SI1022464295

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM KONVERSI MAHASISWA TRANSFER

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG SARJANA

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1022464295
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2015/2016


 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM KONVERSI MAHASISWA TRANSFER

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG SARJANA

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1022464295
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM KONVERSI MAHASISWA TRANSFER

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG SARJANA

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1022464295
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang,Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Junaidi, M.Kom)
   
(Ruli Supriati, S.Kom)
NID : 05062
   
NID : 08166

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM KONVERSI MAHASISWA TRANSFER

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG SARJANA

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1022464295
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Februari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM KONVERSI MAHASISWA TRANSFER

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG SARJANA

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1022464295
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1022464295

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

World development in every single part, including economy and technology has demanding its humans to have a well-graded education in purpose to support their career in their workplace nowadays, especially in company or corporation. Developed companies nowadays requires its employees and/or its prospective employees to had a minimal degree so they can work there, such as minimal graduated degree. Many colleges which serving education now giving chances to anyone to upgrading their quality of education. But not all college provide comfort to each of their student. Unsuitable knowledge, further location, expensive in costs has been reasons to a student to make a transfer decision to another college.

Student who does a transfer will get a courses equalization or conversion because of the difference between courses and amount of credits when he or she get in their college origin. One of the purpose of this conversion is to ease the transfer student to choosing courses so they wouldn’t get the same courses in new college.


Key words: Students, transfer, equalization, conversion, credits, courses, college.

 

ABSTRAKSI

Perkembangan dunia baik dalam hal ekonomi maupun teknologi menuntut manusianya untuk dapat mempunyai kualitas pendidikan yang lebih baik dalam hal untuk menunjang kariernya pada dunia kerja saat-saat ini, terutama pada perusahaan. Perusahaan yang berkembang saat ini menuntut karyawan dan/atau calon karyawannya untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi seperti minimal menyelesaikan jenjang sarjana. Banyaknya perguruan tinggi yang memberikan pelayanan dalam hal pendidikan saat ini membuka kesempatan bagi setiap orang untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikannya. Namun tidak semua perguruan tinggi menyediakan kenyamanan bagi setiap mahasiswanya. Ilmu yang dirasakan tidak sesuai dengan kapasitas yang diinginkan, lokasi yang jauh, biaya pendidikan yang tidak murah, menjadi beberapa kendala yang akhirnya memutuskan seseorang untuk melakukan transfer ke perguruan tinggi lain.

Mahasiswa yang melakukan transfer akan mendapatkan penyetaraan mata kuliah atau konversi dikarenakan adanya perbedaan antara mata kuliah maupun jumlah SKS yang ditempuh di perguruan tinggi asal. Tujuan konversi ini salah satunya adalah untuk mempermudah mahasiswa transfer agar tidak mengambil mata kuliah yang sama di perguruan tinggi yang baru.


Kata Kunci: Mahasiswa, transfer, penyetaraan, konversi, SKS, mata kuliah, perguruan tinggi.


KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkatNya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik.

Laporan Skripsi ini dibuat berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan mengambil judul “Perancangan Sistem Konversi Mahasiswa Transfer Jurusan Teknik Informatika Jenjang Sarjana Pada Peguruan Tinggi Raharja.”

Tujuan dari penulisan Laporan Akhir Skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan kelulusan program Studi Strata (S1) pada Jurusan Teknik Informatika (TI) di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja Tangerang.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik berupa dorongan moril, materiil dan juga bimbingan serta semangat yang diberikan kepada penulis. Penulis menyadari tanpa dorongan dari semua pihak, penulis tidak dapat menyelesaikan tugas ini dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah banyak memberikan bantuan dalam penulisan laporan Skripsi ini antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, S.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Rahaja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika dan selaku Dosen Pembimbing pertama yang banyak memberikan masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada peneliti sehingga laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  5. Ibu Dedeh Supriyanti, S.Kom., selaku pembimbing lapangan yang banyak memberikan saran dan bantuan dalam proses penelitian ini.
  6. Kedua orang tua, dan adik yang telah memberikan banyak dukungan doa, semangat, motivasi dan kasih sayang dalam bentuk moril, dan spiritual.
  7. Teman-teman di LKM yang telah memberikan support yang begitu berarti bagi penulis.
  8. Kristian Surya Dharma Ginting, Yefta Agustanio, Priscilla Febe Gloria, Romy Hermawan, Wendra Andreaga, Surya Christian Irawan, dan David Christian Elisa yang selalu memberikan semangat, dorongan, dukungan dalam doa, dan tidak pernah bosan mendengar keluh kesah penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Akhir kata, semoga Laporan skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Januari 2016
(Yessy Oktavyanti)
NIM. 1022464295

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Simbol Use Case Diagram

Tabel 2 Simbol Activity Diagram

Tabel 3 Simbol Sequence Diagram

Tabel 3.1 Jurusan/Program Studi Pasca Sarjana

Tabel 3.2 Jurusan/Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 3.3 Jurusan/Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

Tabel 4.1 Struktur Tabel Kurikulum

Tabel 4.2 Struktur Tabel Konversi

Tabel 4.3 Struktur Tabel Mahasiswa

Tabel 4.4 Struktur Tabel Mata Kuliah

Tabel 4.5 Struktur Tabel Login

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data

Gambar 2.2 Siklus Informasi

Gambar 2.3 Contoh script sederhana menggunakan PHP

Gambar 2.4 Adobe Dreamweaver CS6

Gambar 2.5 Logo XAMPP

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2 Use case Diagram Penyetaraan Mata Kuliah (Konversi)

Gambar 3.3 Sequence diagram pengolahan data konversi

Gambar 3.4 Activity Diagram sistem berjalan

Gambar 3.5 Diagram Elisitasi Tahap I

Gambar 3.6 Diagram Elisitasi Tahap II

Gambar 3.7 Diagram Elisitasi Tahap III

Gambar 3.8 Diagram Final Elisitasi

Gambar 4.1 Use Case Diagram Konversi yang diusulkan

Gambar 4.2 Activity diagram konversi sekjur

Gambar 4.3 Activity diagram Kepala Jurusan dan Asdir Akademik

Gambar 4.4 Sequence Diagram Sekjur

Gambar 4.5 Sequence Diagram Kepala Jurusan dan Asdir Akademik yang diusulkan

Gambar 4.6 Class diagram konversi yang diusulkan

Gambar 4.7 Tampilan Halaman Login

Gambar 4.8 Tampilan Menu Utama Admin

Gambar 4.9 Tampilan Menu Kurikulum

Gambar 4.10 Tampilan Menu Mahasiswa

Gambar 4.11 Tampilan Menu Konversi

Gambar 4.12 Tampilan Menu Laporan

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam rangka peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia, pendidikan memiliki potensi dan posisi yang sangat mendasar dan strategis dalam kerangka pembangunan nasional yang berorientasi pada manusia (Depdikbud, 1996). Sebagai contoh, saat ini banyak perusahaan yang menginginkan kualitas calon pegawai yang tinggi terutama dalam hal kapasitas keilmuan. Hal inilah yang kemudian mendorong sebagian besar orang untuk menempuh pendidikan hingga ke jenjang sarjana, bahkan jenjang magister hingga doktoral. Saat ini jenjang pendidikan S1 sering dijadikan syarat minimal penyetaraan pekerjaan atau syarat minimal untuk melamar pekerjaan. Dengan demikian, sangat dimengerti jika pihak-pihak yang masih berlatar belakang pendidikan dibawah jenjang S1 ingin segera meningkatkan jenjang pendidikannya.

Pengambilan keputusan seseorang untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang S1 tidak hanya dipengaruhi oleh syarat minimal pendidikan yang diinginkan oleh perusahaan, namun juga biaya perkuliahan yang terjangkau, tempat kuliah yang nyaman, lokasi kampus yang dekat dengan lokasi rumah maupun kantor, jurusan keilmuan yang sesuai dengan kebutuhan kerjanya, serta waktu belajar yang fleksibel. Pada umumnya, calon-calon mahasiswa ini akan melakukan survey ke beberapa tempat kuliah yang dirasa memenuhi beberapa kriteria diatas dan kemudian memilih untuk mengenyam pendidikan pada kampus tersebut, namun tidak sedikit dari mereka yang pada akhirnya merasa seperti salah pilih kampus atau salah jurusan. Hal ini yang kemudian menjadi pertimbangan tersendiri bagi mahasiswa untuk melakukan perpindahan atau transfer, baik pindah ke kampus lain (yang kemudian disebut sebagai mahasiswa transfer luar), maupun pindah jurusan (yang kemudian disebut sebagai mahasiswa transfer dalam).

Perguruan Tinggi Raharja sebagai salah satu tempat untuk menaungi mahasiswa dan mahasiswi dalam hal pendidikan, tentu saja harus mempunyai kesiapan, salah satunya dalam hal penyetaraan mata kuliah beserta jumlah SKS (Satuan Kredit Semester) atau yang biasa disebut dengan istilah konversi baik untuk mahasiswa transfer luar maupun transfer dalam. Mahasiswa yang melakukan transfer seharusnya tidak perlu mengambil mata kuliah yang sama di Perguruan Tinggi Raharja.

