SI1121465641

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN MEDIA VIDEO STANDARD SERVICES

SEBAGAI PENUNJANG PROGRAM TRAINING PADA

PT. ERHA CLINIC INDONESIA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1121465641
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN MEDIA VIDEO STANDARD SERVICES

SEBAGAI PENUNJANG PROGRAM TRAINING PADA

PT. ERHA CLINIC INDONESIA


Disusun Oleh :

NIM
: 1121465641
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual And Broadcasting

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 05062


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN MEDIA VIDEO STANDARD SERVICES

SEBAGAI PENUNJANG PROGRAM TRAINING PADA

PT.ERHA CLINIC INDONESIA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1121466443
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual And Broadcasting

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juni 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(Nama Ketua Penguji)
 
(Nama Penguji I)
 
(Nama Penguji II)
NID :
 
NID :
 
NID : 08197


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN MEDIA VIDEO STANDARD SERVICES

SEBAGAI PENUNJANG PROGRAM TRAINING PADA

PT. ERHA CLINIC INDONESIA


Disusun Oleh :

NIM
: 1121465641
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual And Broadcasting

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juni 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1121465641

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAK

Tujuan penelitian yang menghasilkan rancangan media video training standard services adalah Sebagai pemecahan masalah dalam program pelatihan penerimaan calon karyawan pada PT. Erha Clinic Indonesia, menjaga Standard Service Perusahaan, sehingga setiap karyawan mampu menjaga citra perusahaan. Untuk mencapai nilai efisiensi pada proses produksi media digunakan konsep produksi media MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting). Pada konsep tersebut terdapat tahapan preproduction, production dan postproduction. Agar menghasilkan rancangan media berbasis video yang baik dan berkualitas digunakan aplikasi penunjang Adobe Premiere Pro, Adobe After Effect dan Adobe Photoshop. Manfaat dari penelitian adalah dapat dijadikan kontribusi positif dalam mempersiapkan calon tenaga kerja yang disiplin, produktif dan berkualitas sehingga eksistensi perusahaan terus meningkat. .

Kata Kunci : Perancangan, Media dan Pelatihan.


ABSTRACT

The research objective is to produce a draft standard training video media services is as problem-solving training programs recruitment of employees at PT. Erha Clinic Indonesia,and maintaining a Standard Service Company, so that every employee is able to maintain the company's image.To achieve the efficiency of the production process, the media used the concept of media production MAVIB (Audio Visual and Multimedia Broadcasting).In this concept there are stages of preproduction, production and postproduction. In order to produce video-based media design good and quality of supporting applications use Adobe Premiere Pro, Adobe After Effects and Adobe Photoshop.The benefits of the research is to be used as a positive contribution in preparing prospective workers are disciplined, productive and quality. so the existence of the company continues to increase.

Keywords: Design , Media and Training.

KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi, dengan judul ““Perancangan Media Video Standard Services Sebagai Penunjang Program Training Pada PT.Erha Clinic Indonesia”.

Penulisan Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja Tangerang.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini banyak mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Adapun ucapan terima kasih penulis tujukan kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso M.Kom., selaku Pembantu Ketua 1 Bidang Akademik STMIK Raharja
  3. Bapak Junaidi M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Drs. Sugeng Widada, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan arahan dari pada isi laporan Skripsi dan telah memberikan dorongan sehingga terselesaikannya perancangan media dan laporan Skripsi ini.
  5. Bapak Aris Martono, S.Kom., MMSI, selaku Pembimbing II yang telah membantu mengarahkan sistem penulisan, sehingga terselesaikannya laporan Skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Bapak Bapak Pangeran Sosta Coviq, selaku Branch Manager Erha Derma Center BSD.
  8. Ibu Pirena Nainggolan, selaku Supervisor Erha Derma Center cabang BSD Serpong yang telah memberi arahan selama proses pembuatan video di PT.Erha Clinic Indonesia cabang BSD Serpong
  9. Bapak, Ibu dan keluarga, yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil, sehingga selesainya studi saya.
  10. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan semangat untuk penyelesaian Skripsi ini.

Penulis menyadari adanya kekurangan dalam penulisan Skripsi ini. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam penulisan Skripsi ini. Semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Tangerang, Juni 2016
Lestari Puji Astuti
NIM. 1121465641

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi multimedia maju begitu pesat, khususnya komputerisasi sangat membantu di semua bidang yang menjadi kebutuhan di bidang bisnis.

Program pelatihan atau Training Program dalam penerimaan calon karyawan pada sebuah perusahaan dilakukan berbagai bentuk metode untuk mendapatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Berikut adalah metode – metode program pelatihan penerimaan calon karyawan sesuai teori yang saya ketengahkan :

On the Job Training, pelatihan ini digunakan untuk melatih karyawan baru sebelum benar-benar terjun ke bidang pekerjaannya. On the Job Training merupakan metode pelatihan yang simple karena metode ini bisa dilakukan karyawan baru dengan bimbingan dari karyawan lain yang lebih senior.

Demonstrasi, merupakan metode pelatihan dimana seorang leader akan memperagakan bagaimana bekerja yang tepat atau hal baik yang bisa mengubah setiap karyawan. Metode ini cukup sederhana dan bisa dilakukan seorang pemimpin kepada karyawan.

Metode ruang kelas, metode pelatihan yang efektif ini memberikan kesempatan kepada para peserta untuk mendapatkan ilmu dalam suatu kelas tertentu seperti kuliah singkat maupun studi kasus. Tujuannya bisa memecahkan masalah dengan cepat dan mudah.

PT. Erha Clinic Indonesia adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa medis dan farmasi. PT. Erha Clinic Indonesia merupakan anak perusahaan dari PT. Arya Noble. Berdiri sejak tahun 1968 sebagai sebuah klinik spesialis kulit Erha Clinic National berpusat di JL. Kemanggisan Utama II no.68, Jakarta. Lalu pada tahun 2002 Medical Management Consultant yang dipimpin oleh praktisi medis senior mulai mengembangkan terapi kesehatan kulit untuk masyarakat. PT. Erha Clinic Indonesia memiliki beberapa standar pelayanan yang disebut dengan Golden Nine dan Seven Senses. Golden Nine merupakan standar pelayanan yang harus dijalankan oleh karyawan saat berhadapan dengan costumer..

Hingga saat ini, guna menjaga standar kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, PT. Erha Clinic Indonesia setiap penerimaan calon karyawan telah menggunakan metode demonstrasi, dengan metode tersebut agar pelaksanaannya efektif dan efisien perlu ditunjang dengan bentuk media yang dapat mempermudah, menghemat waktu dan biaya, dari pelaksanaan yang dilakukan oleh perusahaan ternyata efektifitas dan efisiensi belum dapat dicapai, agar hal tersebut dapat dicapai dalam kesempatan penelitian berdasarkan analisa permasalahan yang didapatkan di lapangan melalui bentuk tanya jawab terhadap pihak terkait perusahaan, bahwa saat ini perusahaan membutuhkan bentuk rancangan media berbasis video yang dapat meningkatkan nilai daya tarik dalam metode demonstrasi program pelatihan yang dilakukan di perusahaan.

Untuk dapat memberikan kontribusi positif kepada perusahaan khususnya dalam hal pelaksanaan program pelatihan penerimaan calon karyawan, saya selaku mahasiswa program studi Teknik Informatika, konsentrasi MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) yang memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang multimedia dan broadcasting, dalam kesempatan skripsi mengambil tema perancangan ang diberi judul : “Perancangan Media Video Standard Services sebagai Penunjang Program Training pada PT. Erha Clinic Indonesia”.

Dari rancangan media berbasis video jika telah digunakan harapan dari pihak perusahaan, rancangan media tersebut dapat dijadikan sarana penunjang untuk meningkatkan nilai efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan program pelatihan penerimaan calon karyawan.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

  1. Media dalam bentuk apa yang dapat dijadikan penunjang peningkatan efektifitas dan efisiensi pada saat pelaksanaan program pelatihan penerimaan calon karyawan ?

  2. Bagaimana merancang sebuah media berbasis video yang memiliki nilai daya tarik dan dapat mempermudah dalam penyampaian materi pada pelaksanaan program pelatihan penerimaan calon karyawan ?

  3. Dari rancangan media berbasis video jika telah digunakan harapan apa yang diinginkan oleh PT. Erha Clinic Indonesia?


Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan masalah lebih focus dan terarah, saya membatasi ruang lingkup permasalahan yang dibahas, adapun permasalahan yang dibahas adalah hal-hal yang berhubungan dan berkaitan dengan rancangan media berbasis video yang dapat dijadikan sarana penunjang efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan program pelatihan penerimaan calon karyawan pada PT. Erha Clinic Indonesia.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan penelitian meliputi tujuan operasional, tujuan fungsional dan tujuan individual dari hasil rancangan media yang dibuat.

  2. Tujuan Operasional. a. Sebagai pemecahan masalah dalam program pelatihan penerimaan calon karyawan pada PT. Erha Clinic Indonesia. b. Menjaga Standard Service Perusahaan, sehingga setiap karyawan mampu menjaga citra perusahaan.

  3. Tujuan Fungsional a. Untuk lebih memudahkan dalam sosialisasi mengenai standar pelayanan perusahaan pada PT. Erha Clinic Indonesia. b. Mengurangi complain costumer mengenai standar pelayanan yang kurang maksimal di beberapa cabang perusahaan.

  4. Tujuan Individual a. Memberikan kontribusi positif terhadap sebuah bidang usaha, dimana perusahaan tersebut merupakan tempat saya bekerja. b. Dalam mengakhiri studi saya berusaha menghasilkan rancangan media yang dapat memberikan manfaat bagi PT. Erha Clinic Indonesia.


Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

a. Manfaat untuk Perusahaan

  1. 1. Merupakan kontribusi positif dalam peningkatan program training pada PT. Erha Clinic Indonesia

  2. 2. Dapat memudahkan departemen CEM (Costumer Education Management) dalam mempresentasikan standar pelayanan kepada karyawan baru.

  3. 3. Dapat memudahkan supervisor pada setiap cabang perusahaan di seluruh indonesia dalam mempresentasikan standar pelayanan pada program Refreshment Training.

b. Manfaat bagi Mahasiswa

  1. 1. Salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Strata Satu, Program Studi Tehnik Informatika, Konsentrasi MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) STMIK Raharja.

  2. 2. Dapat dijadikan sarana pembelajaran dalam merancang media penunjang promosi sesuai basic keterampilan yang diperoleh dari kampus.

  3. 3. Mendapatkan pengalaman dalam menganalisa dan memperluas wawasan, menerapkan ilmu yang telah diperoleh secara teoritis maupun praktis, dari perkuliahan.


Metodologi Penelitian

Metode-metode yang digunakan dalam penelitian perancangan media adalah :

  1. Metode Analisa Masalah
  2. Permasalahan didapatkan dari hasil interview yang dilakukan penulis pada hari Rabu, 27 April 2016. kepada Branch Manager PT. Erha Clinic Indonesia cabang Serpong, Tangerang.

  3. Metode Pengumpulan Data
  4. Data-data sebagai pendukung laporan didapatkan dengan metode :

    1. Metode Observasi
    2. Data diperoleh melalui pengamatan secara langsung kepada bagian-bagian terkait dengan perusahaan, diantaranya Branch Manager, supervisor, dan bagian operasional perusahaan.

    3. Metode Interview
    4. Tanya jawab dilakukan kepada stakeholder Bapak Pangeran Sosta Coviq, pada PT. Erha Clinic Indonesia.

    5. Studi Pustaka
    6. Dalam mendukung laporan secara teoritis dan ilmiah, dilakukan studi pustaka, dengan membaca buku-buku literature-literatur untuk mendasari dengan teori dasar- teori dasar yang digunakan dalam laporan.

