SI1011464991

Dari widuri
Revisi per 27 September 2014 10.05 oleh Fitri anggraeni (bicara | kontrib) (←Membatalkan revisi 56286 oleh Fitry (Bicara))


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI

PADA MEDIA CETAK TABLOID TIPIKOR

BERBASIS WEB


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1011464991
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK)RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI

PADA MEDIA CETAK TABLOID TIPIKOR

BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1011464991
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Maimunah, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 007002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI

PADA MEDIA CETAK TABLOID TIPIKOR

BERBASIS WEB

Dibuat Oleh :

NIM
: 1011464991
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang,....2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom)
   
(Syarah, S.Kom)
NID : 10002
   
NID : 08175

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI

PADA MEDIA CETAK TABLOID TIPIKOR

BERBASIS WEB

Dibuat Oleh :

NIM
: 1011464991
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI

PADA MEDIA CETAK TABLOID TIPIKOR

BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1011464991
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2014

 
 
 
 
 
NIM : 1011464991

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi terus berubah dan berkembang pesat, seiring dengan perkembangan teknologi, komputer berperan penting dalam suatu perusahaan, karena komputer bersifat fleksibel dan sudah menjadi kebutuhan umum. Media Cetak Tabloid Tipikor merupakan perusahaan yang sistem absensi pegawainyamasih berjalan secara manual. Dimana dalam penerapan sistem absensi ini terdapat beberapa hal yang menjadi kendala. Adapun kendala yang terjadi yaitu dalam hal keefektifan, efisiensi waktu dan proses pengabsenan. Bentuk laporan absensi yang ada saat ini masih berupa tulisan yang dapat menyulitkan dalam proses pencarian data, dan memungkinkan sering terjadinya data absensi yang hilang. Dengan alasan di atas maka penulis mencobauntuk memberikan alternative pemecahan masalah dengan membuat suatu aplikasi sistem absensi yang akan mencatat data daftar kehadiran pegawai, waktu kedatangan, waktu pulang, yang akan dibuat secara sistematis dan terkomputerisasi. Pada penulisan ini juga akan diterangkan tahapan pengerjaan, mulai dari proses analisa, perencanaan, perancangan dengan menggunakan bahasa pemograman PHP (Hypertext Prepocessor) dan database MySQL, hingga tahapan analisa mengunakan metode OOA (Object Oriented Analysis), dan pendekatan berorientasi objek, hingga UML(Unified Modelling Languange), dengan tujuan untuk mengetahui data apa saja yang menjadi masukan dan keluaran pada sistem yang berjalan. Dengan adanya sistem informasi absensi ini diharapkan dapat meminimalkan kendala-kendala yang terjadi pada sistem sebelumnya dan membantu dalam penyelesaian laporan absensi.


Kata Kunci: absensi, pegawai, sistem informasi


ABSTRACTION

The development of technology is constantly changing and evolving rapidly, along with the development of technology, the computer plays an important role in a company, because the computer is flexible and has become the public's needs. Print Media is a company of Tabloid Tipikor system attendance officers is still running it manually. Where in the application of the system as there are a few things that become an obstacle. As for the obstacles occurred namely in terms of effectiveness, efficiency and process time pengabsenan. Attendance report form that is currently still in the form of writing that can complicate the process of the search data, and allows the data rate at which the onset is often missing. With the above reasons then the authors try to provide alternative problem solving by creating an application system that will record the attendance data lists of attendance clerk, arrival time, time of return, which will be made in a systematic and computerized. At this writing will also explained the stages of the work, ranging from process analysis, planning, designing and programming language PHP (Hypertext Prepocessor) and MySQL database, to the stages of analysis using the method of OOA (Object Oriented Analysis), and object-oriented approach, UML (Unified Modelling Languange), with the aim to find out what are the data being input and output on a system that is running. With attendance information system is expected to minimize the constraints that occurred on the previous system and assist in the completion of the report on attendance.


Keywords : attendance, officials, information system

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL STATE CHART DIAGRAM


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Literature Review

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Tabel Pegawai

Tabel 4.3 Tabel Absen

Tabel 4.4 Tabel Izin

Tabel 4.5 Tabel Cuti

Tabel 4.6 Tabel Bagian

Tabel 4.7. Pengujian Black Box Pada Login Admin

Tabel 4.8. Pengujian Black Box Pada Data Pegawai

Tabel 4.9. Pengujian Black Box Pada Data Bagian

Tabel 4.10. Pengujian Black Box Pada Data Absen

Tabel 4.11. Daftar Schedule

Tabel 4.12. Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram Absensi Pegawai

Gambar 3.3. Activity Diagram Absensi Datang

Gambar 3.4. Activity Diagram Absensi Pulang

Gambar 3.5. Activity Diagram Izin

Gambar 3.6. Activity Diagram Cuti

Gambar 3.7. Activity Diagram Dinas Luar

Gambar 3.8. Activity Diagram Laporan Absensi

Gambar 3.9. Sequence Diagram Absensi Pegawai

Gambar 3.10. Unified Modeling Language (UML)

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.4 Statechart Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.5 Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.6 Tampilan Program Menu Login

Gambar 4.7 Tampilan Program Menu Bagian

Gambar 4.8 Tampilan Program Menu Pegawai

Gambar 4.9 Tampilan Program Menu Absen

Gambar 4.10 Tampilan Program Menu Cuti

Gambar 4.11 Tampilan Program Menu Izin

Gambar 4.12 Tampilan Program Menu Laporan

Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Program Menu Login

Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Program Menu Bagian

Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Program Menu Pegawai

Gambar 4.16 Rancangan Tampilan Program Menu Absen

Gambar 4.17 Rancangan Tampilan Program Menu Cuti

Gambar 4.18 Rancangan Tampilan Program Menu Izin

Gambar 4.19 Rancangan Tampilan Program Menu Laporan


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan ilmu Sistem Informasi Manajemen pada masa sekarang ini sangatlah cepat dan maju, dengan semakin meningkatnya persaingan dunia media cetak berlomba melakukan Sistem Manajemen Informasi yang lebih baik, salah satunya adalah dengan cara meningkatkan sistem manajemen yang lebih canggih lagi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut.

Namun pada saat ini masih banyak kantor media cetak di daerah-daerah yang masih menggunakan sistem semi komputerisasi dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Salah satunya pada Media Cetak Tabloid Tipikor yang masih menggunakan sistem semi komputerisasi untuk proses absensi pegawainya.

