SI1122468546: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Microsoft Office Access)
(Blackbox Testing)
Baris 889: Baris 889:
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Definisi <i>Blackbox Testing</i>
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Definisi <i>Blackbox Testing</i>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Rizky dalam Khana Tiara (2013:89)<ref name="Tiara, Khanna. 2013. Sistem Monitoring Inventory Control Pada Cv. Cihanjuang Budi Jaya. Tangerang: STMIK Raharja">Tiara. Khanna. 2013. Sistem Monitoring Inventory Control Pada Cv. Cihanjuang Budi Jaya. Tangerang: STMIK Raharja</ref>, "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar."</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Rizky dalam Khana Tiara (2013:89)<ref name="Tiara, Khanna. 2013. Sistem Monitoring Inventory Control Pada Cv. Cihanjuang Budi Jaya. Tangerang: STMIK Raharja">Tiara, Khanna. 2013. Sistem Monitoring Inventory Control Pada Cv. Cihanjuang Budi Jaya. Tangerang: STMIK Raharja</ref>, "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar."</p></div>
  
  

Revisi per 28 Februari 2015 04.35

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT IKAN HIAS

AIR TAWAR UNTUK METODE PEMBELAJARAN

PADA SMK NEGERI 2 TANGERANG

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM : 1122468546

NAMA : Dhimas Pradipta


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT IKAN HIAS

AIR TAWAR UNTUK METODE PEMBELAJARAN

PADA SMK NEGERI 2 TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1122468546
Nama  : DHIMAS PRADIPTA
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : TEKNIK INFORMATIKA
Konsentrasi  : SOFTWARE ENGINEERING

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 25 Februari 2015

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594         NIP : 001405

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT IKAN HIAS

AIR TAWAR UNTUK METODE PEMBELAJARAN

PADA SMK NEGERI 2 TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1122468546
Nama  : DHIMAS PRADIPTA

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Junaidi, M.Kom)     (Ary Sulismawati, M.Kom)
NID : 05062     NID : 12013

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT IKAN HIAS

AIR TAWAR UNTUK METODE PEMBELAJARAN

PADA SMK NEGERI 2 TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1122468546
Nama  : DHIMAS PRADIPTA

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2014/2015

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2015

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(_______________)   (_______________)   (_______________)
NID :   NID :   NID :

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 


SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT IKAN HIAS

AIR TAWAR UNTUK METODE PEMBELAJARAN

PADA SMK NEGERI 2 TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1122468546
Nama  : DHIMAS PRADIPTA
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : TEKNIK INFORMATIKA
Konsentrasi  : SOFTWARE ENGINEERING

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 22 Januari 2014

 
 
 
 
 
(DHIMAS PRADIPTA)
NIM : 1122468546

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAKSI

Pendidikan di Indonesia pada saat ini sudah berkembang, sudah banyak bidang-bidang ilmu yang terlihat biasa tetapi sangat berguna jika dipelajari, contohnya ilmu dibidang budidaya perikanan, salah satu yang dapat dibudidayakan yaitu ikan hias air tawar, ikan hias ini sangat banyak digemari oleh para penggemar ikan hias. Tidak mudah memelihara dan merawat ikan hias air tawar ini, banyak sekali kendala yang disebabkan oleh faktor penyakit, lingkungan yang kurang bersih dan organisme yang hidup disekitarnya, kemungkinan terburuk dari ikan yang terkena penyakit adalah kematian, hal tersebut sudah pasti sangat merugikan bagi para penjual dan para penggemar yang memelihara ikan hias air tawar tersebut. Metode pembelajaran untuk mendiagnosa penyakit ikan masih menggunakan cara manual yaitu dengan memeriksa ke laboratorium, hal tersebut membutuhkan waktu yang sangat lama, mendiagnosa gejala penyakit pada ikan membutuhkan keahlian seorang pakar yang ahli dibidang perikanan. Sistem pakar dibangun dengan mengadopsi kemampuan seorang pakar yang ahli dalam mendiagnosa penyakit ikan hias air tawar melalui gejala-gejala yang dihadapi. Fokus utama dari penelitian sistem pakar ini pada penyakit ikan hias air tawar, sistem pakar ini dibuat menggunakan pemrograman Microsoft Visual Basic dengan basis data Microsoft Access, sistem ini menggunakan Metode Backward Chaining dengan Teknik Breadth-First Search, yaitu pencarian dengan cara menelusuri masalah secara mendalam sampai ditemukannya suatu solusi yang maksimal. Output dari sistem ini diharapkan dapat membantu para penjual, para penggemar ikan hias, ataupun para pelajar yang sedang mempelajari tentang ikan hias air tawar untuk mendiagnosa penyakit, dan juga memberikan solusi atau cara penanganan dari penyakit ikan hias air tawar secara cepat, tepat dan akurat.

Kata Kunci: Sistem Pakar, Ikan Hias Air Tawar, Microsoft Visual Basic, Backward Chaining.