  5. Metode Analisa Perancangan Media
  6. Untuk menghasilkan rancangan media video yang berkualitas digunakan aplikasi program komputer Adobe Premiere, Adobe After Effect dan Adobe Photoshop.

  7. Konsep Produksi Media
  8. Konsep Produksi Media yang dipergunakan adalah Konsep Produksi Media MAVIB, yang di dalamnya terdapat tahapan-tahapan:

  1. Preproduction
  2. Production
  3. Postproduction

Sistematika Penulisan Laporan Skripsi

Untuk memudahkan mengetahuim isi laporan, isi laporan dibagi Bab per-Bab, dan Sub-Bagian, berikut adalah tiap-tiap Bab yang dilaporkan:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab ini berisi tentang teori-teori dasar dari Konsep Dasar Perancangan, Konsep Dasar Informasi, Konsep Dasar Promosi, Konsep Dasar Media, Konsep Dasar Desain, Difinisi-difinisi, Aplikasi Program Penunjang Produksi Media Rancangan, Elisitasi dan Literature Review.

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK YANG DITELITI

Bab ini berisi tentang: Sejarah Singkat Perusahaan, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab, informasi mengenai standar pelayanan perusahaan.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA RANCANGAN

Bab ini terdapat tahapan-tahapan; Preproduction, Production dan Post production.

BAB V PENUTUP

Berisi kalimat-kalimat kesimpulan yang menjawab kalimat Tanya yang terdapat pada poin-poin kalimat pada Rumusan Masalah, saran dari mahasiswa yang ditujukan kepada perbaikan perusahaan yang diteliti.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang sumber teori dasar- sumber teori dasar yang digunakan dalam penyusunan khususnta pada landasan teori yang digunakan pada laporan penelitian.

DAFTAR LAMPIRAN

Berisikan keseluruhan berkas lampiran-lampiran untuk melengkapi laporan penelitian yang dilakukan.

BAB II

LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Menurut Iwan Binanto (2010: 260-261). Perancangan adalah tahap pembuatan spesifikasi mengenai arsitektur program, gaya, tampilan, dan kebutuhan material atau bahan untuk program. Tahap ini biasanya menggunakan storyboard untuk menggambarkan deskripsi tiap scene lain dan bagan alir (flowchart) untuk menggambarkan aliran dari satu scene ke scene lain.

Menurut Pujiriyanto (2012:27). Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu. Perancangan adalah wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik.

Dari beberapa teori diatas dapat disimpulan perancangan adalah merupakan penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa dari beberapa ide ke dalam satu kesatuan yang utuh sehingga hasilnya dapat memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik.


Proses Perancangan Secara Umum

Menurut Hendi Hendratman (2011:9-12), perancangan secara umum dibagi :

  1. ide
  2. Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan study banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.

  3. Persiapan data
  4. Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilih dan seleksi, apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Data bisa berupa data informatif atau data estesis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data estesis bisa berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang. Untuk desain menggunakan komputer, data harus dalam format digital atau file, oleh karena itu peralatan yang diperlukan untuk merubah data analog ke digital seperti scanner, kamera digital akan sangat membantu.

  5. Konsep
  6. Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

  7. Media
  8. Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.

  9. Visualisasi
  10. Yang dimaksud visualisasi disini adalah sebuah penjabaran yang berasal dari sebuah konsep kedalam bentuk visual. Visualisasi sangat erat kaitannya dengan pemilihan warna, layout sampai finishing. Hasil akhir yang didapat dari proses ini adalah sebuah visualisasi desain yang sesuai dengan kemauan pelanggan.

  11. Produksi
  12. Setelah visualisasi selesai dan disetujui oleh pelanggan, maka proses terakhir yang diperlukan adalah proses produksi. Tujuannya adalah agar hasil visualisasi tersebut dapat dipergunakan sebagaimana tujuan awalnya. Apakah sebagai media cetak, media elektronik atau media luar ruang. Proses produksi memang tidak dilakukan oleh seorang desainer tetapi desainer yang baik diharuskan untuk memahami sebuah proses produksi, agar hasil visualisasinya sesuai dengan apa yang diinginkan.


Konsep Dasar Informasi

Pengertian Informasi

Menurut Maimunah (2012:284). Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan. ”.

Menurut McLeod dalam buku Yakub (2012 : 8), Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut: “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”.

Dalam sudut pandang ilmu eksakta, Shanon dan Weaver dua orang insinyur listrik, melakukan pendekatan secara matematis untuk mendefinisikan informasi adalah “(theamount of uncertainly that is reduced when a received) jumlah ketidakpastian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima”. Artinya, dengan adanya informasi, tingkat kepastian menjadi meningkat.

Jenis-jenis Informasi

Menurut Rachmat Kriyantono (2011:66-69), jenis informasi dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :

  1. Informasi Penyejuk
  2. Informasi keadaan sekarang yang merangkum keadaan umum bisnis atau organisasi.

  3. Peringatan
  4. Berisi penunjuk terhadap sesuatu yang tidak biasa atau barangkali memerlukan tindakan manajerial atau perubahan-perubahan rencana.

  5. Indikator Kunci
  6. Berisi ukuran aspek-aspek penting yang berkaitan dengan kinerja organisasi.

  7. Informasi Situasional
  8. Informasi terkini tentang proyek, masalah, atau isu penting yang memerlukan perhatian manager.

  9. Gosip
  10. Informasi informal yang berasal dari sumber seperti pihak industri yang terkadang berguna untuk menangani suatu masalah.

  11. Informasi Eksternal
  12. Media dalam ruang yaitu media iklan yang biasanya berukuran kecil atau sedang yang bisa dipasang didalam ruangan. Jenis media dalam ruangan adalah : panel indoor,poster, poster session dan lain-lain.

Nilai Informasi

Kriyantono, Rachmat (2011 : 43-44). Nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dianggap bernilai kalau manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Pada kenyataanya, nilai informasi tidak mudah untuk dinyatakan dengan ukuran yang bersifat kuantitatif. Namun, nilai informasi dapat dijelaskan menurut skala relatif. Misalnya, jika suatu informasi dapat menghasilkan hal yang mengurangi ketidakpastian bagi pengambil keputusan, maka nilai informasinya tinggi. Sebaliknya, sekiranya informasi kurang memberikan relevansi bagi pengambil keputusan, informasi tersebut dikatakan kurang bernilai atau nilai informasinya rendah.

Pada umumnya nilai informasi harus mencakup :

  1. Isi informasi (luas bidang cakupan)
  2. Kemutakhiran informasi (up-to-dateness)
  3. Kualitas informasi (kredibilitas dan akseptibilitas)
  4. Frekuensi penyajian informasi

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh
  2. Informasi memperoleh nilai yang sempurna apabila diperoleh secara mudah. Informasi yang penting menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  3. Sifat luas dan kelengkapannya
  4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.

  5. Ketelitian (accuracy)
  6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/ akurat.

  7. Kecocokan dengan pengguna (relevance)
  8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

  9. Ketepatan waktu
  10. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.

  11. Kejelasan (clarity)
  12. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.

  13. Fleksibilitas/ keluwesannya
  14. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi
  15. Dapat dibuktikan
  16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.

  17. Tidak ada prasangka
  18. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  19. Dapat diukur
  20. Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Menurut Rhenald Kasali (2012:77). Beberapa sarana komunikasi (media) yang dipakai dalam menyampaikan dan menyebarluaskan pesan antara lain : Media cetak, media elektronik, papan iklan, pos langsung (direct mail), petunjuk penjualan (point of purchase), selebaran dan kalender.


Jenis-Jenis Media

Fandy Tjiptono (2012:240-247) Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi:

Media cetak yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan dengan jumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Bentuk-bentuk iklan dalam media cetak biasanya berupa iklan baris, iklan display, suplemen, pariwara dan iklan masyarakat. Jenis-jenis media cetak terdiri atas : surat kabar, buku profil, majalah, tabloid, brosur dan lain-lain.

Media elektronik yaitu media dengan teknologi dan hanya bisa digunakan bila ada transmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsorship, iklan partisipasi (disisipkan ditengah-tengah film atau acara), pengumuman acara, iklan layanan masyarakat, jingle, sandiwara dan lain-lain. Jenis-jenis media elektronik terdiri atas : televisi dan radio dan internet.

Media luar ruang yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasang ditempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di dalam bis, gedung, pagar tembok dan sebagainya. Jenis-jenis media luar ruang meliputi : billboard, baleho, poster, spanduk umbul-umbul, transit (panel bis), balon raksasa dan lain-lain. .

Media dalam ruang yaitu media iklan yang biasanya berukuran kecil atau sedang yang bisa dipasang didalam ruangan. Jenis media dalam ruangan adalah : panel indoor, poster, poster session dan lain-lain. .

Konsep Dasar Desain

Pengertian Desain

Menurut Rachmat Kriyantono (2011:136). Desain merupakan artdirection, yaitu penampilan visual secara menyeluruh dari iklan. Hasil kerja sama antara art direction dan copywriter (berupa konsep verbal dan visual) dipadukan secara sinergis ke dalam desain melalui proses standar, yaitu membuat sketsa-sketsa kasar, menentukan alternatif desain, hingga final artwork (FAW).

Sedangkan menurut Ibnu Teguh Wibowo (2013:10), desain merupakan rancangan, gagasan, ide-ide yang mengkomposisikan berbagai elemen dan unsur pendukung seperti bentuk, teknik, pengerjaan, keindahan yang dinyatakan dalam bentuk gambar dan warna. Desain modern merupakan keseluruhan proses pemikiran yang akan membentuk sesuatu, dengan menggabungkan fakta, konstruksi, fungsi dan estetika. Sebagai suatu kagiatan yang menyangkut alam pikiran dan perbuatan manusia untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan ketika berhadapan dengan lingkungannya, menjadikannya sangat erat dengan kebudayaan. Yakni kebudayaan yang benar-benar dihayati, bukan kebudayaan dalam arti sekumpulan sistem bentuk, warna dan gerak dari masa lampau. Pada hakikatnya desain grafis merupakan sebuah rancangan maupun karya desain yang menggunakan desain grafis/tulisan. Untuk kepentingan mengkomunikasikan informasi dalam bentuk visual. Hal ini berguna untuk kepentingan promosi, iklan, publikasi maupun layanan lainnya.


Fungsi – Fungsi Desain

Menurut Lusyani Sunarya (2010:7), desain mempunyai fingsi, diantaranya:

  1. Fungsi Informasi
  2. Desain selalu menyampaikan informasi dan pengirim pesan secara visual.

  3. Fungsi Identifikasi
  4. Desain selalu menyiratkan atau menyuratkan identitas pengirim pesannya lewat karakter visual.

  5. Fungsi Persuasi
  6. Mampu mengekspresikan isi dari pesan dan menghadirkan resonansi atau getaran emosi lewat bahasa visualnya (seperti emosi dalam bahasa musical) sehingga dapat menimbulkan persuasi.

Unsur-Unsur Desain Grafis

Menurut Pujiriyanto (2012:39-44), agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur-unsur dalam desain grafis. Unsur-unsur dalam desain grafis diantaranya adalah :

  1. Garis (line)
  2. Garis didefinisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang. Setiap garis menimbulkan kesan psikologis atau persepsi sendiri. Misalnya garis yang membentuk ‘S’, sering dirasakan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai. Bandingkan garis yang membentuk ‘Z’, terkesan tegas dan kaku.

  3. Bidang (shape)
  4. Bentuk disebut juga shape, dihasilkan dari garis-garis yang tersusun sedemikian rupa. Bentuk ada yang berbentuk 2 dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi (trimatra). Setiap bentuk mempunyai arti sendiri, tergantung budaya, geografis dan lain-lain. Contoh : segitiga bisa melambangkan konsep trinitas (ayah, ibu, anak), tetapi di mesir segitiga melambangkan simbol feminimitas (kewanitaan).