Pada pelaksanaannya, konversi ini akan menyetarakan mata kuliah beserta SKS yang sebelumnya pernah diampuh oleh mahasiswa transfer ke kurikulum yang sedang berjalan, sehingga mahasiswa tersebut tidak perlu mengikuti mata kuliah yang sama. Namun, kendalanya adalah penyetaraan masih dilakukan secara semi-manual, yaitu harus melihat daftar nilai dari kampus yang sebelumnya untuk disamakan atau disetarakan dengan mata kuliah yang sama sesuai dengan kurikulum berjalan, kemudian diinput satu-satu atau per mata kuliah beserta SKS setaranya menggunakan Ms. Excel. Hal ini tentu saja kurang efisien dari segi waktu serta kurang efektif. Kurang efisien disini maksudnya adalah pengerjaan secara semi-manual dengan input satu persatu mata kuliah dapat memunculkan adanya kesalahan dalam penyetaraan antara mata kuliah dengan jumlah SKS yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi Raharja. Hal ini tentu saja dapat merugikan berbagai pihak, baik dalam sisi mahasiswa transfer luar maupun transfer dalam (karena jumlah SKS yang dikonversi berbeda dari yang seharusnya) dan juga untuk sisi kampus atau Perguruan Tinggi (karena harus melakukan rekonversi dan menjadi tidak efisien).

Melanjutkan mengenai kerugian dari semi-manual dari input konversi tersebut. Sesuai dengan yang telah dijelaskan sebelumnya, kesalahan satu SKS yang dapat memberikan dampak bagi mahasiswa dan Perguruan Tinggi yang bersangkutan tentu saja harus diperbaiki, dan hal ini juga tentunya memerlukan ketelitian agar tepat dalam memasukkan SKS yang sesuai dengan mata kuliahnya. Melakukan rekonversi atau perbaikan jumlah SKS yang dikonversikan dapat dipastikan akan memakan waktu lebih lagi. Disini juga terdapat masalah baru, dimana mahasiswa transfer harus memastikan ulang matakuliah apa yang harus diikuti untuk semester berikutnya. Hal ini juga tentunya dapat menimbulkan perspektif yang kurang menyenangkan dari mahasiswa transfer tersebut. Oleh karena itu sangatlah dibutuhkan sebuah program yang dapat membantu Perguruan Tinggi Raharja dalam hal pengkonversian matakuliah dan SKS, agar meminimalisir kerugian-kerugian yang dimaksud diatas.

Dari latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Konversi Mahasiswa Transfer Jurusan Teknik Informatika Jenjang Sarjana pada Perguruan Tinggi Raharja”.

Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, penelitian ini secara jelas berkaitan dengan aplikasi konversi mata kuliah pada Perguruan Tinggi Raharja. Beberapa hal akan dikemukakan mengenai sistem konversi yang saat ini berjalan, serta adanya masalah masalah yang terjadi pada sistem konversi mata kuliah. Selanjutnya, akan dinyatakan dan dijelaskan mengapa masalah ini penting dan menarik untuk dipecahkan. Dinilai juga dari kerugian yang akan muncul akibat masalah ini tidak terpecahkan, atau keuntungan yang akan didapatkan akibat masalah ini terpecahkan.

Dari latar belakang di atas, dapat ditarik beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana perancangan sistem konversi mahasiswa transfer jurusan Teknik Informatika jenjang sarjana pada Perguruan Tinggi Raharja yang berjalan saat ini?

  2. Apakah perancangan sistem konversi mahasiswa transfer jurusan Teknik Informatika jenjang sarjana pada Perguruan Tinggi Raharja yang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien?

  3. Apakah perancangan sistem konversi mahasiswa transfer jurusan Teknik Informatika jenjang sarjana pada Perguruan Tinggi Raharja yang berjalan saat ini sudah cepat dan akurat dalam pengerjaan konversi mata kuliah?

  4. Apakah keuntungan yang akan didapatkan dari perancangan sistem konversi mahasiswa transfer jurusan Teknik Informatika jenjang sarjana pada Perguruan Tinggi Raharja yang akan diusulkan?

Ruang Lingkup

Melihat dari latar belakang serta permasalahan yang telah diungkapkan sebelumnya, maka permasalahan akan dibatasi pada pengkonversian pada jurusan teknik informatika jenjang sarjana.


Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat lebih terarah dan bermanfaat. Oleh karena itu, penulis memiliki beberapa tujuan dalam penelitian ini, yaitu:

  1. Untuk mempermudah proses konversi mata kuliah pada jurusan Teknik Informatika jenjang sarjana.

  2. Untuk mengurangi dan mencegah duplikasi data

  3. Untuk menciptakan sistem konversi jurusan Teknik Informatika jenjang sarjana yang memiliki efektifitas dan efisiensi yang tinggi.

  4. Untuk menciptakan sistem konversi jurusan Teknik Informatika jenjang sarjana yang cepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

Dalam menulis laporan skripsi ini, dikemukakan beberapa manfaat:

  1. Dapat meningkatkan keefisienan dalam melakukan proses konversi mata kuliah serta meningkatkan mutu kinerja user.

  2. Dapat menghasilkan penyetaraan mata kuliah dengan akurat.

  3. Dapat menghasilkan sistem konversi jurusan Teknik Informatika jenjang sarjana yang cepat dan dapat menghindari adanya duplikasi data

  4. Dapat menghasilkan sistem konversi jurusan Teknik Informatika jenjang sarjana yang dapat mempermudah mahasiswa dalam menyesuaikan mata kuliah untuk semester perkuliahan selanjutnya.

Metodologi Penelitian

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Pengamatan Langsung)

    Adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada permasalahan yang ada pada Sekretaris Jurusan Teknik Informatika jenjang sarjana dan juga mencari data yang diperlukan sebagai bahan untuk penelitian.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Metode ini dilakukan melalui proses tanya jawab dengan Sekretaris Jurusan Teknik Informatika jenjang sarjana Perguruan Tinggi Raharja yaitu Ibu Dedeh Supriyanti yang juga sebagai stakeholder dan beberapa narasumber yaitu mahasiswa transfer dalam dan juga mahasiswa transfer luar di tempat atau lokasi objek penelitian dilakukan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan.

  3. Metode Literature Review

    Adalah metode untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literature) seperti buku, jurnal, makalah, internet dan lain sebagainya yang berkaitan dan berhubungan dengan pembahasan untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan sistem baru yang diusulkan.

Sumber Data

Dalam melakukan pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa sumber data sebagai berikut:

  1. Data Primer

    Adalah data yang diperoleh secara langsung dari Perguruan Tinggi Raharja, baik melalui observasi maupun melalui penelitian langsung

  2. Data Sekunder

    Adalah data yang dikumpulkan melalui literature review dengan mempelajari beberapa buku dan sumber-sumber data lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian.

Metode Analisis

Metode Analisa yang digunakan dalam Skripsi ini adalah Metode Analisa SWOT (strength weakness opportunities threats).

Metode Analisa Sistem yang digunakan adalah metode penelitian analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan metode analisis SWOT. Mencakup analisis internal yang mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) sistem konversi mata kuliah, dan analisis eksternal yang mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi peluang (opportunity) dan ancaman (thread) bagi implementasi sistem konversi ini.


Metode Perancangan

Rancangan tampilan dan alur sistem pembuatan program untuk sistem konversi mata kuliah pada Perguruan Tinggi Raharja dengan tahapan sebagai berikut:

  1. Perancangan (design system) dari hasil analisa yang telah dilakukan adalah menggunakan Unified Modelling Language (UML).

  2. Membuat rancangan dan spesifikasi database yang akan dibangun menggunakan database server MySQL dan Apache sebagai web server.

  3. Pembuatan sistem konversi menggunakan bahasa pemrograman PHP melalui aplikasi XAMPP.

Metode Penelitian Rancangan Sistem

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu metode waterfall. Metode waterfall pertama kali diperkenalkan oleh Royce pada tahun 1970 (Petersen et.al., 2009), namun seiring waktu, metode waterfall ini diubah menjadi 5 tahapan (Sommerville, 2011) yaitu sebagai berikut:

  1. Analisis

    Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis”OO” (Object Orientied) melalui tahap: Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram. Yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu:

    1. Survey terhadap sistem yang berjalan.
    2. Analisa terhadap temuan survey
    3. Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 dengan metode TOE (Technical, Operational, Economic) serta tahap final
    4. Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  2. Desain

    Tahap Desain yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigm, yaitu Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram, dan Activity Diagram. Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding Implementasi (Implementation).

    Tahap implementasi adalah tahap dimana desain sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioprasikan. Langkah-langkahnya yaitu: menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

  3. Implementasi dan Unit Testing

    Yaitu tahapan untuk melakukan perealisasian terhadap rancangan yang telah didesain sebelumnya. Pengujian dilakukan dengan verifikasi, validasi, dan untuk mendeteksi terjadinya error pada setiap bagian.

  4. Integrasi dan System Testing

    Setiap bagian yang telah diujikan selanjutnya digabung menjadi sebuah sistem lengkap.

  5. Pengoperasian dan Maintenance

    Yaitu tahapan untuk melakukan pengoperasian secara nyata dari sistem yang telah diimplementasi. Maintenance dilakukan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan atau error yang sebelumnya tidak ditemukan baik saat perancangan maupun implementasi. Tahapan maintenance ini juga dapat membantu meningkatkan kegunaan sistem.

Metode Pengujian

Metode Pengujian yang digunakan dalam penelitian Skripsi ini yaitu menggunakan Metode Black Box.

Dalam penulisan dan penelitian yang dilakukan ini, metode pengujian digunakan untuk menguji website konversi mata kuliah pada Perguruan Tinggi Raharja. Alasan mengapa memilih metode black box, karena pengujian yang dilakukan black box hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti kita melihat suatu kotak hitam, kita hanya bisa melihat penampilan luarnya saja, tanpa mengetahui ada apa dibalik bungkus hitamnya. Sama seperti pengujian black box mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya (interfacenya) fungsionalitasnya, tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detilnya (hanya mengetahui input dan outputnya saja).