 

 

 

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dimana skripsi ini penulis sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul penulisan skripsi, yang penulis ambil adalah sebagai berikut:

“SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT IKAN HIAS AIR TAWAR UNTUK METODE PEMBELAJARAN PADA SMK NEGERI 2 TANGERANG”

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Dalam penyusunan Skripsi ini penulis banyak menerima bantuan, Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih secara tulus dan ikhlas kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., sebagai Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., sebagai Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., sebagai Kepala Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja dan selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  4. Ibu Ary Sulismawati, M.Kom., selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu Diah Fitriyani, S.Pi., selaku Stakeholder di SMK Negri 2 Tangerang yang yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada kami.
  7. Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulis.
  8. Teman-teman seperjuangan saya, yaitu: Khanna Tiara, Nursalim, Rivai Sungkowo, Imam Firmasyah, Rafif Tri Widiarso, Ade Setiadi, Muhammad Arba Adnandi, Ahmad Nur Firdaus, Ramadhan Adi Syahputra, Septian Tedy Wibowo, Bayu Porshea Yudha, Lely Suryani, Fifit Alfiah, Dwi Fitri Parmania, Jasmine Dara Assyifa, yang selalu mendukung serta memberikan semangat kepada saya sampai selesai skripsi dan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih sudah memberikan dukungan dan motivasi.

Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya. Untuk itu, penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Tangerang, 25 Februari 2015
Dhimas Pradipta
NIM. 1122468546

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Komponen Dasar Access

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi tahap III

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Jenis Penyakit

Tabel 4.2 Gejala Penyakit

Tabel 4.3 Penanggulangan Penyakit

Tabel 4.4 Pembentukan Aturan

Tabel 4.5 Pengujian blackbox pada login

Tabel 4.6 Pengujian blackbox pada tambah akun

Tabel 4.7 Pengujian blackbox pada hapus akun

Tabel 4.8 Pengujian blackbox pada menu diagnosa

Tabel 4.9 Pengujian blackbox pada edit diagnosa

Tabel 4.10 Schedulle Implementasi

Tabel 4.11 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konsep Dasar Fungsi Sistem Pakar

Gambar 2.2 Proses Runut Maju

Gambar 2.3 Proses Runut Balik

Gambar 2.4 Contoh Tabel, Field dan Record

Gambar 2.5 Tampilan IDE Microsoft Visual Basic

Gambar 2.6 Proses Runut Balik

Gambar 2.7 Komposisi Pohon Keputusan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMK Negeri 2 Kota Tangerang

Gambar 3.2 Flowchart konsutlasi individu yang berjalan pada Siswa

Gambar 3.3 Flowchart konsutlasi Kelompok yang berjalan pada Siswa

Gambar 4.1 Flowchart Program Untuk Login Admin

Gambar 4.2 Flowchart Program Untuk Login Guru

Gambar 4.3 Flowchart Program Untuk Siswa

Gambar 4.4 Flowchart Program Untuk Diagnosa Penyakit Ikan

Gambar 4.5 Flowchart Program Untuk Edit Penyakit Ikan

Gambar 4.6 Pohon Keputusan

Gambar 4.7 Tabel Administrator

Gambar 4.8 Tabel Pengguna

Gambar 4.9 Tabel Fakta

Gambar 4.10 Tabel Gejala

Gambar 4.11 Tabel Penyakit

Gambar 4.12 Tabel Penanggulangan

Gambar 4.13 Tabel Relationship

Gambar 4.14 Prototype Menu Utama

Gambar 4.15 Prototype Menu Siswa

Gambar 4.16 Prototype Menu Guru

Gambar 4.17 Prototype Menu Admin

Gambar 4.18 Prototype Menu Diagnosa

Gambar 4.19 Prototype Hasil Diagnosa

Gambar 4.20 Prototype Keterangan Penyakit

Gambar 4.21 Prototype Menu Edit Penyakit

Gambar 4.22 Prototype Edit Gejala

Gambar 4.23 prototype Edit Jenis Penyakit

Gambar 4.24 Prototype Edit Penanggulangan

Gambar 4.25 Prototype Menu Login

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi di era globalisasi saat ini semakin mengalami kemajuan, setiap orang pasti membutuhkan komputer untuk membantu pekerjaan sehari-hari dan juga sangat berguna dibidang pendidikan untuk membantu sistem pembelajaran selain itu komputer menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting karena komputer dapat di akses dengan cepat dan mudah. Komputer juga menjadi alat bantu penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi manusia, sistem komputer yang dapat menyimpan data dengan jumlah yang sangat besar dan dapat mencari data yang tersimpan dengan cepat. Ada juga yang menjadikan komputer sebagai alat pemberi pertimbangan dalam menentukan suatu masalah-masalah yang sedang dihadapi. Salah satu contoh ilmu komputer yang dimanfaatkan oleh manusia untuk mempermudah pekerjaannya yaitu dengan membentuk sistem pakar yang merupakan salah satu ilmu dibidang kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan adalah kegiatan komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang dianggap cerdas jika dilihat oleh manusia.

Sistem pakar di asumsikan bahwa pengetahuan seorang pakar dapat disimpan dan diaplikasikan ke dalam komputer, kemudian di gunakan oleh orang lain saat dibutuhkan, dengan mengimplementasikan sistem pakar ke dalam komputer, dapat mempermudah mendapatkan keakurasian dan kecepatan sehingga dapat meringankan tugas dari seorang pakar yang bekerja dibidangnya.