  5. Ilustrasi/Gambar/Image
  6. Gambar di desain grafis bisa terbagi dari metodenya :

Prinsip-Prinsip Desain Grafis

Hendratman, Hendi, (2011 : 29-37). Dalam mengkomposisi atau mengatur layout agar menarik menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :

  1. Keseimbangan (Balance)
  2. Secara keseluruhan komponen-komponen desain harus tampil seimbang. Mata kita akan menangkap keseluruhan atau halaman desain dalam satu komponen yang lebih kecil.

  3. Irama (Rhythm)
  4. Irama adalah pola layout yang dibuat dengan cara menyusun elemen-elemen visual secara berulang-ulang. Irama visual dalam desain grafis dapat berupa repetis dan variasi. Repitis adalah irama yang dibuat dengan penyusunan elemen berulang kali secara konsisten. Sementara itu, Variasi adalah perulangan elemen visual disertai perubahan bentuk, ukuran, atau posisi.

  5. Skala dan Proporsi
  6. Skala adalah perubahan ukuran atau sizetanpa perubahan perbandingan panjang lebar atau tinggi, sedangkan proporsi adalah perubahan perbandingan antara panjang lebar atau tinggi sehingga gambar dengan perubahan proporsi sering terlihat distorsi

  7. Fokus
  8. Tidak semua komponen grafis sama pentingnya, audience harus fokuskan atau diarahkan pada satu titik dan kontras pada penekanan karena ada perbedaan drastis atau konflik pada komponen desain grafis.

  9. Kesatuan (Unity)
  10. Desain dikatakan menyatu secara keseluruhan tampak harmonis, ada kesatuan antara tipografi, ilustrasi, warna dan unsur-unsur desain lainnya. Menciptakan kesatuan pada desain yang hanya memiliki satu muka, seperti poster dan iklan, relatif lebih mudah dibandingkan bentuk baku atau folder yang memiliki beberapa halaman. Pada desain majalah atau buku, kesatuan dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

  1. Mengulang warna, bidang, garis, grid atau elemen yang sama pada setiap halaman.
  2. Menyeragamkan jenis huruf untuk judul, body copy dan caption.
  3. Menggunakan unsur-unsur visual yang memiliki kesamaan warna, tema dan bentuk.
  4. Gunakan satu atau dua jenis huruf dengan variasi ukuran dan style (bold, italic dan sebagainya).

Definisi - definisi

Definisi Video

Melvy Ayuningtyas (2011:7), video merupakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan. Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga bisa dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan.

Jenis-Jenis Video

Saat ini ada dua kategori video, yaitu video analog dan video digital.

A. Video Analog

Video analog mengodekan informasi dengan gambar menvariasikan voltase dan atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum video digital dapat dikategorikan sebagai video analog.

B. Video Digital

</div>

Video digital sebenarnya terdiri atas serangkaian gambar digital yang ditampilkan dengan cepat pada kecepatan yang konstan. Dalam konteks video, gambar ini disebut frame. Satuan ukuran untuk menghitung frame rata-rata yang ditampilkan disebut frame per second (FPS). Setiap frame merupakan gambar digital yang terdiri dari raster pixel.

Definisi Video Presentasi

Menurut Zainul Arifin (2013:2), Video Presentasi atau Presentation Video adalah teknik penyampaian informasi kepada audiens dengan teknik menangkap, merekam dan memproses gambar bergerak. Beberapa syarat membuat video presentasi yang baik diantaranya :

1. Dikarenakan tidak bertemu secara langsung maka diharapkan materi yang akan disampaikan harus jelas dan sebisa mungkin tidak menimbulkan petanyaan.

2. Pada awal video presentasi dibuat terlebih dahulu perkenalan diri, menjelaskan pembicara dalam video dan apa posisinya.

3.Menjelaskan maksud dan tujuan presentasi tersebut dibuat. Kemudian masuk pada isi presentasi

  • Definisi Warna
  • Berdasarkan Sugeng Widada, (2011 : 3-8). Secara obyektif warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi ( merah, jingga, kuning, ungu ). Jenis warna yang demikian disebut Spectrum atau warna cahaya. Secara Subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indra penglihat ( mata ) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu obyek atau benda tertentu.

  • Teori Warna
  • Secara garis besar dikenal adanya 2 dasar teori tentang warna :

    Prang system dan Munsell system

    Menurut teori Prang system warna dapat dibagi berdasarkan :

    • HUE (nama warna) : panas atau dinginnya warna

    HUE menunjukkan nama-nama warna : merah, biru, hijau

    Perbedaan warna adalah perbedaan HUE

    Bila hijau menjadi kebiruan dapat dikatakan berubah HUE nya

    • VALUE : Terang atau gelapnya warna

    • INTENSITY : Cerah atau suranya warna

  • Jenis / bentuk warna
  • a. Warna primer

    Warna Primer adalah warna-warna yang tidak dapat dibuat dari warna lain, tetapi dapat untuk membuat warna lain. Disebut juga warna pokok atau warna pertama. Warna primer terdiri dari beberapa warna, antara lain: merah (Magenta), Kuning (Yellow), Biru (Cyan Blue). Komposisi warna-warna : kuat dan kontras.

    b. Warna sekunder

    Warna-warna yang merupakan hasil pencampuran 2 (dua) warna primer, dengan perbandingan yang sama akan mendapatkan tiga warna pula, yaitu jingga, ( merah + kuning ), hijau ( kuning + biru ), dan ungu ( merah + biru ).

    c. Warna Quarter

    Warna yang merupakan hasil percampuran 2 (dua) warna tersier, yaitu coklat jingga adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat merah, sedangkan coklat hijau adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat biru.

    d. Warna tersier

    Warna pada tingkat ketiga sebagai hasil percampuran warna – warna sekunder yang menghasilkan tiga warna, yaitu orange – jingga, orange – hijau, dan hijau – jingga.

    e. Warna Complementer

    Dua warna yang dianggap saling berlawanan, seperti ungu dan kuning, merah dan hijau, biru dan jingga, dan lain sebagainya. Warna-warna ini di anggap dapat menghasilkan “gangguan optis“ bila digoyang sepertinya dapat bergerak.

  • Makna Simbolik Warna
  • Makna Sibolik Warna Menurut Sugeng Widada pada Diktat Mata Kuliah Nirmana (2010 : 21-23) adalah:

    • Warna Merah, Makna Simbolisasinya: Semangat, keberanian, amarah, bahaya, kekerasan, kekejaman, kesakitan.

    • Warna Kuning, Makna Simbolisasinya: Kegembiraan, keceriaan, kecemerlangan, keagungan, ciptaan

    • Warna Kuning Emas Makna Simbolisasinya: Kemewahan, kejayaan, kemenangan, kemulyaan, kekuatan spiritual.

    • Warna Hjau Makna Simbolisasinya: Pertumbuhan, kesuburan, keremajaan, keyakinan, pengharapan, kesanggupan, kehidupan, penelitian.

    • Warna Biru Makna Simbolisasinya: Kebenaran, keteguhan, ketenangan, kesejukan, kesetiaan, kemurahan hati.

    • Warna Putih Makna Simbolisasinya: Kesucian, kebenaran, perdamaian, kemurnian, kejujuran, ketentraman.

    • Warna Hitam Makna Simbolisasinya: Ketabahan, kekuatan, ketegasan, kejantanan, kesengsaraan.

    • Warna Abu-abu Makna Simbolisasinya: Ketaatan, rendah hati, kesholihan, modern.

    • Warna Orange Makna Simbolisasinya: Kemajuan, semangat, perkembangan, Energi.

    • Warna Violet Makna Simbolisasinya: Kemulyaan, kebesaran jiwa, kelembutan.

    • Indigo Makna Simbolisasinya:Ilmu pengetahuan, kemapanan, kedewasaan.

    </ol>

    Definisi Typografy

    Menurut Hendratman, Hendi, (2011 : 63). Tipografi (typography) adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf. Dengan perkembangan font-font komputer, kita akan leluasa memilih jenis font yang diinginkan. Namun memilih font adalah pekerjaan yang melelahkan karena sering banyaknya font yang tersedia.

    Definisi Tentang Simbolisasi Bentuk

    Tjiptono, Fandy, (2012 : 30). Simbolisasi bentuk adalah bentuk bangun, rupa, figure, sosok suatu objek terungkap dalam kountur atau outline atau garis keliling dari objek yang bersangkutan.

    Citra atau Image

    Tjiptono, Fandy, (2012 : 31). Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan, ataupun gambar yang lain.

    Layout

    1. Pengertian Layout
    2. Hendi Hendratman, (2011 : 85). Layout arti katanya secara bahasa adalah Tata letak. Menurut salah satu teorinya, layout adalah usaha untuk menyusun, menata atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel dll) menjadi komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik.

    3. Jenis - jenis Layout
    4. Menurut Hendi Hendratman, (2011 : 85). Jenis layout terbagi beberapa jenis yaitu :

    a. Layout Kasar

    Adalah gambar kerja untuk memperlihatkan komposisi tata letak sinopsis, gambar yang akan dibuat, biasanya pada layout kasar ini dibuat hitam putih dengan menggunakan coretan atau sketsa pensil gambar yang dibuat secara manual.

    b. Layout Komprehensif

    Adalah suatu gambar yang sudah mendekati komposisi final, dalam hal ini komposisi gambar yang pada umumnya disajikan dalam bentuk warna.

    c. Final Artwork

    Merupakan tahap desain yang sudah final yang telah melewati beberapa proses sebelumnya yaitu layout kasar dan layout komprehensif. Pada tahap ini text dan tata letak image telah disempurnakan dengan beberapa kali revisi selama proses desain.

    Teori Desain Komunikasi Visual

    Supriyono, Rakhmat, (2012 : 9). Desain grafis belakangan lebih sering disebut “desain komunikasi visual” (DKV) karena memiliki peran mengomunikasikan pesan atau informasi kepada pembaca dengan berbagai kekuatan visual, seperti tipografi, ilustrasi warna, garis, layout dan sebagainya dengan bantuan teknologi. Dalam beberapa kasus, istilah DKV dianggap lebih dapat menampung perkembangan desain grafis yang semakin luas, tidak terbatas dengan penggunaan pada penggunaan unsur-unsur grafis (visual). Meski demikian, istilah Desain Grafis (Graphic Desain) masih sering digunakan. DKV dikatagorikan sebagai Commercial Art karena merupakan paduan antara seni rupa (Visual Art) dan keterampilan komunikasi untuk tujuan bisnis. Ketatnya tujuan bisnis dibidang industri barang dan jasa, ditambah perkembangan teknologi dan komunikasi, menjadikan DKV berkembang pesat.

    Tidak dapat, menghindari karya – karya desain karya komunikasi visual saat ini sudah merampok sebagian waktu dan perhatian manusia. Setiap hari mata kita dipaksa untuk melihat iklan. Ketika membuka halaman majalah, surat kabar, internet, atau televisi mata kita segera disergap iklan. Saat melintas dijalan raya kita pun selalu dikepung media outdoor berupa poster, bilboard, spanduk, baliho, banner, papan nama, dan bentuk-bentuk iklan lainnya. Di ruangan kantor mata kita masih dijejali brosur, katalog, kop surat, kartu nama, kalender, dan barang cetak lainnya.

    Tidak berhenti sampai disitu, iklan cetak berupa leaflet atau brosur bahkan sering dibagikan di traffic light saat lampu merah, dipusat perbelanjaan dan ditempat – tempat publik lainnya. Semua media iklan tersebut berusaha keras merebut perhatian konsumen dengan menggunakan elemen-elemen visual, seperti logo, tipografi, dan warna. Maraknya karya-karya desain komunikasi visual menuntut desainer untuk lebih kreatif. Desain yang “biasa-biasa saja” dapat dipastikan kalah bersing dan kurang diperhatikan pembaca. Desainer kini semakin dituntut mampu memunculkan gagasan – gagasan besar, ide-ide segar yang tidak terduga.