Sistematika Penulisan

Guna memahami lebih jelas laporan skripsi ini, dilakukan dengan cara mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, Unified Modelling Language (UML), konsep dasar adobe dreamweaver, konsep dasar database, konsep dasar mysql, konsep dasar php, konsep dasar aplikasi, konsep dasar elisitasi, konsep dasar pengolahan data, serta literature review yang berkaitan dengan teori dan penyusunan laporan Skripsi dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini berisikan analisa organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang rancangan sistem yang diusulkan diantaranya: usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem berupa unified modeling language (UML) diantaranya use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, rancangan spesifikasi basis data.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya adalah:

  1. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.(Jerry Fitzgerald, 2009 : 2)
  2. Sistem secara umum sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan.(Agus Mulyanto, 2009 : 1)
  3. Menurut Jogiyanto H.M. (2010:34), bahwa Sistem (System) dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen.
    1. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.
    2. Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.
  4. Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013:10). Theo Lippeveveld, Rainer Saurborn, dan Claude Bodart (2000) dalam buku Design and Implementation of Health Information System mendefinisikan sistem sebagai “any collection of componnet that work togenther to achieve a common objective” (Sekumpulan komponen yang secara bersama-sama bekerja untuk mencapai suatu tujuan bersama).
  5. Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013:10). Menurut Bonita J. Campbel (1979) dalam buku Understanding Information System: Foundations for control menegaskan bahwa sistem adalah “any group of interrelated components or parts which function together to achieve goal” (Sehimpunan bagian-bagian atau komponen yang saling berkaitan dan secara bersama-sama berfungsi atau bergerak untuk mencapai suatu tujuan).

Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, yaitu komponen atau elemen (component), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input, pengolah (process), keluaran (output), sasaran (objective), atau tujuan (goal). (Agus Mulyanto, 2009 : 2).

Karakteristik sistem mempunyai beberapa komponen diantarannya yaitu :

  1. Komponen Sistem (Components)

    Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

  2. Batas Sistem (Boundary)

    Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

    Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan atau menguntungkan sistem tersebut.

  4. Penghubung (Interface)

    Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung, satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan (Input)

    Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

  6. Keluaran (Output)

    Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

  7. Pengolahan (Process)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

    Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2010:53), suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract) lawan sistem fisik (physical system) , sistem alamiah (natural system) lawan sistem buatan manusia (human made system), sistem pasti (deterministic system) lawan sistem probabilistik (probabilistic system), dan sistem tertutup (closed system) lawan sistem terbuka (open system).

Sistem informasi masuk di dalam klasifikasi sistem fisik, sistem buatan manusia, sistem pasti dan sistem terbuka. Sebagai sistem fisik, sistem informasi mempunyai komponen-komponen fisik. Sebagai sistem buatan manusia, karena dirancang dan dibuat oleh analis atau pemakai sistem. Sebagai sistem pasti, karena hasil dari sistem ini yang berupa informasi merupakan hasil yang sudah dirancang dan sudah ditentukan dengan sesuai dengan pemakainya. Sebagai sistem yang terbuka, karena sistem ini berhubungan dengan lingkungan luarnya. Lingkungan luar sistem informasi dapat berupa sesuatu di luar sistem informasi ini tetapi masih di lingkungan atau sesuatu di luar lingkungan perusahaannya.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya adalah:

  1. Menurut Thompson & Handelman dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15), Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian.
  2. Menurut Davis dalam bukunya Bambang Hartono (2013:16), Data adalah bahan mentah bagi informasi.
  3. Data didefinisikan sebagai representasi dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. Data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna (Mulyanto, 2009:15).
  4. Menurut Kadir (2009:3), Data adalah suatu bahan mentah yang kelak dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu yang lebih bermakna. Data inilah yang nantinya akan disimpan dalam database”.

Dari beberapa pengertian diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat. Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu :

  1. Tahapan Input
    Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).
  2. Tahapan Process
    Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.
  3. Tahapan Output
    Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.
    Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data.

Definisi Informasi

Berikut ini beberapa pendapat mengenai definisi informasi:

  1. Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima. (Sutarman, 2012:14)
  2. Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15), information is data has been processed into a form that is meaningful to the recipient and is of real or perceived value in current or prospective decision. (Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau di masa yang akan datang).
  3. Informasi adalah data yang sudah mengalami pemrosesan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh pengunanya dalam membuat keputusan. (Sarosa, 2009:12).
  4. Menurut Henry C. Lucas dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15), information is the interpretation of data to provide menaing by an individual. (Informasi adalah data yang telah ditafsirkan agar memberikan makna tertentu bagi seseorang)
  5. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna atau lebih berarti bagi yang menerimanya. (Hidayat, 2010:10)

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan”.


Kualitas Informasi

Berikut ini disampaikan delapan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan nilai dari suatu informasi. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Lippeveld, Sauborn, dan Bodart di dalam bukunya Bambang Hartono (2013:17-18):

  1. Relevansi
    Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan.
  2. Kelengkapan dan Keluasan
    Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-sepotong, apalagi tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencangkup area yang sempit dari suatu permasalahan
  3. Kebenaran
    Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informmasi berasal dari data, dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari fakta, bukan opini atau ilusi.
  4. Terukur
    Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.
  5. Keakuratan
    Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.
  6. Kejelasan
    Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, chart, dan lain-lain. Namun, apa pun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.
  7. Keluwesan
    Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.
  8. Ketepatan Waktu
    Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan).


Siklus Informasi

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima informasi kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, sehingga menghasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut diinput, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya hingga membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan nama siklus informasi (information cycle).

Gambar 2.2 Siklus Informasi


Fungsi Informasi

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:10), “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”.


Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Mulyanto, 2009 : 247).


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat beberapa macam pengertian sistem informasi menurut para ahli, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Dalam bukunya Bambang Hartono (2013:16). Menurut Lippeveld, Sauerborn, dan Bodart (2000), sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan, yang bekerja untuk mengumpulkan dan menyimpan data serta mengolahnya menjadi informasi yang digunakan.
  2. Menurut Agus Mulyanto (Mulyanto, 2009:29)., “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.”
  3. Menurut Sutarman (2012:13), "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".
  4. Menurut Sutabri (2012:46), Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.


Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun, dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut. Misalnya, sistem informasi pribadi yang tidak mencakup jaringan telekomunikasi. (Mulyanto, 2009 : 247)

  1. Sumber Daya Manusia
    Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir (end user) dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir (end user) adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen, dan orang-orang yang berkepentingan dengan informasi dari sistem informasi tersebut. Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnya sistem analis, developer, operator sistem, dan staf administrasi lainnya.
  2. Sumber Daya Hardware
    Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal.
  3. Sumber Daya Software
    Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya software tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan instruksi untuk memproses informasi. Sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan informasi dan mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan informasi.
  4. Sumber Daya Data
    Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya data dapat berbentuk teks, gambar, audio atau suara, maupun video.
  5. Sumber Daya Jaringan
    Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software.


Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan organisasi/institusi terkait. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan sebuah perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi/institusi. Klasifikasi sistem informasi tersebut terbagi menjadi beberapa kelompok sebagai berikut:

  1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi
    Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.
  2. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen
    Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.
  3. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis
    Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.


Tujuan Sistem Informasi

Menurut Mustakini (2009:13), Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya

Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Flexibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)
    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
  2. Ekonomi (Economic)
    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
  3. Keandalan (Realibility)
    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)
    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
  5. Kesederhanaan (Simplicity)
    Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
  6. Fleksibilitas (Flexibility)
    Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Kusrini dan Kosim (2012:15) perancangan sistem adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem. Dalam tahap ini perancangan tim kerja desain harus merancang spesifikasi yang dibutuhkan dalam berbagai ketas kerja. Kertas kerja itu harus memuat berbagai uraian mengenai input, proses,output dari sistem yang diusulkan.


Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan tahap perancangan system menurut Kusrini: (Kusrini dan Kosim, 2012:15)

  1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bangun yang lengkap untuk pemrograman dan ahli-ahli teknik yang terlibat.

Pengertian Konversi

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), konversi memiliki tiga arti, yaitu perubahan dari satu sistem pengetahuan ke sistem yang lain; perubahan pemilikan atas suatu benda, tanah, dsb; perubahan dari satu bentuk ke bentuk yang lain.

Dari pengertian konversi tersebut, konversi yang dilakukan adalah untuk mengubah jumlah SKS (Satuan Kredit Semester) dari Perguruan Tinggi asal mahasiswa dan menyetarakannya dengan jumlah SKS yang ada di Perguruan Tinggi Raharja.

Pengertian Transfer

Pada dasarnya, transfer dapat diartikan sebagai perpindahan. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), transfer berarti pindah atau beralih tempat.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Yakub (2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Menurut Mulyanto (2009:125), Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih sederhana dan lebih interaktif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dicetuskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.

Tahapan Analisa Sistem

Menurut Mulyanto (2009:126), Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

Menurut Mulyanto (2009:129), Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
  3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.


Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi dari analisa sistem diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai
  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.


Konsep Dasar Pengembangan Sistem

Definisi Pengembangan Sistem

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:59), pengembangan sistem didefinisikan sebagai aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.


Tujuan Pengembangan Sistem

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap pengembangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan pengembangan yang dapat memberikan kemudahan kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengguna sistem.


Teori Khusus

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho (2010:6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.


Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2009:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan / atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarchy class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan : Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test dan pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.


Fokus Unified Modeling Language (UML)

Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat 2 (dua) arah, yaitu:

  1. Generasi kode bahasa pemrograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering (Nugroho, 2010:21).
  2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah baik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem atau piranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang (Henderi, 2009:5).


Konsepsi Pemodelan Menggunakan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2009:5), Pemodelan menggunakan Unified Modeling Language (UML) merupakan metode pemodelan berorientasi objek dan berbasis visual. Karenanya pemodelan menggunakan UML merupakan pemodelan objek yang fokus pada pendefinisian struktur statis dan model sistem informasi yang dinamis dari pada mendefinisikan data dan model proses yang tujuannya adalah pengembangan tradisional. UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi lima perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem. Seperti satu set blueprint yang digunakan untuk membangun sebuah rumah.


