Pengguna:SI1614491491

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN

INVENTORY STOCK OPNAME BERBASIS WEB PADA

PT MAKMUR BERKAT SOLUSI LOGISTIC


SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: SI1614491491
NAMA

 

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2018/2019


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN

INVENTORY STOCK OPNAME BERBASIS WEB PADA

PT MAKMUR BERKAT SOLUSI LOGISTIC

Disusun Oleh :

NIM
: 1614491491
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 10 Juli 2018



Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
       
NIP : 000594
       
NIP : 060003


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN

INVENTORY STOCK OPNAME BERBASIS WEB PADA

PT MAKMUR BERKAT SOLUSI LOGISTIC

Dibuat Oleh :

NIM
: 1614491491
NAMA


 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2018/2019.

Disetujui Oleh :

Tangerang, xx xx xxxx

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 03009
   
NID : 14019


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN

INVENTORY STOCK OPNAME BERBASIS WEB PADA

PT MAKMUR BERKAT SOLUSI LOGISTIC

Dibuat Oleh :

NIM
: 1614491491
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, xx xx xxxx

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN

INVENTORY STOCK OPNAME BERBASIS WEB PADA

PT MAKMUR BERKAT SOLUSI LOGISTIC

Disusun Oleh :

NIM
: 1614491491
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, xx xx xxxx

 
 
 
 
NIM : 1614491491

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Meningkatkan kualitas hasil produksi bagi setiap perusahaan menjadikan hal yang berperan sangat penting. Dengan adanya perkembangan daya saing yang semakin meningkat dijaman modern ini. Pada perusahan PT. Indonesia Syntehtic Textile Mills selalu menjaga dan berusaha penuh untuk meningkatkan kualitas hasil produksi agar selalu baik dan memuaskan bagi para customer. Salah satunya untuk tetap menjaga kualitas yang tinggi dari para perusahaan lain adalah dengan cara menggunakan sistem pakar untuk pengecekan kualitas hasil produksi dengan menyimpulkan hasil kepastian pada kualitas barang yang sesuai. Dalam perancangan dan pengembangan pengecekan kualitas hasil produksi ini menggunakan metode Backward Chaining sebagai pelacakan kebelakang penalaran dari kesimpulan identifikasi pengecekan kualitas, metode Unified Modelling Language (UML) sebagai tools perancangan sistem yang ada pada sistem berjalan.

Kata Kata Kunci : Kualitas, Hasil Produksi, Sistem Pakar


ABSTRACT

Improving the quality of production for every company to make things that play a very important role. With the development of increasing competitiveness in this modern era. At PT. Indonesia Syntehtic Textile Mills always keep and try our best to improve the quality of production to be always good and satisfying for the customer. One of them to maintain high quality from other companies is by using expert system to check production quality by concluding the result of certainty on the quality of the goods accordingly. In designing and developing quality check of this production result using Backward Chaining method as tracking back of reasoning from conclusion of identification of quality check, Unified Modeling Language (UML) method as system design tools that exist in system running.

Keywords: Quality, Production Result, Expert System


KATA PENGANTAR


Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat yang dilimpahkan kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan laporan Skripsi yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN INVENTORY STOCK OPNAME BERBASIS WEB PADA PT MAKMUR BERKAT SOLUSI LOGISTIC”.

Penulisan laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi dengan konsentrasi Sistem Komputer Akuntansi di Perguruan Tinggi Raharja. Peneliti berharap laporan Skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa pada khususnya.

Dalam penyelesaian laporan ini, peneliti banyak sekali mendapatkan bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain:

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso,M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja dan juga Dosen Pembimbing 1 yang banyak meluangkan waktunya serta dengan sabar memberi petunjuk selama penyusunan laporan ini .
  3. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M. Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Ilamsyah, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada peneliti dalam penyusunan laporan Skripsi ini.
  5. Bapak Gregorius riyan selaku stakeholder PT Makmur Berkat Solusi Logistick yang telah memberikan dukungan dan bimbingan.
  6. Serta semua rekan staff gudang yang telah membantu penulis dan memberikan dukungan selama melakukan penelitian.
  7. Orang Tua yang selalu mendoakan dan memotivasi baik berupa moril maupun materil untuk keberhasilan penelitian ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti selama menjalani perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja dan ilmu tersebut dapat diimplementasikan oleh peneliti dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  9. Serta semua rekan yang tidak dapat disebutkan satu-persatu sehingga terwujudnya penulisan laporan penelitian skripsi ini, penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Peneliti menyadari bahwa penulisan laporan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, peneliti mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Akhir kata semoga laporan Skripsi ini dapat berguna bagi peneliti khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.


Tangerang, 17 Juli 2018
Winda novita
NIM. 1614491491

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Identifikasi SWOT

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Tabel Ukuran

Tabel 4.3 Tabel Customer

Tabel 4.4 Tabel Head Ask Answer

Tabel 4.5 Tabel Grading

Tabel 4.6 Tabel Detail Konsultasi

Tabel 4.7 Tabel Cacat Barang

Tabel 4.8 Tabel Model Cacat

Tabel 4.9 Tabel User

Tabel 4.10 Tabel Point

Tabel 4.11 Testing Black Box Pada Menu Login

Tabel 4.12 Testing Black Box Pada Menu Start Consultation

Tabel 4.13 Testing Black Box Pada Menu Consultation Pada Nama Cacat

Tabel 4.14 Testing Black Box Pada Menu Consultation Pengisian Pada Nama Model Cacat

Tabel 4.15 Estimasi Biaya

Tabel 4.16 Rancangan Waktu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Konsep Dasar Sistem Pakar

Gambar 2.2. Struktur Sistem Pakar

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Indonesia Synthetic Textile Mills

Gambar 3.2 Use Case Diagram Proses Pengecekan Kualitas Barang

Gambar 3.3 Activity Diagram Operator Finishing

Gambar 3.4 Activity Diagram Operator Inspaction

Gambar 3.5 Actifity Diagram Section Chief

Gambar 3.6 Sequence Diagram Operator Finishing

Gambar 3.7 Sequence Diagram Operator Inspaction

Gambar 3.8 Sequence Diagram Operator Chief

Gambar 4.1 Use Case Diagram Aplikasi Sistem Pakar Pengecekan Kualitas Barang

Gambar 4.2 Activity Diagram Login Operator Inspaction

Gambar 4.3 Activity Diagram Start Consultation

Gambar 4.4 Activity Diagram History Consultation

Gambar 4.5 Activity Diagram Add Or Edit Data

Gambar 4.6 Sequence Diagram Start Consultation

Gambar 4.7 Sequence Diagram History Consultation

Gambar 4.8 Sequence Diagram Add Or Edit Data

Gambar 4.9 Class Diagram Aplikasi Sistem Pakar Untuk Pengecekan Kualitas Barang Hasil Produksi Berbasis Web Pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills

Gambar 4.10 Tampilan Halaman Login

Gambar 4.11 Tampilan Halaman Menu Dashboard User

Gambar 4.12 Tampilan Dashboard

Gambar 4.13 Tampilan Start Consultation

Gambar 4.14 Tampilan Consultation

Gambar 4.15 Tampilan Result Consultation

Gambar 4.16 Tampilan History Consultation

Gambar 4.17 Menu Dashboard Admin

Gambar 4.18 Tampilan Jenis Cacat

Gambar 4.19 Tampilan Data Customer

Gambar 4.20Tampilan Halaman Grading

Gambar 4.21 Tampilan Ukuran Kain

Gambar 4.22 Tampilan Model Cacat (defect)

Gambar 4.23 Tampilan Point

Gambar 4.24 Tampilan History

Gambar 4.25 Tampilan Admin

DAFTAR SIMBOL

I. SIMBOL USE CASE DIAGRAM

II. SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

III. SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM



Daftar isi

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini kebutuhan informasi dalam dunia bisnis menjadi sangat penting dalam menentukan kemajuan suatu perusahaan aktivitas yang baik pada perusahaan atau teknologi pun sangat ditentukan oleh informasi yang tersedia dibutuhkan teknologi informasi yang dapat mengorganisir dengan baik data-data perusahaan secara terstruktur dan mudah di pahami dengan baik Sebuah perusahaan atau organisasi pasti memiliki tujuan menjadi maju dan berkembang.Kunci penting dalam memajukan sebuah perusahaan atau Organisasi adalah dengan Sistem Informasi yang cepat dan tepat.Tujuan tersebut membuat perusahaan terus memperbarui Teknologi Sistem Informasi di Era Globalissi seperti saat ini.Melihat perkembangan Teknologi (IPTEK) yang semakin cepat,maka perusahaan memerlukan data menjadi Informasi yang berguna agar perkerjaan menjadi lebih baik.

PT Makmur Berkat Solusi merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa Supply Chain & Logistic Services, salah satu nya adalah jasa sewa gudang dimana pada saat ini mempunyai 2 (dua) pelanggan Sistem pengiriman Stock yang berjalan saat ini masih sistem Offline dan menggunakan Microsoft excel dan sistem komputerisasi yang masih kurang efektif untuk melihat laporan stok yang dikirim ke customer

kekurangan dan kelemahan seperti memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengetahui jumlah persediaan stok barang karena custumer ingin selalu up date dalam jumlah stok yang sekarang tersedia sedangkan pihak admin membutuhkan waktu yang lama untuk membuat laporan pengeluaran barang apa bila semua kegiatan di dalam gudang sudah,selesai perhari baru stok di kirim ke custumer,sehingga menyebabkan kinerja perusahaan menjadi terhambat dalam penginputan data untuk langsung sampai ke pihak custumer dan dimana setiap barang mempunyai nomor grade dan Lot yang berbeda jadi masing-masing tiap barang berbeda-beda grade dan Lot dimana membutuhkan sistem yang dapat mempermudah laporan tiap item stock barang tergantung nomor grade barang tersebut.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi maka dibutuhkan sistem yang dapat membantu bagian Inventory Stok Opname dalam mengolah laporan untuk itu peneliti tertarik mengangkat permasalahan ini kedalam penelitian Skripsi dengan judul. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN INVENTORY STOCK OPNAME BERBASIS WEB PADA PT MAKMUR BERKAT SOLUSI LOGISTI .

Rumusan Masalah

Dari pengamatan yang penulis lakukan,dapat ditemukan beberapa masalah yang terjadi pada.PT Makmur Berkat Solusi

  1. Bagaimana sistem pemantauan Inventory Stok yang berjalan saat ini pada PT Makmur Berkat Solusi  ?
  2. Kendala-kendala apa saja yang terjadi pada Sistem yang berjalan saat ini PT Makmur Berkat Solusi ?
  3. Bagaimana merancang sistem yang dapat membantu bagian Inventory Stok Opname pada PT Makmur Berkat Solusi ?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan lebih terarah maka peneliti membatasi permasalahan yang akan di bahas yaitu hanya sebatas pemantauan inventory barang stok Opname pengeluaran dan penerimaan barang pada PT Makmur Berkat Solusi dan sistem yang akan di buat meliputi penginputan data masuk barang dan penginputan keluar barang dan Pengiriman stok langsung terkirim secara Update detail item nama barang yang ada di gudang agar tidak terjadi kekeliruan antara stok fisik dan sistem laporan stock dalam bentuk PDF

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Setiap penelitian memiliki tujuan serta manfaat.dalam penelitian ini,peneliti memiliki tujuan penelitian sebagai berikut :

  1. Tujuan Operasional
    1. Untuk mengetahui proses terjadi nya sistem yang berjalan saat ini pada PT Makmur Berkat Solusi logistic.
    2. Agar dapat menganalisa sistem yang lebih baik,setelah menganalisa sistem yang ada atau sedang berjalan.
  2. Tujuan Fungsional
    1. Agar dapat menghasilkan rancangan sistem menjadi lebih baik dan mempermudah sistem kerja perusahaan.
  3. Tujuan Individual
    1. Agar penulis mendapat pengalaman secara factual di PT Makmur Berkat Solusi dan agar dapat merancang sistem yang lebih baik dalam proses berkerja.

Manfaat Penelitian

  1. Bagi Perusahaan

    Memberikan pengalaman untuk pengetahuan dan memperluas wawasan dan pengetahuan yang diterima di dalam perkulihan pada dunia kerja.

  2. Bagi Penulis

    PT Makmur Berkat Solusi dapat memberikan informasi untuk melakukan perubahan dan perbaikan.

  3. Bagi Perguruan Tinggi Raharja

    Dapat di pergunakan sebagai acuan dan perbandingan untuk melakukan penelitian sejenis dalam rangka mendapatkan hasil yang lebih baik.

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara untuk memecahkan masalah ataupun cara mengembangkan ilmu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. Dalam penyusunan laporan skripsi ini penulis menggunakan beberapa teknik yang dilakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan dengan menggunakan beberapa metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi
  2. Merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati dan mencari sumber informasi langsung dengan melalukan evaluasi terhadap masalah yang ada dan melakukan pencatatan secara sistematis terhadap unsur –unsur yang telah diteliti.

  3. Metode Wawancara (Interview)
  4. Metode pengumpulan data dilakuan melalui proses tanya jawab terhadap pihak – pihak yang terkait dapat memahami setiap permasalahaan yang terjadi. Wawancara ini untuk mendapatkan data dan keterangan secara lisan serta bertatap langsung dengan operator ataupun bagian pengecekan kualitas bahan hasil produksi didalam ruang lingkup tempat penelitian.

  5. Metode Studi Pustaka
  6. Metode Studi Pustaka, digunakan untuk mendapatkan informasi dari Studi Pustaka (Literature) yang ada. Terkait dengan penelitian yang sedang dicari penulis mengenai aplikasi sistem pakar pngecekan kualitas barang. Untuk mendapatkan perbedaan atau menghindari plagiat terhadap penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti lain.

 

Metode Analisa

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitin SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats), Analisa SWOT digunakan penulis untuk menganalisa dan memilih berbagai hal baik secara internal maupun eksternal yang mempengaruhi keempat faktor tersebut.

