Pengguna:Sultan Muhammad Ashari

Dari widuri
Revisi per 4 Februari 2020 23.53 oleh Sultan Muhammad Ashari (bicara | kontrib) (Klasifikasi Sistem)

Lompat ke: navigasi, cari

Judul pranala

PERANCANGAN DIGITAL DASHBOARD HRIS SEBAGAI

TRACKING KINERJA PEGAWAI

PT INSTAPRINT JAYA PRIMATAMA

SKRIPSI

Disusun Oleh :

NIM : 1522489679


NAMA : SULTAN MUHAMMAD ASHARI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN DIGITAL DASHBOARD HRIS SEBAGAI

TRACKING KINERJA PEGAWAI

PT INSTAPRINT JAYA PRIMATAMA


Disusun Oleh :

NIM
: 1522489679
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan
           
Ketua Program Studi
           
Teknik Informatika Sistem Komputer
           
           
           
           
           
(Ageng Setiani R., S.Kom., M.Si)
NIP : 006095
           
NIP : 011919


Rektor
           
           
           
           
NIP : 000603




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


SISTEM PERHITUNGAN BARANG OTOMATIS

BERBASIS ESP8266 MENGGUNAKAN INFRA RED PADA

PT TIRTA VARIA INTIPRATAMA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1433481636
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology


Disetujui Oleh :

Tangerang, 15 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Ageng Setiani R., S.Kom., M.Si)
NID : 12003
   
NID : 13001




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


SISTEM PERHITUNGAN BARANG OTOMATIS

BERBASIS ESP8266 MENGGUNAKAN INFRA RED PADA

PT TIRTA VARIA INTIPRATAMA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1433481636
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication and Innovative Technology

TA. 2019/2020

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


SISTEM PERHITUNGAN BARANG OTOMATIS

BERBASIS ESP8266 MENGGUNAKAN INFRA RED PADA

PT TIRTA VARIA INTIPRATAMA


Disusun Oleh :

NIM
: 1433481636
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication and Innovative Technology

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, 15 Januari 2020

 
NIM : 1433481636

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi informasi dalam dunia industri perusahaan di era globalisasi saat ini, setiap proses perhitungan pada industri menjadi peran penting. Perhitungan didefinisikan sebagai proses yang disengaja untuk mengubah satu masukan atau lebih ke dalam hasil tertentu, dengan sejumlah peubah. maka semakin bertambah banyak pula kebutuhan sistem dalam lingkungan industri perusahaan yang gunanya untuk lebih mempermudah dan mempersingkat waktu dalam setiap aktifitas pada industri perusahaan tersebut. Sistem yang berjalan saat ini masih manual, khususnya pada proses perhitungan kardus berisi botol aqua masih ada kesalahan seperti tidak akurat terhitungnya kardus berisi botol aqua dan otomatis karyawan menghitung kembali kardus botol aqua tersebut. Dimana kondisi seperti itu sangat tidak efisien dan menghabiskan banyak waktu. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk membuat Alat perhitungan otomatis berdasarkan berat kardus berisi botol aqua, alat ini menggunakan ESP8266 sebagai mikrokontroler, sensor infra red untuk mendeteksi kardus berisi botol aqua dan menggunakan motor servo sebagai pendorong kardus berisi botol aqua, serta conveyor sebagai penggerak hasil. penelitian ini diharapkan mampu membantu para pengguna atau pemilik perusahaan untuk mempermudah proses perhitungan.

Kata Kunci: Sistem Perhitungan Barang Otomatis, Sensor Infrared, ESP8266


ABSTRACT


Along with the development of information technology in the industrial world of the company in today's globalization era, every calculation process in the industry becomes an important role. Calculations are defined as deliberate processes to convert one or more inputs into a given result, with a number of variables. Therefore, more and more system needs in the company's industrial environment to more simplify and shorten the time in every activity in the company's industry. Current system is still manual, especially in the process of calculation of cardboard containing aqua bottles there is still an error such as inaccurate cardboard boxes containing aqua bottles and automatic employees recalculate cardboard bottles of the aqua. Where such conditions are very inefficient and spend a lot of time. The research was conducted aiming to make the automatic calculation tool based on the carton weight contains aqua bottles, this tool uses ESP8266 as a microcontroller, infra red sensor to detect cardboard contains aqua bottles and use a servo motor As a cardboard driver containing aqua bottles, as well as conveyor as a result drive. This research is expected to assist the users or the owner of the company to facilitate the calculation process.

Automatic Calculation System, Infrared Sensor, ESP8266




KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta do’a restu dan dukungan dari berbagai pihak sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan judul “SISTEM PERHITUNGAN BARANG OTOMATIS BERBASIS ESP8266 MENGGUNAKAN INFRA RED PADA PT. TIRTA VARIA INTIPRATAMA”.

Tujuan penelitian Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Komputer pada Universitas Raharja.

Perencanaan dan penyusunan laporan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si., selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
  3. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom., M.S.i., selaku Kepala Program Studi Sistem Komputer.
  4. Ibu Hani Dewi Ariessanti. M.Kom., selaku Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.
  5. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom., M.S.i., selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan dengan sangat detail kepada peneliti.
  6. Seluruh Dosen Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang berguna bagi peneliti.
  7. Bapak Moh. Nabawi selaku Stakeholder yang telah memberikan waktu dan tempatnya untuk melakukan penelitian dengan sangat baik.
  8. Kawan – kawan yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah banyak memberi dukungan dan semangat dalam menyelesaikan penelitian dan penulisan Laporan Skripsi ini.
  9. Dan untuk kedua Orang Tua yang telah mendukung, memberikan do’a dan semangat secara terus-menerus kepada peneliti.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan peneliti dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkan pada masa yang akan datang


   

Tangerang, Januari 2020

 

NIM : 1433481636




Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1. Kelebihan dan Kelemahan Black Box
  2. Tabel 3.1. Tabel SWOT
  3. Tabel 3.2. Matriks Analisis SWOT Yang Berjalan
  4. Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I
  5. Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II
  6. Tabel 3.5. Elisitasi Tahap III
  7. Tabel 3.6. Final Draft Elisitasi
  8. Tabel 4.1. Pengujian Black Box Pada Conveyor
  9. Tabel 4.2. Pengujian Black Box Pada Motor Servo
  10. Tabel 4.3. Pengujian Black Box Pada Motor DC
  11. Tabel 4.4. Pengujian Black Box Pada Sensor Infra Red dan LED.
  12. Tabel 4.5. Pengujian Black Box Pada Loadcells
  13. Tabel 4.6. Pengolahan Jadwal Proses Pembuatan Sistem
  14. Tabel 4.7. Estimasi Biaya Yang Di Keluarkan

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1. Internet Of Things
  2. Gambar 2.2. Bentuk Fisik Motor Servo
  3. Gambar 2.3. Adaptor
  4. Gambar 2.4 Loadcells
  5. Gambar 2.5 Sensor Infra Red
  6. Gambar 2.6 LCD (Liquid Crystal Display)
  7. Gambar 2.7 Conveyor
  8. Gambar 2.8 Sensor Infrared
  9. Gambar 3.1. Logo PT Tirta Varia Intipratama
  10. Gambar 3.2. Struktur Organisasi di PT Tirta Varia Intipratama
  11. Gambar 3.3. Diagram Gambar
  12. Gambar 3.4. Diagram Blok Sensor Infra Red dan Motor DC
  13. Gambar 3.5. Diagram Blok Sensor Infra Red dan ESP8266
  14. Gambar 3.6. Shortcut Software Arduino
  15. Gambar 3.7. Instalasi Software IDE Arduino
  16. Gambar 3.8. Pilihan Opsi Instalasi
  17. Gambar 3.9. Pilihan Folder Pada Saat Instalasi
  18. Gambar 3.10. Proses Extract Dan Instalasi Di mulai
  19. Gambar 3.11. Instalasi USB Driver
  20. Gambar 3.12. Proses Instalasi Selesai
  21. Gambar 3.13. Start Software IDE Arduino
  22. Gambar 3.14 Jendela Software IDE Arduino
  23. Gambar 3.15 Flowchart Sistem Yang Berjalan
  24. Gambar 3.16. Tampilan Database
  25. Gambar 3.17. Membuat Tabel Admin
  26. Gambar 3.18. Membuat Tabel Barang
  27. Gambar 3.19. Membuat Tabel Database Box Botol Aqua
  28. Gambar 3.20. Menambahkan User Database
  29. Gambar 3.21. Tampilan Data Box Botol Aqua
  30. Gambar 3.22. Skema Rancangan Keseluruhan Alat
  31. Gambar 4.1. Hasil Pengujian Sensor Infra Red.
  32. Gambar 4.2. Pengujian ESP8266 Dengan Motor DC
  33. Gambar 4.3. Tampilan Awal Local Website

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan adalah aset yang paling berharga karena sumber daya manusia merupakan modal dasar dalam proses pembangunan perusahaan. Dengan menyadari pentingnya faktor manusia dalam perusahaan, maka setiap perusahaan pasti memiliki sistem untuk mengelola sumber daya manusia yang ada. Mengelola sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu tanggung jawab dan fungsi manajemen perusahaan. Baik tidaknya kinerja manajemen dan perusahan tergantung berhasil tidaknya manajemen mengelola sumber daya manusianya. Karenanya tantangan yang harus dihadapi manajemen adalah bagaimana membangun strategi pengelolaan sumber daya manusia sebaik mungkin.

Salah satu unsur dalam pengolahan sumber daya manusia (SDM) adalah pendayagunaan, yaitu menempatkan orang sesuai dengan kompetensinya sehingga bisa bekerja dengan optimal namun saat ini tidak sedikit posisi atau jabatan yang diberikan pada orang bukan karena kompetensinya, permasalahan tersebut merupakan salah satu gagalnya manajemen perusahaan dalam menerapkan pengolahan sumber daya manusia yang baik, yang di mana dalam pengolahan sumber daya manusia yang baik harus diimbangi oleh kinerja pegawai yang baik sehingga dapat tercipta dan tercapainya tujuan-tujuan yang ingin dicapai, untuk itu perusahaan harus memiliki suatu alat yang digunakan untuk memberikan informasi mengenai perkembangan kinerja dari masing-masing pegawai yang ada, informasi tersebut merupakan hasil dari proses pemantauan kinerja yang dilakukan per- usahaan berdasarkan input dan indikator yang telah menjadi factor utama yang dibutuhkan dalam pemantauan, hal tersebut sangat penting mengingat melalui informasi hasil pemantauan yang digunakan suatu perusahaan dapat dengan mudah melihat dan mengamati perkembangan kinerja pegawai yang di mana itu merupakan cerminan seberapa tepat pegawai telah menjalankan fungsinya. Ketepatan pegawai dalam menjalankan fungsinya akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian kinerja organisasi secara keseluruhan. Selain itu, hasil pemantauan kinerja akan memberikan informasi penting dalam proses pengembangan pegawai dan nantinya hasil pemantauan yang dihasilkan menjadi keputusan bagi manajemen dalam memberikan reward atau punishment kepada pegawai.

Saat ini masih banyak perusahaan yang masih mengalami masalah terkait pengelolaan sumber daya manusia yang dalam hal ini adalah pegawai, di mana hal tersebut akan berimbas pada pemantauan kinerja perusahaan mengingat pengolahan sumber daya manusia yang baik merupakan salah satu indikator penentu peningkatan kinerja sumber daya manusia. Manajemen pada setiap perusahaan pasti selalu berusaha dalam menciptakan pengolahan sumber daya manusia yang baik sebagai upaya peningkatan kinerja pegawainya seperti yang dilakukan oleh PT. Instaprint Jaya Primatama, yang di mana pengolahan sumber daya manusia yang digunakan sebagai indikator pemantauan kinerja pegawai sudah secara baik digunakan akan tetapi karena sistem yang berjalan bersifat manual menjadikan informasi dari hasil dari pemantauan yang sudah berjalan pun masih sebatas subyektif dan hanya berdasarkan keputusan manajemen saja, tentu hal tersebut tidak dapat sepenuhnya menjadi indikator dalam pemantauan, harus ada indikator objektif yang digunakan dalam proses pemantauan, dari hal tersebut PT. Instaprint Jaya Primatama memerlukan suatu sistem yang dapat digunakan sebagai informasi mengenai hasil kinerja pegawai dengan input penilaian kinerja yang bersifat objektif dan subyektif yang di mana hasil pemantauan kinerja tersebut akan dituangkan kedalam sebuah dashboard yang dapat dilihat langsung oleh pegawai yang bersangkutan dengan harapan hal tersebut dapat menjadi acuan atau motivasi bagi individual pegawai dalam meningkatkan kinerja.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis membuat sebuah penelitian yang membahas tentang pembuatan sistem pemantauan kinerja pegawai yang terkomputerisasi dengan mengambil judul “PERANCANGAN DIGITAL DASHBOARD HRIS SEBAGAI TRACKING KINERJA PEGAWAI PT INSTAPRINT JAYA PRIMATAMA”

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan penulis ingin membahas mengenai pemantauan kinerja pegawai pada PT Instaprint Jaya Primatama. Beberapa hal pokok permasalahan, antara lain:

  1. Bagaimana sistem Tracking Kinerja pegawai yang berjalan saat ini pada PT Instaprint Jaya Primatama ?
  2. Bagaimana cara perusahaan melakukan pemantauan terhadap kinerja pegawai ?
  3. Bagaimana merancang sistem pemantauan kinerja pegawai yang efektif  ?

Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup permasalah yang akan dibahas pada laporan ini. Permasalahan yang akan di bahas meliputi:

  1. Informasi Absensi Pegawai
  2. Pendataan pegawai
  3. Pemantauan dan Penilaian Kinerja
  4. Pengolahan data kesalahan pegawai
  5. Pemberian rating berdasarkan informasi yang dihasilkan dari pemantauan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan ini sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahuia apakah pengolahan sumber daya manusia yang yang ada pada perusahaan sudah berjalan baik atau belum.

  2. Untuk mengetahui apakah sistem pengolahan sumber daya yang ada menjadi tolak ukur pemantauan kinerja

  3. Untuk mengetahui apakah sistem pemantauan kinerja pegawai yang ada dapat menjadi acuan dan motivasi pegawai dalam meningkatkan kinerjanya.

  4. Untuk membantu perusahaan dalam upaya peningkatan kinerja pegawai.

  5. Merancang sistem pemantauan kinerja pegawai sebagai tolak ukur pemberian rating yang di mana pengolahan pegawai dijadikan sebagai indikator pemantauan yang dapat dilihat langsung oleh pegawai yang bersangkutan.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penulisan ini sebagai berikut:

  1. Membantu pegawai dalam melihat hasil kinerjanya yang berjalan secara otomatis sesuai indikator yang didtentukan.

  2. Membantu manajemen perusahaan dalam mengelola data kesalahan pegawai per divisi

  3. Mempercepat proses pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang dihasilkan

  4. Membantu pegawai untuk introspeksi kesalahan sekaligus menjadi acuan dan motivasi peningkatan produktivitas kerja individual masing-masing pegawai

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Melakukan peninjauan atau pengamatan langsung pada PT.Instaprint Jaya Primatama dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen pendukung yang ada. Adapun hasil yang di dapat dari proses peninjauan dan pengamatan selama beberapa bulan adalah mengetahui bagaimana sistem ini akan berjalan sesuai dengan aktual yang ada di PT.Instaprint Jaya Primatama untuk selanjutnya dituangkan dalam laporan ini.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Melakukan proses tanya jawab dengan pimpinan PT.Instaprint Jaya Primatama yang berperan sebagai stakeholder pada penelitian ini guna memperoleh informasi yang akurat untuk menunjang proses penyusunan laporan ini. Pada kesempatan ini pimpinan PT. Instaprint Jaya Primatama menginginkan adanya otomasi dalam sistem pengelolaan pegawai agar pegawai dapat memperoleh reward

  3. Metode Wawancara (Library Research)

    SDilakukan dengan cara mempelajari dan mencari data yang sesuai dengan tujuan dari penyusunan laporan ini dari referensi-referensi buku, artikel, dan pencarian dari internet, serta tinjauan dari literatur yang berhubungan dengan E-HRM, dan pengetahuan lainnya yang berhubungan dengan pengelolaan kinerja pegawai.

Metode Analisis Data

Setelah melakukan proses pengumpulan data, selanjutnya data yang sudah diproleh harus melewati proses Analisis. Dua metode Analisis yang Penulis gunakan antara lain:

  1. SWOT

    Analisis SWOT digunakan digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu pekerjaan, perlunya Analisis SWOT sebagai pendukung yang membantu organisasi secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara berkelanjutan.

  2. Metode Elisitasi

    Penulis menggunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder mengenai sepereti apa sistem yang ingin dibuat. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan susuai yang diinginkan atau kebutuhan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III, dan draf final elisitasi.

Metode Perancangan Sistem

Penulis menggunakan berbagai macam alat bantu dalam perancangan sistem yang diusulkan, mulai dari Visual Paradigm sebagai alat bantu dalam perancangan Unified Modelling Language (UML) yang akan dituangkan dalam tahap pembuatan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram, Sublime Text 3 sebagai Text Editor, PHP sebagai Bahasa Pemrograman dalam perancangan sistem, Laravel sebagai Framework dari PHP, MySQL sebagai Database Manajement System (DBMS).

Metode Pengembangan Sistem

Penulis melakukukan pengembangan dan pengujian terhadap model kerja yang sudah dibuat hingga model tersebut menjadi sistem final yang dapat diuji kinerjanya. Desain sistem akan dikembangkan lebih cepat sehingga dapat memuaskan keinginan tetapi tetap dapat memenuhi kebutuhan dengan biaya seminimum mungkin. Dalam metode ini penulis menggunakan metode prototyping jenis Desain Prototyping yang akan mendorong perancangan sistem yang akan digunakan. Tahapan-tahapan yang dilakukan penulis dalam metode prototyping antara lain :


  1. Pengumpulan Kebutuhan

    Penulis mengumpulkan data untuk kebutuhan pengembangan desain sistem yang mengidentifikasikan semua kebutuhan dan garis besar sistem yang akan dibuat.

  2. Membangun prototyping

    Penulis membuat rancangan sementara yang dapat membuat pengguna nyaman untuk menggunakan.

  3. Evaluasi desain protoptyping

    Penulis melakukan Evaluasi dari desain yang sudah dibuat apakah sistem tersebut nantinya akan mempermudah pengguna sesuai keinginan atau belum.

Penulis menggambarkan layout antarmuka menggunakan Balsamiq 3 yang akan digunakan dalam sistem sesuai dengan fungsi, tujuan, kebutuhan dan bagaimana sistem akan terlihat oleh orang yang menggunakan.

Metode Testing

Metode testing yang Penulis gunakan Black-Box Testing. Di dalam metode Black-Box Testing Penulis melakukan pengujian yang hanya berfokus pada spesifikasi fungsi dari sistem yang dirancang seperti cara absen siswa, cara menggolongkan ketidakhadiran siswa, cara mengirimkan informasi ketidakhadiran siswa kepada orang tua dan cara penghitungan persentase ketidakhadiran siswa, tanpa harus mengetahui latar belakang bagaimana sistem itu dapat dibuat dan dapat dipergunakan. Jadi dapat dianalogikan seperti melihat suatu koatak hitam, kita hanya dapat melihat penampilan luarnya saja, tanpa tau apa yang ada dibalik bungkus hitam nya tersebut. Sama seperti pengujian black box, kita hanya dapat melakukan pengujian serta mengevaluasi dari tampilan luarnya (interface) dan fungsionalitasnya saja, tanpa bisa mengetahui apa yang terjadi dalam proses detilnya (hanya mengetahui input dan output).

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan Skripsi ini dikelompokan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan secara spesifik beberapa faktor antara lain latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi Penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini menjelaskan dasar ilmu yang mendukung Penulisan. Dasar ilmu yang dimaksud berisi landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem yang sesuai dengan Penulisan yang penulis lakukan dan hal tersebut yang akan mendukung pembahasan masalah sebagai konsep dasar penyusunan dan menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum dan sejarah singkat PT. Instaprint Jaya Primatama, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian. Serta berisi tentang pembahasan, perancangan sistem dan cara kerja rangkaian secara keseluruhan.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan pada singkat PT. Instaprint Jaya Primatama, yang meliputi Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram, spesifikasi basis data, kebutuhan stakeholder, dan rancangan implementasi program.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil dari Penulisan yang dilakukan dan jawaban dari hasil rumusan masalah yang sebelumnya disusun selain itu berisi saran-saran untuk pengembangan sistem kedepannya yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan user.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Mulyadi (2016:1) [1] “Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Mahatmyo (2014:5), [2] "Sistem secara umum mempunyai makna sebagai suatu rangkaian yang terdiri dari berbagai elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu”.

Jadi secara garis besar sistem adalah kumpulan prosedur atau komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk melakukan suatu perkejaan tertentu guna mencari solusi atas masalah-masalah yang timbul.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2014:3),(2016:5-7)[3]supaya sistem dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

  1. Komponen

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling berkerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian sistem.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Batas sistem merupakan daerah yang membatasi anatara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

    --

  3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)

    Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan.

  4. Penghubung Sistem(Interface)

    Penghubung merupakan media yang menghubungkan anatara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumbersumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukkan perawatan dan masukkan sinyal maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

  7. Pengolahan Sistem (Process)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.

  8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tyoso (2016:5),[4]beberapa aspek dari suatu sistem mengizinkan kita untuk mengklarifikasikan sistem yang relevan dengan sistem informasi, yang dijabarkan seperti berikut ini, antara lain :

  1. Sistem Alamiah (Natural Sistem) muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Setiap manusia merupakan sebuah sistem, sistem pencernaan adalah subsistem tubuh manusia.
  2. Sistem Tiruan (Artificial Sistem) diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu. Suatu organisasi bisnis harus memperoleh keuntungan, tetapi ia dapat pula mengejar tujuan lainnya, misalkan memberikan beasiswa kepada anak sekolah penduduk setempat. Tujuan utama DSS adalah membantu pihak manajemen untuk membuat keputusan secara cepat dan dalam ruang lingkup tertentu.
  3. Sistem Deterministik (Deterministic Sistem), bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini secara pasti menentukan jenis keluarannya. Sebuah microprocessor chip atau paket perangkat lunak program tertentu merupakan contoh sistem ini.
  4. Sistem Probabilistik (Probabilistic Sistem) dapat dilacak hanya dengan mengunakan nilai distribusi probabilitas selalu ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu Organisasi dan sistem informasi adalah probabilistik, tingkah laku mereka lebih susah ditentukan jika dibandingkan dengan sebuah central processor computer
  5. Sistem Tertutup (Closed Sistem) pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka output dari sistem ini tidak bertalian dengan lingkungannya pula. Batu baterai atau traffic light merupakan contoh sistem tertutup. sistem ini akan habis masa pakainnya bersamaan dengan habisnya sumber daya yang dipakai atau dengan sengaja pihak perusahaan menghentikan sistem yang bersangkutan karena telah mencapai tujuannya.
  6. Sistem Terbuka (Opened Syste) mmenggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga. Masukan dan keluaran sistem ini dapat diketahui atau ditentukan dan ada yang tidak diketahui sama sekali (predefined and unknown input or output) dengan demikian, kita harus memilah input dan output seperti yang diharapkan. Beberapa masukan ini digunakan untuk adaptasi dengan perubahan lingkungan. Kerumitan lingkungan pada masyarakat informasi menuntut ada batasan yang tegas karena organisasi membutuhkan berbagai informasi yang sesuai dengan lingkungannya. Dengan memasukkan unsur pengganggu (negative entropy), sistem terbuka menjadi lebih mampu beradaptasi dengan lingkungannya. </li

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Data

    Menurut Sopingi (2015:20), “Kata data merupakan bentuk jamak dari datum. Secara sederhana data dapat diartikan sebagai keterangan-keterangan tentang suatu hal. Data merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya, dan karenanya dapat dijadikan sebagai dasar untuk menarik suatu kesimpulan. Data dapat berupa angka atau bilangan, dan biasanya disebut sebagai data kuantitatif. Data dapat juga berupa konsep atau kategori yang bukan berupa angka, dan biasanya disebut sebagai data kualitatif”.

    Menurut Sobri, dkk (2017:157), “Data merupakan fakta-fakta atau pengamatan mengenai orang, tempat, sesuatu dan kejadian. Dahulu data hanya terbatas pada angka, alphabet, dan symbol, tetapi sekarang data meliputi audio, musik, gambar, animasi, dan video”.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data dapat berupa angka, ukuran, kata, kalimat, tulisan-tulisan, uraian cerita, gambar, simbol, tanda, yang belum memiliki ciri-ciri informatif dan belum diinformasikan keberadaannya. Dengan demikian untuk dapat memahaminya maka diperlukan prosedur pengolahan misalnya perhitungan, pengukuran, terhadap data-data yang dimilikinya.

  2. Definisi Informasi

    Menurut Sunarya, dkk dalam Journal CCIT Vol. 9 No.1 (2015:80), “Informasi dapat disimpulkan sebagai hasil dari pengelolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya untuk pengambilan keputusan”.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

  3. Kualitas Informasi

    Sebuah informasi yang berkualitas adalah informasi yang secara umum bisa dikatakan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, sedangkan secara umum pengguna membutuhkan sebuah informasi yang lengkap, saat dibuthkan selalu ada, tepat waktu dan lain-lain tergantung dari personalnya.

    Menurut Anggraeni (2017:19-20), kualitas informasi sering kali diukur berdasarkan :

    1. Relevansi
    2. Ketepatan waktu
    3. Keakurasian.


Langkah - Langkah Prototyping

Menurut Raymond McLeod Jr. dalam (Saefullah, Sunandar, and Rifai 2017)[5]Langkah-langkah pada model prototype jenis I adalah sebagai berikut:


  1. Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai.

    Analis sistem mewawancarai pemakai untuk mendapatkan gagasan dari apa yang diinginkan pemakai terhadap sistem.

  2. Mengembangkan prototipe

    Analis sistem mungkin bekerjasama dengan spesialis informasi lain, menggunakan satu atau lebih peralatan prototipe untuk mengembangkan sebuah prototipe

  3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima.