Sistem absensi pada Media Cetak Tabloid Tipikor masih menggunakan cara semi komputerisasi yaitu masih menggunakan media kertas sebagai bukti absensi, sehingga sering terjadi kesalahan pada waktu pengabsenan dan memperlambat proses kerja pegawai. Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat dan maju, dengan adanya sistem absensi yang sudah terkomputerisasi tentu akan dapat lebih memudahkan pegawai.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul : “ PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI PADA MEDIACETAK TABLOIDTIPIKOR BERBASIS WEB “.

Perumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan beberapa masalah yang akan diteliti dan dipecahkan, yaitu pada sistem yang berjalan, masalah yang ditemukan antara lain :

  1. Bagaimana sistem absensi pegawai yang berjalan saat ini pada Media Cetak Tabloid Tipikor?

  2. Apakah laporan yang dihasilkan saat ini datanya sudah akurat ?

  3. Bagaimana merancang sistem absensi pegawai pada Media Cetak Tabloid Tipikor?

Ruang Lingkup

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan lancar maka diperlukan ruanglingkup penelitian. Adapun batasan yang akan dibahas adalah seputar perancangansistem informasi absensi pegawai pada Media Cetak Tabloid Tipikor mulai dari absensi kehadiran pegawai, izin pegawai, cuti pegawai sampai dengan pembuatanlaporan absensi pegawai.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional

    1. Untuk menganalisa Sistem Absensi Pegawai dari datang sampai pulang.

    2. Mempermudah dalam absensi sehingga lebihefektif dan efisien.

    3. Untuk memberikan solusi bagi Media Cetak TabloidTipikor dalam absensi pegawai.

  2. Tujuan Fungsional

    1. Untuk menyimpan data-data absensiagar data-data tidak hilang.

  3. Tujuan Individu

    1. Dapat menambah wawasan penulis dalam haldunia kerja.

    2. Ingin mengimplementasikan ilmu yang sudahkami dapat dalam proses belajar mengajar.

    3. Sebagai syarat untuk menyelesaikan SKRIPSI dan mendapatkan gelar Sarjana.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat – manfaat yang diperolehadalah sebagai berikut :

  1. Manfaat Operasional

    1. Dapat meningkatkan mutu manajemen pada Media Cetak Tabloid Tipikor.

    2. Mempermudah dalam absensi sehingga lebih efektif dan efisien.

    3. Dapat meningkatkanpemanfaatan hasil-hasil penelitian di lingkungan Media Cetak Tabloid Tipikor.

  2. Manfaat Fungsional

    1. Agarhasil dari penelitian yang penulis lakukan dapat dimanfaatkan dan digunakanoleh Media Cetak Tabloid Tipikor sebagai bahan referensi dasar untuk memperbaikisistem absensi yang berjalan saat ini.

    2. Agarterciptanya pelayanan yang lebih baik, efektif dan efisien.

  3. Manfaat Individu

    1. Hasil penelitian ini memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk memperluas wawasanyang telah diterima tentang manajemen pada kegiatannyata di bidang studinya.

Metode Penelitian

Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, penulis mengumpulkan data dan keterangan yangdiperlukan untuk penelitian dengan metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukandalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukanmenggunakan beberapa metode sebagai berikut :

  1. Wawancara

    Untuk melengkapi data-datayang diperlukan dalam pengembangan Sisteminformasi Absensi inimaka dilakukan wawancara terhadap beberapa pegawai.Wawancara yang dilakukan untuk mencari data mengenaikekurangan dari sistem yang sedang berjalan serta kebutuhan-kebutuhan lain yangdiperlukan oleh pegawai yang belum tercukupi dari sistem yang telah ada sekarang.Wawancara dilakukan langsung kepada Bpk.Purnama Herdiansyah selaku pegawai pada Media Cetak Tabloid Tipikor.

  2. Observasi

    Observasi adalah metode yang dilakukan penulis untukmengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan untuk proses penelitian dengan cara mendatangi objek penelitiansecara langsung ke Media Cetak Tabloid Tipikor yangberalamat di Jl. Raya Serang KM14,5 Citra Raya Graha Pratama Blok V13 No.16 Cikupa Tangerang.

  3. Studi Kepustakaan

    Metode studi kepustakaan dilakukanuntuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan.Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan mencari referensi-referensiyang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, referensi dapat diperolehdari buku-buku atau internet.

Metode Analisa Sistem

Pada penelitian ini digunakan teknik analisis berupa pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyekdengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumplan datadengan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasikebutuhan sistem yang akan dikembangkan.Pada prosesanalisis, teknik analisis yang dilakukan adalah :

  1. Analisis Pengguna

    Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisadidapatkan oleh masing – masing user.

  2. Analisis kebutuhan Fungsional, non fungsionaldan pengguna

    Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yangterlibat serta fungsi- fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masingpengguna dimodelkan dengan Use Case Diagram.

  3. Analisis perilaku sistem

    Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya.

  4. Analisis sistem berjalan saat ini.

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :


  1. Perencanaan (Planning)

    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumberdaya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  2. Analisis (Analysis)

    Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools ataualat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigmn yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  3. Disain (Design)

    Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5,dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

  4. Implementasi(Implementation)

    Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

  5. Pemeliharaan(Maintenance)

    Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dibuat untuk memberikan gambaran mengenai yang diteliti dalamlaporan ini pada setiap bab. Adapun sistematika penulisan ini adalah, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah,tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, waktu dan tempat penelitian,metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, Unified Modelling Language (UML), dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistemyang dibahas.

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA MASALAH

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Media Cetak Tabloid Tipikor, struktur organisasi, pembahasan tugas dan wewenang, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, Blueprint sistem yang diusulkan, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan analisa sistem yang diusulkan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) melalui program Visual Paradigm 6.4, yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram, rancangan basis data, screen shot dari sistem yang diimplementasikan, serta rancangan perangkat sistem yang diusulkan, terdiri dari hardware dan software.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:10)[1], secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan oleh Kenneth Boulding, terutama menekan pentingnya perhatian terhadap setiap bagian yang membentuk sebuah sistem. Kecenderungan manusia mendapat tugas memimpin suatu organisasi adalah terlalu memusatkan perhatian pada salah satu komponen saja dari sistem organisasi.

Menurut Tata Sutabri (2012:16) menarik kesimpulan bahwa “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut tentang pengertian secara umum, yaitu :


  1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, seperti sistem pernapasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah. Unsur-unsur yang membentuk subsistem tersebut.

  2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerjasama antara unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.

