SI1022464295

Dari widuri
Revisi per 23 Februari 2016 09.34 oleh Yessy (bicara | kontrib) (Teori Umum)


Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM KONVERSI MAHASISWA TRANSFER

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG SARJANA

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1022464295
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2015/2016


 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM KONVERSI MAHASISWA TRANSFER

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG SARJANA

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1022464295
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM KONVERSI MAHASISWA TRANSFER

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG SARJANA

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1022464295
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang,Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Junaidi, M.Kom)
   
(Ruli Supriati, S.Kom)
NID : 05062
   
NID : 08166

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM KONVERSI MAHASISWA TRANSFER

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG SARJANA

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1022464295
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Februari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM KONVERSI MAHASISWA TRANSFER

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG SARJANA

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1022464295
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1022464295

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

World development in every single part, including economy and technology has demanding its humans to have a well-graded education in purpose to support their career in their workplace nowadays, especially in company or corporation. Developed companies nowadays requires its employees and/or its prospective employees to had a minimal degree so they can work there, such as minimal graduated degree. Many colleges which serving education now giving chances to anyone to upgrading their quality of education. But not all college provide comfort to each of their student. Unsuitable knowledge, further location, expensive in costs has been reasons to a student to make a transfer decision to another college.

Student who does a transfer will get a courses equalization or conversion because of the difference between courses and amount of credits when he or she get in their college origin. One of the purpose of this conversion is to ease the transfer student to choosing courses so they wouldn’t get the same courses in new college.


Key words: Students, transfer, equalization, conversion, credits, courses, college.

 

ABSTRAKSI

Perkembangan dunia baik dalam hal ekonomi maupun teknologi menuntut manusianya untuk dapat mempunyai kualitas pendidikan yang lebih baik dalam hal untuk menunjang kariernya pada dunia kerja saat-saat ini, terutama pada perusahaan. Perusahaan yang berkembang saat ini menuntut karyawan dan/atau calon karyawannya untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi seperti minimal menyelesaikan jenjang sarjana. Banyaknya perguruan tinggi yang memberikan pelayanan dalam hal pendidikan saat ini membuka kesempatan bagi setiap orang untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikannya. Namun tidak semua perguruan tinggi menyediakan kenyamanan bagi setiap mahasiswanya. Ilmu yang dirasakan tidak sesuai dengan kapasitas yang diinginkan, lokasi yang jauh, biaya pendidikan yang tidak murah, menjadi beberapa kendala yang akhirnya memutuskan seseorang untuk melakukan transfer ke perguruan tinggi lain.

Mahasiswa yang melakukan transfer akan mendapatkan penyetaraan mata kuliah atau konversi dikarenakan adanya perbedaan antara mata kuliah maupun jumlah SKS yang ditempuh di perguruan tinggi asal. Tujuan konversi ini salah satunya adalah untuk mempermudah mahasiswa transfer agar tidak mengambil mata kuliah yang sama di perguruan tinggi yang baru.


Kata Kunci: Mahasiswa, transfer, penyetaraan, konversi, SKS, mata kuliah, perguruan tinggi.


KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkatNya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik.

Laporan Skripsi ini dibuat berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan mengambil judul “Perancangan Sistem Konversi Mahasiswa Transfer Jurusan Teknik Informatika Jenjang Sarjana Pada Peguruan Tinggi Raharja.”

