SI1211472138

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI

PENCAIRAN KREDIT BERBASIS WEB PADA

PT OTO MULTIARTHA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1211472138
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI

PENCAIRAN KREDIT BERBASIS WEB PADA

PT OTO MULTIARTHA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211472138
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI

PENCAIRAN KREDIT BERBASIS WEB PADA

PT OTO MULTIARTHA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211472138
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Mulyati, S.E., M.M., M.Pd)
   
(Bayu Pramono, S.Kom)
NID : 11003
   
NID : 14023

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI

PENCAIRAN KREDIT BERBASIS WEB PADA

PT OTO MULTIARTHA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211472138
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juni 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(-------------)
 
(--------------)
 
(----------------)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI

PENCAIRAN KREDIT BERBASIS WEB PADA

PT OTO MULTIARTHA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211472138
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juni 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1211472138

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

PT OTO Multiartha Finance merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang terorganisir dalam pengelolaan keuangan. PT OTO Multiartha finance terletak di Mohammad Husni Thamrin, Cikokol– Komplek Mahkota Mas Blok J 39 Nomor 1 Tangerang yang selalu memberikan kebutuhan terhadap nasabah secara maksimal demi kenyamanan nasabahnya. Sistem Informasi saat ini tidak hanya bisa diperoleh melalui sistem manualisasi, tetapi juga bisa didapatkan dalam sistem komputerisasi. Dengan adanya perubahan sistem manualisasi menjadi sistem komputerisasi seperti sekarang ini, informasi yang diperoleh pun menjadi cepat, tepat waktu, dan akurat. Oleh karena itu, banyak perusahaan atau instansi yang menggunakan sistem informasi dalam kegiatan usahanya, bukan hanya untuk meningkatkan keuntungan tapi juga untuk meningkatkan produktivitas pekerja PT OTO Multiartha. Selain itu, sistem informasi ini dapat memudahkan bagian administrasi dalam menginput dan mengolah data dengan cepat dan akurat sehigga dapat menghasilkan informasi yang upto date yang akan memudahkan pimpinan dalam mengambil sebuah keputusan pengajuan kredit.Untuk memperoleh data-data yang diperlukan selama penilitian, penulis menggunakan beberapa metode, antara lain: wawancara , observasi dan studi pustaka. Data yang diperoleh dianalisisis dalam bentuk Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan Software Visual Paradigm 6.4. Serta menggunakan metode analisis SWOT (Strength, Weakness, Oportunities, Threaths). Hasil akhir yang dicapai dari penulisan Skripsi ini yaitu terbentuknya suatu prosedur sistem dengan menggunakan program UML (Unified Modeling Language) yang menggambarkan perancangan sistem yang berjalan dan perancangan sistem yang diusulkan dan perancangan sistem yang diusulkan. Selain itu, dihasilkan pula rancangan aplikasi baru berbasis web yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan khususnya pada bagian pelayanan kredit.

Kata kunci: Efisien,UML,Perancangan,kredit


ABSTRACT

PT Oto Multiartha Finance is a company engaged in the field of organized financial management. PT OTO Multiartha finance located in Mohammad Husni Thamrin, Cikokol- Mahkota Mas Complex Block J 39 No. 1 Tangerang who always give the customer needs to the maximum for the convenience of its customers. Information systems today can not only be obtained through manualisasi system, but also can be found in the computerized system. With the change in the system manualisasi into the computerized system, as now, the information obtained becomes rapid, timely, and accurate. Therefore, many companies or agencies that use information systems in their business activities, not only to increase profits but also to increase worker productivity PT OTO Multiartha. In addition, this information system can facilitate the administration in the input and process data quickly and accurately sehigga can produce upto date information that will facilitate leadership in taking a decision kredit.Untuk filing obtain data necessary for penilitian, the author uses some methods, among others: interviews, observation, and literature. Data obtained dianalisisis in the form of Unified Modeling Language (UML) using Visual Paradigm Software 6.4. As well as using SWOT analysis (Strength, Weakness, oportunities, Threaths). The final results were achieved from the writing of this thesis, namely the establishment of a procedure using the program system UML (Unified Modeling Language) that describes the design of the system running and design of the proposed system and the design of the proposed system. In addition, the draft also produced new web-based applications that can improve the company's performance, especially in the credit services.

Keywords : Efficient , UML , Design , credit

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan Skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Administrasi Pencairan Kredit Berbasis Web pada PT Oto Multiarta Tangerang” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktunya.

Pembuatan laporan Skripsi ini sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.

  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt,.M. Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

  5. Ibu Mulyati,S.E., M.M., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan, bimbingan, pengarahan, dorongan dan motivasi dalam menyusun laporan skripsi hingga selesai.

  6. Bapak Bayu Pramono S. Kom. selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa memberikan dorongan dan bimbingan dalam menyusun laporan skripsi ini hingga selesai.

  7. Bapak Robin,S.E. selaku Direksi PT Oto Mltiartha yang telah mengizinkan penulis dalam melakukan penelitian.

  8. Ibu Ria, S.E. selaku Stakeholder di PT Oto Multiartha tangerang.

  9. Seluruh Staff Karyawan pada PT Oto Multiartha yang telah membantu penulis.

  10. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

  11. Kedua orang tua, kakak dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

  12. Teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih selalu mendukung dan membeikan semangat kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Juni 2016
MARVIYANA
NIM. 1211472138

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Oto Multiartha

  2. Gambar 3.2. use case diagram sistem berjalan

  3. Gambar 3.3. Use Case Diagram yang sedang berjalan

  4. Gambar 3.4. Activity Diagram yang sedang berjalan

  5. Gambar 3.5 activity diagram sistem yangberjalan

  6. Gambar 4.6 Use Case Diagram yang Diusulkan Pada Calon Nasabah

  7. Gambar 4.7 Activity Diagram untuk pencairan kredit

  8. Gambar 4.8 Sequence Diagram untuk owner showroom

  9. Gambar 4.9 Class Diagram untuk pencairan

  10. Gambar 4.10 State machine Diagram Kredit Pencairan

  11. Gambar 4. 11 Prototype rancangan program

  12. Gambar 4. 12 Prototype rancangan program

  13. Gambar 4.13 prototype rancangan program

  14. Gambar 4. 14 Prototype rancangan program

  15. Gambar 4.15 Prototype rancangan program

  16. Gambar 4.16 Prototype rancangan program

  17. Gambar 4.17 Prototype rancangan program

  18. Gambar 4.18 Prototype rancangan program

  19. Gambar 4.19 Tampilan Program Form Login

  20. Gambar 4.20 Tampilan Program From Home

  21. Gambar 4. 21 Tampilan Gambar User

  22. Gambar 4.22 Tampilan Gambar Pelanggan

  23. Gambar 4.23 Tampilan Gambar permohonan

  24. Gambar 4.24 Tampilan Gambar Pencairan

  25. Gambar 4. 25 Tampilan Gambar laporan

  26. Gambar 4.26 Tampilan Gambar Logout

  27. Gambar 4.27 Gambar Tabel schedule perancangan sistem

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 1. Tabel Simbol

  2. Tabel2.Simbol Sequence Diagram

  3. Tabel 3. Simbol Activity Diagram

  4. Tabel2.4TipeStrategiSWOT

  5. Tabel 3.1 Internal Stategic Factors Analysis

  6. Tabel 3.2 Stategic S-O

  7. Tabel 3.3 Stategic S-T

  8. Tabel 3.4 Stategic W-O

  9. Tabel 3.5 Stategic W-T

  10. Tabel 4.6 Elistasi Tahap I

  11. Tabel 4.7 Elistasi Tahap II

  12. Tabel 4.8 Elistasi Tahap III

  13. Tabel 4.9 Elistasi Draft Final

  14. Tabel 4.10 Perbedaan Sistem Yang Berjalan

  15. Tabel 4.11 Tabel Pelanggan

  16. Tabel 4.12 Tabel Permohonan

  17. Tabel 4.13 Tabel User

  18. Tabel 4. 14 Pengujian pada menu login

  19. Tabel 4.15 Penerapan Biaya

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Kebutuhan akan suatu sistem informasi sangatlah penting. Sistem Informasi saat ini tidak hanya bisa diperoleh melalui sistem manualisasi, tetapi juga bisa didapatkan dalam sistem komputerisasi. Dengan adanya perubahan sistem manualisasi menjadi sistem komputerisasi seperti sekarang ini, informasi yang diperoleh pun menjadi cepat, tepat waktu, dan akurat. Oleh karena itu, banyak perusahaan atau instansi yang menggunakan sistem informasi dalam kegiatan usahanya, bukan hanya untuk meningkatkan keuntungan tapi juga untuk meningkatkan produktivitas pekerja pada tiap perusahaan.

PT Oto Multiartha adalah suatu finance yang mengoperasikan sistem komputer dalam kegiatan pelayanan finance. Banyak program pelayanan yang diberikan PT Oto Multiartha kepada para nasabah, salah satunya adalah kegiatan pemberian kredit. Pemberian kredit ini merupakan suatu program yang dikelola oleh PT Oto Multiartha dalam memberikan bantuan kepada para nasabah dalam mengelola suatu usaha.

Dalam pelayanan pengajuan kredit, PT Oto Multiartha masih menggunakan sistem manual yaitu untuk mengurangi penggunaan kertas (papper less) dalam proses pengajuan kredit. Ketika terjadi kesalahan dalam pencatatan sebuah kegiatan pengkreditan, kegiatan operasional finance akan terganggu dan akibatnya ada pihak yang merasa dirugikan. Kesalahan pencatatan pada proses laporan akan menimbulkan data yang tidak akurat dan tidak relevan sehingga proses pelayanan pun akan menjadi terhambat.

Berkaitan dengan hal ini diperlukan pengawasan intern piutang usaha yang memadai dan efektif, sehingga piutang usaha tersebut dapat cair sesuai dengan tanggal jatuh temponya. Bagaimanapun suksesnya perusahaan pembiayaan dalam melemparkan kredit ke masyarakat, tetapi dalam hal pengelolaan atau pengawasan piutang usaha tidak mempunyai sistem yang memadai dan efektif, maka bisa dipastikan perusahaan tersebut akan mengalami kerugian besar dan akhirnya membawa perusahaan ke arah kehancuran. Oleh karena itu, perlu adanya suatu sistem informasi yang dapat menyajikan informasi dengan mudah, cepat, dan akurat dalam memberikan pelayanan yang memuaskan bagi nasabah. Proses pengolahan informasi dengan memanfaatkan teknologi web menjadi media informasi yang dinamis. Dalam proses administrasi pencair kredit piutang usaha perusahaan memerlukan sistem yang memadai, hingga diharapkan semua piutang usaha dapat tertagih. Untuk itulah diperlukan pengelolaan dan pengawasan yang efektif dalam hal piutang usaha ini.

Sejalan dengan permasalahan di atas, penulis mengambil judul “Peracangan Sistem Informasi Administrasi Pencairan Kredit Berbasis Web pada PT Oto Multiartha Tangerang”

Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah ini sebagai berikut:

  1. Bagaimana kualitas pelayanan pengajuan kredit terhadap nasabah yang ada pada PT Oto Multiartha perkreditan yang berjalan saat ini?

  2. Bagaimana merancang sistem informasi pengajuan kredit yang dapat digunakan untuk mempermudah proses administrasi pencairan kredit?

