SI1133469622

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SYSTEM PEMBERI PAKAN HEWAN OTOMATIS

MENGGUNAKAN ARDUINO UNO BERBASIS ANDROID

PADA PETSHOP VET DE VILLA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1133469622
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY (CCIT)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SYSTEM PEMBERI PAKAN HEWAN OTOMATIS

MENGGUNAKAN ARDUINO UNO BERBASIS ANDROID

PADA PETSHOP VET DE VILLA

Disusun Oleh :

NIM
: 1133469622
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication and Innovative Technology

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SYSTEM PEMBERI PAKAN HEWAN OTOMATIS

MENGGUNAKAN ARDUINO UNO BERBASIS ANDROID

PADA PETSHOP VET DE VILLA

Dibuat Oleh :

NIM
: 133469622
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology (CCIT)

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sudaryono,Dr.,Ir.,M.Pd)
   
(Fredy Susanto,M.Kom.CCNA,.MTCNA)
NID : 080010
   
NID : 04051

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SYSTEM PEMBERI PAKAN HEWAN OTOMATIS

MENGGUNAKAN ARDUINO UNO BERBASIS ANDROID

PADA PETSHOP VET DE VILLA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1133469622
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology (CCIT)

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SYSTEM PEMBERI PAKAN HEWAN OTOMATIS

MENGGUNAKAN ARDUINO UNO BERBASIS ANDROID

PADA PETSHOP VET DE VILLA

Disusun Oleh :

NIM
: 1133469622
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication and Innovative Technology

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, ..... 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1133469622

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat dalam bidang teknologi pada khususnya. Hal ini ditandai dengan terciptanya alat–alat canggih dengan bantuan mikrokontroler untuk kemudahan dan efisien waktu. Sistem pemberian pakan hewan seacara manual masih sangat kurang efisian, tidak efektif, dan sering menyebabkan kurang baiknya pemberian pakan hewan pada PETSHOP VET DE VILLA. Maka dirancang system pemberia pakan hewan secara otomatis dengan menggunakan smartphone android. Untuk memberikan/selesai memberkani minum dan memberikan/selesai memberikan makan hewan cukup mengkoneksikan Bluetooth yang ada di smartphone androidnya dengan bantuan aplikasi BLUETOOTH CONTROLLER untuk disambungkan ke mikrokontroller ArduinoUNO dan pemberian pakan hewan dapat memberikan/selesai memberikan minum dan memberikan/selesai memberikan makan secara otomatis.


Kata Kunci: android, bluetooth, mikrokontroller arduino uno

ABSTRACT

Along with the development of science , which grew rapidly in the field of technology in particular. It is characterized by the creation of advanced tools with the aid of a microcontroller for easy and time efficient . Seacara animal feeding system is still very less fuel-efficient manual , ineffective , and often result in poor feeding animals in pet shops VILLA DE VET . Then designed the system pemberia animal feed automatically using android smartphone . To provide / finish memberkani drink and give / finish feeding the animals enough to connect Bluetooth in Android smartphone with the help of application BLUETOOTH CONTROLLER to be connected to the microcontroller ArduinoUNO and feeding animals can give / finish gives the drink and give / finish gives fed automatically.


Keywords : android , bluetooth , microcontroller arduino uno,

KATA PENGANTAR


Segala puji serta syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan beribu-ribu nikmat,rahmat dan anugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM PEMBERIAN PAKAN HEWAN OTOMATIS MENGGUNAKAN ARDUINOUNO BERBASIS ANDROID PADA PETSHOP VET DE VILLA”.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata,namun juga berkat bantuan berbagai pihak,oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja Tangerang.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si, selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja Tangerang.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Sistem Komputer.
  4. Bapak Sudaryono,Dr.,Ir.,M.Pd selaku dosen pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu membimbing penyusunan skripsi.
  5. Bapak Fredy Susanto,M.Kom.CCNA,.MTCNA selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan skripsi.
  6. Kedua orang tua tercinta Bapak Dadang Koswara dan Ibu Nia Samsinar, yang telah mendo’akan dan memberikan dukungan baik moral maupun materiil.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmunya sehingga dapat di terapkan dalam skripsi ini.
  8. Rekan-rekan seperjuangan Cimrin Family dan lainnya.
  9. Semua pihak Instansi terkait yang bekerjasama membantu dan memberi masukan.

Namun demikian penulis menyadari sepenuhnya masih ada kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, 1 Juni 2015
Dani Permana Koswara
NIM. 1133469622

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan memungkinkan setiap orang untuk selalu terus melakukan pemikiran-pemikiran baru yang berguna antara lain untuk membantu memudahkan para pemelihara kucing memberi makan peliharaannya setiap hari, oleh karena itu dalam rangka penulisan Skripsi ini dibuat dengan judul perancangan sistem pemberi pakan kucing otomatis menggunakan Arduino UNO . Arduino UNO sebenarnya adalah salah satu kit mikrokontroler yang berbasis pada ATmega328. Modul ini sudah dilengkapi dengan berbagai hal yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler untuk bekerja.

Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi saat ini ditandai dengan bermunculannya alat-alat yang menggunakan menggunkan sistem digital dan otomatis. Elektronika adalah salah satu dari teknologi yang membantu kehidupan manusia agar menjadi lebih mudah dan praktis.

Maka dari itu dalam kesempatan ini penulis mencoba mempersembahkan sebuah karya dengan judul “PERANCANGAN SYSTEM PEMBERI PAKAN HEWAN OTOMATIS MENGGUNAKAN ARDUINO UNO BERBASIS ANDROID PADA PETSHOP VET DE VILLA”. Hal ini penulis lakukan dalam rangka memberikan kontribusi terhadap jurusan Sistem Komputer di Perguruan Tinggi Raharja.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan, maka dapat diurutkan permasalahan yang dihadapi, antara lain:

  1. Bagaimana membuat sebuah prototype perancangan system pemberi pakan otomatis Arduino UNO.?

  2. Bagaimana membuat Arduino UNO berfungsi sebagai system perancangan pemberi pakan hewan otomatis?

  3. Bagaimana cara mengontrol pemberi pakan hewan otomatis menggunakan Bluetooth ?


Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Individual

a. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mempraktekkan ilmu yang sudah didapat pada mata kuliah yang telah dipelajari.

b. Persyaratan untuk kelulusan mata kuliah skripsi.

1. Tujuan Fungsional

a. menghasilkan sistem prototype perancangan system pemberi pakan kucing otomatis berbasis Arduino UNO.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat Individual

Dapat mengetahui cara kerja sistem alat tersebut dan mengetahui interaksi antara perangkat kerja (software) dengan (hardware).

b. Manfaat Fungsional

Memberikan kemudahan kepada pemelihara hewan , karena system ini akan membantu memudahkan memberikan makan dan minum khususnya kepada hewan.

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai pembatasan atas penyusunan laporan ini untuk tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

1. Permasalahan pada Arduino UNO untuk pemberi pakan hewan otomatis.

2. Permasalahan untuk mempermudah memberi makan dan minum hewan.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Melalui pengamatan dan pengalaman yang didapat, penulis menyimpulkan bahwa para instansi menginginkan cara yang sangat mudah untuk memberikan makan dan minum hewan setiap harinya.

b. Studi Pustaka

Metode ini di lakukan untuk mencari dan mendapatkan sumber-sumber kajian. Landasan teori yang mendukung, data-data, atau informasi sebagai acuan dalam melakukan perencanaan, percobaan, pembuatan, dan penyusunan laporan

Metode Analisa

Pada metode ini penulis menganalisa suatu sistem pemantauan melalui Arduino uno apakah kekurangan dari sistem tersebut. Pada sistem sekarang pemberian pakan kucing masih kurang efektif.

Metode Perancangan

Dalam metode perancangan ini kita dapat mengetahui bagaimana system itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang Skripsi ini, maka penulis mengelompokan materi penulisan menjadi 5 bab yang yang masing-masing saling berkaitan antara bab satu dengan yang lainya, sehingga menjadi kesatuan yang utuh, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi tentang uraian mengenai teori-teori dasar yang akan mendukung pembahasan masalah yang berkaitan dengan judul penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Berisi tentang cara kerja.

BAB IV UJI COBA DAN ANALISA

Menjelaskan uji coba rangkaian dan analisa “PERANCANGAN SYSTEM PEMBERI PAKAN HEWAN OTOMATIS MENGGUNAKAN ARDUINO UNO BERBASIS ANDROID PADA PETSHOP VET DE VILLA”.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada Skripsi ini.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Teori – Teori umum yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Konsep Dasar Sistem

2. Konsep Dasar Pengontrolan

3. Konsep Dasar Perangkat Mobile

4. Konsep Dasar Sinyal

5. Konsep Dasar Flowchart

6. Konsep Dasar Pengujian

7. Konsep Dasar Pakan Hewan

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau bagian dari sistem-sistem. Komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Ada banyak definisi mengenai sistem diantaranya adalah:

Menurut Mustakini (2009:34), “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran/tujuan tertentu.

2. Klasifikasi Sistem

Menurut Mustakini (2009:54), Suatu sistem memiliki klasifikasi sebagai berikut:

a. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-subsistem.Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk sub-sistem.

b. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary). Batasan sistem membatasi antara sistem yang satu dengan yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.

c. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment). Lingkungan luar sistem adalah suatu bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.

d. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface). Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan sistem dengan sub-sistem yang lain, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

e. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal). Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran sistem (objective). Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya, jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

3. Karakteristik Sistem

Menurut Mustakini (2009:53), bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut:

a. Sistem abstrak (abstact system) dan sistem fisik (phisical system) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teknologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

b. Sistem Alami (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made system) Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami/natural tanpa campuran tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

c. Sistem pasti (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probobalistic system) Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan/diperkirakan sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu sistem tingkah lakunya tidak dapat ditentukan sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancangdan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur dan baku.

d. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system) Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka mempunyai prilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem.

Konsep Dasar Pengontrolan

1. Definisi Pengontrolan

Menurut Erinofiardi (2012:261), “Suatu system control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tampa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.Menurut Erinofiardi (2012:261), “Suatu system control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tampa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.

Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai system pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka(Open-loop Control System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).

Jenis- jenis Pengontrolan

1. Sistem Kontrol Loop Terbuka

Menurut Erinofiardi (2012:261) sistem kontrol loop terbuka adalah suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.

Gambar 2.1 Sistem Pengendali Loop Terbuka

Sumber : Erinofiardi (2012:261)

Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

2. Sistem Kontrol Loop Tertutup

Menurut Erinofiardi (2012:261) sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.” Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

Gambar 2.2 Sistem pengendali loop tertutup

Sumber : Erinofiardi (2012:261)

Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali. Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

Konsep Dasar Perangkat Mobile

1. Definisi Perangkat Mobile

Menurut purnama (2010:5), ”Perangkat mobile (juga dikenal dengan istilah cellphone, handheld device, handheld computer, ”Palmtop”, atau secara sederhana disebut dengan handheld) adalah alat penghitung (computing device) yang berukuran saku, ciri khasnya mempunyai layar tampilan (display screen) dengan layar sentuh atau keyboard mini”. Untuk mendapatkan pelayanan dan kenyamanan dari sebuah komputer konvensional yang dapat dibawa-bawa dan praktis adalah smartphone dan PDA. Kedua peralatan ini yang paling populer, selain itu ada Enterprise Digital Assistants yang dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan bisnis, yang menawarkan peralatan yang mampu me-ngambil data terintegrasi seperti Bar Code, RFID dan Smart Card.

Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni di dalam Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 (2010:8), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dau urutan-urutan prosedur dari suatu program.

Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan di dalam Jurnal Sistem Informasi Vol. 6, No.2 (2011:116), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial.

Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.

2. Cara Membuat Flow Chart

Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flow chart Menurut Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni dalam Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 (2010:8):

1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.

2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas

4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.

5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar

6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati

7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar

3. Jenis-Jenis Flow Chart

Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut:

a. Bagan Alir Sistem (Systems Flow Chart)

Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam system secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam system.

