Pengguna:Sultan Muhammad Ashari

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

Judul pranala

PERANCANGAN DIGITAL DASHBOARD HRIS SEBAGAI

TRACKING KINERJA PEGAWAI

PT INSTAPRINT JAYA PRIMATAMA

SKRIPSI

Disusun Oleh :

NIM : 1522489679


NAMA : SULTAN MUHAMMAD ASHARI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN DIGITAL DASHBOARD HRIS SEBAGAI

TRACKING KINERJA PEGAWAI

PT INSTAPRINT JAYA PRIMATAMA


Disusun Oleh :

NIM
: 1522489679
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Rektor
           
Ketua Program Studi
           
Teknik Informatika Sistem Komputer
           
           
           
           
           
(Ruli Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I.)
NIP : 006095
           
NIP : 011919





UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN DIGITAL DASHBOARD HRIS SEBAGAI

TRACKING KINERJA PEGAWAI

PT INSTAPRINT JAYA PRIMATAMA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1522489679
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Teknik Informatika

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering


Disetujui Oleh :

Tangerang, 15 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ria Wulandari, S.Kom, M.M)
   
(Fifit Alfiah, M. Kom)
NID : 09011
   
NID : 17003




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN DIGITAL DASHBOARD HRIS SEBAGAI

TRACKING KINERJA PEGAWAI

PT INSTAPRINT JAYA PRIMATAMA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1522489679
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

TA. 2019/2020

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN DIGITAL DASHBOARD HRIS SEBAGAI

TRACKING KINERJA PEGAWAI

PT INSTAPRINT JAYA PRIMATAMA

 


Disusun Oleh :

NIM
: 1522489679
Nama
: [Sultan Muhammad Ashari]
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, 15 Januari 2020

 
NIM : 1522489679

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Salah satu unsur dalam pengolahan sumber daya manusia (SDM) adalah pendayagunaan, yaitu menempatkan orang sesuai dengan kompetensinya sehingga bisa bekerja dengan optimal namun saat ini tidak sedikit posisi atau jabatan yang diberikan pada orang bukan karena kompetensinya, permasalahan tersebut merupakan salah satu gagalnya manajemen perusahaan dalam menerapkan pengolahan sumber daya manusia yang baik, yang di mana dalam pengolahan sumber daya manusia yang baik harus diimbangi oleh kinerja pegawai yang baik sehingga dapat tercipta dan tercapainya tujuan-tujuan yang ingin dicapai, untuk itu perusahaan harus memiliki suatu alat yang digunakan untuk memberikan informasi mengenai perkembangan kinerja dari masing-masing pegawai yang ada. Analisa sistem yang dilakukan menggunakan metode SWOT dan elisitasi yang memudahkan peneliti dalam pembuatan dan pengembangan sistem kedepannya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam analisa ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan study pustaka. Untuk menampilkan hasil analisa tersebut digunakan Unified Modelling Language sebagai alat bantu visualisasi pemrograman berbasis objek. Tujuan dari penelitian ini adalah mempermudah Supervisor dan Manager dalam memantau kinerja pegawai.

Kata Kunci: Digital, Dashboard, HRIS, Tracking.


ABSTRACT


One element in the processing of human resources (SDM) is the utilization, which is to put people in accordance with their competence so that it can work optimally but currently not a few positions or position given to people not because Competence, the problem is one of the failure of the company's management in implementing good human resource processing, which in the processing of human resources good should be balanced by the performance of good employees So that it can be created and achieving the objectives that are to be achieved, therefore the company must have a tool that is used to provide information on the development of the performance of each of the employees who exist. System analysis is done using the method of SWOT and elisitation that facilitate researchers in the creation and development of the future system. The method of collecting data used in this analysis uses observation methods, interviews, and study libraries. To display the results The analysis is used Unified Modelling Language as an object-based programming tool. The purpose of this research is to facilitate supervisors and managers in monitoring employees ' performance.

Keywords: Digital, Dashboard, HRIS, Tracking




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT karena berkat rahmatnya Penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi yang berjudul “Perancangan Digital Dashboard HRIS Sebagai Tracking Kinerja Pegawai PT. Instaprint Jaya Primatama” dengan tepat waktu dan semaksimal mungkin.

Skripsi ini bertujuan untuk mencari pengalaman sekaligus peluang yang dapat membangun sikap keterampilan dalam menangani permasalahan, memanfaatkan ilmu yang telah didapat ketika dalam Kegiatan Belajar Mengajar dikelas, sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan mahasiswa dalam melakukan kegiatan belajar di dunia perkuliahan, penyaluran kemampuan ke dunia pekerjaan, sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan sebelum lulus dan menjadi wisudawan. Laporan ini disusun bedasarkan data-data yang diperoleh langsung dari sumber terpercaya ditempat yang menjadi lahan observasi penulis.

Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung, membantu, dan memfasilitasi penyusunan laporan ini sehingga berjalan dengan lancar dan tepat pada waktu yang sudah diberikan oleh Universitas Raharja. Ucapan tersebut Penulis sampaikan diantaranya kepada:


  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
  5. Ibu Ria Wulandari, S. Kom, M.M sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Fifit Alfiah M. Kom sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Ivan Dian Rivany selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik.
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis sangat menyadari bahawa laporan ini masih banyak kesalahan baik penyusunan kata atau teori-teori yang ada, dikarenakan masih kurangnya pemahaman ilmu yang dikuasai. Oleh karenanya, Penulis menerima kritik dan saran membangun guna sebagai bentuk pengembangan diri dan juga sebagai bahan evaluasi yang lebih baik. Semoga laporan Skripsi ini dapat memberikan kontribusi positif serta bermanfaat bagi kita semua, Amin.


   

Tangerang, Januari 2020

 

NIM : 1522489679




Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

  1. Simbol Use Case Diagram
  2. Simbol Activity Diagram
  3. Simbol Sequence Diagram
  4. Simbol Class Diagram

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I
  2. Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II
  3. Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III
  4. Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi
  5. Tabel 4.1. Perbedaan Antara Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan
  6. Tabel 4.2. User
  7. Tabel 4.3. Role
  8. Tabel 4.4. Rating
  9. Tabel 4.5. Rekomendation
  10. Tabel 4.7. Failure
  11. Tabel 4.8. AttendanceCounter
  12. Table 4.9. Employee
  13. Table 4.10. Attendance
  14. Tabel 4.11. Pengujian Black Box
  15. Tabel 4.12. Schedule
  16. Tabel 4.13. Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 MVC Laravel Framework
  2. Gambar 3.1 Produk PT Instaprint Jaya Primatama
  3. Gambar 3.2 Alur Produksi Online Instaprint
  4. Gambar 3.3 Proses Bisnis
  5. Gambar 3.4 Struktur Organisasi PT. Instaprint Jaya Primatama
  6. Gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem Berjalan
  7. Gambar 3.6 Activity Diagram Sistem Berjalan
  8. Gambar 3.7 Sequence Diagram Sistem Berjalan
  9. Gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan
  10. Gambar 4.2 Activity Diagram Yang Diusulkan
  11. Gambar 4.3 Sequence Diagram Usulan
  12. Gambar 4.4 Class Diagram Usulan
  13. Gambar 4.5 Form Login
  14. Gambar 4.6 Form Mendaftarkan Pengguna Baru
  15. Gambar 4.7 Dashboard Kelola Data Karyawan
  16. Gambar 4.8 Import Data Absen
  17. Gambar 4.9 Form Pembuatan SPK Kesalahan
  18. Gambar 4.10 Form Pembuatan SPK Kesalahan
  19. Gambar 4.11 Import SPK Kesalahan
  20. Gambar 4.12 Form Tautan SPK Kesalahan
  21. Gambar 4.13 Tabel SPK Kesalahan
  22. Gambar 4.14 Form Ubah Password


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan adalah aset yang paling berharga karena sumber daya manusia merupakan modal dasar dalam proses pembangunan perusahaan. Dengan menyadari pentingnya faktor manusia dalam perusahaan, maka setiap perusahaan pasti memiliki sistem untuk mengelola sumber daya manusia yang ada. Mengelola sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu tanggung jawab dan fungsi manajemen perusahaan. Baik tidaknya kinerja manajemen dan perusahan tergantung berhasil tidaknya manajemen mengelola sumber daya manusianya. Karenanya tantangan yang harus dihadapi manajemen adalah bagaimana membangun strategi pengelolaan sumber daya manusia sebaik mungkin.

Salah satu unsur dalam pengolahan sumber daya manusia (SDM) adalah pendayagunaan, yaitu menempatkan orang sesuai dengan kompetensinya sehingga bisa bekerja dengan optimal namun saat ini tidak sedikit posisi atau jabatan yang diberikan pada orang bukan karena kompetensinya, permasalahan tersebut merupakan salah satu gagalnya manajemen perusahaan dalam menerapkan pengolahan sumber daya manusia yang baik, yang di mana dalam pengolahan sumber daya manusia yang baik harus diimbangi oleh kinerja pegawai yang baik sehingga dapat tercipta dan tercapainya tujuan-tujuan yang ingin dicapai, untuk itu perusahaan harus memiliki suatu alat yang digunakan untuk memberikan informasi mengenai perkembangan kinerja dari masing-masing pegawai yang ada, informasi tersebut merupakan hasil dari proses pemantauan kinerja yang dilakukan per- usahaan berdasarkan input dan indikator yang telah menjadi factor utama yang dibutuhkan dalam pemantauan, hal tersebut sangat penting mengingat melalui informasi hasil pemantauan yang digunakan suatu perusahaan dapat dengan mudah melihat dan mengamati perkembangan kinerja pegawai yang di mana itu merupakan cerminan seberapa tepat pegawai telah menjalankan fungsinya. Ketepatan pegawai dalam menjalankan fungsinya akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian kinerja organisasi secara keseluruhan. Selain itu, hasil pemantauan kinerja akan memberikan informasi penting dalam proses pengembangan pegawai dan nantinya hasil pemantauan yang dihasilkan menjadi keputusan bagi manajemen dalam memberikan reward atau punishment kepada pegawai.

Saat ini masih banyak perusahaan yang masih mengalami masalah terkait pengelolaan sumber daya manusia yang dalam hal ini adalah pegawai, di mana hal tersebut akan berimbas pada pemantauan kinerja perusahaan mengingat pengolahan sumber daya manusia yang baik merupakan salah satu indikator penentu peningkatan kinerja sumber daya manusia. Manajemen pada setiap perusahaan pasti selalu berusaha dalam menciptakan pengolahan sumber daya manusia yang baik sebagai upaya peningkatan kinerja pegawainya seperti yang dilakukan oleh PT. Instaprint Jaya Primatama, yang di mana pengolahan sumber daya manusia yang digunakan sebagai indikator pemantauan kinerja pegawai sudah secara baik digunakan akan tetapi karena sistem yang berjalan bersifat manual menjadikan informasi dari hasil dari pemantauan yang sudah berjalan pun masih sebatas subyektif dan hanya berdasarkan keputusan manajemen saja, tentu hal tersebut tidak dapat sepenuhnya menjadi indikator dalam pemantauan, harus ada indikator objektif yang digunakan dalam proses pemantauan, dari hal tersebut PT. Instaprint Jaya Primatama memerlukan suatu sistem yang dapat digunakan sebagai informasi mengenai hasil kinerja pegawai dengan input penilaian kinerja yang bersifat objektif dan subyektif yang di mana hasil pemantauan kinerja tersebut akan dituangkan kedalam sebuah dashboard yang dapat dilihat langsung oleh pegawai yang bersangkutan dengan harapan hal tersebut dapat menjadi acuan atau motivasi bagi individual pegawai dalam meningkatkan kinerja.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis membuat sebuah penelitian yang membahas tentang pembuatan sistem pemantauan kinerja pegawai yang terkomputerisasi dengan mengambil judul “PERANCANGAN DIGITAL DASHBOARD HRIS SEBAGAI TRACKING KINERJA PEGAWAI PT INSTAPRINT JAYA PRIMATAMA”

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan penulis ingin membahas mengenai pemantauan kinerja pegawai pada PT Instaprint Jaya Primatama. Beberapa hal pokok permasalahan, antara lain:

  1. Bagaimana sistem Tracking Kinerja pegawai yang berjalan saat ini pada PT Instaprint Jaya Primatama ?
  2. Bagaimana cara perusahaan melakukan pemantauan terhadap kinerja pegawai ?
  3. Bagaimana merancang sistem pemantauan kinerja pegawai yang efektif  ?

Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup permasalah yang akan dibahas pada laporan ini. Permasalahan yang akan di bahas meliputi:

  1. Informasi Absensi Pegawai
  2. Pendataan pegawai
  3. Pemantauan dan Penilaian Kinerja
  4. Pengolahan data kesalahan pegawai
  5. Pemberian rating berdasarkan informasi yang dihasilkan dari pemantauan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan ini sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahuia apakah pengolahan sumber daya manusia yang yang ada pada perusahaan sudah berjalan baik atau belum.

  2. Untuk mengetahui apakah sistem pengolahan sumber daya yang ada menjadi tolak ukur pemantauan kinerja

  3. Untuk mengetahui apakah sistem pemantauan kinerja pegawai yang ada dapat menjadi acuan dan motivasi pegawai dalam meningkatkan kinerjanya.

  4. Untuk membantu perusahaan dalam upaya peningkatan kinerja pegawai.

  5. Merancang sistem pemantauan kinerja pegawai sebagai tolak ukur pemberian rating yang di mana pengolahan pegawai dijadikan sebagai indikator pemantauan yang dapat dilihat langsung oleh pegawai yang bersangkutan.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penulisan ini sebagai berikut:

  1. Membantu pegawai dalam melihat hasil kinerjanya yang berjalan secara otomatis sesuai indikator yang didtentukan.

  2. Membantu manajemen perusahaan dalam mengelola data kesalahan pegawai per divisi

  3. Mempercepat proses pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang dihasilkan

  4. Membantu pegawai untuk introspeksi kesalahan sekaligus menjadi acuan dan motivasi peningkatan produktivitas kerja individual masing-masing pegawai

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Melakukan peninjauan atau pengamatan langsung pada PT.Instaprint Jaya Primatama dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen pendukung yang ada. Adapun hasil yang di dapat dari proses peninjauan dan pengamatan selama beberapa bulan adalah mengetahui bagaimana sistem ini akan berjalan sesuai dengan aktual yang ada di PT.Instaprint Jaya Primatama untuk selanjutnya dituangkan dalam laporan ini.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Melakukan proses tanya jawab dengan pimpinan PT.Instaprint Jaya Primatama yang berperan sebagai stakeholder pada penelitian ini guna memperoleh informasi yang akurat untuk menunjang proses penyusunan laporan ini. Pada kesempatan ini pimpinan PT. Instaprint Jaya Primatama menginginkan adanya otomasi dalam sistem pengelolaan pegawai agar pegawai dapat memperoleh reward

  3. Metode Wawancara (Library Research)

    SDilakukan dengan cara mempelajari dan mencari data yang sesuai dengan tujuan dari penyusunan laporan ini dari referensi-referensi buku, artikel, dan pencarian dari internet, serta tinjauan dari literatur yang berhubungan dengan E-HRM, dan pengetahuan lainnya yang berhubungan dengan pengelolaan kinerja pegawai.

Metode Analisis Data

Setelah melakukan proses pengumpulan data, selanjutnya data yang sudah diproleh harus melewati proses Analisis. Dua metode Analisis yang Penulis gunakan antara lain:

  1. SWOT

    Analisis SWOT digunakan digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu pekerjaan, perlunya Analisis SWOT sebagai pendukung yang membantu organisasi secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara berkelanjutan.

  2. Metode Elisitasi

    Penulis menggunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder mengenai sepereti apa sistem yang ingin dibuat. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan susuai yang diinginkan atau kebutuhan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III, dan draf final elisitasi.

Metode Perancangan Sistem

Penulis menggunakan berbagai macam alat bantu dalam perancangan sistem yang diusulkan, mulai dari Visual Paradigm sebagai alat bantu dalam perancangan Unified Modelling Language (UML) yang akan dituangkan dalam tahap pembuatan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram, Sublime Text 3 sebagai Text Editor, PHP sebagai Bahasa Pemrograman dalam perancangan sistem, Laravel sebagai Framework dari PHP, MySQL sebagai Database Manajement System (DBMS).

Metode Pengembangan Sistem

Penulis melakukukan pengembangan dan pengujian terhadap model kerja yang sudah dibuat hingga model tersebut menjadi sistem final yang dapat diuji kinerjanya. Desain sistem akan dikembangkan lebih cepat sehingga dapat memuaskan keinginan tetapi tetap dapat memenuhi kebutuhan dengan biaya seminimum mungkin. Dalam metode ini penulis menggunakan metode prototyping jenis Desain Prototyping yang akan mendorong perancangan sistem yang akan digunakan. Tahapan-tahapan yang dilakukan penulis dalam metode prototyping antara lain :

  1. Pengumpulan Kebutuhan

    Penulis mengumpulkan data untuk kebutuhan pengembangan desain sistem yang mengidentifikasikan semua kebutuhan dan garis besar sistem yang akan dibuat.

  2. Membangun prototyping

    Penulis membuat rancangan sementara yang dapat membuat pengguna nyaman untuk menggunakan.

  3. Evaluasi desain protoptyping

    Penulis melakukan Evaluasi dari desain yang sudah dibuat apakah sistem tersebut nantinya akan mempermudah pengguna sesuai keinginan atau belum.

Penulis menggambarkan layout antarmuka menggunakan Balsamiq 3 yang akan digunakan dalam sistem sesuai dengan fungsi, tujuan, kebutuhan dan bagaimana sistem akan terlihat oleh orang yang menggunakan.

Metode Testing

Metode testing yang Penulis gunakan Black-Box Testing. Di dalam metode Black-Box Testing Penulis melakukan pengujian yang hanya berfokus pada spesifikasi fungsi dari sistem yang dirancang seperti cara absen siswa, cara menggolongkan ketidakhadiran siswa, cara mengirimkan informasi ketidakhadiran siswa kepada orang tua dan cara penghitungan persentase ketidakhadiran siswa, tanpa harus mengetahui latar belakang bagaimana sistem itu dapat dibuat dan dapat dipergunakan. Jadi dapat dianalogikan seperti melihat suatu koatak hitam, kita hanya dapat melihat penampilan luarnya saja, tanpa tau apa yang ada dibalik bungkus hitam nya tersebut. Sama seperti pengujian black box, kita hanya dapat melakukan pengujian serta mengevaluasi dari tampilan luarnya (interface) dan fungsionalitasnya saja, tanpa bisa mengetahui apa yang terjadi dalam proses detilnya (hanya mengetahui input dan output).

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan Skripsi ini dikelompokan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan secara spesifik beberapa faktor antara lain latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi Penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini menjelaskan dasar ilmu yang mendukung Penulisan. Dasar ilmu yang dimaksud berisi landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem yang sesuai dengan Penulisan yang penulis lakukan dan hal tersebut yang akan mendukung pembahasan masalah sebagai konsep dasar penyusunan dan menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum dan sejarah singkat PT. Instaprint Jaya Primatama, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian. Serta berisi tentang pembahasan, perancangan sistem dan cara kerja rangkaian secara keseluruhan.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan pada singkat PT. Instaprint Jaya Primatama, yang meliputi Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram, spesifikasi basis data, kebutuhan stakeholder, dan rancangan implementasi program.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil dari Penulisan yang dilakukan dan jawaban dari hasil rumusan masalah yang sebelumnya disusun selain itu berisi saran-saran untuk pengembangan sistem kedepannya yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan user.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Mulyadi (2016:1) [1] “Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Mahatmyo (2014:5), [2] "Sistem secara umum mempunyai makna sebagai suatu rangkaian yang terdiri dari berbagai elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu”.

Jadi secara garis besar sistem adalah kumpulan prosedur atau komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk melakukan suatu perkejaan tertentu guna mencari solusi atas masalah-masalah yang timbul.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2014:3),(2016:5-7)[3]supaya sistem dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

  1. Komponen

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling berkerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian sistem.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Batas sistem merupakan daerah yang membatasi anatara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)

    Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan.

  4. Penghubung Sistem(Interface)

    Penghubung merupakan media yang menghubungkan anatara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumbersumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukkan perawatan dan masukkan sinyal maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

  7. Pengolahan Sistem (Process)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.

  8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tyoso (2016:5),[4]beberapa aspek dari suatu sistem mengizinkan kita untuk mengklarifikasikan sistem yang relevan dengan sistem informasi, yang dijabarkan seperti berikut ini, antara lain :

  1. Sistem Alamiah (Natural Sistem) muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Setiap manusia merupakan sebuah sistem, sistem pencernaan adalah subsistem tubuh manusia.
  2. Sistem Tiruan (Artificial Sistem) diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu. Suatu organisasi bisnis harus memperoleh keuntungan, tetapi ia dapat pula mengejar tujuan lainnya, misalkan memberikan beasiswa kepada anak sekolah penduduk setempat. Tujuan utama DSS adalah membantu pihak manajemen untuk membuat keputusan secara cepat dan dalam ruang lingkup tertentu.
  3. Sistem Deterministik (Deterministic Sistem), bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini secara pasti menentukan jenis keluarannya. Sebuah microprocessor chip atau paket perangkat lunak program tertentu merupakan contoh sistem ini.
  4. Sistem Probabilistik (Probabilistic Sistem) dapat dilacak hanya dengan mengunakan nilai distribusi probabilitas selalu ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu Organisasi dan sistem informasi adalah probabilistik, tingkah laku mereka lebih susah ditentukan jika dibandingkan dengan sebuah central processor computer
  5. Sistem Tertutup (Closed Sistem) pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka output dari sistem ini tidak bertalian dengan lingkungannya pula. Batu baterai atau traffic light merupakan contoh sistem tertutup. sistem ini akan habis masa pakainnya bersamaan dengan habisnya sumber daya yang dipakai atau dengan sengaja pihak perusahaan menghentikan sistem yang bersangkutan karena telah mencapai tujuannya.
  6. Sistem Terbuka (Opened Syste) mmenggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga. Masukan dan keluaran sistem ini dapat diketahui atau ditentukan dan ada yang tidak diketahui sama sekali (predefined and unknown input or output) dengan demikian, kita harus memilah input dan output seperti yang diharapkan. Beberapa masukan ini digunakan untuk adaptasi dengan perubahan lingkungan. Kerumitan lingkungan pada masyarakat informasi menuntut ada batasan yang tegas karena organisasi membutuhkan berbagai informasi yang sesuai dengan lingkungannya. Dengan memasukkan unsur pengganggu (negative entropy), sistem terbuka menjadi lebih mampu beradaptasi dengan lingkungannya. </li

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Menurut Sopingi (2015:20),[5] “Kata data merupakan bentuk jamak dari datum. Secara sederhana data dapat diartikan sebagai keterangan-keterangan tentang suatu hal. Data merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya, dan karenanya dapat dijadikan sebagai dasar untuk menarik suatu kesimpulan. Data dapat berupa angka atau bilangan, dan biasanya disebut sebagai data kuantitatif. Data dapat juga berupa konsep atau kategori yang bukan berupa angka, dan biasanya disebut sebagai data kualitatif”.

Menurut Sobri, dkk (2017:157),[6] “Data merupakan fakta-fakta atau pengamatan mengenai orang, tempat, sesuatu dan kejadian. Dahulu data hanya terbatas pada angka, alphabet, dan symbol, tetapi sekarang data meliputi audio, musik, gambar, animasi, dan video”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data dapat berupa angka, ukuran, kata, kalimat, tulisan-tulisan, uraian cerita, gambar, simbol, tanda, yang belum memiliki ciri-ciri informatif dan belum diinformasikan keberadaannya. Dengan demikian untuk dapat memahaminya maka diperlukan prosedur pengolahan misalnya perhitungan, pengukuran, terhadap data-data yang dimilikinya.