Salah satu pemanfaatan sistem pakar yaitu dalam bidang budidaya perikanan, dengan adanya sistem pakar pada budidaya perikanan dapat membantu seorang untuk mengetahui jenis-jenis penyakit dan penyebabnya, juga dapat memberikan konsultasi sampai memberikan saran penentuan solusi dari hasil yang ditemukan.

Ikan merupakan salah satu makanan berprotein yang di konsumsi manusia, jika terdapat hama atau penyakit yang dialami oleh ikat tersebut maka akan mempengaruhi tumbuh kembang ikan, salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan maupun perkembangbiakannya yaitu terganggunya kondisi lingkungan dan organisme penyebab penyakit, oleh karena itu dengan adanya aplikasi sistem pakar dalam budidaya perikanan, dapat membantu menyelesaikan dan memberikan solusi dari masalah-masalah yang dihadapi.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mencoba untuk membuat aplikasi sistem pakar untuk membantu atau mempermudah para siswa SMKN 2 Tangerang dalam proses pembelajaran, Penelitian tersebut dibuat dalam bentuk laporan yang berjudul "Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ikan Hias Air Tawar Untuk Metode Pembelajaran Pada SMK NEGRI 2 TANGERANG".


Perumusan Masalah

Perumusan masalah berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka akan dirumuskan beberapa masalah yang akan dibahas dalam analisa sistem yang dibuat, sebagai berikut :

  1. Bagaimana cara mendeteksi jenis penyakit pada ikan hias air tawar menggunakan sistem pakar?
  2. Bagaimana cara memberikan solusi dan menangani penyakit pada ikan hias air tawar menggunakan sistem pakar?
  3. Bagaimana cara membuat sistem pakar yang mampu mendeteksi penyakit pada ikan hias air tawar?

Ruang Lingkup

Untuk mempermudah penulisan laporan skripsi agar berjalan dengan baik, maka perlu di buat suatu batasan masalah.Ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini yaitu:

  1. Peneliti menggunakan tiga komponen utama serangan penyakit yang tejadi pada ikan hias air tawar yaitu ikan, kondisi lingkungan, dan organisme penyebab penyakit.
  2. Peneliti menggunakan jenis penyakit pada ikan hias air tawar sebagai studi kasus, yaitu penyakit non-infeksi, penyakit infeksi, penyakit bakteri, penyakit jamur, dan penyakit parasit.
  3. Peneliti mengimplementasikan aplikasi yang memberitahukan jenis penyakit, solusi, dan penanganan awal berupa pencegahan dan pemberian obat.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian di atas meliputi, yaitu :

  1. Mengimplementasikan pengetahuan dari para pakar dibidang budidaya perikanan khususnya untuk mendeteksi jenis penyakit pada ikan hias air tawar.
  2. Memberikan solusi dan penanganan penyakit pada ikan hias air tawar.
  3. Membuatkan aplikasi sistem pakar yang mampu mendeteksi dan memberikan solusi penanganan penyakit ikan hias air tawar.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian di atas meliputi, yaitu :

  1. Membantu proses pembelajaran bagi para siswa-siswi untuk mendeteksi penyakit pada ikan hias air tawar yang sedang dibudidayakan.
  2. Membantu mengatasi penyakit pada ikan hias air tawar dan memberikan solusi untuk mengurangi kegagalan atau kerugian pada saat membudidayakan ikan hias air tawar.
  3. Terciptanya aplikasi yang dapat menentukan jenis penyakit dan juga memberikan solusi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran membudidayakan ikan.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Adapun penjelasan mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Skripsi ini sebagai berikut :

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Merupakan cara pengumpulan data dimana penulis harus melakukan pengamatan secara langsung di SMKN 2 Tangerang sebagai lokasi penelitian

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data.

  3. Metode Studi Pustaka

    Metode yang dilakukan oleh peneliti untuk dapat memperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini diperoleh dari buku, jurnal, laporan penelitian, dan sumber-sumber lainnya.

Metode Analisa

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa Backward Chaining, yaitu Proses pencarian dimulai dari tujuan dan kesimpulan yang menjadi solusi permasalahan yang dihadapi. Mesin inferensi mencari kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan yang kesimpulannya merupakan solusi yang ingin dicapai, kemudian dari kaidah-kaidah yang diperoleh, masing-masing kesimpulan dirunut balik jalur yang mengarah ke kesimpulan tersebut. Jika informasi-informasi atau nilai dari atribut-atribut yang mengarah ke kesimpulan tersebut sesuai dengan data yang diberikan maka kesimpulan tersebut merupakan solusi yang dicari, jika tidak sesuai maka kesimpulan tersebut bukan merupakan solusi yang dicari. Runut balik memulai proses pencarian dengan suatu tujuan sehingga strategi ini disebut juga goal-driven.

Metode Perancangan

Dalam penelitian ini metode perancangan yang digunakan adalah program Draw.io untuk menggambarkan Flowchart, dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai penulisan program dan Microsoft Access sebagai database.

