SI1122468950

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SEBAGAI

MODEL PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DIVISI KASIR

PADA PT. MATAHARI DEPARTMENT STORE.Tbk

(CABANG KARAWACI)


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1122468950
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SEBAGAI

MODEL PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DIVISI KASIR

PADA PT. MATAHARI DEPARTMENT STORE.Tbk

(CABANG KARAWACI)

Disusun Oleh :

NIM
: 1122468950
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Tenik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja,M.T.I.)
       
(Junaidi,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 05062

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SEBAGAI

MODEL PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DIVISI KASIR

PADA PT. MATAHARI DEPARTMENT STORE.Tbk

(CABANG KARAWACI)

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122468950
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sandro Alfeno, M.Kom.)
   
(Sutrisno, M.Kom)
NID : 08203
   
NID : 10020

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SEBAGAI

MODEL PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DIVISI KASIR

PADA PT. MATAHARI DEPARTMENT STORE.Tbk

(CABANG KARAWACI)

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122468950
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SEBAGAI

MODEL PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DIVISI KASIR

PADA PT. MATAHARI DEPARTMENT STORE.Tbk

(CABANG KARAWACI)


Disusun Oleh :

NIM
: 1122468950
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1122468950

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Masalah sumber daya manusia saat ini masih tetap menjadi pusat perhatian suatu organisasi atau perusahaan untuk dapat bertahan di era globalisasi. Salah satu pelaksanaan manajemen sumber daya manusia yaitu adanya sistem penilaian terhadap kinerja. Penilaian kinerja merupakan proses di mana organisasi berupaya memperoleh informasi yang akurat tentang kinerja para anggotanya.Penilaian kinerja karyawan yang dilakukan PT.Matahari Department Store. Tbk pada karyawan Divisi Kasir selama ini belum optimal, ketidak optimalan ini dikarenakan belum ada pembobotan pada kriteria penilaian sehingga belum diketahui kompetensi/kriteria mana yang paling mempengaruhi kinerja karyawan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bobot kriteria kinerja karyawan berdasarkan kompetensi dengan menggunakan metode AHP dan mendapatkan hasil penilaian kinerja karyawan dengan menggunakan rating scale. Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur bobot kriteria atau kompetensi dalam penilaian kinerja karyawan. Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang tidak terstruktur kedalam suatu hirarki. Dari hasil pembobotan dengan AHP, diperoleh bobot untuk kelompok kompetensi keterampilan teknis (0.273), kelompok kompetensi kepribadian/penampilan (0.324), kelompok kompetensi keterampilan mengurus tugas (0.299), dan kelompok kompetensi hubungan kerja (0.104). Berdasarkan hasil penilaian terhadap 48 karyawan Divisi kasir didapatkan hasil bahwa sekitar setengah karyawan memiliki kinerja tinggi sedangkan setengah karyawan lainnya memiliki kinerja sesuai standar.

Kata Kunci: Sistem Penunjang Keputusan, Analytical Hierarchy Process , Kinerja Karyawan, Rating Scale.

ABSTRACT

Human resource issues still remain to be the center of attention of an organization or a company to be able to survive in the era of globalization. One implementation of human resource management is a system of assessment of performance. The performance assessment is a process in which the organization seeks to obtain accurate information about the performance of the employee's performance is done anggotanya.Penilaian PT.Matahari Department Store. Cashier Division Tbk employee has not been optimal, non optimalan is because there is no weighting of the assessment criteria it is not known competency / criteria which most affect the performance karyawan.Tujuan this research is to gain weight performance criteria of employees based on competence by using AHP and getting the performance appraisal using a rating scale. Analytical Hierarchy Process (AHP) is one method that can be used to measure the weight of the criteria or competence in the performance appraisal. The working principle AHP is a simplification of a complex problem that is not structured into a hierarchy. From the results weighted by the AHP, the weights for the group competence acquired technical skills (0273), the group competences personality / appearance (0324), takes care of the task group skills competence (0299), and groups working relationship competence (0104). Based on the results of an assessment of the 48 employees of the Division of cashier showed that approximately half of employees have high performance while half the other employee had performance standards.


Keywords: Decision Support System, Analytical Hierarchy Process, Kinerja Karyawan, Rating Scale.

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah “PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SEBAGAI MODEL PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DIVISI KASIR PADA PT. MATAHARI DEPARTMENT STORE.Tbk (CABANG KARAWACI)”.

Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika (TI) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Penulis ingin menyampaikan terima kasih khususnya kepada orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberikan banyak do’a, dukungan moril dan materil kepada penulis. Dan pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu seperti berikut :

  1. Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja
  2. Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Sandro Alfeno, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya
  5. Sutrisno, M.Kom selaku pembimbing kedua yang juga telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  6. Bapak Dedi Turmudi Selaku Store Manager Matahari Department Store Karawaci yang telah berkenan memberikan izin dalam penelitian ini.
  7. Ibu Priska selaku HRD yang telah membantu menjelaskan sistem kerja di Matahari Department Store Karawaci.
  8. Bapak Indra selaku Supervisor Kasir yang telah membantu saya memberikan waktu dalam melakukan Observasi terhadap karyawan yang lain.
  9. Seluruh pimpinan dan karyawan SMK NUSA PUTRA yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan laporan skripsi ini.
  10. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan penulis.
  11. Keluarga Besar Gembel Nevan, Brother Pro 11 Raharja, Dan Team Cashier Alpaphos 453 Mds Karawaci yang sudah membantu selama ini.

Penulis menyadari dalam penyelesaian laporan ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga memerlukan banyak perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan juga orang lain yang membaca dapat memperoleh ilmu dari laporan ini.


Tangerang, Januari 2016
ANDY NOVA WIJAYA
NIM. 1122468950

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

PT.Matahari Departement Store sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ritel dengan berbagai macam produk ternama yang di jual dan sekaligus sebagai ritel terbesar di Indonesia dan memiliki lebih dari 160 cabang di Indonesia. Hasil produksi yang di hasilkan bisa di bilang produk terbaik, sehingga banyak orang yang berbelanja di pusat tersebut. Produk yang di jual di department store tersebut beraneka ragam, mulai dari baju, celana, sepatu, tas, alat kosmetik, aksesoris pria wanita, dan masih banyak lagi.

Latar belakang penulis melakukan penelitian ini guna untuk menganalisis sistem informasi yang berjalan dan berusaha untuk menciptakan sebuah aplikasi yang masih di lakukan secara manual di perusahaan.

Sistem penilaian yang masih menual, Banyaknya karyawan yang mengakibatkan penilaian cara kerja karyawan matahari masih sangat kurang baik, bahkan tidak dapat ternilai cara kerja karyawan, maka dari itu saya mencoba meneliti dan membangun sebuah program sederhana yang menurut saya bermanfaat untuk sistem kerja agar lebih efektif dan efisien. Atas dasar tersebut penulis mengambil sebuah judul “ Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Sebagai Model Penilaian Kinerja Karyawan Devisi Kasir Pada PT.Matahari Department Store.Tbk (Cabang Karawaci)”.

Perumusan Masalah

Setiap penelitian dimulai dari rumusan masalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Masalah merupakan kesenjangan antara yang di harapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Masalah akan timbul apabila ada kesenjangan antara teori (what should be) dengan kenyataan yang dijumpai (what is).

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah yang akan dibahas, yaitu :

  1. Bagaimanakah proses penilaian kerja karyawan matahari yang berjalan saat ini?

  2. Apakah system penilaian kerja karyawan masih memiliki kelemahan?

  3. Bagaimana menerapkan metode AHP sebagai model penilaian kerja karyawan?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup yang dibahas dalam laporan ini mengenai sistem keputusan penilaian kinerja karyawan, yang dalam hal ini penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu mulai proses, pencatatan, laporan, pengumpulan data karyawan dan laporan hasil penilaian sistem kerja karyawan selama 6 bulan.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Mempermudah dalam melakukan penilaian cara kerja karyawan

  2. Mempercepat waktu dalam melakukan hasil penilaian kerja karyawan matahari

  3. Tidak terlewatnya seseorang karyawan dalam penilaian

Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat yang diinginkan penulis dalam penulisan ini adalah :

  1. Mengetahui sistem yang sedang berjalan pada PT.Matahari Department Store.Tbk.

  2. Mempermudah untuk memilih karyawan yang baik dalam bekerja dan yg serius dalam bekerja.

  3. Memberikan pengalaman dan memperluas wawasan mahasiswa serta memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan teori yang didapat di bangku kuliah.

Metode Penelitian

Jenis penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskripsi yaitu metode penelitian yang membahas, mengumpulkan dan menyajikan serta menganalisa data yang memberikan gambaran yang cukup jelas atas permasalahan yang dibahas.

Metode Pengumpulan Data

Metode – metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dan data – data yang diperlukan adalah sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Observation Research) Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode observasi. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.

  2. Metode wawancara (Interview) Metode wawancara yaitu pengumpulan data dengan jalan tanya jawab lisan secara sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian.

  3. Metode Kepustakaan ( Study Literature) Mengumpulkan berbagai sumber - sumber referensi baik berupa buku, artikel dan sumber – sumber lainya sebagai acuan analisis.


Metode Analisa Sistem

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa AHP. Metode analisa AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis. AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode yang lain karena alasan-alasan sebagai berikut :

  1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih, sampai pada subkriteria yang paling dalam.

  2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan.

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah program Visual Paradigmfor UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Dan Class Diagram yaitu pengembangan piranti lunak berbasis “objek oriented”, dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan Macromedia Dreamweaver CS6 sebagai penulisan listing program PHP dan MySQL sebagai database.

Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi dalam proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan peragkat lunak yang akan dibuat.

Dalam menerapkan prototype ini menggunakan Evolutionary karena pada model ini, hasil prototype tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Metode Pengujian

Dalam Penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Metodologi Implementasi atau Penerapan

Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan penerapan atau pelaksanaan, penerapan merupakan kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari kedalam situasi konkret atau nyata. Metode implementasi sistem adalah cara / pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan efisien dan efektivitas serta kemudahan operasional yang dijalankan oleh pemakai yang akan mengoperasikan aplikasi tersebut.

Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap implementasi sistem dapat terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Merencanakan rencana implementasi

  2. Melakukan kegiatan implementasi

  3. Tindak lanjut implementasi

Lokasi Penelitian

Penelitian yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan Metode AHP berbasis web ini di lakukan di perusahaan besar di PT.Matahari Department Store.Tbk.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penyusunan laporan kuliah kerja praktek ini, maka penulis mengelompokkan dalam beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan tentang Latar Belakang Permasalahan, Perumusan Permasalahan, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Ruang Lingkup, Metode Penelitian serta Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini membahas masalah konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar perancangan sistem, peralatan pendukung (Tools System) dan beberapa definisi sesuai dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III PEMBAHASAN

Pada Bab ini berisikan tentang Analisa Organisasi, Struktur Organisasi, Prosedur Sistem Yang Berjalan, Analisa Batasan Sistem, Analisa Masalah, Alternatif Pemecahan Masalah, Konfigurasi Sistem, Unifield Modelling Language (UML).

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN

Pada bab ini berisikan tentang rancangan sistem yang di usulkan pada PT.Matahari Department Store.Tbk, bagaimana usulan tersebut dapat diterima dan diterapkan yang nantinya akan bermanfaat bagi PT.Matahari Department Store.Tbk

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan penulis dari hasil yang dilakukan terhadap sistem tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan yang menekankan pada prosedur mendefinisikan system sebagai suatu jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan system yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan. Yang berbeda adalah cara pendekatannya. (Sutabri, Tata 2012:2)-- Sutabri, Tata. 2012. " Konsep Dasar Informasi", Andi, Yogyakarta.(2012:16)

  1. Definisi Sistem Berikut adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

    1. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu. [Tata Sutabri 2012:16].

    2. Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya menyatakan, sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. [TataSutabri 2012:17].

    3. Norman L. Enger dalam bukunya menyatakan, suatu sistem dapat terdiri dari atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi. [TataSutabri 2012:17]

    4. Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo dalam bukunya menyatakan, suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu. [TataSutabri 2012:17]

    5. Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling

    Berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

    Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem. [Tata Sutabri 2012:] Yaitu:

    1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan. Berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

    2. P Pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “sistem adalah suatu kumpulan bagian -bagian baik manusia atau pun bukan manusia yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.

  2. Karakteristik Sistem Menurut (Tata Sutabri, 2012:17), suatu sistem mempunyai karakteristik tersendiri diantaranya Komponen (component), Batas sistem (boundary), Lingkungan luar (environment), Penghubung (interface), Masukan (input), Keluaran (output), Pengolahan (processing), Sasaran atau tujuan (goal), Strategi (strategy) antara lain:

    1. Komponen Sistem (component), yaitu kumpulan subsistem-subsistem yang saling berinteraksi atau dengan yang lainnya serta melakukan kerja sama antar subsistem tersebut. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya yang saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut dengan “Supra Sistem”.

    2. Batasan Sistem (boundary) yaitu ruang lingkup sistem, merupakan suatu daerah yang membatasi antara komponen atau subsistem yang lain, yang membatasi suatu sistem dengan sistem lain atau sistem yang berasal dari lingkungan luarnya.

    3. Lingkungan Luar Sistem (environment) yaitu lingkungan luar dari suatu sistem apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

    4. Penghubung Sistem (interface), merupakan suatu media yang menghubungkan antara subsistem yang satu dengan yang lainnnya sehingga antar subsistem dapat saling bekerja sama. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

    5. Masukan Sistem (input), yaitu sesuatu yang berasal dari subsistem yang digunakan sebagai data masukan yang selanjutnya dimasukan dalam suatu sistem agar dapat menghasilkan suatu keluaran yang berguna (diinginkan). Masukan dapat berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran.

    6. Keluaran Sistem (output), adalah hasil proses dari suatu masukan yang telah dilakukan proses di dalamnya sehingga menghasilkan sebuah informasi yang berguna untuk setiap tingkatan yang ada. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada Supra Sistem.

    7. Pengolahan Sistem (processing), yaitu suatu proses yang akan merubah suatu masukan menjadi suatu keluaran. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengelola data transaksi menjadi laporan yang dibutuhkan oleh semua pihak manajemen.

    8. Sasaran (objective) atau tujuan (goal), suatu sistem mempunyai sasaran atau tujuan, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

    9. Strategi (strategy), merupakan cara-cara yang digunakan dari mulai adanya input, pemrosesan hingga akhirnya terbentuk output, dan untuk mencapai sasaran yang diinginkan diperlukan suatu strategi agar sasaran tersebut dapat tercapai.

    Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang mempunyai suatu tujuan (goal), dimana untuk mencapai tujuan tersebut harus memiliki strategy yaitu dengan masukan sistem (input), proses (processing) dan keluaran sistem (output) yang objective.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Informasi Untuk menganalisa suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dari mana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan definisi informasi terdapat beberapa pandangan, diantaranya yaitu :

    1. Menurut (Sutarman, 2012:14), Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.

    2. Menurut ( McLeod dalam Yakub,2012:8), Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.

    3. Menurut (Maimunah, dalam jurnal CCIT 2012:284)”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

    Ditarik kesimpulan bahwa Informasi merupakan data yang telah diorganisasikan, diolah, dibentuk untuk si penerima dan bermanfaat dalam mengambil keputusan.

    1. Kualitas Informasi Menurut (Mardi 2011:13), kualitas dari informasi (quality of information) ditentukan oleh beberapa hal, diantaranya :

    2. Relevan (relevancy), dalam hal ini informasi yang diterima harus memberikan manfaat bagi pemiliknya.

    3. Akurat (accurate), yaitu berarti informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan memenuhi syarat-syarat berikut :

    4. Completennes

    5. Correctness

    6. Security

    1. Tepat waktu (timelines), informasi harus diberikan pada waktu yang tepat.

    2. Ekonomis (economy), informasi harus memiliki nilai ekonomi pada saat diberikan.

    3. Efisien (efficiency), informasi harus efisien dalam memperolehnya.

    4. Dapat dipercaya (reliability), informasi yang didapatkan oleh pemakai harus dapat dipercaya.

    Berdasarkan pengertian Kualitas Informasi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas informasi dapat dikatakan berkualitas apabila informasi tersebut dapat bermanfaat (relevan), tepat waktu, ekonomis efisien dan dapat dipercaya.

  2. Nilai Informasi Menurut (Gordon B. Davis dalam Sutarman, 2012:14), Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas. Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang Sepuluh (10) sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

    1. Kemudahan Dalam Memperoleh Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

    2. Sifat Luas Dan Kelengkapannya Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi yang tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

    3. Ketelitian (Accurancy) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

    4. Kecocokan Dengan Pengguna (Relevance) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan

    5. Ketepatan Waktu Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

    1. Kejelasan (Clarity) Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

    2. Fleksibelitas/Keluwesannya Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer / pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

    3. Dapat Dibuktikan Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas dan sumber yang indah.

    4. Tidak Ada Prasangka Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

    5. Dapat Diukur Informasi untuk pengambilan keputusan harusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

    Berdasarkan penjelasan nilai informasi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu informasi dapat bernilai baik apabila informasi tersebut dapat memberikan informasi yang dapat dibuktikan dan mudah untuk didapatkan, dimengerti serta tidak menimbulkan keraguan adanya kesalahan informasi.

  3. Mutu Informasi Menurut (Gordon B. Davis dalam Sutarman, 2012:14), kesalahan informasi adalah antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

    1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.

    2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.

    3. Hilang/tidak terolahnya sebagian data.

    4. Pemeriksaan/pencatatan data yang salah.

    5. Dokumen induk yang salah.

    6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan program aplikasi computer yang digunakan).

    7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja. Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut :

    1. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.

    2. Pemeriksaan internal dan eksternal.

    3. Penambahan batas ketelitian data.

    4. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

    Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa informasi dikatakan bermutu apabila tidak ada kesalahan dalam pengolahan data misalnya hilang data, kesalahan yang disengaja ataupun yang tidak disengaja.

Teori Khusus

Teori khusus adalah teori-teori yang berhubungan dengan topik yang dibahas dalam laporan skripsi ini.

Sistem Pendukung Keputusan

  1. Definisi Keputusan

  2. Menurut Vercellis (2010: 24), keputusan merupakan suatu pilihan dari berbagai macam alternatif yang diambil berdasarkan kriteria dan alasan yang rasional. Proses pengambilan keputusan sering disebut juga sebagai penyelesaian suatu masalah. Diagram alir dari proses pengambilan keputusan dapat dilihat pada gambar 2.1.

  3. Definisi Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

  4. Menurut Vercellis (2010: 36), Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan aplikasi interaktif berbasis komputer yang mengkombinasikan data dan model matematis untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam menangani suatu masalah.

    Menurut Vercellis (2010: 36) menyebutkan bahwa ada tiga aspek utama dalam SPK yaitu :

    1. Data, data yang digunakan dalam SPK adalah data yang diambil dari data warehouse pada organisasi yang telah dikategorikan berdasarkan kebutuhan.

    2. Model matematis, merupakan bagian untuk menganalisis data dan berfungsi untuk merubah data menjadi informasi dan knowledge yang berguna untuk pengambilan keputusan.

    3. Antarmuka pengguna (user interface). Aspek ini merupakan aspek yang secara langsung dilihat dan berinteraksi dengan end user atau dalam hal ini pemegang keputusan. Data yang ditampilkan harus memberikan informasi yang valid, reliable dan dapat mendukung untuk pengambilan keputusan.

  5. Tujuan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

  6. Menurut Turban (2010:12), Ada berbagai alasan mengapa sistem pendukung keputusan diperlukan, antara lain :

    1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur.

    2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.

    3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang di ambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya.

    4. Kecepatan komputasi.

    5. Peningkatan produktifitas.

    6. Dukungan kualitas.

    7. Berdaya saing.

    8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.

  7. Jenis Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

  8. Menurut Steven, L Alter dalam (Materi ajar mata kuliah Sistem Penunjang Keputusan (SPK) STMIK Raharja : Dedy Alamsyah, 2012) SPK dapat dipilah sejalan dengan tingkat dukungannya terhadap pemecahan masalah. Ada 6 jenis Sistem Pendukung Keputusan yaitu:

    1. Retrieve information element (memanggil eleman informasi).

    2. Analyze entries files (menganalisa semua file).

    3. Prepare reports form multiple files (laporan beberapa file).

    4. Estimate decisions consequences (meramalkan akibat dari keputusan).

    5. Propose decision (menawarkan keputusan).

    6. Make decisions (membuat keputusan).

  9. Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

  10. Berikut ini beberapa di antaranya karakteristik dari sistem pendukung keputusan menurut Bonczek, dkk., dalam buku konsep data mining vs sistem pendukung keputusan (dicky nofriansyah, 2014):

    1. Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau perusahaan.