  3. Apakah perancangan sistem informasi pengajuan kredit ini memberikan manfaat besar kepada nasabah dan memudahkan pimpinan untuk mengambil suatu keputusan?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan alasan pemilihan judul dan rumusan masalah di atas, penulis melakukan fokus objek penelitian untuk mengumpulkan data penulisan yang berkaitan dengan kualitas sistem pelayanan pengajuan kredit berupa kredit kendaraan atau modal usaha yang berjalan saat ini dapat memudahkan pihak owner showroom dan administrasi PO dalam membuat laporan yang dibutuhkan dengan mudah dan akurat. Selain itu, penulis membatasi penelitian ini dengan merancang sebuah sistem inforrnasi pengajuan kredit yang dapat mempermudah proses administrasi pencairan kredit sehingga memudahkan pimpinan untuk pengambilan sebuah keputusan sehingga dapat meminimalkan tingkat penyimpangan atau kesalahan dalam penyelenggaraan kegiatan yang berhubungan dengan proses pencairan piutang .

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan Operasional

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas, tujuan operasional penulisan penelitian ini untuk :

  1. Mengetahui kualitas pelayanan pengajuan kredit terhadap nasabah yang ada pada PT Oto Multiarta yang berjalan saat ini;

  2. Merancang suatu sistem informasi pengajuan kredit yang dapat memudahkan Account Officer (AO) PT Oto Multiartha dalam membuat laporan yang dibutuhkan sehingga proses administrasi pencairan kredit lebih cepat dan akurat;

  3. Mengetahui manfaat yang diperoleh dari perancangan sistem informasi pengajuan kredit pada PT Oto Multiarta Tangerang.

Tujuan Fungsional

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menyajikan informasi pengajuan kredit yang lebih optimal kepada bagian–bagian tertentu sehingga keputusan–keputusan yang diambil oleh perusahaan yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan kelangsungan perusahaan akan lebih cepat tersaji. selain itu, rancangan sistem ini dapat mempermudah jajaran manajemen untuk mengetahui perkembangan administrasi pencairan kredit yang terjadi pada PT Oto Multiartha

Tujuan Individual

Adapun tujuan individual penelitian ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan, dan pengamatan sebuah sistem informasi administrasi pencairan kredit berbasis web pada PT Oto Multiartha Tangerang dan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana di bidang komputer pada Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah

  1. Terciptanya efektifitas dan efisiensi waktu kerja dalam mengolah data-data transaksional.

  2. Pimpinan dengan mudah memonitoring hasil pengajuan kredit berbasis web ini pada perusahaan sehingga dapat cepat mengambil keputusan.

  3. Hasil penelitan ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya khususnya yang berhubungan dengan pengajuan kredit online.

  4. Kendala dalam proses mengolah data administrasi pencairan kredit dapat cepat diketahui dan dapat diminimalisir.

Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan, peneliti melakukan berbagai cara di antaranya dengan menggunakan metode :

  1. Observasi (Observation Research)

  2. Pada metode ini, penulis melakukan pengamatan langsung serta melakukan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang diteliti pada PT Oto Multiartha. Salah satunya dengan mempelajari kegiatan-kegiatan kredit perbankan dimulai dari penawaran kredit, pengajuan aplikasi kredit sampai dengan proses persetujuan, dan pencairan kredit.

  3. Wawancara (Interview Research)

  4. Pada metode ini, penulis berusaha mendapatkan data dengan cara wawancara secara lisan terhadap Administrasiont yaitu Ibu Ria, S.E. selaku pegawai yang berhubungan langsung di bagian pelayanan kredit. Setelah penulis melakukan wawancara banyak sekali sistem-sistem yang kurang efektif dan efisien yang masih memerlukan akses langsung serta dalam penginputan data masih secara manual dan seringkali mudah hilang atau rusaknya data sebelum habis masa penginformasian sehingga bisa disebut kurang relevan digunakan pada saat ini.

  5. Pustaka (Library Research)

  6. Untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti, penulis mendapatkan data dengan cara membaca buku-buku yang ada dan melalui sumber-sumber dari kepustakaan yang berhubungan dengan web dan mempelajari sistem kredit dan penyajian informasi pada PT Oto Multiartha.

Metode Analisis

Untuk menganalisis permasalahan sistem ini, penulis menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threaths). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi perusahaan, baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap perusahaan sehingga dapat membantu manajer dalam pembuatan keputusan.

Sementara itu, untuk menganalisis program yang dirancang penulis menggambarkannya dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman yang berorientasi objek. Kemudian, untuk rancangan sistem baru yang akan diusulkan penulis menggunakan elisitasi yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu elsitasi tahap I, tahap II, tahap III, dan draft final elisitasi.

Metode Perancangan

Tahap ini adalah tahap perancangan sistem yang digambarkan dengan UML (Unified Modelling Language) berdasarkan hasil analisis yang ada sehingga menghasilkan model baru yang diusulkan. Pada tahap ini juga penulis melakukan perancangan sistem informasi yang akan dibangun dengan tahapan teknik: 1. Visual Paradigm for UML Interprises Edition. Visual Paradigm for UML Interprises Edition merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram; 2. PHP, merupakan bahasa pemrograman yang akan dipakai; 3. XAMPP, merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket; 4. MySQL, merupakan database yang akan digunakan. Adobe Dreamweaver CS5, merupakan software yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat.

Metode Prototype

Metode prototype yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototype throw away karena di dalam pendekatan sistem prototype ini akan dibuang dan sistem final-nya akan dibangun dari awal.

Metode Testing

Dalam penelitian ini, metode pengujian yang digunakan yaitu blackbox testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangan dalam software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur atau akses database eksternal.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, materi-materi yang tertera pada laporan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa subbab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, manfaat dan tujuan penelitian, sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan definisi-definisi yanag berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan saat ini, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar kredit perbankan serta membahas teori-teori pendukung lainnya yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas dalam penelitian dan literature review.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini penulis menguraikan tentang gambaran umum perusahaan pada PT Oto Multiartha, sejarah singkat, struktur organisasi perusahaan serta wewenang dan tanggung jawab pada perusahaan, analisis sistem mulai, use case Diagram, activity diagram, sequence diagram, analisis permasalahan sistem, analisis kebutuhan sistem, solusi yang diberikan, user requirement menggunakan elicitation tahap 1, 2, 3 dan draft final elisitasi sebagai landasan men-design sistem.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem yang diusulkan pada PT Oto Multiartha meliputi use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram, state chart diagram, spesifikasi basis data, rancangan layar, rancangan implementasi program.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan hasil penelitian dan juga saran-saran yang diberikan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan perbaikan di masa yang akan datang.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:203)[1] Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dai usaha analisa dan desain.

Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. Perancangan Sistem

  2. Tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

  3. Analisis Sistem

  4. Yaitu melakukan analisis sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  5. Perancangan

  6. Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

  7. Testing

  8. Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sepuluh sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.

  9. Implementasi

  10. Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.

  11. Maintenance

  12. Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance di mana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

Tahapan Implementasi Sistem

Menurut Murad dkk dalam Jurnal CCIT Vol-4 (2013:52)[2] mendefinisikan “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”, sedangkan menurut Sutabri (2012:229)[3] setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan.

  2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Taufiq (2012:2)[4] “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”, sedangkan definisi sistem menurut Nasaruddin (2013:4) adalah “Suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas dapat penulis tarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:14)[3] suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Component)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  3. Batasan Sistem (Boundary)

  4. Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan lainnya atau dengan lingkungan luar. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

  6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface)

  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input)

  10. Energi yang dimasukkan ke dalam system disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Keluaran Sistem (Output)

  12. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

  13. Pengolahan Sistem (Processing)

  14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  15. Sasaran Sistem (Objective) atauTujuan (Goal)

  16. Suatu sistem harus memiliki sasaran (Objective) dan tujuan (goal) yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:19)[3] sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, di antaranya :

  1. Sistem Abstrak (Abstact System) dan Sistem Fisik (Phisical System)

  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan; sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

  3. Sistem Alamiah (Natural System)dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  4. Sistem alamiah adalah sistem yangterjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupaksan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

  6. Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik.Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem Terbuka (Open System) dan Sistem Tertutup (Closed System)

  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut Taufiq (2013:21)[4] data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

Menurut Situmorang (2010:1), “Data adalah things known orassumed, yang berarti bahwa data sesuatu yang diketahui atau dianggap”. Diketahui artinya yang sudah terjadi merupakan fakta (bukti). Data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau personal.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

Bentuk Data

Menurut Yakub (2012:10)[5] data dapat dibentuk menjadi lima, antara lain :

  1. Teks

  2. Teks adalah sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

  3. Data yang terformat

  4. Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

  5. Citra (Image)

  6. Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.

  7. Audio

  8. Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  9. Video

  10. Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Sumber Data

Menurut Yakub (2012:10)[5] sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

  1. Data Internal

  2. Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses.Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

  3. Data Personal

  4. Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

  5. Data Eksternal

  6. Sumber data ekternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit.Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, atlas, dan televisi.

Hirarki Data

Menurut Yakub (2013:8)[5] hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:

  1. Elemen Data

  2. Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data relasional adalah field, kolom, item, dan atribut.

  3. Record

  4. Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.

  5. File

  6. File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan relasi.

Definisi Informasi

Menurut Darmawan (2012:12) “Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenaranya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”. Adapun definisi informasi menurut Sutarman (2011:14)[6] adalah “Sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”. Sementara itu, menurut McLeod yang dikutip dari Yakub (2012:8)[5], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:39)[3] kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:

  1. Akurat (Accurate)

  2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  3. Tepat waktu (Timeline)

  4. Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.

  5. Relevan (Relevance)

  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang suatu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musibah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi menenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012: 33)[3] nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Menurut Sutabri (2012: 33)[3] nilai informasi ini didasarkan atas sepuluh sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh

  2. Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  3. Luas dan lengkap

  4. Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur karena itu sulit mengukurnya.

  5. Ketelitian

  6. Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  7. Kecocokan

  8. Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya.Sifat ini sulit mengukurnya.

  9. Ketepatan waktu

  10. Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.

  11. Kejelasan

  12. Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

  13. Dapat dibuktikan

  14. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  15. Keluwesan

  16. Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  17. Tidak ada prasangka

  18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  19. Dapat diukur

  20. Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012: 34)[3] ”Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan oleh pihak luar tertentu”.

Sutarman (2011:13)[6] mengatakan bahwa ”Sistem Informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebabkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”. Adapun definisi sistem informasi menurut Hidayat (2010:15) adalah ”Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan atau mengendalikan organisasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012: 29)[3] ”Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

  1. Blok masukan (input block)

  2. Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok model (model block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok keluaran (output block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok teknologi (technology block)

  8. Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok basis data (database block)

  10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut.Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

  11. Blok kendali (control block)

  12. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Yuliastrie (2013:29) sistem informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Integrasi Sistem

    1. Menghubungkan sistem individu/kelompok.

    2. Mengkolektifkan data dan penyambungan secara otomatis.

    3. Meningkatkan koordinasi dan pencapaian sinergi.

  2. Efisiensi pengolahan

    1. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.

    2. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi.

    3. Penggunaan dan pengambilan informasi.

  3. Dukungan keputusan untuk manajemen

    1. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan.

    2. Mengakuisisi informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.

    3. mengekstraksi dari informasi internal yang terpadu.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Yakub (2012:147)[5] “Analisis sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

“Analisis sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”. (Taufiq, 2013:156)[4].

Sementara Rosa (2013: 18)[7] “Analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah tahap mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang ada pada suatu sistem, untuk memahami sistem yang ada.

