SI1112469081

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENGADAAN MATERIAL FABRIKASI

PADA PT DHARMA EKA ABADI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1112469081
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENGADAAN MATERIAL FABRIKASI

PADA PT DHARMA EKA ABADI

Disusun Oleh :

NIM
: 1112469081
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja,M.T.I)
       
(Nur Azizah,M.Akt,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENGADAAn MATERIAL FABRIKASI

PADA PT DHARMA EKA ABADI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1112469081
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Himawan,M.Kom)
   
(Saryani,S.Kom)
NID : 12012
   
NID : 08167

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENGADAAN MATERIAL FABRIKASI

PADA PT DHARMA EKA ABADI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1112469081
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENGADAAN MATERIAL FABRIKASI

PADA PT DHARMA EKA ABADI

Disusun Oleh :

NIM
: 1112469081
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1112469081

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Pengadaan material fabrikasi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam proses bisnis pada PT Dharma Eka Abadi, karena ketika proses pengadaan material berjalan dengan baik atau sesuai dengan kebutuhan perusahaan, maka proses fabrikasi akan sesuai dengan schedule yang telah ditentukan, dan ketika proses pengadaan material berjalan kurang baik atau tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan, seperti material kurang ataupun material berlebih, kedua hal ini akan menyebabkan kerugian pada perusahaan, dimana material berlebih akan membuat anggaran perusahaan bertambah, dan material kurang atau habis ketika dibutuhkan akan menyebabkan mundurnya proses fabrikasi dari schedule yang telah ditentukan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai proses pengadaan material pada PT Dharma Eka Abadi terdapat permasalahan yang dialami oleh perusahaan yaitu kurang terkontrolnya stock material fabrikasi yang dikelola oleh bagian gudang, serta redudansi data material pada saat rekapitulasi material secara keseluruhan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif dan analisa sistem menggunakan metode analisa SWOT. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kendala pada proses pengadaan material fabrikasi yang berjalan dan mencari alternatif pemecahan masalah, sehingga penelitian akan berguna bagi perusahaan. Hasil dari penelitian ini adalah system pengadaan material fabrikasi berbasis web, yang diharapkan mampu menjadi alternatif pemecahan masalah, karena sistem dirancang sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan penelitian yang dilakukan.

Kata Kunci: pengadaan material, analisis deskriptif, aplikasi web, analisa SWOT.

ABSTRACT

Material procurement fabrication is very important activity in the business process at PT Dharma Eka Abadi, because when the material procurement process goes well or according to the needs of the company, then the fabrication process will be in accordance with a predetermined schedule, and when the material procurement process run poorly or not in accordance with the needs of the company, such as less material or material excess, both of these will cause losses to the company, in which excess material will make the company's budget increases, and less material or discharged as needed would lead to the withdrawal of the fabrication process of a predetermined schedule.

Based on the research that has been conducted regarding the material procurement process at PT Dharma Eka Abadi there are problems faced by the company at less uncontrolled stock material fabrication which is managed by the warehouse, as well as data redundancy material during the recapitulation of the material as a whole. This research used method descriptive analysis and system analysis using SWOT analysis. The aim of this research is to determine the constraints on fabrication material procurement process running and looking for alternative solutions to problems, so this research will be useful for the company. Results from this study is to develop the system that run under web-based application that will process the procurement of material fabrication, which is expected to be alternative solutions problems, because the system is designed according to the needs of the company based on research conducted.

Keywords : procurement of materials, descriptive analysis, web applications, SWOT analysis.

     

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M. T. I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku pembantu ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah,M.Akt,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Informasi.
  4. Bapak Himawan,M.Kom, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan kritik, saran, waktu dan masukan yang membangun dalam pembuatan laporan ini.
  5. Ibu Giandari Maulani,M.Kom, selaku dosen pembimbing II yang telah membantu memberikan kritik, saran, waktu dan masukan yang membangun dalam pembuatan laporan ini.
  6. Kedua orang tua, kakak, adik dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  7. Seluruh teman dan sahabat yang telah memberikan support serta masukan yang membangun.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, ..... 2015
Windy Lia Safitri
NIM. 1111465649

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem informasi adalah hasil dari perkembangan teknologi yang dapat dirasakan secara langsung kegunaanya oleh banyak pihak, dari single user sampai perusahaan besarpun sekarang berlomba-lomba menggunakan sistem informasi dalam proses kerjanya, menggunakan sistem informasi yang telah ada, bahkan menciptakan sistem informasi yang baru agar dapat bersaing di dunia kerja pada saat ini, karna sistem informasi yang baik, merupakan salah satu modal bagi perusahaan dalam mempertahankan kinerja yang baik dan memperbaiki kinerja yang kurang baik yang telah berjalan diperusahaan.

PT Dharma Eka Abadi adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam konstruksi bidang baja yang sudah cukup lama berdiri di Indonesia yaitu sejak tahun 2001. Dalam kurun waktu beberapa tahun kebelakang, belum banyak perkembangan signifikan yang dapat diraih oleh perusahaan tersebut, karena cukup banyak hal dalam proses bisnis perusahaan yang kurang tersistem dengan baik, jika hal ini terus berlanjut maka akan menyebabkan PT Dharma Eka Abadi kesulitan untuk bersaing dengan para pesaingnya dalam dunia bisnis, yang telah menggunakan teknologi teknologi canggih. Satu sistem kerja yang menarik perhatian penulis yaitu mengenai alur kinerja pengadaan material fabrikasi yang telah berjalan diperusahaan.

Selama ini proses pendokumentasian data material yang masuk dan keluar masih manual yaitu menggunakan microsoft excel, dengan peraturan perusahaan yang mengharuskan staff gudang membuat laporan perubahan stock masuk dan keluar setiap bulannya dimana data material masuk dan keluar setiap harinya cukup banyak, yang didapat dari hasil kebutuhan material beberapa proyek yang sedang dijalankan, maka staff gudang akan kesulitan untuk mengevaluasi material yang sudah habis dan masih dibutuhkan oleh masing-masing proyek, dan kesulitan lainnya adalah banyaknya jumlah record dan sheet yang dibutuhkan, ketika menggunakan microsoft excel, karna jumlah record dan sheet yang banyak, maka laporan perbulan menghasilkan banyak tumpukan kertas, dan hal ini membuat staff purchasing kesulitan dalam mengontrol kebutuhan material secara keseluruhan. akibat kesulitan mengevaluasi stock maka sering terjadi kehabisan stock material, dengan kondisi seperti ini maka pelaksanaan pekerjaan fabrikasi jadi terganggu, sehingga memperlambat kinerja perusahaan.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis mengambil judul ”Perancangan Sistem Informasi Pengadaan Material Fabrikasi Pada PT Dharma Eka Abadi”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang terdapat pada sistem pengadaan material fabrikasi pada PT Dharma Eka Abadi, diantaranya adalah :

  1. Bagaimana sistem pengadaan material fabrikasi yang sudah berjalan pada PT Dharma Eka Abadi?

  2. Apa saja kendala sistem pengadaan material yang sudah berjalan di PT Dharma Eka Abadi?

  3. Bagaimana merancang sistem pengadaan material fabrikasi, agar dapat digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah untuk kendala yang ada pada sistem pengadaan material fabrikasi pada PT Dharma Eka Abadi?

Ruang Lingkup

Agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang sebenarnya, mengenai perancangan sistem pengadaan material fabrikasi pada PT Dharma Eka Abadi, maka analisa sistem akan dibatasi, sebagai berikut:

  1. Proses permintaan material fabrikasi oleh karyawan dilapangan kepada staff gudang sesuai dengan proyek yang dikerjakan.

  2. Proses pengecekan material yang dibutuhkan oleh karyawan, dilakukan oleh staff gudang dan proses pemesanan material yang habis kepada staff purchase oleh staff gudang.

  3. Proses pemesanan material oleh staff purchase kepada vendor yang telah disetujui oleh perusahaan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan laporan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana dan wadah untuk menerapkan serta mengembangkan ilmu yang telah dipelajari selama masa perkuliahan. Adapun tujuan khusus dari analisa sistem yang berjalan pada PT Dharma Eka Abadi serta penulisan laporannya adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui sistem atau prosedur pengadaan material fabrikasi pada PT Dharma Eka Abadi yang saat ini sedang berjalan.

  2. Untuk menemukan kendala dan juga permasalahan yang ada pada sistem pengadaan material fabrikasi, sehingga solusi yang tepat dan dibutuhkan oleh perusahaan dapat ditemukan.

  3. Untuk merancang dan membangun sistem informasi pengaadaan material fabrikasi pada PT Dharma Eka Abadi, yang mudah digunakan, serta dapat menunjang kinerja sistem pengadaan material fabrikasi pada PT Dharma Eka Abadi.

Manfaat Penelitian

Dalam analisa yang penulis lakukan terhadap sistem pengadaan material fabrikasi pada PT Dharma Eka Abadi, terdapat beberapa manfaat, yaitu sebagai berikut:

  1. Memperkecil kerugian perusahaan, dimana salah satu faktor terjadinya kerugian ini disebabkan oleh kekurangan yang terdapat dalam sistem pengadaan material fabrikasi. Dimana kerugian yang dimaksud adalah kerugian dalam aspek waktu. Karna terlambatnya proses fabrikasi disebabkan stock material habis.

  2. Sebagai salah satu dasar untuk membantu pihak manajemen PT Dharma Eka Abadi dalam hal pengambilan keputusan, mengenai perbaikan yang harus dilakukan oleh manajemen perusahaan terkait sistem informasi pengadaan material fabrikasi yang sedang maupun telah berjalan.

  3. Sebagai alternatif pemecahan masalah dalam proses pengadaan material pada PT Dharma Eka Abadi.

Metodologi Penelitian

Dalam penyusunan laporan skripsi ini, penulis mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan untuk penelitian dengan metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

    Penulis melakukan penelitian di PT Dharma Eka Abadi yang terletak di Jln. Industri Raya VIII, Jatake. Pada penelitian ini penulis melakukan pencatatan secara sistematik terhadap sistem pengadaan material fabrikasi yang sudah berjalan diperusahaan.

  2. Metode Wawancara

    Penulis melakukan tanya jawab kepada narasumber yaitu kepada HRD sebagai narasumber mengenai latar belakang berdirinya perusahaan dan juga untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan dalam penulisan dan penelitian skripsi, yang dalam hal ini diwakili oleh bapak Sismanto selaku staff purchasing dan staff gudang yang diwakili oleh bapak Dadang.

  3. Metode Studi Pustaka

    Mencari referensi yang dapat dijadikan panduan dalam penyusunan laporan skripsi, yang bersumber dari buku, jurnal dan skripsi yang berkaitan dengan judul skripsi penulis, guna mendapatkan gambaran secara teoritis.

Metode Analisa

  1. Metode Analisa Sistem

    Pada analisa sistem ini, penulis menganalisa suatu sistem yang sudah ada dengan menggunakan metode analisa SWOT (Strengths Weaknesses Oportunities Threats). Guna mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman baik secara internal maupun eksternal, yang ada pada sistem informasi pengadaan material yang telah direncanakan.

  2. Metode Analisa Perancangan Sistem

    Pada metode ini penulis menggunakan UML (Unified Model Language) untuk menunjukkan alur kerja sistem secara keseluruhan serta menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem dengan menggunakan simbol-simbol.

