Pengguna:Rani Andriyani

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:6), bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut:

  1. Komponen sistem (components). Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu sehingga mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem.
  2. Batasan sistem (boundary). Ruang lingkup merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lain atau sistem dengan lingkungannya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu-kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
  3. Lingkungan luar sistem (environment). Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (interface). Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain yang disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke subsistem lainnya. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi yang membentuk satu-kesatuan.
  5. Masukan Sistem (input). Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh di dalam suatu unit komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara “data” adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran sistem (output). Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, di mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang merupakan input bagi subsistem lainnya.
  7. Pengolah Sistem (processing). Suatu sistem dapat mempunyai proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran (objectives). Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, makan operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Yakub (2012:4) bahwa Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem tersebut diantaranya:

  1. Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat di prediksi dengan pasti.
  2. Sistem abstrak (abstract system), adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstrac system.
  3. Sistem fisik (physichal system), adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh phisical system.
  4. Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antar bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh deterministic system.
  5. Sistem tertutup (closed system), sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi dengan lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.
  6. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari datum, yang berasal dari bahasa Latin yang artinya ”sesuatu yang diberikan”. Terdapat pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya:

  1. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (2012: 5) Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.
  2. Menurut Suprihadi, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

Bentuk Data

Menurut Yakub (2012:5), data dapat dibentuk menjadi 5, antara lain sebagai berikut:

  1. Teks

    Teks adalah sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

  2. Data yang terformat

    Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

  3. Citra (Image)

    Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.

  4. Audio

    Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  5. Video

    Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Sumber Data

Menurut Yakub (2012:6), Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

  1. Data Internal

    Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses.Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

  2. Data Personal

    Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

  3. Data Eksternal

    Sumber data eksternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, atlas, dan televisi.

  4. Hirarki Data

    Menurut yakub (2012:6) hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa levet, antara lain sebagai berikut:

  5. Elemen Data

    Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data telasional adalah field, kolom, item, dan atribut.

  6. 'Record

    Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.

  7. File

    File dalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan relasi.

Definisi Informasi

Menurut Sutarman (2012:14), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang memiliki nilai tambah bagi pengguna, dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.

Kualitas Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:33), kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu:

  1. Akurat (accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan kesalahan dan tidak biasa atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat waktu (timeliness)

    Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutahir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

  3. Relevan (relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda.Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan pada mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangan relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

Nilai Informasi

Menurut Sutarman (2012:14), Nilai dari informasi ditentukan oleh 5(lima) hal, yaitu:

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
  2. Untuk mendapatkan pengalaman.
  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
  4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:38), bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”.

Menurut O’brian dalam Yakub (2012:16), bahwa “sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012:20), bahwa Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block). Blok model (model block). Blok keluaran (output block). Blok teknologi (technology block). Dan basis data (database block).

  1. Blok Masukan (Input Block),input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
  2. Blok Model (Model Block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
  3. Blok Keluaran (Output Block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technology Block), blok teknologi digunakan untuk enerima input, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
  5. Blok basis Data (Database Block), Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasinya.
  1. Analisa Sistem

Menurut Tata Sutabri, (2012:220), bahwa “Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting Karen kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.”

Maka dapat diketahui bahwa tujuan dari analisa sistem adalah sebagai berikut: </div?

  1. Memahami kerja sistem yang ada.
  2. Menentukan kelemahan-kelemahan sistem yang lama selanjutnya diusulkan perbaikannya.
  3. Mengidentifikasikan masalah-masalah kebutukan pemakai '(user) dengan mempelajari bentuk formulir dan laporan-laporan yang telah dihasilkan oleh sistem yang sedang berjalan.

Teori Khusus

  1. Konsep Dasar Analisa Balance score card
  2. Definisi Balance Score Card (BSC)

Terdapat beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli diantaranya :

Menurut Freddy Rangkuti (2013:3) pengertian sederhana dari Balanced Scorecard adalah kartu skor yang digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan kesimbangan antara sisi keuangan dan nonkeuangan, antara jangka pendek dan jangka panjang serta melibatkan faktor internal dan eksternal.

Menurut Moeheriono (2012:90) menyatakan bahwa Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategik yang secara komprehensif dapat memberikan pemahaman tentang kinerja suatu organisasi.

Menurut Mulyadi (2014:3) menambahkan mengenai pengertian Balanced Scorecard yaitu Balanced Scorecard merupakan alat manajemen kontemporer yang didesain untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam melipatgandakan kinerja keuangan luar biasa secara berkesinambungan (sustainable outstanding financial performance).

Berdasarkan beberapa definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa Balanced Scorecard adalah sebuah strategi analisa yang dapat membantu perusahaan untuk sukses mencapai tujuannya dari beberapa perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan/konsumen, proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan.