Definisi Informasi

Menurut Sunarya, dkk dalam Journal CCIT Vol. 9 No.1 (2015:80),[7] “Informasi dapat disimpulkan sebagai hasil dari pengelolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya untuk pengambilan keputusan”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

Kualitas Informasi

Sebuah informasi yang berkualitas adalah informasi yang secara umum bisa dikatakan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, sedangkan secara umum pengguna membutuhkan sebuah informasi yang lengkap, saat dibuthkan selalu ada, tepat waktu dan lain-lain tergantung dari personalnya.

Menurut Anggraeni (2017:19-20),[8] kualitas informasi sering kali diukur berdasarkan :

  1. Relevansi
  2. Ketepatan waktu
  3. Keakurasian.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Irwansyah dan Moniaga (2014:287),[9] “Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, data, manusia dan prosedur bekerja sama untuk menghasilkan informasi”.

Menurut Anggraeni (2017:2),[8] “Sistem informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber data data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah data yang dikumpulkan kemudian diolah menjadi sebuah kesatuan informasi yang berharga bagi yang menerimanya.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2014:13-14),[3] sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:

  1. Blok masukkan (input block)
  2. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

  3. Blok model (model block)
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  5. Blok keluaran (output block)
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok teknologi (technology block)
  8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian din secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama:

    • Teknisi (human ware atau brainware)
    • Perangkat lunak (software)
    • Perangkat keras (hardware)
  9. Blok basis data (data base block)
  10. Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya

  11. Blok kendali (control block)
  12. Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian pedu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Muslihudin (2016:27),[10]Analisis sistem merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem yang menjadi fondasi dalam menentukan keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan nantinya”.

Mulyani (2017:38), [11]. “Prototipe Robot Pengantar Makanan Berbasis Arduino Mega Dengan Interface Web Browser.” CCIT Journal 10 (2): 269–79.</ref>“Analisis sistem merupakan suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan atau kelebihan sistem”.

Jadi dapat penulis simpulkan bahwa analisis sistem adalah proses penjabaran dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam berbagai bagian komponennya dengan maksud agar bisa mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai macam masalah atau hambatan yang timbul pada sistem sehingga nantinya bisa dilakukan penanggulangan, perbaikan dan juga pengembangan.

Tahapan Analisis Sistem

Menurut Henderi, dkk dalam CCIT Journal Vol. 4 (2011 : 322), [12] “Prototipe Robot Pengantar Makanan Berbasis Arduino Mega Dengan Interface Web Browser.” CCIT Journal 10 (2): 269–79.</ref>“Tahapan analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Analisis sistem dapat dibagi menjadi empat tahap diantaranya menurut Henderi, dkk (2011:322),[11]yaitu :

  1. Analisis pendahuluan
  2. Penyusunan usulan analisis sistem
  3. Pelaksanaan analisis sistem
  4. Penyusunan laporan hasil analisis sistem

Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi SWOT

Menurut Salusu (2015:175), [13]“Analisis SWOT adalah suatu metode dalam perencanaan strategis yang dipakai untuk mengidentifikasi 4 faktor utama yang memengaruhi kegiatan organisasi sepanjang masa. SWOT adalah akronim dari Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunity (Peluang) dan Threats (Ancaman). Ada orang yang mengganti istilah Ancaman”.

Menurut Abdullah dan Hegwisi (2017:29)[11], “Analisis SWOT merupakan metode yang banyak dipergunakan dalam menentukan strategi suatu perusahaan atau organisasi dengan cara mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Kekuatan dan kelemahan termasuk faktor internal perusahaan atau organisasi, sedangkan peluang dan ancaman adalah faktor eksternal”.

Jadi analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.

Faktor dalam Analisis SWOT

Menurut Menurut Abdullah dan Hegwisi (2017:29), [11]Analisis SWOT dilakukan dengan menganalisis keempat faktor tersebut dan membuat matrik SWOT serta menyusun strategi dengan format kombinasi sebagai berikut:

  1. SO : Strategi mengejar peluang dengan menggunakan kekuatan yang ada.
  2. WO: Strategi mengatasi kelemahan untuk mengejar peluang.
  3. ST : Strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
  4. WT: Strategi mengurangi kelemahan agar tidak rentan terhadap ancaman.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML

Menurut Fajarianto dalam Jurnal Lentera ICT Vol. 3 (2016:55), [14]"Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

Menurut Mimin dalam Jurnal e-Proceeding of Applied Science Vol. 2 (2016:1045), [15] “UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi obyek. UML (Unified Modeling Language), muncul karna adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak”.

Jadi UML adalah sekumpulan alat yang digunakan untuk melakukan abstraksi terhadap sebuah sistem atau perangkat lunak berbasis objek.

Jenis-jenis Diagram UML Yang Digunakan

  1. Use case Diagram
  2. Menurut Rahardja, dkk Prastiwi dalam CCIT Journal Vol. 7 No. 3 (2014:491), [16]Use case pada dasarnya merupakan gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan”.

    Menurut Afriyonza, dkk dalam Jurnal Ilmiah Media Processor Vol. 9 (2014:198), [17]Use case diagram, merupakan diagram yang digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu”.

    Jadi Use case Diagram adalah gambaran dari beberapa atau semua actor yang saling berinteraksi dengan cara melakukan suatu proses yang memperkenalkan sistem tersebut.

  3. Activity Diagram
  4. Menurut Sugiyono dalam Jurnal CKI on SPOT Vol. 10 (2017:37), [18]Activity Diagram menggambarkan aliran kerja atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis menu yang ada pada perangkat lunak. Hal-hal yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa activity diagram menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor”.

    Menurut Mulyani (2016:249), [19]Activity Activity diagram adalah diagram UML yang digunakan untuk menggambarkan alur aktivitas dari suatu proses”.

    Jadi Activity diagram adalah diagram yang menggambarkan aliran kerja atau aktivitas dari sebuah sistem.

  5. Sequence Diagram
  6. Menurut Rini, dkk dalam Jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 Vol. 5 (2017:17), [20]Sequence Ddiagram menunjukkan interaksi yang terjadi antara objek yang ada dalam sistem yang disusun pada sebuah rangkaian waktu. Diagram ini juga digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai sebuah respon dari suatu kejadian untuk menghasikan luaran tertentu. Sequence diagram dimulai dari sesuatu yang memicu (menjadi trigger) dari aktiftas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal, kemudian dilanjutkan dengan menghasilkan luaran”.

    Menurut Sugiyono dalam Jurnal CKI on SPOT Vol. 10 (2017:38), [18]Sequence diagram menggambarkan kelakukan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek”.

    Jadi Sequence Diagram adalah diagram yang menggambarkan kolaborasi atau interaksi objek. Interaksi yang dihasilkan dapat berupa rangkaian pesan yang dikirim antara object.

  7. Class Diagram
  8. Menurut Afriyonza, dkk dalam Jurnal Ilmiah Media Processor Vol. 9 (2014:199), [17]Class diagram, merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan pola kelas-kelas dan hubungan antar kelas dari suatu sistem”.

    Menurut Mulyani (2016:251), [19]Class diagram adalah diagram yang digunakan merepresentasikan kelas, komponen-komponen kelas dan hubungan antar masing-masing kelas”.

    Jadi Class diagram adalah model statis yang menggambarkan struktur dan deskripsi class serta hubungannya antara Class.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Prastomo dalam Jurnal Fakor Exacta Vlo 7 No. 2 (2014:165-175), [21]“Elisitasi adalah suatu metode untuk analisis kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak”.

Menurut Bachtiar dan Atikah dalam JURNAL SISFOTEK GLOBALVol. 5 No. 1 (2015:74), [22]“Elisitas adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Jadi Elisitasi adalah suatu cara atau teknik yang digunakan untuk mendapatkan informasi secara detil melalui percakapan/wawancara dengan sesorang mengenai suatu masalah hingga mendapatkan suatu solusi sesuai dengan keinginan orang tersebut.

Tahap Elisitasi

Menurut Azizah dkk dalam CCIT Journal Vol 8. No 2 (2018:80)[23]Elisitasi melalui 4 tahap, yaitu :

  • Tahap 1, mencangkup semua kebutuhan sistem
  • Tahap 2, melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential)
  • Tahap 3, melakukan pengelompokan dengan metode TOE (Technical, Operational, dan Economic)
  • Tahap final

Menurut Bachtiar dan Atikah dalam JURNAL SISFOTEK GLOBALVol. 5 No. 1 (2015:74), [24]“Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. c. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut: a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan. b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan. c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu: a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi. b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan. c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Utami dan Asnawati (2015:272),[25]Testing atau Pengujian Software adalah proses untuk memastikan apakah semua fungsi sistem bekerja dengan baik, dan mencari apakah masih ada kesalahan pada sistem”.

Menurut Karuniawati, dkk dalam e-Proceeding of Engineering Vol.2 No.2 (2015:6476), [26]Black-box testing adalah teknik pengujian tanpa perlu mengetahui struktur internal dari suatu software yang akan diuji karena pengujian ini hanya berfokus kepada input dan output terhadap spesifikasi suatu software”.

Jadi testing adalah proses pemantapan suatu sistem dengan melakukan sedikit pengetesan awal terhadap kinerja program atau sistem apakah sesuai yang diharapkan serta mempermudah dalam memunculkan sumber masalah yang ada pada sistem tersebut.

Black Box Testing

Menurut Afnarius dan Hafiz Yoza Putra (2017:75), [27]Black Box Testing adalah pengujian perilaku yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.”

Menurut Warsito, dkk dalam CCIT Journal Vol. 8 No. 2 (2015:32), [28]Black box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data. Pada pengujian aplikasi ini pertama dilakukan di localhost atau dengan menggunakan server lokal, setelah semua berjalan dengan baik maka selanjutnya pengujian dilakukan secara online”.

Jadi Black Box Testing adalah Pengujian keseluruhan aspek yang ada aplikasi seperti tampilan aplikasi, fungsi aplikasi, dan kesesuaian alur fungsi dengan proses yang diinginkan. Pengujian ini tidak melihat dan menguji souce code program.

Definisi Sublime Text

Menurut Supono dan Putratama (2018:14), [29]Sublime Text merupakan perangkat lunak text editor yang digunakan untuk membuat atau meng-edit suatu aplikasi. Sublime Text mempunyai fitur plugin tambahan yang memudahkan programmer . Selain itu, Sublime Text terkesan elegan untuk sebuah syntax editor. Selain ringan, IDE ini memiliki kecepatan proses simpan dan buka file. Tidak heran kalau IDE ini paling banyak digunakan terutama dikalangan programmer berbasis web”.

Dalam perancangan ini penulis menggunakan Sublime Text 3. Sublime Text 3 adalah sebuah code editor bagi para Developers yang fungsinya hampir sama dengan notepad++, Aptana studio, Komodo, BlueFish, dan code editor yang lainnya. Kelebihan dari sublime text yaitu program ini sangat ringan dan mudah untuk dijalankan.

Definisi Framework

Menurut Wardana (2014:3), [30]Framework adalah kumpulan perintah-perintah atau fungsi dasar yang membentuk aturan-aturan tertentu dan saling berinteraksi satu sama lain sehingga dalam pembuatan aplikasi website, kita harus mengikuti aturan dari Framework tersebut”.

Menurut Warsito, dkk dalam CCIT Journal Vol. 7 No. 3 (2014:439), [28]Framework adalah sebuah kerangka kerja. Framework juga dapat diartikan sebagai kumpulan script (terutama class dan function) yang dapat membantu developer / programmer dalam menangani berbagai masalah-masalah dalam pemrograman seperti koneksi ke database, pemanggilan variable, file, dll sehingga developer lebih fokus dan lebih cepat membangun aplikasi. Bisa juga dikatakan Framework adalah komponen pemrograman yang siap re-use kapan saja, sehingga programmer tidak harus membuat skrip yang sama untuk tugas yang sama”.

Jadi Framework juga dapat diartikan sebagai kumpulan script yang dapat membantu programmer secara tersertruktur dalam menangani berbagai masalah-masalah dalam pemrograman seperti koneksi ke database, pemanggilan variable, file, dll sehingga developer lebih fokus dan lebih cepat membangun aplikasi karna sudah ada banyak script sesuai fungsi yang siap digunakan kapan saja sehingga programmer tidak harus membuat skrip yang sama untuk tugas yang sama.

