SI1211473707

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING ABSENSI DAN

NILAI SISWA BERBASIS WEB PADA SEKOLAH SMA ISLAMIC

CENTRE TANGERANG


LAPORAN SKRIPSI


jpg


OLEH :

NAMA : Aef Saefullah

NIM : 1211473707


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING ABSENSI DAN NILAI

SISWA BERBASIS WEB PADA SEKOLAH SMA ISLAMIC CENTRE TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211473707
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi


   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING ABSENSI DAN NILAI

SISWA BERBASIS WEB PADA SEKOLAH SMA ISLAMIC CENTRE TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211473707
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016


Disetujui Oleh :

Tangerang, 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Mulyati, S.E., M.M., M.Pd)
   
NID : 11003
   
NID : 15016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING ABSENSI DAN NILAI

SISWA BERBASIS WEB PADA SEKOLAH SMA ISLAMIC CENTRE TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211473707
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/20116

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_____________)
 
(_____________)
 
(_____________)
NID : _______
 
NID : _______
 
NID : ________


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, :

NIM
: 1211473707
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1211473707

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Internet merupakan salah satu media informasi yang dapat memberikan kemudahan dalam mengakses informasi bagi suatu institusi. Sebelum adanya internet, proses informasi yang diberikan tidak berjalan dengan efektif dan efisien. Sebagai contoh, wali murid dalam memonitoring perkembangan prestasi dan tingkat kehadiran putra-putrinya harus datang langsung menemui wali kelas yang biasa dilakukan pada saat pengambilan rapot tiap akhir semester. Untuk itulah SMA Islamic Center Tangerang membutuhkan sebuah sistem informasi monitoring absensi dan nilai siswa berbasis website. Dengan website ini, siswa dan wali murid dapat mencari dan memperoleh informasi dengan cepat, mudah, dan akurat di mana dan kapan saja melalui gadget. Selain itu, wali murid dapat memonitoring tingkat kehadiran dan prestasi putra-putri setiap saat di mana saja dan kapan saja. Sistem informasi monitoring absensi dan nilai siswa ini dirancang dengan menggunakan HTML, PHP, dan MySQL sebagai basis datanya. Dalam menganalisis sistem yang berjalan digunakan metode analisis Critical Success Factors (CSF) untuk mengetahui elaborasikan visi dan misi menjadi tujuan bisnis SMA Islamic Center, sedangkan untuk melakukan perancangan sistem penulis menggunakan metode perancangan basis data secara struktural dengan Unifled Modeling Language (UML). Hasil penelitian didapat sebuah perancangan sistem informasi yang dapat mempermudah wali murid, siswa, dan pihak sekolah untuk mengakses data informasi absensi dan informasi nilai akademik secara up to date, mudah, hemat biaya karena dapat dilakukan di manapun dan kapanpun.

Kata Kunci: Sistem Informasi, Monitoring, Absensi, Nilai Siswa

ABSTRACT

Internet is one of the media information that can provide easy access to information for an institution. Prior to the internet, the information provided does not run effectively and efficiently. For example, parents in monitoring the progress of achievement and attendance of their children must come directly meet homeroom was usually done at the time of taking rapot the end of each semester. For that SMA Islamic Center Tangerang need an information system monitoring student attendance and grades based websites. With this website, students and parents can seek and obtain information quickly, easily, and accurately where and at any time through the gadget. In addition, parents can monitor attendance and achievement levels of children at any time anywhere and anytime. The information system monitoring student attendance and grades is designed using HTML, PHP, and MySQL as its database. In analyzing the system running analysis method Critical Success Factors (CSF) to determine elaborasikan vision and mission of being a high school business objectives Islamic Center, while to perform system design author uses the method of database design structurally with Unifled Modeling Language (UML). The result is an information system that could facilitate parents, students, and school attendance information to access data and information academic values are up to date, easy, cost-effective because it can be done anywhere, anytime.

Keywords : Management , Analysis, Reports , web , Cash Flow

KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala berkah dan rakhmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Absensi dan Nilai Siswa Berbasis Web pada Sekolah SMA Islamic Centre Tangerang” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penelitian ini untuk merancang sebuah sistem informasi berbasis web yang dapat memudahkan pengajar untuk menginformasikan laporan kegiatan akademik siswa secara cepat di manapun dan kapanpun kepada pihak yang membutuhkan. Selain itu, tujuan penelitian ini untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana di Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen dan Komputer (STIMK) Perguruan Tinggi Raharja.

Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis banyak dibantu serta didukung berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi dalam penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Nur Azizah,M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Komputer (STIMK) Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Ibu Mulyati, S.E.,M.M.,M.Pd. selaku pembimbing I dan dan Ibu Listina Nadhia Ningsih, S.Kom. selaku pembimbing II dalam penulisan laporan skripsi ini, dengan sabar meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan, dan memberikan motivasi sehingga laporan skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik dan tepat waktuny
  5. Bapak Iyan Ihyahunas, S. Kom. selaku pembimbing lapangan di SMA Islamic Centre Tangerang yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaga membimbing dan mengarahkan penulis dalam kegiatan pengumpulan data dan informasi untuk penulisan laporan skripsi ini.
  6. Seluruh dosen dan asissten dosen, serta staff dan karyawan/i Perguruan Tinggi Raharja atas kerja samanya
  7. Terima kasih kepada keluarga, semua teman, dan orang-orang yang telah memberikan motivasi serta doa yang tiada henti demi kesuksesan laporan ini.

Penulis berharap laporan skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa khususnya, dan dapat menjadi bahan perbandingan dalam penelitian selanjutnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar laporan skripsi ini lebih baik lagi.


Tangerang, 2016
Aef Saefullah
NIM. 1211473707

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Diagram Elisitasi Tahap I

Tabel 2.1. Tabel Literatur Riview

Tabel 3.2. Diagram Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3. Diagram Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4. Diagram Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Tabel Booking Lapangan

Tabel 4.2. Tabel Pelanggan

Tabel 4.3. Tabel Pembayaran

Tabel 4.4. Tabel Lapangan

Tabel 4.5. Tabel Schedulle Implementasi

Tabel 4.6. Tabel Estimasi Biaya

Tabel 4.7. Tabel Black Box Testing

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Logo UML (Unified Modeling Language)

Gambar 2.2 Gambar Eclipse

Gambar 2.3. Gambar Logo Aplikasi

Gambar 2.4. Gambar Logo Snaptu

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.2 Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram sistem yang Berjalan

Gambar 3.4 Unifield Modeling Language ( UML)

Gambar 3.5. Sequence Diagram Yang Sedang Berjalan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang di Usulkan

Gambar 4.2. Use case Diagram Pada Web Yang Di usulkan

Gambar 4.3. Activity Diagram Yang diusulkan Untuk customer Pada Android

Gambar 4.4. Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk staff Kasir

Gambar 4.5. Sequen Diagram Customer Pada Android

Gambar 4.6. Sequen Diagram Kasir Pada Android

Gambar 4.7. Gambar Sequen Diagram Yang diusulkan

Gambar 4.8. Class Diagram

Gambar 4.9. Prototype Menu Home Area User Pada android

Gambar 4.10. Prototype Menu Kategori Booking

Gambar 4.11. Prototype Home Pada web

Gambar 4.12 Prototype Menu Login Admin

Gambar 4.13. Prototype Data Pelanggan

Gambar 4.14. Prototype Data Reservasi

Gambar 4.15. Prototype Input Data Pelanggan

Gambar 4.16. Tampilan Menu awal pada Android

Gambar 4.17. Tampilan Menu Login Pada Android

Gambar 4.18. Tampilan Menu Register Pada Android

Gambar 4.19. Tampilan Menu Home Pada Android

Gambar 4.20. Tampilan Menu Booking Lapangan Pada Android

Gambar 4.21. Tampilan Menu Booking Lapangan Pada Android

Gambar 4.22. Tampilan Menu Login Admin

Gambar 4.23. Tampilan Home Area Admin

Gambar 4.24. Tampilan Tampilan Menu Data Pelanggan

Gambar 4.25. Tampilan Menu Data Reservasi

Gambar 4.26. Tampilan Menu Data Pelanggan

Gambar 4.27. Tampilan Menu Input data pelanggan

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini kebutuhan akan informasi yang cepat sangatlah penting, terutama dengan perkembangan teknologi informasi pada segala bidang maka penggunaan teknologi dalam mengolah suatu informasi sangatlah mutlak. Salah satu bidang yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi adalah bidang pendidikan. Masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai pendidikan di manapun dan kapanpun dengan mudah dan cepat melalui website.

SMA Islamic Centre Tangerang merupakan Sekolah Menengah Atas Rintisan Sekolah Bertaraf International (RSBI) yang berorientasi ke depan dalam membangun bangsa, dengan keunggulan mengoptimalkan bakat para siswa. Keunggulan di sini harus juga diikuti oleh kemudahan dalam memberikan informasi mengenai peserta didiknya secara khusus dan semua kegiatan sekolah pada umumnya.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara penulis dengan pihak sekolah, SMA Islamic Centre Tangerang sendiri telah memiliki aplikasi informasi sekolah berbasis Web yang berisi informasi seputar sekolah seperti identitas sekolah, visi, misi, dan tujuan, serta informasi lainnya yang hanya bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat 2 tentang profil SMA Islamic Centre Tangerang, sedangkan untuk informasi data akademik siswa masih terbilang sederhana dan manual. Absensi siswa ditulis pada buku kehadiran siswa dan data nilai raport yang ada hanyalah data tertulis yang setiap semester dibagikan ke siswa atau wali murid. Hal ini menimbulkan beberapa kendala bagi guru, siswa, ataupun orang tua di antaranya hilangnya surat, surat yang dikirim tidak tersampaikan, dan kesibukan orang tua yang tidak memperhatikan proses belajar putra-putrinya di sekolah. Selain itu, terdapat keluhan-keluhan dari wali murid ketika ingin mengakses informasi seperti kesulitan untuk bertenmu wali kelas, tidak sempat ke sekolah, dan lain sebagainya.

Menyadari akan semua itu, timbul inisiatif penulis untuk berpartisipasi aktif dalam membangun suatu sistem informasi untuk mengakses data informasi absensi dan informasi nilai akademik di sekolah berbasis web. Sistem berbasis web yang menggunakan media internet bertujuan untuk memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan seperti guru, kepala sekolah, dan orang tua dapat memonitoring perkembangan kehadiran dan prestasi siswa dan putra dan putrinya secara up to date, mudah, hemat biaya karena dapat dilakukan di manapun dan kapanpun.

Berdasarkan uraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Absensi dan Nilai Siswa Berbasis Web pada SMK Islamic Center Tangerang”

Perumusan Masalah

Dari uraian di atas, permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Apakah sistem informasi absensi dan nilai belajar siswa pada SMA Islamic Center Tangerang yang berjalan saat ini sudah termonitoring dengan baik dan cepat?
  2. Bagaimana prosedur monitoring penilaian dan pengabsesian siswa pada SMA Islamic Center Tangerang?
  3. Bagaimana merancang sistem informasi yang up to date, mudah dan cepat bagi guru, orang tua, dan siswa untuk memonitoring data-data absensi siswa dan mengetahui prestasi nilai siswa pada SMA Islamic Center Tangerang?

Pembatasan Masalah

Permasalahan dalam pnelitian ini diperlu dibatasi agar pembahasannya tidak melebar dari apa yang ingin disampaikan. Penulis membatasi permasalahannya sebagai berikut:

  1. Data yang diuraikan pada aplikasi adalah biodata siswa, biodata guru, mata pelajaran, kelas, nilai siswa dan absensi. Untuk data siswa serta nilai siswa pembuatan sistem ini dibatasi oleh pemberian informasi berupa data siswa yang dibatasi khusus untuk kelas X.
  2. Data nilai siswa yang ditampilkan berupa rincian dari nilai angka ulangan harian siswa, nilai ujian mid semester, nilai ujian akhir semester dan total nilai akhir siswa.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga bagian :

Tujuan Operasional

Adapun tujuan operasional yang hendak dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:

  1. Mengevaluasi sistem informasi absensi dan nilai belajar siswa yang berjalan saat ini pada SMA Islamic Center Tangerang sudah termonitoring dengan baik dan cepat.
  2. Menjelaskan prosedur monitoring penilaian dan pengabsesian siswa pada SMA Islamic Center Tangerang
  3. Merancang sistem informasi untuk memonitoring absensi dan hasil nilai siswa SMA Islamic Center Tangerang agar lebih up to date, mudah, dan cepat diakses oleh guru, orang tua, dan siswa.


