SI1122468546

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT IKAN HIAS

AIR TAWAR UNTUK METODE PEMBELAJARAN

PADA SMK NEGERI 2 TANGERANG

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM : 1122468546

NAMA : Dhimas Pradipta


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT IKAN HIAS

AIR TAWAR UNTUK METODE PEMBELAJARAN

PADA SMK NEGERI 2 TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1122468546
Nama  : Dhimas Pradipta
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : Software Engineering

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 25 Februari 2015

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594         NIP : 001405

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT IKAN HIAS

AIR TAWAR UNTUK METODE PEMBELAJARAN

PADA SMK NEGERI 2 TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1122468546
Nama  : Dhimas Pradipta

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Junaidi, M.Kom)     (Ary Sulismawati, M.Kom)
NID : 05062     NID : 12013

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT IKAN HIAS

AIR TAWAR UNTUK METODE PEMBELAJARAN

PADA SMK NEGERI 2 TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1122468546
Nama  : Dhimas Pradipta

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2014/2015

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2015

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(_______________)   (_______________)   (_______________)
NID :   NID :   NID :

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 


SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT IKAN HIAS

AIR TAWAR UNTUK METODE PEMBELAJARAN

PADA SMK NEGERI 2 TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1122468546
Nama  : Dhimas Pradipta
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : Software Engineering

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 22 Januari 2014

 
 
 
 
 
( Dhimas Pradipta)
NIM : 1122468546

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAKSI

Pendidikan di Indonesia pada saat ini sudah berkembang, sudah banyak bidang-bidang ilmu yang terlihat biasa tetapi sangat berguna jika dipelajari, contohnya ilmu dibidang budidaya perikanan, salah satu yang dapat dibudidayakan yaitu ikan hias air tawar, ikan hias ini sangat banyak digemari oleh para penggemar ikan hias. Tidak mudah memelihara dan merawat ikan hias air tawar ini, banyak sekali kendala yang disebabkan oleh faktor penyakit, lingkungan yang kurang bersih dan organisme yang hidup disekitarnya, kemungkinan terburuk dari ikan yang terkena penyakit adalah kematian, hal tersebut sudah pasti sangat merugikan bagi para penjual dan para penggemar yang memelihara ikan hias air tawar tersebut. Metode pembelajaran untuk mendiagnosa penyakit ikan masih menggunakan cara manual yaitu dengan memeriksa ke laboratorium, hal tersebut membutuhkan waktu yang sangat lama, mendiagnosa gejala penyakit pada ikan membutuhkan keahlian seorang pakar yang ahli dibidang perikanan. Sistem pakar dibangun dengan mengadopsi kemampuan seorang pakar yang ahli dalam mendiagnosa penyakit ikan hias air tawar melalui gejala-gejala yang dihadapi. Fokus utama dari penelitian sistem pakar ini pada penyakit ikan hias air tawar, sistem pakar ini dibuat menggunakan pemrograman Microsoft Visual Basic dengan basis data Microsoft Access, sistem ini menggunakan Metode Backward Chaining dengan Teknik Breadth-First Search, yaitu pencarian dengan cara menelusuri masalah secara mendalam sampai ditemukannya suatu solusi yang maksimal. Output dari sistem ini diharapkan dapat membantu para penjual, para penggemar ikan hias, ataupun para pelajar yang sedang mempelajari tentang ikan hias air tawar untuk mendiagnosa penyakit, dan juga memberikan solusi atau cara penanganan dari penyakit ikan hias air tawar secara cepat, tepat dan akurat.

Kata Kunci: Sistem Pakar, Ikan Hias Air Tawar, Microsoft Visual Basic, Backward Chaining.

 

 

 

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dimana skripsi ini penulis sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul penulisan skripsi, yang penulis ambil adalah sebagai berikut:

“SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT IKAN HIAS AIR TAWAR UNTUK METODE PEMBELAJARAN PADA SMK NEGERI 2 TANGERANG”

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Dalam penyusunan Skripsi ini penulis banyak menerima bantuan, Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih secara tulus dan ikhlas kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., sebagai Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., sebagai Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., sebagai Kepala Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja dan selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  4. Ibu Ary Sulismawati, M.Kom., selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu Diah Fitriyani, S.Pi., selaku Stakeholder di SMK Negri 2 Tangerang yang yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada kami.
  7. Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulis.
  8. Teman-teman seperjuangan saya, yaitu: Khanna Tiara, Nursalim, Rivai Sungkowo, Imam Firmasyah, Rafif Tri Widiarso, Ade Setiadi, Muhammad Arba Adnandi, Ahmad Nur Firdaus, Ramadhan Adi Syahputra, Septian Tedy Wibowo, Bayu Porshea Yudha, Lely Suryani, Fifit Alfiah, Dwi Fitri Parmania, Jasmine Dara Assyifa, yang selalu mendukung serta memberikan semangat kepada saya sampai selesai skripsi dan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih sudah memberikan dukungan dan motivasi.

Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya. Untuk itu, penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Tangerang, 25 Februari 2015
Dhimas Pradipta
NIM. 1122468546

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Komponen Dasar Access

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi tahap III

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Jenis Penyakit

Tabel 4.2 Gejala Penyakit

Tabel 4.3 Penanggulangan Penyakit

Tabel 4.4 Pembentukan Aturan

Tabel 4.5 Pengujian blackbox pada login

Tabel 4.6 Pengujian blackbox pada tambah akun

Tabel 4.7 Pengujian blackbox pada hapus akun

Tabel 4.8 Pengujian blackbox pada menu diagnosa

Tabel 4.9 Pengujian blackbox pada edit diagnosa

Tabel 4.10 Schedulle Implementasi

Tabel 4.11 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konsep Dasar Fungsi Sistem Pakar

Gambar 2.2 Proses Runut Maju

Gambar 2.3 Proses Runut Balik

Gambar 2.4 Contoh Tabel, Field dan Record

Gambar 2.5 Tampilan IDE Microsoft Visual Basic

Gambar 2.6 Proses Runut Balik

Gambar 2.7 Komposisi Pohon Keputusan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMK Negeri 2 Kota Tangerang

Gambar 3.2 Flowchart konsutlasi individu yang berjalan pada Siswa

Gambar 3.3 Flowchart konsutlasi Kelompok yang berjalan pada Siswa

Gambar 4.1 Flowchart Program Untuk Login Admin

Gambar 4.2 Flowchart Program Untuk Login Guru

Gambar 4.3 Flowchart Program Untuk Siswa

Gambar 4.4 Flowchart Program Untuk Diagnosa Penyakit Ikan

Gambar 4.5 Flowchart Program Untuk Edit Penyakit Ikan

Gambar 4.6 Pohon Keputusan

Gambar 4.7 Tabel Administrator

Gambar 4.8 Tabel Pengguna

Gambar 4.9 Tabel Fakta

Gambar 4.10 Tabel Gejala

Gambar 4.11 Tabel Penyakit

Gambar 4.12 Tabel Penanggulangan

Gambar 4.13 Tabel Relationship

Gambar 4.14 Prototype Menu Utama

Gambar 4.15 Prototype Menu Siswa

Gambar 4.16 Prototype Menu Guru

Gambar 4.17 Prototype Menu Admin

Gambar 4.18 Prototype Menu Diagnosa

Gambar 4.19 Prototype Hasil Diagnosa

Gambar 4.20 Prototype Keterangan Penyakit

Gambar 4.21 Prototype Menu Edit Penyakit

Gambar 4.22 Prototype Edit Gejala

Gambar 4.23 prototype Edit Jenis Penyakit

Gambar 4.24 Prototype Edit Penanggulangan

Gambar 4.25 Prototype Menu Login

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi di era globalisasi saat ini semakin mengalami kemajuan, setiap orang pasti membutuhkan komputer untuk membantu pekerjaan sehari-hari dan juga sangat berguna dibidang pendidikan untuk membantu sistem pembelajaran selain itu komputer menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting karena komputer dapat di akses dengan cepat dan mudah. Komputer juga menjadi alat bantu penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi manusia, sistem komputer yang dapat menyimpan data dengan jumlah yang sangat besar dan dapat mencari data yang tersimpan dengan cepat. Ada juga yang menjadikan komputer sebagai alat pemberi pertimbangan dalam menentukan suatu masalah-masalah yang sedang dihadapi. Salah satu contoh ilmu komputer yang dimanfaatkan oleh manusia untuk mempermudah pekerjaannya yaitu dengan membentuk sistem pakar yang merupakan salah satu ilmu dibidang kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan adalah kegiatan komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang dianggap cerdas jika dilihat oleh manusia.

Sistem pakar di asumsikan bahwa pengetahuan seorang pakar dapat disimpan dan diaplikasikan ke dalam komputer, kemudian di gunakan oleh orang lain saat dibutuhkan, dengan mengimplementasikan sistem pakar ke dalam komputer, dapat mempermudah mendapatkan keakurasian dan kecepatan sehingga dapat meringankan tugas dari seorang pakar yang bekerja dibidangnya.

Salah satu pemanfaatan sistem pakar yaitu dalam bidang budidaya perikanan, dengan adanya sistem pakar pada budidaya perikanan dapat membantu seorang untuk mengetahui jenis-jenis penyakit dan penyebabnya, juga dapat memberikan konsultasi sampai memberikan saran penentuan solusi dari hasil yang ditemukan.

Ikan merupakan salah satu makanan berprotein yang di konsumsi manusia, jika terdapat hama atau penyakit yang dialami oleh ikat tersebut maka akan mempengaruhi tumbuh kembang ikan, salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan maupun perkembangbiakannya yaitu terganggunya kondisi lingkungan dan organisme penyebab penyakit, oleh karena itu dengan adanya aplikasi sistem pakar dalam budidaya perikanan, dapat membantu menyelesaikan dan memberikan solusi dari masalah-masalah yang dihadapi.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mencoba untuk membuat aplikasi sistem pakar untuk membantu atau mempermudah para siswa SMKN 2 Tangerang dalam proses pembelajaran, Penelitian tersebut dibuat dalam bentuk laporan yang berjudul "Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ikan Hias Air Tawar Untuk Metode Pembelajaran Pada SMK NEGRI 2 TANGERANG".


Perumusan Masalah

Perumusan masalah berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka akan dirumuskan beberapa masalah yang akan dibahas dalam analisa sistem yang dibuat, sebagai berikut :

  1. Bagaimana cara mendeteksi jenis penyakit pada ikan hias air tawar menggunakan sistem pakar?
  2. Bagaimana cara memberikan solusi dan menangani penyakit pada ikan hias air tawar menggunakan sistem pakar?
  3. Bagaimana cara membuat sistem pakar yang mampu mendeteksi penyakit pada ikan hias air tawar?

