SI0821460686: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar PHP)
(Konsep Dasar CSS)
Baris 282: Baris 282:
  
 
====Konsep Dasar CSS ====
 
====Konsep Dasar CSS ====
 +
<ol>
 +
<li><strong>Pengertian <em>Cascading  Style Sheet</em> (CSS)</strong></li>
 +
</ol><p>Menurut [[Sulistyawan]] (2008:33), ”CSS adalah suatu  dokumen yang berdiri sendiri dan dapat dimasukkan dalam kode HTML atau sekedar  menjadi rujukan oleh HTML dalam pendefinisian <em>style</em>.” CSS menggunakan kode-kode yang tersusun untuk menetapkan <em>style</em> pada elemen HTML atau dapat juga  digunakan untuk membuat <em>style</em> baru  yang biasa disebut class. <br />  Menurut [[Ollie]] (2008:50), ”CSS adalah pelengkap  dari HTML.” CSS atau <em>Cascading</em> <em>Style</em> <em>Sheet</em> merupakan bahasa pemrograman yang berfungsi dalam pengaturan  tampilan dokumen yang ditulis dengan <em>markup</em> <em>language</em> pada sebuah web. Pada  umumnya CSS digunakan untuk desain pada halaman (<em>Hyper Text Markup Language</em>) HTML maupun XHTML, namun kini CSS dapat  diaplikasikan untuk segala jenis dokumen XML, termasuk SVG, XUL bahkan Android. <br />  Tujuan utama penggunaan CSS antara lain untuk  membedakan konten (isi) dari dokumen dan dari tampilan dokumen. Dengan adanya  perbedaan tersebut memudahkan pembuatan atau pemrograman ulang web. Bagian yang  termasuk dalam desain web meliputi warna, ukuran dan formatting. </p><ol>  <li><strong>Sintaks <em>Cascading Style Sheet</em> (CSS) </strong></li>
 +
</ol><p>a. Menurut [[Sulistyawan]] (2008:35), Sintaks dalam CSS  dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu: <em>selector</em>, <em>property</em>, dan <em>value</em>. Berikut salah satu contoh: <br />  <br /><code>
 +
selector {property: value}
 +
</code>  <em>Selector</em> adalah sebuah <em>tag</em> atau <em>element</em> HTML yang akan kita  definisikan, <em>property</em> adalah atribut  yang akan kita ubah, sementara masing-masing <em>property</em> akan memiliki <em>value</em> (nilai). Antara <em>property</em> dan <em>value</em> dipisahkan oleh tanda titik dua,  dan diapit tanda kurung kurawal. <br />  <br /><code>body {color: black}</code>  Jika nilai (<em>value</em>)  memiliki dari satu kata, berikan tanda petik kepada nilai (<em>value</em>). <br />  <br /><code>p {font-family: ”sansserif”}</code>  Jika memekai lebih dari satu <em>property</em>, antar <em>property</em> harus dipisahkan dengan tanda titik koma. <br />  <strong> </strong></p><code>p {text-align: center;
 +
color: red}</code>
 +
 
====Konsep Dasar GIS ====
 
====Konsep Dasar GIS ====
 
====Subsistem sistem informasi geografis ====
 
====Subsistem sistem informasi geografis ====

Revisi per 26 Februari 2014 10.24

Cover Depan Lembar Persetujuan Pembimbing Lembar Keaslian Abstaksi Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Simbol Daftar Lampiran

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi saat ini telah menjalar dan memasuki setiap dimensi aspek kehidupan manusia. Teknologi informasi saat ini memainkan peran yang besar didalam kegiatan bisnis, perubahan struktur organisasi, dan manajemen organisasi.Di lain pihak, teknologi informasi juga memberikan peranan yang besar dalampengembangan keilmuan dan menjadi sarana utama dalam suatu institusiperusahaan. Mengutip apa yang dikatakan Kadir (2008), secara garis besar,teknologi informasi memiliki peranan :

  1. Dapat menggantikan peran manusia, dalam hal ini dapat melakukan otomatisasi terhadap tugas atau proses;
  2. Memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas dan proses;
  3. Berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia, dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap kumpulan tugas dan proses. Berdasarkan pemahaman di atas, maka kehadiran teknologi informasi telah memberikan kekuatan dan merupakan potensi besar jikalau dimanfaatkan dengan baik.

Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. SIG menggunakan sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk data yang tereferensi secara geografis berikut sekumpulan operasi-operasi yang mengelola data tersebut. SIG dibutuhkan karena untuk data spasial penanganannya sangat sulit terutama karena peta dan data statistik cepat kadaluarsa hingga tidak ada pelayanan penyediaan data dan informasi yang diberikan menjadi tidak akurat.