Tujuan Individual

Adapun tujuan individual yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah:

  1. Menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan, dan pengamatan sebuah sistem informasi monitoring absensi dan hasil 5 nilai belajar siswa SMA Islamic Center Tangerang yang lebih up to date, mudah, dan cepat diakses oleh pengajar, orang tua, dan kepala sekolah.
  2. Memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana di bidang komputer pada Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat Penelitian

Hasil dari rancangan sistem informasi ini dapat bermanfaat bagi sekolah, orang tua siswa, peneliti, dan pengembangan ilmu :

  1. Manfaat bagi Sekolah
  2. a. Menyajikan informasi akademik yang dibutuhkan orang tua atau siswa secara up to date, mudah, dan cepat.

    b. Meningkatkan pelayanan dan citra sekolah sebagai sekolah yang peduli, transparan, dan unggul dalam bidang teknologi.

  3. Manfaat bagi Orang Tua Murid
  4. Memudahkan orang tua untuk mengetahui perkembangan absensi dan prestasi putra putrinya melalui laporan nilai hasil ujian yang dapat diketahui dengan hanya membuka website kapanpun dan di manapun tanpa harus menunggu pada saat pengambilan rapor

  5. Manfaat bagi Peneliti
  6. Menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisis dan melatih daya fikir dalam membuat aplikasi sistem informasi yang bermanfaat bagi orang tua 6 murid untuk memonitoring perkembangan absen dan prestasi nilai putra putrinya secara up to date, mudah, dan cepat secara online.

  7. Manfaat bagi Pengembangan Ilmu
  8. Hasil penelitian ini diharapkan menjadikan daya guna antara ilmu Teknologi Informasi (IT) dan akademik sekolah dengan keadaan yang akan terjadi saat berlangsungnya implementasi sistem sehingga dengan adanya analisis dan rancangan sistem informasi akademik berbasis web ini akan lebih memajukan ilmu Manajemen Informatika yang sudah ada untuk ditahapkan pada dunia nyata dan dapat mengutungkan berbagai pihak yang terkait

Metodologi Penelitian

Metode adalah cara kerja pikir dalam memahami suatu objek, di dalamnya terkandung cara teknis bagaimana mengisi atau melakukan hasil dari pemahaman tersebut. Untuk mendapatkan data yang dapat menunjang penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode di antaranya metode pengumpulan data, metode analisis sistem, metode perancangan sistem, dan metode pengujian sistem. Adapun metodemetode tersebut akan dipaparkan di bawah ini:

Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam penulisan laporan skripsi ini, penulis melakukan metode-metode sebagai berikut:

  1. Metode Interview (Interview Research)
  2. Wawancara adalah suatu metode untuk mendapatkan data dan keterangan mengenai suatu hal dengan wawancara atau tanya jawab terhadap pihak- pihak yang terkait. Penulis melakukan sesi tanya jawab kepada Bapak Iyan Ihyahunas, S. Kom selaku admin pada SMA Islamic Center Tangerang

  3. Metode Pengamatan (Observation Research)
  4. Metode ini dilaksanakan dengan melakukan pengamatan langsung di SMA Islamic Center Tangerang untuk mengumpulkan data-data dan melihat langsung sistem monitoring absen dan nilai siswa yang berjalan saat ini dan mempelajari prosedur dari proses pendataan absensi dan hasil nilai siswa.

  5. Studi Kepustakaan (Library Research)
  6. Metode ini digunakan untuk pencarian informasi data yang dibutuhkan dalam perancangan sistem dengan cara membaca dan mempelajari buku- buku yang ada dan berkaitan dengan objek penelitian. Sumber-sumber data yang dibutuhkan dalam hubungannya pengumpulan data dikelompokkan menjadi :

    a. Sumber Data Primer

    Sumber data yang diperoleh dari narasumber-narasumber yang berhubungan objek penelitian. Dalam hal ini adalah staff admin dan pihak manajemen sekolah di bidang akademik.

    b. Sumber Data Sekunder

    Data yang diperoleh dari buku-buku, surat kabar dan majalah, jurnal ilmiah, skripsi dan sebagainya yang memuat informasiinformasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan skripsi ini.

Metode CSF (Critical Succes Factor)

Untuk menganalisis sistem, metode yang digunakan yaitu analisis CSF

Pada Metode ini, sistem remaider monitoring data PO pada PT Makmur Abadi Semesta (MAS) menggunakan beberapa software dalam mendukung perancangannya salah satunya yaitu CSF. CSF adalah beberapa area kunci dimana sesuatu hal harus dengan benar dilakukan agar bisnis dapat berkembang dan goal dari manajer tercapai. Maksud dari goal disini adalah tujuan (end). Peranan CSF dan perencanaan strategis adalah sebagai penghubung antara strategis bisnis organisasi dengan strategis SI-nya memfokuskan proses perencanaan strategis SI area yang strategis, memprioritaskan usulan aplikasi SI dan mengevaluasi strategis SI.

Metode Perancangan Sistem

Tahap ini adalah tahap perancangan sistem yang digambarkan dengan UML (Unified Modelling Language) berdasarkan hasil analisis yang ada sehingga menghasilkan model baru yang diusulkan. Pada tahap ini juga penulis melakukan perancangan sistem informasi yang akan dibangun dengan tahapan teknik:

  1. Visual Paradigm for UML Interprises Edition
  2. Visual Paradigm for UML Interprises Edition merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram;

  3. PHP merupakan bahasa pemrograman yang akan dipakai;
  4. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket;
  5. MySQL, merupakan database yang akan digunakan. Adobe Dreamweaver CS5, merupakan software yang digunakan untuk mendesign web yang akan dibuat.

Metode Pengujian Sistem

Metode pengujian yang digunakan yaitu blackbox testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangan dalam software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk 10 menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, di antaranya fungsifungsi yang salah satu hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur atau akses database eksternal, kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Agar perancangan sistem ini dapat dipahami dengan mudah dan jelas, sistematika penulisan dibuat sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Landasan teori yang berisi tentang pembahasan perancangan sistem yang meliputi use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram. Database yang meliputi basis data dan sistem basis data. Pengertian website, macromedia dreamweaver 8, MySQL, HTML, PHP, Cascade Sheet Style (CSS), apache. Dan penelitian yang berisi tentang hasil–hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini, penulis menguraikan tentang gambaran umum SMA Islamic Center Tangerang, sejarah singkat, struktur organisasi sekolah, serta wewenang dan tanggung jawab pada organisasi, analisis alur diagram aplikasi absen dan rapot berbasis web mulai dari use case diagram, activity diagram, sequence diagram, analisis permasalahan sistem, analisis kebutuhan sistem, solusi yang diberikan, user requirement menggunakan elicitation tahap 1, 2, 3 dan draft final elisitasi sebagai landasan men-design sistem

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini terdiri dari tahapan penelitian, perancangan dan hasilnya. Baik dari secara kulitatif, kuantitatif dan statistik, pengujian dan pembuatan sistem, serta pembahasan hasil sistem.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi simpulan dan saran dari seluruh penelitian yang telah dilakukan. Simpulan dapat dikemukakan masalah yang ada pada penelitian serta hasil dari penyelasaian penelitian yang bersifat analisis obyektif, sedangkan saran berisi mencantumkan jalan keluar untuk mengatasi masalah dan kelemahan yang ada. Saran ini tidak lepas ditujukan untuk ruang lingkup penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang referensi-referensi yang di dapat selam melakukan penelitian yang dihasilkan

LAMPIRAN

Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan untuk melengkapi Laporan Skripsi yang dibuat

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisis sistem. Menurut Kristanto Andri dalam Jurnal CCIT Vol 7 No 1 (September 2013) mengatakana bahwa Perancangan sistem adalah suatu fase di mana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemenelemen komputer yang akan menggunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.

Hal yang paling dominan ketika perancangan suatu aplikasi dilakukan adalah memodelkan kebutuhan pemakai. Ada banyak cara untuk memodelkan aplikasi sebagaimana banyak cara yang digunakan oleh seorang arsitek untuk membangun sebuah rumah. Pada dasarnya modelan tersebut merupakan kombinasi antara perangkat lunak dan keras yang digunakan (Whitten et al, 2005: 56)

Perancangan suatu aplikasi termasuk termasuk dalam kegiatan rekayasa perangkat lunak dimulai jauh sebelum coding dan berlanjut sampai tercapainya sebuah aplikasi yang diinginkan (Pohan, 1997: 54) pada dasarnya rekayasa perangkat lunak dilakukan untuk merancang suatu aplikasi atau software dengan mengurutkan transformasi masalah menjadi solusi perangat lunak yang dapat bekerja dengan baik.

Model Perancangan

Menurut Radit (2012: 76) perancangan sistem tedapat beberapa model di antaranya :

  1. Waterfall Model
  2. Waterfall merupakan model yang menggunakan milestone sebagai titik transisi dan pengujian, artinya setiap aktivitas pada tahap pengembangan harus diselesaikan sebelum menuju tahap pengembangan berikutnya sehingga model ini sangat sesuai untuk perangkat lunak dengan syarat-syarat yang telah didefinisikan secara lengkap sebelum karena besar kemungkinan tidak adanya perubahan aplikasi di masa yang akan datang. Kondisi semacam ini akan sangat berpengaruh pada perangkat lunak dan menimbulkan masalah terhadap kebutuhan iterasi di mana aplikasi akan terus berkembang dengan penyesuaian-penyesuaian terhadap kebutuhan, proses bisnis dan lingkungan aplikasi yang terus berubah dari waktu ke waktu.

  3. Protyping model
  4. Protyping adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa perangkat lunak yang secara langsung mendemonstrasikan bagaimana sebuah perangkat lunak atau komponen-komponen perangkat lunak akan berkerja dalam lingkungan, sebelum tahapan konstruksi aktual dilakukan.

  5. Model RAD (Rapid Aplication Development)
  6. Model RAD merupakan salah satu model proses perkembangan software sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier di mana perkembangan cepatd capai dengan menggunakan kontruksi berbasis komponen.

  7. Model spiral
  8. Spiral merupakan model kombinasi dari prototyping model dengan waterfall model. Setiap tahapan model ini selalu dilakukan Risk Analiysis dan verifikasi atau testing. Dalam model ini, proses digambarkan sebagai spiral. Setiap loop mewakili satu fase dari software process. Loop paling dalam berfokus pada kelayakan dari system, loop selanjutnya tentang definisi dari kebutuhan, loop berikutnya berkaitan dengan desain system dan seterusnya

Prinsip Dasar Perancangan Sistem

Proses perancangan perangkat lunak merupakan serangkaian kegiatan dan hasil yang berhubungan dengan perangkat lunak, yang bertujuan untuk dihasilkannya produk perangkat lunak. Walaupun ada banyak proses dalam perancangan suatu perangkat lunak, ada kegiatankegiatan mendasar yang umum bagi semua proses perancangan perangkat lunak (Summerville, 2003: 234) antara lain:

  1. Penspesifikasian Perangkat Lunak
  2. Fungsionalitas perangkat lunak dan batasan operasinya harus di definisikan.

  3. Perancangan dan Implementasi Perangkat Lunak
  4. Perangkat Lunak yang memenuhi persyaratan harus dibuat.

  5. Validasi Perangkat Lunak
  6. Perangkat lunak tersebut harus divalidasikan untuk menjamin bahwa perangkat lunak bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan.

  7. Pengevolusian perangkat Lunak

Perangkat lunak harus dapat berkembang untuk menghadapi kebutuhan yang dapat berubah sewaktu-waktu.

Dalam menciptakan sebuah aplikasi terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan guna memperoleh hasil yang maksimal (Whitten et al, 2005), antara lain sebagai berikut :

a. Produktivitas

Saat ini hampir segala bidang memerlukan aplikasi yang dapat digunakan sesuai keperluan dalam bidangnya. Hal ini menyebabkan permintaan terhadap aplikasi lebih banyak dan tuntutan terhadap kualitas aplikasi yang lebih bagus dan handal. Tentunya hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan menganalisa sistem yang berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengembangkan sendiri, bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik disiplin teknis pemakai perangkat lunak dan perangkat pengembang sistem yang terotomatis.

b. Reliabilitas

Reliabilitas suatu perangkat lunak tidak seperti faktor kualitas lain yang dapat diukur, diarahkan dan diestimasi dengan menggunakan data pengembangan historis. Reliabilitas perangkat lunak didefinisikan dalam bentu statistik sebagai kemungkinan operasi progrsm komputer bebas kegagalan didalam suatu lingkungan dalam kurun waktu tertentu.

c. Maintabilitas

Maintabilitas mencakup perawatan aplikasi seperti :

  1. Koreksi jika ditemukan kesalahan pada program.
  2. Pengadaptasian jika lingkungan berubah.
  3. Modifikasi jika pengguna membutuhkan perubahan kebutuhan.

d. Integritas

Integritas adalah mengukur kemampuan sistem suatu aplikasi untuk menahan serangan terhadap skuritasnya. Dalam hal ini kekuatan sistem akan diuji terhadap serangan pada tipe tertentu yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

e. Usabilitas

Usabilitas merupakan ukuran terhadap kualitas interaksi yang terjadi antara aplikasi dengan pengguna. Ukuran usabilitas dapat diketahui melalui tampilan fisik suatu aplikasi (user friendly), pengguna waktu yang efisien dan lasin sebagainya.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Ada beberapa pendapat para ahli yang menjelaskan tentang definisi sistem, di antaranya McLeod, Jr dalam Prasojo (2011:152) mendefinisikan sistem sebagai “Sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”, sedangkan Moekijati dalam Prasojo (2011:152) mengatakan, “Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, dan komponenkomponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsurtersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.