Ruang Lingkup

Untuk mempermudah penulisan laporan skripsi agar berjalan dengan baik, maka perlu di buat suatu batasan masalah.Ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini yaitu:

  1. Peneliti menggunakan tiga komponen utama serangan penyakit yang tejadi pada ikan hias air tawar yaitu ikan, kondisi lingkungan, dan organisme penyebab penyakit.
  2. Peneliti menggunakan jenis penyakit pada ikan hias air tawar sebagai studi kasus, yaitu penyakit non-infeksi, penyakit infeksi, penyakit bakteri, penyakit jamur, dan penyakit parasit.
  3. Peneliti mengimplementasikan aplikasi yang memberitahukan jenis penyakit, solusi, dan penanganan awal berupa pencegahan dan pemberian obat.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian di atas meliputi, yaitu :

  1. Mengimplementasikan pengetahuan dari para pakar dibidang budidaya perikanan khususnya untuk mendeteksi jenis penyakit pada ikan hias air tawar.
  2. Memberikan solusi dan penanganan penyakit pada ikan hias air tawar.
  3. Membuatkan aplikasi sistem pakar yang mampu mendeteksi dan memberikan solusi penanganan penyakit ikan hias air tawar.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian di atas meliputi, yaitu :

  1. Membantu proses pembelajaran bagi para siswa-siswi untuk mendeteksi penyakit pada ikan hias air tawar yang sedang dibudidayakan.
  2. Membantu mengatasi penyakit pada ikan hias air tawar dan memberikan solusi untuk mengurangi kegagalan atau kerugian pada saat membudidayakan ikan hias air tawar.
  3. Terciptanya aplikasi yang dapat menentukan jenis penyakit dan juga memberikan solusi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran membudidayakan ikan.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Adapun penjelasan mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Skripsi ini sebagai berikut :

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Merupakan cara pengumpulan data dimana penulis harus melakukan pengamatan secara langsung di SMKN 2 Tangerang sebagai lokasi penelitian

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data.

  3. Metode Studi Pustaka

    Metode yang dilakukan oleh peneliti untuk dapat memperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini diperoleh dari buku, jurnal, laporan penelitian, dan sumber-sumber lainnya.

Metode Analisa

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa Backward Chaining, yaitu Proses pencarian dimulai dari tujuan dan kesimpulan yang menjadi solusi permasalahan yang dihadapi. Mesin inferensi mencari kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan yang kesimpulannya merupakan solusi yang ingin dicapai, kemudian dari kaidah-kaidah yang diperoleh, masing-masing kesimpulan dirunut balik jalur yang mengarah ke kesimpulan tersebut. Jika informasi-informasi atau nilai dari atribut-atribut yang mengarah ke kesimpulan tersebut sesuai dengan data yang diberikan maka kesimpulan tersebut merupakan solusi yang dicari, jika tidak sesuai maka kesimpulan tersebut bukan merupakan solusi yang dicari. Runut balik memulai proses pencarian dengan suatu tujuan sehingga strategi ini disebut juga goal-driven.

Metode Perancangan

Dalam penelitian ini metode perancangan yang digunakan adalah program Draw.io untuk menggambarkan Flowchart, dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai penulisan program dan Microsoft Access sebagai database.

Metode Pengembangan

Setelah proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar memberikan hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Penulis melakukan metode berorientasi objek pada laporan skripsi ini. Dalam metode sistem pakar, dilakukan melalui tiga (3) tahap yaitu :

  1. Survey terhadap sistem yang sedang berjalan. Mengumpulkan data dan informasi langsung dari tempat penelitian, yang dilakukan dengan cara melihat sistem yang sedang berjalan dan interview atau wawancara langsung dengan staff yang berkaitan dengan penelitian.
  2. Analisis terhadap temuan survey, melakukan analisa terhadap hasil yang diperoleh dari survey yang telah dilakukan.
  3. Identifikasi temuan survey, mengidentifikasikan dan menanyakan kebutuhan informasi yang diperlukan guna menunjang kegiatan pembelajaran.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Guna memahami lebih jelas Laporan Skripsi ini, dengan cara mengelompokan sub bab dengan sistematika penulisan berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang beberapa teori dan definisi ilmu yang berkaitan dengan konsep dasar sistem, definisi sistem pakar yang dibahas dalam penulisan Skripsi.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi tentang analisa organisasi, gambaran umum tempat pendidikan, sejarah tempat pendidikan, struktur organisasi, prosedur sistem, struktur basis data, dan flowchart.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang pembahasan mengenai sistem pakar yang akan diusulkan dan dikembangkan, yaitu mengenai pendefinisian masalah dan analisa sistem, serta implementasi dari sistem yang meliputi pemrograman, penerapan sampai perawatan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang saran dan kesimpulan yang berkaitan dengan sistem pakar berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2012:10)[1], “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.

    Menurut Yakub (2012:1)[2], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

    Menurut Khanna Tiara (2013:10)[3], “Sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang terdiri dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk menghasilkan output yang diinginkan”.

    Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

  2. Karakteristik Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2012:20)[1], “Sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    Menurut Tata Sutabri (2012:20)[1], “Sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    a. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

    b. Batas Sistem (Boundary System)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    c. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

    d. Penghubung Sistem (Interface System)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

    e. Masukan Sistem (Input System)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    f.Pengolahan Sistem (Processing System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    g. Keluaran Sistem (OutputSystem)

    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

    h. Sasaran Sistem (objective) dan Tujuan (Goals)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

  3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2012:22)[1], “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya”.

    a. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System), sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang

    b. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System), sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer

    c. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System), sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas misalnya kematian seseorang

    d. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System), sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya misalnya sistem musyawarah

    Konsep Dasar Data dan Informasi

    1. Definisi Data

      Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya:

      Menurut Tata Sutabri (2012:1)[1], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

      Dari poin-poin diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih bergunadan bermanfaat. Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu:

      a. Tahapan Input

      Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).

      b. Tahapan Process

      Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.

      c. Tahapan Output

      Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.

    2. Bentuk Data

      Menurut Yakub (2012:5)[2], “Data dapat dibentuk menjadi 5”, antara lain:

      a. Teks

      Teks merupakan sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

      b. Data Yang Terformat

      Data yang terformat merupakan data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

      c. Citra Image

      Citra (Image) merupakan data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.

      d. Audio

      Audio merupakan data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

      e. Video

      Video merupakan data dalam bentuk gambar bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas dalam bentuk film.

    3. Sumber Data

      Menurut Yakub (2012:6)[2], “Data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal”.

      a. Data Internal

      Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses. Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

      b. Data Personal

      Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

      c.Data Eksternal

      Sumber data eksternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara, gambar, atlas, dan televisi.

    4. Hirarki Data

      Menurut Yakub (2012:6)[2], “Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level”, antara lain sebagai berikut:

      a. Elemen Data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data relasional adalah field, kolom, item, dan atribut.

      b. Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari record dalam basis data relasional adalah baris.

      c. File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan relasi. Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas.

    5. Definisi Informasi

      Berikut ini beberapa pendapat mengenai definisi informasi:

      a. Menurut Sutarman (2012:14)[4], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

      b. Menurut Hidayat (2010:10)[5], ”Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna atau lebih berarti bagi yang menerimanya”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan”.

      6. Kualitas Informasi

      Menurut Tata Sutabri (2012:43)[6], “Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan”. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini :

      a. Akurat (Accurate)

      Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

      b. Tepat Waktu (Timelines)

      Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

      c. Relevan (Relevance)

      Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

      7. Fungsi Informasi

      Menurut Sutabri (2012:31)[6], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

      8. Nilai Informasi

      Menurut Tata Sutabri (2012:37)[6], "Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit". Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

      a. Mudah diperoleh

      b. Luas dan lengkap

      c. Ketelitian

      d. Kecocokan

      e. Ketepatan waktu

      f. Kejelasan

      g. Keluwesan

      h. Dapat dibuktikan

      i. Tidak ada prasangka

      j. Dapat diukur

      Konsep Dasar Sistem Informasi

      1. Definisi Sistem Informasi

      Menurut Deddy Hidayat (2010:15)[5], ”Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan atau mengendalikan organisasi”.

      Menurut Sutarman (2012:13)[4], ”Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

      Menurut Tata Sutabri (2012:46)[6], “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

      2. Komponen Sistem Informasi

      Menurut Tata Sutabri (2012:47)[6], “Mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran". Blok bangunan itu terdiri dari:

      a. Blok Masukan (Input Block)

      Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar

      b. Blok Model (Model Block)

      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

      c. Blok Keluaran (Output Block)

      Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

      Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

      f. Blok Kendali (Controls Block)

      Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

      3. Klasifikasi Sistem Informasi

      Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

      a. Sistem informasi berdasarkan level organisasi

      Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

      b. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

      Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

      c. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

      Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

      Definisi Analisa Sistem

      1. Definisi Analisa Sistem

      Menurut Yakub (2012:142)[2], “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

      2. Fungsi Analisa Sistem

      Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

      a. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

      b. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

      c. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

      d. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

      e. Pengertian Analisa Masukan pada sistem adalah data yang diterima dan akan diproses oleh sistem.

      f. Pengertian Analisa Proses pada sistem adalah suatu kegiatan yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima oleh proses.

      g. Pengertian Analisa Keluaran pada sistem adalah data yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima.

      Sistem Pakar

      1. Definisi Sistem Pakar

        Menurut Dahria dkk pada jurnal SAINTIKOM vol.10 no.3 edisi september 2011[7], "Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar, orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman

      2. Sejarah Sistem Pakar

        Menurut Kusrini (2010:12)[8], sistem pakar mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh Artificial Intelligence Corporation. Periode penelitian Artificial Intelligence ini didomisili oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau bahkan manusia super. Suatu usaha ke arah ini adalah General Purpose Problem-Solver (GPS). GPS yang berupa sebuah prosedur yang dikembangkan oleh Allen Newell, John Cliff Shaw, dan Hebert Alexander Simon dari Logic Theorist merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan sebuah predecessor menuju Expert System (ES). GPS berusaha untuk menyusun langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengubah situasi awal menjadi state tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

        Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E.Feigenbaum dari Universitas Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN. Pembuatan DENDRAL mengarah pada konklusi-konklusi berikut, GPS terlalu lemah untuk digunakan sebagai dasar untuk membangun ES (Expert System) yang berunjuk kerja tinggi. Masalah yang kompleks membutuhkan pengetahuan yang banyak tentang yang dipermasalahkan.

