SI1211473999

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

PERBAIKAN GANGGUAN LISTRIK PRABAYAR

PADA PT PLN (PERSERO) AREA CIKOKOL

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1211473999
NAMA  : Devi Nurfillah

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

PERBAIKAN GANGGUAN LISTRIK PRABAYAR

PADA PT PLN (PERSERO) AREA CIKOKOL

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1211473999
Nama  : Devi Nurfillah
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Sistem Informasi Manajemen

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Mei 2015

Ketua

 

 

 

 

Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA

 

 

 

 

Jurusan Sistem Informasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)

 

 

 

 

(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 00594

 

 

 

 

NIP : 10002

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

PERBAIKAN GANGGUAN LISTRIK PRABAYAR

PADA PT PLN (PERSERO) AREA CIKOKOL

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1211473999
Nama  : Devi Nurfillah

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Mei 2015

Pembimbing I

 

 

Pembimbing II

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(Aris Martono, S.Kom., M.M.S.I)

 

 

(Rasyid Tarmizi, S.E., MM)
NID : 08197

 

 

NID : 07128

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

PERBAIKAN GANGGUAN LISTRIK PRABAYAR

PADA PT PLN (PERSERO) AREA CIKOKOL

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1211473999
Nama  : Devi Nurfillah

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2014/2015

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2015

Ketua Penguji

 

Penguji I

 

Penguji II

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(_______________)

 

(_______________)

 

(_______________)
NID :

 

NID :

 

NID :

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

PERBAIKAN GANGGUAN LISTRIK PRABAYAR

PADA PT PLN (PERSERO) AREA CIKOKOL

KOTA TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1211473999
Nama  : Devi Nurfillah
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Sistem Informasi Manajemen

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Mei 2015

 

 

 

 

 

(Devi Nurfillah)
NIM : 1211473999

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAKSI

 

Kebutuhan sistem terkomputerisasi yang kian meningkat menjadi landasan dirancangnya sistem ini. Tujuan perancangan sistem monitoring perbaikan gangguan listrik prabayar pada PT PLN (Persero) Area Cikokol ini adalah untuk memantau dan mengevaluasi kinerja perbaikan gangguan listrik dan meningkatkan pula pelayanan, pengolahan data serta memberi kemudahan dalam pembuatan laporan. Dilakukannya perancangan sistem ini dikarenakan masih menggunakannya sistem manual sehingga belum mampu menyediakan informasi dan memberikan pelayanan kepada para pelanggan dengan cepat dan akurat. Dalam penelitian, dilakukan pengumpulan data melalui metode penelitian. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara dan studi pustaka. Untuk menganalisa sistem yang berjalan dan merancang sistem yang diusulkan, penelitian ini menggunakan tool visual paridgm for Unified Modeling Language (UML), menggunakan user requirement yang digunakan untuk menganalisa kebutuhan yang dibutuhkan sistem, prototype yang digunakan untuk memberikan gambaran mengenai sistem yang diusulkan. Hasil dari penelitian sistem yang dirancang menggunakan database MySQL dengan bahasa pemrograman PHP dengan Framework CodeIgniter 3.0 dan XAMPP sebagai web servernya. Dengan adanya sistem ini maka mampu membantu dalam memantau dan mengevaluasi kinerja dilapangan. Sistem ini juga dapat memberikan kemudahan untuk pegawai dalam memantau kegiatan tersebut dan mengetahui laporan-laporan mengenai perbaikan gangguan yang masuk, berhasil tertangani dan yang belum tertangani.

Kata kunci : monitoring, prabayar, listrik, uml

 

 

ABSTRACT

 

Purpose he designed a monitoring system repair electrical disturbances prepaid at PT PLN (Persero) Cikokol this area is to monitor and evaluate the performance improvement of electrical interference and improve also the services, data processing as well as facilitating the preparation of reports. This is because the system design does still use manual system that has not been able to provide information and deliver services to customers quickly and accurately. In the study, data collection through research meyode. These methods include methods of observation, interview and literature study. To analyze the system running and designing the proposed system, this study uses paridgm visual tool for the Unified Modeling Language (UML), using the user requirement used to analyze the needs of the required systems, prototype used to provide an overview of the proposed system. Results of the research system designed using the MySQL database with CodeIgniter programming language and software XAMPP as this can make it easier for employees to monitor these activities and determine reports of incoming bug fixes, successfully handled and that has not been handled.

Keywords: monitoring, prepaid, electricity, uml

 

 

KATA PENGANTAR

 

Dengan mengucapkan Puji serta rasa Syukur dan rasa Terimakasih atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala anugerah, rahmat dan karunia–Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini sebagaimana mestinya dan tepat pada waktunya. Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PERBAIKAN GANGGUAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT PLN (PERSERO) AREA CIKOKOL KOTA TANGERANG“ ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Sistem Informasi konsentrasi Sistem Informasi Manajemen (MAVIB) STMIK Raharja Tangerang.

SKRIPSI ini tidak lepas dari bantuan pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan SKRIPSI ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 Bidang Akademik STMIK Perguruan Tinggi Raharja
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja
  4. Bapak Aris Martono, S.Kom., M.M.S.I selaku dosen Pembimbing 1 yang telah memberikan banyak masukan dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis
  5. Bapak Rasyid Tarmizi, SE., MM selaku dosen Pembimbing 2 yang telah memberikan banyak masukan dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis
  6. Ibu Devy Rachdianti Laksmi selaku Supervisor SDM pada PT PLN (Persero) Area Cikokol yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian SKRIPSI
  7. Bapak Harto selaku Supervisor Pengendalian App pada PT PLN (Persero) Area Cikokol yang telah meluangkan waktunya menjadi pembimbing lapangan dan stakeholder serta memberi masukan kepada penulis dalam melaksanakan SKRIPSI
  8. Bapak Mustopa. AK dan Ibu Satiawati selaku Orang Tua yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, semangat, dukungan moril dan materil serta do’a untuk keberhasilan penulis
  9. Bapak/Ibu dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis
  10. Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan dukungan
  11. Dan pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan penelitian SKRIPSI ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan SKRIPSI ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

Akhir kata, kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan SKRIPSI ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.

Tangerang, 28 Mei 2015
Devi Nurfillah

 

 

Daftar isi

 

 

DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bidang T.E

Gambar 3.2 Mekanisme sistem monitoring perbaikan gangguan

Gambar 3.3 Monitoring perbaikan gangguan pada Use Case Diagram

Gambar 3.4 Activity diagram identifikasi pelaporan

Gambar 3.5 Activity diagram eksekusi lapangan

Gambar 3.6 Activity diagram Laporan

Gambar 3.7 Sequence diagram identifikasi pelaporan

Gambar 3.8 Sequence diagram eksekusi lapangan

Gambar 3.9 Sequence diagram laporan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Laporan Masuk

Gambar 4.3. Activity Diagram Pemantauan Perbaikan

Gambar 4.4. Activity Diagram pencetakan laporan

Gambar 4.5. Sequence Diagram Monitoring Perbaikan Gangguan Untuk Admin

Gambar 4.6. Sequence Diagram Monitoring Perbaikan Gangguan Untuk Yantek

Gambar 4.7. Sequence Diagram Monitoring Perbaikan Gangguan Untuk TE

Gambar 4.8. Sequence Diagram Monitoring Perbaikan Gangguan Untuk Pimpinan

Gambar 4.9. Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.10. Tampilan login

Gambar 4.11. Tampilan menu utama

 

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

 

DAFTAR TABEL

 

Tabel 3.1. Analisa SWOT listrik prabayar

Tabel 3.2. Elisitasi tahap I

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5. Final draft elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2. Tabel Pelanggan

Tabel 4.3. Tabel Petugas

Tabel 4.4. Tabel Kerusakan

Tabel 4.5. Tabel Gangguan

Tabel 4.6. Tabel Level

Tabel 4.7. Tabel Pengguna

Tabel 4.8. Pengujian Blackbox

Tabel 4.9. Schedule Implementasi

Tabel 4.10. Estimasi Biaya

 

 

DAFTAR LAMPIRAN

 

LAMPIRAN A :

A.1. Surat Pengantar SKRIPSI

A.3. Form Penggantian Judul

A.4. Kartu Bimbingan

A.5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

A.6. Form Validasi SKRIPSI

A.7. Kwitansi Pembayaran SKRIPSI

A.8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

A.9. Daftar Nilai

A.10. Formulir Seminar Proposal

A.11. Sertifikat TOEFL

A.12. Sertifikat Prospek

A.13. Sertifikat IT internasional

A.14. Sertifikat IT Nasional

A.15. Curriculum Vitae (CV)

LAMPIRAN B :

B.1. Bukti Observasi

B.2. Form Wawancara

B.3 Form Implementasi

LAMPIRAN C:

C.1. Printscreen Halaman Awal

C.2. Printscreen Halaman Login

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara berkembang yang terus melakukan perubahan – perubahan baik dari segi infrastruktur, sosial, politik juga ekonomi. Tidak kalah dengan bidang – bidang tersebut, sedang berkembang dengan pesat pula teknologi informasi dan komunikasi. Namun pada kenyataannya, masih banyak kendala yang menghambat laju perkembangan tersebut.

Kebutuhan sistem komputerisasi yang kian meningkat sesuai dengan perkembangan zaman mempunyai peran yang sangat penting dalam proses pengolahan data dan dapat memperbaiki kinerja serta mengatasi permasalahan yang selama inidihadapi. Program aplikasi yang terkomputerisasi sangat tepat dalam memberikan hasil yang berkualitas. Perusahaan Listrik Negara yang bergerak dibidang pelayanan sangat membutuhkan dan dituntut memiliki sistem terkomputerisasi yang cepat, akurat dan efisien.

Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang bergerak dibidang pelayanan selalu berusaha memberikan dan meningkatkan pelayanan terbaiknya sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Sebagai instansi pemerintah yang bergerak dibidang pelayanan yang telah bertahun – tahun, selalu berupaya lebih baik lagi dalam memberikan pelayanannya salah satunya dengan adanya fasilitas perbaikan gangguan listrik prabayar yang berguna untuk memenuhi pelayanan kepada pelanggan. Khususnya monitoring realisasi perbaikan gangguan listrik prabayar.

Namun saat ini sistem monitoring perbaikan gangguan listrik prabayar yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) Area Cikokol masih dengan menggunakan sebuah program aplikasi pada Microsoft yaitu menggunakan Microsoft Excel.

Untuk itulah dalam penulisan penelitian ini, dirumuskan judul sebagai berikut : “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Perbaikan Gangguan Listrik Prabayar Pada PT PLN (PERSERO) Area Cikokol”.

Rumusan Masalah

Komputer yang menjadi dasar dalam pengolahan data yang berguna untuk membantu memudahkan manusia dalam menyelesaikan tugas – tugasnya. Kemudahan pada sistem monitoring perbaikan gangguan listrik ini diantaranya dalam memantau realisasi perbaikan gangguan listrik dilapangan dan mengevaluasi hasilnya. Selain itu juga memberikan kemudahan dalam proses pencarian data, pengecekan, dan pengeditan maupun penghapusan data. Adanya sistem terkomputerisasi membuat proses-proses tersebut dapat berjalan efektif dan efisien. Dengan adanya asumsi ini maka penulis merumuskan masalah – masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana monitoring realisasi perbaikan gangguan listrik prabayar pada PT PLN (PERSERO) Area Cikokol yang berjalan saat ini ?
  2. Bagaimana menganalisa sistem monitoring perbaikan gangguan listrik prabayar pada PT PLN (PERSERO) Area Cikokol ?
  3. Bagaimana merancang sistem tersebut dan mengimplementasikan?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Agar mengetahui kinerja perbaikan gangguan listrik Prabayar dilapangan.
  2. Agar pegawai dapat memberikan pelayanan dengan cepat pada pelanggan serta meningkatkan kinerja pada monitoring perbaikan gangguan listrik prabayar.
  3. Agar dapat memberikan kemudahan bagi pegawai dalam memberikan informasi maupun pembuatan laporan.

Manfaat Penelitian

  1. Sistem perbaikan gangguan listrik prabayar yang sedang berjalan menjadi terkomputerisasi, sehingga pegawai dapat memberikan informasi yang akurat dan pelanggan dapat pelayanan perbaikan gangguan listrik prabayar dengan cepat.
  2. Dapat memantau dan mengevaluasi kinerja perbaikan gangguan listrik prabayar dilapangan dan meningkatkan pula pelayanan, pengolahan data, mempermudah pemberian informasi serta memberi kemudahan dalam pembuatan laporan.
  3. Menambah wawasan dan kemampuan berfikir mengenai penerapan teori yang telah didapat dari matakuliah yang telah diterima kedalam penelitian sebenarnya.

