sistem, atau dengan kata lain yaitu proses pengembangan dari satu program ke program lainnya yang lebih rumit.

  5. Prinsip-Prinsip Testing

    1. Testing yang menyeluruh tidak memungkinkan dilakukan karena.

      1. Kemungkinan jumlah kombinasi testcase yang amat besar.

      2. Pertimbangan domain masukan yang mungkin sangat besar jumlahnya (masukan yang valid, tdk valid, masukan yg diedit dll).

      3. Kompleksitas user interface dan desain.

      4. Jalur program yang mungkin dapat dilewati sangat banyak.

      5. Harus dilakukan test ulang, setiap ada perbaikan pada masing-masing bug.

    2. Testing merupakan pekerjaan yang kreatif dan sulit. Mitos-mitos yang salah tentang testing

      1. Testing itu mudah

      2. Tiap orang akan dapat melakukan testing dengan sendirinya padahal testing bukanlah hal yang sederhana.

      3. Untuk dapat melakukan testing yang efektif harus mengetahui keseluruhan sistem

      4. Sistem sendiri tidak sederhana (tidak mudah dipahami).

    3. Testing berbasis pada resiko Walaupun testing secara keseluruhan tidak dapat dilakukan tidak berarti bahwa testing yang efektif tidak dapat dilakukan Testing merupakan hasil pertimbangan dari resiko dan ekonomi. Secara ringkas, testing dipengaruhi oleh pertimbangan :

      1. Sumber daya dan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan testing menurut skala prioritas, kompleksitas dan kesulitan testing

      2. Biaya dari keterlambatan pengiriman produk (kemungkinan besar disebabkan testing)

      3. Kemungkinan adanya suatu defect.

      4. Biaya yang disebabkan oleh defect, bilamana defect tsb menyebabkan error yang membawa kerugian langsung maupun tak langsung bagi customer,

    4. Testing harus direncanakan Butuh pemikiran dgn pendekatan secara keseluruhan, desain tes dan penetapan hasil yg diinginkan utk setiap kasus tes (test case) yg dipilih.

    5. Test plan : dokumen yg mencakup keseluruh tujuan testing dan pendekatan testing.

    6. Test design: dokumen yg mendefinisikan apa yg telah dipilih utk dites dan hasil yg diharapkan “test direncanakan dan didesain sebelum kode dibuat”

</ol>

Teori Khusus

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

  1. Definisi Unified Modelling Language (UML)

  2. Menurut Yasin (2012:268) dalam Nugroho (2010:6), “ UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa permodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang paradigma berorientasi objek.”Language) adalah bahan untuk memspesifikasi, memvisualisasikan serta mengkonstruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan permodelan aturan-aturan bisnis.”

    UML (Unified Modelling Language) adalah “Gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan”.(Jurnal CCIT, 2014:491)

  3. Jenis Jenis Diagram Unified Modelling Language (UML)

  4. Menurut Widodo (2011:10), mengenai sembilan jenis diagram UML :

    1. Class Diagram : bersifat statis.Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.

    2. PackageDiagram : bersifat statis.Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

    3. UsecaseDiagram : bersifat statis.Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

    4. SequenceDiagram : bersifat dinamis.Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

    5. Communication Diagram : bersifat dinamis.Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang mengerima serta mengirim pesan.

    6. State ChartDiagram : bersifat dinamis.Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.

    7. ActivityDiagram : bersifat dinamis.Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

    8. ComponentDiagram : bersifat statis.Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    9. DeploymentDiagram : bersifat statis.Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

  5. Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

  6. Menurut Nugroho (2010:16), Langkah – langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul dengan menentukan item-item data apa saja yang akan ditempatkan dalam sistem.

    2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

    4. Definisikan requirement lain (non-fungsional, security dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem.

    5. Berdasarkan use casediagram, mulailah membuat activity diagram.

    6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence dancollaboration diagram untuk tiap alur pekerjaan. Jika sebuah usecase memiliki kemungkinan alur normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alur.

    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario usecase.

    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan attribute dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia berinteraksi dengan baik.

    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan:

      1. Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan tes.

      2. Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

      1. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model berserta code-nya. Model harus selalu sesuai dengan code yang actual.

      2. Piranti lunak siap dirilis.

    12. Fungsi Unified Modelling Language (UML)

    13. Menurut Yasin (2012:268), Tujuan UML diantaranya adalah:

      1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa permodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

      2. Memberikan bahasa permodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

      3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat permodelan.

    14. Tipe-Tipe Diagram Unified Modelling Language (UML)

    15. Menurut Widodo (2011:10),“Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:

    16. Diagram kelas (Class Diagram)

    17. Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

    18. Diagram paket (Package Diagram)

    19. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

    20. Diagram Usecase (Usecase Diagram)

    21. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

    22. Diagram Interaksi dan Sequence (Sequence Diagram)

    23. Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

    24. Diagram Komunikasi (Communication Diagram)

    25. Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

    26. Diagram Statechart (Statechart Diagram)

    27. Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

    28. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

    29. Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam model fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

    30. Diagram komponen (Component Diagram)

    31. Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    32. Diagram deployment (Deployment Diagram)

    33. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

  7. Definisi Penjualan

  8. Henry Simamora (2000;24) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Penjualan adalah pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa.

    Chairul Marom (2002;28) dalam buku Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang, Penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur.

    Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli, dimana penjual menawarkan suatu produk dengan harapan pembeli dapat menyerahkan sejumlah uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati.

  9. Klasifikasi Transaksi Penjualan

  10. Ada beberapa macam transaksi penjualan menurut La Midjan (2001;170) dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi 1 dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Penjualan Tunai

    2. Penjualan Kredit

    3. Penjualan Tender

    4. Penjualan Ekspor

    5. Penjualan Konsinyasi

    6. Penjualan Grosir

    Menurut pengertian diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

    1. Penjualan Tunai

    2. Adalah penjualan yang bersifat cash dan carrypada umumnya terjadi secara kontan dan dapat pula terjadi pembayaran selama satu bulan dianggap kontan.

    3. Penjualan Kredit

    4. Adalah penjualan dengan tenggang waktu rata-rata diatas satu bulan.

    5. Penjualan Tender

    6. Adalah penjualan ynag dilaksanakan melalui prosedur tender untuk memegangkan tender selain harus memenuhi berbagai prosedur.

    7. Penjualan Ekspor

    8. Adalah penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli luar negeri yang mengimpor barang tersebut.

    9. Penjualan Konsinyasi

    10. Adalah penjualan yang dilakukan secara titipan kepada pembeli yang juga sebagai penjual.

    11. Penjualan Grosir

    12. Adalah penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui pedagang grosir atau eceran.

    Dari uraian diatas penjualan memiliki bermacam-macam transaksi penjualan yang terdiri dari: penjualan tunai, penjualan kredit, penjualan tender, penjualan konsinyasi, penjualan ekspor, serta penjualan grosir.

