SI1011464991

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini, juga revisi terkini.
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI

PADA MEDIA CETAK TABLOID TIPIKOR

BERBASIS WEB


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1011464991
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK)RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI

PADA MEDIA CETAK TABLOID TIPIKOR

BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1011464991
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Maimunah, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 007002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI

PADA MEDIA CETAK TABLOID TIPIKOR

BERBASIS WEB

Dibuat Oleh :

NIM
: 1011464991
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang,....2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom)
   
(Syarah, S.Kom)
NID : 10002
   
NID : 08175

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI

PADA MEDIA CETAK TABLOID TIPIKOR

BERBASIS WEB

Dibuat Oleh :

NIM
: 1011464991
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI

PADA MEDIA CETAK TABLOID TIPIKOR

BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1011464991
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2014

 
 
 
 
 
NIM : 1011464991

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi terus berubah dan berkembang pesat, seiring dengan perkembangan teknologi, komputer berperan penting dalam suatu perusahaan, karena komputer bersifat fleksibel dan sudah menjadi kebutuhan umum. Media Cetak Tabloid Tipikor merupakan perusahaan yang sistem absensi pegawainyamasih berjalan secara manual. Dimana dalam penerapan sistem absensi ini terdapat beberapa hal yang menjadi kendala. Adapun kendala yang terjadi yaitu dalam hal keefektifan, efisiensi waktu dan proses pengabsenan. Bentuk laporan absensi yang ada saat ini masih berupa tulisan yang dapat menyulitkan dalam proses pencarian data, dan memungkinkan sering terjadinya data absensi yang hilang. Dengan alasan di atas maka penulis mencobauntuk memberikan alternative pemecahan masalah dengan membuat suatu aplikasi sistem absensi yang akan mencatat data daftar kehadiran pegawai, waktu kedatangan, waktu pulang, yang akan dibuat secara sistematis dan terkomputerisasi. Pada penulisan ini juga akan diterangkan tahapan pengerjaan, mulai dari proses analisa, perencanaan, perancangan dengan menggunakan bahasa pemograman PHP (Hypertext Prepocessor) dan database MySQL, hingga tahapan analisa mengunakan metode OOA (Object Oriented Analysis), dan pendekatan berorientasi objek, hingga UML(Unified Modelling Languange), dengan tujuan untuk mengetahui data apa saja yang menjadi masukan dan keluaran pada sistem yang berjalan. Dengan adanya sistem informasi absensi ini diharapkan dapat meminimalkan kendala-kendala yang terjadi pada sistem sebelumnya dan membantu dalam penyelesaian laporan absensi.


Kata Kunci: absensi, pegawai, sistem informasi


ABSTRACTION

The development of technology is constantly changing and evolving rapidly, along with the development of technology, the computer plays an important role in a company, because the computer is flexible and has become the public's needs. Print Media is a company of Tabloid Tipikor system attendance officers is still running it manually. Where in the application of the system as there are a few things that become an obstacle. As for the obstacles occurred namely in terms of effectiveness, efficiency and process time pengabsenan. Attendance report form that is currently still in the form of writing that can complicate the process of the search data, and allows the data rate at which the onset is often missing. With the above reasons then the authors try to provide alternative problem solving by creating an application system that will record the attendance data lists of attendance clerk, arrival time, time of return, which will be made in a systematic and computerized. At this writing will also explained the stages of the work, ranging from process analysis, planning, designing and programming language PHP (Hypertext Prepocessor) and MySQL database, to the stages of analysis using the method of OOA (Object Oriented Analysis), and object-oriented approach, UML (Unified Modelling Languange), with the aim to find out what are the data being input and output on a system that is running. With attendance information system is expected to minimize the constraints that occurred on the previous system and assist in the completion of the report on attendance.


Keywords : attendance, officials, information system

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja,M.T.I, selaku Presiden Direktur STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  3. Ibu Maimunah, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom,selaku Pembimbing I.
  5. Ibu Syarah, S.Kom, selaku Pembimbing II.
  6. Bapak. Purnama Herdiansyah, selaku pembimbing lapangan.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua orang tua, dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  9. Rekan-rekan yang membantu pembuatan laporan ini.
  10. Pihak-pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, ..... 2014
Fitri Anggraeni
NIM. 1011464991

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL STATE CHART DIAGRAM


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Literature Review

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Tabel Pegawai

Tabel 4.3 Tabel Absen

Tabel 4.4 Tabel Izin

Tabel 4.5 Tabel Cuti

Tabel 4.6 Tabel Bagian

Tabel 4.7. Pengujian Black Box Pada Login Admin

Tabel 4.8. Pengujian Black Box Pada Data Pegawai

Tabel 4.9. Pengujian Black Box Pada Data Bagian

Tabel 4.10. Pengujian Black Box Pada Data Absen

Tabel 4.11. Daftar Schedule

Tabel 4.12. Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram Absensi Pegawai

Gambar 3.3. Activity Diagram Absensi Datang

Gambar 3.4. Activity Diagram Absensi Pulang

Gambar 3.5. Activity Diagram Izin

Gambar 3.6. Activity Diagram Cuti

Gambar 3.7. Activity Diagram Dinas Luar

Gambar 3.8. Activity Diagram Laporan Absensi

Gambar 3.9. Sequence Diagram Absensi Pegawai

Gambar 3.10. Unified Modeling Language (UML)

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.4 Statechart Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.5 Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.6 Tampilan Program Menu Login

Gambar 4.7 Tampilan Program Menu Bagian

Gambar 4.8 Tampilan Program Menu Pegawai

Gambar 4.9 Tampilan Program Menu Absen

Gambar 4.10 Tampilan Program Menu Cuti

Gambar 4.11 Tampilan Program Menu Izin

Gambar 4.12 Tampilan Program Menu Laporan

Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Program Menu Login

Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Program Menu Bagian

Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Program Menu Pegawai

Gambar 4.16 Rancangan Tampilan Program Menu Absen

Gambar 4.17 Rancangan Tampilan Program Menu Cuti

Gambar 4.18 Rancangan Tampilan Program Menu Izin

Gambar 4.19 Rancangan Tampilan Program Menu Laporan


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan ilmu Sistem Informasi Manajemen pada masa sekarang ini sangatlah cepat dan maju, dengan semakin meningkatnya persaingan dunia media cetak berlomba melakukan Sistem Manajemen Informasi yang lebih baik, salah satunya adalah dengan cara meningkatkan sistem manajemen yang lebih canggih lagi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut.

Namun pada saat ini masih banyak kantor media cetak di daerah-daerah yang masih menggunakan sistem semi komputerisasi dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Salah satunya pada Media Cetak Tabloid Tipikor yang masih menggunakan sistem semi komputerisasi untuk proses absensi pegawainya.

Sistem absensi pada Media Cetak Tabloid Tipikor masih menggunakan cara semi komputerisasi yaitu masih menggunakan media kertas sebagai bukti absensi, sehingga sering terjadi kesalahan pada waktu pengabsenan dan memperlambat proses kerja pegawai. Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat dan maju, dengan adanya sistem absensi yang sudah terkomputerisasi tentu akan dapat lebih memudahkan pegawai.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul : “ PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI PADA MEDIACETAK TABLOIDTIPIKOR BERBASIS WEB “.

Perumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan beberapa masalah yang akan diteliti dan dipecahkan, yaitu pada sistem yang berjalan, masalah yang ditemukan antara lain :

  1. Bagaimana sistem absensi pegawai yang berjalan saat ini pada Media Cetak Tabloid Tipikor?

  2. Apakah laporan yang dihasilkan saat ini datanya sudah akurat ?

  3. Bagaimana merancang sistem absensi pegawai pada Media Cetak Tabloid Tipikor?

Ruang Lingkup

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan lancar maka diperlukan ruanglingkup penelitian. Adapun batasan yang akan dibahas adalah seputar perancangansistem informasi absensi pegawai pada Media Cetak Tabloid Tipikor mulai dari absensi kehadiran pegawai, izin pegawai, cuti pegawai sampai dengan pembuatanlaporan absensi pegawai.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional

    1. Untuk menganalisa Sistem Absensi Pegawai dari datang sampai pulang.

    2. Mempermudah dalam absensi sehingga lebihefektif dan efisien.

    3. Untuk memberikan solusi bagi Media Cetak TabloidTipikor dalam absensi pegawai.

  2. Tujuan Fungsional

    1. Untuk menyimpan data-data absensiagar data-data tidak hilang.

  3. Tujuan Individu

    1. Dapat menambah wawasan penulis dalam haldunia kerja.

    2. Ingin mengimplementasikan ilmu yang sudahkami dapat dalam proses belajar mengajar.

    3. Sebagai syarat untuk menyelesaikan SKRIPSI dan mendapatkan gelar Sarjana.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat – manfaat yang diperolehadalah sebagai berikut :

  1. Manfaat Operasional

    1. Dapat meningkatkan mutu perusahaan pada Media Cetak Tabloid Tipikor.

    2. Mempermudah dalam absensi sehingga lebih efektif dan efisien.

    3. Dapat meningkatkanpemanfaatan hasil-hasil penelitian di lingkungan Media Cetak Tabloid Tipikor.

  2. Manfaat Fungsional

    1. Agarhasil dari penelitian yang penulis lakukan dapat dimanfaatkan dan digunakanoleh Media Cetak Tabloid Tipikor sebagai bahan referensi dasar untuk memperbaikisistem absensi yang berjalan saat ini.

    2. Agarterciptanya pelayanan yang lebih baik, efektif dan efisien.

  3. Manfaat Individu

    1. Hasil penelitian ini memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk memperluas wawasanyang telah diterima tentang manajemen pada kegiatannyata di bidang studinya.

Metode Penelitian

Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, penulis mengumpulkan data dan keterangan yangdiperlukan untuk penelitian dengan metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukandalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukanmenggunakan beberapa metode sebagai berikut :

  1. Wawancara

    Untuk melengkapi data-datayang diperlukan dalam pengembangan Sisteminformasi Absensi inimaka dilakukan wawancara terhadap beberapa pegawai.Wawancara yang dilakukan untuk mencari data mengenaikekurangan dari sistem yang sedang berjalan serta kebutuhan-kebutuhan lain yangdiperlukan oleh pegawai yang belum tercukupi dari sistem yang telah ada sekarang.Wawancara dilakukan langsung kepada Bpk.Purnama Herdiansyah selaku pegawai pada Media Cetak Tabloid Tipikor.

  2. Observasi

    Observasi adalah metode yang dilakukan penulis untukmengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan untuk proses penelitian dengan cara mendatangi objek penelitiansecara langsung ke Media Cetak Tabloid Tipikor yangberalamat di Jl. Raya Serang KM14,5 Citra Raya Graha Pratama Blok V13 No.16 Cikupa Tangerang.

  3. Studi Kepustakaan

    Metode studi kepustakaan dilakukanuntuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan.Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan mencari referensi-referensiyang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, referensi dapat diperolehdari buku-buku atau internet.

Metode Analisa Sistem

Pada penelitian ini digunakan teknik analisis berupa pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyekdengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumplan datadengan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasikebutuhan sistem yang akan dikembangkan.Pada prosesanalisis, teknik analisis yang dilakukan adalah :

  1. Analisis Pengguna

    Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisadidapatkan oleh masing – masing user.

  2. Analisis kebutuhan Fungsional, non fungsionaldan pengguna

    Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yangterlibat serta fungsi- fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masingpengguna dimodelkan dengan Use Case Diagram.

  3. Analisis perilaku sistem

    Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya.

  4. Analisis sistem berjalan saat ini.

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :


  1. Perencanaan (Planning)

    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumberdaya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  2. Analisis (Analysis)

    Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools ataualat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigmn yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  3. Disain (Design)

    Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5,dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

  4. Implementasi(Implementation)

    Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

  5. Pemeliharaan(Maintenance)

    Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dibuat untuk memberikan gambaran mengenai yang diteliti dalamlaporan ini pada setiap bab. Adapun sistematika penulisan ini adalah, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah,tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, waktu dan tempat penelitian,metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, Unified Modelling Language (UML), dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistemyang dibahas.

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA MASALAH

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Media Cetak Tabloid Tipikor, struktur organisasi, pembahasan tugas dan wewenang, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, Blueprint sistem yang diusulkan, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan analisa sistem yang diusulkan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) melalui program Visual Paradigm 6.4, yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram, rancangan basis data, screen shot dari sistem yang diimplementasikan, serta rancangan perangkat sistem yang diusulkan, terdiri dari hardware dan software.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22) [1] , Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut.

  1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, seperti sistem pernapasan kita terdiri darisuatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru,dan darah. Unsur-unsur yang membentuk subsistem tersebut.

  2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur sistemberhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerjasama antara unsursistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.

  3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Seperti sistem pernapasan kita bertujuan menyediakanoksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bertujuan menyediakanoksigen dan tersebut yang berupa hidung, saluran pernapasan, paru-paru, dandarah bekerjasama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapaitujuan tersebut.

  4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, sistem pernafasankita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh, contoh sistem satuan adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredarandarah, dan sistem pertahanan tubuh.

Menurut Sutabri (2012:10)[1], secarasederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunandari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi,saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.

Menurut Gordon B. Davis dalam Tata Sutabri (2012:12)[1], mengatakan bahwasistem terbagi atas beberapa subsistem-subsistem.

Menurut S. Prajudi Atmosudirdjo dalam Tata Sutabri (2012:17)[1], menyatakan,suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponenyang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehinggaunsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahantertentu.

Menurut Sutabri (2012:17)[1],terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem. Yaitu:

  1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan. Berkumpulbersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk meneyelesaikan suatusasaran tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedurlebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur didefinisikanoleh Ricard F. Neuschel dalam Tata Sutabri (2012:17)[1], sebagai suatu urut-urutanoperasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalamsatu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yangseragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.

  2. Pendekatan yanglebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagaisuatu kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatutujuan tertentu.

Menurut Tanti dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2(2010:208)[2], sistem didefinisikan, “Analisa secara umum merupakan tahap daridaur hidup pengembangan perangkat lunak pengajar. Salah satu tahap yangbertujuan untuk memahami keperluan pembelajaran dan mengembangkan permintaan-permintaan”.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem padadasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainyang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[1], karakteristik sistem adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya salingbekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapatberupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yanglain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistemini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistemtersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dandipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapatterjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Energiyang dimasukan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dansinyal (Signal Input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaranini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi.Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

  7. Pengolahan Sistem (Proses)

    Suatusistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadikeluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksimenjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran makaoperasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenaisasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22)[1],sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya :

  1. Sistem abstrak dan sistem fisik

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistemyang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistemfisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

  2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem determinasi dan sistem probobalistik

    Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic.Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probablistic.

  4. Sistem terbuka dan sistem tertutup

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengnaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:1)[1],data adalah “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut Sutabri (2012:2)[1],data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

Menurut John J. Longkutoy dalam Tata Sutabri (2012:2)[1], istilah dataadalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yangmengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol,gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkansuatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain. Jelasnya, data itu bisaberupa apa saja dan dapat ditemui di mana saja. Kegunaan data adalah sebagaibahan dasar yang objektif (relatif) di dalam proses kebijaksanaan dan keputusanoleh pimpinan organisasi.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa datamerupakan suatu bahan mentah yang bersifat fakta yang akan diproses untukmenghasilkan informasi yang bermanfaat.

2. Definisi Informasi

Sistem informasi manajemenberhubungn dengan informasi. Informasi dapat berupa data mentah, data tersusun,kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi merupakansuatu hal yang sangat penting didalam suatu organisasi.

Menurut Sutabri (2012:29)[1],informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untukdigunakan dalam proses pengambil keputusan.

3. Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:38)[1], pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkandengan analsis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi didasarkan atas 10 sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh

    Sifat inimenunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatanmemperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapanilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luas dan lengkap

    Sifat inimenunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenaivolumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur,karena itu sulit mengukurnya.

  3. Ketelitian

    Sifat inimenunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volumedata yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dankesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan

    Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaanpara pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedangdihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya,sifat ini sulit mengukurnya.

  5. Ketepatanwaktu

    Menunjukan takada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan,pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.

  6. Kejelasan

    Sifat inimenunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas,membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

  7. Keluwesan

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilankeputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikannilai yang dapat diukur.