    Analis mendidik pemakai dalam penggunaan prototipe dan memberikan kesempatan kepada pemakai untuk membiasakan diri dengan sistem, tahap pengujian.

  4. Menggunakan prototipe

    Prototipe ini menjadi sistem yang dapat dioperasionalkan, tahap implementasi sistem.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Supono (2016:96) [6]"Mysql adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source dan paling populer”

Menurut Prayitno dan Safitri (2015:2)[7] “Mysql (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL Database Management System atau DBMS dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL”.

Menurut Koshti (2016:8981)[8]“mendefinisikan bahwa “MySQL is a small, compact database server ideal for small and not so small applications”. Yang artinya MySQL adalah server database kecil yang kompak yang ideal untuk aplikasi kecil dan tidak begitu kecil.


Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Sobri dkk (2017:10)[9]“Data merupakan fakta-fakta atau pengamatan mengenai orang, tempat, sesuatu, kejadian. Dahulu data hanya terbatas pada angka, alfabet, dan simbol, tetapi sekarang data meliputi audio, musik, gambar, animasi, dan video”.

Menurut Saputra dkk (2016:21)[10]“Data merupakan bahan dasar yang diolah untuk dijadikan suatu informasi yang akan lebih berguna dan bermanfaat bagi pemakai informasi tersebut untuk mencapai tujuan yang ditetapkan”.

Menurut Krismiaji (2015:24)[11]“Data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka atau huruf-huruf yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah suatu fakta atau kenyataan yang berupa angka, simbol, huruf, atau gabungan dari ketiganya yang menunjukkan suatu kondisi atau situasi yang dapat disimpan menjadi sebuah informasi.

Konsep Dasar Internet of Things

Definisi Internet of Things

Internet of things telah menjadi salah satu trend yang berkembang di dunia teknologi informasi. Banyaknya vendor-vendor software yang ternama seperti intel, samsung, microsoft, oracle, ibm, dll telah mengeluarkan platform-platform baru yang dikhususkan untuk Internet Of things, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.




Definisi Orsinil

Pada bulan Juni 2010 Ashton berkomentar. Hari ini komputer dan manusia, hampir seutuhnya tergantung pada internet untuk segala suatu informasi yang semua terdiri dari sekitar 50 petabyte data yang tersedia pada internet dan pertama kali diciptakan oleh manusia. Dari mulai mengetik, menekan tombol rekam, mengambil gambar digital atau memindai kode bar.

Diagram konvensional dari internet meninggalkan router menjadi bagian terpenting dari semuanya. Masalahnya adalah orang memiliki waktu, perhatian dan akurasi terbatas. Mereka semua berarti tidak sangat baik dalam menangkap berbagai data tentang hal di dunia nyata. Dan itu adalah masalah yang besar.

Dari segi fisik dan lingkungan kita. Gagasan dan informasi begitu penting, tetapi banyak lagi hal yang penting. Namun teknologi informasi saat ini tergantung pada data yang berasal dari orang-orang sehingga komputer yang kita gunakan tahu lebih banyak tentang semua ide dari hal tersebut.

Jika kita memiliki komputer yang begitu banyak tahu tentang semua hal itu. Menggunakan data yang berkumpul tanpa perlu bantuan dari kita. Kita dapat melacak dan menghitung segala sesuatu dan sangat mengurangi pemborosan, kerugian, dan biaya. Kita akan mengetahui kapan hal itu diperlukan untuk mengganti, memperbaiki atau mengingat, dan apakah mereka menjadi terbarui atau melewati yang terbaik.

Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti pernah dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik.

Penelitian pada Internet of Things masih dalam tahap perkembangan. Oleh karena itu, tidak ada definisi standar dari Internet of Things. Terdapat juga berbagai definisi yang dirumuskan oleh peneliti yang berbeda serta tercantum dalam survei.".

Konsep Dasar Monitoring

Definisi Monitoring

Menurut Lestari (2017:24)[12] “Monitoring merupakan program yang terintegrasi, bagian penting di praktek manajemen yang baik dan arena itu merupakan bagian integral di manajemen sehari-hari”.

Menurut Lestari (2017:24)[12]“Monitoring sebagai suatu proses mengukur, mencatat, mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi. Untuk membantu pengambilan keputusan manajemen program atau proyek”.

Tujuan Monitoring

Monitoring difokuskan pada penggambaran perubahan kondisi yang terjadi dan menjelaskan hubungan suatu akibat yang terjadi, manakala kestabilan di lakukan terhadap efektifitas, efesiensi, serta keseimbangan pihak-pihak yang di libatkan dalam proses perubahan tersebut, sehingga evaluasi akan masuk di dalamnya, untuk lebih jelasnya tujuan monitoring adalah sebagai berikut:

  1. Mengumpulkan data dan informasi yang di perlukan bagi peserta proses pembelajaran.

  2. Mengkaji apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai rencana.

  3. Mengidentifikasikan masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi dengan melakukan penilaian apakah pola kerja manajemen yang digunakan sudah tepat atau belum, serta agar mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan, menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah tanpa menyimpang dari tujuan.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Rahman dan Santoso (2015 : 80)[13]“Xampp adalah “suatu bundel web server yang populer digunakan untuk coba-coba di windows karena kemudahan instalasinya. Bundel program open source tersebut berisi antara lain server web Apche, interpreter PHP, dan basis data MySQL”

Menurut Nuryamin (2017:A-219)[14]Mendefinisasikan bahwa “XAMPP adalah Software web server yang bisa dipakai untuk mengakomodasi sistem operasi yang anda pakai (X), Apache (A), MySQL (M), PHP (P) dan Perl (P)”.

Menurut Bulla et al (2017:12632)[15]“mengemukakan bahwa “XAMPP is a free and open source cross-platform web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP Server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming languages”. Yang artinya XAMPP adalah web server platform cross-platform gratis dan open source yang dikembangkan oleh beberapa Apache, yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahasa untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl.

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai XAMPP dapat disimpulkan bahwa XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi dan merupakan gabungan dari beberapa program yaitu Apache (Web server), MySQL dan php Myadmin.

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Al Fatta dan Marco (2015:69)[16]“Perancangan sistem mulanya diawali dengan menentukan segala keperluan yang akan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh sistem, siapa yang mengambil langkah dan bagaimana cara menyesuaikannya. Pada dasarnya perancanagan sistem bergerak dari input menuju ke output sistem, yang terdiri dari reports dan file untuk memenuhi kebutuhan organisasi”.

Menurut Henderi dalam siregar dan sundari (2016:76)[17]“Perancangan sistem atau desain sistem adalah proses konfigurasi dan menggambarkan elemen-elemen sistem yang ingin diterapkan diimpelementasikan sebagai kesatuan sistem yang utuh dan berfungsi setelah menganalisa sistem yang berjalan dan menetapkan kebutuhan fungsional yang ingin dicapai”.

Menurut McKay et al (2016:1)[18]“Engineering design is an important early stage of the inno-vation processes that deliver new products to markets where societal challengesare addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah tahap untuk menentukan bagaimana merancang suatu sistem yang dapat menyelesaikan permasalahan yang ada, sehingga sistem yang baru dapat berjalan seperti yang diharapkan.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut McLeod dalam Al Fatta dan Marco (2015:69)[16]“Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui”.

Menurut Mulyadi dalam Al Fatta dan Marco (2015:69)[1]“Analisis sistem merupakan sebuah tahapan dalam pengembangan sistem yang akan menghasilkan berbagai dokumen yang menyajikan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mengembangkan sistem tersebut”.

Menurut Al Fatta dan Marco (2015:69)[16]“Suatu analisis sistem merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengindentifikasi dan mengevaluasi permasalahan permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah suatu cara untuk mengevaluasi masalah dari sistem yang sedang berjalan sehingga dapat diusulkan perbaikan atas permasalahan yang ditemukan agar sistem yang berjalan bisa lebih baik lagi.

Tahapan Analisa Sistem

Dikutip dari Martono, dkk (2016:185)[19]“Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan memalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti”.Dalam metode analisis sistem dilakukan melalui 4 tahap, yaitu :

  1. Survey terhadap sistem yang berjalan.

  2. Analisis terhadap sistem yang berjalan.

  3. Identifikasi kebutuhan sistem.

  4. Identifikasi persyaratan sistem.

      Konsep Dasar Flowchart

      Definisi Flowchart

      Menurut Pahlevy dalam Solikin (2018:494)[20]“Flowchart merupakan bagan (chart) yang menunjukan alir atau arus (flow) di dalam program atau prosedur system secara logika.

      Menurut Solikin (2018:494)[20]“Flowchart (bagan alir) merupakan gambaran dalam bentuk diagram alir dari algoritma-algoritma dalam suatu program, yang menyatakan arah alur program tersebut”.

      Berdasarkan kutipan yang diambil, maka dapat disimpulkan flowchart adalah urutan sebuah symbol yang menerangkan suatu analisa rancangan program yang terhubung oleh garis-garis.

      Jenis - Jenis Flowchart

      Menurut Tri (2015:2)[21]Flowchart terbagi atas empat jenis, yaitu:

    1. Flowchart Sistem (System Flowchart)

      Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu.

    2. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)

      Flowchart dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan.

    3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

      Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbolsimbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

    4. Flowchart Program (Program Flowchart)

      Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program computer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

    Konsep Dasar Pengujian

    Definisi Pengujian

    Menurut Mustaqbal dkk (2015:323),[22]“Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan”.

    Menurut Putri dkk (2015:1)[23]“Pengujian adalah sebuah proses, atau serangkaian proses yang dirancang untuk memastikan bahwa program telah berjalan sesuai dengan requirement dan kebutuhan”.

    Berdasarkan kesimpulan diatas pengujian proses adalah suatu proses yang berupa rangkaian proses dengan tujuan menemukan suatu kesalahan dan untuk memastikan bahwa program telah berjalan.

    Jenis - Jenis Pengujian

    BlackBox Testing

    Menurut Warsito, dkk (2015:32), [24]“blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data”.

    1. Metode Pengujian BlackBox Testing

      Ada beberapa macam metode pengujian BlackBox, berikut diantaranya:

    2. Equivalence Partitioning

      Equivalence Partioning merupakan metode uji coba BlackBox yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

    3. Boundary Value Analysis

      Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

    4. Cause-Effect Graphing Techniques

      Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

      1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan Identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

      2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph.

      3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.

      4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.

      5. Comparison Testing

      Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik BlackBox Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

    5. Sample and Robustness Testing

      1. Sample Testing

        Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

      2. Robustness Testing

        Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

    6. Behavior Testing dan Performance Testing.

      1. Behavior Testing

        Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

      2. Performance Testing

        Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

      3. Requirement Testing

        Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

        Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.

        Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

      4. Endurance Testing

        Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dan lain-lain), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dan lain-lain), input/output (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.


    Kelebihan dan Kelemahan BlackBox

    Dalam uji coba BlackBox terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:

    Tabel 2.2 Kelebihan dan Kelemahan Black Box

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Sistem Perhitungan

    Definisi Perhitungan Barang

    Menurut Nugraha, R.W. dan Junaedi, Z., (2014)[25]Sistem perhitungan adalah tempat penampungan atau overhead yang jumlahnya lebih dari satu dialokasikan menggunakan dasar yang memasukkan satu atau lebih faktor yang tidak berkaitan dengan volume.

    Menurut Yunita, P., (2018)[26]Sistem Perhitungan bertujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat yang menggunakan salah satu tehnik pemprosesan data yang biasa berpacu pada sebuah komputansi yang diinginkan atau diharapkan maupun pemprosesan data yang diharapkan.

    Berdasarkan dari kedua kutipan yang di ambil maka dapat disimpulkan Sistem Perhitungan adalah penampungan atau hasil dari komputansi yang akurat.

    Konsep Dasar Perhitungan Barang

    Definisi Perhitungan Barang

    Menurut Amanda, C., Sondakh, J.J. dan Tangkuman, S.J.,(2015)[27]Perhitungan Barang adalah perhitungan fisik barang dengan melaporkan jumlah persediaan barang pada suatu ruang lingkup logistik.

    Menurut Wildana, F.N. dan Utami, E.U.S., (2017)[28]Perhitungan Barang adalah perhitungan yang menggunakan metode sederhana yang disimpan serta dilakukan penerimaan dan pengecekan barang yang dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik persediaan.

    Berdasarkan kedua kutipan diatas dapat disimpulkan Perhitungan Barang adalah suatu perhitungan jumlah fisik pada persediaan barang yang akan diterima.

    Konsep Dasar Arduino Uno

    Definisi Arduino Uno

    Menurut Himawan dkk (2017:2)[29]Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328. Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB

    Menurut Satrianto (2016:486)[30]Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri.

    Berdasarkan dari kedua kutipan yang diambil, maka dapet disimpulka Arduino adalah sebuah komponen elektronik dengan microchip AVR atmel didalamnya dan bersifat open source agar memudahkan bagi para usernya.

    Spesifikasi Arduino

    Menurut Lehman (2017:2)[31]Adapun spesifikasi Arduino Uno sebagai berikut Arduino Uno mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuah tombol reset.