  1. Fungsi Balanced Scorecard

Mengacu dari buku yang ditulis Moeheriono (2012:90) Balanced Scorecard terdiri dari 2 kata yaitu balanced (berimbang) dan scorecard (kartu skor). Balanced (berimbang) menunjukan bahwa kinerja perusahaan itu seimbang maksudnya dinilai dari sisi finansial dan non finansial. Scorecard atau kartu skor digunakan untuk membandingkan hasil kinerja perusahaan sebenarnya dengan skor yang hendak dicapai perusahaan. Apakah hasil kinerja sebenarnya kurang dari atau lebih dari skor yang hendak dicapai. Dari pengertian 2 kata di atas maka Balanced Scorecard berfungsi untuk menilai apakah perusahaan sudah mencapai target yang ditetapkan atau belum yang dinilai dari sisi finansial dan non finansial.

Dengan demikian, Balanced Scorecard dapat menjadi alat komunikasi bagi semua orang di dalam perusahaan/organisasi, setiap orang dalam organisasi dapat mencapai rencana strategis, karyawan dapat memahami apabila rencana-strategis dinyatakan dalam bentuk pengukuran dan target serta dapat menjadikan perusahaan melaksanakan rencana strategis ke arah yang lebih baik.

  1. Perspektif Balanced Scorecard

Perspektif Dalam Balanced Scorecard Ada 4 Perspektif dalam Balanced Scorecard yaitu (Atkinson,et al 2012:113):

   Perspekitif Keuangan Balanced scorecard berisi tujuan dan pengukuran yang mewakli pegukuran kesuksesan akhir penjualan pencari laba. Pengukuran kinerja keuangan seperti pendapatan operasi dan tingkat pengembalian investasi, menunjukan apakah strategi perusahaan dan penerapannya dapat meningkatkan nilai pemegang saham kinerja keuangan meningkat melalui dua pendekatan dasar: pertumbuhan pendapatan dan produktivitas.
   Perspektif Pelanggan Dalam perspektif ini perhatian perusahaan harus ditujukan pada kemampuan internal untuk peningkatan kinerja produk, inovasi dan teknologi dengan memahami selera pasar. Dalam perspektif ini peran riset pasar sangat besar. Suatu produk atau jasa harus bernilai bagi pelanggan atau potensial pelanggan, artinya memberikan manfaat yang lebih besar dan apa yang dikorbankan pelanggan untuk mendapatkannya.
   Perspektif Proses Bisnis Internal Dalam perspektif ini, perusahaan melakukan pengukuran terhadap semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan baik manajer maupun karyawan untuk menciptakan suatu produk yang dapat memberikan kepuasan tertentu bagi pelanggan dan juga para pemegang saham.
   Perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan, Krismiaji dan Aryani (2011:371) menjelaskan dalam Perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan, perusahaan melihat tiga faktor utama yaitu orang, sistem, dan prosedur organisasi, yang berperan dalam pertumbuhan jangka panjang perusahaan.


Konsep Dasar Analisa PIECES

  1. Definisi Analisa PIECES
   Rahmat Taufiq, S.Kom., M.Kom (2013:154), Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari performance, Information, Economic, Control, Efficiency dan Service. Istilah PIECES yang setiap hurufnya bisa diterjemahkan menjadi berikut :

P: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki performance / performa.

I: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Information / Informasi (dan data).

E: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Economic / ekonomi, mengendalikan biaya dan meningkatkan keuntungan.

C: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Control atau keamanan.

E: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Efficiency / efisien orang dan proses.

S: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki services / layanan ke pelanggan, pemasok, rekan kerja, karyawan dan lain-lain


  1. UML (Unified Modelling Language
  2. Definisi UML (Unified Modelling Languange)
 Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:22) ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.
   Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuh sistem perangkat lunak.


Jenis-jenis diagram UML (Unified Modelling Languange)

  1. Use Case

Menurut Murad (2013:57), “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

Menurut Triandini (2012:18), langkah-langkah membuat diagram use case:

  1. Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.
  2. Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram dibuat berdasarkan pengguna sistem serta fungsi-fungsi yang ditangani oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang didapatkan pada tahap analisis sistem.

  1. Activity Diagram

Menurut Murad (2013:53), “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

Menurut Vidia (2013:20), “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.

  1. Activity Diagram

Menurut Vidia (2013:21), ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

2.2.4 Definisi Black Box Testing

Menurut Siddiq (2012:4), Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa m\emperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.

Menurut Budiman (2012:4), Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa metode pengujian black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white box. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem, mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.

Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.

  1. Kesalahan interface.
  2. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
  3. Kesalahan performa.
  4. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan di awal proses ,uji coba black box diaplikasikan di beberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada konfirmasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :

  1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji.
  2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?
  3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?
  4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?
  5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?
  6. Apakah akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Sehingga dalam uji coba black box harus melewati beberapa proses

sebagai berikut :

  1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.
  2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.
  3. Menentukan output untuk suatu jenis input.
  4. Pegujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.
    1. Melakukan pengujian.
    2. Pembandingan output Yng dihasilkan dengan output yabg diharapkan.
    3. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.
  5. Ciri-Ciri Black Box Testing

1. Black Box Testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software.

2. Black Box Testing bukan teknik alternatif daripada White Box Testing.

Lebih daripada itu, ia merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup error dengan kelas yang berada dari metode White Box Testing.