Perusahaan Jasa Marga adalah Perusahaan BUMN yang didirikan pada tahun 1978. PT Jasa Marga bergerak di bidang jasa pelayanan jalur cepat pada kendaraan di sebut Jalan Tol (highway). Dengan berkembangnya kapitalis bisinis pada perusahaan, kini PT Jasa Marga tidak hanya memberikan pelayanan jasa jalan tol, jasa lainnya seperti sewa lahan; sewa bangunan gedung; dan juga sedang direncanakan untuk pengembangan usaha dibidang IT sebagai pendapatan usaha lain selain jasa pelayanan Tol. Seiring berkembangnya usaha pada PT Jasa Marga, perlu adanya manajemen yang baik dalam mengelola bisnis. Sistem komputerisasi merupakan penunjang yang sangat berarti dalam aktivitas kerja dalam menghemat waktu dan tenaga. Hal ini dapat diyakini akan mempermudah proses pengolahan data dan dapat mengurangi adanya kesalahan pada saat pengolahan data.

Dengan hal-hal tersebut penulis mempunyai gagasan untuk membuat sebuah aplikasi sebagai penunjang dari sistem informasi yang ada pada PT Jasa Marga. Program aplikasi yang penulis buat yaitu Monitoring Titik Iklan Pada PT Jasa Marga Tangerang Menggunakan Map GIS (Geografis Information System), yang akan digunakan pada sub divisi Community Development Programme dalam lingkup Divisi Human Resource and General Affair PT Jasa Marga.

Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah :

  1. Bagaimana monitoring titik iklan yang saat ini berjalan pada PT Jasa Marga Tangerang ?
  2. Informasi apa yang dibutuhkan oleh perusahaan pemilik iklan yang dapat dihasilkan dari program aplikasi ?
  3. Apakah pengaruh yang didapatkan dari program aplikasi terhadap proses pembuatan, perawatan serta monitoring iklan kepada pelanggan juga kepada unit kerja terkait dalam mengelola iklan pada PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Tangerang ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas adapun tujuan adalah:

  1. Untuk mengetahui proses perawatan iklan yang dituangkan kedalam aplikasi berbasis web;
  2. Membantu memberikan informasi kepada pemilik iklan untuk melakukan pemeliharaan;
  3. Membuat layout peta dengan lokasi jangkauan yang ditentukan dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis serta
  4. Agar penulis mendapatkan pengalaman secara factual di lapangan sebagai wahana terbentuknya tenaga yang professional, yaitu tenaga yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diperlukan bagi profesinya, serta sebagai salah satu syarat kelulusan dan untuk memperoleh gelar Strata 1 (S1) STMIK Raharja.

Manfaat Penelitian

  1. Dapat mempermudah pemohon iklan, pemilik iklan untuk melakukan perawatan dan monitoring iklan miliknya.
  2. Dapat memberikan informasi kepada pemilik iklan dan staff untuk mengetahui masa kontrak iklan dengan berbagai property didalamnya.
  3. Dapat mempermudah staff PT Jasa Marga menentukan lokasi untuk kelayakan sewa iklan.

Ruang Lingkup

Karena luasnya permasalahan yang ada, untuk membatasi ruang lingkup penelitian disini penulis hanya membahas tentang permasalahan yang terfokus pada sistem informasi geografis yang disajikan kedalam sebuah aplikasi.

Metodologi Penelitian

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapa metode. Adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  • Metode Observasi (Observation Research)

Melakukan tinjauan langsung ke PT Jasa Marga untuk mendapatkan data dan informasi mengenai sewa iklan pada divisi yang bersangkutan.

  • Metode Wawancara (Interview Research)

Melakukan wawancara pada staff untuk mendapatkan data dan informasi perihal proses sewa iklan.

  • Metode Pustaka (Library Research)

Mencari Referensi dan literatur-literatur buku yang dapat dijadikan sebagai panduan dalam penyusunan SKRIPSI.

Metode Analisis

Untuk memperoleh data dan informasi mengenai sewa iklan pada PT Jasa Marga yang masih menggunakan metode-metode manual yang tentunya kurang efesien bagi mahasiswa untuk mendapatkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

Metode Perancangan

Dalam hal ini peneliti telah melakukan analisis terhadap PT Jasa Marga yang merupakan perusahaan jasa pelayanan jalan tol, maka peneliti melakukan rancangan program aplikasi pendapatan usaha lain berbasis Web sehingga dapat membantu proses pekerjaan pada staff dan pejabat terkait dalam menyampaikan informasi kepada para biro iklan maupun intern perusahaan.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dibuat untuk memberikan gambaran mengenai yang ditulis dalam laporan ini pada setiap bab. Adapun sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan secara umum mengenai masalah pokok yang dibahas dalam laporan ini meliputi latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah tujuan dan manfaat penelitian yang meliputi beberapa metode yaitu metode observasi, metode wawancara, dan studi kepustakaan. Serta uraian mengenai sistematika penulisan laporan.