Definisi Laravel

Menurut Abdulloh (2017:1), [31]Laravel merupakan salah satu dari sekian banyak Framework PHP yang dapat digunakan secara gratis. Laravel dikembangkan oleh programmer keren asal Amerika yaitu Taylor Otwell pada tahun 2011. Sejak dirilis ke publik, secara perlahan Laravel mulai merebut perhatian para programmer dunia. Hingga buku ini di tulis, Laravel telah menjadi salah satu Framework favorit programmer dunia, mengalahkan Framework pendahulunya yang sudah lebih dulu lahir”.

Menurut Alfeno dan Tiana dalam CERITA Journal Vol. 4 No. 2 (2018:172), [32]Laravel merupakan Framework PHP open source yang dikembangkan oleh Taylor Otwell yang berada di bawah lisensi MIT yang bertujuan untuk mempermudah para developer untuk membuat sebuah web dengan sintaks yang sederhana, elegan, ekspresif dan juga menyenangkan. Dengan Laravel, dapat mengurangi tugas-tugas umum yang dikerjakan oleh seorang developer, seperti routing, session dan caching.“

Jadi Laravel adalah salah satu jenis Framework PHP dalam pengembangan website berbasis MVC yang dibuat untuk lebih mempermudah ¬programmer serta meningkatkan kualitas perangkat lunak yang akan dibuat dengan mengurangi biaya pengembangan awal dan biaya pemeliharaan, dan untuk menghemat waktu dalam membangun website.

Definisi PHP

Menurut Enterprise (2017:1), [33]PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis website. Sebagai sebuah aplikasi, website tersebut hendaknya memiliki sifat dinamis dan interaktif. Memiliki sifat dinamis artinya, website tersebut bisa berubah tampilan kontennya sesuai kondisi tertentu (misalnya, menampilkan produk yang berbeda-beda untuk setiap pengunjung). Interaktif artinya, website tersebut dapat memberi feedback bagi user (misalnya, menampilkan hasil pencarian produk)”.

Menurut Maimunah, dkk dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia Vol. 5 No.1 (2017:4.5-2), [34]PHP “singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru uptodate. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan dengan HTML yang bertugas membuat website menjadi lebih dinamis.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Sudaryono, dkk (2017:1351), [35]MySQL adalah perangkat lunak sumber terbuka (open source)”.

Menurut Supono dan Putratama (2016: 2), [29] “MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source dan paling populer saat ini. Sistem Database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded, multi-user dan SQL Database Management Sistem (DBMS). Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah digunakan“.

Menurut Andoyo dan Suyono (2016:47), [36] “MySQL adalah database yang multi fungsi. Artinya, database ini dapat digunakan oleh berbagai macam bahasa pemrograman baik itu Java, php, Visual Basic atau Delphi. Karena kecanggihannya, MySQL kerap menjadi pilihan dalam membangun aplikasi yang dapat menampung banyak data. Kabarnya, untuk data yang dapat ditampung oleh database ini mencapai hingga ratusan ribu data”.

Jadi MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis. Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial

Kelebihan MySQL

Menurut Putrodjojo, G dkk. dalam jurnal ICIT Vol.2 (2016:89),[37]terdapat beberapa kelebihan database MySQL antara lain :

  1. server, jadi dapat diakses dari jauh karena dapat tersambung ke media internet selain itu juga dapat berperan sebagai client.
  2. MySQL adalah sebuah software data open source artinya software ini bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli lisensinya kepada pembuat.
  3. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya. MySQL merupakan database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.
  4. MySQL menggunakan suatu bahas permintaan standar yaitu SQL (Structured Query Language) yaitu sebuah perintah yang di standarkan pada database server.

Teori Khusus

Definisi Perancangan

Menurut Irvando, dkk dalam Jurnal Ilmiah Media Processor Vol.9 No.1, (2014:78), (2014)[38]“Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan terhadap sesuatu yang akan dibangun”.

Menurut Agustian, dkk dalam Jurnal Ilmiah Media Processor Vol.10 No.2 (2015:573), [39]Perancangan merupakan suatu aktivitas rekayasa perangkat lunak yang dikerjakan dengan mengunakan teknik yang bervariasi serta menyediakan rincian mengenai arsitektur dari perangkat lunak, struktur data, dan tampilan yang seringkali bersifat struktural.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi sebagai perancangan sistem.

Definisi Digital Dashboard

Menurut Ong (2017), [40]“Dashboard, enterprise dashboard, atau sering disebut digital dashboard adalah sebuah tampilan informasi (user interface) dalam bentuk grafis yang dihasilkan oleh piranti lunak. Digital dashboard merupakan tools untuk melakukan visualisasi performance dengan menggunakan indikator-indikator tertentu sebagai dasar tampilan informasi. Digital dashboard merupakan pusat kontrol dari segalanya. Adapun nama digital dashboard ini diambil/terinspirasi dari dashboard mobil, namun pada praktiknya bentuknya sering terlihat tidak sama”.

Menurut Pratama dan Rahardjo dalam Jurnal Titra, Vol. 7, No. 2 ( 2019:84), [41]“Digital dashboard merupakan tools untuk melakukan visualisasi kinerja dengan menggunakan indikator-indikator tertentu sebagai dasar tampilan informasi. Digital dashboard merupakan pusat kontrol dari segalanya. Perusahaan bebas untuk menentukan bentuk desain digital dashboard mana yang akan diimplementasikan”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa digital dashboard adalah alat yang digunakan untuk menampilkan suatu informasi ataupun data kedalam bentuk visual.

Definisi Human Resource Information System (HRIS)

Menurut Buwono, dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi Vol . VII Nomor 19 (2012:25), [42]“Sistem Informasi Sumber Daya Manusia atau Human Resources Information System (HRIS) adalah sistem yang mengelola dan menyediakan informasi Sumber Daya Manusia di perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk membangun Sistem Informasi Sumber Daya Manusia dengan menerapkan fungsi Sumber Daya Manusia yang terdiri dari Perencanaan, Pengadaan, Pemberdayaan, Pengembangan, dan Perawatan”.

Menurut Sulastri dalam Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 4, Nomor 2, (2017:201), [43]“Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS) merupakan sebuah bentuk interseksi/pertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia (MSDM) dan teknologi informasi. sistem ini menggabungkan MSDM sebagai suatu disiplin yang utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam aktifitas-aktifitas MSDM seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun sistem pemrosesan data dalam serangkaian langkahlangkah yang terstandarisasi dan terangkum dalam aplikasi perencanaan sumber daya perusahaan/enterprise resource planning (ERP)”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa HRIS (Human Resource Information System) adalah perangkat lunak untuk mengelola berbagai kegiatan yang berkaitan dengan SDM melalui sistem yang terorganisasi secara rinci. Ini berarti termasuk penggajian, pembayaran pajak, proses rekrutmen, kehadiran dan cuti, dan evaluasi kinerja karyawan.

Definisi Kinerja

Menurut Anshari dalam Jurnal Administrative Reform (JAR) Vol. 2, No.3 (2014:399), [44]“Kinerja merupakan suatu capaian atau hasil kerja dalam kegiatan atau aktivitas atau program yang telah direncanakan sebelumnya guna mencapai tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi dan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu yang dipengaruhi oleh beberapa factor”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama waktu tertentu di dalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.

Definisi Pegawai

Menurut Subekti (2018), [42]“Pegawai adalah Orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja, berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kerja baik secara tertulis maupun tidak tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan tertentu dengan memperoleh imbalan yang dibayarkan berdasarkan periode tertentu, penyelesaian pekerjaan, atau ketentuan lain yang ditetapkan pemberi kerja, termasuk orang pribadi yang melakukan pekerjaan dalam jabatan negeri.

Menurut Pasaribu (2016) [42]“Pegawai merupakan modal pokok dalam suatu organisasi, baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi swasta. Dikatakan bahwa pegawai merupakan modal pokok dalam suatu organisasi karena berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya tergantung pada pegawai yang memimpin dalam melaksanakan tugas-tugas yang ada dalam organisasi tersebut“.