    A. Prinsip Desain Komunikasi Visual

    Prinsip-prinsip Desain Komunikasi Visual yaitu :

    • Kesatuan (unity)

    Kesatuan merupakan sebuah upaya untuk menggabungkan unsur-unsr desain menjadi suatu bentuk yang proporsional dan menyatu satu sama lain ke dalam sebuah media.

    • Keberagaman (variety)

    Keberagaman dalam desain bertujuan untuk menghindari suatu desain yang monoton. Untuk itu diperlukan sebuah perubahan dan pengkontrasan yang sesuai.

    • Keseimbangan (balance)

    Keseimbangan adalah bagaimana cara mengatur unsur-unsur yang ada menjadi sebuah komposisi yang tidak berat sebelah.

    • Ritme/irama (rhythm)

    Aliran secara keseluruhan terhadap desain selalu menyiratkan irama yang nyaman. Suatu gerak yang dijadikan sebagai dasar suatu irama dan ciri khasnya terletak pada pengulangan-pengulangan yang dilakukan secara teratur yang diberi tekanan atau aksen.

    • Keserasian (harmony)

    Keserasian sebagai usaha dari berbagai macam bentuk, bangun, warna, tekstur, dan elemen lain yang disusun secara seimbang dalam suatu komposisi utuh agar nikmat untuk dipandang. Keserasian adalah keteraturan di antara bagian-bagian suatu karya.

    • Proporsi (proportion)

    Proporsi merupakan perbandingan antara suatu bilangan dari suatu obyek atau komposisi. Terdapat tiga hal yang berkaitan dengan masalah proporsi, yaitu penempatan susunan yang menarik, penentuan ukuran dan bentuk yang tepat, dan penentuan ukuran sehingga dapat diukur atau disusun sebaik mungkin.

    • Skala (scale)

    Skala adalah ukuran relatif dari suatu obyek, jika dibandingkan terhadap obyek atau elemen lain yang telah diketahui ukurannya. Skala juga sangat berguna bagi terciptanya kesesuaian bentuk atau obyek dalam suatu desain.

    • Penekanan (emphasis)

    Dalam penekanan, all emphasis is no emphasis, bila semua ditonjolkan, maka yang terjadi adalah tidak ada hal yang ditonjolkan. Adanya penekanan dalam desain merupakan hal yang penting untuk menghindari kesan monoton.

    Definisi Multimedia

    Menurut Raharja, Untung, dkk, (2010 : 190). Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996) atau multimedia secara umum merupakan penggabungan tiga elemen yaitu suara, gambar dan teks (Mc Cormiks, 1996).

    Binanto, Iwan, (2010 : 2-5). Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menampilkan teks, grafik, video, animasi dan suara dalam bentuk terpadu. Multimedia adalah gabungan antara visual, audio, grafik dan teks dalam suatu produksi bertingkat berbasis komputer yang dapat dialami secara interaktif. Ada tiga jenis multimedia, yaitu :

    a. Multimedia Interaktif

    Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan.

    b. Multimedia Hiperaktif

    Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemen-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkannya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen-elemen multimedia yang ada.

    c. Multimedia Linear

    Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

    Definisi Media Audio Visual

    Menurut Atmohoetomo, (2011 : 24-33). Perkembangan teknologi dunia audio visual telah banyak mewarnai kehidupan manusia dari berbagai aspek kehidupan. Modernisme yang dianggap sebagai puncak peradaban manusia dengan di kumandangkan rasionalisme, ternyata dengan ditemukannya “teknologi digital” menggeser “logika matematis”. Dengan demikian akan terjadi ketidak jelasan antara “akal manusia” dengan “akal buatan” dan yang terjadi adalah jarak “rohani” yang terjadi sebatas dari layar monitor ke mata, kini lebih dekat sampai ke lemsa mata, dan semakin dekat lagi hingga “diri kita” masuk ke mesin-mesin canggih melalui perangkat lunak Cyber dan Virtual.

    Audio visual merupakan gabungan dari dua kata yang berarti suara dan visual yang berarti gambar, atau dengan kata lain menjelaskan audio visual adalah alat peraga yang dapat dilihat dan didengar dalam hal ini gambar bergerak menimbulkan suara. Sedangkan pendapat lain mengatakan ”Sebuah karya audio visual baik yang berbentuk karja film maupun karya video merupakan rangkaian dari beberapa macam adegan gambar bersuara yang tersusun secara menarik dalam sebuah cerita dengan pembatasan waktu tertentu.

    A. Pengertian Audio.

    Febrian (2012:20) Arti istilah audio dalam sistem komunikasi bercirikan video, sinyal elektrik digunakan untuk membawa unsur bunyi. Istilah ini juga dapat digunakan untuk menerangkan sistem-sistem yang berkaitan dengan proses perekaman dan transmisi yaitu sistem pengambilan atau penangkapan suara, sambungan transmisi pembawa bunyi, amplifer dan lainnya.

    B. Bentuk Audio.

    Menurut Teguh Imanto, Diklat Pasca Produksi Televisi, Universitas Esa Unggul, Jakarta, 2012, Pertemuan 3. Bentuk ini adalah bentuk audio sesuai perkembangan tata suara, diantaranya : 1. Mono yaitu suara tunggal dengan menggunakan satu speaker. 2. Stereo yaitu suara ganda dengan menggunakan dua speaker dikiri dan dikanan sehingga suaranya berada di tengah. 3. Dolby Stereo yaitu suara yang menyebar dengan menggunakan empat speaker. 4. Dolby Pro Logic yaitu suaranya menyebar dan berputar tanpa ada pemisahan antara suara depan dan belakang sehingga suara menyatu ditengah dengan menggunakan lima speaker. 5. Dolby Digital (5.1) yaitu suaranya berputar mengelilingi ruangan dengan suara terpisah, masing-masing speaker berfungsi sendiri-sendiri yang terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah, dua speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah satu sub Woover. 6. DTS (5.1) yaitu suara berputar mengelilingi ruangan, masing-masing speaker berfungsi sendiri-sendiri terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah depan, speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah sub Woover, pada tahap ini karakteristik efek suara lebih jernih dan jelas.

    C. Peran Audio.

    Menurut Imanto, Teguh, Diklat Pasca Produksi Televisi, Universitas Esa Unggul, Jakarta, 2012, Pertemuan 3. Dilihat dari pengertian serta bentuk audio, maka audio berperan penting dalam dunia teknologi digital mulai dari perangkat perekaman gambar dan pengeditan melalui komputer grafis. Audio juga berperan menambahkan kreatifitas para kreator film untuk mengukir imajinasinya melalui dunia maya, keberadaan suara dalam sebuah karya film maupun video merupakan unsur penunjang untuk mempertegas informasi yang disampaikan melalui bahasa gambar, karena tidak semua bahasa gambar dapat disampaikan kepada penonton tanpa bantuan suara.

    D. Pengertian Visual.

    </div>

    Menurut Onong Uchjana, (2012:20), pengertian visual yaitu sifat sesuatu yang berkaitan dangan penglihatan. Visual berasal dari bahasa latin ”visual (is)” atau ”visual (s)” yang berarti penglihatan. Jadi, pengertian visual adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan penglihatan misalnya gambar, foto dan lain sebagainya.

    E. Bentuk Visual.

    </div>

    Menurut Atmohoetomo, (2011:7-9), bentuk visual dapat dibedakan berdasarkan kegunaannya dan karakteristiknya, masing-masing bentuk memiliki lingkup kerja yang berbeda

    F. Peran Visual

    </div>

    Imanto, Teguh, Diklat Pasca Produksi Televisi, Universitas Esa Unggul, Jakarta, 2012, Pertemuan 4. Gambar merupakan biasan dari sebuah naskah suatu acara yang merupakan unsur utama, oleh karena itu segala sesuatu yang berkaitan dengan pengambilan gambar harus dirancang sedemikian menarik sehingga merangsang masyarakat untuk bertahan menontonnya. Faktor-faktor yang menentukan kualitas sebuah gambar sangat ditentukan oleh kamera yang dipakai, tata cahaya, type of shot, dan angle. Demikian juga dengan kualitas ketajaman gambar harus terjaga, karena dengan gambar yang tajam, mata tidak mudah lelah dibandingkan dengan gambar yang berbintik. Banyak yang menganggap berita tanpa gambar bagaikan orang yang berjalan dikegelapan malam tanpa cahaya yang meneranginya.

    G. Fungsi Audio Visual

    </div>

    Kegunaan media Audio Visual sebagai berikut : 1. Media Audio Visual dapat mengatasi batasan ruang. Dimana pun khalayak bertempat tinggal dapat melihat karya Audio Visual. 2. Media Audio Visual dapat mengatasi batasan waktu. Masa lampau atau masa yang akan datang dapat dipertunjukkan lewat media Audio Visual secara lebih kongkrit. 3. Media Audio Visual dapat menyederhanakan objek yang terlalu rumit. Objek yang terlalu rumit dapat disederhanakan dengan menghilangkan atau memudarkan bagian lain yang kurang penting dari objek tersebut, sehingga hanya bagian tertentu saja nampak menonjol. 4. Media Audio Visual dapat memperbesar ukuran objek dan dapat pula memperkecilnya. Barang yang besar dapat diperkecil sebagai miniatur, model dan benda yang besar dapat diperbesar seperti bakteri. Bunyi-bunyi yang halus dapat diperkeras sehingga dapat didengar dengan telinga biasa. Suara detak jantung, suara pernafasan manusia dapat diperkeras dengan soundsystem hingga terdengar jelas dengan telinga biasa.

    H. Karakter Audio Visual

    </div>

    Audio Visual merupakan unsur yang audible (dapat didengar) dan visible (dapat dilihat), sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik atau unsur yang dimiliki Audio Visual adalah suatu perpaduan atau kombinasi antara gambar dan suara baik bergerak maupun diam sehingga menghasilkan suatu pesan yang dapat dimengerti oleh khalayak.

    Definisi Broadcasting

    Menurut Eva Arifin (2012:9), broadcasting adalah kegiatan dalam cara menyampaikan pesan, ide, hasrat, kepada khalayak dengan menggunakan fasilitas frequency, dengan kata lain dunia broadcasting adalah merupakan suatu kegiatan penyiaran yang dilakukan oleh seorang penyiar. Di dalam lembaga penyiaran dari stasiun radio penyiaran bersifat audio dan penyiaran broadcasting televisi bersifat audio dan video. Broadcasting merupakan dunia penyiaran, dan ini dapat dikatakan suatu kegiatan yang senantiasa selalu menarik perhatian masyarakat luas, baik secara audio dan visual.

    Definisi Sinopsis

    Menurut Untung Raharja (2010:186), sinopsis adalah ringkasan cerita media periklanan atau film, merupakan bentuk atau pendekatan dari sebuah periklanan atau film dengan tetap memperhatikan unsur-unsur pencerminan dari sebuah periklanan atau film tersebut.

    Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang film. Tujuan membuat sinopsis adalah sebagai suatu usaha bagaimana cara meningkatkan minat audience. Cara membuat sinopsis adalah sebagai berikut :

    a. Mencatat ide utama dengan menggaris bawahi ide yang penting.

    b. Meringkas cerita gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah pertama.

    c. Gunakanlah kalimat yang padat, efektif dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan cerita.

    d. Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis garis besarnya saja.

    e. Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita atau naskah yang dibuat.

    Pengertian Storyboard

    Menurut Indah Rahmawati (2011:72), storyboard adalah rangkaian gambar ilustrasi yang berusaha menjelaskan bahasa tulisan scenario kedalam bahasa visual.

    Untung Raharja (2010:187), storyboard adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting.

