Pengguna:SI1511488910

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDISTRIBUSIAN

BAHAN MATERIAL PADA PT. MAJU SUKSES

MANDIRI BLOCK


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1511488910
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDISTRIBUSIAN

BAHAN MATERIAL PADA PT. MAJU

SUKSES MANDIRI BLOK


Disusun Oleh :

NIM
: 1511488910
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Agustus 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan SIstem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Raharja, M.T.I.,M.M)
       
(Nur Azizah M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 05062


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDISTRIBUSIAN

BAHAN MATERIAL PADA PT. MAJU

SUKSES MANDIRI BLOK


Dibuat Oleh :

NIM
: 1511488910
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Agustus 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Harfizar, M.Kom)
   
(H.Abdul Hamid Arribathi, S.Ag .,MM)
NID : 00000
   
NID : 00000


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDISTRIBUSIAN

BAHAN MATERIAL PADA PT. MAJU

SUKSES MANDIRI BLOK

Dibuat Oleh :

NIM
: 1511488910
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 08 Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDISTRIBUSIAN

BAHAN MATERIAL PADA PT. MAJU

SUKSES MANDIRI BLOK

Disusun Oleh :


NIM
: 1511488910
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Agustus 2018

 
 
 
 
NIM : 1511488910

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Kemajuan teknologi dalam bidang pelayanan membantu sebuah perusahaan berkembang dalam hal pelayanan yang dapat diakses oleh publik seperti halnya aplikasi mobile phone. Sistem informasi Customer Relationship Management berbasis mobile phone merupakan salah satu kebutuhan dalam sebuah organisasi maupun perusahaan untuk memberikan informasi kepada customer dengan tepat, cepat dan akurat. Sistem pelayanan yang berjalan masih semi komputerisasi, karena setiap pengajuan jadwal harus dilakukan dengan by phone atau datang ke kantor untuk memberikan informasi mengenai penjadwalan, adanya sistem donorku memberikan informasi pelayanan di Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia Kabubaten Tangerang seperti pelayanan pengajuan jadwal kegiatan donor darah, pengajuan piagam penghargaan, jadwal kegiatan donor darah, pelayanan pengecekan stok darah, serta pelayanan lainnya. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, serta studi pustaka, untuk analisa menggunakan metode Value Chain (Rantai Nilai), PIECES (Performance Information Economy Control Efficiency dan Service), Unified Modelling Languange UML sebagai alat bantu yang dapat menggambarkan alur prosedur dalam bentuk objek, elisitasi kebutuhan sistem, dan metode testing yaitu Black Box Testing, dalam pembuatan perogramnya menggunakan bahasa pemrograman PHP Hypertext Preprocessor dengan databasenya cloud compputing. Dengan adanya sistem pelayanan donorku dapat menunjang aktivitas pegawainya dalam bidang pelayanan, serta dapat memudahkan pendonor atau konsumen untuk mendapatkan informasi tanpa harus bertatap muka secara langsung.

Kata Kunci: System, CRM, aplication


ABSTRACT

Technological progress in the field of service backing a company developing in terms of service that can be accessed by the public like application mobile phone.Information system customer relationship management based mobile phone is one needs in an organization and company to inform customer properly, quick and accurate.Service system that runs still spring computerized, because every filing schedule to do with by phone or coming to the office to provide information about scheduling, the system donorku provide information service in blood transfusion unit indonesian red cross kabubaten tangerang like a service filing timetable blood donor, the submission of the certificate of award, timetable blood donor, checking blood stock service, and other services. This research using data collection method that is observation, interview, and the literature study, to analysis uses the value chain ( chain values ), pieces ( performance information economy control efficiency and service ), the unified modelling languange uml as the tools able to illustrate a groove procedure in the form of object, elisitasi needs system, and methods testing that is black box testing, in making perogramnya use of language programming php hypertext preprocessor with databasenya cloud compputing.With the service system donorku be able to support the activity of his servants in the field of service, and would facilitate donors or consumers to get the information without having to face to face directly.

Keywords : System, CRM, aplication


KATA PENGANTAR


Segala puji syukur alhamdulillah, peneliti panjatkan kehadirat ALLAH SWT Yang telah melimpahkan kesehatan dan memberikan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Laporan Skripsi dengan baik. Adapun judul dalam laporan Skripsi ini adalah “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDISTRIBUSIAN BAHAN MATERIAL PADA PT. MAJU SUKSES MANDIRI BLOK”

Pembuatan laporan Skripsi ini untuk memenuhi persyaratan jenjang akademik Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja. Dalam pembuatan laporan ini peneliti mendapatkan informasi dari observasi langsung pada PT. Maju Sukses Mandiri Blok dan melakukan wawancara terhadap pelayan nya serta studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkan peneliti menyampaikan pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku pembantu ketua 1 bidang akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom Selaku kepala jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Harfizar, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing 1 saya di Perguruan Tinggi Raharja yang telah berkenan memberikan bimbingan dan arahaan kepada peneliti.
  5. Bapak Abdul Hamid Arribathi, S.Ag,.MM sebagai Dosen Pembimbing 2 saya di Perguruan Tinggi Raharja yang telah berkenan memberikan bimbingan dan arahaan kepada peneliti.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.
  7. Bapak Sutrianto sebagai Direktur PT. Maju Sukses Mandiri Blok, yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan Skripsi
  8. Bapak Yogi Cahyo Nugroho sebagai Pembimbing Lapangan di PT. Maju Sukses Mandiri Blok yang telah memberikan data dan informasi seputar penelitian ini.
  9. Semua staff PT.Maju Sukses Mandiri Blok yang telah membentu penulis mengumpulkan data-data yang diperlukan selama melakukan KKP.
  10. Bapak dan Ibu saya yang telah membina saya untuk selalu tetap semangat dalam mencari ilmu.
  11. Untuk teman-teman Tiya, Dinda, Kak Clara, Tanti, Kak Yuli, Tanti, Kak Tatu, kak Tari yang sudah memberikan motivasi dan do’anya sehingga Laporan Skripsi penulis berjalan dengan lancar.
  12. Fernando Immanuel S.Pd yang selalu memotivasi dan membantu peneliti dalam menyelesaikan laporan skripsi ini .
  13. Serta semua rekan yang tidak dapat disebutkan satu-persatu sehingga terwujudnya penulisan laporan Skripsi ini peneliti ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Dan Kepada semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu sehingga terwujudnya penulisan laporan ini. Akhir kata semoga laporan Skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi semua pembaca.

Tangerang, Agustus 2018
Nesa Nurseha
NIM. 1511488910

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
  4. Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi
  5. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan
  6. Tabel 4.2 Tabel User
  7. Tabel 4.3 Tabel Level
  8. Tabel 4.4 Tabel Supplier
  9. Tabel 4.5 Tabel Pelanggan
  10. Tabel 4.6 Tabel Sopir
  11. Tabel 4.7 Tabel Barang
  12. Tabel 4.8 Tabel SPM
  13. Tabel 4.9 surat_jalan
  14. Tabel 4.10 retur_penjualan
  15. Tabel 4.11 invoice
  16. Tabel 4.12 Black Box Testing
  17. Tabel 4.13 Time Schedule
  18. Tabel 4.14 Estimasi Biaya



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi
  2. Gambar 3.2 Use Case yang berjalan
  3. Gambar 3.3 Activity Diagram Marketing yang berjalan
  4. Gambar 3.4 Activity Diagram Admin yang berjalan
  5. Gambar 3.5 Activity Diagram Operasional yang berjalan
  6. Gambar 3.6 Activity Diagram Finance yang berjalan
  7. Gambar 3.7 Activity Diagram Pimpinan yang berjalan
  8. Gambar 3.8 Sequrnce Diagram Marketing yang berjalan
  9. Gambar 3.9 Sequence Diagram Admin yang berjalan
  10. Gambar 3.10 Sequence Diagram Operasional yang berjalan
  11. Gambar 3.11 Sequence Diagram Finance yang berjalan
  12. Gambar 4.1 Usecase Diagram usulan sistem distribusi
  13. Gambar 4.2 Usecase Diagram usulan Aktor Marketing
  14. Gambar 4.3 Usecase Diagram usulan Aktor Operasional
  15. Gambar 4.4 Usecase Diagram usulan Aktor Finance
  16. Gambar 4.5 Usecase Diagram usulan Aktor Pimpinan
  17. Gambar 4.6 Activity Diagram usulan Sistem Distribusi
  18. Gambar 4.7 Activity Diagram usulan Marketing
  19. Gambar 4.8 Activity Diagram usulan Operasional
  20. Gambar 4.9 Activity Diagram usulan finance
  21. Gambar 4.10 Activity Diagram usulan Pimpinan
  22. Gambar 4.11 Sequence Diagram usulan Sistem Disribusi
  23. Gambar 4.12 Sequence Diagram usulan Marketing
  24. Gambar 4.13 Sequence Diagram Aktor Operasional
  25. Gambar 4.14 Sequence Diagram aktor Finance
  26. Gambar 4.15 Sequence Diagram Aktor Pimpinan
  27. Gambar 4.16 Prototype Tampilan Login
  28. Gambar 4.17 Prototype Tampilan Utama
  29. Gambar 4.18 Prototype Menu master data
  30. Gambar 4.19 Prototype Menu Transaks
  31. Gambar 4.20 Prototype Menu Data User
  32. Gambar 4.21 Prototype Input Data User
  33. Gambar 4.22 Prototype Master Data Barang
  34. Gambar 4.23 Prototype Tampilan Data Supplier
  35. Gambar 4.24 Prototype SPM
  36. Gambar 4.25 Prototype Surat Jalan
  37. Gambar 4.26 Prototype halaman utama finance
  38. Gambar 4.27 Prototype Data invoice
  39. Gambar 4.28 Prototype Data Retur Penjualan
  40. Gambar 4.29 Prototype Input Data Retur
  41. Gambar 4.30 Prototype Laporan
  42. Gambar 4.31 Tampilan Halaman Login
  43. Gambar 4.32 Tampilan Halaman Utama Marketing
  44. Gambar 4.33 Tampilan Data Master User
  45. Gambar 4.34 Tampilan Input Data User
  46. Gambar 4.35 Tampilan Master Data Barang
  47. Gambar 4.36 Tampilan Input Data Barang
  48. Gambar 4.37 Tampilan Master Data Supir
  49. Gambar 4.38 Tampilan SPM
  50. Gambar 4.39 Tampilan Surat Jalan
  51. Gambar 4.40 Tampilan Halaman Utama Finance
  52. Gambar 4.41 Tampilan Retur Penjualan
  53. Gambar 4.42 Tampilan Invoice
  54. Gambar 4.34 Tampilan Laporan

DAFTAR SIMBOL

  1. Daftar Simbol Use Case

  2. Daftar Simbol Sequance Diagram

  3. Daftar Simbol Activity Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Balakang Masalah

Perkembangan teknologi khususnya dibidang infomasi dan informatika telah mendorong globalisasi. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi memberikan peran yang sangat penting dalam dunia bisnis sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang digunakan sebagai kunci strategi bisnis. Sistem informasi yang dibuat dapat menyediakan kolaborasi akses antara kecepatan dan komunikasi yang akurat kepada pemakai sehingga pemakai bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien dengan kualitas informasi yang tinggi (akurat, aktual, dan dapat dipercaya).

Begitu pula dengan sistem informasi pendistribusian bahan material pada PT. Maju Sukses Mandiri Blok, perusahaan ini masih menggunakan cara manual untuk proses pendistribusian, masih belum terkomputerisasi dengan baik. Terkadang karyawan bagian finance mengalami kesulitan untuk membuat laporan pendistribusian barang setiap bulannya. Terlebih jika perusahaan membutuhkan laporan tersebut secara cepat maka bagian finance harus menunggu rekapan dari bagian operasional dan marketing dan itu membutuhkan waktu yang lama, sehingga tidak efisien dari segi waktu.

Biasanya bagian finance membuat laporan pendistribusian barang secara manual berdasarkan rekapan pemesanan dan pengiriman dari bagian operasional dan marketing sehingga bagian finance harus menunggu lama untuk mengetahui berapa jumlah barang yang dikeluarkan setiap bulannya. Selain itu, direktur mengalami kesulitan dalam dalam memperoleh informasi tentang pendistribusian bahan material yang up to date. Dengan demikian suatu sistem yang baik diperlukan untuk mengatur siklus pendistribusian bahan material agar proses kegiatan dalam perusahaan tersebut dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Pendistribusian Bahan Material Pada PT. Maju Sukses Mandiri Blok”.

Rumusan Masalah

Perumusan permasalahan pada umumnya berfungsi mendiskripsikan atau menjelaskan tentang ruang lingkup yang diteliti yaitu dalam bentuk suatu pernyataan yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang diteliti sehingga ruang lingkup dan batasan-batasan masalahnya menjadi jelas. Adapun masalah-masalah yang dirumuskan sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem informasi pendistribusian bahan material yang sedang berjalan saat ini ?
  2. Bagaimana keakuratan informasi pada sistem pendistribusian bahan material yang berjalan saat ini pada PT. Maju Sukses Mandiri Blok?
  3. Bagaimana merancang sistem informasi pendistribusian bahan material pada PT. Maju sukses Mandiri Blok ?

Ruang Lingkup Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan lancar, maka ruang lingkup yang akan peneliti bahas dalam skripsi ini adalah permasalahan sistem informasi pendistribusian bahan material pada PT. Maju Sukses Mandiri Blok. Dimulai dari proses penginputan Delicery Order( (Surat Perintah Muat ) , pembuatan Surat jalan, Pembuatan Retur Penjualan, Pembuatan Invoice sampai dengan pembuatan laporan (Laporan Distribusi barang).

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Setiap penelitian tentu nya mempunyai beberapa tujuan dan manfaat. Ada nya tujuan penelitian adalah untuk menentukan arah dari suatu penelitian. Tujuan penelitian merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai. Dalam Penulisan laporan ini, Penulis membagi tujuan penelitian dalam tiga kriteria yaitu :

  • Tujuan Operasional
  • Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan apa saja yang ada pada PT. Maju Sukses Mandiri Blok, serta untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan yang ada pada sistem yang berjalan saat ini.

  • Tujuan Fungsional
  • Tujuan fungsional dari penelitian ini adalah agar hasil dari penelitian dapat digunakan dan dan dimanfaatkan oleh PT. Maju Sukses Mandiri Blok sebagai referensi dasar untuk mengetahui kekurangan pada sistem informasi pendistribusian barang yang telah diterapkan sebelumnya agar dapat diperbaiki dan ditingkatkan demi mencapat target sasaran pasar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

  • Tujuan Induvidual
  • Tujuan Individual dari penelitian ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan,pengalaman, dan dapat menyalurkan ilmu yang telah diperoleh dibangku kuliah agar dapat diimplementasikan di dunia kerja.

    Manfaat Penelitian

    Adapun Manfaat penelitian yang ingin di capai oleh penulis dalam penelitian ini di bagi menjadi (3) tiga bagian diantaranya sebagai berikut:

    1. Manfaat bagi Peneliti
    2. Adapun beberapa manfaat yang akan diterima oleh pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan tersebut sebagai berikut:

      1. Sarana untuk menerapkan teori-teori manajemen operasional dan Ilmu pengetahuan lainnya yang telah di dapat selama perkuliahan dan dapat menambah ilmu serta wawasan yang telah di pelajari selama ini.
      2. Melatih penulis supaya berfkir secara terbuka agar dapat mempermudah memecahkan dan mengahadapi masalah yang akan terjadi kedepannya.
    3. Manfaat bagi Perusahaan
      1. Sebagai sarana promosi agar perusahaan lebih dikenal luas oleh masyarakat umum.
      2. Dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh pihak manajemen perusahaan untuk mengembangkan sistem pembelian bahan material yang sudah berjalan menjadi lebih efektif dan efisien.
    4. Manfaat bagi Pembaca
      1. Sebagai bahan referensi bagi pembaca dan peneliti selanjutnya, agar diharapkan dapat dikembangkan oleh peneliti selanjutnya.

      Metode Penelitian

      Metode Pengumpulan Data

      Metode pengumpulan data yang penulis lakukan dalam mencari dan mengumpulkan data-data serta mengolah informasi yang diperlukan supaya metode yang akan di gunakan berjalan dengan lancer dan baik, berikut beberapa metode pengumpulan data:

    5. Pengamatan (Observasi)
    6. Pada awalnya dilakukan dengan pengamatan menyeluruh terhadap sistem yang sedang berjalan dalam proses bisnis pembelian bahan material, kemudian mempelajari kekurangan-kekurangan yang ada, setelah di ambil kesimpulan sementara mengenai masalah masalah yang ada secara menyeluruh dan mendefinisikan masalah tersebut.

    7. Wawancara (Interview)
    8. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data dan keterangan mengenai data suatu perusahaan tersebut dengan cara mewawancara atau membuat tanya jawab dengan divisi Penjualan, Keuangan dan Operasional diperusahaan tersebut.

    9. Studi Pustaka
    10. Metode untuk mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis.

      Analisa Sistem

      Metode analisa sistem yang digunakan yaitu berupa analisa PIECES analisa PIECES adalah analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service.


      Metode Perancangan

      Dalam analisa perancangan program, penulis menggunakan Visual Paradigm dengan terdiri dari : Use Case Diagram. Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram.

      Metode Prototype

      Dalam melakukan penelitian ini, peneliti juga menggunakan metode dengan prototype. Prototype digunakan utnutk menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Prototype memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi dalam proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat.

      Metode Sistem

      Dalam metode pengujian pada PT. Maju Sukses Mandiri Blok, peneliti menggunakan metode Blackbox. Testing yaitu metode uji coba ang memfokuskan pada tujuan fungsional software. Metode pengujian Blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalaham output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa.

      Sistematika Penulisan

      Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang akan dibahas, penulis membagi menjadi beberapa bab secara ringkas Laporan Skripsi ini, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

      BAB I PENDAHULUAN

      Dalam Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, Prumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, metode pengumpulan data, metode analisa, metode perancangan, metode prototype, metode testing, .

      BAB II LANDASAN TEORI

      Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai landasan teori tentang konsep dasar sistem, konsep dasar data, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar analisa sistem, konsep dasar perancangan, konsep dasar basis data, konsep dasar SWOT, konsep dasar UML, konsep dasar bahasa pemrgramam dan konsep dasar penjualan.

      BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

      Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai objek penelitian yang akan dianalisa, antara lain analisa organisasi, analisa sistem dan tata laksana sistem yang berjalan pada PT. Maju Sukses Mandiri Blok.

      BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai rancangan sistem yang diusulkan menggunakan Unified Modelling Language (UML), perancangan basis data, rancangan program, prototype sistem, konfigurasi sistem hardware dan software, aplikasi, hak akses, evaluasi dan implementasi.

      BAB V PENUTUP

      Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang dapat di berikan penulis dari hasil penelitian yang di lakukan terhadap sistem tersebut. Saran untuk memperbaiki jika masih ada kekurangan pada sistem yang sedang berjalan.

      DAFTAR PUSTAKA

      LAMPIRAN

      BAB II

      LANDASAN TEORI

      Teori Umum

      Konsep Dasar Sistem

      Definisi Sistem

      Menurut Budi Sutedjo (2014:3)[1] “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain, yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan”

      Menurut Jeperson Hutahaean (2014:2)[2] "Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu"

      Menurut Agus Ramdhani Nugraha(2016:32) [3]“Suatu sistem dapat di definisikan sebagai satu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”

      Berdasarkan pengertian menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu komponen yang berinteraksi untuk melakukan kegiatan dalam usaha mencapai suatu tujuan.