Literatur Riview

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian-penelitian yang akan dibahas ini diantara adalah :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Jonni, Syepry dan Maulana Husain dalam Jurnal Teknik UMT, Volume 5, No. 2, Desember 2016.[45] [Muhammad Jonni, Syepry dan Maulana Husain] berjudul “PERANCANGAN APLIKASI HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM (HRIS) BERBASIS WEBSITE PADA PT. SUPER TATA RAYA STEEL”. Dapat disimpulkan bahwa Human Resource Information System (HRIS) adalah sebuah sistem informasi yang menangani permasalahan-permasalahan yang berkenaan dengan pengelolaan sumber daya manusia pada sebuah organisasi (perusahaan). Pengelolaan data sumber daya manusia pada PT. Super Tata Raya Steel masih bersifat manual (microsoft excel) sehingga perusahaan kesulitan memperoleh informasi yang berhubungan dengan sumber daya manusia atau bisa disebut kepegawaian. Dalam pembangunan sistem HRIS ini menggunakan metode pengembang waterfall dimulai dengan proses analisis kebutuhan sistem dan dilanjutkan dengan proses perancangan sistem yang didasarkan pada hasil analisis kebutuhan. Tahap terakhir dari proses penyusunan sistem ini adalah implementasi perancangan sistem menjadi sebuah sistem baru. Dalam tugas akhir ini dapat disimpulkan bahwa sistem HRIS yang dibangun dapat membantu dalam pengolahan data kepegawaian yang berada di PT. Tata Raya Steel. Untuk menangani permasalahan tersebut dibuatlah aplikasi Human Resources Information System (HRIS) yang dapat membantu bagian personalia / HRD untuk menjalankan tugasnya, mulai dari proses pendataan pegawai, pendataan devisi pegawai, pendataan jabatan pegawai, pendataan status pekerjaan pegawai, pendataan penghargaan pegawai, pendataan pelatihan pegawai, pendataan pelanggaran pegawai, penggajian pegawai, pencataan pengadaan kebutuhan perusahaan dan penilaian kinerja pegawai, serta dapat menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad H.F dan Niki P.S dalam UPITER (Jurnal Pendidikan Teknik Elektro) Volume 03, Nomor 02, Edisi September 2018.[46] [Muhammad H.F dan Niki P.S] berjudul “PENGEMBANGAN HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM (HRIS) UNTUK OPTIMALISASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI PERGURUAN TINGGI”. Dapat disimpulkan bahwa Manajemen sumber daya manusia di Perguruan Tinggi yang menggunakan aplikasi perangkat lunak akan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Tanpa bantuan aplikasi Human Resource Information System (HRIS) maka kinerja manajemen operasional tidak akan optimal. Data SDM yang dimiliki perguruan tinggi menjadi tidak terpusat sehingga ada kemungkinan terjadi redundancy data. Selain itu pengolahan data dan penyajian data membutuhkan waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi manajemen SDM. Aplikasi tersebut akan diimplimentasikan di Perguruan Tinggi, HRIS akan dikembangkan dengan studi kasus di Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang. Dengan aplikasi tersebut diharapkan HRIS diharapkan kinerja manajemen operasional menjadi lebih optimal. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode terapan (action research). Pendekatan pengembangan sistem menggunakan metode prototyping. Sedangkan metode perancangan yang digunakan yaitu perancangan sistem dan perancangan rinci, yang meliputi perancangan objek. Alat yang digunakan untuk mengukur implementasi sistem yang dibangun menggunakan metode kuisioner. Validitas yang dipergunakan dalam alat ukur penelitian ini adalah validitas isi (content validity). Hasil penelitian ini disajikan secara deskriptif dengan rincian sebagai berikut sistem ini sangat baik (45%) dimana sistem memiliki kemudahan di dalam penggunaannya (65% menyatakan sangat baik dan 35% menyatakan baik), disamping itu 56% menyatakan sangat baik terhadap desain interface, keakuaratan informasi yang diberikan dalam sistem dinyatakan 72% baik, bahasa yang digunakan dalam aplikasi 55% sangat baik dan 45% baik, dan terakhir mengenai tentang error handling sebanyak 32% menyatakan sangat baik, 68% yang menyatakan baik.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Heni Sulastri dalam Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 4, Nomor 2, Desember 2017.[43] [Heni Sulastri] berjudul “STRATEGI IT DALAM HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM (HRIS) UNTUK MENCAPAI STRATEGI GREEN IT”. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Perusahaan tidak hanya membutuhkan strategi untuk menerapkan proses bisnis, perusahaan juga membutuhkan strategi IT yang harus selaras dengan strategi bisnis. Perencanaan strategis IT dapat memberikan gambaran yang jelas tentang masa depan perusahaan, pemanfaatan sumber daya pada hal-hal yang penting atau kuantitatif secara alami dan dapat dipahami oleh kondisi lingkungan yang mempengaruhi perusahaan. konsultan bergengsi percaya bahwa strategi teknologi yang dikembangkan saat ini salah satunya adalah strategi green IT. Green IT dipandang sebagai inovasi karena ada banyak orang yang memberikan wawasan baru ke dalam persepsi atau green IT dapat mempengaruhi pengetahuan dan pengalaman yang ada dalam hal ini dikaitkan dengan sistem informasi dan teknologi untuk menjadi strategi IT. Setiap sub-sistem pada Human resource information system (HRIS), dan aspek strategi green IT semuanya akan dilakukan penilaian, maka aspek strategi tantangan (chaleng) adalah sub-sistem perekrutan terbesar. Di mana bagian yang menggunakan sumber daya dan teknologi informasi masih memerlukan energi dan jumlahnya besar dan konsisten dengan hipotesis bahwa untuk menciptakan green IT, penggunaan sumber daya komputer dengan cara yang efisien untuk meningkatkan kelayakan ekonomi, tanggung jawab sosial dan dampak lingkungan dapat diwujudkan dengan menentukan strategi IT yang tepat, sedangkan Human resource information system (HRIS) yang dapat dibuat inovatif dengan menerapkan strategi TI hijau. PT Pertamina (Persero) telah menerapkan sistem dalam meningkatkan kinerja dan mengurangi biaya dan sumber daya yang tidak diperlukan.
  4. Penelotian yang dilakukan oleh Diah Aryani, Haris dan Yasinta Addaafi’ah dalam URNAL GERBANG VOL.8 NO.1 , FEBRUARI 2018. [43] [Diah Aryani, Haris dan Yasinta Addaafi’ah] berjudul “APLIKASI HUMAN RESOURCE MANAGEMENT (HRM) UNTUK MONITORING PRESTASI KERJA PEGAWAI YAYASAN PERMATA SARI”. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Human Resource Management (HRM) merupakan sebuah sistem informasi yang menangani permasalahan – permasalahan yang berkenaan dengan pengelolaan sumber daya manusia pada sebuah organisasi. Yayasan Permata Sari yang bergerak dalam bidang pendidikan dengan 14 cabang yang terdiri atas kantor dan sekolah dari tingkat PAUD hingga SMA. Dengan banyaknya cabang ini diperlukan sebuah sistem pengelolaan sumber daya yang mampu memberikan informasi pegawai secara cepat dan akurat untuk memudahkan pimpinan dalam melakukan monitoring prestasi kerja pegawainya. Sebelumnya sistem manajemen pegawai yang telah diterapkan hanya mampu melakukan manajemen pegawai antar perusahaan dalam bentuk web tanpa adanya layanan penilaian langsung terhadap kinerja pegawai sehingga manajemen masih harus melakukan penilaian kinerja pegawai secara terpisah dari sistem. Kemudian dikembangkanlah HRM menjadi sebuah sistem yang dapat berperan sebagai sistem yang dapat memonitoring prestasi kerja pegawainya sehingga memudahkan masing-masing pimpinan divisi untuk memonitoring kinerja anggota divisinya yang berguna untuk mengetahui kualitas kegiatan para pegawai secara menyeluruh dalam suatu departemen, divisi atau perusahaan, dalam arti mengevaluasi kegiatan-kegiatan pegawai yang menitikberatkan pada peningkatan atau perbaikan penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dan perancangan aplikasi dengan menggunakan Unified Modeling Language serta menganalisis dengan metode SWOT. Dengan HRM memberikan kemudahan dalam pengelolaan manajemen sumber daya di Yayasan Permata Sari dalam memonitoring prestasi kerja pegawainya serta memberikan kemudahan dalam pemberian reward kepada pegawai berprestasi.
  5. Rismanto Gatot Trisilo dalam Kiat BISNIS Volume 6 No. 5 Juni 2017. [45] [Rismanto Gatot Trisilo] berjudul “PENERAPAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN KARYAWAN”.. Dapat disimpulkan bahwa Kajian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penerapan HRIS terhadap manajemen waktu, manajemen biaya, kualitas efek informasi dan kepuasan manajerial. Non probabilitas teknik sampling digunakan dalam mengambil sampel. Para peserta dalam kajian ini adalah 80 perwira SDM dari 8 perusahaan di Jawa Tengah dan sekitarnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk membantu studi ini adalah kuesioner online. Pendekatan dari studi ini adalah dengan menggunakan kuantitatif metode, menganalisis teknik dengan menggunakan SPSS V. 16. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa HRIS manajemen waktu, namun menerapkan HRIS tidak mempengaruhi biaya Manajemen, kualitas efek informasi dan kepuasan manajerial.
  6. Ali Ibrahim dan Ria Anggraini dalam Prosiding ANNUAL RESEARCH SEMINAR 2016 6 Desember 2016, Vol 2 No. 1.[45] [Ali Ibrahim dan Ria Anggraini] berjudul “SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA (SISDM) DALAM PROSES PENENTUAN KARYAWAN TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS )”. Dapat disimpulkan bahwa Sumber daya manusia sistem informasi (HRIS) adalah sistem informasi yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan output untuk perusahaan atau organisasi. Kehadiran manusia sistem informasi sumber daya dalam perusahaan atau organisasi akan memfasilitasi pekerjaan yang terlibat dalam perusahaan. Dan juga di PT. Konverta mitra abadi Palembang, dalam proses penentuan karyawan tetap tidak terlalu optimal atau belum memiliki sistem pendukung keputusan untuk menentukan karyawan tetap. Dan maka solusi untuk masalah ini dirancang sistem dengan metode pengembangan sistem informasi menggunakan metode HRIS metode pengambilan keputusan menggunakan hirarki analitik Proses (AHP). AHP adalah metode yang efektif untuk memecahkan kompleks masalah dan mempercepat proses pengambilan keputusan. Dalam Proses penentuan karyawan tetap di PT Konverta mitra Palembang abadi ada beberapa kriteria yang menjadi dasar antara lain, kinerja operasional, operasi umum, dan penilaian dan kehadiran. Kinerja operasional telah subkriteria pencapaian target, bekerja konsisten, dan Produktivitas. Penilaian umum memiliki subkriteria sikap kerja, kerja tim, inisiatif, kepemimpinan dan potensi kepemimpinan memiliki subkriteria urusan pribadi, datang terlambat, pulang ke rumah awal, lupa untuk dicatat dan absen. Sistem ini dikembangkan dengan menggunakan HTML dan PHP bahasa pemrograman dan menggunakan MySQL database untuk menghasilkan sistem informasi sumber daya manusia di proses menentukan karyawan tetap.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Doni Prastyo, Sihabudin, Muhammad Yusuf Bakhtiar dalam bit-Tech, 2019, 1 (3).[45] [Doni Prastyo, Sihabudin, Muhammad Yusuf Bakhtia] berjudul “DEVELOPMENT OF THE HUMAN RESOURCES INFORMATION SYSTEM (HRIS) BASED ON USABILITY ANALYSIS WITH USEFULNESS, SATISFACTION, EASE TO USE (USE) QUESTIONAIRE AND COGNITIVE WALKTHROUGH METHODS”. HRIS application is an application that is needed to manage human resources well and integrated the system. Usability in a system is very necessary in the development of a system so that it can affect the use of the application. The author tests the usability user interface on HRIS products using the cognitive walkthrough evaluation method, which works through a series of task scenarios and asks a number of questions from the user's perspective, and the method of usefulness, satisfaction, ease of use (USE) Questionnaire to assess how much usability is done by the user. The cognitive walkthrough testing is done by using the application that has been made by the author, after that the author makes improvements to the system according to the results of the test. Then after being repaired, the system was tested again with the same application, then the results were assessed using the USE Questionnaire and compared with previous results. The result is that the system has increased from previously by 3.67 from a scale of 1-5 to 4.04, up by 0.34
  8. Penelitian yang dilakukan oleh A R S Munthe, W Baswardono and E Satria dalam 4th Annual Applied Science and Engineering Conference Journal of Physics: Conference Series.[45] [Doni Prastyo, Sihabudin, Muhammad Yusuf Bakhtia] berjudul “DESIGNING THE HRIS DIGITAL DASHBOARD MODEL USING A CBHRM APPROACH”. Can be concluded that CBHRM is one of the developing patterns of human resource management in Indonesia. In this approach, competence becomes a keyword. Every employee will be assessed based on the competencies they have. In order for the results to be more optimal, a good report / output presentation model is needed. One solution that the authors propose is to use a digital dashboard model. This dashboard model is built using a framework that has been adapted to the life cycle of the model. Case studies are carried out on regional development companies, and CBHRM digital dashboards built consisting of Talent Dashboards, Competencies Gap Dashboards, and Comparison Dashboards are interrelated with each other.



Literatur-literatur diatas yang menjadi pedoman sistem seperti apa yang harus dibuat untuk dapat menjawab permasalahan dan mendukung tujuan yang sudah ditetapkan, tentu yang dapat membantu dalam pengembangan perusahaan.



BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Perusahaan

PT. Instaprint Jaya Primatama adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi digital printing yang berlokasi di Serpong Kota Tangerang, atau lebih tepatnya di Jl. M.H. Thamrin No. 28CDE Serpong, Tangerang - Banten. Berdiri sejak tahun 27 Oktober 2013, PT. Instaprint Jaya Primatama mempunyai visi “Menjadi perusahaan percetakan digital nomor 1 di masa depan. Dengan peralatan dan pelayanan dari tim yang berpengalaman, kami memberikan komersial print hanya dengan kualitas terbaik kepada konsumen dan mengutamakan ketepatan waktu.” dan misi “Melengkapi peralatan produksi dan kualitas, menciptakan produk yang berkualitas, konsisten menjaga ketepatan waktu pada proses produksi, Membangun komunikasi dan memelihara hubungan yang baik antara perusahaan dengan konsumen, perusahaan dengan karyawan.”

PT. Instaprint Jaya Primatama telah memiliki 3 toko cabang pembantu di Tangerang dan Jakarta diantaranya adalah Instaprint Gading Serpong yang beralamat di Ruko Paramount 7CS Blok DF3 no 9. Summarecon Serpong, Tangerang, Instaprint Cengkareng yang beralamat di Rukan Paris Golf Lake Residence Blok B No.28, Jakarta Barat, dan Instaprint Bintaro yang beralamat di Ruko Kebayoran Arcade 5 Blok F3 No.2, CBD Kebayoran Boulevard Bintaro Jaya Sektor 7, Tangerang Selatan.

Lingkup dan Bidang Usaha

PT Instaprint Jaya Primatama bergerak dalam bidang industri percetakan. Berikut penjabaran produk yang diproduksi oleh PT Instaprint Jaya Primatama

Gambar 3.1 Produk PT Instaprint Jaya Primatama

Visi dan Misi Perusahaaan

  1. Visi

    Menjadi perusahaan percetakan digital nomor 1 (satu) di masa depan. Dengan peralatan dan pelayanan dari tim yang berpengalaman, kami memberikan komersial print hanya dengan kualitas terbaik kepada konsumen / perusahaan berdasarkan anggaran yang diberikan dan mengutamakan ketepatan waktu.