Metode Perancangan

Metode perancangan merupakan tiap-tiap prosedur, teknik, dan alat bantu tertentu yang mempresentasikan sejumlah aktivitas tertentu yang digunakan oleh perancang dalam proses perancangan keseluruhan. Metode perancangan sistem berorientasi objek dengan tool menggunakan Unified Modelling Language (UML).

Metode Testing

Yaitu melakukan pengujian terhadap sistem informasi yang telah dibuat dengan menggunakan black box untuk unit test.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, waktu dan tempat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori umum, teori khusus dan definisi lainnya yang berkaitan dengan analisa sistem yang dibahas dan literature review yang berhubungan dengan penelitian. Bab ini juga menjelaskan tentang teori yang diambil dari beberapa kutipan buku yang berupa pengertian dan definisi berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi.

BAB III : PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan hasil penelitian lapangan terhadap sistem yang berjalan dan yang ingin dijelaskan tentang uraian umum, tinjauan perusahaan, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan fungsi, prosedur sistem berjalan, analisis piranti sistem, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, tata laksana sistem yang berjalan saat ini menggunakan UML, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, final draft elisitasi, Rancangan sistem yang diusulkan.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang usulan sistem dan prosedur yang baru, diagram rancanagan sistem menggunakan UML, rancangan basis data, rancangan tampilan sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem usulan, implementasi yang diusulkan dari metode analisa SWOT dan pengujian Black Box.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil laporan skripsi yang dapat diambil dari bab – bab yang telah dibahas dengan pertimbangan kelebihan dan kekurangan dari sistem yang sedang berjalan saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II
LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Menurut Muharto (2016:102) [1] “ Pengembangan didefinisikan sebagai aktifitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis computer untuk menyelesaikan persoalan (problem)."

Menurut Santoso dalam jurnal teknologi informasi mura (2018:100) [2] “ perancangan sistem adalah tahap yang dilakukan setelah melakukan analisis sistem,pendefinisian kebutuhan-kebutuhan sistem yang akan dibangun,dan persiapan untuk merancang bangun implementasi sistem dengan menggambarkan sistem yang akan dibangun.Perancangan sistem dimulai dengan memahami sistem yang sedang berjalan dan kriteria-kriteria sistem terstruktur yang digambarkan oleh grafik atau diagram."


Menurut Irfandi (2015:64) [3] “Pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangakan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam proses pembelajaran,pengembangan akan mengacu pada pembuatan suatu masalah yang ditemukan dengan cara yang berbeda dari sebelumnya."

Konsep Dasar XAMPP

Pengertian XAMPP

Menurut Mulhim (2013)[4]XAMPP adalah paket instalasi program yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL Database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan perl”.

Menurut Kartini(2013)[5]xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

Konsep Dasar MySQL

Pengertian MySQL

Menurut Solichin Achmad (2016)[6]MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen berbasis data SQL atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi diseluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GLP.

Menurut Ahmar Ansari Saleh (2013)[7]MySQL adalah sistem yang berguna untuk melakukan proses pengaturan koleksi-koleksi struktur data (database) baik yang meliputi proses pembuatan atau proses pengelolaan database. MySQLl ini bersifat open source, artinya setiap orang dimungkinkan untuk menggunakan dan memodifikasinya, sebenarnya MySQL ini suatu produk yang berjalan pada Linux, tetapi seiring berjalannya waktu dan pengetahuan maka para pengembang kemudian meliris MySQL yang bisa diakses melalui Windows.

Konsep Dasar Data Base

Definisi Data Base

Menurut Gordon C. Everest yang dikutip dari buku Didik Setiawan (2017)[8]Data Base ialah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi, terdefinisi secara formal dan juga dikontrol terpusat pada suatu organisasi.

Menurut Solichin Achmad (2016)[6] “Untuk mengelola database diperlukan suatu perangkat lunak yang disebut DBMS (Database Managemen System). DBMS merupakan suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna (user) untuk membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses database secara praktis dan efisien. Dengan DBMS, user akan lebih mudah mengontrol dan memanipulasi data yang ada.

Definisi PHP

Menurut Prasetio Adhi (2014)[9] “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa script yang ditanam di sisi server.

Menurut Didik Setiawan (2017)[10] “PHP merupakan sebuah bahasa scripting tingkat tinggi yang dipasang pada dokumen HTML. Pada PHP ada beberapa fungsi yang lebih spesifik, sedangkan tujuan utama dari pengguna bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancangan web yang dinamis dan dapat bekerja secara otomatis.

Definisi Internet

Menurut Jubilee Enterprise dalam buku (2015)[11] “Internet adalah teknologi yang menghubungkan satu komputer dengan jutaan komputer lainnya di seluruh dunia sehingga bisa dimanfaatkan untuk mencari informasi, mengirim surat elektronik, berkirim foto, serta banyak lagi. Internet sering juga disebut dengan istilah dunia maya karena dengan internet kita bisa berhubungan dengan banayak orang dari seluruh dunia tanpa harus mengunjungi orang-orang itu satu demi satu.

Menurut Andy (2014)[12] “Internet adalah salah satu bentuk media komunikasi dan informasi interaktif. Wujud internet adalah jaringan komputer yang terhubung di seluruh dunia. Internet digunakan untuk mengirim informasi pada komputer diseluruh dunia sehingga kita dapat bertukar informasi secara cepat.

Teori Khusus

Konsep Dasar Aplikasi

Pengertian Aplikasi

Menurut Hasan Abdurahman (2014)[13] “aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah – perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan pembuatan aplikasi tersebut, aplikasi mempunyai arti yaitu pemecahan masalah yang menggunakan salah satu tehnik pemprosesan data aplikasi yang biasanya berpacu pada sebuah komputansi yang diinginkan atau diharapkan maupun pemprosesan data yang diharapkan.

Menurut Solichin Achmad (2016)[6] “aplikasi atau perangkat lunak (software) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu sistem komputer, disamping keberadaan pengguna (brainware), perangkat keras (hardware) dan jaringan (networking). Jika dilihat dari lingkungan pengembangnya, aplikasi dapat dibagi menjadi aplikasi berbasis desktop, aplikasi berbasis web, dan aplikasi berbasis mobile.

  1. Aplikasi Berbasis Desktop merupakan aplikasi yang memerlukan proses instalasi disetiap komputer yang akan menggunakannya. Contohnya : Microsoft Office. Mozilla Firefox, Adobe Photoshop dan Macromedia Dreamweaver.
  2. Aplikasi Berbasis Web tidak memerlukan instalasi disetiap komputer karena aplikasi berada di suatu server. Untuk membuka aplikasi cukup menggunakan browser yang terhubung melalui jaringan ke server.
  3. Aplikasi Berbasis Mobile merupakan aplikasi yang hanya dapat dijalankan pada perangkat bergerak (mobile) seperti handphone, smartphone dan PDA.

Kelebihan Aplikasi Berbasis Web

Menurut Solichin Achmad (2016)[6] “saat ini, perkembangan aplikasi berbasis web sangat pesat karena memang memiliki beberapa kelebihan dibanding aplikasi berbasis desktop. Berikut beberapa kelebihan yang dimiliki oleh jenis aplikasi berbasis web :

  1. Pada sisi pengguna (client), tidak memerlukan proses instalasi. Jika terjadi perubahan aplikasi, client juga tidak perlu repot-repot melakukan update karena cukup dilakukan di sisi server.
  2. Dapat diakses darimana saja melalui jaringan. Jika server aplikasi berada dalam jaringan intranet (LAN), aplikasi dapat diakses dari seluruh komputer di dalam jaringan intranet tersebut. Dan jika server aplikasi berada di jaringan internet (memiliki IP Public atau di letakan di web hosting), maka aplikasi dapat diakses.
  3. Data disimpan di server, sehingga akses terhadapat data dari sisi client (pengguna) dapat diatur sesuai kebutuhan.
  4. Cross-platform, artinya aplikasi dapat diakses melalui komputer dengan berbagai sistem operasi (Windows, Linux atau Mac) asalkan memiliki browser.
  5. Dari sisi client, tidak memerlukan spesifikasi komputer yang besar karena hampir seluruh proses aplikasi dilakukan di server.
  6. Client (pengguna) lebih aman dari virus atau gangguan lainnya karena aplikasi berjalan di atas browser.

Konsep Dasar Sistem Pakar

Menurut Anik Andriani (2016)[14] “Dalam konsep sistem pakar, user atau pengguna menyampaikan fakta atau informasi ke dalam sisyem pakar, yang selanjutnya fakta dan informasi tersebut akan disimpan ke knowledge-base dan diolah oleh mesin inferensi, sehingga sistem dapat memberikan timbal balik kepada user berupa keahlian atau jawaban berdasarkan pengetahuan yang disambpaikan sebelumnya.

Gambar 2.1 Konsep Dasar Sistem Pakar

Pengertian Sistem Pakar

Menurut Anik Andriani (2016)[14] “sistem pakar adalah sebuah sistem yang kinerjanya mengadopsi keahlian yang dimiliki seorang pakar dalam bidang tertentu ke dalam sistem atau program komputer yang disajikan dengan tampilan yang dapat digunakan oleh pengguna yang bukan seorang pakar sehingga dengan sistem tersebut pengguna dapat membuat sebuah keputusan atau menentukan kebijakan layaknya seorang pakar.

Menurut Hayadi B. Herawan dan Kasman Rukun,(2016:1)[15] “sistem pakar pada konsep dasaranya mencakup beberapa persoalan mendasar, antara lain siapa yang disebut pakar, apa yang dimaksud dengan keahlian, bagaimana keahlian dapat ditransfer, dan bagaimana sistem bekerja. Pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan, penilaian, pengalaman, metode khusus, serta kemampuan untuk menerapkan bakat ini dalam memberi nasihat dan pemecahan masalah. Pengembangan sistem pakar dibagi menjadi dua generasi. Kebanyakan sistem pakar generasi pertama menggunakan aturan aturan jika-maka untuk merepresentasikan dan menyimpan pengetahuannya. Sistem pakar generasi kedua jauh lebih fleksibel dalam mengadopsi banyak representasi pengetahuan dan metode pertimbangan. Pengalihan keahlian dari para ahli ke media elektronik seperti komputer untuk kemudian diahlikan lagi pada orang yang bukan ahli merupakan tujuan utama dari sistem pakar.

Menurut Minarni dan Hidayat (2013:27)[16] “Sistem pakar adalah suatu program komputer berbasis pengetahuan yang berusaha seorang pakar ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh seorang pakar. Seperti hal nya seorang pakar, sistem pakar terfokus pada suatu dominan masalah yang spesifik.”

Menurut M. Yazdi Pusadan (2014)[17] “sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli.”

Menurut Nahampun (2014:56)[18] “sistem pakar adalah sebuah perangkat lunak komputer yang memiliki basis pengetahuan untuk domain tertentu dan menggunakan penalaran inferensi menyerupai seorang pakar dalam menyelesaikan masalah”

Arsitektur Sistem Pakar

Menurut B. Herawan Hayadi (2016:20)[15] “perancangan perangkat lunak sistem pakar dalam menganalisa minat, kecenderungan, dan karakter berdasarkan macam pokok bahasan mempunyai lima komponen utama, yaitu : Knowledge berisi aturan-aturan macam-macam sifat-sifat dan keperibadian. Sedangkan basis data sistem pakar dibutuhkan memahami, meluruskan dan menyelesaikan masalah, basis data mempunyai table diagnose. Inference engine merupakan perangkat lunak yang melakukan pemalaran dengan menggunakan pengetahuan yang ada seperti prosedur-prosedur untuk mencocokan fakta berupa hasil kesimpulan.”

Menurut Minarni dan Hidayat (2013:27)[16] “Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Komponen-komponen sistem pakar dalam dua bagian.”

Komponen Sistem Pakar

Menurut Anik Andriani (2016)[14] “sistem pakar mempunyai komponen utama pada strukturnya, antara lain:

  1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
  2. Inti dari suatu sistem pakar adalah basis pengetahuan yang merupakan representasi pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar yang tersusun oleh atas fakta dan kaidah. Basis pengetahuan bisa kita dapatkan langsung dari seorang pakar maupun dari data histori yang berisi data-data pengetahuan dari seorang pakar.

  3. Mesin Inferensi (Inference Engine)
  4. Otak dari sebuah sistem pakar adalah mesin inferensi yang berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Terdapat dua penalaran yang dapat dilakukan dalam melakukan inferensi, yaitu:

    a. Forward Chaining

    Merupakan cara penalaram dengan memulai dari fakta terlebih dahulu untuk memuji kebenaran hipotesis atau mencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebalah kiri dulu (IF dulu). Forward Chaining merupakan grup dari multiple inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya. Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan meng-assert konklusi. Forward Chaining cocok digunakan untuk suatu aplikasi yang menghasilkan tree yang lebar dan tidak dalam.

    b. Backward Chaining

    Merupakan cara penalaran dengan memulai dari hipotesis (ekspektasi apa yang diinginkan terjadi) terlebih dahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut harus dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan. Backward Chaining juga merupakan penalaran dengan mencocokan fakta atau pernyataan yang dimulai dari bagian sebelah kanan (THEN dulu). Backward Chaining cocok digunakan untuk suatu aplikasi yang menghasilkan tree yang sempit dan cukup dalam.

  5. Basis data (Database)
  6. Merupakan kumpulan data yang terdiri dari semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah- kaidah dalam sistem.

  7. Antarmuka Pemakai (User Interface)
  8. Merupakan fasilitas yang dapat digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai dengan komputer dalam menggunakan sistem pakar. Antarmuka ini memudahkan pengguna sistem pakar yang bukan merupakan seorang pakar dapat bekerja dan bertindak atau membuat keputusan layaknya seorang pakar.

