SI1114466635

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

LAPORAN KEUANGAN PENGELOLAAN SAMPAH

PADA DINAS KEBERSIHAN, PERTAMANAN DAN

PEMAKAMAN KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1114466635
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

LAPORAN KEUANGAN PENGELOLAAN SAMPAH

PADA DINAS KEBERSIHAN, PERTAMANAN DAN

PEMAKAMAN KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1114466635
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
Ir. Untung Rahardja, M.T.I
       
Nur Azizah, M.Akt, M.Kom
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

LAPORAN KEUANGAN PENGELOLAAN SAMPAH

PADA DINAS KEBERSIHAN, PERTAMANAN DAN

PEMAKAMAN KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1114466635
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juni 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
Dr.Dadan Ramdhani, SE., M.Msi., Akt., CA
   
Hani Dewi Ariessanti, M.Kom
NID : 06124
   
NID : 12003


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

PERANCANGANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI

PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI ACARA HUT

KOTA TANGERANG KE-22 PADA PAGUYUBAN SENI

BUDAYA NUSANTARA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1114466635
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juni 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

LAPORAN KEUANGAN PENGELOLAAN SAMPAH

PADA DINAS KEBERSIHAN, PERTAMANAN DAN

PEMAKAMAN KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1114466635
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juni 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1114466635

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI


Perkembangan dunia usaha yang sangat pesat menuntut perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk meningkatkan kinerjanya agar semakin berkembang. Salah satu komponen rekening dalam laporan keuangan yang mendukung kinerja tersebut adalah kas. Kas merupakan uangtunai yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan. Selain itu, kas juga merupakan bagian aktiva yang paling tepat yang bias dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban financial perusahaan/instansi. Tujuan dari skripsi ini adalah mengetahui bagaimana cara prosedur atau berjalannya laporan keuangan yang terjadi pada Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang. Dari hasil skripsi ini diketahui beberapa jenis pengeluaran yang terjadi dalam Kantor Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang. Pengeluaran-pengeluaran tersebut antara lain pengeluaran-pengeluaran kas untuk pembayaran Pembiayaan pegawai tenaga kerja kontrak dan magang, perjalanan dinas, pembayaran operasional truk sampah, operasional TPA dan operasional IPLT, pembayaran rekening listrik dan rekening telepon, pemeliharaan gedung dan pembayarah-pembayaran lainnya. Bagian-bagian yang terkait dalam pengeluaran kas yang terjadi di Kantor Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang diantaranya pihak terkait, bagian perbendaharaan, bagian verifikasi dan bagian pembukuan. Berdasarkan latar belakang maka pada skripsi ini penulis member judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN KEUANGAN PENGELOLAAN SAMPAH PADA DINAS KEBERSIHAN, PERTAMANAN DAN PEMAKAMAN KABUPATEN TANGERANG”.


Kata Kunci: Laporan Keuangan, Kas dan Kantor Dinas Kebersihan Kabupaten Tangerang



KATA PENGANTAR


Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat yang dilimpahkan kepada saya sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Laporan Keuangan Pengelolaan Sampah Pada Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang”dengan baik.

Penulis menyadari Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang jauh dari sempurna, karena tidak menutup kemungkinan di dalamnya masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan, hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, sehingga penulis mengharapkan saran maupun kritik yang bersifat membangun.

Namun demikian dalam kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan rasa terimakasih atas dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun Skripsi ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua dari STMIK Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu Ketua I (PK I) STMIK Raharja.
  3. IbuNur Azizah, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi
  4. Bapak Dr.Dadan Ramdhani, SE., M.Msi., Akt., CA selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini
  5. Ibu Hani Dewi Ariessanti, M.Kom selaku Dosen Pembimbing IIyang telah banyak membantu dalam segi program sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan skripsi ini
  6. Bapak Endang Setiawan, SP, selaku pembimbing lapangan yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data-data serta memberikan pengetahuan untuk memperoleh informasi.
  7. Almarhum Ayahku Tercinta
  8. Mamah sebagai motivator untuk mengejar kesuksesan dan telah memberikan banyak dukungan moril dan materi serta doa untuk keberhasilan penulis
  9. Mohamad Daud, Santy Priliarni, Renna Rukiana Sari, Fitri Andriyani, Iis Ariska Wulandari yang memberikan supportdan semangat penulis dalam menyusun Skripsi ini.
  10. Seluruh dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis selama perkuliahan.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang, Juni 2015




Okky Pratiwi Suherman





Daftar isi

DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1 Metode Prototype

Gambar 2.2 RuangKerja Adobe Dreamweaver CS6

Gambar 3.1 StrukturOrganisasi

Gambar 3.2 Use case Diagramyang berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan

Gambar 4.1 Use case Diagram yang diusulkan

Gambar 4.2 Sequence Diagram yang diusualkanuntuk admin

Gambar 4.3 Sequence Diagram yang diusualkanuntukkasubag

Gambar 4.4 Activity Diagram yang diusulkanuntuk admin

Gambar 4.5 Activity Diagram yang diusulkanuntuk admin

Gambar 4.6 Class Diagram

Gambar 4.7 Tampilan Prototype HalamanUtama

Gambar 4.8 Tampilan Prototype Menu User

Gambar 4.9 Tampilan Prototype Menu User pada Master

Gambar 4.10 Tampilan Prototype Menu Kas pada Master

Gambar 4.11 Tampilan Prototype MenuKasMasukPadaTransaksi

Gambar 4.12 Tampilan Prototype Menu KasKeluarPadaTransaksi

Gambar 4.13 Tampilan Prototype halaman Laporan

Gambar 4.14 Tampilan Menu Login

Gambar 4.15 Tampilan Menu Utama

Gambar 4.16 Tampilan Menu User

Gambar 4.17 Tampilan Menu Daftar Kategori Kas

Gambar 4.18 Tampilan Menu Daftar Kas Masuk

Gambar 4.19 Tampilan Menu Daftar Kas Keluar

Gambar 4.20 Tampilan Menu Laporan

Gambar 4.21 Tampilan Menu Cetak Laporan

DAFTAR TABEL


Tabel 3.1 Faktor Strategi Internal

Tabel 3.2 Faktor Strategi Eksternal

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.6 Final Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem yang Berjalan dan Usulan

Tabel 4.2 Spesifikasi Basis Data User Login

Tabel 4.3 Spesifikasi Basis Data Kas

Tabel 4.4 Spesifikasi Basis Data Kas Keluar

Tabel 4.5 Spesifikasi Basis Data Kas Masuk

Tabel 4.6 Pengujian Black Box pada Login

Tabel 4.7 Pengujian Black Box pada menu Kas Masuk

Tabel 4.8 Pengujian Black Box pada Kas Keluar

Tabel 4.9 Schedulle Implementasi

Tabel 4.10 Estimasi Biaya


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat. Kemudian yang dimaksud dengan sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus.

Hadiwiyoto (1983;12), sampah adalah bahan sisa, baik bahan-bahan yang sudah tidak digunakan lagi (barang bekas) maupun bahan yang sudah diambil bagian utamanya yang dari segi ekonomis, sampah adalah bahan buangan yang tidak ada harganya dan dari segi lingkungan, sampah adalah bahan buangan yang tidak berguna dan banyak menimbulkan masalah pencemaran dan gangguan pada kelestarian lingkungan.

Berdasarkan SNI 19-2454 tahun 2002, sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari bahan organic dan bahan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan.Undang-undang No.18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah dinyatakan definisi sampah adalah sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat.

Peningkatan jumlah timbulan sampah seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas masyarakat, tentu memerlukan pengelolaan dengan baik, dengan pengelolaan sampah secara keseluruhan agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.

Pengangkutan sampah dipengaruhi oleh aksesibilitas atau waktu tempuh, pola pengangkutan, frekuensi pengangkutan dan tingkat pelayanan pengangkutan, dengan demikian pengelolaan pengangkutan sampah merupakan salah satu bentuk pelayanan kepada masyarakat terhadap sampah yang ditimbulkan sekaligus memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Kabupaten Tangerang seperti Kabupaten atau Kota lainnya mengalami permasalahan dalam pengelolaan persampahan. Salah satu permasalahan dari pengelolaan persampahan adalah pengelolaan pengangkutan sampah, masih banyaknya timbulan sampah yang tidak terangkat merupakan indicator bahwa pengelolaan pelayanan pengangkutan sampah di Kabupaten Tangerang belum berjalan secara optimal.Salah satu bentuk upaya dalam penanganan masalah tersebut adalah dengan terlebih dahulu menghitung jumlah timbulan sampah dan memonitoring jumlah ritasi kendaraan dan volume sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), kemudian hasil monitoring tersebut sebagai bahan evaluasi untuk pengelolaan pengangkutan sampah.

Dari penjelasan diatas penulis memilih untuk membahas lebih detail dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Laporan Keuangan Pengelolaan Sampah Pada Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang ”.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penilitian ini, meliputi :

  1. Bagaimana sistem laporan keuanganyang berjalan saat ini, apakah sudah efektif dan efisien?
  2. Kendala – kendala apa saja yang ditemui saat merancang sistem laporan keuangan ini ?
  3. Bagaimana merancang sistem laporan keuangan pengelolaan sampah pada DKPP agar efektif dan efisien ?

Ruang Lingkup

Untuk menghasilkan penelitian yang lengkap dan akurat, maka batasan ruang penelitian pada Perancangan Sistem Informasi Laporan Keuangan Pengelolaan Sampah Pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Tangerang dalam bidang jasa pengangkutan mulai dari pengolahan data, survey lapangan proyek yang akan dikerjakan, pembuatan proposal hingga pengerjaan pembangunan proyek sampai dengan pembuatan laporan. Agar dalam pembahasan ruang lingkup menjadi terarah, berjalan dengan baik dan mengoptimalkan pengelolaan pengangkutan persampahan dimasa akan datang.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Agar penelitian dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat, tentunya harus ada tujuan-tujuan yang jelas dan dapat ditetapkan sebelum pelaksanaan penelitian tersebut. Adapun tujuan dari penulisan ini meliputi antara lain:

  1. Untuk mengetahui sistem informasi yang berjalan pada Dinas Kebersihan Kabupaten Tangerang.
  2. Untuk mengatasi solusi dari permasalahan yang dihadapi DKPP agar dapat memberikan informasi yang berkualitas.
  3. Untuk membantu meningkatkan kualitas pekerjaan laporan keuangan pengelolaan sampah
  4. Untuk menambah wawasan dan mendapatkan pengalaman yang baru didalam dunia kerja

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian, meliputi dari:

  1. Agar hasil dari penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi instansi yang bersangkutan sebagai pengetahuan.
  2. Mengetahui dan menganalisa permasalahan yang ada pada DKPP.
  3. Dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan secara cepat dan akurat, sehingga pekerjaan anggaran proyek pengangkutan sampah dapat berjalan dengan baik dan efisien.
  4. Dapat mengembangkan wawasan dan pengetahuan bagi penulis.

Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan Laporan Skripsi ini menggunakan metode pengumpulan data, metode analisa dan perancangan.

Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan menggunakan beberapa metode sebagai berikut:

  1. Metode Interview (Interview Research)

    Metode Interview adalah untuk mendapatkan data dengan cara mewawancarai yaitu; memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab dan bertatap muka antara pewancara dengan orang yang mengetahui masalah yang sedang diamati. Dalam hal ini penulisan bertanya langsung kepada Bapak Endang Setiawan, SP bagian Kasubag TU

  2. Metode Pengamatan (Observation Research)

    Metode Pengamatan adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti yaitu melakukan pengamatan langsung dan melihat serta meninjau aktivitas proses anggaran proyek dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan penulisam laporan penelitian.

  3. Studi Kepustakaan (Library Research)

    Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi dari sebuah buku atau sumber lain yang diperlukan.Dalam penyusunan laporan ini penulis membaca buku-buku tentang sistem anggaran proyek dan semua hal yang terkait didalam laporan ini.

Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa dengan menggunakan metode berorientasi objek, agar mendapatkan sesuatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penulisan ini. Dalam metode analisis sistem dilakukan melalui 4 tahap, yaitu:

  • Survey terhadap informasi yang sedang berjalan
  • Analisa terhadap temuan survey
  • Identifikasi temuan survey
  • Identifikasi persyaratan sistem

    Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

    Untuk mempermudah pembaca dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka penulis mengelompokkan Laporan Skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara tingkat dapat dijelaskan sebagai berikut:

    Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

    Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar umun dan teori-teori yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan dan literature review.

    Dalam hal ini akan menjelaskan tentang gambaran umum Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Tangerang yang berdiri dan sejarah singkat, struktur organisasi serta tugas dan tanggung jawab. Tata laksana sistem yang sedang berjalan yang terdiri dari analisa SWOT. Untuk metode analisa berdasarkan prosedur sistem yang berjalan terdiri dari analisa masukan, analisa proses, dan analisa keluaran. Kemudian permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, dan user requirement.

    Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem , rancangan basis data yang terdiri dari normalisasi dan spesifikasi basis data sistem yang diusulkan, rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing evaluasi schedule, implementasi dan estimasi biaya.

    Bab ini merupakan penutup yang berisi kumpulan kesimpulan dan hasil analisa rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang di usulkan.

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    1. Defenisi Sistem

      Menurut Tata Sutabri (2012:16)[1], menarik kesimpulan bahwa “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut tentang pengertian secara umum, yaitu :

      1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, seperti sistem pernafasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah. Unsur-unsur yang membentuk subsistem tersebut.
      2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerjasama antara unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.
      3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Seperti sistem pernapasan kita bertujuan menyediakan oksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bertujuan menyediakan oksigen dan tersebut yang berupa hidung, saluran pernapasan, paru-paru, dan darah bekerjasama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan tersebut.
      4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, sistem pernafasan kita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh, contoh sistem satuan adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan tubuh.

        Dari uraian diatas tentang pengertian sistem secara umum, ada pertanyaan “untuk apa suatu sistem diciptakan?” setiap sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi.

        Menurut Lili Tanti dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208)[2], “Analisa secara umum merupakan tahap dari daur hidup pengembangan perangkat lunak pengajar. Salah satu tahap yang bertujuan untuk memahami keperluan pembelajaran dan mengembangkan permintaan-permintaan.

        Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

    2. Karakteristik Sistem

      Menurut Tata Sutabri (2012:20)[1], model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Adapun karakteristik sistem yang dimaksud adalah sebagai berikut :

      1. Komponen Sistem (Components)

        Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

      2. Batasan Sistem (Boundary)

        Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

      3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)

        Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

      4. Penghubung Sistem (Interface)

        Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

      5. Masukan Sistem (Input)

        Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (Signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

      6. Keluaran Sistem (Output)

        Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

      7. Pengolahan Sistem (Proses)

        Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

      8. Sasaran Sistem (Objective)

        Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    3. Klasifikasi Sistem

      Menurut Tata Sutabri (2012:22)[1], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya :

      1. Sistem abstrak dan sistem fisik

        Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

      2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

        Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

      3. Sistem determinasi dan sistem probobalistik

        Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probablistic.

      4. Sistem terbuka dan sistem tertutup

        Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengnaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

    Konsep Dasar Data dan Informasi

    1. Definisi Data

      Menurut Tata Sutabri (2012:1)[1], sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu di dalam dunia bisnis.

    2. Klasifikasi Data

      Menurut Tata Sutabri (2012:3)[1], data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini.

      1. Klasifikasi data menurut jenis data

        a. Data hitung (enumeration/counting data)

        Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau presentase dari mahasiswa/i dalam kelas akan menghasilkan suatu data hitung.

        b. Data ukur (measurement data)

        Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukan alat barometer atau thermometer adalah hasil proses pengukuran.

      2. Klasifikasi data menurut sifat data

        a. Data kuantitatif (quantitative data)

        data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Jika jumlah universitas negeri di indonesia dibagi dalam 2 golongan maka ada golongan pertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000 orang dan golongan yang lain kurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan kuantitatif.

        b. Data kualitatif (qualitative data)

        Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat tertentu. penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya. penggolongan mahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kredit kedalam penilaian studi dengan grade A, B, C, D didasarkan pada pemisah sifat-sifat kualitatifnya.

      3. Klasifikasi data menurut sumber data

        a. Data internal (internal data)

        Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

        b. Data eksternal (external data)

        Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

    3. Pengolahan Data

      Menurut Tata Sutabri (2012:6)[1], Data merupakan bagian mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan nilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data. untuk lebih jelasnya akan diuraikan seperti dibawah ini.

      1. Penyimpanan data (data storage)

        Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searcing), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. file dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Sebelum disimpan, suatu data diberi kode menurut jenis kepentingannya. Pengaturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah mencarinya. Pengkodean memegang peranan penting. Kode yang salah dapat mengakibatkan data yang masuk kedalam file juga salah yang selanjutnya akan mengakibatkan kesulitan dalam mencari data tersebut apabila diperlukan. jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha.

        Sistem yang umum dalam penyimpanan data (faling) ialah bedasarkan lembaga, perorangan, produksi, atau lain-lainnya, tergantung dari sifat organisasi yang bersangkutan. kadang-kadang dijumpai kesulitan apabila menghadapi suatu data dalam bentuk surat misalnya, yang menyangkut ketiga klasifikasi tadi. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:

        a. File induk

        File induk ini berisi data-data permanent yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.

        b. File transaksi

        File transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.

      2. Penanganan data (data handling)

        Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance).

        Pemilihan atau sorting dalam rangka kegiatan penanganan data mencakup peraturan kedalam suatu urutan yang teratur, misalnya daftar pegawai menurut pangkatnya, dari pangkat yang tertinggi sampai yang terendah atau daftar pelanggan dengan menyusun namanya menurut abjad dan lain sebagainya. Peringkasan merupakan kegiatan lain dalam penanganan data. Ini mencakup pilihan, misalnya daftar pegawai yang telah mengabdikan dirinya kepada organisasi/perusahaan lebih dari 10 tahun atau daftar pelanggan yang memesan beberapa hasil produksi sekaligus dan lain-lain.

        Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi. Kegiatan ini meliputi komplikasi tabel-tabel, statistik, ramalan mengenai perkembangan, dan lain sebagainya. Tujuan manipulasi ini adalah menyajikan informasi yang memadai mengenai apa yang terjadi pada waktu yang lampau guna menunjang manajemen, terutama membantu menyelidiki alternatif kegiatan mendatang.

    4. Bentuk Data

      Menurut Yakub [2012:5][3], data dapat dibentuk menjadi 5 (lima), antara lain sebagai berikut:

      1. Teks

        Teks adalah sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

      2. Data yang Terformat

        Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

      3. Citra (Image)

        Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.

      4. Audio

        Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

      5. Video

        Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

    5. Hirarki Data

      Menurut Yakub [2012:6][3], Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:

      1. Elemen Data

        Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data relasional adalah field, kolom, item, dan atribut.

      2. Record

        Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.

      3. File

        File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan relasi.

    6. Definisi Informasi

      Menurut Tata Sutabri (2012:29)[1], informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya.

      Menurut Maimunah dalam jurnal CCIT Vol. 5 No. 3 (2012:284)[4], ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yanglebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

      Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.

    7. Nilai Informasi

      Menurut Tata Sutabri (2012:38)[1], pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analsis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi didasarkan atas 10 sifat, yaitu :

      1. Mudah diperoleh

        Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

      2. Luas dan lengkap

        Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

      3. Ketelitian

        Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

      4. Kecocokan

        Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.

      5. Ketepatan waktu

        Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.

      6. Kejelasan

        Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

      7. Keluwesan

        Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

      8. Dapat dibuktikan

        Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

      9. Tidak ada prasangka

        Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

      10. Dapat diukur

        Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

    8. Kualitas Informasi

      Menurut Tata Sutabri (2012:41)[1], kualitas suatu informasi tergantung 3 (tiga) hal, yaitu :

      1. Akurat (accurate)

        Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

      2. Tepat Pada Waktunya (timeline)

        Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

      3. Relevan (relevance)

        Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

    9. Fungsi Informasi

      Menurut Tata Sutabri (2012:31)[1], Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mengkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

    10. Siklus Informasi

      Menurut Tata Sutabri (2012:33)[1], data diolah menjadi suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu silkus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (information Cycle).

    Konsep Dasar Sistem Informasi

  • Definisi Sistem Informasi

    Menurut Tata Sutabri (2012:46)[1], “sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”.

