SI1133469635

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini, juga revisi terkini.
Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTYPE PENCUCI PIRING MENGGUNAKAN

RASPBERRY PI BERBASIS IOT PADA GEROBAK

COKLAT TANGERANG

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1133469635
NAMA

JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PROTOTYPE PENCUCI PIRING MENGGUNAKAN

RASPBERRY PI BERBASIS IOT PADA GEROBAK

COKLAT TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1133469635
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, september 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto,S.Kom., M.Pd)
NIP: 000594
       
NIP: 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PROTOTYPE PENCUCI PIRING MENGGUNAKAN

RASPBERRY PI BERBASIS IOT PADA GEROBAK

COKLAT TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1133469635
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ignatius Agus Supriyono, S.Kom.,MM )
   
(Listina Nadhia Ningsih, S.Kom)
NID : 09004
   
NID : 15016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PROTOTYPE PENCUCI PIRING MENGGUNAKAN

RASPBERRY PI BERBASIS IOT PADA GEROBAK

COKLAT TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1133469635
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And innovative Technology

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, september 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PROTOTYPE PENCUCI PIRING MENGGUNAKAN

RASPBERRY PI BERBASIS IOT PADA GEROBAK

COKLAT TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1133469635
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, September 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1133469635

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Seiring dengan berkembangnya zaman, saat ini telah banyak diciptakan alat untuk mempermudah manusia dalam melakukan aktifitasnya. Dalam dunia industri, pemindahan barang masih banyak dilakukan secara manual sehingga banyak membutuhkan tenaga, waktu, dan biaya untuk pekerjanya. Pembuatan skipsi ini bertujuan untuk merancang alat pencuci piring dengan menggunakan raspberry pi dan aplikasi smartphone android. Alat ini di kendalikan melalui smartphone android yang terhubung dengan Wifi yang ada pada alat pencuci piring. Dalam pergerakannya, alat ini bergerak sesuai instruksi yang diberikan user melalui smartphone android kemudian diproses oleh raspberry pi sehingga menimbulkan pergerakan pada alat. Penelitian ini diharapkan dapat memudahkan pengguna dalam memindahkan besi dari suatu tempat ke tempat lain.

Kata Kunci: Raspberry,Smartphone Android, Pengendalian

ABSTRACT

Along with the development of the times , has now created a tool to facilitate many humans in performing its activities . In the industrial world , the transfer of goods is still done manually so much needed energy, time, and costs to workers. Making skipsi aims to design the dishwasher by using raspberry pi and android smartphone applications . The tool is controlled via android smartphone connected with Wifi which is in the dishwasher . In its movement , the tool moves according to the instructions given user via android smartphone then processed by the raspberry pi , causing the movement of the tool. This research is expected to facilitate the user in removing iron from one place to another .

Keywords : Raspberry , Android Smartphone , Control

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Penulis pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :


  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik.
  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd. selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  5. Bapak Ignatius Agus Supriyono, S.Kom.,MM selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan Skripsi ini.
  6. Ibu Listina Nadhia Ningsih, S.Kom sebagai dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.
  7. Ayah dan Ibu, yang telah memberikan dukungan baik moral maupun material.
  8. Untuk teman-teman tercinta, yang tiada hentinya memberikan saya semangat dan dukungan penuh kepada saya
  9. Seluruh teman seangakatan jurusan Sistem Komputer khususnya konsentrasi CCIT dan semua pihak yang telah membantu penulis selama ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, September 2016
Arfan Mujahid Lubis
NIM. 1133469635

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada masa sekarang dirasakan sudah semakin maju, hal tersebut dapat kita lihat dari banyaknya penemuan-penemuan baru di berbagai ilmu. Oleh karena itu pada zaman ini kita perlu untuk mempertahankan kemampuan dalam berkompetisi di bidang teknologi. Teknologi memegang peran penting di era modernisasi seperti saat ini, dimana teknologi tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan teknologi saat ini sudah banyak yang bisa dirasakan masyarakat , salah satunya untuk mempermudah segala macam pekerjaan di bidang industri, pendidikan, pemerintahan dan lain sebagainya.

Mencuci piring pada Gerobak Coklat Tangerang masih menggunakan tenaga manusia dan membutuhkan waktu untuk membersihkan piring yang kotor dalam jumlah yang banyak. Perancangan alat pencuci piring ini bertujuan untuk mempermudah manusia dalam mencuci piring dalam jumlah yang banyak.

Dengan adanya perancangan alat pencuci piring ini diharapkan dapat digunakan untuk mempermudah manusia dalam mencuci piring yang kotor dalam jumlah yang banyak dan meminimalisir tenaga kerja manusia.

Dari permasalahan yang penulis sebutkan diatas, maka penulis mengambil judul PROTOTYPE PENCUCI PIRING MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS IOT PADA GEROBAK COKLAT TANGERANG untuk dijadikan sebagai bahan penelitian.


Rumusan Masalah

Dalam menanggapi permasalahan yang ada di dapur Gerobak Cokelat Tangerang serta memanfaatkan media elektronik yang ada sehingga bisa digunakan untuk pengendalian sebuah alat kontrol jarak jauh,maka penulis mengidentifikasikan rumusan masalah yang ada sebagai berikut :

  1. Bagaimana raspberry pi dapat berinteraksi dengan smartphone?

  2. Bagaimana merancang dan membuat alat pencuci piring yang mampu bekerja secara IoT menggunakan raspberry pi?

  3. Bagaimana cara membuat web interface yang mudah dipahami oleh pengguna untuk mengendalikan alat?

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai batasan masalah atas penelitian ini agar tetap fokus dan terarah, maka penulis memberikan ruang lingkup laporan sebagai berikut :

  1. Penggunaan komputer mini Raspberry Pi sebagai otak utama untuk pengendalian dan koneksi antara alat dengan kamera.

  2. Komunikasi antara Web interface dengan alat yang menggunakan Wifi.

  3. Penggunaan Web Interface sebagai pengendalian alat.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Tujuan Operasional

Tujuan Operasional dari penelitian ini adalah untuk mempermudah pengguna dalam mencuci piring yang kotor dalam jumlah yang banyak.

2. Tujuan Fungsional

Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu untuk meminimalisir tenaga kerja manusia.

</div>

3. Tujuan Individual

  1. Sebagai syarat kelulusan skripsi pada Jurusan Sistem Komputer, STMIK Raharja.
  2. Mengimplementasikan dan menerapkan ilmu Sistem Komputer yang didapat selama kuliah.

Manfaat Penelitian

Sebuah karya yang baik adalah karya yang sangat memberikan manfaat. Adapun manfaat yang dihasilkan oleh penelitian ini adalah :

  1. Memberikan kemudahan kepada pengguna dalam mencuci piring yang kotor dalam jumlah yang banyak.
  2. Sebagai acuan untuk pengembangan dan pemanfaatan komputer mini Raspberry Pi sebagai sarana pengendalian dan komunikasi.
  3. Mampu menambah inovasi sistem yang berjalan pada Gerobak Coklat Tangerang.

Metode Penelitian

Dalam rangka menghasikan karya yang sesuai dengan teori ilmiah dan tepat, maka dalam penyusunan penelitian ini ada beberapa metode yang digunakan, antara lain :

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi
  2. Pencarian data dan survey tempat dilakukan langsung di Gerobak Coklat Tangerang terhadap kegiatan yang diteliti yaitu dengan melihat cara kerja mencuci piring di tempat tersebut.

  3. Wawancara
  4. Metode ini dilakukan melalui proses tanya jawab dengan stakeholder dan pendamping lapangan di tempat atau lokasi terkait objek penelitian yang dilakukan.

  5. Studi Pustaka
  6. Metode untuk mendapatkan informasi dan teori-teori yang sesuai dengan sistem yang akan dibuat dengan mencatat, mempelajari dan memahami literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis maupun elektronik. Yang digunakan penulis berupa buku-buku, jurnal dan browsing internet.

Metode Analisa

Metode ini melakukan analisa suatu sistem yang sudah ada, bagaimana sistem itu berjalan dan apakah kekurangan dari sistem tersebut. Pada sistem yang sekarang dalam penggunaannya masih manual, sehingga perlu adanya sistem yang dapat membantu pekerjaan di bidang industri.

Metode Perancangan

Metode ini dimaksudkan untuk menghasilkan suatu rangkaian alat yang tepat sehingga diperoleh hasil rancangan yang sesuai dengan yang diinginkan.

Metode Prototype

Metode ini dimaksudkan untuk membuat sebuah model kerja untuk mengetahui kebutuhan user, dan menganalisa kelemahan-kelemahan agar model yang buat memenuhi kebutuhan user.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai laporan ini maka penulis mengelompokkan laporan materi menjadi beberapa sub bab. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pembahasan yang nantinya diharapkan dapat tersusun secara sistematis. Sistematika penyampaian laporannya adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, metode penelitian, tujuan perancangan, manfaat perancangan, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori dan literature review yang sesuai dan akurat sehingga bisa mendukung penelitian dalam penulisan sehingga menghasilkan karya tulis yang bernilai ilmiah.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Gerobak Coklat Tangerang, struktur organisasi, Tujuan Perancangan, Cara Kerja Alat, Diagram Blok, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, Pembuatan alat, software, hardware, Elisitasi.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Dalam bab ini membahas tentang sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur sistem berjalan, sistem yang diusulkan, rancangan prototipe, konfigurasi sistem, pengujian, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Sistem dapat terdiri dari beberapa bagian yang menjadi satu kesatuan tertentu dan dibagi beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Elemen-elemen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri-sendiri, namun saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dapat tercapai. Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Taufiq (2013:2)[1], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Sutarman (2012 :13)[2],”Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan interaksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Hartono (2013:9) [3],”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Berdasarkan beberapa definisi sistem yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen yang berinteraksi dengan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input)
    Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Pengolahan Sistem (Process)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  7. Keluaran Sistem (Output)
    Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
  8. Sasaran Sistem (Objective)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22)[4] “sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut”. Oleh karena itu , sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
  2. Sistem alamiah dan Sistem buatan manusia
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistic (interface)
    Sistem yang berinteraksi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program – program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilistic.
  4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

  5. Konsep Dasar Kontrol

    1. Definisi Kontrol

    Menurut Erinofiardi (2012 : 261)[5], “Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.

    Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industry modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul disekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

    Berdasarkan ejaan yang disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengna pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perangcangan desain sistem pengendali termasuk teknisi professional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

    2. Jenis-jenis Sistem Kontrol

    Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka ( Open-loop Control System ) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).