    Selama proses praproduksi, perancangan yang berhubungan dengan visualisasi yang akan dibuat membutuhkan storyboard sebagai media terpadu.

    Tahapan Produksi Audio Visual

    Untung Raharja (2010:185), agar dapat menghasilkan produksi media yang baik dan sempurna dalam pembuatan video menggunakan Konsep Produksi Media MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting). Pada konsep tersebut terdapat tahapan Preproduction, tahapan Production dan tahapan Postproduction.

    Adapun langkah-langkah dari konsep tersebut dimulai dari Preproduction, dilanjutkan Production dan yang terakhir Postproduction sebagaimana pada gambar dibawah ini :

    Gambar 2.1 Tahapan Konsep Produksi Mavib

    Konsep Dasar Aplikasi Program Komputer Penunjang Produksi Media Rancangan.

    A. Adobe Premier Pro

    Melvy Ayuningtyas (2011:23). Adobe Premier Pro 2.0 merupakan program untuk menyunting dan mendesain film dan video, disamping juga dapat digunakan untuk membuat desain iklan. Dengan sistem pengolahan dan daya kreasi yang tinggi, dapat menciptakan karya desain iklan dengan animasi yang indah dan eksklusif.

    Adobe premiere merupakan program aplikasi video editing yang dikembangkan oleh adobe. Didalam adobe premiere terdapat frame rate dan standar penyiaran (broadcasting), yang dapat diatur sesuai kebutuhan dalam proses pengeditan, yaitu:

    a. Standar penyiaran SECAM : Standar penyiaran ini dipergunkan dinegara-negara di Eropa, Timur Tengah dan Afrika, dengan frame rate 25 frame/detik.

    b. Standar penyiaran PAL : Standar penyiaran ini banyak dipergunkan di negara-negara Asia, Autralia, Uni Eropa dan Amerika Selatan, dengan frame rate 25 frame/detik.

    c. Standar Penyiaran NTSC : Standar penyiaran ini sering dipergunkan oleh negara-negara Amerika, Jepang, Kanada, Meksiko dan Korea, dengan frame rate 29.97 frame/detik.

    B. Adobe After Effect

    Menurut Waloeya (2012:1-4). Adobe after effect merupakan software motion graphics yang dapat digunakan sebagai software compositing, animasi dan video effect. Adobe after effect adalah software animasi bukan image editing sehingga untuk image editing perlu menggunakan photoshop. After effect pun bukan software video editing, sehingga untuk merangkai video dengan durasi relatif panjang perlu menggunakan adobe premiere. After effect pun bukan software animasi 3D, sehingga untuk membuat animasi 3D lebih powerfull akan lebih baik jika menggunakan 3D studiomax.

    Adobe after effect awalnya didesain oleh CoSA (Company of Sciene and Art) sebagai software mention graphics pada desktop. Setelah di akuisisi oleh Aldus dan kemudian oleh adobe, dibuat integrasi yang baik antara software ini dengan Adobe Premiere, Photoshop dan Ilustrator. Oleh karena itu pada saat ini Adobe After Effect merupakan salah satu software multimedia terbaik, yang menyediakan semua hal yang dibutuhkan oleh para amatir dan professional untuk motion graphics atau animasi dan visual effect, yang merupakan bagian proses kreatif dari animasi multimedia.

    Saull bass adalah orang yang pertama kali mencoba mengkomunikasikan pesan melalui permainan grafik di awal pembuatan film. Dengan pendekatan simbolis, film yang dibuatnya menyampaikan esensi dan representasi dari seluruh film. Beberapa karyanya adalah Anatomy Of Murder, Vertigo dan The Age Of Innocence. R/GA (Robert And Richard Greenbreg Associates) menjadikan mention graphics sebagai industri melalui film-film seperti Wolf, Rising Sun, True Lies dan The Untouchables.

    After effect merupakan aplikasi grafis dengan format bitmap. Dengan format bitmap maka perlakuan pada file sumber harus disesuaikan. Karena jika file bitmap diperbesar ukurannya maka akan terlihat kasar dan pecah.

    Format-format karya kreatif dengan menggunakan Adobe After Effect adalah :



    1. Macromedia Flash : Format Macromedia Flash (*.swf) format ini banyak dipergunakan untuk animasi web dan telah menjadi standar baru dalam animasi web, dengan ukuran file yang kcil format ini mudah sekai didistrbusikan dan dijalankan secara real timedi halaman web dengan menggunakan Macromedia Flash Player.

    2. Quicktime movie: Quicktime movie (*.mov) yang merupakan format standar apple computer untuk mendistribusikan file video, dulunya format ini hanya digunakan pada komputer Machintosh saja, tetapi kini dipergunakan oleh sebagian pengguna PC untuk distribusi video terkompresi dengan file yang berukuran kecil tapi memiliki kualitas yang bagus.

    3. Avi : Avi video (*.avi) merupakan format standar dari file video dengan kualitas terbaik tetapi memerlukan kapasitas hard disk yang besar, karena file yang dihasilkan mempunyai kapasitas yang besar pula.


    C. Adobe Photoshop

    Menurut Munir (2013:15). Adobe Photoshop adalah suatu program aplikasi yang bisa menunjang desain dengan mengolah dan manipulasi gambar dan juga menyimpan banyak rahasia dan trik.

    Adobe Photoshop juga memiliki format berkas (file) yang bernama JPEG (Joint Photographic Expert Group) merupakan skema kompresi file bitmap. Awalnya, file yang menyimpan hasil foto digital mamiliki ukuran yang besar sehingga tidak praktis. Dengan format baru ini, hasil foto yang semula berukuran besar berhasil dikompresi (dimampatkan) sehingga ukurannya kecil. Kelebihannya lebih praktis dan ukuran kecil. Kekurangannya mungkin kulaitas fotonya dapat berkurang.

    <p style="line-height: 2 Adobe Photoshop merupakan program aplikasi khusus untuk mengolah atau memanipulasi gambar dengan berbagai macam cara yaitu mengefek, bertransparansi pada gambar ataupun teksnya. </p>


    Elisitasi

    Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Penyusunan laporan Skripsi merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang berupa magang atau dilakukan dengan pengambilan data baik melalui cara observasi ataupun wawancara pada perusahaan atau instansi.

    Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa, maka diperoleh hasil yang dicapai pada laporan Skripsi yang akan ditujukan melalui diagram pembentukan sistem. Dalam diagram tersebut akan dijelaskan bahwa elisitasi merupakan hasil yang dicapai guna dijadikan dasar pembentukan dan pengembangan suatu projek. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut :

    1. Elisitasi tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    3. Elisitasi tahap III

    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE

    4. Final draft elisitasi

    merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Literatur Review


    Sebagai dasar untuk memperkuat teori terhadap topik rancangan media yang diajukan, literatur dari judul-judul penulisan sebelumnya adalah sebagai berikut:


    1. Penelitian yang dilakukan oleh Khori Probosemi (2011) Institut Pertanian Bogor, Berjudul “ANALISIS KEBUTUHAN PELATIHAN KARYAWAN BIDANG PELAYANAN PADA PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG BOGOR” Penelitian ini dilaksanakan di PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Bogor yang beralamat di Jalan Pajajaran No. 99, Bogor. Metode yang digunakan untuk analisis data adalah metode Training Need Assesment Tool (TNA-T). Analisis kebutuhan pelatihan adalah suatu diagnosa untuk menentukan masalah yang dihadapi saat ini dan tantangan di masa mendatang yang harus dihadapi saat ini dan tantangan di masa mendatang yang harus dipenuhi oleh program pelatihan dan pengembangan. Dari penelitian ini dibahas berbagai dua jenis program pelatihan, On the Job Training dan Off the Job Training. Pada pembahasan Off the Job Training, terdapat pembahasan mengenai pelatihan dengan Presentasi dengan video, Teknik ini menggunakan media video, film, atau televisi sebagai sarana presentasi tentang pengetahuan atau bagaimana melakukan suatu pekerjaan. Metode ini dipakai apabila peserta cukup banyak dan masalah yang dikemukakan cukup kompleks. Dari sebagian isi penelitian ini, mampu mengembangkan isi penelitian yang sedang saya buat. Sumber: www.dosen.narotama.ac.id

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Toton Mugiono (2013) STMIK Raharja, berjudul “PERANCANGAN VIDEO STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KERJA OPERATOR MESIN PADA PLANT MIXING CENTER PT. GAJAH TUNGGAL Tbk GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA”. Penelitian ini dilakukan Untuk mengetahui sejauh mana karyawan di PT. Gajah Tunggal mengetahui standar operasional prosedur kerja yang benar. dengan dirancangannya media video penunjang peningkatan produktivitas kerja yang akan diputar sebagai program refreshment training dapat mengurangi masalah yang disebabkan faktor sumber daya manusia. Pada penelitiannya untuk menghasilkan rancangan media video training SOP, Toton Mugiono menggunakan aplikasi Adobe Illustrator, Adobe Premiere Pro, Adobe After Effect, Corel Video Studio X5, dan Adobe Photoshop. Hasil penelitian tersebut menjadi referensi bagi saya dalam melakukan penelitian, mulai dari metode penelitian hingga aplikasi yang digunakan. Sumber: www.Raharja.ac.id

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Gayu Annisa (2015) Universitas Pendidikan Indonesia, berjudul “HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN VIDEO STANDAR LAYANAN DENGAN MOTIVASI PESERTA PELATIHAN FRONTLINER PADA PRAKTEK DUMMY BANK SENDIK BRI BANDUNG” pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di Sendik BRI Bandung, salah satu lembaga diklat yang telah menerapkan penggunaan media video dalam proses pembelajaran dan pelatihanya dan membuat Dummy bank sebagai tempat dilaksanakanya ujian praktek pada materi standar layanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan media video standar layanan dengan aspek kemajuan diri peserta pelatihan frontliner pada Praktek dummy bank Sendik BRI Bandung. Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada peneliti selanjutnya yang memiliki minat untuk mengembangkan media pembelajaran yang lebih baik, juga dapat dijadikan bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya mengenai hubungan penggunaan media pembelajaran dengan motivasi peserta pelatihan. Sumber: www.Repository.UPI.edu

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Chairul Azhar (2011) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, berjudul “PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA FRONT LINER BANK BRI SYARIAH DI JAKARTA”. Dalam penelitian ini dibahas beberapa jenis metode pelatihan karyawan, salah satunya adalah metode ceramah kelas dan presentasi video. Teknik tersebut mengutamakan komunikasi interaktif. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi karyawan Front Liner di Bank BRI Syariah dan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pelatihan terhadap kinerja pelayanan Front Liner Bank BRI Syariah. Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi saya untuk mengembangkan metode penilaian keberhasilan rancangan media video yang saya buat, apakah memiliki pengaruh yang baik atau tidak terhadap kinerja karyawan di perusahaan tempat saya melakukan penelitian. Sumber : www.repository.uinjkt.ac.id

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Ita Rahmawati (2010) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” yang berjudul, “PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES SURABAYA”. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti untuk membuktikan apakah pelatihan dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Lotus Indah Textile Industries Surabaya. Model yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modeling (SEM). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Lotus Indah Textile Industries Surabaya, Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dari karyawan PT. Lotus Indah Textile Industries Surabaya bagian produksi dan jumlah responden untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 112 orang. Berdasarkan hasil pengujian dapat ditarik kesimpulan bahwa pelatihan berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan.dan tidak dapat terbukti kebenarannya, motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dan dapat terbukti kebenarannya. Sumber: www.upnjatim.ac.id


    Dari beberapa literature hasil penelitian yang saya kemukakan diatas, dari literature hasil penelitian pertama sampai literature hasil penelitian terakhir, yang dijadikan pijakan rancangan media yang saya lakukan adalah mengacu pada nilai-nilai yang terdapat pada literature hasil penelitian yang kedua, karena pada literature tersebut hasil rancangan medianya juga berbasis video, jika dilihat secara teori bahwa hasil media yang dirancang lebih kompleks, menarik dan dapat diterapkan setiap kebutuhan progam pelatihan penerimaan calon karyawan maupun dalam program Refreshment Traininng.