  • Komponen Dasar Sistem Informasi

  • Menurut Tata Sutabri (2012:47)[1], sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block) , diantaranya :

    1. Blok Masukan (input block)

      Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    2. Blok Model (model block)

      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi dati input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    3. Blok Keluaran (techology block)

      Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

    4. Blok Basis Data (database block)

      Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.

    5. Blok Kendali (control blok)

    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

  • Infrastruktur Informasi

    Menurut Sutarman [2012:15][5], “infrastruktur informasi terdiri atas fasilitas-fasilitas fisik, layanan, dan manajemen yang mendukung semua sumber daya komputer dalam suatu organisasi”. Terdapat 4 (empat) komponen utama dari infrastruktur, yaitu sebagai berikut:

    1. Hardware (perangkat keras)
    2. Software (perangkat lunak)
    3. Database (basis data)
    4. Information management personnel (manajemen informasi personal).
    5. Tujuan Sistem Komputer

    Menurut Sutarman [2012:5][5], “Tujuan pokok dari sistem komputer adalah mengolah data untuk menghasilkan informasi. Agar tujuan pokok tersebut terlaksana, maka harus ada elemen-elemen yang mendukungnya. Elemen-elemen dari sistem komputer adalah software, hardware, dan brainware”.

    1. Hardware (perangkat keras/piranti keras), adalah peralatan pada sistem komputer yang secara fisik terlihat dan dapat dijamah.
    2. Software (perangkat lunak/piranti lunak), adalah program yang berisi perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data.
    3. Brainware, adalah manusia yang terlibat di dalam pengoperasian serta pengaturan sistem komputer.

    Ketiga elemen sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan. Hardware tanpa adanya software, tidak akan berfungsi seperti yang di harapkan, hanya berupa benda mati saja. Software akan mengoperasikan hardware. Hadware yang sudah didukung oleh software juga tidak akan berfungsi jika tidak ada manusia yang mengoperasikannya.

  • Kemampuan Komputer

    Menurut Sutarman [2012:6][5], “Kemampuan komputer yang paling menajubkan adalah kecepatan komputer dapat melakukan suatu operasi dasar, seperti perhitungan, penjumlahan atau pengurangan dalam waktu yang sangat cepat, yaitu dalam satuan millisecond, microsecond, nanosecond, atau picosecond. Komputer yang paling cepat dapat melakukan opeasi dalam waktu picosecond”.

    Misalnya manusia dapat menyelesaikan suatu perhitungan penjumlahan dalam waktu satu detik. Apabila kecepatan komputernya adalah picosecond, detik operasi pertambahan yang dilakukan oleh komputer akan diselesaikan oleh manusia dalam waktu satu triliun detik atau 31709 tahun.

    Kemampuan komputer lain adalah ketepatannya. Kalau manusia lelah, maka mentalnya akan luluh (mental fatique), yang akibatnya cenderung untuk melakukan kesalahan. Komputer akan mengalami kesalahan, apabila:

    1. Komponennya rusak (mental fatique).
    2. Data yang dimasukkan salah, maka hasilnya akan salah.
    3. Program intruksi salah

    Perancangan Sistem Informasi

    Definisi Perancangan Sistem

    Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentag apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.

    1) Perancangan terdiri dari dua aktifitas utama yaitu, perancangam perangkat keras meliputi perancangan arsitektur serta perancangan perangkat lunak yang meliputi perancangan database yang berupa ERD dan perancangan sistem yang dapat berupa DFD.

    2) Metode analisa sistem dan perancangan menggunakan metode yang dikenal dengan nama “System Development Life Cycle (SDLC)” merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dalam usaha analisa dan desain.

    Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem dan juga memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada programmer computer dan ahli-ahli tekhnik lainnya yang terlibat.

    Konsep Dasar Prototype

    Definisi Prototype

    Menurut Simarmata (2010:64)[6], “Prototipe adalah perubahan cepat di dalam perancangan dan pembangunan prototype.Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan model produk dalam perancangan.

    1. Prototype Jenis I

      Prototype jenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototipe memuat semua elemen penting dari sistem baru. Langkah-langkah pengembangan prototipe jenis I adalah sebagai berikut:

      a. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai.

      b. Mengembangkan prototype

      c. Menentukan apakah prototipe dapat diterima

      d. Menggunakan prototype.

    2. Prototype Jenis II

      Prototipe jenis II merupakan suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai alat cetak biru bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika prototipe tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting. Tiga langkah pertama dalam pengembangan prototipe jenis II sama seperti untuk prototipe jenis I.

      Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

      a. Mengkodekan sistem operasional.

      b. Menguji sistem operasional.

      c. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima.

      d. Menggunakan sistem operasional.

      Gambar 2.1. Metode Prototype

      Menurut Sasankar dan Vinay Chavan di dalam jurnal International Journal of Computer Science & Technology Vol 10 No.3 (2012:195), Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu:

      a. Throw-Away

      Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).

      b. Incremental

      Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam komonen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).

      c. Evolutionary

      Pada metode ini, prototipenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

    1. Definisi UML

      Menurut Nugroho (2010:6)[7], “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

    2. Konsep Pemodelan Menggunakan UML

      Menurut Nugroho (2010:10)[7], Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

    3. Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

      Menurut Nugroho (2010:117)[7], Bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu :

      1. Sesuatu (things)

        Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

        a. Structural things merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

        b. Behavioral things merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML),biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

        c. Grouping things merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem

        d. Annotational things merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

      2. Relasi (Relationship)

        Menurut Nugroho (2010:24)[7], Ada (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML) yaitu:

        a. Pengklasifikasian (Classifier)

        Pengklasifikasi (classifier) pada prinsipnya merupakan konsep perilaku (behavior), serta relasi dengan mengklasifikasi yang lainnya (relationship).diskret dalam model yang memiliki identitas (identity).

        b. Asosiasi (Asociation)

        Asosiasi pada dasarnya mendeskripsikan koneksi diskret antara objek atau antar instance lain dalam sistem atau perangkat lunak yang sedang dikembangkan.

        c. Generalisasi

        Menggambarkan hubungan antara use case yang bersifat umum dengan use case-use case yang bersifat lebih spesifik.

        d. Realisasi (realitation)

        realisasi (realitation) menghubungkan elemen-elemen model, misalnya kelas, ke elemen-elemen model lainnya, seperti suatu antarmuka, yang menyediakan spesifikasi perilaku tetapi bukan strukturnya atau implementasinya.

    4. Jenis-Jenis Diagram UML

      Menurut Siti Nurhasanah (2012:22), setiap sistem yang komplek seharusnya bisa dipandang dari sudut pandang yang berbeda-beda sehingga bisa dilakukan pemahaman secara menyeluruh. Dalam upaya-nya tersebut, UML menyediakan sembilan jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yang statis ataupun dinamis. Kesembilan jenis diagram untuk UML adalah:

      1. Class Diagram

        Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.

      2. Diagram Objek

        Diagram ini bersifat statis, memperlihatkan objek-objek serta serta relasi-relasi antar-objek. Selain itu juga memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.

      3. Use Case Diagram

        Diagram ini bersifat statis, memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor. Diagram ini sangat penting terutama untuk memodelkan ataupun mengorganisasikan perilaku dari sistem yang dibutuhkan pengguna.

        Menurut Murad dalam dari Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:57), “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

        Menurut Nugroho (2010:34)[7], use case digunakan untuk memodelkan fungsional – fungsionalitas sistem/perangkat lunak dilihat dari pengguna yang ada diluar sistem. Use case pada dasarnya merupakan unit fungsionalitas koheren yang diekspresikan sebagai transaksi – transaksi yang terjadi antara actor dngan system.

      4. Sequence Diagram

        Diagram ini bersifat dinamis yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

        Menurut Nugroho (2010:42)[7], sequence diagram memplihatkan interaksi sebagai diagram dua matra (dimensi). Matra vertikal adalah sumbu waktu sedang kan matra horizontal memperlihatkan peran pengklasifikasi yang mempresentasikan objek–objek mandiri yang terlibat dalam kolaborasi. Dalam sequence diagram sering disebut garis waktu (lifeline). Selama aktivasi pada prosedur pada objek aktif, garis waktu digambarkan sebagai garis ganda.

      5. Collaboration Diagram

        Diagram ini bersifat dinamis yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (message).

      6. Statechart Diagram

        Diagram ini bersifat dinamis yang memperlihatkan state – state dari sistem, memuat state, transisi, event, serta aktivitas. Penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka (interface), kelas, kolaborasi, terutama penting pada pemodelan system-sistem yang reaktif.

      7. Activity Diagram

        Diagram ini bersifat dinamis. Merupakan tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

        Menurut Murad dalam dari Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:53)[8], “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

      8. Component Diagram

        Diagram ini bersifat statis.diagram ini berhubungan dengan digram kelas dimana komponen secara tipical dipetakan ke dalam satu atau lebih kelas-kelas, antarmuka (interface) ataupun kolaborasi.

      9. Deployment Diagram

        Diagram ini ersifat statis, diagram memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Digram ini sangat berguna saat aplikasi kita berlaku sebagai aplikasi yang dijalankan pada banyak mesin (distributed computing).

    Adobe Dreamweaver

    1. Definisi Adobe Dreamwaver

      Menurut Untung Raharja dkk dalam dari Jurnal CCIT, (2009:223), "Macromedia Dreamwaver yaitu sebuah program web editor yang dapat digunakan untuk membuat dan mendesain web". Dreamwaver mempunyai kehandalan dalam membuat dan desain web tanpa harus menuliskan tag-tag HTML satu persatu, dreamwaver juga memiliki kemampuan untuk mendukung pemrograman Server Side dan Client Side. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

    2. Ruang Kerja Dreamever CS6

      Menurut Sibero (2013:384), “Ruang Kerja atau Workspace adalah bagian keseluruhan tampilan Adobe Dreamweaver. Ruang kerja Dreamweaver terdiri dari Welcome Screen, Menu, Insert Bar, Document Window, CSS Panel, Aplication Panel, Tag Inspector, Property Inspector, Result Panel, dan Files Panel. Masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsi dan aturan. Berikut di bawah ini penjelasannya:

      Gambar 2.2. Ruang Kerja Adobe Dreamweaver

      1. Document Window berfungsi menampilkan dokumen yang sedang dikerjakan.
      2. Insert Bar mengandung tombol-tombol untuk menyisipkan berbagai macam objek seperti image, table dan layer ke dalam dokumen.
      3. Document Toolbar berisikan tombol-tombol dan menu pop-up yang menyediakan tampilan berbeda dari Document Window.
      4. Panel Groups adalah kumpula panel yang saling berkaitan satu sama lainnya yang dikelompokkan dibawah satu judul.
      5. Tag Selector berfungsi menampilkan hirarki tag disekitar pilihan yang aktif pada Design View.
      6. Property Inspector digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai property objek atau teks.
      7. Files Panel digunakan untuk mengatur file-file dan folder-folder yang membentuk situs.