Keuntungan Sistem Pakar

Menurut Anik Andriani (2016)[14] “Berikut adalah keuntungan sistem pakar, yaitu :

  1. Memungkinkan pengguna yang bukan seorang pakar pada bidang tertentu dapat mengerjakan tugas dari seorang pakar.
  2. Bisa melakukan proses yang sama secara berulang.
  3. Sistem pakar dapat menyimpan pengetahuan dan keahlian dari pakar.
  4. Dengan adanya sistem pakar produktivitas dan output sistem dapat ditingkatkan.
  5. Memiliki kemampuam untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian.
  6. Meningkatkan kapabilitas dalam menyelesaikan masalah, dan menghemat waktu dalam mengambil keputusan.

Menurut Turban dalam Prabowo (2013:32)[19] “sistem pakar dapat ditampilkan dalam dua lingkungan : lingkungan pengembangan dan lingkungan konsultasi (runtime). Lingkungan pengembangan digunakan oleh ES builder untuk membangun komponen dan memasukkan pengetahuan ke dalam basis pengetahuan, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh nonpakar untuk memperoleh pengetahuan dan nasehat pakar. Lingkungan ini dapat dipisahkan setelah sistem lengkap.

Gambar 2.2 Struktur Sistem Pakar

Seperti yang tampak pada gambar struktur sistem pakar di atas, bahwa keberadaan seorang pakar yang sebelumya harus berada di lingkungan konsultasi dapat digantikan dengan seseorang yang bukan pakar dengan bantuan mesin inferensi pada sistem pakar yang sudah berisi basis pengetahuan pakar, sehingga dengan keterbatasan ketersediaan pakar mereka cukup dengan menginterpretasikan pengetahuannya ke dalam basis pengetahuan untuk perbaikan pengetahuan yang akan diproses oleh mesin inferensi sistem pakar.

Konsep Dasar Kualitas

Pengertian Kualitas

Menurut Kotler dan Armstrong (2014:230)[20] “mendefinisikan kualitas produk sebagai berikut: “The characteristics of a product or service that bear on its ability to satisfy stated or implied customer needs”. Menurut pendapat ini kualitas produk adalah karateristik suatu produk atau jasa yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan.

Menurut Armstrong dan Adam (2014:209)[21]Product quality is one of the marketer's main positionong tool. quality has a direct i service performance : this it is closely linked to customer value and satisfation. in quality can be defined as "freedom from defects”. Yang diartikan sebagai Kualitas produk merupakan salah satu alat pemasar utama marketing. kualitas memiliki kinerja layanan langsung: ini sangat terkait dengan nilai dan kepuasan pelanggan. dalam kualitas dapat didefinisikan sebagai "kebebasan dari cacat."

Menurut Zulfadly (2013)[22] “kualitas produk adalah salah satu alat utama dalam positioning atau menetapkan posisi sebagai pasar kualitas produk yang mempunyai dua dimensi kualitas tingkat konsistensi dalam pengembangan suatu produk. Kualitas, kinerja, kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya yang meliputi daya tahan kehandalan, kemudahan penggunaan, serta atribut bernilai lainnya. Dari sudut pandang produsen kualitas atau mutu adalah keadaan fisik, fungsi dan sifat suatu produk yang bersangkutan dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan memuaskan sesuai dengan nilai yang telah di keluarkan."

Menurut Muhammad Arif (2016)[23] “konsep kualitas harus bersifat menyeluruh, baik produk maupun prosesnya. Kualitas produk meliputi kualitas bahan baku dan barang jadi sedangkan kualitas proses meliputi kualitas segala sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi perusahaan manufaktur dan proses penyediaan jasa atau pelayanan bagi perusahaan."

Konsep Dasar Produk

Pengertian Produk

Produk merupakan elemen dasar dan penting dari bauran pemasaran, dikatakan penting karena dengan produk perusahaan dapat menetapkan harga yang sesuai, mendistribusikan dan menentukan komunikasi yang tepat untuk pasar sasaran. Produk diciptakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Menurut Lupiyoadi (2013:92)[24] “keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk saja, tetapi membeli manfaat dan nilai dari produk tersebut yang disebut “the offer".

Tingkatan Produk

Pengembangan produk diperlukan pengetahuan bagi perusahaan mengenai tingkatan produk sebagai salah satu cara merespon serta mengikuti keinginan dan kebutuhan pasar. Berikut ini merupakan penjelasan lima tingkatan produk. Menurut Kotler dan Keller (2016:390)[20]

  1. Manfaat Inti (Core Benefit), yaitu manfaaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.
  2. Produk Dasar (Basic Product) adalah produk dasar yang mampu memenuhi fungsi pokok produk yang paling dasar.
  3. Produk Harapan (Expected Produk) adalah produk formal yang ditawarkan dengan baerbagai atribut dan kondisi secara normal (layak) diharapkan dan disepkati untuk dibeli dan serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi yang diharapkkan oleh pembeli pada saat membeli produk.
  4. Produk Pelengkap (Augment Produk) adalah berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahkan dengan berbagai manfaat layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan dapat dibedakaan dengan produk pesaing.
  5. Produk Potensial (Potential Product) adalah segala macam tambahan dan 25 perubahan yang mungkin dikembangkan untuk produk dimasa mendatang, atau semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatau produk dimasa yang akan datang. Jadi pada dasarnya produk adalah sekumpulan nilai kepuasan yang kompleks. Nilai sebuah produk atau jasa ditempatkan oleh konsumen berdasarkan manfaat yang akan mereka terima dari produk tersebut selain itu produk tersebut harus memiliki diferensiasi sehingga konsumen dapat membedakan dan produk tersebut memiliki keunggualan tersendiri dimata atau diingatan konsumen.

Definisi UML

Menurut Yuni Sugiarti (2013)[25] Unifield Modeling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak.

Jenis-jenis UML

  1. Use Case Diagram
  2. Menurut Yuni Sugiarti (2013)[25] Use Case Diagram atau diagram use case merupakan pemodelan untuk menggambarkan kelakuan (behavior) sistem yang akan dibuat. Diagram use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat. Dengan pengertian yang cepat, diagram use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa aja yang ada di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi – fungsi tersebut.

  3. Activity Diagram
  4. Menurut Yuni Sugiarti (2013)[25] Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh system.

  5. Class Diagram
  6. Menurut Yuni Sugiarti (2013)[25] Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.

    1. Atribut merupakan variabel –variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.
    2. Atribut mendeskripsikan properti dengan sebaris teks di dalam kotak kelas tersebut.
    3. Operasi atau metode adalah fungsi – fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

    Diagram kelas mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai hubungan dengan statis yang terdapat di antara meraka. Diagram kelas juga menunjukan properti dan operasi sebuah kelas dan batasan – batasan yang terdapat dalam hubungan–hubungan objek tersebut.


    Diagram kelas mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai hubungan dengan statis yang terdapat di antara meraka. Diagram kelas juga menunjukan properti dan operasi sebuah kelas dan batasan – batasan yang terdapat dalam hubungan–hubungan objek tersebut.

    Diagram kelas menggambarkan sruktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti contaiment, pewarisan, asosiasi dan lain- lain. Kelas memiliki tiga area pokok:

    1. Nama
    2. Atribut
    3. Operasi
  7. Sequence Diagram
  8. Menurut Yuni Sugiarti (2013)[25] sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada Use Case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima atar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketetahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah Use Case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diintansiasi menjadi objek itu.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Andi Prastomo (2014)[26] Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:
    1. M pada MDI berarti Mandatory . Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
  3. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?
    4. Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem.

Konsep Dasar Testing

Menurut Ita Purnama Sari dan Erik Hadi Saputra (2014)[27] Uji coba dilakukan terhadap sistem dan program. Perbedaan antara uji coba sistem dengan program terletak pada ruang lingkupnya. Uji coba sistem adalah black box testing dan white box testing. Uji coba program fokus pada program aplikasi. Program yang dibangun harus bebas dari kesalahan logika, proses, dan kesalahan sintaks.

Konsep Dasar SWOT

Menurut Rangkuti (2006)[28]analisis SWOT adalah analisa yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).

  1. Kekuatan (Strenghts) adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.
  2. Kelemahan (Weakness) adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat meruoakan sumber dari kelemahan perusahaan.
  3. Peluang (Opportunities) adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan-kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.
  4. Ancaman (Threats) adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.

Studi Pustaka (Literature Review)

Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini. Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam penelitan skripsi ini, antara lain :

  1. Jurnal penelitian yang ditulis oleh Nano Firmansyah, Asahar Johar, dan Prasetyo (2017), yang berjudul “ Sistem Pakar Identifikasi Pengecekan Kualitas Kopi Berbasis Web Dengan Menggunakan Certainty Factor“. Penelitian ini menjelaskan penentuan kualitas tanaman kopi yang benar-benar bagus membutuhkan seseorang yang benar ahli dibidangnya atau seorang pakar, sehingga dapat di pastikan kualitas kopi dengan bermutu baik. Dengan sistem pakar berbasis web ini, pengecekan kualitas terhadap kopi dapat memberikan informasi dan diharapkan dapat membantu masyarakat baik petani maupun non tani dalam melihat kualitas kopi yang dihasilkan. Metode yang digunakan dalam pengecekan kualitas kopi menggunakan Metode Certainty Factor. Certainty Factor menggunakan suatu nilai untuk mengasumsikan derajat keyakinan seseorang pakar terhadap suatu data.[29]
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Gitayanti Tangaguling (2013) dengan judul “ Pembangunan Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Hama Penyakit Pada Tanaman Padi Berbasis Web” penelitian ini menjelaskan kerusakan pada tanaman padi yang disebabkan hama penyakit. Dengan gejala tersebut sering diabaikan oleh petani karena ketidaktahuannya dan menganggap gejala tersebut sudah biasa terjadi pada masa tanam, sampai suatu saat timbul gejala yang sangat parah dan meluas. Penerapan sistem pakar ini dapat dijalankan melalui web, sehingga petani bisa mengaksesnya dimanapun dan kapanpun tanpa batas waktu dan tempat. Pada sistem pakar hama penyakit tanaman padi dibangun menggunakan Metode Bayes. Metode Bayes yaitu, menunjukan ukuran kepastian terhadap fakta atau aturan dan dapat mengukur sesuatu apakah pasti atau tidak pasti dalam mengdiagnosa.[30]
  3. Jurnal penelitian yang ditulis oleh Nurlailah Badariah, Dedy Sugiarto, Chani Anugerah (2016), yang berjudul “Penerapan Metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) Dan Expert System (Sistem Pakar)”. Penelitian ini menjelaskan mengidentifikasi jenis kegagalan yang sering terjadi pada produk Link PC 400 Strong R, penyebab terjadinya kegagalan proses tersebut. Dari hasil pemeriksaan kualitas oleh bagian Quality Control diketahui bahwa terjadi kecacatan pada proses Induction Quenching Tempering (IQR). Produk cacat ini akan di-repair. Kondisi ini akan sangat merugikan perusahaan karena biaya produksi yang meningkat. Dengan ini upaya yang dilakukan menggunakan metode FMEA dan sistem pakar, yang diharapkan dapat mengidentifikasi kegagalan proses produksi yang sering terjadi. Metode FMEA (Failure Mode And Effect Analysis) adalah suatu prosedur terstruktur untuk mengidentifikasi dan mencegah sebanyak mungkin mode kegagalan. Dan hasil kesimpulan dari metode FMEA tersebut dibentuk sebuah tabel untuk merancang sistem pakar.[31]
  4. Jurnal penelitian yang ditulis oleh Ahmad Ahmad, Lithrone Laricha, dan Felisia Wijaya (2015), yang berjudul “Perancangan Sistem Pakar Untuk Pengendalian Kualitas Pada Sparepart Dengan Sistem DIE Casting (Studi Kasus Pada PT.SJA)”. Penelitian ini menjelaskan proses pengendalian kualitas dan pengawasan terhadap pengendalian kualitas yang harus ditangani oleh seorang pakar atau ahli secara cepat dan tepat dalam mengatasi suatu masalah. Dikarenakan seorang pakar tidak dapat hadir dan meyelesaikan semua masalah tepat waktu pada saat dibutuhkan dilapangan. Dengan itu dilakukan pengelolaan dari menggunakan peta kendali dan diagram pareto untuk dapat menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kecacatan produk, memberikan informasi serta tindakan yang dilakukan dalam menghadapi masalah tentang pengendalian kualitas dengan menggunakan sistem pakar yang disesuaikan pada penyebab cacat yang terjadi. Metode yang digunakan FMEA. FMEA adalah suatu cara dimana suatu bagian atau proses yang mungkin gagal memenuhi suatu spesifikasi, menciptakan cacat atau ketidaksesuaian dan dampak pada pelanggan bila mode kegagalan itu tidak dicegah dan dikoreksi.[32]
  5. Jurnal penelitian yang ditulis oleh Rahman Fakhrul, Eka Praja Wiyata Mandala, dan Teri Ade Putra (2017), yang berjudul “Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Dengan Mengunakan Metode Certainty Factor Untuk Menentukan Jenis Ganguan Disleksia Berbasis Web”. Penelitian ini menjelaskan sebuah penyakit Disleksia atau kesulitan belajar pada anak dalam mendiagnosis dini keterampilan membaca anak, disebabkan oleh faktor orangtua yang terlalu sibuk dan kurang mengetahui hal yang normal perkembangan anak-anak. Dengan adanya permasalahan ini dibentuknya sistem pakar berbasis web yang bertujuan untuk menentukan jenis gangguan Disleksia awal ganguan dialami oleh anak-anak. Metode yang digunakan adalah Metode Certainty Factory (Cf), metode untuk memverifikasi apakah fakta itu pasti atau tidak pasti. Dan diharapkan metode ini akan menghasilkan sistem pakar dengan tingkat kepastian yang akurat dan sesuai tentukan sesuatu yang tidak pasti.[33]
  6. Jurnal penelitian yang ditulis oleh Alvaro Tejeda-Lorente, Carlos Porcel, Eduardo Peis, Rosa Sanz dan Enrique Herrera-Viedma (2014), yang berjudul “A quality based recommender system to disseminate information in a university digital library”. Penelitian ini menjelaskan sistem rekomendasi mengevaluasi dan menyaring sejumlah besar informasi yang tersedia di web, digunakan dalam lingkungan akademik untuk membantu pengguna dalam pencarian mereka terhadap informasi yang relevan. Dalam literatur, banyak pendekatan untuk menghasilkan rekomendasi barang-barang informasi yang dipersonalisasi dalam lingkungan seperti itu dapat ditemukan. Dengan sistem rekomendasi baru berdasarkan kualitas item, untuk membantu pengguna mengakses sumber daya penelitian yang relevan. Menggunakan metode fuzzy linguistic, yang merupakan peningkatan dari logika boolean yang berhadapan dengan konsep kebenaran, memungkinkan nilai keanggotaan antara 0 dan 1, tingkat keabuan dan juga hitam dan putih dan dalam bentuk linguistic konsep tidak pasti.[34]
  7. Jurnal penelitian yang ditulis oleh Biljana Mileva Boshkoska, Marko Bohanec, Pavle Boskoski, dan Dani Juricic (2015), yang berjudul “Copula based decision support system for quality ranking in the manufacturing of electronically commutated motors”. Penelitian ini menjelaskan peringkat kualitas produk memainkan peran penting dalam sistem manufaktur, masalah pemeringkatan kualitas motor bermutasi secara elektronik (Electronically Commutated) dengan menundukan setiap produk jadi ke sesi pengukuran singkat. Dengan berbasis copula metode yang digunakan Decision Support System (DSS). DSS adalah sistem berbasis komputer yang menyajikan dan memproses informasi yang memungkinkan pembuatan keputusan menjadi lebih produktif, dinamis dan inovatif. DSS yang diusulkan memberikan peringkat penuh motor EC (Electronically Commutated) dengan mengintegrasikan preferensi ahli dan standar kualitas.[35]
  8. Jurnal penelitian yang ditulis oleh H Ravisankar, K Sivaraju, D Damodar Reddy dan N Srinovasa Rao (2018), yang berjudul “Web Based Expert System For Tobacco Disease Management”. Penelitian ini menjelaskan kualitas dan produksi tembakau sangat dipengaruhi oleh penyakit, baik di pembibitan maupun di ladang. Hasilnya karena penyakit bisa setinggi 50% tergantung pada jenis dan intensitas penyakit. Gejala beberapa penyakit terkadang mirip gangguan nutrisi dan karenanya membingungkan. Berdasarkan teknologi informasi, sistem pakar berbasis web pada berbagai penyakit tembakau gejala dan manajemen mereka dikembangkan dan dikaitkan dengan “Agridaksh” yang dikelola oleh IASRI untuk menyediakan akses global. Sistem ini memiliki dua metode berbeda. Metode pertama menggunakan Metode Inferensi adalah berbasis teks sementara. Metode kedua menggunakan Ontologia, adalah menampilkan gambar dengan teks. Dari metode tersebut pendekatan penggunaan masuk ke sesi Tanya jawab dengan sistem dan pada akhir sesi, penyakit tembakau tertentu diidentifikasi dan gambarnya ditampilkan secara online. Sistem pakar yang dikembangkan sangat bermanfaat sebagai itu membawa gejala penyakit dan kerusakan pada tembakau.[36]
  9. JJurnal penelitian yang ditulis oleh Saeid Minaei, Sajad Kiani, Mahdi Ayyari, dan Mahdi Ghasemi-Varnamkhasti (2017), yang berjudul “A Portable Computer-Vision-Based Expert System For Saffron Color Quality Characterization”. Penelitian ini menjelaskan pekerjaan yang melakukan pengembangan dan evaluasi sistem visi komputer untuk karakterisasi saffron non destruktif (Crocus sativus L). Beberapa sampel saffron dari berbagai wilayah geografis diuji, untuk menentukan warna yang baik pada saffron. Karena kualitas warna pada saffron tidak baik untuk dijadikan hasil eksperimen yang dapat menunjukan PCA optimal. Principal Component Analysis (PCA) digunakan untuk pengelompokan sampel saffron dan untuk pemilihan fitur warna. Dengan metode Partial Least Squares (PLS), Multiple Linera Regression (MLR), dan Multiayer Perceptron (MLP) jaringan syaraf untuk membangun hubungan antara fitur warna dan kekuatan pewarna saffron berdasarkan standar ISO 3632. Dengan begitu kinerja model MLP untuk karakterisasi warna saffron lebih baik daripada yang lain.[37]
  10. Jurnal penelitian yang ditulis oleh Lyazzat Atymtayeva dan Kanat Kozhakhmet (2015), yang berjudul “Development of Expert System for Information Security Audit”. Penelitian ini menjelaskan keamanan informasi yang sangat penting dalam mengimplementasikan dan menilai keamanan informasi ditingkat yang baik. Seringkali informasi masalah keamanan harus ditangani secepat mungkin. Namun proses ini disertai dengan biaya yang sangat mahal oleh para ahli dibidangnya. Bidang keamanan informasi sangat luas yang mencakup banyak konsep rumit. Dengan membuat proses auditing sesuai standar internasional dalam keamanan informasi dapat mengembangkan sistem pakar menggunakan metode fuzzy yang dapat berfungsi sebagai pakar audit dengan modul aplikasi berbasis web. Yang berfungsi sebagai alat untuk memecahkan berbagai masalah yang berhubungan dengan keamanan. Dengan sistem pakar dapat diuji untuk menentukan tingkat keamanan beberapa perusahaan.[38]