      Karateristik Sistem

      Karakteristik Sistem Menurut Rusdiana (2014:35 )[1], adalah sebagai berikut :

      1. Komponen Sistem (Components)Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem.
      2. Batas sistem (Boundary) Batas system diperlukan untuk membedakan suatu system dengan system yang lain. Tanpa adanya batas system, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap system.
      3. Lingkungan (Environments) Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar system lingkungan yang dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu di pertahankan untuk menjaga keberlangsungan system, sedangkan lingkungan system yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin,bahkan ditiadakan.
      4. Penghubung/antarmuka (Interface) Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen system, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam system. Penghubung antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksidan berkomunikasi.
      5. Masukan (Input) Masukan merupakan komponen system, yaitu segala sesuatu yang perlau dimasukan kedalam system sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk meghasilkan keluaran(output) yang berguna.
      6. Pengolahan (Processing) Pengolahan merupakan komponen system yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.
      7. Keluaran(Output) Keluaran merupakan komponen system yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.
      8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal) Setiap komponen dalam system perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan system.
      9. Kendali (Control) Setiap komponen dalam system per;u dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
      10. Umpan balik (feed back) Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) system untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam system dan mengembalikannya pada kondisi normal.

      Klasifikasi Sistem

      Menurut Rusdiana dan Moch.Irfan (2014:42)[1] dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, sistem dapat diklasifikasi dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

      1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.
      2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan sebagainya.

      3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.
      4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

      5. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tertentu.
      6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

      7. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (Open System).
      8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dam terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

      Konsep Dasar Data

      Definisi Data

      Menurut Menurut Siregar yang dikutip oleh Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:23)[4], “ Data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan. Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi”.

      Menurut Mia Andini dan Khairul Anwar Hafizd dalam Jurnal Sains dan Informatika (2015:48)[5] mendefinisikan bahwa “Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.

      Menurut Siagian dalam buku H.A Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:29)[1] “Data merupakan bahan “mentah”. Sebagai bahan mentah, data merupakan input yang setelah diolah berubah bentuknya menjadi output yang disebut informasi”.

      Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, data adalah deskripsi dari suatu pengamatan sebagai bahan mentah yang akan diolah menjadi suatu informasi.

      Klasifikasi Data

      MMenurut H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:71) [1], Data dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

      1. Berdasarkan Sifat Data
      2. Berdasarkan sifat data, dikenal :

        1. Data kuantitatif (quantitative data), yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan. Contoh : dari 997 nelayan di kecamatan A, 354 orang adalah nelayan penuh, 455 orang adalah nelayan sambilan utama, dan 168 orang adalah nelayan sambilan bukan utama.
        2. Data kualitatif (qualitative data), yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan dan atau katagori. Contoh : kondisi tempat pelelangan ikan di Desa Ulo-Ulo Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan sangat buruk.
      3. Berdasarkan Sumber Data
      4. Berdasarkan sumber data dikenal :

        1. Data internal (interna data), yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain. Data internal sering disebut sebagai data primer (primary data);
        2. Data eksternal (external data), yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau intitusi atau data hasil observasi orang lain .

        Data eksternal dapat dikelompokan menjadi : A. Data eksternal primer (primary external data), yaitu data yang dapat berbentuk lisan atau tertulis yang didapatkan langsung dari pemilik data sendiri atau orang yang melakukan observasi atau pengumpul data tersebut, biasa juga disebut directly external data; B. Data eksternal skunder (secondary external data) yaitu data yang dieroleh dari oaring yang bukan melaukuan observasi langsung, biasa juga disebut indirectly external data.

      5. Berdasarkan Cara Memperolehnya
      6. Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi

        1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belum diolah. Contoh : hasil pengamatan beberapa parameter oseanografis daerah penangkapan ikan cakalang dan jumlah hasil tangkapan per trip perikanan pole and line yang didapatkan dari hasil pengamatan langsung dilapangan oleh Achmad Mallawa dkk dalam Rusdiana dan Irfan (2014:29) yang berjudul Sistem Informasi Manajemen.
        2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua yang mengumpulkan data tersebut. Data sekunder biasanya telah diolah atau diatur sedemikian rupa oleh pengumpulannya.
      7. Berdasarkan Cakupan Pengumpulannya
      8. Berdasarkan cakupan pengumpulannya, data dekelompokkan menjadi:

        1. Data sensus, yaitu data yang diperoleh dari populasi.
        2. Data sempel, yaitu data yang diperoleh dari sampel.
      9. Berdasarkan Dinamika Data
      10. Berdasarkan dinamika, data dapat dikelompokkan menjadi :

        1. Data statis, yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidakakan mengalami perubahan.
        2. Data semi dinamis, yaitu ata yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan; sedikit mengalami perubahan.
        3. Data dinamis, yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan
      11. Bedasarkan Skala Pengukurannya
      12. Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data ordinal, data internal, dan data rasio.

      Konsep Dasar Informasi

      Definisi Informasi

      Menurut Lani Sidharta dalam buku H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:75)[1], “Menyatakan bahwa informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang bisa berguna untuk membuat keputusan”.

      Menurut Agustinus Haryanta, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:88)[6], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau di interpretasikan untuk digunakan dalam proses pengembilan keputusan”.

      Menurut M.Thoha dan Miyanto dalam Jurnal Prosisko (2015:58)[7], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimaan dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang”.

      Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, informasi adalah data yang sudah diolah dan berguna dalam proses pengambilan keputusan.

      Kualitas Informasi

      Menurut Rusdiana Dewi, dkk dalam Semnasteknomedia Online. (2017:279)[8], " Terbentuknnya informasi yang dihasilan dari proses pengolahan data hingga sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik. Dan kualitas informasi (quality of information) untuk dapat berguna dengan baik, maka informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

      1. Tepat kepada orangnya atau Relevan (Relevancy)
      2. Berarti informasi tersebut mempunyai anfaat untuk pemakainnya. Relevan informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda. Tetapi waktu (Time Lines) berarti informasi yang dating pada penerimaan tidak boleh terlambat, informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan

      3. Tepat nilainya atau Akurat (Accurate)
      4. Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi.

      Nilai Informasi

      Menurut Jeperson Hutahaean (2014:11) [9] “Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkanya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya. Biaya informasi terdiri dari:

      1. Biaya Perangkat Keras
      2. Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

      3. Biaya Untuk Analisis
      4. Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

      5. Biaya Untuk Tempat dan Faktor Control Lingkungan
      6. Biaya ini setengah berubah/semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

      7. Biaya Perubahan
      8. Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

      9. Biaya Operasi
      10. Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

      Konsep Dasar Sistem Informasi

      Definisi Sistem Informasi

      Menurut Arinda Lestari, dkk dalam Jurnal Informatika Global (2015:9) [10], “Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai”.

      Menurut Bettaliyah, dkk dalam jurnal Teknika (2016:841)[11], )” Sistem informasi adalah suatu bentuk sistem komunikasi dimana data direpresentasikan dan diproses sebagai bentuk memori sosial”.

      Menurut M.Thoha dan Miyanto dalam Jurnal Prosisko (2015:59)[7], “Sistem Informasi adalah sekumpulan prosedur yang terorganisir dan di jalankan guna dapat menyediakan informasi untuk menunjang atau mendukung organisasi”.

      Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, sistem informasi adalah sekumpulan komponen satu dengan yang lain yang menghasilkan suatu informasi untuk menunjang atau mendukung organisasi.

      Komponen Dasar Analisa Sistem

      Definisi Analisa Sistem

      Menurut Jery Ariska dan M. Jazman dalam Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi (2016:131) [12], “Analisa sistem didefinisikan sebagai penguraian suatu sisten informasi yang utuh kedalam komponen-komponen yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengetahui dan memahami serta melakukan proses evaluasi yang baik atas permasalahan yang terjadi”.

      Menurut Rosa dan Shalahuddin yang dikutip oleh Rachmat Agusli, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:21) [13], mendefinisikan bahwa “Analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagaimana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

      Menurut Mulyadi yang dikutip oleh Hanif AL Fatta dan Robert Marco dalam Jurnal Telematika (2015:69) [14], “Analisis sistem merupakan sebuah tahapan dalam pengembangan sistem yang akan menghasilkan berbagai dokumen yang menyajikan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mengembangkan sistem tersebut”.

      Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, analisa sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan yang akan menghasilkan berbagai dokumen yang meyajikan rencana pekerjaan yang akan memahami serta melakukan proses evaluasi yang baik atas permasalahan yang terjadi.

      Fungsi Analisa Sistem

      Menurut Haerudin, Ruli Supriati dan Abdul Hakim dalam Jurnal CCIT (2013:117) [15] Fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

      1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user)
      2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai
      3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
      4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

      Tujuan Analisa Sistem

      Menurut Jaluanto Sunu Punjul Tyso (2016:18) [16] “Tujuan analisis sistem adalah mengembangkan sistem yang relative mudah diubah manakala diperlukan. Prinsip prinsip analisis sistem adalah :

      1. Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenaan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.
      2. Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
      3. Menetapkan batas sistem [system Boundaries]. Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci. Hubungan sistem [interferface] yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.
      4. Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pegembangan sistem, harus dipastikan.
      5. Dekomposisi sistem. Sistem dipecah kedalam sub-subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analis sistem mampu melihat sistem dengan terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawah/lah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.

      Konsep Dasar Perancangan

      Definisi Perancangan

      Menurut Jogiyanto H.M yang dikutip oleh Ryan Pangemanan, dkk dalam Jurnal Teknik Informatika Universitas SAM Ratulangi (2016:1) [17] “Perancangan Sistem yaitu: “Perancangan Sistem dapat didefenisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

      Menurut Herbert Simon yang dikutip oleh Hyangah Kim and Woohun Lee dalam International Journal of Design (2014:1) [18] “(Defines designing as relevant not only to designers but to all professionals who adapt their work to meet particular goals for the preferred situation)”. (Mendefinisikan perancangan yang tidak hanya relevan dengan desainer tetapi untuk semua profesional yang mengadaptasi pekerjaan mereka untuk memenuhi tertentu tujuan untuk situasi yang diinginkan).

      Tujuan Perancangan Sistem

      Haerudin, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:117) [15] Berpendapat bahwa tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

      1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user)
      2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman computer dan ahli teknik

      Konsep Dasar Basis Data (Databae)

      ==== Definisi Basis Data (Database)

      Menurut Whitten yang dikutip oleh Suyatno Budiharjo dan Sella Septiana dalam Jurnal ICT Penelitian dan Penerangan Teknologi (2013:27) [19] sebagai kumpulan file yang saling berhubungan. Akan tetapi, database tidak hanya kumpulan file, didalam tiap file harus dapat dihubungkan dengan record didalam file lain”.

      Menurut Leila Alae Sheini, dkk dalam Internasional Journal Applications Technology and Research. (2016:520) [20] “Database is a structure used to organize information, this information may be a list of contacts, prices, traveled distances and so on”. (Database adalah struktur yang digunakan untuk mengatur informasi, informasi ini bisa berupa daftar kontak, harga, jarak tempuh dan sebagainya).

      Menurut Anisha dan Yunita Wandyra dalam Jurnal Teknoif (2016:13) [21] “Basis data (database) kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Basis data tersimpan diperangkat keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak.

      Konsep Dasar Analisa Pieces

      Definini Analisa PIECES

      Menurut Ina Sholihah (2016:106) [22] “Analisa PIECES adalah analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service. Adapun pengertianya sebagai berikut :

      1. (Performance)Kehandalan
      2. Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem dalam memproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevalusasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut:

        1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah dalan periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (error).
        2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merenspon suatu perintah/program pembatasan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi
      3. (Information) Informasi
      4. Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan mudah menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

      5. (Economic) Ekonomi
      6. Alasan Ekonomi berangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

      7. (Control) Kendali
      8. Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahaan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

      9. (Efficiency) Efisiensi
      10. Efisiensi menyangkut bagiamana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Adapun indikasi suatu sistem dapat dikatakan efisien sebagai berikut :

        1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
        2. Data dimasukan atau disalin secara berlebihan
        3. Informasi dihasilkan secara berlebihan
        4. Data diproses secara berlebihan
        5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
        6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
      11. (Service) Pelayanan
      12. Kualitas pelayanan suatu sistem dapat dikatan buruk apabila termasuk dalam kriteria berikut :

        1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat
        2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
        3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya
        4. Sistem tidak mudah digunakan
        5. Sistem tidak fleksibel

        Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

        Definisi UML (Unified Modeling Language)

        Menurut Onu Umeakuka dalam Internasinal Journal of Computer Applications Technology and Research. (2016:506)[23]“(A UML is a standard modeling Language to model the real world in the field of software engineering. A UML diagram is a partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use caseswritten as texts) ”. (Sebuah UML adalah bahasa pemodelan standar untuk model yang sebenarnya dunia di bidang rekayasa perangkat lunak. UML Diagram adalah tampilan grafis parsial dari model sistem di bawah disain, implementasi, atau sudah ada. Diagram UML terdiri dari elemen grafis, UML node terhubung dengan tepi (arus) yang mewakili elemen model sistem Model sistem UML mungkin juga berisi dokumentasi lain seperti use case ditulis sebagai teks).

        Menurut M. Shalahuddin yang dikutip oleh Agustinus Haryanta dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:88)[24]UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.

        1. (Usecase Diagram)
        2. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

        3. (Class Diagram)
        4. Class diagram adalah inti forward engineering maupun reverse engineering memanfaatkan diagram ini. Forward engineering adalah proses perubahan model menjadi kode program sedangkan reverse engineering sebaliknya merubah kode program menjadi model

        5. (Activity Diagram)
        6. Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktvitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

        7. (Sequence Diagram)
        8. Sequence Diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sequence maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimilki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.

          Konsep Dasar (Prototype)

          Definisi (Prototype)

          Menurut Kendall dan Kendall yang dikutip oleh Basri dan Joni Devitra dalam Jurnal Manajemen Sistem Informasi (2017:230)[25]“(Prototype) adalah teknik berharga untuk cepat mengumpulkan informasi spesifik tentang sistem informasi pengguna”.

          Menurut Sri Mulyani (2016:31)[26]“(Prototyping) merupakan teknik pengembangan sistem yang menggunakan (prototype) untuk menggambarkan sistem, sehingga pengguna atau pemilik sistem mempunyai gambaran pengembangan sistem yang akan dilakukannya”.


          Metode Elisitasi

          Definisi Elisitasi

          Menurut somervile dalam kutipannya daniel siahaan (2012:66)[27], “elisitasi atau pengumpulan kebutuhan merupakan aktivitas awal dalam proses rekayasa kebutuhan (Requirements engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan atau ditetapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi. Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelangan, pengguna sistem dan pihak lain yan memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

          Menurut untung rahadja dkk (2011:302)[28], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait yang terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Dari penjelasan para ahli dapat disimpulkan, Elisitasi merupakan kebutuhan dari stake holder yang harus dieliminasi terlebih dahulu agar dapat menggambarkan suatu rancangan sistem baru yang dapat disanggupi oleh penulis sehingga dapat dieksekusi.

          Langkah-Langkah Elisitasi

          Berikut ini merupakan langkah-langkah menggunakan elisitasi : (Daniel siahaan, 2012:75)[29] 1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami organisasi mereka. Menilai kelayakan sistem untuk diusulkan. 2. Menentukan lingkungan teknis kemana sistem atau produk yang akan di tempatkan. 3. Identifikasi permasalahan, yaitu ruang lingkup karateristik yang ke arah aplikasi. 4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok fokus, dan pertemuan tim. 5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bisa teridentifikasi dari sudut pandangan yang berbeda, dan mencatat kebutuhan dari user. 6. Mengidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya. 7. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan mengidentifikasi kebutuhan utama.

          Tahapan Elisitasi

          Menurut Untung Rahadja (2011:302)[28], elisitasi dapat dilakukan memalui wawancara dan dilakukan dengan 3 tahap antara lain :

          1. Elisitasi Tahap 1 Elisitasi ini berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
          2. Elisitasi Tahap 2 Merupakan hasil dari pengklasifikasian dari elisitasi 1 dengan menggunakan metode MDI. Metode MDI ini digunakan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Adapun pengertian MDI adalah sebagai berikut:

            a. M pada metode MDI artinya Mandatory (penting), maksudnya yaitu requirement tersebut harus ada dan tidak boleh di hilangkan pada saat membuat sistem baru.

            b. D pada metode MDI ialah Desirable, artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh di hilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, maka harus dibuat agar sistem tersebut sempurna.

            c. I pada metode MDI ialah Inessential, artinya yaitu bahwa requirement tersebut bukanlah dari bagian sistem yang akan dibahas pada pembuatan sistem tersebut, hanya bagian luar nya saja.

          3. Elisitasi Tahap 3 Elisitasi pada tahap 3 ini merupakan hasil dari elisitasi tahap 1 dan 2 dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya 1 pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa dilanjutkan dengan metode TOE, yang mempunyai arti sebagai berikut :

            a. T dalam metode TOE yaitu Technical, artinya yaitu bagaimana tata cara/teknik requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

            b. O dalam metode TOE yaitu Operational, artinya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

            c. E dalam metode TOE yaitu Economy, artinya berapakah biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut.

            Pada metode TOE dibagi lagi pada 3 pilihan yang didalamnya terdapat High, Middle, dan Low. Artinya sebagai berikut :

            a. H yang mempunyai arti High, maksudnya semua yang dikerjakan dalam pembuatannya sulit dan biaya yang diperlukan mahal sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.

            b. M yang mempunyai arti Middle, maksudnya yaitu mampu untuk dikerjakan

            c. L yang mempunyai arti Low, artinya requirement yang diinginkan dapat dikerjakan.

          4. Final Draf Elisitasi Final Draf Elisitasi ini merupakan tahap terakhir dari hasil tahapan sebelumnya yang harus di capai dari suatu proses elisitasi yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem baru.

          Definisi Black Box Testing

          Menurut Archarya dan Pandya (ISSN-2277-1956-Vol.2) [30] , “Black Box Testing is a software testing techniques in which functionality of the software undertest (SUT) is tested without looking at the internal code structure”. Menurut Chinmay (2015:4)[31], “Blackbox testing adalah teknik pengujian tanpa memiliki pengetahuan tentang kerja internal dari aplikasi. Hanya meneliti aspek fundamental dari sistem dan tidak memiliki atau sedikit relevansi dengan struktur logis internal sistem”.

          Definisi Internet

          Menurut Priyanto (2014:1)[32], “Internet adalah Jaringan global yang menghubungkan komputer-komputer diseluruh dunia dengan menggunaka teknologi internet” Internet banyak memberikan keuntungan bagi pemakainnya namun dibalik semua manfaat yang diperoleh, internet juga memberikan dampak negatif. Keuntungan pertama yang diperoleh adalah kemudahan mencari informasi. Adapun dampak dari negatif dari internet adalah kemudahan orang untuk melakukan kejahatan seperti menjiplak karya orang lain, kejahatan kartu keredit, perusakan sistem yang berbasis web, penayangan pornografi. Menurut Priyanto (2014:12).

          Definisi PHP

          Menurut Betha Sidik (2012:4)[33], “ PHP merupakan secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML, atau sering dikenal sebagai pemrograman server side”.