  8. Dapat dibuktikan

    Sifat inimenunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaraninformasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak ada prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat diukur

    Sifat inimenunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

4. Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41)[1], Kualitas suatu informasi tergantung 3 (tiga) hal, yaitu :

  1. Akurat (accurate)

    Informasi harus bebas darikesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karenabiasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinanterjadi gangguan (noise) yang dapatmengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat Pada Waktunya (timeline)

    Informasi yang datang pada penerima tidakboleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi,karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bilapengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untukorganisasi.

  3. Relevan (relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaatuntuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yanglainnya berbeda.

5. Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31)[1], Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mengkin merupakan hasil data yang sudah diolahmenjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusanyang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian ataumengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambilkeputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkatpendapatan yang berbeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:46)[1], sistem informasi adalah“suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahantransaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifatmanajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapatmenyediakan laporan – laporan yang diperlukan”.

Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkanbahwa sistem informasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan, memproses,menyimpan, menganalisa danmenyebarkan suatu informasi untuk tujuan tertentu.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47)[1], sistem informasi terdiridari beberapa komponen-komponenyang disebut blok bangunan (building block) , diantaranya :

  1. Blok Masukan (input block)

    Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode danmedia untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupadokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (model block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, danmodel matematik yang akan memanipulasi dati inputdan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untukmenghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (techology block)

    Teknologi merupakan “toolbox” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan danmengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantupengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga)bagian utama, yaitu teknisi (brainware),perangkat lunak (software), danperangkat keras (hardware).

  4. Blok Basis Data (database block)

    Basis data (database)merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain,tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untukmemanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupaagar informasi yang dihasilkan berkualitas.

  5. Blok Kendali (control blok)

    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan,kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lainsebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untukmeyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bilaterlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

Konseop Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Sutabri (2012:220)[1], “tahap analisis sistem dilakukan setelah tahapinvestigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistemmerupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap iniakan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[3] Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistemyang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untukmengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehinggadapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

Dari pendapat diatasdapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuattahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agarmenghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

2. Tahap Analisa Sistem

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[3],“Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian darisuatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untukmengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan,kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhanyang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengankebutuhan”.

Menurut Sutabri (2012:220)[1],proses analisis sistem dalam pengembangan sisteminformasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah danpenyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasisistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapuntujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yangtelah dicapainya.

  3. Mengevaluasisistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan datamaupun pembuatan laporannya.

  4. Merumuskantujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatanlaporan yang baru.

  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusanlangkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terusbekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistemadalah sebagai berikut:

  1. Mengumumkan penelitian sistem

    Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja.Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

  2. Mengorganisasikantim proyek

    Tim proyek yang akan melakukanpenelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

  3. Mendefinisikankebutuhan informasi

    Analisis mempelajari kebutuhaninformasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

  4. Mendefinisikankriteria kinerja sistem

    Setelah kebutuhan informasi manajerdidefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

  5. Menyiapkanusulan rancangan

    Analisis sistem memberikankesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

  6. Menyetujuiatau menolak rancangan proyek

    Manajer dan komite sistemmengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuandiberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Konsep Dasar Perancangan

1. Definisi Perancangan

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam Journal CCIT Vol-4 (2011:203)[4],Dalam metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama “System Develoment Life Cyle (SDLC). SDLC merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain”. Langkah-langkahSDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. Perancangan Sistem

    Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi pegawai dengan teknologi mobile.

  2. Analisa Sistem

    Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, sertamelakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  3. Perancangan

    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

Teori Khusus

Definisi Absensi

Menurut Frans M. Royan dalam Lindawati (2014:44)[5],mesinabsensi adalah peralatan kantor yang juga penting. Selain untuk mengkoordinasi para SDM distributor, alat ini juga bisa dibuat sebagai acuan dalam menghitung uang makan, uang bensin, dan uang parkir berdasarkan hari kerja. Alat ini bisa dalam bentuk check-clock, yaitu alat absensi dengan menggunakan kartu yang dimasukan ke ke mesin untuk menandai tanggal dan hari. Atau bisa juga dalam bentuk pemindai sidik jari, yaitu alat absensi dengan menggunkan sensor sidik jari sebagai penanda kehadiran.

Menurut purwanto dalam Lindawati (2014:44)[5],“absensi adalah suatu pendataan kehadiran, bagian dari pelaporan akrivitas suatu institusi, suatu komponen institut iti sendiri yang berisi data-data kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang berkepentingan”.

Berdasarkan pengertian tersebut disimpulkan absensi adalah pendataan kehadiran karyawan atau pegawai yang berisi data-data kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang berkepentingan.

1. Klasifikasi Absensi

Menurut Wibisono dalam Lindawati (2014:44)[5],absensi dapat diklasifikasikan dalam empat kategori melliputi :

  1. Absensi yang disebabkan penyakt (sakit).

  2. Absensi karena seorang individu mengalami problem sendiri seperti depresi dan kecanduan alkohol.

  3. Absensi karena suatu sebab yang membutuhkan kesepakatan dengan keluarga, seperti anak sakit.

  4. Absensi tanpa alasan.

Definisi Pegawai

Menurut Harsono dalam Esa Wijayanti (2014:16)[6], “Pegawai yangberarti orang-orang atau sekelompok orang yang memiliki status karena pekerjaannya”.

Berdasarkan pengertian tersebut Pegawai merupakan kelompok atau anggota disuatu organisasi dan melaksanakanpekerjaan yang telah ditetapkan dan merupakan pekerjaan yang melaksanakan kegiatan-kegiatan rutin untuk mencapai hasil kerja yang diinginkan sesuai dengan apa yang akan dicapai.

Konsep Dasar Media

1. Pengertian Media

Menurut Fandy Triptono dalam Fauzi Hudhori (2013:21)[7], Media adalahsaluran penyampaian pesan komersil kepada khalayak sasaran. Media tersebut dapat berupa suratkabar, majalah, TV, radio, media luar ruangan, iklan transit, dan direct mail. Pemilihan setiap media dipengaruhi oleh factor-faktor seperti cirri produk, jenis pesan, pasar sasaran, luas dan jenis distribusi, anggaran, strategi iklan pesaing, serta keunggulan dan kekuranggan media itu sendiri. Selain itu pemilihan media juga tergantung pada tujuan pengiklanan, yang merupakan pintu gerbang dari seluruh kegiatan dalam program pengiklanan.

Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT Vol.5 No.3- Mei 2012[8]. Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsure komunikasi grafis seperti teks, gambar atau foto.

2. Alternatif Media

Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruangan, media lini atas dan media lini bawah.

  1. Media Cetak

    Yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan dengan jumlah kata, gambar atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Jenis-jenis media cetak terdiri atas surat kabar, buku profil, majalah, tabloid, brosur dan lain-lain.

  2. Media Elektronik

    Yaitu media dengan teknologi dan hanya bias digunakan bila ada trasmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsorship, iklan partisipasi (disisipkan ditengah-tengah film atau acara), pengumuman acara, iklan layanan masyarakat, jingle, sandiwara dan lain-lain. Jenis-jenis media elektronik terdiri atas : televise dan radio.

Unified Modeling Language (UML)

1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:22)[6], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuh sistem perangkat lunak.

2. Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:15)[6], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain nonfungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:

    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

  13. Perangkat lunak siap dirilis.

3. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:25)[6], Bangunan dasar metodologi UML menggunakan 3 (tiga) bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

  1. Sesuatu (things)

  2. Ada 4 (empat) things dalamUML, yaitu:

    1. Structural things

      Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    2. Behavioral things

      Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanyamerupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    3. Grouping things

      Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    4. Annotational things

      Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

  3. Relasi (Relationship)

  4. Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

    1. Ketergantungan

      Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

    2. Asosiasi

      Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objeklainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    3. Generalisasi

      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

    4. Realisasi

      Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

  5. Diagram

  6. Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

  1. Use Case Diagram

    Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangatpenting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  2. Class Diagram

    Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

  3. Sequence Diagram

    Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

  4. State Chart Diagram

    Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutamapenting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

  5. Activity Diagram

    Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

4. Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo dalam Esa Wijayanti (2014:28)[6], diagram-diagram UML terdiri dari :

  1. Diagram Kelas (Class Diagram)

    Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering puladiagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  2. Diagram paket (Package Diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Diagram use case

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  4. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

    Bersifat dinamis.Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  5. Diagram komunikasi (communication diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yang menekan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. Diagram statechart (statechart diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state),transisi, kejadianserta aktivitas.