        Awal tahun 1980-an, teknologi ES (Expert System) yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersil, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric). Sistem Pakar untuk melakukan diagnosis kesehatan telah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970. Sistem pakar tersebut dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di Stanford University. Sistem tersebut diberi nama MYCIN (Heckerman,1986). MYCIN merupakan program interaktif yang melakukan diagnosis penyakit miningitis dan infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi terapi anti mikrobia. MYCIN mampu memberikan penjelasan atas penalarannya secara detail. Dalam uji coba, dia mampu menunjukan kemampuan seperti seorang spesialis. Meskipun MYCIN tidak pernah digunakan secara rutin oleh dokter, MYCIN merupakan referensi yang bagus dalam penelitian kecerdasan buatan yang lainnya.

      3. Ciri-ciri Sistem Pakar

        Menurut Kusrini (2010:14)Menurut Kusrini (2010:12)[8], ciri-ciri sistem pakar, yaitu :

        a. Terbatas pada bidang yang spesifik.

        b. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak pasti.

        c. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang mudah dipahami.

        d. Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu.

        e. Dirancang untuk dikembangkan secara bertahap.

        f. Output nya bersifat nasihat atau anjuran.

        g. Output tergantung dari dialog dengan user.

        h. Knowledge base dan inference engine terpisah.

      4. Keuntungan Sistem Pakar

        Menurut Dahria dkk pada jurnal SAINTIKOM vol.10 no.3 edisi september 2011[7], "Sistem pakar mampu memecahkan masalah tanpa dipengaruhi oleh faktor dari luar seperti intimidasi, paksaan kejiwaan, faktor ekonomi atapun perasaan". Berikut ini beberapa keuntungan dari sistem pakar:

        a. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.

        b. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.

        c. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.

        d. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka).

        e. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.

        f. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian.

        g. Tidak memerlukan biaya saat tidak digunakan, sedangkan pada pakar manusia memerlukan biaya sehari-hari.

        h. Dapat digandakan (diperbanyak) sesuai kebutuhan dengan waktu yang minimal dan sedikit biaya.

        i. Dapat memecahkan masalah lebih cepat daripada kemampuan manusia dengan catatan menggunakan data yang sama.

        j. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.

        k. Meningkatkan kualitas dan produktivitas.

      5. Kelemahan Sistem Pakar

        Menurut Mustafa Bakti Yudha (2013:18)[9], adapun kelemahan yang dimiliki oleh sistem pakar ini, antara lain:

        a. Masalah dalam mendapatkan pengetahuan dimana pengetahuan tidak selalu didapatkan dengan mudah, karena kadangkala pakar dari masalah yang kita buat tidak ada dan kalupun ada kadang-kadang pendekatan yang dimiliki oleh pakar berbeda-beda.

        b. Untuk membuat suatu sistem pakar yang benar-benar berkualitas tinggi sangatlah sulit dan memerlukan biaya yang sangat besar untuk pengembangan dan pemeliharaannya.

        c. Sistem pakar tidaklah 100% menguntungkan, walaupun seorang tetap tidak sempurna atau tidak selalu benar. oleh karena itu perlu diuji ulang secara teliti sebelum digunakan. dalam hal ini peran manusia tetap merupakan faktor dominan.

      6. Konsep Dasar Sistem Pakar

        Menurut Dahria dkk pada jurnal SAINTIKOM vol.10 no.3 edisi september 2011[7], "Konsep dasar sistem pakar mengandung keahlian, ahli/pakar, pengalihan keahlian, mengambil keputusan, aturan, kemampuan menjelaskan.

        a. Keahlian

        Keahlian adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di bidang tertentu yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau dari pengalaman. Bentuk pengetahuan yang termasuk keahlian:

        1) Fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu.

        2) Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu.

        3) Aturan-aturan berkenaan dengan lingkup permasalahan tertentu.

        4) Meta – knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan).

        b. Ahli / Pakar

        Seorang ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari halhal baru seputar topik permasalahan, menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu, memecahkan masalah dengan cepat dan tepat.

        c. Pengalihan Keahlian

        Tujuan dari sistem pakar adalah untuk mentransfer keahlian dari seorang pakar ke dalam komputer kemudian ke masyarakat. Proses ini meliputi 4 kegiatan, yaitu perolehan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya), representasi pengetahuan ke komputer, kesimpulan dari pengetahuan dan pengalihan pengetahuan ke pengguna.

        d. Mengambil Keputusan

        Hal yang unik dari sistem pakar adalah kemampuan untuk menjelaskan dimana keahlian tersimpan dalam basis pengetahuan. Kemampuan komputer untuk mengambil kesimpulan dilakukan oleh komponen yang dikenal dengan mesin inferensi yaitu meliputi prosedur tentang pemecahan masalah.

        e. Aturan (Rule)

        Sistem pakar yang dibuat merupakan sistem yang berdasarkan pada aturan-aturan dimana program disimpan dalam bentuk aturan-aturan sebagai prosedur pemecahan masalah. Aturan tersebut biasanya berbentuk IF – THEN.

        f. Kemampuan Menjelaskan

        Keunikan lain dari sistem pakar adalah kemampuan dalam menjelaskan atau memberi saran/rekomendasi serta juga menjelaskan mengapa beberapa tindakan/saran tidak direkomendasikan.

        Gambar 1 menggambarkan konsep dasar suatu sistem pakar knowledge-base. Pengguna menyampaikan fakta atau informasi untuk sistem pakar dan kemudian menerima saran dari pakar atau jawaban ahlinya. Bagian dalam sistem pakar terdiri dari dua komponen utama, yaitu knowledge base yang berisi knowledge dan mesin inferensi yang menggambarkan kesimpulan. Kesimpulan tersebut merupakan respons dari sistem pakar atas permintaan pengguna.

        Gambar 2.1. Konsep Dasar Fungsi Sistem Pakar

      7. Mekanisme Inferensi

        Menurut Bakti Yudha Mustafa (2013:27)[9], Mekanisme inferensi adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi daftar aturan berdasarkan aturan dan pola tertentu. Selama proses konsultasi antara sistem dan pemakai, mekanisme inferensi menguji aturan satu demi satu sampai kondisi tersebut benar.

        Ada dua metode inferensi yang paling penting dalam sistem pakar, yaitu runut maju (forward chaining) dan runut balik (backward chaining).

        a. Metode Runut Maju (Forward Chaining)

        Menurut Bakti Yudha Mustafa (2013:28)[9], suatu perkalian inferensi yang menggabungkan suatu permasalahan dengan solusinya disebut dengan rantai (Chain). suatu rantai yang dicari atau dilewati atau dilintasi dari suatu permasalahan untuk memperoleh solusinya disebut dengan forward chaining.

        Menurut Giarattono dan Riley, dikutip dari Dhany Safia (2009), metode inferensi runut maju cocok digunakan untuk menangani masalah pengendalian dan peramalan.

        Berikut ini adalah contoh inferensi dengan menggunakan metode runut maju:

        JIKA : Penderita terkena penyakit epilepsi idiopatik dengan CF antara 0,4 s/d 0,6.

        MAKA : Berikan obat carbamazepine.


        Gambar 2.2. Proses Runut Maju


        Dalam metode ini, pendekatan yang dimotori data (data-driven). pelacakan kedepan ini dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. pelacakan kedepan mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari aturan IF-THEN.

        b. Metode Runut Balik (Backward Chaining)

        Menurut Bakti Yudha Mustafa (2013:29)[9], suatu perkalian inferensi yang menggabungkan suatu permasalahan dengan solusinya disebut dengan rantai (chain). suatu rantai yang dilintasi dari suatu hipotesa tersebut adalah backward chaining.

        Runut balik disebut juga sebagai goal-driven reasoning, merupakan cara yang efisien untuk memecahkan masalah yang dimodelkan sebagai masalah pemilihan terstruktur. Tujuan dari inferensi ini adalah mengambil pilihan terbaik dari banyaknya kemungkinan.

        Menurut Schnupp, dikutip dari Dhany Safia (2009), Metode inferensi ini cocok digunakan untuk memecahkan masalah diagnosis.

        Berikut ini adalah contoh inferensi dengan menggukanan metode runut balik:

        Mengalami epilepsi idiopatik lokal dengan certainty factor 0,63.

        JIKA : Tipe sawan parsial sederhana

        DAN : EEG menunjukan adanya fokus

        DAN : Penyebabnya tidak diketahui



        Gambar 2.2. Proses Runut Balik


        Dalam metode ini, pendekatan yang dimotori tujuan(goal-driven). dalam pendekatan unu pelacakan dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya, selanjutnya proses pelacakan menggunakan premis untuk aturan tersebut sebagai tujuan baru dan mencari aturan lain dengan tujuan baru sebagai kesimpulannya, proses berlanjut sampai semua kemungkinan ditemukan.


      Teori Khusus

      Konsep Dasar Database

      1. Mekanisme Inferensi

        Menurut Adhi Prasetio (2012:181)[10], "Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat".

        Dari definisi ini, terdapat dua hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:

        a. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.

        b. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa hardisk.

      Konsep Microsoft Office Access

      1. Definisi Microsoft Office Access

        Menurut Hengky Mangkulo Alexander (2010:1)[9]. " Microsoft Access adalah salah satu program aplikasi database produksi dari Microsoft. Microsoft Access merupakan bagian dari aplikasi Microsoft Office. Microsoft Access sebelumnya sudah memiliki banyak.

        Access 2007 merupakan pengembangan dari Access 2003, 2000 maupun versi-versi sebelumya, dengan harapan program aplikasi database ini lebih mudah dipakai, mudah di integrasikan dengan program aplikasi Microsoft Office 2007 lainnya dan dapat memanfaatkan semua fasilitas yang terdapat pada Internet maupun Intranet.

      2. Komponen Dasar Microsoft Office Access

        Didalam mengolah database, Microsoft Access memiliki sarana atau objek yang dapat mempermudah dalam membangun sebuah database. Komponen tersebut antara lain :

        Tabel 2.3

        Komponen Dasar Access

        Komponen Fungsi
        Table Merupakan tempat atau sarana untuk penyimpanan data
        Query Digunakan untuk menyaring data dengan berbagai kriteria dan urutan yang diinginkan
        Form untuk memasukkan dan mengubah data/informasi yang ada di dalam suatu database dengan menggunakan tampilan formulir
        Report Digunakan untuk menampilkan, mencetak data atau informasi dalam bentuk laporan

        a. Table : sekumpulan data yang memiliki topik tertentu. Tabel terdiri dari berbagai Field dan Record.

        b. Field : tempat atau di mana data atau informasi dalam kelompok yang sama atau sejenis dimasukkan. Field umumnya tersimpan dalam bentuk kolom secara vertikal pada tabel.

        c. Record : merupakan data lengkap dalam jumlah tunggal yang biasanya tersimpan dalam bentuk baris secara horizontal pada tabel.