Diagram-Diagram Unified Modeling Language (UML)

Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2009:6) yaitu:

  1. Use Case Diagram

    Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

  2. Class Diagram

    Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antar class object tersebut.

  3. Sequence Diagram

    'Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

  4. State Chart Diagram

    Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

  5. Activity Diagram

    Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.


Pengertian Mahasiswa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi.

Definisi mahasiswa diambil dari suku kata pembentuknya. Maha dan Siswa, atau pelajar yang paling tinggi levelnya. Sebagai seorang pelajar tertinggi, tentu mahasiswa sudah terpelajar, sebab mereka tinggal menyempurnakan pembelajarannya hingga menjadi manusia terpelajar yang paripurna (Widuri).


Konsep Dasar Analisis SWOT

  1. Definisi Analisis SWOT

    Terdapat beberapa pandangan menurut para ahli mengenai analisis SWOT, antara lain sebagai berikut:

    1. Menurut Rangkuti (2011:64), berpendapat bahwa “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”.
    2. Menurut Risza (2010:174), berpendapat bahwa “SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Analisis SWOT adalah salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek, atau konsep bisnis/ usahanya yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar).

  2. Tujuan Analisis SWOT

    Menurut pendapat Dewi (2011), “Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi”.

  3. Tipe-tipe Strategi SWOT

    Menurut pendapat Rangkuti (2011:64), “Matriks Threats - Opportunities – Weakness - Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.

    1. S-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.
    2. W-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
    3. S-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
    4. W-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.


Konsep Dasar Database

  1. Definisi Database

    Database sebagai kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence. (Aris Martono, 2009:)

  2. Definisi Database

    Database sebagai kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence. (Aris Martono, 2009:)

  3. Definisi Tabel

    Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat sebuah Website. Pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web, sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web.

    Selain sebagai kerangka kerja, tabel juga dijadikan sebagai media untuk merapihkan semua content (isi web) yang ada di dalam halaman web.

    Jadi sebagai seorang web master atau designer web kita tidak akan dapat meninggalkan tabel, karena tabel dapat dikatakan sebuah komponen HTML yang diharuskan dalam pembuatan sebuah Website.

  4. Definisi Fields

    Fields adalah sub bagian dari Record. Contoh, isi record login, terdiri dari 2 fields, yaitu : fields Nama User dan Password.

  5. Definisi Record

    Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti Nama User dan Password. Setiap keterangan yang mencakup Nama User dan Password dinamakan satu record. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record (Record Number).


Konsep Dasar PHP

PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source.

Menurut R.H Sianipar (2015:1), PHP merupakan bahasa skrip yang ditanam dalam HTML sehingga kode PHP dan HTML dapat digabungkan dalam file yang sama.

PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source.

Menurut Anhar (2010:3), “PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada serve (serve side HTML embedded scripting)”. PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client.

Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

Gambar 2.3 Contoh script sederhana menggunakan PHP

Programmer tidak harus menuliskan semua dokumen HTML sebagai bagian dari keluaran dari script PHP, cukup menuliskan bagian mana saja yang berupa tag HTML dan bagian mana saja yang harus ditulis atau dihasilkan dari program script PHP, kode diapit dengan menggunakan tag awal tag akhir yang khusus yang memungkinkan pemprograman untuk masuk dan keluar dari mode script PHP.

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver CS6

Adobe Dreamweaver CS6 yang merupakan versi keluaran terbaru dari seri Adobe Dreamwaver ini (yang sebelumnya dikembangkan oleh Macromedia) adalah aplikasi desain dan pengembangan web yang menyediakan editor WYSIWYG (What You See Is What You Get) visual (bahasa sehari-hari yang disebut sebagai design view) dan kode editor dengan fitur standar seperti syntax highlighting, code completion, dan code collapsing serta fitur lebih canggih seperti real-time syntax checking dan code introspection untuk menghasilkan petunjuk kode untuk membantu pengguna dalam menulis kode.

Adobe Dreamweaver CS6 juga tersedia dalam bahasa Portugis, Brasil, China sederhana, China tradisional, Ceko, Belanda, Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Korea (hanya Windows), Polandia, Rusia, Spanyol, Swedia, dan Turki. (Wikipedia)

Gambar 2.4 Adobe Dreamweaver CS6

Konsep Dasar MySQL

Pengertian MySQL

Menurut Anhar (2010:21,45), “MySQL (My Structure Query Language) adalah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Manajemen Sistem) atau DBMS. MySQL adalah salah satu databases management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lainya.

Menurut R.H Sianipar (2015:354), My SQL merupakan sebuah sistem database relasional, sehingga dapat mengelompokkan informasi ke dalam tabel-tabel, atau grup-grup informasi yang berkaitan.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah sebuah DBMS yang dapat mengolah dan mengelompokkan data ke dalam tabel.


Kelebihan MySQL

Beberapa kelebihan dari MySQL yaitu:

  1. MySQL dapat berjalan dengan stabil pada berbagai sistem operasi, seperti windows, linux, freebsd, mac os x server, dan lain sebagainya
  2. Bersifat open source


Kekurangan MySQL

Dibalik beberapa kelebihan, MySQL juga memiliki kekurangan, yaitu:

  1. MySQL tidak dapat menyupport bahasa pemrograman seperti Delphi, Foxpro atau Visual Basic sehingga MySQL jarang digunakan dalam pemrograman visual
  2. Data yang dapat ditangani oleh MySQL belum begitu besar


Konsep Dasar XAMPP

Menurut Yogi Wicaksono (2009:7)” XAMPP adalah sebah software yang berfungsi untuk menjalankan website "berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL di komputer lokal”. XAMPP dapaat disebut sebagai sebuah CPanel server virtual yang dapat membantu melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus terhubung dengan internet.

Gambar 2.5 Logo XAMPP

Elisitasi

Menurut Guritno (Jurnal CCIT, 2010:302), “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:302), Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :
    1. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
    1. Technical (T) : Bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?
    2. Operational (O) : Bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?
    3. Economic (E) : Berapakah biaya yang diperlukan guna membagun requirement di dalam sistem?
    4. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa pilihan yaitu:

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu dikerjakan
      3. Low (L) : Mudah dikerjakan
  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Pengujian Black Box

  1. Definisi Pengujian Black Box

    Menurut Rizky (2011:264), Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.

    Menurut Budiman (2012:4) Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

    Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian Black Box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

  2. Metode pengujian dalam Black Box

    Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

    1. Equivalence Partioning

      Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

    2. Boundary Value Analysis

      Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

    3. Cause-Effect Graphing Techniques

      Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

      1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.
      2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph
      3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan
      4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji
    4. Comparison Testing

      Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant).

      Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi.

      Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

    5. Sample and Robustness Testing
      1. Sample Testing

        Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekuivalen, seperti mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

      2. Robustness Testing

        Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

    6. Behavior Testing dan Performance Testing
      1. Behavior Testing

        Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

      2. Performance Testing

        Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

    7. Requirement Testing

      Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

      1. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program
      2. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix
    8. Endurance Testing

      Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

      Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

    Pengertian Jenjang (Pendidikan)

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata jenjang memiliki arti tingkat-tingkat yang beraturan dari bawah ke atas. Sementara itu, jenjang pendidikan berarti tahap dalam pendidikan yang berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, keluasan bahan pengajaran, dan tujuan pendidikan yang dicantumkan dalam kurikulum.


    Pengertian Kurikulum

    Kurikulum adalah perangkat mata kuliah mengenai bidang keahlian khusus (KBBI Online).


    Pengertian Mata Kuliah

    Mata kuliah adalah satuan pelajaran yang diajarkan di tingkat Perguruan Tinggi (KBBI Online).

    Literature Review

    Literature Review adalah deskripsi hasil tinjauan pustaka yang dilakukan oleh Peneliti terhadap hasil penelitian yang telah ada dan dilakukan oleh peneliti lain mengenai objek atau tema yang sejenis dengan topik yang hendak diteliti/dibahas pada sebuah penelitian.

    Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain :

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Robby, Owen K, dan Frans M.W (2009) yang berjudul “Analisis dan Perancangan Basis Data untuk Mendukung Aplikasi ERP Education pada Bina Nusantara University”. Penelitian ini menggunakan metode perancangan Semantic Object Model untuk membantu menyusun sebuah database akademisi pada Bina Nusantara University, seperti kurikulum, mata kuliah hingga perancangan untuk ujian dan mengajukan untuk menggunakan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) dalam proses penyiapan kurikulum, mata kuliah dan pendistribusian mata kuliah ke setiap jurusan yang terintegrasi di setiap jenjangnya.
      Kolerasi dalam penelitian ini adalah pembuatan database kurikulum.
    2. Penelitian yang dilakukan oleh Chuk Thoo, Meiliana, dan Rosmina (2013) yang berjudul “Pemodelan Standar Sistem Informasi Pada Perguruan Tinggi di Indonesia”. Penelitian ini menitik beratkan pada keseluruhan proses yang berlangsung dalam sebuah Perguruan Tinggi, seperti proses review kurikulum, penyetaraan mata kuliah, penentuan dosen hingga ujian (examination). Dalam penelitian ini, mereka mengembangkan ERD (Entitiy Relational Diagram) untuk mempermudah dalam membangun sebuah database.
      Korelasinya dengan penelitian ini adalah penyetaraan mata kuliah dan desain ERD.
    3. Penelitian yang dilakukan oleh Yuri Yudhaswara Joefrie dan Protus Pieter Kalatiku (2012) yang berjudul “Desain Basis Data Sistem Informasi Akademik Di Fakultas Teknik Universitas Tadulako”. Penelitian ini membangun sebuah basis data seperti KRS online dan rekapitulasi daftar nilai yang otomatis dari sistem sehingga mempermudah mahasiswa dalam melakukan proses atur jadwal. Penelitian ini menggunakan model-model DBMS (Database Management System).
      Korelasinya dengan penelitian ini adalah rekapitulasi otomatis dan penggunaan DBMS.
    4. Penelitian yang dilakukan oleh Adi Chandra Sjarif dan Farid Hartono Gunawan yang berjudul “Desain Arsitektur Enterprise Sistem Informasi Manajemen Kampus Menggunakan Zachman Framework (Studi Kasus Universitas Atma Jaya Makassar).” Penelitian ini menggunakan metode Zachman Framework yaitu sebuah framework yang mengembangkan kerangka kerja untuk mendefinisikan sebuah sistem informasi. Penelitian ini berpusat pada data akademik SIMKA (Sistem Informasi Manajemen Kampus) dan bagian-bagiannya seperti SIAMIK (Sistem Informasi Akademik) yang dikelola menggunakan PHP dan MySql. Penelitian ini juga ingin menyempurnakan SIAMIK dalam hal perubahan dan penyetaraan kurikulum, fasilitas pengisian KRS (Kartu Rencana Studi) online, pengecekan KHS (Katu Hasil Studi) online dan penjadwalan mata kuliah secara otomatis. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan kuesioner. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Rencana Induk Sistem Informasi (RISI) pada kampus terkait.
      Korelasi dengan penelitian ini adalah database kurikulum, PHP dan MySql.
    5. Penelitian yang dilakukan oleh Sigiet Syafardy yang berjudul “Sistem Informasi Penilaian Di Akademi Perawatan Buntet Pesantren Cirebon”. Penelitian ini menggunakan flow map, diagram konteks serta Data Flow Diagram (DFD) dalam merancang dan mengembangkan sistem informasi mengenai sistem penilaian. Salah satunya adalah mengenai sistem konversi mata kuliah untuk semester pendek. Penelitian ini juga menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 untuk implementasinya dan Microsoft SQL Server 2000 untuk perangkat lunak basis datanya.
      Korelasi dengan penelitian ini adalah konversi, database, alur diagram.
    6. BAB III

      ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

      Gambaran Umum Objek yang Diteliti

      Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

      Dengan semakin maraknya perguruan-perguruan tinggi di daerah Tangerang khususnya dalam bidang komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi di setiap bidang.

      Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat cepat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

      Telah menjadi tekad para pendiri perguruan tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendiran Perguruan Tinggi Raharja yang di selenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YNN) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.


      Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

      Perguruan Tinggi Raharja diawali oleh sebuah lembaga kursus komputer yang diresmikan pada tanggal 03 Januari 1994 dengan nama Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer (LPPK) Raharja oleh Bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Machmud. Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kota Tangerang dengan No. 2001/PLSM.4/1.93. Mengingat kebutuhan masyarakat Tangerang pada khususnya akan tenaga-tenaga handal dibidang komputer semakin tinggi, maka pada tanggal 10 Oktober 1998 berdirilah Akademik Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika sesuai dengan surat keputusan ketua Yayasan Nirwana Nusantara No. 01/YNN01/1998.

      Kemudian pada tanggal 8 Februari 1998, Bapak Koordinator Kopertis Wilayah IV Jawa Barat pada acara validasi memberikan izin kepada AMIK Raharja Informatika untuk menggelar program pendidikan Diploma 3 (tiga) Jurusan Manajemen Informatika dengan status terdaftar. Kemudian pada tanggal 10 April 1999 secara resmi AMIK Raharja mendapatkan status terdaftar untuk program pendidikan Diploma 3 (tiga) Jurusan Manajemen Informatika dengan surat keputusan Mendiknas No. 56/Dikti/0/1999 tertanggal 24 Maret 1999, surat keputusan tersebut diserahkan secara langsung oleh Bapak Prof, Dr, Ugju D. Rusdi selaku koordinator kopertis wilayah IV Jawa Barat kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sujono pada tanggal 2 Februari 2000, semenjak itu Amik Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang ada di Tangerang yang menggelar program pendidikan Diploma 1 (satu) dan Diploma 2 (dua) secara formal sesuai dengan keputusan koordinator kopertis wilayah IV Jawa Barat dengan No. 3024/004/KL/1999.

      Sejarah kemudian mencatat AMIK Raharja Informatika pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional No. 354/Dikti/Kep/2000, menambah 2 (dua) jurusan Teknik Informatika dan Komputer Akuntansi untuk jenjang studi Diploma 3 (tiga). Pada tanggal 20 Oktober dalam usahanya meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusannya, Amik Raharja Informatika meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Raharja dengan surat keputusan No.42/01/YNN/PR/II/2000, Ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendiri STMIK Raharja kepada Mendiknas melalui kopertis wilayah IV Jawa Barat dengan 3 (tiga) program studi untuk jenjang studi strata 1 (satu) yaitu Jurusan Sistem Informasi (SI),Tehnik Informatika (TI) dan Sistem Komputer (SK). Dalam hal tersebut mendapatkan tanggapan dari Direktur Jenderal pendidikan tinggi dengan surat keputusan No.5706/0/T/2000. Tidak hanya sampai disini dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan Raharja sesuai dengan rencana induk pembangunan (RIP) Raharja bahwa dalam kurun waktu 5 (lima) tahun akan berdiri Universitas Raharja.

      Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui Sertifikat Akreditasi, di antaranya yaitu sebagai berikut :

      1. Pada tanggal 8 Juli 2011 berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B untuk kedua kalinya.
      2. Pada tanggal 23 September 2011 berdasarkan Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-X/S1/IX/2011 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B untuk kedua kalinya.
      3. Pada tanggal 25 Agustus 2007 berdasarkan Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-X/S1/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
      4. Pada tanggal 27 Juli 2012 berdasarkan Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-XII/DPI-III/VII/2012 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
      5. Pada tanggal 29 Desember 2007 berdasarkan Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Teknik Informastika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
      6. Pada tanggal 18 Januari 2008 berdasarkan Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
      7. Seiring dengan perkembangan dan permintaan dari alumni dan masyarakat luas Perguruan Tinggi Raharja saat ini juga menyelenggarakan program pasca sarjana Magister Teknik Informatika (MTI) dengan no izin pendirian No. 179/E/O/2013 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Teknik Informatika Program Magister (S-2) Pada STMIK RAHARJA DI TANGERANG.
        1. Jurusan / Program Studi pada Pasca Sarjana
          No Jurusan/Program studi Jenjang
          1 Magister Teknik Informatika (MTI)
          Information Engineering (IE) S2
          Business Intellegence (BI) S2

          Tabel 3.1. Jurusan/Program Studi pada Pasca Sarjana

        2. Jurusan / Program Studi pada STMIK Raharja
          No Jurusan/Program studi Jenjang
          1 Sistem Informasi ( SI )
          Management Information System (SIM) S1
          Business Intelligence (BI) S1
          Computer Accountancy (COA) S1
          2 Teknik Informatika ( TI )
          Multimedia, Audio Visual and Broadcasting (MAVIB) S1
          Software Engineering S1
          3 Sistem Komputer ( SK )
          Creative Communication and Innovative Technology (CCIT) S1
          Computer System (COS) S1

          Tabel 3.2. Jurusan/Program Studi pada STMIK Raharja

        3. Jurusan / Program Studi pada AMIK Raharja Informatika
          No Jurusan/Program studi Jenjang
          1 Manajemen informatika (MI)
          Management Information System (MIS) D3
          Web Graphic Design (WGD) D3
          2 Komputer Akuntansi (KA)
          Web Bassed Accounting System (WBAS) D3
          Finance (FIN) D3
          3 Teknik Informatika ( TI )
          Artificial Informatics (AI) D3
          System Architecture (TSA) D3

          Tabel 3.3. Jurusan/Program Studi pada AMIK Raharja Informatika


      Visi, Misi, dan Tujuan

      Visi Perguruan Tinggi Raharja

      Mencitakan iklim kerja yang kondusif, berwawasan luas jauh kedepan, memiliki daya saing tinggi, mendorong tumbuhnya inovatif dan siap berkompetisi di Era Global, ingin menjadikan Perguruan Tinggi Raharja Unggul di segala bidang, serta terciptanya pengakuan masyarakat luas berpredikat positif terhadap kinerja Manajemen Perguruan Tinggi Raharja.


      Misi Perguruan Tinggi Raharja

      Akan mengawali seluruh kegiatan Akademik yang dilaksanakan oleh Manajemen AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja sampai dengan tercapainya target yang ditetapkan dalam renstra Manajemen Perguruan Tinggi Raharja, serta akan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja dalam peningkatan mutu Akademik dan mutu Pelayanan terhadap Pribadi Raharja dan masyarakat dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.



      Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

      1. Sukses menyelenggarakan Pendidikan Tinggi dengan mutu akademik yang unggul dan mental alumni yang siap berkompetisi di Era Global.
      2. Sukses dalam pengelolaan anggaran pendapatan dan anggaran belanja kampus sehingga terjadinya peningkatan asset kampus
      3. Sukses untuk mendapatkan pengakuan masyarakat luas dan pengakuan Pemerintah, karena mampu melahirkan Sumber Daya Manuasia yang memiliki intelektual dan daya saing tinggi.


      Ruang Lingkup Perguruan Tinggi Raharja

      Ruang lingkup untuk menganalisa sistem informasi jadwal kegiatan kampus adalah pada sistem informasi Green Documentation dan staff Humas Perguruan Tinggi Raharja.


      Arti Nama Raharja

      Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future by Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).



      Arti Green Campus

      Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas “Green” atau dengan sebutan “Green Leaves” sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan 'green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara.Green” dalam konteks “Green Power” berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).