Metode Pengembangan

Pada metode pengembangan ini penulis menggunakan model prototype. Penggunaan model prototype ini bertujuan untuk pengembangan program awal menjadi program atau sistem final, dimana model prototype ini memberikan pengguna gambaran mengenai proggram yang akan dibuat, serta pengujian awal yang didasarkan pada konsep kerja, sehingga jika terdapat kekurangan atau ketidaksesuaian proggram yang sedang dibuat dengan proggram yang dibutuhkan akan dapat diketahui dan diperbaiki.

Metode Perancangan

Setelah beberapa metode dilaksanakan penulis, selanjutnya yaitu melalakukan metode perancangan sistem, dalam perancangan sistem metode yang digunakan adalah UML (Unifield Modelling Language) dimana fungsinya adalah untuk menambahkan dan menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan.

Metode Pengujian Sistem

Pada proses pengujian sistem pengadaan material pada PT Dharma Eka Abadi yang telah dibuat, metode yang digunakan adalah metode pengujian black box, dimana pengujian yang berlangsung memfokuskan pada kebutuhan fungsional sistem.

Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang akan dibahas, penulis membagi menjadi beberapa bab secara ringkas mengenai laporan skripsi ini, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian serta Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori umum dan khusus yang diambil dari beberapa buku, jurnal, dan skripsi yang berupa pengertian dan definisi meliputi konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, analisis sistem, Unified ModellingLanguage (UML) dan teori lainnya yang berkaitan dengan judul penelitian serta pengembangan sistem yang diusulkan serta literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum perusahaan, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan dan alternatif pemecahan masalah, deskripsi sebelum final elisitasi yang diusulkan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan tentang rancangan sistem yang diusulkan,hasil rancangan sistem yang dirancang menggunakan Yii Framework,implementasi dari sistem yang telah dirancang serta kelebihan dan kekurangan dari sistem tersebut.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil rangkuman bab-bab laporan dan penelitian skripsi yang dilakukan oleh penulis di PT Dharma Eka Abadi terhadap masalah yang diteliti.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2010:197), “Perancangan sistem yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, perancangan program.”

Menurut Al-Jufri (2011:141), “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan, bahwa perancangan sistem adalah proses pemilihan data yang diperlukan untuk membuat suatu sistem.

Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Sutabri didalam bukunya yang berjudul “Analisis Sistem Informasi” (2012:113), tahap perancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:

  1. Rancangan sistem secara umum
    Memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.
  2. Rancangan sistem secara rinci
    Dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Bambang Hartono dalam Schrode dan Voice didalam buku “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer” (2013 : 9) Sistem adalah suatu kesatuan yang tersusun dari sejumlah elemen.

Menurut Yakub (2012:1), bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan, bahwa sistem adalah satu kesatuan yang terintegrasi satu sama lain, yang memiliki tujuan dam maksud yang sama.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri didalam bukunya yang berjudul “Analisis Sistem Informasi” (2012 : 15) sistem diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, sebagai berikut :

  1. Sistem abstrak dan sistem fisik.
  2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia.
  3. Sistem deterministik dan sistem probabilistik.
  4. Sistem terbuka dan Sistem tertutup.

Karekteristik Sistem

Menurut DR. Bambang Hartono di dalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer” (2013: 14 ) ada sedikitnya sepuluh karakteristik sistem sebagai berikut :

  1. Komponen (components);
  2. Penghubung antar bagian (interface);
  3. Batas (boundary);
  4. Lingkungan (environment);
  5. Masukan (input);
  6. Mekanisme Pengolahan (Processing);
  7. Keluaran (output);
  8. Tujuan (goal/objective);
  9. Sensor dan kendali (sensor & control);
  10. Umpan balik (feedback).
    Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

    Konsep Dasar Data dan Informasi

    Definisi Data

    Menurut Bambang Hartono dalam Thompson dan Handelman didalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer” (2013:80) menyatakan bahwa data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan, atau kejadian.

    Menurut Rohmat Taufiq (2013:13), “data merupakan sesuatu hal utama yang harus dipahami lebih dahulu sebelum membahas informasi, karena data menjadi dasar dari sebuah informasi, setelah data diproses dengan berbagai langkah dan prosedur sehingga mampu menghasilkan sebuah informasi yang berkualitas”.

    Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah hasil pencatatan suatu kejadian, keadaan, tindakan maupun peristiwa yang setelah diolah dapat dijadikan suatu informasi.

    Nilai Data

    Menurut Bambang Hartono didalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer” (2013:80) bahwa data mempunyai nilai jika memiliki beberapa aspek mengenai baik atau tidaknya suatu data, sebagai berikut:

    1. Data dapat ditemukan atau didapat kembali (retrieved);
    2. Data dapat diolah menjadi informasi;
    3. Data yang diperlukan tepat waktu.

    Definisi Informasi

    Menurut Bambang Hartono didalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer” (2013:15) Informasi adalah sehimpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang memiliki arti dan kegunaan lebih luas.

    Menurut Maimunah dkk. dalam jurnal CCIT Vol. 5 No. 3 (2012:284), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti lagi bagi penerimanya dan bermanfaat dalam membuat sebuah keputusan”.

    Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sehimpunan data yang telah diolah, dan dapat berguna untuk pemakainya.

    Kriteria Informasi

    Menurut DR. Bambang Hartono di dalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer” ada delapan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan nilai dari suatu informasi, sebagai berikut:

    1. Relevansi;
    2. Kelengkapan dan keluasan;
    3. Kebenaran;
    4. Terukur;
    5. Keakuratan;
    6. Kejelasan;
    7. Keluwesan;
    8. Ketepatan waktu.

    Nilai Informasi

    Menurut Sutarman (2012:14), Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu:

    1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
    2. Untuk mendapatkan pengalaman.
    3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
    4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
    5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan, yang bekerja untuk mengumpulkan dan menyimpan data serta mengolahnya menjadi informasi yang dapat di gunakan (Bambang Hartono: 2013: 16).

    Menurut O’brian dalam Yakub (2012:16), bahwa “sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

    Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa definisi sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan didalam suatu organisasi yang menyediakan laporan laporan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

    Komponen Sistem Informasi

    Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah yang disebut sebagai blok bangunan (building block), sebagai berikut: Tata Sutabri (2012:39)

    1. Blok masukan (input block).
    2. Blok model (model block).
    3. Blok keluaran (output block).
    4. Blok Teknologi (technology block).
    5. Blok basis data (database block).
    6. Blok kendali (control block).


    Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi

    Konsep Dasar Analisa Sistem

    Definisi Analisa Sistem

    Menurut Apriyanti Tarigan, (2012:16), bahwa “Analisa sistem adalah orang yang menganalisa dan mengembangkan sistem untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan, dan menetukan kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem yang diharapkan dapat diusulkan alternatif perbaikan sistem tersebut”.

    Menurut Henderi, dkk (2011:322), “analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

    Berdasarkan definisi sistem diatas, dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah kegiatan untuk melihat serta menguraikan suatu sistem agar dapat melihat kekurangan maupun kelebihan dalam sistem itu sendiri.

    Tujuan Analisa Sistem

    Menurut Tanti dalam Jurnal CCIT (2010 : 208) menyatakan “Tahap analisis adalah untuk memahami dan mencatatkan keperluan-keperluan dalam pengajaran erat pengolahan permintaan-permintaan yang terus menerus berubah”. Adapun tujuan dari analisa sistem adalah :

    a. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

    b. Membantu para pengambil keputusan.

    c. Mengevaluasi sistem yang telah ada.

    d. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru.

    e. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar UML

    Definisi UML

    Menurut Widodo dkk.(2011:6), “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

    Jenis Diagram UML

    Menurut Widodo dkk. (2011:10), bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Namun penulis hanya menampilkan empat macam digram UML karna hanya empat diagram yang penulis gunakan berkaitan dengan penulisan laporan skripsi yang sedang dikerjakan, Jenis diagram itu antara lain:

    1. Diagram class. Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
    2. Gambar 2.3 Contoh Class Diagram


    3. Diagram use case. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
    4. Gambar 2.4 Contoh Usecase Diagram


    5. Diagram sequence (urutan). Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iteraksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
    6. Gambar 2.5 Contoh Sequence Diagram
    7. Diagram aktivitas (activity diagram). Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
    8. Gambar 2.6 Contoh Activity Diagram

    Konsep Dasar Data Flow Diagram

    Sebuah data flow diagram ( DFD ) menggambarkan bagaimana data diproses oleh sistem dalam hal input dan output . Seperti namanya menunjukkan fokusnya adalah pada arus informasi , dari mana data berasal kemana data pergi dan bagaimana data akan disimpan . (http://www.smartdraw.com Diakses pada tanggal 25 April 2015).

    Gambar 2.7 Contoh Data Flow Diagram


    Konsep Dasar Basis Data

    Database adalah suatu kumpulan data-data yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk informasi yang sangat berguna. Database terbentuk dari sekelompok data-data yang memiliki jenis/sifat sama. Ambil contoh, data-data berupa nama-nama, kelas-kelas, alamat-alamat. Semua data tersebut dikumpulkan menjadi satu menjadi kelompok data baru, sebut saja sebagai data-data mahasiswa. Demikian juga, kumpulan dari data-data mahasiswa, data-data dosen, data-data keuangan dan lainnya dapat dikumpulkan lagi menjadi kelompok besar, misalkan data-data politeknik elektronika. Bahkan dalam perkembangannya, data-data tersebut dapat berbentuk berbagai macam data, misalkan dapat berupa program, lembaran-lembaran untuk entry (memasukkan) data, laporan-laporan.Kesemuanya itu dapat dikumpulkan menjadi satu yang disebut dengan database.(http://www.scribd.com/) diakses pada tanggal 23 Maret 2015.

    Konfigurasi Database

    Database dapat dibedakan dari susunan/konfigurasi dari sistem database. Yang terbanyak dapat dibagi menjadi tiga bagian, sebagai berikut:(http://www.scribd.com/) diakses pada tanggal 23 Maret 2015.

    1. Database local
      Jika file-file database, program database engine dan program aplikasi terletak pada satu mesin komputer yang sama, maka konfigurasi seperti ini disebut dengan database lokal. Keuntungan utama dari konfigurasi ini adalah sederhana, tidak memerlukan banyak peralatan, murah dan tidak banyak memerlukan perhatian khusus. Kekurangan, tidak dapat multi-user (lebih dari satu user menggunakan database secara bersama-sama), tidak dapat remote access (database dijalankan dari kejauhan).
    2. Database file server
      Jika file-file database diletakkan pada satu komputer khusus (server), sedangkan database engine dan program aplikasi diletakkan pada komputer lain (tersendiri) dan masing-masing komputer tersebut terhubung dalam satu jaringan komputer, maka konfigurasi seperti ini disebut sebagai file server (server hanya melayani file-file database). Kuntungan utamanya adalah, file-file database tersebut dapat digunakan oleh lebih dari satu pengguna (multi-user). Kekurangan, komunikasi dalam jaringan berat (database engine melakukan proses yang sangat intensif dengan database file melalui jaringan komputer).
    3. Database client-server
      Pada client-server, server digunakan untuk menyimpan file database maupun database engine-nya. Database dan database engine terintegrasi menjadi satu yang disebut dengan database server. Pada sisi client hanya terdapat program aplikasi. Dengan teknik ini, client menjadi lebih ringan cara kerjanya karena semua operasi atau proses database dilakukan oleh server. Client hanya perlu untuk memerintahkan pengolahan database dan menerima hasil jadinya.