        Gambar 2.4. Contoh Tabel, Field dan Record

      Konsep Microsoft Visual Basic

      1. Definisi Microsoft Visual Basic

        Menurut Rudi Hidayat (2013:5)[11], "Visual Basic 6.0 adalah development tools yang fleksibel dengan menggunakan model pemrograman (COM). Bahasanya lebih mudah dimengerti dari pada bahasa lain, begitu juga dengan IDE (Intergrated Development Environment) pada Visual Basic 6.0 yang User Friendly atau mudah dipahami oleh pengguna sehinga orang awam pun bisa menggunakannya."

        Visual Basic merupakan turunan dari bahasa pemrograman BASIC dan menawarkan pengembangan perangkat lunak komputer berbasis grafik dengan cepat. Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda.


      2. Fungsi IDE Microsoft Visual Basic

        Gambar 2.5. Tampilan IDE Microsoft Visual Basic


        a. Menu Bar adalah kumpulan menu untuk mengakses bermacam-macam dialog, tools, perintah, setting, dan lain-lain.

        b. Main ToolBar adalah deretan shortcut untuk mengakses bermacam-macam tools berdasarkan icon. Shortcut ini dapat ditambahkan dan dikurangkan dengan cara klik kanan di Main ToolBar tersebut kemudian pilih menu Customize.

        c. Dialog Project adalah kumpulan source code project yang dibuat seperti file Project, Form, Module, Class Module, User Control, Property Page, Resource, dan lain-lain yang nantinya semuanya akan dicompile menjadi satu file EXE, DLL, atau OCX. Untuk menambahkan file-file tersebut, klik kanan di

        d. Dialog Properties adalah properti atau setting objek yang sedang dipilih seperti Project, Form, Module, Class Module, User Control, Property Page, Resource, dan lain-lain. Anda dapat edit properti objek-objek didalam projek sesuai keinginan Anda.

        e. Dialog Form Layout adalah posisi Form yang sedang dipilih yang nantinya posisi dari form tersebut akan ditampilkan sesuai ubahan Anda saat projek VB dijalankan atau Runtime. Anda dapat memindahkan posisi form dengan cara klik dan drag (geser) pada form di gambar layar monitor tersebut sesuai keinginan Anda.

        f. Form Designer adalah rancangan user interface pada aplikasi yang Anda buat. Anda dapat menambahkan macam-macam komponen yang ada di dialog Toolbox.

        g. Code editor adalah tempat untuk menulis kode program yang Anda buat. Untuk menampilkan dialog ini, klik kanan objek seperti form dan lain-lain di Dialog Project kemudian pilih menu Code View.

        h. Toolbox adalah kumpulan komponen yang digunakan untuk mengembangkan user interface atau tampilan program yang Anda buat.

      Backward Chaining

      Menurut Muhammad Dahria (2012:40) [7], "Runut balik (backward chaining) merupakan strategi pencarian yang arahnya kebalikan dari runut maju (forward chaning). Proses pencarian dimulai dari tujuan, yaitu kesimpulan yang menjadi solusi permasalahan yang dihadapi. Mesin inferensi mencari kaidahkaidah dalam basis pengetahuan yang kesimpulannya merupakan solusi yang ingin dicapai, kemudian dari kaidah-kaidah yang diperoleh, masing-masing kesimpulan dirunut balik jalur yang mengarah ke kesimpulan tersebut. Jika informasi-informasi atau nilai dari atribut-atribut yang mengarah ke kesimpulan tersebut sesuai dengan data yang diberikan maka kesimpulan tersebut merupakan solusi yang dicari, jika tidak sesuai maka kesimpulan tersebut bukan merupakan solusi yang dicari. Runut balik memulai proses pencarian dengan suatu tujuan sehingga strategi ini disebut juga goal-driven."


    6. Fungsi IDE Microsoft Visual Basic

      Gambar 2.6. Proses Runut Balik


      Pohon Keputusan (Decision Tree)

      Menurut Muhammad Syahril (2011:104). "Pohon keputusan merupakan metode klasifikasi dan prediksi yang sangat kuat. metode pohon keputusan mengubah fakta yang sangat besar menjadi pohon keputusan yang mempresentasikan aturan. Aturan dapat dengan mudah dipahami dengan bahasa alami. dan mereka juga dapat diekspresikan dalam bentuk bahasa basis data seperti Structured Query Language untuk mencari record pada katogori tertentu."

      Pohon keputusan juga berguna untuk mengeksplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah calon variabel input dengan sebuah variabel target, karena pohon keputusan memadukan antara eksplorasi data dan pemodelan, dan juga sangat bagus sebagai langkah awal dalam proses permodelan bahkan ketika dijadikan sebagai model akhir dari beberapa teknik lain.

    7. Fungsi IDE Microsoft Visual Basic

      Gambar 2.7. Komposisi Pohon Keputusan


      Flowchart

      1. Definisi Flowchart

        Menurut Rudi Hidayat (2012:15)[11]. "Flowchart adalah sebuah diagram yang memiliki simbol-simbol gambar alur algoritma yang menampilkan langkah-langkah suatu proses dalam bentuk grafik yang berbeda-beda. Tabel berikut ini adalah simbol-simbol flowchart yang umum digunakan tetapi tidak semua programmer menjadikan simbol-simbol flowchart pada tabel berikut ini sebagai acuan."


      2. Jenis-jenisFlowchart

        Menurut Sulindawati (2010:8)[12], Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

        a. Flowchart Sistem (System Flowchart)

        Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.

        Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).

        b. Flowchart Paperwork (Document Flowchart)

        Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.

        c. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

        Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.

        d. Flowchart Program (Program Flowchart)

        Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

        e. Flowchart Proses (Process Flowchart)

        Flowchart Proses merupakan teknik menggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.


      Black Box Testing

      1. Definisi Black Box Testing

        Menurut Rizky dalam Khana Tiara (2013:89)[3], "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar."

      2. Keuntungan Black Box Testing

        Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

        a. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

        b. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

        c. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

        d. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

      3. Teknik Testing pada Black Box Testing

        Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

        a. Equivalence Partitioning

        Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

        b. Boundary Value Analysis

        Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.

        c. Cause Effect Graph

        Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.

        d. Random Data Selection

        Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

        e. Feature Test

        teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.

      Elisitasi

      Menurut Saputra (2012:51)[13], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

      1. Tahap I

        Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

      2. Tahap II

        Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

      3. Tahap III

        Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

        a. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.

        b. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

        c. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

        Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

        a. High (H)  : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

        b. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

        c. Low (L) : Mudah dikerjakan.

      4. Final Draft Elisitasi

        Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

      Literature Review

      1. Definisi Literature Review

        Menurut Semiawan (2010:104)[14], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

        Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

      2. Tujuan Literature Review

        Menurut Yuniarti (2012:3)[15], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

        1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

        2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

        3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

      Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini diantara lain:

      1. Penelitian yang dilakukan oleh Suwarsito dkk. Dengan jurnal yang berjudul “Diagnosa Penyakit Ikan Menggunakan Sistem Pakar”. ISSN Vol 1 No. 4 2013. Perhatian terhadap masalah penyakit ikan berkembang sejalan dengan meningkatnya sistem budidaya ikan ke arah intensifikasi. Informasi mengenai sumber penyakit yang sering menyerang ikan/udang selain sangat membantu dalam upaya pengobatan juga bermanfaat dalam menentukan tindakan yang harus dilakukan petambak/petani ikan untuk mencegah terjadinya serangan suatu penyakit yang mungkin dialami oleh hewan peliharaan. Sistem ini bisa dijalankan di komputer yang bersistem operasi Windows’95, Windows’98, Windows XP, Windows Me, maupun Windows 2000 dengan kebutuhan RAM minimal 128MB. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Borland C++ Builder berbasis Windows yang merupakan pengembangan dari bahasa Turbo C++ yang berbasiskan DOS.
      2. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Listianto Arif Prabowo dkk. Dengan jurnal yang berjudul “Sistem Pakar Untuk Mengdiagnosa Dan Menanggulangi Penyakit Pada Ikan Lele Dumbo Menggunakan Metode Backward Chainging”. ISSN 2013. Sistem pakar diagnosa dan penanggulangan penyakit ikan lele ditujukan untuk mendiagnosa penyakit yang terjadi pada ikan lele. Pada implementasinya sistem ini telah memenuhi tujuan tersebut dengan menggunakan basis pengetahuan dan basis aturan. Basis pengetahuan ini terdiri dari kumpulan tabel-tabel pengetahuan pakar, yaitu tabel gejala, tabel penyakit, tabel penyebab, tabel solusi, dan tabel pertanyaan. Sedangkan basis aturan berupa tabel rule. Aplikasi ini dapat dijalankan diberbagai operating system asalkan operating system tersebut memiliki JVM (Java Virtual Machine).Bahasa pemrogaman yang digunakan adalah Java. Aplikasi dibangun atas11form, yang terdiri atas 3form utama yaitu login, beranda konsultasi dan beranda pakar, dan 8 anak form yaitu: data gejala penyakit, data penyakit, data penyebab, data solusi, pengelolaan rule, aturan pertanyaan, konsultasi, dan informasi. Sehingga aplikasi ini memiliki tampilan yang sederhana, tidak rumit dan mudah digunakan maupun dikelola oleh pengguna.
      3. Tinjauan studi dari penelitian Rista Ayu Kurniawati (2012), Universitas Muhamadiyah Ponogoro. dalam penelitian yang berjudul "Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Komputer Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Mysql". Sistem pakar ini dirancang dan dibuat dengan bahasa pemograman Microsoft Visual Basic 6.0 dan Mysql dengan metode forward chaining. Forward chaining adalah metode inferensia yang merupakan lawan dari backward chaining. Forward chaining dimulai dengan data atau data driven. Artinya pada forward chaining semua data dan aturan akan ditelusuri untuk mencapai tujuan atau goal yang diinginkan. Mesin inferensia yang menggunakan forward chaining akan mencari antesendent (IF klausa ..) sampai kondisinya benar. Pada forward chaining semua pertanyaan dalam sistem pakar akan disampaikan semuanya kepada pengguna.
      4. Penelitian yang dilakukan oleh Adhinta Nicho Pratama dan Sukadi. Penelitian ini adalah berjudul ”Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Hama Dan Penyakit Tanaman Padi”. IJCSS Vol 10 No. 02 2013. Pertanian mempunyai arti yang penting bagi kehidupan manusia, selama manusia hidup, selama itu juga pertanian tetap akan ada. Hal itu disebabkan karena makanan merupakan kebutuhan manusia paling pokok selain udara dan air. Makanan merupakan hasil dari pertanian yang mana setiap tahun kebutuhan akan makanan semakin meningkat karena populasi manusia terus bertambah. Secara khusus beras merupakan hasil dari tanaman padi yang digunakan sebagai makanan pokok manusia. Hal yang sering terjadi, banyak kerugian yang diakibatkan karena adanya penyakit tanaman yang terlambat untuk didiagnosis dan sudah mencapai tahap yang parah dan menyebabkan terjadinya gagal panen.Pada penelitian ini akan dibuat suatu aplikasi sistem pakar yang memberikan informasi mengenai hama penyakit tanaman dan dapat mendiagnosis gejala–gejala penyakit tanaman, khususnya tanaman padi, sekaligus memberikan solusi penanggulangannya, yang nantinya dapat digunakan untuk mengurangi atau memperkecil resiko kerusakan tanaman. Implementasi sistem pakar ini dibuat dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan untuk penyimpanan datanya menggunakan microsoft acces 2007.
      5. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Sani Sembiring. Penelitian ini adalah berjudul “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Dan Hama Tanaman Padi”. ISSN Vol. 3 2013. Seiring kemajuan zaman dan perkembangan teknologi sangat pesat menuntun adanya sistem kerja yang cepat, efektif dan efesien sehingga diperlukan suatu teknologi yang dapat mewujudkan hal tersebut terutama dalam diagnosis penyakit dan hama tanaman padi dan penanggulangannya. Pengetahuan tentang hama-hama padi dan penanggulangannya hanya berdasarkan pengalaman, penyuluhan dan belum bersifat komputerisasi yang dalam sesuatu waktu dapat dengan mudah menambah data baru tentang penyakit dan hama terbaru dengan solusi penanggulangannya tanpa harus membuat data tersebut hanya pada buku. Sehingga penulis ingin membantu dalam hal pengembangan media pengetahuan tentang perkembangan dan solusi hama pada tanaman padi tersebut dengan menggunakan bantuan komputer beserta dengan aplikasi pendukungnya tersebut, guna menciptakan data yang akurat dan up to date (berkembang) seiring dengan bertambahnya waktu atas perkembangan atau penemuan panyakit dan hama baru pada tanaman padi, berikut dengan bagaimana tahap atau proses penanggulangan panyerangan penyakit dan hama pada tanaman padi tersebut. Sistem pakar ini dibuat dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan untuk penyimpanan datanya menggunakan microsoft acces 2007.
      6. Penelitian yang dilakukan oleh Rika Sofa, Dini Destiani dan Ate Susanto. Penelitian ini adalah berjudul “Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi”. ISSN Vol. 09 No.03 2012. Tanaman padi yang dapat diserang berbagia macam penyakit, penyakit tersebut dapt diketahui dari gejala-gejala yang ditimbulkannya. Akan tetapi untuk mengetahui secara tepat jenis dari penyakit yang menyerang padi tersebut diperlukan seorang pakar/ ahli di bidang pertanian khususnya tanaman padi.oleh karena itu pendiagnosisan terhadap penyakit pada tanaman padi harus dilakukan secepat dan seakurat mungkin, dikarenakan penyakit pada tanaman tersebut dapat dengan cepat menyerang serta menyebar keseluruhan. Dalam hal ini peran seorang expert atau pakar sangat diandalkan untuk mendiagnosis dan menentukan jenis penyakit serta memberikan cara pengendalian guna mendapatkan solusinya. Sistem pakar ini diharapkan dapat membantu memecahkan permasalahan dalam mendiagnosis penyakit tanaman padi, yang didasarkan pada gejala-gejala yang ditemukan di lapangan yang dapat dijadikan sebagai alat bantu (tool) bagi seorang ahli pertanian yang betugas sebagai penyuluh khususnya di bidang produksi tanaman pangan khususnya seksi hama dan penyakit padi. Sistem pakar ini dibuat dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan untuk penyimpanan datanya menggunakan microsoft acces 2007.