      Lokasi Kampus

      Kampus Modern, Jalan Jendral Sudirman No. 40, Modern - Cikokol, Tangerang, Banten – 15117.



      Struktur Organisasi

      Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka–kerangka hubungan diantara fungsi, bagian–bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi. Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

      Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

      Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja



      Wewenang dan Tanggung Jawab Tiap Departemen

      Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

      Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

      1. Presiden Direktur

        Wewenang :

        1. Memantau penyelenggaraan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
        2. Memantau penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
        3. Memantau penyelenggaraan kegiatan pengembangan administrasi.
        4. Memantau penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

        Tanggung Jawab :

        Bertanggung jawab kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara terhadap penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

      2. Direktur

        Wewenang :

        1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
        2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
        3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
        4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Dharma Perguruan Tinggi.

        Tanggung Jawab :

        Bertanggung jawab tehadap penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan kepada Presiden Direktur.


      3. Asisten Direktur Akademik

        Wewenang :

        1. Bertanggung jawab atas penyusunan OJRS yang efektif dan efisien.
        2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.
        3. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan.
        4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
        5. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan belajar mengajar.
        6. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.
        7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staf binaannya.
        8. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
        9. Mengusulkan pada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
        10. Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
        11. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

        Tanggung Jawab :

        1. Bertanggung jawab atas peksanaan kegiatan sesuai kalender akademis tahunan.
        2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan pelayanan pada bidangnya.
        3. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
        4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

      4. Pembantu Direktur I (Bidang Akademik)

        Wewenang : :

        1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan belajar mengajar.
        2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.
        3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staf binaannya.
        4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
        5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan Kurikulum Jurusan.

        Tanggung Jawab : :

        1. Bertanggung jawab atas penyusunan OJRS yang efektif dan efisien.
        2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.
        3. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan.
        4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
        5. Bertanggung jawab atas terlaksananya penelitian.

      5. Pembantu Direktur II (Bidang Administrasi Umum)

        Wewenang : :

        1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
        2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
        3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

        Tanggung Jawab :

        Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.


      6. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

        Wewenang :

        1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
        2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
        3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

        Tanggung Jawab :

        Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

      7. Kepala Jurusan Diploma

        Wewenang :

        1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedure pelaksanaan proses belajar mengajar.
        2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
        3. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

        Tanggung Jawab :

        1. Bertanggung jawab atas penyusunan OJRS yang efektif dan efisien.
        2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.
        3. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan.
        4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
        5. Bertanggung jawab atas terlaksananya penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

      8. Kepala Jurusan Sarjana

        Wewenang :

        1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedure pelaksanaan proses belajar mengajar.
        2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor staf binaannya.
        3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staf binaannya.
        4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
        5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan peribahan Kurikulum Jurusan.
        6. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
        7. Memberikan kebijakan administratif akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, pembukaan semester pendek dsb.
        8. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
        9. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

        Tanggung Jawab :

        1. Bertanggung jawab atas penyusunan OJRS yang efektif dan efisien.
        2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.
        3. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan.
        4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
        5. Bertanggung jawab atas terlaksananya penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
      9. Asisten Direktur Finansial
      10. Wewenang :

        1. Mengusulkan kepada Direktur atas pelaksanaan pemakaian dana.
        2. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur Penerimaan Mahasiswa Baru.
        3. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.
        4. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staf binaannya.
        5. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
        6. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
        7. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

        Tanggung Jawab :

        1. Mengkoordinasikan pendanaan atas pelaksanaan seluruh kegiatan belajar mengajar yang mencakup Layanan :
        2. Keuangan Mahasiswa
        3. Logistik
        4. Mengkoordinasikan pelaksanaan seluruh kegiatan marketing yang mencakup Layanan Administrasi Penerimaan Mahasiswa Baru
        5. Membuat perencanaan penerimaan keuangan mahasiswa dan pengeluaran dana.
        6. Membuat perencanaan Penerimaan Mahasiswa Baru.
        7. Melakukan evaluasi kinerja layanan keuangan dan marketing.
        8. Menangani permasalahan lintas layanan baik antar layanan administratif, operasi maupun akademis dalam masalah keuangan dan marketing.
        9. Membuat pelaporan keuangan bulanan dan tahunan.
        10. Membuat pelaporan kegiatan marketing tahunan.
        11. Bekerja sama dengan asisten direktur lainnya untuk pelaksanaan proses belajar mengajar.
        12. Mengkoordinasikan pelaksanaan seluruh kegiatan marketing yang mencakup Layanan Administrasi Penerimaan Mahasiswa Baru


      11. Kepala Biro Pemasaran
      12. Wewenang :

        1. Mengusulkan draft kegiatan pemasaran berikut anggaran biaya perkuliahan untuk diperiksa Asisten Direktur Marketing dan disetujui Direktur/Ketua Perguruan Tinggi Raharja.
        2. Merekomendasikan PIC untuk semua kegiatan promosi pada setiap awal tahun ajaran baru dan berlaku hingga satu tahun promosi kedepan.
        3. Merekomendasikan pengangkatan atau pemberhentian, pemberian penghargaan kepada karyawan dijajarannya yang dianggap memiliki prestasi tertentu.
        4. Merekomendasikan tenaga tambahan bagian pemasaran sesuai kebutuhan.
        5. Memberikan arahan kepada tim pemasaran mengenai prosedur kerja untuk proses penerimaan mahasiswa baru.
        6. Mengajukan anggaran kegiatan dalam bidangnya.

        Tanggung Jawab :

        1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan PMB & proses persiapan pendaftaran Mahasiswa Baru.
        2. Bertanggung jawab mengkoordinasikan semua kegiatan promosi Perguruan Tinggi Raharja.
        3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai penerimaan mahasiswa baru.
        4. Bertanggung jawab atas aktivitas promosi internal dan eksternal.
        5. Bertanggung jawab atas data mahasiswa baru pada setiap tahunnya.
        6. Memonitoring dan melaporkan kegiatan penerimaan mahasiswa baru.


      13. Kepala Bagian Pemasaran
      14. Wewenang :

        1. Berwewenang mengajukan kebijaksanaan yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran.
        2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
        3. Mengajukan rencana kebutuhan anggaran kegiatan dalam bidangnya
        4. Mengajukan jadwal kerja tim pemasaran.

        Tanggung Jawab :

        1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pemasaran yang dilaksanakan.
        2. Bertanggung jawab atas dokumentasi kegiatan pemasaran secara keseluruhan
        3. Bertanggung jawab atas pelaksanaan promosi di luar kampus.
        4. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai penerimaan mahasiswa baru.
        5. Bertanggung jawab atas proses penerimaan mahasiswa baru
        6. Bertanggung jawab atas seluruh perlengkapan penerimaan mahasiswa baru


      15. Kepala Sub Bagian Pemasaran
      16. Wewenang :

        1. Berwewenang mengajukan kebijaksanaan yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran.
        2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
        3. Mengusulkan peningkatan sarana kerja guna pencapaian efisisensi dan efektivitas kerja.
        4. Membantu dalam hal kordinasi kerja staff.

        Tanggung Jawab :

        1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pemasaran yang dilaksanakan.
        2. Bertanggung jawab atas program SISFO (Sistem Informasi) & Data Warehouse.
        3. Bertanggung jawab atas pelaksanaan promosi di dalam kampus.
        4. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai penerimaan mahasiswa baru.
        5. Bertanggung jawab atas proses penerimaan mahasiswa baru
        6. Bertanggung jawab atas seluruh perlengkapan penerimaan mahasiswa baru


      17. Staf Bagian Pemasaran
      18. Wewenang :

        1. Berwewenang mengajukan kegiatan promosi yang akan dilaksanakan.
        2. Merekomendasikan ajuan anggaran biaya untuk kegiatan yang akan dilaksanakan.

        Tanggung Jawab :

        1. Bertanggung jawab atas proses penerimaan mahasiswa baru
        2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan promosi di dalam dan diluar kampus.
        3. Bertanggung jawab atas seluruh perlengkapan penerimaan mahasiswa baru
        4. Bertanggung jawab mengurus berbagai kegiatan administrasi bagian pemasaran
        5. Membantu dalam hal evaluasi kegiatan yang sudah dijalankan.
        6. Menjaga keberadaan data-data mahasiswa baru yang bersifat hardcopy untuk kebutuhan adminstrasi bagian pemasaran.
        7. Menjaga dan memelihara keberlangsungan peralatan komputer yang ada sebagai fasilitas Perguruan Tinggi.
        8. Menjaga dan memelihara jaringan yang tersedia yang ada di perguruan tinggi.


      19. Kabiro Keuangan & Pengadaan
      20. Wewenang :

        1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Direktur.
        2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Direktur.
        3. Mengusulkan prosedur pengadaan kepada Direktur

        Tanggung Jawab :

        1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa.
        2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa
        3. Bertanggung jawab atas tersedianya barang atas rencana pengadaan yang telah disetujui.
        4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses pengadaan barang.
        5. Bertanggung jawab atas kualitas suplier yang telah dipilih


      21. Kepala Bagian Keuangan
      22. Wewenang :

        1. Mengajukan jadwal kerja layanan keuangan mahasiswa setiap bulan.
        2. Mengajukan kebijaksanaan yang berhubungan dengan proses pembayaran mahasiswa.
        3. Mengusulkan kepada Kabiro Keuangan dan Pengadaan untuk pengadaan fasilitas pendukung yang diperlukan guna kelancaran pelayanan keuangan mahasiswa.

        Tanggung Jawab :

        Bertanggung jawab seluruh informasi mengenai pembayaran mahasiswa.