    Konsep Dasar Database

    1. Definisi Database

      Menurut Prasetio (2012:181), “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”.Menurut Mustakini (2009:46), “Database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yanglainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi”.

      Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:

      1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.
      2. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa harddisk.
      3. Perangkat lunak untuk memanipulasi database. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi database. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Database Management System).

        Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

    2. Jenis Database Yang Digunakan
      1. XAMPP

        Menurut Wardana (2010:8), “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”.

        Menurut Nugroho (2010:74)[7], “XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yangdikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source.

        a. PhpMyAdmin

        Menurut Nugroho (2010:88)[7], “PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”.

        Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan databasedan tabel.

        b. PHP

        Menurut Anhar (2010:3)[9], “PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemogrman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (form Interpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya, kode tersebut dirilis keumum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer di seluruh dunia.

        c. MySQL

        Menurut Nugroho (2010:91)[7], “MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca ,ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.

        Menurut Anhar (2010:22)[9], ada beberapa kelebihan MySQL:

        a. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, dan masih banyak lagi.

        b. Bersifat open source MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GNU general public lisence (GPL).

        c. Besifat multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah.

        d. MySQL memiliki kecepatan yang baik dalam menangani query, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

        e. Dari segi security, atau keamanan data, MySQL memiliki beberapa lapisan security, seperti level subnet mask , nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password yang terenkripsi.

        f. Selain MySQL bersifat fleksibel dengan berbagai pemograman, MySQL Juga memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

        g. Dukungan banyak komunitas, biasanya tergabung dalam sebuah forum untuk saling berdiskusi membagi informasi tentang MySQL.

    Konsep Dasar Testing

    1. Definisi Testing

      Menurut Simarmata (2010:283)[6], pengujian adalah sebuah proses terhadap aplikasi/program untuk menemukan segala kesalahan den segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan.

      Pengujian merupakan proses eksekusi program yang telah selesai dibuat yang bertujuan untuk menemukan kesalahan. pengujian merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu perangkat lunak. Proses pengujian juga mempengaruhi masa penggunaan suatu perangkat lunak. Semakin rinci proses pengujian yang dilakukan, akan semakin lama rentang waktu yang diperlukan antara maintenance satu dan selanjutnya. Pengujian perangkat lunak dilakukan pada setiap tahap pengembangan hingga pada maintenance perangkat lunak.

      Cara pandang terhadap perangkat lunak berkembang menjadi lebih konstruktif. Pengujian tidak lagi dipandang sebagai aktivitas yang hanya dilakukan setelah pengodean perangkat lunak selesai dengan batasan sebagai pendeteksi kegagalan perangkat lunak, melainkan sebgai aktivitas yang menuntun keseluruhan proses pengembangan perangkat lunak dan pemeliharaan. Pengujian pun menjadi bagian penting dari suatu kontruksi perangkat lunak.

      Pengujian perangkat lunak merupakan aktivitas menantang yang melibatkan beberapa kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain. Di awal pengujian, hal yang perlu dilakukan adalah pemilihan dan perencanaan pengujian dengan memperhatikan teknik-teknik pengujian yang mungkin dilakukan terhadap pengujian perangkat lunak tersebut. Pemilihan dilakukan dengan metode analisis sederhana yang efektif biayanya.

    2. Black Box Testing

      Menurut Simarmata (2010:316)[6], klasifikasi black box testing mencakup beberapa pengujian yaitu:

      1. Pengujian fungsional (functional testing)

        Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak diuji untuk persyaratan fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Walaupun pengujian fungsional sudah sering dilakukan di bagian akhir dari siklus pengembangan,masing-masing komponen dan proses dapat diuji pada awal pengembangan, bahkan sebelum sistem berfungsi, pengujian ini sudah dapat dilakukan pada seluruh sistem. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik sistem melaksanakan fungsinya, termasuk perintah-perintah pengguna, manipulasi data, pencarian dan proses bisnis, pengguna layar, dan integrasi. Pengujian fungsional juga meliputi permukaan yang jelas dari jenis fungsi-fungsi, serta operasi back-end (seperti, keamanan danbagaimana meningkatkan sistem).

      2. Pengujian tegangan(stress testing)

        Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi didalam lingkungan. Idenya adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebih menurut aplikasi, tidak seperti saat aplikasi dijalankan pada beban kerja normal. Pengujian ini adalah hal yang paling sulit, cukup kompleks dilakukan,dan memerlukan upaya bersama dari semua tim.

      3. Pengujian beban (load testing)

        Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan beban berat atau masukan, seperti yang terjadi pada pengujian situs web, untuk mengetahui apakah aplikasi/situs gagal atau kinerjanya menurun. Pengujian beban beroperasi pada tingkat beban standar, biasanya beban tertinggi akan diberikan ketika sistem dapat menerima dan tetap berfungsi dengan baik. Perlu diketahui bahwa pengujian beban tidak bertujuan untuk merusak sistem dengan banyak hal, namun mencoba untuk menjaga agar sistem selalu kuat dan berjalan dengan lancar.

      4. Pengujian khusus (ad-hoc testing)

        Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencanapengujian (test plan) atau kasus pengujian (test case). Pengujian khusus membantu dalam menentukan lingkup dan durasi dari berbagai pengujian lainnya dan juga mambantu para penguji dalam mempelajari aplikasi sebelum memulai pengujian dengan pengujian lainnya. Pengujian ini merupakan metode pengujian formal yang paling sedikit. Salah satu penggunaan terbaik dari pengujian khusus adalah untuk penemuan. Membaca persyaratan atau spesifikasi (jika ada) jarang memberikan panduan yang jelas mengenai bagaimana sebuahprogram benar-benar bertindak, bahkan dokumentasi pengguna tidak menangkap “look and feel” dari sebuah program.

      5. Pengujian penyelidikan (exploratory testing)

        Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan dilakukan untuk mempelajari/mencari aplikasi. Pengujian penyelidikan perangkat lunak ini merupakan pendekatan yang menyenangkan untuk pengujian.

      6. Pengujian usabilitas (usability testing)

        Pengujian ini disebut juga sebagai pengujian untuk keakraban pengguna (testing foruser-friendliness). Pengujian ini dilakukan jika antarmuka pengguna dari aplikasinya penting dan harus spesifik untuk jenis pengguna tertentu. Pengujian usabilitas adalah proses yang bekerja dengan pengguna akhir secara langsung maupun tidak langsung untuk menilai bagaimana pengguna merasakan paket perangkat lunak dan bagaimana mereka berinteraksi dengannya. Proses ini akan membongkar area kesulitan pengguna seperti halnya area kekuatan. Tujuan dari pengujian usabilitas harus membatasi dan menghilangkan kesulitan bagi pengguna dan untuk memengaruhi area yang kuat untuk usabilitas maksimum. Pengujian ini idealnya melibatkan masukan dari pengguna secara langsung maupun tidak langsung (mengamati perilaku) dan bila memungkinkan melibatkan komputer yang didukung umpan balik. Komputer yang didukung umpan balik sering kali (jika tidak selalu) dihilangkan untuk proses ini. Komputer yang didukung dengan umpan balik dapat berperan sebagai pengatur waktu (timer) pada dialog untuk memonitor beberapa lama waktu yang diperlukan pengguna untukmenggunakan dialog dan alat penghitung (counter) untuk menentukan seberapa sering kondisi tertentu terjadi (misalnya, pesan eror, bantuan pesan, dan lain-lain).

      7. Pengujian asap (smoke testing)

        Jenis pengujian ini disebut juga pengujian kenormalan (sanity testing). Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebut sudah siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik tanpa cela sampai tingkat yang paling diharapkan. Pada sebuah pengujian baru atau perbaikan peralatan yang terpasang, jika aplikasi “berasap”, aplikasi tersebut tidak bekerja! Istilah ini juga merujuk kepada pengujian fungsi perangkat lunak dasar.

      8. Pengujian pemulihan (recovery testing)

        Pengujian pemulihan (recovery testing) pada dasarnya dilakkan untuk memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulih terhadap semua jenis crash atau kegagalan hardware, masalah bencana, dan lain-lain. Jenis atau taraf pemulihan ditetapkan dalam persyaratan spesifikasi.

      9. Pengujian volume (volume testing)

        Pengujian volume dilakukan terhadap efisiensi dari aplikasi. Jumlah data yang besar diprosess melalui aplikasi (yang sedang diuji) untuk memeriksa keterbatasan ekstrem dari sistem. Pengujian volume, seperti namanya, adalah pengujian sebuah sistem (baik perangkat keras dan perangkatlunak) untuk serangkaian pengujian dengan volume data yang diproses adalah subjek dari pengujian, seperti sistem yang dapat menangkap sistem pengolahan transaksi penjualan real-time atau dapat membarui basis data atau pengembalian data (data retrieval).

      10. Pengujian domain (domain testing)

        Pengujian domain merupakan penjelasan yang paling sering menjelaskan teknik pengujian. Beberapa penulis hanya menulis tentang pengujian domain ketika mereka menulis desain pengujian. Dugaan dasarnya adalah bahwa anda mengambil ruang pengujian kemungkinan dari variable individu dan membaginya lagi ke dalam subset (dalam beberapa cara) yang sama. Kemudian, anda menguji perwakilan dari masing-masing subset.

      11. Pengujian skenario (scenario testing)

        Pengujian skenario adalah pengujian yang realistis,kredibel dan memotivasi stakeholders, tantangan untuk program dan mempermudahpenguji untuk melakukan evaluasi. Pengujian ini menyediakan kombinasi variable-variable dan fungsi yang sangat berarti daripada kombinasi buatan yanganda dapatkan dengan pengujian domain atau desain pengujian kombinasi.