Gambar 2.3 Bagan Alir Sistem (System Flow Charts)

Sumber: Rachman (2012:116)


b. Bagan Alir Dokumen (Document Flow Chart)

Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.

Gambar 2.4 Bagan Alir Dokumen (Document Flow Chart)

Sumber: Rachman (2012:117)

c. Bagan Alir Skematik (Schematic Flow Chart)

Mirip dengan Flow Chart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.

Gambar 2.5 Bagan Alir Skematik (Schematic Flow Chart)

Sumber: Rachman (2012:117)


d. Bagan Alir Program (Program Flow Chart)

Merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur dilaksanakan

Gambar 2.6 Bagan Alir Program (Program Flow Chart)

Sumber: Rachman (2012:117)

e. Bagan Alir Proses (Process Flow Chart)

Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dari sebuah sistem.

Gambar 2.7 Bagan Alir Proses (Process Flow Chart)

Sumber: Rachman (2012:116)

Gambar 2.8 Contoh Variasi Aplikasi Flow Chart

Sumber: Rachman (2012:116)


Konsep Dasar Pakan Hewan

Pakan adalah makanan/asupan yang diberikan kepada hewan ternak (peliharaan) . Istilah ini diadopsi dari bahasa Jawa. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan dan kehidupan makhluk hidup . Zat yang terpenting dalam pakan adalah protein . Pakan berkualitas adalah pakan yang kandungan protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitaminnya seimbang.

a. Hal Penting Mengenai Pakan

Hal yang harus diperhatikan dalam mengenai pakan yaitu pakan tidak boleh disimpan dalam 2 minggu, tempat penyimpanan pakan sebaiknya kering (tidak lembap). Apabila pakan dibeli di pabrik sebaiknya dipastikan pabrik tersebut memproduksi pakan dengan kualitas yang baik. Kualitas pakan dapat menentukan kualitas ternak. Jika pakan disimpan dalam wadah, sebaiknya wadah tersebut ditutup rapat dan tidak ada udara yang masuk. Pakan yang terkontaminasi udara lembap akan berjamur.

b. Fungsi pakan

Bagi semua makhluk hidup, pakan mempunyai peranan sangat penting sebagai sumber energi untuk pemeliharaan tubuh, pertumbuhan dan perkembangbiakan. Selain itu, pakan juga dapat digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya untuk menghasilkan warna dan rasa tertentu. Fungsi lainnya diantaranya yaitu sebagai pengobatan, reproduksi, perbaikan metabolisme lemak dll. Namun pemberian pakan berlebih dapat membuat hewan peliharaan menjadi rentan terhadap penyakit, produktifitasnya pun akan menurun.

c. Macam-Macam Pakan

Pada industri peternakan masa kini, pakan yang diberikan biasanya berupa campuran dari bahan alami dan bahan buatan (komposisi) yang telah ditingkatkan kandungan gizinya. salah satunya yaitu yang berasal dari limbah perkebunan. Kadang-kadang pada pakan ditambahkan pula hormon dan vitamin tertentu untuk memacu pertumbuhan ternak dan membebaskannya dari stress.

d. Pakan Buatan

Pakan buatan adalah pakan yang disiapkan oleh manusia dengan bahan dan komposisi tertentu yang sengaja disiapkan oleh manusia. Pakan buatan bersifat basa, seperti bentuk pasta atau emulsi (cairan pekat), tidak perlu disimpan. Jenis pakan basah sebaiknya dihabiskan dalam satu kali pemberian/ aplikasi karena pakan jenis ini mudah rusak jenis kandungannya. Namun bila memang harus disimpan, sebaiknya disimpan dalam ruangan pendingin (lemari es), itu pun tidak bisa terlalu lama, hanya 2 s.d 3 hari. Jika terlalu lama disimpan, kualitas pakan turun dan tidak bagus untuk dikonsumsi. Bahan baku yang digunakan untuk menentukan kualitas pakan buatan harus memenuhi beberapa syarat diantaranya , bernilai gizi, mudah dicerna, tidak mengandung racun, mudah diperoleh, dan bukan merupakan kebutuhan pokok manusia.

e. Golongan Pakan Buatan

Pakan buatan dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu pakan lengkap (complete feed) dan pakan suplemen (suplemental feed). Pakan lengkap adalah pakan yang diformulasi sedemikian rupa sehingga memiliki semua vitamin esensial dalam jumlah yang diperlukan oleh ternak. Pakan ini lebih ditujukan untuk memberikan pertumbuhan normal pada hewan yang tidak mendapatkan suplai vitamin dari pakan alami. Pakan suplemen adalah pakan yang diformulasi sedemikian rupa hingga mengandung protein dan energi yang memadai, tetapi mungkin kekurangan mikronutrien tertentu.

f. Keuntungan Pakan Buatan

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan pakan buatan, diantaranya yaitu, bahan baku pakan dapat berupa limbah industri pertanian, perikanan, peternakan, dan makanan yang bernilai ekonomi rendah, tetapi masih mengandung nilai gizi yang cukup tinggi. Pakan buatan juga dapat disimpan dalam waktu relatif lama, tanpa terjadi perubahan kualitas yang drastis. Dengan demikian kebutuhan pakan dapat terpenuhi setiap saat. Selain itu pakan buatan juga dapat mengubah warna dan rasa, contohnya pada ikan. Penambahan lemak pada jumlah tertentu menjadikan daging ikan bertambah gurih. Selain itu pemberian kepompong ulat sutera dapat memperbaiki aroma daging ikan. Penambahan ekstrak bunga marigold ke dalam pakan, seperti banyak yang dilakukan oleh petani di Jepang, dapat menghasilkan aroma daging ikan yang lebih baik dan warna yang lebih menarik.

g. Pakan Alami

Sesuai dengan namanya, pakan alami adalah pakan yang berasal dari alam. Namun dalam perkembangannya, sumber pakan alami tidak hanya berasal dari alam. Sumber makan ini juga bisa berasal dari budidaya. Pakan alami rata-rata memiliki kandungan protein cukup tinggi. Pakan alami yang masih hidup bisa disimpan dalam lemari es pada bagian freezer. Kadar air pakan alami harus tetap dijaga. Jika tidak dibekukan, pakan alami bisa membusuk hingga menurunkan kualitas pakan. Pakan alami hidup contohnya untuk ikan koi, terdiri dari cacing darah (blood worm), cacing sutera (tubifex), kutu air (daphnia) dan udang

Teori Khusus

Teori – Teori Khusus yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Konsep dasar mikrokontroller

2. Konsep dasar android

3. Konsep dasar bluetooth

4. Konsep dasar motordc

5. Konsep dasar motor servo

6. Konsep dasar komponen elektronika aktif dan pasif

Konsep Dasar Mikrokontroller

1. Definisi Mikrokontroller

Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:1), bahwa “Mikrokontroller adalah sebagai sebuah sistem komputer yang dibangun pada sebuah keping (chip) tunggal”.

Menurut Wangsadinata dan G. Suprayitno (2008:202), bahwa “Mikrokontroller adalah sebagai central processing unit (CPU) yang disertai memori serta sarana input/output dan dibuat dalam bentuk chip”

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan Mikrokontroler adalah suatu gabungan sebuah sistem komputer yang dibangun melalui CPU yang disertai memori sarana input/output.

2. Karakteristik Mikrokontroler

Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:2), karakteristik mikrokontroler mempunyai beberapa komponen-komponen yaitu:

a. CPU (Central Procesing Unit)

b. RAM (Read Only Memory)

c. I/O (Input/Output)

Adapun ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontroler memiliki tambahan komponen lain, misalnya ADC (Analog Digital Converter), Timer/Counter, dan lain-lain.

3. Klasifikasi Mikrokontroler

Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3) Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

a. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB)

b. RAM berkapasitas 68 byte

c. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte

d. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit)

e. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler

f. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programing)

Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3), bahwa Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroller adalah sebagai berikut:

1. RAM (Random Access Memory)

RAM digunakan oleh mikrokontroller untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

2. ROM (Read Only Memory)

ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user

3. Register

Merupakan tempat penyimpanan nilai–nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroller

4. Special Function Register

Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroller. Register ini terletak pada RAM

5. Input dan Output Pin

Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritmamikrokontroller

6. Interrupt

Interrupt bagian dari mikrokontroller yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.

Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3) Beberapa interrupt pada umumnya adalah sebagai berikut:

a. Interrupt Eksternal

Interrupt akan terjadi bila ada inputan dari pin interrupt

b. Interrupt timer

Interrupt akan terjadi bila waktu tertentu telah tercapai

c. Interrupt serial

Interupt yang terjadi ketika ada penerimaan data dari komunikasi serial.

4. AVR ATMega328

a. Definisi Mikrokontroller Atmega 328

Menurut Syahid(2012:33), ”ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATMega328, yang membedakan antara mikrokontroler antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial (USART, timer, counter, dll).”

Dari segi ukuran fisik, ATMega328 memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori dan periperial lainnya ATMega328 tidak kalah dengan yang lainnya karena ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535, ATMega32, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler diatas.

Mikrokontroller ini memiliki beberapa fitur antara lain :

a. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.

b. 32 x 8-bit register serba guna.

c. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.

d. 32 KB flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.

e. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.

f. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.

g. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width Modulation) output.

h. Master / Slave SPI Serial interface.

Mikrokontroler ATMega328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan paralelisme. Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock.

32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi pada ALU (Arithmatic Logic unit) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data. Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ).

Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register Control Timer/ Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya. Berikut ini adalah tampilan arsitektur ATmega 328 :

Gambar 2.9 Arsitektur ATmega 328 loop terbuka

Sumber : (Data sheet Mikrokontroller : 8)


Menurut Syahid (2012:34) ATMega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperial lainnya.

1. Port B.

Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output. Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini:

a. ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.

b. OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM (Pulse Width Modulation).

c. MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi SPI.

d. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).

e. TOSC1 (PB6) dan TOSC2 (PB7) dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk timer.

f. XTAL1 (PB6) dan XTAL2 (PB7) merupakan sumber clock utama mikrokontroler.

2. Port C.

Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut:

a. ADC6 channel(PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data digital.

b. I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck.

3. Port D

Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini.

a. USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial.

b. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan menjalankan program interupsi.

c. XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu membutuhkan external clock.

d. T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1 dan timer 0.

e. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog comparator.

Gambar 2.10 KOnfigurasi pin Atmega 328 loop terbuka

Sumber : (Sumber :jurnal Syahid tahun 2012 halaman 34)


Android

1. Definisi Android

Menurut Teguh Arifianto (2011 : 1), android merupakan perangkat bergerak pada sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis linux.Menurut Hermawan (2011 :1), Android merupakan OS (Operating System) Mobile yang tumbuh ditengah OS lainnya yang berkembang dewasa ini. OS lainnya seperti Windows Mobile, i-Phone OS, Symbian, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, OS yang ada ini berjalan dengan memprioritaskan aplikasi inti yang dibangun sendiri tanpa melihat potensi yang cukup besar dari aplikasi pihak ketiga. Oleh karena itu, adanya keterbatasan dari aplikasi pihak ketiga untuk mendapatkan data asli ponsel, berkomunikasi antar proses serta keterbatasan distribusi aplikasi pihak ketiga untuk platform mereka.

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa android adalah sistem operasi berbasis linux yang sedang berkembang ditengah OS lainnya.

Android adalah sebuah sistem operasi perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka.

Android merupakan generasi baru platform mobile yang memberikan kesempatan kepada pengembang untuk melakukan pengembangan sesuai dengan yang diharapkan. Sistem operasi yang mendasari Android merupakan lisensi di bawah naungan GNU, General Public License Versi 2(GPLv2), yang biasa dikenal dengan istilah Copyleft. Istilah copyleft ini merupakan lisensi yang setiap perbaikan oleh pihak ketiga harus terus jatuh di bawah terms.

Distribusi Android berada di bawah lisensi Apache Software(ASL/Apache2), yang memungkin untuk distribusi kedua atau seterusnya. Pengembang aplikasi Android diperbolehkan untuk mendistribusikan aplikasi mereka di bawah skema lisensi apapun yang mereka inginkan.