  11. Internet

  12. Menurut Sarwono (2012:17),Internet merupakan sekumpulan jaringan yang berskala global. Tidak ada satu pun orang, kelompok atau organisasi yang bertanggung jawab untuk menjalankan internet. Internet awalnya digunakan untuk keperluan militer hingga akhirnya menjadi massal untuk keperluan sipil dan hiburan.

    Menurut Lani Sidharta (2014), Internet adalah suatu interkoneksi sebuah jaringan komputer yang dapat memberikan layanan informasi secara lengkap. Dan terbukti bahwa internet dilihat sebagai media maya yang dapat menjadi rekan bisnis politik sampai hiburan. Semuanya tersaji lengkap di dalam media ini.

    Menurut Sibero (2011:10), Internet (Interconnected Network)adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan alam suatu jaringan yang luas. Seperti halnya jaringan komputer lokal maupun komputer area, internet juga menggunakan protokol yang sama yaitu TCP/IP (Tranmission Control Protol/ Internet Protocol).

  13. World Wide Web (WWW)

  14. World Wide Web merupakan jaringan dokumentasi yang sangat besar yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Satu set protocol yang mendefinisikan bagaimana system bekerja dan mentransfer data, dan sebuah software yang membuatnya bekerja dengan mulus. Web menggunakan teknik hypertext dan multimedia yang membuat internet mudah digunakan dijelajahi dan dikontribusikan.

    Web merupakan system hypermedia yang berarea luas yang ditujukan untuk akses secara universal. Salah satu kuncinya adalah kemudahan tempat seseorang atau perusahaan dapat menjadi bagian dari web berkontribusi pada web. (Hanson,2000)

    Web merupakan system yang menyebabkan pertukaran data diinternet menjadi mudah dan efisien. Web terdiri atas 2 komponen dasar :

    1. Server Web : sebuah computer dan software yang menyimpan dan mendistribusikan data ke computer lainnya melalui internet.

    2. Browser Web : software yang dijalankan pada computer pemakai atau client yang meminta informasi dari server web yang menampilkannya sesuai denagn file data itu sendiri. (Hanson,2000)

    3. Menurut Hardjono (2006), web merupakan fasilitas hyperteks untuk menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi, dan data multimedia lainnya.

      Ada 2 kategori dalam pemrograman web, yaitu pemrograman server web dan client web. Pada pemrograman server side, perintah-perintah program dijalankan di server web, kemudian hasil dikirimkan ke browser dalam bentuk HTML biasa.

      Adapun pada client server, perintah program di jalankan pada browser sehingga ketika client meminta dokumen script, maka script dapat di download dari server kemudian dijalankan pada browser yang bersangkutan.

    4. PHP

    5. Menurut Arief (2011c:43),PHPadalah Bahasa server-side –scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side-scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan diesksekusi diserver kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan format HTML.

      PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP banyak dipakai untuk memprogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain.

      Menurut Sibero (2012:49), PHP adalah pemrograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saar baris kode dijalankan.

      Menurut Anhar (2010:3), PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source.

      Menurut Al-Fatta (2012), PHP adalah sebuah scripting language (bahasa pemrograman yang mengatur suatu aplikasi) yang didesign untuk pengembangan web dalam pembuatan halaman web dinamis.

    6. CSS (Cascading Syle Sheet)

    7. CSS digunakan dalam kode HTML untuk menciptakan suatu kumpulan style yang terkadang dapat digunakan untuk memperluas kemampuan HTML, sebagai contoh kode HTML murni tidak memungkinkan untuk untuk mengatur ukuran font yang diterapkan pada setiap sel dan bahkan tag pun tak berpengaruh pada sel sel tabel (Abdul, 2003).

    8. MySQL server

    9. Menurut Arief (2011d:152), MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengolahan datanya.

      Menurut Raharjo (2011:21), MySQL merupakan RDBMS (atau server database) yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user.

      Menurut Kadir (2008:2), MySQL adalah sebuah software open source yang digunakan untuk membuat sebuah database.

      Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang digunakan untuk membuat sebuah database yang bersifat open source.

  15. Adobe Photoshop CS3

  16. Adobe Photoshop, atau biasa disebut Photoshop, adalah perangkat lunak editor citra buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk pengeditan foto/gambar dan pembuatan efek. Perangkat lunak ini banyak digunakan oleh fotografer digital dan perusahaan iklan sehingga dianggap sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk perangkat lunak pengolah gambar, dan, bersama Adobe Acrobat, dianggap sebagai produk terbaik yang pernah diproduksi oleh Adobe Systems. Versi kedelapan aplikasi ini disebut dengan nama Photoshop CS, versi sembilan disebut Photoshop CS2, versi sepuluh disebut Adobe Photoshop CS3 , versi kesebelas adalah Adobe Photoshop CS4 dan versi dua belas merupakan versi yang terakhir adalah Adobe Photoshop CS5. Disini Penulis menggunakan Adobe Photosop CS3 dalam mendesign.

  17. Adobe Dreamweaver

  18. Dreamweaver adalah software yang digunakan untuk mendesain web yang menawarkan cara mendesain web dengan dua langkah sekaligus dalam satu waktu, yaitu mendesain dan memprogram. Script akan mengisi secara otormatis dan langsung mengisi program pengaturan.

    Menurut Mahdi (21),Adobe Dreamweaver adalah script editor profesional yang digunakan untuk melakukan desain secara visual dan mengelola halaman web serta pembuat aplikasi web, pengembang dan programer aplikasi web lebih menyukai menggunakan Dreamweaver, karena Dreamweaver berbasiskan WYSIWYG (What You See Is What You Get).

    Menurut Wahana Komputer (2013:2), Salah satu aplikasi yang dapat anda manfaatkan untuk melakukan perancangan desain web secara visual atau aplikasi web editor.

    Aplikasi ini secara umum sangat populer dan banyak digunakan oleh para desainer web. Dengan versi terbarunya, yaitu Adobe Dreamweaver CS6, aplikasi ini menyediakan banyak fasilitas yang akan memudahkan dalam mendesain dan menghasilkan website yang interaktif dan profesional. Adobe Dreamweaver CS6 merupakan versi terbaru dari Adobe Dreamweaver yang sebelumnya adalah Adobe Dreamweaver CS5. Aplikasi Adobe Dreamweaver CS6 memberikan tampilan yang lebih baik dan tentu saja semakin mudah dalam penggunaannya.