  3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Seperti sistem pernapasan kita bertujuan menyediakan oksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bertujuan menyediakan oksigen dan tersebut yang berupa hidung, saluran pernapasan, paru-paru, dan darah bekerjasama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan tersebut.

  4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, sistem pernafasan kita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh, contoh sistem satuan adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan tubuh.


Menurut Tata Sutabri (2012:10), secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat di simpulkan bahwa system adalah kegiatan-kegiatan yang saling berinteraksi dan saling berhubungan guna mencapai suatu tujuan

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:10), Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut, yaitu:

  1. Komponen sistem (component)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  2. Batasan sistem (boundary)

    Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan lainnya atau dengan lingkungan luar. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan luar sistem (environment)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung sistem (interface)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan sistem (input)

    Energi yang dimasukkan ke dalam system disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.


  6. Keluaran sistem (output)

    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.


  7. Pengolahan sistem (processing)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.


  8. Sasaran sistem (Objective) atau tujuan (goal)

    Suatu sistem harus memiliki sasaran (Objective) dan tujuan (goal) yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

  9. Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu,yaitu mempunyai komponen-komponen (component),batas sistem (boundary) lingkungan luar sistem (evironment),penghubung (interface), masukan (input), pengolah (process), keluaran (output), dan sasaran (objective), atau tujuan (goals) yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan.

Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, Tata Sutabri ( 2012:22) diantaranya yaitu:

  1. Pegawai Operasional

    Pegawai operasional adalah setiap orang yang secara langsung harus mengerjakan sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah atasan.

  2. Pegawai Manajerial

    Pegawai manajerial adalah setiap orang yang berhak memerintah bawahannya untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dan dikerjakan sesuai dengan perintah. Mereka mencapai tujuannya melalui kegiatan-kegiatan orang lain.

Analisa Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:220), “tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

Analisa adalah suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal di dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan yang ada. Menurut para ahli analisa sistem juga dapat didefinisikan sebagai berikut :

  1. Menurut Adi Nugroho (2010:27), “Analisa sistem adalah sebuah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”.

  2. Menurut Lili Tanti dkk dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208), sistem didefinisikan, “Analisa secara umum merupakan tahap dari daur hidup pengembangan perangkat lunak pengajar. Salah satu tahap yang bertujuan untuk memahami keperluan pembelajaran dan mengembangkan permintaan-permintaan”.

  3. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.


Langkah-langkah Analisa Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:12), Langkah-langkah didalam tahap analisa sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan ditahap perencanaan sistem. Perbedaannya terletak pada ruang lingkup tugasnya. Di analisa sistem ini, penelitian yang dilakukan oleh analis sistem merupakan penelitian terinci, sedang diperencanaan sistem sifatnya hanya penelitian pendahuluan. Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :


  1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.

  2. Memahami cara kerja sistem.

  3. Melakukan analisa.

  4. Melaporkan hasil analisa sistem.

Fungsi Analisa Sistem

Menurut Haerudin dkk dalam jurnal CCIT Vol 7 (2013 : 117) adalah:

  1. Mengidentifikasi masalah kebutuhan pemakai.

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternative metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya,pada tugas dan fungsi terakhir dari analisa system menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah di setujui pemakai.

 

Tahap analisa sistem

Menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322) “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Tata Sutabri (2012:220), proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mengumumkan penelitian sistem.

    Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

  2. Mengorganisasikan tim proyek

    Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

  3. Mendefinisikan kebutuhan informasi

    Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

  4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

    Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

  5. Menyiapkan usulan rancangan

    Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

  6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek

    Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.








  7. BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Media Cetak Tabloid Tipikor

    Sejarah Singkat

    Berbicara Tabloid TIPIKOR tidak lepas dari sosok dan peran Dani Yudo Kuncoro SH,MMH. Sosok ini mempunyai latar belakang sebagai seorang jurnalis senior era orde lama disalah satu Media Independent. Mengenai aktifitas Dani Yudo Kuncoro merupakan salah satu pendiri Yayasan Gelora 45 yang bergerak dibidang keagamaan, kemanusian dan sosial.

    Media Cetak Tabloid TIPIKOR terbentuk dibawah naungan Yayasan Gelora 45 dan berkantor di Rukan Villa Bandara Kelurahan Dadap – Kabupaten Tangerang. Media Cetak Tabloid TIPIKOR merupakan salah satu media cetak bulanan yang menjadi pelopor pemberitaan yang mengupas khusus kejahatan korupsi yang semakin merajalela di Indonesia. Perwakilan Tabloid TIPIKOR pertama terbentuk di Provinsi Banten pada awal Tahun 2008 yang beralamat kantor di Jln.Raya Serang KM 14,5 Citra Raya Graha Pratama Blok V13 No.16 Cikupa, Tangerang – Banten.

    Awal Tahun 2011 Tabloid TIPIKOR adalah Media Cetakpertama yang berhasil membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membongkardugaan korupsi Pembangunan Gedung Vaksinasi Flu Burung di Jawa Barat yangmerugikan Negara diperkirakan Rp 600 Miliar Rupiah yang akhirnya KPK menetapkanM.Nazarudin dan beberapa pejabat Direktorat Jendral Kementrian Kesehatansebagai tersangka. Selain itu, Tabloid TIPIKOR adalah Media Cetak yang jugamembantu Komisi Pemberantasan Korupsi membongkar Proyek Pembangunan SportCenter Hambalang yang juga terindikasi merugikan negara hampir 500 MiliarRupiah yang juga akhirnya KPK menetapkan beberapa Politisi Demokrat sebagaitersangka termasuk Ketua Umum Partai Demokrat yaitu Anas Urbaningrum. Dan masihbanyak pemberitaan – pemberitaan korupsi Di Media Tabloid TIPIKOR yang akhirnyamembantu KPK menuntaskan dan menjerat “Aktor – Aktor Pemerintahan” korupsebagai tersangka.

    Saat ini, Kantor Redaksi Media Cetak Tabloid TIPIKORberlamat di Jln. Cempaka Putih Barat 3 No.16 B Jakarta Pusat. Selain itu jugamemiliki 10 Perwakilan Kantor Provinsi, 32 Kantor Biro di seluruh PerwakilanProvinsi diantaranya Perwakilan Provinsi Banten di Citra Raya - Tangerang,Perwakilan Provinsi Jawa Barat di Cibolerang – Bandung, Perwakilan ProvinsiJambi di Kota Jambi, Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara di Kendari, dan lain– lain.