  11. Berdasarkan literature review diatas tentang sistem pakar bahwa setiap keadaan atau kondisi dimanapun masih banyak yang memiliki ketidakpastian dalam suatu masalah atau kegiatan. Oleh karena itu perlu adanya sistem pakar yang menjadikan hal tersebut sebagai kepastian yang tidak diragukan lagi. Dan dapat mempermudah hal yang sulit sebelumnya dilakukan.


    Dari beberapa penelitian tersebut berbagai metode ada yang sama dan ada yang berbeda. Penulis menggunakan metode lain yaitu metode Backward Chaning. Dimana penelitian ini memulai dari ekspektasi apa yang diinginkan terjadi. Dan dapat menghasilkan kesimpulan yang sesuai dengan keputusan pada fakta yang ada. Serta mengunakan Unified Modelling Language (UML) sebagai modelling tools untuk menggambarkan rancangan sistem yang ada saat ini, yang digunakan Usecase Diagram., Class Diagram, Sequence Diagram, dan Actifity Diagram. Dan Database menggunakan MYSQL untuk menyimpan data-data master maupun data hasil diagnosa sistem pakar, software yang digunakan XAMPP.

BAB III
ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Obyek Penelitian

Sejarah Singkat PT. Indonesia Synthetic Textile Mills

PT Indonesia Synthetic Textile Mills merupakan perusahaan textile terpadu yang didirikan oleh perusahaan swasta nasional Indonesia dengan perusahaan Jepang (Toray Group) dan perusahaan ini juga sebagai kawasan berikat.

PT Indonesia Synthetic Textile Mills didirikan tanggal 12 Agustus 1970, berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. B/42/Pres/3/70, tanggal 17 Maret 1970 dan Surat keputusan Mentri Perindustrian No.261/M/SK/1970, tanggal 17 Juni 1970, dan disahkan dalam lembaran Negara No.300, tanggal 12 Agustus 1970 dan tanggal 22 Maret 1972 diresmikan oleh Mentri Perindustrian dan Gubernur Jawa Barat.

PT Indonesia Synthetic Textile Mills terletak di Jl.Moch.Toha Km.1 Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Propinsi Banten. Homepage : www.toray.co.id/istem/. Secara spesifik yang berbatasan langsung dengan PT. Indonesia Synthetic Textile Mills adalah:

  1. Sebelah utara  : PT Indonesia Toray Synthetic (PT ITS)
  2. Sebelah selatan  : Jalan Mohammad Toha
  3. Sebelah timur  : Pemukiman penduduk
  4. Sebelah barat  : PT Acryl Textile Mills (PT ACTEM)

PT Indonesia Synthetic Textile Mills memiliki luas tanah 161.838m2, dan luas tersebut hanya 38,8 % yang digunakan untuk bangunan yaitu seluas 61.980 m2 yang merupakan Hak Guna Bangunan (HGB) dengan sertifikat nomor: 78.79 dan 83. PT Indonesia Synthetic Textile Mills juga mempunyai fasilitas penunjang seperti lapangan basket, lapangan futsal, mesjid, kantin, koperasi, asrama karyawan, dan perumahan staf.

Memiliki karyawan keseluruhan 285 orang. Rata-rata laki-laki 95% dan perempuan 5%. PT. Indonesia Synthetic Textile Mills sendiri memiliki beberapa departemen yang menunjang proses hasil produksi. Departemen Spinning berperan sebagai proses awal kapas menjadi benang atau pemintalan benang (yarn), Departemen Weaving memproses benang dari olahan spinning menjadi kain tenun (grey), Departemen Dyeing akhir dari pemprosesan produksi yaitu pencelupan warna pada kain serta packing untuk akhir dari proses yang sudah selesai hinga disimpan dalam gudang Finish Goods atau gudang Warehouse. Dan Departemen Engineering serta departemen WWT adalah pendukung para maintenance untuk proses kelangsungan produksi saat ada kendala pada mesin dan lain-lainnya.

Pada bidang usaha perusahaan Textile Integrated (pemintalan, pertenunan, pencelupan benang dan kain). PT. Indonesia Synthetic Textile Mills tidak hanya memasarkan produknya berupa kain saja, tetapi berkembang meliputi produk benang tunggal dan benang rangkap. Produk yang dihasilkan oleh departemen pemintalan selain dikirim pada departemen weaving produk juga dipasarkan ke pabrik-pabrik tekstil yang ada di dalam negeri.

Hasil produksi PT Indonesia Synthetic Textile Mills sekitar 80% di ekspor untuk memenuhi pesanan dari luar negeri, antara lain : Timur Tengah, Eropa, Singapura, Hongkong, Afrika Selatan, Amerika dan Amerika Latin. Sisanya 20% dipesan oleh konsumen dalam negeri. Merek dagang dari produk PT. Indonesia Synthetic Textile Mills adalah “ISTEM TETREX”.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi. Berikut struktur organisasi perusahaan.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Indonesia Synthetic Textile Mills

 

Visi dan Misi PT Indonesia Synthetic Textile Mills

Visi PT Indonesia Synthetic Textile Mills

Mempunyai komitmen yang kuat untuk memenuhi kepuasan pelanggan secara konsisten melalui penerapan & peningkatan berkelanjutan Sistem Managemen Mutu ISO 9001 dengan upaya :

  • Umum
  • Melaksanakan tahapan pengurangan resiko

  • Produksi
    1. Mencapai pertumbuhan yang stabil / sustainable growth, melalui manejemen yang berorientasi CSR
    2. Mencapai “Produksi & Penjualan yang Stabil” sepanjang tahun sebagai upaya untuk mencapai target, meningkatkan produksi dan penjualan untuk ekspor serta meningkatkan penjualan di pasar dalam negeri atau domestik.
  • Kuantitas dan Kualitas
    1. Perbaikan mutu dengan back to basic oleh seluruh karyawan dengan menindak lanjuti setiap wewenang, isi pekerjaan, SOP setiap seksi,
    2. Memberikan kepuasan yang nyata bagi para stake holder
    3. Meningkatkan penjualan, kualitas terhadap kepuasan pelanggan dengan memaksimalkan input dan output
  • Disiplin
    1. Meningkatkan CSR secara menyeluruh untuk menwujudkan stabilitas, kepercayaan, berpotensi dimasa depan yang lebih baik.
    2. Menciptakan metode kerja secara bersama-sama sebagai “leader” dalam bekerja dengan visi, kesabaran, kerja keras, jujur dan agresif menghadapi tantangan menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.
    Misi PT Indonesia Synthetic Textile Mills
    1. Untuk Pelanggan
    2. Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi. Berikut struktur organisasi perusahaan.

    3. Untuk Karyawan
    4. Meneyediakan kesempatan bagi karyawan untuk melakukan pengembangan diri dalam lingkungan yang menantang.