    1. Komponen – komponen yang terdapat dalam Adobe Dreamweaver

      1. Menu Bar

      2. Menu bar pada Adobe Dreamweaver CS6 terdiri dari menu File, Edit, View, Insert, Modify, Format, Coomands, Site, Windows dan Help. Masing masing menu mempunyai submenu sesuai kategori dengan fungsi yang berbeda.

      3. Document Window

      4. Documen Window menampilkan dokumen dari halaman web yng aktif atau dokumen yang sedang di-edit.

      5. Document Toolbar

      6. Document Toolbar berisi tombol – tombol yang digunakan untuk mengatur dengan cepat layar kerja dokumen pada Dreamweaver, diantaranya Show Code View, Code and Design Views, Show Design View, dan Live.

      7. Panel Groups

      8. Panel merupakan salah satu fasilitas yang terdapat pada Adobe Dreamweaver CS6 dan berfungsi untuk membantu dalam proses editing halaman web. Panel Groups terdiri dari beberapa panel yang mempunyai fungsi berbeda – beda.

      9. CSS Styles Panel

      10. CSS Styles Panel merupakan fasilitas dalam Adobe Dreamweaver CS6 yang berfungsi untuk mengatur scriptCSS agar halaman web menjadi lebih menarik. CSS Styles Panel terdiri dari dua mode, yaitu mode All dan mode Current.

      11. Property Inspector

      12. Pada Adobe Dreamweaver CS6 terdapat fasilitas Property Inspector yang berfungsi untuk mengatur halaman ataupun mengedit properti objek – objek yang digunakan dalam halaman web.

Literature Review

  1. Definisi Literature Review

  2. Menurut Suryo (2010:86), “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”.

    Menurut Semiawan (2010:10), “Literature Review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti”. Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

    Menurut Guritno dkk (2011:86), “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.”

  3. Literature Review

  4. Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai pemasaran suatu produk secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan proses pemasaran secara online ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Ditya Banu Handita pada tahun 2014 yang berjudul “Sistem Informasi Penjualan berbasis Web pad Usantex”. Kelemahan pada sistem ini adalah masalah pada pengolahan penginputan data yang kurang akurat, dan perbedaan dengan sistem dibuat dipastikan akurat dan relevan.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Viktor Nicolas Nore pada tahun 2013 yang berjudul “Perancangan sistem informasi penjualan dan pemesanan produk berbasis web pada CV. Richness Development Bandung” di Universitas Widyatama Bandung. Kelemahan dari sistem ini adalah dari segi security dan program dan control tidak terlalu sempurna sehingga sering ditemukan bugs yang menyebabkan program tidak bekerja secara optimal di kemudian hari, dan perbedaan dengan sistem yang akan dibuat adalah dipastikan program sudah merecovery sendiri.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Lemilta Cakty Pratama pada tahun 2011 yang berjudul “Sistem Informasi Pemasaran berbasis Web pada CV Permata” di STMIK GI MDP. Kelemahan dari sistem ini adalah Sistem yang kurang terintegrasi dan perbedaan dengan sistem yang akan dibuat adalah adanya kerjasama pengguna dengan pembuat sistem.

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Vivilian Siang pada tahun 2014 di STMIK GI MDP berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan berbasis Web pada Pempek Nony 168 Palembang”. Kekurangan dari sistem ini adalahTampilan desain yang kurang menarik, dan perbedaan dengan sistem yang akan dibuat adalah desain dibuat semenarik mungkin dan mudah digunakan.

    5. Penelitian yang dilakukan oleh N. Candra Apriyanto pada tahun 2011 yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Arloji berbasis Web pada CV. Sinar Terang Semarang”. Kekurangan dari sistem ini kurangnya pengetahuan pembuat sistem dengan masalah yang dibutuhkan sistem dan perbedaan dengan sistem yang dibuat adalah penulis akan memaksimalkan kekurangan yang dibutuhkan sistem.

    6. Penelitian yang dilakukan oleh Tatik Yuniati pada tahun 2014 di STMIK Raharja yang berjudul “Perancangan dan Implementasi Sistem penjualan online dengan model bisnis b2c pada CV Multi Bisnis Selaras”. Kekurangan dari sistem ini adalah desain yang tidak mudah digunakan dan perbedaan dengan sistem yang akan dibuat adalah mudah dijangkau dan digunakan siapapun.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Sejarah Umum Perusahaan

PT Pelumas Sejahtera Pratama(Perseroan) adalah Gudang ban di Indonesia yang berdiri pada tahun 2012. PSP menyalurkan dan mendisitribusikan ban luar kendaraan bermotor baik mobil maupun motor, dengan merek yakni Achilles dan Corsa.

Selain itu PSP juga menyalurkan produknya melalui ban Solid Tire “ST” serta ban radial untuk truk dan bus “TBR”. Dan melalui dukungan jaringan distributor yang semakin luas baik di pasar dalam negeri maupun pasar internasional, PSP semakin mantap untuk melanjutkan pertumbuhannya.

Menjadi Perusahaan yang sukses, PSP juga terus memperbaiki kondisi internal Perusahaan dengan menjaga keselamatan konsumen melalui penerapan standar kualitas keselamatan dunia yang diterapkan selama proses produksi.

Melalui komitmen yang terus-menerus terhadap kualitas, PSP berhasil menjadi salah satu gudang ban nasional yang diperhitungkan. Prestasi itu dinilai cukup membanggakan, karena dibanding pesaing dalam industri sama, pencapaian relatif cukup singkat.

Meningkatnya penjualan dan pengakuan atas produk PSP dari pasar otomotif di seluruh Indonesia dan dunia, memberi keyakinan bagi PSP untuk terus meningkatkan kinerja sesuai dengan status sebagai produsen ban kelas dunia.

PSP fokus pada perubahan dan inovasi untuk meningkatkan penjualan dan imej di pasar dunia. Langkah tersebut didukung dengan penggabungan kemampuan teknis, bisnis, keunggulan pada fasilitas yang dimiliki, dan sinergi dari seluruh karyawan yang bekerja bersama.

Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan

Menjadi leader dalam industri ban dan senantiasa memberikan pelayanan dan produk yang terbaik dari setiap produknya. Demi terwujudnya kepuasan konsumen.