          Dalam Penelitian Trupti Tawari dan Prof. A.J Nathe yang berjudul “Comparative Study Of Different Framework Of PHP” Pada International Journal of Research in Computer & Information Technology (IJRCIT) Vol.1 No.2 (2016:264) [34] Mengatakan PHP adalah bahasa script sisi server yang dirancang untuk pengembangan web namun juga digunakan sebagai bahasa pemrograman tujuan umum. Awalnya dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994, implementasi referensi PHP sekarang diproduksi oleh The PHP Group. PHP awalnya berdiri untuk Personal Home Page, tapi sekarang singkatan dari backronym rekursif PHP: Hypertext Preprocessor. Kode CPP dapat dimasukkan ke dalam kode HTML, atau dapat digunakan dalam kombinasi dengan berbagai sistem template web, sistem manajemen konten web dan kerangka kerja web.

          Kemampuan secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh program CGI (Common Gateway Interfacei) seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi halaman web yang dinamik, dan menerima cookies. PHP juga telah dikembangkan menjadi bahasa pemrograman script yang dapat dijalankan di atas platform sistem operasi secara langsung atau bahasa pemrograma shell. PHP juga dapat digunakan untuk membuat aplikasi desktop. Betha Sidik (2012:10)

          Definisi XAMPP

          Menurut Kartini (2013:26)[35], “XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket, adapun paketnya sudah terdapat Apache (Web Server), MySQL (database) PHP (Server Side Scripting), Perl, FTP Server, PhpMyadmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server apache.

          Adapun pengertian dari XAMPP adalah sebagai berikut :

          1. X yang berarti program ini dapat dijalankan di banyak sistem operasi
          2. A yang berarti Apache merupakan suatu aplikasi web server
          3. M yang berarti MySQL merupakan untuk penyimpanan database server
          4. P yang berarti PHP merupakan bahasa pemrograman yang dipakai untuk membangun website dinamis.
          5. P yang berarti Perl bahasa pemrograman untuk segala keperluan. Perl merupakan penangan teks dan berbagai jalan pintas untuk menyelesaikan persoalan-persoalan umum, perl sangat populer digunakan dalam pemrograman CGI (Commaon Gateway Interface).

          Definisi MySQL

          Menurut Betha Sidik (2014: 333)[33], “MySQL merupakan sofware database yang termasuk paling populer di lingkungan linux, kepopuleran ini karena ditunjang dari performasi query databasennya yang saat itu bisa dikatak paling cepat, dan jarang ada masalah. Menurut Syaiful Mujab, “MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Publis License) dimana setiap orang bebas untuk menggunakannya. Namun tidak diperuntuhkan untuk komersial.

          Definisi Android

          Menurut Ir Yuniar Supardi (2014:2)[36], ”Android merupakan sebuah sistem operasi perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Beberapa pengertian lain dari android, yaitu : • Merupakan platfrom terbuka (Open source) bagi para pengembang perogramer untuk membuat aplikasi. • Merupakan sistem operasi yang dibeli oleh Google Inc dari Android Inc. • Bukan bahasa pemrograman, tetapi hanya menyediakan lingkungan hidup atau run time environment yang disebut DVM (Davlik Virtual Machine) yang telah dioptimasi untuk alat dengan sistem memori kecil. Menurut Nazrudin Safaat (2014:1)[37], “Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka”.

          Teori Khusus

          Konsep dasar Customer Relationship Management (CRM)

          Definisi CRM

          Menurut Dowling (2012:51)[38], “Customer Relationship management (CRM) adalah suatu konsep pengendalian interaksi perusahaan dengan konsumen, klien, dan prospek penjualan. Ini melibatkan penggunaan teknologi untuk mengatur, mengotomatisasi, dan sinkronisasi proses bisnis. Untuk mencapai CRM, banyak organisasi menggunakan seperangkat alat teknologi dan prosedur-prosedur yang dilakukan untuk mendukung hubungan dengan pelanggan demi meningkatkan penjualan”.

          Unsur-Unsur CRM

          Menurut Choi sang long et al (2013:249)[39] mengemumukakan CRM mempunyai unsur atau dimensi didalamnya yaitu sebagai berikut

          1. Manajemen Interaksi (Interaction Management) Ada beberapa cara untuk memiliki interaksi dengan pelanggan termasuk interaksi disepanjang sentuh dan saluran distribusi. Tujuan utamanya yaitu untuk mengetahui bagaimana dan kapan pelanggan ingin berinteraksi dengan perusahaan tersebut. titik sentuh yaitu hubungan profil pelanggan dan dikembangkan oleh data yang dikumpulkan dari keseluruhan mengenai catatan pelanggan.
          2. Pengembangan Hubungan (Relationship Development) Proses pembangunan hubungan menyangkut interaksi di mana koneksi telah dikembangkan antara dua pihak. Hubungan ini menyangkut prosedur, mekanisme, jadwal dan kegiatan dimana produk dan jasa telah dikirim atau diperkenalkan ke pelanggan.
          3. Kualitas Pelayanan (Customer Service) Salah satu dari unsur CRM yaitu kepuasan pelanggan bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh positif pada kepuasan konsumen dan juga memiliki hubungan yang signifikan dengan loyalitas pelanggan dan profitabilitas peruahaan.
          4. Prilaku Karyawan (Employee Behavior) Efek dari prilaku karyawan yang positif dapat diungkapkan melalui kecepatan respon kepada pelanggan dan memastikan karyawan ramah dan hormat kepada pelanggan.

          Loyalitas Konsumen

          Menurut Kotler dan Keller (2012:127)[40] Loyalitas Konsumen adalah : “ A deeply held commitment to rebuy or repatronize a preferred product or service in the future despite situational influences and marketing efforts having the potential to cause switching behavior”. Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa loyalitas pelanggan menjadi komitmen yang mendalam untuk membeli ulang atau mengulangi pembelian produk atau pelayanan yang disukai meskipun masa depan situasi tersebut berubah dan berpotensi perubahan prilaku.

          Indikator Loyalitas Konsumen

          Menurut Kotler dan keller (2012:57) [40]mengemumakan beberapa indikator konsumen yang bersikap loyal sebagai berikut :

          • Repeat Purchase (Kesetian dalam pembelian produk)
          • Retention (ketahanan terhadap pengaruh negatif mengenai perusahaan).
          • Raferalls (mereferensikan secara total ektistensi perusahaan).

          Hubungan Customer Relationship dengan Loyalitas Konsumen

          Dalam penelitiannya long et al (2013)[41] berpendapat bahwa “CRM is implemented in an organization to reduce cost and increase company oerformance, wich mean profitability result throungh customer loyality”. Dapat disimpulkan bahwa penerapan CRM selain mampu mengurangi biaya dapat meningkatkan loyalitas konsumen dan dapat menciptakan loyalitas pelanggan.

          Konsep Pelayanan

          Definisi Pelayanan

          Pelayanan merupakan hal yang terpenting didalam suatu organisasi maupun instansi, karena pelayanan lah yang pertama dilihat oleh konsumen untuk menilai seberapa baik perusahaan tersebut. pelayanan memiliki definisi yang beragam, adapun menurut para ahli adalah sebagai berikut :

          Menurut Tjiptono (2012:4)[42], “pelayanan atau (Service) bisa dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri atas dua komponen utama yakni service operations yang kerap kali tampak keberadaanya oleh pelanggan, dan service delivery (back office) yang biasanya diketahuai pelanggan atau bisa disebut dengan font office”.

          Dari uraian diatas mengenai pelayanan dapat disimpulkan, pelayanan merupakan suatu kegiatan yang menyediakan suatu informasi ataupun kepentingan yang dibutuhkan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik.

          Kualitas Pelayanan

          Menurut Geoth dan davis yang dikutip oleh Tjiptono (2012:51)[[42]“Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi kebutuhan harapan”.

          Menurut Kotler (2013:34)[40], “kualitas pelayanan adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan suatu yang harus dikerjakan dengan baik”. Menurut Garvin yang dikutip oleh Tjiptono(2012:143)[42] bahwa didalam pelayanan harus mempunyai lima perspektif mengenai kualitas salah satunya bahwa kualitas dapat dilihat dari orang yang melihatnya, sehingga produk yang paling memuaskan presefsi seseorang merupakan produk yang berkualitas paling tinggi.

          Mengenai definisi pelayanan menurut para ahli dapat disimpulkan, kualitas pelayanan merupakan suatu kegiatan yang dapat menguntungkan suatu instansi yang didapatkan dari orang luar dengan melihat suatu layanan atau produk yang menjadikan suatu produk layak atau tidaknya, puas atau tidaknya kualitas pelayanan tersebut.

          Faktor Kualitas Pelayanan

          Dalam hal kualitas pelayanan, terdapat faktor yang harus dimiliki dalam kualitas pelayanan, minimal memiliki lima dimensi antara lain : Tangible, Reability, Responsiveness, Assurance dan Empathy. Karena suatu pelayanan tidak dapat diraba maka aspek Tangible menjadi penting sebagai ukuran terhadap kualitas pelayanan. Menurut Lupiyoadi (2013:30)[43] Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan perusahaan juga ditentukan oleh dimensi reability karena dimensi ini untuk mengukur keandalan dari perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Dimensi ini sangatlah penting didalam dunia perusahaan, terdapat dua dimensi yang harus diberikan kepada pelanggan. Pertama adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan seperti yang dijanjikan. Kedua adalah seberapa jauh suatu perusahaan mampu memberikan pelayanan yang akurat tanpa adanya error. Lupiyoadi (2013:30)

          Responsibility ialah dimensi untuk mengetahui kecepatan pelayanan dalam waktu ke waktu. Karena waktu dapat dikatakan sama dengan uang yang harus dipergunakan secara bijak. Oleh sebab itu pelanggan akan merasa rugi jika meluangkan waktunya demi pelayanan tetapi pelayanan yang diberikan tidak memuaskan. Lupiyoadi (2013:31) Assuranrance yaitu dimensi kualitas pelayanan yang berhubungan dengan kemampuan perusahaan dan perilaku pegawainya dalam menanamkan rasa percaya dan keyakinan kepada pelanggannya. Lupiyoadi (2013:31)

          Definisi Registrasi (Pendaftaran)

          Menurut Depdikbud (2012:01), “Pendaftaran merupakan proses, cara perbuatan mendaftar yaitu pencatatan nama, alamat, tanggal lahir dan sebagainya dalam proses pendaftaran”

          Jadi dapat disimpulkan bahwa pendaftaran merupakan Awal dari seluruh kegiatan pelayanan pertama kali yang diterima yaitu pendonor melakukan pendaftaran sebelum melakukannya pengambilan darah. Dalam dokumen rekrutmen donor darah bahwa sistem pendaftaran terbagi menjadi dua yaitu pendonor baru dan pendonor lama.

          1. Pendonor Baru Pendonor baru merupakan pendonor yang belum melakukan registrasi sebelumnya, sehingga memerlukan pengisian formulir pendaftaran pendonor baru untuk mendapatkan data-data pendonor yang nantinya akan dimasukan kedalam sistem. Setiap pendonor baru akan diberikannya id pendonor yang berada di kartu pendonor, kemudian setiap melakukan donor darah kartu donor harus dibawa untuk menuliskan riwayat donor darah di dalam kartu pendonor tersebut
          2. Pendonor Lama Sedangkan untuk pendaftaran pendonor lama menurut dokumen yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, dilakukannya registrasi ulang melalui Sistem Informasi Manajemen Donor Darah sesuai dengan Id pendonor yang tercantum di kartu pendonor.

          Konsep Donor Darah

          Definisi Donor Darah

          Donor darah merupakan suatu kegiatan sosial yang dimana proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela atau pengganti untuk diberikan kepada pasien yang membutuhkan, sebelum diberikan kepada pasien darah tersebut disimpan di bank darah sebagai stok darah yang kemudian dipergunakan oleh Unit Transfusi Darah. Wikipedia (2017)[44] Menurut Dokumen yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, Donor Darah adalah “Orang yang menyumbangkan darahnya sedangkan resepien adalah seseorang atau penderita yang memerlukan tambahan darah”

          Macam-Macam Donor Darah

          Dalam Dokumen Pedoman Pelayananan Transfusi Darah di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang Menurut cara pengarahannya ada 3 macam donor yang kita dapat ambil darahnya yaitu antara lain :

          1. Donor Bayaran Donor bayaran ialah donor yang menjual darahnya pada seseorang atau penderita yang memutuskan darah pada saat tersebut.
          2. Donor Keluarga Donor Keluarga yaitu sanak keluarga kita yang akan menyumbangkan darahnya apabila di dalam keluaga kita sendiri memerlukan transfusi darah.
          3. Donor Sukarela Donor sukarela adalah donor yang sukarela menyumbangkan darahnya tanpa ada paksaan atau ketentuan untuk siapa darah yang telah di sumbangkan akan di pakai.
          4. Konsep Dasar Penghargaan

            Definsi Penghargaan (Reward)

            Menurut Dokumen yang ada di Unit Tansfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang “Piagam penghargaan atau Reward merupakan cara organisasi untuk memberikan pengakuan atau imbalan kepada pendonor dengan dalam rangka memberikan apresiasi kepada pendonor yang telah memberikan darahnya secara sukarela. Penghargaan ini menjadikan suatu motivasi kepada pendonor untuk tetap selalu memberikan darahnya dengan sukarela demi sosial”.

            Menurut siswanto (2013:118)[45], “Penghargaan adalah proses pembimbingan, pemberian petunjuk, dan intruksi kepada bawahan agar bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan”.

            Adapun menurut pengertian para ahli dapat disimpulkan bahwa penghargaan adalah suatu cara pimpinan/organisasi memberikan pengakuan atau imbalan kepada bawahannya agar dapat terus memotivasi pendonor untuk mendonorkan darahnya dan menciptakan suatu hubungan yang lebih harmonis antara pimpinan dengan bawahannya karena dengan diberikannya sebuah penghargaan, orang lain akan merasa diakui keberadaannya.

            Tujuan Penghargaan

            Adaya penghargaan menjadikan langkah setiap orang dalam kehidupannya, penghargaan pun diperasikan memiliki tujaun tertentu. Dalam setiap sistem tertentu, penghargaan tidak mungkin sama dengan tujuannya dengan sistem lain. Secara umum tujuan penghargaan yang ingin dicapai suatu organisasi menurut Siswanto (2013:112) yaitu sebagai berikut :

            1. Menjamin Kontinuitas perencanaan.
            2. Membudayakan prosedur standar.
            3. Menghindari kemangkiran yang tak berarti.
            4. Membina disiplin kerja.
            5. Membina motivasi yang terarah.

            Sedangkan menurut dokumen di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang bahwa tujuan di berikannya penghargaan kepada Pendonor adalah sebagai berikut :

            1. Menciptakan keharmonisan antara pendonor dengan Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang
            2. Memberikan pengakuan kepada pendonor yang telah mendonorkan darahnya secara sukarela demi kepentingan sosial.
            3. Melestarikan para pendonor akan tetap selalu mendonorkan darahnya.

            Studi Pustaka (Literatur Riview)

            Studi pustaka merupakan untuk melihat penelitian-penelitian yang telah dikemukakan oleh peneliti yang masih berhubungan dengan topik penelitain. Dengan adanya study pustaka penulis dapat menemukan jawaban untuk pertanyaan pertanyaan penelitian ini.

            Manfaat yang didapatakan dalam studi pustaka adalah sebagai berikut :

            1. Mengidentifikasi kesenjangan dari penelitian ini
            2. Menghindari membuat ulang sehingga menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan yang pernah dilakukan sebelumnya.
            3. Mengidentifikasi metode yang penah dilakukan oleh penelitian sebelumnya.
            4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah capai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas landasan dari pengetahuan sebelumnya.

            Banyak penelitian sebelumnya yang mengenai pelayanan jasa. Dalam upaya membangun suatu sistem pelayanan maka peneliti melakukan studi pustaka sebagai salah satu untuk mengetahui metode apa saja yang dilakukan oleh penelitian sebelumnya. Diantaranya