Fungsi Analisis Sistem

Berdasarkan pendapat Tata Sutabri (2013: 36)[3] fungsi analisis sistem antara lain :

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara fisik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas dan fungsi terakir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Tahap-tahap Analisis Sistem

Menurut Murad (2013:71)[2] tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya. Sementara itu, menurut Sutabri (2012:82)[3] proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.

Adapun tujuan utama dari tahap analisis sistem menurut Sutabri (2012:82)[3] sebagai berikut:

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem Informasi

Menurut Mahdiana (2011:27) ”Perancangan sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisis sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”, sedangkan menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:18) ”Perancangan sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan di sini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan perancangan suatu sistem informasi berbasis computer”.

Berdasarkan uraian di atas perancangan sistem merupakan merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada dan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analis.

Tujuan-tahapan Sistem Informasi

Menurut Darmawan (2013:238) ”Tahap perancangan atau disain sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem .

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threaths)

Definisi Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2011:54)[8] ”SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”. Definisi SWOT menurut Risza (2010:124) adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan SWOT adalah gabungan indikator yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik eksternal maupun internal sehingga dapat memahami keadaan perusahaan yang kondusif.

Tipe-tipe stategis SWOT

Menurut Rangkuti (2011:84)[8] ”Matriks Threats – Opportunities – Weakness–Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks.Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.

  1. S-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

  2. W-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

  3. S-T strategies adalah strategi yang disusundengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

  4. W-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

  5. Tabel 2.1 Tipe Strategi SWOT
Tujuan Analisis SWOT

Menurut Francois (2011:204) tujuan analisis SWOT adalah untuk memisahkan masalah pokok dan memudahkan pendekatan strategis. Analisis SWOT harus lebih berdasarkan data yang tepat dari sumber eksternal dan internal dari pada persepsi. Bagian analisis ‘kekuatan’ dan ‘kelemahan’ merupakan pengamatan internal dan bagian ‘peluang’merupakan pengamatan terhadap tren lingkungan yang mungkin memberikan dampak pada organisasi. Beberapa tren akan memberi peluang, sedangkan lainnya akaan menjadi ancaman.

Teknik tersebut juga digunakan untuk mengevaluasi posisi para pesaing dan mengidentifikasi kelemahan mereka yang dapat dimanfaatkan maupun ancaman yang akan timbul.Apabila digunakan dalam konteks industri pariwisata sebuah negara, analisis SWOT memeriksa kondisi yang ada dalam lingkungan pariwisata yang kompetitif. Hasilnya, reaksi strategis dapat diformulasi untuk meningkatkan daya saing negara tersebut.

Manfaat Analisis SWOT

Menurut Hendro (2011:219) ”Banyak manfaat bila kita melakukan analisis masalah secara SWOT yaitu Srength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah:

  1. Mengambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.

  2. Membuat rekomendasi.

  3. Memberikan informasi yang lebih akurat.

  4. Mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).

  5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Simarmata (2010:101) ”Perancangan sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”. Adapun definisi testing menurut Rizky (2011:232) ”Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan pengujian atau testing adalah proses eksekusi selama siklus hidup pengembangan perangkat lunak secara terintegrasi untuk memvalidasi dan memverifikasi guna menentukan kesalahan dan memenuhi harapan yang telah disepakati di awal.

Tahapan Testing

Menurut Rizky (2011: 238) ”Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

  1. Verifikasi

  2. Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

  3. Validasi

  4. Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

    1. Failure

    2. Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.

    3. Fault

    4. Fault adalah akarpermasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

    5. Error

    6. Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

    7. Incident

    8. Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

Acuan dan Pengukuran Testing

Menurut Rizky (2011:216) ”Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”. Menurut Rizky (2011:216) banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

  1. Waktu

  2. Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.

  3. Biaya

  4. Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

  5. Kinerja testing

  6. Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

Jenis-jenis Pengujian
White Box Testing

Menurut Simarmata (2010:116) White Box disebut juga pola pengujian glass box adalah metode desain test case yang menggunakan struktur control desain procedural untuk memperoleh test case atau dengan kata lain bahwa pengjian dilakukan untuk memastikan bahwa operasi internal bekerja sesuai dengan spesifikasi dan semua komponen internal telah diamati dengan baik. Dengan menggunakan metode pengujian ini rekayasa sistem dapat melakukan test case yaitu:

  1. Memberi jaminan bahwa semua jalur independent pada suatu modul telah digunakan paling sedikit satu kali.

  2. Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true dan false.

  3. Mengeksekusi semua loop sesuai dengan batasan.

  4. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validasi.

Black Box Testing

Menurut Rizky (2011:216) blackbox testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar. Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada saat awal perancangan. Sebagai contoh, jika terdapat sebuah perangkat lunak yang merupakan sebuah sistem informasi inventory di sebuah perusahaan. Maka pada jenis whitebox testing, perangkat lunak tersebut akan berusaha dibongkar listing programnya untuk kemudian dites menggunakan teknik-teknik yang telah dijelaskan sebelumnya. Sedangkan pada jenis blackbox testing, perangkat lunak tersebut akan dieksekusi kemudian berusaha di tes apakah telah memenuhi kebutuhan pengguna yang didefinisikan pada saat awal tanpa harus membongkar listing programnya.

Uji coba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.

  2. Kesalahan interface.

  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

  4. Kesalahan performa.

  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Dalam uji coba blackbox harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

  1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

  2. Memilih jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

  3. Menentukan output untuk suatu jenis input.

  4. Menguji dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

  5. Melakukan pengujian.

  6. Membandingkan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

Definisi UML

Menurut Herlawati (2011:7)[9] bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Menurut Nugroho (2010:11)[10] ” UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming)”.

Tujuan UML

Menurut Yasin (2012:238)[11] tujuan UML di antaranya adalah:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Tipe UML

Menurut Yasin (2012: 238)[11] tipe-tipe diagram UML adalah

  1. Use Case Diagram

  2. Use case diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Use case menggambarkan kata kerja seperti login ke sistem, maintenance user dan sebagainya. Oleh karena itu, use case diagram dapat membantu menganalisa kebutuhan suatu sistem. Dalam use case diagram terdapat istilah seperti aktor, use case dan use case relationship.

  3. Sequence Diagram

  4. Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirm antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

    Dalam sequence diagram terdapat dua model yaitu

    1. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.

    2. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.

  5. Activity Diagram

  6. Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktifitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:

    1. Activity

    2. Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari berbagai proses dalam aliran pekerjaan.

    3. Transaction

    4. Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.

    5. Decision

    6. Notasi yang membedakan control cabang aliran berdasarkan decision point.

    7. Syncronitation bars

    8. Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).Aliran diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sebuah sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram tidak menggambarkan sifat internal pada sebuah sistem dan interaksi antara beberapa sub sistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dari jalur aktifitas dari level atas secara umum. Pada UML 2.X aktivitas tidak lagi disebut sebagai activity, akan tetapi cukup disebut dengan action saja. Activity adalah struktur yang lebih tinggi yang terdiri atas action-action yang berurutan. Oleh karena itu, activity diagram menunjukan action-action yang membangun sebuah aktivitas.

  7. Class Diagram

  8. Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan antara lain seperti contaiment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Classdiagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Raharja, Sudaryono, Guritno (2011: 302)[12] ”Elisitasi adalah merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Adapun definisi elisitasi menurut Nugroho (2010:14)[10], adalah akuisisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan. Sebuah teknik pengumpulan intelijen sumber manusia, umumnya terbuka.

Tujuan Elisitasi Kebutuhan

Menurut Leffingwel (2000) dalam Siahaan (2012:67) elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:

  1. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem.

  2. Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.

  3. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan

  4. Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagian dari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.

  5. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai

  6. Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan daripada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

Tahap-tahap Elisitasi

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirrement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?

    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

    3. E artinya Economy, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya ssulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.

    2. Middle (M): mampu dikerjakan.

    3. Low (L): mudah dikerjakan.

  7. Draft Final

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Langkah-langkah Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:75) berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan:

  1. Mengidentifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

  2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.

  3. Mengidentifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik ke ranah aplikasi.

  4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus, dan pertemuan tim.

  5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.

Teori Khusus

Konsep Dasar Kredit

Definisi Kredit

Menurut Syamsu Iskandar, (2010: 73) kredit merupakan piutang bagi bank, maka pelunasannya (repayment) merupakan kebijakan yang harus dilakukan oleh debitur terhadap utangnya, sehingga resiko kredit macet dapat dihindarkan”. Kasmir (2012: 12) mengatakan bahwa “Dalam bahasa latin kredit disebut credere yang artinya percaya. Maksudnya si pemberi kredit percaya kepada si penerima kredit yang disalurkan pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian, sedangkan bagi si penerima kredit berarti menerima kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya”.

Unsur-unsur Kredit

Menurut Kasmir (2012:12) unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit sebagai berikut:

  1. Kepercayaan

  2. Suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa uang, barang atau jasa) akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu di masa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, di mana sebelumnya sudah dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupun ekteren. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah yang melakukan pengajuan kredit.

  3. Kesepakatan

  4. Di samping unsur percaya di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

  5. Jangka waktu

  6. Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bias berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.

  7. Risiko

  8. Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar risikonya demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh asabah yang lalai, maupun oleh risiko yang tidak sengaja. Misalnya terjadi bencana alam atau bangkrutmya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan.

  9. Balas jasa

  10. Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jas tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.

Tujuan dan Fungsi Kredit

Menurut Kasmir (2012:80) pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pemberian kredit tersebut tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan. Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit adalah sebagai berikut:

  1. Mencari keuntungan

  2. Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. Keuntungan ini penting untuk kelangsungan hidup bank. Jika bank terus menerus menderita kerugian, maka besar kemungkinan bank tersebut akan dilikuidasi (dibubarkan).

  3. Membantu usaha nasabah

  4. Di samping unsur percaya di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

  5. Membantu pemerintah

  6. Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan di berbagai sektor.

Keuntungan bagi pemerintah dengan menyebarnya pemberian kredit adalah sebagai berikut:

  1. Penerimaan pajak, dari keuntungan yang diperoleh nasabah dan bank.

  2. Membuka kesempatan kerja, dalam hal ini untuk kredit pembangungan usaha baru atau perluasan usaha akan membutuhkan tenaga kerja baru sehingga dapat menyedot tenaga kerja yang masih menganggur.

  3. Meningkatkan jumlah barang dan jasa, jelas sekali bawa sebagia besar kredit yang disalurkan akan dapat meningkatkan jumlah barang dan jasa yang beredar di masyarakat.

  4. Menghemat devisa Negara, terutama untuk produk-produk yang sebelumnya diimpor dan apabila sudah dapat diproduksi di dalam negeri dengan fasilitas kredit yang ada jelas akan dapat menghemat devisa Negara.

  5. Meningkatkan devisa Negara, apabila produk dari kredit yang dibiayai untuk keperluan ekspor.

Kemudian di samping tujuan diatas suatu fasilitas kredit memiliki fungsi sebagai berikut:

  1. Untuk meningkatkan daya guna uang

  2. Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang maksudnya jika uang hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit uang tersebut mejadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh si penerima kredit.

  3. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

  4. Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.

  5. Untuk meningkatkan daya guna barang

  6. Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh si debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguan atau bermanfaat.

Jenis-jenis Kredit

Menurut Kasmir (2012:90) secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain sebagai berikut:

  1. Dilihat dari segi kegunaan

    1. Kredit investasi

    2. Biasanya digunakan untuk keperluan perluan usaha atau membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi. Contoh kredit investasi misalnya untuk membangun pabrik atau membeli mesin-mesin. Pendek kata masa pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lebih lama.