  7. Diagram aktivitas (activity diagram)

    Bersifat dinamis.Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

  8. Diagram komponen (component diagram)

    Bersifat statis.Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantunagn sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  9. Diagram deployment (deployment diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time) .Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Website

1. Definisi website

Menurut Murad, dkk, dalam dari Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49) [9],“website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Arief M. Rudyanto dalam Esa Wijayanti[6], “website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untukmengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat diinternet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti teks gambar, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

2. Fugsi web

Menurut Rahmat Hidayat dalam Esa Wijayanti (2014:31)[6],Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

  1. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang.

  2. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

  3. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikanpelayanan kepada pengguna.

  4. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

Konsep Dasar PHP

1. Definisi PHP

Menurut Anhar dalam Esa Wijayanti (2014:32)[6], “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source.” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

2. Dreamweaver CS5

Menurut Puspitasari dan Heni dalam Esa Wijayanti (2014:33)[6], “DreamweaverCS5 adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Dreamweaver merupakan salah satu HTML yang berfungsi untuk membuat dan mengelola design web secara visual.

3. XAMPP

Menurut Arif M Rudyanto dalam Esa Wijayanti (2014:34)[6], “XAMPP merupakan aplikasi yang mengintegrasikan beberapa aplikasi utama web di dalamnya. Dalam XAMPP terdapat instalasi model PHP, MySQL, web server Apache, yang manapejelasannya adalah sbb:

  1. PHP

    Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.

  2. MySQL

    SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL yang berada di Swedia.MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

  3. Apache

    Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya.Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yangbenar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

Konsep Dasar Database

1. Definisi Database

Menurut Chr. Jimmy L. Gaol dalam Lindawati (38:2014)[5], “Database adalah kumpulandatanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database”.

Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun stuktur Database adalah: File atau Table.

Record adalah elemen data atau field. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:

  1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.

  2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.

  3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.

  4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.

  5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalahkumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

Pengujian Black Box Testing

1. Definisi Pengujian atau Testing

Menurut Simarmata dalam Nina Rahayu (2014:41)[10], “pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”.

Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2014:41)[10], “testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

2. Definisi Black Box Testing

Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2014:42)[10], black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Elisitasi

Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302)[11], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dantidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yangdiusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

Literature Review

Menurut Mulyandi dalam Nina Rahayu (2014:49)[10] “Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.

Berikut penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Puguh Kurniawan (2013)[12]

    Penelitian yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Absensi Karyawan Berbasis Web Pada PT.Murni Karedindo Lestari” ini, diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang sedang berjalan, dan pada perancangan sistem yang di usulkan menggunakan metode Waterfall yang merupakan sebuah model Sequential untuk membangun perangkat lunak yang dimulai spesifikasi atau Requirements yang dibutuhkan penggunaan dan berkembang ke tahap berikutnya yaitu Planning, Modeling, Constraction dan Deployment.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Lindawati (2014)[5]

    Penelitian yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Sma Negeri 15 Tangerang Berbasis Web “ ini, diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang berjalan. Dan pada perancangan sistem yang diusulkan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan melewati tahapan Perencanaan (Planning), Analisis (Analysis), Disain (Design), Implementasi (Implementation), dan Pemeliharaan (Maintenance).

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Ganang Yoga Widodo(2013)[13]

    Penelitian yang berjudul “ Perancangan Sistem Absensi Karyawan Pada Mini Market Alfamart Salembaran Raya” ini, Menggunakan metode perancangan Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan alat bantu (Tools) berupa Visual Paradigm For 6.4 Enterprise Edition, untuk pembuatan sistemini menggunakan Macromedia Dreamweaver sebagai penulisan listing program php dan mysql sebagai databasenya.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Asti Rosmala Dewi(2012)[14]

    Penelitian yang berjudul “ Perancangan Sistem Absensi Karyawan Berbasis Web Pada PT. Menara Berlian” ini, Menggunakan metode perancangan Unified Modelling Language (UML) denganmenggunakan alat bantu (Tools) berupa Visual Paradigm For 6.4 Enterprise Edition, untuk pembuatan sistem ini menggunakan Macromedia Dreamweaver sebagai penulisan listing program php dan mysql sebagai databasenya.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhidayati Nurlette (2011)[15]

    Penelitian yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Absensi Guru dan Staff Tata Laksana Pada UPTD SMA Negeri 11 Tangerang” ini, Menggunakan metode perancangan Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan alat bantu (Tools) berupa Visual Paradigm For 6.4 Enterprise Edition, untuk pembuatan sistem ini menggunakan Macromedia Dreamweaver sebagai penulisan listing program php dan mysql sebagai databasenya.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Esa Wijayanti (2014)[6]

    Penelitian yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Absensi pegawai Pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang” ini, diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang berjalan. Dan pada perancangan sistem yang diusulkan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan melewati tahapan Perencanaan (Planning), Analisis (Analysis), Disain (Design), Implementasi (Implementation), dan Pemeliharaan (Maintenance).

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada metode yang digunakan, Objek penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, dan metode pengembangan sistem yang digunakan. Pada penelitian saat ini digunakan metode pengembangan model SDLC dengan teknik analisis obyek penelitian dan perancangan berorientasi objek menggunakan model UML, dan teknik pengujian sistem menggunakan pendekatan Black Box Testing. Sementara untuk objek penelitian adalah Media Cetak Tabloid Tipikor dengan ruang lingkup penelitian lebih kearah absensi pegawai untuk meningkatkan kedisiplinan para pegawai, seperti datang dan pulang pada tepat waktu, izin, cuti, dinas luar dan pembuatan laporan absensi pegawai. Dan tujuan penelitian ini adalah untuk membuat absensi yang mudah digunakan oleh semua pegawai serta untuk mendapatkan laporan yang akurat.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Media Cetak Tabloid Tipikor

Sejarah Singkat

Berbicara Tabloid TIPIKOR tidak lepas dari sosok dan peran Dani Yudo Kuncoro SH,MMH. Sosok ini mempunyai latar belakang sebagai seorang jurnalis senior era orde lama disalah satu Media Independent. Mengenai aktifitas Dani Yudo Kuncoro merupakan salah satu pendiri Yayasan Gelora 45 yang bergerak dibidang keagamaan, kemanusian dan sosial.

Media Cetak Tabloid TIPIKOR terbentuk dibawah naungan Yayasan Gelora 45 dan berkantor di Rukan Villa Bandara Kelurahan Dadap – Kabupaten Tangerang. Media Cetak Tabloid TIPIKOR merupakan salah satu media cetak bulanan yang menjadi pelopor pemberitaan yang mengupas khusus kejahatan korupsi yang semakin merajalela di Indonesia. Perwakilan Tabloid TIPIKOR pertama terbentuk di Provinsi Banten pada awal Tahun 2008 yang beralamat kantor di Jln.Raya Serang KM 14,5 Citra Raya Graha Pratama Blok V13 No.16 Cikupa, Tangerang – Banten.

Awal Tahun 2011 Tabloid TIPIKOR adalah Media Cetakpertama yang berhasil membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membongkardugaan korupsi Pembangunan Gedung Vaksinasi Flu Burung di Jawa Barat yangmerugikan Negara diperkirakan Rp 600 Miliar Rupiah yang akhirnya KPK menetapkanM.Nazarudin dan beberapa pejabat Direktorat Jendral Kementrian Kesehatansebagai tersangka. Selain itu, Tabloid TIPIKOR adalah Media Cetak yang jugamembantu Komisi Pemberantasan Korupsi membongkar Proyek Pembangunan SportCenter Hambalang yang juga terindikasi merugikan negara hampir 500 MiliarRupiah yang juga akhirnya KPK menetapkan beberapa Politisi Demokrat sebagaitersangka termasuk Ketua Umum Partai Demokrat yaitu Anas Urbaningrum. Dan masihbanyak pemberitaan – pemberitaan korupsi Di Media Tabloid TIPIKOR yang akhirnyamembantu KPK menuntaskan dan menjerat “Aktor – Aktor Pemerintahan” korupsebagai tersangka.