Pengembang memiliki beberapa pilihan dalam membuat aplikasi yang berbasis Android. Namun kebanyakan pengembang menggunakan Eclipse sebagai IDE untuk merancang aplikasi mereka. Hal ini diikarenakan Eclipse mendapat dukungan langsung dari Google untuk menjadi IDE pengembangan aplikasi Android.

Aplikasi Android dapat dikembangkan pada berbagai sistem operasi, diantaranya adalah:

a. Windows XP/Vista/7

b. Mac OS X (Mac OS X 10.48 atau yang lebih baru)

c. Linux

2. Perkembangan Android

Menurut Wahana (2012:2) didalam bukunya mengemukakan perkembangan Android dan keunggulannya diantaranya sebagai berikut:

a. Android versi 1.1

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

b. Android versi 1.5 (cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake).Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

c. Android versi 1.6 (Donut)

Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan, CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, gestures, kemampuan dial kontak, teknologi text to change speech, pengadaan resolusi VWGA.

d. Android versi 2.1 (Eclair)

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1. Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikutnya, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

e. Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yogurt)

Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuanWiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.

f. Android Versi 2.3 (Gingerbread)

Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

g. Android Versi 3.0 (HIoney comb)

Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis.

h. Android Versi 4.0 (Ice cream sandwich)

Ice Cream Sandwich didesain untuk baik itu telepon ataupun tablet. Android ICS menawarkan banyak peningkatan dari apa yg sudah ada di Gingerbread dan Honeycomb dengan pada saat yang sama memberikan inovasi-inovasi baru. Beberapa peningkatan itu antara lain kemampuan copy paste yang lebih baik, data logging dan warnings, dan kemampuan utk mengambil screenshot dengan menekan power dan volume bersamaan. Selain itu keyboardnya dan kamus juga mendapat perbaikan. Inovasi-inovasi baru di ICS antara lain penggunaan font “Roboto”. di Android 4.0 Ice Cream Sandwich System Bar dan Action Bar. adanya Android 4.0 Ice Cream Sandwich voice control yang memungkinkan kita mendikte teks yang ingin kita ketik. Selain itu Face Unlock merupakan salah satu hal yang menonjol di Android versi baru ini. Juga ada NFC based app yang disebut Android Bump, yang memungkinkan pengguna untuk bertukar informasi/data hanya dengan menyentuhkan gadget.

i. Android Versi 4.1 (Jelly bean)

Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat. Tidak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui. Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula. Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean 4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.

3. Definisi Basic4android

Basic4android adalah Development Tool sederhana yang powerful untuk membangun aplikasi android. Bahasa Basic4android mirip dengan bahasa Visual Basic dengan tambahan dukungan untuk objek. Aplikasi android (APK) yang di-compile oleh Basic4android adalah aplikasi android native/asli dan tidak ada extra runtime seperti di Visual Basic yang ketergantungan file msvbvm60.dll, yang pasti aplikasi yang di-compile oleh Basic4android adalah NO DEPENDENCIES (tidak ketergantungan file lain). IDE Basic4android hanya fokus pada Development Android.

Gambar 2.11 Sumber: Basic4android Datasheet (2012:1)

Sumber : Gambar 2.6. Tampilan Basic4android(2012:261)


Basic4android termasuk designer GUI untuk aplikasi android yang powerful dengan dukungan Built-in untuk multiple screens dan orientations, serta tidak dibutuhkan lagi penulisan XML yang rumit.

Gambar 2.12 Sumber: Basic4android Datasheet (2012:2)

Sumber : Gambar 2.7. Desain Basic4android(2012:261)

4. Android SDK

Menurut Nazruddin Safaat H (2011:15), “SDK (Software Development Kit) merupakan alat bantu dan API dalam mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman JAVA”

Basic4android termasuk designer GUI untuk aplikasi android yang powerful dengan dukungan Built-in untuk multiple screens dan orientations, serta tidak dibutuhkan lagi penulisan XML yang rumit.

Gambar 2.13 Tampilan Tools SDK

Sumber : Gambar 2.8. Tampilan Tools SDK

a. adb shell

Adb sendiri merupakan bagian dari android development bridge yang dapat menjalankan terminal android seperti anda menjalankan terminal pada sistem operasi linux, dan command yang terdapat adalam adb shell sendiri sama seperti command linux pada umumnya, dan sistem yang berjalan pun juga hampir sama seperti linux pada umumnya.

b. Android simulator

Fungsi dari android simulator ini berguna untuk para programer yang ingin melakukan testing aplikasi yang di buat nya kedalam sistem operasi android secara virtual sebelum mengaplikasikanya kedalam handset android sebenarnya, bila kita menjalankan android virtual ini, yang kita lihat sama seperti kita menjalankan handset android yang sesungguh nya, dan versi versi android terdahulu juga bisa kita jalankan apabila kita menginstal dan mendownload nya pada situs resmi google.

Gambar 2.14 Tampilan Android Simulator

Sumber : Gambar 2.8. Tampilan Android Simulator

c. DDMS

DDMS dapat mencatat semua log yang aktif yang di lakukan pada ponsel android, hal ini memungkinkan para pengembang juga dapat melakukan benchmark terhadap aplikasi yang dibuatnya apabila sudah di terapkan langsung dalam ponsel android.

5. Apk Android

APK adalah paket aplikasi Android (Android PacKage). APK umumnya digunakan untuk menyimpan sebuah aplikasi atau program yang akan dijalankan pada perangkat Android.

APK pada dasarnya berupa compress file seperti zip file, karena berisi dari kumpulan file. APK dapat diperoleh melalui berbagai metode, seperti menginstall sebuah aplikasi melalui Play Store, download dari sebuah situs web kemudian diinstall secara manual, atau membuat dan mengembangkan sendiri dengan bahasa yang sebagian besar berbasis Java.

Konsep Dasar Bluetooth

1. Definisi Bluetooth

Menurut Dwi Agus Diartono (2009:70) “Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas ”

1. Sejarah Bluetooth

Menurut Dwi Agus Diartono (2009:70)“Nama bluetooth berawal dari proyek prestisius yang dipromotori oleh perusahaan-perusahaan raksasa internasional yang bergerak di bidang telekomunikasi dan komputer, di antaranya Ericsson, IBM, Intel, Nokia, dan Toshiba”.

Proyek ini di awal tahun 1998 dengan kode nama bluetooth, karena terinspirasi oleh seorang raja Viking (Denmark) yang bernama Harald Blatand. Raja Harald Blatand ini berkuasa pada abad ke-10 dengan menguasai sebagian besar daerah Denmark dan daerah Skandinavia pada masa itu. Dikarenakan daerah kekuasaannya yang luas, raja Harald Blatand ini membiayai para ilmuwan dan insinyur untuk membangun sebuah proyek berteknologi metamorfosis yang bertujuan untuk mengontrol pasukan dari suku-suku di daerah Skandinavia tersebut dari jarak jauh. Maka untuk menghormati ide raja Viking tersebut, yaitu Blatand yang berarti bluetooth (dalam bahasa Inggris) proyek ini diberi nama.

a. pertama dirilis untuk bluetooth versi 1.0 dan 1.0 B pada tanggal 26 Juli 1999 produk ini belum sempurna, karena mempunyai banyak masalah dan perusahaan manufaktur pendukungnya mengalami kesulitan dalam menerapkan teknologi ini pada produk mereka. Untuk versi ini dibutuhkan perintah manual pada Hardware Device Address (BD-ADDR) transmisi saat proses koneksi di antara dua device dalam satu jaringan (handshaking process) sehingga keamanan pengguna tidak terjamin, dan penggunaan protokol tanpa nama (anonymite mode) tidak dimungkinkan di versi ini.

b. Pada bulan Oktober di tahun yang sama, Bluetooth telah diperbarui dan dirilis versi 1.1 dan 1.2, Untuk versi ini telah dilakukan penyempurnaan dan perbaikan antara lain :

1. Digunakannya masks pada perangkat Hardware Device Address (BD-ASSR) untuk melindungi pengguna dari identity snooping (pengintai) maupun tracker.

2. Penggunaan protokol tanpa nama (anonymite mode) sudah tersedia namun tidak diimplementasikan, sehingga konsumen biasa tidak dapat menggunakannya.

3. Adaptive Frequency Hopping (AFH), dengan memperbaiki daya tahan dari gangguan frekuensi radio yang digunakan oleh banyak orang di dalam hopping sequence.

4. Transmisi berkecepatan tinggi.

c. Dengan bertambahnya perusahaan manufaktur pendukung, antara lain 3Com, Ericsson, IBM, Intel, Lucent Technologies, Microsoft, Motorola, Nokia, dan Toshiba yang lebih dikenal dengan nama The Bluetooth SIG (Special Interest Group), maka teknologi ini pun mengalami perbaikan-perbaikan untuk versi 2.0-nya. Fitur tambahan yang dirilis oleh periset dari Ericsson tidak menjelaskan secara detail, tetapi intinya ada beberapa tambahan pada Bluetooth ini, antara lain:

1. Diperkenalkannya Non-hopping narrowband channels. Pada channel ini bias digunakan untuk memperkenalkan layanan profile bluetooth oleh berbagai device dengan volume yang sangat tinggi dari perangkat bluetooth secara simultan.

2. Tidak dienkripsinya informasi yang bersifat umum secara realtime, sehingga dasar kemacetan trafik informasi dan laju trafik ke tujuan dapat dihindari waktu ditransmisikan oleh perangkat dengan melewati setiap host dengan kecepatan tinggi.

3. Koneksi berkecepatan tinggi.

4. Multiplay speeds level.

2. Aplikasi dan layanan Bluetooth

Menurut Dwi Agus Diartono (2009:71) “Sebuah perangkat yang memiliki teknologi wireless bluetooth akan mempunyai kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai dengan 10 meter (~30 feet), bahkan untuk daya kelas 1 bisa sampai pada jarak 100 meter. Sistem bluetooth menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to multipoint”.

Produk bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang dimasukkan kedalam perangkat. Perangkat-perangkat yang dapat diintegerasikan dengan teknologi bluetooth antara lain : mobile PC, mobile phone, PDA (Personal Digital Assistant), headset, kamera digital, printer, router dan masih banyak peralatan lainnya. Aplikasiaplikasi yang dapat disediakan oleh layanan bluetooth ini antara lain : PC to PC filetransfer, PC to PC file synch (notebook to desktop), PC to mobile phone, PC to PDA,wireless headset, LAN connection via ethernet access point dan sebagainya.

Gambar 2.15 Contoh modul aplikasi beberapa Bluetooth

Sumber : Dwi Agus Diartono (2009:72)

Konsep Dasar MotorDC

1. Definisi Motor DC

Menurut Syahrul (2014:593), Motor bekerja berdasarkan prinsip induksi magnetik. Sirkuit internal motor DC terdiri dari kumparan/lilitan konduktor. Setiap arus yang mengalir dibentuk menjadi sebuah loop sehingga ada bagian konduktor yang berada didalam magnet pada saat yang sama, konfigurasi konduktor seperti ini akan menghasilkan distorsi pada medan magnet utama menghasilkan gaya dorong paa masing-masing konduktor ditempatkan pada rotor, gaya dorong yang timbul akan menyebabkan rotor berputar searah jarum jam.

Gambar 2.16 Cara kerja motor dc

Konsep Dasar Motor Servo

1. Definsi Motor Servo

Motor servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motorservo posisi putaran sumbu (axis) dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo.

Gambar 2.17 Bentuk fisik motorservo standard

Sumber:http://elektronika-dasar.web.id


Motor servo disusun dari sebuah motor DC, gearbox, variabel resistor (VR) atau potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas maksimum putaran sumbu (axis)motor servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang pada pin kontrol motor servo.

Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan dengan memberikan variasi lebar pulsa (duty cycle) sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya.

2. Jenis motorservo

1. Motor servo standar 180° Motor servojenis ini hanya mampu bergerak dua arah (CWdan CCW) dengan defleksi masing-masing sudut mencapai 90° sehingga total defleksi sudut dari kanan –tengah – kiri adalah 180°.