Metode Pengembangan

Setelah proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar memberikan hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Penulis melakukan metode berorientasi objek pada laporan skripsi ini. Dalam metode sistem pakar, dilakukan melalui tiga (3) tahap yaitu :

  1. Survey terhadap sistem yang sedang berjalan. Mengumpulkan data dan informasi langsung dari tempat penelitian, yang dilakukan dengan cara melihat sistem yang sedang berjalan dan interview atau wawancara langsung dengan staff yang berkaitan dengan penelitian.
  2. Analisis terhadap temuan survey, melakukan analisa terhadap hasil yang diperoleh dari survey yang telah dilakukan.
  3. Identifikasi temuan survey, mengidentifikasikan dan menanyakan kebutuhan informasi yang diperlukan guna menunjang kegiatan pembelajaran.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Guna memahami lebih jelas Laporan Skripsi ini, dengan cara mengelompokan sub bab dengan sistematika penulisan berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang beberapa teori dan definisi ilmu yang berkaitan dengan konsep dasar sistem, definisi sistem pakar yang dibahas dalam penulisan Skripsi.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi tentang analisa organisasi, gambaran umum tempat pendidikan, sejarah tempat pendidikan, struktur organisasi, prosedur sistem, struktur basis data, dan flowchart.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang pembahasan mengenai sistem pakar yang akan diusulkan dan dikembangkan, yaitu mengenai pendefinisian masalah dan analisa sistem, serta implementasi dari sistem yang meliputi pemrograman, penerapan sampai perawatan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang saran dan kesimpulan yang berkaitan dengan sistem pakar berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2012:10)[1], “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.

    Menurut Yakub (2012:1)[2], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

    Menurut Khanna Tiara (2013:10)[3], “Sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang terdiri dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk menghasilkan output yang diinginkan”.

    Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

  2. Karakteristik Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2012:20)[1], “Sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    Menurut Tata Sutabri (2012:20)[1], “Sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    a. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

    b. Batas Sistem (Boundary System)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    c. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

    d. Penghubung Sistem (Interface System)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

    e. Masukan Sistem (Input System)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    f.Pengolahan Sistem (Processing System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    g. Keluaran Sistem (OutputSystem)

    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

    h. Sasaran Sistem (objective) dan Tujuan (Goals)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

  3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2012:22)[1], “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya”.

    a. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System), sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang

    b. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System), sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer

    c. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System), sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas misalnya kematian seseorang

    d. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System), sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya misalnya sistem musyawarah

    Konsep Dasar Data dan Informasi

    1. Definisi Data

      Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya:

      Menurut Tata Sutabri (2012:1)[1], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

      Dari poin-poin diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih bergunadan bermanfaat. Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu:

      a. Tahapan Input

      Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).

      b. Tahapan Process

      Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.

      c. Tahapan Output

      Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.

    2. Bentuk Data

      Menurut Yakub (2012:5)[2], “Data dapat dibentuk menjadi 5”, antara lain:

      a. Teks

      Teks merupakan sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

      b. Data Yang Terformat

      Data yang terformat merupakan data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

      c. Citra Image

      Citra (Image) merupakan data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.

      d. Audio

      Audio merupakan data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

      e. Video

      Video merupakan data dalam bentuk gambar bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas dalam bentuk film.

    3. Sumber Data

      Menurut Yakub (2012:6)[2], “Data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal”.

      a. Data Internal

      Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses. Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

      b. Data Personal

      Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

      c.Data Eksternal

      Sumber data eksternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara, gambar, atlas, dan televisi.

    4. Hirarki Data

      Menurut Yakub (2012:6)[2], “Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level”, antara lain sebagai berikut:

      a. Elemen Data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data relasional adalah field, kolom, item, dan atribut.

      b. Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari record dalam basis data relasional adalah baris.

      c. File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan relasi. Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas.

    5. Definisi Informasi

      Berikut ini beberapa pendapat mengenai definisi informasi:

      a. Menurut Sutarman (2012:14)[4], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

      b. Menurut Hidayat (2010:10)[5], ”Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna atau lebih berarti bagi yang menerimanya”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan”.

      6. Kualitas Informasi

      Menurut Tata Sutabri (2012:43)[6], “Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan”. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini :

      a. Akurat (Accurate)

      Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

      b. Tepat Waktu (Timelines)

      Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

      c. Relevan (Relevance)

      Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

      7. Fungsi Informasi

      Menurut Sutabri (2012:31)[6], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

      8. Nilai Informasi

      Menurut Tata Sutabri (2012:37)[6], "Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit". Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

      a. Mudah diperoleh

      b. Luas dan lengkap

      c. Ketelitian

      d. Kecocokan

      e. Ketepatan waktu

      f. Kejelasan

      g. Keluwesan

      h. Dapat dibuktikan

      i. Tidak ada prasangka

      j. Dapat diukur


      Konsep Dasar Sistem Informasi

      1. Definisi Sistem Informasi

      Menurut Deddy Hidayat (2010:15)[5], ”Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan atau mengendalikan organisasi”.