Tujuan dari penulisan Laporan Akhir Skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan kelulusan program Studi Strata (S1) pada Jurusan Teknik Informatika (TI) di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja Tangerang.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik berupa dorongan moril, materiil dan juga bimbingan serta semangat yang diberikan kepada penulis. Penulis menyadari tanpa dorongan dari semua pihak, penulis tidak dapat menyelesaikan tugas ini dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah banyak memberikan bantuan dalam penulisan laporan Skripsi ini antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, S.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Rahaja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika dan selaku Dosen Pembimbing pertama yang banyak memberikan masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada peneliti sehingga laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  5. Ibu Dedeh Supriyanti, S.Kom., selaku pembimbing lapangan yang banyak memberikan saran dan bantuan dalam proses penelitian ini.
  6. Kedua orang tua, dan adik yang telah memberikan banyak dukungan doa, semangat, motivasi dan kasih sayang dalam bentuk moril, dan spiritual.
  7. Teman-teman di LKM yang telah memberikan support yang begitu berarti bagi penulis.
  8. Kristian Surya Dharma Ginting, Yefta Agustanio, Priscilla Febe Gloria, Romy Hermawan, Wendra Andreaga, Surya Christian Irawan, dan David Christian Elisa yang selalu memberikan semangat, dorongan, dukungan dalam doa, dan tidak pernah bosan mendengar keluh kesah penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Akhir kata, semoga Laporan skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Januari 2016
(Yessy Oktavyanti)
NIM. 1022464295

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Simbol Use Case Diagram

Tabel 2 Simbol Activity Diagram

Tabel 3 Simbol Sequence Diagram

Tabel 3.1 Jurusan/Program Studi Pasca Sarjana

Tabel 3.2 Jurusan/Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 3.3 Jurusan/Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

Tabel 4.1 Struktur Tabel Kurikulum

Tabel 4.2 Struktur Tabel Konversi

Tabel 4.3 Struktur Tabel Mahasiswa

Tabel 4.4 Struktur Tabel Mata Kuliah

Tabel 4.5 Struktur Tabel Login

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data

Gambar 2.2 Siklus Informasi

Gambar 2.3 Contoh script sederhana menggunakan PHP

Gambar 2.4 Adobe Dreamweaver CS6

Gambar 2.5 Logo XAMPP

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2 Use case Diagram Penyetaraan Mata Kuliah (Konversi)

Gambar 3.3 Sequence diagram pengolahan data konversi

Gambar 3.4 Activity Diagram sistem berjalan

Gambar 3.5 Diagram Elisitasi Tahap I

Gambar 3.6 Diagram Elisitasi Tahap II

Gambar 3.7 Diagram Elisitasi Tahap III

Gambar 3.8 Diagram Final Elisitasi

Gambar 4.1 Use Case Diagram Konversi yang diusulkan

Gambar 4.2 Activity diagram konversi sekjur

Gambar 4.3 Activity diagram Kepala Jurusan dan Asdir Akademik

Gambar 4.4 Sequence Diagram Sekjur

Gambar 4.5 Sequence Diagram Kepala Jurusan dan Asdir Akademik yang diusulkan

Gambar 4.6 Class diagram konversi yang diusulkan

Gambar 4.7 Tampilan Halaman Login

Gambar 4.8 Tampilan Menu Utama Admin

Gambar 4.9 Tampilan Menu Kurikulum

Gambar 4.10 Tampilan Menu Mahasiswa

Gambar 4.11 Tampilan Menu Konversi

Gambar 4.12 Tampilan Menu Laporan

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam rangka peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia, pendidikan memiliki potensi dan posisi yang sangat mendasar dan strategis dalam kerangka pembangunan nasional yang berorientasi pada manusia (Depdikbud, 1996). Sebagai contoh, saat ini banyak perusahaan yang menginginkan kualitas calon pegawai yang tinggi terutama dalam hal kapasitas keilmuan. Hal inilah yang kemudian mendorong sebagian besar orang untuk menempuh pendidikan hingga ke jenjang sarjana, bahkan jenjang magister hingga doktoral. Saat ini jenjang pendidikan S1 sering dijadikan syarat minimal penyetaraan pekerjaan atau syarat minimal untuk melamar pekerjaan. Dengan demikian, sangat dimengerti jika pihak-pihak yang masih berlatar belakang pendidikan dibawah jenjang S1 ingin segera meningkatkan jenjang pendidikannya.