Saat ini, Kantor Redaksi Media Cetak Tabloid TIPIKORberlamat di Jln. Cempaka Putih Barat 3 No.16 B Jakarta Pusat. Selain itu jugamemiliki 10 Perwakilan Kantor Provinsi, 32 Kantor Biro di seluruh PerwakilanProvinsi diantaranya Perwakilan Provinsi Banten di Citra Raya - Tangerang,Perwakilan Provinsi Jawa Barat di Cibolerang – Bandung, Perwakilan ProvinsiJambi di Kota Jambi, Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara di Kendari, dan lain– lain.

Setelah 7 (Tujuh) Tahun berdiri dan berkembang padaTahun 2013 Tjoa Ho Liong wafat. Sepeninggalnya (Alm) Tjoa Ho Liong, PimpinanUmum Tabloid TIPIKOR dijabat oleh E.Suherman Kartadinata SH,MMH yang jugamenjabat sebagai President Direktur Kongres Advokat Indonesia (KAI) dan sampaisaat ini Pimpinan Redaksi Tabloid TIPIKOR masih dijabat oleh Dani Yudo KuncoroSH,MMH.

Visi dan Misi

Visi dan Misi Penerbitan Media Cetak Tabloid TIPIKOR, yaitu:

1. Visi

Menjadi salah satu Media Cetak yang profesionaldan sebagai alat kontrol sosial kemasyarakatan yang dipercaya dan terintegrasiserta fokus mempublikasikan atau menyiarkan informasi yang akurat dan mampubersaing.

2. Misi

Memberikan konsep pengetahuan umum secaramaksimal khususnya politik dan hukum sertamenjadi sumber berita dan informasi terpercaya di Indonesia.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi pada Media CetakTabloid Tipikor disusun secara bertahap sesuai dengan kondisi dan denganmemperlihatkan efektifitas dan efisiensi. Untuk menunjang lancarnya pengelolaandibutuhkan adanya kelompok kerja yang pada dasarnya membantu kepala perwakilanatau pimpinan dalam pelaksanaan tugas, memberikan tugas untuk para pegawai kearah yang diharapkan berdasarkan ketentuan hukum dan tanggung jawab untukmencapai tujuan pelayanan yang baik, seperti yang terlihat pada gambar strukturorganisasi dibawah ini.

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Kepala Perwakilan

Tugasnya :

  1. Bertanggungjawab terhadap semua kegiatan baik meliputi kegiatan jurnalistik atau dalam pendistribusian Media Cetak Tabloid Tipikor khusunya diwilayah perwakilan provinsi Banten.
  2. Memberikanpengarahan kepada seluruh Kepala Biro yang berada diwilayah Provinsi Banten.
  3. Melaporkansetiap kegiatan jurnalistik diwilayah provinsi Banten dan memberikan laporan keuangan kepada Pimpinan Redaksi Tabloid TIPIKOR.

2. Wakil Kepala Perwakilan

Tugasnya :

  1. MewakiliKepala Perwakilan dalam setiap kegiatan formal apabila Kepala Perwakilan tidak bisa hadir.
  2. Melakukansosialisasi jurnalistik kepada seluruh kepala biro yang ada di Provinsi Banten.
  3. Mengadakankegiatan sosisal di wilayah Provinsi Banten.

3. Sekretaris

Tugasnya :

  1. Mengaturkegiatan surat menyurat, baik surat masuk maupun surat keluar yang berkaitan dengan Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.
  2. Melaporkandata absensi seluruh wartawan Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.
  3. Mengaturjadwal seluruh kegiatan yang berkaitan dengan Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.

4. Administrasi

Tugasnya :

  1. Mendataseluruh kebutuhan yang diperlukan untuk menunjang seluruh kegiatan/aktifitas kantor di Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.

5. Bendahara

Tugasnya :

  1. Menguruspenggajian seluruh staff dan wartawan Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.
  2. Melaporan keuangan bulanan Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.


6. Marketing

Tugasnya :

  1. Mengurus dan mengatur kegiatan yang berkaitan dengan periklanan di Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.

7. Bagian Umum

Tugasnya :

  1. Membantupendistribusian surat menyurat dan mengatur pendistribusian eksemplar Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.

8. Kordinator Wartawan

Tugasnya :

  1. Memberikan pengarahan cara kerja jurnalis pada seluruh wartawan Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.
  2. Melaporkankinerja seluruh wartawan Media Cetak Tabloid Tipikor perwakilan Provinsi Banten.

9. Kabiro

Tugasnya :

  1. Memberikantugas kepada wartawan yang ada diwilayah kerja masing-masing biro yang dipimpinnya.
  2. Membantukinerja wartawan dibiro yang dipimpinnyan dalam kegiatan jurnalistik.

10. Wartawan

Tugasnya :

  1. Melakukankegiatan jurnalistik sesuai dengan tugas yang diberikan oleh kepala biro disetiap biro masing-masing
  2. Membuat berita.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Urutan prosedur ini berisikan urutan proses absen datang, absen pulang, izin, cuti, dinas luar serta pembuatan laporan.

  1. Prosedur Absen Datang

    Pegawai datang langsungkepada Sekretaris, kemudian Sekretaris menyiapkan kertas absen dan memberikanyakepada pegawai, lalu pegawai menerima kertas absen untuk di tandatangani yangmenandakan bahwa pegawai tersebut sudah datang atau hadir pada hari tersebut,kemudian pegawai memberikan kertas absen tersebut ke Sekretaris.

  2. Prosedur Absen Pulang

    Pegawai datang langsungkepada Sekretaris, kemudian Sekretaris menyiapkan kertas absen dan memberikanyakepada pegawai, lalu pegawai menerima kertas absen untuk di tandatangani yangmenandakan bahwa pegawai tersebut sudah selesai dalam melakukan tugasnya padahari ini , kemudian pegawai memberikan kertas absen tersebut ke Sekretaris.

  3. Prosedur Izin

    Apabila pegawai izin tidakmasuk kantor atau ada halangan, pegawai wajib memberikan informasi padaSekretaris baik melalui email atau telp, kemudian Sekretaris menerima informasitersebut dan mencatatnya pada kertas absen.

  4. Prosedur Cuti

    Jika pegawai ingin cuti,pegawai harus meminta form cuti pada Sekretaris kemudian Sekretaris menyiapkan form cuti, lalu di berikan kepada pegawaiagar pegawai mengisi form tersebut dan jika form tersebut sudah di isi pegawaidiharuskan mengembalikan form tersebut kepada Sekretaris sehingga Sekretarisbisa mengarsipkanya.

  5. Prosedur Dinas Luar

    Jika pegawai di perintahkanatau mendapat tugas dinas luar, pegawai harus meminta form dinas kepada Sekretaris,kemudian Sekretaris menyiapkan form tersebut dan memberikan kepada pgawai untukdi isi selengkapnya dan setelah selesai pegawai wajib mengembalikan formtersebut kepada Sekretaris agar dapat di arsipkan.

  6. Prosedur Pembuatan Laporan

    Sekretaris membuat laporan bulanan kemudian diberikan kepada pimpinan untuk di periksa, setelah di periksaoleh pimpinan apabila laporan tersebut terjadi kesalahan maka pimpinanmengembalikan laporan tersebut untuk di perbaiki oleh Sekretaris, dan apabilalaporan tersebut sudah benar makan pimpinan dapan melakukan ACC pada laporantersebut.

Rancangan Prosedur Sintem Berjalan

  1. Use Case Diagram

  2. Setelah skenario mengenai sistem absensi pegawaiyang berjalan saat ini selesai didefinisikan, maka skenario tersebut akandigambarkan kedalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca. Dari definisiskenario diatas dapat digambarkan dalam usecase diagram mengenai kebiasaan yang terjadi dalam sistem absensi pegawaiyang berjalan saat ini. Use case diagramakan menggambarkan hubungan use casedengan actor . Use case diagram dilihat pada gambar dibawah ini.

    a. Use Case Absensi Pegawai

    Gambar 3.2 Use Case Diagram Absen Pegawai

    Berdasarkan gambar 3.2. Use Case diagram yang berjalan saat ini terdiri dari:

    1. 1 (satu) System yang mencangkup seluruh kegiatan.

    2. 3 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Pegawai, Sekretaris, Kepala Perwakilan.

    3. 2 Use case, yang dilakukan diantaranya: Merekap Absensi, Membuat Laporan.