Sementara menurut Mustakini (2009: 34) sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. “Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”. Contoh sistem yang didefinisikan dengan pendekatan ini adalah sistem akuntansi. Sistem ini didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedurprosedur penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, pembelian dan buku besar. Menurut Yakub (2012:1), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersamasamauntuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”. [1]

Berdasarkan beberapa pengertian di atas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan kumpulan elemen-elemen 18 yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012: 13), suatu sistem mempunyai karateristik. Karakteristik sistem dapat digambarkan seperti berikut :[2]

Gambar 2.1. Karakteristik suatu sistem

Berikut uraian karakteristik dari sebuah sistem :

  1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components)
  2. subsistem-subsistem dan suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk sub-sistem.

  3. Suatu sistem batas mempunyai sistem (boundary)
  4. Batasan sistem membatasi antara sistem yang satu dengan yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.

  5. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment )
  6. Lingkungan luar sistem adalah suatu bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.

  7. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface)
  8. Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan sistem dengan sub-sistem yang lain, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

  9. Suatu sistem mempunyai tujuan (goals)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran sistem (objective). Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya, jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan maka operasional sistem tidak akan ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:19) sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, di antaranya sebagai berikut:[2]

  1. Sistem Abstrak (abstact system) dan Sistem Fisik (physical system)
  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

  3. Sistem Alamiah (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made system)
  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
  6. Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probablistic.

  7. Sistem Terbuka (open system) dan Sistem Tertutup (closed system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengnaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut Taufiq (2013:21) “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angkaangka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”. Situmorang (2010:1) mendefinisikan bahwa data adalah “Things known orassumed, yang berarti bahwa data sesuatu yang diketahui atau dianggap”. [3] Diketahui artinya yang sudah terjadi merupakan fakta (bukti). Data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau personal.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

Bentuk Data

Menurut Yakub [2012:5], data dapat dibentuk menjadi 5 (lima), antara lain sebagai berikut: [4]

  1. Teks
  2. Teks adalah sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

  3. Data yang Terformat
  4. Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

  5. Citra(Image)
  6. Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan

  7. Audio
  8. Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  9. Video

Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film

Sumber Data

Menurut Yakub (2012:10) sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan 23 sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal. [5]

  1. Data Internal
  2. Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses. Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

  3. Data Personal
  4. Sumber data personal bukan hanya berupa mencakup konsep, pemikiran dan opini.

  5. Data Eksternal

Sumber data ekternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, atlas, dan televisi.

Hirarki Data

Menurut Yakub [2012:6], Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut: [6]

  1. Elemen Data
  2. Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data relasional adalahfield, kolom, item, dan atribut.

  3. Record
  4. Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.

  5. File

File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan relasi.

Definisi Informasi

Definisi informasi menurut Darmawan (2012:12) adalah “Sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenaranya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”, [7]sedangkan menurut Sutarman (2011:14), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”. [8]McLeod yang dikutip dari Yakub (2012:8), mengatakan bahwa “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”. [9]

Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:39), kualitas suatu informasi tergantung 3 (tiga) hal, yaitu : [2]

  1. Akurat (accurate)
  2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  3. Tepat Pada Waktunya (timeline)
  4. Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.

  5. Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang suatu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musibah kerusakan mesin produksi kepada 26 akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi menenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

Nilai Informasi

Sutabri (2012: 33) mengatakan bahwa nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Ia pun mengatakan bahwa nilai informasi ini didasarkan atas sepuluh sifat, yaitu:[2]

  1. Mudah diperoleh
  2. Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  3. Luas dan lengkap
  4. Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya

  5. Ketelitian
  6. Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  7. Kecocokan
  8. Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.

  9. Ketepatan waktu
  10. Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.

  11. Kejelasan
  12. Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilahistilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya 28 yang besar. Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut

  13. Dapat dibuktikan
  14. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan.Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banayk hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  15. Keluwesan
  16. Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  17. Tidak ada prasangka
  18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  19. Dapat diukur

Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaandugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012: 34) ”Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan oleh pihak luar tertentu”.[2]

Sutarman (2011:13) mengatakan bahwa ”Sistem informasi adalah sistem yang dapat diartikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebabkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”. [8] Menurut Hidayat (2010:15), ”Sistem Informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan atau mengendalikan organisasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

Komponen Dasar Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012: 29) sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:[2]

  1. Blok Masukan (input block)
  2. Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (model block)
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi dati input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok keluaran (output block)
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok teknologi (techology block)
  8. Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok Basis Data (database block)
  10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut. Data di dalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

  11. Blok Kendali (control blok)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

Tujuan Sistem Komputer

Menurut Yuliastrie (2013:29) sistem informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu: [10]

  1. Integrasi Sistem
  2. a. Menghubungkan sistem individu/kelompok

    b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.

    c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi

  3. Efisiensi pengolahan
  4. a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.

    b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi

    c. Penggunaan dan pengambilan informasi.

  5. Dukungan keputusan untuk manajemen
  6. a. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan

    b. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.

    c. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Yakub (2012:147) analisis sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan 33 mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.[11]

aufik (2013: 156) megatakan bahwa analisis sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”. Sementara lain, analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”. (Rosa, 2013:18) [12]

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa Analisis sistem adalah tahap mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang ada pada suatu sistem, untuk memahami sistem yang ada

Fungsi Analisa Sistem

Menurut Sutabri (2013: 36) secara umum fungsi analisis sistem yaitu suatu proses pengumpulan dan menginterpretasikan kenyataan kenyataan yang ada. Adapun fungsi analisis sistem sebagai berikut: [13]

  1. Mengidentifikasikan masalah-masalah kebutuhan pemakai (user)
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user)
  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas dan fungsi terakir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Tahap-tahap Analisis Sistem

Menurut Murad (2013:71) tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya. [14]

Sutabri (2012: 82) mengatakan bahwa proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini menurut Sutabri (2012: 82) sebagai berikut: [13]

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
  2. Understand, Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
  3. Analyze, yaitu Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
  4. Report, yaitu Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
  5. Report, yaitu Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Konsep Dasar CSF (Critical success factors)

Definisi Analisis CSF

Ward (2002:209) mendefinisikan bahwa “CSF sebagai area tertentu dalam perusahaan, di mana jika hasil dari area tersebut memuaskan, maka akan menjamin keberhasilan perusahaan dalam bersaing. Area tersebut adalah area kunci dimana ‘sesuatu harus berjalan dengan baik dan benar’. Sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai dan terus berkembang”, sedangkan Mcleod (2001:109), berpendapat bahwa “CSF adalah suatu bentuk aktivitas perusahaan yang memiliki pengaruh kuat terhadap kemampuan perusahaan itu sendiri untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. CSF dapat pula diartikan dengan beberapa area kunci di mana segala sesuatunya harus berjalan dengan benar agar bisnis dapat berkembang”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis CSF adalah sebuah teknik yang terkenal tidak hanya dalam mengembangkan strategi IS/IT tetapi juga dalam pengembangan strategi bisnis. CSF digunakan untuk menginterpretasikan tujuan bisnis dan memunculkan aktivitas yang diperlukan untuk mencapainya, serta kebutuhan informasi yang nantinya digunakan.

Manfaat Analisisa CSF (Critical Success Factor)

Manfaat dari analisa CSF menurut adalah sebagai berikut: (Ward, 2002:209)

  1. Analisis CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam melibatkan manajemen senior dalam mengembangkan strategi sistem informasi. Karena CSF secara keseluruhan telah berakar pada bisnis dan memberikan komitmen bagi manajemen puncak dalam menggunakan sistem informasi, yang diselaraskan dengan pencapaian tujuan perusahaan melalui area bisnis yang kritis.
  2. Analisis CSF menghubungkuan proyek SI yang akan diimplementasikan dengan tujuannya, dengan demikian sistem informasi nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan strategi bisnis perusahaan.
  3. Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisa CSF dapat menjadi perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang diperlukan oleh setiap individu.
  4. Dengan menyediakan suatu hubungan antara dengan kebutuhan informasi, analisa CSF memegang peranan penting dalam memprioritaskan investasi modal yang potensial.
  5. Analisis CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi pada saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, dengan memfokuskan pada masalah – masalah tertentu yang paling kritis.

Analisis CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan analisa value chain dalam mengidentifikasi proses yang paling kritis, serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalui kegiatan – kegiatan yang paling tepat untuk dilaksanakan.

Sublime Text 2

Pengertian Sublime Text 2

Sublime Text 2 adalah sebuah code ediotr bagi para Developers bagi para pengguna, yang didalamnya masik banyak code editor. Editor text yang dirancang untuk mengolah potongan potongan kode, Plugin dan markup. Tetapi anda juga bisa memakainya untuk menulis artikel dengan mengetik dalam prosa normal.

Manfaat Sublime Txt 2

Keunggulan yang terdapat dalam Sublime Text 2 terletak pada beberapa fiturnya ada kualitas dan kuantitas diantaranya seperti multi tempat , Kursor banyak, dan pengolah split. Bermacam-macam fitur ini membuat pengolahan kode menjadi lebih cepat dan mudah.

itur lain yang menarik adalah dukungnnya pada bebagai macam bahasa seperti Clojure, Perl, Javascript,Haskell, Erllango dan Escala, dimana para pengguna bisa membuat dan menyimpan marco kapan saja, Pekerjaan menjasi lebih cepat dan mudah denga opsi yang bisa di pilih. Adapun kemampuan konfigurasi pintasan kibor sangat membatu pengguna

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Adi Nugroho (2010:6-7), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahanpermasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.[15]

Menurut Padeli dkk dalam jurnal CCIT (2008:70), ”UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem yang berorientasi objek”. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku. Sebagai sebuah sketsa, UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem. [16]

Dari beberapa edfinisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) merupakan salah satu alat bantu (tools) berupa bahasa pemodelan yang digunakan untuk mendukung pembuatan sistem berorientasi objek.

Konsepsi Pemodelan Menggunakan Unified Modeling Language(UML)

Menurut Adi Nugroho (2010:10), sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas di antara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dynamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).[15]

Langkah-langkah Penggunaan UML (Unified Modeling Language)

Menurut Adi Nugroho (2010:16), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:[17]

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik system
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh system
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan / atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarkiclass lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit testuntuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Kemudian juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
  12. a. Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan test.

    b. Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu

  13. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  14. Perangkat lunak siap dirilis.

Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho (2010:117), Bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu :.[15]

  1. Sesuatu (things)
  2. Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

    a. Structural things merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language(UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    b. Behavioral things merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language(UML),biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    c. Grouping thingsmerupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language(UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    d. Annotational things merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language(UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language(UML).

  3. Relasi (Relationship)
  4. Menurut Nugroho (2010:24), Ada (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML) yaitu:[15]

    a. Pengklasifikasian (Classifier)

    Pengklasifikasi (classifier) pada prinsipnya merupakan konsep perilaku (behavior), serta relasi dengan mengklasifikasi yang lainnya (relationship).diskret dalam model yang memiliki identitas (identity).

    b. Asosiasi(Asociation)

    Asosiasi pada dasarnya mendeskripsikan koneksi diskret antara objek atau antar instance lain dalam sistem atau perangkat lunak yang sedang dikembangkan.

    c. Generalisasi

    Menggambarkan hubungan antara use case yang bersifat umum dengan use case-use case yang bersifat lebih spesifik.

    d. Realisasi(realitation)

    realisasi (realitation) menghubungkan elemen-elemen model, misalnya kelas, ke elemen-elemen model lainnya, seperti suatu antarmuka, yang menyediakan spesifikasi perilaku tetapi bukan strukturnya atau implementasinya.

  5. Diagrams

Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang berbeda-beda sehingga kita bisa mendapatkan pemahaman secara menyeluruh. Untuk upaya tersebut, UML menyediakan sembilan jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya statis atau dinamis.