    Setelah 7 (Tujuh) Tahun berdiri dan berkembang padaTahun 2013 Tjoa Ho Liong wafat. Sepeninggalnya (Alm) Tjoa Ho Liong, PimpinanUmum Tabloid TIPIKOR dijabat oleh E.Suherman Kartadinata SH,MMH yang jugamenjabat sebagai President Direktur Kongres Advokat Indonesia (KAI) dan sampaisaat ini Pimpinan Redaksi Tabloid TIPIKOR masih dijabat oleh Dani Yudo KuncoroSH,MMH.

    Visi dan Misi

    1. Visi

    Menjadi salah satu Media Cetak yang profesionaldan sebagai alat kontrol sosial kemasyarakatan yang dipercaya dan terintegrasiserta fokus mempublikasikan atau menyiarkan informasi yang akurat dan mampubersaing.

    2. Misi

    Memberikan konsep pengetahuan umum secaramaksimal khususnya politik dan hukum sertamenjadi sumber berita dan informasi terpercaya di Indonesia.

    Struktur Organisasi

    Struktur organisasi pada Media CetakTabloid Tipikor disusun secara bertahap sesuai dengan kondisi dan denganmemperlihatkan efektifitas dan efisiensi. Untuk menunjang lancarnya pengelolaandibutuhkan adanya kelompok kerja yang pada dasarnya membantu kepala perwakilanatau pimpinan dalam pelaksanaan tugas, memberikan tugas untuk para pegawai kearah yang diharapkan berdasarkan ketentuan hukum dan tanggung jawab untukmencapai tujuan pelayanan yang baik, seperti yang terlihat pada gambar strukturorganisasi dibawah ini.

    Tugas dan Tanggung Jawab

    1. Kepala Perwakilan

    Tugasnya :

    1. Bertanggungjawab terhadap semua kegiatan baik meliputi kegiatan jurnalistik atau dalam pendistribusian Media Cetak Tabloid Tipikor khusunya diwilayah perwakilan provinsi Banten.
    2. Memberikanpengarahan kepada seluruh Kepala Biro yang berada diwilayah Provinsi Banten.
    3. Melaporkansetiap kegiatan jurnalistik diwilayah provinsi Banten dan memberikan laporan keuangan kepada Pimpinan Redaksi Tabloid TIPIKOR.

    2. Wakil Kepala Perwakilan

    Tugasnya :

    1. MewakiliKepala Perwakilan dalam setiap kegiatan formal apabila Kepala Perwakilan tidak bisa hadir.
    2. Melakukansosialisasi jurnalistik kepada seluruh kepala biro yang ada di Provinsi Banten.
    3. Mengadakankegiatan sosisal di wilayah Provinsi Banten.

    3. Sekretaris

    Tugasnya :

    1. Mengaturkegiatan surat menyurat, baik surat masuk maupun surat keluar yang berkaitan dengan Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.
    2. Melaporkandata absensi seluruh wartawan Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.
    3. Mengaturjadwal seluruh kegiatan yang berkaitan dengan Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.

    4. Administrasi

    Tugasnya :

    1. Mendataseluruh kebutuhan yang diperlukan untuk menunjang seluruh kegiatan/aktifitas kantor di Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.

    5. Bendahara

    Tugasnya :

    1. Menguruspenggajian seluruh staff dan wartawan Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.
    2. Melaporan keuangan bulanan Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.


    6. Marketing

    Tugasnya :

    1. Mengurus dan mengatur kegiatan yang berkaitan dengan periklanan di Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.

    7. Bagian Umum

    Tugasnya :

    1. Membantupendistribusian surat menyurat dan mengatur pendistribusian eksemplar Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.

    8. Kordinator Wartawan

    Tugasnya :

    1. Memberikan pengarahan cara kerja jurnalis pada seluruh wartawan Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.
    2. Melaporkankinerja seluruh wartawan Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.

    9. Kabiro

    Tugasnya :

    1. Memberikantugas kepada wartawan yang ada diwilayah kerja masing-masing biro yang dipimpinnya.
    2. Membantukinerja wartawan dibiro yang dipimpinnyan dalam kegiatan jurnalistik.

    10. Wartawan

    Tugasnya :

    1. Melakukankegiatan jurnalistik sesuai dengan tugas yang diberikan oleh kepala biro disetiap biro masing-masing
    2. Membuat berita.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Urutan prosedur ini berisikan urutan proses absen datang, absen pulang, izin, cuti, dinas luar serta pembuatan laporan.

    1. Prosedur Absen Datang

      Pegawai datang langsungkepada Sekretaris, kemudian Sekretaris menyiapkan kertas absen dan memberikanyakepada pegawai, lalu pegawai menerima kertas absen untuk di tandatangani yangmenandakan bahwa pegawai tersebut sudah datang atau hadir pada hari tersebut,kemudian pegawai memberikan kertas absen tersebut ke Sekretaris.

    2. Prosedur Absen Pulang

      Pegawai datang langsungkepada Sekretaris, kemudian Sekretaris menyiapkan kertas absen dan memberikanyakepada pegawai, lalu pegawai menerima kertas absen untuk di tandatangani yangmenandakan bahwa pegawai tersebut sudah selesai dalam melakukan tugasnya padahari ini , kemudian pegawai memberikan kertas absen tersebut ke Sekretaris.

    3. Prosedur Izin

      Apabila pegawai izin tidakmasuk kantor atau ada halangan, pegawai wajib memberikan informasi padaSekretaris baik melalui email atau telp, kemudian Sekretaris menerima informasitersebut dan mencatatnya pada kertas absen.

    4. Prosedur Cuti

      Jika pegawai ingin cuti,pegawai harus meminta form cuti pada Sekretaris kemudian Sekretaris menyiapkan form cuti, lalu di berikan kepada pegawaiagar pegawai mengisi form tersebut dan jika form tersebut sudah di isi pegawaidiharuskan mengembalikan form tersebut kepada Sekretaris sehingga Sekretarisbisa mengarsipkanya.

    5. Prosedur Dinas Luar

      Jika pegawai di perintahkanatau mendapat tugas dinas luar, pegawai harus meminta form dinas kepada Sekretaris,kemudian Sekretaris menyiapkan form tersebut dan memberikan kepada pgawai untukdi isi selengkapnya dan setelah selesai pegawai wajib mengembalikan formtersebut kepada Sekretaris agar dapat di arsipkan.