2. Motor servo continuous Motor servo jenis ini mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) tanpa batasan defleksi sudut putar (dapat berputar secarakontinyu).

Pulse kontrol motor servo operasional motor servo dikendalikan oleh sebuah pulse selebar ± 20 ms, dimana lebar pulse antara 0.5 ms dan 2 ms menyatakan akhir dari range sudut maksimum. Apabila motor servo diberikan pulse dengan besar 1.5 ms mencapai gerakan 90°, maka bila kita berikan pulse kurang dari 1.5 ms maka posisi mendekati 0° dan bila kita berikan pulse lebih dari 1.5 ms maka posisi mendekati 180°. Gambar pulse kendali motor servo dapat dilihat pada gambar 2.20 sebagai berikut:

Gambar 2.18 Puls Kendali MotorServo

Sumber:http://elektronika-dasar.web.id


Motor servo akan bekerja secara baik jika pada bagian pin kontrolnya diberikan sinyal PWM dengan frekuensi 50 Hz.Dimana pada saat sinyal dengan frekuensi 50Hz tersebut dicapai pada kondisi Tonduty cycle 1.5 ms, maka rotor dari motor akan berhenti tepat di tengah-tengah(sudut 0°/ netral). Pada saat Ton dutycycle dari sinyal yang diberikan kurang dari 1.5 ms, maka rotor akanberputar ke berlawanan arah jarum jam (CounterClock wise, CCW) dengan membentuk sudut yang besarnya linier terhadap besarnya Ton duty cycle, dan akan bertahan diposisi tersebut. Dan sebaliknya, jika Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan lebih dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar searah jarum jam (ClockWise, CW) dengan membentuk sudut yang linier pula terhadap besarnya Ton duty cycle, dan bertahan diposisi tersebut.

3. Driver Motor Servo IC L293D

IC L293D adalah IC yang didesain khusus sebagai driver motor servo dan dapat dikendalikan dengan rangkaian TTL maupun mikrokontroler. motor servo yang dikontrol dengan driver IC L293D dapat dihubungkan ke ground maupun ke sumber tegangan positif karena di dalam driver L293D sistem driver yang digunakan adalah totem pool. Dalam 1 unit chip IC L293D terdiri dari 4 buah driver motor servo yang berdiri sendiri sendiri dengan kemampuan mengalirkan arus 1 Ampere tiap driver. Sehingga dapat digunakan untuk membuat driver H-bridge untuk 2 buah motor servo. konstruksi pin driver motor servo IC l293 dapat di lihat pada gambar 2.22 sebagai berikut.

Gambar 2.19 Konstruksi pin dan rangkaian driver motor servo IC L293

Sumber : http://chaokhun.kmitl.ac.th


Fungsi pin driver motor servo L293D

1. Pin EN (Enable, EN1.2, EN3.4) berfungsi untuk mengijinkan driver menerima perintah untuk menggerakan motor servo.

2. Pin In (Input, 1A, 2A, 3A, 4A) adalah pin input sinyal kendali motor servo.

3. Pin Out (Output, 1Y, 2Y, 3Y, 4Y) adalah jalur output masing-masing driver yang dihubungkan ke motor servo.

4. Pin VCC (VCC1, VCC2) adalah jalur input tegangan sumber driver motor servo, dimana VCC1 adalah jalur input sumber tegangan rangkaian kontrol driver dan VCC2 adalah jalur input sumber tegangan untuk motor servo yang dikendalikan.

5. Pin GND (Ground) adalah jalu yang harus dihubungkan ke ground, pin GND ini ada 4 buah yang berdekatan dan dapat dihubungkan ke sebuah pendingin kecil.

Konsep Dasar Komponen Pasif dan Aktif

1. Definisi Komponen Pasif

Menurut Rusmadi (2009:10) bahwa “Komponen pasif adalah komponen-komponen elektronika yang apabila dialiri aliran listrik tidak menghasilkan tenaga seperti: perubahan tegangan, pembalikan fasa, penguatan dan lain-lain”.

Menurut Rusmadi (2009:10), Ada beberapa komponen yang termasuk dalam komponen pasif di antaranya adalah:

a. Resistor atau Tahanan.

b. Kapasitor atau Kondensator.

c. Trafo atau Transformator.

a. Konsep Dasar Resistor

1. Definisi Resistor atau Tahanan

Menurut Rusmadi (2009:10), bahwa “Resistor adalah tahanan atau hambatan arus listrik”.

Menurut Budiharto (2009:1), “Salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk memberikan hambatan terhadap aliran arus listrik”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Resistor adalah Komponen elektronika yang berfungsi memberikan tahanan atau hambatan arus listrik.

Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi sepertinikel-kromium).

Gambar 2.20 Resistor

Sumber: Rusmadi (2009:12)


Karakteristik utama dari resisitor adalah resisitansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, listrik dan induktansi.

Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.

Gambar 2.21 Skema Warna Resistor

Sumber : Rusmadi (2009:13)

Satuan dari Resistor merupakan Ohm (simbol: Ω adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg Ohm.Nilai satuan terbesar yang digunakan untuk menentukan besarnya nilai resistor adalah:

1 Mega Ohm (MΩ) = 1.000.000 Ohm.

1 kilo Ohm (KΩ) = 1.000 Ohm.

Menurut Rusmadi (2009:11), dalam bidang elektronika, Resistor dapat di bagi menjadi 2 yaitu:

a. Resistor Tetap

Menurut Rusmadi (2009:11), bahwa “Resistor Tetap adalah resistor yang nilainya besaranyan sudah ditetepkan oleh pabrik pembuatannya dan tidak dapat di ubah-ubah”.

Resistor memiliki nilai resistansi, sebagai nilainya ada yang dicantumkan langsung pada badannya dan sebagian lagi karena bentuk fisiknya kecil. Menurut Rusmadi (2009:15), Resistor dibagi menjadi 6 yaitu:

1. Resistor Kawat

Resistor kawat ini adalah jenis resistor pertama yang lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektroniaka masih mengguanakan Tabung Hampa (Vacuum Tube). Bentuknya bervariasi dan fisik agak besar. Resisistor ini biasanya banyak digunakan dalam rangkaian daya karena memiliki ketahanan yang tinggi yaitu disipasi terhadap panas yang tinggi.

2. Resistor Batang Karbon (Arang)

Pada awalnya resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan untuk pembacaanya dapat dilihat pada table kode warna.

3. Resistor Keramik atau Porselin

Dengan adanya perkembangan teknologi elektronika, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang dibuat dari bahan keramik atau porselin. Jenis resistor ini banyak dipergunakan dalam rangkaian-rangkaian modern seperti sekarang ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki ketahanan yang tinggi. Di pasaran kita akan menjumpai resisitor jenis ini dengan ukuran bervariasi mulai dari 1/4 Watt, 1/3 Watt, ½ Watt, 1 Watt dan 2 Watt.

4. Resistor Film Karbon

Sejalan dengan perkembangan teknologi para produsen komponen elektronika telah memunculkan jenis resistor yang dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna seperti pada Resistor Karbon.

5. Resistor Film Metal

Resistor Film Metal dibuat dengan bentuk hamir menyerupai resistor film karbon dan memiliki keadalan dan stabilitas yang tinggi dan tahan terhadap perubahan temperatur.

6. Resistor Tipe Film Tebal

Resistor jenis ini bentuknya merip dengan resistor film metal, namun resistor ini dirancang khusus agar memiliki kehandalan yang tinggi. Sebagai contoh sebuah resistor film tebal dengan rating daya 2 Watt saja sudah mampu untuk dipakai menahan beban tegangan di atas satuan Kilo Volt.

b. Resistor Tidak Tetap

Menurut Rusmadi (2009:16), bahwa “Resistor Tidak Tetap adalah Resistor yang nilai resistansinya (tahananya) dapat dirubah-rubah sesuai dengan keperluan dan perubahannya dapat dilakukan dengan jalan mengeser atau memutar pengaturnya”.

Menurut Rusmadi (2009:16), bahwa Resistor Tidak Tetap dibagi menjadi 8 yaitu:

a) Potensiometer

Potensiometer adalah komponen pembagi tegangan yang dapat disetel sesuai dengan keinginan. Bentuk fisik dari Potensiometer pada umumnya besar dan dibuat dari bahan kawat atau arang (karbon).

b) Potensiometer Preset

Potensiometer Preset bentuknya sangat kecil danpengaturannya sama dengan Trimpot yaitu dengan menggunakan obeng yang diputar pada bagian lubang coakan.

c) NTC dan PTC

NTC adalah singakatan dari Negative Temperature Coefficient sedangkan PTC adalah singkatan dari Positive Temperature Coefficient. Sifat dari komponen NTC adalah Resisitor yang nilai tahannya akan menurun apabila temperature sekelilingnya naik dan sebaliknya komponen PTC adalah Resistor yang nilai tahannya akan bertambah besar apabila temperaturnya turun.

d) LDR ( Light Dependent Resisitor)

LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resisitor yaitu resisitor yang tergantung cahaya, artinya nilai tahannya akan berubah-ubah apabila terkena cahaya dan perubahannya tergantungdari intensitas cahaya yang diterimanya.

e) VDR (Volttage Dependent Resistor)

VDR adalah singkatan dari Volttage Dependent Resistor yaitu resistoryang nilai tahannya akan berubah tergantung tegangan yang diterimanya. Sifat dari VDR adalah semakin besar tegangan yang diterimanya maka tahanannya akan semakin mengecil sehingga arus yang melalui VDR akan bertambah besar.

b. Konsep Dasar Kapasitor atau Kondensator

1. Definisi Kapasitor atau Kondensator

Menurut Budiharto (2009:2), “Kapasitor adalah komponen elektrik yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik”.

Menurut Rusmadi (2009:20), bahwa “Kapasitor adalah Komponen elektronika yang mampu menyimpan arus dan tegangan listrik sementara waktu”. Seperti juga halnya resistor, kapasitor adalah termasuk salah satu komponen pasif yang banyak digunakan dalam membuat rangkaian elektronika.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan arus atau tegangan listrik sementara.

Dalam bidang elektronika komponen kapasitor adakalanya disebut kondensator. Kapasitor sendiri berasal dari kata capacitance atau kapasitas yang artinya adalah kemampuan untuk menyimpan arus listrik (Dalam istilah elektronika diistilahkan sebagai “Muatan Listrik.”) Jadi kapasitor adalah suatu komonen yang dapat diisi dengan muatan listrik kemudian disimpan untuk sementara waktu dan selanjutnya muatan tersebut di kosongakan /dibuang melalui suatu sistem atau dihubungkan ke bumi.

Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.

Gambar 2.22 Lambang Kondensator

Sumber: Rusmadi (2009:20)

Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju.

Gambar 2.23 Lambang Kapasitor

Sumber: Rusmadi (2009:20:05)

Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).

Satuan dari kapasitansi kondensator adalah Farad (F). Namun Farad adalah satuan yang terlalu besar, sehingga digunakan:

1. Pikofarad (pF ) =1X10-12 F

2. Nanofarad ( ) =

3. Microfarad ( ) =

Satuan Farad adalah satuan yang sangat besar dan jarang dipergunakan dalam percobaan. Dalam prakteknya biasanya dipergunakan satuan Farad dalam bentuk pecahan seperti berikut ini:

a. 1 Farad (F) = 1.000.000 µF (mikroFarad)

b. 1 mikroFarad (µF) = 1.000 nF (nanoFarad)

c. 1 nanoFarad (nF) = 1.000 pF (pikoFarad)

Tabel 2.1 Nilai Kapasitansi Padanan

Sumber : Rusmadi (2009:21)

Ada jenis kapasitor lain seperti kapasitor elektrolit yang selain memiliki nilai kapasitas juga memiliki parameter-parametera lain seperti batas tegangan kerja. Batas tegangan kerja (Working Voltage) yaitu batas tegangan maksimum di mana kapasitas tersebut dapat dioperasikan dalam suatu rangaian. Parameter tersebut biasanya dicantumkan langsung pada badan kapasitor. Selain daripada itu untuk jenis-jenis kapasitor pada umumnya diberi tanda (+) dan (-). Tanda tersebut adalah menyatakan polaritas yang harus dihubungkan dengan catu daya. Dalam pemasanganannya harus diperhatikan baik-baik jangan sampai kedua tanda tersebut dipasang terbalik sebab apabiala sampai terbalik akan mengakibatkan kerusakan pada kapasitor tersebut dan bahkan akan merusak rangkaian yang akan dibuat.

c. Konsep Dasar Trafo atau Transformator

1. Definisi Trafo atau Transformator

Menurut Rusmadi (2009:61), bahwa “Trafo adalah alat yang dibuah dari gulungan kawat yang fungsinya memindahkan tenaga dari bagian input yaitu gulungan primer ke bagian outputnya yaitu gulungan sekundernya”.