      12. Pengujian regresi (regression testing)

        Pengujian regresi adalah gaya pegujian yang berfokus padapengujian ulang (retesting) setelah ada perubahan. Pada pengujian regresi berorientasi risiko (risk-oriented regression testing), daerah yang sama yang sudah diuji, akan kita uji lagi dengan pengujian yang berbeda (semakin kompleks). Usaha pengujian regresi bertujuan untuk mengurangi risiko berikut ini:

        a. Perubahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki bug yang gagal.

        b. Beberapa perubahanmemiliki efek samping, tidak memperbaiki buglama atau memperkenalkan bug baru.

      13. Penerimaan pengguna (user acceptance)

        Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak akan diserahkan kepada pengguna untuk mengetahui apakah perangkat lunak memenuhi harapan pengguna dan bekerja seperti yang diharapkan. Pada pengembangan perangkat lunak, user acceptance testing (UAT), juga disebut pengujian beta (beta testing), pengujian aplikasi (application testing),dan pengujian pengguna akhir (end usertesting) adalah tahapan pengembangan perangkat lunak ketika perangkat lunak diuji pada “dunia nyata” yang dimaksudkan oleh pengguna.

      14. Pengujian alfa (alpha testing)

        Pada jenis pengujian ini, pengguna akan diundang ke pusatpengembangan. Pengguna akan menggunakan aplikasi dan pengembang mencatat setiap masukan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna. Semua jenis perilaku yang tidak normal dari sistem dicatat dan dikoreksi oleh para pengembang.

      15. Pengujian beta (beta testing)

        Pada jenis ini, perangkat lunak didistribusikan sebagai sebuah versi beta dengan pengguna yang menguji aplikasi di situs mereka. Pengecualian/cacat yang terjadi akan dilaporkan kepada pengembang. Pengujian beta dilakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak yang dikenal dengan sebutan versi beta dirilis untuk pengguna yang terbatas di luar perusahaan. Perangkat lunak dilepaskan ke kelompok masyarakat agar dapat memastikan bahwa perangakat lunak tersebut memiliki beberapa kesaahan atau bug.

    Requirement Elicitation

    1. Requirement

      Menurut Saputra (2012:51), Requirements elicitation atau yang dikenal dengan istilah teknik pengumpulan informasi adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebu- tuhan sistem melalui komunikasi dengan customer, system users, dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yang akan dikembangkan. Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan diantara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut.

      1. Requirement Elicitation Planning

        a. Mengidentifikasi stakeholder.

        b. Mengevaluasi risk project.

        c. Menentukan teknik requirement elicitation paling sesuai untuk masing- masing stakeholder dan project secara keseluruhan.

        d. Mendasarkan detail implementasi pada masing-masing teknik yang dipilih.

      2. Requirements Elicitations Problem
        1. Problem of scope (Lingkup Masalah), dimana informasi requirement yang diberikan terlalu sedikit atau terlalu banyak.

          a. Batasan sistem tidak digambarkan dengan baik.

          b. Pemberian informasi desain yang tidak berguna.

        2. Problem of Understanding, baik di dalam maupun diantara kelompok seperti user dan developer.</p></div>

          a. Pengguna tidak secara lengkap menunjukkan apa yang menjadi kebutuhan developer.

          b. Pengguna yang kurang mampu memahami kemampuan dan keterbatasan komputer.

          c. Analis kurang memiliki kemampuan tentang domain.

          d. Pengguna dan analis berbicara dengan “bahasa” yang berbeda.

          e. Ease of omitting ‘obvious’ information.

          f. Konflik dilihat dari berbagai pengguna.

          g. Persyaratan yang sering samar-samar, misalnya ‘user friendly’ dan ‘kuat’.

        3. Problems of Volatility, yaitu perubahan dasar requirement.
      3. Elisitasi

        Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuatberdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

        1. Tahap I

          Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

        2. Tahap II

          Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.

          Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

        3. Tahap III

          Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

          1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalamsistem disusulkan.
          2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
          3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

          Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

          a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

          b. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

          c. Low (L) : Mudah dikerjakan.

        4. Final Draft Elisitasi

          Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

        </ol> </ol>

        Konsep Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)

        Menurut Madcons (2013:309), “PHP adalah sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML”.Menggunakan PHP seperti pada pemograman-pemograman lainnya PHP memiliki beberapa aturan penulisan yang harus kita ketahui sebelumnya, yaitu bagaimana memulai beberapa aturan yang ada maka dapat mengerjakan program yang dihadapi dan dalam penulisan PHP terdapat tahap coding, menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (Maimunah dkk, 2010:165). “Coding merupakan tahap implementasi hasil desain ke dalam baris-baris program”. Untuk memulai program PHP, kita dapat memulainya dengan mengenal sebuah tag pada pengenal PHP yang digunakan untuk menuliskan kode PHP.

        Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik keimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemograman yang biasa digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bias digunakan bersamaan dengan HTML.

        Konsep Dasar Analisa SWOT

        1. Definisi SWOT

          SWOT adalah singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dan non profit dengan tujuan utama untuk mengatahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif”. Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganilisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya dimana aplikasinya adalah :

          1. Bagaimana kekuatan – kekuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan – kesempatan (oppurtunities) yang ada ?
          2. Bagaimana cara mengatasi kelemahan – kelemahan (weakness) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan – kesempatan (oppurtunities) yang ada ?
          3. Selanjutnya bagaimana kekuatan – kekuatan (strengths) mampu menghadapi atau menagkal ancaman – ancaman (threats) yang ada ?
          4. Dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan – kelemahan (weakness) yang mampu menghindarkan dari ancaman (threats) yang mungkin terjadi ?
        2. Peranan Analisa SWOT

          Analisa digunakan dalam :

          a. Memasuki sebuah industri baru

          b. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru

          c. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saat ini

          d. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan.

          e. Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.

        3. Manfaat Analisa SWOT

          Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu strength, weakness, opputunities, and threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah :

          1) Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.

          2) Untuk membuat rekomendasi.

          3) Informasi lebih akurat.

          4) Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali kali (double decision).

          5) Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

        4. Analisa SWOT dan Management Pengambilan Keputusan

          Beberapa kegunaan dengan dipergunakaanya analisa SWOT dalam mendukung manajemen pengambilan keputusan, yaitu :

          a. Mampu memberikan gambaran suatu organisasi dari 4 (empat) sudut dimensi yaitu, kekuatan (strength) , kelemahan (weakness), serta peluang (oppurtunities). Sehingga pengambilan keputusan bisa melihan dari empat dimensi ini secara lebih komprehensif.

          b. Dapat menjadikan sebagai rujukan pembuatan rencana keputusan jangka panjang.

          c. Mampu memberikan pemahaman kepada para stekholders yang berkeinginan menaruh simpati bahkan begabung dengan perusahaan dalam suatu ikatan kerjasama yang saling menguntungkan.

          d. Dapat dijadikan penilai secara rutin dalam melihat profress report dari setiap keputusan yang telah dibuat selama ini.

        5. Tujuan Penarapan SWOT

          Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduang agar perusahaan menjadi lebih focus, sehingga penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa – masa yang akan datang. Tujuan lain diperlukan adanya analisa SWOT adalah setiap produk yang beredar di pasaran pasti akan mengalami pasang surut dalam penjualan atau yang dikenal dengan istilah daur hidup produk (life cycle product). Konsep daur hidup dirujuk berdasarkan keadaan realita yang terjadi di pasarm bahwa konsumen memiliki tingkat kejenuhan dalam memakai suatu produk.

        Definisi Laporan Keuangan

        Pengertian Laporan Keuangan merupakan suatu sistem informasi yang memberikan keteranga mengenai data ekonomi untuk pengambilan keputusan bagi siapa saja yang membutuhkannya. Dalam akuntansi, informasi yang dimaksudkan itu disusun dalam ikhtisar dalam laporan keuangan.

        Laporan Keuangan pada dasarnya merupakan gambaran posisi keuangan dari sekian banyak transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan atau instansi. Transaksi-transaksi dan peristiwa yang bersifat financial dicatat, digolongkan dan diringkas dengan cara yang tepat dalam bentuk rupiah.

        Pertanggung jawaban laporan keuangan adalah pimpinan suatu perusahaan atau instansi kepada pemegang saham atau kepada masyarakat umum tentang pengelolaan yang dilaksanakan olehnya dalam suatu masa tertentu, biasanya satu tahun.


        Definisi Pengelolaan Sampah

        Kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. Pengelolaan Sampah spesifik adalah tanggung jawab pemerintah, kegiatan membawa sampah dari lokasi pemindahan atau langsung dari sumber sampah menuju Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

        Literature Review

        1. Definisi Literature Review

          Menurut Semiawan (2010:104), “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

        2. Manfaat Literatur Review
          1. Dapat meningkatkan pemahaman kita akan penelitian yang akan dikerjakan.
          2. Mampu memberikan pengaruh yang signifikan dalam penelitian.
          3. Dapat menambah kopetensi kita akan subjek yang terkait.

        Terdapat beberapa penelitian yang memliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini antara lain:

        1. Penelitian yang dilakukan oleh Setyo Adi Piranton (2011)

          Penelitian yang berjudul “ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN MOMENTUM MEDIA GEMILANG YOGYAKARTA” Sistem pengolahan data keuangan yang ada pada Momentum Media Gemilang masih sebatas pencatatan manual, sehingga tidak efisien karena membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, penulis ingin menganalisis dan membangun sistem keuangan berbasis komputer pada Momentum Media Gemilang, dengan melihat kenyataan yang ada, maka penulis terdorong untuk mengembangan sistem keuangan yang belum tertata secara akurat menjadi sistem keuangan secara terkomputerisasi.

        2. Penelitian yang dilakukan oleh Maulida (2014)

          Penelitian yang membahas tentang “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN KEUANGAN PENJUALAN PADA PT.PUTRA PASAR BARU” . Laporan Keuangan pada PT.Putra Baru Tangerang masih manual meliputi beberapa tahap yaitu dengan mencatat setiap data penjualan pada buku laporan sehingga tidak efektif dan efisien dengan begitu pula untuk menyusun laporan keuangan dengan melakukan pencatatan secara manual, sering terjadinya ketidaksamaan atau hasil yang didapat tidak balance karena dilakukan secara manual. Penulis ini menggunakan metode analisa dan perancangan berorientasi objek, dimulai dari analisa sistem yang berjalan menggunakan UML, elisitasi kebutuhan sistem serta penggambaran sistem yang diusulkan melalui UML. Dalam input transaksi yang terjadi juga menggunakan konsep secara komputerisasi untuk mempermudah dalam pembuatan laporan dan menghindari kesalahan dalam penulisan. Hasil akhir dari laporan ini yaitu terbentuknya rancangan program aplikasi laporan keuangan program yang dapat menghasilkan laporan keuangan secara cepat dan akurat.