    Normalisasi Basis Data

    Suatu file yang terdiri dari beberapa grup elemen perlu diorganisisrkan kembali. Proses untuk mengorganisirkan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang sehingga diperoleh bentuk normal (nilai atribut sudah automic/tunggal/tidak ganda) disebut normalisasi. Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data ke dalam bentuk table yang menyatakan relasi, sehingga terwujud suatu bentuk yang memudahkan adanya perubahan dengan dampak sekecil apapun. (http://library.gunadarma.ac.id diakses pada tanggal 25 Februari 2015).

    Bentuk Normalisasi

    1. Bentuk tidak normal(Unnormalized Form)
      Pada tahap ini, semua data yang ada direkam tanpa format tertentu, data dapat saja tidak lengkap dan terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
    2. Normalisasi tahap 1 (1NF/ First Normal Form)
      Pada tahap ini,setiap data dibentuk menjadi file-file data dibentuk dalam satu record demi record dan nilai fieldnya berupa anatomic value atau tunggal. Tidak ada set atribut yang berulang-ulang atau bernilai ganda (multi value). Bukan merupakan kumpulan data yang memiliki dua arti, dan juga bukan pecahan dari beberapa kata sehingga memiliki arti yang lain.
    3. Normalisasi tahap 2 (2NF/ Second Normal Form)
      Bentuk normal kedua memiliki syarat yaitu bentuk data memiliki kriteria bentuk normal pertama. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama atau primary key, sehingga membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci field. Kunci field harus unik dan bisa mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.
    4. Normalisasi Tahap 3 (3NF/ Third Normal Form)
      Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi harus sudah termasuk dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer dan tidak punya hubungan transitif. Dengan kata lain, setiap atribut yang bukan kunci haruslah bergantung pada primary key dan pada primary key secara keseluruhan.
    Gambar 2. 8 Langkah-langkah Normalisasi


    Konsep Dasar Pengadaan

    Kegiatan pengadaan merupakan aktifitas yang paling menentukan dalam rangkaian manajemen logistik. Melalui proses pengadaan inilah unit logistik dapat menunjukkan separuh dari kinerjanya, karena jika pengadaan berhasil ini berarti telah ada barang-barang yang dimiliki oleh organisasi dan siap didistribusikan dan digunakan oleh unit-unit kerja yang membutuhkan. Dwiantara dan Sumarto (2004) menyatakan bahwa fungsi pengadaan ini pada hakikatnya merupakan serangkaian kegiatan untuk menyediakan logistik sesuai dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, waktu maupun tempat, dengan harga dan sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Dengan demikian tujuan pengadaan barang adalah untuk memperoleh barang atau jasa dengan harga yang dapat dipertanggungjawabkan, dengan jumlah dan mutu yang sesuai, serta selesai tepat waktu.

    Pengadaan logistik ini dapat dilakukan setelah serangkaian perencanaan logistik selesai dilakukan dan diputuskan oleh manajer puncak. Dalam kegiatan pengadaan logistik terdapat berbagai macam cara maupun sistem yang dapat ditempuh. Namun untuk menggunakan cara maupun sistem mana yang paling efektif dan efisien tentu sangat tergantung pada situasi dan kondisi organisasi masing-masing. (https://www.academia.edu di akses pada tanggal 12 April 2015).

    Gambar 2. 8 Langkah-langkah Normalisasi

    Definisi Pengadaan

    Pengadaan berasal dari kata ada, dan merupakan kata benda yang memiliki arti proses, cara atau perbuatan menyediakan, mengadakan dan sebagainya. (http://kbbi.web.id diakses pada tanggal 24 Maret 2015).

    Prinsip Pengadaan

    Pengadaan barang logistik bagi organisasi/ perusahaan harus dilakukan dengan perhitungan dan pertimbangan matang. Hal ini dilakukan untuk menghindari berbagai kerugian yang mungkin dapat ditanggung oleh organisasi secara keseluruhan dan pada akhirnya justru akan menggangu kinerja unit-unit kerja yang ada. Oleh sebab itu agar pengadaan barang logistik tidak menimbulkan masalah bagi organisasi, perlu memperhatikan prinsip pengadaan barang sebagai berikut: (https://www.academia.edu) di akses pada tangal 11 April 2015.

    1. Mempertahankan kualitas material;
    2. Membeli material dengan harga termurah dan kualitas serta service yang dibutuhkan;
    3. Optimasi persediaan;
    4. Menghindari duplikasi;
    5. Mempertahankan posisi kompetitif perusahaan;
    6. Ketersediaan terjamin dan biaya pengadaan efisisen;
    7. Mencari material baru yang memungkinkan dilakukan peningkatan efisiensi dan produktifitas perusahaan.

    Definisi Material

    Material adalah bahan yang dipakai untuk membuat barang lain atau bahan mentah untuk bangunan, seperti pasir kayu besi dan baja. (http://kbbi.web.id/.Diakses pada tanggal 25 Maret 2015).

    Konsep Dasar Fabrikasi

    Fabrikasi baja adalah suatu proses kreatifitas pembentukan bahan material baja menjadi suatu bentuk yang diinginkan sesuai dengan standar disain dan perhtungan dalam sebuah rencana pembangunan suatu proyek baik itu rangka bangunan gedung maupun rangka bangunan lainnya.

    Keberhasilan dalam suatu proses pembentukan material baja (Fabrikasi) tidak terlepas dari beberapa faktor diantaranya, bahan material (baja), teknisi atau Engineer yang kompeten, alat dan fasilitas yang memenuhi standar, serta prosedur kerja yang sesuai dengan standar. ( http://www.geraibaja.co.id ) diakses pada tanggal 26 Maret 2015.

    Proses Fabrikasi

    Berikut proses fabrikasi : (http://www.jatimbromo.com) diakses pada tanggal 12 April 2015.

    1. Design
      Dalam setiap proyek, arsitek dan penyusun mengadakan pertemuan untuk membahas, menghitung, merencanakan, membuat jadwal dan gambar fabcrication.
    2. Gambar 2.9 Proses Design
    3. Marking
      Setelah gambar kerja telah selesai, maka akan dikirim ke bengkel. Pelat baja, akan dipotong berdasarkan tanda di lantai sesuai dengan gambar fabrikasi.
    4. Gambar 2.10 Proses Marking
    5. Cutting
      Garis marking digunakan untuk memotong pola. Pemotongan pola akan disesuaikan dengan garis marking yang sudah ada.
    6. Gambar 2.11 Proses Cutting
    7. Plate Drilling
      Setelah dipotong dalam bentuk pelat, maka akan dikirim ke mesin bor, diameter maksimum adalah 50 mm pengeboran.
    8. Gambar2.12 Proses Drilling
    9. Plate Punching
      Berdasarkan plat yang memiliki ketebalan berkisar antara 5 - 25 mm, dapat menekan menggunakan mesin punching hidrolik untuk membuat lubang melalui pelat baja. Maksimum Plat dimensi 775 x 1500.
    10. Gambar 2.13 Proses Punching
    11. Proses Assembling
      Semua baja akan dilas disiapkan oleh tim welltrained. Setiap langkah proses fabrikasi harus lulus QC, benar-benar diperiksa sebelum diizinkan untuk bergerak di bagian berikutnya.
    12. Gambar 2.14 Proses Assembling
    13. Beam Drealing
      Mesin ini digunakan untuk mengebor lubang pada balok, misalnya WF.
    14. Gambar 2.15 Beam Drilling

    Konsep Dasar Web

    Definisi Web

    Menurut Alexander F.K. Sibero (2011:11) Web adalah suatu sistem yang berkaitan dengan dokumen digunakan sebagai media untuk menampilkan teks, gambar, multimedia dan lainnya pada jaringan internet.

    Sejarah Web

    Menurut Kustiyahningsih (2011:113) Web awalnya adalah bersifat statis sehingga hanya bisa melihat-lihat informasi sehingga tidak ada interaktif yang terjadi di antara pemakai dengan komputer. Tetapi kini semakin populernya dunia internet maka makin banyak orang-orang berlomba-lomba untuk belajar agar web menjadi interaktif dan menarik. Sehingga web tidak hanya sebagai penyedia informasi tetapi pemakai juga dapat langsung melakukan komunikasi dengan komputer serta dengan tampilan web yang menarik. Komunikasi yang terjain seperti email, chatting, e-learning, e-bisnis, dan lain sebagainya.

    Konsep Dasar Web Browser

    Web Browser di artikan secara umum adalah sebuah aplikasi perangkat lunak yang membantu pengguna untuk dapat melakukan interaksi dengan tulisan, gambar dan informasi lainnya yang terdapat di suatu halaman web pada suatu website pada world wide web. Tulisan dan gambar dapat berupa hyperlink pada halaman lain pada website yang sama atau berbeda. Web browser terdapat di personal komputer dengan aplikasi Microsoft Internet Explorer, Mozilla Firefox, Appe Safari, Netscape dan Opera .Web browser merupakan HTTP user agent.

    Web Browser berkomunikasi dengan menggunakan protokol HTTP pada suatu URL. Kebanyakan browser sudah mendukung protokol lainnya seperti FTP (File Transfer Protocol), RTSP (Real Time Sreaming Protocol) dan HTTPs (versi HTTP yang mendukung enskripsi SSL). Murad dkk dalam Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49).

    Jenis-Jenis Website

    Kustiyahningsih (2011:117) Dalam pengelompokkan jenis web, lebih diarahkan berdasarkan pada fungsi, sifat dan bahasa pemrograman yang digunakan. Jenis-jenis website:

    A. Berdasarkan sifatnya adalah:

    1. Website dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat.
    2. Website statis, merupakan website yang content nya sangat jarang diubah.

    B. Berdasarkan tujuannya, website dibagi atas:

    1. Personal web, website uang berisi informasi pribadi seseorang.
    2. corporate web, website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.
    3. Portal web, website yang mempunyai banyak layanan, mulai dari layanan berita, email, dan jasa-jasa lainnya.
    4. Forum web, sebuah web yang bertujuan sebagai media diskusi.

    C. Ditinjau dari segi bahasa pemrograman yang digunakan, website terbagi atas:

    1. Server side, merupakan website yang menggunakan bahasa pemrograman yang tergantung kepada tersedianya server. Seperti, PHP, ASP dan lain sebagainya. Jika tidak ada server, website yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
    2. Client side, adalah website yang tidak membutuhkan server dalam menjalankannya, cukup diakses melalui browser saja.

    Konsep Dasar XAMPP

    Menurut Jaelani (Jaelani, 2011:25) XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQLdatabase, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.

    XAMPP merupakan paket yang berbasis Open Source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source. Dengan menggunakan XAMPP tidak perlu melakukan penginstalan program-program yang lain, karena semua kebutuhan telah disediakan oleh XAMPP. Berikut adalah beberapa paket yang telah disediakan :

    1. Apache
      Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web.
    2. MySQL
      Mysql adalah sebuah server database open source yang terkenal yang digunakan berbagai aplikasi terutama untuk server atau membuat WEB.
    3. PHP
      PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang khusus digunakan untuk membuat website atau aplikasi berbasis web.
    4. FileZilla
      Merupakan sebuah perangkat lunak berbasis open source yang biasa digunakan untuk melakukan transfer data dari dan ke akun web hosting. Berikut kami informasikan bagaimana cara untuk menggunakan aplikasi tersebut.
    5. phpMyAdmin
      phpMyAdmin adalah aplikasi berbasis web yang dapat disebut juga sebagai tools yang berguna untuk mengakses database MySQL Server dalam bentuk tampilan web.