            1. Penelitian yang dilakukan oleh S Paygude, R Karadkar, P Joshi, D Malhotra [46]dengan judul “ Be- Positive – An Android Aplplication for Blood Donation”. With the entire nation driving itself towards a digital core it is essential that medical assistance doesn’t lag behind. In cases of emergency people often require a certain degree of health assistance (blood to be precise) and they may or may not get that depending on the situation and their location. What we can achieve is a small but certain contribution to that field using this project. From this project, our aim is to provide an application that will benefit patients in critical situations like requirement of a specific type of blood. This will reduce the overhead of finding a blood donor in a nearby location during emergency situations. Thus connecting blood donors and recipients is our prime focus.
            2. Penelitian dalam sebuah jurnal international yang dilakukan oleh Alexander Felferni dkk (2017) [47] dari International Configuration Workshop, IESEG School of Management yang berjudul ASP-based Knowledge Representations for IoT Configuration Scenarios. dalam penelitian ini menjelaskan untuk memperkenalkan aplikasi dasar konfigurasi skenario bagi teknologi di internet dari hal-hal ( banyak ) domain produk.Konfigurasi kami menunjukkan bagaimana untuk mewakili pengetahuan dalam domain dari pintar dari jawaban rumah atas dasar pemrograman ( asp ) set.Dalam konteks ini, kami memperkenalkan konfigurasi yang berbeda model elemen dan kendala jenis dan menunjukkan mereka sesuai asp representasi dalam jalan yang juga bermanfaat untuk asp pemula.Kita menyimpulkan kertas dengan diskusi terbuka wor isu-isu untuk masa depan.
            3. penelitian yang dilakukan Jiacong Zhao dkk (2017) [48] dengan judul "implementing Business-to-Customer, IT Outsourcing and Workflow Management System to Exploit China Education Market for Durham University" menjelaskan tentang pelayanan kepada siswanya yang lebih mirip dengan Layanan ini mengembangkan standar yang lebih mirip dengan consumer goods marketing. dengan itu harus meningkatkan strategi saat ini untuk memanfaatkan pasar bakat ini dengan menerapkan Business-to-Cusiness (B2C), IT outsourcing (ITO) dan Workflow Management System (WfMS) tujuannya yaitu dengan pengembangan jangka panjang, manajemen risiko fleksibel, penghematan biaya, pengembangan jangka waktu yang singkat dan manajemen organisasi yang efektif.
            4. Penelitian yang dilakukan oleh Robby Kurniawan Budhi dkk [49]dengan judul “Design Build E-Donor Aplication for Blood Donation Data Collection at PMI kota Surabaya” menjelaskan bahwa sistem E-donor merupakan sistem informasi tentang kegiatan donor darah, banyak dari para pendonor yang tidak mengetaui kapan waktu donor kembali. Pembangunan sistem menggunakan aplikasi metode siklus hidup.
            5. Penelitian yang dilakukan oleh Rian Arie Gustama [50] yang berjudul “ Sistem Pelayanan Donor Darah Berbasis WEB (Studi Kasus PMI Tasikmalaya). Pada penelitian ini menjelaskan permasalahan mengenai tentang pelayanan donor darah pada PMI Tasikmalaya, yaitu pada bagian Unit Donor Darah yang masih menggunakan sistem manual, sehingga dibutuhkannya sistem terkomputerisasi. Metode dalam penelitian ini yaitu what, who, where, when, why, how (5W1H) dengan metode pengembangan aplikasi menggunakan Extereme Programing (XP) hanya pada tahapan planing dan desain. Aplikasi ini menggunakan SMS Gateway sehingga memudahkan pasien mendapatkan informasi mengenai data darah. Hasil dari penelitian adalah Transaction Processong System (TPS) dan SMS Gateway. Dengan adanya sistem tersebut dapat mempermudah pelayanan informasi yang ada di PMI Tasikmalaya.
            6. Penelitian yang dilakukan oleh agus nur hidayat dkk (2012)[51] dengan judul Integrasi Aplikasi Android dan Komputer Server sebagai Solusi Mobile Commerce dan CRM Studi Kasus Toko Game XYZ menjelaskan mengenai tentang aplikasi M-Commerce berbasis android yang terintegrasi dengan computer server melalui ESB WS02 yang diimplementasikan pad toko game XYZ. Fitur monitoring log transaksi pelanggan oleh toko ditujukan untuk mencapai manajemen pelanggan yang lebih efektif. Peningkatan loyalitas pelanggan dan efektivitas menajemen pelanggan merupakan implementasi CRM untuk mendongkrak penjualan sehingga diperoleh profit yang lebih optimal
            7. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Mujid[52] dengan judul “Perancangan sistem survey pelayanan dan kualitas produk berbasis PHP pada PT. Ridho Wira Pratama Tangerang”. Penelitian ini menjelaskan mengenai penilian survey pelayanan dan kualitas produk secara sistematis dan juga efektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah SWOT (Strength , Weakness, Opportunity, Thread), model atau rancangan dari sistem menggunakan UML (Unified Modelling Languange), adapun untuk pembuatan programnya menggunakan pemrograman PHP, HTML, CSS dan Javascript, untuk databasenya menggunakan SQL, dan pengimplementasian sistem yang akan dibangun menggunakan metode black box testing
            8. penelitian yang dilakukan oleh Ma Dandan dan Bai Jing (2017) [53] dalam judul "Design and Implementation of the Comprehensive Information Platform for Smelting Enterprises" menjelaskan tentang teknologi informasi dan pengolahan pada metallurgical, yang bertujuan untuk pengumpulan loop online , hirarkis data perhitungan , didistribusikan manajemen database dan global web penerbitan kemampuan serta meningkatkan tingkat produksi yang menjadikan daya saing perusahaan.
            9. penelitian yang dilakukann oleh Hongsheng Xu, dkk(2017) [54]dengan judul "Novel Model of E-Commerce Marketing Based on Big Data Analysis and Processing" mengenai tentang jumlah informasi yang didaptkan oleh internet semakin lama semakin meningkat yang menjadikan data semakin besar. pada perusahaan electronik alam proses pembangunan untuk menggunakan data yang besar untuk memberi petunjuk kepada belanja sudah dipersonalisasi .Kertas kerja ini menganalisa situasi perkembangan industri e-commerce yang melatar belakangi adalah data yang besar , dan mengedepankan perbaikan metode .Koran menyajikan novel model e-commerce pemasaran berdasarkan analisis dan pengolahan data yang besar
            10. penelitian yang dilakukan oleh wilis Kaswidjanti dkk (2012) [55] dengan judul APLIKASI e-CRM BERBASIS WEB PADA RUMAH SAKIT. menjelaskan tentang membuat suatu sistem E-CRM berbasiskan internet sebagai layanan bagi pelanggan atau pasien untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan pelanggan atau pasien tanpa dibatasi jarak atau waktu. Salah satu solusi yang muncul adalah electronic-Customer Relationship Management (e-CRM) yang diterapkan dengan menggunakan teknologi Internet dan SMS. Metode yang digunakan yaitu metode waterfall yang meliputi, analisa dan rekayasa sistem, analisis kebutuhan, perancangan, pemrograman, pengujian dan pemeliharaan. Aplikasi ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk perancangan database.Hasil yang dicapai dari penulisan penelitian ini adalah aplikasi layanan pelanggan atau pasien yang menyediakan informasi (jadwal praktek dokter, layanan poliklinik, rekam medis pasien,konsultasi dan sms pemberitahuan check up), menyediakan fitur member pages untuk memberikan layanan yang bersifat personal kepada pelanggan atau pasiennya. Dengan adanya aplikasi layanan pelanggan e-CRM berbasis internet maka diharapkan rumah sakit dapat menjaga hubungan baik jangka panjang dengan pelanggannya.

            BAB III

            ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

            Gambaran Umum Perusahaan

            Sejarah Singkat Perusahaan

            Sejarah SIngkat Palang Merah Indonesia

            21 Oktober 1873 Pemerintah kolonial Belanda mendirikan organisasi Palang Merah di Indonesia dengan nama Het Nederland-Indiche Rode Kruis (NIRK) yang kemudian namannya menjadi Nederlands Rode Kruiz Afdelinbg Indie (NERKAI). Pada 1932 timbul semangat untuk mendirikan Palang Merah Indonesia (PMI) yang dipelopori oleh dr. RCL. Senduk dan Bahder Djohan. Kemudian, proposal pendirian diajukan pada kongres NERKAI (1940), namun ditolak. Pada saat penjajahan Jepang, proposal itu kembali diajukan, namun tetap ditolak.

            Pada 3 September 1945 Presiden Soekarno memerintahkan kepada Menteri Kesehatan dr. Buntaran Martoatmodjo untuk membentuk suatu Badan Palang Merah Nasional untuk menunjukan kepada dunia internasional bahwa keberadaan Negara Indonesia adalah suatu fakta nyata setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Tanggal 5 September 1945, dr. buntaran membentuk Panitia Lima yang terdiri dari dr. R. Mochtar, dr. Bahder Johan, dr. Joehana, Dr. Marjuki dan dr. Sitanala, untuk mempersiapkan pembentukan Palang Merah di Indonesia. Tepat pada tanggal 17 September 1945 terbentuklah Pengurus Besar Palang Merah Indonesia (PMI) dengan ketua pertama, Drs. Mohammad Hatta.

            16 Januari 1950 Di dalam satu negara hanya ada satu perhimpunan nasional, maka Pemerintah Belanda membubarkan NERKAI dan menyerahkan asetnya kepada PMI. Pihak NERKAI diwakili oleh dr. B. Van Trich sedangkan dari PMI diwakili oleh dr. Bahder Djohan. Tahun 1950 dan 1963 PMI terus melakukan pemberian bantuan hingga akhirnya Pemerintah Republik Indonesia Serikat mengeluarkan Keppres No. 25 tanggal 16 Januari 1950 dan dikuatkan engan Keppres No. 246 tanggal 29 November 1963. Pemerintah Indonesia mengakui keberadaan PMI. Adapun tugas utama PMI berdasarkan Keppres RIS No. 25 tahun 1950 dan Keppres RI No. 246 tahun 1963 adalah untuk memberikan bantuan pertama pada korban bencana alam dan korban perang sesuai dengan isi Konvensi Jenewa 1949.

            Secara Internasional, keberadaan PMI diakui oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada 15 Juni 1950. Setelah itu, PMI diterima menjadi anggota Perhimpunan Nasional ke-68 oleh Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (Liga) yang sekarang disebut Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) pada Oktober 1950. Saat ini, PMI telah berdiri di 33 Provinsi, 371 Kabupaten/Kota dan 2.654 Kecamatan (data per-Maret 2010). PMI mempunyai hampir 1,5 juta sukarelawan yang siap melakukan pelayanan.

            Visi dan Misi Palang Merah Indonesia

            1. Visi
            2. PMI yang berkarakter, profesional, mandiri dan dicintai masyarakat

            3. Misi
              1. Menjadi organisasi kemanusian terdepan memberikan layanan berkualitas melalui kerja sama dengan masyarakat dan mitra sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Gerakan Palang Merah Indonesua dan Bulan Sabit Merah.
              2. Meningkatkan kemandirian organisasi PMI melalui kemitraan strategis yang berkesinambungan dengan pemerintah, swasta, mitra gerakan dan pemangku kepentingan lainnya di semua tingkatan.
              3. Meningkatkan reputasi organisasi PMI di tingkat Nasional dan Internasional.
              4. Menjadi distributor tunggal buah segar di Indonesia

            Sejarah Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

            Sebagai salah satu wilayah penyangga ibukota negara, perkembangan Kabupaten Tangerang menyeluruh ke berbagai faktor, diantaranya meningkatkan status RSUD Kabupaten Tangerang dari rumah sakit tipe D menjadi tipe C. Atas dasar perkembangan dan kebutuhan akan tersedianya darah untuk transfusi yang berdekatan dengan tempat pasien dirawat, maka pengurus cabang PMI Kabupaten Tangerang bersama dengan direktur RSUD dan direktur RSK Sitanala sepakat bahwa di PMI Cabang Kabupaten Tangerang perlu didirikan Dinas Transfusi.

            Pada tanggal 17 September 1973 terbentuklah Dinas Dermawan Darah (DDD) PMI Cabang Kabupaten Tangerang dengan susunan pengurus yang juga merupakan pendiri dari DDD. Dinas Dermawan Darah (DDD) PMI Cabang Kabupaten Tangerang berlokasi di Poliklinik RSUD Kabupaten Tangerang dengan seorang tenaga Asisten Transfusi Darah yang diperbantukan oleh DDD Pusat dan seorang pembantu umum dari RSUD Kabupaten Tangerang serta peralatannya didapat dari sumbangan DDD Pusat, RSUD Kabupaten Tangerang dan RSK Sitanala.

            Pada 4 Maret 1974, nama DDD Cabang diganti menjadi Dinas Transfusi Darah (DTD) Cabang. Lalu beberapa tahun kemudian pada tanggal 22 Februari 1986, DDD berpindah lokasi ke kantor Markas Cabang PMI Kabupaten Tangerang di Jalan Catur No. 8. Perpindahan tersebut bersamaan dengan pergantian nama menjadi Usaha Transfusi Darah (Unit Transfusi Darah) hingga 1989.

            Setelah itu berganti nama menjadi Pelayanan Usaha Transfusi Darah (PUTD) Cabang Kabupaten Tangerang. Pada tanggal 8 Mei 1993 kantor PUTD berpindah menempati kantor Markas PMI Cabang milik Pemerintahan Daerah Kabupaten Tangerang dengan status hak guna pakai yang ditempati selama 12 tahun yang berlokasi tepat di Jalan Windu Karya No. 1 A.

            Pada 17 September 1993, nama Pelayanan Usaha Transfusi Darah diganti kembali menjadi Unit Transfusi Darah Cabang (UTDC) PMI Kabupaten Tangerang dan seling beberapa tahun ke depan tepatnya pada tanggal 17 September 2005 berpindah lokasi di Jalan Mayjen Sutoyo No.1 Tangerang. Tidak lama kemudian berganti nama kembali menjadi Unit Donor Darah PMI Kabupaten Tangerang dengan lokasi yang sama.

            Berhubung dengan adanya pembenahan secara totalitas, penempatan lokasi dan juga nama instansi harus disesuaikan dengan keberadaanya berdasarkan peraturan dari Unit Transfusi Darah Pusat. Maka pada tanggal 17 September 2015 terdapat penggantian nama menjadi Unit Transfusi Darah (Unit Transfusi Darah) PMI Kabupaten Tangerang serta pemindahan lokasi di Jalan Raya Curug Km.02 No.20 Desa Kadu Jaya Bitung Kabupaten Tangerang yang diresmikan pada tanggal 16 Desember 2015 oleh Bapak H. Ahmed Zaki Iskandar selaku Bupati Tangerang. Wilayah atau lokasi tersebut dimaksudkan sebagai perwakilan unit pelayanan penyedia kebutuhan darah untuk transfusi dalam suatu wilayah pertingkat daerah seperti Kabupaten Tangerang.

            Pada hakikatnya usaha pelayanan transfusi merupakan bagian penting dari tugas pemerintah dibidang pelayanan kesehatan masyarakat yang juga merupakan suatu bentuk pertolongan sesama manusia. Mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1980 tentang transfusi darah, bahwa PMI sebagai pihak yang dipercaya oleh pemerintah untuk menyelenggarakan usaha kesehatan dibidang transfusi darah yang meliputi pengambilan, pemeriksaan, pengelolaan, dan pendistribusian darah. Dengan mengemban tugas-tugasnya dibidang pelayanan kesehatan masyarakat dan kemanusiaan, maka Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang berkeinginann untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan masyarakat khususnya di wilayah Tangerang dan diluar wilayah Tangerang pada umumnya sekaligus menjadi Unit Transfusi Darah Pembina bagi Provinsi Banten.

            Dimasa sekarang kebutuhan darah untuk transfusi terus meningkat, seiring dengan meningkatnya jumlah institusi penyelenggara pelayanan kesehatan atau Rumah Sakit dan Rumah Bersalin di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Transfusi darah merupakan pengobatan efisien sehingga diperlukan persediaan yang mencakupi. Sampai saat ini kebutuhan darah untuk transfusi tiap bulannya mencapai rata-rata 2.800 kantong atau mencapai 30.000 kantong pertahunnya. Sedangkan darah yang didapat dari para dermawan darah (Donor Darah Sukarela) di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang hanya mampu mencapai 2.800 kantong/bulan atau mencapai kurang lebih 30.000 kantong pertahun. Oleh karena itu Unit Transfusi Darah PMI Kab. Tangerang menargetkan dapat mengumpulkan 36.000 kantong pada tahun 2017.

            Visi dan Misi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

            Sebagai landasan untuk melaksanakan tugasnya, Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang memiliki visi, misi dan filosofi. Visi adalah tujuan tentang suatu bentuk ideal yang hendak dicapai oleh Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Sedangkan misi adalah tugas pokok, motivasi atau alasan pendirian Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang untuk mewujudkan visi. Misi diperlukan landasan mental yang berbentuk filosofi. Visi, misi dan filosofi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang ini merupakan pedoman dan landasan kerja untuk setiap petugas dalam melaksanakan pengabdiannya sehari-hari di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

            1. Visi
            2. Adapun visi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang :

              1. Unit Transfusi Darah Pembina Bagi Provinsi Banten
              2. Meningkatkan cakupan dari segi kualitas di dalam pelayanan, baik bagi dermawan darah maupun bagi pengguna darah.
            3. Misi
            4. Adapun misi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, yaitu

                Memasyarakatkan Donor Darah Sukarela (DDS), sehingga donor darah menjadi suatu kebutuhan bukan suatu hal yang perlu ditakutkan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Berorientasi kepada kepentingan dan kepuasan pelayanan Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang yang memiliki :
              1. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, terlatih, berdedikasi tinggi, loyal, santun, dan menjaga kode etik sebagai tenaga kesehatan.
              2. Sarana pelayanan dan penunjang pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang mengacu kepada standar nasional yang ditetapkan.
              3. Sarana pelayanan unggulan yang dapat dijadikan rujukan bagi Unit Transfusi Darah lain, khususnya Provinsi Banten.

            Struktur Organisasi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

            Struktur organisasi merupakan susunan atau tingkatan manajemen yang berada pada organisasi mulai dari top sampai dengan lower manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Maka dari itu diperlukan pengorganisasian yang jelas terhadap jabatan, tanggung jawab, dan orang-orang yang menjalani tugasnya.

            gambar : Sturuktur Organisasi UTD PMI Kabupaten Tangeang

            Tugas dan Tanggung Jawab

            Pada pola struktur Organisasi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang ini banyak berbagai tugas dan tanggung jawab di masing-masing divisi berdasarkan dari struktur yang penulis teliti ini yaitu:

            1. Kepala Unit Transfusi Darah
            2. Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang sepenuhnya untuk mengelola, dalam hal organisasi, kepegawaian, perlengkapan, keuangan dan manajemen kualitas serta yan lainnya, sesuai dengan ketentuan dibawah kepengawasan pengurus PMI.

            3. Kabid Teknis Pelayanan
            4. Menyiapkan kegiatan berkala dan umum di bidang pelayanan darah dan pengkoordinasian unit kerja Uji Saring IMLTD, Pengolahan Komponen Darah, Penyimpanan Darah dan Permintaan Darah. Tugas dan tanggung jawab :

              1. Memberikan masukan yang konstruktif berdasarkan hasil kegiatan yang telah berjalan kepada Kabag Pelayanan untuk kepentingan pengambilan kebijakan
              2. Melakukan monitoring, pembinaan dan evaluasi kepada kasie dibawahnya
              3. Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan peningkatan kualitas
              4. Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan penyelesaian masalah.
            5. Kasubid Pelayanan Donor
            6. Membantu tugas Kabid Teknis Pelayanan menyiapkan kegiatan berkala dan umum di bidang pelayanan donor dan mengkoordinasikan unit kerja P2DDS dan Pengambilan darah. Tugas dan tanggung jawab :

              1. Memberikan masukan yang konstruktif berdasarkan hasil kegiatan yang telah berjalan kepada Kabid teknis Pelayanan untuk kepentingan pengambilan kebijakan.
              2. Melakukan monitoring, pembinaan dan evaluasi kepada kasie dibawahnya
              3. Pelaksanaan kegiatan umum dan berkala untuk kasie yang menjadi tanggung jawabnya.
              4. Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan peningkatan kualitas.
            7. Kasie P2DDS
            8. Membantu tugas Kasubid Pelayanan Donor dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan di bagian perekrutan, pembinaan, pemeliharaan donor darah sukarela (P2DDS) dan koordniasi antar bagian/unit kerja lain. Tugas dan Tanggung jawab :

              1. Membuat program kerja tahunan untuk bagian P2DDS.
              2. Membuat rencana jadwal rutin staf pelaksana di bagian P2DDS.
              3. Membuat perencanaan dan pengajuan kebutuhan logistik untuk kegiatan P2DDS.
              4. Mengatasi permasalahan yang timbul akibat kegiatan P2DDS, baik secara eksternal maupun internal.
              5. Mendorong peningkatan kualitas SDM di bagian P2DDS.
              6. Membuat pelaporan berkala bulanan, triwulanan dan tahunan.
            9. Kasie Pengambilan Darah
            10. Membantu kasubid pelayanan donor dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi kegiatan di bagian aftap dan koordinasi antar bagian/unit kerja lain Tugas dan tanggung jawab :

              1. Membuat program kerja untuk bagian pengambilan darah.
              2. Membuat jadwal rutin staf pelaksana di bagian pengambilan darah.
              3. Membuat perencanaan dan pengajuan kebutuhan logistik untuk kegiatan pengambilan darah.
              4. Mengatasi permasalahan yang timbul akibat kegiatan pengambilan darah baik secara eksternal maupun internal.
              5. Mendorong peningkatan kualitas SDM di bagian pengambilan darah.
              6. Melaksanakan fungsi koordinasi dengan unit kerja lain.
              7. Menjalankan tugas kedinasan yang diperintahkan oleh atasan.
              8. Membuat pelaporan berkala bulanan, triwulanan dan tahunan.
            11. Kasubid Pelayanan Darah
            12. Membantu tugas Kabid Teknis Pelayanan menyiapkan kegiatan berkala dan umum di bidang pelayanan darah dan pengkoordinasian unit kerja Uji Saring IMLTD, Pengolahan Komponen Darah, Penyimpanan Darah dan Permintaan Darah. Tugas dan tanggung jawab :

              1. Memberikan masukan yang konstruktif berdasarkan hasil kegiatan yang telah berjalan kepada Kabid teknis Pelayanan untuk kepentingan pengambilan kebijakan.
              2. Melakukan monitoring pembinaan, dan evaluasi kepada kasie dibawahnya
              3. Pelaksanaan kegiatan umum dan berkala untuk kasie yang menjadi tanggung jawabnya.
              4. Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan peningkatan kualitas dan penyelesaian masalah
            13. Kasie Uji Saring IMLTD
            14. Mengamankan darah dari infeksi yang dapat ditularkan melalui transfusi darah melalui pemeriksaan terhadap 4 (empat) parameter penyakit Tugas dan tanggung jawab :