    1. Sistem Kontrol loop terbuka
      Menurut Erinofiardi (2012:261)[5], sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”



    2. Gambar%202.1%20sistem%20loop%20terbuka_zpss9zssdjs.jpg

      Sumber: Erinofiardi (2012:261) [5]

      Gambar 2.1 Sistem Terbuka





      Pada Gambar diagram blok 2.1. diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

    3. Sistem Kontrol loop tertutup
      Menurut Erinofiardi (2012:261)[5], sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan”.
    4. Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.







      Gambar%202.2%20loop%20tertutup_zpst7t1etxb.jpg

      Sumber: Erinofiardi (2012:261) [5]

      Gambar 2.2 Sistem Tertutup





    Gambar 2.2. diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

    Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

    Konsep Dasar Prototype

    1. Definisi Prototype

    Menurut Simarmata(2010 : 64)[6],” Prototype adalah perubahan cepat didalam perancangan dan pembangunan prototype.

    Menurut Wiyancoko (2010 : 120)[7],” prototype adalah model produk yang mewakili hasil produksi yang sebenarnya”. Dari beberapa pendapat yang dikembangkan diatas disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan produk dalam perancangan.

    1. Prototype Jenis I
      Prototype jenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototype memuat semua elemen penting dari sistem baru. Langkah-langkah pengembangan prototype jenis 1 adalah sebagai berikut:
      1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai
      2. Mengembangkan prototype
      3. Menentukan apakah prototype dapat diterima
      4. Menggunakan prototype
    2. Prototype Jenis II
      Prototype jenis II merupakan suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai alat cetak biru bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika protorype tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting. Empat langkah pertama dalam pengembangan prototype jenis II sama seperti untuk prototype jenis I. Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:
      1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai
      2. Mengembangkan prototype
      3. Menentukan apakah prototype dapat diterima
      4. Menggunakan prototype

    2. Pendekatan Prototype

    Menurut Sasankar dan Vinay Chavan(2011 : 139)[8],terdapat tiga pendekatan prototyping, yaitu :

    a) THROW-AWAY
    Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).

    b) INCREMENTAL
    Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan ada satu tetapi dibagi dalam komponen-komponen lebih kecil yang terpisah ( independent ).

    c) EVOLUTIONARY
    Pada metode ini, prototype nya tidak dibuang tetapi digunakan untuk interasi berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yangsebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir. Berikut ini adalah kelebihan prototype :

Berikut ini adalah kelebihan prototype :

  1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang user.
  2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan user.
  3. User berperan aktif dalam pengembangan sistem
  4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem
  5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.

Berikut ini adalah kekurangan prototype :

  1. User kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.
  2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograan yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem.
  3. Hubungan user dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.


Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisis Sistem

Menurut Taufiq (2013:156)[1],“Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

Menurut Rosa (2013:18) [9],“Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

Menurut Henderi (2011:322)[10],“Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan analisis sistem adalah suatu kegiatan dalam mengidentifikasi permasalahan yang terjadi agar kebutuhan dapat dipenuhi dalam sistem baru.

2. Langkah-langkah Analisa sistem

Menurut Taufiq (2013:159)[1], untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem Menurut Whitten L. Jeffery (2004) dalam Taufiq, Rohmat.2013 :

  1. Definisi Lingkup
    Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.
  2. Analisis Masalah
    Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan!” dan “Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?”. Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan.
    Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.
  3. Analisis Persyaratan
    Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternatif, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem.” Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sitem yang baru.
  4. Desain Logic
    Tidak semua proyek mencakup pengembangan model-driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem. Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.
  5. Analisa Kebutuhan
    Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk altenatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah unutk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hamper selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[11], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Al-Jufri (2011:141)[12], “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu proses perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi dan digunakan.

2. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[11] , Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

3. Tahap-tahap Perancangan Sistem

Menurut Al Jufri (2011:141)[12] , Langkah-langkah tahap rancangan yaitu :

  1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinici, Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Bebrapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:
    1. Diagram arus data (data flow diagram).
    2. Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)
    3. Kamus data. (Data dictionary)
    4. Flowchart.
    5. Model hubungan objek.
    6. Spesifikasi Kelas.
  2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem, Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.
  3. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem, Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.
  4. Memilih Konfigurasi Terbaik, Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.
  5. Menyiapkan Usulan Penerapan, Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.
  6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem, Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui

4. Flowchart

Menurut Adelia di dalam Jurnal Sistem Informasi (2011:116)[13],“Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

Pada pembuatan sebuah sistem kontrol diperlukan sebuah gambar yang akan dapat menjelaskan alur atau langkah-langkah dari sebuah kerja sistem yang dibuat,sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan,yaitu:

  1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
  2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
  3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas
  4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
  5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.
  6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
  7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standart.


Teori Khusus

Konsep Dasar Raspberry Pi

1. Definisi Raspberry Pi

“The Raspberry Pi is a credit sized computer that plug into your TV and a keyboard. It is a capable little computer which can be used in electronics prjocects, and for many things that your desktop PC does, like spreadsheets,word-processing and games. It also plays high definiton video.”

Raspberry Pi adalah sebuah komputer berukuran sebesar kartu kredit yang terhubung ke televisi dan sebuah keyboard. Komputer kecil ini bisa digunakan untuk proyek-proyek elektronik dan hal lainnya yang bisa dilakukan oleh desktop komputer seperti sebagai mesin pengolah kata, games dan perangkat ini juga mampu memainkan video beresolusi tinggi. Richardson dan Wallacemen jelaskan beberapa cara untuk menjelaskan beberapa cara yang dapat dilakukan oleh Raspberry Pi diantaranya sebagai berikut (2013:8) :

a. General Purpose Computing

Perlu diingat bahwa Raspberry Pi adalah sebuah komputer dan memang pada faktanya dapat digunakan sebagai sebuah komputer. Setelah perangkat ini siapuntuk digunakan kita bisa memilih untuk boot langsung kedalam GUI (Graphical User Interface) dan didalamnya terdapat sebuah web browser yang merupakan aplikasi yang banyak digunakan komputer sekarang ini. Perangkat ini juga dapat di install banyak aplikasi gratis seperti Libre Office yang digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan kantor.

b. Learning to Program

Raspberry Pi pada dasarnya ditujukan sebagai alat edukasi untuk mendorong anak-anak bereksperimen dengan komputer. Perangkat ini sudah terpasang dengan interpreters dan compilers untuk berbagai bahasa pemrograman. Untuk pemula telah disediakan Scratch, sebuah bahasa pemrograman berasaskan grafik dari MIT. Kita bisa menulis program untuk Raspberry Pi dalam berbagai bahasa seperti C, Ruby, Java, Python, dan Perl.

c. Project Platform

Raspberry Pi membedakan dirinya dari komputer pada umumnya bukan darisegi harga dan ukurannya saja, tapi juga karena kemampuannya berintegrasi dengan proyek-proyek elektronik.




Gambar%202.3%20Raspberry%20Pi_zpsu5dcdl5f.jpg


Gambar 2.3 Model Raspberry Pi B+





Berdasarkan Gambar 2.3 Raspberry Pi mempunyai beberapa bagian antara lain adalah sebagai berikut :

  1. CPU dan GPU
  2. Prosessor yang digunakan pada Raspberry PI adalah ARM1176JZF-S dengan kecepatan Clock sebsar 700 Mhz dan GPU atau Graphic Processing Unit yang dipakai adalah Video Core IV.

  3. Memory (RAM)
  4. Raspberry Pi model B+ ini menggunakan RAM sebesar 512 MB. RAM ini diletakkan menyatu dengan Prosessor.

  5. Power
  6. Untuk Catu Daya, Raspberry Pi menggunakan konektor Micro USB yang biasa digunakan pada Charger Smartphone Android, catu daya ini bekerja pada tegangan 5V dengan arus minimal 1A agar Raspberry Pi bekerja secara maksimal.

  7. SD Card
  8. Bagian ini berfungsi untuk tempat memasukkan SD-Card yang sudah diisi dengan salah satu OS Raspberry Pi. OS tersebut adalah Raspbian, Pidora, Arch Linux, Raspbmc, OpenELEC, dll.

  9. Port HDMI
  10. Port ini berfungsi untuk menampilkan OS Raspberry pada TV yang mempunyai port HDMI.

  11. Port RCA.
  12. Sama seperi port HDMI, port ini berfungsi untuk menampilkan OS Raspberry Pi namun menggunakan Port Video untuk TV model lama.

  13. Konektor Audio.
  14. Berfungsi sebagai konektor untuk Speaker atau Headset.

  15. LED indikator
  16. Terdapat 5 Led yang masing-masing berfungsi sebagai Indikator catu daya, proses kerja CPU, dan proses kerja jaringan.

  17. Port USB.
  18. Selayaknya penggunaan pada komputer, port ini berfungsi untuk menyambungkan berbagai macam perangkat USB seperti Flash Disk, USB Dongle, USB Webcam, Card Reader, dll.

  19. Port LAN (RJ 45).
  20. Untuk menghubungkan Raspberry Pi ke Jaringan melalui konektor RJ 45 dan kabel UTP.

  21. GPIO (General Purpose Input Output)
  22. Bagian ini merupakan salah satu keunggulan Raspberry Pi dengan Komputer mini sebelumnya, karena pengguna bisa memprogram pin-pin GPIO ini sesuai dengan kebutuhan mereka.

Konsep Dasar Komponen Elektronika

1. Definisi Elektronika

Menurut Chandra (2011:9)[14] , “Komponen-komponen elektronika dibagi dalam jenis komponen pasif dan komponen aktif”.

Menurut Rusmadi (2009:10)[15] , komponen elektronika dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:

a. Komponen Pasif

Menurut Rusmadi (2009:10)[15] , “Komponen pasif adalah komponen-komponen elektronika yang apabila dialiri aliran listrik tidak menghasilkan tenaga seperti: perubahan tegangan, pembalikan fasa, penguatan dan lain-lain”.

ada beberapa komponen yang termasuk dalam komponen pasif di antaranya adalah:

  1. Resistor atau Tahanan
  2. Kapasitor atau Kondensator
  3. Trafo atau Transformator

b. Komponen Aktif

Menurut Rusmadi (2009:33)[15] , “Komponen aktif adalah komponen yang apabila dialiri aliran listrik akan menghasilkan sesuatu tenaga baik berbentuk penguatan maupun mengatur aliran listrik yang melaluinya”. ada beberapa yang termasuk komponen aktif antara lain adalah:

  1. Dioda
  2. Transistor
  3. IC ( Integrated Circuit )
  4. Thyristor atau SCR (Silicon Controller Recifier)

Konsep Dasar Resistor

Menurut John (2010:21) [16] , “Tahanan atau dikenal juga tahanan listrik, resistor atau dengan istilah lain yakni werstan. Besarnya nilai tahanan dinyatakan dalam Ohm ( )”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi memberikan tahanan atau hambatan arus listrik.