  2. Misi
    1. Melengkapi peralatan produksi dan kualitas.
    2. Menciptakan produk yang berkualitas.
    3. Konsisten menjaga ketepatan waktu pada proses produksi
    4. Membangun komunikasi dan memelihara hubungan yang baik antara perusahaan dengan konsumen, perusahaan dengan karyawan.


Kebijakan dan Sasaran Strategis

  1. Kebijakan Strategis:
    1. Mewujudkan visi perusahaan semaksimal mungkin.
    2. Menyediakan produk terbaik kepada konsumen.
    3. Mewujudkan kinerja terbaik perusahaan melalui misi perusahaan.
  2. Sasaran Strategis:
    1. Kinerja baik.
    2. Profesionalisme dalam operasi.
    3. Meraih laba.

Alur Produksi

Gambar 3.2 Alur Produksi Online Instaprint

Proses/Kegiatan Fungsi Bisnis

Gambar 3.3 Proses Bisnis

Struktur Organisiasi

Struktur Organisasi merupakan kerangka yang menggambarkan hubungan antar bagian yang terkait dalan suatu organisasi seperti pembagian kerja ke dalam kelompok-kelompok tugas dan tanggung jawab.

Struktur organisasi akan tergantung pada tujuan tahap perkembangan organisasi dan kemampuan sumber-sumbernya yang mendukung pada bidang-bidang pekerjaan masing-masing dalam kesatuan fungsional. Dalam suatu perusahaan ataupun organisasi struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting karena dengan memiliki struktur organisasi yang baik, fungsi-fungsi managemen akan dapat dijalankan dengan baik dan lancar. Organisasi merupakan kesatuan aktifitas dimana para pemimpin mempunyai wewenang untuk mengkoordinasikan kegiatan dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.


Dengan organisasi yang efektif, maka setiap bagian organisasi mengetahui wewenang dan tugas yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing. Dengan demikian hubungan kerja dalam organisasi akan dapat dikoordinasikan dengan baik. Struktur organisasi tercermin dalam suatu bagan organisasi yang menunjukkan adanya pembagian tugas dan wewenang serta aturan dan prosedur yang ada termasuk komunikasi dan arus kerja.

Berikut merupakan struktur organisasi dari PT. Insta Print Primatama :

Gambar 3.4 Struktur Organisasi PT. Instaprint Jaya Primatama

Tugas Dan Tanggung Jawab

  1. CEO

    CEO bertugas untuk menetapkan laba berjalan perusahaan yang efektif dan efisien dibawah petunjuk yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris. CEO diberi hak untuk mengambil tindakan beralasan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ditetapkan pada fungsi ini, selama tiap tindakan tidak keluar dari lingkup kebijakan dan prosedur dibentuk, juga tidak melebihi batasan otoritas yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris.

  2. Supervisor & Assistant Supervisor

    Supervisor & Ass. Supervisor bertugas untuk menjalankan dan mengawasi sistem yang berjalan sebagaimana dijelaskan dalam prosedur untuk masing-masing bagian fungsi yang telah ditetapkan.

    Supervisor diberikan hak untuk mengambil beberapa tindakan penting untuk melaksanakan tugas yang ditetapkan dalam fungsi ini, selama tindakan tersebut tidak menyimpang dari lingkup aturan dan prosedur dasar, maupun tidak melebihi batasan yang ditetapkan sebagai wewenangnya oleh direktur.

  3. Director

    Director bertugas untuk mengatur jalannya perusahaan. Director diberi hak untuk mengambil tanggung jawab bila diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam menyelesaikan dalam fungsi ini, asalkan tindakannya tidak ke luar dari ruang lingkup kebijakan dan prosedur yang dibentuk, yang tidak melebihi batas penempatan otoritasnya oleh CEO.

  4. Staff

    Staff bertugas untuk membantu tugas Supervisor dalam segala hal mengenai kegiatan pekerjaan dari masing-masing departemen terkait sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan untuk setiap bagian fungsi.

    Staff diberikan hak untuk mengambil beberapa tindakan penting untuk melaksanakan tugas yang ditetapkan dalam fungsi ini, selama tindakan tersebut tidak menyimpang dari lingkup aturan dan prosedur dasar, maupun tidak melebihi batasan yang ditetapkan sebagai wewenangnya oleh Supervisor.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Absensi Pegawai

    Pegawai melakukan rutinitas absensi masuk dan keluar kerja sesuai jam yang telah ditentukan, hasil absen tersebut sebagai indikator pemantauan kinerja pegawai.

  2. Customer Complaint di CS

    Apabila ada kesalahan yang dimana hasil cetakan yang diberikan tidak sesuai dengan pesanan maka customer dapat melakukan complain lewat customer service terlebih dahulu untuk kemudian ditindak lanjuti.

  3. SPK Penggantian

    SPK penggantian adalah Surat Perintah Kerja terhadap divisi produksi yang dimana ditujukan untuk melakukan penggangtian terhadap barang customer yang tidak sesuai dengan pesanan, jadi supervisor dapat buat SPK penggantian yang dimana pada SPK biasa berisi nama customer namun di SPK penggantian ini berisi nama operator yang membuat kesalahan tersebut.

  4. Pengawasan Langsung oleh Supervisor

    Supervisor bertugas langsung untuk mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing divisi dengan berfokus pada divisi produksi yang dimana divisi tersebut berhubungan langsung dengan pembuatan pesanan customer.

  5. Surat Peringatan Pegawai

    Pengambil keputusan tersebut sesuai dengan indikator indikator yang diuraikan pada point-point sebelumnya.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

  1. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

    Gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.5 Use Case Diagram di atas yaitu :

    1. Terdapat 1 system mencangkup proses kegiatan yang berjalan
    2. Terdapat 4 Actor dalam proses kegiatan yang berjalan, yaitu Pegawai, Supervisor, Customer, dan Customer Service.
    3. Terdapat 10 Use case kegiatan yang dilakukan Actor.
    4. Terdapat 8 Include
    5. Terdapat 1 Extend
  2. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

    Gambar 3.6 Activity Diagram Sistem Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.6 Use Case Diagram di atas yaitu :

    1. Terdapat 3 initial node merupakan awal proses kegiatan
    2. Terdapat 11 Action yang mencerminkan eksekusi suatu aksi
    3. Terdapat 1 Object Node yang merupakan suatu hasil keluaran dari aktivitas yang dilakukan
    4. Terdapat 4 Swimline yaitu Pegawai, Supervisor, Customer, dan Customer Service
    5. Terdapat 1 Fork Node yang digunakan untuk membuat percabangan dari Action Pembuatan SPK Penggantian
    6. Terdapat 3 final node yang merupakan akhir proses kegiatan
  • Sequence Diagram Sistem Berjalan

    Gambar 3.7 Sequence Diagram Sistem Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.7 SequenceDiagram di atas yaitu :

    1. Terdapat 4 Actor terdiri dari Pegawai, Supervisor, Customer, dan Customer Service
    2. Terdapat 3 Lifeline terdiri dari Hasil Absensi Pegawai, Data Produksi Atas Pesanan Customer dan SPK Penggantian
    3. Terdapat 1 Boundary Lifeline yang merupakan proses produksi di dalam sistem perusahaankeluaran dari aktivitas yang dilakukan
    4. Terdapat 9 Message memberikan informasi - informasi tentang gambaran aktivitas yang berlangsung pada proses kegiatan yang dilakukan oleh actor tersebut.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    1. Absensi Pegawai

      Pegawai melakukan rutinitas absensi masuk dan keluar kerja sesuai jam yang telah ditentukan, hasil absen tersebut sebagai indikator pemantauan kinerja pegawai.

    2. Customer Complaint di CS

      Apabila ada kesalahan yang dimana hasil cetakan yang diberikan tidak sesuai dengan pesanan maka customer dapat melakukan complain lewat customer service terlebih dahulu untuk kemudian ditindak lanjuti.

    3. SPK Penggantian

      SPK penggantian adalah Surat Perintah Kerja terhadap divisi produksi yang dimana ditujukan untuk melakukan penggangtian terhadap barang customer yang tidak sesuai dengan pesanan, jadi supervisor dapat buat SPK penggantian yang dimana pada SPK biasa berisi nama customer namun di SPK penggantian ini berisi nama operator yang membuat kesalahan tersebut.

    4. Pengawasan Langsung oleh Supervisor

      Supervisor bertugas langsung untuk mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing divisi dengan berfokus pada divisi produksi yang dimana divisi tersebut berhubungan langsung dengan pembuatan pesanan customer.

    5. Surat Peringatan Pegawai

      Pengambil keputusan tersebut sesuai dengan indikator indikator yang diuraikan pada point-point sebelumnya.

    Analisis Sistem Sistem Yang Berjalan

    Batasan Analisis Sistem

    Setiap sistem yang berjalan di suatu tempat tentunya mempunyai batasan yang memisahkan antara sistem yang sedang dijalankan dengan lingkungan luarnya. Sesuai dengan masalah yang sudah ditentukan sebelumnya, bahwa yang akan menjadi pembahasan sekaligus batasan dalam analisis ini adalah mengenai sistem digital dashboard yang digunakan sebagai indikator pemantauan terhadap kinerja pegawai PT. Instaprint Jaya Primatama.

    Metode Analisis Sistem

    Metode analisis sistem yang peneliti gunakan adalah analisis SWOT. Analisis SWOT adalah bentuk analisis di dalam manajemen suatu tempat atau suatu perkumpulan yang secara teratur dapat membantu dalam penyusunan suatu rencana untuk memenuhi suatu tujuan yang sudah ditetapkan.

    Analisis SWOT berisi 4 Komponen dasar yang terdiri dari. Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), Threat (Hambatan) Pada penilitian ini, penulis melakukan analisis SWOT

    1. Strength (kekuatan)
      1. Biaya pengolahan data relatif murah karena masih menggunakan cara konvesional
      2. Karyawan yang tidak terlalu banyak menjadikan mudahnya pengolahan data yang berhubungan dengan sumber daya manusia kalaupun masih dengan sistem konvensional.
      3. Sistem kerja sudah terkomputerisasi menjadikan proses pengembangan sistem yang penulis ajukan tidak terlalu sulit
    2. Weakness (Kelemahan)
      1. Belum ada nya sistem yang digunakan untuk mengolah data pegawai.
      2. Data Absen dan SPK Penggantian belum dimanajemen dengan baik mengakibatkan Supervisor kesulitan dalam pemantauan terhadap kinerja pegawai.
      3. Penilaian yang dilakukan Supervisor belum memiliki standar , hanya berdasarkan pemantauan dari data Absen dan SPK Penggantian, tentu hal tersebut tidak dapat dijadikan indikator dalam pengambilan keputusan mengingat sifat nya yang subjektif.
    3. Opportunities (Peluang)
      1. Dapat digabungkan dengan sistem kerja perusahaan yang sudah terkomputerisasi sehingga data yang dihasilkan lebih terorganisir dan saling terkait satu sama lain
      2. Dapat dikorelasikan dengan sistem yang lebih luas cakupannya dalam hal ini yang berhubungan dengan teknologi.
      3. Penyimpanan data pegawai dapat menggunakan sistem penyimpanan yang lebih besar apabila data yang diterima lebih besar dan sistem penyimpanan biasa sudah tidak dapat menampung.
    4. Threat (Ancaman)
      1. Kehilangan data SPK Pegawai
      2. Adanya kecurigaan dari pegawai mengenai penilaian yang diberikan oleh supervisor mengingat penilaian yang dilakukan bersifat subyektif
      3. Kecemburuan sosial terhadap pegawai yang mendapatkan reward dari hasil penilaian yang dilakukan supervisor

    Analisis Masukan, Analisis Proses dan Analisis Keluaran

    1. Analisis Masukan

      Pada analisis masukan memuat tentang data input dimana terdiri dari Nama Masukan, Fungsi, Sumber, Media, dan Frekuensi.