Bentuk pemidahan ini biasanya dapat berupa perubahan tegangan maupun frekuensi atau induktansi, perubahannya bisa berupa kenaikan suatu harga dan bisa juga berupa penurunan harga.

Gambar 2.24 Transformator

Sumber: Rusmadi 2009:61)


Dalam bidang elektronika tenyata penggunaan alat yang menggunakan prinsip gulunga kawat memegang peranan penting dan banyak ragamnya.

2. Konsep Dasar Komponen Aktif

1. Definisi Komponen Aktif

Menurut Rusmadi (2009:33), bahwa “Komponen aktif adalah Komponen yang apabila dialiri aliran listrik akan menghasilkan sesuatu tenaga baik berbentuk penguatan maupun mengatur aliran listrik yang melaluinya”.

Menurut Rusmadi (2009:33), ada beberapa yang termasuk komponen aktif antara lain adalah:

a. Dioda

b. Transistor

c. IC (Intragated Circuit)

a. Konsep Dasar Dioda

1. Definisi Dioda

Menurut Budiharto (2009:02), “Piranti semikonduktor yang mengalirkan arus ke satu arah”.

Kalau ia dialiri arus AC maka akan berhasil didapatkan arus DC dari arus AC ini. Karenanya pada sifat yang demikian maka dioda bisa digunakan sebagai perata arus yang biasa dipasang di adaptor.

Menurut Rusmadi (2009:32), bahwa “Dioda adalah termasuk komponen semikonduktor yang terdiri dari 2 buah elektroda yaitu anoda (bahan P) dan katoda (bahan N).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Dioda adalah piranti semikonduktor yang terdiri dari 2 buah elektroda yaitu anoda (bahan P) dan katoda (bahan N).Komponen elektronika dengan dua terminal, yang terbentuk dari dua jenis semikonduktor, yaitu type P yang biasa disebut dengan anoda dan type N yang biasa disebut dengan katoda, dimana kemudian kedua semikonduktor ini digabungkan. Untuk membuat diode dalam keadaan conduct, diperlukan tegangan biasnya sebesar 0,3 volt untuk dioda dengan bahan germanium atau 0,7 volt untuk dioda dengan bahan silikon.

Gambar 2.25 Dioda

Sumber: Rusmadi (2009:33)

Perlu diketahui bahwa komponen dioda ini pada umumnya hamper selalu dipergunakan dalam rangkaian, terutama pada rangkaian Power Supply.

Menurut Rusmadi (2009:34) Fungsi diode dalam suatu rangkaian adalah:

a) Penyearah tegangan listrik

b) Pengaman tegangan listrik.

c) Memblokir tegangan listrik.

b. Konsep Dasar Transistor

1. Definisi Transistor

Menurut Budiharto (2009:3), bahwa “Transistor adalah memiliki 3 terminal biasanya dibuat dari bahan silicon atau germanium”.

Menurut Rusmadi (2009:42), bahwa “Transistor adalah merupakan komponen dasar yang paling penting dan banyak dipergunakan dalam setiap rangkaian”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Transistor adalah merupakan komponen dasar yang paling dan banyak digunakan pada setiap rangkaian.

Alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Gambar 2.26 Transistor

Sumber: Rusmadi (2009:40)

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.

Transistor memiliki 2 dioda yang kutub positif atau kutub negatifnya terhimpit, serta memiliki terminal, yaitu emitter (E), kolektor (C), dan basis (B). BJT dapat dibagi menjadi dua jenis berikut ini:

1. NPN (Negative Positive Negative)

Transistor NPN terdiri dari 1 lapisan semikondutor tipe-p di antara 2 lapisan semikonduktor tipe-n. Arus kecil yang memasuki basis pada emitter dikuatkan di keluran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi dari pada tengan emitter.

Gambar 2.27 Simbol Transistor NPN

Sumber: Rusmadi (2009:41)

2. PNP (Positive Negative Positive)

Transistor PNP terdiri dari 2 lapisan semikonduktor tipe-n di antara 2 alpisan semikonduktor tipe-p. arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitter dikuatkan dikeluran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika tegangan basis lebih rendah dari pada tegangan emitter.

Gambar 2.28 Simbol Transistor PNP

Sumber: Rusmadi (2009:41)

Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

c. Konsep Dasar IC (Integrated Circuit)

1. Definisi IC (Integrated Circuit)

Menurut Rusmadi (2009:46), bahwa “IC adalah Sebuah rangkaian terpadu”.

Komponen Integrated Circuit dirancang dari beberapa komponen elektronika seperti transistor, dioda, resistor, kapasitor, dan komponen lainya, sehingga menjadi satu kesatuan yang berbentuk chip.

Gambar 2.29 IC (Integrated Circuit)

Sumber: Rusmadi (2009:46)

Menurut Rusmadi (2009:48), ada beberapa keuntungan dari pengguna IC diantaranya ialah:

a) Bentuk fisiknya kecil sehingga rangakian jadinya akan kelihatan kecil dan kompak (compo).

b) Catu daya yang diperlukan kecil.

c) Sistem operasional sangat praktis dan cepat.

d) Baik pemasangan maupun pemakaiannya mudah dan praktis.

e) Harganya relatif murah dibanding dengan menggunakan transistor.

Jenis-jenis IC sangat banyak dan beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan penggunaannya. Misalnya saja IC analog, digital, penguat audio, penguat RF (Radio Frequency), IC regulator, CMOS. Semuanya memiliki kegunaan dan karakteristik sendiri-sendiri yang bisa kita lihat di databook IC.

d. Konsep Dasar Limit Switch

Limit swtich merupakan saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi menggantikan tombol. Prinsip kerja limit swtich memutuskan dan menghubungkan rangkaian menggunakan objek atau benda lain, menghidupkan daya yang besar dengan sarana yang kecil, sebagai sensor kondisi atau posisi dari suatu objek. Gambar 2.16 menunjukkan limit switch.

Gambar 2.30 Limit Switch

Sumber: Rusmadi (2009:46)

Requirement Eicitation

1. Definisi IC (Integrated Circuit)

Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:302), “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Nugroho (2010:10), Akuisisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan. Sebuah teknik pengumpulan intelijen sumber manusia, umumnya terbuka.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah akuisi informasi dari seorang kelompok atay usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

2. Jenis-jenis Elisitasi

Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:302), Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

1. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

a. M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

b. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

c. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

b. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

c. E artinya Economic, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

4. Final Draft Elisitasi

Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

Literature Review

Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan/melengkapi penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya. Penelitian ini yang saya tulis dengan judul “Perancangan Sistem Pemberian Pakan Hewan Otomatis Menggunakan Arduino Uno Berbasis Android Pada Petshop Vet De Villa”.

Adapun Literature Review sebagai landasan dalam mendukung penelitian adalah sebagai berikut:

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem keamanan pintu dan pengenalan wajah. Dalam upaya pengembangan pengamanan pintu ini perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian penelitian yang akan dilakukan. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama dibidang ini. Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Yosafine Rifky (2015) yang berjudul “Rancang Bangun Pemberi Makan Dan Pemantauan Akuarium Menggunakan Raspberry PI Pada PT DIAN SURYA GLOBAL”. Dalam penelitian ini, penulis mencoba membangun suatu system perancangan pemberi makan dan pemantauan pada akuarium . Data masukan kriteria di dapat dengan mengamati kriteria yang ada pada akuarium. Kemudian menggunakan smartphone untuk menjalankan aplikasi yang berfungsi untuk memonitoring akuarium, Battery Pack merupakan perangkat untuk memberikan daya ke motor servo , kemudian Motor Servo merupakan perangkat yang digunakan untuk menggerakkan papan penutup tempat pakan untuk dapat bergerak keatas dan kebawah.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Aji Ridhamuttaqin (2013) yang berjudul “Rancang Bangun Model Sistem Pemberi Pakan Ayam Otomatis Berbasis Fuzzy Logic Control" penelitian ini menggunakan mikrokontroler Atmega8535 sebagai pengendali utamanya yang berfungsi untuk mengatur beberapa bagian bagian katup dan konveyor katup 1-2 digerakkan oleh motor servo dengan sistem kendali on off. Konveyor digerakkan oleh motor dc dengan sistem kendali logika fuzzy. Kendali logika fuzzy digunakan agar pakan dapat terdistribusi secara merata disepanjang konveyor.

3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Edi Susanto (2013) yang berjudul ”Rancang Bangun Alat Pemberi Makan Anjing/Kucing Otomatis Dengan Kontrol Sms” Dalam penelitian ini, penulis mengusulkan bagaimana agar kita mudah memelihara hewan peliharaan dirumah karena setiap orang mempunyai kesibukan tersendiri , sehingga dengan dibuatnya alat pemberi makan otomatis yang dapat dikontrol dengan sms ini dapat mempermudah para pecinta hewan peliharaan yang tidak memiliki banyak waktu luang agar tetap dapat memelihara hewan peliharaan. Alat yang akan dibuat ini menggunakan komponen elektronik berupa mikrokontroler Atmega8535,GSM Modem ,LCD ,Motor servo ,Keypad ,dan Photodioda.

4. Penelitian yang telah dilakukan oleh Budi Sanstoso (2014) yang berjudul ”Sistem Pengganti Air Berdasarkan Kekeruhan Dan Pemberi Pakan Ikan Pada Akuarium Air Tawar Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler Atmega 16”Dalam penelitian ini, penulis mengusulkan cara mudah bagi orang yang hobi memelihara ikan hias, Alat pendeteksi kekeruhan dan pemberi pakan ikan pada akuarium air tawar secara otomatis ini terdiri dari rangkaian sensor untuk mendeteksi kekeruhan ,dan minimum system dari mikrokontroler Atmega 16 sebagai pusat kendali pada rangkaian sendor, dan rangkaian driver motor DC berfungsi sebagai mekanisme buka dan tutup box makanan. Pergantian air dikendalikan oleh water pump dijalankan berdasarkan tingkat intensitas cahaya yang diterima LDR berdasarkan sistem.

5. Penelitian yang telah dilakukan oleh Ferdiansyah (2013) yang berjudul ”Aplikasi Pakan Ikan Otomatis Berbasis Mikrokontroler Atmega16” pemberian pakan pada hewan khusunya ikan, masih banyak dilakukan dengan cara manual, yakni pemilik ikan langsung menebarkan pakan pada kolam ataupun aquarium, namun disisi lain pemilik ikan mempunyai aktivitas yang banyak, sehingga terkadang proses pemberian pakan menjadi tidak teratur. Maka dibutuhkanlah sebuah alat yang bertujuan untuk mengotomatisasi proses pemberian pakan ikan dimana alat yang dibuat diharapkan dapat menjaga pola pemberian makan pada ikan, sehingga ikan selalu dalam kondisi prima. Perancangan alat ini menggunakan Mikrokontroler ATMEGA16 sebagai pengontrol utama.



BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN


Gambaran umum PETSHOP VET DE VILLA

Sejarah singkat perusahaan

Petshop Vet De Villa mulai dibuka pada bulan november 2012 karena meningkatnya hobby terhadap satwa kesayangan (pets) dan permintaan akan kelengkapan dan pet food, oleh karena melihat peluang yang sangat besar dan sangat potential didaerah Villa Tangerang Indah.