Ruang Lingkup

Untuk menghasilkan penelitian yang lengkap dan akurat, maka batasan ruang penelitian pada Sistem Informasi Monitoring Perbaikan Gangguan Listrik Prabayar pada PT PLN (PERSERO) Area Cikokol adalah memantau realisasi perbaikan gangguan listrik prabayar dilapangan dan mengevaluasi hasilnya. Hasil penelitian merupakan data yang dapat dipakai sebagai acuan untuk memperbaiki sistem yang sedang berjalan pada PT PLN (PERSERO) Area Cikokol.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Dalam metode ini mengadakan penelitian dengan cara pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap data - data yang diperlukan. Metode pengamatan langsung dilakukan terhadap unsur - unsur yang diteliti, seperti listrik prabayar, proses pengajuan perbaikan dan bagaimana hasil evaluasi monitoringnya.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Pada metode ini penulis berusaha mendapatkan data dengan cara mewawancarai para pegawai PT PLN (PERSERO) Area Cikokol secara langsung. Dengan metode ini diharapkan dapat mengerti secara mendalam sistem yang sedang berjalan khususnya pada bagian perbaikan gangguan listrik prabayar.

  3. Studi Pustaka ( Library Research )

    Untuk memenuhi informasi penelitian, sehingga berusaha mendapatkan data dengan cara melihat, membaca, serta mencoba menafsirkan dan mengembangkan informasi yang berkaitan dengan masalah yang dibicarakan. Maka penulis mendapatkannya dari buku – buku sebagai penunjang penelitian.

Metode Analisa

Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan memecahkan masalah yang ada pada instansi yang diteliti. Pada metode ini digunakan metode analisis SWOT. Tujuan digunakan metode ini adalah untuk mengetahui kebutuhan sistem.

Metode Perancangan

Pada metode perancangan ini, dijabarkan secara umum metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini. Metode perancangan yang digunakan adalah menggunakan UML dengan tool Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram. Dan dalam pembuatan sistem ini digunakan Adobe Dreamweaver CS3 dengan penulisan menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya.

Metode Testing

Pada metode perancangan ini, metode testing yang digunakan adalah menggunakan metode Black Box. Digunakannya metode ini untuk menganalisa dan menguji adanya kesalahan dalam project penelitian.

Sistematika Penulisan

Dalam melakukan penelitian, maka dikelompokkan materi laporan menjadi beberapa bab dan sub bab, agar pembaca dapat dengan mudah mengikuti serta memahami isi pembahasan laporan penelitian SKRIPSI dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tetang teori-teori pendukung yang meliputi : Definisi Sistem, Konsep Dasar Sistem, Konsep Dasar Sistem Informasi, Analisis Sistem , serta teori-teori lainnya.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ketiga ini berisikan gambaran tentang Sejarah PT PLN (PERSERO) Area Cikokol, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, prosedur sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan, metode analisa sistem, konfigurasi sistem berjalan, permasalahan yang hadapi dan alternatif pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem yang akan diajukan. Perancangan sistem akan dijelaskan dalam bentuk UML, analisa proses, spesifikasi proses, rancangan tampilan sistem yangdiusulkan, rancangan kontrol sistem yang diusulkan, sarana pengolahan data, spesifikasi software dan hardware, rancangan implementasi.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan hasil penelitian yang dilakukan di PT PLN (PERSERO) Area Cikokol berdasarkan data-data yang telah diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:1)[1], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut Hartono (2013:15)[2], “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”.

Dari dua pendapat diatas maka dapat disimpulkan data adalah suatu kejadian, keadaan maupun tindakan yang didapat dari hasil pengukuran berdasarkan fakta – fakta.

Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:12)[1], data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

  1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:
    1. Data hitung (Enumeration atau Counting Data) adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.
    2. Data ukur (Measurement Data) adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau thermometer adalah hasil proses pengukuran.
  2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:
    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
    2. Data Kualitatif (Qualitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas – fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exata dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.
  3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:
    1. Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
    2. Data eksternal adalah data dari hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 (dua) jenis.

Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan – kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

Menurut Sutabri (2012:6)[1], pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

  1. Penyimpanan data (Data Storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, tape, hard disk dan lain sebagainya. Jadi file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: file induk dan file transaksi.
  2. Penanganan Data (Data Handling) meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan datayang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang dating dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (manipulation data) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sutabri (2012:10)[1] sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung, satu sama lain, dan terpadu

Menurut Hartono (2013:9)[3] sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen yang saling berhubungan secara terorganisir berdasar fungsi – fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan unsur, komponen, elemen dan variabel yang saling berhubungan dan terorganisir, memiliki fungsi menjadi satu kesatuan yang saling bergantungan.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[1], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen – komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber – sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Energy yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem computer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal – hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

  7. Pengolah Sistem (Proses)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan –laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bilamengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22)[1], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

    Sistem Alamiah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadi siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia mkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis computer merupakan contoh human machine system karena menyangkut pengguanaan computer yang berinteraksi dengan manusia.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Sutabri (2012:29)[1], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”

Menurut Hartono (2013:15)[2],”Informasi adalah sehimpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang memiliki arti dan kegunaan lebih luas”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan dari data yang berguna dan bermanfaat bagi penggunanya.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41)[1], Kualitas informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu : informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines), dan relevan (relevance). Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut akan dipaparkan dibawah ini.

  1. Akurat (accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat Waktu (timeline)

    Informasi yang datang kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapat, mengolah dan mengirimkannya.

  3. Relevan (relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:38)[1], Nilai informasi ditentukan dari 2 (dua) hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh

    Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan cepat dan mudah. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luas dan lengkap

    Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

  3. Ketelitian

    Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan

    Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isis informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

  5. Ketepatan waktu

    Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur. Misalnya berapa banyak penjualan dpata ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang – barang inventaris.

  6. Kejelasan

    Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah – istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar. Berapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut ?

  7. Keluwesan

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi alam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  8. Dapat dibuktikan

    Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak ada prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat diukur

    Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas – desus, dugaan – dugaan, klenik dan sebagainya sering dianggap informasi,hal – hal tersebut berada diluar lingkup pembicaraan kita.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Taufiq (2013:17)[4], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub – sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”

Menurut Sutabri (2012:46)[1], “sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang dipertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan – laporan oleh pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan”.

Dari beberapa pendapat tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari subsistem yang saling bertemu dan berintegrasi untuk menyelesaikan masalah dan mengolahnya menjadi bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47)[1], Sistem informasi terdiri dari komponen – komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing – masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

  1. Blok masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yangakan dimasukan yang dapat berupa dokumen – dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block)

    Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digyunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengeluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  5. Blok Basis Data (database block)

    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputerdan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

  6. Blok Kendali (control block)

    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan – kecurangan, kegagalan – kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal –hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau pun bila terlanjur terjadi kesalahan –kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Tujuan Sistem informasi

Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Integrasi sistem
    1. Menghubungkan sistem individu/kelompok.
    2. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.
    3. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.
  2. Efisiensi pengelolaan
    1. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.
    2. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi.
    3. Penggunaan dan pengambilan Informasi.
  3. Dukungan keputusan untuk manajemen
    1. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan.
    2. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.
    3. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.

Manfaat Sistem informasi

  1. Organisasi Menggunakan Sistem informasi untuk mengolah transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
  2. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening Koran dan transaksi.
  3. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

Metode Penelitian

Tahapan Pengumpulan Data

Menurut Rapina (2011:15)[5], teknik pengumpulan data yaitu

  1. Studi Lapangan

    Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh data primer dan informasi yang dibutuhkan, dengan cara:

    1. Observasi

      Observasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ketempat yang dijadikan objek penelitian.

    2. Wawancara

      Wawancara merup salah satu teknik mengumpulkan data dengan cara menanyakan secara langsung kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian.

    3. Dokumentasi

      Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan semua hal yang diperlukan yang dapat menunjang keberhasilan penelitian.

  2. Studi kepustakaan

    Yaitu mencari dan mengumpulkan bahan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder dengan membaca, mempelajari, dan mendalami literature –literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Tahapan Analisa Sistem

Menurut Dina F.M, dkk (2013:51), tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak – banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode – metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

Menurut Sutabri (2012:220)[1], proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternative pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi – fungsi manajerial didalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
  3. Mengevaluasi sistem – sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
  4. Merumuskan tujuan – tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah – langkah yang ahrus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mengumpulkan penelitian sistem

    Ketika perusahaan menerapkan aplikasi computer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula – mula ditunjukan pada kekhawatiran pegawai mengenai cara computer mempengaruhi kerja mereka.

  2. Mengorganisasikan tim proyek

    Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistemdikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

  3. Mendefinisikan kebutuhan informasi

    Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan dan survey.

  4. Mendefinisikan criteria kinerja sistem

    Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu criteria kinerja sistem.

  5. Menyiapkan usulan rancangan

    Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk didalam usulan rancangan.

  6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek

    Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ketahap rancangan

Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Nasution (2012:118)[6], “Desain atau perancangan adalah tahapan dimana dimulai analisa mengenai bentuk input sistem, rancangan database,output sistem dan skema alur kerja program”.

Menurut Sutabri (2012:225)[1], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangansistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing – masing bentuk informasi yang dihasilkan.
  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
  3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
  4. Menyusun criteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengidentifikasian, analisis dan evaluasiterhadap aspek – aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang sama.
  5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjuutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

Adapun langkah – langkah umum yang harus dilakukan pada tahap rancangan sistem adalah sebagai berikut:

  1. Menyiapkan rancangan yang terperinci

    Analis bekerja sama dengan pemakai mendokumentasikan rancangan sistem baru denganalat yang dijelaskan dalam modul.

  2. Mengidentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem

    Sekarang analisharus mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merk atau model) peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan.

  3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem

    Analis bekerja sama dengan manajer, mengevaluasi berbagai alternative. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi criteria kinerja dengan kendala yang ada.

  4. Memilih konfigurasi yang terbaik

    Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analis membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui.

  5. Menyiapkan usulan penerapan

    Analis menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yangdiharapkan dan biayanya.

  6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem.

    Keputusan untuk terus pada tahap penerapan ini sangat penting karena usahaini akan sangat berpengaruh terhadap jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biaya, penerapan akan disetujui.

Tahapan Implementasi Sistem

Menurut Dina F.M, dkk (2013:52), “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasian sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan – kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.

Menurut Nasution (2012:118)[6], “Implementasi atau pengujian adalah tahapan dimana software yang telah selesai dikembangkan dilakukan pengujian dengan metode blackbox agar semua komponen sistem apakah sesuai dengan analisis kebutuhan pada awal perancangan”.

Menurut Sutabri (2012:229)[1], setelah sistem dianalisis dan dirancang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap impklementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.
  2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

Teori Khusus

Definisi Yang Berhubungan Dengan Penelitian

Sistem Pengendalian

Menurut Tamodia (2013:22)[7], penjelasan tentang sistem pengendalian intern adalah sebagai berikut: Sistem pengendalian intern merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi yang terdiri dari berbagai kebijakan, prosedur, teknik, peralatan fisik, dokumentasi, dan manusia. Serta meliputi kebijakan dan tindakan yang diambil dalam suatu organisasi untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas organisasi agar tujuan yang telah ditetapkan perusahaan tercapai.

Menurut Rapina (2011:23)[5], “Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dibangun untuk membantu memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan dengan baik. Aktivitas pengendalian harus dirancang sedemikian rupa agar aktivitas yang ada dapat menunjang kegiatan operasional perusahaan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan pengendalian merupakan proses yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan, yang meliputi tindakan, kebijakan serta prosedur yang dirancang untuk mengatur dan mengendalikan aktivitas guna menunjang kegiatan operasional perusahaan

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Hendro (2011:289)[3], “Analisa SWOT adalah analisa masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri”.

Menurut Fahmi (2013:252)[8], “SWOT adalah singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman). Dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dan non profit dengan tujuan untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif”.

Dari pendapat diatas maka dapat disimpulakan analisa SWOT adalah sebuah metode yang digunakan untuk menganalisa kekuatan, kelemahan, ancaman serta peluang dengan tujuan mengetahui keadaan suatu organisasi.

Peranan Analisa SWOT

Menurut Hendro (2011:291)[3], Analisa digunakan dalam :

  1. Memasuki sebu dustry baru
  2. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru
  3. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saat ini
  4. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan
  5. Membuat keputusan untuk memecahkan ah in
  6. masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datangdan peluang yang bisa diambil.

Manfaat Analisa SWOT

Menurut Hendro (2011:289)[3], banyak manfaat bila kita melakukan analisa maslah secara SWOT yaitu Strength, Weakness, Opportunity and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah :

  1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
  2. Untuk membuat rekomendasi.
  3. Informasi lebih akurat.
  4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali – kali (double decision).
  5. Menjawab hal yang bersifat intuitifatas keputusan yang bersifat emosional.