    Konsep Dasar ESP8266-12E

    Definisi ESP8266-12E

    Menurut Indrianto,dkk (2018:221)[32]“NodeMCU adalah sebuah platform open source IOT yang menggunakan bahasa bahasa Luas. Hal ini didasarkan pada proyek Kai dan dibangun di ESP8266 SDK 1.4. Menggunakan banyak proyek open source, seperti lua cjson,dan spiffs. Mencakup efirmware yang berjalan pada Wi Fi SoC ESP8266. Dan perangkat keras yang didasarkan pada ESP-12 modul”.

    Konsep Dasar IDE Arduino

    Definisi Integrated Development Environment (IDE) Arduino

    Menurut sokop (2016:15)[33]“Arduino IDE adalah software yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan Java.”

    Menurut Sudarto, dkk (2017:78)[34]“Arduino Uno sebagai media yang digunakan untuk mengupload program ke dalam mikrokontroler, sehingga mikrokontroler dapat bekerja sesuai dengan yang diperintahkan dengan mengahasilkan running text yang akan ditampilkan.”

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Integrated Development Environment (IDE) adalah software atau program komputer yang memiliki beberapa fasilitas yang diperlukan dalam pembangunan sebuah perangkat lunak.

    Konsep Dasar Motor DC

    Menurut Djalal, dkk (2015:7)[35]Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah (DC) pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik.

    Rifdian, I.S. dan H. Hartono (2018)[36]Motor DC adalah suatu motor yang mengubah energi listrik searah menjadi energi mekanis berupa tenaga penggerak torsi.

    Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motor dc adalah energi listrik searah yang memerlukan suplai tegangan arus yang sama atau searah (DC).

    Konsep Dasar Driver Motor L298N

    Prasetyo, D.T. and Sutopo, J., (2019)[37]Driver motor l298N adalah komponen elektronik yang berfungsi untuk mengontrol arus putaran motor dc.

    Pratiwi, D.I., Rivai, M. and Budiman, F., (2017)[38]Driver L298N adalah driver motor DC, H-Bridge yang paling sederhana dan mudah untuk dipergunakan, untuk rangkaian pun menjadi lebih simple dan sederhana.

    Berdasarkan kedua definisi diatas, driver motor l298n adalah driver motor pada motor DC untuk mengontrol arus putaran yang searah (DC) dan rangkaian menjadi lebih mudah dan sederhana.

    Konsep Dasar Motor Servo

    Definisi Motor Servo

    Menurut Kamilu dkk (2015: 28)[39]“Servomotor is a very vital electromechanical device used in providing a precise motion control, either linear or rotary motion.”

    Menurut Adzhar, dkk (2015:3)[40]“Motor servo adalah sebuah motor dengan sistem closed feedback di mana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor ini terjadi karena sebuah motor, serangkaian internal gear, potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas sudut putaran servo. Sedangkan sudut sumbu motor diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor. Motor servo dapat bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan hanya dengan memberikan pengaturan duty cycle sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya. Gambar 2.8 menunjukkan gambar fisik motor servo”.

    Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motor servo adalah sebuah motor dc yang di lengkapi dengan rangkaian sistem closed feedback dimana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo.

    Gambar 2.2 Bentuk Fisik Motor Servo

    Konsep Dasar Adaptor

    Definisi Adaptor

    Menurut Siswanto, dkk (2015:269)[41]“Adaptor adalah sebuah alat yang digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dan mengubah tegangan listrik AC (Alternating Current) menjadi tegangan listrik DC (Direct Current). Pada saat ini ada banyak rangkaian adaptor mulai dari adaptor yang sangat sederhana hingga adaptor yang canggih.”

    Menurut Nazarudin, dkk (2018:4)[42]“Adaptor adalah sebuah rangkaian elektronika yang dapat mengubah tegangan AC menjadi DC. Rangkaian ini adalah alternatif pengganti dari sumber tegangan DC, misalnya batu baterai dan accumulator. Keuntungan dari adaptor dibanding dengan batu baterai atau accumulator adalah sangat praktis berhubungan dengan ketersediaan tegangan karena adaptor dapat di ambil dari sumber tegangan AC yang ada di rumah, di mana pada jaman sekarang ini setiap rumah sudah menggunakan listrik.”

    Berdasarkan Kesimpulan Adaptor adalah sebuah rangkaian elektronika yang dapat mengubah tegangan AC menjadi DC. Dan adaptor dibanging dengan batu baterai atau accumulator adalah sangat praktis.

    Gambar 2.3 Adaptor

    Definisi Power Supply

    Definisi Power Supply

    Menurut Gunawan (2017: 1)[43]“Power supply adalah referensi ke sumber daya listrik. Perangkat atau sistem yang memasok listrik atau jenis energi ke output beban atau kelompok beban disebut power supply unit atau PSU. Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current) yang stabil agar dapat bekerja dengan baik.”

    Menurut Rosman (2017: 3)[44]“Power supply terdiri atas dua jenis yaitu power supply linier dan power supply switching. Power supply linier berarti tegangan luaran akan mengalir secara kontinyu ke beban. Sementara power supply switching merupakan power supply yang dibangun berdasrkan teknik pengsaklaran sehingga tegangan yang mengalir ke beban tidak sama per sekian detik.”

    Berdasarkan definisi diatas power supply adalah sebuah catur yang memberikan saluran energy listrik kepada media elektronik yang dimana satuan daya yang pada power supply adalah DC agar stabil.

    Definisi Sublime Text

    Menurut Putratama (2018:14)[45]“Sublime text merupakan perangkat lunak text editor yang digunakan untuk membuat atau meng-edit suatu aplikasi”.

    Menurut Rerung (2018:7)[46]“Sublime merupakan aplikasi yang gratis maupun yang berbayar”.

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Sublime Text merupakan software text editor yang dapat digunakan sebagai media penulisan kode dalam suatu pemrograman.

    Definisi PHP

    Menurut Putratama (2018:3) [45]“PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server-side yang dapat ditambahkan kedlaam HTML”.

    Menurut Susila (2015: 31) [47]“Mengatakan "PHP adalah bahasa pemrograman yang berjalan dalam sebuah webserver dan berfungsi sebagai pengolah data pada sebuah server”.

    Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kodemesin yang dapat digabungkan dalam file yang sama kemudian dieksekusi diserver web.

    Definisi Analisis S.W.O.T

    Menurut Salusu (2015:175)[48]“Analisis S.W.O.T adalah suatu metode dalam perancangan stratejik yang dipakai untuk mendefinisikan 4 faktor utama yang memengaruhi kegiatan organisasi sepanjang masa. S.W.O.T adalah akronim dari Strenghts (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threats (Ancaman).”

    Menurut Chasanah (2015:61)[49]“Analisis S.W.O.T adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.”

    Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Analisis S.W.O.T merupakan metode yang dapat digunakan dalam perencanaan untuk mengetahui kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek.

    Definisi Black Box Testing

    Menurut Mahendra, dkk (2018)[50]“Black box testing is one of the software testing techniques that focus on the functionof a software to ensure all functional on the software has been running well. Black box testingis done by testing the input and output on the software without looking at the program code in the software.”

    Sedangkan menurut Mustaqbal, dkk (2016:34)[51]“Black box testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

    Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Black-Box Testing adalah pengujian pada sebuah sistem aplikasi untuk memastikan semua fungsional dari perangkat lunak tersebut sudah berjalan dengan baik.

    Konsep Dasar Modul HX711

    Definisi Modul HX711

    Menurut limantara dkk, (2017:4)[52]“Modul HX711 adalah modul yang memudahkan kita membaca load cell dalam pengukuran berat. Modul ini berfungsi untuk menguatkan sinyal keluaran dari sensor dan mengonversi data analog menjadi data digital dan dihubungkan ke mikrokontroler maka kita dapat membaca perubahan resistansi dari load cell.

    Menurut Kusriyanto dkk. (2016:271)[53]“HX711 adalah modul timbangan, yang memiliki prinsip kerja mengkonversiperubahan yang terukur dalam perubahan resistansi dan mengkonversinya ke dalam besaran tegangan melalui rangkaian yang ada”.

    ”Berdasarkan dua kesimpulan diatas. HX711 adalah sebuah modul driver untuk menjebatani sensor load cells yang bertujuan untuk mengnversikan data analog menjadi data digital yang terhubung peh mikrokontroler”.

    Konsep Dasar Sensor Load Cells

    Definisi Sensor Load Cells

    Menurut limantara dkk, (2017:4) [52]“Sensor adalah perangkat (biasanya elektro mekanis) yang membantu kita mengukur parameter fisik (seperti suhu, tekanan, gaya, percepatan dan lain-lain) dengan memberikan sinyal yang mengukur secara kuantitatif (tingkat) parameter fisik atau memberikan sinyal biner sederhana yang menunjukkan sinyal ya/tidak yang memberitahu kita jika terjadi sesuatu atau tidak (seperti sensor sentuh).”

    Bedasarakan dua kitipan diatas load cells merupakan komponen inti yang terdapat pada timbangan digital, yang biasa dipakai untuk melakukan pengukuran berat dari suatu benda yang metode penghitung di atur dengan mikrokontroler.


    Gambar 2.4 Loadcells


    Konsep Dasar Sensor Infra Red

    Cahaya infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan terlihat pada spektrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah. Radiasi inframerah memiliki panjang gelombang antara 700 nm sampai 1 mm dan berada pada spektrum berwarna merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah tidak akan terlihat oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih dapat dirasakan/dideteksi.

    Pada dasarnya komponen yang menghasilkan panas juga menghasilkan radiasi infra red termasuk tubuh manusia maupun tubuh binatang. Cahaya infra red, walaupun mempunyai panjang gelombang yang sangat panjang tetap tidak dapat menembus bahan-bahan yang tidak dapat melewatkan cahaya yang nampak sehingga cahaya infra red tetap mempunyai karakteristik seperti halnya cahaya yang nampak oleh mata. Pada pembuatan komponen yang dikhususkan untuk penerima infra merah, lubang untuk menerima cahaya (window) sudah dibuat khusus sehingga dapat mengurangi interferensi dari cahaya non-infra merah. Oleh sebab itu sensor infra red yang baik biasanya memiliki jendela (pelapis yang terbuat dari silikon) berwarna biru tua keungu-unguan. Sensor ini biasanya digunakan untuk aplikasi infra merah yang digunakan diluar rumah (outdoor).

    Sinar infra Red yang dipancarkan oleh pemancar infra merah tentunya mempunyai aturan tertentu agar data yang dipancarkan dapat diterima dengan baik pada penerima. Oleh karena itu baik di pengirim infra merah maupun penerima infra merah harus mempunyai aturan yang sama dalam mentransmisikan (bagian pengirim) dan menerima sinyal tersebut kemudian mendekodekannya kembali menjadi data biner (bagian penerima). Komponen yang dapat menerima infra merah ini merupakan komponen yang peka cahaya yang dapat berupa dioda (photodioda) atau transistor (phototransistor). Komponen ini akan merubah energi cahaya, dalam hal ini energi cahaya infra red, menjadi pulsa-pulsa sinyal listrik. Komponen ini harus mampu mengumpulkan sinyal infra red sebanyak mungkin sehingga pulsa-pulsa sinyal listrik yang dihasilkan kualitasnya cukup baik.

    Karakteristik Infra Red

    1. Tidak dapat dilihat oleh manusia.

    2. Tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang.

    3. Dapat ditimbulkan oleh komponen yang menghasilkan panas.

    4. Panjang gelombang pada inframerah memiliki hubungan yang berlawanan atau berbanding terbalik dengan suhu. Ketika suhu mengalami kenaikan, maka panjang gelombang mengalami penurunan.


    Gambar 2.5 Sensor Infra Red

    Konsep Dasar LCD (Liquid Crystal Display) 16x2

    Menurut Amitesha Sachdeva, Mahesh Gupta, Manish Pandey, Prabham Khandelwal dalam Jurnal Internasional Teknik dan Ilmu Pengetahuan(2017: 56-59)[54]“Layar kristal cair (liquid crystal display / LCD) adalah layar panel datar, tampilan visual elektronik, atau tampilan video yang menggunakan sifat modulasi cahaya kristal cair. Kami menggunakan layar LCD 16x2 yang memiliki 2 garis horizontal yang terdiri dari 16 karakter tampilan yang dapat dilihat pada gambar 2.6, dibawah ini:


    Gambar 2.6 LCD (Liquid Crystal Display)


    Konsep Dasar Conveyor

    Definisi Conveyor

    Menurut Imron dkk. (2018:23)[55]“Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Prinsip kerja conveyor adalah mentransport material yang ada di atas conveyor, dimana umpan atau inlet pada sisi tail dengan menggunakan chute dan setelah sampai di head material ditumpahkan akibat conveyor berbalik arah. Conveyor digerakkan oleh drive / head pulley dengan menggunakan motor penggerak. Head pulley menarik conveyor dengan prinsip adanya gesekan antara permukaan drum dengan conveyor, sehingga kapasitasnya tergantung gaya gesek tersebut”.