Resistor (hambatan listrik) berfungsi sebagai mengendalikan arus listrik dan membagi tegangan (voltage divider) dalam suatu rangkaian tertutup. Satuan dari resistor adalah ohm, hokum ohm menyatakan bahwa “tegangan yang mengalir pada berbagai jenis penghantar adalah berbanding lurus dengan arus yang mengalir pada penghantar tersebut”. Dalam rumusanya dapat ditulis sebagai berikut :".

V = I . R

Keterangan :

V = Tegangan listrik (volt)

I = Arus yang mengalir (ampere)

R = Tahanan (ohm)







Untuk mengetahui nilai resistor berdasarkan warnanya dapat dilihat pada table 2.1. sebagai berikut:

Tabel 2.1 Tabel baca Resistor

Tabel%202.1%20Tabel%20baca%20resistor_zpswhohp14g.jpg







Sumber: Rusmadi (2009:13)[15]

Menurut macamnya resistor terbagi atas dua macam yaitu:

1. Resistor Tetap ( Fixed Resistor)

Menurut Rusmadi (2009:11) [15] , “bahwa Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap tidak dapat diubah-ubah. Apabila nilai tahanannya semakin besar, maka arus semakin kecil. Sebaliknya bila nilai tahanannya kecil, maka arus yang mengalir semakin besar.”.

Gambar%202.4%20Resistor%20Tetap_zpsgmp2ss3t.jpg

Gambar 2.4 Bentuk fisik dan Simbol resistor tetap

2. Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)

Menurut Rusmadi (2009:16) [15] , bahwa “Resistor tidak tetap adalah resistor yang nilai resistansinya (tahananya) dapat dirubah-rubah sesuai dengan keperluan dan perubahannya dapat dilakukan dengan jalan mengeser atau memutar pengaturnya”. Jenisnya antara lain : hambatan geser, trimpot dan potensiometer. Dimana trimpot dan potensimeter adalah yang paling sering digunakan.

a) Tahanan Variabel adalah jenis tahanan yang resistansinya bisa diubah-ubah, seperti Potensiometer dengan cara diputar dan Trimpot (trimer potensiometer).

b) LDR (Light Dependent Resistance) adalah tahanan yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh cahaya, nilai tahananya akan mengecil apabila terkena cahaya dan membesar apabila tidak terkena cahaya.

c) NTC (negative thermal coeffisien) dan PTC (positive thermal coeffisien) adalah jenis tahanan yang nilai tahanannya dipengaruhi oleh perubahan suhu. NTC pada suhu yang tinggi nilai tahanannya turun dan pada suhu yang rendah nilai tahananya naik, sedangkan PTC kebalikannya pada suhu yang tinggi nilai tahanannya naik dan pada suhu yang rendah nilai tahanannya turun. Adapun resistor tidak tetap dapat dilihat seperti pada gambar 2.4. sebagai berikut:

</ol>

Gambar%202.5%20Resistor%20tidak%20tetap_zps9dauqyuq.jpg

Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

Gambar 2.5 Bentuk fisik dan Simbol resistor tidak tetap

Konsep Dasar Kapasitor atau Kondensator

Menurut John (2010:61) [16] , “Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat digunakan untuk menyimpan muatan listrik”.

Pengertian lain kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas, elektrolit dan lain-lain.

Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebuat dengan kapasitansi atau kapasitas. Untuk melihat kontruksi dari kapasitor, dapat dilihat pada gambar 2.5. sebagai berikut:

Gambar%202.6%20susunan%20lapisan%20kapasitor_zpsuvpoh8vb.jpg

Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

Gambar 2.6 Susunan Lapisan Kapasitor

Berikut ini adalah prinsip pembentukan kapasitor :

  1. Jika dua buah plat atau lebih yang berhadapan dan dibatasi oleh isolasi, kemudian plat tersebut dialiri listrik maka akan terbentuk kondensator (isolasi yang menjadi batas kedua plat tersebut dinamakan dielektrikum).
  2. Bahan dielektrikum yang digunakan berbeda-beda sehingga penamaan kapasitor berdasarkan bahan dielektrikum. Luas plat yang berhadapan bahan dielektrikum dan jarak kedua plat mempengaruhi nilai kapasitansinya.
  3. Pada suatu rangkaian yang tidak terjadi kapasitor liar. Sifat yang demikian itu disebutkan kapasitansi parasitic. Penyebabnya adalah adanya komponen-komponen yang berdekatan pada jalur penghantar listrik yang berdekatan dan gulungan-gulungan kawat yang berdekatan.

Gambar%202.7%20Lapisan%20dalam%20kapasitor_zpst09r5mhu.jpg

Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

Gambar 2.7 Lapisan dalam Kapasitor

Gambar 2.6 diatas menunjukan bahwa ada dua buah plat yang dibatasi udara. Jarak kedua plat dinyatakan sebagai d dan tegangan listrik yang masuk. Besaran Kapasitansi Kapasitas dari sebuah kapasitor adalah perbandingan antara banyaknya muatan listrik dengan tegangan kapasitor dapat ditulis menggunakan rumus sebagai berikut: C = Q / V Jika dihitung dengan rumus C= 0,0885 D/d. Maka kapasitasnya dalam satuan piko farad.

D = luas bidang plat yang saling berhadapan dan saling mempengaruhi dalam satuan cm2.

d = jarak antara plat dalam satuan cm. Bila tegangan antara plat 1 volt dan besarnya muatan listrik pada plat 1 coulomb, maka kemampuan menyimpan listriknya disebut 1 farad. Dalam kenyataannya kapasitor dibuat dengan satuan dibawah 1 farad. Kebanyakan kapasitor elektrolit dibuat mulai dari 1 mikrofarad sampai beberapa milifarad.

Kapasitor seperti juga resistor nilai kapasitansinya ada yang dibuat tetap dan ada yang variabel. Kapasitor dielektrikum udara, kapasitansinya berubah dari nilai maksimum ke minimum. Kapasitor variabel sering kita jumpai pada rangkaian pesawat penerima radio dibagian penala dan osilator. Agar perubahan kapasitansi di dua bagian tersebut serempak maka digunakan kapasitor variabel ganda. Kapasitor variabel ganda adalah dua buah kapasitor variabel dengan satu pemutar. Berdasarkan dielektrikum kapasitor dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

  1. kapasitor keramik
  2. kapasitor film / kapasitor elektrolit
  3. kapasitor tantalum
  4. kapasitor kertas

Berdasarkan polaritas kutup pada elektroda kapsitor dapat dibedakan dalam 2 jenis yaitu :

  1. Kapasitor Non-Polar, kapasitor yang tidak memiliki polaritas pada kedua elektroda dan tidak perlu dibedakan kaki elektrodanya dalam pesangannya pada rangkaian elektronika.
  2. Kapasitor Bi-Polar, yaitu kapasitor yang memiliki polaritas positif dan negatif pada elektrodanya, sehingga perlu diperhatikan pesangannya pada rangkaian elektronika dan tidak boleh terbalik. Kapasitor elektrolit dan kapasitor tantalum adalah kapasitor yang mempunyai kutub atau polar, sering disebut juga dengan nama kapasitor polar. Kapasitor film terdiri dari beberapa jenis yaitu polyester film, poly propylene film.

Konsep Dasar Dioda

1. Definisi Dioda

Menurut John (2010:143) [16] ,“Dioda merupakan alat yang hanya bisa mengalirkan arus DC dalam satu arah, sedang pada arah yang berlawanan ia tidak bisa menghantarkannya. Kalau ia dialiri arus AC maka akan berhasil didapatkan arus DC dari arus AC ini. Karenanya pada sifat yang demikian maka dioda bisa digunakan sebagai perata arus yang biasa dipasang di adaptor”.

Komponen elektronika dengan dua terminal, yang terbentuk dari dua jenis semikonduktor, yaitu type P yang biasa disebut dengan anoda dan type N yang biasa disebut dengan katoda, dimana kemudian kedua semikonduktor ini digabungkan.

Gambar%202.8%20Dioda_zps11mebghb.jpg

Gambar 2.8. Dioda

Sumber: Rusmadi (2009:33)[15]

Perlu diketahui bahwa komponen dioda ini pada umumnya hampir selalu dipergunakan dalam rangkaian, terutama pada rangkaian Power Supply.

Menurut Rusmadi (2009:34) [15] ,Fungsi diode dalam suatu rangkaian adalah:

  1. Penyearah tegangan listrik.
  2. Pengaman tegangan listrik.
  3. Memblokir tegangn listrik.

Konsep Dasar Transistor

1. Definisi Transistor

Menurut Budiharto (2009:3) [17] ,bahwa “Transistor adalah memiliki 3 terminal biasanya dibuat dari bahan silicon atau germanium”.

Menurut Rusmadi (2009:42) [15],bahwa “Transistor adalah merupakan komponen dasar yang paling penting dan banyak dipergunakan dalam setiap rangkaian”.

Alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Gambar%202.9%20Transistor_zpsdcxcqrvz.jpg

Gambar 2.9. Transistor

Sumber: Rusmadi (2009:40)[15]

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor. Transistor disusun menggunakan sambungan dioda. Berdasarkan jenis sambungan transistor dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut.

  1. NPN (Negative Positive Negative)
  2. Transistor NPN terdiri dari 1 lapisan semikondutor tipe-P di antara 2 lapisan semikonduktor tipe-n. Arus kecil yang memasuki basis pada emitter dikuatkan di keluran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi dari pada tengan emitter.

    Gambar%202.10%20Transistor%20NPN_zpszmncprya.jpg

    Gambar 2.10. Simbol Transistor NPN

    Sumber: Rusmadi (2009:41)[15]

  3. PNP (Positive Negative Positive)
  4. Transistor PNP terdiri dari 2 lapisan semikonduktor tipe-n di antara 2 alpisan semikonduktor tipe-p. arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitter dikuatkan dikeluran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika tegangan basis lebih rendah dari pada tegangan emitter.