Kesembilan jenis diagram dalam UML itu adalah:

a. Diagram kelas

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.

b. Diagram objek

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.

c. Use case diagram

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan usecase dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

d. Sequence diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram urutan merupakan diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu

e. Collaboration diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (message)

f. Statechart diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem; memuat state, transisi, event, serta aktifitas

g. Activity diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem

h. Component diagram

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan organisasi serta kebergantungan pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya

i. Deployment diagram

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (saat run-time). Diagram ini memuat simpul-simpul (node) beserta komponen-komponen yang ada di dalamnya

Fokus Unified Modeling Language (UML)

Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modelling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modelling Language (UML) menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, Unified Modelling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemprograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modelling Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain.

Sejarah Visual Paradigm

Tahun 1990 visual paradigma versi 1.1 muncul dan saat ini versi terbaru yang digunakan dalam penelitian adalah versi 6.4, yang dirilis pada tahun 2008 dari komponen-komponen perangkat lunak, digunakan untuk pemodelan bisnis. Dalam software Visual Paradigma digunakan sebagai notasi grafis dalam menyatakan suatu desain. (http:/www.visual-paradigma.com/).


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Untung Rahardja dkk (2011:302), ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Tahap II
  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    a. M pada MDI itu artinya Mandatory.Maksudnya requirement tersebut harusada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebuttidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akanmembuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, sebagai berikut:.

    a. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalamsistem disusulkan.

    b. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    c. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:.

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

menurut Rizky (2011:232) ”Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas 49 dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”. [18]

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan pengujian atau testing adalah proses eksekusi selama siklus hidup pengembangan perangkat lunak secara terintegrasi untuk memvalidasi dan memverifikasi guna menentukan kesalahan dan memenuhi harapan yang telah disepakati di awal.

Tahapan Testing

Menurut Rizky (2011:238) ”Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:[18]

  1. Verifikasi
  2. Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

  3. Validasi

Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

a. Failure

Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.

b. Fault

Fault adalah akarpermasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

c. Error

Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

d. Incident

Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

Acuan dan Pengukuran Testing

Menurut Rizky (2011: 216) ”Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”. Menurut Rizky (2011:216) banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa 51 pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:[18]

  1. Waktu
  2. Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.

  3. Biaya
  4. Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

  5. Kinerja testing
  6. Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

Jenis-jenis Pengujian (Testing)

  1. ‘’’Box Testing’’’
  2. Menurut Simarmata (2010:116) ”White box disebut juga pola pengujian glass box adalah metode desain test case yang menggunakan struktur control desain procedural untuk memperoleh test case atau dengan kata lain bahwa pengjian dilakukan untuk memastikan bahwa operasi internal bekerja sesuai dengan spesifikasi dan semua komponen internal telah diamati dengan baik”. Dengan menggunakan metode pengujian ini rekayasa sistem dapat melakukan test case yaitu: [19]

    a. Memberi jaminan bahwa semua jalur independent pada suatu modul telah digunakan paling sedikit satu kali.

    b. Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true dan false.

    c. Mengeksekusi semua loop sesuai dengan batasan.

    d. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validasi.

  3. ‘’’Black Box Testing’’’
  4. Menurut Rizky (2011: 216) ”Blackbox testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar. Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi 53 dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada saat awal perancangan. Sebagai contoh, jika terdapat sebuah perangkat lunak yang merupakan sebuah sistem informasi inventory di sebuah perusahaan, maka pada jenis whitebox testing, perangkat lunak tersebut akan berusaha dibongkar listing programnya untuk kemudian dites menggunakan teknik-teknik yang telah dijelaskan sebelumnya, sedangkan pada jenis blackbox testing, perangkat lunak tersebut akan dieksekusi kemudian berusaha di tes apakah telah memenuhi kebutuhan pengguna yang didefinisikan pada saat awal tanpa harus membongkar listing programnya. [18]

Uji coba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, di antaranya:

a. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.

b. Kesalahan interface.

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

d. Kesalahan performa.

e. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Dalam uji coba Blackbox harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

3. Menentukan output untuk suatu jenis input.

4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

5. Melakukan pengujian.

6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

Definisi UML

Herlawati (2011: 7) mengatakan beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Menurut Nugroho (2010: 11) ”UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek[20]

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, 55 menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming)”.

Tujuan UML

Menurut Yasin (2012:238) tujuan UML di antaranya adalah:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa
  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Tipe UML

Menurut Yasin (2012:238) tipe-tipe diagram UML adalah

  1. Use Case Diagram
  2. Use case diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Use case menggambarkan kata kerja seperti login ke sistem, maintenance 56 user dan sebagainya. Oleh karena itu, use case diagram dapat membantu menganalisa kebutuhan suatu sistem. Dalam use case diagram terdapat istilah seperti aktor, use case dan use case relationship

  3. Sequence Diagram
  4. Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirm antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

    Dalam sequence diagram terdapat dua model yaitu

    a. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.

    b. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.

  5. Activity Diagram
  6. Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:

    a. Activity

    Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari berbagai proses dalam aliran pekerjaan

    b. Transaction

    Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.

    c. Decision

    Notasi yang membedakan control cabang aliran berdasarkan decision point.

    d. Syncronitation bars

    Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).Aliran diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sebuah sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram tidak menggambarkan sifat internal pada sebuah sistem dan interaksi antara beberapa sub sistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dari jalur aktifitas dari level atas secara umum. Pada UML 2.X aktivitas tidak lagi disebut sebagai activity, akan tetapi cukup disebut dengan action saja. Activity adalah struktur yang lebih tinggi yang terdiri atas action-action 58 yang berurutan. Oleh karenanya activity diagram menunjukan action-action yang membangun sebuah aktivitas

  7. Class Diagram
  8. Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan antara lain seperti contaiment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Raharja, Sudaryono, Guritno (2011:302) ”Elisitasi adalah merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. [21] Menurut Nugroho (2010:14), Akuisisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan. Sebuah teknik pengumpulan intelijen sumber manusia, umumnya terbuka. [20]

Tujuan Elisitasi Kebutuhan

Menurut Leffingwel (2000) dalam Siahaan (2012:67) elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:

  1. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem
  2. Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.

  3. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan
  4. Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagian dari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.

  5. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai

Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. 60 Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan daripada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.


Tahap-tahap Elisitasi

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahapI berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antararancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancanganyang disanggupi untuk dieksekusi.

    a. M pada MDI itu artinya Mandatory.Maksudnya requirement tersebut harusada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebuttidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akanmembuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:.

    a. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalamsistem disusulkan.

    b. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    c. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:.

    1). High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    2). Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    3). Low (L) : Mudah dikerjakan.

  7. Draft Final

Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proseselisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Langkah-langkah Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:75) berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan:

  1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.
  2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.
  3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik ke ranah aplikasi..
  4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus, dan pertemuan tim.
  5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda

Teori kusus

Konsep Dasar Monitoring

Definisi Monitoring

Monitoring didefinisikan sebagai siklus kegiatan yang mencakup pengumpulan, peninjauan ulang, pelaporan, dan tindakan atas informasi suatu proses yang sedang diimplementasikan (Mercy, 2005:56). Umumnya, monitoring digunakan dalam checking antara kinerja dan target yang telah ditentukan. Monitoring ditinjau dari hubungan terhadap manajemen kinerja adalah proses terintegrasi untuk memastikan bahwa proses berjalan sesuai rencana (on the track). Monitoring dapat memberikan informasi keberlangsungan proses untuk menetapkan langkah menuju ke arah perbaikan yang berkesinambungan. Pada pelaksanaannya, monitoring dilakukan ketika suatu proses sedang berlangsung. Level kajian sistem monitoring mengacu pada kegiatan per kegiatan dalam suatu bagian (Wrihatnolo, 2008: 45), misalnya kegiatan pemesanan barang pada supplier oleh bagian purchasing. Indikator yang menjadi acuan monitoring adalah output per proses / per kegiatan.

Umumnya, pelaku monitoring merupakan pihak-pihak yang berkepentingan dalam proses, baik pelaku proses (self monitoring) maupun atasan / supervisor pekerja. Berbagai macam alat bantu yang digunakan dalam pelaksanaan sistem monitoring, baik observasi /interview secara langsung, dokumentasi maupun aplikasi visual (Chong, 2005: 89).

Pada dasarnya, monitoring memiliki dua fungsi dasar yang berhubungan, yaitu compliance monitoring dan performance monitoring (Mercy, 2005: 50). Compliance monitoring berfungsi untuk memastikan proses sesuai dengan harapan / rencana, sedangkan, performance monitoring berfungsi untuk mengetahui perkembangan organisasi dalam pencapaian target yang diharapkan.

Umumnya, output monitoring berupa progress report proses. Output tersebut diukur secara deskriptif maupun non-deskriptif. Output monitoring bertujuan untuk mengetahui kesesuaian proses telah berjalan. Output monitoring berguna pada perbaikan mekanisme proses / kegiatan di mana monitoring dilakukan.

Efektivitas Sistem Monitoring

Sistem monitoring akan memberikan dampak yang baik bila dirancang dan dilakukan secara efektif. Berikut kriteria system monitoring yang efektif (Mercy, 2005: 60) :

  1. Sederhana dan mudah dimengerti (user friendly). Monitoring harus dirancang dengan sederhana namun tepat sasaran. Konsep yang digunakan adalah singkat, jelas, dan padat. Singkat berarti sederhana, jelas berarti mudah dimengerti, dan padat berarti bermakna (berbobot).
  2. Fokus pada beberapa indikator utama. Indikator diartikan sebagai titik kritis dari suatu scope tertentu. Banyaknya indikator membuat pelaku dan obyek monitoring tidak fokus. Hal ini berdampak pada 65 pelaksanaan sistem tidak terarah. Maka itu, fokus diarahkan pada indikator utama yang benar-benar mewakili bagian yang dipantau..
  3. Perencanaan matang terhadap aspek-aspek teknis. Tujuan perancangan sistem adalah aplikasi teknis yang terarah dan terstruktur. Maka itu, perencanaan aspek teknis terkait harus dipersiapkan secara matang. Aspek teknis dapat menggunakan pedoman 5W1H, meliputi apa, mengapa, siapa, kapan, di mana dan bagaimana pelaksanaan sistem monitoring.
  4. Prosedur pengumpulan dan penggalian data. Selain itu, data yang didapatkan dalam pelaksanaan monitoring pada on going process harus memiliki prosedur tepat dan sesuai. Hal ini ditujukan untuk kemudahan pelaksanaan proses masuk dan keluarnya data. Prosedur yang tepat akan menghindari proses input dan output data yang salah (tidak akurat).

Tujuan Sistem Monitoring

Terdapat beberapa tujuan sistem monitoring. Tujuan system monitoring dapat ditinjau dari beberapa segi, misalnya segi obyek dan subyek yang dipantau, serta hasil dari proses monitoring itu sendiri. Adapun beberapa tujuan dari sistem monitoring yaitu (Amsler, dkk, 2009) yaitu:

  1. Memastikan suatu proses dilakukan sesuai prosedur yang berlaku. Sehingga, proses berjalan sesuai jalur yang disediakan (on the track).
  2. Menyediakan probabilitas tinggi akan keakuratan data bagi pelaku monitoring.
  3. Mengidentifikasi hasil yang tidak diinginkan pada suatu proses dengan cepat (tanpa menunggu proses selesai).
  4. Menumbuh kembangkan motivasi dan kebiasaan positif pekerja.

Bentuk-bentuk Sistem Informasi

Sistem monitoring dapat dilakukan dengan berbagai bentuk/metode implementasi. Bentuk implementasi sistem monitoring tidak memiliki acuan baku sehingga pelaksanaan sistem mengacu ke arah improvisasi individu dengan penggabungan beberapa bentuk. Penggunaan bentuk system monitoring disesuaikan dengan situasi dan kondisi organisasi. Situasi dan kondisi dapat berupa tujuan organisasi, ukuran dan sifat proses bisnis perusahaan, serta budaya/etos kerja. Mengemukakan tujuh bentuk aktivitas dari sistem monitoring, yaitu (Williams, 1998:67) :

  1. Observasi proses kerja, misalnya dengan melakukan visit pada fasilitas kerja, pemantauan kantor, lantai produksi, maupun karyawan yang sedang bekerja
  2. Membaca dokumentasi laporan, berupa ringkasan kinerja dan progress report
  3. Melihat display data kinerja lewat layar komputer
  4. Melakukan inspeksi sampel kualitas dari suatu proses kerja
  5. Melakukan rapat pembahasan perkembangan secara individual maupun grup
  6. Melakukan survei klien/konsumen untuk menilai kepuasan akan produk atau layanan jasa suatu organisasi.
  7. Melakukan survei pasar untuk menilai kebutuhan konsumen sebagai pedoman dalam tindak lanjut perbaikan.