    3. Kredit konsumtif

    4. Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Sebagai contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.

  2. Dilihat dari segi tujuan kredit

    1. Kredit produktif

    2. Kredit yang digunakan untu peningkatan usaha tau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. Sebagai contohnya kredit untuk membangun pabrik yang nantinya akan menghasilkan barang, kredit pertanian akan menghasilkan produk pertanian atau kredit pertambangan menghasilkan bahan tamabang atau kredit industri lainnya.

    3. Kredit konsumtif

    4. Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang hasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh sesorang atau badan usaha. Sebagai contoh kredit untuk perumahan, kredit mobil pribadi, kredit perabotan rumah tangga, dan kredit konsumtif lainnya.

    5. Kredit perdagangan

    6. Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada supplier atau agen-agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah besar. Contoh kredit ini misalnya kredit ekspor dan impor.

  3. Dilihat dari segi jangka waktu

    1. Kredit jangka pendek

    2. Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. Contohnya untuk peternakan misalnya kredit peternakan ayam atau jika untuk pertanian misalnya tanaman padi atau palawija.

    3. Kredit jangka menengah

    4. Jangka waktu kreditnya berkisar antara satu tahun sampai dengan tiga tahun, biasanya untuk investasi. Sebagai contoh kredit untuk pertanian seperti jeruk, atau peternakan kambing.

    5. Kredit jangka panjang

    6. Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya di atas tiga tahun atau lima tahun. Biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang. seperti perkebunan karet, kelapa sawit atau manufaktur dan untuk kredit konsumtif seperti kredit perumahan.

  4. Dilihat dari segi jaminan

    1. Kredit dengan jaminan

    2. Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan. Jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon nasabah.

    3. Kredit tanpa jaminan

    4. Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama baik si calon nasabah selama ini.

Prosedur Pemberian Kredit

Menurut Kasmir (2010:115) prosedur pemberian kredit secara umum oleh badan hukum adalah sebagai berikut:

  1. Pengajuan berkas-berkas

  2. Pemohon kredit mengajukan permohonan kredit yang dituangkan dalam suatu proposal yang dilampiri berkas-berkas antara lain latar belakang perusahaan, maksud dan tujuan, besarnya kredit dan jangka waktu, cara pemohon mengembalikan kredit hingga jaminan kredit.

  3. Penyelidikan berkas pinjaman

  4. Tujuannya mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar agar permohonan kredit dapat segera diproses.

  5. Wawancara I

  6. Wawancara bertujuan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan nasabah yang sebenarnya.

  7. On the Spot

  8. Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan, kemudian hasilnya dicocokkan dengan hasil wawancara I.

  9. Wawancara II

  10. Merupakan kegiatan perbaikan berkas bila masih ada kekurangan-kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan.

  11. Keputusan kredit

  12. Yakni menentukan apakah kredit akan diberikan atau ditolak, jika diterima, maka dipersiapkan administrasinya. Bila ditolak, maka hendaknya dikirim surat penolakan sesuai dengan alasannya masing-masing.

  13. Penandatanganan akad kredit/perjanjian lainnya

  14. Sebelum kredit dicairkan, maka terlebih dahulu calon nasabah menandatangi akad kredit, mengikat jaminan dengan hipotek dan surat perjanjian atau pernyataan yang dianggap perlu. Penandatanganan dilaksanakan antara bank dengan debitur secara langsung, atau dengan melalui notaris.

  15. Realisasi kredit

  16. Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan.

  17. Penyaluran/penarikan dana

  18. Adalah pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dan dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan kredit.

Konsep Dasar Administrasi

Definisi Administrasi

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan administrasi. Administrasi merupakan salah satu unsur yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan dari berbagai kegiatan. Secara etimologi istilah administarsi berasal dari bahasa Inggris dari kata administration yang bentuk infinitifnya to administer. Dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1974), kata to admister diartikan sebagai to manage (mengelola) atau to direct (menggerakan).

Kata Administrasi juga berasal dari bahasa Belanda dari kata administratie yang mempunyai pengertian yang mencakup stelselmatige verkrijging en verwerking van gegeven (tatausaha), dan beheer (manajemen dari sumber daya, seperti finansial, personal, gudang). Menurut Suprayogi “Administrasi adalah dua orang atau lebih yang bersatu guna mencapai tujuan secara bersama-sama”. (Suprayogi, 2011:2).

Sementara menurut Siagian (1980: 9) “Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang terlibat dalam suatu bentuk usaha kerja demi tercapainya tujuan yang ditentukan sebelumnya”.

Administrasi dalam Arti Sempit

Administrasi dalam arti sempit merupakan penyusunan dan pencatatan dan informasi secara sistematis dengan maksud untuk menyediakan keterangan serta memudahkan memperolehnya kembali secara keseluruhan dan dalam hubungan satu sama lain. Data dan informasi yang dimaksud berhubungan dengan aktivitas organisasi, baik untuk kepentingan intern atau ekstern”. (Silalahi 2011:12).

Menurut Handayaningrat, administrasi dalam arti sempit yaitu berasal dari kata “administratie (bahasa Belanda) yaitu meliputi kegiatan: catat mencatat, surat menyurat, pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda, dan sebagianya yang bersifat teknis ketatausahaan/ crucial work. Jadi, tata usaha adalah bagian kecil dari kegiatan administrasi dalam arti luas (Masry, 2010:14).

Konsep Dasar Proses Pencairan

Pengertian Proses

Proses merupakan suatu tahapan-tahapan yang diterapkan dari suatu pekerjaan sehingga hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut mampu menggambarkan baiknya prosedur yang digunakan. Dalam melaksanakan suatu pekerjaan perlu adanya proses yang tepat agar setiap pekerjaan dapat diselesaikan secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan-tujuan yang ditetapkan. “Proses adalah serangkaian kegiatan mulai dari menentukan sasaran sampai berakhirnya sasaran atau tercapainya tujuan”. (Soewarno Handayaningrat, 2010: 20).

Menurut Siagian (2011: 114) “Proses adalah suatu rangkaian yang berlangsung secara terus menerus”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian proses adalah rangkaian tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang menghasilkan produk.

Dari pendapat yang dikemukakan para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa Proses adalah serangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara terus menerus untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.

Pengertian Pencairan

Dalam kamus istilah managemen, pengertian pencairan adalah tersedianya uang tunai membayar utang (Marbun, 2010;68), sedangkan menurut Tim penyusun Kamus Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, pencairan adalah cara, hasil kerja, atau mencairkan (uang, dana, giro) di Bank. Menurut Zain Badudu, “Pencairan adalah hal atau hasil kerja menguangkan (uang, dana giro)”.(Zain Badudu, 2008:243).

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian pencairan adalah suatu kegiatan menguangkan di Bank dengan uang tunai untuk melakukan suatu transaksi pembayaran.

Konsep Dasar Pinjaman

Definisi Pinjaman

Pengertian pinjaman menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 tentang kegiatan usaha Simpan Pinjam yaitu sebagai berikut “Pinjaman uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dan disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan”.

Berdasarkan pinjaman adalah sesuatu yang belum kita miliki atau yang belum ada, yang dimiliki orang lain. Sehingga berusaha memintanya agar dapat memakainya untuk semantar waktu, yang nantinya akan dikembalikan baik seperti semula, ataupun dengan mengembalikan lebih dari semula, tentu dengan perjanian sebelumnya kepada orang lain, badan usaha maupun pada jenis-jenis yang dapat melakukan pinjaman yang lain. Biasanya, sebelum melakukan pinjaman terlebih dahulu melakukan izin atau perjanjian kedua belah pihak. Baik yang menjamin, ataupun yang meminjamkan. Karena biasanya ada persyaratan sebelum melakukan pinjaman. Terlebih lagi, jika melakukan pinjaman ke suatu bidang usaha atua jasa, karena jika melakukan pinjaman aka nada yang dijadikan jaminan. Pinjaman dapat diartikan juga sebagai hutang.

Konsep Dasar Online

Definisi Online

Secara umum, sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi atau terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata online lainnya yang lebih spesifik yaitu :

  1. Dalam percakapan umum, jaringan atau network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga online lebih pada menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.

  2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.

  3. Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak bisa beroperasi secara mandiri di luar dari sistem tersebut.

  4. Dengan Internet kita dapat menerima dan mengakses informasi dalam berbagai format dari seluruh penjuru dunia. Kehadiran internet juga dapat memberikan kemudahan dalam dunia pendidikan, hal ini terlihat dengan begitu banyaknya situs web yang menyediakan media pembelajaran yang semakin interaktif serta mudah untuk dipelajari”.

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut Laudon (2010:51) ”Internet adalah suatu jaringan global yang menggunakan standar umum untuk menghubungkan jutaan jaringan yang berbeda”. Menurut eWolf Community (2012:11) ” Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa internet adalah jaringan global yang terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan yang memungkinkan terjadinya penyebaran informasi di antara jaringan-jaringan tersebut.

Manfaat Internet

Menurut Yakub (2012:104)[5] banyak hal dapat dilakukan dengan internet, diantaranya dengan adanya fasilitas WWW (World-Wide-Web). Fasilitas WWW dapat dibayangkan sebagai suatu perpustakaan yang sangat luas, didalamnya berisi; majalah, koran, buku ilmiah, etalase, film, kaset, photo, dan lain-lain.

  1. E-mail, memungkinkan kita mengirim dan menerima surat secara elektronis, dimana waktu yang diperlukan untuk melakukan pengiriman hanya dalam satuan detik dan menit. Selaian itu, juga dapat menerima surat-surat yang ditunjukan, tanpa harus berada pada lokasi tertentu untuk membaca sehingga hanya memerlukan sebuah komputer dengan berkemampuan akses internet.

  2. Untuk mengambil ataupun mengirimkan file, kita dapat menggunakan fasilitas File Transfer Protocol (FTP).

  3. Usenet, adalah sistem kelompok diskusi dimana artikel-artikel didistrbusikan ke seluruh dunia. Usenet mempunyai ribuan kelompok diskusi sehingga tidaklah mengherankan bahwa Usenet dapat meliputi segala macam topik diskusi yang kita inginkan.

  4. Search engine, adalah suatu fasilitas yang terdapat di dalam internet dan dapat digunakan untuk mencari suatu data yang diinput oleh p-emakai internet sehingga dapat menemukan website yang diperlukan dengan cepat. Ini mengingat bahwa world wide web (www) telah menyebar ke seluruh dunia.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murad, dkk (2013:49)[2] ”Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”. Sementara menurut Simarmata (2010:201) ”Website dapat diartikan sebagai alat untuk menciptakan sistem informasi global yang mudah berdasarkan pada hiperteks”.

Dapat disimpulkan Website adalah sebuah tempat di Internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi klien shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

Jenis-jenis Website

Menurut Arief (2011:8)[13] ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, CascadingStyle Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Konsep Dasar HTML

Definisi HTML

Menurut Simarmata (2010:52) ”HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen”.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Madcoms (2011:49)[14] PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.Bahwa PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.