    Gambar%202.11%20Transistor%20PNP_zpstdvsok6v.jpg

    Gambar 2.11. Simbol Transistor PNP

    Sumber: Rusmadi (2009:41)[15]

    Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).

Konsep Dasar Kristal

Berfungsi untuk menghasilkan sinyal dengan tingkat kestabilan frekuensi yang sangat tinggi. Kristal pada oscilator ini terbuat dari quartz atau Rochelle salt dengan kualitas yang baik. Material ini memiliki kemampuan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa getaran atau sebaliknya. Kemampuan ini lebih dikenal dengan piezoelectric effect.

Gambar%202.12%20rangkaian%20kristal_zpsgbvsjjin.jpg

Gambar 2.12. Rangkaian internal kristal

Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

Gambar 2.11. diatas memperlihatkan rangkaian setara kristal. Rangkaian setara resonansi seri akan berubah jika kristal ditempatkan pada suatu wadah atau “pemegang”. Kapasitansi akibat adanya keping logam akan terhubung paralel dengan rangkaian setara kristal. Dalam hal ini kristal memiliki kemampuan untuk memberikan resonansi paralel dan resonansi seri.

Jaringan Komputer Nirkabel

Jaringan nirkabel merupakan sebuah LAN dimana transmisi data (pengiriman maupun penerimaan data) dilakukan melalui teknologi frekuensi radio lewat udara, menyediakan sebagian besar keunggulan dan keuntungan dari teknologi lama LAN namun tidak dibatasi media kabel atau kawat.

Muncul dan berkembangnya sistem jaringan nirkabel dipicu oleh kebutuhan akan biaya pengeluaran yang lebih rendah menyangkut infrastruktur jaringan dan untuk mendukung aplikasi jaringan bergerak dalam efisiensi proses, akurasi dan biaya pengeluaran yang rendah dalam hitungan bisnis.

Kemudahan bergerak (Mobilitas) kemudahan bergerak memungkinkan pengguna untuk berpindah-pindah secara fisik ketika menggunakan aplikasi seperti handheld PC (seperti PDA/personal digital assistance dan semacamnya) atau data collector (alat seperti kalkulator yang biasa dibawa untuk pengecekan dan pengisian data).

Aplikasi bergerak membutuhkan jaringan tanpa kabel termasuk semua yang berhubungan atau bergantung pada sistem real time dalam mengakses database biasanya disimpan dalam database yang terpusat. Ada dua jenis jaringan wireless :

  1. Sebuah “ad-hoc” atau peer-to-peer wireless network yang mencakup sejumlah komputer dimana setiap komponennya dilengkapi dengan kartu antar muka jaringan nirkabel (w-NIC – wireless Network Interface Card). Setiap komputer dapat berkomunikasi secara langsung dengan semua komputer yang tersambung dengan jaringan wireless tadi.
  2. Sebuah jaringan wireless juga dapat menggunakan access point, atau base station. Pada tipe jaringan wireless ini, access point bekerja seperti layaknya Hub, menyediakan sambungan untuk komputer wireless. Juga dapat menyambungkan (sebagai bridge) dari jaringan local wireless ke jaringan kabel (Wireles LAN to Wired LAN).

Standar yang digunakan pada perangkat wireless yang di gunakan oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah 802.11. untuk lebih melenhkapi, akan di jelaskan beberapa protokol pada wireless LAN sebagi berikut:

  1. 802.11b, Pertama kali digubakan sekitar akhir tahun 1999 dengan menggunakan frekunsi 2,4 GHz, maksimun bandwith yang dapat dicapai adalah 11 Mbps (Mega bit per second), radio sinyal yang digunakan adalah DSSS( Direct Sequence Spreed Spectrum ). Kanal yang tidak overlapping ada 3 (yaitu kanal 1, kanal 6, dan kanal 11). Kompitibel dengan tipe g jika dijalankan pada mode mixed.
  2. 802.11a, Digunakan pada akhir tahun 2001 dengan menggunakan frekunsi 5,8 GHz. Maksimum bandwith yang bisa dicapai 54 Mbps, radio sinyal yang digunakan adalah OFDM. Kanal yang tidak overlapping 12 (bisa lebih) dan tidak kompitibel dengan tipe b dan g.
  3. 802.11g, Digunakan pada pertengahan tahun 2003 dengan menggunakan frekuensi 2,4 GHz, maksimum bandwith yang bisa dicapai pada awal pertama kali keluar sebesar 54 Mbps. Dengan berkembangnya teknologi, sekarang ini tipe g sudah bisa mencapai 108 Mbps.
  4. 802.11a/g, Digunakan mulai pertengahan tahun 2003 dengan menggunakan frekuensi 2,4 GHz dan 5,8 GHz, maksimum bandwith yang bisa dicapai adalah 5,4 GHz, modulasi sinyal yang digunakan OFDM. Tipe a/g ini diberi keleluasaan untuk menggunakan salah satu dari protokol; yang dapat digunakan pada jaringan Wi-Fi.

Konsep Dasar Motor Stepper

Menurut Yuniarto Dedi Yudi Setiawan,ST.MT (2010:2),[18],“Motor stepper adalah motor yang gerakannya dapat dikendalikan ke kiri atau ke kanan dan berhenti tanpa harus ada pengereman”. Motor stepper tersebut fisiknya hampir sama dengan motor induksi yaitu terdiri dari rotor magnet permanen dan belitan stator, tetapi pada motor stepper memiliki beberapa lilitan stator yang jumlahnya menunjukan besar derajat tiap langkah.

Misalnya pada motor stepper 4 bit ada 4 buah belitan stator yang menunjukan gerakan motor. Apabila suatu lilitan induktor dengan arah tertentu dialiri arus listrik, akan menimbulkan medan magnet U-S pada ujung-ujung inti besinya. Empat buah belitan Na, Nb, Nc, dan Nd jika dieksitasi akan menimbulkan kutub selatan atau kutub utara ( tergantung dari arah arus ) pada ujung yang menghadap rotor . kemudian apabila belitan Na dieksitasi dan belitan lainnya dibiarkan terbuka, maka kutub utara magnet permanen rotor akan segaris dengan kutub selatan Na, berikutnya hanya belitan Nb yang dieksitasi, maka posisi rotor akan bergeser 90° setiap kali belitan dieksitasi berturut-turut. Derajat pergeseran tiap langkah dapat diperhalus dengan mengeksitasi 2 belitan, kemudian 1 belitan secara bergantian secara terus menerus. Eksitasi 2 belitan akan menyebabkan aksi tarik menarik antara 2 belitan tersebut terhadap kutub rotor yang menyebabkan posisi rotor terletak ditengah-tengah kedua belitan tersebut. Jadi posisi rotor akan bergeser 45 setiap sekali proses eksitasi dilaksanakan. berikut ini merupakan gambar motor stepper beserta driver yang digunakan.





Gambar%202.13%20Motor%20servo_zps8pfvskj2.jpg

Gambar 2.13 motor servo




8. Driver motor berikut ini adalah gambar motor stepper

Ic ini merupakan piranti yang menghubungkan dua piranti lainnya. Driver biasanya mempunyai impedansi masukan yang tinggi dan impedansi keluaran yang rendah, yang dalam sistem digital berarti arus masukan yang kecil dan arus keluaran yang besar. IC ULN 2803A merupakan driver yang didalamnya berisi rangkaian transistor darlington 8 pasang. Setiap pasangan transistor darlington mampu mengendalikan beban 500mA, dan apabila diperlukan untuk mengemudikan beban yang lebih besar maka dapat disusun secara parallel.

Internet Protokol

Menurut Imam Riadi ( 2011:72 ) [19] , “Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) merupakan protokol untuk mengirim data antar komputer pada jaringan”.

Protokol ini merupakan protokol yang digunakan untuk akses Internet dan digunakan untuk komunikasi global. TCP/IP terdiri atas dua protokol yang terpisah. TCP/IP menggunakan pendekatan lapisan (layer) pada saat membangun protokol ini. Dengan adanya pendekatan berlapis ini memungkinkan dibangunnya beberapa layanan kecil untuk tugas-tugas khusus. TCP/IP terdiri dari lima layer, yaitu:

  1. Layer Application, di dalam layer ini aplikasi seperti FTP, Telnet, SMTP, dan NFS dilaksanakan.
  2. Layer Transport, di dalam layer ini TCP menambahkan data transport ke paket dan melewatkannya ke layer Internet.
  3. Layer Internet, layer ini mengambil paket dari layer transport dan menambahkan informasi alamat sebelum mengirimkannya ke layer network interface.
  4. Layer Network Interface, di dalam layer ini data dikirim ke layer physical melalui device jaringan.
  5. Layer Physical, layer ini merupakan sistem kabel yang digunakan untuk proses mengirim dan menerima data.

</ol>

TCP/IP dikirimkan ke setiap jaringan lokal sebagai subnet yang masing-masing subnet telah diberi alamat. IP yang menggunakan pengalamatan disebut dengan IP Address. Internet Protocol (IP) berfungsi menyampaikan paket data ke alamat yang tepat. Oleh karena itu Internet Protocol memegang peranan yang sangat penting dari jaringan TCP/IP. Karena semua aplikasi jaringan TCP/IP pasti bertumpu kepada Internet Protocol agar dapat berjalan dengan baik. Suatu datagram bisa saja tidak sampai dengan selamat ke tujuan karena beberapa hal berikut:

  1. Adanya bit error pada saat pentransmisan datagram pada suatu medium.
  2. Router yang dilewati men-discard datagram karena terjadinya kongesti dan kekurangan ruang pada memori buffer
  3. Putusnya rute ke tujuan untuk sementara waktu akibat adanya router yang down
  4. Terjadinya kekacauan routing, sehingga datagram mengalami looping

Setiap protokol memiliki bit-bit ekstra diluar informasi/data yang dibawanya. Selain informasi, bit-bit ini juga berfungsi sebagai alat kontrol. Dari sisi efisiensi, semakin besar jumlah bit ekstra ini, maka semakin kecil efisiensi komunikasi yang berjalan. Sebaliknya semakin kecil jumlah bit ekstra ini, semakin tinggi efisiensi komunikasi yang berjalan. Disinilah dilakukan trade-off antara keandalan datagram dan efisiensi. Sebagai contoh, agar datagram IP dapat menemukan tujuannya, diperlukan informasi tambahan yang harus dicantumkan pada header ini.