    Konsep Dasar PHP

    Definisi PHP

    PHP atau PHP Hypertext Preprocessor adalah sebuah bahasa pemrograman web berbasis server (server-side) yang mampu memparsing kode PHP dari kode web dengan ekstensi .php, sehingga menghasilkan tampilan website yang dinamis di sisi client (browser). Dengan PHP halaman HTML dapat menjadi lebih powerful dan bisa dipakai sebagai aplikasi lengkap, misalnya untuk beragam aplikasi cloud computing. Edy Winarno & Ali Zaki (2014 : 49)

    Pengenalan PHP

    PHP adalah bahasa script yang sangat cocok untuk pengembangan web dan dapat dimasukkan kedalam HTML.PHP awalnya dikembangkan oleh seorang programmer bernama Rasmus Lerdorf pada tahun 1995, namun semenjak itu selalu dikembangkan oleh kelompok independen yang disebut group PHP dan kelompok ini juga yang mendefinisikan standar de facto untuk PHP karna tidak ada spesifikasi formal.

    Untuk web, PHP adalah bahasa scripting yang bias dipakai untuk tujuan apapun.Di antaranya cocok untuk pengembangan aplikasi web berbasis server, dimana PHP nantinya dijalankan di server web.

    Berikut contoh untuk script dan tampilan dari script menggunakan bahasa pemrograman PHP: Edy Winarno & Ali Zaki (2014 : 49).

    Gambar 2.16 Contoh Script PHP
    Gambar 2.17 Hasil Script PHP

    Konsep Dasar YII FrameWork

    Definisi YII FrameWork

    Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Web berskala-besar. Yii adalah free software dengan lisensi BSD ((Berkeley Software Distribution) licence, aplikasi web framework open-source yang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari "Yes It Is!".

    Yii mengimplementasikan pola desain model-view-controller (MVC), yang diadopsi secara luas dalam pemrograman Web. MVC bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam MVC, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis; view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form; sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

    Selain implementasi MVC, Yii juga memperkenalkan front-controlle r(controller-depan), yang disebut Application, yang mengenkapsulasi konteks eksekusi untuk memproses sebuah request. Application mengumpulkan beberapa informasi mengenai request pengguna dan kemudian mengirimnya ke controller yang sesuai untuk penanganan selanjutnya. Diagram berikut memperlihatkan struktur statis sebuah aplikasi Yii: http://www.yiiframework.com Diakses pada tanggal 20 April 2015

    Gambar 2.18 Struktur Statis aplikasi YII

    Konsep Dasar MySQL

    Menurut Edy winarto dan Ali Zaki didalam bukunya yang berjudul “Pemrograman Web Berbasis HTML5, PHP dan JavaScript” MySQL adalah sebuah software database. MySQL merupakan tipe data relasional yang artinya MySQL menyimpan datanya dalam bentuk table-tabel yang saling berhubungan. Keuntungan menyimpan data di database adalah kemudahannya dalam penyimpanan dan menampilkan data karena dalam bentuk tabel. Untuk pengolahan terhadap table, dapat digunakan perintah SQL.

    Keunggulan MySQL

    Ada banyak database untuk PHP, namun MySQL merupakan software database yang paling disarankan, berikut ini adalah keunggulan MySQL: Edi Winarto & Ali Zaki (2014 : 102)

    1. Gratis dan open source;
    2. Memiliki versi komersial, dan dapat digunakan ketika ingin memberikan dukungan teknis;
    3. Biaya yang dikelurkan jauh lebih murah dibandingkan dengan merek lainnya;
    4. Tersedia di banyak platform;
    5. Menggunakan standar penulisan SQL ANSI;
    6. Mudah digunakan;
    7. Kapabilitas (Mampu memproses data yang tersimpan dalam data base dengan jumlah 50 juta Record, 60.000 tabel, dan 5.000.000.000 baris, dan 32 indeks pertabel);
    8. Multi user;
    9. Kecepatan akses hingga 0.001 detik.

    SQL Statement

    Menurut Edy winarto dan Ali Zaki didalam bukunya yang berjudul “Pemrograman Web Berbasis HTML5, PHP dan JavaScript”ada tiga perintah SQL statement yang sangat penting, yaitu:

    1. Create digunakan untuk membuat data base atau table.
    2. Delete digunakan untuk menghapus data didalam table.
    3. Insert digunakan untuk menambahkan data kedalam table.

    Mengenal MySQL Client

    Untuk mengakses database MySQL digunakan software MySQL client.Ada banyak MySQL client, dari mulai yang berbasis command line, aplikasi GUI hingga berbasis web.

    PHPMyAdmin adalah MySQL client yang berupa aplikasi web dan umumnya tersedia di server PHP seperti XAMPP maupun server komersial lainnya, MySQL yang paling sederhana adalah berupa command line, namun ternyata jarang diperoleh deserver hostingan karena pada umumnya server yang diperjual belikan oleh reseller berupa shared host. Oleh karena itu sebagai gantinnya pengguna dapat menggunakan PHPMyAdmin. Edy Winarno & Ali Zaki (2014: 103).

    Gambar 2.19 PHP MyAdmin

    Konsep Dasar SWOT

    Definisi Analisa SWOT

    Menurut Fifit Fitrianingsih (2014:35),”SWOT adalah singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), dan theats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang profit dan non profit dengan tujuan untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif”.

    Gambar 2.20 Analisa SWOT


    Tujuan Penerapan Analisa SWOT

    Menurut Fifit Fitrianingsih (2014:37, penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu pengaduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai perbandingan pola pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa yang akan datang.

    Konsep Dasar Prototype

    Menurut Mustakini dalam Winiarti Prastiwi (2014) mengemukakan bahwa “suatu prorotipe adalah bentuk dasar atau model awal dari suatu sistem atau bagian dari suatu sistem. Setelah dioperasikan, prototipe ditingkatkan terus sesuai dengan kebutuhan pemakai sistem yang juga meningkat. ”

    Berikut tahapan-tahapan prototipe: (Mustakini, 2009:526 dalam Winiarti Prastiwi:2014)

    1. Identifikasi kebutuhan pemakai yang paling mendasar;
    2. Membangun prototype;
    3. Menggunakan prototype;
    4. Merevisi dan meningkatkan prototype;
    5. Jika prototipe lengkap menjadi sistem yang dikehendaki, proses iterasi dihentikan.
    Gambar 2.21 Tampilan Prototype

    Kelebihan Prototype

    Menurut Mustakini dalam Winiarti Prastiwi (2014) prototypememiliki kelebihan, berikut kelebihan dari prototype : (Mustakini, 2009:526 dalam Winiarti Prastiwi:2014)

    1. Prototype memudahkan komunikasi antar developer
    2. Klien mendapat gambaran awal dari prototype;
    3. Membantu mendapatkan kebutuhan detail lebih baik.

    Kekurangan Prototipe:

    Menurut Mustakini dalam Winiarti Prastiwi (2014) prototype memiliki kekurangan, berikut kekurangan dari prototype :

    1. Dalam membuat prototype banyak hal yang diabaikan seperti efisiensi, kualitas, kemudahan dipelihara/dikembangkan, dan kecocokan dengan lingkungan yang sebenarnya.
    2. Jika klien merasa cocok dengan prototype yang disajikan dan berkeras terhadap produk tersebut, maka developer harus kerja keras untuk mewujudkan produk tersebut menjadi lebih baik, sesuai kualitas yang seharusnya.
    3. Developer biasanya melakukan kompromi dalam beberapa hal karena harus membuat prototype dalam waktu singkat. Mungkin sistem operasi yang tidak sesuai, bahasa pemrograman yang berbeda, atau algoritma yang lebih sederhana.

    Konsep Dasar Black Box

    Definisi Black Box

    Menurut Rizky (2011:265), Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.

    Gambar 2.22 Cara Kerja Black Box


    Keuntungan Black Box Testing

    Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis black box testing antara lain: (Rizky, 2011:266)

    1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
    2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
    3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.
    4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

    Tujuan Pengujian

    Tujuan dalam pengujian dari sebuah perangkat lunak adalah sebagai berikut: (Rizky, 2011:264).

    1. Proses menjalankan program dengan maksud mencari kesalahan (error).
    2. Kasus uji yang baik adalah kasus yang memiliki peluang untuk mendapatkan kesalahan yang belum diketahui.
    3. Pengujian dikatakan berhasil bila dapat memunculkan kesalahan yang belum diketahui.
    4. Pengujian yang baik bukan untuk memastikan tidak ada kesalahan tetapi untuk mencari sebanyak mungkin kesalahan yang ada pada program.

    Pengujian Black Box

    Metode Black Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan persyaratan fungsional untuk suatu program. Black Box dapat menemukan kesalahan dalam kategori berikut: (Rizky, 2011:265).

    1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.
    2. Kesalahan interface.
    3. Kesalahan dalam struktur data atau akses basis data eksternal.
    4. Inisialisasi dan kesalahan terminasi validasi fungsional.
    5. Kesensitifan system terhadap nilai input tertentu.
    6. Batasan dari suatu data.

    Konsep Dasar Elisitasi

    Menurut Hidayati dalam Jurnal CCIT (2011:302), ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. ”Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

    1. Elisitasi Tahap I
      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
    2. Elisitasi Tahap II
      Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
      1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
      2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
      3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagiandari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
    3. Elisitasi Tahap III
      Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
      1. T artinya Teknikal, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
      2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
      3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
    4. Final Draft Elisitasi
      Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Literatur Review

    Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.

    1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Adysta Rahadi, Mochammad Al Musadieq dan Heru Susilo.
      Penelitian yang dilakukan oleh Adysta dkk berjudul “Analisis dan Desain Sistem Informasi Persediaan Berbasis Komputer” Penelitian ini dilakukan untuk mencari kekurangan dari sistem yang berjalan dan membuat alternatif pemecahan masalah yang telah ditemukan dimana sistem yang berjalan sebelumnya masih menggunakan sistem manual. Dengan digunakannya sistem informasi persedian barang yang dibuat diharapkan dapat membantu opersional perusahaan, dalam segi waktu, maupun keuangan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus.Kekurangan dari sistem yang dihasilkan oleh penelitian ini adalah, sistem belum dapat menampilkan laporan bulanan.Sehingga pengguna menemukan kesulitan untuk melihat aktifitas keluar masuk barang secara global.
    2. Penelitian yang dilakukan oleh Padeli, Henderi dan Suyatno.
      Penelitian yang dilakukan oleh Padeli dkk, berjudul “Membangun (E-Procurement) Pengadaan Barang dan Jasa dengan Prinsip Good Corporate Governance dengan Visual UML”. Dimana dalam penelitian ini dijelaskan bahwa pentingnya suatu sistem pengadaan barang berbasis komputer atau e-procurement. Diharapkan dengan diterapkannya e-procuement dapat meningkatkan efisiensi, efektifias, serta akuntabel dalam proses pengadaan barang dan jasa. Kelebihan dalam penelitianmengenai e-procurement adalah dapat mengefisiensikan proses pengadaan, serta dapat memangkas kerumitan dalam pengadaan barang secara konvensional sekaligus dapat memangkas biaya. Adapun kekurangan dari penelitian ini adalah belum dapat menghitung laba rugi dari laporan persediaan barang.
    3. Penelitian yang dilakukan oleh Aji Anggarawijaya
      Penelitian yang dilakukan oleh Aji Anggarawijaya yang berjudul “Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pengendalian Barang Pada Larisma Swalayan Yogyakarta”. Penelitian ini dilakukan untuk melengkapi sistem yang sudah ada, pelengkapan tersebut antara lain penentuan jumlah pesanan ekonomis serta penentuan tingkat persediaan yang lebih tepat, sesuai titik pemesanan kembali dan persediaan untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan, agar dapat mengurangi kemungkinan kekurangan persediaan barang maupun penyimpanan barang secara berlebihan. Prinsip kerja sistem ini mengolah data dari bagian kasir dan gudang, sehingga jumlah stok senantiasa berubah sesuai dengan aliran barang yang masuk atau keluar. Kelebihan dari sistem penunjang keputusan pengendalian barang ini adalah dapat memudahkan pemakaian, setelah diperoleh hasil perhitungan pengendalian persediaan barang. Kekurangan dari sistem penunjang keputusan pengendalian barang ini adalah sistem belum dapat menyimpan data-data historis sehingga belum dapat diketahui performa penjualan serta efektivitas pembelian serta persediaan barang.
    4. Penelitian yang dilakukan oleh, Arifudzaki Birtha, Somantri Maman dan FR Adian.
      Penelitian yang dilakukan Arifudzaki, dkk yang berjudul “Aplikasi Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Perusahaan Ekspor Hasil Laut Berbasis Web” penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi untuk laporan persediaan barang secara cepat dan tepat, dengan cara pembuatan aplikasi berbasis web. Sehingga sistem dapat mengetahui secara pasti jumlah ikan yang masuk setiap harinya, sistem dapat memberikan kemudahan kepada manajer perusahaan untuk melihat, mengambil keputusan bisnis, sistem juga dapat memberikan laporan pembelian raw material dari supplier. Kelebihan dari sistem informasi ini adalah sistem dapat memberikan laporan data persediaan produk ikan,sistem dapat membantu perhitungan pendapatan serta membantu bagian pembelian untuk mencari bahan baku untuk proses produksi. Kekurangan dari sistem ini adalah sistem belum dapat menghitung laba rugi, dan sistem tidak dapat diakses secara online sehinga posisi barang belum dapat diketahui secara online.