    5. Untuk Pemegang Saham
    6. Menyediakan manajemen yang bisa diandalkan serta diamanahkan bagi pemegang saham.

    7. Untuk Masyarakat
    8. Mengembangkan ikatan dan saling percaya sebagai warga perusahaan yang bertanggung jawab.

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

    1. PresidentDirector

      Wewenang :

      1. Merupakan pimpinan tertinggi dan pemegang kebijakan perusahaan.
      2. Merumuskan arah dan tujuan perusahaan melalui rapat direksi serta menindaklanjutinya melalui kebijakan dan ketentuan perusahaan.
      3. Mengkoordinir kegiatan organisasi untuk menjaga kelancaran segala aktivitas di perusahaan.
    2. Factory Manager
    3. Wewenang :

      1. Mengkoordinir semua divisi yang ada dibawahnya.
      2. Melaporakan hasil opersional divisi (dalam bentuk laporan) kepada Presiden Direktur secara periodik.
    4. General Manager
    5. Wewenang :

      1. Menetapkan tugas dan wewenang dari setiap kepala bagian dan meminta pertanggung jawaban masing masing kepala bagian.
      2. Mengawasi dan menkoordinir seluruh kegiatan produksi serta memberikan pengarahan kepada masing-masing kepala bagian.
      3. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas serta kapasitas produksi sesuai dengan ketetapan standar yang ada dan menjaga kesinambungan kegiatan produksi.
      4. Melapor dan bertanggung jawab kepada Factory Manager.
    6. ASS. General Manager
    7. Wewenang :

      1. Bertanggung jawab terhadap produksi dan kualitas produk
      2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan sistem manajemen mutu ditingkat departemennya.
    8. Section Manager / Kepala Bagian
    9. Wewenang :

      1. Merencanakan, merumuskan dan mendiskusikan dengan atasan mengenai tujuan, program kerja jangka pendek maupun jangka panjang, kebijakan pokok dan wewenang untuk bagiannya.
      2. Menjaga kelancaran kerja dan memotivasi moral anggota bagiannya.
      3. Menjalankan proses kerja di bagiannya sesuai dengan rencana departemen.
      4. Mengarahkan dan mengevaluasi pelakasanaan kegiatan yang bersifat khusus.
    10. Section Chief/Kepala seksi
    11. Wewenang :

      1. Merencanakan pekerjan kegiatan kerja bagi seksinya berdasarakan rencana kerja seksinya.
      2. Menyusun dan menyajikan laporan berkala di unitnya sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan.
      3. Mendorong dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan khusus.
      4. Mengendalikan pekerjaan administratif yang ada di seksinya.
      5. Mengontrol dan menyetujui hasil pengecekan yang sesuai dengan SOP (Standart Operational Prosedur)
    12. Supervisor / Pengawas
    13. Wewenang :

      1. Merencanakan pekerjaan bagi kelompok kecil dengan pengawasan dan penegakan oleh sendiri.
      2. Mengendalikan pelaksanaan proses kerja bawahan di kelompoknya agar sesuai dengan standar kerja.
      3. Mendorong dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan khusus.
      4. Menyusun dan menyajikan data operasiona kerja harian di kelompoknya sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan.
      5. Membimbing dan meningkatkan motivasi bawahan kelompok.
    14. Leader
    15. Wewenang :

      1. Merencanakan pekerjaan bagi kelompok kecil dan pengawasan.
      2. Mengendalikan pelaksanaan proses kerja bawahan dalam kelompoknya agar sesuai dengan standar kerja.
      3. Menimbang dan meningkatkan motivasi bawahan dalam kelompok.
    16. Operator
    17. Wewenang :

      1. Melakasanakan tugas operasional mesin.
      2. Menjaga agar mesin tetapa berjalan
      3. Mengatur pemeliharaan mesin secara rutin

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Dipembahasan ini akan menjelaskan tentang prosedur sistem yang berjalan, use case diagram sistem yang berjalan, activity diagram sistem yang berjalan dan sequence diagram sistem yang berjalan.

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Operator saat berada dalam lokasi pengecekan bahan akan diberikan intruksi oleh section chief bagian-bagian yang perlu dicek dengan teliti.


    Dan diberi tugas untuk bagian class grade mana yang akan dikerjakan sesuai dengan orderan atau pesanan.

    Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem yang berjalan mengenai intuksi yang diberikan oleh section chief bagian-bagian yang perlu di cek sesuai dengan orderan costumer pada operator yang mengerjakan dapat digambarkan dengan menggunakan Use Case Diagram berikut :

    Gambar 3.2 Use Case Diagram Proses Pengecekan Kualitas Barang Hasil Produksi

    Berdasarkan Gambar 3.2 Use Case Diagram Proses Pengecekan Kualitas Barang Hasil Peoduksi, terdapat:

    1. Terdapat 1 sistem mencangkup proses yang berjalan.
    2. Terdapat 3 Actor yaitu : Operator Finishing, Operator Inspacton dan Section Chief.
    3. Ada 3 Use Case yang dapat dilakukan oleh Actor diantaranya : Menyempurnakan Proses Kain, Pengecekan Terakhir (FinalInspaction), dan Approve Data.
    4. Ada 3 Use Case yang dapat dilakukan oleh Actor diantaranya : Menyempurnakan Proses Kain, Pengecekan Terakhir (FinalInspaction), dan Approve Data.

    Activity Diagram Sistem yang Berjalan

    Activity Diagram ini untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis maupun use case. Dapat digunakan untuk aksi dari use case diagram yang sudah didapatkan dari sebuah objek penelitian.

    1. Activity Diagram Operator Finishing
    2. Gambar 3.3 Activity Diagram Operator Finishing

      Berdasarkan Gambar 3.3 Activity Diagram Proses Pengecekan Kualitas terdapat:

      1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.
      2. 6 Action, yang mencerminkan eksekusi dari sistem yang berjalan yaitu Proses Penyempurnaan Kain, Pengecekan LAB, Proses Pewarnaan, Proses Pengeringan, Pengecekan Middle Inspaction, Resin Finish.
      3. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri.
    3. Activity Diagram Operator Inspaction
    4. Gambar 3.4 Activity Diagram Operator Inspaction

      Berdasarkan Gambar Activity Diagram Operator Inspaction sebagai proses akhir dari Proses Pengecekan Kualitas terdapat:

      1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.
      2. 3 Action yang melakukan eksekusi dari sistem yang berjalan yaitu Final Inspaction, Pengecekan Kualitas Barang, dan Proses Hasil Pengecekan.
      3. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri.
    5. Activity Diagram Section Cheif
    6. Gambar 3.5 Activity Diagram Section Chief

      Berdasarkan Gambar Activity Diagram Section Chief terdapat:

      1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.
      2. 3 Action yang melakukan eksekusi dari sistem yang berjalan yaitu Approve Data, Check Result, dan Receive Data.
      3. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri.
    7. Activity Diagram Section Cheif
    8. Gambar 3.5 Activity Diagram Section Chief

      Berdasarkan Gambar Activity Diagram Section Chief terdapat:

      1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.
      2. 3 Action yang melakukan eksekusi dari sistem yang berjalan yaitu Approve Data, Check Result, dan Receive Data.
      3. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

    DDari keterangan di atas dapat digambarkan dengan sequence diagram mengenai pemprosesan pengecekan kualitas pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek yang terjadi di dalam sistem proses pengecekan kualitas tersebut.

    1. Sequence Operator Finishing
    2. Gambar 3.6 Sequence Diagram Operator Finishing

      Berdasarkan Gambar Sequence Diagram Operator Finishing terdapat:

      1. Terdapat 1 Actor, yang melakukan kegiatan yaitu : Operator Finishing.
      2. Terdapat 1 Life line, objek entri antar muka yang saling berinteraksi.
      3. 6 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang informasi aktifitas yang terjadi.
    3. Sequence Operator Inspaction
    4. Gambar 3.7 Sequence Operator Inspaction

      Berdasarkan Gambar Sequence Diagram Operator Inspaction terdapat:

      1. Terdapat 1 Actor, yang melakukan kegiatan yaitu : Operator Inspaction menerima hasil penyempurnaan kain yang telah diproses oleh Operator Finishing.
      2. Terdapat 2 Life line, objek entri antar muka yang saling berinteraksi.
      3. Ada 5 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang informasi aktifitas yang terjadi.
    5. Sequence Section Chief
    6. Gambar 3.8 Sequence Section Chief

      Berdasarkan Gambar Sequence Diagram Section Chief terdapat:

      1. Terdapat 2 Actor, yang melakukan kegiatan yaitu : Operator Inspaction dan Section Chief.
      2. Terdapat 1 Life line, objek entri antar muka yang saling berinteraksi.
      3. Ada 3 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang informasi aktifitas yang terjadi.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisa SWOT

    Pada metode ini berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan startegi instansi. Analisa ini berdasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (treats).

    Tabel 3.1 Identifikasi SWOT

    Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  • Spesifikasi Hardware
    1. Processor : Intel Core i3-4005U 1.70 GHz
    2. Monitor : 14”
    3. Mouse : Standard Optic”
    4. RAM : 2.00 GB
    5. Hardisk : 500 GB
  • Aplikasi yang digunakan (Software)
    1. Windows 7 Ultimate 32-bit
    2. Microsoft Excel 2013 MSO (16.0.7571.7063) 32-bit.
  • Hak Akses (Brainware)
  • Yang mempunyai hak dalam menjalankan pekerjaan pengecekan kualitas hasil produksi baik untuk pengecekan kualitas maupun yang dapat memberikan persetujuan dari kepastian proses hasil pengecekan kualitas adalah bagian Operator Inspaction dan Section Chief PT. Indonesia Synthetic Textile Mills

    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Dalam bab ini penulis akan mengemukakan tentang analisa permasalahan dan alternatif pemecahan masalah untuk mencapai hasil yang maksimal dan efisien agar tercapainya tujuan yang ingin dicapai oleh penulis, maka akan dijabarkan sebagai berikut.

    Permasalahan yang dihadapi

    Dalam penelitian yang sedang dilakukan adalah tentang kepastian dari pengecekan kualitas. Kegiatan pemprosesan ini ditemukan beberapa masalah yang dihadapi dalam proses pengecekan yaitu :

    1. Masih banyaknya ketidakpastian atau keraguan dalam hasil pengecekan kualitas.
    2. Proses manual dalam pengecekan memberikan kesulitan saat ingin mengetahui hasil pengecekan sebelumnya.
    3. Hanya kepala seksi saja yang dapat menyetujui hasil pengecekan kualitas yang telah dilakukan.

    Alternatif Pemecahan masalah

    1. Memberikan keputusan yang pasti dari hasil pengecekan kualitas yang telah dilakukan dengan sesuai SOP.
    2. Dapat menciptakan suatu sistem yang menunjang pekerjaan menjadi efektif.
    3. Dapat memberikan hasil keputusan sendiri setelah melakukan pengecekan tanpa harus menunggu keputusan dari kepala seksi.
    4. Dapat memanfaatkan aplikasi yang dirancang penulis untuk dapat diterapkan dalam sistem pengecekan kualitas produksi yang ada pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills.

    User Requirement

    Gambaran yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan yang akan dilakukan menjadi mudah diperlukan. Suatu metode berisi rancangan dari kebutuhan suatu sistem yang baru yang akan dibuat dengan metode elisitasi.

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap Kepala Seksi atau Section Chief mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini lampiran Elisitasi tahap 1 yang telah dibuat.

    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I

    Functional

    Analisa Kebutuhan

    Saya ingin sistem dapat

    No

    Uraian

    1

    Menampilkan Logo PT. Indonesia Synthetic Textile Mills (PT. ISTEM)

    2

    Menampilkan sign pada halaman utama

    3

    Menampilkan history sistem

    4

    Menampilkan nama user

    5

    Menampilkan tanya jawab

    6

    Menampilkan dashboard persentasi antara target dan pendapatan

    7

    Menampilkan dashboard hasil target dan pendapatan

    8

    Menampilkan dashboard harian berjalan dan bulan berjalan perbandingan nilai antara target dan pendapatan

    9

    Menampilkan dashboard pendapatan quality control

    10

    Menampilkan data pengecekan yang sedang dilakukan

    11

    Menampilkan data planning pengecekan

    12

    Menampilkan data pengecekan selesai

    13

    Menampilkan data pemasukan

    14

    Menampilkan data target produksi

    15

    Menampilkan data setiap identitas item

    16

    Mempilkan data pendapatan

    17

    Menampilkan dashboard pendapatan dari setiap orderan

    18

    Menampilkan dashboard pengontrolan produksi

    19

    Menampilkan data point-point cacat barang

    20

    Menampilkan edit data hasil pengecekan kualitas

    21

    Menampilan data riset hasil pengecekan

    22

    Menampilkan edit data riset hasil pengecekan

    23

    Menampilkan tambah data riset hasil pengecekan

    24

    Menampilkan data hasil pengecekan

    25

    Menampilkan edit data hasil pengecekan

    26

    Menampilkan tambah data hasil pengecekan

    27

    Menampilkan data sales plan

    28

    Menampilkan edit data sales plan

    29

    Menampilkan tambah data sales plan

    30

    Menampilkan data target produksi

    31

    Menampilkan edit data target produksi

    32

    Menampilkan tambah data target produksi

    33

    Menampilkan data Grade Class

    34

    Menampilkan edit data Grade Class

    35

    Menampilkan tambah data Grade Class

    36

    Menampil data pelanggan

    37

    Menampilkan edit data pelanggan

    38

    Menampilkan tambah data pelanggan

    39

    Mempilkan data detail packing list

    40

    Menampilkan edit data detail packing list

    41

    Menampilkan tambah data detail packing list

    42

    Menampilkan data detail nomor I/W

    43

    Menampilkan edit data detail nomor I/W

    44

    Menampilkan tambah data detail nomor I/W

    45

    Menampilkan data Colour

    46

    Menampilkan edit data Colour

    47

    Menampilkan tambah data Colour

    48

    Menampilkan data batch

    49

    Menampilkan edit data batch

    50

    Menampilkan tambah data batch

    51

    Menampilkan data kontrak pelanggan

    52

    Menampilkan edit data kontrak pelanggan

    53

    Menampilakn tambah data kontrak pelanggan

    54

    Menampilkan data jumlah pengecekan

    55

    Menampilkan edit data jumlah pengecekan

    56

    Menampilkan tambah jumlah pengecekan

    57

    Menampilkan data buyer chop

    58

    Menampilkan edit data buyer chop

    59

    Menampilkan tambah data buyer chop

    60

    Menampilkan data quantity order

    61

    Menampilkan edit data quantity order

    62

    Menampilkan tambah data quantity order

    62

    Menampilkan dashboard masing-masing area

    Non Functional

    Saya ingin sistem dapat

    1

    Tampilan User Friendly

    2

    Program dapat berjalan dengan baik

    3

    Menggunakan Sistem Operasi Windows

    4

    Sistem Dapat Digunakan Dengan Mudah Oleh User

    5

    Menggunakan Mysql Sebagai Database

    6

    Melakakukan pengaksesan sesuai dengan hak akses

    7

    Sistem berbasiskan web

    8

    Menggunakan bahasa pemprograman PHP

    9

    Membutuhkan Koneksi Jaringan Internet

    Penyusun,
     


    (Ikma Afrisha)

    Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

    No

    Functional

    M

    D

    I

    Saya ingin sistem dapat

    1

    Menampilkan Logo PT. Indonesia Synthetic Textile Mills (PT. ISTEM)

       

    2

    Menampilkan sign pada halaman utama

       

    3

    Menampilkan history sistem

       

    4

    Menampilkan nama user

       