Anhar (2010:3)[15] mengatakan bahwa ”PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis”.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

Cara kerja PHP

Menurut Saputra (2012:5) PHP merupakan bahasa Server Side Scripting, dimana PHP selalu membutuhkan web server dalam menjalankan aksinya. Secara prinsip, server akan bekerja apabila ada permintaan dari client, yaitu kode-kode PHP. Client tersebut akan dikirimkan ke server, kemudian server akan mengembalikan pada halaman sesuai instruksi yang diminta. Berikut adalah uraian per pointnya:

  1. Server membaca perintah dari client/browser.

  2. Kemudian dilanjutkan untuk mencari halaman/page pada server.

  3. Server melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman/page.Selanjutnya hasil modifikasi tersebut akan dikembalikan kepada client/browser.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Madcoms (2011:26)[14] ”MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL termasuk RDBMS (Relational Database Managemen Sistem) lebih populer lewat kalangan pemograman Web”. Adapun definisi MySQL (My Structure Query Languange) menurut Anhar (2010:21)[15] adalah “Sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database manajemen sistem) atau DBMS”.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan MySQL adalah salah satu jenis database server yang termasuk jenis RDBMS (Relational Database Managemen System).

Mengenal MySQL

Menurut Wahana Komputer (2010: 26) MySQL mempunyai beberapa sifat yang menjadikannya sebagai salah satu software database yang banyak digunakan oleh pemakai di seluruh dunia. Sifat-sifat yang dimiliki oleh MySQL antara lain:

  1. MySQL merupakan DBMS (Database Management System)

  2. Database adalah kumpulan data yang terstruktur. Data dapat berupa daftar belanja, kumpulan gambar, atau yang lebih luas yaitu informasi jaringan perusahaan. Agar dapat menambah, mengakses, dan memproses data tersimpan pada sebuah komputer database, membutuhkan sistem manajemen database (DBMS) seperti MySQL server. Sejak komputer sangat baik dalam menangani sejumlah besar data, sistem manajemen database (DBMS) memainkan peran utama dalam perhitungan baik sebagai peralatan yang berdiri sendiri maupun bagian sebuah aplikasi.

  3. MySQL merupakan RDBMS (Relational Database Management System)

  4. Database relatsional menyimpan data pada tabel-tabel yang terpisah, bukan menyimpan datadalam ruang penyimpanan yang besar, dapat menambah kecepatan dan fleksibilitas.

  5. MySQL merupakan software open source.

  6. Open source berarti setiap orang dapat menggunakan dan mengubaah software yang bersangkutan. Setiap orang dapat men-download software MySQL dari internet dan menggunakannya tanpa membayar. Bahkan jika menghendakinya, dapat mempelajari kode sumber dan mengubahnya sesuai yang dibutuhkan. Software MySQL menggunakan GNU/GPL (General Public License).

  7. MySQL mempunyai performa yang sangat cepat, dapat dipercaya, dan mudah digunakan.

  8. MySQL server sebenarnya dikembangakn untuk menangani database besar lebih cepat daripada solusi yang ada dan telah berhasil digunakan pada lingkungan produksi dengan permintaan tinggi untuk beberapa tahun terakhir. Walaupun di bawah pengembang yang sama, MySQL server sekarang menawarkan kumpulan fungsi yang banyak dan bermanfaat. Konektifitas, kecepatan, dan keamanan yang dimiliki MySQL Server membuatnya sangat cocok untuk mengakses database internet.

  9. MySQL Server bekerja pada client-server atau pada sistem embedded.

  10. Software MySQL server adalah sistem client-server yang terdiri atas multi-threaded SQLserver yang mendukung backkend berbeda, beberapa program client dan pustaka (libraries) berbeda, peralatan administrasi, dan jangkauan luas API (applicationProgramming Interfaces).

  11. Ada pula MySQL server sebagai pustaka embedded multi-threaded yang dapat anda hubungkan ke dalam aplikasi untuk mendapatkan MySQL server lebih kecil, lebih cepat, dan lebih mudah untuk mengatur produk standalone.

  12. MySQL mempunyai sejumlah besar software pendukung.

  13. Aplikasi atau bahasa kesukaan anda sangat mungkin mendukung database MySQL server.

Kelebihan MySQL

Menurut Saputra, dkk (2012:8) beberapa kelebihan yang dimiliki MySQL adalah sebagai berikut:

  1. Bersifat open source, yang memiliki kemampuan untuk dapat dikembangkan lagi.

  2. Menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language), yang merupakan standar bahasa dunia dalam pengolahan data.

  3. Super performance dan realible, tidak bias diragukan, pemrosesan database-nya sangat cepat dan stabil.

  4. Sangat mudah dipelajari (easy of use)

  5. Memiliki dukungan support (group) pengguna MySQL.

  6. Mampu lintas Platform, dapat berjalan di berbagai sistem operasi.

  7. Multiuser, dimana MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami konflik.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Oktavian (2010:62) “Database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data”, sedangkan menurut Rahardja, dkk (2011:138)[16] ”Atabase adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari datanya yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu”.

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan database adalah sekumpulan data informasi yang saling berhubungan untuk dapat menyimpan dan menampilkan data, mengakses informasi, menarik kesimpulan dan membuat keputusan.

Komponen Database

Menurut Oktavian (2010:62) database terbentuk dari beberapa komponen. Berikut adalah komponen-komponen pembentuk database.

  1. Table

  2. Table atau tabel adalah sekumpulan data dengan struktur yang sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field. Istilah tabel disini berbeda dengan istilah tabel pada HTML, walaupun secara visual hampir sama.

  3. Record

  4. Merupakan sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.

  5. File

  6. Merupakan sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record. Apabila digambarkan secara visual, maka hubungan tabel, field dan record.

Jenis Database yang digunakan
  1. Web Server

  2. Menurut Anhar (2010:6)[15] “Web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita”. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP. Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

    Berdasarkan pendapat Arief (2011:11)[13] ”Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

  3. Xampp

  4. Menurut Madcoms (2011: 31)[14] sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis di antaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL. Kartini, dkk (2013:26-27) menyatakan bahwa ”Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

    Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan Xampp merupakan tool paket perangkat lunak yang menggambungkan Apache, PHP, dan MySQL dalam satu paket aplikasi.

  5. Php MyAdmin

  6. Menurut Arief (2011:422)[13] “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL”, sedangkan menurut Prasetio (2012:50) “PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu anda dalam menavigasi beberapa database, table dan beberapa hal lainnya.

Konsep Dasar Dreamweaver CS 5

Definisi Dreamweaver CS 5

Madcoms (2011:4)[14] mengatakan bahwa “Adobe Dreamweaver CS5 adalah versi terbaru dari Dreamweaver yang merupakan bagian dari Adobe Creative Suite 5. Dreamweaver sendiri merupakan aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain website secara visual”. Ia (2011: 4) juga menjelaskan dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain website secara visual dan mengelola situs atau halaman website. Pada Dreamweaver CS5, terdapat beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain website saja tetapi juga untuk menyunting kode serta pembuatan aplikasi website dengan menggunakan berbagai bahasa pemograman Web, antara lain: JPS, PHP, ASP, dan Coldfusion.

Dari kedua definisi di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa Dreamweaver CS5 adalah sebuah aplikasi yang digunakan sebagai HTML untuk mendesain website secara visual.

Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Raharja, Sudaryono, Guritno (2011:86)[12], “Literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan”. Sementara, Mulyandi (2013:17-153) mengatakan bahwa “Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan survey literature tentang penemuanpenemuan yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding)yang berhubungan dengan topic penelitian”. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

Langkah-langkah kajian Literature Review

Menurut Raharja, Sudaryono, Guritno (2011:80)[12] dalam melakukan kajian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

  4. Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.

Literatur Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Sealva Handayani (2009)

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Sealva Handayani. Berjudul “Analisa Sistem Penyaluran KUR (Kredit Usaha Rakyat) pada Bank BTN (Bank Tabungan Negara) Cikokol-Tangerang”. Sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan program SIBS (system sirvarlake banking sistem), BIDS (branch delivey sistem), GS (Green screen) untuk membantu para pekerja dalam memproses dan membuat laporan-laporan tentang KUR (kredit usaha rakyat). Namun upaya tersebut belum dapat diimplementasikan karena masih adanya keterbatasan mengenai kemampuan database dalam menampung data-data nasabah pada aplikasi ini akhirnya pengaksesan data menjadi lama dan kurang efisien karena harus copy data. Dengan ini penelitian akan dilanjutkan dengan membangun sebuah sistem yang memiliki hehandalan dalam meolah database secara otomatis.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Hikmatun (2010)

  4. Penelitian ini membahas tentang “Perancangan Sistem Komputerisasi Simpan Pinjam pada Koperasi Guru Tigarakasa”. Penelitian ini bertujuan memperbaiki sistem agar lebih efisien maka dalam sistem ini menggunakan aplikasi Visual Basic 6.0. Penelitian ini membahas hanya pada massalah pencatatan anggota, pengajuan pinjaman, pembayaran dan laporan.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Cholis Noviyanti (2011)

  6. Penelitian ini membahas tentang “Perancangan Sistem Informasi Pengajuan Pinjaman Kredit pada Koperasi Kodanau Tangerang”. Sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan Aplikasi Program Vsual Basic yang diharapkan dapat menangani permasalahan-permasalahan yang ada sehingga sistem pengajuan pinjaman kredit dapat berjalan dengan baik. Sistem ini dapat diakses dengan mudah melalui web browser oleh nasabah. Pada penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dijalankan tetapi penelitian ini sistem pengajuan pinjaman kredit hanya mengacu pada aturan sistem pengajuan pinnjaman koperasi kodanau, sehingga sistem ini tidak dapat digunakan pada koperasi lain.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Sealva Vidya Yulianti (2011)

  8. Penelitian ini membahas tentang “Perancangan Sistem Informasi Pengajuan Permohonan Dana Tunai pada Bank Perkreditan Rakyat Sarana Utama Multidana Berbasis Web”. Sistem yang diusulkan dalam penelitian ini menggunakan program aplikasi Web yang bertujuan untuk meminimalkan pencatatan secara manual, serta terkomputerisasinya sistem dengan penggunaan aplikas program yang update seta dapat menangani permasalahan-permasahan yang ada. Sehingga sistem pengajuan pinjaman dana tunai dapat berjalan dengan baik dan efektif dan efisien. Hasil dari perancangan dan pembuatan program aplikasi ini proses pengajuan pinjaman berjalan dengan baik. Program aplikasi ini dapat menghasilakan laporan-laporan yang dapat digunakan dalam proses pengajuan pinjaman dana tunai. Pada penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan tetapi hanya berbada pada database dan bahasa pemrogramannya.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Pety Fauziyah Djarot (2011)

  10. Penelitian ini membahas tentang “Perancangan Sistem Informasi Pengajuan KPR (Kredit Kepemilikan Rumah) pada BTN Cikokol Tangerang”. Sistem yang diusulkan dalam penelitian ini menggunakan aplikasi berbasis Web, tetapi pada penginputan persyaratan tidak online.

  11. Penelitian yang dilakukan oleh Hanif Sukmawan (2009)

  12. Penelitian ini membahas tentang “Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi SMK Yuppentek Tangerang” sistem yang diusulkan dalam penelitian ini menggunakan program visual basic dan penginputannya hanya pada localhost saja.

BAB III

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT Oto Multiartha adalah salah satu perseroan pembiayaan otomotif independen terkemuka yang terletak di pada Komplek Mahkota Mas, Blok J No.39 Cikokol, Jl. M.H. Thamrin, Tangerang. Usaha utama perseroan adalah di bidang pembiayaan konsumen, antara lain pembiayaan kepemilikan mobil baik baru maupun bekas. Perseroan juga menyediakan pembiayaan sewa guna usaha berdasarkan permintaan pelanggan. Target utama perseroan adalah pelanggan per orangan. Selain itu, perseroan juga memberikan pembiayaan kepada badan usaha.