3. Black Box Testing melakukan pengujian tanpa pengetahuan detail struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. Juga disebut sebagai Behavioral Testing, Spesification Based Testing, Input/Output Testing atau Functional Testing.

Pada black box testing terdapat jenis teknik desain tes yang dipilih berdasarkan pada tipe testing yang akan digunakan, diantaranya :

1. Equivalent Class Partitioning.

2. Boundary Value Analysis.

3. State Transitions Testing.

4. Cause Effect Graphing.

Kategori error yang akan diketahui melalui Black Box Testing :

  1. Fungsi yang hilang atau tidak benar.
  2. Error dari antar-muka.
  3. Error dari data atau akses eksternal database.
  4. Error dari kinerja atau tingkah laku.
  5. Error dari inisialisasi dan terminasi.
    1. Konsep Dasar Web
    2. Definisi Web

Menurut Murad, dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 7 No. 1 (2013:49),

Web adalah sistem ddengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.”

Menurut Esa Wijayanti (2014:25), “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, dan video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser.”

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa web merupakan sebuah tempat di internet yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti teks, gambar, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client, sehingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

  1. Jenis-Jenis Web

Menurut Arief (2011:8), ditinjau dari aspek konten dan isi web

dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :

  1. Website Dinamis

Merupakan sebuah website yang menyediakan Content atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL atau MS SQL. Misalnya website www.kompas.com.

  1. Website Statis

Merupakan website yang menyediakan content atau isi yang sangat jarang diubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database. Misalnya website profil organisasi dan lain-lain.

  1. Fungsi Web

Menurut Esa Wijayanti (2014:31), berdasarkan pada fungsinya

website terbagi atas :

  1. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang.
  2. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.
  3. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

Non-Profit Organization Website; Website yang dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

  1. PHP (Hypertext Preprocessor)
  1. Definisi PHP

Dalam penulisan PHP yang terdapat tahap coding, menurut

Dikutip dari Wahana Komputer Buku “Hot Tip dan Trik PHP

(2013:1), menjelaskan bahwa “PHP adalah pemrograman berbasis web yang sudah sangat dikenal, bahasa pemrograman PHP termaksud bahasa pemrograman berbasis web yang bersifat cross platform atau dapat dijalankan diberbagai macam sistem operasi”.

PHP adalah bahasa script yang sangat cocok untuk pengembangan web dan dapat dimasukkan ke dalam HTML. Ketika memprogram dengan PHP atau framework PHP, anda bisa menggunakan software editor teks, beberapa editor PHP sebagai berikut:

  1. ActiveState Komodo Edit
  2. Bluefish
  3. Eclipse
  4. Emacs
  5. Geany
  6. jEdit
  7. Netbeans IDE
  8. Vim
  9. SciTE
  10. Dreamwear CS
  11. Alleycode HTML Editor
  12. ConTEXT
  13. CodeLobster
  14. Crimson Editor
  15. Dev-PHP IDE
  16. HTML-Kit
  17. InType
  18. Notepad++
  19. Programer’s Notepad
  20. PSPad

Variabel PHP

Menurut Winarno dkk (2011:8),”Variabel memungkinkan anda untuk menciptakan rumus bagi operasi tertentu dimana nilai operand-nya bisa dialokasikan secara dinamis.”

Variabel merupakan istilah yang menyatakan sebuah tempat yang digunakan untuk menampung nilai-nilai tertentun dimana nilai di dalamnya bisa diubah-ubah. Variabel bisa berupa null (belum ada jenisnya), angka, string, objek, array, boolean, dan isinya bisa diubah-ubah nantinya.

Berbeda dengan bahasa pemrograman lain, variabel pada PHP lebih fleksibel, tidak perlu mendefinisikan jenisnya ketika mendefinisikan pertama kali. Ada 6 (enam) variabel dasar yang dapat diakomondasikan di PHP, seperti berikut:

  1. Boolean

Adalah tipe data yang paling standar yang hanya menyatakan kebenaran, apakah True (benar) atau False (salah). Contoh sederhana: <?php $variabel_bol = True; // ini akan mengalokasikan True ke $variabel_bol?>

  1. Integer

Adalah bilangan bulat (bukan pecahan) baik negatif atau positif, misalnya …,-2,-1,0,1,2,…. Integer bisa dituliskan dalam satuan decimal (berbasis 10), heksadesimal (berbasis 16), atau oktal (berbasis 8) dan bisa juga ditambah tanda plus atau minus (+ atau -), penanda ini bersifat opsional.

  1. Floating Point

Adalah nomor pecahan atau juga bilangan real, bisa didefinisikan dengan syntax berikut:

<?php $a=3.652; $b=3.2e3; $c=7E-10; ?>


  1. String

Adalah untaian karakter, ada 256 karakter yang bisa dijadikan string. Sebuah string bisa didefinisikan dengan berbagai cara, yang paling mudah adalah dengan tanda petik tunggal.