      Menurut Sutarman (2012:13)[4], ”Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

      Menurut Tata Sutabri (2012:46)[6], “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

      2. Komponen Sistem Informasi

      Menurut Tata Sutabri (2012:47)[6], “Mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran". Blok bangunan itu terdiri dari:

      a. Blok Masukan (Input Block)

      Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar

      b. Blok Model (Model Block)

      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

      c. Blok Keluaran (Output Block)

      Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

      Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

      f. Blok Kendali (Controls Block)

      Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

      3. Klasifikasi Sistem Informasi

      Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

      a. Sistem informasi berdasarkan level organisasi

      Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

      b. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

      Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

      c. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

      Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

      Definisi Analisa Sistem

      1. Definisi Analisa Sistem

      Menurut Yakub (2012:142)[7], “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

      2. Fungsi Analisa Sistem

      Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

      a. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

      b. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

      c. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

      d. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

      e. Pengertian Analisa Masukan pada sistem adalah data yang diterima dan akan diproses oleh sistem.

      f. Pengertian Analisa Proses pada sistem adalah suatu kegiatan yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima oleh proses.

      g. Pengertian Analisa Keluaran pada sistem adalah data yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima.

      Sistem Pakar

      1. Definisi Sistem Pakar

        Menurut Dahria dkk pada jurnal SAINTIKOM vol.10 no.3 edisi september 2011[8], "Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar, orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman

      2. Sejarah Sistem Pakar

        Menurut Kusrini (2010:12)[9], sistem pakar mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh Artificial Intelligence Corporation. Periode penelitian Artificial Intelligence ini didomisili oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau bahkan manusia super. Suatu usaha ke arah ini adalah General Purpose Problem-Solver (GPS). GPS yang berupa sebuah prosedur yang dikembangkan oleh Allen Newell, John Cliff Shaw, dan Hebert Alexander Simon dari Logic Theorist merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan sebuah predecessor menuju Expert System (ES). GPS berusaha untuk menyusun langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengubah situasi awal menjadi state tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

        Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E.Feigenbaum dari Universitas Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN. Pembuatan DENDRAL mengarah pada konklusi-konklusi berikut, GPS terlalu lemah untuk digunakan sebagai dasar untuk membangun ES (Expert System) yang berunjuk kerja tinggi. Masalah yang kompleks membutuhkan pengetahuan yang banyak tentang yang dipermasalahkan.

        Awal tahun 1980-an, teknologi ES (Expert System) yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersil, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric). Sistem Pakar untuk melakukan diagnosis kesehatan telah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970. Sistem pakar tersebut dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di Stanford University. Sistem tersebut diberi nama MYCIN (Heckerman,1986). MYCIN merupakan program interaktif yang melakukan diagnosis penyakit miningitis dan infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi terapi anti mikrobia. MYCIN mampu memberikan penjelasan atas penalarannya secara detail. Dalam uji coba, dia mampu menunjukan kemampuan seperti seorang spesialis. Meskipun MYCIN tidak pernah digunakan secara rutin oleh dokter, MYCIN merupakan referensi yang bagus dalam penelitian kecerdasan buatan yang lainnya.

      3. Ciri-ciri Sistem Pakar

        Menurut Kusrini (2010:14)Menurut Kusrini (2010:12)[9], ciri-ciri sistem pakar, yaitu :

        a. Terbatas pada bidang yang spesifik.

        b. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak pasti.

        c. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang mudah dipahami.

        d. Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu.

        e. Dirancang untuk dikembangkan secara bertahap.

        f. Output nya bersifat nasihat atau anjuran.

        g. Output tergantung dari dialog dengan user.

        h. Knowledge base dan inference engine terpisah.

      4. Keuntungan Sistem Pakar

        Menurut Dahria dkk pada jurnal SAINTIKOM vol.10 no.3 edisi september 2011[8], "Sistem pakar mampu memecahkan masalah tanpa dipengaruhi oleh faktor dari luar seperti intimidasi, paksaan kejiwaan, faktor ekonomi atapun perasaan". Berikut ini beberapa keuntungan dari sistem pakar:

        a. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.

        b. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.

        c. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.

        d. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka).

        e. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.

        f. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian.

        g. Tidak memerlukan biaya saat tidak digunakan, sedangkan pada pakar manusia memerlukan biaya sehari-hari.

        h. Dapat digandakan (diperbanyak) sesuai kebutuhan dengan waktu yang minimal dan sedikit biaya.

        i. Dapat memecahkan masalah lebih cepat daripada kemampuan manusia dengan catatan menggunakan data yang sama.

        j. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.

        k. Meningkatkan kualitas dan produktivitas.

      5. Kelemahan Sistem Pakar

        Menurut Mustafa Bakti Yudha (2013:18)[10], adapun kelemahan yang dimiliki oleh sistem pakar ini, antara lain:

        a. Masalah dalam mendapatkan pengetahuan dimana pengetahuan tidak selalu didapatkan dengan mudah, karena kadangkala pakar dari masalah yang kita buat tidak ada dan kalupun ada kadang-kadang pendekatan yang dimiliki oleh pakar berbeda-beda.

        b. Untuk membuat suatu sistem pakar yang benar-benar berkualitas tinggi sangatlah sulit dan memerlukan biaya yang sangat besar untuk pengembangan dan pemeliharaannya.

        c. Sistem pakar tidaklah 100% menguntungkan, walaupun seorang tetap tidak sempurna atau tidak selalu benar. oleh karena itu perlu diuji ulang secara teliti sebelum digunakan. dalam hal ini peran manusia tetap merupakan faktor dominan.