Analisa SWOT dan Management Pengambilan Keputusan

Menurut Fahmi (2013:253)[8], ada beberapa kegunaan dengan dipergunakannya analisa SWOT dalam mendukung manajemen pengambilan keputusan, yaitu :

  1. Mampu memberikan gambaran suatu organisasi dari empat sudut dimensi, yaitu strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan) serta opportunities (peluang) dan threats (ancaman).sehingga pengambialn keputusan bisa melihat dari empat dimensi ini secara lebih komprehensif.
  2. Dapat menjadikan sebagai rujukan pembuatan rencana keputusan jangka panjang.
  3. Mampu memberikan pemahaman kepada para steakholders yang berkeinginan menaruh simpati bahkan bergabung dengan perusahaan dalam suatu ikatan kerja samayang saling menguntungkan.
  4. Dapat dijadikan penilaian secara rutin dalam melihat progress report dari setiap keputusan yang telah dibuat selama ini.

Tujuan Penerapan SWOT

Menurut Fahmi (2013:254)[8], Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan piker dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi dimasa – masa yang akan datang.

Tujuan lain diperlukan adanya analisa SWOT adalah setiap produk yang beredar dipasaran pasti akan mengalami pasang surut dlam penjualan atau yang dikenal dengan istilah daur hidup produk (life cycle product). Konsep daur hidup produk dirujuk berdasarkan keadaan realita yang terjadi di pasar, bahwa konsumen memiliki tingkat kejenuhan dalam memakai suatu produk

Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Yasin (2012:268)[9] dalam Nugroho (2010:6)[10], UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek”.

Menurut Nugroho (2011:119)[10], Unified Modelling Language (UML) adalah bahan untuk menspesifikasi, memvisualisasikan serta mengkonstruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan pemodelan aturan –aturan bisnis”.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk memvisusalisasikan bangunan dasar sistem atau perangkat lunak.

Tujuan Unified Modelling Language (UML)

Menurut Yasin (2012:268)[9], tujuan UML diantaranya adalah :

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
  3. Menyatukan praktek – praktek terbaik yang terdapat pemodelan.

Jenis-Jenis Diagram UML

Use Case

Menurut Dina F.M, dkk (2013:57), “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

Menurut Triandini (2012:18)[11], langkah-langkah membuat diagram use case:

  1. Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.
  2. Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peranperantersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram dibuat berdasarkan pengguna sistem serta fungsi-fungsi yang ditangani oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang didapatkan pada tahap analisis sistem.

Activity Diagram

Menurut Dina, dkk (2013:53), “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

Menurut Vidia (2013:20)[12], “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.

Sequence Diagram

Menurut Vidia (2013:21)[12],”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

Menurut Wijayanto (2013:35)[13], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan sequence diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis, sequence diagram (diagram urutan) adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

Class Diagram

Menurut Vidia (2013:21)[12], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram”.

Menurut Wijayanto (2013:33)[13], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasikolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Untung Rahardja, dkk (2011:302)[14], “Elisitasi adalah merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66), “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Elisitasi adalah rancangan yang dibuat untuk menemukan kebutuhan sistem yang diinginkan oleh pelanggan dan dieksekusi oleh pihak pengembang.

Tujuan Elisitasi

Menurut Leffingwel (2000) dalam Siahaan (2012:67), elisitasi kebutuhan bertujuan untuk :

  1. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan - batasan (system boundaries).

    Proses – proses dalam pengembangan perangkat lunak sangat ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan batasan – batasan. Batasan – batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan scenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.

  2. Mengenali sisapa saja pemangku kepentingan.

    Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun dan merawat sistem), dan pengguna (yang berinteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogeny, sehingga bagian dari proses elisitasi adalah mengidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat dan lain – lain.

  3. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran – sasaran yang harus dicapai

    Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Pengendalian high level goals diawal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan dari pada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

Langkah – Langkah Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:75), berikut ini merupakan langkah – langkah untuk elisitasi kebutuhan :

  1. Identifikasi orang - orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.
  2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) kemana sistem atau produk akan ditempatkan.
  3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik ke ranah aplikasi.
  4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus dan pertemuan tim.
  5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.
  6. Mengidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.
  7. Membuatskenario pengguanaan untuk mengidentifikasi kebutuhan utama.

Permasalahan Dalam Elisitasi

Menurut Nuseibeh and Eastbrook (2000) dalam Siahaan (2012:30), tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umun kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yakni masalah cakupan (scoope), masalah pemahaman dan maslah perubahan.

  1. Masalah Ruang Lingkup

    Pelanggan/pengguna menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.

  2. Masalah Pemahaman

    Hal tersebut terjadi ketika pelanggan atau pengguna tidak benar – benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikit dan tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.

  3. Masalah Perubahan

    Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem (system engineers) harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.

Tahapan Elisitasi

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (Rahardja Untung dkk, 2011)[14] :

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :
    1. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem
  3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
    1. Technical (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?
    2. Operational (O) : bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?
    3. Economic (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
      3. Low (L) : Mudah dikerjakan
  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Dreamweaver

Definisi Dreamweaver

Menurut Madcoms (2010:1)[15], “Dreamweaver adalah merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See It What You Get), yang intinya tidak harus berurusan dengan tagtag HTML untuk membuat situs”.

Menurut Prasetio (2012:96)[16], “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kita menuliskan kode HTML secara visual”

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuahweb.

Ruang Kerja Dasar Dreamweaver CS6

Menurut Madcoms (2010:11)[15], untuk memahami elemen ruang kerja Dreamweaver CS6, bukanlah sebuah file HTML baru dalam Dreamweaver CS6. Setelah Dreamweaver CS6 berhasil dijalankan, pilih file baru (create new) tipe HTML di dalam kotak dialog New Document yang tampil. Ruang kerja dasar Dreamweaver CS6, yaitu:

  1. Application Bar, berada di bagian paling atas jendela aplikasi Dreamweaver CS6. Baris ini berisi tombol workspace (workspace switcher), CS Live, menu, dan aplikasi lainnya.
  2. Toolbar Document, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk mengubah tampilan jendela dokumen, sebagai contoh tampilan design atau tampilan code. Juga dapat digunakan untuk operasi-operasi umum, misalnya untuk melihat hasil sementara halaman web pada jendela browser.
  3. Jendela Dokumen, adalah lembar kerja tempat membuat dan mengedit design halaman web.
  4. Workspace Switcher, digunakan untuk mengubah tampilan ruang kerja Dreamweaver CS5. Sebagai contoh mengubah tampilan menjadi tampilan classic, yaitu tampilan ruang kerja dreamweaver versi sebelumnya.
  5. Panel Groups, adalah kumpulan panel yang saling berkaitan, panel-panel ini dikelompokan pada judul-judul tertentu berdasarkan fungsinya. Panel ini digunakan untuk memonitor dan memodifikasi pekerjaan. Secara default, panel group berisi panel Adobe BrowserLab, Adobe Bussiness Catalyst, Insert, CSS Styles, Asset, AP Element, dan Files.
  6. Tag Selector, diletakkan di bagian bawah jendela dokumen, satu baris dengan status bar. Bagian ini menampilkan hirarki pekerjaan yang sedang terpilih pada jendela dokumen, dapat juga digunakan untuk memilih objek pada jendela design berdasarkan jenis atau kategori objek tersebut. Tag selector juga menampilkan informasi format dari bagian yang sedang aktif pada lebar kerja design.
  7. Property Inspector, digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks pada jendela design. Properti untuk satu objek dengan objek lainnya selalu berbeda-beda. Jendela ini tidak dapat diuraikan pada tampilan jendela code.
  8. Toolbar Standart, baris toolbar ini berisi tombol-tombol yang mewakili perintah pada menu File dan edit, diantaranya perintah New, Open, Save, Save All, Cut, Copy, Paste, Undo, dan Redo.
  9. Toolbar Style Rendering, secara default disembunyikan. Toolbar ini berisi tombol-tombol untuk menampilkan design dalam media berbeda. Selain itu juga digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan style CSS.
  10. Toolbar Coding, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk melakukan operasi kode-kode standar. Toolbar ini hanya tampil pada jendela code.
  11. Toolbar Browser Navigation, toolbar ini adalah toolbar baru yang ada di dalam Dreamweaver CS6, dan letaknya tepat berada di atas jendela dokumen. Toolbar ini berisi tombol-tombol yang digunakansebagai navigasi di dalam brows

Konsep Dasar OOP (Object Oriented Programming)

Menurut Daqiqil (2011:10)[17], mengatakan bahwa “OOP (Object Oriented Programming) adalah paradigma pemrogramman yang berorientasikan kepada obyek. Semua data dan fungsi pada paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau obyek-obyek. Bandingkan dengan logika pemrogramman terstuktur, setiap obyek dapat menerima pesan, memproses data dan mengirim pesan ke obyek lainnya. OOP diciptakan untuk mengatasi keterbatasan pada bahasa pemrogramman tradisional. Konsep dari OOP sendiri adalah semua pemecahan masalah dibagi ke dalam obyek. Dalam konsep OOP data dan fungsi-fungsi yang akan mengoperasikannya digabungkan menjadi satu kesatuan yang dapat disebut obyek”.

Konsep Dasar Framework CI (CodeIgniter)

Definisi Framework CI (CodeIgniter)

Menurut Daqiqil (2011:1)[17], mengatakan bahwa CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang dapat mempercepat pengembang untuk membuat sebuah aplikasi web. Ada banyak library dan helper yang berguna didalamnya dan tentunya mempermudah proses development. Ibarat ingin membangun rumah maka Anda tidak perlu membuat semen, memotong kayu menjadi papan, mengubah batu menjadi porselen dan lain-lain.

Metode yang digunakan oleh framework CodeIgniter disebut Model - View - Controller atau yang disingkat dengan sebutan MVC.MVC memisahkan antara logika pemrogramman dengan presentasi. Hal ini dapat dilihat dari adanya minimalisir script presentasi (HRML, CSS, Java Script dan sebagainya) yang dipisahkan dari PHP script. Didalam folder CodeIgniter, MCV dapat kita temukan dalam folder application.

CodeIgniter juga menjadi salah satu framework pilihan yang memungkinkan developer untuk membuat sebuah aplikasi web dengan karakter pengembangan RAD (Rapid Application Development), yang memungkinkan untuk digunakan dan dikembangkan menjadi aplikasi lain yang lebih kompleks. CodeIniter terdiri dari file-file pustaka (library), kelas-kelas dan infratrukstur run-time yang terinspirasi oleh framework Ruby on Rails. CodeIgniter juga banyak diguanakan oleh para programmer yang memilih untuk bekerja dengan struktur yang rapih dan padat tanpa kehilangan fleksibelitas pengembang framework”.

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Framework CodeIgniter merupakan sebuah framework PHP dalam suatu rangka kerja dengan sekumpulan folder yang memuat file-file PHP yang menyediakan class libraries, helpers, plugins dan lainnya.

Keuntungan Framework (CI) CodeIgniter

Jadi keuntungan yang didapat dalam penggunaan Framework CI (CodeIgniter) adalah :

  1. Menghemat waktu pengembangan

    Dengan struktur dan library yang telah disediakan oleh framework maka tidak perlu lagi memikirkan hal-hal tersebut, jadi Anda hanya fokus ke proses bisnis yang akan dikerjakan.

  2. Reuse of code

    Dengan menggunakan framework maka pekerjaan kita akan memiliki struktur yang baku, sehingga kita dapat menggunakan kembali di proyek-proyek lainnya.

  3. Bantuan komunitas

    Ada komunitas-komunitas yang siap membantu jika ada permasalahan, selain itu juga bisa berbagi ilmu sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemrograman kita.

  4. Kumpulan best practice

    Sebuah framework merupakan kumpulan best practice yang sudah teruji. Jadi kita dapat meningkatkan kualitas kode ini.

Kelebihan Framework (CI) CodeIgniter

CodeIgniter sangat ringan, terstruktur, mudah dipelajari, dokumentasi lengkap dari dukungan yang luar biasa dari forum CodeIgniter. Selain itu CodeIgnite juga memiliki fitur-fitur lainnya yang sangat bermanfaat, antara lain: (Daqiqil, 2011:3)[17]

  1. Menggunakan Pattern MVC. Dengan menggunakan pattern MVC ini, struktur kode yang dihasilkan menjadi lebih terstuktur dan memiliki standar yang jelas.
  2. URL friendly. URL yang dihasilkan sangat URL friendly. Pada CodeIgniter minimalisasi penggunaan $_GET dan digantikan dengan URL.
  3. Kemudahan. Kemudahan dalam mempelajari, membuat library dan helper, memodifikasi serta meng-integrasikan library dan helper.