    5

    Menampilkan tanya jawab

       

    6

    Menampilkan dashboard persentasi antara target dan pendapatan

       

    7

    Menampilkan dashboard hasil target dan pendapatan

       

    8

    Menampilkan dashboard harian berjalan dan bulan berjalan perbandingan nilai antara target dan pendapatan

       

    9

    Menampilkan dashboard pendapatan quality control

       

    10

    Menampilkan data pengecekan yang sedang dilakukan

       

    11

    Menampilkan data planning pengecekan

       

    12

    Menampilkan data pengecekan selesai

       

    13

    Menampilkan data pemasukan

       

    14

    Menampilkan data target produksi

       

    15

    Menampilkan data setiap identitas item

       

    16

    Mempilkan data pendapatan

       

    17

    Menampilkan dashboard pendapatan dari setiap orderan

       

    18

    Menampilkan dashboard pengontrolan produksi

       

    19

    Menampilkan data point-point cacat barang

       

    20

    Menampilkan edit data hasil pengecekan kualitas

       

    21

    Menampilan data riset hasil pengecekan

       

    22

    Menampilkan edit data riset hasil pengecekan

       

    23

    Menampilkan tambah data riset hasil pengecekan

       

    24

    Menampilkan data hasil pengecekan

       

    25

    Menampilkan edit data hasil pengecekan

       

    26

    Menampilkan tambah data hasil pengecekan

       

    27

    Menampilkan data sales plan

       

    28

    Menampilkan edit data sales plan

       

    29

    Menampilkan tambah data sales plan

       

    30

    Menampilkan data target produksi

       

    31

    Menampilkan edit data target produksi

       

    32

    Menampilkan tambah data target produksi

       

    33

    Menampilkan data Grade Class

       

    34

    Menampilkan edit data Grade Class

       

    35

    Menampilkan tambah data Grade Class

       

    36

    Menampil data pelanggan

       

    37

    Menampilkan edit data pelanggan

       

    38

    Menampilkan tambah data pelanggan

       

    39

    Mempilkan data detail packing list

       

    40

    Menampilkan edit data detail packing list

       

    41

    Menampilkan tambah data detail packing list

       

    42

    Menampilkan data detail nomor I/W

       

    43

    Menampilkan edit data detail nomor I/W

       

    44

    Menampilkan tambah data detail nomor I/W

       

    45

    Menampilkan data Colour

       

    46

    Menampilkan edit data Colour

       

    47

    Menampilkan tambah data Colour

       

    48

    Menampilkan data batch

       

    49

    Menampilkan edit data batch

       

    50

    Menampilkan tambah data batch

       

    51

    Menampilkan data kontrak pelanggan

       

    52

    Menampilkan edit data kontrak pelanggan

       

    53

    Menampilakn tambah data kontrak pelanggan

       

    54

    Menampilkan data jumlah pengecekan

       

    55

    Menampilkan edit data jumlah pengecekan

       

    56

    Menampilkan tambah jumlah pengecekan

       

    57

    Menampilkan data buyer chop

       

    58

    Menampilkan edit data buyer chop

       

    59

    Menampilkan tambah data buyer chop

       

    60

    Menampilkan data quantity order

       

    61

    Menampilkan edit data quantity order

       

    62

    Menampilkan tambah data quantity order

       

    63

    Menampilkan dashboard masing masing area

       

    No

    Non Functional

    M

    D

    I

    Saya ingin sistem dapat

    1

    Tampilan User Friendly

       

    2

    Program dapat berjalan dengan baik

       

    3

    Menggunakan Sistem Operasi Windows

       

    4

    Sistem Dapat Digunakan Dengan Mudah Oleh User

       

    5

    Menggunakan Mysql Sebagai Database

       

    6

    Melakukan pengaksesan sesuai dengan hak akses

       

    7

    Sistem berbasiskan web

       

    8

    Menggunakan bahasa pemrograman PHP

       

    9

    Membutuhkan Koneksi Jaringan Intranet

       

    Penyusun,
     


    (Ikma Afrisha)

     

    Elisitasi TahapIII

    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE

     

    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

    No

    Functional

    T

    O

    E

    Saya ingin sistem dapat

    L

    M

    H

    L

    M

    H

    L

    M

    H

    1

    Menampilkan Logo PT. Indonesia Synthetic Textile Mills (PT. ISTEM)

               

    2

    Menampilkan sign pada halaman utama

               

    3

    Menampilkan history sistem

               

    4

    Menampilkan nama user

               

    5

    Menampilkan tanya jawab

               

    6

    Menampilkan dashboard persentasi antara target dan pendapatan

               

    7

    Menampilkan dashboard hasil target dan pendapatan

               

    8

    Menampilkan dashboard harian berjalan dan bulan berjalan perbandingan nilai antara target dan pendapatan

               

    9

    Menampilkan dashboard pendapatan quality control

               

    10

    Menampilkan data pengecekan yang sedang dilakukan

               

    11

    Menampilkan data planning pengecekan

               

    12

    Menampilkan data pengecekan selesai

               

    13

    Menampilkan data pemasukan

               

    14

    Menampilkan data target produksi

               

    15

    Menampilkan data setiap identitas item

               

    16

    Mempilkan data pendapatan

               

    17

    Menampilkan dashboard pendapatan dari setiap orderan

               

    18

    Menampilkan dashboard pengontrolan produksi

               

    19

    Menampilkan data point-point cacat barang

               

    20

    Menampilkan edit data hasil pengecekan kualitas

               

    21

    Menampilan data riset hasil pengecekan

               

    22

    Menampilkan edit data riset hasil pengecekan

               

    23

    Menampilkan tambah data riset hasil pengecekan

               

    24

    Menampilkan data hasil pengecekan

               

    25

    Menampilkan edit data hasil pengecekan

               

    26

    Menampilkan tambah data hasil pengecekan

               

    27

    Menampilkan data sales plan

               

    28

    Menampilkan edit data sales plan

               

    29

    Menampilkan tambah data sales plan

               

    30

    Menampilkan data target produksi

               

    31

    Menampilkan edit data target produksi

               

    32

    Menampilkan tambah data target produksi

               

    33

    Menampilkan data Grade Class

               

    34

    Menampilkan edit data Grade Class

               

    35

    Menampilkan tambah data Grade Class

               

    36

    Menampilkan data pendapatan

               

    37

    Menampilkan edit data pelanggan

               

    38

    Menampilkan tambah data pelanggan

               

    39

    Menampilkan data detail packing list

               

    40

    Menampilkan edit data detail packing list

               

    41

    Menampilkan tambah data detail packing list

               

    42

    Menampilkan data detail nomor I/W

               

    43

    Menampilkan edit data detail nomor I/W

               

    44

    Menampilkan tambah data detail nomor I/W

               

    45

    Menampilkan data Colour

               

    46

    Menampilkan edit data Colour

               

    47

    Menampilkan tambah data Colour

               

    48

    Menampilkan data batch

               

    49

    Menampilkan edit data batch

               

    50

    Menampilkan tambah data batch

               

    51

    Menampilkan data kontrak pelanggan

               

    52

    Menampilkan edit data kontrak pelanggan

               

    53

    Menampilakn tambah data kontrak pelanggan

               

    54

    Menampilkan data jumlah pengecekan

               

    55

    Menampilkan edit data jumlah pengecekan

               

    56

    Menampilkan tambah jumlah pengecekan

               

    57

    Menampilkan data buyer chop

               

    58

    Menampilkan edit data buyer chop

               

    59

    Menampilkan tambah data buyer chop

               

    60

    Menampilkan data quantity order

               

    61

    Menampilkan edit data quantity order

               

    62

    Menampilkan tambah data quantity order

               

    63

    Menampilkan dashboard masing masing area

               

    No

    Non Functional

    T

    O

    E

    Saya ingin sistem dapat

    L

    M

    H

    L

    M

    H

    L

    M

    H

    1

    Tampilan User Friendly

     

     

     

     

     

     

    2

    Program dapat berjalan dengan baik

     

     

     

     

     

     

    3

    Menggunakan Sistem Operasi Windows

     

     

     

     

     

     

    4

    Sistem Dapat Digunakan Dengan Mudah Oleh User

     

     

     

     

     

     

    5

    Menggunakan Mysql Sebagai Database

     

     

     

     

     

     

    6

    Melakukan pengaksesan sesuai dengan hak akses

     

     

     

     

     

     

    7

    Sistem berbasiskan web

     

     

     

     

     

     

    8

    Menggunakan bahasa pemrograman PHP

     

     

     

     

     

     

    9

    Membutuhkan Koneksi Jaringan Intranet

     

     

     

     

     

     

    Penyusun,
     


    (Ikma Afrisha)

     

    Final Draf Elisitasi

    Hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan. :

    Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

    Functional

    Analisa Kebutuhan

    No

    Saya ingin sistem dapat

    1

    Menampilkan Logo PT. Indonesia Synthetic Textile Mills (PT. ISTEM)

    2

    Menampilkan sign pada halaman utama

    3

    Menampilkan history sistem

    4

    Menampilkan Nama User

    5

    Menampilkan tanya jawab

    6

    Menampilkan data pengecekan yang sedang dilakukan

    7

    Menampilkan data pengecekan selesai

    8

    Menampilkan data setiap identitas item

    9

    Menampilkan edit data hasil pengecekan kualitas

    10

    Menampilkan data riset hasil pengecekan

    11

    Menampilkan data hasil pengecekan

    12

    Menampilkan edit data hasil pengecekan

    13

    Menampilkan tambah data hasil pengecekan

    14

    Menampilkan data Grade Class

    15

    Menampilkan edit data Grade Class

    16

    Menampilkan tambah data Grade Class

    17

    Menampilkan data customer

    18

    Menampilkan edit data customer

    19

    Menampilkan tambah data customer

    20

    Menampilkan data detail packing list

    21

    Menampilkan data detail nomor I/W

    22

    Menampilkan data Kode Colour

    Non Functional

    Saya ingin sistem dapat

    1

    Tampilan User Friendly

    2

    Program dapat berjalan dengan baik

    3

    Menggunakan Sistem Operasi Windows

    4

    Menggunakan Mysql sebagai Data Base

    5

    Melakukan pengaksesan sesuai hak akses

    6

    Sistem berbasiskan web

    7

    Menggunakan bahasa pemprograman PHP

     

    BAB IV
    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Berdasarkan penelitian dan analisa dalam sistem pengecekan kualitas barang hasil produksi yang telah dilakukan dan yang sedang berjalan pada saat ini di PT. Indonesia Syntehtic Textill Mills, selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan sistem usulan yang akan dibangun. Pada sistem yang akan diusulkan dapat merubah sistem menjadi sistem pakar dimana sistem sebelumnya terdapat kekeliruan dari hasil pengecekan secara manual atau sekedar pengetahuan sendiri. Dengan adanya sistem ini pengecekan terhadap kualitas barang hasil produksi dapat terkontrol dengan baik dan mudah serta hasil pengecekannya sesuai dengan prosedur yang ada.

    Dalam sistem ini terdapat beberapa menu untuk mempermudah pengerjaan pengecekan kualitas barang dengan hasil yang sesuai pengecekan dengan berkonsultasi pada sistem yang diusulkan dan memeberikan hasil kesimpulan sesuai pengecekan kualitas tersebut. Untuk menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini menggunakan diagram UML yaitu use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

    Prosedur Sistem Usulan

    1. Operator Inspaction
    2. Dalam aplikasi kegiatan hak akses seluruhnya dapat di lakukan oleh admin sistem, yaitu antara lain:

      1. Operator Inspaction dapat melakukan login.
      2. Operator Inspaction dapat menginput semua data dalam aplikasi.
      3. Operator Inspaction dapat melakukan laporan transaksi, view transaksi, report dan dapat melihat history pada setiap update data yang di input.
      4. Operator Inspaction dapat menampilkan semua dashboard dan data master.
      5. Operator Inspaction dapat mengakhir inputan dengan melakukan logout.
    3. Section Chief
    4. Dapat melakukan kegiatan didalam aplikasi antara lain:

      1. Section Chief dapat melakukan login.
      2. Section Chief dapat menampilkan semua dashboard.
      3. Section Chief dapat melakukan tambah data, ubah data, hapus data, dan cari data.
      4. Section Chief dapat menampilkan laporan transaksi, view transaksi, report dan dapat melihat history pada setiap update data yang di input.
      5. Section Chief dapat melakukan logout.