    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Analisa Organisasi

    Gambaran Umum PT Dharma Eka Abadi

    PT Dharma Eka Abadi adalah perusahan yang bergerak di bidang konstruksi baja, dengan ruang lingkup bangunan industri, bangunan perkantoran & perumahan, fabrikasi dan pemasangan konstruksi baja, jalan, jembatan dan sarana perlengkapan lainnya, serta, pelabuhan atau dermaga termasuk perawatannya. PT Dharma Eka Abadi terletak di Jl. Industri Raya VIII, Jatake – Tangerang, 15135. Dalam menunjang pelayanan kerja, PT Dharma Eka Abdi memberikan jasa konsultasi arsitek dan konsultasi lengkap dengan gambar dan perhitungannya.

    Gambar 3.1 PT Dharma Eka Abadi


    Sejarah Singkat PT Dharma Eka Abadi

    Berdirinya PT Dharma Eka Abadi (DEA) diawali adanya suatu komitmen bersama, yakni keinginan terciptanya lapangan kerja dan berkeinginan turut serta dalam mewujudkan pembangunan negeri NKRI tercinta.

    PT Dharma Eka Abadi disahkan dihadapan notaris Ny.Rukmasanti Hardjasatya SH, pada tanggal 26 Juli 2001 dengan Nomor Akta No.36. dan telah terjadi perubahan susunan dan anggaran dasar terakhir kali pada tanggal 10 Juli 2008 dengan Nomor Akta No.10 dihadapan Notaris Ny.Rukmasanti Hardjasatya SH, dengan susunan Direksi sebagai berikut:

    Komisaris yaitu Ir.H.Syamsu Romli dan Ir.Anita Dewi, Jabatan Direktur di tempati oleh Ir. Tri Komala Dewi, H. Untung Safroni, H. Tuslam dan Augustina Widya Mardianty MBA.

    PT Dharma Eka Abadi, dalam menunjang pelayanan kerja, memberikan Jasa Konsultasi Arsitek dan Konstruksi lengkap dengan gambar dan perhitunganya. Guna hasil kerja yang baik dan berkwalitas PT Dharma Eka Abadi Mengandalkan tenaga-tenaga yang professional dalam bidangnya, dan mempunyai Workshop / Bengkel Kerja untuk fabrikasi konstruksi baja yang berlokasi di Jl. Industri VIII Blok N No.9, Kawasan Industri Jatake – Tangerang 15135.


    Visi dan Misi PT Dharma Eka Abadi

    Dalam hal pencapaian suatu tujuan di perlukan suatu perencanaan dan tindakan nyata untuk dapat mewujudkannya, seperti visi dan misi. Berikut visi dan misi PT Dharma Eka Abadi:

    1. Visi Perusahaan

      Mewujudkan pelayanan jasa konstruksi melalui workshop yang profesional.

    2. Misi Perusahaan

      PT Dharma Eka Abdi dibentuk oleh orang-orang sukses dalam bidangnnya dan positif dalam pelayanan, penuh dengan komitmen, kejujuran serta siap bersaing dengan pelayanan jasa konstruksi lainnya.

    Struktur Organisasi

    Pengorganisasian merupakan suatu tindakan yang harus dilaksanakan oleh setiap perusahaan agar tergambar secara jelas tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antar bagian dalam perusahaan. Berikut struktur organisasi yang ada pada PT Dharma Eka Abadi:


    Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Dharma Eka Abadi


    Tugas dan Tanggung Jawab

    Berikut penjelasan mengenai tugas dan tanggu jawab dari struktur organisasi yang berjalan di PT Dharma Eka Abdi :

    1. Direktur Utama

      a. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan.

      b. Bertanngungjawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan.

      c. Memelihara dan mengawasi kekayaan perseroan terbatas.

      d. Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian, merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada perusahaan.

      e. Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum pabrik sesuai dengan kebijakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

    2. Direktur Keuangan

      a. Menangani semua masalah yang menyangkut segi dana, dengan cara merencanakan, mengatur dan mengawasi penerimaan dan pengeluaran dana sehubungan dengan transaksi-transaksi yang terjadi.

      b. Menyediakan informasi kepada bagian-bagian yang lain mengenai kedudukan keuangan perusahaan.

    3. Direktur Operasional

      a. Bertanggungjawab mengatur dan mengawasi operasional PT Dharma Eka Abadi.

      b. Melakukan perencanaan, pengelolaan, pengembangan program pengawasan dan evaluasi di semua bagian yang berhubungan dengan operasional perusahaan.

      c. Melakukan evaluasi terhadap kendala dan pencapaian dalam program yang telah dijalankan oleh bagian yang berhubungan dengan operasional.

    4. Direktur Tehnik

      a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan dibidang Perencanaan Tehnik, Produksi, Distribusi dan Perawatan tehnik.

      b. Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan pengujian peralatan tehnik.

      c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama.

    5. Human Resources Development

      a. Menyusun, merencanakan, mengawasi, dan mengevaluasi anggaran biaya secara efektif dan efisien serta dapat dipertanggungjawabkan setiap pengeluaran hasil kegiatan.

      b. Bertanggungjawab terhadap setiap perencanaan, pengawasan dan melaksanakan evaluasi terhadap jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan.

      c. Melaksanakan seleksi, promosi, demosi terhadap karyawan yang dianggap perlu dan melaksanakan kegiatan-kegiatan, pembinaan, pelatihan, dan kegiatan lainnya yang berhuungan dengan pengembangan mental dengan standard perusahaan.

    6. Personalia

      a. Rekrutment: bertanggungjawab dalam memilih dan/atau menjawab kebutuhan pegawai melalui penerimaan kerja sampai dengan penempatan kerja para karyawan baru.

      b. Training: bertangggungjawab dalam menjaga kualitas SDM yang ada di perusahaan dengan cara pelatihan, pendidikan dan pengembangan sebagai upaya dalam peningkatan kemampuan dan keterampilan kerja.

      c. Penilaian kerja: pengawasan terhadap efektifitas kerja seseorang, dilihat dari grafik standard kinerja dengan kinerja yang ditunjukan oleh karyawan.

    7. Kabag Produksi (Fabrikasi)

      a. Melakukan penyusunan dan jadwal produksi (fabrikasi.

      b. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap bagian yang ada di bawah pengawasannya untuk menjamin terlaksananya kesinambungan dalam proses produksi.

      c. Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dapat dicapai hasil produksi sesuai jadwal, volume, dan mutu yang sudah ditetapkan.

      d. Selalu menjaga agar fasilitas produksi berfungsi sebagaimana mestinnya.

    8. Kabag Gudang

      a. Melakukan penerimaan material dan meneliti apakah material sesuai dengan faktur pembelian dan Purchase Order.

      b. Mengecek kesesuaian antara surat pesanan (SP) pembelian dengan fakturnya.

      c. Membuat laporan barang masuk.

      d. Membuat laporan bulanan stock barang kepada direktur logistik.

      e. Menyiapkan material sesuai dengan form permintaan dari lapangan.

      f. Mengkoordinir bagian stock keeper dan helper.

      g. Membuat surat permintaaan material yang ditujukan kepada kabag purchasing.

    9. Kabag Purchasing.

      a. Melaksanakan tata administrasi penerimaan dan pengeluaran barang dari dan kegudang sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang sudah ditetapkan.

      b. Memberikan pengarahan kepada kepala bagian gudang, seperti melaksananan tata penyimpanan barang digudang, menjaga keamanan, kebersihan, dan ketertiban gudang, serta melakukan stock opname secara berkala sesuai yang telah ditetapkan.

      c. Mengajukan permintaan penambahan stock kepada direktur. Menjamin kerja sama yang konstruktif dengan bawahan, atasan dan pihak luar yang relevan.

      Tata Laksana Sistem yang Berjalan

      Prosedur Sistem yang Berjalan

      Prosedur sistem pengadaan material fabrikasi pada PT Dharma Eka Abadi yang berjalan saat ini sebagai berikut:

      1. Database local
        Jika file-file database, program database engine dan program aplikasi terletak pada satu mesin komputer yang sama, maka konfigurasi seperti ini disebut dengan database lokal. Keuntungan utama dari konfigurasi ini adalah sederhana, tidak memerlukan banyak peralatan, murah dan tidak banyak memerlukan perhatian khusus. Kekurangan, tidak dapat multi-user (lebih dari satu user menggunakan database secara bersama-sama), tidak dapat remote access (database dijalankan dari kejauhan).
      2. Form Permintaan Material
        Karyawan lapangan meminta material kepada bagian gudang, sesuai dengan proyek yang dikerjakan, dengan cara membawa form permintaan material yang sudah di isi.
      3. Pengecekan Material
        Bagian gudang mengecek ketersediaan material, pada rekapan material yang sudah dibuat di Microsoft excel, sesuai dengan proyek yang sedang dikerjakan. Jika material tersedia, maka akan diberikan sesuai dengan permintaan yang tertulis dan jika material habis, atau tidak tersedia, maka bagian gudang akan membuat laporan permintaan barang yang ditujukan kepada bagian purchasing.
      4. PO pemesanan material oleh Staff gudang (keadaan material habis). Staff gudang akan membuat PO untuk pemesanan material yang habis, ditujukan kepada bagian purchasing.
      5. Bagian purchasing akan mengecek pada rekapan material yang sudah dibuat, yang di sesuaikan dengan laporan harian bagian gudang, pengecekan ini di lakukan untuk memastikan material benar benar tidak tersedia. Setelah dilakukan pengecekan material, dan hasilnya sesuai dengan laporan bagian gudang, bahwa material kosong, maka bagian purchasing akan membuatkan Purchase Order (PO) untuk pemesanan barang di gudang, sesuai dengan kebutuhan proyek.
      6. PO akan ditujukan kepada vendor yang telah disepakati oleh perusahaan. Jika material tersedia maka, vendor yang telah disepakati akan mengirimkan material sesuai dengan permintaan bagian purchasing, Namun jika material tidak ada maka perusahaan harus menunggu material.
      7. Ketika material dating di perusahaan atau workshop PT Dharma Eka Abadi, maka bagian gudang yang akan menerima surat jalan atau tanda terima barang, dan disesuaikan oleh PO yang sudah di buat oleh bagian purchasing.
      8. Lalu bagian gudang merekapitulasi material yang datang dari vendor. Bagian gudang melaporkan material yang datang dari vendor, yang tersedia di gudang, serta material yang telah terpakai pada hari pelaporan, sesuai dengan proyek masing-masing.