B A B II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan mengenai teori atau konsep yang melandasi hal-hal yang terdapat dalam penelitian, yang berhubungan tentang aplikasi berbasis web dan SIG, baik dikutip dari berbagai referensi, dari hasil riset yang didapat maupun media lain yang dapat menjadi masukan.

B A B III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum mengenai PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Tangerang yang menjadi objek penelitian dan penulisan laporan ini. Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab pada perusahaan, analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran, spesifikasi proses, analisa batasan sistem, analisa kebutuhan sistem, analisa kontrol sistem, analisa perangkat sistem yang sedang berjalan terdiri dari hardware, software, dan brainware. Analisa kebutuhan sistem, urutan prosedur, masalah yang dihadapi, tatalaksana sistem yang berjalan diuraikan dengan menggunakan metode UML yang terdiri dari Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, dan State Chart Diagram.

B A B IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan system yang akan diajukan. Perancangan sistem akan dijelaskan dalam bentuk UML, Analisa proses, spesifikasi proses, Rancangan tampilan sistem yang diusulkan, Rancangan kontrol sistem yang diusulkan, sarana pengolahan data, Spesifikasi Hardware dan Software, Rancangan Implementasi. Uraian dari rancangan sistem ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk mengganti sistem yang telah berjalan saat ini.

B A B V PENUTUP

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dari pembahasan penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang sebaiknya dilakukan untuk pengembangan lebih lanjut agar tercapai hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Robert G. Mudrick dalam Gaol (2008:9), mengemukakan bahwa “sistem adalah satu kumpulan dari beberapa bagian/unsur yang bergabung untuk suatu tujuan bersama”. Dalam bukunya yang lain gaol juga mejelaskan bahwa:

“Sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Apabila suatu unit macet atau terganggu, unit lainnya pun akan terganggu untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tersebut”. (Gaol, 2008:9).

Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur atau dengan pendekatan komponen”. (Mustakini, 2008:36).

Menurut Ida (2008:28), “Sistem adalah kumpulan komponen di mana masing-masing komponen memiliki fungsi yang saling berinteraksi dan saling tegantung serta memiliki satu kesatuan yang utuh untuk bekerja mencapai tujuan tetentu.”

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah sekumpulan unsur ataupun elemen yang saling berkaitan dan mempengaruhi dalam melakukan kegiatan secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen dimana antara satu komponen dengan komponen lainnya memeliki keterkaitan dan saling mendukung satu sama lain dengan keberadaannya sehingga dapat digunakan untuk suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik ataupun sifat-sifat tertentu yang dimiliki yaitu adanya komponen sistem (components), Batas Sistem (boundary system), lingkungan luar sistem (environment system), penghubung sistem (interface system), masukan (input), pengolah (process), keluaran (output), sasaran (objective) dan tujuan (goal). Adapun karakteristik suatu sistem yang dimaksud, Jogianto (2008:54) adalah sebagai berikut :


1. Komponen Sistem (Components)

Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa sub sistem atau sub bagian, dimana setiap sub sistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary System)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Luar Sistem (Environment System)

Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.

4. Penghubung (Interface)

Merupakan media penghubung antar sub sistem, yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk sub sistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan sub sistem - sub sistem menjadi satu kesatuan.

5. Masukan (Input)

Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran (Output)

Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk sub sistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolah (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan bersila bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto HM (2008:53), suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang yaitu:

  1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan (human made system)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia melibatkan interaksi antara manusia dan mesin.

  3. Sistem pasti (deterministic system) dan sistem probabilistik (probabilistic system)

    Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak pasti adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

    Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut.

Konsep Dasar Sistem Penunjang Keputusan

Definisi Keputusan

Keputusan adalah aksi-aksi dinamis yang diambil untuk menghindari ataumengurangi efek-efek negatif atau mengambil kesempatan dari suatu peluang (McLeod & Schell, 2001 : 259)

Definisi Pembuatan Keputusan

Pembuatan keputusan adalah suatu proses memilih dari sekumulan alternatif tindakan yang bisa diambil untuk mencapai satu atau beberapa tujuan . (Turban & Aron, 2001 : 33)

Jenis-jenis Keputusan

Berdasarkan pendapat simon (Mc Leod & Schell, 2001 : 259-260), sebuah keputusan dapat dibedakan menjadi :