Konsep Absen

Definisi Absensi

Berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) absen adalah tidak bekerjanya seorang pegawai pada saat jam kerja karena sakit, izin, alfa atau cuti. Menurut Julius (2007: 490) ”Absensi merupakan kegagalan pekerja atau pegawai untuk melaporkan pekerjaan ketika mereka dijadwalkan bekerja”, sedangkan menurut Flippo (2009: 133) ”Absensi merupakan ketidakhadiran pegawai ditempat kerjanya pada saat ia harus bekerja”

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpilkan bahwa absensi adalah ketidakhadiran seorang pegawai di tempat kerjanya dikarena sakitm izin, cuti, atau alfa.

Pengaruh Absensi yang Tinggi

Pengaruh absensi yang tinggi menurut Flippo yang dikutip oleh Marwansyah dan Mukaran (2009: 28) menyatakan bahwa “Tingkat absensi akan berpengaruh terhadap efektifitas dan eesiensi jalannya operasi perusahaan,karena tingkat absensi dapat menyebabkan tertundanya jadwal kerja”.

Untuk mencapai jumlah produksi yang ditargetkan pembuatan jadwal mengenai ketidakhadiran biasanya mengandung unsur-unsur yang digolongkan sebagai berikut:

  1. Nama Karyawan
  2. Nomor Karyawan
  3. Tanggal
  4. Alasan tidak hadir
  5. Alamat
  6. Jenis Kelamin

Dengan adanya penggolongan tersebut manajer atau kepala dinas akan dengan mudah mengetahui siapa-siapa saja yang tidak hadir. Alasan-alasan yang diberikan oleh pegawai yang sering melanggar,akan diberikan sanksi yang sesuai dengan pelanggarannya.

Hubungan Disiplin Terhadap Absensi

Adanya ketidakhadiran yang tinggi dapat diakibatkan oleh berbagai macam faktor. Salah satu faktor yang berperan menyebabkan tingginya ketidakhadiran Karyawan yaitu besar kecilnya tingkat disiplin kerja sehinga melangar peraturan kedisiplinan. Para Karyawan yang melanggar peraturan kedisiplinan kerja dapat diakibatkan oleh beberapa faktor yang dapat berhubungan dengan kepuasan. Ada lima diantaranya yang memiliki karakteristik yang sangat penting :

  1. Upah adalah jumlah uang yang diterima dan dianggap wajar
  2. Pekerjaan adalah keadaan dimana tugas pekerjaan dianggap menarik
  3. memberikan kesempatan untuk belajar bertangung jawab.
  4. Kesempatan adalah kemampuan dalam bekerja untuk maju.
  5. Keahlian adalah kemampuan untuk menunjukan minat dan perhatian.
  6. Rekan kerja adalah keadaan dimana rekan kerja menunjukan sikap bersahabat,mendorong dan saling membantu.

Kelima faktor ini yang mempengaruhi pegawai dapat disiplin atau tidak dalam bekerja.karena semakin tinggi kedisiplinan kerja maka akan semakin baik perusahaan atau instansi itu untuk dapat mengembangkan perusahaa

Konsep Dasar Nilai Siswa

Definisi Nilai

Pada Kamus Ilmiah Populer dijelaskan bahwa nilai adalah apa yang baik, benar, bijaksana, dan apa yang berguna, sifatnya lebih abstrak dari norma, sedangkan Nursal Luth dan Daniel Fernandes (2011: 34) mengatakan bahwa nilai adalah perasaan-perasaan tentang apa yang diinginkan atau tidak diinginkan yang mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki nilai itu. Nilai merupakam kumpulan sikap dan perasaan-perasaan yang ingin selalu diperhatikan melalui perilaku manusia

Nietzche (2005: 34) mengatakan bahwa nilai adalah tingkat atau derajat yang diinginkan oleh manusia. Nilai yang merupakan tujuan dari kehendak manusia yang benar sering ditata menurut susunan tingkatannya, dimulai dari bawah yaitu nilai hedonis (kenikmatan), nilai 70 utiltaris (kegunaan), nilai biologis (kemuliaan), nilai dari estetis (keindahan, kecantikan), nilai-nilai pribadi (sosial, aik)m dan yang paling atas adalah keindahan religius (kesucian)

Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa nilai adalah kualitas ketentuan yang bermakna dari kehidupan manusia perorangan, bermasyarakat, atau berbangsa.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murya (Lilian ,2012:38), “WEB (World Wide Web) adala suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink(tautan), media memudahkan surfer(sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsingatau penelusuran informasi melalui internet).”

Manfaat Website

Pemanfaatan teknologi saat internet terutama web, mendorong munculnya ide-ide kreatif dalam pemanfaatannya, dalam perkembangan disaat ini, web tidak hanya dijadikan sebagai tempat penyimpanan suatu informasi yang standar, web telah dimanfaatkan sebagai alternative fasilitas baru yang lebih menjanjikan kemudahan dan fleksibilitas, dan menggantikan fasilitas-fasilitas yang telah ada.

Klasifikasi Website

Secara garis besar, website bisa digolongkan menjadi dua bagian yaitu:

  1. Website Statis
  2. Menurut Pipiapioh (2010:5) website statis adalah web yang mempunyai halaman tidak berubah. Artinya untuk melakukan perubahan pada suatu halaman pada website dilakukan secra manual dengan mengedit sourcecodeyang menjadi struktur dari website tersebut. Contoh web statis : web company profile , web catalog, dll. Namun perlu diketahui kalau sekarang sangat jarang sekali orang yang membuat web dengan jenis web statis ini.

    Gambar 2.2 Contoh Web Statis

  3. Website Dinamis
  4. Menurut Arief, R. (2011:10) website dinamis merupakan website yang secara struktur diperuntukan untuk update sesering mungkin. Website dinamis terdiri dari halaman fronted yang bisa diakses oleh user pada umumnya, juga disediakan halaman backenduntuk mengedit content dari website. Contoh web dinamis sangat banyak,. 72 Kebanyakan website saat ini bersifat dinamis yaitu Facebook, Twitter, Detik.com dan website portal berita lainnya, Wordpress, Blogspot, dan masih banyak lainnya.[22]

Gambar 2.3 Contoh Web Dinamis

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran umum SMA Islamic Centre

Sejarah Singkat SMA Islamic Centre

SMA Islamic Centre Kota Tangerang semula bernama SMA Al Mahmud yang didirikan pada tahun 1997. SMA Al Mahmud bernaung di bawah Yayasan Al Mahmud dan mendapatkan izin operasional dari Kanwil Depdiknas Provinsi Jawa Barat sesuai dengan SK Nomor: 324/102.1.Kep/OT/1996, tanggal 27 Mei 1996.

Tepatnya pada 5 Agustus 1999 SMA Al Mahmud berganti nama menjadi SMA Islamic Centre. Hal ini sejalan dengan Akta Notaris Yayasan Islamic Centre dan diperkuat dengan Surat Pengukuhan Kanwil Depdiknas Provinsi Jawa Barat Nomor : 253/102.07/g/OT/1999 tanggal 8 Oktober 1999 tentang pengalihan pengelolaan SMA Al Mahmud dari Yayasan Al Mahmud ke Yayasan Islamic Centre sampai sekarang ini.

Gambar 3.1 Logo SMA Islamic Centre

Visi dan Misi

Visi

Unggul dalam prestasi santun dalam perilaku taat dalam ibadah menuju siswa yang berakhlakul karimah dan sekolah selalu menjujung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara.

Misi

  1. Mengembangkan sikap dan perilaku religiusitas di lingkungan dalam dan luar sekolah dalam kaitannya dengan upaya penyelamatan lingkungan
  2. Mengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu, bertoleransi, bekerja sama, saling menghargai, disiplin, jujur, kerja keras, kreatif, dan mandiri
  3. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapih, bersih, dan nyaman
  4. Menanamkan budaya 3R (Reuse, Reduce, Recycle)
  5. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, menyenangkan, komunikatif, tanpa takut salah, dan demokratis
  6. Menanamkan budaya hemat energi dan hemat air
  7. Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar, sumber daya fisik, dan manusia agar memberikan hasil yang terbaik bagi perkembangan peserta didik
  8. Mengupayakan pemanfaatan lingkungan sekolah untuk kegiatan edukatif
  9. Menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan, cinta damai, cinta tanah air, semangat kebangsaan, dan hidup demokratis

Struktur Organisasi

Setiap perusahaan atau lembaga di dalamnya mempunyai struktur organisasi yang menerangkan tentang susunan lembaga atau perusahaan tersebut, menerangkan tentang susunan pegawai yang mempunyai tugas dan wewenang masing-masing. Oleh karena itu, struktur organisasi mempunyai alur yang menghubungkan satu sama lainnya agar dapat berjalan dengan lancar dan baik.

Suatu tujuan hanya bisa dapat dicapai apabila terjalin kerjasama yang baik pada lembaga tersebut. Kerja sama dari para staff guru sangat besar artinya bagi pencapaian tujuan sekolah atau lembaga, Seorang pemimpin juga harus dapat menyampaikan apa saja yang ingin dicapai oleh lembaga pendidikan mulai dari setiap organisasinya dan juga cara penyampainannya agar tujuan yang dimaksud dapat tercapai. Setiap lembaga pendidikan yang baik pasti memiliki suatu struktur organisasi yang berjalan yang dapat berupaya mengatur aktifitas lembaga dan memberikan gambaran tentang hubungan kerja sama antar guru atau staff pengajar didalam lembaga pendidikan di sekolah. Hal ini menyebabkan pembagian tugas akan bertamabah rumit, dikarenakan bayaknya jumlah staff pengajar yang melakukan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, sehingga tidak memungkinkan seorang staff pengajar melakukan beberapa pekerjaan sekaligus

Agar sekolah dapat berjalan dengan baik maka perlu adanya kerja sama dan koordinasi yang baik diantara para guru yang melakukan pekerjaanya masing-masing . Untuk itu dibuatlah suatu sitem organisasi yang baik. Dengan adanya struktur organisasi akan mudah untut membagi tugas dan kewajiban masing masing personil yang masuk di dalam struktur tersebut. Jika semua personil dari struktur tersebut telah mengerti dan memahami akan tugas dan wewenangnya, di dalam perusahaan tersebut akan terciptanya suatu kerja sama yang baik efektif dan efisien

Oleh karena itu, struktur pada suatu organisasi sekolah sangat diperlukan untuk menghubu ngkan antara orang-orang yang menjalankan. Struktur organisasi sangat berperan dalam menggerakan atau menjaga kelangsungan hidup suatu lembaga. Sama halnya dengan SMA Islamic Centre Tangerang yang memiliki struktur organisasi sebagai berikut :

Gambar 3.2 Struktur Organisasi SMA Islamic Centre Tangerang

Jabatan Tugas dan Wewenang

  1. Kepala Sekolah
  2. a. Menyusun Program Sekolah

    b. Mengorganisir pegawai

    c. Menggerakan staf (Guru dan Pegawai)

    d. Mengoptimalisasi sumber daya sekolah

  3. Wakasek Bidang Kurikulum
  4. a. Membantu Kepala Sekolah dalam urusan-urusan

    1. Menyusun Program Pengajaran

    2. Menyusun Pembinaan tugas Guru

    3. Menyusun Jadwal Pelajaran

    4. Menyusun Jadwal Evaluasi Belajar

    5. Menyusun Pelaksanaan UTS, UAS, TO, dan Persiapan UN

    6. Menerapkan Jadwal Penerimaan Buku Laporan Pendidikan dan Penerimaan STTB

    7. Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan perangkat pembelajaran

    8. Menyiapkan buku agenda kemajuan belajar di kelas

    9. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

    b. Mengkoordinasikan kegiatan piket harian/pengamat KBM

    c. Mewakili Kepala Sekolah, dalam pengendalian proses belajar mengajar pada setiap hari

  5. Wakasek Bidang Kesiswaan
  6. Membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

    a. Menyusun Program Pembinaan Kesiswaan OSIS dan kegiatan extrakulikuler sekolah

    b. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa, OSIS dan extrakulikuler sekolah dalam rangka menegakan disiplin dan tata tertib sekolah

    c. Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kerindangan dan kekeluargaan

    d. Memberikan pengarahan dan pembinaan OSIS lama dalam pemilihan pengurus OSIS baru

    e. Menyusun Program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan incidental

    f. Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan, dan calon penerima bea siswa

    g. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan diluar Sekolah

    h. Menyusun laporan kegiatan kesiswaan secara berkala.