    2. Adanya interface manusia/mesin dimana manusia (user) tetap memegang kontrol proses pengambilan keputusan.

    3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur serta mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi

    4. Memiliki subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan sistem.

    5. Memiliki dua komponen utama yaitu data dan model.

  11. Fase-Fase Proses Pengambilan Keputusan

  12. Ada tiga (3) fase proses pengambilan keputusan menurut Simon dalam (Hilyah Magdalena, 2012), yaitu:

    1. Intelligence : pengumpulan informasi untuk mengindetifikasikan permasalahan.

    2. Design : tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif pemecahan masalah.

    3. Choice : melakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan.

Konsep Model Analytical Hierarchy Process (AHP)

  1. Definisi Analytical Hierarchy Process (AHP)

  2. AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level di mana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif.

    Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis.

    AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode yang lain karena alasan-alasan sebagai berikut:

    1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih, sampai pada subkriteria yang paling dalam.

    2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan.

    3. Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.

  3. Kelebihan dan Kekurangan model AHP

    1. Kelebihan model AHP terletak pada :

      1. Kesatuan (Unity) AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.

      2. Kompleksitas (Complexity) AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.

      3. Saling ketergantungan (Inter Dependence) AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier.

      4. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring) AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa.

      5. Pengukuran (Measurement) AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas.

      6. Konsistensi (Consistency) AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas.

      7. Sintesis (Synthesis) AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif.

      8. Trade Off AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih alternatif terbaik.

      9. Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus) AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang berbeda.

      10. Pengulangan Proses (Process Repetition) AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui proses pengulangan.

  4. Kekurangan model Analytical Hierarchy Process (AHP)

  5. Kelemahan model AHP terletak pada :

    1. Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.

    2. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk.

    Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.

  6. Prinsip Analytical Hierarchy Process (AHP) Ada beberapa prinsip yang harus dipahami dalam menyelesaikan persoalan dengan AHP, diantaranya adalah: decomposition, comparative judgement, synthesis of priority dan logical consistency (Sri Mulyono, 2007 : 220).

    1. Decomposition

    2. Setelah persoalan didefinisikan, maka perlu dilakukan decomposition yaitu memecah persoalan yang utuh menjadi unsur-unsurnya. Jika ingin mendapatkan hasil yang akurat, pemecahan juga dilakukan terhadap unsur-unsurnya sampai tidak mungkin dilakukan pemecahan lebih lanjut, sehingga didapatkan beberapa tingkatan dari persoalan tadi. Karena alasan ini, maka proses analisis ini dinamakan hirarki (hierarchy). Ada dua jenis hirarki yaitu lengkap dan tak lengkap. Dalam hirarki lengkap, semua elemen pada suatu tingkat memiliki semua elemen yang ada pada tingkat berikutnya. Jika tidak, dinamakan hirarki tak lengkap.

    3. Comparative Judgement

    4. Prinsip ini berarti membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat di atasnya. Penilaian ini merupakan inti dari AHP, karena ia akan berpengaruh terhadap prioritas elemen- elemen. Dalam penyusunan skala kepentingan ini, digunakan acuan seperti pada tabel 2.1 berikut:

    5. Synthesis of Priority

    6. Dari setiap pairwise comparison kemudian dicari eigen vectornya untuk mendapatkan local priority. Karena matriks pairwise comparison terdapat pada setiap tingkat, maka untuk mendapatkan global priority harus dilakukan sintesa diantara local priority. Prosedur melakukan sintesis berbeda menurut bentuk hirarki. Pengurutan elemen-elemen menurut kepentingan relatif melalui prosedur sintesa dinamakan priority setting.

    7. Logical Consistency Konsistensi memiliki dua makna. Pertama adalah bahwa objek-objek yang serupa dapat dikelompokkan sesuai dengan keseragaman. Kedua adalah menyangkut tingkat hubungan antara objek-objek yang didasarkan pada kriteria tertentu.


  7. Perhitungan Analitycal Hierarcy Process (AHP)

  8. Elemen-Elemen pada setiap baris dari matriks persegi merupakan hasil perbandingan berpasangan. Setiap matriks pairwise comparison dicari eigen vektornya untuk mendapat local priority. Skala perbandingan berpasangan didasarkan pada nilai-nilai fundamental Analitycal Hierarcy Process dengan pembobotan dari i untuk sama penting, sampai dengan 9 untuk sama penting sekali. Penyimpanan dari konsistensi dinyatakan dalam indeks konsistensi yang didapat dari rumus:

    Menghitung nilai maksimum eigen / maximum Eigen Value ( λ max), sebagai berikut:

  9. Tahapan pengambilan keputusan dalam metode AHP

  10. Tahapan – tahapan pengambilan keputusan dalam metode AHP pada dasarnya adalah sebagai berikut :

    1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.

    2. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan kriteria yang ingin di rangking.

    3. Membentuk matriks perbandingan berpasangan. Perbandingan dilakukan berdasarkan pilihan atau judgement dari pembuat keputusan dengan menilai tingkat-tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya.

    4. Menormalkan data yaitu dengan membagi nilai dari setiap elemen di dalam matriks yang berpasangan dengan nilai total dari setiap kolom.

    5. Menghitung nilai eigen vector dan menguji konsistensinya, jika tidak konsisten maka pengambilan data (preferensi) perlu diulangi. Nilai eigen vector yang dimaksud adalah nilai eigen vector maksimum yang diperoleh dengan menggunakan matlab maupun dengan manual.

    6. Mengulangi langkah, 3, 4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.

    7. Menghitung eigen vector dari setiap matriks perbandingan berpasangan. Nilai eigen vector merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini untuk mensintetis pilihan dalam penentuan prioritas elemen pada tingkat hirarki terendah sampai pencapaian tujuan.

    8. Menguji konsistensi hirarki. Jika tidak memenuhi dengan CR < 0,100 maka penilaian harus diulangi kembali.

Unified Modeling Language (UML)

  1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

  2. Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:22) ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuh sistem perangkat lunak.

  3. Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

  4. Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:15), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

    2. Petakan Use Case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus Use Case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

    6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:

      1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

      2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  5. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

  6. Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:25) Bangunan dasar metodologi UML menggunakan 3 (tiga) bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:>

    1. Sesuatu (things) Ada 4 (empat) things dalamUML, yaitu:

      1. Structural things Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

      2. Behavioral things Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

      3. Grouping things Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

      4. Annotational things Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).


      5. Relasi (Relationship) Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

      6. Ketergantungan Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

      7. Asosiasi Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

      8. Generalisasi Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

      9. Realisasi Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

    2. Diagram Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

      1. Use Case Diagram Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

      2. Class Diagram Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

      3. Sequence Diagram Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

      4. State Chart Diagram Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

      5. Activity Diagram Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

    3. Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language) Menurut Widodo dalam Esa Wijayanti (2014:28), diagram-diagram UML terdiri dari :

      1. Diagram Kelas (Class Diagram) Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

      2. Diagram paket (Package Diagram) Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

      3. Diagram use case Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

      4. Diagram interaksi dan sequence (urutan) Bersifat dinamis.Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

      5. Diagram komunikasi (communication diagram) Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yang menekan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

      6. Diagram statechart (statechart diagram) Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state),transisi, kejadian serta aktivitas.

      7. Diagram aktivitas (activity diagram) Bersifat dinamis.Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

      8. Diagram komponen (component diagram) Bersifat statis.Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantunagn sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

      9. Diagram deployment (deployment diagram) Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time) .Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Web Browser

  1. Definisi Web Browser

  2. Menurut Murad, dkk, dalam dari Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49), “website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

    Menurut Arief M. Rudyanto dalam Esa Wijayanti, “website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untukmengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti teks gambar, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

  3. Fungsi Web Menurut Rahmat Hidayat dalam Esa Wijayanti (2014:31). Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

    1. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang.

    2. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

    3. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

    4. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

Konsep Dasar PHP

  1. Definisi PHP

  2. Menurut Anhar dalam Esa Wijayanti (2014:32), “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source.” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

  3. Dreamweaver CS6

  4. Dreamweaver adalah suatu bentuk program editor web yang dibuat oleh macromedia. Dengan program ini seorang programmer web dapat dengan mudah membuat dan mendesain webnya. Dreamweaver adalah editor yang komplit yang dapat digunakan untuk membuat animasi sederhana yang berbentuk layer. Dengan adanya program ini akan memudahkan mengetik script-script format HTML, PHP, ASP maupun bentuk program yang lainnya.

    Dreamweaver ini banyak digunakan oleh para pengembang web karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan untuk menggunakannya. Versi terakhir Adobe Dreamweaver adalah Adobe Dreamweaver CS6. Macromedia Dreamweaver berubah menjadi Adobe Dreamweaver karena Macromedia di akuisisi oleh Adobe System sehingga seluruh produk yang dibuat oleh Macromedia kini diawali dengan kata Adobe.

    Aplikasi Dreamweaver CS6 secara default menyediakan beberapa shortcut untuk menjalankan perintah yang ada. Namun jumlah shortcut ini masih terbatas. Aplikasi Dreamweaver CS6 terhubung dengan browser Firefox, google chrome dan browser Internet Explorer agar bisa menampilkan preview desain melalui salah satu browser tersebut.

    Dreamweaver merupakan software web desain yang menawarkan cara mendesain website dengan cara sekaligus dalam satu waktu yaitu mendesain dan memogram. Dreamweaver memiliki dua area kerja, berupa kode-kode HTML tertulis. Setiap kita mendesain website seperti: mengetik kata-kata, meletakan gambar, table dan sebagainya didesain view. Maka tag-tag HTML akan tertulis secara langsung mengiringi proses pengaturan website. Artinya kita memiliki kesempatan untuk mendesain website sekaligus mengenal tag-tag HTML yang membangun websitetadi. Disamping itu kita juga mendesain website hanya menulis tag-tag dan teks laindi jendela HTML/code view. Dream weaver juga mempunyai kelebihan yaitu mampu mengenali tag-tag lain diluar HTML seperti ASP, PHP, serta mendukung scrip-scrip dinamis HTML dan CSS Style.

  5. Cascading Style Sheet (CSS)

  6. CSS merupakan fitur yang sangat penting dalam membuat Dynamic HTML. Meskipun bukan merupakan suatu keharusan dalam membuat web, akan tetapi penggunaan style sheets merupakan kelebihan tersendiri.

    Suatu style sheet merupakan tempat untuk mengontrol dan me-manage style-style yang ada. CSS mendeskripsikan bagaimana tampilan dokumen HTML di layar yang juga disebut sebagai template dari dokumen HTML yang digunakan. Dengan style sheets juga dapat membuat efek-efek special di web.

    Secara teoritis style sheet technology bisa digunakan dengan HTML, akan tetapi pada prakteknya hanya Cascading Style Sheet (CSS) technology yang support pada hampir semua web browser.