        3. Penelitian yang dilakukan oleh Karmelia Ester Lamia (2012)

          Penelitian yang dijalankan berjudul “PERANCANGAN SISTEM LAPORAN KEUANGAN PADA CV. CHARA FLORIST BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MySQL”. Sistem yang diusulkan memperbaiki masalah dalam menyusun laporan keuangan, yaitu dengn menggunakan laporan keuangan berbasis web menggunakan PHP dan MySQL. Dengan perancangan disusun setidaknya mengurangi permasalahan yang ada laporan keuangan jadi lebi efektif dan efisien. Terdapat kesamaan dalam penggunaan software seperti penulis lakukan, hanya saja penulis kembangkan dengan sistem input laporan yang lebih jelas

        4. Penelitian yang dilakukan oleh Selviawati (2010)

          Penelitian yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN REGISTRASI MAHASISWA PADA STMIK RAHARJA”. Sistem ini diusulkan untuk memberikan laporan keuangan yang akurat untuk bagian keuangan. Sistem ini sudah berbasis web dengan menggunakan PHP dan MySQL, tetapi upaya tersebut dinilai kurang efektif dan efisien, karena data yang akan dijadikan laporan kurang spesifik. Dengan penelitian ini akan dikembangkan, agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dan dapat mengetahui kesalahan yang terjadi dalam memberikan laporan kepada pihak-pihak yang terkait.

        5. Penelitian yang dilakukan oleh Naili Qurota A’yunin (2011)

          Penelitian yang membahas tentang “PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEUANGAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN UML). Sistem yang diusulkan pada penelitian ini adalah analisis kebutuhan, perancangan sistem dengan menggunakan UML dan pengimpelementasinya menggunakan bahasa pemrograman PHP, berorientasi objek dan database MySQL. Diharapkan dapat menangani permasalhan yang ada sehingga sistem simpan pinjam ini berjalan dengan cepat, tepat dan akurat sehingg kesalahan yang ditimbulkan dapat diatasi dengan baik.Dari beberapa penelitian yang dilakukan diatas, masih terdapat sebuah kesenjangan yang perlu disempurnakan pada penelitian-penelitian selanjutnya, dan yang menjadi focus utamanya adalah penelitian tersebut mengabaikan proses pemberkasan pada masing-masing tahapan-tahapan penelitiannya, dan secara garis besar penelitian sistem hanya melakukan proses penginputan data.

        BAB III

        PEMBAHASAN DAN ANALISA SISTEM BERJALAN

        Gambaran Umum Kabupaten Tangerang

        Sejarah Singkat Kabupaten Tangerang

        Kabupaten Tangerang merupakan Bagian dari wilayah Provinsi Banten berdasarkan Undang-undang Nomor 73 Tahun 2000 Tentang pembentukan Provinsi Banten yang secara geografis terletak dibagian timur wilayah Provinsi Banten, dengan luas wilayah 959,61 KM2atau 95,961 Ha sedangkan jumlah penduduk pada Tahun 2011 sebanyak 2.960.474 jiwa dan untuk tahun 2012 meningkat menjadi 3.050.929 jiwa dengan peningkatan jumlah penduduk sebesar 3,06% (90,455 jiwa) dengan rata-rata kepadatan penduduk secara geografis per –KM2 sebesar 3.179/KM2, (IPM kab.Tangerang 2011-2012).

        Peningkatan tersebut relatif cukup kecil dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 4,45% (126.100) jiwa. Peningkatan pertumbuhan penduduk pada tahun 2012 dibandingkan pada tahun 2010 dan 2011 dapat diasumsikan telah terjadi peningkatan migrasi penduduk yang masuk ke wilayah Kabupaten Tangerang untuk mendapatkan pekerjaan diberbagai sektor ekonomi khususnya disektor industri pengolahan.

        Gambaran Umum DKPP (Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman) Kabupaten Tangerang

        Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan di bidang Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman sesuai kebijakan Pemerintah Daerah.

        Untuk melaksanakan tugas di atas, dinas mempunyai fungsi :

        a) Perumusan kebijakan teknis Kebersihan, Pertamanan, Penerangan serta pengaturan reklame dan Penerangan Jalan Umum.

        b) Perencanaan kebijakan bidang kebersihan, pertamanan, pemakaman dan pengelolaan penerangan jalan umum.

        c) Pelaksanaaan penanggulangan sampah yang meliputi kegiatan pengumpulan, pengangkutan, pembuangan dan pemusnahan atau pengelolaan serta pemanfaatannya, pengelola TPU dan pengelolaan PJU.

        d) Pengerahan potensi masyarakat untuk mewujudkan lingkungan dan taman yang bersih.

        e) Pelaksanakan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait untuk menciptakan kebersihan, penghijauan jalan, taman dan lingkungan pemukiman, pengelolaan pemakaman dan pengelolaan PJU.

        f) Pelaksanaan evaluasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan operasional kebersihan, pertamanan, pemakaman dan PJU


        VISI DAN MISI

        A. VISI

        Terwujudnya Kabupaten Tangerang yang bersih, teduh, hijau, indah dan terang benderang.

        B. MISI

        1. Meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan system pengelolaan persampahan/kebersihan, penataan taman (RTH), reklame,pemakaman.
        2. Mengurangi timbunan sampaj dalam rangka pengelolaan persampahan yang berkelanjutan.
        3. Memberdayakan masyarakat dan meningkatkan peran aktif dunia usaha/swasta dalam pengelolaan persampahan, RTH dan pemakaman.
        4. Meningkatkan kemampuan manajemen dan kelembagaan dalam system pengelolaan persampahan, penataan RTH, dan pemakaman sesuai dengan prinsip good and cooperate governance.
        5. Mobilisasi dana dari berbagai sumber untuk pengembangan sistem pengolahan persampahan, penataan RTH serta layanan pemakaman.
        6. Menegakan hokum dan melengkapi peraturan perundang-undangan untuk meningkatkan sistem pengelolaan persampahan, penataan RTH serta layanan pemakaman.

        Gambar 3.1. Struktur Organisasi UPT Kebersihan

        Pembahasan Tugas Pokok dan Fungsi

        Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang secara lengkap adalah sebagai berikut:

        1. Kepala Dinas

          Kepala Dinas Kebersihan,Pertamanan, dan Pemakaman Kabupaten Tangerang mempunyai tugas koordinasi, membina, mempin, mengkoordinasikan dan mengendalikan dinas dalam melaksanakan tugas dan fungsi dinas, memimpin dan mengkoordinaskan kegiatan staf, pelaksana dan kelompok jabatan fungsional.

          Fungsi :

          a. Perumusan kebijakan teknis kebersihan, pertamanan, penerangan serta pengaturan reklame dan penerangan jalan umum.

          b. Perencanaan kebijakan bidang kebersihan, pertamanan, pemakaman dan pengelolaan penerangan jalan umum.

          c. Pengerahan potensi masyarakat untuk mewujudkan lingkungan dan taman yang bersih.

          d. Pelaksanaan evaluasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan operasional kebersihan, pertamanan, pemakaman dan PJU.

          e. Penyelenggaraan pelayanan teknis administrative ketatausahaan, keuangan dan kepegawaian dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas dinas.

        2. Sekretaris

          Sekretaris Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian dalam menjalan tugas. Sekretaris Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman mempunyai fungsi:

          a. Perencanaan dan pengelolaan bahan perumusan kebijakan yang berkaitan dengan perencanaan, umum dan kepegawaianserta keuangan dinas.

          b. Pelaksanaan pemberian fasilitas dan dukungan pelayanan teknis administrasi di lingkungan dinass.

          c. Pelaksanaan penyusunan program kegiaan bidang perencanaan umum dan kepegawaian, serta keuangan dinas.

          d. Pelaksanaan tugas lainyang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.

          Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Sekretariat Badan dibantu oleh kepala Sub Bagian yang terdiri dari:

          • Sub Bagian Perencanaan,

          • Sub Bagian Keuangan,

          • Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

        3. Bidang Kebersihan

          Bidang Kebersihan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengandalian program kebersihan dalam melaksanakan tugas bidang ini menyelanggarakan fungsi:

          a. Perencanaan Pemgumpulan data bahan sistem pengumpulan, pengangkutan, pemusnahan, dan pengunaaan sampah, perumusan sarana prasarana kebersihan jalan dan penerbitan sampah dan lokasi TPS,TPA.

          b. Pelaksananaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait program sistem pengumpulan, pengangkutan, pemusnahan dan pengunaan sampah, perumusan sarana prasarana kebersihan jalan dan penerbitan sampah, lokasi TPS dan TPA.

          c. Pelaksanaan pengadaan, pemeliharaan dan operasional sarana dan prasarana kebersihan.

          d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan program.

          e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

          Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Bidang Kebersihan dibantu oleh seksi-seksi terdiri dari:

          • Seksi Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah,

          • Seksi Pengelohan dan Pemusnahan Sampah,

          • Seksi Sarana dan Prasarana Kebersihan.

        Analisa Sistem Yang Berjalan

        Analisa SWOT

        Analisa SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi, kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal, peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh fakrtor eksternal organisasi.

        Analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T dapat dilihat pada tabel 3.4 di bawah ini :

        1. Pendekatan Kualitatif

          Tabel 3.1. Faktor Strategi Internal

          Tabel 3.2. Faktor Strategi Eksternal

        Permasalahan yang Dihadapi

        Analisa Batasan Sistem

        Agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas, maka masalah yang akan diteliti hanyalah sistem yang berjalan dalam proses laporan dan penginputan data pada DKPP (Dinas Kebersihan,= Pertamanan , dan Pemakaman) Kabupaten Tangerang.