Pada tahun 2015 ini, Vet De Villa menginjak tahun ke-3 sudah banyak melayani dalam hal kesehatan satwa kesayangan, perawatan satwa kesayangan dan pemenuhan kebutuhan satwa baik dalam hal pakan ataupun accesoris dan vitamin.

Program pengabdian masyarakat juga pernah dilakukan oleh Vet De Villa dengan mengadakan kegiatan “Vaksinasi Rabies gratis” sebanyak 100 dosis pada tahun 2013.

Keberadaan Vet De Villa diharapkan akan berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat karena terjaganya kesehatan satwa kesayangan mereka.

Visi, Misi, dan Tujuan

PETSHOP VET DE VILLA adalah CV yang bergerak di bidang perawatan dan pemeliharaan satwa kesayangan dan pemenuhan kebutuhan satwa baik dalan hal pakan ataupun accesoris dan vitamin.

Visi,Misi dan Tujuan PETSHOP VET DE VILLA adalah sebagai berikut:

Visi

Memberikan pelayanan kesehatan hewan secara maksimal dan profesional dengan mengedepankan prinsip animal welfare.

Misi

Menjadi klinik hewan terbaik dalam pelayanan kesehatan hewan.

Tujuan

Memuaskan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan.

Struktur organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu alat penting dalam sebuah perusahaan karena untuk menunjukan pola antara hubungan-hubungan diantaranya yaitu berdasarkan fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya masing-masing. Struktur organisasi pada PETSHOP VET DE VILLA disusun untuk menunjang lancarnya kegiatan yang sedang berjalan. Adapun bagan struktur organisasi pada PETSHOP VET DE VILLA adalah sebagai berikut:

Bagian atau Divisi PETSHOP VET DE VILLA

CEO

Tugas seorang CEO (Chief Executive Officer) perusahaan ditetapkan oleh dewan direktur atau otoritas organiasai lain, tergantung struktur hukum organisasi. Tugas mereka bisa luas atau terbatas dan biasanya diutamakan dalam delegasi otoritas formal.

Umumnya, CEO/MD bertugas sebagai seorang komunikator, pengambilan keputusan, pemimpin, pengelola (manajer), dan eksekutor. Peran komunikator melibatkan pers dan seisi dunia luar, serta manajemen dan karyawan organisasi, peran pengambilan keputusan mencakup keputusan tingkat tinggi terkait kebijakan dan strategi. Sebagai pemimpin, CEO/MD memberi saran kepada dewan direktur, memotivasi karyawan, dan menggerakkan perubahan dalam organisasi. Sebagai manajer, CEO/MD mengawasi operasi organisasi setiap hari, bulan, dan tahun.

MANAGER

Tugas dari seorang manajer, yaitu pekerjaan orang yang memegang kekuasaan tertinggi dalam kegiatan manajemen.

a. Menentukan segala apa yang harus dicapai atau diselesaikan.

b. Memimpin segala aktivitas dan segala sesuatunya untuk menyelenggarakan pencapaiannya, dan

c. Membuat segala sesuatunya tercapai sesuai dengan apa yang telah ditentukan sebelumnya

Secara singkat tugas manajer adalah menentukan tujuan dan standar, memimpin penyelenggaraan dan mengamankan hasil sesuai dengan tujuan dan standar.

Divisi Petshop/Kasir

a. Menjalankan proses penjualan dan pembayaran.

b. Melakukan pencatatan atas semua transaksi.

c. Membantu pelanggan dalam memberikan informasi mengenai suatu produk.

d. Melakukan proses transaksi pelayanan jual beli serta melakukan pembungkusan

e. Melakukan pengecekkan atas jumlah barang pada set penerimaan barang.

f. Melakukan pencatatan kas fisik serta melakukan pelaporan kepada atasan.

g. Melakukan pengecekkan atas stok bulanan.

Divisi Grooming

Adalah bagian yang mengurusi perawatan hewan contohnya memandikan hewan menjaga penampilan hewan dan kesehatan hewan tersebut.

Divisi Klinik

Adalah bagian yang memeriksa hewan ketika dokter specialis hewan tidak ada atau tidak hadir diklinik.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini menggunakan flowchart untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

1. Flowchart Yang Sedang Berjalan

Gambar 3.1 Flowchart Yang Sedang Berjalan Pada saat ini

Prosedur sistem yang berjalan sebelumnya untuk pemberian makan dan minum hewan masih secara manual menggunakan tenaga manusia. Saat petugas ingin memberi makan dan minum kepada hewan secara manual masih harus menggunakan tangan kosong dan itu akan menyebabkan tangan menjadi kotor. Hal itu dapat memunculkan kendala seperti lupa mencuci tangan dan malas memberikan makanan kepada hewan. Dan sangat merepotkan petugas petshop yang bertugas merawat hewan-hewan yang berada di petshop tersebut.

Diagram Block

Dalam perancangan perangkat keras atau Hardware ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika, perlengkapan mekanik dan device penunjang agar sistem dapat bekerja dan berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Agar mudah dipahami maka penulis membuat diagram blok dan alur kerjanya:

Gambar 3.2 Diagram Blok Alat

Keterangan dan penjelasan Diagram Blok diatas adalah sebagai berikut :

1. Smartphone Android merupakan perangkat yang digunakan untuk menjalankan aplikasi yang berfungsi untuk mengendalikan tempat pakan kucing otomatis.

2. Modul Bluetooth HC-06 merupakan perangkat yang dapat menerima dan mengirim sinyal untuk komunikasi antara smartphone android dengan mikrokontroler.

3. Mikrokontroler Atmega328P merupakan pusat pengontrolan tempat pakan kucing otomatis yang terdapat program didalamnya.

4. Motor servo sebagai alat untuk mengunci dan membuka kunci pintu utama.

5. IC L293D adalah IC yang didesain khusus sebagai driver motor DC dan dapat dikendalikan dengan rangkaian TTL maupun mikrokontroler. Motor DC yang dikontrol dengan driver IC L293D dapat dihubungkan ke ground maupun ke sumber tegangan positif karena di dalam driver L293D sistem driver yang digunakan adalah totem pool.

6. Power Supply merupakan catu daya untuk memberikan tegangan.

Cara Kerja Alat

Bentuk perancangan fisik alat pemberi pakan kucing otomatis tersebut berasal dari botol aqua, kayu dan akrilik. Device penunjang dan perangkat keras yang disusun sesuai fungsi dan kesesuaian rangkaian yang satu dengan yang lainnya agar bisa terlihat rapih.

Pada perancangan dibawah ini sudah dapat di lihat tata letak masing-masing mekanik, device penunjang, dan perangkat keras yang diperlukan agar mudah dalam pemasangan, penggunaan dan rangkaian kabel yang teratur.

Gambar 3.3 Rancangan Prototipe

Penjelasan gambar di atas adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Penjelasan Gambar

Tabel 3.1 Penjelasan Gambar

Pembuatan Alat

Perancangan yang dimaksudkan pada sistem kontrol ini meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang di tunjukkan pada diagram Blok pada gambar 3.4. Alat yang dirancang akan membentuk suatu Perancangan Sistem Pemberi Pakan Hewan Otomatis Menggunakan Arduinouno Berbasis Android Pada Petshop Vet De Villa .

Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam pembuatan sistem, adapun deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

A. Alat yang digunakan meliputi:

1. Personal Computer (PC) atau Laptop

2. Software Arduino 1.0

3. Arduino Uno sebagai bootloader untuk upload program

4. Kabel USB

5. Smartphone Android

6. Solder

7. Tang dan Obeng

B. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan

1. Mikrokontroller ATmega328

2. Modul Bluetooth HC-06

3. Akrilik

4. 1 Buah Motor Servo

5. 1 Buah Motor DC

6. Papan PCB

7. Timah

8. Kabel

9. Dioda

10. Transistor

11. Resistor

12. Kapasitor C1 dan C2

13. Lampu LED

14. Elco

15. IC L293D

16. Pin header

17. Bor PCB

18. Catu Daya 12 Volt

Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

1. Rangkaian Motor DC

Pada sistem yang di buat ini menggunakan 1 buah motor dc gear box Dengan sfesifikasi sebagai berikut:

o Rated Voltage : 12V

o Rated Torque : 3 N.m (30Kg.cm)

o No Load Current: 2.8 A

o No Load Speed : 65 rpm (55-75)

o Rated Current : 9.0 A

o Rated Speed: 65 rpm (55-75)

o Stall Current : 28 A

o Stall Torque: 25Kg

o Noise : 55 DB

Rangkaian motor dc ini di pasangkan pada pin 12 Bisa dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 3.4 Rangkaian Motor DC

2. Rangkaian Motor Servo

Pada sistem yang dibuat ini menggunakan 1 buah motor servo 180o standar dengan spesifikasi sebagai berikut :

o Control System : +Pulse Width Control 1520usec Netral

o Required Pulse : 3-5 volt peak to peak square wave

o Operating Voltage : 4.8 - 6.0 volts

o Operating Speed (4.8v) : 0.23osec/60

o Operating Speed (6.0v) : 0.19osec/60

o Torsi (4.8v) : 3.2 kg

o Torsi (6.0v) : 4.1 kg

o Dimensions : 1.6” x 0.8” x 1.4” (41 x 20 x 36mm)

o Weight :37.2g

Rangkaian motor servo ini dipasangkan pada pin PWM (Pulse Width Modulation) yaitu 6. Bisa dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.5 Rangkaian Motor Servo

2. Rangkaian modul Bluetooth

Dalam perancangan Bluetooth ini, menggunakan modul Bluetooth HC-05. Yang memiliki spesifikasi sebagai berikut :

o Bluetooth protocal: Bluetooth Specification v2.0+EDR

o Frequency: 2.4GHz ISM band

o Emission power: ≤4dBm, Class 2

o Sensitivity: ≤-84dBm at 0.1% BER

o Speed: Asynchronous: 2.1Mbps(Max) / 160 kbps,

o Synchronous: 1Mbps/1Mbps

o Security: Authentication and encryption

o Profiles: Bluetooth serial port

o Power supply: +3.3VDC 50mA

o Working temperature: -20 ~ +75 Centigrade

o Dimension: 26.9mm x 13mm x 2.2 mm

Adapun rangkaian modul Bluetooth HC-05 yang dipasangkan pada arduino yaitu pin GND, VCC, RX dan TX. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.6 Rangkaian Schematic Bluetooth

Gambar 3.7 Rangkaian Bluetooth

3. Blok rangkaian catu daya

Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari adaptors switching dengan output 12 volt. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 6 volt dan 5 volt tegangan DC, melalui IC regulator LM7806 dan LM7805. Arus yang masuk dari adaptor switching akan melalui kapasitor yang bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC.

Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC regulator yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini terdiri dari dua buah IC, yaitu LM7806 yang menghasilkan tegangan +6 volt, dan LM7805 yang menghasilkan tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali ke kapasitor agar tegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih halus lagi (smooth).

Pada rangkaian catu daya ini menggunakan dua buah sumber catu daya, yang akan digunakan terpisah untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing rangkaian. Rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar +5 Volt DC adalah rangkaian kontrol L293, rangkaian motor servo dan rangkaian sistem mikrokontroller.

Gambar 3.8 Rangkaian Catu Daya

Rangkaian catu daya yang digunakan untuk memberi supply tegangan mikrokontroler harus stabil dan mempunyai arus yang cukup untuk mensuplai mikrokontroller sehingga tidak terjadi drop tegangan saat mikrokontroler dioperasikan.

Agar supaya daya yang disuplai rangkaian elektronik tidak berubah-ubah, diperlukan suatu komponen berupa IC Regulator. Komponen ini biasanya sudah dilengkapi dengan pembatas arus (current limiter) dan pembatas suhu (thermal shutdown). Pada rangkaian alat pengukur suhu ruangan ini daya yang dibutuhkan adalah sebesar +5V dengan jenis arus DC (bolak-balik). Untuk itu IC regulator yang digunakan adalah IC 7805.