Pengambilan keputusan seseorang untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang S1 tidak hanya dipengaruhi oleh syarat minimal pendidikan yang diinginkan oleh perusahaan, namun juga biaya perkuliahan yang terjangkau, tempat kuliah yang nyaman, lokasi kampus yang dekat dengan lokasi rumah maupun kantor, jurusan keilmuan yang sesuai dengan kebutuhan kerjanya, serta waktu belajar yang fleksibel. Pada umumnya, calon-calon mahasiswa ini akan melakukan survey ke beberapa tempat kuliah yang dirasa memenuhi beberapa kriteria diatas dan kemudian memilih untuk mengenyam pendidikan pada kampus tersebut, namun tidak sedikit dari mereka yang pada akhirnya merasa seperti salah pilih kampus atau salah jurusan. Hal ini yang kemudian menjadi pertimbangan tersendiri bagi mahasiswa untuk melakukan perpindahan atau transfer, baik pindah ke kampus lain (yang kemudian disebut sebagai mahasiswa transfer luar), maupun pindah jurusan (yang kemudian disebut sebagai mahasiswa transfer dalam).

Perguruan Tinggi Raharja sebagai salah satu tempat untuk menaungi mahasiswa dan mahasiswi dalam hal pendidikan, tentu saja harus mempunyai kesiapan, salah satunya dalam hal penyetaraan mata kuliah beserta jumlah SKS (Satuan Kredit Semester) atau yang biasa disebut dengan istilah konversi baik untuk mahasiswa transfer luar maupun transfer dalam. Mahasiswa yang melakukan transfer seharusnya tidak perlu mengambil mata kuliah yang sama di Perguruan Tinggi Raharja.

Pada pelaksanaannya, konversi ini akan menyetarakan mata kuliah beserta SKS yang sebelumnya pernah diampuh oleh mahasiswa transfer ke kurikulum yang sedang berjalan, sehingga mahasiswa tersebut tidak perlu mengikuti mata kuliah yang sama. Namun, kendalanya adalah penyetaraan masih dilakukan secara semi-manual, yaitu harus melihat daftar nilai dari kampus yang sebelumnya untuk disamakan atau disetarakan dengan mata kuliah yang sama sesuai dengan kurikulum berjalan, kemudian diinput satu-satu atau per mata kuliah beserta SKS setaranya menggunakan Ms. Excel. Hal ini tentu saja kurang efisien dari segi waktu serta kurang efektif. Kurang efisien disini maksudnya adalah pengerjaan secara semi-manual dengan input satu persatu mata kuliah dapat memunculkan adanya kesalahan dalam penyetaraan antara mata kuliah dengan jumlah SKS yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi Raharja. Hal ini tentu saja dapat merugikan berbagai pihak, baik dalam sisi mahasiswa transfer luar maupun transfer dalam (karena jumlah SKS yang dikonversi berbeda dari yang seharusnya) dan juga untuk sisi kampus atau Perguruan Tinggi (karena harus melakukan rekonversi dan menjadi tidak efisien).

Melanjutkan mengenai kerugian dari semi-manual dari input konversi tersebut. Sesuai dengan yang telah dijelaskan sebelumnya, kesalahan satu SKS yang dapat memberikan dampak bagi mahasiswa dan Perguruan Tinggi yang bersangkutan tentu saja harus diperbaiki, dan hal ini juga tentunya memerlukan ketelitian agar tepat dalam memasukkan SKS yang sesuai dengan mata kuliahnya. Melakukan rekonversi atau perbaikan jumlah SKS yang dikonversikan dapat dipastikan akan memakan waktu lebih lagi. Disini juga terdapat masalah baru, dimana mahasiswa transfer harus memastikan ulang matakuliah apa yang harus diikuti untuk semester berikutnya. Hal ini juga tentunya dapat menimbulkan perspektif yang kurang menyenangkan dari mahasiswa transfer tersebut. Oleh karena itu sangatlah dibutuhkan sebuah program yang dapat membantu Perguruan Tinggi Raharja dalam hal pengkonversian matakuliah dan SKS, agar meminimalisir kerugian-kerugian yang dimaksud diatas.