      Sistem yang Berjalan

      Berikut adalah sistem Pengadaan Material Fabrikasi yang selama ini sudah berjalan pada PT Dharma Eka Abadi digambarkan melalui Alur Diagram :

      Gambar 3.3 Alur Diagram Proses Pengadaan


      Analisa Sistem Berjalan

      Metode Analisa Sistem Berjalan

      Di bawah ini adalah matrik SWOT yang dibuat oleh penulis untuk menganalisa sistem pengadaan material pada PT Dharma Eka Abadi.

      Gambar 3.4 Analisa SWOT

      Analisa Batasan Sistem

      Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Melihat permasalahan yang ada pada PT Dharma Eka Abadi, maka penulis membatasi permasalahan pada:

      1. Permintaan material fabrikasi oleh karyawan di lapangan.
      2. Pendataan material, pengecekan sampai laporan yang di buat oleh staff gudang.
      3. Proses pemesanan material fabrikasi oleh staff purchasing.

      Analisa Batasan Sistem

      Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, sistem pengadaan material fabrikasi yang berjalan selama ini sudah cukup baik, namun ada beberapa kendala yang ditemukan, sebagai berikut:

      1. Redudansi data material;
      2. Kurang terkontrolnya stock, material berlebih, sampai kekurangan material yang menyebabkan mundurnya schedule dari ketentuan, karna harus menunggu material yang dipesan oleh perusahaan.

      Hasil dari analisa menunjukan bahwa sistem pengadaan material yang berjalan, masih memiliki banyak kekurangan, sehingga perlu alternatif pemecahan masalah untuk melengkapi sistem pengadaan material yang berjalan saat ini.

      Analisis Kekurangan Sistem yang Berjalan

      Berikut beberapa kekurangan yang terdapat pada sistem pengadaan material fabrikasi yang berjalan saat ini :

      a. Staff gudang kesulitan untuk mengevaluasi stock masuk dan keluar material.

      b. Staff purchasing mendapatkan kesulitan mengontrol material secara keseluruhan. Dimana tugas pengadaan material di kontrol penuh oleh bagian purchasing, dan material harus disesuaikan dengan kebutuhan proyek, jika material kurang maka penyelesaian proyek akan terlambat, dan jika material lebih, maka akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

      c. Manajemen kesulitan untuk mengontrol proses bisnis secara keseluruhan.

      Analisis Kontrol

      Pada proses pengadaan material yang berjalan, pengontrolannya perlu ditingkatkan, karena kurangnya pengontrolan pihak-pihak terkait mengenai data material seringkali menimbulkan masalah pada akhir pelaporan setelah proyek selesai dikerjakan, seperti kelebihan material, ataupun kekurangan material yang menimbulkan perubahan anggaran material secara keseluruhan, sehingga menimbulkan kerugian pada perusahaan.

      Analisis Kebutuhan Sistem

      Berdasarkan hasil analisis masalah, diketahui bahwa kebutuhan sistem pengadaan saat ini adalah sebuah aplikasi atau sistem pengadaan material fabrikasi berbasis web yang dapat melengkapi kekurangan sistem pengadaan yang sedang berjalan saat ini, kemudian juga mampu untuk mengolah data secara cepat dan terintegrasi satu dan lainnya.

      Konfigurasi Sistem Berjalan

      1. (Hardware)

        • Processor : Intel Pentium Dual Core

        • Monitor : LG 14 Inci

        • Hardisk : 320 GB

        • RAM : 2 GB

        • Keyboard : Logitech USB

        • Mouse : Logitech USB

      2. Spesifikasi perangkat lunak (Software)

        • Microsoft Windows 7 Home Basic 32 Bit

        • Microsoft Office 2010 Profesional

        BAB IV

        RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

        Rancangan Sistem Usulan

        Prosedur Sistem Usulan

        Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang berjalan pada sistem pengadaan material fabrikasi, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosesdur yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi sistem pengadaan material fabrikasi yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah sistem pengadaan material fabrikasi yang semula dilakukan secara manual menjadi sistem pengadaan material fabrikasi yang terkomputerisasi dan berbasis web. Maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk meyempurnakan sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian dan juga penulisan laporan skripsi ini digunakan pendekatan pemodelan sistem informasi berorientasi objek, yaitu dengan menggunakan diagram UML, yaitu : use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

        Use Case Diagram yang diusulkan

        Gambaran mengenai use case diagram yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini :

        Gambar: 4.1. Use Case Diagram
        1. Nama Use Case : Input dan lihat data material
          Aktor  :Admin Purchase, admin gudang, super admin.
          Keterangan  :Use Case ini menggambarkan sistem kegiatan menginput dan melihat data material yang dapat diakses oleh admin purchase, admin gudang serta super admin.
        2. Nama Use Case :Melihat laporan stock
          Aktor  :Admin Purchase, Admin Gudang, Super Admin.
          Keterangan  :Use Case ini menggambarkan kegiatan sistem untuk melihat stock material dimana hak akses diberikan kepada admin gudang, admin purchase serta super admin.
        3. Nama Use Case : Buat PO Gudang
          Aktor  : Admin Gudang dan Super Admin.
          Keterangan  :Use Case ini menggambarkan pembuatan PO gudang, dimana hak akses diberikan kepada admin gudang dan super admin.
        4. Nama Use Case :Input Material Keluar
          Aktor  : Admin Gudang dan Super Admin.
          Keterangan  :Use Case ini menggambarkan penginputam material keluar, dimana hak akses diberikan kepada admin gudang dan super admin.
        5. Nama Use Case : Input Material Masuk
          Aktor  : Admin Gudang dan Super Admin.
          Keterangan  :Use Case ini menggambarkan penginputam material masuk, dimana hak akses diberikan kepada admin gudang dan super admin.
        6. Nama Use Case :Input Vendor
          Aktor  : Admin Purchase dan Super Admin
          Keterangan  :Use Case ini menggambarkan penginputan data vendor oleh admin purchase dan super admin.
        7. Nama Use Case :Input Proyek
          Aktor  : Admin Purchase dan Super Admin.
          Keterangan  :Use Case ini menggambarkan penginputan data proyek yang berjalan diperusahaan,dimana hak akses diberikan kepada admin purchase dan super admin.
        8. Nama Use Case : Buat PO Purchase
          Aktor  : Admin Purchase dan Super Admin.
          Keterangan  : Use Case ini menggambarkan pembuatan PO Purchase, dimana hak akses diberikan kepada admin purchase dan super admin.
        9. Nama Use Case : Melihat Laporan Material Masuk
          Aktor  :Admin Purchase, Pimpinan dan Super Admin
          Keterangan  :Use Case ini menggambarkan laporan material masuk, dimana hak akses diberikan kepada admin purchase, super admin serta pimpinan perusahaan.
        10. Nama Use Case :Melihat Laporan Material Keluar
          Aktor  :Admin Purchase, Pimpinan dan Super Admin.
          Keterangan  :Use Case ini menggambarkan laporan material keluar, dimana hak akses diberikan kepada admin purchase, super admin serta pimpinan perusahaan.
        11. Nama Use Case :Melihat Laporan Stock
          Aktor  :Admin Gudang, Admin Purchase, Super Admin serta Pimpinan.
          Keterangan  :Use Case ini menggambarkan laporan stock material, dimana hak akses diberikan kepada admin gudang, admin purchase, super admin serta pimpinan.
        12. Nama Use Case  : Melihat Laporan Proyek
          Aktor  :Admin Purchase, Pimpinan dan Super Admin
          Keterangan  :Use Case ini menggambarkan laporan proyek,dimana hak akses diberikan kepada admin purchase, super admin serta pimpinan perusahaan.
        13. Nama Use Case  : Mengelola Menu setiap Pengguna.
          Aktor  : Super Admin
          Keterangan  :Use Case ini menggambarkan pengelolaan sistem oleh super admin, dimana admin dapat mengakses semua menu yang terdapat dalam sistem.
        14. Nama Use Case  : Melihat Laporan.
          Aktor  : Pimpinan dan Super Admin.
          Keterangan  :Use Case ini menggambarkan hak akses untuk melihat setiap laporan yang terdapat dalam sistem, dimana hak akses diberikan kepada super admin dan pimpinan.

        Actifity Diagram Sistem yang Diusulkan

        Berdasarkan dari use case diagram maka dapat digambarkan aktivitas-aktivitas yang terjadi pada sistem. Untuk memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya didalam sistem pengadaan akan digambarkan oleh actifity diagram. Berikut ini adalah actifity diagram yang telah dibuat berdasrkan use case diagram:

        1. Activity Diagram Lihat Data Material

          Dibawah ini merupakan activity diagram membuat Input data material :

          Gambar 4.2 Activity Diagram Input Data Material

          Aktor  :Admin Purchase, Admin Gudang serta SuperAdmin.

          Skenario  :Admin Purchase menginput data material, dengan cara mengisi form material yang tersedia pada menu material, jika data yang di masukkan sesuai maka data material akan masuk kedalam database, dan jika data tidak sesuai dikarenakan ketidak lengkapan data atau format data yang salah maka sistem tidak bisa menyimpan data material. Admin gudang melihat data material pada sistem.

        2. Activity Diagram Lihat Stock Material

          Dibawah ini merupakan activity diagram lihat Stock material dari sistem yang diusulkan:

          Gambar 4.3 Activity Diagram Lihat Stock Material

          Aktor : Admin Gudang, Admin Purchase serta Pimpinan

          Skenario :Admin gudang, admin purchase serta pimpinan mengklik menu lihat stock material yang tersedia pada menu stock material.

        3. Activity Diagram Membuat PO Gudang

          Dibawah ini merupakan activity diagram membuat PO Gudang dari sistem yang diusulkan:

          Gambar 4.4 Activity Diagram Membuat PO Gudang.

          Aktor : Admin Gudang.

          Skenario :Admin gudang membuat PO Gudang, dengan cara mengisi form yang sudah tersedia pada menu PO Gudang, jika data yang dibutuhkan lengkap maka PO Gudang akan diproses untuk keperluan selanjutnya, namun jika data tidak lengkap maka sistem menolak untuk menyimpan PO Gudang dengan memberi tanda pada form yang belum lengkap.

        4. Activity Diagram Input Material Keluar

          Dibawah ini merupakan activity diagram Material keluar dari sistem yang diusulkan:

          Gambar 4.5 Activity Diagram Input Material Keluar.

          Aktor : Admin Gudang.

          Skenario :Admin Gudang menginput material keluar, dengan cara mengisi form material keluar sesuai dengan form material keluar yang disediakan oleh sistem, jika data tidak lengkap maka sistem tidak bisa menyimpan data material keluar, jika data lenkap maka material keluar akan masuk kedalam database sistem.

        5. Activity Diagram Input Material Masuk

          Dibawah ini merupakan activity diagram Material masuk dari sistem yang diusulkan:

          Gambar 4.6 Activity Diagram Input Material Masuk.

          Aktor : Admin Gudang.