4. Rangkaian Sistem Minimum Arduino Uno atau Mikrokontroller ATMega 328

Agar mikrokontroller ATmega328 dapat digunakan sebagai sistem kontrol perlu dibuat sistem minimumnya. Gambar 3.9 adalah gambar sistem minimum dari mikrokontroller ATmega328.

Gambar 3.9 Rangkaian sistem minimum Mikrokontroller ATmega328

Pada rangkaian di atas merupakan minimum system yang digunakan dalam project ini, rangkaian diatas memerlukan Bootloader arduino yang digunakan sebagai media untuk mengupload program kedalam mikrokontroller ATmega328, karena minimum system diatas belum memiliki USBasp, dimana USBasp tersebut adalah salah satu cara penanaman program kedalam mikrokontroller dengan mode USB downloader.

5. Rangkaian Keseluruhan

Pada Rangkaian mikrokontroler ATMega328 yang digunakan ini merupakan tempat penyimpanan program dalam hal mengolah data dan pengoperasian sistem yang dibuat, Mikrokontroler ATmega328 Memerlukan Board Arduino Uno Sebagai bootloader yang memungkinkan untuk mengupload kode baru ke ATmega328 menggunakan Software Arduino 1.0, hardware eksternal yaitu Board Arduino Uno. Mikrokontroler ini juga berfungsi sebagai otak dari seluruh sistem rancangan yang bisa disesuaikan dengan sistem yang akan dijalankan dan dikendalikan oleh User.

Adapun deskripsi pemasangan bahan-bahan atau perangkat pada Arduino Uno Board, sehingga tersusun dalam rangkaian keseluruhan pada Ardunio Uno Board. Seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.10 Rangkaian Keseluruhan

Perancangan Perangkat Lunak (software)

1. Mikrokontroller ATMega328 atau Arduino Uno

a. Arduino IDE

Untuk Memprogram Mikrokontroller ATMega328 atau Arduino Uno dibutuhkan software Arduino IDE(Integrated Development Environment) karena software ini mudah dalam membuat fungsi-fungsi logika dasar mikrokontroller dan sangat mudah di mengerti karena menggunakan bahasa C, selain Software Arduino IDE untuk memasukkan program kedalam sebuah mikrokontroler ATMega328, dibutuhkan Driver USB, IDE Arduino 1.0.5 dan Ardunio Uno Board agar program yang dibuat dapat berjalan di dalam mikrokontroler. Adapun langkah-langkahnya, yaitu :

b. Instalasi Driver USB

Instalasi driver untuk Arduino Uno dengan Windows 7, Vista atau XP:

a. Hubungkan board dan tunggu Windows untuk memulai proses instalasi driver. Setelah beberapa saat, biasanya proses ini akan gagal.

b. Klik pada Start Menu dan buka Control Panel

c. Di dalam Control Panel, masuk ke menu System and Security. Kemudian klik pada System. Setelah tampilan System muncul, buka Device Manager.

d. Lihat pada bagian Ports (COM & LPT). Anda akan melihat sebuah port terbuka dengan nama “Arduino Uno (COMxx)”

e. Klik kanan pada port “Arduino Uno (COMxx)” dan pilih opsi “Update Driver Software”.

f. Kemudian, pilih opsi “Browse my computer for Driver software”.

g. Terakhir, masuk dan pilih file driver Uno, dengan nama “ArduinoUNO.inf”.

c. Membuat Project Baru

Buka Software Arduino 1.0.5 yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Gambar 3.11 Membuka Software Arduino 1.0.5

Kemudian akan muncul tampilan layer untuk menulis listing program dapat dilihat pada gambar 3.13

Gambar 3.12 untuk menulis listing program

d. Mengecek listing program

Setelah listing program ditulis semua, langkah selanjutnya proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak, pilih menu verify, dapat dilihat pada gambar 3.13 diatas.

Gambar 3.13 untuk mengecek listing program

e. Menentukan koneksi port

Pada pemrograman ini perlu diperhatikan untuk koneksi portnya, karena pada pengalamatan port inilah mikrokontroler dapat berkomunikasi dengan PC atau laptop melalui komunikasi serial, pada

Gambar 3.14 koneksi port diatur pada COM18

f. Save as listing program dan pemilihan board yang digunakan

Setelah selesai menuliskan listing program klik Save as terlebih dahulu, kemudian program perlu disesuaikan dengan board yang digunakan, pilih menu pilih Tools - Board yang sesuai dengan board Arduino yang dipakai, seperti pada gambar dibawah ini :

gambar 3.15 Pemilihan board

g. Upload program

Tahapan terakhir memasukkan program kedalam mikrokontroler, klik menu Upload, bisa dilihat pada gambar.

Gambar 3.16 Upload Program

2. Bluetooth Controller

pada perancangan kali ini penulis memanfaatkan aplikasi bluetooth controller , Program ini bisa didownload free via Play Store. maka Selanjutnya kita buka program bluetooth controller pada Android gadget

Gambar 3.17 ikon aplikasi bluetooth controller pada Android

Lalu Pastikan bluetooth pada smartphone sudah aktif, selanjutnya klik icon BLUETOOTH CONTROLLER, tekan Scan dan pilih ‘Connect Device’.

Gambar 3.18 Koneksi device pada bluetooth controller

Pilih nama device BTSM yang terpasang pada Arduino, selanjutnya LED pada BTSM akan menyala konstan jika proses pairing berhasil dilakukan. Jika BTSM yang terpasang belum pernah pairing dengan BT Master , maka akan ditanyakan PIN CODE, masukkan 4 digit pin code (defaultnya 1234).

Jika sudah terkoneksi selanjutnya masukan perintah pada Android dengan mengetikan karakter huruf :

“a” untuk memberi minum

“b” untuk selesai memberi minum

“c” untuk memberi makan

“d” untuk selesai meberi makan

Dan maka tampilan pada android seperti gambar dibawah ini.

Gambar 3.19 Tampilan pada smartphone Android

FLOWCHART

Gambar 3.20. Flowchart yang di usulkan

Pada flowchart program yan diusulkan ini, satpam membuka aplikasi Bluetooth Controller yang telah terinstall pada smartphone androidnya, lalu pilih perangkat Bluetooth HC-06 yang terdapat pada Mikrokontroller ArduinoUNO, kemudian jika sudah tersambung petugas petshop hanya perlu menekan tombol “a” untuk memberi minum, “b” untuk selesai memberi minum, “c” untuk memberi makan, dan “d” untuk selesai memberi makan jika sudah tempat pakan hewan akan membuka/menutup tempat minum dan membuka/menutup tempat makan secara otomatis, dan jika sudah berhasil maka akan muncul pemberitahuan melalui aplikasi Bluetooth Controller.

Permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah

Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada CEO PETSHOP VET DE VILLA, untuk memberi makan kepada hewan masih secara manual sehingga merepotkan petugas petshop.

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain :

1. Mampukah ArduinoUNO (Mikrokrontroller ATMega 328) membuat system control pada tempat pakan hewan  ?

2. Bagaimana cara ArduinoUNO (Mikrokrontroller ATMega 328) mengontrol tempat pakan hewan dengan menggunakan media handphone ?

3. Bagaimana cara handphone dengan system android mengontrol sistem pada tempat pakan hewan ?

Alternatif pemecahan masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

1. Metode ini mampu membuat system controll pada tempat pakan hewan menggunakan ArduinoUNO (Mikrokrontroller ATMega 328) dengan menggunakan bantuan dari Bluetooth HC-06 melalui handphone

2. ArduinoUNO (Mikrokrontroller ATMega 328) dapat mengontrol tempat pakan hewan dengan menggunakan aplikasi BLUETOOTH CONTROLLER yang terdapat di handphone dan telah dipasangkan didekat keran elektrik.

3. Handphone system android menggunakan aplikasi BLUETOOTH CONTROLER yang sudah dikoneksikan dengan Bluetooth HC-06 dan telah diisi dengan program dari ArduinoUNO (Mikrokrontroller ATMega 328)

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem pemberi pakan hewan dan menghitung jumlah customer yang diusulkan. Berikut tabel Elisitasi Tahap I:

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel 3.2. terdapat 2 functional dan 1 nonfunctional optionnya Inessential (I) dan harus dieliminasi.

Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi berikut ini :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut tabel elisitasi tahap III tersebut:

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Final Elisitasi

Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem kontrol spakan hewan secara otomatis. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkanlah 10 fucntional dan 1 nonfucntional final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut tabel final elisitasi tersebut:

Tabel 3.5 Final Elisitasi

Tabel 3.5 Final Elisitasi


BAB IV

IMPLEMENTASI DAN UJI COBA


Prosedur Sistem Usulan

System pengontrol pemberi pakan hewan secara otomatis dengan simulasi prototype ini mampu memberi minum dan makan pemberi pakan hewan melalui pengontrolan aplikasi android, alat ini bekerja berdasarkan inputan variabel yang dikirim dari aplikasi android dengan jaringan berupa bluetooth.

Jika rangkaian arduino diberi catu daya yaitu 12 volt dan 6 volt untuk motor dc maka motor dc akan hidup.

1. Alat akan bekerja jika Bluetooth aktif yang sudah terpasang pada arduino board dengan input tegangan 3.3 volt.

2. Motor dc akan menyala dan hidup secara otomatis dengan perintah dari aplikasi android yaitu BLUETOOTH CONTROL

3. Dalam aplikasi android terdiri beberapa tombol dengan nama “a” memberi minum maka air minum akan keluar dari tempat minum , “b” selesai memberi minum maka air minum akan berhenti keluar dari tempat minum, “c” memberi makan maka makanan hewan akan keluar dari tempat makan, “d” selesai memberi makan maka makanan hewan akan berhenti keluar dari tempat makan.

4. Alat ini akan mempermudah pengguna/petugas petshop memberi makan pada hewan.

5. Motor Servo akan menyala jika aplikasi BLUETOOTH CONTROL aktif dan jika memencet tombol “c” maka penutup tempat makan hewan akan terbuka dan makanan hewan akan keluar dengan sendirinya jatuh kepenampung makanan hewan tersebut

6. Dan jika memencet tombol “d” penutup tempat makan hewan akan menutup dan makanan yang jatuh ke penampung makanan hewan akan berhenti dengan sendirinya.

7. Keran elektrik akan menyala jika aplikasi BLUETOOTH CONTROL aktif dan jika memencet tombol “a” Keran elektrik akan mengalirkan air dari tempat minum hewan ke penampung tempat minum hewan tersebut.

8. Dan jika memencet tombol “b” Keran elektrik akan berhenti mengalirkan air minum ke penampung tempat minum hewan tersebut.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem yang berjalan dan Sistem Usulan

Adapun perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dan sistem yang akan diusulkan, bisa dilihat pada table dibawah ini :

Tabel 4.1 Tabel Perbedaan Prosedur Sistem

Tabel 4.1 Tabel Perbedaan Prosedur Sistem

Flowchart Program Yang Diusulkan

Adapun Flowchart program yang diusulkan bisa dibuat gambar dibawah ini :

Flowchart Program

Gambar 4.1 Flowchart Program yang diusulkan

Pada flowchart program yang di usulkan ini, petugas petshop menyalakan Bluetooth dan membuka aplikasi Bluetooth Controller yang ada di Smartphone dan mengkoneksikanaplikasi tersebut dengan Bluetooth yang telah tersambung dengan Mikrokontroler, lalu masukan password dan data a “memberi minum , b “selesai memberi minum” , c “memberi makan” dan d “selesai memberi makan”.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Adapun spesifikasi hardware yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Laptop

2. Motor DC Standar

3. Motor Servo

4. Modul Bluetooth HC-06

5. Arduino Uno Bootloader

6. Smartphone Android 4.1

7. Kabel USB

8. Catu Daya


Aplikasi yang Digunakan

Adapun aplikasi yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Software Arduino 1.0.5

2. Visual Paradigm

3. Ms. Office 2007

4. Ms. Visio 2007

5. Fritzing

6. Bluetooth Controller


Testing atau Pengujian

Setelah melakukan berbagai tahapan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing – masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Adapun pembahasan hasil uji coba agar lebih jelas dan dapat dipahami mengenai beberapa ragkaian sistem yang dipakai, dapat dilihat pada sub bab berikut.