  7. XAMPP Menurut Arif M Rudyanto dalam Esa Wijayanti (2014:34), “XAMPP merupakan aplikasi yang mengintegrasikan beberapa aplikasi utama web di dalamnya. Dalam XAMPP terdapat instalasi model PHP, MySQL, web server Apache, yang mana pejelasannya adalah sbb:

    1. PHP Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.

    2. MySQL SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL yang berada di Swedia.MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

    3. Javascript Javascript merupakan bahasa scripting turunan dari pemrograman java. Javascript digunakan untuk pemrograman web client side (Maria Agustina S, 2010:5)

    4. JQuery Jquery adalah library atau kumpulan kode javascript siap pakai. Keunggulan menggunakan jquery dibandingkan dengan javascript standar, yaitu menyederhanakan kode javascript dengan cara memanggil fungsi-fungsi yang disediakan oleh jquery. Javascript sendiri merupakan bahasa scripting yang berkerja di sisi client/browser sehingga website lebih interaktif.

    Jquery pertama kali di rilis tahun 2006 oleh Johan Resig. Jquery menjadi sangat popular hingga telah banyak digunakan pada website termasuk website kelas dunia seperti Google, Amazon,Twitter, ESPN, dan lain-lain Ada banyak sebab jquery menjadi sangat popular, diantaranya:

    1. Jquery kompatibel dengan banyak browser.

    2. Jquery mendukung semua versi css.

    3. Ukuran jquery sangat kecil, sekitar 20kb.

    4. Dokumentasi jquery yang lengkap.

    5. Dukungan komunitas terdapat jquery.

    6. Tersedianya plugin jquery yang sangat beragam Sebab terakhir diatas merupakan salah satu alasan utama mengapa banyak pengembang website menggunakan jquery. (Aloysius Sigit W, 2011:1).

Konsep Dasar Database

  1. Definisi Database

  2. Menurut Chr. Jimmy L. Gaol dalam Lindawati (2014:38) “Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database”.

    Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun stuktur Database adalah: File atau Table.

    Record adalah elemen data atau field. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:

    1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.

    2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.

    3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.

    4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.

    5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

  3. Istilah-istilah Database

  4. Beberapa terminology dalam database diantara lain :

    1. Basis data (Database) adalah sekumpulan data yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Untung Rahardja, dkk dalam jurnal CCIT (2011:238) “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu.

    2. Data adalah fakta-fakta yang dapat disimpan dan mempunyai arti tertentu. Input Data dapat dikelompokkan menjadi 3, antara lain (Jurnal CCIT. 2009:307) :

      1. Data master, contohnya meliputi : data pencari kerja

      2. Data transaksi, contohnya meliputi : penempatan tenaga kerja, status pencaker, status lowongan kerja, rekapitulasi ke IPK kab/ kota dan rekapitulasi ke IPK provinsi.

      3. Tabel referensi meliputi : tabel-tabel pendukung yang digunakan untuk data master dan transaksi.

    3. Tabel adalah Tempat untuk menyimpan data, tabel terdiri dari field dan record.

    4. Field biasa disebut juga dengan kolom, yaitu bagian tabel tempat menyimpan sebuah item data.

    5. Record biasa disebut juga dengan baris, yaitu satu bagian informasi yang disimpan dalam tabel, misal data seorang mahasiswa akan disimpan dalam satu record yang terdiri dari beberapa kolom atau field.

  5. Kriteria Database

  6. Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database.

    Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukkan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun struktur database adalah File atau Table.

    Record adalah elemen data atau field. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria, yaitu:

    1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.

    2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.

    3. Dapat dikembangkan dengan mudah, volume maupun strukturnya.

    4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.

    5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

Konsep Dasar Internet

1 Definisi Internet

Menurut Sibero (2011), “internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas. Seperti hal nya Jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)”.

Menurut eWolf Community (2012:1), “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

Berdasarkan kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa internet merupakan seluruh jaringan komputer yang dapat terhubung untuk dapat melayani pengguna di seluruh duniasaling bertukar informasi secara cepat.

Elisitasi

Menurut Raharja, dkk Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302), “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:</p>
    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

  4. Final Draft Elisitasi Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

</ol>

Konsep Dasar Normalisasi

  1. Definisi Normalisasi

  2. Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel- tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi.

  3. Tujuan dari normalisasi</li>

    1. Untuk menghilangkan kerangkapan data

    2. <p style="line-height: 2"> Untuk mengurangi kompleksitas

    3. Untuk mempermudah pemodifikasian data

  4. Proses Normalisasi

    1. Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.

    2. Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu,maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.

  5. Tahapan Normalisasi

    1. Bentuk Tidak Normal Menghilangkan perulangan group

    2. Bentuk Normal Pertama (1NF) Menghilangkan ketergantungan sebagian

    3. Bentuk Normal Kedua (2NF) Menghilangkan ketergantungan transitif

    4. Bentuk Normal Ketiga (3NF) Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional

    5. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF) Menghilangkan Ketergantungan Multivalue

    6. Bentuk Normal Keempat (4NF) Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa

Pengujian Blackbox Testing

  1. Definisi Pengujian atau Testing

  2. Menurut Simarmata (2010:301) dalam Nina Rahayu (2014:41) “pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”.

    Menurut Rizky (2011:237) dalam Nina Rahayu (2014:41) “testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

  3. Definisi Blackbox Testing

  4. Menurut Rizky (2011:264) dalam Nina Rahayu (2014:42), blackbox testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

    Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

    1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

    2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

    3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

    4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.


  5. Tujuan penggunaan Black box

    1. Digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang.

    2. Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut.

    3. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diiketahui kesalahan-kesalahannya.

  6. Contoh implementasi penggunaan black box pada sistem

  7. Berikut ini salah satu contoh tabel pengujian black box berdasarkan kasus pengujian pada salah satu aplikasi dalam hal ini, misalnya nama admin yang benar yaitu ‘admin’ dan kata sandinya yaitu ’123′.

    - = kosong (tidak diisi).


  8. Kelebihan dan kekurangan pengujian Black Box Testing

    1. Kelebihan pengujian Black Box Testing 1. Spesifikasi program dapat ditentukan di awal. 2. Dapat digunakan untuk menilai konsistensi program. 3. Testing dilakukan berdasarkan spesifikasi. 4. Tidak perlu melihat kode program secara detail.

    2. Kekurangan pengujian black box adalah bila spesifikasi program yang dibuat kurang jelas dan ringkas, maka akan sulit membuat dokumentasi setepat mungkin.

Literatur Review

Adapun hasil penelitian terdahulu yang memiliki korelasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu :

  1. “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Bidang Keahlian Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process”. Ahmat Anton Wahyu A.W. (2014). Metode yang digunakan menggunakan metode AHP, yang menjelaskan bahwa penelitian tersebut menggunakan research and development. Dengan tahapan yang dilalui meliputi analisis kebutuhan dan studi literature, desain sistem, pengembangan sistem dan pengujian sistem pada aspek functionality, reability, efficiency, dan usuability. (1) Pengujian functionality dilakukan dengan menghitung nilai global preference, (2) Pengujian reliability dilakukan dengan menguji sistem dengan stress testing, (3) Pengujian efficiency dilakukan dengan melihat timing behavior, dan (4) Pengujian usability sistem pada pengguna akhir dilakukan menggunakan angket Computer System Usability Questionnaire J.R Lewis.

  2. “Perancangan Penilaian Kinerja Karyawan Berdasarkan Kompetensi Spencer Dengan Metode Analytical hierarchy process (AHP) (Studi Kasus di Sub Dinas Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kota Probolinggo)”. Eko Nurmianto. (2011). Metode yang digunakan menggunakan metode AHP. Menjelaskan bahwa Penelitian ini membahas tentang sistem penilaian kinerja karyawan yang dilakukan di Dinas Pekerjaan Umum Kota Probolinggo, khususnya Sub Dinas Pengairan untuk karyawan level bawah (karyawan kontrak). Selama ini pemberian insentif di Sub Dinas tersebut tidak didasarkan atas kinerja karyawan tetapi atas dasar kebersamaan/ gotong royong. Untuk meningkatkannya dirancang sistem penilaian kinerja karyawan berbasis kompetensi, khususnya kompetensi. Spencer. Dimensi penilaian Spencer diintegrasikan dengan DP3 dan Competencies for Executive Leadership Development. Kriteria diolah dengan Software Expert Choice.

  3. “Perancangan Sistem Penilaian Kinerja Karyawan Dan Pemberian Reward Menggunakan Analytical Hierarcy Process (AHP) Dan Fuzzy Synthetic Decision Approach (Studi Kasus : Karyawan Administrasi Universitas Diponegoro)”. Diana Puspita Sari, Dyah Ika Rinawati, Ary Arvianto, Marudut Mujur. (2014). Metode yang digunakan menggunakan metode AHP. menjelaskan tentang pengukuran kinerja untuk karyawan kontrak, dari hasil penilaian tersebut akan diberikan reward berupa kompensasi langsung yang diberi nama Tunjangan Perbaikan Kinerja (TPK), dan tahun 2014 TPK berubah nama menjadi Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP). Sistem penilaian saat ini masih berfokus pada aspek kedisplinan, sehingga hasil yang didapatkan belum seluruhnya menggambarkan kondisi karyawan. Maka dari itu, disusunlah penilaian kinerja yang terdiri dari 6 kriteria utama dan 19 subkriteria yang dibangun dari model penilain kinerja ”Annual Performance Appraisal-Temporary Employee (Classified or Administrative and Professional) University of Texas Dallas”. Dari hasil penelitian pembobotan yang dilakukan dengan menggunakan metode AHP (Analytichal Hierarchy Process) diperoleh bobot untuk. kriteia kehadiran/ketepatan waktu (0.248), inisiatif (0.234), tanggung jawab dan ketergantungan (0.194), kualitas kerja(0.139) pengetahuan pekerjaan (0.111) dan hubungan interpersonal (0.075).

  4. “ Penilaian Kinerja Karyawan Bagian Personalia Berdasarkan Kompetensi Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Rating Scale Di PG. PESANTREN BARU KEDIRI ”. Riska Pratiwi Purnomo. (2013). Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Rating Scale. menjelaskan bahwa penelitian ini adalah untuk mendapatkan bobot kriteria kinerja karyawan berdasarkan kompetensi dengan menggunakan metode AHP dan mendapatkan hasil penilaian kinerja karyawan dengan menggunakan rating scale. Analytical Hierarchy Process(AHP) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur bobot kriteria atau kompetensi dalam penilaian kinerja karyawan. Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kopleks yang tidak terstruktur kedalam suatu hirarki. Dari hasil pembobotan dengan AHP, diperoleh bobot untuk kelompok kompetensi keterampilan teknis (0.273), kelompok kompetensi kepribadian/penampilan (0.324), kelompok kompetensi keterampilan mengurus tugas (0.299), dan kelompok kompetensi hubungan kerja (0.104). Berdasarkan hasil. penilaian terhadap 7 karyawan bagian personalia didapatkan hasil bahwa 4 karyawan memiliki kinerja tinggi sedangkan 3 karyawan lainnya memiliki kinerja sesuai standar.