  1. Keputusan Terstruktur adalah keputusan untuk masalah-masalah yang bersifat berulang dan rutin, dimana sudah terdapat prosedur-prosedur pasti untuk menangani masalah-masalah tersebut, sehingga tidak perlu diperlukan sebagai sesuatu yang baru ketika masalah tersebut muncul dan tejadi.
  2. Keputusan Tidak terstruktur adalah keputusan untuk masalah-masalah yang bersifat baru, tidak terstruktur dan biasanya tidak rutin. Tidak ada metode khusus untuk menyelesaikannya, karena belum pernah dihadapi sebelumnya dan juga karena sifat dari masalah itu sendiri yang rumit dan komples, oleh karena itu diperlukan perlakuan tersendiri untuk masalah-masalah tipe ini.
  3. Keputusan Semi Terstruktur adalah keputusan untuk masalah0masalah yang berada di pertengahan antara permasalahan terstruktur dan tidak terstruktur, dimana untuk menyelesaikannya membutuhkan sebuah kombinasi antara prosedur solusi standar dan penilaian manusia. (Turban & Aron, 2001 : 11)

Tahap-tahap Pembuatan Keputusan

Tahap-tahap yang harus dilalui oleh seorang manajer ketika hendak memecahkan suatu permasalahan atau menghasilkan keputusan, menurut pendapat Simon (Turban & Aron, 2001 : 41) adalah :

  • Intelligence Activity
  1. Mencari lingkungan untuk kondisi-kondisi yang sesuai dengan sebuah solusi
  2. Memeriksa realita, mendefinisikan dan mengidentifikasikan masalah.
  3. Menentukan pemilik dari sebuah masalah.
  • Design Activity
  1. Menciptakan, membangun dan menganalisis kemungkinan-kemungkinan aksi dinamis.
  2. Membuat sebuah model yang merepresentasikan sistem, dengan cara membuat asumsi-asumsi yang menyederhanakan realita dan dengan menuliskan semua hubungan antara variabel
  3. Memvalidasi model.
  4. Menciptakan seperangkat kriteria untuk mengevaluasi alternatif-alternatif aksi yang sudah diidentifikasikan.
  • Choice Activity
  1. Memilih aksi dinamis yang khusus dari beberapa yang tersedia
  2. Memilih dari solusi-solusi yang ditawarkan dari model (bukan dari masalah yang diwakili)
  3. Menguji solusi tersebut untuk ditentukan kelayakkannya
  • Review Activity
  1. Memeriksa ulang akan pilihan-pilihan yang lampau.
  2. Implementasi yang berhasil akan menghasilkan penyelesaian sari masalah, namun jika gagal maka akan kembali kepada fase yang pertama.


Gambar 2.1 Model Pemecahan Masalah Simon (Marakas, 1999:65)

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Menurut Peter Rob, Carlos Coronel (2009:5), data adalah fakta mentah. Kata “mentah” menunjukkan bahwa fakta-fakta tersebut belum diproses untuk mengungkapkan makna mereka.

Definisi Informasi

“Informasi adalah segala sesuatu keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil keputusan/manajer dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya”. (Gaol, 2008:07)

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya”. (Mustakini, 2008:36)

Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (2012:57) “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.

Menurut Gordon B. Davis dalam Gaol (2008:8), “Informasi adalah data yang telah diproses atau diolah kedalam bentuk yang berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya. Berdasarkan pengertian dari sejumlah ahli informasi adalah sekumpulan data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga bermanfaat dan bermakna sehingga dapat digunakan oleh penggunanya untuk kepentingan pengambilan keputusan, sedangkan data itu sendiri merupakan sekumpulan objek maupun fakta-fakta yang terjadi.

Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto HM (2008:37), informasi harus didukung tiga pilar untuk dapat berguna yaitu sebagai berikut:

  1. Tepat kepada orangnya atau relevan (relevancy)

    Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainnya. Relevan informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda.

  2. Tepat waktu (timelines)

    Berarti informasi yang datang pada penerimaan tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

  3. Tepat nilainya atau akurat (accurate)

    Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi.

Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya dalam memperolehnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan nilai analisis cost effectivencess atau cost benefit. Berguna tidaknya informasi dapat dilihat dari :

  1. Tujuan penerima
  2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data
  3. Waktu
  4. Ruang dan tempat

Menurut Kenneth (2008), nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efisien dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. “Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analysis cost effectiveness atau cost benefit”.

Menurut Agus Mulyanto (2009:20), “Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost).” Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Untuk memahami pengertian sistem informasi, harus diliat keterkaitan data dengan informasi sebagai satu kesatuan informasi yang bermanfaat. Data merupakan nilai, atau keadaan yang bersifat berdiri sendiri terlepas dengan konteks keterkaitan apapun. Sedangkan informasi merupakan data yang telah diolah, diproses sehingga dapat menghasil sesuatu yang bermanfaat bagi penggunanya dalam pengambilan sebuah keputusan. Sistem sendiri merupakan kumpulan komponen-komponen yang saling terkait dan mendukung satu sama lain dan digunakan untuk pengambilan keputusan dengan tujuan yang sama.