      BAB III

      PEMBAHASAN

      Gambaran Umum SMK Negeri 2 Tangerang

      SMK Negeri 2 Kota Tangerang terletak di Jl. Veteran No. 2 Kelurahan. Sukasari, Kecamatan Tangerang Kota Tangerang, merupakan SMK yang keberadaannya sangat strategis karena berdekatan dengan pusat pemerintahan Kota Tangerang dan tidak jauh dengan sentra industri di Jabodetabek. Drs. Purwabto A.T sebagai kepala sekolah, sekolah ini memiliki 5 (lima) konsentrasi kejuruan yaitu Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, Agribisnis Perikanan, Agribisnis Ternak Unggas, Agribisnis Pertanian Teknik Kultur Jaringan, Teknik Kendaraan Ringan, Kimia Analisis. Secara garis besar SMK Negeri 2 Tangerang memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu sebagai pelaksana pendidikan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis dan sifat sekolah tersebut. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kewajiban yang berlaku, melaksanakan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa dan siswi di sekolah, membina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), melaksanakan urusan Tata Usaha (TU), membina kerjasama dengan orang tua siswa, Dewan sekolah, masyarakat dan instansi terkait, melaksanakan program dinas Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.

      Sejarah Singkat SMK Negeri 2 Tangerang

      Pada Pada awalnya SMK Negeri 2 Kota Tangerang adalah sekolah Proyek Perintis yang dibangun melalui Proyek Pelita Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1969-1970, dan mulai menerima murid baru tanggal 12 April 1975 dengan nama STM Pertanian. Selanjutnya pada tahun 1977-1978 nama STM Pertanian berubah nama menjadi SMT Pertanian dan memiliki 3 jurusan yaitu Teknologi Hasil pertanian (THP), Teknologi Peralatan Pertanian (TPP) dan Teknologi Produksi Pertanian (TP). Pada tahun 1993-1994 SMT Pertanian berganti nama SMK Pertanian dengan program keahlian THP, Mekanisasi Pertanian (MP), Budidaya Ternak (BT), Budidaya Ikan (BI) dan Budidaya Tanaaman Pangan dan Hortikultura (BTPH). Sejak tahun 1996-1997 berubah menjadi SMK Negeri 2 dengan program studi keahlian Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP), Agribisnis Ternak Unggas (ATU), Agribisnis Perikanan (AP), Agribisnis Pertanian Teknik Kultur Jaringan (APTKJ), Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Kinimia Analisis (KA).

      Pada tahun 2007, SMK Negeri 2 Kota Tangerang ditunjuk oleh Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan untuk menyelenggarakan pendidikan berbasis keunggulan lokal.

      SMK Negeri 2 Kota Tangerang memperoleh Akreditasi A (Amat Baik) untuk Program Studi Keahlian TPHP, AP,TKR dan KA serta Akreditasi B (Baik) untuk BT dan APTKJ.

      Saat ini SMK Negeri 2 Kota Tangerang memiliki 33 rombongan belajar (rombel) dengan jumlah siswa 927 siswa. Untuk meningkatkan aktivitas dan kretivitas siswa, sekolah menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler diantaranya: bela diri (karate, silat, kempo), futsal dan sepak bola, volley ball, basket, pramuka, PMR, marawis, band, KIR ( karya ilmiah remaja) dan keterampilan jurusan (sesuai program keahlian masing-masing).

      Sementara Setiap organisasi memiliki rencana target/sasaran yang ingin dicapai dan dapat berubah sesuai situasi dan kondisi yang terjadi pada organisasi itu. Sasaran organisasi dapat didasari oleh adanya Tujuan Organisasi, Visi dan Misi, Nilai-nilai, Goals, Rencana Kerja dan Anggaran. Pencapaian sasaran organisasi harus dilakukan dengan melalui penggunaan suatu Sistem Manajemen yang didukung dengan adanya sumber daya yang sesuai. Manajemen mutu adalah aktivitas-aktivitas yang terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengawasi suatu organisasi dalam hubungannya dengan mutu. Sistem Manajemen Mutu adalah suatu system untuk menerapkan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu dan untuk mencapai sasaran tersebut.

      Sistem Manajeman Mutu SMK Negeri 2 Kota Tangerang harus mampu mengintegrasikan seluruh proses dan sumber daya yang diperlukan oleh SMK Negeri 2 Kota Tangerang untuk menghasilkan produk/layanan yang diharapkan. Pengembangan dan penyusunan Sistem Manajemen Mutu SMK Negeri 2 Kota Tangerang mengacu pada 9001:2008, yang merupakan suatu Standar Internasional untuk Sistem Manajemen Mutu.

      Dengan ISO 9000, SMK Negeri 2 Kota Tangerang berkeinginan untuk menunjukan kemampuannya secara konsisten dalam penyediaan produk, memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku, dan mencapai kepuasan pelanggan melalui penggunaan system secara efektif, termasuk proses untuk peningkatan berkelanjutan dan jaminan kesesuaian dengan persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku.

      Visi, Misi dan Tujuan dari SMK Negeri 2 Tangerang

      1. Visi

        “Menjadi sekolah unggulan dalam prestasi, berdaya saing, peduli dan berbudaya lingkungan dilandasi iman dan taqwa”.

      2. misi

        a. Menyiapkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa, menguasai kompetensi keahlian profesinya, memiliki jiwa wirausaha, dan memiliki daya saing.

        b. Menyelenggarakan sistem pembelajaran yang adaptif, efektif, kreatif dan berwawasan lingkungan serta mengutamakan keunggulan, sehingga setiap peserta didik dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.

        c. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan komite sekolah.

        d. Menerapkan layanan prima dalam pengelolaan sekolah melalui Sistem Manajeman Mutu ISO 9001 : 2008.

      3. Tujuan Meningkatkan profesionalisme para guru agar dapat memberikan layanan yang maksimal kepada para siswa melalui pelatihan-pelatihan, penataran, MGMP, seminar dan sebagainya.

      Struktur Organisasi

      Agar kegiatan di SMK Negeri 3 Tangerang berjalan sesuai dengan progran yang telah dibentuk maka dibentuk struktur organisasi keperguruan sekolah, yaitu :

      1. Majelis Sekolah.
      2. Kepala Sekolah.
      3. Komite Sekolah.
      4. Wakil Manajemen Mutu.
      5. Kepala Sub Bagian Tata Usaha.
      6. Wakil Kepala Kesiswaan.
      7. Wakil Kepala Kurikulum.
      8. Wakil Kepala Sarana dan Prasarana.
      9. Wakil Kepala Hubungan Masyarakat.
      10. Bimbingan Penyuluhan.
      11. Pembina OSIS.
      12. BKK.
      13. Unit Produksi.
      14. Wali Kelas / Dewan Guru / kepala jurusan.
      15. Siswa

      Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMK Negeri 2 Tangerang

      Wewenang dan Tanggung Jawab

      1. Majelis SekolahPada tingkat SMK Majelis Sekolah memiliki tugas dan fungsi antara lain :

        a. Menjadi mitra pimpinan sekolah dalam menentukan kebijaksanaan sekolah, pada batas-batas yang tidak menyimpang dari kebijaksanaan Depdikbud.

        b. Menjembatani hubungan kerjasama yang dan lembaga antara sekolah dan dunia/industri.

        c. Membantu sekolah dalam pengembangan kurikulum, pengembangan unit produksi, pengembangan iklim kerja yang positif, pengembangan staf (guru dan non guru), pengembangan sarana dan prasarana pendidikan, dan sebagainya.

        d. Membantu penyelenggaraan ujian profesi, sertifikasi dan pemasaran tamatan.

        e. Membantu memberikan jalan keluar dari berbagai hambatan yang dihadapi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kejuruan.