    Menurut Saputra, dkk (2017:4075)[56]“Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. conveyor banyak dipakai di Industri untuk transportasi barang yang jumlahnya sangat banyak dan berkelanjutan. Dalam kondisi tertentu, conveyor banyak dipakai karena mempunyai nilai ekonomis dibanding transportasi berat seperti truk dan mobil pengangkut. Jenis conveyor membuat penanganan alat berat tersebut / produk lebih mudah dan lebih efektif”.

    Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain, dengan prinsip kerja mentransport material yang ada di atas conveyor. Dan conveyor banyak dipakai di Industri.


    Gambar 2.7 Conveyor


    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Arif dkk (2015:17)[57], Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering . It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different type of systems like computer based systems, web based systems etc. Requirements elicitation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers. It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the entire relevant stakeholders. In requirements elicitation process, requirements are analyzed as the main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, the application area where the system will be disposed.

    Menurut Siahaan dalam Iqbal, et al. (2017:1)[58]“Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering)”.

    (Persyaratan elisitasi adalah sub-proses penting persyaratan teknik. Ini adalah proses pencarian, pengungkapan, pencapaian, dan persyaratan yang merinci untuk berbagai jenis sistem seperti sistem berbasis komputer, sistem berbasis web, dll. Persyaratan pengembangan adalah tentang pencapaian dan pemahaman kebutuhan pengguna dan promotor proyek dengan tujuan akhir untuk berkomunikasi. Ini perlu pengembang sistem. Ini juga melakukan serangkaian aktivitas yang harus memungkinkan komunikasi, prioritas, konsultasi, dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait. Dalam proses elisitasi persyaratan, persyaratan area dimana sistem akan dibuang).

    Berdasarkan definisi diatas elisitasi adalah sebuah proses pengumpulan data untuk membuat sebuah rancangan sistem baru yang disesuaikan oleh pihat terkait.

    Tahap - Tahap Elisitasi

    Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

    Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    Tahap II

    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

    Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.
    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
    2. Middle (M): Mampu dikerjakan.
    3. Low (L): Mudah dikerjakan..

    Final Draft Elisitasi

    Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Konsep Dasar Literature Review

    Definisi Literature Review

    Menurut Martono dkk, dalam jurnal CERITA ISSN: 2461-1417 (2017)[59]”Literature review atau tinjauan pustaka merupakan kumpulan teks yang bertujuan untuk meninjau titik-titik saat ini pengetahuan dan atau pendekatan metodologis pada topik tertentu”

    Dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 2 (2016:23)Menurut Maulani, dkk.[60]“Manfaat dari Studi Pustaka (Literature Review) diantaranya untuk mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama di bidang ini”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan literature review adalah menganalisis tentang topik yang hendak diteliti untuk membantu peneliti melihat ide-ide.

    Manfaat Literature Review

    Menurut Maulani, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.2 (2016:231)[60]“Manfaat dari Studi Pustaka (Literature Review) diantaranya untuk mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama di bidang ini”.

    Tujuan Literature review

    Menurut Fitrah dan Luthfiyah (2017:142)[61]Tujuan kajian pustaka adalah:

    1. Memperlihatkan mengapa literature itu perlu dilakukan.
    2. Memperlihatkan bagaimana sampai pada keputusan memilih metodologi atau teori tertentu yang digunakan
    3. Menambah informasi terhadap penelitian yang telah ada
    4. Meringkas karya yang dibaca.
    5. Memutuskan gagasan atau informasi yang penting bagi penelitian itu, dan mengabaikan gagasan mana yang kurang penting.

    Prinsip - Prinsip literature Review

    Menurut Fitrianti (2016:42)[62]“ada beberapa prinsip-prinsip literature review, yaitu:

    1. Observasi

      Konsep-konsep, teori-teori, dalil-dalil, hukum-hukum, model-model, dan rumus-rumus utama serta turunannya dalam bidang yang dikaji.

    2. Wawancara

      Penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti, termasuk prosedur, subjek, dan temuannya.

    3. Studi Pustaka

      Posisi teoritis peneliti yang berkenaan dengan masalah yang diteliti disertai dengan alasan-alasan yang logis.

    Adapun literature review sebagai salah satu penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :

    1. Penelitian yang ditulis oleh Safrii Hidayat, Wawan Gunawan dari Universitas Pertahanan dalam Jurnal Internasional VOL. 7, No. 1 (2017). [43]Yang berjudul “PROXY WAR DAN KEAMANAN NASIONAL INDONESIA: VICTORIA CONCORDIA CRESCIT PROXY WAR AND INDONESIA’S NATIONAL SECURITY: VICTORY GROWS THROUGH HARMONY”. Penelitian ini menggunakan proxy dan keamanan. Untuk mengetahuin keadaan system security.
    2. Penelitian yang dilakukan oleh Witono dkk (2017)[63]dari program studi Teknik Elektro, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjung Pinang, dalam jurnal yang berjudul” PERANCANGAN PEMBERIAN PAKAN IKAN SECARA OTOMATIS DAN MANUAL BERBASIS RASPBERRY Pi.” Penjelasan singkat mengenai alat dari saudara Witono Cara kerja sistem ini yaitu suatu sistem yang mampu mengatur kegiatan pemberian pakan ikan secara otomatis ataupun manual dengan menggunakan Raspberry Pi sebagai komponen pengendaliannya adapun karakteristik perancangan keluaran pakan memanfaatkan gaya gravitasi dan putaran motor sehingga keluaran pakan yang tidak linear.
    3. Penelitian yang dilakukan oleh M D Ramadhona, dkk (2018)[64]from Journal IOP Publishing Ltd, Department of Electrical Engineering Education, Universitas Pendidikan Indonesia, ”System of Water Quality Monitoring and Feeding on Freshwater Fish Cultivation” This monitoring system uses Arduino uno as microcontroller, equipped with ph sensor, temperature sensor, salinity sensor, LCD, and buzzer. The readable data will appear on the LCD and the buzzer will sound when one of the moisture levels is not at a standard number. Equipped with automated fish feeding system remotely to supportthis monitoring system.” Penelitian ini adalah tentang sistem pemantauan ini menggunakan Arduino uno sebagai Mikrokontroler, dilengkapi dengan ph sensor, sensor suhu, salinitas sensor, LCD, dan Bel. Data dibaca akan muncul pada LCD dan Bel akan terdengar ketika salah satu tingkat kelembaban tidak beberapa standar. Dilengkapi dengan otomatis ikan makan sistem jarak jauh untuk support sistem pemantauan.
    4. Penelitian yang dilakukan oleh Yu-Sheng Yang, Cheng-Tang Pan, and Wen-Hsien Ho (2018)[65]National Sun Yat-sen University dalam jurnal yang berjudul “Sensor-Based Remote Temperature And Humidity Monitoring Device Embedded In Wheelchair Cushion”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengevaluasi prototipe untuk bantalan kursi roda dilengkapi dengan sensor yang dioperasikan dari jarak jauh untuk memungkinkan pemantauan suhu dan kelembaban secara real time oleh pengguna kursi roda.
    5. Penelitian yang dilakukan oleh Kristiadi, D.P., Warnars, H.L.H.S., Randriatoamanana, R., Megantara, F., Nulhakim, L. and Zarlis, M., 2018, September. [66]Dalam Jurnal International Indonesian Association for Pattern Recognition International Conference (INAPR) Yang berjudul “Big Data implementation for Inventory warehouse systems”.Tujuan dari penelitian ini adalah tentang sebuah data besar pada database yang akan di implementasikan untuk sistem penyimpanan gudang.
    6. Penelitian yang ditulis oleh Djajadi, A. and Wijanarko, M., 2016.[67]Internetworking Indonesia Journal, 8(1), yang berjudul “Ambient environmental quality monitoring using IoT sensor network”. Penelitian ini adalah tentang memonitoring atau memantau kualitas lingkungan sekitar yang berbasis IoT (Internet of Things) menggunakan sensor network.
    7. Penulis yang di tulis oleh Roihan, A., Sudarto, F. dan Putro, T.C., 2018[68]International Seminar on Application for Technology of Information and Communication, yang berjudul “Internet of Things on Monitoring and Control System in Server Area”.Penelitian ini adalah tentang system pengontrol dan pemantau pada area server yang menggunakan IoT.
    8. Tinjauan studi dari penelitian Sunarya, P.A., Roihan, A., Aryani, D. dan Rifa’i, A., 2019, [69]In Journal of Physics: Conference Series.Warning, yang berjudul “Button Crime System in Supporting the Management of Public Services in the Legal Area of Polres Kota Tangerang”. Penelitian ini adalah tentang sistem keamanan untuk pelayanan masyarakat menggunakan button crime atau disebut dengan tombol kejahatan.
    9. Penelitian yang ditulis Rafika, A.S. and Gozali, A.A., 2016. [70]CCIT Journal, 9(2), yang berjudul “WIRELESS SURVEILLANCE CAMERA WITH AMC (AUTOMATIC MOTION CAPTURES) SYSTEM”.

    Dari beberapa penelitian diatas, penelitian saya merupakan pengembangan penelitian dari literature review diatas nomor 8 (delapan) karena penulis mengambil beberapa mikrokontroler yang digunakan sangat sesuai. Menghitung berat barang dengan loadcells dan sistem otomatis yang di deteksi oleh sensor serta di perintah oleh Arduino mega 2560.



    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti

    Sejarah Singkat Perusahaan

    PT TIRTA VARIA INTIPRATAMA didirikan pada tahun 1996 sebagai distributor yang berkomitmen untuk menempatkan diri sebagai salah satu distributor nasional yang terpecaya dan handal. PT Tirta Varia Intipratama tidak hanya sebagai perusahaan distribusi , melainkan juga sebagai perusahaan yang berbasis pemasaran. Dalam penanganan distribusi berbagai macam produk.

    Gambar 3.1 Logo PT Tirta Varia Intipratama

    Pengendalian utama arus barang yang dikirimkan ke seluruh kantor distribusi area dimungkinkan dengan memanfaatkan pendekatan logistik, armada pengiriman, dan aspek penjualan yang ditunjang oleh pendekatan aktivitas pemasaran yang ada. Arus barang dikendalikan secara penuh dengan mengukur inventory level, lead time, dan service level.

    Group perusahaan dari PT. TIRTA VARIA INTIPRATAMA adalah sebagai berikut:

    1. Aqua

      Produk Perusahaan PT.TIRTA VARIA INTIPRATAMA adalah sebagai berikut:

    1. Aqua 330ML
    2. Aqua 600ML
    3. Aqua 1L
    4. Aqua 1,5L
    5. Mizone

    Visi Dan Misi

    Visi

    Menjadi perusahaan distribusi dan penyediaan jasa logistik yang cerdas dengan kualitas standar internasional.

    Misi

    Menjadi perusahaan distribusi dan penyedia jasa logistik yang menggunakan teknologi informasi sebagai kunci sukses bagi mitra bisnisnya.


    Struktur Organisiasi

    Struktur organisasi yang digunakan perusahaan ini adalah struktur organisasi garis dan staf ( line and staf organization ), dimana dalam struktur ini wewenang dan tanggung jawab mengalir dari setiap pimpinan teratas sampai tingkat terbawah dan setiap karyawannya hanya mengenal satu pimpinan yang mengatur tugas-tugasnya. Strukur organisasi ini memberikan kejelasan mengenai batas tanggung jawab dan wewenang dari jabatannya.

    Untuk lebih jelasnya struktur organisasi PT.TIRTA VARIA INTIPRATAMA TANGERANG

    Gambar 3.2. Struktur Organisasi di PT Tirta Varia Intipratama

    Tugas Dan Tanggung Jawab

    1. Direktur Utama

      Memiliki tugas dan fungsi: Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif, menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi, memimpin rapat umum, mengambil keputusan dalam segala proyek yang dikerjakan.

    2. Bagian Keuangan (Accounting)

      Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan, tugas antara lain adalah:.

      1. Membuat bukti pengeluaran bank dan bukti penerimaan bank.
      2. Memeriksa seluruh pengeluaran uang agar sesuai dengan permintaannya.
      3. Membuat laporan dana bank, rencana tagihan, rencana pelunasan dan lain-lain.
      4. Menagih piutang yang sudah jatuh tempo melalui telepon.
      5. Membuatkan cek atau bilyet giro untuk pengeluaran uang baik untuk melunasi hutang maupun untuk pengeluaran lainnya


    3. Staff Administrasi

      Memiliki sejumlah tugas sebagai berikut :

      1. Membuat penawaran harga (quotation), surat jalan (delivery order), kwitansi, faktur pajak dan surat-surat lain sesuai dengan kebutuhan administrasi.
      2. Memasukkan data tersebut ke dalam laporannya masing-masing untuk kegiatan pengendalian dan juga sebagai lampiran dalam laporan keuangan.
    4. Personalia

      Tugas personalia adalah :

      1. Penerimaan tenaga kerja koordinasi dengan direktur
      2. Sosialisasi dan koordinasi
      3. Menyiapkan perjanjian kerja baru karyawan baru
      4. Absensi daftar hadir
      5. Internal letter
      6. Incoming letter
      7. Outgoing letter
      8. Memperbaharui/Update dan record data
      9. Jamsostek
    5. Marketing

      Tugas dan tanggung jawab seorang marketing adalah menangani kegiatan marketing, pengembangan bisnis dan jaringan penjualan produk, serta melakukan analisa penjualan dan pendistribusian produk dengan beroreintasi pada pencapaian target penjualan dan kepuasan pelanggan.