    6. Prosedur Pembuatan Laporan

      Sekretaris membuat laporan bulanan kemudian diberikan kepada pimpinan untuk di periksa, setelah di periksaoleh pimpinan apabila laporan tersebut terjadi kesalahan maka pimpinanmengembalikan laporan tersebut untuk di perbaiki oleh Sekretaris, dan apabilalaporan tersebut sudah benar makan pimpinan dapan melakukan ACC pada laporantersebut.

    Rancangan Prosedur Sintem Berjalan

    1. Use Case Diagram

    2. Setelah skenario mengenai sistem absensi pegawaiyang berjalan saat ini selesai didefinisikan, maka skenario tersebut akandigambarkan kedalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca. Dari definisiskenario diatas dapat digambarkan dalam usecase diagram mengenai kebiasaan yang terjadi dalam sistem absensi pegawaiyang berjalan saat ini. Use case diagramakan menggambarkan hubungan use casedengan actor . Use case diagram dilihat pada gambar dibawah ini.

      a. Use Case Absensi Pegawai

      Gambar 3.2 Use Case Diagram Absen Pegawai

      Berdasarkan gambar 3.2. Use Case diagram yang berjalan saat ini terdiri dari:

      1. 1 (satu) System yang mencangkup seluruh kegiatan.

      2. 3 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Pegawai, Sekretaris, Kepala Perwakilan.

      3. 2 Use case, yang dilakukan diantaranya: Merekap Absensi, Membuat Laporan.

      4. 1 Extend, yang dilakukan diantaranya: Datang, Pulang, Izin, Cuti, Dinas Luar

    3. Aktivity Diagram

    4. Activity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses danurutan aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchartkarena kita dapat memodelkan prosedur logika. Perbedaan utamanya adalahflowchart digunakan untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem,sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktivitas dari actor.Berdasarkan dari use case diagram diatas dapat kita gambarkan activity diagram dariaktivitas para actor-aktoryang ada pada sistem absensi pegawai pada Media Cetak Tabloid Tipikor.

      a. Activity Diagram Absen Datang

      Gambar 3.3 Activity diagram absen datang

      Berdasarkan gambar 3.3 Activity diagram yang berjalan saat ini terdiri dari :

      1. 1 (satu) Initial node, objek yang di awali.

      2. 2 Swimeline yaitu Pegawai dan Sekretaris.

      3. 9 activity yaitu Datang Langsung, Meminta Kertas Absen, Menyiapkan Kertas Absen, Memberikan Kertas Absen, Menerima Kertas Absen, Melakukan Absen, Absen Datang, Mengembalikan Kertas Absen, Menerima Kertas Absen.

      4. 1 (satu) final node, objek yang di akhiri.

      Gambar 3.4 Activity diagram absen pulang

      Berdasarkan gambar 3.4 Activity diagram yang berjalan saat ini terdiri dari :

      1. 1 (satu) Initial node, objek yang di awali.

      2. 2 Swimeline yaitu Pegawai dan Sekretaris.

      3. 9 activity yaitu Datang Langsung, Meminta Kertas Absen, Menyiapkan Kertas Absen, Memberikan Kertas Absen, Menerima Kertas Absen, Melakukan Absen, Absen Pulang, Mengembalikan Kertas Absen, Menerima Kertas Absen.

      4. 1 (satu) final node, objek yang di akhiri.

      Gambar 3.5 Activity diagram izin

      Berdasarkan gambar 3.5 Activity diagram yang berjalan saat ini terdiri dari :

      1. 1 (satu) Initial node, objek yang di awali.

      2. 2 Swimeline yaitu Pegawai dan Sekretaris.

      3. 3 activity yaitu Memberikan Informasi Melalui Telp, Email DLL, Menerima Informasi, Mencatat Pegawai Izin di Kertas Absen.

      4. 1 (satu) final node, objek yang di akhiri.

      Gambar 3.6 Activity diagram cuti

      Berdasarkan gambar 3.6 Activity diagram yang berjalan saat ini terdiri dari :

      1. 1 (satu) Initial node, objek yang di awali.

      2. 2 Swimeline yaitu Pegawai dan Sekretaris.

      3. 7 activity yaitu Meminta Form Cuti, Menyiapkan Form Cuti, Memberikan Form Cuti, Menerima Form Cuti, Mengisi Form Cuti, Mengembalikan Form Cuti, Menerima Form Cuti.

      4. 1 (satu) final node, objek yang di akhiri.

      Gambar 3.7 Activity diagram dinas luar

      Berdasarkan gambar 3.7 Activity diagram yang berjalan saat ini terdiri dari :

      1. 1 (satu) Initial node, objek yang diawali.

      2. 2 Swimeline yaitu Pegawai dan Sekretaris.

      3. 7 activity yaitu Meminta Form Dinas, Menyiapkan Form Dinas, Memberikan Form Dinas, Menerima Form Dinas, Mengisi Form Dinas, Mengembalikan Form Dinas, Menerima Form Dinas.

      4. 1 (satu) final node, objek yang di akhiri.

      Gambar 3.8 Activity diagram laporan absen

      Berdasarkan gambar 3.8 Activity diagram yang berjalan saat ini terdiri dari :

      1. 1 (satu) Initial node, objek yang di awali.

      2. 2 Swimeline yaitu Sekretaris Dan Kepala Perwakilan.

      3. 5 activity yaitu Membuat Laporan Absen, Memberikan Laporan Absen, Menerima Laporan Absen, Cek Laporan Absen, ACC LAporan.

      4. 1 (satu) final node, objek yang di akhiri.

      5. 1 Decision Node untuk pemilihan kondisi.

    5. Sequence Diagram

    6. Dari keterangan diatas dapat digambarkan dengan Sequence Diagram. Diagram ini dapatmenggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam Sistem absensi pegawai yangberjalan saat ini.

      Gambar 3.9 Sequence absensi pegawai

      Berdasarkan gambar 3.9 Sequence diagram yang berjalan saat ini terdiri dari :

      1. 3 Actor, yang melakukan kegiatan yaitu Pegawai, Sekretaris, Kepala Perwakilan.

      2. 6 Life Line, objek entity antarmuka yang saling berinteraksi dan terdiri dari Absen Datang, Absen Pulang, Izin, Cuti, Dinas Luar, Laporan.

      3. 26 Messege, spesifikasi dari komunkasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi atau kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

      Analisa Sistem Yang Berajalan

      Metode Analisa Sistem

      Metode analisa sistem yang di gunakan adalah metode OOAD yaitu analisa dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML). Sistem yang berjalan terdiri dari use case, activity dan sequence diagram.