Jika kita membandingkan antara CodeIgniter dengan framework-framework lainnya maka beberapa poin yang membuat CodeIgniter unggul adalah:

  1. Kecepatan. Berdasarkan hasil benchmark CodeIgniter merupakan salah satu framework PHP tercepat yang ada saat ini.
  2. Mudah dimodifikasi dan beradaptasi. Sangat mudah memodifikasi behavior framework ini. Tidak membutuhkan server requirement yang macam-macam serta mudah mengadopsi library lainnya.
  3. Dokumentasi lengkap dan jelas.
  4. Learning Curve rendah. CodeIgniter sangat mudah dipelajari. Dalam pemilihan framework hal ini sangat penting diperhatikan karena harus memperhatikan skill dari seluruh anggota team. Jika sebuah framework sangat sulit dipelajari maka akan beresiko untuk menghambat team development.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Prasetio (2012:181)[16], “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”.

Menurut Mustakini (2009:46)[18], “Database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yanglainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi”.

Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:

  1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.
  2. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa harddisk.
  3. Perangkat lunak untuk memanipulasi database. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi database. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Database Management System).

yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

Jenis Database Yang Digunakan

Web server

Menurut Anhar (2010:4)[19] Definisi Web Server adalah sebagai berikut: Web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP

Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

Menurut Oktavian (2010:11)[20], “Web Server adalahaplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.

Menurut Arief (2011:19)[21], “Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

XAMPP

Menurut Madcoms (2010:341)[15], sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung web server, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.

Menurut Wardana (2010:8)[22], “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”.

Menurut Nugroho (2010:74)[10], XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yangdikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source.

PhpMyAdmin

Menurut Nugroho (2010:88)[10], “PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”.

Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel.

Menurut Arief (2011:429)[21] , “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengelola database MySQL”.

Menurut Prasetio (2012:53)[16], “PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandi atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu Anda dalam menavigasi beberapa database, table, log, dan beberapa hal lainnya.

PHP

Menurut Arief (2011:43)[21] PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.

Menurut Oktavian (2010:31)[20], “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasisikan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTL”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.
  2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.
  4. Merupakan software yang berdifat open source.
  5. Gratis untuk di-donwload dan digunakan.
  6. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

Menurut Anhar (2010:3)[19], PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima clientselalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan

Dapat dijelaskan sejarah PHP, yaitu sebagai berikut:

  1. Tahun 1995 PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (Form Interpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya , kode tersebut dirilis ke umum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer di seluruh dunia.
  2. Tahun 1997 PHP 2.0 dirilis. Pada versi ini sudah terintegrasi dengan bahasa pemrograman C dan dilengkapi dengan modulnya sehingga kualitas kerja PHP meningkat secara signifikan. Pada tahun ini juga sebuah perusahaan yang bernama Zend merilis ulang PHP dengan lebih bersih, baik, dan cepat.
  3. Tahun 1998 PHP 3.0 diluncurkan.
  4. Tahun 1999 PHP versi 4.0 dirilis. PHP versi ini paling banyak digunakan pada awal abad 21 karena sudah mampu membangun web komplek dengan stabilitas kecepatan yang tinggi.
  5. Tahun 2004 Zend merilis PHP 5.0. dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
  6. Lalu versi 6 PHP sudah support untuk Unicode. Juga banyak fitur penting lainnya yang telah di tambah ke dalam PHP 6.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatasdapat ditarik kesimpulan bahwa PHP merupakan bahasa script yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML.

MySQL

Menurut Nugroho (2010:91)[10] MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca ,ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.

Menurut Madcoms (2010:367)[15], penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan sebagainya.

Menurut Arief (2011:151)[21], “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL salah satu jenis database server yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itu sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Dina, dkk (2013:49), “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Simarmata (2010:47)[23], “Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Arief (2011:7)[21], “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untukmengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

Jenis-Jenis Website

Menurut Arief (2011:8)[21], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidakmemungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, CascadingStyle Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapatdilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubahubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Konsep Dasar HTML

Definisi HTML

Menurut Oktavian (2010:13)[20], “HTML adalah suatu bahasa yang dikendalikan oleh web browser untuk menanpilkan informasi dengan lebih menarik dibandingkan dengan tulisan teks biasa (plain text).”

Menurut Simarmata (2010:52)[23], HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas.

Menurut Arief (2011:23)[21], “HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan pada web browser”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup)untuk menandai perintah-perintahnya

Tag Yang Sering Digunakan

Menurut Oktavian (2010:14)[20], ada banyak ragam tag yang tersedia dalam HTML, namun disini tidak akan dibahas semuanya. Berikut adalah daftar tag yang sering digunakan dalam mempelajari pembuatan web, yaitu:

  1. Tag "!.."

    Digunakan untuk menandai sebuah komentar suatu kode (script) dengan tanda ini, maka browser tidak akan menerjemahkannya.

  2. Tag "a"

    Singkatan dari anchor, tag ini digunakan untuk membuat sebuah tautan (link) antar web. Ciri dari link adalah :

    1. Bila link belum pernah diakses (klik) maka akan berwarna biru dan bergaris bawah.
    2. Bila sudah pernah diakses (klik) maka akan berubah menjadi ungu dan tetap bergaris bawah
    3. Bila sedang aktif (diklik) maka akan berwarna merah dan bergaris bawah.
  3. Tag "b"

    Digunakan untuk membuat teks cetak tebal.

  4. Tag "big"

    Digunakan untuk membuat sebuah tulisan agar nampak lebih besar. Hal ini berbeda untuk cetak tebal (bold).

  5. Tag "body"

    Merupakan bagian dari struktur HTM yang digunakan untuk menandai badan (body) suatu dokumen HTML. Penggunanya dapat dilihat seperti pada contoh di atas.

  6. Tag "br"

    Digunakan untuk mengakhiri suatu baris tulisan, lalu pindah ke baris baru dibawahnya.

  7. Tag "button"

    Digunakan untuk membuat tombol di web browser. Biasanya digunakan untuk trigger suatu proses, misal digunakan untuk menympan atau menghapus data. Tag ini biasanya diletakkan dalam sebuah form.

  8. Tag "caption"

    Digunakan untuk membuat judul sebuah tabel. Penggunaan tag ini biasanya bersamaan dengan deklarasi tabel.

  9. Tag "center"

    Digunakan untuk menengahkan suatu teks halaman.

  10. Tag "div"

    Tag ini digunakan untuk mendefinisikan bagian dari suatu halaman web dengan format atau style tertentu.

  11. Tag "font"

    Digunakan untuk memformat bentuk font, ukuran, warna, ukuran dari sebuah teks.

  12. Tag "form"

    Adalah tag yang digunakan oleh pengguna untuk memasukan data. Tag ini biasanya dibantu oleh beberapa komponen lain, seperti: input, button, option, dan lainnya.

  13. Tag "frame" dan "frameset"

    Tag ini digunakan untuk menampilkan halaman web lain dalam sebuah halaman web yang dibuat. Halaman dapat dibuat terpisah dengan menampilkan halaman web lain yang berbeda-beda.

  14. Tag "head"

    Digunakan untuk menampung elemen-elemen header dari sebuah halaman web. Penggunaannya seperti pada contoh tag "big".

  15. Tag "h1" sampai dengan "h6"

    Digunakan untuk mendefinisikan tulisan header. Untuk mengetahui perbedaanya, perhatikan ukuran setiap teks hasil di browser.

  16. Tag "hr"

    Digunakan untuk membuat garis horisontal.

  17. Tag "html"

    Digunakan untuk memberitahu browser bahwa kode yang dituliskan merupakan dokumen HTML. Penggunaanya seperti pada contoh tag "big".

  18. Tag "i"

    Digunakan untuk membuat teks cetak miring.

  19. Tag "img"

    Digunakan untuk membuat teks cetak miring.

  20. Tag "input"

    Digunakan untuk berinteraksi dengan pengguna dalam hal memasukan data ke server. Input mempunyai banyak tipe, yaitu: button, checkbox, file, hidden, image, password, radio, reset, submit, dan text. Penggunaannya seperti pada contoh tag "form".

  21. Tag "li"

    Digunakan untuk menampilkan simbol data berurut,seperti simbol bullet dan nomor. Untuk urutan bernomor diawali dengan tag "ol", sedangkan untuk simbol bullet diawali tag "ul".

  22. Tag "link"

    Digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara halaman web yang dibuat dengan data atau aturan dari luar. Tag ini biasanya digunakan pada saat web menggunakan file css.

  23. Tag "ol"

    Digunakan untuk urutan data bernomor atau numerik, juga alfabet. Penggunaannya seperti pada contoh tag "li".

Konsep Dasar Normalisasi

Definisi Normalisasi

Menurut Kadir (2009:116)[24], normalisasi terdapat beberapa tahap pembentukan normalisasi, setiap tahap mempunyai bentuk normalisasi yang berbeda. Bentuk-bentuk normalisasi tersebut antara lain:

  1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form).

    Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

  2. Bentuk Normal Kesatu (1NF atau First Normalized Form).

    Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file datar atau rata (Flat File), data dibentuk dalam satu record demi record dan nilai field berupa atomic value. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (Multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata sehingga artinya lain.

  3. Bentuk Normal Kedua (2NF atau Second Normalized Form).

    Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada utama atau primary key, sehingga untuk membentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

  4. Bentuk Normal Ketiga (3NF atau Third Normalized Form).

    Untuk menjadi normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Maka setiap atribut dari kunci harus hanya pada primary key dan primary key secara menyeluruh.

Ada beberapa kunci yang digunakan dalam normalisasi meliputi:

  1. Kunci Utama (Primary Key)

    Himpunan atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik kejadian yang spesifik tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian suatu entity.

  2. Kunci Calon (Candidate Key)

    Satu atribut atau satu minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik kejadian yang spesifik dari suatu entity.

  3. Kunci Alternatif (Alternative Key)

    Adalah kunci yang tidak dipakai sebagai primary key. Dimana setiap kali kunci ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam pembuatan laporan.

  4. Kunci Tamu (Foreign Key)

    Satu atribut atau satu set minimal atribut yang melengkapi satu hubungan yang menunjukkan ke induknya

Dari bentuk normalisasi tersebut maka didapat beberapa file, antara lain:

  1. Tipe File

    Database dibentuk dari kumpulan file. File didalam pemrosesan aplikasi dapat dikategorikan kedalam beberapa tipe, diantaranya sebagai berikut:

    1. File Induk (Master)

      File ini sangat penting karena berisi data yang tetap, sehingga file ini tetap terus ada selama berjalannya sistem informasi dan dimana pemrosesan terhadap data hanya pada waktu-waktu tertentu saja.

    2. File Transaksi (File Transaction)

      Disebut juga file input yang digunakan untuk merekam data transaksi yang terjadi. Contoh: file transaksi yang berhubungan dengan transaksi penjualan, file persediaan barang.

    3. File Laporan (File Report)

      Disebut juga file output yang berisi informasi yang akan ditampilkan dalam sebuah laporan yang merupakan gabungan darifile master dan file transaksi.

    4. File pelindung (Backup)

      Merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di database dan digunakan untuk file cadangan atau pelindung apabila file database yang aktif digunakan atau hilang.

    5. File Sejarah (History)

      Disebut juga file arsip yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan untuk keperluan mendatang atau sebagai dokumentasi.

    6. File Kerja (Temporary)

      Disebut juga file sementara (temporary) atau scratch file, yang berisi data yang sifatnya sementara karena memori komputer tidak mencukupi atau untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai.

    7. File Library

      File yang berisi program-program apikasi atau utility program yang digunakan untuk membantu dalam mengoptimalkan dan mempercepat sistem pengolahan data.

  2. File Akses (Access File)

    Metode yang menunjukan bagaimana suatu program komputer akan membaca record-record dari suatu file:

    1. Secara Urut (Sequential Access)

      Metode ini melakukan proses membaca atau menulis suatu record didalam file dengan cara langsung membaca dari record awal dahulu.

    2. Secara Langsung (Direct Access)

      Metode yang melakukan proses membaca ataumenulis satu record didalam file dengan cara langsung membaca record pada posisi yang diinginkan tanpa membaca dari record awal dahulu.

  3. Organisasi File

    Pengaturan dari record secara logika didalam file yang dihubungkan satu dengan yang lainnya. Ada beberapa tipe organisasi file data yang digunakan:

    1. File Urut (Sequential File)

      Merupakan file dengan organisasi urut dan pengaksesan secara urut.

    2. File Urut Berindex (Index Sequential File)

      Merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan secara langsung.

    3. File Akses Langsung (Direct Akses File)

      Merupakan file dengan organisasi acak dengan pengaksesan secara langsung.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Rizky (2011:237)[25], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

  1. Verifikasi

    Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

  2. Validasi

    Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

  1. Failure

    Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.

  2. Fault

    Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

  3. Error

    Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

  4. Incident

    Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dantidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

Acuan dan Pengukuran Testing

Menurut Rizky (2011:256)[25], “Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”.

Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

  1. Waktu

    Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.

  2. Biaya

    Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

  3. Kinerja testing

    Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

  4. Kerusakan

    Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

Tipe dan Teknik Testing

Menurut Rizky (2011:259)[25], “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”

Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

  1. White Box Testing

    Menurut Rizky (2011:262)[25], “White Box Testing secara umum merupakan jenis testingyang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.