          Skenario :Admin Gudang menginput material masuk, dengan cara mengisi form material masuk sesuai dengan form material masuk yang disediakan oleh sistem, jika data tidak lengkap maka sistem tidak bisa menyimpan data material masuk, jika data lenkap maka material masuk akan masuk kedalam database sistem

        6. Activity Diagram Input Vendor

          Dibawah ini merupakan activity diagram Input Vendor dari sistem yang diusulkan:

          Gambar 4.7 Activity Diagram Input Vendor.

          Aktor : Admin Purchase.

          Skenario : Admin Purchase meninput data vendor kedalam sistem, dengan cara mengklik form vendor, lalu mengisi form yang sudah disediakan oleh sistem, jika data vendor yang dimasukan sudah sesuai dan lengkap maka data vendor akan masuk kedalam database pengadaan material.Jika data tidak sesuai maka sistem akan menolak simpan database.

        7. Activity Diagram Input Proyek

          Dibawah ini merupakan activity diagram Input Proyek dari sistem yang diusulkan:

          Gambar 4.8 Activity Diagram Input Proyek.

          Aktor : Admin Purchase.

          Skenario : Admin Purchase menginput data proyek kedalam sistem, dengan cara mengklik form proyek, lalu mengisi form yang sudah disediakan oleh sistem, jika data proyek yang dimasukan sudah sesuai dan lengkap maka data proyek akan masuk kedalam database pengadaan material. Jika data tidak lengkap atau tidak sesuai maka sistem akan menolak simpan data proyek, dan memberi tanda data yang harus dilengkapi.

        8. Actifity Diagram Membuat PO Purchase

          Dibawah ini merupakan activity diagram Input PO Purchase dari sistem yang diusulkan:

          Gambar 4.9 Activity Diagram Membuat PO Purchase.

          Aktor : Admin Purchase.

          Skenario : Admin Purchase membuat PO Purchase, dengan cara mengisi form yang sudah tersedia pada menu PO Purchase, jika data yang dibutuhkan lengkap maka PO Purchase akan diproses untuk keperluan selanjutnya, namun jika data tidak lengkap maka sistem menolak untuk menyimpan PO Purchase dengan memberi tanda pada form yang belum lengkap.

        9. Activity Diagram Melihat Laporan Material Masuk

          Dibawah ini merupakan activity diagram Laporan Material Masuk dari sistem yang diusulkan:

          Gambar 4.10 Activity Diagram Melihat Laporan Material Masuk

          Aktor : Admin Gudang dan Pimpinan

          Skenario :Admin gudang dan pimpinan dapat melihat laporan material masuk, setelah melakukan login pada sistem, dan mengisi form yang tersedia pada menu laporan material masuk, jika data tidak lengkap atau tidak sesuai maka pengguna tidak dapat melihat laporan material masuk.

        10. Activity Diagram Melihat Laporan Material Keluar

          Dibawah ini merupakan activity diagram Laporan Material Masuk dari sistem yang diusulkan:

          Gambar 4.11 Activity Diagram Melihat Laporan Material Keluar.

          Aktor : Pimpinan

          Skenario :Pimpinan dapat melihat laporan material keluar, setelah melakukan login pada sistem, dan mengisi form yang tersedia pada menu laporan material keluar, jika data tidak lengkap atau tidak sesuai maka pengguna tidak dapat melihat laporan material keluar, dan sistem akan memberikan tanda mengenai kesalahan input yang dilakukan oleh pengguna sistem.

        Sequence Diagram yang diusulkan

        Gambaran mengenai sequence diagram yang diusulkan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

        1. Sequence Diagram admin gudang:

          Berikut adalah gambar 4.12 dari Sequence Diagram yang diusulkan untuk admin gudang selaku pengguna dari sistem pengadaan material fabrikasi yang disuslkan:

          Gambar 4.12 Sequence Diagram untuk Admin Gudang


        2. Sequence Diagram admin purchase:

          Berikut adalah gambar 4.13 dari Sequence Diagram yang diusulkan untuk admin purchase selaku pengguna dari sistem pengadaan material fabrikasi yang diusulkan:

          Gambar 4.13 Sequence Diagram Admin Purchase

        3. Sequence Diagram pimpinan:

          Berikut adalah gambar 4.14 dari Sequence Diagram yang diusulkan untuk admin Pimpinan selaku pengguna dari sistem pengadaan material fabrikasi yang diusulkan:

          Gambar 4.14 Sequence Diagram Untuk Pimpinan

        Perbedaan Prosedur antara Sistem yang Berjalan dan Sistem Usul

        Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada sistem pengadaan material yang berjalan dan sistem yang diusulkan, ditemukan beberapa perbedaan yang ditemukan, dan akan dijabarkan melalui tabel 4.1, berikut adalah tabel yang telah dibuat :

        Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

        Rancangan Basis Data

        Berikut ini adalah rancangan basis data untuk program pengadaan material fabrikasi yang diusulkan, digambarkan melalui class diagram

        Tabel 4.2 Rancangan Basis Data

        Spesifikasi Basis Data

        Spesifikasi basis data berisi rincian dari class diagram yang penulis buat. Format spesifikasi basis data adalah sebagai berikut:

        Rancangan Prototype

        Tahap ini merupakan gambaran yang jelas mengenai rancang bangun sistem pengadaan material yang akan dibuat. Berikut merupakan prototype dari perancangan sistem pengadaan :

        1. Rancangan Tampilan Menu Utama atau Home;
          Berikut adalah rancangan menu utama untuk melihat tampilan pada sistem pengadaan material pada PT Dharma Eka Abadi :
        2. Gambar 4.16 Prototype Home

        3. Rancangan Tampilan Menu Login;
          Berikut adalah rancangan menu utama untuk melihat tampilan pada sistem pengadaan material pada PT Dharma Eka Abadi :
        4. Gambar 4.17 Gambar Prototype Menu Login


        5. Rancangan Tampilan Menu Material;
          Berikut adalah rancangan menu material untuk melihat tampilan menu material sistem pengadaan material fabrikasi pada PT Dharma Eka Abadi digambarkan dalam bentuk data grid, yang didalamnya terdapat tiga fungsi yang dapat dijalankan yaitu tambah edit dan hapus :
        6. Gambar 4.18 Gambar Prototype menu Material

        7. Rancangan Tampilan Menu Proyek;
          Berikut adalah rancangan menu proyek untuk melihat tampilan pada sistem pengadaan material pada PT Dharma Eka Abadi digambarkan dalam bentuk data grid, yang didalamnya terdapat tiga fungsi yang dapat dijalankan yaitu tambah edit dan hapus :
        8. Gambar 4.19 Gambar Prototype menu Proyek

        9. Rancangan Tampilan Menu Vendor;
          Berikut adalah rancangan menu vendor untuk melihat tampilan pada sistem pengadaan material pada PT Dharma Eka Abadi digambarkan dalam bentuk data grid, yang didalamnya terdapat tiga fungsi yang dapat dijalankan yaitu tambah edit dan hapus :
        10. Gambar 4.20 Gambar Prototype menu vendor

        11. Rancangan Tampilan Menu User;
          Berikut adalah rancangan menu user untuk melihat tampilan pada sistem pengadaan material pada PT Dharma Eka Abadi digambarkan dalam bentuk data grid, yang didalamnya terdapat tiga fungsi yang dapat dijalankan yaitu tambah edit dan hapus :
        12. Gambar 4.21 Gambar Prototype menu User

        13. Rancangan Tampilan Menu Material Masuk;
          Berikut adalah rancangan menu material masuk untuk melihat tampilan pada sistem pengadaan material pada PT Dharma Eka Abadi digambarkan dalam bentuk data grid, yang didalamnya terdapat tiga fungsi yang dapat dijalankan yaitu tambah edit dan hapus :
        14. Rancangan Tampilan Menu Material Keluar;
          Berikut adalah rancangan menu material masuk untuk melihat tampilan pada sistem pengadaan material pada PT Dharma Eka Abadi digambarkan dalam bentuk data grid, yang didalamnya terdapat tiga fungsi yang dapat dijalankan yaitu tambah edit dan hapus :
        15. Rancangan Tampilan Menu PO Gudang;
          Berikut adalah rancangan menu Po Gudang untuk melihat tampilan pada sistem pengadaan material pada PT Dharma Eka Abadi digambarkan dalam bentuk data grid, yang didalamnya terdapat tiga fungsi yang dapat dijalankan yaitu tambah edit dan hapus :
        16. Gambar 4.24 Gambar Prototype Menu Po Gudang

        Tampilan Output Proggram

        1. Tampilan Halaman Login;
          Form login merupakan form yang akan muncul ketika program dijalankan. Form login berfungsi untuk melakukan pengecekan hak akses dari pengguna (user). Berikut merupakan tampilan form login.
        2. Gambar 4.24 Gambar 4.25 Tampilan Program Form Login

        3. Tampilan Halaman Data Master Material
          Halaman Material adalah halaman yang menunjukkan data-data material atau rekapitulasi material secara keseluruhan. Berikut merupakan tampilan dari halaman material:
        4. Gambar 4.26 Tampilan Halaman Material

        5. Tampilan Halaman Input Material
          Tampilan input material berfungsi untuk menambahkan daftar material baru. Berikut merupakan tampilan input material:
        6. Gambar 4.26 Tampilan Halaman Material

        7. Tampilan Halaman Data Master Proyek
          Halaman Proyek adalah halaman yang menunjukkan data-data proyek atau rekapitulasi proyek secara keseluruhan. Berikut merupakan tampilan dari halaman proyek:
        8. Gambar 4.28 Tampilan Halaman Proyek

        9. Tampilan Halaman Input Proyek
          Tampilan input proyek berfungsi untuk menambahkan daftar proyek baru. Berikut merupakan tampilan input proyek:
        10. Gambar 4.29 Tampilan Halaman Input Proyek

        11. Tampilan Halaman Data Master Vendor
          Halaman Vendor adalah halaman yang menunjukkan data-data vendor atau rekapitulasi vendor secara keseluruhan. Berikut merupakan tampilan dari halaman vendor:
        12. Gambar 4.30 Tampilan Halaman Vendor

        13. Tampilan Halaman Input Vendor
          Tampilan input vendor berfungsi untuk menambahkan daftar vendor baru. Berikut merupakan tampilan input vendor:
        14. Gambar 4.31 Tampilan Halaman Input Vendor

        15. Tampilan Halaman Data Master User
          User adalah halaman yang menunjukkan data-data user atau rekapitulasi user secara keseluruhan. Berikut merupakan tampilan dari halaman user:
        16. Gambar 4.32 Tampilan Halaman User

        17. Tampilan Halaman Input User
          Tampilan input user berfungsi untuk menambahkan daftar user baru. Berikut merupakan tampilan input user:
        18. Gambar 4.33 Tampilan Halaman Input User

        19. Tampilan Halaman Data Transaksi PO Gudang
          Halaman PO Gudang adalah halaman yang menunjukkan data-data PO Gudang atau rekapitulasi PO Gudang secara keseluruhan. Berikut merupakan tampilan dari halaman PO Gudang:
        20. Gambar 4.34 Tampilan Halaman PO Gudang

        21. Tampilan Halaman Input PO Gudang
          Tampilan input PO Gudang berfungsi untuk menambahkan daftar PO Gudang baru. Berikut merupakan tampilan input PO Gudang:
        22. Gambar 4.35 Tampilan Halaman Input PO Gudang

        23. Tampilan Halaman Data Transaksi Detail Permintaan
          Halaman Detail Permintaan adalah halaman yang menunjukkan data-data Detail Permintaan atau rekapitulasi detail permintaan secara keseluruhan. Berikut merupakan tampilan dari halaman Detail Permintaan:
        24. Gambar 4.36 Tampilan Halaman Detail Permintaan

        25. Tampilan Halama Input Detail Permintaan
          Tampilan input Detail Permintaan berfungsi untuk menambahkan daftar Detail Permintaan baru. Berikut merupakan tampilan input Detail Permintaan:
        26. Gambar 4.37 Tampilan Halaman Input Detail Permintaan

        27. Tampilan Halaman Data Transaksi Material Keluar
          Halaman Material Keluar adalah halaman yang menunjukkan data-data Material Keluar atau rekapitulasi Material Keluar secara keseluruhan. Berikut merupakan tampilan dari halaman Detail Permintaan:
        28. Gambar 4.38 Tampilan Halaman Material Keluar

        29. Tampilan Halaman Input Material Keluar
          Tampilan input Material Keluar berfungsi untuk menambahkan daftar Material Keluar baru. Berikut merupakan tampilan input Material Keluar:
        30. Gambar 4.39 Tampilan Halaman Input Material Keluar

        Konfigurasi Sistem Usulan

        Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

        1. Processor : Intel® Pentium ® M
        2. Monitor : 10” LCD Monitor
        3. RAM : 504 Mb
        4. Harddisk : 40 GB
        5. Mouse : Optic Cable
        6. Printer : HP Deskjet 1510 Ink Advantage


        Aplikasi yang Digunakan

        1. Mozilla Firefox 37.0.1 (x86 en US);
        2. XAMPP Version 2.5 (Apache 2.2.11, PHP 5.2.9, MySQL Client version: 5.0.51a);
        3. Framework Yii Version 1.1.13;
        4. Windows XP Professional version 2002;
        5. Visual paradigm for UML 9.0 Enterprise Edition.