Menurut Agus Mulyanto (2009:29), “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.”

Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto HM (2008:42-52), “Sistem informasi mempunyai enam buah komponen, yaitu komponen masukan (input), komponen model, komponen keluaran (output), komponen teknologi, komponen basis data dan komponen kontrol atau pengendalian”.

Sebagai suatu sistem, keenam komponen ini harus ada bersama-sama dan membentuk satu kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem informasi tidak dapat melaksanakan fungsinya. Berikut adalah penjelasan dari komponen sistem informasi, yaitu :

  1. Komponen masukan (input)

    Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi.

  2. Komponen model

    Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari basis data yang diolah lewat suatu model-model tertentu.

  3. Komponen keluaran (output)<p>Produk dari sistem informasi adalah output berupa informasi yang berguna bagi para pemakainya. Output merupakan komponen yang harus ada di sistem informasi.

  4. Komponen teknologi

    Teknologi merupakan komponen yang penting di sistem informasi. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi tepat pada waktunya.

  5. Komponen basis data

    Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data, yaitu data itu sendiri, simpanan permanen (storage) dan perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi basis data diakses atau dimanipulasi basis data. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (database management system).

  6. Komponen kontrol atau pengendalian

    Komponen kontrol juga merupakan komponen yang penting dan harus ada di sistem informasi. Komponen kontrol ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang akurat.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Analisa adalah suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal di dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan yang ada. Menurut para ahli analisa sistem juga dapat didefinisikan sebagai berikut :

“Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”. (Gaol, 2008:73)

“Analisa sistem adalah sebuah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”. (Andi, 2010:27)

Tahapan Analisa Sistem

Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

Menurut Wahana Komputer (2010:27), Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :

1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.

2. Memahami cara kerja sistem.

3. Melakukan analisa.

4. Melaporkan hasil analisa sistem.

Adapun tujuan dari analisa sistem adalah :

1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

2. Membantu para pengambil keputusan.

3. Mengevaluasi sistem yang telah ada.

4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru.

5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem.

6. Hasil dari analisis itu sendiri adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yag akan dibuat atau dikembangkan.

Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah:

1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistem. (Gaol, 2008:74)

Definisi Dokumen (Berkas)

“Dokumen adalah informasi yang dikumpulan dan bisa diakses serta digunakan. Adapun The International Standart Organization (ISO on Record Management-15489) mendefinisikan bahwa record (dokumen) sebagai informasi yang diciptakan, diterima dan dikelola sebagai bukti maupun informasi yang oleh organisasi atau perorangan yang digunakan untuk memenuhi kewajiban hukum atau transaksi bisnis. Dokumen ini mempunyai awal dan akhir yang dapat berupa teks, data, peta digital, database, gambar dan data suara.” The Georgia Archives (2004).

Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahapan lanjutan setelah analisa sistem. Setelah melalukan identifikasi masalah, memahami cara kerja, melakukan analisa dan membuat laporan maka pembentukan dari sistem yang akan dibuat merupakan langkah selanjutnya.
Menurut Andi (2008 : 61), ”Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perencanaan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem baru. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.”
Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:197) Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dai usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut :
1. Perancangan sistem
Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.
2. Analisa sistem
Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.
3. Perancangan
Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.
Sedangkan menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT (Henderi dkk, 2011:322) ” Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.
Jadi perancangan sistem dan analisa sistem merupakan satu kesatuan tahapan lanjutan yang tidak terpisahkan, karena perancangan sistem sendiri harus memenuhi kebutuhan pengguna, diharapkan user friendly, dapat memberikan gambaran jelas mengenai sistem yang akan dibentuk, memiliki rincian dari masing-masing komponen yang akan menjadi isi dari sistem itu sendiri, antara lain sistem informasi yang terdiri dari data-data yang akan ubah menjadi suatu informasi yang nantinya akan dipergunakan untuk pengambilan keputusan. Dalam tahap perancangan sistem, alat bantu yang digunakan dalam mendesain program komputer antara lain bagan terstruktur.

Unified Modeling Language

Pengertian Unified Modeling Language

Menurut Adi Nugroho (2010:6-7), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.
Menurut Padeli dkk dalam jurnal CCIT (2008:70), ”UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem yang berorientasi objek”. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku. Sebagai sebuah sketsa, UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem.
Dari beberapa edfinisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) merupakan salah satu alat bantu (tools) berupa bahasa pemodelan yang digunakan untuk mendukung pembuatan sistem berorientasi objek.