  1. NULL

Adalah nilai yang merepresentasikan variabel tanpa value, NULL adalah nilai yang mungkin untuk Null, sebuah variabel akan menjadi Null jika dialokasikan konstanta NULL, variabel yang belum di set ke nilai apapun, menerima unset().

  1. Operator

Adalah symbol yang berfungsi untuk melakukan aksi atau operasi tertentu terhadap nilai operand yang pada umumnya dari hasil operasi tersebut menghasilkan nilai baru. Ada banyak jenis operator, sebagai berikut:

  1. Operator Assignment

Adalah operator yang mengalokasikan nilai tertentu yang disebut operator assignment.

  1. Operator Aritmetika

Adalah operator aritmetika yang akan melakukan perhitungan matematika, seperti penambahan (+), pengurang (-), pembagian (/), perkalian (*), sisa pembagian/modulus (%), inkremen (++), dan dekremen (--).

  1. Operator Perbandingan

Adalah operator perbandingan yang digunakan untuk menghasilkan 2 (dua) nilai, yang hasil akhirnya adal nilai boolean true atau false.

  1. Operator Logical

Adalah Operator yang fungsinya untuk mengoperasikan secara logical dan and, or, atau not, biasanya diterapkan pada operand dengan tipe boolean dan hasilnya pun akan boolean.

  1. Konstanta

Adalah sebuah pemrograman yang memungkinkan adanya konstanta, yang fungsinya sama seperti variabel namun nilainya statis atau konstan dan tidak bisa berubah.


Konsep Dasar Database dan MySQL

  1. Definisi Database

Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:238), menjelaskan bahwa “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu.

Database digunakan untuk menyimpan data, agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya, efisiensi dalam penyampaiannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.”

Pada dasarnya database dapat diolah dengan menggunakan suatu software. Software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil query database disebut Database Management System (DBMS).

Menurut Winarno dkk (2011:56), “Database adalah sebuah kebutuhan, dengan database programmer dapat menyimpan dan mengambil data dengan mudah, database membuat sebuah aplikasi bisa berdaya guna dan menyimpan data dari user.


  1. Desain Database

Menurut Henderi dkk dalam Jurnal CCIT (2011:174),”Design database dibuat setelah melakukan analisa terhadap data yang ada pada penerimaan mahasiswa baru sebagai objek pembuatan prototype programsystem data warehouse dan data mining sebagai tools pengukur kinerja.


  1. Definisi MySQL

Menurut Diar Puji Oktavian (2010:32), “MySQL merupakan program database server sebagai tempat penyimpanan dan pengolahan data .”

Menurut Woro Widya (2010:26), “MySQL adalah salah satu software sistem manajemen database (DBMS) Structured Query Language (SQL) yang bersifat open source. SQL adalah bahasa standar untuk mengakses database dan didefinisikan dengan standar ANSIS/ISO SQL.”

MySQL termasuk jenis Relational Database Management System

(RDBMS). Sedangkan RDBMS sendiri akan lebih banyak mengenal istilah seperti tabel, baris, dan kolom digunakan perintah-perintah di MySQL.

  1. Perintah Dasar Database MySQL

Menurut Anamisa (2011:22), dalam menjalankan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan mysql pada command prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:


  1. Menampilkan database: SHOW DATABASE.
  2. Membuat database baru: CREATE DATABASE database.
  3. Memilih database yang akan digunakan: USE database.
  4. Menampilkan tabel: SHOW TABLE.
  5. Membuat tabel baru: CREATE TABLE tabel (field spesifikasi-_field).
  6. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau

DESCRIBE tabel.

  1. Mengubah struktur tabel: ALTER TABLE tabel jenis_pengubahan.
  2. Mengisikan data: INSERT INTO tabel (kolom1) VALUES

(data_kolom1); atau INSERT INTO tabel SET kolom1=data_kolom;.

  1. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE kriteria

ORDER BY kolom atau SELECT * FROM tabel.

  1. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom=pengubahan_data

WHERE kriteria.

  1. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1,


FROM tabel WHERE kriteria.

  1. Menghapus data: DELETE FROM tabel WHERE kriteria.
  2. Menghapus tabel: DROP tabel.
  3. Menghapus database: DROP database.
  4. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT.


Konsep Dasar XAMPP

Menurut Kartini (2013:27-26), “Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

Menurut Kartini (2013:27-26), Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP(server side scripting), Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagaipustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukaninstalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPPakan menginstalasi dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah webserver. Asalkata dari XAMPP sendiri adalah:

a. (X) :Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

b. (A): Apache merupakan suatu aplikasi webserver.

c. (M):MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

d. (P) : PHPbahasa pemrograman yang dipakai.

e. (P) : Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

  1. Konsep Dasar Dreamweaver


Menurut M. Leo Agung (2012:2), “Dreamweaver adalah sebuah HTML editor professional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web, Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh web designer maupun web programmer dalam mengembangkan suatu situs web”. Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.