  5. “Analisa Evaluasi Kinerja Pegawai Untuk Promosi Jabatan Menggunakan Model hybrid GAP Analysis – AHP”. Sri Setiyowati. (2011). Menggunakan Metode hybrid GAP Analysis – AHP. menjelaskan bahwa karir pegawai yang jelas dan transparan merupakan salah satu faktor penting yang dapat meningkatkan keharmonisan suasana kerja dan mempererat tingkat kepercayaan antara pegawai dan manajemen. Masalah yang sering terjadi dalam proses penilaian kinerja pegawai di antaranya adalah subyektifitas pengambilan keputusan, terutama apabila beberapa pegawai memiliki kemampuan yang tidak jauh berbeda. Penelitian ini membahas mengenai Analisa Aspek Kapasitas Intelektual, Aspek Sikap Kerja dan Aspek Perilaku yang di katagorikan dalam core factor dan secondary factor menggunakan metode GAP analysis yang di kombinasikan dengan metode AHP. Hasil penelitian berupa sebuah sistem pendukung keputusan yang mampu memberikan evaluasi kinerja pegawai yang akan di promosikan.

Templat:Pagebrak

BAB III

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum

Sejarah Singkat

Sejarah PT.MATAHARI DEPARTMENT STORE, Tbk dimulai pada tahun 1958 yang merupakan cikal bakal toko Matahari di area Pasar Baru, Jakarta. Didirikan oleh Bapak Hari Darmawan, yang reputasi dan pengalamannya sangat terkenal di pasar domestik dan internasional. Beliau adalah seorang pengusaha yang dihormati dalam industri ritel. Logo Matahari diciptakan pada tahun 1972, dan pada tahun ini juga Matahari menjadi pelopor konsep Department Store di Indonesia. Tahun 1975, Matahari mengubah target pasarnya menjadi kelas menengah dan banyak menjual pakaian dalam negeri. Pada tahun 1996, pemegang saham mayoritas Matahari diubah tangan dari Bapak Hari Dar mawan ke LIPPO GROUP - Indonesia. Transisi kepemilikan membawa Matahari ke struktur dan strategi bisnis baru. Tahun 1998, Kantor Pusat Matahari dipindahkan dari jalan Samanhudi, Jakarta Pusat ke Menara Matahari, Karawaci Tangerang. Selanjutnya pada tahun 2002, Matahari membentuk Tim Manajemen Baru, dan menetapkan bisnis inti yaitu Matahari Department Store dan Matahari Supermarket. Matahari menjadi Unit Bisnis yang transparan dan independen. Pada tahun 2004, 2005, 2006, dan 2007 Matahari mendapatkan Gold Award bergengsi di Asia Pasik Ritel Top 500 Awards. Saat ini Matahari dipimpin oleh Benjamin J. Mailool, seorang mantan banker dan CEO bisnis property. Matahari menjadi ujung tombak dominasi pasar di dalam industri untuk menjadi peritel modern terkemuka di Indonesia dalam semua aspek ritel.

PT Matahari Department Store Tbk (“Matahari” atau “Perseroan”) adalah salah satu perusahaan ritel terkemuka di Indonesia yang menyediakan perlengkapan pakaian, aksesoris, produk-produk kecantikan dan rumah tangga dengan harga terjangkau. Matahari bermitra dengan pemasok-pemasok terpercaya di Indonesia dan luar negeri untuk menyediakan kombinasi barang-barang fashion berkualitas tinggi yang dapat diterima oleh konsumen yang sadar akan nilai suatu produk. Gerai-gerai Matahari yang modern dan luas menyajikan pengalaman berbelanja dinamis dan inspiratif yang membuat konsumen datang kembali dan membantu menjadikan Matahari sebagai department store pilihan di kalangan kelas menengah Indonesia yang tumbuh pesat.

Gerai pertama Matahari, yang merupakan toko pakaian anak-anak, dibuka di daerah Pasar Baru, Jakarta pada tanggal 24 Oktober 1958. Sejak itu, Matahari berekspansi melebarkan jejaknya dengan membuka department store modern pertama di Indonesia pada tahun 1972 dan selanjutnya mewujudkan keberadaannya di seluruh tanah air. Matahari adalah sebenar-benarnya Indonesia: jejak kami tersebar di 131 toko yang terletak di 62 kota, didukung oleh tim beranggotakan 50,000 orang dan lebih dari 1,200 pemasok lokal serta lebih dari 90% pembelian langsung dari sumber-sumber di seluruh Indonesia. Merek eksklusif Matahari yang telah memenangkan penghargaan hanya dijual di gerai-gerai milik sendiri dan secara konsisten berada pada peringkat atas di kelasnya dalam hal gaya fashion, keterjangkauan dan bernilai istimewa sehingga membantu mewujudkan posisi Matahari sebagai department store terpilih di Indonesia.

Matahari berubah nama menjadi PT Matahari Department Store Tbk (Matahari) sesudah menjadi entitas terpisah dari PT Matahari Putra Prima Tbk (MPP) pada tahun 2009. Asia Color Company Limited, anak Perseroan CVC Capital Partners Asia Pacific III L.P. dan CVC Capital Partners Asia Pacific III Parallel Fund – A, L.P. (bersama “CVC Asia Fund III”), menjadi pemegang saham mayoritas Matahari pada bulan April 2010.

Saham Matahari ditawarkan kepada publik oleh Asia Color Company Limited dan PT Multipolar Tbk pada tahun 2013, menarik perhatian dunia dan meningkatkan kepemilikan publik atas Perseroan dari 1,85% menjadi 47,35% sejak 28 Maret 2013. Kegiatan ini telah memperkuat Perseroan melalui (i) meningkatkan (leveraging) likuiditas perdagangan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, (ii) meningkatkan potensi Perseroan untuk memperoleh pengenaan tariff pajak penghasilan yang lebih rendah sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia; (iii) memperluas akses pembiayaan dari pasar modal domestik dan internasional; serta (iv) meningkatkan profil Perseroan di Indonesia dan di seluruh dunia.

Pada tanggal 3 Maret 2014 dan 7 Agustus 2014, Asia Color Company Limited menjual kepemilikan saham Perseroan sejumlah 6,51% dan 11,48% berturut-turut. Pada tanggal 31 Desember 2014, Asia Color Company tercatat memegang 14,18% saham Matahari, PT Multipolar Tbk memiliki 20,48%, dan publik, termasuk pemegang baru tercatat memegang 65,34%. Pada tanggal 23 Januari 2015, Asia Color Company Limited menjual lebih lanjut kepemilikan sahamnya atas Perseroan sebesar 8,18%. Pada tanggal 25 Februari 2015, Asia Color Company kembali menjual 4% kepemilikan sahamnya pada Perseroan. Per 28 Februari 2015, Asia Color Company tercatat memiliki 2,00% saham Perseroan, PT Multipolar Tbk memiliki 20,48% saham Perseroan, dan kepemilikan publik tercatat sebesar 77,52%.

VISI :

Matahari menjadi perusahaan retail utama pilihan konsumen.

MISI :

secara konsisten menawarkan beragam produk bernilai dan tepat guna dengan pelayanan terbaik guna meningkatkan kualitas dan gaya hidup konsumen.

Tujuan

Matahari memiliki beberapa tujuan

  1. Matahari berusaha menciptakan tingkat hidup yang lebih baik bagi seluruh karyawan.

  2. Matahari berusaha menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, tentram, dan sejahtera sebagai pancaran cita-cita karyawan.

  3. Matahari berusaha menciptakan sistem organisasi operasional terpadu demi masa depan perusahan dan karyawan atas dasar efisiensi kerja yang maksimal.

  4. Matahari berusaha mendidik, melatih dan mengembangkan seluruh karyawan yang merata tanpa membedakan tradisi, agama, asal keturunan, sadar akan tugas dan kewajiban, menjunjung tinggi tujuan perusahaan sebagai penunjang perekonomian bangsa.

  5. Matahari berharap atas sinkronisasi saling percaya mempercayai, hormat menghormati kerjasama yang baik dengan asas kekeluargaan untuk mencapai kemajuan yang kekal abadi

Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu alat penting dalam sebuah organisasi atau kelompok karena untuk menunjukan pola antara hubungan-hubungan diantaranya yaitu berdasarkan fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya masing-masing. Adapun bagan struktur organisasi adalah sebagai berikut:

Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

Tugas Store Manager :

  1. Memimpin sistem kerja perusahaan

  2. Meningkatkan serta menjaga keseimbangan dalam suatu perusahaan.

  3. Managerial cycle atau siklus pengambilan keputusan, membuat rencana, menyusun organisasi, pengarahan organisasi, pengendalian, penilaian dan pelaporan.

  4. Memotivasi, artinya seorang manajer harus dapat mendorong para bawahannyauntuk bekerja giat dan membina para bawahan dengan baik dan harmonis.

  5. Manajer harus berusaha memenuhi kebutuhan para bawahannya.

  6. Manajer harus dapat menciptakan kondisi yang akan membantu bawahannya mendapatkan kepuasan dalam pekerjaanya.

  7. Manajer harus berusaha agar para bawahannya bersedia memikul tanggung jawab.

  8. Manajer harusmembina bawahannya agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.

  9. Manajer harus membenahi fungsi-fungsi fundamental manajemen secara baik.

  10. Manajer harus mewakili dan membina hubungan yang harmonis dengan pihak luar.

Tanggung Jawab Store Manager Memimpin suatu sub fungsi kerja (department), yang dituntut untuk memiliki perspektif menyeluruh dalam bisnis, perencanaan jangka pendek serta mengembangkan konsep kerja, kebijakan-kebijakan dalam area kerjanya.

Tugas Assistant Manager

  1. Menggantikan pimpinan ketika store manager tidak hadir

  2. Mengecek seluruh bagian took dan menyampaikan hasil kepada store manager

  3. Memegang kunci brangkas finance

  4. Menyampaikan masukan-masukan kepada supervisor

Tanggung Jawab Assistant Manager :

Tanggung jawab assistant manager ini dituntut untuk supervisi tim yang lebih besar dengan kemampuan kepemimpinan, problem solving serta komunikasi yang tinggi dengan kemampuan teknis yang tinggi

Tugas HRD

  1. Menginterview Karyawan baru

  2. Mengatur gaji karayawan

  3. Mengatur

Tanggung Jawab HRD :

HRD sepenuhnya bertanggung jawab soal data-data karyawan matahari.