  2. Black Box Testing

    Menurut Rizky (2011:265)[25], "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar."

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

  1. Equivalence Partitioning

    Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

  2. Boundary Value Analysis

    Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.

  3. Cause Effect Graph

    Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.

  4. Random Data Selection

    Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

  5. Feature Test

    Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunaksistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Raharja, dkk (2011:86)[14], “Literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan – pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

Langkah – Langkah Literature Review

Menurut Raharja, dkk (2011:87)[14], dalam melakukan kajian literature review, langkah – langkah yang dilakukan sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang(reinveting the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun diatas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberiakn kontribusi sumber daya berharga.

Jenis – Jenis Penelitian

Menurut sudaryono (2011:22), jenis – jenis penelitian yaitu :

  1. Jenis penelitian berdasarkan fungsinya

    Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.

    1. Penelitian Dasar

      Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.

    2. Penelitian Terapan

      Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan – kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.

    3. Penelitian Evaluasi

      Penelitian evaluasi (evaluation research) focus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja; sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga.

  2. Jenis – jenis penelitian berdasarkan tujuannya

    Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu :

    1. Penelitian Deskriptif

      Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena apa adanya.

    2. Penelitian Prediktif

      Penelitian prediktif (predictive research), studi ini bertujuan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.

    3. Penelitian Improftif

      Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki, menigkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu program.

    4. Penelitian Eksplanatif

      Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.

    5. Penelitian Eksperimen

      Penelitian eksperimen merupakan satu – satunya metode penelitian yang benar – benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab - akibat.

    6. Penelitian Ex Post Facto

      Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, penelitian Ex post facto penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variabel – variabel.

    7. Penelitian Partisipatori

      Bonnie J. Cain, penulis buku participatory Research; research with Historical Concsiousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian partisipatori berada dalam istilah yang berciri negatifserta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.

    8. Penelitian dan Pengembangan

      Metode penelitian dan pengembangan atau dalam istilah bahasa inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.

Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan SKRIPSI antara lain :

  1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Ahmad Mugni (2013) “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Pengiriman Barang pada PT TNT” alasan penulis memilih judul tersebut dikarenakansistem yang sebelumnya masih menggunakan sistem yang manual. Metode yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Sistem ini dibuat untuk mendukung sistem yang telah ada dan diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan pada sistem sebelumnya.
  2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Alex Norman (2011) “Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring dan Pengendalian Barang pada CV. Demonz Printing” permasalahan yang dihadapi dari hal ini adalah masih menggunakannya cara yang manual dan belum terkomputerisasi untuk itu dibuat judul tersebut memudahkan penginputan dan pengecekan data.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Irawan (2011) “Analisis Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Barang Jadi” alasan penulis memilih judul tersebut adalah untuk mengetahui dan menetapkan sistem pengadaan dan pengendalian persediaan.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Rifco Hermanto (2013) “Analisa Sistem Pengendalian Intern Atas Pembelian Material pada PT Viva Mandiri Manufacture” dipilihnya judul tersebut oleh penulis karena dalam pengolahan data masih menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Tujuannya untuk menganalisis penerapan sistem pengendalian intern dalam pembelian material di PT Viva Mandiri Manufacture.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Makrothymia Hia (2013) “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada PT Gema Sarana Media”. Pada penelitian ini penulis membahas tentang perancangan sistem informasi persediaan barang untuk mempermudah bagian gudang, yaitu meliputi proses data barang masuk, barang keluar, data supplier, data customer, dan pembuatan laporan persediaan barang pada PT. Gema Sarana Media. Adapun metodologi yang dipergunakan lalu digambarkan dalam bentuk Use Case dengan menggunakan UML versi 6.4. Rancangan sistem ini memberikan banyak kemudahan, yaitu memudahkan proses pembuatan laporan, memudahkan dalam pencarian data, dan memudahkan staf bagian gudang untuk mengetahui stok barang yang masuk dan barang yang keluar.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Listina Nadhia Ningsih (2013) “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Berkas Pendaftaran Pengukuran pada Kantor Pertanahan Kota Tangerang”. Pada penelitian ini penulis membahas tentang perancangan sistem informasi pendaftaran pengukuran agar menghindari ketidak lengkapan persyaratan berkas permohonan pada saat penyerahan berkas ke Kantor Dinas Pertanahan Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode analisa analisa dan perancangan UML, elisitasi kebutuhan sistem, serta penggambaran sistem yang diusulkan menggunakan UML.rancangan sistem ini dirancang menggunakan konsep pendaftaran online, dimana untuk memudahkan pemohon dalam melengkapi persyaratandan menghindari terjadinya bolak balik ke Kantor Pertanahan Kota Tangerang serta dapat membantu proses penyusunan berkas atau mengatur berkas sehinggan dapat dengan mudahditemukan kembali pada saat diperlukan.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Khanna Tiara (2013) “Sistem Monitoring Inventory Control pada CV Cihanjuang Budi Jaya”. Pada penelitian ini penulis membahas tentang persediaan barang di gudang. Penumpukan barang yang berdampak pada kerugian akibat kadaluarsa dan kekurangan stok yang menyebabkan kehilangan stok itulah yang menjadi dasar pemikiran penelitian tersebut. Pada penelitian ini digunakan kombinasi metode FIFO dalam menentukan prioritas pengeluaran barang. Dirancangnya sistem persediaan barang digudang ini memudahkan perusahaan untuk mengatasi kurangnya persediaan dan memonitoring barang yang mempunyai masa kadaluarsa didalam gudang. Sehingga dapat meningkatkan nilai penjualan serta menurunkan tingkat kerugian pada CV Cihanjuang Budi Jaya-Subang.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Lelly Suryani (2014) “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Inventory Buku Berbasis Web pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Raharja”. Pada penelitian ini penulis membahas tentang pengelolaan sistem pengontrolan persediaan buku pada Perguruan Tinggi Raharja. Belum terkontrolnya buku yang masuk maupun keluar, sistem yang digunakan dalam pemasukan data masih manual dan belum dapat memberikan penyampaian informasi yang dibutuhkan oleh user menjadikan dasar pemikiran penelitian tersebut. Pada penelitian ini data yang diperoleh menggunakan metode observasi, wawancara, studi pustaka serta analisa sistem. Data yang diperoleh dianalisa dalam bentuk UML, dengan menggunakan software visual paradigm 6.4, menggunakan database MySQL dengan bahasa pemrograman PHP dengan software XAMPP.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Elvitasari Heriyanthi (2014) “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Persediaan Bahan Baku pada PT Karya Resources Persada (Lawton Coffee)”. Pada penelitian ini penulis membahas tentang monitoring persediaan bahan baku. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengubah sistem manual menjadi sistem terkomputerisasi yang berbasis website. Kehilangan data yang sering terjadi, sehingga menghambat proses pengambilan keputusan menjadi dasar pemikiran dilakukannya penelitian ini. Metodologi yang digunakan melalui UML, melakukan elisitasi serta menggambarkan sistem yang diusulkan melalui UML. Perancangan sistem ini menggunakan Dreamweaver 6, XAMPP, PHP dan MySQL.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Anggi Bingar Kusuma dan Lies Yulianto (2014) “Pembuatan Website Monitoring Keluhan Pelanggan Pada PT. Telkom Unit Layanan Ngadirojo”. Penerimaan informasi dari para pelanggan masih menggunakan media telepone, yang mana data tidak disimpan dalam sebuah database menjadi alasan dilakukannya penelitian ini untuk diterapkan dalam pembuatan sistem yang baru yaitu Pembuatan Website Monitoring Keluhan Pelanggan pada PT. Telkom Unit Layanan Ngadirojo. Tujuan sistem ini adalah membuat sebuah website interaktif yang dapat membantu proses penyaluran informasi dan sebagai wadah untuk berinteraksi antara pelanggan dengan pihak PT. Telkom secara online. Dalam penelitian ini dibahas tentang bagaimana pembuatan website monitoring keluhan pelanggan dan implementasi program. Sehingga dengan penelitian ini, aplikasi yang digunakan bisa mempermudah proses penyaluran informasi antara pelanggan dengan pihak PT. Telkom Unit Layanan Ngadirojo. Hasil yang diperoleh dari penelitian dan pembuatan website monitoring Keluhan pelanggan ini adalah pihak PT. Telkom Unit layanan Ngadirojo mudah dalam memonitoring keluhan-keluhan dan melakukan update informasi melalui website dan pelanggan dapat melaporkan keluhan-keluhannya secara online dan data-data mereka akan langsung tersimpan.
  11. Penelitian yang dilakukan oleh Reno Anggoro (2013) “Monitoring Gangguan Internet Speedy pada Aplikasi Telkom Trouble Ticket di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom)”. Tujuan dibuatnya sistem ini adalah untuk memonitor dan mendata kualitas kinerja dari speedy. Setiap complain data yang diterima akan dikelola oleh bagian customer service dan di data kedalam T3 (Telkom Trouble Ticket) online. Adanya complain gangguan jaringan yang terputus, customer service akan mendata kedalam T3 online. Kemudian mengelompokkaan kedalam jenis gangguan. Lalu data yang diperoleh akan langsung dikirim ke bagian infrastruktur telekomunikasi (infratel) kemudian didata kembali sampai ke teknisi. Kemudian teknisi dating kepelanggan untuk memperbaiki kerusakan pada jaringan sesuai dengan laporan ke customer service.
  12. Penelitian yang dilakukan oleh Mochammad Muslich, Widyawan dan Sri Suning Kusumawardani (2012) “Perancangan Sistem Pemantauan Koneksi Jaringan Serat Optik Berbasis Web Untuk Divisi Telkom Solo”. Pemberitahuan secara manual ketika ada alert pada BSC yang errornya sudah tercatat dirasa kurang maksimal, dikarenakan proses penanggulangan memakan waktu yang cukup lama. Proses yang cukup lama tersebut menyebabkan kerugian terhadap perusahaan, hal itulah yang menjadi dasar pemikirandilakukannya penelitian ini. Hasil rancangan aplikasi berbasis web ini mampu memilah log data. Aplikasi berbasis web akan mengolah data dan bisa diakses secara online dan realtime yang memuat ulang data setiap lima detik sehingga dihasilkan notifikasi alert yang terhubung ke jaringan intranet Telkom. Aplikasi berbasis web mampu menghasilkan database baru, memiliki fitur input data diantaranya: waktu selesai pengerjaan, masalah dan solusi yang terjadi dilapangan dalam rangka proses perbaikan jaringan serat optik.
  13. Penelitian yang dilakukan oleh Helio Sukriawan (2012) “Aplikasi Monitoring Gangguan Telepon Berbasis J2ME”. Kerusakan jaringan telepon disuatu tempat, petugas mengalami kesulitan untuk mengetahhui lokasi jaringan telepon yang rusak itulah yang menjadi dasar pemikiran dilakukannya penelitian ini. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba memecahkan permasalahan tersebut dengan membuat suatu aplikasi bersifat mobile berbasis J2ME dengan spesifikasi minimum CLDC 1.0 dan MIDP 2.0. Tujuan dilaukannya penelitian ini adalah untuk mempermudah petugas dalam memperbaiki gangguan jaringan telepon dan aplikasi ini memiliki fitur seperti mengecek gangguan, laporan gangguan dari petugas dan about

Berdasarkan penelitian – penelitian dari literature review yang dilakukan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mengembangkan penelitian – penelitian sebelumnya.