Konsep Dasar Elisitasi

2.2.8.1 Definisi Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuatberdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metodewawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  1. Tahap II

Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  1. Tahap III

Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

  1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalamsistem disusulkan.
  2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
  3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
  2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
  3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

2.2.9 Teori-Teori yang berhubungan dengan topik yang dibahas

  1. Konsep Dasar Monitoring
    1. ''''Definisi Monitoring

Monitoring adalah adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu Junaidi ( 2010 : 14).

  1. Tujuan Monitoring
  2. mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana.
  3. mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi.
  4. melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.
  5. mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan.
  6. menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan.
  1. Konsep Persediaan Barang
    1. Definisi persediaan

Menurut Junaidi (2013:3), “Inventory merupakan sebuah konsep yang mencerminkan sumber daya yang dapat digunakan tetapi tidak atau belum dipergunakan”. Pengertian inventory dapat diartikan dalam beberapa hal yang berbeda, yaitu stok yang tersedia pada saat itu juga, daftar perincian barang yang tersedia, atau untuk keuangan dan akunting adalah jumlah stok barang yang dimiliki oleh suatu organisasi pasa suatu waktu.

Menurut Tamodia (2013:23), “Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”.

Menurut Salangka (2013:1121), “Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”.

Menurut Rusdah (2011:52), “Persediaan adalah suatu aktivitas yang meliputi barang pemilik organisasi dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaanya dalam proses produksi.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan pengendalian persediaan (inventory control) merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan untuk memenuhi permintaan dari waktu ke waktu. Persediaan memegang peranan penting agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.


  1. Fungsi Persediaan

Menurut Divianto (2011:78), Fungsi-fungsi persediaan penting artinya dalam upaya meningkatkan operasi perusahaan, baik yang berupa operasi internal maupun operasi eksternal sehingga perusahaan seolah-olah dalam posisi bebas. Fungsi persediaan pada dasarnya terdiri dari tiga fungsi yaitu:

  1. Fungsi Decoupling

Fungsi ini memungkinkan bahwa perusahaan akan dapat memenuhi kebutuhannya atas permintaan konsumen tanpa tergantung pada suplier barang. Untuk dapat memenuhi fungsi ini dilakukan cara-cara sebagai berikut :

  1. Persediaan bahan mentah disiapkan dengan tujuan agar perusahaan tidak sepenuhnya tergantung penyediaannya pada suplier dalam hal kuantitas dan pengiriman.
  2. Persediaan barang dalam proses ditujukan agar tiap bagian yang terlibat dapat lebih leluasa dalam berbuat.
  3. Persediaan barang jadi disiapkan pula dengan tujuan untuk memenuhi permintaan yang bersifat tidak pasti dari langganan.
  1. Fungsi Economic Lot Sizing

Tujuan dari fungsi ini adalah pengumpulan persediaan agar perusahaan dapat berproduksi serta menggunakan seluruh sumber daya yang ada dalam jumlah yang cukup dengan tujuan agar dapat menguranginya biaya perunit produk. Pertimbangan yang dilakukan dalam persediaan ini adalah penghematan yang dapat terjadi pembelian dalam jumlah banyak yang dapat memberikan potongan harga, serta biaya pengangkutan yang lebih murah dibandingkan dengan biaya-biaya yang akan terjadi, karena banyaknya persediaan yang dipunyai.

  1. Fungsi Antisipasi

Perusahaan sering mengalami suatu ketidakpastian dalam jangka waktu pengiriman barang dari perusahaan lain, sehingga memerlukan persediaan pengamanan (safety stock), atau perusahaan mengalami fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan sebelumnya yang didasarkan pengalaman masa lalu akibat pengaruh musim, sehubungan dengan hal tersebut perusahaan sebaiknya mengadakan seaseonal inventory (persediaan musiman).

  1. Jenis-Jenis Persediaan

Menurut Rusdah (2011:52), persediaan yang terdapat dalam perusahaan dapat dibedakan menurut beberapa cara, dilihat dari fungsinya, dan dilihat dari jenis dan posisi barang dalam urutan pengerjaan produk. Menurut fungsinya, persediaan dibagi menjadi:

1. Batch Stock atau Lot Inventory

Persediaan yang diadakan karena memiliki atau membuat barang dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan saat itu. Mendapatkan keuntungan harga pada harga pembelian efisien produksi dan penghematan biaya akomodasi.

2. Fluctuation Stock

Persediaan yang diadakan untuk melengkapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.

3. Anticipation Stock

Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola konsumen yang terdapat dalam suatu tahun untuk menghadapi penggunaan atau penjualan (permintaan) yang meningkat.