      Gambar 3.10 Unified Modeling Language (UML)

      Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

      1. Analisa Masukan

        1. Buku Absen

      2. Analisa Proses

        1. Absen Datang

        2. Absen Pulang

        3. Absen Izin

        4. Absen Dinas Luar

      3. Analisa Keluaran

      1. Laporan Absensi Pegawai

      Konfigurasi Sistem Berjalan

      1. Perangkat Keras (Hardware)

        1. Processor: Core To Duo

        2. Monitor: LCD 14”

        3. Mouse: Ps2

        4. RAM: 2 GB

        5. HD: 80 GB

        6. Keyboard: Compatible Ps2

        7. Printer : Canon Ip1800 Series

      2. Perangkat Lunak (Software)

        1. Windows 7

        2. Microsoft Word 2007

        3. Microsoft Excel 2007

      3. Hak Akses (Brainware)

      Ada 2 actor yang dapat mengakses sistem Absensi Pegawai, yaitu:

      1. Sekretaris

      2. Kepala Perwakilan

      Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

      Permasalahan yang dihadapi

      Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh penulis, sistem pengolahan absensi pegawai pada Media Cetak Tabloid Tipikor yang sedang berjalan saat ini, dapat disimpulkan bahwa proses absensi pegawai antara lain:

      1. Sistem absensi pegawai yang berjalan saat ini pada Media Cetak Tabloid Tipikor masih bersifat Semi Komputerisasi, yaitu masih menggunakan buku besar untuk mencatat data absensi pegawai.

      2. Laporan yang dihasilkan saat ini belum akurat karena masih ada kesalahan pada saat proses pencatatan absensi.

      3. Untuk merancang sistem absensi pegawai pada media cetak tabloid tipikor dibutuhkan suatu aplikasi web yang dapat membantu proses absensi dan tempat penyimpanan data dengan menggunakan My sql, sehingga data tidak akan hilang.

      Alternatif Pemecahan Masalah

      1. Membuat sistem absensi pegawai yang dapat membantu pegawai dalam mengelola absensi pegawai.

      2. Terdapat tempat penyimpanan data sehingga data absensi pegawai yang ada tidak hilang.

      3. Dapat menampilkan data seluruh pegawai yang hadir, izin, cuti serta dinas luar dengan data yang akurat.

      User Requirement

      Elisitasi (elicitation) adalah berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut.

      1. Elisitasi Tahap I

      Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder, Berikut dilampirkan diagram elisitasi tahap I:

      Requirement Elicitacion Tahap – I

      Tabel 3.1 Elisitasi Tahap – I

      2. Elisitasi Tahap II

      Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

      1. (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      2. (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnyarequirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

      3. (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

      Tabel 3.2 Elisitasi Tahap – II

      3. Elisitasi Tahap III

      Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

      1. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/ tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

      2. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

      3. (E) artinya Ekonomi,maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

      Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

      4. Final Draf Elisitasi

      Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

      Requirement Elicitacion- Final Draft

      Tabel 3.4 Elisitasi Tahap Final Draf

      BAB IV

      Rancangan Sistem Usulan

      Prosedur Sistem Usulan

      Urutan prosedur ini berisikan urutan proses absen datang, absen pulang, izin, cuti, dinas luar serta pembuatan laporan.

      1. Prosedur Absen Datang

        Pegawai datang langsung kepada Admin, kemudian Admin membuka sistem absensi pegawai dan memilih menu input absen datang untuk menandai bahwa pegawai tersebut sudah datang.

      2. Prosedur Absen Pulang

        Pegawai datang langsung kepada Admin, kemudian Admin membuka sistem absensi pegawai dan memilih menu input absen pulang untuk menandai bahwa pegawai tersebut sudah selesai dalam menjalankan pekerjaanya pada hari tersebut.

      3. Prosedur Izin

        Apabila pegawai izin tidak masuk kantor atau pegawai melakukan dinas luar, pegawai wajib memberikan informasi pada Admin baik melalui email atau telp, kemudian Admin menerima informasi tersebut dan membuka sistem absensi pegawai dan memilih menuinput absen izin untuk memberi keterangan bahwa pegawai tersebut izin.

      4. Prosedur Cuti

        Jika pegawai ingin cuti , maka pegawai wajib mengisi form cuti dan memberikan form cuti kepada Admin untuk di input pada menu cuti pegawai.

      5. Prosedur Pembuatan Laporan

        Admin cukup membuka sistem absensi dan memilih menu laporan absen pegawai untuk melihat laporan absensi. Apabila Admin ingin mencetak laporan absensi, Admin cukup menekan tombol print.

      Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

      1. Use Case Diagram yang diusulkan

      Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.1. Use Case diagram yang diusulkan terdapat:

      1. 1 system yang menampung kegiatan admin.

      2. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin.

      3. 2 use case yang biasa dilakukan oleh actor, yaitu login dan menu utama.

      4. 17 include yang menspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit.

      Activity Diagram Yang Diusulkan

      1. activity Diagram yang diusulkan

      Gambar 4.2 activity Diagram yang Diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.2. activity diagram yang diusulkan terdapat:

      1. 1 Initial Node, objek yang diawali.

      2. 5 Fork node

      3. 18 action yaitu login, cek login, menu utama, data master, absen, data bagian, data pegawai, absen, form absen pegawai, data absen pegawai, cuti, form cuti pegawai, data cuti pegawai, izin, form izin pegawai, data izin pegawai, laporan, laporan absen pegawai, logout.

      4. 5 Join node

      5. 1 Decision Node sebagai pemilihan kondisi.

      6. 1 Final node, objek yang di akhiri.

      Sequence Diagram Yang Diusulkan

      1. Sequence Diagram yang diusulkan

      Gambar 4.3 Sequence Diagram yang Diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.3. Sequence diagram yang diusulkan untuk user ialah :

      1. 18 lifeLine antarmuka yang saling berinteraksi.

      2. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin.

      3. 33 message yang menspesifikasikan dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

      State Machine Diagram Yang Diusulkan

      Gambar 4.4. State Machine DiagramYang Diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.4. State Machine Diagram Yang Diusulkan terdapat:

      1. 1 initial pseudo state, sebagai awal objek.

      2. 17 state, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang memiliki oleh suatu objek tersebut.

      3. 1 Decision Node sebagai pemilihan kondisi.

      4. 1 final state, objek yang terakhir.

      Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

      Berisi perbedaan prosedur sistem berjalan dan sistem usulan yang dibuat dalam bentuk tabel.