    6. Purchasing

      Memiliki beberapa tugas sebagai berikut :

      1. Melakukan pemesanan dengan membuat purchase order terhadap bahan bahan baku produksi.
      2. Memastikan dan melakukan kontrol terhadap ketersediaan barang.
      3. Menentukan supplier dengan harga terbaik.
      4. Menentukan budget setiap tahunnya untuk pembelian aset perusahaan
    7. Pengiriman Barang

      Tugasnya menyiapkan barang sesuai dengan pesanan dan memeriksa barang dengan teliti sebelum dikirim kemudian setelah itu baru mengirimnya ketempat tujuan.

    Perancangan Alat dan Bahan

    Pada perancangan ini, yang akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting. Karena ingin menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dengan perangkat lunak. Perancangan ini memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

    1. Alat yang digunakan:
      1. Arduino UNO
      2. LCD 16x2
      3. Sensor jarak infra merah
      4. Konveyor
      5. ESP8266
      6. LED
      7. Motor DC
      8. L298N
      9. Adaptor
      10. Kabel jumper
      11. Power Supply
      12. Motor Servo
      13. Load cell
    2. Bahan yang digunakan :
      1. Software Arduino 1.8.1
      2. XAMPP
      3. Sublime
      4. MySQL

      Cara Kerja Alat

      Cara kerja alat ini adalah dengan meletakan Box botol aqua di timbangan Load cell dan mengirim perintah kepada servo untuk mendorong ke conveyor, lalu Box botol Aqua akan di pindai oleh Infra merah dan dibaca oleh Arduino Uno, LED dan LCD akan menampilkan berat dan jumlah Box botol Aqua, lalu Box botol Aqua masuk ke bak penampungan ESP8266 memproses hasil timbangan yang dilakuan oleh Arduino Uno dan hasil timbangan di upload ke website.

      Gambar 3.3. Diagram Gambar

      Perangkat Keras (Hardware)

      Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika, device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Dalam perancangan perangkat keras ini, yang dibutuhkan adalah:

      1. PC (personal Computer)
      2. CPU
      3. Mouse
      4. Keyboard
      5. USB
      6. Adaptor

      Diagram Blok

      Berikut adalah diagram blok rangkaian keseluruhan alat:

      Gambar 3.4. Diagram Blok Sensor Infra Red dan Motor DC

      Keterangan dan penjelasan diagram bok diatas adalah sebagai berikut:

      1. Arduino Uno merupakan sebagai perangkat untuk menghubungkan sensor Infra Red, Motor servo , dan Motor DC.
      2. Sensor Infra Red untuk membaca adanya barang Box Aqua botol
      3. L298N merupakan perangkat untuk menghubungkan Motor DC kepada Arduino uno , L298N adalah H-bridge atau driver yang mengatur putaran pada Motor DC
      4. Power supply sebagai catur daya pada Motor DC 24V 12A yang dihubungkan kepada L298N
      5. Adaptor sebagai catur daya Arduino Uno.

      Gambar 3.5. Diagram Blok Sensor Infra Red dan ESP8266

      Keterangan dan Penjelasan diagram blok diatas adalah sebagai berikut:

      1. ESP8266 sebagai mikro yang menerima dan mengirim perintah load cell yang menghitung jumlah volume.
      2. Load cell menghitung volume yang langsung di konversikan ke kilogram lalu din upload ke website.
      3. Website menerima hasil keseluruhan dari load cell melalui ESP8266.

      Perangkat Lunak (Software)

      Perangkat lunak yang digunakan adalah software Arduino versi 1.8.4 dimana versi ini merupakan versi terbaru untuk Arduino sehingga rancangan alat yang dibuat dapat bekerja sesuai apa yang diinginkan.

      Berikut ini merupakan tampilan software Arduino :

      Gambar 3.6. Shortcut Software Arduino

      Sebelum instalasi keseluruhan dari IDE Arduino maka langkah awal yaitu :

      1. Instalasi Software IDE Arduino

        Persetujuan instalasi pada saat Setup Arduino

        Gambar 3.7. Instalasi Software Arduino

      2. Pilihan Opsi Instalasi

        Untuk Installation Option pilih semua option dan klik tombol Next untuk melanjutkan proses instalasi selanjutnya.

        Gambar 3.8. Pilihan Opsi Instalasi

      3. Pilih Folder

        Installation Folder atau Pilihan Folder untuk memilih folder tempat menyimpan program arduino dan klik tombol install untuk memulai proses instalasi software.

        Gambar 3.9. Pilih Folder Saat Instalasi

      4. Proses Extract dan Instalasi di mulai

        Proses instalasi di mulai,program di extract ke Windows.

        Gambar 3.10. Proses Extract dan Instalasi Di Mulai

      5. Install USB Driver

        Saat proses instalasi sedang berlangsung akan muncul pilihan untuk install driver, pilih tombol instal,proses ini untuk mengenali dan melakukan komunikasi dengan board arduino melalui port USB

        Gambar 3.11. Instalasi USB Driver

      6. Proses Instalasi Selesai

        Pemberitahuan Proses Instalasi Selesai pada IDE Arduino

        Gambar 3.12. Proses Instalasi Selesai

      7. Start Software IDE Arduino

        Proses instalasi Software Arduino sudah selesai terinstal di windows.Cek di Desktop Windows atau Start Menu untuk menjalankan Software IDE Arduino.Double Klik icon Arduino di desktop atau klik di Start Menu.

        Gambar 3.13. Start Software IDE Arduino

      8. Jendela Software IDE Arduino

        Berikut ini adalah Jendela software pada IDE Arduino 1.8.1 untuk pemrosesan alat

        Gambar 3.14. Jendela Software IDE Arduino

      Tujuan Perancangan

      Tujuan perancangan Alat Sistem Perhitungan Barang Otomatis Berbasis ESP8266 Menggunakan Infrared Pada PT.TIRTA VARIA INTIPRATAMA Tangerang akan tercipta beberapa dampak positif seperti yang dapat dilihat sebagai berikut:

      1. Memberikan keamanan keluar masuk nya barang botol dari mobil box tersebut sehingga karyawan pada PT Tirta Varia Intipratama tidak perlu khawatir lagi bila mana barang botol tidak terhitung
      2. Membantu karyawan pada PT Tirta Varia Intipratama akan masalah yang dihadapi selama ini yaitu jika mengalami kurangnya pada barang botol saat pengiriman akan lebih mudah untuk dihitung
      3. Meningkatkan mutu pelayanan yang di berikan oleh PT Tirta Varia Intipratama kepada customer dengan fasilitas alat Sistem Keamanan Pengiriman Barang Pada Mobil Box Berbasis Arduino UNO dengan Media Sensor Infrared yang memudahkan dalam hal kurangnya barang botol tersebut.

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      Flowchart Sistem Yang Berjalan

      Sistem yang berjalan pada PT Tirta Varia Intipratama saat ini masih berjalan secara manual khususnya pada proses pengiriman barang botol yang kurang. Customer atau karyawan harus menghitung ulang secara manual di lokasi tersebut

      Gambar 3.15. Flowchart Sistem Yang Berjalan

      Dapat dijelaskan gambar 3.15 Flowchart Sistem yang berjalan pada PT Tirta Varia Intipratama:

      1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan.
      2. 1 (satu) simbol proses, yang menyatakan pegawai perusahaan menghitung barang/box botol aqua.
      3. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “iya” dan “tidak”, yaitu: Apakah user sudah menghitung barang/box botol aqua atau tidak. Jika “Tidak” maka akan melakukan rutinitas seperti biasa kembali, jika “Iya” Petugas menaruh barang/box botol aqua pada gudang.
      4. 1 (satu) simbol input, yang menyatakan proses input output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: Petugas perusahaan menaruh barang/box botol aqua pada gudang lalu barang/box botol aqua yang ada di gudang siap untuk di pasarkan.

      Perancangan Website

      Membuat Database

      1. Membuat Database

        Gambar 3.16. Tampilan Database

      2. Membuat Tabel Admin

        Gambar 3.17. Membuat Tabel Admin

      3. Membuat Tabel Barang

        Gambar 3.18. Membuat Tabel Barang

      4. Membuat Tabel Kardus Berisi Botol Aqua

        Gambar 3.19. Membuat Tabel Kardus Berisi Botol Aqua

      5. Tampilan Halaman Login Admin

        Gambar 3.20. Menambahkan User Database

      6. Tampilan Hasil Perhitungan Kardus Berisi Botol Aqua

        Gambar 3.21. Tampilan Data Kardus Berisi Botol Aqua

      7. Tampilan Hasil Perhitungan Kardus Berisi Botol Aqua

      Perancangan Protoype

      Dalam perancangan prototipe ini di rancang agar alat dapat berfungsi sebagai alat perhitungan barang/box botol aqua menggunakan motor DC sebagai penggerak konveyor dan Sensor Infrared yang mendeteksi adanya barang/box botol aqua dan langsung di dorong oleh motor servo yang diperintah oleh ESP8266.

      Gambar 3.22. Skema Rancangan Keseluruhan Alat

      Keterangan :

      1. Pada jalur ungu adalah pin (5V) ke pin (+) pada ESP8266 dan Breadboard, pin (D15/SCL) ke pin (SCL) pada ESP8266 dan LCD, pin (D8) ke pin (-) pada ESP8266 dan Breadboard.
      2. Pada jalur abu – abu adalah pin (GND) ke pin (-) pada ESP8266 dan Breadboard, pin (TX1/D9) ke pin (SCK) pada ESP8266 dan HX711, pin (GND) ke pin (-) pada LCD dan Breadboard.
      3. Pada jalur biru adalah pin (RX<-D0) ke pin (OUT) pada ESP8266 dan Infra red, pin (D14/SDA) ke pin (SDA) pada ESP8266 dan LCD.
      4. Pada jalur hitam adalah pin (D13/SCK/D5) ke pin (DT) pada ESP8266 dan HX711, pin (-) ke pin (GND) pada Breadboard dan Infra Red, pin (GND) ke pin (-) pada HX711 dan Breadboard.
      5. Pada jalur jingga adalah pin (D2) ke pin (PWM) pada ESP8266 dan Motor Servo.
      6. Pada jalur kuning adalah pin (GND) ke pin (-) pada Motor Servo dan Breadboard.
      7. Pada jalur putih adalah pin (+) ke pin (VCC) pada Breadboard dan Infra Red, pin (VCC) ke pin (+) pada LCD dan Breadboard, pin (VCC) ke pin (+) pada HX711 dan Breadboard.
      8. Pada jalur hijau adalah pin (LED) ke pin (+) pada LCD dan Breadboard.

      Analisa S.W.O.T.

      Metode Analisa S.W.O.T.

      Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan metode Analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats) pada system yang akan dibuat sehingga mampu merancang prototype yang diinginkan oleh PT Tirta Varia Intipratama yang dapat dilihat keterangannya dibawah ini.

      Tabel 3.1. Tabel S.W.O.T.

      Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisa untuk menemukan strategi yang sesuai dengan yang telah dijabarkan di dalam table menggunakan Matriks SWOT yang merupakan proses pencocokan terhadap identifikasi SWOT yang telah dilakukan untuk memberikan gambaran guna menemukan 4 strategi, 4 strategi tersebut yaitu:

      1. Strategi S-O (Strength – Opportunity), digunakan untuk mencari peluang kekuatan yang telah dimiliki oleh sebuah project.
      2. Strategi S-T (Strength – Threats), digunakan untuk mengatasi ancaman yang ada menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh project.
      3. Strategi W-O (Weakness – Opportunity), digunakan untuk mengatasi kelemahan supaya dapat mencapai sebuah peluang.
      4. Strategi W-T (Weakness – Threats), digunakan untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

      Tabel 3.2. Matriks Analisis S.W.O.T. Yang Berjalan

      Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

      Permasalahan Yang Dihadapi

      Sistem yang berjalan pada PT. Tirta Varia Intipratama Tangerang saat ini masih berjalan secara manual khususnya pada proses penghitungan kondisi barang petugas harus mengecek langsung pada Stock barang apakah Barang tersebut sudah terhitung atau tidak.

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Setelah mengamati permasalahan yang ada pada PT. Tirta Varia Intipratama Tangerang maka peneliti mencoba merancang suatu “SISTEM Perhitungan Barang Otomatis Berbasis ESP8266 Menggunakan Infrared Pada PT.Tirta Varia Intipratama Tangerang” yang mana dapat menghitung barang apakah sudah terhitung atau tidak.

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Berdasarkan hasil observasu dan wawancara yang saya lakukan dengan pihak stakeholder mengenai system yang akan saya usulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun system yang di inginkan

      Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasrifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan tabel 3.5 terdapat 1 nonfunctional opsinya Inessential (I) dan 3 functional opsinya Inessential (I) harus dieliminasi. Semua requirement tersebut adalah bagian dari sistem yang dibahas, namum sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, sistem Perhitungan Barang Otomatis Berbasis ESP8266 Menggunakan Infrared pada PT Tirta Varia Intipratama dapat bekerja dengan baik.

      Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi sebagai berikut :

      Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II

      Keterangan :

      1. M pada MDI artinya Mandatory (dibutuhkan atau penting). Maksudnya adalah elisitasi tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan.
      2. D pada MDI artinya Desirable (Diinginkan atau tidak terlalu penting). Maksudnya adalah elisitasi tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan tetapi jika elisitasi tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
      3. I pada MDI artinya Inessential (diluar sistem atau dieliminasi). Maksudnya adalah elisitasi tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar system.

      Elisitasi Tahap III

      Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML

      Berikut tabel Elisitasi Tahap III tersebut.

      Tabel 3.5. Elisitasi Tahap III

      Keterangan :

      1. T (Technical)

        Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan elisitasi tersebut dalam sistem yang diusulkan.

      2. O (Operational)

        Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimanakah cara kerja dari sistem yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem.

      3. E (Economic)

        Maksudnya, adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem.

      Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

      1. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.
      2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan
      3. H (High) : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus dieliminasi.

      Final Draft Elisitasi

      Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat menjadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan Sistem Perhitungan Barang Otomatis. Berdasarkan Elisitasi Tahap III diatas, dapat dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem.

      Tabel 3.6. Final Draft Elisitasi



      BAB IV

      HASIL DAN UJI COBA

      Uji Coba

      Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan uji coba yang akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub sub berikut.

      Metode Black Box

      Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box Prototype Alat Pengantar Makanan pada Bukit Pelayangan Resto, untuk pengujian pada sistem sebagai berikut:

      Pengujian Black Box Pada Motor DC

      Tabel 4.1. Pengujian Black Box Pada Motor DC

      Pengujian Black Box Pada Sensor Infrared dan LED

      Tabel 4.2. Pengujian Black Box Pada Sensor Infrared dan LED

      Pengujian Black Box Pada Loadcells

      Tabel 4.3. Pengujian Black Box Pada Loadcells

      Uji Coba Hardware

      Pengujian Sensorn Infrared

      Pada uji coba ini adalah pengujian Sensor Infra Red apakah bekerja dengan baik pada “Sistem Perhitungan Barang Otomatis Berbasis ESP8266 Menggunakan Infra Red Pada PT Tirta Varia Intipratama” ini menggunakan 1 buah Sensor Infra Red yang memiliki 3 pin yaitu Pin Out, VCC, GND, yang dimana Out dihubungkan ke Pin 8, Pin VCC dihubungkan ke Pin 5V dan GND dihubungkan ke GND pada ESP8266.

      Gambar 4.1. Hasil Pengujian Sensor Infrared.

      Pengujian ESP8266 Pada Modul Driver L298N dan Motor DC

      Pada uji coba ini adalah pengujian cara kerja ESP8266 pada Modul Driver L298n dan Motor DC ini apakah Motor DC ini berjalan sebagaimana mestinya. Dimana Motor DC bekerja untuk memutar pergerakan conveyor, Motor DC terhubung pada Modul Driver L298n pada Coil A yaitu (A+,A-), Coil B yaitu (B+,B-). Catur daya pada L298n untuk menggerakan Motor DC adalah 12V-24A untuk Modul Driver dan 1 step gerak Motor DC adalah 3,7 Kg dari 200 step keseluruhan, kemudian Modul Driver dihubungkan dengan ESP8266 seperti (+5V) di pin 5V dan GND ke GND , (OUT 1) di pin (2, 8), (OUT 2) di pin (5, 9) dan (OUT 3) di pin (6, 10) semua input ini terhubung pada mikrokontroller ESP8266.

      Gambar 4.2. Pengujian ESP8266 Dengan Motor DC

      Pengujian Local Website

      Dalam Pengujian ini menggunakan server website dimana mikrokontroler yang telah terkoneksi internet mendapatkan domain website yang dituju dan data dari sensor akan di kirim ke server website. Data tersebut akan di upload secara otomatis dengan tampilan realtime dan terdapat laportan pada database website. Dimana data tersenit dapat dilihat menggunakan web browser.

      Gambar 4.3. Tampilan awal local website

      Gambar 4.4. Tampilan Realtime Pada Local Website

      Gambar 4.5. Listing Program Sistem Perhitungan Barang Otomatis Berbasis ESP8266 Menggunakan Infrared Pada PT. Tirta Varia Intipratama

      Flowchart Sistem Yang Diusulkan

      Gambar 4.6. Flowchart Sistem Yang Diusulkan

      Dapat dijelaskan gambar 4.6. Flowchart Sistem yang diusulkan:
      1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart system penyampaian informasi yang berjalan.
      2. 3 (tiga) simbol input output, yang menyatakan proses input output yaitu: barang/box botol aqua diletakan di timbangan Loadcells untuk menghitung berat lalu masuk ke tempat penampungan dan hasilnya masuk ke dalam website.
      3. 4 (empat) simbol proses, yang menyatakan proses yaitu: Motor DC bergerak mengiring kardus berisi botol aqua dan Motor Servo mendorong kardus berisi botol aqua lalu sensor infra red mendeteksi barang/box botol aqua dan ESP8266 memproses hasil timbangan yang dilakukan oleh loadcells.
      4. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “Iya” dan “Tidak”, yaitu: Apakah Loadcells menghitung kardus berisi botol aqua? Jika “Tidak” maka akan melakukan pengecekan ulang, jika “Iya” maka Loadcells Motor Servo mendorong barang/box botol aqua ke conveyor.

      Rancangan Program

      Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program adalah tahap perancangan, digunakan sebagai tolak ukur perancangan yang harus sesuai dengan kebutuhnan. Dengan demikian hasil perancangan akan di jadikan acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program. Pada dasarnya tujuan dari perancangan program adalah untuk mempermudah dalam merealisasikan pembuatan alat dan program dengan apa yang diharapkan.

      Perancangan Perangkat Lunak Arduino Uno

      Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Arduino IDE yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program Arduino Uno, sehingga sistem Arduino Uno yang sudah dibuat dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada perancangan perangkat lunak Arduino Uno ini menggunakan bahasa pemrograman C yang dimana listing programnya dapat di compile dan upload langsung kedalam Arduino Uno menggunakan Arduino IDE, adapun tampilan jendela Arduino IDE pada saat menuliskan listing program seperti berikut:

      Gambar 4.7. Tampilan Listing Program Arduino

      Adapun tahap yang akan dilakukan adalah menuliskan listing program ► mengecek apakah ada kesalahan dalam listing program yang ditulis ► mengupload listing program ke dalam ESP8266 ke Arduino IDE. Adapun langkah – langkahnya dapat kita lihat sebagai berikut:

      Gambar 4.8. Upload Listing Program Kedalam Arduino Uno

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Pada perancangan system usulan ini terdapat beberapa hardware maupun software yang digunakan untuk melakukan perancangan dan membuat program. Adapun perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software) yang digunakan dapat dilihat sebagai berikut:

      Spesifikasi Hardware

      Pada spesifikasi perangkat keras (Hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, memiliki fungsi dan kegunaannya masing – masing, serta dapat digambarkan secara garis besar saya tidak detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun perangkat keras (Hardware) sebagai berikut:

      1. Laptop: HP (Processor Intel Core i3-350M CPU @ 2.27GHz, Memory 2GB, HardDisk 300GB)
      2. ESP8266
      3. Sensor Infrared
      4. L298N
      5. Motor DC
      6. Motor Servo
      7. Adaptor
      8. Power Supply
      9. Box Hitam

      Spesifikasi Software

      Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan aplikasi yang digunakan membuat program, merancang alur diagram, mengedit program, sebagai interface, media untuk mengupload program dan mengedit suatu gambar. Adapun perangkat lunak (software) sebagai berikut :

      1. Google Chrome
      2. Arduino IDE 1.8.1
      3. Paint 3D
      4. Fritzing
      5. LucidChart

      Testing

      Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metode BlackBox testing, adapun pengujian dilakukan melalui interface Arduino IDE, dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu interface yang dirancang, adapun tahapannya tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut :

      1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya.
      2. Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan debug ataupun running program.
      3. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat.
      4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain.

      Pengujian dengan metode BlackBox sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkapi untuk menemuka kesalahan atau error.

      Implementasi

      Pada tahap ini merupakan tahan-tahap untuk merelisasikan dari sistem yang dirancang. Yang dimulai dari tahap pengumpulan data –data dan diharapkan dapat membantu dan mendukung shingga sampai tercapainya dalam penerapanya.

      Schedule

      Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga Sistem Perhitungan Barang Otomatis Berbasis ESP8266 Menggunakan Infrared Pada PT Tirta Varia Intipratama dirancang dan dibuat, penulis melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan dan merupakan tempat observasi penulis. Adapun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai perancangan hingga selesai disajikan pada table sebagai berikut:


      Tabel 4.6. Pengolahan Jadwal proses Pembuatan Sistem

      Estimasi Biaya

      Berikut ini adalah rincian biaya yang di keluarkan dari pembuatan alat ini yaitu sebagai berikut:

      Tabel 4.7. Estimasi Biaya Yang Di Keluarkan



      BAB V
      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan perancangan dan implementasi yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

      1. Kardus berisi botol aqua akan terdeteksi oleh infra merah yang sangat akurat dan dihitung secara otomatis oleh system, sehingga berkurangnya bersarnya kehilangan barang tidak akan terjadi lagi.
      2. Cara agar mengetahui batas berat maksimum yang terdapat pada proses perhitungan kardus berisi botol aqua adalah dengan menggunakan sensor loadcells yang telah di program dengan batasan berat maksimal 5 kg.
      3. Perancangan prototype alat perhitungan barang otomatis ini menggunakan ESP8266 Wemos D1 sebagai mikrokontroler, motor dc sebagai penggerak conveyor pada prototype ini, Sensor Infra Red dan di baca oleh Arduino Uno, Servo untuk mendorong barang lalu masuk ke conveyor, ESP8266 memproses hasil timbangan yang dilakukan oleh loadcells dan hasil timbangan di upload ke website.

      Saran

      Berdasarkan perancangan dan kesimpulan diatas, saran yang dapat diberikan dalam rangka pengembangan, diantaranya sebagai berikut:

      1. Dapat ditambahkan Digital Sensor X-Ray berguna sebagai pengecekan yang ada didalam barang/box botol aqua untuk mengetahui lebih jelas keadaan botol.
      2. Dapat ditambahkan camera noir sebagai sensor pemantau kualitas barang yang sedang dihitung.
      3. Dapat ditambahkan Barcode sensor untuk menandai kardus berisi botol aqua yang sudah dihitung.

      Kesan

      Sangat menyenangkan bisa berkomunikasi antar kedua dosen pembimbing dan teman dekat yang selalu ada dengan hal-hal yang baru selama menjalani tugas akhir/skripsi ini, serta ilmu yang bermanfaat sangat banyak diperoleh dan bertambahnya pengalaman untuk kedepannya.