    BAB III

    GAMBARAN UMUM OBYEK YANG DITELITI

    Sejarah Singkat Perusahaan

    PT. ERHA CLINIC INDONESIA berdiri sejak 28 September 1999, adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan kesehatan kulit di Indonesia. Didukung oleh dermatologist terbaik, produk-produk yang inovatif, teknologi terkini, dan pelayanan terbaik.

    Tim dermatologist senantiasa dikembangkan dalam program-program terkini di bidang ilmu pengetahuan spesialis. Produk-produk dari Erha merupakan formula terbaik yang telah melewati uji klinis Research & Innovation, dan terbukti efektif serta aman dikonsumsi. Saat ini PT. ERHA CLINIC INDONESIA sudah memiliki 72 cabang dalam bentuk Erha Derma Center, Erha Skin dan Erha Aphothecary.

    Untuk memenuhi kebutuhan costumer, Erha menghadirkan beberapa jenis terapi yang terdiri dari :

    1. 1. Personal Rejuvenation Program : Merupakan terapi bagi pasien yang ingin melakukan perawatan maupun tindakan untuk peremajaan kulit.
    2. 2. Personal Acne Cure Program : Merupakan terapi bagi pasien dengan permasalahan kulit dengan kasus acne (jerawat).
    3. 3. Personal Hair Growth & Scalp Program : Merupakan terapi bagi pasien dengan keluhan atau permasalahan di kulit kepala dan rambut.
    4. 4. Senior Dermatology : Merupakan terapi bagi pasien usia lanjut yang memiliki permasalahan kulit seperti skin tag, kulit kering dan kulit menua.
    5. 5. General Dermatology : Adalah terapi bagi pasien dengan permasalahan kulit umum, seperti jamur, iritasi dan alergi.
    6. 6. Children Dermatology : Merupakan terapi kulit yang diperuntukkan bagi pasien balita dan anak-anak.



    Visi Misi dan Tujuan PT. Erha Clinic Indonesia

    Visi Misi Perusahaan adalah Untuk dapat meningkatkan kegiatan bisnis yang dilakukan, maka perusahaan harus memiliki komitmen yang jelas agar kegiatan usaha ini bias tetap fokus berjalan. Komitmen ini disertai dengan adanya visi dan misi yang dimiliki oleh perusahaan sebagai bentuk pencitraan diri atas segala bentuk kegiatan usaha yang dilakukan.”.

    Visi Perusahaan:

    Visi dari perusahaan adalah “To be The Number One Skin Care Brand of Choice in Indonesia”. Yaitu menjadi merek perusahaan nomor satu di Indonesia dalam bidang kesehatan kulit. Visi perusahaan ini dibuktikan dengan kemampuan perusahaan dalam megikuti keinginan dan kebutuhan yang disampaikan oleh pelanggan. Memanfaatkan penggunaan teknologi terkini serta membentuk sumber daya manusia yang bisa mengikuti perkembangan jaman.

    Misi Perusahaan:

    Misi yang direncanakan oleh perusahaan adalah : “ Menjadikan setiap pelanggan Erha bahagia dengan kulitnya” PT. Erha Clinic Indonesia menyadari bahwa setiap costumer memiliki jenis kulit yang berbeda, maka setiap keluhan dari costumer harus ditangani langsung oleh dermatologist yang sudah berpengalaman di bidangnya melalui Personalized Program.

    Tujuan Perusahaan

    1. Through our work, we make Erha’s consumers happy with their skin. melalui hasil karya kita, menjadikan pelanggan bahagia dengan kulitnya.

    2. Through our wholehearted service, we make Erha’s consumers have an exciting & memorable experience in every visit. melalui pelayanan dengan sepenuh hati, menjadikan pelanggan kita memiliki pengalaman yang menyenangkan & berkesan disetiap kunjungannya.

    Struktur Organisasi Perusahaan

    Dalam mengembangkan dan membina sumber daya manusia untuk mendukung tercapainya tujuan organisasi, sering kali mengalami kendala. Maka itu suatu organisasi membutuhkan struktur organisasi disertai deskripsi pekerjaan yang jelas.

    Wewenang dan Tanggung Jawab Tiap-tiap Bagian

    1) Wewenang dan Tanggung jawab Branch Manager

    1. Membuat strategi bisnis Erha Clinic Cabang yang berfokus pada keuntungan dan kepuasan pelanggan.
    2. Menjalankan dan mengelola kegiatan operasional cabang secara mandiri dan sistematis.
    3. Mengawasi pelaksanaan “Standard Operating Procedure" klinik cabang dan mengawasi jalannya opersional kerja klinik cabang agar dapat berjalan dengan benar.
    4. Mengevaluasi hasil dari pencapaian “ Business Objective” secara berkala (Weekly Report, Clinic Operation Monthly Review, Annual Business Plan).
    5. Menjadi penegak disiplin dalan sistem kerja agar dapat tercipta situasi kerja yang nyaman, tertib dan selalu berdasar pada peraturan yang berlaku.
    6. Memastikan bahwa tingkat kepuasan dan loyalitas pasien erha clinic cabang telah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.


    2) Wewenang dan Tanggung Jawab Supervisor

    1. Menjalankan kegiatan operasional unitnya melalui komunikasi yang efektif, membentuk jaringan kerja yang baik, menyelesaikan perselisihan, dan kemampuan memimpin yang baik.
    2. Mengawasi system dan operasional kerja dari unit yang dipimpinnya agar dapat berjalan dengan benar dan sesuai aturan yang berlaku.
    3. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan strategi dalam unitnya dan menentukan tindakan perbaikan yang diperlukan.
    4. Membuat jadwal kerja bagi unit timnya.


    3) Wewenang dan Tanggung jawab Product Operation.

    1. Membina sistem dokumentasi dan pencatatan yang baik, rapi, jelas dan teratur atas perpindahan barang-barang yang tersimpan di gudang.
    2. Melakukan kalibrasi secara berkala terhadap alat pemantau yang berhubungan dengan suhu ruangan di Apotek.
    3. Menyediakan layanan fasilitas pengadaan bahan baku/kemasan/ label/produk/bahan medis yang efektif dan efisien demi mendukung kelancaran kegiatan klinik cabang dalam mencapai objektif perusahaan.
    4. Membuat laporan kendali biaya pemakaian medis yang dibandingkan dengan laporan penjualan kepada Branch Manager.
    5. Bertanggung jawab terhadap pengendalian harga pokok penjualan medis klinik cabang.


    4) Wewenang dan Tanggung jawab Bank Staff

    1. Melaksanakan aktifitas penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran kas kecil.
    2. Mengelola dana kas kecil sesuai dengan “Standard Operating Procedure”.
    3. Mengadministrsikan setiap penerimaan dan pengeluaran uang secara rapi dan teratur.
    4. Melakukan aktifitas penyetoran uang hasil pendapatan klinik ke Bank/ petugas penyetoran resmi yang ditunjuk oleh perusahaan.
    5. Memeriksa dan menverifikasi Cashier Report dan membuat laporan evaluasi kinerja Cashier bersama-sama dengan Accounting & Control cabang.


    5) Wewenang dan Tanggung jawab Admin Staff

    1. Membantu Administration & Purchasing Officer dalam membuat dan mengorganisir Rencana Pengeluaran Uang (RPU), agar selalu selaras dengan anggaran/Budget yang telah ditentukan.
    2. Memeriksa jenis dan kuantitas barang yang masuk ke dalam gudang dan dibandingkan dengan tembusan Purchase Order dan Receive Note.
    3. Memastikan setiap permintaan barang disertai bukti pengeluaran yan sah.
    4. Membantu Administration & Purchasing Officer dalam mendistribusikan dokumen sesuai dengan permintaan bagian personalia ke masing-masing karyawan, seperti : slip gaji, slip Jamsostek dan formulir lainnya.
    5. Melaporkan seca periodic hasil pelaksanaan kegiatan sekertariat masalah yang dihadapi dan penyelesaian yang ditempuh kepada Administration & Purchasing Officer/Branch Manager.


    6) Wewenang dan Tanggung jawab General Affair


    1. Melaksanakan dan memantau tugas pemeliharaan fasilitas Erha Clinic, baik di luar gedung maupun di dalam gedung.
    2. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
    3. Menyediakan Supplies dan kesiapan alat/mesin yang digunakan di Document Center cabang.
    4. Membantu menyediakan transportasi yang menggunakan kendaraan operasional kantor.
    5. Membantu Administration & Purchasing/ Infrastruktur & GA Supervisor dalam pengadministrasian Fixed Asset.

    Informasi yang akan disampaikan melalui Media Video Training yang dirancang.

    Informasi yang akan disampaikan melalui media video merupakan informasi mengenai standar pelayanan yang ada di PT. Erha Clinic Indonesia. Saat ini PT. Erha Clinic Indonesia memiliki dua jenis standar pelayanan yang menjadi aspek penilaian pelanggan, yaitu Golden Nine dan Seven Senses.

    Golden Nine merupakan standar pelayanan yang berfokus pada sikap maupun tutur kata yang elegan dan harus dipraktekkan oleh setiap karyawan pada saat berhadapan dengan pelanggan. Sedangkan Seven Senses merupakan standar pelayanan yang berfokus pada sarana dan infrastruktur yang ada di klinik cabang yang bertujuan mempengaruhi indera manusia sehingga mampu memberikan pengalaman yang menyenangkan dan berkesan disetiap kunjungan pasien.

    Dalam penyampaiannya melalui media video, standar pelayanan mengenai Golden Nine dan Seven Senses akan disampaikan sesuai dengan susunan Take Script. Dimulai dari penjelasan mengenai Golden Nine oleh supervisor, dilanjutkan dengan peragaan oleh petugas pelayanan di PT.Erha Clinic Indonesia secara urut sebanyak sembilan jenis peragaan sesuai standard services Golden Nine.

    Lalu dilanjutkan dengan video penjelasan oleh supervisor mengenai Seven Senses, dan kemudian ditampilkan slide gambar-gambar yang berhubungan dengan standard services Seven Senses. Dan terakhir ditampilkan nama-nama pemain dan kru yang terlibat di dalam pembuatan media video training standard services.

    A. Tujuan Penyampaian Informasi Yang Disampaikan.

    Penyampaian informasi mengenai standar pelayanan yang ada di PT. Erha Clinic Indonesia memiliki tujuan sebagai berikut :

    1. Agar setiap karyawan mampu mengenal, memahami dan dapat menjalankan standar pelayanan dan standar penampilan Erha di seluruh unit kerja
    2. Menciptakan "memorable experience" sebagai bentuk penghargaan yang dapat dirasakan langsung oleh pelanggan erha.

    B. Manfaat Dari Informasi Yang Disampaikan:

    1. Memberikan pemahaman yang seragam kepada para peserta program training mengenai sikap dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar perusahaan kepada pelanggan PT. Erha Clinic Indonesia.
    2. Para peserta program training Standard Services di PT. Erha Clinic Indonesia dapat lebih mudah dalam menerima dan memahami mengenai standar pelayanan yang ada di PT. Erha Clinic Indonesia.
    3. Memudahkan traineer dalam memberi peragaan kepada para peserta training dalam setiap program training Standard Services.
    4. Agar setiap karyawan mempunyai dedikasi kinerja yang tinggi
    5. Dapat membentuk kepribadian yang disiplin dari kehadiran maupun dalam melakukan tugas sesuai porsi yang ditugaskan.
    6. Agar setiap calon karyawan nantinya dalam kinerja tidak banyak melakukan kesalahan-kesalahan yang mengakibatkan kerugian perusahaan.