    i. Menyusun daftar rombongan siswa dalam kelas dan pendataan/penempatan siswa yang mutasi

  7. Wakasek Bidang Sarana dan Prasarana
  8. Membantu Kepala Madrasah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

    a. Menyusun kebutuhan Sarana dan Prasarana Sekolah

    b. Mengadministrasikan pendayagunaan sarana prasarana

    c. Mengusulkan pembiayaan alat-alat pelajran dan sarana prasarana penunjang pendidikan

    d. Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara berkala

  9. Wakasek Bidang Humas
  10. Membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

    a. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan Sekolah dangan Orang tua/wali siswa dan membina hubungan tersebut

    b. Mengatur dan menyelenggarakan rapat Sekolah dengan pengurus wali siswa atau murid secara berkala

    c. Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala

  11. Wakasek Bidang Keagamaan
  12. Membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

    a. Membuat program kegiatan agama per semester dan tahunan

    b. Membuat jadwal tadarus pada setiap kelas

    c. Mengatur, memperingati, dan menyelenggarakan setiap hari besar agama Islam

    d. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan agama

  13. Guru
  14. Guru bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisient. Tugas dan tanggung jawab guru yaitu:

    a. Membuat program pengajaran/rencana pelaksanaan pembelajaran per semester dan tahunan

    b. Membuat satuan pelajaran (persiapan mengajar)

    c. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar

    d. Melaksanakan kegiatan penilaian belajar semester/tahunan

    e. Mengisi daftar nilai siswa

    f. Melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar (daya serap dan ketuntasan belajar)

    g. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan

    h. Melaksanakan kegiatan membimbing, guru dalam kegiatan proses belajar mengajar

    i. Membuat alat pelajaran/alat peraga

    j. Menciptakan karya seni

    k. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum

    l. Melaksanakan tugas tertentu di Sekolah

    m. Mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya

    n. Membuat lembaran kerja siswa

    o. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa

    p. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran

    q. Melaksanakan analisis butir soal

  15. Koordinator BK/BP
  16. Bimbingan Konseling bertugas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan berikut :

    1. Bimbingan Konseling bertugas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan berikut :

    2. Mengkoordinasikan dengan Wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar

    3. Memberikan layanan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar

    4. Memberikan saran dan pertimbangan karir kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai

    5. Mengadakan penilaian pelaksanaan Bimbingan Konseling

    6. Menyusun statistik hasil penilaian Bimbingan Konseling

    7. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar praktik atau pelaksanaan Bimbingan Konseling

    8. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut Bimbingan Konseling

    9. Menyusun laporan pelaksanaan Bimbingan Konseling

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Prosedural hasil belajar siswa pada Kantor sekolah SMA Islamic Centre Tangerang sebagai berikut :

  1. Proses Absensi Siswa
  2. Pada proses ini siswa memasuki kelas dan guru melakuan absensi kelas sesuai dengan mata pelajaran yang diampu

  3. Proses Penilaian Kegiatan Siswa
  4. Guru memberikan nilai kepada siswa yang mengerjakan tugas mandiri, mengikuti ujian UTS dan UAS, yaitu dimulai dengan guru menerangkan sebuah materi pelajaran kepada siswa setelah materi yg diberikan guru ke pada siswa, selanjutnya guru memberikan tugas kepada siswa yanng nantinya dari tugas tersebut guru memberikan penilaian secara manual dan menginput nilai nilai menggunakan Ms. Excel, kemudian nilai tersebut diberikan kepada wali kelas untuk di input pada raport siswa dan wali kelas membuat laporan per periode penilaian siswa untuk kepala sekolah

Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

Gambar 3.3 : Rancangan prosedur sistem yang berjalan

Analisis Sistem yang Berjalan

Para wali murid masih mengalami kesulitan untuk mengakses data informasi absensi dan nilai akademik di sekolah. Hal tersebut dikarenakan sistem informasi informasi absensi dan nilai yang berjalan saat ini masih terbilang sederhana dan manual. Siswa menulis absensi pada buku kehadiran siswa, setelah selesai diserahkan kepada guru piket ntuk diproses atau dicatat, kemudian diserahkan kepada wali kelas. Sementara, data nilai rapot ditulis setelah siswa melakukan ujian, setelah selesai diserahkan kepada guru bidang studi untuk diproses nilainya dengan menggunakan Excel, kemudian diserahkan kepada wali kelas untuk dicatat dalam rapot yang akan diberikan

Sistem manual seperti ini menyebabkan kesulitan bagi wali murid untuk memonitoring tingkat kehadiran dan prestasi putra-putrinya. Salah satu kendalanya adalah waktu karena kesibukan wali murid untuk datang ke sekolah bertemu wali kelas, hilangnya surat-surat, dan surat yang dikirim tidak tersampaikan

Analisis Sistem yang Berjalan pada Use Case Diagram

Use-case diagram merupakan model diagram UML yang digunakan untuk menggambarkan requirement fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem. Use-case diagram menekankan pada “siapa” melakukan “apa” dalam lingkungan sistem perangkat lunak akan dibangun. Use case diagram sebenarnya terdiri dari dua bagian besar; yang pertama adalah use case diagram

Use case diagram adalah gambaran graphical dari beberapa atau semua actor, use-case, dan interaksi diantara komponen-komponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun. Use case diagram menjelaskan manfaat suatu sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada di luar sistem. Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar

Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap requirement sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama tahap desain, use case diagram berperan untuk menetapkan perilaku (behavior) sistem saat diimplementasikan

Berikut ini adalah langkah-langkah use case diagram untuk Sistem monitoring absensi dan nilai pada SMA Islamic Centre :

Gambar 3.4 : Use Case Diagram absensi dan nilai

Berdasarkan gambar 3.4 Use Case Diagram yang berjalan di atas terdapat  :

  1. Nama Use Case : Masuk kelas
  2. Actor : Siswa

    Keterangan  : Siswa masuk kelas

  3. Nama Use Case : Absensi kehadiran
  4. Actor : Guru dan Siswa

    Keterangan  : Guru mengabsen siswa sebelum proses belajar mengajar dimulai dan siswapun absen ketika guru mengabsen

  5. Nama Use Case : Kegiatan belajar
  6. Actor : Guru dan Siswa

    Keterangan  : Guru melakukan kegiatan belajar mengajar seperti memberikan materi, tugas, Quiz, UTS, dan UAS kepada siswa dan siswa mengikuti kegiatan belajar tersebut

  7. Nama Use Case : Memberikan nilai kegiatan belajar
  8. Actor : Guru

    Keterangan  : Guru memberikan nilai dari hasil kegiatan belajar

  9. Nama Use Case : Mengolah nilai kegiatan belajar
  10. Actor : Guru

    Keterangan  : Guru mengolah nilai kegiatan belajar

  11. Nama Use Case : Memberikan nilai raport dan absensi siswa
  12. Actor : Guru dan Wali Kelas

    Keterangan  : Guru memberikan nilai raport kepada wali kelas

  13. Nama Use Case : Input nilai dan absensi siswa pada raport
  14. Actor : Wali Kelas

    Keterangan  : Wali kelas menginput nilai dan absensi siswa pada raport

  15. Nama Use Case : Membuat laporan nilai dan absensi siswa
  16. Actor : Wali Kelas

    Keterangan  : Wali kelas membuat laporan nilai dan absensi siswa

  17. Nama Use Case : Memberikan laporan nilai dan absensi siswa
  18. Actor : Wali Kelas dan Kepala Sekolah

    Keterangan  : Wali kelas membuat laporan nilai dan absensi siswa kemudian laporan tersebut di berikan kepada kepala sekolah untuk di tanda tangani

  19. Nama Use Case : Pembagian Raport
  20. Actor : WAli Kelas, Orang Tua dan Siswa

    Keterangan  : Wali kelas membagian raport kepada orang tua dan siswa

Analisis Sistem yang Berjalan pada Activity Diagram

Activity diagrams menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar` transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu, activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum

Menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis. Struktur diagram ini mirip flowchart atau Data Flow Diagram pada perancangan terstruktur. Sangat bermanfaat apabila kita membuat diagram ini terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami proses secara keseluruhan. Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa use case pada use case diagram.

Berikut ini adalah langkah-langkah Activity diagram untuk Sistem absensi dan nilai pada SMA Islamic Centre :

Gambar 3.5 Activity diagram untuk Sistem absensi dan nilai Siswa

Activity Diagram yang berjalan diatas terdapat :

a. 1 (satu) Initial Node, Objek yang diawali dari aktivitas siswa

b. 13 (delapan) Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi di suatu aksi diantaranya : Siswa,Guru,Orang tua, dimulai dari masuk kelas, absen, memberikan materi, memberikan ( tugas,quiz,UTS,UAS ), mengerjakan ( tugas,quiz,UTS,UAS ), memberikan nilai ( tugas,quiz,UTS,UAS ), mengolah ( tugas,quiz,UTS,UAS ), memberikan nilai raport kepada siswa, siswa menerima nilai raport, siswa memberikan nilai raport kepada orang tua

c. 3 swimline terdiri dari siswa,guru,orang tua

d. 1 Activity final note ,Objek yang di akhiri dari aktivitas siswa

Berikut ini adalah langkah-langkah Activity diagram untuk Sistem laporan guru dengan kepala sekolah pada SMA Islamic Centre :

Gambar 3.6 Activity diagram untuk Sistem laporan guru dengan kepala sekolah

Activity Diagram yang berjalan diatas terdapat :

a. 1 (satu) Initial Node, Objek yang diawali dari aktivitas guru dengan kepala sekolah

b. 5 (lima) Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi di suatu aksi diantaranya membuat laporan absensi dan nilai, memberikan laporan absensi dan nilai, menerima laporan absensi dan nilai, cek laporan, ACC laporan

c. 2 swimline terdiri dari guru dan kepala sekolah

d. 1 Activity final note ,Objek yang di akhiri dari aktivitas guru dan kepala sekolah

Analisis Sistem yang Berjalan pada Sequence Diagram

Sequence diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi antar obyek dan mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut. Diagram ini juga menunjukkan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh obyek – obyek yang melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Objek-objek tersebut kemudian diurutkan dari kiri ke kanan, aktor yang menginisiasi interaksi biasanya ditaruh di paling kiri dari diagram.Pada diagram ini, dimensi vertikal merepresentasikan waktu

Bagian paling atas dari diagram menjadi titik awal dan waktu berjalan ke bawah sampai dengan bagian dasar dari diagram. Garis Vertical, disebut lifeline, dilekatkan pada setiap obyek atau aktor. Kemudian, lifeline tersebut digambarkan menjadi kotak ketika obyek melakukan suatu operasi , kotak tersebut disebut activation box. Obyek dikatakan mempunyai live activation pada saat tersebut.Pesan yang dipertukarkan antar obyek digambarkan sebagai sebuah anak panah antara activation box pengirim dan penerima. Kemudian diatasnya diberikan label pesan

Tujuan penggunaan sequence diagram :

Gambar 3.7 squence diagram absensi dan nilai

Berdasarkan pada gambar seblumnya dapat digambarkan sistem yang berjalan saat ini :

a. Lima Actor yang melakukan kegiatan yaitu siswa, guru, wali kelas, kepala sekolah, orang tua

b. Sepuluh LifeLine antarmuka yang saling berinteraksi mulai dari masuk kelas hingga pembagian raport

c. Dua puluh tujuh message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang langkah-langkah absensi dan nilai

d. Satu Final Node, yaitu aktivitas akhir menunjukkan akhir dari semua aliran kegiatan tersebut

Metode Analisis Sistem

Analisis Critical Success Factor (CSF)

Dalam kegiatan ini akan dielaborasikan visi dan misi menjadi tujuan SMA Islamic Centre yang kemudian akan diaplikasikan menggunakan CSF analisis untuk menemukan kebutuhan organisasi. Langkah-langkah elaborasi tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut di bawah ini

Gambar 3.8. Langkah-langkah Elaborasi Tujuan Organisasi

Berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder dan hasil observasi langsung di SMA Islamic Centre Tangerang, yakni :

  1. Visi
  2. Unggul dalam prestasi santun dalam perilaku taat dalam ibadah menuju siswa yang berakhlakul karimah dan sekolah selalu menjujung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara

  3. Misi
  4. a. Mengembangkan sikap dan perilaku religiusitas di lingkungan dalam dan luar sekolah dalam kaitannya dengan upaya penyelamatan lingkungan

    b. Mengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu, bertoleransi, bekerja sama, saling menghargai, disiplin, jujur, kerja keras, kreatif, dan mandiri

    c. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapih, bersih, dan nyaman

    d. Menanamkan budaya 3R (Reuse, Reduce, Recycle)

    e. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, menyenangkan, komunikatif, tanpa takut salah, dan demokratis

    f. Menanamkan budaya hemat energi dan hemat air

    g. Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar, sumber daya fisik, dan manusia agar memberikan hasil yang terbaik bagi perkembangan peserta didik

    h. Mengupayakan pemanfaatan lingkungan sekolah untuk kegiatan edukatif

    i. Menanamkan kepedulian social dan lingkungan, cinta damai, cinta tanah air, semangat kebangsaan, dan hidup demokratis

Tabel 3.1 : Analisis CSF

Berdasarkan tabel di sebelumnya, dapat diketahui bahwasanya pencapaian tujuan-tujuan organisasi SMA Islamic Centre mempunyai batasan sistem (Boundary) tertuang pada tabel di atas, selanjutnya untuk mengetahui kebutuhan Sistem Informasi (SI) yang mendukung, maka perlu dilakukan elaborasi terhadap CSF organisasi dengan menentukan Key Decision yang berhubungan dengan CSF tersebut dan dari Key Decision tersebut akan diidentifikasi kebutuhan Sistem Informasi (SI) dari organisasi. Hasil elaborasi CSF dapat dilihat pada tabel 3.5. di bawah ini

Tabel 3.2. Identifikasi Kebutuhan Sistem Informasi (SI)

Dari analisis CSF diatas dapat disimpulkan bahwa dengan melihat visi dan misi sekolah yang mengedepankan pelayanan kepada orang tua maka perlu adanya kelancaran penerimaan informasi dengan terwujudnya aplikasi monitoring yang informatif bagi pihak terkait dalam memonitoring absensi dan nilai dengan tujuan orang tua dapat mengontrol anaknya di sekolah

Analisis Batasan Sistem

Pada setiap sistem yang berjalan pasti memiliki batasan sistem (boundary) yang memisahkan antara sub sistem itu sendiri dengan lingkungan luar sistem. Batasan suatu sistem juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem itu sendiri. Lingkungan suatu sistem dapat bersifat menguntungkan ataupun merugikan, hal ini juga menjadi salah satu tugas batasan sistem agar dapat mempertahan lingkungan luar sistem yang menguntungkan dan menghindari lingkungan luar yang merugikan. Jika masukan pada sistem bersifat baik maka keluaran yang dihasilkan pun akan baik. SMA Islamic Centre Tangerang memilliki banyak kegiatan belajar meliputi: pembelajaran di kelas, ekstra kulikuler, dan ujian. Melihat permasalahan yang terjadi pada SMA Islamic Centre Tangerang maka peneliti akan membatasi penulisan laporan hanya pada absensi dan nilai.

Analisa Masalah

Berdasarkan analisis yang dilakukan, SMA Islamic Centre Tangerang sendiri telah memiliki aplikasi informasi sekolah berbasis Web yang berisi informasi seputar sekolah seperti identitas sekolah, visi, misi, dan tujuan, serta informasi lainnya yang hanya bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang profil SMA Islamic Centre Tangerang, sedangkan untuk informasi data akademik siswa masih terbilang sederhana dan manual. Absensi siswa ditulis pada buku kehadiran siswa dan data nilai raport yang ada hanyalah data tertulis yang setiap semester dibagikan ke siswa atau wali murid. Pembuatan data yang sudah ada dan bersifat tertulis mengakibatkan data tersebut tidak tersimpan dengan rapi dan baik. Hal tersebut dikarenakan dalam penyimpanan pengolahan data nilai masih menggunakan excel, sedangkan untuk absensi masih dicatat pada buku absensi siswa sehingga jika ingin dicari membutuhkan waktu yang tidak sebenta

Analisis Kekurangan Sistem yang Berjalan

Berdasarkan analisis yang dilakukan pada monitoring hasil belajar siswa, saat ini masih memiliki beberapa kekurangan. Seiring perkembangan teknologi maka kebutuhan informasi pun memerlukan pengembangan guna mengimbangi situasi dan dapat berfungsi secara maksimal agar informasi yang dihasilkan bersifat akurat, relevan dan juga tepat waktu. Dalam penelitian sistem pencatatan data, pencarian data, dan pembuatan laporan absensi dan penilaian siswa, dapat disimpulkan kekurangan yang terdapat pada sistem yang berjalan :

  1. Input data pada absensi siswa menggunakan metode manual dengan pencatatan pada buku dan penginputan nilai siswa menggunakan Ms. Excel sehingga membutuhkan banyak waktu dan banyak terjadinya kerangkapan data
  2. Dalam sistem yang berjalan sekarang orang tua tidak dapat memonitiring absen dan nilai secara realtime sehingga anak tidak bisa terkontrol dengan baik dalam proses belajar di sekolah

Analisis Kontrol

Pada sistem yang berjalan saat ini, penilaian hasil belajar siswa, pencarian data, dan pembuatan laporan monitoring hasil belajar siswa juga memerlukan kegiatan pengontrolan. Proses pengontrolan dilakukan oleh guru, wali kelas, kepala sekolah. Semua kegiatan pengontrolan masih banyak yang melakukan secara manual sehingga apabila terjadi permasalahan maka akan memerlukan waktu yang lama dalam proses pencarian kesalahan

Analisis Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data yang dilakukan untuk dapat menyediakan informasi sebagai pendukung suatu laporan berkas masih memerlukan waktu yang lama sehingga informasi yang dihasilkan pun belum secara maksimal dapat digunakan sebagai penunjang keputusan koordinator bagian pengukuran untuk mengetahui performa dari laporan data yang telah berjalan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem informasi monitoring hasil belajar siswa yang diharapkan dapat mengurangi kendala-kendala yang sering terjadi sehingga akan mempermudah atau mempercepat kegiatan serta dapat menghasilkan laporan yang berisi informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu.

Sistem yang lebih baik akan mampu meningkatkan kualitas kinerja seseorang, maka kebutuhan sistem yang diharapkan antara lain

  1. Kegiatan atau proses absensi dan penilaian siswa dilakukan secara online untuk mempermudah sekolah dalam memonitoring absensi dan penilaian siswa dan komputerisasi menggunakan database MySql sebagai sumber atau pusat data, sehingga mempermudah pengontrolan karena akan relatif lebih mudah dan rapih juga dapat meminimalisasikan adanya kesalahan dan kerangkapan data pada hasil rekapitulasi absensi dan penilaian siswa
  2. Sistem menggunakan bahasa pemrograman PHP
  3. Sistem menampilkan grafik untuk mempermudah kepala sekolah mengetahui laporan kenaikan atau penurunan absensi dan penilaian siswa
  4. Menampilkan laporan rekapitulasi absensi dan penilaian siswa per periode
  5. Sistem memberi kermudahan dalam pencarian data
  6. Sistem mempermudah dalam proses kegiatan input nilai, absensi dan juga update data yang berfungsi untuk memperbaiki kekurangan sistem yang berjalan
  7. Tampilan yang dihasilkan harus bersifat sederhana juga fleksibel sehingga memudahkan pemohon atau user

Analisa Proses

Proses sistem informasi monitoring absensi dan penilaian siswa yang berjalan saat ini masih mengerjakan secara manual dan sebagian besar proses masih menggunakan pencatatan di buku dan aplikasi Ms. Excel. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai sistem yang sedang berjalan terdapat pada Unified Modelling Language (UML) yaitu berupa usecase diagram, sequence diagram dan activity diagram

Alternatif Pemecahan Masalah dan konfigurasi Sistem

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisis terhadap sistem yang berjalan, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa perlu diadakan pengembangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisis terhadap alternatif pemecahan masalah antara lain:

  1. Dibangun sistem yang dibutuhkan oleh user dengan menggunakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi yang berbasis visual sudah familiar di kalangan instansi masyarakat
  2. Dibangun suatu aplikasi sistem yang berbasiskan web. Aplikasi yang dibangun berbasiskan web memungkinkan user dapat menggunakan data secara bersama-sama di dalam waktu yang sama

Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain:

a. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web di manapun kapan pun tanpa harus melakukan penginstalan

b. Dapat dijalankan pada sistem operasi mana pun

c. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web

d. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan web-based application, sebab lisensi itu sudah menjadi tanggung jawab dari web penyedia aplikasi

Penulis akan membuat suatu program berbasis web yang dapat digunakan oleh Pemohon untuk memonitoring berkas pengukuran. Program tersebut akan melakukan proses pengimputan mulai dari pendaftaran yang nantinya akan berpengaruh pada proses selanjutnya, serta menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh pemohon sampai pembuatan surat ukur

Penggunaan sistem yang akan penulis rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mempermudah proses pendaftaran. Untuk mengatasi hal tersebut penulis mengusulkan perlu diadakannya transfer of knowledge kepada para user atau biasa juga disebut sebagai training, sehingga user dapat beradaptasi dan dapat mengoperasikan sistem dengan baik dan benar

Konfigurasi Sistem

Di dalam membuat program untuk penulisan laporan skripsi, penulis menggunakan komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:

Spesifikasi Hardware

a. Processor : Core I3

b. Monitor : 17”

c. Mouse : Optic

d. Ram : 2 GB

e. HD : 250 GB

f. Keyboard : Standard

g. Printer : Dotmatrik, Deskjet, dan Laserjet

Spesifikasi Software

Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan

a. Microsoft Office Excel 2003

b. Microsoft Office Word 2003

c. Autocad 2004,2009

Hak Akses (Brainware)

Sistem informasi monitoring absensi dan nilai ini hanya dapat di akses oleh :

a. Admin

b. Guru bidang studi

c. Wali Kelas

d. Kepala Sekolah

e. Wali murid atau orang tua

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Setelah melakukan observasi dan wawancara terhadap stakeholder, maka didapat beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sebuah sistem yang diinginkan, kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam elisitasi tahap I sebagai berikut

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Terdapat beberapa requirement yang diberi option Inessential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement diatas diberi option I pada Elisitasi Tahap II sesuai dengan Tabel 3.4 dibawah ini:

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Keterangan:

M = Mandatory (Yang Diperlukan)

D = Desirable (Yang Diinginkan)

I = Inessential (Yang Tidak Mutlak Diinginkan)

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas ,maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi KML. Deangn pilihan antar lain High (H) dn harus dieliminasi, Middle (M) dan Low (L) berikut ini lampiran dalam Elisitasi tahap III yang telah dibuat:

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Keterangan:

T : Technical

O : Operasional

E : Economic

L : Low

M : Middle

H : High

Elisitasi Tahap Final

Merupakan hasil akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dasr untuk membangun sebuah Sistem monitoring absensi dan nilai dicapai dari suatu proses elisitasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap Final

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan analisis yang dilakukan penulis pada bab sebelumnya, diketahui sistem pelaporan absensi dan nilai siswa yang berjalan saat ini masih terbilang sederhana dan manual. Absensi siswa ditulis pada buku kehadiran siswa dan data nilai raport yang ada hanyalah data tertulis yang setiap semester dibagikan ke siswa atau wali murid. Pembuatan data yang sudah ada dan bersifat tertulis mengakibatkan data tersebut tidak tersimpan dengan rapi dan baik. Hal tersebut dikarenakan dalam penyimpanan pengolahan data nilai masih menggunakan Ms.excel, sedangkan untuk absensi masih dicatat pada buku absensi siswa sehingga jika ingin dicari membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Untuk mengatasi hal tersebut, SMA Islamic Center Tangerang membutuhkan sebuah sistem informasi yang berbasis web untuk mempermudah murid dan wali murid mendapatkan informasi yang up to date, cepat, dan akurat melalui gadget di manapun dan kapanpun mereka inginkan. Selain itu, rancangan sistem informasi berbasis web ini menggunakan data base MySQL sebagai sumber atau pusat data sehingga mempermudah pengontrolan karena relatif lebih mudah, rapih, dan juga dapat meminimalisasikan adanya kesalahan dan kerangkapan data pada hasil rekapitulasi absensi dan penilaian siswa. Untuk menganalisis sistem yang akan diusulkan, penulis menggunakan Software Paradigm For UML 6.4. Enterprise Edition yaitu software yang digunakan untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram

Prosedur Sistem Usulan

Guest

Semua yang mengakses halaman ini ketika tidak memiliki akses masuk disebut guest. Lalu setelah itu, jika sudah login maka hak akses dibagi menjadi dua level user yaitu admin, guru bidang studi, wali kelas, dan wali murid

Admin atau Operator

Admin atau operator adalah level tertinggi yang memiliki fasilitas untuk mengatur website secara keseluruhan. Admin memiliki akses untuk :