Konsep Pemodelan Menggunakan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho (2010:16), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus usecase diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain nonfungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan usecase diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah usecase memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
  7. Buatlah rancangan userinterface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario usecase.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau dominan dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deploymentdiagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
  12. Pendekatan usecase dengan meng-assign setiap usecase kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan test.
  13. Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  14. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  15. Perangkat lunak siap dirilis.

Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho (2010:24), Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu:

a. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

1. Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

2. Behavioral things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

3. Grouping things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

4. Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupakomentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

b. Relasi (relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

1. Kebergantungan

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).

2. Asosiasi

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

3. Generalisasi

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor ). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

4. Realisasi

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

c. Diagrams

Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang berbeda-beda sehingga kita bisa mendapatkan pemahaman secara menyeluruh. Untuk upaya tersebut, UML menyediakan sembilan jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya statis atau dinamis.

Kesembilan jenis diagram dalam UML itu adalah:

1. Diagram kelas

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.

2. Diagram objek

Diagram ini be­rsifat statis yang memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.

3. Use case diagram

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan usecase dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

4. Sequence diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram urutan merupakan diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

5. Collaboration diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (message).

6. Statechart diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem; memuat state, transisi, event, serta aktifitas.

7. Activity diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem.

8. Component diagram

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan organisasi serta kebergantungan pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

9. Deployment diagram

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (saat run-time). Diagram ini memuat simpul-simpul ( node) beserta komponen-komponen yang ada di dalamnya.

Fokus Unified Modeling Language (UML)

Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modelling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modelling Language (UML) menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, Unified Modelling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemprograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modelling Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain.

Sejarah Visual Paradigm

Tahun 1990 visual paradigm versi 1.1 muncul dan saat ini versi terbaru yang digunakan dalam penelitian adalah versi 6.4, yang dirilis pada tahun 2008 dari komponen-komponen perangkat lunak, digunakan untuk pemodelan bisnis. Dalam software Visual Paradigm digunakan sebagai notasi grafis dalam menyatakan suatu desain. http:/www.visual-paradigma.com.

Konsep Dasar Basis Data

Pengertian Basis Data

Menurut Untung Rahardja dkk dalam jurnal CCIT (2011:238) ”Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu.”

Menurut Wahana komputer (2010:24), ”Database atau basis data sekumpulan daya yang memiliki hubungan secara logika dan diatur dengan susunan tertentu serta disimpan dalam media penyimpanan komputer”. Secara harfiah pengertian basis merupakan dasar, ataupun gudang sedangkan data itu sendiri adalah representasi dari semua fakta yang ada pada dunia nyata. Database sering digunakan untuk melakukan proses terhadap data-data tersebut dan menghasilkan informasi tertentu.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan arti dari basis data merupakan kumpulan atau himpunan dari data-data dan informasi yang saling terintegrasi, terorganisir dan terhubung satu sama lain tersimpan pada tempat yang sama tanpa adanya kerangkapan data atau informasi, dan pada saat dibutuhkan dapat dipanggil serta difungsikan kembali untuk kepentingan para penggunanya (user).

Sistem Basis Data

Menurut Wahana Komputer (2010:25), ”Sebuah sistem database adalah sekumpulan dari komponen-komponen database-database yang meliputi:

  1. Database
  2. Database server
  3. Komponen Client software
  4. Aplikasi Database

Teori Khusus

Konsep Dasar MySql

1. Pengertian MySql

Menurut Antonius Nugraha (2010:10), ”Mysql adalah suatu sistem manajemen basis data relasional (RDBMS-Relational Database Management System) yang mampu bekerja dengan cepat, kokoh, dan mudah digunakan”. Sedangkan menurut Wahana Komputer (2010:111), ”Mysql merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk memanajemen suatu data dan banyak digunakan khalayak diseluruh dunia.” Fungsi terpenting dari Mysql adalah sebagai content management suatu website, yaitu mengatur isi/informasi yang ditampilkan suatu website.

2. Kelebihan MySql

Menurut Wahana Komputer (2010:7), Mysql memiliki beberapa kelebihan dan keuntungan dibanding database lain, diantanya adalah:

  1. Banyak ahli berpendapat Mysql merupakan server tercepat.
  2. Mysql merupakan sistem manajemen database yang Open Source (kode sumbernya terbuka), yaitu software ini bersifat free atau bebas digunakan oleh perseorangan atau instansi tanpa harus membeli atau membayar kepada pembuatnya.
  3. Mysql mempunyai performa yang tinggi tapi simple.
  4. Mysql dapat diakses melalui protocol ODBC (Open Database Connectivity) buatan Microsoft. Ini menyebabkan Mysql dapat diakses oleh banyak software.
  5. Semua klien dapat mengakses server dalam satu waktu, tanpa harus menunggu yang lain mengakses database.
  6. Database Mysql dapat diakses dari semua tempat di internet dengan hal akses tertentu.
  7. Mysql merupakan database yang mampu menyimpan data berkapasitas besar, sampai berukuran Gigabyte.
  8. Mysql dapat berjalan di berbagai operating system seperti Linux, Windows, Solaris, dan lain-lain.