      6. Konsep Dasar Sistem Pakar

        Menurut Dahria dkk pada jurnal SAINTIKOM vol.10 no.3 edisi september 2011[8], "Konsep dasar sistem pakar mengandung keahlian, ahli/pakar, pengalihan keahlian, mengambil keputusan, aturan, kemampuan menjelaskan.

        a. Keahlian

        Keahlian adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di bidang tertentu yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau dari pengalaman. Bentuk pengetahuan yang termasuk keahlian:

        1) Fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu.

        2) Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu.

        3) Aturan-aturan berkenaan dengan lingkup permasalahan tertentu.

        4) Meta – knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan).

        b. Ahli / Pakar

        Seorang ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari halhal baru seputar topik permasalahan, menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu, memecahkan masalah dengan cepat dan tepat.

        c. Pengalihan Keahlian

        Tujuan dari sistem pakar adalah untuk mentransfer keahlian dari seorang pakar ke dalam komputer kemudian ke masyarakat. Proses ini meliputi 4 kegiatan, yaitu perolehan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya), representasi pengetahuan ke komputer, kesimpulan dari pengetahuan dan pengalihan pengetahuan ke pengguna.

        d. Mengambil Keputusan

        Hal yang unik dari sistem pakar adalah kemampuan untuk menjelaskan dimana keahlian tersimpan dalam basis pengetahuan. Kemampuan komputer untuk mengambil kesimpulan dilakukan oleh komponen yang dikenal dengan mesin inferensi yaitu meliputi prosedur tentang pemecahan masalah.

        e. Aturan (Rule)

        Sistem pakar yang dibuat merupakan sistem yang berdasarkan pada aturan-aturan dimana program disimpan dalam bentuk aturan-aturan sebagai prosedur pemecahan masalah. Aturan tersebut biasanya berbentuk IF – THEN.

        f. Kemampuan Menjelaskan

        Keunikan lain dari sistem pakar adalah kemampuan dalam menjelaskan atau memberi saran/rekomendasi serta juga menjelaskan mengapa beberapa tindakan/saran tidak direkomendasikan.

        Gambar 1 menggambarkan konsep dasar suatu sistem pakar knowledge-base. Pengguna menyampaikan fakta atau informasi untuk sistem pakar dan kemudian menerima saran dari pakar atau jawaban ahlinya. Bagian dalam sistem pakar terdiri dari dua komponen utama, yaitu knowledge base yang berisi knowledge dan mesin inferensi yang menggambarkan kesimpulan. Kesimpulan tersebut merupakan respons dari sistem pakar atas permintaan pengguna.

        Gambar 2.1. Konsep Dasar Fungsi Sistem Pakar

      7. Mekanisme Inferensi

        Menurut Bakti Yudha Mustafa (2013:27)[10], Mekanisme inferensi adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi daftar aturan berdasarkan aturan dan pola tertentu. Selama proses konsultasi antara sistem dan pemakai, mekanisme inferensi menguji aturan satu demi satu sampai kondisi tersebut benar.

        Ada dua metode inferensi yang paling penting dalam sistem pakar, yaitu runut maju (forward chaining) dan runut balik (backward chaining).

        a. Metode Runut Maju (Forward Chaining)

        Menurut Bakti Yudha Mustafa (2013:28)[10], suatu perkalian inferensi yang menggabungkan suatu permasalahan dengan solusinya disebut dengan rantai (Chain). suatu rantai yang dicari atau dilewati atau dilintasi dari suatu permasalahan untuk memperoleh solusinya disebut dengan forward chaining.

        Menurut Giarattono dan Riley, dikutip dari Dhany Safia (2009), metode inferensi runut maju cocok digunakan untuk menangani masalah pengendalian dan peramalan.

        Berikut ini adalah contoh inferensi dengan menggunakan metode runut maju:

        JIKA : Penderita terkena penyakit epilepsi idiopatik dengan CF antara 0,4 s/d 0,6.

        MAKA : Berikan obat carbamazepine.


        Gambar 2.2. Proses Runut Maju


        Dalam metode ini, pendekatan yang dimotori data (data-driven). pelacakan kedepan ini dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. pelacakan kedepan mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari aturan IF-THEN.

        b. Metode Runut Balik (Backward Chaining)

        Menurut Bakti Yudha Mustafa (2013:29)[10], suatu perkalian inferensi yang menggabungkan suatu permasalahan dengan solusinya disebut dengan rantai (chain). suatu rantai yang dilintasi dari suatu hipotesa tersebut adalah backward chaining.

        Runut balik disebut juga sebagai goal-driven reasoning, merupakan cara yang efisien untuk memecahkan masalah yang dimodelkan sebagai masalah pemilihan terstruktur. Tujuan dari inferensi ini adalah mengambil pilihan terbaik dari banyaknya kemungkinan.

        Menurut Schnupp, dikutip dari Dhany Safia (2009), Metode inferensi ini cocok digunakan untuk memecahkan masalah diagnosis.