Misi Perusahaan

  1. Menjadikan dunia lebih maju dan lebih baik

  2. Menyediakan produk ban yang berkualitas dan aman.

  3. Terus meningkatkan kepuasan konsumen.

  4. Memberi inovasi terbaru.

  5. Menjalankan aktivitas usaha dengan selalu menjaga keseimbangan lingkungan.

Struktur Organisasi

3.1 Gambar Struktur Organisasi

Tugas dan tanggung jawab dari masing- masing jabatan tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Dewan Komisaris

    1. Dewan Komisaris memiliki kekuasaan untuk mengangkat dan memberhentikan direksi

    2. Mengawasi direksi dalam mengelola perusahaan

  2. Dewan Direksi

    1. Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana dilakukan oleh direksi selain itu direksi

    2. Bertanggung jawab untuk menjalankan roda perusahaan

    3. Memutuskan persoalan penting

    4. Mengawasi masing-masing bagian dalam perusahaan

  3. Internal kontrol

    1. Mempunyai tanggung jawab sebagai pengendali setiap hasil dari informasi yang diberikan oleh managing director kepada dewan direksi.

    2. Mempunyai tugas dalam memberikan kejelasan informasi internal.

  4. Komite Audit

    1. Mempunyai tanggung jawab dalam melakukan

    2. pemeriksaan pada seluruh bagian perusahaan</p>
    3. Berfungsi sebagai inspector dan melaporkan semua kegiatan perusahaan sesuai dengan kegiatan yang berlangsung.

  5. Managing Director

    1. Sebagai pernggerak operasional yang berfungsi untuk mengatur beberapa pihak-phak di bawahnya yang terlibat langsung dengan kegiatan operasional perusahaan.

    2. Sebagai mediasi yang memberikan informasi dari dua arah antara pihak Dewan Komisaris dengan pihak-pihak yang berada di bawahnya.

  6. General Manager Prodution & Technology

  7. Mempunyai wewenang dan bertanggung jawab dalam mengatur kegiatan produksi dan melakukannya dengan teknologi berkembang. Membawahi beberapa manajer lainnya, yaitu:

    1. Production Manager

    2. Bertanggung jawab untuk melakukan produksi sesuai dengan penjadwalan yang telah dilakukan dan menjaga kelancaran proses produksi sehingga dapat memenuhi permintaan pasar.

    3. Development Manager

    4. Mempunyai tugas dalam pengembangan terhadap produk-produk yang diproduksi di perusahaan.

    5. PPIC Manager

    6. Untuk menyusun perencaan dan pengendalian produksi dari bahan baku untuk melakukan produksi.

  8. General Manager Finance & Administration

  9. Mempunyai wewenang dalam mengatur seluruh kegiatan keuangan yang berjalan di perusahaan dan mengautur berbagai macam administrasi di dalam perusahaan.Membawahi beberapa manajer lainnya, yaitu :

    1. IT Manager

    2. Bertanggung jawab untuk merancang, membuat dan mengembangkan jaringan informasi teknologi (IT) dalam perusahaan.

    3. Finance Manager

    4. Bagian ini bertanggung jawab untuk membuat dan menentukan kebijakan-kebijakan keuangan dan administrasi keuangan perusahaan.

    5. Accounting Manager

    6. Bagian ini bertanggung jawab untuk membuat perhitungan akuntansi dan menyusunnya menjadi laporan yang valid.

    7. HRD Manager

    8. Bagian HRD Manager sebagai pengatur HRD-HRD pada bagian lainnya dan merupak penyedia informasi utama yang berhubungan dengan karyawan, absensi, tingkat kinerja, penggajian, asuransi, dll. Mengatur semua biaya yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan.

  10. General Manager Commercial

  11. Mempunyai wewenang dalam mengatur pengeluaran dan biaya-biaya keperluan proses produksi, membawahi beberapa manajer diantaranya:

    1. Procurement Manager

    2. Sebagai penyedia bagi perusahaan termasuk mengatur mengenai jalur distribusi setiap barang maupun hal lainnya yang dibutuhkan oleh perusahaan.

    3. Marketing Manager

    4. Mempunyai tugas untuk melakukan transaksi dengan konsumen, memasarkan dan menjual produk serta mengatur kebijakan-kebijakan pemasaran dan penjualan yang berlaku.

    5. Inventory Manager

    6. Bertanggung jawab dalam kegiatan keluar masuk inventory dan pencatatan atau kegiatan administrasi bagian gudang. Bagian Inventory ini menyerahkan laporannya pada bagian PPIC.

  12. General Manager Quality

  13. Mempunyai wewenang dalam pengingkatan kinerja dari proses produksi dan mencegah adanya cacar produk yang disebabkan adanya proses produksi yang tidak sesuai.

    1. Factory Improvement Manager

    2. Memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kegiatan pabrik serta meningkatkan fasilitas produksi yang dibutukan seperti mesin, efisiensi tata letak untuk menghasilkan produksi yang ditargetkan.

    3. QA Manager

    4. Bagian QA Manager bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan dan menjamin kualitas yang baik dari hasil produksi.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Adapun urutan sistem penjualanyang berjalan pada perusahaan pada PT Pelumas Sejahtera Pratama yaitu:

  1. Customer menelpon atau datang langsung ke bagian marketting PT Pelumas Sejatera Pratama atau bagian marketing yang mendatangi customer dengan membawa katalog produk yang akan ditawarkan.

  2. Customer akan diberi penjelasan mengenai informasi produk dan penawaran harga sesuai dengan produk yang dipilih.

  3. Customer memesan produk ban yang akan dipilih.

  4. Bagian AdministrasiPT Pelumas Sejatera Pratama menginput data dan membuat invoice pemesanan produk dan akan dikonfirmasikan lagi ke customer.

  5. Bagian gudang mengirim barang ke lokasi outlet customer yang memesan produk.

  6. Customer melakukan proses pembayaran ke bagian administrasi sesuai dengan produk yang dipesan dan harga yang telah disepakati.

  7. Bagian administrasiPT Pelumas Sejahtera Pratama mencetak kwitansi pembayaran dan diberikan ke customer sebagai tanda bukti transaksi yang dilakukan oleh customer.

  8. Bagian administrasi membuat laporan penjualan untuk diserahkan kepada pimpinan.

Rancangan Sistem yang Berjalan

Use Case Diagram

Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah system dipakai. Use case merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana system akan terlihat di mata user. Sedangkan use case diagram memfasilitasi komunikasi diantara analis dan pengguna serta antara analis dan client (Siahaan:2014).

3.2 Gambar Use Case Diagram Sistem Penjualan

Berdasarkan gambar Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan penjualan di PT Pelumas Sejahtera Pratama.

  2. 5 actor yang melakukan kegiatanyaitu customer, bagian pemasaran, bagian gudang, administrasi, dan pimpinan.

  3. 11 use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya pemesanan barang, datang langsung, telepon, menjelaskan mengenai informasi produk, memmberi katalog, memesan produk yang dipilih, membuat surat pemesanan, mengirim barang ke lokasi, melakukan pembayaran, memberi kwitansi pembayaran, membuat laporan.