Pengujian Rangkaian Motor DC

Pada uji coba berikut ini adalah pengujian rangkaian motor dc, apakah motor berjalan searah jarum jam. Pada sistem kontrol ini menggunakan 1 buat motor dc keran elektrik dan pembuka tempat makan yang memiliki 2 kabel berfungsi untuk jadi simulator tempat makan dan minum,pada arduino motor dc di konfigurasi pada pin 12 dan 13.

1. Motor Dc digunakan untuk menyalakan keran minum dan tempat makan

Bisa di lihat pengujiannya pada gambar di bawah ini:


Gambar 4.2 Motor Dc digunakan pengontrolan makan dan minum

Pengujian Rangkaian Modul Bluetooth

Pada uji coba rangkaian modul bluetooth ini mempunyai empat port penghubung yaitu RX (Receiver) sebagai penerima data, TX (Transmitter) pengirim data, VVC sebagai tegangan positif, dan Ground Sebagai tegangan negatif. Masing-masing port modul bluetooth tersebut akan dipasangkan pada port arduino yaitu port RX modul bluetooth dipasang pada port TX atau pin 1 pada arduino, port TX modul bluetooth dipasang pada port RX atau pin 0 pada arduino, dan yang lainnya disesuaikan. Jika bluetooth tersebut sudah terhubung dan sudah aktif indikasinya lampu led yang ada pada modul bluetooth tersebut akan menyala dan siap untuk di scanning oleh smartphone. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.3 Rangkaian Modul Bluetooth

Pengujian Perangkat Bluetooth

Setelah pemasangan port-port modul bluetooth pada arduino, selanjutnya pengujian perangkat bluetooth, apakah bluetooth pada robot bisa didapatkan dan terhubung dengan perangkat bluetooth smartphone android. Pada pengujian ini sudah berhasil terhubung, dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.4 Scanning Bluetooth oleh Smartphone Android

Pengujian Aplikasi Android

Setelah aplikasi sudah terhubung dengan perangkat Bluetooth HC-06, selanjutnya pengujian aplikasi android pada smartphone. Ada beberapa Bagian tombol untuk pengontrolan pada menu utama aplikasi, yaitu “a” memberi minum, “b” selesai memberi minum, “c” memberi makan, dan “d” selesai memberi makan, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.5 Aplikasi Android Menutup dan Membuka Tempat Pakan Hewan

Tabel 4.2 Pengujian Blackbox pada Aplikasi Android

Tabel 4.2 Pengujian Blackbox pada Aplikasi Android

Analisa

Dari pengujian di atas ditemukan beberapa analisa terhadap listing program dari hardware maupun software Untuk lebih jelas lagi pada pembahasan analisa maka akan dijelaskan pada sub bab berikut.

Analisa Program Pada Mikrokontroler

Pada program yang di masukan kedalam mikrokontroler terdapat beberapa fungsi antara lain untuk mengaktifkan fungsi motor dc. Berikut adalah gambar listing program mikrokontrolernya:

Gambar 4.6 Analisa Program

Gambar 4.6 Analisa Program

Gambar 4.6 Analisa Program

Implementasi

Schedule

1. Observasi

Melakukan pengamatan dan pemahaman yang didapat di lapangan untuk mengetahui proses pengerjaan dan memperoleh data dan informasi tentang jenis bahan atau peralatan apa saja yang dibutuhkan, dilakukan 1 minggu.

2. Mengumpulkan data

Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari sumber dan mengetahui beberapa teori yang digunakan dalam pembuatan sistem dilakukan selama 1 minggu .

3. Perancangan sistem

Dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi dua, perancangan hardware dan software merupakan proses yang dilakukan seorang peneliti agar dapat menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami oleh user. Perancangan sistem dilakukan selama 4 minggu.

4. Pengetesan sistem

Pengetesan sistem dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada, dan untuk memastikan pemasangan hardware dan Software. Pengetesan dilakukan selama 4 minggu

5. Evaluasi sistem

Untuk mengetahui kesalahan dan kekurangan dari program yang dibuat maka perlu dilakukan evaluasi program, kegiatan ini dilakukan selama 2 minggu.

6. Perbaikan sistem

Penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan, sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan user. Perbaikan program dilakukan selama 2 minggu.

7. Implementasi sistem

Setelah diketahui kelayakan dari program yang dibuat, maka akan dilakukan implementasi program. Dan implementasi program dilakukan selama 2 minggu bersamaan dengan training user.

8. Dokumentasi Program

Sistem yang dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan berlangsung.

Tabel 4.3 Tabel Rencana Implementasi Program

Setelah melakukan uji coba alat, selanjutnya implementasi alat. Kebutuhan aplikasi dan prototipe untuk sistem yang akan diimplementasikan adalah sebagai berikut:

1) Kebutuhan aplikasi

- 1 buah smartphone berbasis Android dan menginstal aplikasi Bluetooth Controller.


2) Kebutuhan pengontrol pemberian makan dan minum.

- Arduino Uno R3 : sebagai Platform untuk memasukkan program dan mengolah data pada mikrokontroler ATmega 328.

- Motor Servo : 1 buah untuk menggerakan pembuka makan berada pada pin 12

- Bluetooth modul : 1 buah untuk menerima sinyal, berada pada pin 0 dan 1.

- Catu daya : untuk memberikan tegangan pada alat.

- Bahan akrilik dan kayu : untuk penopang botol bekas

- Keran elektrik untuk mengatur keluar masuknya air minum

Aplikasi android memiliki beberapa fungsi :

1) Scanning Bluetooth, mencari perangkat Bluetooth yang sedang aktif di sekitar perangkat.

2) Mengontrol makanan dan minuman dengan menekan tombol “a” memberi minum maka air minum akan keluar dari tempat minum, “b” maka air akan berhenti, “c” memberi makan maka makanan akan keluar dari tempat makan, “d” maka makanan akan berhenti keluar pada aplikasi Bluetooth controller.

Aplikasi di pasang pada smartphone yang berbasis Android dalam penelitian ini menggunakan Himax Pure III. Aplikasi yang dibuat dapat mempermudah pemberian makan dan minum kepada hewan menggunakan koneksi Bluetooth. Makanan ataupun minuman yang dikontrol berupa tabung yang berbentuk prototipe.

Pada sistem ini menggunakan modul Bluetooth HC-06, tabung dapat berkomunikasi dengan aplikasi melalui Bluetooth di telepon seluler berbasis Android. Aplikasi akan mengirim data melalui bluetooth, lalu selanjutnya dieksekusi oleh mikrokontroler.

Estimasi Biaya

Adapun Estimasi biaya sistem keseluruhan yang dibuat dan yang dibutuhkan

TABEL Estimasi Biaya



BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan

4. Metode ini mampu membuat system controll pada pemberi pakan kucing otomatis menggunakan ArduinoUNO (Mikrokrontroller ATMega 328) dengan menggunakan bantuin dari Bluetooth HC-06 melalui handphone

5. ArduinoUNO (Mikrokrontroller ATMega 328) dapat mengontrol pemberi pakan kucing otomatis dengan menggunakan aplikasi BLUETOOTH CONTROLLER yang terdapat di handphone dan telah dipasangkan didekat keluarnya air minum.

6. Handphone system android menggunakan aplikasi BLUETOOTH CONTROLER yang sudah dikoneksikan dengan Bluetooth HC-06 dan telah diisi dengan program dari ArduinoUNO (Mikrokrontroller ATMega 328.


SARAN

1. Sistem ini mempunyai kelemahan apabila jarak antara smartphone dan mikrokontroller lebih dari 7 meter maka koneksi pada bluetooth akan terputus dan tidak dapat memberi makan dan minum untuk hewan.

2. Pemberi pakan hewan otomatis harus selalu terisi makanan dan minum agar lebih mudah pemakaian.


DAFTAR PUSTAKA

Budiman, Agustiar 2012. "Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website”, Makalah, halaman: 4.

Malik, Ibnu dan Mohammad Unggul Juwana. 2009. ANEKA PROYEK Mikrokontroler PIC16F84/A. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. “Sistem Informasi Teknologi”, Yogyakarta: Andi Offset.

Rachman, Oscar. 2012. “Router Teknologi, Konsep, Konfigurasi, dan Troubleshooting”. Jakarta: Informatika.

Siddiq, Asep Jafar 2012. "Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website”, Makalah, halaman: 4.

Sodikin, Edi Noersasongko, dan Y.tyas catur Pramudi. 2009. “JURNAL PENYESUAIAN DENGAN MODUS PEMBELAJARAN UNTUK SISWA SMK KELAS X. Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 nomor 2, Oktober 2009:740-754. ISSN 1414-9999

Sulindawati dan Muhammad Fathoni. 2010. “Pengantar Analiasa Sistem. Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 Agustus 2010:2-19.

Wangsadinata, Wiratman dan G. Suprayitno. 2008. ROSSENO Jembatan dan Menjembatani. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Syahrul,2014,Pemrograman Mikrokontroler AVR Bahasa Assembly dan C,Informatika,Bandung (Jurnal CCIT).

Budiharto Widodo. 2009. 10 PROYEK ROBOT SPEKTAKULER.Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Wahana. 2012. Membuat Aplikasi Android Untuk Tablet Dan Handphone. PT. Elex Media Komputindo

Rusmadi, Dedy. 2009.MENGENAL KOMPONEN ELEKTRONIKA. Bandung: Pionir Jaya.

Abdul Kadir. 2013. “Panduan praktis mempelajari Aplikasi Mikrokontroller dan Pemrogramannya menggunakan Arduino.

Franky Chandra, Deni Arifianto. 2011. ”Jago Elektronika Rangkaian Sistem Otomatis”. Jakarta : PT Kawan Pustaka.

Rifky Yosafine (2015) “Rancang Bangun Pemberi Makan Dan Pemantauan Akuarium Menggunakan Raspberry PI Pada PT DIAN SURYA GLOBAL”.

Ridhamuttaqin Aji (2013) “Rancang Bangun Model Sistem Pemberi Pakan Ayam Otomatis Berbasis Fuzzy Logic Control"

Susanto Edi (2013) ”Rancang Bangun Alat Pemberi Makan Anjing/Kucing Otomatis Dengan Kontrol Sms”

Sanstoso Budi (2014) ”Sistem Pengganti Air Berdasarkan Kekeruhan Dan Pemberi Pakan Ikan Pada Akuarium Air Tawar Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler Atmega 16”

Ferdiansyah (2013) ”Aplikasi Pakan Ikan Otomatis Berbasis Mikrokontroler Atmega16”

http://elektronika-dasar.web.id/komponen/driver-motor-dc-l293d

http://elektronika-dasar.web.id/komponen/regulator-tegangan-positif-78xx

http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/rangkaian-seri-dan-paralelresistor

http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/definisi-kapasitor

http://elektronika-dasar.web.id/rangkaian/oscilator-dengan-kristal

http://www.hobbytronics.co.uk/arduino-atmega328-hardcore

http://avrprogrammers.com/devices/ATmega/atmega328

http://cryoarchive.net/tutorials/arduino-tutorials/arduino-programming-atmega328-using-usbasp-and-arduino-ide-on-mac-osx

http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/prinsip-kerja-motor-dc

http://elektronika-dasar.web.id/komponen/driver-motor-dc-l293d

http://elektronika-dasar.web.id/komponen/regulator-tegangan-positif-78xx

http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/rangkaian-seri-dan-paralelresistor

http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/definisi-kapasitor

http://elektronika-dasar.web.id/rangkaian/oscilator-dengan-kristal

http://www.hobbytronics.co.uk/arduino-atmega328-hardcore

http://avrprogrammers.com/devices/ATmega/atmega328

http://cryoarchive.net/tutorials/arduino-tutorials/arduino-programming-atmega328-using-usbasp-and-arduino-ide-on-mac-osx

http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/prinsip-kerja-motor-dc