      2. Kepala Sekolah

        a. Penyelenggaraan kegiatan sekolah.

        b. Pembina kesiswaan.

        c. Pelaksanaan bimbingan dan penelitian guru dan tenaga pendidik lainya.

        d. Penyelenggaraan administrasi sekolah yang meliputi administrasi ketenagaan, keuangan, kesiswaan, perlengkapan dan kurikulum.

        e. Pelaksanaan hubungan sekolah dengan lingkungan atau masyarakat sekitar sekolah.

      3. Komite sekolah bertugas

        Menyampaikan program sekolah dan rencana anggaran sekolah kepadaorang tua murud serta memusyawarakan.

        a. Koordinasi dengan instansi lain.

        b. Merencanakan program pembangunan dan kegiatan sekolah.

        c. Sebagai penengah antara pihak sekolah dengan orang tua murid.

      4. Wakil Manajemen MutuUraian Tugas dan Tanggung Jawab :

        a. Menyusun program kerja tahunan ( Action Plan ).

        b. Mengkoordinir penyusunan program kerja dan evaluasi program kerja tahunan Sekolah.

        c. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas Wakil Kepala Sekolah dan Staf Kepala Sekolah lainnya.

        d. Dengan Wakil Kepala Sekolah dan Staf Kepala Sekolah lainnya membuantu Kepala Sekolah dalam menyusun, RAPBS RIPS, Program Peningkatan Kinerja Sekolah (PPKS), Program Kerja Sekolah dan Evaluasi Program Kerja Tahunan.

        e. Mengadakan koordinasi dengan Wakil Kepala Sekolah dan Staf Kepala Sekolah lainnya untuk menganalisis kebutuhan berbagai komponen penunjang pelaksanaan Diklat di Sekolah.

        f. Mengkoordinir perencanaan, pelaksanaan dan pelaporkan dalam berbagai kegiatan kegiatan peningkatan serta pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia.

        g. Mengkoordinir pengajuan berbagai kebutuhan Sekolah.

        h. Menganalisa hasil evaluasi pemelajaran secara berkala, untuk peningkatan kualitas tamatan.

        i. Mengkoordinir pelaksanaan pengembangan Sekolah.

        j. Memonitor pelaksanaan program Standar Nasional dan Internasional serta Program Sekolah lainnya.

        k. Mengajar minimal 12 (dua belas) jam pelajaran/minggu.

        l. Menyusun laporan berkala dan insidentil tentang kegiatan perencanaan dan pengembangan Sekolah.Wewenang  :

        a. Mengkoordinir pelaksanan tugas Wakil Kepala Sekolah.

        b. Mengatur pelaksanaan tugas dan mekanisme kerja staf pembantu Kepala Sekolah.

        c. Mengembangkan sekolah yang dituangkan dalam program kerja sekolah sejalan dengan Renstra Dikmenjur.

        d. Memberikan data sekolah kepada pihak-pihak terkait yang memerlukan.

        e. Bekerja sama dengan Komite Sekolah dalam mengembangkan sekolah.

      5. Kepala Sub Bagian Tata Usaha bertugas

        a. Penyusun administrasi perlengkapan sekolah.

        b. Penyusun dan penyajian data statistik sekolah.

        c. Membuat buku induk siswa dan surat menyurat.

        d. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala.

      6. Wakil Kepala Kesiswaan

        Bertanggung jawab kepada : Kepala Sekolah

        Berhubungan dengan :

        a. Semua Unit Kerja.

        b. Organisasi Kesiswaan.

        Tanggung jawab :

        a. Membuat program kerja pembinaan kesiswaan.

        b. Mengkoordinasikan PSB ( Penerimaan Siswa Baru ).

        c. Mengkoordinasikan pelaksanaan Masa Orientasi Siswa (MOS) bagi siswa baru

        d. Mengkoordinasikan pemilihan kepengurusan dan diklat OSIS.

        e. Mengkoordinasikan penjaringan dan pendistribusian semua bentuk beasiswa.

        f. Mengkoordinasikan pelaksanaan Ketertiban, Kedisiplinan, Keamanan, dan Kekeluargaan

        g. Membina program kegiatan OSIS.

        h. Memeriksa dan menyetujui rencana kerja pengurus OSIS.

        Wewenang :

        a. Melakukan tindakan terhadap siswa terkait pelanggaran tata tertib siswa.

        b. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan lomba.

        c. Mengkoordinasikan Kegiatan ekstra kurikuler.

        d. Mengkoordinasikan peringatan hari-hari besar.

      7. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

        Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Pengajaran adalah Pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam tugas-tugasnya sebagai berikut:

        a. Menyusun rencana kerja dan program Diklat pengajaran sekolah.

        b. Menyusun pembagian tugas mengajar guru berdasarkan usulan Ketua Program Keahlian.

        c. Menyusun jadwal Diklat berdasarkan data dari Ketua Prog. Keahlian.

        d. Mengawasi kelancaran kegiatan Diklat.

        e. Mengkoordinasikan kegiatan evaluasi ( Ulum, UAN dan Uji Kompetensi ) sesuai kalender pendidikan disekolah.

        f. Mengkoordinasikan keseluruhan kegiatan pengajaran sesuai kalender pendidikan di sekolah.

        g. Memberikan lembaran-lembaran GBPP, buku RPP, jurnal, format pencapaian kurikulum pada guru.

        h. Mengkoordinasikan perangkat kegiatan diklat dengan Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

        i. Membuat rekapitulasi pencapaian target kurikulum.

        j. Kerjasama dengan Institusi Pasangan/DU-DI dlm rangka Singkronisasi Program Pembelajaran.

        k. Membuat Validasi Kurikulum hasil singkronisasi Program.

        l. Membuat laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala.

      8. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana

        Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana/ Prasarana adalah pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam tugas-tugasnya sebagai berikut :

        a. Menyusun rencana kerja dan jadwal kerja.

        b. Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasarana sekolah.

        c. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan dan pengadaan bahan-bahan pengajaran pengajaran.

        d. Mengkoordinasikan kegiatan program perbaikan dan pemeliharaan sarana/prasarana sekolah.

        e. Mengkoordinasikan kegiatan pembangunan / penambahan sarana dan prasarana baru di lingkungan sekolah.

      9. Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat

        Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat dan Hubungan Industri adalah pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam tugas-tugasnya sebagai berikut :

        a. Menyusun rencana program kerja dan jadwal kerja.

        b. Mengkoordinasikan kegiatan Praktik Industri bersama Pokja.

        c. Mengkoordinasikan hubungan sekolah dengan sekolah lain.

        d. Mengkoordinasikan dan melakukan pendekatan dengan dunia kerja/ industri, instansi terkait dan masyarakat untuk penjajagan kemungkinan kerjasama.

        e. Mengkoordinasikan pengembangan kegiatan Unit Produksi.

        f. Mendorong dan memacu kegiatan Unit Produksi.

        g. Mengeksplorasi/ menjajagi kemungkinan bantuan industri.

        h. Bersama-sama dengan BKK dalam pemasaran dan penelusuran tamatan.

        i. Mengkoordinasikan jika ada kegiatan studi tour, studi banding dan kegiatan-kegiatan ilmiah di masyarakat.

        j. Membuat laporan kegiatan rutin dan laporan secara berkala.

      10. Pembina Osis

        a. Bertanggung jawab atas seluruh pembinaan dan pengembangan OSIS.

        b. Memberikan nasehat kepada Perwakilan Kelas & Pengurus OSIS.

        c. Mengesahkan keanggotaan Perwakilan Kelas.

        d. Mengesahkan dan melantik pengurus OSIS.

        e. Mengarahkan penyusunan anggaran rumah tangga dan program kerja OSIS

        f. Menghadiri rapat-rapat OSIS.

        g. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksaan tugas OSIS.

      11. Bimbingan Penyuluhan / konseling :

        a. Dalam perkembangan belajar di sekolah.

        b. Mengenal diri sendiri dan mengerti kemungkinan-kemungkinan yang terbuka bagi mereka.

        c. Menentukan cita-cita dan tujuan dalam hidupnya serta menyusun rencana tujuan –tujuan tersebut.

        d. Mengatasi masalah pribadi yang menggangu belajar di sekolah.

      12. Unit Produksi

        UNIT PRODUKSI adalah (Income Genarating Unit) merupakan suatu program usaha peningkatan mutu SMK, melalui pemberdayaan sumber Daya sekolah (siswa, Guru, karyawan dan peralatan yang dimiliki) untuk memperoleh nilai tambah (kompetensi tamatan & finansial).

        Pembentukan tim pengelolaan unit produksi:

        a. Wakil kepala sekolah bidang Humas dan DU/DI atas persetujuan kepala sekolah membentuk tim pengelola unit produksi paling lambat satu bulan sesudah awal tahun ajaran.

        b. Tim pengelola unit produksi disahkan dengan SK kepala sekolah paling lambat satu minggu setelah pembentukan.Penyusunan program:

        a. Tim pengelola unit produksi menyusun program unit produksi.

        b. Program unit produksi harus selesai dua minggu sesudah tahun ajaran.

        c. Program unit produksi melalui wakil kepala sekolah bidang Humas disahkan oleh kepala sekolah paling lambat satu minggu sesudah awal tahun ajaran.

        Pelaksanaan program:

        a. Tim pengelola unit produksi melaksanakan kegiatan sesuai dengan programnya.

        Evaluasi:

        a. Ketua unit produksi mengevaluasi pelaksanaan kegiatan unit produksi.

        b. Evaluasi unit produksi dilaksanakan satu kali dalam enam bulan kecuali keadaan darurat.

        c. Hasil evaluasi unit produksi dilaporkan kepada wakil kepala sekolah bidang Humas dan DU/DI.Pelaporan dan tindak lanjut:

        a. Ketua unit produksi melaporkan hasil evaluasi unit produksi kepada kepala sekolah melalui wakil kepala sekolah bidang Humas dan DU/DI paling lambat satu kali enam bulan.

        b. Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang Humas dan DU/DI bersama ketua unit produksi menindak lanjuti hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan unit produksi minimal satu kali dalam enam bulan.