IP (Internet Protocol) address (alamat IP) adalah suatu identitas yang unik dari suatu host atau komputer pada jaringan (network). Format alamat dari IP adalah W.X.Y.Z. Dimana masing-masing huruf tersebut terdiri dari 8 bit, sehingga apabila ditampilkan dalam bentuk desimal menjadi berupa angka dari 0-255 dan dipisahkan oleh notasi titik (dot).

Web Browser

Menurut Hastanti (2013 : 4 ) [20] , Web browser merupakan sebuah perangkat lunak atau software yang berfungsi untuk menampilkan dan melakukan interaksi dengan dokumen-dokumen yang disediakan oleh server web.

Menurut Pratama ( 2013 : 2 ), [21] , Web Browser adalah sebuah program aplikasi yang memungkinkan user untuk melihat dan berinteraksi dengan teks, dan informasi lain yang terletak pada web page yang berada pada WorldWide Web atau Local Area Network.

Berdasarkan definisi web browser yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa web browser merupakan suatu software yang digunakan untuk menghubungkan user dengan dunia maya pada Local Area Network. Dengan web browser kita dapat memperoleh informasi yang disediakan oleh server web. Web browser dikenal juga dengan istilah browser, atau peselancar, atau Internet browser adalah suatu program komputer yang menyediakan fasilitas untuk membaca halaman web di suatu komputer. Dua program web browser yang cukup populer saat ini adalah Microsoft Internet Explorer, Mozila Firefox, Opera, Safari dan Netscape Navigator. Program browser pertama adalah mosaic, yang merupakan suatu text browser, yang sekarang web browser telah berkembang ke dalam bentuk multimedia.

Konsep Dasar Motor Servo

Motor servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motor servo posisi putaran sumbu (axis) dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo.




Gambar%202.14%20motor%20servo%20stamdar_zpsykf8w6bx.jpg

Gambar 2.14 Bentuk fisik motor servo standar

Sumber: http://elektronika-dasar.web.id



Motor servo disusun dari sebuah motor DC, gearbox, variabel resistor (VR) atau potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas maksimum putaran sumbu (axis) motor servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang pada pin kontrol motor servo.

Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah (CW dan CCW) di mana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan dengan memberikan variasi lebar pulsa (duty cycle) sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya. Jenis motor servo terdiri dari 2, yaitu :

  1. Motor servo standar 180° Motor servo jenis ini hanya mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) dengan defleksi masing-masing sudut mencapai 90° sehingga total defleksi sudut dari kanan – tengah– kiri adalah 180°.
  2. b. Motor servo continuous Motor servo jenis ini mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) tanpa batasan defleksi sudut putar (dapat berputar secara kontinyu).


Pulse kontrol motor servo operasional motor servo dikendalikan oleh sebuah Pulse selebar ± 20 ms, di mana lebar Pulse antara 0.5 ms dan 2 ms menyatakan akhir dari range sudut maksimum. Apabila motor servo diberikan Pulse dengan besar 1.5 ms mencapai gerakan 90°, maka bila kita berikan Pulse kurang dari 1.5 ms maka posisi mendekati 0° dan bila kita berikan Pulse lebih dari 1.5 ms maka posisi mendekati 180°. Gambar Pulse kendali motor servo dapat dilihat pada gambar 2.10 sebagai berikut:





Gambar%202.15%20kendali%20motor%20servo_zpscactmwnd.jpg

Gambar 2.15 Pulsa kendali motor servo

Sumber: http://elektronika-dasar.web.id






Motor servo akan bekerja secara baik jika pada bagian pin kontrolnya diberikan sinyal PWM dengan frekuensi 50 Hz. Di mana pada saat sinyal dengan frekuensi 50 Hz tersebut dicapai pada kondisi Ton duty cycle 1.5 ms, maka rotor dari motor akan berhenti tepat di tengah-tengah (sudut 0°/ netral). Pada saat Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan kurang dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar ke berlawanan arah jarum jam (Counter Clock wise, CCW) dengan membentuk sudut yang besarnya linier terhadap besarnya Ton duty cycle, dan akan bertahan diposisi tersebut. Dan sebaliknya, jika Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan lebih dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar searah jarum jam (Clock Wise, CW) dengan membentuk sudut yang linier pula terhadap besarnya Ton duty cycle, dan bertahan diposisi tersebut.

Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66) [22] , “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Menurut Guritno (2011:302)[23], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa elisitasi adalah suatu rancangan pada sebuah sistem yang diinginkan pengguna dan pihak yang terkait untuk dilakukan pengembangan.

2. Tahap-Tahap Elisitasi

Menurut Guritno dan kawan-kawan (2011:302)[23] elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

a. Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

b. Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan Metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

  1. (M) pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. (D) pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. (I) pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

c. Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

  1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atauteknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan ?
  2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan ?
  3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem ?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.
  2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
  3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

d. Final Elisitasi

Final Draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangakan.

Konsep Dasar Literature Riview

1. Definisi Literature Riview

Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:86) [23] , “Literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”.

Jadi kesimpulannya, Literatur Review dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi penelitian yang telah ada.

Literature Review

Beberapa literature review yang menjadi acuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Kurniawan (2010) yang berjudul ”Pengontrolan Alat Elektronik Rumah Tangga Menggunakan Mikrokontroler AT89S52 berbasis WEB” diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada penelitian sebelumnya, dimana kekurangan pada penelitian sebelumnya tersebut masih belum terintegrasi dengan baik. Untuk memperbaiki dan mengembangkan sistem pada penelitian sebelumnya, maka pada penelitian ini menggunakan metode berbasis Internet Protocol (IP) dengan aplikasi Visual Basic. Namun, upaya tersebut masih belum dapat diimplementasikan dan belum optimal karena pada sistem ini masih menggunakan beberapa alat, sehingga proses pengontrolan kurang efisien. Penelitian ini juga melakukan pengendalian motor servo sebagai tindak lanjut dari penelitian yang peneliti lakukan.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Nurdiansyah dari STMIK Raharja yang berjudul “Home Appliances Controling With Mobile Device Based On Android OS” pada tahun 2013. Penelitian ini membahas tentang pengendalian peralatan rumah menggunakan smartphone android menggunakan media jaringan wireless. Kelebihannya alat tersebut menggunakan wireless sehingga bisa dikendalikan jarang yang cukup jauh dan bisa menggunakan mobile based device. Kelemahannya gangguan dalam hal jaringan.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Yuni Haryati dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Rancang Bangun Robot Pembersih Lantai Menggunakan Mobile Device Pada Perguruan Tinggi Raharja” pada tahun 2015. Penelitian ini menjelaskan tentang robot pembersih lantai menggunakan mobile device. Kelebihannya alat tersebut menggunakan bluetooth sehingga bisa dikendalikan oleh smartphone android. Kelemahannya adalah jarak yang terbatas dari jangkauan bluetooth.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Ilham Janu Saputro (2010) yang berjudul “Robot Internet Nirkabel”. Penelitian ini membahas tentang mengendalikan robot secara remote lokal, yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan protokol TCP/IP. Robot Internet Nirkabel ini juga dapat dikendalikan melalui jaringan internet dengan menggunakan Web Browser yang membuka Interface web robot melalui internet. Akan tetapi dibutuhkan sebuah teknologi Port Forwarding untuk bisa menghubungkan jaringan robot internal dengan jaringan ip publik yang diberikan oleh Internet Service Provider (ISP). Teknologi Port Forwarding dilakukan dengan cara menyamakan port dari router yang terhubung dengan IP publik dengan port yang berada pada wireless robot. Kemudian akan didapatkan sebuah kombinasi IP publik dengan port yang akan menjadi IP publik dari robot.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Reza Nursyah Putra dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Prototipe Alat Pembersih Toren Otomatis Menggunakan Sms Gateway Pada PT Cahaya Televisi Indonesia” pada tahun 2014. Penelitian ini membahas tentang alat pembersih toren otomatis menggunakan sms gateway. Kelebihannya adalah dapat dikontrol otomatis menggunakan sensor dan dapat juga dikontrol secara manual menggunakan sms gateway. Kelemahannya gangguan dalam jaringan.

Dari beberapa sumber literature review di atas, dapat diketahui bahwa penelitian tentang mikrokontroler, Web browser dan pengontrolan secara nirkabel sudah banyak dibahas. Tapi belum ada penelitian prototype pencuci piring berbasis IoT menggunakan raspberry pi. Untuk itu saya melakukan penelitian untuk kemajuan teknologi yang sekarang ini sudah berkembang dengan pesat. Sehingga pengontrolan dapat dilakukan lebih mudah dengan menggunakan web browser.

BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Gerobak Cokelat

Sejarah Singkat Gerobak Cokelat

CV Putra Indonesia (Property and Culinary) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman. CV Putra Indonesia (Property and Culinary) berdiri sejak 23 juni 2011. Dan sudah mempunyai 14 gerai salah satunya yang bertempat di jln. Kisamaun 152 Rt.04/07 Kota Tangerang ini berawal dari sang owner Adam Halim untuk membuat gebrakan baru. Kemudian ia mencari sesuatu yang berbeda membuat “image” cokelat yang biasanya hanya ditemukan di café, bistro, atau tembat high class. untuk memasukkan konsep cokelat ke konsep yang sederhana, dan jadilah café gerobak cokelat yang bertema tradisional atau lesehan. Adapun tagline dari Gerobak Cokelat ini adalah "Indonesian Traditional Chocolate", yang artinya coklat tradisional orang Indonesia. Tagline ini digunakan untuk membawa nama Indonesia jika nantinya usaha ini berkembang hingga ke mancanegara.

Visi dari gerobak cokelat ini adalah membuat cokelat dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Misi dari gerobak cokelat ini adalah menjual produk cokelat dengan harga murah dengan kualitas tinggi.

Struktur Organisasi Gerobak Cokelat

Gerobak cokelat dijalankan dengan organisasi perusahaan yang sederhana, mengingat perusahaan ini masih bersifat kepemilikan perseorangan sehingga perusahaan ini memiliki personelnya yang terbatas pun tidak banyak. Berikut struktur organisasi Gerobak Cokelat:

Owner : Adam Halim

Sekretaris : Agus Hidayat

Manager of Marketing : Haramaini Reymon

Manager ADM : Rusdi Mawardi.