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Berikut ini adalah Use Case Diagram yang diusulkan untuk menggambarkan proses sistem aplikasi sistem pakar untuk pengecekan kualitas barang hasil produksi pada PT Indonesia Syntehtic Textill Mills:

    Gambar 4. 1 Use Case Diagram Aplikasi Sistem Pakar Pengecekan Kualitas Barang

    Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram diatas yang berjalan saat ini terdapat:

    1. Terdapat 2 Aktor yaitu Operator Inspaction dan Section Chief.
    2. 19 Use Case yang dapat dilakukan oleh Actor tersebut diantaranya : Login, Start Consultation, Kode Barang, Kode Warna, Nama Warna, Model Cacat, Ukuran Cacat, Jenis Cacat, Data Customer, Grade, Ukuran Kain, Result Consultation, History Consultation History, Date History, History Report, Add Or Edit Data, Customer, dan Logout .
    3. Terdapat 1 Extends

    Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

    1. Activity Diagram Login Operator Inspaction
    2. Gambar 4.2 Activity Diagram Login Operator Inspaction

      Berdasarkan Activity Diagram Login Operator diatas terdapat :

      1. Terdapat 1 initial Node, objek yang diawali.
      2. Ada 3 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 1 decision node, untuk pilihan kondisi.
      4. 1 final node, objek yang diakhiri.
    3. Activity Diagram Start Consultation
    4. Gambar 4.3 Activity Diagram Start Consultation

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Star Consultation diatas terdapat :

      1. Terdapat 1 initial Node, objek yang diawali.
      2. Terdapat 5 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. Ada 1 decision node, untuk pilihan kondisi.
      4. 1 final node, objek yang diakhiri.
    5. Activity Diagram History Consultation
    6. Gambar 4.4 Activity Diagram History Consultation

      Berdasarkan gambar Activity Diagram History Consultation diatas terdapat :

      1. Terdapat 1 initial Node, objek yang diawali.
      2. Ada 5 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 1 final node, objek yang diakhiri.
    7. Activity Diagram Add Or Edit Data
    8. Gambar 4.5 Activity Diagram Add Or Edit Data

      Berdasarkan gambar Activity Diagram History Consultation diatas terdapat :

      1. Terdapat 1 initial Node, objek yang diawali.
      2. Ada 10 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. Ada 1 Fork Node, merupakan pilihan dari Action tersebut
      4. 1 final node, objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

    1. Sequence Diagram Start Consultation
    2. Gambar 4.6 Sequence Diagram Start Consultation

      Berdasarkan gambar Sequence Diagram Start Consultation terdapat:

      1. Terdapat 1 Actor, yang melakukan kegiatan yaitu : Operator Inspaction.
      2. Terdapat 6 Life line, objek entri antar muka yang saling berinteraksi.
      3. Ada 14 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang informasi aktifitas yang terjadi.
    3. Sequence Diagram History Consultation
    4. Gambar 4.7 Sequence Diagram History Consultation

      Berdasarkan gambar Sequence Diagram History Consultation terdapat:

      1. Terdapat 1 Actor, yang melakukan kegiatan yaitu : Operator Inspaction.
      2. 4 Life line, objek entri antar muka yang saling berinteraksi.
      3. 4 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang informasi aktifitas yang terjadi.
    5. Sequence Diagram Add Or Edit Data
    6. Gambar 4.8 Sequence Diagram Add Or Edit Data

      Berdasarkan gambar Sequence Diagram Add Or Edit Data terdapat:

      1. Terdapat 1 Actor, yang melakukan kegiatan yaitu : Section Cheif.
      2. Ada 4 Life line, objek entri antar muka yang saling berinteraksi.
      3. Ada 12 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang informasi aktifitas yang terjadi.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram

    Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class digram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama.

    Gambar 4.9 Class Diagram Aplikasi Sistem Pakar Untuk Pengecekan Kualitas Barang Hasil Produksi Berbasis Web Pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills

    Spesifikasi Basis Data

    Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam data base, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam data base, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.

    1. Tabel Ukuran
    2. Tabel 4.2 Ukuran

    3. Tabel Customer
    4. Tabel 4.3 Customer

    5. Tabel Head Ask Answer
    6. Tabel 4.4 head ask answer

    7. Tabel Grading
    8. Tabel 4.5 Grading

    9. Tabel Detail Konsultasi
    10. Tabel 4.6 Detail Konsultasi

    11. Tabel Cacat Barang
    12. Tabel 4.7 Cacat Barang

    13. Tabel Model cacat
    14. Tabel 4.8 Model Cacat

    15. Tabel User
    16. Tabel 4.9 User

    17. Tabel Point
    18. Tabel 4.10 Point

    Rancangan Program

    Dalam bab ini penulis akan menjelaskan bagian dari tiap-tiap menu tampilan dari sistem yang diusulkan dalam pengecekan kualitas barang hasil produksi. Maka akan dijabarkan sebagai berikut:

    1. Tampilan Halaman Login
    2. Gambar 4.10 Tampilan Halaman Login

      Tampilan ini merupakan tampilan awal pada sistem, untuk dapat masuk kedalam sistem setiap user dan admin harus melakukan login dengan memasukan username dan password dengan benar. Level akses otomatis terdeteksi bagi Section Chief dan Opertaor Inspaction.

    3. Tampilan Halaman Menu Dashboard User
    4. Gambar 4.11 Tampilan Halaman Menu Dashboard User

      Tampilan diatas merupakan halaman yang menampilkan 3 kategori, yang termasuk pada akses penginputan dalam pengecekan kualitas barang secara sistem pakar yang akan dituangkan pada data-data yang sebenarnya setelah dilakukan pengecekan kualitas serta hasil rekapan atau history yang telah dilakukan pengecekan sebelumnya. Dari ketiga menu ini digunakan untuk Operator Inspaction tetapi Section Chief juga bisa mengaksesnya.

    5. Tampilan Dashboard
    6. Gambar 4.12 Tampilan Dashboard

      Halaman ini sebagai review yang ada pada data diagram dari setiap pendapatan perwaktu yang telah dilakukan pengecekan pada sesudahnya. Sehingga Section Chief maupun Operator Inspaction dapat mengetahui berapa jumlah barang yang masuk pada kelompok grade classnya masing-masing.

    7. Tampilan Start Consultasi
    8. Gambar 4.13 Tampilan Start Consultation

      Tampilan diatas akan muncul ketika user memilih Menu Start Consultation. Halaman tersebut digunakan untuk awal mulainya pengecekan kualitas barang kemudian user harus memilih ukuran kain atau barang yang akan dicek kualitasnya. Mulai dari ukuran 25 meter, 50 meter, dan 100 meter. Setelah user memilih ukuran pilih “Next” maka inputan pengecekan kualitas selanjutnya akan lebih detail. 

    9. Tampilan Consultation
    10. Gambar 4.14 Tampilan Start Consultation

      Tampilan diatas merupakan bagian dalam yang terdapat pada menu Start Consultation. Halaman ini yang akan muncul setelah pemilihan ukuran kain atau barang yang akan dilakukan pengecekan kualitas. Semua kolom yang tersedia pada halaman ini di isi dengan sebenar mungkin sesuai dengan fisik yang ada pada barang. Karena akan menghubungkan pada hasil yang pasti dan akurat dalam inputan pengecekan kualitas barang. Inputan ini menentukan hasil pada barang yang ingin diketahui grade class. Jika semua kolom telah diisi dengan sesuai maka lakukan klik “selesai”, jika masih terdapat defect-defect yang ada pada barang yang sedang dicek maka pilih “next” untuk melakukan kembali tambahan defect-defect jika lebih dari satu defect.

    11. Tampilan Result Consultation
    12. Gambar 4.15 Tampilan Result Consultation

      Tampilan diatas muncul setelah user melakukan inputan pengecekan kualitas barang. Halaman ini merupakan hasil dari kesimpulan pengecekan kualitas yang dilakukan sebelumnya. Munculnya tampilan ini memberikan penjelasan semua hasil. Mulai dari jenis grade class, ukuran meter yang dipilih, nama costumer, kode barang, kode warna, keteranga. Keterangan tersebut akan lebih menampilkan detail hasil dengan menampilkan jenis cacat (defect) ukuran point cacat, dan uraian penjelasan cacat (defect).

    13. Tampilan History Consultation
    14. Gambar 4.16 Tampilan History Consultation

      Tampilan diatas muncul jika Operator Inspaction memilih menu History Consultation, halaman ini merupakan History yang terdapat semua detail untuk menampilkan hasil report pada tanggal yang ditentukan. Tampilan ini digunakan oleh Operator Inspaction untuk mengetahui barang mana saja yang telah dilakukan pengecekan serta mengetahui hasil tersebut. Dan kolom pencarian memudahkan user dalam mencari detail hasil yang diinginkan.

    15. Tampilan Menu Dashboard Admin
    16. Gambar 4.17 Menu Dashboard Admin

      Tampilan diatas akan muncul ketika Admin atau Section Chief yang melakukan login pada aplikasi sistem pakar pengecekan kualitas barang hasil produksi ini. Maka halaman dashboard ini dapat diakses sesuai dengan kebutuhan dalam pengecekan yang akan dilakukan inputan. Dari ketiga menu ini semua dapat diakses oleh Section Chief

    17. Tampilan Jenis Cacat
    18. Gambar 4.18 Tampilan Jenis Cacat

      Tampilan diatas akan muncul jika Section Chief memilih menu Add Or Edit Data. Halaman kain defect merupakan data dari jenis-jenis ketentuan cacat yang biasa ada pada kain saat sedang proses pengecekan secara fisik oleh Operator Inspaction. Jenis cacat ini yang dapat menentukan hasil kualitas barang. Jenis cacat tersebut sudah jadi starndart operational prosedur dari perushaan. Jenis cacat ini terdapat jenis cacat departemen yang akan mengetahui asal mula adanya cacat (defect), nama cacat, dan penjelasan dari cacat itu sendiri. Maka itu semualah yang dapat dijadikan kesimpulan pada hasil pengecekan kualitas barang secara sistem pakar. Dan halaman ini hanya dapat digunakan oleh Section Chief yang dapat mengubah, hapus, tambah sebagai atasan dari Operator Inspaction.

    19. Tampilan Data Customer
    20. Gambar 4.19 Tampilan Data Customer

      Tampilan diatas akan muncul jika Section Chief memilih menu Data Customer. Menu tersebut berisikan daftar perushaan yang menjadi customer di PT. Indonesia Syntehtic Textile Mills

    21. Tampilan Halaman Grading
    22. Gambar 4.20 Tampilan Halaman Grading

      Tampilan diatas akan muncul jika Section Chief memilih menu grading. Menu ini berisikan macam-macam grade class hasil pengecekan, nilai grade class ini yang menjadi hasil kualitas. Dari nilai tertinggi sampai terendah atau dari yang kualitas sangat bagus sampai kualitas sangat tidak bagus.

    23. Tampilan Ukuran Kain
    24. Gambar 4.21 Tampilan Ukuran Kain

      Tampilan diatas muncul jika Section Chief memilih menu ukuran kain. Menu ini berisi ukuran standart yang ada pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills untuk dilakukan pengecekan kualitas dengan ukuran tersebut.

    25. Tampilan Model Cacat (defect)
    26. Gambar 4.22 Tampilan Model Cacat (defect)

      Tampilan diatas muncul jika Section Chief memilih menu Model Cacat. Halaman ini berisikan jenis model cacat yang ada pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills sebagai pertimbangan dari pengecekan kualitas barang. Dan model ini dijadikan syarat sebagai penjelasan model caca tapa yang ada pada kain atau barang saat sedang dilakukan pengecekan secara fisik sebelum dilakukan pengecekan secara sistem. Model cacat ini hanya bisa di ubah, hapus dan tambah oleh Section Chief.

    27. Tampilan Point
    28. Gambar 4.23 Tampilan Point

      Tampilan diatas muncul jika Section Chief memilih menu Point. Halaman ini berisikan ketentuan point-point yang ada pada pengecekan kualitas barang yang sudah memenuhi Standart Operational Prosedur di PT. Indonesia Synthetic Textile Mills sebagai penentuan hasil kualitas yang menunjukan kualitas tersebut masuk dalam kategori grade class.

    29. Tampilan History
    30. Gambar 4.24 Tampilan History

      Tampilan diatas muncul jika Section Chief memilih menu History. Halaman ini akan tampil sesuai dengan tangal yang ditentukan Section Chief sebagai hasil report pengecekan kualitas barang yang telah dilakukan oleh Operator Ispaction dan halaman ini akan menampilkan semua detail yang ada pada hasil kualitas. Dan halaman ini hanya dapat digunakan oleh Section Chief sebagai pertimbangan hasil kualitas yang sudah sesuai dan akurat dengan fisik barang. Apabila terjadi kesalahan inputan pada defect atau yang lainnya maka Section Chief akan mengubah, hapus, dan tambah pada hasil laporan ini.

    31. Tampilan Admin
    32. Gambar 4.25 Tampilan Admin

      Tampilan diatas muncul jika Section Chief memilih menu Admin. Halaman tersebut digunakan Section Chief untuk menambahkan user sebagai Operator Inspaction untuk mengoperasikan sistem pengecekan kualitas barang hasil produksi.

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    1. Processor  : Intel (R) Pentium (R) CPU G2010 @2.80GHz
    2. Monitor  : Dell LED Monitor 19 Inch
    3. RAM  : 500 GB HDD
    4. Harddisk  : 4.2,00 GB

    Aplikasi Yang Digunakan

    1. Windows 7
    2. Microsoft Office 2010
    3. Google Chrome
    4. MySQL
    5. PHP
    6. Xampp
    7. Visual Paradigm

    Aplikasi Yang Digunakan

    Pada sistem yang dikembangkan untuk proses pengecekan kualitas barang harus memiliki user/ Operator Inspaction yang dapat melakukan penginputan data pengecekan kualitas. Section Chief sebagai admin yang dapat mengakses keseluruhan sistem dari hasil pengecekan kualitas yang telah dilakukan.

    Testing

    Untuk tahap pengujian, penulis menggunakan metode blackbox untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap test pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah ditest, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat didalam sistem.

    1. Tasting Black Box Pada Menu Login
    2. Tabel 4.11 Tasting Black Box Pada Menu Login


    3. Tasting Black Box Pada Menu Start Consultation
    4. Tabel 4.12 Tasting Black Box Pada Menu Start Consultation


    5. Tasting Black Box Pada Menu Consultation Pengisian Pada Nama Cacat
    6. Tabel 4.13 Tasting Black Box Pada Menu Consultation Pengisian Pada Nama Cacat


    7. Tasting Black Box Pada Menu Consultation Pengisian Pada Nama Model Cacat
    8. Tabel 4.14 Tasting Black Box Pada Menu Consultation Pengisian Pada Nama Model Cacat

    Estimasi Biaya

    Tabel 4.15 Estimasi Biaya

    Implementasi

    Time Schedule

    Tabel 4.16 Time Schedule

    BAB V
    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan analisa yang dilakukan pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills (PT. ISTEM) yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:


    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    1. Pengecekan kualitas yang sekarang ini masih dengan cara yang manual. Dengan mesin yang di pasang 8 lampu kemudian operator inspection harus teliti dalam mengeceknya. Dan mengisi form dengan kondisi barang yang dilakukan pengecekan kualitas tersebut. Untuk mendapatkan hasil barang itu masuk kualitas kategori masuk class grade tertinggi atau terendah, maka operator harus memahami terlebih dahulu point-point yang sesuai standar operational prosedur. Lalu hasil pengecekan datanya di input ke Microsoft Excel. Maka belum banyak kepastian yang dihasilkan dari pengecekan kualitas dan tidak menjadi efektif yang menjadikan barang menjadi return.
    2. Kualitas masih belum efektif dalam pengecekannya. Karena operator yang melakukan pengecekan masih belum bisa memutuskan kepastian kualitas itu sudah baik atau belum dalam kualitasnya. Masih membutuhkan keputusan dari kepala seksi yang berhak menentukan kualitas barang itu hasil pengecekannya sudah efektif atau belum.
    3. Dengan aplikasi sistem pakar yang berbais web dirancang khusus untuk membantu memberikan hasil kepastian dari pengecekan kualitas yang telah dilakukan. Tanpa harus meminta keputusan dan bergantung pada kepala seksi untuk mendapatkan hasil kualitasnya masuk kategori grade yang mana. Maka dari kepastian tersebut membuat hasil yang sesuai dengan orderan pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills. Dan meningkatkan kualitas yang baik untuk dapat dipasarkan serta dapat bersaing ketat secara efisien terlihat dari hasil kualitas yang lebih tinggi.

    Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat

    Tujuan

    1. Untuk Operasional dapat membuktikan hasil kualitas yang baik. Dan dapat menunjukan pada customer bahwa kualitas yang ada pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills tidak akan didapat pada produksi diluar atau perusahaan lain.
    2. Pada penulis merancang proses pengecekan kualitas mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas. Agar sistem yang akan di rancang dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diinginkan. Dan skripsi yang dibuat dapat memenuhi syarat dengan hasil yang baik

    Manfaat

    1. Kualitas yang baik dan tidak baik menjadi perbedaan untuk pelanggan dalam memilih barang hasil produksi.
    2. Dapat menjamin kepuasan pelanggan dalam kualitas yang telah telah diproses dengan begitu penghasilan yang didapat meningkat tinggi dan memberikan keuntung banyak bagi perusahaan. Dan Operator Inspection menunjukan skill kerja pada dirinya tanpa bergantung lagi pada kepala seksi untuk memutuskan hasilnya.
    3. Pada sistem yang akan dibuat penulis memberikan kemudahan dan dapat dipahami oleh operator atau user yang menjalankan sistem pengecekan kualitas.

    Kesimpulan Terhadap Metodologi Penelitian

    Berdasarkan metodologi yang ditetapkan pada sistem pakar untuk pengecekan kualitas barang hasil produksi dapat disimpulkan sebagai berikut :

    1. Pada metode pengumpulan data, pengecekan kualitas barang sebagai tahapan observasi penelitian. Pada tahapan ini wawanca dengan Section Chief memberikan waktu luang yang sangat dibutuhkan oleh penulis, tidak membatasi waktu dalam wawancara dilingkungan PT. Indonesia Synthetic Textile Mills. Dan memberikan penjelasan dengan jelas, baik dan benar.
    2. Pada metode analisa, metode SWOT digunakan penulis untuk mengidentifikasikan beberapa faktor eksternal dan internal pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills, kelebihan dan kekurangan yang dapat dicari dalam sistem yang sedang berjalan untuk dijadikan sistem usulan.
    3. Pada metode perancangan, peneliti menggunakan metode Unified Modelling Language (UML) untuk dapat mempercepat dan memudahkan dalam perancangan yang dibuat.
    4. Pada metode testing, peneliti menggunakan Black Box Testing yang mempermudah pengecekan tiap - tiap bagian sistem yang belum valid dan valid untuk mencegah adanya masalah pada saat sistem digunakan oleh user dan admin

    Saran

    Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini untuk menanggulangi permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan pengembangan selanjutnya sebagai berikut:

    1. Perlu adanya instalasi pendukung untuk menjalankan program, memiliki media penyimpanan yang besar serta aman untuk menambah kemudahan dalam mengakses aplikasi sistem pakar berbasis web tersebut. Dan melakukan training kepada bagian terkait agar dapat menjalankan sistem ini dengan baik.
    2. Dengan adanya beberapa keterbatasan dan masih banyak kekukurang dalam penelitian ini, diharapkan lebih banyak lagi dalam menganalisa penelitian mengenai pengecekan kualitas barang hasil produksi dengan metode yang telah di rencanakan khususnya pada pengembangan dari penelitian ini.
    3. Perlunya pengembangan lebih lanjut dan diharapkan melakukan analisa kembali untuk pembuatan sistem yang akan berjalan nanti yang sesuai dengan penelitian. Dan memberikan kesan yang baik bagi para pengguna atau pihak yang menjalankannya.

    Kesan

    Dalam pembuatan skripsi ini membutuhkan dorongan dari orang-orang terdekat agar penulisan dapat diselesikan karena merasa semangat. Dan tidak mudah dalam membuat penulisan dan merancang analisa dari hasil yang ingin dijadikan penelitan. Banyak waktu dan usaha yang dituangkan dalam pembuatan skripsi ini dengan penuh perjuangan. Semoga kelak sistem yang dirancang ini dapat digunakan dan membantu bagi perusahaan yang terkait.

     

     

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Muharto & Ambarita, A. 2016.Metode Penelitian Sistem Informasi: Mengatasi Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Penelitian Yogyakarta: deepublish
    2. Santoso,B.2018.Perancangan Aplikasi Olap (Online Analitycal Processing) Penjualan Buku Pada Toko Buku Gramedia Lubuk linggau Dengan Metode Clustering,Jurnal Teknologi Informasi Mura Vol.9 No.2,98-107.
    3. Irfandi.2015.Pengembangan Model Latiham Sepak BolaDan Voli (Studi Penelitian Pada Atlet Purba –Putri Dibanda Aceh).Yogyakarta:Deepublish
    4. Mulhim, Imam. 2013. Aplikasi Minimarket dengan PHP dan Mysql. Palembang: Penerbit Maxikom.
    5. Kartini, Budi Utami Fahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi”. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
    6. 6,0 6,1 6,2 6,3 Solichin, Achamd. 2016. Pemprograman Web Dengan PHP dan MYSQL
    7. Ahmar, Ansari Saleh. 2013. Modifikasi Template CMS Lokomedia. Yogyakarta
    8. Didik. 2017, Buku Sakti Pemprograman Web: HTML, CSS, PHP, MYSQL & Javascript. Yogyakarta: START UP
    9. Prasetio, Adhi. 2014. Buku Sakti Webmaster (PHP & MySQL, HTML & CSS, HTML5 & CSS3, JavaScript). Jakarta.
    10. Didik. 2017, Buku Sakti Pemprograman Web: HTML, CSS, PHP, MYSQL & Javascript. Yogyakarta: START UP
    11. Enterprise, Jubilee. 2015. Belajar Komputer Dari Nol. Yogyakarta: Elex Kidz Book.
    12. Krisianto, Andy. 2014. Interner Untuk Pemula. Jakarta : Gramedia.
    13. Abdurahman, Hasan dan Asep, Ririh Riswaya. 2014. Aplikasi Pinjaman Bayaran Secara Kredit Pada Bank Yudha Bhakti. Bandung. STMIK Mardira Indonesia. Jurnal Computech & Bisnis, Vol. 8, No. 2, Desember 2014, 61-69 ISSN 2442-4943.
    14. 14,0 14,1 14,2 14,3 Andriani, Anik. 2016. Pemprograman Sistem Pakar Konsep Dasar dan Aplikasinya Menggunakan Visual Basic 6. Yogyakarta: MediaKom
    15. 15,0 15,1 Hayadi, B. Herawan & Kasman Rukun. 2016. What is Expert System. Yogyakarta.
    16. 16,0 16,1 Minarnin dan Rahmad Hidayat. 2013. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Metode Backward Chaining. Padang: Institut Teknologi Padang. Vol 1 No 1. April 2013
    17. Pusadan, Mohammad Yazdi. (2014:13). Pemprograman MATLAB pada Sistem Pakar Fuzzy. Yogyakarta.
    18. Nahampun, Maruli Tua. 2014. Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Kelapa Sawit dengan Metode Dempster-Shafer. Jurnal Pelita Informatika Budi Darma Vol. VII. ISSN : 2301-9425
    19. Prabowo, Nur Listianto, Tito Pinandita, dan Suwarsito. 2013. Sistem Pakar untuk Mendiagnosa dan Menanggulangi Penyakit pada Ikan Lele Dumbo(Clarias Gariepinus) Menggunakan Metode Backward Chaining. Jurnal Simposium Nasional Teknologi Terapan(SNTT). ISSN : 2339-028X
    20. 20,0 20,1 Kotler dan Armstrong. (2014:230). Principle Of Marketing, 15th edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
    21. Armstrong, Gary & Stewart Adam. (2014:209). Principle Of Marketing 6e 11th edition New Jersey: Pearson Prentice Hall.
    22. Zulfadly, Edo. 2013. Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Ulang Produk Yakult Di Kota Padang. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang. Vol 2, No 01. Padang.
    23. Arif Muhammad. 2016. Bahan Ajar Rancangan Teknik Industri. Yogyakarta.
    24. [Lupiyoadi, Rambat. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.]
    25. 25,0 25,1 25,2 25,3 25,4 Sugiarti, Yuni. 2013. Analisis dan Perancangan UML (Unified Modeling Language) Generated Vb.6. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    26. Prastomo, Andi. 2014. “Prototipe Sistem E-Learning dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus Smp Yamad Bekasi”. Faktor Exacta : ISSN: 1979-276X
    27. Sari, Ita Purnama. dan Erik Hadi Saputra. 2014. “Sistem informasi raport berbasis web di Smpn 4 Temanggung”. Yogyakarta: Jurnal Ilmiah DASI Vol. 15, No. 2
    28. Freddy Rangkuti. 2006. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama.
    29. Firmansyah, Nano, Asahar Johar, dan Prasetyo. 2017. Sistem Pakar Identifikasi Pengecekan Kualitas Kopi Berbasis Web Dengan Menggunakan Certainty Factor. Jurnal Rekursif, Vol. 5 No. 3 November 2017, ISSN 2303-0755. Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Bengkulu.
    30. Gitayanti, Tangaguling. 2013. Pembangunan Sistem Pakar Untuk Mendiagnos Hama Penyakit Pada Tanaman Padi Berbasis Web. Program Studi Teknik Indormatika Fakultas Teknologi Industri Universitas ATMA JAYA Yogyakarta.
    31. Nurlailah, Badariah, Dedy Sugiarto, Chani Anugerah. 2016. Penerapan Metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) Dan Expert System (Sistem Pakar). Jurnal TI – 007 p-ISSN : 2407-1846 e-ISSN : 2460-8416. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti. Jakarta.
    32. Ahmad, Ahmad, Lithrone Laricha, dan Felisia Wijaya. 2015. Perancangan Sistem Pakar Untuk Pengendalian Kualitas Pada Sparepart Dengan Sistem DIE Casting (Studi Kasus Pada PT.SJA. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 3 No. 3, 177-186. Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanegara.
    33. Rahman, Fakhrul, Eka Praja Wiyata Mandala, dan Teri Ade Putra. 2017. Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Dengan Mengunakan Metode Certainty Factor Untuk Menentukan Jenis Ganguan Disleksia Berbasis Web. Jurnal INKOFAR Vol 1, No 1. Teknik Informatika, Universitas Putra Indinesia “YPTK”, Padang.
    34. Alvaro, Tejeda-Lorente, Carlos Porcel, Eduardo Peis, Rosa Sanz dan Enrique Herrera-Viedma. 2014. A quality based recommender system to disseminate information in a university digital library. Journal Information Sciences volume 261, 10 March 2014, Page 52-69. University of Granada, Department of Computer Science and Artificial Intelligence, Granada, Spain.
    35. Biljana, Mileva Boshkoska, Marko Bohanec, Pavle Boskoski, dan Dani Juricic. 2015. Copula based decision support system for quality ranking in the manufacturing of electronically commutated motors. Journal of Intelligent Manufacturing April 2015, Volume 26, Issue 2, pp 281-293 ISSN 0956-5515. Springer US
    36. H, Ravisankar, K Sivaraju, D Damodar Reddy dan N Srinovasa Rao. 2018. Web Based Expert System For Tobacco Disease Management. Journal of Entomologi and Zoology Studies E-ISSN: 2320-7078 P-ISSN: 2349-6800 JEZS 2018: 6(1): 05-11. Principal Scientist, ICAR-Central Tobacco Research Institute, Rajahmundry, Andhra Pradesh, India
    37. Saeid, Minaei, Sajad Kiani, Mahdi Ayyari, dan Mahdi Ghasemi-Varnamkhasti. 2017. A Portable Computer-Vision-Based Expert System For Saffron Color Quality Characterization. Journal of Applied Research on Medicinal and Aromatic Plants Volume 7, Desember 2017, Pages 124-130.
    38. Lyazzat, Atymtayeva dan Kanat Kozhakhmet. 2015. Development of Expert System for Information Security Audit. International Journal of Computer Research Volume 22, Number 4, pp.399-433 ISSN: 1535-6698.

    DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN A :[1]

    A.1. Surat Pengantar Observasi Skripsi
    A.2. Surat Penugasan Kerja
    A.3. Kartu Bimbingan Skripsi Dosen I
    A.4. Kartu Bimbingan Skripsi Dosen II
    A.5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
    A.6. Form Validasi Skripsi
    A.7. Kwitansi Pembayaran Skripsi
    A.8. Kwitansi Pembayaran Bimbingan
    A.9. Kwitansi Pembayaran Sidang
    A.10. Kwitansi Pembayaran Sidang
    A.11. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
    A.12. Daftar Nilai
    A.13. Formulir Seminar Proposal
    A.14. Sertifikat TOEFL
    A.15. Sertifikat Prospek
    A.16. Sertifikat IT Internasional
    A.17. Sertifikat IT Nasional
    A.18. Katalog Produk
    A.19. Curriculum Vitae (CV)