    4. 1 Extend, yang dilakukan diantaranya: Datang, Pulang, Izin, Cuti, Dinas Luar

  3. Aktivity Diagram

  4. Activity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses danurutan aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchartkarena kita dapat memodelkan prosedur logika. Perbedaan utamanya adalahflowchart digunakan untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem,sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktivitas dari actor.Berdasarkan dari use case diagram diatas dapat kita gambarkan activity diagram dariaktivitas para actor-aktoryang ada pada sistem absensi pegawai pada Media Cetak Tabloid Tipikor.

    a. Activity Diagram Absen Datang

    Gambar 3.3 Activity diagram absen datang

    Berdasarkan gambar 3.3 Activity diagram yang berjalan saat ini terdiri dari :

    1. 1 (satu) Initial node, objek yang di awali.

    2. 2 Swimeline yaitu Pegawai dan Sekretaris.

    3. 9 activity yaitu Datang Langsung, Meminta Kertas Absen, Menyiapkan Kertas Absen, Memberikan Kertas Absen, Menerima Kertas Absen, Melakukan Absen, Absen Datang, Mengembalikan Kertas Absen, Menerima Kertas Absen.

    4. 1 (satu) final node, objek yang di akhiri.

    Gambar 3.4 Activity diagram absen pulang

    Berdasarkan gambar 3.4 Activity diagram yang berjalan saat ini terdiri dari :

    1. 1 (satu) Initial node, objek yang di awali.

    2. 2 Swimeline yaitu Pegawai dan Sekretaris.

    3. 9 activity yaitu Datang Langsung, Meminta Kertas Absen, Menyiapkan Kertas Absen, Memberikan Kertas Absen, Menerima Kertas Absen, Melakukan Absen, Absen Pulang, Mengembalikan Kertas Absen, Menerima Kertas Absen.

    4. 1 (satu) final node, objek yang di akhiri.

    Gambar 3.5 Activity diagram izin

    Berdasarkan gambar 3.5 Activity diagram yang berjalan saat ini terdiri dari :

    1. 1 (satu) Initial node, objek yang di awali.

    2. 2 Swimeline yaitu Pegawai dan Sekretaris.

    3. 3 activity yaitu Memberikan Informasi Melalui Telp, Email DLL, Menerima Informasi, Mencatat Pegawai Izin di Kertas Absen.

    4. 1 (satu) final node, objek yang di akhiri.

    Gambar 3.6 Activity diagram cuti

    Berdasarkan gambar 3.6 Activity diagram yang berjalan saat ini terdiri dari :

    1. 1 (satu) Initial node, objek yang di awali.

    2. 2 Swimeline yaitu Pegawai dan Sekretaris.

    3. 7 activity yaitu Meminta Form Cuti, Menyiapkan Form Cuti, Memberikan Form Cuti, Menerima Form Cuti, Mengisi Form Cuti, Mengembalikan Form Cuti, Menerima Form Cuti.

    4. 1 (satu) final node, objek yang di akhiri.

    Gambar 3.7 Activity diagram dinas luar

    Berdasarkan gambar 3.7 Activity diagram yang berjalan saat ini terdiri dari :

    1. 1 (satu) Initial node, objek yang diawali.

    2. 2 Swimeline yaitu Pegawai dan Sekretaris.

    3. 7 activity yaitu Meminta Form Dinas, Menyiapkan Form Dinas, Memberikan Form Dinas, Menerima Form Dinas, Mengisi Form Dinas, Mengembalikan Form Dinas, Menerima Form Dinas.

    4. 1 (satu) final node, objek yang di akhiri.

    Gambar 3.8 Activity diagram laporan absen

    Berdasarkan gambar 3.8 Activity diagram yang berjalan saat ini terdiri dari :

    1. 1 (satu) Initial node, objek yang di awali.

    2. 2 Swimeline yaitu Sekretaris Dan Kepala Perwakilan.

    3. 5 activity yaitu Membuat Laporan Absen, Memberikan Laporan Absen, Menerima Laporan Absen, Cek Laporan Absen, ACC LAporan.

    4. 1 (satu) final node, objek yang di akhiri.

    5. 1 Decision Node untuk pemilihan kondisi.

  5. Sequence Diagram

Dari keterangan diatas dapat digambarkan dengan Sequence Diagram. Diagram ini dapatmenggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam Sistem absensi pegawai yangberjalan saat ini.

Gambar 3.9 Sequence absensi pegawai

Berdasarkan gambar 3.9 Sequence diagram yang berjalan saat ini terdiri dari :

  1. 3 Actor, yang melakukan kegiatan yaitu Pegawai, Sekretaris, Kepala Perwakilan.

  2. 6 Life Line, objek entity antarmuka yang saling berinteraksi dan terdiri dari Absen Datang, Absen Pulang, Izin, Cuti, Dinas Luar, Laporan.

  3. 26 Messege, spesifikasi dari komunkasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi atau kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

Analisa Sistem Yang Berajalan

Metode Analisa Sistem

Metode analisa sistem yang di gunakan adalah metode OOAD yaitu analisa dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML). Sistem yang berjalan terdiri dari use case, activity dan sequence diagram.

Gambar 3.10 Unified Modeling Language (UML)

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan

    1. Buku Absen

  2. Analisa Proses

    1. Absen Datang

    2. Absen Pulang

    3. Absen Izin

    4. Absen Dinas Luar

  3. Analisa Keluaran

  1. Laporan Absensi Pegawai

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Perangkat Keras (Hardware)

    1. Processor: Core To Duo

    2. Monitor: LCD 14”

    3. Mouse: Ps2

    4. RAM: 2 GB

    5. HD: 80 GB

    6. Keyboard: Compatible Ps2

    7. Printer : Canon Ip1800 Series

  2. Perangkat Lunak (Software)

    1. Windows 7

    2. Microsoft Word 2007

    3. Microsoft Excel 2007

  3. Hak Akses (Brainware)

Ada 2 actor yang dapat mengakses sistem Absensi Pegawai, yaitu:

  1. Sekretaris

  2. Kepala Perwakilan

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh penulis, sistem pengolahan absensi pegawai pada Media Cetak Tabloid Tipikor yang sedang berjalan saat ini, dapat disimpulkan bahwa proses absensi pegawai antara lain:

  1. Sistem absensi pegawai yang berjalan saat ini pada Media Cetak Tabloid Tipikor masih bersifat Semi Komputerisasi, yaitu masih menggunakan buku besar untuk mencatat data absensi pegawai.

  2. Laporan yang dihasilkan saat ini belum akurat karena masih ada kesalahan pada saat proses pencatatan absensi.

  3. Untuk merancang sistem absensi pegawai pada media cetak tabloid tipikor dibutuhkan suatu aplikasi web yang dapat membantu proses absensi dan tempat penyimpanan data dengan menggunakan My sql, sehingga data tidak akan hilang.

Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Membuat sistem absensi pegawai yang dapat membantu pegawai dalam mengelola absensi pegawai.

  2. Terdapat tempat penyimpanan data sehingga data absensi pegawai yang ada tidak hilang.

  3. Dapat menampilkan data seluruh pegawai yang hadir, izin, cuti serta dinas luar dengan data yang akurat.

User Requirement

Elisitasi (elicitation) adalah berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut.

1. Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder, Berikut dilampirkan diagram elisitasi tahap I:

Requirement Elicitacion Tahap – I

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap – I

2. Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

  1. (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnyarequirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

  3. (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap – II

3. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

  1. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/ tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

  3. (E) artinya Ekonomi,maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

4. Final Draf Elisitasi

Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Requirement Elicitacion- Final Draft

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap Final Draf

BAB IV

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Urutan prosedur ini berisikan urutan proses absen datang, absen pulang, izin, cuti, dinas luar serta pembuatan laporan.

  1. Prosedur Absen Datang

    Pegawai datang langsung kepada Admin, kemudian Admin membuka sistem absensi pegawai dan memilih menu input absen datang untuk menandai bahwa pegawai tersebut sudah datang.

  2. Prosedur Absen Pulang

    Pegawai datang langsung kepada Admin, kemudian Admin membuka sistem absensi pegawai dan memilih menu input absen pulang untuk menandai bahwa pegawai tersebut sudah selesai dalam menjalankan pekerjaanya pada hari tersebut.

  3. Prosedur Izin

    Apabila pegawai izin tidak masuk kantor atau pegawai melakukan dinas luar, pegawai wajib memberikan informasi pada Admin baik melalui email atau telp, kemudian Admin menerima informasi tersebut dan membuka sistem absensi pegawai dan memilih menuinput absen izin untuk memberi keterangan bahwa pegawai tersebut izin.