        Berikut ini adalah contoh inferensi dengan menggukanan metode runut balik:

        Mengalami epilepsi idiopatik lokal dengan certainty factor 0,63.

        JIKA : Tipe sawan parsial sederhana

        DAN : EEG menunjukan adanya fokus

        DAN : Penyebabnya tidak diketahui



        Gambar 2.2. Proses Runut Balik


        Dalam metode ini, pendekatan yang dimotori tujuan(goal-driven). dalam pendekatan unu pelacakan dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya, selanjutnya proses pelacakan menggunakan premis untuk aturan tersebut sebagai tujuan baru dan mencari aturan lain dengan tujuan baru sebagai kesimpulannya, proses berlanjut sampai semua kemungkinan ditemukan.


      Teori Khusus

      Konsep Dasar Database

      1. Mekanisme Inferensi

        Menurut Adhi Prasetio (2012:181)[11], "Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat".

        Dari definisi ini, terdapat dua hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:

        a. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.

        b. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa hardisk.

      Konsep Microsoft Office Access

      1. Definisi Microsoft Office Access

        Menurut Hengky Mangkulo Alexander (2010:1)[10]. " Microsoft Access adalah salah satu program aplikasi database produksi dari Microsoft. Microsoft Access merupakan bagian dari aplikasi Microsoft Office. Microsoft Access sebelumnya sudah memiliki banyak.

        Access 2007 merupakan pengembangan dari Access 2003, 2000 maupun versi-versi sebelumya, dengan harapan program aplikasi database ini lebih mudah dipakai, mudah di integrasikan dengan program aplikasi Microsoft Office 2007 lainnya dan dapat memanfaatkan semua fasilitas yang terdapat pada Internet maupun Intranet.

      2. Komponen Dasar Microsoft Office Access

        Didalam mengolah database, Microsoft Access memiliki sarana atau objek yang dapat mempermudah dalam membangun sebuah database. Komponen tersebut antara lain :

        Tabel 2.3

        Komponen Dasar Access

        Komponen Fungsi
        Table Merupakan tempat atau sarana untuk penyimpanan data
        Query Digunakan untuk menyaring data dengan berbagai kriteria dan urutan yang diinginkan
        Form untuk memasukkan dan mengubah data/informasi yang ada di dalam suatu database dengan menggunakan tampilan formulir
        Report Digunakan untuk menampilkan, mencetak data atau informasi dalam bentuk laporan

        a. Table : sekumpulan data yang memiliki topik tertentu. Tabel terdiri dari berbagai Field dan Record.

        b. Field : tempat atau di mana data atau informasi dalam kelompok yang sama atau sejenis dimasukkan. Field umumnya tersimpan dalam bentuk kolom secara vertikal pada tabel.

        c. Record : merupakan data lengkap dalam jumlah tunggal yang biasanya tersimpan dalam bentuk baris secara horizontal pada tabel.

        Gambar 2.4. Contoh Tabel, Field dan Record

      Konsep Microsoft Visual Basic

      1. Definisi Microsoft Visual Basic

        Menurut Rudi Hidayat (2013:5)[12], "Visual Basic 6.0 adalah development tools yang fleksibel dengan menggunakan model pemrograman (COM). Bahasanya lebih mudah dimengerti dari pada bahasa lain, begitu juga dengan IDE (Intergrated Development Environment) pada Visual Basic 6.0 yang User Friendly atau mudah dipahami oleh pengguna sehinga orang awam pun bisa menggunakannya."

        Visual Basic merupakan turunan dari bahasa pemrograman BASIC dan menawarkan pengembangan perangkat lunak komputer berbasis grafik dengan cepat. Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda.


      2. Fungsi IDE Microsoft Visual Basic

        Gambar 2.5. Tampilan IDE Microsoft Visual Basic


        a. Menu Bar adalah kumpulan menu untuk mengakses bermacam-macam dialog, tools, perintah, setting, dan lain-lain.

        b. Main ToolBar adalah deretan shortcut untuk mengakses bermacam-macam tools berdasarkan icon. Shortcut ini dapat ditambahkan dan dikurangkan dengan cara klik kanan di Main ToolBar tersebut kemudian pilih menu Customize.

        c. Dialog Project adalah kumpulan source code project yang dibuat seperti file Project, Form, Module, Class Module, User Control, Property Page, Resource, dan lain-lain yang nantinya semuanya akan dicompile menjadi satu file EXE, DLL, atau OCX. Untuk menambahkan file-file tersebut, klik kanan di

        d. Dialog Properties adalah properti atau setting objek yang sedang dipilih seperti Project, Form, Module, Class Module, User Control, Property Page, Resource, dan lain-lain. Anda dapat edit properti objek-objek didalam projek sesuai keinginan Anda.

        e. Dialog Form Layout adalah posisi Form yang sedang dipilih yang nantinya posisi dari form tersebut akan ditampilkan sesuai ubahan Anda saat projek VB dijalankan atau Runtime. Anda dapat memindahkan posisi form dengan cara klik dan drag (geser) pada form di gambar layar monitor tersebut sesuai keinginan Anda.

        f. Form Designer adalah rancangan user interface pada aplikasi yang Anda buat. Anda dapat menambahkan macam-macam komponen yang ada di dialog Toolbox.

        g. Code editor adalah tempat untuk menulis kode program yang Anda buat. Untuk menampilkan dialog ini, klik kanan objek seperti form dan lain-lain di Dialog Project kemudian pilih menu Code View.

        h. Toolbox adalah kumpulan komponen yang digunakan untuk mengembangkan user interface atau tampilan program yang Anda buat.