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Analisa Organisasi

Sejarah Singkat PT PLN (PERSERO) Area Cikokol

Sebelum menjadi area yang sangat diperhitungkan khususnya distribusi Jakarta dan Tangerang seperti saat ini, PT PLN area Cikokol telah melewati beberapa tahapan perubahan. Hal ini tidak terlepas dengan adanya reorganisasi dalam lingkup PT PLN (Persero) Jakarta Raya dan Tangerang. Berdasarkan SK Direksi Nomor 303.K/DIR/2010 tanggal 1 Juni 2010 tentang organisasi PT PLN (Persero) Area Jakarta Raya dan Tangerang ditetapkan bahwa PT PLN (Persero) Area Jakarta Raya dan Tangerang terdiri dari 20 area, 3 area Pelayanan Prima, 1 area Pengatur Distribusi, diantara ke-20 area tersebut salah satunya Area Cikokol yang merupakan peleburan Area Jaringan Tangerang dan Area Pelayanan Cikokol. Kantor Area Cikokol yang semula berkedudukan di Jl. Daan Mogot No. 45 Tangerang, kemudian berpindah kedudukannya ke kantor eks Area Jaringan Tangerang yang berada di Jl. Jendral Sudirman No. 1 Tangerang. Adanya peleburan kedua bisnis ini tentunya membuat perubahan yang signifikan terutama dalam hal jumlah pegawai dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Pelayanan Area Cikokol berawal hanya mempunyai 35 orang pegawai, tidak lebih dari 30 outsourcing, terbagi menjadi 6 bidang yaitu:

  1. Pencatatan Meter
  2. Komersil
  3. Pemutus dan Penyambung
  4. Administrasi dan Keuangan
  5. Pengendalian Losses dan PJU
  6. Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan

Namun setelah adanya reorganisasi, jumlah pegawai bertambah menjadi 106 orang, berikut 80 orang tenaga outsourcing yang bertugas di 6 bidang yaitu:

  1. Perencanaan
  2. Konstruksi
  3. Distribusi
  4. Transaksi Energy
  5. Niaga
  6. KSA (Keuangan, SDM, Administrasi)

Visi, Misi dan Tujuan PT PLN (Persero) Area Cikokol

Visi

Sebagai perusahaan milik Negara, PT PLN (Persero) Area Cikokol memiliki visi – visi. Visi – visi tersebut diantaranya sebagai berikut :

  1. Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani. Ciri Perusahaan Kelas Dunia :
    1. Merupakan barometer standar kualitas pelayanan dunia
    2. Memiliki cakrawala pemikiran yang mutakhir
    3. Terdepan dalam pemanfaatan teknologi
    4. Haus akan kesempurnaan kerja dan perilaku
    5. Merupakan perusahaan idaman bagi pencari kerja
  2. Tumbuh Kembang:
    1. Mampu mengantisipasi berbagai peluang dan tantangan usaha
    2. Konsisten dalam pengembangan standar kinerja
  3. Unggul:
    1. Terbaik, terkemuka dan mutakhir dalam bisnis kelistrikan
    2. Fokus dalam usaha mengoptimalkan potensi insan
    3. Peningkatan kualitas input, proses dan output produk dan jasa pelayanan secara berkesinambungan
  4. Terpercaya:
    1. Memegang teguh etika bisnis
    2. Konsisten memenuhi standar layanan yang dijanjikan
    3. Menjadi perusahaan favorit para pihak yang berkepentingan
  5. Potensi Insani:
    1. Berorientasi pada pemenuhan standar etika dan kualitas
    2. Kompeten, profesional dan berpengalaman

Misi

Berikut ini misi dari PT PLN (Persero) Area Cikokol :

  1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham
  2. Menjadikn tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
  3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi
  4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan

Tujuan

Tujuan dari PT PLN (Persero) Area Cikokol adalah sebagai berikut :

  1. Korporatisasi (kelayakan keuangan) sebagai perusahaan yang mandiri
  2. Transparasi/akuntabilitas dalam bidang peran, tugas dan tanggung jawab
  3. Peningkatan efisiensi dan pengembangan usaha

Kegiatan Utama PT PLN (Persero) Area Cikokol

Peran Region adalah bertanggung jawab untuk mengelola operasi dan pemeliharaan sarana sistem penyaluran serta pengaturan dan pengendalian sistem tenaga listrik di wilayah kerjanya. Disamping itu Region mempunyai tugas:

  1. Merencanakan dan mengelola asset sistem penyaluran termasuk segala fasilitas penunjang dalam upaya memberikan layanan memuaskan pelanggan.
  2. Merencanakan dan mengoperasikan sistem penyaluran subtransmisi (150 kV, 70 kV) sesuai standar yang berlaku.
  3. Merencanakan dan melaksanakan pemeliharaan sistem penyaluran.
  4. Melaksanakan pekerjaan konstruksi sistem penyaluran, baik berupa pengembangan baru maupun reinforcement penyaluran terpasang dengan memperlihatkan faktor lingkungan hidup serta persyaratan regulasi di sektor ketenaga listrikan.
  5. Memberdayakan dan mengembangkan seluruh potensi sumber daya. Visi Region adalah menjadi pengelola sistem penyaluran yang andal, efisien dan terpercaya dengan tingkat pelayanan setara dengan kelas dunia dan untuk mencapai visi tersebut

Region mempunyai misi sebagai berikut:

  1. Melakukan pengendalian operasi dan pemeliharaan penyaluran yang efisien, handal, berkualitas, terpercaya dan ramah lingkungan.
  2. Melaksanakan pengembangan sistem penyaluran yang berupa sub-transmisi atau peluasan gardu induk untuk menunjang operasi.
  3. Melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia yang kompeten dan profesional.

Produk dan Layanan PT PLN (Persero) Area Cikokol

Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan, PT PLN (Persero) Area Cikokol memiliki produk serta layanan guna memenuhi pelayanannya kepada para pelanggan. Berikut adalah produk – produk dan layanan pada PT PLN (Persero) Area Cikokol :

  1. Call Center 123

    Produk ini menjadi solusi interaktif dan komunikatif. Tidak hanya berperan sebagai pusat pelayanan informasi gangguan dan keluhan pelanggan, namun sebagai pusat layanan pelanggan secara keseluruhan.

  2. Layanan Teknik 24 Jam

    Dalam rangka peningkatan layanan yang berkelas dunia, PLN membuka layanan teknik 24 jam yang siap memberi layanan terhadap berbagai gangguan listrik.

  3. Layanan Lintas Batas (Borderless Service)

    Dengan layanan ini, pelanggan tidak hanya bisa dilayani di satu tempat yang menjadi domain pelayanan tertentu dimana saja dan kapan saja.

  4. Payment Point Online Bank (PPOB)

    PPOB memberikan fleksibelitas pelayanan dalam transaksi pembayaran rekening listrik dan pembayaran non rekening. Dengan itu, pelanggan tidak lagi direpotkan dengan panjangnya antrian di loket PLN.

  5. I-SMS 8123

    Instan Short Message Service (i-SMS 8123) adalah produk pelayanan interaktif pelanggan dengan PLN. Dengan produk ini, kebutuhan pelanggan seperti informasi rekening, proses tambah daya, pasang baru dan informasi lainnya dapat diperoleh dengan mudah.

  6. Listrik Pintar

    Listrik pintar merupakan nama dari produk listrik prabayar. Produk ini menjadi salah satu produk andalan yang disuguhkan dengan segala kemudahan dan kelebihannya. Listrik pintar memberikan keleluasaan kepada pelanggan dalam menggunakan energi listrik.

  7. Layanan Mobile Sarling

    Layanan Mobile Sarling dalam rangka mendekatkan pelayanan PLN kepada calon pelanggan baru dan atau pelanggan lama langsung ke beberapa wilayah yang strategis.

  8. Layanan Online

    Penyambungan baru atau penambahan daya kini bisa dilakukan secara online melalui www.pln.co.id

Struktur Organisasi PT PLN (PERSERO) Area Cikokol

Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu perusahaan maupun organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.

Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain. Berikut adalah struktur organisasi pada PT PLN (Persero) Area Cikokol seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bidang T.E.

Wewenang dan Tanggung Jawab

Seperti halnya sebuah perusahaan pada umumnya, PT PLN (Persero) Area Cikokol dalam manajemennya terdapat bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

  1. Petugas Yantek (Pelayanan Teknologi)

    Secara garis besar tugas dan wewenang petugas Yantek mencakup sebagai berikut :

    1. Mengunjungi lokasi gangguan
    2. Mengidentifikasi gangguan yang terjadi
    3. Mengambil tindakan (clear tamper/ganti meter sementara)
    4. Apabila dengan clear tamper gangguan belum terselesaikan, maka berkas LG diserahkan ke bidang TE I Penyambungan
    5. Mengisi berkas LG dengan lengkap
    6. Melakukan input gangguan prabayar pada aplikasi yang telah digunakan
    7. Apabila meter rusak maka, meter rusak diserahkan ke TE untuk dianalisa dan ditindak lanjuti.

    Untuk mempermudah analisa dan monitoring penyelesaian gangguan prabayar petugas yantek wajib melakukan input data pada aplikasi sebagai berikut :

    1. Nomer meter ( Wajib benar )
    2. Alamat pelanggan disertai no HP/telepon
    3. Merk meter
    4. Tanggal dan jam gangguan
    5. Jenis kerusakan
    6. Sisa token/kwh ( untuk yang muncul di display)
    7. Tahun pembuatan KWH meter
  2. Petugas T.E (Transaksi Energi)

    Dibawah ini adalah tugas dan wewenang petugas TE mencakup sebagai berikut :

    1. Wajib melakukan pengecekan setiap hari pada aplikasi untuk mengetahui gangguan meter prabayar yang harus dinormalkan.
    2. Menerima berkas LG dan meter dari Yantek (untuk kasus meter yang rusak)
    3. Segera menyiapkan meter pengganti untuk pelanggan yang diganti dengan prabayar sementara.
    4. Mengisi form BA Penormalan dengan lengkap
    5. Wajib melakukan input penormalan gangguan pada aplikasi yang telah digunakan (closing)
  3. Petugas Penyambungan (Bung)

    Dibawah ini adalah tugas dan wewenang petugas Penyambungan mencakup sebagai berikut :

    1. Melakukan pengecekan/monitoring aplikasi setiap hari untuk melihat adanya permasalahan gangguan tidak bisa isi token setelah proses tambah daya.
    2. Melakukan penormalan untuk gangguan yang disebabkan karena proses tambah daya. Mengisi BA penormalan dan menyerahkan kepada TE
    3. Wajib menginput penormalan pada aplikasi gangguan prabaya

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) 6.4 Enterprice Edition untuk menggambarkan Use Case diagram, Activity diagram dan Sequence diagram.

Berikut ini mekanisme sistem monitoring perbaikan gangguan pada PT PLN (Persero) Area Cikokol yang sedang berjalan seperti pada gambar 3.2 di bawah ini.:

Gambar 3.2 Mekanisme sistem monitoring perbaikan gangguan

Rancangan Prosedur sistem Berjalan

Use Case Diagram

Sebuah Use Case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use Case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana” serta “siapa” yang mengerjakan sistem. Berikut ini adalah gambar sistem monitoring perbaikan gangguan listrik prabayar yang sedang berjalan, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.3 Monitoring perbaikan gangguan pada Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.3 Use Case diagram Monitoring Perbaikan Gangguan yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan monitoring.
  2. 5 actor yang melakukan kegiatan diantaranya: pelanggan, yantek, konstruksi, TE dan Niaga.
  3. 11 Use Case yang biasa dilakukan actor-actor tersebut diantaranya: Melapor, Menerima laporan, verifikasi kelapangan, Membuat Undangan, Menyelesaikan administrasi, Mengajukan permohonan, Membuat nota dinas, Memproses laporan masuk, Melakukan perbaikan, Membuat laporan, Menerima laporan.

Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Berikut ini adalah gambar activity diagram identifikasi pelaporan sistem monitoring perbaikan gangguan listrik prabayar yang sedang berjalan, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.4 Activity diagram identifikasi pelaporan

Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram Identifikasi pelaporan yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 Initial Node, objek yang diawali.
  2. 8 Action State dari sistem diantaranya : melapor, terima laporan, buat undangan, menyelesaikan administrasi, mengajukan permohonan, membuat noata dinas, memproses laporan masuk,
  3. 1 Final State, objek yang diakhiri.

Berikut ini adalah gambar activity diagram eksekusi lapangan sistem monitoring perbaikan gangguan listrik prabayar yang sedang berjalan, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.5 Activity diagram eksekusi lapangan

Berdasarkan gambar 3.5 Activity Diagram Eksekusi Lapangan yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 Initial Node, objek yang diawali.
  2. 3 Action State dari sistem diantaranya : verifikasi kelapangan, melakukan survey, melakukan perbaikan.
  3. 1 Final State, objek yang diakhiri.

Berikut ini adalah gambar activity diagram laporan sistem monitoring perbaikan gangguan listrik prabayar yang sedang berjalan, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.6 Activity diagram Laporan

Berdasarkan gambar 3.6 Activity Diagram Laporan yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 Initial Node, objek yang diawali.
  2. 2 Action State dari sistem diantaranya : membuat laporan (selesai masalah), menerima laporan (listrik kembali normal).
  3. 1 Final State, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram

Dari ketarangan diatas dapat digambarkan dengan sequence diagram. Diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam sistem pembelajaran yang berjalan saat ini. Berikut ini adalah gambar sequence diagram identifikasi pelaporan sistem monitoring perbaikan gangguan listrik prabayar yang sedang berjalan, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.7 Sequence diagram identifikasi pelaporan

Berdasarkan gambar 3.7Sequence Diagram Identifikasi Pelaporan yang sedang berjalan saat ini, terdapat:

  1. 4 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu pelanggan, yantek,niaga dan TE.
  2. 6 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
  3. 5 LifeLine mengidentifikasi kehadiran objek pada saat terakhir/ akhir waktu.

Berikut ini adalah gambar sequence diagram eksekusi lapangan sistem monitoring perbaikan gangguan listrik prabayar yang sedang berjalan, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.8 Sequence diagram eksekusi lapangan

Berdasarkan gambar 3.8 Sequence Diagram Eksekusi Lapangan yang sedang berjalan saat ini, terdapat:

  1. 3 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu yantek, TE dan konstruksi.
  2. 3 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
  3. 3 LifeLine mengidentifikasi kehadiran objek pada saat terakhir/ akhir waktu.