Dilihat dari jenis dan posisi produk dalam urutan pengerjaan produk :

4. Persediaan bahan baku (raw material stock)

5. Persediaan bagian produk atau parts yang dibeli (purchase parts atau component stock)

6. Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang-barang perlengkapan (supplier stock)

7. Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (work in process atau progress stock)

8. Persediaan barang jadi (finished goods stock)

  1. Metode Pencatatan Persediaan

Menurut Divianto (2011:82), penentuan jumlah persediaan perlu ditentukan sebelum melakukan penilaian persediaan. Jumlah persediaan dapat ditentukan dengan dua sistem yang paling umum dikenal pada akhir periode yaitu:

  1. Periodic system, yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik agar jumlah persediaan akhir dapat diketahui jumlahnya secara pasti.
  2. Perpectual system, atau book inventory yaitu setiap kali pengeluaran diberikan catatan administrasi barang persediaan. Dalam melaksanakan penilaian persediaan ada beberapa cara yang dapat dipergunakan yaitu:
  3. First in, first out (FIFO) atau masuk pertama keluar pertama. Cara ini didasarkan atas asumsi bahwa arus harga bahan adalah sama dengan arus penggunaan bahan. Dengan demikian bila sejumlah unit bahan dengan harga beli tertentu sudah habis dipergunakan, maka penggunaan bahan berikutnya harganya akan didasarkan pada harga beli berikutnya. Atas dasar metode ini maka harga atau nilai dari persediaan akhir adalah sesuai dengan harga dan jumlah pada unit pembelian terakhir.
  4. Last in, first out (LIFO) atau masuk terakhir keluar pertama. Dengan metode ini perusahaan beranggapan bahwa harga beli terakhir dipergunakan untuk harga bahan baku yang pertama keluar sehingga masih ada (stock) dinilai berdasarkan harga pembelian terdahulu


  1. Rata-Rata Tertimbang (weighted average). Cara ini didasarkan atas harga rata-rata perunit bahan adalah sama dengan jumlah harga perunit yang dikalikan dengan masing-masing kuantitasnya kemudian dibagi dengan seluruh jumlah unit bahan dalam perusahaan tersebut.
  2. Harga Standar Besarnya nilai persediaan akhir dari suatu perusahaan akan sama dengan jumlah unit persediaan akhir dikalikan dengan harga standar perusahaan.

FIFO

Menurut Tamodia (2013:25), “Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang pertama yang dibeli adalah barang pertama yang digunakan (dalam perusahaan manufaktur atau dijual dalam perusahaan dagang), karena itu, persedian yang tersedia merupakan barang yang dibeli paling terakhir”.

Menurut Sangeroki (2013:1187), ”Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang-barang yang digunakan (dikeluarkan) sesuai urutan pembeliannya”. Dengan kata lain, metode ini mengasumsikan bahwa barang pertama yang dibeli adalah barang yangpertama digunakan (dalam perusahaan manufaktur) atau dijual (dalam perusahaan dagang). Karena itu persediaan yang tersisa merupakan barang yang dibeli terakhir. Penjadwalan ini merupakan:

  1. Penjadwalan non-preemtive (run-to-completon)
  2. Penjadwalan tidak berprioritas

Ketentuan penjadwalan FIFO adalah penjadwalanpaling sederhana, yaitu:

  1. Proses-proses diberi jatah waktu pemrosesan berdasarkan waktu kedatangan.
  2. Begitu proses mendapat jatah waktu pemroses, proses dijalankan sampai selesai.

Kelebihan FIFO, yaitu dalam kriteria efisiensi, penjadwalan FIFO sangat efisiensi dalam penggunaan proses, dan algoritma sederhana. Sedangkan kelemahan FIFO, yaitu:

  1. Dalam kriteria adil, penjadwalan FIFO adil dalam arti resmi (dalam semantic atau arti antrian) yaitu proses yang pertama datang, akan dilayani pertama juga, tapi dinyatakan tidak adil karena proses-proses yang perlu waktu lama membuat proses-proses yang perlu waktu lama membuat proses-proses pendek menunggu. Proses-proses tidak penting dapat membuat proses-proses penting menunggu.
  2. Penjadwalan sangat tidak memuaskan karena proses menunggu lama, waktu tanggapnya sangat jelek.
  3. Turn around time tidak bagus
  4. Throughput tidak bagus
  5. Tidak dapat digunakan untuk sistem waktu nyata

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan FIFO merupakan metode yang beranggapan bahwa barang yang pertama masuk merupakan barang yang pertama keluar.


Penelitian Sebelumnya (Literature Review)