    C. Target Yang Dicapai.

    Dari hasil rancangan media video Standard Services yang telah dibuat, target yang saya harapkan adalah :

    1. Informasi yang disampaikan dalam bentuk media video dapat diterima dengan jelas oleh para peserta training.
    2. Media Video Standard Services dapat dijadikan penunjang yang mempermudah dalam penyampaian pelaksanaan program training standar pelayanan di PT. Erha Clinic Indonesia.
    3. Meningkatnya mutu pelaksanaan training sesuai standar yang ditetapkan PT. Erha Clinic Indonesia sehingga pemahaman karyawan mengenai standar pelayanan berkualitas.
    4. Menghasilkan calon karyawan yang memiliki dedikasi yang tinggi, disiplin, dan produktif.
      1. Konfigurasi Perancangan

        Spesifikasi Hardware

        Perancangan tersebut menggunakan 1 unit Laptop dengan spesifikasi sebagai berikut :

        • Processor : Intel(R) Core(TM) i3-2370M CPU @2.40GHz

        • Monitor : LCD 14” Widescreen

        • Mouse : Optical Mouse

        • RAM : 2.00 GB

        • Harddisk : 500 GB

        • Speaker : Multimedia


        Software yang digunakan

        Dalam konsep media informasi dan promosi tersebut, penulis menggunakan software :

        Adobe Premiere Pro CS3

        Adobe Premiere Pro adalah sebuah program penyunting Video berbasis non-linear editor (NLE) dari Adobe Systems. Itu adalah salah satu produk software dari Adobe Creative Suite, tetapi juga bisa dibeli sendirian. Bahkan kalau dibeli sendirian, itu termasukAdobe Encore dan Adobe OnLocation. Walaupun yang dua versi pertama hanya tersedia untuk Windows. Adobe Premiere Pro merupakan program pengolah video pilihan bagi kalangan profesional, terutama yang suka bereksperimen. Program ini banyak digunakan oleh perusahaan Pembuatan Film/Sinetron, Broadcasting, dan Pertelevisian. Perbedaan versi seperti CS hanyalah sebagai upgrade menjadi lebih baik.

        Adobe After Effect CS3

        Adobe After Effects adalah salah satu software compositing yang populer dan telah digunakan secara luas dalam pembuatan video, multimedia, film dan web. After Effects terutama dipakai dalam penambahan efek khusus seperti efek petir, hujan, salju, ledakan bom, dan efek khusus lainnya. After Effects telah membantu para praktisi perfilman Hollywood dalam menghasilkan film-film dengan efek khusus yang spektakuler. Spawn, Titanic, Deep Rising, The Jackal adalah beberapa judul film yang telah memanfaatkan potensi After Effects. Adanya kesamaan interface antara After Effects dengan keluarga Adobe yang lain seperti PhotoShop memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam pemakaiannya. Integrasi After Effects bersama dengan PhotoShop, Illustrator, dan Premiere akan menghasilkan karya yang sebelumnya sulit dibayangkan untuk diwujudkan.


        Adobe Photoshop CS3

        Adobe Photoshop merupakan program aplikasi khusus untuk mengolah atau memanipulasi gambar dengan berbagai macam cara yaitu mengefek, bertransparansi pada gambar ataupun teksnya. Adobe Photoshop juga memiliki format berkas (file) yang bernama JPEG (Joint Photographic Expert Group) merupakan skema kompresi file bitmap. Awalnya, file yang menyimpan hasil foto digital mamiliki ukuran yang besar sehingga tidak praktis. Dengan format baru ini, hasil foto yang semula berukuran besar berhasil dikompresi (dimampatkan) sehingga ukurannya kecil. Kelebihannya lebih praktis dan ukuran kecil. Kekurangannya mungkin kulaitas fotonya dapat berkurang.

        BAB IV

        KONSEP PRODUKSI MEDIA MAVIB

        Konsep Produksi Media MAVIB

        Untuk mendapatkan nilai efisiensi dan efektifitas dalam proses produksi media berbasis video, dalam rancangan media yang saya lakukan menggunakan konsep produksi media yang disebut KPM, Konsep Produksi Media MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting). Pada konsep tersebut terdapat tahapan Preproduction, tahapan Production dan tahapan Postproduction. Adapun langkah-langkah dari konsep tersebut dimulai dari Preproduction, dilanjutkan Production dan yang terakhir Postproduction.


        Preproduction

        Preproduction dimulai dari ide atau gagasan mengenai project video profile, dilanjutkan dengan penyusunan penjadwalan atau schedulling, membuat story Line atau sinopsis, penulisan naskah atau script Writing, membuat gambar panduan shooting atau story board, menentukan pemilihan pemain dan crew dan yang terakhir setting alat.


        Gambar 4.1 Tahap Preproduction


        Ide atau Gagasan

        Video Standard Services merupakan media yang sangat efektif untuk mempresentasikan standar pelayanan sekaligus sebagai media pembelajaran yang efektif dalam program training, karena manusia dapat mengingat sebanyak 80% apa yang dilihat, didengar dan dialaminya secara bersamaan. Didalam perkembangannya PT. Erha Clinic Indonesia ingin menjaga standar pelayanan yang ada di perusahaan guna menjaga citra perusahaan serta kepuasan pelanggan, karena akan sangat berpengaruh pada omset perusahaan. Hal tersebut menjadi garis besar terciptanya ide gagasan untuk merancang video Standard Services.

        Penjadwalan atau Time Schedulling

        Penjadwalan dimulai dari kapan terealisasinya ide kreatif, gambar schedulling, terwujudnya story line, script writing, pemilihan pemain atau crew, setting alat sampai dengan menentukan format media yang akan disesuaikan dengan format yang dibutuhkan dalam program media.


        Sinopsis atau Story Line

        Ringkasan cerita merupakan pendekatan isi dari Media Video Standard Services PT.Erha Clinic Indonesia, yang memperhatikan unsur-unsur pelayanan yang benar dan elegan. Dalam video ini akan dibahas mengenai dua jenis standar pelayanan yang ada pada PT.Erha Clinic Indonesia, yaitu Golden Nine dan Seven Senses.

        Golden Nine merupakan standar pelayanan yang berfokus pada sikap maupun tutur kata yang harus dilakukan oleh karyawan pada saat berhadapan dengan pelanggan. Standard Services Golden Nine meliputi:

        1. Senyum. Adalah persyaratan nomor satu dari Erha Experience dalam menghadapi costumer. Senyum dapat mengubah perasaan, selain itu senyum dapat memberi kesan yang lebih menarik.

        2. Tatap Mata. Tatap Mata dalam suatu pelayanan akan menumbuhkan perhatian, kedekatan dan ikatan emosional. Selain itu, Tatap Mata memberi kesan menghargai orang lain.


        3. Ucapkan Salam dan Sapa. Ucapan Salam sebagai pernyataan hormat mendoakan keselamatan orang lain, sedangkan Sapa merupakan ungkapan dari rasa kasih sayang. Ucapan Salam dan Sapa bertujuan untuk menguatkan rasa cinta.

        4. Dengarkan dan Ulangi. Diam mendengarkan apa yang disampaikan oleh pelanggan, lalu menyimpulkan apa yang didengar dan ulangi simpulannya.

        5. Jelaskan Status Pekerjaan. Jelaskan keadaan yang sedang dialami dan statusnya agar costumer mengerti apa yang sedang dilakukan oleh karyawan.

        6. Minta waktu bila tidak bisa menjawab. Apabila tidak bisa menjawab pertanyaan costumer, mintalah waktu sejenak untuk mencari jawaban atas pertanyaan tersebut.

        7. Konfirmasi informasi. Konfirmasi informasi merupakan sebuah penegasan, pengesahan dan pembenaran permintaan costumer.

        8. Ucapkan, ”Terima Kasih” Mengucapkan kata ”Terima Kasih” disetiap akhir pelayanan kepada costumer agar memberi kesan akhir yang bahagia dan memuaskan bagi costumer.

        9. Jawab,” Dengan Senang Hati”

        Jawaban ”Dengan Senang Hati” harus diucapkan dengan tulus, dengan senyuman dan tatapan mata yang memancarkan kerelaan hati untuk membantu orang lain.</p>

        Sedangkan Seven Senses merupakan standar pelayanan yang berfokus pada sarana dan infrastruktur yang ada di klinik cabang yang bertujuan mempengaruhi indera manusia sehingga mampu memberikan pengalaman yang menyenangkan dan berkesan disetiap kunjungan pelanggan. Standard Services Seven Senses meliputi :

        1. Sight Sesuatu yang diterima pasien melalui indera penglihatan/mata 2. Smell Sesuatu yang diterima pasien melalui indera penciuman/hidung 3. Sound Sesuatu yang diterima pasien melalui indera pendengaran/ telinga. 4. Taste Sesuatu yang diterima pasien melalui indera pengecapan/ lidah. 5. Touch Sesuatu yang diterima pasien melalui indera peraba/ sentuhan. 6. Feel Sesuatu yang diterima pasien melalui indera melalui perasaan/ nurani. 7. Intelectual Sesuatu yang diterima pasien berasal dari Skill/pengetahuan serta bagaimana kita menghargai pasien sebagai seseorang yang “professional”.

        Script Writting

        Membuat rancangan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik. Script Writing dalam video training ini adalah :

        Script 1

        Menampilkan foto karyawan dan logo identitas perusahaan. Agar menambah dramatis logo Erha diberikan efek animasi.

        Script 2

        Menampilkan teks standard services Golden Nine

        Script 3

        Menampilkan Supervisor duduk di meja kerja dan menjelaskan mengenai Standard Services Golden Nine secara keseluruhan.

        Script 4

        menampilkan karyawan yang sedang melakukan standar service “senyuman”.

        Script 5

        menampilkan karyawan yang sedang melakukan standar service “tatap mata”.

        Script 6

        menampilkan petugas Call Center yang sedang mengucapkan salam dan sapa.

        Script 7

        menampilkan petugas frontline yang sedang berhadapan dengan pasien dan mendengarkan keluhan pasien. Lalu mengulangi apa yang disampaikan oleh pasien.

        Setting Alat

        Alat yang digunakan penulis dalam produksi video profil ini adalah Camera, Tripod, dan Microphone. Untuk Camera yang digunakan penulis menggunakan Camera DSLR Canon 600D. Dalam video audio visual ini banyak digunakan dilokasi dalam kantor. Sedangkan pengambilan suara menggunakan Microphone. Tripod menggunakan SLIK dengan kualitas standar.

        Production

        Production adalah proses pengambilan gambar atau shooting video dengan bekerjasamanya antara pemain dan crew untuk pewujudan rumusan dari tahap preproduction dalam bentuk skenario, naskah, dan storyboard yang telah dibuat. Pada tahap production semua unsur teknis dan kreatif seperti naskah, actor, sinematografi dan suara bergabung dibawah pengawasan kreatif sutradara. Dalam menjalankan proses production pengambilan gambar atau shooting video ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan baik, diantaranya : desain produksi termasuk storyboard yang bisa menjadi panduan yang baik tentang hal-hal yang harus dikerjakan selama shooting, kesiapan kru dalam menjalankan perannya masing-masing dan kesiapan perlengkapan yang juga merupakan tanggung jawab masing-masing kru.


        Perencanaan Multimedia

        Perancanaan multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video atau multimedia secara umum, kombinasi tiga elemen yaitu : suara, gambar dan teks. Perencanaan multimedia merupakan rancangan yang mengkombinasikan dari ketiga elemen tersebut, suara, gambar dan teks untuk menciptakan tampilan video yang dinamis dan interaktif.