  4. Prosedur Cuti

    Jika pegawai ingin cuti , maka pegawai wajib mengisi form cuti dan memberikan form cuti kepada Admin untuk di input pada menu cuti pegawai.

  5. Prosedur Pembuatan Laporan

    Admin cukup membuka sistem absensi dan memilih menu laporan absen pegawai untuk melihat laporan absensi. Apabila Admin ingin mencetak laporan absensi, Admin cukup menekan tombol print.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

  1. Use Case Diagram yang diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1. Use Case diagram yang diusulkan terdapat:

  1. 1 system yang menampung kegiatan admin.

  2. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin.

  3. 2 use case yang biasa dilakukan oleh actor, yaitu login dan menu utama.

  4. 17 include yang menspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit.

Activity Diagram Yang Diusulkan

  1. activity Diagram yang diusulkan

Gambar 4.2 activity Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2. activity diagram yang diusulkan terdapat:

  1. 1 Initial Node, objek yang diawali.

  2. 5 Fork node

  3. 18 action yaitu login, cek login, menu utama, data master, absen, data bagian, data pegawai, absen, form absen pegawai, data absen pegawai, cuti, form cuti pegawai, data cuti pegawai, izin, form izin pegawai, data izin pegawai, laporan, laporan absen pegawai, logout.

  4. 5 Join node

  5. 1 Decision Node sebagai pemilihan kondisi.

  6. 1 Final node, objek yang di akhiri.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

  1. Sequence Diagram yang diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.3. Sequence diagram yang diusulkan untuk user ialah :

  1. 18 lifeLine antarmuka yang saling berinteraksi.

  2. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin.

  3. 33 message yang menspesifikasikan dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

State Machine Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.4. State Machine DiagramYang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.4. State Machine Diagram Yang Diusulkan terdapat:

  1. 1 initial pseudo state, sebagai awal objek.

  2. 17 state, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang memiliki oleh suatu objek tersebut.

  3. 1 Decision Node sebagai pemilihan kondisi.

  4. 1 final state, objek yang terakhir.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berisi perbedaan prosedur sistem berjalan dan sistem usulan yang dibuat dalam bentuk tabel.

Table 4.1 Perbedaan sistem berjalan dengan sistem usulan

Rancangan Basis Data

Class Diagram Yang Diusulkan

  1. class diagram yang diusulkan.

4.5. class diagram yang diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.5. class diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 5 Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

  2. 4 association, digunakan untuk memodelkan relasi di antara objek.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

  1. Nama File  : Pegawai

  2. Media  : Hard Disk

    Isi  : nip+nm_pegawai+alamat+no_telp

    Organisasi File  : Index Squential

    Primary Key  : nip

    Panjang Record  : 102

    Type File  : File master

    Table 4.2 Table Pegawai
  3. Nama File  : Absen

  4. Media  : Hard Disk

    Isi  :nip+tgl_absen+jam_datang+jam_pulang+ket

    Organisasi File  : Index Squential

    Primary Key  : nip

    Panjang Record : 47

    Type File  : File Transaksi

    Table 4.3 Table Absen
  5. Nama File  : izin

  6. Media  : Hard Disk

    Isi  : nip+tgl_izin+ket

    Organisasi File  : Index Squential

    Primary Key  : nip

    Panjang Record : 57

    Type File  : File Transaksi

    Table 4.4 Table Izin
  7. Nama File  : cuti

  8. Media  : Hard Disk

    Isi  : nip+tgl_pengajuan+tgl_mulai+tgl_selesai+ket

    Organisasi File  : Index Squential

    Primary Key  : nip

    Panjang Record : 57

    Type File  : File Transaksi

    Table 4.5 Table cuti
  9. Nama File  : bagian

Media  : Hard Disk

Isi  :kd_bagian+nm_bagian

Organisasi File  : Index Squential

Primary Key  : kd_bagian

Panjang Record  : 25

Type File  : File Transaksi

Table 4.6 Table Bagian

Rancangan Program

  1. Menu Login

  2. Gambar 4.6. Tampilan Program Menu Login
  3. Menu Bagian

  4. Gambar 4.7. Tampilan Program Menu Bagian
  5. Menu Pegawai

  6. Gambar 4.8. Tampilan Program Menu Pegawai
  7. Menu Absen

  8. Gambar 4.9. Tampilan Program Menu Absensi
  9. Menu Cuti

  10. Gambar 4.10. Tampilan Program Menu Cuti
  11. Menu Izin

  12. Gambar 4.11. Tampilan Program Menu Izin
  13. Menu Laporan

Gambar 4.12.Tampilan Program Menu Laporan

Rancangan Prototype

  1. Menu Login

  2. Gambar 4.13. Rancangan Tampilan Program Menu Login
  3. Menu Bagian

  4. Gambar 4.14. Rancangan Tampilan Program Menu Bagian
  5. Menu Pegawai

Gambar 4.15. Rancangan Tampilan Program Menu Pegawai
  1. Menu Absen

  2. Gambar 4.16. Rancangan Tampilan Program Menu Absen
  3. Menu Cuti

Gambar 4.17. Rancangan Tampilan Program Menu Cuti
  1. Menu Izin

  2. Gambar 4.18. Rancangan Tampilan Program Menu Izin
  3. Menu Laporan

Gambar 4.19. Rancangan Tampilan Program Menu Laporan

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh aplikasi atau sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah :

  1. Perangkat Keras (hardware) yang digunakan admin sebagai berikut:

  1. Processor  : Intel Pentium 4

  2. Monitor  :14” LCD m

  3. RAM  :2 GB

  4. Harddisk  :500 GB

  5. Printer  :Office Jet

Aplikasi yang digunakan

  1. Sistem Operasi Windows XP.

  2. Xampp (php dan My sql)

  3. Adobe Dreamweaver 8.

  4. Mozilla Firefox.

  5. Visual Paradigm 6.4 Enterprise Edition.

  6. Microsoft Office 2007.

Hak Akses

Ada 2 actor yang dapat meng-akses Aplikasi Absensi Pegawai yaitu:

  1. Sekretaris

  2. Kepala Perwakilan

Testing

Metode Implementasi

Implementasi program sistem Monitoring Inventory Control pada Media Cetak Tabloid Tipikor dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhanfungsi dari suatu program. Tujuan dari Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan rungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat enghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidah sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan padam program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untukmemperbaiki kesalahan yang terjadi.

Pengujian Black Box Pada Login Admin

Berikut ini adalah pengujian Black Box berdasarkan sistem Monitoring Inventory Control pada Media Cetak Tabloid Tipikor untuk fungsi login admin yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.7. Pengujian Black Box Pada Login Admin

Pengujian Black Box Pada Data Pegawai

Berikut ini adalah pengujian Black Box berdasarkan sistem Monitoring Inventory Control pada Media Cetak Tabloid Tipikor untuk fungsi data pegawai yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.8. Pengujian Black Box Pada Data Pegawai

Pengujian Black Box Pada Data Bagian

Berikut ini adalah pengujian Black Box berdasarkan sistem Monitoring Inventory Control pada Media Cetak Tabloid Tipikor untuk fungsi data bagian yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.9. Pengujian Black Box Pada Data bagian

Pengujian Black Box Pada Data Absen

Berikut ini adalah pengujian Black Box berdasarkan sistem Monitoring Inventory Control pada MediaCetak Tabloid Tipikor untuk fungsi data absen yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.10. Pengujian Black Box Pada Data absen

Implementasi

Schedule

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukanadalah :

Tabel 4.11. Daftar Schedule

Estimasi Biaya

Pada Estimasi Biaya ini berisi rincian biaya sistem yang nantinyaakan diaplikasikan ke dalam perusahaan atau masyarakat.

Tabel 4.12. Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan maka didapatkan beberapa kesimpulan, adalah sebagai berikut:

  1. Absensi pegawai yang saat ini sedang berjalan di Media Cetak Tabloid Tipikor masih dilakukan secara Semi Komputerisasi, hal ini menyebabkan kurang efektif dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan absen dan pencarian kembali data absen serta dalam pembuatan laporan.