Perseroan ini didirikan di Jakarta pada 28 Maret 1994, bernama PT Manunggal Multi Finance. September 1995 perseroan mengubah namanya menjadi PT Oto Multiartha. Perubahan ini mencerminkan fokus usaha khusus pada pembiayaan mobil. Tahun 1996 Sumitomo Corporation, Jepang bergabung sebagai pemegang saham baru. Selanjutnya sebagai wujud komitmen, sejak September 1998 Sumitomo Corporation menjadi pemegang saham utama hingga sekarang. Sumitomo Corporation adalah perseroan dagang Jepang yang terpadu (sogo shosha). Sebagai pemegang saham utama, Sumitomo Corporation memberikan dukungan dan mengendalikan semua aspek usaha dari manajemen, treasury, keuangan hingga operasional. Dengan dukungan dari Sumitomo Corporation, perseroan telah berhasil tumbuh dan meningkatkan pembiayaan mobil serta memiliki kantor jaringan ke seluruh Indonesia.

Sebagai perseroan pembiayaan yang independen, perseroan tidak memiliki keterkaitan dengan pabrikan, sehingga memiliki keleluasaan untuk membiayai semua merek mobil yang ada di pasar. Perseroan juga telah menikmati pertumbuhan pasar mobil domestik yang kuat dalam beberapa tahun terakhir, serta mampu mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain terkemuka dalam pembiayaan mobil.

Dengan pedoman kinerja 3M + 1T (Man, Management, Money plus Technology), Perseroan berhasil memberikan pelayanan yang memuaskan kepada nasabahnya dan mencatat peningkatan kinerja yang signifikan selama tahun 2013.

Dalam usaha menyediakan layanan one-stop service, perseroan telah mengembangkan website www.oto.co.id. Website ini telah diakui sebagai portal otomotif pertama di Indonesia. Perseroan terus memperkuat sistem teknologi informasi untuk memperluas pangsa pasar dengan cara meningkatkan efisiensi dan produktivitas di kantor-kantor cabang untuk melayani pelanggan.

.

Sampai akhir 2012 PT Oto Multiartha telah mengoperasikan 56 kantor yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia. Selain itu juga PT Oto Multiartha telah bekerjasama untuk penerimaan pembayaran angsuran dengan bank-bank berjaringan nasional dan PT Pos Indonesia, sehingga para Pelanggan semakin mudah dan nyaman membayar angsurannya.

Didukung modal yang kuat, tim manajemen yang handal, mitra usaha, pelanggan setia dan 2.090 karyawan, di tahun 2013 PT Oto Multiartha telah berhasil tumbuh dengan Total Aset sebesar Rp16,67 triliun, Total Ekuitas tumbuh menjadi Rp 4,06 triliun serta Laba Bersih tercatat sebesar Rp462 miliar. Pada Desember 2013 Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) memberikan peringkat idAA (Double A; Stable Outlook).

Visi dan Misi Perusahaan

  1. Visi

  2. Menjadi perusahaan pembiyaan yang terkemuka di Indonesia dengan menciptakan nilai-nilai yang terbaik bagi seluruh stakeholder.

  3. Misi

  4. Memberikan fasilitas kredit kendaraan bermotor yang terjangkau dan dapat diandalkan melalui kerjasama yang saling menguntungkan serta berkesinambungan dengan mitra bisnis dan melalui pengelolaan bisnis yang prima.

Struktur Organisasi Perusahaan

Tugas dan Tanggung Jawab
Gambar 3.1. Struktur organisasi
  1. Kepala Cabang

  2. Wewenang:

    1. Berperan sebagai wakil Perusahaan dalam berkoordinasi dengan pemangku kepentingan;

    2. Memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan semua kegiatan di seluruh Direktorat;

    3. Menetapkan kebijakan korporat yang mencakup seluruh aktifitas perusahaan;

    4. Bertanggung jawab mengawasi tindak lanjut hasil pelaksanaan audit;

    5. Bertanggung jawab mengawasi tindak lanjut hasil pengawasan Manajemen Mutu;

    6. Melakukan pengawasan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan kinerja Perusahaan.

  3. Wakil Kacap Wewenang :

    1. Membawahi seluruh aktivitas perusahaan dari mulai perencanaan sampai dengan pengawasan.

    2. Mengorganisir dan membentuk struktur perusahaan, serta bertanggung jawab penuh terhadap kepala cabang.

    3. Memimpin rapat (meeting).

    4. Mengontrol seluruh karyawan.

  4. Sekertaris Wewenang:

    1. Membuat jadwal pertemuan seluruh kegiatan penting pemimpin.

    2. Menyusun semua daftar rapat ke seluruh devisi.

    3. Mengontrol persiapan berjalannya rapat dan membuat berita acara.

    4. Menerima tamu,telpon dan menyimpan surat jika devisi sedang tidak ada ditempat.

  5. Team Analyst Wewenang :

    1. Memberikan arahan, membina, menasehati kolektor untuk melakukan tugasnya sehari-hari.

    2. Mengontrol kolektor ke lapangan ataupun dikantor.

    3. Menganalisa terhadap data pengajuan kredit sehingga data benar adanya.

    4. Verifikasi dan acc pengajuan kredit dan data survey.

    5. Menilai kelayakan jaminan serta kelayakan usaha calon nasabah.

  6. Kepala Keuangan Wewenang :

    1. Bertanggung jawab atas seluruh proses pembukuan di dalam perusahaan baik dari soal penerimaan uang dari pihak lain dan pengeluaran uang untuk pihak lain.

    2. Mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan.

    3. Membuat laporan perpajakan setiap bulannya.

    4. Memeriksa transaksi yang ada sampai dengan membuat laporan keuangan perusahaan.

    5. Mengusulkan Kepada Divisi rencana di bidang keuangan baik jangka panjang maupun jangka pendek.

  7. Administrasi PO/Pencairan Wewenang :

    1. Melayani dan menjelaskan calon nasabah yang meminta informasi tentang kredit.

    2. Membuat surat-surat peringatan, surat panggilan dan surat-surat tugas untuk nasabah yang dibutuhkan kolektor dan Direksi.

    3. Menginformasikan pencairan kredit kepada (nasabah)pemohon.

    4. Mengontrol terhadap setoran-setoran dari kolektor.

    5. Membantu kolektor untuk mengingatkan kepada nasabah yang menunggal melalui peringaan langsung via telepon.

  8. Teller Wewenang :

    1. Memegang fisik uang tunai untuk diperantara dan disimpan di cash box dengan baik.

    2. Menerima penyetoran uang tunai/non tunai untuk transaksi operasional perusahaan.

    3. Melakukan entry data terkait dengan transaksi keuangan masuk perusahaan.

    4. Membantu laporan jurnal umum arus kas dan fisik uang tunai.

  9. Audit Wewenang :

    1. Memeriksa secara detail data kelengkapan pengajuan kredit hingga proses pencairan uang.

    2. Melakukan monitoring dan evaluasi hasil audit data pemohon serta menjalin koordinasi dengan pihak terkait untuk menyiapkan solusi untuk hasil masalah.

    3. Aktif melakukan tugas-tugas lain yang dirasakan perlu dalam upaya mencapai target audit.

    4. Membuat laporan mengenai masalah-masalah untuk diberikan kepada team analyst dan team keuangan.

  10. Kolektor Wewenang :

    1. Mengontrol setiap setoran yang mengalami keterlambatan.

    2. Menagih ke tempat tinggal ataupun ketempat kerja nasabah (pemohon) yang terlambat atau tidak membayar angsuran, terhitung dari lebih dari enam bulan nasabah sudah pencairan.

    3. Memberikan surat peringatan kepada pemohon jika benar-benar sulit untuk membayar setorannya dan penarikan jaminan kepada nasabah.

    4. Melaporkan hasil monitoring kepada devisi yang terkaitan.

  11. Marketing Wewenang :

    1. Menawarkan kredit, mensurvey,mengadakan interview dan menagih setoran pertama kredit kepada (pemohon).

    2. Menjamin dan bertanggung jawab untuk melakukan penagihan angsuran kredit sampai pada pelunasan.

    3. Menjamin dan bertanggung jawab bahwa pinjaman kredit atas nasabah berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan batas waktu perjanjian kredit.

    4. Betanggung jawab kepada nasabah (pemohon) yang terlambat atau tidak membayar angsuran yang telah disepakati diperjanjian sebelumnya.

    5. Memberikan laporan kepada kepala keuangan dan team analyst tenang data nasabah yang bayar atau belum membayar angsuran.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam melakukan kegiatan pengajuan kredit yang sedang berjalan pada saat ini, yaitu:

  1. Prosedur pengajuan kredit

  2. Pemilik showroom harus mempunyai dan memberikan kelengkapan data (pemohon) ke pihak PT Oto finance.

  3. Prosedur pengisian formulir aplikasi

  4. Pemohon harus mengisi formulir aplikasi pengajuan kredit.

  5. Prosedur verifikasi data calon nasabah

  6. Team Analyst melakukan verifikasi data pemohon.

  7. Prosedur wawancara

  8. Marketing melakukan wawancara (Interview) calon nasabah.

  9. Prosedur Acc atau ditolaknya pengajuan kredit

  10. Team analyst dan Administrasi melakukan analisa di Acc atau tidaknya pengajuan kredit.

  11. Prosedur laporan kepada pimpinan

  12. Kepala keuangan melaporkan kepada pimpinan bahwa ada pengajuan kredit.

  13. Prosedur rapat team analyst

  14. Team analyst melakukan meeting atau rapat untuk meloloskan atau tidaknya pengajuan kredit.

  15. Prosedur konfirmasi pengajuan

  16. Marketing akan melakukan konfirmasi kepada calon pemohon.

Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

Gambar 3.2. use case diagram sistem berjalan
  1. Satu system mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.

  2. Empat actor yang melakukan kegiatan yaitu owner showroom, Marketing, Admin keuangan, analist.

  3. Sebelas usesace yang biasa dilakukan oleh actor.

Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.3 activity diagram sistem yang berjalan

Berdasarkan Activity Diagram yang diatas terdapat :

  1. Satu Intial Node yang merupakan awal kegiatan.

  2. Empat Vertical Swimeline yaitu Owner showroom, marketing,admin,analist

  3. Sebelas activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

Metode Analisis Sistem

Analisis SWOT

Analisis SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi, kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal, peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh fakrtor eksternal organisasi.

Analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini :

Tabel 3.1 Internal Stategic Factors Analysis
Tabel 3.2 Ekternal Stategic Factors Analysis
Tabel 3.3 Stategic S-O
Tabel 3.4 Stategic S-T
Tabel 3.5 Stategic W-O
Tabel 3.6 Stategic W-T

Analisis Batasan Sistem

Pada setiap sistem yang berjalan pasti memiliki batasan sistem (boundary) yang memisahkan antara subsistem itu sendiri dengan lingkungan luar sistem. Batasan suatu sistem juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem itu sendiri. Lingkungan suatu sistem dapat bersifat menguntungkan ataupun merugikan, hal ini juga menjadi salah satu tugas batasan sistem agar dapat mempertahan lingkungan luar sistem yang menguntungkan dan menghindari lingkungan luar yang merugikan. Jika masukan pada sistem bersifat baik maka keluaran yang dihasilkanpun akan baik.