Dari latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Konversi Mahasiswa Transfer Jurusan Teknik Informatika Jenjang Sarjana pada Perguruan Tinggi Raharja”.

Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, penelitian ini secara jelas berkaitan dengan aplikasi konversi mata kuliah pada Perguruan Tinggi Raharja. Beberapa hal akan dikemukakan mengenai sistem konversi yang saat ini berjalan, serta adanya masalah masalah yang terjadi pada sistem konversi mata kuliah. Selanjutnya, akan dinyatakan dan dijelaskan mengapa masalah ini penting dan menarik untuk dipecahkan. Dinilai juga dari kerugian yang akan muncul akibat masalah ini tidak terpecahkan, atau keuntungan yang akan didapatkan akibat masalah ini terpecahkan.

Dari latar belakang di atas, dapat ditarik beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana perancangan sistem konversi mahasiswa transfer jurusan Teknik Informatika jenjang sarjana pada Perguruan Tinggi Raharja yang berjalan saat ini?

  2. Apakah perancangan sistem konversi mahasiswa transfer jurusan Teknik Informatika jenjang sarjana pada Perguruan Tinggi Raharja yang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien?

  3. Apakah perancangan sistem konversi mahasiswa transfer jurusan Teknik Informatika jenjang sarjana pada Perguruan Tinggi Raharja yang berjalan saat ini sudah cepat dan akurat dalam pengerjaan konversi mata kuliah?

  4. Apakah keuntungan yang akan didapatkan dari perancangan sistem konversi mahasiswa transfer jurusan Teknik Informatika jenjang sarjana pada Perguruan Tinggi Raharja yang akan diusulkan?

Ruang Lingkup

Melihat dari latar belakang serta permasalahan yang telah diungkapkan sebelumnya, maka permasalahan akan dibatasi pada pengkonversian pada jurusan teknik informatika jenjang sarjana.


Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat lebih terarah dan bermanfaat. Oleh karena itu, penulis memiliki beberapa tujuan dalam penelitian ini, yaitu:

  1. Untuk mempermudah proses konversi mata kuliah pada jurusan Teknik Informatika jenjang sarjana.

  2. Untuk mengurangi dan mencegah duplikasi data

  3. Untuk menciptakan sistem konversi jurusan Teknik Informatika jenjang sarjana yang memiliki efektifitas dan efisiensi yang tinggi.

  4. Untuk menciptakan sistem konversi jurusan Teknik Informatika jenjang sarjana yang cepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

Dalam menulis laporan skripsi ini, dikemukakan beberapa manfaat:

  1. Dapat meningkatkan keefisienan dalam melakukan proses konversi mata kuliah serta meningkatkan mutu kinerja user.

  2. Dapat menghasilkan penyetaraan mata kuliah dengan akurat.

  3. Dapat menghasilkan sistem konversi jurusan Teknik Informatika jenjang sarjana yang cepat dan dapat menghindari adanya duplikasi data

  4. Dapat menghasilkan sistem konversi jurusan Teknik Informatika jenjang sarjana yang dapat mempermudah mahasiswa dalam menyesuaikan mata kuliah untuk semester perkuliahan selanjutnya.

Metodologi Penelitian

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Pengamatan Langsung)

    Adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada permasalahan yang ada pada Sekretaris Jurusan Teknik Informatika jenjang sarjana dan juga mencari data yang diperlukan sebagai bahan untuk penelitian.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Metode ini dilakukan melalui proses tanya jawab dengan Sekretaris Jurusan Teknik Informatika jenjang sarjana Perguruan Tinggi Raharja yaitu Ibu Dedeh Supriyanti yang juga sebagai stakeholder dan beberapa narasumber yaitu mahasiswa transfer dalam dan juga mahasiswa transfer luar di tempat atau lokasi objek penelitian dilakukan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan.