Activity Diagram

Activity Diagram adalah diagram yang menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Berikut gambaran activity diagram sistem informasi penjualan pada PT Pelumas Sejahtera Pratama :

3.3 Gambar Activity Diagram Sistem Penjualan

Berdasarkan activity diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  1. Initial node sebagai awal objek

  2. 14 action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

  3. 1 Final Node, sebagai objek yang diakhiri.

Metode Analisa Sistem

Analisis SWOT

3.1 Tabel Analisa SWOT

Analisis Batasan Sistem

  1. Analisa Masukan

  2. Pada analisa masukan berisi tentang semua data yang merupakan masukan (input) dimana terdiri dari Nama Masukan, Fungsi, Sumber, Media, Frekuensi, Format, dan Keterangan.

    Contoh:

    1. Nama Masukan  : Data Barang

    2. Fungsi  : Sebagai bukti adanya barang masuk

      Sumber  : Bagian Gudang

      Media  : Kertas

      Frekuensi  : Setiap ada barang masuk.

      Format  : Lampiran

      Keterangan  : Berisi data barang masuk ke gudang.

    3. Nama Masukan  : Data Outlet

    4. Fungsi  : Sebagai bukti adanya outlet baru.

      Sumber  : Bagian Pemasaran

      Media  : Kertas

      Frekuensi  : Setiap ada outlet baru berlangganan.

      Format  : Lampiran

      Keterangan  : Berisi data outlet yang baru mendaftar.

  3. Analisa Proses

  4. Menjelaskan semua proses yang akan digunakan untuk membahas suatu permasalahan.

    Contoh:

    1. Nama Modul  : Input data penjualan

    2. Masukan  : Penerimaan penjualan

      Keluaran  : Akun penjualan

      Ringkasan Proses  : Kwitansi penjualan ini akan menghasilkan nominal akun penualan dalam laporan keuangan.

    3. Nama Modul  : Input data perusahaan

    4. Masukan  : Penerimaan data perusahaan

      Keluaran  : Informasi tentang perusahaan

      Ringkasan Proses  : Data ini berisi data perusahaan seperti visi, misi, dan struktur organisasi.

  5. Analisa Keluaran

  6. Berisi semua informasi yang keluar dari suatu proses, dapat berupa hasil cetakan atau juga dapat berupa tampilan pada layar monitor yang sudah dalam bentuk standar (format) tertentu.

    Contoh:

    1. Nama Keluaran  : Laporan pengeluaran

    2. Fungsi  : Mengetahui pengeluaranperusahaan dari data.

      Media  : Kertas dan Layar Komputer

    3. Nama Keluaran  : Laporan Penjualan

    4. Fungsi  : Mengetahui pemasukan dari proses penjualan.

      Media  : Kertas dan Layar Komputer

Analisa Kebutuhan Sistem

Batasan sistem yang akan dibahas adalah tentang sistem penjualan yang belum maksimal sehingga sering kurang dijangkau oleh outlet-outlet yang belum berlangganan serta kurangnya pengetahuan akan ban-ban yang banyak dipakai dan dibutuhkan oleh pelanggan.

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Permasalahan Yang Dihadapi

  2. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada sistem informasi penjualan pada PT Pelumas Sejahtera Pratama masih belum memberikan kepuasan bagi customer. Sehingga kebutuhan perusahaan yang harus diprioritaskan saat ini yaitu harus memiliki sebuah media yang dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan berupa penyediaan informasi secara cepat, tepat, dan akurat. Sehingga customer bisa langsung mengetahui informasi tersebut dengan cepat, dikarenakan perkembangan teknologi yang mulai maju sekarang ini, customer menginginkan penjualan berupa media online sehingga bisa diakses atau diketahui dengan cepat dan menyebar luas kepada kalangan umum, mulai kalangan bawah sampai menengah atas. Media online saat ini berpengaruh pesat dalam bidang penjualan karena informasi mudah didapatkan oleh customer.

  3. Alternatif Pemecahan Yang Dihadapi

  4. Setelah meneliti dan mengamati beberapa permasalahan yang terjadi di dalam sistem informasi penjualan yang berjalan penulis memberikan beberapa alternatif pemecahan masalahan yang dihadapi sistem yang berjalan yaitu :

    1. Perlu ada nya sistem penjualan berbasis web, karena sistem penjualan yang berjalan saat ini masih manual.

    2. Pengembangan sistem penjualan untuk berlangganan pembelian ban-ban berbasis online sehingga calon pelanggan tidak perlu datang langsung ke perusahaan.

    3. Memanfaatkan Teknologi Informasi yang berbasis internet secara maksimal sesuai dengan kebutuhan customer untuk menunjang sistem penjualan dan meningkatkan volume pelanggan membeli ban-ban di wilayah Tangerang bahkan Indonesia.

    Kelebihan aplikasi ini adalah:

    1. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web tanpa penginstallan.

    2. Hanya membutuhkan koneksi internet dan dapat di akses di media elektronik (mobile, tablet ata PC).

    3. Mudah diakses oleh kalangan manapun.

    Kekurangan aplikasi ini adalah:

    1. Harus tersambung dengan koneksi internet, jika tidak tersambung aplikasi ini tidak dapat digunakan dengan maksimal.

    2. Database nya terpusat sehingga jika terjadi kerusakan data aplikasi tidak mempunyai backup.

    Berdasarkan kelebihan dan kekurangan aplikasi ini berbasis web ini, keunggulan sistem berbasis web ini lebih efektif dan efisien dibandingkan kekurangannya, sehingga aplikasi berbasis web ini dapat diakses di media eletronik dan kalangan manapun.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Adapun konfigurasi sistem yang digunakan pada sistem yang berjalan yaitu :

  1. Perangkat Keras (Hardware)

    1. Processor  : Intel Pentium E2180 Core Duo 2 GHz

    2. Monitor  : Samsung LCD 17”.

    3. RAM  : 1 GB DDR2 Memory

    4. Hardisk  : 160 GB

  2. Perangkat Lunak (Software)

    1. Windows 7

    2. Google Chrome

  3. Hak Akses (Brainware)

  4. Sistem informasi penjualan pada PT Pelumas Sejahtera Pratama hanya dapat diakses oleh bagian pemasaran, administrasi dan pimpinan perusahaan.

User Requirement

  1. Elisitasi Tahap 1

  2. Setelah melakukan observasi dan wawancara terhadap stakeholder, maka didapat beberapa kebutuhan yang diperlukan guna membangun sebuah sistem yang diinginkan, kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam Elisitasi Tahap I sebagai berikut :

    3.2 Tabel Elisitasi I
  3. Elisitasi Tahap II

  4. Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas yang diberi opsi I (Inessential) harus dieliminasi.