PT Oto Multiartha memiliki banyak kegiatan operasional perusahaan meliputi program pemberian kredit motor, mobil dan lain sebagainya. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka diperlukan batasan sistem yang akan diteliti agar proses penelitian menjadi fokus. Melihat permasalahan yang terjadi pada sub pelayanan kredit khususnya pengajuan kredit, maka peneliti akan membatasi penulisan laporan hanya pada sistem yang berjalan pada sistem informasi pengajuan kredit pada PT Oto Multiartha, mulai dari pemilik showroom yang harus datang ke langsung ke kantor cabang dan melengkapi formulir pengajuan kredit lalu menyerahkan kepada marketing dalam hal ini yaitu team analyst, setelah itu administrasi PO memverifikasi data pemohon, lalu diadakan rapat dengan team analyst, devisi berhak meloloskan atau tidaknya permohonan tersebut.

Analisis Masalah Sistem Berjalan

Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti, sistem pengajuan kredit yang sedang berjalan saat ini pada PT Oto Multhiartha sudah berjalan dengan baik, tetapi masih menggunakan sistem manual, yaitu mengharuskan nasabahnya datang ke Oto, yang akan membutuhkan waktu dan tenaga yang terbuang, serta pencarian nasabah yang dilakukan oleh pelayanan kredit khususnya marketing yang terjun langsung ke lapangan untuk mencari nasabah (pemohon) yang membutuhkan pinjaman baik untuk usaha maupun membeli mobil atau motor dan untuk penggunaan lainnya.

Dengan terjadinya proses yang mengharuskan pemilik showroom datang langsung ke PT Oto Multiartha dalam proses pencairan ini membutuhkan waktu yang lama serta pencarian data yang diisi oleh nasabah (pemohon) akan sangat lama jika tidak terkomputerisasi. Administrasi PO akan membutukan waktu yang lama karena harus mencari data calon nasabah dan langsung mewawancarai pihak pemilik showroom tersebut.

Analisis Kontrol

Pada sistem yang berjalan saat ini semua kegiatan pengontrolan masih terdapat kekurangan karena keterbatasan tenaga kerja pada bagian pelayanan kredit, mulai dari input calon nasabah (pemohon) baru. Seiring terjadinya ketidaksesuaian data calon nasabah (pemohon) karena pada saat menginput data tidak ada pengontrolan, dan sering terjadinya kesalahan input kelengakapan atau berkas data calon nasabah (pemohon). Hal tersebut memungkinkan terjadinya kesalahan dalam memverifikasi data pemohon sehingga pada saat menginput, data pemohon yang digunakan adalah data yang salah, data tersebut diproses dan menghasilkan laporan pun yang tersaji adalah laporan yang salah. Dalam hal ini perlu adanya peningkatan pada sistem pengontrolan dan perlu adanya verifikasi agar data yang di input hingga penyajian laporan akurat.

Analisis Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dalam penyediaan informasi sebagai pendukung suatu laporan pengajuan kredit baru membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengolahan datanya. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem informasi yang terkomputerisasi, yang akan mempermudah atau mempercepat rutinitas dalam proses pengajuan kredit. Sistem yang lebih baik akan meningkatkan kualitas kinerja seseorang dan perusahaan, maka kebutuhan sistem yang diharapkan antara lain:

  1. Kegiatan pengajuan kredit dilakukan secara online, untuk mempermudah calon nasabah mendapatkan informasi tentang produk-produk pada PT Oto Multiartha, seperti program pemberian kredit motor dan mobil, pencairan dana dengan aman dan cepat. Hal ini juga akan mempermudah pihak PT Oto Multiartha dalam mengenalkan dan memasarkan produk perusahaan, juga akan menghemat waktu dan meminimalisir terjadinya kesalahan.

  2. Pengisian kelengkapan juga dilakukan secara online, untuk mempermudah administrasi PO dan marketing. Proses ini diterapkan diperusahaan dengan sistem terkomputerisasi sehingga proses verifikasi akan lebih mudah.

  3. Sistem terkomputerisasi yang dapat melakukan pengontrolan secara mudah dan jelas, sehingga mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi.

  4. Sistem mempermudah dalam proses kegiatan pengajuan kredit ini yang berfungsi untuk memperbaiki kekurangan pada sistem yang berjalan.

  5. Sistem dapat memberikan informasi yang akurat sehingga informasi tersebut dapat berguna oleh petugas dan pimpinan.

Analisis Proses

Proses sistem informasi pengajuan kredit yang berjalan saat ini banyak dikerjakan sebagian besar proses masih menggunakan pencatatan di buku dan aplikasi Ms. Excel. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai sistem yang sedang berjalan terdapat pada Unified Modelling Language (UML) yaitu berupa use case diagram dan activity diagram.

Solusi Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada pada sistem berjalan maka diberikan solusi pemecahan masalah yang dapat membantu dan memberikan manfaat untuk PT Oto Multhiartha. Alternatif pemecahan masalah yang diusulkan penulis antara lain:

  1. Menggunakan sistem yang berjalan saat ini dengan meningkatkan pengontrolan.

  2. Mengembangkan sistem yang berjalan terkomputerisasi berbasis web yang dapat mempermudah pengaksesan informasi yang diingikan.

Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan. Oleh karena itu, penulis perlu mengembangkan sistem yang berjalan menjadi terkomputerisasi berbasis web yang dapat mempermudah pengaksesan informasi yang diinginkan dan banyak keuntungan yang diperloleh di antaranya:

  1. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web dimanapun, kapanpun tanpa harus melakukan penginstalan tapi tetap aman.

  2. Dapat dijalankan pada sistem operasi manapun.

  3. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.

  4. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan Web-Based Application, sebab lisensi itu sudah menjadi tanggung jawab dari web penyedia aplikasi.

Penulis akan membuat suatu program berbasis web yang dapat digunakan oleh nasabah dan administrasi untuk kegiatan penginputan. Program tersebut akan melakukan proses penginputan mulai dari pendaftarannya yang dilakukan oleh calon nasabah yang nantinya akan berpengaruh pada proses selanjutnya, serta menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh administrasi dan direksi selaku pimpinan.

Penggunaan sistem yang akan penulis rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan memudahkan proses pendaftaran.

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware

    1. Prosessor  : Pentium IV

    2. Monitor  : VGA 14”

    3. Mouse  : Optical

    4. Keyboard  : PS2

    5. RAM  : 1 GB

    6. Harddisk  : 40 GB

    7. Printer  : Inkjet

  2. Spesifikasi Software

    1. Windows XP

    2. Microsoft Excel 2007

    3. Microsoft Word 2007

    4. Internet Explorer

    5. Google Firefox

  3. Hak Akses (Brainware)

    1. Calon Nasabah

    2. Administrasi pencairan

    3. Kepala Cabang yaitu Direksi

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Setelah melakukan observasi dan wawancara terhadap stakeholder, maka didapat beberapa kebutuhan yang diperlukan guna membangun sebuah sistem yang diinginkan, kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam elisitasi Tahap I sebagai berikut :

Tabel 3.7 Elistasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat :

Tabel 3.8 Elistasi Tahap II

Keterangan:

H = Hight

M = Medium

L = Low

Elisitasi Tahap III

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H): sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. Middle (M): mampu untuk dikerjakan.

  3. Low (L): mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3.9 Elistasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem Pengajuan Kredit Berbasis Web pada PT. Oto Multiartha Berdasarkan Elisitasi Tahap III maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis untuk membuat suatu Sistem Pengajuan Kredit Berbasis Web Pada PT. Oto Multiartha, Berikut Lampiran Final Draft Elisitasi yang telah dibuat:

Tabel 3.10 Elistasi Draft Final


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisis dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada PT Oto Multiartha, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem pengajuan kredit yang berjalan saat ini, yaitu merubah proses informasi pengajuan, proses verifikasi, dan proses persetujuan yang saat ini masih manual menjadi terkomputerisasi berbasis web sehingga memudahkan nasabah dan administrasi dalam melakukan kegiatan pekerjaannya.

Berdasarkan perubahan sistem pengajuan kredit yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian.

Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program visual paradigm for UML Enterprice Edition 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Calon Nasabah (Pemilik Showroom)

    1. Mengumpulkan data pemohon kredit

    2. Melakukan login

    3. Melakukan melakukan penginputan pengajuan

    4. Melakukan melihat status /proses pengajuan

    5. Melakukan logout

  2. Admin keuangan

    1. Melakukan login

    2. Melihat pengajuan

    3. Verifikasi data calon pemohon

    4. Acc berkas calon nasabah

    5. Laporan ke direksi

    6. Logout

  3. Pimpinan

    1. Melakukan login

    2. Melihat data yang sudah di acc admin

    3. Acc data yang sudah lengkap

    4. Melihat laporan pengeluaran

    5. Melakukan logout

Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Use Case Diagram yang Diusulkan Pada PT Oto Multiartha.Use Case Diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibangun.

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan Pada Calon Nasabah

Berdasarkan Gambar 4.4 Use Case Diagram pada calon nasabah yang diusulkan terdapat:

  1. Satu system yang mencakup kegiatan sistem pengajuan kredit.

  2. Tiga actor yang melakukan di dalam sistem.

  3. Sembilan usecase yang dilakukan oleh actor-actor.

  4. Satu extended yang meliputi user, pelanggan, permohonan, verifikasi, pencairan dan laporan.

  5. Satu include yang meliputi login

Activity Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram untuk pencairan kredit

Berdasarkan Gambar 4.5 Activity Diagram untuk admin marketing yang diusulkan diatas terdapat :

  1. Satu Initial Node, objek yang di awali.

  2. Dua puluh empat action state, berawal dari login kemudian memverifikasikan username dan password, jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada menu home, lalu dapat mengakses menu user pengguna dapat melakukan tambah, ubah dan hapus user pengguna, masuk menu pelanggan dapat melakukan tambah, ubah dan hapus daftar pelanggan, masuk ke pemohonan menu dapat melakukan tambah, ubah dan hapus permohonan menu, masuk ke menu verifikasi menu tiap pengguna hanya bisa mengecek verifikasi saja. menu pencairan pengguna dapat melihat pencairan kredit. Menu Laporan pengguna hanya bisa melakukan cetak laporan.

  3. 1 (Satu) activity final node, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram yang Diusulkan

  1. Untuk masuk owner (Pemilik showroom)

  2. Gambar 4.3 Sequence Diagram untuk owner showroom

    Berdasarkan Gambar 4.6 Sequence Diagram untuk superadmin yang diusulkan diatas terdapat :

    1. Satu Actor yaitu : Owner (pemilik showroom)

    2. Sembilan LifeLine yaitu : login, home, user, pelanggan, menu permohonan, menu verifikasi, menu pencairan, menu laporan,logout.

    3. Sebelas kegiatan yaitu:

      1. Owner melakukan login dengan memasukan username dan password.

      2. Sistem akan menverifikasi.

      3. owner masuk ke home.

      4. Owner (pemilik showroom) dapat masuk ke menu user.melihat dapat mengakses tambah, ubah dan hapus data user

      5. Owner(pemiliki showroom) dapat masuk ke menu pelanggan. dapat mengakses lihat, tambah, ubah dan hapus data pelanggan.

      6. Owner(pemilik showroom) dapat masuk ke permohonan menu. dapat mengakses melihat, tambah, ubah dan hapus data permohana menu.

      7. Owner(pemilik showroom) dapat masuk ke verifikasi menu tiap pengguna. dapat mengakses melihat dan pengecekkan verifikasi.