        Analisa Kebutuhan Sistem

        Dari analisa yang dilakan pada sistem yang sedang berjalan dapat disimpulkan bahwa sistem pengerjaan dalam proses penginputan laporan data keuangan pada DKPP (Dinas Kebersihan, Pertamanan , dan Pemakaman) Kabupaten Tangerang.masih secara manual sehingga informasi yang diperoleh pun memungkinkan kurang akurat, dan tidak terintegrasi dengan baik hingga mengakibatkan kekeliruan dalam pembuatan laporan serta keefektifan dan keefisienan waktu belum maksimal, dan untuk mengantisipasi permasalahan tersebut maka diperlukannya suatu perangkat keras ( hardware ) maupun perangkat lunak (software) yang dapat mempermudah dan mempercepat proses tersebut agar dalam pengolahan data dan pembuatan laporan lebih cepat, akurat dan terjaga integritasnya.

        Analisa Sistem yang Berjalan

        Prosedur sistem yang berjalan merupakan kegiatan yang terstruktur dalam pelaksanaan suatu proses, dalam sistem kelancaran setiap pengolahan data, ataupun bentuk aktifitas apabila didukung oleh prosedur yang baik dan tepat, maka sistem yang berjalan tampak teratur dan output yang dihasilkan akan lebih baik. Adapun sistem yang berjalan pada DKPP Kabupaten Tangerang secara khusus dalam hal penginputan laporan data keuangan adalah sebagai berikut :

        1. Bendahara Pengeluaran memasukan laporan data keuangan
        2. Bendahara Pengeluaran membuat laporan data keuangan,
        3. Kepala Sub Bagian Keuangan melihat hasil laporan keuangan.

        Masalah yang Dihadapi

        Masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini adalah sebagai berikut :

        1. Sistem masih manual dengan demikian sistem dianggap lambat sehingga tingkat efisiensi yang diharapkan sulit untuk dicapai.
        2. Pembuatan laporan yang diperlukan membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahan data sehingga mengakibatkan keterlambatan informasi.
        3. Data di isi secara manual menggunakan Microsoft Excel

        Alternatif Pemecahan Masalah

        Untuk menanggulangi permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan, maka alternative pemecahan masalah yang dilakukan adalah dengan merancang, membangun dan menyediakan suatu sistem informasi Laporan Keuanganberbasis website untuk memudahkan bendahara dalam proses penginputan data keuangan.

        Tata Laksana Sistem yang Berjalan

        Use Case Diagram Laporan Keuangan

        Gambar 3.2. Usecase diagram yang berjalan pada DKPP Kabupaten Tangreang

        Berdasarkan Gambar 3.2 Usecase Diagram Sistem yg Berjalan pada saat ini terdapat:

        a. 1(satu) Sistem yang menjelaskan tentang Laporan Keuangan.Pengolahan Sampah pada Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Kabupaten Tangerang.

        b. 2 (Dua) Aktor yang melakukan kegiatan diantaranya: Bendahara dan Kasubag Keuangan

        c. 3 (tiga) use case yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor yaitu: Memasukan Data Laporan Keuangan, Membuat Laporan Data Keuangan, dan Melihat Laporan Data Keuangan

        Activity Diagram

        Gambar 3.3. Activiry Diagram Laporan Keuangan

        Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

        a. 1 Initial Node, sebagai awal objek.

        b. 3action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yaitu: Memasukan Laporan Data Keuangan, Membuat Laporan Keuangan, Melihat Laporan Keuangan.

        c. 1final Node, sebagai objek yang diakhiri.

        Konfigurasi Sistem

        Spesifikasi Hardware

        a. Processor : Intel (R) Core (TM)2 Duo CPU E7500

        b. Monitor : Acer H193HO FLAT 14”

        c. Mouse : Standard

        d. Ram : 2 GB

        e. HD : 1GB

        f. Keyboard : Standard

        g. Printer : EPSON L300

        Spesifikasi Software

        a. Microsoft Windows 7

        b. Microsoft Office 2007

        Hak Akses (Brainware)

        Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh

        a. Bendahara Keuangan

        b. Kepala Sub Bagian DKP

        Permasalahan Yang Dihadapi dan Pemecahan Masalah

        1. Permasalahan yang dihadapi

          Dalam menganalisa sebuah sistem tentulah di temukan berbagai hambatan-hambatan yang menjadi kekurangan sebuah sistem. Masalah yang terjadi pada laporan keuangan DKPP Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut:

          a. Sistem yang berjalan di DKPP kabupaten Tangerang saat ini masih kurang efektif dan efisiendikarenakan belum tersedianya sistem yang memudahkan bendahara dalam memberikan laporan data kepada Kasubag Keuangan, Bendahara masih menginput data secara manual

          b. Sistem Informasi Laporan Keuangan masih kurang baik sehingga diperlukan sebuah sistem aplikasi web penunjang untuk memudahkan bendahara dalam penginputan data yang lebih baik.

          c. Sistem yang berjalan saat ini masih manual dan tentu saja keakuratan data juga berkurang akibatnya data yang di laporkan dan dihasilkan banyak terjadinya perbedaan seperti tidak sesuainya kelengkapan data dengan keuangn yang telah ditentukan.

        2. Pemecahan Masalah

          Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem data laporan keuangan yang berjalan saat ini, belum dapat diimplementasikan secara efektif dan efisien sehingga penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

          a. Menyediakan media penyimpanan dan penginputan data laporan keuangan yang lebih efektif dan efisien dengan di bangun aplikasi sistem berbasis web.

          b. Diharapkan agar tidak terjadi lagi kekeliruan penginputan data.

        User Requirement

        Dalam merancang sebuah sistem tentu saja dibutuhkan analisa kebutuhan sistem, elisitasi adalah kumpulan Requirement-requirement tersebut. Elisitasi terbagi menjadi 3 tahap yaitu elisitasi tahap 1, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan elisitasi final.

        Elisitasi Tahap I

        Elisitasi Tahap II

        Elisitasi Tahap III

        Elisitasi tahap III adalah pengelompokan kebutuhab-kebutuhan sistem berdasarkan tingkat kesulitan dalam pembuatannya. Terdapat 3 pengukuran dalam proses pembuatan sistem yaitu:

        T untuk Technical, merupakan tingkat kesulitan dalam teknik pembuatannya, O untuk Operational adalah tingkat kesulitan dalam operasi pengerjaannya, E untuk Economic, adalah biaya yang dibutuhkan dalam pengerjaannya.

        Selain itu pengukuran tersebut juga diukur berdasarkan 3 kriteria yaitu: H untuk high yang artinya tinggi yaitu teknik, operasi dan biaya yang dibutuhkan dan digunakan termasuk dalam kriteria tinggi, M untuk middle, yaitu teknik operasi dan biaya yang dibutuhkan dan digunakan dalam pembuatan sistem termasuk menengah, dan L untuk low, yaitu teknik, operasi dan biaya yang digunakan dan dibutuhkan untuk pembuatan sistem tergolong rendah.

        Elisitasi Tahap Final

        Elisitasi tahap final (Final Draft Elicitation) merupakan elisitasi tahap akhir yang berupa hasil dari penyelesain oleh elisitasi tahap II dan tahap III dan merupakan user requirement yang sudah jadi dan akan menjadi petokan dalam tahapan pembuatan sistem selanjutnya.

        BAB IV

        RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

        Rancangan Sistem Usulan

        Usulan Prosedur Yang Baru

        Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada Dinas Kebersihan,Pertamanan, dan Pemakaman Kabupaten Tangerang, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem laporan keuangan yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses pencatatan laporan keuangan yang masih manual menjadi terkomputerisasi berbasis web sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan. Berdasarkan perubahan sistem laporan keuangan yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.


        Use Case DiagramYang Diusulkan

        Gambar 4.1. Use Case Diagram Perancangan Sistem Informasi Laporan Keuangan

        Dapat dijelaskan gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat :

        a. 1 system yang mencangkup seluruh kegiatan dalam proses laporan keuangan.

        b. 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Bendahara dan Kasubag Keuangan.

        c. Terdapat 6 (enam) use case yang dilakukan aktor-aktor tersebut, yaitu :Login,menu master, menu transaksi.laporan, log out



        Sequence Diagram Yang Diusulkan

        A. SequenceDiagram Yang Diusulkan Untuk Admin

        Gambar 4.2. Sequence Diagram Yang Diusulkan

        Berdasar Gambar 4.2 Sequence Diagram yang Diusulkan terdapat:

        a. 6 LifeLine antarmuka yang saling berinteraksi.

        b. 1 actor yang melakukan kegiatan yaituAdmin

        c. 7 (tujuh) message yang berawal dari tampilan homepage yang terdiri dariinput username dan password, dan jika berhasil log in, selanjutnya admin dapat melihat menu master, maka akan muncul halaman transaksi, lalu halaman laporan, kemudian admin dapat menginput dan dapat mengakses data. Jika sudah selesai maka logout.

        B. SequenceDiagram Yang Diusulkan Untuk Kasubag Keuangan.

        Gambar 4.3. Sequence Diagram Yang Diusulkan

        Berdasarkan gambar 4.3Sequence Diagram yang Diusulkan terdapat:

        a. 4 LifeLine antarmuka yang saling berinteraksi.

        b. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Kasubag Keuangan.

        c. 7( tujuh ) message yang berawal dari tampilan homepage yang terdiri dari login, jika ingin login maka harus input username dan password, jika gagal maka harus input username password kembali dan jika berhasil maka akan muncul tulisan berhasil log in, lalu langsung masuk halaman untuk melihat laporan, jika ingin cetak laporan maka klik menu tersebut. Jika sudah selesai maka logout.

        Activity Diagram Yang Diusulkan

        Activitydiagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang berjalan, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralelel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

        A. ActivityDiagram Yang Diusulkan Untuk Admin

        Gambar 4.4. Activity Diagram Untuk Admin


        Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram yang Diusulkan terdapat:

        a. 1 initial node sebagai yang mengawali objek.

        b. 1 (satu) aktor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Admin.

        c. 12 (dua belas) actionstate yang berawal dari tampilan homepageyang terdiri dari login, jika ingin loginmaka harus masukan username dan password, lalu verifikasi password, jika berhasil maka akan muncul home admin,lalu masuk ke menu master yang berisi user dan kategori kas,selanjutnya tampilan menutransaksi yang terdapat menu kas masuk dan kas keluar , lalu ada tampilan menu laporan. Jika sudah selesai maka logout.

        d. 1 activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk.