Konsep Dasar PHP

1. Pengertian PHP

Menurut Wahyono (2009:35), ”PHP (dulu: Personal Home Page, sekarang PHP : Hypertext Preprocessor) merupakan script untuk membuat suatu aplikasi yang akan dapat terintegrasi ke dalam halaman HTML, sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis.”
Menurut Anhar (2010:3), ”PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source.” Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan skrip yang bertempat dan di proses pada suatu server dengan keluaran yang dihasilkan dapat dilihat melaui browser, PHP juga merupakan salah satu bahasa pemrograman open source yang dapat digunakan pada berbagai sistem operasi seperti Linux, Unix, Macintosh, maupun Windows. Pada dasarnya PHP dirancang untuk pembuatan jenis web dinamis, yaitu web yang dalam pembuatannya dapat aplikasikan sesuai keinginan penggunanya. Salah satu kelebihan lain yang dimiliki PHP antara lain dapat terkoneksi pada beberapa database antara lain MySql.

2. Ciri-ciri Khusus PHP

Menurut Diar Puji (2010:31), Kode PHP mempunyai beberapa ciri-ciri khusus, yaitu:

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misalnya: Apache.
  2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti Mysql, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.
  4. Merupakan software yang bersifat open source.
  5. Gratis untuk di download dan digunakan.
  6. Memiliki sifat multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.
  7. Tipe Data Pada PHP

PHP memiliki 8 tipe data dasar yaitu boolean, integer, data floating-point atau double, string, array, object, resource dan null. Berikut Penjelasan masing-masing tipe data tersebut :

1. Boolean

Tipe data boolean digunakan untuk mencari nilai kebenaran.nilai kebenarannya adalah “True” atau “False”. Dalam penulisannya tidak terpengaruh antara huruf besar dan kecil.
Contoh :

<?php

$a = true; // mendeklarasikan nilai true pada variabel $a
?$b = false; // mendeklarasikan nilai false pada variabel $b
?>

2. Integer

Tipe data integer merupakan berfungsi dalam penyimpanan bilangan bulat baik potif maupun negative dan bukan decimal, secara umum dapat disebut tipe data berupa angka.
Contoh :



<?
$a=10; //angka desimal
$b=0x1A; //angka hexadesimal
$c=-5; //angka desimal negatif
$d=$a * $c; //contoh perkalian
echo "a = $a<br>";
echo "b = $b<br>";
echo "c = $c<br>";
echo "a * c = $d<br>";
 ?>

3. Floating point

Tipe data floating point atau kata lain dari tipe data double merupakan tipe data yang berfungsi menyimpan bilangan desimal.
Contoh :


 <?
 $a=10.08697;
 $b=4.97586e9;
 $x=8E-100;
 $y=$z
 * $x;
 echo
 "z = $z<br>";
 echo
 "y = $y<br>";     
 echo
 "x = $x<br>";
 echo
 "z * x = $v<br>";                                   
 ?>
 

4. String

Tipe data string merupaka gabungan dari beberapa karakter, dapat berupa kata tunggal maupun kalimat. Penulisannya memerlukan tanda kutip satu (‘ ‘) atau kutip (“ “).
Contoh  :

 <?
 $jeruk='orange';
 $pisang=”banana”;
 ?>
 

5. Array

Tipe data array merupakan kumpulan data atau karakter pada satu variable.
Contoh  :



 <?
 $nama=array("cowok"=>"Jono", "cewek"=>"Susi");  echo "Nama Kakak = $nama[cowok]<br>";         echo "Nama Adik = $nama[cewek]<br>";                 ?>
 

6. Objek

Tipe data objek dapat berupa bilangan, variabelmaupun fungsi. Tipe data objek memiliki tujuan memudahkan para programmer dalam Object Oriented Program (OOP) yang merupakan pendukung daripada PHP.
Contoh  :




 <?php Class makan { Var $lauk = “telur”; Function makan_malam ($lauk) { $ lauk = “lauk”; } } $hari_ini=new makan; Echo $hari_ini -> lauk; ?>
 

7. Resource

Tipe data resource merupakan tipe data yang baru diperkenalkan pada PHP 4.Tipe ini memiliki nilai yang dihasilkan dari pemanggilan fungsi-fungsi yang menggunakan resource sistem, seperti mysql_connect, mysql_query dan semacamnya. Variabelnya secara otomatis akan menggunakan tipe data resource ini.
Contoh  :