              1. Melakukan pemeriksaan terhadap sampel darah meliputi kondisi sampel dan kelengkapan dokumentasi sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
              2. Melakukan pemeriksaan terhadap 4 (empat) parameter IMLTD yaitu Hepatitis-B, Hepatitis-C, HIV dan Sifilis.
              3. Bekerja sama dengan bagian Laboratorium Penyimpanan Darah untuk menyeleksi dan mencekal darah yang terindikasi reaktif.
              4. Bekerja sama dengan bagian P2DDS sub pengolahan data donor darah untuk penyediaan data dengan indikasi reaktif terhadap empat parameter IMLTD dan data rujukan darah dengan indikasi reaktif terhadap HIV.
              5. Melakukan pemeriksaan ulang terhadap darah kembali dari RS dengan indikasi reaktif.
              6. Bekerja sama dengan bagian kesekretariatan untuk penanganan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pihak eksternal mengenai hasil-hasil pemeriksaan dengan tetap mengacu kepada aturan baku tentang tata cara penyampaian informasi terkait hasil pemeriksaan laboratorium
              7. Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan berdasarkan catatan dan laporan kegiatan harian.
            15. Kasie Distribusi Karantina dan KGD
            16. Melakukan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan penyimpanan, perawatan, pencekalan dan pendistribusian darah. Tugas dan tanggung jawab :

              1. Menerima dan memeriksa kelengkapan penyerahan darah dan sampel darah.
              2. Sebagai tempat karantina terhadap darah yang belum melalui pemeriksaan golongan darah lanjutan dan uji saring IMLTD.
              3. Melakukan pemeriksaan golongan darah lanjutan.
              4. Bekerja sama dengan laboratorium uji saring IMLTD untuk menyeleksi darah yang terindikasi 4 (empat) parameter IMLTD.
              5. Melakukan distribusi darah yang telah lolos seleksi ke bagian laboratorium Pasien Service.
              6. Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan di laboratorium penyimpanan darah
            17. Kasie Pengolahaan Komponen Darah
            18. Melakukan pemisahan darah dari darah lengkap menjadi komponen-komponen darah yang lebih spesifik untuk kebutuhan transfusi. Tugas dan tanggung jawab :

              1. Melakukan kegiatan pemisahan komponen darah sehingga didapatkan komponen darah yang lebih spesifik sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang berlaku.
              2. Menyerahkan komponen darah hasil produksi ke bagian Laboratorium Penyimpanan Darah.
              3. Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan berdasarkan catatan dan laporan kegiatan harian.
            19. Kasie Permintaan Darah
            20. Melakukan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan darah ke Rumah Sakit atau Bank Darah Rumah Sakit (BDRS). Tugas dan tanggung jawab :

              1. Mengatur stock darah yang masuk ke Laboratorium Permintaan Darah
              2. Melayani permintaan darah baik dari RS maupun BDRS.
              3. Melakukan proses-proses yang berkaitan dengan kepentingan pelayanan darah
              4. Menerima darah kembali dengan indikasi reaktif atau mendekati kadaluarsa dari Bank Darah Rumah Sakit dan mengkoordinasikannya dengan bagian terkait.
              5. Berkoordinasi dengan pihak RS/BDRS mengenai hal-hal yang menyangkut pelayanan darah.
              6. Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan berdasarkan catatan dan laporan kegiatan harian.
            21. Bidang Mutu
            22. Membantu tugas manajemen kualitas untuk memastikan berjalannya prosedur dan metode yang telah didesign, melalui tool Quality Control sehingga tercapainya tiga output utama berupa pengambilan keputusan untuk menentukan batasan-batasan kualitas produk yang dapat diterima, melakukan percobaan dan pengerjaan ulang terhadap sebuah proses dan perbaikan prosedur yang sedang berjalan. Tugas dan tanggug jawab :

              1. Membuat program kerja untuk bagian Quality Control/Assurance
              2. Membuat perencanaan dan pengajuan kebutuhan logistik untuk kegiatan Quality Control/Assurance
              3. Melaksanakan analisis terhadap proses teknis melalui kegiatan pengecekan (Inspecting), percobaan (Testing) dan pemisahan hasil (Grading)
              4. Membuat statistical sampling sebagai bahan analisis.
              5. Membuat quality control chart sebagai hasil analisis.
              6. Membuat bencmarking peningkatan kualitas sebagai input untuk Kabag. Manajemen Kualitas dan Kabag Pelayanan.
              7. Mendorong berjalannya peningkatan kualitas secara berkesinambungan.
              8. Bekerja sama dengan Kabag. Manajemen Kualitas melakukan perubahan prosedur dan metode untuk memenuhi standar kualitas yang relevan.
              9. Membuat pelaporan berkala bulanan, triwulanan dan tahunan.
            23. Kabid Administrasi
            24. Membantu Direktur Keuangan & Umum dalam mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan kepegawaian, pengembangan SDM serta pengelolaan rumah tangga kantor, pemeliharaan / perbaikan peralatan sarana dan kebersihan di lingkungan Kantor Pusat.

              1. Mengkoordinasikan perumusan perencanaan dan pemberdayaan pegawai (man power planning), sesuai kebutuhan Perusahaan.
              2. Mengkoordinasikan perumusan sistem pengadaan, penempatan dan pengembangan pegawai.
              3. Bersama Manajemen merumuskan pola pengembangan organisasi Perusahaan.
              4. Penyelenggarakan Sistem Informasi SDM dalam suatu data base Kepegawaian.
              5. Mengkoordinasikan perumusan Kebijakan perencanaan, pengorganisasian dan administrasi program Pendidikan dan Latihan(Diklat).
              6. Melakukan kajian dan evaluasi terhadap efektifitas program dan kontribusi peraturan bagi perkembangan Perusahaan.
              7. Mengevaluasi Hasil penilaian kinerja seluruh Pegawai yang telah dilaksanakan bersama para atasan langsung.
              8. Menyelenggarakan administrasi, penempatan, penyimpanan dan penggunaan peralatan, inventaris, fasilitas kantor.
              9. Menyelenggarakan pemantauan keberadaan barang-barang inventaris, peralatan kantor dengan catatan akuntansi untuk keperluan audit secara berkala.
              10. Menyelenggarakan kegiatan rapat kerja, kunjungan kerja / perjalanan dinas dan penerimaan tamu perusahaan.
              11. Merumuskan Sasaran Mutu Unit Kerja dan Prosedur Mutu Unit Kerja yang merupakan penjabaran dari Kebijakan Mutu, dan Sasaran Mutu Perusahaan yang telah ditetapkan.
              12. Menyiapkan laporan kegiatan Divisi secara benar dan tepat waktu.

            Fasilitas Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

            Fasilitas yang terdapat di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :

            1. Gedung Unit Transfusi Darah.
            2. Gambar 3.2 : Gedung Unit Transfusi Darah

              Gedung Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang yang milik sendiri, bukan lagi gedung pemerintah daerah, gedung ini diresmikan pada tanggal 16 Desember 2015 oleh bupati Tangerang yaitu Bpk. Zaki Ismet Iskandar, gedung Unit Transfusi Darah seluas 1060 H.

            3. Laboratorium Pengolahan Komponen Darah.
              Gambar 3.3 : Laboratorium Pengolahan Komponen Darah

              Laboratorium Pengolahan komponen darah merupakan ruang pengolahan komponen darah yang telah diambil di olah kembali untuk mengambil komonen darah sepert pack red cel.

            4. Laboratorium IMLTD.
            5. Gambar 3.4 : Laboratorium IMLTD

              Ruang IMLTD merupakan ruang Inseidensi Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah. Diruang ini merupakan pengecekan 4 parameter diantaranya Skrining HIV, Hepatitis B, Hepatitis C dan sifilis dari pengambilan sample darah pendonor.

            6. Ruang Pengambilan Darah.
            7. Gambar 3.5 : Ruang Pengambilan Darah

              Ruang pengambilan darah adalah ruang dimana pendonor melakukan pengambilan darah atau disebut donor darah, Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang meiliki 4 Bet tempat tidur yang nyaman, dilengkapi dengan Tv 32in agar pendonor merasakan rileks pada saat pengambilan.

            8. Ruang Service Donor.
            9. Gambar 3.6 : Ruang Service Donor

              Ruang service donor merupakan ruang untuk pendonor beriistirahat setelah melakukan pengambilan darah, Unit Transfusi Darah memberikan konsumsi sebagai ucapan terimakasih kepada penodonor, yang telah menyumbangkan darahnya.

            10. Tempat Penyimpanan Darah
            11. Gambar 3.7 : Tempat penyimpanan Darah

              Gambar diatas merupakan alat penyimpanan darah atau disebut dengan blood bank dengan suhu tertentu. Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang memiliki 6 Blood Bank, sebagai penunjang penyimpanan bank darah.

            12. Mobil Unit
            13. Gambar 3.8 : Tranportasi Mobil Unit

              Mobil Unit Merupakan mobil operasional yang digunakan untuk transportasi setiap hari pada saat kegiatan pengambilan darah diluar, mobil unit yang dimiliki oleh Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang terdapat 3 mobil, 2 mobil minibus dan 1 bus.

            Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

            Prosedur Sistem Yang Berjalan

            Analisa prosedur sistem yang berjalan pada saat ini, kebanyakan pada sistem pelayananan yang ada masih menggunakan sistem semi komputerisasi yang menggunakannya Microsoft Excel sebagai pencatatan buku. Pada prosedur sistem yang berjalan ada beberapa prosedur dalam pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, adapun prosedur nya yaitu : Pengajuan Kegiatan Donor Darah, dan Pengajuan Piagam Penghargaan.

            1. Prosedur Pengajuan Kegiatan Donor Darah.
            2. Dalam prosedur pengajuan kegiatan donor darah ada beberpa persyaratan yang harus dilalui yaitu sebagai berikut :

              1. Calon pendonor (instansi, pemerintahan, organisasi) mengajukan kegiatan melalui via telepon, email, surat atau datang langsung ke Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
              2. Admin penerima jadwal akan melihat jadwal kegiatan donor darah, dan mengecek tanggal yang diminta oleh calon pendonor masih tersedia atau sudah terisi, jika masih tersedia maka akan diinputkan tanggal permintaan jadwal kegiatan donor darah tersebut, dengan menulis nama kelompok donor yang mengajukan tersebut, apabila jadwal kegiatan telah terisi (full) maka petugas/admin akan merekomendasikan tanggal lain untuk kegiatan donor.
              3. Selanjutnya, admin akan memberikan syarat-syarat pengajuan kegiatan donor darah kepada calon pendonor. Syarat-syarat tersebut berisikan, calon pendonor harus berjumlah minimun 75 Orang, karena dari 75 Orang tersebut tidak semua akan lolos mendonorkan darahnya dikarenakan ada beberapa tahap yang harus dilewati.
              4. Admin melakukan konfirmasi ulang kembali untuk memastikan kegiatan donor darah telah siap atau belum, jika telah siap lanjut pada tahap berikutnya.
              5. Petugas dan staff penunjang teknis pengambilan darah melakukan pelaksanaan kegiatan pengambilan darah di tempat calon donor.
              6. Tahap selanjutnya yaitu laporan kegiatan Mobil Unit yang dibuat oleh petugas/admin kepada calon pendonor, berisikan tentang jumlah pendapatan kantong darah yang berhasil dan pendonor yang gagal melakukan tes kesehatan.
              7. Tahap terakhir merupakan laporan dari kegiatan donor darah selama 1 bulan yang dibuat oleh admin kepada kordinator pelayanan.
            3. Prosedur Piagam Penghargaan
            4. Pendonor yang telah mendonorkan darahnya secara sukarela akan mendapatkan penghargaan (Award) dari Unit Tansfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Adapun proses pengajuan Piagam Penghargaan sebagai berikut :

              1. Proses pertama yang akan dilalui yaitu pendonor yang telah mendonorkan lebih dari 10, 25, 50, 75, dan 100 mengajukan piagam ke Admin pelayanan atau administrasi umum yang ada di Unit Transfusi Darah.
              2. Tahap ke dua, Admin akan mengecek data pendonor dengan melihat riwayat donor darah, jika sesuai dengan data yang ada di komputer.
              3. Selanjutnya pendonor melakukan pengisian formulir pengajuan piagam penghargaan yang akan di serahkan kepada petugas.
              4. Jika piagam yang diajukan, piagam ke 25, 50, 75, dan 100, maka Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang mengajukan piagam sesuai dengan jenis piagam ke berapa. Adapun untuk Piagam Penghargaan yang ke 25 akan di tanda tangani oleh Ketua Palang Merah Indonesia Kabupaten Tangerang atas nama Bpk Drs H. Soma Atdmaja. Selanjutnya untuk Piagam Penghargaan ke 50 akan di tanda tangani oleh Ketua PMI propinsi Banten yaitu Ratu Tatu Chasanah piagam yang ke 75 akan di tanda tangani oleh Bpk Drs H. Muhammad Jusuf Kalla. Selaku ketua umum pusat Palang Merah Indonesia. Dan yang terakhir yaitu piagam penghargaan ke 100 yang akan ditanda tangani oleh Presiden Republik Indonesia yaitu Bpk Drs H. Joko Widodo
              5. Adapun untuk piagam ke 10 yang mencetak adalah Unit Transfusi Darah Kabupaten Tangerang di tanda tangani oleh direktur Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang atas nama dr. Kusmoro Yudho sp. THT
              6. Tahap selanjutnya petugas akan memberikan sertifikat penghargaan kepada pendonor, setiap pengambilan penghargaan pendonor akan melakukan tanda tangan sebagai bukti bahwa penghargaan telah diterima.
              7. Admin membuat laporan penerimaan penghargaan dalam satu bulan sekali yang akan diserahkan kepada koordinator pelayanan.

              Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

              Untuk mengetahui rancangan sistem yang berjalan pada sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, peneliti menggunakan Unified Modeling Languange (UML) sebagai bahan untuk menjelaskan alur sistem yang berjalan saat ini dengan berorientasikan objek

              Usecase Diagram Yang Berjalan

              Diagram Usecase yang berjalan pada sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :

              1. Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
              2. Gambar 3.9 : Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah

                Berdasarkan gambar Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah yang berjalan saat ini terdapat :

                1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem pengajuan kegiatan donor darah pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
                2. 7 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Calon donor yang berisikan (Perusahaan, Instansi dan Organisasi), admin , tim mobil unit, dan kordinator pelayanan.
                3. 15 Usecase yang biasa dilakukan oleh actor tersebut, antara lain : Pengajuan kegiatan, email, surat, telepon, datang langsung, cek jadwal donor darah, jadwal kosong, jadwal penuh, saran tanggal lain, input jadwal, syarat-syarat, konfirmasi ulang, konfirmasi ulang, pelaksanaan kegiatan, laporan kegiatan, laporan bulanan.
                4. 2 Extends yang merupakan pilihan dari usecase, adapun extends yang pertama yaitu pengajuan kegiatan dengan pilihannya terdiri dari (email, surat, telepon, dan datang langsung). Kedua yaitu Extends cek jadwal kegiatan dengan pilihan (Jadwal penuh, jadwal kosong, saran tanggal lain ).
                5. 2 Include yang menjelaskan bahwa usecase berasal dari sumber secara eksplisit dari usecase sebelumnya.
              3. Usecase Diagram Piagam Penghargaan
              4. Gambar 3.10 : Usecase Diagram Piagam Penghargaan

                Berdasarkan gambar Usecase Diagram Piagam Penghargaan yang berjalan saat ini terdapat :

                1. 1 Sistem yang mencakup pengajuan piagam penghargaan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
                2. 3 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Pendonor, admin atau petugas, kordinator pelayanan.
                3. 23 Usecase yang biasa dilakukan oleh actor tersebut, antara lain : Isi formulir pengajuan piagam, riwayat donor, donor ke 10, donor ke 25, donor ke 50, donor ke 75, input piagam, informasi awal, penyetujuan piagam, piagam 10, ditektur UTD kab. Tangerang, piagam 25, ketua PMI Kab Tangerang, piagam 50, ketua PMI banten, piagam 75, ketua PMI Pusat, piagam 100, Presiden RI 1, pembuatan piagam, pemberian piagam, laporan penerimaan piagam.
                4. 2 Extends yang merupakan pilihan dari usecase, untuk extends pertama yaitu riwayat donor adapun pilihannya terdiri dari (donor ke 10, donor ke 25, donor ke 50, donor ke 75, donor ke 100). Dan yang kedua yaitu extends untuk penyetujuan piagam pilihannya antara lain ( piagam 10, piagam 25, piagam 50 Piagam 75, dan Piagam 100 )
                5. 5 Include yang menjelaskan bahwa usecase berasal dari sumber secara eksplisit dari usecase sebelumnya.

              Activity DIagram Yang Berjalan

              Activity diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan saat ini

              1. Activity Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
              2. Gambar 3.11 : Activity Diagram pengajuan kegiatan donor darah

                Berdasarkan gambar Activity Diagram pengajuan kegiatan donor darah saat ini terdapat :

                1. 1 initial Node, objek yang diawali
                2. Terdapat 4 swinline yaitu calon donor, Admin, tim mobil unit, dan Kordinator
                3. 19 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
                4. 2 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
                5. 3 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
                6. 2 Flow Final Node yang merupakan pemberhentian sistem.
                7. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
              3. Activity Diagram Piagam Penghargaan
              4. Gambar 3.12 : Activity Diagram piagam penghargaan

                Berdasarkan gambar Activity Diagram pengajuan piagam penghargaan saat ini terdapat :

                1. 1 initial Node, objek yang diawali
                2. Terdapat 3 swinline yaitu pendonor dan Admin, dan Kordinator
                3. 25 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
                4. 4 Forknode yang merupakan pilihan dari action sebelumnya
                5. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

              Sequence Diagram Yang Berjalan

              Diagram sekuen merupakan gambaran dari kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan diterima antar objek. Adapun sekuen yang berjalan pada sistem saat ini adalah sebagai berikut.

              1. Sequence Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
              2. Gambar 3.13 : Sequence Diagram pengajuan kegiatan donor darah

                Berdasarkan gambar diatas Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini, terdapat :

                1. 5 Life Line antarmuka yaitu form pengajuan kegiatan, jadwal kegiatan, syarat-syarat, tempat kegiatan, dan laporan kegiatan
                2. 4 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya calon donor, Admin, tim Mobil Unit, dan Kordinator.
                3. 19 Message yang biasa dilakukan aktor ialah diantaranya datang langsung ke kantor, menelepon ke kantor, mengirimkan surat, mengirimkan email ke UTD, menerima pengajuan, mengecek jadwal, jadwal kosong, menginput jadwal kegiatan, jadwal penuh, saran tanggal lain, memberi syara-syarat kegiatan, menerima syarat-syarat kegiatan, melakukan survei tempat, tempat sesuai, tempat tidak sesuai, saran tempat lain, pelaksanakan kegiatan, membuat laporan kegiatan Mobil Unit, menerima laporan kegiatan, membuat laporan bulanan, menerima laporan bulanan.
              3. Sequence Diagram Piagam Penghargaan
              4. Gambar 3.14 : Sequence Diagram pengajuan piagam penghargaan

                Berdasarkan gambar diatas Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini, terdapat :

                1. 10 Life Line antarmuka yaitu formulir pengajuan, riwayat donor, piagam, informasi, piagam 10, piagam 25,piagam 50, piagam 75, piagam 100, laporan piagam.
                2. 3 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya pendonor, Admin, dan Kordinator.
                3. 19 Message yang biasa dilakukan aktor ialah diantaranya penodonor melakukan pengajuan piagam, cek riwayat donor, donor yang ke 10, donor yang ke 25, donor yang ke 50, donor yang ke75, donor yang ke100, input piagam penghargaan, memberikan informasi awal, menerima informasi, penyetujuan piagam 10 kepada direktur Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, penyetujuan piagam 25 kepada Ketua PMI Kabupaten Tangerang, penyetujuan piagam kepada ketua PMI provinsi Banten, penyetujuan piagam ke 75 kepada ketua PMI Pusat, penyetujuan piagam presiden RI 1, pembuatan piagam, pemberian piagam, membuat laporan penerimaan piagam.