      Table 4.1 Perbedaan sistem berjalan dengan sistem usulan

      Rancangan Basis Data

      Class Diagram Yang Diusulkan

      1. class diagram yang diusulkan.

      4.5. class diagram yang diusulkan

      Berdasarkan Gambar 4.5. class diagram yang diusulkan terdapat :

      1. 5 Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

      2. 4 association, digunakan untuk memodelkan relasi di antara objek.

      Spesifikasi Basis Data

      Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

      1. Nama File  : Pegawai

      2. Media  : Hard Disk

        Isi  : nip+nm_pegawai+alamat+no_telp

        Organisasi File  : Index Squential

        Primary Key  : nip

        Panjang Record  : 102

        Type File  : File master

        Table 4.2 Table Pegawai
      3. Nama File  : Absen

      4. Media  : Hard Disk

        Isi  :nip+tgl_absen+jam_datang+jam_pulang+ket

        Organisasi File  : Index Squential

        Primary Key  : nip

        Panjang Record : 47

        Type File  : File Transaksi

        Table 4.3 Table Absen
      5. Nama File  : izin

      6. Media  : Hard Disk

        Isi  : nip+tgl_izin+ket

        Organisasi File  : Index Squential

        Primary Key  : nip

        Panjang Record : 57

        Type File  : File Transaksi

        Table 4.4 Table Izin
      7. Nama File  : cuti

      8. Media  : Hard Disk

        Isi  : nip+tgl_pengajuan+tgl_mulai+tgl_selesai+ket

        Organisasi File  : Index Squential

        Primary Key  : nip

        Panjang Record : 57

        Type File  : File Transaksi

        Table 4.5 Table cuti
      9. Nama File  : bagian

      Media  : Hard Disk

      Isi  :kd_bagian+nm_bagian

      Organisasi File  : Index Squential

      Primary Key  : kd_bagian

      Panjang Record  : 25

      Type File  : File Transaksi

      Table 4.6 Table Bagian

      Rancangan Program

      1. Menu Login

      2. Gambar 4.6. Tampilan Program Menu Login
      3. Menu Bagian

      4. Gambar 4.7. Tampilan Program Menu Bagian
      5. Menu Pegawai

      6. Gambar 4.8. Tampilan Program Menu Pegawai
      7. Menu Absen

      8. Gambar 4.9. Tampilan Program Menu Absensi
      9. Menu Cuti

      10. Gambar 4.10. Tampilan Program Menu Cuti
      11. Menu Izin

      12. Gambar 4.11. Tampilan Program Menu Izin
      13. Menu Laporan

      Gambar 4.12.Tampilan Program Menu Laporan

      Rancangan Prototype

      1. Menu Login

      2. Gambar 4.13. Rancangan Tampilan Program Menu Login
      3. Menu Bagian

      4. Gambar 4.14. Rancangan Tampilan Program Menu Bagian
      5. Menu Pegawai

      6. Gambar 4.15. Rancangan Tampilan Program Menu Pegawai
      7. Menu Absen

      8. Gambar 4.16. Rancangan Tampilan Program Menu Absen
      9. Menu Cuti

      10. Gambar 4.17. Rancangan Tampilan Program Menu Cuti
      11. Menu Izin

      12. Gambar 4.18. Rancangan Tampilan Program Menu Izin
      13. Menu Laporan

      14. Gambar 4.19. Rancangan Tampilan Program Menu Laporan

        Konfigurasi Sistem Usulan

        Spesifikasi Hardware

        Perangkat keras yang dibutuhkan oleh aplikasi atau sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah :

        1. Perangkat Keras (hardware) yang digunakan admin sebagai berikut:

        1. Processor  : Intel Pentium 4

        2. Monitor  :14” LCD m

        3. RAM  :2 GB

        4. Harddisk  :500 GB

        5. Printer  :Office Jet

        Aplikasi yang digunakan

        1. Sistem Operasi Windows XP.

        2. Xampp (php dan My sql)

        3. Adobe Dreamweaver 8.

        4. Mozilla Firefox.

        5. Visual Paradigm 6.4 Enterprise Edition.

        6. Microsoft Office 2007.

        Hak Akses

        Ada 2 actor yang dapat meng-akses Aplikasi Absensi Pegawai yaitu:

        1. Sekretaris

        2. Kepala Perwakilan

        Testing

        Metode Implementasi

        Implementasi program sistem Monitoring Inventory Control pada Media Cetak Tabloid Tipikor dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhanfungsi dari suatu program. Tujuan dari Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan rungsi pada program.

        Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat enghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidah sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan padam program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untukmemperbaiki kesalahan yang terjadi.

        Pengujian Black Box Pada Login Admin

        Berikut ini adalah pengujian Black Box berdasarkan sistem Monitoring Inventory Control pada Media Cetak Tabloid Tipikor untuk fungsi login admin yaitu sebagai berikut:

        Tabel 4.7. Pengujian Black Box Pada Login Admin

        Pengujian Black Box Pada Data Pegawai

        Berikut ini adalah pengujian Black Box berdasarkan sistem Monitoring Inventory Control pada Media Cetak Tabloid Tipikor untuk fungsi data pegawai yaitu sebagai berikut:

        Tabel 4.8. Pengujian Black Box Pada Data Pegawai

        Pengujian Black Box Pada Data Bagian

        Berikut ini adalah pengujian Black Box berdasarkan sistem Monitoring Inventory Control pada Media Cetak Tabloid Tipikor untuk fungsi data bagian yaitu sebagai berikut:

        Tabel 4.9. Pengujian Black Box Pada Data bagian

        Pengujian Black Box Pada Data Absen

        Berikut ini adalah pengujian Black Box berdasarkan sistem Monitoring Inventory Control pada MediaCetak Tabloid Tipikor untuk fungsi data absen yaitu sebagai berikut:

        Tabel 4.10. Pengujian Black Box Pada Data absen

        Implementasi

        Schedule

        Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukanadalah :

        Tabel 4.11. Daftar Schedule

        Estimasi Biaya

        Pada Estimasi Biaya ini berisi rincian biaya sistem yang nantinyaakan diaplikasikan ke dalam perusahaan atau masyarakat.

        Tabel 4.12. Estimasi Biaya

        BAB V

        PENUTUP

        Kesimpulan

        Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan maka didapatkan beberapa kesimpulan, adalah sebagai berikut:

        1. Absensi pegawai yang saat ini sedang berjalan di Media Cetak Tabloid Tipikor masih dilakukan secara Semi Komputerisasi, hal ini menyebabkan kurang efektif dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan absen dan pencarian kembali data absen serta dalam pembuatan laporan.