      8. Owner(pemilik showroom) dapat masuk ke menu pencairan dan melihat tanggal pencairan.

      9. Owner(pemilik showroom)dapat mencetak laporan.

  3. Sequence diagram untuk administrasi

  4. Gambar 4.4 Sequence Diagram untuk administrasi

    Berdasarkan Gambar 4.7 Sequence Diagram untuk administrasi yang diusulkan diatas terdapat :

    1. Satu Actor yaitu : Administrasi

    2. Lima LifeLine yaitu : login,verifikasi, pencairan, laporan dan logout.

    3. Tujuh kegiatan yaitu:

      1. Admin login dengan memasukan username dan password.

      2. Sistem akan menverifikasi.

      3. Admin masuk ke home.

      4. Admin dapat masuk ke menu verifikasi. Dapat mengecek verifikasi.

      5. Admin dapat masuk ke menu data pencairan. Dapat meriksa proses pencairan.

      6. Admin dapat masuk ke menu laporan. Dan pencetakan laporan.

      7. Admin melakukan logout

  5. Sequence diagram untuk pimpinan

  6. Gambar 4.5 Sequence Diagram untuk pimpinan

    Berdasarkan Gambar 4.8 Sequence Diagram untuk pimpinan yang diusulkan diatas terdapat :

    1. Satu Actor yaitu : pimpinan

    2. Tiga LifeLine yaitu : login, home dan laporan.

    3. Empat kegiatan yaitu:

      1. Pimpinan login dengan memasukan username dan password.

      2. Sistem akan menverifikasi.

      3. Pimpinan masuk ke home.

      4. Pimpinan dapat Lihat dan cetak laporan.

      5. Melakukan logout.

Class Diagram yang diusulkan

Gambar 4.6 Class Diagram Kredit Pencairan

State machine Diagram

Gambar 4.7 State machine Diagram untuk pencairan

Perbedaan Prosedur antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berdasarkan analisis yang dilakukan terdapat perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Yang Berjalan

Kesimpulan

  1. Dalam penyampaian informasi mengenai input-an data kredit masih menggunakan Ms. Excel, dimana admin harus copy file data permohonan atau print out, sehingga data yang diakses oleh admin dapat menyulitkan dalam hal meninformasikan pencairan kredit kepada owner.

  2. Pengolahan data pencairan kredit menggunakan Ms. Excel yang berjalan kurang masksimal dikarenakan sering terjadinya kesalahan input data permohonan sehingga menimbulkan kesalahan dalam pelaporan update data po yang terlalu banyak. Dalam hal ini sangat menyulitkan bagian admin ketika melihat update po untuk proses pencairan.

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Rancangan database dipakai untuk mempermudah dalam proses penyeleksian data, serta membantu pemprograman dalam mengambil dan menampilkan data. Pada database digunakan tabel-tabel, dan pada tabel-tabel ini akan dijelaskan nama field, type dan size mengenai data tersebut.

  1. Nama file : Pelanggan

  2. Media Harddisk

    Isi :(id_pelanggan+tgl_daftar+nama+alamat+no_telp+jk)

    Primary Key : id_pelanggan

    Panjang Record :

    Tabel 4.2 Tabel Pelanggan
  3. Nama file : Permohonan

  4. Media Harddisk

    Isi  : (Id+Tanggal+No_perjanjian+kreditur+id_pelanggan+penjual+deskripsi_kendaraan+suku_bunga+jangka_waktu_awal+jangka_waktu_akhir+angsuran+metode_pembayaran+biaya_adm+biaya_pelanggan+uang_muka+denda_keterlambatan+denda_pelunasan+status_verifikasi+tanggal_verifikasi+status_cair+tanggal_cair)

    Primarry Key :Id

    Panjang Record :

    Tabel 4.3 Tabel Permohonan
  5. Nama file  : User

  6. Media Harddisk

    Isi (id+nama+password+level)

    Primarry key : id

    Panjang Record :

    Tabel 4.4 Tabel User

Rancangan Prototype

  1. Halaman utama (HOME)

  2. Gambar 4.8 Prototype rancangan program
  3. Halaman Login

  4. Gambar 4.9 Prototype rancangan program
  5. Menu Use

  6. Gambar 4.10 prototype rancangan program
  7. Menu Gambar Pelanggan

  8. Gambar 4.11 Prototype rancangan program
  9. Menu Gambar Permohonan

  10. Gambar 4.12 Prototype rancangan program
  11. Menu Gambar Verifikasi

  12. Gambar 4.13 Prototype rancangan program
  13. Menu Gambar Pencairan

  14. Gambar 4.14 Prototype rancangan program
  15. Menu Gambar Laporan

  16. Gambar 4.15 Prototype rancangan program

Tampilan Rancangan Program

  1. Tampilan Halaman Login

  2. Form login merupakan form yang akan muncul ketika program dijalankan. Form login berfungsi untuk melakukan pengecekan hak akses dari pengguna (user). Berikut merupakan tampilan form login.

    Gambar 4.16 Tampilan Program Form Login
  3. Tampilan Home

  4. Home adalah tampilan pertama kali setelah melakukan login sistem.

    Gambar 4.17 Tampilan Program From Home
  5. Tampilan Halaman User Pengguna

  6. User pengguna adalah tampilan katagori pengguna seperti Owner showroom, Bagian admin dan pimpinan.

    Gambar 4.18 Tampilan Gambar User
  7. Tampilan Halaman Pelanggan

  8. Tampilan data pelanggan berfungsi untuk menampilkan, menambah, mengubah dan menghapus data pelanggan. Berikut merupakan tampilan pelanggan.

    Gambar 4.19 Tampilan Gambar Pelanggan
  9. Tampilan Halaman permohonan

  10. Tampilan permohonan berfungsi untuk menampilkan, menambah, mengubah dan menghapus data pelanggan. Berikut merupakan tampilan permohonan.

    Gambar 4.20 Tampilan gambar permohonan
  11. Tampilan Halaman Pencairan

  12. Pencairan adalah tampilan katagori pengguna seperti Owner showroom, Bagian admin dan pimpinan.

    Gambar 4.21 Tampilan gambar Pencairan
  13. Tampilan Halaman Laporan

    <p style="line-height: 2">Laporan adalah tampilan katagori pengguna seperti Owner showroom, Bagian admin dan pimpinan</p>
    Gambar 4.22 Tampilan Gambar laporan
  14. <p style="line-height: 2">Tampilan Halaman Logout

  15. Logout adalah tampilan katagori pengguna seperti Owner showroom, Bagian admin dan pimpinan

    Gambar 4.23 Tampilan Gambar Logout

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Rancangan perangkat keras (hardware) yang diusulkan untuk sistem baru ini adalah sebagai berikut:

  1. Processor  : Pentium IV

  2. Monitor  : 14" LCD Monitor

  3. Mouse  : Optical

  4. Keyboard  : Standar

  5. RAM  : 2 GB

  6. Harddisk  : 80 GB

  7. Printer  : Laser Jet 5M

Aplikasi yang Digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan agar komputer diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah:

  1. Window 7

  2. Mozila Firefox

  3. Macromedia Dreamweaver CS 5

  4. Xampp

  5. MySQL

  6. Visual paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

Hak Akses

Pengoperasian program ini dilakukan oleh:

  1. Calon nasabah (pemilik showroom)

  2. Admin pencairan

  3. Pimpinan, yaitu Direksi

Pengujian Black Box Testing

Tabel 4.5 Pengujian pada menu login

Evaluasi

Implementasi

  1. Schedule

  2. Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih empat bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah:

    Tabel 4.6 Tabel schedule perancangan sistem

Estimasi Biaya

Berikut rincian biaya yang dibutuhkan untuk merancang sistem informasi administrasi pencairan kredit berbasis web pada PT Oto Multiartha Tangerang:

Tabel 4.7 Penerapan Biaya


BAB V

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan uraian sebelumnya serta analisis yang dilakukan oleh penulis mengenai sistem informasi pengajuan kredit PT Oto Multiartha, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem pengajuan kredit pada PT Oto Multiartha masih manual dalam pengisian aplikasinya yaitu dengan menggunakan proses catat mencatat pada formulir pengajuan kredit, sehingga mempunyai banyak kendala seperti lambatnya proses pengajuan, dan penginputan data kurang terkontrol, sehingga pihak analis lambat dalam mengambil suatu keputusan terutama dalam persetujuan kredit.

  2. Dengan sistem pengajuan kredit yang berbasis web dapat menghasilkan informasi yang lebih cepat, data-data tersimpan dengan baik dan hasilnya lebih cepat, akurat, mudah dan up to date sehingga dapat mengurangi data yang hilang dan proses pencarian datanya tidak memerlukan waktu lama terutama dalam persetujuan kredit.

  3. Prosedur pemberian kredit yang dilaksanakan oleh PT Oto Multiartha sudah baik dan terstruktur. Di mana prosedur pemberian kredit tersebut merupakan prosedur pemberian kredit yang dilakukan oleh Oto Finance pada umumnya dalam memberikan kredit, hanya terdapat sedikit perbedaan tergantung pada kebijakan masing-masing finance, dan secara garis besar sesuai dengan langkah-langkah yang ditetapkan Sinarmar.

Saran

Agar penerapan sistem pengajuan kredit PT Oto Multiartha ini dapat terwujud dengan baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :

  1. Diperlukan pelatihan dalam penggunaan sistem yang baru kepada staff yang akan menggunakan aplikasi ini.

  2. Perlu diadakan event-event yang rendah bunga kepada nasabah sehingga dalam pengajuan kredit berbasis web tersebut dapat meningkat.

  3. Setelah sistem dapat diterapkan dan diimplementasikan dengan baik maka tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan suatu pengembangan sistem yang baru.

  4. Peninjauan ulang kebijakan kredit dalam setiap prosedurnya agar tidak terjadi kecurangan-kecurangan seperti manipulasi data dan kolusi antara bagian kredit Oto Multiartha dengan pihak nasabah.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Aisyah, Sity, Nawang Kalbuana. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Vol.4 No.2-Januari 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  2. 2,0 2,1 2,2 Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus 2013. “Aplikasi Intelligence Website untuk Penunjang Laporan PAUD pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.Vol. 7, No. 1, September 201
  3. 3,00 3,01 3,02 3,03 3,04 3,05 3,06 3,07 3,08 3,09 3,10 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset
  4. 4,0 4,1 4,2 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta: Graha Ilmu.
  6. 6,0 6,1 Sutarman. 2009. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
  7. A.S.Rosa dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Informatika
  8. 8,0 8,1 Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard : Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama
  9. Herlawati, Widodo, Prabowo Pudjo. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
  10. 10,0 10,1 Nugroho. Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Andi Offset : Yogyakarta.
  11. 11,0 11,1 Yasin, Verdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra Wancana media
  12. 12,0 12,1 12,2 Guritno, Suryo, Sudaryono, Untung Raharja. 2010. Theori and Application of IT Research. Bandung: Andi
  13. 13,0 13,1 13,2 Arief, M. Rudyanto. 2011. Pemograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  14. 14,0 14,1 14,2 14,3 Madcoms. 2013. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS6 dengan Pemograman PHP & MySQL. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  15. 15,0 15,1 15,2 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.
  16. Rahardja. Untung,; Hidayati. Mia Novalia. 2011. “Peningkatan Kerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level.” Jurnal CCIT Vol-4 No-3-mei 2011

Contributors

Marviyana

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1211472138&oldid=198327"