        Hak Akses

        Berikut adalah hak akses yang saat ini berjalan pada Sistem Pengadaan Material Fabrikasi pada PT Dharma Eka Abadi:

        1. Admin Gudang;
          Sebagai pengguna sistem yang telah diberi hak akses sesuai dengan kebutuhan dalam proses pengadaan sebagai staff gudang, seperti pembuatan PO Gudang.
        2. Admin Purchase;
          Sebagai Pengguna sistem yang telah diberi hak akses sesuai dengan kebutuhan dalam proses pengadaan material sebagai staff purchase, seperti pembuatan PO Purchase.
        3. Super Admin;
          Memiliki hak akses penuh untuk mengoperasikan sistem secara keseluruhan, karna super admin merupakan pengelola sistem.
        4. Pimpinan.
          Penerima laporan yang dihasilkan dari transaksi yang dilakukan oleh admin yang terdaftar di sistem.

        Testing

        Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan metode black box testing, dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah output sudah sesuai dengan fungsi dasar dari program aplikasi atau masih harus diadakan perbaikan sistem. Pengujian ini juga dilakukan untuk mencari kesalahan pada:

        1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang;
        2. Kesalahan interface.
        3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database;
        4. Kesalahan terminasi validasi fungsional;
        5. Kesensitifan system terhadap nilai input tertentu;


        Tabel 4.12 Hasil pengujian Sistem


        Hasil Pengujian

        Setelah melakukan pengujian sistem pengadaan material fabrikasi dengan metode pengujian black box, dimana pengujian dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program, seperti pengujian terhadap login sistem dan pengujian terhadap halaman utama, jika input data tidak lengkap atau tidak sesuai dengan jenis data yang harus di input maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan yang dapat membantu admin. Hasil dari pengujian sistem menunjukan sistem sudah berjalan sesuai dengan rancangan. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan status hasil pengujian sistem yang telah dilakukan :

        Tabel 4.12 Hasil pengujian Sistem


        Schedule

        Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapan sistem. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut:

        Tabel 4.13 Schedule

        Estimasi Biaya

        Estimasi biaya yang dibuat sebagai prosposal hibah merupakan bentuk apresiasi nyata yang diberikan oleh perusahaan berdasarkan rekapitulasi kebutuhan dana yang diperlukan selama proses pembuatan sistem, berikut adalah perincian biaya yang diperlukan :

        Tabel 4.14 Tabel Estimasi Biaya

        BAB V

        PENUTUP

        Kesimpulan

        Berdasarkan uraian dan penjelasan yang terdapat pada latar belakang masalah, maka penulis dapat menarik beberapa poin kesimpulan yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada, yaitu:

        1. Sistem pengadaan material fabrikasi yang sedang berjalan saat ini sudah cukup baik, namun belum mampu memenuhi kebutuhan perusahaan dengan maksimal, karena ada beberapa kendala yang ditemukan setelah dilakukan analisa pada sistem pengadaan material fabrikasi yang sedang berjalan.
        2. Kendala yang ditemukan pada sistem pengadaan material fabrikasi yang berjalan adalah sulitnya mengontrol stock material di gudang yang harus disesuaikan dengan stock material dari masing-masing proyek yang berjalan, serta seringkali terjadi kerangkapan data material pada saat rekapitulasi material secara keseluruhan menyebabkan laporan tidak sesuai dengan fakta yang terdapat di lapangan.
        3. Perancangan sistem pengadaan material fabrikasi dilakukan melalui tahapan analisa terhadap sistem berjalan untuk mengetahui kendala dari sistem, kemudian merancang sistem menggunakan metode prototype. Dengan adanya perancangan sistem diharapkan spesifikasi kebutuhan (requirement) perusahaan dapat terpenuhi dengan baik.

        Saran

        Berikut ini adalah saran yang diberikan oleh penulis berkaitan dengan sistem pengadaan material fabrikasi pada PT Dharma Eka Abadi yang diusulkan:

        1. Memanfaatkan sistem yang telah dirancang, dengan cara menggunakan sistem dalam proses pengadaan material fabrikasi pada PT Dharma Eka Abadi.
        2. Aplikasi pengadaan material fabrikasi dapat diakses oleh pihak vendor agar dapat melihat daftar material yang dipesan oleh bagian purchase
        3. Perlu adanya penambahan fitur yang dapat digunakan untuk membuat data-data estimasi anggaran biaya proyek.

        DAFTAR PUSTAKA

        DAFTAR PUSTAKA Aisyah, Siti, dan Nawang Kalbuana.2010. Perancangan Aplikasi Mobile. Tangerang: Jurnal CCIT No. 197.
        Anggarawijaya Aji. 2011.”Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pengendalian Barang Pada Larisma Yogyakarta”. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer.
        Alexander F.K. Sibero.2011.“Kitab Suci Web Programming.” Yogyakarta: Mediakom. Al-Jufri , Hamid. 2011. “Sistem Informasi Manajemen Pendidikan”. Jakarta: PT Smart Grafika.
        Arifudzaki Birtha, Somantri Maman, dan FR Adrian. 2010. “Aplikasi Sistem Informasi Persediaan Barang pada Perusahaan Ekspor Hasil Laut Berbasis Web” Semarang: Universitas Diponegoro.
        Data Flow Diagram. http://www.smartdraw.com diakses pada tanggal 25 April 2015
        Database. (http://www.scribd.com/) diakses pada tanggal 23 Maret 2015.
        Fabrikasi. ( http://www.geraibaja.co.id ) diakses pada tanggal 26 Maret 2015.
        Fitrianingsih, Fifit. 2014. “Analisa Sistem Informasi Penggajian Karyawan Pada PT Jalur Sejuk”. Tangerang: STMIK Raharja.
        Hartono, Bambang. 2013. “ Sistem Informasi Manajement Berbasis Komputer” Jakarta. PT Rineka Cipta.
        Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. “Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artifical Informatic”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT (Vol. 4 No 3 – Mei 2011).
        Jaelani Ahmad.2011. "Perancangan Sistem Penerimaan Calon Siswa Baru Berbasis Web Pada Smk Putra Rifara Tangerang". Stmik Raharja. Tangerang.
        Konsep Dasar Pengadaan. https://www.academia.edu di akses pada tanggal 12 April 2015.
        Kustiyahningsih,Yeni. 2011.“Pemograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL.” Jakarta : Graha Ilmu.
        Maimunah, Lusyani Sunarya, dan Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunajang Informasi dan Komunikasi. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 5 No.3.
        Material. http://kbbi.web.id/. Diakses pada tanggal 25 Maret 2015.
        Murad, Dina Fitria, Kusniawati, Nia, Asyanto, dan Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Pada Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: STMIK Raharja. Vol. 7 No. 1.
        Normalisasi Database http://library.gunadarma.ac.id diakses pada tanggal 25 Februari 2015.

        Padeli, Henderi,Suyatno. 2008. “Membangun (E-Procurement) Pengadaan Barang dan Jasa dengan Prinsip Good Corporate Governance dengan Visual UML”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja Jurnal CCIT (Vol.3 No.2 – September 2008.

        Prastiwi, Winiarti. 2014. “Penerapan Pedoman WIDURI Sebagai Penunjang Penilai Sidang Skripsi Dan Tugas Akhir Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Tangerang: STMIK Raharja.

        Proses Fabrikasi. http://www.jatimbromo.com diakses pada tanggal 12 April 2015. Rahadi Adysta, Al Musadieq Mochammad dan Heru Susilo. 2014.

        “Analisis dan Desain Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Komputer (Studi Kasus pada Toko Arta Boga)”. Malang: Universitas Brawijaya. (Jurnal Administrasi Bisnis Vol.8 No.2)

        Rizky, Soetam. 2011.”Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak”. Jakarta: Prestasi Pustaka.

        Suryo, Guritno, dan Untung Raharja. 2011. Theory and Aplication of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Tangerang.

        Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

        Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
        Tanti, Lili. 2010. “Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja Jurnal CCIT (Vol.3 No.2 – Januari 2010).

        Tarigan, Apriyanti. 2012. Analisa Perhitungan Harga Pokok Penjualan Pada PT Sinar Mentari Jaya (Laporan Kuliah Kerja Praktek). Tangerang: STIMIK Raharja.

        Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajement”. Yogyakarta: Graha Ilmu. Widodo, dkk. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.

        Winarto Edy, Zaki Ali, 2014. “Pemrograman Web Berbasis HTML5, PHP, dan JavaScript”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

        Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu Yii Framework. http://www.yiiframework.com Diakses pada tanggal 20 April 2015
        </div>

        DAFTAR LAMPIRAN

        A. LAMPIRAN A :

        A.1. Surat Pengantar Skripsi
        A.2. Kartu Bimbingan
        A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
        A.4. Form Validasi Skripsi
        A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
        A.6. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
        A.7. Kwitansi Pembayaran Sidang Komprehensif
        A.8. Validasi Sidang Akademik
        A.9. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
        A.10 Dafat Nilai
        A.11 Form Penggantian Judul
        A.12 Form Penggantian Pembimbing
        A.13. Formulir Seminar Proposal Skripsi
        A.14. Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
        A.15. Sertifikat TOEFL
        A.16. Serfitikat Prospek
        A.17. Sertifikat IT Internasional
        A.18. Sertifikat IT Nasional
        A.19. Daftar Riwayat Hidup


        B. LAMPIRAN B :

        B.1. Surat Keterangan Penelitian Skripsi dan Implementasi Sistem
        B.2. Surat Keterangan Hibah
        B.3 Daftar Wawancara
        B.4 Final Draft Elisitasi
        B.5 Katalog Produk
        B.6 Slide Presentasi

        C. LAMPIRAN C :

        C.1 Form Purchase Order
        C.2 Invoic Pembelian Material
        C.3 Form Surat Jalan
        C.4 Laporan Material

        </div>

Contributors

Nur raflesia, Nurraflesia