Manager Operasional : Budi Setiawan

Berikut adalah susunan organisasi dalam perusahan Gerobak Cokelat:





Gambar%203.1%20struktur%20organisasi_zpss4iszugj.jpg

Gambar 3.1. Struktur organisasi



Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab yang ada pada Gerobak Cokelat adalah sebagai berikut:

  1. Owner
  2. Melakukan pengawasan atas kebijaksanaan direksi dalam menjalankan perusahaan serta memberikan nasehat kepada direksi, Menyelengarakan rapat umum dan memiliki hak memberhentikan sementara seorang atau lebih anggota direksi.

  3. Sekretaris
  4. Bertugas dalam pembuatan surat menyurat, laporan daftar hadir dan arsip-arsip dan pengadaan peralatan administrasi dan inventaris.


  5. Manager of Marketing
  6. Menjalin hubungan baik dengan rekanan, supplier, dan klien. Selain itu bagian marketing juga bertanggung jawab dalam promosi berkala sebagai upaya dalam memperkenalkan perusahaan kepada umum.


  7. Manager Keuangan / ADM
  8. Mengawasi kelangsungan perusahaan agar selalu berada pada jalur yang disepakati melalui pengaturan keuangan dan kesejahteraan pegawai.


  9. Manager Operasional
  10. Melaksanakan pengawasan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan pemilihan proyek.


  11. Staff Desain
  12. Staff kerja yang melakukan kegiatan perancangan, dari mulai proses perencanaan dekorasi tempat, interview dengan klien, hingga pembuatan gambar kerja yang akan diserahkan pada staff pelaksana.


  13. Head Chef
  14. Menciptakan menu baru dan mengontrol cita rasa menu yang disajikan, menghitung dan melaporkan persediaan produk kepada supervisor.

  15. Chef
  16. Memasak dan meracik makanan yang akan disajikan, membersihkan peralatan dan area dapur, mengontrol persediaan produk dan memasak apabila kurang.


  17. Waiter
  18. Memberikan pelayanan kepada konsumen baik dalam member buku menu, melayani kebutuhan tamu, dan menghidangkan menu kepada tamu.


  19. Cashier
  20. Melayani tamu di counter, mengerjakan administrasi kasir, bertanggung jawab atas pembayaran yang dilakukan oleh konsumen.



Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari perancangan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Membuat mekanisme pencuci piring berbasis iOT dan dapat dikendalikan melalui smartphone android.
  2. Mempermudah bagi crew restoran Gerobak Cokelat untuk mencuci piring dalam jumlah yang banyak..
  3. Mengurangi biaya operasional.


Analisa Sistem

Gambar%203.2%20Analisa%20sistem_zpsjo7bjigm.jpg

Gambar 3.2. Flowchart sistem berjalan





Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan teknik pembacaan melalui Flowchart diagram untuk mempermudah pembacaan sistem yang berjalan. Berdasarkan flowchart pada gambar 3.2, pada proses pencucian piring masih dilakukan secara manual dengan menggunakan tenaga manusia sehingga menguras tenaga.

Diagram Blok

Agar mempermudah dalam menjelaskan perancangan perangkat keras, maka di gambarkan alur dan cara kerja perangkat keras pada rangkaian diagram blok pada gambar 3.3 di bawah ini:





Gambar%203.3%20diagram%20blok_zpsffaya6gi.jpg

Gambar 3.3. Diagram Blok Rangkaian Sistem



Keterangan dan penjelasan Diagram Blok diatas adalah sebagai berikut:

  1. Smartphone Android merupakan perangkat yang digunakan untuk menjalankan aplikasi yang berfungsi untuk mengendalikan alat pencuci piring melalui koneksi wireless.
  2. Browser merupakan sebuah aplikasi yang digunakan untuk membuka web control.
  3. TP Link WN722N merupakan perangkat yang dapat menerima dan mengirim sinyal untuk komunikasi antara web browser dengan raspberry pi.
  4. Raspberry Pi B+ sebagai platform untuk memasukkan program ke dalam mikroSD yang merupakan pusat pengontrolan alat yang terdapat program didalamnya.
  5. 5. Motor servo merupakan alat penggerak penjepit alat pencuci piring.

Cara Kerja Alat

Alat ini dibuat untuk dikendalikan dengan interface web browser pada smartphone android. Berikut adalah cara kerja alat ini berdasarkan Input, Proses, dan Output yang diinginkan :

  1. Input
  2. Pengguna menjalankan browser internet bisa dalam aplikasi Google chrome, FireFox, Safari, dan opera mini yang sudah terinstall Java Plugin. Di halaman browser user membuka IP alat pencuci piring yang sudah diatur sebelumnya. Saat pengguna telah berhasil masuk kedalam halaman web kontrol maka pengguna sudah siap untuk mengoperasikan dan mengendalikan alat pencuci piring.

  3. Proses
  4. Proses yang terjadi pada alat ini dibagi menjadi pengendalian dan tampilan kamera. Dalam proses pengendalian, pada saat salah satu tombol perintah ditekan, maka tombol tersebut akan mengaktifkan JavaScript yang berjalan pada halaman web. Kemudian javascript tersebut akan mengekseskusi program python pada webserver yang akan mengaktifkan GPIO pada Raspberry Pi. GPIO tersebut akan mengalirkan tegangan listrik dan menggerakkan motor servo sesuai dengan perintah yang diberikan user.


  5. Output

Dalam proses output, motor servo akan bergerak sesuai dengan perintah pada web interface kontrol. Alat pencuci piring akan bergerak dari mulai mengangkat piring kotor ke tempat cuci piring dengan sikat, kemudian pindah ke tempat yang berisi air bersih dibilas lalu memindahkan piring ke tempat piring bersih.


Pembuatan Alat

Perangkat Keras ( Hardware )

  1. Perancangan Fisik


  2. Gambar%203.4%20perancangan%20fisik_zpsoidole7z.jpg

    Gambar 3.4 Perancangan Fisik





    Berikut ini merupakan alat alat yang digunakan dalam proses pembuatan alat pencuci piring otomatis :

    1. Tplink WN722N
    2. Merupakan perangkat yang dapat menerima dan mengirim sinyal untuk komunikasi antara web browser dengan raspberry pi.

    3. Raspberry pi b+
    4. Merupakan platform untuk memasukkan program ke dalam mikroSD yang merupakan pusat pengontrolan alat yang terdapat program didalamnya.


    5. Motor servo
    6. Merupakan alat penggerak penjepit alat pencuci piring.


    7. Printed Circuit Board (PCB)
    8. Merupakan alat yang digunakan untuk merakit komponen-komponen elektronika sehingga menjadi sebuah rangkaian yang diinginkan.


    9. Bak sikat dan air sabun
    10. Merupakan tempat yang digunakan sebagai pembersih dalam proses pencucian piring


    11. Bak Bilas
    12. Merupakan tempat yang digunakan untuk membilas piring yang telah dibersihkan oleh air sabun.


    13. Kotak Komponen
    14. Merupakan tempat yang digunakan untuk menopang seluruh komponen yang diperlukan


  3. Rangkaian Keseluruhan
  4. Pada alat pencuci piring otomatis ini raspberry pi merupakan tempat penyimpanan program dalam hal mengolah data dan pengoperasian sistem yang dibuat. Raspberry pi ini juga berfungsi sebagai otak dari seluruh sistem rancangan yang bisa disesuaikan dengan perintah yang akan dijalankan dan dikendalikan oleh User. Adapun deskripsi pemasangan bahan – bahan atau perangkat pada raspberry pi yang dibuat melalui aplikasi fritzing sehingga terbentuk suatu skematik rangkaian dapat dilihat dalam gambar 3.5





Gambar%203.5%20Rangkaian%20keseluruhan_zps0ktu6a5e.jpg

Gambar 3.5. Rangkaian Keseluruhan


Perangkat Lunak ( Software )

  1. Instalasi Raspberry Pi
  2. Raspbian adalah sistem operasi berbasis Debian (Linux) yang dapat digunakan pada Raspberry Pi. Raspbian tersebut merupakan seperangkat program dasar dan utilitas yang membuat Raspberry Pi berjalan. Dibutuhkan software Win32 Disk Imager untuk menginstal Raspbian yang berektensi .img. Win 32 Disk Imager merupakan sebuah aplikasi free yang memiliki antar muka, dan berfungsi sebagai writing image pada SD Card.Langkah – langkah dalam instalasi Raspbian adalah sebagi berikut :

    1. Menginstal Raspbian menggunakan Win32 Disk Imager.
    2. Gambar%203.6%20windisk%2032_zpsw0euwmyx.jpg

      Gambar 3.6 Win 32 Disk manager



    3. Masukan SD Card kedalam Raspberry Pi.
    4. Gambar%203.7%20masukan%20sd%20card_zpsccpw1mia.jpg

      Gambar 3.7 Masukan SD card

    5. Setting Wifi Raspberry Pi menggunakan Ubuntu di PC/Laptop.
    6. Gambar%203.8%20setting%20wifi_zps9egt71ff.jpg

      Gambar 3.8 setting wifi

    7. Cari IP Address Raspberry Pi menggunakan Wireless Network Watcher.
    8. Gambar%203.9%20wireless%20watcher_zpsifivjidp.jpg

      Gambar 3.9 Wireless network watcher

    9. Klik Putty (SSH, Telnet Rlogin Client), Kemudian login dengan IP Address Raspberry Pi.
    10. Gambar%203.10%20Tampilan%20putty_zpspvt4javv.jpg

      Gambar 3.10 Tampilan Putty Configuration

    11. Kemudian klik finist dan klik starx.
    12. Gambar%203.11%20Tampilan%20awal%20raspberry%20pi_zpsmvyw5dr3.jpg

      Gambar 3.11 Tampilan awal Raspberry Pi

  3. Instalasi WebIOPi
  4. WebIOPi adalah aplikasi open source yang dibuat untuk membuat mengontrol GPIO melalui web browser. Aplikasi ini dapat diunduh langsung melalui Raspberry Pi dengan perintah wget. Untuk dapat mengunduh WebIOPI, pastikan Raspberry Pi sudah terhubung dengan internet dan pada command line Raspberry Pi kita mengetikkan, $ wget http://webiopi.googlecode.com/files/WebIOPi-0.6.0.tar.gz




    Gambar%203.12%20webiopi_zpsuqkmwr46.jpg

    Gambar 3.12 Perintah Untuk mengunduh WebIOPi




    Data yang diunduh adalah berupa data berformat .tar.gz yang merupakan kumpulan data yang harus di ekstrak. Untuk mengekstrak data tersebut digunakan perintah tar zxvf.