  2. Dengan adanya sistem absensi yang telah terkomputerisasi, maka dapat mempermudah pegawai dalam melakukan absen, pencarian data pegawai hingga pembuatan laporan, sehingga dapat terciptanya pekerjaan yang lebih baik, efektif dan efisien.

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Setelah selesai melaksanakan penelitian Skripsi pada Media Cetak Tabloid Tipikor dengan melakukan studi kasus yaitu mempelajari dan membahas permasalahan, melakukan wawancara atau tanya jawab mengenai hal-hal yang berada dalam ruang lingkup proses absensi pegawai. Penyusun dapat mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan sebagai berikut:

  1. Sistem absensi pegawai yang berjalan saat ini pada Media Cetak Tabloid Tipikor masih Semi Komputerisasi (belum menggunakan sistem masih menggunakan media kertas untuk melakukan absensi) sehingga kurang efektif dan efisien.

  2. Belum, laporan absensi yang dihasilkan saat ini belum akurat dikarenakan sering ada beberapa kertas bukti absen yanghilang.

  3. Untuk merancang sistem absensi pegawai pada media cetak tabloid tipikor, dibutuhkan sistem aplikasi berbasis web dan sebuah media sebagai tempat penyimpanan data, sehingga laporan yang dihasilkan datanya akurat.

Kesimpulan Terhadap Tujuan Dan Manfaat Penelitian

  1. Kesimpulan terhadap tujuan penelitian

    1. Untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang muncul pada sistem absensi pegawai pada Media Cetak Tabloid Tipikor, serta dapat memberi masukan-masukan agar mengurangi kesalahan-kesalahan dalam proses absensi pegawai.

    2. Tujuan dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian yang penulis lakukan dapat bermanfaat dan digunakan oleh Media Cetak Tabloid Tipikor sebagai referensi untuk memperbaiki sistem absensi pegawai yang berjalan saat ini.

    3. Menambah pengetahuan , pengalaman serta pengamatan dari sebuah sistem yang berjalan saat ini di Media Cetak Tabloid Tipikor , serta dapat menghasilkan informasi yang akurat sesuai dengan kebutuhannya.

  2. Kesimpulan terhadap manfaat penelitian

  1. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat mempermudah pegawai dalam melakukan proses absensi, sehingga prosesabsensi dapat terkontrol dan berjalan dengan baik.

  2. Penelitian ini sangat berguna dan bermanfaat bagi penulis, karena dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan penulis mengenai sistem absensi pegawai pada Media Cetak Tabloid Tipikor.

  3. Dengan adanya sistem ini diharapkan agar terciptanya pelayanan yang lebih baik lagi, serta efektif dan efisien bagiMedia Cetak Tabloid Tipikor dalam melakukan proses absensi.

Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

Berdasarkan metode penelitian yang penulis lakukan ,maka dapat disimpulkan :

  1. Penulis melakukan metode pengumpulan data dalam penelitian ini, dimana penulis melakukan wawancara langsung kepada stakeholder atau pegawai yang ada dibawah lingkungan Media Cetak Tabloid Tipikor, selain itu penulis juga melakukan observasi langsung di Media Cetak Tabloid Tipikor, dan penulis juga memperoleh data dan informasi dari beberapa sumber literature seperti buku, jurnal, internet, dan lain sebagainya.

  2. Penulis menggunakan metode pengembangan sistem dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle).

  3. Metode pengujian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu Blackbox Testing . Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software.

Saran

Untuk meningkatkan atau memaksimalkan aplikasi berbasis web ini penulisan memberikan saran sebagai berikut:

  1. Apabila sistem yang baru sudah berjalan maka perlu di perhatikan dan di lakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan instansi atau perusahaan.

  2. Perlu dilakukan sosialisasi dan training kepada bagian yang terkait terutama pada Sekretaris.

  3. Dimasa yang akan datang, diharapkan bagi mahasiswa yang mengambil judul skripsi yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi jauh lebih baik.

Kesan

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,00 1,01 1,02 1,03 1,04 1,05 1,06 1,07 1,08 1,09 1,10 1,11 1,12 1,13 1,14 1,15 1,16 1,17 1,18 Sutabri,Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”.Yogyakarta: Andi Offset
  2. Tanti, Lili. 2010. Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris.Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.Jurnal CCIT Vol.3 No.2.
  3. 3,0 3,1 Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011.Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran ArtificialInformatics.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
  4. Aisyah,Sity, Nawang Kalbuana. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Journal CCIT Vol-4 No.2 – Januari 2011.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 Lindawati. 2014.“PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI PADA SMA NEGERI 15 TANGERANG BERBASIS WEB”.
  6. 6,00 6,01 6,02 6,03 6,04 6,05 6,06 6,07 6,08 6,09 6,10 Wijayanti, Esa. 2014. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN BATUCEPER TANGERANG.
  7. Hudhori, Fauzi. 2013. PERANCANGAN VIDEO LIPUTAN KARANTINA 20 FINALIS GOGIRL LOOK 2012 SEBAGAI DAYA TARIK MEDIA PROMOSI PADA DISTRICT PHOTOGRAPHY.
  8. Maimunah, LusyaniSunarya, Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Jurnal CCIT Vol.5 No.3- Mei 2012. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja.
  9. Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati, Muhamad Hariyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang LaporanPAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  10. 10,0 10,1 10,2 10,3 Rahayu,Nina. 2014. PERANCANGAN EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM (EIS) DALAM BIDANG PENJUALAN PADA KARINDA CAFÉ DAN RESTO.
  11. Rahardja,Untung, Hidayati, Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Methode DMQ Base Level. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.4 No.3
  12. Kurniawan, Dwi Puguh. 2013. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI KARYAWAN BERBASIS WEB PADA PT.MURNI KAREDINDO LESTARI.
  13. Widodo, Ganang Yoga. 2013. PERANCANGAN SISTEM ABSENSI KARYAWAN PADA MINI MARKET ALFAMART SALEMBARAN RAYA.
  14. Dewi, Asti Rosmala. 2012. PERANCANGAN SISTEM ABSENSI KARYAWAN BERBASIS WEB PADA PT. MENARA BERLIAN.
  15. Nurlette, Nurhidayati.2011. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN STAFF TATA LAKSANA PADA UPTD SMA NEGERI 11 TANGERANG.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A.1 : SuratPengantar Skripsi
Lampiran A.2 : SuratKeterangan Observasi
Lampiran A.3 : FormPenggantian Judul
Lampiran A.4 : KartuBimbingan
Lampiran A.5 : KartuStudy Tetap Final (KSTF)
Lampiran A.6 : FormValidasi Skripsi
Lampiran A.7 : KwitansiPembayaran Skripsi
Lampiran A.8 : DaftarMata Kuliah Yang Belum Diambil
Lampiran A.9 : DaftarNilai
Lampiran A.10 : Formulir Seminar proposal
Lampiran A.11 : SertifikatTOEFL
Lampiran A.12 : SertifikatProspek
Lampiran A.13 : SertifikatIT Internasional
Lampiran A.14 : SertifikatIT Nasional
Lampiran A.15 : SertifikatPelatihan REC
Lampiran A.16 : CurriculumVitae (CV)
Lampiran A.17 : FormulirSeminar Proposal
Lampiran A.18 : FormulirFinal Persentasi
Lampiran A.19 :FormulirPenilaian Objektif
Lampiran A.20 : UndanganStakeholder
Lampiran A.21 : FormulirPertemuan Stakeholder
Lampiran A.22 : SuratKeterangan Hibah
Lampiran A.23 : SuratKeterangan Implementasi Program
Lampiran A.24 : BimbinganGrup
Lampiran A.25 : DesainKartu Nama
Lampiran A.26 : Katalog Produk
Lampiran A.27 : FinalPresentasi

Lampiran B

Lampiran B.1 : Bukti Observasi
Lampiran B.2 : Form wawancara

Lampiran C

Lampiran C.1 : Surat Masuk
Lampiran C.2 : Surat Keluar
Lampiran C.3 : Laporan Surat Masuk
Lampiran C.4 : Laporan Surat Keluar

Lampiran D

Lampiran D.1 : Printscreen Halaman Log In
Lampiran D.2 : Printscreen Halaman Data Pegawai
Lampiran D.3 : Printscreen Halaman Data Surat Masuk
Lampiran D.4 : Printscreen Halaman Laporan
Lampiran D.5 : Listing Program

Contributors

Fitri anggraeni, Fitry