    3.3 Tabel Elisitasi Tahap II

    Keterangan :

    M  : Mandatory (Dibutuhkan atau penting)

    D  : Desirable (Diinginkan tapi tidak terlalu penting /boleh dihilangkan)

    I  : Inessential (Di luar sistem atau di eliminasi)

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali menggunakan metode TOE dengan Opsi HML (High, Middle, Low). Pada elisitasi tahap III, terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus di eliminasikan. Berikut adalah requirement tersebut :

    1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?

    2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?

    3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

    Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

    1. H (High)  : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

    3. L (Low)  : Mudah untuk dikerjakan.

    3.4 Tabel Elisitasi Tahap III
  7. Final Draft Elisitasi

  8. Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem Penjualan pada PT Pelumas Sejahtera Pratama. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistempenjualanonline untuk PT Pelumas Sejahtera Pratama.

    3.5 Tabel Final Draft Elisitasi


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan analisis sistem yang sudah berjalan,maka diketahui bahwa sistem yang saat ini sedang berjalan masih berupa sistem yang belum memenuhi kebutuhan di dalam kegiatan penjualan dari segi pelayanan sampai ke laporan penjualan. Sistem yang diusulkan adalah sebuah sistem yang didapat dari proses analisis pada sistem lama yang bertujuan untuk memperbaiki atau mengembangkan pada sistem yang lama. Berikut rincian prosedur sistem yang diusulkan:

  1. Prosedur pelanggan yang diusulkan adalah suatu sistem yang dapat diakses oleh jaringan internet menggunakan PC atau gadget lainnya yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi jual beli.

  2. Prosedur pemesanan yang diusulkan adalah pelanggan dalam melihat langsung harga dan spesifikasi produk di sistem.

  3. Prosedur pembayaran yang diusulkan adalah perusahaan tidak menerima uang secara tunai melainkan proses pembayaran dilakukan oleh pelanggan dengan sistem transfer melalui rekening perusahaan.

  4. Prosedur pengiriman yang diusulkan adalah menerima orderan dan data pelanggan, kemudian bagian admin akan meneruskan bagian gudang untuk mengirim barang.

Tata Laksana Sistem Yang Diusulkan

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan Software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkanUse Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram.


Rancangan Sistem yang diusulkan pada Use Case Diagram

4.1 Gambar Use Case Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram di atas :

  1. Nama Use Case  : Login Pelanggan, Admin dan Pimpinan.

  2. Aktor  : Pelanggan, Admin dan Pimpinan

    Keterangan  : Melakukan login terlebih dahulu untuk memiliki hak akses masuk dengan mengisi username dan password

  3. Nama Use Case  : Registrasi Pelanggan

  4. Aktor  : Calon Pelanggan

    Keterangan  : Use Case ini menggambarkan calon pelanggan harus melakukan registrasi untuk memiliki hak akses member atau pelanggan.

  5. Nama Use Case  : Order Barang

  6. Aktor  : Pelanggan

    Keterangan  : Use Case ini memggambarkan pelanggan melakukan order barang, melakukan konfirmasi pemesanan, kemudian transfer pembayaran.

Rancangan Sistem yang diusulkan pada ActivityDiagram

4.2 Gambar Activity Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2 Sequence Diagram di atas :

  1. Nama Activity Diagram  : Login pelanggan

  2. Aktor  : Pelanggan

    Keterangan  : Activity Diagram menggambarkan pelanggan saat login terjadi gagal maka akan kembali kemenu login tersebut untuk memasukkan data yang benar, jika login berhasil maka dapat melakukan transaksi atau mengorder barang.

  3. Nama Activity Diagram  : Proses transaksi

  4. Aktor  : Admin

    Keterangan  : Activity Diagram mengambarkan admin menerima order masuk dan memproses transaksi melakukan konfirmasi pengiriman sampai membuat laporan transaksipenjualan untuk pimpinan.

  5. Nama Activity Diagram  : Proses pengiriman

  6. Aktor  : Bag. Gudang

    Keterangan  : Activity Diagram mengambarkan bagian gudang mengirim barang kepada pelanggan.

  7. Nama Activity Diagram  : Laporan

  8. Aktor  : Direktur

    Keterangan  : Activity Diagram mengambarkan pimpinan menerima laporan dari admin mengenai laporan transaksi penjualan yang telah dilakukan.

Rancangan Sistem yang diusulkan pada Sequence Diagram

Sequence Diagram menggambarkan interaksi antara objek di dalam dandisekitar sistem (termasuk pengguna, displaydan sebagainya) berupa message yangdigambarkan terhadap waktu.

  1. Sequence Diagram Calon Pelanggan Register

  2. 4.3 Gambar Sequence Diagram Calon Pelanggan Mendaftar

    Berdasarkan gambar 4.3 Sequence Diagram diatas berikut ini adalah penjelasanya:

    Nama sequence Diagram  : Register Calon Pelanggan

    Aktor  : Calon Pelanggan

    Keterangan  :Sequence Diagram menggambarkan dimana calon pelanggan mendaftar dimulai membuka web PSP mengisi data yang diperlukan hingga mendapatkan hak akses berupa user name dan password.

  3. Sequence Diagram Pelanggan Login

  4. 4.4 Gambar Sequence Diagram Pelanggan Login

    Berdasarkan gambar 4.4 Sequence Diagram diatas berikut ini adalah penjelasanya:

    Nama sequence Diagram  : Pelanggan

    Aktor  : Pelanggan

    Keterangan  :Sequence Diagram menggambarkan melakukan login dengan mengisi identitas untuk hak akses, seperti memasukan username dan password untuk melakukan validasi login. Jika validasi tersebut berhasil maka akan dapat melakukan order barang.

  5. Sequence Diagram Admin Update Stok Barang

  6. 4.5 Gambar Sequence Diagram Update Stok Barang

    Berdasarkan gambar 4.5 Sequence Diagram diatas berikut ini adalah penjelasanya:

    Nama sequence Diagram  : Update Stok Barang

    Aktor  : Admin

    Keterangan  : Sequence Diagram ini menggambarkan admin melakukan update stok barang kosong dan masuk, dimulai cek barang ke gudang dan meng update di web PSP.

  7. Sequence Diagram Bagian Gudang Mengirim Barang

  8. 4.6 Gambar Sequence Diagram Mengirim Barang

    Berdasarkan gambar 4.6 Sequence Diagram diatas berikut ini adalah penjelasanya:

    Nama sequence Diagram  : Mengirim Barang

    Aktor  : Bagian Gudang

    Keterangan  : Sequence Diagram ini menggambarkan bagian gudang menerima orderan, mengecek gudang, lalu mengangkut barang ke truk, lalu barang diantar ke tempat pelanggan dan memberi laporan barang telah dikirim.