  3. Metode Literature Review

    Adalah metode untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literature) seperti buku, jurnal, makalah, internet dan lain sebagainya yang berkaitan dan berhubungan dengan pembahasan untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan sistem baru yang diusulkan.

Sumber Data

Dalam melakukan pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa sumber data sebagai berikut:

  1. Data Primer

    Adalah data yang diperoleh secara langsung dari Perguruan Tinggi Raharja, baik melalui observasi maupun melalui penelitian langsung

  2. Data Sekunder

    Adalah data yang dikumpulkan melalui literature review dengan mempelajari beberapa buku dan sumber-sumber data lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian.

Metode Analisis

Metode Analisa yang digunakan dalam Skripsi ini adalah Metode Analisa SWOT (strength weakness opportunities threats).

Metode Analisa Sistem yang digunakan adalah metode penelitian analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan metode analisis SWOT. Mencakup analisis internal yang mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) sistem konversi mata kuliah, dan analisis eksternal yang mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi peluang (opportunity) dan ancaman (thread) bagi implementasi sistem konversi ini.


Metode Perancangan

Rancangan tampilan dan alur sistem pembuatan program untuk sistem konversi mata kuliah pada Perguruan Tinggi Raharja dengan tahapan sebagai berikut:

  1. Perancangan (design system) dari hasil analisa yang telah dilakukan adalah menggunakan Unified Modelling Language (UML).

  2. Membuat rancangan dan spesifikasi database yang akan dibangun menggunakan database server MySQL dan Apache sebagai web server.

  3. Pembuatan sistem konversi menggunakan bahasa pemrograman PHP melalui aplikasi XAMPP.

Metode Penelitian Rancangan Sistem

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu metode waterfall. Metode waterfall pertama kali diperkenalkan oleh Royce pada tahun 1970 (Petersen et.al., 2009), namun seiring waktu, metode waterfall ini diubah menjadi 5 tahapan (Sommerville, 2011) yaitu sebagai berikut:

  1. Analisis

    Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis”OO” (Object Orientied) melalui tahap: Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram. Yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu:

    1. Survey terhadap sistem yang berjalan.
    2. Analisa terhadap temuan survey
    3. Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 dengan metode TOE (Technical, Operational, Economic) serta tahap final
    4. Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  2. Desain

    Tahap Desain yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigm, yaitu Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram, dan Activity Diagram. Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding Implementasi (Implementation).

    Tahap implementasi adalah tahap dimana desain sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioprasikan. Langkah-langkahnya yaitu: menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

  3. Implementasi dan Unit Testing

    Yaitu tahapan untuk melakukan perealisasian terhadap rancangan yang telah didesain sebelumnya. Pengujian dilakukan dengan verifikasi, validasi, dan untuk mendeteksi terjadinya error pada setiap bagian.

  4. Integrasi dan System Testing

    Setiap bagian yang telah diujikan selanjutnya digabung menjadi sebuah sistem lengkap.

  5. Pengoperasian dan Maintenance

    Yaitu tahapan untuk melakukan pengoperasian secara nyata dari sistem yang telah diimplementasi. Maintenance dilakukan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan atau error yang sebelumnya tidak ditemukan baik saat perancangan maupun implementasi. Tahapan maintenance ini juga dapat membantu meningkatkan kegunaan sistem.

Metode Pengujian

Metode Pengujian yang digunakan dalam penelitian Skripsi ini yaitu menggunakan Metode Black Box.

Dalam penulisan dan penelitian yang dilakukan ini, metode pengujian digunakan untuk menguji website konversi mata kuliah pada Perguruan Tinggi Raharja. Alasan mengapa memilih metode black box, karena pengujian yang dilakukan black box hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti kita melihat suatu kotak hitam, kita hanya bisa melihat penampilan luarnya saja, tanpa mengetahui ada apa dibalik bungkus hitamnya. Sama seperti pengujian black box mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya (interfacenya) fungsionalitasnya, tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detilnya (hanya mengetahui input dan outputnya saja).