<? $sql = mysql_query("SELECT*FROMadmin WHERE un_admin='$us'") ; $b = mysql_fetch_array($sql); if($b==0){ ?> <script language="javascript">alert('Gagal menyimpan sandi baru, cobalah kembali!'); document.location='admin.php?action=sandi_baru'</script> <? }  ?>

8. Null

Tipe data null merupakan tipe data yang tidak memuat apapun, menjadikan variabel tidak memiliki nilai apapun.
Contoh  :


<? $kosong=NULL; ?>

Konsep Dasar CSS

  1. Pengertian Cascading Style Sheet (CSS)

Menurut Sulistyawan (2008:33), ”CSS adalah suatu dokumen yang berdiri sendiri dan dapat dimasukkan dalam kode HTML atau sekedar menjadi rujukan oleh HTML dalam pendefinisian style.” CSS menggunakan kode-kode yang tersusun untuk menetapkan style pada elemen HTML atau dapat juga digunakan untuk membuat style baru yang biasa disebut class.
Menurut Ollie (2008:50), ”CSS adalah pelengkap dari HTML.” CSS atau Cascading Style Sheet merupakan bahasa pemrograman yang berfungsi dalam pengaturan tampilan dokumen yang ditulis dengan markup language pada sebuah web. Pada umumnya CSS digunakan untuk desain pada halaman (Hyper Text Markup Language) HTML maupun XHTML, namun kini CSS dapat diaplikasikan untuk segala jenis dokumen XML, termasuk SVG, XUL bahkan Android.
Tujuan utama penggunaan CSS antara lain untuk membedakan konten (isi) dari dokumen dan dari tampilan dokumen. Dengan adanya perbedaan tersebut memudahkan pembuatan atau pemrograman ulang web. Bagian yang termasuk dalam desain web meliputi warna, ukuran dan formatting.

  1. Sintaks Cascading Style Sheet (CSS)

a. Menurut Sulistyawan (2008:35), Sintaks dalam CSS dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu: selector, property, dan value. Berikut salah satu contoh:

selector {property: value}

Selector adalah sebuah tag atau element HTML yang akan kita definisikan, property adalah atribut yang akan kita ubah, sementara masing-masing property akan memiliki value (nilai). Antara property dan value dipisahkan oleh tanda titik dua, dan diapit tanda kurung kurawal.

body {color: black} Jika nilai (value) memiliki dari satu kata, berikan tanda petik kepada nilai (value).

p {font-family: ”sansserif”} Jika memekai lebih dari satu property, antar property harus dipisahkan dengan tanda titik koma.

p {text-align: center;

color: red}

Konsep Dasar GIS

Subsistem sistem informasi geografis

Cara kerja sistem informasi geografis

Kemampuan sistem informasi geografis

Representasi Grafis Suatu Obyek

Konsep Dasar Web

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

Elisitasi

Literature Review

BAB III PEMBAHASAN

Tinjauan Umum Perusahaan

Gambaran Umum PT Jasa Marga

Time Line PT Jasa Marga

Logo PT Jasa Marga

Visi dan Misi PT Jasa Marga

Struktur Organisasi PT Jasa Marga Cabang Jakarta – Tangerang

Tugas dan Wewenang

Analisa Batasan Sistem

Analisa Proses

Analisa Sistem Pemasangan Iklan

Sistem yang Sedang Berjalan

Use Case Diagram

Activity Diagram

Permasalahan yang dihadapi

Analisa Batasan Sistem

Analisa Masalah

Analisa Kelemahan Sistem yang Berjalan

Analisa Kontrol

Analisa Kebutuhan Sistem

Analisa Proses

Alternatif Pemecahan Masalah

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

Spesipikasi Software

Hak Akses

User Requirement

Requirement Elicitation Tahap I

Requirement Elicitation Tahap II

Requirement Elicitation Tahap III

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULAN

Prosedur Usulan Sistem

Pemilik Iklan

Admin

Tata Laksana Sistem yang Diusulkan

Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Activity Diagram

Rancangan Sistem yang di usulkan pada sequent diagram

Rancangan Sistem yang di usulkan pada state machine

Rancangan Sistem yang di usulkan pada class diagram

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data (Database)

Rancangan Tampilan Sistem Yang Diusulkan

Rancangan Kontrol Sistem yang Diusulkan

Rancangan Tenaga Kerja Sistem yang diusulkan

Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

Rancangan Biaya Yang Diusulkan

Rancangan Waktu

Time Schedule

Implementasi Sistem yang diusulkan

BAB V PENUTUP

Kesimpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

  1. Skripsi

Contributors

Admin, Wisnu Hidayat