      13. Tugas dan tanggung jawab Guru dan Kepala Jurusan :

        a. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses belajar mengajar secara efektifdan efisien.

        b. Membuat program pengajaran.

        c. Membuat persiapan pengajaran.

        d. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

        e. Membuat soal-soal tes dan melaksanakan efaluasi hasil belajar siswa

        f. Memantau jam pelajaran praktikum.

        g. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.

      14. Siswa bertugas :

        a. Mengikuti peraturan yang berlaku di SMK Negeri 2 Tangerang.

        b. Siswa datang ke SMK Negeri 2 Tangerang 15 menit sebelum kelas dimulai.

      Tata Laksana Sistem yang Berjalan

      Prosedure Sistem yang Berjalan

      Proses Konsultasi Individu

      Proses konsultasi individu yaitu : siswa melakukan proses perkembangbiakan ikan hias air tawar pada tempat yang disediakan, kemudian siswa melakukan pengecekan setiap harinya untuk memastikan apakah terdapat gejala penyakit pada ikan hias yang sedang dikembangbiakan, setelah pengamatan selesai dilakukan, bila terdapat perubahan pada tubuh ikan yang disebabkan gejala penyakit maka siswa akan berkonsultasi kepada guru atau orang ahli dalam perikanan.

      Proses Konsultasi Kelompok

      Proses konsultasi kelompok yaitu : Kelompok siswa mengadakan diskusi yang membahas masalah perkembangbiakan yang sedang dialami, meminta bantuan seorang guru atau seseorang yang ahli kedalam diskusi.

      Rancangan Sistem yang Berjalan

      Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan Flowchart untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan.

      Gambar 3.2. Flowchart Konsultasi Individu yang Berjalan pada Siswa

      Pada Gambar 3.2 diatas dapat di jelaskan bahwa siswa di berikan tugas untuk mengembangbiakan ikan hias air tawar, setelah itu siswa mengamati pertumbuhan ikan hias setiap hari, jika mengalami masalah pada pertumbuhan ikan yang di sebabkan oleh gejala penyakit maka siswa dapat berkonsultasi kepada guru yang ada dibidangnya, dan jika pertumbuhan ikan tidak mengalami masalah siswa dapat kembali mengamati setiap pertumbuhan ikan hias dalam proses perkembangbiakan nya.

      Gambar 3.3. Flowchart konsutlasi Kelompok yang berjalan pada Siswa

      Pada Gambar 3.3 diatas dapat di jelaskan bahwa siswa mengadakan diskusi dengan kelompoknya, dalam diskusi tersebut siswa membahas masalah yang muncul pada pertumbuhan ikan yang sedang dikembangbiakan, jika siswa tidak berkonsultasi kepada guru maka siswa dapat melanjutkan kembali diskusi nya, dan jika siswa berkonsultasi kepada guru maka selanjut nya siswa dan guru menentukan masalah yang dihadapi pada ikan hias tersebut, lalu menanggulangi masalah yang ada.

      Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

      Permasalahan Yang Dihadapi

      Proses metode pembelajaran yang berjalan saat ini pada siswa SMK Negeri 2 Tangerang masih menggunakan proses manual, yaitu dengan guru memberikan tugas praktek mengembangbiakan ikan hias air tawar dan siswa mengerjakan tugas tersebut dan mengamati pertumbuhan ikan hias setiap hari, jika ikan tersebut mengalami masalah yang disebabkan oleh gejala-gejala penyakit, siswa berkosultasi kepada guru untuk menentukan penyakit yang dialami oleh ikan hias tersebut berdasarkan gejala-gejala yang diderita oleh ikan. Masalah tersebut tidak hanya dari gejala penyakit yang timbul, tetapi bisa juga dikarenakan oleh faktor pakan ikan yang tidak sesuai ukuran maupun jenisnya, dari beberapa masalah yang dihadapi jika tidak ditangani dengan cepat maka akan menyebabkan kematian pada ikan.

      Dari permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penanggulangan penyakit ikan hias air tawar pada metode pembelajaran siswa SMK Negeri 2 Tangerang masi kurang efektif, karena siswa yang tidak bisa menangani masalah yang berhubungan dengan penyakit ikan maka siswa harus berkonsultasi kepada guru.

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Salah satu solusi atau alternatif pemecahan masalahnya diatas adalah dengan membuatkan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ikan Hias Air Tawar Untuk Metode Pembelajaran siswa SMK Negeri 2 Tangerang, dengan mendatangkan pakar atau guru dalam bidang perikanan kedalam bentuk sistem, para siswa tidak harus mendatangi guru untuk melakukan konsultasi.

      User requirement

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I:

      Tabel 3.1

      Elisitasi Tahap I



      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory Desirable Innessential). Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi, yaitu sebagai berikut:

      Tabel 3.2

      Elisitasi Tahap II


      Keterangan :

      1. M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting.

      2. D (Desirable) : Diinginkan atau tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.

      3. I (Innessential) : Di luar sistem atau di eliminasi.

      Elisitasi Tahap III

      Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economic) dengan opsi LMH (Low, Middle, High). Berikut adalah penjelasannya, yaitu:

      Tabel 3.3

      Elisitasi Tahap III

      Keterangan  : T = Technical

      O = Operational

      E = Economic

      L = Low

      M = Middle

      H = High

      Final Draft Elisitasi

      Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi:

      Tabel 3.4

      Final Draft Elisitasi

      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Usulan Proses Yang Baru

      Setelah analisa proses yang sedang berjalan pada metode pembelajaran siswa SMK Negeri 2 Tangerang, maka selanjutnya akan membahas mengenai rancangan sistem usulan yang akan dibangun. Beberapa usulan yang bertujuan untuk membantu proses pembelajaran yang berjalan saat ini, yaitu dengan mendatangkan pakar melalui sebuah sistem pakar. Dalam menganalisa sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan Flowchart untuk menggambarkan proses yang berada dalam sistem yang akan dibuat.

      Flowchart Rancangan Sistem Yang Diusulkan

      Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya yang dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program dalam urutan yang tepat saat terjadi. Berikut Flowchart program untuk Sistem pakar diagnosis penyakit ikan hias air tawar untuk metode pembelajaran pada SMK Negeri 2 Tangerang, yaitu:


      Flowchart Program Untuk Login Admin

      Gambar 4.1. Flowchart Program untuk Login Admin

      Dapat dijelaskan gambar 4.1 flowchart program untuk login admin pada “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ikan Hias Air Tawar Untuk Metode Pembelajaran Pada SMK NEGRI 2 TANGERANG” diatas pada saat ini terdiri dari:

      1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart program pada login admin.
      2. 4 (empat) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: “Login”, kemudian untuk login admin harus memasukan “username password”, dan jika salah sistem akan memberikan data yang bertuliskan “username atau password salah”, jika sistem sudah selesai maka sistem akan "Logout".
      3. 1 (satu) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi kebenaran username dan password, jika “ya” akan bisa masuk ke menu utama sistem admin dan jika “tidak” akan kembali ke login terlebih dahulu.
      4. 6 (enam) simbol subprocess sebagai simbol yang menunjukan bahwa didalam langkah yang dimaksud terdapat flowchart lain yang menggambarkan langkah secara rinci yang terdiri dari 6 (enam) macam-macam menu, yaitu: Penyakit Ikan, Edit Penyakit, Tambah Akun Admin, Hapus Akun Admin, Tambah Akun Guru, dan Hapus Akun Guru.
      ===Flowchart Program Untuk Login Guru===

      Gambar 4.2. Flowchart Program untuk Login Guru

      Dapat dijelaskan gambar 4.2 flowchart program untuk login Guru pada “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ikan Hias Air Tawar Untuk Metode Pembelajaran Pada SMK NEGRI 2 TANGERANG” diatas pada saat ini terdiri dari:

      1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart program pada login guru.
      2. 4 (empat) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: “Login”, kemudian untuk login admin harus memasukan “username password”, dan jika salah sistem akan memberikan data yang bertuliskan “username atau password salah”, jika sistem sudah selesai maka sistem akan "Logout".
      3. 1 (satu) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi kebenaran username dan password, jika “ya” akan bisa masuk ke menu utama sistem admin dan jika “tidak” akan kembali ke login terlebih dahulu.
      4. 2 (dua) simbol subprocess sebagai simbol yang menunjukan bahwa didalam langkah yang dimaksud terdapat flowchart lain yang menggambarkan langkah secara rinci yang terdiri dari 2 (dua) macam-macam menu, yaitu: Penyakit Ikan, dan Edit Penyakit.
      ===Flowchart Program Untuk Siswa===

      Gambar 4.3. Flowchart Program untuk Siswa

      Dapat dijelaskan gambar 4.3 flowchart program untuk siswa pada “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ikan Hias Air Tawar Untuk Metode Pembelajaran Pada SMK NEGRI 2 TANGERANG” diatas pada saat ini terdiri dari:

      1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart program pada siswa.
      2. 1 (satu) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: “Penyakit Ikan”,
      3. 1 (satu) simbol subprocess sebagai simbol yang menunjukan bahwa didalam langkah yang dimaksud terdapat flowchart lain yang menggambarkan langkah secara rinci yang terdiri dari 1 (satu) macam menu, yaitu: Penyakit Ikan.

      Flowchart Program Untuk Diagnosa Penyakit Ikan Hias Air Tawar

      Gambar 4.4. Flowchart Program untuk Diagnosa Penyakit Ikan

      Dapat dijelaskan gambar 4.4 flowchart program untuk diagnosa penyakit pada “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ikan Hias Air Tawar Untuk Metode Pembelajaran Pada SMK NEGRI 2 TANGERANG” diatas pada saat ini terdiri dari:

      1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart program pada Diagnosa Penyakit Ikan
      2. 4 (empat) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, output yang di keluarkan berupa jenis-jenis gejala penyakit, jika "ya" atau "tidak" akan ada hasil berupa jenis penyakit dan cara penanggulangan.
      3. 1 (satu) simbol decision, sebagai simbol untuk proses batal pada saat proses output gejala penyakit, jika "ya" maka proses akan masuk kepada jenis penyakit dan cara penanggulangan, dan jika "tidak" maka akan mengulang proses diagnosa penyakit ikan.
      4. 1 (satu) simbol subprocess sebagai simbol yang menunjukan bahwa didalam langkah yang dimaksud terdapat flowchart lain yang menggambarkan langkah secara rinci yang terdiri dari 1 (satu) macam menu, yaitu: Keterangan Penyakit.