Sistematika Penulisan

Guna memahami lebih jelas laporan skripsi ini, dilakukan dengan cara mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, Unified Modelling Language (UML), konsep dasar adobe dreamweaver, konsep dasar database, konsep dasar mysql, konsep dasar php, konsep dasar aplikasi, konsep dasar elisitasi, konsep dasar pengolahan data, serta literature review yang berkaitan dengan teori dan penyusunan laporan Skripsi dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini berisikan analisa organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang rancangan sistem yang diusulkan diantaranya: usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem berupa unified modeling language (UML) diantaranya use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, rancangan spesifikasi basis data.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya adalah:

  1. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.(Jerry Fitzgerald, 2009 : 2)
  2. Sistem secara umum sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan.(Agus Mulyanto, 2009 : 1)
  3. Menurut Jogiyanto H.M. (2010:34), bahwa Sistem (System) dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen.
    1. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.
    2. Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.
  4. Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013:10). Theo Lippeveveld, Rainer Saurborn, dan Claude Bodart (2000) dalam buku Design and Implementation of Health Information System mendefinisikan sistem sebagai “any collection of componnet that work togenther to achieve a common objective” (Sekumpulan komponen yang secara bersama-sama bekerja untuk mencapai suatu tujuan bersama).
  5. Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013:10). Menurut Bonita J. Campbel (1979) dalam buku Understanding Information System: Foundations for control menegaskan bahwa sistem adalah “any group of interrelated components or parts which function together to achieve goal” (Sehimpunan bagian-bagian atau komponen yang saling berkaitan dan secara bersama-sama berfungsi atau bergerak untuk mencapai suatu tujuan).

Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, yaitu komponen atau elemen (component), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input, pengolah (process), keluaran (output), sasaran (objective), atau tujuan (goal). (Agus Mulyanto, 2009 : 2).

Karakteristik sistem mempunyai beberapa komponen diantarannya yaitu :

  1. Komponen Sistem (Components)

    Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

  2. Batas Sistem (Boundary)

    Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

    Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan atau menguntungkan sistem tersebut.

  4. Penghubung (Interface)

    Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung, satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan (Input)

    Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

  6. Keluaran (Output)

    Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

  7. Pengolahan (Process)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

    Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2010:53), suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract) lawan sistem fisik (physical system) , sistem alamiah (natural system) lawan sistem buatan manusia (human made system), sistem pasti (deterministic system) lawan sistem probabilistik (probabilistic system), dan sistem tertutup (closed system) lawan sistem terbuka (open system).

Sistem informasi masuk di dalam klasifikasi sistem fisik, sistem buatan manusia, sistem pasti dan sistem terbuka. Sebagai sistem fisik, sistem informasi mempunyai komponen-komponen fisik. Sebagai sistem buatan manusia, karena dirancang dan dibuat oleh analis atau pemakai sistem. Sebagai sistem pasti, karena hasil dari sistem ini yang berupa informasi merupakan hasil yang sudah dirancang dan sudah ditentukan dengan sesuai dengan pemakainya. Sebagai sistem yang terbuka, karena sistem ini berhubungan dengan lingkungan luarnya. Lingkungan luar sistem informasi dapat berupa sesuatu di luar sistem informasi ini tetapi masih di lingkungan atau sesuatu di luar lingkungan perusahaannya.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya adalah:

  1. Menurut Thompson & Handelman dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15), Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian.
  2. Menurut Davis dalam bukunya Bambang Hartono (2013:16), Data adalah bahan mentah bagi informasi.
  3. Data didefinisikan sebagai representasi dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. Data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna (Mulyanto, 2009:15).
  4. Menurut Kadir (2009:3), Data adalah suatu bahan mentah yang kelak dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu yang lebih bermakna. Data inilah yang nantinya akan disimpan dalam database”.

Dari beberapa pengertian diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat. Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu :

  1. Tahapan Input
    Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).
  2. Tahapan Process
    Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.
  3. Tahapan Output
    Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.
    Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data.