        2. Dengan adanya sistem absensi yang telah terkomputerisasi, maka dapat mempermudah pegawai dalam melakukan absen, pencarian data pegawai hingga pembuatan laporan, sehingga dapat terciptanya pekerjaan yang lebih baik, efektif dan efisien.

        Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

        Setelah selesai melaksanakan penelitian Skripsi pada Media Cetak Tabloid Tipikor dengan melakukan studi kasus yaitu mempelajari dan membahas permasalahan, melakukan wawancara atau tanya jawab mengenai hal-hal yang berada dalam ruang lingkup proses absensi pegawai. Penyusun dapat mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan sebagai berikut:

        1. Sistem absensi pegawai yang berjalan saat ini pada Media Cetak Tabloid Tipikor masih Semi Komputerisasi (belum menggunakan sistem masih menggunakan media kertas untuk melakukan absensi) sehingga kurang efektif dan efisien.

        2. Belum, laporan absensi yang dihasilkan saat ini belum akurat dikarenakan sering ada beberapa kertas bukti absen yanghilang.

        3. Untuk merancang sistem absensi pegawai pada media cetak tabloid tipikor, dibutuhkan sistem aplikasi berbasis web dan sebuah media sebagai tempat penyimpanan data, sehingga laporan yang dihasilkan datanya akurat.

        Kesimpulan Terhadap Tujuan Dan Manfaat Penelitian

        1. Kesimpulan terhadap tujuan penelitian

          1. Untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang muncul pada sistem absensi pegawai pada Media Cetak Tabloid Tipikor, serta dapat memberi masukan-masukan agar mengurangi kesalahan-kesalahan dalam proses absensi pegawai.

          2. Tujuan dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian yang penulis lakukan dapat bermanfaat dan digunakan oleh Media Cetak Tabloid Tipikor sebagai referensi untuk memperbaiki sistem absensi pegawai yang berjalan saat ini.

          3. Menambah pengetahuan , pengalaman serta pengamatan dari sebuah sistem yang berjalan saat ini di Media Cetak Tabloid Tipikor , serta dapat menghasilkan informasi yang akurat sesuai dengan kebutuhannya.

        2. Kesimpulan terhadap manfaat penelitian

        1. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat mempermudah pegawai dalam melakukan proses absensi, sehingga prosesabsensi dapat terkontrol dan berjalan dengan baik.

        2. Penelitian ini sangat berguna dan bermanfaat bagi penulis, karena dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan penulis mengenai sistem absensi pegawai pada Media Cetak Tabloid Tipikor.

        3. Dengan adanya sistem ini diharapkan agar terciptanya pelayanan yang lebih baik lagi, serta efektif dan efisien bagiMedia Cetak Tabloid Tipikor dalam melakukan proses absensi.

        Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

        Berdasarkan metode penelitian yang penulis lakukan ,maka dapat disimpulkan :

        1. Penulis melakukan metode pengumpulan data dalam penelitian ini, dimana penulis melakukan wawancara langsung kepada stakeholder atau pegawai yang ada dibawah lingkungan Media Cetak Tabloid Tipikor, selain itu penulis juga melakukan observasi langsung di Media Cetak Tabloid Tipikor, dan penulis juga memperoleh data dan informasi dari beberapa sumber literature seperti buku, jurnal, internet, dan lain sebagainya.

        2. Penulis menggunakan metode pengembangan sistem dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle).

        3. Metode pengujian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu Blackbox Testing . Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software.

        Saran

        Untuk meningkatkan atau memaksimalkan aplikasi berbasis web ini penulisan memberikan saran sebagai berikut:

        1. Apabila sistem yang baru sudah berjalan maka perlu di perhatikan dan di lakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan instansi atau perusahaan.

        2. Perlu dilakukan sosialisasi dan training kepada bagian yang terkait terutama pada Sekretaris.

        3. Dimasa yang akan datang, diharapkan bagi mahasiswa yang mengambil judul skripsi yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi jauh lebih baik.

        Kesan

        DAFTAR PUSTAKA

        1. Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset

        DAFTAR LAMPIRAN

        Lampiran A.1 : SuratPengantar Skripsi
        Lampiran A.2 : SuratKeterangan Observasi
        Lampiran A.3 : FormPenggantian Judul
        Lampiran A.4 : KartuBimbingan
        Lampiran A.5 : KartuStudy Tetap Final (KSTF)
        Lampiran A.6 : FormValidasi Skripsi
        Lampiran A.7 : KwitansiPembayaran Skripsi
        Lampiran A.8 : DaftarMata Kuliah Yang Belum Diambil
        Lampiran A.9 : DaftarNilai
        Lampiran A.10 : Formulir Seminar proposal
        Lampiran A.11 : SertifikatTOEFL
        Lampiran A.12 : SertifikatProspek
        Lampiran A.13 : SertifikatIT Internasional
        Lampiran A.14 : SertifikatIT Nasional
        Lampiran A.15 : SertifikatPelatihan REC
        Lampiran A.16 : CurriculumVitae (CV)
        Lampiran A.17 : FormulirSeminar Proposal
        Lampiran A.18 : FormulirFinal Persentasi
        Lampiran A.19 :FormulirPenilaian Objektif
        Lampiran A.20 : UndanganStakeholder
        Lampiran A.21 : FormulirPertemuan Stakeholder
        Lampiran A.22 : SuratKeterangan Hibah
        Lampiran A.23 : SuratKeterangan Implementasi Program
        Lampiran A.24 : BimbinganGrup
        Lampiran A.25 : DesainKartu Nama
        Lampiran A.26 : Katalog Produk
        Lampiran A.27 : FinalPresentasi

        Lampiran B

        Lampiran B.1 : Bukti Observasi
        Lampiran B.2 : Form wawancara

        Lampiran C

        Lampiran C.1 : Surat Masuk
        Lampiran C.2 : Surat Keluar
        Lampiran C.3 : Laporan Surat Masuk
        Lampiran C.4 : Laporan Surat Keluar

        Lampiran D

        Lampiran D.1 : Printscreen Halaman Log In
        Lampiran D.2 : Printscreen Halaman Data Pegawai
        Lampiran D.3 : Printscreen Halaman Data Surat Masuk
        Lampiran D.4 : Printscreen Halaman Laporan
        Lampiran D.5 : Listing Program

Contributors

Fitri anggraeni, Fitry