      23. Staf Bagian Keuangan
      24. Wewenang :

        Mengusulkan kepada kabag keuangan atas perubahan jadwal kerja


        Tanggung Jawab :

        1. Membantu menerima pembayaran mahasiswa
        2. Melakukan pelayanan keuangan terhadap mahasiswa.
        3. Melakukan follow up terhadap mahasiswa yang belum melunasi pembayaran</li?
        4. Melakukan entri data pembayaran mahasiswa


      25. Staf Bagian Pengadaan.
      26. Wewenang :

        Menolak pengadaan barang yang tidak sesuai dengan prosedur.


        Tanggung Jawab :

        1. Bertanggung jawab atas penerimaan barang.
        2. Bertanggung jawab atas penyimpanan barang.


      27. Asisten Direktur Operasional (ADO)
      28. Wewenang :

        1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.
        2. Mengusulkan kepada Direktur tentang informasi yang berkaitan dengan operasional kegiatan Civitas Perguruan Tinggi.
        3. Mengajukan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staff binaannya.
        4. Mengusulkan kepada Direktur perihal pemberian kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
        5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
        6. Mengajukan usulan kepada Direktur segala anggaran kebutuhan pada bidangnya.
        7. Melaporkan kepada Direktur hasil evalusi kegiatan yang berlangsung pada bidangnya.
        8. Memberikan sangsi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

        Tanggung Jawab :

        1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan sesuai kalender akademis tahunan.
        2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan pelayanan pada bidangnya.
        3. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
        4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.


      29. Kepala Biro Umum
      30. Wewenang :

        1. Mengusulkan kepada Asdir Operasi untuk pengadaan fasilitas pendukung yang diperlukan guna kelancaran Operasi Raharja.
        2. Menentukan fasilitas yang bisa atau tidaknya yang akan dipergunakan oleh pihak diluar staff Perguruan Tinggi Raharja.
        3. Mengajukan anggaran kebutuhan atas perbaikan dan pengadaan barang yang diperlukan.
        4. Memberikan rekomendasi kepada Direktur melalui Asisten Direktur Operasi terhadap peralatan atau barang yang akan disuplai oleh pihak lain dalam hal pengadaannya.
        5. Bersama-sama dengan Asdir lainnya memberikan usulan kepada Direktur untuk kenaikan honor staff binaannya.

        Tanggung Jawab :

        1. Bertanggung jawab atas kesiapan fasilitas di lingkungan Raharja.
        2. Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan operasional fasilitas umum Raharja.
        3. Bertanggung jawab atas keberadaan fasilitas pendukung yang ada di Raharja.


      31. Kepala Bagian Umum
      32. Wewenang :

        1. Mengusulkan kepada Kabiro Umum untuk pengadaan fasilitas pendukung yang diperlukan guna kelancaran Operasi Raharja.
        2. Mengusulkan kepada Kabiro Umum untuk pengadaan fasilitas pendukung yang diperlukan guna kelancaran Operasi Raharja.
        3. Mengusulkan fasilitas yang bisa atau tidaknya yang akan dipergunakan oleh pihak diluar staff Perguruan Tinggi Raharja
        4. Mengajukan anggaran kebutuhan atas perbaikan dan pengadaan barang yang diperlukan.
        5. Memberikan rekomendasi kepada Asisten Direktur Operasi Direktur melalui Kabiro Umum terhadap peralatan atau barang yang akan disuplai oleh pihak lain dalam hal pengadaannya.
        6. Bersama-sama dengan Kabiro umum memberikan usulan kepada Direktur untuk kenaikan honor staff binaannya

        Tanggung Jawab :

        1. Bertanggung jawab atas kesiapan fasilitas di lingkungan Raharja.
        2. Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan operasional fasilitas umum Raharja.
        3. Bertanggung jawab atas keberadaan fasilitas pendukung yang ada di Raharja.


      33. Kepala Bagian Registrasi Perkuliahan dan Ujian (RPU)
      34. Wewenang :

        1. Mengajukan kebijaksanaan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
        2. Merekomendasikan daftar mahasiswa Drop Out dan tidak aktif.
        3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
        4. Mengajukan rencana kebutuhan anggaran kegiatan dalam bidangnya
        5. Mengajukan pengaturan jadwal kegiatan ujian.

        Tanggung Jawab :

        1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
        2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah.
        3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.
        4. Bertanggung jawab atas aktivitas kelengkapan administrasi wisuda mahasiswa.
        5. Bertanggung jawab atas ketersediaan data mahasiswa setiap semesternya.
        6. Bertanggung jawab atas kesiapan administrasi pelaksanaan perkuliahan dan ujian semester.
        7. Bertanggung jawab atas kesiapan sarana administrasi pelaksanaan sidang Tugas Akhir/Skripsi setiap semesternya.


      35. Kepala Bagian HRD
      36. Wewenang :

        1. Memberikan konsultasi mengenai peraturan baru kepegawaian dari pihak pemerintah dan pihak manajemen.
        2. Membuat dan melaksanakan peraturan Perguruan Tinggi Raharja yang telah disetujui Direktur.
        3. Membuat usulan rekomendasi kepada kepala bagian mengenai staffing dan training.
        4. Membuat peraturan umum kepegawaian dan dikomunikasikan dengan semua karyawan.
        5. Memberikan konsultasi kepada karyawan yang bermasalah, dan membina hubungan baik antar bagian.
        6. Membuat iklan, sorting, seleksi, interview calon karyawan.
        7. Bersama-sama dengan Asdir lainnya mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
        8. Bersama-sama dengan Asdir lainnya untuk direkomendasikan kepada Direktur atas prestasi baik yang dimiliki oleh karyawan untuk disampaikan ke Direktur.
        9. Memberikan sangsi kepada karyawan di lingkungan perguruan tinggi yang melanggar tata tertib karyawan.
        10. Sebagai pelaksana urusan pengangkatan, kepangkatan, pemindahan, pemberhentian, pemensiunan dan mutasi pegawai.
        11. Memberikan surat ijin kepada karyawan dengan mengkoordinasikannya kepada atasan atau kepala bagiannya yang terkait.

        Tanggung Jawab :

        1. Menegakkan disiplin karyawan di lingkup Perguruan Tinggi Raharja.
        2. Memberikan pengarahan terhadap karyawan yang melanggar tata tertib .
        3. Memberikan sangsi/Surat Peringatan kepada yang melakukan pelanggaran peraturan.
        4. Mengurus proses kerja lembur karyawan.
        5. Membantu bagian Umum dalam hal persiapan sarana dan fasilitas untuk kegiatan operasional perguruan tinggi.


      37. Kepala Bagian HUMAS
      38. Wewenang :

        1. Memberikan usulan kepada atasan atas bentuk informasi yang akan disampaikan kepada publik.
        2. Memberikan pertimbangan atas rekomendasi jenis desain tampilan untuk keperluan publik.
        3. Memberikan informasi kepada seluruh Pribadi Raharja atas rencana kegiatan yang akan dan telah dilakukan oleh institusi Raharja.
        4. Membuat usulan rekomendasi kepada atasan langsung pelatihan yang berkaitan dengan peningkatan mutu bagian kehumasan.
        5. Mengusulkan kepada atasan langsung atas penurunan/kenaikan/pemindahan jabatan/tempat di unit kegiatannya.

        Tanggung Jawab :

        1. Menjamin keberadaan dan kesiapan media pendokumentasian kegiatan maupun dokumen.
        2. Menjamin materi yang dipublikan dilingkungan kampus tidak memberikan citra buruk bagi perguruan tinggi.
        3. Melaksanakan aturan keprotokalan pimpinan secara baik.
        4. Menganalisis dan melakukan evaluasi setiap berita pers/pers kliping yang menyangkut Perguruan Tinggi Raharja untuk disampaikan kepada atasan.
        5. Memberikan laporan dan mempertanggungjawabkan tugas dan wewenangnya kepada atasan langsung
        6. Memastikan seluruh informasi yang diberikan kepada publik yang telah memperoleh persetujuan dari pimpinan.


      39. Staf Umum
      40. Wewenang :

        1. Mengusulkan kepada Kabag Umum untuk peningkatan sarana kerja guna pencapaian efesiensi dan efektivitas kerja.
        2. Membantu dalam hal koordinasi kerja staf non bidang.

        Tanggung Jawab :

        1. Bertanggung jawab atas kelancaran fasilitas pendukung yang ada di Perguruan Tinggi.
        2. Bertanggung jawab layanan proses perkuliahan
        3. Bertanggung jawab atas layanan kebersihan dan perawatan aset perguruan tinggi.
        4. Bertanggung jawab atas laporan rutin fasilitas pendukung yang ada.


      41. Kabiro Teknik
      42. Wewenang :

        1. Bersama-sama dengan Asisten Direktur Operasi memberikan usulan/pertimbangan kepada Direktur mengenai pemanfaatan dan pengembangan fasilitas Teknologi Informasi.
        2. Merekomendasikan kepada Pimpinan atas fasilitas teknologi informasi yang dianggap sudah tidak sesuai dengan kebutuhan untuk dapat digantikan dengan yang lebih baik.
        3. Bersama-sama dengan Asisten Direktur Operasi dalam hal pengangkatan atau pemberhentian, pemberian penghargaan kepada karyawan dijajarannya yang dianggap memiliki prestasi tertentu.
        4. Memberikan arahan kepada seluruh jajaran perihal pemanfaatan sistem informasi.
        5. Memberikan informasi kepada karyawan Perguruan Tinggi Raharja tentang pengembangan teknologi informasi.
        6. Mengajukan anggaran atas pengadaan, perbaikan terhadap peralatan Teknologi Informasi.