Literature review dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan topik penelitian. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian Skripsi yang dilakukan oleh Encop Supriati Mahasiswi Perguruan Tinggi Raharja pada tahun 2014 dengan judul “PERANCANGAN PENGEMBANGANSISTEM INFORMASI MONITORING INVENTORYDI BAGIAN LOGISTIK PADA PERGURUANTINGGI RAHARJA”. Pada Gudang PerguruanTinggi Raharja Saat ini hampir setiap orang dapat melakukan pengaksesaninformasi melalui web, tidak halnyadengan Perguruan Tinggi Raharja yang saat ini hampir semua bagian telahmenggunakan komputerisasi berbasis webdengan pemograman seperti ASP maupun PHP, yang dapat memberikan informasi antar bagian melalui intranet, tetapi pada bagian gudang belum terkomputerisasiberbasis web melainkan masih menggunakan MicrosoftExcel, ini mengakibatkan bagian gudang sering mengalami kesulitan dalammengontrol stok barang, yang dapat mengakibatkan kekurangan stok barang yangdiperlukan.Penelitian ini menggunakan Metode UML,PHP,MYSQL.
  2. penelitian yang dilakukan oleh Ika Dian Permatasari ( 2013 ) "Analissa Sistem Informasi Stock Control Material pada PT Furukawa Optikal Sulution Indonesia". Dalam penelitian ini dikatakan bahwa stock control material PT. Furukawa optical solution indonesia sudah memamfaatkan komputer, tetapi belum maksimal,dalam perhitungan stok, pemakaian, penyerahan material sehingga membutuh kanwaktu yang lama dalam memenuhi kebutuhan akan informasi stok akhir sehingga tidak lagi efektif dan efisien dalam pengolahan datanya, sehingga dalampengolahan data yang dilakukan masih belum cepat dan baik. Dan untukmengatasinya dengan cara melakukan perbaikan dari sistem yang belum terkomputerisasi secara utuh ke sistem yang terkomputerisasi, mengoptimalkankembali sumber daya yang ada, dan melakukan pengawasan yang ketat terhadap material-material yang tersedia pada gudang.
  3. Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Mahasiswa Fiqih Arzia pada tahun2014 dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY LABOTARIUM DIGITALJURUSAN SISTEM KOMPUTER PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA” Lab. SK padaPerguruan Tinggi Raharja merupakan tempat yang digunakan untuk melakukankegiatan pengujian, riset ilmiah, praktek pembelajaran, dan penelitian. Lab. SKdilengkapi dengan peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan yangdilakukan sehingga perlu adanya proses pencatatan terhadap inventory peralatanyang ada di Lab. SK. Proses ini penting dilakukan untuk memonitor atau memantaukondisi peralatan yang ada tersebut. Proses pencatatan data inventory peralatanLab. SK yang masih dilakukan secara manual memiliki beberapa kekurangan yaitudalam hal penyimpanan dan pencarian. Jika barang yang ada pada Lab. SK tidakterawat dengan benar maka barang-barang akan hilang dan banyak yang tidakterawat, dalam hal ini juga tidak terekam dengan baik pada Lab. SK PerguruanTinggi Raharja yang akan mengalami kerugian akibat monitoring persedian tidak berjalan dengan baik. Metode Analisa CSF (Critical SuccessFactor) sebagai upaya untuk menginterpretasikan objektif secara lebih jelasuntuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yangdibutuhkan. Dan dengan membuatkan sistem inventorydapat di lihat 4 kondisi barang apakah barang tersebut hilang, rusak, bagusatau habis sehingga dapat menurunkan tingkat kerugian yang dialami Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Penelitian Skripsi dilakukan oleh Mahasiswi Khanna Tiara pada tahun 2014 yang berjudul “SISTEM MONITORING INVENTORY CONTROLPADA CV. CIHANJUANG BUDI JAYA” Sistem persediaan barang yang tepat dan sesuai merupakanhal penting bagi perusahaan dalam hal bidang penjualan. Jika salah dalam halpenanganannya, dapat menyebabkan penumpukan barang di dalam gudang yangberdampak pada kerugian akibat kadaluarsa, karena tidak layak jual atau kekuranganstok yang menyebabkan hilangnya pelanggan dan mengakibatkan kerugian. Hal inimenjadi dasar pemikiran bagaimana merubah kelemahan menjadi dasar kekuatandengan membuatkan sebuah Sistem Monitoring Inventory Control sehinggamemudahkan perusahaan untuk memonitoring persediaan barang di dalam gudang. Dandengan merumuskan masa efektif pakai berdasarkan tanggal kadaluarsa barang,sehingga dapat menurunkan tingkat kerugian yang diakibatkan barang kadaluarsa.Hal ini dimungkinkan dengan menggunakan kombinasi metode FIFO dalam menentukan prioritas pengeluaran barang berdasarkan masa efektif pakai. Persediaan barang di dalam gudang menjadi hal penting dalam menjalankan transaksi jual beli bagi perusahaan, sehingga jika adanya warningsystem yang memudahkan perusahaan untuk mengatasi kurangnya persediaan barangdi dalam gudang dan monitoring barang yang mempunyai masa kadaluarsa di dalamgudang. Sehingga dapat meningkatkan nilai penjualan serta menurunkan tingkatkerugian untuk CV. Cihanjuang Budi Jaya-Subang.