              Analisa Sistem Yang Berjalan

              Metode Batasan Sistem

              Setiap sistem mempunyai batasan yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Melihat dari permasalahan yang di ambil oleh peneliti, bahwa hal yang dibahas adalah mengenai permasalahaan sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Permasalahan permasalahan yang diambil mengenai tentang :

              1. Pengajuan Kegiatan Donor Darah
              2. Piagam Penghargaan
              3. Stok Darah

              Metode Analisa value Chain

              Metode analisa sistem peneliti menggunakan metode Value Chain. Rantai nilai merupakan metode yang menggambarkan seluruh aktifitas didalam perusahaan menjadi sebuah nilai. Aktifitas yang didalamnya menjadikan suatu nilai berharga bagi pelanggan untuk dapat memahami keunggulan kompetitatif terhadap keunggulan dari perusahaan lain, dengan Metode Value Chain dapat membantu mengidentifikasi dan menganalisa aktifitas yang ada dalam rantai pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, yang dapat meminimalisir kesalahan dalam aktifitas pelayanan.

              Metode rantai nilai dalam pelaksanaannya terbagi menjadi 3 langkah yaitu Analisis Aktifitas (Activity Analysis), Analisis Nilai (Value Analysis), Evaluasi dan Perencanaan (Evaluation & Planning).

              Analisis Aktivitas (Activity Analysis)

              Analisis aktivitas ini menggambarkan sebuah aktifitas di dalam sebuah perusahaan untuk menidentifikasi aktifitas tersebut, aktifitas terbagi menjadi dua kategori yaitu Aktifitas Primer dan Aktivitas Pendukung.

              1. Aktivitas Primer (Primary Activities) Aktivitas ini berkaitan dengan pelayanan yang ada di Unit Tranfusi Darah seperti pengajuan Piagam Penghargaan, Pengajuan Kegiatan Donor Darah, Pengajuan Sosialisasi Donor Darah, Permintaan Darah, Pengambilan Darah, serta service donor yang lainnya.
              2. Aktivitas Pendukung (Support Activities) Membantu perusahaan secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktifitas-aktifitas primer dilakukan secara berkelanjutan. Berikut ini merupakan gambar grafik penjelasan mengenai aktifitas yang dilakukan, yaitu
              Gambar 3.15 : Analisa Value Chain Pelayanan
              1. Primary Activities, (line functions)
              2. Primary activities merupakan aktifitas utama dari sebuah organisasi yang melibatkan aktifitas-aktifitas didalamnya seperti dibawah ini :

                1. Inbound Inbound merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses input sebagai data masukan yang meliputi formulir pendaftaran pendonor untuk melakukan kegiatan donor darah, formulir pengajuan piagam penghargaan, dan formulir permintaan darah
                2. Operation Operation merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses pengolahan data yang meliputi Proses penjadwalan, Proses pengecekan keserasian darah, Proses pembuatan piagam,
                3. Outbound Outbound merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses output sebagai hasil pengolahan data yang meliputi Laporan kegiatan Mobil Unit, laporan penerimaan Piagam Penghargaan, laporan pengeluaran darah.
                4. Sales And Marketing Kegiatan sales and marketing merupakan kegiatan melakukan kerjasama antara rumah sakit dan Unit Transfusi Darah, pendistribusian darah, dan melakukan sosialisasi donor darah kepada masyarakat atau lingkungan luar dari perusahaan.
                5. Service Service (pelayanan) merupakan kegiatan pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah, seperti pelayanan petugas kepada pendonor, pelayanan permintaan darah, pelayanaan pemeriksaan hasil cek darah. Jika pelayanan tidak memuaskan, pendonor dapat melakukan complain kepada bagian pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
              3. Support Activities, (Staff atau fungsi Overhead)
              4. Merupakan aktifitas pendukung yang membantu aktifitas utama. Secondary aktivities melibatkan beberpa bagian/fungsi, antara lain :

                1. Firm Infrastucture Segala bagian yang terkait untul mendukungnya kinerja pegawai agar memberikan pelayanan yang baik kepada para costumer. - Sekretaris - Administrasi Pelayanan - Keuangan - Logistik - Laboratorium - Teknis Pengambilan Darah (Aftap)
                2. Human Resources Management Sumber daya yang terlibat didalamnya, yaitu antara lain : - Calon Pendonor - Customers Service - Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)
                3. Research, Technology and System Development - Sistem Informasi Manajemen Donor Darah, merupakan aplikasi dalam manajemen yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang - Ms Excel, Ms Word sebagai aplikasi untuk sekretariat, Corel Draw sebagai design pembuatan piagam Penghargaan
                4. Procurement Fungsi suport pembayaran, pengadaan alat-alat dan ketersediannya stok darah untuk pendistribusian ke rumah sakit. - Kasir - Purchasing - Supply Chain

              Evaluasi dan Perencanaan (Evaluation & Planning)

              Analisa evalusai dan perencanaan merupakan analisa terakhir yang merupakan evaluasi dari analisa nilai, setalah melakukan perencanaan dan tindakan yang harus dirubah maka banyak ide-ide baik yang dapat meningkatkan faktor nilai pelayanan. Ide-ide tersebut dapat disalurkan melalui :

              1. Tindakan pelatihan setiap karyawan mengenai bagaimana cara melayani pelanggan dengan baik.
              2. Bersosialisasi dengan masyarakat sekitar agar timbulnya kerja sama yang baik.
              3. Meningkatkannya sistem yang ada menjadi sistem terkomputerisasi yang dapat melakukan pelayanan melalui suatu sistem berbasis web.

              Metode PIECES

              Metode PIECES dilakukan untuk menilai sistem pada perusahaan berdasarkan Performance, Information, Economi, Control, Efficiency, dan Service,

              1. Performance
              2. Analisis Performance atau kinerja sistem merupakan kemampuan yang dimiliki oleh sistem lama untuk menyelesaikan tugas dengan cepat sesuai dengan sasaran. Kinerja sistem dapat diukur dari hasil pelayanan yang diberikan oleh petugas kepada pendonor. Kinerja sistem lama dapat dilihat dari respons time mengalami kendala. Pada saat pengajuan pelayanan, petugas tidak selalu rile time. Karena petugas pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang sering keluar dinas.

              3. Information
              4. Informasi merupakan hal penting dalam proses pelayanan, apabila kemampuan sistem dalam memberikan informasi bagus maka customer yang terlibat akan mendapat informasi yang akurat, tepat waktu serta sesuai dengan harapan. Informasi yang berjalan masih face to face dan menggunakan catatan, sehingga mengakibatkan miss comunication antara Pendonor dan petugas.

              5. Economy
              6. Analisis economy merupakan pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi. Informasi yang dihasilkan sebaiknya bersifat paperless atau meminimalkan penggunaan kertas untuk menghemat biaya yang dikeluarkan. Pelayanan yang berjalan masih menggunakannya formulir untuk setiap pengajuan pelayanan. Penggunaan berkas ini memungkinkan biaya operasional lebih tinggi, sehingga mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk pembuatan laporannya. Harapannya dengan sistem baru yang diusulkan dapat menghemat ekonomi perusahaan

              7. Control
              8. Analisis kontrol digunakan untuk mengetahui kinerja sistem berdasarkan pada kemudahan dan ketelitian data yang diproses. Pada proses ini lebih dikeutamakan pengajuan pelayanan pendonor kepada PMI. Pada sistem yang berjalan selama ini terdapat permasalahaan yaitu kerangkapan data dari pengajuan-pengajuan pelayanan, seperti pengajuan piagam penghargaan yang mengakibatkan terjadinya pencetakan piagam berulang.

              9. Effisiency
              10. Analisis Efisien berhubungan dengan bagaimana sistem dapat digunakan secara optimal. Sistem yang lama masih menggunakan form-form untuk setiap pengajuan pelayanan, sehingga kurang efisien apabila dibutuhkannya suatu laporan pengajuan pelayanan tersebut. selain itu beresiko data pengajuan tersebut hilang

              11. Service
              12. Analisis pelayanan ditunjukan dengan kualitas pelayanan pada sistem yang memproses informasi tersebut. masalah didalam sistem yang berjalan yaitu terjadinya miss communication antara pendonor dengan petugas mengenai pelayanan yang ada. Seperti pendonor telah mengajukan pelayanan pencetakan piagam, tetapi petugas lupa bahwa pendonor telah melakukan pengajuan pelayanan.

              Konfigurasi Sistem Berjalan

              Spesifikasi Hardware

              1. Processor  : Intel Core i 3
              2. Monitor  : LED
              3. Mouse  : Wirelles
              4. RAM  : 2 GB
              5. Harddisk : 250 GB
              6. Printer  : Epson L805

              Spesifikasi Software

              1. Microsoft Office 2010
              2. Corel Draw X5
              3. Google Chrome dan Mozilla Firefox.

              Hak Akses (Brainware)

              1. Calon Pendonor yang merupakan dari instansi, organisasi ataupun perusahaan.
              2. Pendonor yang melakukan pelayanan.
              3. Admin Unit Transfusi Darah yang berwenang.
              4. Kordinator pelayanan yang memastikan hasil dari pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah.

              Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

              Permasalahan Yang Dihadapi

              Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, permasalahaan yang timbul pada sistem yang berjalan saat ini yaitu :

              1. Sistem yang berjalan masih menggunakannya sistem semi komputerisasi, seperti halnya pengajuan-pengajuan pelayanan, yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
              2. Sering terjadi kerangkapan data pada saat pengajuan pelayanan.
              3. Terjadinya miss communication antar pendonor dengan petugas atau pegawai Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang mengenai tentang jadwal kegiatan donor darah, piagam penghargaan dan lainnya.

              Alternatif Pemecahan Masalah

              Setelah mengamati dan menganalisa dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem pelayanan yang berjalan saat ini, peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahaan yang dihadapi, yaitu antara lain :

              1. Membuat aplikasi Sistem Informasi Pelayanan berbasis Web dan Mobile apps yang mendukung jalannya sistem pada pelayanan donor darah di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
              2. Aplikasi yang dibuat harus menganut semua pelayanan yang ada, seperti pengajuan kegiatan donor darah, pengajuan piagam penghargaan, serta informasi mengenai pelayanan yang ada di Unit transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
              3. Sistem yang dibuat harus mempunyai database yang dapat menyimpan data-data pendonor dengan baik, serta keamanan datannya, karena pengamanan database sangatlah penting.
              4. Sistem aplikasi yang dibuat bersifat Open Source dengan kata lain gratis untuk semua kalangan dapat memakai sistem pelayanan tersebut seperti pimpinan, pegawai, serta para pendonor.
              5. Sistem yang dibuat harus mempunyai level untuk mengakses sistem tersebut, dengan kata lain sistem tersebut harus mempunyai batasan pengguna untuk melakukan aktifitas yang ada di sistem tersebut. Hak akses yang dibutuhkan minimal 3 yaitu pendonor, administrator dan kordinator.
              6. Selalu meningkatkan pelayanan kepada para pendonor mengenai tentang hal-hal informasi baru yang harus di update pada sistem yang berbasis website dan Mobile apps. Pelayanan informasi tersebut dapat dilakukan melalui web serta dengan bersosialisasi kepada pendonor ataupun masyarakat sekitar agar terciptanya kerjasama dan hubungan komunikasi yang baik antar kedua pihak.
              7. Laporan yang disusun oleh petugas hendaknya telah terintegrasi dengan sistem berbasis web supaya dapat di akses di berbagai perangkat komputer maupun perangkat mobile dan dapat menghasilkan laporan dengan cepat dan akurat. Laporan tersebut dapat diberikan kepada pimpinan agar dapat mengetahui kondisi pelayanan yang ada. Adapun format yang harus ada di sistem tersebut dapat mengexport ke excel maupun pdf.

              User Requirement

              Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.

              Elisitasi Tahap I

              Elisitasi Tahap 1 yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap Kordinator P2DDS mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini lampiran Elisitasi tahap I yang telah dibuat:

              Functional

              Analisa Kebutuhan

              Saya ingin sistem dapat :

              1.

              Menampilkan logo pada halaman utama

              2.

              Menampilkan slide tentang kegiatan Unit Transfusi Darah pada dashboard

              3.

              Menampilkan tentang Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

              4.

              Terdapat sejarah Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

              5.

              Terdapat visi misi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

              6.

              Terdapat pelayanan apa saja di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

              7.

              Menampilkan menu utama

              8.

              Terdapat menu register pada layar utama

              9.

              Menampilkan informasi stok darah pada layar dashboard

              10.

              Menampilkan peresentase darah pada layar dashboard

              11.

              Menampilkan Menu FAQ pada layar dashboard

              12.

              Menampilkan menu feedback pada layar dashboard

              13.

              Menampilkan menu term and condition pada layar dashboard

              14.

              Menampilkan galeri foto dari Unit Transfusi Darah pada layar dashboard

              15.

              Menampilkan kalender di layar dashboard

              16.

              Menampilkan waktu, tanggal, hari

              17.

              Menampilkan menu media sosial pada layar utama

              18.

              Menampilkan lokasi Unit Transfusi Darah menggunakan Google Map

              19.

              Terdapat Menu Login untuk Admin, Pimpinan, dan Pendonor,

              20.

              Terdapat fasilitas upload foto, profile pendonor di menu register

              21.

              Menampilkan verifikasi registrasi

              22.

              Terdapat menu logout untuk admin, pimpinan, dan pendonor

              23.

              Menampilkan kata sambutan selamat datang di website pelayanan unit transfusi darah

              24.

              Menampilkan dashboard setalah login sistem

              25.

              Menampilkan fasilitas view profile pribadi halaman pendonor

              26.

              Menampilkan status penerimaan atau penolakan pengajuan di menu profile pribadi pendonor

              27.

              Menampilkan list of participant setelah login admin dan pimpinan.

              28.

              Terdapat menu informasi

              29.

              Terdapat submenu cara permintaan darah pada menu informasi

              30.

              Terdapat informasi mengapa darah itu bayar ? di menu Informasi

              31.

              Terdapat menu kegiatan donor darah

              32.

              Terdapat submenu jadwal kegiatan pada menu kegiatan donor darah

              33.

              Menampilkan informasi jadwal kegiatan pada menu jadwal kegiatan

              34.

              Menampilkan icon download untuk jadwal kegiatan donor darah

              35.

              Terdapat submenu pengajuan jadwal kegiatan pada menu kegiatan donor darah

              36.

              Menampilkan form pengisian pengajuan kegiatan donor darah pada menu pengajuan jadwal kegiatan

              37.

              Menampilkan verifikasi pengajuan kegiatan

              38.

              Mengirim pengajuan kegiatan kepada email unit transfusi darah secara otomatis

              39.

              Menampilkan syarat pengajuan kegiatan donor darah pada menu kegiatan donor

              40.

              Menampilkan icon download untuk syarat pengajuan kegiatan donor darah

              41.

              Terdapat menu data piagam penghargaan

              42.

              Terdapat submenu pengajuan piagam penghargaan pada menu data piagam

              43.

              Menampilkan form pengisian pengajuan piagam penghargaan pada menu pengajuan piagam penghargaan

              44.

              Menampilkan verifikasi pengajuan piagam penghargaan

              45.

              Mengirim pengajuan piagam penghargaan kepada email unit transfusi darah secara otomatis

              46.

              Terdapat Menu Stok Darah

              47.

              Terdapat submenu input stok darah pada menu stok darah

              48.

              Terdapat submenu data stok darah pada menu stok darah

              49.

              Terdapat menu Data Master

              50.

              Terdapat Submenu data pendonor pada menu data master

              51.

              Terdapat submenu data kelompok donor pada menu data master

              52.

              Terdapat submenu data pengajuan kegiatan pada menu data master

              53.

              Terdapat submenu pengajuan piagam pada menu data master

              54.

              Terdapat submenu data hasil kegiatan pada menu data master

              55.

              Terdapat submenu data user pada menu data master

              56.

              Terdapat menu Laporan

              57.

              Terdapat submenu laporan piagam penghargaan pada menu laporan

              58.

              Terdapat submenu laporan kegiatan donor darah pada menu laporan

              59.

              Terdapat submenu laporan stokdarah pada menu laporan

              60.

              Terdapat menu Profile

              61.

              Terdapat submenu profile pada menu profile

              62.

              Terdapat submenu pengajuan anda pada menu profile

              Tabel 3.6 Diagaram Elisitasi Tahap I

              Elisitasi Tahap II

              Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi :

              Tabel 3.7 Elisitasi Tahap II

              Elisitasi Tahap III

              Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) dikolom TOE harus dieliminasi.

              Tabel 3.8 Elisitasi Tahap III

              Final Draft Elisitasi

              Tabel 3.9 Elisitasi Final Draft

            BAB IV

            HASIL PENELITIAN

            Rancangan Sistem Usulan

            Berdasarkan analisa serta penelitian yang telah dilakukan dalam sistem yang berjalan di bidang pelayanan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, maka tahap selanjutnya yaitu membahas sistem yang akan diusulkan. Adapun sistem yang diusulkan akan merubah proses berjalannya pelaksanaan pengajuan pelayanan yang berjalan saat ini, dimana pendonor yang sebelumnya harus mengajukan pelayanan bertatap muka, maka dengan sistem usulan ini pendonor dapat mengajukan pelayanan menggunakan aplikasi donorKU secara cepat dan efektif.

            Adanya usulan sistem dibutuhkannya metode untuk merancang sistem yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem lama. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru peneliti menggunakan UML sebagai penggambaran Usecase Diagram, Activity Diagram, Squence Diagram dan Class Diagram.