Definisi Informasi

Berikut ini beberapa pendapat mengenai definisi informasi:

  1. Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima. (Sutarman, 2012:14)
  2. Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15), information is data has been processed into a form that is meaningful to the recipient and is of real or perceived value in current or prospective decision. (Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau di masa yang akan datang).
  3. Informasi adalah data yang sudah mengalami pemrosesan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh pengunanya dalam membuat keputusan. (Sarosa, 2009:12).
  4. Menurut Henry C. Lucas dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15), information is the interpretation of data to provide menaing by an individual. (Informasi adalah data yang telah ditafsirkan agar memberikan makna tertentu bagi seseorang)
  5. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna atau lebih berarti bagi yang menerimanya. (Hidayat, 2010:10)

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan”.


Kualitas Informasi

Berikut ini disampaikan delapan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan nilai dari suatu informasi. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Lippeveld, Sauborn, dan Bodart di dalam bukunya Bambang Hartono (2013:17-18):

  1. Relevansi
    Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan.
  2. Kelengkapan dan Keluasan
    Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-sepotong, apalagi tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencangkup area yang sempit dari suatu permasalahan
  3. Kebenaran
    Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informmasi berasal dari data, dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari fakta, bukan opini atau ilusi.
  4. Terukur
    Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.
  5. Keakuratan
    Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.
  6. Kejelasan
    Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, chart, dan lain-lain. Namun, apa pun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.
  7. Keluwesan
    Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.
  8. Ketepatan Waktu
    Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan).


Siklus Informasi

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima informasi kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, sehingga menghasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut diinput, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya hingga membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan nama siklus informasi (information cycle).

Gambar 2.2 Siklus Informasi


Fungsi Informasi

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:10), “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”.


Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Mulyanto, 2009 : 247).


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat beberapa macam pengertian sistem informasi menurut para ahli, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Dalam bukunya Bambang Hartono (2013:16). Menurut Lippeveld, Sauerborn, dan Bodart (2000), sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan, yang bekerja untuk mengumpulkan dan menyimpan data serta mengolahnya menjadi informasi yang digunakan.
  2. Menurut Agus Mulyanto (Mulyanto, 2009:29)., “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.”
  3. Menurut Sutarman (2012:13), "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".
  4. Menurut Sutabri (2012:46), Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.


Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun, dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut. Misalnya, sistem informasi pribadi yang tidak mencakup jaringan telekomunikasi. (Mulyanto, 2009 : 247)

  1. Sumber Daya Manusia
    Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir (end user) dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir (end user) adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen, dan orang-orang yang berkepentingan dengan informasi dari sistem informasi tersebut. Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnya sistem analis, developer, operator sistem, dan staf administrasi lainnya.
  2. Sumber Daya Hardware
    Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal.
  3. Sumber Daya Software
    Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya software tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan instruksi untuk memproses informasi. Sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan informasi dan mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan informasi.
  4. Sumber Daya Data
    Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya data dapat berbentuk teks, gambar, audio atau suara, maupun video.
  5. Sumber Daya Jaringan
    Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software.


Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan organisasi/institusi terkait. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan sebuah perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi/institusi. Klasifikasi sistem informasi tersebut terbagi menjadi beberapa kelompok sebagai berikut:

  1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi
    Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.
  2. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen
    Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.
  3. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis
    Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.


Tujuan Sistem Informasi

Menurut Mustakini (2009:13), Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya

Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Flexibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)
    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
  2. Ekonomi (Economic)
    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
  3. Keandalan (Realibility)
    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)
    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
  5. Kesederhanaan (Simplicity)
    Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
  6. Fleksibilitas (Flexibility)
    Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Kusrini dan Kosim (2012:15) perancangan sistem adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem. Dalam tahap ini perancangan tim kerja desain harus merancang spesifikasi yang dibutuhkan dalam berbagai ketas kerja. Kertas kerja itu harus memuat berbagai uraian mengenai input, proses,output dari sistem yang diusulkan.


Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan tahap perancangan system menurut Kusrini: (Kusrini dan Kosim, 2012:15)

  1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bangun yang lengkap untuk pemrograman dan ahli-ahli teknik yang terlibat.

Pengertian Konversi

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), konversi memiliki tiga arti, yaitu perubahan dari satu sistem pengetahuan ke sistem yang lain; perubahan pemilikan atas suatu benda, tanah, dsb; perubahan dari satu bentuk ke bentuk yang lain.

Dari pengertian konversi tersebut, konversi yang dilakukan adalah untuk mengubah jumlah SKS (Satuan Kredit Semester) dari Perguruan Tinggi asal mahasiswa dan menyetarakannya dengan jumlah SKS yang ada di Perguruan Tinggi Raharja.


Pengertian Transfer

Pada dasarnya, transfer dapat diartikan sebagai perpindahan. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), transfer berarti pindah atau beralih tempat.


Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Yakub (2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Menurut Mulyanto (2009:125), Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih sederhana dan lebih interaktif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dicetuskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.

Tahapan Analisa Sistem

Menurut Mulyanto (2009:126), Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

Menurut Mulyanto (2009:129), Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
  3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.


Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi dari analisa sistem diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai
  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.


Konsep Dasar Pengembangan Sistem

Definisi Pengembangan Sistem

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:59), pengembangan sistem didefinisikan sebagai aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.


Tujuan Pengembangan Sistem

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap pengembangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan pengembangan yang dapat memberikan kemudahan kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengguna sistem.


Teori Khusus

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho (2010:6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.


Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2009:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan / atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarchy class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan : Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test dan pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.


Fokus Unified Modeling Language (UML)

Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat 2 (dua) arah, yaitu:

  1. Generasi kode bahasa pemrograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering (Nugroho, 2010:21).
  2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah baik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem atau piranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang (Henderi, 2009:5).


Konsepsi Pemodelan Menggunakan Unified Modeling Language (UML)

div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">

Menurut Henderi (2009:5), Pemodelan menggunakan Unified Modeling Language (UML) merupakan metode pemodelan berorientasi objek dan berbasis visual. Karenanya pemodelan menggunakan UML merupakan pemodelan objek yang fokus pada pendefinisian struktur statis dan model sistem informasi yang dinamis dari pada mendefinisikan data dan model proses yang tujuannya adalah pengembangan tradisional. UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi lima perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem. Seperti satu set blueprint yang digunakan untuk membangun sebuah rumah.

</div>


Diagram-Diagram Unified Modeling Language (UML)

Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2009:6) yaitu:

  1. Use Case Diagram

    Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

  2. Class Diagram

    Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antar class object tersebut.

  3. Sequence Diagram

    'Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

  4. State Chart Diagram

    Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

  5. Activity Diagram

    Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
  9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Presiden Direktur

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang:

  1. Merupakan wakil presiden direktur.
  2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3.Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6.Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

Wewenang:

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Konfigurasi Sistem Berjalan

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity Diagram Yang Diusulkan

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Normalisasi

Spesifikasi Basis Data

Flowchart System yang diusulkan

Rancangan Program

Rancangan Prototipe

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Aplikasi Yang Digunakan

Hak Akses

Testing

Evaluasi

Implementasi

Schedule

Penerapan

Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Ini isi dari kesimpulan terhadap rumusan masalah

Ini isi dari kesimpulan terhadap rumusan masalah

Ini isi dari kesimpulan terhadap rumusan masalah

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

Ini isi dari kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian

Ini isi dari kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian

Ini isi dari kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian

Kesimpulan terhadap metode penelitian

Ini isi dari kesimpulan terhadap metode penelitian

Ini isi dari kesimpulan terhadap metode penelitian

Ini isi dari kesimpulan terhadap metode penelitian

Saran

Ini berisi saran anda

Kesan

DAFTAR PUSTAKA


DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Yessy