        Konsep multimedia dilaksanakan guna menjangkau audience secara efektif dan efisien. Untuk mensukseskan perencanaan multimedia ini diperlukan tiga tahapan sistematis, dimulai dari tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia. perencanaan multimedia ditujukan guna menarik audience agar menjangkau lebih luas dengan menggunakan input yang telah diolah (teks, gambar dan suara). Dengan dibuatnya strategi multimedia perancangan multimedia mempunyai arahan untuk dapat mencapai target tujuan multimedia. Sedangkan untuk program multimedia berisi jabaran hasil project dalam mewujudkan tujuan dan strategi multimedia.

        Tujuan Multimedia

        Adapun tujuan multimedia dalam konsep perancangan media ini adalah untuk menjangkau lebih kurang 80% dari target audience yang di inginkan oleh pihak lembaga. Adapun audience yang dimaksud dalam laporan ini adalah para calon karyawan PT. Erha Clinic Indonesia. sebagai penunjang program penerimaan calon karyawan baru, secara spesifik dapat disampaikan bahwa tujuan dari multimedia adalah untuk menghasilkan calon karyawan yang memiliki kemampuan pelayanan yang berkualitas.

        Strategi Multimedia

        Strategi multimedia yang digunakan dalam media video Training Standard Services yang menyampaikan informasi tentang Standar Pelayanan di PT.Erha Clinic Indonesia ditujukan kepada calon karyawan dan karyawan di PT.Erha Clinic Indonesia, adapun media utama yang digunakan dalam mensosialisasikan tentang Standar Pelayanan di PT.Erha Clinic Indonesia yakni: media video Training Standard Services yang dirancang oleh peneliti diprogramkan sebagai media penunjang terhadap program training standar pelayanan yang diselenggarakan oleh pihak perusahaan dalam rangka penerimaan calon karyawan baru dan dalam program Refreshment Training untuk karyawan. Video Training Standard Services akan disampaikan melalui aplikasi pemutar video dan infokus menggunakan layar presentasi.

        Program Multimedia

        Program rancangan media video standard services mempunyai tiga elemen media yang diproduksi, yaitu: elemen teks, gambar dan suara.

        a. Teks

        Teks dalam video ini memakai tipe Century Gothic diterapkan dalam setiap script pada media informasi dengan beberapa efek.

        b. Gambar / picture

        Gambar atau image yang dipakai dalam rancangan media video Training ini terdiri dari gambar diam dalam bentuk jpg, gambar bergerak dalam bentuk video. Dari bentuk gambar diam disusun sedemikian rupa sesuai dengan urutan yang terdapat pada skenario dengan ditambahkan efek-efek visual dan animasi sehingga gambar diam tersebut terkesan hidup dan lebih menarik. Perpaduan antara dua bentuk gambar diam dan bergerak yang ditata secara kreatif dan dinamis merupakan cerminan bentuk media berbasis video.

        c. Suara / Sound

        Suara yang digunakan dalam rancangan media video adalah suara musik yang digunakan sebagai latar belakang adegan tayangan (backsound music) dan suara manusia yang digunakan sebagai dubbing untuk memperjelas tampilan-tampilan pesan yang disampaikan.

        Dubbing diperjelas dengan menggunakan suara yang mempunyai karakter tegas dan khusus, hal tersebut bertujuan selain pesan yang disampaikan jelas juga dapat membuai pendengar dan tampilan visualnya lebih menjadi terkesan.

        Perencanaan Audio

        Audio yang digunakan untuk menyampaikan pesan melalui suara, perpaduan atau mandiri antara backsound dan dubbing untuk mendapatkan keserasian penyampaian pesan yang diinginkan.

        Tujuan Audio

        Tujuan rancangan audio adalah untuk mempertegas informasi pesan tentang standar pelayanan yang diperagakan dalam media video baik yang berbentuk gambar diam, maupun gambar bergerak.

        Strategi Audio

        Dalam hal ini strategi yang ditampilkan ialah setiap video yang ditampilkan akan diiringi suara musik, dan suara manusia sebagai dubber yang intinya menyampaikan informasi mengenai standar pelayanan di PT.Erha Clinic Indonesia. Dari suara musik akan diperdengarkan saat orang sedang berbicara maupun tidak sedang berbicara.  :

        Program Audio

        Setiap audio yang diterapkan untuk mengisi suara diambil dari video yang sudah dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan dari media informasi yang dirancang, diambil dari musik mp3, dicari sound efek yang sesuai. Adanya program editing memudahkan untuk membuat audio kemudian dilakukan proses penyesuaian rancangan video yang akan disuguhkan kepada audience. Audio yang diambil sebelumya dicari yang sesuai, seperti dubbing suara manusia disesuaikan dengan adegan gambar yang sedang ditayangkan dengan durasi yang disamakan. Pengambilan audio yang sesuai diperlukan proses editing dari cutter video dan penyesuaian penempatan dengan adegan gambar yang ditampilkan. Proses besar kecilnya suara audio dibuat dari Volume Mixing Audio.

        Perencanaan Visual

        Ditujukan guna memberikan kesan atau image visual dalam video yang ditampilkan, untuk mencapai perencanaan visual yang maksimal dibuat tujuan visual sebagai arahan mencapai visualisasi yang terkonsep.

        Tujuan Visual

        Dalam tujuan visual ini penulis merancang sebuah media visual dalam betuk Video Training Standard Services di PT. Erha Clinic Indonesia dengan kesan visual yang elegan dan modern.

        Strategi Visual

        Untuk mencapai tujuan visual yang telah disampaikan, strategi yang digunakan berdasarkan seleksi gambar-gambar kegiatan yang dinilai mempunyai kelebihan sebagai daya tarik dengan memperhitungkan nilai-nilai kreatifitas. Selain tampilan gambar-gambar diam yang diolah dengan mempertimbangkan nilai-nilai kreatifitas, juga terdapat gambar-gambar hidup yang telah diambil oleh peneliti yang sekaligus kameraman dengan pertimbangan-pertimbangan nilai kegiatan secara visual yang dikonsultasikan dengan pihak lembaga.

        Program Visual (Art Directing)

        Dalam pembuatan video training ini, gambar yang tidak bergerak akan melalui proses editing menggunakan Adobe Photoshop CS3 agar tampilan dan kualitas gambar menjadi lebih baik. Sedangkan gambar bergerak berupa video, melalui tahap editing menggunakan aplikasi Adobe Premiere Pro agar kualitas gambar dan pencahayaan video lebih baik. Sedangkan penambahan efek visual menggunakan aplikasi Adobe After Effects bertujuan untuk menambah daya tarik video training itu sendiri.


        Perencanaan Broadcasting

        Perencanaan broadcasting yang dibuat guna menjangkau audience dengan program media video training yang efektif serta efisien, yaitu dalam bentuk media video standard services. Standar pelayanan yang diperagakan oleh model dalam video akan ditambahkan spesial efek sehingga menjadikan audience akan lebih tertarik untuk melihatnya. Perancangan broadcasting ditunjukan guna menjangkau audience lebih luas. Dengan dibuatnya strategi media, perancangan media mempunyai arahan untuk dapat mencapai target jangkauan audience. Perencanaan broadcasting terdiri dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.

        Tujuan Broadcasting

        Tujuan broadcasting, untuk menjangkau seluruh calon karyawan dan karyawan di PT.Erha Clinic Indonesia di setiap cabang di Indonesia.

        Strategi Broadcasting

        Strategi Broadcasting yang digunakan dengan memanfaatkan fasilitas jaringan internet. Video profile akan ditempatkan pada jejaring sosial Youtube, Facebook dan Website PT. Mulia Gunung Mas ( MGM Logistics ).

        Program Broadcasting

        Strategi broadcasting yang digunakan dengan memanfaatkan fasilitas jaringan internet. Video Standard Services akan dikirim melalui email perusahaan sehingga lebih mudah disampaikan ke setiap leader di klinik cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

        Postproduction

        Pada tahapan ini hampir sama dengan perencanaan broadcasting namun yang membedakan postproduction, yakni menentukan format video sesuai dengan kebutuhan penggunaan pada saat pelaksanaan training penerimaan calon karyawan maupun program Refreshment Training, agar penggunaanya dapat compatible terhadap komputer yang akan digunakan sebagai media presentasi.

        Capturing

        Salah satu cara untuk mengumpulkan bahan-bahan dalam suatu proyek editing video. Hasil shooting yang masih analog di capture melalui capture card diubah menjadi file data digital lalu di simpan dalam harddisk dan setiap saat bisa di panggil kembali bila diperlukan.

        Editing

        Menyusun hasil shot sesuai dengan keinginan atau gagasan sutradara sesuai sinopsis dan treatment.

        Audio Mixing

        Pencampuran antara gambar dan suara atau proses pengaturan suara dari berbagai macam jenis input, menghasilkan unsur sound yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan cerita.

        Finishing

        Proses terakhir dalam pembuatan editing video adalah penyimpanan media video dalam bentuk DVD. Bentuk format yang digunakan dalam DVD bisa dalam bentuk apapun namun untuk dapat membukanya kembali dilihat bagaimana aplikasi yang ada pada komputer yang bersangkutan. Untuk itu untuk format yang secara umum dapat dibuka dikomputer mana saja seperti bentuk avi, .mov, mpg dan wav.


        BAB V

        PENUTUP

        Kesimpulan

        Berdasarkan hasil laporan penelitian yang disampaikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:

        1. Media video training standard services merupakan sebuah media berbasis video yang menjelaskan tentang informasi lengkap mengenai dua jenis standar pelayanan yang ada di PT.Erha Clinic Indonesia untuk disampaikan secara video yang terdapat unsur visual dan suara. Agar tampilan menjadi menarik media berbasis video ini dilengkapi efek-efek audio dan visual dengan menambahkan background music yang selaras dengan ciri khas PT. Erha Clinic Indonesia yang elegan.
        2. Untuk menghasilkan rancangan media Video Training Standard Services yang menarik dan efektif dipergunakan konsep produksi media yang terdapat tahapan preproduction, production dan postproduction, pada tahapan preproduction terdapat ide gagasan, jalan cerita video training, membuat scenario-skenario isi video sesuai dengan kebutuhan standar training standard services, selanjutnya membuat scheduling atau penjadwalan pelaksanaan proses produksi media, menentukan teks script atau urutan jalannya media video training, selanjutnya membuat storyboard sebagai panduan dalam mempersiapkan gambar video, editing, orientasi isi video, penentuan pemain dan kru. Tahapan production menentukan perencanaan multimedia, perencanaan audio, perencanaan visual dan perencanaan broadcasting. Untuk menghasilkan rancangan media berbasis video yang baik dan berkualitas dibutuhkan aplikasi penunjang Adobe Premiere Pro, Adobe After Effect dan Adobe Photoshop.
        3. Setelah rancangan media video training standard services dipergunakan dan dapat efektif pihak perusahaan menghendaki bagi setiap pihak yang mengikuti program training dapat dipersiapkan sebagai karyawan yang memiliki kualitas kedisiplinan, dedikasi dan keterampilan bekerja sesuai standar kebutuhan perusahaan.


        Saran

        Saran yang ditujukan kepada PT. Erha Clinic Indonesia adalah sebagai berikut:

        PT. Erha Clinic Indonesia memiliki banyak sekali training untuk karyawan, mulai dari standar pelayanan, standar penampilan hingga training product & sevice knowledge. Sebagai solusi untuk memberi kemudahan pada penyampaian materi training, sebaiknya PT. Erha Clinic Indonesia terus berinovasi mengenai peningkatan-peningkatan dalam metode penyampaian training agar para peserta training dapat lebih mudah memahami isi materi dan trainee dapat lebih mudah dalam menyampaikan materi training.

        Hasil analisis dan hasil rancangan berupa media Video Standard Services ini di masa mendatang perlu adanya pengembangan dan perbaikan agar proses training yang ada di PT.Erha Clinic Indonesia semakin efektif dan efisien.

    Contributors

    LESTARI