    Gambar%203.13%20Ekstrak%20webiopi_zpscvek6clv.jpg

    Gambar 3.13 Mengekstrak WebIOPi-0.6.0.tar.gz




    Data yang sudah diekstrak adalah berupa data-data mentah untuk instalasi WebIOPi yang sudah berada dalam satu folder. Maka untuk selanjutnya kita masuk kedalam folder tersebut.




    Gambar%203.14%20Masuk%20webiopi_zpsscetejax.jpg

    Gambar 3.14 Masuk ke Dalam Folder WebIOPi




    Jika kita sudah masuk ke dalam folder maka aplikasi WebIOPi sudah siap untuk di instal dengan perintah “sudo ./setup.sh”



    Gambar%203.15%20instal%20webiopi_zpsj4gddhvp.jpg

    Gambar 3.15 Menginstal WebIOPi



    Jika sudah selesai dengan benar maka kita bisa memeriksa apakah aplikasi ini sudah terinstall dengan benar perintah “ls –l”.jika aplikasi ini sudah terinstal dengan benar maka aplikasi ini pun siap digunakan.


    Flowchart sistem

    Pada pembuatan sebuah sistem kontrol diperlukan sebuah gambar yang dapat menjelaskan alur dan langkah-langkah dari cara kerja sebuah sistem yang dibuat, sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Penjelasan yang berupa gambar proses kerja sebuah sistem merupakan gambar alir diagram alur sistem yang akan dibuat. Tujuan dari pembuatan diagram alur adalah untuk mempermudah pembaca dan pembuat sistem itu sendiri untuk memahami langkah-langkah serta cara kerja sebuah sistem yang dibuat. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan flowchart sistem yang sedang berjalan sebagai berikut:




    Gambar%203.16%20flowchart_zpssuidavbe.jpg

    Gambar 3.16. Flowchart sistem


    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan yang dihadapi

    Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan dengan bapak Adam Halim yang bertanggung jawab di Gerobak Cokelat, perlunya sistem yang dapat memudahkan crew resto untuk membersihkan piring kotor yang banyak dengan cepat dan efektif.

    Setelah mengamati dan meneliti permasalahan yang ada dapat dirincikan sebagai berikut:

    1. Proses pencucian piring kotor masih menggunakan tenaga manusia yang cukup banyak.
    2. Tidak efisien waktu pada saat melayani customer.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

    1. Membuat sistem pencucian piring kotor dalam jumlah banyak dengan menggunakan web browser sebagai media kontrol serta untuk menampilkan sebuah interface yang mudah dipahami user.
    2. Memudahkan crew resto dalam melayani customer karena tidak perlu mencuci piring secara manual.


    User Requirement

    Pada User Requirement ini berisi tabel Elisitasi 1, 2, 3 dan final. Pembuatan elisitasi dapat dibuktikan / berdasarkan pada observasi dan wawancara.

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem.





    Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

    Tabel%203.1%20elisitasi%20tahap%201%20a_zps3cjkoutl.jpg

    Tabel%203.1%20elisitasi%20tahap%201%20b_zpszqmyzvh0.jpg




    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitas Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel 3. Terdapat 3 requirement yang option-nya Inessential (I) dan harus dieliminasi.




    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

    Tabel%203.2%20elisitasi%20tahap%202_zps8h9xd4yd.jpg





    Keterangan :

    1. M= Mandatory
    2. D= Desirable
    3. I= Innesential

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut adalah gambar elisitasi tersebut:

    Keterangan :

    1. T : Technical / Proses pembuatan
    2. O : Operasional / Manfaat
    3. E : Economic / Harga
    4. L : Low
    5. M : Middle
    6. H : High




    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

    Tabel%203.3%20elisitasi%20tahap%203%20a_zps7nuhmd6h.jpg

    Tabel%203.3%20elisitasi%20tahap%203%20b_zpsbcgbgpre.jpg





    Final Elisitasi

    Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem pemanfaatan Smartphone Android. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkanlah 11 point final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut lampiran Final Elisitasi:

    Tabel 3.4 Final Elisitasi

    Tabel%203.4%20final%20elisitasi%20a_zpsllkrqtvl.jpg

    Tabel%203.4%20final%20elisitasi%20b_zps40v7cysn.jpg


    BAB IV

    HASIL DAN UJI COBA

    Prosedur Sistem

    Sistem pengontrolan pencuci piring dengan simulasi prototype ini mampu mencuci piring secara otomatis dengan menggunakan web browser yang ada pada smartphone android, ipad, PC dan laptop. Alat ini bekerja berdasarkan masukan atau input yang dikirim melalui pin GPIO yang ada pada raspberry pi B+ dengan menggunakan jaringan wireless.

    1. Jika rangkaian motor servo diberikan catu daya dengan tegangan sebesar 5v dari raspberry pi maka motor servo telah siap digunakan untuk melakukan fungsinya.
    2. Memberikan tegangan sebesar 5 v pada raspberry pi untuk menghidupkannya.
    3. Alat akan bisa dikontrol jika raspberry pi dan smartphone android sudah terhubung ke dalam sebuah wireless yang sama.
    4. pin GPIO pada raspberry pi akan bekerja sesuai dengan instruksi yang diberikan pada halaman kontrol.
    5. Alat akan bergerak apabila menerima perintah dari halaman kontrol.
    6. Dapat di control dengan jarak jauh.


    Perbedaan Prosedur Antara Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan

    Adapun perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dan sistem yang akan diusulkan, bisa dilihat pada table 4.1. dibawah ini :



    Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Sistem yang berjalan dan Sistem Usulan

    Tabel%204.1%20Uji%20coba_zpszry3t8mu.jpg


    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi hardware

    Adapun spesifikasi hardware yang digunakan adalah sebagai berikut :

    1. Laptop atau PC
    2. Motor Servo
    3. Raspberry Pi b+
    4. TP link WN722N
    5. Router wifi
    6. Kabel USB
    7. Power bank
    8. Modul FT232
    9. MeArm


    Aplikasi yang Digunakan

    Adapun aplikasi yang digunakan adalah sebagai berikut :

    1. Software Idle Python
    2. putty
    3. Paint
    4. Fritzing
    5. Note pad ++
    6. Snipping tool

    Uji Coba

    Setelah melakukan berbagai tahapan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Tujuan dari pengujian ini adalah proses komunikasi data antara web interface dengan alat yang akan dikendalikan, melalui perangkat wifi sebagai media komunikasi.


    Pengujian Motor Servo

    Pengujian modul pengendali motor Servo dilakukan dengan cara menghubungkan tiga buah motor Servo pada pin GPIO raspberry pi yang sudah diprogram sebagai inputnya. Berikut adalah tabel hasil pengujiannya :



    Tabel 4.2. Uji Coba Motor Servo

    Tabel%204.2%20uji%20coba%20motor%20servo_zpsap20xnmk.jpg



    Pengujian Kendali melalui perangkat

    Pengontrolan alat ini adalah sebuah aplikasi berbasis web. Pengontrolan ini dibuat agar nantinya dapat dijalankan dengan menggunakan perangkat apapun yang mempunyai web browser. Perangkat-perangkat tersebut seperti Handphone Android, Laptop/PC, dan iPad. Berikut ini merupakan hasil pengujian dari perangkat-perangkat tersebut.



    Tabel 4.3 Pengujian Kontrol Melalui berbagai perangkat

    Tabel%204.3%20Uji%20coba%20browser_zpscquohpeb.jpg


    Berdasarkan hasil uji coba tabel 4.3 pengontrolan alat yang dibuat dapat dibuka melalui berbagai perangkat dan web browser.


    Pengujian Catu daya

    Catu daya sebagai sumber tegangan pergerakan alat merupakan bagian yang sangat penting. Dalam merealisasi sistem alat ini dibutuhkan dua buah catu daya. Satu untuk Raspberry Pi dan satu lagi untuk pengendali motor DC. Hal ini perlu diperhatikan karena motor DC membutuhkan tegangan dan arus yang cukup besar untuk melakukan pergerakan. Raspberry Pi hanya membutuhkan tegangan sebesar 5v untuk dapat bekerja, sedangkan untuk pengendali motor membutuhkan minimal 6v dan bisa menerima tegangan sampai dengan 12v.


    Pengujian Catu Daya untuk Raspberry Pi dilakukan dengan cara menggunakan multitester. Ujung multitester berwarna merah dihubungkan ke pada pin positif pada soket USB dan ujung multitester berwarna hitam dihubungkan ke pin negatif pada soket USB.



    Gambar%204.1%20catu%20daya_zpsldbtfmun.jpg

    Gambar 4.1. Pengujian Catu Daya untuk Raspberry Pi


    Setelah dilakukan pengujian sesuai gambar 4.2 didapatkan hasil tegangan yang keluar dari Catu Daya sebesar 5v dengan arus 1 Ampere. Hasil ini bisa dikatakan cukup untuk menghidupkan Raspberry Pi. Sedangkan untuk pengendali motor servo alat ini menggunakan sebuah baterai mobil remot kontrol. Untuk pengujiannya alat ini pernah menggunakan beberapa baterai. Berikut adalah tabel pengujian pemakaian baterai hingga daya baterai habis.


    Tabel 4.4 Ujicoba baterai

    Tabel%204.4%20catu%20daya%20uji%20coba_zps9wcirx7b.jpg


    Dari hasil pengujian tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa 4 buah baterai ABC alkaline merupakan yang paling stabil namun akan lebih boros pengeluaran biaya karena daya baterai ABC alkaline ini tidak dapat diisi ulang. Sedangkan untuk 4 buah baterai RC car mampu memberi daya yang cukup besar dan stabil. Selain itu baterai ini pun dayanya dapat diisi kembali. Membuat pemakaian baterai ini lebih efisien dari segi biaya. Untuk penggunaan kabel charger terhadap motor servo ini lebih disarankan karena memiliki daya tahan yang lama dibandingan dengan penggunaan baterai.

    Pengujian Jaringan internet

    Untuk pengujian internet ini penulis menggunakan sebuah Mobile Wireless sebagai penghubung antara web browser dengan raspberry pi yang ada pada alat ini. Tabel 4.5 berikut ini merupakan hasil dari uji coba koneksi terhadap jaringan internet.


    Tabel 4.5. Pengujian jaringan internet

    Tabel%204.5%20ujicoba%20jaringan_zps66slcbfp.jpg



    Dari tabel 4.5 diatas dapat disimpulkan bahwa untuk mengoperasikan alat pencuci piring otomatis ini web browser dan raspberry pi harus sama sama terhubung ke mobile wireless jika salah satunya tidak terhubung maka alat ini belum bisa digunakan.