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Rifki Nurfauzi Mahasiswa Fakultas IlmuKomputer Universitas Dian Nuswantoro tahun 2013 dengan judul “SISTEM INFORMASI INVENTORY ALAT KONTRASEPSI PADA GUDANG KANTOR BAPERMAS DAN KB KABUPATEN DEMAK”Pada kantor ini ada bagian yang mengurusi tentang persediaan, pemesanan danpengiriman alat kontrasepsi. Mekanisme pengelolaan persediaan alat kontrasepsidi gudang dan pendistribusiannya merupakan salah satu faktor penentukeberhasilan pencapaian program KB (Keluarga Berencana) di wilayah kabupatenDemak. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan teknologi informasi yang sifatnya membangun dan dapat dimanfaatkan untuk kemajuan operasional. Jenis penelitian adalah deskriptif denganpendekatan kualitatif dengan menerapkan teori tahap-tahap siklus hiduppengembangan sistem. Metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu denganmodel waterfall. Metode pengumpulandata yang digunakan yaitu dengan melakukan penelitian lapangan berupa wawancaradan observasi serta penelitian kepustakaan yang memperoleh data dan informasidari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Hasil daripenelitian ini adalah sistem baru yang dibangun mempunyai kelebihan dalamkecepatan dan ketepatan dalam pengolahan data, selain itu sistem ini dapatmempermudah petugas dalam pembuatan laporan-laporan, pencarian informasi, sertamempermudah kinerja petugas dalam pengawasan expire date alatkontrasepsi beserta stoknya. Hasil pengujian sistem dengan metode black box menunjukkan bahwa sistem telah memenuhi kebutuhan.
  6. Penelitian Tugas Akhir yang dilakukan oleh Wahyu Kemalajati pada tahun 2014Mahasiswa Univversitas Gadjah Mada dengan judul “SISTEM INFORMASI PENJUALAN DANINVENTORY RESTORAN SUKI JOSS BERBASISWEB DENGAN POS (POINT OF SALES)”. Restoran Suki Joss merupakan restoransteamboat & BBQ yang sedang berkembang sebagai usaha baru dalam bisniskuliner. Dalam proses pencatatan data transaksi penjualan maupun pembelianmasih ditulis dalam nota-nota dan buku-buku penjualan atau pembelian.Pencatatandan penyimpanan data transaksi tersebut menyebabkan kesulitan bagi karyawandalam rekapitulasi data-data transaksi, terutama pada saat data atau dokumentransaksi semakin banyak. Selain itu, keadaaan tersebut menyebabkan prosespembuatan laporan membutuhkan waktu yang relatif lama. Di samping itu, pemilikdari restoran tidak dapat selalu mengecek kondisi atau transaksi baik penjualanmaupun pembelian karena lebih sering berada di luar kota. Sedangkan pemilik restoran sendiri inginmengetahui bagaimana perkembangan restoran dalam kesehariannya dalam mengembangkan usahanya tersebut. Sistem Informasi penjualan dan inventory restoran Suki Joss berbasisweb dengan POS (point of sales) ini dibangun sebagai sarana untuk memecahkan masalah diatas. Diharapkan dengan adanya sistem ini proses pencatatan transaksi penjualan dan persediaan (inventory) dapat lebih efisien dan dapat mengurangi kesalahan pada proses pembuatan laporan sehingga mempermudah pemilik untuk memantau dan pengambilan keputusan menyangkut proses bisnis restoran. Sistem informasi penjualan dan inventory restoran Suki Joss ini dibangun menggunakan framework Codeigniter dan DBMS MySQL. Sistem ini mampu menangani proses manajemen data barang, data menu beserta komposisi penyusunnya, data transaksi dan pembuatan laporan beserta grafik tingkat penjualan.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Narstyarini Yunita Mahasiswi Fakultas IlmuKomputer Universitas Dian Nuswantoro tahun 2012 dengan judul “RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PROYEK DI PT. TELKOM DIVA REGIONAL IV”. Teknologi informasi, media pengiriman dan penerimaan informasi telah memungkinkan semua instansi baik pemerintahan maupun swasta disegala bidang memanfaatkannya.Seperti halnya pada PT. TELKOM yang sangatmemanfaatkan teknologi informasi. Untuk meningkatkan kinerja dalam hal perbaikan maupun penambahan layanan maka diperlukan teknologi informasi yang dapat mengemas proses pengelolaan proyek secara terdistribusi. Monitoring danpengawasan progress administrasi proyek sangat diperlukan oleh semua unit terkait secara cepat, realtime dan akurat. Awalnya penyimpanan, pencatatan dan penyebaran informasi proyekdilakukan secara manual dengan bantuan aplikasi worksheet excel. Inovasi pembuatan rancang bangun sistem monitoring proyek sangat diperlukan untuk mensolusikan kondisi yang ada. Rancang bangun sistem monitoring proyek dibuat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan dilapangan. Implementasi dari rancang bangun sistem monitoring proyek inidibangun dengan PHP sebagai bahasa pemrograman untuk membuat tampilan antarmuka, dan MySQL sebagai database server. Database MySQL berfungsi untukmenyimpan data-data proyek yang sudah diinputkan oleh pengguna. Sedangkan PHP sendiri berfungsi untuk membuat web application yang menampilkan isi database.

Oleh karena itu, berdasarkan study pustaka (literature review) diatas, maka penulis melakukan perancangan sistem dengan judul “ANALISA SISTEM INFORMASI STOCK CONTROL CLEANING EQUIPMENT DAN CHEMICAL PADA PT. EXPLORE GLOBAL SOLUTION”.