      Backward Chaining

      Menurut Muhammad Dahria (2012:40) [8], "Runut balik (backward chaining) merupakan strategi pencarian yang arahnya kebalikan dari runut maju (forward chaning). Proses pencarian dimulai dari tujuan, yaitu kesimpulan yang menjadi solusi permasalahan yang dihadapi. Mesin inferensi mencari kaidahkaidah dalam basis pengetahuan yang kesimpulannya merupakan solusi yang ingin dicapai, kemudian dari kaidah-kaidah yang diperoleh, masing-masing kesimpulan dirunut balik jalur yang mengarah ke kesimpulan tersebut. Jika informasi-informasi atau nilai dari atribut-atribut yang mengarah ke kesimpulan tersebut sesuai dengan data yang diberikan maka kesimpulan tersebut merupakan solusi yang dicari, jika tidak sesuai maka kesimpulan tersebut bukan merupakan solusi yang dicari. Runut balik memulai proses pencarian dengan suatu tujuan sehingga strategi ini disebut juga goal-driven."


    6. Fungsi IDE Microsoft Visual Basic

      Gambar 2.6. Proses Runut Balik


      Pohon Keputusan (Decision Tree)

      Menurut Muhammad Syahril (2011:104). "Pohon keputusan merupakan metode klasifikasi dan prediksi yang sangat kuat. metode pohon keputusan mengubah fakta yang sangat besar menjadi pohon keputusan yang mempresentasikan aturan. Aturan dapat dengan mudah dipahami dengan bahasa alami. dan mereka juga dapat diekspresikan dalam bentuk bahasa basis data seperti Structured Query Language untuk mencari record pada katogori tertentu."

      Pohon keputusan juga berguna untuk mengeksplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah calon variabel input dengan sebuah variabel target, karena pohon keputusan memadukan antara eksplorasi data dan pemodelan, dan juga sangat bagus sebagai langkah awal dalam proses permodelan bahkan ketika dijadikan sebagai model akhir dari beberapa teknik lain.

    7. Fungsi IDE Microsoft Visual Basic

      Gambar 2.7. Komposisi Pohon Keputusan


      Flowchart

      1. Definisi Flowchart

        Menurut Rudi Hidayat (2012:15)[12]. "Flowchart adalah sebuah diagram yang memiliki simbol-simbol gambar alur algoritma yang menampilkan langkah-langkah suatu proses dalam bentuk grafik yang berbeda-beda. Tabel berikut ini adalah simbol-simbol flowchart yang umum digunakan tetapi tidak semua programmer menjadikan simbol-simbol flowchart pada tabel berikut ini sebagai acuan."


      2. Jenis-jenisFlowchart

        Menurut Sulindawati (2010:8)[13], Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

        a. Flowchart Sistem (System Flowchart)

        Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.

        Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).

        b. Flowchart Paperwork (Document Flowchart)

        Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.

        c. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

        Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.

        d. Flowchart Program (Program Flowchart)

        Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

        e. Flowchart Proses (Process Flowchart)

        Flowchart Proses merupakan teknik menggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.


      Blackbox Testing

      1. Definisi Blackbox Testing

        Menurut Rizky dalam Khana Tiara (2013:89)[14], "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar."


      2. Keuntungan Blackbox Testing

        Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

        a. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

        b. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

        c. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

        d. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

        DAFTAR PUSTAKA

        1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi
        2. 2,0 2,1 2,2 2,3 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu
        3. Tiara, Khanna. 2013. “Sistem Monitoring Inventory Control Pada Cv. Cihanjuang Budi Jaya". Tangerang: STMIK Raharja
        4. 4,0 4,1 Sutarman.2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara
        5. 5,0 5,1 Hidayat. Deddy. 2010. Definisi Sistem. Tangerang: Jurnal Cyber Raharja
        6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 Sutabri. Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi
        7. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
        8. 8,0 8,1 8,2 8,3 Dahria, Muhammad. 2011. Pengembangan Sistem Pakar Dalam Membangun Suatu Aplikasi. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 10, No. 3, September 2011
        9. 9,0 9,1 Kusrini. 2010. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi
        10. 10,0 10,1 10,2 10,3 10,4 Yudha, Mustafa Bakti. 2013. Perancangan Sistem Pakar Untuk Diagnosa Waste Coating pada Mesin Coating PT Osram Indonesia. Tangerang: STMIK Raharja
        11. Prasetio. Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita
        12. 12,0 12,1 Hidayat, Rudi. 2013. Go To VB6. Tangerang: STMIK Raharja
        13. Sulindawati, Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan “Sistem”. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010
        14. Tiara, Khanna. 2013. Sistem Monitoring Inventory Control Pada Cv. Cihanjuang Budi Jaya. Tangerang: STMIK Raharja

Contributors

Dhimas Pradipta, Mubtasir1122470049