            Prosedur Sistem Usulan

            1. Pendonor
            2. Pendonor dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

              1. Pendonor dapat melakukan login
              2. Pendonor dapat melakukan registrrasi
              3. Manampilkan menu utama sebelum memasuki dashboard aplikasi
              4. Menampilkan menu dashbord untuk pendonor
              5. Menampilkan menu informasi, kegiatan donor darah, piagam penghargaan, stok darah dan profile pendonor
              6. Dapat melakukan pengajuan pelayanan kegiatan donor darah, dan pengajuan piagam penghargaan
              7. Pendonor dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data.
              8. Pendonor dapat mendownload jadwal kegiatan donor darah, syarat pengajuan kegiatan donor darah, syarat pengajuan piagam penghargaan, data piagam yang telah dicetak.
              9. Dapat melakukan logout
            3. Admin P2DDS
            4. Admin P2DDS dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain

              1. Admin dapat melakukan login
              2. Admin dapat melakukan penambahan user baru
              3. Manampilkan menu utama.
              4. Menampilkan menu dashboard untuk Admin
              5. Menampilkan seluruh menu yang ada di aplikasi, yaitu menu informasi, kegiatan donor darah, piagam penghargaan, stok darah, data master, laporan dan profile admin.
              6. Dapat mencetak laporan-laporan yang ada di Aplikasi tersebut.
              7. Admin dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data, hapus data.
              8. Admin dapat melakukan import data dari excel ke database.
              9. Dapat melakukan logout
            5. Kordinator
            6. Kordinator pelayanan dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

              1. Kordinator dapat melakukan login
              2. Manampilkan menu utama
              3. Menampilkan menu dashboard untuk kordinator
              4. Menampilkan menu informasi, kegiatan donor darah, piagam penghargaan, stok darah, laporan, dan profile kordinator
              5. Dapat melakukan logout

            Use Case Diagram Yang Diusulkan

              Diagram usecase yang diusulkan pada sistem pelayanan donor darah berbasiskan online adalah sebagai berikut :
            1. Usecase Diagram Sistem donorKU
            2. Gambar 4.1 : Usecase diagram sistem donorKU

              Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan : Sistem donorku terbagi menjadi 3 Level yaitu : Pendonor, Admin dan Kordinator

              1. Pendonor :

              Diagram usecase diatas menunjukan pendonor sebagai aktor yang mengajukan pelayanan-pelayanan didalam sistem tersebut seperti pengajuan piagam penghargaaan, dan pengajuan kegiatan donor darah. Aktor pendonor diatas tidak dapat mengakses halaman admin yang berwarna merah.

              1. Admin :

              Dalam diagram usecase diatas bahwa admin adalah aktor yang bertugas untuk melakukan pengolahan data proses pengajuan pelayanan yang menyangkut tentang pengajuan piagam dan pengajuan kegiatan donor darah. Dari mulai inputan pelayanan, proses pelayanan sampai dengan laporan pelayanan tersebut.

              1. Kordinator :

              Diagram usecase diatas menunjukan untuk aktor kordinator sebagai pengawasan laporan yang berjalan pada sistem tersebut. kordinator tidak diberikan akses untuk inputan dan proses, karena tugas tersebut hanya diberikan kepada admin.

            3. Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
            4. Gambar 4.2 : Usecase diagram usulan pengajuan kegiatan donor darah

              Berdasarkan gambar 4.2 dapat dijelaskan :

              Pendonor melakukan pengajuan kegiatan donor darah melalui aplikasi donorKU, yang pertama dilakukan yaitu login, setelah login sistem akan menampilkan hak ases dashboard pendonor, kemudian pendonor memilih menu kegiatan donor darah dan memilih submenu pengajuan kegiatan donor darah, selanjutnya mengisi e-form dengan benar, ada beberapa isian yang harus diperhatikan seperti pada saat tanggal pengajuan kegiatan, karena sebelum mengajukan jadwal, pendonor terebih dahulu melihat jadwal kegiatan yang telah terisi sebelumnya. Setelah terisi semua, klik tombol kirim dan pengajuan tersebut tersimpan dalam sistem donorku, selanjutnya admin akan mengecek jadwal kegiatan, jika kosong maka akan di inputkan kepada jadwal kegiatan, kemudian admin mengkonfirmasi jadwal donor darah. Setalah selesai kegiatan donor darah, admin akan membuat laporan kegiatan donor darah yang telah dilakukan, laporan tersebut berisikan jumlah hasil pengambilan darah.

            5. Usecase Diagram Pengajuan Piagam Penghargaan
            6. Gambar 4.3 : Usecase diagram usulan pengajuan piagam penghargaan

              Berdasarkan gambar 4.3 dapat dijelaskan : Pendonor melakukan pengajuan piagam penghargaan melalui aplikasi donorKU, yang pertama dilakukan yaitu login kemudian pendonor memilih menu piagam penghargaan dan memilih submenu pengajuan piagam penghargaan, kemudian isi e-form dengan benar jika telah selesai klik kirim, tahap berikutnya admin akan melakukan pengecekan history donor pada sistem SIMDONDAR (Sistem Manajemen Donor Darah). Jika telah dicek history donor tersebut maka admin akan menginput piagam penghargaan yang telah dicetak dan melakukan pembuatan laporan pengambilan piagam penghargaan selama 1 bulan. </ol>

              Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

              Activity Diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan pada sistem usulan

              1. Activity Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
              2. Gambar 4.4 : Activity Diagram usulan pengajuan kegiatan donor darah

                Berdasarkan gambar Activity Diagram pengajuan kegiatan donor darah saat ini terdapat :

                1. 1 initial Node, objek yang diawali
                2. Terdapat 3 swinline yaitu Pendonor, Admin, dan Kordinator
                3. 15 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
                4. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
                5. 1 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
                6. 1 Flow Final Node yang merupakan pemberhentian sistem.
                7. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
              3. Activity Diagram Pengajuan Piagam Penghargaan
              4. Gambar 4.5 : Activity Diagram usulan pengajuan piagam penghargaan

                Berdasarkan gambar 4.5 Activity Diagram pengajuan piagam penghargaan saat ini terdapat :

                1. 1 initial Node, objek yang diawali
                2. Terdapat 3 swinline yaitu pendonor dan Admin, dan Kordinator
                3. 14 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
                4. 1 Forknode yang merupakan pilihan dari action sebelumnya
                5. 1 Flow Final Node yang merupakan pemberhentian sistem.
                6. 1 Package system yang merupakan bukan dari dalam sistem (sistem luar)
                7. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

              Sequence Diagram Yang Diusulkan

              Sequence Diagram merupakan gambaran dari kelakuan objek pada usecase dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan diterima antar objek. Adapun sekuen yang berjalan pada sistem saat ini adalah sebagai berikut.

              1. equence Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
              2. Gambar 4.6 : Sequence Diagram usulan pengajuan kegiatan donor darah

                Berdasarkan gambar 4.6 Sequence Diagram usulan pengolahan data pegawai diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diats terdiri dari:

                1. 3 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Pendonor, Admin dan Kordinator
                2. 11 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
                3. 16 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi
              3. Sequence Diagram Pengajuan Piagam Penghargaan
              4. Gambar 4.7 : Sequence Diagram usulan pengajuan piagam penghargaan

                Berdasarkan gambar 4.7 Sequence Diagram usulan pengolahan data pegawai diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diats terdiri dari:

                1. 3 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Pendonor, Admin dan Kordinator
                2. 12 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
                3. 17 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi

              Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Usulan

              Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, adapun perbedaannya sebagai berikut :

              Tabel 4.1
              Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
              No.
              Sistem Berjalan
              Sistem Usulan
              1.

              Setiap melakukan pelayanan pendonor ataupun calon pendonor harus melakukan pengisian form secara manual, serta harus datang ke kantor UTD PMI Kabupaten Tangerang

              Adanya aplikasi donorKU.id menjadikan pelayanan lebih mudah karena dapat diakses oleh publik, sehingga pendonor dapat melakukan pelayanan dimana saja dan kapan saja asalkan terhubung dengan internet.

              2.

              Keamanan data tidak terjamin karena disimpan dalam bentuk kertas, baik dari kerusakan fisik dan juga ancaman dari pihak luar yang tidak bertanggung jawab.

              Keamanan data lebih terjamin karena data tersimpan didalam database yang berada didalam komputer, dan juga tidak mudah mengakses oleh pihak yang tidak berkepentingan.

              3.

              Pembuatan laporan membutuhkan waktu yang cukup lama dan data yang dihasilkan masih terjadinya kerangkapan data

              Pembuatan laporan lebih cepat dan efektif, data yang dihasilkan secara otomatisasi.

              Rancangan Basis Data

              Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class digram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Adapun untuk class diagram aplikasi donorku adalah sebagai berikut :

              Gambar 4.8 Gambar Class Diagram

              Spesifikasi Basis Data

              Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya merupakan untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan, adapun spesifikasi basis data sebagai berikut :

              1. Nama File : hsl_kegiatan
              2. Media : Cloud Computing

                Primary key : id_hasil

                Panjang record : 32

                Tabel 4.2 Tabel Hasil Kegiatan


              3. Nama File : kelompok_donor
              4. Media : Cloud Computing

                Primary key : id_kelompok

                Panjang record : 212

                Tabel 4.3 Tabel Kelompok_donor


              5. Nama File : pendonor
              6. Media : Cloud Computing

                Primary key : id_pendonor

                Panjang record : 110


                Tabel 4.4 Tabel Pendonor
              7. Nama File : pengajuan_piagam
              8. Media : cloud computing

                Primary key : pengajuan_no

                Panjang record : 95

                Tabel 4.5 Tabel Pengajuan Piagam
              9. Nama File : piagam_cetak
              10. Media : Cloud Computing

                Primary key : id_pendonor

                Panjang record : 111


                Tabel 4.6 Tabel Piagam Cetak
              11. Nama File : p_kegiatan
              12. Media : Cloud Computing

                Primary key : id_p_kegiatan

                Panjang record : 78


                Tabel 4.7 Tabel Kegiatan donor darah
              13. Nama File : stok_darah
              14. Media : Cloud Computing

                Primary key : id

                Panjang record : 85


                Tabel 4.8 Tabel Stok Darah
              15. Nama File : users
              16. Media : Cloud Computing

                Primary key : id_user

                Panjang record : 170

                Tabel 4.9 Tabel User
              17. Nama File : pesan
              18. Media : Cloud Computing

                Primary key : id_pesan

                Panjang record : 170


                Panjang record : 170

                Tabel 4.10 Tabel Pesan

              Rancangan Prototype

              Rancangan prototype merupakan gambaran sketsa dari rancangan sistem yang akan diusulkan dalam sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, adapun rancangan sistem pelayanan sebagai berikut :

              Rancangan Prototype Tampilan awal  :

              Gambar 4.9 : Prototype Tampilan Awal

              Tampilan prototype awal ini merupakan tampilan sebelum masuk kedalam sistem donorKU, disini terdapat informasi sekitar pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.

              Rancangan Prototype Tampilan Login

              Gambar 4.10 : Prototype Tampilan Login

              Tampilan prototype halaman login adalah halaman yang harus dilalui sebelum masuk keda;am sistem, user harus mengisi username dan password yang telah daftar sebelumnya, akses login ini terdapat textbox dan passwordbox yang harus di isi dengan benar.

              Rancangan Prototype Tampilan Dashboard Utama

              Gambar 4.11 : Prototype Tampilan dashboard utama

              Tampilan prototype dashboard utama ini merupakan halaman menu home setalah memasuki halaman login, pada menu ini terdapat fitur grafik stok darah, kemudian total user, total pengajuan, piagam cetak serta tombol pelayanan lainnya.

              Rancangan Prototype Tampilan Menu Pengajuan Kegiatan Donor Darah

              Gambar 4.12 : Prototype Tampilan Pengajuan kegiatan donor darah

              Tampilan prototype diatas merupakan tampilan untuk mengajukan kegiatan donor darah, textarea diatas harus diisi dengan komplate pada saat melakukan pengajuan, jika telah selesai maka klik tombol kirim.

              Rancangan Prototype Tampilan Menu Jadwal Kegiatan Donor Darah

              Gambar 4.13 : Prototype Tampilan Jadwal kegiatan donor darah

              Tampilan prototype jadwal kegiatan donor darah merupakan tampilan yang menampikkan jadwal yang berlangsung di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.

              Rancangan Prototype Tampilan Menu Pengajuan Piagam Penghargaan

              Gambar 4.14 : Prototype Tampilan Pengajuan Piagam penghargaan/center>

              Tampilan prototype diatas merupakan tampilan untuk mengajukan piagam penghargaan bagi pendonor yang telah melakukan donor darah lebih dari 10X, tampilan diatas harus telah terisi dengan lengkap agar dapat diproses oleh admin.

              Rancangan Program

              Tampilan halaman awal

              Tampilan ini merupakan tampilan awal pada saat sebelum memasuki halaman sistem pelayanan donorKU. Dalam tampilan ini terdapat informasi mengenai aplikasi donorKU, dimulai dari about UTD Kabupaten Tangerang, Service, Menu Login dan Contact.

              <center>
              Gambar 4.15 : Tampilan awal

              Tampilan halaman login

              Tampilan login merupakan tampilan yang harus di lalui sebelum masuk kedalam sistem donorKU, ditampilan ini ada textarea yang harus diisi yaitu Username dan Password yang telah terdaftar sebelumnya di aplikasi tersebut, jika username dan password salah, maka belum terdaftar pada sistem.

              Gambar 4.16 : Tampilan halaman Login

              Tampilan halaman register pendonor

              Tampilan registrasi merupakan tampilan untuk mendaftarkan diri untuk dapat masuk kedalam sitem pelayanan aplikasi donorKU, pada tampilan registasi terdapat textarea yang harus diisikan diantaranya Nama , Username, Email, dan Password. Adpun jika username tersebut telah dipakai sebelumnya oleh pendonor lainnya, maka sistem akan memberikan informasi bahwa username telah terpakai, apabila telah terisi dengan lengkap maka klik daftar dan kemuduan masuk kedalam menu Login.

              Gambar 4.17 : Tampilan halaman register Pendonor

              Tampilan halaman dashboard utama Pendonor

              Tampilan dashboard pendonor terdapat jumlah pengajuan kegiatan donor darah, jumlah piagam di cetak serta jumlah stok darah, adpun yang membedakannya adalah menu yang terdapat di pendonor lebih sedikit dibandingkan dengan menu Administrator.

              Gambar 4.18 : tampilan halaman dashboard pendonor

              Tampilan halaman dashboard utama Administrator

              Halaman dashboard admin sama seperti dashboard pendonor, yang membedakan hanyalah menu admin yang lebih lengkap daripada menu pendonor.

              Gambar 4.18 : tampilan halaman dashboard Adminstrator

              Tampilan halaman alur donor darah

              Tampilan alur donor darah ialah tampilan yang menampilkan dokumen pdf alur donor darah yang dapat di download oleh pendonor.

              Gambar 4.20 : Tampilan halaman alur donor darah

              Tampilan halaman pengajuan kegiatan donor darah

              Tampilan pengajuan kegiatan donor darah merupakan tampilan untuk mengajukan kegiatan donor darah, ada textarea yang harus diisi oleh pendonor yang ingin mengajukan kegiatan donor darah, dari mulai nama kelompok kegiatan, alamat kegiatan, tanggal kegiatan, waktu, dan masih banyak lagi, setelah semua terisi dengan lengkap maka form tersebut akan tersimpan dalam database.

              Gambar 4.21 : Tampilan halaman pengajuan kegiatan donor darah

              Tampilan halaman konfirmasi pengajuan kegiatan donor darah level Administrator

              Tampilan konfirmasi kegiatan donor darah merupakan tampilan untuk mengkonfirmasi pendonor yang telah melakukan pengajuan kegiatan donor darah pada sistem donorKU. Dalam konfirmasi ini terdapat 5 pilihan yaitu Pengajuan, Proses, Diterima, Ditolak, dan Saran tanggal lain yang akan di kirimkan pada pengajuan pendonor.


              Gambar 4.22 : Tampilan halaman konfirmasi kegiatan donor darah

              Tampilan halaman jadwal kegiatan donor darah

              Halaman jadwal kegiatan donor darah merupakan halaman jadwal kegiatan yang telah fix akan di laksanakan, pada tampilan ini terdapat informasi mengenai jadwalkegiatan mulai dari nama kelompok kegiatan, alamat, serta waktu yang kegiatan tersebut.

              Gambar 4.23 : Tampilan halaman jadwal kegiatan donor darah

              Tampilan halaman pengajuan kegiatan saya

              Halaman ini merupakan halaman pengajuan yang telah dilakukan sebelumnya, halaman ini dapat melihat status pengajuan pendonor, status ini hanya dapat dirubah oleh administrator.

              Gambar 4.24 : Tampilan halaman Pengajuan kegiatan saya

              Tampilan Halaman Input Hasil Kegiatan

              Halaman input kegiatan merupakan halaman untuk menginput data hasil dari kegiatan donor darah yang telah berlangsung di luar kantor Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.

              Gambar 4.25 : Tampilan halaman input hasil kegiatan

              Tampilan Halaman Data Hasil Kegiatan

              Halaman data hasil kegiatan merupakan tabel data dari hasil kegiatan yang berlangsung dalam dinas luar di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangeramg.

              Gambar 4.26 : Tampilan halaman data hasil kegiatan

              Tampilan halaman pengajuan Piagam penghargaan

              Halaman ini merupakan halaman pengajuan piagam penghargaan, didalamnya terdapat textarea yang harus di isi oleh pendonor jika ingin mengajukan piagam penghargaan, didalamnya terdapat pilihan untuk jenis piagam yang akan diajukan seperti piagam penghargaan 10, 25, 50, 75 dan 100. Jika telah terisi dengan lengkap maka pengajuan ini akan secara otomatis tersimpan di database dan terdapat di pengajuan piagam anda.

              Gambar 4.27 : Tampilan halaman Pengajuan piagam penghargaan

              Tampilan halaman data pengajuan piagam penghargaan

              Halaman ini merupakan data pengajuan piagam penghargaan yang telah dilakukan oleh pendonor, halaman ini hanya dapat diakses oleh administrator, dan hanya administrator yang dapat mengedit data atupun dellete data.

              Gambar 4.28 : Tampilan halaman data pengajuan piagam penghargaan

              Tampilan halaman pengajuan piagam saya

              Halaman pengajuan piagam penghargaan saya merupakan halaman yang menampilkan data pengajuan penghargaan yang sebelumnya telah dilakukan oleh pendonor, pendonor dapat melihat status pengajuan tersebut di halaman ini.

              Gambar 4.29 : Tampilan halaman pengajuan piagam penghargaan saya

              Tampilan halaman stok darah

              Halaman ini merupakan tampilan untuk menampilkan data stok donor yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Data stok darah ini hanya dapat di input oleh admin pada aplikasi donorKU.

              Gambar 4.30 : Tampilan halaman stok darah

              Tampilan halaman tambah user untuk level administrator

              Halaman tambah user ini merupakan halaman untuk menambahkan user yang hanya dapat di lakukan oleh Administrator, pada halaman ini terdapat textarea yang harus diisi oleh Admin terkait dengan biodata user yang akan di tambahkan, dan terdapat pilihan level yaitu Pendonor, Kordinator dan Administrator.

              Gambar 4.31 : Tampilan halaman tambah user

              Tampilan Halaman Menu Laporan

              Tampilan laporan pengajuan piagam penghargaan ini merupakan hasil dari pengajuan-pengajuan yang telah dilakukan oleh pendonor sehingga menghasilkan laporan pengajuan piagam penghargaan ini, dalam laporan ini terdapat pilihan jenis piagam yang akan dipilih dari piagam 10, 25, 50, 75 dan 100. Laporan ini dapat di download dengan extensi file pdf.

              Gambar 4.21 Tampilan Program Menu Laporan

              Tampilan Halaman Menu View Laporan

              Halaman Menu View Laporan ini adalah halaman yang menunjukkan tampilan view pengecekan dan penjadwalan outstanding yang akan ditagih oleh kolekor kepada customer.