      Berikut analisisn masukan dari sisten yang berjalan :

      1. Nama Masukan : Data Umum Pegawai

        Fungsi : Sebagai data untuk keterangan pada dashboard masing masing pegawai

        Sumber : Pegawai

        Frekuensi : Di input pada awal pegawai resmi bergabung dengan perusahaan

      2. Nama Masukan : Data Absensi Pegawai

        Fungsi : Sebagai salah satu indikator penilaian yang dilakukan oleh Supervisor

        Sumber : Pegawai

        Frekuensi : Ketika Supervisor melakukan rekap data absen pegawai untuk memilah pegawai yang sering tidak bekerja

      3. Nama Masukan : Data SPK Kesalahan

        Fungsi : Sebagai salah satu indikator penentuan dalam proses penyediaan data kinerja pegawai

        Sumber : Pegawai yang melakukan kesalahan

        Frekuensi : Ketika ada customer yang melakukan complaint terhadap barang yang sudah dibuat dan kemudian di cari siapa pegawai yang membuat barang tersebut

    2. Analisis Proses

      Pada analisis proses memuat tentang semua proses yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. Berikut analisis proses dari sistem yang berjalan :

      1. Nama Modul  : Rekap Data Absen Pegawai

        Masukan  : Data Absensi Pegawai

        Keluaran  : Data pegawai yang sering tidak masuk kerja

        Ringkasan Proses: Supervisor merekap data absen pegawai kemudian memilah pegawai berdasarkan tingkat kehadirannya.

      2. Nama Modul  : Rekap Data SPK Kesalahan

        Masukan  : Data SPK Kesalahan

        Keluaran  : Data Pegawai yang sering melakukan kesalahan

        Ringkasan Proses: Supervisor merekap berkas print out SPK Kesalahan pegawai dan memilah berdasarkan tingkat kesalahannya.


    3. Analisis Keluaran

      Pada analisis proses memuat tentang semua informasi dari proses yang dijalankan dan sudah sesuai dengan format tertentu. Berikut analisis proses dari sistem yang berjalan

      1. Nama Keluaran: Data Pegawai yang sering tidak masuk kerja

        Fungsi  : Sebagai alat yang digunakan sebagai indikator dalam penilaian pegawai yang dilakukan oleh Supervisor.

        Media  : Kertas

        Rangkap  : 1 Lembar

      2. Nama Keluaran: Data Pegawai yang sering melakukan kesalahan

        Fungsi  : Sebagai alat yang digunakan sebagai indikator dalam penilaian pegawai yang dilakukan oleh Supervisor.

        Media  : Kertas

        Rangkap  : 1 Lembar


    Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

    1. Spesifikasi perangkat keras (Hardware)
      1. Prosesor intel® core™ i5-3550
      2. RAM : 8.00GB
      3. Storage : SSD (240GB) dan HDD (500GB)
      4. Monitor : 18 inci
      5. Peripheral : Mouse dan Keyboard
    2. Spesifikasi perangkat lunak (Software)
      1. Windows 7 (Operating Sistem)
      2. Google Chrome (Browser)
      3. MS. Office

    User Requirement

    Untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan yang dapat memudahkan penggunaan sistem sesuai dengan kebutuhan maka diperlukan suatu metode yang berisi tentang aktivitas yang disusun untuk menemukan suatu kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan disebut metode elisitasi.

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap 1 yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisis pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap HR mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini lampiran Elisitasi tahap I yang telah dibuat:

    Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode Mandatory, Desirable, dan Inessential (M.D.I). Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Berikut adalah penjelasan lebih rinci :

    1. Mandatory (M) artinya Penting, maksudnya requirement ini harus ada dan tidak boleh dihilangkan
    2. Desirable (D) artinya tidak terlalu penting, maksudnya requirement ini tidak terlalu penting keberadaannya dan boleh untuk dihilangkan
    3. Inessential (I) artinya tidak penting, maksudnya requirement ini bukan lah bagian dari sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem, maka tidak boleh berada di dalam sistem

    Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasi kembali melalui motode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. Technica (T), maksudnya bagaimana tata cara pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. Operational (O), maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. Economy (E), maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem

    Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

    Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi



    BAB IV

    HASIL DAN UJI COBA

    Rancangan Sistem Usulan

    Berdasarkan penelitian dan analisa yang telah penulis lakukan dari sistem yang berjalan pada PT. Instaprint Jaya Primatama, maka tahap selanjutnya akan dibahas mengenai sistem yang diusulkan. Sistem yang diusulkan akan merubah proses informasi kinerja Karyawan menjadi dinamis dengan bantuan beberapa indikator penentu yang berada pada masing-masing dashboard Karyawan, yang dimana informasi tersebut akan menjadi salah satu tolak ukur pemberian rating kepada karyawan, Indikator-indikator tersebut antara lain Kehadiran pegawa yang akan di import langsung oleh admin dari sistem, SPK Kesalahan kinerja Karyawan yang dimana setiap lembar kesalahan akan diinputkan langsung oleh admin kedalam sistem melalui tempat yang disediakan, dan penilaian oleh supervisor yang secara subjectif harus diberikan kepada Karyawan-Karyawan yang ada. Dari indikator-indikator tersebut kemudian dijadikan standar dalam penilaian terhadap karyawan.

    Selain sebagai perancang sistem, Penulis disini juga berperan sebagai Pengguna Sistem (User) jadi masing-masing tampilan yang ada pada sistem dibuat dengan mempertimbangkan kenyamanan pengguna, mulai dari tampilan untuk actor Guru dibuat dengan mempertimbangkan efisiensi waktu dari fungsi-fungsi yang digunakan mulai dari mengKehadiran siswa yang hadir sampai dengan mengirimkan hasil Kehadiran siswa tidak hadir kepada Kesiswaan.

    Prosedur Sistem Usulan

    1. Admin
      1. Login
      2. Import data absensi Pegawai dari mesin Fingerprint
      3. Import data pembuatan SPK Pengganti setiap Divisi
    2. Karyawan

      Karyawan dapat melakukan login yang dimana dilakukan untuk melihat grafik kinerja yang dilakukan dan dapat pula digunakan untuk memberikan penilaian terhadap sesame Karyawan.

    3. Supervisor
      1. Penilaian Sikap Individu
      2. Rating Kinerja Karyawan
      3. Rekomendasi Promosi
    4. Manager

      Manager dapat memberikan keputusan atas rekomendasi promosi yang dilakukan oleh Supervisor terhadap kayawan yang memiliki rating baik

    Use Case Diagram Usulan

    Gambar 4.1. PUse Case Diagram Usulan

    Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan :

    1. Terdapat 4 Actor yaitu Admin, Karyawan, Supervisor, dan Manager
    2. Terdapat 14 Use Case
    3. Terdapat 7 Include
    4. Terdapat 6 Extend

    --

    Activity Diagram Usulan

    Gambar 4.2. Activity Diagram Usulan

    Berdasarkan gambar 4.2 dapat dijelaskan :

    1. Terdapat 4 Initial node merupakan awal proses kegiatan
    2. Terdapat 5 Swimline yaitu Admin, Systen, Supervisor, Manager dan Karyawan
    3. Terdapat 14 Action yang mencerminkan eksekusi suatu aksi
    4. Terdapat 7 Decision Node
    5. 3 final node yang merupakan akhir proses kegiatan

    --

    Sequence Diagram Usulan

    Gambar 4.3. Sequence Diagram Usulan

    Berdasarkan gambar 4.3 dapat dijelaskan :

    1. Terdapat 3 Actor terdiri dari : Admin, Supervisor dan Manager
    2. Terdapat 6 General Lifeline
    3. Terdapat 1 Control Lifeline terdiri dari : Login
    4. Terdapat 4 Self Message
    5. 9 Message memberikan inFormasi – inFormasi tentang gambaran aktifitas yang berlangsung pada proses kegiatan yang dilakukan oleh actor tersebut.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

    Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram

    Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

    Gambar 4.4 Class Diagram Usulan


    Spesifikasi Basis Data

    Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.

    1. Nama table : User

      Media : harddisk

      Panjang Record : 112

      Primary Key AI : id

      Tabel 4.2. User

    2. Nama table : Role

      Media : harddisk

      Panjang Record : 80

      Primary Key AI : id

      Tabel 4.2. User


    3. Nama table : Rating

      Media : harddisk

      Panjang Record : 17

      Primary Key AI : id

      Tabel 4.2. User

    4. Nama table : Rekomendation

      Media : harddisk

      Panjang Record : 41

      Primary Key AI : id

      Tabel 4.2. User

    5. Nama table : Failure

      Media : harddisk

      Panjang Record : 247

      Primary Key AI : id

      Tabel 4.2. User


    6. Nama table : AttendanceCounter

      Media : harddisk

      Panjang Record : 40

      Primary Key AI : id

      Tabel 4.2. User


    7. Nama table : Employee

      Media : harddisk

      Panjang Record : 40

      Primary Key AI : id

      Tabel 4.2. User

    8. Nama table : Attendance

      Media : harddisk

      Panjang Record : 24

      Primary Key AI : id

      Tabel 4.2. User

    Rancangan Program

    Rancangan Prototype merupakan gambar mengenai rancangan yang lengkap sebagai kebutuhan dari para pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype sistem yang diusulkan, yaitu :

    Login

    Gambar 4.5 Form Login

    Digunakan oleh seluruh pengguna yang terlibat untuk masuk ke dalam sistem.

    Form Mendaftarkan Pengguna Baru

    Gambar 4.6 Form Mendaftarkan Pengguna Baru

    Form ini digunakan oleh admin untuk dapat mendaftarkan Karyawan sebagai pengguna baru di dalam sistem.

    Halaman Pengaturan Pengguna

    Gambar 4.7 Halaman Pengaturan Pengguna

    Halaman ini digunakan untuk hapus edit data Karyawan, hapus data Karyawan atau blok akses Karyawan.

    Halaman Daftar Hak Akses

    Gambar 4.7 Halaman Daftar Hak Akses

    Pada halaman ini berisi daftar hak akses yang terdiri dari Admin, Karyawan, Manager dan Supervisor yang dimana masing-masing hak akses memiliki jumlah pengguna yang dapat dilihat pada halaman ini.

    Import Data Kehadiran

    Gambar 4.8 Import Data Kehadiran

    Fitur yang digunakan untuk memasukan data Kehadiransi dari hasil mesin Fingerprint yang berupa file Excel yang dimana data ini merupakan salah satu indikator pemantauan kinerja Karyawan.

    Halaman Data Kehadiran Sudah Yang Diimport

    Gambar 4.9 Halaman Data Kehadiran Sudah Yang Diimport

    Pada halaman ini berisi data Kehadiran Karyawan yang sudah diimport ke dalam sistem lengkap dengan jam dan keterangannya.

    Form Import SPK Kesalahan

    Gambar 4.10 Form Import SPK Kesalahan

    Fitur ini digunakan untuk Import SPK Kesalahan bagi karyawan yang melakukan kesalahan yang dimana data ini merupakan salah satu indikator pemantauan kinerja Karyawan.

    Halaman Data Kehadiran Sudah Yang Diimport

    Gambar 4.11 Halaman Data Kehadiran Sudah Yang Diimport

    Pada halaman ini berisi SPK Kesalahan dari masing-masing Karyawan lengkap dengan informasi dengan keterangan kesalahan, customer, harga dan lain sebagainya.

    Fitur Pemberian Penilaian Dari Supervisor

    Gambar 4.12 Fitur Pemberian Penilaian Dari Supervisor

    Rancangan Prototype merupakan gambar mengenai rancangan yang lengkap sebagai kebutuhan dari para pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype sistem yang diusulkan, yaitu :

    Link SPK Dengan Karyawan

    Gambar 4.13 Link SPK Dengan Karyawan

    Link yang digunakan untuk menautkan Karyawan dengan SPK Kesalahan yang dibuat.

    Grafik Rating Penilaian Supervisor Kepada Karyawan

    Gambar 4.14 Grafik Rating Penilaian Supervisor Kepada Karyawan

    Grafik rating atas penilaian yang dilakukan oleh Supervisor kepada Karyawan

    Grafik Rating Atas SPK Kesalahan Karyawan

    Gambar 4.15 Grafik Rating Atas SPK Kesalahan Karyawan

    Grafik rating atas SPK Kesalahan Karyawan yang dilakukan oleh Karyawan.