Berikut ini adalah gambar sequence diagram laporan sistem monitoring perbaikan gangguan listrik prabayar yang sedang berjalan, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.9 Sequence diagram laporan

Berdasarkan gambar 3.9 Sequence Diagram Laporan yang sedang berjalan saat ini, terdapat:

  1. 2 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu TE dan pelanggan.
  2. 2 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
  3. 2 LifeLine mengidentifikasi kehadiran objek pada saat terakhir/ akhir waktu.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Analisa SWOT

Pada BAB sebelumnya telah dibahas mengenai Analisa SWOT, berikut adalah tabel 3.1 analisa SWOT listrik prabayar pada PT PLN (Persero) Area Cikokol :

Tabel 3.1 Analisa SWOT listrik prabayar

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Pada analisa masukan berisi tentang semua data yang merupakan masukan(input) dimana terdiri dari Nama Masukan, Fungsi, Sumber, Media, Frekuensi, Format, dan Keterangan

Nama Masukan : No. Register
Fungsi : Sebagai data awal identitas pelapor (pelanggan) untuk di proses pada perbaikan gangguan.
Sumber : Call Center 123
Media : Email
Frekuensi : Setiap ada permintaan
Format : Lampiran XX
Keterangan : Berisi data gangguan

Analisa Proses

Menjelaskan semua proses yang akan digunakan untuk membahas suatu permasalahan.

Nama Modul : Perbaikan gangguan
Masukan : No. Register
Keluaran : Berita Acara
Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan form Berita Acara terhadap gangguan

Analisa Keluaran

Berisi semua informasi yang keluar dari suatu proses, dapat berupa hasil cetakan atau juga dapat berupa tampilan pada layar monitor yang sudah dalam bentuk standar (format) tertentu

Nama Keluaran : Berita Acara
Fungsi : Mencetak atau menampilkan laporan gangguan
Media : Kertas
Rangkap : 3 (tiga) lembar
Distribusi :
- Lembar 1, untuk bidang Niaga
- Lembar 2, untuk bidang TE
- Lembar 3, untuk Pelanggan

Konfigurasi Sistem berjalan

Spesifikasi Hardware

Sistem yang berjalan menggunakan 1 unit PC dengan spesifikasi sebagai berikut :

  1. Monitor : SVGA 15”
  2. Processor : Pentium 4
  3. Mouse : Optical
  4. RAM : 1 GB
  5. Harddisk: 40 GB
  6. Keyboard : PS2
  7. Printer : Inkjet

Aplikasi yang digunakan pada sistem berjalan adalah :

  1. Windows 2000
  2. Microsoft Word
  3. Microsoft Excel

Hak akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh :

  1. Bidang TE (Transaksi Energi)

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan masalah

Permasalahan yang dihadapi

Dalam perumusan masalah yang telah disebutkan pada BAB sebelumnya, telah diuraikan berbagai permasalahan yang dihadapi. Oleh sebab itu ditemukanlah berbagai permasalahan – permasalahan. Berikut adalah permasalahan yang dihadapi dalam memonitoring perbaikan gangguan listrik prabayar pada PT PLN (Persero) Area Cikokol :

  1. Sistem yang berbelit – belit dalam proses monitoring realisasi perbaikan gangguan listrik prabayar pada PT PLN (PERSERO) Area Cikokol yang sedang berjalan saat ini.
  2. Masih menggunakan sistem manual dalam mengevaluasi hasil monitoring tersebut membuat pekerjaan tidak berjalan dengan efektif dan efisien.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berikut adalah alternatif pemecahan masalah yang didapat dari permasalahan yang dihadapi dalam memonitoring perbaikan gangguan listrik prabayar pada PT PLN (Persero) Area Cikokol :

  1. Mekanisme yang berbelit – belit, pengerjaan yang masih semi terkomputerisasi menjadikan kinerja tidak berjalan dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu diperlukannya sebuah aplikasi berbasis web dalam proses memonitoring perbaikan gangguan dan mengevaluasi hasilnya.

User Requirement

Dalam merancang sebuah sistem dibutuhkan sekumpulan aktivitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan dari sistem yang dirancang. Sekumpulan aktivitas – aktivitas tersebut didapat melalui komunikasi dan analisa kebutuhan dengan pengguna sistem yang kemudian terkumpul dalam rancangan bernama elisitasi kebutuhan.

Elisistasi Tahap I

Elisitasi tahap I berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses observasi dan wawancara. Seperti pada tabel 3.2 dibawah ini :

Tabel 3.2 Elisitasi tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi. Seperti pada tabel 3.3 dibawah ini :

Tabel 3.3 Elisitasi tahap II

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi LMH. Seperti pada tabel 3.4 dibawah ini.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem monitoring perbaikan gangguan listrik prabayar. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem informasi sistem monitoring perbaikan gangguan listrik prabayar pada PT PLN (Persero) Area Cikokol melalui sistem berbasis web. Seperti pada tabel 3.5 dibawah ini:

Tabel 3.5 Final draft elisitasi


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada PT PLN (Persero) Area Cikokol maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem monitoring perbaikan gangguan listrik prabayar yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses pengontrolan listrik yang mengalami gangguan saat ini yang masih manual menjadi terkomputerisasi berbasis web sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan. Berdasarkan perubahan sistem monitoring perbaikan gangguan yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Adapun diagram-diagram usulan yang akan saya gambarkan dalam program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1. Use case Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) System, mencakup seluruh kegiatan Perbaikan Gangguan Listrik Prabayar pada PT PLN (Persero) Area Cikokol
  2. 4 (empat) Actor, melakukan kegiatan diantaranya:pelanggan, yantek, TE dan Pimpinan.
  3. 15 (lima belas) Use Case, yang dilakukan diantaranya: melapor, input data pelanggan, memantau perbaikan, login, home, About, Prabayar, Laporan, Utility dan logout.

Dapat dijelaskan gambar 4.1 Use case diagram sistem yang diusulkan diatas pada saat ini terdiri dari 3 actor, yaitu: pelanggan, yantek dan TE. Dan juga mempunyai 3 kebiasaan diantaranya yaitu:

  1. Prosedur data gangguan masuk, dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut:

    Use Case : Data gangguan masuk

    Aktor : Pelanggan dan Yantek

    Skenario : Pelanggan melaporkan gangguan yang terjadi. Kemudian petugas Yantek akan login terlebih dahulu untuk input data gangguan. Setelah petugas Yantek input data gangguan, kemudian data diterima untuk kemudian diproses.

  2. Prosedur pemrosesan perbaikan gangguan

    Use case : memantau perbaikan

    Aktor : TE dan Yantek

    Skenario :Petugas Yantek menginput data gangguan pelanggan kemudian diterima oleh petugas TE. Apabila telah dilakukan perbaikan kemudian petugas TE login terlebih dahulu untuk memonitoring dengan melakukan checklist data pelanggan yang telah diperbaiki.

  3. Prosedur pembuatan laporan

    Use case : Laporan

    Aktor : TE

    Skenario : Jika petugas TE ingin membuatkan dan mengetahui laporan, petugas harus login terlebih dahulu. Laporan dapat dicetak oleh petugas dan memberikan hasil laporan kepada pimpinan.

  4. Prosedur Cetak Laporan

    Use case : Cetak Laporan

    Aktor : Pimpinan

    Skenario : Apabila pimpinan hendak mencetak laporan perbaikan listrik prabayar yang berhasil ditangani, maka pimpinan terlebih dahulu melakukan login, lalu pilih menu laporan kemudian cetak laporan

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan dari use case diagram diatas dapat kita gambarkan activity diagram dari aktifitas pada aktor-aktor yang ada pada sistem yang diusulkan dalam Website Monitoring Perbaikan Gangguan Listrik Prabayar pada PT PLN (Persero) Area Cikokol sebagai berikut :

Gambar 4.2. Activity Diagram Laporan Masuk

Berdasarkan gambar 4.2. Activity Diagram laporan masuk terdapat :

  1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.
  2. 13 (tiga belas) Action State, berawal dari melapor, login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada halaman utama yang berisi home, home, About, Prabayar, Laporan, Utility dan logout.
  3. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

Berikut ini activity diagram pemantauan perbaikan listrik prabayar, seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.3. Activity Diagram Pemantauan Perbaikan

Berdasarkan gambar 4.3. Activity Diagram laporan masuk terdapat :

  1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.
  2. 19 (sembilan belas) Action State, berawal dari menerima inputan data pelanggan, login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada halaman utama yang berisi home, home, About, Prabayar, Laporan, Utility dan logout.
  3. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

Berikut ini activity diagram pencetakan laporan perbaikan gangguan listrik prabayar, seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.4. Activity Diagram pencetakan laporan

Berdasarkan gambar 4.4. Activity Diagram laporan masuk terdapat :

  1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.
  2. 14 (empat belas) Action State, berawal dari memantau gangguan yang tertangani, kemudian data tersebut menjadi sebuah laporan. Pimpinan melakukan login, jika login gagal maka akan kembali ke menu login, jika benar akan masuk pada halaman utama yang berisi home, home, About, Prabayar, Laporan, Utility dan logout. Apabila hendak mencetak laporan, pilih menu cetak maka laporan akan tercetak, jika gagal maka akan kembali ke menu laporan.
  3. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Dari ketarangan diatas dapat digambarkan dengan sequence diagram. Diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam sistem yang diusulkan. Berikut adalah diagram-diagram yang menggambarkan sistem yang diusulkan dalam penelitian ini:

Gambar 4.5. Sequence Diagram Monitoring Perbaikan Gangguan Untuk Admin

Berdasarkan gambar 4.5. Sequence Diagram sistem yang diusulkan untuk admin terdapat :

  1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu admin.
  2. 9 (sembilan) Lifeline yaitu login, home admin, about, prabayar, utility, laporan, level, grafik dan logout.
  3. 18 (delapan belas) Message antara lain melakukan login dengan masukan username dan password, verifikasi, login berhasil, masuk ke menu home admin, tampilkan home admin, masuk ke menu about, tampilkan about, masuk ke menu prabayar, tampilkan menu prabayar, masuk ke menu utility, tampilkan menu utility, masuk ke menu laporan, tampilkan laporan, masuk ke level pengguna, tampilkan level pengguna, masuk ke menu grafik, tampilkan grafik, dan logout.

Berikut adalah sequence diagram monitoring perbaikan gangguan listrik prabayar yang diusulkan untuk yantek, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.6. Sequence Diagram Monitoring Perbaikan Gangguan Untuk Yantek

Berdasarkan gambar 4.6. Sequence Diagram sistem yang diusulkan untuk yantek terdapat :

  1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu yantek.
  2. 8 (delapan) Lifeline yaitu login, home, about, prabayar, utility, laporan, level dan logout.
  3. 14 (empat belas) Message antara lain melakukan login dengan masukan username dan password, verifikasi, login berhasil, masuk ke menu home, tampilkan home, masuk ke menu about, tampilkan about, masuk ke menu prabayar, tampilkan menu prabayar, masuk ke menu utility, tampilkan menu utility, masuk ke level pengguna, tampilkan level pengguna dan logout.

Berikut adalah sequence diagram monitoring perbaikan gangguan listrik prabayar yang diusulkan untuk TE, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.7. Sequence Diagram Monitoring Perbaikan Gangguan Untuk TE

Berdasarkan gambar 4.7. Sequence Diagram sistem yang diusulkan untuk TE terdapat :

  1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu TE.
  2. 10 (sepuluh) Lifeline yaitu login, home, about, prabayar, utility, laporan, level, grafik dan logout.
  3. 16 (enam belas) Message antara lain melakukan login dengan masukan username dan password, verifikasi, login berhasil, masuk ke menu home, tampilkan home admin, masuk ke menu about, tampilkan about, masuk ke menu prabayar, tampilkan menu prabayar, masuk ke menu utility, tampilkan menu utility, masuk ke level pengguna, tampilkan level pengguna, masuk ke menu grafik, tampilkan grafik, dan logout.