Tugas Supervisor

  1. Proses Kerja

    a. Counter / Area - Melakukan checklist day to day - Memonitor penataan barang (koordinasi dengan VM toko) b. Proses penerimaan barang di Ekspedisi - Pengecekan penerimaan barang secara kualitas dan kuantitas c. Penjualan - Mengawasi pelaksanaan 5 langkah menjual

     	   (Senyum Sapa - Butuh - Demo - Tutup - Tambah ) 
    

    - Mengawasi kelancaran transaksi customer di kassa d. Mitra kerja / Supplier - Mengawasi proses penerimaan via DC / pusat - Mengevaluasi performance setiap konsinyasi ( Over / Under sales) - Menggalang program kerjasama dalam bentuk Joint Promosi e. Laporan - Menganalisa Penjualan - Produktivitas - Menganalisa Over / Under Stock Merchandise

    - Menganalisa Aging Stock (umur barang)

  2. Proses Pelaksanaan Blue Print SO

    a. Routine - Melakukan Checklist MOT (exellent standard) - Melaksanakan Program penekanan

     	Angka kehilangan (shrinkage) sbb : 
     	- Piket counter
     	- Inventory Counter
     	- Petugas kamar pas
     	- Sidak loker secara berkala
     	- Stock opname bayangan ( estimasi bulanan)
    

    b. Performance Assestment - Melakukan Evaluasi PA (Point Appraisal) bawahan per semester

    - Melakukan counselling dengan bawahan

  3. Meeting Singkat Pagi Hari

    a. Mengontrol kehadiran pramuniaga shift pagi b. Memeriksa kelengkapan seragam baik pramuniaga matahari maupun SPG c. Menyampaikan pengumuman / pemberitahuan yang di dapat dari Asst mgr maupun Store Manager d. Membahas rencana kerja hari itu dan bersama sama merencanakan penyelesaian untuk pekerjaan yang belum terselesaikan hari sebelumnya e. Menyampaikan tingkat keberhasilan penjualan toko maupun counter

    f. Menampung permasalahan yang terjadi untuk segera diambil langkah penyelesaiannya

Tanggung Jawab Supervisor (Penentu kebijakan di Counter)

- Membuat usulan promosi jabatan bagi bawahannya

- Memberikan reward (penghargaan) dan punishment (hukuman)

- Membuat creative program untuk mencapai target penjualan

- Melaksanakan rutin program training / Role play bagi bawahannya

Tugas EDP (Entry Data Processing)

  1. Menghidupkan server ketika ingin buka took dan mematikan server ketika ingin tutup toko.

  2. Menghitung penjualan harian.

  3. Mendata pendapatan harian lalu di serahkan ke store manager

  4. Membuat rekapan hasil penjualan bulanan.

  5. Mengatur para kasir pria menyiapkan mesin-mesin untuk Stok Opname,untuk season,serta memgatasi bila ada mesin eror.

Tanggung Jawab EDP :

  1. Bertanggung jawab atas semua data penjualan harian,mingguan,dan bulanan

  2. Bertanggung jawab atas mesin-mesin kasir

  3. Bertanggung jawab atas EDC yang di gunakan saat transaksi

  4. Bertanggung jawab atas jaringan yang bermasalah

Tugas ADM

Terdapat 2 orang ADM di Matahari Karawaci

ADM 1 bertugas :

  1. Membantu HRD

  2. Membantu memeriksa surat lamaran kerja karwayan baru

  3. Membantu mengatur data-data yang di butuhkan HRD

  4. ADM 2 bertugas :

  5. Mengatur gaji karyawan

  6. Mengatur peralatan karyawan matahari seperti pulpen,solatip,dan lain-lain selama berjalannya pekerjaan

  7. Mengatur lemburan karyawan

  8. Mengatur keungan selama jam kerja

Tanggung Jawab ADM:

Sepenuhnya tugas ADM bertanggung jawab atas file-file karyawan,gaji karyawan,dan yang di butuhkan saat pekerjaan.

Tugas VM (Visual Marchindising)

  1. Membuat desain-desain aksesoris yang di butuhkan

  2. Membuat banner produk-produk terbaru

  3. Mengatur kerapihan matahari

  4. Memasang pernak-pernik di sisi-sisi kaca dan dinding

  5. Membuat desain gaya patung dengan pakaian-pakaian terbaru milik matahari

Tanggung Jawab VM :

VM sepenuhnya bertanggung jawab atas kerapihan toko dengan desain-desain yang menarik pelanggan untuk berbelanja,serta bertanggung jawab atas updetan desain-desain terbaru.

Tugas Kasir

  1. Menghapal diskon-diskon yang di berikan setiap hari

  2. Menghapal brand-brand yang berada di sekitar kassa

  3. Melakukan transaksi

  4. Menghapal acara yang berubah-ubah setiap hari

  5. Membersihkan meja kassa

Tanggung Jawab Kasir :

Kasir sepenuhnya bertanggung jawab atas penjualan yang di lakukan selama waktu kerja, dan bertanggung jawab atas keuangan yang di bawanya.

Tugas Pramuniaga

  1. Sebelum Buka Toko

    -Membersihkan area penjualan - Merapihkan, menyusun, dan memajang barang - Memeriksa kebersihan Fixture dan area penjualan laninnya - Memeriksa kelengkapan label harga - Memeriksa persediaan barang / stock barang - Memperhatikan pengumuman dan acara promosi - Mengikuti meeting atau pengarahan

    - Mengenakan semua perlengkapan kerja.

  2. Selama Operasional Toko

    - Menyambut pelanggan dengan senyuman dan sapaan yang ramah - Menjaga dan merapihkan barang yang di jual - Mengisi kembali barang yang telah di jual - Mengambil alih tugas teman yang sedang cuti / off / sakit - Mengucapkan terima kasih kepada pelanggan - Menjaga keamanan barang yang di jual

    - Menjaga kebersihan area penjualan

  3. Menjelang Tutup Toko

         - Mengucapkan sapaan selamat malam dan terima kasih, Silahkan  datang   kembali kepada pelanggan. 
         - Menutup barang barang jualan dengan kain penutup 
         - Memastikan area penjualan tetap bersih 
         - Memastikan area penjualan aman dari bahaya kebakaran 
    
    - Mengikuti pengarahan dari atasan

Tanggung Jawab Pramuniaga

  1. Mencapai produktivitas kerja yang maksimal

  2. Mencapai Target Sales - Menjaga Tingkat Shrinkage (angka kehilangan barang)

  3. Melakukan upaya preventif untuk menanggulangi bahaya kebakaran

  4. Memberi informasi yang benar kepada pelanggan secara bijak

  5. Menjaga kebersihan Area Penjualan dan Merchandise

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut :

  1. HRD menyampaikan kepada Supervisor kasir untuk menyiapkan data keseluruhan karyawan divisi kasir yang terdiri dari 48, 38 di antaranya wanita dan 10 di antaranya pria untuk di lakukan penilaian.

  2. Supervisor menginput data divisi kasir yang akan di lakukan penilaian.

  3. Supervisor menyiapkan form untuk menilaian karyawan.

  4. Supervisor melakukan penilaian terhadap karyawan divisi kasir selama 6 bulan kerja.

  5. Supervisor menghitung rata-rata kriteria karyawan divisi kasir selama 6 bulan kerja lalu mengisi pada form yang telah tersedia.

  6. Penilaian kriteria karyawan di ambil seperti kehadiran, kegiatan lomba, serta sopan santun dalam berbicara selama 6 bulan kerja.

    1. Penilaian kehadiran di lakukan seelama 6 bulan, dan selama sebulan terdapat 4 hari libur dan 1 hari libur dalam seminggu.

    2. Kegiatan lomba yang ada selama 6 bulan seperti ambasador, matahari got talent,and rabu ceria.

    3. Sopan santun, penilaian ini yang paling terpenting, karena perkataan adalah salah satu cara kita merayu costumer agar tidak marah di saat terjadi antrian panjang.

  7. Dari penilaian ke 3 tersebut dapat terlihat penilaian tersebut mana yang memiliki nilai terbaik dan mana yang memiliki nilai buruk.

  8. Lalu setelah mengetahui hasilnya,supervisor menyampaikan hasil penilaian kepada HRD.

  9. Dari penilaian tersebut dapat terlihat mana karyawan berprestasi.

  10. Hasil akhir HRD memilih salah satu karyawan berprestasi.

Rancangan prosedur sistem yang berjalan

Rancangan prosedur sistem yang berjalan digambarkan dengan menggunakan program Unified Modelling Language (UML) dan beberapa diagram yang digunakan diantaranya use case diagram, sequence diagram dan activity diagram.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Pada metode analisa ini penulis menganalisa suatu sistem yang sudah ada, yaitu dengan metode :

  1. Kesatuan (Unity) AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.

  2. Kompleksitas (Complexity) AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.

  3. Saling ketergantungan (Inter Dependence)

AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier.

  1. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring) AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa.

  2. Pengukuran (Measurement) AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas.

  3. Konsistensi (Consistency) AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas.

  4. Sintesis (Synthesis) AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif.

  5. Trade Off AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih alternatif terbaik.

  6. Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus) AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang berbeda.

  7. Pengulangan Proses (Process Repetition) AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui proses pengulangan.

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan, Analisa Proses, dan Analisa Keluaran berdasarkan pada Prosedur Sistem yang berjalan adalah sebagai berikut .

Konfigurasi Sistem

Konfigurasi sistem ini berisi tentang spesifikasi hardware, software, dan hak akses (brainware) yang digunakan.

  1. Hardware Hardware atau perangkat keras yang digunakan yaitu : a. Intel Core 2.53Ghz b. Memory 3 Gb c. Printer Inkjet d. Hardisk 500Gb e. Mouse Optical f. Monitor 14 inch

  2. Software Software atau perangkat lunak yang digunakan yaitu : MS. Office Excell 2010, Ms. Office Word 2010, Windows 10 Ultimate 32 bit

  3. Brainware Brainware atau pengguna untuk mengoperasikan atau mengolah data dilakukan oleh HRD dalam hal ini tugas pokok dan fungsi dari HRD sebagai penilai agar mengetahui karyawan yang benar-benar serius dalam bekerja.



Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Permasalahan dalam penilaiain karyawan divisi kasir masih belum optimal dikarenakan belum terkomputerisasi sehingga tidak adanya basis data yang mempunyai peranan sebagai tempat penyimpanan data-data. Adapun masalah-masalah yang timbul yaitu :

  1. HRD kesulitan menilai karyawan secara manual

  2. HRD mengisi formulir penilaian yang telah dilakukan, hasil perolehan penilaian yang dilakukan oleh kasir lalu dikumpulkan kemudian dihitung kembali dengan mengisi formulir penilaian untuk mendapatkan hasil penentuan nilai akhir sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

  3. HRD merekap kembali data hasil akhir penilaian terhadap karyawan.

  4. Sistem dengan cara manual memerlukan banyak waktu dikarenakan banyaknya data karayawan, sehingga kurang optimal dikarenakan sering terjadi kesalahan dalam pencatatan dan keterlambatan dalam penyampaian informasinya.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil dari analisis permasalahan tersebut, maka sistem pendukung keputusan yang akan dibuat hendaknya :

  1. Dapat memberikan fasilitas pendataan singkat penilaian karyawan.

  2. Dapat membantu dalam memberikan penilaian yang terkomputerisasi tanpa dilakukan manual.

  3. Dapat membantu dalam merekap data hasil penilaian akhir terhadap calon mahasiswa

  4. Dapat menjadi terkomputerisasi tidak dilakukan secara manual kembali yang memberikan informasi tentang data karyawan yang bekerja sangat baik,baik,cukup baik, bahkan kurang baik.

User Requirement

Pada user requirement ini berisi tabel elisitasi tahap 1, 2, 3 dan final draft elisitasi. Pembuatan elisitasi dapat dibuktikan atau berdasarkan pada observasi dan wawancara dengan HRD dan Supervisor Matahari Department Store yaitu Friska dan Indra pada penilaian kinerja karyawan divisi kasir.

Elisitasi Tahap 1

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang di peroleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I dengan mengklasifikasikan kembali menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian, maka requirement di atas diberi opsi I (inessential) yang dapat terlihat.

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat 4 requirements yang opsinya High yang harus di eliminasi.

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem Penduk Keputusan Sebagai Model Penilaian Kinerja Karyawan Divisi Kasir Pada PT.Matahari Department Store Cabang Karawaci. Berdasarkan elisitasi tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat menjadi acuan dan dasar perancangan sistem yang akan dibuat.

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Berdasarkan analisa pada proses yang sedang berjalan pada sistem penunjang keputusan penilaian kinerja karyawan Divisi Kasir di PT.Matahari Department Store, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa prosedur sistem usulan yang digunakan dalam pembangunan sistem penilaian kinerja karyawan ini, di antaranya agar sistem diharapkan mampu merubah proses pendataan, penentuan karyawan memenuhi standar servis atau tidak yang masih manual menjadi terkomputerisasi sehingga mempercepat informasi yang dihasilkan.

Rancangan sistem usulan bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses rancangan sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini menggunakan diagram UML yaitu : use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

Rancangan Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasrkan gambar 4.1 Use Case Diagram diatas terdapat :

  1. Satu (satu) system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan

  2. 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu HRD, dan Ketua Kasir

  3. 10 use case yang biasa dilakukan oleh actor yaitu Memberikan seluruh data karyawan yang akan di nilai, login, karyawan, kegiatan, penilaian, laporan logout.

  4. 5 include yaitu input data karyawan, input agenda kegiatan, nilai kehadiran, nilai kegiatan, attitude

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

  1. Ketua Kasir memberikan data seluruh karyawan kepada HRD.

  2. HRD melakukan Log in dengan memasukan username dan password

  3. Jika Log In benar lalu masuk ke menu home, jika Log In salah kembali ke halaman Log In.

  4. Setelah masuk ke halaman login di tampilkan menu, Home, Karyawan, Kegiatan, Penilaian, Laporan, dan Logout.

  5. HRD dapat mengakses tambah Karyawan, Kegiatan, Penilaian, Hasil Nilai dan Logout.

Berdasrkan gambar 4.1 Use Case Diagram diatas terdapat :

  1. Satu (satu) system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan

  2. 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Kasir, dan HRD

  3. 5 use case yang biasa dilakukan oleh actor yaitu Memberikan username dan password, login, karyawan, kegiatan, logout.

  4. 2 include yaitu input data karyawan, dan input agenda kegiatan.<?p></li></ol>

    <p style="line-height: 2">Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :</p>
    1. <p style="line-height: 2">HRD memberikan username dan password kepada Kasir untuk di lakukan penginputan data karyawan oleh kasir.</p>
    2. <p style="line-height: 2">Kasir melakukan Log in dengan memasukan username dan password yang telah di buatkan oleh HRD.

    3. Jika Log In benar lalu masuk ke menu home, jika Log In salah kembali ke halaman Log In.

    4. Setelah masuk ke halaman login di tampilkan menu, Home, Karyawan, dan Kegiatan.

    5. Ketua Kasir dapat mengakses tambah Karyawan, dan Kegiatan.

    Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Activity diagram HRD dalam melakukan penilaian terhadap seluruh divisi kasir yang akan di nilai dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

    1. Satu (1) Initial Node : Titik Awal Mulai

    2. Sepuluh (12) Action : Login, Menu Utama, Melakukan Input data, Input Kegiatan, Data seluruh karyawan, Data Penilaian Kehadiran, Data Acara Kegiatan, Data Sopan Santun, Penilaian, User management Laporan dan Logout.

    3. 1 decision node, proses keputusan.

    4. 1 final node, objek yang diakhiri.


    Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

    1. Satu (1) Actor melakukan kegiatan yaitu Ketua Kasir dan HRD

    2. Lima (5) Message yang saling terhubung.

    3. 3 Lifeline yang saling berinteraksi.

    1. Satu (1) Actor melakukan kegiatan yaitu Ketua Kasir

    2. Empat (4) Message yang terhubung

    3. Dua Lifeline saling berinteraksi

    1. Satu (1) Actor melakukan kegiatan yaitu Dewan Penguji

    2. Lima (5) Message yang terhubung

    3. Tiga Lifeline saling berinteraksi

    Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Dari gambar 4.6. Class Diagram yang diusulkan penulis akan menjelaskan scenario sebagai berikut :

    1. 6 class, himpunan dari objek-objek yang berbagai atribut serta operasi yang sama yaitu , kegiatan, pengguna, karyawan, penilaian, view_detail, dan view_hasil.

    2. 7 association, digunakan untuk memodelkan relasi yang sama

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Perbedaan prosedur sistem berjalan dan sistem usulan yang dibuat adalah sebagai berikut :

    Analisa Alur Data

    Analisa alur data model penilaian AHP ini terdiri dari pembahasan AHP untuk mengukur kinerja, Indikatornya pembobotannya, dan Matriknya.

    Tabel Analisis Perhitungan AHP

    Elemen-Elemen pada setiap baris dari matriks persegi merupakan hasil perbandingan berpasangan. Setiap matriks pairwise comparison dicari eigen vektornya untuk mendapat local priority. Skala perbandingan berpasangan didasarkan pada nilai-nilai fundamental Analitycal Hierarcy Process dengan pembobotan dari i untuk sama penting, sampai dengan 9 untuk sama penting sekali. Penyimpanan dari konsistensi dinyatakan dalam indeks konsistensi yang didapat dari rumus:

    Menghitung nilai maksimum eigen / maximum Eigen Value ( λ max), sebagai berikut:

    Keterangan : Jika tidak hadir lebih dari 7 hari sudah di pastikan keluar dari perusahaan.

    Bobot Indikator Kinerja Karyawan

    Penetapan bobot untuk masing-masing kriteria dan indiaktor kinerja supplier adalah dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Dari hasil AHP diperoleh bobot untuk tiap kriteria dan indiaktor kinerja


    Kriteria Bobot Capaian

    0%-50% Kurang Memuaskan

    51%-91% Cukup Memuaskan

    91%-100% Sangat Memuaskan

    Pada dasarnya cara evaluasi dan seleksi karyawan adalah dengan cara melakukan tes penilaian. Pada bagian ini akan dibuat sebuah lembar kerja (software) untuk memberi penilaian dan evaluasi terhadap karyawan. Lembar kerja ini dibuat dengan menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada di Program seperti di bawah ini bila hasil 100 % :

    Matrik AHP penilaian kinerja karyawan

    Matrik rumus penilaian 3 kriteria tersebut dapat di liat pada script di bawah ini :

    Rancangan Basis Data

    Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

    Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basisdata.

    Normalisasi

    Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form(1NF), Second Normal Form(2NF) sampai ke bentuk Third Normal Form(3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini:

    Dapat dijelaskan table Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

    Dapat dijelaskan table First Normal Form(1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan dan mempunyai simbol (*) yang berperan sebagai candidate key pada aplikasi sistem penunjang keputusan penerimaan mahasiswa.

    Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 5 tabel : yaitu tabel ci_session, tabel kegiatan, table pengguna, tabel karyawan, dan tabel penilaian.

    Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari 5 tabel : yaitu tabel ci_session, tabel kegiatan, table pengguna, tabel karyawan, dan tabel penilaian.

    Spesifikasi Basis Data

    Basis Data terdiri dari 5 field, seperti berikut :

    Flowchart Yang Diusulkan

    Dari gambar Flowchart diatas ialah proses sistem yang menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh HRD untuk melakukan penilaian terhadap karyawan.

    Perancangan Program

    HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini:

    Adapun spesifikasi program yang diusulkan tersebut dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, yaitu:

    1. Nama program  : Menu Utama Fungsi program : Untuk menampilkan menu pilihan yang terdapat di dalam aplikasi berdasarkan hak akses user Proses Program : Jalankan program Menu Utama, lalu pilih salah satu fitur yang terdapat pada menu utama, yaitu terdiri dari: Home, Karyawan, Agenda Kegiatan, Penilaian, User Management, Laporan, Log out.

    2. Nama program  : Home Fungsi program : Untuk menampilkan tampilan utama dan menjelaskan mengenai kegunaan dari aplikasi Proses Program : Pilihan menu “home” akan tampil di halaman pertama setiap aplikasi.

    3. Nama program  : Karyawan Fungsi program : Untuk menampilkan data Seluruh karyawan divisi Kasir untuk melakukan penilaian Proses Program : Pilihan menu “Karyawan” akan tampil di halaman setelah masuk Menu.

    4. Nama program  : Agenda Kegitan Fungsi program : Untuk menampilkan tampilan kegiatan apa saja yang sering di adakan di Matahari Proses Program : Pilihan menu “Agenda Kegiatan” akan tampil di halaman menu

    5. Nama program  : Penilaian Fungsi program : Pengisian data terhadap karyawan yang akan dilakukan oleh pengguna sistem berdasarkan hak akses

    Proses Program :

    1. Pada “Menu Utama” lalu pilih menu “Penilaian”

    2. Didalam menu “Penilaian” terdapat 3(tiga) submenu yaitu penilaian absen, penilaian kegiatan, dan penilaian attitude.

    3. Pada submenu terdapatan 3 penilaian penting penilaian absensi, dipenilaian kegiatan dan penilaian attitude gunakan sebagai pendataan singkat terhadap karyawan selama 6 bulan kerja.