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

    1. Komputer
      1. Processor : Intel(R) Pentium(R) CPU P6300 @2.27GHz
      2. RAM : 2,00 GB
      3. Hardisk : 320 GB
      4. Monitor : 14 inci
      5. Mouse : USB
    2. Handphone yang berisi aplikasi Web Browser

    Spesifikasi Software

    Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan inFormasi yang dibutuhkan. Berikut adalah spesifikasi yang dibutuhkan:

    1. Windows 7 Ultimate 32-bit
    2. Google Chrome
    3. Apache sebagai Web Server
    4. MySQL sebagai Database Management System (DBMS)

    Hak Akses

    Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem Monitoring Kehadiransi harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses Pemantauan Penjualan, diantaranya:

    1. Admin
    2. Supervisor
    3. Karyawan
    4. Manager

    Testing

    Black Box Testing

    Pengajuan terhadap sistem ini menggunakan Black-Box testing yang dimana memiliki tugas pokok dalam perencanaan prosedur jaminan kualiatas suatu software, mengembangkan, merekomendasikan, dan memantau tindakan perbaikan dan pencegahan. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan sebagai berikut :

    Tabel 4.11 Pengujian Black Box

    Evaluasi

    Setelah dilakuakan pengujian pada sistem dengan menggunakan metode Black-Box Testing seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya bahwa aspek yang diuji bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh Form, Form Export Data Kehadiran, Form Export SPK Kesalahan, Form Penilaian Supervisor, Form Penilaian Karyawan.

    Implementasi

    Schedule

    Dalam melakukan penelitian ini tentu memerlukan proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung:

    Tabel 4.12 Schedule

    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan Peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul Perancangan Digital Dashboard HRIS Sebagai Tracking Kinerja Karyawan Pt Instaprint Jaya Primatama.

    Tabel 4.13 Estimasi Biaya



    BAB V
    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan urainan sebelumnya maka Penulis dengan ini membuat beberapa kesimpulan yang diantaranya :

    1. Rancangan Sistem pemantauan hasil kinerja Pegawai masih bersifat manual, mengandalkan SPK kesalahan yang dimana hal itu kemudian akan dijadikan acuan oleh supervisor untuk memberikan punishment kepada Pegawai, sedangkan pada dasarnya apabila penilaian yang dating dari Manusia itu bersifat Subjektif dan tidak ada standar nilai yang menjadi acuan penilaian.
    2. Di PT. Instapirnt Jaya Primatama sendiri sebenarnya belum menjadikan sistem penilaian menjadi sistem utama untuk digunakan, hanya sebatas digunakan jika diperlukan dan berjalan tidak stabil, dalam artian ada saatnya sistem digunakan dan ada saat nya sistem tidak digunakan
    3. 3. Permasalah-permasalahan di atas diharapkan akan mudah dan teratasi dengan sistem pemantauan kinerja yang bersifat dinamis dan memiliki banyak indicator yang digunakan dalam menyajikan informasi hasil pemantauan yaitu berupa penilaian yang sudah memiliki standar yang sudah disepakati.

    Saran

    Berdasarkan perancangan dan kesimpulan diatas, saran yang dapat diberikan dalam rangka pengembangan, diantaranya sebagai berikut:

    1. Dikembangkan menjadi sistem berbasis teknologi yang dapat terintegrasi dengan sistem lainnya yang berada di perusahaan agar memudahkan dalam proses pertukaran data atau lain sebagainya..
    2. Adanya sosialisasi terhadap para pegawai tentang sistem yang akan dibuat agar semuanya dapat berkontribusi di dalamnya.
    3. Dapat dilakukan untuk pengembangan agar menjadi sistem yang lebih baik lagi dan meminimalisir kemungkinan terjadinya error yang tentunya dapat mengakibatkan kerugian bagi penggunanya.

    Kesan

    Sangat menyenangkan bisa berkomunikasi antar kedua dosen pembimbing dan teman dekat yang selalu ada dengan hal-hal yang baru selama menjalani tugas akhir/skripsi ini, serta ilmu yang bermanfaat sangat banyak diperoleh dan bertambahnya pengalaman untuk kedepannya.


    Daftar Pustaka

    1. Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
    2. Mahatmyo, Atyanto.2014. Sistem Informasi Akuntans. Sleman : Deepublish.
    3. 3,0 3,1 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
    4. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul.2016. Sistem Informasi Manajemen. Sleman : Deepublish.
    5. Sopingi. 2015. Pengantar Statistik Pendidikan. Malang : Gunung Samudera.
    6. Sobri, Muhammad, Emigawaty dan Nita Rosa Damayanti. 2017. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta : Andi.
    7. Sunarya, Lusyani, Po. Abas Sunarya dan Jasmine Dara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang : Journal CCIT Vol. 9 No.1:80.
    8. 8,0 8,1 Anggraeni, Elisabet Yunaeti dan Irviani, Rita. 2017. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.
    9. Irwansyah, Edy dan Jurike V. Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
    10. Muslihudin , Muhamad dan Oktafianto.2016. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML”. Yogyakarta : Andi
    11. 11,0 11,1 11,2 11,3 Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang : Journal CCIT Vol-4 No. 3:322
    12. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang : Journal CCIT Vol-4 No. 3:322.
    13. Salusu. 2015. Pengambilan Keputisan Statejik. Jakarta : Grasindo.
    14. Fajarianto, Otto. 2016. Prototype Pelayanan Akademik Terhadap Komplain Mahasiswa Berbasis Mobile. Jakarta : Jurnal Lentera Ict Vol.3 No.1:55.
    15. Mimin. 2016. Aplikasi Pelaksanaan Pembelajaran Akademik Ar-Rafi’ Modul Uji Kompetensi Siswa Tertulis Dan Manajemen Rapat Kerja (Studi Kasus: Sd Ar-Rafi’). e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.3:1045.
    16. Rahardja, Untung, Meta Amalya Dewi dan Winarti Prastiwi. 2014. Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital. Karya Ilmiah. CCIT Journal Vo. 7 No. 3:491.
    17. 17,0 17,1 Afriyonza, Hendrawan dan Agus Nugroho. 2014. Perancangan Sistem Informasi Administrasi Jasa Foto Pernikahan Berbasis Web Pada Euphoria Photo Studio. Jambi : Jurnal Ilmiah Media Processor Vol.9 No.2:199.
    18. 18,0 18,1 Sugiyono. 2017. Manajemen Pengetahuan Sistem Informasi Pegawai PT Guna Karya Indonesia (GKI) Bekasi. Jurnal CKI On SPOT, Vol. 10, No. 2:37.
    19. 19,0 19,1 Prayitno, Agus. Yulia Safitri. 2015. Pemanfaatan Sistem informasi Perpustakaan Digital Berbasis Website Untuk Para penulis. Indonesian Journal on Software Enginerring Volume 1 No 1
    20. Rini, Erma Sulistyo, Dian Pramana, dan Edwar Ridwan. 2017. Pemanfaatan Teknologi Informasi Sebagai Upaya Peningkatan Pelayanan Dalam Pengelolaan Taman Pendidikan Al Quran Di Bali. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia Vol. 5:17.
    21. Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus Smp Yamad Bekasi. Faktor Exacta Vol. 7 No. 2:165-175.
    22. Bachtiar, Dade dan Atikah. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. JURNAL SISFOTEK GLOBAL Vol. 5 No. 1:74.
    23. Azizah, Nur, Dwi Oktaviani dan Windy Lia Safitri. 2014. Rancang Bangun Sistem Informasi Standar Harga Barang pada Kota Tangerang. CCIT Journal Vol.8 No.2:80.
    24. Saputra, A. S., Jati, B. K., dan Utomo, S. F. (2016). APLIKASI ANALISA MASALAH MESIN MOTOR BEBEK MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 4(1), 3-4.
    25. Utami, Feri Hari dan Asnawati. 2015. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : Deepublish.
    26. Karuniawati, Suri, Widowati, Sri dan Lukmanul Hakim, Iman. 2015. Implementasi Metode Cause Effect Graphing (CEG) dalam Pengujian Requirement Perangkat Lunak (Studi Kasus: Aplikasi G-College). e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.2:6476.
    27. Afnarius, Surya dan Hafid Yoza Putra. 2017. Pengembangan Aplikasi Web GIS Pariwisata Backpacker. Yogyakarta : Deepublish.
    28. 28,0 28,1 Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup dan Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan Sis+ Menggunakan Metode Yii Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang : CCIT Journal Vol.8 No.2:32.
    29. 29,0 29,1 Supono dan Vidiandry Putratama. 2018. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta : Deepublish.
    30. Wardana. 2014. Menjadi Master PHP dengan Framework Codeigniter. Yogyakarta : Deepublish.
    31. Abdulloh, Rohi. 2017. Membuat Aplikasi Point Of Sale dengan Laravel dan Ajax. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
    32. Alfeno, Sandro dan Tiana, Wury Intan. 2018. Aplikasi Mobile Commerce (M-Commerce) Berbasis Android Hybrid. Tangerang : CERITA Journal Vol. 4 No. 2:172.
    33. Enterprise, Jubilee. 2017. PHP Komplet. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
    34. Sobri, Muhammad., Emigawaty, dan Nita Rosa Damayanti. 2017. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
    35. Sudaryono, Padeli, Erick Febriyanto. 2017. Model of Learning Using iLearning on Independent Study Classes at University. Universal Journal of Educational Research Vol. 5, No.8:1351
    36. Andoyo, Andreas dan Suyono. 2016. Dasar Pemrograman Delphi. Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET
    37. Putrodjojo, Gunawan, Putu Handy Arjana, dan Edward. 2016. Penerapan Php Dan Mysql Untuk Merancang Sim Penjualan Berbasis Web Pada PD Baby2go. ICIT Jurnal Vol. 2 No. 1: 77.
    38. Irvando, Benny Purnama, dan Ibnu Sani Wijaya. 2014. “Perancangan Aplikasi Steganografi Teknik LSB(Least Significant Bit) Dalam Keamanan Komputer”. Jurnal Ilmiah Media Processor Vol.9 No.1, Februari 2014
    39. Yunita, P., 2018. Aplikasi perhitungan payroll dosen pada stmik dumai. INFORMATIKA, 10(1), pp.18-21.
    40. Ong. Hengki. 2017. Digital Dashboard. https://sis.binus.ac.id/2017/01/26/digital-dashboard/ Diakses pada 29 Desember 2019.
    41. Pratama, Daniel dan Jani Rahardjo. 2019. “Perbaikan dan Pengembangan pada CPO New System Untuk Menghilangkan Delay Proses dan System Error pada Kegiatan Ekspor Komponen PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia “. Jurnal Titra, Vol. 7, No. 2, Juli 2019
    42. 42,0 42,1 42,2 Buwono , Robby Cokro, Ema Utami dan Eko Boedijanto. 2012. “Rancang Bangun Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (Studi Kasus Di PT. Diginet Media, Yogyakarta)”. Jurnal Teknologi Informasi Vol . VII Nomor 19Maret 2012
    43. 43,0 43,1 43,2 Sulastri, Heni. “Strategi IY Dalam Human Resource Information System (HRIS) Untuk Mencapai Strategi Green IT”. Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 4, Nomor 2, Desember 2017
    44. Anshari, Hairy, H.Masjaya dan H.Jamal Amin. 2014. “Pengaruh Komunikasi Organisasi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Sosial Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Timur”. Jurnal Administrative Reform, Vol.2 No.3,September 2014
    45. 45,0 45,1 45,2 45,3 45,4 Ibrahim, Ali dan Ria Anggraini. 2016. “Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM) dalam proses penentuan Karyawan Tetap dengan menggunakan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process )” . Prosiding ANNUAL RESEARCH SEMINAR 2016 6 Desember 2016, Vol 2 No. 1
    46. P.S, Muhammad H.F, Niki. 2018. “Pengembangan Human Resource Information System (HRIS) untuk Optimalisasi Manajemen Sumber Daya Manusia di Perguruan Tinggi”. JUPITER (Jurnal Pendidikan Teknik Elektro Volume 03, Nomor 02, Edisi September 2018, 1-12