  1. Melihat, mengubah, dan menambahkan data absen dan nilai siswa
  2. Menambah dan meng-input data absen dan nilai siswa
  3. Mengatur berita situs
  4. Meng-edit database
  5. Menonaktifkan atau log out


Guru Bidang Studi

Wali Murid (Orang Tua)

Use Case Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan prosedur sistem usulan, maka dibuat usulan use case diagram sebagai berikut

Gambar 4.1 : Use Case Diagram absensi dan nilai yang diusulkan

Gambar 4.1 : Use Case Diagram absensi dan nilai yang diusulkan

  1. Nama Use Case : Login
  2. Actor : Siswa, Orang tua, Guru, Wali kelas,Kepala Sekolah

    Keterangan  : Siswa, Orang tua, Guru, Wali kelas,Kepala Sekolah login

  3. Nama Use Case : Home
  4. Actor : Siswa, Orang tua, Guru, Wali kelas, Admin dan kepala sekolah

    Keterangan  : setelah login masuk ke home

  5. Nama Use Case : Absen Online
  6. Actor : Siswa,Orang tua,Guru

    Keterangan  : Guru melakukan absensi online kepada siswanya dan orang tua dapat memonitor melalui web

  7. Nama Use Case : Menampilkan foto profile siswa
  8. Actor : Admin TU, Kepala sekolah, Orang tua

    Keterangan  : Admin TU, Kepala sekolah, Orang tua dapat mengakses profile siswa

  9. Nama Use Case : Input data guru
  10. Actor : Admin

    Keterangan  : Admin menginput data guru

  11. Nama Use Case : Input mata pelajaran
  12. Actor : Admin TU

    Keterangan  : Admin TU menginput Mata pelajaran

  13. Nama Use Case : Input nilai
  14. Actor : Guru dan Admin TU

    Keterangan  : Guru menginput nilai dan dapat diakses oleh admin TU

  15. Nama Use Case : Menampilkan nilai raport persemester
  16. Actor : Admin TU, kepala sekolah, Orang tua

    Keterangan  : Admin TU menginput nilai raport dan dapat termonitoring oleh kepala sekolah dan orang tua

  17. Nama Use Case : Menampilkan laporan per periode
  18. Actor : Admin TU, Wali kelas, kepala sekolah

    Keterangan  : Admin TU menampilkan laporan per periode dan dapat di akses oleh wali kelas dan kepala sekolah

  19. Nama Use Case : Log Out
  20. Actor : Siswa, Orang tua, Guru, Wali kelas admin dan Kepala sekolah

    Keterangan  : Siswa, Orang tua, Guru, Wali kelas admin dan Kepala sekolah dapat log out

Perbedaan Prosedur antara Sistem yang Berjalan dengan Sistem Usulan

Berdasarkan analisis yang dilakukan, penulis dapat menyimpulkan perbedaan antara prosedur sistem yang berjalan saat ini dengan sistem yang diusulkan sebagai berikut:

Rancangan Basis Data

Data Base yang Diusulkan

Mengacu pada usulan di poin sebelumnya, maka rancangan data basenya sebagai berikut :


Gambar 4.2 : rancangan database absensi dan nilai yang diusulkan

Pada bab ini menjelasakan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram di atas

Spesifikasi Basis Data (Database)

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama Table : Nilai
  2. Media : Hardisk

    Isi : kode_jadwal, nisn, tugas, uh, uts, uas, absensi

    Primary Key : None

    Panjang Record : -

  3. Nama Table : Nama Siswa
  4. Media : Hardisk

    Isi : nisn, nama, nm_ortu, tem_lhr, tgl_lhr, alamat, password

    Primary Key : nisn

    Panjang Record : -

  5. Nama Table : Guru
  6. Media : Hardisk

    Isi : nip, nama, tem_lhr, tgl_lhr, alamat, password

    Primary Key : nip

    Panjang Record : -

  7. Nama Table : Kelas
  8. Media : Hardisk

    Isi : id, jurusan, walikelas, nama

    Primary Key : id

    Panjang Record : -

  9. Nama Table : Jurusan
  10. Media : Hardisk

    Isi : Kode, nama

    Primary Key : Kode

    Panjang Record  : -

  11. Nama Table : Matpel
  12. Media : Hardisk

    Isi : Kode, nama

    Primary Key : Kode

    Panjang Record : -

  13. Nama Table : Jadwal
  14. Media : Hardisk

    Isi : Kode, nama

    Primary Key : Kode

    Panjang Record : -

  15. Nama Table : Absensi
  16. Media : Hardisk

    Isi : kkode_jadwal, nisn, tgl, status

    Primary Key : None

    Panjang Record : -

Konfigurasi Sistem

Rancangan Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem aplikasi berbasis web ini adalah suatu unit personal komputer atau suatu unit laptop, untuk spesifikasi yang dibutuhkan tidak terlalu besar, cukup dengan spesifikasi di bawah ini:

  1. Processor pentium IV
  2. Karena aplikasi sistem yang digunakan berbasis web jadi spesifikasi yang dibutuhkan tidak perlu terlalu besar, tetapi penggunaan database dengan berorientasi subjek dan banyaknya redudansi data karena denormalisasi, prosessor dengan teknologi terkini seperti Intel Pentium I3 lebih dianjurkan

  3. Memori (RAM) 2 GB
  4. Agar mendapatkan proses yang stabil memory dapat dipasang sebesar 1 Gb atau lebih

  5. Hard Disk 128 GB
  6. Untuk menampung data cukup menggunakan kapasitas hardisk 128 Gb atau lebih

  7. Monitor 15” LCD
  8. Monitor ini sangat baik untuk pemakai komputer dikarenakan monitor ini memiliki radiasi yang cukup rendah

  9. UPS (Uninterrupuble Power Suply)

Sangat berguna untuk menjaga agar apabila suatu saat listrik padam, maka dapat diselamatkan dulu untuk beberapa saat

Desain Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan. Agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini sebagai berikut:

  1. Sistem Operasi Windows Vista atau versi yang lebih baru
  2. XAMPP untuk Windows Version 3.2.1 atau yang lebih baru
  3. Web Browser (ex: Mozilla Firefox 8.0.1 dan Google Chrome)

Instalasi Perangkat Lunak (Software)

Untuk merancang aplikasi program ini, penulis menggunakan software-software sebagai berikut :

  1. Sistem Operasi Windows 7
  2. XAMPP for Windows Version 3.1.0
  3. Adobe Photoshop CS3
  4. Macromedia Dreamweaver CS3
  5. Notepad++
  6. Mozilla Firefox atau Google Chrome
  7. Visual Paradigm for UML Versi 6.4 Enterprise Edition

Penggunaan Program yang Diusulkan

Program yang diusulkan adalah sistem informasi monitoring absensi dan nilai siswa berbasis web yang menggunakan bahasa pemprograman PHP dan MYSQL sebagai database untuk memudahkan petugas dalam menggunakan aplikasi rancangan tersebut.

Pengujian

Pengujian terhadap sistem informasi monitoring absensi dan nilai siswa berbasis web ini menggunakan metode pengujian black box atau yang biasa disebut dengan pengujian fungsional. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.

Penanganan Kesalahan (Error Handling)

Penanganan kesalahan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang kesalahan yang terjadi pada saat proses penggunaan sistem. Berikut ini adalah tabel penanganan kesalahan dengan menggunakan metode pengujian black box.

Kondisi Pengujian Sistem

Berikut ini merupakan hasil dari pengujian sistem yang meliputi skenario pengujian, test case, hasil yang diharapkan, hasil pengujian, dan simpulan. Berikut tabel kondisi pengujian sistem yang diusulkan:

Tabel 4.1 Kondisi Pengujian Sistem Berhasil Login

Tabel 4.2 Kondisi Pengujian Sistem Username dan Password Tidak Valid

Tabel 4.3 Kondisi Pengujian Sistem Admin Berhasil Meng-input Nilai Siswa

Tabel 4.4 Kondisi Pengujian Sistem Admin Berhasil Membuat Data Baru

Tabel 4.5 Kondisi Pengujian Sistem Mengisi Form tidak Lengkap

Halaman Tampilan Login

Form login merupakan form yang muncul ketika program dijalankan. Form login berfungsi untuk melakukan pengecekan hak akses dari pengguna (user). Form login berfungsi untuk melakukan pengecekan hak akses dari pengguna (user). Berikut tampilan halaman login:

Gambar 4.3 : Form login

Halaman Tambah Nilai

Halaman tambah nilai ini adalah form dapat diisi oleh wali kelas untuk meng-input data nilai, tugas, ujian harian, UTSm dan UAS siswa. Berikut tampilan form tambah nilai:

4.4 Form Tambah Nilai

Form Tambah Data (Guru )

Form tambah data adalah form yang dapat diisi oleh admin untuk menambahkan data identitas guru. berikut tampilan form tambah data

Gambar 4.4 Form Tambah Data

Form Tambah Data (Guru )

Form tambah data adalah form yang dapat diisi oleh admin untuk menambahkan data identitas guru. berikut tampilan form tambah data

Gambar 4.4 Form Tambah Data

Form Cetak Rapot

Form cetak rapot merupakan form untuk menyimpan nilai hasil belajar siswa (rapot). Berikut ini tampilan form cetak rapot :

Gambar 4.5 Form Cetak Rapot

Layout Cetak Rapot

Gambar 4.6 Form Layout Cetak Rapot

BAB V

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut

  1. Sistem informasi monitoring Absensi dan nillai yang berjalan pada saat ini masih banyak yang dikerjakan secara manual melalui beberapa tahap yaitu dengan cara mencatat pada buku Absensi, sehingga prosesnya tidak efektif
  2. prosedur monitoring penilaian dan pengabsesian siswa pada SMA Islamic Center Tangerang masih belum terkomputerisasi atau masih dikerjakan secara manual
  3. Dengan adanya sistem yamg berbasis web untuk memonitoring absensi dan nilai secara real time sehingga dapat mempermudah orang tua dalam proses pengawasan anaknya disekolah

Saran

Adapun saran yang dapat disajikan penulis sebagai bahan pertimbangan bagi Sekolah SMA Islamic centre Tangerang , antara lain :untuk mepermudah pengawasan orangtua terhadap anaknya disekolah melalui website, mempermudah guru dalam pendataan siswa

DAFTAR PUSTAKA

  1. ” Yakub. 2012 “Pengantar Sistem Infromasi”. Yogyakarta : Graha Ilmu”
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 " Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset "
  3. " Situmorang. 2010. “BukuAnalisis Data”. Medan: KatalogDalamTerbitan (KDT) "
  4. ” Yakub. 2012 “Pengantar Sistem Infromasi”. Yogyakarta : Graha Ilmu”
  5. ” Yakub. 2012 “Pengantar Sistem Infromasi”. Yogyakarta : Graha Ilmu”
  6. ”Yakub. 2012 “Pengantar Sistem Infromasi”. Yogyakarta : Graha Ilmu”
  7. " Darmawan, Deni 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT. Remaja "
  8. 8,0 8,1 " Sutarman. 2012. “Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara "
  9. ” Yakub. 2012 “Pengantar Sistem Infromasi”. Yogyakarta : Graha Ilmu”
  10. " Yustianti.2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”.Jakarta:BumiAksara "
  11. " Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. "
  12. " Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika."
  13. 13,0 13,1 " Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi: Offset "
  14. " Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati dan Agus Asyanto. 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang”. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013"
  15. 15,0 15,1 15,2 15,3 " Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi"
  16. " Padeli dkk. Membangun (E-Procurement) Pengadaan Barang dan Jasa Dengan Prinsip Good Corporate Governance dengan Visual UML. Journal CCIT Vol-2 No.1-September 2008. "
  17. " Nugroho, Adi. 2010. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Object. Bandung”: Informatika "
  18. 18,0 18,1 18,2 18,3 " Rizky, Soetam. 2011.”Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak”. Jakarta: Prestasi Pustaka."
  19. " Simarmata, Janner. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: CV Andi Offset "
  20. 20,0 20,1 " Nugroho. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi Offset "
  21. " Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta "
  22. " Arief, M. Rudyanto. 2011. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”. Yogyakarta: Andi "

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

A.1. SuratKeteranganObservasi
A.2. Form PenggantianJudul
A.3. ValidasiSidangAkademik}
A.4. Form ValidasiSkripsi
A.5. KartuBimbingan
A.6. KwitansiPembayaranSkripsi
A.7. KwitansiPembayaranRaharja Career
A.8. KwitansiPembayaranSidangKomprehensif
A.9. SertifikatProspek
A.10. SertifikatToefl
A.11. Sertifikat IT Nasional
A.12. Sertifikat IT Internasional
A.13. FormulirPertemuan Stakeholder