    4. Setelah mengisi data singkat berdasarkan struktur form yang tampil pada halaman yang diberikan, selanjutnya pengguna menyimpan hasil pendataan singkat dengan klik tombol “Simpan”

    5. Selanjutnya setelah karyawan terdata oleh sistem, makan Ketua Kasir dapat melakukan penilaian lalu melakukan perhitungan”.

    6. Setelah memberikan penilaian, masing-masing Ketua Kasir menyimpan hasil penilaiannya dengan Klik tombol “Simpan”.

    7. Apabila ketua kasir telah memberikan penilaiannya, maka hasil akhir dari penilaian tersebut akan tampil pada menu “laporan”, dan dari ke 3 penilaian tersebut dapat menyimpulkan apakah karyawan terbut baik cara kerjanya atau tidak.

    1. Nama program  : Hasil Nilai Fungsi program  : Untuk menampilkan hasil karyawan yang sudah di nilai Proses program  : masuk menu utama lakukan penilaian terlebih dahulu, lalu hasil akan terlihat setelah di lakukan penilaian.

    2. Nama program  : User Management Fungsi program : Untuk menampilkan hak akses pengguna Proses Program : Masuk Menu Utama lalu pilih “User management” lalu pilih pengguna.

    3. Nama program  : Profil Fungsi program : Untuk Melihat Profil Pengguna Proses Program : Masuk Menu Utama lalu pilih Profil untuk melihat profil pengguna.


    Rancangan Prototype

    Interface Pembuatan Sistem

    Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancang bangun yang lengkap mengenai aplikasi yang akan dibuat, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada prapengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan aplikasi sistem penunjang keputusan dalam penerimaan mahasiswa ini.

    Prototype Sistem

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras (hardware) yang diusulkan untuk sistem baru ini adalah sebagai berikut:

    1. Processor : Pentium Dual Core

    2. Monitor : 19 Inch

    3. Mouse : USB Optical

    4. Keyboard : USB

    5. RAM : 2 GB

    6. Hardisk : 500 GB

    7. Printer : Inkjet


    Aplikasi yang digunakan

    Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan dan menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

    1. Microsoft Windows 7 Ultimate 64 Bit

    2. Google Chrome

    3. XAMPP

    4. PHP Codeigniter

    5. MySql

    6. Notepad++

    7. Visual Paradigm for UML Community Edition 11.2

    8. Balsamiq Mockups 3

    Hak Akses

    Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh satu orang, yaitu :

    - HRD - Kasir

    Testing

    Untuk tahap pengujian peneliti menggunakan metode Black Box testing, Metode Black Box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian dengan metode Blackbox yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh penilaian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak sesuai maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan pada saat input data yang salah, kemudian sistem akan memproses data dokumen sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan.

    Schedule Implementasi

    Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

    Tabel 4.10 Schedule Implementasi

    Estimasi Biaya

    Biaya penelitian ini dirinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain :

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Sebagai Model Penilaian Kinerja Karyawan Divisi Kasir Pada PT. Matahari Department Store. Tbk (Cabang Karawaci) adalah sebagai berikut:

    1. Sistem yang berjalan pada penilaian karyawan divisi kasir saat ini pada proses penilaian kinerja karyawan yaitu dilakukan dengan cara manual, basis data tanpa terintegrasi oleh sistem komputer, serta memerlukan waktu yang tidak sedikit dalam up to date datanya. dengan demikian dibuatkan suatu sistem penunjang keputusan dapat membantu dalam kecepatan penyampaian up to date datanya.

    2. Kendala yang dihadapi dalam proses penilaian kinerja karyawan pada divisi kasir adalah perhitungan penilaian akhir dari HRD dan Ketua Kasir dihitung kembali total keseluruhan nilainya, kemudian informasi nilainya masih memerlukan waktu berikutnya tidak secara langsung, serta dalam perekapan datanya masih manual melihat dari setiap form baik itu penilaiannya maupun hasilnya yang telah dilakukannya sehingga pengolahannya data belum optimal dikarenakan belum terkomputerisasi.

    3. Sistem ini dirancang menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan kriteria yang ditentukan dalam pengambilan keputusan sehingga diharapkan mampu memberikan informasi secara cepat tanpa memerlukan waktu yang lama dan membantu dalam keakuratan dalam penerimaan mahasiswa baru sesuai dengan criteria yang diharapkan oleh penilaian kinerja karyawan divisi kasir.


    Saran

    Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah:

    1. Perlunya diadakan bimbingan teknis dalam pengoperasian sistem penunjang keputusan ini terhadap user yang menggunakannya.

    2. Perlu ditambahkan fitur-fitur yang lebih luas tidak hanya dalam sistem penunjang keputusan dalam Divi Kasir tetapi seluruh karyawan yang berada di Matahari Department Store Seluruh Indonesia.

    3. Untuk memberikan kenyaman kepada User (pengguna) selama pemakaian aplikasi dan memberikan fasilitas tambahan pada sistem agar menjadi aplikasi sistem yang sempurna.

    DAFTAR PUSTAKA

    Alamsyah, Dedi.2012.Materi ajar mata kuliah Sistem Penunjang Keputusan STMIK Raharja.

    Alim, Yadanur dan Priyo Sidik Sasongko. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro.Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.

    Anhar.2014.Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak.Media Kita:Jakarta Selatan.

    Arief, M. Rudyanto.2011.Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.

    Community, eWolf.2012.Panduan Internet Paling Gampang.Yogyakarta: Cakrawala.

    Daqiqil, Ibnu. 2011. Framework CodeIgniter Sebuah Panduan dan Best Practice.Makalah kumpulan tutorial komputer

    Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung.2011.Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi.Yogyakarta

    Hakim, Lukmanul.2010.9 Langkah Menjadi Master Framework Codeigniter. Yogyakarta:LOKOMEDIA

    Handoyo , Singgih., dan Dudi Sudibyo. 2011. AVIAPEDIA Ensiklopedia Umum Penerbangan.Jakarta.PT Kompas Media Nusantara. Institute of Electrical and electronics Engineers (IEEE) Standard 610.12-1990.

    Journal CCIT 2009 : 70 Madcoms.2010.Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL.Yogyakarta: Andi.

    Magdalena, Hilyah. 2012. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Mahasiswa Lulusan Terbaik di Perguruan Tinggi (Studi kasus STMIK Atma Luhur Pangkalpinang). Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012). Yogyakarta, 10 Maret 2012.

    Maimunah.2012. Jurnal CCIT Pengambil Sebuah Keputusan

    Mulyono, Sri.2007.Riset Operasi. Edisi Revisi (2007). Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta

    Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati dan Agus Asyanto.2013.Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.

    Mustakini, Jogiyanto Hartono.2009.Sistem Informasi Teknologi.Yogyakarta: Andi Offset.

    Nofriansyah, Dicky.2014.Konsep Data Mining Vs Sistem Pendukung Keputusan.Yogyakarta.Deepublish

    Nofriansyah, Dicky.2014.Konsep Data Mining vs Sistem Pendukung Keputusan/ oleh Dicky Nofriansyah—Ed.1,Cet.1—Yogyakarta: Deepublish.

    Nugroho, Adi. 2010. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Object. Bandung: Informatika.

    Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

    Nugroho, Bondan Dwi, dan Imam Azhari. Sistem Informasi Inventori FADEGORETAS!!™ Berbasis Barcode. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan. Vol. 1, No. 2, September 2011.

    Nugroho.2010.Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP. Yogyakarta: Andi Offset

    Oktavian, Diar Puji.2010.Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP. Yogyakarta: Mediakom.

    Paillin, Daniel Bunga.2012.Perancangan Sistem Informasi Penjualan pada Toko Ribo Jaya Ambon.Ambon:Universitas Pattimura.Volume 06, No. 1. http://paparisa.unpatti.ac.id/paperrepo/ppr_iteminfo_lnk.php?id=242, 7 Juni 2014

    Prabowo Pudjo Widodo.2011.“Menggunakan UML”.Informatika.Bandung.

    Prasetio.Adhi.2012.Buku Pinter Pemrograman Web.Jakarta:Mediakita

    Rahardja, Untung, dkk.2011.Peningkatan Kinerja Distributed Database melalui Metode DMQ Base Level. Journal CCIT Vol-4 No. 3 Mei 2011.

    Rangkuti, Freddy.2011.Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

    Rizky. Soetam.2011.Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak.Jakarta:Prestasi Pustaka

    Saaty, T. Lorie.1993.Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks. Seri Manajemen No. 134. Jakarta : PT. pustaka Binaman pressindo

    Saputra. Alhadi.2012.Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.

    Sibero, Alexander F.K.2011.Kitab Suci Web Programing.Jakarta:Mediakom

    Singgih Handoyo dan Dudi Sudibyo.2011.AVIAPEDIA Ensiklopedia Umum Penerbangan.Jakarta.PT Kompas Media Nusantara

    Situmorang.2010.Buku Analisis Data.Medan:Katalog Dalam Terbitan (KDT).

    Suharto Abdul Majid dan Eko Probo D. Warpani.2009.Ground Handling Manajemen Pelayanan Darat Perusahaan Penerbangan.Jakarta.Rajawali.

    Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina SinatraWijaya.2013.Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Vol.6 No.3 ­ Mei 2013 ISSN: 1978­8282 STMIK Raharja

    Sutabri, Tata.2012.Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta:Andi Offset.

    Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara

    Tiara. Khanna.2013.Sistem Monitoring Inventory Control Pada Cv. Cihanjuang Budi Jaya. Tangerang: STMIK Raharja.

    Turban, Efraim, et al.2005.Decision Support Systems and Intelligent Systems 7th Ed. New Jersey:Pearson Education.

    Vercellis, Carlo. (2011). Business intelligence : Data mining and optimization for decision making. Chichester: John Wiley & Sons.

    Wardana.2010.Menjadi Master PHP Dengan Framework Codeigniter. Jakarta: Elex Media Komputindo.

    Yakub.2012.Pengantar Sistem Informasi.Yogyakarta:Graha Ilmu.

    Yusmini, Didi Muwardi dan Ade Indragunawan.2011.Analisis Finansial Kud Mandiri Mojopahit Jaya Desa Sari Galuh Kecamatan Tapung Raya Kabupaten Kampar.Pekanbaru:Universitas Riau.