  9. Sequence Diagram Pimpinan Mengecek Laporan Penjualan

  10. 4.7 Gambar Sequence Diagram View Laporan Penjualan

    Berdasarkan gambar 4.7 Sequence Diagram diatas berikut ini adalah penjelasanya:

    Nama sequence Diagram  : View Laporan Penjualan

    Aktor  : Pimpinan

    Keterangan  : Sequence Diagram ini menggambarkan pimpinan login web PSP untuk melihat laporan penjualan barang yang terjual, sampai dengan laporan dicetak.

Rancangan Sistem yang diusulkan pada ClassDiagram

Class Diagram adalah diagram yang menunjukan kelas-kelas yang ada dari sebuah sistem danhubungannya secara logika, class diagrammenggambarkan struktur statis dari sebuah sistem. Berikut ini adalah class diagram sistem yang diusulkan pada PT Pelumas Sejahtera Pratama :

4.8 Gambar Class Diagram yang diusulkan

Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem yang Diusulkan

Perbedaan prosedur antara sistem berjalan dan sistem usulan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

4.1 Tabel Perbedaan Prosedur sistem berjalan dengan sistem usulan

Rancangan Basis Data

  1. Spesifikasi Basis Data (Database)

  2. Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Dasain database menjalankan media penyimpanan yang digunakan,isi data (record) yang disimpan, primary key, panjang record. Berikut ini adalah struktur database yang digunakan dalam sistem penjualan berbasis web pada PT Pelumas Sejahtera Pratama :

    1. Nama File  : Admin

    2. Media  : Harddisk

      Jenis Tabel : Pendukung

      Primary Key  : Admin

      Panjang Record  : 80 Karakter

      4.2 Tabel Admin
    3. Nama File  : Pimpinan

    4. Media  : Harddisk

      Jenis Tabel : Pendukung

      Primary Key  : Pimpinan

      Panjang Record  : 48 Karakter

      4.3 Tabel Pimpinan
    5. Nama File  : Order

    6. Media  : Harddisk

      Jenis Tabel : Pendukung

      Primary Key  : Order

      Panjang Record  : 50 Karakter

      4.4 Tabel Order
    7. Nama File  : User

    8. Media  : Harddisk

      Jenis Tabel : Master Data

      Primary Key  : User

      Panjang Record  : 50 Karakter

      4.5 Tabel User
    9. Nama File  : Produk

    10. Media  : Harddisk

      Jenis Tabel : Master Data

      Primary Key  : Produk

      Panjang Record  : 50 Karakter

      4.6 Tabel Produk

Rancangan Prototipe

Tujuan dari adanya prototipe adalah memvisualisasikan program yang diinginkan, dengan cara mendesain alternatif dan konsep mendasar. Berikut perancangan prototipe dari perancangan sistem penjualan berbasis web pada PT Pelumas Sejahtera Pratama :

  1. Halaman Beranda

  2. Di bawah ini adalah gambar dari rancangan prototipe halaman beranda

    4.9 Gambar Rancangan Prototipe Halaman Beranda

    Tampilan utama yang tertera ini akan muncul jika telah membuka web PT Pelumas Sejahtera Pratama.

  3. Halaman Produk Kami

  4. 4.10 Gambar Rancangan Prototipe Produk Kami

    Tampilan yang akan muncul jika kita memilih product us adalah menu detail dan gambar serta harga akan muncul dalam web.

  5. Halaman Sistem Pembayaran

  6. 4.11 Gambar Rancangan Prototipe Sistem Pembayaran

    Tampilan ini akan muncul jika ingin melihat sistem pembayaran yang tersedia pada webPT Pelumas Sejahtera Pratama.

  7. Halaman Tentang Kami

  8. 4.12 Gambar Rancangan Prototipe Tentang Kami

    Tampilan ini akan mumcul jika ingin melihat profil perusahaan PT Pelumas Sejahtera Pratama.

  9. Halaman Pendftaran

  10. 4.13 Gambar Rancangan Register

    Tampilan ini akan mumcul jika ingin mendaftar serta memilih menu register untuk menjadi pelanggan di PT Pelumas Sejahtera Pratama dan melengkapi data yang tertera di web.

  11. Halaman Login

  12. 4.14 GambarRancangan Register

    Tampilan ini akan muncul jika kita ingin login sebagai user atau pelanggan.

  13. Halaman Tambah User

  14. 4.15 Gambar Rancangan Tambah User

    Tampilan ini akan muncul jika ingin menambah user.

  15. Halaman Tambah Barang

  16. 4.16 Gambar Rancangan Tambah User

Tampilan ini akan muncul jika ingin menambah barang sebagai admin.

Rancangan Program

  1. Tampilan Menu Utama

  2. Tampilan Menu utama berfungsi untuk tampilan untuk pelanggan yang dapat memberikaninformasi tentang produk. Tampilan menu utama mempunyai menu Home, Product Us, Payment, About Us, Contact Us, Register.

    4.17 Gambar Tampilan Menu Utama
  3. Tampilan Katalog Produk

  4. Tampilan katalog produk berfungsi menampilkan semua jenis produk dan terdapat menu gambar dan detail.Menu detail berguna untuk menginformasikan produk. Misalnya spesifik produk. Gambar berguna untuk melihat produk ban yang diinginkan pelanggan.

    4.18 GambarTampilan Katalog Produk
  5. Tampilan Pembayaran

  6. Tampilan pembayaran berfungsi untuk menampilkan spesifikasi pembayaran yang dapat dilakukan secara cash atau transfer melalui rekening bank perusahaan PT Pelumas Sejahtera Pratama.

    4.19 Gambar Tampilan Pembayaran
  7. Tampilan Tentang Kami

  8. Tampilan tentang kami berfungsi menampilkan informasi tentang perusahaan PT Pelumas Sejahtera Pratama.

    4.20 Gambar Tampilan Tentang Kami
  9. Tampilan Pendaftaran

  10. Tampilan Pendaftran berfungsi untuk calon pelanggan yang ingin mendaftar menjadi pelanggan dengan mengisi data yang tersedia di menu pendaftaran seperti nama, alamat, contact person, username, dan password.

    4.21 Gambar Tampilan Pendaftaran
  11. Tampilan Login Admin

  12. Tampilan login admin berfungsi untuk menjaga isi data base web perusahaan agar tidak dapat diakses oleh orang lain selain admin.

    4.22 Gambar Tampilan Login Admin
  13. Tampilan Daftar User

  14. Tampilan daftar user berguna untuk menampilkan daftar user yang dapat melihat data base perusahaan termasuk melihat menginput pelanggan baru.