      Flowchart Program Untuk Edit Penyakit Ikan Hias Air Tawar

      Gambar 4.5. Flowchart Program untuk Edit Penyakit Ikan

      Dapat dijelaskan gambar 4.5 flowchart program untuk edit penyakit pada “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ikan Hias Air Tawar Untuk Metode Pembelajaran Pada SMK NEGRI 2 TANGERANG” diatas pada saat ini terdiri dari:

      1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart program pada Edit Penyakit Ikan
      2. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdapat beberapa menu untuk input data gejala penyaki baru, jenis penyakit baru, dan cara penanggulangannya.
      3. 19 (sembilan belas) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

        a. Pada decision sub menu "Edit Gejala Penyakit" terdapat 3 (tiga) decision yang dipilih oleh admin atau guru, diantaranya "Tambah, Ubah, Hapus".

        b. Pada decision sub menu "Edit Jenis Penyakit" terdapat 3 (tiga) decision yang dipilih oleh admin atau guru, diantaranya "Tambah, Ubah, Hapus".

        c. Pada decision sub menu "Edit Penanggulangan" terdapat 3 (tiga) decision yang dipilih oleh admin atau guru, diantaranya "Tambah, Ubah, Hapus".

      Analisa Alur Data

      Analisis alur data sistem pakar ini yang tediri dari analisis tabel keputusan, analisis pohon keputusan, pembentukan aturan dan Production Rules. Data tabel diperoleh dari berbagai sumber informasi dari hasil wawancara dengan pakar, dan jurnal yang telah ada.

      Analisis Tabel Keputusan

      Terdapat 3 (tiga) tabel keputusan yang pertama yaitu tabel jenis penyakit, pada tabel tersebut berisi tentang daftar penyakit, penyebab timbulnya penyakit yang dikelompokan menjadi 4 (empat) bagian yaitu akibat parasit, jamur, bakteri, virus, dan juga terdapat keterangan dari tiap jenis penyakit yang dapat menyerang ikan hias air tawar.

      Tabel 4.1

      Jenis Penyakit

      Kedua tabel gejala penyakit, berisi tentang daftar gejala yang dikelompokan untuk menentukan jenis penyakit apa yang dialami pada ikan hias air tawar.

      Tabel 4.2

      Gejala Penyakit


      Tabel Ketiga tabel penanganan penyakit, tabel tersebut berisi tentang bagaimana cara penanganan penyakit yang baik dan benar berdasarkan jenis penyakit yang dialami pada ikan hias air tawar.

      Tabel 4.3

      Penanggulangan Penyakit

      Analisis Pohon Keputusan

      Pohon Keputusan merupakan metode klasifikasi dan prediksi yang sangat kuat. Metode Pohon Keputusan mengubah fakta yang sangat besar menjadi pohon keputusan yang mempresentasikan aturan. aturan dapat dengan mudah dipahami dengan bahasa alami. dan mereka juga dapat diekspresikan dalam bentuk bahasa basis data seperti Structured Query Language untuk mencari record pada kategori tertentu.

      Gambar 4.6. Pohon Keputusan

      Pembentukan Aturan (Rule)

      Pembentukan aturan dibuat berdasarkan pohon keputusan yang telah dibuat. Dengan aturan ini dapat dengan mudah mengetahui hasil akhir dari aturan yang ada.

      Tabel 4.4

      Pembentukan Aturan

      Production Rules (Aturan Produksi)

      Production rulesi ni pada dasarnya berupa antecedent dan konsekuen. Antecedent yaitu bagian yang mempresentasikan situasi atau premis (pernyataan berawalan IF) dan konsekuen yaitu bagian yang menyatakan suatu tindakan tertentu atau konklusi yang diterapkan jika suatu situasi atau premis bernilai benar (pernyataan berawalan THEN). Berikut merupakan aturan produksi yang digunakan :

      Perancangan Database

      Spesifikasi File Data

      1. Tabel Administrator

        Nama tabel : Administrator

        Primary key : ID

        Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menampung semua ID dan Password Admin

        Gambar 4.7. Tabel Administrator

      2. Tabel Pengguna

        Nama tabel : Pengguna

        Primary key : ID

        Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menampung semua ID dan Password Pengguna

        Gambar 4.8. Tabel Pengguna

      3. Tabel Fakta

        Nama tabel : Fakta

        Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menampung jawaban sementara dari pertanyaan yang telah dijawab.

        Gambar 4.9. Tabel Fakta

      4. Tabel Gejala

        Nama tabel : Gejala

        Primary key : ID_Gejala

        Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menampung semua gejala penyakit dan jenisnya.

        Gambar 4.10. Tabel Gejala

      5. Tabel Penyakit

        Nama tabel : Penyakit

        Primary key : ID_Penyakit

        Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menampung penyakit ikan hias air tawar.

        Gambar 4.11. Tabel Penyakit

      6. Tabel Penanggulangan

        Nama tabel : Penanggulangan

        Primary key : ID_Penanggulangan

        Foreign key : ID_Penyakit

        Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menampung penanggulangan dari penyakit ikan hias air tawar

        Gambar 4.12. Tabel Penanggulangan


      Entity Relationship Diagram

      Entity Relationship Diagram digunakan untuk menggambarkan struktur logikal database dalam bentuk diagram. ERD merupakan cara yang sederhana untuk memahami berbagai komponen dalam desain database.

      Gambar 4.13. Tabel Relationship

      Rancangan Prototype

      1. Tampilan Menu Utama

        Gambar 4.14. Tabel Relationship

      2. Tampilan Menu Siswa

        Gambar 4.15. Prototype Menu Mahasiswa

      3. Tampilan Menu Guru

        Gambar 4.16. Prototype Menu Guru

      4. Tampilan Menu Admin

        Gambar 4.17. Prototype Menu Admin

      5. Tampilan Menu Diagnosa

        Gambar 4.18. Prototype Menu Diagnosa

      6. Tampilan Hasil Diagnosa

        Gambar 4.19. Prototype Hasil Diagnosa

      7. Tampilan Keterangan Penyakit

        Gambar 4.20. Prototype Keterangan Penyakit

      8. Tampilan Menu Edit Penyakit

        Gambar 4.21. Prototype Menu Edit Penyakit

      9. Tampilan Edit Gejala

        Gambar 4.22. Prototype Edit Gejala

      10. Tampilan Edit Penyakit

        Gambar 4.23. Prototype Edit Jenis Penyakitp

      11. Tampilan Edit Penanggulangan

        Gambar 4.24. Prototype Edit Penanggulangan

      12. Tampilan Login Admin dan Guru

        Gambar 4.25. Prototype Menu Login

      Konfigurasi Sistem

      Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi ini, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi sebagai berikut :

      1. Perangkat Keras (Hardware)

        a. Processor : Intel Pentium Dual-Core processor T4500 2.3GHz

        b. Monitor : 14.” HD LED LCD

        c. RAM : 2048MB DDR3

        d. Hard Disk : 80 GB HDD

      2. Perangkat Lunak (Software)

        a. Sistem Operasi Windows 7

        b. Microsoft Visual Basic 6.0

        c. Microsoft Access

      3. Hak Akses (Brainware)

        a. Administrator

        b. Dewan Guru

      Testing

      Metode Implementasi

      Implementasi program “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ikan Hias Air Tawar Untuk Metode Pembelajaran Pada SMK Negeri 2 Tangerang dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan metode Black Box Testing adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.


      Pengujuan Black Box

      1. Pengujian blackbox pada login

        Tabel 4.5

        Pengujian blackbox pada login

      2. Pengujian blackbox pada tambah akun

        Tabel 4.6

        Pengujian blackbox pada tambah akun

      3. Pengujian blackbox pada hapus akun

        Tabel 4.7

        Pengujian blackbox pada hapus akun

      4. Pengujian blackbox pada menu diagnosa

        Tabel 4.8

        Pengujian blackbox pada menu diagnosa

      5. Pengujian blackbox pada menu edit diagnosa

        Tabel 4.9

        Pengujian blackbox pada menu edit diagnosa

      Evaluasi

      Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian diatas. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang membantu.

      Schedulle Implementasi

      Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:

      Tabel 4.10

      Schedulle Implementasi

      Estimasi Biaya

      Tabel 4.11

      Estimasi Biaya

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ikan Hias Air Tawar Untuk Metode Pembelajaran Pada Smk Negri 2 Tangerang adalah sebagai berikut:

      1. Cara mendeteksi penyakit ikan hias air tawar dalam metode pembelajaran pada siswa SMK Negeri 2 Tangerang masih berjalan secara manual dengan cara siswa berkonsultasi kepada guru dibidangnya, dan memeriksakan ikan tersebut kelaboratorium.
      2. Masalah dalam melakukan konsultasi ini dapat diminimalisir karena keterbatasan waktu dan ketidak hadiran guru dibidangnya.
      3. Dengan cara pengumpulan bahan gejala, jenis penyakit dan cara penanggulangan dari pakar dan referensi yang didapatkan kemudian di implementasi dalam sistem pakar ini menghasilkan suatu sistem yang dapat mempermudah mendeteksi penyakit ikan hias air tawar bagi pengguna.

      Saran

      Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkap atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

      1. Perlunya diadakan pelatihan pengoperasian sistem pakar ini untuk petugas dan pengguna khusunya guru yang akan berkontribusi dalam memperbarui cara penanggulangan setiap gejala penyakit.
      2. Perlu dibuatkannya fitur yang dapat mencetak laporan dari hasil diagnosa.

      DAFTAR PUSTAKA

      1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi
      2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu
      3. 3,0 3,1 Tiara, Khanna. 2013. Sistem Monitoring Inventory Control Pada Cv. Cihanjuang Budi Jaya. Tangerang: STMIK Raharja
      4. 4,0 4,1 Sutarman.2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara
      5. 5,0 5,1 Hidayat. Deddy. 2010. Definisi Sistem. Tangerang: Jurnal Cyber Raharja
      6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 Sutabri. Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi
      7. 7,0 7,1 7,2 7,3 Dahria, Muhammad. 2011. Pengembangan Sistem Pakar Dalam Membangun Suatu Aplikasi. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 10, No. 3, September 2011
      8. 8,0 8,1 Kusrini. 2010. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi
      9. 9,0 9,1 9,2 9,3 9,4 Yudha, Mustafa Bakti. 2013. Perancangan Sistem Pakar Untuk Diagnosa Waste Coating pada Mesin Coating PT Osram Indonesia. Tangerang: STMIK Raharja
      10. Prasetio. Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita
      11. 11,0 11,1 Hidayat, Rudi. 2013. Go To VB6. Tangerang: STMIK Raharja
      12. Sulindawati, Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan “Sistem”. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010
      13. Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN
      14. Semiawan. Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo
      15. Yuniarti. Evi, dkk. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung

Contributors

Dhimas Pradipta, Mubtasir1122470049