      Daftar Pustaka

      1. 1,0 1,1 Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
      2. Iswandy, Eka. 2015. Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari Dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa Dan Pelajar Kurang Mampu Di Kenagarian Barung-Barung Balantai Timur. Jurnal TEKNOIF. Vol 3 (2), 72.
      3. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Pertama, Cet. 1. Yogyakarta: Deepublish.
      4. Blackwell & E. Manar , 2015. “Prototype”. Dalam artikel Science in Context. UXL Encyclopedia of Science (3rd ed.). Farmington Hills, MI: UXL. Retrieved from http://link.galegroup.com/apps/doc/ENKDZQ347975681/SCIC?u=dclib_main&sid=SCIC&xid=0c8f739d. Diakses pada 9 Jan. 2019.
      5. Saefullah, Asep, Endang Sunandar, and Muhammad Nur Rifai. 2017. “Prototipe Robot Pengantar Makanan Berbasis Arduino Mega Dengan Interface Web Browser.” CCIT Journal 10 (2): 269–79.
      6. Supono dan Vidiandry Putratama, 2018. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta : Deepublish. (Hal. 3, 14, 97).
      7. Prayitno, Agus. Yulia Safitri. 2015. Pemanfaatan Sistem informasi Perpustakaan Digital Berbasis Website Untuk Para penulis. Indonesian Journal on Software Enginerring Volume 1 No 1
      8. Koshti, Megha. Sanjay Ganorkar. 2016. IoT Based Health Monitoring System by Using Raspberry Pi and ECG Signal. International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (IJIRSET) Vol. 5 Issue 5 ISSN: 2319-8753.
      9. Sobri, Muhammad., Emigawaty, dan Nita Rosa Damayanti. 2017. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
      10. Saputra, A. S., Jati, B. K., dan Utomo, S. F. (2016). APLIKASI ANALISA MASALAH MESIN MOTOR BEBEK MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 4(1), 3-4.
      11. Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta. UPP STIM YKPNINFORMASI.
      12. 12,0 12,1 Lestari, N., 2017. Rancang Bangun Sistem Monitoring Sisa Cairaninfus Dan Monitoring Aliran Infus Berbasisarduino Di Puskesmas Muara Beliti. JUSIKOM, 2(1), pp.21–27.
      13. Rahman, fauzi dan Santoso. 2015. Aplikasi Pemesanan Undangan Online. Jurnal Sains dan Informatika Volume 1, Nomor 2, Nopember 2015.
      14. Nuryamin, Y., & Hermawan, H. (2017). Perancangan Sistem Informasi Penjualan Voucher Telekomunikasi PT. Telefast Indonesia dengan Gamu 1.30 Menggunakan Metode Waterfall. Simnasiptek 2017, Hal A-219.
      15. Bulla, Chetan, Sachin Bakanetti, Jayant Bhosale, Kiran Patil, Poornima Gujanal. 2017. My Campus Android Application. International Journal of Engineering Science and Computing (IJESC) Vol. 7 Issue No. 6.
      16. 16,0 16,1 16,2 Al Fatta ,Hanif dan Robert Marco. 2015. Analisis Pengembangan Dan Perancangan Sistem Informasi Akademin Smart Berbasis Cloud Computing Pada Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta:Jurnal Telematika. Vol.8 No.2:63-91.
      17. Siregar,Shanti Ria Serepia dan Penti Sundari. 2016. Rancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Kependudukan Desa:Studi Kasus di Kantor Desa Sangiang Kecamatan Sepatan Timur. Jurnal Sisfotek Global. Vol.6 No.1:76-82.
      18. Mckay, Alison, George N Stiny and Alan de Pennington. 2016. Principles For The Definition Of Design Structures. International Journal Of Computer Integrated Manufacturing. Vol.29 No.3:237-250.
      19. Martono. Aris, Padeli, Miliartha. Rosalina. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Diskusi Pembelajaran On-Line Pada Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT Vol.9 No.2. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
      20. 20,0 20,1 Solikin, I., 2018. Implementasi E-Modul pada Program Studi Manajemen Informatika Universitas Bina Darma Berbasis Web Mobile. Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi), 2(2), pp.492–497.
      21. Tri, S. 2015. Analisis dan Perancangan Sistem. Universitas Gunadarma.
      22. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & Rahmadi, H. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Study Kasus: Aplikasi Prediksi Kelulusan Snmptn). Bandung: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol.1 No.3. (Hal. 34).
      23. Putri, Tafifa Redita, dkk. 2015. “Pembangkitan Kasus Uji untuk Pengujian Aplikasi Berbasis Sequence Diagram” Jurnal eProceedings of Engineering. Vol 2. No 3, 2015.
      24. Warsito, A.B., Yusup, M. And Makaram, M.I.A., 2015. Perancangan Sis+ Menggunakan Metode Yii Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Ccit Journal, 8(2), Pp.24-33. .
      25. Nugraha, R.W. and Junaedi, Z., 2014. Perangkat Lunak Sistem Perhitungan Dasar Harga Pokok Produksi (HPP) Percetakan Buku dengan Mengunakan Metode Activity Based Costing Berbasis Website. Jurnal Komputer Bisnis, 4(1).
      26. Yunita, P., 2018. Aplikasi perhitungan payroll dosen pada stmik dumai. INFORMATIKA, 10(1), pp.18-21.
      27. Amanda, C., Sondakh, J.J. and Tangkuman, S.J., 2015. Analisis efektivitas sistem pengendalian internal atas persediaan barang dagang pada Grand Hardware Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 3(3)
      28. Menurut Wildana, F.N. dan Utami, E.U.S., (2017) Perhitungan Barang adalah perhitungan yang menggunakan metode sederhana yang disimpan serta dilakukan penerimaan dan pengecekan barang yang dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik persediaan.
      29. Himawan, F. P., Sunarya, U., & Nurmantris, D. A. 2017. Perancangan Alat Pendeteksi Asap Berbasis Mikrokontoller, Modul Gsm, Sensor Asap, Dan Sensor Suhu. eProceedings of Applied Science, 3(3).
      30. Fajar Wahyu Satrianto, dkk, 2016, “SISTEM KEAMANAN BERBASIS ANDROID VEHICLE TRACKING DENGAN MIKROKONTROLER” dikutip dari jurnal e-Proceeding of Engineering : Vol.3, No.1 April 2016 | Page 486 ISSN : 2355-9365.
      31. Lehman, A. S., & Sanjaya, J. (2017, May). Automatic Fish Feeder Using Microcontroller. In Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri pp. 345-351.
      32. Indrianto, I., Sudarto, F., & Novianty, S. J. (2018). PENGONTROLAN KETINGGIAN AIR PADA BAK PENAMPUNG BERBASIS NODE MCU. CCIT Journal, 11(2), 217-224.
      33. Sokop, S.J., Mamahit, D.J. And Sompie, S.R., 2016. Trainer Periferal Antarmuka Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno. Jurnal Teknik Elektro Dan Komputer, 5(3), Pp.13-23. [23]
      34. Sudarto, F., & Fazri, M. (2017). PROTOTIPE PENGONTROLAN RUNNING TEXT MENGGUNAKAN VOICE DAN ARDUINO UNO VIA SMARTPHONE ANDROID. CCIT Journal, 10(1), 75-82.
      35. Djalal, M.R., Ajiatmo, D., Imran, A. and Robandi, I., 2015. Desain optimal kontroler PID motor DC menggunakan cuckoo search algorithm. SENTIA 2015, 7(1).
      36. Rifdian, I.S. and Hartono, H., 2018. Rancang Bangun Pulse Width Modulation (PWM) Sebagai Pengatur Kecepatan Motor DC Berbasis Mikrokontroler Arduino. Jurnal Penelitian, 3(1), pp.50-58.
      37. Prasetyo, D.T. and Sutopo, J., 2019. RANCANG BANGUN SISTEM ELEKTRONIK PENGENDALI LUMBUNG BUDI DAYA JAMUR BERBASIS MIKROKONTROLER (Doctoral dissertation, University of Technology Yogyakarta).
      38. Pratiwi, D.I., Rivai, M. and Budiman, F., 2017. Rancang bangun deteksi jalur pipa terpendam menggunakan mobile robot dengan metal detector. Jurnal Teknik ITS, 6(1), pp.168-173.
      39. Kamilu, Sanusi A, et al. (2015). “Design and Comparative Assessment of State Feedback Controllers for Position Control of 8692 DC Servomotor”. International Journal Intelligent Systems and Applications. Vol 7, 28.
      40. Adzhar, H. 2015. Sistem Penyeteman Nada Dawai Gitar Otomatis Dengan Motor Servo Continuous Menggunakan Kontroler PID Berbasis Arduino Mega 2560. Jurnal Mahasiswa TEUB, Vol 3.2.
      41. Siswanto, F. And Suryo, S.H., 2015. Rancang Bangun Alat Germicidal Udara Menggunakan Sinar Ultraviolet. Jurnal Teknik Mesin, 3(3), Pp.264-273.
      42. Nazarudin, A. And Nuryadi, S., 2018. Sistem Kendali Pintu Dan Peralatan Listrik Otomatis Dengan Sensor Pir Dan Sms Gateway Sebagai Pengunci Sistem (Doctoral Dissertation, University Of Technology Yogyakarta).
      43. 43,0 43,1 Gunawan, E., & Maulana, A. B. (2017). Rancang Bangun Prototype Sistem Penyortiran Barang Melalui Kode Warna (Ourcode) Berbasis Arduino Uno. Cahaya Bagaskara: Jurnal Ilmiah Teknik Elektronika.
      44. Rosman, A., 2017. Perancangan Power Supply 4.5 Dan 11.5 Volt Menggunakan Rangkaian Regulator Zener Follower. Scientific Pinisi, 3(1), pp.55-59.
      45. 45,0 45,1 Putratama, S.D.V., 2018. Pemrograman Web Dengan Menggunakan Php Dan Framework Codeigniter. Yogyakarta: Deepublish. (pp. 23-97)
      46. Rerung, Rintho Rante., 2018. Pemrograman Web Dasar. Yogyakarta: Deepublish. (pp. 1-133).
      47. Susila, Candra Budi dan Ramadhian Agus Triyono. 2015. Sistem Informasi Nilai Mahasiswa Berbasis SMS Gateway Pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Pacitan. Journal Speed–Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Vol.7, No.3.
      48. Prof. Dr. J. Salusu, M.A.., 2015. Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: Gramedia Widiasarana. (Hal. 175).
      49. Siti Uswatun Chasanah. 2015. Pemasaran Sosial Kesehatan. Yogyakarta: Deepublish. (Hal. 61)
      50. Mahendra, Made. Yudha. Putra., I, Nyoman, Piarsa., Dwi Putra Githa. 2018. Geographic Information System Of Public Complaint Testing Based On Mobile Web (Public Complaint). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Vol.9 No.2. (Hal. 96-97).
      51. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & Rahmadi, H. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Study Kasus: Aplikasi Prediksi Kelulusan Snmptn). Bandung: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol.1 No.3. (Hal. 34).
      52. 52,0 52,1 Limantara, A.D., Candra, A.I. And Mudjanarko, S.W., 2017. Manajemen Data Lalu Lintas Kendaraan Berbasis Sistem Internet Cerdas Ujicoba Implementasi Di Laboratorium Universitas Kadiri. Prosiding Semnastek.
      53. Kusriyanto, M. And Saputra, A., 2016. Rancang Bangun Timbangan Digital Terintegrasi Informasi Bmi Dengan Keluaran Suara Berbasis Arduino Mega 2560. Jurnal Teknoin, 22(4).
      54. Sachdeva, Amitesha. 2017. Pengembangan Mesin Pengambilan dan Pencocokan Warna Multi-Industri Otomatis Menggunakan Mikrokontroler Arduino Nano dan Sensor Warna TCS3200.
      55. Imron, M., & Setiawan, A. 2018. “Pemilah Barang Logam Dan Non-Logam Berbasis Plc Omron Cp1e-N30sdt-D”. Jurnal Teknik Elektro, Vol 1.1.
      56. Saputra, A. A., & Setianingsih, C. 2017. “Perancangan Dan Implementasi Alat Untuk Penyortiran Buah Tomat (lycopersicum Esculentum) Menggunakan Mikrokomputer”. eProceedings of Engineering, Vol 4.3.
      57. Arif. Mohd, Sarwar. Saoud. 2015. “Identification of Requirements using Goal Oriented Requirements Elicitation Process”. Dalam Jurnal International Journal of Computer Applications. Vol 120, No.15, Juni 2015.
      58. Iqbal, M Dzulhaq, et all. 2017. Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global. ISSN:2088-1762 Vol.1.
      59. Martono. Aris, Padeli, Miliartha. Rosalina. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Diskusi Pembelajaran On-Line Pada Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT Vol.9 No.2. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
      60. 60,0 60,1 Maulani. Giandari, Rahardja. Untung, Adila. Lalita. Tri. 2016 "Video Sebagai E-Portofolio Mahasiswa Untuk Meningkatkan Keterampilan Mahasiswa”. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT. Vol. 9 No. 2, Januari 2016 ISSN : 1978 -8282.
      61. Fitrah Muh, dan Luthfiyah. 2017. Metodologi Penelitian; Penelitian Kuantitatif, Tindakan Kelas & Studi Kasus. Jawa Barat : CV Jejak
      62. Fitrianti. 2016. Sukses Profesi Guru dengan Penelitian Tindakan Kelas. Deepublish.
      63. Witono, Rozeff Pramana,St.,Mt. Sapta Nugraha, St., M.Eng. 2017. Perancangan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Dan Manual Berbasis Raspberry Pi. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja Ali Haji.
      64. Ramadhona, M.D. And Hakim, D.L., 2018, July. System Of Water Quality Monitoring And Feeding On Freshwater Fish Cultivation. In Iop Conference Series: Materials Science And Engineering (Vol. 384, No. 1, P. 012034). Iop Publishing.
      65. Yu-Sheng Yang, Cheng-Tang Pan, and Wen-Hsien Ho. 2018. “Sensor-Based Remote Temperature And Humidity Monitoring Device Embedded In Wheelchair Cushion”. Sensors and Materials, Vol. 30, No. 8 (2018) 1807–1814.
      66. Kristiadi, D.P., Warnars, H.L.H.S., Randriatoamanana, R., Megantara, F., Nulhakim, L. and Zarlis, M., 2018, September. Big Data implementation for Inventory warehouse systems. In 2018 Indonesian Association for Pattern Recognition International Conference (INAPR) (pp. 207-212). IEEE.
      67. Djajadi, A. and Wijanarko, M., 2016. Ambient environmental quality monitoring using IoT sensor network. Internetworking Indonesia Journal, 8(1), pp.41-47.
      68. Roihan, A., Sudarto, F. and Putro, T.C., 2018, September. Internet of Things on Monitoring and Control System in Server Area. In 2018 International Seminar on Application for Technology of Information and Communication (pp. 116-120). IEEE
      69. Sunarya, P.A., Roihan, A., Aryani, D. and Rifa’i, A., 2019, July. Warning Button Crime System in Supporting the Management of Public Services in the Legal Area of Polres Kota Tangerang. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1179, No. 1, p. 012017). IOP Publishing.
      70. Rafika, A.S. and Gozali, A.A., 2016. WIRELESS SURVEILLANCE CAMERA WITH AMC (AUTOMATIC MOTION CAPTURES) SYSTEM. CCIT Journal, 9(2), pp.202-213.