    4.23 Gambar Tampilan Daftar User
  15. Tampilan Daftar News

  16. Tampilan daftar news berfungsi untuk menampilkan daftar berita ter update yang ditampilkan di menu home dan dapat dibaca oleh pengunjung atau pelanggan yang membuka web PSP. Menu ini juga hanya dapat diakses admin yang menambahkan berita- berita terbaru.

    4.24 Gambar Tampilan Daftar News
  17. Tampilan Daftar Product

  18. Tampilan daftar product berfungsi untuk menampilkan daftar product yang ingin di input oleh admin.

    4.25 Gambar Tampilan Daftar Product

Konfigurasi Sistem Usulan

  1. Spesifikasi perangkat keras (Hardware)

  2. Adapun konfigurasi yang digunakan pada perancangan sistem penjualan pada PT Pelumas Sejahtera Pratama adalah sebagai berikut:

    1. Processor  : Intel Core i3-370M Processor (3M Cache, 2.60 GHz)

    2. Monitor  : 14.0 HD LED LCD

    3. Memory  : 2 GB DDR3 Memory

    4. Hardisk  : 500 GB HDD

    5. Mouse  : standart

  3. Spesifikasi perangkat lunak(Software)

  4. Adapun Konfigurasi sistem software yang diperlukan di dalamsistempenjualan berbasis webadalahsebagaiberikut :

    1. Google Chrome

    2. Microsoft Office 2007

    3. Xampp

    4. Adobe Dreamweaver CS5

    5. Visual Paradigma for UML 6.4 Enterprise Edition

    6. MySQL

  5. Hak Akses

    1. Admin

    2. Pimpinan

Testing

Pengujian terhadap sistem penjualan online berbasis web menggunakan metode black box testing atau yang biasa disebut dengan pengujian fungsional. Pengujian black box testing berfokus pada pengujian pengujian persyaratan perangkat lunak.

  1. Penanganan Kesalahan (Eror Handling)

  2. Penanganan kesalahan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang kesalahan yangterjadi pada saat proses penggunaan sistem. Berikut tabel tentang penanganan kesalahan menggunakan metode black box.

    4.7 Tabel Pengujian Kesalahan
  3. Pengujian Sistem

  4. Berikut tabel pengujian sistem berupa nama pengujian, hasil yang diharapkan, hasil pengujian dan status yang diterima.

    4.8 Tabel Pengujian Sistem

Hasil Pengujian Sistem

Berikut ini hasil pengujian sistem pada perancangan sistem informasi penjualan online PT Pelumas Sejahtera Pratama Kota Tangerang :

  1. Calon Pelanggan harus melakukan registrasi terlebih dahulu untuk menjadi pelanggan tetap dalam melakukan transaksi pembelian.

  2. Pada sistem penjualan online, menggunakan satu fungsi login yaitu username dan password untuk membatasi hak akses, dan hanya dapat diakses oleh admin dan pimpinan perusahaan.

  3. Pada halaman pemesanan barang ini menampilkan data pemesanan yang telah diorder.

  4. Sistem informasi ini dilengkapi dengan laporan penjualan yang dapat dilihat oleh pimpinan perusahaan.

Implementasi

  1. Jadwal Penelitian

  2. Pada tahap ini berguna untuk implementasi yang berguna dalam langkah-langkah penerapan sistem. Langkah-langkah ini tersedia dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut :

    4.9 Tabel Jadwal Penelitian

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan sistem yang diusulkan. Berikut ini rinciang biaya yang dibutuhkan penulis untuk membuat sistem ini :

4.10 Tabel Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi mengenai kesimpulan dari penulisan yang telah dibuat pada bab-bab sebelumnya. Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran yang dapat dilakukan untuk pengembangan sistem informasi penjualan pada PT Pelumas Sejahtera Pratama ke tahap yang lebih baik lagi.

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dibuat terdapat beberapa kesimpulan diantara lain yaitu :

  1. Analisis sistem informasi penjualan yang berjalan pada PT. Pelumas Sejahtera Pratama telah dibahas pada bab III, digambarkan menggunakan diagram UML, terdiri dari use case diagram dan activity diagram.Sistem yang digunakan masih bersifat konvensional, pelanggan harus datang ke perusahaan untuk melihat produk dan melakukan transaksi penjualan.

  2. Kendala yang terjadi dalam sistem penjualan PT Pelumas Sejahtera Pratama adalah proses penjualan yang tidak efektif yaitu kurangnya pemanfaatan internet dalam sistem penjualan, dan memerlukan proses waktu yang panjang mulai dari calon pelanggan yang datang langsung ke perusahaan, menjelaskan tata sistem pembayaran, dan mengantar barang ke outlet, serta tidak efisien dari segi waktu dan biaya.

  3. Rancangan sistem informasi penjualan pada PT Pelumas Sejahtera Pratama Kota Tangerang yang diusulkan,penulis menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modelling Language) dengan Software Visual Paradigma dan pengujian program yang diusulkan menggunakan Black Box Testing. Adapun perancangan sistem penjualan adalah berbasis web, menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) dan penyimpanan database menggunakan MySQL untuk menyimpan data barang, outlet dan data perusahaan.

Saran

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar penerapan Sistem Informasi Penjualanpada PT Pelumas Sejahtera Pratama dapat berjalan dengan baik yaitu :

  1. Penulis menyarankan kepada peneliti berikutnya untuk mengembangkan sistem informasi penjualan seperti tampilan yang dibuat lebih menarik dan system dapat dioperasikan oleh berbagai kalangan agar staff yang mengelola system ini tidak perlu belajar lebih dalam mengenai sistem ini.

  2. Penulis menyarankan kepada peneliti berikutnya padasistem informasi penjualan pada PT Pelumas Sejahtera Pratama Kota Tangerang perlu meningkatkan ketelitian dari user agar dapat meminimalisasi human error agar informasi yang dihasilkan relevan dan tepat waktu.

  3. Melakukan pelatihan (training) secara bersama-sama terutama kepada staf-staf yang berhubungan langsung dengan sistem komputerisasi.

  4. Adanya pengembangan media komunikasi dan informasi internet sebagai media untuk memasarkan produk sehingga produk yang dipasarkan oleh PT Pelumas Sejahtera Pratama akan dikenal oleh masyarakat luas, memudahkan calon pelanggan untuk bertransaksi dan berlangganan ban.

  5. Penulis menyarankan dibutuhkan tenaga- tenaga kerja muda yang berwawasan luas dan kreatif dalam mengelola sistem informasi penjualan pada PT Pelumas Sejahtera Pratama.

  6. Adanya maintenance (pemeliharaan) perangkat keras dan lunak secara berkala terhadap sistem informasi pemasaran ini untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, kerusakan dan kehilangan data.

Contributors

Dinizta Malini Daeli