              Gambar 4.33 : Tampilan laporan pengajuan piagam penghargaan

              Konfigurasi Sistem Usulan

              Spesifikasi Hardware

              Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

              1. Spesifikasi komputer
                1. Processor : Minimal 2,1 GHz
                2. Monitor : Minimal VGA
                3. RAM : Minimal 1 GB
                4. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
                5. Harddisk : 250 GB
              2. Spesifikasi Handphone
                1. CPU : CPU Snapdragon 400
                2. Jaringan : 3G – HSDPA – 4G
                3. RAM : Minimal 1 GB
                4. Sistem Operasi : Android
                5. Layar : minimal 4.7 inci IPS Capacitive, 720 X 1280 pixels

              Spesifikasi Software

              Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut ini adalah konfigurasi sistem perangkat lunak yang dibutuhkan:

              1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows, Linux, MacOS, iOS, dan Android
              2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Safari, dan Mozila Firefox

              Hak Akses (Brainware)

              Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem iDu harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses iDu, diantaranya:

              1. Admin
              2. Kordinator
              3. Pendonor

              Testing

              Black box Testing

              Pengujian yang dilakukan terhadap sistem pelayanan donorKU.id ini menggunakan black box testing yang biasa disebut dengan pengujian fungsional. Pengujian ini berfokus kepada persyaratan fungsionalitas perangkat lunak. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan dengan kotak hitam (black box) sebagai berikut :

              Tabel 4.11 Daftar Pengujian
              1. Login donorKU.id
              2. Pengujian pada login ini berfungsi sebagai apakah login yang digunakan pada aplikasi donorKU.id dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan dimana inputan username dan password harus benar dan telah terdaptar sebelumnya di aplikasi donorKU.id. berikut ini merupakan hasil pengujian pada login donorKU.id :

                Tabel 4.12 Pengujian login
              3. Registrasi akun Pendonor
              4. Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form registrasi berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Form registrasi ini hanya berlaku untuk hak akses pendonor saja, adapun pengujiannya sebagai berikut :

                Tabel 4.11 Pengujian Registrasi Account Pendonor
              5. Menambah user admin dan kordinator
              6. Pengujian penambahan account administrator dan kordinator ini dilakukan untuk memastikan bahwa data yang telah teriisi dapat disimpan kedalam database dan dapat digunakan sebagai mestinya sesuai dengan hak akses yang diberikan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

                Tabel 4.14 Pengujian penambahan account Administrator dan Kordinator
              7. Tambah data pengajuan kegiatan donor darah dengan mengisi e-form
              8. Pengujian pengajuan kegiatan donor darah memastikan bahwa inputan yang telah diisi oleh pendonor bahwa telah tersimpan didalam database dan dapat menampilkan pengajuan tersebut. pengujian yang dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

                Tabel 4.15 Pengujian Inputan data pengajuan kegiatan donor darah
              9. Tambah data pengajuan piagam penghargaan dengan mengisi e-form
              10. Pengujian pengajuan Piagam penghargaan memastikan bahwa inputan yang telah diisi oleh pendonor bahwa telah tersimpan didalam database dan dapat menampilkan pengajuan tersebut. pengujian yang dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

                Tabel 4.16 Pengujian Input data Pengajuan Piagam penghargaan
              11. Laporan
              12. Pengujian pengajuan Piagam penghargaan memastikan bahwa inputan yang telah diisi oleh pendonor bahwa telah tersimpan didalam database dan dapat menampilkan pengajuan tersebut. pengujian yang dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

                Tabel 4.16 Laporan

                Evaluasi

                Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode black box testing seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya didapati hasil bahwa setiap aspek yang diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh pada pengujian form login, form dapat bekerja dengan baik dan hanya meloloskan user dengan username dan password yang benar.

                Implementasi

                Time Schedule

                Dalam melakukan penelitian ini tentu memerplukan banyak proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini :

                Tabel 4.7 Schedule

                Estimasi Biaya

                Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “donorKU.id sebagai Aplikasi Costumer Relationship Management untuk loyalitas Pendonor Pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang”

                Estimasi Biaya

                Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “donorKU.id sebagai Aplikasi Costumer Relationship Management untuk loyalitas Pendonor Pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang”

                Tabel 4.18 Estimasi Biaya

                |}

                BAB V

                PENUTUP

                Kesimpulan

                Dari uraian BAB I dalam rumusan masalah terhadap sistem yang berjalan saat ini pada pelayanan di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten maka dapat di simpulkan bahwa :

                1. Sistem pelayanan yang berjalan saat ini di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang dalam hal pengajuan pelayanannya masih menggunakan lembaran form untuk setiap pengajuan serta dalam pengolahan datanya masih semi komputerisasi yang menggunakannya Microsoft Excel, sehigga dalam pengolahan datanya masih adanya kelemahan dan kekurangan yang mengakibatkan terjadinya kesalahan serta membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pembuatan laporan menyangkut tentang pelayanan. Ada beberapa kelemahan dari sistem tersebut yaitu, terjadinya kerangkapan data yang mengakibatkan tercetaknya piagam penghargaan pendonor yang telah mengajukan piagam sebelumnya, jadwal kegiatan donor darah yang berlangsung tidak diketahui oleh khalayak luas, serta informasi informasi pelayanan yang dibutuhkan oleh pendonor tidak terpublish..
                2. Aplikasi donorKU memberikan pelayanan yang lebih mudah dan praktis kepada pendonor tanpa harus bertatap muka untuk mengajukan pelayanan. Aplikasi donorKU merupakan aplikasi pelayanan yang berbasis Web dan Mobile phone dalam memberikan informasi pelayanan yang dibutuhkan oleh pendonor secara cepat dan akurat, aplikasi ini juga selain memberikan informasi pelayanan dapat melakukan pengajuan pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang antara lain : Pengajuan kegiatan donor darah, dan pengajuan piagam penghargaan serta pengecekan stok darah yang tersedia. Pendonor ataupun customer dapat melakukan pengajuan dengan mendaftar kemudian melakukan login, maka akan masuk kedalam sistem tesebut dan memilah menu pengajuan pelayanan, selanjutnya isi form pengajuan pelayanan tersebut dan klik kirim, maka akan secara otomatis pengajuan tersebut tersimpan di dalam database, adapun untuk melihat status pengajuan tersebut, dapat memilih menu pengajuan saya yang akan menampilkan status pengajuan anda.
                3. Aplikasi donorKU merupakan aplikasi yang di usulkan untuk memberikan kemudahan kepada pendonor dan staff P2DDS Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang dalam memberikan pelayanan yang akurat dan lebih cepat pada saat pengajuan pelayanan. Aplikasi ini terdapat banyak informasi yang akan di dapatkan oleh pendonor seperti halnya syarat-syarat pengajuan kegiatan donor darah, mengapa darah itu bayar, jadwal kegiatan donor darah, syarat mendonorkan darahnya dan sebagainya. Aplikasi donorKU memiliki 3 Level diantaranya Pendonor yang memiliki hak untuk mengajukan pelayanan, melihat informasi informasi seputar pelayanan, Administrator yang memiliki hak penuh atas aplikasi donorKU, dan kordinator yang dapat mengakses laporan laporan dari kegiatan berlangsung. Aplikasi ini juga dapat pendonor dapatkan di google playstore dengan kata kunci donorKU.id.

                Saran

                Tentu di dalam sebuah penelitian yang baik tidak hanya memberikan kesimpulan atas sebuah sistem yang dibuat, namun memberikan saran yang dapat memajukan sistem yang dapat dijadikan referensi demi kemajuan sistem tersebut diantaranya sebagai berikut :

                1. Adanya sebuah apresiasi bagi pendonor yang telah melakukan pengajuan pelayanan serta admin yang mengelola aktifitas yang dilakukan di aplikasi donorKU sehingga aplikasi dapat berjalan dengan baik,
                2. Adanya penambahan fitur chat online yang dapat memudahkan customer agar lebih cepat mendapatkan informasi yang lebih akurat dalam hal pertanyaan yang diajukan oleh customer kepada admin.
                3. Peningkatan pelayanan yang lebih baik lagi, mengingat pelayanan merupakan kegiatan yang paling utama yang harus dikembangkan agar perusahaan mendapat apresiasi positif dari para customer.


                DAFTAR PUSTAKA

                1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 Rusdiana,dan Moch.Irfan 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : CV PUSTAKA SETIA
                2. Hutahean, Jeperson 2014. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish
                3. Agus Ramdhani, H. Ahmad Sofyan Haris. 2016. Sistem Pakar Perubahan Fisiologis Dan Psikologis Masa Nifas Ibu Dengan Metode Certainty Factor. Vol.4 No.1 – 2016 Jurnal Teknik Informatika
                4. Sutopo, Priyo, et all. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web. Kalimantan : Jurnal Informatika Mulawarman Vol.11 No.1 – 2016
                5. Andini, Mia dan Khairul Anwar Hafizd. 2015. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Alumni Siswa: Studi Kasus SMK-SPP Negeri Pelaihari.kalimantan Selatan : Jurnal Sains Dan Informatika. Vol.1 No.2
                6. Agustinus, haryanta ,et all. 2017. Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri. Tangerang: Jurnal Sisfotek Global. Vol.7 No. 1
                7. 7,0 7,1 M.Thoha. 2015. Analisa Dan Perancangan Sistem Reservasi Hotel D’Griya Serang. Serang : Jurnal Prosisko. Vol. 2 No. 2
                8. Rusdiana, Dewi, et all. 2017. Disain Sistem Informasi Website Jurusan Komputerisasi Akuntansi D-III Pada Perguruan Tiggi Raharja. Tangerang: Semnasteknomedia Online. Vol.5 No.1
                9. Hutahean, Japerson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish
                10. Lestari, Arinda, John Rony Coyando dan Dasrial. 2015. Sistem Informasi Pelelangan Barang Secara Online Pada PT.Pegadaian (PERSERO) Unit Pelayanan Cabang Pasar 26 Ilir Palembang. Palembang: Jurnal Informatika Global. Vol.6 No.1
                11. Bettaliyah, Azza Abidatin.2016. Sistem Informasi Pengolahan Data Tabungan Siswa MI Bahrul Ulum Berbasis Web Mobile Menggunakan Codeigniter dan Bootstrap. lamongan : Jurnal Teknika Universitas Islam Lamongan. Vol.8 No.2.
                12. Ariska, Jery, M.Jazman. 2016. Jurnal rekasyasa dan Manajeman Sistem Informasi
                13. Agusli, rachmat, Sutarman dan Suhendri. 2017. Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor. Tangerang: Jurnal Sisfotek Global. Vol.7 No.1
                14. fatta, Hanif Al, Robert Marco. 2015. Analisis Pengembangan Dan Perancangan Sistem Informasi Akademik Smart Berbasis Cloud Computing Pada Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Jurnal Telematika. Vol.8 No.2
                15. 15,0 15,1 Haerudin, Ruli Supriati dan Abdul Hakim. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.7 No.1
                16. Tyso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish
                17. , Pengemanan, ryan, Rizal Sengkey dkk. 2016. Perancangan Animasi 3 Dimensi Alur Pengurusan Administrasi Pasien Umum Dan Jaminan Dibagian Rehabilitasi Medik RSUP Prof. DR. R.D Kandou Manado. Manado: Jurnal Teknik Informatika Universitas SAM Ratulangi. Volume.9 No.1
                18. Kim, Hyangah, lee,woohun. 2014. Everday Design as a Design Resource. Korea: KAIST, Daejon. International Journal of Design. Vol.8 No.1
                19. Budiharjo, Suyatno, dan Sella Septiana. 2013. Rancang Bangun Aplikasi Mobile Sistem Informasi Kampus Pada Android Device. Jakarta : Jurnal ICT Penelitian dan Penerangan Teknologi. Vol.4 No.6
                20. Sheine, Laela Alae, Hamid Paygozarh dan Mohammad Khalilly Dermany. 2016. A Muti-Objective Optimization Algorithm to Prodict Information in Mobile Databases. Iran: Internasional Journal Applications Technology and Research. Vol.5 Issue.8
                21. Anisha, Yunita Wandyra. 2016. Rekayasa Perangkat Lunak Pengendalian Inventori Menggunakan Metode Sma (Single Moving Average) Berbasis Ajax (Asynchronous Javascript And Xml) (Studi Kasus: Ptp Nusantara Vi (Persero) Unit Usaha Kayu Aro ). Jurnal Teknoif. Vol. 4 No.2
                22. Sholihah, Ina, Handoko, Dkk. 2016. Penerapan Kerangka Kerja Zachman untuk merancang Sistem Informasi Monitoring Produksi. Palembang : Seminar Nasional Teknologi Informasi, Bisnis dan Desain 2016. STMIK PalCOmtech.
                23. Umeakuka, Onu. 2016. Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System Ebonyi State University. Abakaliki-Nigeria: International Journal of Computer Applications Technology and Research
                24. Haryanta, Agustinus, dkk. 2017. Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri. Tangerang: Jurnal Sisfotek Global. Vol.7 No. 1
                25. Basri, Joni Devitra. 2017. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Berbasis Web (Study Kasus: Pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tebo. Jambi: Jurnal Manajemen Sistem Informasi. Vol.2 No.1.
                26. Mulyani, Sri. 2016. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan. Bandung: Abdi Sistematika.
                27. Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : Andi
                28. 28,0 28,1 Rahardja, Untung, dkk di dalam jurnal CCIT vol. 4 Edisi 3 (2011:238)
                29. Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : Andi
                30. Archarya, Shivani dan Pandya, Vidhi. “Bridge Between Black Box and White Bo-Gray Box Testing Techniques”. International Journal of Electronics and Computer Science Engineering. ISSN-2277-1956. Vol.2
                31. Chinmay, V. 2015. Jurnal International Comparison Study Of Black Box And White Box Testing. Volume 1 Issue 12 | ISSN: 2349-6002
                32. Hidayatullah, Priyanto. 2014. Pemrograman Web. Jakarta : Informatika
                33. 33,0 33,1 Sidik, Betha. 2014. Pemrograman WEB PHP. Bandung : Informatika
                34. Tawari, Trupti. dan Prof. A.J Nathe.2016. Comparative Study Of Different Framework Of PHP. International Journal of Research in Computer & Information Technology. Vol. 2 No.2.
                35. Kartini, Budi Utami dkk. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan tiket konser musik online berbasis lokasi. Yogyakarta : Seminar Nasional Teknologi Ingormasi dan Multimedia (Semanasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM.
                36. Supardi, Yuniar. 2014. Semua bisa Menjadi Programmer Android Case Study. Jakarta : PT. Alex Media Komputindo.
                37. Safaat, Nazruddin. 2015. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan tablet PC berbasis Android. Bandung : Informatika.
                38. Dowling G., 2012. Customer Relationship Management in B2C Markets : often less is more. California Management Riview Vol. 44. No.3. Spring.
                39. Choi Sang Long., 2013. Impact of CRM Factors on Customer Satisfaction and loyality. Page 248
                40. 40,0 40,1 40,2 Kotler, Keller, 2012. Marketing Management, 14th, Person Education.
                41. Long et al. (2013) Asian Social Secience; Vol 9, No. 10; p.1
                42. 42,0 42,1 42,2 Tjiptono, Davis. 2012. Service Management Memujudkan Layanan Prima. Yogyakarta : CV Andi Offset
                43. Lupiyoadi, Rambat, (2013) : Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta : Salemba Empat.
                44. Wikipedia 2017 “ Pengertian Donor Darah”. Diakses dari situs wikipedia.org pada 25/02/2017
                45. Siswanto. 2013. Pengantar Manajemen. Jakarta : PT Bumi Perkasa
                46. S Paygude, R Karadkar, dkk. 2016. Be Positive – An Android Aplication for Blood Donation. India : International Jurnal of Scientific Engineering and Technology Vol No. 5 Issue No. 8.
                47. Alexander Felfernig, Andreas Falkner2 Musl ¨ um Atas ¨, Seda Polat Erdeniz1, Christoph Uran1, Paolo Azzoni3 2017. ASP-based Knowledge Representations for IoT Configuration Scenarios. ISBN: 978-2-9516606-2-5 . International COnfiguration Workshop vol.7, no.5, September 2017
                48. Jiacong Zhao , Chuanlin Huang , Jingshu Wang , Chen Qian. 2017. Implementing Business-to-Customer, IT Outsourcing and Workflow Management System to Exploit China Education Market for Durham University. ISBN: 978-1-5386-3982-5. International Conference on Computer Network, Electronic and Automation (ICCNEA). September 2017
                49. Kurniawan Budhi, Robby Dwi Taufik H. Dkk. 2017. Design Build E-Donor Aplication for Blood Donation Data Collection at PMI Kota Surabaya. Semarang : Jurnal Transformatika vol 15, No. 1 2017. Universitas Semarang
                50. Gustawan, Rian ari, Eka Wahyu dkk. 2016. Sistem Informasi Pelayanan Donor Darah berbasis WEB (studi Kasus : PMI Tasikmalaya). Yogyakarta : Seminar Nasional Teknologi Ingormasi dan Multimedia (Semanasteknomedia) 2016. STMIK AMIKOM.
                51. Agus Nur Hidayat, Noval Aditya Muhammad, Hatma Suryotrisongko (2012). Integrasi Aplikasi Android dan Komputer Server sebagai Solusi Mobile Commerce dan CRM Studi Kasus Toko Game XYZ. ISBN 979 - 26 - 0255 - 0. Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan. juni 2012
                52. Mujid, Abdul. 2015. Perancangan Sistem Survey Pelayanan dan Kualitas Produk Berbasis PHP pada PT. Ridho Wira Pratama Tangerang. Tangerang : STMIK RAHARJA
                53. Ma Dandan , Bai Jing (2017). Design and Implementation of the Comprehensive Information Platform for Smelting Enterprises. ISBN: 978-1-5386-3981-8. International Conference on Computer Network, Electronic and Automation (ICCNEA). September 2017
                54. Hongsheng Xu , Ke Li , Ganglong Fan. (2017). Novel Model of E-Commerce Marketing Based on Big Data Analysis and Processing. ISBN: 978-1-5386-3981-8 International Conference on Computer Network, Electronic and Automation (ICCNEA). September 2017
                55. Wilis Kaswidjanti, Herry Sofyan, Luthfie Hawari (2012). APLIKASI e-CRM BERBASIS WEB PADA RUMAH SAKIT. Vol. 8, No. 1, JULI 2012. jurnal TELEMATIKA. juli 2012

                DAFTAR LAMPIRAN

                UNTUK MELIHAT LAMPIRAN
                Lampiran A
                A.1. Surat Pengantar Observasi Skripsi
                A.2. Kartu Bimbingan Skripsi
                A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
                A.4. Form Validasi Skripsi
                A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
                A.6. Kwitansi Pembayaran Raharja Career dan Sidang
                A.7. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Di Ambil
                A.8. Daftar Nilai
                A.9. Formulir Seminar Proposal Skripsi
                A.10. Formulir Pertemuan Stakeholder
                A.11. Form Validasi Cek List Sidang Skripsi
                A.12. Formulir Pendaftaran Sidang Skripsi
                A.13. Sertifikat TOEFL
                A.14. Sertifikat PROSPEK
                A.15. Sertifikat Seminar IT Internasional
                A.16. Sertifikat Seminar IT Nasional
                A.17. Curriculum Vitae (CV)

                Lampiran B :
                B.1. Surat Keterangan Observasi
                B.2. Surat Keterangan Implementasi Program
                B.3. Surat Tanda Terima Hibah
                B.4. Wawancara Analisa Sistem
                B.5. Wawancara Implementasi
                B.6. Kuisoner Implementasi program kepada pendonor
                B.7. Absensi Kehadiran Implementasi Program
                B.8. Katalog Produk Promosi
                B.9. Slide Presentasi
                Lampiran C :
                C.1. Formulir Pengajuan Piagam Penghargaan