        B. ActivityDiagram Yang Diusulkan Untuk Kasubag Keuangan.


        Gambar 4.5. Activity Diagram Untuk Kasubag Keuangan


        Berdasarkan gambar 4.5 Activity Diagramyang Diusulkan terdapat:

        a. 1 initial node sebagai yang mengawali objek.

        b. 1 (satu) aktor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Kasubag Keuangan

        c. 6 actionberawal dari tampilan homepage yang terdiri dari daftar login, jika ingin login maka harusinput username dan password, jika gagal maka harus verifikasi dan jika berhasil maka akan muncul jika bagian akuntansi akan menampilkan home danmenu lihat laporan keuangan. Jika sudah selesai maka Logout.

        d. 1 activity final nodemenjelaskan bahwa objek dibentuk

        Class Diagram Yang Diusulkan

        Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menewarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

        Gambar 4.6. Class Diagram yang diusulkan


        Berdasarkan gambar 4.6 Class Diagram yang diusulkan terdapat:

        a. 4Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

        b. 6multiplicity, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

        Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan Dan Sistem Usulan

        Spesifikasi Basis Data

        Spesifikasi basis data berisi rincian dari class diagram yang dibuat. Format Spesifikasi basis data sebagai berikut:

        Nama File :user

        Isi : (username,nam, password, level, keterangan)

        Fungsi : Untuk menyimpan dan mengetahui data user

        Media : Harddisk

        Panjang record : 74 karakter

        Primary key : id


        Nama File :tbl_kas

        Akronim : kas

        Fungsi : Untuk menyimpan dan mengetahui data kas

        Media : Harddisk

        Panjang record : 307

        Primary key : id_kas


        Nama File :kas_keluar

        Akronim : kas keluar

        Fungsi : Untuk menyimpan dan mengetahui kas pengeluaran

        Media : Harddisk

        Panjang record : karakter

        Primary key : id_kas_keluar

        Nama File :kas_masuk

        Akronim : kas masuk

        Fungsi : Untuk menyimpan dan mengetahui kas pemasukan

        Media : Harddisk

        Panjang record : karakter

        Primary key : id_kas_masuk

        Rancangan Prototype

        Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada parapengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem Laporan Keuangan yang akan dibuat, yaitu:

        1. Prototype Halaman Utama

          Gambar 4.7. Prototype Halaman Log ini admin, Super Admin dan Kasubag Keuangan

        2. Prototype Menu User pada Admin

          Gambar 4.8. Prototype menu user pada admin

        3. PrototypeMenu User Pada Master

          Gambar 4.9. Prototype Menu User Pada Master

        4. PrototypeMenu Kategori Kas Pada Master

          Gambar 4.10. Prototype Menu Kategori Kas Pada Master

        5. PrototypeData Kas Masuk Pada Transaksi

          Gambar 4.11. Prototype Data Kas Masuk Pada Transaksi

        6. PrototypeData Kas Keluar Pada Transaksi

          Gambar 4.12. Prototype Data Kas Keluar Pada Transaksi

        7. PrototypeData Laporan

          Gambar 4.13. Prototype Data Laporan

        Konfigurasi Sistem

        Spesifikasi Hardware

        Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistemadalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kabutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu;

        1. Processor  : Intel Core i3
        2. Monitor  : 14”HD
        3. Mouse  : Optic
        4. RAM  : 2 GB
        5. HD  : 320 GB
        6. Keyboard  : Classic
        7. Printer  : Laserjet

        Spesifikasi Software

        Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

        1. Sistem Operasi Windows 7 Profesional
        2. Browser
        3. Xampp
        4. Adobe Dreamweaver CS3
        5. Visual Paradigma for UML 6.4 Enterprise Edition
        6. MySQL

        Hak Akses

        Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh 3(tiga) orang, yaitu admin yang bertugas sebagai penginput data, kepala sub bagian keuangan yang bertugas melihat laporan,dan super admin yang dapat mengelola keseleruhan sistem.

        Tampilan Program

        1. Tampilan Menu Login

          Untuk mengawalinya ketik http://localhost/okky/main.phppada address bar di browser. Maka akan muncul tampilan awal seperti dibawah ini:

          Gambar 4.14. Tampilan Menu Login


          Keterangan:

          Pada menu login ini setiap user bagian dapat mengakses data user dan pegawai jika yang login admin jika kasubag keuagan yang login dapat melihat laporan data tagihan yang sudah masuk.

        2. Tampilan Menu Utama Admin

          Gambar 4.15. Tampilan Menu Utama

          Keterangan:

          Pada tampilan menu user pada Admin ini tampil ketika admin berhasil login dan hanya Admin yang dapat melihat dan mengubah data user ini untuk Login yang mengelola transaksi.

        3. Tampilan Menu User pada Master

          Gambar 4.16. Tampilan Menu User

          Keterangan:

          Pada tampilan menu user terdapat kolom untuk menambahkan, mengedit dan menghapus hak akses pengguna.

        4. Tampilan Menu Daftar Kategori Kas pada Master

          Gambar 4.17. Tampilan Menu Daftar Kategori Kas

          Keterangan:

          Pada tampilan menu daftar kategori kas ini bias untuk menginput/golongan kategori transaksi atau kas yang akan di catat.

        5. Tampilan Menu Daftar Kas Masuk pada Transaksi

          Gambar 4.18. Tampilan Menu Daftar Kas Masuk

          Keterangan:

          Pada tampilan menu kas masuk untuk menginput nama kas serta nominal transaksi pemasukan.

        6. Tampilan Menu Daftar Kas Keluar

          Gambar 4.19. Tampilan Menu Daftar Kas Keluar

          Keterangan:

          Pada tampilan menu daftar kas keluar untuk menginput setiap transaksi kas pengeluaran.

        7. Tampilan Menu Laporan

          Gambar 4.20. Tampilan Menu Laporan


          Gambar 4.21. Tampilan Menu Cetak Laporan

          Keterangan:

          Pada tampilan menu laporan, kasubag hanya bisa melihat dan mencetak laporan saja.

        TESTING

        Pengujian Blackbox

        1. Pengujian BlackBox Pada Login

          Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Laporan Keuangan Pengelolaan Sampah Pada Dinas Kebersihan, Pertamanna dan Pemakaman Kab. Tangeranguntuk fungsi login admin, yaitu sebagai berikut;


        2. Pengujian Black Box Pada Menu Kas Masuk

          Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Laporan Keuangan Pengelolaan Sampah Pada Dinas Kebersihan, Pertamanna dan Pemakaman Kab. Tangeranguntuk fungsi menu kas masuk, yaitu sebagai berikut:

        3. Pengujian Black Box Pada Menu Kas Keluar

          Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Laporan Keuangan Pengelolaan Sampah Pada Dinas Kebersihan, Pertamanna dan Pemakaman Kab. Tangeranguntuk fungsi menu kas keluar, yaitu sebagai berikut:

        Evaluasi

        Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu user jika user mendapati kesalahan saat input data transaksi yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh instansi.

        Implementasi

        Schedule Implementasi

        Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Perancangan Sistem Informasi Laporan Keuangan Pengelolaan Sampah Pada Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:

        Tabel 4.9. Schedule Implementasi

        Estimasi Biaya

        Tabel 4.10. Estimasi Biaya

        BAB V

        PENUTUP

        Kesimpulan

        Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi berdasarkan hasil analisa dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan yaitu :

        1. Sistem Informasi Laporan Keuangan Pengelolaan Sampah pada Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kab.Tangerang yang sedang berjalan sangat kurang efisien dalam pendataan dan penginputan karena masih menggunakan sistem manual sehingga masih menggunakan banyak waktu dalam proses penginputan data.
        2. Pada sistem yang berjalan masih sering terjadi kesalahan dalam penginputan baik dalam penginputan data, sampai dengan pembuatan laporan. Kesalahan ini juga diakibatkan karena belum terdapat pesan atau peringatan kesalahan setelah penginputan data, agar data tersebut dapat di edit sebelum data disimpan/dicetak. Cara mengatasi adanya kendala-kendala seperti yang disebutkan diatas maka penulis membuat sistem yang dirancang melalui tahapan pembuatan diagram, diantaranya Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram yang dibuat menggunakan software Visual Paradigm for UML 6.0. Setelah itu tabel-tabel dalam database dijabarkan pada spesifikasi basis data dan selanjutnya database dibuat menggunakan MySQL.Langkah berikutnya penulis membuat draft prototype dilanjutkan dengan membuat rancangan tampilan sistem yang akan dibuat, setelah itu penulis mulai merancang interface website menggunakan aplikasi Adobe Dreamweaver CS5.

        Saran

        Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Sistem Informasi Laporan Keuangan Pengelolaan Sampah pada Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kab.Tangerang, terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan kinerja sistem laporan keuangan, yaitu sebagai berikut :

        1. Perlu dilakukan maintenance dan pencatatan ketika ditemukan kendala dan permasalahan dari sistem sehingga teradapat segera ditanggulangi.
        2. Di dalam menggunakan computer diperlukan ketelitian dari pengguna terutama dalam pengoperasian dan penyimpanan hendaknya sesuai dengan prosedur yang ada, sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa apabila data dimasukan kedalam computer sudah benar, secara otomatis hasil yang diperolehakan sesuai dengan apa yang diharapkan.
        3. Adapun data yang tersimpan dalam file computer sangat penting, maka perlu dilakukannya backup secara berkala.

        DAFTAR PUSTAKA

        1. 1,00 1,01 1,02 1,03 1,04 1,05 1,06 1,07 1,08 1,09 1,10 1,11 1,12 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta :Andi Offset
        2. Tanti. Lili. 2010. dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2: Tangerang
        3. 3,0 3,1 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: GrahaIlmu
        4. Maimunah, dkk. 2010. Perancangan Aplikasi Forum Diskusi pada Media E-learning Berbasis Web. Journal CCIT Vol-3 No.2- Januari 2010
        5. 5,0 5,1 5,2 Sutarman, 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara
        6. 6,0 6,1 6,2 Simarmata. Janner, 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi
        7. 7,0 7,1 7,2 7,3 7,4 7,5 7,6 7,7 7,8 Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP. Yogyakarta: CV. Andi Offset
        8. Murad, Dina Fitria, dkk. 2013. Aplikasi IntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013
        9. 9,0 9,1 Anhar. 2010. PHP dan MySQL secara Otodidak. Jakarta: Media Kita
  • Contributors

    Okky pratiwi

    Menu navigasi