    Analisa Program

    Proses analisa ini dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras yang sudah di uji coba dengan perangkat lunak yang telah diprogram ke dalam Raspberry Pi maupun aplikasi web yang di buat dengan WebIOPi.


    Tampilan Kontrol Web

    Tampilan berikut ini merupakan pengontrolan pada framework Raspberry Pi yang akan mengontrol jalannya alat :



    Gambar%204.2%20tampilan%20kontrol_zpsbmdjauxq.png

    Gambar 4.2 Tampilan web kontrol

    Listing Program

    berikut ini adalah penjelasan listing program yang penting dalam pembuatan layout halaman web.


    1. WebIOPi
    2. Dalam membuat aplikasi kontrol melalui web ini penulis menggunakan library python webiopi yang dapat menjadi web server dan mengatur GPIO sesuai dengan keperluan.

      Gambar%204.3%20import%20webiopi_zps2hb0hrgm.jpg

      Gambar 4.3 Import Webiopi


    3. GPIO sebagai pengatur pergerakkan servo
    4. GPIO yang akan digunakan untuk mengatur pergerakan yaitu sebanyak 3 pin, yaitu GPIO pin 4, 17, dan 18. Perhatikan listing program berikut ini :


      Gambar%204.4%20listing%20program%201_zpsmwxmomje.jpg

      Gambar 4.4 Listing program 1

      Gambar%204.5%20listing%20program%202_zpsrrls0s9e.jpg

      Gambar 4.5 Listing program 2

      Gambar%204.6%20listing%20program%203_zpsiy5rcnd9.jpg

      Gambar 4.6 Listing program 3

      Gambar%204.7%20listing%20program%204_zpsebca0q4v.jpg

      Gambar 4.7 Listing program 4


    Dari listing program diatas dapat gambarkan bahwa pin GPIO 4 berfungsi sebagai pengendali motor servo bagian bawah, pin GPIO 17 digunakan sebagai buka tutup penjepit atau MeArm dan pin GPIO 18 digunakan sebagai pengatur pergerakkan motor servo dari atas ke bawah.


    Menjalankan Aplikasi Pada Jaringan Lokal

    Setelah konfigurasi dan pembuatan webiopi dan listing program selesai. Maka langkah selanjutnya adalah mengaktifkan aplikasi web tersebut agar bisa diakses melalui web browser dengan perintah sebagai berikut:

    pi@raspberry ~ $ sudo python app.py

    Setelah perintah tersebut tereksekusi maka user/client hanya tinggal membuka web browser dan memasukkan IP dari raspberry pi dan port IP yang digunakan untuk aplikasi tersebut.

    Ubidots

    Setelah listing program dapat dijalankan dan bergerak sesuai dengan listing program yang telah dibuat, selanjutnya adalah mengkonfigurasikan ubidots dengan raspberry Pi B+ untuk melakukan penyimpanan sebagai database. Ubidots berfungsi sebagai media penyimpan hasil perhitungan pencucian piring. Selain itu di dalam ubidots juga terdapat tanggal dan waktu pencucian piring yang telah dilakukan. dibawah ini merupakan tampilan media penyimpanan ubidots dari prototype pencuci piring.


    Gambar%204.8%20tampilan%20ubidots_zpsa3gohhjp.jpg

    Gambar 4.8 Tampilan Ubidots


    Rancangan Prototype

    Prototype alat ini dibuat berdasarkan gambar rancangan yang ada pada BAB 3. Alat ini dapat bergerak menjepit, keatas kebawah, kekiri dan ke kanan. Dengan menggunakan gerakan 3 buah motor servonya.



    Gambar%204.9%20Tampak%20atas_zpsaqqfgo2c.jpg

    Gambar 4.9. Tampak atas


    Implementasi

    Schedule

    1. Mengumpulkan Data
    2. Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari sumber dan mengetahui beberapa teori yang digunakan dalam pembuatan sistem dilakukan selama 4 minggu.


    3. Perancangan Sistem
    4. Dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi dua, perancangan hardware dan software merupakan proses yang dilakukan agar dapat menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami oleh user.


    5. Pengujian Sistem
    6. Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada, dan untuk memastikan pemasangan hardware dan Software.


    7. Perbaikan Sistem
    8. Penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan, sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan user.


    9. Training User
    10. Percobaan alat yang sudah di buat apakah benar-benar dapat berjalan atau tidak.

    11. Implementasi Sistem
    12. Setelah diketahui kelayakan dari program yang dibuat, maka akan dilakukan implementasi program.


    13. Dokumentasi Sistem
    14. Sistem yang dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan berlangsung.


    Tabel 4.6. Tabel Rencana Implementasi Program

    Tabel%204.6%20implementasi_zpst6n0n6zi.jpg


    Implementasi Sistem

    Setelah melakukan uji coba implementasi alat berikut ini merupakan kebutuhan web interface dan alat untuk sistem yang akan diimplementasikan adalah sebagai berikut :


    1. kebutuhan Web interface
    2. A.Sebuah smartphone atau ipad atau PC atau laptop yang memiliki aplikasi google chrome/modzila.


    3. kebutuhan Alat
    4. A.Raspberry Pi : sebagai platform untuk memasukan program dan mengolah data serta merupakan otak dari alat ini.

      B.Motor servo : 3 motor servo untuk menggerakan alat.

      C.TPlink WN722N : 1 buah untuk menerima sinyal wifi yang ada.

      D.Powerbank : Sebagai catu daya untuk memberikan tegangan pada alat.

      E.Easy dish : sebagai pembersih piring kotor.

      F.Penjepit / MeArm: sebagai penjepit piring

    Untuk pengontrolannya, alat ini dapat diakses pengguna melalui berbagai perangkat seperti smartphone, komputer, laptop, Tablet Android, iPad dan sebagainya. Spesifikasi perangkat untuk pengguna yaitu :

    1. Memiliki fitur koneksi ke internet
    2. Memiliki browser seperti google chrome, modzilla, opera mini, atau program browser lainnya.


    Estimasi Biaya

    Adapun estimasi biaya sistem keseluruhan yang dibuat dan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :


    Tabel 4.8 Estimasi Biaya

    Tabel%204.7%20Estimasi%20biaya_zpszws5jkb1.jpg


    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Dari perancangan, pembuatan dan implementasi yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain:

    1. Alat pencuci piring ini dapat dikontrol melalui jaringan lokal dengan memanfaatkan protokol TCP/IP. Alat ini terlebih dahulu dikoneksikan ke jaringan wifi lokal dan siap untuk dikontrol oleh web browser yang terkoneksi pada jaringan yang sama.
    2. Alat ini dibuat dengan bentuk seperti wastafel dengan pemindah piring sebagai sistem dari alat pencuci piring dan untuk mengontrol alat pencuci ini menggunakan system IoT dengan koneksi ke jaringan wifi.
    3. Dengan pembuatan kontrol berbasis web, alat ini dapat dikendalikan melalui semua perangkat yang mempunyai web browser sehingga memudahkan penggunanya dalam mengoperasikannya.


    Saran

    Berdasarkan perancangan dan kesimpulan yang dibuat, ada beberapa saran untuk pengembangan yaitu :

    1. Alat ini dapat dikembangkan menggunakan pengering piring sehingga membantu mempercepat kenerja restoran.
    2. Bagi peneliti selanjutnya, dapat mengganti air bilas otomatis
    3. Dapat ditambahkan sensor gerak agar alat pencuci piring dapat bekerja secara otomatis.

    Kesan

    Adapun kesan yang didapatkan setelah melakukan penelitian dan penulisan skripsi ini, diantaranya :

    1. Mendapat banyak wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak didapat dalam perkuliahan.
    2. Menambah ilmu sosial terhadap masyarakat, dan instansi terkait.
    3. Belajar bagaimana menanggapi permasalahan dilingkungan masyarakat khususnya dibidang teknologi.



    DAFTAR PUSTAKA


    1. 1,0 1,1 1,2 Taufiq , Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu.
    2. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
    3. Hartono,Bambang.2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT . Rineka Cipta
    4. 4,0 4,1 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012. Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan. Jurnal Mekanikal, Vol.3 No.2–Juli 2012
    6. Simarmata, Janner. 2010. “REKASA PERANGKAT LUNAK”. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET
    7. Wiyancoko, Dudy. 2010. “Desain Sepeda Indonesia”. Jakarta: PT Dumedia Desain.
    8. Sasankar dan Vinay Chavan. 2011. International Journal of Computer Science & Technology
    9. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
    10. Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011
    11. 11,0 11,1 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset
    12. 12,0 12,1 Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
    13. Adelia dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop”. Bandung. Jurnal Sistem Informasi, Vol. 6, No.2.
    14. Chandra dan Deni. 2011. Jago Elektronika Rangkaian Sistem Otomatis. Jakarta: PT Kawan Pustaka.
    15. 15,00 15,01 15,02 15,03 15,04 15,05 15,06 15,07 15,08 15,09 15,10 15,11 Rusmadi, Dedy. 2009. Mengenal Komponen Elektronika. Bandung: Pionir Jaya.
    16. 16,0 16,1 16,2 Bird John. 2010. Electrical And Electronic Principles And Technology. Oxford: PT. Elsevier & Technology.
    17. Budiharto, Widodo. 2009.10 Proyek Robot Spektakuler. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
    18. Dedi Yudi Setiawan,Yuniarto,ST.MT 2010. Aplikasi Motor Stepper Sebagai Penggerak Kamera Pompa Penyiram Taman Otomatis Berbasis Mikrokontroler Atmega 16 Pada Miniatur Komplek Modern. Universitas Diponegoro. Semarang.
    19. Riadi, Imam. 2011. Optimalisasi Keamanan Jaringan Menggunakan Pemfilteran Aplikasi Berbasis Mikrotik. Universitas Ahmad Dahlan. Yoyakarta.
    20. Hastanti, Rulia Puji. 2013. Sistem Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Pada Tata Distro Kabupaten Pacitan. Indonesian Jurnal on Computer Science. UNSA.
    21. Pratama, Azhari Nugraha. dkk. 2013. Seminar Telekomunikasi dan Informasi Maret 2013. Universitas Hasanuddin Makassar.
    22. Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset
    23. 23,0 23,1 23,2 Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja. theory and application of IT Research. April 2010Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja.2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.




    Daftar Lampiran

Contributors

Arfan Mujahid Lubis