Berikut adalah sequence diagram monitoring perbaikan gangguan listrik prabayar yang diusulkan untuk pimpinan, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.8. Sequence Diagram Monitoring Perbaikan Gangguan Untuk Pimpinan

Berdasarkan gambar 4.8. Sequence Diagram sistem yang diusulkan untuk pimpinan terdapat :

  1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Pimpinan.
  2. 4 (empat) Lifeline yaitu login, home, laporan dan logout.
  3. 9 (sembilan) Message antara lain melakukan login dengan masukan username dan password, verifikasi, login berhasil, masuk ke menu home, tampilkan home, masuk ke menu laporan, memilih laporan, cetak laporan dan logout

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Pada sub judul berikut ini terdapat perbedaan-perbedaan prosedur sistem yang diusulkan dengan sistem yang sedang berjalan saat ini.Berikut adalah tabel perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dapat dilihat pada tabel 4.1. dibawah ini:

Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Class Diagram

Class diagram merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari 6 tabel, yaitu: tabel petugas, tabel pelanggan, tabel kerusakan, tabel gangguan, tabel level dan tabel pengguna. Berikut adalah gambar clas diagram dari sistem yang akan dibangun, seperti pada gambar 4.9. dibawah ini:

Gambar 4.9. Class Diagram yang Diusulkan

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama File : Pelanggan

    Akronim : pelanggan

    Media : Harddisk

    Panjang record : 65 karakter

    Primary key : id_pel

    Berikut ini spesifikasi basis data pada tabel pelangggan dapat dilihat pada tabel 4.2. dibawah ini:

  2. Nama File : Petugas

    Akronim : id

    Media : Harddisk

    Panjang record : 57 karakter

    Primary key : id

    Berikut ini spesifikasi basis data pada tabel petugas dapat dilihat pada tabel 4.3. dibawah ini:

  3. Nama File : Penanganan

    Akronim : penanganan

    Media : Harddisk

    Panjang record : 118 karakter

    Primary key : id

    Berikut ini spesifikasi basis data pada tabel kerusakan dapat dilihat pada tabel 4.4. dibawah ini:

  4. Nama File : Gangguan

    Akronim : id

    Media : Harddisk

    Panjang record : 42 karakter

    Primary key : id

    Berikut ini spesifikasi basis data pada tabel gangguan dapat dilihat pada tabel 4.5. dibawah ini:

  5. Nama File : Pengguna

    Akronim : id

    Media : Harddisk

    Panjang record : 117 karakter

    Primary key : id

    Berikut ini spesifikasi basis data pada tabel pengguna dapat dilihat pada tabel 4.6. dibawah ini:

  6. Nama File : Petugas

    Akronim : id

    Media : Harddisk

    Panjang record : 57 karakter

    Primary key : id

    Berikut ini spesifikasi basis data pada tabel pengguna dapat dilihat pada tabel 4.7. dibawah ini:

  7. Nama File : Merek

    Akronim : merek

    Media : Harddisk

    Panjang record : 33 karakter

    Primary key : kode_perkiraan

Rancangan Prototype

Dalam merancang sebuah program yang baik, salah satu langkah yang harus dilakukan oleh programmer adalah dengan mengajukan gambaran – gambaran mengenai project yang diusulkan guna memberikan kemudahan kepada stakeholder dalam memahami program yang akan dirancang. Gambaran – gambaran atau prototype tersebut tertuang dalam sub bab ini. Seperti pada gambar – gambar dibawah ini :

  1. Tampilan LoginMenu login adalah Hal utama bagi user agar dapat mengakses sebuah program aplikasi. Berikut adalah tampilan login yang dapat dilihat seperti pada gambar 4.10 di bawah ini:

    gambar 4.10. Tampilan login

  2. Tampilan Menu Utama

    Menu utama adalah tampilan utama sebuah program aplikasi, dimana pada bagian ini tampilan yang menarik diperlukan guna membuat user nyaman dalam menggunakan aplikasi tersebut. Berikut adalah gambar tampilan menu utama yang dapat dilihat seperti pada gambar 4.11 dibawah ini :

    gambar 4.11. Tampilan menu utama

  3. Tampilan Menu Pelanggan

    Menu pelanggan adalah menu yang digunakan untuk input data pelanggan yang mengalami gangguan/ kerusakan. Berikut adalah gambar tampilan menu pelanggan yang dapat dilihat seperti pada gambar 4.12 dibawah ini :

    Gambar 4.12 Menu Pelanggan

  4. Tampilan Menu Gangguan

    Menu gangguan adalah menu yang digunakan untuk input datakerusakan yang dialami oleh pelanggan. Berikut adalah gambar tampilanmenu gangguan yang dapat dilihat seperti pada gambar 4.13 dibawah ini :

    Gambar 4.13 Menu Gangguan

  5. Menu Penanganan

    Menu penanganan adalah menu yang digunakan sebagai closingdata pelanggan yang mengalami gangguan/ kerusakan dan telah berhasilditangani. Berikut adalah gambar tampilan menu penaganan yang dapatdilihat seperti pada gambar 4.14 dibawah ini :

    Gambar 4.14 Menu Penanganan

  6. Menu Petugas

    Menu petugas adalah menu yang berisi identitas petugas yang melakukan perbaikan gangguan dilapangan. Berikut adalah gambar tampilan menu petugas yang dapat dilihat seperti pada gambar 4.15dibawah ini :

    Gambar 4.15 Menu Petugas

  7. Menu Merek

    Menu merek adalah menu yang berisi berbagai merek dari meter prabayar yang digunakan pada saat dilakukan perbaikan. Berikut adalah gambar tampilan menu merek yang dapat dilihat seperti pada gambar 4.16 dibawah ini :

    Gambar 4.16 Menu Merek

  8. Menu Pengguna

    Menu pengguna adalah menu yang berisi identitas pengguna atau user sesuai dengan hak aksesnya masing - masing. Berikut adalah gambar tampilan menu pengguna yang dapat dilihat seperti pada gambar 4.17 dibawah ini :

    Gambar 4.17 Menu Pengguna

Konfigurasi Sistem Usulan

Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:

  1. Processor : Intel Atom
  2. Monitor : 10.1” LCD monitor
  3. RAM : 1 GB
  4. Harddisk : 160 GB

Spesifikasi Lunak (Software)

Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:

  1. Windows XP
  2. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition.
  3. Notepad ++
  4. XAMPP
  5. Framework CodeIgniter (CI)
  6. Mozilla Firefox

Hak Akses

Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh :

  1. Admin
  2. Petugas

Blackbox Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox , untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan ) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisisr bug (kesalahan) yang terdapat didalam sistem.

Berikut adalah pengujian black box yang berhasil pada tahapan pengujian, dapat dilihat pada tabel 4.8. dibawah ini:

Tabel 4.8. Pengujian Blackbox

Implementasi Sistem yang Diusulkan

Tampilan Menu Login

Tampilan Menu Utama

Tampilan Menu Utama Admin

Tampilan Menu Utama Yantek (User 1)

Tampilan Menu Utama TE (User 2)

Tampilan Menu Pelanggan

Tampilan Menu Gangguan

Tampilan Menu Penanganan

Tampilan Menu Laporan

Schedule Implementasi

Dalam schedule implementasi ini berisi tentang waktu proses pembuatan sistem, mulai dari awal hingga selesai. Berikut tabel time schedule yang dapat dilihat pada tabel 4.9. dibawah ini:

Tabel 4.9. Schedule Implementas

Estimasi Biaya

Setelah adanya perancangan sistem, maka jika dilihat dari segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan, biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan.

Rincian biaya penelitian sesuai kebutuhan penelitian dapat dilihat pada tabel 4.10. sebagai berikut :

Tabel 4.10. Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan mengenai sistem informasi monitoring perbaikan gangguan listrik prabayar pada PT PLN (Persero) Area Cikokol, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Pada sistem yang berjalan, realisasi monitoring perbaikan gangguan listrik prabayar masih menggunakan sistem semi komputerisasi. Sehingga belum mampu menyediakan informasi dan memberikan pelayanan pada para pelanggan dengan cepat dan akurat.
  2. Dalam menganalisa sistem monitoring gangguan listrik prabayar digunakan metode pengumpulan data, analisa swot dan analisa sistem. Sehingga diperoleh solusi kebutuhan ,sistem yang akan dirancang.
  3. Dalam merancang dan mengimplementasikan sistem monitoring perbaikan gangguan listrik prabayar menggunakan Database MySQL, bahasa pemrograman CodeIgniter dengan software XAMPP. Dengan adanya sistem tersebut mampu membantu PT PLN (Persero) Area Cikokol dalam memantau dan mengevaluasi kinerja perbaikan gangguan listrik prabayar dilapangan dengan cepat dan tepat, sehingga memberikan kemudahan untuk pegawai dalam memantau kegiatan tersebut, dan dapat membantu untuk mengetahui laporan-laporan mengenai perbaikan gangguan yang masuk, berhasil ditangani dan yang belum tertangani.

Saran

Dalam penelitian ini mencoba memberikan masukan atau saran yang mungkin dapat bermanfaat untuk mengoptimalkan kinerja sistem baru yang diusulkan antara lain :

  1. Sistem ini mempermudah pemantauan data perbaikan gangguan. Dan sistem yang diusulkan ini dapat diterapkan di PT PLN (Persero) pada area-area yang lain dan dilakukannya training serta pelatihan terhadap sistem yang dibangun.
  2. Perawatan terhadap perangkat keras dan perangkat lunak sebaiknya dilakukan secara berkala dan teratur agar dapat digunakan dalam waktu yang panjang dan dilakukan oleh teknisi yang sesuai dengan bidangnya (IT).
  3. Perlu dibuatkannya sistem yang lebih dinamis sehingga terjadinya pengembangan-pengembangan terhadap sistem yang diusulkan ini sehingga lebih memudahkan lagi para pegawai dalam mengevaluasi kinerja perbaikan gangguan listrik prabayar dilapangan.


DAFTAR PUSTAKA

 

  1. 1,00 1,01 1,02 1,03 1,04 1,05 1,06 1,07 1,08 1,09 1,10 1,11 1,12 1,13 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi Offset
  2. 2,0 2,1 Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT Rineka Cipta.
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Hendro. 2011. Dasar – Dasar Kewiausahaan. Jakarta: Erlangga.
  4. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  5. 5,0 5,1 Rapina, dkk. 2011. Peranan Sistem Pengendalian Internal dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Operasional pada Siklus Persediaan dan Pergudangan. Bandung: Univ. Kristen Maranatha.
  6. 6,0 6,1 Nasution, Ruslan Efendi. 2012. Implementation Sms Gateway In The Development Web Based Information SystemSchedule Seminar Thesis. Lampung: Unila.
  7. Tamodia. Widya. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian InternUntuk Persediaan Barang Dagangan pada PT Laris Manis Utama Cabang Manado: Universitas Sam Ratulangi.
  8. 8,0 8,1 8,2 Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Startegis Teori dan Aplikasi. Bandung: CV Alfabeta.
  9. 9,0 9,1 Yasin, Ferdi. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta : Mitra Wacana Media
  10. 10,0 10,1 10,2 10,3 10,4 Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data.Yogyakarta: CV Andi Offset.
  11. Triandini, Evi. I Gede Suardika. 2012. Step By Step Desain Proyek Menggunakan UML. Yogyakarta: Andi.
  12. 12,0 12,1 12,2 Vidia. Dhanada, dkk. 2013. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga.
  13. 13,0 13,1 Wijayanto. Tegar, dkk. 2013. Analisis dan Perancangan Informasi Pemesanan dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.
  14. 14,0 14,1 14,2 14,3 Untung Rahardja, dkk. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  15. 15,0 15,1 15,2 15,3 Madcoms. 2010. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 dengan Pemrograman PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  16. 16,0 16,1 16,2 Prasetio. Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta: Media Kita.
  17. 17,0 17,1 17,2 Daqiqil, Ibnu. 2011. Framework CodeIgniter Sebuah Panduan dan Best Practice. Makalah Kumpulan Tutorial Komputer.
  18. Mustakini. Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta:Andi.
  19. 19,0 19,1 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Media Kita.
  20. 20,0 20,1 20,2 20,3 Oktavian, Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP. Yogyakarta: Mediakom.
  21. 21,0 21,1 21,2 21,3 21,4 21,5 21,6 Arief, M. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Andi.
  22. Wardana. 2010. Menjadi Master PHP Dengan Framework Codeigniter. Jakarta: Elex Media Komputido.
  23. 23,0 23,1 Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Web. Yogyakarta: Andi.
  24. Kadir, Abdul. 2009. Dasar Perancangan dan Implementasi Database Relasional. Yogyakarta: Andi.
  25. 25,0 25,1 25,2 25,3 25,4 Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta:Prestasi Pustaka.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A :

A.1. Surat Pengantar SKRIPSI

A.3. Form Penggantian Judul

A.4. Kartu Bimbingan

A.5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

A.6. Form Validasi SKRIPSI

A.7. Kwitansi Pembayaran SKRIPSI

A.8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

A.9. Daftar Nilai

A.10. Formulir Seminar Proposal

A.11. Sertifikat TOEFL

A.12. Sertifikat Prospek

A.13. Sertifikat IT internasional

A.14. Sertifikat IT Nasional

A.15. Curriculum Vitae (CV)

LAMPIRAN B :

B.1. Bukti Observasi

B.2. Form Wawancara

B.3 Form Implementasi

LAMPIRAN C:

C.1. Printscreen Halaman Awal

C.2. Printscreen Halaman Login

Contributors

Devi Nurfillah