        Tanggung Jawab :

        1. Menjaga kesinambungan data-data yang bersifat elektronik baik untuk kepentingan kegiatan perkuliahan.
        2. Menjaga keberadaan data-data yang bersifat elektronik untuk kebutuhan staff adminstrasi perguruan tinggi.
        3. Menjaga dan memelihara keberlangsungan peralatan komputer yang ada sebagai fasilitas Perguruan Tinggi.
        4. Menjaga dan memelihara jaringan yang tersedia yang ada di perguruan tinggi.


      43. Kepala Bagian Teknik
      44. Wewenang :

        1. Bersama-sama dengan Kabiro Teknik memberikan usulan/pertimbangan kepada Asisten Direktur Operasi mengenai pemanfaatan dan pengembangan fasilitas Teknologi Informasi.
        2. Merekomendasikan kepada Pimpinan atas fasilitas teknologi informasi yang dianggap sudah tidak sesuai dengan kebutuhan untuk dapat digantikan dengan yang lebih baik.
        3. Bersama-sama dengan Kabiro Teknik dalam hal pengangkatan atau pemberhentian, pemberian penghargaan kepada karyawan dijajarannya yang dianggap memiliki prestasi tertentu.
        4. Memberikan arahan kepada seluruh jajaran perihal pemanfaatan sistem informasi.
        5. Memberikan informasi kepada karyawan Perguruan Tinggi Raharja tentang pengembangan teknologi informasi.
        6. Mengajukan anggaran atas pengadaan, perbaikan terhadap peralatan Teknologi Informasi.

        Tanggung Jawab :

        1. Menjaga kesinambungan data-data yang bersifat elektronik baik untuk kepentingan kegiatan perkuliahan.
        2. Menjaga keberadaan data-data yang bersifat elektronik untuk kebutuhan staff adminstrasi perguruan tinggi.
        3. Menjaga dan memelihara keberlangsungan peralatan komputer yang ada sebagai fasilitas Perguruan Tinggi.
        4. Menjaga dan memelihara jaringan yang tersedia yang ada di perguruan tinggi.


      45. Ketua REC
      46. Wewenang :

        1. Menentukan dan merumuskan arah kebijakan Rencana Kerja REC berdasarkan RENSTRA Manajemen Perguruan Tinggi Raharja.
        2. Menyetujui Jadwal Pelatihan dan Sertifikasi IT untuk diajukan kepada Direktur.
        3. Mendatangani sertifikat pelatihan dan Sertifikasi IT.
        4. Menyetujui proposal Pengembangan dan Implementasi untuk diajukan kepada Direktur.
        5. Membuat penugasan terhadap pelaksanaan pada sub unit PPI, PPS, PPM, PIP yang diajukan oleh Divisi/Bagian lain
        6. Mengesahkan Wewenang dan Tanggung Jawab (WT) Kabag REC, Kasubag REC, Staf PPI, Staf PPS, Staf PPM, dan Staf PIP.

        Tanggung Jawab :

        1. Bertanggung jawab atas arah kebijakan Rencana Kerja REC berdasarkan RENSTRA Manajemen Perguruan Tinggi Raharja.
        2. Bertanggung jawab atas persetujuan jadwal pelatihan dan sertifikasi IT untuk diajukan kepada Direktur
        3. Bertanggung jawab atas penandatanganan sertifikat pelatihan dan sertifikasi IT.
        4. Bertanggung jawab atas persetujuan proposal pengembangan dan implementasi untuk diajukan kepada Direktur.
        5. Bertanggung Jawab atas penugasan terhadap pelaksanaan pada sub unit PPI, PPS, PPM, PIP yang diajukan oleh Divisi lain.
        6. Bertanggung Jawab mengesahkan WT Kabag REC, Kasubag RECC, Staf PPI, Staf PPS, Staf PPM, dan Staf PIP


      47. Wakil Ketua REC
      48. Wewenang :

        Memutuskan kenaikan jabatan, mutasi, pemberhentian pejabat dan staf pada Divisi REC Perguruan Tinggi Raharja.

        Tanggung Jawab :

        1. Bertanggung jawab atas arah kebijakan Rencana Kerja REC berdasarkan RENSTRA Manajemen Perguruan Tinggi Raharja
        2. Bertanggung jawab atas persetujuan jadwal pelatihan dan sertifikasi IT untuk diajukan kepada Direktur.
        3. Bertanggung jawab atas penandatanganan sertifikat pelatihan dan sertifikasi IT.
        4. Bertanggung jawab atas persetujuan proposal pengembangan dan implementasi untuk diajukan kepada Direktur.
        5. Bertanggung Jawab atas penugasan terhadap pelaksanaan pada sub unit PPI, PPS, PPM, PIP yang diajukan oleh Divisi lain.
        6. Bertanggung Jawab mengesahkan WT Kabag REC, Kasubag RECC, Staf PPI, Staf PPS, Staf PPM, dan Staf PIP


        Tata Laksana Sistem yang berjalan saat ini

        Prosedur Sistem yang Berjalan

        Spesifikasi proses konversi yang sedang berjalan saat ini adalah sebagai berikut:

        1. Proses pelaksanaan database konversi

          Seorang calon mahasiswa datang mendaftar ke marketing dan menyerahkan berkas-berkas perpindahan seperti daftar nilai dari Perguruan Tinggi atau kampus asal. Berkas yang diterima oleh marketing ini kemudian didistribusikan ke bagian sekretaris jurusan yang kemudian akan dilakukan penginputan data konversi mahasiswa.

        2. Proses Input Database Konversi Mahasiswa

          Setiap data daftar nilai yang diterima sekretaris jurusan harus diinput pada database. Namun pada penginputan tersebut sistem yang dipakai masih menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Data tersebut diinput kemudian dicari mata kuliah yang setara. Pada data tersebut sekretaris jurusan dapat menyimpan, mengedit serta menghapus data.

        3. Proses Cetak Konversi

          Lembaran konversi yang sudah selesai diinput kemudian dicetak untuk ditandatangani oleh Kepala Jurusan dan diajukan ke Asisten Direktur. Setelah diterima, surat konversi ini kemudian dibuatkan Surat Keputusan (SK) yang akan ditembuskan ke bagian terkait, seperti RPU, keuangan dan mahasiswa yang bersangkutan.


        Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

        1. Use Case Diagram

          Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program unified modeling language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, sebagai berikut :

          Gambar 3.2 Use case Diagram Penyetaraan Mata Kuliah (Konversi)

          Berdasarkan Gambar 3.2 use case diagram yang saat ini berjalan terdapat:

          • 5 actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Mahasiswa, Marketing, Sekretaris Jurusan, Asdir Akademik, dan Sekretaris Asdir.
          • 8 use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya: daftar nilai, input daftar nilai, menyetarakan daftar nilai (konversi), edit konversi, hapus konversi, cetak konversi, pengajuan konversi, dan SK konversi.
        2. Sequence Diagram

          Gambar 3.3 sequence diagram pengolahan data konversi

          Berdasarkan Gambar 3.3 sequence diagram yang berjalan saat ini terdapat:

          • 12 Lifeline yang saling berinteraksi, diantaranya: beri daftar nilai, serah daftar nilai, input, setarakan mata kuliah, edit, hapus, cetak, pengajuan, pengajuan acc, surat pengajuan, permintaan pembuatan SK, SK konversi.
          • 5 actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: Mahasiswa, Marketing, Sekretaris Jurusan, Asdir Akademik, dan Sekretaris Asdir.

        3. Activiity Diagram

          Gambar 3.4 Activity Diagram sistem berjalan

          Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram sistem berjalan terdapat:

          • 1 initial node, sebagai yang mengawali objek
          • 17 action yang menggambarkan eksekusi kegiatan proses atau alur kegiatan.
          • 1 activity final node, menjelaskan bahwa objek dibentuk

        User Requirement

        Elisitasi Tahap I

        Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan pengguna yang belum terpenuhi.

        Berikut lampiran elisitasi tahap I yang telah dibuat:

        Elisitasi Tahap I

        Gambar 3.5 Diagram Elisitasi Tahap I


        Elisitasi Tahap II

        Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian dikelompokkan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan gambar 3.5 terdapat 1 requirement yang diberi opsi inessential (I) dan harus dieliminasi. Requirement tersebut merupakan bagian dari sistem yang dibahas, namun sifatnya tidak begitu penting karena walaupun requirement tersebut tidak dapat dipenuhi, sistem masih dapat berjalan dengan baik. Sesuai ruang lingkup yang telah dijelaskan sebelumnya, maka requirement diberi opsi inessential (I) yang dapat dilihat pada gambar berikut.

        BAB IV

        HASIL PENELITIAN

        Rancangan Sistem Usulan

        Prosedur Sistem Usulan

        Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

        Activity Diagram Yang Diusulkan

        Sequence Diagram Yang Diusulkan

        Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

        Rancangan Basis Data

        Normalisasi

        Spesifikasi Basis Data

        Flowchart System yang diusulkan

        Rancangan Program

        Rancangan Prototipe

        Konfigurasi Sistem Usulan

        Spesifikasi Hardware

        Aplikasi Yang Digunakan

        Hak Akses

        Testing

        Evaluasi

        Implementasi

        Schedule

        Penerapan

        Estimasi Biaya

        BAB V

        PENUTUP

        Kesimpulan

        Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

        Ini isi dari kesimpulan terhadap rumusan masalah

        Ini isi dari kesimpulan terhadap rumusan masalah

        Ini isi dari kesimpulan terhadap rumusan masalah

        Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

        Ini isi dari kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian

        Ini isi dari kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian

        Ini isi dari kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian

        Kesimpulan terhadap metode penelitian

        Ini isi dari kesimpulan terhadap metode penelitian

        Ini isi dari kesimpulan terhadap metode penelitian

        Ini isi dari kesimpulan terhadap metode penelitian

        Saran

        Ini berisi saran anda

        Kesan

        DAFTAR PUSTAKA


        DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Yessy